Anda di halaman 1dari 11

Tugas jurnal

beton bertulang dasar II

OLEH
NAMA : ZHOHIRIN
NIM
: 2011520053

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG
2016

Pelat Dua Arah


Pelat dua arah adalah pelat yang didukung pada keempat sisinya,
sehingga lenturan terjadi dalam dua arah.
Persyaratan jenis pelat lantai dua arah jika perbandingan dari benang
panjang terhadap bentang pendek kurang dari 2
Jenis pelat dua arah:
1 Pelat lantai dengan balok-balok

2 Pelat lantai cendawan

3 Pelat lantai datar

pelat

kolom
Metode Analisis Struktur Pelat Dua Arah
1
2
3
4

Metode
Metode
Metode
Metode

pendekatan PBI 71
disain langsung (Koefisien Momen)
portal ekivalen
garis luluh (Yield line theory)

Persyaratan tebal pelat lantai 2 arah


1 Tebal minimum pelat tanpa balok
Pelat tanpa penebalan (drop panel)
Pelat dengan penebalan

= 120 mm
= 100 mm

2 Tebal minimum pelat dengan balok


Tebal pelat tidak boleh lebih dari:

h =

fy
1500
36

ln 0,8+

Tebal pelat tidak boleh kurang dari

h =

fy
1500
36+ 9

ln 0,8+

Tebal pelat lantai dengan balok dihitung dengan rumus

ln 0,8+

h =

fy
1500

( 1 )]

36 +5 m0,12 1+

ln = bentang bersih terbesar antara kedua arah


= perbandingan bentang bersih terpanjang dengan bentang bersih

terpendek pada panel yang ditinjau

1
4

( 1+ 2+ 3+ 4 )

Eb . Ib
Es . Is

Dalam segala hal tebal minimum pelat:

m < 2

h minimum = 120 mm

h minimum = 90 mm

Metode Pendekatan PBI 71


Anggapan Tumpuan
1 Terletak bebas, hal ini terjadi apabila pelat dapat berotasi bebas
pada tumpuannya.
pelat
sebelum berotasi
Balok tepi
Pelat setelah berotasi
Balok tepi

pelat

balok

pelat

balok
2 Terjepit elastis, terjadi apabila pelat pada tumpuan merupakan satu
kesatuan dengan balok pemikul yang relative tidak terlalu kaku,
sehingga memungkinkan terjadi rotasi.

3 Terjepit penuh, hal ini terjadi apabila penampang pelat diatas


tumpuan tidak dapat berotasi akibat beban, misalnya pada balok
pemikul yang relative kaku atau pada kondisi pelat yang simetris.
pelat

kaku

Pembebanan pelat lantai gedung


Beban mati:
1
2
3
4

Berat
Berat
Berat
Berat

sendiri
sendiri
sendiri
sendiri

pelat
keramik
spesi
gantungan/langit-langit

Beban hidup
Sesuai dengan peraturan pembebanan

Momen pelat
Dalam PBI 71 diberikan table koefisien momen lentur dari masing-masing
arah sisi pelat. Setiap panel dianalisis tersendiri berdasarkan kondisi
tumpuan bagian tepinya. Ada 9 set koefisien momen yang sesuai untuk
Sembilan kondisi pelat sebagai berikut:

5
7
4

1
6

Mtx
lx

Mly

Mty

Mlx
ly

Momen perlebar satuan dalam arah bentang pendek dan panjang:


Mu = 0,001 X qu lx2
qu = 1,2 qbs + 1,6 qh
lx = panjang bentang pendek
X = koefisien yang tergantung

ly
lx

Contoh

4,5 m

3m

Beban hidup pelat


Tebal pelat
=
Beban finishing =
Lebar balok
=
Mutu Beton
=
Mutu baja
=

= 4 kN/m2
120 mm
0,8 kN/m2
250 mm
20 MPa
400 MPa

1 Kontrol ketebalan pelat


2 Hitung momen-momen pelat
3 Hitung momen pelat pada momen terbesar
Penyelesaian :
Perbandingan sisi panjang dengan sisi pendek =

4,5
3

= 1,5 < 2

tergolong pelat 2 arah


Tebal pelat tidak boleh lebih dari:

h =

fy
1500
36

ln 0,8+

400
1500

400
1500
4250
36+9
2750

4250 0,8+
36

= 125,93 mm

Tebal pelat tidak boleh kurang dari

h =

fy
ln 0,8+
1500
36+ 9

4250 0,8+

= 90,83 mm

Tebal pelat diketahui 120 mm OK


Beban Pelat
1 Beban mati
Berat sendiri pelat = 0,12.24

= 2,88 Kn/m2

Beban finishing

= 0,8 kN/m2

Beban mati total

= 3,68 kN/m2

2 Beban hidup
Beban hidup tergantung pada fungsi bangunan misalnya untuk ruang
pertemuan 400 kg/m2
= 4 kN/m2

qu = 1,2 qD + 1,6 qL = 1,2. 3,68 + 1,6. 4 = 10,816 kN/m2


ly
lx

4,5
3

= 1,5

Mlx = 0,001.qu.lx2.X = 0,001.10,816.32. 38 = 3,7964 kNm


Mly = 0,001.qu.lx2.X = 0,001.10,816.32. 15 = 1,4612 kNm
Mtx = - 0,001.qu.lx2.X = - 0,001.10,816.32. 79 = - 7,6902 kNm
Mty = - 0,001.qu.lx2.X = - 0,001.10,816.32. 57 = - 5,5486 kNm

Momen terbesar adalah Mtx = - 7, 6902 kNm

dx

dx = 120 20 8 -

16
2

= 88 mm

Mu = 7,6902 kNm
Mn =

Mu

Rn =

Mn
be d 2

m=

fy
0,85 f ' c

7,6902
0,8

9,6127.1 06
1000. 882
=

400
0,85.20
2 Rn .m
)
fy

1
m (1-

1
23,53 (1-

min =

1,4
fy

= 9,6127 kNm

= 1,2413

= 23,53

2.1,2413.23,53
) = 0,0032
400

1,4
400 = 0,0035

As = bd = 0,0035.1000. 88 = 308 mm2

Jarak tulangan pelat

dy

1000
d

0,25.3,14. 82 = 308

d = 163, 11 mm
pakai D8 160 mm

Anda mungkin juga menyukai