Anda di halaman 1dari 3

Analisa Sinyal DFT

Pengubahan sinyal dalam domain waktu ke dalam domain frekuensi digunakan untuk
mempermudah proses perhitungan dan analisa dari sinyal tersebut. Salah satu
kemudahan dari perubahan sistem dalam ranah waktu menjadi sistem dalam ranah
frekuensi adalah jika sistem dalam ranah waktu tersebut harus dikerjakan
menggunakan metode konvolusi yang sangat panjang dan membosankan, sedangkan
analisa sistem dalam ranah frekuensi hanya menggunakan proses perkalian saja.
Script MATLAB
clear all
clc
F=700;
Fs=1000;
nT=0:1/Fs:1;
n=0:length(nT)-1;

%frekuensi
%frekuensi sampling
%time vektor

r=sin(2*pi*F*nT);
U=abs(fft(r));
%magnitude dengan menghitung DFT dari x
frek=(0:length(U)-1)/length(U).*Fs; %untuk menentukan sumbu x nya
figure
subplot(2,1,1);
stem(n,r);
xlabel('n');
ylabel('amplitude');
title('Sinyal diskrit');

BIDARA KALIANDRA
3714100025

subplot(2,1,2);
stem(frek,U);
xlabel('Frekuensi');
ylabel('|X(F/Fs)|');
title('Spektrum frekuansi sinyal diskrit');

Dari gambar di atas kita dapat melihat adanya pengaruh dari frekuensi adalah pada saat di
tampilkan di domain frekuensi. Frekuensi asli akan terlihat lebih menonjol daripada frekuensi
yang lain. Terlihat pada gambar di atas, frekuensi yang kita gunakan adalah 700 Hz, maka
bagian yang menonjol setelah di transformasikan adalah pada frekuensi 300 dan 700. Sinyal dari
diskrit yang periodik dia akan berulang sepanjang F sampai dengan F, dalam hal ini adalah -700
sampai 700, jika skalanya 0 sampai dengan batas atas yakni terhitung 1000 maka gambar
pertama muncul di nilai 700 dan gambar ke dua muncul di 1000-700 adalah 300. Frekuensi 700
harus di sampling dengan minimal 2 kali dari frekuensi asli. Namun kita masih menggunakan
frekuensi sampling 1000 yang terjadi adalah efek nyquist yaitu terjadi kesalahan pencuplikan.
Nilai nT dari 0 sampai dengan 1 dengan skala 1/FS berarti 1/1000. Sedangkan kita juga
membutuhkan n pada sumbu x untuk merepresentasikan sinyal diskrit dengan domain n, n kita
ambil adalah dari 0 sampai dengan panjang dari nT-1. Setelah itu kita mendefinisikan sinyal
sinusoodal dari sin (2*pi*F*nT), ini merupakan sinyal yang akan kita analisis. Di atas terdapat
variabel U adalah untuk mentranformasikan sinyal sinus tadi kedalam bentuk domain frekuensi.
Kemudian kita juga membuat deret frekuensi pada sumbu x dengan mengunakan variabel
frekuensi dimana panjangnya adalah dari 0 sampai dengan panjang dari U di -1 dai bagi dengan
panjang U di kali frekuensi sampling. Kemudian digambarkan sinyal dari (n,r) untuk domain n
dan (frek,U) untuk domain frekuensi.
Sinyal diskrit terbentuk melalui proses sampling (pencuplikan) dengan periode Ts atau
frekuensi sampling Fs oleh karena itu agar tidak terjadi kesalah seperti di atas. Mr. Nyquist
memberikan aturan bahwa frekuensi sampling minimal harus 2 kali lipat frekuensi maksimum
yang dibawa oleh sinyal yang bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai