Anda di halaman 1dari 20

Sistem Saraf Otak Manusia

Nurul Siti Khodijah


102014117
Kelompok: B2
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat Korespondensi Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510
Email: nurulstkh34@gmail.com
Abstract
Activity of human life can not be separated from the nervous system . Various diseases can also
result from disruption of the nervous system . Therefore , knowledge of the nervous system is
necessary, given the role that is essential for human survival . So this time will be discussed on
the mechanisms of pain , cerebrum , cerebellum and nervous system . The nervous system is a
system of coordination in living organisms are composed of cells of neurons that serve to
coordinate the stimulation of the receptor to be detected and responded to by the body . makes
the human nervous system becomes more responsive and responsive to changes that occur both
inside and outside environment . On the human nervous system is divided into two , namely the
central nervous system and peripheral nervous system .
Keyword: mechanisms of pain , cerebrum , cerebellum and nervous system
Abstrak
Aktifitas hidup manusia tidak dapat lepas dari kerja sistem saraf. Berbagai penyakit pun dapat
timbul akibat terganggunya sistem saraf. Oleh karena itu, pengetahuan akan sistem saraf sangat
diperlukan, mengingat peranannya yang penting untuk kelangsungan hidup manusia. Maka kali
ini akan dibahas tentang mekanisme nyeri,cerebrum, cerebellum dan sistem saraf. Sistem saraf
adalah sistem koordinasi pada makhluk hidup yang terdiri atas sel neuron yang berfungsi untuk
mengkoordinasikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. sistem
saraf menjadikan manusia menjadi lebih tanggap dan responsif terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi di dalam maupun luar lingkungan. Sistem saraf pada manusia terbagi dua, yaitu
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Kata kunci : mekanisme nyeri,cerebrum, cerebellum dan sistem saraf
1

Pendahuluan
Kulit merupakan reseptor tubuh yang paling luas dan paling pertama menerima informasi
dari lingkungan. Didalam kulit, terdapat banyak reseptor mekanis sehingga kulit kita bisa
meraskan dingin, panas, tekanan dan nyeri. Umumnya reseptor berada dibawah folikel rambut
sehingga ada hubungan antara sensitivitas rambut di kulit dengan sensitivitas kulit terhadap rasa
sakit jika rambut dicabut. Terdapat lima jenis sel saraf reseptor yang menerima informasi
berbeda, yaitu ruffini, Krause, paccini, meissner, dan ujung saraf bebas yang peka terhadap
rangsang tekang ringan dan rasa sakit.1 Reseptor-reseptor ini akan mengirimkan impuls yang
nantinya akan dibawa ke system saraf dan di proses, lalu dikirim ulang melalui saraf aferen ke
jaringan tertentu yang disebut sebagai respon.
Seperti yang telah disebutkan, nyeri merupakan salah satu dari rangsangan yang dapat dirasakan
oleh manusia. Nyeri berbeda dari sensi lain, yaitu bahwa nyeri memberi peringatan bahwa ada
sesuatu yang salah. Nyeri mendahului sinyal lain, dan nyeri berkaitan dengan perasaan tidak
menyenangkan.1 Nyeri berkaitan dengan system saraf manusia yang berpusat di otak.
Skenario
Seorang pekerja proyek bangunan datang berobat ke puskesmas dengan keluhan telapak kakinya
nyeri karna luka tertusuk paku. Pada pemeriksaan fisik tekanan darah, jantung dan paru dalam
batas normal.
Sistem Saraf Manusia
Sebelum memasuki bahasan mengenai otak manusia, terlebih dahulu akan dijelaskan gari
besar secara umum system saraf pda manusia.
Sistem saraf mirip sekali dengan jaringan telepon, persambungan saraf yang rumit sama seperti
system kabel, dan otak manusia berfungsi sebagai stasiun kontrol pusat yang begitu kompleks.
Sistem saraf manusia tersusun menjadi susunan saraf pusat (SSP) yang terdiri dari otak dan
medulla spinalis, serta susunan tepi (SST) yang terdiri dari serat-serat saraf yang membawa
informasi dan bagian tubuh lainnya. SST dibagi lagi menjadi divisi aferen dan eferen. Divisi
aferen membawa informasi menuju SSP (input), kemudian tugas eferen adalah menyalurkan
instruksi dari SSP ke organ efektor seperti otot atau kelenjar untuk melaksanakan perintah agar
dihasilkan efek yang sesuai dengan input yan masuk. Tidak berhenti sampai disana, divisi eferen
2

juga dibagi-bagi lagi menjadi system saraf somatic dan system saraf otonom. Sistem saraf
somatic terdiri dari serat-serat neuron motoric yang mempersarafi otot rangka, sedangkan system
saraf otonom adalah serat-serat motoric yang mempersarafi otot polos, otot jantung, dan kelenjar.
Kemudian system saraf otonom masih dibagi menjadi 2 yaitu system saraf simpatis dan system
saraf parasimpatis, dimana keduanya mensarafi sebagian besar organ-organ yang di sarafi oleh
system saraf otonom. Tentu tidak semua akan dibahas satu persatu secara mendalam, namun
yang akan dibahas secara secara khusus pada bahasan kali ini adalah mengenai system saraf
pusat (otak dan medulla spinalis) serta saraf-saraf itu sendiri.1,2

Gambar 1. Gambaran umum organisasi system saraf manusia. Sumber: Sherwood L. Fisiologi
manusia: dari sel ke system. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2012.p.146.
Struktur Saraf
Mikroskopis
Sel saraf atau saraf, adalah inti fungsional system saraf yang di khususkan untuk
menghantarkan dan mengirimkan sinyal dalam tubuh dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Secara
garis besar, saraf manusia dibagi menjadi 3 yaitu dendrit, merupakan prosesus panjang dan
multiple (memanjang dan bercabang-cabang) yang berfungsi dalam menerima stimulus atau
rangsang dari lingkungan, ataupun dari neuron yang lain. Badan sel atau perikaryon yang adalah
pusat dari seluruh sel saraf, yang juga dapat menerima rangsang; dan yang terakhir adalah
akson, merupakan prosesus yang tunggal yang terspesialisasi untuk meneruskan (konduksi)
3

impuls saraf ke sel lainnya (sel saraf, otot, atau kelenjar). Bagian distal dari akson biasanya
bercabang dan membentuk sebuah percabangan terminal / terminal sinaptik. Percabangan ini
bisa mencapai ratusan hingga ribuan cabang. Setiap cabang tersebut berakhir pada cabang
berikutnya dengan membentuk pelebaran yang disebut end bulbs, yang berinteraksi dengan
neuron lainnya atau dengan sel bukan saraf, membentuk sebuah struktur yang disebut dengan
sinaps. Sinaps ini memindahkan (transmit) informasi ke sel berikutnya (komunikasi), entah itu
sel saraf, otot atau kelenjar. 2,3
Pada akson ada yang dinamakan sebagai bukit akson (axon hillock), yang adalah daerah
pada badan sel tempat akson bercabang. Pada daerah ini impuls yang dihantarkan ke akson
umumnya dibangkitkan. Banyak akson dalam system saraf pada manusia yang dibungkus oleh
lapisan insulasi yang disebut sebagai selubung myelin (myelin sheath), yang dibentuk oleh yang
namanya sel schwann. Jika pada SSP, yang menghasilkan selubung myelin adalah
oligodendrosit.2
Sel saraf juga dapat dibedakan menurut ukuran dan bentuk dari pada prosesusnya, antara
lain sel bipolar, merupakan saraf yang hanya memiliki satu dendrit (tentu tersebut tetap
bercabang) dan satu akson; saraf multipolar merupakan saraf yang memiliki lebih dari dua
prosesus, satu prosesusnya adalah akson dan sisanya adalah prosesus

untuk dendrit; yang

terakhir adalah saraf pseudounipolar dimana saraf ini memiliki prosesus tunggal yang dekat
dengan perikarion dan kemudian terpisah menjadi dua bagian cabang. Prosesus tersebut
membentuk huruf T, Dimana satu cabangnnya menuju ke perifer, dan satu cabang lainnya
menuju ke system saraf pusat. Pada saraf pseudounipolar,stimulus atau rangsang yang masuk
melalui dendrit langsung berjalan menuju akson tanpa melewati badan selnya terlebih dahulu,
tidak seperti saraf pada umumnya.3
Badan Sel Saraf
Badan sel atau yang disebut perikarion, merupakan bagian yang memiliki inti dan
sitoplasma yang mengelilinginya, dengan prosesus-prosesus yang melengkapinya. Hampir semua
sel saraf memiliki inti yang besar, eukariotik (pucat dalam pewarnaan), serta nucleolus atau anak
inti yang menonjol. Selain inti sel dan anak intinnya, pada badan sel saraf dapat dijumpai
beberapa organel laninnya seperti :3
1. Retikulum Endoplasma (RE) kasar/bergranular (badan nissl)
2. Aparatus Golgi
4

3. Mitokondria
4. Neurofilamen /filament Intermediet dan mikrotubulus
Dendrit
Dendrit (Dendrom, pohon) biasanya pendek dan bercabang-cabang seperti cabangcabang pada pohon. Secara srtuktual, dendrit ini mirip dengan perikarion, hanya tidak memiliki
apparatus golgi dan badan sel. Tetapi pada dendrit-dendrit yang tipis sudah tidak lagi ditemukan
badan nissl dan mitokondria.3
Akson
Hampir semua sel saraf hanya memiliki satu buah akson. Tetapi ada sedikit sekali yang
bahkan tidak memiliki akson sama sekali. Akson merupakan prosessus yang silindris yang
memiliki panjang dan diameter yang bervariasi tergantung dari tepi neuronnya. Meskipun ada
yang memiliki akson pendek, tetapi secara umum akson adalah panjang bahkan panjangnya
mencapai 100cm/ 40 inci. 3
Semua akson prosesusnya dimulai dengan sebuah bentukan pyramid yang pendek, yang
disebut sebagai akson hillock, yang tentunya muncul pada perikarion. Membrane sel/plasma
pada akson disebut aksolemma, dan isinya di sebut aksoplasma.3

Gambar 2. Sel saraf manusia dan bagian-bagiannya. Sumber: Campbell, Reece, Mitchell.
Biologi. Edisi ke-5 Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004.p.202.

Organisasi Fungsional Saraf


Secara fungsional, terdapat 3 golongan neuron yang masing-masing tentunya berkaitan
dengan fungsi utama system saraf. Tiga golongan neuron itu antara lain: 1,2
1. Neuron sensoris atau neuron aferen berfungsi dalam mengkomunikasikan informasi yang
dating (input sensoris). Di ujung perifernya, neuron aferen biasanya memiliki reseptor
sensorik yang menghasilkan potensial aksi sebagai respon terhadap jenis rangsangan
tertentu.
2. Neuron motoris atau neuron eferen berfungsi mengirimkan impuls (output motoris) dari
SSP ke efektor ( bisa ke otot ataupun kelenjar).
3. Interneuron/Anterneuron berada di dalam SSP, berfungsi mengintegrasikan input sensoris
dan output motoris. Interneuron membuat persambungan sinaptik hanya dengan neuron
lain (menghubungkan neuron satu dengan neuron lainnya). Sekitar 99% dari semua
neuron termasuk dalam kategori ini. SSP manusia diperkirakan memiliki lebih dari 100
milyar interneuron. Selain mengintegrasikan input sensoris dengan output motoris,
interneuron juga sangat bereperan penting dalam fenomena abstrak tang berkaitan dengan
jiwa misalnya pikiran, emosi, ingatan, kreativitas, kecerdasan, dan motivasi. Aktivitasaktivitas ini merupakan fungsi system saraf yang paling kurang dipahami.

Gambar 3. Struktur dan lokasi fungsional neuron. Sumber: Sherwood L. Fisiologi manusia: dari
sel ke system. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2012.p.147.
Gambaran Umum Otak
Makroskopis
6

Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan medulla spinalis, tetapi yang akan di bahas
dalam kasus ini hanyalah bagian otak saja. Sebanyak sekitar 100 miliar neuron terdapat di otak
kita, tersusun membentuk anyaman yang sangat kompleks sehingga memungkinkan kita untuk
secara sadar mengatur lingkungan internal melalui system saraf, megalami emosi, secara sadar
mengontrol gerakan kita, menyadari tubuh kita sendiri dan lingkungan sekitar kita, melakukan
fungsi-fungsi kognitif yang lebih luhur misalnya berpikir dan mengingat.1
Tidak ada bagian otak yang bekerja sendiri terpisah dari bagian-bagian otak lain, karena
anyaman-anyaman neuron-neuron terhubung secara anatomis oleh sinaps, dan neuron-neuron
dalam otak berkomunikasi satu sama lain (ekstensif) dengan cara listrik maupun kimiawi. Akan
tetapi, neuron-neuron yang bekerja sama untuk akhirnya melaksanakan fungsi tertentu cenderung
tersusun dalam lokasi yang terpisah. Karena itu, meskipun merupakan suatu keseluruhan yang
fungsional, otak tersusun menjadi bagian-bagian yang bebeda, Otak manusia dibagi menjadi
beberapa bagian,antara lain adalah : 1
1. Batang otak (Truncus encephali)
2. Serebellum
3. Otak depan (forebrain)
a. Diensefalon
- Hipotalamus
- Thalamus
b. Serebrum
- Nucleus basal (ganglia basal)
- Korteks serebri
Urutan penamaan di atas mencerminkan baik lokasi anatomik (dari bawah ke atas) serta
kerumitan dan kecanggihan fungsi ( dari tingkat yang paling tua dan kurang spesialisasi hingga
ke tingkat terbaru yang paling spesialistik).1
Ketika dipotong baik cerebrum, cerebellum, maupun medulla spinalis akan menunjukan
adanya 2 region, yaitu substansia alba (white matter) dan substansia kelabu/grisea (gray matter).
Yang membedakan keduanya adalah perbedaan distribusi myelin. Komponen substansia alba
adalah saraf yang bermielin, dan tentu terdapat oligodendrosit sebagai penghasil myelin, tetapi
pada substansia alba tidak terdapat badan-badan sel saraf. Sedangkan pada substansia grisea,
terdapat badan sel saraf, dendrit, serta bagian-bagian akson yang tidak bermielin. Substansia
grisea ini adalah substansia yang terletak paling supefisial dari cerebrum dan cerebellum,
membentuk korteks cerebri dan cerebelli, sedangkan substansia alba berada lebih banyak di
daerah yang lebih dalam (central region).3
7

Pada korteks cerebrum, substansia grisea memiliki 6 lapisan yang masing-masing


memiliki perbedaan bentuk dan ukuran, namun batas-batas antara keenam lapisan tersebut tidak
jelas atau tidak tegas. Lapisan-lapisan tersebut antara lain : 3
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Lapisan molekular
Lapisan granular luar
Lapisan sel-sel pyramid
Lapisan granular dalam
Lapisan pyramid/ganglioner
Lapisan sel-sel multiform atau polimorf

Yang menjadi kekhasan pada cerebrum ini adalah adanya sel pyramid, sel yang berbentuk
mirip seperti bangunan piramid, sehingga disebut sel pyramid. Sel pyramid itu sendiri
sebenarnya adalah neuron itu sendiri. 3
Pada korteks cerebellum terdapat tiga lapisan yaitu lapisan molecular luar, lapisan tengah
dengan sel purkinje, dan lapisan granular dalam. Sel purkinje ini memiliki badan sel yang sangat
jelas, dan dendritnya sangat berkemban. Dendritnya terletak paling banyak pada lapisan
molecular. Lapisan granularnya tersusun dari neuron-neuron yang sangat kecil.3
Selanjutnya akan dibahas satu per satu bagian-bagian yang terdapat pada otak, dan tentu
difokuskan lebih dalam pada cerebrum.

Batang Otak (Trunkus Ensefalon) : Anatomi dan Fisiologis


Batang otak adalah bagian yang paling tua dan bersambungan dengan
medulla spinalis. Batang otak/brainstem berasal dari mesensefalon, bagian
dari metensefalon, dan mielensefalon. Batang otak ini berupa pembengkakan
yang mirip batang dan tudung pada ujung anterior dari sumsum tulang
belakang. Batang otak terdiri dari medulla oblongata, pons, dan otak
tengah.1,2
Batang otak mengontrol banyak dari proses untuk mempertahankan hidup, misalnya
pernapasan, sirkulasi, dan pencernaan. Proses ini sering disebut sebagai fungsi vegetative, yang
berarti dilakukan dibawah sadar atau involunter. Jika fungsi luhur otak lenyap maka tingkat otak
yang lebih rendah ini, disertai dengan terapi suportif yang memadai misalnya dengan pemberian
nutrisi yang baik, dapat tetap mempertahankan fungsi esensial bagi kelangsungan hidup, tetapi
yang bersangkutan tersebut tidak memiliki kesadaran atau control atas kehidupan tersebut.1
8

Medulla oblongata mempunyai pusat-pusat yang mengatur beberapa fungsi visceral atau
otonom yang meliputi pernapasan, jantung, dan aktivitas pembuuh darah, penelanan, muntah,
dan pencernaan. Pons juga berperan dalam beberapa aktivitas ini. Pons serta medulla juga
berperan dalam pegiriman data, karena semua berkas akson yang membawa informasi sensoris
ke otak bagian atas akan melewati batang otak terlebih dahulu. Bagian ketiga otak, yaitu otak
tengah, mengandung pusat penerimaan dan integrasi beberapa jenis informasi sensoris. Bagian
ini juga berfungsi dalam pusat proyeksi, yang mengirimkan informasi sensoris yang dikode
sepanjang neuron ke wilayah tertentu pada otak depan. Nucleus yang menonjol pada otak tengah
adalah kolikuli inferior dan kolikuli superior, yang merupakan bagian dari system auditoris dan
visual. Semua serat yang terlibat dengan pendengaran akan berakhir di atau melawati kolikuli
inferior. Sedangkan pengelihatan diintegrasikan di dalam serebrum sehingga kolikuli superior
hanya berfungsi mengkoordinasikan reflex visual dan melaksanakan fungsi presepsi yang
terbatas.2
Pons terletak pada permukaan anterior cerebellum dibawah mesensefalon dan diatas
medulla oblongata. Pons tersusun dari serabut-serabut saraf yang menghubungkan antara kedua
belahan cerebellum, dan serabut saraf ascendens dan descendens yang menghubungkan otak
depan, mesensefalon, dan medulla spinalis.4
Medulla oblongata berbentuk kerucut dan menghubungkan pons yang berada di atasnya
dengan medulla spinalis. Fissura mediana terdapat pada permukaan anterior medulla dan pada
setiap sisi terdapat benjolan yang disebut pyramis. Pyramis mengecil kebawah, dan di sini
hamper seluruh serabut descendes menyilang ke sisi lainnya, membentuk decussatio
pyramidium. Dari pyramis terdapat oliva pada sisi posteriornya. Kemudian pada permukaan
posterior pars inferior medulla oblongata terdapat tuberculum gracilis dan cuneatus.4
Otak tengah atau mesensefalon adalah bagian sempit otak yang berjalan melewati
incisura tentoria dan menghubungkan otak depan dengan pons dan medulla oblongata. Otak
tengah terdiri dari dua belahan lateral yang disebut peduncullus cerebri. Masing-masing dalam
pars anterior yaitu crus cerebri dan bagian posterior tegmentum, oleh sebuah pita yang disebut
substansia nigra. Pada mesensefalon terdapat rongga sempit yang disebut aquaduktus cerebri
yang menghubungkan ventrikulus tertius dengan ventrikulus quartus. Bagian mesensefalon yang
posterior terhadap aquaduktus cerebri disebut tectum. Tectum mempunyai empat tonjolan kecil
yaitu dua colliculus superior dan dua colliculus inferior.4
9

Cerebellum
Serebellum

berkembang

dari

bagian

metsensefalon.

Serebelum melekat dibagian atas belakang batang otak. Fungsi


primernya adalah berkaitan dengan pemeliharaan posisi tubuh
yang tepat dalam ruang dan koordinasi bawah sadar aktivitas
motoric ( grakan ). Serebellum juga mempelajari keterampilan
motoric, misalnya gerakan menari.1,2
Serebellum terdiri dari tiga bagian yang secara fungsional
berbeda dengan peran yang terutama dengan kontrol bawah sadar
aktivitas motoric diantaranya adalah:1
1. Vestibuloserebellum: mempertahankan keseimbangan dan kontrol gerakan mata
2. Spinoserebellum : meningkatkan tonus otot dan mengkoordinasikan gerakan
volunteer terampil
3. Serebroserebellum : berperan dalam perencanaan dan inisiasi aktivitasvolunter
dengan memberikan masukan ke daerah motoric korteks. Ini juga berperan dalam
menyimpanan ingatan procedural.
Cerebellum terletak posterior terhadap pons dan meula oblongata. Cerebellum terdiri atas
dua hemisfer yang dihubungkan oleh bagian tengah yang disebut vermis. Cerebellum
dihubungkan dengan mesensefalon melalui peduncullus cerebellaris superior, dan dengan pons
melalui peduncullus cerebellaris medius, serta dengan medulla oblongata dengan peduncullus
inferior. Lapisan permukaan tiap hemisfer cerebellum disebut korteks, yang terdiri dari
substansia grisea. Korteks ini melipat-lipat yang disebut folia.4
Thalamus
Diensefalon berkembang menjadi tiga wilayah otak dewasa yaitu epithalamus, thalamus,
dan hypothalamus.2
Setiap setengah bagian dari otak terdapat thalamus (biasanya disebut thalamus dorsal),
berbentuknya cukup besar, merupakan massa nucleus berbentuk bulat seperti telur. Thalamus
adalah subdivisi diensefalon yang paling besar. Pada posteriornya disebut pulvinar, memanjang
10

menjadi bagian yang medial lateral, disebut corpus geniculatum medial dan corpus
geniculumlateral. Pada bagian rosrumnya (rostral/anterior) terdapat tubercullum thalami
anterior. Pada thalamus juga terdapat adhesion interthalamica, yang merupakan penghubung
antara kedua thalamus, menyebrangi ventrikulus tertius.5,6
Thalamus terbagi-bagi menjadi beberapa bagian oleh karena adanya lamina medularis
interna. Bagianbagian tersebut antara lain: 5
1.
2.
3.
4.
5.

Anterior nuclear group


Nuclei of the midline
Medial nuclei
lateral nuclear mass
Posterior neclei

Thalamus berfungsi sebagai stasiun pemancar dan pusat

integrasi sinaps untuk

pemprosesan awal semua input sensoris dalam perjalannya ke korteks. Thalamus juga
merupakan pusat output informasi motoris yang meninggalkan cerebrum. Selain itu, thalamus
juga penting dalam kemampuannya mengarahkan perhatian kepada rangsangan yang menarik
contohnya orang tua dapat tidur dengan nyenyak meskipun banyak suara bising lalu lintas di
depan rumahnya, namun dapat terbangun mendengar suara tangisan bayi mereka.1,2
Hipothalamus
Hipotalamus berada di bawah dan di depan thalamus, membentuk bagian bawah dinding
lateral dan dasar dari ventrikulus tertius. Struktur struktur berikut ini terdapat di dasar
ventrikulus tertius, dari depan ke belakang yaitu chiasma opticum, tuber cinereum dan
infundibulum, corpora mamaria, dan substansia perforata posterior.4,5
Dalam ukuran yang kecil ini (berat sekitar 0,3% dari berat total otak), hypothalamus
memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting di antaranya adalah:1,5
1. Mengontrol asupan makanan
2. Berfungsi sebagai pusat koordinasi system saraf otonom utama, yang pada gilirannya
3.
4.
5.
6.
7.

mempengaruhi semua otot polos, jantung, dan kelenjar (autonomic function)


Mengatur suhu tubuh
Mengontrol rasa haus dan pengeluaran urin, penghasil hormone hipofisis posterior
Mengontrol sekresi hormone hipofisis anterior
Berperan penting dalam irama sirkardian
Berperan dalam pola emosi dan perilaku

11

Hypothalamus adalah bagian otak yang paling terlibat dalam pengaturan langsung
lingkungan internal. Sebagai contoh ketika tubuh dingin, hypothalamus memulai respon internal
untuk meningkatkan produksi panas (misalnya dengan menggigil) dan mengurangi pengeluaran
panas (misalnya kontraksi pembuluh darah kulit untuk mengurangi aliran darah hangat ke
permukaan tubuh, tempat panas dapat hilang ke lingkungan internal).1
Serebrum
Serebrum merupakan pusat integrative yang paling kompleks di SSP, berkembang dari
telensefalon. Serebrum, bagian terbesar otak manusia dibagi menjadi dua bagian yang sama ,
hmisfer serebri kiri dan kanan. Keduanya saling berhubungan melalui korpus kalosum, suatu
masa substansia alba, pita tebal yang diperkirakan terdiri dari 300 juta akson neuron yang
berjalan di antara kedua hemisfer. Korpus kalosum ini adalah jalan laying informasi tubuh,
dimana kedua hemisfer ini saling berkomunikasi dan bekerja sama melalui pertukaran informasi
instan lewat koneksi saraf ini.1,4
Anatomi Hemisfer & Korteks Cerebri

Gambar 6. Otak cadaver manusia


Sumber: Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke system. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC,2012.p.157.

12

Hemisfer cerebri mengambil porsi paling besar dalam otak manusia. Masing-masing
hemisfer terdiri dari satu lapisan tipis substansia grisea di sebelah luar yaitu korteks cerebri, yang
menutupi bagian tengah tebal substansi alba. Bagian lain substansi grisea, terletak jauh di dalam
substansia alba, dinamakan nucleus basal/ganglia basalis. Nucleus basalis memiliki peran
inhibitorik penting dalam control motoric. Secara khusus, nucleus basalis penting dalam
menghambat tonus otot di seluruh tubuh, menekan gerakan-gerakan yang tidak perlu, dan
membantu memantau dan mengkoordinasikan kontraksi lambat dan menetap, terutama yang
berkaitan dengan postur dan penopangan. Substansia grisea terutama terdiri dari badan sel
neuron serta dendritnya. Dan sebagian besara sel glia. Sedangkan substansia alba disusun oleh
berkas serat sarang bermielin (akson). Warna putihnya disebabkan oleh komposisi lemak pada
myelin. Substansia grisea dikatakan sebagai komputer-komputer SSP, sedangkan substansia
alba sebagai kabel yang menghubungkan computer-komputer tersebut.1,5
Puncak-puncak tonjolan dari lipatan-lipatan pada korteks disebut sebagai gyrus,
sedangkan pemisahnya adalah sulcus, atau bila lebih dalam dapat disebut fissura. Lipatan-lipatan
yang membentuk gyrus dan sulcus ini membuat korteks korteks ini sebenarnya sangat luas,
sekitar 50% luas aslinya tersembunyi dibalik gyrus dan sulcus ini.5
Kita dapat melihat bahwa banyak sekali sulcus atau fissura dan gyrus yang ada pada otak.
Sulcus-sulcus ini memisahkan antara lobus frontal, parietal, occipital, dan temporal dengan satu
sama lainnya. Fissura cerebral lateralis ( sylvian fissure) memisahkan antara lobus temporal
dengan lobus frontal dan parietal. Kedua hemisfer ini sendiri dipisahkan oleh fissura
longitudinalis cerebralis. Kemudian sulcus centralis (fissure of Rolando), berada kira-kira
dibagian tengah hemisfer . mulai dari dekat fissura longitudinalis dan memanjang kebawah
hingga ke fissure cerebral lateralis. Sulcus cnteralis ini memisahkan anatara lobus frontal dengan
lobus parietal. Fissura parietal occipital memisahkan anatara lobus parietal dengan lobus
occipital.5
Kolom-kolom fungsional korteks serebri

13

Gambar 7. Lobus-lobus korteks. Sumber: Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke system.
Edisi ke6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC,2012. P.158.
Korteks serebri dibagi-bagi menjadi empat lobus utama, lobus frontal, lobus parietal,
lobus temporal, lobus occipital. Keempat lobus ini memiliki fungsinya masing-masing.1
Lobus parietalis terletak di kepala bagian atas , dibelakang sulcus centralis. Lobus
parietalis memiliki fungsi dalam merasakan sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri secara
kolektif (sensasi somestetik). Di dalam SSP informasi ini diproyeksikan ke korteks
somatosensorik, terletak di bagian depan masing-masing lobus parietalis, tepat dibelakang sulcus
centralis. Korteks ini adalah tempat pemprosesan awal di korteks dan persepsi masukan somestik
serta masukan propriosepso (kesadaraan akan posisi tubuh).1
Lobus frontalis juga berada di kepala bagian atas. Pada bagian belakang lobus frontalis
ini tepat di depan sulkus sentralis terdapat korteks motoric primer. Bagian ini melaksanakan
control volunteer atas gerakan yang dihasilkan oleh otot rangka. Lobus frontalis juga berperan
dalam fungsi berbicara serta elaborasi pikiran.1
Lobus

temporalis

terletak

disebelah

lateral.

Fungsi

utamanya

adalah

dalam

mempersiapkan sensasi suara. Selanjutnya lobus occipitalis, yang terletak di posterior kepala,
memiliki fungsi untuk melaksanakan pemrosesan awal masukan pengelihatan (primary visual
cortex).1,5

14

Gambar 8. Daerah fungsional korteks serebri. Sumber Sherwood L. Fisiologi manusia:


dari sel ke system. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC,2012.p.159.
Daerah Asosiasi
Jika kita lihat pada gambar di atas, terlihat juga beberapa daerah yang luas pada korteks
serebri yang tidak termasuk dalam pembagian kaku area sensorik dan motoric primer dan
sekunder. Area ini disebut sebagai area asosiasi, karena area-area tersebut menerima dan
menganalisis sinyal-sinyal secara bersamaan dari berbagai region, baik dari korteks motoric
maupun korteks sensorik. Ternyata area asosiasi ini memiliki fungsi khususnya sendiri. Area
asosiasi yang paling penting adalah area asosiasi parieto-oksipito-temporal. Area asosiasi
prefrontal, dan area asosiasi limbic.
Berikut pembahasan lebih lanjut: 1,7
1. Asosiasi parieto-oksipito-temporal : Bagian ini mengumpulkan dan mengintegrasikan
sensasi somatic, pendengaran, dan penglihatan. Contoh mengintegrasikan informasi
pengelihatan dengan input proprioseptif agar dapat menempatkan apa yang kita lihat
dengan perspektif yang benar (botol menggantung diatas pohon, apakah itu tegak, miring
ke kanan atau ke kiri)
2. Area asosiasi prefrontal : bagian ini memiliki fungsi seabagai perencanaan aktivitas
volunteer, pengambilan keputusan (menimbang akibat dari tindakan yang akan
dilakukan), kreativitas, dan sifat kepribadian. Untuk melakukan fungsi paling tinggi ini,
korteks prefrontal adalah tempat bekerjanya ingatan sementara, dimana otak secara
15

temporer menyimpan dan secara aktif memanipulasi informasi yang digunakan untuk
berpikir dan membuat rencana.
3. Korteks asosiai limbik : daerah ini terutama berkaitan dengan motivasi dan emosi serta
berperan besar dalam ingatan. Korteks limbik adalah bagian dari sebuah system yang
sangat luas, yaitu system limbic, dimana ada kaitannya juga dengan proses mengingat.

Gambar 9. Sistem Limbik. Sumber: Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi ke-5. Jilid ke-3.
Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004.p.227.

Mekanisme Nyeri
Nyeri merupakan suatu bentuk peringatan akan adanya bahaya kerusakan jaringan. Pengalaman
sensoris pada nyeri akut disebabkan oleh stimulus noksius yang diperantarai oleh sistem sensorik
nosiseptif. Sistem ini berjalan mulai dari perifer melalui medulla spinalis, batang otak, thalamus
dan korteks serebri. Apabila telah terjadi kerusakan jaringan, maka sistem nosiseptif akan
bergeser fungsinya dari fungsi protektif menjadi fungsi yang membantu perbaikan jaringan yang
rusak Nyeri inflamasi merupakan salah satu bentuk untuk mempercepat perbaikan kerusakan
jaringan. Sensitifitas akan meningkat, sehingga stimulus non noksius atau noksius ringan yang
mengenai bagian yang meradang akan menyebabkan nyeri. Nyeri inflamasi akan menurunkan
derajat kerusakan dan menghilangkan respon inflamasi.6,7
Nosiseptor (Reseptor Nyeri)
Nosiseptor adalah reseptor ujung saraf bebas yang ada di kulit, otot, persendian, viseral
dan vaskular. Nosiseptor-nosiseptor ini bertanggung jawab terhadap kehadiran stimulus noksius
yang berasal dari kimia, suhu (panas, dingin), atau perubahan mekanikal. Pada jaringan normal,
nosiseptor tidak aktif sampai adanya stimulus yang memiliki energi yang cukup untuk
melampaui ambang batas stimulus (resting). Nosiseptor mencegah perambatan sinyal acak
16

(skrining fungsi) ke SSP untuk interpretasi nyeri Saraf nosiseptor bersinap di dorsal horn dari
spinal cord dengan lokal interneuron dan saraf projeksi yang membawa informasi nosiseptif ke
pusat yang lebih tinggi pada batang otak dan thalamus.1 Berbeda dengan reseptor sensorik
lainnya, reseptor nyeri tidak bisa beradaptasi. Kegagalan reseptor nyeri beradaptasi adalah untuk
proteksi karena hal tersebut bisa menyebabkan individu untuk tetap awas pada kerusakan
jaringan yang berkelanjutan. Setelah kerusakan terjadi, nyeri biasanya minimal. Mula dating
nyeri pada jaringan karena iskemi akut berhubungan dengan kecepatan metabolisme. Sebagai
contoh, nyeri terjadi pada saat beraktifitas kerena iskemia otot skeletal pada15 sampai 20 detik
tapi pada iskemia kulit bisa terjadai pada 20 sampai 30 menit Tipe nosiseptor spesifik bereaksi
pada tipe stimulus yang berbeda. Nosiseptor C tertentu dan nosiseptor A-delta bereaksi hanya
pada stimulus panas atau dingin, dimana yang lainnya bereaksi pada stimulus yang
banyak(kimia, panas, dingin) Beberapa reseptor A-beta mempunyai aktivitas nociceptor Seratserat sensorik mekanoreseptor bisa diikutkan untuk transmisi sinyal yang akan menginterpretasi
nyeri ketika daerah sekitar terjadi inflamasi dan produk-produknya. Allodynia mekanikal (nyeri
atau sensasi terbakar karena sentuhan ringan) dihasilkan mekanoreseptor A-beta Nosiseptor
viseral, tidak seperti nosiseptor kutaneus, tidak didesain hanya sebagai reseptor nyeri karena
organ dalam jarang terpapar pada keadaan yang potensial merusak. Banyak stimulus yang
sifatnya merusak (memotong, membakar, kepitan) tidak menghasilkan nyeri bila dilakukan pada
struktur viseralis. Selain itu inflamasi, iskemia, regangan mesenterik, dilatasi, atau spasme
viseralis bisa menyebabkan spasme berat. Stimulus ini biasanya dihubungkan
. dengan proses patologis, dan nyeri yang dicetuskan untuk mempertahankan fungsi.7,8
.
Neurotransmitter: Berkaitan Erat dengan Sinaps
Neurotransmitter merupakan pembawa sinyal yang berjalan menyebrangi suatu sinaps.
Sinaps merupakan taut antara 2 neuron, presinaps dan pasca sinaps. Prasinaps merupakan
terminal akson suatu neuron, sedangkan pasca sinaps merupakan dendrit atau badan sel neuron
lain. Terminal akson suatu prasinaps, yang menghantarkan potensial aksinya menuju ke sinaps,
berakhir di suatu pembengkakan ringan yang dinamakan synaptic knob. Synaptic knob ini
mengandung vesikel sinaps yang menyimpan pembawa pesan tersebut yaitu neotransmitter.
Synaptic knob ini tidak berkontak langsung dengan neuron pascasinaps, tetapi ada suatu celah

17

yang disebut celah sinaps. Celah inilah yang akan dilewati oleh neurotransmitter untuk menuju
neuron pascasinaps.1
Neurotransmitter memiliki dua sifat, yaitu eksitatoris dan ihibitoris. Eksitatoris artinya
memacu terjadinya potensial aksi, inhibitoris berarti menghambat potensial aksi. Berikut daftar
neotransmitter yang umum dijumpai:

Gambar 10. Daftar neurotransmitter yang umum. Sumber: Campbell, Reece, Mitchell. Biologi.
Edisi ke-5. Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004.p.215.
Kesimpulan
Sistem saraf manusia terdiri dari system saraf pusat dan system saraf tepi. Yang termasuk system
saraf pusat adalah otak dan medulla spinalis. Divisi aferen dan eferen merupakan bagian dari
system saraf tepi. Otak terdiri dari gyrus-gyrus yang di pisahkan oleh sulcus membentuk lobuslobus. Bagian terkecil dari system saraf manusia adalah neuron. Neuron berkomunikasi dengan
neuron lainnya, serabut otot atau urat dan kelenjar tubuh menggunakan neurotransmitter.

18

Daftar Pustaka
1. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke system. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2012.p. 113-5, 146-81.
2. Campbell, Reece, Mitchell. Biologi. Edisi ke-5 Jilid ke-3. Jakarta: Penerbit Erlangga,
2004.p.201-29
3. Juenqueira LC, Carneiro J. Basic histology: text and atlas. USA: The McGraw-Hill
Companies, 2005.p.163-73
4. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC, 2006.p.757-8

19

5. Waxman SG. Clinical neuroanatomi. 26th ed. USA: McGraw-Hill Companies,


2010.p.119-25, 131-42
6. Guyton, Hall. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: Penerbit Buku
kedokteran EGC, 2008.p.323-5
7. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-22. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran, 2008.p.280-1
8. Di unduh dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31992/4/Chapter%20II.pdf
pada tanggal 26 April 2015.

20

Anda mungkin juga menyukai