Anda di halaman 1dari 7

Meningkatnya Penyakit Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar

Nurul Siti Khodijah


102014117
Kelompok: F3
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat Korespondensi Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510
Email: nurul.2014fk117@civitas.ukrida.ac.id

1. Abstract
Elementary age children are very susceptible to worm infestation .
Elementary school age children ( SD ) is very susceptible to worms ,
worm infestation are often encountered in elementary school children
is transmitted through soil or Soil Transmitted Helminths a public
health problem in Indonesia. Worm infection or commonly referred to
as worms included in infections caused by parasites . Factors causing
many elementary school children suffer from intestinal worms are
usually influenced by many factors , such as environmental factors ,
behavior and lifestyle . Prevention efforts de- worming elementary
school children can be done by providing information to parents and
teachers at school . Health promotion is any combination of health
education and intervention tekait with economic , political , and
organizations designed to facilitate behavioral and environmental
changes conducive to health .
Keyword : Worm, factor , health promotion
Abstrak
Anak usia SD sangat rentan terkena kecacingan. Anak usia Sekolah
Dasar (SD) sangat rentan terkena cacingan, kecacingan yang sering di
jumpai pada anak SD adalah yang ditularkan melalui tanah atau Soil
Transmitted Helminths merupakan masalah kesehatan masyarakat
Indonesia. Infeksi cacing atau biasa disebut dengan penyakit cacingan
termasuk dalam infeksi yang di sebabkan oleh parasit. Faktor
penyebab anak SD banyak mengidap cacingan biasanya dipengaruhi
1

oleh banyak factor, seperti factor lingkungan, prilaku dan pola hidup.
Upaya pencegahan penyakit kecacingan pada anak SD bisa di lakukan
dengan memberikan penyuluhan kepada orang tua, dan guru-guru di
sekolah.

Promosi

Kesehatan

adalah

segala

bentuk

kombinasi

pendidikan kesehatan dan intervensi yang tekait dengan ekonomi,


politik, dan organisasi yang di rancang untuk memudahkan perubahan
perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.
Kata Kunci : Kecacingan, faktor penyebab, promosi kesehatan
2. Pendahuluan
Prevalensi angka kecacingan di Indonesia masih sangat tinggi
antara 45-65%. Bahkan pada daerah-daerah tertentu yang kondisi
lingkungannya buruk bisa mencapai 80% dan hal ini tergolong sangat
tinggi. Anak usia Sekolah Dasar (SD) sangat rentan terkena cacingan,
kecacingan yang sering di jumpai pada anak SD adalah yang ditularkan
melalui tanah atau Soil Transmitted Helminths merupakan masalah
kesehatan masyarakat

Indonesia.1 Penyebabnya adalah Ascaris

Lumbricoides, Ancylostoma Duodenale, Necator Americanus, Trichuris


Trichiura dan Strongyloides Stercoralis. Selain itu infeksi kecacingan
dapat meningkatkan kerentanan terhadap penyakit lainnya seperti
malaria,TBC,dan anemia.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya infeksi kecacingan
adalah rendahnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakat seperti
kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air
besar (BAB), kebersihan kuku, perilaku jajan sembarangan, perilaku
BAB tidak di WC yang bias menyebabkan pencemarn air bersih.Apabila
dicermati masalah cacingan ini terlihat sepele, tetapi pengaruhnya
bisa sangat mengganggu terutama pada anak-anak yang dalam masa
pertumbuhan.Penyakit yang sering terjadi ini sangat menggangu
tumbuh kembang anak. Sehingga sangat penting untuk mengenali dan
mencegah cacing pada anak usia dini. Gangguan yang ditimbulkan
mulai dari yang tidak ada gejala sampai berat bahkan ada yang
sampai mengancam jiwa.
3. Pembahasan
A. Pengertian
2

Infeksi cacing atau biasa disebut dengan penyakit cacingan


termasuk dalam infeksi yang di sebabkan oleh parasit. Parasit
adalah mahluk kecil yang menyerang tubuh inangnya dengan cara
menempelkan diri (baik di luar atau di dalam tubuh) dan
mengambil nutrisi dari tubuh inangnya. Pada kasus cacingan, maka
cacing tersebut bahkan dapat melemahkan tubuh inangnya dan
menyebabkan gangguan kesehatan.2
Cacingan biasanya terjadi karena kurangnya kesadaran akan
kebersihan

baik

terhadap

diri

sendiri

ataupun

terhadap

lingkungannya. Cacingan dapat menular melalui larva/telur yang


tertelan & masuk ke dalam tubuh. Cacing merupakan hewan tidak
bertulang yang berbentuk lonjong & panjang yang berawal dari
telur/larva hingga berubah menjadi bentuk cacing dewasa. Cacing
dapat menginfeksi bagian tubuh manapun yang ditinggalinya
seperti

pada

kulit,

otot,

paru-paru,

ataupun

usus/saluran

pencernaan Penyakit cacingan, khususnya pada anak sering


dianggap sebagai penyakit yang sepele oleh sebagian besar
kalangan masyarakat. Padahal penyakit ini bisa menurunkan
tingkat kesehatan anak. Di antaranya, menyebabkan anemia, IQ
menurun, lemas tak bergairah, ngantuk, malas beraktivitas serta
berat badan rendah.
B. Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan
kesehatan dan intervensi yang tekait dengan ekonomi, politik, dan
organisasi yang di rancang untuk memudahkan perubahan perilaku
dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. 2
WHO merumuskan promosi kesehatan sebagai proses untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Selain itu, untuk mencapai derajat
kesehatan

yang

sempurna,

baik

fisik,

mental,

dan

sosial

masyarakat harus mampu mengenal, mewujudkan aspirasinya,


kebutuhannya,

serta

lingkungannya.

Dapat

mampu

mengubah

disimpulkan

bahwa

atau
promosi

mengatasi
kesehatan
3

adalah

program-program

kesehatan

yang

dirancang

untuk

membawa perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat


sendiri, maupun dalam organisasi dan lingkungannya. 3
C. Faktor Penyebab
Faktor penyebab anak SD banyak mengidap cacingan biasanya
dipengaruhi oleh banyak factor, seperti factor lingkungan, prilaku
dan pola hidup.
Faktor lingkungan

memberi

pengaruh

yang

sangat

besar

terhadap penyakit apapun,seperti tinggal di lingkungan yang padat


penduduk, sistem sanitasi yang kurang bersih, tinggal di bantaran
kali,

lingkungan

yang

kumuh,

ketika

anak

bermain

tidak

menggunakan alas kaki dan jajan sembarangan hal ini sangat rentan
membuat anak menderita cacingan.4
Faktor prilaku tidak kalah pentingnya karena faktor prilaku juga
memberikan peranan penting terhadap anak yang menderita
cacingan,

misalnya

anak

prilaku

anak

yang

sering

jajan

sembarangan di sekolah, hal ini juga rentan terhadap penyakit


cacingan.5
Pola hidup juga sangat mempengaruhi anak terkena cacingan,
orang tua harus mengajarkan pada anak untuk berprilaku hidup
sehat dan bersih, orang tua bias mengajarkan kepada anak untuk
mencuci tangan sebelum makan, memilih jajanan yang sehat dan
bersih,

mandi

setiap

hari,

menggosok

gigi

dan

bermain

menggunakan alas kaki.6


D. Upaya
Upaya pencegahan penyakit kecacingan pada anak SD bisa di
lakukan dengan memberikan penyuluhan kepada orang tua, dan
guru-guru di sekolah. Di sekolah kita bisa memberikan edukasi
kepada guru-guru untuk mengajarkan prilaku hidup bersih dan sehat
kepada murid-muridnya seperti mencuci tangan, bermain di tempat
yang bersih, dan di sekolah harus tesedia kamar mandi yang bersih,
kran air, sabun, dan adanya UKS.7 Puskesmas juga diperlukan

sebagai pusat pelayanan kesehatan di masyrakat tingkat kecamatan


untuk memberikan promosi kesehatan kepada masyarakat umum. 8
E. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan
PHBS di sekolah sangat penting, ketersediaan sarana lingkungan
sekolah yang sehat harus di upayakan seperti sektor pendidikan,
kesehatan,

dan

pertamanan.

Jajaran

pendidikan

dan

jajaran

kesehatan harus dapat menjadi teladan dalam berprilaku hidup


bersih dan sehat serta memberikan pelayanan kesehatan preventif
dan promotif di sekolah.9
F. Sasaran Primer
Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran langsung segala
upaya

pendidikan

atau

promosi

kesehatan.

Sesuai

dengan

permasalahan kesehatan, maka sasaran ini dapat dikelompokkan


menjadi kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil
dan menyusui untuk masalah KIA (kesehatan ibu dan anak), anak
sekolah untuk kesehatan remaja, dan sebagainya. Upaya promosi
yang dilakukan terhadap sasaran primer ini sejalan dengan strategi
pemberdayaan masyarakat (empowerment).8
G. Strategi Promosi Kesehatan
Menurut WHO strategi promosi kesehatan terdiri dari tiga hal
yaitu advocacy, social support, dan empowerment. Dalam kasus ini
strategi

yang

di

pakai

adalah

empowerment.

Pemberdayaan

masyarakat (empowerment) adalah strategi promosi kesehatan


yang

ditujukan

kepada

masyrakarat

langsung.

Tujuan

utama

pemberdayaan untuk mewujudkan kemampuan masyrakat dalam


memlihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri. 10
Menurut piagam Ottawa strategi promosi kesehatan terdiri dari
lima kebijakan yaitu Health public policy, supportive environment,
reorient health service, personal skill. Dalam kasus ini piagam
Ottawa yang di pakai adalah personal skill. Personal skill adalah
kesehatan masyarakat adalah kesehatan yang agregat yang terdiri
dari individu, keluarga, dan kelompok. Oleh sebab itu kesehatan
5

masyrakat akan terwujud apabila kesehatan individu, keluarga,dan


kelompok itu terwujud. 10

Kesimpulan
Infeksi cacing atau biasa disebut dengan penyakit cacingan termasuk dalam infeksi yang di
sebabkan oleh parasit. Parasit adalah mahluk kecil yang menyerang tubuh inangnya dengan cara
menempelkan diri (baik di luar atau di dalam tubuh) dan mengambil nutrisi dari tubuh inangnya. Faktorfaktor yang menyebabkan terjadinya infeksi kecacingan adalah rendahnya Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat masyarakat seperti kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar (BAB),
kebersihan kuku, perilaku jajan sembarangan, perilaku BAB tidak di WC yang bias menyebabkan
pencemarn air bersih.Apabila dicermati masalah cacingan ini terlihat sepele, tetapi pengaruhnya bisa
sangat mengganggu terutama pada anak-anak yang dalam masa pertumbuhan.Penyakit yang sering terjadi
ini sangat menggangu tumbuh kembang anak. Sehingga sangat penting untuk mengenali dan mencegah
cacing pada anak usia dini. Gangguan yang ditimbulkan mulai dari yang tidak ada gejala sampai berat
bahkan ada yang sampai mengancam jiwa. Oleh karena itu Promosi Kesehatan sangat diperlukan untuk
meminimalisir penyakit kecacingan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Kurniawan A. Infeksi Parasit: Dulu dan Masa Kini.Maj Kedokt Indon.
2010; 60 (11) : 487-88.
2. Bethony J, Brooker S, Albonico M, Geiger SM, Loukas A, et al. Soil
transmitted helminth infections: Ascariasis trichuriasis, and hookworm.
Lancet. 2006; 367: p.152132.
3. Di unduh dari
https://www.academia.edu/4849153/KONSEP_PROMOSI_KESEHATAN
pada tanggal 29 November 2014
4. Sasongko A. Dua belas tahun pelaksanaan program pemberantasan cacing
di sekolah-sekolah dasar DKI Jakarta (19871999). J Epidemiol Indon.
2000;1(1):41-54.
5. Diunduh dari http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/view/597 pada
tanggal 29 November 2014
6. Diunduh dari http://majalahkesehatan.com/5-jenis-cacing-penyebabcacingan/ pada tanggal 29 November 2014
7. Djarismawati, Mardiana. Prevalensi cacing usus pada murid sekolah dasar
wajib belajar pelayanan gerakan terpadu pengentasan kemiskinan daerah
kumuh di wilayah DKI Jakarta. J Ekologi Kesehatan. 2008;7(2):76974.
8. Judarwanto, Widodo. 2013. Permasalahan Penyakit Cacing Pada Anak.
http://clinicforchild.wordpress.com/, diakses pada 29 November 2014
9. Diunduh dari http://www.slideshare.net/DayuAgung/materi-penyuluhanphbs-perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-di-sekolah-dasar pada tanggal 30
November 2014
10. WHO. WHO guidelines on hand hygiene in health care. 2009.
7

Anda mungkin juga menyukai