TEORI DASAR
JENIS-JENIS KOMPRESOR
a.Kompresor Torak
Kompresor torak pada dasarnya bekerja dengan peralatan yang sederhana.
Kompresor torak terdiri atas sebuah piston yang bergerak kedepan dan kebelakang didalam
suatu silinder yang memiliki katup isap dan katup buang ( Suction Valve dan Discharge
Valve ).
Pada saat beroperasi, sejumlah volume udara tertentu diisap kedalam silinder.
Udara tersebut ditekan menurut proses kompresi politropik untuk menaikkan tekanan dan
temperaturnya. Udara yang tertekan ini disalurkan melalui katup berpegas kedalam
reservoir. Bila tekanan silinder sedikit lebih tinggi dari tekanan sistem tersebut,
pengeluaran udara berlangsung sampai torak mencapai titik mati atas. Setelah piston
bergerak turun, terisap lagi sejumlah volume udara tertentu melalui katup isap ( inlet ).
b. Kompresor Hermetik.
Suatu kompresor yang porosnya panjang hingga keluar rumah kompresor untuk
dapat disambungkan dengan motor, disebut kompresor jenis terbuka (Open Type
Compressor ).Tempat keluar poros pada rumah-rumah kompresor harus dipasang suatu
perapat ( seal ).Agar dapat dicegah kebocoran gas refrigerant atau masuknya udara dari
luar ketika tekanan dalam rumah kompresor lebih rendah dari tekanan atmosfir. Untuk
menghindari kebocoran tersebut maka motor dan kompresor dimasukkan bersama-sama
kedalam rumah kompresor.
Teknik-teknik penyekatan yang telah ditingkatkan untuk pelistrikan motor untuk
tetap bekerja. Walaupun jaringan listriknya bersentuhan
Dalam banyak rancangan, gas isap yang ingin dilewatkan melalui motor agar motor
tersebut tetap dingan. Hampir semua kombinasi motor kompresor kecil yang digunakan
untuk kulkas, Freezer dan sistem pengkondisian udara rumah tinggal dari jenis hermetic.
c. Kompresor Sekrup/ Ulir Putar ( Rotari Screw Compressor )
Kompressor sekrup terdiri dari dua rotor yaitu rotor jantan dan rotor betina. Uap
refigeran memasuki satu ujung kompresor ( di puncak ) dan meninggalkan kompresor dari
ujung yang lain ( di bawah ). Pada posisi isap, terbentuk ruang hampa sehingga uap
mengalir ke dalamnya. sesaat sebelum ruang interlobe tersebut meninggalkan lubang
pemasukan, rongga tersebut telah dipenuhi oleh gas. Bila putaran tersebut berlanjut, gas
yang terkurung digerakkkan mengelilingi rumah kompresor. Pada putaran selanjutnya
LABORATORIUM PENGUJIAN MESIN-MESIN FLUIDA
KOMPRESSOR TORAK
terjadi penangkapan kuping rotor jantan oleh lekuk rotor betina, sehingga memperkecil
volume rongga dan menekan gas terebut . Pada saat tertentu, dalam proses kompresi katup
buang terbuka, sehingga dengan penangkapan kuping lebih lanjut, gas yang tertekanan
keluar melalui katup buang tersebut.
d. Kompesor Sudu
Dua macam jenis dasar kompresor sudu adalah jenis roller / bersudu tunggal dan
jenis sudu banyak. Kompresor sudu kebanyakan digunakan untuk lemari es, freezer dan
pengkondisian udara rumah tangga, walaupun dapat juga digunakan sebagai kompresor
boster (kompresor pembantu) pada bagian tekanan rendah sistem kompresi bertingkat yang
besar. Pada jenis garis sumbu poros sama dengan garis sumbu silinder. Tetapi garis sumbu
poros tersebut diputar akan menyentuh dinding silinder. Kompresor jenis ini mempunyai
suatu pembagi yang diberi pegas untuk memisahkan rongga isap dan rongga buang.
Pada kompresor yang bersudu banyak, rotor beredar terhadap garis sumbunya
sendiri, tetapi garis sumbu silinder tidak bersamaan. Disini mempunyai dua atau lebih sudu
geser yang selalu menyentuh silinder dengan gaya sentrifugal.
e. Kompresor Sentrifugal
Kompresor sentrifugal melayanai sistem-sitem refigerasi yang berkapasitas antara
200-10000 kW. Konstruksi kompresor sentrifugal sama dengan pompa sentrifugal. Fluida
memasuki mata impeller yang berputar dan kemudian dilemparkan ke arah lingakaran luar
impeller dengan gaya sentrifugal. Sudu-sudu impeller meninggikan putaran gas tersebut
dan membangkitkan tekanan. Dari impeller ini gas mengalir dari susu-sudu penghambur
atau ke ruang spiral (volute), dimana sejumlah energi kinetik diubah menjadi tekanan.
Kompresor sentrifugal dapat dibuat dengan satu roda bila diinginkan perbandingan tekanan
yang rendah. Walaupun mesin-mesin tersebut bertingkat ganda, kompresor sentrifugal
bekerja dengan kompresi adiabatik, dengan efesiensi 70 % - 80 %.
KOMPRESSOR TORAK
PENGATUR KAPASITAS
Laju volume udara yang dihasilkan oleh kompressor harus dapat disesuaikan
dengan jumlah udara yang diperlukan. Jika kompressor dibiarkn berjalan sedangkan udara
yang dihasilkan tidak dipakai maka tekanan akan naik melebihi batas yang berbahaya.
Karena itu kompressor harus dilengkapi dengan alat yang disebut pembatas beban
(unloader).
Ada 4 macam alat yang digunakan dalam mengatur kapasitas, yaitu :
Pembatas beban katup isap
Pembatas beban celah katup
Pembatas beban throtle isap
Pembatas beban dengan pemutus otomatik
Pada kompressor torak, pembatas beban katup isap dan pembatas beban dengan
pemutus otomatik yang paling banyak digunakan pada saat ini.
1. Pembatas beban katup isap
Jenis ini sering digunakan pada kompressor berukuran kecil atau sedang. Jika
kompressor bekerja maka udara akan mengisi tangki udara sehingga tekanan akan naik
sedikit demi sedikit. Jika tekana udara dalam tangki masih rendah, maka katup akan tetap
tertutup karena pegas atas dan katup pilot dapat mengatasi tekanan tersebut. Namun jika
tekanan dalam tangki naik sehingga dapat gaya pegas tadi maka katup isap akan didorong
sampai terbuka. Udara tekan akan mengalir melalui pipa pembebas beban dan menekan
torak pembebas beban pada katup silinder ke bawah, maka katup isap akan terbuka dan
operasi tanpa beban dimulai.
Selama kompressor bekerja tanpa beban, tekanan di dalam tangki udara akan
menurun terus karena udara dipakai, sedangkan penambahan udara dari kompressor tidak
ada. Jika tekanan turun melebihi batas maka gaya pegas dari katup pilot akan mengalahkan
gaya dari tekanan didalam tangki udara maka katup pilot jatuh, lalu udara tutup dan
tekanan di dalam pipa pembebas beban akan menjadi sama dengan pipa atmosfir. Dengan
demikian torak pembebas beban akan terangkat oleh gaya pegas katup isap kembali pada
posisi normal dan kompressor bekerja biasa mengisap dan memampatkan udara.
KOMPRESSOR TORAK
KOMPRESSOR TORAK
TEORI UDARA
1. Udara Atmosfir
Udara yang membentuk atmosfir bumi, merupakan suatu campuran gas alam
(natural). Udara tak dapat dilihat, tak berbau dan tak terasa, setidaknya kalau udara berada
dalam bentuk murni (udara kering). Dengan memanfaatkannya udara dapat dibuat menjadi
zat cair dan mempunyai titik didih + 194 C.
2. Udara Lembab
Udara selalu mengandung sejumlah uap air tertentu. Kadar uap air sangat
tergantung pada tekanan dan suhu. Dalam musim dingin yang kering udara dapat
mengandung 1gr uap air per m udara, sedangkan untuk musim panas yang terik dapat
mengandung sampai 30 gr air per m udara. Massa dari jumlah terbesar uap air yang dapat
dikandung udara (dalam gr) per satuan volume (m) disebut kadar jenuh.
3. Densitas Udara
Seperti zat lain, udara juga mengalami gaya berat bumi per gravitasi dan
mempunyai massa yang berarti juga bobot tertentu (G = m x g). Densitas udara berubah
menurut ketinggian, karena semakin jauh jarak ke permukaan bumi, maka massa lapisan
udara yang masih terdapat diatasnya semakin kecil. Densitas tidak mempunyai nilai
konstan, tetapi tergantung pada tekanan, suhu dan untuk sebagian juga pada kadar
kelembaban udara.
4. Tekanan Udara
Tekanan udara yang diakibatkan oleh gravitasi terhadap molekul-molekul udara
pada
bidang
benda.
Udara
melakukan
tekanan
terhadap
semua
benda
yang
mengelilinginya. Tekanan udara timbul akibat bobot udara sendiri (bobot atmosfir bumi).
Tekanan udara naik turun dari hari ke hari. Variasi dlam tekanan udara berhubungen
dengan gerakan-gerakan massa udara. Tekanan udara secara beraturan merambat kesegala
arah penjuru.
5. Kemampumampatan Udara
KOMPRESSOR TORAK
Dengan kemampmapatan ini pada umumnya yang dimaksudkan ialah kemunginan
untuk memampatkan gas (berarti juga udara dan uap air). Pada gas sempurna yang berada
dalam tabung, tekanan gas dan tekanan udara berbanding terbalik dengan volume. Jika
suhunya selalu sama, berlaku hokum Boyle :
P1.V 1 P 2.V 2
Pada gas nyata (dan uap) untuk penentuan yang tepat harus diperhatikan faktor koreksi z
(gas nyata).
P .T .R1.Z
Udara dianggap tidak dapat dimampatkan selama kecepatan tidak terlalu besar.
6. Viskositas Udara
Perubahan bentuk yang cepat memerlukan gaya. Perlawanan (hambatan) yang
bertindak waktu itu berasal dari sifat zat yang disebut kekentalan atau viskositas. Sifat ini
timbul dari gesekan dalam antara molekul-molekul fluida kerja (udara). Jadi dengan
viskositas udara dimaksudkan adalah gejala-gejala udara memberikan perlawanan gesek
terhadap perubahan bentuk (deformasi).
7. Pemuaian Kalor Udara
Diwaktu pemanasan zat kecepatan molekulnya bertambah. Udara (gas) menempati
volume yang besar pada gas-gas daripada zat cair atau zat padat. Koefisien muai volume
(a) dilanjutkan dari volume dan perubahan volume dan disebut sebagai perubahan volume
relatif per derajat Kelvin.
a V /(Vo.T )
1 v
.
p
V T
KOMPRESSOR TORAK
C Q / m.t dalam J/(kg K)
Kalor jenis gas-gas yang bergantung pada tekanan dan suhu, di bagi atas :
KOMPRESSOR TORAK
APLIKASI KOMPRESSOR
Kompressor merupakan alat yang berguna untuk mengalirkan udara atau gas.
Dimana fungsi ini sangat diperlukan dalam berbagai bidang. Beberapa aplikasi kompressor
antara lain :
1. Pada Bidang Otomotif
Pengkompressian udara untuk dimasukkan dalam reservoir yang akan digunakan
untuk pengisian ban kendaraan.
Untuk pengecatan semprot (dyco) pada dinding mobil, kapal laut, pesawat dll.
Sebagai pengering dan pembersih dalm perbengkelan.
2. Pada Bidang Industri
Dalam industri minuman botol dimana udara dalam botol dihampakan dengan daya
isap kompressor.
Industri pertambangan gas, gas akan diisap dengan kompressor untuk ditampung
dalam reservoir dan untuk dilanjutkan pada aplikasi lainnya.
Dalam pertambangan juga digunakan dalam pengeboran hidrolik dengan
menggunakan gas yang bertekanan dari kompressor yang menekan mata bor.
3. Aplikasi Lainnya
Digunakan dalam sistem pengkondisian udara untuk menaikkan temperature dan
tekanannya.
Digunakan dalam mekanisme turbo charge untuk memperbesar udara yangmasuk
ke silinder.
Digunakan dalam sistem pembangkitan listrik seperti pada PLTU dan PLTG.
KOMPRESSOR TORAK
VIII. PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN UMUM
Kompresor torak terdiri atas piston yang bergerak maju dan mundur didalam suatu
silinder yang memiliki katup isap dan katup buang. Pada saat beroperasi, sejumlah volume
udara diisap kedalam silinder melalui katup isap pada saat piston bergerak mundur,
kemudian udara tersebut ditekan menurut kompresi politropik untuk menaikkan tekanan
dan temperaturnya. Pengeluaran udara berlangsung sampai torak mencapai titik mati atas
dimana tekanan didalam silinder lebih besar daripada tekanan udara di atmosfer. Tekanan
dari dalam silinder menyebabkan katup buang terbuka, sehingga udara didalam silinder
bisa keluar ke reservoir. Setelah piston bergerak turun, terisap lagi sejumlah volume udara
tertentu melalui katup isap.
Sedangkan, pada kompresor sentrifugal beroperasi dengan cara mengisap sejumlah
volume udara memasuki mata impeller yang berputar dan kemudian dilemparkan kearah
lingkaran luar impeller dengan gaya sentrifugal. Sudu-sudu impeller meninggikan putaran
gas tersebut dan membangkitkan tekanan. Dari impeller ini gas mengalir kesudu-sudu
penghambur atau keruang spiral, dimana sejumlah energi kinetik diubah menjadi tekanan.
KOMPRESSOR TORAK
B. PEMBAHASAN KHUSUS
1.Grafik hubungan P2 Vs rt
Dari grafik dapat dilihat bahwa hubungan antara tekanan keluar kompresor (P2)
dengan perbandingan temperatur (rt) yaitu semakin besar tekanan udara keluar
kompresor maka perbandingan temperatur antara temperatur udara masuk kompresor
dengan temperatur udara didalam kompresor mengalami kenaikan.
Hal ini terjadi karena udara dari atmosfer yang masuk kedalam kompresor mengalami
kenaikan temperatur akibat adanya kompresi sehingga perbandingan temperatur antara
temperatur udara didalam kompresor dengan temperatur udara di atmosfer mengalami
kenaikan.
3. Grafik hubungan P2 Vs
tot
KOMPRESSOR TORAK
Dari grafik dapat dilihat bahwa hubungan antara tekanan keluar kompresor (P2)
dengan efisiensi total thermal (tot) yaitu semakin besar tekanan udara keluar dari
kompresor menyebabkan nilai efisiensi total cenderung semakin kecil. Hal ini bisa
terjadi karena nilai efisiensi total thermal dipengaruhi oleh nilai efisiensi volumetrik,
efisiensi mekanik, dan efisiensi thermal. Sedangkan pengaruh perubahan tekanan udara
keluar kompresor terhadap masing-masing efisiensi menghasilkan nilai yang berbeda
dengan perubahan yng berbeda.
4. Grafik hubungan P2 Vs f1
Dari grafik dapat dilihat bahwa hubungan antara tekanan keluar kompresor (P2)
dengan tekanan uap jenuh (f1) yaitu semakin besar tekanan keluar kompresor maka
tekanan uap jenuh yang terjadi pada inlet tidak mengalami perubahan. Sedangkan pada
outlet, tekanan uap jenuhnya mengalami kenaikan.
Hal ini terjadi karena, pada inlet temperatur udara yang masuk berada pada temperatur
ruang, sehingga tekanan uap jenuhnya tidak mengalami perubahan. Sedangkan pada
outlet, temperatur udara yang keluar dari kompresor mengalami kenaikan sehingga
tekanan uap jenuhnya juga mengalami kenaikan.
5. Grafik hubungan P2 Vs X
Dari grafik dapat dilihat bahwa hubungan antara tekanan keluar kompresor (P2)
dengan perbandingan kelembaban udara (X) yaitu semakin besar tekanan udara keluar
kompresor maka perbandingan kelembaban udara pada inlet tidak mengalami
perubahan. Sedangkan pada outlet cenderung mengalami kenaikan.
Hal ini terjadi karena, pada inlet tekanan uap air di atmosfer relatif sama sehingga
perbandingan perbandingan kelembaban udaranya tetap. Sedangkan pada outlet, terjadi
KOMPRESSOR TORAK
kenaikan tekanan uap air diatmosfer karena temperatur udara keluar dari kompresor
mengalami kenaikan, sehingga perbandinga udara pada outlet mengalami kenaikan.
XI. PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Debit udara yang dihasilkan komoresor akan semakin meningkat dengan
bertambahnya putaran.
2. Perbandingan tekanan dan temperatur sebelum dan sesudah kompresor akan
meningkat apabila tekanan keluar kompresor ditambah.
3. Semakin bear perbandingan kompresi yang terjadi maka indeks politropiknya akan
semakin meningkat.
4. Kerja kompresor yaitu kerja politropik, kerja isothermal, kerja indikasi dan kerja
mekanis akan semakin besar dengan bertambahnyaputaran motor.
5. Konsumsi daya kompresor akan meningkat dengan bertambahnya putaran motor.
6. Effisiensi kompresor akan cenderung mengalami penurunan dengan meningkatnya
putaran motor.
B. SARAN
Pda saat asistensi, sebaiknya asisten memberikan penjelasan mengenai percobaan
kompresor torak sehingga dapat membantu praktikan dalam menyelesaikan
laporannya.