Anda di halaman 1dari 18

TURBIN GAS

Prinsip Turbin Gas


Turbin gas adalah salah satu turbin dimana gas hasil pembakaran
sebagai fluida kerjanya.
Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari 3 komponen
utama yaitu :
1. Kompressor
2. Ruang bakar
3. Turbin
Dengan susunan seperti pada gambar berikut :

R
B

Udara masuk

Katerangan : K

Gas tabung

: Kompressor

RB

: Ruang bakar

: Turbin

: Beban

Udara masuk ke dalam kompressor dimana berfungsi mengisap dan


menaikkan tekanan udara. Sehingga temperatur akan naik, udara yang
bertekanan dan bertemperatur tinggi masuk ke dalam ruang bakar.

Di dalam ruang bakar disemprotkan bahan bakar ke udara tersebut,


sehingga terjadi pembakaran, proses pembakaran berlangsung pada tekanan
konstan.
Gas pembakaran yang bertemperatur tinggi kemudian masuk ke
dalam turbin gas yang mana energinya dipergunakan untuk melakukan kerja
untuk memutar roda turbin.
Sekitar 2/3 atau 60 % daya yang dihasilkan turbin gas dipergunakan
kembali untuk memutar kompressornya, sisanya baru dapat dipergunakan
untuk memutar beban misalnya generator, pompa, baling-baling dsb.
Jadi pada sistem turbin gas proses kompressi, pembakaran dengan
ekspansi terjadi pada komponen yang berlainan.
Di dalam ruang bakar terjadi penambahan panas terhadap fluida kerja
untuk menaikkan temperatur dan energi panas. Penambahan panas di dalam
fluida kerja (udara) dapat dilakukan dengan cara :
1. Menyemprotkan bahan bakar (cair, gas, padat) ke dalam udara dengan
membakarnya ke dalam ruang bakar.
2. Mempergunakan pemanas udara

SIKLUS IDEAL TURBIN GAS TERBUKA SEDERHANA


Pada gambar berikut ini memperlihatkan siklus ideal terbuka
sederhana dari T. Gas

R
B

T
4

Udara masuk

Gas tabung

T
3
2
3
4
ekspansik

Kompressor
4
1

1
V

Diagram P-V & T-S dari siklus ideal T. Gas sederhana


Analisis proses T. Gas didasarkan pada siklus Brayton. Udara
dikompressi hingga tekanan menjadi beberapa kali lipat lebih besar.
Perbandingan tekanan yang diberi notasi dengan simbol (r p) dapat
didefinisikan sebagai perbandingan udara kompressi pada saat keluar
kompressor (P2) dengan tekanan udara masuk kompressor (P1).
rp =

tekanan udara yang tinggi dari kompressor akan masuk ke dalam


ruang bakar (titik 2) pada alir proses pembakaran ideal (proses 2-3) terjadi
pada tekanan konstan temperatur gas pembakaran (titik 3) diekspansikan
oleh turbin (proses 3-4) dan kemudian dibuang ke atmosfir (titik 4).
Kesimpulan dari siklus ideal dari turbin gas terbuka sederhana dari
siklus Brayton oleh sbb :
1.
2.
3.
4.

Proses 1-2
: Kompressi isentropik melalui kompressor
Proses 2-3
: Penambahan panas pada tekanan pada ruang bakar
Proses 3-4
: Ekspansi isentropik melalui turbin gas
Proses 4-1
: Pembuangan panas ke atmosfir pada tekan konstan
Dengan kompressi isentropik maka tekan udara akan naik yaitu P 2 dan

temperatur menjadi :
T2 = T1
Dalam hal ini entropi (s) konstan sedangkan selama proses
pemasukan panas pada kondisi tekanan konstan maka entropinya akan naik.
Temperatur pada titik 3 ditentukan berdasarkan temperatur gas turbin
maksimum yang diizinkan.
Besarnya panas yang dimasukkan pada proses (2-3) adalah sesuai
dengan besarnya panas yang dimasukkan ke dalam ruang bakar.
Qmasuk = Cp (T3 T2)
Sedangkan titik 4 diperoleh dengan menghitung proses ekspansi
isentropik (3-4) jadi untuk menentukan besarnya T 4 sama dengan cara
menentukan T2, sehingga ketentuan-ketentuan yang diperoleh dapat
diperiksa dengan menggunakan selisih entalpi.

Garis 4-1 menunjukkan bahwa gas dengan kondisi tekanan konstan


dikeluarkan dari sistem sehingga :
Q keluar = Cp (T4 T1)
Pada diagram T S terlihat dengan jelas bahwa daya yang berguna
(Wn) berasal dari selisih panas yang masuk sistem dengan panas yang
keluar sistem.
EFISIENSI TERMIS SIKLUS BRAYTON
Daya berguna dapat didefinisikan sebagao besarnya panas yang
masuk dikurangi besarnya panas yang keluar
Wguna = Q masuk Q keluar
Atau Wn = Qn Qk
Dimana Qn = Cp (T3 T2)
Qk = Cp (T4 T1)
Wn = Cp (T3 T2) Cp (T4 T1) .......................................(1)
Maka efisiensi siklus brayton adalah
t =

Atau t = 1-

t = 1 -

..........................................(2)

Oleh karena

Oleh karena proses 1-2 dan 3-4 adalah persamaan isentropis, maka
diperoleh :

Dan

Oleh karena

Atau

Sehingga pers (2), menjadi

=1-

Atau = 1 -

Persamaan (3) diatas dapat pula diturunkan dengan terlebih dahulu


mengikuti kerja untuk kompressi di dalam kompressor dan kerja yang
dihasilkan turbin.
Pada sistem turbin gas sebagian kerja yang dihasilkan oleh turbin
dipergunakan untuk melakukan kompressi di dalam kompressornya sendiri,
sehingga kerja yang dihasilkan oleh sistem turbin gas (siklus Brayton).
Wn = Wt Wk ............................(4)
Dimana Wn = CP (T3 T4)
Wk = CP (T2 T1)
Wn = CP (T3 T4) CP (T2 T1)

PROSES SISTEM TURBIN GAS DENGAN MEMPERHITUNGKAN


KERUGIAN
Sistem turbin yang sebenarnya (aktual) terdapat pada kerugiankerugian dari siklus idealnya, hal tersebut disebabkan karena proses
kompressi dan ekspansi tidak pernah terjadi secara isentropis.
Th

3
2

2s

4s

Diagram T-S dari siklus aktual T. Gas sedangkan fluida kerja bukanlah
1

s
gas ideal dengan CP konstan, disamping
itu penurunan tekanan didalam

ruang bakar tidak dapat dihindarkan sehingga diagram T S terlihat seperti


gambar di atas.

Proses Kompressi Di dalam Kompressor


Dari persamaan energi secara umum apabila perubahan energi
potensial dari fluida kerja keluar dan masuk kompressor dapat diabaikan dan
untuk proses isentropis.
Maka kerja yang diperlukan untuk proses kompressi adalah
Wk = (h2s h1)
Atau Wk = CP (T2s T1)
Didalam kompressor yang sebenarnya terdapat kerugian-kerugian
energi karena adanya gesekan-gesekan perpindahan panas,sehingga proses
kompressi dalam keadaan sebenarnya tidaklah isentropik oleh karena
itu ..........bertambah, sehingga
Wk = (h2 h1)
Atau Wk = CP (T2 T1)
Sehingga efisiensi kompressor didefinisikan sebagai :

Atau

Besarnya efisiensi kompressor tergantung dari jensi kompressor,


perbandingan

tekan

(P2/P1)

dan

jumlah

udara

yang

dipindahkan.

Perbandingan tekanan yang dapat dicapai setiap tingkat kompressor berkisar


2,5 dengan efisensi 86%, oleh karena perbandingan tekan yang mampu
dihasilkan setiap tingkat, maka untuk menghasilkan perbandingan tekan yang
tinggi, maka diperlukan jumlah tingkat yang banyak (27 tk atau lebih)
sehingga ukuran kompressor lebih panjang.
PROSES PEMBAKARAN DI DALAM RUANG BAKAR
Proses pembakaran adalah equivalen dengan proses pemasukan
kelas pada siklus Brayton. Jadi proses pembakaran diharapkan terjadi pada
tekanan konstan dan menghasilakn gas pembakaran yang bertemperatur
tinggi.
Prosesnya adalah udara yang bertekanan tinggi dari kompressor
masuk ke dalam ruang bakar dimana bahan bakar disemprotkan ke dalam
arus udara, sehingga terbakar dengan oksigen yang dikandung udara
tersebut.
Proses pembakaran berlangsung secara kontinu, sehingga temperatur
gas

pembakaran

harus

dibatasi

sesuaio

kekuatan

material

yang

dipergunakan terutama material sudu-sudu turbin.


Tekanan ruang bakar berkisar (2-5-10) m sedangkan gas pembakaran
yang belum keluar dari ruang bakar sekitar (700 1.100) 0C.

Untuk membatasi temperatur gas pembakaran yang keluar dari ruang


bakar, maka sistem turbin gas mempergunakan jumlah udara berlebihan
sehingga perbandingan massa bahan bakar dan udara sekitar
FAR =

Apabila dibandingkan yang dipergunakan pada motor bakar tarak


dimana
FAR =

Jumlah udara berlebihan pada turbin gas diperlukan untuk menyempurnakan


proses pembakaan dalam waktu yang sesingka-singkatnya, dapat pula
mendinginkan bagian-bagian ruang bakar dan diusahakan pula agar
distribusi temperatur gas pembakaran yang keluar ruang bakar homogen.
Oleh karena itu dala proses aktal (sebenarnya) sukar terjadi
pembakaran sempurna dan tidak dapat pula dicegah kerugian kalor dari
ruang bakar. Sehingga tidak sama energi bahan bakar dapat dimanfaatkan
untuk menaikkan temperatur fluida kerja, disamping itu terdapat pula
kerugian gesekan antara gas pembakaran dengan bagian-bagian ruang
pembakaran.
Sehingga terjadi penurunan tekanan
AP = P2 P3

PROSES EKSPANSI DI DALAM TURBIN


Dari persamaan energi kerja yang dihasilkan oleh turbin adalah
Wt = (h3 h4s)
Atau Wt = Cp (T3 T4s)

Dalam keadaan aktual (sebenarnya), proses ekspansi di dalam turbin


pun tidak berlangsung secara isentropik, karena adanya kerugian gesekan,
perpindahan kalor kebocoran-kebocoran dsb. Oleh karena itu kondisi fluida
kerja yang keluar dari turbin tidak dapat mencapai k 4.s tetapi hanya
mencapai k 4, maka penurunan enthalpi di dalam turbin menjadi rendah.
Sehingga
Wt = (h3 h4)
Atau Wt = Cp (T3 T4)
Sehingga efisiensi Turbin Gas didefinisikan sbb :
t =

Atau t =

Besarnya ....tergantung dari jenis turbin, ukuran da jumlah tingkatnya,


biasanya efisiensi turbin bertingkat tingkat adalah (80 85) % sedangkan
efisiensi turbin tingkat banyak lebih besar sekitar 88%.
Oleh karena adanya kerugian tekanan di dalam ruang bakar, maka
perbandingan ekspansi P3/P4 menjadi lebih rendah dari pada perbandingan
ekspansi kompressi.

Contoh soal
Suatu turbin gas beroperasi pada tekanan masuk kopressor 1 kg/cm

dengan temp. 270C sedangkan tekanan keluar kompressor 4,5 kg/cm 2.


Penurunan tekanan antara kompressor dan turbin 0,15 kg/cm 2. Temp. Hasil
pembakaran 950 0C. Efisiensi kompressor dan turbin 0,85. Asumsi Cp = 2,4
kkal/kg dan k = 1,4
Hitung a. Kerja bersih sistem T. Gas ?
b. Efisiensi termal ?
penyelesaian
3
2

3
R
B

2s

T
1
4

4s

dik :
T1 = 27 0C + 273 = 300 k
T3 = 950 0C + 273 = 1223 k
P1 = 1 kg/cm2
P2 = 4,5 kg/cm2
p = 0,15 kg/cm 2
P3 = 4,5 0,15 = 4,35 kg/cm2
Cp = 0,24 kkal/kg k
K = 1,4
Dit : a. W net ?
b. t ?
jawab :

T2s = T1

= 300

= 300 (4,5)0,286
=

= T2 = 489, 9 k
Jadi kerja kompressor
Wk = Cp (T2 T1)
= 0,24 (489,9 300)
Wk = 45,57 kkal/kg

Untuk turbin

T4s =

T4s = 804,6 k
=

= 0,85

T4 = 867, 36 k
Jadi kerja turbin
Wt = Cp (T3 T4)
= 0,24 (1223 867,36
Wt = 85,35 kkal/kg

a. Jadi kerja bersih siklus (Wnet)


Wnet = Wt Wk
= 85,35 45, 57
Wnet = 39,78 kkal/kg
b. EF Termal
=
Qin = Cp (T3 T2)
= 0,24 (1223 489,9)
Qin = 175,9 kkal/kg
=

x 100 %

= 22,6 %

Contoh soal
Suatu turbin gas dengan perb. tekanan 10/1 dan temperatur
maksimum 700 0C, temperatur udara masuk kompressor 15 0C, laju aliarn
massa udara 15 kg/s. Efisiensi konpressor 0,82 dan efisiensi turbin 0,85
Diamsumsi
CPad = 1,00 kj/kg k dan k = 1,4 (kompressi)
CPgas = 1,11 kj/ kg k dan k = 1,333 (ekspansi pada turbin)
Hitung daya pada generator
Dik :

T3 = 700 0C + 273 = 973 k


G = 15 kg/s

= 0,82 dan

= 0,85
3
0

T = 700 C
2

R
B

2s

T
1

T1 = 150C

Penyelesaian
Dari pers. Proses isentropik

T2s = T1

= 288

= 556 k
Dari persamaan .
=

T2 288 =

4s

T2 = 288 + 326, 8 = 614, 8 k


Untuk turbin

T4s =

Dari persamaan

973 T4 = 425,6 . 0,85


973 T4 = 361,8 k
T4 = 973 361,8 = 611,2 k
Kerja masuk kompressor
Wk = Cp (T2 T1)
= 1,005 (614,8 288)
= 328, 4 kj/kg
Kerja keluar turbin
Wt = Cp (T3 T4) = 1,11 (973 611,2)
Wt = 401,6 kj/kg
Kerja bersih keluar = 401,6 328,4 = 73,2 kj/kg
Daya keluar pada generator

Gq = 73,2 15 = 1098 W

Anda mungkin juga menyukai