Anda di halaman 1dari 8

LAMPIRAN

P.V

INSTRUMEN SERTIFIKASI DOSEN


Deskripsi Diri

IDENTITAS DOSEN

1.
2.
3.
4.

Nama Dosen yang diusulkan


NIP/NIK/NRP
Perguruan Tinggi Pengusul
Nomor Peserta

:
:
:

Dr.-Ing. Ir. Wahyu H. Piarah, MSME


131 645 219
Universitas Hasanuddin

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2008

BAGIAN I

A. Pengembangan Kualitas Pembelajaran (usaha dan dampak


perubahan)
Dalam pengamatan saya di kelas terlihat bahwa mahasiswa memiliki
motivasi yang rendah dalam mengikuti kuliah. Satu-satunya motivasi yang
ada hanyalah mengejar kelulusan tanpa keinginan yang kuat untuk
memahami lebih dalam materi kuliah yang diberikan.
Penyebab rendahnya motivasi tersebut karena mereka tidak mengetahui apa
manfaat matakuliah tersebut terutama manfaat pada saat mereka bekerja
nanti. Disamping itu, metode kuliah yang hanya bersifat ceramah (sekedar
hanya menyampaikan informasi) membuat mahasiswa hanya duduk pasif
sambil mencatat apa yang disampaikan dosen dan tentunya ini sangat
membosankan bagi mahasiwa sehingga mereka kehilangan motivasi/gairah
dalam kelas.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka di setiap awal kuliah saya selalu
menjelaskan pada mahasiswa tentang ruang lingkup materi perkuliahan serta
manfaatnya di dunia kerja nanti. Selanjutnya pada setiap contoh persoalan,
saya senantiasa mengangkat contoh-contoh aplikasi yang ada dalam
kehidupan sehari-hari dan yang ada di dunia kerja. Disamping itu tugas-tugas
yang saya berikan selalu adalah tugas-tugas yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari dan dunia kerja bidang teknik mesin.
Untuk membuat suasana kuliah yang lebih hidup dan kondusif dimana semua
mahasiswa terlibat aktif dalam perkuliahan maka saya selalu memberi tematema utama yang materinya dicari dari perpustakaan atau internet dan akan
dibahas/didiskusikan dalam kelompok-kelompok kecil untuk selanjutnya
diplenokan oleh masing-masing kelompok untuk mendapatkan kesimpulan
kelas dari tema yang diberikan tersebut.
Dampak dari cara perkuliahan yang saya berikan memperlihatkan
peningkatan motivasi/gairah belajar mahasiswa baik dalam mengumpulkan
materi diskusi maupun dalam diskusi itu sendiri. Mahasiswa menjadi banyak
belajar
bagaimana
mengemukakan
pendapat
dan
bagaimana
mempertahankannya secara ilmiah serta bagaimana meramu beberapa
pendapat menjadi satu pendapat yang lebih komprehensif.
Dibanding dengan cara perkuliahan dimana mahasiswa hanya mendengar
dan mencatat maka cara perkuliahan yang diuraikan diatas memperlihatkan
peningkatan kelulusan mahasiswa baik dalam jumlah maupun kualitasnya
(mahasiswa dengan nilai yang relatif lebih baik menjadi lebih banyak
jumlahnya)
B. Pengembangan Keilmuan/Keahlian Pokok (produktivitas dan
makna karya ilmiah)
Selain melaksanakan tugas mengajar, saya senantiasa juga mengembangkan
diri dengan melakukan penelitian baik dari usaha sendiri maupun yang
dibiayai oleh lembaga penelitian Universitas. Hasil penelitian yang saya

lakukan senantiasa saya tindaklanjuti dengan penulisan di jurnal


ilmiah/prosiding baik lokal maupun nasional bahkan internasional bersama
bekas kolega saya yang ada di program S3 dulu.
Saya senantiasa berusaha paling tidak menghasilkan satu tulisan per
semester dan sekali setahun mempresentasikan tulisan ilmiah di tingkat
nasional. Sampai saat ini saya mencoba untuk merampungkan penulisan
buku untuk menjadi pegangan/referensi bagi mahasiswa yang mengambil
matakuliah yang saya ajarkan.
Bagi saya, penelitian merupakan salah satu tonggak dari Tridarma PT yg
harus dilaksanakan secara penuh dan konsisten krn dpt merupakan jembatan
yg menghubungkan dunia kampus dan dunia diluar kampus termasuk dunia
industri
Untuk menjamin adanya konsistensi tsb maka seyogyanya hasil penelitian
tdk hanya tersimpan sebagai laporan akhir penelitian tetapi dilanjutkan
dengan publikasi ilmiah sehingga terbuka peluang untuk disempurnakan,
dikembangkan atau diaplikasikan kepada masyarakat

C. Peningkatan Kualitas Manajemen/Pengelolaan Institusi


(perubahan pengelolaan, implementasi kebijakan, dan dukungan
institusi)
Dalam perjalanan karier saya sebagai dosen, saya pernah dipercaya untuk
menjabat Ketua Program Studi Magister Teknik Mesin dan alhamdulillah
sekarang sedang menjabat Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas
teknik. Dalam setiap menjalankan tugas jabatan tersebut, saya senantiasa
berusaha mengembangkan Sistem Informasi Akademik (SIAKA) sehingga
segala informasi akademik atau surat-surat rutin antar jurusan dan fakultas
dapat diakses/diperoleh secara instan. Hal-hal lain yang dapat diperoleh
dari SIAKA adalah informasi tentang nilai EWMP (Ekuivalen Wajib Mengajar
Penuh) dosen dan jumlah KUM dosen untuk keperluan naik pangkat serta
monitoring perkuliahan bagi dosen dan mahasiswa. SIAKA yang ada dibuat
compatible dengan software EPSBED dari Dikti sehingga pengisian EPSBED
untuk laporan ke Dikti dapat dilakukan secara sederhana yaitu dengan
hanya mengimport data dari SIAKA tanpa harus menginputnya secara
manual.
Dampak dari penerapan SIAKA adalah kecepatan pelayanan administrasi
akademik menjadi meningkat dan sangat mudah untuk membuat Evaluasi
Diri baik untuk keperluan internal maupun untuk keperluan mengikuti
Program Hibah Kompetisi (PHK) seperti Semi-Q atau A2.
Pada awal pencanangan pembuatan SIAKA banyak rekan-rekan saya yang
pesimis mengingat bahwa cakupan yang akan dilakukan oleh SIAKA terlalu
ambisius mengingat dana yang tersedia di fakultas sangat terbatas.
Namun alhamdulillah setelah menampakkan hasil maka mereka terutama
para ketua jurusan sangat mendukung karena mereka merasa sangat
terbantu terutama dalam hal tugas-tugas administrasi.
Saat menjabat PD1 saya telah melakukan perubahan jadwal pengisian KRS
(Kartu Rencana Studi). Mulanya pengisian KRS dilakukan dua minggu
sebelum perkuliahan dimulai dan pada pelaksanaannya sering dilakukan

sampai minggu kedua setelah perkuliahan. Tentunya hal tersebut sangat


mengganggu perkuliahn karena jumlah peserta pada awal kuliah masih
relatif sangat sedikit. Untuk mencegah hal tersebut maka jadwal pengisian
KRS untuk semester berikutnya dilakukan pada tengah semester berjalan.
Hasilnya adalah pada saat awal kuliah semua infrastruktur perkuliahan
sudah siap dan perkuliahan pada minggu pertama sudah dapat dilakukan
tanpa kendala berarti.
Awalnya kebijakan mengubah jadwal pengisian KRS dianggap oleh para
ketua jurusan sebagai pekerjaan tambahan yang dapat mengganggu
kelancaran kegiatan semester berjalan. Namun dengan sosialisasi yang
baik mereka dapat mengerti bhwa sebenarnya tidak ada pekerjaan
tambahan melainkan hanya menggeser waktu penyelesaian pekerjaan.
Sekarang mereka sangat senang karena jumlah kelas yang harus
dipersiapkan sudah dapat diketahui sejak dini sehingga persiapan
perkuliahan seperti penyusunan roster yang bersifat tetap sudah dapat
dibuat tanpa harus diubah-uabah atau ditambah lagi.
D. Peningkatan Kualitas Kegiatan Mahasiswa (perubahan
pengelolaan, implementasi kebijakan, dan dukungan institusi)
Pada tahun-tahun terakhir ini saya melihat antusias mahasiswa untuk ikut
aktif dalam kegiatan/organisasi kemahasiswaan seperti Senat Fakultas (SF)
atau Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) sangat rendah. Hal ini mungkin
terjadi karena mereka sudah mulai bosan atau menyadari bahwa demodemo (ini kegiatan utama SF dan HMJ) lebih banyak mudharatnya daripada
manfaatnya. Melihat fenomena tersebut, dalam setiap kesempatan dialog
akademik dengan mahasiswa saya selalu menyarankan untuk ikut aktif
dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang lebih mengarah kepada
peningkatan kompetensi mahasiswa seperti ikut dalam lomba karya ilmiah
dalam bentuk Kontes Robot atau Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM)
yang akhir-akhir ini sangat intens dilakukan dan didukung oleh DIKTI. Saran
semacam itu juga dilakukan oleh dosen lain terutama oleh PD3. Akibat
dorongan dan saran tersebut maka terjadi peningkatan yang signifikan dri
jumlah mahasiswa yang ikut kegiatan PKM dan Kontes Robot. Untuk
menunjang kegiatan tersebut saya senantiasa menyediakan waktu untuk
menjadi pengarah/nara sumber dengan tujuan agar karya yang dihasilkan
dapat lebih berbobot.
E. Peningkatan Pengabdian kepada Masyarakat (kegiatan dan
implementasi perubahan, serta dukungan masyarakat)
Tugas utama perguruan tinggi adalah melaksanakan tridarma yaitu
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu
bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat adalah KKN (Kuliah Kerja
Nyata). Sebagai PD1 saya selalu mengingatkan mahasiswa bahwa salah
satu tempat untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah
adalah pada KKN.

Melalui program KKN dapat diciptakan antara lain: Ruang Terbuka Hijau,
Desa Binaan, Daerah Wisata Binaan dan Penantaan Infrastruktur
Kecamatan/Kabupaen. Utuk melrealisasikan hal-hal tersebut tentunya
diperlukan database yang valid dan komprehensif. Oleh karena itu mulai
pada kegiatan KKN profesi gelombang XIX pada Agustus 2008 yang lalu
saya telah menginstruksikan kepada mahasiswa peserta KKN untuk
menyusun database di dua kecamatan di kabupaten Gowa dan Maros.
Disepakati database yang disusun meliputi database kependudukan, jalan
dan irigasi, pemukiman dan gedung, pemakaian energi dan potensi sumber
alternatif, pemetaaan wilayah dan topologi dengan tema Penyususnan
database potensi kecamatan X berbasis SIG (Sistem Informasi Geografis).
Saat ini pelaksanaan KKN sudah memasuki tahap penyusunan laporan dan
evaluasi akhir.
Setelah tahap penyusunan database maka akan ditindaklanjuti dengan
program sosialisasi ke kabupaten-kabupaten untuk memperlihatkan contoh
bagaiamana melakukan penataan infrastruktur kecamatan/kabupaten
melalui database berbasis SIG tersebut. Saya yakin para bupati akan
sangat tertarik untuk memiliki database berbasis SIG di daerah mereka
karena akan sangat membantu dalm perencanaan/pengembangan daerah.

BAGIAN II
F. Karakter pribadi dalam berbagai situasi dan kondisi (kendali diri,
kesabaran, ekspresi perasaan, rasionalitas)
Saya mempunyai teman sejawat yang kebetulan pada waktu dia diangkat
menjabat ketua progra studi saya adalah salah seorang yang tidak setuju.
Ketidak setujuan saya didasarkan pada karakternya (pendendam) dan
kurang menghargai pendidikan (sampai saat ini masih berijazah S1).
Menurut undang-undang guru dan dosen tahun 2005, mahasiswa S1 hanya
boleh diajar oleh dosen berpendidikan minimal S2 sehingga menurut saya
bagaimana mungkin Program Studi S1 dipimpin oleh S1 juga. Karena
mengetahui bahwa dia diangkat oleh Kajur tanpa dukungan saya maka dia
sama sekali tidak mau bertemu bahkan berbicara pada saya padahal
anatara KPS dan PD1 harus selalu terjalin komunikasi/koordinasi rutin aga
proses perkuliahan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Sebagai PD1,
saya bisa saja melakukan penekanan-penekanan tetapi tidak saya lakukan.
Saya dengansabar selalu datang ke ruang kerjanya jika ada yang akan
dibicarakan mengenai perkuliahan (biarlah PD1 menghadap ke KPS).
Yang saya pikirkan adalah bagaimana keharmonisan dapat terjadi agar
proses perkuliahan dapat berjalan lancar. Saya yakin suatu saat dia akan
mengerti keputusan yang saya lakukan terhadapnya.
Selama menjadi dosen saya sering mendapat bingkisan dari mahasiswa
setelah mereka selesai menjadi sarjana. Mereka umumnya mengatakan
bahwa saya merupakan pembimbing yang enak diajak berdiskusi sehingga
mereka merasa mendapat banyak masukan pengetahuan dari saya.

Pada akhir sidang sarjana jika saya yang memimpin sidang saya selalu
meminta mahasiswa untuk menyampaikan uneg-uneg/saran/koreksi bagi
dosen khususnya bagi saya pribadi tentang apa yang kurang atau harus
saya perbaiki dalam proses belajar mengajar.

G. Etos kerja (semangat, target kerja, disiplin, ketangguhan)


Saya terlahir dari seorang bapak yang berprofesi sebagai guru yang
memiliki dedikasi yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaannya. Mungkin
karena turunan bapak saya maka saya selalu merasakan semangat dalam
diri ini jika memberi kuliah. Segala persoalan hidup/kesedihan bahkan
penyakit flu pun seakan sirna jika saya sudah berada di depan kelas. Hidup
saya menjadi bergairah bahkan tidak jarang setelah memberi kuliah saya
sangat
haus
karena
mungkin
terlalu
bersemangat
dalam
menjelaskan/membahas materi kuliah.
Dalam melaksanakan pekerjaaan, saya selalu menetapkan taret yang
harus saya capai misalnya tidak boleh ada berkas administrasi yang
terhenti/tidak terproses lebih dari 24 jam di meja kerja saya. Untuk itu saya
harus didiplin dalam menjalankan tugas. Saya sudah terbiasa tiba di
kampus sebelum jam 8.00 pagi dan pulang ke rumah setelah jam 17.00
sore. Hal ini saya lakukan rutin di setiap hari kerja. Boleh lebih lama di
kampus tetapi tidak boleh lebih singkat.
Pada waktu menerima amanah sebagai KPS S2 dulu, saya adalah dosen
yang paling muda di program studi saya sehingga praktis saya tidak dapat
bertindak sebagai pemimpin namun lebih sebagai pelayan yang
bekerja sendiri melayani segala kebutuhan dosen-dosen senior lain agar
proses belajar mengajar dapat berjalan lancar. Kalau saya tiak cukup
tangguh maka mungkin saya tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik.
Bahkan sebagai ketua program tiak jarang saya harus mengantar sendiri
undangan seminar, ujian atau rapat.
H. Integritas Diri (kejujuran, keteguhan pada prinsip, konsistensi, tanggung
jawab dan keteladanan)
Bagi saya pribadi, agama adalah segalanya dimana di dalamnya diajarkan
nilai-nilai kejujuran dan keadilan. Agama saya mengajarkan untuk
senantiasa berlaku jujur dan adil dalam keadaan apapun dan terhadap
siapa pun sekali pun terhadap orang yang berlainan keyakinan. Bagi saya
seorang ilmuwan pantang berbohong. Ilmuwan boleh salah tetapi tidak
boleh berbohong.
Saya berprinsip untuk senaniasa memberikan yang terbaik bagi
mahasiswa saya. Oleh karena itu saya selalu berusaha menambah
pengetahuan dengan mengikuti pendidikan S2 dan S3 pada kesempatan
pertama. Karena prinsip tersebut maka saya selalu berada pada level
dosen senior walaupun umur saya relatif muda.
Menjadi dosen bagi saya adalah pekerjaan yang mulia dan menyenangkan
sehingga merupakan pilihan akhir yang tidak akan berubah lagi. Dulu

saya pernah ditawari untuk bekerja di perusahaan asing dengan gaji


berlipat tetapi saya tetap konsisten dengan pilihan hidup ini karena saya
mencinta pekerjaan/profesi ini.
Sejak kembali dari studi S3, saya sering diserahi tugas memimpin suatu
kegiatan/aktifitas misalnya: Pembuatan Proposal S2 Teknik Mesin dan
sekaligus pengurusan ijin penyelenggaraannya, Penyelenggaraan Seminar
Nasional Teknik Mesin, Proyek Hibah Kompetisi Semi-Q, Ketua Program
Studi Magister Teknik Mesin yang kadang-kadang saya merasa berat
untuk melaksanakannya. Namun karena tanggung jawab dan
penghargaan terhadap rekan-rekan yang telah memberikan kepercayaan
kepada saya maka saya selalu melaksanakan dengan sungguh-sungguh
dan alhamdulillah bisa berjalan lancar dan selesai dengan baik. Apa yang
saya lakukan selama menjadi KPS S2 Teknik Mesin sering menjadi
contoh/teladan bagi KPS program studi lain. Bahkan Direktur Pascasarjana
secara tidak langsung sering memuji cara kerja saya untuk ditiru.
I. Keterbukaan terhadap kritik, saran, dan pendapat orang lain
(penyikapan, penerimaan)
Kritik bagi adalah salah satu jalan untuk mengoreksi/memperbaiki diri.
Saya sadar bahwa sebagai manusia biasa saya lekat dengan
kekurangan/kelemahan dimana dalam perjalanan hidup saya adalah
sangat mungkin untuk melakukan kesalahan-kesalahan dalam berbuat
dan bertindak. Oleh sebab itu saya tidak pernah menghindar diri dari
orang yang senang mengkritik bahkan saya sangat senang bergaul
dengan orang yang dikenal sangat kritis.
J. Peran sosial (kemampuan kerja sama, kemampuan komunikasi)
Saya berpendapat bahwa manusia tidak dibedakan oleh warna kulit dan
latar belakang sosial. Oleh sebab itu dalam pergaulan sehari-hari saya
selalu dapat beraul dan bekerja sama dengan siapa saja, baik dengan
teman sejawat, staf administrasi, atasan, mahasiswa bahkan dengan
pegawai rendahan sekalipun. Kerja sama adalah bekerja berkelompok
dimana angota-anggotanya harus dapat saling tolong menolong, bahu
membahu dan mempunyai perasaan kebersamaan. Dengan pandangan
seperti ini saya tidak pernah menemui masalah dalam berkomunikasi dan
bekerja sama dengan anggota lain dalam kelompok.
K. Orisinalitas (kreativitas dan inovasi)
Dalam melakukan penelitian atau bimbingan tesis kepada mahasiswa,
saya selalu berusaha menemukan hal-hal baru yang dapat diangkat dan
dikaji/dibahas sebagai fokus utama.
Dalam setiap semeste saya senantiasa melakukan evaluasi diri terhadap
proses belajar mengajar (PBM) yang telah saya lakukan. Saya selalu
berusaha mencari kekurangan-kekurangan yang ada dan berusaha

menemukan cara-cara baru yang terbaik agar PBM yang saya lakukan
menjadi lebih menarik, efektif, efisien serta tepat sasaran. Metode yang
saya terapkan senantiasa disesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas
pada
saat
itu
tanpa
melupakan
intimateri
yang
harus
disampaikan/diterima oleh mahasiswa.
Deskripsi diri ini saya buat dengan sesungguhnya dan jika diperlukan saya
bersedia untuk menyampaikan bukti-bukti terkait.

Mengetahui
Ketua Jurusan Teknik Mesin
Universitas Hasanuddin,

Amrin Rapi, ST. MT.


MSME.
NIP. 132 126 353

Makassar, 25 September 2008


Yang Membuat Deskripsi Diri,

Dr.-Ing. Ir. Wahyu H. Piarah,


NIP. 131 645 219

Anda mungkin juga menyukai