Anda di halaman 1dari 9

MASALAH YANG DIHADAPI :

A. Judul : Peningkatan Manajemen Perawatan dan Keterampilan


Perbaikan Mesin Pada Usaha Bengkel Mobil Macero Rama Kelurahan
Tammua Kecamatan Tallo Kota Madya Makassar

B. ANALISA SITUASI
Secara umum, tujuan utama perusahaan adalah memupuk laba dan
pengembangan bidang usaha, meskipun pendirian suatu usaha dapat dilatar
belakangi oleh motif non ekonomi, misalnya motif sosial dan nasionalisme,
namun untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, perusahaan tidak dapat
lepas prinsif prinsif ekonomi. Dalam rangka menunjang operasional suatu
perusahaan terutama yang menggunakan mesin dan peralatan sebagai alat
peroduksi, maka diperlukan manajemen dan teknik perawatan secara terpadu
guna kelancaran target produksi yang telah ditetapkan.
Dengan sumber daya manusia yang bermutu tinggi, maka ia dapat
menjadi pencipta semua teknologi yang diperlukan untuk dapat bekerja lebih
berprestasi dalam jumlah dan mutu, sebagai mana sering diutarakan bahwa
manusia itu menjadi pameran utama setiap sistim kerja. Kemampuan sumber
daya manusia perlu ditingkatkan, salah satu upaya kearah tersebut adalah
mengadakan perbagai pelatihan yang sifatnya teknis, salah satunya adalah
pelatihan peningkatan manajemen perawatan dan keterampilan perbaikan pada
industri kecil.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dipandang perlu untuk melakukan


kegiatan pengabdian pada masyarakat khususnya menyankut manajemen dan
teknik perawatan mesin pada bengkel mobil.
Unit usaha bengkel mobil yang belakangan ini banyak tumbuh di oota
makassar menggunakan mesin dan peralatan bantu untuk psoses operasinya.
Olehnya itu perlu diupayakan peningkatan keterampilan karyawan dalam
kaitannya dengan menajemen dan perbaikan mesin tersebut.

C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah serta tujuan yang ingin
dicapai, maka kegiatan yang akan dilakukan berbentuk pelatihan dan pembinaan
dengan tahapan pelaksanaan sbb :
a. Persiapan Pembuatan Materi Pelatihan
Adapun materi yang akan diajarkan dalam kegiatan pelatihan ini
tersusun dalam bentuk modul sebagai berikut :
1.

pendahuluan

2.

pentingnya manajemen perawatan

3.

pentingnya teknik perawatan

4.

jenis-jenis perawatan

5.

system pelumasan

6.

praktek

b. Metode Pelaksanaan
Metode yang dipilih adalah metode pelatihan kepada para karyawan
unit usaha bengkel mobil, karena keterbatasan anggaran yang tersedia

diperkirakan jumlah peserta pelatihan dibatasi. Kegiatan dilakukan dengan 2


metode, yaitu metode ceramah tentang manajemen perawatan dan teknik
keterampilan perawatan mesin yang diserta diskusi tanya jawab. Selanjutnya
melakukan praktek bongkar pasang mesin.

D. TINJAUAN PUSTAKA
Pentingnya Manajemen perawatan
Pentingnya fungsi perawatan merupakan faktor yang dominan dalam
banyak perusahaan. Dalam beberapa tahun belakangan ini, filosofi umum tentang
manajemen perusahaan telah berkembang ke arah spesialais yang semakin
diperlukan.
Pengertian Manajemen Perawatan
Pada bagian ini akan dijelaskan secara garis besar tentang pengertian
manajemen perawatan, yaitu pengorganisasian operasi perawatan untuk
memberikan padangan umum mengenai fasilitas perbengkelan
Dasar pemikiran yang sehat dan logis adalah suatu persyaratan terbaik
dalam mengorganisasi kegiatan perawatan. Pengorganisasian ini mencakup
penerapan dari metode manajemen dan memerlukan perhatian yang sistimatis.
Hal ini merupakan pekerjaan yang harus dipertimbangkan secara sunggusungguh dalam mengatur semua perlengkapan, peralatan, material, tenaga kerja,
biaya, teknik atau tata cara yang diterapkan dalam waktu pelaksanaan perawatan
Dalam mengetahui akan tujuan dan sistim manajemen perawatan yang
diterapkan maka kita dapat mengatasi masalah, mengambil tindakan serta
mengerti dengan jelas tentang problema yang perlu diselesaikan. Metode yang

menunjang keberhasilan pekerjaan ini adalah dengan mengembangkan dan


mengunakan suatu penguraian sederhana yang dapat diperlukan melalui gagasan
dan tindakan. Pelaksanaan pekerjaan perawatan perlu diorganisasikan secara
umum dan wajar dengan memperhatikan kondisi dilapangan dengan demikian
semua peralatan, material dan teknik-teknik yang digunakan dapat diterapkan
pada pekerjaan sehingga berdaya guna dan berhasil guna.

Perawatan fasilitas/mesin
Perawatan fasilitas produksi yang baik,

akan dapat meminimumkan

kerusakan berat pada mesin dan perlengkapan. Secara garis besar kegiatan dalam
Perawatan dapat digolongkan menjadi 2 bagian besar, yaitu :
1. Perawatan pencegahan (preventive), yang menyangkut kegiatan-kegiatan
inspeksi, penyesuaian pelayanan, pengantian yang bersifat rutin dan
terencana untuk mempertahankan kontinuitas dari operasi.
Perawatan pencegahan dapat dibagi menjadi 3 kelas aktivitas sebagai berikut:

Inspeksi, mempunyai fungsi sebagai berikut :


a.

Memeriksa secara periodik agar mesin-mesin dan peralatan


dapat beroprasi secara efisien.

b.

Menentukan jenis peralatan yang memerlukan perhatian


kusus.

c.

Menentukan apakah [erbaikan atau pembokaran mesin


dilakukan ditempat atau harus berpindah.

d.

Memeriksa pesanan keperluan bagian perawatan.

e.

Mengontrol kualitas pekerjaan dan orang-orang dibagian


perawatan.

Perawatan rutin, dapat dibagi seperti mengencangkan, pelumasan, dan


lain-lain.

Pelayanan pabrik, meliputi pengecetan, kebersihan, perbaikan gedung,


dan lain-lain.

2. Perawatan perbaikan (repair), meliputi kegioatan elektris, mekanis dan lainlain yang diperlukan untuk membongkar peralatan, mencari dan membongkar
part yang rusak, memasang kembali perlengkapan dan kemudian memeriksa
agar dapat berfungsi normal
Perawatan perbaikan dapat dibagi menjadi :
a.

Perbaikan Minor, adalah perbaikan yang hanya memerlukan


waktu yang sedikit dan dapat diramalkan. Disini perlu kerja penuh di
dalam menangani perbaikan tentang elektris dan mekanis.

b.

Perbaikan Mayor, adalah perbaikan yang memerlukan waktu


beberapa hari atau beberapa jam seperti pembongkaran, pengantian part,
pemasangan dan penyetelan perlengkapan berat. Perbaikan semacam ini
jarang terjadi dan susah untuk diramalkan sebelumnya.

Adapun tujuan perawatan meliputi :

Menjaga dan menaikkan daya guna dari mesin, sambil menurunkan


ongkos buruh langsung perunit output yang diperlukan.

Membantu produksi, yaitu dengan memperkecil waktu penganguran


dari mesin dan perlengkapan karena adanya kerusakan.

Mencegah dan memperbaiki kerusakan selama operasi dengan


menganalisa secara baik fasilitas.

Pemeriksaan kondi yang jelek yang tidak hanya menurunkan ongkos


perbaikan, tetapi juga memelihara efisiensi pengerjaan dari mesin baik
kualitas dan kuantitas.

Memperkecil biaya pelayanan terhadap listrik, air, gas, dan lain-lain


dengan jalan perawatan secara kontinu,

Spesialis dari kerja Perawatan.

E. TUJUAN KEGIATAN
Adapun tujuan yang dicapai dalam kegiatan pengabdian ini adalah:
1. Dapat mengetehui manajemen perawatan mesin
2. Dapat mengenal bagian-bagian mesin dan peralatan yang digunakan pada
bengkel mobil yang memerlukan perawatan mesin.
3. Meningkatkan ketrampilan dalam melaksanakan dalam pelaksanaan
perawatan mesin mobil.
4. Dapat

meningkatkan

motovasi

untuk

mengembangkan

budaya

kewirausahaan di perguruan tinggi khususnya di Jurusan Mesin Fakultas


Teknik Unhas.

F. MANFAAT KEGIATAN

Adapun manfaat yang didapatkan dari pelatihan ini adalah para peserta
dapat memahami akan pentingnya manajemen perawatan dan ketrampilan
perbaikan mesin dalam menunjang operasional unit usaha, disamping itu
pelatihan ini diharapkan sebagai sarana informasi dan kominikasi dalam
mengembangkan budaya kewirausahaan diperguruan tinggi dan unit usaha.

G. KHALAYAK SASARAN
Pemilihan khalayak sasaran pada pelatihan ini adalah karyawan yang
berasal dari bengkel mobil, pelatihan dilaksanakan dilokasi unit usahan bengkel
mobil macero rama di kelurahan Tammua kecsmstsn tallo kota madya makassar
no. telpon 0411 440107.
Adapun institusi yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari :

Unit usahan kecil bengkel mobil, tempat melakukan pelaksanaan


pelatihan dalam rangka pengabdian pada masyarakat.

Jurusan teknik mesin dan Fakultas teknik Universitas Hasanuddin

Lembaga pengabdian pada masyarakat Universitas Hasanudddin.

H. METODE PENERAPAN IPTEKS


1.

Penyuluhan tentang Manajemen perawatan perbengkelan

2.

Praktek bongkar pasang mesin

I. RANCANGAN EVALUASI

Pada perinsipnya evaluasi dilaksanakan di sepanjang pelaksanaan


kegiatan, baik diawal saat kegiatan berlangsung, maupun setelah kegiatan selai
dilaksanaka. Adapun kriteria yang digunakan selama proses ini kegiatan adalah :
Ketepatan pelaksanaan kegiatan dengan jadwal kegiatan yang

direncanakan.
Untuk melihat sejauh mana tingkat penguasaan terhadap materi yang

diberikan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan kegiatan evaluasi


terhadap materi yang diberikan berupa teks pemahaman materi.

J. JADWAL PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan kegiatan ini selama 4 minggu. Secara rinci
rencana dan jadwal kerja direncanakan sebagai berikut :

No
1
2
3
4
5

Uraian kegiatan
Persiapan Pelaksanaan
Pembuatan modul pelaksanaan
Pelaksanaan Pelatihan
Evaluasi program
Laporan Akhir

Pertama
xxx

Minggu kegiatan
Kedua
Ketiga
xxx

keempat

xxx
xxx
x
x

K. ORGANISASI PELAKSANA
a. Nama dan Gelar Akademik : Ir. Baharuddin Mire, MT.
b. Golongan/Nip

: IV b / 19550914198702 1 001

c. Jabatan Fungsional

: Lekto Kepala

d. Bidang Keahlian

: Mesin-Mesin Uap

e. Program Studi

: Teknik Mesin

LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
3.

Jonh Biring Manga, Perawatan Mesin-Mesin (Maintenance), Diklat


Mata Kuliah Tidak Diterbitkan, 1992.

4.

Fogarty, Blackstone, Hoffman, Production and Inventory


Management, Second Edition, 1991, South-Western Publising Co Cincinnti,
Ohio.

5.

Narashiman, Seethharama, Mc. Leavey Dennis, Bilington Peter,


Production Planing and Inventory Control , 1995, Precentice Hall Inc.

6.

Wayne C. Turner, dkk, Pengantar Teknik dan Sistem Industri,


Penerbit Guna Widya, 2000.

Anda mungkin juga menyukai