Peranan hak-hak.
1.
2.
3.
Jenis-jenis hak :
1. Hak untuk memilih/kebebasan
Yaitu hak orang-orang untuk hidup sesuai dengan pilihannya dalam
batas-batas yang telah ditentukan.
Contoh :
2. Hak kesejahteraan
Yaitu hak-hak yang diberikan secara hukum untuk untuk hal-hal yang
merupakan standar keselamatan spesifik dalam suatu bangunan atau
wilayah tertentu.
Contoh :
Hak pasien untuk memperoleh asuhan keperawatan, hak penduduk
memperoleh air bersih, dan lain-lain.
3. Hal legislatif
Yaitu hak yang diterapkan oleh hukum berdasarkan konsep keadilan.
Contoh :
Seorang wanita mempunyai hak legal untuk tidak diperlakukan
semena-mena oleh suaminya.
Bandman dan Bandman (1986) menyatakan bahwa hak legislatif
mempunyai 4 peranan dimasyarakat yaitu membuat peraturan,
mengubah peraturan, membatasi moral terhadap peraturan yang tidak
adil,
memberikan
keputusan
pengadilan
atau
menyelesaikan
perselisihan.
5 syarat yang mempengaruhi penentuan hak-hak seseorang
(Bandman and Bandman, 1985)
1. Kebebasan untuk menggunakan hak yang dipilih oleh seseorang lain,
orang yang bersangkutan tidak disalahkan atau dihukum karena
menggunakan atau tidak menggunakan hak tersebut.
Contoh :
Pasien mempunyai hak untuk pengobatan yang ditetapkan oleh
dokter, tapi dia mempunyai hak untuk menerima atau menolak
pengobatan tersebut.
2. Seseorang mempunyai tugas untuk memberikan kemudahan bagi
orang lain untuk menggunakan hak-haknya.
Contoh :
Perawat mempunyai tugas untuk meyakinkan dan melindungi hak
paisen untuk mendapatkan pengobatan.
3. Hak harus sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan, yaitu persamaan,
tidak memihak dan kejujuran.
Contoh :
Semua pasien mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan
pengobatan dan perawatan.
4. Hak untuk dapat dilaksanakan.
Contoh :
Dibeberapa Rs, para penentu kebijakan mempunyai tugas untuk
memastikan bahwa pemberian hak-hak asasi manusia dilaksanakan
untuk semua pasien.
5. Apabila hak seseorang bersifat membahayakan, maka hak tersebut
dapat dikesampingkan atau ditolak dan orang tersebut akan diberi
kompensasi atau pengganti.
Contoh :
Apabila nama pasien tertunda dari jadwal pembedahan dengan tidak
disengaja, pasien dikompensasikan untuk ditempatkan bagian tertas
dari daftar pembedahan berikutnya (bila terjadi kekeliruan).
Hak-hak pasien sekarang sudah sering dibicarakan, tumbuh dari
mata rantai pasal 25 The United Nations Universal Declaration Of Human
rights 1948; pasal 1 The United Nations International Convention Civil
and Political Rights 1966 yaitu :
1. Hak memperoleh pemeliharaan kesehatan (the right to health care)
2. Hak menentukan nasib sendiri (the right to self determination)
Kemudian dari Deklarasi Hesinki, oleh The 18th World Medical
Assembly, Finland 1964 muncul hak untuk memperoleh informasi (the
right to informasi)
Ada 4 hak dasar yang dikemukakan oleh John F. Kennedy (1962) yaitu :
1. Hak mendapatkan perlindungan keamanan
2. Hak mendapat informasi
3. Hak memilih
4. Hak mendengar
3. Adanya legislasi (pengesahan) yang diterapkan untuk melindungi hakhak asasi pasien
4. Konsumen menyadari tentang peningkatan jumlah pendidikan dalam
bidang kesehatan dan penggunaan pasien sebagai objek atau tujuan
pendidikan dan bila pasien tidak berpartisipai apakah akan
mempengaruhi mutu asuhan kesehatan atau tidak.
Kewajiban Pasien :
Kewajiban adalah seperangkat tanggung jawab seseorang untuk
melakukan sesuatu yang memang harus dilakukan, agar dapat
dipertanggungjawabkan sesuai sesuai dengan haknya.
1. Pasien atau keluarganya wajib menaati segala peraturan dan tata
tertib yang ada diinstitusi kesehatan dan keperawatan yang
memberikan pelayanan kepadanya.
2. Pasien wajib mematuhi segala kebijakan yanga da, baik dari dokter
ataupun perawat yang memberikan asuhan.
3. Pasien atau keluarga wajib untuk memberikan informasi yang lengkap
dan jujur tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter atau
perawat yang merawatnya.
4. Pasien
atau
keluarga
yang
bertanggungjawab
terhadapnya
berkewajiban untuk menyelesaikan biaya pengobatan, perawatan dan
pemeriksaan yang diperlukan selama perawatan.
5. Pasien atau keluarga wajib untuk memenuhi segala sesuatu yang
diperlukan sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan yang telah
disetujuinya.
Hak Hak Perawat
Sebagai tenaga profesional perawat mempunyai berbagai macam
hak, seperti yang telah disebutkan dalam UU Kes. No. 23 tahun 1992
pasal 50 tentang pelaksanaan tugas tenaga kesehatan dan pasal 53
(ayat 1) tentang perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan, maka
pengaturan hak dan kewajiban perawat dapat dijabarkan dari pasal-pasal
ini.
Berikut ini akan dibahas beberapa hak-hak umum yang dimiliki perawat :
1. Hak perlindungan wanita
Jumlah perawat wanita sampai saat ini masih lebih banyak dari pada
pria. Secara nasional hak dan peran wanita telah mendapat perhatian
dari pemerintah seperti tercantum dalam GBHN (1980 telah
disebutkan kedudukan wanita sebagai subjek pembangunan
. wanita merupakan mitra sejajar yang mempunyai hak,
kewajiban dan kesempatan yang sama dengan kaum pria serta
mempunyai peran sangat penting .. Kemudian dalam
Pelita V dikatakan: .. wanita mempunyai hak, kewajiban dan
kesempatan yang sama dengan pria disegala bidang kehidupan
IPTEK
keperawatan
atau kesehatan
antara
pihak-pihak
yang
membuat
pasien,
terutama
sebelum
melaksanakan
dan
Tanggung jawab (responsibilitas) adalah eksekusi terhadap tugastugas yangberhubungan dengan peran tertentu dari perawat. Pada saat
memberikan obat perawat bertanggung jawab untuk mengkaji kebutuhan
pasien akan obat tersebut, memberikannya dengan aman dan benar dan
mengevaluai respons pasien terhadap obat tersebut. Perawat yang selalu
bertanggung jawab dalam bertindak akan mendapatkan kepercayaan
dari pasien karena melaksanakan tugas berdasarkan kode etiknya.
Tanggung jawab perawat secara umum :
1. Menghargai martabat setiap pasien dan keluarganya.
2. Menghargai hak pasien untuk menolak pengobatan, prosedur atau
obat-obatan tertentu dan melaporkan penolakan tersebut kepada
dokter dan orang-orang yang tepat ditempat tersebut.
3. Menghargai setiap hak pasien dan keluarganya dalam hal kerahasiaan
informasi
4. Apabila didelegasikan oleh dokter menjawab pertanyaan-pertanyaan
pasien dan memberi informasi yang biasanya diberikan oleh dokter.
5. Mendengarkan pasien secara seksama dan melaporkan hal-hal
penting kepada orang yang tepat.
Tanggung gugat (akuntabilitas) ialah mempertanggungjawabkan
prilaku dan hasil-hasilnya yang termasuk dalam lingkup peran profesional
seseorang sebagaimana tercermin dalam laporan periodik secara tertulis
tentang prilku tersebut dan hasil-hasilnya. Perawat bertanggunggugat
terhadap dirinya sendiri, pasien, profesi, sesama karyawan dan
mayarakat. Jika seorang perawat memberikan dosis obat yang salah
kepada pasien, maka ia dapat digugat oleh pasien yang menerima obat
tersebut, dokter yang memberikan instruksi, pembuat standar kerja dan
masyarakat. Agar dapat bertanggung gugat perawat harus bertindak
berdasarkan kode etik profesinya. Akuntabilitas dilakukan untuk
mengevaluasi
efektivitas
perawat
dalam
melakukan
praktek.
Akuntabilitas bertujuan untuk :
1. Mengevaluasi praktisi-praktisi profesional baru dan mengkaji ulang
praktisi-prakstisi yang sudah ada.
2. Mempertahankan standar perawatan kesehatan
3. Memberikan fasilitas refleksi profesional, pemikiran etis dan
pertumbuhan pribadi sebagai bagian dari profeional perawatan
kesehatan
4. Memberi dasar untukmebuat keputusan etis.
3. Tahap perencanaan
Perencanaan merupakan pedoman perawat dalam melaksanakan
asuhan keperawatan, terdiri dari prioritas masalah, tujuan serta
rencana kegiatan keperawatan.
Tanggung gugat yang tercakup pada tahap perencanaan meliputi :
penentuan prioritas, penetapan tujuan dan perencanaan kegiatankegiatan keperawatn. Langkah ini semua disatukan kedalam rencana
keperawatan tertulis yang tersedia bagi semua perawat yang terlibat
dalam asuhan keperawatan pasien. Pada tahap ini perawat juga
bertanggunggugat untuk menjamin bahwa prioritas pasien juga
dipertibangkan dalam menetapkan prioritas asuhan.
4. Tahap implementasi
11.
12.
13.
14.
16.
17.
Hak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
rumah sakit. Hak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur
Hak untuk mendapatkan pelayanan medis yang bermutu sesuai dengan
standar profesi kedokteran/kedokteran gigi dan tanpa diskriminasi
Hak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi
keperawatan
Hak untuk memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya
dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit
Hak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan pendapat klinik dan
pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar
Hak atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data
medisnya kecuali apabila ditentukan berbeda menurut peraturan yang berlaku
Hak untuk memperoleh informasi /penjelasan secara lengkap tentang tindakan
medik yg akan dilakukan thd dirinya.
Hak untuk memberikan persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan oleh
dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya
Hak untuk menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan
mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah
memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
Hak didampingi keluarga dan atau penasehatnya dalam beribad dan atau
masalah lainya (dalam keadaan kritis atau menjelang kematian).
Hak beribadat menurut agama dan kepercayaannya selama tidak mengganggu
ketertiban & ketenangan umum/pasien lainya.
Hak atas keamanan dan keselamatan selama dalam perawatan di rumah sakit
Hak untuk mengajukan usul, saran, perbaikan atas pelayanan rumah sakit
terhadap dirinya
Hak transparansi biaya pengobatan/tindakan medis yang akan dilakukan
terhadap dirinya (memeriksa dan mendapatkan penjelasan pembayaran)
Hak akses /inzage kepada rekam medis/ hak atas kandungan ISI rekam medis
miliknya
KEWAJIBAN PASIEN
1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
kepada dokter yang merawat
2. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi dan perawat dalam
pengobatanya.
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima. Berkewajiban
memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya
menderita karena pekerjaan kita yang akan menjadi catatan bagi mereka (Eadie 1975,
Shimpson et all 1983).
Merawat bisa menjadi merusak orang lain jika kita tidak mengerti dinamika aslinya, yaitu
seperti dorongan psikologis yang kompleks yang muncul dalam operasi ketika kita dalam
posisi tangguh sebagai penolong terhadap pasien yang relatif tidak mandiri dan lemah.
Inilah, kenapa psikiater dalam pelatihan dan perawat psikiatri didukung untuk mengalami
psikoanalisis pribadi atau terlibat dalam terapi kelompok, sebagai proses untuk
mengungkapkan perasaan yang terdalam dan sering tersembunyi dengan maksud lain.
Ketika pengawasan dan perhatian dari perawat yang baik dapat melakukan kekuasaannya
dengan baik, overprotektif, menguasai atau mengganggu dan pengawasan seperti kepada
bayi, seperti pengasuhan yang jelek, juga bisa menjadi sangat merusak, ini dapat dikatakan
bahwa kebaikan terbesar kita juga merupakan sumber potensial kelemahan dan kejahatan
kita.
Beberapa praktek dan sikap perawat dapat membawa mereka kepada konflik langsung
dengan tim kesehatan yang terkait dalam merehabilitasi kesehatan pasien, dengan
fisioterapis dan ahli terapi yang menjabat. Konflik disini bukan hanya dalam persaingan
profesionalitas atau ketidakjelasan batasan kerja, tapi juga perbedaan dalam interpretasi
tentang perawatan dan dalam praktek perawatan.
Dari suatu pandangan yang lazim, perawat juga merupakan pegawai yang melakukan
pekerjaan tertentu seefisien dan seefektif mungkin. Hasilnya, pembatasan-pembatasan layak
dipertimbangkan dan batasan praktek dapat dilakukan pada waktu yang tersedia untuk
hubungan perawatan dan perhatian terhadap kebutuhan tertentu pasien. Artinya, dalam
prakteknya, perawatan harus lebih impersonal dan altruistik.
Pengalaman perawat menghadapi kenyataan hubungan kekuasan dalam bekerja dengan
pasien dan dokter, berarti bahwa mereka mengetahui bahwa Etika harus dilakukan dengan
kekuasaan dan pembagian
pribadi.
Bagaimanapun, tantangan adalah untuk memahami sifat alami hubungan kekuasaan dan
etika pembagian kekuasaan, dalam mengajar, dalam manajemen, dalam pendidikan
kesehatan dan riset, dalam mempengaruhi sumber daya, dan dalam politik kesehatan lokal
dan nasional.
Perawat tidak hanya belajar merawat pasien, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan pasien
secara umum. Ini berarti memperhatikan standard dan manajemen pelayanan, kemampuan
staff, efisiensi dan efektivitas prosedur yang digunakan, peningkatan pelayanan kesehatan di
rumah sakit , dan kesehatan masyarakat. Jika kepedulian terhadap kesehatan dipahami dari
ini perspektif lebih luas, perawat cepat mengetahui bahwa politik dan etika perawatan
berlanjut satu sama lain, pembagian dan kepedulian, menghormati orang dan keadilan,
kaitan kekuasaan dan nilai-nilai adalah saling behubungan, dan memaksakan tanggungjawab politis kepada mereka. Pada akhirnya, perjuangan menjadi lebih baik dan kondisi
yang lebih patut untuk pasien dan perawat serta petugas kesehatan lain yang tidak dapat
dipisahkan.
Bukan tidak mungkin menggabungkan kualitas personal yang sensitif dan peduli dengan
yang kompeten dan efisiensi dalam manajemen, atau empati kepada orang lain dengan orang
yang keras dalam susunan staf, atau perundingan bersama.
PERBEDAAN MODEL ZAMAN SEKARANG UNTUK ETIKA PROFESIONAL
Adalah sulit untuk menyatukan kembali etika personal yang peduli dengan tipe etika yang
diperlukan untuk manajemen sistem pemberian pelayanan kesehatan modern yang
kompleks. Hal ini muncul karena tekanan antara perbedaan jenis kompetisi etik dalam
kehidupan profesional, perbedaan antara; etika perawatan, etika pelayanan,etika pelayanan
publik dan etika bisnis.
Kompetisi etika dalam pekerjaan dan kehidupan profesional
a. etika perawatan-peran pertolongan perorangan
peran pembelaan
A. Hak Perawat
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang merupakan salah satu
dari praktik keperawatan tentunya seorang perawat memiliki hak dan
kewajiban. Dua hal dasar yang harus dipenuhi, dimana ada
keseimbangan antara tuntutan profesi dengan apa yang semestinya
didapatkan dari pengembanan tugas secara maksimal. Memperoleh
perlindungan hukum dan profesi sepanjang melaksanakan tugas sesuai
standar profesi dan Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan salah
satu hak perawat yang mempertahankan kredibilitasnya dibidang hukum
serta menyangkut aspek legal atas dasar peraturan perundang-undangan
dari pusat maupun daerah. Hal ini seperti dipaparkan pada materi
sebelumnya sedang dipertimbangkan oleh berbagai pihak, baik dari PPNI,
Organisasi profesi kesehatan yang lain, lembaga legislatif serta elemen
pemerintahan lain yang berkepentingan.
Selain mendapatkan perlindungan hukum secara legal, perawat berhak
untuk memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari klien dan atau
keluarganya agar mencapai tujuan keperawatan yang maksimal. Jadi
kepada klien dan keluarga yang berada dalam lingkup keperawatan tidak
hanya memberikan informasi kesehatan klien kepada salah satu profesi
kesehatan lainnya saja, akan tetapi perawat berhak mengakses segala
informasi mengenai kesehatan klien, karena yang berhadapan langsung
dengan klien tidak lain adalah perawat itu sendiri.
Hak perawat yang lain yaitu melaksanakan tugas sesuai dengan
kompetensi dan otonomi profesi. Ini dimaksudkan agar perawat dapat
melaksanakan tugasnya hanya yang sesuai dengan ilmu pengetahuan
yang didapat berdasarkan jenjang pendidikan dimana profesi lain tidak
dapat melakukan jenis kompetensi ini. Bagaimana dengan beberapa jenis
kompetensi
profesi
yang
keilmuannya
hampir
sama
dengan
keperawatan? hal ini tentunya ada perimbangan sendiri mengenai
kompleksitas alur kerjasama antara perawat dan bidang profesi lainnya.
Perawat berhak untuk dapat memperoleh penghargaan sesuai dengan
prestasi, dedikasi yang luar biasa dan atau bertugas di daerah terpencil
dan rawan. Penulis sangat berterima kasih sekali kepada pemerintah dan
masyarakat atas penghargaan yang diberikan, yaitu berupa kerja sama
yang baik dari masyarakat dan sertifikat resmi dari pusat DEPKES RI
Litbangkes sebagai perawat pelaksana saat bertugas di DACILGALTAS
(Daerah Terpencil, tertinggal, rawan konflik dan bencana alam serta tidak
diminati). Hanya saja penulis hingga saat ini masih bingung, selain