Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita kemudahan sehingga dapat menyelesaikan
modul ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya
dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni
Nabi Muhammad SAW. Karya tulis ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
"LINGKUNGAN FISIK DAN ERGONOMIK", yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber modul ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya modul ini dapat terselesaikan. Modul ini memuat
tentang penggunaan computer berkaitan dengan erat dengan lingkungan fisik. Semoga modul
ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun modul ini
memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang
membangun. Terima kasih.

10.2 LINGKUNGAN FISIK


Lingkungan fisik yang menukung komputasi telah berevolusi dari stasiun kerja bebbasis
terminal yang bersifat menetap maupun bergerak (mobile). Hal ini meningkatkan kemampuan
teknologi komputasi untuk meningkatkan kualitas aktifitas manusia dan perancangan intraksi
secara signifikan.
Sejumlah isu terksit dalam penggunaan mesin pembayar otomatis (ATM) di satu sisi dan
personal digital assistant (PDA) di sisi yang lain tidak berbeda secara drastic . Meskipun
demikian, perancangan interaksi di antar akedua mesin diatas dapat berbedah jauh. ATM
merupakan mesin yang bersifat statis (diam di tempat), mesin komputasi yang bersifat umum
tempat orang melakukn suatu transaksi finansial. PDA bersifat personal,bergerak dan digunakan
untuk berbagai kepentingan termasuk transaksi online.
Kedua mesin diatas mempunyai pencahayaan yang cukup, fasilitas masukan/keluaran
harus dapat digunakan dan diandalkan, dan harus ada ruang yang fisik untuk mengobrasikan
sistem yang dimaksud. Sistem harus dapat dioperasikan dengan nyaman. Kemudahan
pengaksesan mesin oleh orang cacat juga perlu dipertimbangkan.
Untuk masing-masing mesin diatas, aras penggunaan dan aras prioritas untuk sejumlah
persyaratan dapat berfluktuasi, dan cara penyelesaiaan untuk setiap khasus dapat sangat
bervariasi. Sebagai contoh, pencahayaan untuk ATM dirancang untuk lingkungan yang tetap.
Ilimunasi disekitar mesin bersifat stabil dan posisi layar harus diatur sedemikian rupa untuk
menghindari cahaya yang meyilaukan. Di sisi yang lain, PDA dapat digunakan untuk berbagai
lingkungan. Dari ruangan luar yang terputu-putus. Tipe layar, fasilitas pengaturan tampilan,
penggunan kombinasi warna, dan bentuk ikon harus ditentukan dengan mempertimbangkan
aspek kenyamanan pengguna.
Lingkungan fisik akan mempengaruhi berbagai aspek perancangan interaksi, dan
beberapa persyaratan orang dengan atribut fisik yang berbeda. Fleksibilitas sistem harus
diperhitungkan sehingga pengguna dapat mengaturnya sendiri sesuai kebutuhan masing-masing
pengguna. Tetapi, karena ATM berada pada lokasi publik, ada kemungkinan seorang pengguna
mengubah aspek tertentu dari sistem, misalnya tinggi papan ketik atau posisi dan sudut layar,
yang menyebabkan penggun berikutnya mengalami kesulitan untuk menggunakan ATM tersebut
karena tidak mengetahui cara mengaturnya kembali. Hal ini berarti bahwa pengguna umum tidak
diperbolehkan untuk mengatur sejumlah nilai dasar sesuai keinginan mereka masing-masing. Hal
ini membutuhkan adanya tradeoff dan pentingnya suatu kompromi untuk menentukan
pengaturan nilai dasar yang bersifat umum dan diterima secara umum. Hal ini dapat di tes melui
suatu proses yang disebut user testig.
Berikut ini adalah sejumlah isu yang perlu diperhatikan dalam merancang lingkungan
fisik komputasi.

1. Keamanan
Salah satu tujuan ergonomic adalah untuk menciptakan suatu lingkungan fisik
komputasi yang aman. Hal ini dapat merupakan salah satu pertimbangan utama pada
sjumlah sistem, terutama sistem-sistem yang digunkan untuk misi-misi yang berbahaya.
Sialnya, cukup banyak contoh dari situasi berisiko tinggi dan berakibat fatal Karena
kesalahan yang berhubungan erat dengan komuputer. Salah satu contoh yang cukup
terkenal adalah peranti radiasi terkendali computer yang disebut Therac-25. Karena
kesalahan perancangan pada mesin tersebut , teknisi medis secara tidak disadari
menepatkan pasien dalam situasi yang sangat berbahaya karena pengaruh radiasi.
2. Efisiensi
Sistem tidak selayaknya mengharuskan pengguna untuk bekerja lebih dari yang
diperlukan. Jika dengan cara manipulasi peranti fisik bersifat kaku atau janggal, atau
tidak konsisten dengan kemampuan manusia secara umum, efisiensi akan menurun jauh.
3. Ruang pengguna
Tingkat kenyamanan pengguna ketka menggunakan suatu sistem harus diperhatikan.
Dalam harus cukup ruang untuk berdiri , duduk, atau bergerak secara nyaman.
Sekelompok pengguna cenderung menggunakan computer untuk waktu yang cukup lama.
Jika perancangan fisik tidak memadai, pengguna dapat merasakan kelelahan. Kesakitan
bahkan cerdera. Computer dan peranti penyedia informasi dan layanan akan digunakn
oleh banyak orang kemampuan fisik yang berbeda, sehingga harus banyak orang dengan
kemampuan fisik yang berbeda, sehingga harus dapat diatur kembali semudah mungkin
untuk memperoleh kenyamanan setinggi mungkin dan mengurangi resiko kesakitan
selama penggunaan jangka panjang. Selain itu, sistem juga harus mudah diatur kembali
keposisi dasar ini harus dirancang seakurat mungkin.
4. Ruang kerja
Pengguna perlu diberi kemampuan untuk membawa obyek kerja, misalnya buku tulis dan
sejumlah peranti informasi seperti PDA kelingkungan komputasi dan dapat
menggunakannya dengan nyaman. Pengguna yang harus menyalin teks dari kertas harus
mempunyai semacam pemegang materi yang akan dialin dan ditempatkan sedemikian
rupa sehingga pengguna dapat memandang teks kertas maupun layar compute dengan
nyaman.
5. Pencahayaan
Iluminasi sekitaran dapat mempengaruhi jarak pandang ke layar tampilan. Pencahayaan
di luar ruangan lebih susah untuk dikendalikan.
6. Kegaduhan
Kegaduhan dapat mempengaruhi kemudahan pengguna menggunakan anatar muka yang
berhubungan dengan penggendaraan. Sejumlah lingkungan, misalnya perpustakaan dan
museum, sensitive terhadap rangsangan suara. Peranti informasi bergerak, misalnya
telpon genggam atau paper harus mempunyai pengatur suara yang menganggu. Peranti
lain, misalnya computer yang dapat ditenteng, juga harus dirancang dengan pertimbangan
hal diatas.
7. Polusi

Sejumlah lingkungan industri, misalnya pabrik atau gudang, sangat sudah untuk
dipertahankan kebersihannya. Seringkali pengguna harus bekerja dalam lingkungan yang
kotor atau berminyak. Peranti seperti papan ketik atau mouse akan mudah rusak apabila
dioperasikan pada lingkungan seperti ini. Jalan keluar dengan menggunakan tutup papan
ketik plastic, penutup layar sentuh yang dapat dicuci, dan antarmuka ang berhubungan
dengan suara perlu mempertimbangkan sejumlah aspek di atas.
10.3 PENGUKURAN DAN ANTROPOMETRIK
Berbagai putaka tentang faktor manusia, teknik industri, ergonomik biasanya penuh dengan
informasi kuantitatif. Para ahli yang berkecimpung dalam dunia ini sangat menyukai berbagai
macam pengukuran, yang hasilnya penting untuk diketahui dan sangat bermanfaat apa bilah
diterapkan secara benar.
Antropometrik berasal dari kata anthro

yang berarti manusia dan pometry

yang berarti

pengukuran. Secara umum, antropometrik diartikan sebagai budang ilmu yang berhubungan
dengan pengukuran untuk memahami variasi fisik tubuh manusia: Tinggi badan dan jangkauan
tangan , yang

dapat digunakan untuk

pengelompokan secara antropologis ( http://

ergonomics.about.com/od/glosay/g/anthropometry.html). Dalam ini kita harus berhati-hati


dengan penggunaan angka yang di digunakan sebagai dasar perancangan. Sebagai contoh ,
pengukuran untuk laki-laki yang tergabung dalam angkatan bersenjata tidak dapat diterapkan
untuk ukuran bagi laki-laki secara umum. Isi-isu mengenai jangkauan, kenyamanan
pengelihatan, dan tinggi meja menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Barang kali
anda sering melihat posisi duduk mereka atau sudah benarkah posisi telepak tangannya ketiga
mereka sedang mmelakukan pengetikanmenggunakan papan ketik. Sebagi contoh, Gambar 10.1
menunjukan sudut telepak tangan yang tidak benar (Gambar 10.1.a) dan sudut telepak tangan
yang benar (Gambar 10.1.b).
Banyak hal yang dapat kita ambil dari penjelasan yang akan disajikan dalam bab ini. Tujuan
utama dari penjelasanntersebut

adalah untuk

memahami bahwa perancangan antar muka

penggunaan harus menghasilkan suatu keseimbangan antara teori yang diperoleh dari sejumlah
acuan dan yang pada giliranya akan menaikan efsiensi kerja.
10.4 ASPEK ERGONOMIK DARI STASIUN KERJA

Stasiun kerja yang dimaksud dalam judul subbab diatas adalah sistem komputer yang digunakan
oleh seorang pengguna komputer, termasuk mebeler yang ia gunakan. Bagi pengguna yang
bekerja pada suatu stasiun kerja, keluhan-keluhan seperti: Ah .... otot leher saya rasanya kaku
dan pegal semua, atau Mengapa mata saya menjadi kabur, apakah saya terlalu lamah didepan
layar komputer, atau Achhh ... punggung saya terasa kaku, atau keluhan lain seperti ,
Mengapa kaki saya menjadi kaku semua, dan berbagai keluhan sejenis sering kali terlontar
tanpa sengaja setelah menghadap layar komputer untuk waktu yang cukup lama. Keluhankeluhan diatas banyak terdengar dari banyak orang yang bekerja didepan layar komputer (atau
VDT: Video display terminal), dan telah dilaporkan oleh sejumlah peneliti dalam bidang ini.
Untuk mengurangi berbagai keluhan diatas , pengguna memerlukan istirahat yang cukup
disamping faktor stasiun kerja yang juga perlu diperhatikan.
Berbagai pengamatan telah dilakukan para ahli untuk mengetahui berbagai efek negatif yang
dialami oleh operator komputer . Haider dari Austria (Burns, 1995), melalui pengamatan
simulatif , menunjukan bahwa semakin lama orang bekerja didepan layar komputer, maka ia
akan mendapatkan miopi yang semakin besar. Laubli dari Switzerland (Burn, 1995 menunjukan
adanya berbagai keluhan pada mata, seperti iritasi, dan ketegangan mata yang makin hari makin
bertamabah. Ia juga menunjukkan adanya perbedaan keluhan karena gangguan pengelihatan
sesui dengan perbedaan aras tampilan yang sering dilakukan oleh ahli lain, misalnya Burns
(1995), juga menunjukan adanya berbagai keluahan seperti ketegangan punggung, ketengan otot
siku, dan ketegangan otot pundak yang mempunyai polah berbeda untuk aktifitas yang berbeda.
Dari berbagai pengamatan yang dilakukan oleh sejumlah ahli disimpulkan bahwa persoalan
tentang kilauan (glare) dan/atau kontras (contarst) lebih berpengaruh dibandikan dengan keluhan
yang disebabkan karena aras iluminas. Gambar 10.2 Menunjukan parameter-parameter yang
berpengaruh

pada

kenyamanan

bekerja

yang

menggunakan

(http://ergo.human.corrnel.edu/DF.A6510/dea6512k/ergo12tips.html).

Dalam

stasiun

kerja

tersebut

tidak

secara khusus ditunjukan faktor pencahayaan yang juga akan mempengaruhi kenyamanan kerja.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Tumpuan punggung dan pinggang


Garis visual antara mata dan bagian atas layar tampilan
Kalau cahaya kelayar karena sumber cahaya lain
Jarak antara badan dan layar tampilan
Tumpuan kaki
Memegang dokuman

7. Posisi telepek tangan dan lengan


8. Posisi tangan dan siku
9. Titik pusat layar tampilan dan papan ketik didepan Anada
10. Posisi keybord bersudut negatif
11. Meja kerja yang stabil
12. Istirahat secara priodik
Gambar 10.2 Ilustrasi Stasiun kerja atau komputer meja
Ahli lain, yakni Sauter, et al... (1991), berdasarkan analisis fotografik, melaporkan bahwa dua
faktor yang sangat mempengaruhi untuk kerja operator stasiun kerja adalah sudut melihat dan
papan ketik , sudut melihat berhubungan erat dengan beban pada leher, punggung dan bahu;
papan ketik yang tidak bisa dipindakan behubungan erat dengan tekanan pada lengan dan tangan.
Dari hasil penelitiannya, Dainoff (1983), mengatakan bahwa rancangan stasiun kerja yang sesuai
dapat menempatkan papan ketik dan tempat duduk pada ketinggian yang tepat. Ia berkesimpulan
bahwa kondisi rancangan stasiun kerja baik dapat meningkatkan unjuk kerja operator.
Penjelasan diatas terutama berlaku untuk stasiun kerja. Pada kenyataannya, saat ini stasiun kerja
sudah banyak digantikan oleh komputer pangku (laptop atau notebook). Pertanyaannya adalah
faktyor apa saja yang perlu diperhatikan dalam penggunaan komputer pangku yang ergonomis.
Satu hal yang pasti adalah bahwa komputer jinjing ketinggalan dalam hal sifat
keergonomisannya dibanding komputer meja atau stasiun kerja.
Untuk meningkatkan sifat ergonomis komputer jinjing, sejumlah peneliti deberbagai universitas,
misalnya
misalnya

Cornell

University

Macworld

(www.gannett.

Cornell.edu/heathAdvice/laptopErgo.html),

(www.macworld.com/article/48215/2005/12/janmobilemac.html),

menyerkan agar pada penggunaan komputer jinjing meniru cara-cara penggunaan komputer meja
atau stasiun kerja. Saran tarsebut antara lain adalah ( Gambar 10.3):
1. Tinggikan layar tampilan sehingga Anda dapat melihat layar tampilan dengan nyaman
tanpa harus menunduk.
2. Gunakan papan ketik dan tetikus yang terpisah.
3. Perhatikan postur duduk Anda.

Untuk menjawab keluhan-keluhan yang sering muncul karena tidak atau kurang diikutinya
saran-saran penggunaan komputer meja atau komputer jinjing, perlu dilakukan pengamatan atas
berbagai aspek yang memengaruhi kenyamanan kerja. Tetapi, terlebih dahuluh perlu dipahami
empat sapek dasar yang berhubungan dengan ergonomik yang berhubungan dengan fungsi
penggunaan stasiun kerja, yaitu:
1. Aspek pertama berhubungan dengan lingkungan kerja, antara lain: tempat stasiun kerja
diletakan, tempat stasiun kerja dimanfaatkan, dan kondisi lingkungan kerja.
2. Aspek kedua berhubungan dengan durasi kerja, antara lain: lama penggunaan stasiun
kerja tersebut digunakan, misalnya empat jam sehari, sepuluh jam sehari.
3. Aspek ketiga berfokus pada tipe pekerjaan, antara lain kebutuhan gerak monitorik dan
persepsiuntuk menyelesaiakan suatu pekerjaan.
4. Aspek keempat terkait antara lain dengan beban pisikologi yang dihapi pekerja selama ia
mengerjakan pekerjaannya, misalnya pekerjaan yang menyenangkan atau membosankan,
tantangan yang diberikan oleh pekerjaan tersebut, dan arti khusus dari suatu pekerjaan
kepada para pekerja.
Aspek- aspek diatas merupakan basis evalusi empat aspek isu kesehatan yang berhungan dengan
pekerjaan yang dilakukan menggunakan bantuan stasiun kerja. Aspek-aspek itu meliputi beban
visual, beban otot, beban postur tubuh dan beban tekanan mental:
1. Beban visual antara lain berupa irutasi mata, pandangan yang menghibur, dan kadangkadang disertai munculnya rasa penting pada kepala.
2. Beban otot muncul dalam bentuk kelelahan otot, ketegangan otot, dan rasa sakit pada
beberapa bagian persendian, seperti siku, jari tangan, leher.
3. Beban postur tubuh berhubungan erat dengan berbagai otot yang digunakan tubuh untuk
mempertahankan posisi tegak selamaseseorang duduk dikursi, seperti otot punggung dan
pinggang, lutut, dan tumit.
4. Beban tekanan emosi dapat muncul dalam bentuk rasa cemas, tertekan atau depresi,
reaksi-reaksi seperti rasa bosan, dan tidak puas.
Kita dapat melihat berbagai modifikasi yang diperlukan untuk mengurangi atau bahkan
menghilangkan berbagi keluhan diatas berdasarkan empat tipe pekerjaan yang banyak
dilakukan dengan bantuan stasiun kerja: pemasukan data, akuisis data, interaktif, dan
pengolahan kata.
10.6 pencahayaan

Dalam penggunaan stasiun kerja yang banyak menggunakan layar tampilan, kilau yang di
timbulkan oleh layar tampilan merupakan persoalan paling besar yang dapat mengurangi
kemyamanan seorang pengguna komputer. Salah satu cara menghindari adanya kilau adalah
dengan memasang filter anti kilau. Selain itu, pencahayaanyapun harus di atur sedemikian rupa
sehingga dapat mendukung tipe kerja yang paling sering dilakukan.
Untuk mencegah adanya berbagai keluhan pada mata, tujuan pertama perancangan pencahayaan
untuk tempat layar tampilan di letakkan adalah:
1. Menghindari penggunaan dari cahaya terang langsung atau pentulannya.
2. Memperolleh keseimbangan antara kecerahan (brightess) layar tampilan dan kecerahan
yang ada di depan pengguna. Hal yang paling penting adalah menghindari adnaya
kecerahan pada baian depan pengguna yang berlebihan di banding kecerahan layar
tampilan. Demikian juga halnya dengan kecarahan yang kurang di banding kecerahan
layar tampilan.
3. Menghindari cahaya langsung atau cahaya pantulan yang langsung mengenai layar
tampilan.
4. Memberikan ke yakinan bahwa ada pencahayaan yang cukup uncuk pekerjaan yang tidak
menggunakan layar tampilan.
Untuk dapat melaksanakan tujuan di atas, perlu di ketahui asal cahaya yang mengenai layar
tampilan. Gambar 10.4 menunjukkan berbagai sumber cahaya yang dapat masuk pada suatu
ruangan tempat layar tampilan di letakkan.
Di sini gambar

Gambar 10.4 sumber cahaya dalam sebuah ruangan


Dari gambar 10.4 kita dapat melihat bahwa cahaya di dalam sebuah ruangan dapat berupa:
1. Cahaya langsung yang berasal dari matahari yang menerobos masuk lewat jendela atau
berasal kdari sumber cahaya buatan, misalnya dari bola lampu.
2. Cahaya tak langsung yang di pantulkan olah:
a. Tembok atau partisi
b. Langit-langit rumah, plafon
c. Lantai rumah
d. Bahan-bahan yang ada di sekitar layar tampilan, misalnya pemegang dokumen
e. Bagian atas dari meja yang di gunakan

f. Pakaian yang di gunakan oleh operator, meskipun pengaruhnya sangat kecil.


Pengendalian cahaya yang berasal dari berbagai sumber cahaya di atas memerlukan perhatian
pada:
1. Perancangan lighting fixtures dalam arti arah pencahayaan dan kuat cahaya yang di
hasilkannya.
2. Menutup jendela
3. Penempatan lighating fictures dan jendela terhadap stasiun kerja.
4. Faktor refleksitas dari material yang ada di ruangan tempat stasiiiun kerja di tempatkan.
Pengendalian cahaya yang di perlukan oleh ruangan tempat stasiun kerja di tempatkan memang
tidak sederhana, khususnya untuk ruangan berukuran besar. Secara garis besar ruang stasiun
mkerja perlu memperhatikan faktor berikut:
1. Jika di mungkinkan, tempatkan peralatan atau sumber cahaya sedemikian rupasehingga
kilau atau pantulan cahaya pada layar tampilan dapat di minimalkan.
2. Jika ruangan yang di pakai ada jendelanya, gunakan penutup jendela yang mempu
mengendaliakan cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan tersebut. Usahkan untuk
menempatkan layar tampilan tersebut sedemikian rupa sehingga bagian samping layar
tampilan tersebut menghadap ke jendela. Hal ini akan meminimalkan kilauan pada layar
tampilan.
3. Tempatkan layar tampilan sedemikian rupa sehingga kilauan yang di sebabkan karena
sumber cahaya di atas kepala dapat di hindarkan.
4. Hindarkanlah penggunaan sumbar cahaya yang sangat terang, khususnya yang langsung
masuk di dalam bidang pandang mata anda.
5. Gunakan cahaya tak langsung untuk menghindari adanya bintik carah pada layar
tampilan yang merupakan pantulan dari suatu sumber cahaya yang langsung mengenai
layar tampilan.
10.7 suhu dan kualitas udara
Saat ini pemakaian mesin ketik manual sudah semakin berkurang, bahkan mungkin sudah
di tinggalakan oleh kebanyakan orang. Mesin ketik manual telah di ganti dengan kompuer
pribadi yang menawarkan berbagai kelebihhan. Bagi yang mampu, mereka dengan serta merta
akan mengganti mesin ketik manual dengan komputer pribadi. Perpindahan ini tentu saja juga di
sertai dengan timbilnya pansas tambahan yang di bangkitkan oleh komputer pribadi yang
menyala untuk jangka waktu yang lama, serta adanya suatu bentuk derau yang di bangkitkan
oleh komputer pribasdi tersebut, misalnya suara kipas pendingin atau suara pemutar cakram yang
agak berisik.
Isu mengenai bertambah panasnya udara menjadi sangat penting untuk di perhatikan karena
perubahan suhu udara yang sedikit saja akan memengaruhi kinerja seseorang. Perasaan kantuk

dalam suhu udara yang panas menjadi salah satu persoalan umum, selain semakin berkurangnya
konsentrasi kerja.
Dengan memahami persoalan di atas maka untuk mendapatkan kenyamana kerja, persoalan
bertambah panasnya lingkungan kerja perlu mendapat perhatian. Salah satu cara yang mudah di
lakukan adalah dengan menggunakan pengontrol suhu udara yang di tempatkan pada ruangan
khusus yang memang memerlukanya. Dengan penempatan yang benar, kebradaan pengontrol
suhu udara akan menambah kenyamanan seseorang yang bekerja di depan terminal komputer
serta tidak mempengaruhi daerah kerja lain.
Suhu dan kelembaban merupakan faktor yang sangat penting dalam kualitas udara. Namun
demikian ada juga faktor lain yang tidak kalah penting yang secara langsung mempengaruhi
tingkat kesehatan seseorang Secara khusus, tipe dan kualitas penyaring udara yang di pasang
dapat mempengaruhi unjuk kerja manusia dan komputer.
Sejumlah persoalan mengenai suhu dan kualitas udara dapat di atasi dari sumbernya. Banyaknya
panas yang di sebarkan oleh suatu peralatan merupakan salah satu parameter yang harus di
pertimbangkan sebelum memasang pengontrol udara di lakukan. Letak pengontrol udara harus di
atur sedemikian rupa sehingga arah alira udara yang di hasikanya tidak mengenai langsung
badan pengguna, yang berarti malah akan mengganggu konsentrasi pengguna.
10.8 gangguan suara
Untuk memahami bahwa suara-suara tertentu dapat mengganggu konsentrasi seseorang,
bayangkanlah suasana berikut ini. Di misalkan anda duduk sendirian di dalam sebuah ruangan
perpengontrol udara (ber-AC) yang ketika anda nyalahkan akan mengeluarkan suara yang
lembut, tetapi semakin lama suara pengontrol udara tersebut akan semakin keras (karena sudah
berumur agak lama) sehingga konsentrasi anda semakin lama semakin buyar seiring dengan
bunyinya yang semakin keras. Kemudian anda mematikan pengontrol udara tersebut, dan
ternyata anda dapat kembali berkonsentrasi seperti semula. Anda bersyukur karna itu.
Ada dua hal yang dapat kita pelajari dari contoh di atas. Pertama, seringkali kita tidak sadar
dengan suatu suara yang tetap asalkan suara tersebut tidak berlebihan. Kedua, gangguan suarab
yang tidak kita sadari sering menimbulkan perasaan tidak enak, terutama membuat stres. Hal ini
membuktikan bahwa kita sebenarnya sangat sensitif denga perubahan keras suara, meski
perubahan tersebut kadang-kadang hanya kecil.
Lingkungan suara mempunyai pengaruh yang sangat penting pada kosentrasi, tingkat stres, dan
aspek lain dari kinerja seseorang. Tetapi interaksi antara suara dangan kinerja seseorang sering
kali menjadi sangat kompleks untuk di pahami.
Dalam keadaan khusus, masalah suara dapat diatasi dengan menggunakan penutup telinga,
sehingga pengguna sama sekali tidak dapat mendengar suara yang lainya. Pengarunya ia menjadi

seperti seorang yang tuli, yang barang kali dapat berpengaruhpada aspek lain. Di sisi lain,
penggunaan penutup telinga bukanlah merupakan pengontrol akustik yang baik.
Salah satu ironi yang muncul dalam perancangan akustik adalah adanya strategi
memunculkan suatu suara yang mengendalikan adanya gangguan suara. Teknik ini di
dengan masking. Dengan menyabarkan derau suara bidang lebar arah rendah (seperti
deburan ombak di pantai), suara lain dapat di sembunyikan sehingga anda masih tetap
mendengar suara tetangga anda meskipun tidak begitu keras lagi.

yang
sebut
suara
dapat

Di lain pihak, gangguan suara bagi seseorang belum tentu merupakan gangguan bagi orang lain.
Sebagi contoh, sering kali kita melihat orang tidak dapat berkosentrasi penuh jika selama bekerja
ia tidak mendengarkan music. Perlu di dasari bahwa kepekaan masing-masing orang terhadap
gangguan suara memang tidak sama. Tetapi, seperti di jeslaskan di atas, orang cenderung tidak
menyukai adanya (gangguan) suara yang selalu mengalami perubahan keras dan tinggi
rendahnya suara (transint sound). Jadi, jika memang anda salah satu tipe orang yang tidak dapat
berkosentrasi tanpa mendengarkan (suara) musik, anda harus tetap menghargai orang lain yang
bekerja bersama-sama dengan anda dan barangkali tidak menyukai jenis musik seperti yang anda
suka.

10.4.1 PEMASUKAN DATA


Biasanya pemasukan data (data entry) adalah pekerjaan yang berorientasi pada hard
cory. Pada aktifias ini, operasi jauh lebih banyak menghabiskan waktu untuk melakukan
pengetikan dibanding melihat kelayar tampilan.
Dalam kegiatan pemasukan data, dapat kita pahami bahwa beban vi-sual tidak terhungung
dengan layar computer, tetapi pada dokumen yang akan disalin. Kelelahan visual dalam
pemasukan data tidak sesuai disebabkan oleh adanya kelelahan mata yang harus selalu melihat
kelayar tampilan. Kelelahan tersebut juga dapat disebabkan karena operator harus melihat
ketulisan pada dokumen sumber yang kualitas tulisannya tidak selalu bagus. Dengan demikian
kualitas tulisan dokumen sumber memberikan kontribusi penting pada kelelahan visual, selain
factor pencahayaan yang digunakan dilingkungan kerja tersebut.
Dari sisi beban otot, pekerjaan pemasukan data memberikan beban yang sangat besar pada
tangan, pergelangan tangan, jeri-jemari, dan lengan. Penyelesaia yang baik atas persoalan ini
adalah dengan mengurangi beban jeri-jemari dan pergelangan tangan dengan memberikan
semacam penyangga bagi jeri-jemari dan pergelangan tangan. Selain itu, posisi pergelangan
tangan dan jari-jemari haruslah tepat, sehingga ketinggian dan posisi papan ketik menjadi factor
yang sangat penting.

Dari sisi beban tubuh terlihat bahwa pekerjaan pemasukan data memberikan beban yang besar
pada punggung dan bahu. Untuk situasi ini, pengguna memerlukan kursi yang tepat. Kursi yang
digunakan harus dapat memberikan dukungan pada pinggang dan akan lebih baik lagi apabila
tinggi kursi dapat diatur. Selain itu, pekerjaan pemasukan data juga memerlukan penggerakan
tubuh, terutama bagian leher dan kepada untuk melihat ke arah dokumen sumber, sehingga
keluhan leher yang sakit dapat dipahami. Untuk mengatasi hal ini, ebaiknya dokumen sumber
diletakkan pada suatu pemegang dan ditempatkan pada posisi yang tidak memerlukan banyak
pergerakan leher.
Sebagai ringkasan untuk pekerjaan pemasukan data. Layar layar tampilan bukan merupkan
persoalan utama, tetapi kemampuan untuk dapat mengubah stasiun kerjalah yang sangat perlu
disediakan kursi yang baik dan dapat diatur, papan ketik yang dapat diatur, posisi dokumen
sumber yang tepat, dan juga kualitas dokumen sumber yang baik.
10.4.2 AKUISISI DATA
Akuisisi data merupakan jenis pekerjaan yang dapat dikatakan berkelebihan dengan
memasukkan data dalam hal karakteristik bebannya. Pekerjaan yang termasuk dalam kelompok
ini antara lain adalah operator telepon, pengatur lalu lintas udara, dan petugas pos yang bertugas
di bagian surat elektronik. Dalam pekerjaan-pekerjaan diatas, para pekerjaan lebih banyak
menghabiskan waktu untuk menatap layar tampilan yang ada dihadapan mereka. Untuk
mengurangi beban visual, sebaiknya disediakan layar tampilan dengan kualitas karakter yang
baik, kontras karakter ke layar yang tinggi, serta kendali kilau (glare control) yang memadai.
Dalam hal iluminasi, pekerjaan semacam ini memerlukan iluminasi kira-kira sebesar 300 lux.
Kendali kilau antara lain berupa posisi tampilan yang tepat, penutup sumber kilau, dan tapis
kilau.
Beban otot untuk pekerjaan akuisisi data cukup sulit untuk dibuat spesifikasinya karena jenis
pekerjaan yang berbeda. Operatot telepon, pengatur lalulintas udara, dan petugas pos, yang
bertugas di bagian surat elektronik. Dalam pekerjaan-pekerjaan di atas, para pekerja lebih banyak
menghabiskan waktu untuk menatap layar tamilan yang yang ada dihadapan mereka. Untuk
mengurangi beban visual, sebaiknya disediakan layar tampilan dengan kualitas karakter yang
baik, kontas karakter ke layar yang tinggi, serta kendali kilau, (glare control) yang memadai.
Dalam hal iluminasi, pekertjaan semcam ini memerlukan iluminasi kira-kira sebesar 300 lux.
Kendali kilau antara lain berupa posisi tampilan yang tepat, penutup sumber kilau, dan tapis
kilau.
Beban otot untuk pekerjaan akuisis data cukup sulit untuk untuk dibuat spesifikasinya karena
jenis pekerjaan yang berbeda. Operator telepon lebih banyak mempunyai beban otot dan tubuh
karena harus melakukan pekerjaan yang sama dengan kecepatan yang cukup tinggi. Dilain pihak
berbeda, mereka lebih banyak mengalami beban kognitif dan persepsi yang tinggi tetapi dengan
beban otot yang rendah.

Untuk pekerjaan-pekerjaan akuisisi data yang mengakibatkan beban otot serta jumlah perulangan
yang tinggi perlu disediakan peralatan yang mendukung lengan dan/atau pergelangan tangan
serta disediakan papan ketik yang dapat diatur posisinya.

Anda mungkin juga menyukai