Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN
Nyeri kepala merupakan gejala neurologis yang paling sering timbul sebagai keluhan
utama rasa nyeri atau rasa tidak enak di kepala setempat atau menyeluruh dan dapat menjalar
ke wajah, mata, gigi, rahang bawah, dan leher. Nyeri kepala menyeran manusia tanpa umur,
ras, sosio ekonomi maupun secara geografis. World Health Organization (WHO) dalam Atlas
of Headache Disorders and Resourcs in The World 2011 menyebutkan bahwa 47% populasi
dewasa umur 18-65 tahun diseluruh dunia mengalami nyeri kepala setidaknya sekali dalam
satu tahun terkhir. Migran menyerang lebih dari 10% populasi dewasa di setiap benua kecuali
di Afrika dan Asia Barat. (1,2)
Asia tenggara menempati posisi kedua paling tinggi dalam jumlah penderita nyeri
kepala dengan persentase 63,9% dari jumlah tersebut. TTH mendominasi jenis nyeri kepala
yang paling banyak diderita yaitu 34,8% . Di Indonesia sendiri belum ada laporan pasti
mengenai prevalensi nyeri kepala primer, namun berdasarkan hasil observasi selama tahun
2003 dinyatakan bahwa nyeri kepala merupakan masalah yang dikeluhkan 42% pasien saraf
di Klinik Spesialis Bunda Medan. (3)
Nyeri kepala tidak hanya menyakitkan namun juga bisa menyebabkan gangguan
multidemensional. Nyeri kepala termasuk dalam salah satu dari 5 penyebab disabilitas pada
perempuan dan secara umum termasuk penyebab disabilitas pada laki-laki dan perempuan.
Penelitian di ingris mengungkapkan bahwa 25 juta pelajar dan pekerja di Inggris
mengungkapkan bahwa 25 juta pelajar dan pekerja di Ingris tidak datang bekerja dan sekolah
hanya karena menderita migrain. Beban yang dirasakan penderita nyeri kepala biasanya
meliputi penurunan kualitas hidup, peningkatan pengeluaran dan ketidakharmonisan
kehidupa keluarga dan pergaulan sosial. Nyeri kepala bisa disebabkan oleh kelainan vaskular,
jaringan serar, gigi geligi, orbita, hidung dan sinus paranasal, jaringan lunak dikepala, kulit,
jaingan subkutan. (4)

Anda mungkin juga menyukai