Anda di halaman 1dari 24

Mughniyanti Zuhri

Elvi Nurul Hidayati


Rahmayani Isma
Isty Fakrunniza

Pembimbing : Dr.dr. H. Taufik


Suryadi, Sp.F

Abstrak
Dalam kedokteran forensik pengukuran berat organ merupakan pemeriksaan standard
untuk menentukan status kesehatan dan mendukung penentuan penyebab kematian.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis korelasi antara profil berat organ dan umur,
panjang badan, tinggi badan, dan jenis kelamin; dan untuk menganalisis faktor-faktor yang
paling berpengaruh terhadap berat organ.
Data diambil dari laporan otopsi warga indonesia dewasa, dari tahun 2008 sampai 2012 di
Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Semua organ laki-laki lebih berat dari perempuan (N=243; 174 laki-laki, 69 wanita).
Pada laki-laki terdapat korelasi signifikan antara panjang badan dan berat otak besar,
jantung, hati, ginjal kanan, dan ginjal kiri; sementara pada wanita tidak ada perbedaan
yang signifikan.
Pada laki-laki terdapat korelasi signifikan antara berat badan dan berat otak besar,
jantung, hati, limpa, dan ginjal kiri; sementara pada wanita korelasi signifikan ditunjukkan
antara berat badan dan berat jantung, paru kanan, dan hati.
Berat badan merupakan faktor yang paling berpengaruh pada berat otak, jantung, dan
hati; sementara panjang badan paling berpengaruh pada berat paru kanan, paru kiri, dan
limpa; dan umur paling berpengaruh pada berat otak kecil, ginjal kanan, dan ginjal kiri.
Dapat disimpulkan bahwa berat badan, panjang badan dan umur memiliki pengaruh pada
organ-organ tertentu, masing-masing dengan level signifikan yang berbeda.

Pendahuluan
Pemeriksaan bedah
jenazah (otopsi)
sangat berperan
dalam kedokteran
forensik, terutama
dalam menentukan
penyebab kematian.
Ada dua tipe otopsi,
yaitu otopsi klinik dan
otopsi medikolegal

Otopsi Klinik

Penyebab
kematian

Penentuan berat
organ
Otopsi
Medikolegal
postur

Status
gizi

Pola
Makan

Faktor
Geneti
k
Kelainan Tubuh

Ya

Tidak

Tujuan penelitian
Menganalisis korelasi antara profil
berat organ dan umur, panjang
badan, tinggi badan, dan jenis
kelamin;
Menganalisis faktor-faktor yang
paling berpengaruh terhadap berat
organ.

Alat Bahan & Metode

Pengumpulan Data
Penelitian
VeR kematian jenazah dewasa
Indonesia di RS Hasan Sadikin
Bandung
Kriteria Inklusi
Umur 21 tahun dan
65 tahun

Penyebab kematian
akibat trauma

Jenazah diperiksa
sampai tahap
pemeriksaan dalam

Kondisi organ utuh

Berkebangsaan
Indonesia
Variabel terikat
Variabel bebas
Berat otak
Umur
besar
Jenis kelamin
Berat otak
Panjang
kecil
Berat jantung
badan
Berat badan
Berat paru
Berat hati
Berat limpa
Berat ginjal

Analisis
univariat,
bivariat, dan
multivariat

Data diambil
dari tahun 20082012
Kriteria Eksklusi

Organ
menunjukkan
adanya
penyakit
kronis atau
sudah
membusuk

Hasil & Pembahasan

Sampel berjumlah 243


kasus yang memenuhi
kriteria inklusi dan
eksklusi, 174 jenazah
pria dan 69 jenazah
wanita
Median umur pria >
wanita (5 tahun)
Tinggi Pria > wanita
11,126 cm)
Median berat badan
pria > wanita (9 kg)

Pada pria, Berat


jantung, paru-paru
kanan, hati, ginjal
kanan, dan ginjal
kiri secara signifikan
dipengaruhi oleh
umur,
Pada wanita, hanya
berat jantung yang
secara signifikan
dipengaruhi oleh
umur.

Pada Pria, Berat


otak besar,
jantung, hati,
ginjal kanan, dan
ginjal kiri secara
signifikan
dipengaruhi oleh
panjang badan
Pada wanita,
seluruh berat
organ yang diteliti
tidak dipengaruhi
oleh panjang badan.

Pada pria, berat


otak besar,
jantung, hati,
limpa, dan ginjal
kiri secara signifikan
dipengaruhi oleh
berat badan,
Pada wanita berat
jantung, paru-paru
kanan, dan hati,
secara signifikan
dipengaruhi oleh
berat badan.

Faktor berat badan paling


banyak berpengaruh pada
berat otak besar (p=0,052),
jantung (p<0,001), hati
(p<0,001)
Faktor Panjang badan paling
banyak berpengaruh pada
berat paru-paru kanan
(p<0,001), kiri (p=0,001), dan
limpa (p=0,021)
Faktor Umur paling banyak
berpengaruh pada otak kecil
(p=0,126), ginjal kanan
(p=p=0,011) dan kiri
(p=0,006)

Diskusi

Median umur pria > wanita (5 tahun), Tinggi Pria > wanita
11,126 cm), Median berat badan pria > wanita (9 kg)
Hasil ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan Kim,
dkk (2009) pada populasi
dewasa korea yang
menunjukkan median umur pria
kurang lebih sama dengan
wanita, tinggi pria > wanita
(10,7 cm), berat badan pria >
wanita (11,7 kg).
Penelitian lain dilakukan oleh
Chiracariyavej,dkk (2006) pada
populasi dewasa thailaind
menunjukkan median umur pria
< wanita (1 tahun), tinggi pria
> wanita (9,89 cm), berat
badan pria > wanita (7,88 kg),
dan seluruh organ pria lebih
berat dari wanita.

Hal ini mungkin


dipengaruhi oleh
postur fisik, dimana
pria lebih tinggi dan
lebih berat dari wanita

Pada pria, Berat jantung, paruparu kanan, hati, ginjal kanan,


dan ginjal kiri secara signifikan
dipengaruhi oleh umur,
Pada wanita, hanya berat
jantung yang secara signifikan
dipengaruhi oleh umur.

Hasil penelitian ini, sedikit berbeda


dengan Chiracariyavej,dkk pada
populasi dewasa thailand yang
menunjukkan bahwa tidak ada
korelasi antara umur dengan
dengan berat organ.
Begitu juga dengan penelitian
yang dilakukan oleh Kim, dkk pada
populasi dewasa korea
menunjukkan korelasi yang
signifikan antara berat jantung dan
otak saja.

Pada Pria, Berat otak besar,


jantung, hati, ginjal kanan, dan
ginjal kiri secara signifikan
dipengaruhi oleh panjang
badan
Pada wanita, seluruh berat
organ yang diteliti tidak
dipengaruhi oleh panjang
badan.

Hasil penelitian ini sejalan


dengan penelitian yang
dilakukan oleh
Chiracariyavej,dkk. Tetapi
dalam penelitiannya tidak
membedakan besar otak besar
dan otak kecil.

Pada pria, berat otak besar,


jantung, hati, limpa, dan ginjal
kiri secara signifikan
dipengaruhi oleh berat badan,
Pada wanita berat jantung,
paru-paru kanan, dan hati,
secara signifikan dipengaruhi
oleh berat badan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh


Chiracariyavej,dkk bermakna pada
pria dan pada wanita hanya pada
organ hati, ginjal, dan limpa.
Penelitian oleh kim, dkk menunjukkan
berat organ lebih berhubungan
dengan berat badan dibandingkan
panjang badan kecuali paru-paru dan
otak besar.
Begitu juga penelitian yang dilakukan
oleh Sheikhazadi, dkk kecuali otak.

Faktor berat badan


paling banyak
berpengaruh pada
berat otak besar
(p=0,052), jantung
(p<0,001), hati
(p<0,001)

Berat otak besar dan otak kecil


cenderung meningkat menjelang
usia dewasa, dan menurun selaras
saat beranjak dewasa hingga tua.
Berat otak besar sesuai dengan
literatur, sedangkan untuk otak
kecil tidak ditemukan literatur
ataupun penelitian yang terkait.
Berat jantung secara fisiologis
bertambah karena beban jantung
yang meningkat sehingga
massanya bertambah.
Bertambahnya berat badan dapat
menyebabkan beban jantung
meningkat.
Pada berat hati, dengan
bertambahnya berat badan maka
proses metabolisme didalam
tubuh meningkat sehingga beban
kerja dan berat hati bertambah.

Faktor Panjang
badan paling
banyak
berpengaruh pada
berat paru-paru
kanan (p<0,001),
kiri (p=0,001), dan
limpa (p=0,021)

Faktor Umur paling


banyak
berpengaruh pada
otak kecil
(p=0,126), ginjal
kanan
(p=p=0,011) dan
kiri (p=0,006)

Kesimpulan

Seluruh berat organ pria lebih berat daripada wanita.


Korelasi umur dengan berat organ yang signifikan adalah
korelasi umur dengan berat jantung, paru-paru kanan,
hati, ginjal kanan, dan ginjal kiri pada pria, sedangkan
pada wanita korelasi yang signifikan hanya ditunjukkan
oleh korelasi umur dengan berat jantung saja.
Terdapat korelasi yang signifikan antara panjang badan
dengan berat otak besar, jantung, hati, ginjal kanan, dan
ginjal kiri pada pria, sedangkan pada wanita tidak ada
korelasi yang signifikan.

Terdapat korelasi yang signifikan antara berat


badan dengan berat otak besar, jantung, hati,
limpa, dan ginjal kiri pada pria, sedangkan pada
wanita terdapat korelasi yang signifikan antara
berat badan dengan jantung, paru-paru kanan, dan
hati.
Berdasarkan analisis multivariat dapat disimpulkan
bahwa berat badan, panjang badan, dan umur
mempengaruhi berat beberapa organ dalam
manusia dengan tingkat signifikansi yang berbeda
untuk setiap organ.

Anda mungkin juga menyukai