Anda di halaman 1dari 20

CHAPTER 3:

Masalah Selama Tahap Konstruksi


Arina Devi 1306391863
Indira Dwi Larasati 1306391876
Alfisyahrin 1306391885

PERIODE PENERIMAAN / WITHDRAWAL


Notice to
bidders

Written notice to
proceed
Formal
Bid opening
contract
(Pembukaan
Tender)

Acceptance period
Bidding period
(60-90 days)
(Periode Penawaran)
Penawaran yang diberikan lewat dari batas tanggal yang telah ditentukan, dianggap terlambat dan
didiskualifikasi.
Sebelum penutupan penawaran, kontraktor bebas untuk menarik tawaran mereka tanpa adanya
penalti. Serta dapat pula mengkoreksi penawaran yang telah diberikan sebelumnya jika ada yang
salah.
Penawaran yang telah diajukan tidak dapat ditarik setelah jadwal penerimaan penawaran ditutup.
Jaminan penawaran menjaga owner dari kegagalan oleh kontraktor, dengan membuat ke perjanjian
konstruksi formal.
Kontraktor dijaga oleh acceptance period. Jika pada periode ini owner tidak menerima salah satu
tawaran, maka kontraktor dapat menarik kembali tawaran tersebut, atau menyesuaikannya.
Owner harus mengirimkan written notice to proceed saat acceptance period pada kontraktor yang
terpilih.

PEMBERIAN KONTRAK / PEMBERITAHUAN


UNTUK MELANJUTKAN (Notice to Proceed)
Pemberitahuan pemberian kontrak biasanya dilakukan dengan

surat yang menunjukkan seleksi dan mengarahkan kontraktor


untuk melanjutkan dengan pekerjaan.
Tanggal diberikannya notice to proceed juga menetapkan tanggal
referensi dari mana awal proyek dihitung.
Pekerjaan harus diselesaikan selambat-lambatnya 1050 hari
kalender setelah kontraktor menerima pemberitahuan untuk
melanjutkan (notice to proceed).

PERJANJIAN KONTRAK
Dalam arti hukum, perjanjian kontrak formal adalah

dokumen tunggal yang mengikat para pihak dan dengan


referensi menjelaskan pekerjaan yang akan dilakukan untuk
pertimbangan.
Perjanjian kontrak mengandung:
Gambar-gambar kontrak
Kondisi umum

Kondisi tambahan
Spesifikasi teknik
Lampiran

TIME EXTENSIONS
Seringkali terjadi keadaan-keadaan diluar kendali kontraktor,

yang tidak dapat diantisipasi, sehingga menyebabkan


keterlambatan.
Kontraktor biasanya meminta perpanjangan waktu, sehingga
mengarah pada semakin panjangnya durasi proyek.
Klaim perpanjangan waktu harus didasarkan pada penundaan
yang disebabkan oleh owner atau agen owner atau penundaan
karena bencana alam.

PERINTAH PERUBAHAN
(Change Orders)
Change order Contract merupakan perubahan secara tertulis

antara owner dan kontraktor untuk mengubah kondisi dokumen


kontrak awal, dengan menambah atau mengurangi pekerjaan.
Perubahan yang ditetapkan untuk alasan apapun selama tahapan
konstruksi harus ditangani secara resmi sebagai modifikasi
kontrak. Modifikasi dari kontrak asli (original contract)disebut
perintah perubahan (change orders).
Dibutuhkan komunikasi formal untuk melakukan perubahan

mencakup ruang lingkup dan dokumen teknis yang dikirimkan kepada


kontraktor. Pihak kontraktor merespon dengan memberikan
penawaran harga untuk melakukan pekerjaan tersebut. Dalam tahapan
ini bisa terjadi negosiasi.

PERUBAHAN KEADAAN
(Changed Condition)
Perancangan engineering selalu berdasarkan pada kondisi proyek

di lapangan.
Sebelum tahap perancangan, dilakukan investigasi. Apabila
investigasi tidak baik, maka desain akan bermasalah.
Jika kondisi pekerjaan pada investigasi awal dan pada pembuatan
proses lelang tidak merepresentasikan kondisi sebenarnya,
kontraktor dapat mengklaim changed condition

Pada beberapa kasus tertentu, kondisi tidak terdeteksi ketika

desain dan diasumsikan tidak ada.


Kesalahan pada dokumen lelang pada situasi ini akan memberikan
kesempatan bagi kontraktor untuk meng-claim perubahan
kondisi dan apabila pihak owner menerimanya, ruang lingkup
pekerjaan dalam kontrak akan semakin membesar sebagai change
order.
Apabila owner tidak menerima, validitas claim harus melalui
proses arbitrase

VALUE ENGINEERING
Dikarenakan perwakilan dari pihak owner yaitu arsitek dan engineer,

memiliki keinginan yang dari waktu ke waktu beririsan dengan pihak


kontraktor, bentuk kontrak lelang kompetitif mengarah pada bentuk
hubungan antara engineer dan kontraktor.
Engineer bersikap mengontrol dan mengkritisi jalannya konstruksi,
dan kontraktor melakukan sebaliknya.
Metode konstruksi digunakan untuk mengetahui material apa yang
paling mudah dan desain mana yang lebih mudah diterapkan.
Hal seperti ini dapat berpengaruh besar pada biaya yang dikeluarkan,
dan biasanya kontraktor memiliki pengetahuan lebih akan hal ini
sehingga dibutuhkan komunikasi yang baik diantara keduanya.

Ide dibalik munculnya value engineering ialah perbaikan

perancangan/desain dengan memberikan hak kontraktor untuk


memberikan saran.
Apabila dirasa saran yang diberikan dapat memberikan
improvisasi pada efektivitas biaya dan desain, maka kontraktor
diberikan kebebasan untuk melaksanakan saran tersebut dan
porsi dari pendapatan owner diberikan untuk kontraktor sebagai
hadiah.
Perusahaan berbasis pemerintah sudah lama menerapkan praktik
value engineering

SUSPENSION, DELAY, OR INTERRUPTION


Kondisi standar umum dimanfaatkan untuk banyak kontrak-

kontrak pemerintah yang mengizinkan bahwa:


petugas kontrak dapat memerintahkan kontraktor secara
tertulis untuk memberhentikan, memperlambat, atau
menginterupsi segala jenis pekerjaan untuk periode seperti
waktu tertentu apabila dibuktikan kontraktor tidak sesuai
untuk pemerintah.

menginterupsi atau memberhentikan pekerjaan dapat

memperpanjang waktu pengerjaan sehingga dapat merugikan


kontraktor. Pada kasus ini, owner diminta untuk memberikan
bayaran apabila pemberhentian pekerjaan atas alasan tidak masuk
akal sebagai berikut:
Penambahan harus dilakukan untuk setiap peningkatan biaya
pekerjaan pada kontrak berikut (tidak termasuk laba) apabila
disebabkan oleh penundaan karena alasan irasionnal, keterlambatan,
atau interupsi dan kontrak perlu dimodifikasi tertulis secara sesuai.
Jumlah penambahan ini sering diuji oleh kontaktor dan dapat

memperpanjang proses pengadilan. Normalnya owner akan


menghindari interupsi. Suspensi atau pemberhentian sering
terjadi akibat kesusahan dalam melakukan pembayaran.

GANTI RUGI
Ganti rugi adalah kasus kegagalan dari kontraktor dalam

penyelesain proyek dengan waktu yang ditentukan atau


diperpanjang
Setiap kelebihan 1 hari dari waktu yang ditentukan
kontraktor harus membayar
Sebaliknya jika selesai lebih awal akan mendapatkan bonus
Contoh :
kerugian sewa $30.000/bulan : 30 hari = $1000/hari
Biaya administrasi dan pengawasan kontrak = $200/hari

PROSES PEMBAYARAN DAN


RETAINAGE
10 hari sebelum kesepakatan proses pembayaran, kontraktor

menyerahkan surat permintaan terprinci (data yang


memperkuat, refleksi retainage) pada kontrak
Retainage = uang yang ditahan owner karena ketidakpuasan
owner terhadap proses proyek

PROSES PELAPORAN

Sumber : http://www.rff.com/gantt2.png

Punch list = ketidaksesuaian suatu pekerjaan yang dilakukan

terhadapat yang telah disepakati


Skala lebih besarnya disebut NCR ( Non Conformance

Report)

PENERIMAAN DAN PEMBAYARAN AKHIR


Pelepasan retainage
Kekurangan dan punch list

SUMMARY
Bab 3 menjelaskan aktivitas suatu proyek dari tahap

kontraktor menerima proyek dan pertimbangan kontrak


yang harus diperhatikan selama konstruksi.

REFERENSI
Sumber : http://www.rff.com/gantt2.png

questions
Sulton (kel 10): sub kontraktor terlibat dalam kontrak antara

owner dan sub kontraktor atau ngga? Kalo ada kesalahan,


siapa yang nanggung?
Putritansy (kel 15): laporan pengajuan proyek, aktualisasi
kurva S
Evi (kel 14):
Ade (kel 13): termin pembayaran

Anda mungkin juga menyukai