Anda di halaman 1dari 23

Konsep Optimisasi

M. Egganaufar
M. Iqbal Palef
Khresna Putra T
Nopat Arlan

Konsep Optimisasi
Optimasi adalah sebuah proses dalam
mencari dan menentukan penyelesaian yang
terbaik dari tiap masalah-masalah teknik yang
ada dengan memperhatikan BMW+1.

Konsep Optimisasi
Metode dalam optimisasi:
Motivation

and Freedom of choice


Goals, Objectives and Criteria
Optimization

Motivation and Freedom of


Choice

Motivation and Freedom of


Choice

Motivation of Freedom And


Choice
Kondisi:

Adanya keinginan untuk mencari


pemecahan terbaik
Sumber: Kebutuhan akan penggunaan SDA
yang efsien
Tingkat keberhasilan: Tergantung motivasi dari
sang engineer
Kondisi keberhasilan: Adanya kebebasan dalam
memilih pemecahan masalah
Special Conditions: Tipe ini memiliki batasanbatasan dalam mencapai sasaran dan tujuan

Motivation of Freedom And


Choice
Spesifkasi:
- E = 200000 MPa
- BJ 37

B
30 kN

30 kN
60 m

Motivation of Freedom And


Choice
Batasan:

Spesifkasi:
- E = 200000 MPa
- BJ 37

Tegangan tarik < 20 kN/mm


Tegangan tekan < 10 kN/mm
max < 5 cm
Berat < 15 Ton
Profl baja terbatas pada yang
ada di pasaran

B
30 kN

30 kN
60 m

Goal Objectives and Criteria

Goal, Objectives, and Criteria

Goal, Objectives, and Criteria


Kondisi:

Adanya kebutuhan untuk mendefnisikan


masalah
Tujuan: Menentukan berbagai alternatif sistem
Tingkat Keberhasilan: Kemampuan untuk
menyusun tujuan, sasaran, dan kriteria seorang
engineer

Optimization

Optimization

Optimization
Special

Conditions: Pemecahan terbaik tanpa


mengkompromikan tujuan dan sasaran
Kondisi Keberhasilan: Hanya menghasilkan
pemecahan Optimal

Optimization
Jenis-Jenis Pendekatan dalam Metode
Optimisasi
Analytical Approach
Combinatorial Approach
Subjective Approach

Analytical Approach
Hanya

untuk masalah sistem yang teratur


dan dapat dinyatakan secara analitis

Analytical Approach
Pendekatan

ini hanya dapat


diterapkan untuk masalah sistem
yang teratur secara menyeluruh.
Teratur secara menyeluruh
berarti adanya pengetahuan yang
lengkap tentang struktur dan
perilaku masalah dan fungsi
dapat dinyatakan secara analitis.

Analytical Approach
Dalam

keadaan seperti itu,


proses optimasi dapat ditunjang
dengan kriteria yang jelas
batasannya yang dapat
digunakan untuk menilai kualitas
perancangan.
Kriteria ini harus dicantumkan
dalam rumusan sasaran sistem
dan harus menetapkan tujuan

Combinatorial Approach
Untuk

mengidentifkasi range yang


memungkinkan dari variabel yang ada.
Semua kemungkinan yang ada akan di
analisa dan dibandingkan untuk
mendapatkan hasil yang optimum
Jika permisalan n variabel desain dan
dinotasikan dengan x1, x2, , xn maka
pendekatan untuk mengidentifkasi range
yang paling memungkinkan dari masingmasing variabel dapat dianalisis dengan
pendekatan kombinasi.

Combinatorial Approach
Pendekatan

ini untuk
mendefinisikan range nilai
kemungkinan terbesar untuk
masing-masing variabel dan
kemudian menganalisa
seluruh kombinasi yang
memungkinkan.
Jika ada 10 nilai kemungkinan
pertimbangan untuk masingmasing parameter, kelengkapan
analisis kombinasi dapat

Subjective Approach
Dalam

situasi masalah yang


kompleks, mungkin sukar atau
bahkan mustahil untuk
menyusun model atau urutan
sistem yang spesifik.
Dalam keadaan ini, metode
subjektif diperlukan.
Pendekatan subjektif
merupakan metode yang paling

Subjective Approach
Faktor-faktor

takwujud (intangible),
seperti nilai-nilai sosial, pengaruh
politik serta akibat psikologis, sangat
sukar untuk dikuantifikasikan dan
diukur.
Namun demikian, seperti yang dengan
cepat disadari oleh semua perekayasa
yang mengalaminya, faktor-faktor ini
sering kali menentukan diterima atau
ditolaknya suatu rancangan.

Subjective Approach
Baik

dalam memilih rancangan


alternatif maupun dalam
meramalkan terjadinya suatu
peristiwa yang belum pasti saat
ini ataupun di masa yang akan
datang, pertimbangan
(judgment) perakayasaan yang
tepat berdasarkan pengalaman
masa lalu dan pandangan ke
depan memainkan peranan yang

Anda mungkin juga menyukai