agroindustri
dengan
memanfaatkan
sumber
daya
B. Tinjauan Pustaka
1. Mentimun (Cucumis sativus)
Mentimun merupakan salah satu tanaman yang mempunyai daya
adaptasi tinggi. Mentimun dapat tumbuh pada daerah yang memiliki suhu
yang paling baik dilakukan pada pagi atau sore hari (Nadia 2007).
Pare (Momordica charantia)
Pare merupakan salah satu jenis sayur yang memiliki rasa yang
khas. Tanaman sayur ini cocok dibudidayakan pada lahan sawah, serta
pekarangan bagi yang tidak memiliki lahan yang luas. Pare dapat
dibudidayakan kapan saja karena buahnya tidak tergantung pada musim.
Pare biasannya ditanam pada guludan dengan tinggi 150 cm-250 cm.
Tanaman pare dapat ditanam pada lubang sedalam 25 cm dengan jarak
antar lubang tanam 75 cm -100 cm (Basch et al. 2003).
Tanaman pare biasannya berbuah sekitar 2 bulan setelah tanam.
Perawatan pada tanaman yang sudah berbuah yakni melakukan
pembungkusan pada buah, pembersihan OPT seperti gulma, hama serta
penyakit. Pembungkusan ini bertujuan untuk melindungi buah dari hama
yang menyerang buah seperti serangan lalat buah, buah pare perlu
dibungkus dengan kertas koran, plastik tipis, atau plastik hitam.
Pembungkusan dilakukan sejak buah masih kecil (Girini et al. 2005).
Panen pertama dilakukan 2 bulan setelah tanam. Pare yang tepat
untuk dikonsumsi ialah belum tua benar, bintil-bintil dan alur keriputnya
masih agak rapat. Pemetikan dilakukan dengan memotong buah diatas
pembngkus dengan pisau atau gunting. Karena buah pare mudah lecet
dan ini mempengaruhi kualitas, maka pada waktu menumpuk diusahakan
jangan terlalu banyak. Proses pengangkutan sebaiknnya diusahakan
wadahnya tidak menimbulkan guncangan terlalu keras sehingga terjadi
gesekan (Sipahutar 2005).
C. Metodelogi Praktikum
1. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum acara Budidaya Tanaman dilaksanakan pada hari Senin,
2 November 2015 untuk pengolahan lahan dan penanaman pada hari
Senin, 9 November 2015 di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Alat
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Cangkul
Cetok
Paranet
Gembor
alat tulis
kertas
patok
tali raffia
3. Bahan
a. benih kangkung darat
b. pupuk kandang
c. pupuk NPK
4. Cara kerja
a. Persiapan Lahan
1) Mengolah tanah dengan cangkul, sehingga tanah menjadi gembur
2) Membuat petakan/bedengan yang diberi papan nama
3) Menabur pupuk kandang sebagai pupuk dasar
b. Pemilihan dan Perhitungan Kebutuhan Benih
1) Memilih benih kangkung yang baik untuk ditanam, dengan memilih
2)
c. Penanaman
1) Membuat lubang tanam sedalam 2 cm
2) Menanam benih kangkung darat ada lubang yang tersedia,
kemudian menutup dengan tanah
3) Mengatur jarak tanam 20 x 40 cm (menyesuaikan ukuran petakan)
4) Melakukan pemangkasan pucuk pada minggu ke-3 setelah tanam
d. Pemeliharaan
1) Menyirami tanaman setiap sore hari, setelah 1 minggu bila
tanaman telah hidup melakukan penyiraman bila tanah dalam
2)
keadaan kering
Melakukan penyiangan dan pendagiran dengan cangkul atau cetok
3)
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rerata umur berbunga tanaman
mentimun adalah 21,5.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembungaan antara lain
kekeringan yang tinggi, pertumbuhan vegetatif yang lebih dominan ,
kurangnya pemeliharaan.
Umur berbunga tanaman mentimun dipengaruhi oleh faktor genetis
dan faktor lingkungan. Faktor intensitas
cahaya
matahari sangat
Wilkins
(1997)
bahwa
cahaya
dapat
meningkatkan
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rerata umur panen tanaman
mentimun adalah 34,5.
Umur panen tanaman mentimun dipengaruhi oleh faktor lingkungan
dan unsur hara, pupuk organik akan terurai sempurna apabila ada jarak
waktu pemberian dan penanaman, sehingga unsur hara menjadi tersedia
bagi tanaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan Novizan (2005) bahwa
pupuk organik akan terurai sempurna 1-2 bulan sehingga menjadi tersedia
bagi tanaman.
Umur panen juga sangat dipengaruhi oleh faktor iklim terutama
curah hujan. Curah hujan yang tinggi akan memperlambat proses
pematangan buah.
3. Jumlah Buah Per Tanaman
Hasil pengamatan terhadap jumlah buah per tanaman pada tanaman
mentimun dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Pengamatan Jumlah Buah Per Tanaman
Sampel
A
B
C
D
Rerata Jumlah Buah
Jumlah Buah
4
4
6
3
4,25
Dari tabel diatas dapat di lihat bahwa rerata jumlah buah pertanaman
mentimun adalah 4,25.
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa rerata berat buah tanaman
mentimun adalah 215 g.
Berat buah tanaman mentimun sangat dipengaruhi oleh ketersediaan
hara tanaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rismunandar (1981)
mengatakan bahwa tanaman akan tumbuh baik dan menghasilkan produksi
terhadap
DAFTAR PUSTAKA
Andrianto T T, N Indarto 2004. Budidaya dan Analisis Usaha Tani Kedelai,
Kacang Hijau, Kacang Panjang, Absolut, Yogyakarta.
Ashari S 2006. Hortikultura: Aspek Budidaya. Ed rev. Jakarta: UI Pr. hlm 342344.
Basch E, Gabardi S, Ulbricht C 2003, Bitter melon (Momordica charantia): a
review of efficacy andsafety, Am J Health Syst Pharm., 60(4): 356-9.
Girini MM, Ahamed RN, Aladakatti RH 2005, Effect of graded doses of
Momordica charantia seedextract on rat sperm: scanning electron
microscope study, J BasicClin Physiol Pharmacol., 16(1):53-66.
Irawan, Bambang 2007. Fluktuasi harga, transmisi harga dan Marjin pemasaran
sayuran dan buah. Jurnal analisis kebijakan pertanian. Vol. 5 No. 4.
Prabowo DP 2009. Survei hama dan penyakit pada pertanaman mentimun
(Cucumis sativus L.) di desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.
Siswadi 2007. Penanganan Pasca Panen Buah-buahan dan Sayuran. Jumal lnovasi
Pertanian Vol. 6, No. 1 Hal 68-71.
Sumpena U 2001. Budidaya Mentimun Intensif, dengan Mulsa, Secara Tumpang
Gilir. Jakarta: Penebar Swadaya.
Suprapto dan N Md. Kairuddin 2007. Variasi Genetik, Heritabilitas, Tindak Gen
dan Kemajuan Genetik kacang-kacangan Pada Ultisol. Jurnal Ilmu-Ilmu
Pertanian Indonesia. Volume 9 No. 2, 183-190.