Susu merupakan bahan pangan yang tersusun oleh zat-zat makanan yang seimbang. (Adnan,
1984).Seperti halnya komoditas pertanian pada umumnya, susu mudah rusak oleh
mikroorganisme. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan pengolahan dan pengawetan,
antara lain dengan fermentasi susu menjadi yoghurt. Flavour khas yoghurt disebabkan adanya
asam laktat dan sisa-sisa asetaldehida, diasetil, asam asetat, dan bahan-bahan yang mudah
menguap lainnya yang dihasilkan oleh fermentasi bakteri (Buckle et al, 1987).
Fermentasi merupakan bentuk tertua dari bioteknologi Minuman beralkohol (bir, anggur,
tuak), Makanan terfermentasi (keju, yoghurt, tape, tempe, petis, terasi). Orang Somaria dan
Babilon kuno sudah minum bir sejak 6000 th sebelum masehi. Orang Mesir sdh membuat
adonan Kue Asam sejak th 4000 sebelum masehi .Sedangkan di Eropa, minuman anggur sudah
dikenal jauh dimasa lalu dengan proses fermentasi Perkembangan Bioteknologi Jaman sebelum
Louis Pasteur. Tujuan Fermentasi adalah untuk menghasilkan suatu produk (bahan pakan) yang
mempunyai kandungan nutrisi, tekstur, biological availability yang lebih baik, disamping itu juga
menurunkan zat anti nutrisinya (Darma, 2010).
Yoghurt adalah produk susu fermentasi berbentuk semisolid yang dihasilkan melalui proses
fermentasi susu dengan menggunakan bakteri asam laktat. Melalui perubahan kimiawi yang
terjadi selama proses fermentasi dihasilkan suatu produk yang mempunyai tekstur flavor dan rasa
yang khas. Selain itu juga mengandung nutrisi yang lebih baik dibandingkan dengan susu segar.
Secara tradisional, pada pembuatan yoghurt digunakan kultur starter campuran Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophilus (Nurhayat, 2006).
Lactobacillus bulgaricus adalah bakteri gram positif berbentuk batang dan tidak membentuk
endospora. Dalam susu Lactobacillus bulgaricus akan mengubah laktosa menjadi asam laktat.
Bakteri ini bersifat termodurik dan homofermentatif, dengan suhu optimum untuk
pertumbuhannya sekitar 45 derajat Celcius. Kondisi optimum untuk pertumbuhannya adalah
sedikit asam atau sekitar PH 5,5. Streptococcus thermophilus adalah bakteri gram positif
berbentuk bulat, sering pertumbuhannya berbentuk rantai. BBakteri ini dapat diklasifikasikan
sebagai bakteri homofermentatif dan termodurik dengan PH optimum untuk pertumbuhannya
sekitar 6,5 (Helferich dan westhoff, 1980).
Berikut ini merupakan beberapa jenis yoghurt yang dikenal oleh masyarakat.
a)
Yoghurt dahi
Yoghurt dahi dari subkontinen India dikenal dengan rasanya yang unik. Istilah Inggris untuk
yoghurt spesifik di Bangladesh, India, dan Pakistan adalah curd.
b)
c)
d)
e)
Minuman yoghurt
Lassi adalah semacam minuman berbasis yoghurt yang asal mulanya dari subkontinen India
(seperti India, Pakistan dan Bangladesh), biasanya dibuat asin atau manis. Lassi asin biasanya
diberi rasa cumin yang dibakar dalam tanah dan cile pepper; sedangkan rasa manis dengan
rosewater, lemon, mangga, atau jus buah lainnya. Minuman berbasis yoghurt lainnya, minuman
asin yang disebut ayran, populer di Azerbaijan, Turki, Bulgaria, Macedonia, Kazakhstan dan
Kyrgystan. Dibuat dengan cara mencampur yoghurt dengan air dan menambah garam. Minuman
sama yang dikenal tan di Armenia dan "Laban Ayran" di Syria. Minuman yang mirip, Doogh,
populer di Timur Tengah antara Lebanon dan Iran; berbeda dari ayran karena menambah herb,
biasanya mint, dan dikarbonisasi, biasanya dengan air seltzer. Di AS, minuman berbasis yoghurt
seringkali dijual dalam nama seperi "yoghurt smoothie" atau "drinkable yoghurt".
Minuman yoghurt yang populer di Kanada, Inggris, dan Irlandia, disebut Yop yang dijual di
supermarket dan toko-toko tertentu.
f)
Kefir
Kefir adalah minuman susu fermentasi berasal di Kaukasus. Beberapa peternakan Amerika
menawarkan minuman yang disebut "kefir" untuk beberapa tahun dengan rasa buah tapi tanpa
karbonisasi atau alkohol. Hingga 2002, bernama seperti "drinkable yoghurt" dan "yoghurt
smoothie" telah diperkenalkan.
Yoghurt lebih mudah dicerna didalam perut dibandingkan susu biasa dan dapat
digunakan untuk pengobatan terhadap lambung dan usus yang terluka, kadar kolestrol
didalam darah dapat diturunkan dengan mengkonsumsi yoghurt, sehingga dapat mencegah
terjadinya penyumbatan pembuluh darah (atherosklerosis). Yoghurt sangat sesuai
dikonsumsi oleh penderita defisiensi enzim laktase dalam tubuhnya (Lactose intolerance),
dimana tubuh tidak mampu mengubah laktose menjadi glukosa dan galaktosa. Kelainan ini
mengakibatkan timbulnya sakit perut dan diare setelah mengkonsumsi susu. Yoghurt
mempunyai kandungan protein lebih daripada susu sapi, tetapi mempunyai lemak yang lebih
rendah (Saleh, 2004).
Prinsip pembuatan yoghurt adalah fermentasi susu dengan menggunakan bakteri
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Kedua macam bakteri tersebut
akan menguraikan laktosa (gula susu) menjadi asam laktat dan berbagai komponen aroma
dan cita rasa. Lactobacillus bulgaricus lebih berperan pada pembentukan aroma, sedangkan
Streptococcus thermophilus lebih berperan pada pembentukan citarasa yoghurt. Yoghurt
yang baik mempunyai total asam laktat sekitar 0,85-0,95% (Surono, 2004).
Ajuz,
Yayan.
2015.
Laporan
Fermentasi
Yogurt.
http://yayanajuz.blogspot.com/2012/06/laporan-fermentasi-yoghurt-cara.html.
Diakses pada 7 November 2016.
Darma,
2010.
Bioteknologi
Fermentasi.
[online].
Tersedia:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/bioteknologi-fermentasi, diakses pada 7
November 2016.
Gaffer, Shabarni. 2007. Biologi Molekul. Jurusan Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran. Bandung
Ginting, Nurzainah & Pasaribu, Elsegustri. 2005. Pengaruh Temperatur Dalam Pembuatan
Yoghurt dari Berbagai Jenis Susu Dengan Menggunakan Lactobacillus Bulgaricus
dan Streptococcus Thermophilus. Jurnal Agribisnis Peternakan, Vol.1, No.2
Hidayat, I.R. 2013. Total Bakteri Asam Laktat, Nilai Ph Dan Sifat Organoleptik Drink
Yoghurt Dari Susu Sapi Yang Diperkaya Dengan Ekstrak Buah Mangga. Animal
Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, p 160 167. http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/aaj
Jumadi, Oslan dkk. 2015 Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Makassar.