Anda di halaman 1dari 2

Pengkajian selanjutnya terhadap konjugasi terputus yang menggunakan

strain-strain induk Hfr maupun F yang lain memperlihatkan urutan transfer yang
serupa, sekalipun tiap strain Hfr memulai transfer dari tapak yang berlainan.
Tapak integrasi faktor F serta arah transfer kromosom pada konjugasi beberapa
strain Hfr ditunjukkan pada lingkaran dalam seperti Gambar 13.9.

Gambar 13. 9 Peta kromosom sirkuler E. coli strain K12. Pada peta ini terlihat
hanya 52 dari 1027 lokus E. coli K12 yang pernah diungkap pada
1983.
Pemetaan Kromosom E.coli atas Dasar Hasil Percobaan Konjugasi Terputus
Transfer kromosom Hfr ke dalam sel F berlangsung dalam pola linier.
Sehingga transfer sebuah kromosom lengkap dari suatu sel Hfr ke satu sel F
berlangsung dalam waktu 90-100 menit, tergantung macam strain yang digunakan
sebagai strain Hfr maupun F. Interval waktu kemudian dapat digunakan sebagai
suatu ukuran jarak genetik.
Interval waktu kemunculan tipe rekombinan antara suatu gen penanda
dengan yang lainnya dapat digunakan untuk memperkirakan jarak fisik antara gen
terkait. Dalam hal ini jarak peta seukuran 1 menit berhubungan dengan panjang
segmen kromosom yang ditransfer dalam 1 menit selama konjugasi. Standar peta
kromosom E. coli terbagi dalam interval menit dari 0 (pada gen thr A) hingga ke
100 menit (atas dasar hasil percobaan konjugasi terputus). Satuan menit pada
pemetaan bakteri ekuivalen dengan unit peta di kalangan makhluk hidup
eukariotik.
Pada percobaan konjugasi terputus lain yang menggunakan strain induk
Hfr maupun F- yang lain terdapat satu perbedaan hasil. Meskipun gen ditransfer
secara linier, gen mana yang masuk ke sel resipien lebih dahulu dan mana yang
kemudian, tampaknya berbeda-beda sesuai dengan strain Hfr yang digunakan.
Laju masuknya gen dan peta genetik untuk tiap strain berbeda sehingga
ditemukan satu pola yang jelas. Perbedaan antara tiap strain berkenaan dengan
titik awal serta arah masuknya gen dilihat dari titik awal tersebut.

Gambar 13.10 (A) Urutan transfer gen pada empat strain Hfr yang menunjukkan
bahwa kromosom E. coli tergolong sirkuler. (B) Titik awal
transfer gen atau O pada tiap strain. Trnsfer gen dapat
berlangsung dalam 2 arah tergantung kepada macam strain. O
ditentukkan oleh titik integrasi ke dalam kromosom faktor F,
sedangkan arah transfer ditentukkan oleh orientasi faktor F di saat
berintegrasi.
Wollan mengajukan postulat bahwa Gambar 13. 10 disebabkan oleh wujud
E. coli yang bersifat sirkuler. Jika O awal berbeda antar strain, maka uritan gen
yang akan ditransfer berbeda pula. Pada berbagai strain Hfr faktor F berintegrasi
ke dalam kromosom pada titik yang berbeda daan posisi titik itu menentukkan
tapak O. Penjelasan yang lebih lanjut ditunjukkan gambar 13. 11, pada tahap 1
ditunjukkan satu contoh integrasi faktor F ke dalam kromosom inang sehingga
menyebabkan sel F+ berubah menjadi sel Hfr. Selama konjugasi antara sel Hfr dan
sel F+, posisi faktor F menentukkan titik awal transfer (tahap 2 dan 3).

Anda mungkin juga menyukai