Anda di halaman 1dari 235

ILMU AL-QUR`AN

A. Identitas Mata Kuliah


Mata Kuliah
Kode
Semester
Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot SKS

: Ilmu Al-Quran
: UIN 1201
: I (Satu)
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
: Sarjana (S1)
: 2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ilmu al-Qur`an masuk dalam kelompok Mata Kuliah
keahlian dan keterampilan (MKK), dan wajib diikuti oleh semua
mahasiswa jurusan ilmu hukum, ahwalus syakhsiyah (AS), PMH,
Ekonomi Islam, Manajemen dan kepenghuluan. Mata kuliah ini berisi
tentang
dasar-dasar
pengenalan
terhadap
al-Qur`an,
dan
didistribusikan pada semester I (satu). Ruang lingkup materilnya
meliputi: pengertian al-Qur`an, ruang lingkup, urgensi dan
perkembangannya, nuzul al-Qur`an dan pemeliharaannya, razm alQur`an, asbab al-nuzul, munasabah dalam al-Qur`an, pengertian
tafsir, tawil dan terjemah, metode-metode tafsir dan pembagiannya,
mufasir dan kitab-kitab tafsirnya, amtsal al-Qur`an serta kisah dalam
al-Qur`an.
C. Standar Kompetensi
1. Menjelaskan pengertian ilmu al-Qur`an, ruang lingkup,
urgensi dan perkembangannya.
2. Mengemukakan makna nuzul al-Qur`an, fase-fasenya dan
sejarah pemeliharaannya.
3. Mengemukakan makna razm al-Qur`an dan berbagai
pandangan ulama.
4. Menjelaskan asbab al-nuzul dalam berbagai aspek.
5. Mengetahui munasabah dalam al-Qur`an dan macammacamnya.
6. Mengetahui perbedaan ayat-ayat Makky dan Madany, ciri-ciri
dan faedah mengetahuinya.
7. Menjelaskan
pengertian
muhkam
dan
mutasyabih,
pandangan ulama, serta hikmahnya.
8. Mengetahui qira`at al-Qur`an, macam-macamnya serta
pengaruhnya dalam meng-istinbathkan hukum.
9. Menjelaskan i`jaz al-Qur`an dan segi-segi kemukjizatannya.

10.
Menjelaskan perbedaan tafsir ta`wil dan terjemah.
11.
Mengemukakan metode tafsir mufassir dan kitab-kitab
tafsirnya.
12.
Menjelaskan amtsal al-Qur`an, kisah dalam al-Qur`an
serta hikmahnya.
D. Indikator Kompetensi
1.
Menjelaskan arti ilmu al-Qur`an, ruang lingkup dan
sejarah perkembangan ilmu al-Qur`an
2.
Menguraikan
makna
nuzul
al-Qur`an
dan
pemeliharaannya
3.
Menjelaskan makna razm al-Qur`an
4.
Menguraikan asbab al-nuzul ayat-ayat al-Qur`an
5.
Mengemukakan munasabah dalam al-Qur`an
6.
Menjelaskan ayat-ayat Makky dan Madany
7.
Menguraikan perbedaan ayat muhkan dan
mutasyabih
8.
Menjelaskan qira,at al-Qur`an dan macammacamnya
9.
Menjelaskan i`jaz alQur`an
10.
Menjelaskan
pengertian
tafsir,
ta`wil
dan
terjemahan
11.
Mengidentifikasi berbagai metode tafsir
12.
Mengidentifikasi mufassir dan kitab-kitab tafsirnya
13.
Menguraikan amtsal dalam al-Qur`an
14.
Mengemukakan kisah-kisah dalam al-Qur`an
E. Topik Inti
1.
Ilmu al-Qur`an, ruang ingkup, urgensi
perkembangannya
2.
Nuzul al-Qur`an dan pemeliharaannya
3.
Rasm al-Qur`an
4.
Ayat makky dan madany
5.
Ayat muhkam dan mutasyabih
6.
Qira`at al-Qur`an
7.
I`jaz al-Qur`an
8.
Pengertian tafsir, ta`wil dan terjemah
9.
Metode tafsir dan pembagiannya
10.
Amtsal al-Qur`an
11.
Kisah dalam al-Qur`an
F. Metode dan Strategi Pembelajaran

dan

Untuk mewujudkan harapan pembelajaran


pembelajaran yang ditempuh adalah melalui:
- Diskusi
- Tanya jawab

ini,

strategi

G. Media Pembelajaran
- Perpustakaan
- Buku bacaan

H. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian
Ujian Akhir Semester
Ujian Tengah Semester
Tugas Mandiri
Presensi, Partisipasi
Komposisi
Lain
(jika
ada)

Persentase
40 %
20 %
30 %
10 %

Rumus Nilai Akhir Mata kuliah, NA= (10 P + 20 UTS + 30 T + 40


UAS)
100
I. Daftar Referensi
1. Al-Sayuthi, al-Itqan fi Ulum al-Qur`an.
2. Al-Zahabi, al-Tafsir wa al-Mufassiru.
3. Al-Maraghiy, Tafsir al-Maraghiy.
4. Al-Zarkasy, al-Burhan fi Ulum al-Qur`an.
5. Al-Farmawy,al-Bidayat fi al-Tafsir al-Maudhuiy.
6. Buya Hamka, Tafsir al-Azhar.
7. Mahmud al-Hijaziy, Tafsir al-Wadhih.
8. Manna` al-Qaththan, Mabahits Fi ulum al-Qur`an.
9. M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur`an.
10.
M. Quraish Shihab,Wawasan al-Qur`a.
11.
M. Quraish Shihab, I`jaz AL-Qur`an.
12.
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah.
13.
M. Quraish Shihab, Mu`jizat al-Qur`an.
14.
Subkhi al-Shalih, Mabahits fi Ulum al-Qur`an.
15.
TM. Hasbi al-Shddieqy, ilmu-ilmu al-Qur`an.

ILMU HADIS
A. Identitas Mata Kuliah

Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Semester
Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot SKS

: Ilmu Hadis
: UIN 1202
: I (Satu)
: Perbandingan Madzhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
: Sarjana (S1)
: 2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah dan Metode Pembelajaran


Mata kuliah Ilmu Hadis ini merupakan komponen mata kuliah
keilmuan dan keterampilan (MKK) dengan bobot kredit 2 SKS yang
diajarkan kepada mahasiswa Program Studi S1 jurusan Perbandingan
Madzhab dan Hukum. Dalam mata Kuliah ini dibahas berbagai materi
yang berkaitan dengan pengertian hadis, struktur hadis, hadis
sebagai sumber ajaran Islam kedua setelah Al-Quran, sejarah
periwayatan dan pertumbuhan hadis; hadis dari segi penyandaran,
kuantitas dan kualitasnya; syarat-syarat periwayatan dan metode
periwayatan hadis; masalah takhrij al-hadis; paham inkarrussunnah,
dan biografi singkat beberapa periwayat hadis baik dari sahabat
ataupun para mukharrij terkenal.
C. Tujuan Pembelajaran
Mata Kuliah ini bertujuan memberikan pemahaman hadis
beserta hal-hal yang terkaita dengan pemahaman dasar ilmu hadis,
agar mahasiswa dapat mengetahui kedudukan hadis sebagai sumber
ajaran Islam setelah Al-Quran serta mengetahui sejarah dan proses
periwayatan hadis sehingga mampu membedakan mana hadis yang
dapat diterima dan yang tidak dapat diterima serta mahasiswa

bersikap hati-hati dalam menerima suatu paham yang bertujuan


menghilangkan hadis dari ajaran Islam.
D. Standar Kompetensi

Mahasiswa
mampu
mengetahui,
mengidentifikasi,
dan
menjelaskan mengenai hadis, kedudukan hadis, sejarah periwayatan
hadis, hadis dari segi sumber penyandaran, kuantitas, kualitasnya,
periwayatan hadis, dan paham inkarrussunnah.
N
o
1

Kompetensi
Dasar
Mahasiswa mampu
memahami
pengertian hadis,
sunnah, khabar,
dan atsar

Indikator Kompetensi

Mahasiswa dapat:
a. Menjelaskan pengertian hadis, sunnah,
khabar, dan atsar, serta bentuk-bentuk
hadis
b. Menjelaskan sunnah (hadis) yang
dapat diamalkan
Mahasiswa mampu Mahasiswa dapat:
memahami
a. Menjelaskan pengertian, sanad,
struktur-struktur
matan, rawi, dan mukharrij.
Hadis
b. Mengemukakan hadis lengkap sanad,
matan, rawi, dan mukharrij
Mahasiswa mampu Mahasiswa dapat:
memahami
a. Menjelaskan dalil-dalil kehujahan
kedudukan Hadis
hadis: dalil naqli, aqli (logika),
sebagai sumber
consensus ulama
kedua ajaran Islam
b. Menjelaskan fungsi hadis terhadap AlQuran: sebagai al-bayan
c. Mengemukakan Macam-macam fungsi
hadis
Mahasiswa mampu Mahasiswa dapat:
memahami Sejarah a. Menjelaskan Periwayatan hadis
periwayatan dan
periode Rasulullah Saw
pertumbuhan Hadis b. Menjelaskan hadis tentang larangan
dan perintah menulis hadis.
c. Menerangkan tentang periwayatan
hadis periode sahabat dan tabiin
d. Menjelaskan Masa Pembukuan Hadis
Mahasiswa mampu Mahasiswa dapat:
memahami
a. Menjelaskan pengertian hadis qudsi
Pembagian hadis
dan memberikan contohnya
dari segi
b. Menerangkan ciri-ciri hadis qudsi,

penyandarannya

Mahasiswa mampu
memahami Hadis
dari segi kuantitas
periwayatnya.

Mahasiswa mampu
memahami Hadis
dari segi
kualitasnya

Mahasiswa mampu
memahami Syarat-

menjelaskan cara membedakan hadis


qudsi denan Al-Quran dan hadis lain
c. Menerangkan pengertian hadis marfu
(nabawi) dan contohnya
d. Menerangkan pengertian hadis
mauquf dan contohnya
e. Menerangkan pengertian hadis
maqthu dan contohnya
f. Menjelaskan kehujahan hadis qudsi,
marfu, mauquf, dan maqthu
Mahasiswa dapat:
a. Menjelaskan pengertian, syaratsyarat, dan bentuk-bentuk hadis
mutawatir
b. Menerangkan kontroversi ulama
mengenai batas minimal jumlah
periwayat hadis mutawatir
c. Menerangkan kehujahan hadis
mutawatir
d. Menjelaskan pengertian, macammacam kehujahan hadis ahad
Mahasiswa dapat:
a. Menyebutkan macam-macam hadis
dari segi kualitasnya
b. Menjelaskan pengertian hadis shahih,
hasan, dan dhaif.
c. Membedakan istilah hadis shahih li
zatihi, dan shahih li ghairih, hasan li
zatih dan hasan li ghairih.
d. Menerangkan kaedah-kaedah hadis
shahih dari segi sanadnya
e. Menerangkan kaedah kaedah
keshahihan Matan hadis
f. Menyebutkan Kriteria hadis Hasan
g. Menyebutkan macam-macam hadis
Dhaif
h. Menerangkan kehujahan Hadis Dhaif.
i. Membuat skema sederhana
pembagian hadis dari segi kuantitas
dan kualitasnya.
Mahasiswa dapat:
a. Menjelaskan pengertian (tahammul wa

syarat periwayatan
hadis

Mahasiswa mampu
memahami Proses
transformasi hadis:

1
0

Mahasiswa mampu
memahami Takhrij
al-hadis

1
1

Mahasiswa mampu
memahami
Pengertian,
Sejarah,
Inkarrussunnah di
Indonesia

1
2

Mahasiswa mampu
memahami Biografi
Periwayat Hadis

ada al-hadis) menurut bahasa dan


istilah
b. Menyebutkan syarat menerima riwayat
hadis
c. Menyebutkan syarat-syarat periwayat
yang dapat menyampaikan hadis.
Mahasiswa dapat:
a. Menerangkan metode penerimaan dan
periwayatan hadis.
b. Menyebutkan beberapa metode
penerimaan dan periwayatan hadis
beserta lambang-lambang yang
digunakan.
Mahasiswa dapat:
a. Menjelaskan pengertian takhrij alhadis secara teoritis
b. Membedakan takrij al-hadis metode
lafdzi, tematik, CD Hadis dan kitabkitab takhrij al-hadis terkait dengan
penggunaannya
c. Melakukan praktek takhrij al-hadis
(bimbingan penelusuran hadis pada
kitab sumbernya)
Mahasiswa dapat:
a. Menjelaskan pengertian
inkarrussunnah dan klasifikasinya
b. Menerangkan sejarah, argumentasi
dan bantahan ulama
c. Menjelaskan awal masuknya paham
inkarussunnah di Indonesia
d. Menyebutkan para pelopor dan bentuk
pengikut paham inkarussunnah di
Indonesia
e. Menerangkan beberapa sikap
masyarakat Indonesia terhadap paham
inkarussunnah
Mahasiswa dapat:
a. Menjelaskan biografi singkat bebepara
sahabat yang banyak meriwayatkan
hadis
b. Menerangkan biografi singkat para
mukharrij terkenal periwayat hadis.

E. Materi dan Time Line Perkuliahan


No

Pertemu
an

Introduction to
Subject

II

Pengertian hadis,
sunnah, khabar
secara etimologi
dan termionologi
menurut ulama
Hadis
(muhadditsun),
ulama Ushul
(Ushuliyun), dan
ulama Fikih
(Fuqaha)

III

Struktur hadis,
sanad, matn, rawi
dan mukharrij.

IV

Hadis sebagai
sumber kedua
ajaran Islam

Topik Inti

Sejarah
periwayatan dan
pertumbuhan
Hadis

Sub Topik
Pemaparan SAP dan Kontrak
Belajar
a. Pengertian hadis menurut
bahasa dan istilah :
Argument, Unsur-unsur
b. Pengertian sunnah
menurut bahasa dan
istilah:
Argumen,penerapan
sunnah
c. PengertianKhabar menurut
bahasa dan istilah:
Argumen
d. Pengertian Atsar menurut
bahasa dan istilah:
Argumen, atsar pada
selain hadis.
a. Pengertian sanad, matn,
rawi, mukharrij menurut
bahasa dan istilah:
b. Contoh hadis lengkap
sanad, matn, rawi, dan
mukharrij
c. Ilustrasi singkat sanad,
matn, rawi dan mukharrij
dalam bentuk skema
a. Dalil-dalil kehujahan hadis:
dalil naqli, aqli (logika),
consensus ulama
b. Fungsi hadis terhadap AlQuran: sebagai al-bayan
c. Macam-macam fungsi
hadis dengan contohnya.
a. Periwayatan hadis periode
Rasulullah Saw; larangan
dan perintah menulis
hadis.
b. Periwayatan hadis periode

VI

Pembagian hadis
dari segi
penyandarannya

VII

Hadis dari segi


kuantitas
periwayatnya

VIII

Mid
Test/Semester

IX

Hadis dari segi


kualitasnya

sahabat dan tabiin


c. Masa Pembukuan Hadis
a. Pengertian hadis qudsi dan
contohnya :
b. Ciri-ciri hadis qudsi, Cara
membedakan hadis qudsi
denan Al-Quran dan hadis
lain
c. Pengertian hadis marfu
(nabawi) dan contohnya
d. Pengertian hadis mauquf
dan contohnya
e. Pengertian hadis maqthu
dan contohnya
f. Kehujahan hadis qudsi,
marfu, mauquf, dan
maqthu
a. Pengertian hadis
mutawatir
b. Syarat-syarat hadis
mutawatir
c. Bentuk-bentuk hadis
mutawatir
d. Kontroversi ulama
mengenai batas minimal
jumlah periwayat hadis
mutawatir
e. kehujahan hadis mutawatir
f. Pengertian hadis ahad
g. Macam-macam hadis ahad
h. kehujahan hadis ahad
Soal jawab Ujian tertulis
a. Macam-macam hadis dari
segi kualitasnya
b. Hadis shahih, hasan, dan
dhaif, pengertian menurut
bahasa dan istilah
c. Istilah hadis shahih li
zatihi, dan shahih li
ghairih, hasan li zatih dan
hasan li ghairih.

10

Hadis dari segi


kualitasnya
(lanjutan)

11

XI

Syarat-syarat
periwayatan hadis

12

XII

Proses
transformasi hadis

13

XIII

Takhrij al-hadis

a. Kaedah-kaedah hadis
shahih dari segi sanadnya
b. Kaedah-kaedah
keshahihan Matn hadis
c. Kriteria hadis Hasan
d. Kriteria hadis Dhaif
e. Macam-macam hadis
Dhaif
f. Kehujahan hadis Dhaif.
g. Pembuatan skema
sederhana pembagian
hadis dari segi kuantitas
dan kualitasnya.
a. Pengertian (tahammul wa
ada al-hadis) menurut
bahasa dan istilah
b. Syarat menerima riwayat
hadis
c. Syarat-syarat periwayat
yang dapat menyampaikan
hadis.
a. Metode penerimaan dan
periwayatan hadis
b. Al-Sama, al-Qiraah, alIjazah, al-Munawalah, alMukatabah, al-Ilam, alWashiyah, dan al-Wijadah,
masing-masing pengertian,
dan lambang-lambang
yang digunakan.
a. Pengenalan takhrij al-hadis
secara teoritis
b. Pengenalan Metode lafdzi,
Tematik, CD Hadis dan
kitab-kitab takhrij al-hadis
terkait dengan
penggunaannya
c. Praktek takhrij al-hadis
(bimbingan penelusuran
hadis pada kitab
sumbernya)
d. hadis tentang Islam

Inkarrussunnah:
Pengertian,
Sejarah,
Inkarrussunnah di
Indonesia.
14

XIV

15

XV

Biografi Periwayat
Hadis

16

XVI

Final
Test/Semester

e. hadis tentang Ihsan


f. hadis tentang Tauhid
g. hadis tentang Istiqamah
h. hadis tentang Ilmu
a. Pengertian inkarrussunnah
dan klasifikasinya
b. Sejarah, argumentasi dan
bantahan ulama
c. Awal masuknya paham
Inkarussunnah di Indonesia
d. Pelopor dan bentuk
pengikut paham
Inkarussunnah di Indonesia
e. Sikap Masyarakat
Indonesia terhadap paham
Inkarussunnah
a. Biografsi singkat para
sahabat yang banyak
meriwayatkan hadis
b. Biografi singkat para
mukharrij terkenal
periwayat hadis.
Ujian Tulis dan Tugas Akhir
Semster

F. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Untuk mewujudkan harapan pembelajaran
pembelajaran yang ditempuh adalah melalui:
- Ceramah (Lecturing)
- Tanya jawab (Discussin)
- Praktek dan penugasan (Practicing)
G. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian
Ujian Akhir Semester
Ujian Tengah Semester
Tugas Mandiri/Kelompok
Presentasi, Partisipasi

Persentase
40 %
20 %
20 %
10 %

ini,

strategi

Absensi

10 %

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA= (10 A + 10 P + 20 UTS + 30 T


+ 40 UAS)
100
H. Daftar Referensi
1. Shubhi al-Shalih, Ulum al-Hadis wa Mushthalahuhu, Bairut:
Dar al-Ilm al-Malayin.
2. Muh. Ajjaj al-Khathib, Ushul al-Hadis Ulumuhu wa
Mushthalahu, Beirut:Dar al-Fikir.
3. Muh. Ajjaj al-Khathib, al-Sunnah Qabla al-Tadwin, Kairo:
Maktabah Wahbah.
4. Ibn Shalah, Ushul al-Hadis, Madinah al-Munawwarah:
Maktabah al-Ilmiyah, 1972.
5. Mahmud Thahhan, Ushul al-Takhrij wa Dirasah al-Asanid,
diterjemah oleh Ridlwan Nasir dengan judul Metode Takhrij
dan Penelitian Sanad Hadis, Surabaya, Bina Ilmu, 1995.
6. Mahmud Thahhan, Taisir Mushthalah al-Hadis, Bairut: Dar alQuran al-Karim, 1398 H/1979 M.
7. Shalah al-Din ibn Ahmad al-Adhlabi. Manhaj Naqd al-Matn
ind Ulama al-Hadis al-Nabawi, dialihbahasa oleh H.M.
Qodirun Nur dan Ahmad Musyafiq, dengan judul Kritik
Metodologi Matan Hadis, Cet. I; Jakarta: Gaya Media Pratama,
2004.
8. M. Syuhudi Ismail, Kaedah Kesahihan Sanad Hadis; Telaah
Kritis dan Tinjauan dengan Pendekatan Ilmu sejarah, Jakarta,
Bulan Bintang, 1988.
9. M. Syuhudi Ismail, Pengantar Ilmu Hadis, Bandung: Angkasa,
1991.
10.M. Syuhudi Ismail, Cara Praktis Mencari Hadis, Cet.I; Jakarta:
PT. Bulan Bintang, 1992.
11.M. Syuhudi Ismail, Metodologi Penelitian Hadis Nabi, Cet.I
Jakarta: Bulan Bintang: 1413H/1992.
12.M. Syuhudi Ismail, Sunnah menurut para Pengingkar dan
Upaya
Pelestarian
Sunnah
oleh
Para
Pembelanya,
Ujungpandang: Berkah Utami, 1991.
13.Munzier Suparta, dkk, Ilmu Hadis, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1993.
14.Arifuddin Ahmad. Paradigma Baru Memahami Hadis Nabi,
Jakarta: Renaisan, 2005.

15.Darsul S. Puyu, Metode Takhrij al-Hadis menurut Kosa Kata,


Tematik dan CD Hadis, Makassar Alauddin University Press,
2012.

AQIDAH DAN AKHLAK


A. Indentitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
: Aqidah dan Akhlak
Kode Mata Kuliah : UIN 1204
Semester
: I (Satu)

Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot SKS

: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)


: Perbandingan Hukum
: Sarjana (S1)
: 2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah dan Metode Pembelajaran


Mata kuliah Aqidah dan Akhlak merupakan komponen Mata
Kuliah utama yang wajib diprogramkan oleh seluruh mahasiswa.
Ruang lingkup materi pembahasan ini terbagi dua: Pertama, meliputi
aqidah yang termasuk di dalamnya syirik, aplikasi keimanan dalam
kehidupan horisontal, tanda-tanda orang munafik. Kedua, meliputi
Akhlak yang termasuk di dalamnya keikhlasan, kejujuran,
silaturrahim, larangan berkhalwat dan perintah menyebarkan salam.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Untuk mengetahui amalan-amalan yang diperintahkan dalam
Al-Quran dan Al-Hadis
2. Untuk mengetahui hubungan sesama manusia dan Allah
3. Untuk mengetahui sifat-sifat yang terdapat dalam diri manusia
4. Untuk mengetahui cara berbuat dengan ikhlas
5. Untuk mengetahui sifat-sifat yang baik dan buruk
6. Untuk mengetahui tujuan berkhalwat
7. Untuk mengetahui pentingnya arti salam pada sesama
manusia.
D. Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu mengetahui, mengidentifikasi, memahami,
dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang terdapat dalam
al-Quran dan al-Hadis yang berkaitan dengan akidah dan akhlak
sekaligus memperkuat iman sebagai bekal dalam kehidupan
horisontal bagi mahasiswa secara umum dan memperkuat hubungan
vertikal secara khusus.

N
o

Kompetensi Dasar

Indikator Kompetensi

Mahasiswa mampu
memahami amalanamalan yang
diperintahkan.

Mahasiswa mampu
mengetahui hubungan
antara sesama manusia
dan Allah
Mahasiswa mampu
memahami sifat-sifat
yang terdapat dalam diri
manusia

Mahasiswa dapat:
- Menjelaskan perbuatan yang
dilarangan dan perbuatan yang
diperintahkan di dalam al-Quran
dan al-Hadis.
Mahasiswa dapat:
- Menjelaskan hubungan antara
sesama manusia dan hubungan
kepada Allah swt
Mahasiswa dapat:
- Menjelaskan model sifat yang
dimiliki oleh manusia dalam
hubungannya dengan lingkungan
dan manusia
Mahasiswa dapat:
- Menjelaskan ciri-ciri orang yang
berbuat ikhlas dan pengaruhnya
dalam kehidupan social
Mahasiswa dapat:
- Menjelaskan sifat-sifat perilaku
manusia yang terdapat pada
individu masing-masing
Mahasiswa dapat:
- Menjelaskan akibat berkhalwat

Mahasiswa mampu
memahami cara berbuat
dengan ikhlas

Mahasiswa mampu
memahami sifat-sifat
yang baik dan buruk
pada manusia
Mahasiwa mampu
memahamai arti dan
tujuan berkhalwat
Mahasiswa mampu
Mahasiswa dapat:
memahami arti
- Menjelaskan makna dan tujuan
penyebaran salam
salam kepada sesama manusia
kepada sesama manusia.
sebagai bentuk dan wujud
toleransi.

6
7

E. Materi dan Time Line Perkuliahan


N
o

Pertemu
an

II

Topik Inti

Sub Topik

Introduction to Subject;
SAP dan Kontrak Belajar
Ruang lingkup akidah
yaitu Iman, Islam dan
Ikhsan.

Pengertian Iman, Islam


dan Ikhsan, hukum
mempelajari, sumber
hukum, dan asas
hukumnya.

III

Tentang menyekutukan
Allah (syirik)

IV

Tentang rasa malu


sebagian dari Iman

Tentang realisasi iman


dalam menghadapi tamu
dan tetangga

VI

Tentang iman adalah


benteng kemaksiatan

VII

Perbuatan-perbuatan
yang menyekutukan
Allah
Pengertian malu,
defenisi Iman, iman
kepada Allah, Rasul,
lingkungan
Pengertian tamu,
tetangga, menghargai,
menghormati tamu atau
tetangga
Pengertian maksiat,
larangan dan bahaya
maksiat

Mid Semester

VIII

Ruang lingkup akhlak


meliputi: ikhlas beramal

IX

Tentang kejujuran
membawa kebajikan

1
0

Tentang kriteria orang


baik berdasarkan
akhlaknya.

1
1

XI

Tentang silaturarrahim

1
2

XII

Tentang larangan
berdua-duaan (khalwat)

1
3

XIII

Tentang penyebaran
salam

1
4

XIV

Review Materi

Pengertian ikhlas,
dampak positif
keikhlasan
Pengertian jujur,
macam-macam
kejujuran.
Pengertian akhlak,
macam-macam akhlak
dan dampak positinya.
Pengetian silaturrahim,
dampak positif
silaturrahim,
Pengertian khalwat,
dampak positif khalwat
dan negatinya
Pengertian salam,
salam sesama non
muslim, tempat salam.

F. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Untuk mewujudkan harapan ini, strategi pembelajaran yang
ditempuh adalah melalui Lecturing, Practicing, Tanya Jawab, Problem
Solving dan Penugasan.
G. Media Pembelajaran

Ruang Kuliah
White Board
Laptop/LCD
Literatur dan Perpustakaan

H. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian
Ujian Akhir Semester
Ujian Tengah Semester
Tugas Mandiri
Presensi, Partisipasi
Komposisi
Lain
(jika
ada)

Persentase
40 %
20 %
30 %
10 %

Rumus Nilai Akhir Mata kuliah, NA= (10 P + 20 UTS + 30 T + 40


UAS)
100
I. Daftar Referensi
1. Quran dan Terjemah
2. Muhammad Ali al-Sayis, Tafsir Ayat al-Ahkam.
3. Al-Syaukani, Fath al-Qadir
4. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah.
5. Quraish Shihab, Membumikan al-Quran.
6. Quraish Shihab, Wawasan al-Quran
7. Afzalur Rahman, Ensiklopediana Ilmu dalam al-Quran.
8. Ibnu Katsir, Tafsir al-Quran al-Azim.
9. Al-Basyuni, Syaikh Ahmad. Syarh al-Hadits: Qabasyat min alSunnah al-Nabawiyyah. Diterjemahkan oleh Tarmana Ahmad
Qasim dengan judul: Syarah Al-Hadis: Cuplikan dari Sunnah
Nabi Muhammad saw. Cet. I. Bandung: Trigenda Karya, 1994.
10.
Al-Qardawiy, Yusuf. Al-Sunnah Mashdaran li al-Marifah wa
al-Hadharah. Cet. I. Kairo: Dar al-Syuruq, 1997.
11.
Chalil, H. Moenawwar. Mukhtar al-Ahadits (Himpunan AlHadis-al-Hadis Pilihan). Jilid I. Jakarta: Bulan Bintang, 1956.

12.
Al-Bukhariy, Abu Abdillah Muhammad bin Ismail. Shahih
al-Bukhari. T.Tp: Maktabah Dahlan, t.th.
13.
Muslim bin al-Hajjaj, Abu al-Husayn. Shahih Muslim.
Indonesia: Maktabah Dahlan, t.th.
14.
Muhammad Fuad Abdul Baqi, Al-Lulu wa al-Marjan,
Bairut: Dar al-Fikr, T.th.
15.
Ahmad bin Ali bin Hajar al-Asqalaniy, Bulugh al-Maram,
Dar al-Fikr al-Maktabah al-Halabiy. T.th.
16.
Arifuddin Ahmad, Paradigma Baru Memahami Al-Hadis
Nabi, Jakarta: Insan Cemerlang, 2003.

J. Modul Penugasan
Nama
Nim
Fak/Smt
Jur/Klp

: ..
: ..
: ......................................
: ..
Tugas

1. Sebutkan ayat-ayat dan al-Hadis tentang Iman, dan Ikhlas


2. Sebutkan ayat tentang ikhlas beramal dan dampak positifnya.

BAHASA INGGRIS
A. Indentitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Semester
Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot SKS

: Bahasa Inggris
: UIN 1308
: I (Satu)
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
: Sarjana (S1)
: 3 (Tiga)

B. Deskripsi Mata Kuliah dan Metode Pembelajaran


Mata kuliah Bahasa Inggris Perbandingan Mazhab dan Hukum
adalah komponen Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) dengan bobot 3
SKS yang dipilih oleh mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum
jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum. Dalam mata kuliah ini
dibahas berbagai materi yang berkaitan dengan Bahasa Inggris,
khususnya yang berkaitan dengan hukum Islam. Untuk mendukung
integrasi dan interkoneksi, dilakukan perbandingan dengan materi
yang berkaitan dengan Perbandingan Mazhab dan Hukum.
Mengingat sedemikian luasnya pembahasan tentang bahasa
Inggris hukum Islam, maka penekanan pada mata kuliah ini ialah
pada pemahaman artikel dan term-term Hukum Islam dan Syariah
(memerlukan penguasaan kosa kata), dengan tetap memasukkan
tata bahasa Inggris (Grammar) dasar untuk membantu mahasiswa
dalam menyusun kalimat dengan baik dan benar.
C. Tujuan Pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran dari mata kuliah ini ialah:

1. Mahasiswa dapat mengusai kosa-kata bahasa Inggris,


khususnya kosa kata bahasa Inggris Hukum Islam.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan term-term Hukum Islam.
3. Mahasiswa mampu bercakap dan menjelaskan Hukum Islam
dengan baik dan benar.
4. Mahasiswa mampu menulis essay singkat tentang Hukum
Islam dengan baik dan benar.
5. Mahasiswa mampu memahami perbedaan dan persamaan
Hukum Islam dengan baik dan benar

D. Standar Kompetensi
Mahasiswa
mampu
mengetahui,
mengidentifikasi,
dan
menjelaskan tata aturan bahasa Inggris secara umum, mampu
memahami dan menjelaskan istilah-istilah Hukum Islam,
mendeskripsikan secara lisan dan tulisan beberapa situasi Islam
yang mereka jumpai sehari-hari dalam bahasa Inggris.
N
o
1

Kompetensi Dasar

Indikator Kompetensi

Mahasiswa mampu
memahami Artikel
Bahasa Inggris
Hukum Islam dengan
baik.

Mahasiswa dapat:
1. Memahami artikel dalam bentuk
present, past dengan baik.
2. Menjelaskan artikel Hukum Islam
dengan baik dan benar
3. Menjelaskan perbedaan, persamaan,
kelebihan dan kekurangan antara
kedua system Hukum Islam ini.
Mahasiswa dapat:
1. Mendeskripsikan secara lisan 3 term
Hukum Islam pada tiap pertemuan
2. Mendeskripsikan secara lisan dan
tulisan +/- 30 term Hukum Islam pada
akhir pertemuan

Mahasiswa mampu
menguasai term
Hukum Islam dengan
baik.

E. Materi dan Time Line Perkuliahan


N
o

Pertemu
an

Topik Inti

Sub Topik

II

III

IV

VI

VII

VIII

IX

1
0

1
1

XI

- SAP
- Kontrak Perkuliahan
- Introduction to Subject
- True or False
What Do Muslim
- Answer these Question
Believe
- Make Question
- True or False
The First Pillar of
- Answer these Question
Islam (Faith)
- Make Question
- True or False
The Second Pillar
- Answer these Question
of Islam (Prayer)
- Make Question
- True or False
The Third Pillar of
- Answer these Question
Islam (The Zakat)
- Make Question
- True or False
The Fourth Pillar of
- Answer these Question
Islam (The Fast)
- Make Question
The Fifth Pillar of
- Answer these Question
Islam (The
- Make Question
Filgrimage)
- Pengertian Ekonomi Islam
Basic Principles Of - Prinsip dasar Ekonomi Islam
Islamic Economy
- Grammar corner; Present
Perfect
-Tahapan perkembangan
Ekonomi Islam
The Development
-Ciri-ciri tiap tahapan
Of Islamic
perkembangan Ekonomi
Economics
Islam
-Grammar corner; Past Perfect
-Pengertian keseimbangan
dalam Ekonomi Islam
Balance in Islamic -Kritik terhadap konsep
Economic
individualism
-Bentuk keseimbangan dalam
Islam
Some Contracts in -Definisi Wakalah, Tawarruq
Islamic Economy
dan Jualah beserta contohnya
dalam kehidupan sehari-hari
-Pembagian Wakalah,
Tawarruq dan Jualah
Introduction to
Subject

1
2

XII

Trading in Islamic
Economics

1
3

XIII

Riba in Islamic
Perspective

1
4

XIV

Islamic banking
and Interest

-Contoh Wakalah, Tawarruq


dan Jualah dalam kehidupan
sehari-hari
-Dasar hukum perdagangan
-Trading vs Interest
- BaI in Islamic perspective
-Defenisi Riba
- Dasar hukum Pelarangan riba
-Pendapat keliru berkaitan
dengan Riba
-The History of Islamic Bank
-Development of Islamic Bank
-Mudharabah, Musyarakah,
Murabahah

F. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Untuk mewujudkan harapan ini, strategi pembelajaran yang
ditempuh adalah melalui lecturing, discussion, written and oral
exercises, practicing, Mid & Final Test.

G. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian
Ujian Akhir Semester
Ujian Tengah Semester
Tugas Mandiri
Presensi, Partisipasi

Persentase
30
20
30
20

%
%
%
%

Rumus Nilai Akhir Mata kuliah, NA= (20 P + 20 UTS + 30 T + 30


UAS)
100
H. Daftar Referensi
1. Ashley, Basic Commercial English, Jakarta: Binarupa Aksara,
1998.
2. Henry Dunning Macleod, Economics for Beginners, New York:
S. Homans Publisher, 1879.
3. Carl Menger, Principles of Economics, Alabama: Ludwig von
Mises Institute, 2007.

4. Preston McAfee, Introduction to Economic Analysis, Third


Edition, California: California Institute of Technology, 2006.
Available at www.introecon.com
5. Peter Jochumzen, Essentials of Macroeconomics, available at
www.bookboon.com
6. Krister Ahlersten, Essentials of Microeconomics, available at
www.bookboon.com
7. El-Ashker, Ahmed Abdel-Fattah & Wilson, Rodney, Islamic
Economics: a Short History, Leiden, Boston: Brill, 2006.
8. Habib Ahmed (Ed), The Theoretical Foundation of Islamic
Economics, Jeddah: Islamic Development Bank & Islamic
Research and Training Institute, 2002.
9. Monzer Kahf (Ed), Lessons in Islamic Economics, Volume I &
II, Jeddah: Islamic Development Bank & Islamic Research and
Training Institute, 1998.
10.
Muhammad Nejatullah Siddiqi, Teaching
Islamic
Economics, Jeddah: Scientific Publishing Centre King
Abdulaziz University, 2005.
11.
Abdullah Saeed, Islamic Banking and Interest: A study of
The Prohibition of Riba and Its Contemporary Interpretation,
2nd Edition, Leiden, Boston, Koln: Brill, 1999.
12.
Indra Diputra (Ed), English for Islamic Economics, Buku
Ajar bahasa Inggris Ekonomi Islam, tanpa penerbit, 2012.
13.
Azhar Arsyad, Step by Step Reading in English for IAIN
Students, Pustaka Pelajar, 2008

I. Modul penugasan
Nama
Nim
Fak/Smt
Jur/Klp

: ..
: ..
: ..
: ..
Tugas

1. Where can a Muslim pray?


2. What are visitors to the Muslim world surprised by?

PENGANTAR ILMU HUKUM


A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
: Pengantar Ilmu Hukum
Kode Mata Kuliah
: FSH 1203
Semester
: I (Satu)
Jurusan
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
Program Studi
: Perbandingan Hukum
Strata
: Sarjana (S1)
Bobot SKS
: 2 (Dua)
B. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini merupakan dasar dan penunjang bagi seorang


calon Sarjana Ilmu Hukum yang tergabung dalam Fakultas Syariah
dan Hukum. Dengan begitu, seorang mahasiswa harus dibekali
pengetahuan dasar Tentang ilmu hukum sebagai modal untuk
memahami hukum-hukum dasar. Mata Kuliah ini didistibusikan pada
semester satu.
Cakupan materinya meliputi: definisi/pengertian hukum dalam
berbagai dimensi dan pandangan, dilengkapi fungsi dan tujuan
hukum, sumber hukum, ilmu bantu hukum, pembidangan/pembagian
ilmu hukum, sistem hukum. Selain itu mengenal hubungan
kepolisian, jaksa, hakim dan pengacara, bentuk-bentuk tindak pidana
termasuk tindak pidana ekonomi, perbedaan perkara pidana dan
perkara perdata. Pada bagian-bagian yang relevan dikaitkan dengan
hukum Islam seperti pengertian, fungsi, tujuan, sumber, pembagian
hukum dan lain-lain.
C. Standar Kompetensi
Mahasiswa mengetahui dan memahami dengan baik dasar-dasar
ilmu hukum
1. Mahasiswa mampu membedakan jenis-jenis tindak pidana
termasuk tindak pidana ekonomi dan kasus perdata.
2. Mahasiswa
memiliki
kemampuan
untuk
mengaitkan
pengetahuan hukum dan menerapkannya dalam ilmu hukum.
D. Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan definisi hukum, pengertian hukum dan
pengertian hukum Islam.
2. Menutur fungsi dan tujuan hukum dan hukum Islam.
3. Menjelaskan istilah-istilah hukum dalam ilmu hukum
4. Mengemukakan
hubungan
hukum
dengan
hak,
penyalahgunaan hak dan penyalahgunaan kekuasaan
5. Menyebut sumber-sumber hukum, sumber-sumber hukum
Islam dan produk hukum Islam
6. Mengemukakan sumber-sumber hukum, sumber-sumber
hukum Islam
7. Menjelaskan pembidangan atau pembagian hukum dilihat
dari segi termasuk pembidangan atau lapangan hukum Islam
8. Mengemukakan berbagai macam sistem hukum dan sistem
peradilan yang berlaku di dunia.
9. Menyebutkan aliran-aliran dalam ilmu hukum
10.Menjelaskan metode penemuan hukum dan metode
penemuan hukum Islam

11.Menyebutkan perbedaan antara perkara pidana dengan


perkara perdata
12.Menjelaskan jenis-jenis lembaga hukum di Indonesia, tugas
dan korelasinya antar lembaga
E. Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Mendefinsikan hukum dan mengetahui pengertian hukum
bagi yang belajar ilmu hukum terkait dengan norma serta
mengetahui pengertian hukum Islam.
2. Menjelaskan fungsi dan tujuan hukum dan hukum Islam.
3. Menjelaskan istilah-istilah dalam ilmu hukum yaitu subyek,
dan obyek hukum, asas hukum, hak dan kewajiban,
kejahatan dan pelanggaran
4. Membedakan istilah-istilah hukum yaitu: peristiwa hukum,
perbuatan hukum, perbuatan melawan hukum dan akibat
hukum
5. Menguraikan hubungan hukum dan hak, menjelaskan
penyalahgunaan hak dan penyalahgunaan kekuasaan
6. Menjelaskan sumber hukum dan hukum Islam.
7. Menjelaskan sumber hukum Islam dan produk hukum Islam. .
8. Mengidentifikasikan cabang-cabang ilmu hukum sebagai ilmu
bantu hukum
9. Mengidentifikasikan pembidangan dan pembagian hukum
dilihat dari berbagai aspek termasuk pembidangan atau
lapangan hukum Islam.
10.Membedakan berbagai macam sistem hukum dan sistem
peradilan yang belaku didunia.
11.Menyebutkan aliran-aliran hukum dalam ilmu hukum dan
hukum Islam
12.Menguraikan metode penemuan hukum dalam ilmu hukum
dan hukum Islam.
13.Membedakan antara perkara pidana dengan perkara perdata.
14.Mennyebutkan jenis-jenis lembaga hukum di Indonesia, tugas
dan korelasinya antar-lembaga.

F. Topik Inti dan Frekuensi Perkuliahan


Kuli
ah
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
XIII

Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan

Wakt
u
(men
it)

Pengertian hukum dan kaitannya dengan norma,


definisi hukum dan pengertian hukum Islam
Fungsi dan tujuan hukum dan hukum Islam
Ilmu hukum yaitu subyek, dan obyek hukum, asas
hukum, hak dan kewajiban, kejahatan dan
pelanggaran
Hubungan hukum dan hak, menjelaskan
penyalahgunaan hak dan penyalahgunaan
kekuasaan
Sumber-sumber hukum (sumber hukum material
dan sumber hukum formil) dan sumber hukum Islam
Cabang-cabang ilmu hukum sebagai ilmu bantu
hukum (sosiologi hukum, antropologi hukum, filsafat
hukum, psikologi hukum, sejarah hukum,
perbandingan hukum dan politik hukum)
Ujian Tengah Semester
Macam-macam sistem hukum dan sistem peradilan
yang belaku didunia.
Aliran-aliran hukum dalam ilmu hukum dan hukum
Islam.
Penemuan hukum dalam ilmu hukum dan hukum
Islam.
Mengenal perkara pidana dan perkara perdata
Lembaga hukum di Indonesia dan korelasinya antarlembaga
Ujian Tengah Semester

100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

G. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Untuk mewujudkan hapan ini, strategi pembelajaran yang
ditempuh adalah melalui lecturing, discussion dan practicing.
H. Datar Referensi
1. L. J. van Apeldoorn, Inleding to De Studie van Het Nederlance
Recht/Pengantar Ilmu Hukum (Terjemahan oleh Oetarid
Sadino).
2. Dali Mutiara, Teori dan Praktik ilmu Hukum.

3. Kusumadi Pudjosewojo, Pedoman Pelajaran Tata Hukum


Indonesia
4. Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum
5. C. S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum
Indonesia
6. J.C.T. Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto, Pelajaran
Hukum Indonesia
7. Soerjono Soekanto, Faktor yang Mempengaruhi Hukum
8. Hartono Adisaputra, Pengantar Tata hukum Indonesia
9. G. Kartasapura dan Roekasih, Pengantar Ilmu Hukum.
10.Abdul Wahab Khalaf, Ilmu Ushul Fiqih, Syabab Azhar 1943
/Teori Hukum Islam (terjemah Muh. Zuhri dan achmad Qarib).
11.Hasbi Ash-Shiddieqy, Pengantar Hukum Islam.
12.A. Hanafi, Pengantar dan Sejarah Hukum Islam
13.Muh. Zuhri, Hukum Islam dalam Lintasan Sejarah.

PENGANTAR FILSAFAT ILMU


A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Semester
Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot SKS

: Pengantar Filsafat Ilmu


: FSH 1209
: I (Satu)
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PHM)
: Perbandingan Hukum
: Sarjana (S1)
: 2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah


Filsafat Ilmu adalah salah satu mata kuliah pokok bagi
mahasiswa UIN Alauddin Makassar yang secara umum bertujuan
mengenalkan kepada mahasiswa tentang tradisi filsafat (philosophy)
sebagai induk ilmu dan filsafat ilmu (philosophy of science)
sebagai derivasinya yang belakangan. Kesan sementara pihak
bahwa
mempelajari
filsafat
cenderung
meletihkan
dan
membosankan, agaknya sudah mulai ditinggalkan. Kini dalam
pertumbuhannya yang demikian jauh, disadari jika filsafat ilmu
dapat membantu mengembangkan struktur berfikir manusia guna
mengkaji secara mendalam ilmu-ilmu yang demikian variatif dan
berkembang sangat pesat seiring dengan gerak evolusioner
pemikiran manusia.
Menyadari itu semua, kehadiran filsafat ilmu diharapkan dapat
menolong kita tidak saja dalam ikhtiar menapaki rekam-jejak
perkembangan
tradisi
filsafat
dalam
bentangan
sejarah
kemanusiaan yang panjang, tetapi sekaligus mengetahui struktur
dan paradigma setiap bangunan ilmu. Karena itu, diharapkan,
dengan mengetahu pengetahuan tentang filsafat ilmu, mahasiswa
dapat mengkaji lebih jauh perkembangan ilmu secara lebih

mendasar, baik yang tumbuh dan berkembang dalam tradisi Barat


maupun yang lahir dari rahim khazanah intelektualisme Islam.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikut kuliah dan seminar, mahasiswa dapat
memahami akar filososfis dan tradisi asal-usul ilmu dalam sejarah
kemanusiaan yang panjang.
D. Standar Kompetensi
a. Mahasiswa memiliki pengetahuan tentang sejarah tumbuh
dan berkembangnya ilmu terutama dari jalur tradisi filsafat.
b. Mahasiswa memahami dan mampu mendeskripsikan
sejumlah model pemikiran filsafat berikut paradigma yang
membangunnya.
c. Mahasiswa menemukan kompatibilitas dan relevansi Filasafat
Ilmu secara holisti-interkoneksitas dalam kehidupan empirik.
E. Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat:
a. Menjelsakan pengertian dan ruang lingkup kajian Filsafat
Ilmu.
b. Mengetahui landasan filosofis setiap struktur ilmu.
c. Memahami sejumlah paradigma dalam aneka bangunan
keilmuan.
d. Dapat menyusun konstruksi teoritis secara praktis yang
dapat diterapkan dalam penulisan karya ilmiah (skripsi,
makalah).
F. Materi dan Time Line Perkuliahan
Kulia
Rincian Topik
h ke1
Perkenalan/Kontrak Kuliah
2
Sejarah Tumbuh dan Berkembangnya Filsafat
a. Mengenal Pengertian Filsafat
b. Filsuf Alam dan Trio Filsuf Besar
3
Ilmu Pengetahuan: sketsa umum mengenai
kelahiran dan
perkembangannya sebagai pengantar memahami
Filsafat Ilmu
4
Pengertian dan Obyek Telaah Filsafat Ilmu

Sumb
er
MSAR

5
6
7
8
9
10
11
12,
13,1
4
15

Paradigma dan Bangunan Teori


Ontologi
Epistemologi
Aksiologi
Islam dan Ilmu: Matarantai Peradaban yang Nyaris
Terabaikan
Filsafat Modern dan Perkembangannya
Renaissance: Rasionalisme dan Empirisme
Filsafat Abad 18: Era Aufklerung
Filsafat Abad 20: Mengenal Filsafat Bahasa
a. Hermeneutika (hermeneutica philosophy)
b. Semiotika (semiotica philosophy)
c. Analitika (analitica philosophy)
Review/Refleksi/penutupan kuliah

G. Strategi dan Teknik Pembelajaran


a. Ceramah Dosen
b. Tanya jawab dan diskusi
c. Persentasi/penyajian gagasan mahasiswa
d. Penugasan makalah dan atau resume
e.
Memory Journal dan refkleksi (mencatat dalam sebuah
buku kecil hal-hal baru yang di pelajari dan pemaparan
kesan/perasaan-terhadap proses perkuliahan 3-5 menit di akhir
setiap perkuliahan).
H. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian
Ujian Akhir Semester
Ujian Mid semester
Tugas Mandiri
Presensi,
partisipasi
kelas
Jumlah

Persentase
40 %
20 %
30 %
10 %
100 %

Kuis

Rumus Akhir Nilai Mata Kuliah, NA= (40UAS +20UTS + 30TM +


10P )
100
I.

Daftar Referensi
a. Referensi Utama
1. Brian Carr, Introduction to the Theory of Knowledge
(Minniapolis University Minnesota Press, 1982).
2. Noeng Muhadjir, Filsafat Ilmu: Kualitatif dan Kuantitatif
untuk Pengembangan Ilmu dan Penelitian (Yogyakarta: Rake
Sarasin, 2006)
3. Jujun S. Suriasumantri, Ilmu dalam Perspektif (Jakarta: Obor,
1989)
4. Harold A. Durfee, Analytic Philosophy and Phenomenology
(Nedherlands: Martinus Nitjoff-the Hague, 1976)
5. Josef Bleicher, ContemporaryHermeneutics: Hermeneutic as
Method, Philosophy, and Critique (London: Rodledge &
Kegan Paul, 1980)
6. Huston Smith, Beyond the postmodern Mind (London: The
Theosophical Publishing House, t.t.)
7. Huston Smith, The Common Vision of the Worlds Religions:
Forgotten Truth (SanFrancisco: Harper SanFrancisco, 1985)
8. Seyyed Hossein Nasr, Islamic Studies: Essays on Law and
Society, the Science and Philosophy, and Sufism (Beirut:
Librairie de Liban, 1967)
9. Seyyen Hossein Nasr, Science and Civilization in Islam (New
York: New American Library. T.t.)
10.Ismail Raji al-Faruqi, Islam: Source and Purpose of
Knowledge (Virginia USA: International Institute of Islamic
Thought, 1982)
11.Mohd. Sabri AR, Keberagamaan yang Saling Menyapa:
Perspektif Filsafat Perennial (Yogyakarta: Bigraff, 1998)
12.Mohd. Sabri AR, Lonceng Kematian Mistisisme Agama
(Yogyakarta: Resist Book, 2010)
13.Mohd. Sabri AR, Mistisisme dan Hal-hal Tak Tercakapkan:
Perspektif Filsafat Analitik (Makassar: Alauddin University
Press, 2012)
b. Referensi Anjuran

1. H.G. Gadamer, Truth and


Method, trans. W. Glen-Doepel
(New York: Seabury Press, 1975)
2. Jerome R. Ravetz, Svcientific Knowledge and its Social
Problem (New York: Oxford University Press, 1979)
3. N. Drijarkara, Percikan Filsafat (Jakarta: Pembangunan,
1989)
4. Mohammad Hatta, Alam Pikiran Yunani (Jakarta: Tintamas,
1980)
5. W.M. Verhaar, Filsafat yang Mengelak (Yogyakarta: Kanisius,
1980)
6. Jarot Wahyudi, Menyatukan Kembali Ilmu-ilmu Agama dan
Umum: Upaya Mempersatukan Epistemologi Islam dan
Umum (Yogyakarta: Sunan Kalijaga Press, 2003)
7. M. Amin Abdullah, Islamic Studies di Perguruan Tinggi:
Pendekatan Integratif-Interkonektif (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2006)

ILMU FIKIH
A. Identitas Mata kuliah
Mata Kuliah
Kode mata kuliah
Semester
Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot SKS

: Ilmu Fikih
: UIN 1203
: II (Dua)
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
: Sarjana (S1)
: 2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah Ilmu Fikih merupakan komponen mata kuliah
keahlian dengan bobot 2 SKS yang harus diikuti oleh mahasiswa PMH

UIN Alauddin Makassar. Dalam mata kuliah ini dibahas berbagai


materi yang berkaitan dengan Ilmu Fikih sebagai bagian dari
khazanah hukum Islam dengan sumber utamanya al-Quran dan alHadis.
C. Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari ilmu fikih, mahasiswa diharapkan dapat
memahami dengan baik ilmu fikih dan urgensinya sebagai bagian
integral ajaran Islam, terutama memahami sisi hukum suatu
persoalan.
D. Standar Kompetensi
Mahasiswa
mampu
mengetahui,
mengidentifikasi
dan
menjelaskan secara konprehensif ilmu fikih dengan segala
permasalahannya sebagai ilmu dasar dalam memahami dan mencari
hukum suatu persoalan.
N
o
0
1

Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu
memahami pengertian
dan ruang lingkup ilmu
fikih

0
2

Mahasiswa mampu
memahami perbedaan
fikih dan syariah

0
3

Mahasiswa mampu
memahami ciri-ciri khas
fikih Islam

0
4

Mahasiswa mampu
memahami sejarah
perkembangan ilmu fikih.

0
5

Mahasiswa mampu
memahami periodeperiode fikih
Mahasiswa mampu
memahami sumber-

0
6

Indikator kompetensi
Mahasiswa dapat;
Menjelaskan pengertian ilmu
fikih, sejarah perkembangannya,
kebutuhan masyarakat terhadap
hukum, perbedaan fikih dengan
syariah, ciri-ciri fikih Islam,
mazhab-mazhab fikih, dan ijtihad.
Menjelaskan perbedaan fikih dan
syariah dan dapat memberikan
contoh-contoh praktis tentang
fikih dan syariah.
Menjelaskan ciri-ciri khas fikih
Islam dan dengan memberikan
contoh masing-masing ciri yang
dimaksud.
Menjelaskan dasar-dasar sejarah
perkembangan ilmu fikih pada
masa Nabi Saw, pada masa
sahabat, dan masa tabi tabin.
Fikih pada periode mekkah dan
fikih pada periode madinah
Menjelaskan sumber-sumber fikih
Islam yang disepakati dan yang

sumber fikih Islam


0
7
0
8
0
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5

1
6

Mahasiswa mampu
memahami Sumber
tasyri di masa Nabi Saw.

tidak sepakati ulama, Mahasiswa


mengetahui dan menjelaskan
ayat-ayat dan hadis-hadis hukum.
Menjelaskan sumber tasyri di
masa Nabi Saw., dan hajat
manusia terhadap fikih.

MID SEMESTER
Mahasiswa mampu
memahami Sumber tasyri
di masa khulafaurasyidun
Mahasiswa mampu
memahami hukumhukum yang dicakup oleh
nash al-Quran
Mahasiswa mampu
memahami faktor-faktor
yg menimbulkan mazhabmazhab fikih.
Mahasiswa mampu
memahami mazhabmazhab sunni yang
masih berkembang
Mahasiswa mampu
memahami pembagian
pembahasan ilmu fikih
Mahasiswa mampu
memahami ijtihad secara
konprehensif
Mahasiswa mampu
memahami periodeperiode ijtihad

Menjelaskan Tasyri pada masa


khalifah; Abu Bakar, Umar bin
khattab, Usman bin Affan dan
masa Ali bin Thalib.
Menjelaskan hukum-hukum
itiqad, hukum-hukum akhlak, dan
hukum-hukum amaliyah
Menjelaskan; mazhab yg timbul
karena politik, mazhab sunni
yang masih berkembang, dan
mazhab sunni yang lenyap.
Menjelaskan dasar-dasar mazhab
Abu Hanifah, mazhab Malik,
Mazhab Syafii, dan mazhab
Hanbali.
Menjelaskan bahasan fikih
menurut fuqaha, dan fikih dalam
dunia modern
Menjelaskan pengertian ijtihad,
syarat-syarat mujtahid dan objek
kajian ijtihad serta pembagian
ijtihad
Menjelaskan ijtihad di masa Nabi
Saw., ijtihad pada sahabat, ijtihad
pada masa tabi tabiin, dan masa
taqlid serta sebab-sebab ijtihad
berhenti

FINAL SEMESTER

E. Materi dan Time Line Perkuliahan

Pertem
uan
01

02

03
04

05
06

07

08
09

10

11
12

Topik Inti

Sub Topik

SAP dan Kontrak


Kuliah
Pengertian ilmu fikih, sejarah
perkembangannya, kebutuhan
Pengertian dan ruang masyarakat terhadap hukum,
lingkup ilmu fikih
perbedaan fikih dengan syariah,
ciri-ciri fikih Islam, mazhabmazhab fikih, dan ijtihad.
Perbedaan fikih dan syariah dan
Perbedaan fikih dan
contoh-contoh praktis tentang
syariah
fikih dan syariah.
Takamul, wasatiyah dan
Ciri-ciri khas fikih
harakah, contoh-contoh masingIslam
masing ciri yang dimaksud.
Dasar-dasar sejarah
Sejarah
perkembangan ilmu fikih pada
perkembangan ilmu
masa Nabi Saw, pada masa
fikih.
sahabat, dan masa tabi tabin.
Fikih pada periode Mekkah dan
Periode-periode fikih
fikih pada periode Madinah
Sumber-sumber fikih Islam yang
disepakati dan yang tidak
Sumber-sumber fikih
disepakati ulama, Mahasiswa
Islam
mengetahui dan menjelaskan
ayat-ayat dan hadis-hadis
hukum.
MID SEMESTER
Wahyu sumber tasyri di masa
Sumber tasyri di
Nabi Saw., dan hajat manusia
masa Nabi Saw.
terhadap fikih.
Al-Quran, hadis dan rayu
Sumber tasyri di
sumber tasyri pada masa
masa
khalifah; Abu Bakar, Umar bin
Khulafaurasyidun
Khattab, Usman bin Affan dan
masa Ali bin Thalib.
Hukum-hukum yang
Hukum-hukum itiqad, hukumdicakup oleh nash al- hukum akhlak, dan hukumQuran
hukum amaliyah
Faktor-faktor yg
Mazhab yg timbul karena politik,

13
14

15
16

mazhab sunni yang masih


menimbulkan
berkembang, dan mazhab sunni
mazhab-mazhab fikih.
yang lenyap.
Dasar MazhabDasar-dasar mazhab Abu
mazhab sunni yang
Hanifah, mazhab Malik, Mazhab
masih berkembang
Syafii, dan mazhab Hanbali.
Pembagian
Bahasan fikih menurut fuqaha,
pembahasan ilmu
dan fikih dalam dunia modern
fikih
Memahami Ijtihad
Ijtihad di masa Nabi Saw., ijtihad
secara konprehensif,
pada masa sahabat, ijtihad pada
dan Periode-periode
masa tabi tabiin, dan masa
ijtihad serta masa
taqlid serta sebab-sebab ijtihad
taqlid
berhenti,
FINAL SEMESTER

F. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Strategi dan Teknik Pembelajaran yang ditempuh adalah; tatap
muka/ceramah, discussion dan tugas (mandiri dan kelompok).
G. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian
Ujian Akhir Semester
Ujian Tengah
Semester
Tugas Mandiri
Partisipasi

Persentase
40 %
20 %
30 %
10 %

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA= (10 P + 20 UTS + 30 T + 40


UAS)
100
H. Daftar Referensi
1. Ash.Shiddieqy, TM. Hasbi, Pengantar Ilmu Fikih, Cet. 8;
Jakarta: Bulan Bintang, 1993.
2. Ash.Shiddieqy, TM. Hasbi, Pengantar Hukum Islam, Cet.6,
Jakarta: Bulan Bintang, 1981.
3. Ash.Shiddieqy, TM. Hasbi, Falsafah Hukum Islam, Cet.3;
Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1988.
4. Rahman, A. Asjmuni, Metode Penetapan Hukum Islam,
Jakarta: Bulan Bintang, 1986.
5. Sabiq, Sayyid, Fiqhu al-Sunnah, Beirut: Dar al-Fikr, 1980.

6. Syalthut, Mahmud, al-Islam Aqidah wa-Syariah, t.t., Dar alQalam, t.th.


7. Khallaf, Abdu al-Wahhab., Ilmu Ushul al-Fiqh, Jakarta: Dawat
al-Islamiyyah, 1972.
8. Nasution, Harun, Pembaharuan dalam Islam, Sejarah
Perkembangan dan Gerakan, Jakarta: Bulan Bintang, 1986.
9. Nasution, Harun, Islam di Tinjau dari Berbagai Aspeknya,
Jakarta: UI-Press, t.th.
10.
Al-Khudari Bek, Muhammad, Ushul al-Fiqh, t.t., Dar a-Fikr,
1969.
11.
Abu Zahra, Muhammad, Ushul al-Fiqh, t.t., Dar al-Fikr alArabi, t.th.
BAHASA INDONESIA
A. Indentitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
: Bahasa Indonesia
Kode Mata Kuliah
: UIN 2209
Semester
: II (Dua)
Jurusan
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
Program Studi
: Perbandingan Hukum
Strata
: Sarjana (S1)
Bobot SKS
: 2 (Dua)
B. Deskripsi Mata Kuliah dan Metode Pembelajaran
Mata kuliah Bahasa Indonesia merupakan komponen Mata
Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) dengan bobot 2 SKS yang
dipilih oleh mahasiswa Program Studi Perbandingan Mazhab dan
Perbandingan Hukum. Dalam mata kuliah ini dibahas berbagai materi
yang berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia dalam
penulisan dan penuturan.
C. Tujuan Pembelajaran
Mata Kuliah ini bertujuan memberikan pemahaman kepada
mahasiswa tentang penggunaan bahasa Indonesia dalam penulisan
dan penuturan beserta hal-hal yang terkait dengan ilmu bahasa
Indonesia.
D. Standar Kompetensi
Mahasiswa
mampu
mengetahui,
mengidentifikasi,
dan
menjelaskan tata aturan di dalam penggunaan bahasa Indonesia.

N
o
1
2

Kompetensi
Indikator Kompetensi
Dasar
Maqhasiswa dapat Setelah mendengar dan mendapatkan
mempersiapkan
SAP mahasiswa dapat mempersiapkan
SAP
dengan baik perkuliahan
Mahasiswa
Setelah mengikuti perkuliahan ini:
mampu
1. Mahasiswa dapat menerapkan kaidah
memahami kaidah
penulisan huruf kapital dalam menulis
penulisan yang
kalimat dengan tepat.
benar
2. Mahasiswa dapat menerapkan kaidah
penulisan kata dasar (kata depan, kata
ganti, partikel, dll) dalam menulis
kalimat dengan tepat
3. Mahasiswa dapat menggunakan tanda
baca (titik, koma, seru, tanya, dll)
dalam menulis kalimat/wacana secara
tepat.
4. Mahasiswa dapat membedakan huruf,
konsonan, vokal, diftong dengan tepat
5. Mahasiswa dapat membedakan morfem
dan kata dengan tepat.
6. Mahasiswa dapat membedakan lafal
yang baku dan tidak baku
7. Mahasiswa dapat menjelaskan bentukbentuk setiap jenis imbuhan secara
tepat
8. Mahasiswa dapat menentukan arti
setiap jenis imbuhan dengan tepat
9. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis,
arti, dan kesalahan pemakaian kata
ulang.
10. Mahasiswa dapat membedakan jenis
kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
11. Mahasiswa dapat membedakan jenis
dan perubahan makna kata dengan
tepat.
12. Mahasiswa dapat membedakan kata
baku dan tidak baku dengan tepat.
13. Mahaiswa dapat menggunakan
berbagai majas/gaya bahasa dalam
menulis/berbicara secara tepat.

Mahasiswa
mampu bahasa
tulisan dan bahsa
lisan

Mahasiswa diharapkan dapat:


1. Membedakan bahas tertulis dan bahasa
lisan dengan tepat.
2. Membedakan tema, topik, dan judul
karangan.
3. Menulis topik/judul karangan dengan
benar.
4. Menjelaskan pengertian dan fungsi
menyusun kerangka karangan
5. Menulis kerangka karangan sesuai
topik/judul.
6. Membedakan antara jenis-jenis
karangan non-sastra dengan tepat.
7. Menulis berbagai jenis karangan (2-4
paragraf) dengan benar.
8. Mengemukakan pengertian dan kriteria
paragraf dengan tepat.
9. Membedakan jenis-jenis paragraf
dengan tepat.
10. Mengemukakan pengertian dan
syarat kalimat efektif.
11. Menulis kalimat efektif dengan tepat.
12. Mengemukakan pengertian proses
menulis
13. Membedakan kegiatan yang
dilakukan dalam pra-menulis,
pengedrafan, perbaikan, dan penyuntingan.
14. Menulis karya ilmiah berdasarkan
proses menulis.
Mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengemukakan pengertian berbicara
2. Menjelaskan tujuan berbicara.
3. Melaksanakan salah satu jenis
berbicara
4. Mengidentifikasi ciri-ciri pembicara
ideal.

Mahasiswa
memiliki
kemampuan
dalam membaca
secara literal dan
kritis

Mahasiswa
memiliki
kemampuan
dalam
membedakan
tema, topik dan
judul

Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa


akan dapat:
1. Mengemukakan, membedakan
membaca dalam hati dan membaca
indah
2. Membedakan antara membaca
pemahaman, cepat, dan sekilas dengan
tepat
3. Membedakan antara membaca literal,
kritis, dan kreatif secara tepat.
4. Menulis prosa/memparafrasekan puisi
menjadi prosa dengan baik dan tepat
5. Mengidentifikasi ciri-ciri pembaca yang
ideal.
Mahasiswa diharapkan dapat:
1. Membedakan bahasa tertulis dan
bahasa lisan dengan tepat.
2. Membedakan tema, topik, dan judul
karangan.
3. Menulis topik/judul karangan dengan
benar.
4. Menjelaskan pengertian dan fungsi
menyusun kerangka-karangan.
5. Menulis kerangka karangan sesuai
topik/judul.
6. Membedakan antara jenis-jenis
karangan non-sastra dengan tepat.
7. Menulis berbagai jenis karangan (2-4
paragraf) dengan benar.
8. Mengemukakan pengertian dan kriteria
paragraf dengan tepat.
9. Membedakan jenis-jenis paragraf
dengan tepat.
10. Mengemukakan pengertian dan
syarat kalimat efektif.
11. Menulis kalimat efektif dengan tepat.
12. Mengemukakan pengertian proses
menulis
13. Membedakan kegiatan yang
dilakukan dalam pra-menulis,
pengedrafan, perbaikan, dan
penyuntingan.

Mahasiswa
memiliki
kemampuan
dalam menyimak
makna bahasa

Mid Semester

Mahasiswa
memiliki
kemampuan
dalam
menjelaskan
kesalahankesalahan fonetik

1
0

Mahasiswa
mampu
memahami
dengan baik
tentang morfologi

14. Menulis karya ilmiah berdasarkan


proses menulis.
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
dapat:
1. Mengemukakan pengertian menyimak
2. Menjelaskan tujuan menyimak
3. Menjelaskan kemampuan penunjang
menyimak
4. Menjelaskan faktor penentu
keberhasilan menyimak.
5. Mengidentifikasi ciri menyimak ideal.
6. Menyimpulkan isi pembicaraan yang
diperdengarkan (pidato)
Setelah mengikuti Mid Semester, proses
pemahaman mahasiswa dapat dievaluasi
Mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan kesalahan fonem vokal
dengan contohnya
2. Memperbaiki penerapan kesalahan
fonem vokal dengan tepat.
3. Menjelaskan kesalahan fonem konsonan
dengan contohnya.
4. memperbaiki penerapan kesalahan
fonem konsonan dengan tepat
5. Menentukan kesalahan berbahasa di
bidang vokal dan konsonan dalam
wacanaterulis
6. Menjelaskan kesalahan berbahasa di
bidang suku kata.
7. Memperbaiki penerapan kesalahan
berbahasa di bidang suku kata.
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa
dapat:
1. Menjelaskan kesalahan berbahasa
dibidang morfem dasar dengan
contohnya
2. Memperbaiki penerapan kesalahan
morfem dasar dengan tepat.
3. Menjelaskan kesalahan berbahasa di
dibidang morfem afiks (Prefiks, Infiksks,
Surfiks).
4. memperbaiki penerapan kesalahan

morfem afiks (Prefiks, Infiks, Surfiks)


dengan tepat
5. Menentukan kesalahan berbahasa di
bidang morfem dasar dan morfem afiks
dalam wacana tertulis.
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan kesalahan berbahasa
dibidang frase dengan contohnya
2. Memperbaiki penerapan kesalahan
frase dengan tepat.
3. Memperbaiki penerapan kesalahan
frase dengan tepat.
4. Menentukan kesalahan berbahasa di
bidang frase dalam wacana tertulis

1
1

Mahasiswa
mampu
menjelaskan
tentang kesalahan
bahasa dalam
bidang frase

1
2

Mahasiswa
memiliki
kemampuan
dalam bidang
klausa

Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan kesalahan berbahasa
dibidang klausa dengan conohnya
2. Memperbaiki penerapan kesalahan
frase dengan tepat.
3. Memperbaiki penerapan kesalahan
frase klausa dengan tepoat.
4. Menentukan kesalahan berbahasa di
bidang klausa dalam wacana tertulis.

1
3

Mahasiswa
mampu
menjelaskan
tentang kesalahan
dalam kalimat

Setelah mengikuti mata kuliah ini


mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan kesalahan berbahasa
dibidang kalimat contohnya
2. memperbaiki penerapan kesalahan
kalimat dengan tepat
3 memperbaiki penerapan kesalahan
kalimat dengan tepat
5. Menentukan kesalahan berbahasa di
bidang kalimat dalam wacana dengan
tepat.
Setelah mengikuti ujian akhir kemampuan
pemahaman mahasiswa dapat diukur
tingkat dan hasil pembelajaran yang telah
diikuti

1
4

Final Test

E. Materi dan Time Line Perkuliahan


N
o

Pertem
uan

II

III

Topik Inti
Introduction to
Subject;

Sub Topik

Pembagian SAP dan Kontrak


Kuliah
- Penulisan huruf kapital, kata
depan, kata ganti, dan
partikel, serta pemenggalan
kata
- Pemakaian tanda baca (titik,
koma, tanya, seru).
- Perbedaan huruf, konsonan,
vokal, diftong
Peningkatan
- Perbedaan morfem, kata
penerapan kaidah
- Perbedaan lafal baku dan
kebahasaan (ejaannon-baku
fonologi-morfologi
- Bentuk dan arti imbuhan
sintaksis, semantik)
(prefiks, sufiks, konfiks)
- Jenis, arti dan kesalahan
pemakaian kata ulang.
- Jenis-jenis kalimat tunggal
dan kalimat majemuk.
- Jenis makna dan perubahan
makna.
- Kata-kata baku/non-baku
- Jenis gaya bahasa
Peningkatan
- Perngertian bahasa tulisan
Keterampilan
- Pengertian, fungsi dan
Menulis Non-sastra
latihan kerangka karangan.
(non-fiksi)
- Perbedaan jenis karangan
non-sastra
- Pengertian, syarat dan
latihan menulis kalimat
efektif.

IV

Peningkatan
Keterampilan
Berbica (Bahasa
Lisan)

Peningkatan
keterampilan
membaca
sastra/non-sastra

VI

Peningkatan
keterampilan
menulis
sastra/non-sastra

- Menulis puisi, prosa, dan


pantun
- Pengertian dan tujuan
menyimak
- Kemampuan penunjang dan
faktor penentu keberhasilan
menyimak
- Ciri menyimak ideal dan
menyimpulkan hasil simakan

VII

Peningkatan
Keterampilan
menyimak (bahasa
lisan)

VIII

Mid Semester

- Pengertian dan tahapan


proses menulis
- Pengertian, tujuan, dan jenis
berbicara
- Ciri-ciri pembicara ideal
- Merencanakan dan
melaksanakan pidato
- Perbedaan membaca dalam
hati dan membaca indah
- Perbedan membaca
pemahaman, cepat, dan
sekilas
- Perbedaan membaca literal,
kritis dan kreatif.
- Berlatih membaca berbagai
jenis dan tingkatan
membaca.
- Parafrase puisi/prosa
- Analisis unsur prosa dan
puisi
- Syarat-syarat pantun

IX

Kesalahan
Berbahasa di
bidang Fonologi

- Kesalahan Berbahasa di
bidang Vokal
- Kesalahan Berbahasa di
bidang Konsonan
- Menganalisi kesalahan
berbahasa di bidang Vokal
dan Konsonan dalam wacana
- Kesalahan berbahasa di
didang suku kata

Kesalahan
Berbahasa di
bidang Mordem

XI

Kesalahan
Berbahasa di
bidang Frase

XII

Kesalahan
Berbahasa di
bidang Klausa

1
3

XIII

Kesalahan
Berbahasa di
bidang Kalimat

1
4

XIV

1
0

1
1

1
2

Final Test

- Kesalahan berbahasa
dibidang morfem dasar.
- Kesalahan berbahasa
dibidang morfem afiks
(Prefiks, Infiks, Surfiks).
- Menganalisis kesalahan
berbahasa di bidang morfem
dasar dan morfem afiks
dalam wacana tertulis
- Menganalisis kesalahan
berbahasa di bidang frase
nomina
- Menganalisis kesalahan
berbahasa di bidang frase
verba
- Menganalisis kesalahan
berbahasa di bidang frase
adverbial
- Menganalisis kesalahan
berbahasa di bidang frase
Ajektiv
Kesalahan berbahasa di
bidang klausa
- Kesalahan berbahasa bidang
kalimat tunggal
- Kesalahan berbahasa di
bidang kalimat majemuk
Tulisan

F. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Untuk mewujudkan hapan ini, strategi pembelajaran yang
ditempuh adalah melalui lecturing, discussion dan practicing.
G. Komposisi Penilaian

Aspek Penilaian
Ujian Akhir Semester
Ujian Tengah Semester
Tugas Mandiri
Presensi, Partisipasi

Persentase
40
20
30
10

%
%
%
%

Komposisi Lain (jika


ada)
Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA= (10 P + 20 UTS + 30 T + 40
UAS)
100
H. Daftar Referensi
a. Buku Utama
1. Darmiati Budiarsih. 1997. Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Kelas Awal. Jakarta: Depdikbud.
2. Krisanjaya dan Muliastuti. 1998/1999. Telaah Kurikulum 2004
dan Buku Teks. Jakarta: UT.
3. Marhaeni. 2006. Asesmen Portofolio Dalam Pembelajaran
Berbasis Kompetensi. Bandung: Universitas Pendidikan
Ganesha Singaraja.
4. Mamik Istuti Sutirjo. 2005. Tematik. Pembelajaran Efektif.
Malang: Bayumedia Publishing.
5. Nurhadi, dkk, 2004. Pembelajaran Kontekstual dan
Penerapannya dalam KBM. Malang: UM.
6. Suprijono Agus, 2009. Cooperative Learning. Pembelajaran
PAIKEM.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
7. Siddiq, dkk. 2009. Pengembangan Pembelajaran SD. Jakarta:
Direktorat Pendidikan Tinggi. Depdiknas.
8. Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Restasi
Pustaka Jakarta.
9. Wina Sanjaya.2006. Strategi Pembelajaran. Bandung:
Kencana Prenada Media Group.
b. Buku Anjuran
1. Khaeruddi, dkk. 2007. Pembelajaran Bahasa Indnesia.
Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional.
2. Lapono, Nabisi. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dikti
Depdiknas.
3. Muslich Mansur 2007. KTSP. Pembelajaran Berbasis
Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.
4. Sumantri dan Purnama, 1998/1999. Strategi Belajar
Mengajar. Depdiknas: IBRD
I. Modul Penugasan
Nama
Nim

: ..
: ..

Fak/Smt
Jur/Klp

: ..
: ..
Tugas

1. Menjawab soal-soal konsep terstruktur sebelum kuliah di


kelas
2. Merancang pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Rendah
3. Merancang instrumen penilaian proses dan hasil
pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Rendah.

USHUL FIKIH
A. Indentitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
: Usul Fikih
Kode Mata Kuliah
: FSH 1301
Semester
: II (Dua)
Jurusan
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
Program Studi
: Perbandingan Hukum
Strata
: Sarjana (S1)
Bobot SKS
: 3 (Tiga)
B. Deskripsi Mata Kuliah dan Metode Pembelajaran
Mata kuliah Usul Fikih termasuk mata kuliah dalam komponen
MKK dan harus diprogramkan oleh mahasiswa Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Alauddin Makassar. Mata kuliah ini mengurai tentang usul
fikih sebagai sebuah disiplin ilmu dan kaedah-kaedah dasar
penetapan hukum Islam.
Metod pembelajaran yang digunakan dalam perkuliahan usul
fikih ini adalah terdiri dari presentasi, ceramah, diskusi, bedah buku,
lesson study dan tanya jawab, serta penugasan yang bersifat
pendalaman materi.
C. Tujuan Pembelajaran

Mata Kuliah ini bertujuan memberikan pemahaman kepada


mahasiswa tentang usul fikih beserta hal-hal yang terkait dengan
ilmu usul fikih, agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian usul
fikih, sejarah perkembangan usul fikih, metodologi penetapan hukum
Islam, kedudukan usul fikih dalam penetapan hukum Islam, serta
hubungan antara metodologi usul fikih dengan penetapan hukum
Islam
D. Standar Kompetensi
Mengetahui dan memahami urgensi usul fikih dalam konteks
metodologi penemuan dan penetapan hukum Islam. Menerapkan
usul fikih dalam memberikan solusi terhadap kasus-kasus fikih
kontemporer. Mengaktualisasikan usul fikih dalam persoalan fikih
kontemporer.
N
o
1
2
3
4
5
6
7

Kompetensi Dasar
Mahasiswa mendapatkan
gambaran tentang mata
kuliah usul fikih
Mahasiswa memiliki
gambaran terhadap
materi-materi kuliah
Kemampuan dasar
mengenal sejarah
perkembangan usul fikih
Menjelaskan urgensi
mempelajari usul fikih
Menjelaskan aliran-aliran
pemikiran dalam usul fikih
Memahami substansi
ijtihad dan penetapan
hukum Islam
Memahami bentuk-bentuk
metodologi hukum Islam

Mengetahui tentang lafaz


zahir dan kahfi

Memahami dalalah

Indikator Kompetensi
Memahami dan mempersiapkan
materi kuliah
Mahasiswa dapat
mengidentifikasi materi kuliah
Mengetahui penemu metodologi
usul fikih
Memahami tujuan dan kegunaan
usul fikih dalam penetapan
hukum Islam
Mengetahui aliran-aliran usul fikih
Mampu membedakan pengertian,
objek dan tujuan ijtihad dan
penetapan hukum Islam
Mampu menguraikan pengertian
ijma, istihsan, kiyas, maslahah
mursalah dll.
Mampu menguasai dan
membedakan lafaz-lafaz dalam
al-Quran dan al-Hadis
Mampu menguraikan pengertian
dalalah dalam ayat

1
0
1
1
1
2

Memahami kaidah fikih


Memahami kaidah usul
fikih
Memahami kaidah
maqashid

Mengetahui urgensi dan tujuan


kaidah fikih
Mengetahui urgensi dan tujuan
kaidah usul fikih
Mengetahui urgensi dan tujuan
kaidah maqashid

E. Materi dan Time Line Perkuliahan


N
o

Tatap
Muka

II

III

IV

VI

VII

VIII

IX

1
0
1
1
1
2
1

X
XI
XII
XIII

Topik Inti

Sub Topik

Kontrak Kuliah,
Pembacaan SAP
Pengertian dan objek usul Menurut ahli usul dan ahli
fikih
fikih
Sejarah perkembangan
Akar usul fikh dan Penemu
usul fikih dari sebuah
metodologi usul fikih
metode hingga menjadi
dalam Hukum Islam
pendekatan
Manfaat dan kegunaan
Urgensi usul fikih dalam
usul fikih sebagai sebuah
penetapan hukum Islam
metode Penetapan Hukum
Aliran Pemikiran dalam
Hanafiah, Malikiah,
Usul Fikih
Syafiiyyah, Hanabilah
Ijtihad dan Penetapan
Pengertian Ijtihad dan
Hukum
Penetapan Hukum Islam
Ijma, kiyas, Istihsan,
Metodologi Penetapan
maslahah mursalah,
hukum Islam
Istishab, syaru man
qablana, sad syariah, urf.
Lafaz`zahir dan lafaz
Pengertian Lafaz dan
kahfi
objeknya
Pengertian dalalah dan
Pembagian dalalah
cabang-cabangnya
Pengertian dan
Tarud Adillah
pembagian taarud adillah
Pengertian dan
Kaidah Fikih
urgensinya
Pengertian dan
Kaidah Usul Fikih
urgensinya
Kaidah Maqasid
Pengertian dan
Introduction to Subject;

3
1
4

urgensinya
XIV

Final Test

Tulisan

F. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Untuk mewujudkan hapan ini, strategi pembelajaran yang
ditempuh adalah melalui lecturing, discussion dan practicing
G. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian
Ujian Akhir Semester
Ujian Tengah Semester
Tugas Mandiri
Presensi, Partisipasi
Komposisi Lain (jika ada)

Persentase
40
20
30
10

%
%
%
%

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA= (10 P + 20 UTS + 30 T + 40


UAS)
100
H. Daftar Referensi
1. Harun, Nasroen, UshulFiqh (Cet: I; Jakarta Logos, 1992).
2. Syarifuddin,
Amir,
UshulFiqh
I
(Cet.
IV;
Jakarta:
KencanaPrenada Media, 2008)
3. Abu Zahrah, Muhammad. UshulFiqh (Cet. III; Kairo: Dar al-Fikr
al-Arabi, t.th).
4. Zaydan, Abdul Karim, al-Wajiz fi Ushul al-Fiqh (Cet: I; Kairo:
Dar al-Nasyrwa al-Tawzi al-Islamiy, 1995)
5. Hasaballah, Ali, Ushul al-Tasyri al-Islamy (Mesir; Dar alMaarif, t.th.).
6. Khallaf, Abdul Wahhab. UshulFiqh (Kairo: al-Maktabah alAzhariyah, 1988).
7. Khallaf, Abdul Wahhab, Mashadir al-Tasyri al- Islamy Fi Ma La
Nash Fih (Cet. IV; Dar al-Qolam, 1993)
8. Minhajuddindkk, UshulFiqh I (BukuDaras) (Cet: I; Makassar:
Berkah Utami, 2009).
9. Al-Bouty, Said Ramadhan, Dawabith al-Maslahah fi al-Syariah
al-Islamiyah (Cet. VI; Damaskus: Muassasah al-Risalah,
1993).
10.
Ismail,
Syaban
Muhammad,
UshulFiqh;
TarikhuhuwaRijaluh (Cet. II; Kairo: Dar al-Salam, 1998).

11.
Mansour, Muhammad Said Syahatah, Al-Adillah alAqliyahwaAlaqatuha bi al-Naqliyahinda al-Ushuliyyin (Cet: I;
Sudan: al-Dar al-Sudaniyah li al-Kutub, 1999).
12.
Usman,
Mahmud
Hamid,
QaidahSadd
alDzaraiwaAtsaruha fi al-Fiqh al-Islami (Cet: I; Kairo: Dar alHadis, 1996).
13.
Al-Syatibi, Abu Ishak, al-Muwafaqat fi Ushul al-Syariah
(Cet. II; Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, t.th)
14.
Al-Gazali, Abu Hamid, al-Mustashfa min ilm al-Ushul (Cet.
II; Damaskus: Muassasah al-Risalah, 1995)
15.
Al-Syaukani, Muhammad Ali, IrsyadulFuhulilaTahqiq alHaq min Ilm al-Ushul (Cet. III; Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah,
1997)
16.
Abdul Rahman, Jalaluddin, Gayat al-WushulilaIlm al-Ushul
(Cet: I; al-Maktabah al-Azhariyah, 1996).
I. Modul penugasan
Nama
Nim
Fak/Smt
Jur/Klp

: ..
: ..
: ..
: ..
Tugas

1. Menjelaskan urgensi usul fikih dalam menetapkan suatu hokum

2. Selesaikan kasus-kasus perubahan jati diri, laki-laki melakukan


operasi kelamin dengan menggunakan metodologi usul fikih

EKONOMI SYARIAH
A. Identitas Mata Kuliah

Mata Kuliah
Kode
Semester
Jurusan
Program Studi
Program
Bobot SKS

: Ekonomi Syariah
: FSH 1307
: II (Dua)
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
: Strata Satu (S1)
: 3 (Tiga)

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah Ekonomi Syariah adalah mata kuliah yang wajib
diambil oleh mahasiswa di Fakultas Syariah. Mata kuliah ini
termasuk dalam komponen MKK. Mata kuliah ini akan membahas
tentang Ekonomi Syariah meliputi: pengertian, ruang lingkup, dan
hakekat Ekonomi Syariah pendekatan dalam mempelajari Ekonomi
Syariah, Sumber-sumber Hukum Ekonomi Syariah dan Prinsipprinsip Ekonomi Syariah. Pembahasan selanjutnya tentang teoriteori dasar dalam Ekonomi Syariah, sejarah, pemikiran dan
perkembangan
Ekonomi
Islam
mulai
masa
Nabi
sampai
perkembangan Ekonomi Islam masa sekarang. Sebelum dibahas
tentang perbandingan sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi
lainnya, akan dibahas tentang lembaga keuangan Ekonomi Islam,
baik perbankan maupun lembaga non-perbankan.
C. Standar Kompetensi

1. Mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dasar Ekonomi


Syariah.
2. Mahahasiswa mampu memahami perkembangan pemikiran
dan lembaga-lembaga Ekonomi Syariah.
3. Mahasiswa mampu membandingkan sistem Ekonomi Syariah
dengan sistem ekonomi lainnya.

D. Indikator Kompetensi
1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang ruang lingkup,
hakekat, sumber-sumber hukum, dan prinsip-prinsip Ekonomi
Syariah
2. Mahasiswa mampu membedakan antara pendekatan dalam
mempelajari
Ekonomi
Syariah
dengan
pendekatan
mempelajari ilmu ekonomi lainnya.
3. Mahasiswa mampu menilai suatu masalah dari sisi ribawi,
maisir, dan gharar.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan teori Ekonomi Syariah
tentang produksi, konsumsi, dan distribusi.

5. Mahasiswa mampu menjelaskan teori Ekonomi Syariah


tentang kebutuhan dan uang, menyelesaikan model-model
perhitungan bagi hasil pada perbankan syariah
6. Mahasiswa mampu menjelaskan teori bagi hasil
7. Mahasiswa mampu mengenal lembaga-lembaga keuangan
Syariah perbankan maupun lembaga non-perbankan, serta
lembaga zakat dan waqaf.
8. Mahasiswa
mampu
mengidentifikasi
persamaan
dan
perbedaan hal-hal fundamental dalam sistem Ekonomi
Syariah dengan sistem ekonomi Kapitalis, Sosialis, dan
sistem Ekonomi di Indonesia.
E. Topik-topik Inti
Dasar Ekonomi Syariah:
1.
Pengertian, Ruang Lingkup, dan Hakekat Ekonomi
Syariah
2.
Pendekatan dalam mempelajari Ekonomi Syariah
3.
Sumber-sumber Hukum Ekonomi Syariah
4.
Prinsip-prinsip Ekonomi Syariah
Teori-teori Dasar dalam Ekonomi Syariah:
1. Masalah Riba, Maisir, dan Gharar
2. Produksi, Konsumsi, dan Distribusi
3. Teori Kebutuhan
4. Teori tentang uang
5. Teori Bagi Hasil
Sejarah, Pemikiran dan Perkembangan Ekonomi Islam:
1. Ekonomi Islam pada Masa Rasul dan Khulafa ar-Rasyidin.
2. Ekonomi Islam pada Masa Dinasti-dinasti
3. Ekonomi Islam pada Masa Modern
4. Perkembangan Ekonomi Islam di Dunia Islam dan Indonesia
1. Lembaga-lembaga Keuangan Syariah
1) Lembaga Perbankan Islam
2) Lembaga non Perbankan
3) Lembaga Zakat dan Waqaf.
2. Perbandingan Sistem Ekonomi Islam
1) Sistem Kapitalis
2) Sistem Sosialis
3) Sistem Ekonomi di Indonesia
F. Metode dan Strategi Pembelajaran
- Ceramah

Diskusi
Studi lapangan (field research)
Penugasan

G. Sistem Evaluasi
1. Mid dan evaluasi sumatif
2. Tugas-tugas terstruktur
3. Catatan prilaku harian
4. Laporan aktivitas luar kelas
H. Daftar Referensi

1. M. Syafii Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik,


Jakarta: Gema Insani Press, 2001.
2. M. Syafii Antonio, Bank Syariah bagi Bankir dan Praktisi
Keuangan, Jakarta: BI & Tazkia Institute, 1999.
3. Muslimin H. Kara, Bank Syariah di Indonesia: Analisis
Kebijakan Pemerintah Indonesia Terhadap Perbankan
Syariah, Yogyakarta: UII Press, 2005.
4. Arifin, Zainul, Memahami Bank Syariah: Lingkup, Peluang,
Tantangan, dan Prospek, Jakarta: Alvabet, 1999.
5. Muhammad, Bank dan Lembaga Keunagan Syariah,
Yogyakarta: Ekonosia, 2003.
6. Muhammad, Tehnik Perhitungan Bagi Hasil dan Profit Margin
pada Bank Syariah, Yogyakarta: UII Press, 2004.
7. Muhammad,
Manajemen
Bank
Syariah,
Yogyakarta:
AMPYKPN, 2002.
8. M. Umer Chapra, Isistem Moneter Islam, Jakarta: Gema Insani
Press, 2000.
9. M. Umer Chapra, Islam and Economic Challenge,
diterjemahkan oleh Nur Hadi Ihsan dan Rifqi Amar, Islam
dan Tantangan Ekonomi: Islamisasi Ekonomi Kontemporer,
Surabaya: Risalah Gusti, 1999.
10.
M. Umer Chapra, Islamic and Economic Challenge, Kenya:
The Islamic Foundation and The International Institute of
Islamic Thought, 1995.
11.
M. Umer Chapra, The Future of Economic: An Islamic
Perspektive, diterjemahkan oleh Amdiar Amin dkk,
Landcsape Baru Perekonomian Masa Depan, Jakarta: SEBI,
2001.
12.
Chodury, Masudul Alam, Constribution to Islamic Theory:
A Study in Social Economics, New York: St. Martins Press,
1986.

13.
Chodury, Masudul Alam, Money in Islam: A Study in
Islamic Political Economy, London & New York: Routledge,
1997.
14.
Al-Zuhaili, Wahbah, Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Beirut:
Dar al-Fikri, 1989, jilid IV dan V, cet. ke-3.

SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM ISLAM


A. Indentitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Semester
Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot SKS

: Sejarah Perkembangan Hukum Islam


: PMH 1219
: II (Dua)
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
: Sarjana (S1)
: 2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah dan Metode Pembelajaran


Mata kuliah Sejarah Perkembangan Hukum Islam merupakan
komponen Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) dengan bobot 2 SKS
yang dipilih oleh mahasiswa Program Studi Perbandingan Mazhab
dan Perbandingan Hukum. Dalam mata kuliah ini dibahas berbagai
materi yang berkaitan dengan sejarah perkembangan hukum Islam
yang meliputi pengertian hukum Islam, karakteristik hukum Islam,
tujuan hukum Islam, sumber penetapan hukum Islam, pembagian
hukum Islam, periodesasi perkembangan hukum Islam, sejarah
pembentukan dan perkembangan mazhab, kaidah fikih dan usul,
prodak pemikiran hukum Islam, pembaharuan hukum Islam, dan
pengembangan metode penetapan hukum Islam.
Metode pembelajaran yang digunakan dalam mata kuliah ini
adalah dalam bentuk lesson study dengan mencoba melacak akar
sejarah perkembangan hukum Islam, Selain itu, metode ceramah
juga digunakan dalam menjawab berbagai persoalan yang
dikemukakan oleh mahasiswa. Untuk melengkapi kedua metode
tersebut, maka metode bedah buku juga digunakan dalam mengkaji
referensi-referensi yang terkait dengan pembelajaran mata kuliah ini.
C. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam mata kuliah ini


adalah melacak akar sejarah perkembangan hukum Islam,
mendorong mahasiswa untuk mampu mengklasifikasi karakteritik
hukum Islam, dan agar mahasiswa dapat mengembangkan metode
penetapan hukum Islam.
D. Standar Kompetensi
Mahasiswa dapat memahami dengan baik periodesasi
perkembangan hukum Islam. Mahasiswa mampu mempetakan
terminologi dan karakteritik hukum Islam. Mahasiswa mampu
mengembangkan metode penetapan hukum Islam.

N
o

Kompetensi Dasar

Mahasiswa dapat
memahami hukum
Islam

Mahasiswa dapat
memahami
karakteristik hukum
Islam

Mahasiswa dapat
mengetahui hakikat
dan tujuan hukum
Islam

Mahasiswa dapat
memahami sumber
penetapan hukum
Islam

Mahasiswa dapat
memahami

Indikator Kompetensi
Mahasiswa mampu:
4. Menjelaskan pengertian syariah,
fikih dan hukum Islam
Mahasiswa mampu:
3. Menjelaskan pengertian
karakteristik hukum Islam
4. Menjelaskan bentuk-bentuk
karakteristik hukum Islam
Mahasiswa mampu:
1. Menguraikan hakikat dan tujuan
hukum Islam
2. Menjabarkan pengertian hakikat dan
tujuan hukum Islam
3. Mengaitkan antara hakikat dan
tujuan hukum Islam tersebut
Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan pengertian penetapan
hukum Islam
2. Menyebutkan sumber-sumber
penetapan hukum Islam
3. Membedakan sumber pokok
penetapan hukum Islam dan sumber
sebagai metodologi penetapan
hokum
Mahasiswa mampu:
1. Menyebutkan pembagian hukum

pemebagian hukum
Islam

Mahasiswa dapat
memahami
periodesasi
perkembangan
hukum Islam

Mahasiswa dapat
memahami
pembentukan dan
perkembangan
mazhab.

Mahasiswa dapat
memahami kaidah
fikih dan kaidah usul
fikih

Mahasiswa dapat
memahami prodakprodak pemikiran
hukum Islam

Mahasiswa dapat
memahami
pembaharuan hukum
Islam

1
0

Mahasiswa dapat
memahami metode
penetapan hukum
Islam

Islam
2. Menjelaskan perbedaan hukum

taklifi dan hukum wadiy


Mahasiswa mampu:
1. Menyebutkan fase perkembangan
hukum Islam
2. Menguraikan ciri-ciri perkembangan
hukum Islam
Mahasiswa mampu:
1. Menguraikan sejaran pembentukan
mazhab dalam hukum Islam
2. Menjelaskan perkembangan mazhab
dalam hukum Islam
3. Menjelaskan tokoh-tokoh mazhab
Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan pengertian kaidah fikih
dan kaidah usul fikih
2. Menyebutkan beberapa kaidah fikih
dan kaidah usul fikih
3. Menguraiakn urgensi kaidah fikih
dan usul fikih dalam hukum Islam
Mahasiswa mampu:
1. Mengemukakan pengertian prodak
pemikiran hukum Islam
2. Menyebutkan prodak pemikiran
hukum Islam
3. Menguraikan ciri-ciri prodak
pemikiran hukum Islam
Mahasiswa mampu:
1. Mengemukakan pengertian
pembaharuan hukum Islam
2. Menjelaskan urgensi dan tujuan
pembaharuan hukum Islam
Mahasiswa mampu:
1. Menguraikan pengertian penatapan
hukum Islam
2. Menjelaskan urgensi pengembangan
metode penatapan hukum Islam
3. Membedakan metode Intiqai dan
metode Insyai

E. Materi dan Time Line Perkuliahan

N
o

Pertemu
an

Pendahuluan

II

Hukum Islam

III

Karakteristik hukum
Islam

IV

Tujuan hukum Islam

Sumber penetapan
hukum Islam

VI

VII

VIII

IX

1
0

1
1

XI

Prodak hukum Islam

XII

Pembaharuan hukum
Islam

1
2
1
3

XIII

Topik Inti

Sub Topik
Kontrak Kuliah & Distribusi
SAP
Pengertian Syariah,
Pengertian Fikih,
Pengertian Usul Fikih.
Pengertian dan bentukbentuk karakteristik hukum
Islam
Kemaslahatan, untuk
dipahami, untuk
dilaksanakan dan untuk
membebaskan manusia
dari hawa nafsunya
Al-Quran, Sunnah dan
Ijtihad (Ijma, Qiyas,
Istihsan, Maslahah
Mursalah, Urf, Zaddu
Sariah
Hukum Taklif dan hukum
Wadiy

Pembagian hukum
Islam
Periodesasi
Hukum Islam pada Masa
perkembangan
Nabi, Khulafa al-Rasyidun.
hukum Islam
Mid Test
Tulisan
Sejarah pembentukan Pendiri dan Tokoh Mazhab,
dan perkembangan
serta Metode Penetapan
mazhab
Hukumnya
Pengertian, Sejarah dan
Kaidah fikih dan
Tujuan serta Bentukkaidan usul fikih
bentuk Kaidah Asasiah

Urgensi
pengembangan
metode penetapan

Fikih, Fatwa Ulama,


Jurisprudensi, Undangundang
Pengertian, Urgensi dan
Tujuan, bentuk-bentuk
Pembaharuan hukum Islam
Metode Intiqai dan Metode
Insyai

hukum Islam
1
4

XIV

Final Test

Tulisan dan lisan

F. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Strategi pembelajaran yang ditempuh dalam perkuliahan
sejarah perkembangan hukum Islam adalah dengan melempar isuisu kontemporer kemudian dinalar dengan pendekatan filosofis
empirik. Teknik pembelajaran ini mendorong mahasiswa lebih kreatif
dalam berpikir.
G. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian
Ujian Akhir Semester
Ujian Tengah Semester
Tugas Mandiri
Presensi, Partisipasi
Komposisi Lain (jika
ada)

Persentase
40 %
20 %
30 %
10 %

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA= (10 P + 20 UTS + 30 T + 40


UAS)
100
H. Daftar Referensi
1. Ali al-Syais, Syekh Muhammad, Sejarah Pembentukan dan
Perkembangan Hukum Islam. Ed. 1 (Cet.1; Jakarta:
Akademika Presindo, 1996).
2. Bakri, Dr. Asafri Jaya. Konsep Maqashid Syariah Menurut alSyatibi. Ed. 1 (Cet. 1; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1996).
3. Daud Ali, Muhammad, Hukum Islam. Ed. 3 (Cet.3; Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 1993).
4. Haroen, MA, Nasrun. Ushul Fiqh (Cet. 1; Jakarta; Logos, 1992).
5. Hasballah, Ali. Ushul al-Tasyri al-Islamiy (Mesir: Dar al-Maarif,
1976).
6. Hasan, Ali, Masail al-Fiqhiyyah al-Haditsah. Ed.1 (Cet. 1;
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996).
7. Ibrahim Bek, Ahmad. Al-Muamalat al-Syariah al-Maliyyah
(Kairo: Dar al-Ikhtisar, t.th).
8. Isa, Abdur Rahman. Al-Muamalat al-Haditsah Wa Ahkamuh
(Kairo: Mathba al-Mukhaimir, t.th).

9. Khallaf, Dr. Abdul Wahab. Sumber-sumber Hukum Islam.


Diterjemahkan oleh Anwar Rasyidi dari Masaadiru al-Tasyri alIslamiy Fi Ma Lassa Fihi (Cet. III; Bandung: Risalah, 1984).
10.Khallaf, Dr. Abdul Wahab. Mashadir al-Tasyr al-Islami f Ma La
Nash Fh (Cet. VI; Kuwait: Dar al-Qolam li al-Nasyr wa alTawzi, 1993).
11.Qardhawi, Dr. Yusuf. Membumikan Syariat Islam (Cet. 1;
Surabaya: Dunia Ilmu Offset).
12.Qardhawi, Dr. Yusuf. Keluasan dan Keluwesan Hukum Islam
(Cet. 1; Semarang: Toha Putra, 1993).
13.Qardhawi, Dr. Yusuf. Fiqh Daulah Dalam Perspektif Al-Quran
dan Sunnah (Cet.1; Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 1997).
14.Munim A. Sirri, Sejarah Fiqh Islam (Cet. 1; Surabaya: Risalah
Gusti, 1995).
15.Munim A. Sirri, Fiqh Tentang Muamalah Masa Kini (Ujung
Pandang: 1989).
16. Nasution, Harun, Akal dan wahyu dalam Islam. Ed. 1 (Cet. 2;
Jakarta: UI Press, 1986).
17.Syatibi, Abi Ishaq. Al-Muwafaqat Fi Ushul al-Syariah. Jilid II
(Beirut: Lubnan).
18. Syukur, Syarmin. Sumber-sumber Hukum Islam (Cet. 1;
Surabaya: al-Ikhlas, 1993).
19.Taimiyyah, Ibn. Al-Ubudiyyah (Damaskus: al-Ihsan, 1966).
20. Zahrah, Muhammad Abu. Ushul Fiqh (Cet. 2; Jakarta: PT.
Pustaka Firdaus, 1994).
21. Zuhri, Dr. Muh. Hukum Islam dalam Lintasan Sejarah. Ed. 1
(Cet. 1; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996).
22.Usman, Iskandar. Istihsan dan Pembaharuan Hukum Islam.
Ed. 1 (Cet. 1; Jakarta: Raja Grafindo, 1994).
I. Modul Penugasan
Nama
Nim
Fak/Smt
Jur/Klp

: ..
: ..
: ..
: ..
Tugas

1. Mahasiswa diminta menjelaskan sejarah perkembangan hukum


Islam
2. Mahasiswa diminta mengemukakan ciri-ciri fase perkembangan
hukum Islam

3. Mahasiswa diminta menjelaskan metode penetapan hukum


Islam
4. Mahasiswa
dininta
menjelaskan
urgensi
dan
tujuan
pembaharuan hukum Islam
5. Mahasiswa diminta menjelaskan sejarah pembentukan dan
perkembangan mazhab dalam hukum Islam.

SEJARAH PERADILAN ISLAM


A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
: Sejarah Peradilan Islam
Kode Mata Kuliah : PMH 2220
Semester
: II (Dua)
Jurusan
Program Studi

: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)


: Perbandingan Hukum

Strata
Bobot SKS

: Sarjana (S1)
: 2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata Kuliah ini termasuk mata kuliah kompetensi utama bagi
calon sarjana bergelar Sarjana Hukum Islam (SHI) dalam bidang
Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH). Oleh karena itu, setiap
mahasiswa jurusan/Prodi Perbandingan Mazhab dan Hukum wajib
mengikutinya pada semester 2 (Dua).
C. Tujuan Pembelajaran
1. Calon Sarjana Hukum Islam (SHI) perlu mengetahui sistem
kekuasaan kehakiman dalam ketatanegaraan Islam;
2. Calon Sarjana Hukum Islam (SHI) dapat mengetahui apa
pedoman beracara dalam Peradilan Islam.
D. Standar Kompetensi
1. Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, dan menjelaskan
sejarah Peradilan Islam;
2. Mahasiswa dapat membandingkan bagaimana sistem
peradilan pada masa Rasulullah saw, masa Khulafa alRasyidin, Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, dan Turki Usmani
hingga Peradilan Agama di Indonesia.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan hasil perbandingan sistem
peradilan Islam.
E. Kompetensi Dasar
1. Menguraikan pengertian istilah, dan tujuan peradilan Islam;
2. Mengemukakan unsur-unsur peradilan Islam;
3. Mengemukakan syarat-syarat, kualifikasi dan etika menjadi
hakim peradilan Islam;
4. Menjelaskan sejarah perkembangan peradilan Islam, mulai

masa Rasulullah saw, sampai pada masa Turki Usmani, serta


Peradilan Agama di Indonesia.

F. Topik Inti
1. Pengertian dan Tujuan Peradilan Islam;

2.
3.
4.
5.
6.

Kedudukan dan dasar hukum Peradilan Islam;


Unsur-unsur Peradilan Islam;
Syarat-syarat dan kualifikasi menjadi hakim;
Etika Menjadi Hakim.
Sejarah Peradilan Islam :
a. Peradilan sebelum Islam;
b. Peradilan pada masa Rasulullah saw;
c. Peradilan pada masa Khulafa al-Rasyidin;
d. Peradilan pada masa Bani Umayyah;
e. Peradilan pada masa Bani Abbasiyah;
f. Peradilan pada masa Turki Usmani;
7. Risalatul Qadha Umar bin Khattab sebagai pedoman dalam
beracara;
8. Kekuasaan kehakiman dalam Ketatanegaraan Islam :
a. Wilayah al-Qadha
b. Wilayah al-Hisbah
c. Wilayah al-Mazhalim;
d. Wilayah al-Asykariyah.
9. Peradilan Agama (Islam) di Indonesia:
a. Peradilan Agama pada awal mula masuknya Islam (masa
kesultanan);
b. Peradilan Agama pada masa penjajahan Belanda dan
Jepang;
c. Peradilan Agama setelah kemerdekaan sampai sekarang;
G. Strategi dan Teknik Pembelajaran
Untuk mewujudkan tahapan ini, strategi pembelajaran yang
ditempuh adalah melalui lecturing, discussion dan practicing
H. Daftar Referensi

1.
2.
3.
4.
5.

Muh. Salam Madkur, al-Qadha fi al-Islam;


Muh. Athiyah Musyrifah, al-Qadha fi al-Islam;
Hasbi Ash-Shiddieqy, Sejarah Peradilan Islam;
Hasbi Ash-Shiddieqy, Hukum Acara Peradilan Islam;
Abdul Mannan, Etika Hakim Dalam Penyelenggaraan
Peradilan;
6. Lomba Sultan, Peradilan Islam Dalam Bingkai Reformasi;
7. Lomba Sultan, Reaktualisasi Sistem Peradilan Masa Khalifah
Umar bin Abdul Azis dan Aplikasinya Pada Peradilan di
Indonesia;
8. Lomba Sultan, Kekuasaan Kehakiman Dalam Ketatanegaraan
Islam.

PENGANTAR PERBANDINGAN MAZHAB


A. Identitas Mata Kuliah
Mata kuliah
Kode Mata Kuliah
Semester
Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot SKS

: Pengantar Perbandingan Mazhab


: PMH 1323
: II (Dua)
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
: Sarjana (S1)
: 3 (Tiga)

B. Deskripisi Mata Kuliah dan Metode Pembelajaran


Mata kuliah Pengantar Perbandingan Mazhab merupakan
komponen mata kuliah dengan bobot 2 SKS yang dipilih oleh
mahasiswa Fakultas Syariah terutama Jurusan Perbandingan Mazhab
dan Hukum. Dalam mata kuliah ini dibahas pengertian mazhab dan
latar belakang munculnya, biografi tokoh mazhab serta metode
istinbathnya. Demikian pula dibahas peta perkembangan mazhab
kontemporer di berbagai dunia muslim.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa memahami peranan mazhab dalam Islam
2. Agar mahasiswa memperoleh wawasan tentang berbagai
pendapat fuqaha dalam berbagai masalah yang sifatnya
furuiyyah sehingga lahir sikap toleransi dan saling menghargai
tidak terjadi fanatisme mazhab (taashub).
3. Agar mahasiswa dapat menilai secara obyektif pandangan
fuqaha dalam beberapa masalah dengan menelusuri dalil-dalil
dan metode istinbath mereka masing-masing.
4. Mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan pandangan
fuqaha dan menyelesaikan masalah-masalah hukum yang
actual.
D. Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu mengetahui secara objektif etika
bermazhab untuk dipraktikkan dalam kehidupan umat beragama
agar tidak terjadi taashub mazhab (merasa mazhab yang dianut
paling benar dan mazhab orang lain salah).
No

Kompetensi Dasar

Indikator Kompetensi

Mengetahui pengertian dan Mahasiswa dapat :


peran mazhab.
- Menjelaskan makna mazhab
dalam tinjauan bahasa dan
istilah
- Mengetahui fungsi dan peran
mazhab dalam Islam.
Mengetahui biografi Imam - Menjelaskan riwayat hidup
mazhab.
Imam mazhab
- Menjelaskan kehidupan ilmiah
dan sosial budaya para Imam
mazhab
- Menjelaskan
karya-karya
Imam mazhab
Mengetahui
metodologi - Menjelaskan secara objektif
Imam
metode istibath hukum
- Menjelaskan dalil-dalil hukum
para Imam.
Mengetahui
wilayah - Menjelaskan
dinamisasi
perbedaan yang sifatnya
hukum Islam
furuiyah
yang
tidak - Menjelaskan
hal-hal
yang
memengaruhi hal prinsipil
sifatnya
ushuliyah
dalam
Islam
Mengindentifikasi
fuqaha - Menjelaskan biografi tokohdalam bermazhab.
tokoh mazhab.
- Menjelaskan para pengikut
tokoh-tokoh mazhab.
- Menjelaskan mazhab-mazhab
yang masih eksis hingga saat
ini.
Mengetahui
secara - Menjelaskan cara bermazhab
fungsional term ijitihad,
para ulama dan masyarakat
ittiba dan taqlid
awam.
- Menjelaskan
pengertian
bermazhab
secara
proporsional.
Mengetahui
peta - Mazhab yang eksis
perkembangan mazhab di
berbagai negara

E. Materi dan Time Line Perkuliahan

Pertem
uan
I

II

III

IV

VI

VII

VIII

IX

10

11

XI

12

XII

13

XIII

14

XIV

No

Topik Inti
Muqaddimah
Pengertian Mazhab dan
sejarah munculnya
Pengertian ijtihad,
ittiba dan taqlid
Biografi Abu hanifah
Metodologi Mazhab
Hanafiyah
Biografi Imam Malik dan
Metodologi Mazhab
Malikiyah
Biografi Imam Syafii
dan Metodologi Mazhab
Syafiiyah
Biografi Imam Ahmad
bin Hanbal Metodologi
Mazhab Hanabilah
Madrasah ahl Ray wa
ahl Al-Hadis
Mazhab Syiah
Muqaranah ushuliyah fil
mazahib
Muqaranah fiqhiyah fil
ibadah
Muqaranah fiqhiyah fil
muamalah
Etika berbeda pendapat
Perkembangan peta
mazhab fiqh di dunia
saat ini

Sub Topik
bahasa dan istilah dan
latar belakang mazhab
Proporsional bermazhab
Nama dan tt lahir, kondisi
social, karya limiah dan
metode istinbath
Nama dan tt lahir, kondisi
social, karya limiah dan
metode istinbath
Nama dan tt lahir, kondisi
social, karya limiah dan
metode istinbath
Nama dan tt lahir, kondisi
social, karya limiah dan
metode istinbath
Metode umum fuqaha
Imamiyah, Zaidiyah
Perbandingan
metodologis
Fiqh salat
Fiqh jual beli
Akhlak berbeda pendapat
Negara-negara muslim

F. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Untuk mewujudkan harapan ini, strategi pembelajaran yang
ditempuh adalah melalui lecturing, discussion, dan practicing.
G. Komposisi Penilaian
Aspek penilaian
Ujian akhir semester
Ujian tengah semester

Persentase
40 %
20 %

Tugas mandiri
Presensi dan
partisipasi

30 %
10 %

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah NA = (10P + 20 UTS +30 T +40


UAS)
100
H. Daftar Referensi
1.
Thaha Jabir Ulwani :Adab alIkhtilaf fil Islam
2.
Abdurrahman Al Juzayri: AL
Fiqh Ala Mazahib Al Arbaa
3.
Kitab-kitab Fiqh dari beberapa
Mazhab
4.
Ibn Rusyd: Bidayah Al
Mujtahid
5.
Wahbah Zuhayli: Al Fiqh Al
Islami wa Adillatuhu
6.
Ali Ahmad Mara: Al Muntkhab
min Fiqh al Ibadat
7.
Minhajuddin dan Muammar
Bakry: Muqaranah al-Mazahib fi al-Fiqh.
PENDIDIKAN PANCASILA & KEWARGANEGARAAN
A. Indentitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
: Pend. Pancasila & Kewarganegaraan
Kode Mata Kuliah
: UIN 2206
Semester
: III (Tiga)
Jurusan
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
Program Studi
: Perbandingan Hukum
Strata
: Sarjana (S1)
Bobot SKS
: 2 (Dua)
B. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn)
atau biasa disebut Civic Education merupakan Mata Kuliah Dasar
Umum (MKDU) yang wajib dipelajari oleh semua mahasiswa di
semua jurusan dengan bobot 2 SKS. Dengan mempelajari mata
kuliah ini diharapkan mahasiswa memahami dengan baik mengenai
orientasi PKn, identitas Nasional, negara, kewarganegaraan,
konstitusi, demokrasi, HAM, masyarakat madani, serta materi lainnya

yang dibahas dalam mata kuliah ini. Untuk mendukung misi UIN
dalam mengintegrasikan ilmu-ilmu umum dengan ilmu-ilmu agama,
maka setiap pembahasan dicoba dibandingkan dengan perspektif
Islam.
C. Tujuan Pembelajaran
Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang urgensi
mempelajari pendidikan Civic Education terutama mengenai materimateri pokok yang dibahas dalam mata kuliah ini seperti: identitas
nasional, negara, kewarganegaraan, konstitusi, demokrasi, otonomi
daerah, good governance, hak asasi manusia, masyarakat madani
serta permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan
materi-materi tersebut.
D. Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu mengetahui, mengidentifikasi, memahami
dan
menjelaskan
materi-materi
mata
kuliah
ini
serta
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
N
o
1

Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu
memahami ruang
lingkup mata kuliah
Pend. Pancasila &
Kewarganegaraan

Mahasiswa mampu
memahami pengertian,
unsur-unsur dan
pentingsinya Identitas
Nasiona.

Mahasiswa mampu
memahami mengenai
negara dan hal-hal yang
berhubungan dengannya.

Indikator Kompetensi
Mahasiswa dapat:
1.Menjelaskan pengertian
kewarganegaraan.
2.Mengemukakan dasar hukum
dipelajarinya PKn.
3. Menjelaskan orientasi dan tujuan
mempelajari PKn.
Mahasiswa dapat:
1.Mengemukakan pengertian
identitas nasiona.
2.Mengemukakan dan
menjelaskan unsur-unsur
identitas nasional.
3.Menjelaskan pentingnya
identitas nasional bagi sebuah
negara.
Mahasiswa dapat:
1.Mengemukakan pengertian dan
menjelaskan unsur-unsur
negara.
2.Menjelaskan teori terbentuknya
negara.

3.Mengemukakan bentuk-bentuk
negara.
4.Menjelaskan konsep dan ciri-ciri
negara hukum
5.Menjelaskan konsep hubungan
agama dengan negara menurut
paham teokrasi, sekuler,
komunis, integralistik, simbiotik,
sekuleristik, antagonistik dan
akomodatif.
Mahasiswa mampu
Mahasiswa dapat:
mengetahui ruang lingkup 1.Mengemukakan pengertian
kewarganegaraan.
kewarganegaraan.
2.Menjelaskan asas
kewarganegaraan.
3.Menjelaskan unsur-unsur
kewarganegaraan.
4.Menjelaskan problem status
kewarganegaraan.
5.Mengemukakan cara dan bukti
memperoleh kewarganegaraan
di INA serta hak dan kewajiban
warga negara.
Mahasiswa mampu
Mahasiswa dapat:
mengetahui ruang lingkup 1.Mengemukakan pengertian dan
konstitusi dan
sejarah pertumbuhan konstitusi
permasalahannya.
di INA.
2.Mengemukakan Isi, fungsi dan
kedudukan konstitusi.
3.Menjelaskan sistem, cara dan
pembatasan perubahan
konstitusi.
4.Menjelaskan proses Perubahan
konstitusi di INA, USA, Belanda
dan Rusia

Mahasiswa mampu
Mahasiswa dapat:
mengetahui ruang lingkup 1.Mengemukakan pengertian dan
demokrasi dan
menejelaskan hakikat
permasalahannya.
demokrasi.
2.Menjelaskan unsur-unsur
demokrasi.
3.Menegemukakan dan
menjelaskan model-model
demokrasi
4.Menjelaskan prinsip-prinsip
demokrasi.
5.Menjelaskan sejarah
perkembangan demokrasi di
barat dan di Indonesia.
6.Menjelaskan konsep demokrasi
dalam Islam serta
membandingkannya.
Mahasiswa mampu
Mahasiswa dapat:
mengetahui ruang lingkup 1.Mengemukakan pengertian
otonomi daerah dan
otonomi daerah, desentralisasi,
permasalahannya.
dekonsentrasi dan sentralisasi.
2.Menjelaskan pentingnya otonomi
daerah.
3. Memahami dan
mengemukakann sejarah
perkembangan otoda di
Indonesia
4. Menjelaskan model dan prinsipprinsip otoda di Indonesia
Mahasiswa mampu
Mahasiswa dapat:
mengetahui dan
1.Memahami pengertian good
memahami ruang lingkup
governance.
good governance.
2.Mengetahui dan menjelaskan
pentingnya perwujudan good
governance.
3.Menjelaskan prinsip-prinsip good
governance
4.Menganalisis dan menjelaskan
kendala-kendala perwujudan
good governance di Indonesia.
Mahasiswa mampu
Mahasiswa dapat:
mengetahui konsep dan
1.
Memahami

ruang lingkup Hak Asasi


Manusia (HAM)

pengertian dan hakikat HAM


Menjelaskan
perkembangan pemikiran
tentang HAM
3.
Menjelaskan
bentuk dan nilai-nilai HAM
4.
Menjelaskan
konsep HAM menurut Islam
10 Mahasiswa mampu
Mahasiswa dapat:
mengetahui konsep dan
1.Mengemukakan dan
ruang lingkup masyarakat
menjelaskan pengertian dan
madani.
hakikat masyarakat madani.
2.Mengemukakan sejarah
perkembangan masyarakat
madani.
3.Menjelaskan karakteristik
masyarakat madani.
4.Menjelaskan pilar-pilar
masyarakat madani
5. Menjelaskan implementasi
masyarakat madani di Indonesia.
2.

E. Materi dan Time Line Perkuliahan


N
o

Pertem
uan

II

Pokok
Bahasan
Pengertian,
dasar hukum,
orientasi dan
tujuan
mempelajari
pendidikan
Pancasila &
Kewarganegaraa
n

Identitas
Nasional

Sub Bahasan
1. Pengertian dan dasar hukum
pendidikan Pancasila &
Kewarganegaraan.
2. Orientasi pendidikan Pancasila
& Kewarganegaraan.
3. Urgensi pendidikan Pancasila &
Kewarganegaraan dalam
pembangunan demokrasi di
Indonesia
1.
Pengertian
identitas nasional
2.
Unsur-unsur
pembentukan identitas
nasional.
3.
Perlunya
identitas nasional.

1. Pengertian dan unsur-unsur

III

IV

VI

VII

VIII

IX

Negara
2. Teori-terbentuknya negara.
Negara
3. Bentuk-bentuk negara.
4. Konsep dan ciri-ciri negara
hukum.
1. Konsep hubungan agama
dengan negara menurut paham
teokrasi, sekuler dan komunis.
Negara
2. Konsep hubungan agama dan
negara dalam Islam
3. Hubungan agama dan negara
di INA
1. Pengertian dan asas
kewarganegaraan
2. Unsur-unsur kewarganegaraan
3. Problem status
Kewarganegaraa
kewarganegaraan
n
4. Cara dan bukti memperoleh
kewarganegaraan di Indonesia
5. Hak dan kewajiban warga
negara
Ujian Tengah Semester
1. Pengertian dan sejarah
pertumbuhan konstitusi di
Indonesia.
2. Isi, fungsi dan kedudukan
Konstitusi
konstitusi.
3. Sistem, cara dan pembatasan
perubahan konstitusi
4. Perubahan konstitusi di INA,
USA, Belanda dan Rusia
1. Pengertian dan hakikat
demokrasi.
Demokrasi
2. Unsur-unsur demokrasi.
3. Model-model demokrasi
4. Prinsip-prinsip demokrasi
1. Sejarah perkembangan
demokrasi di barat.
Demokrasi
2. Sejarah perkembangan
demokrasi di INA
3. Islam dan Demokrasi

1
0

Otonomi
DaerahDesentralisasi

1
1

XI

Good
Governance

1
2

XII

Hak Asasi
Manusia

1
3

XIII

Hak Asasi
Manusia

1
4

XIV

Masyarakat
Madani

1
5

XV

Masyarakat
Madani

1
6

XVI

1. Pengertian otonomi daerah,


desentralisasi, dekonsentrasi
dan sentralisasi.
2. Pentingnya otonomi daerah.
3. Sejarah perkembangan otoda
di INA
4. Model dan prinsip-prinsip otoda
di INA
5. Otonomi daerah dan
Demokratisasi
1. Pengertian good governance
2. Pentingnya perwujudan good
governance
3. Prinsip-prinsip good
governance.
4. Kendala-kendala perwujudan
good governance di
Indonesia.
1. Pengertian dan hakikat HAM
2. Perkembangan pemikiran HAM
3. Bentuk dan nilai-nilai HAM
4. HAM dan Islam
1. HAM dalam perundangundangan di Indonesia
2. Pelanggaran dan peradilan
HAM
3. Kendala penegakan HAM di
Indonesia
4. HAM dan eksekusi Mati
1. Pengertian dan hakikat
masyarakat madani.
2. Sejarah perkembangan
masyarakat madani.
3. Karakteristik masyarakat
madani.
1. Pilar-pilar masyarakat madani
2. Masyarakat madani dan
demokratisasi
3. Masyarakat madani Indonesia.
Ujian Akhir Semester

F. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Untuk mewujudkan hapan ini, strategi pembelajaran yang
ditempuh adalah melalui lecturing, discussion dan practicing.
G. Media Pembelajaran
- Whiteboard
- LCD
- Perpustakaan
H. Komponen Penilaian
Aspek Penilaian
Ujian Akhir Semester
Ujian Tengah Semester
Penyelesaian Tugastugas
Absensi dan Keaktifan

Persentase
30 %
20 %
20 %
30 %

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA= (30UAS + 20UTS + 20T +


30AK)
100

I. Daftar Referensi
1.
Adi Suryadi Culla, Masyarakat Madani:
Pemikiran, Teori dan Relevansinya dengan Cita-Cita
Reformasi, Jakarta: Raja Grafindo, 1999.
2.
Ahmad Syafii Maarif, Islam dan Masalah
Kenegaraan, Studi tentang Percaturan dalam Konstituante,
Jakarta: LP3ES, 1988.
3.
Azyumardi Azra, Refosisi Hubungan Agama
dan Negara: Merajut Kerukunan Antar Umat, Jakrata: Kompas,
2002.
4.
Chairul Anwar, Konstitusi dan Kelembagaan
Negara, Jakarta: CV. Novindo Pustaka Mandiri, 1999.
5.
Imam M Azis, Agama, Demokrasi dan Keadilan.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1993.

6.

Moh. Mahfud MD, Hukum dan Pilar-Pilar


Demokrasi, Yogyakarta: Gema Media, 1999.
7.
Moh. Mahfud MD, Demokrasi dan Konstitusi di
Indonesia, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000.
8.
Nurcholish Madjid, Agama dan Negara dalam
Islam, Telaah Kritis atas Figih Siyasah Sunni, dalam Budhi
Munawar Rachman (Ed), Kontekstualisasi Doktrin Islam
dalam Sejarah, Jakarta: Paramadina, 1995.
9.
Nur Rifah Masykur, Peluang dan Tantangan
Otonomi Daerah, Jakarta: PT. Permata Artistika Kreasi, 2001.
10.
Tim ICCE UIN Jakarta: Pendidikan Kewargaan
(Civic Education): Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani,
2003.

FIKIH MUAMALAH
A. Indentitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
: Fikih Muamalah
Kode Mata Kuliah
: FSH 2206
Semester
: III (Tiga)
Jurusan
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
Program Studi
: Perbandingan Hukum
Strata
: Sarjana (S1)

Bobot SKS

: 2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata Kuliah ini termasuk mata kuliah kompetensi pokok bagi
mahasiswa Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH),
didistribusikan pada semester 3 (tiga). Adapun yang menjadi
cakupannya adalah meliputi pengertian, ruang lingkup, muamalah
dan hubungannya dengan perubahan sosial, serta hal-hal yang
terkait dengan persoalan muamalah (dalam kaitannya dengan
harta).
C. Standar Kompetensi
1. Mahasiswa memahami dan mengetahui dengan baik konsep
dasar
fiqih
muamalah
dalam
fiqih
klasik
serta
perkembangannya di zaman moderen.
2. Mahasiswa mampu mengetahui bentuk-bentuk transaksi
dalam fiqih muamalah sejak zaman klasik hingga moderen.
N
o
1

Kompetensi Dasar

Indikator Kompetensi

Mahasiswa mampu
memahami ruang lingkup
Fikih Muamalah

1. Mahasiswa dapat menjelaskan


defenisi fiqih muamalah.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan
pembagian fiqih muamalah.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan
ruang lingkup fiqih muamalah.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan
kaitan antara fiqih muamalah
dengan hukum perdata
5. Mahasiswa dapat menjelaskan
hubungan antara fiqih
muamalah dengan perubahan
zaman.
6. Hubungan antara fiqih
muamalah dengan fiqih lainnya.

Mahasiswa dapat
menjelaskan pengertian
harta, unsur-unsur,
kedudukan, pembagian
harta dan fungsi harta.

Mahasiswa mampu
memhami definisi, rukun,
syarat-syarat, macammacam, khiyar dan
berakhirnya akad.

Mahasiswa dapat
memahami defenisi,
landasan, rukun, hukum,
sifat dan macam-macam
jual beli.

1. Mahasiswa dapat menjelaskan


pengertian harta.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan
unsur-unsur harta.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan
kedudukan harta.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan
pembagian harta.
5. Mahasiswa dapat menjelaskan
fungsi harta.
1. Mahasiswa dapat menjelaskan
definisi akad.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan
rukun akad.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan
syarat-syarat akad.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan
macam-macam akad.
5. Mahasiswa dapat menjelaskan
khiyar dalam akad.
6. Mahasiswa dapat menjelaskan
berakhirnya akad.
1.
Mahasiswa
dapat menjelaskan defenisi jual
beli.
2.
Mahasiswa
dapat menjelaskan landasan jual
beli.
3.
Mahasiswa
dapat menjelaskan rukun jual
beli.
4.
Mahasiswa
dapat menjelaskan hukum
(ketetapan) al-bai beserta
pembahasan barang dan harga.
5.
Mahasiswa
dapat menjelaskan hukum dan
sifat jual beli.
6.
Mahasiswa
dapat menjelaskan Macammacam jual beli.

Mahasiswa dapat
memahami pengertian,
dasar hukum, rukun dan
syarat, pewarisan,
tindakan pembeli,
kategori pemilik dan
macam-macam tuntutan
pemilik syufah.

Mahasiswa dapat
memahami, pengetian,
dasar hukum, rukun dan
syarat-syarat, sifat akad
dan perubahan wadiah
dari amanat menjadi
dhamaan.

Mahasiswa dapat
memahami pengertian,
dasar hukum, rukun dan
syarat ariyah.

1.

Mahasiswa dapat
menjelaskan pengertian syufah.
2.
Mahasiswa dapat
menjelaskan dasar hukum
syufah.
3.
Mahasiswa dapat
menjelaskan rukun dan syarat
syufah
4.
Mahasiswa dapat
menjelaskan pewarisan syufah
5.
Mahasiswa dapat
menjelaskan tindakan pembeli
6.
Mahasiswa dapat
menjelaskan kategori pemilik
dan macam-macam tuntutan
pemilik syufah.
1. Mahasiswa dapat menjelaskan
pengetian wadiah.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan
dasar hukum wadiah
3. Mahasiswa dapat menjelaskan
syarat-syarat wadiah.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan
rukun penitipan barang
(wadiah)
5. Mahasiswa dapat menjelaskan
sifat akad wadiah.
6. Mahasiswa dapat menjelaskan
perubahan wadiah dari amanat
menjadi dhamaan.
1. Mahasiswa dapat menjelaskan
pengertian ariyah.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan
pengertian dan dasar hukum
ariyah.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan
rukun dan syarat ariyah.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan
ikhwal ariyah.
5. Mahasiswa dapat menjelaskan
ariyah merupakan tanggungan
atau amanat.

Mahasiswa dapat
memahami pengertian,
landasan, rukun, syarat,
sifat, pembagian dan
akhir ijarah.

Mahasiswa dapat
memahami pengertian,
pembagian, syaratsyarat, hukum, sifat dan
hal-hal yang
membatalkan syirkah.

1
0

Mahasiswa dapat
memahami hukum,
pertentangan antara
pemilik dan pengusaha,
dan perkara yang
membatalkan
mudharabah.

1. Mahasiswa dapat menjelaskan

pengertian ijarah.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan
landasan ijarah.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan
rukun ijarah.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan
syarat ijarah.
5. Mahasiswa dapat menjelaskan
sifat dan hukum ijarah.
6. Mahasiswa dapat menjelaskan
pembagian ijarah.
7. Mahasiswa dapat menjelaskan
akhir ijarah.
1. Mahasiswa dapat menjelaskan
pengertian syirkah.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan
landasan syirkah.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan
pembagian syirkah.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan
syarat-syarat syirkah.
5. Mahasiswa dapat menjelaskan
hukum (ketetapan) syirkah.
6. Mahasiswa dapat menjelaskan
sifat akad syirkah.
7. Mahasiswa dapat menjelaskan
hal yang membatalkan syirkah.
1. Mahasiswa dapat menjelaskan
hukum mudharabah.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan
pertentangan antara pemilik
dan pengusaha.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan
perkara yang membatalkan
mudharabah.

1
1

1
2

1
3

Mahasiswa dapat
memahami pengertian,
landasan, sifat muzaraah,
arti musyakah, landasan,
rukun, dan perbedaan
musyakah dengan
muzaraah.

1. Mahasiswa dapat menjelaskan


pengertian muzaraah.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan
landasan muzaraah.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan
sifat muzaraah.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan
arti musyakah.
5. Mahasiswa dapat menjelaskan
landasan musyakah.
6. Mahasiswa dapat menjelaskan
rukun musyaqah.
7. Mahasiswa dapat menjelaskan
perbedaan musyakah dengan
muzaraah.
Mahasiswa dapat
1. Mahasiswa dapat menjelaskan
memahami penengertian,
pengertian al-shulh
dasar hukum, rukun,
2. Mahasiswa dapat menjelaskan
syarat dan macamdasar hukum al-shulh
macam al-shulh.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan
rukun dan syarat al-shulh.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan
macam-macam al-shulh.
Mahasiswa dapat
1. Mahasiswa dapat menjelaskan
memahami pengertian,
pengertian riba.
dalil keharaman riba,
2. Mahasiswa dapat menjelaskan
macam-macam, pendapat
dalil keharaman riba.
ulama tentang illat riba,
3. Mahasiswa dapat menjelaskan
dampak perbedaan
macam-macam riba.
pendapat ulama,
4. Mahasiswa dapat menjelaskan
pendapat tentang bank
pendapat ulama tentang illat
konvensional dan hikmah
riba.
keharaman riba.
5. Mahasiswa dapat menjelaskan
dampak perbedaan pendapat
ulama.
6. Mahasiswa dapat menjelaskan
berbagai pendapat tentang
bank konvensional.
7. Mahasiswa dapat menjelaskan
hikmah keharaman riba.

D. Materi dan Time Line Perkuliahan


N
o

Pertemu
an

Topik Inti

SAP dan kontrak


belajar

II

III

IV

VI

VII

8
9

VIII
IX

Sub Topik

Pengertian fiqih muamalah,


pembagian fiqih muamalah,
ruang lingkup fiqih muamalah,
Muqaddimah Fikih fiqih muamalah dengan
Muamalah
hukum perdata, fiqih
muamalah dengan perubahan
sosial dan fiqih muamalah
dengan fiqih lainnya.
Pengertian harta, unsur-unsur
Harta
harta, kedudukan harta, fungsi
harta, pembagian harta.
Pengertian akad, rukun akad,
syarat-syarat akad, macamAkad
macam akad, khiyar dalam
akad dan berakhirnya akad.
Pengertian jual-beli, landasan
syara,rukun jual-beli, syarat
Jual-Beli
syarat akad jual-beli, hukum
jual-beli, sifat jual-beli dan
macam-macam jual-beli.
Pengertian syufah, landasan
syara, rukun syufah, syarat
Syufah
syarat syufah, hukum
syufah, sifat syufah dan
macam-macam syufah.
Pengertian wadiah, Landasan
syara wadiah, rukun wadiah,
syarat wadiah, sifat akad
Wadiah
wadiah dan perubahan
wadiah dari amanah menjadi
dhaman.
Mid Semester
Ariyah
Pengertian ariyah, landasan
syara, rukun dan syarat

1
0

Ijarah

1
1

XI

Syirkah

1
2

XII

Mudharabah

1
3

XIII

Kerjasama Lahan
Pertanian

1
4

XIV

Shulh

XV

Riba

1
5

ariyah, ketentua hukum akad


ariyah, dan perubahan
ariyah dari amanah menjadi
dhaman.
Pengertian ijarah, landasan
syara, rukun ijarah, syarat
ijarah, sifat dan hukm ijarah,
pembagian ijarah, perubahan
dari amanah menjadi dhaman
dan perselisihan dalam akad
ijarah.
Pengertian syirkah, landasan
syara, pembagian syirkah,
rukun dan syarat syirkah,
hukum (ketetapan) syirkah
uqud, sifat akad syirkah dan
kewenangan dan hal yang
membatalkan syirkah.
Pengertian mudharabah,
landasan hukum, rukun
mudharabah, jenis-jenis
mudharabah, sifat
mudharabah, syarat
mudharabah dan hukum
mudharabah.
Pengertian muzaraah,
ladasan hukum, rukun
muzaraah, syarat muzaraah,
hukum muzaraah, akhir akad
muzaraah, pengertian
musyaqah, syarat musyaqah,
rukun musyaqah, hukum
musyaqah shahih dan fasid,
hukum dan ketetapan
musyaqah fasid dan batas
waktu musyaqah.
Pengertian shulh, landasan
hukum. Rukun dan syarat
shulh dan macam-macam
shulh.
Pengertian riba, dalil
keharama riba, macam-

macam riba, pendapat ulama


tentang riba, dampak
perbedaan pendapat ulama
dan hikmah keharaman riba.
1
6

XVI

Final Semester

E. Strategi dan Tekhnik Pembelajaran


Untuk mewujudkan harapan ini, strategi pembelajaran yang
ditempuh adalah melalui ceramah, diskusi dan Tanya-jawab.
F. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian
Ujian Akhir Semester
Ujian Tengah Semester
Tugas Kelompok
Absensi
Partisipasi

Persentase
30
20
20
20
10

%
%
%
%
%

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA= (30 UAS + 20 UTS + 20 TK +


20 A + 10 P)
100
G. Daftar Referensi
1. Abdul Aziz Muhammad Azzam, Nizham al-Muamalat Fi al-Fiqh
al-Islam. diterjemahkan oleh Nadirsyah Hawari dengan judul
Fiqh Muamalat: Sistem Transaksi dalamFiqh Islam (Jakarta:
Amzah, 2010.
2. Ali Fikri, Al-Muamalat al-Maddiyah Wa al-Adabiyyah, Mesir:
Mathbaah Mushthafa al-babiy al-Halaby, 1357.
3. Dr. Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah, Jakarta: Kencana, 2002.
4. Gufran A. Masadi, Fiqh Muamalah Kontekstual, Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2002.
5. Muhammad Jawad al-Mughniyyah, al-Fiqh Ala Mazahib alHamsah, diterjemahkan oleh Masykur AB., Afif Muhammad
dan Idrus al-Kaff dalam Fiqh Lima Mazhab, Jakarta: Lentera,
2009.
6. H. Ahmad Wardi Muslich, Fiqh Muamalat, Jakarta: Amzah,
2010.

7. H. Rachmat Syafei, Fiqih Muamalah, Bandung: Pustaka Setia,


2000.
8. Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2007.
9. Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, Kairo: Dar al-Fiqr, 1977.
10.Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media
Pratama, 2007.
11.Abdul Rahman Ghazali, Fiqh Muamalah, Jakarta: Kencana,
2010.
12.Abdurrahman al-Jaziri, al-Fiqh Ala Mazahib al-Arbaah, Beirut:
Dar al-Qalam, 1969.
13.Alauddin al-Kasani, Badai ash-Sanai Fi Tartib asy-SyaraI, Juz
VI; Beirut: Dar al-Fikr, 1996.
14.Wahbah al-Zuhaily, al-Fiqh Al-Islamiy Wa Adillatuhu. Juz V;
Damaskus: Dar al-Fikr, 1989.

ADMINISTRASI PERADILAN
A. Indentitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
: Administrasi Peradilan
Kode Mata Kuliah
: PMH 2202
Semester
: III (Tiga)
Jurusan
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
Program Studi
: Perbandingan Hukum
Strata
: Sarjana (S1)
Bobot SKS
: 2 (Dua)
B. Deskripsi Mata Kuliah
Mata Kuliah ini termasuk mata kuliah kompetensi pokok bagi
mahasiswa Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH). Mata
kuliah ini didistribusikan pada semester 3 (tiga). Diharapkan mata
kuliah ini dapat memberikan skill yang memadai terhadap peserta
didik tentang administrasi peradilan, khususnya Peradilan Agama
sehingga berkemampuan untuk memahami dan mengaplikasikan
secara tepat dan benar pola-pola administrasi peradilan yang
bersifat spesifik dari administrasi umum, yang meliputi Prosedur
Penyelenggaraan Administrasi Peradilan, Pola tentang registrasi

perkara, pola tentang keuangan perkara, pola tentang pelaporan


perkara dan pola tentang kearsipan perkara.
C. Standar Kompetensi
1. Mahasiswa memahami dan mengetahui dengan baik hal-hal
yang berkenaan dengan kekuasaan kehakiman dan Badan
peradilan.
2. Mahasiswa mampu mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan
pengorganisasian dan sistem manajemen dalam peradilan.
3. Mahasiswa memiliki pengetahuan dan keterampilan manajerial
dan administrasi peradilan.
N
o
1

Kompetensi Dasar

Indikator Kompetensi

Mahasiswa mampu
1. Mahasiswa dapat menjelaskan
memahami pengertian
defenisi kekuasaan kehakiman dan
kekuasaan kehakiman
peradilan.
dan peradilan.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan
dasar-dasar hukum kekuasaan
kehakiman.
Mahasiswa dapat
1. Mahasiswa dapat menjelaskan
menjelaskan asas-asas
pengertian organisasi dan
organisasi dan
manajemen dalam badan
manajemen dalam
peradilan.
badan peradilan.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan
peranan dan fungsi organisasi dan
manajemen dalam badan
peradilan.
Mahasiswa mampu
1. Mahasiswa dapat menjelaskan
memahami lingkup
definisi Administrasi Peradilan.
dan cakupan
2. Mahasiswa dapat menjelaskan
Administrasi Peradilan.
lingkup dan cakupan Administrasi
Peradilan.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan
prosedur penyelenggaraan
Administrasi Peradilan.
Mahasiswa dapat
1.
Mahasiswa
memahami perbedaan
dapat menjelaskan perbedaan
dan menjelaskan tugas
antara kepaniteraan dan
dan tata kerja
kesekretariatan pada Badan
Kepaniteraan dan
Peradilan.
Kesekretariatan pada
2.
Mahasiswa

Badan Peradilan.

dapat menjelaskan fungsi dan


tugas kepaniteraan pada Badan
Peradilan.
3.
Mahasiswa
dapat menjelaskan fungsi dan
tugas kesekretariatan pada Badan
Peradilan.
Mahasiswa dapat
1.
Mahasiswa dapat menjelaskan
memahami fungsipengertian ketatausahaan.
fungsi ketatausahaan 2.
Mahasiswa dapat menjelaskan
sebagai unsur
fungsi ketatausahaan sebagai
Administrasi Peradilan.
unsur Administrasi Peradilan.
Mahasiswa dapat
memahami prosedur
dan poa-pola
administrasi perkara.

1. Mahasiswa dapat menjelaskan


perbedaan pola prosedur
penyelenggaraan administrasi
perkara.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan arti,
fungsi dan jenis-jenis registrasi
perkara.
3. Mahasiswa dapat menuliskan dan
membuat pola registrasi perkara.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan
dasar-dasar hukum pola keuangan
perkara.

D. Materi dan Time Line Perkuliahan


N
o

Pertem
uan

SAP dan kontrak


belajar

II

Kekuasaan
Kehakiman

III

Badan Peradilan

IV

Topik Inti

Organisasi dan
Manajemen dalam
Badan Peradilan

Sub Topik

Pengertian, dasar-dasar
hukum, fungsi dan
wewenang kehakiman.
Pengertian organisasi dan
manajemen serta peranan
dan fungsi organisasi dan
manajemen dalam badan
peradilan.

VI

VII

VIII

IX

1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6

X
XI
XII

Perbedaan antara
kepaniteraan dan
kesekretariatan, fungsi dan
Kepaniteraan dan
tugas kepaniteraan dan
Kesekretariatan
fungsi dan tugas
kesekretariatan pada Badan
Peradilan.
Definisi, lingkup dan
cakupan Administrasi
Administrasi Peradilan Peradilan serta prosedur
penyelenggaraan
Administrasi Peradilan.
Prosedur
Perbedaan pola prosedur
Penyelenggaraan
penyelenggaraan
Administrasi Perkara
administrasi perkara.
Mid Semester
Pengertian, fungsi dan jenisPola tentang
jenis registrasi perkara serta
Registrasi Perkara
pola registrasi perkara.
Pola tentang
Pengertian, dasar hukum
Keuangan Perkara
dan pola keuangan perkara.
Pola tentang
Pengertian, dasar hukum
Pelaporan Perkara
dan pola pelaporan perkara.
Pengertian arsip dan dasar
Pola tentang
hukum kearsipan pada
Kearsipan Perkara
Badan Peradilan.

XIII

Tugas Kelompok

XIV

Tugas Kelompok

XV

Tugas Kelompok

XVI

Final Semester

E. Strategi dan Tekhnik Pembelajaran


Untuk mewujudkan harapan ini, strategi pembelajaran yang
ditempuh adalahmelalui ceramah, diskusi dan tanya-jawab.
F. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian
Ujian Akhir Semester

Persentase
30 %

Ujian Tengah Semester


Tugas Kelompok
Absensi
Partisipasi

20
20
20
10

%
%
%
%

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA= (30 UAS + 20 UTS + 20 TK +


20 A + 10 P)
100
G. Daftar Referensi
1. Abdul Mannan, dkk (penyusun). Penerapan dan Pelaksanaan
Pola Pembinaan dan pengendalian Administrasi Kepaniteraan
Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama.
2. Hensyah Syahlani. Organisasi Kepaniteraan Pengadilan.
3. M. Yahya Harahap. Kedudukan, Kewenangan dan acara
Peradilan Agama: Undang-Undang No 7 Tahun 1989.
4. Mahkamah Agung Republik Indonesia, Pola pembinaan dan
Pengendalian Administrasi Peradilan Agama dan Pengadilan
Tinggi Agama.
5. Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pedoman Tugas dan
Administrasi Pengadilan (Buku I dan II).
6. Mahkamah Agung Republik Indonesia. Surat-Surat Edaran.
7. Pengadilan Tinggi Agama Sul-Sel. 1999. Buku Pintar Hakim
dan Panitera. Makassar.
8. Wantjik K. Saleh. Kehakiman dan Peradilan.

FIKIH MAWARIS I
A. Indentitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Semester
Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot SKS

: Fikih Mawaris I
: PMH 2208
: III (Tiga)
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
: Sarjana (S1)
: 2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah fiqh mawri merupakan mata kuliah yang
berorientasi pada pemahaman agama secara menyeluruh dengan
memakai pendekatan fikih dan hukum Islam. Adanya pendekatan
tersebut maka objek agama dapat dipahami, dimengerti, dan
diamalkan tujuan tersebut akan dicapai, yakni untuk kemaslahatan
umat manusia dengan menyelesaikan kasus-kasus kewarisan yang
diperhadapkannya.
Mata kuliah fikih mawaris merupakan mata kuliah dasar atau
pokok-pokok pada fikih mawaris yang mencoba menggali dan
mengemukakan pengertian tentang: fikih mawaris, pewaris, ahli
waris, harta peninggalan/harta warisan/tirkah, syarat, rukun, dan
sumbernya untuk dapat menyelesaikan kasus warisan.
Mahasiswa dapat memiliki wawasan yang luas dan integral
tentang fikih mawaris, juga mampu bersikap responsive terhadap
masalah aktual yang dihadapinya dalam kehidupan masyarakat,
khususnya persoalan dalam pemahaman hukum kewarisan Islam.

Fikih mawaris ini dapat mengemukakan telaah konstruksi ilmu


agama Islam, terkhusus pada ilmu tentang hukum-hukum Allah yang
digali dari dalil-dalil al-Quran dan al-Hadis. Dengan demikian, fikih
mawaris ini merupakan sebuah ilmu yang berorientasi pada
penyelesaian kasus warisan, khususnya bagi orang-orang Islam. Oleh
karena itu, adanya pemahaman hukum Islam yang komprehensif,
manusia dapat melakukan aktifitas kesehariannya berdasarkan
ketentuan Allah dan rasul-Nya untuk mencapai kehidupan keluarga
dan masyarakat yang baik di dunia dan akhirat.
C. Standar Kompetensi
1. Mahasiswa
dapat
mengetahui
berbagai
macam
permasalahan tentang kewarisan.
2. Mahasiswa memiliki kemampuan dan keterampilan dalam
menjelaskan tujuan pemahaman hukum-hukum Allah dan
rasul-Nya, khususnya hukum kewarisan.
D. Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tentang: fikih
mawaris, pewaris, ahli waris, harta peninggalan/harta
warisan/tirkah, syarat, rukun, dan sumbernya untuk dapat
menyelesaikan kasus warisan dan semacamnya.
2. Mahasiwa dapat terampil menggunakan metode fikih
mawaris untuk menjelaskan dan menyelesaikan persoalan
kewarisan yang dihadapi oleh masyarakat umum, khususnya
masyarakat muslim.
E. Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Mengemukakan pengertian fikih mawaris.
2. Menjelaskan pengertian pewaris mawaris, ahli waris, harta
peninggalan/harta warisan, tirkah, dan wasiat.
3. Mengemukakan syarat dan rukunnya.
4. Menjelaskan asas-asas fikih mawaris.
5. Menguraikan sumber-sumber fikih mawaris.
6. Menjelaskan kewajiban yang menyangkut harta warisan dan
urutan-urutannya.
7. Mengemukakan sebab-sebab terjadinya hubungan kewarisan.
8. Menjelaskan halangan-halangan dalam kewarisan.

9. Menyebutkan ahli waris zawil furudh dan hak-haknya.


10.
Terampil menentukan asal masalah/KPT (KPK), pembilang
dan penyebutnya.
11.
Menyebutkan ahli waris dan menyelesaikan bagianbagiannya.
12.
Menjelaskan tentang hajib mahjub.
13.
Mengemukakan ahli waris ashabah, macam-macamnya,
dan menyelesaikan bagian-bagiannya.
14.
Terampil menyelesaikan warisan jika ada utang dan
wasiat.
15.
Terampil menjelaskan dan menuntaskan pembagian
warisan.
F. Topik Inti
1. Ketentuan umum mengenai fikih mawaris/hukum kewarisan
di Indonesia
2. Pengertian: fikih, pewaris, ahli waris, harta peninggalan/harta
warisan, pewaris, syarat dan rukunnya, serta asas hukum dan
sumbernya.
3. Kewajiban yang menyangkut harta warisan dan urutannya,
serta mati hakiki dan mati hukmi.
4. Sebab-sebab
terjadinya
hubungan
dan
terhalangnya
kewarisan.
5. Penggolongan
atau
macam-macam
ahli
waris
dan
penyelesaian bagian-bagiannya.
6. Cara menentukan asal masalah.
7. Ahli waris zawil furudh dan hak-haknya
8. Ahli waris ashabah, zawil arham, dan hajib mahjub.
9. Masalah aul dan radd.
10. Masalah al-jaddu wa ak-ikhwah (kakek jika bersama dengan
saudaranya).
11. Masalah kasus munasakhah.
12. Kewarisan tentang: anak dalam kandungan, anak zina, anak
lian, anak tiri, anak laqith (anak pungut), anak angkat,
khuntsa (banci), mafqud (hilang), tawanan perang, orang
yang meninggal bersama.
13. Masalah wasiat, hibah, dan wakaf dalam hubungannya
dengan ahli waris.
14. Latihan menyelesaikan soal-soal kasus warisan.
G. Strategi dan Teknik Pembelajaran
Untuk mewujudkan hapan ini, strategi pembelajaran yang
ditempuh adalah melalui lecturing, discussion dan practicing.

H. Daftar Referensi
1. Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, jilid 14.
2. Ibnu Rusyd, Bidayat al-Mujtahid.
3. Abd. Rahman al-Jaziri, Al-Fiqh Ala Mazahib al-Arbaah, jilid 2.
4. Fathur Rahman, Ilmu Waris.
5. T.M. Hasbi ash-Shiddieqy, Fiqh Mawaris.
6. Departemen Agama RI, Ilmu Fiqh. Jilid 3.
7. A. Hassan, Ilmu Pembagian Waris.
8. A. Assad Yunus, Pokok-pokok Hukum Waris Islam (Faraidh).
9. Ahmad Rofiq, Fiqh Mawaris.
10.
Ali Parman, Kewarisan dalam al-Quran.
11.
Abdul Azis Dahlan at al., Ensiklopedi Hukum Islam.
12.
Sajuti Thalib, Hukum Kewarisan Islam di Indonesia.
13.
Komis Simanjuntak, Hukum Waris Islam: Lengkap dan
Praktis.
14.
Ahmad Azhar Basyir, Hukum Waris Islam.

FIKIH MUNAKAHAT
A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
:
Kode Mata Kuliah :
Semester
Jurusan
:
Program
Studi
Strata
:
Bobot SKS
:

Fikih Munakahat
PMH 2211
: III (Tiga)
Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
Sarjana (S1)
2 (Tiga)

B. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini termasuk mata kuliah keilmuan dan


keterampilan yang wajib diikuti oleh mahasiswa jurusan
Perbandingan Mazhab dan Hukum. Mata kuliah ini didistribusikan
pada semester 3 (Tiga). Ruang lingkup materi meliputi; pengertian,
kedudukan
hukum,
macam-macam,
tujuan
dan
hikmah,
peminangan, kafaah, rukun dan syarat, mahar, pelaksanaan akad
dan walimatul ursy, hak dan kewajiban suami istri, sebab dan syarat
istri menerima nafkah, kiswah dan tempat tinggal,
poligami, dan
beberapa istilah perceraian dalam pernikahan.
C. Standar Kompetensi
1. Mahasiswa memahami dan mengetahui dengan baik hukum
pernikahan dalam Islam.
2. Mahasiswa memiliki kemampuan dan aspresiasi terhadap
hukum pernikahan sebagai pedoman dalam berbuat dengan
menyelesaikan masalah pernikahan.
3. Mahasiswa memiliki kemampuan dan keterampilan dalam
menerapkan masalah pernikahan.
D. Kompetensi Dasar dan Indikator
N
o
1

3
4

Kompetensi Dasar
Menjelaskan
pengertian, macammacam dan kedudukan,
tujuan dan hikmah
pernikahan

Indikator Kompetensi

Mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian
pernikahan.
2. Menyebutkan macam-macam
pernikahan.
3. Menjelaskan kedudukan hukum
pernikahan.
4. Menjelaskan tujuan dan hikmah
pernikahan.
Menjelaskan konsep
1. Menjelaskan konsep peminangan
peminangan dan
dalam pernikahan.
kafaah dalam
2. Menjeleskan makna kafaah dalam
pernikahan
pernikahan
Menyebutkan rukun dan 1. Menyebutkan rukun pernikahan.
syarat pernikahan.
2. Menyebutkan syarat pernikahan.
Menjelaskan kedudukan 1. Menjelaskan kedudukan mahar
dan jenis-jenis mahar
dalam pernikahan.
dalam pernikahan.
2. Menyebutkan jenis-jenis mahar
dalam pernikahan.
Mengetahui
1.
Menguraikan pelaksanaan

pelaksanaan akad
nikah, kedudukan
hukum dan hikmah
walimatul ursy.
6

1
0
1
1

1
2

akad pernikahan.
Menguraikan kedudukan
hukum.
3.
Menjelaskan hikmah
walimatul ursy
Menjelaskan hak dan
1. Menjelaskan hak-hak suami isteri
kewajiban suami istri.
dalam pernikahan
2. Menguraikan kewajiban suami istri
dalam pernikahan.
Menyebut syarat-syarat 1. Menjelaskan sebab-sebab
istri menerima nafkah,
terjadinya nafkah, kiswah dan
kiswah dan tempat
tempat tinggal.
tinggal.
2. Menyebutkan syarat-syarat istri
menerima nafkah, kiswah dan
tempat tinggal
Menjelaskan pengertian 1. Menjelaskan pengertian thalaq.
thalaq, dan perceraian
2. Menyebutkan macam-macam
karena fasakh, Khulu,
thalaq.
lian, serta akibat
3. Menjelaskan kedudukan hukum
hukumnya
thalaq.
4. Menjelaskan perceraian karena
fasakh, khulu, lian.
5. Menyebutkan rukun dan syarat
khulu
Menjelaskan arti iddah, 1. Menjelaskan arti iddah
macam-macam dan
2. Menyebutkan macam-macam
hikmahnya.
iddah.
3. Menjelaskan hikmah iddah
Pengertian, dasar
1. Menjelaskan pengertian dan dasar
hukum, waktu dan
hukum hadanah
pihak berwenang yang
2. Menyebutkan siapa-siapa yang
menetapkan hadanah.
berhak melakukan hadanah
3. Syarat-syarat haadhinah
Menjelaskan konsep
1. Menjelaskan konsep poligami
poligami dalam
dalam pernikahan.
pernikahan
2. Menjelaskan syarat dan alasan
poligami
2.

E. Materi dan Time Line Perkuliahan

N
o

Pertem
uan

Topik Inti

Sub Topik

Pengenalan mata kuliah


dan kontrak kuliah

II

Dasar-dasar umum
pernikahan

III

Peminangan dan kafaah

IV

Rukun dan Syarat


Pernikahan

Mahar

VI

Aqad Nikah

VII

Walimatul ursy

VIII

IX

MID
Hak dan Kewajiban
Suami Isteri

1
0

Nafkah, kiswah dan


tempat tinggal

1
1

XI

Thalaq

1
2

XII

Fasakh, khulu dan lian

Pengertian, macammacam, kedudukan


hukum, tujuan dan
hikmah pernikahan.
Konsep peminangan dan
kafaah dalam
pernikahan.
Rukun dan syarat
pernikahan
Kedudukan dan jenisjenis mahar dalam
pernikahan
Akad pernikahan;
pengertian, shigat,
syarat dalam
pelaksanaannya
Kedudukan hukum dan
hikmah walimatul ursy
Hak dan kewajiban suami
istri
- Sebab-sebab terjadinya
nafkah, kiswah dan
tempat tinggal.
- Syarat-syarat istri
menerima nafkah,
kiswah dan tempat
tinggal.
Pengertian, macammacam, kedudukan
hukum serta rukun dan
syarat thalaq.
- Pengertian, rukun,
syarat dan akibat
hukum fasakh.
- Pengertian, dasar
hukum dan akibat
hukum khulu, lian.

1
3

XIII

Masa Iddah

1
4

XIV

Hadanah

1
5

XV

Konsep Poligami dalam


Pernikahan

1
6

XVI

FINAL

- Menjelaskan arti iddah


- Menyebutkan macammacam iddah.
- Menjelaskan hikmah
iddah
- Menjelaskan pengertian
dan dasar hukum
hadanah
- Menyebutkan siapasiapa yang berhak
melakukan hadanah
- Syarat-syarat
haadhinah
- Menjelaskan konsep
poligami dalam
pernikahan.
- Menjelaskan syarat dan
alasan poligami

F. Strategi dan Metode Perkuliahan

Ceramah
Diskusi
Tanya Jawab
Penugasan

G. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian
Kehadiran dan Partisipasi
Tugas Mandiri
Ujian Tengah Semester
Ujian Akhir Semester

Persentase
15 %
25 %
20 %
40 %

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA= (15K +25TM + 20UTS +


40UAS)
100
H. Daftar Referensi
1. Abdul Rahman Al-Jaziri, al-Fiqh ala Mazahibul Arbaah.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

An-Nawawy, Al-Majmu, Syarah al-Muhazzab.


Departemen Agama RI. Ilmu Fiqhi
HM. Tihami, Fikih Munakahat
Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid.
Imam Taqiyuddin, Kifayat al-Akhyar
Muhammad Abu Zahrah, al-Ahwal al-Syakhshiyah.
Sayid Sabiq, Fiqh al-Sunnah.

PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH


A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Semester
Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot SKS

: Pedoman Penulisan Karya Ilmiah


: PMH 2233
: III (Tiga)
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
: Sarjana (S1)
: 2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini merupakan mata kuliah pengembangan
kepribadian yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa UIN Alauddin
Makassar. Mata kuliah ini didistribusikan pada semester 3 (tiga)
karena diharapkan segera digunakan untuk menunjang mata kuliah
lainnya. Mata kuliah Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah adalah
mata kuliah yang membahas teknik penulisan karya tulis ilmiah, dan
pedoman penulisan karya ilimiah. Di dalamnya dijelaskan antara lain
pengertian dan macam karya tulis ilmiah, bahasa karya tulis ilmiah,
dan etika penyusunannya. Mata kuliah ini juga menguraikan
prosedur penyusunan dan materi rencana penelitian, komposisi
karya ilmiah, teknik penulisanya dan format karya ilmiah.
C. Tujuan Pembelajaran
1.
Mahasiswa memahami dan mengetahui
dengan baik bahasa dalam karya tulis ilmiah;
2.
Mahasiswa dapat mengetahui pengertian
dan macam karya tulis ilmiah, serta memahami aturan dan
etika penulisan karya tulis ilmiah;

3.

Mahasiswa
memiliki
kemampuan
dan
keterampilan profesional dalam menyusun karya tulis ilmiah
sederhana.

D. Standar Kompetensi
1.
Menjelaskan pengertian dan macam karya
tulis ilmiah;
2.
Mengetahui penggunaan bahasa dalam karya
ilmiah, dan etika penyusunannya;
3.
Mengetahui prosedur dan materi rencana
penelitian;
4.
Mengetahui teknik penulisan, format dan
komposisi karya tulis ilmiah;

N
o
1

Kompetensi Dasar

Indikator Kompetensi

Mahasiswa dapat:
Mahasiswa dapat:
Menjelaskan
- Menjelaskan pengertian karya tulis
pengertian dan macam
ilmiah.
karya tulis ilmiah;
- Menjelaskan macam-macam karya
tulis ilmiah.
Mengetahui
- Menggunakan bahasa Indonesia
penggunaan bahasa
dalam karya tulis ilmiah.
dalam karya ilmiah,
- Mahasiswa dapat memahami
dan etika
penggunaan tanda-tanda baca
penyusunannya;
bahasa Indonesia dalam karya
tulis ilmiah.
Mengetahui prosedur
- Melakukan langkah-langkah dan
dan materi rencana
prosedur pengusulan karya tulis
penelitian;
ilmiah.
- Menyusun materi rencana
penelitian.
Mengetahui teknik
- Mempraktikkan teknik penulisan
penulisan, format dan
karya tulis ilmiah.
komposisi karya tulis
- Menyusun karya tulis ilmiah sesuai
ilmiah
dengan teknik dan format yang
berlaku.

E. Materi dan Time Line Perkuliahan


Pertemu
an
I

II

III
IV
V
VI
VII
VIII

IX

X
XI
XII
XIII
XIV

Topik Inti

Sub Topik

Penyampaian Silabus dan


Kontrak Perkuliahan
Pengertian Karya tulis
ilmiah.
Pengertian Karya Tulis,
Etika penyusunan karya
Etika Penyusunan Karya
tulis ilmiah.
Tulis Ilmiah, Macam-macam
Pengertian dan Macam
Karya Tulis Ilmiah, Bahasa
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah, serta
Bahasa Karya Tulis
Tujuan dan Kegunaan
Ilmiah, serta
Tujuan dan Kegunaan
Prosedur Penyusunan
Rencana Penelitian
Penyusunan Rencana
Materi Rencana
(Proposal) Penelitian
Penelitian
Lanjutan Materi Renc
Penelitian
Komposisi dan sistematika
Komposisi dan sistematika
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
Teks bagian tubuh
tulisan
Teknik Penulisan: Teks
Kutipan dalam teks
(Bagian Tubuh Tulisan),
Kutipan dalam Teks, Catatan Catatan kaki, catatan
Referensi (Footnote,
dalam kurung, dan
Endnote, dan In-text
catatan akhir.
Citation), Daftar Pustaka
Lanjutan catatan kaki
Daftar Pustaka
Ujian Tengah Semester
Jenis kertas, hurup, dan
warna tulisan
Format Karya Ilmiah
Halaman Sampul
Sistem penomoran
Ujian Akhir Semester

F. Strategi dan Teknik Pembelajaran

Untuk mewujudkan tahapan ini, strategi pembelajaran yang


ditempuh adalah melalui lecturing, discussion dan practicing.
G. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian
Ujian akhir semester
Ujian tengah semester
Tugas mandiri
Presensi, partisipasi
Kedisiplinan & Akhlak
mulia

Prosentasi
40 %
20 %
10 %
10 %
20 %

Rumus
Nilai
Akhir
Mata
(40UAS+20UTS+10TM+10P+20KAM)

Kuliah,

NA=

100

H. Daftar Referensi
1. Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Makalah, Skripsi, Tesis,
dan Disertasi) UIN Alauddin Makassar tahun 2013.
2. Penulisan Karangan Ilmiah oleh Mukayat D. Brotowidjoyo.
3. Metodologi Penelitian Sosial-Agama oleh. Imam Prayogo dan
Tobrani.
4. Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif oleh Julia
Brannen.

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
Komunikasi
Kode Mata Kuliah
Semester
Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot SKS

Pengantar

Teknologi

Informasi

: PMH 2242
: III (Tiga)
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
: Sarjana (S1)
: 2 (Dua)

dan

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi ini
termasuk mata kuliah Wajib Bagi calon sarjana Muslim dalam bidang
Hukum Pinana dan Ketatanegaraan dan wajib dikuti oleh setiap
Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum pada jurusan Perbandingan
Mazhab dan Hukum.
Mata kuliah ini didistribusikan pada semester III (Tiga) dimana
ruang lingkup topik pembahasan materinya adalah Pengantar
Teknologi dan Komunikasi (Introduction), Perkembangan Teknologi,
Perangkat Keras (Hardware), Perangkat Lunak (Software), Data
Informasi dan Komunikasi, HaKI & UU ITE, Kejahatan Komputer
(Cybercrime), Forensic dan Anti Forensic, Publikasi elektronik, dan
Search Engine.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat
memahami dan menjelaskan pemanfaatan perkembangan teknologi
infomasi dan komunikasi (TIK) sesuai bidang ilmu jurusan/prodi.
D. Standar Kompetensi
1. Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, menjelaskan
sekaligus mengimplementasikan
dampak
perkembangan
teknologi infomasi dan komunikasi (TIK).
2. Mahasiswa
dapat
memanfaatkan
TIK
sesuai
bidang
Perbandingan Mazhab dan Hukum.
3. Mahasiswa mengetahui aturan HaKi dan UU ITE dalam
perkembangan TIK.
4. Mahasiswa
dapat
mengetahui,
memahami,
mengimplementasikan penggunan mesin pencari (search
engine) Seperti Google, Yahoo, dan mesin pencari lainnya.
5. Mahasiswa
dapat
mengetahui,
memahami,
serta
mengimplementasi e-Learning.

E. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi


Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat:
1. Menguraikan pengertian teknologi informasi dan komunikasi
sekaligus mengetahui komponen-komponen TIK itu sendiri.
2. Memaparkan dan menjelaskan sejarah perkembangan TIK

3. Membedakan brainware (pengguna), Software (perangkat


lunak), dan Hardware (perangkat keras).
4. Memaparkan dan menjelaskan peran TIK dalam aktivitas
kehidupan sehari-hari khusunya dalam bidang Perbandingan
Mazhab dan Hukum.
5. Menjelaskan proses Data, Informasi, dan Komunikasi secara
digital atau komputerisasi.
6. Mengetahui dan menjelaskan kejahatan komputer (cybercrime)
yang dapat terjadi dalam TIK
7. Mengemukakan dan mejelaskan aturan HaKI dan UU ITE dalam
TIK.
8. Terampil dalam melakukan pencarian sebuah data ilmiah pada
mesin pencari (search engine) dengan cepat dan tepat.
9. Mengemukakan dan menjelaskan e-Learning
Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan sejarah perkembangan TIK.
2. Mengimplementasikan TIK sesuai perkembangan teknologi
komputer.
3. Terampil menggunakan dan memanfaatkan e-mail dalam
berbagi informasi dan komunikasi.
4. Membedakan beberapa jenis situs dan nilai akurasi informasi
yang disajikan.
5. Menjelaskan aturan dalam penggunaan TIK sesuai UU ITE dan
HaKI.
6. Melakukan pencarian informasi diberbagai mesin pencari.
7. Menjelaskan beberapa metode publikasi elektronik.
8. Melakukan pembejalaran dengan metode e-learning (online).
F. Materi dan Time Line Perkuliahan
N
o
1

Pertemu
an
I

Topik Inti

Sub Topik

Introduction to
subject; SAP dan
Kontrak Kuliah

II

Pengantar TIK

III

Perkembangan
Teknologi

Pengertian, tujuan dan


prinsip TIK dalam
implementasi kehidupan
sehari-hari
Perkembangan teknologi
komputer dan

pemanfaatannya
4

IV

Perangkat Keras
(Hardware)

Perangkat Lunak
(Software)

VI

Data, Informasi dan


Komunikasi

VII

HaKI dan UU ITE

VIII

Kejahatan Komputer
(cybercrime)

IX

Forensic dan Anti


Forensic

1
0

Publikasi Elektronik

1
1

XI

Search Engine

1
2

XII

Metode Search
Engine

1
3

XIII

E-learning

1
4

XIV

Teknik Pengolahan
Karya Ilmiah
menggunakan TIK

Pengertian komponen
perangkat keras (hardware)
dalam komputer
Pengertian komponen
perangkat lunak (software)
dalam komputer
Proses pengolahan dari
sebuah data, penjelasan
metadata, dan metode
komunikasi dengan TIK
Hubungan HaKI dan UU ITE
dalam
penerapan/impelemtasi TIK
Mengenal beberapa motede
kejahantan komputer yang
dapat terjadi dalam
implementasi TIK
Perbedaan Forensic dan Anti
forensic
Pengertian Publikasi
elektronik, e-mail, website,
blog dan jejaring sosial
Jenis mesin pencari (search
engine) seperti google,
yahoo, dan lain-lain.
Teknik pencarian pada
search engine mengunakan
operator bilangan dan
boolean
Pengertian e-learning,
konsep, dan strategi
pembejaran dengan metode
e-learning.
Pengolahan data yang tepat
menggunakan software
office word dan program
lainnya

G. Strategi dan Tehnik Perkuliahan


1. Orientasi topic inti atau kuliah perdana.

2. Pembahasan topic inti pada setiap pertemuan.


3. Penugasan.
4. Evaluasi pembahasan topik (Ujian tengah semester danUjian
akhir semester).
H. Tugas Dosen
1. Menyiapkan silabus dan satuan acara pengajaran.
2. Mengajar.
3. Mengevaluasi (memberi ujian tengah semester dan ujian
akhir semester).
I. Tugas Mahasiswa
1.
Menghadiri dan mengikuti kuliah.
2.
Menyelesaikan tugas-tugas kuliah.
3.
Mengikuti kode etik mahasiswa.
4.
Mengikuti ujian tengah semester dan
ujian akhir semester.
J. Evaluasi Proses Perkuliahan
Aspek Penilaian
Aktifitas Blajar (presensi,
partisipasi)
Tugas Mandiri
Ujian Tengah Semester
Ujian Akhir Semester

Persentase
10 %
30 %
20 %
40 %

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA= (10AB + 30TM + 20UTS +


40UAS)
100
K. Daftar Referensi
1. Shelly Gary B & Misty E. Vermaat. Discovering
Computers, Living in a Digital World FUNDAMENTALS,
Chengage Learning. 2011.
2. Gary
B.
Shelly.DISCOVERING
COMPUTERS:
Fundamentals Fifth Edition.
3. Turban dkk, Willey and Sons. Information Tekhnology for
Management, 2006.
4. Ralph M. Stair dkk. Fundamental of Information Systems,
Fifth Edition.
5. Simarmata,
Janner.
PengenalanTeknologiKomputerdanInformasi,
Andi
Offset,

2006.
6. MurhadadanYoCengGiap.
PengantarTeknologiInfomasi.
Gramedia. 2012.
7. ArrayawanEko.
Anti
Forensik

MengatasiInvestigasiKomputerForensik.
Elex
Media
Komputindo. 2010.
8. Supriyadi,
Anggara.
Kontroversi
UU
ITE

MenggugatPencemaranNamaBaik Di Ranah Maya.Degraf


Publishing. 2010.
9. Dover Danny & Erik Fafforn. Search Engine Optimazation
(SEO) Secret. John Wiley & Son. 2011.

LOGIKA HUKUM
A. Indentitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
: Logika Hukum
Kode Mata Kuliah
: PMH 2244
Semester
: III (Tiga)
Jurusan
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
Program Studi
: Perbandingan Hukum
Strata
: Sarjana (S1)
Bobot SKS
: 2 (Dua)
B. Deskripsi Mata Kuliah dan Metode Pembelajaran
Kajian mata kuliah mencakup tentang pengertian dan uraian
logika, pengertian ilmu hukum, penafsiran hukum (interpretasi), dan
konstruksi hukum, yang pada akhirnya berujung pada fungsi dan
kegunaan dalam proses penalaran hukum yang dibutuhkan dalam
aktifitas pemikiran, baik secara teoretikal maupun praktikal profesi
hukum.
Metode pembelajaran yang digunakan dalam perkuliahan ini
terdiri dari ceramah dan tanya-jawab, bedah buku, lesson study,
white board, UHP/LCD serta perpustakaan.

C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari proses pembelajaran mata kuliah ini adalah
diharapkan mahasiswa mempunyai pemahaman dan mampu
menjelaskan/menguraikan terkait dengan maksud dan makna
substansi dari logika, pengertian ilmu hukum, penafsiran hukum
(interpretasi), dan konstruksi hukum.
D. Standar Kompetensi
Mahasiswa
mampu
mengetahui,
mengidentifikasi,
dan
menjelaskan menjelaskan istilah hukum dan melakukan penafsiran
terhadap kata atau kalimat hukum.
N
o
1
2

Kompetensi Dasar
Memiliki kemampuan
dalam mempetakan
materi kuliah
Memiliki kemampuan
dalam memahami
pengertian dan
kedudukan logika
Memiliki kemampuan
dalam memahami tentang
penalaran deduktif
Memiliki kemampuan
dalam memahami tentang
penalaran induktif
Memiliki kemampuan
dalam memahami tentang
penalaran hukum

Indikator Kompetensi
Mempersiapkan materi kuliah

Menjelaskan pengertian dan


kedudukan logika dalam ilmu
hukum, ruang lingkup penalaran
hukum
Menjelaskan Pengertian Penalaran
Deduktif (Silogisme dan Bentukbentuk Silogisme)
Menjelaskan Pengertian Penalaran
Induktif (Generalisasi, Analogi,
Retroduksi, Testimoni)
Dapat menguraikan Pengertian
Konsep dan
Pengertian Preposisi, Hubungan
antara Konsep (Preposisi dan
Penalaran).
Memiliki kemampuan
Dapat menjelaskan Pengertian
dalam memahami tentang Kaidah Hukum dan menjelskan
kaidah hukum
Hubungan Logika dengan
Kaidah Hukum
Memiliki kemampuan
Dapat menjelaskan Pengertian
dalam memahami tentang Penemuan Hukum, memahami
penemuan dan penafsiran Pengertian Penafsiran Hukum dan
hukum
menguraikan susunan Konstruksi
Penemuan Hukum
MID
SEMESTER

9
1
0

1
1
1
2

Memiliki kemampuan
dalam membedakan
inharmoni hukum
Memiliki kemampuan
dalam membedakan
kesesatan dalam
penalaran
Memiliki kemampuan dal
am menyelesaikan tugas
akhir
Memiliki kemampuan
dalam menyelesaikan
tugas akhir

1
3

Menguasai dan memahami Asas


Preferensi Penyelesaian berkaitan
dengan Asas Preferensi Hukum
Dapat menjelaskan Argumentum
ad ignorantium, Argumentum ad
verecundiam, Argumentum ad
hominem, Argumentum ad
misericordiam, Argumentum ad
baculum.
Dapat menyelesasikan Tugas
masing-masing kelompok
Dapat menyelesaikan Tugas
masing-masing kelompok

FINAL

TEST

E. Materi dan Time Line Perkuliahan


N
o

Pertemu
an

Topik Inti

Pendahuluan

II

Pengertian dan
kedudukan Logika
Hukum

III

Penalaran
Deduktif

IV

Penalaran Induktif

Penalaran Hukum

VI

Kaidah Hukum

Sub Topik
Kedudukan dan Ruang lingkup
Mata kuliah, Penjelasan Silabi
dan SAP Kontrak Belajar
Pengertian Logika Hukum,
Kedudukan Logika dalam ilmu
Hukum, Ruang Lingkup Logika
dan Penalaran Hukum
Pengertian Penalaran Deduktif
(Silogisme, Bentuk-bentuk
Silogisme)
Pengertian Penalaran Induktif
(Generalisasi, Analogi,
Retroduksi, Testimoni)
Pengertian Konsep, Pengertian
Proposisi, Hubungan antara
Konsep (Proposisi dan
Penalaran)
Pengertian Kaidah Hukum,
Hubungan Logika dengan
Kaidah Hukum

VII

VIII

IX

1
0

1
1
1
2
1
3

Penemuan hukum
dan Penafsiran
hukum.
MID
Penyelesaian
terhadap
Inharmonis Hukum
Kesesatan dalam
Penalaran Hukum

XI
Diskusi Makalah
XII
XIII

Review Materi

Pengertian (Penemuan
Hukum, Penafsiran Hukum,
Konstruksi Penemuan Hukum)
SEMESTER
Asas Preferensi, Penyelesaian
berkaitan dengan Asas
Preferensi Hukum
Argumentum ad ignorantium
Argumentum ad verecundiam
Argumentum ad hominem
Argumentum ad
misericordiam
Argumentum ad baculum.
Tugas masing-masing
kelompok
FINAL TEST

F. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Untuk mewujudkan tahapan ini, strategi pembelajaran yang
ditempuh adalah melalui lecturing, discussion dan practicing
G. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian
Ujian Akhir Semester
Ujian Tengah Semester
Tugas Mandiri
Presensi, Partisipasi

Persentase
40 %
20 %
30 %
10 %

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA= (10P + 20UTS + 30T +


40UAS)
100

H. Daftar Referensi
1. Hadjon, Philipus M, Pengkajian Ilmu Hukum Dogmatik
(Normatif), dalam Yuridika, Nomor 6 Tahun IX, NovemberDesember 1994.

2. Hadjon, Philipus M, dan Tatiek Sri Djatmiati, Argumentasi


Hukum, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2005.
3. Hadjon, Philipus M, Pengantar Penalaran Hukum dan
Argumentasi Hukum , Bali Age, Denpasar, 2009.
4. The Liang Gie, Teori-teori Keadilan, Super, Yogyakarta 1979.
5. Sudikno Mertokusumo, Bab-bab tentang Penemuan Hukum,
Citra Aditya Bakti 1993.
6. Purbacaraka, Purnadi dan Soerjono Soekanto, Perihal Kaedah
Hukum, Alumni, Bandung 1979.
7. Shidarta, Karakteristik Penalaran Hukum Dalam Konteks
Keindonesiaan, CV. Utomo, Bandung, 2006.
8. Sidharta, Bernard Arief, Refleksi Tentang Hukum, Refika
Aditama, Bandung, 2008.
9. Sidharta, Bernard Arief, Pengantar Logika, Refika Aditama,
Bandung, 2008.
10.
Sumaryono, Dasar-dasar Logika, Kanisius, Yogyakarta
1999.
11.
Simorangkir, J.C.T., et al., Kamus Hukum, Aksara Baru,
Jakarta 1980.
12.
Sumaryono, Dasar-dasar Logika, Kanisius, Yogyakarta
1999.
13.
Sutiyoso, Bambang, Metode Penemuan Hukum, UII
Press, Yogyakarta 2006.
I. Modul Penugasan
Nama

: ..

Nim
Fak/Smt
Jur/Klp

: ..
: ..
: ..
Tugas

1.
2.
3.
4.
5.

Jelaskan pengertianobjek dan ruang lingkup logika hukum


Jelaskan pengertian penalaran deduktif dan induktif
Uraikan pengertian kaidah hukum
Uraikan pengertian kesesatan dalam penalaran
Kemukakan sebuah kasus yang menggunakan logika hukum

FIKIH MAWARIS II
A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Semester
Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot SKS

: Fikih Mawaris II
: PMH 2209
: IV (Empat)
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
: Sarjana (S1)
: 2 (Dua)

B. Deskripsi Matakuliah
Mata kuliah ini termasuk mata kuliah kompetensi penunjang
bagi calon hakim dan wajib diikuti oleh setiap mahasiswa Jurusan
Perbandingan Mazhab dan Hukum. Mata kuliah ini didistribusikan
pada semester IV sebelum mahasiswa melaksanakan Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL). Ruang lingkup materinya meliputi,
pengertian dan substansi kewarisan, azas-azas dan bentuk
kewarisan Islam, faktor terjadinya kewarisan dan faktor
penghalangnya, bentuk pengalihan hak (hibah dan wakaf), dan
pengkhususan mata kuliah ini sebagai kelanjutan dari mata kuliah
Fikih Mawaris I yaitu penyelesaian perhitungan kasus-kasus
kewarisan.
C. Standar Kompetensi
Mahasiswa
mampu
mengetahui,
mengidentifikasi,
dan
menjelaskan tata aturan kewarisan dalam Islam, mengaplikasikan
rumusan faraid dan menyelesaikan masalah-masalah kewarisan
sesuai dengan tata aturan hukum kewarisan Islam.
N
o
1

Kompetensi
Dasar
Mahasiswa mampu
memahami ruang
lingkup Hukum
Kewarisan Islam.

Indikator Kompetensi
Mahasiswa dapat:
1.
Menjelaskan pengertian Hukum
Kewarisan Islam, hukum mempelajari
dan mengajarkannya, sejarah
perkembangannya, sumber hukumnya,

dan asas-asasnya.
Menjelaskan posisi dan hubungan
Hukum Kewarisan Islam dengan
hukum kewarisan nasional.
3.
Menjelaskan konsekuansi
pluralisme hukum kewarisan di
Indonesia
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan sebab-sebab pewarisan
pada masa jahiliyah yang tidak
memberi bagian kepada perempuan.
2. Menjelaskan sebab-sebab pewarisan
pada masa awal Islam yang juga tidak
memberi bagian kepada perempuan.
3. Menjelaskan sebab-sebab pewarisan
menurut Islam yang memberi bagian
kepada semua ahli waris baik laki-laki
maupun perempuan.
4. Menjelaskan sebab-sebab pewarisan
dalam hukum adat dan hukum perdata
yang memberi bagian kepada semua
ahli waris baik laki-laki maupun
perempuan.
5. Menjelaskan rukun-rukun pewarisan.
6. Menjelaskan syarat-syarat pewarisan,
yakni matinya pewaris, hidupnya ahli
waris, baik laki-laki maupun
perempuan, bahkan bayi yang masih
dalam kandungan, dan tidak adanya
penghalang kewarisan.
7. Membandingkan dengan rukun dan
syarat kewarisan dalam aturan hukum
lain.
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan hal-hal yang menjadi
pengha-lang kewarisan baik karena
adanya penghalang kewarisan maupun
karena adanya ahli waris yang lebih
utama.
2. Menjelaskan hibah dan wasiat wajibah
sebagai jalan memberi bagian kepada
ahli waris yang terhalang untuk
2.

Mahasiswa mampu
memahami sebab,
rukun dan syarat
kewarisan.

Mahasiswa mampu
memahami
penghalangpenghalang
kewarisan

menerima warisan.
3. Relevansi beda agama sebagai
penghalang kewarisan dengan
Universal Declaration of Human Right
dan berbagai aturan HAM di Indonesia.
Mahasiswa dapat:
Mahasiswa mampu 1. Menjelaskan hak-hak terkait dengan
memahami hak-hak
tirkah/ harta peninggalan
terhadap harta
2. Membandingkan dengan hak-hak
peninggalan
tirkah
dalam aturan hukum lain
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan ahli waris nasabiyah
dan bagiannya
2. Menjelaskan ahli waris sababiyah
dan bagiannya
3. Menjelaskan furudh almuqaddarah dan macam-macamnya
4. Menjelaskan ahli waris ashab alMahasiswa mampu
furud dan haknya
memahami macam- 5. Menjelaskan ahli waris asabah dan
macam ahli waris
macamnya
dan bagiannya
6. Menjelaskan ahli waris zawil arham
7. Memahami hajib dan mahjubnya
8. Membandingkan dengan aturan
hukum lain.
9. Menjelaskan bagian warisan 2:1
atau 1:1 antara laki-laki dengan
perempuan sesuai dengan situasi dan
kondisi yang melingkupi.
10. Menjelaskan bagian masing-masing
ahli waris secara adil
Mahasiswa
Mahasiswa dapat mempraktikkan cara
memahami metode
membagi warisan dengan metode usul
penghitungan
al-masail
pembagian warisan
Mahasiswa mampu
menghitung
Mahasiswa dapat mempraktikkan cara
warisan terhadap
membagi warisan jika ahli waris hanya
ahli waris ashabul
terdiri dari ashab al-furud.
furud
Mahasiswa mampu Mahasiswa dapat mempraktikkan cara

1
0

1
1

mneghitung
warisan terhadap
membagi warisan jika ahli waris terdiri
ahli waris shabul
dari ashab al-furud dan asabah.
furud dan asabah
Mahasiswa mampu
1. Mahasiswa dapat menjelaskan dan
memahami
membagi warisan anak yang masih
masalah kewarisan
dalam kandungan
anak dalam
2. Mahasiswa dapat menjelaskan dan
kandungan, anak
membagi warisan anak zina.
zina dan anak lian.
Mahasiswa
memahami cara
Mahasiswa dapat menjelaskan status
membagi warisan
orang mafqud dan banci serta cara
orang mafqud ,
penyelesaian kewarisannya
banci dan
musyarakah
Mahasiswa mampu
1. Mahasiswa dapat menjelasakn wasiat
memahami
wajibah dan cara penyelesaiannya
masalah wasiat
2. Mahasiswa dapat menjelaskan
wajibah dan
penggantiian kedudukan dan cara
penggantian
penyelesaiannya
kedudukan/ tempat
1. Mahasiswa dapat menjelaskan
pembagian warisan dengan cara
Mahasiswa mampu
damai
menjelaskan
2. Mahasiswa dapat menjelaskan status
gagasan
hukum pembagian harta sebelum
pembaruan dalam
pemiliknya meninggal dunia
pembagan warisan 3. Mahasiswa mampu menjelaskan status
gono-gini sebagai warisan dan cara
penyelesaiannya

D. Materi dan Time Line Perkuliahan


N
o

Pertemu
an

Materi

Introduction to Subject; SAP dan Kontrak


Belajar

Time
Line

II

III

IV

VI

Ruang Lingkup Fiqh Mawaris; Pengertian


Hukum Waris, Hukum Mempelajari,
Sejarah, Sumber Hukum, Asas Hukum
Waris Islam
Hukum Waris Islam di Indonesia;
Pemberlakuan hukum waris Islam di
Indonesia; dalam KHI dan beberapa
hukum adat di Indonesia, berhubungan
dengan konsep kekeluargaan
Matrelineal dan Patrelineal, Posisi Waris
Islam dan Nasional, Konsekuensi
Pluralisme hukum Kewarisan di
Indonesia
Sebab, Rukun dan Syarat Kewarisan;
Pewarisan sebelum Islam, Pewarisan
Islam Awal, dan Waris Islam yang
memberikan porsi kewarisan kepada
laki-laki dan perempuan,
Membandingkan dengan Syarat Hukum
Waris Islam dengan waris yang lainnya
Mawani al-Irth :
1. Hal-hal yang menjadi penghalang
kewarisan baik karena adanya
penghalang kewarisan maupun
karena adanya ahli waris yang lebih
utama.
2. Hibah dan wasiat wajibah sebagai
jalan memberi bagian kepada ahli
waris yang terhalang untuk menerima
warisan.
3. Relevansi beda agama sebagai
penghalang kewarisan dengan
Universal Declaration of Human Right
dan berbagai aturan HAM di
Indonesia.
Hak-Hak terhadap Harta Peninggalan;
Hak yang berkaitan dengan Tirkah,
membandingkan dengan hukum lain

VII

VIII

IX

1
0
1
1
1
2
1
3
1
4

X
XI
XII
XIII
XIV

Pengelolaan Ahli Waris dan Bagiannya;


ahli waris nasabiyah dan bagiannya, ahli
waris sababiyah dan bagiannya
Menjelaskan ahli waris ashab al-furud
dan haknya
Menjelaskan ahli waris asabah dan
macamnya
Menjelaskan ahli waris zawil arham
Memahami hajib dan mahjubnya
Membandingkan dengan aturan hukum
lain.
Menjelaskan bagian warisan 2:1 atau
1:1 antara laki-laki dengan perempuan
sesuai dengan situasi dan kondisi yang
melingkupi.
Menjelaskan bagian masing-masing ahli
waris secara adil
Metode Usul al-Masail dan aplikasinya;
Cara Pembagian
Pembagian warisan jika ahli waris hanya
terdiri dari ashab al-furud;
Pembagian warisan jika ahli waris terdiri
dari ashab al-furud dan asabah
Kewarisan anak yang masih dalam
kandungan, Kewarisan anak hasil zina
Kewarisan orang mafqud dan banci
Wasiat wajibah, Penggantian
Kedudukan, Tasaluh
Review Materi

E. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Untuk mewujudkan tahapan ini, strategi pembelajaran yang
ditempuh adalah melalui lecturing, discussion dan practicing
F. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian
Ujian Akhir Semester
Ujian Tengah Semester
Tugas Mandiri
Presensi, Partisipasi

Persentase
40 %
20 %
30 %
10 %

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA= (10 P + 20 UTS + 30 T + 40


UAS)
100
G. Daftar Referensi
1. A. Hassan, al-Faraidh, Tinta Mas, Jakarta, 1964.
2. Ali Parman, Kewarisan Dalam Al-quran, RajaGrafindo,
Jakarta, 1995.
3. al-Bukhariy, Muhammad bin Ismail, Shahih Bukhariy, alMasyhad al-Husainiy, Qairo, t.th.
4. Depag, Al-Quran dan terjemahannya, Yamunu, Jakarta,
1970.
5. Fathurrachman, Ilmu waris, al-Maarif, Bandung, 1971.
6. Hasanaini Muhammad Makhluf, al-Mirats fi Syariah alIslamiyah, Lajnah al-Bayan al-Arabiy, Qairo, t.th.
7. Hazairin, Hukum Kewarisan Bilateral Menurut Quran dan AlHadis, Tinta Mas, Jakarta, 1964.
8. Ibn Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Bulan Bintang, Jakarta, 1976.
9. Muslim, Ibn al-Hujjaj, Shahih Muslim, al-Musyhad al-Husaini,
Qairo, t.th. Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, Dar al-Fikr, Beirut,
1977.
H. Modul Penugasan
Nama
Nim
Fak/Smt
Jur/Klp

: ..
: ..
: ..
: ..
Tugas

Selesaikan kasus-kasus di bawah ini, dengan keadaan apabila


seorang meninggal dunia dan meninggalkan ahli waris:
1. Suami, seorang anak perempuan dan ayah Tirkah 8 Jt
2. Isteri, 2 anak laki-laki dan tiga anak perempuan Tirkah 16 Jt
3. Ayah, ibu, dan 2 cucu perempuan dari anak laki-laki. Tirkah 24
Jt.
4. Isteri, anak perempuan, cucu perempuan dari anak laki-laki,
dan kakek, Tirkah 72 Jt.

5. Suami, ibu, anak laki-laki, kakek (ayah dari ayah) Tirkah 96. Jt.
6. Isteri, seorang saudara laki-laki dan saudara perempuan
sekandung, Tirkah 4 hektar sawah.
7. Isteri, nenek (ibu dari ibu) dan dua saudara laki-laki seayah.
Tirkah 12 hektar tanah.
8. Suami, 4 orang anak perempuan dan seorang cucu laki-laki dari
anak laki-laki. Tirkah 48 Jt.
9. Isteri, ibu, dan kemenakan laki-laki (anak laki-laki dari saudara
laki-laki sekandung), Tirkah Rp. 36.720.000.
10.
Seorang saudara perempuan sekandung, seorang saudara
perempuan seayah dan paman (saudara laki-laki ayah). Tirkah
Rp. 54. 540.000.
11.
Isteri, ibu, 2 saudara seibu dan seorang sepupu (anak lakilaki dari paman). Tirkah Rp.84.084.000.
12.
Suami, ibu, dan seorang saudara seibu. Tirkah Rp. 24.
240.000.
13.
Isteri, ibu, seorang anak perempuan, seorang cucu
perempuan pancar laki-laki dan seorang saudara perempuan
seayah. Tirkah Rp. 36.096.000.
14.
Dua orang isteri, 2 saudara laki-laki sekandung, dan 2
saudara perempuan sekandung, Tirkah Rp. 24 jt.

HUKUM PERDATA
A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
: Hukum Perdata
Kode Mata Kuliah
: PMH 2214
Semester
: IV (Empat)
Jurusan
: Perbandingan Mazhab dan Hukum
(PMH)
Program Studi
: Perbandingan Hukum
Strata
: Sarjana (S1)
Bobot SKS
: 2 (Dua)
B. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini termasuk mata kuliah kompetensi keilmuan dan
keahlian bagi mahasiswa jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum.
Ruang lingkup materinya meliputi pengertian, sistematika, sejarah,
subyek hukum, ayat al-Quran dan Hadis yang terkait dengan hukum
perdata, Hukum Perkawinan, Hukum Benda, Hukum Waris, Hukum
Perikatan, dan Yurisprudensi serta prospek Hukum Perdata di
Indonesia.
C. Standar Kompetensi
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami dengan baik lapangan
Hukum Perdata di
Indonesia sebagai hukum positif,
khususnya hukum kekeluargaan, hukum benda dan hukum
perikatan serta prospek hukum perdata di Indonesia.
2. Mahasiswa mampu memilih kaedah hukum yang tepat sesuai
dengan lapangannya masing-masing dengan memperhatikan
kondisi-kondisi tertentu.
3. Mahasiswa memiliki kemampuan dan keterampilan professional
dalam menerapkan suatu kaedah hukum perdata pada
peristiwa konkrit dengan tetap menjunjung nilai-nilai keadilan
hukum dan agama (Islam).

N
o
1

6
7

1
0
1
1

Kopetensi Dasar
Menjelaskan pengertian dan
sistematika Hukum
Perdata/BW di Indonesia

Indikator Kompetensi

Mahasiswa dapat:
Menjelaskan arti dan
Sistematika Hukum Perdata
Mahasiswa dapat:
Mengemukakan sejarah
Menjelaskan Sejarah dan
serta kedudukan Hukum
Kedudukan Hukum Perdata/BW
Perdata/BW di Indonesia
di Indonesia
Mahasiswa dapat:
Menyebutkan subyek hukum
Menunjukkan subyek-subyek
dalam Hukum Perdata
hukum dalam Hukum Perdata
Mengemukakan ayat alMahasiswa dapat:
Quran dan Hadis yang
Menghafal ayat al-Quran dan
terkait dengan hukum
Hadis yang terkait dengan
perdata
hukum perdata
Mahasiswa dapat:
Mengemukakan Hukum
Membedakan Hukum
Perkawinan menurut BW dan
Perkawinan Menurut BW dan
UU No.1/1974
UU No.1/1974
Mengetahui Hukum Keluarga Mahasiswa dapat:
menurut Hukum perdata/BW Membedakan Hukum Keluarga
dan UU No.1/1974
menurut BW dan UU No.1/1974
Mengetahui Hukum Benda
Mahasiswa dapat:
menurut Hukum perdata/BW Menjelaskan tentang Hukum
dan UU lainnya
Benda
Mahasiswa dapat:
Terampil mengehitung bagian
Terampil menghitung bagian
ahli waris menurut Hukum
ahli waris menurut Hukum
perdata/BW
perdata/BW
Mahasiswa dapat:
Mengetahui Hukum Perikatan Menerapkan
menurut Hukum perdata.
Perikatan/Perjanjian yang
sesuai dengan Hukum perdata.
Mahasiswa dapat:
Mengetahui Nilai-nilai yang
Menunjukkan Nilai-nilai yang
hidup yang menjadi/dapat
hidup dan sudah/dapat menjadi
menjadi Yurisprudensi
Yurisprudensi
Mahasiswa dapat:
Menjelaskan Prospek Hukum
Menjelaskan Prospek Hukum
Perdata di Indonesia
Perdata di Indonesia

D. Topik Inti dan Frekuensi Perkuliahan


N
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3

Tata
p
Muk
a

Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan

II

III

IV

VI
VII
VIII
IX

6
7
8
9

Pengertian dan Sistematika Hukum


Perdata/BW
Sejarah dan Kedudukan Hukum
Perdata/BW di INA
Subyek Hukum
Ayat al-Quran dan Hadis yang terkait
dengan hukum perdata
Hukum Perkawinan menurut BW dan UU
No.1/1974
Hukum Keluarga
Ujian Tengah Semester
Hukum Benda
Hukum waris

Wakt
u
(men
it)
100
100
100
100
100
100
100
100
100

10 HukumPerikatan/Perjanjian

100

XI

11 Yurisprudensi Hukum Perdata

100

XII

12 Prospek Hukum Perdata di Indonesia

100

XIII

13 Ujian Tengah Semester

100

E. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Strategi pembelajaran ditempuh dengan strategi pembelajaran
kooperatif melalui teknik dialog interaktif, diskusi kelompok, dan
diskusi kelas.
F. Daftar Referensi
1. Al Quran
2. Alhafizh Ibn Hajar AlAsqalani, Buluqhul Maram (Terj:
Drs.Moh.Machfuddin Aladip).
3. Subekti, Pokok Pokok Hukum Perdata.
4. Subekti, Aneka Perjanjian.
5. KUHPerdata.
6. Z. Ansori Ahmad, Sejarah dan Kedudukan BW di Indonesia.
7. Ali Ridha, Badan Hukum, Perseroan dan Perkumpulan.

8. Sudargo Gautama, Himpunan Yurisprudensi yang Penting


untuk Praktek Sehari-hari.
9. Sri Soedewi Masjchoen Sofyan, Hukum Perdata: Hukum
Benda.
10.Wirjono Prodjodikoro, Hukum Pedata tentang hak atas
benda.
11.Wirjono Prodjodikoro, Hukum warisan di Indonesia.
12.J. Satrio, Hukum Waris.
13.Kartini Mulyadi dkk, Hukum Perikatan yang lahir dari
perjanjian.
14.Munir Fuady, Hukum Kontrak (Dari sudut pandang bisnis).
15.Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Pedoman Hidup Seorang
Muslim.

HUKUM PERKAWINAN DI INDONESIA


A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
:
Kode Mata Kuliah :
Semester
Jurusan
:
Program
Studi
Strata
:

Hukum Perkawinan di Indonesia


PMH 2217
: IV (Empat)
Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
Sarjana (S1)

Bobot SKS

: 2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini termasuk mata kuliah keahlian berkarya yang
wajib diikuti oleh mahasiswa jurusan Perbandingan Mazhab dan
Hukum. Maka kuliah ini didistribusikan pada semester IV (Empat).
Ruang lingkup materi meliputi; pengertian, tujuan, dan prinsip
perkawinan dalam Undang-Undang Nomor: 1 Tahun 1974 dan
Kompilasi Hukum Islam, peminangan, rukun dan syarat perkawinan,
mahar dan uang belanja, pencatatan perkawinan, akta nikah,
larangan dan perjanjian dalam perkawinan, perwalian, perkawinan
wanita hamil, kewajiban suami yang beristri lebih dari seorang,
putusnya perkawinan, pemeliharaan dan tanggung jawab terhadap
anak bila terjadi perceraian.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat
memahami dan menjelaskan hukum perkawinan di Indonesia.
D. Standar Kompetensi
1. Mahasiswa memahami dan mengetahui dengan baik hukum
perkawinan di Indonesia.
2. Mahasiswa memiliki kemampuan dan aspresiasi terhadap
hukum perkawinan sebagai pedoman dalam berbuat dengan
menyelesaikan masalah perkawinan di Indonesia.
3. Mahasiswa memiliki kemampuan dan keterampilan dalam
menerapkan masalah perkawinan di Indonesia.

E. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi


N
o
1

Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu
memahami ruang
lingkup
Hukum Perkawinan di

Indikator Kompetensi
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian Hukum
Perkawinan di Indonesia menurut
UU Nomor: 1/1974 dan KHI

Indonesia

Mahasiswa mampu
memahami
pengertian, syarat dan
akibat hukum
peminangan

Mahasiswa mampu
memahami rukun dan
syarat perkawinan
Mahasiswa mampu
memahami
pengertian, kualitas
dan pelaksanaan
pembayaran mahar
serta perbedaan
mahar dengan uang
belanja
Mahasiswa mampu
memahami pengertian
dan tata cara
pencatatan
perkawinan serta isi
akta nikah
Mahasiswa mampu
memahami larangan
dan isi perjanjian
dalam perkawinan
Mahasiswa mampu
memahami persamaan
dan perbedaan serta
proses mengajukan
permohonan
pencegahan dan
pembatalan
perkawinan

2. Menjelaskan tujuan mempelajari


Hukum Perkawinan di Indoensia
menurut UU Nomor: 1/ 1974 dan
KHI
3. Menjelaskan prinsip-prinsip
Perkawinan menurut UU Nomor:
1/1974 dan KHI
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian
peminangan.
2. Menjelaskan syarat peminangan
3. Menjelaskan akibat hukum
peminangan
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan rukun perkawinan.
2. Menjelaskan syarat perkawinan.
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian mahar
2. Menjelaskan kualitas (jumlah dan
jenis) dan waktu pelaksanaan
pembayaran mahar.
3. Menjelaskan perbedaan mahar
dengan uang belanja.
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian pencatatan
perkawinan
2. Menjelaskan tata cara pencatatan
perkawinan
3. Menjelaskan isi (muatan) akta nikah
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan larangan perkawinan
2. Menjelaskan isi perjanjian dalam
perkawinan
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan persamaan dan
perbedaan pencegahan dan
pembatalan perkawinan
2. Menjelaskan proses mengajukan
permohonan pencegahan dan
pembatalan perkawinan

Mahasiswa mampu
memahami perwalian
dan saksi dalam
perkawinan

Mahasiswa mampu
memahami harta
kekayaan dalam
perkawinan

1
0

Mahasiswa mampu
memahami hukum
perkawinan wanita
hamil

1
1

Mahasiswa mampu
memahami batasan,
syarat dan prosedur
beristri lebih dari
seorang

1
2

Mahasiswa mampu
memahami sebab dan
akibat putusnya
perkawinan

1
3

Mahasiswa mampu
memahami
pengertian, waktu dan
pihak berwenang yang
menetapkan
pemeliharaan dan
tanggung jawab
terhadap anak bila
terjadi perceraian

Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan perwalian dalam
perkawinan
2. Menjelaskan saksi dalam
perkawinan
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan harta bawaan dan
harta bersama dalam perkainan
2. Menjelaskan kedudukan harta
kekayaan apabila terjadi
perselisihan dalam perkawinan
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan hukum perkawinan
wanita hamil
2. Menjelaskan kedudukan hukum
perkawinan ulang setelah anak
yang dikandungnya lahir.
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan batasan beristri lebih
dari seorang
2. Menjelaskan syarat-syarat beristri
lebih dari seorang
3. Menjelaskan prosedur beristri lebih
dari seorang
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan sebab-sebab
putusnya perkawinan
2. Menjelaskan akibat putusnya
perkawinan
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian hadanah
(pemeliharaan anak)
2. Menjelaskan waktu dan penetapan
pihak yang berwenang tentang
pemeliharaan dan tanggung jawab
terhadap anak bila terjadi
perceraian,

F. Materi dan Time Line Perkuliahan


No Pertemu

Topik Inti

Sub Topik

an
1

II

III

IV

VI

VII

VIII

IX

1
0

1
1

XI

Introduction to subject;
SAP dan Kontrak Kuliah
Pengertian, tujuan dan
prinsip perkawinan dalam
Raung Lingkup
UU Nomor: 1/1974 dan
KHI
Pengertian, syarat dan
Peminangan
akibat hukum
peminangan
Rukun dan syarat
Perkawinan
perkawinan
Pengertian, kualitas
(jumlah dan jenis) dan
Mahar dan uang
pelaksanaan pembayaran
belanja
mahar serta perbedaan
mahar dengan uang
belanja
Pengertian dan tata cara
Pencatatan perkawinan
pencatatan perkawinan
dan akta nikah
serta akta nikah
Larangan dan isi
Larangan dan
perjanjian dalam
perjanjian perkawinan
perkawinan
Persamaan, perbedaan
Pencegahan dan
dan proses mengajukan
pembatalan
permohonan pencegahan
perkawinan
dan pembatalan
perkawinan
Perwalian dan saksi
Perwalian dan saksi
dalam perkawinan
Harta bawaan dan harta
bersama dalam
perkawinan, kedudukan
Harta kekayaan dalam
harta kekayaan dalam
perkawinan
perkawinan apabila
terjadi perselisihan dalam
perkawinan
Perkawinan wanita
Hukum perkawinan
hamil
wanita hamil dan
kedudukan hukum

1
2
1
3

1
4

XII

Beristri lebih dari


seorang

XIII

Putusnya perkawinan

XIV

Pemeriharaan anak

perkawinan ulang setelah


anak dikandungnya lahir
Batasan, syarat dan
prosedur bersitri lebih
dari seorang
Sebab dan akibat
putusnya perkainan
Pengertian pemeliharaan
anak (hadanah), waktu
dan pihak berwenang
yang menetapkan
pemeliharaan dan
tanggung jawab terhadap
anak apabila terjadi
perceraian

G. Strategi dan Tehnik Perkuliahan


1. Orientasi topik inti atau kuliah perdana.
2. Pembahasan topik inti pada setiap pertemuan.
3. Penugasan.
4. Evaluasi pembahasan topik (ujian tengah semester dan ujian
akhir semester).
H. Tugas Dosen
1.
Menyiapkan silabus dan satuan acara pengajaran.
2.
Mengajar.
3.
Mengevaluasi (memberi ujian tengah semester dan ujian
akhir semester).
I. Tugas Mahasiswa
1.
Menghadiri dan mengikuti kuliah.
2.
Menyelesaikan tugas-tugas kuliah.
3.
Mengikuti kode etik mahasiswa.
4.
Mengikuti ujian tengah semester dan ujian akhir
semester.
J. Evaluasi Proses Perkuliahan
Aspek Penilaian
Aktifitas Belajar (presensi,
partisipasi)
Tugas Mandiri
Ujian Tengah Semester

Persentase
10 %
30 %
20 %

Ujian Akhir Semester

40 %

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA= (10AB + 30TM + 20UTS +


40UAS)
100
K. Daftar Referensi
1.
M. Yahya Harahap Hukum Perkawinan Nasional
2.
Soedarsono Hukum Perkawinan Nasional
3.
Departemen Agama, RI., Kompilasi Hukum Islam di
Indonesia
4.
Abdurrahman Kompilasi Hukum Islam di Indonesia
5.
Ny. Soemiyati Hukum Perkawinan Islam dan UndangUndang Perkawinan
6.
K. Wanjik Saleh Hukum Perkawinan di Indonesia
7.
Lili Rasidi Hukum Perkawinan dan Perceraian di Malaysia
dan Indonesia
8.
Amir Syarifuddin Hukum Perkawinan Islam di Indonesia

FILSAFAT HUKUM ISLAM


A. Indentitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
: Filsafat Hukum Islam
Kode Mata Kuliah
: PMH 2222
Semester
: IV (Empat)
Jurusan
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
Program Studi
: Perbandingan Hukum
Strata
: Sarjana (S1)
Bobot SKS
: 2 (Dua)
B. Deskripsi Mata Kuliah dan Metode Pembelajaran
Mata kuliah Filsafat Hukum Islam merupakan komponen Mata
Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) dengan bobot 2 (dua) SKS yang
dipilih oleh mahasiswa Program Studi Perbandingan mazhab dan
perbandingan hukum. Dalam mata kuliah ini dibahas berbagai materi
yang berkaitan dengan penalaran filosofis, pengertian, objek dan
sistematika serta landasannya dalam hukum Islam. Dalam filsafat
hukum Islam ini juga dikemukakan hakikat dan tujuan hukum Islam

sebagai objek filsafat serta kajian-kajian hukum yang menggunakan


penalaran secara falsafi.
Metode pembelajaran yang digunakan dalam mata kuliah ini
adalah dalam bentuk lesson study dengan mengaktifkan dan
memancing kreativitas berpikir dan penalaran mahasiswa dalam
bentuk diskusi. Metode ceramah menajadi pelengkap dari metode
lesson study yang digunakan. Selain itu, mahasiswa diberikan
berbagai kasus-kasus hukum aktual untuk merangsang metode
berpikir kreatif dan rasional.
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam mata kuliah ini
adalah mengembangkan metode penalaran filosofis dengan
menempatkan akal sebagai alat dalam memahami teks-teks wahyu.
Tujuan lain yang akan dicapai adalah bahwa dengan menggunakan
penalaran filosofis, maka mahasiswa akan terbiasa berpikir secara
kreatif dan sistematis berdasarkan paradigma filsafat ilmu.
D. Standar Kompetensi
Mahasiswa dapat memahami dengan baik hakikat filsafat
dalam hukum Islam. Mahasiswa mampu menerapkan bentuk-bentuk
penalaran filosofis terhadap berbagai kasus hukum Islam yang
berkembang dalam masyarakat.

N
o
1

Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu
memahami eksistensi
filsafat dalam hukum
Islam

Mahasiswa mampu
memahami ruang
lingkup filsafat hukum
Islam

Indikator Kompetensi
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan asal muasal
filsafat dalam hukum Islam
2. Menguraikan pertemuan
filsafat dengan hukum Islam
3. Menjelaskan eksistensi filsafat
dalam hukum Islam
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian filsafat
hukum Islam
2. Menjelaskan pengertian kata
falsafah
3. Menjelaskan pengertian kata

3
4

hikmah
Mahasiswa dapat
Mahasiswa dapat membedakan
mengetahui objek filsafat pengertian syariah, hukum Islam
hukum Islam
dan fikih Islam
Mahasiswa dapat
Mahasiswa dapat:
menjelaskan pembagian 1. Membedakan pengertian falsafah
sistematikan filsafat
syariah
hukum Islam
2. Menjelaskan pengertian falsafah
tasyri
Mahasiswa dapat
Mahasiswa dapat:
memahami hakikat
1. Menjelaskan pengertian
penalaran filosofis
penalaran filosofis
2. Menguraiakan bentuk-bentuk
pealaran filosofis
Mahasiswa mampu
Mahasiswa dapat:
menjelaskan
1. Memetakan corak penalaran
perkembangan
tradisional
penalaran filosoifs
2. Mahasiswa dapat menggunakan
corak penalaran filosofis tersebut
Mahasiswa mampu
Mahasiswa dapat:
memahami hubungan
1. Menguasai penelaran filosoofis
penalaran dengan
2. Menjelaskan bentuk-bentuk
ijtihad.
ijtihad
Mahasiswa dapat
Mahasiswa dapat:
menguraikan tentang
1. Menjelaskan pengertian hakikat
hakikat dan tujuan
dan tujuan hukum Islam
hukum Islam
2. Menjelaskan pengertian
maslahat, lil ifham, lil imtisal dan
di dalam perlindungan hukum
Mahasiswa mamapu
Mahasiswa dapat:
memahami urgensi
1. Menjelaskan pengertian
penalaran filosofis dalam
permasalahan hukum
masalah hukum
kontemporer
kontemporer
2. Menjelaskan pentingnya
penalaran hukum dalam
masalah hukum kontemporer
Mahasiswa mampu
Mahasiswa dapat:
memahami urgensi
1. Menguraikan pengertian
penalaran filosofis dalam
perkawinan via telepon
masalah hukum
2. Menjelaskan hukum perkwainan
kontemporer
via telepon
Mahasiswa mampu
Mahasiswa dapat:

memahami urgensi
penalaran filosofis dalam
masalah hukum
kontemporer

1
2

Mahasiswa mampu
memahami urgensi
penalaran filosofis dalam
masalah hukum
kontemporer

1. Menjelaskan eksistensi mayat


dalam dunia kedokteran
2. Menarik hukum dalam hal
pemanfaatan mayat dalam dunia
kedokteran
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian operasi
kelamin
2. Menguraikan bentuk-bentuk
operasi kelamin
3. Menarik hukum dalam hal operasi
kelamin

E. Materi dan Time Line Perkuliahan


N
o

Pertem
uan

Topik Inti
Pengenalan SAP dan
kontrak belajar

II

Filsafat dalam hukum


Islam

III

Pengertian filsafat
hukum Islam

IV

Objek filsafat hukum


Islam

Sistematika filsafat
hukum Islam

VI

Hakikat penalaran
filosofis

VII

VIII

Perkembangan
penalaran filosofis

IX

Ijtihad dan penalaran


filosofis

Sub Topik
Pembagian materi kuliah
- Asal Muasal Kata Filsafat
- Pertemuan Filsafat Yunani

dan Filsafat Islam


- Lahirnya Filsafat Hukum
Islam
- Kata Falsafah dan Hikmah
- Sejarah Perkembangan
Filsafat Hukum Islam
- Syariat
- Fikih
- Hukum Islam
- Falsafah Syariah
- Falsafah tasyri
- Pengertian Penalaran
- Bentuk-bentuk Penalaran
- Metode Penalaran

Mid Semester
- Ahlu Rayi
- Ahlu Hadis
- Pengertian Ijjtihad
- Bentuk-bentuk ijtihad
- Metode ijtihad

10

11

12

Hakikat dan tujuan


hukum islam

- Kemaslahatan
- Dipahami
- Dilaksanakan
- Perlindungan Hukum

XI

Permasalahan hokum
kontemporer dalam
penalaran filosofis;
perkawinan via
telepon

- Pengertian perkawinan
- Filosofi perkawinan

XII

Perceraian via SMS

13

XIII

Pemanfaatan mayat
dalam dunia
kedokteran

14

XIV

Operasi kelamin dan


permak ulang

15

XV

- Pengertian perceraian
- Sebab-sebab perceraian
- Syarat sahnya perceraian
- Pengertian mayat
- Metode pengawetan
mayat
- Tujuan dan urgensi mayat
dalam dunia kedokteran
- Pengertian operasi
kelamin
- Bentuk-bentuk operasi
kelamin
- Syarat sahnya operasi
kelamin
Tulisan dan lisan

Final Test

F. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Strategi pembelajaran yang ditempuh dalam perkuliahan ini
adalah dengan melempar isu-isu kontemporer kemudian dinalar
dengan pendekatan filosofis empirik. Teknik pembelajaran ini
mendorong mahasiswa lebih kreatif dalam berpikir.
G. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian
Ujian Akhir Semester
Ujian Tengah Semester
Tugas Mandiri
Presensi, Partisipasi

Persentase
40
20
30
10

%
%
%
%

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA= (10 P + 20 UTS + 30 T + 40


UAS)
100

H. Daftar Referensi
1. Ali al-Syais, Syekh Muhammad, Sejarah Pembentukan dan
Perkembangan Hukum Islam. Ed. 1 (Cet.1; Jakarta:
Akademika Presindo, 1996).
2. Asmin, Yudian W. Filsafat Hukum Islam dan Perubahan Sosial.
Diterjemahkan dari judul asli Islamic Legal Philosofy A Study
of Abu Ishaq al-Syatibis Life and Thought karya Dr.
Muhammad Khalid Masud (Cet. 1; Yogyakarta: al-Ikhlas,
1995).
3. Al-Ghazali, Abi Hamid ibn Muhammad, al-Mustasfa. Jilid I-II
(t.t: Dar al-Fikr, t.th).
4. Al -Rabiyah, Abdu Aziz ibn Abdurrahman ibn Ali, Adillat alTasyri al-Mukhtalaf fi al-Ihtijaj Biha (Cet. 1; tt: Muassasat alRisalat, 1979).
5. As-Shiddiqiy, Hasbi. Filsafat Hukum Islam (Cet. 4; Jakarta:
Bulan Bintang, 1975).
6. Bakri, Dr. Asafri Jaya. Konsep Maqashid Syariah Menurut alSyatibi. Ed. 1 (Cet. 1; jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
1996).
7. Basyir, Ahmad Azahr, Pokok-Pokok Persoalan Filsafat Hukum
Islam (Yogyakarta: UI Press, 1984).
8. Basyir, Ahmad Azahr, Hukum Islam Tentang Riba Utang
Piutang, Gadai (Bandung: Al-Maarif, 1983).
9. Buti, Said Ramadhan. Dawabit al-Maslahah fi al-Syariah alIslamiyyah (Damsyik: al-Maktabah al-Amawiyyah, 1969).
10.
Djamil, Dr. Fathurrahman. Filsafat Hukum Islam (Cet. 1;
Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997).
11.
Daud Ali, Muhammad, Hukum Islam. Ed. 3 (Cet.III; Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 1993).
12.
Haroen, MA, Nasrun. Ushul Fiqh (Cet. 1; Jakarta; Logos,
1992).
13.
Hasballah, Ali. Ushul al-Tasyri al-Islamiy (Mesir: Dar alMaarif, 1976).
14.
Hasan, Ali, Masail al-Fiqhiyyah al-Haditsah. Ed.1 (Cet. 1;
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996).
15.
Ibrahim Bek, Ahmad. Al-Muamalat al-Syariah al-Maliyyah
(Kairo: Dar al-Ikhtisar, t.th).
16.
Isa, Abdur Rahman. Al-Muamalat al-Haditsah Wa
Ahkamuh (Kairo: Mathba al-Mukhaimir, t.th).
17.
Jurjawi, Syek Ahmad, Hikmah al-Tasyri Wa Falsafatuh
( Kairo: Dar al-Fikr, t.th).

18.
Khallaf, Dr. Abdul Wahab. Sumber-sumber Hukum Islam.
Diterjemahkan oleh Anwar Rasyidi dari Masaadiru al-Tasyri alIslamiy Fi Ma Lassa Fihi (Cet. III; Bandung: Risalah, 1984).
19.
Khallaf, Dr. Abdul Wahab, Mashadir al-Tasyral-Islami f Ma
La Nash Fh (Cet. VI; Kuwait: Dar al-Qolam li al-Nasyr wa alTawzi, 1993).
20.
Khallaf, Dr. Abdul Wahab, Politik Hukum Islam (Cet. 1;
Yogya: Tiara Wacana, 1994).
20.
Pulungan, J. Suyuti. Fiqh Siyasah, Ajaran Sejarah dan
Pemikiran. Ed. 1 (Cet. 3; Jakarta: Raja Grafindo, 1997).
21.
Qardhawi, Dr. Yusuf. Membumikan Syariat Islam (Cet. 1;
Surabaya: Dunia Ilmu Offset).
22.
Qardhawi, Dr. Yusuf, Keluasan dan Keluwesan Hukum
Islam (Cet. 1; Semarang: Toha Putra, 1993).
23.
Qardhawi, Dr. Yusuf, Fiqh Daulah Dalam Perspektif AlQuran dan Sunnah (Cet.1; Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 1997).
24.
Madkour, Ibrahim, Aliran dan Teori Filsafat Islam (Cet.I;
Jakarta: Bumi Aksara, 1995).
25.
Munim A. Sirri, Sejarah Fiqh Islam (Cet. 1; Surabaya:
Risalah Gusti, 1995).
26.
Mahmasani, Subhi. Falsafah al-Tasyri a-Islamiy (Bairut:
Dar al-Kasyaf, 1952).
27.
Mahmud, Abdul Halim. Asrar al-Ibadat Fil Islam (Bairut:
Makhtabah al-Arabiyyah, t.th).
28.
M.M, Sharif, A History of Muslim Philosophy (tt: tp, 1963).
29.
Minhajuddin, Sistematika Filsafat Hukum Islam (Makassar:
Yayasan Ahkam, 1996).
30.
Minhajuddin, Fiqh Tentang Muamalah Masa Kini (Ujung
Pandang: 1989).
31.
Nasution, Harun, Akal dan wahyu dalam Islam. Ed. 1 (Cet.
2; Jakarta: UI Press, 1986).
32.
S. Praja, Juhaya, Filsafat Hukum Islam (Bandung: LPM,
1995).
33.
Syatibi, Abi Ishaq. Al-Muwafaqat Fi Ushul al-Syariah. Jilid
II (Beirut: Lubnan, tt).
34.
Syukur, Syarmin. Sumber-sumber Hukum Islam (Cet. 1;
Surabaya: al-Ikhlas, 1993).
35.
Taimiyyah, Ibn. Al-Ubudiyyah (Damaskus: al-Ihsan, 1966).
36.
Zahrah, Muhammad Abu. Ushul Fiqh (Cet. 2; Jakarta: PT.
Pustaka Firdaus, 1994).
37.
Zuhri, Dr. Muh. Hukum Islam dalam Lintasan Sejarah. Ed.
1 (Cet. 1; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996).

38.
Usman, Iskandar. Istihsan dan Pembaharuan Hukum
Islam. Ed. 1 (Cet. 1; Jakarta: Raja Grafindo, 1994).
39.
Q. Anees, Bambang & Radea Juli A. Hambali, Filsafat
Untuk Umum. Ed. 1 (Cet.3; Jakarta: Kencana, 2003).

I. Modul Penugasan
Nama
Nim
Fak/Smt
Jur/Klp

: ..
: ..
: ..
: ..
Tugas

1. Mahasiswa diminta menyelesaikan kasus-kasus kontemporer


seperti perkawinan via telepon, perceraian via SMS, dan lainlain berdasarkan pendekatan filsafat.
2. Mahasiswa diminta mengintegrasikan penalaran filosofis
dengan ilmu-ilmu lain yang terkait dengan kasus-kasus
kontemporer.

USUL FIKIH PERBANDINGAN


A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Semester
Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot SKS

: Usul Fikih Perbandingan


: PMH 2230
: IV (Empat)
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
: Sarjana (S1)
: 2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini akan mengkaji Ushul Fiqh atau metode formulasi
hukum Islam menurut Para Ulama Mazhab. Kajian akan
memanfaatkan analisis komparatif. Analisis ini mencakup identifikasi
asal-usul mazhab, perkembangannya, persamaan, perbedaan,
sebab-sebab timbulnya perbedaan mazhab dan pemikiran dalam
formulasi atau metode penetapan atau formulasi hukum pada masa
awal-awal Islam, sahabat, tabiin, dan para Ulama pendiri mazhab. Di
samping itu, mata kuliah ini juga membicarakan implikasi timbulnya
mazhab atau aliran-aliran dalam pemikiran hukum Islam.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Memberi muatan keilmuan pemikiran ulama-ulama mazhab
atau aliran-aliran dalam usul fikih atau pemikiran hukum Islam,
sebab-sebab timbulnya aliran-aliran mazhab dalam metodemetode pemikiran hukum Islam pada masa awal-awal Islam,
sahabat, tabiin, dan para ulama pendiri mazhab, dan juga
implikasi timbulnya aliran-aliran dalam pemikiran hukum Islam,
dan pengaruhnya dalam perkembangan hukum Islam
kontemporer.

2. Membangunan kesadaran akademik kepada mahasiswa


mengenai penghargaan terhadap pluralitas pemikiran dalam
metode formulasi hukum Islam, pemikiran Islam, kebudayaan,
dan kemanusiaan secara keseluruhan.
D. Standar Kompetensi
Mahasiswa
mampu
mengetahui,
mengidentifikasi,
dan
menjelaskan perbedaan dan persamaan pendapat di kalangan ahli
usul fikih mengenai sumber, epistemologi, dan metodologi masingmasing ahli dan aliran usul fikih.

N
o
1

Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu
memahami ruang lingkup
usul fikih perbandingan

Indikator Kompetensi

Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian dan
ruang lingkup usul fikih
perbandingan
2. Menguraikan tujuan
mempelajari usul fikih
perbandingan
3. Menguraikan konsekuensi
heterogenitas dalam pemikiran
usul fikih
Mahasiswa mampu
Mahasiswa dapat:
memahami metode dan
1. Mengeksplorasi metode dan
teknik komparasi
teknik komparasi
2. Menguraikan tujuan metode
dan teknik komparasi
3. Mengaplikasikan metode dan
teknik komparasi, terutama
dalam pemikiran usul fikih
Mahasiswa mampu
Mahasiswa dapat:
memahami makna
1. Mendeskripsikan pengertian
syariah, fikih, usul fikih,
syariah, fikih, usul fikih, dan
dan hukum Islam secara
hukum Islam secara ontologi,
ontologi, epistemologi dan
epistemologi, dan aksiologi
aksiologi
2. Menguraikan persamaan dan
perbedaan syariah, fikih, usul

Mahasiswa mampu
memahami alasan
perbedaan mazhab atau
aliran dalam usul fikih
(metode formulasi hukum
Islam)

Mahasiswa mampu
memahami metode
formulasi hukum Islam
ahlul hadis dan ahlu rayi

Mahasiswa mampu
memahami metode
formulasi hukum Islam
tekstual dan kontekstual

Mahasiswa mampu
memahami metode
formulasi hukum Islam
mazhab hanafiyah

fikih, dan hukum Islam menurut


perspektif ahli usul fikih
3. Menjelaskan persamaan dan
perbedaan makna syariah,
fikih, usul fikih, dan hukum
Islam
Mahasiswa dapat:
1. Menggambarkan aliran atau
mazhab dalam usul fikih
2. Menjelaskan kehadiran aliran
atau mazhab dalam usul fikih
3. Menguraikan alasan
kemunculan aliran atau mazhab
dalam usul fikih
Mahasiswa dapat:
1. Menggambarkan metode
formulasi hukum Islam ahlul
hadis dan ahlu rayi
2. Menjelaskan persamaan dan
perbedaan umum metode
formulasi hukum Islam ahlul
hadis dan ahlu rayi
3. Menguraikan implikasi
perbedaan dan persamaan
metode formulasi hukum Islam
ahlul hadis dan ahlu rayi
Mahasiswa dapat:
1. Menggambarkan metode
formulasi hukum Islam tekstual
dan kontekstual
2. Menjelaskan persamaan dan
perbedaan umum metode
formulasi hukum Islam tekstual
dan kontekstual
3. Menguraikan implikasi
perbedaan dan persamaan
metode formulasi hukum Islam
tekstual dan kontekstual
Mahasiswa dapat:
1. Menggambarkan asal-usul
metode formulasi hukum Islam
mazhab hanafiyah

Mahasiswa mampu
memahami metode
formulasi hukum Islam
mazhab malikiyah

Mahasiswa mampu
memahami metode
formulasi hukum Islam
mazhab syafiiyah

1
0

Mahasiswa mampu
memahami metode
formulasi hukum Islam
mazhab hanbaliyah

2. Menjelaskan metode formulasi


hukum Islam mazhab hanafiyah
3. Mengidentifikasi kekhasan
metode formulasi hukum Islam
mazhab hanafiyah
4. Menguraikan pengaruh metode
formulasi hukum Islam mazhab
hanafiyah dalam pemikiran usul
fikih
Mahasiswa dapat:
1. Menggambarkan asal-usul
metode formulasi hukum Islam
mazhab malikiyah
2. Menjelaskan metode formulasi
hukum Islam mazhab malikiyah
3. Mengidentifikasi kekhasan
metode formulasi hukum Islam
mazhab malikiyah
4. Menguraikan pengaruh metode
formulasi hukum Islam mazhab
malikiyah dalam pemikiran usul
fikih
Mahasiswa dapat:
1. Menggambarkan asal-usul
metode formulasi hukum Islam
mazhab syafiiyah
2. Menjelaskan metode formulasi
hukum Islam mazhab syafiiyah
3. Mengidentifikasi kekhasan
metode formulasi hukum Islam
mazhab syafiiyah
4. Menguraikan pengaruh metode
formulasi hukum Islam mazhab
syafiiyah dalam pemikiran usul
fikih
Mahasiswa dapat:
1. Menggambarkan asal-usul
metode formulasi hukum Islam
mazhab hanbaliyah
2. Menjelaskan metode formulasi
hukum Islam mazhab
hanbaliyah

1
1

1
2

1
3

3. Mengidentifikasi kekhasan
metode formulasi hukum Islam
mazhab hanbaliyah
4. Menguraikan pengaruh metode
formulasi hukum Islam mazhab
hanbaliyah dalam pemikiran
usul fikih
Mahasiswa mampu
Mahasiswa dapat:
memahami metode
1. Menggambarkan asal-usul
formulasi hukum Islam
metode formulasi hukum Islam
mazhab dzhahiriyah
mazhab dzhahiriyah
2. Menjelaskan metode formulasi
hukum Islam mazhab
dzhahiriyah
3. Mengidentifikasi kekhasan
metode formulasi hukum Islam
mazhab dzhahiriyah
4. Menguraikan pengaruh metode
formulasi hukum Islam mazhab
dzhahiriyah dalam pemikiran
usul fikih
Mahasiswa mampu
Mahasiswa dapat:
memahami metode
1. Menggambarkan asal-usul
formulasi hukum Islam
metode formulasi hukum Islam
mazhab jafariyah
mazhab jafariyah
2. Menjelaskan metode formulasi
hukum Islam mazhab jafariyah
3. Mengidentifikasi kekhasan
metode formulasi hukum Islam
mazhab jafariyah
4. Menguraikan pengaruh metode
formulasi hukum Islam mazhab
jafariyah dalam pemikiran usul
fikih
Mahasiswa mampu
Mahasiswa dapat:
memahami ragam
1. Mengidentifikasi kekhasan
metodologi kontemporer
metodologi kontemporer
dan implikasinya terhadap 2. Menggambarkan metodologi
upaya transformasi
kontemporer dan mendialogkan
metode formulasi hukum
dengan metode formulasi
Islam
hukum Islam yang ada
3. Menjelaskan upaya transformasi

1
4

Mahasiswa mampu
memahami dinamika
kontemporer dan upaya
transformasi metode
formulasi hukum Islam di
Indonesia

metode formulasi hukum Islam


dalam metodologi pemikiran
kontemporer
Mahasiswa dapat:
1. Mengidentifikasi Pemikiran dan
Ideologi Trans Nasional dan
Implikasinya terhadap
Pemikiran KeIslaman di
Indonesia
2. Menjelaskan Implikasi Pemikiran
KeIslaman Indonesia
Kontemporer terhadap
Transformasi Metode Formulasi
Hukum Islam
3. Menguraikan Persentuhan
Kearifan Lokal Indonesia dan
Transformasi Metode Formulasi
Hukum Islam

E. Materi dan Time Line Perkuliahan


N
o

Pertem
uan

Topik Inti

Pendahuluan, RPP,
dan Kontrak Belajar

II

Metode dan Teknik


Perbandingan Usul
Fikih

Sub Topik
Ruang Lingkup Usul Fikih
Perbandingan, Deskripsi Mata
Kuliah, Tujuan Mempelajari
Usul Fikih Perbandingan,
Standar Kompetensi, dan
Kesepakatan-Kesepakatan
Mengenai Perkuliahan
Metode dan Teknik
Perbandingan, Tujuan Metode
dan Teknik Perbandingan,
Aplikasi Metode dan Teknik
Perbandingan dalam Mengkaji
Mazhab atau Aliran Usul Fikih

III

IV

VI

7
8

VII
VIII

Pengertian Syariah, Fikih, Usul


Fikih, dan Hukum Islam
Menurut Pendekatan Ontologi,
Makna Syariah,
Epistemologi, dan Aksiolaogi;
Fikih, Usul Fikih,
Persamaan dan Perbedaan
dan Hukum Islam:
Syariah, Fikih, Usul Fikih, dan
Ontologi,
Hukum Islam Menurut Para
Epistemologi, dan
Ahli Usul Fikih; Persamaan dan
Aksiolaogi
Perbedaan Makna Syariah,
Fikih, Usul Fikih
Usul Fikih (Metode
Gambaran Umum Mengenai
Formulasi Hukum
Mazhab dalam Usul Fikih,
Islam) dan
Faktor-faktor Penyebab
Perbedaan Mazhab Kehadiran Mazhab Usul Fikih
Asal-usul, Perkembangan dan
Ranah Metodologi Ahlul Hadis
dan Ahlu Rayi, Perbandingan
Metode Formulasi
Antara Metode Formulasi
Hukum Islam Ahlul
Hukum Islam Ahlul Hadis
Hadis dan Ahlu
dengan Ahlu Rayi, Implikasi
Rayi
Metodologis Mazhab Ahlul
Hadis dan Ahlu Rayi terhadap
Perkembangan Metode
Formulasi Hukum Islam
Asal-usul, Perkembangan dan
Ranah Metodologi Tekstualis
dan Kontekstualis,
Perbandingan Antara Metode
Metode Formulasi
Formulasi Hukum Islam
Hukum Islam
Tekstualis dan Kontekstualis,
Tekstualis dan
Implikasi Metodologis Mazhab
Kontekstualis
Tekstualis dan Kontekstualis
terhadap Perkembangan
Metode Formulasi Hukum
Islam
Evaluasi dan Review Materi Tengah Semester
Metode Formulasi
Asal-usul, Perkembangan dan
Hukum Islam
Ranah Metodologi Mazhab
Mazhab Hanafiyah
Hanafiyah, Kekhasan Metode
Formulasi Hukum Islam
Mazhab Hanafiyah, Pengaruh
Metode Formulasi Usul Fikih

IX

Metode Formulasi
Hukum Islam
Mazhab Malikiyah

1
0

Metode Formulasi
Hukum Islam
Mazhab Syafiiyah

1
1

XI

Metode Formulasi
Hukum Islam
Mazhab Hanbaliyah

1
2

XII

Metode Formulasi
Hukum Islam
Mazhab
Dzhahiriyah

1
3

XIII

Metode Formulasi
Hukum Islam
Mazhab Jafariyah

Mazhab Hanafiyah dalam


Perkembangan Usul Fikih
Asal-usul, Perkembangan dan
Ranah Metodologi Mazhab
Malikiyah, Kekhasan Metode
Formulasi Hukum Islam
Mazhab Malikiyah, Pengaruh
Metode Formulasi Usul Fikih
Mazhab Malikiyah dalam
Perkembangan Usul Fikih
Asal-usul, Perkembangan dan
Ranah Metodologi Mazhab
Syafiiyah, Kekhasan Metode
Formulasi Hukum Islam
Mazhab Syafiiyah, Pengaruh
Metode Formulasi Usul Fikih
Mazhab Syafiiyah dalam
Perkembangan Usul Fikih
Asal-usul, Perkembangan dan
Ranah Metodologi Mazhab
Hanbaliyah, Kekhasan Metode
Formulasi Hukum Islam
Mazhab Hanbaliyah, Pengaruh
Metode Formulasi Usul Fikih
Mazhab Hanbaliyah dalam
Perkembangan Usul Fikih
Asal-usul, Perkembangan dan
Ranah Metodologi Mazhab
Dzhahiriyah, Kekhasan Metode
Formulasi Hukum Islam
Mazhab Dzhahiriyah, Pengaruh
Metode Formulasi Usul Fikih
Mazhab Dzhahiriyah dalam
Perkembangan Usul Fikih
Asal-usul, Perkembangan dan
Ranah Metodologi Mazhab
Jafariyah, Kekhasan Metode
Formulasi Hukum Islam
Mazhab Jafariyah, Pengaruh
Metode Formulasi Usul Fikih
Mazhab Jafariyah dalam
Perkembangan Usul Fikih

Kecenderungan Metodologi
Pemikiran Kontemporer dan
Pengaruhnya terhadap
Pemikiran KeIslaman,
Pergulatan Metode Formulasi
Hukum Islam dengan
Metodologi Pemikiran
Kontemporer, Transformasi
Metode Formulasi Hukum
Islam dalam Metodologi
Pemikiran Kontemporer
Implikasi Pemikiran dan
Ideologi Trans Nasional
terhadap Pemikiran KeIslaman
di Indonesia, Implikasi
Pemikiran KeIslaman
Indonesia Kontemporer
terhadap Transformasi Metode
Formulasi Hukum Islam,
Kearifan Lokal Indonesia dan
Transformasi Metode
Formulasi Hukum Islam

XIV

Metodologi
Kontemporer dan
Transformasi
Metode Formulasi
Hukum Islam

1
5

XV

Dinamika
Kontemporer dan
Transformasi
Metode Formulasi
Hukum Islam di
Indonesia

1
6

XVI

Review Materi dan Evaluasi Akhir Semester

1
4

F. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Strategi pembelajaran ditempuh dengan strategi pembelajaran
kooperatif melalui teknik dialog interaktif, diskusi kelompok, dan
diskusi kelas.
G. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian
Partisipasi
Tugas
Mandiri/Kelompok
Evaluasi
Tengah
Semester
Evaluasi
Akhir
Semester

Persentase
40%
20%
10%
30%

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA= (40 P + 20 T + 10 ET + 30


EA)
100

H. Daftar Referensi
1.
Abu Zahrah, Muhammad, Tarikh al-Madzahib al-Fiqhiyah,
Beirut: Dar al-Fikr al-Araby, t.th.
2.
Abu Zahrah, Muhammad, Ushul al-Fiqh, Mesir: Dar alKitab al-Araby, t.th.
3.
Hasan, Ahmad, Pintu Ijtihad sebelum Tertutup, Bandung:
Pustaka, 1984.
4.
Al-Juzairy, Abd al-Rahman, Kitab al-Fiqh ala Madzahib alArbaah, Beirut: Dar al-Fikr, t.th.
5.
Noel J. Coulson, The History of Islamic Law, Edinburgh:
Edinburgh University Press, 1964.
6.
Al-Zuhaily, Wahbah, Ushul al-Fiqh al-Islamy, al-Qahirah:
Dar Wahbah, 1998.
7.
Al-Zuhaily, al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuh, al-Qahirah: Dar
Wahbah, 1999.
8.
Abi al-Damm, Ibn, Kitb Adab al-Qadla, Beirut: Dr alKutub al-Ilmiyah,1987.
9.
Azizy,
A.
Qodry, Eklektisisme
Hukum
Nasional,
Yogyakarta: Gama Media, 2002.
10.
Al-Bukhary, Shahih al-Bukhri, juz II dan IV, Beirut: Dr alFikr, 1991.
11.
Coulson, Noel J, Hukum Islam dalam Perspektif Sejarah,
Terj. Hamid Ahmad, Jakarta: P3M, 1987.
12.
Al-Ghazaly, Abu Hamid, al-Mustashfa, Mesir: Dar al-Kutub,
t.th.
13.
Al-Ghazaly, al-Mankhul min Taliqat al-Ushul, Mesir: Dar alKutub, t.th.
14.
Ibn Taimiyah, Taqiy al-Dn, al-Siysah al-Syariyyah f
Ishlh al-Raiy wa al-Raiyyah, Beirut: Dr al-Fikr al-Hadits, tt.
15.
Al-Juwainy, Abu al-Maaly, Al-Burhan fi Ushul al-Fiqh,
Mesir: Dar al-Nafais, t.th.
16.
Mahfud, MD, Moh, Pergulatan Politik dan Hukum di
Indonesia, Yogyakarta: Gama Media, 1999.
17.
Madzkur, M. Salam, Trikh al-Qadla f al-Islm, terj. Imron
AM, Surabaya: Bina Ilmu, 1982.
18.
Al-Mwardy, Ab al-Hasan, al-Ahkm al-Sulthniyah,
Beirut: Dr al-Fikr, t.t.
19.
Muslehuddin, Muhammad, Filsafat Hukum Islam dan
Pemikiran Orientalis, terj. Udian W. Asmin, dkk, Yogyakarta:
Tiara Wacana, 1991.
20.
Rasyid Ridha, Muhammad, al-Khilfah au al-Immah
al-Udhm, Mesir: Mathbaah a-Manr, 1341.

21.
Rawas Qalah Jy, Muhammad, Mausah Fiqh Umar ibn alKhaththb, Beirut: Dr al-Nafais, 1989.
22.
Salam Madzkur, Muhammad, al-Qadl f al-Islm, terj.
Imron AM, Peradilan dalam Islam, Surabaya: Bina Ilmu, 1982.
23.
Ash-Shiddieqy, M. Hasby, Peradilan dan Hukum Acara
Islam, Bandung: Al-Maarif, 1964.
24.
Al-Subky, Taj al-Din, Jam al-Jawami, Mesir: Dar al-Kitab
al-;Araby, t.th.
25.
Al-Suyuthy, Jall al-Dn, al-Jmi al-Shaghr f Ahdits alBasyr al-Nadzr, juz I-II, Bandung: al-Maarif, t.th.
26.
Al-Syafii, al-Risalah, Mesir: Dar al-Fikr, t.th.
27.
Al-Zuhaily, Muhammad, Trikh al-Qadla f al-Islm, Beirut:
Dr al-Fikr al-Muashir, 1995.

ETIKA DALAM BERMAZHAB


A. Identitas Mata kuliah

Mata kuliah
Kode Mata Kuliah
Semester
Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot SKS

: Etika dalam Bermazhab


: PMH 2238
: IV (Empat)
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
: Sarjana (S1)
: 2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah dan Metode Pembelajaran


Mata kuliah Etika dalam Bermazhab merupakan komponen
mata kuliah dengan bobot 2 SKS yang dipilih oleh mahasiswa
Fakultas Syariah terutama Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum.
Dalam mata kuliah ini dibahas ayat-ayat, hadis-hadis dan pendapat
para ulama serta etika praktik ulama salaf dalam mazhab yang
berbeda.
Selain itu mata kuliah ini juga meliputi pengertian dan manfaat
mempelejarinya etika bermazhab dan sebab-sebab perbedaan
pendapat.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa memahami berbagai pendapat fuqaha dalam
berbagai masalah ibadah yang sifatnya furuiyyah.
2. Mahasiswa mampu menilai secara obyektif pandangan fuqaha
dalam beberapa masalah dengan menelusuri dalil-dalil dan
metode istinbath mereka masing-masing.
3. Mewujudukan rasa kesadaran dan toleransi serta saling
menghargai dalam beribadah sehingga tidak terjadi fanatisme
mazhab.
D. Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu mengetahui secara objektif etika
bermazhab untuk dipraktikkan dalam kehidupan umat beragama
agar tidak terjadi taashub mazhab (merasa mazhab yang dianut
paling benar dan mazhab orang lain salah).
No
1

Kompetensi Dasar
Mengetahui aspek
dalam Islam yang
menjadi objek
perbedaan.

Indikator Kompetensi
Mahasiswa dapat :
- Menjelaskan hal-hal yang
sifatnya furuiyah yang menjadi
wilayah perbedaan fuqaha.
- Menjelaskan perbedaan mazhab
dalam ibadah dan muamalah.

Mengetahui dasar
hukum perbedaan
menurut ayat dan alHadis.

Mengetahui latar
belakang, manfaat dan
sebab ikhtilaf ulama.

Mengetahui etika
berbeda pendapat.

Mengindentifikasi fuqaha dalam bermazhab.


-

Mengetahui metodologi
mazhab

Mengetahui secara
fungsional term ijitihad,
ittiba dan taqlid

Memahami cara beretika


sesuai akhlak Islam

Menjelaskan beberapa
pandangan fuqaha dalam satu
masalah.
Menjelaskan literatur-literatur
yang menjadi rujukan fuqaha.
Menjelaskan secara objektif latar
belakang dan sebab terjadinya
perbedaan di kalangan ulama.
Menjelaskan sejarah perbedaan
ulama dari masa ke masa.
Menjelaskan secara normatif
dasar etika berbeda.
Menjelaskan secara faktual etika
berbeda di kalangan fuqaha dari
masa ke masa.
Menjelaskan biografi tokoh-tokoh
mazhab.
Menjelaskan para pengikut
tokoh-tokoh mazhab.
Menjelaskan mazhab-mazhab
yang masih eksis hingga saat ini.
Mengemukakan dalil-dalil yang
dijadikan dasar hukum oleh
fuqaha
Menjelaskan wajh istidlal (alasan
hukum) dan metode istinbath
masing-masing fuqaha.
Menjelaskan cara bermazhab
para ulama dan masyarakat
awam.
Menjelaskan pengertian
bermazhab secara proporsional.
Menjelaskan Etika yang terpuji
Menjelaskan etika yang tidak
terpuji

E. Materi dan Time Line Perkuliahan


N
o

Pertem
uan

Topik Inti
Muqaddimah dan
Kontrak belajar

Sub Topik

II

Hakikat Ikhtilaf

III

IV

Pengertian bermazhab
Ayat-ayat dan al-Hadis
tentang ikhtilaf
Pandangan ulama
tentang ikhtilaf

VI

Latar belakang ikhtilaf

VII

Sebab-sebab ikhtilaf

VIII

Manfaat ikhtilaf

IX

1
0

1
1

XI

1
2

XII

1
3
1
4

XIII
XIV

Sejarah perbedaan dan


perkembangannya
(masa Nabi)
Etika perbedaan
pendapat pada masa
sahabat
Etika perbedaan pada
masa Tabiin
Perbedaan metodologi
imam mazhab
Pengertian ijtihad, ittiba
dan taqlid
Etika berbeda pada
masa kini

Pengertian, pandangan
ulama, esensi perbedaan,
objek perbedaan
Etimologi dan terminology
Tafsir maudhui
Empat mazhab dan tokohtokoh lainnya
Pendekatan historis dari
masa ke masa
Pemahaman terhadap
Ayat, kriteria al-Hadis,
bahasa
Dinamisasi furuiyah dalam
kehidupan umat
Fakta perbedaan
berdasarkan riwayat
Fakta perbedaan
berdasarkan riwayat
Fakta perbedaan
berdasarkan riwayat
Abu Hanifah, Malik,
Syafii, Ahmad bin Hanbal
dan Syiah
Proporsional dalam
bermazhab
Perbedaan fiqh ormas
Islam Indonesia

F. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Untuk mewujudkan harapan ini, strategi pembelajaran yang
ditempuh adalah melalui lecturing, discussion, dan practicing.
G. Komposisi Penilaian
Aspek penilaian

Persentase

Ujian akhir semester


Ujian
tengah
semester
Tugas mandiri

40 %
20 %
30 %

Presensi
partisipasi

dan

10 %

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA = (10P + 20 UTS +30 T +40


UAS)
100

H. Daftar Referensi

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Thaha Jabir Ulwani :Adab al-Ikhtilaf fil Islam


Abdurrahman Al Juzayri: AL Fiqh Ala Mazahib Al Arbaa
Kitab-kitab Fiqh dari beberapa Mazhab
Ibn Rusyd: Bidayah Al Mujtahid
Wahbah Zuhayli: Al Fiqh Al Islami wa Adillatuhu
Ali Ahmad Mara: Al Muntkhab min Fiqh al Ibadat
Minhajuddin dan Muammar Bakry: Muqaranah al-Mazahib fi alFiqh:
8. dan lain-lain

LEGAL DRAFTING
A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Semester
Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot SKS

: Legal Drafting
: FSH 3202
: V (Lima)
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
: Sarjana (S1)
: 2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini adalah mata kuliah hukum publik dan berada
dalam lingkup Hukum Tata Negara. Mata kuliah Legal
Drafting adalah
kegiatan
praktik
hukum
dalam
rangka
pembentukan peraturan perundang-undangan, baik di lingkungan
pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah. Legal drafting
merupakan konsep dasar tentang penyusunan peraturan perundangundangan yang berisi tentang naskah akademik sebagai hasil kajian
ilmiah beserta naskah awal peraturan perundang-undangan yang
diusulkan, selanjutnya mengikuti proses yang terjadi sebelum proses
pembuatan peraturan perundang-undangan. Proses pembuatan
peraturan perundang-undangan sendiri meliputi perencanaan,
persiapan,
teknik
penyusunan,
perumusan,
pembahasan,
pengesahan dan pengundangan serta penyebarluasannya.
C. Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan
ilmu, teori dan teknik perundang-undangan serta mampu
merumuskan tata cara persiapan, teknik penyusunan, perumusan,

pembahasan,
pengesahan
penyebarluasannya.

dan

pengundangan

serta

D. Standar Kompetensi
N
o
1

Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu
memahami, ilmu, asasasas dan sifat serta teori
perundangan-undangan
Mahasiswa mampu
memahami tahapantahapan dalam proses
pembentukan suatu
peraturan perundangan
Mahasiswa mampu
menjelaskan,
menganalisis,
mengklassifikasi jenisjenis perundangundangan secara
hierarkis
Mahasiswa mampu
merumuskan rancangan
peraturan perundanganundangan menjadi
perundang-undangan
yang bersifat tetap dan
mengkikat.

Indikator Kompetensi
Mahasiswa mampu menjelaskan
makna prinsip, sifat dan asas-asas
peraturan perundang-undangan
Mahasiswa mampu menguraikan
jenis-jenis perundangan-undangan
sesuai dengan hirarki perundangundangan
Mahasiswa mampu menguraikan
susunan struktur badan atau
lembaga yang berwenang
mengeluarkan perundangundangan
- Mahasiswa mampu
mengklasifikasi jenis
perundangan berdasarkan
ruang lingkup materi muatan
perundang-undangan
- Mahasiswa mampu memberikan
kritik berbagai kelemahan yang
timbul dalam proses
pembentukan undang-undang,
perpu, peraturan pemerintah,
peraturan presiden dan
peraturan daerah provinsi dan
peraturan daerah
kabupaten/kota
- Mahaasiswa mampu
menjelaskan prosedur
perencanaan sampai

1
0

1
1

1
2

pengundangan perundanganundangan
Mahaasiswa mampu
menjelaskan bentuk luar dan isi
suatu perundang-undangan
Mahaasiswa mampu
menjelaskan berbagai aspek
lain (aturan sanksi pidana,
aturan peralihan, delegasi
atribusi) berkaitan peraturan
perundangan-undangan
Mahaasiswa mampu
menjelaskan aspek
perkembangan pada masa
remaja
Mahaasiswa mampu
menjelaskan berbagai aspek
berkaitan dengan
penandatangan suatu
perundang-undangan
Mahasiswa mampu menyusun
secara tertulis tata cara
pengajuan rancangan
perundang-undangan menjadi
undang-undang yang tetap dan
mengikat
Mahasiswa mampu merancang
naskah akademik menjadi
naskah hukum suatu
perundang-undangan

E. Materi dan Waktu Perkuliahan


Pertem
uan

Topik Inti

Pengertian
ilmu/pengetahuan
Perundang-undangan (legal
drafting)

Sub Topik Inti

II
III
IV
V

VI
VII
VIII

IX

X
XI
XII

Landasan-landasan dan
asas-asas hukum peraturan
Perundang-undangan
Jenis-jenis dan hierarki
peraturan Perundangundangan
Materi muatan peraturan
Perundangan-undangan
Badan atau lembaga yang
berwenang mengeluarkan
peraturan Perundangundangan
Tata cara (prosedur)
penyusunan peraturan
Perundangan-undangan
Naskah Akademik, Naskah
Politik dan Naskah Hukum
Perundang-undangan
Bentuk luar peraturan
Perundangan-undangan

Isi Peraturan Perundangundangan

1. RUU Usul inisiatif


2. RUU Usul Pemerintah
3. Rancangan Perda

1. Batang tubuh dan


penjelasan Perundangundangan;
2. Hal lain yang
berhubungan dengan
Perundang-undangan
(atribusi dan delegasi)

Sanksi pidana, aturan


peralihan dan penutup
peraturan Perundangundangan
Pengesahan peraturan
Perundang-undangan
Pengundangan peraturan
Perundang-undangan

F. Strategi dan Teknik Perkuliahan


Mata kuliah ini adalah matakuliah yang materinya merupakan
ilmu terapan maka mahasiswa memperoleh materi melalui kuliah,

selanjutnya diskusi kelompok dan praktek (penugasan) membuat


rancangan perundang-undangan (termasuk peraturan daerah).
G. Kompetensi Penilaian
Aspek Penilaian

Persentase

Perkuliahan, partipasi
Ujian Mid Semester
Ujian Akhir Semester
Tugas-tugas (Praktek)
Etika, kesopanan dan lainlain

20 %
25 %
25 %
20 %
5%

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA= (20P + 25UTS + 25UAS + 20T
+ 5E)
100
H. Daftar Referensi

1. B. Hestu Cipto Handoyo. 2008. Prinsip-Prinsip Legal Drafting


dan Desain Naskah Akademik. Yogyakarta: Penerbit Universitas
Atma Jaya Yogyakarta, 1993.
2. Maria Farida Indrati S., Ilmu Perundang-undangan: Jenis, Fungsi,
dan Materi Muatan. Yogyakarta: Kanisius. 2007.
3. Bagir Manan, Dasar-dasar Perundang-undangan, Ind-Hill Co,
Jakarta, 1992.
4. Maria Farida Indrati, S., Ilmu Perundang-undangan, Jenis,
Fungsi, dan Materi Muatan, Jakarta: Kanisius, 2007.
5. Amiroeddin Syarif, Perundang-undangan, Dasar, Jenis dan
Teknik Pembuatannya, Bina aksara, Jakarta, 1987.
6. Rahmat Trijono, Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Perundangundangan, Papas Sinar Sinanti, Jakarta, 2013-11-28.
7. Supardan Modeong, Teknik Perundang-undangan di Indonesia,
Perca, Jakarta, 2003.
8. Rosyidi Ranggawidjaya Pengantar Ilmu Perundang-undangan
Indonesia, CV. Mandar Maju, Bandung, 1998.

HUKUM KEWARISAN
A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
: Hukum Kewarisan
Kode Mata Kuliah : PMH 2203
Semester
: V (Lima)
Jurusan
: Perbandingan Mazhab dan Hukum
(PMH)
Program Studi
: Perbandingan Hukum
Strata
: Sarjana (S1)
Bobot SKS
: 2 (Dua)
B. Deskripsi Mata Kuliah
Proses perkuliahan mata kuliah ini diperuntukkan kepada
mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum sebagai mata kuliah
pengetahuan dasar kesyariahan. Dengan mata kuliah ini mahasiswa
diberi bekal pengetahuan dan keterampilan dan pertimbangan
tentang aturan kewarisan yang berlaku di Indonesia, sehingga dapat
memiliki apresiasi yang tinggi terhadap hukum kewarisan (baik
hukum Islam/KHI, Hukum waris Perdata/KUH Perdata, maupun hukum
waris adat).
C. Standar Kompetensi
Agar mahasiswa dapat mengidentifikasi norma dan aturan
yang berhubungan dengan Hukum Kewarisan, menguasai cara
penyelesaian kasus kewarisan, dan akhirnya mahasiswa dapat
menyelesaikan sengketa kewarisan.
D. Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat:
1. Membedakan norma dan aturan-aturan kewarisan yang
berlaku
2. Mengemukakan sumber-sumber hukum kewarisan di Indonesia
3. Mengemukakan hubungan pewaris, ahli waris dan harta
warisan
4. Mengemukakan ayat-ayat, hadis dan pendapat para mujtahid
yang berkaitan dengan Hukum Kewarisan
5. Menjelaskan sebab dan penghalang memperoleh warisan
6. Menyelesaikan kasus kewarisan
E. Indikator
Mahasiswa dapat:

1. Mengemukakan regulasi yg mengatur hukum kewarisan di


Indonesia
2. Mengemukakan pengertian hukum kewarisan
3. Mengemukakan hubungan pewaris, ahli waris dan harta
warisan
4. Mengemukakan ayat-ayat, hadis dan pendapat para mujtahid
yang berkaitan dengan Hukum Kewarisan
5. Mengetahui sebab-sebab dan halangan-halangan memperoleh
warisan
6. Menjelaskan pembagian kepada masing-masng ahli waris.
7. Menyelesaikan kasus kewarisan
8. Menyelesaikan kasus kewarisan berdasarkan testamen
9. Mengemukakan perbedaan wasiat dan wasiat wajibah
10.
Mengidentifikasi sengketa mal waris berdasarkan sumber
hukumnya
11.
Menerangkan perkembangan pemikiran kewarisan
kontemporer.
F. Topik Inti dan Frekuensi Perkuliahan
N
o

Pertem
uan

II

III

4
5

IV
V

VI

VII

VIII

IX

1
0
1
1

X
XI

Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan


Ketentuan umum mengenai hukum
kewarisan di Indonesia
Pengertian Hukum Kewarisan
Pengertian pewaris, ahli waris, harta
warisan, syarat dan unsur/rukunnya
Asas hukum Kewarisan
Sumber hukum Kewarisan
Sebab-sebab terjadinya hubungan
kewarisan
Ujian Tengah Semester
Sebab-sebab terhalangnya hubungan
kewarisan
Penggolongan ahli waris dan bagianbagiannya
Contoh-contoh dalam pembagian hukum
kewarisan
Pembagian dan batasan warisan anak
dalam kandungan

Wakt
u
(men
it)
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100

1
2
1
3
1
4
1
5
1
6

XII
XIII
XIV
XV
XVI

Pewarisan berdasarkan testamen


Persamaan dan perbedaan serta cara
pembagian wasiat dan wasiat wajibah
Latihan menyelesaikan kasus kewarisan
(perbandingan KHI, KUHPerdata, dan Adat)
Perkembangan pemikiran Hukum Kewarisan
Kontemporer
Ujian Akhir Semester

100
100
100
100
100

G. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Untuk mewujudkan harapan ini, strategi pembelajaran yang
ditempuh adalah melalui lecturing, discussion, dan practicing.

H. Daftar Referensi
1. Surini Ahlan Syarif, Intisari Hukum Waris menurut Burgerlijk
Wetboek (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983).
2. Hazairin, Kh Kewarisan Bilateral Menurut Al-Quran dan Hadis,
Cet V (Jakarta: Tintamas, 1981).
3. Sajuti Thalib, SH, Hukum Kewarisan Islam di Indonesia (1995).
4. Komis Simanjuntak, SH, Hukum Waris Islam: Lengkap dan
Praktis (1999).
5. H. Ahmad Azhar Basyir, Hukum Waris Islam (1998).
6. Bahder Johan Nasutian, SH, M. Hum., Hukum Perdata Islam
(1997).
7. Abd Rahman al-Jaziri al-Fiqh ala Mazahib al-Arba'ah.
8. Ibn Rusyd, Bidayatul Mujtahid.

ILMU FALAK
A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
: Ilmu Falak
Kode Mata Kuliah
: PMH 3205
Semester
: V (Lima)
Jurusan
: Perbandingan Mazhab
(PMH)
Program Studi
: Perbandingan Hukum
Strata
: Sarjana (S1)
Bobot SKS
: 2 (Dua)

dan

Hukum

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah Ilmu Falak termasuk mata kuliah dalam komponen
MKK dan harus dipelajari oleh setiap mahasiswa UIN Alauddin
Makassar. Ilmu Falak mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan
lintang dan bujur, gerakan semu matahari, equator, deklinasi
matahari dan bulan, azimuth, waktu shalat dan cara perhitungannya,
arah kiblat, perbandingan tarikh, penanggalan dan penentuan awal
bulan hijriyah.
C. Standar Kompetensi

1. Mengetahui dan memahami dengan baik urgensi mempelajari


ilmu falak.
2. Mengetahui dan memahami substansi ilmu falak yang meliputi
objek kajian dan sejarah ilmu falak, waktu-waktu shalat, arah
kiblat, penanggalan dan penentuan awal bulan hijriyah.
3. Memahami, menghayati dan memanfaatkan ilmu falak yang
berkaitan dengan waktu-waktu ibadah, posisi tempat, sebagai
bagian dari khazanah hukum Islam.
N
o

Tata
p
Muk
a
I

II

III

IV

IV

Pokok
Bahasan

Sub. Pokok
Bahasan

- Pengertian ilmu
falak
- Tujuan dan
manfaat ilmu falak
- Sejarah limu falak
dalam Islam
Sejarah dan
- Sejarah
perkembanga
perkembangan
n ilmu falak
Ilmu falak di
Indonesia
- Dalil-dalil tentang
ilmu falak
- Lintang, bujur,
Dasar-dasar
equator, deklinasi,
ilmu falak
perata waktu,
meridian, azimut
dll.
- Materi kajian falak
Objek
Islam
bahasan ilmu
- Materi falak
falak
sebagai astronomi
- Masalah deklinasi
Gerak semu
matahari
matahari
- Lama siang dan
malam
Posisi
- Awal waktu shalat
matahari pada
menurut syara
awal waktu
- Awal waktu shalat
shalat
secara astronomi
Pengertian
dan tujuan
ilmu falak

Wakt
u
Meni
t

Ket.

1x
50

Ceramah
dan
tanya
jawab

1x
50

Ceramah
dan
tanya
jawab

1x
50

Ceramah
dan
tanya
jawab

1x
50
1x
50
1x
50

Ceramah
dan
tanya
jawab
Ceramah
dan
tanya
jawab
Ceramah
dan
tanya
jawab

Perhitungan
waktu shalat
wajib

- Data-data yg
diperlukan
- Kalkulator dan cara
penggunaannya

1x
50

VI

Arah kiblat
dan sejarah
kabah

- Pengertian arah
kiblat
- sejarah kabah

1x
50

VII

Hukum
menghadap
arah kiblat

- Dasar hukum arah


kiblat
- Pandangan fuqaha
tentang arah kiblat

1x
50

1
0

VIII

1
1
1
2
1
3

1
4

Mid Test

IX

Teori-teori
penentuan
arah kiblat

- Teori sudut
- Teori bayangan

1x
50

Perhit. Arah
kiblat dengan
teori sudut

- Data-data yg
diperlukan
- Cara perhitungan

1x
50

- Data-data yg
diperlukan
- Cara perhitungan

1x
50

XI

XII

1
5

XIII

1
6

XIV

Ceramah
dan
tanya
jawab
Ceramah
dan
tanya
jawab
Ceramah
dan
tanya
jawab

Perhit. Arah
kiblat dengan
teori
bayangan
Menghitung
Arah kiblat
daerahdaerah
tertentu
Alat bantu
penentuan
arah kiblat

- Daerah lintang
utara
- Daerah lintang
selatan
- Kompas
- Google earth
- Arah mata angin

Ceramah
dan
tanya
jawab
Ceramah
dan
tanya
jawab
Ceramah
dan
tanya
jawab

1x
50

Ceramah
dan
tanya
jawab

1x
50

Ceramah
dan
tanya
jawab

Final Test

D. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Untuk mewujudkan harapan ini, strategi pembelajaran yang
ditempuh adalah melalui lecturing, discussion, dan practicing.

E. Media Pembelajaran
- Spidol,
- White Board,
- LCD, Laptop, dll.
F. Daftar Referensi
1. Proyek Pembinaan Administrasi Hukum dan Peradilan
Agama, Pedoman Perhitungan Awal Bulan Qamariyah,
Jakarta: 1983.
2. Dirjen Bimas Islam Direktorat Pembinaan Badan Peradilan
Agama, al-Qanun Falakiyah, Jakarta, 1978.
3. Djambek, Saaduddin, Hisab Awal bulan Qamariyah, Jakarta:
1976.
4. Djambek, Saaduddin, Shalat dan Puasa di Daerah Kutub,
Jakarta: Bulan Bintang, 1974.
5. Proyek Pembinaan Badan Peradilan Agama, Pedoman
Penentuan Arah Kiblat, t.t., 1984/1985.
6. Proyek Pembinaan Badan Peradilan Agama, al-Manak Hisab
Rukyat, 1981.
7. Wardan, KR. Muhammad., Kitab Falak dan Hisab, Cet: I;
Jogyakarta: Toko Pandu, 1957.
8. Katsir, A. Matahari dan Bulan, Menggunakan Hisab,
Surabaya: Bina Ilmu, 1979.
9. Djamaluddin, T. Menggagas Fiqh Astronomi, Telaah Hisab
Rukyat dan Pencarian Solusi Perbedan.
10. Hari Raya. Bandung: Kakilangit, 2005.
11. Anwar, Syamsul. Hari Raya dan Problematika Hisab
Rukyat, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2008.
12. Anwar, Syamsul, Hisab Bulan Qamariyah, Yogjakarta:
Suara Muhammadiyah, 2008.
13. Jamil, A., Ilmu Falak Teori dan Aplikasi, Jakarta: Sinar
Grafica, 2009.
14. Azhar, Susiknan, Ilmu Falak Perjumpaan Khazanah Islam
dan Sain Modern, Jogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2007.
15. Khazin, Muhyiddin. Ilmu Falak teori dan Praktek,
Jogyakarta :Buana Pustaka, 2004.
16. Khazin, Muhyiddin, Tanya Jawab Hisab dan Rukyat,
Yogyakarta: Ramadhan Press, 2009.
17. Khazin, Muhyiddin, Kamus Ilmu Falak, Yogyakarta : Buana
Pustaka, 2005
18. Khazin, Muhyiddin, 150 Tahun Kalender Masehi-Hijriyah,
Jakarta: Kuopongphieng, 2007.

HUKUM ACARA PERDATA


A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Semester
Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot SKS

: Hukum Acara Perdata


: PMH 3212
: V (Lima)
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
: Sarjana (S1)
: 2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini termasuk mata kuliah kompetensi keilmuan dan
keterampilan bagi calon Sarjana Hukum dan wajib diikuti oleh setiap
mahasiswa jurusan Ilmu Hukum. Mata kuliah ini didistribusikan pada
semester 5 (lima) sebelum mahasiswa mengambil mata kuliah
Praktikum/Simulasi Peradilan. Ruang lingkup materinya meliputi;
pengertian dan sumber-sumbernya, asas-asas, perihal gugatan dan
jawaban,
kompetensi
pengadilan,
pemeriksaan
di
depan
persidangan, putusan, dan pelaksanaan putusan serta berbagai
sistem penyelesaian perkara perdata di luar sistem peradilan
konvensional.
C. Standar Kompetensi
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami dengan baik hukum
acara perdata yang berlaku di pengadilan;
2. Mahasiswa mampu mengetahui upaya-upaya hukum yang
tersedia dalam melakukan pembelaan perkara;
3. Mahasiswa memiliki kemampuan keterampilan membuat
gugatan, jawaban, duplik, replik, dan kesimpulan.
D. Materi dan Time Line Perkuliahan
N
o
I
1

Materi
II
Pengertian

Sub Materi
III
1. Pengertian Hukum

Metode
IV
Ceramah

Waktu
V
1x

dan Sumber
Hukum Acara
Perdata

Sejarah dan
Asas-Asas
Hukum Acara
Perdata

Jenis,
Kekuasaan
dan Tingkatan
Peradilan

Gugatan/Jawa
ban

Kompetensi
Pengadilan

Tahapan
Pemeriksaan

Acara Perdata
2. Perbedaan Hukum
Acara Perdata
dengan Hukum
Acara Peradilan
lainnya
3. Sumber-sumber
Hukum Acara
Perdata
1. Sejarah hukum
acara perdata
sebelum Proklamasi
2. Sejarah hukum
acara perdata
setelah Proklamasi
3. Asas-asas umum
hukum acara
perdata
1. Jenis-jenis peradilan
di Indonesia
2. Kekuasaan
kehakiman
3. Tingkatan-tingkatan
peradilan
1. Pengertian gugatan
2. Syarat-syarat
gugatan, gugatan
rekonvensi, dan
jawaban
3. Pihak-pihak dalam
perkara perdata
4. Kumulasi gugatan
1. Kompetensi absolut
pengadilan
2. Kompetensi relatif
pengadilan
3. Kompetensi absolut
dan relati menurut
tingkatan
pengadilan
1. Tahapan-tahapan
jalannya

&
Tanyajawab

Pertemua
n
(120
menit)

Ceramah
&
Tanyajawab

1x
Pertemua
n
(120
menit)

Ceramah
&
Tanyajawab

1x
Pertemua
n
(120
menit)

Ceramah
&
Tanyajawab

1x
Pertemua
n
(120
menit)

Ceramah
&
Tanyajawab

1x
Pertemua
n
(120
menit)

Ceramah
&

1x
Pertemua

Sidang
Pengadilan

8
9

1
0

1
1

pemeriksaan di
pengadilan
2. Putusan karena
tidak hadir pada
sidang pertama
3. Perubahan dan
pencabutan gugatan
4. Perdamaian di
depan sidang
pengadian
Pembuktian
1. Pengertian
dan Asas-Asas
pembuktian
Pembuktian
2. Hal-hal yang harus
dan tidak perlu
dibuktikan
3. Asas-asas beban
pembuktian
4. Tujuan pembuktian
Ujian Tengah
Semester
Jenis-jenis Alat 1. Pengertian alat bukti
Bukti Perdata 2. Jenis-jenis dan
dan
klasifikasi alat bukti
Pengertiannya
perdata
3. Pemeriksaan
setempat
4. Keterangan ahli
Putusan
1. Pengertian,
Pengadilan
susunan, dan isi
putusan
2. Macam-macam
putusan
3. Kekuatan putusan
pengadilan
4. Putusan pengadilan
yang dapat
dilaksanakan lebih
dahulu
Upaya Hukum 1. Upaya hukum biasa
2. Upaya hukum luar
biasa
3. Prorogasi

Tanyajawab

n
(100
menit)

Ceramah
&
Tanyajawab

1x
Pertemua
n
(120
menit)

Ceramah
&
Tanyajawab

(90
menit)
1x
Pertemua
n
(120
menit)

Ceramah
&
Tanyajawab

1x
Pertemua
n
(120
menit)

Ceramah
&
Tanyajawab

1x
Pertemua
n
(120

1
2

Pelaksanaan
Putusan
Pengadilan

1
3

Mediasi (ADR)

1
4

Arbitrase

1
5

Penyelesaian
Perkara di
Luar
Pengadilan

4. Peninjauan kembali
1. Hakikat pelaksanaan
putusan
2. Jenis-jenis
pelaksanaan
putusan
3. Pihak yang
memohon dan
melaksanakan
putusan
4. Perlawanan
terhadap
pelaksanaan
putusan
1. Pengertian dan
dasar hukum
mediasi (Alternatif
Dispute
Resolution/ADR)
dalam pengadilan
2. Jenis-jenis mediasi
3. Tugas dan fungsi
mediator
4. Proses mediasi di
Pengadian negeri
1. Pengertian arbitase
2. Ketentuan tentang
perwasitan
3. Fungsi arbitrase
4. Badan Arbitrase
Nasional dan
Internasional
1. Penyelesaian
perkara perdata
secara adat
2. Penyelesaian
sengekata
konsumen
3. Keadialan sistem
penyelesaian di luar
peradilan
konvensional

Ceramah
&
Tanyajawab

menit)
1x
Pertemua
n
(120
menit)

Ceramah
&
Tanyajawab

1x
Pertemua
n
(120
menit)

Ceramah
&
Tanyajawab

1x
Pertemua
n
(120
menit)

Ceramah
&
Tanyajawab

1x
Pertemua
n
(120
menit)

1
6
1
7

Review/Minggu
Tenang
Ujian Akhir
Semester

(90
menit)

E. Strategi dan Teknik Penilaian


Untuk mewujudkan harapan ini, strategi pembelajaran yang
ditempuh adalah melalui lecturing, discussion, dan practicing.
F. Media Pembelajaran
- Buku Ajar
- Spidol
- Papan Tulis
- LCD
- Laptop
G. Sistem Evaluasi (Penilaian)
Aspek Penilaian
Ahlak
Kehadiran
Kreatifitas/Diskusi
Tugas-tugas
Ujian Tengah Semester
Ujian Akhir Semester

Persentase
20 %
30 %
10 %
10 %
10 %
20 %

Rumus Nilai Akhir Mata kuliah, NA= (10A + 30P + 10K + 10T +
10UTS + 20UAS)
100

H. Kriteria Kelulusan
1. Nilai 86-100
2. Nilai 76-85
3. Nilai 66-75
4. Nilai 56-65
5. Nilai kurang dari 56

=
=
=
=
=

4
3
2
1
0

(A)
(B)
(C)
(D)
(E) tidak lulus

I. Daftar Referensi
1. Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara perdata Indonesia.
2. Riduan Syahrani, Hukum acara Perdata Di Lingkungan
Peradilan Umum.

3. Ny. Retnowulan Sutantio dan Iskandar Oeripkartawinata,


Hukum Acara perdata Dalam teori dan Praktek.
4. M. Nasir, Hukum Acara perdata.
5. Achmad Ali, Hukum Pembuktian.
6. Teguh Samudera, Hukum Pembuktian Dalam Acara Perdata.
7. R. Soeparmono, Hukum Acara perdata dan yurisprudensi.
8. Chidir Ali, Responsi Hukum Acara perdata.
9. K. Wantjik Saleh, Hukum Acara perdata (HIR/RBG).
10.
Lintong Oloan Siahaan, Jalannya Peradilan Prancis Lebih
Cepat Dari Peradilan Kita.
11.
M. Nur Rasaid, Hukum Acara Perdata.
12.
Ropaun Rambe, Hukum Acara Perdata Lengkap.
13.
Abdulkadir Muhammad, Hukum Acara Perdata Indonesia.
14.
Andi Hamzah, Pengantar Hukum Acara Pidana Indonesia.

HUKUM PERTANAHAN DI INDONESIA


A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
: Hukum Pertanahan di Indonesia
Kode Mata Kuliah : PMH 3218
Semester
: V (Lima)
Jurusan
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
Program Studi
: Perbandingan Hukum
Strata
: Sarjana (S1)

Bobot SKS

: 2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah Hukum Pertanahan merupakan komponen Mata
Kuliah Keahlian (MKK) dengan bobot 2 SKS yang dipilih oleh
mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum. Dalam mata kuliah ini
dibahas berbagai materi yang berkaitan dengan Hukum Pertanahan,
Hak-hak Penguasaan Atas Tanah dan penerapannya dalam praktek
yang berhubungan dengan tanah.
C. Tujuan Pembelajaran
Memberikan pengertian dan pemahaman kepada mahasiswa
tentang Hukum Pertanahan, Hak-hak Penguasaan atas Tanah dan
penerapannya dalam praktek yang berhubungan dengan tanah.
D. Standar Kompetensi
Mahasiswa
mampu
mengetahui,
mengidentifikasi,
dan
menjelaskan tentang Hukum Pertanahan, Hak-hak Penguasaan atas
Tanah dan penerapannya dalam praktek yang berhubungan dengan
tanah.
N
o
1

Kompetensi Dasar

Indikator Kompetensi

Mahasiswa
mampu Mahasiswa dapat:
memahami ruang lingkup 1. Menjelaskan mengenai
Hukum Pertanahan
pengertian Agraria
2. Menjelaskan tentang
pengertian Hukum Agraria
3. Mejelaskan mengenai
pengertian hak Tanah
Mahasiswa
mampu Mahasiswa dapat:
memahami Pembidangan 1. Menjelaskan mengenai
dan Pokok Bahasan Hukum
pembidangan sebelum
Agraria
berlakunya UUPA
2. Menjelaskan mengenai
pembidangan sesudah
berlakunya UUPA
Mahasiswa
mampu Mahasiswa dapat:
memahami Hukum dan 1. Menjelaskan mengenai Hukum
Politik Agraria
Agraria Kolonial
2. Menjelaskan mengenai Politik
Agraria Kolonial
Mahasiswa
mampu Mahasiswa dapat:

memahami Hukum Agraria 1. Menjelaskan tentang sejarah


Nasional
Penyusunan UUPA, UUPA
sebagai Hukum Agraria
Nasional juga Peraturan &
keputusan yang dicabut oleh
UUPA
2. Menjelaskan mengenai tujuan
UUPA dan UUPA didasarkan
atas hukum adat
Mahasiswa
mampu Mahasiswa dapat:
memahami
Asas-asas 1. Menjelaskan mengenai asas
dalam UUPA
nasionalisme, asas hanya WNI
yang mempunyai hak milik
atas tanah, asas dikuasai oleh
Negara
2. Menjelaskan mengenai asas
fungsisosial, asas non
diskriminasi, asas jaminan
kepastian hukum &
perlindungan hukum dan asas
pemisahan horizontal
Mahasiswa
mampu Mahasiswa dapat:
memahami
Hak 1. Menjelaskan mengenai hak
Penguasaan atas Tanah
bangsa Indonesia atas tanah
dan hak menguasai atas tanah
2. Menjelaskan mengenai hak
ulayat masyarakat hukum adat
Mahasiswa
mampu Mahasiswa dapat:
memahami Hak-hak atas 1. Menjelaskan tentang hak milik,
Tanah dalam UUPA
hak guna usaha, hak guna
bangunan dan hak pakai
2. Menjelaskan tentang hak sewa
(tanah) untuk bangunan, hak
membuka tanah dan hak
memungut hasil hutan
Mahasiswa
mampu Mahasiswa dapat:
memahami Hak-hak atas 1. Menjelaskan tentang hak
Tanah
yang
bersifat
gadai (tanah) dan hak usaha
Sementara
bagi hasil (perjanjian bagi
hasil)
2. Menjelaskan mengenai hak
menumpang dan hak sewa

tanah pertanian

1
0

1
1

1
2

Mahasiswa
mampu Mahasiswa dapat:
memahami
Hak 1. Menjelaskan mengenai
Pengelolaan Tanah
pengaturan hak pengelolaan,
pengertian dan subjek hak
pengelolaan dan kedudukan
hak pengelolaan
2. Menjelaskan tentang
terjadinya hak pengelolaan
dan kewenangan dalam hak
pengelolaan
Mahasiswa
mampu Mahasiswa dapat:
memahami Land Reform
1. Menjelaskan pengaturan land
reform juga pengertian dan
asas land reform
2. Menjelaskan objek dan tujuan
land reform juga program land
reform
Mahasiswa
mampu Mahasiswa dapat:
memahami
Pendaftaran 1. Menjelaskan pengaturan
Tanah
pendaftaran tanah, pengertian
dan asas pendaftaran tanah
serta tujuan dan manfaat
pendaftaran tanah
2. Menjelaskan objek
pendaftaran tanah,
pembuktian hak dlam
pendaftaran tanah serta
sertifikat sebagai tanda bukti
hak
Mahasiswa
mampu Mahasiswa dapat:
memahami Penatagunaan 1. Menjelaskan pengaturan
Tanah
penatagunaan tanah dan
pengertian penatagunaan
tanah
2. Menjelaskan prinsip dan dasar
penatagunaan tanah juga
tujuan penatagunaan tanah

E. Materi dan Time Line Perkuliahan


N
o

Pertem
uan

Introduction to Subject;
SAP dan Kontrak Belajar

II

Ruang lingkup Hukum


Pertanahan

III

Pembidangan dan Pokok


Bahasan Hukum Agraria

IV

Hukum dan Politik Agraria

Hukum Agraria Nasional

VI

Asas-asas dalam UUPA

VII

Hak Penguasaan atas


Tanah

Topik Inti

Sub Topik

Pengertian Agraria,
pengertian Hukum
Agraria dan pengertian
hak Tanah
Pembidangan sebelum
berlakunya UUPA dan
Pembidangan sesudah
berlakunya UUPA
Hukum Agraria Kolonial
serta Politik Agraria
Kolonial
Sejarah Penyusunan
UUPA, UUPA sebagai
Hukum Agraria Nasional
juga Peraturan &
keputusan yang dicabut
oleh UUPA, tujuan UUPA
dan UUPA didasarkan
atas hukum adat
Asas nasionalisme, asas
hanya WNI yang
mempunyai hak milik
atas tanah, asas
dikuasai oleh Negara,
asas fungsisosial, asas
non diskriminasi, asas
jaminan kepastian
hukum & perlindungan
hukum dan asas
pemisahan horizontal
Hak bangsa Indonesia
atas tanah dan hak

VIII

IX

1
0

1
1

XI

1
2

XII

menguasai atas tanah


serta hak ulayat
masyarakat hukum adat
hak milik, hak guna
usaha, hak guna
bangunan dan hak
Hak-hak atas Tanah dalam pakai, hak sewa (tanah)
UUPA
untuk bangunan, hak
membuka tanah dan
hak memungut hasil
hutan
Hak gadai (tanah) dan
hak usaha bagi hasil
Hak-hak atas Tanah yang
(perjanjian bagi hasil),
bersifat Sementara
hak menumpang dan
hak sewa tanah
pertanian
Pengaturan hak
pengelolaan, pengertian
dan subjek hak
pengelolaan dan
Hak Pengelolaan Tanah
kedudukan hak
pengelolaan, terjadinya
hak pengelolaan dan
kewenangan dalam hak
pengelolaan
pengaturan land reform
juga pengertian dan
asas land reform, objek
Land Reform
dan tujuan land reform
juga program land
reform
Pendaftaran Tanah
Pengaturan pendaftaran
tanah, pengertian dan
asas pendaftaran tanah
serta tujuan dan
manfaat pendaftaran
tanah, objek
pendaftaran tanah,
pembuktian hak dlam
pendaftaran tanah serta
sertifikat sebagai tanda

1
3

XIII

Penatagunaan Tanah

1
4

XIV

Review Materi

bukti hak
Pengaturan
penatagunaan tanah
dan pengertian
penatagunaan tanah,
prinsip dan dasar
penatagunaan tanah
juga tujuan
penatagunaan tanah

F. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Untuk mewujudkan harapan ini, strategi pembelajaran yang
ditempuh adalah melalui lecturing, discussion dan practicing.

G. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian
Ujian Akhir Semester
Ujian Tengah Semester
Tugas Mandiri
Presensi, Partisipasi
Komposisi Lain (jika
ada)

Persentase
40%
20%
30%
10%

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA= (10 P + 20 UTS + 30 T + 40


UAS)
100
H. Daftar Referensi
1. Urip Santoso, Hukum Agraria dan Hak-hak Atas Tanah, 2005.
2. Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia (Himp. Peraturanperaturan Hukum Tanah), cet. 17, 2006.
3. Mudjiono, Politik dan Hukum Agraria, 1997.Sudjito, Prona,
1987 / K. Wantjik Saleh, Hak Anda Atas Tanah, 1985.
4. Effendi Perangin, Hukum Agraria di Indonesia (Suatu Telaah
dari Sudut Pandang Praktisi Hukum), 1986.
5. Bachsin Mustafa, Hukum Agraria dalam Perspektif, 1985.
6. Samun Ismaya, Pengantar Hukum Agraria, 2011.

7. Urip Santoso, Hukum Agraria (kajian komprehensif), 2012.

HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA


A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
: Hukum Acara Peradilan Agama
Kode Mata Kuliah
: PMH 3234
Semester
: V (Lima)
Jurusan
: Perbandingan Mazhab dan Hukum
(PMH)
Program Studi
: Perbandingan Hukum
Strata
: Sarjana (S1)
Bobot SKS
: 2 (Dua)
B. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini merupakan mata kuliah keilmuan dan
keterampilan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa Jurusan
Perbandingan Mazhab dan Hukum. Mata kuliah ini didistribusikan
pada semester 5 (lima) sebelum mengikuti Praktik Pengenalan
Lapangan. Mata kuliah ini membahas tentang pengertian, sumber
dan asas hukum acara peradilan agama, bentuk dan isi surat
gugatan/permohonan, cara mengajukan perkara ke pengadilan,
pemeriksaan di persidangan, alat-alat bukti dan tahapan
pembuktian, produk pengadilan, pengajuan upaya hukum dan
pelaksanaan putusan.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang hukum
acara yang berlaku pada pengadilan di lingkungan Peradilan
Agama;
2. Mahasiswa dapat mempraktikkan aplikasi hukum acara
perdata pada pengadilan lingkungan Peradilan Agama.
D. Standar Kompetensi
1. Mahasiswa memahami dan mengetahui dengan baik hukum
acara perdata Peradilan Agama;
2. Mahasiswa dapat mengetahui tahapan-tahapan pemeriksaan
perkara di pengadilan lingkungan Peradilan Agama;
3. Mahasiswa memiliki kemampuan dan keterampilan profesional
dalam menerapkan hukum acara perdata di Pengadilan
Agama.
No

Kompetensi Dasar

Mahasiswa memiliki:
Kemampuan Menjelaskan
pengertian, sumber, dan
asas hukum acara Peradilan
Agama;
Mengetahui bentuk, isi dan
kelengkapan surat gugatan/
permohonan
Mengetahui cara dan
tempat mengajukan
perkara
Menguraikan proses
pemeriksaan perkara di
persidangan

2
3
4

Mengetahui alat-alat bukti


dan tahapan pembuktian

Mengetahui produk
pengadilan

Mengetahui upaya-upaya
hukum pada Peradilan
Agama

Indikator Kompetensi
Mahasiswa dapat:
Menjelaskan pengertian,
sumber, dan asas hukum
acara Peradilan Agama;
Membuat contoh surat
gugatan dan surat
permohonan
Menjelaskan cara dan
tempat mengajukan perkara
di pengadilan
Menjelaskan dan
Mempraktikkan proses
pemeriksaan perkara di
persidangan
Menjelaskan macammacam alat bukti dan
tahapan-tahapan
pembuktian
Membedakan macammacam produk Peradilan
Agama
Menjelaskan jenis-jenis
upaya hukum pada
Peradilan Agama

E. Materi dan Time Line Perkuliahan


No

Pertemu
an

II

III

IV

VI

VII

VIII

IX

1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5

Topik Inti

Sub Topik

Penyampaian Silabus dan


Kontrak Perkuliahan
Pengertian Hukum
Acara PA
Pengertian, sumber, dan
Sumber Hukum
asas-asas Hukum Acara
acara PA
Peradilan Agama
Asas-asas hukum
acara PA
Pengertian gugatan
dan permohonan
Gugagatan dan
Unsur materiil
Permohonan
gugatan dan
permohonan
Cara dan tempat
Tempat pengajuan
pengajuan perkara
perkara
Tahapan penerimaan
perkara
Tahapan Penerimaan dan
Pemeriksaan Perkara
Tahapan pemeriksaan
perkara
Mid Semester
Pengertian
pembuktian
Pembuktian
Alat-alat bukti

XI

Putusan
Putusan & Penetapan

XII

Penetapan

XIII

Upaya hukum biasa


Upaya-upaya hukum

XIV
XV

Upaya hukum luar


biasa

Ujian Akhir Semester

F. Strategi dan Teknik Pembelajaran

Untuk mewujudkan harapan ini, strategi pembelajaran yang


ditempuh adalah melalui lecturing, discussion dan practicing.
G. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian
Ujian Akhir Semester
Ujian Tengah Semester
Tugas Mandiri
Presensi, Partisipasi
Kedisiplinan & Akhlak
Mulia

Persentase
40 %
20 %
10 %
10 %
20 %

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA=


(40UAS+20UTS+10TM+10P+20KAM)

100

H. Daftar Referensi
1. Roihan A. Rasyid, Hukum Acara Peradilan Agama;
2. M. Yahya Harahap, Kedudukan, Kewenangan dan Acara
Peradilan Agama; Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989;
3. Abd. Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan
Peradilan Agama;
4. Ahmad Mujahidin, Pembaharuan Hukum Acara Perdata
Peradilan Agama dan Mahkamah Syariyyah di Indonesia:
Lengkap dengan Contoh Blanko Perkara
5. Beberapa Masalah tentang Hukum Acara Perdata Peradilan;
6. Wirjono Projodikoro, Hukum Acara Perdata di Indonesia.
7. Umar Mansyur Syah, Hukum Acara Perdata Peradilan Agama
menurut Teori dan Praktek;
8. Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata pada Pengadilan Agama.

HUKUM PERPAJAKAN
A. Identitas Mata Kuliah

Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Semester
Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot SKS

: Hukum Perpajakan
: PMH 3235
: V (Lima)
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
: Sarjana (S1)
: 2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah dan Metode Pembelajaran


Mata kuliah ini membahas tentang pengertian Pajak, Hukum
Pajak, Jenis-jenis Pajak, Asas-asas pemungutan pajak, Hak dan
kewajiban wajib pajak, dengan obyek kajian Hukum Perpajakan
dalam pengertian Umum.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat
memahami dan menjelaskan dan memberikan jawaban secara
Umum Tentang pengertian dan dasar-dasar pokok yang bertalian
dengan Hukum Perpajakan
D. Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan

N
o
I

Pokok
Bahasan
II

Pengertian
Hukum
Perpajakan

Landasan
Filosofi dan
Asas-asas
Permungutan
Pajak

Pembedaan
Pajak dan
Pambagiannya

Sumbersumber
penerimaan
Negara

Subyek Pajak

Obyek Pajak

Sub Pokok Bahasan

Metode

III
1. Pengertian Hukum
Pajak, Arti, Tugas dan
Gunanya
2. Definisi Pajak, Definisi
Hukum Pajak
3. Dasar Hukum
Pemungutan Pajak
1. Asas-asas menurut
falsafah hukum
2. Asas-asas Permungutan
Pajak
3. Syarat-syarat
pembuatan UndangUndang Pajak
1. Pambedaan pajak
subyektif dan pajak
obyektif
2. Pajak Langsung dan
pajak tidak langsung
3. Pajak tertulis dan pajak
tidak tertulis
4. Pembagian ke dalam
pajak umum dan pajak
daerah
1. Bumi, Air, dan
kekayaan Alam
2. Pajak-Pajak dan Bea
Cukai
3. Hasil perusahaan
Negara
4. Sumber-sumber lain
1. Subyek Pajak
Penghasilan (PPh)
2. Subyek Pajak
Pertambahan Nilai
Barang dan Jasa (PPN)
3. Subyek Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB)
1. Obyek Pajak
Penghasilan
2. Obyek Pajak
Penambahan Nilai
Barang dan Jasa
3. Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah
4. Obyek Pajak Bumi dan
Bangunan
1. Timbulnya Utang Pajak
2. Surat Ketetapan Pajak

IV

Wakt
u
V

Ceramah
&
Tanyajawab

100
(meni
t)

Ceramah
&
Tanyajawab

100
(meni
t)

Ceramah
&
Tanyajawab

100
(meni
t)

Ceramah
&
Tanyajawab

100
(meni
t)

Ceramah
&
Tanyajawab

100
(meni
t)

Ceramah
&
Tanyajawab

100
(meni
t)

Ceramah

E. Strategi dan Teknin Pembelajaran


Untuk mewujudkan harapan ini, strategi pembelajaran yang
ditempuh adalah melalui lecturing, discussion dan practicing.
F. Media Pembelajaran
1. White Board
2. OHP/LCD
3. Perpustakaan
G. Evaluasi Proses Perkuliahan
Aspek Penilaian
Aktivitas Belajar
Tugas Mandiri
Ujian Tengah
Semester
Ujian Akhir Semester

Persentase
40 %
10 %
15 %
35 %

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA= (40 AB+15 UTS+10T+35


UAS)
100

H. Daftar Referensi
1. Arinta, Kustadi. Sistem dan Peraturan Perpajakan Indonesia,
Alumni Bandung, 1984.
2. Bohari, Pengantar Perpajakan. Ghalia Indonesia, Jakarta
2012.
3. Brotodihardjo. Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Eresco,
Bandung 2013.
4. Daliyo, Pengantar Hukum Indonesia, PT Prenhallindo, Jakarta
2001.
5. Mustafa, Bachasan. Pokok-pokok Hukum Administrasi
Negara, Alumni Bandung 1979.
6. Sumitro, Rochmat, Hukum Pajak Internasional Indonesia
Perkembangan dan Pengaruhnya, Eresco, Jakarta 1994.

ETIKA PROFESI HUKUM


A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Semester
Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot SKS

: Etika Profesi Hukum


: PMH 3240
: V (Lima)
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
: Sarjana (S1)
: 2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini termasuk Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MKPB)
bagi calon Sarjana Hukum Islam dan wajib diikuti oleh setiap
Mahasiswa Jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum. Ruang lingkup
materi meliputi Etika, Profesi, dan Profesi Hukum; Hubungan Kaidah
Sosial dan Kaidah Agama; Kode Etik Profesi dan Fungsi Kode Etik

Profesi; Undang-undang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris;


Undang-undang Advokat dan Kode Etik Advokat; Undang-undang
Kekuasaan Kehakiman dan Kode Etik Hakim; Undang-undang
Kejaksaan dan Kode Etik Jaksa; Undang-undang Kepolisian dan Kode
Etik Polisi; Pelanggaran Hukum dan Pelanggaran Kode Etik oleh
Profesi Hukum; Pengawasan Terhadap Profesi Hukum; Pemberian Jasa
Hukum dalam Pandangan Hukum Nasional dan Hukum Islam.
C. Standar Kompetensi
1. Mahasiswa mengetahui tentang Etika Profesi Hukum.
2. Mahasiswa mengetahui dan membandingkan antara kaidah
sosial, kaidah agama.
3. Mahasiswa mengetahui dan memahami Undang-undang
tentang Profesi Hukum dan Kode Etik Profesi Hukum.
4. Mahasiswa mengetahui dan memahami tentang tugas,
wewenang dan tanggung jawab masing-masing profesi hukum.
5. Mahasiswa mengetahui dan memahami tentang masalahmasalah profesi hukum dan perbedaan antara pelanggaran
hukum dan pelanggaran kode etik.
6. Mahasiswa mengetahui tentang Pengawasan Terhadap Profesi
Hukum.
7. Mahasiswa mengetahui dan memahami perbandingan tentang
pemberian jasa hukum dalam pandangan Hukum Nasional dan
Hukum Islam.
D. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan tentang Etika, Profesi, dan Profesi Hukum.
2. Membandingkan kaidah sosial dan kaidah agama dari aspek
substansi, pembuat, sanksi dan penegakannya.
3. Menjelaskan fungsi kaidah sosial dan kaidah agama.
4. Menjelaskan tentang konsep hak, kewajiban dan wewenang
dari masing-masing profesi hukum.
5. Membedakan antara pelanggaran hukum dan pelanggaran
kode etik yang dilakukan oleh profesi hukum.
6. Menentukan bentuk malpraktik dan atau contempt of court
yang dilakukan oleh profesi hukum.
7. Menerapkan pasal-pasal dalam undang-undang dan kode etik
profesi terhadap masalah hukum dan pelanggaran hukum oleh
profesi hukum.
8. Menjelaskan konsep pengawasan, bentuk-bentuk pengawasan,
dan tatacara pengawasan terhadap masing-masing profesi
hukum.

9. Menjelaskan tatacara pengawasan terhadap masing-masing


profesi hukum.
10.
Menguraikan perbandingan tentang pemberian jasa
hukum dalam pandangan Hukum Nasional dan Hukum Islam.
E. Indikator
1. Menjelaskan pengertian Etika, Profesi, dan Profesi Hukum.
2. Menjelaskan perbandingan antara kaidah sosial dengan kaidah
agama
3. Mengidentifikasi fungsi kaidah sosial dan kaidah agama bagi
kehidupan manusia baik sebagai individu maupun sebagai
makhluk sosial
4. Mendefinisikan dan menjelaskan tentang hak, kewajiban dan
wewenang.
5. Mengidentifikasi hak, kewajiban dan wewenang dari profesi
hukum dalam peraturan perundangan.
6. Menjelaskan dan membedakan bentuk pelanggaran hukum dan
pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh profesi hukum.
7. Menjelaskan tentang malpraktik dan atau contempt of court
yang dilakukan oleh profesi hukum.
8. Menjelaskan dan menguraikan bentuk-bentuk dan unsur-unsur
malpraktik dan atau contempt of court.
9. Menerapkan pasal-pasal dalam peraturan hukum dan kode etik
dalam penyelesaian kasus malpraktik dan atau contempt of
court.
10.
Analisis Kasus Tentang Malpraktik dan Contempt of court
yang dilakukan oleh Profesi Hukum.
11.
Menjelaskan
konsep
pengawasan,
bentuk-bentuk
pengawasan, dan tatacara pengawasan terhadap masingmasing profesi hukum.
12.
Menjelaskan dan menguraikan perbandingan tentang
pemberian jasa hukum dalam pandangan Hukum Nasional dan
Hukum Islam.

F. Topik Inti
1. Pengertian Etika, Profesi dan Profesi Hukum.
2. Pengertian dan fungsi Kaidah Sosial dan Kaidah Agama.
3. Hak, Kewajiban, Wewenang dan Tanggung Jawab.
4. Undang-undang Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris.

5. Undang-undang Advokat dan Kode Etik Advokat.


6. Undang-undang Kehakiman dan Kode Etik Hakim.
7. Undang-undang Kejaksaan dan Kode Etik Jaksa.
8. Undang-undang Kepolisian dan Kode Etik Kepolisian.
9. Bentuk Pelanggaran Hukum dan Pelanggaran Kode Etik.
10.
Pengawasan terhadap Profesi Hukum.
11.
Perbandingan tentang pemberian jasa hukum dalam
pandangan Hukum Nasional dan Hukum Islam
G. Strategi dan Teknik Pembelajaran
Untuk mewujudkan harapan ini, strategi pembelajaran yang
ditempuh adalah melalui lecturing, discussion dan practicing.
H. Daftar Referensi

1. Achmad Ali, Pengadilan dan Masyarakat, Hasanuddin University


Press, Makassar, 1999.
2. Bruggink, J.J., Rechtsreflecties (Refleksi Tentang Hukum), Alih
bahasa B. Arief Sidharta, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999.
3. Darji Darmodi, Harjo & Sidharta, Pokok-pokok Filsafat Hukum:
Apa & Bagaimana Filsafat Hukum Indonesia, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2006.
4. Daryl Koehn, Landasan Etika Profesi, Kanisius, Yogyakarta,
2004.
5. Frans Magnis Suseno, Filsafat Sebagai Ilmu Kritis, Kanisius,
Yogyakarta, 1992.
6. Hans Kelsen, Essays in Legal and Moral Philosophy (Hukum dan
Logika) Alih bahasa B. Arief Sidharta, PT Alumni, Bandung,
2006.
7. Ignatius Ridwan Widyadarma, Etika profesi Hukum, UNDIP
Press, Semarang, 1992.
8. Liliana Tedjo S, Etika Profesi dan Profesi Hukum, Aneka Ilmu,
Semarang, 2003.
9. Oemar Seno Adji, Etika Profesional dan Hukum: Profesi
Advokad, Erlangga, Jakarta, 1992.
10.
Rahmat Rosyadi dan Sri Hartini, Advokat dalam Prespektif
Islam dan Hukum Positif, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003.
11.
Sholeh Soan, Moral Penegak Hukum di Indonesia
(Pengacara, Hakim, Polisi, Jaksa) dalam Pandangan Islam,
Agung Ilmu, Bandung, 2004.
12.
Sidharta, Moralitas Profesi Hukum: Suatu tawaran
kerangka berfikir, Revika Aditama, Bandung, 2006.
13.
Supriadi, Etika dan Tanggung Jawab Profesi Hukum di
Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2006.

METODOLOGI PENELITIAN
A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
:
Kode Matakuliah :
Semester
Jurusan
:
Program
Studi
Strata
:
Bobot Sks
:

Metodologi Penelitian
FSH 3208
: VI (Enam)
Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
Sarjana (S1)
2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata Kuliah Metode Penelitian merupakan matakuliah yang
mempelajari tentang bagaimana proses penelitian dilakukan
berdasarkan kaedah-kaedah ilmiah. Penelitian ilmiah merupakan
sebuah proses investigasi ilmiah yang dilakukan secara terorganisir,
sistimatik, dan atas dasar akurasi data yang objektif untuk
menghasilkan berbagai informasi dan pemecahan masalah.
Mata kuliah Metode Penelitian dan Penulisan Hukum merupakan
mata kuliah inti fakultas Syariah dan hukum dan menjadi prasyarat
mahasiswa untuk menyusun skripsi/penulisan hukum. Mata kuliah ini
akan membahas tentang konsep-konsep hukum, asas-asas penelitian
hukum,
penelitian doktrinal, penelitian non-doktrinal, metode
pendekatan, tipologi penelitian, taraf penelitian, jenis-jenis data,
metode pengumpulan data dan instrumen yang digunakan, metode
analisis data dan metode penyajian data.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Memberikan
penjelasan
dan
pemahaman
pentingnya
pembelajaran Metodologi Penelitian dalam berbagai aktivitas
manajerial dan penelitian ilmiah
2. Memberikan pemahaman dan penjelasan tentang proses
penelitian ilmiah
3. Memberikan pemahaman dan penjelasan serta ketrampilan
membangun alur pikir dalam proses investigasi ilmiah
4. Memberikan
penjelasan
tentang
format-format
usulan
penelitian khususnya dalam hal mempermudah penyelesaian
skripsi
5. Memberikan penjelasan dan pemahaman serta ketrampilan
dalam merumuskan masalah penelitian, mengembangkan
hipotesis, dan menyusun metode penelitian yang relevan

6. Memberikan pemahaman dan penjelasan serta ketrampilan


dalam menggunakan peralatan statistik untuk alat analisa data
dan menginterpretasikannya.

D. Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu menyusun proposal penelitian, melakukan
penelitian dan menghasilkan laporan penelitian yang dapat
dipertanggung-jawabkan secara ilmiah (bebas plagiat) dalam bentuk
skripsi dan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah.
E. Kompetensi Dasar
1. Mampu menjelaskan proses penelitian ilmiah mulai dari
membuat rencana penelitian, implementasi penelitian dengan
metode penelitian yang relevan dan pelaporan hasil penelitian.
2. Mampu merumuskan masalah penelitian yang dibangun atas
dasar fenomena, tinjauan empirik dan teori-teori yang
mendasarinya
3. Mampu membangun/merancang framework penelitian yang
dibangun atas dasar konsep-konsep ilmiah dan kajian empirik
sebelumnya yang merupakan bagian state of the art dari
proses penelitian secara berkelanjutan.
4. Mampu mengembangkan hipotesis penelitian dan mengujinya
secara empirik berdasarkan metode penelitian yang sistematis.
5. Mampu menggunakan peralatan statistik sebagai alat analisa
data dan menginterpretasikanya secara benar dalam hasil
penelitian.
6. Mampu
mempresentasikan
usulan
penelitian
dan
mendiskusikannya untuk penyempurnaan proposal sesuai
dengan kaedah-kaedah metodologi penelitian.
7. Menghasilkan proposal skripsi secara ilmiah setelah melalui
proses pembelajaran metodologi penelitian.
F. Kompetensi Khusus
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat:
1. Menjelaskan asas-asas penelitian hukum;
2. Mengidentifikasi langkah-langkah dan cara penulisan hukum
3. Menjelaskan metode penelitian hukum doktrinal
4. Menjelaskan metode penelitian hukum non-doktrinal
5. Menjelaskan metode pendekatan kuantitatif dalam penelitian
non-doktrinal

6. Menjelaskan metode pendekatan kualitatif dalam penelitian


non-doktrinal
7. Menghubungkan metode penelitian dengan isu hukum dalam
penelitian.

G. Materi dan Time Line Perkuliahan


N
o

Kompetensi
Khusus

Materi

Mahasiswa
mampu
menjelaskan
asas-asas
penelitian
hokum

-Kontrak
Pembelajaran
-Paradigma
Riset (Asasasas Penelitian
Hukum)

Mahasiswa
mampu
mengidentifikasi
langkah-langkah
dan cara
penulisan
hukum

Langkahlangkah dan
Cara Penulisan
Hukum

SDA

SDA

Substansi
-Defenisi metode,
penelitian hukum
dan metode
penelitian hukum
-Pendekatan Ilmu
-Pendekatan
Metode Ilmiah
-Format Penulisan
Hukum
-Cara membuat
latar belakang
-Cara membuat
perumusan.
-Cara membuat
tujuan dan
kegunaan
-Cara membuat
kerangka Teori
dan Konsep
-Cara membuat
definisi
Konseptual Dan
Operasional

Wakt
u
(men
it)
-20
-40
-40

-20
-30
-30
-20

-50
-50

Mahasiswa
mampu
menjelaskan
metode
penelitian
hukum doktrinal

Metode
penelitian
doctrinal

SDA

SDA

SDA

SDA

Mahasiswa
mampu
menjelaskan
metode
penelitian
hukum nondoktrinal

Metode
penelitian nondoktrinal

Mahasiswa
mampu
menjelaskan
metode
pendekatan
kuantitatif
dalam
penelitian
hukum non-

Metode
pendekatan
kuantitatif
dalam
penelitian
hukum nondoktrinal

-Ruang Lingkup
Penelitian
Doktrinal
-Metode
Pendekatan
Doktrinal (statute
approach,
conceptual
approach, dll)
-Tipologi
Penelitian
Doktrinal
-Sumber Bahan
Hukum
-Penyajian Bahan
Hukum
-Analisis Bahan
Hukum
-Latihan
Menyusun
Penelitian Hukum
Doktrinal
-Review Materi
Penelitian
Doktrinal
-Gambaran Umum
Metode Penelitian
Non-Doktrinal
-Perbedaan
Antara
Pendekatan
Kualitatif dan
Kuantitatif
-Merumuskan
Asumsi dan
Hipotesis
-Variabel dan
Hubungan antar
Variabel
-Tehnik Membuat
Kuesioner

-50
-50

-40
-30
-30

-30
-70

-30
-30
-40

-30
-30
-40

doktrinal

SDA

SDA

10 SDA

SDA

Mahasiswa
mampu
menjelaskan
metode
11 pendekatan
kualitatif dalam
penelitian
hukum nondoktrinal
Menghubungka
n metode
penelitian
12
dengan isu
hukum dalam
penelitian

Menjelaskan
metode
pendekatan
kualitatif dalam
penelitian
hukum nondoktrinal

-Metode
Pengambilan
Data
-Metode
Pengumpulan
Data dan
Instrumen yang
Digunakan
-Penyajian Data
-Analisis Data
-Metode
Pengambilan
Data
-Metode
Pengumpulan
Data dan
Instrumen yang
Digunakan
-Analisis data
Latihan Menyusun
Penelitian Hukum

-50
-50

-50
-50

-30
-30
-40

100

H. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Untuk mewujudkan harapan ini, strategi pembelajaran yang
ditempuh adalah melalui lecturing, discussion dan practicing.

I. Komposisi Penilaian
Contoh lembar Monitoring
N
o

Nama

Keaktifa Disku
n
si

Tugas
Terstrukt
ur

UT
S

UAS

Total
Penilaia
n

1
2
3
J. Daftar Referensi
1. Imam Gozhali, Aplikasi Analisis Multivariat, Penerbit Universitas
Diponegoro Semarang, ISBN 979.704.015.1, 2005.
2. Joseph F. Hair, JR.Rolph E. Anderson, Ronald L, Tatham, William
G.Black. Multivariate Data Analysis, 5th edition, Prentice Hall,
Englewood Cliffs, New Jersey 2001.
3. Prof. Augusty Ferdinand MBA, Metode Penelitian Manejemen,
Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis an Disertasi
Ilmu Manajemen, Seri Pustaka Kunci 07/2006 BP Undip, ISBN
979-704-254-5.
4. Singgih Santoso, Statistik Multivariat, Penerbit Elex Media
Komputindo, Kelompok Gramedia, Jakarta, 1997.
5. Sugiarto, dkk, Teknik Sampling, Penerbit Gramedia Jakarta,
2001.
6. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Penerbit CV Alfabeta,
Banding, 1999.
7. Sumanto, Pembahasan Terpadu Statistika & Metotoligi Riset,
Penerbit ANDI Yogyakarta, 2002.
8. Zikmund, William G., Business Research Methods, The Dryden
Press, Orlando, Florida, USA, 7th Edition, 2003.
9. Panduan Penulisan Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas
Sriwijaya.
K. Modul Penugasan
Kulia
Materi
h
I
Pendahuluan
a.
Tujuan dan
manfaat penelitian
dalam aktivitas
manajerial
b.
Penjelasan Umum
Tentang Proses
Penelitian
c.
Jenis-jenis
penelitian
d.
Pemilihan Topik
Penelitian

Tugas
Cari topik rencana
penelitian anda

Sasaran
Perkuliahaan
Mahasiswa
dapat memilih
topik usulan
penelitian

II

III

IV

Merumuskan masalah
penelitian
a. Pendekatan disiplin
ilmu
b. Pemahaman
terhadap teori,
proposisi, konsep,
variabel, indikator,
dan hubungan antar
konsep, hubungan
antar variabel dan
hubungan antar
indikator
Merumuskan masalah
penelitian
a.
Kembangkan
fenomena
bisnis/penelitian
terdahulu
b.
Hubungkan
dengan pemahaman
terhaap teori
c.
Rumuskan
masalah
Mengembangkan
literatur dan hipotesis
penelitian
a.
Model
pengembangan
hipotesis
b.
Hipotesis
Penelitian
c.
Hipotesis Statistik
Diskusi rumusan
masalah dan
bagaimana teknik untuk
menjawab masalah
penelitian
a.
Telaah literatur
b.
Mengembangkan
Kerangka konseptual
penelitian

-Buat framework
hubungan antar
konsep atau
variabel yang
akan diteliti
sesuai dengan
topik.
-Cari dan Buat
beberapa konsep
yang telah anda
pelajari sesuai
dengan bidang
konsentrasi anda
-Cari beberapa
tulisan yang
berhubungan
dengan konsep
yang telah anda
ajukan
-Identifikasikan
masalah
-Merumuskan
masalah utama
-Membuat model
konseptual
penelitian
-Buat model
hipotesis

-Memperbaiki
model konseptual
penelitian
-Mahasiswa
menulis kajian
literatur

-Memahami dan
mampu
menjelaskan
suatu konsep,
variabel dan
indikator
-Dapat
menyajikan
framework
hubungan antar
variabel,
konsep dan
indikator
Mahasiswa
dapat
meringkas,
mencari konsepkonsep yang
akan didalami
dalam penulisan
skripsidan
merumuslan
masalah
penelitian
Mahasiswa
dapat
mengembangka
n hipotesis
penelitian

Mahasiswa
dapat membuat
model penelitian
konseptual

c.

VI

VII
VIII
MID
X

XI

XII

XIII

Mengembangkan
Hipotesis Penelitian
Seminar Kerangka
konseptual penelitian
dan alur ikir state of the
art
Seminar Proposal
Lanjutan
Seminar Proposal
Lanjutan

Seminar usulan
penelitian sampai
dengan kerangka
konseptual
Idem
Idem

Metode Penelitian:
-Buat rencana
a.
Unit analisis,
metode
objek dan sumber
penelitian
data
-Diskusikan
b.
Metode
instrumen yang
pembuatan kuesioner akan digunakan
dalam rencana
penelitian
c.
Instrumen
-Buat rencana
penelitian
metode
d.
Pengukuran
penelitian
dan uji instrumen
-Diskusikan
penelitian
instrumen yang
akan digunakan
dalam rencana
penelitian
e.
Variabel dan Diskusikan
definisi operasional
rencana peralatan
f.
Metode
yang digunakan
sampling
dalam teknik
analisis data

g.

Teknik
analisis data
h.
Cara
interpretasi data

Mahasiswa
dapat
mempresentasik
an usulan
penelitian
Idem

Diskusikan teknik
analisis data yang
akan digunakan
dan cara
interpretasi data

Mahasiswa
meyempurnaka
n proposal
penelitian
dengan metode
penelitian

Mahasiswa
dapat
megembangkan
teknik analisis
data yang akan
digunakan
dalam rencana
penelitian
Mahasiswa
dapat
menginterpretas
ikan modelmodel teknik
analisis data

XIV

Praktikum analisis
data/Interpretasi

Praktikum di Lab

XV

Praktikum analisis
data/Interpretasi

Praktikum di Lab

Pengumpulan Proposal
FINA
Lengkap Rencana
L
Penelitian

Mahasiswa
dapat
mengoperasiona
lisasikan
program analisis
data
Mahasiswa
dapat
mengoperasiona
lisasikan
program analisis
data

Mahasiswa
menyusun
proposal
penelitian secara
lengkap

HUKUM PERWAKAFAN DI INDONESIA


A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Semester
Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot SKS

: Hukum Perwakafan di Indonesia


: PMH 2207
: VI (Enam)
: Perbandingan Mashab dan Hukum
: Perbandinga Hukum
: Sarjana (S1)
: 2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata Kuliah ini adalah mata kuliah kompetensi penunjang
Keahlian Berkarya (MKB) bagi jurusan Perbandingan Mashab dan
Hukum. Ruang lingkup materi mata kuliah ini meliputi: Perwakafan
Tanah menurut Hukum Islam, Adat dan Peraturan Wakaf di Indonesia,
Cara memperoleh Hak menurut Hukum Islam dan Hukum Perundangundangan, Pengertian dan dasar hukum wakaf, Rukun dan syarat

wakaf, Macam macam wakaf, Kedudukan dan Fungsi wakaf dalam


Hukum Islam, Hukum Perwakafan Menurut Hukum Islam, Pandangan
Ulama tentang wakaf, Perwakafan di Indonesia sebelum dan sesudah
berlakunya PP. No.28/1977, Pelaksanaan Undang undang No.41
Tahun 2004 dan PP. No.42 Tahun 2006, Pemberdayaan wakaf
Produktif, Sumber Dana, dan Pembiayaan dan Sanksi.
C. Standar Kompetensi
1. Mahasiswa memiliki kecakapan dan mampu memahami dan
mengetahui dengan baik yang terkait dengan materi inti hukum
perwakafan di Indonesia.
2. Mahasiswa memiliki kecakapan dan mampu memahami
perbedaan mendasar perwakafan menurut Islam dan Kompilasi
Hukum Islam (KHI).
3. Mahasiswa memiliki kecakapan dan kemampuan menganalisis
fungsi dan efektifitas hukum perwakafan di tengah-tengah
masyarakat Islam di Indonesia.
D. Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan perwakafan tanah milik di Indonesia.
2. Menjelaskan cara memperoleh hak menurut hukum Islam dan
perundang-undangan.
3. Menjelaskan pengertian dan dasar hukum wakaf.
4. Menjelaskan rukun dan syarat sahnya wakaf.
5. Menjelaskan macam-macam wakaf.
6. Menjelaskan kedudukan dan fungsi wakaf dalam hukum Islam.
7. Menjelaskan hukum perwakafan menurut kompilasi hukum
Islam.
8. Menjelaskan pandangan ulama tentang wakaf.
9. Menjelaskan perwakafan di Indonesia sebelum dan sesudah
berlakunya PP. No. 28/1977.
10.
Mengemukakan dan menjelaskan pelaksanaan Undangundang No. 41 tahun 2004 dan PP. No. 42 tahun 2006.
11.
Menjelaskan pemberdayaan wakaf produktif.
12.
Menjelaskan sumber dana, pembiayaan dan sanksi.
E. Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan perwakafan tanah menurut hukum Islam, hukum
adat dan peraturan wakaf di Indonesia.
2. Mengidentifikasi cara memperoleh hak menurut hukum Islam.

3. Mengidentifikasi cara memperoleh hak menurut hukum


positif.
4. Membedakan potensi dan peluang serta hambatan
pengelolaan harta wakaf.
5. Menjelaskan hukum perwakafan menurut kompilasi hukum
Islam.
6. Menjelaskan lahirnya kompilasi hukum Islam.
7. Menjelaskan pandangan ulama tentang wakaf.
8. Menjelaskan pendapat para imam mazhab.
9. Menjelaskan persamaan diantara imam mazhab.
10.Menjelaskan perbedaan pendapat imam mazhab.
11.Menjelaskan perwakafan di Indonesia sebelum PP. No.
28/1977.
12.Menjelaskan pelaksanaan dan Perundang-undangan yang
mengatur perwakafan.
13.Menjelaskan berlakunya UU No. 5 /1960 UU Pokok Agraria.
14.Menjelaskan perwakafan tanah milik menurut PP No.
28/1977.
15.Menjelaskan proses, persyaratan, pembuatan dan pencatatan
akta ikrar wakaf.
16.Membedakan jenis-jenis wakaf.
17.Menjelaskan peranan dan tugas PPAIW.
18.Menjelaskan cara penyelesaian perselisihan dan pengawasan
perwakafan.
19.Menjelaskan pelaksanaan tugas dalam wilayah Departemen
Agama Kab/Kota dan wilayah Badan pertanahan.
20.Menjelaskan perlakuan terhadap harta wakaf, baik
penggantian,
penyewaan,
pihak
yang
berwenang
menyewakan barang wakaf, ketentuan harga sewa, batas
waktu penyewaan dan selesainya masa penyewaan.
21.Menjelaskan gugatan wakaf dan proses pembuktian gugatan
wakaf, pengakuan dan kesaksian serta sumpah dan
penolakannya.
22.Menjelaskan sumber dana, pembiayaan dan sanksi bagi yang
terlibat dalam perwakafan.
23.Menjelaskan peranan pembinaan wakaf di Indonesia, baik
peran pemerintah Dirjen Bimas Islam Kemenag, maupun
peran ormas, Muhammadiyah, NU dan lain lain.
F. Materi dan Time Line Perkuliahan
N
o

Pertem
uan

Topik Inti

Sub Topik

II

III

IV

VI
VII

VIII

IX

1
0

Pendahuluan-Kontrak
Perkuliahan
- Perwakafan Tanah
Menurut Hukum Islam dan
Perwakafan tanah milik
hukum Adat
di Indonesia
- Peraturan Wakaf di
Indonesia
Cara memperoleh Hak - Cara memperoleh hak
menurut Hukum Islam
menurut hukum Islam.
dan Perundang- Cara memperoleh hak
undangan.
menurut hukum positif
- Pengertian Hukum Wakaf
menurut hukum Islam dan
Pengertian dan Dasar
hukum positif.
Hukum Wakaf.
- Dasar-dasar hukum
wakaf.
- Rukun wakaf
Rukun dan syarat
- Syarat-syarat sahnya
wakaf
wakaf
Jenis-jenis wakaf
- Jenis-jenis wakaf
Ujian Tengah Semester
- Kedudukan wakaf dalam
Hukum Islam
- Fungsi wakaf dalam
hukum Islam
Kedudukan dan Fungsi
- Pelaksanaan tugas
wakaf dalam hukum
pengelola wakaf dalam
Islam
wilayah Departemen
Agama Kab/Kota dan
wilayah Badan
pertanahan
- Hukum perwakafan
Hukum perwakafan
menurut kompilasi hukum
menurut Kompilasi
Islam.
Hukum Islam
- Lahirnya kompilasi hukum
Islam.
Pandangan Ulama
- Pandangan ulama tentang
tentang wakaf
wakaf.
- Pendapat para imam
mazhab.
- Persamaan diantara imam
mazhab

- Perbedaan pendapat
imam mazhab

1
1

XI

1
2

XII

1
3

XIII

1
4

XIV

XV

- Perwakafan di Indonesia
sebelum PP. No. 28/1977.
- Berlakunya UU No. 5 /
Perwakafan di
1960 UU Pokok Agraria.
Indonesia sebelum dan - Perwakafan tanah milik
sesudah berlakunya PP.
menurut PP No. 28/1977.
No .28/1977.
- Proses, persyaratan,
pembuatan dan
pencatatan akta ikrar
wakaf.
- Pelaksanaan dan
perundang-undangan
yang mengatur
Pelaksanaan Undang
perwakafan
undang No. 41 Tahun
- Gugatan wakaf dan
2004 dan PP. No. 42
proses pembuktian
Tahun 2006.
gugatan wakaf,
pengakuan dan kesaksian
serta sumpah dan
penolakannya.
- Potensi dan peluang serta
Pemberdayaan wakaf
hambatan pengelolaan
Produktif
harta wakaf
- Peranan dan tugas PPAIW.
- Sumber dana,
pembiayaan dan sanksi
bagi yang terlibat dalam
perwakafan.
Sumber Dana,
- Peranan pembinaan
Pembiayaan dan
wakaf di Indonesia, baik
Sanksi
peran pemerintah Dirjen
Bimas Islam Kemenag,
maupun peran ormas,
Muhammadiyah, NU dan
lain lain.
Review Materi

5
1
6

XVI

Ujian Akhir Semester

G. Strategi dan Tehnik Pembelajaran


Lecturing dengan menggunakan metode
diskusi, praktek dan penugasan.

belajar

mandiri,

H. Evaluasi Sistem Penilaian


Aspek Penilaian
Ujian Akhir Semester
Ujian Tengah Semester
Tugas Mandiri
Presensi, partisipasi

Persentase
40
20
30
10

%
%
%
%

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA= (10P + 30T + 20UTS +


40UAS)
100
I.

Daftar Referensi
1. A.Hassan, Terjemah Bulughul Maram, Cet.XV, Bandung:
Diponegoro, 1989.
2. Abd al-Wahhab Khallaf, Ahkam al-Waqf. Mesir: Matbaah alMisir, 1951
3. Abdul Hamid as-Swaraby, Munaza at al-Auqaf wa al-Ahkar
.Iskandariyyah: Kunsyaat al-Maarif, 1982.
4. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Kedudukan
Tanah Wakaf di Negara Kita, Bandung: Penerbit Alumni, 1979.
5. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Kedudukan
Tanah wakaf di Negara Kita. Cet. IV; Bandung: Citra Aditya
Bakti, 1990.
6. Achmad Djunaidi dan Thobieb Al-Asyhar, Menuju Era Wakaf
Produktif Sebuah Upaya Progresif Untuk Kesejahteraan Umat
.Jakarta Selatan: Mitra Abadi Press, 2006.
7. Achmad Djunaidi dan Thobieb Al-Asyhar, Menuju Era Wakaf
Produktif, Cet. IV, Depok: Mumtaz Publishing, 2007.
8. Adijani Al-Alabij., Perwakafan Tanah di Indonesia dalam Teori
dan Praktek. Jakarta: Rajawali Pres, 1997.
9. Ahmad Azhar Basyir, Hukum Islam Tentang Wakaf Ijarah dan
Syirkah.Bandung: Al Marif, 1987.

10.
Ahmad Rafiq., Hukum Islam di Indonesia, Jakarta, Rajawali
Press, 1995.
11.
Al-Bukhary, Abu Abdillah Muhammad bin Ismail. Shahih
Bukhary, Juz.II, (Bairut: Al-Maarif Lithab I wanasri, (t, th), h.
132.
12.
Departemen Agama RI, Himpunan Peraturan Perundangundangan Perwakafan Tanah Milik, (Proyek Pembinaan Zakat
dan Wakaf, Jakarta, 1984/1985.
13.
Departemen Agama RI, Peraturan perwakafan (Waqf
Regulation) Depag RI Ditjen Bimas Islam dan Urusan Haji
Direktorat Urusan Agama Islam, 1988.
14.
Departemen Agama RI, Kompilasi Hukum Islam
Indonesia. Direktorat Pembinaan Badan Peradilan Agama,
1992.
15.
Departemen Agama RI, Strategi Pengamanan Tanah
Wakaf. Ditjen Bimas Islam dan Penyelenggara Haji, tahun
2004.
16.
Departemen Agama RI, Perkembangan Pengelolaan
Wakaf di Indonesia, Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Wakaf
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Depag RI,
2006.
17.
Departemen Agama RI, Pedoman Pengelolaan dan
pengembangan wakaf. Jakarta: Dirjen Bimas Islam, 2003.
18.
Departemen Agama RI, Wakaf for Beginners, Cet. Jakarta;
Direktorat Bimas Islam, 2009.
19.
Djatnika, R., Tanah wakaf, Surabaya: Al-Ihlas, 1982.
20.
Faisal Haq dan Saiful Anam., Hukum Wakaf dan
Perwakafan di Indonesia, Surabaya: PT.BGI, 1993.
21.
Farid Wadjdy dan Mursyid, Wakaf & Kesejahteraan Umat
(Filantropi Islam yang hampir terlupakan Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2007.
22.
Hasan Abdullah al-Amin (Ed.), Idarah wa Tasmir Mumtalakat al-Auqaf (Jeddah: Ma'had al-Islamy li al-Buhus wa atTadrib al-Bank al-Islamy li at-Tanmiyyah, 1989.
23.
Ikrimah Said Sabri, al-Waqf al-Islami, bayn al-Nazriyah wa
al-Tatbiqiyah .Al-Ardan, Yaman: Dar al-Nafais, 2008.
24.
Imam Suhadi, Hukum Wakaf di Indonesia. Yogyakarta: Dua
Dimensi, 1985.
25.
Imam Abu Husein Muslim bin Hajaj, Sahih Muslim Juz III.
Diterjemahkan oleh Adib Bisri Mustafa dkk dengan judul
Terjemahan Sahih Muslim Jilaid III .Cet. I; Semarang: Asy-Syifa,
1993.

26.
Jumhuriyyah Misr al-Arabiyyah, Qawanin al-Waqf wa alhikr wa al-Qararat at-Tanfi-ziyyah .Cayro: Al-Haiah al-Ammah li
syuun al-Matabi al-A.niriyyah, 1993.
27.
Kamaruddin Ngah, Isu Pembangunan Tanah Wakaf, Kuala
Lumpur: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, 1991.
28.
Mohammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan
Wakaf, Jakarta: UI Press, 1988.
29.
Muhammad Ubaid al-Kubaisy, Ahkam al-Waqf Syariat alIslamiyah Juz I; Bagdad: Matbaah al-Irsyad, 1977.
30.
Muhammad Abdul Manan, Teori dan Praktik Ekonomi
Islam diterjemahkan oleh M. Nastangin .Yogyakarta: Dana
Bhakti Wakaf, 1993.
31.
Muhammad Abid Abdullah, AL-Waqf fi al-Syariah alIslamiyah, terj. Ahrul Sani dkk dengan judul: Hukum Wakaf,
Kajian Pertama dan Terlengkap tentang Fungsi dan
Pengelolaan Wakaf serta Penyelesaian atas Sengkata Wakaf
Jakarta: Iiman Press, 2004.
32.
Muhammad Abu Zahrah, Muhadarat fi al-Waqf .Kairo: Dar
al-Fikri al-Araby, 1971.
33.
Mundzir Kahaf, Managemen Wakaf Produktif.Jakarta:
Pustaka Kausar, 2005.
34.
Presiden RI. Peraturan Pemerintah RI. No.28 Tahun 1977
Tetang Perwakafan Tanah Milik, dalam Saroso. & Nico Ngani.,
Tinjauan Yuridis Tentang Perwakafan Tanah Hak Milik,
Yogyakarta: Liberti, 1984.
35.
R. Djatnika., Tanah Wakaf. Surabaya: al-Ihlaas, 1982.
36.
Said Sabri, al-Waqf al-Islami, bayn al-Nazriyah wa alTatbiqiyah. Al-Ardan, Yaman: Dar al-Nafais, 2008.
37.
Sahih Muslim, Bab al-Waqaf, Juz V, Beirut: Dar al-afaq alJadidah, t.th.
38.
Sutarmadi, Muhda Hadisaputra dan Amidhan, Pedoman
Praktis Perwakafan, Jakarta: Badan Kesejahteraan Masjid,
1990.
39.
Syekh Mahmud Syaltut, Muqaranatul Mazahib fil-fiqhi
diterjemahkan Ismuha dengan judul Perbandingan Mazhab
dalam masalah Fiqhi. Jakarta: Bulan Bintang, 1993.
40.
Taufiq Hamami, Perwakapan Tanah dalam Politik Hukum
Agraria Nasional .Jakarta, Tatanusa, 2003.
41.
Tim Redaksi Fokus Media, Undang-Undang Wakaf,
Bandung: Fokus Media, 2007.

42.
Uswatun Hasanah (ed.), Wakaf Tunai-Inovasi Finansial
Islam.Jakarta: Program Studi Timur Tengah Universitas
Indonesia, 2006.
43.
Wahbah az-Zuhaili, Al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu Juz VIII;
Mesir: Dar al-Fikri, t.th.

HUKUM PERBANKAN
A. Identifikasi Mata Kuliah
Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Semester
Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot Sks

: Hukum Perbankan
: PMH 3229
: VI (Enam)
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
: Sarjana (S1)
: 2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah dan Metode Pembelajaran


Hukum perbankan merupakan salah satu aplikasi dari Hukum
Ekonomi. Dan Hukum Ekonomi sebagai disiplin yang memayungi
semua bentuk kegiatan ekonomi yang memerankan hukum di
dalamnya.

Kegiatan perbankan sebagai salah satu lembaga ekonomi dalam


operasionalisasinya sangat memerlukan bantuan ilmu hukum agar
dapat berjalan dengan baik, efektif, aman dan semua pihak-pihak
yang terkait di dalamnya dapat dilindungi oleh hukum.
Hukum perbankan di dalamnya dibahas antara lain pengertian
perbankan, dasar hukum, teori-teori, ruang lingkup, tujuan, produk,
sejarah, peran negara, dan beberapa model peran hukum dalam
kegiatan perbankan.
Metode pembelajaran yang digunakan dalam berfokus sistem
student centre learning yang menekankan pada kemandirian dan
kreativitas mahasiswa untuk memperoleh materi dan penyerapannya
yang maksimal, sementara dosen berfungsi sebagai fasilitator dan
evaluator terhadap segala kebutuhan pembelajaran. Model
pembelajaran yang diterapkan yaitu perkuliahan (tatap muka),
dialog/diskusi, penugasan, dan kuliah lapangan ke institusi
perbankan, jika diperlukan.
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembejalaran yang akan dicapai dalam mata kuliah
hukum perbankan, seluruhnya diorientasikan agar peserta dapat
mengetahui, memahami, dan dapat melakukan identifikasi
permasalahan dan solusinya yang berkaitan dengan sistem
perbankan dan hukum perbankan nasional, antara lain dasar hukum
pendirian, dasar hukum operasional, dan peranannya dalam
pembangunan nasional.
D. Standar Kompetensi
Dalam mengikuti hukum perbankan ini diharapkan agar dapat
mengetahui dan memahami serta melakukan identifikasi yang
berkaitan dengan kegiatan perbankan dan lembaga keuangan
lainnya secara umum.
N
o
1

Komptensi Dasar
Mahasiswa memahami
eksistensi dan urgensi
perbankan dalam ilmu
ekonomi, hukum, dan
pembangunan

Mahasiswa dapat

Indikator Kompetensi
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan urgenasi dan
posisi perbankan sebagai salah
satu bentuk kegiatan ekonomi
dan konteks ilmu ekonomi.
2. Menjelaskan peranan
perbankan dalam kehidupan
dan pembangunan.
1. Mengemukakan dan

memahami pengertian
dan perkembangan
hukum perbankan

Mahasiswa dapat
memahami hukum
ekonomi, fungsi hukum
dan tujuan hukum yang
diperankan dalam
kegiatan ekonomi
khususnya perbankan

Mahasiswa memahami
sistem keuangan dan
lembaga-lembaga
keuangan serta dasar
hukumnya.

Mahasiswa memahami
sistem perbankan
nasional

menjelaskan pengertian
perbankan dan hukum
perbankan.
2. Menjelaskan asal-usul dan
perkembangan hukum
perbankan dan perbankan
umumnya.
1. Menjelaskan pengertian dan
cakupan hukum ekonomi dan
prinsip-prinsipnya.
2. Menjelaskan beberapa fungsi
hukum yang berkaitan dengan
kegiatan ekonomi khususnya
perbankan.
3. Menjelaskan teori-teori
mengenai hubungan hukum
dan ekonomi.
4. Menjelaskan beberapa tujuan
hukum dan kaitannya dengan
tujuan ekonomi, dan tujuan
hukum perbankan.
1. Menjelaskan sistem keuangan
dan pengelolaannya.
2. Menjelaskan lembaga-lembaga
keuangan dan peranannya.
3. Menjelaskan perbedaan dan
persamaan lembaga perbankan
dengan lembaga keuangan
lainnya.
Mahasiswa dapat menjelaskan:
1. Asas/prinsip, fungsi, dan tujuan
perbankan.
2. Ruang lingkup dan jenis-jenis
bank.
3. Dasar hukum perbankan
nasional.
4. Perisinan, bentuk-bentuk bank,
dan kepemilikan bank,
persyaratannya.

Mahasiswa memahami
Hukum Perbankan
Nasional

Mahasiswa memahami
sumber dan pola
pengelolaan dana
perbankan

Mahasiswa memahami
sistem kredit perbankan

Mahasiswa memahami
sistem jaminan bank

1
0

Mahasiswa memahami
produk dan jasa-jasa
perbankan

1
1

Mahasiswa memahami
surat-surat berharga dan
warkat di perbankan

1
2

Mahasiswa memahami
eksistensi rahasia bank

1. Pengertian dan cakupan hukum


perbankan.
2. Peranan dan fungsi hukum
perbankan.
3. Sumber-sumber hukum
perbankan
1. Sumber dana internal dan
masyarakat.
2. Dana dari Bank Indonesia.
3. Sumber dana lembaga
keuangan bukan bank
1. Pengertian kredit dan unsurunsurnya.
2. Jenis-jenis kredit perbankan.
3. Prosedur dan ketentuan umum
kredit.
4. Proses pemberian kredit
perbankan.
5. Perjanjian kredit dan akibat
hukumnya.
1. Pengertian jaminan dan dasar
hukumnya.
2. Fungsi jaminan.
3. Jenis-jenis jaminan.
4. Cara-cara penyelesaian kredit
bermasalah.
Mahasiswa dapat mengemukan
dan menjelaskan :
1. Jasa transfer uang.
2. Inkaso, kliring, bank garansi,
safe deposit box.
3. Kartu kredit, valas, dan
kustodian.
4. Letter of credit dalam negeri
dan luar negeri.
1. Pengertian surat berharga dan
warkat perbankan.
2. Surat berharga wessel, cek,
bilyet giro, promes, SBI, SBPU,
dan CP
Mahasiswa dapat menjelaskan:
1. Pengertian dan sifat rahasia

1
3

Mahasiswa memahami
tindak pidana perbankan

bank.
2. Dasar hukum rahasia bank.
3. Tujuan rahasia bank.
1. Pengertian tindak pidana
ekonomi.
2. Pengertian tindak pidana
perbankan.
3. Dasar hukum tindak pidana
perbankan.

E. Materi dan Time Line Perkuliahan


N
o
1

Kulia
h
I

II

Topik Inti
Pembukaan Kuliah :
-Kontrak belajar
-Deskripsi silabi
perkuliahan
Eksistensi dan urgensi
perbankan dalam ilmu
ekonomi, hukum, dan
pembangunan

Sub Topik

1. Pengertian Ilmu Ekonomi,

2.

3.
3

III

Pengertian dan
perkembangan
perbankan

1.
2.

prinsip-prinsip dan
cakupannya.
Urgensi dan posisi
perbankan sebagai salah
satu bentuk kegiatan
ekonomi dan konteks ilmu
ekonomi.
Peranan perbankan dalam
kehidupan dan
pembangunan.
Pengertian perbankan
dan hukum perbankan.
Asal-usul dan
perkembangan hukum
perbankan dan perbankan
umumnya.

IV

5
6

V
VI

VII

VIII

3. Perkembangannya di
Indonesia
Perbankan dalam
1. Pengertian dan cakupan
perspektif Hukum
hukum ekonomi dan
ekonomi, fungsi hukum
prinsip-prinsipnya.
dan tujuan hukum
2. Fungsi hukum yang
yang diperankan
berkaitan dengan
dalam kegiatan
kegiatan ekonomi
ekonomi khususnya
khususnya perbankan.
perbankan
3. Teori-teori mengenai
hubungan hukum dan
ekonomi.
4. Beberapa tujuan hukum
dan kaitannya dengan
tujuan ekonomi, dan
tujuan hukum perbankan.
Lanjutan
Lanjutan
Sistem keuangan dan
1. Sistem keuangan dan
lembaga-lembaga
pengelolaannya.
keuangan serta dasar
2. Lembaga-lembaga
hukumnya.
keuangan dan
peranannya.
3. Perbedaan dan
persamaan lembaga
perbankan dengan
lembaga keuangan
lainnya.
Sistem Perbankan
1. Asas/prinsip, fungsi, dan
Nasional
tujuan perbankan.
2. Ruang lingkup dan jenisjenis bank.
3. Dasar hukum perbankan
nasional.
4. Perisinan, bentuk-bentuk
bank, dan kepemilikan
bank, serta
persyaratannya.
Hukum Perbankan
1. Pengertian dan cakupan
Nasional
hukum perbankan.
2. Peranan dan fungsi
hukum perbankan
3. Sumber-sumber hukum

IX

Sumber dana dan pola


pengelolaan dana
perbankan

1
0

Mahasiswa memahami
sistem kredit
perbankan

1
1

XI

Sistem Jaminan Bank

1
2

XII

Produk dan jasa-jasa


perbankan

1
3

XIII

Surat-surat berharga
dan warkat di
perbankan

1
4

XIV

Eksistensi Rahasia
Bank

XV

Mahasiswa memahami

perbankan
1. Sumber dana internal dan
masyarakat.
2. Dana dari Bank Indonesia.
3. Sumber dana lembaga
keuangan bukan bank
Mahasiswa dapat
menjelaskan:
1. Pengertian kredit dan
unsur-unsurnya.
2. Jenis-jenis kredit
perbankan.
3. Prosedur dan ketentuan
umum kredit.
4. Proses pemberian kredit
perbankan.
5. Perjanjian kredit dan
akibat hukumnya.
1. Pengertian jaminan dan
dasar hukumnya.
2. Fungsi jaminan.
3. Jenis-jenis jaminan.
4. Cara-cara penyelesaian
kredit bermasalah.
1. Jasa transfer uang.
2. Inkaso, kliring, bank
garansi, safe deposit box.
3. Kartu kredit, valas, dan
kustodian.
4. Letter of credit dalam
negeri dan luar negeri.
1. Pengertian surat berharga
dan warkat perbankan.
2. Surat berharga wessel,
eck, bilyet giro, promes,
SBI, SBPU, dan CP
1. Pengertian dan sifat
rahasia bank.
2. Dasar hukum rahasia
bank.
3. Tujuan rahasia bank
1. Pengertian tindak pidana

1
6

tindak pidana
perbankan

XVI

ekonomi.
2. Pengertian tindak pidana

perbankan.
3. Dasar hukum tindak
pidana perbankan.

Evaluasi

F. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif antara lain
digunakan metode perkuliahan (lecturing), discussion (dialog), dan
practicing (kuliah lapangan), serta penelusuran data perkuliahan.
G. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian

Persentase

Ujian Akhir Semester


Ujian Tengah Semester
Tugas Mandiri
Presensi/partisipasi
Komitmen/perilaku

30%
20%
20%
20%
10%

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA= (20 P + 20 UTS + 20 T + 30


UAS + 10 K)
100
H. Daftar Referensi
1. Chatamarrasjid, Hukum Perbankan Nasional, Kencana Pranada
Media Group: 2006.
2. Bambang Sunggomo, Pengantar Hukum Perbankan, CV.
Mandar Maju: Bandung.
3. Achmad Ali, 2000, Menguak Tabir.
4. Kasmir, Manajemen Perbankan, 2002, Raja Grafindo Persada:
Jakarta.
5. Muhdarsyah Sinungan, 1993, Manajemen Dana Bank, Bumi
Aksara: Jakarta.
6. Sumantoro, 1990, Aspek-aspek Hukum Pidana dalam
Perekonomian, Ghalia Indonesia: Jakarta.
Ketentuan Perundang-undangan:
- KUH Perdata
- KUP Pidana

KUH Dagang
UU Bank Indonesia
UU Perbankan Nasional
UU Perbankan Syariah
UU Keuangan Negara
Dll.

HUKUM KEPENGACARAAN & UU ADVOKASI


A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Semester
Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot SKS

:
:
:
:

: Hukum Kepengacaraan dan UU Advokad


PMH 4239
: VII (Tuju)
Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
Sarjana (S1)
2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini termasuk mata kuliah keahlian berkarya bagi
calom Sarjana Hukum dan wajib diikuti oleh setiap mahasiswa
jurusan PMH (Perbandingan Mazhab dan Hukum). Mata kuliah ini

didistribusikan pada semester 7 (tuju). Ruang lingkupnya meliputi:


Pengertian dan manfaat mempelajari mata kuliah ini; sejarah
pemberian jasa hukum; pengertian pengacara dan advokat;
pengangkatan sumpah, status, pemindahan, dan pemberhentian
advokat; pengawasan; hak dan kewajiban advokat; honorarium;
bantuan hukum cuma-cuma; advokat asing; atribut; kode etik dan
dewan kehormatan advokat; organisasi advokat; ketentuan pidana;
ayat-ayat al-Quran dan Al-Hadist yang berkaitan dengan
kepeengacaraan dan advokat.
C. Standar Kompetensi
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami dengan baik hukum
kepengacaraan dan Undang-undang tentang keadvokatan.
2. Mahasiswa memahami dengan baik kedudukan, tugas, dan
fungsi pengacara dan advokat.
3. Mahasiswa memiliki kemampuan dan keterampilan professional
dalam melakukan advokasi baik melalui litigasi maupun nonlitigasi.
D. Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan pengertian dan manfaat mempelajari hukum
kepengacaraan dan Undang-undang advokat.
2. Mengemukakan sejarah pemberian jasa hukum.
3. Menjelaskan pengertian pengacara dan advokat.
4. Mengemukakan pengangkatan sumpah, status, pemindahan,
dan pemberhentian advokat.
5. Mengemukakan pengawasan terhadap advokat.
6. Mengemukakan hak dan kewajajiban advokat.
7. Mengemukakan bantuan hukum cuma-cuma.
8. Mengemukakan tentang advokat asing dan atribut advokat.
9. Menjelaskan kode etik dan dewan kehormatan advokat.
10.
Mengemukakan organisasi advokat.
11.
Menyebutkan ayat-ayat al-Quran dan Al-Hadist yang
berkaitan dengan kepengacaraan dan advokat.
12.
Memahami konsep advokat atau kepengacaraan dalam
Islam
E. Indikator
Mahasiswa dapat:
1. Menjelaskan arti hukum kepengacaraan dan keadvokatan.
2. Menjelaskan manfaat mempelajari hukum kepengacaraan dan
keadvokatan.

3. Menguraikan sejarah pemberian jasa hukum.


4. Menjelaskan pengertian pengacara dan advokat.
5. Menguraikan pengangkatan sumpah, status, pemindahan, dan
pemberhentian advokat.
6. Menjelaskan pengawasan terhadap advokat.
7. Menjelaskan hak dan kewajiban advokat.
8. Menjelaskan tentang bantuan hukum cuma-cuma.
9. Menjelaskan kedudukan advokat asing dan atribut advokat.
10.
Menjelaskan kode etik dan dewan kehormatan advokat.
11.
Menguraikan secara jelas organisasi advokat.
12. Menghafal ayat-ayat al-Quran dan Al-Hadist yang berkaitan
dengan kepengacaraan dan keadvokatan.
F. Topik Inti
1. Pengertian dan manfaat mempelajari hukum kepengacaraan
dan keadvokatan.
2. Sejarah pemberian jasa hukum.
3. Pengangkatan
sumpah,
status,
pemindahan,
dan
pemberhentian advokat.
4. Hak dan kewajiban advokat.
5. Honorarium advokat.
6. Bantaun hukum cuma-cuma.
7. Advokat asing
8. Kode etik dan dewan kehormatan advokat.
9. Organisasi advokat.
10.
Ketentuan pidana.
11.
Ayat-ayat al-Quran dan Al-Hadist yang berkaitan dengan
kepengacaraan dan keadvokatan.
12.
Konsep advokat atau kepengacaraan dalam Islam.
G. Strategi dan Teknik Pembelajaran
Lecturing dengan menggunakan metode
diskusi, praktek dan penugasan.

belajar

mandiri,

H. Daftar Referensi
1. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat.
2. Kode Etik Advokat.
3. T.M. Hasbi Ash Shiddieqy, Peradilan dan Hukum Acara Islam.
4. Abduk Kadir Audah, Islam dan Perundang-undangan.
5. Abdurrahman, Aspek-Aspek Bantuan Hukum Di Indonesia.
6. Cik Hasan Bisri, Peradilan Agama Di Indonesia.
7. Fathurrahman, Al-Hadis-Al-Hadis Tentang Peradilan Agama.
8. C.S.T. Kansil, Pokok-Pokok Etika Profesi Hukum.

9. H. Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di


Lingkungan Peradilan Agama.
10.
A. Rahmat Rosyadi, Bantuan Hukum Sebagai Proses
Pembudayaan di Masyarakat.
11.
Muhamad Sanusi, Kode Etik Penasihat, Pengertian,
Penjabaran, dan Penerapannya, Kompilasi Khusus Advokat.
12.
Soerjono Soekanto, Bantuan Hukum Suatu Tinjauan Sosio
Yuridis.
13.
Frans Hendra Winarta, Bantuan Hukum, Suatu Hak Asasi
Manusia Bukan Belas Kasihan.

HUKUM PERIKATAN
A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
: Hukum Perikatan
Kode Mata Kuliah
: PMH 3241
Semester
: VII (Tuju)
Jurusan
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)

Program Studi
Strata
Bobot SKS

: Perbandingan Hukum
: Sarjana (S1)
: 2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah ini adalah mata kuliah konpetensi keilmuan dan
keahlian bagi calon Sarjana Hukum. Wajib diikuti oleh setiap
mahasiswa jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum. Mata kuliah
ini didistribusikan pada semester 7 (tuju). Ruang lingkup materinya
meliputi: Hukum Perikatan yang terdiri atas; Pengertian,
pengaturannya,
sumbernya,
jenis-jenisnya,
dan
berakhirnya
(hapusnya) perikatan. Hukum Perjanjian terdiri atas; Pengertian,
pengaturannya, hubungannya dengan perikatan, dan perjanjianperjanjian yang berkembang di masyarakat.
C. Standar Kompetensi
1. Mahasiswa mengetahui dan memahami dengan baik tentang
hukum perikatan dan hukum perjanjian di Indonesia.
2. Mahasiswa memiliki kemampuan keilmuan dan keterampilan
professional dalam menerapkan perikatan/perjanjian yang
sesuai dengan Hukum Perdata BW yang berlaku secara positif
di Indonesia.
D. Kontrak Kuliah
N
o
1

Materi
Sejarah Hukum

Sistem Hukum
dan Sejarah
Hukum
Perikatan

Hukum
Perikatan

Pengaturan dan

Sub Materi
1. Sejarah Hukum dan
Penafsiran Historikal;
2. Kegunaan mempelajari
sejarah hukum;
1. Sistem civil law dan
common law;
2. Sejarah berlakunya
hukum perikatan/
perjanjian di Indonesia
1. Istlah perikatan
2. Pengertian perikatan
3. Hubungan antara
perikatan dengan
perjanjian
1. Pengaturan hukum

Metod
e
Cerama
h
&
Tanyajawab
Cerama
h
&
Tanyajawab
Cerama
h
&
Tanyajawab
Cerama

Wakt
u
100
menit

100
menit

100
menit
100

Sumber Hukum
Perikatan

PerikatanPerikatan Pada
Umumnya

Perikatan dan
akibat
Hukumnya

Hukum
Perjanjian

1
0

perikatan
2. Sumber-sumber hukum
perikatan:
- Perjanjian
- Ketentuan UU
- Putusan Pengadilan
- Moral
1. Ketentuan-ketentuan
umum perikatan
2. Objek perikatan
3. Penggantian biaya, rugi,
dan bunga
4. Pembedaan perikatan
1. Pemenuhan prestasi
2. Wanprestasi dan akibat
hukumnya
3. Ganti Kerugian
4. Hapusnya perikatan
1. Pengertian perjanjian
2. Asas-asas hukum
perjanjian
3. Perjanjian menurut Pasal
1315 BW
4. Jenis-jenis perjanjian

Ujian Tengah Semester

h
&
Tanyajawab

menit

Cerama
h
100
&
menit
Tanyajawab
Cerama
h
100
&
menit
Tanyajawab
Cerama
h
100
&
menit
Tanyajawab
90
menit

Unsur-Unsur dan
Syarat
perjanjian

1. Unsur-unsur perjanjian
2. Syarat sahnya perjanjian

Cerama
h
100
&
menit
Tanyajawab

Teori Saat
lahirnya
Perjanjian

1. Saat lahirnya sepakat:


- Konsensualisme
- Realis
2. Teori-teori saat lahirnya
perjanjian pada
umumnya dan
kekurangannya masingmasing
3. Teori-teori saat lahirnya
perjanjian melalui suratmenyurat

Cerama
h
100
&
menit
Tanyajawab

1
1

Isi dan Daya


Kerja Hukum
Perjanjian

1
2

Cacad Kehendak
dan
Penyalahgunaan
Keadaan

1
3

1
4

1
5
1
6
1
7

Analisis
Kebatalan
Perjanjian

Pelaksanaan
Perjanjian

Perkembangan
Hukum
Perjanjian

1. Isi perjanjian
2. Perjanjian dan akibat
hukum terhadap para
pihak
3. Pengecualian terhadap
Pasal 1315 BW
4. Hubungan antara Pasal
1315 BW dengan Pasal
1340 BW
1. Cacad kehendak dalam
perjanjian:
- Kesesatan (Dwaling)
- Paksaan (Dwang)
- Penipuan (Bedrog)
2. Penyalahgunaan
keadaan dalam
perjanjian
1. Analisis dari segi
Perundang-undangan
2. Analisis dari segi
Akademik
3. Analisis dari segi
Putusan pengadilan
1. Arti pelaksanaan
perjanjian
2. Penafsiran dalam
pelaksanaan perjanjian
3. Itikad baik dalam
pelaksanaan perjanjian
4. Hambatan pelaksanaan
perjanjian
5. Risiko
1. Perjanjian baku
2. Perjanjian leasing
3. Perjanjian agency
4. Perjanjian trust
5. Perjanjian Franchise

Cerama
h
&
Tanyajawab

100
Menit

Cerama
h
100
&
menit
Tanyajawab
Cerama
h
100
&
menit
Tanyajawab

Cerama
h
&
Tanyajawab

100
Menit

Cerama
h
&
Tanyajawab

100
Menit

Review/Minggu Tenang
Ujian Akhir Semester

90
menit

E. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Lecturing dengan menggunakan metode
diskusi, praktek dan penugasan.

belajar

mandiri,

F. Media Pembelajaran
- Buku Ajar,
- Spidol,
- Papan Tulis,
- Laptop dan
- LCD
G. Sistem Evaluasi
Aspek Penilaian
Ahlak
Kehadiran
Kreatifitas/Diskusi
Tugas-tugas
Ujian Tengah Semester
Ujian Akhir Semester

Persentase
20 %
30 %
10 %
10 %
10 %
20 %

Rumus Nilai Akhir Mata Kuliah, NA= (10P + 30T + 20UTS +


40UAS)
100
H. Kriteria Kelulusan
1. Nilai 86-100
2. Nilai 76-85
3. Nilai 66-75
4. Nilai 56-65
5. Nilai kurang dari 56

I.

=
=
=
=
=

4
3
2
1
0

(A)
(B)
(C)
(D)
(E) tidak lulus

Daftar Referensi
1. R. Subekti, Pokok-Pokok Hukum Peerdata.
2. R. Subekti, Aneka Perjanjian, Perikatan yang Lahir dari
Perjanjian.
3. J. Satrio, Hukum Perikatan, Perikatan yang lahir dari
Perjanjian.
4. Andulkadir Muhammad, Hukum Perjanjian.
5. L.J. van Apeldoor, Pengantar Ilmu hukum.
6. Z. Ansori Ahmad, Sejarah dan Kedudukan BW Di Indonesia.
7. Soerjono Soekanto, Pengantar Sejarah Hukum.

8. Hardijan Rusli, Hukum Perjanjian Indonesia dan Common


Law.
9. Kartini Mulyadi dkk. Hukum Perikatan yang Lahir dari
Perjanjian.
10. Ahmadi Miru, Hukum Perikatan, Penjelasan Makna Pasal 1233
Sampai 1456 BW.
11. Elly Erawati dan Herlien Budiono, Penjelasan Hukum Tentang
Kebatalan Perjanjian.
12. Juajir Sumardi, Aspek-Aspek Franchise dan Perusahaan
Transnasional.
13. Sri Suyatmi, Problematika Leasing Di Indonesia.
14. Eddy P. Soekadi, Mekanisme Leasing.
15. Amin widjaja Tunggal dkk. Akuntansi Leasing (Sewa Guna
Usaha).
16. Indah Wahyuni, Soal Penggunaan Standar Kontrak Menurut
Perspektif Hukum.

MEDIASI & ARBITRASE


A. Indentitas Mata Kuliah

Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Semester
Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot SKS

: Mediasi dan Arbiterase


: PMH 3242
: VII (Tuju)
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
: Sarjana (S1)
: 2 (Dua)

B. Deskripsi Mata Kuliah dan Metode Pembelajaran


Berlakunya PERMA No. 2 Tahun 2003 dan direvisi dengan
PERMA No. 1 Tahun 2008 tentang prosedur mediasi di pengadilan
mengindikasikan bahwa penyelesaian sengketa di luar persidangan
telah menjadi ketentuan yang bersifat mutlak harus dilaksanakan
karena apabila mengabaikan proses tersebut, maka putusan
dinyatakan batal demi hukum. Hal ini sebagaimana dituangkan pada
pasal 2 Perma tersebut: Ayat (2): Setiap hakim, mediator dan para
pihak wajib mengikuti prosedur penyelesaian sengketa melalui
mediasi yang diatur dalam Peraturan ini. Ayat (3): Tidak menempuh
prosedur mediasi berdasarkan Peraturan ini merupakan pelanggaran
terhadap ketentuan Pasal 130 HIR dan atau Pasal 154 Rbg. yang
mengakibatkan putusan batal demi hukum. Adanya keharusan yang
bersifat mutlak tersebut didasarkan pada alasan-alasan hukum yang
salah satunya sebagaimana dituangkan pada bagian pertimbangan
poin (b), yang menjelaskan: Bahwa pengintegrasian mediasi ke
dalam proses beracara di pengadilan dapat menjadi salah satu
instrumen efektif mengatasi masalah penumpukan perkara di
pengadilan serta memperkuat dan memaksimalkan fungsi lembaga
pengadilan dalam penyelesaian sengketa di samping proses
pengadilan yang bersifat memutus (ajudikatif). Selain itu dengan
berlakunya Perma tersebut mengindikasikan bahwa pengadilan
bersifat pro-aktif melakukan proses mediasi, sehingga proses
mediasi tersebut adalah menjadi satu bagian hukum acara yang
tidak bisa terpisahkan dengan tahapan proses lainnya, seperti
pembacaan gugatan, jawaban, replik, duplik, pembuktian dan lain
sebagainya.
C. Tujuan Pembelajaran
Ajaran Islam memerintahkan agar penyelesaian setiap
perselisihan yang terjadi diantara manusia sebaiknya diselesaikan
dengan jalan perdamaian. Keadilan merupakan salah satu kebutuhan
dalam hidup manusia yang umumnya diakui di semua tempat di
dunia ini, apabila keadilan itu kemudian dikukuhkan ke dalam sebuah
institusi yang bernama hukum, maka hukum itu harus mampu

menjadi saluran agar keadilan itu dapat diselenggarakan secara


seksama dalam masyarakat. Dalam konteks ini tugas hakim yang
paling berat adalah menjawab kebutuhan manusia akan keadilan
tersebut selain melakukan pendekatan kedua belah pihak untuk
merumuskan sendiri apa yang mereka kehendaki dan upaya ini
dapat dilakukan pada tahap perdamaian.
D. Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu menganalisis dan terampil dalam
melakukan aktivitas
dan kreativitas dalam
menyelesaikan
sengketa
melalui
negosiasi,
mediasi,
konsiliasi, mediasi, dan arbitrase dalam setiap permasalahan hukum
yang ada dalam kehidupan masyarakat.
N
o
1

Kompetensi Dasar

Indikator Kompetensi

Mahasiswa mampu
mengetahui dan
memahami perkembangan
hukum penyelesaian
sengketa di Indonesia.

Mahasiswa dapat:
1. Mengerti dan memahami
pengertian sengketa
2. Mengetahui dan memahami
sistem penyelesaian
sengketa
3. Mengerti dan memahami
dinamika hukum penyelesaian
sengketa di Indonesia
Mahasiswa dapat:
1. Mengerti dan memahami
pengertian penyelesaian
sengketa di luar pengadilan
2. Mengerti dan memahami
dasar hukum pilihan
penyelesaian sengketa
3. Mengerti dan memahami
bentuk-bentuk pilihan
penyelesaian sengketa
Mahasiswa dapat:
1. Memahami pengertian
negosiasi
2. Mampu memahami dan
melaksanakan negosiasi
3. Mampu memahami dan
menganalisis permasalahan
dan penyelesaian sengketa

Mahasiswa mengerti dan


mampu memahami
dinamika dan landasan
hukum penyelesaian
sengketa di luar
pengadilan

Mahasiswa mampu
memahami dan
menganalisis
permasalahan dan
penyelesaian
permasalahan melalui
negosiasi

melalui negosiasi
4

Mahasiswa mampu
memahami, menganalisis
dan terampil dalam
melaksanakan negosiasi
bidang sengketa
ketenagakerjaan,
konsumen dan jasa
konstruksi

Mahasiswa dapat:
1. Menganalisis, menyelesaikan,
dan terampil melaksanakan
negosiasi dalam bidang
ketenagakerjaan
2. Mampu menganalisis,
menyelesaikan, dan terampil
melaksanakan negosiasi
dalam bidang konsumen
3. Mampu menganalisis,
menyelesaikan, dan terampil
melaksanakan negosiasi
dalam bidang jasa konstruksi
Mahasiswa mampu
Mahasiswa dapat:
menganalisis dan terampil 1. Menganalisis, menyelesaikan
dalam praktek
dan terampil dalam praktek
melaksanakan negosiasi
negosiasi dalam sengketa
dalam aneka ragam
harta perkawinan
sengketa hukum
2. Mampu menganalisis,
menyelesaikan, dan terampil
dalam praktek negosiasi
dalam bidang lingkungan
hidup
3. Mampu menganalisis,
menyelesaikan, dan terampil
praktek negosiasi dalam
sengketa hukum lainnya
Mahasiswa mengerti dan
Mahasiswa dapat:
mampu memahami pilihan 1. Mengerti dan mampu
penyelesaian sengketa
memahami pengertian dan
melalui mekanisme
landasan hukum mediasi
mediasi
2. Mengerti dan mampu
memahami pelaksanaan
mediasi di dalam dan di luar
pengadilan
3. Mengerti dan mampu
memahami peran dan fungsi
mediator dalam mediasi

8
9

1
0

Mahasiswa mampu
memahami dan
menganalisis mekanisme
dan proses pelaksanaan
mediasi dan membuat
putusan hasil mediasi

Mahasiswa dapat:
1. Mengerti dan memahami
tahapan dalam proses mediasi
2. Mampu memahami,
menganalisis dan terampil
melakukan kaukus dalam
proses mediasi
3. Mampu memahami dan
terampil merancang dan
membuat putusan hasil
mediasi
Evaluasi / Ujian Tengah Semester
Mahasiswa mampu
Mahasiswa dapat:
menganalisis dan terampil
1. Menganalis dan terampil
menyelesaikan sengketa
dalam menyelesaikan
konsumen, hubungan
sengketa konsumen melalui
industrial dan sengketa
mediasi
jasa konstruksi melalui
2. Mampu menganalis dan
mediasi
terampil dalam
menyelesaikan sengketa
hubungan Industrial melalui
mediasi
3. Mampu menganalis dan
terampil dalam
menyelesaikan sengketa jasa
konstruksi melalui mediasi
Mahasiswa mampu
Mahasiswa dapat:
menganalisis dan terampil
1. Menganalisis dan terampil
dalam menyelesaikan
dalam menyelesaikan
sengketa lingkungan hidup,
sengketa lingkungan hidup
sengketa harta
2. Mampu menganalisis dan
perkawinan, dan sengketa
terampil dalam
hukum lainnya yang ada di
menyelesaikan sengketa harta
masyarakat
perkawinan melalui mediasi
3. Mampu menganalisis dan
terampil dalam
menyelesaikan sengketa
hukum lainnya yang ada di
masyarakat

1
1

Mahasiswa mengerti dan


mampu memahami
perkembangan hukum
arbitrase, subyek dan
obyek penyelesaian
sengketa melalui arbitrase
dan prosedur penyelesaian
sengketa melalui arbitrase

Mahasiswa dapat:
1. Mengerti dan mampu
memahami perkembangan
hukum arbitrase
2. Mampu memahami subyek
dan obyek penyelesaian
sengketa melalui arbitrase
3. Mampu memahami prosedur
penyelesaian sengketa
melalui arbitrase
1 Mahasiswa mengerti dan
Mahasiswa dapat:
2 mampu memahami serta
1. Mengerti dan mampu
menganalisis terhadap
memahami dalam proses
prosedur pelaksanaan
pembatalan putusan arbitor
pembatalan, keberatan,
2. Mampu memahami proses
dan eksekusi putusan
keberatan terhadap putusan
arbiter
arbitor
3. Mampu memahami terhadap
pelaksanaan eksekusi putusan
arbiter
1 Mahasiswa mampu
Mahasiswa dapat:
3 menganalisis dan terampil
1. Mampu menganalisis dan
menyelesaikan sengketa
terampil dalam
konsumen, sengketa
menyelesaikan sengketa
hubungan industrial,
konsumen melalui arbitrase
sengketa jasa konstruksi
2. Mampu menganalisis dan
melalui arbitrase
terampil dalam
menyelesaikan sengketa
hubungan industrial melalui
arbitrase
3. Mampu menganalisis dan
terampil dalam
menyelesaikan sengketa jasa
konstruksi melalui arbitrase
1 Mahasiswa mampu
Mahasiswa dapat:
4 menganalisis dan terampil
1. Menganalisis dan terampil
dalam menyelesaikan
dalam menyelesaikan
sengketa perdagangan,
sengketa perda gangan
sengketa antar pelaku
melalui arbitrase
usaha dan sengketa hukum 2. Mampu menganalisis dan
lainnya melalui arbitrase
terampil dalam
menyelesaikan sengketa antar

1
5

Mahasiswa mengerti dan


memahami budaya
penyelesaian sengketa di
luar pengadilan

1
6

pelaku usaha melalui


arbitrase
3. Mampu menganalisi dan
terampil dalam
menyelesaikan sengketa
hukum lainnya melalui
arbitrase
Mahasiswa dapat:
Mengerti dan memahami
budaya, karakteristik actor,
dan pelaksanaan eksekusi
putusan penyelesaian
sengketa di luar pengadilan

Evaluasi/Ujian Akhir Semester

E. Materi dan Time Line Perkuliahan


N
o
1

Pertemua
n keI

Topik Inti
Introduction to
Subject; SAP dan
Kontrak Belajar

II

Sistem hukum
penyelesaian
sengketa di Indonesia

III

Penyelesaian
sengketa di luar
Pengadilan

IV

Sub Topik

Pilihan penyelesaian
sengketa melalui
mekanisme negosiasi

Pengertian sengketa :
- Sistem penyelesaian
sengketa
- Dinamika hukum
penyelesaian sengketa
di Indonesia
- Pengertian
Penyelesaian sengketa
di luar pengadilan
- Dasar hukum pilihan
penyelesaian sengketa
- Dinamika hukum pilihan
penyelesaian sengketa
di Indonesia
- Bentuk-bentuk pilihan
penyelesaian sengketa
- Pengertian negosiasi
- Mekanisme
pelaksanaan negosiasi

VI

VII

VIII

IX

- Kendala dalam
melaksanakan
negosiasi
- Hasil pelaksanaan
negosiasi dan
pelaksanaan eksekusi
- Praktek negosiasi
dalam sengketa
ketenagakerjaan
Praktek pelaksanaan
- Praktek negosiasi
negosiasi beraneka
dalam sengketa
ragam sengketa
konsumen
- Praktek negosiasi
dalam sengketa jasa
konstruksi
- Praktek negosiasi
dalam sengketa harta
perkawinan
Praktek pelaksanaan
- Praktek negosiasi
negosiasi dalam
dalam sengketa
beraneka ragam
lingkungan hidup
sengketa hukum
- Praktek negosiasi
dalam sengketa hukum
lainnya
- Pengertian dan
landasan hukum
mediasi
Pilihan penyelesaian
- Mediasi di dalam dan
sengketa melalui
di luar pengadilan
mekanisme mediasi
- Peran dan fungsi
mediator dalam
mediasi
- Tahapan dalam proses
mediasi
- Kaukus dalam proses
Mekanisme proses
mediasi
pelaksanaan mediasi
- Merancang dan
membuat putusan hasil
mediasi
Evaluasi / Ujian Tengah Semester

Praktek pelaksanaan
mediasi dalam
sengketa konsumen,
hubungan, industrial
dan jasa konstruksi

XI

Praktek pelaksanaan
mediasi dalam
sengketa lingkungan
hidup, harta
perkawinan dan
beraneka ragam
sengketa hukum yang
ada di masyarakat

1
2

XII

Pilihan penyelesaian
sengketa melalui
arbitrase

1
3

XIII

Pelaksanaan putusan
arbiter

1
0

1
1

Praktek penyelesaian
sengketa melalui
arbitrase

- Praktek mediasi dalam


sengketa konsumen
- Praktek mediasi dalam
sengketa hubungan
industrial
- Praktek mediasi dalam
sengketa jasa
konstruksi
- Praktek mediasi dalam
sengketa lingkungan
hidup
- Praktek mediasi dalam
sengketa perkawinan
- Praktek mediasi dalam
sengketa yang ada di
masyarakat lainnya
- Pengertian dan
perkembangan hukum
arbitrase
- Subyek dan obyek
penyelesaian sengketa
melalui arbitrase
- Prosedur penyelesaian
sengketa melalui
arbitrase
- Pembatalan terhadap
putusan arbitor
- Keberatan terhadap
putusan arbitor
- Eksekusi terhadap
putusan arbitor
- Praktek penyelesaian
sengketa konsumen
melalui arbitrase
- Praktek penyelesaian
sengketa hubungan
industrial melalui
arbitrase
- Praktek penyelesaian
sengketa jasa
konstruksi melalui
arbitrase

Praktek penyelesaian
sengketa melalui
arbitrase

Budaya penyelesaian
sengketa di luar
pengadilan

1
4

XIV

- Praktek penyelesaian
sengketa perdagangan
melalui arbitrase
- Praktek penyelesaian
sengketa antar pelaku
usaha melalui arbitrase
- Praktek penyelesaian
sengketa hukum
lainnya
- Budaya penyelesaian
sengketa di luar
pengadilan
- Karakteristik actor
dalam penyelesaian
sengketa di luar
pengadilan
- Hambatan dan kendala
pelaksanaan eksekusi
putusan penyelesaian
sengketa di luar
pengadilan

Review Materi

F. Strategi dan Teknik Pembelajaran


Dosen
Menerangkan
Bertanya
Menjawab
Menerangkan
Bertanya
Menjawab
Menerangkan
Bertanya
Menjawab
Mengawasi
Mengarahkan

Kegiatan
Mahasiswa
Mendengarkan
Mencatat
Bertanya
Menjawab
Mendengarkan
Mencatat
Bertanya
Menjawab
Mendengarkan
Mencatat
Bertanya
Menjawab
Membentuk atau
memilih partner

Media
LCD, Monitor, Laptop,
Whiteboard, CPU
LCD, CPU, Monitor,
Laptop, Whiteboard
LCD, CPU, Monotor,
Laptop, Whiteboard
Kasus
Alat tulis

Membina

Membina
Mengarahkan
Mengawasi
Menerangkan
Bertanya
Menjawab
Menerangkan
Bertanya
Menjawab
Membuat soal dan
kasus praktek
Mengarahkan
Membina
Mengawasi
Mengarahkan
Membina
Mengawasi
Menerangkan
Bertanya
Menjawab
Menerangkan
Bertanya
Menjawab
Mengarahkan
Membina
Mengawasi
Mengarahkan
Membina
Mengawasi

negosiasi
Memilih dan
menyiapkan kasus
Praktek negosiasi
Memilih dan
menyiapkan partner
Memilih dan
menyiapkan kasus
Praktek negosiasi
Mendengarkan
Mencatat
Bertanya
Menjawab
Mendengarkan
Mencatat
Bertanya
Memilih partner
Menjawab
Praktek
Memilih dan
menyiapkan partner
Memilih dan
menyiapkan kasus
Mememilih dan
menyiapkan partner
Memilih dan
menyiapkan kasus
Prkatek mediasi
Mendengarkan
Bertanya
Menjawab
Mendengarkan
Bertanya
Menjawab
Memilih dan
menyiapkan kasus
Memilih partner
Praktek mediasi
Memilih dan
menyiapkan kasus
Memilih partner
Praktek arbitrase

Kasus, Lisan, Alat tulis

LCD, CPU, Monitor,


Laptop, Whiteboard
LCD, CPU, Monitor,
Laptop, Whiteboard

Kasus
Alat tulis

Kasus
Alat tulis
LCD, CPU, Monitor,
Laptop, Whiteboard
LCD, CPU, Monitor,
Laptop, Whiteboard
Kasus
Alat tulis
Kasus
Alat tulis

Mengarahkan
Membina
Mengawasi
Mengkordinasi

Merencanakan
Mengorganisasi
Melaksanakan
kunjungan

Kendaraan
Peserta

Untuk mewujudkan harapan ini, strategi pembelajaran yang


ditempuh adalah melalui lecturing, discussion dan practicing.

G. Komposisi Penilaian
Aspek Penilaian
Ujian Akhir Semester
Ujian Tengah
Semester
Tugas Mandiri
Presensi, Partisipasi
Komposisi Lain (jika
ada)

Persentase
40 %
20 %
30 %
10 %

Rumus Nilai Akhir Mata kuliah, NA= (10 P + 20 UTS + 30 T + 40


UAS)
100
H. Daftar Referensi
1. Johan Galtung, Studi Perdamaian, Pustaka Uereka, Surabaya,
2003.
2. John Crawley dan Katharine Graham, Mediator for Manager,
Buana Ilmu Populer, Jakarta, 2006
3. Lalu Husni, Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
Melalui Pengadilan dan di Luar Pengadilan, Raja Wali Pers,
Jakarta, 2005
4. M. Yahya Harahap, Arbitrase, Pustaka Kartini, Jakarta, 1991
5. Mas
Achmad
Santosa
dan
Anthony
LP
Hutapea,
Mendayagunakan
Alternatif
Penyelesaian
Sengketa
Lingkungan (MAPS) di Indonesia, USAID dan WALHI, Jakarta,
1992
6. Mas Achmad Santosa et., al., Panduan Pelatihan Dasar
Mediator, IICT, Jakarta, 2004.

7. Munir Fuady, Hukum Anti Monopoli, Citra Aditya Bakti,


Bandung, 1999
8. Nazarkhan
Yasin,
Mengenal
Klaim
Konstruksi
dan
Penyelesaian Sengketa Konstruksi, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2004
9. Puslitbang Hukum dan Peradilan. Naskah Akademis
Mengenai: Court Dispute Resolution, Mahkamah Agung RI,
2003
10.
Rahmadi Usman, Pilihan Penyelesaian Sengketa Di Luar
Pengadilan, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003.
11.
Roem Topatimasang Et., al., Merubah Kebijakan Publik,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2000
12.
Simon Et., al., Mengelola Konflik, Keterampilan dan
Strategi Untuk Bertindak, Grafika Desa Putra, Jakarta, 2001
13.
Suparto Wijoyo, Penyelesaian Sengketa Lingkungan,
Airlangga University Pres, Surabaya, 1999
14.
Sudargo Gautama, Undang_Undang Arbitrase Baru 1999,
Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999.
15.
Valerie dan Jane Covey, Pedoman Advokasi, Yayasan Obor
Indonesia, Jakarta, 2005
16.
Zaim Saidi Et., al., Munuju Mahkamah Keadilan, Manual
Pelatihan Advokasi Hukum Konsumen, PIRAC, Jakarta, 2003.
I. Modul penugasan
Nama
Nim
Fak/Smt
Jur/Klp

: ..
: ..
: ..
: ..
Tugas

1. Susunlah skenario cerita


2. Susunlah skenario cerita
industrial
3. Susunlah skenario cerita
konstruksi
4. Susunlah skenario cerita
hidup
5. Susunlah skenario cerita
perkawinan
6. Susunlah skenario cerita
di masyarakat lainnya.

mediasi dalam sengketa konsumen


mediasi dalam sengketa hubungan
mediasi dalam sengketa jasa
mediasi dalam sengketa lingkungan
mediasi dalam sengketa
mediasi dalam sengketa yang ada

PRAKTIKUM SIMULASI PERADILAN


A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Semester
Jurusan
Program Studi
Strata
Bobot SKS

: Praktikun Penanganan Perkara Agama


: PMH 4246
: VII (Tujuh)
: Perbandingan Mazhab dan Hukum (PMH)
: Perbandingan Hukum
: Sarjana (S1)
: 0 (Nol)

B. Deskripsi Mata Kuliah


Peradilan Agama sebagai salah satu pilar penegakan hukum
diakui keberadaannya dalam UUD/45. Setelah disahkannnya Undangundang No. 3 tahun 2006 tentang Peradilan Agama maka
bertambahlah Kompetensi Absolut Pengadilan Agama, yang tidak
hanya mengadili perkara dalam bidang Perkawinan dan Kewarisan
saja namun telah ditambah dengan kewenangan mengadili dalam

bidang ekonomi syariah. Perkembangan tersebut diharapkan dapat


diketahui oleh mahasiswa sehingga mahasiswa memiliki kemampuan
tidak hanya dalam bidang teoritis saja akan tetapi juga dalam
prakteknya di Pengadilan termasuk membuat surat-surat di bidang
kepengacaraan perdata di Pengadilan Agama.
C. Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu beracara di Pengadilan Agama secara benar
sesuai hukum acara yang berlaku.
Kompetensi Dasar
1. Mahasiswa memahami Prinsip-prinsip beracara di Pengadilan
Agama
2. Mahasiswa memahami Kompetensi Peradilan Agama dan
membedakannya dengan Kompetensi Peradilan Umum
3. Mahasiswa mampu membuat surat-surat di bidang
kepengacaraan perdata di Peradilan Agama
4. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan tatacara beracara di
Peradilan Agama.
Indikator
Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menggambarkan materi-materi yang akan dipelajari.
2. Mengemukakan ulang dan pembelajaran yang diharapkan.
3. Menyebutkan kriteria dan sistem penilaian yang akan
dipergunakan oleh fasilitator.
4. Menyimpulkan hal-hal yang boleh dan yang dilarang pada
waktu proses Pembelajaran.
5. Memahami asas-asas hukum acara Peradilan Agama dan
Peraturan Perundang-undangan yang mengatur Peradilan
Agama.
6. Mampu memahami Kompetensi Peradilan Agama.
7. Mampu membedakan Kompetensi Peradilan Agama dan
Peradilan Umum.
8. Mampu membuat Surat Kuasa Khusus, Surat Gugatan dan Surat
Permohonan.
9. Menjelaskan mengenai upaya perdamaian serta membuat akta
perdamaian.
10.
Menjelaskan mengenai tatacara pemanggilan para pihak.
11.
Menjelaskan prosedur penentuan hari siding.
12.
Memahami Surat Jawaban Gugatan.
13.
Memahami macam-macam eksepsi.
14.
Memahami Surat Jawaban Gugatan dengan Eksepsi dan
Rekonvensi.

15.
Menjelaskan replik dan duplik.
16.
Membuat replik dan duplik.
17.
Menjelaskan mengenai hal-hal yang harus dibuktikan,
beban pembuktian dan macam-macam Alat Bukti serta
membuat surat pembuktian.
18.
Menjelaskan hal-hal yang perlu dimasukkan dalam hal
kesimpulan serta membuat kesimpulan, baik dari pihak
penggugat/pemohon maupun tergugat/termohon.
19.
Menjelaskan pengertian, syarat-syarat/susunan dan isi
putusan, macam-macam putusan, kekuatan Putusan.
20.
Menjelaskan tatacara hakim dalam mengambil putusan
dan membuat putusan.
21.
Memahami upaya hukum biasa dan upaya hukum luar
biasa serta tatacara pelaksanaan eksekusi.
22.
Memahami jalannya persidangan di Pengadilan Agama.
D. Materi dan Time Line
N
Topik Inti
o

Sub Topik

- Memperhatikan orientasi
1. Orientasi Kuliah
yang disampaikan oleh
a. Pengenalan materi
fasilitator.
b. Silabus Mata Kuliah
- Membuat kesepakatanI
c. RMP Mata Kuliah
kesepakatan yang
d. Sistem Evaluasi
bertujuan untuk
2. Kontrak Belajar
mencapai kelancaran
proses belajar mengajar.
- Menjelaskan arti
1.
Asas-asas Hukum
pentingnya surat kuasa,
Acara Peradilan Agama
macam-macam surat
2.
Peraturan
kuasa
Perundang-undangan
- Membuat surat kuasa
yang mengatur
- Menjelaskan syarat
II
Peradilan Agama
formil dan materiil surat
3.
Kompetensi
gugatan
Peradilan Agama
- Membedakan surat
menurut Undanggugatan dan surat
undang Peradilan
permohonan di Peradilan
Agama
Agama
III 1. Pengertian surat Kuasa, - Menjelaskan arti
Arti Penting Surat Kuasa
pentingnya surat kuasa,
dan Contoh Surat Kuasa
macam-macam surat

Wakt
u

2x50

2x50

2x50

2.

3.

1.
2.

IV 3.
4.
5.
1.
V

2.
3.

VI 1.
2.
3.
4.

Khusus dan Cara


memberikan kuasa.
Syarat Formil dan
Syarat Materiil Surat
Gugatan, Perbedaan
Surat Gugatan dan
Surat Permohonan di
Peradilan Agama,
Contoh Surat Gugatan
dan Surat Permohonan
Pendaftaran surat kuasa
& surat
gugatan/permohonan
Pengertian Perdamaian
Perdamaian dalam
perkara perceraian.
Mediasi sesuai PERMA
No. 1/2008
Akta perdamaian
Perubahan &
pencabutan surat
gugatan
Pembacaan surat
gugatan
Pemanggilan para
pihak
Protokoler
persidangan
Berita Acara
Persidangan
Surat Jawaban
Gugatan
Macam-macam
Eksepsi
Surat Jawaban
Gugatan dengan
Eksepsi dan Rekonvensi
Upaya-upaya
menjamin hak-hak
- Sita Conservator
- Sita Pevindicatoir
- Sita marital

kuasa
- Membuat surat kuasa
- Menjelaskan syarat
formil dan materiil surat
gugatan
- Membedakan surat
gugatan dan surat
permohonan di Peradilan
Agama
- Memahami format surat
gugatan sehingga
mampu membuat surat
gugatan dengan tepat
- Menjelaskan pentingnya
acara perdamaian dalam
persidangan
- Menjelaskan upaya
perdamaian dalam kasus
perceraian
- Memahami format akta
perdamaian sehingga
mampu membuat akta
perdamaian dengan
tepat.
- Menjelaskan tatacara
pemanggilan para pihak.
- Menjelaskan prosedur
penentuan hari sidang
- Memberikan pertanyaan
tentang materi tersebut
Mengkaji dan
mendiskusikan Surat
Jawaban Gugatan dengan
Eksepsi dan Rekonvensi

2x50

2x50

2x50

5. Intervensi
1.
Replik
Mengkaji dan
2.
Duplik
VII
mendiskusikan mengenai
3.
Contoh Replik dan
replik dan duplik
Duplik
1.
Urgensi pembuktian
- Mengkaji dan
dalam Perkara Perdata
mendiskusikan mengenai
2.
Alat Bukti dan
VII
pembuktian
Kekuatan
I
- Melakukan kuis untuk
pembuktiannya
mengetahui pemahaman
3.
Peninjauan setempat
mahasiswa
(PS)
Mengkaji dan
1. Kesimpulan Penggugat
mendiskusikan mengenai
IX 2. Kesimpulan Tergugat
kesimpulan dalam proses
3. Contoh Kesimpulan
persidangan.
1.
Proses pengambilan
putusan
2.
Kekuatan putusan
Mengkaji dan
pengadilan
mendiskusikan putusan,
X
3.
Eksekusi dan Lelang upaya hukum serta
4.
Upaya Hukum
eksekusi
Putusan Pengadilan
Agama
Melakukan simulasi
XI
Praktek persidangan di
terhadap jalannya
persidangan di Pengadilan
XII Pengadilan Agama
Agama
E. Strategi dan Teknik Pembelajaran
Lecturing dengan menggunakan metode belajar mandiri,
diskusi, praktek dan penugasan.
F. Media Pembelajaran
- OHP/LCD,
- Kertas,
- Papan tulis,
- Spidol
G. Penilaian
- Tugas makalah,
- Presentasi,
- Ujian dengan soal essay.

2x50

2x50

2x50

2x50

4x50

Anda mungkin juga menyukai