Anda di halaman 1dari 5

Mengatasi Rasa Nyeri Pasca Operasi

Efran Syah 10 months ago Tips

Nyeri pasca operasi merupakan hal yang normal dan umum terjadi. Beberapa langkah dapat
diambil untuk meminimalisir atau meredakannya, namun rasa nyeri pasca operasi dapat
memburuk ketika disertai dengan gejala lainnya, yang bisa jadi adalah komplikasi operasi
yang
butuh
penanganan
medis.
Seperti halnya orang dewasa, anak-anak yang menjalani operasi juga merasakan nyeri yang
sama, dan mereka biasanya akan mengekspresikan rasa nyerinya dengan ucapan seperti
"sakit". Namun, anak-anak yang masih kecil atau yang belum bisa bicara akan kesulitan
dalam mengekpresikan rasa nyeri yang mereka rasakan. Disinilah orangtua harus selalu
mengawasi dan memahami anaknya untuk tanda-tanda nyeri nonverbal dari anak-anak,
seperti:

Menangis

Tidak mau menyusu

Tidak mau makan atau minum

Lesu atau lemah

Tidak mau tidur

Menunjukkan ekspresi wajah yang tidak bahagia.

Orangtua juga harus memahami bagaimana perilaku anak mereka dibanding perilaku di harihari normal sebelum operasi. Namun sebagai acuan, seorang anak yang tampak senang, lucu,
mau tidur dan makan umumnya tidak menghiraukan atau tidak merasakan nyeri.
Sebagaimana anak-anak mengekspresikan rasa nyeri dengan cara yang berbeda-beda, begitu
pula penanganan nyerinya juga bervariasi. Dosis dan jenis obat pereda nyeri untuk anak-anak
bisa berbeda-beda. Pada anak-anak, dosis obat biasanya dihitung berdasarkan berat badannya.
Oleh
karena
itu,
mengetahui
berat
badan
anak
sangatlah
penting.
Rasa nyeri pasca operasi pada anak-anak juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Sebagai contoh, seorang anak mungkin takut berlebihan pada prosedur operasi, atau anak
mungkin merasa bahwa rasa nyeri pasca operasi adalah hukuman untuknya. Oleh karena itu,

sebaiknya jelaskan kepada anak tentang apa yang akan terjadi, mengapa mereka harus
dioperasi, baik sebelum maupun sesudah operasi.

Penyebab nyeri pasca operasi


Penyayatan pada kulit akan merangsang saraf untuk menghantarkan sinyal rasa nyeri ke otak.
Seiring tubuh yang mulai sembuh, rasa nyeri seharusnya berkurang dan akhirnya hilang sama
sekali. Lamanya nyeri pasca operasi dapat tergantung dari beberapa faktor seperti kesehatan
umum seseorang, keberadaan penyakit lain, dan juga kebiasaan merokok.
Pada kasus yang cukup jarang, nyeri pasca operasi bisa saja menetap dan penyebabnya tidak
teridentifikasi. Kondisi seperti ini dapat menjadi nyeri jangka panjang.
Nyeri pasca operasi bisa menjadi pertanda adanya komplikasi dari operasi, seperti:

Infeksi pada kulit atau tubuh bagian dalam: Nyeri yang disertai dengan demam (suhu
lebih dari 38 C) atau nyeri yang disertai dengan kemerahan, nanah atau bengkak di
lokasi operasi. Hal ini sering merupakan pertanda infeksi.

Kedua tepi luka tidak menyatu sebelum luka sembuh: Jika jahitan operasi tidak rapat,
maka kedua tepi luka menjadi terpisah (renggang).

Adanya gumpalan darah atau cairan tubuh di bawah kulit (hematoma atau seroma):
Gumpalan darah atau cairan ini dapat menimbulkan rasa nyeri dan pembengkakan di
lokasi luka. Kondisi ini harus dikeringkan oleh dokter.

Muntah atau perubahan kebiasaan buang air besar pasca operasi perut: Obstruksi pada
usus bisa saja terjadi pasca operasi perut dan seringkali menyebabkan nyeri dan
muntah. Demikian pula, hilangnya gerakan usus dapat menyebabkan nyeri, distensi
abdomen, dan muntah. Kedua kondisi ini harus mendapatkan penanganan medis.

Komplikasi paru-paru: Terutama pasca operasi berdurasi lama atau operasi yang
membutuhkan waktu pemulihan yang lama, komplikasi paru-paru bisa saja terjadi.
Komplikasi ini bisa termasuk pneumonia atau gumpalan darah ke paru-paru, yang
disebut emboli paru, yang dapat menyebabkan batuk, nyeri dada saat bernapas,
demam, atau sesak napas.

Perdarahan, baik dari luka eksternal (luar tubuh) atau luka internal (dalam tubuh):
Komplikasi perdarahan dapat berkisar dari yang ringan hingga yang mengancam jiwa
seseorang.

Kondisi kronis lain: Jika Anda sebelumnya mengalami kondisi-kondisi kronis yang
menyebabkan rasa nyeri, seperti lupus atau rheumatoid arthritis, beberapa jenis
operasi mungkin akan membuat kondisi ini semakin memburuk.

Gejala nyeri pasca operasi

Nyeri diungkapkan dalam banyak bentuk. Beberapa hal yang mungkin akan ditanyakan oleh
dokter untuk menilai kualitas nyeri Anda, antara lain:

Karakter - jenis rasa nyeri, apakah terasa menusuk, tajam atau tumpul

Lokasi - dimana rasa nyeri muncul

Durasi - berapa lama rasa nyeri berlangsung

Skala - pada skala 1-10, dengan angka 10 sebagai nyeri terburuk yang pernah Anda
alami

Radius - pergerakan nyeri dari satu lokasi ke lokasi lainnya

Hal-hal lainnya yang membuat rasa nyeri bertambah atau berkurang.

Selain rasa nyeri, beritahu juga dokter apabila ada gejala-gejala berikut::

Demam (suhu lebih dari 38 C)

Mual, muntah, atau keduanya

Sembelit

Diare

Nanah atau cairan lain keluar dari luka

Kemerahan dan bengkak pada luka bekas operasi

Sesak atau kesulitan bernapas.

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami salah satu dari gejala berikut:

Nyeri tidak berkurang atau bahkan meningkat setelah Anda meminum obat yang
diresepkan dokter.

Nyeri di dada

Nyeri yang disertai dengan salah satu gejala berikut:


o Demam
o Muntah
o Sembelit atau diare

o Sesak napas
o Perdarahan
o Kemerahan, nanah atau cairan keluar dari luka

Pengobatan nyeri pasca operasi


Untuk mengatasi rasa nyeri pasca operasi, dokter biasanya sudah meresepkan obat untuk
meringankannya. Beberapa jenis obat yang dapat menghilangkan rasa nyeri, antara lain:

Asetaminopen, obat over-the-counter yang umum digunakan untuk mengobati nyeri


ringan sampai nyeri sedang.

Nonsteroidal anti-inflammatory medications (NSAID), seperti ibuprofen dan


naproxen adalah obat over-the-counter dan obat nyeri yang digunakan untuk
mengobati nyeri ringan sampai sedang.

Opiat, seperti morfin, fentanil, oxycodone, dan antalgin, digunakan untuk mengobati
nyeri sedang sampai berat.

Banyak orang yang tidak mau mengonsumsi obat anti nyeri yang diresepkan oleh dokter
dengan alasan takut ketagihan. Sebenarnya ketagihan obat anti nyeri sangat jarang terjadi.
Bahkan terkadang, tidak menggunakan obat anti nyerilah yang berbahaya. Nyeri yang hebat
terkadang membuat seseorang susah mengambil napas dalam dan meningkatkan risiko
pneumonia. Nyeri juga dapat membuat seseorang sulit melakukan pekerjaan sehari-hari,
seperti berjalan, makan dan tidur. Padahal gizi dan istirahat yang cukup sangat diperlukan
dalam
mempercepat
proses
kesembuhan
luka
akibat
operasi.
Selain menggunakan obat anti nyeri, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dirumah
untuk mengatasi nyeri pasca operasi, antara lain:

Istirahatkan bagian tubuh yang menjalani operasi

Jaga luka agar tetap bersih dan kering

Kompres dingin (dalam 1-2 hari pertama) dan kompres hangat (setelah 2 hari).
Namun hal ini harus dengan persetujuan dokter

Mengonsumsi makanan yang dianjurkan dokter atau ahli gizi, hal ini sangat penting
untuk mempercepat proses penyembuhan.

Mencegah rasa nyeri pasca operasi


Rasa nyeri pasca operasi sangat normal terjadi. Tidak ada metode khusus untuk mencegah
rasa nyeri pasca operasi selain Anda harus mentaati perintah dan obat yang diberikan oleh
ahli bedah atau dokter. Beberapa hal yang perlu Anda ketahui dan patuhi untuk membantu
mencegah nyeri pasca operasi, antara lain:

Kapan waktu minum obat

Kapan waktu mengganti perban

Apa saja makanan yang sebaiknya dikonsumsi

Kegiatan apa saja yang tidak boleh dilakukan

Kapan boleh mandi

Kapan harus menghubungi dokter

Kapan harus kontrol ulang.

Anda mungkin juga menyukai