BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Kolesterol dan Lipid
Lipid adalah kelompok molekul alami yang meliputi lemak, lilin, sterol, vitamin yang
larut dalam lemak (seperti vitamin A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, trigliserida,
fosfolipid, dan lain-lain. Fungsi biologis utama lipid termasuk menyimpan energi,
pensinyalan, dan bertindak sebagai komponen pembangun membran sel. Lipid memiliki
aplikasi dalam industri kosmetik dan makanan serta dalam nanoteknologi.
Kolesterol merupakan zat berlemak yang diproduksi oleh hati.
Kolesterol dapat
ditemukan diseluruh tubuh dan berperan penting terhadap terhadap fungsi tubuh sehari-hari.
Selain itu, kolesterol merupakan bahan semacam lilin dan seperti lemak yang sesungguhnya
diperlukan untuk kesehatan kita. Kolesterol merupakan komponen esensial dari setiap sel dan
diperlukan oleh tubuh untuk melakukan banyak fungsi dasar. Kolesterol membantu hati
menghasilkan empedu, yang diperlukan untuk mencerna lemak, dan merupakan bahan
pembentuk yang darinya tubuh membuat kalenjar adrenal dan hormon seks. Kolesterol juga
membentuk jubah pelindung disekitar dinding sel dan selubung mielin saraf, serta bekerja
sebagai pelumas pada dinding arteri, membantu kelancaran aliran darah.(Simple Guide
kolesterol,2007).
Kolesterol merupakan salah satu penyebab penyakit jantung koroner (PJK). Penyakit
jantung dewasa ini merupakan penyebab paling utama keadaan sakit dan kematian
bangsabangsa industri maju (Ariantari dkk., 2010). Di Amerika Serikat, penyakit jantung
merupakan penyebab utama kematian, yaitu kira-kira 37% sebab kematian. Sekitar 88% dari
angka tersebut, disebabkan karena penyakit jantung koroner (Ariantari dkk., 2010)
Kolesterol merupakan sterol utama dalam tubuh manusia. Kolesterol merupakan
komponen struktural membran sel dan lipoprotein plasma, dan jugamerupakan bahan awal
pembentukan asam empedu serta hormon steroid. Steroldan derivatnya sukar larut dalam
larutan berair tetapi larut dalam pelarut organik, terutama alkohol. Sehingga senyawa ini
dimasukkan kedalam golongan lipid. Ketidaknormalan dalam metabolisme atau pengankutan
kolesterol lewat plasma rupa-rupanya ada kaitannya dengan dengan perkembangan
arterosklerosis. Selain itu batu empedu yang yang terjadi tersusun terutama dari kolesterol
(Montgomery,1993)
oleh
garam-garam
empedu
dan
larutan
didalam
jaringan tepi diesterifikasi di dalam plasma denganasam lemak yang berasal dari lesitin oleh
lesistin kolesterol asiltransferase (LCAT) dan diangkut sebagai HDL ke hepar. Ester
kolesterol ini bias diangkut ke lipoprotein lain oleh penukaran dengan trigliserida
2.2 Jenis-jenis Kolesterol
Lipoprotein terbagi menjadi 5 fraksi sesuai dengan berat jenisnya yang dibedakan
dengan cara ultra sentrifugasi. Kelima fraksi tersebut adalah kilomikron, very low density
lioprotein
(VLDL),
intermediate density
lipoprotein
(IDL),
Kolesterol
yang
melekat
itu
perlahan-lahan
akan
mudah
pembuluh darah.
2)
3)
5)
Kolesterol total sebenarnya merupakan susunan dari banyak zat, termasuk trigliserida,
kolesterol HDL dan kolesterol LDL. Kategori kadar kolesterol total:
Normal : 200
Batas tinggi : 200 239
Tinggi : > 240
3) High Density Lippoprotein (HDL), ini sering disebut dengan istilah kolesterol baik.
Kolesterol HDL ini mengangkut kolesterol lebih sedikit dan mengandung banyak
protein. HDL berfungsi membuang kelebihan kolesterol yang dibawa
oleh
LDL
dari
asam
lemak
bebas
di
Lipoprotein adalah molekul yang terdiri dari lipid dan protein yang membawa
kolesterol (dalam bentuk ester kolesterol) dan lemak melalui sistem limfatik dan sistem
peredaran darah. Sebuah molekul lipoprotein terdiri dari membran fosfolipid dengan
kolesterol selektif tersebar di seluruh, sebuah apolipoprotein (protein pengikat lipid), dan
sebuah kompartemen sentral yang berisi trigliserida (lemak), kolesterol, dan vitamin yang
larut dalam lemak yang diangkut.
2.6 Matabolisme Lipoprotein
Metabolisme lipoprotein meliputi oksidasi asam lemak, sintesis asam lemak, sintesis
kolesterol, dan transportasi lipid. Adapun uraian metabolism sebagai berikut:
1.
Sebelum dioksidasi, di sitosol, asam lemak diaktifkan dulu menjadi asil-KoA yaitu asam
lemak + KoA + ATP menjadi asil-KoA + AMP + PPi. Kemudian asil-KoA ditransport masuk
ke matriks mitokondria dalam bentuk berikatan dengankarnitin (asil-karnitin). Di dalam
matriks karnitin dilepaskan dan terbentuk asil-KoA lagi. Pada oksidasi, tiap kali 2 atom C
dibebaskan dalam bentuk asetil-KoA, dimulai dari ujung karboksil dihasilkan NADH &
FADH2. Oksidasi terjadi pada C- beta (atom C ke-3 dari ujung karboksil) sehingga
disebut oksidasi beta. Dari proses oksidasi Beta Asam Lemak dihasilkan: asetil-KoA, FADH
dan NADH.Selanjutnya asetil-KoA dioksidasi menjadi CO2 di TCA menghasilkan ATP serta
NADH dan FADH2 yang lebih banyak.
2.
dari proses kondensasi, reduksi, dehidrasi, dan direduksi kembali. Regulasi sintesis asam
lemak, diregulasi secara Allosterik yakni: distimulasi oleh sitrat, diinhibisi oleh palmitoil
KoA, tingginya proses beta oksidasi atau esterifikasi membatasi jumlah TG. Sintesis asam
lemak diinduksi oleh insulin dan direpresi glukagon.
Insulin dalam proses sintesis ini berfungsi: (1) merangsang LPL dengan meningkatkan
uptake asam lemak dari kilomikron dan VLDL; (2) merangsang glikolisis dengan
meningkatkan sintesis gliserol fosfat; (3) meningkatkan proses esterifikasi; (4) menginduksi
HSL fosfatase untuk menginaktifkan HSL; (5) penyimpanan TG (net effect). Pada saat
kelaparan atau beraktivitas, hormon glukagon dan epinefrin mengaktivasi adenilil siklase
untuk meningkatkan cAMP, mengaktivasi protein kinase A, aktivasi HSL sehingga terjadi
mobilisasi TG (net affect) dan asam lemak yang meningkat. Sintesis badan keton di lemak
terjadi pada saat kelaparan dan aktivitas yang berat karena makin tingginya produksi asam
lemak, aktivitas HSL yang tinggi. Tingginya asam lemak yang diproduksi di hati dijadikan
energy KB dari oksidasi asam lemak 7 kcal/g.
Lipid tidak larut dalam darah sehingga perlu dibentuk transport khusus. Asam lemak
bebas ditransport dalam bentuk berikatan dengan albumin. TAG, PL dan kolesterol
ditransport dalam bentuk partikel bersama dengan protein yang disebut lipoprotein. Dalam
bentuk lipoprotein, kolesterol, dan lipid lainnya ditransport ke jaringan. Lipid digunakan
yaitu dioksidasi, disimpan, atau untuk proses sintesis. Terdapat 4 jalur transport lipid, yaitu:
(1) asam lemak dari jaringan adiposa ke jaringan lain (dengan albumin); (2) lipid dari
makanan dari usus ke jaringan lain (kilomikron); (3) lipid yang disintesis dalam tubuh
(endogen) dari hati ke jaringan lain (VLDL, LDL); (4) reverse transport kolesterol dari
jaringan ekstrahepatik ke hati untuk diekskresikan melalui empedu (HDL).
Struktur lipoprotein terdiri dari TAG dan kolesterol ester yang bagian tengah/ intinya
hidrofobik yang luarnya dilapisi oleh fosfolipid dan kolesterol bebas bersama protein
(disebut apolipoprotein, apoprotein). Semakin banyak kandungan protein, semakin besar
densitas lipoprotein tersebut, berdasarkan densitasnya dibagi menjadi: HDL, (IDL), LDL,
VLDL, dan kilomikron. Destruksi lipoprotein diawali dengan pengikatannya pada reseptor di
permukaan sel (endositosis), dilanjutkan hidrolisis oleh lisosom menjadi komponen-
komponennya. Kilomikron mengangkut lipid yang diabsorbsi dari usus. VLDL (pre- beta
lipoprotein) mengangkut TAG keluar dari hati. LDL (beta lipoprotein) berasal dari
katabolisme VLDL. HDL (alfa lipoprotein) untuk transport kolesterol ke jaringan
ekstrahepatik ke hati. TAG merupakan lipid utama dalam kilomikron dan VLDL, sedangkan
kolesterol dan fosfolipid dalam LDL dan HDL.
3.
Sintesis Kolesterol
Sintesis kolesterol terutama di hati dan di usus. Semua atom C-nya (27) berasal
dari asetil-KoA yang dapat berasal dari oksidasi karbohidrat, lipid, dan asam amino. Proses
ini berasal dari oksidasi karbohidrat, lipid dan asam amino. Sintesis kolesterol berlangsung di
sitosol dalam 4 tahap, dengan enzim HMG-KoA reduktase sebagai (enzim regulator). (1)
Sintesis mevalonat, dari asetil-KoA: 2 mol asetil-KoA berkondensasi menjadi asetoasetilKoA kemudian kondensasi dengan asetil-KoA ketiga membentuk beta-OH-beta metilglutarilKoA (HMG KoA) dengan enzim HMG KoA sintase, tereduksi menjadi mevalonat,
enzimHMG KoA reduktase (enzim regulator). (2) Konversi mevalonat menjadi 2 isopren
aktif (5 atom C). (3) Kondensasi 6 isoprene aktif menjadi skualen (30 atom C). (4) Perubahan
skualen, lanosterol, inti steroid yang mengandung 4 cincin segi enam.
4.
Transportasi Lipoprotein
Transport lipoprotein, Kilomikron mengangkut kolesterol dari usus (berasal dari
makanan) ke hati. VLDL, LDL, mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan. Kolesterol
diekskresikan ke dalam empedu dalam bentuk kolesterol atau asam/ garam empedu menjadi
feses. Sebagian asam/ garam empedu mengalamisirkulasi enterohepatik. Sel jaringan
mendapat kolesterol dengan mensintesis sendiri (endogen) atau dari LDL (eksogen).
Hiperkolesterolemia (peningkatan kolesterol LDL) merupakan faktor resiko terjadi
aterosklerosis dan komplikasinya yaitu penyakit jantung koroner (CHD), infark miokard akut,
stroke, dll. Aterosklerosis koroner berkaitan dengan rasio kolesterol LDL: HDL plasma yang
tinggi.
2.7 Kelainan Lipoprotein
2.7.1 Hiperlipidemia
Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh peningkatan kadar lipid/ lemak
darah. Berdasarkan jenisnya, hiperlipidemia dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Hiperlipidemia Primer
Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya kelainan ini ditemukan pada
waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan. Pada umumnya tidak ada keluhan, kecuali
pada keadaan yang agak berat tampak adanya xantoma (penumpukan lemak di bawah
jaringan kulit).
2. Hiperlipidemia Sekunder
Hiperlipidemia Sekunder Merupakan gangguan yang disebabkan oleh faktor tertentu seperti
penyakit dan obat-obatan. Berikut beberapa jenis penyakit penyebab hiperlipidemia :
a. Diabetus melitus
Penderita
NIDDM
umumnya
akan
menyebabkan
terjadinya
hipertrigliseridemia.
Penyebabnya pada glukosa darah tinggi akan menginduksi sintesis kolesterol dan glukosa
akan dimetabolisme menjadi Acetyl Co A. Acetyl Co A ini merupakan prekusor utama dalam
biosintesis kolesterol. Sehingga akan menyebabkan produksi VLDL-trigliserida yang
berlebihan oleh hati dan adanya pengurangan proses lipolisis pada lipoprotein yang kaya
trigliserida.
b. Hipotiroidisme
Pengaruh hipotiroidisme pada metabolisme lipoprotein adalah peningkatan kadar kolesterolLDL yang diakibatkan oleh penekanan metabolik pada reseptor LDL, sehingga kadar-LDL
akan meningkat antara 180-250 mg/dL. Di samping itu, bila penderita ini menjadi gemuk
kaqrena kurangnya pemakaian energi oleh jaringan perifer, maka kelebihan kalori ini akan
merangsang hati untuk meningkatkan produksi VLDL-trigliserida dan menyebabakan
peningkatan kadar trigliserida juga.
c. Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotik akan menyebabkan terjadinya hiperkolesterolemia. Hal ini diakibatkan oleh
adanya hipoalbuminemia yang akan merangsang hati untuk memproduksi lipoprotein
berlebih.
d. Gangguan hati
Sirosis empedu primer dan obstruksi empedu ekstra hepatik dapat menyebabakan
hiperkolesterolemia dan peningkatan kadar foffolipid plasma yang berhubungan dengan
abnormalitas lipoprotein, kerusakan hati yang parah dapat menyebabakan penurunan kadar
kolesterol dan trigliserida. Hepatitis akut juga dapat menyebabkan kenaikan kadar VLDL dan
kerusakan formasi LCAT.
e. Obesitas
Pada orang yang obesitas, karena kurangnya pemakaian energi oleh jaringan perifer akan
meyebabkan kelebihan kalori yang dapat merangsang hati untuk menungkatkan produksi
VLDL-trigliserida dan peningkatan trigliserida.
Penyebab hiperlipidemia:
a.
b.
1) . Usia
Kadar lipoprotein, terutama kolesterol LDL, meningkat sejalan dengan bertambahnya usia.
2). Jenis kelamin
Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih tinggi, tetapi setelah menopause
kadarnya pada wanita mulai meningkat.
3). Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
4). Obesitas / kegemukan
5). Menu makanan yang mengandung asam lemak jenuh seperti mentega, margarin, whole
milk, es krim, keju, daging berlemak.
6). Kurang melakukan olah raga
7). Penggunaan alkohol
8). Merokok
9). Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
10). Gagal ginjal
11). Kelenjar tiroid yang kurang aktif.
12). Obat-obatan tertentu yang dapat mengganggu metabolisme lemak seperti estrogen, pil
kb, kortikosteroid, diuretik tiazid (pada keadaan tertentu).
2.7.2 Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia adalah salah satu gangguan kadar lemak dalam darah
(dislipidemia) yang mana kadar kolesterol dalam darah lebih dari 240 mg/dl. (perkeni 2004).
Hiperkolesterolemia berhubungan erat dengan kadar kolesterol LDL di dalam darah.
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai peningkatan kolesterol total,
kolesterol LDL, trigliserida di atas nilai normal serta penurunan kolesterol HD
Fredrickson
I
Iia
Iib
III
IV
V
Klasifikasi dislipidemia
Hiperkolesterolemia
Dislipidemia kombinasi
Dislipidemia remnant
Dislipidemia endogen
Dislipidemia campuran
Peningkatan lipoprotein
Kilomikron
LDL
LDL + VLDL
VLDL remnant + kilomikron
VLDL
VLDL + kilomikron
Kelainan lipid
TG dan HDL
TG
Kolesterol total
Koleterol total
TG
Kolesterol total
TG
TG dan atau Kolesterol total ,
HDL
kortikosteroid)
Tabel 2. Penyebab Hiperkolesterolemia yang disebabkan oleh penyakit
Hiperkolesterolemia dibedakan menjadi :
1. Hiperkolesterolemia Poligenik
Tipe ini merupakan hiperkolesterolemia yang paling sering ditemukan, merupakan
interaksi antara kelainan genetik yang multipel, nutrisi dan faktor-faktor lingkungan lainnya
serta memiliki lebih dari satu dasar metabolik. Penyakit ini biasanya tidak disertai dengan
xantoma.
2. Hiperkolesterolemia Familial
Penyakit yang diturunkan ini terjadi akibatkan oleh adanya defek gen pada reseptor
LDL permukaan membran sel tubuh. Ketidakadaan reseptor ini menyebabkan hati tidak bisa
mengabsorpsi LDL. Karena mengganggap LDL tidak ada, hati kemudian memproduksi
VLDL yang banyak ke dalam plasma. Pada pasien dengan Hiperkolesterolemia familial
ditemukan kadar kolesterol total mencapai 600 sampai 1000 mg/dl atau 4 sampai 6 kali dari
orang normal. Banyak pasien ini meninggal sebelum berumur 20 tahun akibat infark miokard.
2.7.3
Hipertrigliseridemia
10
Peningkatan
berlebihan
juga
sering
ditemukan.
Hal
ini
mungkin
disebabkan
karena manusia dengan jaringan adiposa visceral berlebih memang seringkali menunjukkan
peningkatan plasma trigliserida yang disertai dengan rendahnya kadar HDL-C. Sekitar
80% pria dengan lingkar pinggang di atas 90 cm dan plasma trigliserida 2 mmol/L, memiliki
3 tanda metabolik yaitu: hiperinsulinemia, peningkatan Apo B dan partikel LDL, yang
meningkatkan risiko kardiovaskular hingga 20 kali lipat.
Trigliserida biasanya meningkat dengan bertambahnya usia. Selain itu factor-faktor yang
memicu trigliserida diantaralain :
11
Kehamilan
Obat-obatan
Beta-blocker
DAFTAR PUSTAKA
Dawiesah, I. S. 1989. Petunjuk Laboratorium Penentuan Nutrien Dalam Jaringan dan
Plasma tubuh, Yogyakarta : PAU pangan dan gizi UGM
Linstromberg, Walter W. 1966. Organik Chemistry, A Brief Course. Boston ; D.C.
Heath ang Company.
Schunack, Walter; Mayer, Klaus and Haake; Manfred. 1990. Senyawa Obat, Buku
Pelajaran Kimia Farmasi. Edisi kedua. (Terjm. Joke R. Wattimena dan Sriwoelan
Soebito). Yogyakarta : GMU-Press.