Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

MANAJEMEN KOMUNITAS FARMASI


“Studi Kelayakan Pendirian Apotek”

Disusun oleh :

IQLIMA SARAH
3351171574
APOTEKER XXV - C

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER ANGKATAN XXII


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
MARET 2018
Langkah-langkah:
- Tetapkan visi dan misi apotek
- Buat analisa SWOT
- Analisa potensi pasarnya dan analisa distribusi resep
- Strategi pemasarannya
- Tetapkan struktur karyawannya, antara lain:
 Apoteker
 Asisten Apoteker
 Karyawan Umum
- Analisis finansialnya
 Dana investasi Rp. 70.000.000,-
 Harga rata-rata tiap resep Rp.50.000,-
 Harga rata-rata OTC Rp. 8.000,-
 Jumlah resep per hari diasumsikan rata-rata 5 lembar
 Di sekitar apotek, jumlah penduduk kira-kira 4.500 jiwa
 Sarana penunjang yang diperlukan apotek Rp. 20.000.000,-
 Modal kerja kira-kira Rp. 50.000.000,-
 Tetapkan biaya pengelolaan (listrik, air, telepon, pajak penjualan dll)
 Jasa profesi apoteker Rp. 1.500.000,- per bulan
 Asisten Apoteker Rp. 800.000,- per bulan
 Karyawan Umum Rp. 500.000,- per bulan

TUGAS

Menetapkan studi kelayakan berdasarkan perhitungan sebagai berikut:

1. Pay Back Period (PP)


2. ROI (% untuk 1 tahun) dengan asumsi kredit untuk investasi berkisar
antara 22,5% per tahun.
3. Break Even Point (BEP)
JAWABAN

1. Visi dan Misi


a. Visi
Kami hanya menjual obat berkualitas
b. Misi
 Melakukan pelayanan informasi serta konsultasi obat dan kesehatan
kepada masyarakat.
 Menyediakan serta menyalurkan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
perbekalan kefarmasian lainnya yang bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat.
 Memberikan pelayanan kefarmasian berbasis pharmaceutical care kepada
masyarakat.
2. Analisa SWOT
a. Strength:
 Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis layanan
kefarmasian pharmaceutical care meliputi pelayanan informasi obat dan
konseling
 Tempat yang strategis dan nyaman, harga terjangkau, jaminan
ketersediaan dan kelengkapan perbekalan farmasi (obat dan alkes)
 Pelayanan apotek yang ramah, ketersediaan fasilitas yang memudahkan
akses pelayanan kesehatan, dan suasana apotek yang ramah
 Letak apotek yang strategis
b. Weakness:
 Merupakan apotek baru, belum dikenal oleh masyarakat, dan belum
mempunyai pelanggan yang loyal
 Apoteker dan tenaga kefarmasian lainnya merupakan lulusan baru
sehingga belum mengerti tentang marketing, belum melakukan pelayanan
yang berinovasi, tempat parker terbatas.
c. Opportunity:
 Pasar apotek luas, terdapat banyak dokter yang berkualitas dan sudah
terkenal. Adanya pertumbuhan rumah sakit, pasar yang luas karena
pesaing yang tidak sanggup memenuhi permintaan pelanggan, pemukiman
penduduk yang senantiasa berkembang dalam beberapa tahun kedepan
 Penduduk dengan latar belakang sosial yang beragam, sangat
memungkinkan untuk membeli obat dengan jenis yang variatif
 Penduduk dengan golongan pediatrik cukup banyak. Kaum pediatrik
banyak mengalami masalah kesehatan, terutama penyakit-penyakit
imunologi. Apotek dapat menyediakan obat-obat imunologi dalam jumlah
yang lebih banyak dibandingkan obat lainnya.
d. Threats:
Terdapat apotek lama yang lebih terkenal, terdapat komputer baru, salah satu
apotek yang lainnya telah menjalin kerja sama dengan rumah sakit.
3. Analisa Potensi Pasar dan Analisa Distribusi Resep
a. Analisa potensi pasar
Asumsi : jumlah pembeli OTC (n) 20 orang/hari
Harga rata-rata barang (P) Rp 8.000
Potensi pasar (Q) = n × P
= 20 × Rp 8.000
= Rp 160.000/hari
= Rp 50.720.000/tahun
b. Analisa distribusi resep
Jumlah perkiraan pasien RS yang berdekatan dengan Apotek “UNJANI
FARMA” adalah 230 orang/hari = 230 resep. Perkiraan pasien yang
membawa resep keluar dari RS adalah 20% = 46 orang/hari (46 resep).
Pasien dari praktek dokter disekitar apotek “UNJANI FARMA” adalah 5
resep. Jadi, peluang apotek “UNJANI FARMA” dalam menerima resep
diasumsikan sebanyak 51 resep/hari.
4. Strategi Pemasaran
 Memberikan informasi dan konsultasi obat
 Memberikan pelayanan kepada pasien yang ingin melakukan pengobatan
mandiri
 Menjamin bahwa seluruh proses terapi obat yang diberikan merupakan terapi
obat yang tepat, efektif dan aman bagi pasien
 Mengadakan fasilitas delivery order untuk pembelanjaan minimal Rp
300.000.000
 Memberikan harga obat yang rasional, terjangkau oleh masyarakat
 Melakukan efisiensi biaya kesehatan masyarakat
 Melakukan monitoring obat dan evaluasi penggunan obat
 Memberlakukan sistem reward dan punishment bagi seluruh karyawan.
5. Struktur Karyawan

Apoteker Penanggung jawab Apotek


(APA)

Asisten Apoteker Karyawan Umum


(AA) (Akuntan)

Karyawan Umum
(Reseptir)

6. Pendapatan Apotek setiap bulannya (25 hari kerja) x 12 bulan


Pendapatan dari R/ :
Harga rata-rata tiap R/ Rp. 50.000 dan perhari ada 5 Lembar Resep
= Rp. 50.000 x 5 x 25 hari = Rp. 6.250.000/bulan x 12 bulan
= Rp. 75.000.000/tahun
Pendapatan dari OTC :
Harga rata-rata OTC RP. 8.000, perhari diasumsikan laku sekitar 20 produk
OTC
= Rp. 8.000 x 20 = Rp. 160.000/hari x 25 hari = Rp. 4.000.000/bulan
= Rp. 4.000.000 x 12 bulan = Rp. 48.000.000/tahun
Total pendapatan / tahun = Rp.123.000.000/tahun
Pengeluaran Apotek selama 12 bulan
Jasa profesi apoteker Rp. 1.500.000/bulan x 12 bulan = Rp. 18.000.000
Assisten apoteker Rp. 800.000/bulan x 12 bulan = Rp. 9.600.000
Karyawan umum Rp. 500.000/bulan x 12 bulan = Rp. 6.000.000
Listrik Rp. 100.000/bulan x 12 bulan = Rp. 1.200.000
Air Rp. 120.000/bulan x 12 bulan = Rp. 1.440.000
Telepon Rp. 110.000/bulan x 12 bulan = Rp. 1.320.000
Pajak Investasi 22,5% x Rp. 70.000.000 = Rp. 15.750.000
Total Pengeluaran = Rp. 53.310.000/tahun
Jumlah Laba bersih = Total pendapatan – Total pengeluaran
= Rp.123.000.000 - Rp. 53.310.000
= Rp. 69.690.000/tahun
Jumlah Nilai Investasi
a. Payback Periode = Jumlah kas masuk pertahun x 1 tahun
70.000.000
= 𝟏𝟐𝟑.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎 x 1 tahun

= 0,57 tahun (6 bulan)


Kesimpulan, PP yang diperoleh 0,57 tahun (6 bulan) < maksimum pp 1 tahun, maka
proyek tersebut layak dilaksanakan.
Nilai Laba Bersih
b. ROI = x 100 %
Nilai Investasi
69.690.000
= 𝟕𝟎.𝟎𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎 𝑥 100 %

= 99,56 % /tahun
Kesimpulan, Hasil ROI yang diperoleh (99,56%) > dari bunga pinjaman (22,5%),
maka proyek dikatakan layak dilaksanakan.
c. BEP (Break Event Point)
Persamaan TR dan TC nya
TR =PxQ
= 50.000 Q
TC = FC + ( VC setiap konsumen x Q )
= 53.310.000 + ( 75% x 50.000 Q)
= 53.310.000 + 37.500 Q
Menghitung BEPnya
Syarat TR = TC
50.000 Q = 53.310.000 + 37.500 Q
50.000 Q - 37.500 Q = 53.310.000
12.500 Q = 53.310.000
Q = 4264,8
Q = 4264,8 konsumen pertahun
Jadi BEP terjadi pada jumlah 4264,8 konsumen dengan nilai penjualan
4264,8 x 50.000 = 213.240.000 per tahun

Anda mungkin juga menyukai