Anda di halaman 1dari 22

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rambut adalah sesuatu yang keluar dari dalam kulit dan kulit kepala, rambut tidak
mempunyai syaraf perasa, sehingga rambut tidak terasa sakit kalau dipangkas. Dengan
adanya rambut, selain berfungsi sebagaimahkota, juga berfungsi sebagai pelindung
kepala dari panas terik matahari, cuaca dingin. Rambut membutuhkan penataan dan
perawatan secara teratur supaya rambut tetap sehat, indah, dan berkilau.
Dalam menggunakan Kosmetika rambut dibutuhkan suatu ketelitian agar rambut
tetap sehat indah dan indah. Setiap ahli kecantikan, harus teliti dan tepat dalam
menentukan analisa dan diagnosa tentang keadaan kulit kepala dan rambut serta
kelainan yang ada pada kulit dan rambut tersebut. Oleh sebab itu seorang ahli
kecantikan sangat perlu mempelajari ilmu tentang kulit, kulit kepala dan rambut,
( Trycology ).Dengan mempelajari ilmu tentang kulit, kulit kepala dan rambut, kita
akan dapat memberikan analisa yang tepat dan dapat memberikan nasehat-nasehat bagi
langganan kita bila diperlukan untuk perbaikan dan perhatian dalam pemeliharan serta
perawatan agar rambut tetap sehat dan indah. Rambut yang kurang perawatan, akan
mudah mengalami kerusakan seperti rambut kusam, patah rontok bahkan dapat
menimbulkan kebotakan. Beberapa faktor penyebab rambut bermasalah diantaranya
adalah kurang asupan nutrisi, Infeksi kulit kepala, Flu berat, Masa pertumbuhan,
Perawatan rambut yang salah serta karena pengaruh obat-obatan tertentu.

Penyebab rambut rontok secara umum :


1. Folikel rambut sangat sensitif terhadap lingkungan.
2. Kondisi rambut kita sangat terpengaruh oleh lingkungan yang terpolusi seperti
sekarang.
3. Rambut yang rontok juga dapat disebabkan oleh stres, tegang, diet, sedang
menjalani pengobatan, sirkulasi darah yang buruk dan sakit fisik.
4. Pemakaian bahan kimia yang berlebih pada rambut akan berdampak buruk bagi
rambut.
Dengan situasi seperti ini, cara paling efektif adalah memberi nutrisi yang terus
menerus pada rambut dan kulit kepala. Perawatan rambut secara teratur, seperti:
1.
2.
3.
4.

Massage Rambut (Creambath)


Keramas Rambut (Shampoo)
Membilas Rambut (Conditioner)
Pemberian Tonic Rambut (Hair Tonic).

Dalam hal ini kelompok kami mengetengahkan tentang hair tonic.


1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Hair Tonic?
2. Apa khasiat dari hair tonic?
3. Kandungan apa saja yang umum terdapat pada Hair Tonic?
4. Bagaimana mekanisme kerja hair tonic?
5. Bagaimana cara pemakaian hair tonik ?
6. Bagaimana resume jurnal mengenai hair tonic yang telah dikembangkan oleh
peneliti?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang hair tonic

2. Untuk mengetahui bahan dan penggunaan dari hair tonic.


3. Untuk mengetahui kandungan umum yang terkandung dalam hair tonic.
4. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerja dari hair tonic
5. Untuk mengetahui bagaimana cara pemakaian hair tonic
6. Untuk dapat menjelaskan resume jurnal berjudul Pengaruh Jumlah Air Bonggol
Pisang Klutuk Terhadap Sifat Fisik Dan Masa Simpan Hair Tonic Rambut
Rontok

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Hair Tonic
Perawatan rambut memerlukan berbagai kosmetik, mulai dari kosmetik pembersih
yang baik, hair conditioner, creambath, sampai hair tonic. Kosmetika perawatan kulit
kepala dan rambut yang digunakan setelah keramas atau kulit kepala dalam keadaan
bersih disebut hair tonic. hair tonic diharapkan dapat memeperlancar sirkulasi darah
pada daerah kulit kepala serta memperbaiki sekresi kelenjar sebum sehingga dapat
merangsang pertumbuhan rambut.
2.2 Definisi Hair Tonic
Peraturan kepala BPOM (2013) menyatakan bahwa tonik rambut (hair tonic)
adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk merawat pertumbuhan rambut.
Didalam hair tonic berisi zat pelarut, zan berkhasiat, vasolidator yang melebarkan
pembuluh darah sehingga merangsang pertumbuhan rambut antara lain pilokarpina dan
minoksidil, stimulant kelenjar sebum, zat kondisioner rambut, hormone (buakn sediaan
kosmetika tetapi termasuk sediaan obat), antiseptikum dan parfum (Azis, 1999).
Cairan perangsang penumbuh rambut ini biasanya berbahan dasar tumbuh-tumbuhan,
seperti ekstrak gingseng atau biji-bijian (biji bunga matahari dan daun mint). Hair
tonik digunakan untuk memperkuat akar rambut, merangsang tumbuhnya rambut,
mencegah kerontokan rambut, menghilangkan kotoran pada kulit kepala dan rambut,
memeperlancar peredaran darah serta membantu melumasi rambut.
Hair tonic adalah ramuan penyubur rambut ajaib yang berfungsi untuk
menjaga agar rambut selalu tetap indah dan sehat. Ada baiknya pemakaian tonic saat
rambut dalam kondisi lembab usai keramas. Hair tonic merupakan obat penyubur
4

rambut berupa cairan perangsang penumbuh rambut yang biasanya berbahan dasar
alami dari tumbuh tumbuhan , seperti ekstrak gingseng atau biji bijian seperti biji
bunga matahari dan daun mint. Hair tonic merupakan obat penyubur rambut yang
digunakan untuk memperkuat akar rambut, merangsang tumbuhnya rambut,
menghilangkan kotoran pada kulit kepala dan rambut, memperlancar peredaran darah
serta membantu melumasi rambut.
Pemakaian hair tonic cukup dengan meneteskan tiga sampai empat tetes pada
titik titik kulit kepala dan pada daerah kulit kepala yang riskan mengalami
kebotakan. Kemudian pijat perlahan dengan lembut pada kulit kepala agar hair tonic
mudah meresap dan langsung bekerja. Pijatan pijatan lembut ini akan merangsang
stimulasi pertumbuhan rambut. Mekanisme kinerja hair tonic sebagai obat penyubur
rambut adalah mampu merangsang pertumbuhan bagian dasar rambut atau akar rambut
yang mengandung sel sel melanosit yang cukup untuk menghasilkan melanin.
Melanin tersebut berfungsi sebagai pembentuk zat warna rambut atau pigmen.
Sehingga rambut akan tampak lebih berkilau dan subur.
2.3 Jenis-Jenis Hair Tonic
Berikut ini macam-macam hair tonic yang ada di pasaran serta fungsinya:
1. Hair Tonic Anti Ketombe
Fungsi : mengontrol ketombe dan merawat kulit kepala dengan menghampat dan
mematikan populasi jamur Malassezia yang merupakan cikal bakal ketombe,
memperlambat prolifera sel kulit kepala, dan mengurangi aktivitas kelenjar
sebasea kulit kepala.
2.

Hair Tonic Ginseng

Saripati ginseng bahkan mampu menyuburkan rambut yang tidak tumbuh dalam
jumlah yang normal. Agar kesehatan rambut tetap terjaga, ginseng mengandung
Pro Vitamin B5, UV Filter, dan memperkuat akar rambut. Fungsi : memperkuat
rambut rapuh dan mengembalikan kelembaban rambut kering.
3. Hair Tonic Green Tea
Hair Tonic Green Tea yang berbahan dasar Teh Hijau sangat cocok untuk
mengurangi lemak dan mencegah selulit pada wanita / pria. Green Tea,
mengangkat sel-sel kulit mati, mengurangi bekas luka, flek-flek, mencegah selulit,
mencegah kanker kulit, memberi nutrisi pada kulit, memperbaiki sirkulasi O2 dan
peredaran darah tepi, memutihkan kulit, menjaga kelembaban kulit, mencegah
kulit keriput dan mengandung antioksidan. Fungsi : Melembutkan rambut,
mengangkat sel-sel kulit mati pada rambut, meningkatkan elastisitas rambut &
menyuburkan rambut.
4. Hair Tonic Henna
Henna, pewarna rambut dari bahan alami tumbuhan ini biasanya digunakan untuk
pewarnaan rambut permanen. Henna terbukti tidak akan merusak rambut. Henna
sangat bagus untuk rambut kusam, kurang sehat, kurang hitam alami, memberikan
warna permanen yang cantik pada rambut. Fungsi : membuat rambut lembut,
sehat, hitam dan mengkilat.

5. Hair Tonic Herbal


Fungsi hair tonic herbal, yakni menjaga rambut dan kulit kepala tetap bersih
dengan menormalkan fungsi kelenjar minyak pada kepala tetap bersih,

melembabkan dan memberi nutrisi pada rambut. Selain itu membantu


mengaktifkan sistem sel-sel kulit kepala, membantu mekanisme ketahanan kulit
dan memperbaiki keseimbangan biologi, meningkatkan pembentukan kembali
fibroblast yang rusak karena sinar UV kondisi lingkungan yang buruk, pola
kehidupan yg tidak teratur dan stress. Hair tonik herbal juga mengandung Vit. A,
E, F, H (biotin), B, sehingga dapat memperbaiki kondisi kulit kepala yang rusak
dan memberikan nutrisi bagi kulit kepala yang berefek menyuburkan pertumbuhan
rambut.
6. Hair Tonic Kemiri
Kemiri (Aleurites javanica), dikenal sebagai salah satu tanaman rempah yang
biasa dimanfaatkan masyarakat Indonesia. Selain berfungsi sebagai salah satu
bumbu yang kerap dipakai di berbagai jenis masakan Indonesia, kemiri juga
memiliki beberapa khasiat tanaman obat. Fungsi dari hair tonic kemiri, yakni
mengobati kerusakan rambut, seperti rambut kering dan mudah patah.
7. Hair Tonic Olive
Fungsi melembabkan rambut, mencegah rambut kering, memberi nutrisi,
regenerasi sel rambut baru, mencegah hyper pigmentasi dan bahaya radikal bebas
lainnya.

8.

Hair Tonic Spa Jasmine


Jasmine (Bunga Melati), sari minyaknya diambil dari bagian bunga melati yang
mempunyai efek menyejukkan, meningkatkan keseimbangan, pikiran positif,

gairah

seksual,

kepekaan,

kejernihan

pikiran,

harapan,

keterbukaan,

kebijaksanaan, ketenangan jiwa, rasa bahagia, romans, dan cinta. Juga dapat
mengurangi depresi, rasa cemas, batuk, rasa sakit saat menstruasi, stress, sedih,
kecewa, dan rasa iri. Fungsi hair tonic spa jasmine diantaranya : melembutkan
rambut, mengangkat sel-sel kulit mati pada rambut, meningkatkan elastisitas
rambut, menyehatkan kulit kepala dan menyuburkan rambut.
9. Hair Tonic Spa Rose
Rose Oil, yang diperoleh dari bunga mawar mengembalikan keseimbangan air
kulit (moisture balance) dan membantu menyamarkan kerutan pada kulit. Rose oil
juga memiliki efek astringent, toning, calming, antiseptic dan rejuvenating. Efek
emosional dari rose oil adalah menenangkan, mengurangi depresi, stress,
ketegangan, mengendorkan saraf dan membantu mengatasi masalah insomnia.
Fungsi hair tonic spa rose, diantaralain : Melembutkan rambut, mengangkat sel-sel
kulit mati pada rambut, meningkatkan elastisitas rambut dan menyuburkan
rambut.
2.4 Kandungan Umum Hair Tonic
2.4.1 Formula Standard
Formula standard yang biasanya dipakai untuk membuat hair tonic, yakni
sebagai berikut :

Resorsin
5 gram
Tingtu kapsikum
1 gram
Etanol
89 ml
Minyak jarak
5 ml
Parfum, zat pewarna secukupnya

2.4.2 Monografi Bahan


1. Resorsin
Pemerian :
Hablur berbentuk jarum atau serbuk hablur, putih atau hampir putih, bau khas,
rasa manis diikuti rasa pahit.
Kelarutan :
Larut dalam 1 bagian air dan dalam 1 bagian etanol (95%) pekat, larut dalam eter
pekat, dalam gliserol pekat dan dalam minyak lemak.
Khasiat dan kegunaan :
Keratolitikum (mengelupaskan kotoran rambut), dapat juga digunakan sebagai
pewarna (pengkilat).
2. Tingtur kapsikum
Pemerian :
Bau merangsang, rasa sangat pedas.
Zat khasiat :
Kapsisin, dammar, zat warna kapsantin dan karoten.
Khasiat dan Penggunaan :
Stimulan (perangsang pertumbuhan rambut).
3. Etanol

10

Pemerian :
Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah bergerak, bau khas, rasa
panas, mudah terbakar dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap.
Kelarutan :
Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform pekat dan dalam eter pekat.
Khasiat dan penggunaan :
Zzat tambahan (pelarut)
4. Minyak jarak
Pemeriaan :
Cairan kental, jernih, warna kuning pucat manis, agak pedas, umumnya
memualkan.
Cara memperoleh :
minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan dingin biji yang telah dikupas.
Zat berkhasiat :
Gliserida dari asam risinoleat, gliserida asam oleat, asam linoleat.
2.5 Kegunaan Hair Tonik
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Untuk menguatkan akar rambut


Untuk merangsang pertumbuhan dan kesuburan rambut.
Membantu menguatkan akar rambut
Merawat pertumbuhan rambut
Menjaga / merawat kesehatan kulit kepala dan rambut
Menghilangkan /mengurangi ketombe (mengandung anti ketombe) dan gatal-gatal
karena ketombe.

2.6 Mekanisme Kerja Hair Tonic


Mekanisme kerja hair tonic adalah merangsang pertumbuhan bagian dasar
rambut yang mengandung sel-sel melanosit yang cukup untuk menghasilkan melanin
(Zat warna rambut / pigmen) dan sel-sel yang mengsintesakan keratin keras (hard
keratin) sebagai dasar pembentukan rambut sehingga rambut tampak hitam berkilau,
mudah diatur dan mempunyai akar rambut yang kuat.
2.7 Cara dan Tips Penggunaan Hair Tonic
Cara penggunaan hair tonic , diantara lain :

11

1. Pijat dengan ujung jari secara lembut


2. Untuk hasil terbaik gunakan 2 kali sehari pagi dan malam.
3. Gunakan setiap malam sebelum tidur pada kulit kepala
Tips menggunakan hair tonic :
1. Pada saat melakukan pemijatan pada kulit kepala, sebaiknya potong pendek kuku
jari tangan. Kuku yang panjang bisa menggores kulit kepala.
2. Lakukan hair tonic saat Anda punya waktu luang, dengan teratur. Sehingga, Anda
bisa bekerja dengan maksimal karena tidak terburu-buru.
3. Makanan yang bergizi juga membuat rambut menjadi kuat dan indah. Perbanyak
konsumsi sayur-sayuran dan kacang-kacangan.
4. Jangan sering memakai ikat rambut atau jepitan, karena akan ada helaian rambut
yang tertarik saat dilepaskan.
5. Perlakukan rambut selembut mungkin. Pakai sisir bergigi jarang.
6. Setelah keramas, sebaiknya keringkan rambut dengan cara diangin-anginkan.
Hindari terlalu banyak memakai mesin pengering rambut.

12

BAB III
RESUME JURNAL
PENGARUH JUMLAH AIR BONGGOL PISANG KLUTUK TERHADAP
SIFAT FISIK DAN MASA SIMPAN HAIR TONIC RAMBUT RONTOK
Disusun oleh:
Desi Purnamasari
S-1 Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
e-Journal. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2013, edisi yudisium periode Oktober 2013, hal
61-69

3.1 Pendahuluan
Rambut mempunyai peranan yang sangat penting bagi manusia. Rambut
berperan sebagai proteksi terhadap lingkungan yang merugikan, antara lain suhu
dingin atau panas, dan sinar ultraviolet. Selain itu, rambut juga berfungsi sebagai

13

pengatur suhu, pendorong penguapan keringat, dan sebagai indera peraba yang
sensitif. Di era sekarang ini, peranan rambut lebih condong pada keserasian dan
estetika (Azis, 1999:6).
Kerontokan rambut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain umur,
genetik, ras tertentu, hormonal, imunologis, defisiensi gizi, stres psikis, trauma fisik,
penyakit kulit tertentu, penyakit sistemik, obat sistemik, dan penyebab lain yang
tidak/belum diketahui. Salah satu cara pencegahan kerontokan rambut dapat dilakukan
dengan melakukan perawatan rambut. Perawatan rambut memerlukan berbagai
kosmetik, mulai dari kosmetik pembersih rambut yang baik, hair conditioner,
1

creambath, sampai hair tonic (Tranggono3dan Latifah, 2007:38).


Cara yang mudah dilakukan untuk merawat rambut rontok adalah dengan
melakukan perawatan rambut menggunakan hair tonic sebagai bahan untuk menutrisi
rambut. Peraturan Kepala BPOM (2013) menyatakan bahwa tonik rambut (hair tonic)
adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk merawat pertumbuhan rambut. Di
dalam hair tonic berisi zat pelarut, zat manfaat, vasolidator yang melebarkan pembuluh
darah sehingga merangsang pertumbuhan rambut antara lain pilokarpina dan
minoksidil, stimulan kelenjar sebum, zat kondisioner rambut, hormon (bukan sediaan
kosmetika tetapi termasuk sediaan obat), antipeptikum, dan parfum (Azis, 1999:8)
Beberapa hal yang diamati dari hair tonic rambut rontok yaitu sifat fisik dan
masa simpan. Sifat fisik yang bisa diamati pada hair tonic ini adalah aroma, warna,
dan ada tidaknya endapan yang terjadi. Sifat fisik hair tonic rambut rontok diamati
apakah penggunaan bahan dasar yang sama dan perbedaan jumlah bahan aktif atau air
bonggol pisang klutuk dapat mempengaruhi hasil hair tonic berupa aroma, warna, dan

14

ada tidaknya endapan yang terjadi pada hair tonic rambut rontok atau tidak.
Penambahan herbal dari air bonggol pisang klutuk pada hair tonic dapat
memungkinkan adanya kontaminasi dari mikroba. Oleh sebab itu perlu dilakukan uji
mikrobiologi untuk mengetahui masa simpan, apakah hair tonic yang dihasilkan
tergolong sediaan kosmetik perawatan rambut yang awet dalam waktu tertentu atau
mudah ditumbuhi mikroba.
Penelitian eksperimen (True Experimental Design). Rancangan penelitian
yang dipakai adalah Desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal.
Variabel bebas, yaitu penambahan jumlah 4%, 8%, dan 12% air bonggol pisang klutuk.
Variabel terikat, yaitu sifat fisik hair tonic rambut rontok yang meliputi aroma, warna,
dan ada tidaknya endapan, serta masa simpan yang diuji mikrobiologi menggunakan
uji angka lempeng total untuk mengetahui jumlah mikroba yang tumbuh pada hair
tonic tersebut sampai pada hari ke-n dengan ketentuan maksimum mikroba yang
tumbuh sebanyak 105 .
Adapun variabel kontrol dalam penelitian ini adalah:
a. Jenis dan jumlah bahan dasar dalam formula hair tonic.
b. Peralatan yang digunakan dalam pembuatan hair tonic rambut rontok harus sama,
bersih dan sesuai dengan fungsinya.
c. Proses penyaringan pada pembuatan hair tonic dilakukan 3 kali, yaitu air bonggol
sebelum dipanaskan, setelah dipanaskan, dan hasil akhir hair tonic.
Dalam pra eksperimen dilakukan uji coba pembuatan hair tonic dengan air
bonggol pisang klutuk sebesar 8%. Hal ini didasarkan pada konsentrasi tertinggi
ekstrak air bonggol pisang kepok pada penelitian terdahulu, serta kandungan

15

antrakuinon dalam bonggol pisang klutuk yang masih di bawah pisang kepok (hasil uji
antrakuinon bonggol pisang di Laboratorium Penelitian dan Konsultasi Industri
Surabaya) sehingga diambil konsentrasi bonggol pisang klutuk yang lebih tinggi untuk
menyetarakan dengan pisang kapok
Hasil pra eksperimen pembuatan hair tonic dari 8% air bonggol pisang klutuk
adalah menghasilkan hair tonic dengan warna kekuningan bening, beraroma minyak
kenanga, terdapat endapan setelah 2 hari pembuatan. Percampuran larutan hair tonic
kurang homogen dikarenakan proses pencampuran minyak kenanga dilakukan paling
akhir, seharusnya minyak kenanga dilarutkan terlebih dahulu dengan etanol baru
dicampurkan dengan hair tonic. Setelah diketahui formula standar dan cara pembuatan
hair tonic pada pra eksperimen, maka dilanjutkan dengan eksperimen sebenarnya
dengan membuat 3 formula hair tonic yaitu 4%, 8%, dan 12% air bonggol pisang
klutuk dan diujikan sifat fisik (aroma, warna, endapan), dan masa simpannya.
Persentase air bonggol pisang klutuk dihitung berdasarkan hasil kesimpulan dari
penelitian Priskila (2012) yang menyatakan bahwa hasil terbaik dari hair tonic yang
setara dengan minoxidil 2% adalah hair tonic dengan 4% air bonggol pisang kepok.
Pada hasil uji lab, kandungan antrakuinon pada pisang klutuk masih dibawah pisang
kepok, maka dari itu, persentase jumlah air bonggol pisang klutuk dinaikkan menjadi
8% dan 12%.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
1. Pengamatan Sifat fisik
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pengamatan sifat fisik ini
adalah observasi dengan menggunakan lembar observasi yang diisi oleh 30 observer

16

terdiri dari dosen dan mahasiswa PKK. Aspek-aspek yang diamati pada penelitian ini
adalah hasil jadi pembuatan hair tonic rambut rontok dengan penambahan air bonggol
pisang klutuk yang dianalisis sifat fisik (aroma, warna, endapan).
2. Uji Mikrobiologi
Uji mikrobiologi dilakukan di laboratorium biologi Fakultas MIPA Unesa
dengan menggunakan metode Angka Lempeng Total (ALT). Pengujian sampel hair
tonic dilakukan selama 12 hari dengan pengambilan data dilakukan setiap 4 hari sekali
selama 3x.
3.3 Hasil
Nilai rata-rata aroma produk hair tonic yaitu 2 hingga 2,9. Aroma dengan ratarata tertinggi yaitu pada perlakuan produk H1 (dengan 4% air bonggol pisang klutuk)
adalah 2,9 menghasilkan sedikit beraroma bonggol pisang klutuk. Produk H2 dengan
nilai rata-rata 2,53 menghasilkan sedikit beraroma bonggol pisang klutuk. Nilai ratarata terendah yaitu pada produk H3 dengan nilai 2. Aroma hair tonic yang dihasilkan
adalah cukup beraroma bonggol pisang klutuk. Produk H3 (jumlah air bonggol pisang
klutuk sebesar 12%) dengan nilai 3,33, sehingga menghasilkan warna hair tonic putih
agak kekuningan, jernih. Sedangkan rata-rata terendah yaitu pada perlakuan H1
(jumlah air bonggol pisang klutuk 4%) dengan nilai 2,07 sehingga menghasilkan
warna putih sedikit kekuningan, jernih. Hair tonic H2 (jumlah air bonggol pisang
klutuk sebesar 8%), mempunyai nilai rata-rata 2,63 sehingga menghasilkan warna
putih agak kekuningan, jernih. Produk hair tonic H1 (jumlah air bonggol pisang klutuk
4%) dengan nilai rata-rata 3,67 sehingga menghasilkan tidak terdapat endapan.
Sedangkan rata-rata terendah yaitu pada hair tonic H3 (jumlah air bonggol pisang

17

klutuk 12%) dengan nilai 3 menghasilkan terdapat sedikit endapan. Hair tonic H2
dengan nilai rata-rata 3,43 menghasilkan terdapat sedikit endapan sama seperti H3.
Penambahan air bonggol pisang klutuk membuat hair tonic tidak dapat ditumbuhi
mikroba. Hal ini dikarenakan pada air bonggol pisang klutuk mempunyai senyawa
antimikroba yaitu flavonoid, tannin, dan isoflavon.

3.4 Pembahasan
Hair tonic yang dibuat dengan menggunakan air bonggol pisang pisang klutuk
4% dan 8% mempunyai aroma yang sama yaitu sedikit beraroma bonggol pisang
klutuk. Air bonggol pisang menghasilkan aroma agak sepat yang dikarenakan oleh
adanya senyawa aroma tannin (Shut, 2002 dalam Putri, 2011). Mentol dan minyak
kenanga mempunyai aroma yang khas dan kuat dibandingkan dengan air bonggol yang
sebagian besar komponennya adalah air, oleh sebab itu aroma air bonggol mulai
sedikit muncul saat jumlah air bonggol yang digunakan dalam hair tonic semakin
besar. Air bonggol pisang menghasilkan aroma agak sepat yang dikarenakan oleh
adanya senyawa aroma tannin (Shut, 2002 dalam Putri, 2011). Mentol dan minyak
kenanga mempunyai aroma yang khas dan kuat dibandingkan dengan air bonggol yang
sebagian besar komponennya adalah air, oleh sebab itu aroma air bonggol mulai
sedikit muncul saat jumlah air bonggol yang digunakan dalam hair tonic semakin
besar. Warna formula dasar hair tonic yang semula berwarna putih setelah dicampur
dengan air bonggol pisang yang berwarna kecoklatan berubah menjadi bening

18

kekuningan. Berubahnya warna tersebut terjadi dikarenakan adanya natrium


metabisulfit pada formula dasar yang bertindak sebagai antioksidan dan pemutih
(Wade and Weller, 1994 dalam Priskila 2012). Adanya sedikit endapan pada hair tonic
disebabkan oleh adanya indikasi zat amilum/pati dalam bonggol pisang yang tidak
dapat terhomogenisasi dalam hair tonic (Dir. Gizi, 1979 dalam Solikhin, 2012). Pada
bonggol pisang memiliki kandungan saponin yang berfungsi sebagai antiseptik atau
antibakteri (Djulkarnain, 1998), flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan
antimikrobial (Handayani, 2013), tanin banyak mengandung fenol yang memiliki
gugus OH dapat mengikat logam berat, serta memiliki sifat antiseptik (Shut, 2002
dalam Putri, 2011), dan isoflavon yang merupakan turunan dari flavonones yang
diketahui mempunyai fungsi sebagai fitoalexin atau sebagai antimikroba baik untuk
bakteri maupun jamur (Hastari, 2012), Selain itu, pada formula hair tonic juga terdapat
bahan pengawet, antioksidan dan antimikroba seperti etanol, metil paraben, dan propil
paraben.
3.5 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat dirumuskan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh jumlah air bonggol pisang klutuk (Musa Balbisiana Colla)
terhadap sifat fisik yang meliputi aroma, warna, dan endapan hair tonic rambut.
Hair tonic terbaik yang dihasilkan dari penelitian adalah hair tonic dengan jumlah
8% air bonggol pisang klutuk.
2. Jumlah air bonggol pisang klutuk tidak berpengaruh pada masa simpan hair tonic
rambut rontok. Adanya senyawa saponin, flavonoid, tannin, isoflavon serta bahan

19

pengawet seperti etanol, metil paraben, propil paraben membuat hair tonic sampai
pada hari ke-12 tidak ditumbuhi mikroba.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan dan resume dapat disimpulkan bahwa:
1. Hair tonic merupakan sediaan kosmetika yang digunakan untuk merawat
pertumbuhan rambut.
2. Hair tonic memiliki banyak macam jenisnya yaitu hair tonic anti ketombe, hair
tonic ginseng, hair tonic green tea, hair tonic henna, hair tonic herbal, hair tonic
spa rose.
3. Ternyata telah terbukti bahwa terdapat pengaruh jumlah air bonggol pisang klutuk
(Musa Balbisiana Colla) terhadap sifat fisik yang meliputi aroma, warna, dan
endapan hair tonic rambut. Hair tonic terbaik yang dihasilkan dari penelitian
adalah hair tonic dengan jumlah 8% air bonggol pisang klutuk. Namun, jumlah air
bonggol pisang klutuk tidak berpengaruh pada masa simpan hair tonic rambut
rontok. Adanya senyawa saponin, flavonoid, tannin, isoflavon serta bahan

20

pengawet seperti etanol, metil paraben, propil paraben membuat hair tonic sampai
pada hari ke-12 tidak ditumbuhi mikroba.

DAFTAR PUSTAKA
2
0

Avriza, Hernawati. 2011. Dahsyatnya Bunga-Bunga Berkhasiat Obat di Sekitar Kita.


Yogyakarta: Araska.
Azis, Sriana, dan S.R. Muktiningsih. 1999. Artikel Studi Kegunaan Sediaan Rambut.
Jakarta: Puslitbang Farmasi Badan Litbangkes.
Dalimartha, Setiawan. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 3. Jakarta: Puspa
Swara.
Djulkarnain, H.B. 1998. Pohon Obat Keluarga. Jakarta: Intisari
Handayani, Silvia. 2013. Kandungan Flavonoid Kulit Batang dan Daun Pohon ApiApi (Avicennia marina (Forks.)Vierh.) sebagai Senyawa Aktif Antioksidan.
Bogot: Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan IPB.
Suryabrata, Sumadi. 2011. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers
Tranggono, Retno Iswari dan Fatma Latifah. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

21

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................

i
ii

BAB I PENDAHULUAN
1
Latar Belakang ..........................................................................................
2 Rumusan Masalah .....................................................................................
3 Tujuan.........................................................................................................

1
2
3

BAB II ISI
2.1 Hair Tonic .................................................................................................. 4
2.2 Definisi Hair Tonic..................................................................................... 4
2.3 Jenis-Jenis Hair tonic ................................................................................. 5
2.4 Kandungan Umum Hair tonic.................................................................... 8
2.5 Kegunaan Hair Tonic.................................................................................. 10
2.6 Mekanisme Kerja Hair tonic...................................................................... 11
2.5 Cara dan Tips Penggunaan Hair tonic ....................................................... 11
BAB III RESUME JURNAL
3.1 Pendahuluan................................................................................................
3.2 Teknik Pengumpulan Data..........................................................................
3.3 Hasil............................................................................................................
3.4 Pembahasan.................................................................................................
3.5 Kesimpulan..................................................................................................

13
16
17
18
19

BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 20

22

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai