Anda di halaman 1dari 7

ACARA IV

TRANSFER MASSA UAP AIR MELEWATI


KEMASAN PLASTIK PE DAN PP

A. Tujuan
Tujuan dari praktikum Acara IV Transfer Massa Uap Air Melewati
Kemasan Plastik PE dan PP adalah sebagai berikut:
1. Menentukan laju transfer massa uap air melewati kemasan plastik PE dan
PP.
2. Menentukan permeabilitas uap air kemasan plastik PE dan PP.
3. Mengetahui pengaruh jenis bahan dan ketebalan pengemas terhadap
permeabilitas uap airnya.
B. Tinjauan Pustaka
Permeabilitas uap air adalah properti yang paling ekstensif dipelajari
dalam edible film terutama karena pentingnya peran air dalam reaksi-reaksi.
Air berperan sebagai pelarut atau pembawa dan dapat menyebabkan degradasi
tekstur, kimia dan reaksi enzimatik. Juga aktivitas air merupakan salah satu
parameter penting dalam kaitannya dengan keadaan bahan pangan. Dalam
bahan pangan yang memiliki kelembaban rendah, rendahnya tingkat aktivitas
air harus dipertahankan untuk meminimalkan reaksi kimia dan reaksi
enzimatik dan mencegah degradasi tekstur. Komposisi film pembentuk bahan
atau pengemas (hidrofilik dan karakter hidrofobik), suhu dan kelembaban
relatif lingkungan mempengaruhi permeabilitas uap air dari edible film
(Alyanak, 2004).
Polirtilen (PE) merupakan turunan poliolefin yang banyak
digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan berbagai jenis peralatan
rumah tangga dan kemasan seperti kemasan makanan dan minuman.
Pemanfaatanya yang sangat luas didukung oleh keunggulan PE seperti sifat
mekanik, daya tahan terhadap zat kimia yang baik, harganya yang murah,

serta kemudahan dalam proses pembuatannya. Akan tetapi, PE memiliki


kstabilan fisiko-kimia yang terlalu kuat, hal ini disebabkan oleh stuktur rantai
PE yang berbentuk linier, kekristalan dan sifat hidrofobnya yang tinggi, serta
terbatasnya situs aktif yang terdapat pada permukaan PE, sehingga membatasi
penggunaan PE dalam beberapa bidang aplikasinya (Partama dkk, 2011).
Silica gel dimodifikasi dengan 2-aminothiazhole dan silika murni
digunakan sebagai agen penyerap untuk menghilangkan Cu (II), Co (II), Ni
(II), Cd (II), Pb (II) dan Hg (II) ion dari air solusi. Mereka dicirikan
sehubungan dengan daerah mereka permukaan, volume pori, spektrum IR,
sulfur dan nitrogen. Hal ini ditemukan bahwa kapasitas mereka tergantung
pada pH media. Sampel yang dimodifikasi memiliki kapasitas penyerapan
lebih besar dari yang lain dalam media asam. Dalam dimodifikasi kehadiran
silika gel netral dan basa, dan yang karena itu dapat berhasil digunakan
untuk

ekstraksi

selektif

ion

merkuri

dari

(Tzvetkova and Nickolov, 2012).


C. Metodologi
1. Alat
a. Sealer
b. Neraca Analitik
c. Penjepit
d. Toples kaca dan tutupnya
e. Angsang
f. Penggaris
2. Bahan
a. Silika gel
b. Plastik PE dan PP pada berbagai ketebalan
c. Garam Nace
d. Air
3. Cara Kerja

larutan

berair

D. Pembahasan

Tabel 4.1 Data Hasil Pengamatan Transfer Massa Uap Air Melewati Kemasan
Plastik PE dan PP
Kel

Jenis

Luas

WVTR

k/x

(m2)
0,060

Berat wadah + isi hari ke- (g)


0
1
2
3
4

Plastik
PE 0,35

23,7

2
3

23,

23,4 23,3

23,

10,752

0,609

0,06

7
25,1 25,

24,6 24,6

5
24,

7,273

0,339

0,077

24,9

0
24,

24,3 24,4

9
24,

10

0,466

9,554

0,545

9
4
5

PP 0,3

0,06

25,6

25,
4

5
24,8 23,6

23,
2

Sumber: Laporan Sementara


Pada praktikum transfer massa uap air melewati kemasan plastik,
digunakan silica gel. Silica gel adalah substansi-substansi yang digunakan
untuk menyerap kelembaban dan cairan partikel dari ruang yang
berudara/bersuhu. Silica gel juga membantu menahan kerusakan pada barangbarang yang mau disimpan. Salah satu kelemahan utama silica gel adalah
higroskopis (mudah menyerap air). Silica gel mempunyai afinitas yang tinggi
terhadap air. Jika pengambilan sampel dilakukan pada atmosfer yang lembab,
maka uap air akan diadsorpsi pada silica gel, sehingga mengurangi kapasitas
adsorpsinya. Bahkan apabila kelembapan sangat tinggi, dank arena air
memiliki polaritas yang tinggi dapat menggantikan senyawaan yang kurang
polar yang telah teradsorpsi pada silica gel, sehingga hasil pengukuran
menjadi berbeda.
Silica gel adalah substansi-substansi yang digunakan untuk menyerap
kelembaban dan cairan partikel dari ruang berudara/bersuhu. Silica gel juga
membantu menahan kerusakan pada barang-barang yang ingin disimpan.Silica
gel adalah zat yang terbuat dari silikon silikat yang dikenal karena

kemampuannya menyerap kelembaban.Meskipun istilah gel digunakan, zat ini


sebenarnya berwujud padat alih-alih berupa gel. Silica gel umumnya
berbentuk bubuk atau butiran seperti manik-manik yang sering digunakan
untuk menyerap kelembaban pada produk makanan atau barang-barang lain
dimana kelembaban berlebih akan merusak kualitas produk.
Jenis plastik yang digunakan pada praktikum yaitu plastik jenis PE dan
PP. PP (polypropylene) adalah kemasan berlabel angka 5 dalam segitiga.
Kemasan berbahan PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan
plastik terutama sebagai tempat makanan dan minuman seperti tempat
menyimpan makanan, botol minum (termasuk botol minum untuk bayi).
Karakteristik kemasan plastik dari bahan polypropylene adalah transparan
yang tidak jernih atau berawan tapi tembus cahaya, serta tahan terhadap bahan
kimia, panas dan minyak. Sedangkan PE (Poly Ethylene) adalah jenis plastik
yang biasa digunakan untuk packing minuman atau cairan, seperti es batu,
onderdil, syrup, maupun minuman lainnya. Kegunaan dan sifat dari plastik
jenis PE yaitu untuk kantong plastik, botol plastik, film, cetakan, pembungkus
kabel modern, tidak tahan panas, fleksibel, permukaannya licin, tidak tembus
cahaya (buram) dan ada yang tembus cahaya dan titik lelehnya 115C.
Jenis pengemas yang akan dicari besarnya transfer massa uapnya
adalah plastik dengan berbagai jenis. Pengemasan adalah suatu proses
pembungkusan,

pewadahan

atau

pengepakan

suatu

produk

dengan

menggunakan bahan tertentu sehingga produk yang ada di dalamnya bisa


tertampung dan terlindungi. Sedangkan kemasan produk adalah bagian
pembungkus dari suatu produk yang ada di dalamnya. Pengemasan ini
merupakan salah satu cara untuk mengawetkan atau memperpanjang umur
dari produk-produk pangan atau makanan yang terdapat didalamnya.
Memudahkan pengiriman dan pendistribusian, dengan pengemasan yang baik
suatu produk akan lebih mudah didistribusikan. Secara umum fungsi
pengemasan pada bahan pangan adalah untuk mewadahi produk selama

distribusi dari produsen hingga konsumen, melindungi dan mengawetkan


produk, sebagai identitas produk, meningkatkan efisiensi, memperluas
pemakaian dan pemasaran produk, menambah daya tarik calon pembeli,
sarana informasi dan iklan, memberi kenyamanan bagi pemakai dan
melindungi pengaruh buruk dari luar.
Dengan

adalah slope kurva uap air yang melewati kemasan

dibandingkan waktu (g H2O/ hari m2) dan A adalah luas kemasan (m2).
Banyaknya uap air yang melewati kemasan per satuan luas kemasan per hari
pada suhu dan kelembaban udara tertentu disebut permeabilitas uap air
kemasan (k/x).Nilai permeabilitas uap air kemasan dapat dihitung dengan
rumus:
k/x = WVTR / Pout
Pout adalah tekanan uap parsial di luar kemasan (mmHg). Besarnya nilai
Pout yaitu tekanan parsial uap air pada suhu pengujian dikali RH, dengan k/x
adalah permeabilitas uap air kemasan (g H2O / hari m 2 mmHg). Faktor yang
menyebabkan penyimpangan yang terjadi adalah sifat kimia polimer yang
digunakan, sifat fisik serta kerusakan mekanik pada polimer yang digunakan
seperti lubang pada plastik dan gangguan mikroba atau binatang pengerat.
Kemudian suhu yang berubah-ubah sehingga uap air yang diserap selamanya
tidak konstan sama setiap hari terkadang pada suhu ruangpun uap air dalam
ruangan pun bisa jenuh sehingga uap air yang diserap semakin banyak.
E. Kesimpulan
Dari praktikum acara IV dapat disimpulkan bahwa :
a.

Laju transfer massa uap air kemasan PE 0,03 mm adalah 10,752 g H2O/

b.
c.

hari m2.
Laju transfer massa uap air kemasan PE 0,08 mm adalah g H2O/ hari m2.
Laju transfer massa uap air kemasan PP 0,3 mm adalah 9,545 g H2O/ hari

d.

m2.
Laju transfer massa uap air kemasan PP 0,08 mm adalah g H2O/ hari m2.

DAFTAR PUSTAKA

Alyanak, Didem. 2004. Water Vapour Permeable Edible Membranes. Izmir Institute
of Technology.
Djaular, Titiek F. dan Siti Rahayu. Ubi Kayu dan Olahannya. Google Book.
Sumrana, Ilham. 2012. Kimia.Google Book.
Tzvvetkova, P and R. Nickolov. 2012. Modified and Unmodified Silica Gel Used For
Heavy Metal Ions Removal From Aqueous Solutions. Journal of the University
of Chemical Technology and Metallurgy. Vol 47 (5): 498-504.

Anda mungkin juga menyukai