Gigi mempunyai peran penting bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan
sehari-hari gigi tidak hanya berfungsi sebagai organ pengunyahan, tetapi juga memiliki fungsi estetik dan membantu kelancaran bicara. Hal seperti kecelakaan, trauma, karies, gigi patah, rusak sebagian atau seluruh mahkotanya apabila tidak segera dirawat dapat menimbulkan berbagai masalah misalnya migrasi gigi, gangguan oklusi yang dapat menyebabkan inefisiensi pengunyahan, gangguan estetik dan fonetik (Martanto, 2006). Seiring dengan bertambahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan gigi bagi kehidupan dan meningkatnya perkembangan ilmu di bidang kedokteran gigi, gigi tidak harus dilakukan pencabutan, tetapi dapat dilakukan perawatan saluran akar untuk mempertahankannya. Pada umumnya, gigi yang telah dilakukan perawatan saluran akar mudah rapuh dan tidak cukup kuat untuk mendukung suatu restorasi. Akibat pengangkatan jaringan pulpa, amka akan terjadi perubahan jaringan pada gigi disebabkan putusnya aliran darah. Pembuangan jaringan dentin yang berlebihan dan pelebaran saluran akar (dapat mengakibatkan berkurangnya daya tahan gigi terhadap tekanan pengunyahan dan akar akan menjadi lebih mudah fraktur (Anna, 2008). Dalam mengatasi berbagai kelemahan yang terjadi setelah perawatan endodontik, untuk restorasi akhir agar gigi dapat menerima tekanan pengunyahan, dapat dengan pembuatan mahkota pasak (Anna, 2008). Mahkota pasak merupakan restorasi pengganti gigi yang terdiri dari inti berpasak yang dilekatkan pada suatu mahkota. Restorasi ini dapat digunakan pada gigi anterior maupun posterior. Dengan demikian, restorasi ini merupakan restorasi dengan kontruksi dua unit, yaitu inti yang berpasak dan mahkota yang nantinya akan disemenkan pada inti. (Baum, 1985).
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana cara menegakkan diagnosa dan menentukan rencana perawatan yang tepat dalam konservasi gigi? 1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum Kompetensi yang diharapkan akan dicapai oleh peserta didik adalah mampu memahami langkah-langkah pemeriksaan yang sistematis
dan
menentukan
diagnosa
yang
tepat
untuk
menentukan rencana perawatan yang sesuai dengan diagnosa
yang telah ditetapkan. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mampu menjelaskan restorasi mahkota pasak 2. Mampu menyebutkan macam-macam alternatif perawatan pasca perawatan saluran akar 3. Mampu menjelaskan indikasi dan kontraindikasi masingmasing restorasi pasca perawatan saluran akar 1.4
Hipotesa
Diagnosa
dan
rencana
perawatan
yang
tepat
akan
mempengaruhi keberhasilan perawatan pada restorasi mahkota