Anda di halaman 1dari 8

TUGAS M.K.

PETERNAKAN TERPADU
PROPOSAL PERTANIAN TERPADU
(Kangkung dengan Kotoran Domba/ Kambing)

Oleh :
Kelompok 3
Ady Fendy Usmawan

D14120035

Fachri Hadiyawan

D14120040

Retno Kusuma Suryantami

D14120046

Farah Fadhilah An Nabaa

D14120048

Nur Qoim A.

D14120049

Mokhammad Sholikin

D14120051

Rojullul Ardli

D14120052

Hafidh Febriansyah

D14120054

Isfan Fajar Shidiq

D14120108

Ade Surya Kusuma

D14120036

Eka Trifina Br Ginting

D14120044

DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN


FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Usaha peternakan terpadu merupakan konsep yang layak dikembangkan
sebagai satu kesatuan dari usaha peternakan kambing/domba. Konsep usaha
perternakan terpadu merupakan konsep dimana terjadi suatu siklus
usaha pertanian dan peternakan yang tidak terpisah. Usaha integrasi tersebut
memanfaatkan limbah berupa limbah padat (feces)/ kotoran ternak
maupun limbah cair berupa urine. Terbukti pemanfaatan limbah tersebut dapat
menekan biaya produksi dari biaya pupuk dan meningkatkan produksi karena
penggunaan limbah memperbaiki struktur kimia dan biologi tanah yang saat ini
rusak akibat penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dan terus menerus. Selain
itu, pengelolaan limbah juga dapat mencegah terjadinya pencemaran lingkungan
juga memberikan nilai tambah terhadap usaha ternak.
Integrasi usaha peternakan kambing/domba dengan kangkung adalah
salah satu usaha integrasi usaha ternak yang lain yang layak dikembangkan.
Caranya adalah pemanfaatan limbah kotoran kambing (feces) untuk tanaman
kangkung. Kotoran kambing/domba dapat menambah tersedianya bahan makanan
(unsur hara) bagi tanaman 3 yang dapat diserapnya dari dalam tanah. Kangkung
adalah salah satu produk hortikultura yang menjadi unggulan dalam sektor
pertanian di Indonesia. Kangkung banyak diminati oleh masyarakat karena
memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan.
Kangkung merupakan salah satu tanaman semusim berupa sayur-sayuran
yang tumbuh baik di daerah tropis dan disebut juga sebagai tanaman hortikultura
karena merupakan tanaman yang diusahakan di kebun. Tanaman ini sangat baik
untuk dibudidayakan karena tidak memerlukan pupuk yang intensif, karena tahan
pada kondisi kesuburan tanah sedang. Sebenarnya pemupukan awal sudah cukup
untuk memberikan nutrisi pada tanaman hingga siap panen, sehingga hanya
memerlukan pupuk tambahan berupa pupuk organic yang diberikan diawal
sebelum penanaman.

Tujuan
Tujuan pembuatan proposal pertanian terpadu yaitu untuk
mengintegrasikan antara limbah peternakan yang berupa kotoran domba dengan
tanaman kangkung, sehingga mengoptimalkan input yang menghasilkan output
yang maksimal.

TINJAUAN PUSTAKA
Kangkung
Kangkung termasuk suku Convolvulaceae (keluarga kangkungkangkungan). Kedudukan tanaman kangkung dalam sistematika tumbuhan
diklasifikasikan ke dalam:
a) Divisio
: Spermatophyta
b) Sub-divisio : Angiospermae
c) Kelas
: Dicotyledonae
d) Famili
: Convolvulaceae
e) Genus
: Ipomoea
f) Species
: Ipomoea reptans (Ware 1975).
Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Kangkung darat
dapat tumbuh pada daerah yang beriklim panas dan beriklim dingin. Jumlah curah
hujan yang baik untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500-5000
mm/tahun. Pada musim hujan tanaman kangkung pertumbuhannya sangat cepat
dan subur, asalkan di sekelilingnya tidak tumbuh rumput liar. Dengan demikian,
kangkung pada umumnya kuat menghadapi rumput liar, sehingga kangkung dapat
tumbuh di padang rumput, kebun atau ladang yang agak rimbun. Tanaman
kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar matahari yang
cukup. Di tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh
memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat menghadapi panas
terik dan kemarau yang panjang. Apabila ditanam di tempat yang agak terlindung,
maka kualitas daun bagus dan lemas sehingga disukai konsumen. Suhu udara
dipengaruhi oleh ketinggian tempat, setiap naik 100 m tinggi tempat, maka
temperatur udara turun 1 derajat C. Apabila kangkung ditanam di tempat yang
terlalu panas, maka batang dan daunnya menjadi agak keras, sehingga tidak
disukai konsumen (Djuariah 2007).
Budidaya Kangkung
Menurut Primantoro (1996) kangkung merupakan tanaman yang tumbuh
cepat yang memberikan hasil dalam waktu 4-6 minggu sejak dari benih.
Kangkung dapat tumbuh dengan baik sepanjang tahun. Ada dua jenis penanaman
kangkung yang diusahakan yaitu kering danbasah. Dalam keduanya, sejumlah
besar bahan organik (kompos) dan airdiperlukan agar tanaman ini dapat tumbuh
dengan subur. Dalam penanamankering, kangkung ditanam pada jarak lima inci
pada batas dan ditunjangdengan kayu sangga. Kangkung dapat ditanam dari biji
benih atau keratanakar. kangkung sering ditanam pada semaian sebelum
dipindahkan di kebun. Daun kangkung dapat dipanen setelah enam minggu
ditanam. Jika penanaman basah digunakan, potongan sepanjang 12-inci ditanam
dalam lumpur dan dibiarkan basah. Kangkung darat dapat tumbuh pada daerah
yang beriklim panas dan beriklim dingin Jumlah curah hujan yang baik
untuk pertumbuhan tanaman ini berkisar antara 500-5000 mm/tahun. Tanaman
kangkung darat tidak menghendaki tanah yang tergenang, karena akar akan
mudahmembusuk (Widiyanto 1999).

Kotoran Domba
Kotoran domba mengandung bahan organik yang dapat menyediakan zat
hara bagi tanaman melalui proses penguraian. Proses ini terjadi secara bertahap
dengan melepaskan bahan organik yang sederhana untuk pertumbuhan tanaman.
Feses domba mengandung sedikit air sehingga mudah terurai. Kotoran domba
dapat diolah menjadi berbagai macam kegunaan, salah satunya adalah pupuk
organik. Pupuk organik adalah pupuk yang diolah tanpa menggunakan bahanbahan kimia. Kotoran domba, lebih kering dari kotoran sapi atau pupuk kotoran
kuda kuda. Memiliki sedikit bau dan mudah di ratakan. Selain itu juga lebih cepat
menjadi kompos. Kotoran kambing lebih tinggi dalam nitrogen dari kuda dan sapi
pupuk - rata-rata, itu memiliki 22 pon nitrogen dalam 1 ton. Kotoran sapi hanya
10 pon nitrogen dalam 1 ton (Hadisuwito 2012).

Pupuk Kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang bahan dasarnya berasal dari kotoran
ternak, baik kotoran padat maupun campuran sisa makanan dan air seni ternak.
Hampir semua kotoran hewan dapat digunakan sebagai bahan baku pupuk
kandang. Kotoran hewan seperti kambing, domba, sapi, ayam merupakan kotoran
yang paling sering digunakan untuk dijadikan pupuk kandang (Samekto 2006).
Pupuk kandang tidak hanya membantu pertumbuhan, tetapi juga dapat
membantu menetralkan racun logam berat didalam tanah. Selain itu, pupuk
kandang dapat memperbaiki struktur tanah, membantu penyerapan unsur hara dan
mempertahankan suhu tanah. Pupuk kandang yang telah siap digunakan memiliki
ciri dingin, remah, wujud aslinya sudah tidak tampak, dan baunya telah
berkurang. Para petani biasanya menggunakan pupuk kandang dengan cara
disebar dan dibenamkan. Namun, penggunaan yang paling baik adalah cara
dibenamkan. Pasalnya, penguapan unsur hara akibat proses kimia dalam tanah
dapat dikurangi (Samekto 2006).

PROSEDUR
Materi
Alat-alat yang digunakan dalam perencanaan pembuatan pertanian terpadu
(kangkung- kotoran domba) antara lain cangkul, traktor, kereta dorong, sekop,
selang, sprinkle, tandon air. Bahan-bahanyang digunakan antaralain stek
kangkung dan pupuk kandang dari kotoran domba.
Metode
Pertama-tama yang dilakukan adalah persiapan lahan dengan cara
pembajakan tanah dan digaruk sampai tanah menjadi gembur dan berlumpur.
Tanah yang sudah selesai diolah dikeringkan sampai gembur dan berlumpur.
Tanah yang sudah selesai diolah dikeringkan sampai gembur lalu ditaburi pupuk
kandang 1000 kg/ha. Tanah yang sudah dipupuk dibiarkan selama 2-3 hari. Tanah
yang sudah dikeringkan 2-3 hari, dimasukkan air setinggi 4-5 cm dari permukaan,
ketinggian tersebut dibiarkan selama 1 minggu.
Selanjutnya adalah penanaman yang dilakukan 2 atau 3 hari setelah
pemupukan dasar. Stek ditanam dengan kedalaman 3-4 Cm. Jarak tanam 30 x 50
Cm (1 stek per lubang).
Kemudian pada masa pemeliharaan satu minggu setelah penanaman, lahan
diairi kembali hingga sepanjang masa pemeliharaan. Pemupukan susulan dibagi
menjadi 10 bagian, dilakukan setiap selesai panen. Pengendalian OPT menggunakan
prinsip PHT.
Saat panen Tanaman kangkung dapat dipanen optimal 8-10 kali / musim.
Panen pertama dilakukan setelah berumur 20 hari setelah tanam. Panen kedua
sampai dengan panen ke - 10 dilakukan setiap 12 hari sekali.

ANALISIS KEUANGAN

No
Uraian
1. Biaya produksi/ha/musim
Bibit 65.000 stek @ Rp50
Pupuk kandang Rp 7500/40kg (1karung)
Pupuk tambahan (Rp 60.000/liter), 17 liter
Pestisida hayati @Rp35.000
Traktor 5 buah @Rp1.000.000
Tandon 1 buah @ Rp500.000
Kereta dorong 1 buah @350.000
Sprinkle 8 buah @ Rp50.000
Selang 1 buah Rp8.000/m
Cangkul 18 buah @Rp100.000
Sekop 17 buah @Rp100.000
Plastik pembungkus 13800 lembar @Rp135.000/1000 bks
2. Tenaga Kerja
- Pengolahan tanah 36 (HOK) @Rp30.000
- Pemupukan 5 HOK @Rp30.000
- Penanaman 10 HOK @Rp30.000
- Panen 20x10kali HOK @Rp25.000
3. TOTAL BIAYA
4. PENERIMAAN 13,8 ton/ha (13.800kg) @Rp6000
5. KEUNTUNGAN
6. B/C ratio

STRATEGI PEMASARAN

Nilai (Rp)
3.250.000
187.500
10.020.000
35.000
5.000.000
500.000
350.000
400.000
800.000
1.800.000
1.700.000
1.863.000
1.080.000
150.000
300.000
5.000.000
32.435.500
82.800.000
50.364.500
1,55275855

Pemanenan bisa dilakukan dengan dua cara dipotong dan dicabut. Khusus
untuk kangkung organik, sebaiknya pemanenan dilakukan dengan dicabut. Karena
selera pasar kangkung organik, yakni pasar-pasar moderen, lebih memilih
tanaman kangkung yang lengkap dengan akarnya. Pemanenan dengan cara
dicabut akan menghasilkan tanaman kangkung sebanyak 23 ton per hektar.
Sebelum di kemas dan dikirim ke pasar, hendaknya kangkung yang telah dicabut
dibersihkan dulu dari tanah. Pencucian dilakukan dengan air mengalir atau air
bersih agar terhindar dari kontaminan-kontaminan berbahaya. Tempatkan
kangkung di tempat yang lembab dan jangan tersengat sinar matahari langsung.

Penjualan Langsung
Penjualan langsung dapat dilakukan dengan memelihara hubungan dengan
komunitas-komunitas konsumen organik. Perlu strategi penyortiran jadwal tanam
dan mengembangkan keragaman tanaman untuk memenuhi permintaan
konsumen. Selain itu dapat mengirimkan sayuran ke konsumen dalam bentuk
paket-paket siap konsumsi. Langkah dengan penjualan langsung akan ditempuh
dengan bekerjasama sesama pembudidaya pertanian organik lainnya.

Gerai Khusus di Pasar Ritel


Gerai khusus di pasar ritel akan dilakukan apabila didapatkan lobi yang
baik, kangkungorganik iniakan dapat masuk dipasar ritel modern. Gerai khusus
terseutkangkung organik kita akan dibuatkan display khususorganik dengan harga
premium.

Toko Organik
Cara ini bisa dilakukan dengan kemitraan atau pengembangan usaha
sendiri bila nantinya memiliki modal cukup besar. Toko organik merupakan
rencana jangka panjang bila sudah didapatkan kerjasama dengan petani oragnik
lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Djuariah D. 2007. Evaluasi Plasma Nutfah Kangkung Di Dataran Medium


Rancaekek. Jurnal Hortikultura 7(3): 756-762.
Hadisuwito, Sukamto. 2012. Membuat Pupuk Organik Cair. Jakarta (ID) :
Agromedia.
Primantoro H. 1996. Hidroponik Sayuran Semusim untuk Bisnis dan Hobi. Jakarta
(ID) : Penebar Swadaya.
Samekto R. 2006. Pupuk Kandang. Yogyakarta (ID) : PT. Citra Aji Parama.
Ware E W. 1975. Producting Vegetable Crops. England (UK): The Interstate
Printer Publisher Inc.
Widiyanto E. 1991. Bercocok Tanam Kangkung Darat. Jakarta (ID) : Sinar Tani.

Anda mungkin juga menyukai