Ayam Merawang
Bobot badan ayam merawang betina berkisar 1.35-2.5 kg ekor-1 (Armayanti 2005)
dan bobot badan ayam merawang jantan berkisar antara 1.9-3.1 kg ekor-1 (Ulfah
2005).
Ayam Kampung
Bobot badan ayam kampung jantan sekitar 2 405.141151.510 g dan betina 1
650124.31 g (Nataamijaya 2005).
Ayam Pelung
Bobot badan dewasa jantan dapat mencapai 5.4 kg dan bobot betina dapat
mencapai 4.5 kg (Sulandari et al. 2007).
Ayam Persilangan
Ayam persilangan adalah perkawinan ayam-ayam yang tidak ada
hubungan kekeluargaan dari bangsa yang berbeda dan diharapkan adanya
peningkatan bobot badan yang relatif singkat untuk pencapaian pertumbuhan
ayam dan penurunan konversi pakan dapat dilakukan dengan program
crossbreeding sehingga lebih cepat meningkatkan performa atau produktivitas
keturunan ayam F1 (Gunawan dan Sartika 1999). Kelebihan tersebut dikenal
dengan heterosis, yang merupakan rataan performa ternak hasil persilangan yang
melebihi tetua yang purebred (Noor 2008).
Kawin silang berperan dalam meningkatkan proporsi pasangan gen
heterozigot dan menurunkan proporsi pasangan gen homozigot. Derajat
heterozigositas tergantung dari hubungan kekerabatan ternak yang disilangkan.
Kombinasi antara galur yang mempunyai potensi penghasil daging dengan galur
lokal yang mempunyai potensi penghasil telur dapat memberikan keuntungan
ganda salah satuya yaitu percepatan produksi daging galur-galur lokal (Iskandar et
al. 2001).
Bobot Badan
Bobot badan merupakan suatu acuan dari produktivitas ternak dan salah
satu sifat yang memiliki nilai ekonomis yang dikendalikan oleh banyak gen
(Stansfield 1983). Faktor yang mempengaruhi besarnya bobot badan yaitu galur,
mutu pakan, jenis kelamin, sistem pemeliharaan dan kondisi lingkungan dan
(North dan Bell 1990).
Bobot badan ayam merawang betina berkisar 1.35-2.5 kg ekor-1
(Armayanti 2005) dan bobot badan ayam merawang jantan berkisar antara 1.9-3.1
ekor-1 (Ulfah 2005). Bobot badan dewasa ayam pelung jantan dapat mencapai 5.4
kg dan bobot betina dapat mencapai 4.5 kg (Sulandari et al. 2007). Bobot badan
ayam kampung jantan sekitar 2 405.141151.510 g dan betina 1 650124.31 g
(Nataamijaya 2005).
Mortalitas
Mortalitas adalah kematian pada ayam yang senantiasa terjadi dan sulit
dihindari. Faktor yang mempengaruhi tingkat mortilitas selama pemeliharaan
yaitu bobot badan, kebersihan lingkungan, sanitasi peralatan dan kandang (North
dan Bell 1990). Faktor lainnya adalah penyakit, kekurangan pakan, dan minum
serta temperatur.
Penyakit pada ternak menjadi faktor utama kematian ternak. Penyakit yang
sering menyerang ternak disebabkan oleh cekaman (stres), defisiensi makanan,
parasite, penyakit yang disebabkan oleh protozoa, bakteri, virus, dan cendawan
(Suprijatna et al. 2005).