TINJAUAN PUSTAKA
ayam kampung mempunyai 4 fase pemeliharaan yaitu, fase starter pada umur
minggu) dan fase layer (17 - 68 minggu) Hayanti (2014). Menurut Aflauzi dan
Hidayah (2020) menyatakan bahwa terdapat 31 jenis ayam lokal yang dapat
Beberapa kelebihan ayam kampung antara lain memiliki daya tahan tubuh lebih
baik dibanding ayam ras, relatif lebih tahan dan jarang mengalami stres akibat
perubahan musim, dan memiliki daya adaptasi yang baik terhadap lingkungan
yang buruk. Daging ayam kampung memiliki cita rasa, tekstur, dan keunikan
tersendiri dan berbeda dengan ayam ras sehingga banyak diminati oleh
kampung dalam menghasilkan telur per ekor induk selama periode tertentu sangat
tertentu pada setiap individu cukup tinggi, sebagai sumber daya genetik ayam
6
kampung perlu dikembang biakkan guna memenuhi sumber protein hewani
Ayam Lokal Putih juga disebut sebagai Ayam Keduh Putih, Ayam Kedu
merupakan salah satu spesies dari beberapa jenis ayam lokal yang ada di
Indonesia, ayam keduh putih ini memiliki warna yang cukup mencolo k dan
mudah di ketahui. Perbedaan warna yang mencolok terlihat dari warna bulu serta
daya tahan tubuh yang kuat yang umumnya dimiliki oleh ayam kampung lainnya.
Ayam kampung memiliki daya tahan tubuh yang baik serta memiliki warna bulu
Menurut Untari dkk. (2013) ayam Kedu putih memiliki ciri- ciri dengan
warna bulu dibagian (kepala, leher, sayap kiri, sayap kanan, badan dan ekor)
berwarna putih, warna kulit ayam putih, warna shank kuning terkadang hitam
kekuningan, warna jengger atau pial berwarna merah dan berbagai macam bentuk.
7
Ayam keduh yang populer di kalangan masyarakat Indonesia yaitu Ayam Keduh
Putih dan Ayam Keduh Hitam (cemani). Ayam Kedu Hitam mempunyai ciri – ciri
fisik yang spesifik, karakteristik Ayam Kedu Hitam yaitu warna hitam yang
menyebar di seluruh tubuhnya, mulai dari bulu, kulit, tulang, daging, paruh, kaki,
cakar, muka dan kloaka. Ayam Kedu Hitam yang memiliki keseluruhan sifat ini
banyak dikenal dengan istilah “Cemani”. Ayam Cemani berasal dari Ayam Kedu
bahwa ayam Keduh memiliki potensi sebagai ayam pedaging dan petelur, bobot
badan ayam kedu jantan tipe pedaging berkisar 3,5 kg, sedangkan ayam kedu
jantan tipe petelur memiliki bobot badan antara 2 - 2,5 kg, sedangkan untuk ayam
kedu berjenis kelamin betina tipe pedaging memiliki bobot antara 2,5 kg,
sedangkan ayam Kedu betina tipe petelur bisa mencapai bobot 1,5 kg. Menurut
Alfauzi dan Hidayah (2020) melaporkan bahwa produksi telur pada ayam Kedu
putih yaitu berkisar 197 butir /tahun, sedangkan ayam Kedu Hitam (cemani)
mencapai 215 butir/tahun. Menurut Sari dkk, (2017) sistem ketahanan tubuh ayam
kampung Lokal Putih bisa dikatakan baik hal ini dikarenakan ayam kampung
Lokala Putih memilikiki sistem ketahanan tubuh yang baik dan mampu
8
2.1.2. Ayam Wareng
Ayam Wareng merupakan plama nutfa ayam kampung lokal asli Indonesia
yang masih jarang digali tentang potensi genetiknya. Informasi mengenai genetik
perlu diketahui untuk bahan pertimbangan dalam seleksi maupun persilangan agar
bisa menghasilkan bibit yang lebih unggul, maka dari itu peluang untuk menggali
potensi mutu genetik tentang ayam wareng masih perlu di telusuri lebih lanjut.
Informasi mutu genetik bisa melalui pengamatan karaktristik genetik eksternal
(mutu kualitatif). Performa suatu individu ternak dapat dikelompokkan dalam sifat
kuantitatif dan kualitatif, kemurnian dalam bangsa ternak bisa diketahui melalui
cara mengidentifikasi sifat-sifat kualitatifnya (Mahendra dkk., 2014).
memiliki dayatahan tubuh yang bagus, bentuk tubuhnya yang kecil dan ringan,
tingkat konsumsi pakan yang cukup rendah, ayam Wareng juga memiliki potensi
cukup besar dalam memproduksi telur. Ayam Wareng hanya terdiri atas warna
dasar bulu hitam dan memiliki sedikit warna bercorak kekuningan baik jantan
maupun betina. Ayam Wareng betina pada umumnya tidak mau mengerami
telurnya, warna telur dari ayam Wareng berwarna putih mulus, berkerabang tipis
dan berpori. Berat rata-rata ayam wareng jantan berkisaran 1,2 kg, sedangkan
ayam Wareng berjenis kelamin betina memiliki berat badan berkisar antara 0,9 kg,
9
ayam Wareng tergolong lebih cepat mencapai dewasa kelamin dan akan mulai
Ayam Ranupani merupakan salah satu sebutan ayam kampung yang pada
Ranupani merupakan sebuah nama desa yang berada di kawasan taman nasional
Jawa Timur. Ayam Ranupani pada umumnya memiliki ciri-ciri yang sama seperti
ayam kampung pada umumnya, hanya saja ayam Ranupani hidup dan
berkembang biak di daerah dataran tinggi desa ranupani kawasan Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru (Astriyantika dkk, 2014). Perbedaan ukuran pada badan
Desa Ranupani merupakan desa yang cukup jauh dari wilayah perkotaan,
porter yang melayani pendakian gunung semeru dan wisata taman bromo, dan
10
oleh masyarakat desa ranupani biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat Ranupani. Hewan ternak yang telah dipelihara oleh masyarakat desa
ranupani biasanya dibuatkan kandang yang jauh dari pemukiman, ada yang
dibuatkan kandang di ladang yang jauh dari pemukiman masyarakat. Hal ini
tetap bersih dan sehat selain itu didukung oleh keamanan wilayah tengger semeru
Ayam Lurik atau yang disebut ayam Arab (Gallus Turcisus), merupakan
ayam yang berasal dari galur ayam hutan. Ayam Lurik merupakan jenis ayam
yang memiliki ciri-ciri fisik yang cukup mencolok, dan berbeda dibandingkan
jenis ayam kampung lainnya. Ayam Lurik biasanya memiliki wana lingkar mata,
dan kaki berwarna kehitaman, ayam arab termasuk ayam buras yang sudah lama
yang bagus, lincah, dan aktif tidak mudah terserang penyakit, warna bulu yang
khas dan gesit. Berat badan ayam arab dewasa yang berkelamin jantan berkisar
1,8 kg sedangkan ayam arab betina memiliki berat badan berkisar 1,4 kg.
11
Gambar 4. Ayam Lurik/Ayam Arab, Sumber : Data Primer Penelitian (2022)
Ayam Arab termasuk salah satu ayam penghasil telur yang cukup tinggi
dan hampir menyerupai produktivitas ayam ras petelur, maka ayam arab betina
bisa mulai berproduksi telur pada kisaran umur 4,5 – 5,5 bulan dan karakteristik
telur yang dihasilkan oleh ayam arab menyerupai telur ayam kampung pada
umumnya. Ayam Lurik termasuk jenis tipe ayam petelur ringan dikarena mampu
memproduksi 190 sampai 250 butir telur/tahunnya dengan bobot telur antara 30-
35 gram/butir, puncak produksi ayam arab pada umur 8-9 bulan. Ayam lurik
memiliki dua macam warna bulu yaitu gold dan silver, ayam arab gold/merah
(Breakel Kriel Gold) memiliki ciri-ciri warna bulu merah kecoklatan dan bertotol-
totol hitam bergaris disekujur tubuhnya, lingkar warna mata hitam, kaki, warna
kulit, dan kaki berwarna coklat kemerahan. silver (Breakel Kriel Silver) memiliki
ciri-ciri warna bulu putih dan bertotol-totol hitam mulai dari leher sampai ke
Warna kaki, kulit dan paruh berwarna kuning kehitaman, serta warna lingkar mata
12
2.2. Gambaran Darah Ayam
2.2.1. Leukosit
sebagai sistem imunitas pertahanan tubuh yang sangat tanggap terhadap agen
terhadap antigen seperti jaringan asing dan mikroorganisme yang datang dari luar
tubuh makhluk hidup. Leukosit memiliki tugas untuk melindungi tubuh dari
serangan bakteri, virus, debu, jamur, maupun protein yang masuk di dalam aliran
leukosit pada ternak dapat dijadikan sebagai indikator terhadap, benda asing dari
luar tubuh, atau infeksi agen infeksius serta untuk menunjang diagnosa klinis pada
kesatuan dari sel darah putih yang terdiri dari dua kelompok yaitu granulosit yang
terdiri atas neutrofil, eusinofil, dan basofil, dan agranulosit yang terdiri dari
monosit dan limfosit. Leukosit sebagian besar dibentuk di sumsum tulang dan
sebagian lagi di jaringan limfoid. Menurut Fahreza dkk. (2020) kenaikan dan
tingkat stress yang dialami ternak, umur, kandungan nutrisi pakan dan kondisi
13
ternak memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembentukan leukosit,
karena protein merupakan salah satu komponen dalam darah. Menurut isroli dkk.
menjadi lebih baik. Fungsi transportasi dan kekebalan dapat dilihat dari variabel
leukosit. Tamzil dkk. (2013) menyatakan, apabila ternak dalam kondisi stres,
kondisi tubuh ternak akan merasa terganggu dan tubuh ternak akan berusaha
Bila kondisi stres terus meningkat dan tubuh tidak mampu mengatasinya, maka
akan digunakan jalur genetik, dengan mengaktifkan gen Heat Shock Protein yang
bertambahnya umur, pada saat ternak masih muda, sistem kekebalan tubuh masih
produksi dan aktivitas, serta proses vaksinasi dan kondisi lingkungan maka
jumlah leukosit dapat meningkat secara bertahap sebagai respon terhadap paparan
terhadap mikro organisme dan antigen lainnya. Meski usia dapat mempengaruhi
jumlah leukosit dan deferensialnya, penting untuk diingat bahwa variasi normal
kondisi kesehatan, riwayat penyakit, genetik, dan pengaruh hormonal, serta jenis
protein dalam bentuk asam amino. Kandungan protein yang berada di dalam
14
protein yang rendah berarti asam amino yang dihasilkan juga rendah (Isroli dkk.,
2014).
2.2.2. Monosit
Monosit merupakan salah satu bagian dari jenis sel darah putih yang
berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh. Monosit merupakan jenis sel darah
dengan diameter 9--10 µm, tapi pada sediaan darah kering diameter mencapai 20
µm. Inti biasanya eksentris, adanya lekukan yang dalam berbentuk seperti tapal
kuda. Menurut Giyartika, (2020) fungsi dari monosit yaitu sebagai lapis kedua
menjadi makrofag ketika keluar dari pembuluh darah dan masuk ke dalam
seperti bakteri. Perbedaan monosit dengan neutrofil adalah neutrofil bekerja untuk
mengatasi infeksi yang akut, sedangkan monosit mulai bekerja pada infeksi yang
darah kemudian bermigrasi kebagian jaringan seperti hati,paru paru, dan limpa,
ketika kuman tertentu memasuki tubuh, monosit akan cepat bergegas ke titik
untuk diserang. Monosit dalam melaksanakan fungsi sistem imun tubuh berperan
15
dan benda asing yang dianggap sebagai patogen sehingga dapat meningkatkan
sistem kekebalan didalam tubuh makhluk hidup. Fungsi lain dari monosit adalah
membantu sel-sel lain dalam darah untuk menghilangkan jaringan yang rusak.
reaksi stres yang akut, penyakit inflamasi, dan infeksi kronis terutama jika banyak
kotoran sel yang harus dikeluarkan. Dalam kondisi stres dapat menyebabkan
Monosit berada di dalam darah hanya beberapa hari, tetapi saat meninggalkan
(Fachruddin, 2022).
16