Anda di halaman 1dari 7

Nama : Hanna Ashri Aqliya

NIM : 225170200111029
Kelas : 1A1 PSIG

ILMU BAHAN MAKANAN 1

RESUME UNGGAS

Beragam bahan pangan yang dapat dikonsumsi manusia berasal dari berbagai jenis
bahan, baik yang berasal dari hewani atau nabati. Salah satu bahan yang berasal dari bahan
hewani adalah pangan asal ternak (Lidyawati et al., 2019). Pangan asal ternak merupakan salah
satu sumber protein hewani yang penting, pangan tersebut mengandung asam amino yang
mudah dicerna oleh manusia karena memiliki susunan asam amino yang bentuknya mendekati
milik manusia. Unggas adalah salah satu jenis ternak yang mampu dijadikan sumber bahan
pangan hewani. Umumnya unggas dapat diternakkan untuk memeproleh daging dan telurnya.
Pada mulanya ayam yang dikenal pada saat ini dipercaya memilki asal usul yang
berasal dari ayam hutan (spesies Gallus) (Sudrajat, 2014). Seiring berjalannya waktu, ayam
hutan dilakukan penjinakkan atau biasa disebut dengan proses domestikasi, sehingga hadirlah
ayam yang beredar di masyarakat.
Bangsa Unggas Modern
a. Rhode Island Red
Merupakan ayam pertama penghasil telur coklat yang baik. Namun
seiring dengan berjalannya waktu, telur coklat yang sekarang banyak
berkembang adalah hasil persilangan dari ayam Rhode Island red dengan ayam
barred Plymouth Rocks (Mulyantini, 2021). Ayam Rhode Island red adalah
jenis ayam dwiguna yaitu ayam petelur dan pedaging, ciri-cirinya adalah
sebegai berikut:
1. Bulunya berwarna hitam dan coklat tua kemerah-merahan
2. Warna merah cerah pada jengger dan pial nya
3. Kulit berwarna kuning
4. Warna kuning kecoklatan pada paruh dan kakinya
5. Badannya besar dan tegap
6. Warna telurnya coklat
b. New Hampshires
Ayam penghasil daging yang baik, namun pada saat ini lebih sering
dgunaan sebagai bibit persilangan karena sifatnya yang juga mampu
menghasilkan telur yang baik. Ciri-ciri dari ayam New Hampshires yaitu:
1. Bulunya berwarna coklat muda
2. Warna merah cerah pada jengger dan pial nya
3. Warna kuning kemerah-merahan pada matanya
4. Warna kucing kecoklatan pada bagian paruh dan kakinya
5. Bentuk badanya besar dan juga tegap
6. Kulit berwarna kuning
7. Menghasilkan telur berwarna coklat
c. Plymouth Rocks
Merupakan ayam ras yang dwiguna (pedaging dan peteur), memiliki dua
jenis varietas yaitu yang berbulu putih (White Plymouth Rock) dan yang
berbulu burik (Barred Plymouth rock). Ciri-ciri nya yaitu:
1. Warna kulitnya kuning
2. Menghasilkan telur berwarna coklat
3. Warna pada paruh Sebagian berwarna putih dengan beberapa bagian
yang berwarna hitam
4. Warna merah cerah pada bagian jengger dan pialnya
d. Australorp
Merupakan ayam ras yang juga bertipe dwiguna. Ayam yang aslinya
berasal dari inggris tetapi di kembangkan di Australia. Ciri-cirinya yaitu:
1. Warna bulunya hitam mengkilat
2. Warna merah cerah [ada bagian jengger dan pialnya
3. Warna hitam pada paruhnya
4. Pada bagian cakar/kakinya berwarna abu abu tetapi pada jari jarinya
bercampur dengan warna putih
5. Badanyya besar dan kokoh
6. Warna telurnya coklat
e. Leghorn
Jenis ayam petelur yang paling popular. Ayam yang memilki beberapa
varietas, seperti White leghorn, Brown leghorn, dan Black leghorn. Adapun
ciri-ciri dari ayam leghorn yaitu:
1. Warna pada bulunya tergantung dengan varietasnya
2. Jengger dan pialnya berukuran sangat besar
3. Paruh dan juga kakinya berwarna kuning
4. Bentuk badanya relatif kecil dan langsing
f. Minorca
Salah satu ayam ras yang mampu reproduksi telur cukup itnggi, ayam
ini memilki ciri, yaitu:
1. Ukuran jengger dan pial bagi ayam dewasanya relatif besar
2. Warna paruhnya putih dan agak kemerah-merahan
3. Warna kakinya hitam keabu-abuan
4. Telur yang dihasilkan berwarna putih
5. Badannya langsung tetapi lebih besar dari pada ayam jenis Leghorn
g. Anconas
Memiliki dua varietas yaitu Singel Comb dan Rose Comb. Ciri ciri ayam
dari bangsa ini adalah sebagai berikut:
1. Warna bulunya hitam dengan campuran bitnik-bintik putih
2. Pada ayam dewasanya, bentuk jengger dan pial relatif besar
3. Warna kuning pada paruhnya
4. Bentuk badannya langsing
5. Telur yang dihasilkan berwarna putih
Klasifikasi Ayam
1. Ayam kampung
Ayam kampung adalah hasil dari penjinakkan ayam hutan merah (red
jungle fowl atau Gallus gallus) yang telah lama dipelihara atau dijinakkan oleh
nenek moyang selama bertahun tahun lamanya sehingga saat ini mampu tersebar di
seluruh wilayah di Inodnesia (Edowai et al., 2019). Terdapat beberapa perbedaan
yang dimilki oleh ayam kampung jantan dan ayam kampung betina. Ayam
kampung jantan memilki ciri tubuh yang lebih gagah dibandingkan ayam betina
yang badannya lebih kecil dan juga bulu ekor yang lebih pendek.
Berat badan untuk ayam kampung, biasanya bagi ayam kampung jantan
memilki berat antara 3kg-2.5kg, sedangkan untuk ayam kampung betina 2.5kg.
ayam kampung juga biasa disebut dengan ayam buras atau bukan ras. Ayam
kampung juga adalah ayam yang masih dalam keadaan aslinya atau tidak/belum
mengalami usaha pemuliaan.
2. Ayam Broiler
Ayam yang usdah mengalami pemuliaan, merupakan ayam pedaging yang
unggul. Cirinya memilki bentuk, ukuran, dan warna bulu yang seragam. Pada
perternakan yang ada di Indonesia, ayam broiler dipanen pada saat usi 6 minggi
atau setara dengam berat 1.33kg/ekor nya. Konsumen yang ada di Inonesia lebih
banyak mencari ayam yang berusia muda karena daging yang dimilki cukup lemak,
lemaknya yang tidak terlalu banyak, serta tulang yang dimilikinya tidak terlalu
keras.
3. Ayam “Cull”
Jenis ayam petelur yang dilakukan proses apkir, yaitu ayam petelur yang
telah memasuki masa tidak berfungsinya. Ayam jenis ini biasanya produksi
bertelurnya sudah menurun karena kondisi yang sudah tua. daging yang dihasilkan
mutu nya juga lebih rendah dibandingkan dengan daging ayam ras, keadaan
dagingnya lebih alot dibandingkan daging tipe ayam yang lain.

Tipe-tipe Ayam Ras


1. Ayam Pedaging
Jenis ayam yang sangat efisien menghasilkan daging. Bangsa ayam yang
biasanya masuk dalam tipe ini adalah bangsa dari ayam Brahma, Cochin, dan
Langshan dari Asia, dan ayam Cornish serta Sussex dari Inggris. Beberapa
karakteristik yang dimiliki oleh ayam pedaging adalah sebagai berikut:
a. Bentuk badannya besar, kokoh, dan juga dipenuhi oleh daging
b. Sifat pergerakannya lambat dan tenang
c. Pertumbuhannya terbilang lambat dan juga daya bertelurnya yang
rendah
2. Ayam Petelur
Ayam tipe petelur adalah ayam yang efisien jika menghasilkan telur
(Sudrajat, 2014). Tipe ayam ini biasanya berasal dari bangsa ayam yang asalnya
dari sekitar Laut Tengah yaitu Ancona, Minorca, dan Leghorn. Biasanya untuk
ayam dewasa, terkhusus bangsa Leghorn memiliki rata-rata konsumsi pakan
sebesar 200g/hari dengan produksi telur yang tinggi. Karakteristik dari ayam
petelur biasanya sebagai berikut:
a. Sifat ayamnya yang lincah dan mudah terkejut
b. Ukuran badannya lansing dan relatif kecil
c. Sifatnya ang cepat bertelur karena kemampuannya yang cepat dewasa
kelamin
d. Telur yang dihasilkan banyak dan besar
e. Tidak mempunyai sifat mengeram (broodinsess)

3. Ayam Dwiguna
Ayam dwiguna, sesuai dengan namanya, yaitu ayam yang mampu secara
efisien menghasilkan baik daging ataupun telur. Karakteristik yang dimilki oleh
ayam dwiguna berada diantara karakteristik ayam pedaging dan petelur. Pada tipe
ini biasanya berasal dari kelas Amerika seperti Rhode Island Red, Plymouth Rock,
dan New Hampshire. Tipe ini juga berasal dari kelas Inggris, yaitu ayam bangsa u
Orpington, Australop, dan Dorking, Sussex. Ayam dwiguna dapat dikenali dengan
karakteristik sebagai berikut:
a. Ukuran badanya sedang, tidak besar dan juga tidak kecil
b. Tidak lamban seperti tipe pedaging, tetapi tidak juga seaktif tipe petelur
4. Ayam Fancy
Ayam yang biasanya digunakan sebagai ayam hias atau hanya untuk
kesenangan saja. Biasanya tidak digunakan untuk bertelur atau diambil dagingnya.
Ayam ini dipelihara karena memilki beberapa karakter unik dalam tubuhnya,
seperti warna bulu yang indah, bentuk tubuh yang unik, serta suara kokok yang
merdu. Beberapa ayam tipe fancy adalah sebagai berikut:
a. Ayam kapas (ayam Kate)
b. Ayam bekisar
c. Ayam bangkok
d. Ayam pelung
e. Ayam kokok balenggek
Selain unggas ayam, terdapat juga unggas lain yang mampu digunakan sebagai bahan
pangan. Unggas yang dapat digunakan dagingnya setelah ayam adalah unggas Itik. Bangsa-
bangsa itik yang termasuk dalam tipe itik pedaging adalah Aylesbury, Cayuga, Orpington,
Muskovi, Peking dan Rouen. Sedangkan untuk itik tipe petelur biasanya berasal dari itik
berbangsa Campbell, Indian Runner.
Bangsa-bangsa Itik
a. Aylesbury
Itik yang popular sebagai itik pedaging di wilayah Inggris. Warna
bulunya putih mengkilap, isi badannya padat hingga kebagian keel-nya. warna
dagingnya berwarna putih. Warna paruhnya Panjang dan lurus dengan warna
pinkish white hingga berwarna merah daging. Kakinya berwarna oranye, denga
nata yang gelap. Berat bagi itik pejantan biasanya sebesar 4.5 kg, sedangkan
betina sebesar 4 kg.
b. Cayuga
Itik yang memilki bulu berwarna hitam yang karenanya daging itik ini
berwarna kebiru-biruan walaupun sebenarnya berwarna putih. kakinya
berwarna kuning ataupun coklat. Berat bagi penjantan dewasanya lebih kurang
sbesar 3 kg.
c. Orpington
Merupakan salah satu itik pedaging dan juga petelur yang jenisnya
relatif baru. Warna bulunya deep res’s atau buff, namun dengan bagian leher
dan kepala yang warnanya lebih gelap. Selain bulunya, setiap bagiannya, seperti
paruh, kaki, dan selaput renangnya berwarna oren. Namun, pada kaki dan
selaput renangnya juga dapat berwarna kemerah-merahan. Itik orpington jantan
deasa biasanya sebesar ± 3 kg, sedangkan betinanya sebesar ± 2.7 kg. itik ini
dalam setahun biasanya mampu mengahsilkan 240 butir dengan warna kerrang
telur putih.
d. Muskovi
Di Indonesia biasa disebut dengan nama Entog atau Itik Manila.
Kehidupannya lebih banyak di darat berbeda dibandingkan dengan itik yang
lain. Karakteristik yang dimilki itik ini adalah adanya karankula uang berwarna
merah hingga berwarna hiding yang menutupi Sebagian muka bahkan pangkal
paruh bagian atasnya.
e. Peking
Itik bangsa peking merupakan jenis itik tipe pedaging. Tiap tahunnya
itik ini hanya mampi bertelur 110-130 butir. Karakteristik itik ini adalah ia
memilki badan yang lebih kompak, leher pendek, namun dengan penampilan
badan yang lebih tegak. Warna bulunya biasa berwaran putih hingga krem,
sedangkan berwaran jingga pada paruh dan kakinya. Berat satndar pada itik
jantan dewasa adalah sebesar 4.5 kg, sedangkan untuk betina dewasanya
sebessar 4 kg.
f. Rouen
Itik yang kemampuan bertelurnya relatif rendah hanya mampu
menghasilkan 80-100 butir telur setia tahunnya. Ukuran itiknya relatif besar
dengan warna bulu yang menarik. Paruhnya berwarna hijau atau kuning,
seddangkapan warna merah bata atau lebih pada warna tera cota terletak pada
bagian kaki dan selaput renangnya. Berat yang dimilki oleh itik Rouen jantan
dewasa sebesar 5.5 kg, sedangakn itik betinanya sebesar 4 kg.
g. Campbell
Merupakan bangsa itik yang mampu bertelur dan juga sebagai pedaging,
meskipun kemampuan bertelur lebih dominan. Itik ini mampu bertelur sebanyak
3000 butir telur setiap tahunnya, bahkan pernah ada yang mencapai 365 butir
setiap tahunnya. Beberapa varietas yang ada dalam itik adalah khakhi, dark,
dan white. Ukuran bagi itik Campbell jantan deawasa biasnya sebesar 2.5 kg,
sedankan betinanya sebesar 2.24 kg.
h. Indian Runner (indische Loopeend)
Merupakan bangsa itik yang dikenal sebagai itik petelur. Posturnya yang
bersikap tegak menjadi ciri khas dari itik Indian Runner. Beberapa varietas pada
itik ini adalah Fawn, Fawn White, White, dan Black. ukuran bagi itik jantan
dewasa ialah sebesar 2 kg, sedangkan untuk itik betina nya sebesar 1.8 kg.
i. Itik Tegal
Merupakan jenis itik yang berkembang local di daerah tegal. Merupakan
keturunan dari bangsa itik Indian runner. Karakteristik itik ini adalah memilki
warna bulu kecoklatan atau tutul-tutul coklat. Biasanya itik bangsa ini memilki
berat sekitat 1.5 kg.
j. Itik Alabio
Jenis itik local yang biasanya di temui pada daerah Kalimantan Selatan.
Merupakan jenis itik petelur yang produktif. Karakteristik itik ini adalah
memilki badan yang lebih besar dibandingakan dengan bangsa itik Indian
Runner dan juga berdirinya tidak terlalu tegak. Bulnya berwarna tutuk-tutul
coklat dengan beberapa spektrum biru-kehijauan, dengan warna hitam dipuncak
kepala. Warna jingga berada di kaki serta parhnya, namun warna hitam berada
di ujung paruhnya. Ukuran untuk itik jantan dewasa sebesar 1.75 kg, sedangakn
untuk ukuran betinanya sebesar 1.6 kg.
k. Itik Bali
Itik dengan warna bul hitam kelam dengan bitnik putih, namun Sebagian besar
berwara coklat merah dengan beberapa percampuran warna pada bulunya.
Bentuknya hamper sama dengan itik tegal namun dengan leher yang lebih
pendek. Telurnya berwarna putih, berbeda dengan telur itik pada umumnya
yang ada di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Edowai, E., Tumbal, E. L. S., & Maker, F. M. (2019). Penampilan sifat kualitatif dan kuantitatif
ayam kampung di Distrik Nabire Kabupaten Nabire. Jurnal FAPERTANAK: Jurnal
Pertanian dan Peternakan, 4(1), 50-57.
Lidyawati, A., Khopsoh, B., & Haryuni, N. 2019. Efek penambahan level vitamin E dan
Selenium dalam pakan terhadap performa ayam petelur yang diinseminasi buatan.
Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 6(2), 106-110.
Mulyantini, N. G. A. 2021. Produksi Ternak Unggas. PT Penerbit IPB Press.
Sudrajat. 2014. Budidaya Ternak Unggas. In: Asal-usul dan Klasifikasi Unggas. Universitas
Terbuka, Jakarta, p. 1-44. ISBN 9789790115811.

Anda mungkin juga menyukai