Anda di halaman 1dari 4

Kami melakukan kunjungan ke pasar tradisional pasar Plaza Bogor, pasar Cumpok dan

pasar Ciampea. Di pasar Bogor kami temukan penjual daging babi yang berada di lantai 1
terletak paling ujung diantara kios yang lain, dari pintu masuk lurus dan terletak di sebelah
kanan. Penjualan daging babi memiliki blok khusus dan terpisah dari penjualan daging lainnya.
Didalam kios tersebut terdapat beberapa penjual daging babi, mereka menjual dalam satu
deretan. Penjualan daging babi di pasar Cumpok hanya ditemukan satu penjual daging babi, dia
memiliki kios khusus dipinggir jalan yang bisa ditemukan di sukasari Gang Aut sebelum masuk
ke pasar. Kios tersebut letaknya bersebelahan dengan penjual buah. Penjualan daging babi di
Ciampea kami tidak menemukannya, namun dari beberapa info yang kami dapat, untuk
mendapatkan daging babi kami harus memesan dulu pada pedagang yang biasa keliling untuk
menjualnya. Sularsi (2014) mengatakan tempat penjualan daging babi dan daging sapi harus
terpisah, pemisahan sangat penting mengingat kondisi Indonesia yang terdiri dari mayoritas
Muslim. Dalam Islam, wadah, tempat, dan tempat berjualan menjadi haram apabila bersentuhan
dengan produk lain yang dianggap haram seperti daging babi. Menurut Sofwan (2015)
mengatakan dalam penjualannya, peletakan daging babi harus dipisahkan dengan daging lainnya
agar tidak tercampur. Hal tersebut sangat berkaitan dengan pihak pembeli.

Gambar 1 Penjualan daging babi pasar Plaza Bogor


Cumpok

Gambar 2 Penjualan daging babi pasar

Lokasi penjualan daging babi di pasar Plaza Bogor dan pasar Cumpok kebersihannya cukup
terjamin. Kios penjualan di pasar Bogor terbuat dari bangunan semi permanen karena bangunan blok
tersebut menggunakan bahan tripleks, dan sudah menggunakan keramik, namun untuk lantai terlihat agak
kotor. Kios penjualan di pasar Cumpok seperti warung dipinggir jalan, untuk meletakkan dagingnya ia
menggunakan tripleks sebagai alasnya.
Lingkungan penjualan daging babi di pasar Plaza Bogor sudah tertata dengan baik, lingkungan
cukup bersih, penjual satu dan lainnya saling berinteraksi. Penjualan daging dipasar Cumpok terletak
dipinggir jalan, sehingga kemungkinan daging terkena debu dan polusi udara sangat besar. Kios di sekitar
penjual daging babi pun, tidak terlalu bersih terlihat dari bangunan yang kotor dan lantai yang sangat
hitam. Kios penjualan daging babi di Gang Aut berada dilingkungan yang masyarakatnya banyak yang
beragama nun-muslim.
Kami mengamati beberapa potongan daging babi, menurut pedagang setempat tidak ada potongan
standar khusus untuk daging babi yang mereka jual. Mereka mendapatkan daging babi dari babi luar
pulau Jawa Barat yang dikirim ke RPH arung untuk dilakukan pemotongan, yang kemudian di
distribusikan ke mereka. Berikut ini beberapa gambar yang saya ambil di pasar Plaza Bogor dan pasar
Cumpok.

Gambar 3 Potongan potongan daging babi di pasar Plaza Bogor

Gambar 4 Potongan potongan daging babi di pasar Cumpok


Kutipan
1. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Fery Sofwan (2015)
http://bandung.bisnis.com/read/20150424/82444/532273/penjualan-daging-babi-di-tokoritel-modern-harus-terpisah-dengan-daging-lain.

2. Sularsi. 2014. YLKI: Penjualan daging sapi dan daging babi harus terpisah.

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/14/11/04/nehuyb-ylkipenjualan-daging-sapi-dan-daging-babi-harus-terpisah. Diunduh pada 20 Desember 2015

Anda mungkin juga menyukai