Anda di halaman 1dari 36

BAB .

1. Nama Perusahaan

: Depot Bakso Babi Bakar

2. Bidang Usaha

: Usaha Makanan

3. Nama Pemilik

: Vinny N. Liwe

1. Penjelasan Singkat

Bakso merupakan makanan yang menjadi salah satu makanan


favorite masyarakat di Indonesia. Melihat peluang ini, saya tertarik untuk
membuka bisnis Depot Bakso Babi Bakar. Bisnis Bakso Babi Bakar yang akan
saya jalankan ini bertempat di daerah Siwalankerto Surabaya. Proses dalam
pembuatan bakso babi ini, dimulai dengan tahap-tahap berikut:

Pembelian Perlengkapan dan Peralatan


Kualitas pembelian dari perlengkapan dan peralatan kami
merupakan

barang

yang

kualitasnya

terjamin.

Kami

lebih

memilih harga mahal dengan kualitas baik, daripada dengan


harga

murah

akan

tetapi

kualitas

mudah

rusak.

Alasan

pembelian perlengkapan maupun peralatan yang berkualitas


baik adalah biaya yang lebih kecil dalam watu jangka panjang.
Dengan pembelian barang yang berkualitas, maka barang
tersebut juga akan memiliki kondisi baik dalam jangka waktu
yang lebih lama pula.

Penyediaan Bahan Baku


Pembelian bahan baku dari bakso babi ini akan menggunakan
bahan baku yang berkualitas baik. Bahan baku yang kami
maksud yaitu daging babi yang masih dalam keadaan fresh
meat( daging segar) yang langsung dipotong dari peternakan
1

babi. Dengan bahan baku yang baik, maka hasil output makanan
pun akan baik pula.

Pengolahan bahan baku

Dalam proses pengolahan bakso, tenaga kerja kami akan mengenakan


sarung tangan plastik untuk menjaga kebersihan dan kualitas dari
makanan.

Pelayanan yang baik.

Untuk menarik kesetiaan para pelanggan agar mereka tetap loyal


terhadap produk makanan kami, maka kami juga menekankan pada
pelayanan kami. Kami akan memakai tenaga kerja yang benar-benar
efektif dan efisien sehingga pelanggan pun akan merasa puas dengan
pelayanan kami.
Keunggulan dari produk bakso kami ialah pemakaian bahan baku
adalah menggunakan daging babi. Bakso babi tidaklah banyak ditemui
di Surabaya. Selain itu, produk bakso kami tidak menggunakan zat-zat
kimia yang berbahaya bagi kesehatan, seperti boraks, formalin, dan
lain-lain.
2. Lingkup Kerja
Lingkup
sekitarnya.

:
kerja

Akan

kami

tetapi

meliputi

kami

daerah

lebih

kota

memfokuskan

Surabaya
pada

dan

daerah

siwalankerto yang juga dekat dengan salah satu kampus Kristen di


Surabaya (UK PETRA).
3. Alasan Pendirian Usaha :
Makanan merupakan kebutuhan primer manusia. Manusia tidak
akan dapat bertahan hidup tanpa adanya makanan. Pada zaman ini,
usaha makanan sangatlah booming

di kalangan pengusaha. Hal ini


2

dapat dilihat dari berbagai aspek, antara lain; penemuan resep-resep


baru dan inovasi yang semakin berkembang, sekolah maupun institut
akademik culinary semakin menjadi salah satu trend anak-anak yang
berkeinginan melanjutkan studi,serta kegemaran anak muda untuk
mencoba makanan baru. Selain itu, keuntungan yang diperoleh dari
hasil usaha di bidang kuliner sangatlah tinggi hingga mencapai lebih
dari 100% sehingga membuat banyak pengusaha tergiur untuk masuk
ke bidang ini. Meskipun dengan maraknya pembukaan usaha kuliner di
Indonesia, masih jarang pengusaha kuliner yang membuka bisnis
kuliner dengan bahan baku utama yang berupa babi. Melihat peluang
ini, kami tertarik untuk membuka usaha pembuatan bakso dengan
bahan baku babi di daerah Siwalankerto Surabaya.
4. Pengkajian Pasar
Pemilihan pembukaan usahaBakso Babi Bakar di daerah dekat
UK Petra ini didasari oleh berbagai faktor, antara lain; di daerah
UK Petra merupakan daerah kampus yang sebagian besar
masyarakatnya

memiliki

agama

non-muslim

sehingga

permintaan akan daging babi di daerah dekat UK Petra cukup


tinggi, warung bakso yang menyediakan menu babi sangat
sedikit bahkan hampir tidak ada sehingga peluang masih terbuka
lebar. Tingkat persaingan yang akan dialami oleh usaha ini
sangat kecil dikarenakan tidak adanya usaha yang bergerak
dalam penggunaan bahan baku yang sama(bakso babi).
5. Pengkajian Teknisi
Tempat yang dibutuhkan untuk membuka usaha ini tidak memerlukan
lahan yang besar. Tempat yang akan digunakan untuk membuka usaha
ini hanyalah berupa stand. Stand makanan yang akan dipakai berada
di daerah siwalankerto padang pasir UK Petra. Di daerah sana terdapat
pujasera. Pujasera di daerah tersebut sangat strategis dan mudah
3

diketahui oleh banyak orang sekitar sana karena lokasinya dekat


dengan lahan parkir. Selain itu, pujasera tersebut baru dibangun
sehingga akan membuat orang-orang di sekitar sana tertarik untuk
datang mencoba makanan-makanan disana.
Alat

utama

dalam

pembuatan

bakso

babi

ini

adalah

mesin

penggilingan daging.
6. Pengkajian Ekonomi
Berikut adalah rincian modal yang dibutuhkan untuk membangun
Bakso Babi Bakar:
a. Peralatan Dapur

Dandang = Rp 20.000,00

Kompor = Rp 120.000,00

Kompor pemanggang = Rp 700.000,00

Rice cooker = Rp 250.000,00

= Rp 60.000,00

Wajan = Rp 90.000,00

Pisau = Rp150.000,00

Gunting = Rp 10.000,00

Mangkok = Rp 10.000,00 /pcs

Sendok = Rp40.000,00 /lsn

Garpu = Rp40.000,00 /lsn

Kain Lap = Rp 10.000,00


4

Tempat Plastik = Rp 10.000,00

Cobek = Rp 30.000,00

Mesin Penggiling = Rp 300.000,00

Gelas = Rp60.000/lsn

Whisk = Rp 25.000,00

Tempat Tissue = Rp 15.000,00

Asbak = Rp 20.000,00

Tempat Saos = Rp 5.000,00

Tempat Kecap = Rp 5.000,00

Tempat Sambal = Rp 5.000,00

b. Bahan Baku Bakso

Tepung Kanji = Rp 10.000,00/pack

Telur = Rp 20.000,00/kg

Es Batu = Rp 5.000,00/kg

Bumbu Penyedap = Rp 10.000,00

c. Bahan Baku Gorengan untuk Bakso

Tahu = Rp 10.000,00

Minyak = Rp20.000,00/ltr
5

Gula Pasir = Rp 15.000,00/kg

Kecap Asin = Rp 15.000,00/btl

Kecap ikan = Rp 20.000,00/btl

Minyak Wijen = Rp 15.000,00/btl

d. Bahan Baku Umum:

Garam = Rp 10.000,00

Gula = Rp20.000,00

Bawang Merah = Rp25.000,00 /kg

Bawang Putih = Rp20.000,00 /kg

Seledri = Rp 5.000,00

Kecap Manis = Rp 17.500,00

Merica = Rp 12.000,00

Lombok = Rp40.000,00/kg

Mie Kuning = Rp 15.000,00/pack

Mie Soun = Rp 15.000,00/pack

Mentimun = Rp 10.000,00

Tissue =Rp 20.000,00

e. Sewa stand per bulan

:Rp2.000.000/bln
6

f. Listrik per bulan

:Rp200.000/bln

g. Air

: Rp 200.000/bln

h. Perijinan daerah setempat

:Rp750.000,00

i. Gaji

: Rp2.000.000,00

BAB . 2

1. Riset Pasar
a. Mendefinisikan Permasalahan
Sebelum memulai suatu bisnis dan memasuki suatu pasar yang
baru, hal pertama yang harus kami lakukan adalah melakukan identifikasi
permasalahan. Beberapa permasalahan yang harus kami identifikasi adalah
tingkat konsumsi bakso di masyarakat. Kedua, tingkat konsumsi daging babi
di Indonesia. Ketiga, kami juga perlu mencari tahu prospek tentang bakso
babi ini untuk ke depannya, bagaimana kondisi permintaan pasarnya, mudah
jenuh atau tidak. Keempat, mengenai tanggapan masyrakat tentang bisnis
bakso babi, apakah responnya positif atau tidak. Beberapa permasalahan
diatas merupakan pertimbangan sebelum kami memulai memasuki bisnis
bakso babi ini dan sebagai dasar targeting serta perlakuan marketing mix
kami.
b. Analisa situasi
Tingkat Konsumsi Bakso di masyarakat.
Tingkat konsumsi bakso di masyarakat cukup tinggi.
Semua lapisan masyarakat dapat menikmati bakso, mulai
dari orang yang berpenghasilan rendah sampai tinggi,

muda sampai tua, dan lain-lain.


Tingkat Konsumsi Daging Babi di Indonesia
Tingkat konsumsi daging babi di Indonesia tergolong
tidak terlalu tinggi. Akan tetapi, peminat dari daging babi
masih banyak. Untuk itu, kami mendirikan usaha ini di

daerah yang mayoritas tidak mengharamkan babi.


Prospek Bakso Babi untuk ke Depannya
Prospek baksbo babi ini tergolong bagus karena
bakso merupakan makanan yang tidak mudah jenuh untuk
dikonsumsi.

Selain

itu,

masih

jarang

bakso

yang

menggunakan babi sebagai bahan baku utama.


Tanggapan masyarakat tentang bisnis bakso babi

Tanggapan

masyarakat

sekitar

mengenai

bisnis

bakso babi ini positif. Kami memperoleh data spesifik


dengan menggunakan qualitative research, yaitu dengan
menyebarkan

angket

kuisioner

dengan

sumber

data

perorangan, sampel yang kami ambil adalah sebanyak 10


orang masyarakat sekitar dengan berbagai usia karena
penikmat bakso dari berbagai usia.
Berdasarkan hasil kuisioner tersebut, kami mendapatkan bahwa
respond 8 dari 10 orang senang akan bisnis ini.
2. Pasar Produsen : Pasar Persaingan Monopolistik
Bisnis Bakso Babi Bakar ini tergolong dalam pasar persaingan
monopolistik. Bentuk pasar ini, merupakan gabungan antara pasar
persaingan sempurna dan monopoli. Pasar ini dikatakan mirip pasar
persaingan sempurna karena memiliki ciri-ciri penjual yang banyak dan
para

produsen

memiliki

kebebasan

untuk

keluar

masuk

pasar.

Sedangkan pasar ini dikatakan mirip dengan pasar monopoli karena


produk yang dijual (bakso babi) tidak dimiliki oleh produsen bakso
lainnya.
3. Pasar Konsumen : Pasar Industri.
Dari sisi konsumen, pasar warung bakso babi termasuk dalam
kategori pasar industri karena pembuatan bakso babi dilakukan sendiri
mulai dari pengolahan bahan baku sampai pada penyajian bakso babi.
4. Product Life Cycle
Pada Pada awal pembukaan, kita mengutamakan pada pengenalan
produk beserta pemasaran. Pengenalan akan dilakukan dengan cara
penyebaran brosur, penyebaran melalui media sosial(line, instagram,

path dan lain-lain) dan pemberian tester, sertapembukaan mini-stand.


Setelah produk ini mulai dikenal dan memasuki masa pertumbuhan,
kami akan melakukan promo-promo. Setelah masa pertumbuhan
mencapai puncaknya, kami akan tetap mempertahankan loyalitas

konsumen dengan pemberian layanan dengan baik.


Ketika penjualan mulai mengalami penurunan, kami sebagai produsen
akan melakukan inovasi baru.
9

5. Segmentasi :
a. Aspek Geografis

Bakso

merupakan

makanan

khas

asli

Indonesia. Dengan membuka Warung Bakso Babi di negara ini,


tentunya tidak akan sulit untuk mencocokan rasa makanan
dengan lidah orang di Indonesia.
b. Aspek Demografis : Semua orang dapat memakan makanan ini.
Makanan ini tidak bergantung pada usia, jenis kelamin, maupun
pendapatan. Tidak seperti makanan-makanan lainnya, bakso
sangat digemari anak kecil hingga dewasa. Selain itu, harga dari
bakso sendiri tidaklah mahal. Makanan ini merupakan makanan
yang merakyat sehingga orang-orang yang berpendapatan
kurang pun masih dapat memakan makanan ini.
c. Aspek psikografis : Ketika terdapat jam kosong atau waktu luang,
gaya hidup mahasiwa cenderung mencari tempat makan yang
cepat dan mengenyangkan dengan harga yang terjangkau.
d. Aspek perilaku : Mahasiswa cenderung mudah untuk loyal
terhadap suatu produk. Dengan tingkat kesetiaan tersebut,
mahasiswa akan cenderung untuk makan di tempat yang sama
ketika mereka ingin mengonsumsi bakso.
6. Target Market :
a. Mahasiswa
b. Pegawai UK Petra
c. Dosen UK Petra
d. Penghuni kos
e. Penduduk sekitar
7. Positioning dan Tag Line : Kami akan memposisikan tempat kerja kami
di padang pasir UK Petra Surabaya. Sesuai dengan lokasi usaha kami,
kami memiliki beberapa pesaing. Mereka adalah bakso padang pasir
dan para pedagang kaki lima.
8. Proyeksi Permintaan selama 36 bulan yang difokuskan pada UK ini:

10

18000
16000
14000
12000
10000
permintaan bakso

8000
6000
4000
2000
0
semester 1 semester 2 semester 3 semester 4 semester 5 semester 6

9. Analisa Pesaing :
Pesaing dari Bakso Babi Bakar ini tidaklah banyak. Akan tetapi, tentu
akan sedikit sulit bagi produk baru untuk dapat masuk ke pasar
dikarenakan pesaingnya yang tidak banyak. Warung bakso lain
memiliki keunggulan yaitu mereka telah lama dikenal oleh masyarakat
sekitar tentang keberadaan baso tersebut. Untuk menarik perhatian
konsumen agar konsumen berpindah alih ke produk makanan ini, maka
kami telah menyiapkan beberapa keunggulan pula. Keunggulan yang
dimiliki olehBakso Babi Bakar ini adalah lokasinya yang berada di
pujasera ini dapat dilihat oleh orang banyak. Selain itu, harga yang
akan disiapkan akan lebih murah daripada warung bakso lainnya.
Warung bakso membuat bakso tersebut dengan bahan baku sapi
sedangkan kami membuat bakso dengan bahan baku babi. Dilihat dari
segi harga, harga daging sapi lebih mahal daripada daging babi.
SWOT Pesaing dan Warung Bakso Babi
o Warung Bakso Padang Pasir
Strength
Brandnya sudah dikenal luas di daerah
padang pasir
11

Ada pelanggan/konsumen tetap


Weakness
Tempat berjualan kotor
Stand sangat kecil sehingga
mampu

menampung

pembeli

tidak
dalam

jumlah yang banyak


Opportunities
Segmen pasarnya cukup luas
Threats
Banyak pesaing yang mulai bermunculan
dalam

bisnis

berhati-hati

bakso

dan

sehingga

terus

perlu

meningkatkan

mutu dan kualitas produk serta layanan


agar tidak tergeser oleh pesaing yang
lain
o Bakso Kaki lima
Strength
Sudah memiliki pelanggang tetap
Menggunakan gerobak sehingga dapat

berpindah-pindah tempat dengan mudah


Weakness
Tidak memiliki stand yang tetap
Konsumen dan penjual susah bertemu
pada saat yang di inginkan konsumen
Opportunities
Tidak membayar sewa stand sehingga
pengeluaran berkurang
Segmen pasarnya cukup luas
Threats
Banyak pesaing baru yang bermunculan
dan memiliki stand yang tetap sehingga
perlu melakukan inovasi, meningkatkan
mutu

dan

kualitas

produk

serta

meningkatkan layanan.
o Depot Bakso Babi Bakar
12

Strength
Lokasistrategis
Rasa yang unikdanberbeda
Menyediakan layanan delivery order
Weakness
Standtidakcukupbesar sehingga tidak
mampu

menampung

dalam

jumlah yang banyak


Merupakan pemain baru dalam pasar
sehingga

pembeli

produk

belum

dikenal

masyarakat
Opportunities
Segmen pasarnya cukup luas
Tidakadapesaing yang menjualproduk
yang sama
Threats
Kurangdiminatiolehgolongantertentukare
natidak halal

Sasaran Pesaing
Dari analisis kami mengenai para pesaing, kami mendapatkan
bahwa target pasar kami sama dengan pesaing yaitu mahasiswa dan
masyarakat sekitar.
Strategi Pesaing
Untuk menarik konsumen, pesaing kami menggunakan via sms
untuk order, jadi para pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk
mengambil makanan yang telah dipesan.
10.

Marketing Mix :
a. Strategi Produk :
Makanan bakso dengan bahan baku daging babi sangatlah

jarang dikerjakan oleh pebisnis-pebisnis lainnya. Kebanyakan para


pebisnis lain membuat bakso dengan menggunakan bahan baku
daging sapi. Produk-produk yang akan kami buat berupa bakso besar,

13

bakso kecil, bakso halus, bakso telur, gorengan tahu, gorengan biasa,
dan lain sebagainya.
b. Strategi Harga :
Harga yang akan diterapkan pada warung bakso babi ini tidaklah
mahal sehingga dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan. Kami
mempunyai rencana harga pada produk ini sebagai berikut:
Bakso Kasar
: Rp 2.500/biji
Bakso Halus
: Rp 2.500/biji
Bakso Telur
: Rp 4.000/biji
Bakso Jumbo
: Rp 6.000/biji
Gorengan tahu : Rp 2.000/biji
Gorengan biasa : Rp1.500/biji
Mie Soun : Rp 1.000,00
c. Strategi Promosi :
Untuk menarik pelanggan pada saat pertama kali buka, kami
akan melakukan beberapa promosi. Promosi yang akan dilakukan
ialah :
Pembelian diatas Rp30.000,00 akan mendapatkan gratis

bakso sebesar Rp 5.000,00


Delivery Service pada 1 bulan pertama tidak dikenakan

biaya.
Membuat dan membagikan brosur pada tempat-tempat

kos.
d. Strategi Distribusi :
Setiap pagi jam 06.00 kami mengirim barang dari rumah
produksi ke stand. Apabila barang hampir habis terjual maka
pihak stand akan menghubungi pihak rumah produksi untuk
pengiriman tambahan.
e. Strategi People :
Agar pelanggan merasa puas dengan produk makanan
bakso babibakar , depot kami membuatberbagaimacam rasa.
SDM yang akan pakai untuk menjalankan depot bakso babi
bakarini adalah SDM yang good looking, murah senyum, dan
juga ramah.

14

f. Strategi Physical Evidence :


Untuk
membuat
pelanggan

nyaman,

maka

kita

menyiapkan suasana dan tempat yang berbeda dari


pesaing-pesaing kami. Dengan menyewa stand di pujasera,
para

konsumen

dapat

menikmati

makanan

dan

berbincang-bincang dengan suasana yang benar-benar


nyaman.
g. Strategi Proses :
Dalam proses

pembuatan

produk

bakso

ini,

kami

menekankan pada kebersihan dan kehigienisan dari produk


ini. Kami tidak mau menggunakan bahan-bahan yang
mengandung

zat

kimia

karena

itu

membahayakan

kesehatan para konsumen. Selain itu, kami membeli


daging langsung dari peternakan babi di desa arjowilangun
kecamatan kalipare kabupatem malang

agar daging

tersebut masih dalam keadaan yang benar-benar fresh.

15

BAB . 3

1. Pemilihan Strategi Produksi


Melalui penilitian pasar dan pemasaran di daerah UK Petra, kami
melihat banyaknya masyarakat sekitar yang beragama non-muslim.
Banyak mahasiswa dan penduduk sekitar yang menyukai makanan
berbahan baku babi. Ketersediaan makanan dengan bahan baku
babi masih sangat jarang. Oleh karena itu, sebelumnya kami telah
mencoba untuk membuat berbagai macam makanan berbahan
baku babi; seperti iga babi bakar, steak babi, dan bakso babi. Akan
tetapi, setelah dilihat dari aspek pasar dan keuangan, iga babi
bakar dan steak babi bakar terlalu mahal untuk budget anak kuliah
sehingga kami memutuskan untuk membuka usaha Depot Bakso
Babi Bakar. Alasan kami membuka usaha Depot Bakso Babi Bakar
karena makanan ini banyak digemari, mengenyangkan, dan dapat
diperoleh dengan harga yang terjangkau.
2. Rencana Kualitas Produk
Dimensi Assurance;
Aplikasi : Memberi pelayanan yang ramah dan sopan. Serta
penggunaan bahan baku yang aman dan sesuai sehingga konsumen
merasa aman dan percaya untuk mengkonsumsi makanan yang
disediakan.

Dimensi Tangibles;
Aplikasi : Kemudahan komunikasi antara pembeli dan karyawan

makanan melalui telepon ataupun secara langsung, serta penampilan


fisik karyawan makanan dan stand Warung Bakso Babi yang bersih dan
menarik. Karyawan Warung Bakso Babi akan diberikan seragam agar
terlihat lebih rapi dan bersih, selain itu fungsi dari seragam ini untuk
16

membedakan antara karyawan Depot Bakso Babi Bakar dengan


karyawan

lainnya

sehingga

memudahkan

konsumen

untuk

berkomunikasi apabila ingin meminta sesuatu.


Dimensi Reliability;
Aplikasi : Memberikan pelayanan yang benar pada konsumen,
seperti menyajikan makanan tepat waktu sesuai janji.

Dimensi Responsiveness;
Aplikasi : Senantiasa melayani konsumen dan menanggapi

permintaan konsumen dengan cepat dan sigap. Apabila ada


complain dari pembeli, maka kami sebagai penjual harus dapat
berempati dan memasukkan saran dari pelanggan

Dimensi Emphaty;

Aplikasi : Memberikan perhatian secara pribadi dengan mementingkan


keinginan dan kebutuhan spesifik konsumen. Serta waktu operasi tempat
makan yang memberikan kenyamanan pada konsumen.
3. Pemilihan Teknologi:
Kriteria:
1. Mudah untuk dibersihkan
2. Mudah untuk digunakan
3. Tahan Lama
4. Tidak mudah berkarat

17

Jenis dan Jumlah Peralatan yang akan dipakai:


1. Jenis dan Jumlah Peralatan yang akan dipakai:
2. 30 mangkok
3. 3 lusin sendok makan
4. 3 lusin Garpu
5. 1 lusin sendok teh
6. 5 kotak tempat tissue
7. 3 tempat kecap
8. 3 tempat saos
9. 3 tempat merica
10. 3 tempat acar
11. 3 tempat sambal
12. 2 lap kain
13. 2 Panci besar

4. Penentuan Kapasitas Produksi


Kapasitas Input : 3kg dagingbabi
Kapasitas Output : 300 butirbakso
Kapasitas Rata-Rata
: 100 butirbakso/kg
Pemilihan Kapasitas
:Jumlah
kapasitas

output

kami

berdasarkan perkiraan penjualan per bulan pada masing-masing


produk. Sementara jumlah kapasitas input kami berdasarkan
jumlah penjualan pada bulan tertentu yang ditambah dengan
10% perkiraan penjualan bulan berikutnya. Hal ini dilakukan
untuk mengantisipasi apabila permintaan yang kami terima
melebih perkiraan penjualan kami.
5. Lokasi Usaha
18

Lokasi usaha dari depot bakso babibakaryaitu terletak di daerah


padang pasir, Siwalankerto. Daerah tersebut merupakan pemukiman
warga yang sebagian besar terdiri dari kos-kosan dan rumah sewa.
Tempat yang akan digunakan dalam bentuk ruko siap pakai dengan
status kepemilikan sewa. Alasan kami memilih lokasi di area padang
pasir, siwalankerto adalah :
Daerah siwalankerto merupakan daerah yang sebagian besar
penduduknya

merupakan

mahasiswa

dari

UKP

yang

berlatarbelakang agama kristiani sehingga pemasaran produk

tidak terkendala.
Lokasi usaha dekat dengan jalan utama siwalankerto sehingga

memudahkan akses masuknya kendaraan bermotor.


Target pasar dari depot bakso babi bakar yaitu semua kalangan
masyarakat.

6. Pertimbangan Penentuan LayOut


Dalam menetukan layout dari waroeng bakso babi, kami menggunakan
konsep rapi, bersih dan nyaman sehingga konsumen tidak hanya puas
dari segi makanan tapi juga dari segi kenyamanan tempat makan.
Adapun layout yang akan kami gunakan seperti pada gambar di bawah
ini :

DAPUR

TEMPAT MAKAN

P
I

K
A
S
I
R

TOILET

19

7. Manajemen Persediaan
Dalam

memanajemen

stok

persediaan

bahan

baku

kami

menggunakan metode EOQ


(Economic Order Quantity). Kami berencana untuk melakukan pemesanan
setiap hari sekali, hal ini kami lakukan agar kami bisa menjaga kesegaran
dari bahan baku (daging) yang akan diolah menjadi bakso. Untuk itu, kami
akan selalu menyediakan safety stock dalam persediaan kami yang
jumlahnya

sebesar

10%

dari

perkiraan

penjualan

produk

di

hari

berikutnya. Hal ini untuk menjaga ketersediaan produk kami apabila


permintaan melebihi perkiraan penjualan kami. Dalam setiap pemesanan,
kami menghitung jumlah bahan baku yang akan kami pesan dengan
menggunakan rumus:
EOQ=

2 x Q x OC
CC

Keterangan:
EOQ : Jumlah kuantitas produk yang dipesan
Q
: Unit penjualan/hari
OC
: Biaya pemesanan/1 kali pesan
CC
: Biaya penyimpanan inventori/unit
Sementara untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan
pemesanan kembali kami menggunakan pendekatan jumlah inventori
yang dihitung dengan menggunakan rumus:
ROP=Lead Time x Ratarata penjualan
Keterangan:
ROP

: Jumlah kuantitas bahan baku yang menunjukkan itulah

saat untuk memesan


Lead time
: Waktu yang dibutuhkan sampai pesanan tiba (dalam
hitungan jam)
Rata-rata penjualan : Rata-rata jumlah penjualan per hari
8. Rencana Pengawasan Kualitas

20

Waroeng bakso babi juga melakukan rencana dalah hal pengawasan


kualitas dengan tujuan untuk menjaga kualitas produk dan bahan baku
yang akan digunakan. Pengawasan kualitas di mulai dari tahap pembelian
bahan baku, pengolahan sampai pada tahap penyajian bakso untuk
konsumen. Pada tahap pembelian bahan baku, kami akan memilih bahan
baku (daging) dengan kualitas yang terbaik dan masih dalam keadaan
fresh met( daging segar). Pada tahap pengolahan, kami mengutamakan
kebersihan dari alat-alat yang digunakan untuk mengolah bahan baku.
Sedangkan pada tahap penyajian, kami akan melakukan quality control
sebelum disajikan ke konsumen. Hal ini dilakukan untuk menghindari
human eror pada saat melakukan pengolahan seperti rambut yang
terselip pada makanan dan lain sebagainya.
Selain melakukan pengawasan, kami juga melakukan pengendalian
kualitas dalam hal ini berkaitan dengan supplier dan tenaga kerja. Untuk
menetapkan supplier bahan baku daging yang akan digunakan, terlebih
dahulu kami akan melakukan survey terhadap beberapa penyalur daging
yang ada di Surabaya. Dalam survey akan dilihat, supplier mana yang
cocok dalam kualitas daging, harga dan jarak supplier. Sedangkan untuk
tenaga kerja, kami terlebih dahulu memberikan training kepada karyawan
untuk menyamakan persepsi antara pemilik dan pekerja.
Setelah melakukan pengendalian kualitas, kami juga menrencanakan
untuk

perbaikan

kualitas

dengan

cara

melakukan

evaluasi

setiap

bulannya. Evaluasi yang dilakukan bukan hanya yang berasal dari internal
tapi juga dari eksternal seperti kritik dan saran dari konsumen. Hasil
evaluasi tersebut akan dijadikan bahan untuk meningkatkan kualitas
produk dan penentuan rencana usaha kedepannya.

21

BAB. 4

4.1

Pembuatan Plan Tugas

Sept

Okt

Nov

Des

Mei Juni

Keterangan :
September 2014 Oktober 2014

Penelitian Pasar
Penyusunan Program Pengenalan Produk
Penyewaan Stand

Oktober 2014 November 2014

Perekrutan karyawan,
Penyeleksian Karyawan
Pelaksanaan Training,
Promosi
22

Oktober 2014 Desember 2014 =

Pembelian Peralatan dan Perlengkapan

Desember 2014 dst

Penjualan

Mei 2015 Juni 2015

Evaluasi
Pengendalian Kualitas Produk dan Jasa

4.2

Struktur Organisasi

FPo
irw
no
ade
nur
c
et
Mo
an
nM
a
gn
ea
rg
e
r

Owner / CEO
Pemilik dari Bakso Babi Bakar ini adalahRoberto Cahyono,
Archi Metta Adhitama,Samuel Satria, danLorensius Chung.
Berikut adalah tugas dari owner :
- Pengambil Keputusan
- Sebagai komunikator
23

Memimpin usaha dagang


Mengevaluasi kinerja
Memotivasi

Finance Manager
Finance Manager dari perusahaan ini adalah Lorensius
Chung. Berikut adalah tugas dari seorang Finance Manager
:
-

Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan


informasi

keuangan

untuk

menghasilkan

laporan

keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara akurat


-

dan tepat waktu.


Mengkoordinasikan
pelaporan

dan

dan

mengontrol

pembayaran

perencanaan,

kewajiban

pajak

perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan


-

sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.


Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol
arus kas perusahaan (cashflow), terutama pengelolaan
piutang dan hutang, sehingga memastikan ketersediaan
dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan

kondisi keuangan.
Merencanakan dan

mengkoordinasikan

penyusunan

anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan


anggaran tersebut untuk memastikan penggunaan dana
secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan
-

operasional perusahaan.
Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan
sistem dan prosedur keuangan dan akuntansi, serta
mengontrol pelaksanaannya untuk memastikan semua
proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib
dan teratur, serta mengurangi risiko keuangan.
24

Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan


analisa keuangan untuk dapat memberikan masukan
dari sisi keuangan bagi pimpinan perusahaan dalam
mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan
investasi,

ekspansi,

keuangan lainnya
Merencanakan dan

operasional

maupun

mengkonsolidasikan

kondisi

perpajakan

seluruh perusahaan untuk memastikan efisiensi biaya

dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan


Production Manager
Production manager dari Bakso Babi Bakar ini adalah
Roberto CahyonodanArchi Metta Adhitama. Berikut adalah

tugas dari production manager:


- Merancang sistem roduksi dan operasional perusahaan.
- Menganalisis apakah desain produksi yang selama ini
berjalan sudah efektif atau belum. Jika belum, pada
bagian atau tahapan mana saja yang menjadi penyebab
-

ketidak efektifan.
Perancangan atau juga perubahan sistem produksi
mulai dari menyeleksi atau merancang peralatan yang

mendukung proses produksi.


Menentukan unit produksi apa saja yang terlibat dalam

proses produksi.
- Mengatur alur kerja.
- Membuat pembagian tugas.
Marketing Manager
Makerting Manager dari Bakso Babi Bakar ini adalah
Samuel Satria. Beriku adalah tugas dari seorang marketing
manager :
- Mendefinisikan

masalah,

harus

mengetahui

dulu

masalahnya dan mampu mengidentifikasikan masalah,


Merumuskan berbagai alternatif penyelesaian terhadap

masalah yang dihadapi.


Menganalisa
alternatif,

menilai

alternatif

yang

dikumpulkan.
25

Menetapkan cara penyajian produk yang tepat bagi

pasar.
Menjaga dan meningkatkan posisi perusahaan di pasar
yang tercermin untuk meningkatkan penjualan dan

keunggulan perusahaan.
Mencakup saluran penentuan pemasaran dan distribusi
fisik.

Admin
Admin di Depot Bakso Babi Bakar ini dicari dengan proses
perekrutan pegawai. Tugas dari admin adalah :
- Mengurus keuangan yang bersifat sehari-hari.
- Menjaga kasir dari warung bakso babi
- Membuat dan menutup pembukuan
Delivery Staf
Delivery staf di warung bakso babi ini dicari dengna proses
perekrutan. Berikut adalah tugas dari seorang deliver staf :
-

Mengirimkan barang pada konsumen tepat waktu


Bertanggung jawab atas pengiriman barang
Menjaga barang yang dikirim agar tetap dalam kondisi
yang bagus.

4.3

Asas Pembagian Kerja, Koodinasi, Rentang Kendali, dan

Jenjang Organisasi.
4.3.1 Asas Pembagian Kerja
Sesuai struktur organisasi kami, pembagian tugas yang kami lakukan
dalam tiap divisi mempunyai rincian serta job description yang jelas.
Pembagian tugas antara pemimpin dan karyawan dilakukan secara adil dan
merata serta penempatannya pun disesuaikan dengan kualifikasi yang
dimiliki. Hal ini dilakukan agar setiap tugas dan peranan dalam organisasi
26

dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian, lingkungan kerja


yang baik dan sehat akan tercipta.
4.3.2 Koordinasi
Dalam usaha dagang Bakso Babi Bakar, koordinasi dibutuhkan untuk
menjalankan setiap aktivitas antara divisi satu dengan divisi yang lainnya.
Setiap divisi memiliki tugas dan wewenang masing-masing, namun masih
saja sering terjadi kesalahpahaman antar divisi sehingga perlu adanya
komunikasi untuk menghindari hal tersebut dan menciptakan keselarasan.
Dengan adanya keselarasan dan koordinasi yang diatur oleh tiap manager
divisi, konflik/perebutan sumber atau fasilitas, kembar kerja dan kekosongan
kerja akan dapat dihindari sehingga dapat menjamin kesatuan sikap,
tindakan dan kebijakan antara pemimpin dengan karyawannya.

4.3.3 Rentang Kendali


Dalam usaha ini, rentang kendali dibutuhkan untuk menyusun struktur
organisasi. CEO merupakan pemegang jabatan tertinggi. CEO membawahi
Finance Manager, Production Manager, Marketing Manager. Finance Manager
membawahi Admin. Production Manager membawahi Delivery Staf.
Penyusunan rentang kendali harus dibuat sebaik mungkin. Penyusunan
ini dibuat untuk mengetahui berapa banyak orang yang dapat dibawahi oleh
seorang pemimpin.
4.3.3.1 Jenjang Organisasi

Hubungan

ke

bawah

yaitu

CEO

melimpahkan

wewenang,

memberikan perintah, melakukan pengontrolan, pembimbingan


dan penugasan kepada Finance Manager, Production Manager,
dan Marketing Manager. Begitu pula, Finance Manager terhadap
Admin dan Production Manager terhadap Delivery Staf.
27

Hubungan ke atas yaitu divisi finance, production dan marketing


memberikan pelaporan, pertanggung jawaban atas saran atau
keluhan kepada struktur organisasi diatasnya secara bertingkat.
Bagian admin

memberikan laporan keuangan per bulan ke

Finance Manager dan bagian delivery staf menyampaikan


apabila ada keluhan dari pelanggan ke Production Manager. Dan
sebaiknya

divisi

yang

berada

di

tingkat

bawah

sering

memberikan saran dan pendapat atas kondisi lapangan kerja


kepada tingkat atasnya. Hal ini dimaksud agar atasan dapat
mengambil keputusan yang tepat untuk permasalahan sehingga
aktivitas dan kegiatan produksi serta penjualan dapat berjalan

dengan lebih baik.


Hubungan mendatar yaitu bagian Finance Manager, Production
Manager, Marketing Manager saling bekerja sama dan meminta
pertimbangan dan persetujuan satu sama lain.

4.3.3.2 Fungsi Actuating dan Leadership yang Akan Dijalankan


Usaha ini dimiliki oleh empat orang. Maka, kepemilikan usaha ini akan
diberikan sesuai prosentase modal yang ditanamkan untuk membangun
bisnis ini. Meskipun prosentase modal yang ditanamkan berbeda-beda, akan
tetapi usaha bisnis Warung Bakso Babi ini menjalankan komitmen sebagai
pemilik untuk menjadi pemimpin yang baik, dengan cara :

Menganggap bawahan sebagai partner kerja demi kesetiaan


karyawan terhadap bisnis Bakso Babi Bakar, dengan bertindak

tidak terlalu kaku dalam bekerja, bertindak ramah dan lain-lain.


Menumbuhkan rasa kepemilikan karyawan terhadap WBB
dengan berpatisipasi dalam setiap keputusan dengan cara ikut
menyumbangkan ide dan stretegi baru.

28

Mengarahkan

dan

membimbing

bawahan

sesuai

dengan

tugasnya. Dengan cara memberikan teladan atau contoh yang

baik dan memberikan pelatihan.


Mempengaruhi bawahan untuk mengikuti aturan yang telah
ditetapkan dan memberikan sanksi kepada yang melanggar
aturan. Sanksi diberikan sesuai dengan besarnya kesalahan yang
diperbuat. Contoh sanksi yang akan diterapkan ialah berupa

pemotongan gaji.
Mampu menolak bila adanya bawahan yang ingin mengubah
ketentuan
bawahan

yang

ada

dianggap

untuk

kepentingan sendiri.

sebagai

partner

kerja,

Meskipun

mereka

tidak

berwenang untuk mengganti dan mengambil keputusan untuk


kepentingan sendiri karena hal tersebut akan dapat berdampak

buruk bagi perusahaan.


Mampu memberikan motivasi kepada bawahan agar tugas
mereka

dapat dikerjakan dengan baik. Contoh pemberian

motivasi dapat berupa bonus atas prestasi kerja.


Memelihara dan memupuk kesetiaan pada pimpinan, tugas, dan
depot Bakso Babi Bakar. Hal ini dapat dilakukan dengan
bertindak

tidak

semena-mena

dan

diskriminatif

terhadap

karyawan. Pemilik harus dapat menghargai bawahan sehingga

mereka akan merasa diperlakukan dengan adil dan sama.


Menanamkan dan memelihara serta memupuk rasa tanggung
jawab terhadap Tuhan, negara dan masyarakat. Hal ini dapat
diterapkan dengan melakukan tindakan yang tidak merugikan

pihak lain.
Melibatkan

orang

lain

dalam

menjalankan

bisnis

dengan

memperhatikan masukan dan keluhan dari bawahan ataupun


konsumen. Hal ini dapat diterapkan dengan cara mengadakan

open forum sebagai sarana evaluasi kinerja usaha.


Mengevaluasi kinerja bawahan secara periodik.

4.4 Fungsi Pengendalian yang Akan Dijalankan


29

4.4.1 Pengendalian Pendahuluan


Pembuatan

rencana

anggaran

pada

awal

tahun

berdasarkan

pengeluaran dan pemasukan tahun sebelumnya yang disesuaikan dengan


perubahan ekonomi yang ada sehingga dapat meningkatkan efisiensi dana
dan meningkatak efektivitas produksi serta menciptakan kemungkinan
inovasi bisnis. Pelaksanaan, seleksi pada karyawan serta pelatihan akan
diberikan sebelum mereka mulai bekerja. Perencanaan ini dilaksanakan
dengan tujuan meningkatkan dan mempertahankan kinerja kerja dan
kepuasan konsumen.

4.4.2 Pengendalian Bersama


Pengendalian bersama dilakukan dengan bentuk rapat koordinasi
sehingga dapat mengevaluasi semua pihak yang terkait. Selain itu, dengan
adanya rapat koordinasi, pemilik dapat mengawasi dan memperhatikan
kinerja perusahaan agar dapat mengetahui sejauh mana perkembangan dari
bisnis Depot Bakso Babi Bakar.

4.4.3 Pengendalian Umpan Balik


Dalam pengendalian umpan balik ini, kritik dan saran dari sisi
pelanggan dan bawahan akan dipertimbangkan. Hal ini dimaksud dengan
tujuan meningkatkan kualitas jasa dan produk pelanggan ke depan serta
memperbaiki

sistem

manajemen yang

Pengendalan umpan balik

dapat

kurang

baik

untuk

karyawan.

diterapkan dengan cara

pemberian

kuisioner kepada pelanggan maupun karyawan.

30

31

BAB . 5
5.1. JOB SPESIFICATION
Spesifikasi pekerjaan yang dijelaskan berikut ini adalah pekerjaan yang
membutuhkan perekrutan, sedangkan untuk posisi manager tidak dijelaskan
spesifikasinya karena posisi manager telah diisi oleh pemilik sendiri.
a. Administration Staff/ kasir
Requirement:
Dibutuhkan 1 orang

Wanita berusia minimal 21 tahun dan maksimal 35 tahun


Pendidikan minimal SMA/sederajat
Mampu menguasai komputer
Jujur dan bertanggung jawab
Teliti dan ulet

b. Delivery Staff
Requirement:
Dibutuhkan 1 orang

Pria berusia minimal 21 tahun dan maksimal 35 tahun


Memiliki SIM C
Jujur, bertanggung jawab, dan tekun bekerja

5.2. PROSES REKRUTMEN


Proses rekrutmen di depot bakso babibakar menggunakan media
cetak

seperti

koran

pada

bagian

lowongan

kerja

dengan

mencantumkan spesifikasi yang dibutuhkan. Kami juga melakukan


rekrutmen melalui selembaran yang di tempelkan di jalan-jalan.
Pelamar bisa memasukkan surat lamaran kerja dan curriculum vitae
nya melalui datang sendiri ke kantor, lewat pos, ataupun juga bisa
melalui email.

32

5.3. PROSES SELEKSI


Adapun semua surat lamaran yang diterima akan diseleksi dulu
sesuai dengan klasifikasi yang dibutuhkan. Setelah itu, para pelamar
yang memenuhi kualifikasi akan ditelepon untuk melakukan proses
wawancara. Proses wawancara akan dilakukan manager-manager yang
terkait, misalkan pelamar pada posisi delivery staff akan langsung
diwawancara manager( pemilik). Setelah proses wawancara, akan
dipilih pelamar yang layak menjadi karyawan dari depot bakso
babibakar
5.4. MASA ORIENTASI
Depot bakso babibakar juga memberikan masa orientasi kepada
para pelamar yang diterima sebagai karyawan. Masa orientasi ini
diberikan kepada karyawan agar bisa beradaptasi dengan
lingkungan kerja dan juga bisa mempelajari pekerjaan yang akan
dijalaninya. Masa orientasi akan dilaksanakan selama satu bulan,
dan

apabila

kalau

dirasa

karyawan

tidak

sesuai

dengan

pekerjaan tersebut, maka pihak kami bisa memberhentikan pada


saat masa orientasi tersebut, demikian juga sebaliknya apabila
pihak karyawan merasa tidak sesuai, juga bisa berhenti.
Program dalam masa orientasi ini antara lain adanya bimbingan
langsung dari manager yang terkait mengenai jobdesk dan adanya
evaluasi setiap minggu mengenai kinerja karyawan selama masa
orientasi. Tujuan dari program ini supaya karyawan bisa mengetahui
lebih dalam mengenai jobdesk nya. Setelah 1 bulan masa percobaan,
maka karyawan tersebut akan diangkat menjadi karyawan tetap.
5.5. PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN
i. Administration Staff/kasir
Dengan melihat deskripsi pekerjaannya, kami menentukan
indikatornya berupa keakuratan pesanan pelanggan dengan
33

pencatatannya,
ii.

ketepatan

waktu

pembayaran,

serta

ketepatan waktu pembuatan laporan penjualan.


Delivery Staff
Dengan melihat deskripsi pekerjaannya, kami menentukan
indikatornya berupa keakuratan pengiriman produk ke tempat
pelanggan (tidak salah kirim), dan jumlah pesanan yang
dikirimkan ke pelanggan, serta jumlah produk yang diambil
dari supplier dalam satu hari.

5.6. PROGRAM TRAINING


Progran pelatihan yang kami lakukan adalah menjelaskan visi
misi bakso babibakar. kami dan memberikan penjelasan mengenai
keunggulan yang ingin dicapai warung kami dibandingkan warung lain.
Untuk administration staff/kasir, kami akan menjelaskan sistematika
pemesanan dan pembayaran produk, serta kode etik dalam melayani
pelanggang. Untuk delivery staff kami akan menjelaskan bagaimana
cara memasukkan produk-produk ke dalam kendaraan secara efisien
namun tidak merusak produk. Untuk pelayan, kami akan menjelaskan
cara melayani tamu dengan baik, memberikan salam kepada tamu,
cara

membawa

pesanan

dari

dapur

ke

meja

pelanggan

dan

sebagainya. Namun setiap karyawan tetap di beri pelatihan mengenai


cara pembuatan bakso mulai dari penggilingan daging sampai menjadi
bakso.Diharapkan setelah menjalani pelatihan karyawan-karyawan
kami dapat menjalankan tugasnya masing-masing dengan baik.

5.7. PENENTUAN PRESTASI KERJA


Dalam menilai prestasi kerja karyawan, kami menggunakan
beberapa indikator. Indikator yang pertama adalah sering tidaknya
karyawan masuk kerja. Kami membatasi jumlah hari karyawan untuk
tidak masuk adalah 12 hari dalam satu tahun. Apabila karyawan selalu
rajin untuk masuk kerja kami akan memberikan penilaian yang baik
dalam prestasi kerjanya. Indikator yang kedua adalah ketepatan waktu
34

karyawan untuk hadir. Kami menentukan jam kerja karyawan dari


pukul 10.00-22.00 setiap harinya kecuali hari Sabtu dari pukul 10.0023.00. Apabila karyawan selalu datang tepat waktu maka kami akan
memberikan penilaian yang baik dalam prestasi kerjanya. Indikator
ketiga adalah pencapaian standar produktivitas kerja karyawan.
Apabila karyawan dapat selalu mencapai target standar produktivitas
pada pekerjaannya masing-masing, maka kami akan memberikan
penilaian yang baik dalam prestasi kerjanya. Lalu indikator yang
terakhir adalah etos kerja/semangat karyawan saat bekerja. Kami akan
melakukan penilaiannya secara langsung melalui pengamatan kami
selaku owner pada hari-hari kerja. Apabila karyawan memiliki etos
kerja yang baik dan sejalan dengan visi misi kami, maka kami akan
memberikan penilaian yang baik dalam prestasi kerjanya.
5.8. SISTEM KOMPENSASI
Sistem kompensasi kami terdiri dari dua macam kompensasi,
yaitu sistem kompensasi yang bersifat finansial dan non finansial.
Pemberian kompensasi didasarkan pada prestasi kerja dan pada harihari raya. Pada hari-hari raya seperti Idul Fitri, Paskah, Natal, serta
Tahun Baru kami akan meliburkan karyawan kami selama beberapa
hari agar mereka dapat menikmati hari-hari raya bersama keluarga
mereka. Untuk hari raya tertentu kami juga akan memberikan
kompensasi finansial, misalnya saat Idul Fitri kami akan memberikan
THR. Lalu untuk karyawan yang dapat mencapai prestasi kerja yang
baik,

kami

akan

memberikan

kompensasi finansial berupa

dua

pilihan

kompensasi,

yaitu

pemberian tunjangan uang secara

langsung atau kompensasi non finansial berupa tambahan libur kerja.


Hal ini kami lakukan agar kompensasi lebih sesuai dengan kebutuhan
masing-masing karyawan. Sistem kompensasi yang kami lakukan juga
untuk menunjukkan bahwa kami menghargai karyawan kami dan kami
bersama-sama adalah partner untuk mencapai keberhasilan dalam
bisnis kami.
35

36

Anda mungkin juga menyukai