ICS 92.030
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun serta dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN
BSN
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id
Diterbitkan di Jakarta
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
BSN 2015
SNI 2851:2015
2.
Acuan normatif................................................................................................................ 1
3.
4.
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
5.
5.1
Peta ................................................................................................................................ 8
5.2
Data hidrologi.................................................................................................................. 8
5.3
5.4
5.5
5.6
5.7
6.
6.1
6.2
6.3
6.4
6.5
Desain struktur.............................................................................................................. 19
Lampiran A............................................................................................................................. 20
Lampiran B............................................................................................................................. 22
Lampiran C ............................................................................................................................ 26
Lampiran D ............................................................................................................................ 30
Bibliografi ............................................................................................................................... 50
BSN 2015
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
Daftar isi
SNI 2851:2015
Tabel C.1
Tabel C.2
Tabel C.3
Tabel C.4
Tabel C.5
Tabel C.6
Tabel C.7 Contoh gaya-gaya yang bekerja pada bangunan penahan sedimen tinggi < 15
meter (keadaan normal dan banjir)........................................................................................ 27
Tabel C.9 Contoh gaya-gaya yang bekerja pada bangunan penahan sedimen tinggi 15
meter (keadaan banjir)........................................................................................................... 29
BSN 2015
ii
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
SNI 2851:2015
Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Desain bangunan penahan sedimen merupakan
revisi dari SNI 03-2851-1992, Tata cara perencanaan teknis bendung penahan sedimen.
Dalam SNI ini terdapat penambahan dan penyempurnaan meliputi:
a) perubahan judul;
b) perubahan susunan bab;
c) penambahan acuan normatif;
d) penambahan istilah dan definisi;
e) penambahan persyaratan keamanan dalam tahap pelaksanaan konstruksi;
f) penyempurnaan gambar-gambar;
g) penjelasan rumus-rumus;
h) perbaikan tabel;
i) penjelasan notasi.
Standar ini disusun oleh Komite Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa
Sipil pada Sub Komite Teknis 91-01-S1 Sumber Daya Air dan dibahas pada rapat
konsensus pada tanggal 28 Juni 2012 di Bandung dengan melibatkan beberapa pakar,
instansi/lembaga terkait dan narasumber, serta telah melalui proses jajak pendapat dari
tanggal 15 September 2014 hingga 14 November 2014.
Penyusunan SNI ini mengacu pada PSN 08:2007 tentang Penulisan Standar Nasional
Indonesia. SNI ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan pegangan para praktisi di
lapangan dan perencana dalam pembuatan desain bangunan penahan sedimen untuk
mengendalikan aliran lahar, aliran debris dan aliran sedimen berlebih lainnya.
BSN 2015
i
iii
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
Prakata
SNI 2851:2015
Untuk menanggulangi bencana alam akibat aliran sedimen berlebih, seperti aliran lahar dan
aliran debris, Indonesia telah menerapkan teknologi sabo yang berasal dari Jepang. Kata
SABO berasal dari bahasa Jepang, SA berarti pasir (sand) dan BO berarti
penanggulangan (countermeasure). Dalam arti yang lebih umum dan luas, sabo berarti
penanggulangan erosi dan sedimentasi. Penanggulangan bencana sedimen telah
dilaksanakan sejak tahun tujuh puluhan, pasca erupsi G. Agung tahun 1963, G. Kelud tahun
1966 dan G. Merapi tahun 1969.
Bangunan Penahan Sedimen (BPS) adalah salah satu bangunan pengendali sedimen yang
berfungsi untuk menampung dan mengendalikan aliran sedimen di sungai serta menahan
endapan sedimen yang telah mengendap di hulu bangunan. Selain itu BPS mengendalikan
kecepatan aliran dan mengendalikan debit sedimen agar tidak menimbulkan kerusakan
lingkungan sungai dan prasarana sumber daya air lainnya, kerugian harta benda dan korban
jiwa akibat aliran sedimen berlebih. BPS juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain asal
tidak mengganggu fungsi utamanya, antara lain jembatan penyeberangan, pengambilan air
dan lain-lain.
Ditinjau dari fungsi utamanya, BPS memerlukan spesifikasi khusus karena BPS dilewati oleh
aliran lahar, debris atau aliran dengan konsentrasi sedimen tinggi. Selain itu BPS harus
mampu menahan gaya-gaya yang bekerja, antara lain berat sendiri, tekanan air, tekanan
sedimen, abrasi dan benturan akibat aliran lahar atau debris, gaya angkat (uplift), gaya
gempa dan lain-lain.
Agar BPS yang dibuat dapat dipertanggungjawabkan keamanannya dan memudahkan para
perencana untuk membuat desain BPS serta memberikan rasa aman kepada masyarakat di
sekitarnya terhadap aliran lahar, debris dan aliran sedimen berlebih lainnya maka diperlukan
standar desain BPS yang memuat persyaratan, ketentuan-ketentuan teknis serta
perhitungan stabilitasnya.
Standar ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan pegangan para praktisi di
lapangan dan perencana dalam pembuatan desain bangunan penahan sedimen untuk
mengendalikan aliran lahar, aliran debris dan aliran sedimen berlebih lainnya.
BSN 2015
ii
iv
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
Pendahuluan
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
SNI 2851:2015
1. Ruang lingkup
Standar ini menetapkan ketentuan mengenai desain bangunan penahan sedimen yang
meliputi ketentuan dan persyaratan, data dan informasi yang diperlukan serta perhitungan
untuk desain bangunan penahan sedimen (BPS).
2. Acuan normatif
SNI 03-2401-1991, Tata cara perencanaan umum bendung.
SNI 03-2415-1991, Tata cara perhitungan debit banjir.
SNI 1726:2012, Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung
dan non gedung.
3. Istilah dan definisi
Istilah dan definisi yang digunakan dalam standar ini adalah sebagai berikut:
3.1
aliran
gerakan air yang dinyatakan dengan gejala dan parameter.
3.2
angkutan sedimen
pergerakan material batuan dan tanah yang berasal atau berada di lembah, tebing dan dasar
sungai oleh aliran air.
3.3
bangunan penahan sedimen
bangunan air di sungai yang berfungsi sebagai penahan sedimen, tipe gravitasi atau tipe
lainnya, yang dapat mengendalikan kecepatan, debit dan arah aliran sedimen, menampung
sedimen baik secara tetap maupun sementara dan terdiri dari tubuh bendung termasuk
fondasi, peluap yang dapat dilimpasi sedimen, sayap dan bangunan pelengkap yang
mercunya dilimpasi aliran air.
3.4
daerah aliran sungai
suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak
sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari
curah hujan ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan
batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.
3.5
debit desain
volume air yang didesain mengalir melalui suatu bangunan air pada waktu tertentu.
3.6
desain
suatu kegiatan perancangan atau biasa dikenal dengan perencanaan teknik.
BSN 2015
1 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
SNI 2851:2015
3.8
desain struktur
tahapan kegiatan desain berupa tinjauan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan dan tanah
fondasi, untuk mendapatkan tata letak, bentuk, dan dimensi bangunan beserta
kelengkapannya sehingga aman dan stabil.
3.9
sungai
alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air
didalamnya, mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis
sempadan.
3.10
struktur tanah
keadaan susunan butiran tanah yang menghasilkan suatu bentuk ikatan tertentu secara
alamiah.
3.11
sifat fisik tanah
keadaan susunan butiran tanah yang ditentukan oleh gabungan antara keadaan gradasi dan
struktur tanah, antara lain sifat infiltrasi, perkolasi, dan erodibilitas yang ditentukan
berdasarkan pengujian laboratorium dan/atau di lapangan dan juga diklasifikasikan
dengan/atau tanpa dianalisis.
4. Persyaratan dan Ketentuan
4.1 Ketentuan fungsi bangunan penahan sedimen
Bangunan penahan sedimen yang direncanakan harus dapat berfungsi:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
Bila dimanfaatkan untuk kepentingan lain, tidak akan mengubah dan menggganggu
fungsi utamanya.
2 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
3.7
desain hidraulik
tahapan kegiatan analisis terhadap pilihan/alternatif hasil pra desain hidraulik dengan atau
tanpa bantuan uji model hidraulik untuk menentukan bentuk dan ukuran yang baik ditinjau
dari segi hidraulik; tahapan ini dimaksudkan juga untuk mendapatkan rencana
pengoperasian dari segi hidraulik dan pemeliharaan.
SNI 2851:2015
Tembok sayap berfungsi sebagai pengarah arus, pencegah aliran samping dan sebagai
penahan tanah atau pengaman terhadap longsoran tebing.
4.2.2 Tembok tepi
Tembok tepi berfungsi sebagai penahan tanah, pencegah rembesan ke samping, pengarah
arus atau aliran sungai pada kolam olak.
4.2.3 Lantai kolam olak
Lantai kolam olak berfungsi untuk menjaga keamanan tubuh bangunan penahan sedimen
terhadap gerusan yang diakibatkan oleh terjunan dan benturan.
4.2.4 Lubang drainase
Lubang drainase berfungsi sebagai saluran untuk meloloskan air agar tidak ikut tertahan
oleh tubuh bendung.
4.3 Syarat keamanan dan stabilitas
Desain bangunan penahan sedimen harus menghasilkan bangunan yang memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a)
b)
c)
Permukaan peluap dan tubuh bangunan penahan sedimen harus aman terhadap abrasi
dan benturan.
d)
Sayap bangunan penahan sedimen harus aman terhadap benturan dan gerusan.
e)
f)
Bangunan penahan sedimen harus aman terhadap gerusan lokal, rembesan, dan erosi
buluh.
g)
BSN 2015
3 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
SNI 2851:2015
Lokasi bangunan penahan sedimen ditetapkan pada ruas sungai yang lurus dan pada
kondisi geologi yang baik.
b)
Apabila lokasi bangunan penahan sedimen pada tikungan sungai, harus dilakukan
tinjauan hidraulik terhadap kemungkinan limpasan dan gerusan pada tebing luar
tikungan baik di hulu maupun di hilir bangunan.
c)
Letak bangunan penahan sedimen ditentukan pada daerah dengan volume tampung
besar yang daerah genangannya tidak terdapat perkampungan dan lahan pertanian.
d)
e)
Sumbu bangunan penahan sedimen harus tegak lurus arah aliran di bagian hilirnya.
Bentuk bangunan penahan sedimen ke arah lebar sungai disesuaikan dengan bentuk
penampang melintang sungai dan sifat tanah dasarnya.
b)
Panjang bangunan penahan sedimen harus dapat menutup seluruh lebar sungai dengan
baik.
c)
Bagian pangkal bangunan penahan sedimen harus didesain agar bangunan aman
terhadap bahaya gerusan dan erosi buluh.
b)
c)
2)
3)
4)
5)
Perbandingan antara lebar dan tinggi peluap ditentukan agar dapat terbentuk alur
aliran yang stabil dan terkendali, serta harus dipertimbangkan pula gerusan lokal
pada waktu debit desain.
2)
Kemiringan sayap ke arah tebing minimum sama dengan kemiringan dasar sungai
di hulu bangunan penahan sedimen dan maksimum 10%.
2)
Panjang sayap sebelah kiri dan kanan boleh tidak sama dan ditentukan
berdasarkan letak sumbu aliran.
3)
Lebar sayap bagian atas harus sama mulai dari pangkal sampai ujungnya.
BSN 2015
4 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
SNI 2851:2015
5)
Sisi hilir sayap boleh tegak atau miring, dan dibuat sama dengan kemiringan sisi hilir
bendung utama.
6)
Lebar sayap bagian atas maksimum sama dengan lebar mercu, minimum
ditentukan berdasarkan gaya-gaya akibat benturan.
Kemiringan bagian hilir ditentukan agar aliran tidak menyusur permukaan bagian
hilirnya, perbandingan tegak dan datar 1:0,2 maksimum 1:0,0 (tegak).
2)
Kemiringan bagian hulu dari bendung utama harus ditentukan berdasarkan syarat
stabilitas bangunan dan untuk itu dapat digunakan persamaan (3) atau (4).
3)
4)
Lebar dasar bendung utama harus ditentukan berdasarkan pada analisa dan
perhitungan stabilitas, serta daya dukung tanah dasar.
Bentuk mercu dan kemiringan hilir sub bendung sama dengan bentuk bendung utama.
b)
c)
Tinggi mercu sub bendung dari dasar kolam olak ditentukan berdasarkan persamaan
empiris.
1
1
h 2 s/d h ............................................................................
4
3
Keterangan :
h
h2
BSN 2015
5 dari 50
(1)
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
d)
4)
SNI 2851:2015
b2
F
h
hs
h3
t
Bentuk kolam olak harus dibuat berdasarkan gaya-gaya yang diakibatkan oleh terjunan
(lihat Gambar 1).
b)
Lebar kolam olak ditentukan sesuai dengan lebar peluap, tinggi peluap, dan kemiringan
dinding peluap (lihat Gambar 2).
c)
d)
Tebal lantai kolam olak ditentukan sesuai dengan rumus (28) atau (29).
BSN 2015
6 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
SNI 2851:2015
a)
2)
b)
Lubang drainase:
1)
Bentuk dan penampang lintang lubang drainase dapat berbentuk lingkaran atau
segi empat, diletakkan perforated (selang-seling) dengan ukuran 1 x 1 m.
2)
3)
b)
c)
tekanan tanah/sedimen;
d)
e)
Gaya-gaya yang bekerja untuk berbagai kondisi bangunan penahan sedimen selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran C Tabel C.3.
BSN 2015
7 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
SNI 2851:2015
b2
b2
Pdv
Pdh
Psh
Psv
h
hs
I1, I2, I3
U1, U2
Pv1, Pv2, Pv3
Ph1, Ph2
W1, W2, W3
Peta topografi 1:50.000 atau lebih detail. Peta topografi digunakan untuk menentukan
Daerah Aliran Sungai (DAS) dan mencari stasiun-stasiun penakar hujan yang
bersangkutan dalam peta.
b)
Peta situasi sungai dengan skala 1:5.000, atau lebih detail. Peta dengan skala lebih
besar digunakan untuk pembuatan desain rinci.
c)
Peta geologi atau peta daerah longsoran (skala 1:250.000 atau lebih detail) untuk
mengetahui daerah-daerah sumber deposit sedimen.
BSN 2015
8 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
Keterangan :
SNI 2851:2015
Data geoteknik yang diperlukan untuk desain bangunan penahan sedimen di antaranya:
a) Sifat fisik tanah dan batuan di sekitar calon lokasi bangunan penahan sedimen meliputi:
berat jenis, berat isi, kadar air, konsistensi dan angka kelulusan air (k), serta gradasi
butiran.
b) Sifat teknik tanah dan batuan meliputi: parameter kekuatan geser (c, ), parameter
deformasi (E, Cc, cV ,nv,) dan parameter keadaan tegangan (state of stress) (m, d, s, h,
K0).
c) Profil pelapisan yang akan memberikan informasi mengenai lapisan tanah/batuan.
d) Peta zona kegempaan untuk menentukan besarnya koefisien seismik.
5.4 Data geometri sungai
Data geometri sungai yang diperlukan untuk desain bangunan penahan sedimen
di antaranya: bentuk dan ukuran dasar sungai terdalam, alur, palung dan lembah sungai
secara vertikal dan horizontal (penampang melintang dan memanjang sungai), mencakup
parameter: panjang, lebar, kemiringan, ketinggian dan kekasaran.
5.5 Data bangunan
Data bangunan sungai di hulu dan di hilirnya yang akan berpengaruh terhadap bangunan
penahan sedimen yang akan didesain.
5.6 Data morfologi sungai
Data dan informasi morfologi sungai yang diperlukan antara lain dengan memperhatikan
faktor-faktor sebagi berikut:
a) Bentuk dan ukuran alur, palung, lembah.
b) Kemiringan dasar sungai: sungai terjal dan landai.
c) Lokasi daerah aliran: hulu, tengah, hilir, pegunungan dan dataran.
d) Jenis, sifat lapisan dan material dasar sungai, tebing dan lembah.
e) Perubahan geometri sungai ke arah vertikal: sungai beragradasi, sungai berdegradasi,
stabil dinamik.
f) Perubahan geometri sungai ke arah horizontal: sungai berliku, lurus, berjalin.
g) Degradasi atau penurunan dasar alur dan atau palung sungai dengan parameter:
panjang, lebar dan dalam.
h) Agradasi/sedimentasi atau peninggian dasar alur dan atau palung sungai dengan
parameter: panjang, lebar dan dalam.
i)
9 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
SNI 2851:2015
Keterangan :
B1
B2
C
g
h3
Q
(1 ) m 2 2 (n ) n (4 ) 2 m
1 3 (4 n ) (3 n 2 n 2 ) 0 ............................................................ (3)
Keterangan :
c
0
m
n
BSN 2015
10 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
SNI 2851:2015
(1 ) (1 ) (2 ) m [ 2 (n )
1 (1 ) n (4 ) 2 ] m
2
(1 3 ) (1 ) (n ) 2 C s 2
(4 n ) (3 n 2 n 2 ) ( n) 2 0 ................................................. (4)
Keterangan :
1:n
Cs adalah koefisien tanah endapan, besarnya antara 0,3 - 0,6 sesuai dengan sudut
geser dalam;
s adalah berat isi sedimen dalam air (1,2 1,5 ton/m3);
w adalah berat isi air (1,0 ton/m3);
adalah rasio dari s dan w (s/ w);
adalah rasio dari hs dan h (hs/h);
adalah koefisien uplift (0,3 1,0);
adalah rasio dari h2 dan h (h2/h);
h2 adalah tinggi muka air di atas peluap sub bendung (m);
m adalah kemiringan tubuh bendung bagian hulu;
n adalah kemiringan tubuh bendung bagian hilir.
1:m
11 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
b)
SNI 2851:2015
Rumus penggulingan
FKguling
M
M
............................................................................................. (5)
Keterangan:
b)
FKguling
Mt
Mg
Rumus untuk menentukan tekanan hidrodinamik pada saat gempa (rumus Zanglar)
Px = Cd w K ho .............................................................................................. (6)
Cd
Cm
2
Pd
h
x
h0
2 hx
h0
hx
h0
h
2 x .................................................... (7)
h 0
Cm
2
w K h 0 sec .............................................................................. (8)
2
hd = hx ......................................................................................................... (9)
Keterangan :
Cd
Cm
w
,
hd
ho
hx
Cs
x
Pd
Px
c)
BSN 2015
12 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
Cm
h
hd
ho
hx
Px
m
n
SNI 2851:2015
........................... (10)
Dimana,
Nc = (Nq 1) cot
Nq = tan2 (45 + /2) e tan
N = 2 (Nq + 1) tan
Fcd = 1 + 0,4 (D/B)
Fqd = 1 + 2 tan 2 (1 sin 2)2 (D/B)
Fd = 1
Fci = Fqi = (1 - / 90)2
Fi = (1- /2)2
= tan-1 (Pa cos / V)
Keterangan :
B
adalah lebar fondasi;
c
adalah kohesi;
D
adalah kedalaman tanah;
e
adalah eksentrisitas resultan gaya yang bekerja (m),
dimana -b2/6 < e < b2/6;
Fci, Fqi, Ni adalah faktor pengaruh akibat kemiringan beban;
Fcd, Fqd, Nd adalah faktor kedalaman;
Fcs, Fqs, Ns adalah faktor bentuk (diabaikan);
Nc, Nq, N
adalah faktor daya dukung;
Pa
adalah gaya yang bekerja;
q
adalah daya dukung tanah;
qu
adalah daya dukung tanah ultimit;
V
adalah jumlah gaya vertikal yang bekerja (ton);
, 2
adalah sudut geser dalam;
m
adalah berat isi.
2) Tekanan di dasar fondasi
(a) jika V pada b/2 maka sentris
1,2
V
......................................................................................................(11)
b2 '
12
V 6e
1 ..........................................................................................(12)
b2 ' b2 '
Keterangan :
b2
adalah lebar dasar bendung utama (m);
BSN 2015
13 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
SNI 2851:2015
adalah eksentrisitas resultan gaya yang bekerja (m), dimana -b2/6 < e < b2/6
adalah jumlah gaya vertikal yang bekerja (ton);
adalah tekanan tanah normal maksimum (ton/m2) tanah fondasi;
adalah tekanan tanah normal minimum (ton/m2);
adalah tekanan tanah maksimal.
Fk
qu
.................................................................................................................(13)
max
Keterangan :
A
adalah titik guling depan;
b2 adalah lebar dasar bendung utama;
e
adalah eksentrisitas resultan gaya
yang bekerja;
H adalah jumlah gaya horizontal yang
bekerja;
V adalah jumlah gaya vertikal yang
bekerja;
1
adalah
tekanan
tanah
normal
maksimum;
2
adalah
tekanan
tanah
normal
minimum.
FKgeser
V tan c b 2 '
..................................................................................................(14)
H
tan = f
*f digunakan apabila tidak dilakukan soil test
Keterangan :
b2
c
f
FKgeser
BSN 2015
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
e
V
1
2
max
SNI 2851:2015
(Lihat Gambar 6)
e)
Cc
2d
........................................................................... .........................(16)
h
Keterangan:
adalah koefisien rembesan yang disesuaikan dengan Tabel C.6;
adalah panjang lintasan arah vertikal (m);
adalah selisih ketinggian muka air (m);
adalah panjang lintasan arah horizontal (m).
Cc
d
h
Cw
3 2d
................................................................................. ..............(17)
h
Keterangan:
adalah koefisien rembesan yang disesuaikan dengan Tabel C.6;
adalah panjang lintasan arah vertikal (m);
adalah selisih ketinggian muka air (m);
adalah panjang lintasan arah horizontal (m).
Cw
d
h
2(h1 12 h 3 )
lw v 0
v0
q0
h3
x = hj
BSN 2015
1
2
............................................................................... (19)
...................................................................................................... (20)
.................................................................................................. (21)
15 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
V
H
SNI 2851:2015
h1
2
1 8F1 1 ..................................................................................... (22)
h1
q1
h3
........................................................................................................ (23)
v1 2 g (h 1 h 3 ) .......................................................................................... (24)
F1
v1
g h1
h1 = hj - h2
................................................................................................... (25)
.................................................................................................. (26)
Keterangan:
b1
F1
g
h1
h1
h2
h3
hj
L
lw
q0
q1
v0
v1
x
(Lihat Gambar 7)
Gambar 7 - Notasi pada bendung utama, kolam olak dan sub bendung
Keterangan :
BSN 2015
16 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
hj
SNI 2851:2015
b) rumus empiris
L = ( 1,5 s/d 2,0 ) x ( h1 + h3 ) ..................................................................... (27)
Keterangan :
L adalah jarak bendung utama dan sub bendung (m);
h1 adalah tinggi bendung utama dari lantai kolam olak (m);
h3 adalah tinggi muka air di atas peluap bendung utama (m).
(Lihat Gambar 7 dan Gambar 5)
6.1.6 Rumus untuk menentukan tebal lantai kolam olak
a)
..................................................................... (28)
Keterangan :
h1 adalah tinggi bendung utama dari lantai kolam olak (m);
h3 adalah tinggi muka air di atas peluap bendung utama (m);
t adalah tebal lantai kolam olak (m).
(Lihat Gambar 7)
b)
Rencanakan lokasi bangunan penahan sedimen sesuai dengan ketentuan subpasal 4.5
butir a) sampai dengan butir d).
BSN 2015
17 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
b1
h
h1
h1
h1
H2
h2
h3
hj
lw
L
x
t
SNI 2851:2015
Rencanakan sumbu bangunan penahan sedimen sesuai dengan ketentuan subpasal 4.5
butir b).
c)
d)
Tentukan debit desain sesuai dengan SNI 03-2415-2004, Tata cara perhitungan debit
banjir.
e)
f)
g)
h)
i)
Selidiki masalah rembesan dan erosi buluh sesuai dengan rumus (15), (16), dan (17).
j)
Uji model hidraulik disarankan untuk dilakukan terhadap pra desain guna:
1) Mendapatkan bentuk dan ukuran hidraulik bangunan air yang mantap.
2) Mempelajari hal-hal seperti berikut.
b)
(1)
(2)
(3)
(4)
Gejala dan parameter aliran di sungai yang sulit diperoleh dari lapangan, gejala
dan parameter aliran pada permukaan struktur.
(5)
Perubahan gejala dan parameter aliran di sungai akibat adanya bangunan dan
sebaliknya.
Uji model hidraulik harus dilakukan oleh satu tim teknik hidraulik yang ahli dan
berpengalaman baik dalam bidang uji model hidraulik maupun interpretasi lapangan dan
operasi bangunan.
Desain hidraulik merupakan penyempurnaan desain melalui uji model hidraulik (UMH)
fisik terhadap pradesain hidraulik.
b.
Apabila uji model hidraulik tidak dilakukan, maka pra desain hidraulik menjadi desain
hidraulik.
BSN 2015
18 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
b)
SNI 2851:2015
Untuk desain struktur bangunan penahan sedimen, kerjakan kegiatan dengan urutan
sebagai berikut.
a)
Rencanakan bentuk dan dimensi bangunan penahan sedimen sesuai dengan ketentuan
4.6, subpasal 4.6.1 sampai dengan 4.6.5.
b)
Tentukan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan penahan sedimen sesuai dengan
Tabel C.3.
c)
Selidiki stabilitas bangunan penahan sedimen sesuai dengan persyaratan subpasal 5.3
butir a), rumus (5) sampai dengan (15), dan Tabel C.4 sampai dengan Tabel C.9.
d)
Selidiki bagian tembok tepinya berdasarkan gaya-gaya yang bekerja baik berupa
tekanan tanah aktif maupun gaya lainnya (lihat Gambar B.7, Lampiran B).
BSN 2015
19 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
SNI 2851:2015
(normatif)
Diagram alir
Mulai
Rencanakan Lokasi Bangunan penahan sedimen
(lihat subpasal 4.5, butir a dan c)
Rencanakan Peluap
(sub-sub pasal 4.6.2,
butir a)
Rencanakan Sayap
(sub-sub pasal4.6.2,
butir c)
Rencanakan Tubuh
(sub-sub pasal 4.6.2,
butir d)
UMH fisik
Selesai
20 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
Lampiran A
SNI 2851:2015
Bangunan Aman
Tidak
Ya
Selesai
BSN 2015
21 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
Mulai
SNI 2851:2015
(informatif)
Gambar-gambar
Bendung utama
Sub bendung
Keterangan :
lp
p
p-1
p-2
pm
tp
BSN 2015
22 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
Lampiran B
SNI 2851:2015
b2
b2
h
hs
I1, I2, I3
Ph1, Ph1
Psv
Psh
Pv1, Pv2, Pv3
U1, U2
W1, W2, W3
Gambar B.3 - Gaya-gaya yang bekerja pada bendung pada debit banjir
BSN 2015
23 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
Keterangan :
SNI 2851:2015
Keterangan :
h1 adalah tinggi bendung utama dari lantai kolam olak;
h3 adalah tinggi muka air di atas peluap bendung utama;
L adalah jarak bendung utama dan sub bendung.
BSN 2015
24 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
SNI 2851:2015
Keterangan :
BSN 2015
25 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
Keterangan :
h1 adalah tinggi bendung utama dari lantai kolam olak;
h3 adalah tinggi muka air di atas peluap bendung utama;
L adalah jarak bendung utama dan sub bendung.
SNI 2851:2015
(normatif)
Tabel-tabel
Debit Desain
(m3/s)
Tinggi Jagaan
(m)
Tabel C.1
50
50 - 100
100 - 200
200 - 500
500 - 2000
0,6
0,8
1,0
1,2
1,5
Tabel C.2
Sedimen
pasir dan kerikil atau kerikil dan
batu-batu kecil
batu batu besar
34
BSN 2015
Untuk penentuan koefisien geser tanah dasar yang lebih akurat sebaiknya dilakukan pengujian
di tempat.
26 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
Lampiran C
SNI 2851:2015
Tabel C.7
Contoh gaya-gaya yang bekerja pada bangunan penahan sedimen tinggi <
15 meter (keadaan normal dan banjir)
Beban
Notasi
Gaya
V
H
Lengan
Momen
Berat sendiri
W
W1
+
+
mh
c m h2
W2
+
+
mh
+
b
2
c b2 h
2
W3
mh
+
b
+
nh
+
+
1
c n h
Tekanan air
P
+
mh
statik
Pv1
+
w m h2
+
mh
Pv2
+
w m h h3
+
mh + b2
Pv3
+
w b2 h3
2
Ph1
h
+
w h
h
Ph2
+
w h3 h
Keterangan :
b2
c
w
h
h3
m
n
adalah
adalah
adalah
adalah
adalah
adalah
adalah
CATATAN lengan momen diperhitungkan terhadap titik penggulingan depan (titik A pada Gambar
4, 6 dan 7).
BSN 2015
27 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
SNI 2851:2015
Beban
Berat sendiri
Tekanan tanah /
sedimen
Gaya ke atas
Gaya inersia
karena gempa
Tekanan air
dinamik
Notasi
Gaya
W
W1
W2
W3
c m h2
c b2 h
c n h2
+
+
+
w m h2
w h2
s m hs2
Css hs2
w b2 (h-h1)
w b2 h1
P
Pv
Ph
Ps
Psv
Psh
U
U1
U2
I
I1
I2
I3
Pd
Pdv
Pdh
Csc m h2
Cs .b2 h
Cs c n h2
Cm Cs w m h2
Cm Kw h2
Lengan
Momen
mh
mH + b2
mH + b2 +
nh
+
+
+
mh
h
+
-
mhs
hs
+
-
b2
b2
+
+
+
h
h
h
mh
h
+
-
Keterangan :
b1
b2
c
s
w
Cm
adalah koefisien tekanan air ke atas besarnya 0,3 - 1,0 (dalam praktek diambil 0,33);
m
adalah kemiringan tubuh bendung bagian hulu;
n
adalah kemiringan tubuh bendung bagian hilir;
BSN 2015
28 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
Tabel C.8
SNI 2851:2015
Beban
Berat sendiri
Tekanan tanah /
sedimen
Gaya ke atas
Notasi
Gaya
W
W1
W2
W3
c m h2
c b2 h
c n h h2
P
Pv1
Pv2
Pv3
Ph1
Ph2
Ps
Psv
Psh
U
U1
U2
Lengan
Momen
+
+
+
mh
mh + b2
mh + b2 +
nh
+
+
+
w m h2
w m h h3
w b2 h3
w h2
w h3 h
+
+
+
+
+
mh
mh
mH + .b2
h
h
+
+
+
-
s m hs2
Css hs2
+
+
mhs
hs
+
-
w b2 (h+h3-h1)
w b2h1
b2
b2
Keterangan :
b1
b2
c
s
w
Cs
h
h1
h3
hS
m
n
adalah
adalah
adalah
adalah
adalah
adalah
adalah
adalah
adalah
adalah
adalah
adalah
adalah
BSN 2015
29 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
Tabel C.9
SNI 2851:2015
(informatif)
Contoh perhitungan
D.1
Sebuah bangunan penahan sedimen akan dibangun pada alur sungai untuk menahan aliran
sedimen konsentrasi tinggi. Dengan data-data sebagai berikut :
Kemiringan dasar sungai, I
0,03
Lebar sungai, B
50 m
30 m
7m
Tinggi sedimen, hs
3m
Debit banjir, Qp
100 m3/s
Konsentrasi sedimen,
0,02
9,80 kN/ m3
Qd 2
15
C 2g 3B1 2B 2 h 3
Qd 0,71h 3 1,77B1 h 3
BSN 2015
30 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
Lampiran D
SNI 2851:2015
c)
1 3 (4n ) (3n 2 n 2 ) 0
Dimana :
n = 0,2 (supaya aliran tidak menyusur permukaan bendung bagian hilir/aman terhadap
benturan batuan yang jatuh)
= (h3+F)/h = 0,361
= b2/h = 0,286
= c/w = 2,3
sehingga persamaan menjadi:
1 3 0,361 0,361 0,286(4 0,2 0,286) 2,3(3 0,2 0,286 0,286 2 0,2 2 ) 0
hj
h1 "
2
1 8F1 1
2
q
102,00 31,53
h1 " 1
2,11 m
h3
1,53
V1
F1
gh1"
BSN 2015
8,45
9,8 2,11
1,86
31 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
b)
SNI 2851:2015
2,11
1 8 1,86 2 1 4,59 m
2
2(h1 12 h 3 ) 2
l w V0
q
102,00 30,00
V0 0
2,22 m/s
h3
1,53
Tebal lantai kolam olak (t) dan tinggi efektif bendung (H1) dihitung
menggunakan rumus (26):
t = 0,1 ( 0,6 h1 + 3h3 1,0 )
sedangkan h1 = h t, maka :
t = 0,1 ( 0,6 (h t) + 3.h3 1,0 )
t = 0,1 ( 0,6 (7 t) + 3.1,53 1,0 )
t = 0,779 0,06.t
t = 0,73 m 1,00 m
h1 = 7,00 1,00 = 6,00 m
2(6,00 12 1,53 )
l w 2,22
9,8
1
2
2,61 m
1
1
h2 ( s d ) h
3
4
1
1
h 2 h 7 2,33 m
3
3
1
1
h 2 h 7 1,75 m
4
4
Ambil h2 = 2,00
Tinggi ambang sub bendung:
h1 = h2 t
h1 = 2,00 1,00
h1 = 1,00 m
f)
BSN 2015
32 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
hj
SNI 2851:2015
1
1
c mh 2 2,3 0,5 7 2 28,18 ton/m = 276,164 kN/m
2
2
W2 c b 2 h 2,3 2,00 7 32,20 ton/m
= 315,56 kN/m
1
1
W3 c nh 2 2,3 0,2 7 2 11,27 ton/m = 110,446 kN/m
2
2
W1
1
1
w mh 2 1,0 0,5 7 2 12,25 ton/m = 120,05 kN/m
2
2
1
1
Ph w h 2 1,0 7 2 24,50 ton/m
= 240,10 kN/m
2
2
Pv
L W1 2 3 mh 2 3 0,5 7 2,33 m
L W2 mh 12 b1 0,5 7 12 2,00 4,50 m
L W3 mh b1 13 nh 0,5 7 2,00 13 0,2 7 5,97 m
Tekanan air statik:
L Pv
1
3
mh
1
3
L ph
7 2,33 m
0,5 7 1,17 m
Beban
Notasi
Berat sendiri
Gaya
Vertikal
(ton/m)
Gaya
Horizontal
(ton/m)
W1
28,18
2,33
65,74
W2
32,20
4,50
144,90
W3
11,27
5,97
67,24
12,25
1,17
14,29
Pv
24,50
83,90
24,50
M
M
VA
HA
BSN 2015
Momen
Penguling
(ton.m/m)
Ph
FK guling
Momen
Penahan
(ton.m/m)
Tekanan air
statik
1)
Lengan
(m)
292,18
5,11 1,5 (OK)
57,17
33 dari 50
2,33
-57,17
292,18
-57,17
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
SNI 2851:2015
FKgeser
V tan c b 2 '
H
FK geser
3)
V 6e
1
b2 ' b2 '
V 6e
1
b2 ' b2 '
b2 '
X
2
M
X
V
292,18 - 57,17
X
2,80 m
83,90
6,90
e
2,80 0,65 m
2
83,90 6 0,65
1
19,02 ton/m 2 100 ton/m 2 (OK) = 980 kPa (OK)
6,90
6,90
2
g)
83,90 6 0,65
1
5,30 ton/m 2 100 ton/m 2 (OK) = 980 kPa (OK)
6,90
6,90
Cc
2d
H
Dari Tabel C.6 nilai batasan untuk Cc dengan karakter material campuran pasir dan
kerikil adalah 9.
Panjang lintasan kritis arah horizontal, 31,10 m .
Panjang lintasan kritis arah vertikal, d 11,89 m .
Selisih tinggi muka air, H H h 3 h1 7 1,53 2,11 6,41 m .
Sehingga diperoleh :
Cc
31,10 2 11,89
5,11 9 (OK)
6,41
BSN 2015
34 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
2)
SNI 2851:2015
h
t a t b c
2
4
WG 0,35 0,55 2,3
2
WG 4,14 ton/m
WG
Berat tanah:
1
m s h 2
2
1
WS 0,2 1,50 4,00 2
2
WS 2,40 ton/m
WS
Pa
1
K a sh 2
2
Ka
cos 2
2
sin sin
cos cos 1
cos cos
cos 2 35 (8,53)
2
Ka
K a 0,173
2
Pa
1
0,173 1,5 4,00 2
2
BSN 2015
Pa 2,076 ton/m
35 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
h)
SNI 2851:2015
t 2 t b t a t a 2 nh t b 2t a
Lw b
3t b t a 3 t b t a
0,55 2 0,55 0,35 0,35 2 0,25 4,00 0,55 2 0,35
Lw
30,55 0,35
3
0,55 0,35
L w 0,69 m
Berat tanah:
LS h
3
L S 4,00
3
L S 1,33 m
L e t b 13 mh
L e 0,55
he
he
1
3
1
3
h
4,00 1,33 m
Perhitungan momen:
Beban
Notasi
Gaya
Vertikal
(ton/m)
Gaya
Horizontal
(ton/m)
Lengan
(m)
Momen
Penahan
(ton.m/m)
Berat sendiri
WG
4,14
0,69
2,86
Berat tanah
WS
2,40
1,33
3,20
Tekanan
tanah aktif
Pa
0,82
0,82
0,67
PaV
PaH
7,39
1)
1,90
FK guling
2)
6,73
2,65 1,5 (OK)
2,54
BSN 2015
36 dari 50
1,90
1,33
Momen
Penguling
(ton.m/m)
-2,54
6,73
-2,54
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
PaV Pa sin
SNI 2851:2015
f V 0t b
H
Tekanan tanah efektif yang bekerja pada tubuh bendung:
s w h
FK geser
6,73 - 2,54
0,57 m
7,39
0,57
e
0,55 0,29 m
2
X
7,39 6 0,29
1
29,68 ton/m 2 100 ton/m 2 (OK)
0,55
0,55
7,39 6 0,29
1
56,45 ton/m 2 100 ton/m 2 (OK)
0,55
0,55
Bendung utama
Sub bendung
BSN 2015
37 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
FK geser
SNI 2851:2015
D.2
Sebuah bangunan penahan sedimen akan dibangun pada alur sungai untuk menahan aliran
sedimen konsentrasi tinggi. Dengan data-data sebagai berikut:
Kemiringan dasar sungai, I
0,03
Lebar sungai, B
100 m
Lebar peluap, B1
70 m
17 m
Tinggi endapan, hs
6,80 m
Debit banjir, Qp
350 m3/s
Konsentrasi sedimen,
0,02
1,0 ton/m3 =
9,80 kN/ m3
Qd 2
15
C 2g 3B1 2B 2 h 3
Qd 0,71h 3 1,77B1 h 3
38 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
SNI 2851:2015
b)
c)
(1 )(1 ) (2 )m [2(n )
1 (1 ) n(4 ) 2]m
2
(1 3 ) (1 )(n ) 2 C s 2
(4n ) (3n 2 n 2 ) ( n) 2 0
Dimana:
n = 0,2 (supaya aliran tidak menyusur permukaan bendung bagian hilir/aman terhadap
benturan batuan yang jatuh)
= (h3+F)/h = 0,189
= b1/h = 0,206
= h2/h = 0,170
= 0,33
= s/w = 1,5
= c/w = 2,3
= hs/h = 0,4
Cs = 0,30
sehingga persamaan menjadi:
(1 3 0,189) 0,33(1 0,189 0,170)(0,2 0,206) 2 1,5 0,30 0,4 2 0,189 0,206
(4 0,2 0,206) 2,3(3 0,2 0,206 0,206 2 0,2 2 ) 0,170(0,206 0,2) 2 0
1,066m2 + 1,284m 1,209 = 0
m = 0,62
Ambil m = 1
BSN 2015
39 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
Misalkan h3 = 2,01,
SNI 2851:2015
hj
h1 "
2
1 8F1 1
2
q
357,00 72,01
h1 " 1
2,47 m
h3
2,01
V1
F1
gh1"
F1
hj
9,8 2,47
1,91
2,47
1 8 1,912 1 5,53 m
2
2(h1 12 h 3 ) 2
l w V0
q
357,00 70,00
V0 0
2,54 m/s
h3
2,01
Tebal lantai kolam olak (t) dan tinggi efektif bendung (H1) dihitung
menggunakan rumus (26):
t = 0,1 ( 0,6 h1 + 3h3 1,0 )
sedangkan h1 = h t, maka:
t = 0,1 ( 0,6 (h t) + 3h3 1,0 )
t = 0,1 ( 0,6 (17 t) + 3.2,01 1,0 )
t = 1,523 0,06.t
t = 1,44 m 1,50 m
h1 = 17 1,50 = 15,50 m
2(15,50 12 2,01)
l w 2,54
9,8
1
2
4,66 m
1
1
h 2 ( s.d. ) h
3
4
BSN 2015
40 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
d)
SNI 2851:2015
1
17 5,67 m
3
1
17 4,25 m
4
Ambil h2 = 4,50
Tinggi ambang sub bendung:
h1 = h2 t
h1 = 4,50 1,50
h1 = 3,00 m
f)
1
1
c mh 2 2,3 1 17 2 332,35 ton/m
2
2
W2 c b 2 h 2,3 3,50 17 136,85 ton/m
1
1
W3 c nh 2 2,3 0,2 17 2 66,47 ton/m
2
2
W1
1
1
w mh 2 1,0 1 17 2 144,50 ton/m
2
2
1
1
Ph w h 2 1,0 17 2 144,50 ton/m
2
2
Pv
Tekanan tanah/sedimen:
1
1
2
s mh s 1,5 1 6,80 2 216,75 ton/m
2
2
1
1
2
Psh C s s h s 0,30 1,5 6,80 2 10,40 ton/m
2
2
Psv
1
1
w b 2 ' h h1" 1,0 0,33 23,9017 2,47 57,31 ton/m
2
2
U 2 w b 2 ' h1" 1,0 23,90 2,47 58,93 ton/m
U1
1
1
K c m h 2 0,15 2,3 1 17 2 49,85 ton/m
2
2
I 2 K c b 2 ' h 0,15 2,3 23,90 17 140,17 ton/m
1
1
I 3 K c n h 2 0,15 2,3 0,2 17 2 9,97 ton/m
2
2
I1
BSN 2015
41 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
1
h
3
1
h2 h
4
h2
SNI 2851:2015
1
1
Cm K w m h 2 0,66 0,425 0,15 1,0 1 17 2 6,08 ton/m
2
2
1
1
Pdh Cm K w h 2 0,66 0,425 0,15 1,0 17 2 6,08 ton/m
2
2
Pdv
L W1 2 3 mh 2 3 1 17 11,33 m
L W2 mh 12 b 2 1 17 12 3,50 18,75 m
L W3 mh b 2 13 nh 1 17 3,50 13 0,2 17 21,63 m
Tekanan air statik:
L Pv
mh
1
3
1
3
1 17 5,67 m
L ph 13 h 13 17 5,67 m
Tekanan tanah/sedimen:
L Sv
1
3
mh s
1
3
L Sh
1
3
hs
6,80 2,27 m
1
3
1 6,80 2,27 m
L U1
1
3
b2 '
1
3
23,90 7,97 m
L U2
b2 '
23,90 11,95 m
L I1 13 h 13 17 5,67 m
L I2 12 h 12 17 8,50 m
L I3 13 h 13 17 5,67 m
Tekanan air dinamik:
Dari Gambar B.11c untuk hx/ho = 0,6 maka = 0,382.
BSN 2015
42 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
SNI 2851:2015
Beban
Gaya
Vertikal
(ton/m)
Notasi
Berat sendiri
Gaya
Horizontal
(ton/m)
W1
332,35
11,33
3766,63
W2
136,85
18,75
2565,94
W3
66,47
21,63
1437,97
144,50
5,67
818,83
Pv
Tekanan tanah /
sedimen
144,50
Psv
Gaya ke atas
-818,83
216,75
2,27
10,40
491,30
2,27
-23,58
Gaya inersia
karena gempa
U1
-57,31
7,97
-456,59
U2
-58,95
11,95
-704,44
Tekanan air
dinamik
I1
49,85
5,67
-470,83
I2
140,17
8,50
-1985,79
I3
9,97
5,67
-94,17
Pd
Pdv
6,08
6,49
Pdh
6,08
786,74
360,98
FK guling
M
M
VA
HA
9120,15
2,55 1,5 (OK)
3573,40
f V 0 b2 '
H
0 c tan
BSN 2015
5,67
Ps
Psh
FK geser
Momen
Penguling
(ton.m/m)
Ph
2)
Momen
Penahan
(ton.m/m)
Tekanan air
statik
1)
Lengan
(m)
43 dari 50
65,80
6,49
-65,80
9120,15
-3573,40
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
SNI 2851:2015
w h h s s w h s
FK geser
3)
V 6e
1
b2 ' b2 '
V 6e
1
b2 ' b2 '
b2 '
X
2
M
X
V
9120,15 - 3573,40
X
7,05 m
786,74
23,90
e
7,05 4,90 m
2
e
786,74 6 4,90
1
91,18 ton/m 2 100 ton/m 2 (OK)
23,90
23,90
2
g)
786,74 6 4,90
1
25,35 ton/m 2 100 ton/m 2 (OK) = 980 kPa (OK)
23,90
23,90
W1 332,35 ton/m
W2 136,85 ton/m
W3 66,47 ton/m
Tekanan air statik:
1
1
w mh 2 1,0 1 17 2 144,50 ton/m
2
2
Pv2 w mh 3 h 1,0 1 2,01 17 34,17 ton/m
Pv1
BSN 2015
44 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
SNI 2851:2015
Tekanan tanah/sedimen:
U1 57,31 ton/m
U2 58,95 ton/m
Panjang lengan dari gaya-gaya yang bekerja terhadap titik A
Berat sendiri:
L W1 11,33 m
L W2 18,75 m
L W3 21,63 m
Tekanan air statik:
L Pv1 13 mh 13 1 17 5,67 m
L Pv2 12 mh 12 1 17 8,50 m
L Pv3 mh 12 b1 1 17 12 3,50 18,75 m
L ph1 13 h 13 17 5,67 m
L ph2
17 8,50 m
Tekanan tanah/sedimen:
L Sv 2,27 m
L Sh 2,27 m
Gaya ke atas (uplift):
L U1 7,97 m
L U2 11,95 m
BSN 2015
45 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
SNI 2851:2015
Beban
Notasi
Berat sendiri
Gaya
Vertikal
(ton/m)
Gaya
Horizontal
(ton/m)
W1
332,35
11,33
3766,63
W2
136,85
18,75
2565,94
W3
66,47
21,63
1437,97
Pv1
144,50
5,67
818,83
Pv2
34,17
8,50
290,45
Pv3
7,04
18,75
131,91
Ph1
144,50
5,67
-818,83
Ph2
34,17
8,50
-290,45
Ps
Psv
216,75
Psh
Gaya ke atas
2,27
10,40
491,30
2,27
-23,58
U
U1
-57,31
7,97
-456,59
U2
-58,95
11,95
-704,44
821,86
189,07
9.503,02
FK guling
M
M
VA
HA
9.503,02
4,14 1,5 (OK)
2.293,90
FK geser
f V 0 b2 '
H
w h h 3 h s s w h s
FK geser
BSN 2015
Momen
Penguling
(ton.m/m)
Tekanan tanah /
sedimen
2)
Momen
Penahan
(ton.m/m)
Tekanan air
statik
1)
Lengan
(m)
46 dari 50
-2.293,90
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
SNI 2851:2015
9503,02 - 2293,906
8,77 m
821,8
23,90
e
8,77 3,18 m
2
X
821,86 6 3,18
1
61,83 ton/m 2 100 ton/m 2 (OK) = 980 kPa (OK)
23,90
23,90
2
h)
821,86 6 3,18
1
6,95 ton/m 2 100 ton/m 2 (OK) = 980 kPa (OK)
23,90
23,90
Cc
2d
H
Dari Tabel B.6 nilai batasan untuk Cc dengan karakter material campuran pasir dan
kerikil adalah 9.
Panjang lintasan kritis arah horizontal, 54,60 m .
Panjang lintasan kritis arah vertikal, d 30,65 m .
Selisih tinggi muka air, H h h 3 h1 17 2,01 2,47 16,54 m .
Sehingga diperoleh:
Cc
i)
54,60 2 30,65
4,25 9 (OK)
16,54
BSN 2015
47 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
3)
SNI 2851:2015
Berat sendiri:
h
t a t b c
2
4,50
0,50 0,60 2,3
WG
2
WG 4,92 ton/m
WG
Berat tanah:
1
m h 2 s
2
1
WS 0,2 4,50 2 1,50
2
WS 3,04 ton/m
WS
Pa
Ka
1
K a s h 2
2
cos 2
sin sin
cos cos 1
cos cos
cos 2 35 (11,31)
2
Ka
K a 0,173
1
Pa 0,173 1,5 4,50 2
2
Pa 2,62 ton/m
2
PaV Pa sin
PaV 2,62 sin 23,33 1,04 ton/m
PaH Pa cos
PaH 2,62 cos 23,33 2,41 ton/m
Panjang lengan gaya-gaya yang bekerja terhadap titik O
Berat sendiri:
t 2 t b t a t a 2 nh t b 2t a
Lw b
3t b t a 3 t b t a
0,60 2 0,60 0,50 0,50 2 0,25 4,50 0,60 2 0,50
Lw
30,60 0,50
3
0,60 0,50
L w 0,76 m
BSN 2015
48 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
SNI 2851:2015
LS h
3
L S 4,50
3
L S 1,50 m
L e t b 13 mh
he
L e 0,60
he
1
3
1
3
h
4,50 1,50 m
Perhitungan momen:
Gaya
Vertikal
(ton/m)
Gaya
Horizontal
(ton/m)
Lengan
(m)
Momen
Penahan
(ton.m/m)
Beban
Notasi
Berat sendiri
WG
4,92
0,76
3,72
Berat tanah
WS
3,04
1,50
4,56
Tekanan
tanah aktif
Pa
1,04
0,90
0,94
PaV
PaH
8,99
1)
2,41
-3,61
1,50
9,21
FK guling
2)
2,41
9,21
2,54 1,5 (OK)
3,61
Sf geser
f V 0 DB
H
s w H
FK geser
BSN 2015
48 dari 50
Momen
Penguling
(ton.m/m)
-3,61
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
Berat tanah:
SNI 2851:2014
9,21 - 3,61
0,62 m
8,99
0,60
e
0,62 0,32 m
2
X
8.99 6(0,32)
1
33,28 ton/m2 100 ton/m 2 (OK) = 980 kPa (OK)
0,60
0,60
8,99 6(0,32)
1
63,26 ton/m 2 100 ton/m 2 (OK) = 980 kPa (OK)
0,60
0,60
Bendung utama
Sub bendung
BSN 2015
49 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
3)
SNI 2851:2015
BSN 2015
50 dari 50
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di www.bsn.go.id dan tidak untuk di komersialkan
Bibliografi