ARITOTELES ( 384-322 BC ),
AGAR TIDAK
MENIMBULKAN
MASALAH
PERLU ATURAN YG
MENGATUR
MANA YG BOLEH
DIJALANKAN,
MANA YG TIDAK
BOLEH.
NORMA / KAEDAH .
NORMA HUKUM
DEFINISI HUKUM :
Menurut Prof.Mr.Dr. L.C. van Apeldoorn dalam
bukunya ( terj. Pengantar Ilmu Hukum ) sangat sulit
untuk membuat definisi Hukum itu. Seperti hendak
mendefinisikan Gunung, maka dia harus melihat
gunung dan pergi ke gunung itu. Sedang hukum itu
tidak bisa dilihat, abstrak.
Menurut dia kalau kita ingin mengetahui adanya
hokum itu,cobalah melanggarnya, kemudian berhadap
an dengan Polisi, berhadapan dengan Jaksa, berhadap
an dengan Hakim dan sesudah itu nginap di Penjara
dan terakhir berhadapan dengan Sipir penjara.
d. Dll, banyak sekali definisi hukum menurut pakarpakar hukum, dimana intinya hukum untuk
mengatur dan menjaga ketertiban dalam
masyarakat .
e. Pendapat agak lain tentang hukum ( bukan definisi
hokum ) datang dari Prof.DR . Sutandio Wignyosubroto, SH ( Univ. Airlangga Sby ) = Hukum sangat
keras kepada mereka yg lemah, sebaliknya sangat
lemah kepada mereka yang kuat.
2. PERANAN HUKUM :
- Mengatur
3. TUJUAN HUKUM
Menjamin :
a. Keseimbangan hubungan antara anggota masyarakat
b. Adanya kepastian hukum dalam masyarakat.
Menurut van Apeldoorn dalam bukunya PIH, tujuan hukum
adalah untuk mengatur pergaulan hidup manusia secara damai.
Perdamaian dapat dipertahankan dengan melindungi kepentingan
masyarakat, kehormatan, kemerdekaan, jiwa, harta benda, dari
manusia tertentu, terhadap pihak yang merugikannya.
4. CIRI-CIRI HUKUM :
a. Adanya perintah dan atau larangan.
b. Perintah dan atau larangan itu harus ditaati
oleh setiap orang.
c. Barangsiapa yang dengan sengaja melanggar
suatu kaidah hukum akan di kenakan sanksi
yang berupa hukuman.
d. Hukum juga harus memberikan keseimbangan
antara tuntutan keadilan dg tuntutan ketertiban
5. SIFAT HUKUM :
MANUSIA
Tidak setiap manusia (subjek hukum) boleh melakukan
perbuatan hukum , yaitu : (yg tidak boleh melakukan
perbuatan hukum ):
a. Manusia yang masih dibawah umur ( belum dewasa =
21 tahun ).
b. Manusia yang tidak sehat pikirannya, pemabuk,
pemboros, dan yang dibawah pengampuan (curatele ) .
c. Perempuan yang dalam pernikahan.
Badan hukum mempunyai hak yang sama dengan manusia
kecuali tidak boleh melakukan perkawinan.
BADAN HUKUM
1. BADAN HUKUM PUBLIK ;
Contoh : Negara, Propinsi, Kab / Kota, Kecamatan
dst.
2. BADAN HUKUM PERDATA ;
Contoh : P.T. , Yayasan, Koperasi, Masjid, Gereja,
Organisasi ( IDI, IAI, PDGI, NU, PSSI,
Muhammadiyah dsb ), Partai (Golkar,
PD, PDI , PKS, dsb)
7. PERISTIWA HUKUM
a. Perbuatan subjek hukum ( manusia atau
badan hukum ).
b. Perbuatan lain yang bukan perbuatan
hukum.
PELAKU
TINDAK
PIDANA:
9. AZAS-AZAS HUKUM
a. Undang-undang itu tidak berlaku surut.
b. Undang-undang yang dibuat oleh Penguasa yang lebih
tinggi mempunyai kedudukan yang lebih tinggi pula.
(Piramida peraturan perundang-undangan ).
c. Undang-undang yang bersifat khusus menyampingkan
undang-undang yang bersifat umum, jika pembuatnya
sama.(Lex Specialis derogate lex Generalis).
d. Undang-undang yang berlaku belakangan membatalkan
undang-undang yang berlaku terdahulu.
( Lex Posteriore derogate lex Priore ).
e. Undang-undang tidak dapat diganggu-gugat.
Pasal-2 > dapat MK
f. Pembuatan undang-undang dilakukan secara terbuka
dan memberikan hak kepada warga masyarakat untuk
mengajukan usul-usul perbaikan secara tertulis kepada
Pemerintah.
Empat macam norma itu ternyata belum cukup memberi ketertiban dalam
masyarakat. Banyak pelanggaran yang tidak termasuk keempat norma tsb, atau
termasuk tapi sanksinya tidak membuat jera para pelakunya , sehingga harus
ada sanksi yang tegas dari Penguasa ( otoritas ) dan dapat dipaksakan. Inilah dia;
Norma Agama
Norma Hukum
Norma Adat/Susila
Norma Etika.