Anda di halaman 1dari 33

REGULASI KEFARMASIAN

Diberikan pada kuliah


Mahasiswa
Disampaikan oleh
Azwar M Daris .

I.PENGANTAR ILMU HUKUM


1. PERLUNYA HUKUM.

ARITOTELES ( 384-322 BC ),

MANUSIA adalah MAKHLUK YG PADA DASARNYA SELALU


INGIN BERGAUL DENGAN SESAMA MANUSIA LAINNYA,
MAKHLUK YANG SUKA BERMASYARAKAT, disebut juga
MAKHLUK SOSIAL ( = homo homini socious).

TIDAK ADA MANUSIA YANG BISA HIDUP SENDIRI, KARENA


ADA DORONGAN BIOLOGIS DALAM DIRI MANUSIA.

DARI ZAMAN DULU, SEBAGAI INDIVIDU MANUSIA TIDAK


DAPAT MENCAPAI SENDIRI SEGALA SESUATU YANG
DIINGINKANNYA DENGAN MUDAH.

LEBIH2 LAGI ZAMAN MODERN INI , SETIAP INDIVIDU SANGAT


BERGANTUNG DARI HASIL KERJA ORANG LAIN MANUSIA
HARUS HIDUP BERKELOMPOK. TIDAK MUNGKIN SESEORANG
DAPAT HIDUP LAYAK DAN SEMPURNA TANPA BANTUAN ATAU
KERJASAMA DENGAN ORANG LAIN.

KELOMPOK + KELOMPOK MASYARAKAT


MASYARAKAT = PERSATUAN MANUSIA YG TIMBUL DARI KODRAT YG SAMA, dari :
- HASRAT UNTUK MEMBENTUK KETURUNAN.
- HASRAT UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR.
- HASRAT UNTUK BELA DIRI.

DALAM MASYARAKAT MANUSIA BISA BEKERJA


SAMA, TOLONG MENOLONG, BANTU
MEMBANTU UNTUK MEMPEROLEH
KEPERLUAN HIDUPNYA.
DIPIHAK LAIN MANUSIA MEMPUNYAI
KEPENTINGAN SENDIRI, YG KADANG-KADANG
BERSAMAAN atau BERTENTANGAN SATU SAMA
LAIN.

ADA MANUSIA atau GOLONGAN yang MERASA


LEBIH PENTING, LEBIH TINGGI, LEBIH KUASA
dari GOLONGAN LAIN
PERTIKAIAN/PERTENTANGAN dan BISA- BISA
MENGGANGGU KESERASIAN HIDUP
BERSAMA, BAHKAN KADANG -KADANG
MANUSIA BISA MEMANGSA MANUSIA
LAINNYA BISA TERJADI PERPECAHAN /
MASALAH (= homo homini lupus ).

AGAR TIDAK
MENIMBULKAN
MASALAH

PERLU ATURAN YG
MENGATUR
MANA YG BOLEH
DIJALANKAN,
MANA YG TIDAK
BOLEH.

ATURAN INI, MANA YG BOLEH, MANA YG


TIDAK BOLEH DISEBUT

NORMA / KAEDAH .

ATURAN INI ADA YG BERSIFAT


MENGATUR DAN ADA SANKSI
BAGI YG MELANGGAR.
DAN YG BERSIFAT MENGATUR TAPI JUGA
MEMAKSA BAGI PELANGGARNYA =

NORMA HUKUM

DEFINISI HUKUM :
Menurut Prof.Mr.Dr. L.C. van Apeldoorn dalam
bukunya ( terj. Pengantar Ilmu Hukum ) sangat sulit
untuk membuat definisi Hukum itu. Seperti hendak
mendefinisikan Gunung, maka dia harus melihat
gunung dan pergi ke gunung itu. Sedang hukum itu
tidak bisa dilihat, abstrak.
Menurut dia kalau kita ingin mengetahui adanya
hokum itu,cobalah melanggarnya, kemudian berhadap
an dengan Polisi, berhadapan dengan Jaksa, berhadap
an dengan Hakim dan sesudah itu nginap di Penjara
dan terakhir berhadapan dengan Sipir penjara.

Tapi masih banyak yang membuat definisi hukum ,


antara lain :
a. Mr. Utrecht :
HUKUM adalah himpunan peraturan (perintah
dan larangan) yang mengatur tata-tertib suatu
masyarakat dan harus ditaati.
Perintah = keharusan bagi seseorang utk berbuat
sesuatu karena akibatnya dianggap baik.
Larangan = keharusan bagi seseorang utk tidak
berbuat sesuatu, karena akibatnya dianggap tidak
baik.
b. Mr. SM Amin, :
HUKUM adalah kumpulan peraturan yang terdiri
dari norma dan sanksi serta tujuan hukum adalah
untuk mengadakan ketertiban dalam masyarakat

c. Mr. JCT Simorangkir , dan Mr. Wurjono S :


HUKUM adalah peraturan yang bersifat memaksa, yang
mengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat, yang
dibuat oleh Badan resmi (yang berwajib ), pelanggaran
nya akan dikenakan sanksi yaitu hukuman tertentu.

d. Dll, banyak sekali definisi hukum menurut pakarpakar hukum, dimana intinya hukum untuk
mengatur dan menjaga ketertiban dalam
masyarakat .
e. Pendapat agak lain tentang hukum ( bukan definisi
hokum ) datang dari Prof.DR . Sutandio Wignyosubroto, SH ( Univ. Airlangga Sby ) = Hukum sangat
keras kepada mereka yg lemah, sebaliknya sangat
lemah kepada mereka yang kuat.

2. PERANAN HUKUM :
- Mengatur

a. Hubungan antar individu, suamiistri, keluarga, masyarakat, suku


bangsa dan rumah tangga dunia.
b. Hubungan kelompok-kelompok,
golongan-golongan dalam masyarakat.
c. Kebutuhan / keperluan hidup
masyarakat.
d. Tata hidup dalam masyarakat.

3. TUJUAN HUKUM
Menjamin :
a. Keseimbangan hubungan antara anggota masyarakat
b. Adanya kepastian hukum dalam masyarakat.
Menurut van Apeldoorn dalam bukunya PIH, tujuan hukum
adalah untuk mengatur pergaulan hidup manusia secara damai.
Perdamaian dapat dipertahankan dengan melindungi kepentingan
masyarakat, kehormatan, kemerdekaan, jiwa, harta benda, dari
manusia tertentu, terhadap pihak yang merugikannya.

Hukum dapat mencapai tujuan , jika dia memiliki peraturan yang


adil keadilan.
Aristoteles ( ahli filsafat Yunani kuno ) membagi keadilan menjadi 2 :
Keadilan Distributif = membagikan kepada setiap orang sesuai
dengan jasanya / haknya.
Keadilan komutatif = membagikan kepada setiap orang sama banyak
nya, tidak memperhitungkan hak / jasanya.

4. CIRI-CIRI HUKUM :
a. Adanya perintah dan atau larangan.
b. Perintah dan atau larangan itu harus ditaati
oleh setiap orang.
c. Barangsiapa yang dengan sengaja melanggar
suatu kaidah hukum akan di kenakan sanksi
yang berupa hukuman.
d. Hukum juga harus memberikan keseimbangan
antara tuntutan keadilan dg tuntutan ketertiban

5. SIFAT HUKUM :

a. Mengatur dan memaksa.


b. Memberikan sanksi yang
tegas berupa hukuman terhadap
siapa yang tidak mau
mentaatinya.

HUKUMAN adalah sanksi yang diberikan dengan


paksa kepada setiap orang yang melakukan
pelanggaran kaidah / norma hukum.
Sanksi melanggar Undang-undang adalah :
Sanksi pidana ada 2 macam , yaitu:
Pidana pokok (mati, penjara, kurungan, denda )
Pidana tambahan ( pencabutan hak-hak,
perampasan barang bukti dan pengumuman
keputusan hakim ).

6. SUBJEK dan OBJEK HUKUM

SUBJEK HUKUM adalah

- MANUSIA ( natuurlijke person )


- BADAN HUKUM (recht person ).
Setiap subjek hukum mempunyai hak dan
kewajiban untuk melakukan tindakan
( perbuatan ) hukum.

MANUSIA
Tidak setiap manusia (subjek hukum) boleh melakukan
perbuatan hukum , yaitu : (yg tidak boleh melakukan
perbuatan hukum ):
a. Manusia yang masih dibawah umur ( belum dewasa =
21 tahun ).
b. Manusia yang tidak sehat pikirannya, pemabuk,
pemboros, dan yang dibawah pengampuan (curatele ) .
c. Perempuan yang dalam pernikahan.
Badan hukum mempunyai hak yang sama dengan manusia
kecuali tidak boleh melakukan perkawinan.

BADAN HUKUM
1. BADAN HUKUM PUBLIK ;
Contoh : Negara, Propinsi, Kab / Kota, Kecamatan
dst.
2. BADAN HUKUM PERDATA ;
Contoh : P.T. , Yayasan, Koperasi, Masjid, Gereja,
Organisasi ( IDI, IAI, PDGI, NU, PSSI,
Muhammadiyah dsb ), Partai (Golkar,
PD, PDI , PKS, dsb)

OBJEK HUKUM adalah BENDA :


Segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum
dan dapat menjadi objek suatu perbuatan
hukum.
Biasanya objek hukum adalah benda dan berupa
: - - BENDA YG BERWUJUD dan
- BENDA TAK BERWUJUD.
Ada juga pembagian objek hukum berupa :
- BENDA BERGERAK dan
- BENDA TAK BERGERAK (tetap).
BENDA = segala barang-barang dan hak-hak yg
dapat dimiliki orang. ( KUHPer ps.499 )

7. PERISTIWA HUKUM
a. Perbuatan subjek hukum ( manusia atau
badan hukum ).
b. Perbuatan lain yang bukan perbuatan
hukum.

Perbuatan subjek hukum dibedakan antara :


- Bisa perbuatan hukum dan
- Bisa juga bukan perbuatan hukum.
Contoh : memberi makan orang lain

PERBUATAN HUKUM = perbuatan manusia yang secara


sengaja dilakukan seseorang dan menimbulkan akibat
hukum ( hak dan kewajiban ) serta akibat itu
dikehendaki oleh yang bertindak.
Perbuatan hukum ada 2 :
Perbuatan hukum yang BERSEGI SATU (sepihak ). Ex:
srt wasiat, hibah.
Perbuatan hukum yang BERSEGI DUA ( dua pihak).
Ex: sewa-menyewa, jual-beli, perkawinan, dsb.
TIAP PERBUATAN HUKUM yg BERSEGI-2 HARUS
MEMBUAT SUATU PERJANJIAN.

BUKAN PERBUATAN HUKUM = perbuatan yang


kadang2 akibatnya dapat tidak dikehendaki oleh yang
melakukannya. Contoh : melihat orang lain, pacaran
dll
Perbuatan lain yang bukan perbuatan hukum adalah :
Perbuatan yang akibatnya diatur oleh hukum misal memperhatikan
kepentingan orang lain walaupun tidak diminta, kelahiran, kematian.

PERBUATAN yg BERTENTANGAN dengan HUKUM


(onrechtmatige daad). Akibatnya diatur oleh hukum
walaupun tidak dikehendaki oleh yang melakukannya.
Contoh perbuatan yg bertentangan dg hukum :
1. KEJAHATAN yg DISENGAJA ,
2. KELALAIAN dan
3. PELANGGARAN.

8. PERBUATAN MELANGGAR HUKUM


a. KEJAHATAN yang dilakukan dengan sengaja .
(delik dolus).(KUHP Psl. , , , ., ..,.
b. KEKHILAFAN / KELALAIAN yang dilakukan dengan
TIDAK SENGAJA dan menimbulkan sakit atau
meninggal.(KUHP Psl 359, 360, 361)
(delik culpa ) Contoh :

c. PELANGGARAN terhadap keselamatan umum (hwn),


ketertiban umum(spk), kesusilaan. (KUHP Psl. 489
s/d 502, Psl.503 s/d 531, Psl. 532 s/d 547)
Contoh ?

PELAKU
TINDAK
PIDANA:

- a. Orang yang langsung


melakukan.
- b. Orang yang menyuruh
orang lain melakukan.
- c. Orang yang membujuk
orang lain melakukan.
- d. Orang yang turut serta
melakukan.
- e. Orang yang menjadi
Penadah

9. AZAS-AZAS HUKUM
a. Undang-undang itu tidak berlaku surut.
b. Undang-undang yang dibuat oleh Penguasa yang lebih
tinggi mempunyai kedudukan yang lebih tinggi pula.
(Piramida peraturan perundang-undangan ).
c. Undang-undang yang bersifat khusus menyampingkan
undang-undang yang bersifat umum, jika pembuatnya
sama.(Lex Specialis derogate lex Generalis).
d. Undang-undang yang berlaku belakangan membatalkan
undang-undang yang berlaku terdahulu.
( Lex Posteriore derogate lex Priore ).
e. Undang-undang tidak dapat diganggu-gugat.
Pasal-2 > dapat MK
f. Pembuatan undang-undang dilakukan secara terbuka
dan memberikan hak kepada warga masyarakat untuk
mengajukan usul-usul perbaikan secara tertulis kepada
Pemerintah.

10. NORMA - NORMA.


Norma adalah peraturan hidup yang mempengaruhi
tingkah laku manusia di dalam masyarakat.
Tujuannya agar kepentingan masing-masing warga terjamin.
Dalam kehidupan masyarakat ada beberapa norma, antara
lain :
a. NORMA AGAMA = peraturan hidup yang diterima
sebagai perintah, larangan dan anjuran yang berasal dari
Tuhan YME. Mengatur hubungan manusia dg Tuhan,
sesama manusia dan alam sekitarnya (bumi). Pelanggar
annya adalah hukuman dari Tuhan di akhirat nanti.
Contoh: agama., agama .
Sebenarnya dengan norma Agama yg benar2 dijalankan, tak perlu
ada lagi norma lain, tak perlu ada penjara bagi pelanggaran norma
hukum . Apalagi ada norma agama, ada pula norma etika yang bila
dijalankan dg baik DAMAI. Tapi Ada syaitan yang menggoda .

b. NORMA ADAT. Aturan yang ada dalam masyarakat tertentu,

berasal dari kelompok masyarakat itu sendiri dan dibuat oleh


para pemuka masyarakat , untuk mengatur ketertiban dan
ketenangan di masyarakat itu dan mengatur hubungan antar
manusia. Pelanggaran terhadap norma ini bisa dikucilkan.
Contoh :
c. NORMA KESUSILAAN. Di kelompok masyarakat yang tidak ada lagi
norma adatnya misalnya di kota besar, biasanya ada norma kesusilaan.
Berasal dari bisikan kalbu atau suara hati.
Norma kesusilaan adalah kebiasaan baik yang berlaku dalam suatu
kelompok masyarakat.
Pelanggarannya berupa kekesalan dari masyarakat , dikucilkan, diusir ,
dsb. Contoh : .

d. NORMA ETIKA ( kesopanan )= pedoman bagaimana berlaku baik


dalam berinteraksi dengan sesama manusia.
Ada Etika Umum dan ada Etika Khusus. Sanksi pelanggarannya adalah diberi
nasehat sampai dikucilkan. Contoh :

Empat macam norma itu ternyata belum cukup memberi ketertiban dalam
masyarakat. Banyak pelanggaran yang tidak termasuk keempat norma tsb, atau
termasuk tapi sanksinya tidak membuat jera para pelakunya , sehingga harus
ada sanksi yang tegas dari Penguasa ( otoritas ) dan dapat dipaksakan. Inilah dia;

e. NORMA HUKUM = aturan hidup yang dibuat oleh penguasa negara


dan sanksi pelanggarannya dapat dipaksakan. Paksaan tidak berarti
sewenang-wenang tetapi harus bersifat sebagai alat untuk memberi
tekanan agar norma hukum itu ditaati.
Contoh : ..
Contoh NORMA-NORMA tsb yg :
- Kapan semua norma berlaku dalam suatu peristiwa ( event )..
- Kapan semua norma tidak berlaku dalam suatu peristiwa.

- Dengan agama; mengatur ubudiyah, amaliah dan


tidak membuat kerusakan dimuka bumi.

NORMA-NORMA YANG MENGATUR


KEHIDUPAN MANUSIA
Norma-norma yang
mengatur kehidupan
manusia pada umumnya
adalah:
KE
HIDUP
AN

Norma Agama
Norma Hukum
Norma Adat/Susila
Norma Etika.

Norma ada sanksinya dan


masing-masing berbeda.

Awalnya di Indonesia( abad XIX ) Norma Hukum itu hanya dua


yaitu Hukum Perdata (Hukum Sipil/ Privat= KUHPer) dan
Hukum Pidana ( Publik / Negara = KUHP ).
KUHPer= mengatur hak2 perorangan atau ikatan seseorang dg
orang lain, dg benda atau hak milik, dg perserikatan, suamiistri, pasien/ ten.kesehatan, perjanjian, pijam meminjam dan
segala pembuktian yg sah atau daluwarsa tentang semua
hubungan tsb. Sifat hubungannya = interrelasi (= sederajat ).
KUHP = mengatur perintah, larangan, sanksi bagi pelanggarnya, misal pencurian, pembunuhan, dsb.
Kedudukan Pemerintah lebih tinggi.
Tapi masalah yang terjadi dalam masyarakat tidak seluruhnya
tercakup dalam dua hukum itu saja , sehingga perlu ditambah
dengan beberapa Undang-undang baru.
( dulu namanya Ordonantie ).
Contoh ?

Disamping HUKUM NEGARA


yang dibuat oleh
Pemerintah dulu dan sekarang, dalam masyarakat
Indonesia juga berlaku :
- HUKUM ADAT.
- HUKUM AGAMA ( Islam dll.).
- Contoh masing-masing :

11. PEMBAGIAN HUKUM


a. Menurut bentuknya ( HUKUM TERTULIS dan
HUKUM TAK TERTULIS ). Hukum tertulis mulai
dari UUD, UU, PP/Perppu, Perpres, Perda I dan II.)
a.
b.
c.
d.
e.

Hukum tak tertulis ( = hukum adat, kebiasaan ).


Menurut sumbernya (UU, Adat, Traktat, Jurisprudensi,
Konvensi ,)
Menurut isinya ( Hukum Privat/ Sipil/ Perdata ), dan
(Hukum Publik / Negara /Pidana )
Menurut tempat berlakunya ( Nasional, Internasional,
Agama, dll ).
Menurut cara mempertahankannya ( Hkm Material /
Pidana / Perdata / UU dan Hukum Formal (Hukum Acara
Pidana , Hukum Acara Perdata ).
Menurut sifatnya ( Hukum yg mengatur dan Hukum yg
memaksa ).

12. SUMBER-SUMBER HUKUM :


a. Sumber-sumber Hukum Material (=
H.Pidana, H.Perd, UU,dll) adalah pendapat
ahli-ahli sosiologi, ahli ekonomi, ahli
kesehatan, ahli dll )
b. Sumber-sumber Hukum Formal (= KUHAP,
KUHAPerd adalah UU,Kebiasaan (custom),
Traktat, Jurisprudensi, Doktrin.

Anda mungkin juga menyukai