Beberapa definisi :
Analisis risiko
Detektabilitas
Evaluasi Risiko
Identifikasi Risiko
Manajemen Mutu
Penerimaan Risiko
Pengendalian Risiko
Pengurangan Risiko
Penilaian Risiko
Pengkajian Risiko
Risiko
Analisis Risiko
Estimasi risiko yang berkaitan dengan bahaya
yang sudah diidentifikasi.
Suatu proses sistematis dan transparan
dengan mengumpulkan, menganalisis dan
mengevaluasi informasi ilmiah maupun nonilmiah yang relevan tentang bahaya kimia,
mikrobiologis maupun fisik yang mungkin
terdapat dalam obat, sebagai landasan
pengambilan keputusan untuk memilih opsi
terbaik untuk menangani risiko tersebut
berdasarkan berbagai alternatif yang
diidentifikasi.
Definisi (1)
Detektabilitas : Kemampuan menemukan atau
menentukan keadaan, keberadaan fakta bahaya.
Evaluasi Risiko : Perbandingan risiko yang diestimasi
terhadap risiko yang diketahui kriteria risikonya
menggunakan skala kuantitatif atau kualitatif untuk
menetapkan signifikansi risiko.
Identifikasi Risiko : Penggunaan sistim informasi
untuk mengidentifikasi potensi sumber bahaya mengacu
kepada pertanyaan tentang risiko atau uraian masalah.
Penerimaan Risiko : Keputusan untuk menerima
risiko
Pengendalian Risiko : Tindakan pelaksanaan
keputusan manajemen risiko
Definisi (2)
Pengurangan Risiko : Tindakan yang diambil
untuk mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya
kerugian dan tingkat keparahan bahaya tersebut.
Penilaian Risiko : Proses sistematik yang mengelola
informasi untuk menunjang pengambilan keputusan
risiko dalam proses manajemen risiko. Hal ini terdiri
dari identifikasi bahaya serta analisis dan evaluasi
risiko terkait dengan paparan bahaya tersebut.
Pengkajian Risiko : Pengkajian atau pemantauan
hasil akhir proses manajemen risiko yang
mempertimbangkan (bila perlu) pengetahuan baru
serta pengalaman tentang risiko
Risiko : Kombinasi kemungkinan kejadian yang
membahayakan dengan tingkat keparahan kejadian.
Tools (p)
FMEA
FMEA adalah ringkasan dari Failure Mode
& Effect Analysis. Salah satu alatan (Tool)
dalam menganalisa masalah dan cara
mengatasinya. Terdapat banyak tool yang
sesuai digunakan dalam analisis dan FMEA
merupakan satu tool yang.
Dengan FMEA, kita akan menganalisa sesuatu
kemungkinan masalah (Failure) dalam sesuatu
process dan mengambil langkah berjaga-jaga
(Pre-caution) sebelum perkara itu berlaku.
Contoh mudah bila kita hendak membawa
kereta, kita akan memakai tali pinggang
keledar. Pakai tali pinggang merupakan satu
pre-caution.
Worksheet FMEA
Tahap-tahap
A. Pengumpulan informasi
B. Menentukan Risk Question
a. Scope:
b. Risk Factor : Kontamns silang, Keselamatan
Pasien; Kualitas dan pemenuhan, bisnis
perusahaan)
c. Risk Question :
C. Pemilihan tools : Risk Ranking & Filtering (RRF).
D. Penentuan faktor risiko dan tingkat bahaya
E.Penentuan skala ranking untuk tingkat risiko
F. Matrix komponen risiko
G.Menentukan Threshold : Final Risk evaluation Score
(Severity x Probability x Detectability)
H. Penggunaan Tools
I. Langkah Mitigasi
KESIMPULAN
Saverity (konsekuensi
penyimpangan)
Detectability (kemungkinan
untuk menemukan
kegagalan)
Probability (kemungkinan
kegagalan akan terjadi)
F. MATRIX KOMPONEN
RISIKO
Risk Evaluation Score (Severity
vs Probability)
Final Risk Evaluation Score
(Severity x Probability x
Detectability)
PENGGUNAAN TOOL
Faktor risiko dan tingkat bahaya dinilai sesuai
dengan skala rangking untuk severity, probability
dan detectability sebagai berikut:
B.b. Risk Factor :
Potensial risk : Risk analysis (S)(P)(D); Risk
evaluation (initial score) dan justifikasi
Kontaminasi Silang (Cross Contamination):
Disain fasilitas, Berhub dgn proses,
Berhubungan dengan Proses:
Kualitas dan Pemenuhan
(Quality&Compliance)
Keselamatan Pasien (Patient Safety)
Dampak Bisnis Perusahaan
LANGKAH MITIGASI
Penyimpangan dari prosedur memberikan
kontribusi nilai tertinggi yaitu 24
(moderate/medium risk) dan mitigasi
yang dilakukan memperkuat training
praktik berpakaian kerja serta pelatihan
prosedur prosedur yang lain. Supervisi
langsung ke lapangan diperlukan selama
proses produksi untuk mengurangi
probabilitas dari penyimpangan dan juga
akan memperbaiki deteksi dari
penyimpangan prosedur.
KESIMPULAN
Manajemen Kajian Risiko Kualitas ini dilakukan
untuk mengevaluasi fasilitas produksi obat (sediaan
cairan obat dalam) dimana akan digunakan juga
untuk memproduksi suplemen yang mengandung
ekstrak dari bahan alam. Hasil pengkajian dapat
disimpulkan bahwa prosedur-prosedur atau protapprotap untuk mengurangi kontaminasi silang telah
tersedia untuk mendukung aktivitas produksi
suplemen makanan.
Untuk mengurangi kontaminasi silang, alat yang
dipakai untuk produksi Suplemen makanan
menggunakan dedicated tangki stainless steel.
Kepatuhan terhadap prosedur-prosedur yang telah
disetujui untuk mendukung aktivitas adalah elemen
kunci untuk mengurangi potensi risiko yang terjadi.
TERIMA KASIH