anak
perusahaan.
Mereka
membantah
bahwa
semakin
besar
ketergantungan antara perusahaan induk dengan anak perusahaan, maka semakin efisien
biaya yang akan dikeluarkan untuk mempersiapkan laporan keuangan konsolidasi (karena
biaya kontrak akan lebih rendah). Alasannya adalah bahwa semakin besar ketergantungan
tersebut akan menyebabkan semakin besarnya keinginan untuk mengevaluasi hasil-hasil
yang dicapai secara bersama-sama antar kegiatan operasional di perusahaan induk dengan
1
kegiatan operasional di perusahaan anak. Dengan demikian, Mian dan Smith memprediksi
bahwa semakin besar integrasi antara perusahaan induk dengan anak perusahaan, maka
semakin besar kemungkinan perusahaan induk yang akan mempersiapkan laporan
konsolidasi. Argumen tersebut diperluas dimana jika laporan keuangan konsolidasian
disiapkan untuk mengontrol kinerja internal manajer perusahaan akan sama membutuhkan
biaya yang lebih murah untuk menyiapkan laporan keuangan untuk pihak eksternal.
Harus dicatat bahwa PAT tidak menjangkau terlalu jauh untuk menunjukkan bahwa
perusahaan (dan pengatur standar) harus benar-benar menentukan kebijakan akuntansi
yang akan mereka gunakan. Hal ini mungkin terlalu mahal. PAT hanya memberikan
manajer kebebasan untuk memilih kebijakan akuntansi yang ingin digunakan dari yang
tersedia, sehingga mereka dapat beradaptasi dengan keadaan yang baru atau keadaan yang
tak terduga.
Biasanya rangkaian kebijakan akuntansi yang tersedia dapat digunakan untuk
diperbolehkan GAAP, namun tidak ada alasan, selain daripada biaya, tentang mengapa
kebijakan-kebijakan tersebut selanjutnya tidak bisa dibatasi melalui kontrak. Namun
demikian, berdasarkan fleksibilitas yang dimiliki pihak manajemen untuk memilih
serangkaian kebijakan akuntansi tersebut, akan membuka kemungkinan perilaku oportunis
berdasarkan keadaan yang sebenarnya. Berdasarkan kebijakan-kebijakan yang tersedia,
para manager bisa memilih kebijakan-kebijakan akuntansi dari serangkaian kebijaksanaankebijaksanaan tersebut untuk kepentingan-kepentingan mereka sendiri. PAT berasumsi
bahwa manager memilik pikiran yang rasional seperti investor dan akan memilih kebijakan
akuntansi untuk kepentingannya sendiri jika mereka dapat melakukannya. Jadi, PAT tidak
berasumsi bahwa manager hanya akan bertindak untuk memaksimalkan keuntungan
perusahaan saja. Sebaliknya, manajer akan memaksimalkan keuntungan jika hal tersebut
untuk kepentingan mereka sendiri.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang optimal bagi perusahaan selanjutnya akan
mewakili kompromi yang baik antara kebijakan-kebijakan akuntansi yang sudah
ditentukan secara ketat sebelumnya sehingga dapat meminimalkan biaya-biaya terjadinya
kontrak menurut kondisi yang terjadi saat ini, serta memberikan manajer keleluasaan untuk
mengubah kebijakan-kebijakan akuntansi dalam menghadapi kondisi berubah-ubah,
termasuk juga biaya-biaya yang timbul dari adanya perilaku yang oportunis. Pada
puncaknya, tujuan dari teori ini adalah untuk memahami dan memprediksikan pilihan
kebijakan akuntansi diantara perusahaan-perusahaan yang berbeda.
2
= j + 1jREVjt + 2jPPEjt + jt
Dimana:
TAjt
=
REVjt
=
PPEjt
jt
jangka waktu sisa dimana penangkapan semua pengaruh yang kuat pada TA
dibanding mereka dari REjt dan PPEjt
Tujuan REV adalah untuk mengontrol akrual yang bukan merupakan aset-aset
dan kewajiban yang ada sekarang yang didasarkan bahwa ini tergantung pada perubahan di
dalam aktivitas bisnis seperti yang diukur oleh pendapatan. Penilaian penentuan kebijakan
akrual adalah satu komponen yang penting dari kebanyakan riset PAT.
MEMBEDAKAN OPORTUNISTIK DAN VERSI KONTRAK EFISIEN DARI PAT
Dalam tiga hipotesis PAT yang telah disebutkan sebelumnya dinyatakan bahwa
manajer bersifat oportunistik, mereka berasumsi bahwa manajer memilih kebijakan
akuntansi untuk memaksimalkan utilitas yang diharapkan sehubungan dengan gaji yang
diberikan, kontrak hutang maupun biaya-biaya yang bersifat politik. Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, hipotesis ini dapat juga dinyatakan dalam bentuk efisiensi, dengan
asumsi bahwa bahwa kontrak kompensasi dan sistem pengendalian internal yang lebih
umum, termasuk juga pengawasan oleh dewan direktur dapat membatasi sikap oportunistik
dan memotivasi manajer untuk memilih kebijakan akuntansi yang dapat mengendalikan
biaya-biaya pengadaan kontrak, serta mampu menyelaraskan kepentingan perusahaan dan
pemegang sahamnya.
Sering kali, dua bentuk PAT ini membuat prediksi yang mirip. Contohnya, dari
hipotesis rencana bonus, manajer dari perusahaan yang sedang berkembang mungkin
memilih amortisasi garis lurus daripada saldo menurun sehingga oportinis meningkatkan
remunerasi. Kebijakan yang sama dapat dipilih untuk alasan efisiensi dalam hipotesis
rencana bonus. Andai kata amortisasi garis lurus merupakan pengukuran biaya oportunistik
yang lebih baik untuk perusahaan yang memakai aset tetap, maka akan menghasilkan
pelaporan laba yang lebih baik daripada prestasi manajer. Maka, kebijakan ini lebih efisien
dalam memotivasi manajer yang relatif dari kebijakan amortisasi yang lain.
5
Christie dan Zimmerman (1994) meneliti sejauh mana pilihan akuntansi dapat
meningkatkan pendapatan pada sampel perusahaan yang telah menjadi target
pengambilalihan. Hasilnya, efek dari pilihan akuntansi yang meningkatkan pendapatan
relatif kecil. Mereka beralasan bahwa tingkat oportunisme dalam populasi perusahaan
besar pada umumnya kurang. Dechow (1994) berargumen bahwa jika akrual tersebut
sebagian besar merupakan hasil dari manipulasi oportunistik dari pendapatan yang
dilaporkan, maka pasar akan menolak dalam mendukung arus kas yang mana kasus arus
kas harus dihubungkan lebih tinggi dengan pengembalian saham daripada laba bersih.
Namun hasilnya, laba bersih dikaitan lebih tinggi dengan pengembalian saham
dibandingkan arus kas. Secara alternatif, bila akrual-akrual mencerminkan pengadaan
kontrak yang efisien, maka penghasilan bersih seharusnya menjadi lebih banyak terkait
dengan pengembalian-pengembalian saham dibandingkan dengan aliran-aliran kas.
KESIMPULAN
PAT berusaha untuk memahami dan memprediksi berbagai pilihan kebijakan
akuntansi suatu perusahaan. Pada tingkatan yang paling umum, PAT menegaskan bahwa
pilihan kebijakan akuntansi merupakan bagian dari kebutuhan perusahaan secara
keseluruhan untuk meminimalkan biaya modal dan biaya kontrak lainnya.
PAT telah mengarahkan kita pada banyaknya literatur empiris. Tiga aspek dari
struktur dan lingkungan organisasi perusahaan yang telah secara khusus dipilih untuk
ditelitiyakni
kontrak-kontrak
kompensasi manajemennya,
struktur modal,
dan