Soliditas
Laporan Tahunan 2015
Keberlanjutan
Tema
2013
2011 Tegar di Tengah
Ketidakpastian
Membina Hubungan, Global
Mendukung Tahun 2013 merupakan tahun yang
Pertumbuhan penuh tantangan bagi perekonomian
Indonesia. Di tengah ketidakpastian
Keberhasilan BCA dalam
mempertahankan pertumbuhan
2012 perekonomian global dan melambatnya
pertumbuhan ekonomi dalam
usaha merupakan hasil kerja keras negeri, BCA memanfaatkan posisi
keuangannya yang kokoh untuk
Senantiasa
dan dedikasi dari seluruh karyawan
serta ditopang oleh pertumbuhan mendukung kebutuhan finansial
ekonomi Indonesia yang kokoh.
Dengan tetap bertumpu pada bisnis
di Sisi Anda para nasabah dan mempertahankan
posisinya sebagai bank transaksi
inti sebagai bank transaksi, BCA terus terkemuka di Indonesia.
mengembangkan portofolio kredit dan Sepanjang sejarah 55 tahun, BCA telah
membangun inisiatif bisnis lainnya yang menjadi penyedia solusi finansial yang Kepuasan nasabah adalah fokus dari
saling melengkapi, serta senantiasa berkualitas. strategi bisnis BCA. Bank memahami
menyempurnakan kualitas layanannya. pentingnya untuk selalu berada di sisi
Semua upaya ini menjadi landasan Ke depan, BCA akan terus memelihara nasabah, khususnya dalam menghadapi
bagi BCA dalam membina hubungan hubungan jangka panjang dengan periode ekonomi yang sedang volatile.
dengan para nasabah serta menjalin para nasabah, karyawan, dan Kehati-hatian dalam penyaluran kredit
hubungan jangka panjang dengan seluruh pemangku kepentingan, dan pemahaman kebutuhan nasabah
nasabah-nasabah baru. Melalui sistem untuk Senantiasa di Sisi Anda. Saat merupakan kunci untuk tetap tegar di
dan layanan perbankan yang andal dan BCA berkembang bersama dengan tengah ketidakpastian global.
aman serta beragam layanan produk nasabahnya yang setia, pertumbuhan
keuangan, BCA berada di lini depan nasabah yang berkesinambungan
dalam mendukung kebutuhan keuangan menjadi penopang keberlanjutan
dan pertumbuhan setiap nasabah. pertumbuhan BCA.
Senantiasa
di Sisi Anda
Laporan Tahunan BCA 2011
Tegar
di Tengah
Ketidakpastian
Global
Senantiasa di Sisi Anda
Membina Hubungan, Mendukung Pertumbuhan
Membina Hubungan,
Mendukung Pertumbuhan
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan
2012
Kantor Pusat
Menara BCA
Grand Indonesia
Jl. M.H. Thamrin No. 1
Jakarta 10310, Indonesia
Tel. 62 21 235 88000
Fax. 62 21 235 88300
www.bca.co.id
2014
Memberikan Nilai
Tambah di Tengah
Masa Transisi
Mempertahankan
2014
Laporan Tahunan Soliditas
Laporan Tahunan 2015
31 Laporan kepada
7 Mempertahankan Pemegang Saham
Soliditas 32 Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris
40 Laporan Direksi
8 Posisi Keuangan
182 Teknologi Informasi
186 Tinjauan Keuangan
10 Kepuasan
218 - Posisi Permodalan BCA
219 Informasi-Informasi Material Lainnya
Nasabah
219 Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi dan
Akuisisi
219 Informasi Mengenai Transaksi Material yang Mengandung Benturan
Kepentingan
220 Pemberian Penyediaan Dana, Komitmen Maupun Fasilitas Lain yang
Dapat Dipersamakan dengan Itu dari Setiap Perusahaan atau Badan
Hukum yang Berada dalam Satu Kelompok Usaha dengan Bank
Kepada Debitur yang Telah Memperoleh Penyediaan Dana dari Bank
220 Dampak Perubahan Peraturan Perundang-undangan
221 Perubahan Kebijakan Akuntansi
222 Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK)
223 Ikatan Material atas Barang Modal dan Realisasi di Tahun 2014 dan
2015
223 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan
Akuntan
224 Analisa dan Pembahasan Manajemen per Segmen Usaha
227 Aspek Pemasaran
228 Tinjauan Kinerja Entitas Anak
232 Prospek dan Prioritas Strategis Tahun 2016
232 Prospek Perekonomian dan Sektor Perbankan Indonesia Tahun 2016
233 Prospek Usaha dan Prioritas Strategis BCA Tahun 2016
235 Proyeksi Keuangan dalam Rencana Bisnis Bank 2016
Analisa dan
Pembahasan 53
Manajemen
237 Tata Kelola
Perusahaan
281 Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris yang Jumlahnya 5% atau
Lebih dari Modal Disetor
281 Rangkap Jabatan Anggota Dewan Komisaris
281 Rapat Anggota Dewan Komisaris, Rapat Gabungan, dan Tingkat
Kehadiran Anggota Dewan Komisaris
283 Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
284 Penilaian Kinerja Dewan Komisaris
284 Prosedur Penetapan Remunerasi bagi Dewan Komisaris
285 Struktur Remunerasi Dewan Komisaris
286 Program Orientasi bagi Anggota Dewan Komisaris Baru
286 Program Pelatihan dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi Anggota
Dewan Komisaris
287 DIREKSI
287 Acuan Hukum
287 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
287 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
288 Kewenangan Direksi
Tata Kelola 237 289 Pembidangan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Perusahaan
290 Jumlah, Komposisi dan Kriteria Anggota Direksi
291 Susunan Anggota Direksi BCA per 31 Desember 2015
291 Keberagaman Komposisi Anggota Direksi
291 Nominasi Anggota Direksi
292 Pernyataan Independensi Anggota Direksi
292 Kepemilikan Saham Anggota Direksi yang Jumlahnya 5% atau lebih dari
Modal Disetor
293 Rangkap Jabatan Anggota Direksi
293 Rapat Direksi, Rapat Gabungan dan Tingkat Kehadiran Anggota Direksi
295 Penilaian Terhadap Kinerja Direksi
295 Prosedur Penetapan Remunerasi bagi Direksi
296 Struktur Remunerasi Direksi
297 Program Orientasi Anggota Direksi Baru
297 Program Pelatihan dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi Anggota
Direksi
300 KOMITEKOMITE DEWAN KOMISARIS
300 Komite Audit
300 Tugas Pokok
300 Acuan Hukum
300 Piagam Komite Audit
300 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
378
301 Keanggotaan Komite Audit
Jawab Sosial 301 Susunan Anggota Komite Audit per 31 Desember 2015
Perusahaan
301 Masa Jabatan Anggota Komite Audit
302 Independensi dan Persyaratan Anggota Komite Audit
302 Rapat Komite Audit
303 Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite Audit Selama
Tahun 2015
304 Komite Pemantau Risiko
Laporan 304 Tugas Pokok
Konsolidasi 304
304
Keanggotaan Komite Pemantau Risiko
Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2015
305 Masa Jabatan Anggota Komite Pemantau Risiko
305 Independensi dan Persyaratan Anggota Komite Pemantau Risiko
305 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
305 Rapat Komite Pemantau Risiko
Data
Perusahaan
559 306 Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite Pemantau Risiko selama
tahun 2015
307 Komite Remunerasi Dan Nominasi
307 Tugas Pokok
307 Acuan Hukum
307 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
307 Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi
307 Susunan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi per 31
Desember 2015
308 Masa Jabatan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
308 Independensi dan Persyaratan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
308 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi
309 Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi 357 Daftar Siaran Pers BCA Tahun 2015
310 Kebijakan Mengenai Suksesi Direksi 363 Korespondensi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek
310 Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Indonesia (BEI)
Selama Tahun 2015 365 Komunikasi Internal
310 Komite Tata Kelola Terintegrasi 367 Bakorseni
310 Tugas Pokok 368 Kode Etik
310 Acuan Hukum 368 Isi Pokok-Pokok Kode Etik Bankir BCA
310 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi 368 Sosialisasi dan Penegakan Kode Etik
311 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi 368 Upaya Penegakan dan Sanksi Pelanggaran Kode Etik
311 Keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi 369 Budaya Perusahaan (Corporate Culture)
311 Susunan Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi 369 Visi BCA
311 Jumlah dan Komposisi Komisaris Independen 369 Misi BCA
311 Masa Tugas Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi 369 Tata Nilai BCA
312 Mekanisme Kerja 370 Opsi Saham
312 Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi 370 Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan
313 Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi Dana Besar (Large Exposure)
Selama Tahun 2015
371 Rencana Strategis
313 Komite-Komite Eksekutif Direksi 373 Transparansi Kondisi Keuangan dan Non-Keuangan yang belum
313 Asset & Liability Committee (ALCO) diungkap dalam Laporan lainnya
316 Komite Manajemen Risiko 373 Transparansi Kondisi Keuangan
319 Komite Manajemen Risiko Terintegrasi 373 Transparansi Kondisi Non-Keuangan
321 Komite Kebijakan Perkreditan 374 Rasio Gaji Tertinggi Dan Terendah
324 Komite Kredit 374 Pembelian Kembali Saham (Shares Buy Back)
326 Komite Pengarah Teknologi Informasi 374 Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial
329 Komite Pertimbangan Kasus Kepegawaian 375 Pemberian Dana Untuk Kegiatan Politik
331 Sekretaris Perusahaan 375 Pemenuhan Rekomendasi Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka
331 Kedudukan dan Pejabat Sekretaris Perusahaan
331 Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan
332 Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan pada
tahun 2015
332 Program Pelatihan dalam Rangka Mengembangkan Kompetensi
Sekretaris Perusahaan 378 Tanggung Jawab
332
332
Fungsi Investor Relations
Tugas Pokok Investor Relations
Sosial Perusahaan
333 Statistik Aktivitas Investor Relations BCA Tahun 2015 dan 2014
333 Frekuensi Aktivitas Investor Relations Setiap Bulan pada tahun 2015
Mempertahankan
Soliditas
Laporan Tahunan 2015
6
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Mempertahankan
Soliditas
Mengatasi Tantangan, Memanfaatkan Peluang
Perekonomian Indonesia masih dipengaruhi oleh dampak negatif
lemahnya ekonomi global dan berbagai tantangan makro-ekonomi dalam
negeri. Melambatnya perekonomian Indonesia tercermin pada kinerja
industri perbankan Indonesia yang mengalami penurunan kualitas kredit
maupun perlambatan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga.
7
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Posisi Keuangan
yang Solid
Pada tahun 2015 BCA kembali meraih hasil kinerja keuangan
yang positif. BCA mengedepankan pendekatan bisnis yang hati-
hati dan mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengelola
dan meminimalisasi eksposur risiko yang dihadapi.
8
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Ikhtisar Keuangan*
Kepuasan
Nasabah
Hubungan yang kokoh dengan nasabah merupakan fondasi dari
filosofi bisnis BCA. Bank tetap berkomitmen untuk menyediakan
berbagai solusi yang dapat memenuhi beragam kebutuhan finansial
nasabah maupun para mitra bisnis.
10
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Cabang
15.200 15.110
13.811 14.495
11.987
Meluncurkan aplikasi
ATM baru berbasis mobile apps,
1.847
1.541
1.732
Sakuku, untuk kenyamanan
1.282 1.782
nasabah
1.678
1.098
1.462
1.212
1.045
Internet Banking
5.935
5.350
4.732
1.400
Pada tahun 2015
3.599 1.165
memperoleh penghargaan
2.601 The Best Bank in Indonesia
896
dari Euromoney dan
888
608
Asias Best Companies dari
FinanceAsia
Mobile Banking
556
486
390
591
314
500
244
408
309
Memperoleh Great Workplace
224
Award 2015 dari Gallup
11
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tata Kelola
Perusahaan
Dewan Komisaris dan Direksi beserta seluruh karyawan memiliki komitmen
yang tinggi untuk mewujudkan sebuah organisasi yang transparan,
akuntabel, bertanggung jawab, wajar dan independen. Upaya-upaya BCA
dalam menerapkan tata kelola perusahaan telah menciptakan landasan
yang kokoh bagi pertumbuhan usaha dari tahun ke tahun.
12
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Profil
Singkat
BCA
14 Visi, Misi dan Tata Nilai
16 Riwayat Singkat BCA
18 Peristiwa Penting 2015
22 Ikhtisar Data Keuangan
26 Ikhtisar Saham
30 Struktur Grup Perusahaan
13
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Visi
Bank pilihan
utama andalan
masyarakat, yang
berperan sebagai
pilar penting
perekonomian
Indonesia
Misi
Membangun institusi yang
unggul di bidang penyelesaian
pembayaran dan solusi
keuangan bagi nasabah bisnis
dan perseorangan
14
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata
Tata
Kelola
Kelola
Perusahaan
Perusahaan Laporan
Laporan
Keuangan
Keuangan
Konsolidasian
Konsolidasian Data
Data
Perusahaan
Perusahaan
Tata Nilai
Berusaha
Kerjasama Mencapai
Tim yang Terbaik
Informasi lebih detail mengenai budaya perusahaan dapat dilihat pada bagian Tata Kelola Perusahaan pada halaman 237 377.
15
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
BPPN melakukan divestasi melalui anak perusahaannya, BCA membuka layanan Solitaire
atas 1,4% saham BCA BCA Finance. bagi nasabah high net-worth
kepada investor domestik individual.
melalui penawaran
terbatas. 2007
BCA menjadi pelopor dalam menawarkan
produk kredit kepemilikan rumah dengan
Catatan: Terdapat efek dilusi atas kepemilikan saham lama sehubungan
dengan penerbitan saham baru dalam rangka program kompensasi
suku bunga tetap. BCA meluncurkan
manajemen berbasis saham, dimana periode eksekusi opsi dilakukan kartu prabayar, Flazz Card serta mulai
dari November 2001 sampai dengan November 2006 menawarkan layanan Weekend Banking
untuk terus membangun keunggulan di
bidang perbankan transaksi.
16
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
2000 2001
moneter. BCA mengalami
bank rush.
1999
Pada tahun 1998 BCA BPPN melakukan divestasi Penawaran Publik
Proses rekapitalisasi BCA
menjadi Bank Taken Over 22,5% dari seluruh Kedua (Secondary
selesai, dimana Pemerintah
(BTO) dan disertakan dalam saham BCA melalui Public Offering) 10%
Indonesia melalui BPPN
program rekapitalisasi Penawaran Saham Publik dari total saham BCA.
menguasai 92,8% saham BCA
dan restrukturisasi yang Perdana (IPO), sehingga Kepemilikan BPPN
sebagai hasil pertukaran
dilaksanakan oleh Badan kepemilikan BPPN atas BCA berkurang
dengan Bantuan Likuiditas
Penyehatan Perbankan berkurang menjadi 70,3%. menjadi 60,3%.
Bank Indonesia. Dalam proses
Nasional (BPPN), suatu rekapitalisasi tersebut,
institusi Pemerintah. kredit pihak terkait
dipertukarkan dengan
Obligasi Pemerintah.
Januari 26.02.2015
Co-Branding Flazz BCA dan Bank Woori
April
26.01.2015 Saudara 02.04.2015
Co-Branding Flazz dan JakCard Layanan e-money Flazz semakin luas BCA Jalin Kerja Sama Pembayaran PBB
Kesepakatan co-branding membuat dengan kerja sama BCA dan Bank Woori dengan Pemkot Tangsel
kartu JakCard milik Bank DKI dapat Saudara. BCA menandatangani Nota
dipakai di seluruh platform Flazz BCA. Kesepahaman Pembayaran Pajak Bumi
dan Bangunan (PBB) Pemerintah Kota
02.03.2015
BCA Apresiasi Nasabah Melalui
Gebyar BCA
BCA melakukan berbagai rangkaian
kegiatan untuk mengapresiasi nasabah
setianya, salah satunya melalui
29.01.2015
penyelenggaraan Gebyar BCA.
Flazz BCA Jadi Kartu e-Parking
Pemprov DKI 06.04.2015
BCA bekerja sama dengan Dinas BCA Luncurkan Tabungan LAKU
Perhubungan DKI Jakarta meluncurkan BCA mendukung program keuangan
pembayaran parkir menggunakan inklusif yang dicanangkan Otoritas Jasa
e-money di Terminal Parkir Elektronik Keuangan (OJK) dengan meluncurkan
(TPE) di wilayah jalan Sabang, Kelapa produk LAKU di Desa Ngombak,
Gading dan jalan Falatehan. Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Produk LAKU merupakan solusi bagi
masyarakat yang tidak terjangkau atau
lokasinya jauh dari kantor cabang.
30.03.2015
BCA Layani Pembelian Tiket Garuda
Indonesia Melalui Transaksi e-commerce
BCA dan Garuda Indonesia
menandatangani Perjanjian Kerja Sama
(PKS) terkait penerimaan pembayaran
tiket pesawat melalui kartu kredit dan
debit BCA.
Februari
17.02.2015 20.04.2015
BCA Dukung Sistem Penerimaan BCA Turut Biayai Proyek Kereta Api
Negara Terintegrasi Bandara Soekarno-Hatta
BCA turut serta pada grand launching BCA bersama tiga bank nasional
Modul Penerimaan Negara Generasi mengucurkan kredit sindikasi sebesar
ke-2 (MPN G-2). Membayar pajak kini Rp 2,1 triliun untuk membiayai proyek
lebih mudah dengan sistem MPN G-2 pembangunan jalur kereta api Bandara
melalui e-channel BCA. Soekarno-Hatta.
18
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
09.04.2015
BCA Selenggarakan Rapat Umum
Juni Juli
Pemegang Saham Tahunan dan
2-7.06.2015 10.07.2015
Luar Biasa
BCA Dukung Indonesia Open 2015 BCA Ditunjuk Menjadi Bank Pembayaran
Dalam RUPS Tahunan Pemegang
BCA kembali mendukung turnamen Kustodian Sentral Efek Indonesia
Saham BCA menyetujui pembagian
bulu tangkis kelas dunia BCA Indonesia BCA dan sejumlah bank lainnya
dividen tunai sebesar Rp 3,6 triliun
Open Superseries Premier yang ditunjuk menjadi Bank Administrator
atau Rp 148 per saham.
berlangsung di Istora Senayan, Jakarta. Rekening Dana Nasabah (RDN)
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Sementara dalam RUPS Luar Biasa,
(KSEI) untuk periode 2015-2019. Hal ini
telah disetujui penambahan
memungkinkan investor semakin mudah
Anggaran Dasar BCA sesuai
mendapatkan informasi portofolio
peraturan yang berlaku.
efeknya melalui e-channel BCA.
Mei
21-23.05.2015
BCA Dukung Penyelenggaraan Gebyar 06.06.2015
Wayang UI 2015 BCA Selenggarakan Electro Run 2015
BCA berkomitmen melestarikan seni Lomba lari 5K di malam hari ini
dan budaya Indonesia, salah satunya diselenggarakan BCA bersama Ismaya
dengan mendukung penyelenggarakan Live dan Mesarace di Dunia Fantasi
Gebyar Wayang UI 2015 yang digelar 29.07.2015
Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta.
oleh Komunitas Wayang Universitas BCA Analyst Meeting &
Indonesia. Press Conference Kinerja
13.06.2015
Semester I-2015
Penyelesaian Kredit Tol Cipali dengan
BCA memberikan paparan kinerja pada
Dukungan Kredit Sindikasi yang
paruh pertama 2015 kepada para analis
dipimpin BCA
dan wartawan media cetak maupun
Presiden RI Joko Widodo meresmikan
elektronik.
penggunaan Jalan Tol Cikopo-Palimanan
(Cipali) sepanjang 116,75 km. Peresmian
ini menandai selesainya pembangunan
jalan tol yang menelan dana sebesar
Rp 12,5 triliun, dimana 70% atau
27.05.2015 senilai Rp 8,8 triliun dibiayai dari kredit
BCA - Royale Open Tournament 2015 sindikasi 21 bank yang dipimpin BCA
BCA kembali mendukung sebagai lead arranger.
penyelenggaraan turnamen golf
tahunan yang bertajuk BCA - Royale 12-13.06.2015
Open Tournament 2015. BCA Kembali Hadirkan
Jazz Gunung 2015
BCA kembali mendukung pergelaran
Jazz Gunung untuk ketujuh kalinya di
panggung terbuka Java Banana, Gunung
Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.
19
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Agustus 21.09.2015
Dukung Peningkatan Literasi Keuangan, Oktober
BCA Kembangkan Tabungan SimPel
10.08.2015 BCA mendukung upaya OJK untuk 01.10.2015
Bersama OJK, BCA Operasikan membangkitkan budaya menabung MoU BCA dan Sriwijaya Air Group
SiMOLEK di 15 Kota sejak dini melalui produk tabungan yang BCA dan PT Sriwijaya Air melakukan
Untuk meningkatkan indeks diberi nama Simpanan Pelajar (SimPel). penandatanganan perjanjian kerja
literasi dan inklusi keuangan SimPel merupakan tabungan bagi siswa sama yang menandai dukungan
masyarakat Indonesia, BCA bersama dari jenjang PAUD/Raudatul Athfal (RA) penuh BCA terhadap akses informasi
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga SMA/Madrasah Aliyah (MA) dan dan pelayanan pembayaran yang
mengoperasikan Mobil Literasi Pondok Pesantren yang diterbitkan praktis, nyaman, aman, dan efisien
Keuangan (SiMOLEK) di 15 kota di secara nasional oleh perbankan di untuk agen tiket yang menyediakan
Indonesia, di antaranya Jabodetabek, Indonesia, termasuk BCA. tiket penerbangan Sriwijaya Air Group
Bandung, Semarang, Yogyakarta, melalui fasilitas KlikBCA Bisnis.
Surabaya, Medan, Samarinda, BCA Salah Satu Agen Penjual Obligasi
Makassar, Manado, Jayapura. Negara Terbaik 07-08.10.2015
BCA meraih penghargaan sebagai BCA Selenggarakan Indonesia
salah satu Agen Penjual Obligasi Knowledge Forum (IKF)
Negara Ritel Terbaik seri SBR001 dan BCA menggelar Indonesia Knowledge
ORI011 tahun 2014. Forum (IKF) IV dengan tema Moving
Our Nation to the Next Level: Utilizing
Knowledge for Sustainable Innovation
Across Generation. IKF merupakan ajang
rutin tahunan yang diselenggarakan
BCA melalui BCA Learning Service.
08.10.2015
September BCA dan Garuda Indonesia Melakukan
Kerja Sama
04.09.2015 BCA dan PT Garuda Indonesia (Persero)
BCA Rayakan Hari Pelanggan Nasional menandatangani perjanjian kerja sama
Direktur BCA, Armand W. Hartono 28.09.2015 di bidang corporate sales dan ticket
mengunjungi KCU Pasar Baru BCA Luncurkan e-money Sakuku payment melalui sistem payment online
dan KCU Gajah Mada, menyapa BCA meluncurkan uang elektronik dan corporate business account.
nasabah secara langsung Sakuku berbasis aplikasi smartphone
yang dapat digunakan untuk melakukan Wayang Day on School
pembayaran belanja, isi pulsa, dan BCA membuktikan komitmennya
transaksi perbankan lainnya. mendukung pelestarian wayang
Indonesia melalui program Wayang
Day on School yang bertajuk FUN-
tastic Wayang di beberapa sekolah di
Semarang, antara lain di SMP Pangudi
Luhur Dominico Savio, SMP Negeri 18,
dan SMP St. Yoris.
20
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
21.11.2015
BCA Career Land Kenalkan Industri
Perbankan Kepada Mahasiswa
Melalui BCA Career Land, perusahaan
menginisiasi upaya mendorong
mahasiswa dan lulusan terbaik dari
berbagai universitas untuk memilih
industri perbankan sebagai tempat
27.10.2015
BCA Gelar Kompetisi Film Pendek
meniti karir dan masa depan.
Desember
BCA menyelenggarakan kompetisi 23.11.2015
08-12.12.2015
film bertajuk BCA Short Movie Award Program Sustainable Finance
BCA Dukung e-Shopping Carnival 2015
(Shovia) 2015 yang mengusung tema Mantabkan BCA di Jalur Pembiayaan
BCA memberikan solusi total bagi
Indonesia Muda, Indonesia Kaya Berkelanjutan
layanan transaksi online yang
Budaya. Sebelum berkompetisi, para BCA berkomitmen menerapkan prinsip
mengedepankan keamanan dan
mahasiswa mengikuti workshop di pembiayaan berkelanjutan (sustainable
kenyamanan bagi pemegang kartu
beberapa kampus. finance) yang mengintegrasikan aspek
Visa, MasterCard, JCB, dan American
lingkungan, sosial, dan tata kelola
Express yang telah dilengkapi
(LST) bagi perbankan ke depan. Demi
metode otentifikasi 3D-Secure untuk
komitmen tersebut, BCA terlibat
menghindari penyalahgunaan kartu.
dalam proyek perintis First Step to
Melalui acara e-Commerce Carnival,
Implement Sustainable Finance 2015
BCA memperkuat posisi sebagai
yang diselenggarakan Otoritas Jasa
e-Commerce Acquiring Bank.
Keuangan (OJK).
21-12.12.2015
BCA dan Indepay Luncurkan Lowcost
Payment Network
November
BCA memperkuat layanan branchless
banking atau Layanan Keuangan Tanpa
Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif
13.11.2015 (Laku Pandai) dengan menjalin kerja
BCA Siapkan Pembiayaan untuk sama dengan Indepay Network.
Pengembangan Sektor Kelautan dan
Perikanan
BCA mendukung penuh upaya
25.11.2015
pengembangan sektor kelautan dan
BCA Teken MoU denggan Hokkaido
perikanan dengan berpartisipasi dalam
Bank
program JARING (Jangkau, Sinergi, dan
BCA memperkuat ekspansi layanan
Guideline) yang bertujuan meningkatkan
perbankan di luar negeri melalui
pembiayaan di sektor kelautan dan
penandatanganan nota kesepahaman
perikanan, serta mendorong perluasan
bersama Hokkaido Bank, salah satu
akses masyarakat terhadap sektor jasa
bank regional Jepang.
keuangan.
30.11.2015
BCA dan Ashmore Menandatangani
Kerja Sama Pemasaran Produk
Reksadana
BCA bekerja sama dengan PT Ashmore
Asset Management Indonesia
(Ashmore) untuk memasarkan produk
reksa dana yang dikelola Ashmore.
Kerja sama ini merupakan wujud
komitmen BCA dalam pemberian solusi
16.11.2015
investasi kepada nasabah.
Network Data Center BCA Terapkan ISO
9001:2008
BCA menerima sertifikasi ISO
9001:2008 mengenai Sistem
manajemen Mutu untuk Network Data
Center BCA.
21
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Neraca
Total Aset 594.373 553.156 496.849 442.994 381.908
Laba Bersih per Saham (dalam Rupiah penuh) 731 669 579 480 444
Semua angka dalam laporan tahunan ini menggunakan aturan dalam Bahasa Indonesia, kecuali dinyatakan lain.
Pada tahun 2015, Bank menerapkan PSAK 1 (Revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan, sehingga untuk tujuan perbandingan, beberapa akun dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, dan 2011 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun di laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Pos pendapatan non operasional telah direklasifikasi ke dalam pendapatan operasional selain bunga dan
beban operasional.
1. Termasuk dana syirkah temporer sebesar Rp 2.802 miliar di tahun 2015, Rp 1.952 miliar di tahun 2014, Rp 1.444 miliar di tahun 2013, Rp 1.029 miliar di tahun 2012 dan
Rp 716 miliar di tahun 2011.
2. Dana pihak ketiga tidak termasuk simpanan dari bank lain.
3. Pinjaman yang diterima termasuk simpanan dari bank lain.
4. Efek-efek utang yang diterbitkan merupakan obligasi dan wesel bayar jangka menengah (medium-term notes) yang diterbitkan oleh BCA Finance, anak perusahaan BCA yang
bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor roda empat.
5. Konsolidasi BCA Insurance dilakukan sejak September 2013 sejalan dengan bertambahnya kepemilikan efektif BCA menjadi 100% dan konsolidasi CS Finance dilakukan sejak
Januari 2014 setelah kepemilikan efektif BCA menjadi 70%.
6. Untuk periode tahun 2011, termasuk beban/pemulihan kerugian penurunan nilai aset non keuangan dan beban estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif (terutama
cadangan untuk fasilitas kredit yang belum digunakan).
22
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Rasio Keuangan 7
Permodalan
Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio - CAR)8 18,7% 16,9% 15,7% 14,2% 12,7%
CAR Tier 1 17,8% 16,0% 14,8% 13,3% 11,6%
CAR Tier 2 0,9% 0,9% 0,9% 0,9% 1,1%
Aset Tetap Terhadap Ekuitas 18,6% 21,2% 21,8% 24,0% 22,1%
Aset Produktif
Aset Produktif Bermasalah dan Aset Non Produktif Bermasalah
0,6% 0,5% 0,4% 0,3% 0,3%
terhadap Total Aset Produktif dan Aset Non Produktif
Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif 0,7% 0,6% 0,5% 0,4% 0,4%
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan 2,0% 1,6% 1,5% 1,2% 1,4%
terhadap Aset Produktif
Rasio Kredit Bermasalah (Non-Performing Loans - NPL) - bruto9 0,7% 0,6% 0,4% 0,4% 0,5%
Rasio Kredit Bermasalah (Non-Performing Loans - NPL) - bersih 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% 0,2%
Rentabilitas
Tingkat Pengembalian atas Aset (Return on Asset - ROA)10 3,8% 3,9% 3,8% 3,6% 3,8%
Tingkat Pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity - ROE) 11
21,9% 25,5% 28,2% 30,4% 33,5%
Marjin Bunga Bersih (Net Interest Margin - NIM)12 6,7% 6,5% 6,2% 5,6% 5,7%
Cost Efficiency Ratio 46,5% 44,2% 42,9% 46,4% 47,2%
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 63,2% 62,4% 61,5% 62,4% 60,9%
Likuiditas
Rasio Kredit terhadap Pendanaan (Loan to Funding Ratio - LFR)13 81,1% 76,8% 75,4% 68,6% 61,7%
Rasio Dana Murah (CASA Terhadap Dana Pihak Ketiga) 76,1% 75,1% 78,9% 80,3% 77,0%
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas 570,4% 635,8% 701,2% 763,9% 831,7%
Rasio Liabilitas terhadap Aset 85,1% 86,4% 87,5% 88,4% 89,3%
Kepatuhan
Persentase Pelanggaran BMPK
a. Pihak Terkait 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%
b. Pihak Tidak Terkait 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%
Persentase Pelampauan BMPK
a. Pihak Terkait 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%
b. Pihak Tidak Terkait 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%
Giro Wajib Minimum (GWM)
a. GWM Utama Rupiah 7,5% 8,4% 8,3% 9,0% 9,9%
b. GWM Valuta Asing 9,1% 8,6% 8,5% 8,3% 8,5%
Posisi Devisa Neto (PDN) 0,4% 0,6% 0,2% 0,9% 0,5%
7. Induk perusahaan saja, rasio keuangan disajikan sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.11/SEOJK.03/2015 tanggal 17 April 2015 tentang Transparansi dan
Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional.
8. Rasio CAR memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional, dan risiko pasar sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 mengenai
Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID).
9. Dihitung dari total kredit bermasalah (kurang lancar, diragukan, macet) dibagi total kredit.
10. Dihitung dari laba (rugi) sebelum pajak dibagi dengan rata-rata total aset.
11. Dihitung dari laba (rugi) setelah pajak dibagi dengan rata-rata total ekuitas (Tier 1).
12. Dihitung dari pendapatan (beban) bunga bersih dibagi dengan rata-rata aset produktif.
13. Dihitung dari total kredit pihak ketiga dibagi dengan dana pihak ketiga dan surat berharga yang memenuhi persyaratan tertentu yang diterbitkan oleh Bank untuk memperoleh
sumber pendanaan.
14. Termasuk kantor kas.
23
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
594.373 387.643
553.156
346.563
496.849 312.290
442.994
381.908 256.778
202.255
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
473.666 89.625
447.906
409.486 75.726
370.274
323.428 62.332
51.898
42.027
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
47.876 18.019
16.486
41.373
14.254
34.622
11.721
28.092 10.820
24.401
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
24
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
81,1% 0,7%
75,4% 76,8% 0,6%
0,5%
68,6% 0,4% 0,4%
61,7%
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
25
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Ikhtisar Saham
Kinerja Saham BCA Tahun 2011 2015
16.000 80.000
Volume
Harga Saham
14.000 70.000
Harga Saham (dalam Rupiah)
12.000 60.000
8.000 40.000
6.000 30,000
4.000 20.000
2.000 10.000
0 0
Jan-11 Mar-11 Jun-11 Sep-11 Des-11 Mar-12 Jun-12 Sep-12 Des-12 Mar-13 Jun-13 Sep-13 Des-13 Mar-14 Jun-14 Sep-14 Des-14 Mar-15 Jun-15 Sep-15 Des-15
Sumber: Bloomberg
Kapitalisasi Pasar (dalam miliar Rupiah) 327.912 323.597 236.688 224.361 197.240
Laba Bersih per Saham (dalam Rupiah) 731 669 579 480 444
Nilai Buku per Saham (dalam Rupiah) 3.625 3.151 2.592 2.124 1.725
Harga, Volume dan Kapitalisasi Pasar dari Saham BCA Periode 2011 - 2015
Harga
Volume Kapitalisasi
Tahun Triwulan Transaksi Pasar
Tertinggi Terendah Penutupan (dalam miliar Rupiah)
(dalam ribuan)
(dalam Rupiah) (dalam Rupiah) (dalam Rupiah)
26
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
FarIndo Investments
(Mauritius) Ltd. Masyarakat
52,85%**
47,15%*
Keterangan:
Pengendali
Jalur Pengendalian
* Alaerka Investment Ltd. memiliki 92,18% saham pada FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. (FarIndo). Saham Tresuri FarIndo adalah
sebesar 7,82%.
** Pada komposisi saham yang dimiliki masyarakat, sebesar 2,96% dimiliki oleh pihak yang terafiliasi dengan Ultimate Shareholders, sebesar
0,02% dimiliki oleh Robert Budi Hartono dan sebesar 0,02% dimiliki oleh Bambang Hartono.
Selain itu, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki 0,25% saham BCA. Masing-masing pemegang saham masyarakat memiliki kurang dari 5%
saham BCA.
Komposisi saham yang dimiliki masyarakat juga termasuk kepemilikan Anthony Salim terhadap saham BCA sebesar 1,76%. 27
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Laba Bersih per Saham (Rp) 731 669 579 480 444
Dividen Tunai per Saham (Rp) N.A 148,0 120,0 114,5 113,5
Jumlah Dividen Tunai (Rp) N.A 3.648.941.480.000 2.958.601.200.000 2.814.351.671.500 2.765.455.080.500
Dividen Interim (Rp) 55,0 50,0 45,0 43,5 43,5
Cum Dividen untuk Perdagangan di:
Pasar Reguler & Negosiasi 12 Nov 2015 4 Des 2014 28 Nov 2013 3 Des 2012 6 Des 2011
Pasar Tunai 17 Nov 2015 9 Des 2014 3 Des 2013 6 Des 2012 9 Des 2011
Dividen Final (Rp) N.A 98,0 75,0 71,0 70,0
Cum Dividen untuk Perdagangan di:
Pasar Reguler & Negosiasi N.A 16 Apr 2015 29 Apr 2014 28 Mei 2013 8 Jun 2012
Pasar Tunai N.A 21 Apr 2015 5 Mei 2014 31 Mei 2013 13 Jun 2012
Dividend Payout Ratio N.A 22,1% 20,8% 24,0% 25,6%
28
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
*
BCA melakukan pemecahan saham (stock split) dengan rasio 1:2 atau pemecahan dari 1 lembar saham menjadi 2 lembar saham efektif
pada tanggal 15 Mei 2001, 8 Juni 2004 dan 31 Januari 2008
Ikhtisar Obligasi
Tidak terdapat obligasi atau surat hutang yang diterbitkan oleh BCA pada tahun 2015. Namun secara konsolidasi, BCA memiliki
kewajiban berupa Obligasi yang diterbitkan oleh BCA Finance selaku entitas anak, dimana per 31 Desember 2015 tercatat sebesar
Rp 2,4 triliun. Informasi mengenai obligasi yang diterbitkan oleh BCA Finance dapat dilihat pada Laporan Keuangan Konsolidasian
yang Diaudit halaman 504 - 507.
29
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
PT BCA Sekuritas
Perantara perdagangan efek dan penjamin emisi efek
PT Central Santosa Finance (CS Finance) Pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna,
sewa operasi, kegiatan pembiayaan lain berdasarkan persetujuan
instansi yang berwenang
BCA Finance 0,424% BCA 0,0001% BCA 25% CS 25% BCA BCA
Limited Finance Syariah Finance Insurance Sekuritas
100% 100% 100% 70% 100% 75%
99,9996%
Catatan: Informasi lebih detail mengenai kepemilikan saham entitas anak dapat dilihat pada halaman 588 - 589
30
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Laporan
kepada
Pemegang
Saham
32 Laporan Tugas Pengawasan
Dewan Komisaris
40 Laporan Direksi
31
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris secara aktif rendah dari perkiraan semula meskipun berbagai stimulus
menjalankan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan terus dilakukan di negara-negara maju. Proses pemulihan
Bank oleh Direksi. Kami melaporkan bahwa pada tahun ekonomi global diperkirakan akan membutuhkan waktu
2015 BCA kembali meraih hasil positif di tengah berbagai beberapa tahun untuk mencapai tingkat pertumbuhan
tantangan yang dihadapi oleh perekonomian maupun sektor seperti di tahun-tahun sebelumnya.
perbankan Indonesia. Dalam situasi ekonomi yang diliputi
oleh ketidakpastian, BCA mengutamakan pertumbuhan Perekonomian Amerika Serikat (AS) relatif terlihat membaik
kredit berkualitas dan menjaga posisi likuiditas yang sebagaimana tercermin pada peningkatan belanja rumah
memadai dengan didukung oleh basis permodalan yang tangga dan investasi bisnis serta membaiknya sektor
kokoh. perumahan. Sebagai bentuk keyakinan terhadap prospek
perekonomian negaranya, pada Desember 2015 Bank
Menghadapi kondisi usaha yang belum sepenuhnya Sentral AS (The Fed) meningkatkan suku bunga acuan
kondusif, di sepanjang tahun 2015 BCA menerapkan prinsip Fed Funds Rate untuk pertama kalinya sejak terjadi krisis
kehati-hatian dalam mengelola bisnis Bank dan tetap keuangan. Meskipun demikian, pemulihan ekonomi AS
berupaya mencapai tujuan-tujuan strategis jangka panjang. masih relatif terbatas sejalan dengan menurunnya aktivitas
Komunikasi antara Dewan Komisaris dan Direksi yang terjalin ekspor serta masih belum stabilnya tingkat konsumsi dan
dengan baik telah menciptakan keselarasan pandangan tingkat pengangguran domestik AS. Oleh karena itu, The
dalam menghadapi berbagai permasalahan maupun dalam Fed kerap kali menunda rencana kenaikan Fed Funds Rate di
meraih berbagai peluang bisnis. tengah kekhawatiran terhadap situasi ekonomi AS maupun
pasar keuangan. Beberapa penundaan kenaikan Fed Funds
BCA terus meningkatkan efisiensi operasional serta Rate yang telah direncanakan cukup lama, menciptakan
memperkuat kapabilitas jangka panjang secara ketidakpastian bagi para pelaku pasar. Pada tahun
berkelanjutan di setiap lini bisnis usaha Bank dan anak-anak 2015 perekonomian kedua terbesar di dunia, Tiongkok,
usaha. Kami meyakini langkah-langkah yang ditempuh akan menunjukkan tren pelemahan akibat dari aktivitas ekspor
meningkatkan kualitas layanan nasabah dan memberikan yang melambat dan kekhawatiran atas tingkat hutang
pengaruh positif terhadap kinerja BCA secara keseluruhan. terhadap PDB yang tinggi. Secara bersamaan, perekonomian
di zona Eropa masih rentan meskipun telah menunjukkan
TINJAUAN EKONOMI 2015 perbaikan yang didorong oleh meningkatnya permintaan
Dalam beberapa tahun terakhir Indonesia mengalami domestik.
siklus ekonomi yang melambat. Kondisi perekonomian
dan pasar keuangan global yang diliputi ketidakpastian Secara keseluruhan keadaan ekonomi dunia di tahun
memberi tantangan tersendiri bagi perekonomian 2015 masih diliputi ketidakpastian dan volatilitas yang
Indonesia setelah melewati masa commodity boom dan tinggi. Konsekuensinya, harga berbagai komoditas masih
arus modal asing yang melimpah. Perekonomian dunia mengalami tekanan sehingga berdampak negatif terhadap
memperlihatkan kecenderungan pertumbuhan yang lebih aktivitas pergerakan ekspor komoditas Indonesia. Faktor-
32
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
33
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
faktor eksternal tersebut diperburuk oleh rendahnya Pemerintah telah mencanangkan berbagai program kerja
realisasi investasi langsung asing dan belanja Pemerintah dan paket kebijakan di bidang fiskal untuk mendorong
serta konsumsi domestik yang relatif stagnan. Sebagai pergerakan ekonomi yang lebih cepat dalam beberapa
konsekuensinya, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat tahun mendatang. Secara khusus, Pemerintah melakukan
sebesar 4,8%, merupakan salah satu yang terendah dalam reformasi subsidi energi; menyusun program-program
6 tahun terakhir. percepatan berbagai proyek pembangunan infrastruktur;
mendorong perekonomian di wilayah luar Jawa melalui
Sejak triwulan keempat 2011, posisi transaksi berjalan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK); serta
Indonesia telah bergeser dari posisi surplus menjadi defisit. memperbaiki iklim investasi melalui percepatan proses
Bank Indonesia dan Pemerintah terus melakukan berbagai perolehan izin investasi, tax allowance & tax holiday, dan
upaya untuk meredam besarnya defisit transaksi berjalan melalui pelayanan investasi terpadu satu pintu (PTSP).
sehingga mendorong perbaikan defisit menjadi 2,1% dari
PDB di tahun 2015, dibandingkan tahun sebelumnya yang Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, kami
sebesar 3,1% dari PDB. Perbaikan tersebut merupakan optimis terhadap prospek jangka panjang perekonomian
hasil dari neraca perdagangan Indonesia yang mengalami Indonesia. Kami menyambut positif upaya-upaya yang
surplus, seiring dengan penurunan impor yang lebih besar dilakukan oleh Pemerintah maupun regulator dalam
dibandingkan dengan penurunan ekspor. Namun yang mendorong aktivitas perekonomian Indonesia menuju ke
perlu diwaspadai adalah risiko peningkatan defisit transaksi arah yang lebih baik. Kami melihat bahwa secara umum
berjalan apabila roda ekonomi domestik kembali berputar masyarakat Indonesia tetap memiliki pandangan positif
lebih cepat, mengingat besarnya ketergantungan impor terhadap prospek jangka panjang ekonomi Indonesia, dan
untuk konsumsi domestik dan untuk memenuhi kebutuhan kami tidak melihat adanya panic buying terhadap mata uang
barang modal dan bahan baku berbagai aktivitas manufaktur asing atau pemindahan dana ke luar negeri seperti yang
nasional. Peranan peningkatan dan kestabilan arus investasi terjadi pada tahun 1997-1998. Pertumbuhan perekonomian
sebagai penyeimbang defisit transaksi berjalan akan sangat Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi dibandingkan
membantu bagi keseluruhan perekonomian nasional. negara-negara G-20 lainnya. Dengan latar belakang populasi
penduduk usia produktif yang tinggi, kestabilan sistem
Kondisi defisit transaksi berjalan dan tingginya permintaan demokrasi yang telah berjalan dan sumber daya alam yang
valuta asing untuk pembayaran hutang luar negeri telah berlimpah, kami meyakini bahwa Indonesia memiliki potensi
memberi tekanan kepada nilai tukar Rupiah terhadap ekonomi jangka panjang yang menjanjikan.
US Dollar. Lebih lanjut, ketidakpastian arah Fed Funds Rate
telah menambah volatilitas mata uang dalam negeri secara TINJAUAN SEKTOR PERBANKAN INDONESIA
signifikan. Keputusan untuk meningkatkan Fed Funds Rate Sektor perbankan Indonesia dihadapkan pada perlambatan
pada Desember 2015 telah memberi para pelaku pasar sedikit pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga sepanjang tahun
gambaran atas kebijakan suku bunga The Fed kedepannya. 2015 sejalan dengan lemahnya kondisi perekonomian
Sementara itu, kebijakan pemerintah Tiongkok untuk Indonesia secara keseluruhan. Portofolio kredit dan dana
mendevaluasi nilai mata uang Yuan juga turut berpengaruh pihak ketiga sektor perbankan masing-masing tumbuh 10,5%
terhadap nilai tukar mata uang negara-negara Asia termasuk dan 7,3%, lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan
Indonesia. Nilai tukar Rupiah terhadap USD mencapai pada tahun 2007-2012 yang sebesar 22,0% dan 16,4%.
titik terendah pada tingkat Rp 14.693 per 1 USD di bulan Secara keseluruhan, perlambatan kredit sektor perbankan
September 2015. Nilai Rupiah terdepresiasi 10,2% menjadi terjadi di semua segmen dengan melemahnya pinjaman
Rp 13.788 per 1 USD pada akhir 2015 dibandingkan untuk kebutuhan bisnis maupun konsumsi.
Rp 12.388 per 1 USD pada akhir 2014.
Melambatnya pertumbuhan ekonomi berdampak pada
Bank Indonesia dan Pemerintah Indonesia terus melakukan meningkatnya rasio kredit bermasalah (Non-Performing
upaya-upaya proaktif dalam menjaga nilai tukar Rupiah pada Loans - NPL) sektor perbankan di Indonesia, dimana pada
tingkat yang sesuai dengan fundamental perekonomian. akhir tahun 2015 mencapai 2,5%, lebih tinggi dibandingkan
Bank Indonesia mempertahankan BI Rate sebesar 7,5% 2,2% di tahun 2014, serta mengakibatkan peningkatan
sejak Februari 2015 sampai dengan akhir tahun 2015 untuk jumlah kredit yang direstrukturisasi. Meskipun lebih tinggi
menjaga kestabilan Rupiah dan sekaligus mengarahkan dibandingkan beberapa tahun terakhir, kualitas kredit secara
defisit transaksi berjalan menuju tingkat yang lebih sehat. umum masih terkendali dimana posisi NPL sektor perbankan
34
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
masih berada di bawah ketentuan yang ditetapkan regulator cabang dan penyempurnaan berbagai jaringan perbankan
sebesar 5%. Reformasi yang dijalankan dalam beberapa elektronik. Sebagai salah satu bank komersial terkemuka di
tahun terakhir serta penerapan budaya manajemen risiko Indonesia, BCA senantiasa berupaya memperluas jaringan
di perbankan nasional jauh lebih efektif dibandingkan saat layanan multi-channel terintegrasi untuk meraih peluang
krisis 1997/1998. Kami meyakini industri perbankan akan pertumbuhan bisnis di berbagai wilayah yang menjanjikan
mampu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi di seluruh Indonesia. Langkah strategis ini ditujukan
perekonomian nasional. guna mengoptimalkan kenyamanan nasabah sekaligus
memberikan layanan sesuai ekspektasi nasabah BCA.
Sebagai dampak dari perlambatan pertumbuhan kredit dan
dana pihak ketiga, serta kenaikan biaya cadangan kredit BCA mencatat pertumbuhan volume transaksi perbankan
bermasalah maupun beban operasional, sektor perbankan elektronik yang cukup pesat pada beberapa tahun terakhir.
Indonesia menghadapi tekanan profitabilitas pada tahun Pertumbuhan tersebut terus berlanjut pada tahun 2015.
2015. Meskipun demikian, kami melihat bahwa industri Peran perbankan elektronik menjadi semakin penting, dan
perbankan nasional berada pada kondisi yang cukup solid pada gilirannya melengkapi peran kantor cabang dalam
ditopang oleh rasio permodalan yang kokoh dan ruang menyediakan solusi perbankan terintegrasi. BCA melihat
likuiditas yang sehat. Rasio kecukupan modal (Capital pergeseran preferensi nasabah ke penggunaan perbankan
Adequacy Ratio CAR) perbankan nasional terjaga di level elektronik dari layanan transaksi kantor cabang sebagai hal
21,4%, sementara posisi kredit terhadap dana pihak ketiga yang positif. Di samping meningkatkan kenyamanan dan
(Loan to Deposit Ratio LDR) tergolong memadai sebesar kepuasan nasabah dalam bertransaksi, pengembangan
92,1%. Lebih lanjut, Bank Indonesia memberikan pelonggaran perbankan elektronik, terutama layanan internet dan mobile
persyaratan Giro Wajib Minimum sehingga perbankan banking, juga telah meningkatkan efisiensi operasional Bank
nasional memiliki fleksibilitas cadangan likuiditas yang lebih dan menghasilkan struktur biaya per transaksi yang jauh
besar. Pada akhir tahun 2015 Bank Indonesia menurunkan lebih rendah dibandingkan layanan transaksi melalui kantor
tingkat Giro Wajib Minimum dari 8,0% menjadi 7,5%. cabang. BCA berkeyakinan bahwa perbankan elektronik akan
terus tumbuh dan menjadi fokus Bank di masa mendatang.
PENILAIAN TERHADAP KINERJA DIREKSI
Berdasarkan hasil pengawasan yang telah dilakukan pada Dewan Komisaris melihat posisi BCA yang unggul dalam
tahun 2015, Dewan Komisaris berpendapat bahwa Direksi mempertahankan soliditas neraca dan profitabilitas di tahun
telah menjalankan berbagai fungsinya dengan baik dan kami 2015. Bertumpu pada kondisi keuangan Bank yang kokoh,
menilai bahwa langkah-langkah yang dilakukan oleh Direksi Dewan Komisaris mendukung langkah strategis Direksi
selaras dengan pandangan Dewan Komisaris. Sepanjang dalam melanjutkan aktivitas investasi di tahun 2015 dan
tahun, Direksi dan Dewan Komisaris melakukan komunikasi kedepannya guna meningkatkan franchise value perbankan
secara aktif dalam mengambil tindakan untuk menghadapi transaksi BCA sekaligus menciptakan efisiensi jangka
berbagai tantangan, serta untuk memanfaatkan peluang- panjang. Melalui jaringan transaksi perbankan yang nyaman,
peluang bisnis yang ada. aman dan andal, BCA menyediakan layanan penyimpanan
dana yang mapan bagi para nasabah, sehingga BCA
Secara proaktif, Direksi telah mengutamakan pertumbuhan memperoleh kepercayaan nasabah yang pada gilirannya
kredit yang berkualitas, serta menjaga posisi likuiditas dan memberikan sumber pendanaan yang stabil bagi Bank.
permodalan yang solid. Investasi dan inisiatif, baik yang Keunggulan utama BCA terletak pada struktur pendanaan
bersifat jangka panjang maupun jangka pendek, terus yang sebagian besar merupakan rekening dana transaksional
diterapkan untuk memperkuat kapabilitas bisnis dan daya giro dan tabungan (Current Accounts and Savings Accounts
saing Bank. BCA melanjutkan pengembangan produk CASA) yang stabil dan berbiaya bunga rendah. Dana CASA
dan layanan perbankan transaksi dan perkreditan sesuai tetap merupakan porsi terbesar terhadap dana pihak ketiga
perkembangan pasar dan evolusi kebutuhan nasabah. Bank yang pada akhirnya memberi keunggulan kompetitif
Dengan menjaga fokus yang berimbang atas target-target bagi BCA dalam penyaluran kredit, terutama dalam
jangka pendek maupun jangka panjang, BCA mampu untuk penentuan suku bunga kredit.
mencapai tujuan strategis sesuai dengan visi dan misinya.
Dengan memanfaatkan solidnya posisi likuiditas Bank,
BCA mempertahankan keunggulan di bidang perbankan BCA mampu menyalurkan kredit yang berkualitas. BCA
transaksi melalui investasi infrastruktur perbankan memprioritaskan penyaluran kredit kepada para nasabah
secara berkesinambungan, termasuk perluasan jaringan dengan rekam jejak yang baik guna semakin meningkatkan
35
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
peran Bank sebagai mitra bisnis yang terpercaya dan para nasabah, yang pada gilirannya akan memperluas bisnis
dapat diandalkan. BCA berupaya melakukan penyaluran perbankan BCA. Kami juga berharap sinergi dengan anak
kredit di semua segmen sejalan dengan kebutuhan kredit usaha Bank akan mendorong peningkatan fee-based income.
yang riil dan sehat. Pada paruh kedua tahun 2015, BCA Dewan Komisaris melihat bahwa perkembangan ruang
melihat permintaan kredit dari sektor korporasi mengalami lingkup dan kinerja anak usaha yang stabil berjalan sesuai
peningkatan cukup signifikan seiring dengan lebih aktifnya dengan rencana strategis BCA.
kegiatan usaha terutama menjelang akhir tahun. Permintaan
kredit korporasi yang lebih tinggi juga disebabkan adanya Kami melaporkan bahwa pada tahun 2015 berbagai
pengalihan fasilitas kredit dalam valuta asing dari beberapa program kerja serta inisiatif jangka pendek dan jangka
bank lain ke fasilitas kredit BCA dalam mata uang Rupiah. panjang yang dijalankan oleh Direksi, telah mendukung BCA
Hal ini dilakukan oleh nasabah-nasabah korporasi untuk dalam mempertahankan kualitas kredit dan kinerja usaha
meminimalisasi risiko nilai tukar yang berfluktuasi. Adanya yang solid, serta mendorong pertumbuhan Laba Bersih
kebijakan Pemerintah yang mewajibkan semua transaksi sebesar 9,3% menjadi Rp 18,0 triliun. Rasio kecukupan
di Indonesia untuk menggunakan mata uang Rupiah juga modal (Capital Adequacy Ratio CAR) tercatat sebesar 18,7%
turut meningkatkan permintaan akan fasilitas kredit dalam dan rasio kredit terhadap pendanaan (Loan to Funding Ratio
Rupiah. LFR) tercatat sebesar 81,1% pada akhir tahun 2015, berada
dalam kisaran target yang sehat. Sementara itu tingkat
Di segmen kredit konsumer, BCA berupaya menangkap pengembalian atas aset (Return on Assets ROA) tercatat
peluang pasar pembiayaan rumah dan kendaraan bermotor sebesar 3,8% dan tingkat pengembalian atas ekuitas (Return
melalui produk kredit pemilikan rumah dan kredit kendaraan on Equity ROE) sebesar 21,9% disertai dengan rasio NPL
bermotor dengan tingkat suku bunga yang kompetitif. yang terkendali sebesar 0,7%.
Pemberian pinjaman dilakukan dengan mempertahankan
prinsip kehati-hatian untuk memastikan bahwa kualitas PENINGKATAN TATA KELOLA PERUSAHAAN SECARA
portofolio kredit konsumer tetap tinggi. BERKESINAMBUNGAN
Dewan Komisaris senantiasa memantau terselenggaranya
Peluang penyaluran kredit dilakukan dengan memperhatikan prinsip dan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik
risk appetite dan diversifikasi portofolio pada berbagai (Good Corporate Governance GCG) pada seluruh jenjang
sektor industri dan segmen kredit. Total portofolio kredit organisasi dengan mengevaluasi hasil self-assessment GCG
BCA meningkat 11,9% di tahun 2015, yang berasal dari dan mendorong penyempurnaan praktik-praktik GCG yang
pertumbuhan portofolio kredit korporasi sebesar 17,2%, kredit mengacu kepada peraturan yang berlaku serta international
komersial & UKM sebesar 8,8% dan kredit konsumer sebesar best practices. Prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas,
8,9%. Kualitas aset BCA dapat terjaga dengan baik, dimana pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran, menjadi
rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loans - NPL) Bank pedoman utama dalam pengelolaan bisnis Bank. BCA
tercatat sebesar 0,7%, jauh di bawah ketentuan maksimum percaya bahwa penerapan praktik-praktik GCG merupakan
yang diatur oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 5% dan di aset penting dalam menciptakan budaya organisasi yang
bawah rata-rata sektor perbankan Indonesia yang sebesar kokoh dan unggul guna meraih pertumbuhan bisnis yang
2,5%. Meskipun demikian, dalam jangka pendek, kami tetap berkelanjutan serta mampu memberikan nilai tambah bagi
mewaspadai potensi peningkatan kredit bermasalah hingga nasabah.
roda perekonomian Indonesia pulih kembali.
Di tahun 2015, sejalan dengan peraturan Otoritas Jasa
Dalam beberapa tahun terakhir BCA telah berinvestasi Keuangan, BCA telah membentuk Komite Tata Kelola
dan mengembangkan bisnis anak-anak usahanya. Di Terintegrasi yang membantu Dewan Komisaris dalam
samping BCA Finance, yang telah dikenal luas dalam mengevaluasi penerapan Tata Kelola Perusahaan antara
bisnis pembiayaan kendaraan roda empat, saat ini BCA lain melalui penilaian kecukupan pengendalian internal dan
telah memiliki anak-anak usaha yang bergerak di bisnis pelaksanaan fungsi kepatuhan di BCA maupun anak-anak
pembiayaan kendaraan bermotor roda dua; bisnis asuransi usaha Bank secara terintegrasi.
umum; bisnis asuransi jiwa; layanan perbankan Syariah;
layanan remittance; dan sekuritas. Bisnis melalui anak-anak Komite Tata Kelola Terintegrasi memberikan rekomendasi
usaha tersebut ditujukan untuk melengkapi lini bisnis inti kepada Dewan Komisaris dalam penyempurnaan
BCA, serta memberikan solusi keuangan menyeluruh bagi pedoman tata kelola perusahaan terintegrasi. BCA terus
36
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
menyempurnakan tugas dan tanggung jawab satuan kerja Kelola Terintegrasi. Komite-komite tersebut bekerja dengan
terkait dalam penerapan tata kelola perusahaan, audit dan menjunjung standar kompetensi dan kualitas terbaik.
manajemen risiko yang terintegrasi. Keselarasan tata kelola
antara BCA dan anak-anak usahanya menjadi semakin Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam rangka
penting sejalan dengan berkembangnya bisnis anak-anak mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi
usaha Bank. Penerapan manajemen risiko dan pengendalian pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan laporan
internal yang efektif berperan penting dalam memitigasi keuangan, sistem pengendalian internal, pelaksanaan
dampak negatif yang dapat timbul dari berbagai macam fungsi audit internal dan eksternal, implementasi GCG
risiko yang dihadapi setiap anak usaha. serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Sepanjang tahun 2015, Komite Audit telah
BCA secara berkala melakukan self-assessment terhadap menyelenggarakan 20 kali rapat, 8 kali bertemu dengan Divisi
pelaksanaan GCG sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia. Audit, dan mengkaji 179 laporan audit internal. Sementara
Self-assessment tersebut dimaksudkan untuk menjaga itu Komite Pemantau Risiko telah menyelenggarakan 10 kali
dan meningkatkan kualitas penerapan GCG di BCA. rapat untuk memastikan bahwa kerangka kerja manajemen
Kami melaporkan bahwa hasil self-assessment terhadap risiko telah memberikan perlindungan yang memadai
pelaksanaan GCG di BCA pada tahun 2015 menghasilkan terhadap seluruh risiko yang dihadapi BCA; sedangkan
peringkat komposit dengan predikat Sangat Baik. Komite Remunerasi dan Nominasi telah menyelenggarakan
Sementara itu, hasil self-assessment pelaksanaan tata 4 kali rapat. Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki
kelola terintegrasi juga menghasilkan peringkat Sangat peran penting dalam melakukan evaluasi kebijakan
Baik. Komitmen pelaksanaan GCG tercermin dari berbagai remunerasi Dewan Komisaris, Direksi, pejabat eksekutif,
penghargaan yang diterima Bank, antara lain, dari Indonesian dan karyawan BCA secara keseluruhan. Pada tahun 2015,
Institute for Corporate Directorship (IICG) dan majalah Komite Tata Kelola Terintegrasi menyelenggarakan 2
SWA sebagai Perusahaan Indonesia Sangat Terpercaya, kali rapat untuk memastikan penerapan GCG di BCA dan
serta penghargaan dari Finance Asia sebagai salah satu anak-anak usaha berjalan dengan baik. Dewan Komisaris
perusahaan yang memiliki tata kelola perusahaan terbaik di menghargai dukungan dan upaya dari ke empat komite
Indonesia. Dewan Komisaris meyakini bahwa BCA memiliki tersebut, sehingga Dewan Komisaris dapat melakukan
struktur tata kelola perusahaan yang kokoh dan efektif fungsi pengawasan secara efektif terhadap seluruh area
dalam mendukung perkembangan bisnis Bank dan anak- bisnis yang dijalankan oleh BCA dan anak-anak usaha.
anak usaha.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PERUBAHAN KOMPOSISI ANGGOTA DEWAN KOMISARIS Kami menyadari bahwa keberhasilan BCA dalam
Dewan Komisaris BCA terdiri dari lima anggota dengan mengembangkan bisnis, tidaklah terlepas dari dukungan
tiga diantaranya adalah Komisaris Independen. Dengan dan hubungan yang harmonis dengan masyarakat. Untuk itu,
pengetahuan, pengalaman dan latar belakang yang berbeda- BCA secara aktif memberi kontribusi terhadap masyarakat
beda, para anggota Dewan Komisaris saling melengkapi dan melalui aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan
membentuk tim yang solid dan efektif dalam menjalankan (Corporate Social Responsibility CSR). Program CSR BCA
fungsi pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan oleh diarahkan pada bidang pendidikan, kesehatan, olah raga,
Direksi. Dalam menjalankan tugasnya, sepanjang tahun serta pelestarian budaya dan lingkungan. Untuk memastikan
2015 Dewan Komisaris mengadakan 47 kali rapat dan 13 efektivitas pelaksanaan program CSR, BCA secara aktif
kali rapat gabungan dengan Direksi. bekerja sama dengan institusi-institusi terkemuka termasuk
WWF, UNICEF, berbagai universitas serta Palang Merah
Kami menyampaikan bahwa pada tahun 2015 tidak terdapat Indonesia.
perubahan komposisi dalam keanggotaan Dewan Komisaris.
Salah satu program yang aktif dijalankan oleh BCA dalam
PENILAIAN KINERJA KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN beberapa tahun ini adalah pelestarian wayang sebagai
KOMISARIS warisan budaya Indonesia. BCA bekerja sama dengan
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan organisasi-organisasi pelestarian budaya wayang dalam
Komisaris didukung oleh Komite Audit, Komite Pemantau menyelenggarakan berbagai kegiatan dengan tema BCA
Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, serta Komite Tata untuk Wayang Indonesia. Tayangan mengenai wayang di
37
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
kiri ke kanan
berdiri : duduk :
Sigit Pramono Raden Pardede Cyrillus Harinowo Djohan Emir Setijoso Tonny Kusnadi
Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Presiden Komisaris Komisaris
Dewan Komisaris
38
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
salah satu televisi nasional Indonesia yang disponsori oleh lainnya akan terus dijalankan di tahun 2016. Dewan
BCA telah menemani masyarakat setiap minggunya sejak 3 Komisaris akan senantiasa mendukung fungsi intermediasi
tahun yang lalu. Bank dengan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian.
Melanjutkan program pada tahun sebelumnya, BCA kembali Secara keseluruhan, Dewan Komisaris menilai bahwa
menjadi sponsor utama dalam penyelenggaraan BCA rencana kerja Bank ke depan yang disusun oleh Direksi
Indonesian Open 2015, turnamen bulutangkis internasional telah mempertimbangkan berbagai peluang bisnis sekaligus
yang masuk kategori Superseries Premier. Hal ini merupakan risiko-risiko yang dihadapi oleh Bank. Kami berkeyakinan
komitmen BCA untuk turut mengembangkan bulu tangkis bahwa prospek usaha dan rencana kerja strategis Bank
sebagai salah satu cabang olah raga andalan di Indonesia. akan mengantar BCA untuk menjadi lebih kuat dan lebih
kompetitif di masa-masa mendatang.
Di tahun-tahun mendatang, BCA akan terus melaksanakan
program CSR sebagai komitmen Bank untuk tumbuh APRESIASI KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN
berkembang bersama masyarakat. Atas nama Dewan Komisaris, saya ingin menyampaikan rasa
terima kasih kepada semua pemegang saham, nasabah,
PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA YANG DISUSUN mitra bisnis, karyawan dan seluruh pemangku kepentingan.
DIREKSI Keberhasilan yang dicapai oleh BCA pada tahun 2015 tidak
Kami melihat bahwa tantangan yang dihadapi perekonomian mungkin terwujud tanpa dukungan yang berkesinambungan
Indonesia masih akan berlanjut pada tahun 2016 sejalan dari berbagai pihak tersebut. Dewan Komisaris menghargai
dengan masih belum adanya tanda-tanda pemulihan kerja keras dan pengelolaan perusahaan yang efektif
perekonomian global. Namun demikian, kami tetap optimis dari Dewan Direksi sehingga dapat mempertahankan
bahwa Indonesia memiliki modal yang memadai dalam stabilitas dan kinerja keuangan yang kuat sepanjang tahun
menghadapi berbagai tantangan global. Berbagai program 2015. Dewan Komisaris juga mengucapkan terima kasih
dan kebijakan Pemerintah dan regulator untuk mengatasi kepada seluruh anak usaha atas peran penting mereka
berbagai hambatan struktural menjadi salah satu modal dalam keberhasilan Bank dan kontribusi mereka terhadap
dasar bagi perekonomian nasional menjadi lebih berdaya pengembangan BCA secara keseluruhan.
saing.
Kami berterima kasih kepada regulator, Otoritas Jasa
Dewan Komisaris menilai bahwa langkah Direksi untuk tetap Keuangan dan Bank Indonesia, atas arahan dan dukungan
optimis sekaligus hati-hati dalam menyongsong tahun 2016 yang telah diberikan kepada BCA dan industri perbankan
merupakan langkah yang tepat. Kami juga menghargai Indonesia.
berbagai upaya Direksi dalam meningkatkan investasi
infrastruktur perbankan, khususnya untuk perbankan Kami yakin bahwa dengan komitmen tanpa henti dari
elektronik dan digital banking, dalam meningkatkan kualitas semua pemangku kepentingan, BCA mampu meningkatkan
sumber daya manusia serta dalam mengembangkan kinerjanya serta terus memberikan nilai tambah dan manfaat
platform bisnis anak-anak usaha. Penyempurnaan sistem bagi nasabah dan pemegang saham, serta masyarakat
GCG, manajemen risiko dan berbagai prosedur internal Indonesia.
39
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Jahja Setiaatmadja
Presiden Direktur
40
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Laporan Direksi
Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Melemahnya perekonomian beberapa negara yang memiliki
perekonomian dan industri perbankan Indonesia. Meskipun Produk Domestik Bruto (PDB) nominal berskala besar telah
demikian, kami melaporkan bahwa di sepanjang tahun memberikan tekanan terhadap aktivitas ekspor Indonesia.
ini BCA berhasil mempertahankan soliditas di perbankan Pemulihan ekonomi Amerika Serikat dan kawasan Eropa
nasional serta mampu memanfaatkan berbagai peluang yang berjalan lambat, disertai dengan masih rendahnya
bisnis yang ada. pertumbuhan ekonomi, telah menyebabkan ketidakpastian
perekonomian global meskipun berbagai program stimulus
Perkembangan positif BCA tersebut diraih dengan tetap ekonomi telah diterapkan. Selanjutnya, perekonomian
fokus dalam memberikan layanan yang konsisten kepada Tiongkok, yang secara umum merupakan pendorong
para nasabah, memperkuat franchise perbankan transaksi perekonomian Asia, menghadapi perlambatan ekonomi
serta secara proaktif memelihara kualitas kredit. secara struktural. Perekonomian Tiongkok yang tumbuh dua
digit dalam satu dekade sebelumnya, melambat signifikan
BCA mengedepankan pendekatan bisnis yang berhati- hingga di bawah 7% pada tahun 2015.
hati di tengah ketidakpastian lingkungan usaha dan
mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengelola Perlambatan perekonomian Tiongkok, salah satu pengguna
dan meminimalisasi eksposur risiko. Menutup tahun 2015, terbesar komoditas sumber daya alam di dunia, telah
kami membukukan pertumbuhan kredit yang positif di memberikan dampak negatif pada harga komoditas global.
semua segmen kredit dengan rasio kredit bermasalah Harga komoditas ekspor Indonesia, termasuk kelapa sawit,
(Non Performing Loans NPL) yang rendah serta tetap batu bara, minyak mentah, gas alam, nikel dan tembaga,
mampu menjaga posisi likuiditas dan permodalan yang berada atau mendekati level terendah dalam beberapa
kokoh. tahun terakhir. Selain itu, ketidakstabilan arus modal global
telah berdampak cukup besar pada kondisi makro-ekonomi
TINJAUAN PEREKONOMIAN INDONESIA Indonesia, terutama pada volatilitas nilai tukar Rupiah
Perlambatan perputaran roda ekonomi Indonesia masih maupun tingkat suku bunga di Indonesia.
berlanjut pada tahun 2015, dipengaruhi oleh pelemahan
perekonomian global dan berbagai tantangan makro di dalam Dari tahun 2008 sampai 2012, arus modal global telah
negeri. Di tahun 2015 Indonesia mencatat pertumbuhan menguntungkan negara-negara berkembang, termasuk
ekonomi sebesar 4,8%, melambat dari tahun 2014 dan telah Indonesia, sejalan dengan stimulus yang dilaksanakan oleh
berada di bawah 6% dalam 3 tahun terakhir. Bank Sentral Amerika Serikat (the Fed) dalam upaya untuk
memacu pemulihan ekonomi Amerika Serikat. Arus modal
41
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
global tersebut turut mendukung perekonomian Indonesia panjang. Berbagai program kerja serta serangkaian paket
serta berperan sebagai salah satu penyeimbang dampak kebijakan ekonomi dan peraturan baru diterapkan dalam
negatif dari fluktuasi harga-harga komoditas pada periode upaya untuk menggerakkan perekonomian Indonesia. Paket-
tersebut. Namun demikian, pada tahun 2013, pergerakan paket ekonomi ini difokuskan untuk memperbaharui program
modal global yang mengalir ke pasar negara berkembang subsidi BBM, program pembangunan infrastruktur strategis,
mulai berfluktuasi sejalan dengan antisipasi pasar atas pelayanan investasi satu atap, kebijakan satu peta untuk
rencana the Fed untuk menormalisasi suku bunga. Pada pembenahan status pertanahan dan hutan, pembentukan
Desember 2015, the Fed mulai menaikkan suku bunga kawasan ekonomi khusus, serta berbagai program stimulus
acuan jangka pendek sebesar 25 bps setelah cukup lama untuk segmen Usaha Kecil & Menengah (UKM). Selaras
berada pada tingkat yang sangat rendah. Tekanan semakin dengan perubahan kebijakan Pemerintah, Otoritas Jasa
bertambah ketika otoritas moneter Tiongkok tanpa diduga Keuangan meninjau rencana kerja dan anggaran bank, dan
melakukan devaluasi mata uang Yuan, sehingga memicu melakukan diskusi secara proaktif dengan sektor perbankan
terjadinya gejolak di pasar keuangan Indonesia maupun guna menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis
global. dan risiko. Bank Indonesia melakukan pengawasan terhadap
situasi ekonomi makro secara hati-hati di sepanjang tahun
Selama tahun 2015, ketidakstabilan arus modal global ke 2015 serta mempertahankan tingkat suku bunga acuan
Indonesia memberikan tekanan pada nilai tukar Rupiah untuk meredam ketidakpastian arus modal global dan
dan menyebabkan stagnasi realisasi penanaman modal di mengarahkan defisit transaksi berjalan pada level yang
Indonesia. Situasi arus modal ini diperburuk oleh masalah rendah. Di sisi lain, Bank Indonesia juga menurunkan
struktural pergeseran transaksi berjalan dari kondisi surplus batasan giro wajib minimum bank untuk mendukung posisi
menjadi defisit secara material, yang terlihat pertama likuiditas bank. Langkah-langkah prudent ini dilakukan oleh
kali pada tahun 2012, sebagai akibat dari pelemahan Pemerintah beserta regulator keuangan dalam mengarahkan
ekspor komoditas-komoditas unggulan serta tingginya agar Indonesia terhindar dari krisis ekonomi dan keuangan,
ketergantungan perekonomian nasional terhadap barang serta sebagai upaya dalam membangun struktur ekonomi
impor dan penggunaan jasa luar negeri. Defisit transaksi yang stabil.
berjalan menambah tekanan pada nilai tukar Rupiah. Mata
uang Rupiah terdepresiasi sebesar 10,2% pada tahun 2015 Secara keseluruhan, BCA melihat perekonomian Indonesia
dan secara total terdepresiasi 29,0% sejak akhir tahun 2012. telah mengalami penyesuaian-penyesuaian struktural yang
tidak mudah pada tahun 2014-2015. Kami percaya bahwa
Di sektor Pemerintah, realisasi belanja negara tahun 2015 kebijakan Pemerintah dapat mengatasi berbagai tantangan
lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya. Setelah tersebut dan kami tetap optimis terhadap prospek jangka
pemilihan umum nasional pada semester kedua 2014, kabinet panjang perekonomian Indonesia. Sumber daya manusia
kerja Joko Widodo memerlukan waktu untuk menyelesaikan dengan populasi usia produktif yang besar, kekayaan sumber
perencanaan anggaran, menerapkan konsolidasi dengan daya alam, pertumbuhan kelas menengah, stabilitas sistem
Dewan Perwakilan Rakyat dan mendorong realisasi anggaran politik dan berbagai program kerja dan upaya Pemerintah
belanja negara. Secara keseluruhan, isu-isu ekonomi dan merupakan daya tarik investasi Indonesia.
politik dalam negeri serta faktor-faktor ekonomi makro telah
menciptakan lingkungan ekonomi yang kurang kondusif KINERJA BCA 2015: FOKUS PADA KUALITAS
yang menyebabkan pelemahan daya beli dan belanja Perlambatan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga
domestik, hingga akhirnya membatasi pertumbuhan PDB yang diiringi dengan ketatnya kompetisi serta peningkatan
Indonesia. kredit bermasalah, telah memberi pengaruh terhadap
industri perbankan Indonesia di tahun 2015. Di tengah
Dalam menanggapi situasi ekonomi yang terjadi, Pemerintah berbagai tantangan industri perbankan, BCA kembali
Indonesia mengambil langkah-langkah strategis untuk berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu
mendukung perekonomian Indonesia dan mengembangkan bank terkemuka di Indonesia, membukukan kinerja usaha
landasan yang kokoh bagi pertumbuhan ekonomi jangka yang positif dan senantiasa memberikan nilai tambah
42
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
bagi para pemegang saham. Hasil tersebut diraih melalui kendaran bermotor dengan tingkat suku bunga yang atraktif
pelaksanaan berbagai program kerja yang bertujuan untuk untuk mendorong pertumbuhan kredit konsumer Bank,
menjaga kualitas kredit, mendukung kebutuhan kredit para disamping tetap menjaga kebijakan manajemen risiko
nasabah berkualitas, meningkatkan kapabilitas BCA di yang ketat. Langkah terukur ini dijalankan setelah meyakini
bidang perbankan transaksi, dan terus mengembangkan terjaganya kualitas kredit di segmen konsumer, dimana
bisnis anak-anak usaha. rasio kredit bermasalah tetap stabil dan berada pada level
yang rendah. Kredit komersial & UKM tumbuh moderat pada
Penyaluran Kredit Secara Hati-hati tahun 2015, dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Indonesia.
Meskipun masih dalam kisaran yang terkendali, kualitas Pencegahan terjadinya penurunan kualitas kredit segmen
kredit sektor perbankan secara keseluruhan mengalami kredit komersial merupakan fokus utama BCA baik dari sisi
tekanan pada tahun 2015, terutama di sektor komoditas unit bisnis maupun unit risiko.
pertambangan serta sektor-sektor yang terkait. Guna
mengantisipasi penurunan kualitas kredit, serta berdasarkan BCA melakukan pengawasan secara intensif terhadap
revisi pedoman restrukturisasi yang dikeluarkan oleh keseluruhan portofolio kredit dan mengambil langkah-
Otoritas Jasa Keuangan, sektor perbankan Indonesia secara langkah proaktif untuk menangani masalah yang mungkin
proaktif melakukan restrukturisasi kredit dan meningkatkan timbul apabila terdapat indikasi penurunan kualitas kredit.
pencadangan untuk kredit bermasalah. Sistem peringatan dini (early warning system) secara
berkala terus diperkuat agar dapat mengidentifikasi adanya
BCA menerapkan pendekatan yang berhati-hati dalam penurunan kualitas kredit, sehingga BCA dapat mengambil
penyaluran kredit melalui penerapan kebijakan manajemen langkah antisipasi apabila diperlukan. Restrukturisasi kredit
risiko kredit yang prudent guna menjaga kualitas kredit dan secara dini diterapkan sebagai langkah preventif terhadap
meminimalkan peningkatan kredit bermasalah. Aktivitas kredit-kredit yang berpotensi memiliki masalah namun
penyaluran kredit terutama diarahkan untuk memenuhi masih memiliki prospek pemulihan kualitas.
permintaan kredit yang riil dan sehat dari nasabah berkualitas
yang memiliki rekam jejak di semua segmen kredit. Portofolio kredit BCA tercatat sebesar Rp 387,6 triliun
pada tahun 2015, tumbuh 11,9%, terutama ditopang oleh
Segmen korporasi masih memegang peran penting dalam penyaluran kredit di segmen korporasi pada semester kedua
mendorong pertumbuhan portofolio kredit Bank di tahun 2015. Secara keseluruhan, sampai dengan akhir tahun 2015,
2015. Pada semester pertama terdapat pelunasan kredit kualitas kredit Bank dapat terjaga dengan baik, dimana rasio
yang cukup besar oleh sejumlah nasabah korporasi sejalan NPL BCA tercatat sebesar 0,7%, di bawah rata-rata industri
dengan perlambatan aktivitas usaha. Namun, pada semester perbankan sebesar 2,5%. Secara umum, kami menyadari
kedua, permintaan kredit di sektor korporasi mengalami bahwa kredit bermasalah merupakan lagging indicator, dan
peningkatan lebih besar seiring mulai lebih aktifnya kegiatan masih memiliki kemungkinan akan meningkat dalam waktu
usaha yang ditandai dengan tingkat konsumsi domestik dekat sehingga berpotensi memberikan tekanan terhadap
yang lebih tinggi menjelang akhir tahun. Selain itu, dengan kinerja Bank. Namun demikian peningkatan tersebut
mempertimbangkan risiko nilai tukar valuta asing yang lebih diperkirakan masih dalam tingkat yang terkendali sesuai risk
tinggi, nasabah korporasi berusaha untuk meminimalisasi appetite Bank.
eksposur dalam mata uang asing dengan mengkonversi
pinjaman mata uang asing dari bank lain ke fasilitas kredit Pengembangan Franchise Perbankan Transaksi
BCA dalam mata uang Rupiah. Peraturan Pemerintah yang Perbankan transaksi merupakan pusat dari semua aktivitas
mewajibkan penggunaan Rupiah untuk transaksi di wilayah bisnis BCA. Kami terus memperkuat jaringan dan menjaga
Indonesia turut berperan terhadap peningkatan kebutuhan reputasi sebagai salah satu bank transaksi yang terkemuka
modal kerja dalam mata uang Rupiah. di Indonesia. Kenyamanan, keamanan dan keandalan sistem
perbankan transaksi BCA merupakan modal utama dalam
Pada segmen kredit konsumer, di tahun 2015 BCA menjaga kepercayaan nasabah.
menawarkan produk kredit pemilikan rumah dan kredit
43
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
kiri ke kanan
berdiri : duduk :
Rudy Susanto Armand Wahyudi Hartono Subur Tan Eugene Keith Galbraith Dhalia Mansor Ariotedjo
Direktur Direktur Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
Direksi
44
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
berdiri : duduk :
Henry Koenaifi Erwan Yuris Ang Suwignyo Budiman Jahja Setiaatmadja Anthony Brent Elam
Direktur Direktur Independen Direktur Presiden Direktur Direktur
45
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
BCA terus meningkatkan kemampuan jaringan multi-channel terukur yang didesain untuk menciptakan keseimbangan
Bank dengan melakukan pengembangan yang cepat pada antara manfaat jangka panjang dengan biaya investasi yang
platform perbankan elektronik. Dalam beberapa tahun dikeluarkan.
terakhir, Bank mengarahkan nasabah untuk meningkatkan
penggunaan solusi internet banking dan mobile banking Keunggulan di bidang perbankan transaksi telah
sebagai channel transaksi yang lebih nyaman dan mudah memungkinkan BCA untuk memiliki sumber dana inti yang
digunakan, dibandingkan jaringan kantor cabang maupun berkelanjutan, berupa dana rekening transaksi yaitu dana giro
ATM. Upaya ini menunjukkan hasil yang positif di mana dan tabungan (Current Accounts and Saving Accounts - CASA).
peningkatan volume transaksi di internet banking dan Meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi, BCA
mobile banking lebih cepat dibandingkan pertumbuhan mampu meningkatkan saldo CASA secara keseluruhan
volume transaksi kantor cabang dan ATM. Perkembangan sebesar 7,1% menjadi Rp 360,3 triliun. CASA tetap menjadi
teknologi internet dan telekomunikasi yang sangat pesat kontributor utama basis pendanaan BCA dimana porsi
serta adaptasi masyarakat Indonesia yang cukup tinggi CASA mencapai 76,1% dari total dana pihak ketiga. Kami
telah menjadi katalis keberhasilan BCA dalam area tersebut. melaporkan bahwa layanan perbankan transaksi BCA
Kinerja mobile banking semakin terlihat solid dalam beberapa tetap kokoh, sebagaimana tercermin pada pertumbuhan
tahun terakhir setelah BCA melakukan integrasi internet pendanaan CASA yang stabil dan berkelanjutan di sepanjang
banking KlikBCA dan mobile banking m-BCA melalui mobile tahun 2015.
app dengan branding BCA Mobile. Perkembangan ini sejalan
dengan upaya BCA untuk meningkatkan efisiensi operasional Pengembangan Bisnis Anak-anak Usaha
dimana struktur biaya internet dan mobile banking jauh lebih Keunggulan BCA dalam layanan perbankan transaksi telah
rendah dibandingkan kantor cabang maupun ATM. menghasilkan basis nasabah yang luas. Hal ini menjadi
landasan kuat bagi perkembangan bisnis inti Bank,
Sementara itu, jaringan kantor cabang dan ATM tetap sekaligus menjadi peluang untuk mengembangkan produk
memiliki peranan penting, dimana jumlah nilai transaksi dan layanan keuangan baru melalui anak-anak usaha Bank.
melalui jaringan tersebut masih signifikan. BCA senantiasa Di samping BCA Finance, entitas anak yang bergerak di
berupaya meningkatkan kualitas layanan serta memperluas bidang pembiayaan kendaraan bermotor roda empat,
jangkauan di dua jaringan tradisional ini. Saat ini BCA dan BCA Finance Ltd., entitas anak di bidang remittance
mengoperasikan 1.182 kantor cabang dan 17.081 ATM di yang telah beroperasi lebih dari 15 tahun, BCA melakukan
seluruh Indonesia, masing-masing meningkat sebesar 25,5% investasi pada beberapa anak-anak usaha yang relatif baru,
dan 99,1% dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. sebagai upaya untuk memberikan layanan keuangan yang
lebih beragam. Anak-anak usaha baru tersebut bergerak di
Kedepannya, kami melihat bahwa pendekatan layanan multi- bidang asuransi umum, asuransi jiwa, sekuritas, perbankan
channel yang didukung jaringan kantor cabang tradisional Syariah dan pembiayaan kendaraan bermotor roda dua.
dan diperkuat oleh layanan perbankan digital akan menjadi
tren utama di sektor perbankan. BCA memahami bahwa Secara keseluruhan, perkembangan anak-anak usaha
pengembangan kapabilitas dan kapasitas infrastruktur BCA memberikan kontribusi yang positif terhadap kinerja
teknologi informasi merupakan fondasi penting untuk bisnis Bank. BCA Finance telah bertumbuh menjadi salah
transisi perbankan elektronik BCA ke tahap selanjutnya. satu perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor roda
BCA berupaya secara aktif memanfaatkan perkembangan empat terbesar di Indonesia, dan memberikan kontribusi
tren perbankan digital dan teknologi yang sangat dinamis di yang signifikan terhadap profitabilitas BCA. Entitas anak
sepanjang tahun. Pada tahun 2015, beberapa inisiatif baru BCA Syariah telah membukukan kinerja yang baik dan
di layanan perbankan elektronik telah diluncurkan, antara mulai masuk dalam kategori bank syariah BUKU II dengan
lain Sakuku suatu produk uang elektronik berbasis server, modal diatas Rp 1 triliun pada tahun 2015. CS Finance yang
serta Laku dan Duitt yang merupakan layanan perbankan bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor roda
nirkantor untuk ekstensifikasi di luar basis nasabah yang dua juga menunjukkan kinerja bisnis yang positif dan terus
ada. Berbagai investasi jaringan perbankan dilakukan secara membangun sistem pendukung dan kapasitas manajemen
46
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
risiko. BCA Sekuritas terus memperkuat landasan bisnis di Ditopang oleh pertumbuhan kredit dan penurunan cost of
bidang sekuritas melalui bisnis underwriting dan brokerage. funds, pendapatan bunga bersih BCA tumbuh cukup baik
Entitas anak di bidang asuransi umum, BCA Insurance, pada level 12,0% menjadi Rp 35,9 triliun pada tahun 2015.
mencatat kemajuan yang berarti melalui peningkatan Sementara itu, BCA berupaya meningkatkan pendapatan
pendapatan premi dan pengembangan sinergi usaha operasional selain bunga baik dari provisi dan komisi
dengan produk kredit pemilikan rumah dan kredit kendaraan (fee-based income) perbankan transaksi maupun dari
bermotor BCA. BCA Life, yang mulai beroperasi pada triwulan aktivitas tresuri pada semester II 2015. Untuk menopang
keempat tahun 2014, fokus untuk membangun landasan profitabilitas lebih lanjut, upayaupaya efisiensi terus
operasional yang solid dan memperkuat sistem pendukung dilakukan dalam menekan kenaikan biaya operasional,
bisnis dalam pengembangan produk-produk asuransi jiwa. namun BCA tetap berkomitmen untuk terus melakukan
berbagai investasi jaringan maupun teknologi informasi
BCA meyakini bahwa masih terdapat potensi bisnis yang yang merupakan bagian signifikan dari keseluruhan biaya
cukup besar bagi anak-anak usaha untuk bertumbuh operasional. Faktor pelemahan nilai tukar Rupiah juga turut
di bidang usahanya masing-masing. Di tahun-tahun berkontribusi atas kenaikan biaya-biaya pengadaan jaringan
mendatang, BCA akan terus mendukung pertumbuhan elektronik maupun software yang berhubungan erat dengan
bisnis dan meningkatkan sinergi bisnis antara masing- pergerakan mata uang US Dollar. Secara keseluruhan, BCA
masing anak usaha dengan bisnis utama Bank, dengan dapat mengendalikan rasio efisiensi biaya (cost efficiency
tetap memperhitungkan risiko-risiko yang mungkin timbul di ratio) pada level 46,5% di tahun 2015, dibandingkan dengan
setiap bidang usaha yang dimasuki BCA. 44,2% di tahun 2014.
TANTANGAN YANG DIHADAPI PADA TAHUN 2015 SERTA Menutup tahun 2015, BCA membukukan kredit sebesar
TARGET VS PENCAPAIAN Rp 387,6 triliun, meningkat 11,9% berada pada kisaran target
Seperti yang telah kami sampaikan di atas, perekonomian pertumbuhan sebesar 10%-12%. Sedangkan dana pihak
Indonesia dan industri perbankan Indonesia menghadapi ketiga tumbuh menjadi Rp 473,7 triliun, naik sebesar 5,8%
tantangantantangan yang tidak mudah di tahun 2015. pada tahun 2015, di bawah target kisaran pertumbuhan
Profitabilitas industri perbankan Indonesia mengalami dana pihak ketiga yang sebesar 8%-11%. Sejalan dengan
tekanan sebagai dampak dari perlambatan pertumbuhan melonggarnya likuiditas perbankan Indonesia dan upaya
aset produktif dan dana pihak ketiga, serta penurunan BCA untuk menyeimbangkan profitabilitas, BCA tidak
kualitas kredit. Meskipun demikian, BCA berhasil mencatat berkompetisi secara agresif dalam penghimpunan dana
pertumbuhan Laba Bersih sebesar 9,3% menjadi Rp 18,0 deposito, sehingga total dana pihak ketiga lebih rendah dari
triliun di tahun 2015, dan menghasilkan Return on Asset dan anggaran awal. Secara keseluruhan, posisi keuangan BCA
Return on Equity yang lebih tinggi dari perkiraan. terjaga dengan baik. BCA membukukan tingkat NPL yang
rendah sebesar 0,7%. Rasio Loan to Funding Ratio (LFR)
Pencapaian kinerja keuangan BCA sejalan dengan terjaga pada posisi yang sehat sebesar 81,1%, berada pada
keberhasilan dalam menjaga kualitas kredit dan kisaran bawah rasio yang direkomendasikan oleh regulator.
mempertahankan kinerja bisnis intinya pada tahun 2015. Sementara itu, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy
Perbankan transaksi BCA kembali dapat mempertahankan Ratio CAR) mencapai 18,7%, lebih tinggi dari persyaratan
pendanaan yang berkelanjutan dari rekening transaksional minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, serta siap
dan memelihara likuiditas BCA secara kokoh. Hal ini menyambut potensi revisi regulatory benchmark berdasarkan
memungkinkan BCA untuk menurunkan tingkat suku bunga perkembangan metode perhitungan BASEL.
maksimum deposito secara bertahap pada tahun 2015,
sehingga menurunkan cost of funds.
47
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
PENINGKATAN KUALITAS PENERAPAN TATA KELOLA tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan
PERUSAHAAN Kerja Manajemen Risiko dan Divisi Audit Internal untuk
BCA menyadari pentingnya Tata Kelola Perusahaan yang memperhitungkan risiko terintegrasi.
Baik dalam mendukung kinerja bisnis serta memberi nilai
tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. Direksi dan Kami merasa bangga bahwa upaya-upaya BCA dalam
Dewan Komisaris beserta seluruh karyawan Bank memiliki menerapkan tata kelola perusahaan telah menciptakan
komitmen yang tinggi untuk mewujudkan sebuah organisasi landasan yang kokoh bagi organisasi BCA untuk terus
yang transparan, akuntabel, bertanggung jawab, wajar dan bertumbuh. Selain itu, masyarakat maupun kalangan
independen. profesional juga memberikan apresiasi dan pengakuan atas
upaya tersebut. Hal ini tercermin dari berbagai penghargaan
BCA menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dengan yang diterima oleh BCA diantaranya Top 10 Public Listed
mengacu pada ketentuan dan peraturan yang berlaku. Praktik Companies dan The Best Responsibility of The Board dalam
Tata Kelola Perusahaan yang Baik terus disempurnakan ajang The 7th IICD Corporate Governance Award.
sesuai dengan best practices, termasuk Road Map Tata Kelola
Perusahaan Indonesia yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa PERUBAHAN KOMPOSISI ANGGOTA DIREKSI
Keuangan dan ASEAN Corporate Governance Scorecard. Direksi BCA terdiri dari 10 anggota yang memiliki deskripsi
pekerjaan, pembidangan tugas dan tanggung jawab
Sebagai upaya untuk terus memperbaiki struktur tata kelola masing-masing. Komunikasi dan koordinasi yang efektif
perusahaan, dengan mengacu kepada Peraturan Otoritas terjaga baik di antara anggota Direksi dalam membahas
Jasa Keuangan, BCA sebagai salah satu konglomerasi tanggung jawab secara individu dan strategi bisnis Bank
keuangan menerapkan struktur tata kelola perusahaan secara keseluruhan. Dalam menjalankan tugasnya, pada
terintegrasi pada tahun 2015. Penerapan tersebut meliputi tahun 2015 Direksi menyelenggarakan 40 rapat sebagai
pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi, penyusunan mekanisme pengambilan keputusan serta tukar pendapat
Pedomanan Tata Kelola Terintegrasi dan penyesuaian antar anggota Direksi.
48
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Direksi melaksanakan tugasnya dalam mengimplemen- kredit yang berlaku. Komite Pengarah Teknologi Informasi
tasikan program kerja sesuai dengan visi dan misi BCA telah mengkaji dan membuat rekomendasi mengenai
dan dengan berpegang pada tata nilai utama perusahaan. rencana strategis penerapan teknologi informasi sesuai
Mengacu pada tata kelola perusahaan yang telah dirancang dengan rencana bisnis BCA. Komite Pertimbangan Kasus
secara prudent, para komite eksekutif di bawah Direksi secara Kepegawaian telah memberikan rekomendasi kepada
proaktif memberikan kontribusi sesuai dengan bidang tugas Direksi mengenai penyelesaian kasus-kasus pelanggaran
dan tanggung jawab masing-masing. yang dilakukan pegawai berdasarkan fakta-fakta yang
diperoleh serta prinsip kesetaraan dan keadilan. Komite
Komposisi Direksi BCA mencerminkan keberagaman yang baru dibentuk, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi,
anggotanya, baik dalam hal pendidikan, pengalaman kerja merumuskan dasar-dasar manajemen risiko yang
maupun keahlian, dan masing-masing memiliki kompetensi terintegrasi, termasuk penyempurnaan profil risiko yang
yang diperlukan untuk mendukung peningkatan kinerja terintegrasi.
perusahaan.
Komite-komite tersebut melaksanakan tugas dan tanggung
Kami sampaikan bahwa pada tahun 2015 tidak terdapat jawabnya sesuai dengan kewenangan yang tertuang dalam
perubahan komposisi anggota Direksi. Profil Direksi dapat pedoman kerja setiap komite.
dilihat pada bagian Data Perusahaan, halaman 570-573
pada Laporan Tahunan ini. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Sebagai korporasi yang bertanggung jawab, BCA senantiasa
PENILAIAN KINERJA KOMITE-KOMITE DI BAWAH DIREKSI memastikan bahwa produk dan layanan yang ditawarkan
Per 31 Desember 2015, terdapat 7 Komite Eksekutif yang dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas. Kami merasa
membantu Direksi, yaitu Asset & Liability Committee (ALCO); bangga bahwa BCA dapat memfasilitasi beragam kebutuhan
Komite Kebijakan Perkreditan; Komite Kredit; Komite layanan perbankan untuk masyarakat Indonesia.
Manajemen Risiko; Komite Manajemen Risiko Terintegrasi;
Komite Pengarah Teknologi Informasi; dan Komite Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan usaha,
Pertimbangan Kasus Kepegawaian. BCA aktif terlibat dalam berbagai kegiatan tanggung jawab
sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility CSR).
Kami melaporkan bahwa pada tahun 2015 komite- BCA berupaya untuk memberikan kontribusi nyata kepada
komite tersebut telah menjalankan tugasnya dengan baik, masyarakat Indonesia melalui berbagai inisiatif di bidang
memberikan opini yang bermanfaat dan obyektif kepada pendidikan, kesehatan, serta pelestarian budaya dan
Direksi, yang pada akhirnya membantu pelaksanaan tugas lingkungan hidup. Dalam menjalankan inisiatif tersebut, BCA
Direksi secara efektif dan sistematis. berkolaborasi dan melibatkan institusi-institusi terkemuka
yang kompeten di bidangnya, termasuk diantaranya WWF,
Asset & Liability Committee (ALCO) menerapkan strategi UNICEF, Palang Merah Indonesia dan beberapa universitas
terhadap aset dan liabilitas untuk menjaga posisi likuiditas terkemuka di Indonesia.
BCA sekaligus memberikan tingkat profitabilitas yang optimal
bagi Bank dengan tingkat risiko yang terkendali. Komite Di bidang pendidikan, beragam program dikembangkan
Manajemen Risiko telah memastikan bahwa kerangka kerja sebagai implementasi peran aktif BCA dalam mendukung
manajemen risiko mampu memberikan perlindungan yang pengembangan pendidikan generasi muda Indonesia
memadai terhadap risiko yang dihadapi oleh BCA. sebagai penerus masa depan bangsa. BCA meyakini bahwa
sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan
Komite Kebijakan Perkreditan telah merekomendasikan pembangunan suatu negara karena dengan penduduk
beberapa kebijakan perkreditan, termasuk pengaturan yang berkualitas dan kompeten, berbagai potensi ekonomi
wewenang persetujuan kredit untuk kredit korporasi dan dan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia dapat diolah
komersial. Komite Kredit telah membantu Direksi dalam dan dikelola dengan baik. Untuk mencapai tujuan tersebut,
mengevaluasi aplikasi kredit sesuai dengan kebijakan BCA menyelenggarakan berbagai program pendidikan di
49
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
bidang akuntansi dan teknologi informasi, serta program pelestarian lingkungan. BCA telah menerima pengakuan dari
Magang Bakti BCA, dimana melalui program tersebut pihak luar atas inisiatif ini yang berupa sertifikasi Greenship
BCA memfasilitasi pengembangan sumber daya manusia EB Platinum dari Green Building Council Indonesia.
di bidang perbankan, dengan menyediakan kesempatan
mengikuti pelatihan di dalam kelas (in-class training) maupun Melalui berbagai program CSR di bidang-bidang yang
praktik kerja nyata (on-the-job training) bagi lulusan sekolah menjadi sendi utama negeri ini, BCA sebagai bagian dari
menengah dari seluruh Indonesia. bangsa Indonesia, terus memberikan kontribusi nyata bagi
masyarakat.
BCA turut aktif memfasilitasi kegiatan layanan kesehatan
masyarakat, antara lain pengembangan layanan kesehatan TINJAUAN PROSPEK USAHA DAN STRATEGI 2016
yang terjangkau bagi masyarakat kurang mampu. Bank Kami memperkirakan perekonomian Indonesia masih akan
menyediakan program layanan medis melalui kerja sama melalui berbagai tantangan dan bertumbuh secara moderat
dengan beberapa lembaga yang memiliki kompetensi dan pada tahun 2016. Ketidakpastian dan stagnasi ekonomi
kredibilitas tinggi di bidang tersebut. Pada tahun 2015, BCA di negara-negara maju diperkirakan masih akan berlanjut
menyelenggarakan operasi katarak di berbagai daerah, di tahun 2016. Perekonomian Tiongkok, sebagai motor
mendonasikan alat bantu operasi katarak, dan mengadakan utama penggerak perekonomian Asia, masih akan mencari
kegiatan donor darah. Dalam rangka memperluas cakupan keseimbangan baru. Hal ini menunjukkan bahwa perkiraan
layanan kesehatan yang berkualitas dengan biaya terjangkau, probabilitas pemulihan harga ekspor komoditas utama
BCA bekerja sama dengan Klinik Bakti Medika yang berlokasi Indonesia masih akan tetap kecil pada tahun 2016. Manfaat
di Mangga Dua, Jakarta Utara, setelah sebelumnya bekerja dari pembangunan infrastruktur di Indonesia membutuhkan
sama dengan Klinik Duri Utara, Jakarta Barat. waktu untuk dapat berfungsi sepenuhnya dan memberikan
manfaat dalam jangka menengah-panjang. Efektivitas
Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, BCA senantiasa realisasi belanja pemerintah dan implementasi paket-paket
berperan aktif dalam upaya melestarikan dan mendukung kebijakan Pemerintah akan menjadi katalis untuk menopang
pengembangan kebudayaan nasional. BCA secara aktif perekonomian Indonesia dalam tahun mendatang di tengah
mempromosikan tradisi wayang, melalui program BCA ketidakpastian ekonomi global.
untuk Wayang Indonesia. Sejak tahun 2012, sejumlah
program rutin telah dilakukan, termasuk program edukasi Kami menyadari bahwa kondisi perekonomian akan
wayang melalui media televisi, World of Wayang (WOW); memberikan dampak terhadap kinerja sektor perbankan
program edukasi wayang yang diperuntukan bagi siswa Indonesia, termasuk BCA. Untuk itu, memasuki tahun 2016,
sekolah menengah pertama, Wayang for Students; Wayang kami akan tetap mengutamakan penerapan kebijakan
Goes to Campus yang diadakan di Universitas Indonesia; dan dan langkah yang berhati-hati. Kami tetap menyadari
Wayang Masuk Mal di Grand Indonesia, Jakarta. bahwa potensi peningkatan kredit bermasalah pada sektor
perbankan Indonesia secara keseluruhan dapat memberikan
Program CSR BCA lainnya juga memberikan perhatian efek berantai kepada kualitas kredit BCA, meski kredit
terhadap kelestarian lingkungan hidup dimana BCA bermasalah masih diperkirakan berada pada tingkat risk
terus berpartisipasi dalam program penghijauan dengan appetite yang dapat diterima.
menanam pohon-pohon bakau di sejumlah daerah di
Indonesia. Pada tahun 2015, BCA bekerja sama dengan Kami melihat bahwa pendapatan bunga dari sektor
WWF Indonesia untuk melakukan penanaman 18.000 pohon perbankan masih akan mengalami tekanan seiring dengan
bakau di sembilan wilayah di Indonesia, termasuk Aceh, perlambatan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga
Lampung, Jakarta, Bali dan Kalimantan Barat. Selain itu, di sektor perbankan Indonesia, yang diperkirakan masih
konsep Green Building yang diterapkan pada kantor pusat tumbuh moderat dibandingkan dengan tahun-tahun
BCA merupakan salah satu wujud komitmen Bank dalam sebelumnya. Untuk mempertahankan kinerja, kami akan
50
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
terus menerapkan program-program efisiensi biaya serta APRESIASI KEPADA SELURUH PEMANGKU KEPENTINGAN
terus menjajaki alternatif sumber pendapatan operasional Saya dan seluruh anggota Direksi, dan juga segenap
selain bunga. karyawan, menyadari betapa pentingnya faktor kepercayaan
nasabah, sehingga BCA dapat mencapai kinerja yang
Kami percaya bahwa investasi yang dilakukan untuk solid di tengah kondisi dengan berbagai ketidakpastian
memperkuat kapabilitas perbankan transaksi dan ini. Kepercayaan dan keyakinan dari nasabah memberikan
menyempurnakan infrastruktur kredit tidak bisa berhenti, motivasi kepada BCA untuk tetap mempertahankan
mengingat prospek jangka panjang industri perbankan komitmen kami dalam menyediakan produk dan layanan
Indonesia, serta mengantisipasi meningkatnya persaingan terbaik bagi para nasabah dan seluruh pemangku kepentingan.
di era Masyarakat Ekonomi ASEAN dan evolusi digital
banking yang berkembang cepat. Pengembangan sumber Atas nama Direksi, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih
daya manusia serta penyelarasan organisasi di seluruh unit kepada Dewan Komisaris atas bimbingan yang konsisten
kerja dan anak-anak usaha Bank merupakan faktor penting dan pengawasan yang penuh kehati-hatian, sehingga BCA
untuk lebih memperkuat posisi BCA sebagai bank terkemuka dapat maju dengan pasti dan menghadapi tantangan dengan
di Indonesia. percaya diri.
Jahja Setiaatmadja
Presiden Direktur
51
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
52
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tinjauan Bisnis 54
Kinerja keuangan BCA yang Pendukung Bisnis 80
positif diraih dengan tetap fokus Tinjauan Keuangan 186
dan konsisten dalam memberikan
layanan keuangan berkualitas Daftar Isi
bagi nasabah serta tetap
berupaya memperkuat franchise
perbankan transaksi
Rasio ROA
3,8 %
BCA mencatat pertumbuhan
Laba Bersih sebesar 9,3% menjadi
Rp 18,0 triliun pada tahun 2015
dan menghasilkan tingkat
pengembalian atas aktiva (ROA)
yang sehat
Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
53
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan
Bisnis
55 Perbankan Cabang
62 Perbankan Korporasi
68 Perbankan Individu
76 Perbankan Tresuri dan Internasional
54
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tinjauan Bisnis
Perbankan
Cabang
244.608 91.209
228.993 82.919
Perbankan Cabang
menjalankan peran penting
52.760 dalam memperkuat
49.387
107.419 111.494 115.653 113.405 hubungan antara BCA
dengan nasabah melalui
penyediaan layanan
transaksi perbankan
maupun penyaluran
2014 2015 2014 2015 kredit untuk para nasabah
Giro Usaha Kecil dan Menengah (UKM) komersial dan UKM
Tabungan Komersial
Deposito
55
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Bisnis
Perbankan Cabang
BCA mengelola jaringan kantor cabang yang saling (CRM); mesin-mesin EDC untuk melayani pembayaran
terhubung secara online, didukung oleh jaringan menggunakan kartu kredit dan debit; reader kartu pra-bayar
perbankan elektronik termasuk Automated Teller Machine Flazz; serta layanan internet banking dan mobile banking.
(ATM) dan Electronic Data Capture (EDC) yang tersebar di BCA berupaya untuk memastikan tersedianya layanan
seluruh Indonesia. Perluasan jaringan dilakukan untuk perbankan yang nyaman, aman dan andal bagi nasabah
mengoptimalkan kenyamanan nasabah serta untuk melalui investasi secara disiplin di bidang infrastruktur
memanfaatkan peluang usaha di daerah-daerah yang perbankan dan jaringan elektronik. Strategi ini sejalan
menjanjikan di seluruh Indonesia. Jaringan perbankan dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan
elektronik termasuk internet banking dan mobile banking komunikasi serta adaptasi masyarakat kelas menengah
menjadi semakin penting dalam memfasilitasi transaksi terhadap layanan perbankan berbasis teknologi di
nasabah sejalan dengan cepatnya adaptasi masyarakat Indonesia.
Indonesia terhadap teknologi informasi dan telekomunikasi
yang terkini.
Perbankan Transaksi
Sebagai salah satu bank transaksi terkemuka di Indonesia, Seiring dengan pengembangan sentra-sentra bisnis baru,
BCA mengelola lebih dari 14 juta rekening nasabah dan BCA terus menambah kantor kas dan ATM baru untuk
memproses rata-rata 11 juta transaksi per hari. Jaringan mendekatkan layanan kepada para nasabah yang sering
transaksi yang tersebar luas dirancang untuk memenuhi melakukan transaksi dengan uang tunai. Di tahun 2015
berbagai kebutuhan finansial para nasabah perorangan BCA membuka 71 kantor cabang baru, termasuk 54 kantor
dan perusahaan melalui beragam produk dan layanan yang kas, dan menambah 387 ATM. Per 31 Desember 2015,
berkualitas. BCA memiliki 1.182 kantor cabang yang terdiri dari 132
kantor cabang utama, 853 kantor cabang pembantu dan
Perbankan transaksi BCA didukung oleh jaringan multi- 197 kantor kas; 17.081 ATM dan ratusan ribu mesin EDC
channel yang terdiri dari jaringan cabang dan perbankan di seluruh Indonesia. Selain itu, BCA juga memperluas
elektronik. BCA terus memperluas jaringan cabang di cakupan layanannya dengan mengembangkan kapabilitas
berbagai wilayah perumahan terkemuka dan pusat bisnis layanan transaksi mobile banking dan melalui kerja sama
utama di seluruh Indonesia. Guna memberikan keleluasaan dengan jaringan toko ritel untuk membantu nasabah dalam
bagi nasabah dalam bertransaksi sehari-hari, BCA secara bertransaksi, seperti penarikan tunai, yang dikenal sebagai
konsisten mengembangkan berbagai jaringan perbankan layanan Tunai BCA.
elektronik berupa ATM termasuk Cash Recycling Machine
56
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
BCA berupaya menciptakan layanan bernilai tambah untuk melalui internet banking, mobile banking dan ATM meningkat
memenuhi kebutuhan segmen nasabah yang berbeda. signifikan dari tahun ke tahun. Di tahun 2015, nilai transaksi
Selain layanan perbankan cabang reguler, BCA juga perbankan elektronik tertinggi berasal dari transaksi
menyediakan layanan perbankan Prioritas untuk segmen internet banking yang mencapai Rp 5.935 triliun, meningkat
individu affluent, dan BCA Solitaire untuk segmen high net- 10,9% dari Rp 5.350 triliun pada tahun 2014. Jumlah
worth individual. Layanan Weekend Banking di beberapa nasabah yang mengakses layanan KlikBCA Individu
pusat perbelanjaan di kota besar Indonesia ditujukan untuk dan KlikBCA Bisnis mencapai 4,8 juta nasabah di tahun
melayani nasabah yang ingin bertransaksi di kantor cabang 2015. Nilai transaksi melalui m-BCA mencapai Rp 556
BCA di luar hari kerja. Untuk mengakomodasi kebutuhan triliun pada tahun 2015, meningkat 14,4% dibandingkan
nasabah bisnis kecil dan menengah, BCA mengoperasikan tahun sebelumnya. Jaringan ATM terus menjadi jaringan
BCABIZZ sebagai layanan tambahan di sentra-sentra bisnis distribusi elektronik yang paling populer dengan frekuensi
tertentu. Kantor pusat BCA berkoordinasi dengan kantor transaksi tertinggi sebesar 1.782 juta transaksi pada tahun
cabang dan kantor wilayah untuk mengidentifikasi dan 2015, lebih tinggi dibandingkan frekuensi transaksi tahun
melayani nasabah segmen korporasi dengan menyediakan sebelumnya yang sebesar 1.678 juta transaksi, dimana
produk dan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan sebagian besar merupakan transaksi terkait penarikan
pasar dengan kompleksitas tinggi. uang tunai dan permintaan informasi rekening.
BCA melihat bahwa preferensi nasabah mulai beralih BCA senantiasa memanfaatkan perkembangan teknologi
ke jaringan perbankan elektronik dalam beberapa tahun informasi untuk memperkuat bisnis perbankan transaksi.
terakhir ini. Pergeseran ini telah mengurangi antrian di Pada tahun 2015, BCA meluncurkan layanan Sakuku,
kantor cabang dan pada akhirnya dapat menekan biaya suatu bentuk uang elektronik (server-based e-money) yang
operasional pengolahan transaksi. Jumlah transaksi berbasis aplikasi pada smartphone. Sakuku, yang ditujukan
57
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Bisnis
Perbankan Cabang
58
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
59
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Bisnis
Perbankan Cabang
Kredit Komersial dan UKM secara keseluruhan berada pada level yang relatif terkendali
Pada tahun 2015, portofolio kredit komersial dan UKM sebesar 1,1%.
tumbuh 8,8% menjadi Rp 144,0 triliun. Sejalan dengan
penurunan aktivitas bisnis dalam dua tahun terakhir, Di segmen perbankan komersial, BCA mengutamakan
pertumbuhan kredit komersial dan UKM lebih lambat pelayanan bagi perusahaan skala menengah yang bergerak
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Perlambatan di industri perdagangan, manufaktur dan jasa, dengan
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015 ditandai dengan memposisikan BCA sebagai mitra usaha terpercaya yang
penurunan daya beli masyarakat, yang berkolerasi dengan menawarkan solusi keuangan secara menyeluruh untuk
melambatnya pertumbuhan pendapatan perusahaan, bisnis mereka. Nilai pinjaman yang diberikan berkisar antara
termasuk perusahaan segmen komersial dan UKM. Rp 10 miliar hingga Rp 350 miliar, dengan sebagian besar
nasabah komersial BCA merupakan pelaku bisnis regional
BCA terus menerapkan kebijakan penyaluran kredit secara di wilayah Indonesia. Pada tahun 2015, kredit komersial
berhati-hati dengan memprioritaskan pemberian fasilitas tumbuh 10,0% menjadi Rp 91,2 triliun dan berkontribusi
kredit kepada debitur yang memiliki posisi keuangan 63,4% terhadap total portofolio komersial dan UKM BCA.
yang solid dan telah memiliki hubungan baik dengan
Bank. Portofolio kredit dipantau secara ketat untuk setiap BCA memanfaatkan Sentra Bisnis Komersial yang berada
cabang, wilayah maupun sektor industri. Peningkatan di tingkat wilayah untuk mengelola basis nasabah dan
kredit bermasalah di segmen komersial, terutama pada portofolio kredit komersial. Per akhir tahun 2015, terdapat
industri jasa angkutan, telah diperkirakan sebelumnya 14 Sentra Bisnis Komersial yang berlokasi di kota-
dan telah diambil langkah-langkah yang diperlukan untuk kota pusat perdagangan di Indonesia seperti Jakarta,
memitigasi dampak negatif dari memburuknya sektor Semarang, Bandung dan Surabaya maupun di kota-
ini. Menutup tahun 2015, tingkat rasio kredit bermasalah kota luar Jawa seperti Medan, Palembang, Makassar
(Non-Performing Loans - NPL) segmen komersial dan UKM dan Denpasar. Dengan adanya Sentra Bisnis Komersial,
60
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
61
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Bisnis
Perbankan Korporasi
141.261 141.261
62
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Perbankan Korporasi BCA mengalami pelemahan Hubungan yang saling menguntungkan ini pada akhirnya
permintaan kredit dan penurunan utilisasi plafon kredit memberikan peluang cross-selling produk dan layanan
pada paruh pertama 2015 sejalan dengan menurunnya keuangan seperti treasury, trade finance dan cash management,
pendapatan sejumlah besar nasabah korporasi. Pada di samping mendukung pertumbuhan portofolio kredit
semester kedua 2015, permintaan kredit korporasi mulai korporasi. Lebih lanjut, basis nasabah korporasi BCA
membaik ditopang adanya peningkatan aktivitas ekonomi terus bertambah seiring dengan berkembangnya usaha
dan realisasi belanja Pemerintah yang lebih agresif, serta beberapa nasabah segmen komersial menjadi skala usaha
adanya peningkatan konsumsi domestik mendekati akhir korporasi. Dengan tumbuh bersama untuk membangun
tahun. Menutup tahun 2015, portofolio kredit korporasi hubungan jangka panjang, BCA dapat lebih memahami
BCA tercatat sebesar Rp 141,3 triliun, tumbuh 17,2%. usaha nasabah guna mengukur potensi risiko usaha yang
Pertumbuhan portofolio kredit korporasi memegang peran dihadapi dengan lebih akurat. Melalui strategi pertumbuhan
penting dalam mendorong pertumbuhan portofolio kredit bersama nasabah, BCA dapat membukukan peningkatan
BCA secara keseluruhan. portofolio kredit korporasi yang sehat dan berkelanjutan.
BCA menerapkan pendekatan yang berhati-hati dalam Didukung oleh Relationship Manager yang andal dan
penyaluran kredit korporasi kepada nasabah berkualitas berpengalaman, BCA secara efektif memberikan
yang telah memiliki rekam jejak yang teruji. Kebijakan layanan terbaik kepada para nasabah korporasi. BCA
internal yang dirancang untuk menjaga portofolio mengelompokkan Relationship Manager ke dalam tim-tim
kredit tetap terdiversifikasi telah membantu BCA dalam berdasarkan keahlian masing-masing, yang kemudian
meminimalkan eksposur risiko atas penurunan kinerja ditugaskan pada sektor-sektor industri atau kelompok
suatu industri di tahun 2015. Kebijakan kredit yang debitur tertentu. Para Relationship Manager secara proaktif
prudent ini memungkinkan Grup Perbankan Korporasi membangun komunikasi dan berupaya memahami
untuk mempertahankan portofolio kredit yang berkualitas nasabah serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
dengan NPL yang relatif rendah bahkan di tengah kondisi usaha mereka. Pendekatan ini memungkinkan BCA untuk
penyaluran kredit yang kurang kondusif. mengantisipasi kebutuhan spesifik para nasabah dan dapat
bertindak cepat apabila mereka menghadapi kesulitan
Pertumbuhan yang Sehat dan Berkelanjutan usaha maupun keuangan. BCA terus mengembangkan
BCA membangun dan menjaga hubungan yang erat dengan kemampuan para staf terkait manajemen risiko kredit
nasabah segmen korporasi sehingga menghasilkan dan pemahaman sektor industri guna mencapai kinerja
pertumbuhan kredit korporasi jangka panjang yang perbankan korporasi yang solid.
berkelanjutan. Kredit korporasi merupakan salah satu
komponen utama portofolio kredit BCA secara keseluruhan.
Memanfaatkan posisi likuiditas yang kokoh dan permodalan
yang solid, BCA berkomitmen untuk mendukung kebutuhan
nasabah korporasi dalam melewati siklus ekonomi dengan
tetap memperhatikan prinsip kehatian-kehatian dalam
penyaluran kredit. BCA mengutamakan penyaluran kredit
kepada nasabah berkualitas yang telah menjalin hubungan
baik dengan Bank dan merupakan perusahaan-perusahaan
terkemuka di masing-masing sektor industrinya.
63
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Bisnis
Perbankan Korporasi
BCA telah menjadi salah satu bank utama penyalur kredit Mempertahankan Kualitas Kredit
korporasi di Indonesia. Pada tahun 2015, segmen korporasi BCA senantiasa menjaga kualitas kredit melalui
memegang peran penting dalam mendorong pertumbuhan pengawasan secara cermat portofolio kredit korporasi di
portofolio kredit BCA secara keseluruhan. Kredit korporasi setiap tahapan pemberian fasilitas kredit, sampai dengan
tumbuh 17,2% dan tercatat sebesar Rp 141,3 triliun pada tahap pelunasan kredit. Secara keseluruhan, penerapan
akhir tahun 2015, dimana sebagian besar penyaluran kredit manajemen risiko yang prudent di setiap sektor industri
terjadi pada semester kedua. Peningkatan permintaan kredit memungkinkan BCA untuk mempertahankan kualitas
korporasi pada paruh kedua 2015 ini didorong oleh sedikit portofolio kredit korporasi yang terdiversifikasi. Portofolio
membaiknya situasi perekonomian dengan adanya paket- kredit korporasi BCA terdiversifikasi dengan baik ke berbagai
paket kebijakan Pemerintah serta meningkatnya realisasi sektor industri, dimana porsi terbesar adalah pada industri
belanja Pemerintah dan peningkatan konsumsi domestik Perkebunan dan Pertanian, Bahan Kimia dan Plastik, dan
menjelang akhir tahun. Selain itu, terdapat kebutuhan Telekomunikasi. Kecuali sektor Perkebunan dan Pertanian,
nasabah korporasi untuk mengkonversi pinjaman mata eksposur pada setiap industri tersebut di bawah 10% dari
uang asing dari bank lain ke dalam pinjaman Rupiah total portofolio kredit korporasi. Per akhir tahun 2015,
dari BCA di tengah tren melemahnya nilai tukar Rupiah. 10 portofolio kredit korporasi terbesar berdasarkan sektor
Pinjaman mata uang Rupiah juga semakin diperlukan untuk industri mencakup 61,3% dari total kredit korporasi BCA.
memenuhi kebijakan Pemerintah baru yang mewajibkan Diversifikasi yang merata dapat membantu Bank untuk
semua transaksi di Indonesia untuk menggunakan mata menghindari risiko konsentrasi kredit.
uang Rupiah.
BCA secara rutin melakukan analisa industri secara
Per Desember 2015, kredit modal kerja berkontribusi 46,9% komprehensif serta memantau keseluruhan portofolio
terhadap total portofolio kredit korporasi, sedangkan kredit kredit dengan seksama. Hal ini memungkinkan BCA
investasi memberikan kontribusi sebesar 53,1%. Kredit untuk mengembangkan portofolio kredit korporasi serta
modal kerja tercatat sebesar Rp 66,3 triliun per 31 Desember memitigasi risiko-risiko yang dihadapi sektor perbankan
2015 atau tumbuh 16,7%, sedangkan kredit investasi akibat pelemahan kinerja pada sektor-sektor industri
meningkat 17,7% menjadi Rp 75,0 triliun. Pertumbuhan tertentu. BCA secara proaktif menganalisa tren-tren industri
kredit investasi pada umumnya merupakan indikasi bahwa dan mengambil langkah-langkah penyesuaian portofolio
permintaan terhadap produk-produk perbankan korporasi kredit untuk meminimalisasi eksposur pada industri-
Bank lainnya, baik pinjaman maupun layanan transaksi industri yang berisiko.
keuangan, akan meningkat di tahun-tahun mendatang.
BCA akan senantiasa memanfaatkan posisinya sebagai
penyedia kredit yang unggul untuk lebih memperkuat bisnis
di sisi liabilitas Bank.
64
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Dalam beberapa tahun terakhir, sektor komoditas Dalam beberapa tahun terakhir, BCA meminimalisasi
mengalami tekanan akibat rendahnya harga komoditas penyaluran kredit untuk industri perhotelan dengan
global sejalan dengan perlambatan ekonomi di negara- mempertimbangkan cepatnya pertumbuhan pembangunan
negara kawasan Eropa dan Tiongkok. BCA relatif tidak hotel baru di Indonesia serta semakin ketatnya kompetisi
memiliki eksposur langsung pada sektor pertambangan di sektor tersebut. Kredit pada industri ini diberikan secara
batu bara terutama karena karakteristik khusus industri terbatas kepada debitur yang berpengalaman di bidang
tersebut, dimana pada umumnya pembiayaan yang tersebut serta pada debitur yang memiliki usaha utama
dibutuhkan adalah pinjaman dalam mata uang US Dollar. yang mapan dengan pendapatan yang stabil, sebagai
Sebagai Bank yang fokus pada pemberian pinjaman alternatif sumber pembayaran kewajiban kredit apabila
dalam mata uang Rupiah, BCA membatasi pinjaman US diperlukan.
Dollar sehingga mengurangi eksposur Bank pada sektor
pertambangan. Penyaluran kredit dalam mata uang asing dilakukan
dengan menerapkan standar kehati-hatian yang dirancang
Meskipun BCA tidak memiliki eksposur langsung untuk mengurangi potensi risiko fluktuasi nilai tukar
secara material pada industri pertambangan, BCA terus mata uang Rupiah terhadap US Dollar. BCA sejak lama
mewaspadai dampak tidak langsung atas pelemahan harga menerapkan kebijakan penyaluran kredit US Dollar hanya
batu bara dan komoditas pertambangan lainnya terhadap kepada nasabah korporasi dengan pendapatan utamanya
kelangsungan bidang usaha lainnya. Contohnya, bidang dalam mata uang US Dollar. Lebih lanjut, BCA menerapkan
usaha jasa angkutan mengalami kesulitan keuangan batasan penyaluran kredit dalam US Dollar yang ketat
sejalan dengan penurunan volume pengangkutan hasil sejalan dengan mayoritas porsi pendanaan BCA yang
tambang. BCA secara proaktif melakukan restrukturisasi berupa mata uang Rupiah. Pada akhir tahun 2015 portofolio
kredit dan menahan eksposur untuk industri ini selama kredit korporasi dalam mata uang asing tercatat 11,7%
beberapa tahun terakhir. Eksposur BCA pada sektor sarana dari total kredit, sedangkan porsi mayoritas sebesar 88,3%
transportasi dapat dikendalikan, tercatat sebesar Rp 2,2 merupakan kredit dalam mata uang Rupiah.
triliun atau 1,6% dari total portofolio kredit korporasi BCA.
65
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Bisnis
Perbankan Korporasi
Dengan langkah cermat dan hati-hati, BCA berhasil menjaga Di sektor swasta, BCA melakukan pembiayaan sindikasi ke
rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loans NPL) debitur produsen pakan ternak terkemuka di Indonesia dan
kredit korporasi pada level yang relatif rendah sebesar 0,3% juga ke debitur-debitur yang bergerak di industri konsumer.
di akhir tahun 2015, relatif sama dibandingkan posisi akhir
tahun 2014. Dalam upaya mencegah terjadinya NPL, BCA Atas peran aktif BCA dalam penyaluran kredit sindikasi,
secara proaktif melakukan diskusi terkait restrukturisasi berdasarkan data Bloomberg, BCA tercatat sebagai salah
kredit dengan memantau portofolio kredit korporasi secara satu peringkat teratas dalam loans book runner di Indonesia
berhati-hati. untuk periode 2015. BCA menerima penghargaan Best
Project Finance Deal of the Year di Asia Tenggara dari
Kredit Sindikasi majalah Alpha Southeast Asia atas proyek kredit sindikasi
Kondisi ekonomi yang kurang kondusif di tahun 2015 pembangunan sarana kereta api untuk bandara Soekarno-
telah membatasi partisipasi BCA dalam penyaluran kredit Hatta di Jakarta sebesar Rp 2,1 triliun (USD 152 juta), dalam
sindikasi, yang berdampak pada rendahnya pencairan perannya sebagai joint arranger bersama dengan tiga bank
kredit sindikasi apabila dibandingkan dengan tahun papan atas lainnya.
2014. Namun demikian, dalam jangka panjang BCA tetap
memandang penting untuk menjaga posisinya sebagai Layanan Berbasis Komunitas Bisnis
salah satu pemain utama di bidang kredit sindikasi di BCA secara aktif menyalurkan kredit di sepanjang mata
Indonesia. Selain memberikan pendapatan bunga, peran rantai (value chain) dengan fokus kepada jaringan-jaringan
aktif BCA dalam pinjaman sindikasi berkontribusi dalam komunitas bisnis yang menghubungkan nasabah korporasi
peningkatan fee-based income termasuk peluang cross- dengan nasabah komersial dan UKM. Layanan berbasis
selling dan peningkatan hubungan kerja sama dengan komunitas ini menyediakan fasilitas pembiayaan kredit
nasabah. bersama-sama dengan layanan cash management maupun
layanan transaksi lainnya.
BCA menyelesaikan kredit sindikasi sebesar Rp 25,9 triliun
pada tahun 2015, turun 42,8% dibandingkan Rp 45,2 Platform layanan cash management terus disempurnakan
triliun pada 2014. Pada tahun 2015, total partisipasi kredit untuk meningkatkan kemampuan BCA dalam
sindikasi yang dibukukan oleh BCA mencapai Rp 4,2 triliun, memanfaatkan berbagai peluang di sepanjang rantai suatu
dibandingkan Rp 7,7 triliun pada tahun sebelumnya. Dalam industri. Di tahun 2015 BCA mengembangkan aplikasi
kredit sindikasi, BCA dapat berperan sebagai sole arranger internet banking, KlikBCA Bisnis Integrated Solution
atau sekaligus sebagai agen fasilitas, agen jaminan, (KBB-IS) yang berisi modul-modul baru untuk semakin
atau agen rekening dana sementara, baik kepada debitur melengkapi layanan corporate cash management secara
maupun kepada non-debitur. lebih holistik dalam memenuhi kebutuhan nasabah-
nasabah korporasi. Melalui layanan cash management,
Pembiayaan infrastruktur termasuk salah satu sumber BCA menyediakan kemudahan bagi nasabah korporasi
permintaan pembiayaan sindikasi sejalan dengan dan para pemasoknya dalam mengatur aktivitas transaksi
rencana Pemerintah untuk mempercepat pembangunan pembayaran sehari-hari sehingga proses pengelolaan uang
infrastruktur. Kredit sindikasi untuk infrastruktur pada tunai dapat berjalan dengan lebih efisien.
tahun 2015 diantaranya ditujukan untuk pembangunan
prasarana dan sarana kereta api dari pusat kota Jakarta BCA terus meningkatkan penetrasi pasar cash management
menuju bandar udara Soekarno-Hatta sepanjang 36,3 bagi nasabah korporasi dan komersial, serta komunitas
km, serta pembiayaan pengembangan usaha untuk bisnis melalui upaya peningkatan basis nasabah dan
salah satu perusahaan telekomunikasi dan entitas- portofolio kredit dalam komunitas tersebut.
entitas anaknya. Selanjutnya, BCA telah menuntaskan
penyaluran kredit sindikasi tol Cikopo-Palimanan (Cipali) Dengan melemahnya peningkatan pendapatan bunga
yang pembangunannya selesai pada tahun 2015. Sebagian karena melambatnya pertumbuhan kredit, fee-based income
besar sumber pendanaan proyek tersebut berasal dari menjadi semakin penting untuk menopang profitabilitas
kredit sindikasi 21 bank yang dipimpin oleh BCA. BCA. Layanan cash management menjadi salah satu
66
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
67
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Bisnis
Perbankan Individu
100.510 59.415
54.652
Pada tahun 2015 BCA 92.277
menawarkan kembali
sejumlah produk dan
31.612
program kredit konsumer 28.853
68
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Dalam dua tahun terakhir produk pinjaman perbankan Untuk menciptakan layanan bernilai tambah sesuai
individu mencatat pertumbuhan yang lebih rendah sejalan dengan kebutuhan nasabah, BCA Prioritas dan BCA
dengan pelemahan kinerja sektor properti dan penurunan Solitaire menyediakan beragam kemudahan dan
penjualan mobil di Indonesia. Meskipun demikian, pada kenyamanan dalam bertransaksi. BCA telah menambah 8
tahun 2015 BCA terus mengembangkan kredit konsumer jaringan lounge Prioritas menjadi 160 cabang pada tahun
dengan menawarkan kembali sejumlah produk dan 2015 yang didukung oleh relationship officer yang andal.
program kredit konsumer yang menarik dengan tetap Di tahun 2015, BCA membuka lounge Solitaire terbarunya
mempertahankan standar penyaluran kredit yang ketat. di Menara Satu Kelapa Gading di Jakarta Utara, untuk
melengkapi layanan Solitaire yang sebelumnya telah hadir
BCA tetap optimis terhadap prospek bisnis jangka di Menara BCA Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Layanan
panjang Grup Perbankan Individu. Pertumbuhan jumlah eksklusif Solitaire didukung oleh para staf yang terlatih
para profesional dan masyarakat kelas menengah akan dalam membantu dan memberikan layanan personal
mendukung peningkatan kebutuhan produk perbankan kepada nasabah Solitaire dalam mengelola keuangan
konsumer seperti kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan pribadinya.
bermotor, kartu kredit, produk asuransi serta produk dan
layanan wealth management di masa mendatang. BCA menawarkan layanan dan solusi keuangan yang
komprehensif bagi nasabah Solitaire dan Prioritas,
BCA fokus dalam memahami perilaku dan kebutuhan antara lain layanan transaksi perbankan premium, kredit
nasabah sebagai dasar untuk pengembangan produk pemilikan rumah, pembiayaan mobil, layanan safe deposit
dan layanannya maupun untuk pendukung kegiatan box, bancassurance, solusi wealth management dan kartu
pemasaran dan promosi. BCA memanfaatkan dan kredit premium. Di samping itu, melalui kerja sama dengan
terus meningkatkan infrastruktur dan sistem teknologi mitra usaha terpercaya, BCA Prioritas dan BCA Solitaire
informasi, sumber daya manusia, kemampuan analisa menyediakan fasilitas dan program eksklusif di bidang
data, serta sinergi antar unit bisnis, sebagai upaya dalam pelayanan kesehatan, pendidikan, traveling dan lifestyle.
melayani kebutuhan nasabah lebih baik lagi.
BCA terus mengembangkan produk dan layanan wealth
Perbankan Prioritas dan Wealth Management management baru untuk memenuhi kebutuhan keuangan
Pada tahun 1996, BCA mengembangkan layanan nasabah Prioritas dan Solitaire yang berkembang.
dan cabang khusus BCA Prioritas yang berfokus Fasilitas-fasilitas tersebut telah memungkinkan BCA
untuk melayani nasabah segmen affluent. Segmen menghasilkan fee-based income dan pada saat yang sama
nasabah ini telah berkembang pesat sejak saat itu dan memenuhi kebutuhan nasabah akan produk asuransi dan
telah memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai produk investasi termasuk unit-link insurance,
penerimaan produk perbankan individu. Pada tahun reksa dana, Obligasi Ritel Indonesia, Sukuk Ritel dan
2009 BCA memperkenalkan layanan BCA Solitaire untuk Saving Bonds Ritel.
segmen nasabah high net-worth individual.
69
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Bisnis
Perbankan Individu
Kredit Pemilikan Rumah 3-tahun 8,88% dan cap maksimum 2-tahun 9,99%). BCA
Pasar Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia juga melakukan penurunan suku bunga KPR 50 bps
belum sepenuhnya tergali. Hal tersebut dapat dilihat untuk produk-produk KPR lainnya pada akhir tahun 2014
dari rendahnya tingkat penetrasi KPR terhadap Produk dan dipertahankan sepanjang tahun 2015. Selain itu,
Domestik Bruto (PDB) maupun jumlah debitur KPR BCA sebagai bagian dari upaya inovasi sesuai dengan aspirasi
yang relatif lebih sedikit apabila dibandingkan dengan nasabah, pada Agustus 2015 BCA memperpanjang
jumlah seluruh rekening nasabah Bank. BCA melihat jangka waktu program KPR Fix & Cap selama 1 tahun
bahwa KPR merupakan produk strategis dalam membina sehingga total jangka waktu program menjadi 6 tahun,
hubungan jangka panjang dengan para nasabah sehingga dibandingkan sebelumnya yaitu selama 5 tahun. Dana
membuka peluang bagi BCA untuk menawarkan berbagai CASA sebagai sumber pendanaan inti yang stabil
produk keuangan lainnya (cross selling) kepada debitur memungkinkan BCA untuk menawarkan produk-produk
KPR. yang kompetitif di pasar KPR di Indonesia. BCA terus
mempertahankan posisinya sebagai salah satu penyedia
Sejak tahun 2007, portofolio KPR BCA tumbuh secara layanan KPR terdepan di Indonesia. KPR BCA meningkat
rata-rata 32% per tahun. BCA menyalurkan KPR ke debitur- 8,7% menjadi Rp 59,4 triliun, dimana market share BCA
debitur berkualitas dan fokus terhadap pembiayaan tercatat sebesar 17,4%. Keseluruhan produk-produk
properti rumah tapak di prime residential areas, sehingga KPR merupakan komposisi terbesar dalam portofolio
portofolio KPR BCA dapat terus bertumbuh dengan tetap kredit konsumer BCA. Keputusan Bank Indonesia untuk
menjaga risiko gagal bayar yang rendah. Kualitas KPR melonggarkan kebijakan mengenai rasio kredit terhadap
yang baik tercermin dari rasio NPL yang rendah sebesar nilai agunan (Loan to Value) turut memberikan stimulasi
0,4%. Rasio NPL tersebut tetap stabil selama beberapa dan mendukung pertumbuhan industri properti dan KPR
tahun terakhir. di tahun 2015 yang penuh tantangan.
Dalam dua tahun terakhir, portofolio KPR tumbuh lebih Dalam rangka menyempurnakan tingkat layanan
lambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada bagi nasabah, selama beberapa tahun terakhir BCA
tahun 2014, BCA menerapkan langkah hati-hati untuk membentuk Kantor Kredit Konsumer yang merupakan
menahan laju pertumbuhan KPR dalam mengantisipasi pusat administrasi KPR di beberapa kota yang menjadi
risiko yang tidak terduga di tengah kondisi perekonomian target pemasaran. BCA akan terus membuka Kantor Kredit
yang tidak menentu. Pada tahun 2015, KPR dipengaruhi Konsumer baru sejalan dengan perkembangan pasar.
secara negatif oleh kondisi pasar properti yang melemah Selain itu, untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan,
sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi di Bank telah menggunakan aplikasi KPR online melalui
Indonesia secara keseluruhan. sistem berbasis web yang berhasil menyederhanakan
proses pengolahan kredit individu secara massal.
Di tengah pasar yang kurang bergairah, BCA terus
menawarkan produk KPR dengan suku bunga yang Pengakuan atas komitmen BCA dalam memfasilitasi
menarik sebagai upaya untuk menjaga posisi strategis kebutuhan pembiayaan rumah tercermin dari berbagai
BCA di pasar KPR dan melanjutkan pertumbuhan yang penghargaan yang diterima sepanjang 2015, termasuk
positif. Pada Februari 2015, BCA meluncurkan kembali Top Brand Award untuk produk KPR dari Frontier Consulting
produk KPR Fix & Cap dengan suku bunga rendah (fixed Group dan Majalah Marketing.
70
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
71
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Bisnis
Perbankan Individu
posisi total portofolio kredit mobil BCA, termasuk daya manusia. Selain melalui jaringan BCA dan jaringan
BCA Finance, sebesar Rp 32,9 triliun pada akhir 2015, naik cabang CS Finance, untuk melayani pembayaran cicilan
10,6% dibandingkan Rp 29,8 triliun pada akhir 2014. Pada kredit kendaraan roda dua, CS Finance membuka payment
akhir 2015, portofolio kredit mobil yang dibukukan di BCA point melalui kerja sama dengan partner lainnya seperti
adalah sebesar Rp 27,3 triliun. minimarket modern maupun kantor pos.
BCA dan BCA Finance bekerja sama secara erat dan Di tengah pelemahan ekonomi dan kredit bermasalah
semakin memperkokoh sinergi usaha. Melalui skema yang lebih tinggi dari perkiraan, CS Finance menahan
pembiayaan bersama secara berkelanjutan, BCA Finance laju pertumbuhan kredit sepeda motor dan memperkuat
memiliki struktur pendanaan yang kokoh dan stabil team collection cabang sepanjang tahun 2015. Langkah-
dengan biaya bunga yang rendah. Sinergi pemasaran langkah aktif dalam menangani kredit bermasalah mulai
melalui jaringan cabang BCA memungkinkan diversifikasi menunjukkan hasil positif di mana laju pertumbuhan NPL
basis nasabah yang solid antara nasabah cabang BCA melambat di 2015.
dan nasabah rekomendasi dari para dealer sebagai pihak
ketiga. Sinergi juga tercipta di sisi pemanfaatan teknologi CS Finance mencatat new booking pembiayaan sepeda
dan sistem operasional antara lain penggunaan platform motor, gabungan BCA & CS Finance, sebesar 368 ribu
sistem pembayaran BCA untuk mengelola tagihan unit di tahun 2015, dibandingkan 387 ribu unit di tahun
nasabah BCA Finance serta penggunaan layanan HaloBCA 2014. Dalam nominal Rupiah, jumlah new booking
terkait produk-produk BCA Finance. tersebut tercatat sebesar Rp 4,6 triliun pada tahun
2015, dibandingkan Rp 4,2 triliun pada tahun 2014,
Pembiayaan Sepeda Motor menghasilkan posisi total portofolio kredit sepeda motor
CS Finance secara berkesinambungan terus memperkuat BCA (termasuk CS Finance) sebesar Rp 6,4 triliun pada
kemampuan dan kapabilitas melalui pengembangan akhir tahun 2015, dibandingkan Rp 6,2 triliun pada akhir
aspek promosi dan pemasaran, infrastruktur jaringan, tahun 2014. Portofolio kredit sepeda motor keseluruhan
sumber daya manusia maupun pengembangan teknologi yang dibukukan di BCA adalah sebesar Rp 4,3 triliun pada
dan manajemen risiko. akhir tahun 2015.
72
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
tersebut diimbangi oleh kualitas kredit yang tetap terjaga kebutuhan khusus para nasabah. BCA Visa dan
dengan rasio NPL sebesar 1,4%. MasterCard Black Card ditujukan untuk memfasilitasi
gaya hidup kelas atas nasabah individu segmen mass-
Kinerja BCA yang solid dalam layanan kartu kredit dicapai affluent. BCA juga telah mengembangkan kartu kredit
di tengah meningkatnya kompetisi dan lebih ketatnya co-branding melalui kerja sama aliansi strategis dengan
regulasi termasuk pembatasan kepemilikan kartu kredit berbagai mitra perusahaan. Aliansi ini termasuk kartu
pada segmen tertentu. BCA melakukan promosi secara kredit BCA Singapore Airlines yang sangat populer,
berkelanjutan dan berupaya mendorong nasabah agar merupakan kerja sama dengan Singapore Airlines untuk
menggunakan kartu kredit BCA sebagai kartu utamanya. melayani para nasabah kelas menengah ke atas.
Berbagai pengembangan produk dan layanan bertujuan
untuk memfasilitasi gaya hidup dan kebiasaan konsumsi Untuk menangkap peluang pertumbuhan dari kebutuhan
nasabah. masyarakat kelas menengah, BCA melanjutkan program
kemitraan promosi jangka panjang dengan beberapa
BCA adalah satu-satunya bank di Indonesia yang mitra strategis, seperti Central Department Store,
menerbitkan private label atau proprietary card dengan Starbucks Coffee, Cineplex 21, Haagen Dazs, dan banyak
nama BCA Card disamping BCA Visa dan BCA lagi. BCA bekerja sama dengan para mitra pilihan tersebut
MasterCard. BCA Card dapat digunakan secara luas untuk menawarkan berbagai program promosi, antara lain
di Indonesia dan juga di beberapa outlet di Singapura potongan harga, penggunaan reward points dan fasilitas
melalui kerja sama dengan jaringan NETS. BCA memiliki cicilan 0%. Aktivitas promosi juga dikemas dalam bentuk
kerja sama dengan berbagai jaringan internasional penyelenggaraan berbagai event khusus, diantaranya
terkemuka seperti VISA, MasterCard, American Express adalah Travel Fair yang bekerja sama dengan maskapai
(AMEX), JCB dan China UnionPay International dalam penerbangan terkemuka seperti Garuda Indonesia dan
layanan acquiring/acceptance. Sejak November 2014, BCA Singapore Airlines.
menjadi single acquirer kartu AMEX di Indonesia untuk
memperkuat kapabilitas Bank dalam melayani pengguna BCA juga melanjutkan pengembangan di sisi perangkat
yang berasal dari luar negeri. AMEX memiliki lebih dari keras, sistem pendukung dan infrastruktur teknologi
100 juta pengguna kartu yang tersebar di banyak negara. informasi untuk meningkatkan kenyamanan dan
Kolaborasi BCA dan AMEX memperkokoh pangsa pasar keamanan dalam penggunaan kartu kredit. Pada triwulan
jaringan terminal Electronic Data Capture/Point-of-Sales III tahun 2015, BCA telah mengoperasikan sistem kartu
(POS) BCA yang tersebar luas di Indonesia. kredit dengan menggunakan PIN, sebagai alternatif sistem
konvensional yang menggunakan tanda tangan.
Pertumbuhan bisnis kartu kredit BCA ditopang oleh brand
image yang kuat serta pengembangan produk dan layanan Di bidang e-commerce, BCA terus membangun jaringan
yang tidak hanya memenuhi kebutuhan nasabah, namun mitra kerja sama, sejalan dengan bertumbuhnya teknologi
juga sesuai dengan tren gaya hidup terkini berdasarkan dan aktivitas e-commerce. Transaksi e-commerce melalui
segmentasi nasabah. BCA telah mengembangkan BCA mengalami pertumbuhan sangat pesat. Bekerjasama
beragam produk kartu kredit yang disesuaikan dengan dengan berbagai perusahaan seperti Visa, MasterCard,
73
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Bisnis
Perbankan Individu
JCB, dan AMEX, BCA memfasilitasi transaksi e-commerce minuman siap saji serta minimarket. Pada tahun 2015
serta melakukan berbagai program dan aktivitas promosi. terdapat 8,6 juta kartu Flazz yang beredar, memfasilitasi
Di tahun 2015, BCA melakukan kerja sama dengan transaksi nasabah dalam nominal kecil.
maskapai penerbangan Garuda Indonesia di mana
pelanggan yang melakukan pembelian tiket penerbangan Pengembangan sistem pembayaran berbasis kartu di
melalui website perusahaan dengan menggunakan kartu sektor transportasi massal, seperti Trans Jakarta, Kereta
kredit BCA dapat menikmati penawaran cicilan BCA 0% Commuter Jabodetabek dan lainnya, telah mendorong
dengan tenor 3 dan 6 bulan. BCA juga menyelenggarakan penggunaan kartu Flazz. Regulator juga aktif melakukan
program promo e-Shopping Carnival dengan beberapa kampanye Gerakan Nasional Non Tunai yang turut
online merchant, dimana seluruh pemegang kartu kredit berkontribusi terhadap peningkatan penggunaan kartu
dari bank manapun memperoleh potongan harga dan Flazz.
cash back atas pembelanjaan online di merchant-merchant
tertentu. Program ini bertujuan memperkuat posisi BCA Di tahun 2015, BCA mulai bekerja sama dengan bank
sebagai e-Commerce Acquiring Bank serta memperluas lain dalam penerbitan kartu co-branding Flazz. Dengan
awareness solusi penerimaan pembayaran kartu sebagai menggunakan Flazz, para nasabah bank lain dapat
salah satu layanan dalam industri e-commerce. melakukan transaksi pembayaran di seluruh merchant
Flazz dan diikutsertakan dalam beragam program dan
Selain kartu kredit dan kartu debit, BCA juga menawarkan penawaran menarik yang diselenggarakan oleh Flazz,
kartu pra-bayar Flazz sebagai solusi pembayaran alternatif dengan demikian BCA dapat semakin memperluas basis
dengan kartu. BCA melanjutkan upaya memperluas pengguna kartu Flazz.
penggunaan kartu Flazz melalui kerja sama dengan
berbagai mitra dalam melayani transaksi dengan nominal Sebagai bentuk pengakuan atas berbagai inisiatif Bank
kecil, seperti layanan parkir, jalan tol, gerai makanan dan dalam pengembangan produk dan layanan, kartu kredit
BCA mendapatkan penghargaan Top Brand Award 2015
dari majalah Marketing dan Frontier Consulting Group,
dan Customer Loyalty Award sebagai Net Promoter Leader
2015 dari majalah SWA.
Melangkah ke Depan
Bisnis Perbankan Individu memiliki prospek yang cerah
dan akan menjadi salah satu fokus kegiatan BCA di
masa-masa mendatang. Masyarakat kelas menengah
yang terus bertumbuh akan menciptakan kebutuhan
layanan perbankan seperti kredit pemilikan rumah, kredit
kendaraan bermotor, kartu kredit, bancassurance dan
produk perbankan individu lainnya. Dengan didukung
oleh jaringan cabang dan perbankan elektronik yang solid
74
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
serta beragam produk dan layanan, BCA berada pada Melalui penerapan secara berhati-hati atas strategi
posisi yang menguntungkan untuk menangkap berbagai yang tepat dan berimbang, BCA yakin akan dapat terus
peluang yang akan muncul. memberikan produk dan layanan dengan kualitas yang
terbaik bagi para nasabah perbankan individu.
Ke depan, BCA akan terus memasarkan produk dan
layanan perbankan individu melalui penyempurnaan
kemampuan analisa nasabah. Sistem Customer
Relationship Management terus ditingkatkan untuk lebih
memahami perilaku dan kebutuhan nasabah sebagai
landasan untuk menentukan strategi pengembangan
produk serta kegiatan pemasaran dan promosi.
75
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Bisnis
Perbankan Tresuri dan Internasional
BCA memberikan
layanan trade finance
2014 2015
dan remittance yang
berkualitas, baik kepada Instrumen-instrumen Bank Indonesia Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI)
nasabah individu maupun Obligasi Pemerintah Term Deposit Bank Indonesia
segmen usaha Surat-surat Berharga Lainnya Sertifikat Bank Indonesia
76
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
PERBANKAN TRESURI Per Desember 2015, posisi devisa neto BCA tercatat
Di tengah tingginya volatilitas pasar keuangan di tahun sebesar 0,4%, di bawah batas maksimum sebesar 20%
2015, Tresuri BCA tetap fokus dalam mengelola struktur yang ditetapkan oleh regulator, mencerminkan kedisiplinan
aset dan kewajiban Bank, menjaga posisi likuiditas, serta BCA dalam memitigasi risiko pasar terkait valuta asing.
secara hati-hati mengoptimalkan imbal hasil penempatan
dana likuid. Tresuri BCA juga selalu berupaya untuk Memanfaatkan posisi likuiditas Bank yang solid dan
memenuhi kebutuhan nasabah dengan menawarkan melebarnya premi pasar swap US Dollar di tahun 2015,
berbagai produk dan layanan valuta asing maupun pasar BCA melakukan penempatan dana valuta asing pada Bank
modal. Indonesia dan secara bersamaan melakukan transaksi
lindung nilai tukar (hedging) melalui pasar swap (sell forward
Memberikan Hasil di Tengah Ketidakpastian Pasar USD) untuk memitigasi risiko nilai tukar. BCA melihat
Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh dengan peluang tersebut sejalan dengan adanya peningkatan
tantangan bagi pasar keuangan Indonesia. Perlambatan permintaan pasar yang signifikan pada transaksi di pasar
ekonomi di dalam negeri serta ketidakpastian arus modal lindung nilai tukar di tengah volatilitas nilai tukar Rupiah
global telah menyebabkan fluktuasi yang cepat dan meluas pada pasar spot. Dari transaksi tersebut, BCA memperoleh
di pasar keuangan. Pasar keuangan Indonesia sangat imbal hasil (return) yang lebih baik (melalui premi swap
dipengaruhi oleh aliran dana asing sebagai akibat dari yang diperoleh) dibandingkan penempatan dana jangka
perubahan komposisi portofolio keuangan global yang pendek lainnya, sehingga mendukung peningkatan
dinamis. Pendapatan Operasional selain Bunga secara keseluruhan.
BCA membukukan Pendapatan Operasional selain Bunga
Nilai tukar Rupiah mengalami tren penurunan sepanjang sebesar Rp 12,0 triliun di tahun 2015, meningkat sebesar
tahun 2015, terdepresiasi 10,2% dari akhir tahun Rp 2,7 triliun atau 28,5%. Langkah BCA tersebut turut
sebelumnya. Penurunan tersebut mengikuti tren depresiasi mendukung Bank Indonesia untuk memperkuat posisi
terhadap US Dollar yang terjadi pada hampir semua mata cadangan devisanya sebagai fasilitator utama di pasar
uang utama di dunia. Peningkatkan suku bunga acuan oleh valuta asing.
Bank Sentral AS (The Fed) yang dilakukan pada akhir tahun
2015 dan devaluasi mata uang Yuan pada pertengahan Secara keseluruhan, penempatan dana jangka pendek
tahun merupakan faktor-faktor utama yang mempengaruhi dikelola secara hati-hati dengan menjaga keseimbangan
volatilitas Rupiah dan memberi sentimen negatif terhadap antara imbal hasil dan tingkat risiko di mana mayoritas
mata uang Rupiah. Selain itu, persepsi pasar terhadap cadangan likuiditas BCA ditempatkan pada instrumen-
kondisi kesehatan ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh instrumen jangka pendek Bank Indonesia dan Obligasi
kondisi transaksi berjalan Indonesia, yang mengalami Pemerintah. Sebagian besar dari instrumen jangka pendek
defisit sejak tahun 2012. Di sisi positifnya, meskipun tersebut berupa Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
terdapat penarikan likuiditas US Dollar di pasar domestik, (FASBI), Term Deposit Bank Indonesia, dan Sertifikat Bank
statistik Bank Indonesia menunjukkan cadangan devisa Indonesia. Pada akhir tahun 2015, Tresuri BCA mengelola
Indonesia dalam mata uang US Dollar berada pada level investasi senilai Rp 105,7 triliun, turun 5,2% dari Rp 111,5
yang sehat, setara dengan nilai impor selama 7 bulan triliun di tahun 2014. Investasi tresuri tersebut mewakili
dan pembayaran utang dalam 1 tahun. Posisi tersebut 22,3% dari total dana pihak ketiga BCA per 31 Desember
cukup memadai dalam mendukung posisi Rupiah di pasar 2015.
keuangan. Tingkat inflasi Indonesia yang rendah sebesar
3,4% serta adanya sedikit peningkatan pada pertumbuhan Di sepanjang tahun 2015, BCA secara perlahan menekan
Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 4,8% walaupun lebih keseluruhan biaya dana pihak ketiga (cost of funds) sejalan
rendah dari beberapa tahun terakhir, merupakan faktor- dengan posisi likuiditas BCA yang solid serta likuiditas
faktor yang relatif positif pada tahun yang ditandai oleh sektor perbankan Indonesia yang memadai. BCA secara
indikator-indikator ekonomi yang cukup beragam. bertahap menurunkan tingkat suku bunga deposito
sejak awal Agustus 2014 dan menyesuaikan suku
Di tengah volatilitas pasar valuta asing, Tresuri BCA tetap bunga tabungan sedikit lebih rendah, sehingga secara
disiplin dalam mempertahankan prinsip kehati-hatian keseluruhan cost of funds BCA menjadi 2,3% pada tahun
dalam mengelola eksposur valuta asing dengan menjaga 2015, dibandingkan 2,6% pada tahun 2014. Biaya dana
posisi devisa neto valuta asing secara konservatif. yang kompetitif dan terjaganya imbal hasil aset produktif
77
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Bisnis
Perbankan Tresuri dan Internasional
mampu menghasilkan marjin yang sehat bagi BCA. Marjin Keuangan sebagai salah satu Agen Penjual Obligasi Negara
bunga bersih (Net Interest Margin NIM) BCA tercatat Ritel terbaik untuk SR006 serta SBR001 dan ORI011.
sebesar 6,7% pada tahun 2015 dibandingkan 6,5% pada
tahun 2014. Selain produk dan layanan pasar obligasi dan valuta asing,
BCA juga menawarkan jasa kustodian yang meliputi jasa
Memenuhi kebutuhan Nasabah Fund Administration Reksa Dana dan Custody Efek. Kustodian
Tresuri BCA menyediakan beragam produk dan layanan BCA memastikan bahwa aset yang dikelola terjaga dengan
valuta asing, agen penjualan obligasi dan layanan kustodian baik dan seluruh hak pemegang aset akan terpenuhi, seperti
untuk berbagai basis nasabah Bank. Layanan diberikan pembagian dividen atau kupon obligasi. Total aset Kustodian
kepada nasabah di semua segmen melalui kerja sama BCA per 31 Desember 2015 tercatat sejumlah ekuivalen
dengan para frontliner di seluruh jaringan cabang BCA. Rp 37,0 triliun dengan lebih dari 20 ribu rekening efek. Jenis
surat berharga yang dapat dikelola oleh Kustodian BCA
Sejalan dengan melemahnya aktivitas ekspor dan impor meliputi Deposito, Deposito on Call, Negotiable Certificate
pada tahun 2015, frekuensi transaksi valuta asing Deposit (NCD), Medium-Term Note (MTN), Obligasi Korporasi,
nasabah turun menjadi 632,0 ribu transaksi dibandingkan Sertifikat Bank Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia Syariah,
dengan 673,2 ribu transaksi di tahun 2014. Namun Saham dan turunannya, Unit Reksa Dana dan Efek Beragun
volume transaksi mengalami peningkatan menjadi Aset. Sebagai bagian dari upaya BCA untuk terus memenuhi
USD 37,5 miliar di tahun 2015 dari USD 36,8 miliar di tahun kebutuhan nasabah, Kustodian BCA menyediakan jasa safe
2014. Di tengah menurunnya frekuensi transaksi, Tresuri keeping surat berharga dalam mata uang asing. Pada tahun
BCA tetap meningkatkan aktivitas pemasaran termasuk 2015 Kustodian BCA juga melakukan penyempurnaan
mengembangkan kerja sama dengan berbagai unit kerja sistem yang digunakan untuk meningkatkan layanan
BCA. Lebih lanjut, guna meningkatkan kenyamanan kustodian yang diberikan kepada nasabah.
dan kemudahan bertransaksi valuta asing, BCA
memperkenalkan fitur nilai tukar e-Rate, dimana nasabah PERBANKAN INTERNASIONAL
dapat melakukan transaksi valuta asing secara online
dalam jumlah tertentu dengan kurs yang lebih atraktif Layanan Pengiriman Uang (Remittance)
dibandingkan kurs counter. BCA terus mengembangkan dan Melemahnya pertumbuhan ekonomi dunia telah membawa
meningkatkan produk e-Rate sehingga tren penggunaan dampak terhadap penurunan transaksi remittance. Di tahun
transaksi e-Rate meningkat di tahun 2015. 2015 volume transaksi remittance BCA tercatat sebesar
USD 75,7 miliar, turun 7,7% dari tahun sebelumnya yang
Di pasar obligasi, BCA kembali dipercaya sebagai salah sebesar USD 82,0 miliar. Meskipun demikian, BCA terus
satu bank yang menjadi Agen Penjual Obligasi Negara mempertahankan posisinya sebagai salah satu penyedia
Ritel Indonesia (ORI) dan Sukuk Ritel (SR). Sepanjang layanan pengiriman valuta asing terbesar di Indonesia.
tahun 2015, Tresuri BCA berhasil menjual SR007 senilai
Rp 1,3 triliun dan ORI012 sebesar Rp 3,4 triliun pada pasar
perdana, sehingga total penjualan obligasi ritel di pasar Volume Bisnis Perbankan Internasional
(dalam USD miliar)
perdana adalah Rp 4,7 triliun. Volume penjualan meningkat
dibandingkan tahun 2014, dimana total penjualan obligasi 82,0
75,7
ritel di pasar perdana sebesar Rp 4,3 triliun. Penjualan
SR007 pada tahun 2015 disertai dengan aktivitas kegiatan
sosial yang mengangkat tema Bersama Sukuk Negara
Ritel, Peduli Pendidikan Anak Bangsa. Seluruh donasi yang
terkumpul dari agen penjual Sukuk Negara Ritel Seri SR007
diberikan untuk program Gemari Buku yang merupakan
kegiatan pemberian buku-buku dan pelatihan guru-guru
untuk anak sekolah dasar di daerah terpencil yang bekerja 9,0 8,3
sama dengan kegiatan sosial Dompet Dhuafa. Sebagai
pengakuan atas prestasi BCA sebagai agen penjual obligasi
2014 2015
negara, di 2015 BCA meraih penghargaan dari Kementerian
Volume Trade Finance Volume Remittance
78
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Selain itu, BCA juga memfasilitasi pembayaran transaksi Perbankan Internasional BCA akan terus menyempurnakan
perdagangan dalam negeri melalui Surat Kredit infrastruktur layanan remittance dan perdagangan
Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN). Transaksi SKBDN internasional (trade). BCA bermaksud untuk memperkuat
yang terutama berasal dari industri baja, batubara, layanan transaksi remittance di sektor ritel - individu
kehutanan, farmasi, dan kimia tercatat sebesar USD 2,1 melalui kerja sama dengan pihak ketiga seperti Bank
miliar di tahun 2015. Pembangunan Daerah, Bank Perkreditan Rakyat dan
toko-toko waralaba (toko ritel modern). Menyambut era
Di tengah kondisi bisnis yang belum kondusif, Perbankan Masyarakat Ekonomi ASEAN, Perbankan Internasional
Internasional BCA menggunakan kesempatan ini untuk BCA berupaya membangun hubungan kerja yang efektif
melakukan pembenahan. Pembenahan ini dilakukan melalui dengan para bank koresponden tertentu di ASEAN untuk
upaya pengembangan beragam produk dan layanan trade membangun kerja sama yang lebih luas dari kegiatan usaha
trade finance secara umum.
79
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pendukung
Bisnis
81 Manajemen Risiko
170 Sumber Daya Manusia
176 Jaringan dan Operasi
182 Teknologi Informasi
80
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Pendukung Bisnis
Manajemen Risiko
81
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
BCA menekankan pentingnya prinsip kehati-hatian sama tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut merupakan
dalam penyaluran kredit dan pentingnya peran inti dari tanda nyata bahwa telah terjadi peningkatan risiko kredit
manajemen risiko untuk memastikan kesinambungan pada industri perbankan Indonesia. Disamping itu, jumlah
kinerja bisnis maupun keuangan. BCA menyadari bahwa kredit yang direstrukturisasi oleh bank-bank nasional
terdapat risiko yang melekat (inheren) dalam kegiatan juga menunjukkan tren yang meningkat, dengan semakin
bisnis maupun operasional perbankan. Untuk memitigasi banyak perusahaan yang ingin melakukan penjadwalan
berbagai risiko yang dihadapi, BCA telah menerapkan ulang waktu pembayaran kewajiban hutang.
suatu Comprehensive Risk Management Framework yang
terdiri dari strategi, organisasi, kebijakan dan prosedur, BCA terus mewaspadai perkembangan kondisi ekonomi
serta infrastruktur manajemen risiko untuk memastikan yang berpotensi meningkatkan risiko penurunan kualitas
bahwa seluruh risiko yang dihadapi oleh Bank maupun aset BCA ke depannya. BCA menjaga kualitas portofolio
entitas-entitas anak dapat diidentifikasi, diukur, dipantau, kredit melalui penerapan manajemen risiko kredit
dikendalikan dan dilaporkan dengan benar. Selain itu, yang prudent dan menerapkan sistem early warning
untuk mendukung pelaksanaan manajemen risiko yang system untuk memantau perubahan kemampuan
efektif, BCA terus melakukan pengembangan infrastruktur bayar debitur dan mengambil langkah-langkah preventif
manajemen risiko dengan mengacu pada peraturan yang melalui restrukturisasi dan langkah penyelesaian kredit
berlaku maupun international best practices. bermasalah sedini mungkin.
FOKUS MANAJEMEN RISIKO PADA TAHUN 2015 Berkat penerapan manajemen risiko yang solid, BCA
Di tengah situasi ekonomi yang kurang kondusif yang berhasil menutup tahun 2015 dengan rasio kredit
ditandai dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan bermasalah (Non Performing Loans NPL) tetap terjaga
volatilitas nilai tukar, pada tahun 2015 BCA fokus dalam pada level yang rendah sebesar 0,7%. BCA senantiasa
memperkuat kemampuan dan respon pengendalian risiko memantau kualitas kredit, yang dilakukan dalam setiap
terutama terkait risiko kredit, nilai tukar, risiko likuiditas, tahapan pemberian fasilitas kredit dari proses seleksi
dan risiko operasional. nasabah sampai dengan pola kebiasaan pelunasan
fasilitas kredit. Secara keseluruhan, dengan penerapan
Risiko Kredit prinsip manajemen risiko secara prudent untuk setiap
Perlambatan ekonomi yang ditandai oleh penurunan omzet sektor industri, BCA dapat menjaga diversifikasi
penjualan dan daya beli masyarakat, telah memperlambat portofolio kredit secara berkualitas dan menghindari
penyaluran kredit perbankan dan mendorong kenaikan risiko konsentrasi kredit. Per akhir tahun 2015, 10 sektor
risiko kredit secara bank wide. Rasio kredit bermasalah industri terbesar mencakup 56,7% dari total kredit pada
industri perbankan Indonesia meningkat menjadi 2,5% segmen korporasi, komersial dan UKM.
pada akhir tahun 2015 dibandingkan 2,2% pada posisi yang
Top 10 Sektor Industri Segmen Korporasi, Komersial dan UKM (berdasarkan klasifikasi internal BCA)*
2015 2014
Bahan Bangunan dan Konstruksi Lainnya 7,1% 6,5%
Perkebunan dan Pertanian 6,7% 6,9%
Otomotif dan Alat Transportasi 6,1% 6,2%
Distributor, Retailer dan Toserba 6,1% 6,3%
Bahan Kimia dan Plastik 6,1% 5,8%
Transportasi dan Logistik 5,3% 5,8%
Pariwisata 5,1% 4,7%
Makanan dan Minuman 4,9% 4,9%
Tekstil dan Produk Tekstil 4,7% 4,8%
Properti dan Konstruksi 4,6% 4,6%
Total 56,7% 56,5%
*
Tanpa kredit konsumer dan kredit pegawai
82
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Dalam beberapa tahun terakhir, BCA telah mengidentifikasi negatif terhadap likuiditas yang dapat terjadi karena
sektor-sektor yang berpotensi menghadapi tekanan faktor-faktor eksternal di pasar keuangan global.
sejalan dengan penurunan permintaan komoditas
global. BCA tidak memiliki credit appetite terhadap sektor Ditopang oleh keunggulan perbankan transaksi, BCA
komoditas pertambangan, terutama batubara, dan relatif memiliki posisi likuiditas yang solid bersumber dari
tidak memiliki eksposur langsung pada sektor tersebut. penghimpunan dana giro dan tabungan berbunga rendah.
Komposisi dana giro dan tabungan mencapai 76,1% dari
Pada tahun yang ditandai dengan volatilitas nilai tukar total dana pihak ketiga Bank. Sejalan dengan menurunnya
yang tinggi, BCA senantiasa menjaga kedisiplinan dalam risiko likuiditas, secara bertahap sejak April 2014 BCA
mengelola eksposur valuta asing dengan membatasi telah menurunkan tingkat suku bunga Deposito Rupiah.
pemberian kredit US Dollar secara keseluruhan dan Pada akhir tahun 2015, tingkat suku bunga maksimum
disiplin menerapkan kebijakan dalam menyalurkan kredit Deposito Rupiah tercatat sebesar 5,75% dibandingkan
US Dollar hanya kepada nasabah bisnis dengan 7,75% pada akhir tahun 2014. Rasio kredit terhadap
pendapatan utamanya dalam mata uang US Dollar. pendanaan (Loan to Funding Ratio) BCA pada akhir tahun
berada pada kisaran yang sehat sebesar 81,1%.
Risiko Nilai Tukar
Pada tahun 2015, BCA dihadapkan pada meningkatnya Guna menjaga posisi dana pihak ketiga secara
risiko nilai tukar yang merupakan dampak dari volatilitas keseluruhan, BCA secara proaktif akan terus melakukan
nilai tukar Rupiah terhadap USD. Dalam memitigasi risiko kajian tingkat suku bunga deposito dan dapat
nilai tukar, BCA secara ketat melakukan pemantauan menyesuaikan suku bunga dalam mendukung target
transaksi-transaksi valuta asing untuk memastikan dana pihak ketiga secara keseluruhan.
transaksi-transaksi tersebut sesuai dengan ketentuan
dan kebijakan internal Bank maupun Peraturan Risiko Operasional
Bank Indonesia mengenai Posisi Devisa Neto (PDN). Manajemen risiko operasional yang andal dan efektif
Pengelolaan transaksi valuta asing dipusatkan pada merupakan kunci utama dalam mempertahankan posisi
Divisi Tresuri dengan transaksi-transaksi yang terjadi di BCA sebagai bank transaksi terkemuka di Indonesia.
cabang di pantau, di catat dan dilaporkan kepada Divisi BCA menghadapi risiko operasional yang disebabkan
Tresuri pusat. Setiap cabang diharuskan untuk menutup oleh kesalahan manusia atau kesalahan dalam proses
risiko nilai tukar valuta asingnya pada setiap akhir hari dan kegagalan pengawasan dalam kegiatan operasional
kerja, dengan diberikan batas toleransi PDN pada jaringan sehari-hari, termasuk yang terjadi di back office dan
cabang. cabang, maupun penipuan dan tindakan pelanggaran
kebijakan Bank Lainnya. Pada tahun 2015 Bank
Di tengah ketidakpastian pasar valuta asing, BCA secara meningkatkan Operational Risk Management Information
disiplin mempertahankan prinsip kehati-hatian dalam System (ORMIS) dengan menerapkan aplikasi Key Risk
mengelola eksposur valuta asing dengan menjaga posisi Indicator berbasis web untuk menyediakan deteksi dini
devisa neto secara konservatif. Per Desember 2015, terhadap risiko operasional. Sistem ORMIS ini meliputi
posisi devisa neto BCA tercatat sebesar 0,4%, jauh di Risk Control Self-Assessment dan Loss Event Database,
bawah batas maksimum sebesar 20% yang diterapkan yang dirancang untuk meningkatkan risk awareness dan
oleh regulator, sehingga risiko pasar terkait valuta asing memberikan informasi berguna untuk meminimalkan
termitigasi dengan baik. risiko operasional.
83
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Selain dua data center yang bekerja secara mirroring, BCA dan dirancang untuk dapat beroperasi sebagai Crisis and
juga mengelola suatu Disaster Recovery Center (DRC) di Command Center apabila terjadi gangguan atau bencana
Surabaya. Saat ini DRC Surabaya terus dikembangkan alam di wilayah Jakarta yang menyebabkan data center di
sebagai bagian dari Business Continuity Management Bank Jakarta tidak dapat beroperasi.
84
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Informasi lebih lanjut mengenai penerapan manajemen I. Penerapan Manajemen Risiko BCA
risiko terintegrasi dapat dilihat pada halaman 102 103. Pedoman penerapan kebijakan manajemen risiko
BCA mengacu pada Peraturan Bank Indonesia
PENGENDALIAN INTERNAL No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang
Penerapan manajemen risiko dan sistem pengendalian Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum
internal menjadi tanggung jawab bersama seluruh sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/
manajemen dan seluruh karyawan BCA. Kesadaran akan PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, dan dirangkum
risiko (risk awareness) terus ditanamkan di setiap jenjang sebagai berikut:
organisasi dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari budaya BCA. I.A.
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris Dan
Direksi
BCA menerapkan konsep three lines of defenses dalam 1. Dalam melaksanakan fungsi manajemen
pengelolaan risiko, dimana pengelolaan risiko dilakukan risiko, Dewan Komisaris telah memiliki
oleh semua lini organisasi, dan dilakukan pengawasan tugas dan tanggung jawab yang jelas,
(oversight) oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Sebagai diantaranya:
risk owner, seluruh unit bisnis dan unit pendukung Menyetujui kebijakan-kebijakan yang
berfungsi sebagai First Line of Defense yang mengelola harus mendapat persetujuan dari
risiko terkait unit kerjanya. Sementara itu, Satuan Dewan Komisaris.
Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan
berfungsi sebagai Second Line of Defence yang memantau manajemen risiko dan strategi
penerapan kebijakan dan panduan manajemen risiko manajemen risiko.
secara korporasi. Sedangkan Divisi Audit Internal sebagai Mengevaluasi pertanggungjawaban
Third Line of Defense bertugas memberikan independent Direksi dan memberikan arahan
assurance terhadap penerapan manajemen risiko di BCA. perbaikan atas pelaksanaan
kebijakan manajemen risiko, antara
HASIL PENILAIAN PROFIL RISIKO BCA DAN lain mengevaluasi pelaksanaan
ENTITAS-ENTITAS ANAK manajemen risiko melalui laporan
Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self-asessment), yang disampaikan Direksi
pada tahun 2015 peringkat profil risiko BCA sebagai secara berkala dan meminta
Entitas Utama maupun secara terintegrasi dengan penjelasan kepada Direksi jika
entitas-entitas anak adalah low to moderate. Peringkat dalam pelaksanaannya terdapat
profil risiko tersebut merupakan hasil penilaian dari penyimpangan dari kebijakan yang
peringkat risiko inheren low to moderate dan peringkat telah ditetapkan.
kualitas penerapan manajemen risiko satisfactory. Menyetujui transaksi yang
memerlukan persetujuan dari Dewan
PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO Komisaris.
Pengungkapan prinsip-prinsip manajemen risiko dan 2. Dalam melaksanakan fungsi manajemen
eksposur risiko secara bank-wide termasuk posisi risiko, Direksi telah memiliki tugas dan
permodalan mengacu kepada Surat Edaran Bank tanggung jawab yang jelas, diantaranya:
Indonesia No. 14/35/DPNP tanggal 10 Desember 2012 Mengevaluasi dan menyetujui
perihal Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan kebijakan-kebijakan serta metodologi
Tahunan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank yang digunakan untuk penilaian
Indonesia. berbagai jenis risiko Bank.
Memantau perkembangan risiko Bank
secara periodik dan pelaksanaan
implementasi Sistem Informasi
Manajemen (SIM).
85
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
86
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
87
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
DEWAN KOMISARIS
DIREKSI
Komite
Asset & Liability PRESIDEN Pemantau
Committee (ALCO) Anti Fraud Risiko
DIREKTUR
Komite Kebijakan Komite Tata Kelola
Perkreditan Audit Internal* Terintegrasi
Komite
Kredit Komite
WAKIL Audit
Komite
Manajemen Risiko PRESIDEN DIREKTUR
Komite Manajemen
Risiko Terintegrasi garis pengawasan
EFEKTIVITAS SISTEM MANAJEMEN RISIKO Bank juga melakukan evaluasi terhadap kebijakan serta
BANK metodologi yang digunakan dalam penilaian berbagai
Dalam melakukan evaluasi terhadap efektivitas sistem jenis risiko; perkembangan berbagai tipe risiko yang
manajemen risiko Bank, Dewan Komisaris dan Direksi berbeda dan kemungkinan dampaknya; kecukupan
dibantu oleh komite-komite di bawah Dewan Komisaris kebijakan, prosedur dan penetapan limit; kecukupan
maupun Direksi. Komite-komite di bawah Dewan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan
Komisaris adalah Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, pengendalian risiko; serta efektivitas sistem pengendalian
Komite Remunerasi dan Nominasi, dan Komite Tata internal yang menyeluruh.
Kelola Terintegrasi. Sedangkan komite-komite di bawah
Direksi yang terkait dengan manajemen risiko adalah Evaluasi dan pengkinian kebijakan, prosedur dan
Asset & Liability Committee (ALCO) Komite Kebijakan metodologi manajemen risiko dilakukan secara berkala
Perkreditan, Komite Kredit, Komite Manajemen Risiko untuk menjaga kesesuaiannya dengan regulasi dan
dan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi. dengan mempertimbangkan kondisi operasional. Evaluasi
terhadap efektivitas manajemen risiko juga dilakukan
Secara periodik, komite-komite tersebut mengadakan melalui laporan berkala yang dikirimkan kepada Dewan
pertemuan untuk membahas dan memberikan masukan Komisaris dan Direksi, antara lain: Laporan Pelaksanaan
dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Kebijakan Manajemen Risiko; Laporan Profil Risiko; dan
Laporan Risk Update.
88
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
89
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Dalam beberapa tahun terakhir BCA secara keseluruhan, dimana porsi BCA adalah sebesar Rp
bertahap telah menyesuaikan dividend payout ratio 112,5 miliar. Selanjutnya, dana tersebut digunakan
untuk memperkuat permodalan, terutama dalam oleh BCA Sekuritas untuk melakukan penyertaan
mendukung aktivitas perkreditan dan lini-lini bisnis modal kepada BCA Life; guna mendukung
baru serta untuk membentuk permodalan dalam pengembangan bisnis serta memperkuat tingkat
mempersiapkan implementasi Basel III. solvabilitas (persyaratan Risk Based Capital - RBC)
BCA Life agar sesuai dengan ketentuan Pemerintah.
Sehubungan dengan pembagian dividen terakhir, Pinjaman subordinasi ini telah mendapatkan
berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada
tanggal 9 April 2015, para pemegang saham tanggal 20 Maret 2015.
menyetujui pemberian dividen tunai sebesar Rp 3,6
triliun atau Rp 148 per saham (dibayarkan melalui BCA bersama BCA Finance telah melakukan
dividen interim sebesar Rp 50 per saham pada 23 penambahan modal kepada BCA Insurance sebesar
Desember 2014 dan dividen final sebesar Rp 98 Rp 150 miliar secara keseluruhan (porsi BCA
per saham yang dibayarkan pada 13 Mei 2015). Rp 112,5 miliar dan porsi BCA Finance Rp 37,5 miliar).
Pembagian dividen ini setara dengan dividend payout Dana tersebut digunakan untuk pengembangan
ratio sebesar 22,1% yang dibayarkan dari laba bersih usaha, memperkuat modal dan memperkuat tingkat
tahun 2014. Selanjutnya, BCA mendistribusikan solvabilitas BCA Insurance agar tetap berada pada
sebagian porsi laba bersih tahun 2015 dalam bentuk level yang sehat. Penambahan modal ini telah
dividen interim sebesar Rp 55 per saham yang telah mendapatkan persetujuan dari OJK pada tanggal 26
dibayarkan pada 9 Desember 2015. Juni 2015.
Dividend Payout Ratio Selain itu, BCA juga melakukan penambahan modal
sebesar Rp 400 miliar kepada BCA Syariah, yang
32,3% digunakan untuk memperkuat modal BCA Syariah
agar dapat masuk ke dalam kategori Bank BUKU II
25,6%
24,0% dengan modal di atas Rp 1 triliun sehingga memiliki
22,1%
20,8%
landasan yang lebih kuat untuk mengembangkan
produk-produk yang diijinkan sebagai bank syariah
BUKU II.
90
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Modal inti Bank secara perusahaan induk pada akhir 4. Unit kerja yang melaksanakan fungsi-fungsi
tahun 2015 mencapai Rp 83,7 triliun berkontribusi yang terkait dengan manajemen risiko kredit
95,2% terhadap total modal BCA, sedangkan modal (Unit Pengembangan Bisnis dan Unit Analisa
pelengkap tercatat sebesar Rp 4,2 triliun atau 4,8% Risiko Kredit), bertanggung jawab terhadap
dari total modal BCA. pengelolaan risiko kredit.
III. Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Bank memiliki komite-komite yang didedikasikan
Manajemen Risiko untuk membantu Direksi dalam proses perkreditan,
Berikut adalah ikhtisar eksposur risiko yang yaitu:
dihadapi oleh BCA dalam menjalankan usaha serta 1. Komite Kebijakan Perkreditan, memiliki
penerapan manajemen risiko yang di desain untuk fungsi pokok yaitu membantu Direksi dalam
meminimalkan dampak dari risiko-risiko tersebut. merumuskan kebijakan perkreditan terutama
yang berkaitan dengan prinsip kehati-
III.A. Pengungkapan Eksposur Risiko Kredit Dan hatian dalam perkreditan, memantau dan
Penerapan Manajemen Risiko Kredit mengevaluasi penerapan kebijakan perkreditan,
melakukan kajian berkala terhadap kebijakan
Organisasi Manajemen Risiko Kredit kredit, memantau perkembangan dan kondisi
BCA telah mengembangkan proses manajemen portofolio perkreditan serta memberikan saran
risiko kredit yang terstruktur guna mendukung dan langkah perbaikan atas hasil evaluasi yang
prinsip perkreditan yang kokoh dengan kontrol telah dijalankan.
internal yang kuat. 2. Komite Kredit, memiliki fungsi pokok untuk
1. Dewan Komisaris, menyetujui rencana memberikan pengarahan dalam analisis kredit,
perkreditan Bank dan mengawasi memberikan keputusan atau rekomendasi atas
pelaksanaannya; menyetujui Kebijakan Dasar rancangan keputusan kredit yang terkait dengan
Perkreditan Bank dan meminta penjelasan debitur besar, industri yang spesifik atau atas
kepada Direksi jika dalam pelaksanaan permintaan khusus Direksi serta melakukan
pemberian kredit terdapat penyimpangan dari koordinasi dengan Asset and Liability Committee
kebijakan yang telah ditetapkan. (ALCO) dalam hal aspek pendanaan kredit dan
2. Direksi, bertanggung jawab atas penyusunan penyesuaian suku bunga kredit korporasi.
rencana dan kebijakan perkreditan, memastikan 3. Komite Manajemen Risiko, memiliki fungsi
kepatuhan Bank terhadap ketentuan perundang- pokok untuk menyusun kebijakan, strategi
undangan dan peraturan yang berlaku di dan pedoman penerapan manajemen risiko,
bidang perkreditan dan kebijakan perkreditan, menetapkan hal-hal yang terkait dengan
serta melaporkan kepada Dewan Komisaris keputusan bisnis yang bersifat irregularities, dan
mengenai hal-hal seperti pelaksanaan rencana menyempurnakan pelaksanaan manajemen
perkreditan, penyimpangan dalam pelaksanaan risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan
pemberian kredit, perkembangan kualitas proses dan sistem manajemen risiko yang
portofolio kredit dan kredit dalam pengawasan efektif.
khusus atau bermasalah.
3. Chief Risk Officer, yang merupakan Strategi Manajemen Risiko untuk Aktivitas yang
salah satu Direktur BCA, menandatangani Memiliki Eksposur Risiko Kredit yang Signifikan
memo pengolahan kredit (MPK) tertentu, BCA merumuskan strategi manajemen risiko
kewenangannya dalam rangka penyelamatan sesuai strategi bisnis secara keseluruhan dengan
kredit dan dalam memberikan opini dari memperhatikan risk appetite dan toleransi
sudut pandang manajemen risiko mengenai risiko. Strategi manajemen risiko disusun untuk
kelayakan atau kesesuaiannya permohonan memastikan bahwa eksposur risiko BCA dikelola
tersebut dengan risk appetite BCA dilihat dari secara terkendali sesuai dengan kebijakan kredit,
tingkat risikonya.
91
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
prosedur internal BCA, peraturan dan perundang- Pengukuran dan Pengendalian Risiko Kredit
undangan, serta ketentuan lain yang berlaku. Bank mengukur risiko kredit dengan menggunakan
metode standar sesuai dengan Surat Edaran
Strategi manajemen risiko yang terstruktur disusun Bank Indonesia No.13/6/DPNP perihal Pedoman
berdasarkan prinsip-prinsip umum berikut: Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko
- Strategi manajemen risiko harus berorientasi dengan menggunakan Pendekatan Standar
jangka panjang untuk memastikan Basel II untuk mengukur risiko kredit. Untuk
kelangsungan usaha BCA dengan keperluan internal, Bank menggunakan pengukuran
mempertimbangkan kondisi/siklus ekonomi, berdasarkan internal rating yang digunakan sebagai
- Strategi manajemen risiko secara komprehensif alat bantu dalam proses pengambilan keputusan
harus dapat mengendalikan dan mengelola kredit.
risiko BCA dan entitas anak, dan
- Mencapai kecukupan permodalan yang Pengendalian risiko kredit dilakukan melalui
diharapkan disertai alokasi sumber daya yang penetapan sistem penilaian (internal credit review)
memadai. yang independen untuk penerapan proses
manajemen risiko kredit secara efektif yang meliputi:
Strategi manajemen risiko disusun dengan Evaluasi proses administrasi perkreditan;
mempertimbangkan faktor-faktor berikut: Penilaian terhadap akurasi penerapan internal
- Perkembangan ekonomi dan bisnis serta risk rating atau penggunaan alat pemantauan
dampak yang mungkin terjadi akibat risiko yang lainnya; dan
dihadapi oleh BCA. Efektivitas pelaksanaan unit kerja atau petugas
- Organisasi BCA termasuk kecukupan sumber yang melakukan pemantauan kualitas kredit
daya manusia dan infrastruktur pendukung. individual.
- Kondisi keuangan BCA termasuk kemampuan
untuk menghasilkan laba dan kemampuan BCA Bank melakukan deteksi secara dini kemungkinan
mengelola risiko yang timbul sebagai akibat adanya kredit bermasalah atau diduga akan menjadi
perubahan faktor eksternal dan faktor internal. bermasalah dan mengambil langkah-langkah
- Komposisi serta diversifikasi portofolio BCA. proaktif untuk mengelola portofolio kredit guna
meminimalkan dampak kredit bermasalah pada
Kebijakan Pengelolaan Risiko Konsentrasi Kredit keseluruhan portofolio.
Manajemen portofolio melakukan pengelolaan
risiko konsentrasi kredit dengan menentukan Tagihan yang Jatuh Tempo dan Tagihan yang
limit antara lain untuk eksposur sektor industri, Mengalami Penurunan Nilai/Impairment
pinjaman valuta asing, jenis kredit tertentu serta Tagihan yang jatuh tempo merupakan seluruh
eksposur perseorangan dan grup usaha. Disamping tagihan yang telah jatuh tempo lebih dari 90 hari,
memantau perkembangan rating database, teknologi, baik atas pembayaran pokok dan/atau pembayaran
sumber daya manusia, tingkat kompleksitas bank, bunga. Tagihan yang mengalami penurunan nilai/
pasar serta regulasi yang ada, manajemen portofolio impairment adalah aset keuangan yang memiliki
Bank secara aktif berfungsi untuk mengoptimalisasi nilai signifikan secara individual dan terdapat bukti
alokasi modal Bank untuk mencapai tingkat risiko obyektif bahwa penurunan nilai individual terjadi
yang dapat diterima sesuai dengan parameter risk setelah pengakuan awal aset keuangan tersebut.
appetite dan risk tolerance.
Pengungkapan tagihan bersih Bank secara individu
dan konsolidasi dimuat dalam Tabel 2.1.a dan b;
Tabel 2.2.a dan b; Tabel 2.3.a dan b.
92
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Pendekatan yang Digunakan untuk Pembentukan Penggunaan peringkat dari pihak ketiga dalam
CKPN perhitungan ATMR risiko kredit hanya digunakan
Untuk mengantisipasi kemungkinan penurunan untuk jenis tagihan kepada Pemerintah Negara
nilai yang timbul atas aset keuangan BCA, maka lain, Entitas Sektor Publik, Bank Pembangunan
perlu dibentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Multilateral dan Lembaga Internasional tertentu,
(CKPN). Istilah CKPN dalam penerapan PSAK 50/55 Bank dan Korporasi.
disesuaikan menjadi impairment.
Pengungkapan tagihan bersih berdasarkan kategori
Evaluasi penurunan nilai dilakukan secara portofolio dan skala peringkat bank secara individu
individual dan kolektif. Pendekatan perhitungan dan konsolidasi dimuat dalam Tabel 3.1.a dan b.
individual impairment merupakan selisih antara
nilai tunai atas estimasi cashflow yang didiskonto Counterparty credit risk timbul dari jenis transaksi
berdasarkan suku bunga efektif (Effective Interest derivatif Over The Counter (OTC) dan transaksi repo/
Rate EIR) dengan amortized cost pada saat terjadi reverse repo baik atas posisi trading book maupun
impairment. Sedangkan pendekatan perhitungan banking book.
collective impairment secara statistik menggunakan
parameter: Pengungkapan risiko kredit pihak lawan: transaksi
a. Probability of Default (PD), yaitu tingkat derivatif dan transaksi reverse repo dimuat dalam
kemungkinan kegagalan debitur memenuhi Tabel 3.2.a-c.
kewajiban, yang diukur berdasarkan pendekatan
Migration Analysis dan Roll Rates. Mitigasi Risiko Kredit
b. Loss Given Default (LGD), yaitu tingkat kerugian Jenis agunan umum yang diterima untuk mitigasi
yang diakibatkan dari kegagalan debitur risiko kredit adalah berupa agunan solid dalam
memenuhi kewajibannya. Untuk mendapatkan bentuk uang tunai atau tanah dan bangunan. Jenis
persentase LGD yang wajar, maka diperlukan agunan tersebut memiliki nilai likuiditas relatif tinggi
analisa data historis. dan/atau keberadaannya tetap (tidak berpindah-
pindah tempat) sehingga dapat segera dicairkan
Pengungkapan rincian mutasi cadangan penurunan pada saat pinjaman debitur/grup debitur masuk
nilai Bank secara individu dan konsolidasi dimuat dalam kategori bermasalah.
dalam Tabel 2.4.a dan b; Tabel 2.5.a dan b; Tabel
2.6.a dan b. Penilaian agunan dilakukan oleh penilai independen,
kecuali di lokasi agunan tersebut tidak terdapat
Penerapan Pengukuran Risiko Kredit dengan penilai independen, maka akan dilakukan oleh staf
Pendekatan Standar penilai internal yang tidak terlibat dalam proses
Dalam melakukan perhitungan Aktiva Tertimbang pemberian kredit. Untuk mengontrol fisik agunan
Menurut Risiko (ATMR) risiko kredit, Bank mengacu yang dijaminkan oleh debitur ke BCA, maka harus
kepada Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP dilakukan peninjauan agunan secara berkala.
perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang
Menurut Risiko Kredit dengan Menggunakan Pihak-pihak utama pemberi jaminan/garansi
Pendekatan Standar. ATMR untuk Risiko Kredit dianalisa pada saat pengolahan kredit untuk
dengan menggunakan Pendekatan Standar Basel II, memitigasi keseluruhan risiko kredit. Kelayakan
secara umum perhitungannya didasarkan pada hasil pemberian kredit tersebut dan analisis keamanan
peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat diputuskan dengan menerapkan Four Eyes Principle
yang diakui Bank Indonesia sebagaimana diatur dimana keputusan kredit ditentukan oleh dua pihak
dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/31/ independen yaitu unit pengembangan bisnis dan
DPNP perihal Lembaga Pemeringkat dan Peringkat unit analisa risiko kredit.
yang diakui Bank Indonesia.
93
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Penggunaan teknik mitigasi kredit berfokus pada Perhitungan ATMR risiko kredit pendekatan standar
agunan yang termasuk dalam jenis agunan utama. Bank secara konsolidasi dimuat dalam Tabel 6.2.1,
Selain itu untuk memitigasi risiko kredit yang 6.2.2, 6.2.3, 6.2.6 dan 6.2.7.
mungkin terjadi secara bank-wide, portofolio kredit
BCA telah terdiversifikasi dengan baik, secara III.B. Pengungkapan Eksposur Risiko Pasar Dan
kategori kredit maupun industri/sektor ekonomi. Penerapan Manajemen Risiko Pasar
Pengungkapan tagihan bersih Bank secara individu Organisasi Manajemen Risiko Pasar
dan konsolidasi berdasarkan bobot risiko setelah Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab
memperhitungkan dampak mitigasi risiko kredit untuk memastikan bahwa penerapan manajemen
dimuat dalam Tabel 4.1.a dan b. risiko terhadap nilai tukar dan suku bunga telah
sesuai dengan tujuan strategis, skala, karakteristik
Pengungkapan tagihan bersih dan teknik mitigasi bisnis dan profil risiko nilai tukar dan suku bunga
risiko kredit Bank secara individual dan konsolidasi Bank, termasuk memastikan integrasi penerapan
dimuat dalam Tabel 4.2.a dan b. manajemen risiko nilai tukar dan suku bunga dengan
risiko-risiko lainnya yang dapat berdampak pada
Perhitungan ATMR risiko kredit pendekatan standar posisi risiko Bank.
Bank secara individual dimuat dalam Tabel 6.1.1,
6.1.2, 6.1.3, dan 6.1.7.
Direksi mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada pihak-pihak berikut ini.
Perhitungan risiko pasar untuk perhitungan kebutuhan modal BCA menggunakan metode standar dari Bank
Indonesia.
94
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Pengelolaan Portofolio Trading Book dan Banking Cakupan Portofolio Trading dan Banking yang
Book Diperhitungkan pada KPMM
Pengelolaan portofolio yang terekspose risiko Berikut adalah cakupan portofolio yang
suku bunga (di dalam trading book) dan nilai tukar diperhitungkan dalam KPMM:
dilakukan dengan menetapkan dan memantau Untuk risiko nilai tukar, memasukkan trading
penggunaan Limit Nominal (Posisi Devisa Neto), book dan banking book. Risiko nilai tukar dapat
VAR Limit, Stress Loss Limit dan Stop Loss Limit. timbul dari transaksi nilai tukar Today (TOD),
Tomorrow (TOM), SPOT, Forward dan SWAP.
Metode valuasi yang digunakan adalah berdasarkan Untuk risiko suku bunga, memasukkan trading
harga transaksi yang terjadi (close out prices) atau book. Risiko suku bunga dapat timbul dari
kuotasi harga pasar dari sumber yang independen, transaksi surat berharga, Forward dan SWAP.
antara lain : Untuk risiko ekuitas (bagi anak perusahaan),
Harga di bursa (exchange prices). memasukkan trading book. Risiko ekuitas dapat
Harga pada layar dealer (screen prices). timbul dari transaksi perdagangan ekuitas yang
Kuotasi yang paling konservatif yang diberikan mungkin dilakukan anak-anak perusahaan.
paling kurang 2 (dua) broker dan atau market
maker. Antisipasi terhadap Risiko Pasar atas Transaksi
Dalam hal harga pasar dari sumber independen Mata Uang Asing
tidak tersedia, maka penetapan harga dilakukan Langkah-langkah dan rencana yang dilakukan untuk
dengan berdasarkan kurva imbal hasil. mengantisipasi risiko pasar atas transaksi yang
terkait dengan risiko nilai tukar dan suku bunga
Pengukuran Risiko Pasar adalah dengan melakukan penetapan dan kontrol
Untuk keperluan pemantauan risiko pasar (nilai tukar limit risiko pasar seperti Limit Value at Risk, Limit
dan suku bunga) secara harian dilakukan pengukuran Nominal, Limit Stress Loss dan Limit Stop Loss serta
risiko pasar dalam bentuk Value at Risk berdasarkan melakukan stress test. Adapun terhadap produk
metode full valuation historical berdasarkan windows baru, Bank akan melakukan assessment berupa
data 250 hari dan confidence level 99%. identifikasi dan mitigasi risiko yang terkait dengan
risiko pasar.
Sedangkan untuk perhitungan kecukupan
pemenuhan kebutuhan modal minimum (KPMM) III.C. Pengungkapan Eksposur Risiko Operasional
risiko pasar dihitung berdasarkan metode standar Dan Penerapan Manajemen Risiko
yang ditetapkan Bank Indonesia. Operasional
Pengungkapan risiko pasar Bank secara individu dan Organisasi Manajemen Risiko Operasional
konsolidasi dengan menggunakan metode standar Penerapan Manajemen Risiko Operasional secara
dimuat pada Tabel 7.1. bank wide meliputi:
1. Dewan Komisaris dan Direksi, memastikan
Pengungkapan risiko pasar Bank secara individu penerapan manajemen risiko telah memadai
menggunakan model internal (Value at Risk) dimuat sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan
pada Tabel 7.2.a. profil risiko BCA serta memahami dengan baik
jenis dan tingkat risiko yang melekat pada
kegiatan bisnis BCA.
2. Komite Manajemen Risiko, bertugas untuk
memastikan bahwa kerangka kerja manajemen
risiko telah memberikan perlindungan memadai
terhadap risiko-risiko yang dihadapi Bank.
95
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
3. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), setiap karyawan dalam melaksanakan aktivitas
bertugas untuk meyakinkan bahwa risiko usaha sehari-hari sehingga dapat meminimalisasi
yang dihadapi BCA dapat diidentifikasi, diukur, risiko secara keseluruhan.
dipantau, dikendalikan dan dilaporkan dengan
benar melalui penerapan kerangka manajemen Metodologi RSA ini kemudian disempurnakan
risiko yang sesuai serta berwenang memberikan menjadi Risk and Control Self-Assessment (RCSA)
masukan kepada Direksi dalam penyusunan yang saat ini telah diimplementasikan pada seluruh
kebijakan, strategi dan kerangka manajemen cabang dan unit kerja kantor pusat yang memiliki
risiko. risiko operasional yang dinilai signifikan. Pada
4. Satuan Kerja Enterprise Security, bertugas metodologi RCSA, cabang dan unit kerja melakukan
untuk melindungi dan mengamankan aset proses identifikasi dan pengukuran risiko operasional
informasi serta aset fisik perusahaan, yang melekat pada unit kerja atau bisnisnya.
membangun kemampuan perusahaan dalam Berdasarkan proses tersebut, dan berkoordinasi
menghadapi situasi darurat yang mengancam dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko, unit kerja
kelangsungan usaha serta memastikan bahwa menentukan kontrol-kontrol yang harus diterapkan
penerapan tata kelola teknologi informasi agar dapat memitigasi risiko yang diidentifikasi.
sesuai dengan kebijakan perusahaan. Risiko-risiko tersebut dipantai dan dilaporkan secara
5. Divisi Audit Internal, bertugas meyakinkan berkala.
risiko bisnis telah dikelola dengan benar serta
mengevaluasi kecukupan dan efektivitas Selain metodologi RCSA, Bank juga telah menerapkan
penerapan manajemen risiko dan pengendalian Loss Event Database (LED) dan Key Risk Indicator (KRI).
intern. KRI adalah suatu metode yang digunakan untuk
6. Divisi Strategi dan Pengembangan Operasi- memberikan suatu indikator (early warning signal)
Layanan, bertugas membantu SKMR dalam apabila ada kemungkinan terjadinya peningkatan
pelaksanaan program manajemen risiko risiko operasional di suatu unit kerja. Seluruh kantor
operasional dan memberikan dukungan kepada wilayah dan cabang telah menerapkan KRI.
segenap unit kerja berkaitan dengan program-
program SKMR. LED bertujuan untuk membantu Bank dalam
7. Unit Kerja (unit bisnis dan unit pendukung), mencatat dan menganalisa kasus-kasus atau
merupakan risk owner yang bertanggung kejadian yang dapat menyebabkan kerugian
jawab terhadap pengelolaan risiko operasional operasional, sehingga dapat diambil tindakan
sehari-hari melalui koordinasi kejadian risiko perbaikan untuk mencegah terjadinya kasus serupa.
operasional kepada SKMR. Tujuan akhir dari LED adalah untuk mengidentifikasi
sumber risiko dan meminimalkan kerugian risiko
Pengukuran dan Identifikasi Risiko Operasional operasional yang mungkin terjadi. Selain itu LED
Bank telah memiliki dan menerapkan suatu juga merupakan sarana pengumpulan data kerugian
metodologi untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko operasional yang digunakan Bank untuk
risiko operasional, yaitu Risk Self Assessment (RSA) memperhitungkan alokasi beban modal (capital
yang mulai diterapkan pada tahun 2002 pada charge) dan pemantauan terhadap kejadian-kejadian
seluruh unit kerja di BCA. Fungsi utama pelaksanaan yang dapat menimbulkan kerugian operasional yang
RSA ini adalah untuk mensosialisasikan risk culture telah terjadi pada Bank. LED telah diimplementasikan
(budaya mengelola risiko) dan meningkatkan risk di seluruh kantor wilayah, cabang dan unit kerja
awareness (kesadaran akan risiko) yang merupakan kantor pusat.
syarat utama dalam pengelolaan risiko yang efektif.
Dengan meningkatnya risk culture diharapkan akan
mampu meningkatkan budaya kontrol risiko pada
96
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Penerapan ketiga metodologi tersebut di tersebut serta faktor mitigasi yang dapat mengelola
atas didukung oleh aplikasi Operation Risk risiko-risiko tersebut. Proses ini dirancang untuk
Management Information System (ORMIS) dan memastikan bahwa produk/aktivitas baru yang
saat ini seluruh cabang dan unit kerja kantor ditawarkan kepada nasabah tidak akan mengubah
pusat telah menggunakan aplikasi ORMIS dalam profil risiko BCA secara signifikan. Prinsip
mengimplementasikan RCSA, LED dan KRI. manajemen risiko untuk produk, aktivitas dan bisnis
baru dilaksanakan berdasarkan ketentuan internal
Mitigasi Risiko Operasional yang disusun sesuai dengan ketentuan regulator.
Untuk memitigasi risiko operasional, Bank: Pada tahun 2015, BCA meluncurkan Sakuku,
Telah memiliki kebijakan, prosedur dan sebuah aplikasi pembayaran dan perbankan
penetapan limit yang bermanfaat dalam berbasis mobile yang diperkirakan akan memegang
memantau, mengukur dan memitigasi risiko peranan yang besar dalam strategi pengembangan
operasional. produk kedepannya.
Senantiasa mengkinikan kebijakan dan prosedur
sesuai dengan perkembangan organisasi serta Selain itu, BCA aktif mendukung program pemerintah
perubahan peraturan perundang-undangan dan dalam menggalakkan Gerakan Nasional Non Tunai
ketentuan yang berlaku. (GNNT) dan juga meningkatkan literasi keuangan
Telah memiliki Business Continuity Management kepada masyarakat Indonesia. Beberapa produk
(BCM) Plan, yaitu proses manajemen (protokol) yang merupakan dukungan BCA atas program
terpadu dan menyeluruh untuk memastikan pemerintah adalah:
kelangsungan operasional BCA dalam - Laku (produk BCA untuk program OJK:
menjalankan bisnis dan melayani nasabah. Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka
Telah memiliki sistem pengendalian internal, Keuangan Inklusif Laku Pandai);
dimana dalam pelaksanaannya telah - Duitt (produk BCA untuk program BI: Layanan
memperhatikan prinsip pemisahan fungsi Keuangan Digital LKD).
(four eyes principle) dan penerapan sistem
rotasi untuk menghindari potensi self-dealing, III.D. Pengungkapan Eksposur Risiko Likuiditas
atau penyembunyian suatu dokumentasi atau Dan Penerapan Manajemen Risiko Likuiditas
transaksi yang tidak wajar.
Organisasi Manajemen Risiko Likuiditas
Pengungkapan kuantitatif risiko operasional Bank Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab
secara individu dan konsolidasi dimuat dalam Tabel untuk memastikan bahwa penerapan manajemen
8.1.a dan b. risiko likuiditas telah sesuai dengan tujuan strategis,
skala, karakteristik bisnis dan profil risiko likuiditas
Pengelolaan Risiko Produk dan Aktivitas Baru Bank, termasuk memastikan integrasi penerapan
Sebagai bank swasta terbesar di Indonesia, BCA manajemen risiko likuiditas dengan risiko-risiko
fokus untuk menyediakan produk dan aktivitas lainnya yang dapat berdampak pada posisi likuiditas
perbankan terkini sesuai kebutuhan nasabah yang Bank.
terus berkembang. Penyempurnaan atau penciptaan
produk dan aktivitas perbankan baru harus melalui
proses pengkajian yang mempertimbangkan
strategi bisnis dan risiko yang melekat pada produk
97
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Direksi mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada pihak-pihak berikut ini.
Indikator Peringatan Dini Permasalahan Likuiditas investasi bagi pemilik dana, perubahan
dan Pengukuran serta Pengendalian Risiko perilaku nasabah, perubahan nilai tukar
Likuiditas dan selisih suku bunga dengan bank-
Pengukuran risiko likuiditas dilakukan secara bank pesaing utama akan mempengaruhi
berkelanjutan dengan memantau dan mengkaji perubahan struktur dana, volatilitas dana,
proyeksi arus kas, laporan profil maturitas, rasio dan core funds, karena itu perubahan dana
likuiditas dan skenario stress test. harus dipantau secara berkala (harian,
bulanan, dan tahunan).
Pengendalian risiko likuiditas meliputi strategi Pemantauan posisi likuiditas berupa Giro
pendanaan yang mencakup strategi diversifikasi Wajib Minimum (GWM) dan kas serta
sumber dan jangka waktu pendanaan untuk secondary reserves harus dilakukan secara
mendukung keseluruhan rencana bisnis Bank. harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
Pengelolaan likuiditas harian, aset likuid berkualitas - Pemantauan atas kerugian karena risiko
tinggi dan limit-limit berkaitan dengan risiko likuiditas dilakukan terhadap biaya yang timbul
likuiditas, serta rencana pendanaan darurat dari pemeliharaan likuiditas atau kerugian yang
(contingency funding plan) diawasi dan dilaporkan disebabkan oleh faktor likuiditas.
untuk memitigasi risiko likuiditas.
Bank menjaga cadangan likuiditas dengan
Pemantauan risiko likuiditas secara proaktif mempertahankan jumlah aset likuid berkualitas
dilakukan dengan tujuan agar jika terjadi potensi tinggi yang cukup untuk memenuhi komitmennya
peningkatan risiko likuiditas dapat segera dimitigasi kepada para nasabah dan pihak lainnya, baik dalam
dengan dilakukan penyesuaian terhadap kebijakan rangka pemberian kredit, pembayaran kembali
mekanisme manajemen risiko likuiditas untuk simpanan nasabah, memenuhi kebutuhan likuiditas
mengurangi tekanan pada likuiditas. operasional dan menjaga agar jumlah aset yang
jatuh tempo pada setiap periode dapat menutupi
Berikut ini aktivitas dalam proses pemantauan risiko jumlah liabilitas yang jatuh tempo.
likuiditas:
- Pemantauan terhadap risiko likuiditas Pengungkapan profil maturitas Rupiah dan
memperhatikan indikator peringatan dini valuta asing Bank secara individu dan konsolidasi
(early warning indicators) yang berpotensi mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai
meningkatkan risiko likuiditas baik indikator penerapan manajemen risiko bagi Bank Umum
internal maupun eksternal. dan ketentuan Bank Indonesia mengenai Laporan
- Pemantauan dana dan posisi likuiditas meliputi: Berkala Bank Umum, dimuat dalam Tabel 9.1.a dan
Strategi penetapan suku bunga, alternatif b, Tabel 9.2.a dan b.
98
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
III.E. Pengungkapan Eksposur Risiko Hukum Dan - Memonitor dan melakukan tindakan hukum
Penerapan Manajemen Risiko Hukum atas pelanggaran terhadap aset-aset BCA
termasuk pelanggaran atas hak kekayaan
Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum intelektual milik BCA.
dan/atau kelemahan aspek yuridis yang dapat - Melakukan inventarisasi, memonitor,
bersumber antara lain dari kelemahan aspek yuridis menganalisa dan menghitung potensi kerugian
yang disebabkan oleh lemahnya perikatan yang yang mungkin timbul terkait kasus-kasus
dilakukan oleh Bank, ketiadaan dan/atau perubahan hukum yang terjadi.
peraturan perundang-undangan yang menyebabkan
suatu transaksi yang telah dilakukan Bank menjadi III.F. Pengungkapan Eksposur Risiko Stratejik Dan
tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Penerapan Manajemen Risiko Stratejik
kemudian hari dan adanya tuntutan hukum dalam
proses litigasi baik yang timbul dari gugatan pihak Risiko stratejik dapat terjadi akibat ketidaktepatan
ketiga terhadap Bank maupun Bank terhadap pihak dalam pengambilan keputusan dan/atau
ketiga. pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta
kegagalan dalam mengantisipasi perubahan
Organisasi Manajemen Risiko Hukum lingkungan bisnis.
Dalam rangka mengendalikan risiko hukum yang
mungkin terjadi, BCA telah membentuk unit kerja Organisasi Manajemen Risiko Stratejik
Grup Hukum (GHK) di Kantor Pusat dan unit kerja Sebagai upaya untuk mengendalikan potensi risiko
hukum di Kantor Wilayah untuk mendukung stratejik yang mungkin terjadi, Direksi menyusun
BCA dalam menjalankan kegiatan perbankan rencana stratejik dan inisiatif-inisiatif bisnis yang
dan melakukan mitigasi risiko hukum. GHK juga dituangkan dalam blue print strategi bisnis 3 tahunan
mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk (RBB) dan rencana kerja anggaran tahunan (RKAT).
mengamankan kepentingan hukum BCA dalam RBB dan RKAT memerlukan persetujuan dari Dewan
melaksanakan kegiatan perbankan dengan tetap Komisaris.
memperhatikan ketentuan hukum yang berlaku.
BCA memiliki Sub-Divisi Perencanaan Perusahaan
Pengendalian Risiko Hukum untuk mendukung perumusan RBB dan RKAT serta
BCA telah melakukan mitigasi risiko hukum, dengan memantau pelaksanaannya dengan menyusun
cara antara lain: laporan realisasi dibandingkan dengan rencana
- Membuat Kebijakan Manajemen Risiko Hukum, bisnis dan anggaran secara berkala, termasuk
mempunyai ketentuan internal yang mengatur melakukan kaji ulang sasaran bisnis baik yang
mengenai struktur organisasi dan job description bersifat finansial maupun non-finansial. Penyusunan
GHK serta membuat standardisasi dokumen RBB dan RKAT melalui serangkaian diskusi yang
hukum. melibatkan Dewan Komisaris, Direksi dan jajaran
- Melakukan sosialisasi mengenai dampak manajemen lainnya.
peraturan yang baru berlaku terhadap
kegiatan perbankan BCA dan berbagai modus Kebijakan untuk Mengidentifikasi dan Merespon
operandi kejahatan perbankan serta pedoman Perubahan Lingkungan Bisnis
penanganannya secara hukum kepada pejabat Dalam rangka mengidentifikasi dan merespon
cabang dan unit kerja terkait. perubahan lingkungan bisnis dan kondisi
- Mendaftarkan aset-aset milik BCA antara lain perekonomian, baik eksternal maupun internal, BCA
hak kekayaan intelektual atas produk dan melaksanakan:
jasa perbankan BCA serta hak atas tanah
dan bangunan milik BCA pada instansi yang
berwenang.
99
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengkajian RBB dan RKAT secara berkala secara khusus menangani keluhan nasabah 24 jam
sesuai dengan perkembangan bisnis dan baik melalui telepon, surat, email, maupun social
keadaan perekonomian Indonesia. media. Dalam pengelolaan keluhan nasabah, Sub
Penetapan target pada aspek-aspek bisnis Divisi Halo BCA Contact Center dan Customer Care
mempertimbangkan keadaan ekonomi tahun berkoordinasi dengan unit-unit kerja terkait lainnya,
berjalan serta perkiraan tahun yang akan termasuk antara lain Grup Bisnis Consumer Card,
datang dengan menekankan prinsip kehati- Unit Bisnis Kredit Konsumen dan Sentra Layanan
hatian, memperhatikan kapasitas/kemampuan Perbankan Elektronik, untuk merespon kejadian-
BCA dan tren persaingan perbankan. kejadian yang berpotensi menciptakan risiko
reputasi.
Penetapan strategi BCA dirumuskan dengan
memperhatikan peraturan Bank Indonesia/Otoritas Kebijakan dan Mekanisme Pengendalian Risiko
Jasa Keuangan/ketentuan lainnya yang terkait serta Reputasi
memperhitungkan dampak risiko stratejik terhadap Dalam rangka mengelola risiko reputasi, beberapa
permodalan Bank, antara lain proyeksi permodalan hal yang telah dilakukan antara lain:
& KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) - Telah terdapat ketentuan penanganan
berdasarkan risk appetite, risk tolerance serta pengaduan nasabah yang secara jelas
pertimbangan akan kemampuan BCA. mengatur kebijakan, prosedur, unit kerja yang
melakukan pemantauan dan pelaporan seputar
Pengukuran Rencana Bisnis Bank penanganan pengaduan nasabah termasuk di
Untuk mengukur kemajuan pencapaian rencana dalamnya format pelaporan kepada regulator.
bisnis, BCA telah melakukan: - Telah melakukan pemantauan keluhan nasabah
- Identifikasi, pengukuran, pemantauan risiko dan hasilnya dilaporkan secara rutin kepada
stratejik dan penyusunan laporan profil risiko pimpinan unit kerja masing-masing dan secara
stratejik secara triwulanan. khusus disampaikan kepada Direksi. Laporan
- Penyusunan laporan realisasi RBB yang antara keluhan nasabah dibuat untuk mengetahui
lain memuat pencapaian kinerja keuangan perkembangan jumlah keluhan dan yang
(realisasi vs budget), realisasi program kerja terpenting penanganannya.
perusahaan/divisi dan realisasi pengembangan/ - Melakukan pengembangan infrastruktur yang
perubahan jaringan kantor. meliputi implementasi software dan hardware
- Memantau kondisi perubahan lingkungan bisnis yang tepat guna, pengembangan prosedur
dan perkembangan perekonomian Indonesia serta manajemen kerja yang semakin baik.
secara berkala. Pengembangan infrastruktur sistem informasi
manajemen dapat memudahkan pemantauan
III.G Pengungkapan Eksposur Risiko Reputasi Dan dan mendukung kecepatan dan kualitas kerja
Penerapan Manajemen Risiko Reputasi organisasi dalam memonitor dan merespon
keluhan nasabah.
Risiko Reputasi dapat terjadi akibat menurunnya
tingkat kepercayaan pemangku kepentingan Pengelolaan Risiko Reputasi pada Saat Krisis
(stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif Dalam mengelola risiko reputasi pada saat krisis,
terhadap Bank. BCA telah:
1. Memiliki Manajemen Pengelolaan Krisis, yang
Organisasi Manajemen Risiko Reputasi mencakup:
BCA mempunyai komitmen yang kuat untuk a. Kebijakan Pengelolaan Krisis yaitu
mengelola risiko reputasi. Terkait dengan pengelolaan strategi yang digunakan untuk mengelola
keluhan nasabah, BCA telah membentuk Sub Divisi gangguan/kejadian yang sifatnya
Halo BCA Contact Center dan Customer Care yang mengganggu operasi layanan dan reputasi
100
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
BCA, serta yang belum bersifat bencana Direktur Kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja
untuk BCA secara korporasi. Kepatuhan (SKK) yang bersifat independen terhadap
b. Pembentukan Tim Khusus (Crisis satuan kerja operasional lainnya, bertanggung jawab
Management Team) yang bertanggung untuk memastikan kepatuhan dan meminimalkan
jawab mengoordinasikan proses risiko kepatuhan dengan merumuskan kebijakan
pengelolaan krisis. dan prosedur manajemen risiko kepatuhan dan
c. Pengelolaan Crisis Communication yaitu memantau pelaksanaannya. Hasil pengawasan
tindakan untuk mengoordinasikan Direktur Kepatuhan dilaporkan secara berkala
komunikasi krisis kepada pihak internal kepada Presiden Direktur dengan tembusan kepada
dan eksternal BCA, termasuk media Dewan Komisaris.
massa. Pada semua tahapan krisis telah
diatur mengenai alur komunikasi dan SKK juga bertanggung jawab terhadap penerapan
penanggung jawab komunikasi. Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
d. Ketentuan pengelolaan krisis yang Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) di BCA.
mencakup penanggulangan darurat,
layanan transaksi nasabah saat terjadi Unit Bisnis kerja di Kantor Pusat dan Cabang sebagai
krisis dan kondisi siaga. lini depan, bertanggung jawab menjaga agar seluruh
2. Memiliki business continuity plan dan aktivitas bisnis dapat dilaksanakan sesuai dengan
disaster recovery plan yang digunakan untuk ketentuan yang berlaku.
mempercepat proses pemulihan pada saat
terjadi bencana (disaster). Strategi Manajemen Risiko terkait Risiko
3. Memiliki sistem back up untuk mencegah Kepatuhan
kegagalan usaha yang berisiko tinggi. BCA mempunyai komitmen yang kuat untuk
senantiasa mematuhi peraturan perundang-
III.H. Pengungkapan Eksposur Risiko Kepatuhan undangan yang berlaku dan mengambil langkah-
Dan Penerapan Manajemen Risiko Kepatuhan langkah untuk memperbaiki kelemahan apabila
terjadi. Hal ini sejalan dengan strategi manajemen
Risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul akibat risiko kepatuhan BCA yang mempunyai kebijakan
bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan untuk senantiasa mematuhi ketentuan yang berlaku
peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang yaitu secara proaktif melakukan pencegahan (ex-
berlaku. ante) dalam rangka meminimalkan terjadinya
pelanggaran dan melakukan tindakan kuratif (ex-
Organisasi Manajemen Risiko Kepatuhan post) dalam rangka perbaikan.
Untuk dapat meminimalkan potensi risiko kepatuhan
yang mungkin terjadi, seluruh lini organisasi perlu Pemantauan dan Pengendalian Risiko Kepatuhan
bertanggung jawab terhadap pengelolaan risiko Dalam rangka mengendalikan dan meminimalkan
kepatuhan pada seluruh aktivitas bank. Dewan risiko kepatuhan, BCA telah melakukan langkah-
Komisaris bertanggung jawab untuk menyetujui langkah termasuk:
kebijakan manajemen risiko dan memberikan Melakukan identifikasi sumber-sumber risiko
nasihat terkait risiko kepatuhan. Dengan dibantu kepatuhan
oleh Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, Melakukan gap analysis antara ketentuan
Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap baru dan ketentuan lama dan melakukan
pelaksanaan manajemen risiko kepatuhan. penyesuaian yang diperlukan baik terhadap
kebijakan dan aturan internal maupun aplikasi
sistim informasi.
101
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Melakukan pengukuran dan pemantauan risiko Penerapan struktur Manajemen Risiko Terintegrasi
kepatuhan secara berkala dan hasilnya dibahas yang telah dilakukan mencakup:
dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko 1. Pengawasan Direksi dan Dewan Komisaris
(SKMR) kemudian dilaporkan kepada Direktur dari Entitas Utama, yaitu BCA, terhadap
Kepatuhan untuk diputuskan dan disusun Konglomerasi Keuangan BCA;
laporan profil risiko kepatuhan. 2. Adanya kecukupan kebijakan, prosedur, dan
Memberikan sosialisasi ketentuan dan penetapan limit Manajemen Risiko secara
konsultansi atas berbagai pelaksanaan Terintegrasi;
peraturan. 3. Adanya kecukupan proses identifikasi,
Melakukan uji kepatuhan atas pelaksanan pengukuran, pemantauan, pengendalian risiko
ketentuan. secara terintegrasi, dan sistem informasi
Menyusun compliance matrix diary sebagai Manajemen Risiko Terintegrasi;
sarana pemantauan untuk menjaga komitmen 4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh
terhadap kewajiban pelaporan kepada regulator. terhadap penerapan Manajemen Risiko
Melakukan pemantauan transaksi keuangan Terintegrasi.
yang mencurigakan dengan menggunakan
aplikasi Anti Money Laundering dan Dalam hal penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi
pelaksanaannya diaudit secara berkala. BCA telah melakukan:
1. Penunjukan Direktur yang membawahkan
Dalam rangka meningkatkan efektivitas fungsi Manajemen Risiko di BCA menjadi
pengendalian internal, telah dilakukan koordinasi Direktur yang membawahkan fungsi
antara unit kerja SKMR, Divisi Audit Internal (DAI) dan Manajemen Risiko Terintegrasi pada grup BCA
SKK melalui rapat secara berkala dan komunikasi untuk melaksanakan penerapan Manajemen
yang intensif. Permasalahan yang terkait dengan Risiko Terintegrasi dalam grup BCA.
pengendalian internal khususnya potensi risiko 2. Pembentukan Komite Manajemen Risiko
kepatuhan dikaji dan dirumuskan langkah-langkah Terintegrasi untuk memastikan bahwa kerangka
yang perlu dilakukan. kerja manajemen risiko telah memberikan
perlindungan yang memadai terhadap seluruh
IV. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi risiko Bank dan Entitas Anak secara terintegrasi.
Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan 3. Penyesuaian struktur organisasi Satuan Kerja
Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.03/2014 Manajemen Risiko untuk meyakinkan bahwa
tanggal 18 November 2014 dan Surat Edaran risiko yang dihadapi Bank dan Entitas Anak
Otoritas Jasa Keuangan No. 14/SEOJK.03/2015 secara terintegrasi dapat diidentifikasi, diukur,
tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi dipantau, dikendalikan dan dilaporkan dengan
Bagi Konglomerasi Keuangan, BCA telah benar melalui penerapan kerangka kerja
menerapkan struktur dan kebijakan Manajemen manajemen risiko yang sesuai.
Risiko Terintegrasi untuk Konglomerasi Keuangan 4. Identifikasi Entitas Utama dan Entitas Anak
(KK) BCA. yang termasuk Konglomerasi Keuangan BCA
untuk keperluan manajemen risiko terintegrasi.
5. Penyusunan dan penyampaian Laporan Profil
Risiko Terintegrasi.
6. Finalisasi Kebijakan Dasar Manajemen
Risiko Terintegrasi dalam rangka penerapan
Manajemen Risiko Terintegrasi.
102
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
103
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
PT BCA Finance
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui
Direksi pembentukan:
Komite Audit di tingkat Komisaris; serta
Komite Manajemen Risiko dan ALCO di tingkat Direksi
Kecukupan Kebijakan dan Prosedur, dan Telah memiliki Kebijakan Dasar Manajemen Risiko (KDMR).
Penetapan Limit Manajemen Risiko Telah memiliki kebijakan manajemen risiko untuk masing-masing risiko
dan dijabarkan dalam Surat Kebijakan (SK), Surat Edaran (SE), Prosedur
dan Instruksi Kerja (IK).
Kebijakan dan prosedur, dan penetapan limit telah cukup memadai dan
dilakukan kaji ulang secara berkala.
Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Proses manajemen risiko telah dilaksanakan dan dituangkan dalam
Pemantauan, dan Pengendalian Risiko laporan profil risiko.
serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Proses manajemen risiko tercermin antara lain dari laporan profil risiko,
laporan pemantauan serta kaji ulang limit secara berkala.
Keandalan sistem informasi teknologi yang dimanifestasikan dalam
bentuk: aplikasi manajemen risiko untuk mendeteksi konsumen blacklist,
pelaporan Know Your Customer cabang/kantor pusat, deteksi parameter
fraud, dll.
Integrasi sistem yang akan diwujudkan dalam rencana kerja untuk
re-development RMIS.
Sistem Pengendalian Internal yang Telah dibentuk divisi/unit kerja audit internal untuk mengkaji proses kerja
Menyeluruh berjalan efektif, efisien dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam
bentuk pemeriksaan aktif maupun pasif di seluruh unit kerja Perusahaan.
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Pengawasan aktif Direksi dilaksanakan melalui diskusi dan laporan secara
Direksi berkala, yang membahas kegiatan bisnis dan operasional antara Direksi dan
manajemen.
Kecukupan Kebijakan dan Prosedur, dan Telah memiliki Kebijakan Dasar Manajemen Risiko (Basic Risk Management
Penetapan Limit Manajemen Risiko Policy & Guideline).
Telah memiliki kebijakan manajemen risiko yang dijabarkan dalam
Prosedur dan Petunjuk Pelaksanaan.
Kebijakan, prosedur dan penetapan limit telah cukup memadai dan
dilakukan kaji ulang secara berkala.
Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Proses manajemen risiko telah dilaksanakan dan dituangkan dalam
Pemantauan, dan Pengendalian Risiko laporan profil risiko.
serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Proses manajemen risiko tercermin antara lain dari pemantauan limit dan
kaji ulang limit secara berkala.
Sistem Pengendalian Internal yang Pengawasan internal telah dilakukan oleh bagian Risk Management Officer.
Menyeluruh
104
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui
Direksi pembentukan:
Komite Pemantau Risiko, Komite Audit dan Komite Remunerasi dan
Nominasi di tingkat Komisaris; serta
Komite Manajemen Risiko, Komite Kebijakan Pembiayaan dan Komite
Asset Liability Committee (ALCO) di tingkat Direksi.
Kecukupan Kebijakan dan Prosedur, dan Telah memiliki Kebijakan Dasar Manajemen Risiko (KDMR).
Penetapan Limit Manajemen Risiko Telah memiliki kebijakan manajemen risiko untuk masing-masing risiko
dan dijabarkan dalam prosedur dan petunjuk pelaksanaan.
Berkaitan dengan manajemen risiko kredit, telah memiliki Kebijakan Dasar
Pembiayaan Bank (KDPB).
Kebijakan, prosedur dan penetapan limit telah cukup memadai dan
dilakukan kaji ulang secara berkala.
Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Proses manajemen risiko telah dilaksanakan dan dituangkan dalam
Pemantauan, dan Pengendalian Risiko laporan profil risiko.
serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Proses manajemen risiko tercermin antara lain dari laporan profil risiko,
dan laporan pemantauan serta kaji ulang limit secara berkala.
Sistem Pengendalian Internal yang Telah terdapat Satuan Kerja Audit Internal yang berfungsi melakukan
Menyeluruh pengujian terhadap efektivitas pengendalian internal.
PT BCA Sekuritas
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui:
Direksi Pertemuan secara berkala Dewan Komisaris dan Direksi.
Pembentukan organisasi mengacu pada ketentuan Bapepam dan LK yaitu:
1. Fungsi Pemasaran
2. Fungsi Manajemen Risiko
3. Fungsi Pembukuan
4. Fungsi Kustodian
5. Fungsi Teknologi Informasi; dan
6. Fungsi Kepatuhan
serta fungsi Riset diluar dari 6 (enam) kewajiban fungsi riset diatas.
Dewan Komisaris memberikan persetujuan terhadap fasilitas kredit yang
diterima BCA Sekuritas dari Pihak Ketiga.
Dewan Komisaris memastikan adanya pembahasan terkait Pencucian
Uang dan Pendanaan Terorisme dalam rapat Direksi dan Dewan
Komisaris.
Direksi memberikan persetujuan terhadap kebijakan internal.
Direksi menandatangani setiap pelaporan maupun penyampaian
pelaporan atas profil perusahaan yang disampaikan kepada Regulator.
Kecukupan Kebijakan dan Prosedur, dan Telah memiliki kebijakan dan prosedur sesuai ketentuan Pasar Modal dan
Penetapan Limit Manajemen Risiko cukup memadai sebagai pedoman dan panduan di dalam pelaksanaan
kelangsungan usaha BCA Sekuritas.
Telah memiliki Kebijakan Dasar Manajemen Risiko (KDMR).
Kebijakan dan prosedur, dan penetapan limit telah cukup memadai dan
dilakukan kaji ulang secara berkala.
Telah terdapat kebijakan turunan atas kebijakan dasar manajemen risiko.
Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Proses manajemen risiko tercermin antara lain dari pemantauan hair
Pemantauan, dan Pengendalian Risiko cut efek secara berkala, pemantauan limit nasabah secara berkala,
serta Sistem Informasi Manajemen Risiko pengawasan transaksi nasabah secara harian dan dituangkan dalam
laporan secara berkala.
Proses manajemen risiko telah dilaksanakan dan dituangkan dalam
laporan profil risiko.
Sistem Pengendalian Internal yang Pengawasan internal terhadap seluruh kegiatan usaha BCA Sekuritas
Menyeluruh dilakukan oleh Direksi dan unit kerja Kepatuhan, sesuai dengan ketentuan
Pasar Modal.
Melaksanakan sosialisasi seluruh kebijakan kepada masing-masing kepala
divisi untuk dipahami dan dilaksanakan dalam lingkungan kerja di masing-
masing fungsi internal.
105
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui
Direksi pembentukan:
Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko di tingkat Komisaris; serta
Komite Investasi, Komite Akseptasi Penutupan Asuransi dan Komite
Penyelesaian Klaim Asuransi di tingkat Direksi.
Kecukupan Kebijakan dan Prosedur, dan Telah memiliki beberapa kebijakan, antara lain:
Penetapan Limit Manajemen Risiko - Kebijakan Dasar Manajemen Risiko (KDMR).
- Kewenangan Persetujuan Klaim, Akseptasi dan Tanda Tangan Polis/
Cover Note.
- Underwriting Guidelines.
Telah memiliki kebijakan manajemen risiko untuk masing-masing risiko
dan dijabarkan dalam Prosedur dan Petunjuk Pelaksanaan.
Kebijakan dan prosedur, dan penetapan limit telah cukup memadai dan
dilakukan kaji ulang secara berkala.
Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Proses manajemen risiko telah dilaksanakan dan dituangkan dalam
Pemantauan, dan Pengendalian Risiko laporan profil risiko.
serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Proses manajemen risiko tercermin antara lain dari laporan profil risiko,
laporan pemantauan serta kaji ulang limit secara berkala.
Sistem Pengendalian Internal yang Pengawasan internal dilakukan oleh Departemen Audit Internal.
Menyeluruh
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Dewan Direksi berupa:
Direksi Meeting rutin Dewan Komisaris dan Direksi.
Direksi mengetahui dan menandatangani setiap pelaporan kepada
otoritas.
Kecukupan Kebijakan dan Prosedur, dan Kebijakan dan prosedur, dan penetapan limit telah cukup memadai dan
Penetapan Limit Manajemen Risiko dilakukan kaji ulang secara berkala.
Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Proses manajemen risiko telah dilaksanakan dan dituangkan dalam
Pemantauan, dan Pengendalian Risiko laporan profil risiko.
serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Proses manajemen risiko tercermin antara lain dari laporan profil risiko,
laporan pemantauan serta kaji ulang limit secara berkala.
Sistem Pengendalian Internal yang Pengawasan internal telah dilakukan oleh unit kerja Audit Internal.
Menyeluruh
106
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui
Direksi pembentukan:
Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit di tingkat Komisaris; serta
Komite Pengembangan Produk, Komite Investasi dan Komite Manajemen
Risiko di tingkat Direksi.
Kecukupan Kebijakan dan Prosedur, dan Telah memiliki Kebijakan Dasar Manajemen Risiko beserta Pedoman
Penetapan Limit Manajemen Risiko Penerapannya untuk masing-masing jenis risiko, dan dijabarkan dalam
prosedur dan petunjuk pelaksanaan.
Kebijakan dan prosedur, dan penetapan limit telah cukup memadai dan
dilakukan kaji ulang secara berkala.
Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Proses manajemen risiko telah dilaksanakan dan dituangkan dalam
Pemantauan, dan Pengendalian Risiko laporan profil risiko.
serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Proses manajemen risiko tercermin antara lain dari laporan profil risiko,
laporan pemantauan serta kaji ulang limit secara berkala.
Sistem Pengendalian Internal yang Telah dibentuk divisi/unit kerja audit internal
Menyeluruh
107
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
* Informasi disajikan dengan mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/35/DPNP tanggal 10 Desember 2012 perihal Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu
yang Disampaikan kepada Bank Indonesia. Apabila tidak terdapat transaksi-transaksi yang dimaksud dalam Surat Edaran tersebut, maka tabel tidak ditampilkan.
108
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tabel 2.1.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
109
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 2.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual
110
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tabel 2.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
111
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Tagihan
Kepada Bank
Tagihan Tagihan Kepada
Pembangunan Tagihan Kepada Kredit Beragun
No. Sektor Ekonomi Kepada Entitas Sektor
Multilateral Bank Rumah Tinggal
Pemerintah Publik
dan Lembaga
Internasional
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2 Perikanan - - - - -
4 Industri pengolahan - - - - -
6 Konstruksi - 402.251 - - -
20 Lainnya - 2.083.230 - - -
Total 127.829.750 17.403.885 - 24.442.071 27.128.740
112
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tagihan Kepada
Eksposur di Unit
Kredit Beragun Kredit Pegawai/ Usaha Mikro, Tagihan kepada Tagihan yang Telah
Aset Lainnya Usaha Syariah
Properti Komersial Pensiunan Usaha Kecil dan Korporasi Jatuh Tempo
(apabila ada)
Portofolio Ritel
- - 5.009 634.511 60 - -
-
- - 6.906 3.470 3 -
- - 19.048 1.074.201 2 - -
- - - - - - -
-
- - 195 - - -
- - - 11.051 - - -
113
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
Tagihan
Kepada Bank
Tagihan Tagihan Kepada
Pembangunan Tagihan Kepada Kredit Beragun
No. Sektor Ekonomi Kepada Entitas Sektor
Multilateral Bank Rumah Tinggal
Pemerintah Publik
dan Lembaga
Internasional
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2 Perikanan - - - - -
6 Konstruksi - 604.774 - - -
20 Lainnya - 2.601.045 - - -
Total 126.878.997 21.474.415 - 23.968.862 21.878.985
114
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tagihan Kepada
Eksposur di Unit
Kredit Beragun Kredit Pegawai/ Usaha Mikro, Tagihan kepada Tagihan yang Telah
Aset Lainnya Usaha Syariah
Properti Komersial Pensiunan Usaha Kecil dan Korporasi Jatuh Tempo
(apabila ada)
Portofolio Ritel
-
- - 5.987 4.044 - -
- - 16.471 890.604 - - -
- - 33.833 1.267.481 451 - -
-
- - 129.777 3.626.202 11.798 -
- - - - - - -
-
- - 120 111 - -
115
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 2.3.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Tagihan
Kepada Bank
Tagihan Tagihan Kepada
Pembangunan Tagihan Kepada Kredit Beragun
No. Sektor Ekonomi Kepada Entitas Sektor
Multilateral Bank Rumah Tinggal
Pemerintah Publik
dan Lembaga
Internasional
2 Perikanan - - - - -
4 Industri pengolahan - - - - -
6 Konstruksi - 402.251 - - -
20 Lainnya - 2.083.230 - - -
116
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tagihan Kepada
Eksposur di Unit
Kredit Beragun Kredit Pegawai/ Usaha Mikro, Tagihan kepada Tagihan yang Telah
Aset Lainnya Usaha Syariah
Properti Komersial Pensiunan Usaha Kecil dan Korporasi Jatuh Tempo
(apabila ada)
Portofolio Ritel
- - 1.961.497 - 73.329 - -
- - 195 - - - -
117
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 2.3.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Tagihan
Kepada Bank
Tagihan Tagihan Kepada
Pembangunan Tagihan Kepada Kredit Beragun
No. Sektor Ekonomi Kepada Entitas Sektor
Multilateral Bank Rumah Tinggal
Pemerintah Publik
dan Lembaga
Internasional
118
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tagihan Kepada
Eksposur di Unit
Kredit Beragun Kredit Pegawai/ Usaha Mikro, Tagihan kepada Tagihan yang Telah
Aset Lainnya Usaha Syariah
Properti Komersial Pensiunan Usaha Kecil dan Korporasi Jatuh Tempo
(apabila ada)
Portofolio Ritel
- - - - - - -
- - 6.611 111 17 - -
119
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
Wilayah
No. Keterangan
Indonesia Bagian
Sumatera Jawa Kalimantan Total
Timur
2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai 36.236 2.027.028 140.091 40.107 2.243.462
(impaired)
3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 30.997 1.832.181 117.683 35.260 2.016.121
- Individual
4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 329.121 7.517.372 136.804 214.327 8.197.624
- Kolektif
Wilayah
No. Keterangan
Indonesia Bagian
Sumatera Jawa Kalimantan Total
Timur
4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 309.768 5.758.565 128.957 176.215 6.373.505
- Kolektif
120
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tabel 2.4.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Wilayah
No. Keterangan
Indonesia Operasi Luar
Sumatera Jawa Kalimantan Total
Bagian Timur Negeri
2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai 36.236 2.035.028 140.091 40.107 90.290 2.341.752
(impaired)
3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 30.997 1.840.181 117.683 35.260 90.290 2.114.411
- Individual
4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 329.121 7.809.607 136.804 214.327 - 8.489.859
- Kolektif
Wilayah
No. Keterangan
Indonesia Operasi Luar
Sumatera Jawa Kalimantan Total
Bagian Timur Negeri
2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai 14.804 1.598.101 - 56.816 81.130 1.750.851
(impaired)
3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 14.516 1.349.202 - 56.816 78.528 1.499.062
- Individual
4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 309.768 5.963.840 128.957 176.215 - 6.578.780
- Kolektif
121
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
122
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
123
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 2.5.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
124
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tabel 2.5.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
125
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual
126
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tabel 2.6.b. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
127
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual
Lembaga
Peringkat Jangka Panjang
Pemeringkat
Standard and
AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Poors
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
No. Kategori Portofolio
Moodys Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
7 Kredit pegawai/pensiunan
11 Aset lainnya
128
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tagihan Bersih
Kurang dari
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3
A-3
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Kurang dari
Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Tanpa
P-3 Total
Peringkat
BB+(idn) s.d B+(idn) s.d Kurang dari F1+(idn) s.d Kurang dari
F2(idn) F3(idn)
BB-(idn) B-(idn) B-(idn) F1(idn) F3(idn)
[Idr]BB+ s.d [Idr]B+ s.d Kurang dari [Idr]A1+ s.d [Idr]A2+ s.d [Idr]A3+ s.d Kurang dari
[Idr]BB- [Idr]B- [Idr]B- [Idr]A1 [Idr]A2 [Idr] A3 [Idr]A3
- - - - - - - - -
27.128.740 27.128.740
12.469.620 12.469.620
- -
54.501.692 54.501.692
799.251 799.251
32.496.117 32.496.117
- - - - - - - - -
129
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual
Lembaga
Peringkat Jangka Panjang
Pemeringkat
Standard and
AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Poors
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
No. Kategori Portofolio
Moodys Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
7 Kredit pegawai/pensiunan
11 Aset lainnya
130
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tagihan Bersih
Kurang dari
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3
A-3
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Kurang dari
Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Tanpa
P-3 Total
Peringkat
BB+(idn) s.d B+(idn) s.d Kurang dari F1+(idn) s.d Kurang dari
F2(idn) F3(idn)
BB-(idn) B-(idn) B-(idn) F1(idn) F3(idn)
[Idr]BB+ s.d [Idr]B+ s.d Kurang dari [Idr]A1+ s.d [Idr]A2+ s.d [Idr]A3+ s.d Kurang dari
[Idr]BB- [Idr]B- [Idr]B- [Idr]A1 [Idr]A2 [Idr] A3 [Idr]A3
- - - - - - - - -
21.878.985 21.878.985
10.590.890 10.590.890
- -
50.055.917 50.055.917
588.482 588.482
32.049.476 32.049.476
- - - - - - - - -
131
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 3.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Lembaga
Peringkat Jangka Panjang
Pemeringkat
Standard and
AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Poors
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
No. Kategori Portofolio
Moodys Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
7 Kredit pegawai/pensiunan
11 Aset lainnya
132
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tagihan Bersih
Kurang dari
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3
A-3
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Kurang dari
Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Tanpa
P-3 Total
Peringkat
BB+(idn) s.d B+(idn) s.d Kurang dari F1+(idn) s.d Kurang dari
F2(idn) F3(idn)
BB-(idn) B-(idn) B-(idn) F1(idn) F3(idn)
[Idr]BB+ s.d [Idr]B+ s.d Kurang dari [Idr]A1+ s.d [Idr]A2+ s.d [Idr]A3+ s.d Kurang dari
[Idr]BB- [Idr]B- [Idr]B- [Idr]A1 [Idr]A2 [Idr]A3 [Idr]A3
- - - - - - - - -
27.128.740 27.128.740
12.469.620 12.469.620
- -
61.685.458 61.685.458
897.984 897.984
32.873.610 32.873.610
133
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 3.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Lembaga
Peringkat Jangka Panjang
Pemeringkat
Standard and
AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Poors
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
No. Kategori Portofolio
Moodys Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
7 Kredit pegawai/pensiunan
11 Aset lainnya
134
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tagihan Bersih
Kurang dari
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3
A-3
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Kurang dari
Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Tanpa
P-3 Total
Peringkat
BB+(idn) s.d B+(idn) s.d Kurang dari F1+(idn) s.d Kurang dari
F2(idn) F3(idn)
BB-(idn) B-(idn) B-(idn) F1(idn) F3(idn)
[Idr]BB+ s.d [Idr]B+ s.d Kurang dari [Idr]A1+ s.d [Idr]A2+ s.d [Idr]A3+ s.d Kurang dari
[Idr]BB- [Idr]B- [Idr]B- [Idr]A1 [Idr]A2 [Idr]A3 [Idr]A3
- - - - - - - - -
21.878.985 21.878.985
10.590.890 10.590.890
- -
57.245.115 57.245.115
673.085 673.085
32.434.170 32.434.170
135
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
1 Suku bunga - - - - - - - -
3 Lainnya - - - - - - - -
1 Suku bunga - - - - - - - -
3 Saham - - - - - - - -
4 Emas - - - - - - - -
6 Lainnya - - - - - -
1 Suku bunga - - - - - - - -
3 Lainnya - - - - - - - -
1 Suku bunga - - - - - - - -
3 Saham - - - - - - - -
4 Emas - - - - - - - -
136
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tabel 3.2.c.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual
137
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 3.2.c.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
138
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tabel 3.2.c.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
139
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit -
Bank secara Individual
0% 20% 35%
A Eksposur Neraca
7 Kredit pegawai/pensiunan - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 370.232 - -
7 Kredit pegawai/pensiunan - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 186.884 - -
140
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit ATMR Beban Modal
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - 72.357 5.789
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - -
- - 275 - - - 138 11
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - - -
141
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit -
Bank secara Individual
0% 20% 35%
A Eksposur Neraca
7 Kredit pegawai/pensiunan - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 294.195 - -
7 Kredit pegawai/pensiunan - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 96.137 - -
142
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit ATMR Beban Modal
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - 6 9 1
- - - - - - - - -
- - - - - - - -
- - 825 - - - 413 33
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - - -
143
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 4.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit -
Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
0% 20% 35%
A Eksposur Neraca
7 Kredit pegawai/pensiunan - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 370.232 - -
7 Kredit pegawai/pensiunan - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 186.884 - -
144
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit ATMR Beban Modal
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - 72.357 5.789
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - 275 - - - 138 11
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - - -
145
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 4.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit -
Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
0% 20% 35%
A Eksposur Neraca
7 Kredit pegawai/pensiunan - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 294.195 - -
7 Kredit pegawai/pensiunan - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 96.137 - -
146
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit ATMR Beban Modal
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - 6 9 1
- - - - - - - -
- - 825 - - - 413 33
- - - - - - - -
- - - - - - - -
- - - - - - - - -
147
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
(8) = (3)-
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
[(4)+(5)+(6)+(7)]
A Eksposur Neraca
1 Tagihan kepada Pemerintah 127.829.750 - - - 127.829.750
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 17.041.827 - - - 17.041.827
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 23.021.626 1.977 - - 23.019.649
5 Kredit beragun rumah tinggal 26.883.419 - - - 26.883.419
6 Kredit beragun properti komersial 10.510.252 718.425 - - 9.791.827
7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil 53.760.039 370.232 - - 53.389.807
dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada korporasi 288.242.321 10.893.048 - - 277.349.273
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 798.697 16.192 - - 782.505
11 Aset lainnya 32.496.117 - - - 32.496.117
12 Eksposur di unit usaha Syariah - - - - - -
(apabila ada)
Total Eksposur Neraca 580.584.048 11.999.874 - - - 568.584.174
B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi
pada Transaksi Rekening Administratif
1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - -
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 361.783 - - - 361.783
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 413.968 17.801 - - 396.167
5 Kredit beragun rumah tinggal 245.321 - - - 245.321
148
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
(8) = (3)-
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
[(4)+(5)+(6)+(7)]
A Eksposur Neraca
1 Tagihan kepada Pemerintah 107.625.599 - - - 107.625.599
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 20.818.674 11.454 - - 20.807.220
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 15.672.421 6.807 - - 15.665.614
5 Kredit beragun rumah tinggal 21.675.123 - - - 21.675.123
6 Kredit beragun properti komersial 9.501.817 923.158 - - 8.578.659
7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil 49.764.770 294.195 - - 49.470.575
dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada korporasi 258.112.192 8.912.130 - - 249.200.062
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 588.226 3.208 - - 585.018
11 Aset lainnya 32.049.476 - - - 32.049.476
12 Eksposur di unit usaha Syariah - - - - - -
(apabila ada)
Total Eksposur Neraca 515.808.298 10.150.952 - - - 505.657.346
B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi
pada Transaksi Rekening Administratif
1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - -
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 654.916 - - - 654.916
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 1.162.861 6.397 - - 1.156.464
5 Kredit beragun rumah tinggal 203.862 - - - 203.862
6 Kredit beragun properti komersial 1.089.073 40.150 - - 1.048.923
7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil 291.147 96.137 - - 195.010
dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada korporasi 32.435.575 1.345.992 - - 31.089.583
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 256 250 - - 6
11 Eksposur di unit usaha Syariah - - - - - -
(apabila ada)
Total Eksposur 35.837.690 1.488.926 - - - 34.348.764
Rekening Administratif
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan
(Counterparty Credit Risk)
1 Tagihan kepada Pemerintah 19.253.398 19.253.398 - - -
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 825 - - - 825
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 7.133.580 7.036.265 - - 97.315
5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil - - - - -
dan portofolio ritel
6 Tagihan kepada korporasi 26.575 - - - 26.575
7 Eksposur di unit usaha Syariah - - - - - -
(apabila ada)
Total Eksposur Counterparty Credit Risk 26.414.378 26.289.663 - - - 124.715
Total (A+B+C) 578.060.366 37.929.541 - - - 540.130.825
149
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 4.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
(8) = (3)-
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
[(4)+(5)+(6)+(7)]
A Eksposur Neraca
1 Tagihan kepada Pemerintah 128.163.808 - - - 128.163.808
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 17.042.043 - - - 17.042.043
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 23.432.929 1.977 - - 23.430.952
5 Kredit beragun rumah tinggal 26.883.419 - - - 26.883.419
6 Kredit beragun properti komersial 10.510.252 718.425 - - 9.791.827
7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil 60.943.805 370.232 - - 60.573.573
dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada korporasi 288.663.557 10.893.048 - - 277.770.509
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 897.430 16.192 - - 881.238
11 Aset lainnya 32.873.610 - - - 32.873.610
12 Eksposur di unit usaha Syariah 4.366.708 528.560 - - - 3.838.148
(apabila ada)
Total Eksposur Neraca 593.777.561 12.528.434 - - - 581.249.127
B Eksposur Kewajiban Komitmen/
Kontinjensi pada Transaksi Rekening
Administratif
1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - -
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 361.783 - - - 361.783
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 413.968 17.801 - - 396.167
5 Kredit beragun rumah tinggal 245.321 - - - 245.321
6 Kredit beragun properti komersial 1.959.368 54.666 - - 1.904.702
7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil 741.653 186.884 - - 554.769
dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada korporasi 50.500.067 2.264.909 - - 48.235.158
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 554 554 - - -
11 Eksposur di unit usaha Syariah 724.674 10.893 - - - 713.781
(apabila ada)
Total Eksposur 54.947.388 2.535.707 - - - 52.411.681
Rekening Administratif
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan
(Counterparty Credit Risk)
1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - -
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 275 - - - 275
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 1.017.541 515.099 - - 502.442
5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil - - - - -
dan portofolio ritel
6 Tagihan kepada korporasi 53.447 - - - 53.447
7 Eksposur di unit usaha Syariah - - - - - -
(apabila ada)
Total Eksposur Counterparty Credit Risk 1.071.263 515.099 - - - 556.164
Total (A+B+C) 649.796.212 15.579.240 - - - 634.216.972
150
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tabel 4.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
(8) = (3)-
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
[(4)+(5)+(6)+(7)]
A Eksposur Neraca
1 Tagihan kepada Pemerintah 107.925.485 - - - 107.925.485
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 20.818.954 11.454 - - 20.807.500
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 16.274.353 6.807 - - 16.267.546
5 Kredit beragun rumah tinggal 21.675.123 - - - 21.675.123
6 Kredit beragun properti komersial 9.501.817 923.158 - - 8.578.659
7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil 56.953.968 294.195 - - 56.659.773
dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada korporasi 257.912.276 8.912.130 - - 249.000.146
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 672.829 3.208 - - 669.621
11 Aset lainnya 32.434.170 - - - 32.434.170
12 Eksposur di unit usaha Syariah 3.002.814 1.070.320 - - - 1.932.494
(apabila ada)
Total Eksposur Neraca 527.171.789 11.221.272 - - - 515.950.517
B Eksposur Kewajiban Komitmen/
Kontinjensi pada Transaksi Rekening
Administratif
1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - -
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 654.916 - - - 654.916
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 1.162.861 6.397 - - 1.156.464
5 Kredit beragun rumah tinggal 203.862 - - - 203.862
6 Kredit beragun properti komersial 1.089.073 40.150 - - 1.048.923
7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil 291.147 96.137 - - 195.010
dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada korporasi 32.411.338 1.345.992 - - 31.065.346
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 256 250 - - 6
11 Eksposur di unit usaha Syariah 502.344 19.834 - - - 482.510
(apabila ada)
Total Eksposur 36.315.797 1.508.760 - - - 34.807.037
Rekening Administratif
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan
(Counterparty Credit Risk)
1 Tagihan kepada Pemerintah 19.253.398 19.253.398 - - -
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 825 - - - 825
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 7.157.670 7.036.265 - - 121.405
5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil - - - - -
dan portofolio ritel
6 Tagihan kepada korporasi 26.575 - - - 26.575
7 Eksposur di unit usaha Syariah - - - - - -
(apabila ada)
Total Eksposur Counterparty Credit Risk 26.438.468 26.289.663 - - - 148.805
Total (A+B+C) 589.926.054 39.019.695 - - - 550.906.359
151
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
7 Kredit pegawai/pensiunan - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan 53.760.039 40.320.029 40.042.355
portofolio ritel
7 Kredit pegawai/pensiunan - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan 49.764.770 37.323.578 37.102.931
portofolio ritel
152
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif - Bank secara Individual
7 Kredit pegawai/pensiunan - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan 741.653 556.240 416.077
portofolio ritel
7 Kredit pegawai/pensiunan - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan 291.147 218.360 146.258
portofolio ritel
153
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) -
Bank secara Individual
(dalam jutaan Rupiah)
Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit - Bank secara Individual
154
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tabel 6.2.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
7 Kredit pegawai/pensiunan - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan 60.943.805 45.707.853 45.430.179
portofolio ritel
7 Kredit pegawai/pensiunan - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan 56.953.968 42.715.476 42.494.830
portofolio ritel
155
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 6.2.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif -
Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
7 Kredit pegawai/pensiunan - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan 741.653 556.240 416.077
portofolio ritel
7 Kredit pegawai/pensiunan - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan 291.147 218.360 146.258
portofolio ritel
156
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tabel 6.2.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) -
Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
Tabel 6.2.6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
157
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 6.2.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
158
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tabel 7.2.a. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Model Internal (Value at Risk/VaR) - Bank secara Individual
159
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
160
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tabel 8.1.b. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
161
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengungkapan profil maturitas Rupiah dan valuta asing secara individu dan konsolidasi mengacu pada ketentuan Bank
Indonesia mengenai penerapan manajemen risiko bagi bank umum dan ketentuan Bank Indonesia mengenai laporan berkala
bank umum, dimuat dalam Tabel 9.1.a dan b, Tabel 9.2.a dan b.
B Kewajiban
1. Dana Pihak Ketiga 430.484.137 38.723.650 1.184.078 108.751 93.240 390.374.418
2. Kewajiban kepada Bank Indonesia 577 - - - - 577
3. Kewajiban kepada bank lain 2.703.794 2.699.194 4.500 100 - -
4. Surat berharga yang diterbitkan - - - - - -
5. Pinjaman yang diterima - - - - - -
6. Kewajiban lainnya 929.185 367.141 388.831 173.213 - -
7. Lain-lain 12.669.873 12.669.873 - - - -
Total Kewajiban 446.787.566 54.459.858 1.577.409 282.064 93.240 390.374.995
162
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
B Kewajiban
1. Dana Pihak Ketiga 410.416.365 54.777.605 2.652.321 653.795 560.748 351.771.896
2. Kewajiban kepada Bank Indonesia 577 - - - - 577
3. Kewajiban kepada bank lain 2.594.195 2.587.595 6.500 100 - -
4. Surat berharga yang diterbitkan - - - - - -
5. Pinjaman yang diterima - - - - - -
6. Kewajiban lainnya 347.176 101.607 155.520 90.050 - -
7. Lain-lain 8.393.954 8.367.093 - - - 26.861
163
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 9.1.b. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
A. Aset
1. Kas 16.861.883 16.861.883 - - - -
2. Penempatan pada Bank Indonesia 71.757.886 66.365.766 1.882.810 3.030.160 479.150 -
3. Penempatan pada bank lain 6.699.131 4.717.312 771.379 955.220 255.220 -
4. Surat berharga 34.853.439 4.583.741 2.416.872 3.177.807 3.712.769 20.962.250
5. Kredit yang diberikan 365.581.572 16.986.968 35.333.607 39.761.535 66.341.803 207.157.659
6. Tagihan lainnya 13.239.906 1.356.144 1.248.290 1.200.124 1.404.057 8.031.291
7. Lain-lain 7.679.661 7.679.661 - - - -
Total Aset 516.673.478 118.551.475 41.652.958 48.124.846 72.192.999 236.151.200
B Kewajiban
164
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tabel 9.1.b. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
A. Aset
1. Kas 18.803.034 18.803.034
2. Penempatan pada Bank Indonesia 74.099.320 48.255.769 20.274.996 983.890 4.584.665 -
3. Penempatan pada bank lain 2.916.843 2.429.043 449.500 38.300 - -
4. Surat berharga 36.940.027 4.563.957 810.351 2.618.946 6.294.511 22.652.263
5. Kredit yang diberikan 323.112.386 14.060.871 28.378.054 32.761.140 60.407.175 187.505.145
6. Tagihan lainnya 36.922.176 24.729.037 2.911.043 795.103 1.200.700 7.286.293
7. Lain-lain 6.152.760 6.152.760
Total Aset 498.946.545 118.994.470 52.823.944 37.197.379 72.487.051 217.443.701
B Kewajiban
165
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
B. Kewajiban
1. Dana pihak ketiga 43.214.341 4.107.596 436.188 59.935 115.055 38.495.567
2. Kewajiban kepada Bank Indonesia - - - - - -
3. Kewajiban kepada bank lain 1.456.306 1.456.306 - - - -
4. Surat berharga yang diterbitkan - - - - - -
5. Pinjaman yang diterima 324 324 - - - -
6. Kewajiban lainnya 3.664.608 979.571 1.760.050 764.407 147.879 12.701
7. Lain-lain 263.835 263.835 - - - -
Total Kewajiban 48.599.414 6.807.632 2.196.238 824.342 262.934 38.508.268
166
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
B. Kewajiban
1. Dana pihak ketiga 37.525.220 2.003.204 47.164 23.480 35.029 35.416.344
2. Kewajiban kepada Bank Indonesia - - - - - -
3. Kewajiban kepada bank lain 1.158.486 1.158.486 - - - -
4. Surat berharga yang diterbitkan - - - - - -
5. Pinjaman yang diterima 743.457 743.457 - - - -
6. Kewajiban lainnya 4.477.867 1.782.467 1.876.297 676.694 137.585 4.824
7. Lain-lain 370.909 370.909 - - - -
Total Kewajiban 44.275.939 6.058.523 1.923.460 700.174 172.614 35.421.168
167
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel 9.2.b. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
B. Kewajiban
1. Dana Pihak Ketiga 43.212.009 4.105.264 436.188 59.935 115.055 38.495.567
2. Kewajiban kepada Bank Indonesia - - - - - -
3. Kewajiban kepada bank lain 1.456.307 1.456.307 - - - -
4. Surat berharga yang diterbitkan - - - - - -
5. Pinjaman yang diterima 138.187 324 - 137.863 - -
6. Kewajiban lainnya 3.703.210 1.018.173 1.760.050 764.407 147.879 12.701
7. Lain-lain 282.667 282.667 - - - -
Total Kewajiban 48.792.380 6.862.735 2.196.238 962.205 262.934 38.508.268
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam 25.758.493 28.881.325 5.406.384 7.653.317 4.778.227 (20.960.760)
Neraca
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam (41.768.149) (29.312.602) (11.767.781) (598.125) (87.785) (1.856)
Rekening Administratif
168
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tabel 9.2.b. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak
B. Kewajiban
1. Dana Pihak Ketiga 37.522.494 2.000.478 47.164 23.480 35.029 35.416.344
2. Kewajiban kepada Bank Indonesia - - - - - -
3. Kewajiban kepada bank lain 1.158.486 1.158.486 - - - -
4. Surat berharga yang diterbitkan - - - - - -
5. Pinjaman yang diterima 1.152.162 743.457 - - 408.705 -
6. Kewajiban lainnya 4.477.867 1.782.467 1.876.297 676.694 137.585 4.824
7. Lain-lain 373.889 373.889 - - - -
Total Kewajiban 44.684.898 6.058.777 1.923.460 700.174 581.319 35.421.168
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam 5.567.620 11.724.138 7.320.791 4.120.386 3.353.934 (20.951.629)
Neraca
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam (20.714.631) (15.593.462) (3.914.621) (375.552) (319.134) (511.862)
Rekening Administratif
169
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pendukung Bisnis
Sumber Daya
Manusia
170
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Prestasi dan keberhasilan implementasi strategi bisnis Untuk mendukung strategi Bank dalam pengembangan
BCA bertumpu pada sumber daya manusia yang andal relationship banking, BCA secara berkelanjutan
dan terlatih. Kontribusi karyawan di semua tingkat menjalankan modul pelatihan guna pengembangan
organisasi merupakan kunci dalam memberikan layanan kemampuan staf khususnya dalam melayani nasabah
berkualitas kepada nasabah dan mempertahankan affluent dan high net-worth individual. Program ini juga
soliditas posisi BCA di tengah ketatnya kompetisi. dirancang guna mengembangkan kemampuan staf
customer service dengan pemberian pengetahuan
Melalui perekrutan secara cermat dan program luas tentang produk dan jasa Bank agar dapat lebih
pengembangan profesional yang komprehensif, BCA memberikan informasi, solusi dan jasa keuangan sesuai
berupaya untuk meningkatkan keterampilan dan dengan kebutuhan nasabah. Inisiatif pengembangan ini
kompetensi seluruh staf dan mempersiapkan individu- akan memungkinkan BCA untuk meningkatkan kualitas
individu berkinerja tinggi untuk mengambil peran customer service melalui penyediaan solusi perbankan
kepemimpinan di masa depan. yang komprehensif.
BCA berkomitmen untuk menjadi perusahaan pilihan Guna memberikan pelatihan melalui intranet bagi
(employer of choice) para pencari kerja. Sebagai bentuk para karyawan, BCA terus mengembangkan program
pengakuan atas komitmen Bank untuk menyediakan e-learning, metode pembelajaran berbasis teknologi yang
lingkungan kerja yang kondusif dan produktif, pada tahun mudah diakses oleh semua karyawan di semua tingkatan
2015 BCA menerima Great Workplace Award dari Gallup, organisasi tanpa kendala waktu atau lokasi. Pada tahun
perusahaan global yang bergerak di bidang konsultasi 2015, BCA menyempurnakan media e-learning dengan
kinerja manajemen. BCA merupakan yang pertama di menambah modul baru yang relevan dengan tren
Indonesia yang menerima penghargaan tersebut. Dari perbankan dan sejalan dengan perkembangan bisnis
ribuan perusahaan di dunia yang memenuhi kriteria, yang sedang berlangsung. Jumlah peserta e-learning
hanya sekitar 5% atau 40 perusahaan yang dianugerahi mencapai 19.653 di tahun 2015 dibandingkan dengan
Gallup Great Workplace Award. 18.443 peserta di tahun 2014. Selain itu, BCA terus
mengembangkan kapasitas Video-Based Training untuk
Pelatihan dan Pengembangan pelatihan yang lebih interaktif.
BCA terus memperbaharui dan mengembangkan
program pelatihan agar para karyawan tetap menjadi Dalam memperkaya proses pembelajaran, sejak tahun
yang terdepan dalam lingkungan bisnis yang dinamis. 2014 BCA mulai memperkenalkan gamification yang
Sepanjang tahun 2015, jumlah peserta pelatihan menjadi bagian program pelatihan yang beragam. Metode
mencapai 60.263 karyawan dalam 1.905 kelas selama pembelajaran yang menggunakan permainan edukatif ini
248.368 hari pelatihan. Program pelatihan dirancang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang
untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan menyenangkan dalam rangka memfasilitasi para peserta
staf dari semua divisi termasuk layanan penyelesaian agar dapat dengan mudah memahami materi pelatihan.
pembayaran, layanan kredit, pemasaran, manajemen Metode ini cukup tepat dan disukai oleh para karyawan
risiko dan pengendalian internal. Selain melalui pelatihan usia muda, dimana pada umumnya mereka adalah
in-house, BCA juga memberikan kesempatan bagi generasi milenial.
karyawan untuk mengikuti program pelatihan eksternal
sesuai dengan kebutuhan spesifikasi bidang karyawan Sebagai bagian dari pengembangan diri karyawan,
atau memberikan pelatihan untuk meningkatkan atau pada tahun 2015 BCA kembali menyelenggarakan
mengembangkan keterampilan baru. program BCA Innovation Award yang merupakan ajang
bagi para karyawan untuk menuangkan ide-ide kreatif
dalam berinovasi baik dalam mengembangkan layanan
171
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pendukung Bisnis
Sumber Daya Manusia
maupun solusi perbankan serta untuk menyempurnakan pemilihan lulusan terbaik dari universitas terkemuka
berbagai proses internal. Konsep inovasi ini pertama kali baik dari dalam maupun luar negeri. Website karir BCA
disampaikan pada diskusi kelompok Community of Practice merupakan media penting yang dapat diakses secara
forum bagi karyawan untuk berbagi pengetahuan luas oleh pencari kerja internal dan eksternal. Pada tahun
dan keahlian dalam unit kerja masing-masing guna 2015, BCA merekrut 2.535 karyawan baru dan menerima
menerima masukan dari rekan-rekan kerja sebelum 4.060 orang untuk bekerja sebagai teller dan customer
proposal inovasi diajukan kepada juri independen untuk service melalui program Magang Bakti BCA. Sebelum
mendapat penilaian. Program Innovation Award telah ditempatkan di berbagai unit kerja, karyawan baru
terbukti cukup positif dalam membangun employee tersebut diberi pelatihan yang menyeluruh dan intensif
engagement dan meningkatkan proses inovasi serta melalui berbagai program pendidikan sesuai dengan
mendapatkan ide-ide yang meningkatkan efisiensi Bank. kebutuhan mereka.
Untuk memaksimalkan komitmen dari para manajer Dalam rangka mendukung BCA sebagai organisasi
terhadap tim mereka, pengembangan kualitas karyawan yang terus berkembang, BCA mengadakan program
menjadi salah satu indikator pengukur kinerja utama para management trainee sejak tahun 1990. Program BCA
manajer di suatu divisi dan grup di BCA. Indikator kunci Development Program (BDP) fokus pada kebutuhan Bank
kinerja terdiri dari tiga aspek, yaitu rencana pengembangan untuk mengisi posisi manajer pemula yang terampil.
karyawan, coaching dan budaya belajar. Tujuan utama Peserta BDP menerima pelatihan baik di kelas maupun
dari program ini adalah untuk memaksimalkan kepuasan on-the-job training sehingga mereka menerima teori dan
karyawan dan pada akhirnya meningkatkan retensi mendapatkan pengalaman praktik agar dapat dengan
karyawan. mudah beradaptasi pada proses penempatan di unit kerja
atau cabang setelah menyelesaikan program. Program
Sebagai upaya mendukung pertumbuhan kebutuhan ini terus dievaluasi dan disesuaikan dengan kebutuhan
pelatihan yang terus berkembang, sebuah pusat BCA yang dinamis dan selalu berkembang.
pelatihan baru sedang dipersiapkan dan akan beroperasi
penuh pada tahun 2016. Pusat pelatihan ini, BCA Learning Sejalan dengan perkembangan kebutuhan spesifik
Institute, dirancang untuk memenuhi seluruh kebutuhan organisasi, BCA juga merekrut karyawan untuk
pelatihan BCA dan mencakup lebih dari 70 kelas pelatihan, ditempatkan langsung di program khusus seperti
akomodasi dan ruang konferensi terkini. Didesain secara Program Account Officer, Relationship Officer, Business
modern dan dilengkapi dengan fasilitas pelatihan yang Analyst, Frontliner, dan Operation Support Staff.
menggunakan teknologi terkini, dan dengan ruang kelas
virtual, BCA Learning Institute akan sangat bermanfaat bagi Guna menjaga keberlangsungan regenerasi karyawan,
BCA untuk terus mengembangkan sumber daya manusia. BCA secara teratur menyelenggarakan program
BCA Learning Institute juga menampilkan galeri BCA. pengembangan karir, bertujuan untuk mempersiapkan
Galeri ini dirancang untuk memperlihatkan perjalanan karyawan mencapai jenjang karir yang lebih tinggi dan
BCA dalam membangun usaha dan memperkenalkan untuk memenuhi kebutuhan staf di posisi-posisi strategis.
visi, misi dan nilai-nilai BCA sebagai bagian dari orientasi BCA menggunakan sistem penilaian secara panel melalui
karyawan baru. kerja sama antara unit kerja dan Divisi Human Capital
Management untuk mengidentifikasi karyawan berkualitas
Rekrutmen dan Pengembangan Karir terbaik untuk dipromosikan. Karyawan terpilih akan
Regenerasi dan suksesi merupakan faktor penting didaftarkan pada program pendidikan khusus dan setelah
dalam mengembangkan dan mempertahankan sumber selesai, kinerja karyawan akan dievaluasi untuk persiapan
daya manusia yang unggul. Proses ini dimulai dengan mengikuti program pengembangan diri berkelanjutan dan
172
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
173
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pendukung Bisnis
Sumber Daya Manusia
174
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Pelatihan Karyawan
2015 2014
Manajerial Kepemimpinan & Pengembangan Diri 838 129.219 25.737 730 123.163 25.035
Manajemen Kredit 72 9.549 3.356 84 12.805 2.825
Program Sertifikasi Manajemen Risiko 18 808 404 31 1.339 681
Penjualan 62 8.017 2.841 43 5.294 1.039
Pelayanan 19 2.179 742 9 1.710 468
Operasi & Teknologi Informasi 803 91.183 23.531 778 90.342 21.276
Lainnya 93 7.413 3.652 110 7.256 4.389
Total 1.905 248.368 60.263 1.785 241.909 55.713
175
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pendukung Bisnis
Jaringan dan Operasi
17.081
memberikan keleluasaan bagi
nasabah dalam bertransaksi
Jumlah ATM
176
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
BCA secara konsisten berupaya menyediakan layanan jangkauan jaringan elektronik yang dimiliki. Berbagai
berkualitas guna meningkatkan kepuasan dan loyalitas jaringan tersebut saling terhubung dengan beragam
nasabah di tengah industri perbankan yang semakin produk dan layanan payment settlement Bank.
kompetitif. Layanan berkualitas dihasilkan melalui
perpaduan yang selaras antara keandalan jaringan Pada tahun 2015, BCA membuka 71 kantor cabang
perbankan dengan kemampuan sumber daya manusia, baru, yang terdiri dari 2 kantor cabang utama, 15 kantor
khususnya para frontliner yang berinteraksi langsung cabang pembantu dan 54 kantor kas. Guna memperluas
dengan nasabah. jangkauan, BCA juga menambah 387 ATM baru, termasuk
Cash Deposit Machine (CDM) dan Cash Recycling Machine
BCA telah mengembangkan strategi jaringan multi- (CRM). Hingga Desember 2015, BCA memiliki 1.182
channel, terdiri dari jaringan cabang dan beragam saluran kantor cabang (132 kantor cabang utama, 853 kantor
perbankan elektronik yang memberikan keleluasaan cabang pembantu, 197 kantor kas), 17.081 ATM dan
bagi nasabah dalam bertransaksi. Guna memastikan ratusan ribu mesin EDC. Jaringan yang luas dan saling
kenyamanan serta untuk memenuhi bertumbuhnya terhubung memungkinkan BCA untuk meningkatkan
permintaan layanan transaksi perbankan oleh para kemudahan bagi para nasabah dalam bertransaksi.
nasabah, BCA fokus melakukan ekspansi jaringan kantor
cabang dan jaringan perbankan elektronik termasuk Meskipun penggunaan perbankan elektronik bertumbuh
Automated Teller Machine (ATM), mesin Electronic sangat cepat, kami meyakini bahwa kantor cabang tetap
Data Capture (EDC), dan Flazz card reader, serta terus menjadi sarana penting untuk melakukan transaksi dan
mengembangkan dan meningkatkan layanan internet pembayaran yang menawarkan kenyamanan, keramahan
banking dan mobile banking. BCA secara konsisten serta interaksi tatap muka yang tetap dibutuhkan dalam
meningkatkan fitur-fitur layanan melalui pengembangan suatu masyarakat dengan volume transaksi uang tunai
dan penyempurnaan secara terus menerus sesuai yang tinggi. Selain format cabang konvensional, BCA juga
dengan kebutuhan nasabah. Kualitas layanan semakin memiliki layanan cabang khusus yang ditujukan untuk
ditingkatkan melalui pengembangan kemampuan memenuhi kebutuhan nasabah tertentu diantaranya
karyawan agar dapat memberikan solusi perbankan yang adalah layanan Solitaire untuk melayani kebutuhan
lengkap, efisien dan tepat waktu. nasabah high net-worth individual; layanan Prioritas
untuk melayani transaksi nasabah affluent; BCABIZZ
Preferensi nasabah dalam bertransaksi mulai beralih untuk memfasilitasi transaksi nasabah bisnis kecil dan
ke jaringan elektronik. Tren ini diharapkan dapat menengah; serta Weekend Banking yang memberikan
mempercepat dan mendorong BCA untuk terus berinovasi layanan perbankan di akhir pekan.
dalam mengembangkan dan memperluas jaringan
perbankan digital, agar tetap menjadi salah satu bank Dalam melakukan perluasan jaringan kantor cabang, BCA
yang terdepan di Indonesia dan sekaligus meningkatkan memprioritaskan lokas-lokasi strategis yang potensial,
efisiensi dan kualitas layanannya. seperti pusat-pusat perbelanjaan, sentra-sentra bisnis
dan daerah pemukiman, serta pasar tradisional di kota-
Infrastruktur Jaringan yang Terintegrasi kota besar. BCA terus melakukan pembenahan dan
Salah satu hal yang mendukung keberhasilan BCA renovasi kantor cabang untuk memberikan pelayanan
selama ini dalam menjalankan bisnis intinya sebagai yang berkualitas sesuai kebutuhan segmen nasabah
penyedia layanan payment settlement adalah jaringan khusus di lokasi tersebut. BCA berupaya untuk
kantor cabang yang tersebar di Indonesia serta luasnya meningkatkan pemanfaatan teknologi dan otomatisasi,
177
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pendukung Bisnis
Jaringan dan Operasi
diantaranya dengan mulai menerapkan penggunaan hal efisiensi dan kualitas. Meskipun memerlukan biaya
teller-assisted machines penghitung uang tunai yang investasi awal yang relatif lebih besar dibandingkan
dioperasikan sendiri oleh nasabah, di jaringan kantor ATM konvensional, namun ke depannya layanan CRM
cabang utama yang memiliki volume transaksi tinggi. ini akan mendukung peningkatan efisiensi operasional,
Hal ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan berkurangnya frekuensi kunjungan mesin dan pada
kemudahan dan kecepatan transaksi sekaligus guna akhirnya akan menghasilkan biaya transaksi yang lebih
menekan biaya operasional. Dalam rangka meningkatkan rendah, apabila dibandingkan dengan ATM konvensional
pelayanan, BCA terus menjajaki pengembangan konsep maupun perbankan cabang.
kantor cabang yang lebih efisien dengan dimensi ruang
yang lebih kecil dan dilengkapi oleh fasilitas perbankan Keberlangsungan layanan merupakan kunci utama
elektronik terkini. kepercayaan nasabah. Untuk memastikan jaringan
perbankan BCA tetap beroperasi dengan baik, jaringan
Agar lebih efisien dan mengurangi beban kantor perbankan BCA didukung oleh dua data center, dimana
cabang dalam pengelolaan uang tunai, BCA terus masing-masing memiliki kapasitas dan kemampuan
menyempurnakan dan memperluas jangkauan jaringan untuk menangani seluruh proses transaksi nasabah Bank.
Cash Recycling Machine (CRM). CRM merupakan salah Kedua data center dirancang untuk mengelola redundansi
satu jenis mesin ATM yang memungkinkan penyetoran data yang dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan
dan penarikan uang tunai dilakukan dalam satu mesin, usaha. Selain dua data center tersebut, BCA juga memiliki
dengan menggunakan kembali uang tunai yang disetor Disaster Recovery Center (DRC) di Surabaya, yang secara
untuk penarikan berikutnya, sehingga dapat mengurangi khusus didesain untuk menjaga operasi-operasi dasar
frekuensi kunjungan untuk pengisian uang tunai seperti perbankan tetap berjalan dalam kondisi force-majeure dan
pada ATM konvensional. Investasi CRM ini masih dalam untuk memitigasi risiko operasional.
tahapan awal dan akan terus disempurnakan dalam
178
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Perkembangan Teknologi Digital, Internet dan Media tahun 2014, per 31 Desember 2015 MyBCA tersedia di
Sosial 7 pusat perbelanjaan di Jakarta dan di Surabaya. Kami
Kami melihat perkembangan teknologi internet dan melihat sambutan positif dari para nasabah dengan
mobile communication telah mempercepat digitalisasi meningkatnya transaksi melalui MyBCA.
dan konektivitas, sehingga menciptakan berbagai
solusi alternatif bagi layanan perbankan transaksi dan Untuk mengimbangi perkembangan lifestyle terkini, BCA
penyelesaian pembayaran. Masyarakat Indonesia juga secara proaktif berinteraksi dengan nasabah melalui
semakin membutuhkan solusi-solusi alternatif berbasis media sosial sebagai sarana komunikasi dan edukasi
teknologi sejalan dengan cepatnya tingkat adaptasi alternatif. BCA memperluas strategi pemasaran digital
masyarakat, terutama kelas menengah, terhadap melalui media sosial dan secara aktif menggunakan
teknologi-teknologi terbaru. beberapa akun media sosial sebagai sarana komunikasi
dan penyebaran informasi yang efektif. Pada akhir
Untuk merespon tingginya penggunaan perbankan September 2015, BCA meluncurkan Sakuku, suatu
elektronik di Indonesia, BCA terus mengembangkan bentuk uang elektronik (server-based e-money) yang
platform internet banking dan mobile banking agar tetap berbasis aplikasi pada smartphones. Sakuku yang
menjadi yang terdepan dalam penerapan teknologi mengutamakan generasi muda sebagai target, dapat
perbankan di Indonesia. BCA memahami kebutuhan digunakan untuk pembayaran belanja, transfer, tarik
nasabah untuk melakukan pembayaran dan transaksi tunai, pembelian pulsa dan transaksi lainnya.
perbankan lainnya melalui perangkat telepon seluler
mereka, dan BCA merupakan salah satu pelopor dalam BCA juga mengembangkan layanan branchless banking
penyediaan layanan mobile banking yang andal di seperti Laku dan Duitt sebagai bagian dari program Laku
Indonesia. BCA memperkenalkan BCA Mobile yang Pandai dan Layanan Keuangan Digital yang didukung
menggabungkan layanan internet banking KlikBCA dan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia. Laku,
layanan mobile banking m-BCA untuk memfasilitasi produk tabungan tanpa biaya administrasi bulanan,
perbankan transaksi berbasis seluler. BCA memandang ditujukan untuk memperluas cakupan layanan yang
perbankan elektronik sebagai satu jaringan yang menjangkau masyarakat kelas menengah bawah di luar
terintegrasi untuk melengkapi layanan cabang serta basis nasabah BCA saat ini. Produk Duit Telepon (Duitt)
mendukung strategi BCA dalam meningkatkan efisiensi merupakan uang elektronik yang menggunakan nomor
biaya jaringan. telepon seluler sebagai bukti kepemilikan, ditujukan
untuk memfasilitasi transaksi tanpa menggunakan
Dengan semakin besarnya kebutuhan nasabah akan rekening. Sama halnya dengan Laku, Duitt diarahkan
layanan perbankan elektronik, BCA mengembangkan untuk menjangkau masyarakat menengah ke bawah.
suatu gerai layanan perbankan digital baru yang Dua layanan ini didukung jaringan agen independen
dinamakan MyBCA. Layanan MyBCA memadukan ATM yang dilengkapi dengan suatu mesin portabel yang
center konvensional dengan berbagai layanan digital baru dapat digunakan untuk memproses transaksi antara
termasuk call center HaloBCA yang dilengkapi dengan fitur lain setoran, tarikan, transfer, isi pulsa dan pembayaran
video call. Berbagai layanan inovatif, seperti pembukaan tagihan. Sementara itu, proses pengecekan saldo
rekening tabungan Tahapan Xpresi, pengajuan aplikasi maupun mutasi transaksi dapat dilakukan melalui agen
kartu kredit dan token KeyBCA secara elektronik, dapat atau dengan fasilitas Short-Message-Service (SMS) pada
dilayani di gerai MyBCA, termasuk penyediaan mesin ponsel nasabah. Laku dan Duitt masih pada tahap awal
pembelian kartu Flazz. Untuk membantu nasabah dalam pengembangan dan baru tersedia di beberapa wilayah.
menggunakan layanan-layanan ini, BCA menempatkan Produk dan layanan tersebut akan terus disempurnakan
duty officer andal yang telah dibekali pengetahuan sesuai dengan kebutuhan dan perilaku transaksi nasabah.
produk dan solusi perbankan BCA. Diperkenalkan pada
179
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pendukung Bisnis
Jaringan dan Operasi
Fokus Kepada Layanan Nasabah BCA terus menambah jumlah frontliner dengan merekrut
Untuk memastikan kualitas layanan yang diberikan, lulusan universitas dan selanjutnya dididik dalam
BCA secara berkesinambungan mengembangkan berbagai program seperti program frontliner teller dan
kemampuan karyawan terutama para frontliner yang customer service. Selain itu, BCA terus menambah jumlah
secara langsung berinteraksi dengan nasabah. Para Relationship Officer (RO), jabatan yang diperkenalkan
frontliner dibekali dengan berbagai pengetahuan maupun sejak tahun 2012, untuk meningkatkan efektivitas
keterampilan dalam menawarkan produk dan layanan layanan nasabah di kantor cabang. RO ditujukan untuk
maupun solusi perbankan Bank yang sesuai dengan meningkatkan layanan nasabah melalui pemberian solusi
kebutuhan nasabah. perbankan yang menyeluruh bagi nasabah.
Sejalan dengan perluasan model bisnis BCA yang Seiring dengan meningkatnya penggunaan jaringan
berpusat kepada nasabah (customer centric), BCA transaksi elektronik, HaloBCA sebagai call center dan
menanamkan budaya layanan melalui program SMART solution center BCA semakin memegang peranan yang
SOLUTION. Program tersebut dijalankan sejak tahun penting bagi kinerja Bank. Melalui layanan ini, BCA
2010 yang merupakan pengembangan dari program memberikan solusi cepat dan tepat bagi para nasabah
SMART yang telah diterapkan sejak tahun 2001, dan yang mengalami kesulitan dalam menggunakan
mengantar BCA sebagai salah satu bank transaksi teknologi baru dalam bertransaksi, sehingga mengurangi
terkemuka di Indonesia. SMART (Sigap, Menarik, Antusias, beban kantor cabang dalam melayani nasabah. Tanpa
Ramah dan Teliti) lebih berfokus pada pelayanan prima, perlu datang ke kantor cabang, nasabah pun dimudahkan
sementara itu SMART SOLUTION, dengan SOLUTION dengan layanan para agen HaloBCA yang terlatih dan
memiliki kepanjangan Simak; Open minded (Terbuka); memiliki pengetahuan luas mengenai produk BCA.
Lengkap; Utamakan kebutuhan nasabah; Telling solution
(menjelaskan solusi); Inisiatif; dan ON-time follow up Tersedia selama 24 jam sehari, HaloBCA memberikan
(tindak lanjut yang tepat waktu); berfokus pada kebutuhan bantuan teknis, serta informasi yang terperinci mengenai
nasabah dan pemberian solusi keuangan yang unggul. produk dan layanan untuk membantu nasabah dalam
Lebih dari sekedar memberikan pelayanan prima, melalui memilih produk dan layanan yang sesuai dengan
SMART SOLUTION, BCA dapat membina hubungan yang kebutuhan mereka. Sebagai bukti atas kualitas layanan
lebih erat dengan nasabah, hingga memperkuat customer yang prima, pada tahun 2015 HaloBCA mendapat
engagement dalam jangka panjang. beberapa penghargaan baik di tingkat nasional, regional,
maupun internasional. Penghargaan yang diterima
tersebut diantaranya The Best Mega Contact Center in
the World dan Top Ranking Performers-Asia Pacific 2015
dari Contact Center World dan The Best Contact Center
Indonesia 2015 dari Indonesia Contact Center Association
(ICCA).
180
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
181
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pendukung Bisnis
Teknologi Informasi
16
infrastruktur teknologi informasi
untuk memberikan kemudahan,
kecepatan, kenyamanan dan
Triliun/Hari
keamanan layanan finansial Nilai Transaksi
Internet Banking
182
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Penerapan sistem Teknologi Informasi (TI) yang andal Untuk memfasilitasi transaksi nasabah melalui jaringan
merupakan salah satu kunci keunggulan BCA dalam multi-channels, BCA mengoperasikan dua data center
menyediakan layanan penyelesaian pembayaran dan berstandar internasional yang saling melengkapi satu
solusi keuangan sesuai dengan kebutuhan nasabah yang sama lain, serta dapat dioperasikan secara independen
beragam. untuk memastikan keberlangsungan usaha apabila
terdapat gangguan pada salah satu data center. Kedua
BCA senantiasa memperkuat infrastruktur teknologi server tersebut dirancang untuk memelihara redundansi
informasi untuk memastikan bahwa Bank memiliki data, dimana masing-masing data center memiliki
kapasitas dan kapabilitas yang memadai dalam kemampuan untuk menangani seluruh proses transaksi
memenuhi pertumbuhan permintaan layanan transaksi nasabah. Selain hal tersebut, data center ini juga dilengkapi
perbankan, baik melalui jaringan cabang maupun jaringan dengan kapasitas pendukung (backup capacity).
elektronik. Memanfaatkan perkembangan teknologi
informasi terbaru, BCA terus memberikan berbagai Sejalan dengan semakin padatnya trafik data,
solusi terkini bagi nasabah, dengan fokus khusus pada kompleksitas sistem dan infrastruktur teknologi
penyempurnaan layanan transaksi online sebagai suatu informasi dapat menjadi kendala utama dalam aktivitas
standar gaya hidup baru masyarakat kelas menengah operasional yang dapat mengganggu kinerja layanan
di perkotaan. Dalam era digital, layanan perbankan yang transaksi serta menyebabkan peningkatan biaya
mudah, cepat, nyaman dan aman telah menjadi bagian dan risiko operasional. Secara rutin, BCA mengatasi
yang tidak dapat dipisahkan dari industri perbankan. masalah ini melalui pengembangan infrastruktur TI yang
berkelanjutan, dengan menggunakan teknologi terkini
Untuk tetap menjadi bank transaksi terkemuka di untuk mengoptimalkan efisiensi operasional dan biaya,
Indonesia, BCA terus mengembangkan dan menerapkan dengan tetap menjaga kualitas layanan kepada nasabah.
strategi layanan digital yang inovatif. Pada tahun 2015,
BCA melakukan investasi pada sejumlah pengembangan Solusi Bagi Nasabah
teknologi informasi yang dirancang untuk membawa Di era layanan digital, teknologi informasi merupakan
layanan digital ke tingkat selanjutnya, dengan bagian penting dalam efektivitas penyediaan solusi yang
menggunakan teknologi terkini guna menyediakan nyaman dan efisien untuk transaksi perbankan para
produk dan layanan terbaik bagi nasabah BCA. nasabah.
183
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pendukung Bisnis
Teknologi Informasi
Dalam mendukung upaya Pemerintah untuk Pada tahun 2015, BCA telah melakukan beberapa langkah
mempromosikan branchless banking, pada tahun 2015 untuk memperkuat sistem keamanan TI, diantaranya
BCA memperkenalkan produk perbankan baru berbasis berupa penerapan sistem untuk mendeteksi transaksi
teknologi telepon genggam, Laku dan Duitt. Duitt yang dianggap sebagai fraud (Transaction Fraud Control
merupakan produk server-based electronic money yang System), peningkatan pengamanan jaringan BCA dengan
menggunakan nomor telepon seluler sebagai identitas implementasi Smart Firewall/Application-Based Security,
dan rekening, sedangkan Laku merupakan produk serta penggunaan sistem untuk mengelola semua
berbasis rekening yang dirancang sebagai layanan dasar user ID dan otorisasi akses. Selain itu, BCA juga telah
perbankan untuk menjangkau masyarakat kelas bawah melakukan upgrade beberapa sistem dan aplikasi security
secara luas. seperti antivirus dan Intrusion Preventing System (IPS).
184
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
IPS merupakan suatu perangkat yang digunakan untuk alternatif bagi para pejabat dan tim krisis apabila terjadi
mendeteksi aktivitas yang mencurigakan serta melakukan gangguan di Jakarta. Disaster recovery center di Surabaya
pencegahan dini terhadap ancaman keamanan suatu adalah kunci keberlangsungan operasional BCA bila
jaringan komputer. terjadi gangguan bencana dari dua pusat data mirroring
di Jakarta.
Keberlangsungan Usaha
BCA telah membangun business continuity plan secara Rencana Ke Depan
komprehensif untuk memastikan bahwa Bank tetap BCA terus mengembangkan kapabilitas dan kapasitas
dapat beroperasi apabila terjadi suatu kejadian luar sistem TI sejalan dengan arah strategi dan perkembangan
biasa (force majeure). Di bawah koordinasi Satuan bisnis. BCA akan terus melakukan investasi secara
Kerja Enterprise Security (SKES), secara berkala BCA terukur di bidang teknologi informasi dan digital banking
melakukan review, evaluasi maupun uji coba terhadap untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi operasional
sistem, kebijakan maupun prosedur keberlangsungan di era digital yang semakin dinamis. Sehubungan dengan
usaha (business continuity). BCA juga secara berkala hal tersebut, BCA terus melakukan penyempurnaan
menjalankan Business Impact Analysis dengan mengkaji infrastruktur TI dan akan berupaya mengembangkan
proses transaksi-transaksi penting dan memastikan kemampuan sistem cloud computing, big data dan
bahwa Bank memiliki beberapa sistem back up untuk kehandalan data center.
mendukung transaksi-transaksi tersebut. Dari analisis
ini, Bank dapat meminimalkan kemungkinan down time Sebagai salah satu faktor utama pendukung bisnis BCA,
operasional bila terjadi bencana dan dapat mengurangi sistem teknologi informasi akan terus menjadi bagian
potensi kerugian. yang tidak terpisahkan dari perkembangan produk
dan layanan perbankan di tahun-tahun mendatang.
BCA telah menyelesaikan pembangunan Secondary BCA berupaya tetap menjadi yang terdepan dalam
Work Place sebagai alternatif tempat kerja bagi masing- menyediakan teknologi terkini di Indonesia guna
masing kantor wilayah dan memiliki Secondary Operation memberikan layanan yang melebihi harapan nasabah
Center sebagai alternatif tempat kerja bagi unit kerja serta membuka lini bisnis baru di era digital banking yang
operasional kantor pusat. Secondary Center tersebut semakin dinamis.
dirancang untuk memastikan operasional tetap berjalan
bila terjadi gangguan di lokasi kerja utama. Pada tahun
2015, Bank terus meningkatkan kemampuan Command
and Crisis Center di Surabaya sebagai pusat operasional
185
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan
Keuangan
186
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tinjauan Keuangan
Rp Rp
474T
Dana Pihak Ketiga
388
Total Kredit
T
Pada tahun 2015
76,1% merupakan dana Pertumbuhan kredit yang
BCA kembali berhasil
giro dan tabungan sehat dengan rasio NPL mempertahankan
terjaga pada level yang
rendah sebesar 0,7% kinerja keuangan
Dana Pihak Ketiga Kredit - bruto yang solid, ditopang
(dalam miliar Rupiah) (dalam miliar Rupiah) oleh pertumbuhan
berkualitas di bidang
473.666 387.643 penyaluran kredit
447.906
409.486 346.563 maupun penghimpunan
370.274 312.290
323.428 256.778
dana serta terjaganya
202.255
permodalan dan
likuiditas pada posisi
yang sehat
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
187
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Keuangan
TINJAUAN EKONOMI MAKRO INDONESIA TAHUN Berakhirnya masa commodity boom, volatilitas arus modal
2015 asing, serta realisasi belanja Pemerintah yang relatif lemah
di tahun 2015 mengakibatkan dampak negatif terhadap
Pada tahun 2015 perekonomian dunia secara keseluruhan konsumsi dalam negeri yang merupakan salah satu
memperlihatkan pertumbuhan yang lebih rendah dari komponen utama penggerak perekonomian Indonesia.
perkiraan semula dimana sebagian besar perekonomian Sebagai konsekuensinya, pertumbuhan PDB Indonesia pada
besar dunia mengalami proses pemulihan yang lambat. tahun 2015 tercatat sebesar 4,8%, terendah dalam enam
Meskipun berbagai stimulus ekonomi telah diterapkan, tahun terakhir, meski tetap merupakan salah satu tingkat
pemulihan ekonomi Amerika Serikat relatif masih berjalan pertumbuhan yang tertinggi diantara negara-negara G-20.
lambat, sementara Kawasan Eropa terus menunjukkan
tanda-tanda ketidakstabilan. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia (%)
6,3 6,4
Perekonomian dunia semakin terpengaruh oleh dampak 5,6
6,0 6,2 6,0
5,5 5,6
negatif dari perlambatan perekonomian kedua terbesar di 4,7
5,1
4,6
5,0
4,8
4,4
dunia, Tiongkok, yang menunjukkan penurunan aktivitas 3,5
Secara keseluruhan, keadaan ekonomi dunia yang tidak Satu faktor yang memberatkan kondisi makro nasional
stabil dan kurang kondusif masih menekan harga komoditas adalah bergesernya posisi neraca transaksi berjalan dari
sehingga berdampak negatif terhadap kinerja ekspor posisi surplus menjadi defisit sejak triwulan IV 2011 sebagai
Indonesia. Harga komoditas ekspor unggulan Indonesia akibat dari penurunan aktivitas ekspor secara keseluruhan.
seperti gas alam, batu bara, minyak sawit, nikel dan tembaga Tekanan pada defisit transaksi berjalan mulai berkurang di
turun drastis dalam beberapa tahun terakhir. Harga-harga tahun 2015 seiring dengan menurunnya aktivitas impor dan
komoditas tersebut masih tertekan dan diperkirakan akan pengurangan signifikan subsidi BBM. Pada tahun 2015, kondisi
terus berada pada siklus menurun dalam jangka pendek dan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar
menengah. USD 7,5 miliar dengan penurunan nilai impor sebesar 19,9%
dan ekspor sebesar 14,6%, sehingga mendorong perbaikan
Di sisi pasar keuangan global, quantitative easing di Amerika defisit transaksi berjalan pada tingkat 2,1% terhadap PDB
Serikat dan kebijakan tingkat suku bunga bank sentral pada tahun 2015, lebih baik dibandingkan tahun 2014 yang
Amerika Serikat (Fed Funds Rate) telah mendorong fluktuasi defisit sebesar 3,1% terhadap PDB. Meskipun demikian perlu
arus modal global yang cukup signifikan di pasar emerging diwaspadai risiko terjadinya peningkatan defisit transaksi
markets termasuk Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. berjalan jika roda ekonomi domestik kembali berputar lebih
Derasnya arus modal ke emerging markets pada tahun cepat, mengingat besarnya ketergantungan impor untuk
20092013 telah menopang kondisi makro Indonesia yang konsumsi domestik serta untuk mendukung kegiatan
mencapai pertumbuhan di atas 6% pada periode 2010-2012. manufaktur nasional yang membutuhkan impor barang
Dengan berakhirnya quantitative easing pada tahun 2014 dan modal maupun bahan baku dari luar negeri. Kestabilan arus
berakhirnya tingkat suku bunga terendah the Fed pada tahun investasi modal akan berperan penting bagi keseluruhan
2015, negaranegara emerging markets termasuk Indonesia perekonomian nasional dalam menyeimbangkan defisit
menghadapi tantangan tingginya ketidakstabilan arus modal transaksi berjalan.
global.
188
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Defisit transaksi berjalan dan tingginya permintaan telah ditentukan sebelumnya. Koordinasi antara kebijakan
valuta asing untuk pembayaran hutang luar negeri telah moneter Bank Indonesia dan penyesuaian kebijakan impor
memberi tekanan terhadap nilai tukar Rupiah. Lebih lanjut, beberapa barang komoditas pokok turut memberikan
ketidakpastian arah suku bunga Fed Funds Rate pada tahun kontribusi dalam mengelola tingkat inflasi nasional. Tingkat
2015 menambah volatilitas mata uang Rupiah secara inflasi pada tahun 2015 berada pada level 3,4% dibandingkan
signifikan. Pelemahan Rupiah terhadap US Dollar ini juga periode tahun sebelumnya yang sebesar 8,4%.
sejalan dengan pelemahan sebagian besar mata uang di
dunia terhadap US Dollar sebagai dampak dari kebijakan Penurunan tingkat inflasi serta kebijakan tingkat suku bunga
the FED. Ketidakpastian di pasar relatif berkurang setelah yang konstan telah mendukung stabilitas makro sepanjang
the FED memutuskan untuk meningkatkan suku bunga Fed tahun 2015. Dengan demikian, masyarakat dan pelaku bisnis
Funds Rate sebesar 25 bps pada Desember 2015. Nilai tukar tetap optimistis akan prospek jangka panjang perekonomian
Rupiah sempat mencapai titik terendah pada level Rp 14.693 nasional.
per 1 US Dollar pada September 2015, terdepresiasi 15,7%
dari posisi akhir tahun 2014. Namun sejalan dengan upaya- Inflasi dan Suku Bunga BI (%)
upaya proaktif regulator untuk menjaga nilai tukar Rupiah
20%
pada tingkat yang sesuai dengan fundamentalnya, nilai tukar 18,38 Inflasi
BI Rate
Rupiah terus menguat dan ditutup pada level Rp 13.788 16%
14,55
189
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
panjang Indonesia memiliki prospek yang menjanjikan. Otoritas Jasa Keuangan secara proaktif mengarahkan
Demografi populasi usia produktif yang besar, potensi pertumbuhan industri perbankan pada tingkat yang sehat
pertumbuhan masyarakat kelas menengah, kekayaaan dan berkelanjutan dengan menerapkan berbagai kebijakan
alam yang berlimpah, dan meningkatnya investasi berbagai yang berimbang dalam menghadapi tantangan ekonomi
infrastruktur nasional merupakan pijakan utama bagi pada tahun 2015. Dengan mempertimbangkan faktor
roda perekonomian Indonesia untuk tetap berputar dan eksternal dan internal, Bank Indonesia mengelola kebijakan
bertumbuh di tengah berbagai tantangan ekonomi global. moneter secara berhati-hati, menjaga tingkat suku bunga
secara konservatif serta mengawal likuiditas melalui
PDB per Kapita (dalam USD) pemantauan kondisi pasar dan pelonggaran GWM pada
akhir tahun.
3.751 3.667
3.525 3.531
3.377
2.977
Pada tahun 2015 total aset perbankan Indonesia tercatat
2.245
2.350
sebesar Rp 6.133 triliun, tumbuh 9,2% dengan tingkat
1.922
1.648 pengembalian atas aset (Return on Assets ROA) sebesar
1.321
791
944
1.116 1.167
2,3%. Portofolio kredit perbankan tumbuh 10,5% menjadi
Rp 4.058 triliun pada akhir tahun 2015. Kredit modal
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
kerja tercatat sebesar Rp 1.916 triliun, naik sebesar 9,0%.
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kredit investasi mencapai Rp 1.036 triliun atau meningkat
14,7%. Kredit konsumsi tercatat sebesar Rp 1.106 triliun
pada akhir tahun 2015, naik 9,1% dibandingkan tahun
TINJAUAN KINERJA PERBANKAN INDONESIA sebelumnya. Pertumbuhan moderat ini sejalan dengan
TAHUN 2015 tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada pada
level 4,8%. Secara keseluruhan, tingkat pertumbuhan aset
Industri perbankan Indonesia dihadapkan pada perlambatan dan kredit perbankan di tahun 2015 lebih rendah dari tahun-
pertumbuhan portofolio kredit dan dana pihak ketiga pada tahun sebelumnya (masing-masing sebesar 16,5% dan
tahun 2015. Tingkat profitabilitas juga mengalami tekanan 22,0% CAGR 2007 2012).
terutama disebabkan oleh kenaikan biaya cadangan
untuk kredit bermasalah dan restrukturisasi kredit, sejalan Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans NPL)
dengan melemahnya aktivitas bisnis dalam negeri. Secara mengalami tren peningkatan dimana pada akhir tahun
keseluruhan, industri perbankan nasional masih berada 2015 tercatat sebesar 2,5% dibandingkan 2,2% pada akhir
pada kondisi yang baik ditopang oleh permodalan yang kuat tahun 2014. Kenaikan rasio kredit bermasalah disebabkan
dan likuiditas yang sehat, dengan jumlah kredit bermasalah oleh menurunnya kualitas kredit usaha sejalan dengan
terjaga pada tingkat yang dapat ditoleransi disepanjang melemahnya profitabilitas sektor bisnis.
tahun 2015.
190
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Dari sisi penghimpunan dana masyarakat, dana pihak ketiga dimana didalamnya terdapat biaya cadangan kredit
tercatat tumbuh sebesar 7,3% mencapai Rp 4.413 triliun bermasalah, mengalami kenaikan signifikan sebesar 22,8%
pada akhir 2015 dari Rp 4.114 triliun pada akhir tahun 2014. mencapai Rp 285 triliun dibandingkan tahun sebelumnya
Dana giro tumbuh 11,0% menjadi Rp 988 triliun dari periode yang sebesar Rp 232 triliun. Dengan demikian, Laba Bersih
sebelumnya yang sebesar Rp 890 triliun, sedangkan dana sektor perbankan pada tahun 2015 turun 6,3% menjadi
tabungan naik 8,7% menjadi Rp 1.396 triliun pada akhir tahun Rp 105 triliun. Tahun 2015 merupakan tahun pertama
2015 dari Rp 1.284 triliun pada tahun 2014. Sementara itu perbankan nasional mengalami penurunan Laba Bersih
dana deposito meningkat 4,6% menjadi Rp 2.030 triliun. dalam 5 tahun terakhir.
Tingkat pertumbuhan dana pihak ketiga tersebut lebih rendah
dibandingkan tahuntahun sebelumnya dimana dana pihak Posisi permodalan sektor perbankan Indonesia pada
ketiga perbankan nasional tumbuh sebesar 16,4% (CAGR tahun 2015 tetap terjaga pada posisi yang solid, dimana
2007 2012). Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio CAR)
to Deposit Ratio LDR) sektor perbankan tercatat sebesar sektor perbankan tercatat sebesar 21,4% pada tahun
92,1% pada tahun 2015. 2015, meningkat 180 bps dari 19,6% pada tahun 2014.
Perubahan pengakuan laba bersih tahun berjalan dalam
Pendapatan Bunga Bersih sektor perbankan Indonesia perhitungan CAR telah membantu kenaikan rasio CAR
meningkat 12,4% menjadi Rp 308 triliun pada tahun 2015 tersebut. Sejak tahun 2015, laba bersih tahun berjalan diakui
dari Rp 274 triliun pada tahun 2014. Pendapatan Operasional 100% sebagai komponen modal inti, dimana sebelumnya
lainnya meningkat 7,8% menjadi Rp 110 triliun. Dengan hanya diperhitungkan 50%. Lebih lanjut, revaluasi aset
demikian, total Pendapatan Operasional (Pendapatan Bunga yang dilakukan pada tahun 2015 dan 2016 akan semakin
Bersih dan Pendapatan Operasional Lainnya) naik 11,2% memperkokoh posisi permodalan bank-bank berskala besar.
menjadi Rp 418 triliun. Beban Operasional sektor perbankan,
191
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Kedepannya, BCA tetap optimis bahwa Pemerintah dan Dana deposito naik 1,7% menjadi Rp 113,4 triliun per 31
regulator akan terus menerapkan kebijakan-kebijakan Desember 2015 dari Rp 111,5 triliun per 31 Desember 2014.
moneter maupun fiskal yang prudent. Upaya-upaya tersebut Kenaikan ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun-
diharapkan dapat berkontribusi terhadap kestabilan ekonomi tahun sebelumnya dan sejalan dengan kebijakan penurunan
serta mendukung pertumbuhan dan stabilitas industri suku bunga deposito BCA secara bertahap pada tahun
perbankan Indonesia. 2015. Penyesuaian tingkat suku bunga deposito pada level
yang lebih rendah dibandingkan rata-rata di pasar ditujukan
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN BCA TAHUN 2015 untuk menekan biaya dana (cost of funds) namun dengan
tetap mempertahankan dana deposito sesuai dengan
Pada tahun 2015 BCA kembali mencatat kinerja keuangan jumlah yang diinginkan. Dengan demikian, pada akhir tahun
yang solid, ditopang oleh pertumbuhan berkualitas di bidang 2015 keseluruhan dana pihak ketiga BCA tercatat sebesar
penyaluran kredit maupun penghimpunan dana serta Rp 473,7 triliun, meningkat 5,8% dibandingkan dengan posisi
terjaganya permodalan dan likuiditas pada posisi yang sehat. yang sama tahun sebelumnya.
Per 31 Desember 2015 portofolio kredit mencapai Rp 387,6 Loan to Funding Ratio (LFR) meningkat menjadi 81,1%
triliun, meningkat 11,9% di semua segmen terutama segmen pada akhir tahun 2015 dari 76,8% pada akhir tahun 2014.
korporasi. Penerapan prinsip penyaluran kredit secara hati- Penempatan aset jangka pendek diluar primary reserves
hati telah memungkinkan BCA untuk mempertahankan rasio tercatat sebesar Rp 67,5 triliun atau 14,2% terhadap total
kredit bermasalah pada level rendah sebesar 0,7% dengan dana pihak ketiga pada akhir Desember 2015. Penempatan
rasio cadangan terhadap kredit bermasalah mencapai jangka pendek tersebut terdiri dari penempatan pada bank
322,2%. Posisi permodalan terjaga pada level yang sehat lain dan penempatan pada Bank Indonesia yang termasuk
dengan rasio kecukupan modal (CAR) tercatat sebesar Fasilitas Simpanan Bank Indonesia, Term Deposit Bank
18,7% per 31 Desember 2015. Indonesia dan Sertifikat Bank Indonesia.
Perbankan transaksi tetap menjadi bisnis inti BCA dimana Pendapatan Bunga Bersih meningkat 12,0% menjadi
dana rekening transaksi (giro dan tabungan atau CASA) Rp 35,9 triliun didukung oleh pertumbuhan portofolio kredit
merupakan sumber utama pendanaan yang berkontribusi dan pendanaan CASA yang berbiaya rendah. Pendapatan
sebesar 76,1% terhadap total dana pihak ketiga. Meski Operasional selain Bunga meningkat 28,5% menjadi
di tengah kondisi ekonomi yang kurang kondusif dan Rp 12,0 triliun pada tahun 2015, ditopang oleh kenaikan
perlambatan aktivitas usaha, BCA berhasil mencatat Pendapatan Provisi dan Komisi serta peningkatan
pertumbuhan dana CASA sebesar 7,1% menjadi Rp 360,3 pendapatan yang berasal dari transaksi swap tresuri.
triliun per 31 Desember 2015. Pertumbuhan CASA tersebut Pada tahun 2015 BCA membukukan Laba Bersih sebesar
tercapai dengan sedikit penurunan tingkat suku bunga Rp 18,0 triliun, tumbuh 9,3% dibandingkan tahun sebelumnya,
tabungan sebesar 20 bps. Hal ini mencerminkan keunggulan dengan tingkat pengembalian atas aset (Return on Assets
BCA dalam penyediaan sistem layanan penyelesaian ROA) sebesar 3,8% dan tingkat pengembalian atas ekuitas
pembayaran. (Return on Equity ROE) sebesar 21,9%.
192
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Profitabilitas dicapai dengan menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dengan risiko bisnis.
Pendapatan Bunga Bersih (dalam miliar Rupiah)
Naik / (turun)
2015 2014
Nominal Persentase
Pendapatan Bunga 47.082 43.771 3.311 7,6%
Kredit 36.721 33.431 3.290 9,8%
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain 958 960 (2) -0,2%
Efek-efek (termasuk Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali) 5.650 5.887 (237) -4,0%
Pembiayaan Konsumen dan Investasi Sewa Pembiayaan 2.870 2.821 49 1,7%
Lainnya (termasuk bagi hasil Syariah) 883 672 211 31,4%
Beban Bunga 11.213 11.744 (531) -4,5%
Giro 1.064 1.058 6 0,6%
Tabungan 2.341 2.539 (198) -7,8%
Deposito 6.244 6.697 (453) -6,8%
Lainnya (termasuk beban Syariah) 1.564 1.450 114 7,9%
Pendapatan Bunga Bersih 35.869 32.027 3.842 12,0%
Pendapatan Bunga dari Efek-efek berdasarkan Jenis Instrumen Investasi (dalam miliar Rupiah)
Naik / (turun)
2015 2014
Nominal Persentase
Efek-efek untuk Tujuan Investasi 3.865 3.412 453 13,3%
Sertifikat Bank Indonesia 1.296 667 629 94,3%
Obligasi Pemerintah 1.930 2.136 (206) -9,6%
Surat Berharga Lainnya 639 609 30 4,9%
Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali 1.785 2.475 (690) -27,9%
Total Pendapatan Bunga dari Efek-efek 5.650 5.887 (237) -4,0%
193
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pendapatan Bunga Pembiayaan Konsumen dan Investasi Sewa Pembiayaan. Pendapatan bunga tersebut naik 1,7% menjadi
Rp 2,9 triliun pada tahun 2015. Pendapatan ini dihasilkan oleh entitas anak BCA, yaitu BCA Finance dan Central Santosa
Finance, yang bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor.
Pendapatan Bunga Lainnya. Pada tahun 2015 Pendapatan Bunga Lainnya meningkat 31,4% menjadi sebesar Rp 883 miliar
pada tahun 2015 dari Rp 672 miliar pada tahun 2014. Terdapat bagi hasil Syariah yang meningkat sebesar 65,5% atau Rp 146
miliar menjadi sebesar Rp 369 miliar pada tahun 2015.
12,0% 13,5%
6,1%
6,4%
2,0%
1,9% 2,2%
1,5%
78,0%
2015 76,4%
2014
Beban Bunga
Meskipun dana pihak ketiga tumbuh 5,8%, Beban Bunga bertahap menurunkan tingkat suku bunga produk dana
BCA pada tahun 2015 mengalami penurunan 4,5% menjadi terutama produk deposito. Mempertimbangkan posisi
sebesar Rp 11,2 triliun. Hal ini didukung langkah proaktif cadangan likuiditas Bank yang baik, BCA tidak mengikuti
BCA dalam menurunkan suku bunga sejalan dengan kompetisi suku bunga di pasar melainkan menurunkan suku
melonggarnya tingkat likuiditas perbankan Indonesia. Sejak bunga deposito di bawah level yang telah ditetapkan oleh
Agustus 2014 dan berlanjut pada tahun 2015, BCA secara Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).
194
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
9,5% 9,0%
13,9% 12,4%
20,9% 21,6%
55,7%
2015 57,0%
2014
Beban Bunga Giro relatif stabil sebesar Rp 1,1 triliun pada Biaya dana (cost of funds) BCA mengalami penurunan 30 bps
tahun 2015. Sementara itu, Beban Bunga Tabungan menjadi 2,3% di tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 yang
mengalami penurunan sebesar 7,8% menjadi Rp 2,3 triliun sebesar 2,6%.
pada tahun 2015 dari tahun sebelumnya yang sebesar
Rp 2,5 triliun. Hal ini sejalan dengan penurunan tipis tingkat Pendapatan Bunga Bersih dan Marjin Bunga Bersih
suku bunga tabungan pada semester I 2015. Pendapatan Bunga Bersih BCA meningkat 12,0% menjadi
Rp 35,9 triliun pada tahun 2015 dari Rp 32,0 triliun pada
Beban Bunga Deposito mengalami penurunan sebesar tahun sebelumnya. Peningkatan portofolio kredit serta cost
6,8% menjadi Rp 6,2 triliun pada tahun 2015 sejalan dengan of funds yang lebih rendah menjadi faktor pendorong utama
penurunan suku bunga deposito rata-rata sebesar 200 bps peningkatan Pendapatan Bunga Bersih tersebut. Marjin
selama tahun 2015. Sementara itu, Beban Bunga Lainnya bunga bersih (Net Interest Margin - NIM) pada tahun 2015
meningkat 7,9% menjadi Rp 1,6 triliun di tahun 2015 dimana tercatat sebesar 6,7%, lebih tinggi 20 basis poin dari tahun
kenaikan ini terutama didorong oleh meningkatnya premi sebelumnya yang sebesar 6,5%.
penjaminan Pemerintah dan beban Syariah.
Pendapatan Bunga Bersih (dalam miliar Rupiah) Marjin Bunga Bersih - NIM (%, tidak konsolidasi)
,0%
12 6,53%
6,72%
35.869
32.027
8,71%
8,63%
2,61% 2,31%
195
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pada tahun 2015 Pendapatan Provisi dan Komisi (Fee-based Peningkatan outstanding kartu kredit dan pendapatan
Income) tetap memberikan kontribusi terbesar yaitu 69,6% switching jaringan telah mendorong peningkatan pendapatan
dari total Pendapatan Operasional selain Bunga, sedangkan administrasi dari kartu kredit sebesar 34,1% menjadi
Pendapatan Transaksi Perdagangan dan Pendapatan Rp 2,2 triliun pada tahun 2015. Disamping itu terdapat
Operasional Lainnya masing-masing berkontribusi sebesar reklasifikasi pencatatan pendapatan dari jaringan kartu
17,5% dan 12,9% terhadap total Pendapatan Operasional kredit internasional, yang turut mendukung pertumbuhan
selain Bunga. pendapatan kartu kredit. Pendapatan administrasi dari
portofolio kredit tercatat sebesar Rp 1,2 triliun, meningkat
Pendapatan Provisi dan Komisi. Pada tahun 2015 secara 12,5% dari tahun 2014.
keseluruhan Pendapatan Provisi dan Komisi meningkat
14,7% menjadi Rp 8,4 triliun. Peningkatan tersebut terutama Pendapatan Transaksi Perdagangan. Secara bersih,
berasal dari pos simpanan dari nasabah serta pendapatan Pendapatan Transaksi Perdagangan mengalami kenaikan
administrasi kredit maupun kartu kredit. signifikan sebesar 152,0% menjadi Rp 2,1 triliun yang
disebabkan oleh meningkatnya transaksi swap valuta asing
Pos simpanan dari nasabah, yang sebagian besar berupa terutama pada semester II 2015. Pada tahun 2015, BCA
pendapatan administrasi bulanan produk tabungan, melakukan pembelian dan penempatan US Dollar pada Bank
meningkat 8,9% menjadi Rp 2,6 triliun pada tahun 2015 sejalan Indonesia, dan pada saat yang sama melakukan transaksi
dengan peningkatan jumlah rekening nasabah. Pada awal lindung nilai tukar melalui pasar swap - sell forward USD
tahun 2016 BCA menyesuaikan biaya administrasi bulanan terhadap penempatan tersebut. Dari transaksi tersebut,
produk tabungan sejalan dengan meningkatnya biaya BCA memperoleh imbal hasil (return) yang lebih baik melalui
investasi maupun biaya operasional dalam menghadirkan besarnya premi swap dibandingkan penempatan dana
layanan transaksi. Sementara itu, pendapatan pada pos jangka pendek pada umumnya.
penyelesaian pembayaran meningkat 4,2% menjadi Rp 1,4
triliun pada tahun 2015.
196
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Beban Umum dan Administrasi. Pada tahun 2015 Beban Biaya tersebut sekarang tercatat secara gross di beban
Umum dan Administrasi naik 21,8% menjadi Rp 10,9 triliun. komunikasi sedangkan sebelumnya dicatat secara netto
Peningkatan beban tersebut sejalan dengan perluasan sebagai pengurang pendapatan Provisi dan Komisi. Beban
jaringan cabang serta perluasan electronic channels yang Promosi meningkat secara moderat sebesar 8,7% menjadi
disertai oleh peningkatan kapasitas dan kapabilitas teknologi Rp 1,1 triliun pada tahun 2015 sejalan dengan upaya
informasi. Selain itu, faktor inflasi dan melemahnya nilai BCA untuk melakukan efisiensi biaya. Selain itu, terdapat
tukar Rupiah juga turut mendorong kenaikan dari Beban peningkatan signifikan Beban Pajak sebesar 522,0% menjadi
Umum dan Administrasi pada tahun 2015. Rp 255 miliar pada tahun 2015, terutama disebabkan oleh
pembukuan pajak revaluasi aset pada Desember 2015
Beban operasional harian transaksi perbankan yang sebesar Rp 187 miliar.
dibukukan pada pos Keperluan Kantor meningkat 17,1%
menjadi Rp 3,4 triliun sedangkan Beban Sewa meningkat Beban Karyawan. Pada tahun 2015 Beban Karyawan mencapai
12,9% menjadi Rp 1,4 triliun pada tahun 2015. Sejalan Rp 9,7 triliun, meningkat 12,2% dibandingkan pada tahun 2014.
dengan penambahan aset tetap terutama mainframe, ATM Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh penyesuaian
dan komputer, Beban Penyusutan & Amortisasi naik 27,8% gaji dan tunjangan, termasuk pemberian bonus, dana pensiun
menjadi Rp 1,6 triliun dan Beban Perbaikan & Pemeliharaan dan tunjangan lainnya. BCA melakukan penyesuaian gaji di
meningkat 21,6% menjadi Rp 1,2 triliun pada tahun 2015. awal tahun 2015 untuk eselon tertentu yang disebabkan oleh
Beban Komunikasi tercatat sebesar Rp 754 miliar, naik 47,3% pengurangan subsidi BBM pada November 2014 setelah
pada tahun 2015 terutama disebabkan oleh perubahan sebelumnya melakukan penyesuaian sejalan dengan kenaikan
pencatatan biaya dari transaksi kartu kredit di luar negeri upah minimum. Penambahan jumlah karyawan juga turut
menggunakan jaringan seperti VISA, Mastercard dan AMEX. meningkatkan beban gaji, dimana terdapat penambahan lebih
dari 1.800 karyawan baik di kantor cabang, wilayah maupun
kantor pusat BCA.
197
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN),
Aset Keuangan mengacu kepada penerapan regulasi PSAK 50 dan 55
Pada tahun 2015, BCA membentuk Beban Cadangan yang berlaku sejak 1 Januari 2010, dinilai secara individual
Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - net sebesar Rp 3,5 maupun kolektif di dalam portofolio pinjaman. Penilaian
triliun, meningkat 56,5% dibandingkan tahun sebelumnya. individual dilakukan terhadap kredit yang memiliki nilai
Pembentukan Beban CKPN yang lebih tinggi tersebut sesuai signifikan secara individual dan terdapat bukti obyektif
dengan prinsip manajemen risiko BCA dan sesuai dengan adanya penurunan nilai. Bukti objektif tersebut diantaranya
pertimbangan manajemen mengenai bagaimana kondisi meliputi pelanggaran perjanjian termasuk tunggakan
ekonomi dan kondisi kredit saat ini. Pada tahun 2015 BCA pembayaran oleh debitur ataupun indikasi kuat bahwa
mengantisipasi pemburukan kualitas kredit beberapa debitur debitur tidak mampu memenuhi kewajibannya.
korporasi dan komersial yang mengalami penurunan kinerja
terutama bidang jasa angkutan laut dan bisnis pendukung Pada penilaian individual, dilakukan estimasi atas nilai
pertambangan batu bara lainnya. tunai arus kas yang diharapkan akan diterima apabila kredit
memburuk atau menunjukkan tanda-tanda penurunan nilai.
Pada tahun 2015 BCA melakukan penghapusbukuan Dalam mengestimasi arus kas ini, manajemen membuat
sebesar Rp 1,1 triliun, meningkat dari Rp 839 miliar pada pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari counterparty
tahun sebelumnya, terutama sebagai dampak dari penurunan dan nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan.
kualitas kredit di segmen kartu kredit, pembiayaan sepeda
motor serta kredit komersial. Dengan pembentukan Beban Penilaian kolektif diterapkan untuk kredit yang secara
Cadangan serta Penghapusbukuan Aset, per 31 Desember individual memiliki nilai yang tidak signifikan, ataupun untuk
2015 Saldo Akhir CKPN tercatat sebesar Rp 10,6 triliun, kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun
meningkat 31,4% dibandingkan dengan Saldo Akhir CKPN tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai. Berdasarkan
per 31 Desember 2014. kriteria tersebut, penilaian secara kolektif dilakukan pada
198
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
(a) kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan kredit Dalam menentukan perlunya untuk membentuk cadangan
konsumer termasuk kartu kredit, dan (b) kredit untuk kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen BCA
segmen korporasi dan komersial dengan kolektibilitas lancar mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit,
dan dalam perhatian khusus. besarnya portofolio, konsentrasi kredit, dan faktor-faktor
ekonomi.
Penilaian cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif
meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio Dalam menghitung cadangan penurunan nilai secara kolektif,
tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika BCA menerapkan formula sebagai berikut: Probability of
terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai Default x Loss Given Default x Amortized Cost1.
tagihan dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai
secara individu belum dapat diidentifikasi.
Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas Aset Keuangan (dalam miliar Rupiah)
Naik / (turun)
2015 2014
Nominal Persentase
Saldo Awal 8.099 6.548 1.551 23,7%
Penyesuaian Saldo Awal Sehubungan dengan Akuisisi Entitas Anak - 65 (65) N.A
Penambahan Cadangan Selama Tahun Berjalan 3.505 2.239 1.266 56,5%
Penghapusbukuan Aset Selama Tahun Berjalan (-/-) 1.110 839 271 32,3%
Penerimaan Kembali Aset yang Telah Dihapusbukukan 63 65 (2) -3,1%
Selisih Kurs 88 21 67 319,0%
Saldo Akhir 10.645 8.099 2.546 31,4%
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Laba Sebelum Pajak Penghasilan dan ROA
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Pada tahun 2015 Laba Sebelum Pajak Penghasilan tercatat (dalam miliar Rupiah)
sebesar Rp 22,7 triliun meningkat 9,2% dibandingkan Return on Assets (ROA) - tidak konsolidasi
Rp 20,7 triliun pada tahun 2014. Kenaikan Laba Sebelum
3,9% 3,8%
Pajak Penghasilan yang sejalan dengan pertumbuhan aset,
telah memberikan tingkat pengembalian atas aset (Return on 22.657
Assets ROA) yang relatif stabil pada level 3,8%. 20.741
2014 2015
1
Probability of Default yaitu tingkat kemungkinan kegagalan debitur memenuhi kewajibannya. Loss Given Default yaitu tingkat kerugian yang diakibatkan kegagalan debitur memenuhi
kewajibannya. Amortized Cost yaitu nilai tercatat aset keuangan berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.
199
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
32,3%
25,6%
24,0%
22,1%
20,8%
200
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
LAPORAN NERACA
Pada tahun 2015 BCA membukukan kinerja keuangan yang solid dengan tetap mempertahankan kualitas kredit serta menjaga
posisi likuiditas dan permodalan yang sehat.
ASET
Pada akhir tahun 2015, BCA membukukan total aset sebesar Rp 594,4 triliun tumbuh 7,5% atau Rp 41,2 triliun dibandingkan
dengan akhir tahun 2014 yang sebesar Rp 553,2 triliun. Pertumbuhan aset yang stabil memperkokoh posisi BCA sebagai bank
terbesar ketiga di Indonesia berdasarkan aset.
Total Aset
2015 2014 Naik / (turun)
miliar % terhadap miliar % terhadap miliar
Persentase
Rupiah Total Aset Rupiah Total Aset Rupiah
Aset Produktif 527.407 88,7% 483.945 87,5% 43.462 9,0%
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain 56.259 9,5% 12.020 2,2% 44.239 368,0%
Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali 515 0,1% 26.289 4,8% (25.774) -98,0%
Kredit yang Diberikan 387.643 65,2% 346.563 62,7% 41.080 11,9%
Piutang Pembiayaan Konsumen dan
Investasi Sewa Pembiayaan 7.872 1,3% 7.344 1,3% 528 7,2%
201
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Per 31 Desember 2015 aset produktif meningkat 9,0% atau Simpanan Bank Indonesia dan penempatan dana US Dollar
Rp 43,5 triliun menjadi Rp 527,4 triliun dari tahun sebelumnya pada Term Deposit Bank Indonesia. Instrumen Fasilitas
yang sebesar Rp 483,9 triliun. Porsi aset produktif mencapai Simpanan pada Bank Indonesia tercatat sebesar Rp 30,7
88,7% terhadap total aset. Imbal hasil aset produktif pada triliun, naik Rp 24,6 triliun dari Rp 6,1 triliun sedangkan
tahun 2015 relatif stabil sebesar 8,6%. Term Deposit Bank Indonesia dalam valuta asing meningkat
menjadi Rp 18,6 triliun pada akhir tahun 2015 dibandingkan
Portofolio kredit merupakan komponen terbesar yaitu Rp 2,2 triliun pada akhir tahun 2014.
sebesar 65,2% dari total aset. Portofolio kredit BCA pada
akhir tahun 2015 tercatat sebesar Rp 387,6 triliun meningkat Memanfaatkan posisi likuiditas Bank yang solid dan
11,9% atau Rp 41,0 triliun dibandingkan Rp 346,6 triliun yang melebarnya premi pasar swap US Dollar di tahun 2015, BCA
dibukukan pada tahun 2014. aktif melakukan pembelian dan penempatan dana US Dollar
pada Bank Indonesia. Secara bersamaan BCA melakukan
Selain portofolio pinjaman, aset produktif juga terdiri dari transaksi lindung nilai tukar melalui pasar swap (sell forward
obligasi pemerintah dan dana yang ditempatkan dalam US Dollar) untuk memitigasi risiko nilai tukar. Melalui spread
instrumen-instrumen jangka pendek yang likuid dan berisiko swap, transaksi ini memberikan imbal hasil (return) yang
rendah, dalam bentuk penempatan pada bank-bank lain lebih tinggi dibandingkan imbal hasil yang diterima BCA
maupun penempatan pada Bank Indonesia yang terdiri dari dari penempatan dana jangka pendek. BCA melihat peluang
Fasilitas Simpanan pada Bank Indonesia, Term Deposit Bank tersebut sejalan dengan adanya peningkatan permintaan
Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia dan Efekefek yang pasar yang signifikan pada transaksi di pasar lindung nilai
Dibeli dengan Janji Dijual Kembali. tukar Rupiah terhadap US Dollar di tengah volatilitas nilai
tukar rupiah pada pasar spot yang signifikan.
KAS DAN GIRO PADA BANK INDONESIA
Komponen terbesar dari aset non produktif adalah Kas dan EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL
Giro pada Bank Indonesia yang berkontribusi sebesar 9,4% KEMBALI
terhadap total aset. Posisi uang kas dijaga pada level yang Pada akhir tahun 2015 Efek-efek yang Dibeli dengan Janji
memadai untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah, Dijual Kembali berkurang signifikan menjadi Rp 0,5 triliun,
sementara posisi Giro pada Bank Indonesia dijaga sesuai turun 98,0% dari posisi sebelumnya tahun 2014 yang
dengan peraturan Giro Wajib Minimum (GWM). sebesar Rp 26,3 triliun. Penurunan tersebut merupakan
hasil pengaturan dana untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
Posisi Kas dan Giro pada Bank Indonesia pada tahun 2015 jangka pendek BCA maupun untuk mendukung program
tercatat sebesar Rp 55,6 triliun turun 4,8% dari posisi tahun swap US Dollar seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
sebelumnya yang sebesar Rp 58,5 triliun. Pada pos tersebut,
saldo Kas tercatat sebesar Rp 17,8 triliun dan saldo Giro EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI
pada Bank Indonesia mencapai Rp 37,8 triliun. Pada tahun Efek-efek untuk Tujuan Investasi tercatat sebesar Rp 51,8
2015 GWM Primer BCA tercatat sebesar 7,5% untuk mata triliun per akhir tahun 2015, dibandingkan dengan Rp 72,2
uang Rupiah. triliun di akhir tahun sebelumnya. Penurunan instrumen
tersebut disebabkan oleh adanya peralihan penempatan
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK- dana dari Efek-efek untuk Tujuan Investasi ke instrumen
BANK LAIN Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain.
Pada akhir tahun 2015, Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek untuk Tujuan Investasi sebagian besar terdiri dari
dan Bank-bank Lain tercatat sebesar Rp 56,3 triliun, naik Obligasi Pemerintah sebesar Rp 30,1 triliun, Sertifikat Bank
signifikan sebesar 368,0% atau Rp 44,2 triliun dibandingkan Indonesia sebesar Rp 9,7 triliun, dan Efek-efek Lainnya
dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 12,0 triliun. sebesar Rp 12,0 triliun. Adapun Efek-efek Lainnya sebagian
Peningkatan signifikan tersebut sejalan dengan penempatan besar merupakan instrumen Obligasi Korporasi dan Reksa
dana Rupiah jangka pendek pada instrumen Fasilitas Dana.
202
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Total penempatan pada Sertifikat Bank Indonesia turun dan Obligasi Pemerintah kategori Diperdagangkan tercatat
69,2% menjadi Rp 9,7 triliun yang mendorong keseluruhan sebesar Rp 48 miliar atau 0,2% dari total portofolio pada
penurunan total penempatan dana pada Efek-efek untuk akhir tahun 2015. Dilihat dari waktu jatuh tempo, terdapat
Tujuan Investasi. Obligasi Pemerintah senilai Rp 24,7 triliun, atau melebihi 80%
dari total akan jatuh tempo dalam tiga tahun ke depan.
Per 31 Desember 2015, Obligasi Pemerintah pada pos
Efek-efek untuk Tujuan Investasi tercatat sebesar Rp 30,1 Dari total Obligasi Pemerintah, sebesar Rp 29,0 triliun atau
triliun naik 4,0% dari posisi tahun 2014 yaitu Rp 28,9 triliun. 96,1% dari total portofolio merupakan obligasi dengan suku
Kenaikan tersebut, sejalan dengan langkah pembelian bunga tetap. Sementara itu, Obligasi Pemerintah dengan
Obligasi Pemerintah pada tahun 2015, untuk menggantikan suku bunga mengambang tercatat sebesar Rp 1,1 triliun
dan mengantisipasi banyaknya Obligasi Pemerintah yang atau 3,9% dari total portofolio.
jatuh tempo.
Sebagian besar Obligasi Pemerintah yang dimiliki oleh Bank
Mayoritas investasi Obligasi Pemerintah berasal dari adalah dalam bentuk mata uang Rupiah yaitu Rp 22,9 triliun
kategori Tersedia untuk Dijual dengan total sebesar atau 76,0% dari total portofolio. Sementara itu, Obligasi
Rp 20,4 triliun atau 67,5% dari total portofolio. Sementara itu, Pemerintah dalam mata uang US Dollar tercatat sebesar
Obligasi Pemerintah kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Rp 7,2 triliun atau 24,0% dari total portofolio.
tercatat sebesar Rp 9,7 triliun atau 32,3% dari total portofolio
Diperdagangkan 48 - 15 31 - - - 1 - - 1 -
Tersedia untuk Dijual 20.361 3.486 7.433 6.822 756 856 384 166 458 - - -
Dimiliki hingga Jatuh
9.734 3.022 1.813 2.074 475 2.107 - 9 132 83 - 19
Tempo
Total 30.143 6.508 9.261 8.927 1.231 2.963 384 176 590 83 1 19
203
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
KREDIT
Per 31 Desember 2015 portofolio kredit mencapai Rp 387,6 Pertumbuhan Kredit BCA (dalam miliar Rupiah)
triliun, meningkat 11,9%, terutama ditopang oleh kredit
korporasi namun dengan pertumbuhan yang seimbang di
387.643
seluruh segmen kredit lainnya. Pada akhir tahun 2015 kredit
346.563
korporasi meningkat 17,2% menjadi Rp 141,3 triliun. Kredit 312.290
komersial meningkat 10,0% menjadi Rp 91,2 triliun dan 256.778
kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) naik 6,8% menjadi 202.255
Rp 52,8 triliun. Peningkatan kredit keperluan usaha tersebut
terutama didukung oleh membaiknya kondisi ekonomi pada
paruh kedua tahun 2015. Kenaikan kredit konsumer sebesar
8,9% menjadi Rp 100,5 triliun pada tahun 2015 didorong
oleh produk-produk kredit konsumer BCA yang kompetitif, 2011 2012 2013 2014 2015
terutama kredit pemilikan rumah dan pembiayaan roda
empat. Sepanjang tahun 2015, BCA terus mengutamakan
kualitas dalam penyaluran kredit dengan fokus kepada para
nasabah-nasabah existing Bank yang memiliki rekam jejak
yang baik.
5,7% 6,8%
94,3%
2015 93,2%
2014
204
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Top 10 Sektor Industri Segmen Korporasi, Komersial dan UKM (berdasarkan klasifikasi internal BCA)*
2015 2014
Bahan Bangunan dan Konstruksi Lainnya 7,1% 6,5%
Perkebunan dan Pertanian 6,7% 6,9%
Otomotif dan Alat Transportasi 6,1% 6,2%
Distributor, Toserba dan Retailer 6,1% 6,3%
Bahan Kimia dan Plastik 6,1% 5,8%
Transportasi dan Logistik 5,3% 5,8%
Pariwisata 5,1% 4,7%
Makanan dan Minuman 4,9% 4,9%
Tekstil dan Produk Tekstil 4,7% 4,8%
Properti dan Konstruksi 4,6% 4,6%
Total 56,7% 56,5%
*
Tanpa kredit konsumer dan kredit pegawai
Catatan: Untuk keperluan analisa, pengelompokan kredit di atas berdasarkan sektor industri yang digunakan internal BCA. Sedangkan dalam catatan laporan keuangan audit,
pengelompokan kredit dilakukan dengan mengacu kepada kategori Laporan Bank Umum sesuai ketentuan regulator.
205
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pedoman penyaluran kredit Bank yang prudent telah pada kualitas kredit segmen korporasi dan komersial.
mendukung pertumbuhan kredit yang berkualitas dimana BCA terus mewaspadai potensi penurunan kualitas yang
rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans NPL) BCA masih akan terjadi pada segmen ini, mengingat rendahnya
pada tahun 2015 dapat terjaga pada level yang rendah harga komoditas yang berkelanjutan, terutama di sektor
sebesar 0,7%, relatif rendah dibandingkan dengan rasio NPL pertambangan batu bara. Eksposur BCA pada sektor
sektor perbankan nasional yang berada pada level 2,5%. jasa angkutan laut dan sungai relatif kecil, yaitu sebesar
Rasio cadangan terhadap NPL tercatat sebesar 322,2% pada Rp 4,7 triliun atau 1,2% dari total portofolio kredit BCA.
tahun 2015. Disamping itu, terdapat satu nasabah korporasi di bidang
telekomunikasi yang masuk dalam kategori kolektabilitas 2
Seperti diperkirakan sebelumnya, perlambatan ekonomi di kuartal IV tahun 2015.
yang terjadi berdampak terhadap mulai menurunnya kualitas
kredit secara keseluruhan. Sejalan dengan kondisi sektor Kredit konsumer yang berada pada kategori kolektabilitas
perbankan Indonesia, pada tahun 2015 BCA melihat adanya 2 merupakan komposisi terbesar yaitu 49,1% dari total
tanda-tanda tekanan terhadap portofolio kredit, namun kolektabilitas 2. Sejumlah 62,1% dari total kredit konsumer
masih dalam batasan risk appetite Bank. dengan kategori kolektibilitas 2 mengalami keterlambatan
pembayaran kurang dari 30 hari, dan bersifat berulang setiap
Dalam Perhatian Khusus. Pada akhir tahun 2015, kredit bulannya namun tidak menyebabkan pemburukan kualitas
kategori dalam perhatian khusus (kolektabilitas 2) mencapai kredit ataupun migrasi ke kategori kredit bermasalah.
Rp 6,3 triliun, meningkat 35,5% atau Rp 1,6 triliun pada tahun Sementara itu, kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
2015, terutama disebabkan oleh tekanan kinerja sektor kolektibilitas 2 relatif stabil pada level Rp 0,8 triliun.
jasa angkutan laut dan sungai yang berdampak negatif
*
Kredit berdasarkan Kolektibilitas (tidak konsolidasi)
2015 2014
miliar % terhadap miliar % terhadap
Rupiah Kredit Rupiah Kredit
Lancar 378.930 97,7% 340.261 98,1%
Dalam Perhatian Khusus 6.277 1,6% 4.634 1,3%
Performing Loan 385.207 99,3% 344.895 99,4%
Kurang Lancar 298 0,1% 715 0,2%
Diragukan 979 0,2% 307 0,1%
Macet 1.524 0,4% 1.045 0,3%
NPL 2.801 0,7% 2.067 0,6%
Total Kredit 388.008 100,0% 346.962 100,0%
Rasio NPL bruto 0,7% N.A 0,6% N.A
Rasio NPL bersih 0,2% N.A 0,2% N.A
Cadangan / NPL 322,2% N.A 324,2% N.A
*
Meskipun pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai tidak menggunakan perhitungan kolektibilitas, namun perhitungan tersebut masih diperlukan untuk menghitung rasio
kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio - CAR) sesuai kepada ketentuan Bank Indonesia.
Kredit bermasalah (Non Performing Loans NPL). Jumlah kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar Rp 2,8 triliun, meningkat
Rp 734 miliar atau 35,5%. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya tekanan pada industri jasa angkutan laut dan
sungai seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
206
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
BCA mengelola portofolio kredit secara proaktif dengan Non Performing Loans (NPL) (tidak konsolidasi)
melakukan pengawasan ketat dan stress test secara NPL - bruto (dalam miliar Rupiah)
berkala. Pemantauan proaktif memungkinkan Bank untuk NPL - bruto NPL - bersih
mengantisipasi dan menekan dampak langsung maupun
tidak langsung kondisi ekonomi makro dan mikro terhadap 0,7%
0,6%
kualitas portofolio kredit.
0,2% 0,2%
Secara umum, kualitas kredit BCA tetap terjaga sehat.
BCA akan senantiasa memantau kondisi ekonomi secara 2.801
2014 2015
Kredit yang Direstrukturisasi Untuk mengurangi tekanan keuangan para nasabah dan
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia nomor 14/15/ sejalan dengan dukungan regulator, BCA secara proaktif
PBI/2012 mengenai penilaian kualitas aset bank umum, bank- melakukan restrukturisasi berbagai kredit yang menunjukkan
bank di Indonesia diizinkan untuk melakukan restrukturisasi adanya pelemahan dengan fokus pada perusahaan-
kredit, sebagai upaya perbaikan bagi debitur yang perusahaan yang memiliki prospek bisnis yang baik dan
mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya dalam layak kedepannya namun mengalami kendala usaha sejalan
membayar kredit. Kebijakan tersebut direvisi pada tahun dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi saat ini.
2015 oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan mengeluarkan
kebijakan yang melonggarkan aturan restrukturisasi kredit Pada tahun 2015, kredit yang di restrukturisasi BCA tercatat
dari tiga pilar sebagai basis analisa (sektor industri, kondisi sebesar Rp 3,1 triliun atau 0,8% dari total portofolio kredit
perusahaan, dan kemampuan membayar) menjadi satu BCA. Restrukturisasi kredit di tahun 2015 sebagian besar
pilar (kemampuan membayar). Kebijakan tersebut juga dilakukan pada kredit dengan kolektabilitas 1 dan 2 untuk
memungkinkan bank-bank untuk mempertahankan kredit membantu debitur yang sudah mulai menunjukkan
yang direstrukturisasi pada rating yang lebih tinggi dari penurunan kemampuan membayar kreditnya dan
sebelumnya. memburuknya kinerja usahanya. Sebagian besar kredit yang
di restrukturisasi pada segmen korporasi dan komersial
merupakan kredit di sektor jasa angkutan laut dan sungai.
207
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit yang Diberikan (dalam miliar Rupiah)
Naik / (turun)
2015 2014
Nominal Persentase
Saldo awal tahun 6.704 5.611 1.093 19,5%
Penambahan cadangan selama tahun berjalan 3.122 1.686 1.436 85,2%
Penghapusbukuan kredit selama tahun berjalan (-/-) 899 656 243 37,0%
Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan 63 65 (2) -3,1%
Selisih kurs 37 (2) 39 -19,5%
Saldo akhir tahun 9.027 6.704 2.323 34,7%
Rasio kredit yang dihapusbukukan terhadap outstanding kredit yang diberikan tercatat 0,23% pada akhir tahun 2015, turun
dibandingkan 0,20% pada tahun 2014.
208
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Giro dan Tabungan (CASA) Ditopang oleh layanan transaksi perbankan yang nyaman,
BCA terus memperkuat kemampuan bisnis intinya aman dan andal, dana CASA tumbuh cukup baik sebesar
sebagai salah satu penyedia solusi layanan transaksi 7,1% menjadi Rp 360,3 triliun pada akhir tahun 2015.
terdepan di Indonesia. BCA menyusun berbagai program Pertumbuhan tersebut dicapai di tengah perlambatan
untuk meningkatkan kemudahan akses bagi nasabah ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan CASA sektor
melalui peningkatan jaringan cabang serta kapasitas perbankan Indonesia secara keseluruhan.
dan aksesibilitas electronic delivery channel yang semakin
beragam. Melalui layanan multi channel perbankan transaksi,
BCA mampu menghasilkan likuiditas yang stabil bersumber
pada dana berbiaya bunga rendah dari rekening CASA.
209
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Dana giro meningkat 7,7% atau Rp 8,2 triliun menjadi Adapun dana deposito dikelompokkan berdasarkan mata
Rp 115,7 triliun pada tahun 2015 dibandingkan Rp 107,4 uang, periode jatuh tempo dan nilai deposito. Pada akhir
triliun pada tahun 2014. Dari total dana giro, sebesar 83,8% tahun 2015 dana deposito dalam denominasi Rupiah
merupakan dana dalam mata uang Rupiah dan 16,2% dari berkontribusi 91,1% terhadap total deposito, sedangkan
total merupakan dana dalam mata uang asing. dana deposito dalam denominasi valuta asing berkontribusi
8,9% terhadap total.
Dana tabungan mengalami kenaikan sebesar 6,8% atau
Rp 15,6 triliun menjadi Rp 244,6 triliun di tahun 2015 dari Periode jatuh tempo deposito adalah deposito jangka waktu
posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 229,0 triliun. 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 12 bulan. Pada akhir tahun
Tabungan dalam denominasi Rupiah berkontribusi 94,1% 2015, sebagian besar dana deposito BCA adalah berjangka
dari total tabungan, sedangkan 5,9% sisanya adalah waktu 1 bulan dengan total outstanding sebesar Rp 96,8
tabungan denominasi valuta asing. triliun atau 85,3% dari total keseluruhan deposito. Sedangkan
deposito dalam jangka waktu 3 bulan sebesar Rp 9,8 triliun
Kenaikan volume giro dan tabungan merupakan salah satu atau 8,6%, deposito 6 bulan sebesar Rp 3,1 triliun atau 2,7%
bukti keunggulan layanan transaksi perbankan BCA. BCA serta deposito 12 bulan sebesar Rp 3,8 triliun atau 3,4% dari
akan terus melakukan inovasi-inovasi dalam meningkatkan total keseluruhan dana deposito pada akhir tahun 2015.
dan menyempurnakan kualitas layanan perbankan guna
memberikan kenyamanan bagi nasabah. Berdasarkan nilai dana deposito Rupiah, sebagian besar
atau sebesar 66,1% dari total deposito Rupiah memiliki
Deposito nominal dibawah Rp 2 miliar. Sementara itu, sebesar 33,9%
Pada tahun 2015, dana deposito BCA tercatat sebesar merupakan deposito dengan nominal di atas Rp 2 miliar.
Rp 113,4 triliun, tumbuh 1,7% dari tahun 2014. Pada Nilai maksimum deposito yang dijamin oleh Lembaga
tahun 2015 BCA tidak berkompetisi secara ketat untuk Penjamin Simpanan adalah Rp 2 miliar. Dengan demikian,
meningkatkan dana deposito dengan pertimbangan kondisi BCA memiliki struktur pendanaan yang terdiversifikasi
likuiditas BCA yang masih memadai. Sepanjang tahun, BCA dengan tingkat risiko konsentrasi yang minimum.
secara bertahap menurunkan tingkat suku bunga deposito
yang mendorong penurunan biaya bunga (cost of funds)
secara keseluruhan.
51,6% 51,1%
2015 2014
210
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Kemampuan membayar hutang meningkat pada tahun Secara konsolidasi, Efek-efek Utang yang Diterbitkan tercatat
2015, tercermin dari perbaikan rasio Liabilitas terhadap sebesar Rp 2,8 triliun pada tahun 2015. Seluruh Efek-efek
Aset Maupun Ekuitas. Pada akhir tahun 2015 rasio Liabilitas Utang yang Diterbitkan tersebut merupakan obligasi dan
terhadap Aset tercatat sebesar 84,9%, sedangkan pada wesel bayar jangka menengah (medium term notes) yang
posisi tahun lalu adalah sebesar 86,3%. Sementara itu Rasio diterbitkan oleh BCA Finance, entitas anak BCA yang bergerak
Liabilitas terhadap Ekuitas tercatat sebesar 563,2% pada di bidang pembiayaan kendaraan bermotor roda empat. Per
akhir tahun 2015, membaik dari 630,5% pada akhir tahun akhir tahun 2015 outstanding obligasi dan medium term notes
2014. Rasio Liabilitas terhadap Aset dan terhadap Ekuitas yang diterbitkan oleh BCA Finance masing-masing tercatat
yang lebih rendah ini disebabkan karena pertumbuhan aset sebesar Rp 2,4 triliun dan Rp 0,4 triliun. BCA Finance memiliki
dan ekuitas BCA yang lebih tinggi dibandingkan dengan posisi keuangan yang kokoh tercermin dari rasio Liabilitas
pertumbuhan liabilitas pada tahun 2015. terhadap Aset sebesar 67,9% dan rasio Liabilitas terhadap
Ekuitas sebesar 211,6%. Di akhir tahun 2015 obligasi BCA
Finance mendapat rating idAAA dari Pefindo dan AAA(idn)
dari Fitch Ratings Indonesia. Pada tahun 2015 BCA Finance
menawarkan obligasi dengan coupon rate berkisar antara
7,5% - 10,0% untuk kisaran tenor antara 1 - 5 tahun.
211
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Total Ekuitas Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas Total Aset Rasio Liabilitas Terhadap Aset
630,5% 86,3%
84,9%
563,2%
504.748 594.373
477.430 553.156
504.748
477.430
75.726 89.625
ARUS KAS
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode Pada tahun 2015 BCA memiliki posisi Kas dan Setara Kas
langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam sebesar Rp 118,7 triliun, meningkat Rp 44,2 triliun dari
kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk arus Rp 74,5 triliun di tahun 2014. Komponen-komponen utama
kas yang lebih rinci dapat dilihat dalam Laporan Arus Kas arus kas dijabarkan dalam uraian di bawah ini.
Konsolidasi pada Laporan Keuangan Konsolidasian yang
Diaudit halaman 413 414.
212
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas keluar dari aktivitas operasi terutama digunakan
Arus kas yang diperoleh (kas masuk) dari aktivitas operasi untuk aktivitas penyaluran kredit; pembayaran beban
pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 29,5 triliun dibandingkan bunga dan Syariah, provisi dan komisi; serta beban
tahun sebelumnya yang sebesar Rp 35,1 triliun. Secara garis operasional lainnya. Pada tahun 2015 Bank mencatat
besar, perbedaan arus kas dari aktivitas operasi pada tahun arus kas keluar untuk aktivitas penyaluran kredit sebesar
2015 dibandingkan dengan tahun 2014 adalah: Rp 39,7 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang
sebesar Rp 34,3 triliun. Arus kas keluar yang digunakan
Arus kas masuk dari aktivitas operasi terutama berasal untuk pembayaran beban bunga dan Syariah, provisi dan
dari pendapatan bunga dan Syariah, provisi dan komisi; komisi tercatat sebesar Rp 11,3 triliun pada tahun 2015
penerimaan dari penjualan efek-efek yang dibeli dengan relatif sama bila dibandingkan tahun sebelumnya yang
janji dijual kembali; serta penerimaan dari dana simpanan sebesar Rp 11,7 triliun. Sedangkan arus kas keluar untuk
nasabah. Pada tahun 2015 Bank memperoleh kas masuk pembayaran beban operasional lainnya tercatat sebesar
sebesar Rp 54,6 triliun yang berasal dari penerimaan Rp 19,2 triliun pada tahun 2015 dibandingkan Rp 15,8
pendapatan bunga dan Syariah, provisi dan komisi triliun pada tahun 2014.
dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 50,3
triliun. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas masuk yang diperoleh dari aktivitas investasi selama
Pada tahun 2015 terdapat arus kas masuk yang berasal tahun 2015 tercatat sebesar Rp 18,9 triliun, sebaliknya pada
dari penjualan instrumen efek-efek yang dibeli dengan tahun 2014 BCA mencatat arus kas keluar yang digunakan
janji dijual kembali sebesar Rp 25,8 triliun dibandingkan untuk aktivitas investasi sebesar Rp 25,1 triliun. Perubahan
arus kas masuk tersebut terutama berasal dari penerimaan
tahun sebelumnya yang sebesar Rp 14,8 triliun.
dari efek-efek tujuan investasi yang jatuh tempo selama
tahun berjalan sebesar Rp 82,6 triliun pada tahun 2015, naik
Arus kas masuk yang diperoleh dari dana simpanan
dibandingkan Rp 27,1 triliun pada tahun 2014.
nasabah pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp 21,5 triliun
dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp 39,1 triliun.
213
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Bank mencatat arus kas keluar pada pos pembelian efek- Arus kas keluar tersebut terutama digunakan untuk
efek untuk tujuan investasi sebesar Rp 60,3 triliun pada pembayaran dividen hasil usaha BCA pada tahun 2015
tahun 2015 dibandingkan Rp 49,1 triliun pada tahun 2014. tercatat sebesar Rp 3,8 triliun dibandingkan tahun
sebelumnya yang sebesar Rp 3,1 triliun. Selain itu, pada
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan tahun 2015 terdapat arus kas keluar sebesar Rp 1,3 triliun
Arus kas keluar yang digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk pelunasan pinjaman yang diterima dari bank bank
pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp 4,8 triliun dibandingkan lain, sebaliknya pada tahun 2014 BCA mencatat arus kas
tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,7 triliun. masuk pada pos tersebut sebesar Rp 0,9 triliun.
RASIO KEUANGAN
Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif 0,7% 0,6% 0,5% 0,4% 0,4%
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan terhadap
2,0% 1,6% 1,5% 1,2% 1,4%
Aset Produktif
NPL - bruto 0,7% 0,6% 0,4% 0,4% 0,5%
NPL - bersih 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% 0,2%
Rentabilitas
ROA 3,8% 3,9% 3,8% 3,6% 3,8%
ROE 21,9% 25,5% 28,2% 30,4% 33,5%
NIM 6,7% 6,5% 6,2% 5,6% 5,7%
Cost Efficiency Ratio 46,5% 44,2% 42,9% 46,4% 47,2%
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 63,2% 62,4% 61,5% 62,4% 60,9%
Likuiditas
LFR 81,1% 76,8% 75,4% 68,6% 61,7%
Rasio Dana Murah (CASA terhadap Dana Pihak Ketiga) 76,1% 75,1% 78,9% 80,3% 77,0%
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas 570,4% 635,8% 701,2% 763,9% 831,7%
Rasio Liabilitas terhadap Aset 85,1% 86,4% 87,5% 88,4% 89,3%
Kepatuhan
Persentase Pelanggaran BMPK
a. Pihak Terkait 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%
b. Pihak Tidak Terkait 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%
Persentase Pelampauan BMPK
a. Pihak Terkait 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%
b. Pihak Tidak Terkait 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%
Giro Wajib Minimum (GWM)
a. GWM Utama Rupiah 7,5% 8,4% 8,3% 9,0% 9,9%
b. GWM Valuta Asing 9,1% 8,6% 8,5% 8,3% 8,5%
Posisi Devisa Neto (PDN) 0,4% 0,6% 0,2% 0,9% 0,5%
214
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
215
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Penempatan dana pada secondary reserves sebagian Indonesia, serta Sertifikat Bank Indonesia merupakan
besar merupakan penempatan pada instrumen- sebagian besar dari secondary reserves Bank, yaitu sebesar
instrumen Bank Indonesia. Penempatan dana tersebut 89,6% dari total. Alokasi penempatan pada secondary
berupa penempatan jangka pendek yang berisiko rendah. reserves mempertimbangkan entitas penerbit, tenor, yield
Secondary reserves BCA terdiri dari Penempatan pada dan ketersediaan di pasar.
Bank Indonesia (Fasilitas Simpanan dan Term Deposit)
dan Bank-bank Lain; Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Secondary reserves tersebut dipandang cukup memadai
Dijual Kembali dengan Bank Indonesia; dan Sertifikat Bank untuk mendukung likuiditas aktivitas perbankan BCA dalam
Indonesia. Term Deposit dan Fasilitas Simpanan Bank berbagai skenario sesuai stress test yang dijalankan.
Secondary Reserves
*
216
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Ditopang oleh pertumbuhan kredit dan penurunan cost of STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN
funds, pendapatan bunga bersih BCA tumbuh cukup baik ATAS STRUKTUR MODAL
pada level 12,0% menjadi Rp 35,9 triliun pada tahun 2015.
Sementara itu, BCA berupaya meningkatkan pendapatan Kebijakan Permodalan
operasional selain bunga baik dari provisi dan komisi Kebijakan pengelolaan modal bertujuan untuk memastikan
(fee-based income) perbankan transaksi maupun dari bahwa BCA memiliki modal yang kuat dalam mendukung
aktivitas tresuri pada semester II 2015. Untuk menopang strategi pengembangan usaha Bank saat ini dan memastikan
profitabilitas lebih lanjut, upayaupaya efisiensi terus pertumbuhan yang berkelanjutan di masa mendatang.
dilakukan dalam menekan kenaikan biaya operasional, Kebijakan ini juga disusun dengan memperhatikan
namun BCA tetap berkomitmen untuk terus melakukan persyaratan permodalan yang ditentukan oleh regulator.
berbagai investasi jaringan maupun teknologi informasi
yang merupakan bagian signifikan dari keseluruhan biaya BCA memiliki rencana permodalan yang disusun oleh
operasional. Faktor pelemahan nilai tukar Rupiah juga turut Direksi sebagai bagian dari Rencana Bisnis Bank dan
berkontribusi atas kenaikan biaya-biaya pengadaan jaringan disetujui oleh Dewan Komisaris. Perencanaan ini diharapkan
elektronik maupun software yang berhubungan erat dengan dapat memastikan tersedianya modal yang memadai dan
pergerakan mata uang US Dollar. Secara keseluruhan, BCA terciptanya struktur permodalan yang sehat. Pengelolaan
dapat mengendalikan rasio efisiensi biaya (cost efficiency permodalan BCA juga memperhatikan pengembangan
ratio) pada level 46,5% di tahun 2015, dibandingkan dengan bisnis para entitas anak serta kebutuhan modal saat ini dan
44,2% di tahun 2014. perkiraan ke depannya.
217
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Dalam mengelola permodalan, BCA secara cemat menyusun Pada tahun 2015, BCA dan para pemegang saham lainnya
kebijakan dividen tahunan yang berimbang dimana dividend memberikan pinjaman subordinasi kepada BCA Sekuritas
payout ratio ditentukan berdasarkan pencapaian profitabilitas sebesar Rp 150 miliar secara keseluruhan, dimana porsi BCA
dan kebutuhan permodalan Bank serta mempertimbangkan adalah sebesar Rp 112,5 miliar. Selanjutnya, dana tersebut
kepentingan pemegang saham. digunakan oleh BCA Sekuritas untuk melakukan penyertaan
modal kepada PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life); guna
Dalam beberapa tahun terakhir BCA secara bertahap telah mendukung pengembangan bisnis serta memperkuat tingkat
menyesuaikan dividend payout ratio untuk memperkuat solvabilitas (persyaratan Risk Based Capital - RBC) BCA Life agar
permodalan, terutama dalam mendukung aktivitas sesuai dengan ketentuan Pemerintah. Pinjaman subordinasi ini
perkreditan dan lini lini bisnis baru serta untuk membentuk telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan
permodalan dalam mempersiapkan penerapan Basel III. (OJK) pada tanggal 20 Maret 2015.
Sehubungan dengan pembagian dividen terakhir, BCA bersama BCA Finance telah melakukan penambahan
berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham tanggal modal kepada PT Asuransi Umum BCA (BCA Insurance)
9 April 2015, para pemegang saham menyetujui pemberian sebesar Rp 150 miliar secara keseluruhan (porsi BCA Rp 112,5
dividen tunai sebesar Rp 3,6 triliun atau Rp 148 per saham miliar dan porsi BCA Finance Rp 37,5 miliar). Dana tersebut
(dibayarkan melalui dividen interim sebesar Rp 50 per saham digunakan untuk pengembangan usaha, memperkuat modal
pada 23 Desember 2014 dan dividen final sebesar Rp 98 per dan memperkuat tingkat solvabilitas BCA Insurance agar tetap
saham yang dibayarkan pada 13 Mei 2015). Pembagian berada pada level yang sehat. Penambahan modal ini telah
dividen ini setara dengan dividend payout ratio sebesar mendapatkan persetujuan dari OJK pada tanggal 26 Juni 2015.
22,1% yang dibayarkan dari laba bersih tahun 2014. BCA
mendistribusikan sebagian porsi laba bersih tahun 2015 Selain itu, BCA juga melakukan penambahan modal sebesar
dalam bentuk dividen interim sebesar Rp 55 per saham yang Rp 400 miliar kepada BCA Syariah, yang digunakan untuk
telah dibayarkan pada 9 Desember 2015. memperkuat modal BCA Syariah agar dapat masuk ke dalam
kategori Bank BUKU II dengan modal di atas Rp 1 triliun sehingga
Dividend Payout Ratio memiliki landasan yang lebih kuat untuk mengembangkan
produkproduk yang diijinkan sebagai bank syariah BUKU II.
32,3%
Penambahan modal dan pinjaman subordinasi yang telah
25,6% dilakukan oleh BCA selama tahun 2015, diharapkan mampu
24,0%
22,1% meningkatkan pengembangan bisnis pada anak-anak usaha,
20,8%
sehingga memungkinkan BCA beserta anak-anak usaha
untuk menyediakan produk dan layanan keuangan secara
komprehensif sesuai dengan kebutuhan nasabah, sekaligus
berkontribusi bagi profitabilitas BCA.
218
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Adapun pada tahun 2015, Bank melakukan beberapa transaksi dengan pihak berelasi (pihak yang memiliki hubungan
kepemilikan dan/atau kepengurusan), antara lain berupa penyaluran kredit dan penghimpunan dana dari nasabah.
Perincian Saldo dan Transaksi yang Signifikan dengan Pihak Berelasi (tidak konsolidasi)
2015 2014
Aset
Kredit yang diberikan* 948 0,24% 554 0,16%
Aset lain-lain** 267 3,10% 280 3,93%
Liabilitas
Simpanan dari nasabah 1.227 0,26% 1.120 0,25%
Laba Rugi
Pendapatan bunga dan syariah 32 0,07% 34 0,08%
Beban bunga dan syariah 19 0,17% 22 0,19%
Beban sewa 13 0,93% 13 1,04%
Iuran dana pensiun 166 87,94% 141 100,00%
*
Sebelum cadangan kerugian penurunan nilai
**
Merupakan pembayaran sewa yang dibayar dimuka dan uang jaminan sewa kepada PT Grand Indonesia
Adapun rincian dari jumlah dan jenis transaksi serta sifat dari hubungan dengan pihak terkait dapat dilihat pada Laporan
Keuangan Konsolidasi yang telah diaudit pada Catatan No. 41.
219
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pada tahun 2015, BCA melakukan penambahan modal di BCA melakukan penambahan modal sebesar Rp 400
tiga perusahaan anak: miliar kepada BCA Syariah, yang digunakan untuk
BCA dan para pemegang saham lainnya memberikan memperkuat modal BCA Syariah agar dapat masuk ke
pinjaman subordinasi kepada BCA Sekuritas sebesar dalam kategori Bank BUKU II dengan modal di atas Rp 1
Rp 150 miliar secara keseluruhan, dimana porsi BCA triliun sehingga memiliki landasan yang lebih kuat untuk
adalah sebesar Rp 112,5 miliar. Selanjutnya, dana mengembangkan produk-produk yang diizinkan sebagai
tersebut digunakan oleh BCA Sekuritas untuk melakukan bank syariah BUKU II.
penyertaan modal kepada BCA Life; guna mendukung
pengembangan bisnis serta memperkuat tingkat PEMBERIAN PENYEDIAAN DANA, KOMITMEN
solvabilitas (persyaratan Risk Based Capital - RBC) BCA MAUPUN FASILITAS LAIN YANG DAPAT
Life agar sesuai dengan ketentuan Pemerintah. Pinjaman DIPERSAMAKAN DENGAN ITU DARI SETIAP
subordinasi ini telah mendapatkan persetujuan dari PERUSAHAAN ATAU BADAN HUKUM YANG BERADA
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 20 Maret DALAM SATU KELOMPOK USAHA DENGAN BANK
2015. KEPADA DEBITUR YANG TELAH MEMPEROLEH
PENYEDIAAN DANA DARI BANK
BCA bersama BCA Finance telah melakukan penambahan Fasilitas kredit gabungan yang disediakan oleh Bank dan
modal kepada BCA Insurance sebesar Rp 150 miliar entitas anak kepada debitur atau grup debitur tercatat sebesar
secara keseluruhan (porsi BCA Rp 112,5 miliar dan porsi Rp 139,2 triliun atau 35,9% dari total outstanding kredit Bank
BCA Finance Rp 37,5 miliar). Dana tersebut digunakan per 31 Desember 2015. NPL dari portofolio kredit tersebut
untuk pengembangan usaha, memperkuat modal dan adalah sebesar 1,0% pada Desember 2015. Sebagian besar
memperkuat tingkat solvabilitas BCA Insurance agar fasilitas kredit gabungan adalah pinjaman dari Bank dan
tetap berada pada level yang sehat. Penambahan modal entitas anak yang bergerak di pembiayaan kendaraan roda
ini telah mendapatkan persetujuan dari OJK pada tanggal empat, BCA Finance, untuk debitur yang sama.
26 Juni 2015.
Fasilitas Kredit Gabungan yang disediakan oleh Bank dan Entitas Anak (dalam miliar Rupiah, kecuali jumlah debitur)
Fasilitas pada Entitas Anak
Kolektabilitas Jumlah Fasilitas Total
Debitur BCA Finance Central Santosa pada BCA Eksposur
BCA Finance BCA Syariah
Limited Finance
DAMPAK PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG- PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013, bank diwajibkan untuk
UNDANGAN memenuhi penyediaan modal minimum secara bertahap
Sampai dengan akhir tahun 2015, terdapat peraturan- dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2019. Pada tahun
peraturan baru yang telah terbit dan dapat memberikan 2015, bank wajib memenuhi:
pengaruh terhadap kegiatan usaha Bank dan Entitas Anak. Rasio modal inti utama paling rendah sebesar 4,5% dari
Mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No. 15/12/ Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) baik secara
individual maupun konsolidasi.
220
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Rasio modal inti paling rendah sebesar 6,0% dari Aktvita sejak tahun 2018. Batasan minimum pembiayaan UMKM
Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) baik secara individual ini dilakukan secara bertahap yaitu minimum 5% pada tahun
maupun konsolidasi. 2015, 10% pada tahun 2016 dan 15% pada tahun 2017
dan 20% pada tahun 2018 dan seterusnya. Sesuai dengan
BCA telah memenuhi peraturan tersebut, dimana per 31 ketentuan Bank Indonesia tersebut, pada 31 Desember 2015,
Desember 2015 rasio modal inti tercatat sebesar 17,8% portofolio kredit UMKM BCA (yang berdasarkan definisi Bank
(Perusahaan Induk) dan 18,1% (Konsolidasi) terhadap ATMR. Indonesia) tercatat sebesar Rp 46,6 triliun, atau 12,0% dari
Seluruh modal inti BCA merupakan modal inti utama dan total portofolio kredit BCA.
mengingat BCA tidak memiliki modal inti tambahan.
Informasi lebih detail mengenai peraturan-peraturan Baru
Dalam rangka pengawasan terintegrasi, pada tahun 2014 tersebut dapat dilihat pada catatan laporan keuangan BCA
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan peraturan 2015 No. 45 halaman 544-548.
untuk memperkuat pengawasan suatu kelompok usaha
secara terintegrasi yang tercantum pada POJK No. 17/ PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
POJK.03/2014 dan POJK No. 18/POJK.03/2014 pada 18
November 2014. Peraturan tersebut meliputi Manajemen Standar, perubahan, dan interpretasi akuntansi yang
Risiko Terintegrasi dan Penerapan Tata Kelola Terintegrasi berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015
Bagi Konglomerasi Keuangan yang diterapkan secara Berikut ini adalah standar, perubahan, dan interpretasi
bertahap dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018. akuntasi yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015
dan mempunyai pengaruh terhadap laporan keuangan
Pada tahun 2015, BCA telah membentuk Komite Tata Kelola konsolidasian Bank dan Entitas Anak:
Terintegrasi, yang membantu Dewan Komisaris dalam
mengevaluasi penerapan Tata Kelola Perusahaan antara a. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1
lain melalui penilaian kecukupan pengendalian internal dan (Revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
pelaksanaan fungsi kepatuhan di BCA maupun anak-anak b. PSAK No. 4 (Revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri
usaha Bank secara terintegrasi. Selain itu BCA juga telah c. PSAK No. 15 (Revisi 2013), Investasi pada Entitas
membentuk Komite Manajemen Risiko Terintegrasi, yang Asosiasi dan Ventura Bersama
membantu Direksi untuk memastikan bahwa kerangka kerja d. PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja
manajemen risiko telah memberikan perlindungan yang e. PSAK No. 46 (Revisi 2014), Pajak Penghasilan
memadai terhadap seluruh risiko Bank dan entitas anak f. PSAK No. 48 (Revisi 2014), Penurunan Nilai Aset
secara terintegrasi. g. PSAK No. 50 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan:
Penyajian
Merespon peraturan OJK mengenai Layanan Bank h. PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan:
Nirkantor (branchless banking) sesuai Peraturan OJK No. Pengakuan dan Pengukuran
19/POJK.03/2014 mengenai Layanan Keuangan Tanpa i. PSAK No. 60 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan:
Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai), pada Pengungkapan
tahun 2014 BCA telah meluncurkan layanan Laku, suatu j. PSAK No. 65, Laporan Keuangan Konsolidasian
produk tabungan tanpa biaya administrasi, dan Duitt, uang k. PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas
elektronik yang menggunakan nomor telepon genggam Lain
sebagai bukti kepemilikan yang dapat diakses melalui agen l. PSAK No. 68, Pengukuran Nilai Wajar
independen ataupun Short-Message-Service (SMS).
Bank dan Entitas Anak telah menganalisis penerapan standar
Bank Indonesia pada tahun 2012 menerbitkan peraturan dan interpretasi akuntansi tersebut di atas dan penerapan
mengenai partisipasi bank dalam pemberian kredit atau tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pembiayaan dalam rangka pengembangan Usaha Mikro, Kecil laporan keuangan konsolidasian kecuali yang dijelaskan
dan Menengah (UMKM). Jumlah Kredit UMKM ditetapkan lebih lanjut pada catatan laporan keuangan BCA 2015 No.
paling rendah 20% terhadap total Kredit atau Pembiayaan 2.d.1 halaman 425-428.
221
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Standar akuntansi yang diterbitkan tetapi belum berlaku o. PSAK 67 (Revisi 2015), Pengungkapan Kepentingan
efektif Dalam Entitas Lain
Beberapa perubahan standar dan interpretasi akuntansi p. PSAK 68 (Revisi 2015), Pengukuran Nilai Wajar
telah terbit tetapi belum berlaku efektif untuk tahun q. ISAK 30 (Revisi 2015), Pungutan
berakhir 31 Desember 2015, dan belum diterapkan dalam r. ISAK 31 (Revisi 2015), Interpretasi atas Ruang Lingkup
penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini. PSAK dan PSAK 13: Properti Investasi
ISAK (Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan) berikut ini,
yang akan berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2016 dan Pada tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian
1 Januari 2017, mungkin memiliki pengaruh signifikan atas ini, Bank dan Entitas Anak belum menentukan dampak dari
laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak di pengaruh retrospektif, jika ada, atas penerapan standar ini
masa yang akan datang, dan akan membutuhkan penerapan terhadap posisi keuangan dan hasil operasi konsolidasian
secara retrospektif sebagaimana diatur dalam PSAK No. 25, Bank dan Entitas Anak.
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan: SUKU BUNGA DASAR KREDIT (SBDK)
a. PSAK 1 (Revisi 2015), Penyajian Laporan Keuangan
b. PSAK 4 (Revisi 2015), Laporan Keuangan Tersendiri Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/50/
c. PSAK 5 (Revisi 2015), Segmen Operasi PBI/2005 mengenai Transparansi Kondisi Keuangan Bank,
d. PSAK 7 (Revisi 2015), Pengungkapan Pihak-pihak BCA telah menerapkan transparansi Suku Bunga Dasar Kredit
Berelasi (SBDK) kepada masyarakat dengan mempublikasikannya
e. PSAK 13 (Revisi 2015), Properti Investasi pada website, koran, dan laporan tahunan. Publikasi SBDK
f. PSAK 15 (Revisi 2015), Investasi Pada Entitas Asosiasi meningkatkan tata kelola perusahaan dan mendorong
dan Ventura Bersama persaingan yang sehat dalam industri perbankan.
g. PSAK 16 (Revisi 2015), Aset Tetap
h. PSAK 19 (Revisi 2015), Aset Tak Berwujud Perhitungan SBDK berdasarkan pada tiga komponen yaitu:
i. PSAK 22 (Revisi 2015), Kombinasi Bisnis Harga Pokok Dana untuk Kredit (HPDK); biaya overhead yang
j. PSAK 24 (Revisi 2015), Imbalan Kerja dikeluarkan Bank dalam proses pemberian kredit; dan marjin
k. PSAK 25 (Revisi 2015), Kebijakan Akuntansi, Perubahan keuntungan (profit margin) yang ditetapkan untuk aktivitas
Estimasi Akuntansi dan Kesalahan perkreditan. Berikut adalah informasi SBDK per triwulan
l. PSAK 53 (Revisi 2015), Pembayaran Berbasis Saham yang telah ditetapkan oleh BCA pada tahun 2015. SBDK
m. PSAK 65 (Revisi 2015), Laporan Keuangan Konsolidasian BCA relatif stabil pada tahun 2015 dimana perubahan SBDK
n. PSAK 66 (Revisi 2015), Pengaturan Bersama hanya terjadi pada Maret 2015.
Informasi detail mengenai perubahan SBDK tersedia di cabang dan dapat diakses melalui website BCA di www.bca.co.id serta
dipublikasikan pada surat kabar harian nasional.
Keterangan:
a. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga kredit yang akan dikenakan oleh Bank kepada nasabah. SBDK belum memperhitungkan komponen
estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian Bank terhadap risiko masing-masing debitur atau kelompok debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang
dikenakan kepada debitur belum tentu samadengan SBDK.
b Dalam Kredit Konsumsi non KPR (Kredit Kepemilikan Rumah) tidak termasuk penyaluran dana melalui kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA).
c. SBDK Kredit Konsumsi non KPR (Kredit Kepemilikan Rumah) merupakan SBDK untuk Kredit Kendaraan Bermotor yang diberikan kepada nasabah melalui skema Join Financing dengan
PT. BCA Finance.
d. SBDK untuk segmen Kredit Konsumsi KPR merupakan suku bunga variabel (floating).
222
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
IKATAN MATERIAL ATAS BARANG MODAL DAN Dengan investasi barang modal yang dilakukan sepanjang
REALISASI DI TAHUN 2014 DAN 2015 tahun 2015, total aset tetap bruto yang dimiliki oleh BCA
menjadi sebesar Rp 16,8 triliun pada akhir tahun 2015,
Pada tahun 2015 BCA melakukan investasi barang modal meningkat 13,8% dibandingkan Rp 14,7 triliun pada akhir
sebesar Rp 2,5 triliun. Dalam investasi barang modal tahun 2014.
tersebut, Bank melakukan perikatan dengan para vendor,
diantaranya dalam hal: Kedepannya, BCA berkomitmen untuk terus berinvestasi
Perluasan distribusi jaringan cabang, ATM dan EDC. mengembangkan jaringan usaha dan memanfaatkan
Pengembangan infrastruktur teknologi informasi perkembangan teknologi untuk menjaga keunggulannya
termasuk pembelian hardware dan software untuk dalam perbankan transaksi dengan memberikan layanan
kebutuhan mainframe, pembelian license, upgrade pada yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan nasabah yang
firewall dan peningkatan storage. semakin beragam.
Penambahan perlengkapan dan peralatan kantor lainnya
untuk kebutuhan operasional jaringan cabang BCA.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
Tidak terdapat peristiwa penting, informasi atau fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
223
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Komposisi Dana Pihak Ketiga dan Beban Bunga - per 31 Desember 2015
Komposisi Dana Pihak Ketiga Rincian Beban Bunga
9,5%
Giro
13,9%
24,5% 23,9% Lainnya 20,9%
Giro Deposito Tabungan
CASA
Rp 360,3 triliun
76,1%
55,7%
51,6% Deposito
Tabungan
Komposisi Aset Produktif, Kredit dan Pendapatan Bunga - per 31 Desember 2015
2,0%
Penempatan pada Bank
5,9% Indonesia dan Bank lainnya
Lainnya
1,9%
Lainnya
0,6%
73,5% Karyawan 23,5%
Kredit Komersial
13,6%
UKM
Rp 527,4 triliun Rp 388,0 triliun Rp 47,1 triliun
Kualitas Kredit
Total Rasio NPL Rasio NPL berdasarkan Segmen
2014 2015
0,7%
1,1%
0,6%
0,4%
0,3%
224
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
225
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
226
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
227
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Segmen Bisnis. Area perdagangan dengan aktivitas Berbagai aktivitas pemasaran yang dijalankan secara intensif
yang tinggi menjadi fokus utama di segmen bisnis dan efektif telah berhasil mendukung pengembangan bisnis
Bank. Beberapa kegiatan promo berhadiah telah BCA pada tahun 2015 serta mendorong BCA sebagai top
diselenggarakan BCA bekerjasama dengan pengelola of mind di mata nasabah dan masyarakat. Atas upaya
area-area perdagangan besar pada beberapa daerah BCA dalam memperkuat brandnya, BCA masuk dalam
potensial di Indonesia. 50 perusahaan terbaik di Indonesia dalam kategori lintas
industri pada penghargaan Indonesia Most Valuable Brand
Pada tahun 2015 BCA mengadakan kampanye untuk dari perusahaan konsultan riset Millward Brown dan Wira
peluncuran produk baru yaitu Sakuku, uang elektronik Pamungkas Pariwara. Berdasarkan hasil penilaian, nilai dari
yang dapat digunakan untuk bertransaksi melalui aplikasi brand BCA mencapai Rp 136,9 triliun (sekitar USD 9,9 miliar)
smartphone, seperti pembayaran belanja baik di merchant hampir mendekati nilai dalam kategori 100 perusahaan
online maupun merchant fisik, pengisian pulsa dan transaksi dengan nilai brand tertinggi secara internasional. Dengan
lainnya. Sakuku mengangkat tema awal Bikin Hangout demikian, diharapkan BCA menjadi kandidat kuat brand
Makin Seru! dimana target pasar produk ini adalah kaum Indonesia pertama yang mampu masuk ke dalam peringkat
muda. Sakuku diharapkan akan semakin populer ke global BrandZTM pada tahun 2016.
depannya.
BCA mendukung pengembangan bisnis entitas anak untuk melengkapi lini bisnis inti BCA dalam memberikan solusi keuangan
menyeluruh bagi para nasabah. Melalui sinergi dengan entitas anak, BCA berharap dapat mendorong peningkatan fee-based
income di masa mendatang.
Per 31 Desember 2015 BCA memiliki 6 entitas anak dan 1 perusahaan cucu yaitu: PT BCA Finance (BCA Finance), BCA
Finance Limited , PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah), PT BCA Sekuritas (BCA Sekuritas), PT Asuransi Umum BCA (BCA
Insurance), PT Central Santosa Finance (CS Finance) dan PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life).
BCA Finance 0,424% BCA 0,0001% BCA 25% CS 25% BCA BCA
Limited Finance Syariah Finance Insurance Sekuritas
100% 100% 100% 70% 100% 75%
99,9996%
228
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
PT BCA Finance undian tersebut. Program ini mendapatkan respon yang baik
Berdiri pada tahun 1981 dan bergabung di bawah BCA dari pelanggan dan meningkatkan portofolio pembiayaan
sejak tahun 2001, BCA Finance, entitas anak yang dimiliki BCA Finance di tahun 2015. Selain itu, BCA Finance juga
sepenuhnya oleh BCA, merupakan perusahaan pembiayaan menawarkan pembiayaan kendaraan bermotor dengan
terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang pembiayaan jangka waktu lebih panjang yaitu sampai dengan 6 tahun
kendaraan bermotor roda empat, baik baru maupun untuk pembelian kendaraan tertentu. Melalui berbagai
bekas. Di tengah pelemahan ekonomi Indonesia maupun pengembangan produk yang inovatif dan promosi yang
industri otomotif, BCA Finance mampu mempertahankan atraktif, BCA Finance berupaya mempertahankan posisinya
keunggulannya dalam bisnis pembiayaan kendaraan roda sebagai top of mind pembiayaan kendaraan bermotor roda
empat. Hal tersebut tidak lepas dari penerapan strategi BCA empat terkemuka di Indonesia.
Finance, yang mengedepankan efisiensi operasi, tingkat
suku bunga kompetitif, manajemen risiko yang prudent, serta Melalui upaya-upaya tersebut, BCA Finance dapat menjaga
kerja sama yang erat dengan para rekan usaha. kinerja keuangan dan usaha yang solid. Total aset kelolaan
(assets under management) BCA Finance pada tahun
Pada akhir tahun 2015, BCA Finance dalam kegiatan 2015 tercatat sebesar Rp 38,2 triliun tumbuh 7,2% bila
operasionalnya didukung oleh 3.156 karyawan dan memiliki dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp 35,6 triliun.
60 cabang yang tersebar di kota-kota di seluruh Indonesia. Sementara itu, laba bersih BCA Finance pada tahun 2015
Adapun cabang-cabang BCA Finance bersinergi dengan mencapai Rp 1.047 miliar tumbuh 4,6% dari tahun 2014 yang
jaringan cabang BCA, dimana cabang-cabang tersebut sebesar Rp 1.001 miliar.
bekerjasama dalam pemasaran dan pelayanan nasabah.
Sebagai bentuk apresiasi atas kinerja yang dicapai
Beragam promosi menarik dilakukan di tahun 2015. BCA pada tahun 2015, BCA Finance memperoleh berbagai
Finance meluncurkan program baru dengan nama Kredit penghargaan antara lain sebagai perusahaan pembiayaan
Keren Banget, suatu program undian berhadiah yang mobil terbaik dari Majalah Marketing dan peringkat 3 digital
menawarkan kesempatan bagi nasabah untuk membawa brand institusi keuangan kategori perusahaan pembiayaan
pulang 3 unit mobil apabila mereka memenangkan program dari Majalah Infobank.
38.180 1.047
1.001
35.619
229
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
230
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
BCA Syariah mencatat pertumbuhan kinerja usaha baik juga diiringi dengan tetap terjaganya kualitas pembiayaan
dari sisi aset, dana pihak ketiga maupun pembiayaan. Pada yang tercermin dari rasio pembiayaan bermasalah yang
akhir tahun 2015, total aset BCA Syariah tumbuh sebesar relatif rendah sebesar 0,7% pada akhir tahun 2015.
45,3% menjadi Rp 4,3 triliun dari Rp 3,0 triliun. Dana pihak Pengakuan khalayak umum atas pencapaian kinerja BCA
ketiga naik 39,2% menjadi Rp 3,3 triliun dari Rp 2,3 triliun Syariah tercermin dari berbagai penghargaan yang diterima
dan pembiayaan syariah tumbuh sebesar 39,6% menjadi antara lain predikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan
Rp 3,0 triliun dari Rp 2,1 triliun. Pertumbuhan pembiayaan tahun 2014 dalam penghargaan Infobank The Best Sharia
Finance Awards 2015 dari majalah Infobank.
231
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Total aset BCA Insurance pada akhir tahun 2015 naik 32,3%, BCA Finance Limited
menjadi Rp 898,6 miliar dibandingkan tahun 2014 yang BCA Finance Limited merupakan sebuah perusahaan yang
sebesar Rp 679,5 miliar. Pendapatan premi bruto meningkat dimiliki sepenuhnya oleh BCA dan berdomisili di Hong Kong.
12,9% menjadi Rp 360,8 miliar. Sedangkan pendapatan BCA Finance Limited bergerak di bidang jasa pengiriman
investasi meningkat sebesar 38,4% dari Rp 39,6 miliar uang (remittance) dan menjalankan peran sebagai lembaga
menjadi Rp 54,8 miliar pada tahun 2015. BCA Insurance pembiayaan (money lender).
mencatat laba bersih sebesar Rp 44,2 miliar meningkat
22,1% dibandingkan Rp 36,2 miliar di tahun 2014. Total aset BCA Finance Limited pada tahun 2015 mencapai
Rp 686,3 miliar, meningkat 53,7% dibandingkan posisi tahun
BCA bersama BCA Finance telah melakukan penambahan 2014 yang sebesar Rp 446,5 miliar. Laba bersih BCA Finance
modal kepada BCA Insurance sebesar Rp 150 miliar secara Limited pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp 4,4 miliar pada
keseluruhan (porsi BCA Rp 112,5 miliar dan porsi BCA tahun 2015 dibandingkan kerugian yang sebesar Rp 2,8
Finance Rp 37,5 miliar). Dana tersebut digunakan untuk miliar pada tahun 2014.
pengembangan usaha, memperkuat modal dan memperkuat
tingkat solvabilitas BCA Insurance agar tetap berada pada PROSPEK DAN PRIORITAS STRATEGIS TAHUN 2016
level yang sehat.
Prospek Perekonomian dan Sektor Perbankan
Pada tahun 2015 BCA Insurance memperoleh berbagai Indonesia Tahun 2016
penghargaan termasuk Best Insurance Companies 2015 Perekonomian Indonesia diperkirakan masih akan melalui
dari majalah Investor sebagai perusahaan asuransi terbaik tantangan dan bertumbuh secara moderat pada tahun
untuk aset antara Rp 250 miliar sampai dengan Rp 1 triliun 2016. BCA melihat bahwa stagnasi dan ketidakpastian
maupun predikat sangat bagus atas kinerja keuangan 2014 ekonomi di negara-negara maju masih akan berlanjut.
dalam Infobank Insurance Award 2015. Perekonomian Tiongkok sebagai motor utama penggerak
perekonomian Asia masih lemah dan diperkirakan belum
PT Asuransi Jiwa BCA akan pulih di tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa
Ditopang oleh besarnya populasi Indonesia yang didominasi probabilitas pulihnya harga komoditas-komoditas unggulan
oleh angkatan kerja, dan pertumbuhan kelas menengah, Indonesia masih kecil sepanjang tahun 2016. Efektivitas
industri asuransi jiwa memiliki prospek yang menjanjikan. Hal realisasi belanja Pemerintah dan implementasi paket-paket
tersebut diperkuat oleh tingkat penetrasi industri asuransi di kebijakan Pemerintah akan menjadi katalis untuk menopang
Indonesia yang relatif masih rendah dibandingkan dengan perekonomian Indonesia dalam satu tahun mendatang.
negara-negara ASEAN lainnya. Pembangunan berbagai infrastruktur di Indonesia akan
memberikan manfaat secara bertahap dalam jangka
Mendapatkan izin pendirian dan operasional dari Otoritas menengah panjang.
Jasa Keuangan pada Juli 2014, PT Asuransi Jiwa BCA
(BCA Life) mulai beroperasi pada triwulan keempat tahun Ketidakpastian kondisi ekonomi global dan domestik akan
2014. Pada awal siklus pengembangan bisnis, BCA Life terus memberi dampak terhadap kinerja sektor perbankan
fokus dalam memberikan asuransi proteksi untuk nasabah Indonesia. Portofolio kredit diperkirakan masih akan tumbuh
kredit konsumer BCA. BCA Life terus membangun sistem secara moderat. Disisi pendanaan, BCA melihat likuiditas
operasionalnya untuk mendukung pertumbuhan bisnis ke perbankan berpotensi semakin ketat ke depannya, sejalan
depannya. Sebagai bisnis baru yang masih berkembang, dengan pertumbuhan dana pihak ketiga sektor perbankan
BCA Life masih mencatat kerugian sebesar Rp 38,3 miliar di yang melambat, semakin tingginya posisi LDR perbankan dan
tahun 2015. Pada tahun 2015 BCA Life menerima tambahan
modal sebesar Rp 150 miliar, dimana porsi BCA Sekuritas
adalah sebesar Rp 112,5 miliar yang digunakan untuk
pengembangan bisnis serta memperkuat tingkat solvabilitas
(persyaratan Risk Based Capital - RBC) BCA Life agar sesuai
dengan ketentuan Pemerintah.
232
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
potensi meningkatnya jumlah pengumpulan pendanaan dari BCA percaya bahwa investasi untuk memperkuat kapabilitas
pasar obligasi oleh Pemerintah. Kebijakan Bank Indonesia di bidang perbankan transaksi dan penyempurnaan
dalam menurunkan GWM dapat membantu pemenuhan infrastruktur penyaluran kredit tidak bisa berhenti
kebutuhan likuiditas sektor perbankan. Dari sisi kualitas mempertimbangkan prospek jangka panjang perbankan
kredit, BCA memperkirakan bahwa kredit bermasalah pada Indonesia, serta mengantisipasi kompetisi yang akan
sektor perbankan masih berpotensi mengalami peningkatan semakin ketat di era Masyarakat Ekonomi ASEAN dan
sejalan dengan berbagai tantangan yang dihadapi oleh evolusi digital banking yang berkembang pesat. Melengkapi
perekonomian nasional. langkah - langkah strategis agar BCA tetap menjadi institusi
finansial yang unggul, pengembangan kualitas sumber daya
Prospek Usaha dan Prioritas Strategis BCA Tahun manusia dan peningkatan sinergi antar unit maupun dengan
2016 anak-anak usaha merupakan faktor-faktor yang tidak kalah
BCA akan terus memantau kondisi perekonomian dan penting.
dampaknya terhadap kinerja sektor perbankan Indonesia.
Memasuki tahun 2016, BCA akan tetap memprioritaskan Pada tahun 2016 BCA berkomitmen untuk tetap melanjutkan
kebijakan dan langkah yang berhati-hati. Tren meningkatnya investasi untuk memperkuat franchise value Bank. Prioritas-
kredit bermasalah di sektor perbankan berpotensi prioritas strategis pada tahun 2016 akan tetap berfokus
memberikan efek berantai kepada penurunan kualitas kredit pada usaha mempererat hubungan dengan nasabah melalui
beberapa nasabah BCA. Untuk memitigasi risiko, BCA akan peningkatan layanan payment settlement, penyaluran kredit
disiplin dalam menerapkan prinsip manajemen risiko secara secara prudent, dan pengembangan lini lini bisnis baru
prudent. BCA berupaya menerapkan program-program melalui anak-anak usaha. Berikut adalah penjabaran lebih
efisiensi biaya, serta terus menjajaki alternatif sumber lanjut dari tiga sasaran bisnis utama tersebut :
pendapatan selain pendapatan bunga.
Memperkuat Layanan Payment Settlement
Secara umum, BCA menilai bahwa perekonomian dan BCA percaya bahwa kemudahan, kenyamanan dan
industri perbankan Indonesia memiliki pijakan yang solid keamanan bertransaksi merupakan faktor-faktor
dalam menghadapi siklus ekonomi yang sedang melambat. fundamental yang akan menopang pertumbuhan
BCA terus mendukung upaya-upaya Otoritas Jasa Keuangan dana giro dan tabungan (CASA). BCA melanjutkan
dan Bank Indonesia dalam menjaga keseimbangan kualitas pengembangan ragam fasilitas dari produk & layanan
kredit & pertumbuhan kredit nasional yang berkelanjutan transaksi pembayaran, sekaligus memperluas jangkauan
serta mempertahankan permodalan & likuiditas yang perbankan konvensional maupun perbankan elektronik
sehat. BCA optimis terhadap prospek jangka panjang dan memperkuat infrastruktur teknologi informasi.
perekonomian maupun perbankan Indonesia. Pertumbuhan
masyarakat kelas menengah di Indonesia dan program- Bank akan menambah jumlah kantor cabang dan
program pembangunan infrastruktur yang dicanangkan oleh jaringan distribusi elektronik di Indonesia yang didukung
Pemerintah diperkirakan akan mendorong pertumbuhan oleh peningkatan kapabilitas dan kapasitas infrastruktur
ekonomi domestik di masa-masa mendatang. teknologi informasi. BCA akan mengeksplorasi,
menjajaki, dan menerapkan berbagai perkembangan
Menyikapi perubahan lingkungan eksternal yang dinamis, teknologi terkini terhadap berbagai aspek produk dan
BCA senantiasa mengkaji strategi bisnis baik untuk jangka layanan payment settlement BCA sesuai dengan evolusi
pendek, menengah maupun jangka panjang yang dituangkan kebutuhan dan tingkat akseptasi nasabah.
dalam Rencana Strategis Bank berupa Rencana Bisnis Bank
(RBB) dan Rencana Kerja & Anggaran Tahunan (RKAT).
233
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Untuk menjaga posisi likuiditas, BCA akan terus mengkaji Untuk mendukung pertumbuhan kredit yang
perkembangan dan tren likuiditas sektor perbankan. berkelanjutan, Bank akan terus menyempurnakan
Dana CASA akan tetap menjadi sumber likuiditas infrastruktur perkreditan di berbagai segmen, baik di
utama. BCA meyakini bahwa Bank dapat secara aktif cabang maupun di kantor pusat.
menghimpun dana dari produk deposito dengan
melakukan penyesuaian tingkat suku bunga sesuai Pengembangan Bisnis - bisnis Anak Usaha
yang diperlukan, guna menjaga posisi dana pihak ketiga Untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin
secara keseluruhan. beragam, manajemen mengembangkan berbagai produk
dan jasa keuangan yang komprehensif melalui lini - lini
Penyaluran Kredit bisnis BCA bersama-sama dengan anak-anak usaha
Melalui siklus perlambatan ekonomi, BCA menyalurkan BCA. Pengembangan anak-anak usaha difokuskan untuk
kredit dan fokus kepada permintaan kredit yang riil dan produk dan layanan di bidang pembiayaan kendaraan
sehat. BCA berkeyakinan bahwa aktivitas penyaluran bermotor, perbankan Syariah, sekuritas, remittance,
kredit yang berkesinambungan akan memperkokoh asuransi umum, dan asuransi jiwa.
hubungan dengan para nasabah berkualitas.
Entitas anak usaha terus bertumbuh dan menunjukkan
Aktivitas penyaluran kredit dirancang dengan bertumpu perkembangan usaha yang positif dalam beberapa tahun
pada tingkat permodalan yang solid dan penerapan terakhir. BCA Finance, entitas anak yang telah mapan dan
prinsip manajemen risiko yang efektif dan prudent untuk bergerak di bidang pembiayaan mobil, secara konsisten
mengendalikan posisi Non Performing Loans (NPL). memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap
Tren NPL yang kian meningkat menunjukkan adanya profitabilitas BCA.
peningkatan risiko bagi perbankan nasional termasuk
BCA. Oleh karena itu, Bank memprioritaskan pemberian BCA akan melanjutkan sinergi bisnis antara bisnis utama
kredit kepada nasabah - nasabah yang memiliki track Bank dengan bisnis dari para anak usaha, seperti halnya
record yang baik di segmen korporasi, komersial & UKM cross selling antara produk konsumer BCA dan produk-
maupun konsumer. Kualitas aset akan menjadi faktor produk asuransi anak usaha dan melakukan aktivitas
penting untuk menjaga posisi strategis BCA di perbankan joint financing dengan BCA Finance dan CS Finance.
nasional dan mempertahankan pertumbuhan jangka BCA berkomitmen memberikan dukungan permodalan
panjang yang berkesinambungan. secara bertahap bagi anak-anak usaha sejalan dengan
prospek pertumbuhan bisnis anak-anak usaha. BCA
Pada segmen kredit untuk keperluan usaha, Bank akan mengharapkan kontribusi pendapatan bunga maupun
lebih aktif dalam mengembangkan penyaluran kredit ke fee based income dari anak-anak usaha akan terus
sektor - sektor yang memiliki value chain yang luas. Pada meningkat kedepannya.
segmen kredit bagi nasabah individu, Bank berkeyakinan
bahwa kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor, BCA berkeyakinan bahwa strategi dan kebijakan tersebut
dan pembiayaan kartu kredit memiliki potensi yang besar akan mendukung Bank dalam memperkuat competitive
untuk bertumbuh dalam jangka panjang meskipun kredit advantages jangka panjang. Langkah strategis yang
individu diperkirakan masih bertumbuh lebih lambat konsisten ini diyakini akan mampu membangun basis
dibandingkan kredit sektor usaha dalam jangka pendek. nasabah yang berkualitas di tengah meningkatnya
Meskipun demikian, BCA tetap berkomitmen menjadi persaingan industri perbankan Indonesia.
salah satu yang terdepan dalam kredit konsumer dan
terus mempertahankan strategic presence di pasar kredit
individu.
234
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
235
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
236
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tata Kelola
237
Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial
378
Perusahaan
Daftar Isi
Tata Kelola
Perusahaan
237
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
238
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
239
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
240
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Isi Pokok-pokok Kode Etik Bankir BCA PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN POLITIK
Sosialisasi dan Penegakan Kode Etik
Upaya Penegakan dan Sanksi Pelanggaran Kode PEMENUHAN REKOMENDASI PEDOMAN TATA
Etik KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA
241
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
PENDAHULUAN
Memahami beragam kebutuhan nasabah h. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.15/
dan memberikan layanan finansial yang SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang
tepat demi tercapainya kepuasan optimal Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi
bagi nasabah. Konglomerasi Keuangan.
Meningkatkan nilai francais dan nilai i. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.6/
stakeholders BCA. POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang
c. Memberikan manfaat dan nilai tambah (added Transparansi dan Publikasi Laporan Bank.
value) bagi para pemegang saham (shareholders) j. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.11/
dan para pemangku kepentingan (stakeholders). SEOJK.03/2015 tanggal 17 April 2015 tentang
d. Mempertahankan dan meningkatkan Transparansi dan Publikasi Laporan Bank.
kelangsungan usaha yang sehat dan kompetitif k. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.21/
dalam jangka panjang (sustainable). POJK.04/2015 tanggal 16 November 2015
e. Meningkatkan kepercayaan para investor tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola
kepada BCA. Perusahaan Terbuka.
l. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.32/
2. Referensi SEOJK.04/2015 tanggal 17 November 2015
Penyusunan kebijakan tata kelola perusahaan BCA Tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan
dilakukan dengan mengacu kepada: Terbuka.
a. Peraturan No.X.K.6 tentang Penyampaian
Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan 3. Pernyataan Komitmen Penerapan Tata Kelola
Publik Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Perusahaan
dan LK Nomor Kep-431/BL/2012 tanggal 1 Penerapan tata kelola perusahaan adalah faktor
Agustus 2012. penting dalam memelihara kepercayaan para
b. Kriteria penilaian Annual Report Award tahun pemegang saham dan para pemangku kepentingan
2015. terhadap BCA. Hal ini dirasakan semakin penting
c. Peraturan Bank lndonesia (PBI) No.8/4/ seiring dengan meningkatnya risiko bisnis dan
PB1/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan.
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Melalui penerapan pinsip-prinsip tata kelola
Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)
Peraturan Bank lndonesia (PBI) No.8/14/ diharapkan BCA dapat mempertahankan
PB1/2006 tanggal 5 Oktober 2006. kelangsungan usahanya yang sehat dan kompetitif.
d. Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/DPNP
tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Dengan berlandaskan pada pandangan tersebut di
Good Corporate Governance Bagi Bank Umum. atas, BCA berkomitmen untuk terus meningkatkan
e. ASEAN Corporate Governance Scorecard. implementasi prinsip-prinsip tata kelola
f. Roadmap Pedoman Tata Kelola Perusahaan perusahaan yang baik sesuai dengan ketentuan
Indonesia yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
Keuangan. perkembangan praktik terbaik (best practices) dalam
g. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/ tata kelola perusahaan serta ASEAN Corporate
POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 Governance Scorecard.
tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi
bagi Konglomerasi Keuangan.
243
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
RUPS
Manajemen Risiko
Komite Pemantau Komite
Risiko Manajemen Risiko
Kepatuhan
Audit Internal
Komite Tata Kelola Komite Kebijakan
Terintegrasi Perkreditan
Pengendalian Interen
Komite Kredit
Komite Pengarah
Teknologi Informasi
Komite Pertimbangan
Kasus Kepegawaian
244
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Individual 1 Manajemen BCA telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang
secara umum sangat baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memadai
atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam
penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan
tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh manajemen BCA.
Analisis
Berdasarkan analisis Penilaian Sendiri (self assessment) terhadap aspek Governance Structure, Governance Process, dan
Governance Outcome pada masing-masing Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Aspek governance structure tata kelola pada seluruh Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG sudah lengkap dan sangat
memadai.
2. Aspek governance process tata kelola pada sebagian besar Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG sudah sangat efektif yang
didukung oleh struktur dan infrastruktur (governance structure) yang sangat memadai.
3. Aspek governance outcome tata kelola pada sebagian besar Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG telah sangat berkualitas
yang dihasilkan dari aspek governance process yang sebagian besar sangat efektif dengan didukung oleh struktur dan
infrastruktur (governance structure) yang sangat memadai.
245
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
5.2. Penilaian Pelaksanaan GCG oleh Pihak Eksternal 1. Transparansi Pelaksanaan Good Corporate
Untuk mengevaluasi dan mengukur penerapan tata Governance sebagaimana dimaksud pada angka
kelola perusahaan (Good Corporate Governance) di IX Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/
BCA, pada tahun 2015 BCA berpartisipasi dalam DPNP tanggal 29 April 2013; dan
program riset dan pemeringkatan GCG di Indonesia 2. Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment)
- Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang Pelaksanaan Good Corporate Governance sesuai
diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for periode penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Corporate Governance (IICG) bekerja sama dengan dalam 1 (satu) tahun terakhir.
Majalah SWA.
Transparansi Pelaksanaan Good Corporate
Tema CGPI untuk tahun 2015 adalah Good Corporate Governance mencakup:
Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai.
Penilaian CGPI terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu: A. Pengungkapan pelaksanaan GCG paling kurang
a. Self Assessment; meliputi:
b. Penilaian dokumen; 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
c. Penilaian makalah; dan Dewan Komisaris dan Direksi.
d. Observasi. 2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas
Komite-Komite.
Dari keikutsertaan BCA dalam program 3. Penerapan fungsi kepatuhan, audit interen
tersebut, BCA berhasil meraih predikat dan audit eksteren.
The Most Trusted Company (Sangat Terpercaya) 4. Penerapan manajemen risiko termasuk
yang merupakan predikat penilaian tertinggi. sistem pengendalian interen.
5. Penyediaan dana kepada pihak terkait
Pada tahun 2015, The Indonesian Institute for (related party) dan penyediaan dana besar
Corporate Directorship (IICD) melakukan evaluasi (large exposure).
dan pemeringkatan terhadap 100 perusahaan 6. Rencana strategis.
terbuka dengan kapitalisasi pasar terbesar yang 7. Transparansi kondisi keuangan dan non
tercatat (listed) di Bursa Efek Indonesia. Dalam IICD keuangan yang belum diungkap dalam
Conference and Corporate Governance Awards 2015, laporan lainnya.
BCA berhasil meraih penghargaan untuk kategori 8. Informasi lain yang terkait dengan GCG.
The Best Financial Sector .
B. Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris
6. Laporan Pelaksanaan GCG dan Direksi yang mencapai 5% (lima persen)
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance atau lebih dari modal disetor, yang meliputi jenis
BCA tahun 2015 disusun sesuai dengan Peraturan dan jumlah lembar saham pada:
Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari a. BCA;
2006, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan b. Bank lain;
Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober c. Lembaga Keuangan Bukan Bank; dan
2006, dan Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/ d. Perusahaan lainnya;
DPNP tanggal 29 April 2013 Perihal Pelaksanaan yang berkedudukan di dalam maupun di luar
Good Corporate Governance bagi Bank Umum. negeri.
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance C. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga
BCA sekurang-kurangnya terdiri dari: anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan
anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi
lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali.
246
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
D. Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain Penerapan Tata Kelola Terintegrasi sebagaimana
bagi Dewan Komisaris dan Direksi. dimaksud di atas mencakup:
E. Shares Option. a. Persyaratan Direksi Entitas Utama dan Dewan
F. Rasio gaji tertinggi dan terendah. Komisaris Entitas Utama;
G. Frekuensi rapat Dewan Komisaris. b. Tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama
H. Jumlah penyimpangan internal (internal fraud). dan Dewan Komisaris Entitas Utama;
I. Permasalahan hukum. c. Tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola
J. Transaksi yang mengandung benturan Terintegrasi;
kepentingan. d. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan
K. Buy back shares dan/atau buy back obligasi. Terintegrasi;
L. Pemberian dana untuk kegiatan sosial dan/atau e. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Audit
kegiatan politik selama periode pelaporan. Interen Terintegrasi;
f. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi; dan
PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI g. Penyusunan dan pelaksanaan Pedoman Tata Kelola
Terintegrasi.
Sehubungan dengan telah dikeluarkannya Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.03/2014 Persyaratan Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris
tanggal 18 November 2014 tentang Penerapan Tata Entitas Utama
Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, dan Persyaratan Direksi Entitas Utama:
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/ 1. Memiliki pengetahuan mengenai Entitas Utama dan
SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang Penerapan pengetahuan mengenai Perusahaan Anak dalam
Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, Konglomerasi Keuangan. Yang dimaksud dengan
BCA telah menerapkan tata kelola perusahaan secara pengetahuan antara lain pemahaman kegiatan
terintegrasi dengan seluruh perusahaan anak dalam bisnis utama dan risiko utama dari Perusahaan Anak
konglomerasi keuangan secara komprehensif dan efektif, dalam Konglomerasi Keuangan.
dengan menerapkan prinsip-prinsip: 2. Memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
1. Keterbukaan (transparency), yaitu keterbukaan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/
dalam mengemukakan informasi yang material dan POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang
relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
proses pengambilan keputusan; Perusahaan Publik, yaitu:
2. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi a. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang
dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank baik;
sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif; b. Cakap melakukan perbuatan hukum;
3. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu c. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan
kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan dan selama menjabat:
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip i. Tidak pernah dinyatakan pailit;
pengelolaan Bank yang sehat. ii. Tidak pernah menjadi anggota Direksi
4. Independensi (independency) atau profesional dan/atau anggota Dewan Komisaris yang
(professional), yaitu pengelolaan Bank secara dinyatakan bersalah menyebabkan suatu
profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak perusahaan dinyatakan pailit;
manapun; dan iii. Tidak pernah dihukum karena melakukan
5. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan tindak pidana yang merugikan keuangan
dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul negara dan/atau yang berkaitan dengan
berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang- sektor keuangan; dan
undangan yang berlaku.
247
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
iv. Tidak pernah menjadi anggota Direksi v. Memiliki komitmen untuk tidak akan
dan/atau anggota Dewan Komisaris yang melakukan dan/atau mengulangi
selama menjabat: perbuatan dan/atau tindakan
a) Pernah tidak menyelenggarakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27
RUPS tahunan; dan Pasal 28, bagi calon anggota Direksi
b) Pertanggungjawabannya sebagai yang pernah memiliki predikat Tidak Lulus
anggota Direksi dan/atau anggota dalam uji kemampuan dan kepatutan dan
Dewan Komisaris pernah tidak telah menjalani masa sanksi sebagaimana
diterima oleh RUPS atau pernah tidak dimaksud Pasal 35 ayat (1), Pasal 40 ayat
memberikan pertanggungjawaban (4) huruf a dan Pasal 40 ayat (5) Peraturan
sebagai anggota Direksi dan/atau Bank Indonesia tersebut di atas.
anggota Dewan Komisaris kepada b. Persyaratan kompetensi meliputi:
RUPS; dan i. Pengetahuan di bidang perbankan yang
c) Pernah menyebabkan perusahaan memadai dan relevan dengan jabatannya;
yang memperoleh izin, persetujuan, ii. Pengalaman dan keahlian di bidang
atau pendaftaran dari Otoritas Jasa perbankan dan/atau bidang keuangan;
Keuangan tidak memenuhi kewajiban iii. Kemampuan untuk melakukan pengelolaan
menyampaikan laporan tahunan strategis dalam rangka pengembangan
dan/atau laporan keuangan kepada Bank yang sehat.
Otoritas Jasa Keuangan. c. Persyaratan reputasi keuangan meliputi:
d. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan i. Tidak memiliki kredit macet; dan
perundang-undangan; dan ii. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi
e. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di direksi atau komisaris yang dinyatakan
bidang yang dibutuhkan perusahaan. bersalah menyebabkan suatu perseroan
3. Memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan dinyatakan pailit, dalam waktu 5 (lima)
reputasi keuangan sebagaimana dimaksud dalam tahun terakhir sebelum dicalonkan.
Peraturan Bank Indonesia No.12/23/PBI/2010
tanggal 29 Desember 2010 tentang Uji Kemampuan Persyaratan Dewan Komisaris Entitas Utama:
dan Kepatutan (Fit and Proper Test), yaitu: 1. Memiliki pengetahuan mengenai Entitas Utama dan
a. Persyaratan integritas meliputi: pengetahuan mengenai Perusahaan Anak dalam
i. Memiliki akhlak dan moral yang baik, Konglomerasi Keuangan. Yang dimaksud dengan
antara lain ditunjukkan dengan sikap pengetahuan antara lain pemahaman kegiatan
mematuhi ketentuan yang berlaku, bisnis utama dan risiko utama dari Perusahaan Anak
termasuk tidak pernah dihukum karena dalam Konglomerasi Keuangan.
terbukti melakukan Tindak Pidana Tertentu 2. Memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/
sebelum dicalonkan; POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang
ii. Memiliki komitmen untuk mematuhi Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
peraturan perundang-undangan yang Perusahaan Publik, yaitu:
berlaku; a. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang
iii. Memiliki komitmen terhadap baik;
pengembangan operasional Bank yang b. Cakap melakukan perbuatan hukum;
sehat; c. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan
iv. Tidak termasuk dalam Daftar Tidak Lulus dan selama menjabat:
(DTL); i. Tidak pernah dinyatakan pailit;
248
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
ii. Tidak pernah menjadi anggota Direksi iii. Memiliki komitmen terhadap
dan/atau anggota Dewan Komisaris yang pengembangan operasional Bank yang
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu sehat;
perusahaan dinyatakan pailit; iv. Tidak termasuk dalam Daftar Tidak Lulus
iii. Tidak pernah dihukum karena melakukan (DTL);
tindak pidana yang merugikan keuangan v. Memiliki komitmen untuk tidak akan
negara dan/atau yang berkaitan dengan melakukan dan/atau mengulangi
sektor keuangan; dan perbuatan dan/atau tindakan sebagaimana
iv. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dimaksud dalam Pasal 27 dan Pasal 28,
dan/atau anggota Dewan Komisaris yang bagi calon anggota Dewan Komisaris
selama menjabat: yang pernah memiliki predikat Tidak Lulus
a) Pernah tidak menyelenggarakan RUPS dalam uji kemampuan dan kepatutan dan
tahunan; telah menjalani masa sanksi sebagaimana
b) Pertanggungjawabannya sebagai dimaksud Pasal 35 ayat (1), Pasal 40 ayat
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan (4) huruf a dan Pasal 40 ayat (5) Peraturan
Komisaris pernah tidak diterima oleh Bank Indonesia tersebut di atas.
RUPS atau pernah tidak memberikan b. Persyaratan kompetensi meliputi:
pertanggungjawaban sebagai anggota i. Pengetahuan di bidang perbankan yang
Direksi dan/atau anggota Dewan memadai dan relevan dengan jabatannya;
Komisaris kepada RUPS; dan ii. Pengalaman di bidang perbankan dan/
c) Pernah menyebabkan perusahaan atau bidang keuangan;
yang memperoleh izin, persetujuan, c. Persyaratan reputasi keuangan meliputi:
atau pendaftaran dari Otoritas Jasa i. Tidak memiliki kredit macet; dan
Keuangan tidak memenuhi kewajiban ii. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi
menyampaikan laporan tahunan direksi atau komisaris yang dinyatakan
dan/atau laporan keuangan kepada bersalah menyebabkan suatu perseroan
Otoritas Jasa Keuangan. dinyatakan pailit, dalam waktu 5 (lima)
d. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan tahun terakhir sebelum dicalonkan.
perundang-undangan;
e. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Entitas Utama dan
bidang yang dibutuhkan perusahaan Dewan Komisaris Entitas Utama
3. Memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan Tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama:
reputasi keuangan sebagaimana dimaksud dalam 1. Memastikan penerapan Tata Kelola Terintegrasi
Peraturan Bank Indonesia No.12/23/PBI/2010 dalam Konglomerasi Keuangan.
tanggal 29 Desember 2010 tentang Uji Kemampuan 2. Dalam rangka memastikan penerapan Tata Kelola
dan Kepatutan (Fit and Proper Test), yaitu: Terintegrasi sebagaimana dimaksud di atas,
a. Persyaratan integritas meliputi: sekurang-kurangnya:
i. Memiliki akhlak dan moral yang baik, a. Menyusun Pedoman Tata Kelola Terintegrasi;
antara lain ditunjukkan dengan sikap b. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi
mematuhi ketentuan yang berlaku, pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi;
termasuk tidak pernah dihukum karena dan
terbukti melakukan Tindak Pidana Tertentu c. Menindaklanjuti arahan atau nasihat Dewan
dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir Komisaris Entitas Utama dalam rangka
sebelum dicalonkan; penyempurnaan Pedoman Tata Kelola
ii. Memiliki komitmen untuk mematuhi Terintegrasi.
peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
249
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
3. Memastikan bahwa temuan audit dan rekomendasi Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tata Kelola
dari Satuan Kerja Audit Interen Terintegrasi, Terintegrasi
auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Komite Tata Kelola Terintegrasi dibentuk berdasarkan
Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lain SK Dewan Komisaris BCA (Entitas Utama) No.037/
telah ditindaklanjuti oleh Lembaga Jasa Keuangan SK/KOM/2015 tanggal 26 Februari 2015 Tentang
dalam Konglomerasi Keuangan. Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Komite Tata Kelola Terintegrasi mempunyai Tugas dan
Entitas Utama: Tanggung Jawab sekurang-kurangnya:
1. Melakukan pengawasan atas penerapan Tata a. Mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
Kelola Terintegrasi. paling sedikit melalui penilaian kecukupan
2. Dalam rangka melakukan pengawasan pengendalian interen dan pelaksanaan fungsi
atas penerapan Tata Kelola Terintegrasi kepatuhan secara terintegrasi.
sebagaimana dimaksud di atas, sekurang- b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
kurangnya: Entitas Utama untuk penyempurnaan Pedoman Tata
a. Mengawasi penerapan tata kelola pada Kelola Terintegrasi.
masing-masing Lembaga Jasa Keuangan c. Melaksanakan rapat paling sedikit 1 (satu) kali setiap
dalam Konglomerasi Keuangan agar semester, dan menuangkan hasil rapat Komite Tata
sesuai dengan Pedoman Tata Kelola Kelola Terintegrasi, serta mencantumkan perbedaan
Terintegrasi; pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam
b. Mengawasi pelaksanaan tugas dan rapat secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan
tanggung jawab Direksi Entitas Utama, perbedaan pendapat.
serta memberikan arahan atau nasihat
kepada Direksi Entitas Utama atas Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Kepatuhan
pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi
Terintegrasi; dan Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi memiliki tugas dan
c. Mengevaluasi Pedoman Tata Kelola tanggung jawab, antara lain:
Terintegrasi dan mengarahkan dalam 1. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan fungsi
rangka penyempurnaan. kepatuhan pada masing-masing Perusahaan Anak
3. Menyelenggarakan rapat secara berkala paling dalam Konglomerasi Keuangan.
sedikit 1 (satu) kali setiap semester. 2. Mengembangkan metode dan proses yang
4. Menuangkan hasil rapat dalam risalah diperlukan dalam rangka penerapan manajamen
rapat dan didokumentasikan secara baik, risiko kepatuhan terintegrasi.
serta mencantumkan perbedaan pendapat 3. Menilai dan menyusun profil risiko kepatuhan
(dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat terintegrasi dalam rangka penerapan manajemen
secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan risiko terintegrasi.
perbedaan pendapat. 4. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan
5. Membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi. tugas dan tanggung jawab kepatuhan terintegrasi
kepada Direktur Kepatuhan Entitas Utama.
Selanjutnya Direktur Kepatuhan Entitas Utama
menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab kepatuhan terintegrasi
kepada Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama.
250
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Audit Interen Penyusunan dan Pelaksanaan Pedoman Tata Kelola
Terintegrasi Terintegrasi
Satuan Kerja Audit Interen Terintegrasi memiliki tugas Dalam rangka penerapan tata kelola perusahaan secara
dan tanggung jawab, antara lain: terintegrasi dengan seluruh Perusahaan Anak tersebut,
1. Menilai kecukupan dan efektivitas proses BCA telah melakukan hal-hal sebagai berikut:
manajemen risiko, pengendalian interen dan tata 1. Menyusun Pedoman Tata Kelola Terintegrasi;
kelola Entitas Utama dan Perusahaan Anak dalam 2. Membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi;
Konglomerasi Keuangan, serta memberikan 3. Melakukan penyesuaian struktur organisasi:
rekomendasi perbaikan. a. Satuan Kerja Kepatuhan yang mencakup
2. Memantau pelaksanaan audit interen pada masing- kepatuhan terintegrasi;
masing Perusahaan Anak dalam Konglomerasi b. Satuan Kerja Audit Interen yang mencakup
Keuangan. audit interen terintegrasi;
3. Memantau dan mengevaluasi kecukupan tindak c. Satuan Kerja Manajemen Risiko yang mencakup
lanjut perbaikan atas hasil audit Entitas Utama dan manajemen risiko terintegrasi;
Perusahaan Anak, serta melaporkannya kepada 4. Melakukan sosialisasi Pedoman Tata Kelola
Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite Audit Entitas Terintegrasi dan penerapan Tata Kelola Terintegrasi
Utama. kepada anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi, unit-
4. Menyampaikan laporan audit interen terintegrasi unit kerja terkait penerapan Tata Kelola Terintegrasi,
kepada Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite Audit dan seluruh Perusahaan Anak dalam Konglomerasi
Entitas Utama. Keuangan.
Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi merupakan panduan
Manajemen Risiko adalah serangkaian metodologi bagi BCA sebagai Entitas Utama dan Perusahaan Anak
dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi, dalam Konglomerasi Keuangan untuk menerapkan tata
mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko kelola terintegrasi yang baik, sehingga dapat mendorong
yang timbul dari seluruh kegiatan usaha Perusahaan peningkatan kualitas penerapan tata kelola terintegrasi.
Anak. Manajemen Risiko Terintegrasi adalah
serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi disusun oleh Direksi
untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan BCA (Entitas Utama), dan telah mendapatkan persetujuan
mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh kegiatan dari Dewan Komisaris BCA (Entitas Utama).
usaha Perusahaan Anak yang tergabung dalam
suatu Konglomerasi Keuangan secara terintegrasi. Pedoman Tata Kelola Terintegrasi paling sedikit
Konglomerasi Keuangan wajib menerapkan Manajemen mencakup:
Risiko Terintegrasi secara efektif, yang disesuaikan dengan a. Kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi Entitas
karakteristik dan kompleksitas usaha Konglomerasi Utama; dan
Keuangan dengan berpedoman pada ketentuan Otoritas b. Kerangka Tata Kelola bagi Perusahaan Anak dalam
Jasa Keuangan (OJK) tentang Penerapan Manajemen Konglomerasi Keuangan.
Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.
251
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Penyusunan kerangka Tata Kelola Terintegrasi i. Pelaksanaan fungsi kepatuhan, fungsi audit
mengacu pada Peraturan OJK No.18/POJK.03/2014 interen, dan fungsi audit eksteren;
dan ketentuan tata kelola yang berlaku bagi masing- j. Pelaksanaan fungsi manajemen risiko;
masing Perusahaan Anak dalam Konglomerasi k. Kebijakan remunerasi; dan
Keuangan. l. Pengelolaan benturan kepentingan.
Direksi BCA (Entitas Utama) telah menyampaikan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
Pedoman Tata Kelola Terintegrasi kepada Direksi Dalam tahun 2015, BCA selaku Entitas Utama
Perusahaan Anak dalam Konglomerasi Keuangan, telah melakukan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola
untuk menjadi pedoman bagi Perusahaan Terintegrasi periode Semester I dan Semester II sesuai
Anak dalam menyusun Pedoman Tata Kelola dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/
dan menerapkan tata kelola di masing-masing POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang
Perusahaan Anak. Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi
Keuangan, dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
Kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi Entitas Nomor 15/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang
Utama memuat antara lain: Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi
a. Persyaratan Direksi Entitas Utama dan Dewan Keuangan. Penilaian tersebut mencakup 3 (tiga) aspek
Komisaris Entitas Utama; Tata Kelola Terintegrasi, yaitu Struktur, Proses, dan Hasil
b. Tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Tata Kelola Terintegrasi.
Utama dan Dewan Komisaris Entitas Utama;
c. Tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola Penilaian pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi meliputi
Terintegrasi; paling sedikit 7 (tujuh) faktor penilaian pelaksanaan Tata
d. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kelola Terintegrasi, yaitu:
Kepatuhan Terintegrasi; 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
e. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Audit Entitas Utama;
Interen Terintegrasi; dan 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
f. Penerapan manajemen risiko terintegrasi. Komisaris Entitas Utama;
3. Tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola
Kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi Perusahaan Terintegrasi;
Anak dalam Konglomerasi Keuangan memuat 4. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan
antara lain: Terintegrasi;
a. Persyaratan calon anggota Direksi dan calon 5. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Audit
anggota Dewan Komisaris; Interen Terintegrasi;
b. Persyaratan calon anggota Dewan Pengawas 6. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi;
Syariah; 7. Penyusunan dan pelaksanaan Pedoman Tata Kelola
c. Struktur Direksi dan Dewan Komisaris; Terintegrasi.
d. Struktur Dewan Pengawas Syariah;
e. Independensi tindakan Dewan Komisaris; Hasil penilaian pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi pada
f. Pelaksanaan fungsi pengurusan oleh Direksi; Semester I dan Semester II tahun 2015 dikategorikan
g. Pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan Peringkat 1 (Sangat Baik).
Komisaris;
h. Pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan
Pengawas Syariah;
252
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi 4. Struktur kepengurusan pada Entitas Utama dan LJK
Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan; dan
paling sedikit memuat: 5. Kebijakan transaksi intra-grup yang paling sedikit
1. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola memuat kebijakan untuk mengidentifikasi,
Terintegrasi selama 1 (satu) tahun buku; mengelola, dan memitigasi transaksi intra-grup.
2. Struktur Konglomerasi Keuangan;
3. Struktur kepemilikan saham pada Konglomerasi Selain memuat informasi hal-hal tersebut di atas, Laporan
Keuangan yang menggambarkan pihak-pihak yang Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi memuat
menjadi pemegang saham Lembaga Jasa Keuangan pula cakupan Laporan Pelaksanaan Good Corporate
(Perusahaan Anak) dalam Konglomerasi Keuangan Governance (GCG) sebagaimana diatur Peraturan Bank
sampai dengan pemegang saham pengendali Indonesia yang berlaku bagi bank umum.
terakhir (ultimate shareholders);
1. LAPORAN PENILAIAN SENDIRI PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI SELAMA 1 (SATU) TAHUN BUKU
Entitas Utama : PT Bank Central Asia Tbk
Posisi Laporan : 31 Desember 2015
1 Konglomerasi Keuangan telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum
sangat baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memadai atas penerapan prinsip Tata Kelola
Terintegrasi. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi, secara umum
kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh Entitas Utama dan/atau
Lembaga Jasa Keuangan (Perusahaan Anak) dalam Konglomerasi Keuangan.
Analisis
Berdasarkan analisis Penilaian Sendiri (self assessment) terhadap struktur Tata Kelola Terintegrasi, proses Tata Kelola
Terintegrasi, dan hasil Tata Kelola Terintegrasi pada masing-masing faktor penilaian pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi,
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Struktur Tata Kelola Terintegrasi berdasarkan hasil penilaian sudah lengkap.
2. Proses Tata Kelola Terintegrasi berdasarkan hasil penilaian sudah sangat efektif yang didukung oleh struktur yang
lengkap.
3. Hasil Tata Kelola Terintegrasi berdasarkan hasil penilaian telah sangat berkualitas yang dihasilkan dari aspek Proses
Tata Kelola Terintegrasi yang sangat efektif dengan didukung oleh struktur yang lengkap.
253
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
0,424% PT Central
BCA Finance PT BCA PT Bank BCA PT Asuransi PT BCA
Santosa
Limited Finance Syariah Umum BCA Sekuritas
Finance
0,0001% 25% 25%
99,9996%
0,0004%
PT Asuransi Jiwa
BCA
FarIndo Investments
(Mauritius) Ltd. Masyarakat
52,85%**
47,15% *
Keterangan:
Pengendali
Jalur Pengendali
* Alaerka Investment Ltd. memiliki 92,18% saham pada FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. (FarIndo). Saham Tresuri FarIndo adalah
sebesar 7,82%.
** Pada komposisi saham yang dimiliki masyarakat, sebesar 2,96% dimiliki oleh pihak yang terafiliasi dengan Ultimate Shareholders, sebesar
0,02% dimiliki oleh Robert Budi Hartono dan sebesar 0,02% dimiliki oleh Bambang Hartono.
Selain itu, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki 0,25% saham BCA. Masing-masing pemegang saham masyarakat memiliki kurang dari 5%
saham BCA.
254
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
100%
99,576%
0,424%
PT BCA Finance
99,9999%
0,0001%
0,424%
99,576%
PT BCA Finance
75% 25%
100%
99,576% 0,424%
PT BCA Finance
255
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
100%
25%
30%
PT Central Santosa Finance
100%
PT BCA Sekuritas
75% 75%
0,0004% 99,9996%
256
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
4. STRUKTUR KEPENGURUSAN PADA ENTITAS UTAMA (PT BANK CENTRAL ASIA Tbk) DAN LJK (PERUSAHAAN
ANAK) DALAM KONGLOMERASI KEUANGAN
Nama Jabatan
Djohan Emir Setijoso Presiden Komisaris
Tonny Kusnadi Komisaris
Cyrillus Harinowo Komisaris Independen
Raden Pardede Komisaris Independen
Sigit Pramono Komisaris Independen
Direksi
Nama Jabatan
Nama Jabatan
Nama Jabatan
Yana Rosiana Presiden Direktur
John Kosasih Wakil Presiden Direktur
Tantri Indrawati Direktur Kepatuhan
257
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Nama Jabatan
Direksi
Nama Jabatan
Nama Jabatan
Direksi
Nama Jabatan
Nama Jabatan
Direksi
Nama Jabatan
258
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Nama Jabatan
Direksi
Nama Jabatan
Nama Jabatan
Direksi
Nama Jabatan
259
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
260
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
261
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengukuran yang harus dilakukan untuk memperoleh profil risiko transaksi intra-grup terintegrasi
262
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Pemetaan peringkat tingkat risiko transaksi intra-grup dapat dilihat pada matriks berikut ini:
Peringkat Low to
Risiko Inheren Low Low Low Moderate Moderate
Moderate
Moderate to Moderate to
High Moderate Moderate High
High High
Catatan:
Hasil penilaian tingkat risiko dapat dilihat pada bagian Penerapan Manajemen Risiko di halaman 341 - 346 Laporan Tahunan BCA ini
263
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pelaksanaan sistem pengendalian internal antara lain haknya, mengemukakan pendapat dan memberikan
sebagai berikut: suaranya dalam proses pengambilan keputusan.
1. BCA wajib melaksanakan sistem pengendalian
internal risiko transaksi intra-grup secara efektif RUPS memiliki kewenangan eksklusif yang tidak
dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur yang diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris
telah ditetapkan. sebagaimana yang diatur dalam Anggaran Dasar
2. Sistem pengendalian internal disusun agar dapat perusahaan dan peraturan perundangan yang
memastikan: berlaku.
2.1. Dipatuhinya kebijakan atau ketentuan internal
serta peraturan perundang-undangan. 2. Tata Cara Penyelenggaraan RUPS Tahunan dan
2.2.
Memastikan efektivitas budaya risiko (risk Luar Biasa 2015
culture) pada organisasi Konglomerasi Keuangan Tata cara penyelenggaraan RUPS Tahunan dan Luar
secara menyeluruh untuk mengidentifikasi Biasa BCA tahun 2015 adalah sebagai berikut:
kelemahan dan penyimpangan secara lebih dini 1. Sebagai perusahaan terbuka, sesuai dengan
dan menilai kembali kewajaran kebijakan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32/
prosedur yang ada pada konglomerasi keuangan POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014
secara berkesinambungan. tentang Rencana dan Pelaksanaan Rapat
3. Kaji ulang terhadap pengukuran risiko transaksi Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka,
intra-grup, paling sedikit mencakup: BCA telah menyampaikan terlebih dahulu
3.1. Kesesuaian kebijakan, struktur organisasi, pemberitahuan agenda RUPS Tahunan dan
alokasi sumber daya, desain proses Luar Biasa 2015 secara jelas dan rinci kepada
manajemen risiko transaksi intra-grup, sistem Otoritas Jasa Keuangan 5 (lima) hari kerja
informasi, dan pelaporan risiko sesuai dengan sebelum pengumuman RUPS, sebagaimana
kebutuhan bisnis konglomerasi keuangan, dimaksud dalam surat No.018/CRS/2015
serta perkembangan peraturan dan praktik tanggal 23 Februari 2015.
terbaik (best practice) terkait manajemen risiko 2. Sebelum melakukan Pemanggilan RUPS
transaksi intra-grup. Tahunan dan Luar Biasa 2015, BCA melakukan
3.2. Dokumentasi secara lengkap dan memadai pengumuman bahwa akan dilakukan
terhadap cakupan, prosedur operasional, Pemanggilan RUPS, 14 (empat belas) hari
temuan audit, serta tanggapan pengurus sebelum dilakukan Pemanggilan RUPS
konglomerasi keuangan berdasarkan hasil Tahunan dan Luar Biasa 2015, dengan tidak
audit. memperhitungkan tanggal pengumuman
dan tanggal pemanggilan RUPS Tahunan dan
Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Luar Biasa 2015. Pengumuman tentang akan
Konglomerasi Keuangan BCA tahun 2015 selengkapnya dilakukannya Pemanggilan RUPS Tahunan dan
dibuat tersendiri yang merupakan satu kesatuan dengan Luar Biasa 2015 telah dimuat dalam surat kabar
Laporan Tahunan ini, dan dimuat dalam situs web BCA. harian Bisnis Indonesia, Suara Pembaruan dan
The Jakarta Post, semuanya tanggal 3 Maret
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM 2015.
3. Pemanggilan RUPS Tahunan dan Luar Biasa
1. Rapat Umum Pemegang Saham 2015 dilakukan dengan memasang iklan dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan surat kabar 21 (dua puluh satu) hari sebelum
organ tertinggi perusahaan yang berfungsi sebagai tanggal RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015,
forum bagi para pemegang saham untuk mengambil dengan tidak memperhitungkan tanggal
keputusan yang berkaitan dengan perusahaan. Dalam pemanggilan dan tanggal RUPS. Pemanggilan
RUPS, para pemegang saham mempergunakan RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015 telah
264
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
dimuat dalam surat kabar harian Bisnis 3. Penyelenggaraan RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015
Indonesia, Suara Pembaruan dan The Jakarta Dalam tahun 2015, BCA menyelenggarakan Rapat
Post, semuanya tanggal 18 Maret 2015. Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar
4. Yang berhak hadir dan memberikan suara Biasa pada tanggal 9 April 2015 di Grand Ballroom,
dalam RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015 Hotel Indonesia Kempinski lantai 11, Jalan MH.
adalah pemegang saham yang namanya Thamrin No.1, Jakarta 10310.
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham yang
ditutup pada hari kerja terakhir dari Bursa Efek Materi dan agenda (beserta penjelasan atas setiap
Indonesia sebelum diiklankannya pemanggilan agenda) yang dibahas dalam RUPS Tahunan dan
RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015. Luar Biasa tersedia di Sekretariat Perusahaan -
5. Setiap saham yang dikeluarkan mempunyai 1 Kantor Pusat BCA, dan telah diunggah dalam website
(satu) hak suara kecuali Anggaran Dasar BCA BCA pada tanggal yang sama dengan tanggal
menentukan lain. Pemanggilan RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015.
6. Setelah pelaksanaan RUPS, BCA telah
menyampaikan Ringkasan Risalah RUPS 4. Kehadiran Pengurus dan Pemegang Saham
Tahunan dan Luar Biasa 2015 dalam 2 (dua) RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015 dihadiri oleh
hari kerja setelah RUPS Tahunan dan Luar Biasa Presiden Komisaris dan seluruh anggota Dewan
2015 kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Komisaris BCA, Presiden Direktur, Wakil Presiden
Bursa Efek Indonesia, serta mengumumkannya Direktur, dan seluruh anggota Direksi BCA, seluruh
kepada publik dalam surat kabar harian Bisnis Ketua dan anggota Komite-Komite di bawah Dewan
Indonesia, Suara Pembaruan dan The Jakarta Komisaris BCA (Komite Audit, Komite Remunerasi &
Post, semuanya tanggal 13 April 2015. Nominasi, dan Komite Pemantau Risiko) serta para
pemegang saham atau kuasanya.
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi BCA yang hadir dalam RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015, yaitu:
Dewan Komisaris
Nama Jabatan
Djohan Emir Setijoso Presiden Komisaris
Tonny Kusnadi Komisaris
Cyrillus Harinowo Komisaris Independen, merangkap Ketua Komite Audit
Raden Pardede Komisaris Independen, merangkap Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi
Sigit Pramono Komisaris Independen, merangkap Ketua Komite Pemantau Risiko
Direksi
Nama Jabatan
Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur
Eugene Keith Galbraith Wakil Presiden Direktur
Dhalia Mansor Ariotedjo Direktur
Anthony Brent Elam Direktur
Suwignyo Budiman Direktur
Tan Ho Hien/Subur Tan Direktur Kepatuhan
Henry Koenaifi Direktur
Armand Wahyudi Hartono Direktur
Erwan Yuris Ang Direktur Independen
Rudy Susanto Direktur
265
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Jumlah saham dengan hak suara yang hadir Agenda RUPS Luar Biasa 2015
atau diwakili dalam RUPS Tahunan 2015 adalah Persetujuan Perubahan dan Pernyataan
21.601.309.793 saham atau 87,614% dari jumlah Kembali Anggaran Dasar BCA.
seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor
oleh pemegang saham, karenanya ketentuan 7. Mekanisme Penghitungan Suara RUPS Tahunan
kuorum kehadiran sebagaimana diatur dalam Pasal dan Luar Biasa 2015
23 ayat 1 (a) Anggaran Dasar BCA, telah dipenuhi. Setiap pemegang saham atau kuasa yang
mewakilinya memiliki hak untuk bertanya dan/atau
RUPS Luar Biasa dihadiri oleh pemegang saham mengajukan pendapat kepada Ketua RUPS Tahunan
yang seluruhnya mewakili 21.627.119.036 saham dan Luar Biasa sebelum diadakan pemungutan
yang merupakan 87,719% dari seluruh jumlah saham suara untuk setiap agenda RUPS Tahunan dan Luar
dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Biasa.
oleh BCA.
Dalam setiap pembahasan agenda RUPS Tahunan
5. Pimpinan RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015 dan Luar Biasa, Ketua RUPS Tahunan memberikan
RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015 dipimpin oleh kesempatan kepada para pemegang saham
Bapak Ir. Djohan Emir Setijoso selaku Presiden atau kuasa yang mewakilinya untuk mengajukan
Komisaris, sesuai dengan Pasal 22 ayat 1 Anggaran pertanyaan sebelum diadakan pemungutan suara.
Dasar BCA.
Berdasarkan Pasal 23 ayat 8 Anggaran Dasar BCA,
6. Agenda RUPS keputusan mengenai usul yang diajukan dalam
Agenda RUPS Tahunan 2015 setiap agenda RUPS akan diambil berdasarkan
1. Persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk musyawarah untuk mufakat. Jika musyawarah
Laporan Keuangan BCA dan Laporan Tugas untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan akan
Pengawasan Dewan Komisaris BCA untuk diambil dengan cara pemungutan suara.
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2014 serta memberikan pelunasan Berdasarkan Pasal 23 ayat 6 Anggaran Dasar
dan pembebasan tanggung jawab (acquit et BCA, pemungutan suara mengenai usul yang
decharge) kepada anggota Direksi dan Dewan diajukan dalam setiap agenda RUPS akan dilakukan
Komisaris BCA atas tindakan pengurusan dan secara lisan dengan metode polling suara yang
pengawasan yang dilakukan dalam tahun buku dilakukan dengan cara para pemegang saham atau
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014; kuasa yang mewakilinya yang tidak setuju atau
2. Penetapan penggunaan Laba BCA untuk tahun memberikan suara abstain terhadap usul yang
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember diajukan mengangkat tangan untuk menyerahkan
2014; surat suara dan kemudian surat suara dihitung oleh
3. Penetapan gaji atau honorarium dan tunjangan PT Raya Saham Registra selaku Biro Administrasi
lain kepada Direksi dan Dewan Komisaris BCA; Efek BCA dan kemudian diverifikasi oleh Notaris
4. Penunjukkan Akuntan Publik Terdaftar untuk selaku pihak independen, sesuai dengan Tata Tertib
memeriksa buku-buku BCA untuk tahun buku RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015.
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015;
5. Pemberian kuasa dan wewenang kepada Direksi
untuk membayar dividen interim/sementara
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015.
266
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
I Menyetujui Laporan Tahunan, termasuk Laporan Tugas I Menyetujui Laporan Tahunan, termasuk Laporan Tugas
Pengawasan Dewan Komisaris BCA untuk tahun buku Pengawasan Dewan Komisaris BCA untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang
termuat dalam buku Laporan Tahunan 2013; termuat dalam buku Laporan Tahunan 2014;
II Mengesahkan Laporan Keuangan yang meliputi Neraca II Mengesahkan Laporan Keuangan yang meliputi Neraca
dan Perhitungan Laba Rugi BCA untuk tahun buku yang dan Perhitungan Laba Rugi BCA untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta & Widjaja, diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta, Widjaja
anggota KPMG International yang termuat dalam buku & Rekan, anggota KPMG International yang termuat
Laporan Tahunan 2013; dalam buku Laporan Tahunan 2014;
III Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung III Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung
jawab (acquit et decharge) kepada anggota Direksi dan jawab (acquit et decharge) kepada anggota Direksi dan
Dewan Komisaris BCA atas tindakan pengurusan dan Dewan Komisaris BCA atas tindakan pengurusan dan
pengawasan yang dilakukan masing-masing selama pengawasan yang dilakukan masing-masing selama
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013, sepanjang tindakan tersebut tercatat dalam 2014, sepanjang tindakan tersebut tercatat dalam
Laporan Tahunan serta Laporan Keuangan BCA untuk Laporan Tahunan serta Laporan Keuangan BCA untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 serta dokumen pendukungnya. 2014 serta dokumen pendukungnya;
Hasil Perhitungan Jumlah Suara 2014: Hasil Perhitungan Jumlah Suara 2015:
Agenda Kedua
I Menetapkan bahwa sesuai dengan Neraca dan I Menetapkan bahwa sesuai dengan Neraca dan
Perhitungan Laba Rugi BCA untuk tahun buku yang Perhitungan Laba Rugi BCA untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, yang telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta & Widjaja, diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja
anggota KPMG International, laba bersih BCA dalam & Rekan, anggota KPMG International, laba bersih
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember BCA dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
2013 adalah sebesar Rp 14.253.831.087.099,- (empat Desember 2014 adalah sebesar Rp 16.485.857.485.058,-
belas triliun dua ratus lima puluh tiga miliar delapan ratus (enam belas triliun empat ratus delapan puluh lima miliar
tiga puluh satu juta delapan puluh tujuh ribu sembilan delapan ratus lima puluh tujuh juta empat ratus delapan
puluh sembilan Rupiah) (Laba Bersih 2013). puluh lima ribu lima puluh delapan Rupiah) (Laba Bersih
2014).
267
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
II Menetapkan penggunaan Laba Bersih 2013, yakni II Menetapkan penggunaan Laba Bersih 2014, yakni
sebesar Rp14.253.831.087.099,- (empat belas triliun dua sebesar Rp 16.485.857.485.058,- (enam belas triliun
ratus lima puluh tiga miliar delapan ratus tiga puluh satu empat ratus delapan puluh lima miliar delapan ratus lima
juta delapan puluh tujuh ribu sembilan puluh sembilan puluh tujuh juta empat ratus delapan puluh lima ribu lima
Rupiah), sebagai berikut: puluh delapan Rupiah), sebagai berikut:
1. Sebesar Rp142.538.310.871,- (seratus empat puluh 1. Sebesar Rp164.858.574.851,- (seratus enam puluh
dua miliar lima ratus tiga puluh delapan juta tiga ratus empat miliar delapan ratus lima puluh delapan juta
sepuluh ribu delapan ratus tujuh puluh satu Rupiah) lima ratus tujuh puluh empat ribu delapan ratus lima
disisihkan untuk dana cadangan; puluh satu Rupiah) disisihkan untuk dana cadangan;
2. Sebesar Rp2.958.601.200.000,- (dua triliun sembilan 2. Sebesar Rp3.648.941.480.000,- (tiga triliun enam
ratus lima puluh delapan miliar enam ratus satu ratus empat puluh delapan miliar sembilan ratus
juta dua ratus ribu Rupiah) atau sebesar Rp120,- empat puluh satu juta empat ratus delapan puluh ribu
(seratus dua puluh Rupiah) per saham dibagikan Rupiah) atau sebesar Rp148,- (seratus empat puluh
sebagai dividen tunai untuk tahun buku yang delapan Rupiah) per saham dibagikan sebagai dividen
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 kepada tunai untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
para pemegang saham yang memiliki hak untuk Desember 2014 kepada para pemegang saham yang
menerima dividen tunai, dimana jumlah dividen tunai memiliki hak untuk menerima dividen tunai, dimana
tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar jumlah dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen
Rp1.109.475.450.000,- (satu triliun seratus sembilan interim sebesar Rp1.232.750.500.000,- (satu triliun
miliar empat ratus tujuh puluh lima juta empat ratus dua ratus tiga puluh dua miliar tujuh ratus lima puluh
lima puluh ribu Rupiah) atau sebesar Rp45,- (empat juta lima ratus ribu Rupiah) atau sebesar Rp50,- (lima
puluh lima Rupiah) per saham yang telah dibayarkan puluh Rupiah) per saham yang telah dibayarkan oleh
oleh BCA pada tanggal 17 Desember 2013, sehingga BCA pada tanggal 23 Desember 2014, sehingga
sisanya sebesar Rp1.849.125.750.000,- (satu triliun sisanya sebesar Rp2.416.190.980.000,- (dua triliun
delapan ratus empat puluh sembilan miliar seratus empat ratus enam belas miliar seratus sembilan
dua puluh lima juta tujuh ratus lima puluh ribu Rupiah) puluh juta sembilan ratus delapan puluh ribu Rupiah)
atau sebesar Rp75,- (tujuh puluh lima Rupiah) per atau sebesar Rp98,- (sembilan puluh delapan Rupiah)
saham. per saham.
Atas pembayaran dividen tersebut berlaku syarat Atas pembayaran dividen tersebut berlaku syarat
dan ketentuan sebagai berikut: dan ketentuan sebagai berikut:
(i) sisa dividen untuk tahun buku 2013 akan (i) sisa dividen untuk tahun buku 2014 akan
dibayarkan untuk setiap saham yang dikeluarkan dibayarkan untuk setiap saham yang dikeluarkan
oleh BCA yang tercatat dalam Daftar Pemegang oleh BCA yang tercatat dalam Daftar Pemegang
Saham BCA pada tanggal pencatatan (recording Saham BCA pada tanggal pencatatan (recording
date) yang akan ditetapkan oleh Direksi; date) yang akan ditetapkan oleh Direksi;
(ii) atas pembayaran sisa dividen tahun buku 2013, (ii) atas pembayaran sisa dividen tahun buku 2014,
Direksi akan melakukan pemotongan pajak Direksi akan melakukan pemotongan pajak
dividen sesuai dengan peraturan perpajakan dividen sesuai dengan peraturan perpajakan
yang berlaku; yang berlaku;
(iii) Direksi diberi kuasa dan wewenang (iii)
Direksi diberi kuasa dan wewenang untuk
untuk menetapkan hal-hal yang berkaitan menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan
dengan pelaksanaan pembayaran sisa dividen pelaksanaan pembayaran sisa dividen tahun
tahun buku 2013, antara lain (akan tetapi tidak buku 2014, antara lain (akan tetapi tidak
terbatas): terbatas):
(aa) menentukan tanggal pencatatan (aa) menentukan tanggal pencatatan (recording
(recording date) yang dimaksud dalam date) yang dimaksud dalam butir (i) untuk
butir (i) untuk menentukan para pemegang menentukan para pemegang saham BCA
saham BCA yang berhak menerima yang berhak menerima pembayaran sisa
pembayaran sisa dividen tahun buku 2013; dividen tahun buku 2014; dan
dan
(bb) menentukan tanggal pelaksanaan (bb)
menentukan tanggal pelaksanaan
pembayaran sisa dividen tahun buku 2013, pembayaran sisa dividen tahun buku 2014,
dan hal-hal teknis lainnya dengan tidak dan hal-hal teknis lainnya dengan tidak
mengurangi peraturan Bursa Efek dimana mengurangi peraturan Bursa Efek dimana
saham BCA tercatat; saham BCA tercatat;
268
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
3. Dengan memperhatikan Peraturan Bank Indonesia 3. Sebesar maksimal Rp 247.287.862.276,- (dua ratus
nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 empat puluh tujuh miliar dua ratus delapan puluh
tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance tujuh juta delapan ratus enam puluh dua ribu dua
bagi Bank Umum berikut perubahannya juncto Pasal ratus tujuh puluh enam Rupiah) untuk dibayarkan
71 ayat 1 Undang Undang Nomor 40 tahun 2007 sebagai tantiem kepada anggota Dewan Komisaris
tentang Perseroan Terbatas, dan pertimbangan dari dan Direksi BCA yang menjabat dalam dan selama
Dewan Komisaris setelah memperhatikan masukan tahun buku 2014, bahwa dalam tahun buku
dari Komite Remunerasi dan Nominasi sebagaimana 2014 telah dicadangkan dan dibiayakan sebesar
ternyata dalam surat dari Komite Remunerasi dan Rp227.217.855.000,- (dua ratus dua puluh tujuh
Nominasi tertanggal 4 Maret 2014 nomor 001/ miliar dua ratus tujuh belas juta delapan ratus
SK/KRE/2014, selanjutnya RUPS Tahunan 2014 lima puluh lima ribu Rupiah) maka penggunaan
menetapkan maksimal sebesar Rp 213.807.466.306,- Laba Bersih 2014 (dua ribu empat belas) yang
(dua ratus tiga belas miliar delapan ratus tujuh juta perlu dialokasikan untuk tantiem adalah maksimal
empat ratus enam puluh enam ribu tiga ratus enam sebesar Rp20.070.007.276,- (dua puluh miliar tujuh
Rupiah) untuk dibayarkan sebagai tantiem kepada puluh juta tujuh ribu dua ratus tujuh puluh enam
anggota Dewan Komisaris dan Direksi BCA yang rupiah)
menjabat dalam dan selama tahun buku 2013.
memberikan kuasa dan wewenang kepada memberikan kuasa dan wewenang kepada FARINDO
FARINDO INVESTMENTS (MAURITIUS) LIMITED, INVESTMENTS (MAURITIUS) LIMITED, qualitate qua
qualitate qua (q.q.) Saudara ROBERT BUDI (q.q.) Saudara ROBERT BUDI HARTONO dan Saudara
HARTONO dan Saudara BAMBANG HARTONO, BAMBANG HARTONO, selaku pemegang saham
selaku pemegang saham mayoritas BCA pada saat mayoritas BCA pada saat ini, untuk menetapkan
ini, untuk menetapkan pembagian tantiem pembagian besarnya tantiem yang akan dibagikan
tersebut di antara para anggota Dewan Komisaris kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi BCA
dan Direksi BCA yang menjabat dalam dan selama yang menjabat dalam dan selama tahun buku 2014
tahun buku 2013, termasuk segala sesuatu yang (dua ribu empat belas), dengan memperhatikan
berhubungan dengan pembayaran tantiem tersebut, keputusan rapat ini serta menetapkan pembagian
dengan ketentuan besarnya tantiem yang akan tantiem tersebut diantara para anggota Dewan
dibayar kepada Dewan Komisaris dan Direksi akan Komisaris dan Direksi BCA yang menjabat dalam
dilaporkan dalam Laporan Tahunan untuk tahun dan selama tahun buku 2014 (dua ribu empat belas),
buku 2014; termasuk segala sesuatu yang berhubungan dengan
pembayaran tantiem tersebut, dengan ketentuan
besarnya tantiem yang akan dibayar kepada Dewan
Komisaris dan Direksi akan dilaporkan dalam
Laporan Tahunan untuk tahun buku 2015;
4. Sisa dari Laba Bersih 2013 yang tidak ditentukan 4. Sisa dari Laba Bersih 2014 yang tidak ditentukan
penggunaannya, yaitu sebesar minimal Rp penggunaannya ditetapkan sebagai laba ditahan.
10.938.884.109.922,- (sepuluh triliun sembilan ratus
tiga puluh delapan miliar delapan ratus delapan
puluh empat juta seratus sembilan ribu sembilan
ratus dua puluh dua Rupiah) ditetapkan sebagai laba
ditahan.
III Menyatakan pemberian kuasa dalam butir II angka 2 dan III Menyatakan pemberian kuasa dalam butir II angka 2 dan
3 keputusan ini berlaku sejak usul yang diajukan dalam 3 keputusan ini berlaku sejak usul yang diajukan dalam
acara ini disetujui oleh RUPS Tahunan 2014. acara ini disetujui oleh RUPS Tahunan 2015.
Hasil Perhitungan Jumlah Suara 2014: Hasil Perhitungan Jumlah Suara 2015:
269
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Agenda Ketiga
Tahun 2014
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Tuan Insinyur DJOHAN EMIR
SETIJOSO;
Komisaris : Tuan TONNY KUSNADI;
Komisaris Independen : Tuan CYRILLUS HARINOWO;
Komisaris Independen : Tuan Doktor RADEN
PARDEDE;
Komisaris Independen : Tuan SIGIT PRAMONO;
Direksi
Presiden Direktur : Tuan JAHJA SETIAATMADJA;
Wakil Presiden Direktur : Tuan EUGENE KEITH
GALBRAITH;
Direktur : Nyonya DHALIA MANSOR
ARIOTEDJO;
Direktur : Tuan ANTHONY BRENT
ELAM;
Direktur : Tuan SUWIGNYO BUDIMAN ;
Direktur (merangkap
Direktur Kepatuhan) : Tuan TAN HO HIEN/SUBUR
atau dipanggil SUBUR TAN;
Direktur : Tuan RENALDO HECTOR
BARROS;
Direktur : Tuan HENRY KOENAIFI
Direktur : Tuan ARMAND WAHYUDI
HARTONO
Direktur Independen : Tuan ERWAN YURIS ANG
Direktur : Tuan RUDY SUSANTO
270
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
-
Dengan ketentuan Tuan RENALDO HECTOR BARROS
masih tetap menjabat sebagai Direktur BCA sampai
dengan tanggal 31 Mei 2014;
Keterangan: Terealisasi
I (i) Memberi kuasa dan wewenang penuh kepada I (i) Memberi kuasa dan wewenang penuh kepada
FARINDO INVESTMENTS (MAURITIUS) LIMITED, FARINDO INVESTMENTS (MAURITIUS) LIMITED,
qualitate qua (q.q.) saudara ROBERT BUDI HARTONO qualitate qua (q.q.) saudara ROBERT BUDI
dan saudara BAMBANG HARTONO, selaku pemegang HARTONO dan saudara BAMBANG HARTONO,
saham mayoritas BCA, untuk menetapkan besarnya selaku pemegang saham mayoritas BCA, untuk
honorarium dan tunjangan lainnya yang akan dibayar menetapkan besarnya honorarium dan tunjangan
oleh BCA kepada anggota Dewan Komisaris yang lainnya yang akan dibayar oleh BCA kepada
menjabat selama tahun buku 2014; anggota Dewan Komisaris yang menjabat selama
tahun buku 2015;
(ii) Memberi kuasa dan wewenang penuh kepada Dewan (ii) Memberi kuasa dan wewenang penuh kepada
Komisaris BCA untuk menetapkan besarnya gaji Dewan Komisaris BCA untuk menetapkan besarnya
dan tunjangan lainnya yang akan dibayar oleh BCA gaji dan tunjangan lainnya yang akan dibayar oleh
kepada anggota Direksi BCA yang menjabat selama BCA kepada anggota Direksi BCA yang menjabat
tahun buku 2014. selama tahun buku 2015.
271
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Dalam melaksanakan kuasa dan wewenang tersebut Dalam melaksanakan kuasa dan wewenang tersebut
diatas: diatas:
i. FARINDO INVESTMENTS (MAURITIUS) LIMITED, i. FARINDO INVESTMENTS (MAURITIUS) LIMITED,
qualitate qua (q.q.) Saudara ROBERT BUDI HARTONO qualitate qua (q.q.) Saudara ROBERT BUDI
dan Saudara BAMBANG HARTONO, selaku HARTONO dan Saudara BAMBANG HARTONO,
pemegang saham mayoritas BCA pada saat ini, akan selaku pemegang saham mayoritas BCA pada
memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris, saat ini, akan memperhatikan rekomendasi dari
yang mana Dewan Komisaris akan memperhatikan Dewan Komisaris, yang mana Dewan Komisaris
rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi; akan memperhatikan rekomendasi dari Komite
Remunerasi dan Nominasi;
ii. Dewan Komisaris akan memperhatikan rekomendasi ii. Dewan Komisaris akan memperhatikan
dari Komite Remunerasi dan Nominasi; rekomendasi dari Komite Remunerasi dan
Nominasi;
II Menyatakan pemberian kuasa dan wewenang yang II Menyatakan pemberian kuasa dan wewenang yang
termuat dalam butir I keputusan ini berlaku terhitung termuat dalam butir I keputusan ini berlaku terhitung
sejak usul yang diajukan dalam acara ini disetujui oleh sejak usul yang diajukan dalam acara ini disetujui oleh
RUPS Tahunan 2014; RUPS Tahunan 2015;
III Besarnya gaji atau honorarium serta tunjangan yang III Besarnya gaji atau honorarium serta tunjangan yang
akan dibayar oleh BCA kepada anggota Direksi dan akan dibayar oleh BCA kepada anggota Direksi dan
Dewan Komisaris yang menjabat selama tahun buku Dewan Komisaris yang menjabat selama tahun buku
2014 akan dimuat dalam Laporan Tahunan untuk tahun 2015 akan dimuat dalam Laporan Tahunan untuk
buku 2014. tahun buku 2015;
Hasil Perhitungan Jumlah Suara 2014: Hasil Perhitungan Jumlah Suara 2015:
Agenda Kelima Agenda Keempat
I Memberi kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris I Memberi kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris
untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Terdaftar yang untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Terdaftar yang
mempunyai reputasi internasional (termasuk Akuntan mempunyai reputasi internasional (termasuk Akuntan
Publik Terdaftar yang tergabung dalam Kantor Akuntan Publik Terdaftar yang tergabung dalam Kantor Akuntan
Publik Terdaftar tersebut) yang akan mengaudit buku Publik Terdaftar tersebut) yang akan mengaudit buku
dan catatan BCA untuk tahun buku yang berakhir pada dan catatan BCA untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014 serta menetapkan besarnya tanggal 31 Desember 2015 serta menetapkan besarnya
honorarium dan syarat lainnya tentang penunjukan honorarium dan syarat lainnya tentang penunjukan
Kantor Akuntan Publik Terdaftar yang mempunyai Kantor Akuntan Publik Terdaftar yang mempunyai
reputasi internasional (termasuk Akuntan Publik reputasi internasional (termasuk Akuntan Publik
Terdaftar yang tergabung dalam Kantor Akuntan Publik Terdaftar yang tergabung dalam Kantor Akuntan Publik
Terdaftar tersebut) dengan memperhatikan rekomendasi Terdaftar tersebut) dengan memperhatikan rekomendasi
Komite Audit dan peraturan perundangundangan yang Komite Audit dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku antara lain peraturan dalam bidang Pasar Modal. berlaku antara lain peraturan dalam bidang Pasar Modal.
II Menyatakan pemberian kuasa dan wewenang tersebut II Menyatakan pemberian kuasa dan wewenang tersebut
berlaku terhitung sejak usul diajukan dalam acara ini berlaku terhitung sejak usul yang diajukan dalam acara
disetujui oleh RUPS Tahunan 2014. ini disetujui oleh RUPS Tahunan 2015.
272
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Hasil Perhitungan Jumlah Suara 2014: Hasil Perhitungan Jumlah Suara 2015:
Agenda Keenam Agenda Kelima
I Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi BCA I Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi BCA
(dengan persetujuan Dewan Komisaris), jika keadaan (dengan persetujuan Dewan Komisaris), jika keadaan
keuangan BCA memungkinkan, untuk menetapkan dan keuangan BCA memungkinkan, untuk menetapkan dan
membayar dividen sementara/interim untuk tahun buku membayar dividen sementara/interim untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, dengan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, dengan
ketentuan, untuk memenuhi Pasal 72 Undang-Undang ketentuan, untuk memenuhi Pasal 72 Undang-Undang
Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
apabila dividen sementara/interim tersebut akan apabila dividen sementara/interim tersebut akan
dibagikan maka pembagian tersebut harus dilakukan dibagikan maka pembagian tersebut harus dilakukan
sebelum berakhirnya tahun buku 2014, kepada para sebelum berakhirnya tahun buku 2015, kepada para
pemegang saham, termasuk menentukan bentuk, pemegang saham, termasuk menentukan bentuk,
besarnya dan cara pembayaran dividen sementara/ besarnya dan cara pembayaran dividen sementara/
interim tersebut, dengan tidak mengurangi persetujuan interim tersebut, dengan tidak mengurangi persetujuan
instansi yang berwenang serta peraturan perundang- instansi yang berwenang serta peraturan perundang-
undangan yang berlaku undangan yang berlaku.
II Menyatakan pemberian kuasa dan wewenang tersebut II Menyatakan pemberian kuasa dan wewenang tersebut
berlaku terhitung sejak usul yang diajukan dalam acara berlaku terhitung sejak usul yang diajukan dalam acara
ini diterima dan disetujui oleh RUPS Tahunan 2014 ini. ini diterima dan disetujui oleh RUPS Tahunan 2015 ini.
Hasil Perhitungan Jumlah Suara 2014: Hasil Perhitungan Jumlah Suara 2015:
273
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
274
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Skema/diagram informasi mengenai Pemegang Saham Utama/Pengendali BCA, baik langsung maupun tidak
langsung, sampai kepada pemilik individu adalah sebagai berikut:
FarIndo Investments
(Mauritius) Ltd. Masyarakat 52,85%**
47,15%*
Keterangan:
Pengendali
Jalur Pengendali
* Alaerka Investment Ltd. memiliki 92,18% saham pada FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. (FarIndo). Saham Tresuri FarIndo adalah
sebesar 7,82%.
** Pada komposisi saham yang dimiliki masyarakat, sebesar 2,96% dimiliki oleh pihak yang terafiliasi dengan Ultimate Shareholders, sebesar
0,02% dimiliki oleh Robert Budi Hartono dan sebesar 0,02% dimiliki oleh Bambang Hartono.
Selain itu, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki 0,25% saham BCA. Masing-masing pemegang saham masyarakat memiliki kurang dari 5%
saham BCA.
Komposisi saham yang dimiliki masyarakat juga termasuk kepemilikan Anthony Salim terhadap saham BCA sebesar 1,76%.
DEWAN KOMISARIS
275
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
276
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
277
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
kelangsungan usaha BCA, yang jenis c. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan
tindakan hukum atau transaksi tersebut dan selama menjabat:
dari waktu ke waktu akan ditetapkan oleh (1) tidak pernah dinyatakan pailit;
Dewan Komisaris. (2) tidak pernah menjadi anggota
Direksi dan/atau anggota Dewan
Dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab dan Komisaris yang dinyatakan bersalah
wewenangnya, Dewan Komisaris memperhatikan menyebabkan suatu perusahaan
ketentuan Anggaran Dasar BCA, Pedoman dan dinyatakan pailit;
Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, serta peraturan (3) tidak pernah dihukum karena
perundang-undangan yang berlaku. melakukan tindak pidana yang
merugikan keuangan negara dan/
5. Jumlah, Komposisi dan Kriteria Anggota Dewan atau yang berkaitan dengan sektor
Komisaris keuangan; dan
Per 31 Desember 2015, jumlah anggota Dewan (4) tidak pernah menjadi anggota Direksi
Komisaris BCA adalah 5 (lima) orang, terdiri dari 1 dan/atau anggota Dewan Komisaris
(satu) Presiden Komisaris, 1 (satu) Komisaris, dan yang selama menjabat:
3 (tiga) Komisaris Independen. Jumlah anggota (a) pernah tidak menyelenggarakan
Dewan Komisaris BCA tidak melebihi jumlah anggota RUPS tahunan;
Direksi BCA. Jumlah Komisaris Independen BCA (b) pertanggungjawabannya sebagai
adalah 60% dari jumlah anggota Dewan Komisaris anggota Direksi dan/atau anggota
BCA. Dewan Komisaris pernah tidak
diterima oleh RUPS atau pernah tidak
Seluruh anggota Dewan Komisaris BCA telah lulus memberikan pertanggungjawaban
Fit and Proper Test dan telah memperoleh surat sebagai anggota Direksi dan/atau
persetujuan dari Bank Indonesia. Seluruh anggota anggota Dewan Komisaris kepada
Dewan Komisaris BCA berdomisili di Indonesia. RUPS; dan
(c) pernah menyebabkan perusahaan
Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah yang memperoleh izin,
5 (lima) tahun. Masa jabatan anggota Dewan persetujuan, atau pendaftaran
Komisaris untuk periode saat ini akan berakhir pada dari Otoritas Jasa Keuangan
saat ditutupnya RUPS Tahunan BCA tahun 2016, tidak memenuhi kewajiban
dengan tidak mengurangi kewenangan RUPS untuk menyampaikan laporan tahunan
memberhentikan seorang atau lebih anggota Dewan dan/atau laporan keuangan
Komisaris pada setiap waktu sebelum jabatannya kepada Otoritas Jasa Keuangan.
berakhir. d. Memiliki komitmen untuk mematuhi
peraturan perundang-undangan;
Kriteria dalam pemilihan anggota Dewan Komisaris e. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di
antara lain adalah: bidang yang dibutuhkan perusahaan
1. Memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan 2. Memenuhi persyaratan integritas, kompetensi,
No.33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember dan reputasi keuangan sebagaimana dimaksud
2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris dalam Peraturan Bank Indonesia No.12/23/
Emiten atau Perusahaan Publik, yaitu: PBI/2010 tanggal 29 Desember 2010 tentang
a. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper
yang baik; Test), yaitu:
b. Cakap melakukan perbuatan hukum;
278
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Dewan Komisaris
Jabatan Nama
Presiden Komisaris Djohan Emir Setijoso
Komisaris Tonny Kusnadi
Komisaris Independen Cyrillus Harinowo
Komisaris Independen Raden Pardede
Komisaris Independen Sigit Pramono
Profil anggota Dewan Komisaris BCA disajikan di bagian Profil Perusahaan, halaman 568-569 Laporan Tahunan
BCA ini.
279
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
RUPS mengangkat calon anggota Dewan Komisaris d. tidak mempunyai hubungan usaha baik
menjadi anggota Dewan Komisaris, dengan langsung maupun tidak langsung yang
memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris. berkaitan dengan kegiatan usaha BCA;
Pemegang Pemegang
Dewan Dewan
Nama Jabatan Komisaris
Direksi Saham
Komisaris
Direksi Saham
Pengendali Pengendali
280
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
10. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris yang Jumlahnya 5% atau Lebih dari Modal Disetor
Tonny Kusnadi - - -
Cyrillus Harinowo - - - -
Raden Pardede - - -
Sigit Pramono - - - -
Keterangan :
= memiliki saham dengan jumlah mencapai 5% (lima per seratus) atau lebih dari modal disetor.
Jabatan
Nama Jabatan di BCA Jabatan di Perusahaan/ Lembaga Bidang Usaha
di Bank lain
Tonny Kusnadi Komisaris - Presiden Komisaris PT Sarana Menara Nusantara, Operator Menara
Tbk Telekomunikasi
Cyrillus Harinowo Komisaris Independen - Komisaris Independen PT Unilever Indonesia, Tbk Consumer Goods
Raden Pardede Komisaris Independen - Komisaris Independen PT Adaro Energy, Tbk Pertambangan Batubara
12. Rapat Anggota Dewan Komisaris, Rapat Gabungan Pengambilan keputusan dilakukan dengan
dan Tingkat Kehadiran Anggota Dewan Komisaris musyawarah mufakat. Dalam hal tidak terjadi
Jadwal rapat Dewan Komisaris telah ditetapkan di musyawarah mufakat, pengambilan keputusan
awal tahun. Selama tahun 2015, Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Segala
telah menyelenggarakan 60 (enam puluh) kali rapat. keputusan yang diambil dalam rapat Dewan
Sebanyak 47 (empat puluh tujuh) kali rapat adalah Komisaris bersifat mengikat. Perbedaan pendapat
Rapat Dewan Komisaris dan 13 (tiga belas) kali rapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat Dewan
adalah Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Komisaris wajib dicantumkan secara jelas dalam
Direksi. risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat.
281
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris dan Tingkat Kehadiran Anggota Dewan Komisaris Selama Tahun 2015
Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase
Djohan Emir Setijoso 47 43 91%
Tonny Kusnadi 47 39 83%
Cyrillus Harinowo 47 43 91%
Raden Pardede 47 39 83%
Sigit Pramono 47 38 81%
Jadwal dan Agenda Rapat Dewan Komisaris yang Diselenggarakan Selama Tahun 2015
Bulan Tanggal Beberapa agenda rapat antara lain
14 (2x), 21, 29
Januari Berkaitan dengan kelangsungan bisnis
- Pembahasan landscape perbankan di Indonesia
4 (2x), 11 (2x), - Pembahasan likuiditas termasuk secondary reserves BCA
Februari
25 (3x) - Pembahasan pemberian kredit yang termasuk dalam transaksi yang
bersifat strategis yang perlu mendapat persetujuan Dewan Komisaris
Maret 11, 18, 26 - Diskusi dengan Direksi dan Kepala Unit Kerja yang berada di bawah
April 1, 15, 22 tanggung jawabnya secara berkala
- Diskusi terkait branchless banking
Mei 6, 20, 27
Berkaitan dengan manajemen risiko
Juni 3, 10, 17, 24 - Pembahasan risk appetite
1, 8, 14, 27 - Pembahasan early warning indicators & contingency funding plan
Juli - Pembahasan evaluasi risiko operasional dan pengendalian internal dari
unit kerja
5, 12 (2x), 19 - Diskusi terkait sektor industri yang memerlukan perhatian khusus
Agustus
- Pelaporan dari Komite Pemantau Risiko
2, 10, 16, 23, 30 Berkaitan dengan tata kelola, pengendalian internal dan kepatuhan
September
- Pembahasan mengenai IT Governance Review
6, 21 (2x), 28 - Pembahasan terkait pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi
Oktober - Pembahasan Realisasi Kerja Audit Internal dan Rencana Kerja tahun
berjalan
5, 11, 18, 25 - Pelaporan dari Komite Audit kepada Dewan Komisaris
November
- Pembahasan agenda terkait permohonan yang memiliki benturan
kepentingan dengan anggota Dewan Komisaris
Desember 2, 16
Frekuensi Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi dan Tingkat Kehadiran Anggota Dewan Komisaris
pada Rapat Gabungan Selama Tahun 2015
Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase
Djohan Emir Setijoso 13 13 100%
Tonny Kusnadi 13 10 77%
Cyrillus Harinowo 13 10 77%
Raden Pardede 13 7 54%
Sigit Pramono 13 12 92%
282
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Jadwal dan Agenda Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi yang Diselenggarakan Selama Tahun 2015
Bulan Tanggal Beberapa agenda rapat antara lain
Januari 14, 29 Pembahasan Rencana Bisnis Bank dan Rencana Kerja Anggaran Tahunan
Februari - Pembahasan usulan penggunaan laba dan besaran dividen interim
Maret 4, 18, 26 Pembahasan rencana corporate action terkait perusahaan anak
April 27 Pembahasan Laporan Keuangan Publikasi Bank
Mei 12 Pembahasan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Juni - Pembahasan Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Juli 27 Pendanaan Terorisme (APU & PPT)
Agustus 26
September -
Oktober 21
November 5, 24
Desember 22
283
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
3. Berkaitan dengan Audit dan Kepatuhan: Dalam melaksanakan kuasa dan wewenang tersebut,
Agar regulatory compliance menjadi pemegang saham mayoritas akan memperhatikan
tanggung jawab semua unit kerja dan rekomendasi dari Dewan Komisaris, yang mana
dilaksanakan mulai dari front liner sampai Dewan Komisaris akan memperhatikan rekomendasi
back office. dari Komite Remunerasi dan Nominasi.
284
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
REMUNERASI ANGGOTA
DEWAN KOMISARIS
Penetapan remunerasi bagi anggota
Dewan Komisaris.
Jumlah remunerasi untuk setiap anggota Dewan Komisaris dalam 1 (satu) tahun adalah di atas Rp 2 miliar yang
diterima secara tunai selama tahun 2015.
285
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
17. Program Orientasi bagi Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris yang sedang mengikuti
Baru orientasi dapat:
Program orientasi diadakan bagi anggota Dewan a. Meminta presentasi untuk memperoleh
Komisaris baru, agar yang bersangkutan dapat penjelasan mengenai berbagai aspek
menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai yang dipandang perlu, dengan melibatkan
anggota Dewan Komisaris dengan sebaik-baiknya. manajemen di bawahnya.
b. Mengadakan pertemuan-pertemuan dengan
Program orientasi meliputi: Direksi untuk mendiskusikan berbagai
1. Pengetahuan mengenai BCA, antara lain visi, permasalahan yang ada di BCA atau informasi
misi, strategi dan rencana jangka menengah lain yang dibutuhkan.
dan jangka panjang, kinerja, serta keuangan c. Melakukan kunjungan pada berbagai lokasi
BCA. kegiatan usaha BCA dan/atau cabang-cabang
2. Pemahaman tentang tugas dan tanggung BCA bersama dengan anggota Direksi/
jawab sebagai anggota Dewan Komisaris, limit Manajemen.
wewenang, waktu kerja, hubungan dengan
Direksi, aturan-aturan/ketentuan-ketentuan,
dan lain-lain.
18. Program Pelatihan dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi Anggota Dewan Komisaris
Program pelatihan yang diikuti oleh anggota Dewan Komisaris dalam tahun 2015 adalah sebagai berikut:
286
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
DIREKSI
Direksi merupakan organ perusahaan yang memiliki Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.15/
tugas pokok melakukan pengurusan untuk kepentingan SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang
dan tujuan perusahaan sesuai dengan maksud dan Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi
tujuan perusahaan berdasarkan ketentuan Anggaran Konglomerasi Keuangan.
Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
1. Acuan Hukum Direksi telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Direksi (Board of Directors Charter) yang mengatur
Perseroan Terbatas. antara lain mengenai:
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/ Komposisi, Kriteria, dan Independensi anggota
POJK.O4/2014 tentang Direksi dan Dewan Direksi;
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Masa Jabatan anggota Direksi;
Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 Rangkap Jabatan anggota Direksi;
tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab dan
Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Wewenang Direksi;
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Aspek Transparansi dan Larangan bagi anggota
Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Direksi;
Oktober 2006. Program Orientasi dan Pelatihan anggota
Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/DPNP Direksi;
tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Etika dan Waktu Kerja Direksi;
Good Corporate Governance Bagi Bank Umum. Rapat Direksi.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/
POJK.03/2014 Tentang Penerapan Manajemen Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi dimuat dalam
Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Manual GCG BCA dan dapat dilihat pada website BCA
Keuangan. (www.bca.co.id) bagian Good Corporate Governance.
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.14/
SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang 3. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Tugas dan Tanggung Jawab Direksi, antara lain:
Konglomerasi Keuangan. a. Memimpin dan mengurus BCA sesuai dengan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/ maksud dan tujuan BCA;
POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 b. Menguasai, memelihara dan mengurus
tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi kekayaan BCA untuk kepentingan BCA;
Bagi Konglomerasi Keuangan.
287
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
288
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Catatan :
1. Direktur Pengganti melaporkan kepada Direktur Bidang seluruh tindakan yang dilakukan/keputusan yang dibuat selama menggantikan Direktur Bidang.
2. Fungsi Pengelolaan Perusahaan Anak diatur sebagai berikut:
*) Melakukan fungsi pemantauan dan penyelarasan secara menyeluruh terhadap pengelolaan Perusahaan Anak.
**) Melakukan fungsi pemantauan perkembangan usaha Perusahaan Anak.
***) Melakukan fungsi pemantauan risiko Perusahaan Anak dalam rangka manajemen risiko terintegrasi.
****) Melakukan pemantauan pelaksanaan fungsi audit internal/manajemen risiko/kepatuhan pada Perusahaan Anak dalam rangka penerapan tata kelola terintegrasi dan
manajemen risiko terintegrasi.
Pelaksanaan fungsi di atas tetap memperhatikan prinsip dalam Perseroan Terbatas, dimana Perusahaan Anak adalah independent/separated legal entity.
Pertanggung jawaban Direksi dan/atau Komisaris Perusahaan Anak adalah kepada RUPS Perusahaan Anak.
Perusahaan Induk selaku pemegang saham menjalankan kewenangan dan fungsinya melalui RUPS di Perusahaan Anak.
3. #) Direktur Wilayah & Pendukung Cabang sebagai pelaksana harian, pembina dan pemantau operasional wilayah & cabang.
Pertanggungjawaban Kepala Kantor Wilayah adalah kepada Direksi.
289
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
290
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Jabatan Nama
Presiden Direktur Jahja Setiaatmadja
Wakil Presiden Direktur Eugene Keith Galbraith
Direktur Dhalia Mansor Ariotedjo
Direktur Anthony Brent Elam
Direktur Suwignyo Budiman
Direktur (merangkap Direktur Kepatuhan) Tan Ho Hien/Subur atau Subur Tan
Direktur Henry Koenaifi
Direktur Armand Wahyudi Hartono
Direktur Independen Erwan Yuris Ang
Direktur Rudy Susanto
Profil anggota Direksi BCA disajikan di bagian Data Perusahaan, halaman 570 - 573 Laporan Tahunan BCA ini.
291
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pemegang Pemegang
Dewan Dewan
Nama Jabatan Direksi Saham Direksi Saham
Komisaris Komisaris
Pengendali Pengendali
11. Kepemilikan Saham Anggota Direksi yang Jumlahnya 5% atau lebih dari Modal Disetor
Kepemilikan saham anggota Direksi yang jumlahnya mencapai 5% atau lebih dari modal
disetor pada:
Nama
Lembaga Keuangan
BCA Bank Lain Perusahaan Lain
Bukan Bank
Jahja Setiaatmadja - - -
Eugene Keith Galbraith - - - -
Dhalia M. Ariotedjo - - - -
Anthony Brent Elam - - - -
Suwignyo Budiman - - - -
Henry Koenaifi - - - -
Subur Tan - - - -
Armand W. Hartono - - -
Erwan Yuris Ang - - - -
Rudy Susanto - - - -
Keterangan :
= memiliki saham dengan jumlah mencapai 5% (lima per seratus) atau lebih dari modal disetor
292
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tan Ho Hien/ Subur atau Subur Tan Direktur (merangkap Direktur Kepatuhan) - - -
13. Rapat Direksi, Rapat Gabungan dan Tingkat Pengambilan keputusan dilakukan dengan
Kehadiran Anggota Direksi musyawarah mufakat. Dalam hal tidak terjadi
Jadwal rapat Direksi telah ditetapkan di awal tahun. musyawarah mufakat, pengambilan keputusan
Selama tahun 2015 Direksi telah menyelenggarakan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
53 (lima puluh tiga) kali rapat. Sebanyak 40 (empat
puluh) kali rapat Direksi dan 13 (tiga belas) kali rapat Segala keputusan yang diambil dalam rapat Direksi
Gabungan Direksi dengan Dewan Komisaris. bersifat mengikat. Perbedaan pendapat (dissenting
opinion) yang terjadi dalam rapat Direksi wajib
BCA telah memenuhi ketentuan Peraturan Bank dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat
Indonesia (PBI) dan Peraturan Otoritas Jasa beserta alasan perbedaan pendapat.
Keuangan mengenai minimal rapat Direksi dan rapat
Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris.
Frekuensi Rapat Direksi dan tingkat kehadiran Anggota Direksi selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:
*
Berobat ke luar negeri 293
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Agenda Rapat Direksi yang diselenggarakan selama tahun 2015 sebagai berikut:
Desember 15
294
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Sedangkan frekuensi Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi dan tingkat kehadiran Anggota Direksi pada
Rapat Gabungan selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Jadwal dan Agenda Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris yang diselenggarakan selama tahun 2015
sebagai berikut:
Bulan Tanggal Beberapa agenda rapat antara lain:
Januari 14, 29 Pembahasan Rencana Bisnis Bank dan Rencana Kerja Anggaran Tahunan
Februari -
Maret 4, 18, 26 Pembahasan usulan penggunaan laba dan besaran dividen interim
April 27
Mei 12 Pembahasan rencana corporate action terkait Perusahaan Anak
Juni -
Juli 27 Pembahasan Laporan Keuangan Publikasi Bank
Agustus 26
Pembahasan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
September -
Oktober 21 Pembahasan Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
November 5, 24 Pendanaan Terorisme (APU & PPT)
Desember 22
14. Penilaian Terhadap Kinerja Direksi 15. Prosedur Penetapan Remunerasi bagi Direksi
Penilaian kinerja Direksi dilaksanakan sekali setiap Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan 2015,
tahun dengan melaksanakan self assessment dan RUPS Tahunan 2015 telah memberikan kuasa dan
direview oleh Presiden Komisaris/Dewan Komisaris. wewenang kepada:
(i) Dewan Komisaris untuk menentukan besarnya
Secara garis besar hal-hal yang menjadi dasar gaji dan tunjangan lainnya kepada anggota
penilaian terhadap anggota Direksi adalah sebagai Direksi;
berikut: (ii) Pemegang saham mayoritas untuk menetapkan
1. Bagaimana Direksi mengimplementasikan visi pembagian tantiem di antara anggota Dewan
dan misi BCA dalam program kerja di tahun Komisaris dan Direksi BCA.
berjalan, dengan tetap berpegang kepada nilai-
nilai BCA. Dalam melaksanakan kuasa dan wewenang
2. Pelaksanaan Good Corporate Governance. tersebut, Dewan Komisaris akan memperhatikan
rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi.
295
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris mempelajari rekomendasi KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
dari Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite Remunerasi & Nominasi membuat
Selanjutnya Dewan Komisaris menetapkan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
remunerasi bagi anggota Direksi
Jumlah remunerasi untuk setiap anggota Direksi dalam 1 (satu) tahun adalah di atas Rp 2 miliar yang diterima
secara tunai selama tahun 2015.
296
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Indikator Penetapan Remunerasi Anggota Direksi 2. Pemahaman tentang tugas dan tanggung jawab
Indikator penetapan remunerasi anggota Direksi sebagai anggota Direksi, limit wewenang, waktu
antara lain sebagai berikut: kerja, hubungan dengan Dewan Komisaris,
a. Prestasi kerja masing-masing individual aturan-aturan/ketentuan-ketentuan, dan lain-
anggota Direksi. lain.
b. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan
sebagaimana dimaksud dalam UU Perseroan Anggota Direksi yang sedang mengikuti orientasi
Terbatas. dapat:
c. Kewajaran dengan peer group. Kesetaraan a. Meminta dilakukan presentasi untuk
jabatan pada intern BCA dan pada beberapa memperoleh penjelasan mengenai berbagai
bank sejenis antara lain dari sisi aset dan aspek yang dipandang perlu, dengan melibatkan
karakteristik. manajemen di bawahnya.
d. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka b. Mengadakan pertemuan-pertemuan dengan
panjang BCA. anggota Direksi lainnya dan Dewan Komisaris
untuk mendiskusikan berbagai permasalahan
17. Program Orientasi bagi Anggota Direksi Baru yang ada di BCA atau informasi lain yang
Program orientasi diadakan bagi anggota Direksi dibutuhkan.
baru, agar yang bersangkutan dapat menjalankan c. Melakukan kunjungan pada berbagai lokasi
tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Direksi kegiatan usaha BCA/cabang-cabang bersama
dengan sebaik-baiknya. dengan anggota Direksi lain/Manajemen.
297
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
298
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
299
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
300
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Pengangkatan anggota Komite Audit dilakukan Riwayat pendidikan, jabatan dan pengalaman kerja
oleh Direksi dengan Surat Keputusan No.103/ anggota Komite Audit dapat dilihat pada Data
SK/DIR/2011 tanggal 27 Juli 2011 berdasarkan Perusahaan halaman 574 - 575 Laporan Tahunan
keputusan Rapat Dewan Komisaris No.030/RR/ BCA ini.
KOM/2011 tanggal 23 Juni 2011, diperbaharui
dengan Surat Keputusan Direksi No.094/SK/ 8. Masa Jabatan Anggota Komite Audit
DIR/2015 tanggal 30 Juni 2015 berdasarkan Masa jabatan Anggota Komite Audit akan berakhir
keputusan Rapat Dewan Komisaris No.31/RR/ pada saat berakhirnya masa jabatan Ketua Komite
KOM/2015 tanggal 24 Juni 2015. Audit yang juga adalah Komisaris Independen. Masa
jabatan anggota Komite Audit pada periode ini akan
berakhir pada penutupan RUPS Tahunan 2016.
301
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
9. Independensi dan Persyaratan Anggota Komite 9. Bukan berasal dari anggota Direksi pada Bank
Audit yang lain;
Seluruh anggota Komite Audit adalah pihak 10. Tidak mempunyai saham langsung maupun
independen, yaitu tidak memiliki hubungan tidak langsung pada BCA;
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/ 11. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh
atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan saham BCA baik langsung maupun tidak
Komisaris, anggota Direksi dan/atau Pemegang langsung akibat suatu peristiwa hukum, maka
Saham Pengendali atau hubungan usaha dengan saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain
BCA yang dapat mempengaruhi kemampuannya dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan
untuk bertindak independen. setelah diperolehnya saham tersebut;
12. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan
Persyaratan keanggotaan Komite Audit adalah anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau
sebagai berikut: Pemegang Saham Utama BCA;
1. Memiliki integritas, akhlak, dan moral yang baik; 13. Tidak mempunyai hubungan usaha baik
2. Memiliki kemampuan, pengetahuan, pengalaman langsung maupun tidak langsung yang berkaitan
sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta dengan kegiatan usaha BCA;
mampu berkomunikasi dengan baik; 14. Untuk Ketua Komite Audit hanya dapat
3. Memahami Laporan Keuangan, bisnis BCA merangkap jabatan sebagai Ketua Komite paling
khususnya yang terkait dengan layanan jasa banyak pada 1 (satu) komite lainnya pada BCA;
atau kegiatan usaha BCA, proses audit, dan 15. Anggota Komite Audit yang berasal dari Pihak
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Independen dapat merangkap jabatan sebagai
Modal serta peraturan perundang-undangan Pihak Independen anggota Komite lainnya
terkait lainnya; pada BCA, Bank lain, dan/atau perusahaan lain,
4. Mematuhi kode etik BCA dan kode etik Komite sepanjang yang bersangkutan :
Audit yang ditetapkan oleh BCA; a. Memenuhi seluruh kompetensi yang
5. Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus dipersyaratkan;
menerus melalui pendidikan dan pelatihan; b. Memenuhi kriteria independensi;
6. Memiliki paling kurang satu anggota yang c. Mampu menjaga rahasia BCA;
berlatar belakang pendidikan dan keahlian di d. Memperhatikan kode etik yang berlaku; dan
bidang akuntansi dan/atau keuangan; e. Tidak mengabaikan pelaksanaan tugas dan
7. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan tanggung jawab sebagai anggota Komite.
Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa
Penilai Publik, atau pihak lain yang memberi jasa 10. Rapat Komite Audit
asurans, jasa non asurans, jasa penilai, dan/atau Komite Audit mengadakan rapat sedikitnya 4
jasa konsultasi lain kepada BCA dalam waktu 6 (empat) kali dalam setahun sebagaimana diatur di
(enam) bulan terakhir; dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit.
8. Bukan merupakan orang yang bekerja atau Selama tahun 2015, Komite Audit telah mengadakan
mempunyai wewenang dan tanggung rapat sebanyak 20 (dua puluh) kali.
jawab untuk merencanakan, memimpin,
mengendalikan, atau mengawasi kegiatan BCA Dalam setiap rapat Komite Audit selalu dibuat risalah
dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali rapat yang mencantumkan tanggal rapat, kehadiran
Komisaris Independen; anggota Komite Audit, agenda rapat, dan materi
rapat.
302
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Data kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat Komite Audit selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:
11. Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite Audit 7. Melakukan kunjungan ke 8 (delapan) Kantor
Selama Tahun 2015 Cabang Pembantu dan 2 (dua) Kantor Kas
Pada tahun 2015, pelaksanaan program kerja Komite untuk melakukan observasi atas kegiatan
Audit BCA adalah sebagai berikut: Kantor cabang pembantu/kas sebagai bagian
1. Melakukan pertemuan dengan Kantor Akuntan dari proses penilaian kecukupan dan efektivitas
Publik (KAP) Siddharta Widjaja & Rekan, untuk pengendalian internal.
membahas hasil akhir audit Laporan Keuangan 8. Mengkaji laporan-laporan hasil audit internal
BCA tahun buku 2014 beserta Management (lebih dari 179 laporan) dan memantau tindak
Letter. lanjutnya.
2. Mengevaluasi dan menyetujui usulan 9. Mengkaji kepatuhan BCA terhadap ketentuan,
perpanjangan kontrak dengan KAP Siddharta peraturan dan hukum yang berlaku di bidang
Widjaja & Rekan, anggota KPMG International perbankan melalui kajian terhadap laporan
dan merekomendasikan kepada Dewan kepatuhan terhadap ketentuan kehati-hatian
Komisaris untuk melakukan audit atas Laporan yang dilaporkan setiap triwulan.
Keuangan BCA tahun buku 2015. 10. Mengkaji laporan portofolio kredit yang
3. Melakukan pertemuan dengan KAP Siddharta diterbitkan setiap semester.
Widjaja & Rekan, untuk membahas rencana 11. Memantau pelaksanaan manajemen risiko
dan cakupan audit atas Laporan Keuangan BCA melalui laporan triwulanan Profil Risiko BCA
tahun buku 2015. dan laporan bulanan Operation Risk Management
4. Melakukan pertemuan dengan Divisi Keuangan Information System (ORMIS).
dan Perencanaan untuk mengkaji Laporan 12. Menghadiri presentasi hasil audit atas IT
Keuangan BCA yang akan dipublikasikan setiap Governance yang dilakukan oleh Divisi Audit
triwulan. Internal dengan bantuan konsultan dari Asia
5. Melakukan pertemuan dengan Divisi Audit Pacific Advisory Services Private Limited,
Internal sebanyak 8 (delapan) kali untuk: Singapore yang dihadiri juga oleh Dewan
a. Mengevaluasi perencanaan tahunan. Komisaris.
b. Mengevaluasi pelaksanaan audit internal 13. Melakukan kajian atas:
setiap semester. a. Hasil pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan
c. Melakukan diskusi atas hasil audit yang dan tindak lanjutnya.
dipandang cukup signifikan. b. Hasil pemeriksaan Bank Indonesia dan
6. Melakukan kunjungan ke 7 (tujuh) Kantor tindak lanjutnya.
Cabang Utama untuk menghadiri exit meeting c. Management letter dari KAP Siddharta
audit internal sebagai bagian dari proses Widjaja & Rekan dan tindak lanjutnya.
penilaian kualitas audit internal serta penilaian 14. Melaporkan hasil kajian dan evaluasi rutin aspek
kecukupan dan efektivitas pengendalian governance, manajemen risiko, kepatuhan dan
internal. pengendalian kepada Dewan Komisaris setiap
triwulan.
303
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
15. Bersama dengan Komite Pemantau Risiko 3. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau
membahas modus-modus External Fraud, Risiko
termasuk yang berkaitan dengan Cyber Komite Pemantau Risiko telah memiliki Pedoman
Crime yang terjadi selama tahun 2015 serta dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko, yang
mitigasinya ke depan. disusun sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia dan
16. Menghadiri RUPS, Analyst Meeting, dan Rapat Surat Edaran Bank Indonesia tentang Pelaksanaan
Kerja Nasional BCA 2016 dalam rangka monitoring Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Pedoman
pelaksanaan Good Corporate Governance. dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko dimuat
dalam Manual GCG BCA, dan website BCA (www.bca.
KOMITE PEMANTAU RISIKO co.id) bagian Good Corporate Governance.
Nama Jabatan
Sigit Pramono *)
Ketua (merangkap selaku Komisaris Independen)
Endang Swasthika Wibowo Anggota (Pihak Independen)
Wimpie Rianto**) Anggota (Pihak Independen)
*)
Efektif Per 1 Juli 2015, Ketua Komite Pemantau Risiko adalah Bapak Sigit Pramono menggantikan Bapak Cyrillus Harinowo
**)
Efektif Per 1 Januari 2015, Bapak Andreas E. Susetyo telah mengundurkan diri sebagai anggota Komite Pemantau Risiko. Efektif per 1 Februari 2015, Bapak Wimpie Rianto telah
diangkat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko menggantikan Bapak Andreas E. Susetyo
Pengangkatan anggota Komite Pemantau Risiko terbaru dilakukan oleh Direksi dengan Surat Keputusan No. 001/
SK/DIR/2015 tanggal 12 Januari 2015, berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris No.64/RR/KOM/2014
tanggal 10 Desember 2014, dan diperbaharui dengan Surat Keputusan Direksi No.095/SK/DIR/2015 tanggal 30
Juni 2015 berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris No.31/RR/KOM/2015 tanggal 24 Juni 2015.
304
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Riwayat pendidikan, jabatan dan pengalaman kerja e. Tidak mempunyai hubungan usaha baik
anggota Komite Pemantau Risiko dapat dilihat pada langsung maupun tidak langsung yang
Profil Perusahaan halaman 576 Laporan Tahunan berkaitan dengan kegiatan usaha BCA;
BCA ini f. Tidak merangkap sebagai anggota Komite
Pemantau Risiko pada perusahaan lain (emiten
6. Masa Jabatan Anggota Komite Pemantau Risiko atau perusahaan publik) pada periode yang
Masa jabatan/tugas Ketua dan Anggota Komite sama.
Pemantau Risiko akan berakhir pada saat
berakhirnya masa jabatan Ketua Komite Pemantau 8. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau
Risiko yang juga adalah Komisaris Independen. Risiko
Dengan demikian masa jabatan anggota Komite Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau
Pemantau Risiko pada periode ini sama dengan Risiko, antara lain adalah:
masa jabatan Dewan Komisaris yaitu akan berakhir 1. Membantu dan memberikan rekomendasi
pada penutupan RUPS Tahunan 2016. kepada Dewan Komisaris dalam rangka
meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas
7. Independensi dan Persyaratan Anggota Komite pengawasan dan tanggung jawab di bidang
Pemantau Risiko manajemen risiko dan memastikan bahwa
Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko adalah kebijakan manajemen risiko dilaksanakan
pihak independen, yaitu tidak memiliki hubungan dengan baik.
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/ 2. Dalam kaitannya dengan proses untuk dapat
atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan memberikan rekomendasi, Komite Pemantau
Komisaris, anggota Direksi dan/atau Pemegang Risiko harus melakukan:
Saham Pengendali atau hubungan usaha dengan a. Evaluasi atas konsistensi antara kebijakan
BCA yang dapat mempengaruhi kemampuannya manajemen risiko dengan pelaksanaan
untuk bertindak independen. kebijakan tersebut.
b. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh anggota tugas Komite Manajemen Risiko dan
Komite Pemantau Risiko BCA antara lain adalah Satuan Kerja Manajemen Risiko.
sebagai berikut:
a. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, 9. Rapat Komite Pemantau Risiko
pengetahuan, pengalaman sesuai dengan Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat
bidang pekerjaannya, serta mampu sedikitnya 4 (empat) kali dalam setahun
berkomunikasi dengan baik; sebagaimana diatur di dalam Pedoman dan Tata
b. Memiliki paling kurang satu anggota Pihak Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko. Selama tahun
Independen yang berlatar belakang pendidikan 2015, Komite Pemantau Risiko telah mengadakan
dan keahlian di bidang keuangan; rapat sebanyak 10 (sepuluh) kali.
c. Memiliki paling kurang satu anggota Pihak
Independen yang berlatar belakang pendidikan Dalam setiap rapat Komite Pemantau Risiko selalu
dan keahlian di bidang manajemen risiko; dibuat risalah rapat yang mencantumkan tanggal
d. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan rapat, kehadiran anggota Komite Pemantau Risiko,
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, agenda rapat, dan materi rapat.
atau pemegang saham pengendali BCA;
305
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Data kehadiran anggota Komite Pemantau Risiko dalam rapat Komite Pemantau Risiko selama tahun 2015 adalah
sebagai berikut:
10. Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite Risiko likuiditas berdasar skenario
Pemantau Risiko Selama Tahun 2015 beragam tekanan kondisi makro
Sepanjang tahun 2015, program kerja Komite serta menguji ketahanan cadangan
Pemantau Risiko adalah sebagai berikut: likuiditas.
1. Melakukan: Risiko kredit termasuk risiko kredit
a. Pemantauan risiko dengan melakukan konsumer, SME dan kredit korporasi.
review dan evaluasi atas peraturan, Alokasi permodalan dan cadangan
pelaksanaan dan berbagai laporan risiko. sesuai dengan berbagai kondisi
Komite Pemantau Risiko memberikan perekonomian.
pendapat dan saran dalam bentuk tertulis, 3. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan GCG
namun bila diperlukan klarifikasi lebih dan kebijakan manajemen risiko dengan cara
lanjut akan dibuat penjelasan khusus dan mengevaluasi dokumen hasil kerja Satuan Kerja
atau pertemuan khusus membahas topik Manajemen Risiko dan Komite Manajemen
tersebut. Risiko.
b. Evaluasi hasil stress test yang dilaporkan 4. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris
secara kuartalan. atas pelaksanaan dan pengembangan proses
c. Pemantauan juga dilakukan terhadap manajemen risiko tentang:
seluruh risiko dalam bentuk risk dashboard a. Business Continuity Planning dan Crisis
sesuai ketentuan regulator secara periodik. Management Protocol.
d. Pelaporan atas perkembangan b. Risiko Kredit Konsumer dan non Konsumer
pemantauan kepada Dewan Komisaris secara nasional.
setiap kuartal. c. Persiapan pemenuhan ketentuan target
2. Melakukan pemantauan khusus terhadap : program kredit SME sesuai dengan kondisi
a. Risiko operasional, khususnya risiko dan potensi ekonomi.
Teknologi Informasi (TI) untuk memastikan d. Persiapan pelaksanaan manajemen risiko
bahwa risiko operasional BCA terkendali, di terintegrasi dan mekanisme penilaiannya.
samping itu melakukan evaluasi terhadap 5. Memastikan bahwa BCA memiliki infrastruktur
Business Continuity Plan (BCP) dan yang baik untuk mengendalikan risiko, untuk
Protokol Crisis Management. Melakukan itu evaluasi atas ketentuan dan pedoman kerja
pemantauan terhadap pelaksanaan dilakukan dengan cara:
dan pengendalian risiko operasional, a. Melakukan review terhadap ketentuan dan
khususnya terkait dengan kejadian fraud. pedoman manajemen risiko.
b. Analisis hasil stress test secara khusus b. Melakukan evaluasi terhadap metode,
pada aspek: indikator dan pengukuran risiko.
306
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
6. Memastikan pelaksanaan GCG dilakukan Governance bagi Bank Umum, dan Peraturan
dengan tepat dan baik dengan menghadiri Otoritas Jasa Keuangan No.34/POJK.04/2014
Rapat Umum Pemegang Saham, Analyst tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi
Meeting, dan Rapat Kerja Nasional. dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI dan Nominasi dimuat dalam Manual GCG BCA, dan
website BCA (www.bca.co.id) bagian Good Corporate
1. Tugas Pokok Governance.
Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk untuk
mengembangkan kualitas manajemen puncak Adapun Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite
melalui kebijakan remunerasi dan nominasi. Remunerasi dan Nominasi mencakup sebagai
berikut:
2. Acuan Hukum Komposisi dan Struktur Keanggotaan;
Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi Tugas dan Tanggung Jawab;
mengacu pada: Tata Cara dan Prosedur Kerja;
Peraturan Bank Indonesia No.8/14/ PBI/2006 Etika dan Waktu Kerja;
tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan Penyelenggaraan Rapat;
atas Peraturan Bank Indonesia No.8/4/ Sistem Pelaporan Kegiatan;
PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Tata Cara Penggantian Anggota;
Governance bagi Bank Umum. Masa Jabatan.
Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/DPNP
tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan 4. Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi
Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Komite Remunerasi dan Nominasi BCA
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.34/ beranggotakan 3 (tiga) orang, yang terdiri dari
POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 seorang Ketua yang juga adalah Komisaris
tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Independen dan 2 (dua) orang anggota, yaitu
Emiten atau Perusahaan Publik. seorang Presiden Komisaris dan seorang Pejabat
Eksekutif yang membawahi Divisi Human Capital
3. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi Management (Sumber Daya Manusia).
dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi telah memiliki Pejabat Eksekutif anggota Komite Remunerasi dan
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi Nominasi memiliki pengetahuan mengenai sistem
dan Nominasi, yang disusun sesuai dengan remunerasi dan/atau nominasi serta succession
Peraturan Bank Indonesia, Surat Edaran Bank plan.
Indonesia tentang Pelaksanaan Good Corporate
Nama Jabatan
Raden Pardede Ketua (merangkap selaku Komisaris Independen)
Djohan Emir Setijoso Anggota (merangkap selaku Presiden Komisaris)
Lianawaty Suwono Anggota (merangkap selaku Kepala Divisi Human Capital Management)
307
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengangkatan anggota Komite Remunerasi dan 4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik
Nominasi dilakukan oleh Direksi dengan Surat langsung maupun tidak langsung yang
Keputusan No.123/SK/DIR/2011 tanggal 19 berkaitan dengan kegiatan usaha BCA.
September 2011 berdasarkan keputusan Rapat
Dewan Komisaris No.027A/RR/KOM/2011 tanggal 8. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi
30 Mei 2011. dan Nominasi
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi
Riwayat pendidikan, jabatan dan pengalaman kerja dan Nominasi, antara lain adalah:
anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dapat 1. Mengevaluasi kebijakan remunerasi dan
dilihat pada Data Perusahaan halaman 577 Laporan nominasi BCA.
Tahunan BCA ini. 2. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris
mengenai:
6. Masa Jabatan Anggota Komite Remunerasi dan a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan
Nominasi Komisaris dan Direksi untuk disampaikan
Masa jabatan Anggota Komite Remunerasi dan kepada Rapat Umum Pemegang Saham
Nominasi akan berakhir pada saat berakhirnya masa BCA.
jabatan Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat
yang juga adalah Komisaris Independen. Masa Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan
jabatan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi untuk kemudian oleh Dewan Komisaris
pada periode ini akan berakhir pada penutupan disampaikan kepada Direksi.
RUPS Tahunan 2016. 3. Menyusun dan merekomendasikan kepada
Dewan Komisaris mengenai sistem dan
7. Independensi dan Persyaratan Anggota Komite prosedur pemilihan dan/atau penggantian
Remunerasi dan Nominasi anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi
Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi untuk disampaikan kepada RUPS.
adalah pihak independen, yaitu tidak memiliki 4. Memastikan kebijakan remunerasi BCA telah
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
saham dan/atau hubungan keluarga dengan yang berlaku.
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan/ 5. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris
atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/
usaha dengan BCA yang dapat mempengaruhi atau calon anggota Direksi untuk disampaikan
kemampuannya untuk bertindak independen. kepada RUPS.
6. Merekomendasikan pihak-pihak independen
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh anggota calon anggota Komite Audit dan Komite
Komite Remunerasi dan Nominasi BCA antara lain Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris.
adalah sebagai berikut: 7. Mengkaji kelayakan kebijakan pemberian
1. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, fasilitas-fasilitas yang disediakan bagi Dewan
pengetahuan, pengalaman sesuai dengan Komisaris dan Direksi.
bidang pekerjaannya, serta mampu 8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Dewan
berkomunikasi dengan baik; Komisaris yang berkaitan dengan remunerasi
2. Pejabat Eksekutif Komite Remunerasi dan dan nominasi sesuai dengan ketentuan yang
Nominasi memiliki pengetahuan mengenai berlaku.
sistem remunerasi dan/atau nominasi. 9. Melaporkan hasil pengkajian dan rekomendasi
3. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan sehubungan dengan tugas-tugas Komite
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, Remunerasi dan Nominasi kepada Dewan
atau pemegang saham pengendali BCA; Komisaris apabila diperlukan.
308
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Di samping itu, sesuai dengan Peraturan Otoritas b. Terkait dengan fungsi Remunerasi:
Jasa Keuangan No.34/POJK.04/2014 tanggal 8 1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Komisaris mengenai:
Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik, Komite a) struktur Remunerasi;
Nominasi dan Remunerasi mempunyai tugas dan b) kebijakan atas Remunerasi; dan
tanggung jawab paling kurang: c) besaran atas Remunerasi
a. Terkait dengan fungsi Nominasi: 2. Membantu Dewan Komisaris melakukan
1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan penilaian kinerja dengan kesesuaian
Komisaris mengenai: Remunerasi yang diterima masing-masing
a) komposisi jabatan anggota Direksi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
dan/atau anggota Dewan Komisaris; Komisaris.
b) kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan
dalam proses Nominasi; dan 9. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
c) kebijakan evaluasi kinerja bagi Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan
anggota Direksi dan/atau anggota rapat sesuai dengan kebutuhan BCA, sedikitnya
Dewan Komisaris; 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan sebagaimana
2. Membantu Dewan Komisaris melakukan diatur dalam POJK No.34/POJK.04/2014 tanggal
penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan
anggota Dewan Komisaris berdasarkan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik. Selama
tolok ukur yang telah disusun sebagai tahun 2015, Komite Remunerasi dan Nominasi telah
bahan evaluasi; mengadakan rapat sebanyak 4 (empat) kali.
3. Memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris mengenai program Dalam setiap rapat Komite Remunerasi dan
pengembangan kemampuan anggota Nominasi selalu dibuat risalah rapat yang
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; mencantumkan tanggal rapat, kehadiran anggota
4. Memberikan usulan calon yang memenuhi Komite Remunerasi dan Nominasi, agenda rapat,
syarat sebagai anggota Direksi dan/atau dan materi rapat.
anggota Dewan Komisaris kepada Dewan
Komisaris untuk disampaikan kepada
RUPS.
Data kehadiran anggota Komite Remunerasi dan Nominasi pada rapat Komite Remunerasi dan Nominasi selama
tahun 2015 adalah sebagai berikut:
309
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
310
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Pedoman dan Tata Tertib kerja Komite Tata Kelola Konglomerasi Keuangan untuk penyempurnaan
Terintegrasi telah diunggah dalam website BCA Pedoman Tata Kelola Terintegrasi.
(www.bca.co.id) bagian Good Corporate Governance.
5. Keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi
4. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tata Kelola Keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi paling
Terintegrasi sedikit terdiri dari:
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Tata Kelola a. Seorang Komisaris Independen dari BCA
Terintegrasi memiliki tugas dan tanggung jawab (Entitas Utama) sebagai Ketua merangkap
sebagai berikut: anggota;
a. Mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola b. Komisaris Independen dari perusahaan Anak
Terintegrasi paling sedikit melalui penilaian dalam Konglomerasi Keuangan sebagai
kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan anggota;
fungsi kepatuhan secara terintegrasi. c. Seorang Pihak Independen sebagai anggota; dan
b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan d. Anggota Dewan Pengawas Syariah dari
Komisaris BCA sebagai Entitas Utama dalam Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi
Keuangan, sebagai anggota.
Nama Jabatan
Sigit Pramono Ketua (merangkap Komisaris Independen Entitas Utama)
Adhi Gunawan Anggota (merangkap Komisaris Independen PT BCA Finance)
Gustiono Kustianto Anggota (merangkap Komisaris Independen PT Asuransi Umum BCA)
Suyanto Sutjiadi Anggota (merangkap Komisaris Independen PT Bank BCA Syariah)
Pudjianto Anggota (merangkap Komisaris Independen PT Asuransi Jiwa BCA)
Inawaty Handoyo Anggota (merangkap Pihak Independen Entitas Utama)
Anggota (merangkap Anggota Dewan Pengawas Syariah PT Bank BCA
Sutedjo Prihatono
Syariah)
Riwayat pendidikan, jabatan dan pengalaman kerja anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi dapat dilihat pada
Data Perusahaan halaman 578 - 580 Laporan Tahunan BCA ini.
7. Jumlah dan Komposisi Komisaris Independen 8. Masa Tugas Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Jumlah dan Komposisi Komisaris Independen yang Masa tugas anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
menjadi anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi sama dengan masa jabatan anggota Dewan
disesuaikan dengan kebutuhan Konglomerasi Komisaris BCA (Entitas Utama), dan dapat diangkat
Keuangan serta efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kembali untuk periode berikutnya.
tugas Komite Tata Kelola Terintegrasi dengan
memperhatikan paling sedikit keterwakilan masing- Masa jabatan anggota Komite Tata Kelola
masing sektor jasa keuangan. Terintegrasi pada periode ini akan berakhir pada
penutupan RUPS BCA Tahunan 2016.
311
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Data kehadiran anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi dalam rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi selama tahun
2015 adalah sebagai berikut:
312
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
11. Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite Tata ASSET & LIABILITY COMMITTEE
Kelola Terintegrasi Selama Tahun 2015 Asset & Liability Committee (ALCO) adalah komite tetap di
Dalam tahun 2015, pelaksanaan program kerja bawah Direksi dengan misi mencapai tingkat profitabilitas
Komite Tata Kelola Perusahaan adalah sebagai BCA yang optimum serta risiko likuiditas, risiko suku
berikut: bunga, dan risiko valuta asing yang terkendali, melalui
a. Menelaah keseluruhan persiapan penerapan penetapan kebijakan dan strategi aset dan liabilitas BCA
tata kelola terintegrasi dalam konglomerasi (assets and liabilities management).
keuangan BCA dan Perusahaan Anak, termasuk
update status kepatuhan Perusahaan Anak Fungsi Pokok ALCO
terhadap regulasi yang berlaku bagi masing- Menetapkan dan mengevaluasi kebijakan dan strategi
masing Perusahaan Anak. pengelolaan likuiditas untuk menjaga likuiditas sesuai
b. Mereview draf Laporan Penilaian Sendiri dengan ketentuan yang berlaku, memenuhi kebutuhan
(self assessment) Pelaksanaan Tata Kelola likuiditas BCA, termasuk kebutuhan dana tidak terduga,
Terintegrasi Semester I dan Semester II tahun dan meminimalisir idle funds.
2015. Menetapkan dan mengevaluasi kebijakan dan
c. Update kajian hukum terhadap penerapan strategi yang berkaitan dengan risiko pasar, yaitu
tata kelola teintegrasi dalam konglomerasi risiko suku bunga dan risiko valuta asing.
keuangan dalam kaitannya dengan prinsip Menetapkan dan mengevaluasi kebijakan dan
Undang-Undang Perseroan Terbatas. strategi harga (pricing policy) untuk produk-produk
d. Mengevaluasi pelaksanaan tata kelola dana, pinjaman, dan rekening antar kantor.
terintegrasi dalam konglomerasi keuangan. Menetapkan dan mengevaluasi kebijakan dan
e. Mengikuti sosialisasi penerapan dan pedoman strategi dalam penataan portofolio investasi.
tata kelola terintegrasi oleh Komite Nasional Menetapkan dan mengevaluasi kebijakan dan
Kebijakan Governance. strategi penataan struktur neraca melalui antisipasi
perubahan suku bunga untuk mencapai net interest
margin yang optimum.
KOMITE-KOMITE EKSEKUTIF DIREKSI
Wewenang ALCO
Direksi dibantu oleh 7 (tujuh) Komite Eksekutif yang ALCO mempunyai wewenang untuk mengambil
semuanya bertugas memberikan opini objektif kepada keputusan strategis di bidang pengelolaan aset dan
Direksi dan membantu meningkatkan efektivitas liabilitas BCA (assets and liabilities management) sejauh
pelaksanaan tugas Direksi secara sistematis. tidak melampaui wewenang Direksi, seperti:
Menetapkan suku bunga deposito, tabungan, dan
Anggota Komite Eksekutif ditunjuk oleh Direksi. Komite giro;
Eksekutif memberikan kontribusi sesuai dengan bidang Menetapkan suku bunga pinjaman;
tugasnya dan tanggung jawabnya. Menetapkan strategi pendanaan dan investasi;
Menetapkan strategi hedging apabila dipandang
Berikut adalah 7 (tujuh) Komite Eksekutif di bawah Direksi: perlu melakukan hedging;
1. Asset & Liability Committee (ALCO) Menetapkan limit yang berkaitan dengan risiko
2. Komite Manajemen Risiko (KMR) likuiditas, risiko suku bunga, dan risiko valuta
3. Komite Manajemen Risiko Terintegrasi (KMRT) asing sesuai kebijakan pengambilan risiko secara
4. Komite Kebijakan Perkreditan (KKP) keseluruhan.
5. Komite Kredit (KK)
6. Komite Pengarah Teknologi Informasi (KPTI)
7. Komite Pertimbangan Kasus Kepegawaian (KPKK)
313
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Kepala Grup Corporate Banking dan Corporate Finance Mempunyai hak suara
314
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Frekuensi Rapat ALCO dan Tingkat Kehadiran Direksi dan Anggota ALCO Lainnya Selama Tahun 2015
Catatan:
Direktur bukan anggota juga menghadiri rapat ALCO sebagai narasumber.
Selain itu, unit kerja Kantor Pusat, Kantor Wilayah atau Kantor Cabang, maupun pihak luar BCA dapat diundang sebagai Narasumber untuk memberikan masukan mengenai beberapa
masalah.
315
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pelaporan Pertanggungjawaban/Realisasi Kerja Yield dan Cost of Fund Rupiah dan Valas.
Realisasi kerja ALCO dilaporkan melalui: Analisis Assets/Liabilities Management.
Risalah rapat rutin. Perkembangan Dana Bank terhadap Total Perbankan.
Risalah rapat khusus yang diadakan untuk Membahas dan memutuskan perubahan suku
membahas hal tertentu. bunga Dana dan Kredit, Suku Bunga Dasar Kredit
Data dan informasi yang terkait dengan bidang yang (SBDK) serta limit-limit yang berkaitan dengan Asset
dibahas. Liability Management (ALM).
Catatan dan pendapat ALCO mengenai risalah rapat Melakukan review terhadap hasil simulasi laba/rugi
serta data dan informasi yang terkait. sesuai strategi ALM BCA.
316
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Frekuensi Rapat KMR dan Tingkat Kehadiran Direksi dan Anggota KMR Lainnya Selama Tahun 2015
317
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
318
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Catatan*):
Mempunyai hak suara
Jumlah dan komposisinya disesuaikan dengan kebutuhan serta efisiensi
dan efektivitas pelaksanaan tugas KMRT dengan memperhatikan antara
lain keterwakilan masing-masing sektor jasa keuangan
Sekretaris (merangkap Anggota
Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko/Pejabat Pengganti Mempunyai hak suara
tetap)
Catatan:
1)
Jika ada jabatan yang dirangkap, yang bersangkutan hanya mempunyai 1 (satu) suara.
2)
Sesuai topik yang dibahas.
3)
Jika kepala Divisi Audit Internal mengikuti rapat KMRT, maka tidak mempunyai hak suara.
319
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Frekuensi Rapat KMRT dan Tingkat Kehadiran Direksi dan Anggota KMRT Lainnya Selama Tahun 2015
320
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
321
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
322
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Data Kehadiran Anggota Direksi dan Anggota KKP Lainnya Selama Tahun 2015
Pelaporan Pertanggung Jawaban/Realisasi Kerja KKP Program Kerja dan Realisasi KKP Selama Tahun 2015
Laporan tertulis secara berkala kepada Direksi 1. Merekomendasikan kebijakan pendelegasian
dengan tembusan kepada Dewan Komisaris wewenang memutus kredit untuk kategori kredit
mengenai hasil pengawasan, pemantauan, dan Komersial dan Korporasi.
evaluasi pelaksanaan Kebijakan Dasar Perkreditan 2. Membuat Laporan Pertanggungjawaban dan
Bank (KDPB), serta saran perbaikan yang diperlukan. Realisasi Kerja Komite Kebijakan Perkreditan dan
Data dan informasi lain yang berkaitan dengan hasil menyampaikannya kepada Direksi dengan tembusan
pengawasan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan. kepada Dewan Komisaris.
323
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
324
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Frekuensi Rapat Komite Kredit Korporasi dan Tingkat Kehadiran Direksi dan Anggota Komite Kredit Korporasi
Selama Tahun 2015
325
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Frekuensi Rapat Komite Kredit Komersial dan Tingkat Kehadiran Direksi dan Anggota Komite Kredit Komersial
Selama Tahun 2015
326
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Wewenang dan Tanggung Jawab KPTI Rapat KPTI hanya dapat dilaksanakan apabila
KPTI memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai dihadiri oleh sedikitnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah
berikut: anggota yang diundang dan mempunyai hak suara.
Memberikan rekomendasi kepada Direksi atas
rencana strategis TI agar searah dengan rencana Pengambilan Keputusan
strategis kegiatan usaha BCA; Berikut ketentuan tentang pengambilan keputusan:
Mereview dan memberikan rekomendasi kelayakan Pengambilan keputusan dalam kaitan penggunaan
investasi pada sektor TI yang dapat memberikan wewenang KPTI hanya diambil melalui keputusan
kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis BCA; rapat KPTI yang sah;
Mereview dan memberikan rekomendasi langkah- Keputusan rapat KPTI yang sah dan mengikat
langkah strategis untuk meminimalkan risiko atas apabila disetujui oleh sedikitnya (setengah)
investasi BCA pada sektor TI; jumlah anggota yang hadir dan memiliki hak suara
Mereview dan memberikan rekomendasi atas ditambah 1 (satu) suara.
perumusan kebijakan dan prosedur TI yang utama.
Pelaporan Pertanggungjawaban/Realisasi Kerja KPTI
Rapat KPTI Realisasi kerja KPTI dilaporkan melalui risalah rapat KPTI
Berikut beberapa ketentuan tentang rapat KPTI: dengan ketentuan sebagai berikut:
Rapat KPTI dilaksanakan sesuai kebutuhan BCA dan Hasil rapat KPTI wajib dituangkan dalam risalah
sedikitnya 4 (empat) kali dalam satu tahun; rapat dan didokumentasikan dengan baik;
Risalah rapat dibuat oleh sekretaris KPTI dan ditanda
tangani oleh ketua KPTI.
327
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Frekuensi Rapat Komite Pengarah Teknologi Informasi dan Tingkat Kehadiran Direksi dan Anggota KPTI Lainnya
Selama Tahun 2015
Program Kerja Tahun 2015 Mengkaji dan memonitor langkah-langkah strategis
Memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai untuk meminimalkan risiko investasi TI.
rencana strategis TI; Melakukan pemantauan atas penggunaan anggaran
Memantau kinerja TI dan upaya peningkatannya; TI 2015.
Mengevaluasi dan memonitor penerapan TI sesuai Mengkaji dan mengevaluasi proyek-proyek strategis
dengan kebutuhan usaha BCA; TI yang baru, yaitu:
Memastikan investasi TI memberikan investasi yang a. Pembangunan infrastruktur TI untuk
optimal; mendukung e-commerce gateway;
Memastikan efektivitas langkah-langkah b. Konsolidasi infrastruktur TI Perusahaan Anak
minimalisasi risiko atas investasi BCA pada sektor melalui pemanfaatan teknologi private cloud.
TI. Mengevaluasi dan memonitor inisiatif TI yang
dilakukan untuk mendukung delivery proyek-proyek
Realisasi Kerja Tahun 2015 strategis TI. Inisiatif-inisiatif tersebut adalah:
Mengevaluasi dan memonitor pelaksanaan proyek a. One-vision project delivery priority;
strategis teknologi informasi (TI) yang selaras b. Meningkatkan resource visibility untuk melihat
dengan strategic corporate objective BCA serta arah kapasitas tim development;
bisnis perusahaan. c. Membentuk Scrum Team serta implementasi
Mengevaluasi implementasi proses dan teknologi 4DX;
yang digunakan dalam pengembangan proyek TI. d. Membangun Testing Factory;
328
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Ketua (merangkap Anggota) Kepala Divisi Human Capital Management Mempunyai hak suara
Anggota tetap Kepala Divisi Audit Internal Mempunyai hak suara
Kepala Grup Hukum Mempunyai hak suara
Kepala Divisi Strategi dan Pengembangan Operasi Layanan
Mempunyai hak suara
Anggota tidak tetap Kepala Satuan Kerja Manajemen Jaringan dan Perencanaan Mempunyai hak suara
Wilayah
Sekretaris Kepala Sub-Divisi Audit Cabang Tanpa hak suara
329
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Realisasi atas Program Kerja KPKK Selama Tahun 2015 yang memerlukan keputusan Direksi untuk tindak lanjut
Sepanjang tahun 2015 KPKK telah mengadakan penyelesaiannya berupa pengenaan sanksi dan/atau
rapat sebanyak 10 (sepuluh) kali dimana realisasi dari pembenahan sistem dan prosedur operasional dan/atau
program kerja KPKK adalah memberikan masukan pemrosesan kasus secara hukum.
berupa informasi, analisis dan pertimbangan untuk
membuat rekomendasi kepada Direksi atas beberapa
kasus tindak pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan
330
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
331
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Sekretaris 14. Mengembangkan sarana komunikasi dan event
Perusahaan pada tahun 2015 internal, seperti perayaan ulang tahun BCA,
Selama tahun 2015 Sekretaris Perusahaan telah silaturahmi Purnabakti BCA, halal bi halal dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan antara lain sebagai rangka memperingati Hari Raya Idul Fitri, Natal dan
berikut: Tahun Baru.
1. Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan Luar Biasa
2015. Program Pelatihan Dalam Rangka Mengembangkan
2. Melakukan Self Assessment Pelaksanaan Good Kompetensi Sekretaris Perusahaan
Corporate Governance BCA dan Tata Kelola Program pelatihan yang diikuti oleh Sekretaris
Terintegrasi Semester I dan Semester II tahun 2015. Perusahaan antara lain adalah sebagai berikut:
3. Membuat Laporan Pelaksanaan Good Corporate Activation Strategy Developing Your Communication
Governance tahun 2015. Strategy
4. Menyusun materi Tata Kelola Perusahaan Indonesia Knowledge Forum
(Corporate Governance) dan Tanggung Jawab ICSA Sosialisasi Peraturan OJK
Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) In house Training ASEAN CG Scorecard
untuk dimuat dalam Laporan Tahunan (Annual Sosialisasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi bagi
Report) tahun 2015. Konglomerasi Keuangan
5. Mengembangkan implementasi tata kelola Workshop Penyusunan Sustainability Report 2015
perusahaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Knowledge Sharing BCA Open Source A Corporate
ASEAN Corporate Governance Scorecard. Heritage
6. Mengadakan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni)
seluruh Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan FUNGSI INVESTOR RELATIONS
Bekasi dalam rangka HUT BCA yang ke- 58 pada
Februari 2015 yang melibatkan karyawan dan Tugas Pokok Investor Relations
masyarakat, dari berbagai Wilayah dan Cabang Tugas pokok Investor Relations adalah mewakili Direksi
BCA seluruh Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan dalam hubungannya dengan pihak investor, masyarakat
Bekasi. pasar modal, dan pemegang saham yang meliputi:
7. Melaksanakan Public Expose (bersama dengan 1. Menyusun strategi komunikasi khususnya kepada
Investor Relation). investor, calon investor, analis, fund-manager, dan
8. Menyelenggarakan pelaksanaan Press Conference & masyarakat pasar modal pada umumnya.
Analyst Meeting setiap triwulan. 2. Menyiapkan materi dan melaksanakan kegiatan
9. Menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (bersama road show, analyst meeting, dan conference call.
dengan unit kerja lainnya). 3. Mengkomunikasikan berbagai aspek terkait dengan
10. Mengembangkan dan mengimplementasikan saham dan kinerja BCA serta Laporan Keuangan
program kegiatan tanggung jawab sosial kepada pihak-pihak yang berkepentingan, seperti
perusahaan. fund-manager, investor, dan calon investor.
11. Mengembangkan kegiatan siaran pers terkait 4. Mengelola hubungan dengan para fund-manager,
dengan kinerja dan perkembangan BCA. pakar, dan pengamat ekonomi (khususnya saham).
12. Mengembangkan materi komunikasi korporasi BCA 5. Memantau dan melaporkan hasil analisis para analis
seperti publikasi Laporan Keuangan BCA melalui terhadap kinerja dan harga saham BCA secara
media massa, iklan hari besar, dan lain-lain. berkala.
13. Mengembangkan dan mengimplementasikan 6. Mengkoordinasikan penyusunan, penerbitan dan
kegiatan sponsorship BCA seiring dengan kebijakan pendistribusian annual report ke investor/analyst.
BCA. 7. Menyediakan data dan informasi keuangan BCA
untuk investor dan masyarakat pasar modal.
332
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Statistik Aktivitas Investor Relations BCA Tahun 2015 Jumlah partisipan yang hadir dalam kunjungan investor
dan 2014 dan mengikuti conference call adalah 479 orang dengan
komposisi berdasarkan asal negara:
2015 2014
Analyst Meeting *)
5 5 Jakarta
Singapura
Konferensi **)
15 11
Kunjungan Investor 203 193
Conference call 33 39
Hong Kong
10%
Total 259 250 15%
Keterangan: Lainnya*)
*)
Termasuk satu kali paparan publik
10% 11%
**)
Termasuk 8 konferensi di Jakarta pada tahun 2015 dan 4 konferensi pada
tahun 2014
Amerika
Eropa
Keterangan:
*)
Lainnya berasal dari Jepang, Malaysia, Thailand, Australia, Afrika,
Korea Selatan & Uni Emirat Arab
38
28
23 24 23
22
20
17 17 18
16
13
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Divisi Audit Internal dibentuk untuk memberikan nilai audit interen terintegrasi untuk mendukung penerapan
tambah dan meningkatkan operasional BCA melalui tata kelola terintegrasi bagi konglomerasi keuangan BCA.
kegiatan audit (assurance) dan konsultasi (consulting)
yang independen dan objektif. Struktur dan Kedudukan Divisi Audit Internal
Kepala Divisi Audit Internal bertanggung jawab kepada
Dalam melaksanakan fungsinya, Divisi Audit Internal Presiden Direktur. Saat ini, Kepala Divisi Audit Internal
melakukan penilaian atas kecukupan dan efektivitas dijabat oleh Jacobus Sindu Adisuwono sejak tanggal
proses manajemen risiko, pengendalian internal, tata 1 November 2008 sebagaimana penetapan Surat
kelola, serta memberikan konsultasi bagi pihak internal Keputusan Pengangkatan Karyawan nomor 1390/SK/
BCA yang membutuhkan. DHR/A/2008 tanggal 24 Oktober 2008 yang ditandatangani
Presiden Direktur dan telah mendapatkan persetujuan
Sejalan dengan berlakunya Peraturan Otoritas Jasa Dewan Komisaris. Beliau memiliki pengalaman yang
Keuangan (POJK) Nomor 18/POJK.03/2014 perihal memadai di bidang audit internal dan telah memperoleh
Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi sertifikasi profesi audit internal, yaitu Certified Internal
Keuangan, Divisi Audit Internal juga melaksanakan fungsi Auditor (CIA) dan Qualified Internal Auditor (QIA).
333
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
RUPS
KOMITE AUDIT
DIREKTUR
DIREKTUR PENGAWAS DIREKTUR
LAINNYA PERUSAHAAN KEPATUHAN
ANAK
DIVISI AUDIT
INTERNAL
Keterangan:
------ garis komunikasi/penyampaian informasi
334
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
335
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
336
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Dalam rangka memenuhi penerapan fungsi Audit Ekstern Tidak memberikan jasa lain kepada BCA
sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 6/ pada tahun tersebut sehingga terhindar dari
POJK/2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan kemungkinan benturan kepentingan.
Bank, dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/32/DPNP Kantor Akuntan Publik hanya memberikan jasa
tentang Hubungan antara Bank, Kantor Akuntan Publik audit paling lama untuk periode audit 5 (lima)
dan Bank Indonesia, maka: tahun buku berturut-turut.
1. Laporan Keuangan BCA telah diaudit oleh Akuntan Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan
Publik yang independen, kompeten, profesional, dan yang berafiliasi dengan KPMG International, ditunjuk
objektif, serta menggunakan kemahiran profesional sebagai auditor BCA untuk melakukan audit atas
secara cermat dan seksama (due professional care). Laporan Keuangan BCA untuk tahun buku yang
2. Akuntan Publik yang ditunjuk oleh BCA melakukan berakhir 31 Desember 2015, dengan perkiraan
audit sesuai dengan standar profesional, perjanjian imbalan jasa sebesar Rp7.050.000.000,- (tidak
kerja, dan ruang lingkup audit. termasuk PPN).
3. Sesuai keputusan RUPS Tahunan, penunjukan Kantor 5. BCA memberikan kuasa kepada Kantor Akuntan
Akuntan Publik dan penentuan biaya dilakukan Publik untuk menyampaikan Laporan Keuangan
oleh Dewan Komisaris dengan memperhatikan yang telah diaudit (audit report) disertai dengan Surat
rekomendasi Komite Audit. Komentar (Management Letter) kepada Otoritas Jasa
4. Penunjukan Kantor Akuntan Publik dilakukan sesuai Keuangan paling lambat 3 bulan setelah tahun buku.
dengan ketentuan yang berlaku, antara lain:
Merupakan Kantor Akuntan Publik dan Akuntan
Publik (partner in-charge) yang terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia. BCA
hanya mengikutsertakan 4 (empat) Kantor
Akuntan Publik terbesar yang terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia.
Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik yang telah mengaudit Laporan Keuangan BCA
2015 2014 2013 2012 2011
Kantor Akuntan Siddharta Widjaja Siddharta Widjaja Siddharta & Widjaja Siddharta & Widjaja Purwantono,
Publik & Rekan & Rekan Suherman & Surja
Akuntan Publik Kusumaningsih Elisabeth Imelda Elisabeth Imelda Elisabeth Imelda Peter Surja
Angkawijaya
FUNGSI KEPATUHAN
BCA membentuk fungsi kepatuhan sebagai bukti Untuk mengelola dan memitigasi risiko kepatuhan
komitmennya untuk mematuhi ketentuan yang berlaku. tersebut, BCA telah menunjuk salah satu anggota Direksi
Fungsi kepatuhan di BCA merupakan pelaksana dan sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.
pengelola risiko kepatuhan, yang melakukan tugas Dan untuk membantu pelaksanaan tugasnya, BCA
pengawasan yang bersifat preventif. Hal ini dilakukan membentuk Satuan Kerja Kepatuhan, yang mempunyai
BCA mengingat bank merupakan industri yang diatur dan kedudukan independen dan bebas dari pengaruh unit
diawasi secara ketat oleh regulator. Selain itu, semakin kerja lainnya.
meningkatnya kompleksitas kegiatan usaha bank juga
memberikan dampak yang besar terhadap eksposur risiko
yang dihadapi oleh bank, termasuk risiko kepatuhan.
337
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Kedudukan Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) adalah Menyediakan informasi peraturan OJK, Bank
setingkat Divisi di kantor pusat dan bertanggung jawab Indonesia dan peraturan perundangan lainnya
langsung kepada Direktur yang membawahkan Fungsi dalam situs portal BCA yang dapat diakses oleh
Kepatuhan. SKK selain bertanggung jawab terhadap karyawan;
pelaksanaan fungsi kepatuhan, juga bertanggung Mengikutsertakan SDM di SKK pada berbagai
jawab terhadap pelaksanaan ketentuan Penerapan Anti pelatihan/training, seminar, atau sosialisasi
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme dalam rangka meningkatkan kualitas.
Termasuk aktif berpartisipasi dalam kelompok
Dalam rangka memastikan pelaksanaan fungsi kerja Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan
kepatuhan BCA, Dewan Komisaris dan Direksi juga telah Perbankan (FKDKP) dan mengikuti sertifikasi
melakukan pengawasan secara aktif. Pengawasan aktif kepatuhan yang diselenggarakan oleh Lembaga
tersebut dilakukan dalam bentuk antara lain, persetujuan Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP);
atas kebijakan dan prosedur, pelaporan secara periodik, Melaksanakan fungsi konsultatif terkait dengan
permintaan penjelasan, dan pertemuan. penerapan peraturan yang berlaku melalui
pemberian saran/tanggapan atas pertanyaan-
Aktivitas Aspek Kepatuhan Selama Tahun 2015 pertanyaan dari Unit Kerja atau Cabang, baik
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.13/2/PBI/2011 melalui surat elektronik (email), memorandum,
tanggal 12 Januari 2011 mengenai Pelaksanaan Fungsi maupun dalam bentuk diskusi melalui telepon
Kepatuhan Bank Umum, fungsi kepatuhan Bank meliputi atau meeting.
tindakan untuk:
1. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada 2. Dalam rangka mengelola risiko kepatuhan dan
semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan
Bank. prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh
2. Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Bank. BCA telah sesuai dengan ketentuan
3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan Melakukan gap analysis dan menganalisa
prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh dampak ketentuan baru terhadap operasional
Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia BCA;
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Mengusulkan penyesuaian manual, kebijakan
termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan prosedur internal;
dan Unit Usaha Syariah. Melakukan review dan memberikan pendapat
4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen atas rencana produk dan aktivitas baru, untuk
yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan/ memastikan bahwa produk yang akan dibuat
atau otoritas pengawas lain yang berwenang. dan aktivitas baru yang akan dilakukan telah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
Untuk melaksanakan fungsinya, SKK melakukan Melakukan review atas rancangan ketentuan
tindakan atau langkah-langkah yang bersifat pencegahan internal yang akan diterbitkan untuk
(ex-ante) untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran dan memastikan ketentuan internal sesuai dengan
melakukan tindakan atau langkah-langkah yang bersifat ketentuan yang berlaku;
kuratif (ex-post) dalam rangka perbaikan. Melakukan kajian kepatuhan terhadap
pelepasan kredit Korporasi;
Hal-hal yang telah dilakukan Aspek Kepatuhan selama Melakukan uji kepatuhan terhadap pelaksanaan
tahun 2015 dalam menjalankan fungsinya: ketentuan di Kantor Cabang, bekerja sama
1. Dalam rangka mendorong terciptanya Budaya dengan Pengawas Internal Cabang;
Kepatuhan Melakukan pengkinian database ketentuan yang
Melakukan diseminasi ketentuan baru dari berlaku;
regulator ke unit terkait; Melakukan pemantauan terhadap tingkat
Melakukan sosialiasi peraturan baik kepada kepatuhan atas ketentuan yang berlaku terkait
karyawan BCA maupun kepada nasabah; prinsip prudential banking (KPMM, GWM, PDN,
338
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
BMPK, NPL). Sepanjang tahun 2015, secara Pemantauan dan evaluasi juga dilakukan melalui laporan
keseluruhan tidak terdapat pelanggaran yang disampaikan oleh masing-masing Perusahaan
terhadap ketentuan terkait prinsip prudential Anak dalam rangka penyusunan Laporan Profil Risiko
banking; Terintegrasi bagian risiko kepatuhan, yang merupakan
Melakukan pemantauan terhadap penyampaian bagian dari Laporan Profil Risiko Terintegrasi BCA.
laporan kepada regulator; Laporan tersebut pertama kali telah disampaikan
Melakukan pemantauan terhadap pengenaan pada bulan Agustus 2015. Selain itu, Aspek Kepatuhan
sanksi/denda dari regulator; Terintegrasi dan Korporasi juga telah menyampaikan
Melakukan penilaian risiko kepatuhan dan Laporan Kepatuhan Terintegrasi kepada Direktur yang
menyusun laporan profil risiko kepatuhan membawahkan fungsi kepatuhan.
setiap triwulan, dalam rangka mengelola risiko
kepatuhan; Aktivitas Aspek Pengenalan Nasabah dan Aspek
Memastikan kesiapan operasional pembukaan, Pendukung dan Informasi terkait Penerapan Anti
pemindahan alamat serta penutupan jaringan Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
kantor melalui koordinasi dengan unit kerja (APU dan PPT) Selama Tahun 2015
Satuan Kerja Manajemen Jaringan dan Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.14/27/
Perencanaan Wilayah sebagai koordinator dan PBI/2012 tanggal 28 Desember 2012 mengenai
melakukan review dokumen yang disampaikan; Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan
Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) bagi
dalam rangka penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, unit kerja khusus yang bertanggung jawab
Bank berbasis Risiko. terhadap penerapan program APU dan PPT wajib:
a. Menyusun dan mengusulkan pedoman penerapan
3. Dalam rangka memastikan kepatuhan Bank program APU dan PPT kepada Direksi;
terhadap komitmen yang dibuat kepada regulator b. Memastikan:
Melakukan pemantauan komitmen BCA kepada 1) Adanya sistem yang mendukung program APU
Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, dan dan PPT;
regulator lainnya yang dilakukan bersama Divisi 2) Kebijakan dan prosedur telah sesuai dengan
Audit Internal (DAI); perkembangan program APU dan PPT
Memonitor dan menindaklanjuti permintaan yang terkini, risiko produk Bank, kegiatan
informasi/data oleh Otoritas Jasa Keuangan dan kompleksitas usaha Bank, dan volume
dan Bank Indonesia dalam rangka pengawasan tranksaksi Bank.
bank. c. Memantau:
1) Pengkinian profil Nasabah dan profil transaksi
Seiring dengan implementasi POJK No.18/POJK.03/2014 Nasabah;
tanggal 18 November 2014 mengenai Penerapan Tata 2) Bank telah memiliki mekanisme komunikasi
Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, Satuan yang baik dari setiap unit kerja terkait kepada
Kerja Kepatuhan menambahkan Aspek Kepatuhan unit kerja khusus atau kepada pejabat yang
Terintegrasi dan Korporasi yang mempunyai tugas bertanggung jawab terhadap penerapan
paling sedikit memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program APU dan PPT dengan menjaga
fungsi kepatuhan pada masing-masing Lembaga Jasa kerahasiaan informasi;
Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan. 3) Unit kerja terkait telah melakukan fungsi dan
tugas dalam rangka mempersiapkan laporan
Dalam pelaksanaan tugasnya, Aspek Kepatuhan mengenai dugaan Transaksi Keuangan
Terintegrasi dan Korporasi telah melakukan diskusi Mencurigakan sebelum menyampaikannya
terkait pelaksanaan fungsi kepatuhan di masing-masing kepada unit kerja khusus atau pejabat yang
Perusahaan Anak BCA guna mendapatkan pemahaman bertanggungjawab terhadap penerapan
yang lebih mendalam mengenai penerapan fungsi program APU dan PPT;
kepatuhan di masing-masing Perusahaan Anak.
339
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
4) Bank telah mengidentifikasi area yang berisiko Melakukan uji kepatuhan atas penerapan APU
tinggi yang terkait penerapan program APU dan dan PPT di Kantor Cabang bekerja sama dengan
PPT dengan mengacu pada ketentuan yang Pengawas Internal Cabang;
berlaku dan sumber informasi yang memadai. Melaporkan transaksi keuangan mencurigakan
d. Melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap dan transaksi keuangan transfer dana dari dan ke
pelaksanaan kebijakan program APU dan PPT luar negeri kepada Pusat Pelaporan dan Analisis
dengan unit kerja terkait yang berhubungan dengan Transaksi Keuangan (PPATK);
nasabah. Melakukan pelatihan dan sosialiasi APU dan PPT
e. Menerima laporan transaksi keuangan yang secara berkesinambungan;
berpotensi mencurigakan (red flag) dari unit kerja Melakukan pengembangan materi e-learning
terkait yang berhubungan dengan nasabah dan Penerapan APU dan PPT;
melakukan analisis atas laporan tersebut. Membagikan buku komik mengenai APU dan PPT
f. Menyusun laporan Transaksi Keuangan kepada seluruh Kantor Cabang dan Kantor Pusat
Mencurigakan dan laporan lainnya sebagaimana sebagai bagian dari upaya sosialiasi.
diatur dalam Undang-undang mengenai pencegahan
dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang Indikator Kepatuhan Tahun 2015
untuk disampaikan kepada Pusat Pelaporan dan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) berdasarkan (KPMM) mencakup risiko kredit, risiko pasar dan
persetujuan Direktur yang membawahkan fungsi risiko operasional adalah 18,67% berada di atas
kepatuhan. ketentuan yang berlaku yaitu 9% sampai dengan
g. Memantau, menganalisis, dan merekomendasi kurang dari 10% (KPMM berdasarkan profil risiko
kebutuhan pelatihan program APU dan PPT bagi BCA yaitu peringkat 2).
pegawai bank. Rasio NPL (net) adalah 0,22%, berada dalam
batas yang diperkenankan ketentuan yang berlaku
Hal-hal yang telah dilakukan Aspek Pengenalan Nasabah maksimal sebesar 5% (net).
selama tahun 2015 dalam menjalankan fungsinya: Tidak ada pelampauan maupun pelanggaran
Melakukan penyempurnaan Kebijakan Dasar terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan (BMPK), baik kepada pihak terkait, maupun kepada
Pencegahan Pendanaan Terorisme BCA yang kelompok usaha.
disetujui Dewan Komisaris; Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah Utama 7,54%
Menyelesaikan sistem untuk memfilter transaksi dan Sekunder 7,44% sudah sesuai dengan ketentuan
pengiriman uang keluar yang merupakan bagian yang berlaku mengenai GWM Rupiah.
dari peningkatan kemampuan aplikasi Suspicious Giro Wajib Minimum (GWM) Valuta Asing 9,12%
Transaction Identification Model (STIM); sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Mengkoordinasikan pelaksanaan pengkinian mengenai GWM Valuta Asing.
data nasabah melalui penyusunan target dan Posisi Devisa Neto (PDN) 0,41% berada jauh dalam
pemantauan realisasi terhadap target; batas yang diperkenankan ketentuan yang berlaku
Melakukan pemantauan transaksi keuangan maksimal sebesar 20% dari modal.
mencurigakan dengan menggunakan aplikasi Komitmen terhadap OJK, Bank Indonesia dan
Suspicious Transaction Identification Model (STIM) otoritas pengawas lainnya telah dipenuhi dengan
Melakukan review atas rencana produk dan aktivitas baik.
baru untuk memastikan telah memperhatikan
peraturan APU dan PPT;
Memperbaharui OFAC List dan UN List sebagai
database teroris untuk memfilter nasabah dan
transaksi;
340
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
341
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Selain Komite di atas, BCA telah membentuk beberapa BCA telah mengembangkan pengelolaan risiko
Komite lain yang bertugas untuk menangani risiko secara kredit dengan melakukan analisis stress testing
lebih spesifik antara lain: Komite Kebijakan Perkreditan, terhadap portofolio kredit serta melakukan
Komite Kredit serta Komite Aset dan Pasiva (Asset and monitoring terhadap hasil stress testing tersebut.
Liability Committee ALCO). Sebagai respon atas kondisi perubahan pasar
dan gejolak ekonomi, BCA melakukan analisis
BCA senantiasa melakukan pengkajian risiko secara stress testing ini secara berkala. Stress testing
menyeluruh atas rencana penerbitan produk dan aktivitas bermanfaat bagi Bank sebagai alat untuk
baru sesuai jenis risiko yang terdapat dalam PBI No.5/8/ memperkirakan besarnya dampak risiko pada
PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 beserta perubahannya stressful condition sehingga BCA dapat
antara lain melalui PBI No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli membuat strategi yang sesuai untuk memitigasi
2009 dan SE BI No.11/35/DPNP tanggal 31 Desember risiko tersebut sebagai bagian dari pelaksanaan
2009. contingency plan.
Dalam rangka pemantauan dan pengendalian
Risiko-risiko yang dikelola risiko kredit yang terjadi di Perusahaan Anak,
Risiko-risiko yang dikelola terdiri dari 8 (delapan) jenis BCA telah melakukan pemantauan risiko
risiko, yaitu: kredit Perusahaan Anak secara rutin, sekaligus
1. Risiko Kredit memastikan bahwa Perusahaan Anak telah
Organisasi perkreditan terus disempurnakan memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Kredit
dengan berbasis prinsip empat mata (four yang baik dan efektif.
eyes principle) dimana keputusan kredit diambil
berdasarkan pertimbangan dari dua sisi, yaitu 2. Risiko Pasar
sisi pengembangan bisnis dan sisi analisis Dalam mengelola risiko nilai tukar valuta
risiko kredit. asingnya, BCA memusatkan pengelolaan
BCA telah memiliki Kebijakan Dasar Perkreditan posisi devisa neto pada Divisi Tresuri, yang
Bank (KDPB) yang terus mengalami menggabungkan laporan posisi devisa neto
penyempurnaan sejalan dengan perkembangan harian dari semua cabang. Secara umum,
BCA, PBI, POJK serta sesuai dengan setiap cabang diharuskan untuk menutup risiko
International Best Practice. nilai tukar valuta asingnya pada setiap akhir
Penyempurnaan prosedur dan sistem hari kerja, walaupun ada batas toleransi posisi
manajemen risiko perkreditan dilakukan melalui devisa neto untuk setiap cabang tergantung
pengembangan Loan Origination System atas pada besarnya aktivitas transaksi valuta asing di
alur kerja proses pemberian kredit (dari awal cabang tersebut. BCA membuat laporan posisi
sampai akhir) sehingga proses kredit yang efektif devisa neto harian yang menggabungkan posisi
dan efisien dapat tercapai. Pengembangan devisa neto dalam laporan posisi keuangan
sistem pengukuran profil risiko debitur terus konsolidasian maupun rekening administratif
dikembangkan agar dapat diterapkan secara (off-balance sheet accounts).
menyeluruh, demikian juga dengan proses Untuk mengukur risiko nilai tukar valuta asing,
pembangunan database perkreditan terus BCA menggunakan metode Value at Risk
dilakukan dan disempurnakan. (VaR) dengan pendekatan Historical Simulation
Untuk menjaga kualitas kredit tetap terjaga untuk kepentingan pelaporan internal,
dengan baik, maka pemantauan terhadap sedangkan untuk perhitungan pelaporan
kualitas kredit terus dilakukan secara rutin, baik kewajiban penyediaan Modal Minimum BCA
per kategori kredit (Korporasi, Komersial, Small menggunakan metode standar Bank Indonesia.
& Medium Enterprise (SME), Konsumen dan
Kartu Kredit) maupun portofolio kredit secara
keseluruhan.
342
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
343
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
344
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
345
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Peringkat profil risiko BCA dan Terintegrasi untuk 4. Sistem akuntansi, informasi, dan komunikasi.
posisi Desember tahun 2015 adalah low to moderate, 5. Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi
merupakan hasil penilaian dari peringkat risiko inheren penyimpangan.
low to moderate dan peringkat kualitas penerapan
manajemen risiko satisfactory. Kelima komponen tersebut sejalan dengan Internal
Control-Integrated Framework yang dikembangkan oleh
Peringkat tingkat risiko dari 10 (sepuluh) jenis risiko yang The Committee of Sponsoring Organization of the Treadway
dinilai adalah sebagai berikut: Commission (COSO).
Risiko yang memiliki peringkat tingkat risiko low
adalah Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Di samping itu, BCA juga memiliki business continuity
Risiko Transaksi Intra-Grup dan Risiko Asuransi. plan dan disaster recovery plan untuk mempercepat
Risiko yang memiliki peringkat tingkat risiko low to proses pemulihan pada saat terjadi bencana (disaster)
moderate adalah Risiko Kredit, Risiko Operasional, dan memiliki sistem back up untuk mencegah kegagalan
Risiko Reputasi, Risiko Stratejik, dan Risiko usaha yang berisiko tinggi.
Kepatuhan.
Seluruh manajemen dan karyawan BCA memiliki peran
Peringkat profil risiko BCA dan Terintegrasi yang low to dan tanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan
moderate ini dapat tercapai karena BCA dan Perusahaan pelaksanaan sistem pengendalian internal BCA.
Anak telah menerapkan proses manajemen risiko secara
cukup efektif dan efisien pada seluruh aktivitasnya. Pihak-pihak yang terlibat dan bertanggung jawab dalam
terlaksananya sistem pengendalian internal BCA antara
Trend risiko inheren untuk periode mendatang adalah lain Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi, Divisi Audit
stabil karena berdasarkan hasil proyeksi, diperkirakan Internal, pejabat dan pegawai BCA, Pengawasan Internal
tidak akan terjadi perubahan risiko inheren yang cukup Cabang, Pengawasan Internal Kantor Wilayah dan
signifikan. Pengawasan Internal Unit Kerja Tertentu di Kantor Pusat.
346
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
347
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Terdapat penetapan jalur pelaporan dan Jenis perbuatan yang tergolong fraud adalah:
pemisahan fungsi yang jelas antara satuan 1. Kecurangan.
kerja operasional dengan satuan kerja yang 2. Penipuan.
melaksanakan fungsi pengendalian. 3. Penggelapan aset.
Fungsi pengendalian dilakukan oleh Satuan 4. Pembocoran rahasia.
Kerja Manajemen Risiko (SKMR), Grup Hukum
(GHK), Satuan Kerja Kepatuhan (SKK), Grup Latar Belakang
Analisa Risiko Kredit (GARK) dan Divisi Audit Dasar hukum dari penerapan kebijakan anti fraud di
Internal (DAI). BCA adalah Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/28/
DAI telah melakukan review secara independen DPNP tanggal 9 Desember 2011. Surat Edaran
dan obyektif terhadap prosedur dan kegiatan ini sendiri ditujukan untuk memperkuat sistem
operasional BCA secara berkala. Hasil review pengendalian interen Bank dan sebagai pelaksanaan
DAI disampaikan dalam bentuk Laporan Hasil lebih lanjut Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.5/8/
Audit dan Laporan Tindak Lanjut Hasil Audit PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan
kepada Direksi. Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
Pengawasan Internal Cabang (PIC),
Pengawasan Internal Kantor Wilayah (PIKW) Sesuai dengan SE BI tersebut, BCA wajib memiliki
dan DAI telah melakukan fungsi evaluasi dan menerapkan strategi anti fraud yang efektif, yang
pelaksanaan sistem dan prosedur yang berlaku paling kurang memenuhi acuan minimum dan BCA
di BCA. Hasil evaluasi dari PIC, PIKW dan DAI wajib memperhatikan paling kurang hal-hal sebagai
tersebut dijadikan sebagai tolok ukur tingkat berikut:
kepatuhan unit kerja terhadap sistem dan a. kondisi lingkungan internal dan eksternal;
prosedur yang telah ditetapkan. b. kompleksitas kegiatan usaha;
c. potensi, jenis, dan risiko fraud; dan
PENCEGAHAN TINDAKAN KORUPSI d. kecukupan sumber daya yang dibutuhkan.
348
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
4 Pilar Strategi
Anti Fraud
Tindak Lanjut
Pencegahan
dan Sanksi
Deteksi
Strategi Anti Fraud yang dalam penerapannya berupa 3. Investigasi, Pelaporan dan Sanksi:
sistem pengendalian fraud, memiliki 4 (empat) pilar, Memuat perangkat-perangkat dalam rangka
sebagai berikut: menggali informasi, sistem pelaporan, dan
1. Pencegahan: pengenaan sanksi atas kejadian fraud dalam
Memuat perangkat-perangkat dalam rangka kegiatan usaha Bank, yang paling kurang
mengurangi potensi risiko terjadinya fraud, yang mencakup standar investigasi, mekanisme
paling kurang mencakup anti fraud awareness, pelaporan, dan pengenaan sanksi.
identifikasi kerawanan, dan know your employee.
4. Pemantauan, Evaluasi, dan Tindak Lanjut:
2. Deteksi: Memuat perangkat-perangkat dalam rangka
Memuat perangkat-perangkat dalam rangka memantau dan mengevaluasi kejadian fraud
mengidentifikasi dan menemukan kejadian serta tindak lanjut yang diperlukan, berdasarkan
fraud dalam kegiatan usaha Bank, yang hasil evaluasi, yang paling kurang mencakup
mencakup paling kurang kebijakan dan pemantauan dan evaluasi atas kejadian fraud
mekanisme whistleblowing, surprise audit, dan serta mekanisme tindak lanjut.
surveillance system.
349
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
WHISTLEBLOWING SYSTEM
Whistleblowing System (pengaduan pelanggaran) Hal-hal yang Harus Dipenuhi oleh Pelapor
merupakan sarana komunikasi bagi pihak internal BCA Untuk mempermudah dan mempercepat proses tindak
untuk melaporkan perbuatan/perilaku/kejadian yang lanjut, berikut ini adalah hal-hal yang harus dipenuhi oleh
berhubungan dengan tindakan fraud, pelanggaran pelapor dalam menyampaikan pengaduannya.
terhadap hukum, Perjanjian Kerja Bersama BCA, kode 1. Memberikan informasi mengenai identitas diri
etik, kebijakan internal BCA lainnya, dan/atau benturan pelapor untuk memudahkan komunikasi dengan
kepentingan yang dilakukan oleh pelaku di internal BCA. pelapor, sekurang-kurangnya:
1.1. Nama pelapor (diperbolehkan menggunakan
Dalam melakukan pengaduan, harus didasari itikad baik anonim);
dan bukan merupakan suatu keluhan pribadi ataupun 1.2. Nomor telepon/alamat e-mail yang dapat
didasari kehendak buruk/fitnah. Di bawah ini definisi dan dihubungi.
ketentuan yang terkait dengan Whistleblowing System.
2. Harus memberikan indikasi awal yang dapat
Benturan Kepentingan dipertanggungjawabkan (3W & 1H) yang meliputi:
Benturan Kepentingan adalah suatu kondisi dimana 2.1. Masalah yang dilaporkan (What);
insan BCA dalam menjalankan tugas dan kewajibannya 2.2. Pihak yang terlibat (Who);
mempunyai kepentingan di luar kepentingan dinas, baik 2.3. Waktu kejadian (When);
yang menyangkut kepentingan pribadi, keluarga, maupun 2.4. Bagaimana terjadinya (How).
kepentingan pihak-pihak lain sehingga insan BCA
tersebut dimungkinkan kehilangan objektivitasnya dalam 3. Laporan yang disampaikan harus berhubungan
mengambil keputusan dan kebijakan sesuai wewenang dengan:
yang telah diberikan BCA kepadanya. 3.1. Fraud;
3.2. Pelanggaran hukum;
Tujuan Whistleblowing System 3.3. Pelanggaran Perjanjian Kerja Bersama BCA;
Sebagai sarana bagi pelapor untuk melaporkan 3.4. Pelanggaran kode etik;
tindakan fraud, pelanggaran terhadap hukum, 3.5. Pelanggaran kebijakan internal BCA lainnya;
Perjanjian Kerja Bersama BCA, kode etik, kebijakan 3.6. Pelanggaran benturan kepentingan;
internal BCA lainnya, dan/atau benturan kepentingan, 3.7. Hal-hal lainnya yang dapat dipersamakan
tanpa rasa takut atau khawatir karena dijamin dengan itu.
kerahasiaannya.
Agar fraud yang terjadi dapat dideteksi dan dicegah Perlindungan bagi Pelapor (Whistleblower)
sedini mungkin. Atas laporan yang terbukti kebenarannya, BCA akan
memberikan perlindungan terhadap pelapor.
Sarana Pengaduan
Berikut ini adalah sarana dan alamat yang dapat digunakan Perlindungan bagi pelapor meliputi:
oleh pelapor untuk menyampaikan pengaduannya. 1. Jaminan kerahasiaan identitas pelapor dan isi
SARANA ALAMAT/KONTAK laporan yang disampaikan;
2. Jaminan perlindungan terhadap perlakuan yang
E-mail bcabersih@bca.co.id
merugikan pelapor;
SMS 0818-0818-1909*
3. Jaminan perlindungan dari kemungkinan adanya
Telepon Direct 021-2358-8008 tindakan ancaman, intimidasi, hukuman ataupun
VSAT Extension VSAT 89000 Extension 22888 tindakan tidak menyenangkan lainnya dari pihak
Surat PO BOX 1189, JKS 12011 terlapor.
*)
Nomor ini hanya bisa digunakan untuk SMS
350
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Mulai
Menyampaikan
pengaduan melalui
E-mail/SMS/
Menerima pengaduan
Telepon Direct/
dari pelapor
VSAT Extension/
Surat sesuai dengan
kriteria
Y
Meminta pelapor
Menerima data
Melengkapi melengkapi data/ T Pengaduan Y Meneruskan
dari pengelola
data sesuai bukti/informasi yang sesuai kriteria? pengaduan ke Biro
Whistleblowing
kriteria diperlukan sesuai Anti Fraud
System
dengan kriteria
Meminta data
Melengkapi dan tambahan Perlu
menyerahkan data
Meminta pelapor
kepada pelapor Y
melengkapi data data
tambahan yang melalui pengelola tambahan?
sesuai permintaan
diminta oleh Biro Anti Whistleblowing
Biro Anti Fraud
Fraud System
T
Menginformasikan Indikasi
Meneruskan hasil T
bahwa laporan tidak fraud/
Selesai pelaporan kepada
ada indikasi fraud/ pelanggaran
pelapor
pelangaran
Y
Melakukan
investigasi
Menyerahkan hasil
Memberikan saksi
investigasi kepada
atas hasil investigasi
pejabat pemutus
Selesai
Data Pelaporan
Rekapitulasi pelaporan yang masuk melalui Whistleblowing System disampaikan kepada Direksi secara periodik. Sampai
dengan 31 Desember 2015 terdapat 18 (delapan belas) pengaduan yang masuk ke Whistleblowing System dengan
status sebagai berikut:
Status Jumlah Keterangan
Open (masih diproses) 2 Sedang dalam proses investigasi
Closed (sudah selesai) 16 Terbukti (2)
Tidak Terbukti (6)
Bersifat Informasi/Keluhan Nasabah (6)
Data tidak lengkap dan Pelapor belum/tidak dapat memberikan informasi/data
tambahan yang diminta (2)
351
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
352
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Total Fraud - - 2 1 1 5
Telah diselesaikan - - 2 1 1 -
Dalam proses penyelesaian
- - - - - -
di internal BCA
Belum diupayakan
- - - - - -
penyelesaiannya
Telah ditindaklanjuti melalui
- - - - - -
proses hukum
BCA memiliki komitmen untuk menangani semua SK Direksi tentang Pengaturan pengadaan atas
transaksi yang mengandung benturan kepentingan barang/jasa logistik dan gedung termasuk yang
dengan mematuhi ketentuan peraturan perundang- terkait dengan Teknologi Informasi (TI) yang berlaku
undangan berlaku, antara lain Peraturan Bank Indonesia di Kantor Pusat, di seluruh Kantor Wilayah dan
dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Untuk menunjang Kantor Cabang BCA.
hal tersebut BCA memiliki kebijakan internal mengenai Anggaran Dasar BCA.
benturan kepentingan antara lain dimuat dalam: Kode Etik BCA.
SK Direksi No.219/SK/DIR/2003 tanggal 10 Kode Etik Divisi Logistik dan Gedung.
November 2003 perihal Ketentuan Mengenai Kebijakan/memo-memo internal terkait Transaksi
Benturan Kepentingan. Afiliasi.
SK Direksi No.137/SK/DIR/2008 tanggal 26 Manual BCA antara lain Manual GCG, Manual Divisi
September 2008 perihal Ketentuan Transaksi Logistik dan Gedung.
dengan Pihak Terafiliasi BCA.
353
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan dalam BCA juga memiliki kebijakan internal yang mengharuskan
keputusan pengadaan barang dan/atau jasa dilakukan seluruh anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi
antara lain sistem pengadaan yaitu: dan pejabat eselon 1 (S1) sampai dengan eselon 5
1. Sentralisasi Pengadaan (S5) membuat pernyataan tahunan (annual disclosure)
Pengadaan barang/jasa logistik maupun gedung yang memuat semua keadaan atau situasi yang
melalui Divisi Logistik dan Gedung Kantor Pusat memungkinkan timbulnya benturan kepentingan, yang
BCA dikinikan setiap tahun.
2. Desentralisasi Pengadaan
Pengadaan barang/jasa logistik maupun gedung Dalam tahun 2015, BCA tidak memiliki transaksi yang
tanpa melalui Divisi Logistik dan Gedung Kantor mengandung benturan kepentingan.
Pusat BCA, tetapi dilakukan oleh:
Unit Kerja Kantor Pusat yang berada di Cabang,
atau
Kantor Wilayah BCA (untuk seluruh Kantor
Cabang Utama dan Kantor Cabang Pembantu
di bawahnya)
354
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
7 Sewa jangka panjang PT Grand Indonesia US$ 32 per semi Saat ini BCA telah menyewa ruang
ruangan perkantoran di gros meter persegi kantor di Gedung Menara BCA dan
Gedung Menara BCA lantai per bulan + 10% PPN dengan semakin berkembangnya
33 organisasi BCA, diperlukan tambahan
ruang perkantoran
8 Jual Beli atas 10 unit kios di Dana Pensiun BCA Rp 5.900.000.000,- Lokasi objek jual beli digunakan
ITC Mangga Dua oleh BCA sebagai Kantor Cabang
Pembantu, dengan demikian BCA
dapat melakukan kegiatan operasional
BCA dan mendapatkan kepastian
dalam melangsungkan kegiatan
usaha BCA di lokasi tersebut di masa
yang akan datang
9 Sewa ruangan untuk PT Grand Indonesia Rp 87.120.000,- Lokasi objek transaksi dekat
penyelenggaraan Analyst dengan kantor BCA sehingga dapat
Meeting Triwulan II tahun memudahkan koordinasi acara
2015
10 Peningkatan Modal Disetor PT Bank BCA Syariah Rp 400.000.000.000,- Sejalan dengan rencana strategis BCA
kepada PT Bank BCA Syariah dalam memperkuat hubungan dengan
nasabah, BCA terus meningkatkan
penyediaan layanan dan produk
keuangan yang semakin komprehensif
bersama-sama dengan Perusahaan
Anak dan BCA Syariah berencana
masuk pada jajaran BUKU II sehingga
dapat mendukung pengembangan
kegiatan usaha yang lebih luas dan
meningkatkan skala bisnis
11 Sewa ruangan untuk PT Grand Indonesia Rp 87.120.000,- Lokasi objek transaksi dekat
penyelenggaraan Analyst dengan kantor BCA sehingga dapat
Meeting Triwulan III tahun memudahkan koordinasi acara
2015
12 Sewa ruangan untuk PT Grand Indonesia Rp 798.600.000,- Lokasi Objek transaksi dekat
penyelenggaraan Rapat Kerja dengan kantor BCA sehingga dapat
Nasional BCA tahun 2016 memudahkan koordinasi acara
13 Jual Beli tanah dan bangunan PT Central Santosa Rp 13.401.000.000,- Lokasi objek jual beli tersebut
antara BCA dan PT Central Finance merupakan properti terbengkalai
Santosa Finance karena tidak digunakan untuk jaringan
cabang dan harus diupayakan
penyelesaiannya, dengan melakukan
penjualan, BCA dapat mengurangi
biaya yang timbul atas objek jual beli
tersebut
355
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Jumlah perkara perdata dan pidana dengan nilai di atas Rp 100.000.000 (seratus juta Rupiah) yang telah selesai (telah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap) dan yang masih dalam proses penyelesaian per 31 Desember 2015 adalah
sebagai berikut:
Selama tahun 2015 tidak ada perkara penting yang Bagi media dapat langsung menghubungi Sekretariat
dihadapi oleh BCA, entitas anak BCA, anggota Dewan Perusahaan, Biro Hubungan Masyarakat melalui
Komisaris dan anggota Direksi yang menjabat pada humas@bca.co.id
periode laporan tahunan ini, sehingga tidak ada Bagi investor dapat langsung menghubungi Investor
pengaruhnya terhadap kondisi keuangan BCA. Relations melalui investor_relations@bca.co.id
Selama tahun 2015 tidak ada sanksi administratif yang Website BCA
material, yang dikenakan oleh pihak otoritas (Otoritas Kehadiran website BCA (www.bca.co.id) dengan dukungan
Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Bursa Efek, dan otoritas fitur pencarian (search engine) yang mumpuni ditujukan
lainnya) kepada BCA, anggota Dewan Komisaris, dan untuk memudahkan nasabah dan calon nasabah mencari
anggota Direksi. berbagai informasi produk dan layanan BCA.
AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN Selain itu, website BCA juga menghadirkan berbagai
artikel-artikel menarik dan berguna berisi informasi dan
Akses Informasi tips seputar kebutuhan Personal dan Keluarga, Karir
BCA senantiasa memberikan kemudahan bagi dan Profesi, serta Finansial dan Perbankan. BCA secara
stakeholders untuk mengakses informasi dan data konsisten terus berusaha membuktikan eksistensinya
perusahaan, antara lain mengenai kondisi finansial bagi masyarakat dengan mengusung tagline BCA
perusahaan, produk dan aksi korporasi. BCA juga Senantiasa di Sisi Anda.
membuat siaran pers (press release) yang dikirimkan ke
media cetak dan elektronik. Media Sosial BCA
Di media sosial, BCA semakin eksis bagi para netizen.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, dapat Selama ini BCA telah hadir diberbagai platform media
menghubungi akses sebagai berikut: sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube, Kaskus, dan
Bagi nasabah dapat menghubungi Contact Center lainnya. Di tahun ini BCA juga serius hadir di platform
Halo BCA (021) 1500 888. Instagram dan LinkedIn. Ini salah satu bukti keseriusan
BCA untuk senantiasa hadir di sisi masyarakat. Akun-
akun resmi dan aktivitas media sosial BCA selengkapnya
dapat diakses di www.bca.co.id/socialmedia
356
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
No Perihal Tanggal
Januari
Februari
9 Perluas Layanan Flazz, BCA Tanda Tangani Kerja Sama Co-branding dengan Bank Woori Saudara 26
Maret
20 Garuda Indonesia dan BCA Tanda Tangani Kerja Sama E-commerce & Program Promosi 30
April
21 Terus Beri Kenyamanan Dalam Pembayaran PBB, BCA Lanjutkan Kerja Sama dengan Pemkot 2
Tangerang Selatan
23 BCA Selenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa 9
357
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
No Perihal Tanggal
24 Rangkaian Kegiatan HUT BCA ke-58: 10
BCA Berikan Seminar kepada Mahasiswa Universitas Udayana, Bali
25 Tingkatkan Wawasan Seni dan Budaya, BCA Ajak Siswa Binaan Nonton Opera Ular Putih 12
26 BCA Raih 10 Penghargaan dalam Contact Center Service Excellence Award (CCSEA) 15
29 Dukung Peningkatan Kualitas Bandara, BCA Ikut dalam Pembiayaan Sindikasi Proyek 20
Pembangunan Bandara Soekarno-Hatta
30 Tingkatkan Penggunaan Transportasi Umum, BCA Berikan Bantuan Bis Wisata kepada Pemkot 20
Bandung
31 Dukung Peningkatan Wirausaha di Sidogiri, BCA Syariah Serahkan Bantuan kepada LAZ Sidogiri, 27
Pasuruan
32 PT Bank Central Asia Tbk, Hasil Kinerja Periode Jan - Mar 2015, Mempertahankan Fokus di 29
Tengah Ketidakpastian Usaha
34 Manjakan Konsumen, Kredit 1 Mobil di BCA Finance atau KKB BCA Berkesempatan Bawa Pulang 30
3 Mobil
Mei
35 Gali Ilmu Perbankan dan Perekonomian Indonesia, Mahasiswa Singapore Management University 5
Kunjungi BCA
36 Tekan Jumlah Penderita Katarak, BCA Selenggarakan Operasi Katarak di Kalimantan Selatan 7
38 BCA Berikan Pelatihan dan Pengembangan kepada Penerima Beasiswa Universitas Brawijaya & 9
Universitas Airlangga
40 Jahja Setiaatmadja Raih Most Innovative CEO dalam Indonesia Property & Bank Award 2015 21
43 BCA Indonesia Open 2015 Sediakan Total Rp 10 Milyar Untuk Sang Juara 25
44 Jahja Setiaatmadja Raih Predikat Best CEO dalam Ajang Finance Asia Award: Asias Best Companies 26
2015
45 Bermain Golf dan Beramal dalam BCA Royale Open Tournament 2015 27
46 Buktikan Kualitas Layanan, BCA Raih 26 Medali Contact Center World Asia Pacific Region, Singapura 28
47 BCA Berikan Pelatihan dan Pengembangan kepada Penerima Beasiswa Universitas Gadjah 30
Mada, Yogyakarta
358
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
No Perihal Tanggal
Juni
48 BCA Indonesia Open Superseries Premier 2015 Atlet Indonesia Siap Tunjukkan Kebolehannya di 2
Istora, Jakarta
49 Berikan Pelayanan Terbaik, BCA Terima Penghargaan Banking Service Excellence Award 2015 4
50 Kembali Buktikan Kualitas Pelayanan, Halo BCA Kembali Raih Penghargaan di The Best Contact 4
Center Indonesia
51 Dukung Upaya Literasi Keuangan, BCA Edukasi Pelajar dan Keluarga TKI di Sukabumi 4
52 Ajak Masyarakat Jalani Gaya Hidup Sehat, BCA Kembali Sponsori Electro Run 2015 6
53 Cegah Abrasi, BCA dan WWF Indonesia Tanam Mangrove di Pesisir Bengkayang, Kalimantan Barat 9
54 Ciptakan Budaya dan Lingkungan Kerja yang Positif, BCA Raih Gallup Great Workplace Award 9
55 Pertahankan Reputasi Baik di Mata Stakeholder, BCA Raih Corporate Image Award 2015 11
59 Kembangkan Desa Wisata, BCA Ajak 2 Desa Wisata Binaan Studi Banding ke Desa Pentingsari, 12
Yogyakarta
60 Dukung Pelestarian Kesenian, BCA Dukung Jazz Gunung 2015, Probolinggo, Jawa Timur 12
61 Pimpin Kredit Sindikasi 21 Bank Senilai Rp8,8T - BCA Selesaikan Pendanaan 116,75 Kilometer 13
Jalan Tol Cikopo - Palimanan
62 Jahja Setiaatmadja Jadi Salah Satu CEO Pilihan Bisnis Indonesia Award 16
Juli
66 BCA Bekerja Sama dengan BI dan 13 Bank Lainnya Sediakan Uang Tunai untuk Persiapan Lebaran 6
67 BCA Tanda Tangani Perjanjian Kerja Sama sebagai Bank Pembayaran dengan Kustodian Sentral 10
Efek Indonesia
68 58 Tahun Layani Masyarakat Indonesia, BCA Raih Predikat Living Legend Company 11
69 BCA Kembali Dinobatkan sebagai Bank Terbaik dalam Euromoney Awards for Excellence 2015, 16
Hong Kong
73 Hasil Kinerja Periode Januari - Juni 2015 Mempertahankan Fokus di Tengah Ketidakpastian 29
Usaha
74 BCA Berikan Pelatihan kepada Pengurus Desa Wisata Batu Lonceng, Bandung 30
359
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
No Perihal Tanggal
Agustus
77 Kinerja Cemerlang, BCA Kembali Masuk dalam Forbes Global 2000 Awards 6
78 BCA & Kidzania Jakarta Berikan Edukasi Pentingnya Menabung kepada Siswa Sekolah Dasar 10
81 Pertahankan Kinerja Sangat Bagus Selama Lebih dari 15 Tahun, BCA Raih Titanium Trophy 14
82 BCA Berikan Bantuan kepada BOS Foundation untuk Pelepasliaran Orangutan di Hutan Kehje 19
Sewen, Kalimantan Timur
83 BCA Raih Peringkat Pertama Perusahaan Indonesia Paling Bernilai 2015 Versi Millward Brown 19
85 BCA Raih Dua Kategori dalam Social Business Innovation Award atas Kepedulian Terhadap 25
Lingkungan Melalui Kegiatan CSR
86 Terapkan Good Corporate Governance Secara Konsisten, BCA Terima Penghargaan IGCG Award 26
2015
87 Jahja Setiaatmadja Dinobatkan Sebagai Tokoh Perbankan Paling Berpengaruh Dalam Golden 26
Property Award 2015
88 Jahja Setiaatmadja Dianugerahi Sebagai CEO of The Year dalam APTI II 2015 27
September
89 IBEX 2015 Kembali Hadir dan Jadi Wadah Pertukaran Ide Perbankan dan Regulator 3
92 Siapkan Mahasiswa Menghadapi Dunia Kerja, BCA Berikan Seminar di USU, Medan 5
95 BCA Kembali Dukung UNICEF Melalui Donasi Pendidikan Ramah Anak di Papua 8
97 BCA Serahkan Bantuan Peralatan Sekolah Pada Pengungsi Erupsi Gunung Sinabung, Kabanjahe 10
98 Berikan Kualitas Produk, BCA Raih Tiga Penghargaan dalam Indonesia WOW Brand Award 2015 10
100 BCA Raih Peringkat Dua untuk Kategori Private Keuangan - Listed di Annual Report Award 2014 22
101 Inovasi Perbankan bagi Generasi Muda, BCA Luncurkan Produk Sakuku 28
Oktober
102 Klik BCA Bisnis Hadirkan Kenyamanan Penerbangan Bersama Sriwijaya Air Group 1
103 Jahja Setiaatmadja Dinobatkan sebagai Spoken Person of The Year 2015 1
104 BCA Kembali Selenggarakan Operasi Katarak Bersama SPBK - Perdami di Sikka, NTT 3
105 Gelar Forum IKF IV, BCA Buka Kelas Inspirasi Lintas Generasi 7
106 Menjadi Guru yang Menginspirasi - BCA Mengadakan Pelatihan Guru-Guru di Timika 7
107 Wayang Day On School FUN-tastic Wayang, BCA Perkenalkan Wayang kepada Pelajar, Semarang 8
108 Tingkatkan Pelayanan Pada Nasabah, BCA Tandatangani Kerja Sama Ticket Payment dengan 8
Garuda Indonesia
360
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
No Perihal Tanggal
109 Pelayanan Berkualitas, BCA Kembali Raih Indonesia WOW Service Excellence Award 2015 9
111 BCA Raih The Strongest Bank by Balance Sheet in Indonesia di Asian Banker (AB) 500, Singapura 13
112 Perkenalkan Kopi Indonesia dengan Cita Rasa Tinggi, BCA Dukung Rangkaian Festival Banyuwangi 19
113 BCA Raih 7 Penghargaan di Digital Marketing & Social Media Award 2015 22
114 Guru Hebat, Siswa pun Hebat! melalui Pelatihan Guru Sekolah Binaan BCA di Yogyakarta 23
115 BCA Selenggarakan Operasi Katarak di Mamuju untuk Menekan Jumlah Penderita Katarak - 27
Mamuju, Makassar
116 Anugerah Kompetisi Film Pendek BCA Shovia 2015 kepada Mahasiswa Indonesia - Jakarta 27
117 Hasil Kinerja Sembilan Bulan Pertama 2015 Mempertahankan Fokus di Tengah Perubahan 28
Kondisi Ekonomi
118 Dekatkan Masyarakat Dengan Layanan Perbankan, BCA Luncurkan Laku Pandai di Kuningan 30
November
119 BCA Dukung Pengembangan Pendidikan Perguruan Tinggi melalui Beasiswa kepada Mahasiswa 3
USU, Medan
120 BCA Dukung Pengembangan Pendidikan Perguruan Tinggi melalui Beasiswa kepada Mahasiswa 5
UGM, Yogyakarta
122 BCA Dukung Pengembangan Pendidikan Perguruan Tinggi melalui Beasiswa kepada Mahasiswa 5
Universitas Udayana, Bali
123 Berkontribusi dalam Pembangunan Nasional, BCA Raih TOP Private Bank for Infrastructure 6
Financing 2015
124 BCA Dukung Pengembangan Pendidikan Perguruan Tinggi melalui Beasiswa kepada Mahasiswa
IPB, Bogor 6
125 BCA Dukung Pengembangan Pendidikan Perguruan Tinggi melalui Beasiswa kepada Mahasiswa
Universitas Brawijaya, Malang 9
126 BCA Dukung Pengembangan Pendidikan Perguruan Tinggi melalui Beasiswa kepada Mahasiswa
10
Universitas Diponegoro - Semarang
127 Dukung Budaya Menabung di Kalangan Pelajar, BCA dan BCA Syariah Lakuk Aktivasi Tabungan
10
SimPel & SimPel IB di Bandung
128 BCA Dukung Pengembangan Pendidikan Perguruan Tinggi melalui Beasiswa kepada Mahasiswa
12
Universitas Sam Ratulangi, Manado
129 BCA Siapkan Pembiayaan untuk Pengembangan Sektor Kelautan dan Perikanan di Malang 13
130 Terapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, BCA Kembali Raih Corporate Governance Award 2015 16
131 Terapkan ISO 9001: 2008 Sistem Manajemen Mutu, BCA Terus Tingkatkan Kualitas Layanan 16
Teknologi Informasi
132 Perkenalkan Wayang kepada Pelajar, BCA Gelar Wayang in Town: Journey in A Thousand Years 17
133 BCA Dukung Pengembangan Pendidikan Perguruan Tinggi melalui Beasiswa kepada Mahasiswa 17
Unair dan ITS, Surabaya
134 BCA Dukung Pengembangan Pendidikan Perguruan Tinggi melalui Beasiswa kepada Mahasiswa 17
Universitas Hasanuddin, Makassar
361
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
No Perihal Tanggal
135 BCA Dukung Pengembangan Pendidikan Perguruan Tinggi melalui Beasiswa kepada Mahasiswa 19
ITB dan Universitas Padjadjaran, Bandung
137 Program Sustainable Finance Mantapkan BCA di Jalur Pembiayaan yang Berkelanjutan 23
138 Gelar Kompetisi bagi Mahasiswa Magister, BCA Raih Penghargaan di The 8th Indonesia Most 25
Experiental Brand Activation 2015
139 Ekspansi Kolaborasi di Perfecture Hokkaido, BCA Gandeng The Hokkaido Bank, Ltd, Sapporo, 25
Jepang
140 Solusi Total Layanan Transaksi Online BCA yang Aman dan Terpercaya melalui e-Shopping 30
Carnival 2015
141 Sediakan Solusi Investasi bagi Nasabah, BCA Tandatangani Kerja Sama Agen Penjual Produk 30
Reksa Dana dengan Ashmore
Desember
142 Menjadi Pemimpin yang Ideal, Jahja Setiaatmadja Raih Penghargaan Indonesia Most Admired 7
CEO 2015
143 Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Marketeer of the Years 2015 10
144 Tingkatkan Potensi Wisata, BCA Resmikan Desa Wisata Pentingsari Sebagai Desa Binaan, 11
Yogyakarta
145 BCA Dukung Pengembangan Fasilitas Pendidikan melalui Penyerahan Donasi untuk Pembangunan 11
Perbaikan Gedung Perpustakaan Pusat UGM, Yogyakarta
146 Presdir BCA Jahja Setiaatmadja Kembali Dinobatkan sebagai Top National Banker 2015 16
147 Memperoleh Kepercayaan Publik, BCA Raih Penghargaan di Indonesia Good Governance Award 17
2015
148 Manjakan Nasabah Lewat Program Kredit Keren Banget, BCA dan BCA Finance Undi Pemenang 21
Program
149 Perkuat Layanan Branchless Banking, BCA dan Indepay Luncurkan Lowcost Payment Network 21
362
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Korespondensi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Saham Efek Indonesia (BEI)
Selama tahun 2015, BCA telah menyampaikan beberapa korespondensi kepada OJK, antara lain:
363
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Penyampaian Laporan Keuangan Triwulan III tahun 2015 PT BCA Tbk (Unaudited) (ke DPB
38 29
3 OJK)
Penyampaian Bukti Pengumuman Ringkasan Laporan Keuangan Triwulan III tahun 2015
39 29
PT BCA Tbk (Unaudited)
Penyampaian Bukti Pengumuman Ringkasan Laporan Keuangan Triwulan III tahun 2015
40 29
PT BCA Tbk (Unaudited) (ke DPB 3 OJK)
364
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Selama tahun 2015, BCA telah menyampaikan beberapa korespondensi kepada BEI, antara lain:
1 Informasi Publikasi Ringkasan Laporan Keuangan Tahunan tahun 2014 (Audited) PT BCA 5 Maret
Tbk
2 Laporan dan Pengumuman Jadwal Pembagian Dividen Tunai Tahun Buku 2014 PT BCA 13 April
Tbk
3 Penyampaian Bukti Pengumuman Jadwal Pembagian Dividen Tunai Tahun Buku 2014 13 April
4 Informasi Publikasi Ringkasan Laporan Keuangan Triwulan I tahun 2015 PT BCA Tbk 29 April
5 Penyampaian Laporan Keuangan Triwulan I tahun 2015 PT BCA Tbk 30 April
6 Informasi Publikasi Ringkasan Laporan Keuangan Tengah Tahunan tahun 2015 PT BCA 29 Juli
Tbk
7 Informasi Publikasi Ringkasan Laporan Keuangan Triwulan III tahun 2015 PT BCA Tbk 28 Oktober
8 Penyampaian Laporan Keuangan Triwulan III tahun 2015 PT BCA Tbk 29 Oktober
9 Laporan Pengumuman Jadwal dan Tata Cara Pembagian Dividen Interim Tunai Tahun 9 November
Buku 2015
10 Penyampaian Hasil Pelaksanaan Presentasi Emiten dan Penyampaian Press Release Pada 12 November
Acara Investor Summit 2015
365
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Untuk periode tertentu Info BCA juga menerbitkan melalui sarana e-mail antara lain forum komunikasi
Edisi Khusus yang berisi tentang informasi dan manajemen.
kegiatan seputar Layanan. Sesuai dengan kebutuhan
dari pembaca atau karyawan BCA, selain Info BCA 5. Microsoft Lync
diterbitkan dalam bentuk cetak, menjelang akhir Media komunikasi internal lain berbasis Software
tahun 2015, diterbitkan infoBCA edisi e-magazine Microsoft Lync, berbasis Software Microsoft Lync,
(yang dapat diunduh melalui MyBCA). yang memungkinkan karyawan mengirim data
atau informasi melalui PC (Personal Computer)
2. MyBCA masing-masing dan saling berkomunikasi seperti
MyBCA adalah media komunikasi internal BCA yang halnya obrolan (chatting) yang terdapat pada gadget
berbasis internet. Jaringan internet ini hanya dapat modern. Fasilitas Microsoft Lync sangat bermanfaat
diakses oleh kalangan internal BCA menggunakan terutama untuk hal-hal yang bersifat urgent, karena
fasilitas yang diberikan oleh perusahaan. pesan yang masuk langsung muncul di layar
monitor, disertai dengan tanda pesan masuk. Selain
MyBCA dikelola oleh Grup Teknologi Informasi itu fasilitas Microsoft Lync dapat digunakan untuk
bersama Biro Humas dan unit kerja lain di Kantor mengirimkan file atau data yang berukuran besar.
Pusat. Setiap unit kerja memiliki portal yang
dapat diakses melalui halaman utama MyBCA. 6. Event Internal
Website internal ini berfungsi sebagai sarana untuk Komunikasi internal juga dibangun melalui berbagai
menyampaikan informasi perusahaan dan program event internal, seperti:
unit kerja terkait, sosialisasi produk, layanan, a. Kegiatan peringatan HUT BCA;
program, sarana edukasi dan pembelajaran, serta b. Pembukaan Cabang;
beragam informasi penting lainnya. c. Lunch Together Management;
d. Silaturahmi, misalnya pada peringatan hari
Karyawan dapat mengunduh data seperti sistem Natal/Tahun Baru dan Idul Fitri, maupun
aplikasi, teks, gambar dan video yang berguna kegiatan kebersamaan/rekreasi tahunan,
untuk menunjang aktivitas kerja. MyBCA telah penyelenggaraan acara bagi Purnabakti BCA,
dikembangkan fungsinya untuk pelayanan informasi dan lain-lain;
dan administrasi ketenagakerjaan secara online, e. Rapat Kerja Nasional yang dihadiri oleh Dewan
seperti biaya kesehatan, pengajuan cuti, lembur, Komisaris, Direksi, Kepala Kantor Wilayah,
perjalanan dinas, data karyawan, kompensasi, Kepala Divisi, Wakil Kepala Divisi, Pemimpin
appraisal dan lain sebagainya. Cabang;
f. Rapat Koordinasi, seperti di tingkat Wilayah,
3. TV Plasma Cabang, dan lain-lain;
Untuk melengkapi sarana komunikasi internal, g. Kegiatan Bakorseni;
digunakan pula TV Plasma, yang dipasang di lokasi h. Berbagi pengetahuan, misalnya kegiatan COP
strategis di gedung atau area dalam kantor BCA. (Community of Practice).
Media elektronik audio visual ini berisi informasi
mengenai perusahaan, produk, layanan, aktivitas 7. Corporate Identity Manual
unit kerja dan informasi penting lainnya. Merupakan panduan bagi internal BCA, khususnya
dalam penggunaan logo korporasi dan beberapa
4. Email implementasi. Standarisasi tersebut mencakup,
BCA juga memanfaatkan e-mail untuk media antara lain:
komunikasi internal. BCA menggunakan email blast
untuk menyebarkan informasi perusahaan, produk,
program kerja atau acara, maupun informasi lainnya.
Sarana komunikasi internal lain yang dikembangkan
366
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
a. Logo BCA; di luar pekerjaan seperti olah raga, seni atau berbagai
b. Signage Gedung (Kantor Pusat, Kantor Wilayah hobi lainnya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan
dan Kantor Cabang); produktivitas dan semangat kerja karyawan.
c. Materi korporasi: ID Card, kartu nama, iklan
korporasi, Stationery, dan lain-lain; Jenis kegiatan Bakorseni meliputi:
d. Pakaian seragam kerja karyawan BCA. 1. Olahraga: sepakbola, voli, futsal, tenis meja, tenis
lapangan, bola basket, bulutangkis, sepeda, bowling,
8. Facebook Semua Beres dan lain-lain.
BCA menggunakan Facebook sebagai sarana 2. Kesenian: vocal group, paduan suara, band, tari/
komunikasi internal dengan nama Facebook Semua dance dan pecinta wayang.
Beres. Layanan jejaring sosial Facebook sebagai 3. Hobi : fotografi, memancing, catur.
sarana untuk berbagi mengenai kinerja BCA,
khususnya terkait dengan solusi BCA atau value Bakorseni mengadakan kegiatan berskala nasional 3 (tiga)
BCA. Kalangan internal BCA yang telah terdaftar tahun sekali yang disebut Porseni Nasional, dan kegiatan
saling terhubung satu sama lain dan dapat bertukar Regional se-Jabodetabek setiap tahun. Sedangkan di luar
informasi dan berbagi pengalaman. Jabodetabek Porseni Wilayah dapat dilakukan antara 1-2
tahun sekali.
9. HaloSDM
Layanan call center bagi karyawan BCA, yang Dalam pelaksanaannya Bakorseni juga berkoordinasi
merupakan sarana komunikasi untuk menjembatani dengan berbagai unit kerja internal BCA serta lembaga-
informasi yang berkaitan dengan ketentuan- lembaga terkait di luar BCA, baik dengan lembaga
ketentuan SDM. Sarana ini diharapkan dapat perbankan maupun organisasi yang bergerak di bidang
memberikan kesempatan kepada setiap pekerja olahraga, seni dan hobi dalam penyaluran karyawan ke
untuk lebih mengetahui, memahami dan mengikuti berbagai pertandingan atau kejuaraan seperti Pekan
ketentuan yang berlaku di BCA dengan lebih baik. Olahraga Antar Bank-yang diselenggarakan oleh Bank
Indonesia (PORBANK), ataupun pertandingan olahraga
Bakorseni yang diselenggarakan oleh Persatuan Bank Swasta
Bakorseni adalah singkatan dari Badan Koordinasi Nasional (PERBANAS), maupun Badan Musyawarah
olahraga, seni dan hobi, sebagai wadah informal yang Perbankan Daerah (BMPD), dan lain-lain.
dibentuk untuk menaungi/mewadahi kegiatan olah raga,
seni dan hobi karyawan-karyawati BCA. Kegiatan Bakorseni Selama Tahun 2015
1. Mengadakan Rapat Koordinasi Nasional yang diikuti
Bakorseni Nasional berpusat di Jakarta, diformalisasikan oleh Pengurus Bakorseni Nasional untuk persiapan
dengan memasuki struktur organisasi di bawah pelaksanaan PORSENI Nasional HUT BCA ke-58.
koordinasi Divisi Pelatihan & Pembelajaran (DPP), yang 2. Mengadakan Porseni Nasional dalam rangka HUT
dalam operasional sehari-harinya dibantu oleh pengurus BCA yang ke-58 pada 22 Februari 2015 di Gelanggang
Bakorseni Wilayah (BAKORWIL) dan Kantor Pusat yang Olahraga Soemantri Brodjonegoro Jakarta yang
mengkoordinir penyelenggaraan kegiatan rutin maupuan melibatkan 1.148 atlet dan 3.000 karyawan, dari
event Olah Raga, Seni dan Hobi di Kantor Wilayah/Kantor berbagai Kantor Wilayah dan Kantor Cabang BCA
Cabang/Unit Kerja masing-masing. seluruh Indonesia.
3. Seminar Wayang Indonesia, diselenggarakan pada
Tujuan dibentuknya Bakorseni, selain untuk 7 November 2015 di taman Budaya Raden Saleh-
menjalin kebersamaan dan keakraban, juga untuk Semarang, dalam rangka 12 tahun memperingati
mengembangkan potensi di bidang seni, olahraga dan Wayang Indonesia sebagai Warisan Mahakarya
hobi serta untuk menciptakan work-life balance, agar Dunia oleh UNESCO. Pada kesempatan tersebut
kehidupan karyawan tidak hanya disibukkan dengan hadir para Pakar dan pengurus organisasi pecinta
pekerjaan, namun diimbangi oleh berbagai aktivitas wayang Nasional dari Jakarta, Semarang dan
Jogjakarta.
367
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
4. Dalam bidang olahraga, di Kantor Pusat maupun Sosialisasi dan Penegakan Kode Etik
Kantor Wilayah mengadakan latihan rutin, kegiatan Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 778/SK/DIR/95,
bersama komunitas dan PORSENI Regional. Kode Etik BCA berlaku bagi anggota Dewan Komisaris,
5. Dalam bidang kesenian, mengadakan berbagai anggota Direksi, dan karyawan BCA. Adapun Kode Etik
kegiatan lomba persahabatan, mengisi berbagai BCA tersebut dibuat dalam bentuk Buku Saku yang
acara di beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh telah dibagikan kepada setiap karyawan BCA. Karyawan
lembaga di luar BCA dan latihan rutin. menandatangani pernyataan bahwa yang bersangkutan
6. Dalam bidang hobi, mengadakan berbagai kegiatan telah memahami, dan berjanji untuk menaati serta
seminar, pelatihan lomba dan kegiatan rutin. menjalankan Kode Etik Bankir BCA tersebut sebagai
pedoman berperilaku baik di dalam maupun di luar
KODE ETIK pekerjaan. Pelanggaran terhadap Kode Etik Bankir BCA
dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Isi Pokok-Pokok Kode Etik Bankir BCA
1. Patuh dan taat pada Undang-Undang dan peraturan Kode Etik Bankir BCA tersebut dimuat dalam website
yang berlaku. BCA-Good Corporate Governance.
2. Menjaga nama baik dan mengamankan harta
kekayaan BCA. Selain Kode Etik, Direksi BCA juga mengeluarkan
3. Menjaga kerahasiaan data nasabah dan BCA. ketentuan mengenai pedoman untuk karyawan BCA
4. Menjaga agar kepentingan pribadi tidak bertentangan dalam berhubungan dengan nasabah, rekanan, maupun
dengan kepentingan BCA ataupun nasabah. dengan sesama karyawan dalam Surat Keputusan No.
5. Mencatat secara benar semua transaksi sesuai 219/SK/DIR/2003 tanggal 10 November 2003. Surat
dengan ketentuan yang berlaku. Keputusan tersebut berlaku bagi seluruh jajaran BCA
6. Menjaga dan membina keharmonisan lingkungan termasuk anggota Dewan Komisaris, Direksi sampai
kerja dan persaingan yang sehat. seluruh karyawan. Ketentuan dan Kode Etik tersebut juga
7. Tidak menyalahgunakan jabatan dan wewenangnya telah dituangkan dalam Manual GCG BCA.
untuk kepentingan pribadi maupun keluarganya.
8. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat Upaya Penegakan dan Sanksi Pelanggaran Kode Etik
merugikan citra profesinya maupun citra BCA pada Ketentuan dan Kode Etik bersifat mengikat dan
umumnya. harus dipahami serta dilaksanakan secara sungguh-
9. Menjauhkan diri dari segala bentuk perjudian atau sungguh oleh seluruh jajaran BCA dalam rangka
tindakan spekulatif. mendukung pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
10. Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan Apabila terjadi pelanggaran atau ketidakpatuhan
wawasannya, dengan mengikuti perkembangan terhadap kebijakan ketentuan dan Kode Etik,
industri perbankan khususnya dan dunia usaha maka pelanggarnya dapat dikenai sanksi sesuai
pada umumnya. dengan tingkat pelanggarannya. Keputusan yang
akan diambil oleh BCA sehubungan dengan hal
ini, akan disesuaikan dengan jenis dan keseriusan
pelanggaran yang terjadi serta evaluasi menyeluruh
atas individu yang melakukan pelanggaran.
368
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
BUDAYA PERUSAHAAN Tata Nilai BCA ditetapkan untuk dijadikan panduan moral
bagi segenap jajaran BCA dalam mengemban misi dan
Budaya Perusahaan terdiri dari Visi, Misi dan Tata Nilai mencapai visi perusahaan.
BCA.
Program sosialisasi Visi, Misi, dan Tata Nilai BCA
Adapun Visi, Misi dan Tata Nilai BCA sebagai berikut: dilakukan pada:
1. Kantor Pusat, seluruh unit kerja (dengan peserta
Visi BCA pejabat eselon 1 s/d eselon 3).
Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan 2. Rapat Kordinasi (Rakor)/Quality Meeting (QM)
sebagai pilar penting perekonomian Indonesia. seluruh Kantor Wilayah BCA.
3. Program pengembangan karir (Management
Misi BCA Development Program/MDP dan Program
Membangun institusi yang unggul di bidang Pengembangan Manajer/P2M), forum-forum khusus
penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi seperti Forum Account Officer/AO, dan Grup-grup
nasabah bisnis dan perseorangan. khusus seperti Project Management Office/PMO.
Memahami beragam kebutuhan nasabah dan
memberikan layanan finansial yang tepat demi Pengenalan budaya BCA diberikan pada program induction
tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah. untuk seluruh karyawan baru. Pengenalan budaya BCA
Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder meliputi pengenalan Visi, Misi dan Tata Nilai BCA. Metode
BCA. pembelajaran berupa permainan (games) merupakan
salah satu cara yang efektif untuk mengenalkan visi, misi
Tata Nilai BCA dan tata nilai perusahaan kepada para karyawan baru
1. Fokus pada Nasabah (Customer Focus) yang merupakan generasi Y.
Memahami, mendalami dan memenuhi kebutuhan
pelanggan dengan cara terbaik. Visi, Misi, dan Tata Nilai BCA juga disosialisasikan melalui:
2. Integritas (Integrity) - Buletin Info BCA (majalah bulanan internal);
Jujur, tulus, dan lurus. - Screen saver dan mouse pad PC karyawan;
Nasabah memiliki Bank yang dipercaya. - Training internal;
Kepercayaan dibangun melalui tindakan yang - Internal Culture Video Clip;
mencerminkan integritas dan etika bisnis yang tinggi - Handbook BCA;
secara konsisten. - Buku Komik yang dibagikan ke seluruh karyawan;
3. Kerja Sama Tim (Team Work) - Games;
Tim adalah himpunan orang yang memiliki pertalian - Media lainnya.
khas, komitmen, tata cara dan sinergi untuk
mencapai satu tujuan. Pemahaman atas Misi BCA, yaitu:
4. Berusaha Mencapai yang Terbaik (Continuous 1. Membangun institusi yang unggul di bidang
Pursuit of Excellence) penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi
Senantiasa melakukan yang terbaik dengan cara nasabah bisnis dan perseorangan, mempunyai arti
dan kualitas terbaik. bahwa BCA membangun institusi yang unggul untuk
pembayaran segala bidang yang meliputi seluruh
Visi, Misi, dan Tata Nilai BCA aktivitas pembayaran dalam bisnis perbankan.
Visi dan Misi BCA ditetapkan untuk memberikan 2. Memahami beragam kebutuhan nasabah dan
landasan, arah, dan panduan bagi segenap jajaran BCA memberikan layanan finansial yang tepat demi
dalam menjalankan kegiatan perusahaan. tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah,
memiliki arti bahwa BCA memahami beragam
kebutuhan nasabah secara utuh sesuai dengan
kebutuhan nasabah.
369
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
3. Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA, PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT
memiliki arti luas meliputi totalitas nilai perusahaan (RELATED PARTY) DAN PENYEDIAAN DANA
baik tangible maupun intangible values. Sedangkan BESAR (LARGE EXPOSURE)
nilai bagi stakeholder berarti mencerminkan
fleksibilitas BCA dalam mengakomodasi kepentingan BCA memiliki kebijakan mengenai penyediaan dana
berbagai pihak. kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar,
sebagaimana diatur dalam Manual Ketentuan Kredit.
Evaluasi atas Visi dan Misi BCA dilakukan paling lama Evaluasi dan pengkinian atas kebijakan dalam Manual
setiap 5 tahun sekali. Pada tahun 2014, Visi dan Misi BCA Ketentuan Kredit tersebut dilakukan secara berkala.
telah dievaluasi oleh Dewan Komisaris dan Direksi BCA. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan kepada
Hasil evaluasi oleh Dewan Komisaris dan Direksi atas Visi debitur dalam jumlah besar senantiasa dilakukan
Misi BCA adalah bahwa Visi dan Misi tersebut masih valid dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, serta
dengan kondisi saat ini. telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia maupun
peraturan perundang-undangan lain yang berlaku, antara
OPSI SAHAM lain menyangkut aspek Batas Maksimum Pemberian
Kredit (BMPK). Selain itu, penyediaan dana kepada pihak
Dalam tahun 2015, BCA tidak memiliki Program Opsi terkait harus diputuskan oleh Dewan Komisaris secara
Saham. independen.
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party) dan kepada Debitur Inti Individu dan Grup (Large Exposure)
di BCA Selama Tahun 2015
Jumlah
No Penyediaan Dana
Debitur/Grup Nominal (Juta rupiah)
1 Kepada Pihak Terkait 192 5.441.635
2 Kepada Debitur inti:
a. Individu 50 80.709.227
b. Grup 30 113.032.306
370
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
371
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
kapasitas infrastruktur teknologi informasi. BCA bertumbuh dalam jangka panjang meskipun kredit
akan mengeksplorasi, menjajaki, dan menerapkan individu diperkirakan masih bertumbuh lebih lambat
berbagai perkembangan teknologi terkini terhadap dibandingkan kredit sektor usaha dalam jangka
berbagai aspek produk dan layanan payment pendek. Meskipun demikian, BCA tetap berkomitmen
settlement BCA sesuai dengan evolusi kebutuhan menjadi salah satu yang terdepan dalam kredit
dan tingkat akseptasi nasabah. konsumer dan terus mempertahankan strategic
presence di pasar kredit individu.
Untuk menjaga posisi likuiditas, BCA akan terus
mengkaji perkembangan dan tren likuiditas sektor Untuk mendukung pertumbuhan kredit yang
perbankan. Dana CASA akan tetap menjadi sumber berkelanjutan, Bank akan terus menyempurnakan
likuiditas utama. BCA meyakini bahwa Bank dapat infrastruktur perkreditan di berbagai segmen, baik di
secara aktif menghimpun dana dari produk deposito cabang maupun di kantor pusat.
dengan melakukan penyesuaian tingkat suku bunga
sesuai yang diperlukan. Hal tersebut diperlukan Pengembangan Bisnis-bisnis Anak Usaha
guna menjaga posisi dana pihak ketiga secara Untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin
keseluruhan. beragam, manajemen mengembangkan berbagai
produk dan jasa keuangan yang komprehensif
Penyaluran Kredit melalui lini-lini bisnis BCA bersama-sama dengan
Melalui siklus perlambatan ekonomi, BCA akan anak-anak usaha BCA. Pengembangan anak-anak
tetap melakukan penyaluran kredit dan fokus usaha difokuskan untuk produk dan layanan di
kepada permintaan kredit yang riil dan sehat. BCA bidang pembiayaan kendaraan bermotor, perbankan
berkeyakinan bahwa aktivitas penyaluran kredit yang Syariah, sekuritas, remittance, asuransi umum, dan
berkesinambungan akan memperkokoh hubungan asuransi jiwa.
dengan para nasabah berkualitas.
Entitas anak usaha terus bertumbuh dan
Aktivitas penyaluran kredit dirancang dengan menunjukkan perkembangan usaha yang positif
bertumpu pada tingkat permodalan yang solid dalam beberapa tahun terakhir. BCA Finance, entitas
dan penerapan prinsip manajemen risiko yang anak yang telah mapan dan bergerak di bidang
efektif dan prudent untuk mengendalikan posisi pembiayaan mobil, secara konsisten memberikan
Non Performing Loans (NPL). Tren NPL yang kian kontribusi yang cukup signifikan terhadap
meningkat menunjukkan adanya peningkatan risiko profitabilitas BCA.
bagi perbankan nasional termasuk BCA. Oleh karena
itu, Bank memprioritaskan pemberian kredit kepada BCA akan melanjutkan sinergi bisnis antara bisnis
nasabah-nasabah yang memiliki track record yang utama Bank dengan bisnis dari para anak usaha,
baik di segmen korporasi, komersial & UKM maupun seperti halnya cross selling antara produk konsumer
konsumer. Kualitas aset akan menjadi faktor penting BCA dan produk-produk asuransi anak usaha
untuk menjaga posisi strategis BCA di perbankan dan melakukan aktivitas joint financing dengan
nasional dan mempertahankan pertumbuhan jangka BCA Finance dan CS Finance. BCA berkomitmen
panjang yang berkesinambungan. memberikan dukungan permodalan secara
bertahap bagi anak-anak usaha sejalan dengan
Pada segmen kredit untuk keperluan usaha, Bank prospek pertumbuhan bisnis anak-anak usaha.
akan lebih aktif dalam mengembangkan penyaluran BCA mengharapkan kontribusi pendapatan bunga
kredit ke sektor-sektor yang memiliki value chain maupun fee based income dari anak-anak usaha
yang luas. Pada segmen kredit bagi nasabah akan terus meningkat ke depannya.
individu, Bank berkeyakinan bahwa kredit pemilikan
rumah, kredit kendaraan bermotor, dan pembiayaan BCA berkeyakinan bahwa strategi dan kebijakan
kartu kredit memiliki potensi yang besar untuk tersebut akan mendukung Bank dalam memperkuat
372
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
373
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Yang dimaksud dengan gaji adalah hak pegawai yang kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan,
diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas
imbalan dari BCA selaku pemberi kerja kepada pegawai suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya.
yang ditetapkan dan dibayarkan menurut perjanjian
Berikut adalah rasio gaji tertinggi dan terendah dalam skala perbandingan:
Gaji yang diperbandingkan dalam rasio gaji dimaksud di 6. Edukasi perbankan dan kemitraan dengan
atas, adalah imbalan yang diterima oleh anggota Dewan lembaga lain terkait pendidikan, serta
Komisaris, anggota Direksi dan pegawai per bulan. Yang sumbangan/donasi kepada lembaga
dimaksud dengan pegawai adalah pegawai tetap BCA pendidikan lainnya.
sampai batas pelaksana.
B. Pilar Solusi Sinergi, antara lain:
PEMBELIAN KEMBALI SAHAM (SHARES BUY 1. Budaya;
BACK) 2. Bidang Kesehatan;
a. Layanan Operasi Katarak-Bakti BCA;
Pada tahun 2015, tidak ada aksi korporasi (corporate b. Donor Darah Bakti BCA;
action) pembelian kembali saham (shares buy back) yang c. Kemitraan Layanan Kesehatan Masyarakat
dilakukan BCA. Bakti BCA;
3. Bidang Pelestarian Lingkungan;
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL 4. Program Empati Bakti BCA berupa sumbangan
untuk korban bencana alam, serta program
BCA aktif berkontribusi terhadap peningkatan olahraga.
kesejahteraan masyarakat maupun perbaikan kondisi
lingkungan hidup melalui kegiatan tanggung jawab sosial C. Pilar Solusi Bisnis Unggul, antara lain:
perusahaan, di bawah naungan program Bakti BCA. 1. Kemitraan dengan komunitas; dan
2. Lembaga Pengembangan Bisnis.
Secara garis besar, program kegiatan sosial BCA selama
tahun 2015 difokuskan pada 3 (tiga) pilar utama, sebagai Selain program-program tersebut, BCA berpartisipasi
berikut: juga dalam pemberian sumbangan atau donasi kepada
A. Pilar Solusi Cerdas, antara lain: lembaga sosial lainnya.
1. PPA Non Degree (Program Pendidikan Akuntansi
non-gelar); Total pemberian dana untuk kegiatan sosial yang
2. PPTI Non Degree (Program Pendidikan Teknologi dilakukan oleh BCA selama tahun 2015 adalah
Informasi non gelar); sebagaimana tercantum pada Bab Tanggung Jawab
3. Pemagangan Bakti BCA; Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) dalam
4. Sekolah Binaan Terintegrasi; Laporan Tahunan BCA ini.
5. Beasiswa Bakti BCA;
374
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Prinsip 1
1.1 Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik terpenuhi
secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi, dan kepentingan
pemegang saham
1.2 Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam terpenuhi
RUPS Tahunan
1.3 Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam Situs Web Perusahaan Terbuka paling sedikit terpenuhi
selama 1 (satu) tahun
Prinsip 2
2.1 Perusahaan Terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau terpenuhi
investor
2.2 Perusahaan Terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan terpenuhi
pemegang saham atau investor dalam Situs Web
Prinsip 3
3.1 Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan terpenuhi
Terbuka
3.2 Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, terpenuhi
pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan
375
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Prinsip 4
4.1 Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai terpenuhi
kinerja Dewan Komisaris
4.2 Kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, terpenuhi
diungkap melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka
4.3 Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris terpenuhi
apabila terlibat dalam kejahatan keuangan
4.4 Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi terpenuhi
menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi
Prinsip 5
5.1 Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka serta terpenuhi
efektifitas dalam pengambilan keputusan
5.2 Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan, keberagaman keahlian, pengetahuan, terpenuhi
dan pengalaman yang dibutuhkan
5.3 Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/ terpenuhi
atau pengetahuan di bidang akuntansi
Prinsip 6
6.1 Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Direksi terpenuhi
6.2 Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkap melalui terpenuhi
Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka
6.3 Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam terpenuhi
kejahatan keuangan
Prisnsip 7
7.1 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading terpenuhi
7.2 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud terpenuhi
7.3 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan terpenuhi
pemasok atau vendor
7.4 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk pemenuhan hak-hak kreditur terpenuhi
7.6 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberi insentif jangka panjang kepada Direksi dan terpenuhi
Karyawan
376
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
E KETERBUKAAN INFORMASI
Prinsip 8
8.1 Perusahaan Terbuka memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas terpenuhi
selain Situs Web sebagai media keterbukaan informasi
8.2 Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam terpenuhi
kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% (lima persen), selain
pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan dan pengendali
377
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
378
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Sebagai salah satu bank yang telah melayani masyarakat Program CSR BCA juga mencakup perlindungan terhadap
sejak 1957, BCA menyadari bahwa dalam setiap karyawan, serta perlindungan nasabah.
aktivitasnya, BCA harus mendasarkan keputusan-
keputusannya tidak semata pada dampak ekonominya Salah satu upaya perlindungan lingkungan yang
saja, namun juga harus menimbang dampak sosial dan dilakukan BCA, antara lain, saat ini Anjungan Tunai
lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas tersebut, baik Mandiri (ATM) BCA tidak lagi mengeluarkan struk untuk
untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang. Oleh transaksi tertentu. BCA menggalakkan penggunaan kartu
karenanya, BCA berkomitmen untuk mengembangkan Flazz dan online payment melalui e-channel maupun mobile
bisnisnya secara bertanggung jawab, antara lain melalui banking guna mengurangi pemakaian kertas. Selain itu,
berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan BCA berusaha meningkatkan efisiensi penggunaan listrik
(Corporate Social Responsibility atau CSR). dan air sebagai salah satu cara mengimplementasikan
konsep green building atau green office.
Kegiatan CSR BCA tidak hanya bersifat karitatif, yang
menempatkan masyarakat sebagai penerima bantuan BCA berkomitmen terhadap perlindungan karyawan, yang
semata, namun juga bersifat pemberdayaan, di mana ditunjukkan melalui berbagai kebijakan untuk menjamin
masyarakat berpartisipasi aktif dalam merencanakan, hak-hak setiap karyawan, seperti:
menjalankan, dan mengimplementasikan program CSR 1. Transparansi kebijakan.
tersebut. 2. Keterbukaan informasi.
3. Arah dan pengembangan karir yang jelas dan
BCA berkomitmen menjadikan filosofi dan tujuan CSR terencana.
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari aktivitas 4. Program kompensasi dan benefit.
perusahaan. Untuk itu, dalam setiap produk dan layanan 5. Kesempatan kerja yang sama bagi setiap karyawan
yang dikembangkannya senantiasa tersirat komitmen tanpa memandang suku, agama, ras, golongan, dan
BCA untuk mendorong pemberdayaan dan kesejahteraan jenis kelamin.
masyarakat.
BCA senantiasa memberikan kesempatan kepada
Tiga Pilar Program Bakti BCA setiap karyawan untuk mengaktualisasikan keahlian dan
Program CSR BCA berada di bawah payung program kompetensi dalam mendukung pencapaian target kerja.
Bakti BCA yang dilakukan secara berkesinambungan, dan Karyawan BCA diberikan kesempatan mengembangkan
dituangkan ke dalam 3 (tiga) pilar, yaitu: Solusi Cerdas, bakat dan minat di luar aspek pekerjaan, seperti di bidang
Solusi Sinergi, dan Solusi Bisnis Unggul. olahraga dan seni, yang difasilitasi oleh Badan Koordinasi
Olahraga dan Seni (Bakorseni) BCA.
Solusi Cerdas merupakan program CSR BCA yang
dikembangkan untuk mendukung pendidikan generasi Komitmen BCA dalam perlindungan dan memberikan
muda Indonesia. Adapun Solusi Sinergi adalah program kesejahteraan bagi karyawan, menghantarkan BCA
CSR BCA yang bersinergi dengan beberapa lembaga yang menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang meraih
memiliki kredibilitas dan kompetensi di bidang budaya, Gallup Great Workplace Award di tahun 2015. Penghargaan
kesehatan, lingkungan, olahraga, dan empati. Sedangkan ini diprakarsai oleh Gallup, sebuah perusahaan konsultan
melalui program Solusi Bisnis Unggul, BCA berupaya performance management internasional yang bermarkas
untuk turut aktif mendukung program pemberdayaan di Amerika Serikat. Sebuah apresiasi bagi perusahaan
masyarakat, agar masyarakat mampu bertumbuh dan yang berhasil membangun lingkungan kerja yang positif
mencapai kemajuan secara mandiri. dan produktif, sehingga memberi dampak optimal
terhadap kinerja perusahaan. Dari ribuan perusahaan di
Program Bakti BCA yang dikembangkan BCA, dijalankan seluruh dunia yang memenuhi kriteria, hanya sekitar 5%
secara berkesinambungan, agar dapat memberikan perusahaan yang berhasil meraih penghargaan tersebut.
manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.
379
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
BCA bekerja sama dengan berbagai lembaga yang A.2.1. Green Building Menara BCA
berkompeten dalam penanganan isu lingkungan hidup, Kantor Pusat BCA menempati Menara BCA yang terletak
yang dilaksanakan di bawah payung program Bakti BCA, di jalan M.H. Thamrin No. 1 Jakarta Pusat. Menara BCA
yakni Solusi Sinergi BCA. Melalui kerja sama ini, BCA merupakan salah satu gedung pertama di Indonesia yang
berharap program pelestarian lingkungan hidup dapat meraih sertifikat Greenship EB Platinum, yaitu peringkat
memberikan hasil yang lebih efektif, berdampak luas, dan tertinggi dalam sertifikasi Green Building.
berkelanjutan.
Sertifikat tersebut dikeluarkan oleh Green Building
Meskipun belum melakukan perhitungan secara detail Council Indonesia (GBCI), sebuah lembaga swadaya non-
mengenai tingkat konsumsi air dan energi di unit-unit profit, anggota dari World Green Building Council (WGBC)
kerjanya, namun BCA meyakini bahwa kebijakannya yang berpusat di Toronto, Kanada. Hingga saat ini baru
terkait penghematan air dan energi listrik yang diterapkan enam gedung di Indonesia yang telah memiliki sertifikat
di seluruh unit kerja di Indonesia dapat menurunkan Greenship.
besaran konsumsi air dan energi secara signifikan.
Sejak 2011, proses sertifikasi Menara BCA berhasil
Upaya penghematan energi diwujudkan melalui melampaui standar penilaian yang ketat, meliputi
penghematan konsumsi listrik, membatasi perjalanan parameter antara lain: kesesuaian tapak, efisiensi dan
bisnis dan training dan menggantikannya dengan konservasi energi, konservasi air, sumber dan siklus
teleconference dan e-learning, serta efisiensi penggunaan material, kualitas udara, dan kenyamanan ruang.
bahan bakar untuk transportasi dan jasa pengiriman,
baik bagi pekerja maupun nasabah melalui penerapan Penghematan pemakaian listrik merupakan salah satu
paperless banking initiative. Selain itu, BCA juga melakukan parameter yang membuat Menara BCA disebut sebagai
inovasi pemanfaatan teknologi jaringan yang terhubung salah satu gedung paling ramah lingkungan di Indonesia.
online melalui portal MyBCA untuk kebutuhan intranet Menara BCA mampu menghemat konsumsi energi listrik
yang mendukung komunikasi dalam bekerja di seluruh sebesar 35% atau setara penurunan emisi gas karbon
Indonesia.
BCA mendukung program penanaman 18.000 bibit mangrove yang dicanangkan WWF Indonesia
380
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
dioksida (CO2) sebesar 6.360 ton per tahun, dibandingkan BCA sedang mengaplikasikan sistem re-cycling air hujan
dengan gedung sejenis. untuk menyiram tanaman di gedung KCU Bintaro.
Penggunaan lampu LED (light-emitting diode) mampu Program penghijauan gedung juga terus dilakukan
menghemat listrik hingga 70% sekaligus menurunkan dengan menambah tanaman/pohon rindang di taman
beban kerja AC karena hampir tidak ada panas yang maupun di atas gedung. Bahkan, KCU Alam Sutra sudah
dilepaskan oleh lampu. Selain itu, kaca luar gedung menggunakan Green Wall (dinding pagar menggunakan
Menara BCA memakai teknologi insulated glazing untuk tanaman). KCU tersebut juga memanfaatkan Solar Panel
mengurangi panas yang masuk ke dalam ruangan tanpa untuk membangkitkan listrik yang digunakan untuk
mengurangi intensitas cahaya secara signifikan. lampu-lampu di area parkir.
Divisi Sekretariat Perusahaan BCA telah mulai melakukan Sejak 2011 penggunaan lampu LED telah diterapkan pada
pemadaman lampu pada jam istirahat (12.00 sampai gedung baru dan Kantor Cabang BCA yang direnovasi.
13.00), yang mana kegiatan ini akan diikuti oleh divisi- Sedangkan di tahun 2015, penggunaan lampu LED
divisi lain di Menara BCA. diterapkan untuk proyek-proyek pengembangan gedung
baru, yaitu KCU Kuta, KCU Dago, Soliter Kelapa Gading,
Efisiensi penggunaan listrik juga dilaksanakan dengan KCP Kerobokan, KCP Teluk Betung, KCP Buah Batu, KCP
penerapan Printer Pooling Management (PPM), yang Kartasura, KCP Katamso, KCP Singosaren, KCP Taman
menggantikan peralatan printer, mesin fotokopi, alat Kencana, KCP Padalarang, dan KCP Kepa Duri.
pindai (scanner), dan faksimili menjadi single device multi
function printer. Program ini mampu menghemat biaya Ke depan, desain arsitektur untuk pembangunan gedung
print hingga 15% dan efisiensi penggunaan kertas hingga baru KCU maupun KCP akan banyak menggunakan kaca
11%. dan memperhatikan arah matahari, yang bertujuan untuk
mengurangi penggunaan lampu. Selain itu, tata letak
A.2.2. Program Go Green saklar lampu juga akan diatur dan menambah sensor
Untuk mendukung program Go Green, Perseroan telah cahaya yang dapat mengatur tingkat cahaya dalam
menginisiasi beberapa kebijakan yang dilakukan oleh ruang.
Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Kebijakan tersebut
antara lain adalah efisiensi bahan bakar transportasi Selain menggunakan lampu LED, sejak 2014 BCA
dengan cara sebagai berikut: telah melakukan upaya penghematan listrik dengan
1. mengurangi perjalanan jarak jauh dan menggantinya menggunakan AC inverter dan refrigerant yang ramah
dengan teleconference, e-learning, dan sharing lingkungan (R32). Umumnya, AC inverter menggunakan
kendaraan; daya hingga 30% lebih kecil dibandingkan AC konvensional
2. mengurangi jasa pengiriman dokumen dan karena cara kerjanya yang unik.
penggunaan kertas melalui paperless banking
initiative; Sepanjang 2015, sejumlah gedung yang telah
3. menghemat listrik dengan menggunakan lampu LED, menggunakan AC Inverter antara lain KCU Borobudur,
mengatur suhu pada pendingin udara, dan mematikan KCU Gang Tengah, KCU Panakkukang, KCU Sunter Mal,
lampu di luar jam kerja; serta KCU Tulung Agung, KCU Pangkal Pinang, KCU Serpong,
4. melakukan kampanye hemat air, dan lain sebagainya. KCU Bukit Darmo, KCU Green Garden, KCU Pekalongan,
serta KCP Citra Garden dan KCP Taman Sari.
Terkait upaya penghematan air, sejak 2013 BCA telah
menerapkan keran press untuk gedung baru atau
Kantor Cabang BCA yang telah direnovasi. Keran ini
menggunakan automatic closing functions sehingga dapat
mengurangi jumlah air yang terbuang percuma. Selain itu,
381
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
382
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
383
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
g. Kesempatan untuk mengaktualisasikan keahlian, Fasilitas kesehatan yang diberikan BCA kepada karyawan
kompetensi, bakat dan minat karyawan. BCA mencakup fasilitas kesehatan yang bersifat preventif
memberikan kesempatan sepenuhnya kepada setiap dan kuratif, antara lain vaksinasi, rawat inap, rawat jalan,
karyawan untuk dapat mengaktualisasikan keahlian persalinan, kacamata, perawatan gigi, pemeriksaan
dan kompetensi yang dimilikinya untuk mendukung laboratorium serta medical check-up dan pap smear.
pencapaian target kerja. Selain itu karyawan BCA juga Kebijakan ini diterapkan untuk memastikan kesehatan
diberikan kesempatan untuk mengembangkan bakat karyawan tetap terjaga, sehingga mampu memberikan
dan minat di luar aspek pekerjaan misalnya melalui dampak positif bagi kehidupan karyawan selaku individu,
kegiatan olahraga dan seni. Terkait hal tersebut, BCA keluarga, maupun karyawan BCA.
memfasilitasi berbagai kegiatan di bawah koordinasi
Bakorseni (Badan Koordinasi Olahraga dan Seni) BCA. Dalam rangka mendukung program pemerintah terhadap
Beberapa bidang kegiatan Bakorseni BCA, antara layanan kesehatan, BCA memfasilitasi karyawan dan
lain AsiaBike (olahraga sepeda), AsiaLens (fotografi), keluarganya untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan.
AsiaWangi (kesenian wayang), AsiaHike (olahraga Untuk itu, BCA membuka pendaftaran BPJS Kesehatan
hiking), dan lain-lain. secara kolektif bagi karyawan dengan jumlah anggota
keluarga maksimal lima orang, termasuk karyawan yang
h. Program kompensasi dan benefit. BCA menyediakan bersangkutan.
program kompensasi dan benefit yang kompetitif.
BCA juga aktif mensosialisasikan pola hidup sehat (health
awareness) sebagai kelanjutan dari program Sehat
Bersama BCA yang dicanangkan sejak 2012. Terkait
program tersebut, BCA memfasilitasi berbagai kegiatan
olahraga bagi karyawan di bawah koordinasi Bakorseni
BCA di sepanjang 2015. Bertepatan dengan HUT BCA di
Februari 2015, BCA menyelenggarakan lomba olahraga
yang diikuti oleh perwakilan karyawan Kantor Pusat dan
Kantor Wilayah.
Voli dan vocal group merupakan beberapa cabang yang dilombakan pada PORSENI BCA 2015
384
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
B.2.2. Kesejahteraan Karyawan Secara berkala, kantor pusat di Menara BCA mengadakan
Sebagai perwujudan komitmen perusahaan untuk latihan evakuasi (evacuation drill) yang diikuti seluruh
meningkatkan kesejahteraan karyawan, BCA senantiasa karyawan untuk menghadapi kebakaran ataupun
memberikan kenaikan gaji secara berkala serta bonus bencana alam gempa bumi.
atas kinerja karyawan dan perusahaan. Selain itu, BCA
juga memberikan bonus ekstra berupa saham BCA B.2.4. Turnover Karyawan
dalam rangka meningkatkan rasa kepemilikan karyawan Tingkat turnover karyawan mencerminkan kualitas
terhadap perusahaan. Saham tersebut diberikan pengelolaan SDM di sebuah perusahaan. BCA termasuk
berdasarkan kinerja karyawan selama periode 1 Januari salah satu bank dengan tingkat turnover yang relatif
hingga 31 Desember 2014, yang diserahkan pada tanggal rendah di industri perbankan nasional. Hal ini
25 April 2015 kepada 19.238 karyawan tetap dengan total membuktikan bahwa suasana kerja di BCA terbilang
saham sebanyak 12.935.369 lembar dan harga pembelian kondusif dengan tingkat kebersamaan yang tinggi.
rata-rata sebesar Rp14.309,86/saham.
385
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Per Desember 2015, jumlah karyawan tetap yang mengalami pemutusan hubungan kerja adalah sebanyak 508 orang
atau 2,12% dari total karyawan BCA. Rincian data karyawan adalah sebagai berikut:
Program Day Care BCA Berdasarkan Lokasi, Tema, dan Jumlah Peserta
Tempat Tema Jumlah Peserta (Anak)
Kantor Pusat Great Mind, Great Life 96
Kanwil VIII Ready Future 81
Kanwil IX Great Mind, Great Life 83
Kanwil X Happy Day at Day Care BCA 56
Kanwil XII Jelajah Nusantara 59
TOTAL JABODETABEK 375
Kanwil III Im a Great Artist 47
Kanwil VII Creative Kids with BCA Kanwil VII Malang 72
TOTAL NON JABODETABEK 119
TOTAL 494
386
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
C. PENGEMBANGAN SOSIAL KEMASYARAKATAN juga mengikuti program on the job training di lingkungan
BCA. Para siswa akan mendapat pembekalan soft
C.1. Kebijakan Perusahaan skill, seperti kepemimpinan, teamwork, pembentukan
Untuk menjaga keberlangsungan usaha dan karakter, grooming, dan financial planning.
memaksimalkan nilai perusahaan dalam jangka panjang,
program CSR BCA difokuskan pada pengembangan Program ini didukung oleh staf pengajar berkualitas
sosial kemasyarakatan yang dituangkan dalam program yang terdiri dari profesional dan dosen berpengalaman
Bakti BCA melalui tiga pilar utama, yaitu: dari universitas terkemuka di Indonesia. Para staf
1. Solusi Cerdas BCA pengajar akan menggali lebih dalam untuk mengenal
2. Solusi Sinergi BCA kepribadian setiap peserta didik dan mendorong
3. Solusi Bisnis Unggul BCA mereka untuk mengeluarkan potensi terbaik yang ada
di dalam diri mereka. Selain itu, program PPA Non-
C.2. Pelaksanaan Kegiatan Gelar juga memfasilitasi pengembangan minat siswa
di bidang olahraga dan seni.
C.2.1. Solusi Cerdas BCA
Solusi Cerdas BCA merupakan program Bakti BCA di Selama pendidikan peserta tidak dipungut biaya,
bidang pendidikan, yang bertujuan untuk meningkatkan bahkan para siswa mendapatkan uang saku
kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia, dan fasilitas berupa buku-buku pelajaran serta
terutama generasi muda dalam rangka menghadapi pemeriksaan kesehatan sesuai kebijakan perusahaan.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Berbagai program Selanjutnya, para peserta juga diberikan kesempatan
pendidikan dikembangkan secara berkesinambungan bekerja di BCA tanpa ikatan dinas selepas
melalui Solusi Cerdas BCA yang, antara lain: menyelesaikan program tersebut.
1. Program Pendidikan Akuntansi (PPA) Non-Gelar Pada 2015, peserta program PPA Non-Gelar berjumlah
Program yang diluncurkan sejak 1996 ini bertujuan 387 orang, yang terdiri dari 9 kelas. Dari total perserta,
untuk memberikan pendidikan non-gelar tanpa biaya 126 orang berhasil menyelesaikan program PPA Non-
bagi lulusan SMA atau sederajat yang memiliki Gelar, dimana 125 orang di antaranya telah memilih
prestasi akademik baik, namun memiliki kendala untuk bergabung dengan BCA sebagai karyawan
finansial sehingga tidak dapat melanjutkan pendidikan pada tahun 2015.
ke tingkat yang lebih tinggi.
Ke depan, BCA akan aktif mensosialisasikan program
Program PPA Non-Gelar berlangsung selama 30 bulan PPA Non-Gelar melalui berbagai sarana komunikasi,
dan menggunakan sistem gugur dengan standar salah satunya melalui www.bca.co.id.
kelulusan yang ketat. Selain kegiatan di kelas, siswa
2. Program Pendidikan Teknik Informatika (PPTI) Non-
Gelar
Untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan SDM
dan perkembangan Teknik Informatika (TI) di industri
perbankan, sejak 2013 BCA telah membuka Program
Pendidikan Teknik Informatika BCA (PPTI BCA) Non-
Gelar. Program pendidikan setara S1 Non-Gelar ini
ditujukan bagi para lulusan SMA atau sederajat yang
ingin melanjutkan pendidikan atau meningkatkan
kemampuan mereka di bidang TI. Secara umum,
materi yang diberikan program ini setara dengan
materi S1 Teknik Informatika, namun diperkaya
Peserta program PPTI dengan beberapa materi pengembangan diri.
387
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Program PPTI Non-Gelar berlangsung selama 30 Per Desember 2015, tercatat sebanyak 45.588 orang
bulan. Para peserta program ini tidak dipungut biaya, mengajukan lamaran Program Magang Bakti BCA,
bahkan mereka mendapatkan uang saku dan fasilitas yang mana 10.598 orang berhasil lolos seleksi untuk
berupa buku-buku pelajaran serta pemeriksaan bergabung dalam program tersebut menjadi CSO dan
kesehatan sesuai kebijakan perusahaan. Selain teller.
kegiatan di dalam kelas, siswa juga berkesempatan
melakukan magang di unit kerja Kantor Pusat BCA. 4. Sekolah Binaan Bakti BCA
Sekolah Binaan Bakti BCA merupakan program CSR
Untuk menjamin kualitas terbaik dari para lulusan, BCA yang dirintis sejak tahun 2000, yang bertujuan
PPTI Non-Gelar menerapkan sistem gugur dengan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan
standar kelulusan yang tinggi. Siswa dengan IPK serta mendukung pengembangan infrastruktur
di bawah 2,75 dari skala 4 akan dinyatakan gugur pendidikan sekolah dasar, menengah, dan atas.
dan tidak dapat melanjutkan program. Selanjutnya, Kegiatan yang dilakukan antara lain pelatihan
setelah peserta menyelesaikan program ini, BCA guru untuk meningkatkan kualitas mengajar guru,
akan memberikan penawaran kepada mereka untuk pengembangan laboratorium komputer, renovasi
bekerja sebagai karyawan BCA, apabila perusahaan fasilitas sekolah, serta donasi buku penunjang belajar
membutuhkan. Pada 2015, peserta PPTI Non-Gelar dan donasi fasilitas pendukung lainnya seperti infocus,
tercatat 91 orang, yang terdiri dari 3 kelas. LCD, pendingin ruangan (AC).
3. Program Magang Bakti BCA Hingga saat ini, BCA telah memberikan bantuan
Program Magang Bakti BCA telah dikembangkan kepada 17 sekolah binaan dari SD, SMP hingga SMA
sejak 2002, yang ditujukan bagi lulusan SMA hingga di Gunung Kidul, Yogyakarta; Gadingrejo, Lampung;
Sarjana. Peserta program akan mengikuti proses dan Taktakan, Serang, Banten.
pelatihan dan permagangan selama satu tahun
tanpa ikatan dinas, di mana mereka akan dibekali Pada bulan Oktober 2015, BCA bekerja sama dengan
dengan pengalaman magang di bidang operasional Masters Hand memberikan pelatihan kepada 35
perbankan dan pengetahuan lainnya. guru SMP dan SMA perwakilan dari Sekolah Binaan
BCA wilayah Yogyakarta, yaitu SMPN 1 Ponjong,
Saat ini, Program Magang Bakti BCA memberi SMPN 1 Semanu, SMPN 1 Karangmojo, dan SMAN 1
kesempatan bagi peserta magang untuk mendapatkan Karangmojo, dengan tema Guru Hebat Siswa Hebat .
pengalaman operasional sebagai CSO (Customer
Service Officer) atau sebagai teller. Peserta magang 5. Beasiswa Bakti BCA
akan menjalani serangkaian program pelatihan, Sejak tahun 1999, BCA menjalankan program
seperti menghitung dan menyortir uang secara Beasiswa Bakti BCA. Program ini ditujukan bagi
aman, mengidentifikasi keaslian mata uang Rupiah, mahasiswa Strata Satu (S1) yang berprestasi namun
keterampilan sebagai teller/CSO, pengetahuan tentang memiliki kendala finansial. Diharapkan program
produk BCA, simulasi mini banking dan kerahasiaan tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar dan
bank, dan lain sebagainya. Selain itu, peserta magang membantu mereka menyelesaikan pendidikan.
juga akan dibekali pelatihan soft skill, seperti motivasi Beasiswa Bakti BCA meliputi uang kuliah (SPP) dan
dan perawatan diri. atau bantuan uang saku.
Selanjutnya, peserta magang dengan kinerja terbaik Pada 2015, BCA memberikan beasiswa kepada 481
akan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan mahasiswa untuk periode tahun ajaran 2014/2015
pendidikan. Hingga saat ini, animo masyarakat dan 468 mahasiswa untuk periode tahun ajaran
terhadap Program Magang Bakti BCA relatif baik. 2015/2016. Pemberian beasiswa ini dilakukan
388
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
melalui kerja sama dengan 14 perguruan tinggi negeri melalui program mata kuliah online oleh Fakultas
terkemuka di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL) UGM. Selain itu,
(UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas BCA juga memberikan bantuan untuk renovasi
Padjadjaran (Unpad), Institut Pertanian Bogor (IPB), Gedung Perpustakaan pusat UGM dalam rangka
Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Gadjah memperkuat kestabilan gedung terhadap gempa
Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember tektonik, serta bantuan renovasi ruang musik di
(ITS), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosoemantri
Udayana (UD), Universitas Sumatera Utara (USU), untuk melengkapi pengembangan soft skill
Universitas Hasanuddin (UNHAS), Universitas mahasiswa UGM.
Mulawarman (UNMUL), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Indonesia, Jakarta
dan Universitas Samratulangi (UNSRAT). BCA juga Di Fakultas Ekonomi (FE) UI, BCA kembali
menjalin kerja sama dengan beberapa yayasan, menjadi sponsor pada penyelenggaraan The 4th
seperti Yayasan Paramadina, Yayasan Perbanas, Bachelor Journey, The 8th Master Journey, The 10th
Yayasan Karya Salemba Empat, ISRF, Sanata Dharma, Doctoral Journey in Management 2015. Sebuah
dan IKOPIN dalam memberikan beasiswa pendidikan ajang kompetisi yang diikuti mahasiswa master
bagi mahasiswa berprestasi. dan doctoral manajemen dari berbagai lembaga
pendidikan tinggi dan universitas di Indonesia.
Untuk memperluas wawasan para penerima beasiswa, PPM School of Management, Jakarta
BCA juga memfasilitasi program pengembangan BCA menjadi sponsor utama penyelenggaraan
soft skill di beberapa universitas tersebut, seperti: The 5th PPM Regional Case Competition (RBCC).
pelatihan, program mentoring dan juga seminar. Kompetisi ini diikuti oleh lebih dari 73 tim sekolah
tinggi atau universitas di Indonesia, Singapura,
6. Kemitraan Pendidikan Malaysia, Filipina, China, dan sebagainya.
Terkait dengan kemitraan pendidikan, pada tahun Universitas Diponegoro, Semarang
2015, BCA melakukan kegiatan antara lain: BCA mendukung penyediaan sarana Bloomberg di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Undip, selain
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta menjadi sponsor kegiatan Diponegoro Entrepreneur
BCA memberikan bantuan untuk pembuatan Festival.
program Massive Open Online Courses (MOOCs)
yaitu program perkuliahan yang ditransmisikan
secara online dan dijalankan dengan prinsip
keterbukaan dan setiap individu dapat memiliki
akses internet untuk mengabsorbsi pengetahuan
389
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
The United Nations Childrens Fund (UNICEF) Edukasi Literasi Keuangan Keluarga TKI. Pada
BCA kembali memberikan perhatian kepada Mei dan Juni 2015, BCA menyelenggarakan
pendidikan anak bangsa, salah satunya diwujudkan program edukasi literasi keuangan kepada anak-
dengan menyerahkan donasi untuk Pendidikan anak dan juga keluarga TKI di Arjawinangun,
Ramah Anak. Dalam Pendidikan Ramah Anak, Cirebon; Dukuh Jati, Indramayu; dan Sagaranten,
UNICEF dan BCA menghasilkan dua inovasi Sukabumi, tentang pengelolaan keuangan
modul, yakni modul sekolah yang aman dan kuat sederhana, yaitu menabung dan juga sosialisasi
serta membangun masyarakat yang tangguh. layanan pengiriman uang luar negeri.
Yayasan Djarum (Djarum Foundation) Edukasi Literasi Keuangan melalui Program
Dalam rangka mengembangkan kualitas SDM di Day Care BCA. Beberapa kegiatan terkait
Indonesia, BCA mendukung Djarum Foundation literasi keuangan bagi anak usia sekolah juga
untuk merenovasi sarana dan prasarana dilaksanakan melalui program Day Care BCA, yang
infrastruktur di SMK PGRI 1 Mejobo, Kudus dan diberikan kepada anak-anak karyawan BCA.
SMK Taman Siswa, Kudus. Edukasi Literasi Keuangan dengan Mobil Literasi
Keuangan (SiMOLEK). Pada Agustus 2015 BCA
7. Edukasi Solusi Perbankan & Literasi Keuangan berpartisipasi dalam kegiatan edukasi dengan
Untuk mendukung pelaksanaan program literasi menggunakan mobil literasi keuangan (SiMOLEK)
keuangan, BCA menyelenggarakan beberapa kegiatan, yang diprakarsai Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
antara lain: Program Edukasi Literasi Keuangan seperti
Edukasi Literasi Keuangan Anak Sekolah pemahaman akan perencanaan keuangan,
Dasar. Sejak 2007, BCA bekerja sama dengan produk/jasa keuangan (manfaat, risiko, hak, dan
KidZania dalam mengembangkan sarana edukasi kewajiban) dilakukan di 17 kota.
perbankan dalam bentuk edutainment yang Edukasi Literasi Keuangan TKI di Hongkong.
ditujukan bagi anak-anak agar mengenal tentang Pada Agustus 2015 dengan diprakarsai oleh
menabung, pengenalan perbankan, layanan dan OJK, BCA berpartisipasi dalam kegiatan edukasi
fungsi ATM, serta profesi di industri perbankan. keuangan bagi TKI di Hong Kong, dimana kegiatan
Salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu ini didukung juga oleh Konsulat Jenderal RI Hong
mengundang 1.500 murid dari Sekolah Dasar Kong (KJRI), Badan Nasional Penempatan dan
Binaan BCA yaitu SDN 1 Taktakan Serang, SDN 2 Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)
Taktakan Serang dan juga Sekolah Dasar lainnya dan Lembaga Jasa Keuangan. Tujuan dari
yang berada di sekitar Kantor wilayah atau kantor edukasi tersebut adalah memberikan pemahaman
cabang BCA di Jabodetabek mengelola keuangan, pengenalan OJK dan LJK,
produk/jasa keuangan (manfaat, risiko, hak dan
kewajiban) serta kewirausahaan.
Penyerahan donasi buku koleksi perpustakaan Edukasi Perbankan untuk anak Sekolah Dasar di KidZania
SD 35 Nuni, Manokwari
390
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
391
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Story Kisah Rama Sinta dengan penonton 401 untuk menyaksikan pementasan Teater Koma dengan
siswa serta 25 guru dan karyawan. Kegiatan tersebut lakon Ular Putih (Maret 2015). Pada bulan November
dilaksanakan masing-masing selama satu hari penuh. 2015, BCA kembali mendukung pementasan Teater
Koma dengan lakon Kalau Penguasa Kacau (KPK)
Wayang Goes to Campus
BCA mendukung penyelenggaraan acara ini sebagai C.2.2.B. Bakti BCA di Bidang Kesehatan
upaya mengedukasi generasi muda, khususnya BCA turut aktif memfasilitasi kegiatan layanan kesehatan
mahasiswa. Kegiatannya beragam, seperti pameran, masyarakat, antara lain pengembangan layanan
seminar, dan pertunjukan wayang. Kegiatan Wayang kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat kurang
Goes to Campus dilaksanakan di Universitas Indonesia, mampu. Dalam pelaksanaannya, BCA bekerja sama
pada Mei 2015 dengan beberapa lembaga yang memiliki kompetensi
dan kredibilitas tinggi di bidang layanan kesehatan.
Wayang in Town
Sebagai kesinambungan dari program Wayang Masuk Selama 2015, pelaksanaan kegiatan sosial di bidang
Sekolah, BCA kembali mengembangkan program kesehatan antara lain:
edukasi dan pengenalan wayang ke generasi muda
yang bertajuk Wayang in Town di Galeri Indonesia 1. Operasi Katarak. BCA aktif memfasilitasi layanan
Kaya, Grand Indonesia pada 17-18 November 2015. operasi katarak bagi masyarakat kurang mampu,
Pada kegiatan ini, BCA mengundang 600 siswa dari bekerja sama dengan Seksi Penanggulangan Buta
20 SMP dan SMA di Jakarta untuk mengenal wayang Katarak Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia
lebih dekat melalui sejumlah pagelaran, talkshow, dan (SPBK Perdami). Program yang dilaksanakan secara
kompetisi. berkesinambungan ini pertama kali diadakan pada
2001. Selain untuk mengurangi jumlah penderita
2 Edukasi Budaya katarak, kegiatan ini juga mendukung program
BCA aktif mendukung beberapa organisasi yang Pemerintah dan World Health Organization (WHO)
memiliki dedikasi dan integritas dalam pengembangan Vision 2020, yakni The Right to Sight, sebuah inisiatif
budaya bangsa, baik dalam bentuk donasi maupun global untuk mengurangi kebutaan di dunia.
sponsorship. Di antaranya BCA bekerja sama dengan
Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi), Unima Sepanjang 2015, layanan operasi katarak gratis
Indonesia, dan Teater Wayang Indonesia (Senawangi). telah berhasil melakukan sekitar 689 tindakan,
yang diselenggarakan di berbagai daerah, antara
Selain itu, BCA juga mengundang siswa-siswi SMA lain di Ciledug, Tangerang, Banten; Pelabuhan Ratu,
sekolah binaan dari Lampung, Serang dan Yogyakarta Sukabumi, Jawa Barat; Balangan, Kalimantan Selatan;
Presiden Direktur BCA dalam kegiatan Wayang in Town yang diikuti 600 siswa
392
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Lela, Maumare, Flores; Sukadana, Lampung; Liwa, 4. Kacamata Gratis. Melalui program Bakti BCA, murid-
Lampung dan Mamuju, Sulawasi Barat. murid di sekolah binaan BCA dapat melakukan
pemeriksaan mata dan memperoleh bantuan kacamata
2. Donasi Alat Bantu Operasi Katarak. Sebagai secara gratis. Kegiatan ini dilaksanakan serempak di
ungkapan syukur HUT ke-58, BCA menyerahkan Serang, Banten; Lampung; dan Yogyakarta.
bantuan 13 alat operasi katarak dan dua alat biometri
kepada SPBK-Perdami. Penyerahan secara simbolis 5. Donor Darah Bakti BCA. Sejak 1991, BCA bekerja sama
dilakukan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dengan PMI menyelenggarakan acara donor darah
kepada Sekretaris Jenderal Perdami M. Sidik. sebanyak tiga sampai empat kali setiap tahun, yang
dilaksanakan di kantor pusat maupun di beberapa
3. Layanan Kesehatan. Pada peringatan HUT BCA cabang BCA. Pada 2015, BCA telah menyumbangkan
ke-58, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja 1.820 kantong darah kepada PMI.
meresmikan Klinik Bakti Medika yang berlokasi di
daerah Mangga Dua, Jakarta. Selain meresmikan 6. Lain-lain. Dalam rangkaian edukasi mengenai
dan melaksanakan pengobatan gratis di Klinik Bakti kesehatan, BCA juga aktif memberikan dukungan
Medika, BCA juga melaksanakan pengobatan gratis baik dalam bentuk donasi maupun sponsor kepada
bagi masyarakat di sekitar Klinik Duri Utara, Jakarta lembaga, antara lain Kampanye Peduli Alzheimer
Barat serta di beberapa desa binaan BCA sebagai (Yayasan Alzheimer/ALZI), Penuntasan TBC, Rumah
apresiasi kepada masyarakat Indonesia yang telah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto,
memberikan dukungan dan kepercayaan kepada BCA. dan sebagainya.
Sejak 2012, BCA memfasilitasi layanan kesehatan C.2.2.C. Bakti BCA di Bidang Lingkungan
yang berkualitas dengan biaya yang relatif terjangkau Pengelolaan lingkungan hidup merupakan salah satu
bagi masyarakat kurang mampu, meliputi layanan upaya menjaga ekosistem alam dan mengurangi
konsultasi kesehatan umum maupun pengobatan, dampak kerusakan lingkungan. Maka, BCA bermitra
layanan keluarga berencana, operasi kecil/ dengan beberapa lembaga yang memiliki kepedulian dan
penanganan dan perawatan luka, imunisasi anak, kapabilitas dalam hal tersebut untuk melakukan berbagai
vaksinasi dewasa, dan lain-lain. kegiatan berikut:
1. Bekerja sama dengan WWF, menanam mangrove di 10
Jumlah pasien selama 2015 di Klinik Duri Utara lokasi sebanyak 18.000 bibit pohon mangrove.
mencapai 10.335 pasien dan klinik Bakti Medika 2. Bekerja sama dengan BOSF melaksanakan
sebanyak 1.563 pasien. pelepasliaran orangutan di Kalimantan Timur.
3. Bekerja sama dengan Banyuwangi Sea Turtle
Foundation melakukan pelestarian penyu di
Banyuwangi.
Direksi BCA menyerahkan donasi alat bantu operasi katarak Pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis untuk
siswa sekolah
393
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pada 6 Juni 2015, BCA bersama Ismaya Live dan Mesarace Beberapa bentuk implementasi program solusi bisnis
kembali menyelenggarakan lomba lari 5K di malam hari unggul BCA, antara lain:
yang bertajuk Electro Run 2015, yang bertempat di Dunia 1. Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Mitra Bersama;
Fantasi Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. dan
2. Pemberdayaan dan Kemitraan dengan Komunitas.
Selain itu, BCA juga mendukung berbagai kegiatan
olahraga lainnya dalam bentuk donasi maupun C.2.3.A. Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Mitra
sponsorship, seperti turnamen golf, dan lain-lain. Bersama
Peran Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia telah
C.2.2.E. Empati terbukti mampu menyelamatkan perekonomian bangsa
Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, BCA juga saat dilanda krisis ekonomi beberapa waktu yang
aktif memberikan bantuan bagi masyarakat yang terkena lalu. UKM mampu menciptakan lapangan pekerjaan
musibah bencana alam antara lain banjir di Bandung bagi masyarakat sehingga memperkuat fundamental
Selatan dan letusan gunung Sinabung di Sumatera Utara, perekonomian Indonesia.
serta rehabilitasi pasar Klewer, Solo paska kebakaran.
Maskot BIO beraksi pada gelaran BCA Indonesia Open 2015 Direksi BCA pada pembukaan BIO 2015
394
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Sejak 2009, BCA berkolaborasi dengan PT Astra Pengurus LPB Mitra Bersama juga aktif melakukan kerja
International Tbk dan PT Pertamina (Persero) Tbk untuk sama dengan lembaga pendidikan dan Pemerintah
mengembangkan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Daerah maupun lembaga terkait setempat untuk
Mitra Bersama untuk memfasilitasi pelaku UKM agar memberikan pelayanan yang lebih efektif kepada para
dapat mengembangkan usahanya secara kompetitif dan pelaku UMKM.
berkelanjutan.
C.2.3.B. Kemitraan dengan Komunitas
Dalam implementasinya, LPB Mitra Bersama difasilitasi BCA aktif melakukan pendampingan kepada beberapa
oleh Yayasan Dharma Bhakti Astra, antara lain dalam komunitas di daerah untuk membuka peluang
memberikan konsultasi dan pelatihan, seperti mengelola usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi
keuangan/akuntansi sederhana, kemasan, website, quality masyarakat setempat. Hal ini tentunya diharapkan
control, dan sebagainya; memfasilitasi pengenalan dan mampu meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian
upaya pengembangan pasar; memfasilitasi pengenalan masyarakat, yang secara tidak langsung akan mendukung
perbankan atau lembaga finansial, seperti sosialisasi peningkatan ekonomi Indonesia. Beberapa program yang
produk dan jasa perbankan, temu pembiayaan UMKM; diimplementasikan antara lain:
serta memperluas jejaring pelaku UMKM seperti temu
usaha, bazar, dan sebagainya. Pengembangan Wirawisata Gua Pindul
Paguyuban Wirawisata Gelaran II merupakan
Saat ini, LPB Mitra Bersama telah berkembang di komunitas yang diprakarsai karang taruna, dengan
beberapa kota, di antaranya: restu pemuka masyarakat setempat, untuk
LPB Mitra Bersama Sidoarjo, Jawa Timur: 553 pelaku mengembangkan Wirawisata Gua Pindul, yang terletak
UKM di bidang kerajinan, konveksi, bengkel, dan spare di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten
part kendaraan roda dua. Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
LPB Mitra Bersama Palembang, Sumatera Selatan: Pengembangan desa wisata tersebut, diharapkan
166 pelaku UKM di bidang kuliner, jumputan, dan dapat memberdayakan masyarakat setempat dengan
bengkel. adanya pembukaan lapangan pekerjaan dan lapangan
LPB Mitra Bersama Yogyakarta: 217 pelaku UKM di usaha.
bidang kuliner, kerajinan, bengkel, dan perdagangan.
LPB Mitra Bersama Pontianak, Kalimantan Barat: 130 Sejak 2012, BCA aktif mendukung upaya yang
pelaku UKM di bidang kuliner, kerajinan, dan bengkel. dilakukan Karang Taruna Gelaran II Desa Bejiharjo
Sedangkan LPB Mitra Bersama Bukittinggi, Sumatera dengan memasang Electronic Data Capture (EDC) BCA
Barat, sejak awal 2015 telah dapat berdiri sendiri dan sebagai alternatif sarana pembayaran pengunjung
membentuk Koperasi Serba Usaha Jam Gadang, yang Gua Pindul. Untuk mewujudkan kesinambungan
menaungi sekitar 30 pelaku UKM di bidang kuliner. dukungan, BCA mengembangkan soft skill dan
395
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
kualitas SDM pengelola desa wisata dengan beragam bantuan dana untuk pembangunan sarana dan
pelatihan, mencakup materi promosi, pengembangan prasarana pengembangan Desa Wisata Wayang
paket permainan, dan pembuatan alat permainan. Wukirsari berupa joglo dan pendopo wayang.
Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan dan Pengembangan Desa Wisata Pentingsari
melengkapi wisata air yang selama ini telah ada. BCA Desa Wisata Pentingsari atau dikenal sebagai Dewi
juga menyelenggarakan pelatihan terkait kualitas Peri yang terletak di lereng Gunung Merapi, Kecamatan
layanan, pengetahuan mengenai pariwisata, hingga Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta ini
menggunakan dan mengelola promosi secara online. merupakan area yang memiliki potensi berkembang
sebagai desa wisata alam, budaya, dan pertanian.
Selain itu, BCA juga membantu Paguyuban Wirawisata Turis dapat tinggal dan merasakan kehidupan di
Gelaran II dalam mengembangkan sarana dan desa atau live in. BCA menyelenggarakan pelatihan
prasarana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk bagi pengurus Dewi Peri terkait pengelolaan sarana
memberikan pendidikan usia dini kepada anak-anak dan prasarana, serta SDM. Pelatihan ini mencakup
di sekitar Desa Bejiharjo. beberapa materi, antara lain industri pariwisata dan
pengelolaannya, layanan prima, kerja sama tim, dan
Pengembangan Desa Wukirsari pelatihan komunikasi.
Desa Wukirsari yang terletak di kecamatan Imogiri
ini menjadi desa rintisan batik tulis di Kabupaten Setelah memberikan pelatihan pengelolaan desa
Bantul, di mana batik merupakan kerajinan tradisi wisata dan membangun layanan prima, BCA juga
turun temurun. Selain batik, tatah sungging (kerajinan membantu Dewi Peri membuat kantor sekretariat
kulit) yang menghasilkan produk wayang kulit dan desa, memperbaiki dan membangun joglo-joglo yang
kerajinan kulit lainnya juga menjadi andalan. Untuk digunakan untuk menerima tamu, serta membangun
meningkatkan kemampuan pengelolaan desa wisata, rumah produksi yang digunakan para ibu rumah
BCA menyelenggarakan pelatihan keterampilan SDM. tangga membuat berbagai makanan ringan sebagai
Materi pelajaran dilengkapi dengan studi banding oleh-oleh khas Dewi Peri.
pada pelayanan jasa wisata.
Pengembangan Desa Wisata Tamansari
Setelah mendapatkan pelatihan pengelolaan desa Desa Wisata Tamansari terletak di Kecamatan Licin,
wisata, layanan prima, dan pemasaran melalui Kabupaten Banyuwangi, di lereng Gunung Ijen.
internet, pada pertengahan 2015, BCA memberikan Adapun potensi wisata asli daerah yang terdapat di
Desa Tamansari adalah kehidupan penduduk desa
seperti bertani; berkebun kopi, cengkeh, dan cokelat;
menambang belerang; serta mengenal kebudayaan
setempat yaitu Tari Gandrung.
396
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Pada 12-14 Juni 2015, BCA mengajak beberapa Selain memberikan pelatihan, BCA juga memberikan
pengurus Desa Wisata Tamansari untuk melakukan bantuan infrastruktur berupa perangkat komputer,
studi banding ke Desa Wisata Pentingsari, bersama kantor sekretariat, toilet, dan saung untuk kegiatan
pengurus Kampung Wisata Batu Lonceng. penerimaan tamu.
Untuk melengkapi program pengembangan desa Selain itu, BCA juga mendukung kegiatan Hajat
wisata, BCA memberikan bantuan dana pembangunan Lembur, sebuah kegiatan tradisi masyarakat Desa
sarana dan prasarana Desa Wisata Tamansari untuk Sunten Jaya dalam menyambut tahun baru Hijriah.
kantor sekretariat, toilet, dan joglo untuk menerima Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan di Kampung
tamu wisata. Pengembangan Desa Wisata Tamansari Wisata Batu Lonceng, yang menampilkan kesenian
mendapatkan dukungan dari pemerintah Kecamatan daerah baik dari kalangan Kabuyutan Batu Lonceng,
Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. maupun dari Kabuyutan lain di daerah Bandung dan
sekitarnya. Kegiatan ini juga didukung serta dihadiri
Pengembangan Desa Wisata Batu Lonceng oleh pejabat pemerintahan daerah Kabupaten
Kampung Wisata Batu Lonceng terletak di Desa Sunten Bandung Barat.
Jaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung
Barat, Jawa Barat. Desa ini selain merupakan salah Pendampingan Komunitas Code Margonda
satu konservasi alam berupa mata air untuk sungai Komunitas Code Margonda merupakan tempat
Cikapundung, juga terdapat situs Batu Lonceng berkumpulnya komunitas untuk berkegiatan, meeting,
berupa prasasti peninggalan Kerajaan Pajajaran yang sharing, dan workshop di Kota Depok, Jawa Barat.
ditemukan sekitar abad ke-16. Sebuah inovasi tempat yang menghadirkan suasana
gaya kerja bersama antar industry kreatif secara
Potensi wisata yang dipunyai Kampung Wisata Batu terbuka, dengan membawa nilai (value) komunitas ke
Lonceng, selain situs prasasti Batu Lonceng, adalah dalam pengembangan bisnis.
kehidupan masyarakat desa seperti bercocok tanam
palawija, berkebun kopi, beternak kambing dan sapi, Tujuan terbesar co-working adalah melahirkan
camping ground, maupun live in di rumah penduduk. suasana kolaborasi melalui kerja sama untuk
Beberapa pengurus Kampung Wisata batu Lonceng mempercepat tercapainya pertumbuhan ekonomi
juga ikut serta melakukan studi banding ke Desa serta sosial dan budaya Indonesia. Sampai saat ini
Wisata Pentingsari, Yogyakarta, bersama pengurus sudah lebih dari 18.000 orang berkunjung dan lebih
Desa Wisata Tamansari, Banyuwangi. dari 1.300 kegiatan telah dilangsungkan dengan fokus
pembinaan UKM dan peningkatan inkubasi start-up
Pada Juli 2015, BCA memberikan pelatihan digital kreatif.
pengelolaan pariwisata serta layanan prima kepada
pengurus dan ibu-ibu PKK Kampung Wisata Batu BCA mulai mendampingi Komunitas Code Margonda
Lonceng. Kegiatan ini sebagai wujud dukungan BCA dengan memberikan bantuan sarana dan prasarana
terhadap pengembangan industri pariwisata melalui berupa beberapa peralatan pendukung kantor
program pengembangan desa wisata. co-working space Code Margonda di Depok.
397
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
D. PERLINDUNGAN NASABAH
398
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Facebook www.facebook.com/XpresiBCA
D.2. Pelaksanaan Fan Page
www.facebook.com/GoodLifeBCA
D.2.1 Edukasi Kepada Nasabah
Edukasi kepada nasabah merupakan salah satu upaya www.facebook.com/BizGuideBCA
preventif untuk mencegah terjadinya penipuan transaksi www.facebook.com/BCAKlikPay
atau berbagai bentuk fraud lainnya. Itu sebabnya, www.facebook.com/KartuKreditBCA
BCA senantiasa aktif mengembangkan berbagai Twitter @XpresiBCA
program edukasi terkait keamanan bertransaksi saat @GoodLifeBCA
menggunakan produk dan layanan perbankan BCA.
@BizGuideBCA
Program edukasi nasabah BCA dilakukan secara konsisten
@HaloBCA
dan berkesinambungan, antara lain melalui publikasi
@BCAKlikPay
rubrik Berita BCA bekerja sama dengan beberapa media
massa, baik media konvensional maupun media online. @KartuKreditBCA
Melalui rubrik tersebut, BCA mencantumkan nomor Halo Youtube www.youtube.com/solusiBCA
BCA 1500888 sebagai sentra solusi transaksi perbankan Mindtalk #IdeaVolution
BCA. Kaskus Bank Central Asia
Slideshare www.slideshare.net/SolusiBCA
Sosialisasi nomor Halo BCA ataupun tata cara yang LinkedIn PT Bank Central Asia Tbk.
berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan nasabah Instagram GoodLife
BCA, ataupun masyarakat umum, dikomunikasikan
dengan menggunakan website www.bca.co.id dan akun D.2.2. Mekanisme Pengaduan Nasabah
Twitter @HaloBCA sebagai akun media sosial utama. BCA menyediakan beberapa saluran komunikasi untuk
pengaduan nasabah, yaitu contact center Halo BCA
BCA juga aktif mengembangkan sarana edukasi melalui yang setia memberikan pelayanan setiap hari selama
akun media sosial, antara lain: 24 jam non-stop. Bagi BCA, saran dan keluhan nasabah
merupakan umpan balik yang sangat berharga dalam
upaya BCA memperkuat dan meningkatkan kualitas
layanannya.
399
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
D.2.3. Halo BCA Sepanjang 2015, akun Twitter resmi @HaloBCA memiliki
Layanan Halo BCA 1500888 merupakan sarana yang 91.324 followers dan mendapatkan 83.542 mention.
memudahkan nasabah BCA untuk memperoleh informasi Selain Twitter, nasabah dapat menyampaikan masukan
penting terkait produk dan layanan BCA. Selain itu, Halo dan saran melalui beragam akun resmi media sosial BCA
BCA juga menjadi salah satu media untuk menerima yang tercantum di www.bca.co.id/socialmedia atau di
pengaduan nasabah. halaman 399 buku ini.
Selama 2015, Halo BCA menerima 9.483.013 panggilan D.2.6. Sosialisasi Saluran Pengaduan Nasabah
telepon, di mana 9,5% atau 896.459 panggilan merupakan Melalui berbagai materi promosi dan collateral (buku
keluhan nasabah dan 24,3% atau 2.305.628 panggilan tabungan, starter pack produk), BCA aktif melakukan
terkait kebutuhan nasabah atas informasi produk dan edukasi sarana komunikasi, salah satunya dengan
layanan BCA. Pada 2015, sejumlah 97,8% keluhan mencantumkan informasi mengenai layanan contact
nasabah dapat diselesaikan sesuai service level. center Halo BCA 1500888 maupun website www.bca.
co.id.
D.2.4. Surat Pembaca
BCA melalui Sekretaris Perusahaan senantiasa Selain itu, nasabah juga banyak menggunakan sarana
menanggapi dengan baik seluruh masukan maupun e-mail untuk berkomunikasi dengan BCA. Pada 2015,
pengaduan nasabah yang disampaikan melalui rubrik terdapat 167.967 e-mail dari nasabah, mencakup
Surat Pembaca di media cetak sebagai salah satu kebutuhan informasi produk atau layanan, masukan,
sarana untuk mendapatkan umpan balik dari nasabah. maupun permasalahan yang terkait dengan layanan BCA.
Selanjutnya, Sekretaris Perusahaan akan berkoordinasi
dengan Halo BCA maupun unit kerja dan cabang terkait D.2.7. Penanganan Pengaduan Nasabah
untuk menyelesaikan permasalahan yang disampaikan Penanganan pengaduan nasabah yang disampaikan
para nasabah. melalui berbagai media komunikasi diterima dan
ditanggapi secara cepat dan akurat oleh cabang maupun
Selama 2015, terdapat 21 masukan nasabah kepada BCA kantor layanan atau unit kerja terkait. Selain itu, BCA
yang disampaikan melalui surat pembaca di beberapa senantiasa memberikan perhatian serius setiap masukan
media cetak. Dari total masukan dan pengaduan dan keluhan para nasabah sehingga menjadi umpan balik
tersebut, BCA menindaklanjuti atau memberikan solusi bagi BCA untuk meningkatkan pelayanan yang prima bagi
penyelesaian semuanya (100%). nasabahnya.
400
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Sebagai garda terdepan dalam menerima saran dan D.2.11. Penghargaan Dari Masyarakat
keluhan nasabah, BCA senantiasa meningkatkan kualitas Komitmen dan keunggulan layanan BCA dapat dibuktikan
petugas Halo BCA melalui pembekalan dan pembaharuan salah satunya dengan diterimanya penghargaan dari
product knowledge terkait beragam solusi perbankan BCA. berbagai lembaga independen, baik di skala nasional
maupun internasional.
D.2.9. Program Peningkatan Layanan Bagi Nasabah
Pengembangan Jaringan Kantor Cabang Pada 2015, BCA menerima berbagai penghargaan di
BCA terus berkomitmen dalam memberikan pelayanan antaranya dari Indonesia Contact Center Association
terbaik kepada nasabah, BCA terus mengembangkan (ICCA), Center for Customer Satisfaction & Loyalty (CCSL),
jaringan kantor cabangnya. Hingga akhir 2015, BCA Perbanas, Asia Pacific Contact Association Leadership
memiliki 1.182 kantor layanan, meningkat 92 kantor (APCAL), dan Contact Center World (CCW).
bila dibandingkan dengan kondisi per akhir 2014.
Pengembangan jaringan kantor layanan BCA ini bertujuan Penghargaan ini semakin mendorong BCA untuk terus
untuk menjangkau lebih luas kota-kota di penjuru menyempurnakan layanannya dengan mengelola
Indonesia. pengaduan nasabah dan memberikan solusi perbankan
terbaik bagi para nasabah.
D.2.10. Penataan Jaringan ATM dan Sinergi Jaringan
Dalam rangka meningkatkan kualitas layanannya, BCA
senantiasa melakukan pengawasan dan menganalisa
pengembangan jaringan ATM maupun sinergi jaringan
BCA. Hal ini dilakukan untuk memberikan layanan
dan solusi perbankan terbaik bagi nasabah maupun
masyarakat.
401
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Dewan Komisaris
Direksi
Dhalia Mansor Ariotedjo Anthony Brent Elam Suwignyo Budiman Subur Tan
Direktur Direktur Direktur Direktur
Henry Koenaifi Armand Wahyudi Hartono Erwan Yuris Ang Rudy Susanto
Direktur Direktur Direktur Independen Direktur
402
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
403
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
404
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
1 Januari
2014/
31 Desember 31 Desember 31 Desember
Catatan 2015 2014*) 2013*)
ASET
2b,2i,5,32,
Kas 35,37 17.849.460 19.577.571 16.284.142
2b,2i,2j,6,
Giro pada Bank Indonesia 32,35,37 37.774.577 38.875.175 35.269.077
2b,2i,2j,2v,
Giro pada bank-bank lain 7,32,35,37 8.438.924 4.614.271 3.447.290
2b,2i,2k,2v,
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank 8,32,35,37,
lain 43 56.259.099 12.018.932 12.254.043
2i,2l,9,32,
Aset keuangan untuk diperdagangkan 35,37 1.783.792 1.672.222 1.238.564
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
*)
Setelah penyajian kembali (Catatan 2d dan 42)
1
405
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
1 Januari
2014/
31 Desember 31 Desember 31 Desember
Catatan 2015 2014*) 2013*)
ASET
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
*)
Setelah penyajian kembali (Catatan 2d dan 42)
406
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
1 Januari
2014/
31 Desember 31 Desember 31 Desember
Catatan 2015 2014*) 2013*)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
2i,2x,16,32,
Simpanan dari nasabah 35,37
Pihak berelasi 2aj,41 1.227.133 1.119.576 987.860
Pihak ketiga 472.439.082 446.786.180 408.497.903
2i,2x,16,32,
Simpanan dari bank-bank lain 35,37 4.156.053 3.754.260 3.301.039
2i,2l,9,32,
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan 35,37 74.234 14.702 113.516
2i,2m,10,32,
Utang akseptasi 35,37 4.374.939 4.697.946 4.539.442
2i,2o,14,32,
Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 35,37 38.602 - -
2i,2z,18,32,
Efek-efek utang yang diterbitkan 37 2.820.965 2.503.900 3.132.847
2i,19,32,35,
Pinjaman yang diterima 37 1.743.337 3.080.942 500.952
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
*)
Setelah penyajian kembali (Catatan 2d dan 42)
407
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
1 Januari
2014/
31 Desember 31 Desember 31 Desember
Catatan 2015 2014*) 2013*)
EKUITAS
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 31 1.077.708) 912.850) 770.311)
Belum ditentukan penggunaannya 2d,42 80.917.357) 67.224.233) 54.523.453)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
*)
Setelah penyajian kembali (Catatan 2d dan 42)
408
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
(21.714.063) (18.392.010)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
*)
Setelah penyajian kembali (Catatan 2d dan 42)
409
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
18.035.768) 16.511.670)
17.691.505) 16.364.508)
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR DAN
DILUSIAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (Rupiah
penuh) 2ab,30 731) 669)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
*)
Setelah penyajian kembali (Catatan 2d dan 42)
410
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo per 1 Januari 2015 1.540.938 5.564.552 316.437 (74.572) 912.850 67.224.233) 3.721 75.488.159) 237.531 75.725.690)
Laba tahun berjalan - - - -) - 18.018.653) - 18.018.653) 17.115 18.035.768)
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan dalam valuta
asing 2h - - 48.594 -) - -) - 48.594) - 48.594)
Kerugian yang belum direalisasi atas
aset keuangan yang tersedia untuk
dijual - bersih 2s,14 - - - (28.927) - -) - (28.927) - (28.927)
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti - bersih 2d,33 - - - -) - (368.416) - (368.416) 873 (367.543)
Laporan Keuangan Konsolidasian
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Data Perusahaan
1)
Termasuk dalam saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya adalah pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti - bersih
Saldo per 1 Januari 2014 1.540.938 5.564.552 309.103 (478.631) 770.311 56.157.717) 1.613 63.865.603) 101.075 63.966.678)
Dampak penerapan PSAK No. 24
Laporan kepada Pemegang Saham
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1)
Termasuk dalam saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya adalah pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti - bersih
8
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Penerimaan pendapatan bunga dan syariah, provisi, dan komisi 54.590.864) 50.279.319)
Pendapatan operasional lainnya 1.532.994) 1.376.956)
Pembayaran beban bunga dan syariah, provisi, dan komisi (11.320.613) (11.653.738)
Pembayaran imbalan pasca-kerja 33 (1.427.104) (1.084.181)
Pendapatan (beban) dari transaksi valuta asing - bersih 2.405.144) (813.189)
Beban operasional lainnya (19.160.735) (15.807.880)
Pembayaran tantiem Dewan Komisaris dan Direksi 31 (247.256) (213.762)
413
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
konsolidasian secara keseluruhan.
10
414
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
1. UMUM
PT Bank Central Asia Tbk (Bank) didirikan di negara Republik Indonesia dengan Akta Notaris
Raden Mas Soeprapto tanggal 10 Agustus 1955 No. 38 dengan nama N.V. Perseroan Dagang
Dan Industrie Semarang Knitting Factory. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan
No. J.A.5/89/19 tanggal 10 Oktober 1955 dan diumumkan dalam Tambahan No. 595 pada Berita
Negara No. 62 tanggal 3 Agustus 1956. Nama Bank telah diubah beberapa kali, terakhir menjadi
PT Bank Central Asia berdasarkan Akta Wargio Suhardjo, S.H., pengganti Notaris Ridwan
Suselo, tanggal 21 Mei 1974 No. 144.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan yang
dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana saham Bank pada bulan Mei 2000,
yang antara lain, mengubah status Bank menjadi perusahaan terbuka dan nama Bank menjadi
PT Bank Central Asia Tbk. Perubahan ini dilakukan dengan Akta Notaris Hendra Karyadi, S.H.,
tanggal 29Desember 1999 No. 62, yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan
No. C-21020 HT.01.04.TH.99 tanggal 31 Desember 1999 dan diumumkan dalam Tambahan
No.1871 pada Berita Negara No.30 tanggal 14April 2000.
Perubahan sehubungan dengan penerbitan saham baru dalam rangka Program Kompensasi
Manajemen Berbasis Saham (MSOP), dimana eksekusi opsi telah dilakukan hingga
31 Desember 2006, dilakukan dengan Akta Notaris Hendra Karyadi,S.H., tanggal 9 Januari 2007
No. 1. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. W7-HT.01.04-797
tanggal 18 Januari 2007 dan diumumkan dalam Tambahan No. 185 pada Berita Negara No. 15
tanggal 20 Pebruari 2007.
Perubahan terakhir terhadap seluruh Anggaran Dasar dilakukan dengan Akta Notaris Dr. Irawan
Soerodjo, S.H., MSi. tanggal 15 Januari 2009 No. 19. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia No. AHU-12512.AH.01.02 tanggal 14 April 2009 dan diumumkan dalam
Tambahan No. 12790 pada Berita Negara No. 38 tanggal 12 Mei 2009.
Bank mulai beroperasi di bidang perbankan sejak tanggal 12 Oktober 1956. Sesuai dengan Pasal 3
dari anggaran dasarnya, Bank beroperasi sebagai bank umum. Bank bergerak di bidang perbankan
dan jasa keuangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Bank memperoleh
izin untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan
No. 42855/U.M.II tanggal 14 Maret 1957. Bank memperoleh izin untuk melakukan kegiatan
usaha devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 9/110/Kep/Dir/UD tanggal
28 Maret 1977.
Bank berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat di Jalan M.H. Thamrin No. 1. Pada tanggal
31Desember 2015 dan 2014, Bank memiliki sejumlah cabang dan kantor perwakilan sebagai
berikut:
2015 2014
Cabang-cabang dalam negeri berlokasi di berbagai pusat bisnis utama yang tersebar di seluruh
Indonesia. Kantor-kantor perwakilan luar negeri berlokasi di Hong Kong dan Singapura.
11
415
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
1. UMUM (Lanjutan)
b. Rekapitalisasi
Berdasarkan Surat Keputusan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)
No. 19/BPPN/1998 tanggal 28 Mei 1998, BPPN mengambil alih operasi dan manajemen Bank.
Sesuai dengan keputusan tersebut, status Bank diubah menjadi Bank Taken Over (BTO). Bank
ditetapkan untuk ikut serta dalam program rekapitalisasi bank berdasarkan keputusan bersama
Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 117/KMK.017/1999 dan
No. 31/15/KEP/GBI tanggal 26 Maret 1999 mengenai pelaksanaan program rekapitalisasi bank
untuk Bank Taken Over.
Sehubungan dengan program rekapitalisasi, pada tanggal 28 Mei 1999 Bank menerima
pembayaran sebesar Rp 60.877.000 dari Pemerintah Republik Indonesia. Jumlah ini terdiri dari
(i) nilai pokok kredit yang diberikan kepada perusahaan afiliasi yang telah diserahkan kepada
BPPN (terdiri dari Rp 47.751.000 yang dialihkan secara efektif pada tanggal 21 September 1998
dan Rp 4.975.000 yang dialihkan secara efektif pada tanggal 26April 1999), dan (ii) bunga yang
masih harus diterima atas kredit yang diberikan kepada perusahaan afiliasi terhitung sejak tanggal
efektif pengalihan sampai dengan tanggal 30 April 1999, sejumlah Rp 8.771.000, dikurangi
dengan (iii) kelebihan saldo Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (termasuk bunga) sejumlah
Rp 29.100.000 atas pembayaran rekapitalisasi dari pemerintah melalui BPPN sejumlah
Rp 28.480.000. Pada tanggal yang sama, Bank menggunakan penerimaan tersebut untuk membeli
obligasi pemerintah yang baru diterbitkan sejumlah Rp 60.877.000 (terdiri dari obligasi dengan
tingkat bunga tetap sejumlah Rp 2.752.000 dan obligasi dengan tingkat bunga variabel sejumlah
Rp 58.125.000 melalui Bank Indonesia).
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua BPPN No. SK-501/BPPN/0400 tanggal 25 April 2000, BPPN
mengembalikan Bank kepada Bank Indonesia yang berlaku efektif pada tanggal tersebut. Untuk
memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No. 2/11/PBI/2000 tanggal 31 Maret 2000, Bank Indonesia mengumumkan melalui Peng.
No. 2/4/Bgub tanggal 28 April 2000, bahwa program pemulihan termasuk restrukturisasi Bank
telah selesai dan Bank telah dikembalikan ke dalam pengawasan Bank Indonesia.
c. Penawaran umum saham Bank
Berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-1037/PM/2000 tanggal
11 Mei 2000, Bank menawarkan 662.400.000 lembar saham melalui Penawaran Umum Perdana
dengan jumlah nilai nominal Rp 331.200 (harga penawaran Rp 1.400 (nilai penuh) per lembar
saham), yang merupakan 22% (dua puluh dua persen) dari modal saham yang ditempatkan dan
disetor, sebagai bagian dari divestasi pemilikan saham Republik Indonesia yang diwakili oleh
BPPN. Penawaran umum ini dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada
tanggal 31 Mei 2000 (kedua bursa ini telah digabung dan sekarang bernama Bursa Efek
Indonesia).
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 12 April 2001 (notulen rapat
dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan Akta No. 25) menetapkan untuk dilakukannya
pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 500 (nilai penuh) per lembar saham, menjadi
Rp 250 (nilai penuh) per lembar saham dan meningkatkan jumlah saham ditempatkan sebanyak
147.199.300 lembar saham (atau sejumlah 294.398.600 lembar saham setelah stock split) melalui
Program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP). Stock split dilakukan dengan Akta
Notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 12 April 2001 No. 30, yang disetujui oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 18 April 2001.
12
416
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
1. UMUM (Lanjutan)
Berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-1611/PM/2001 tanggal
29 Juni 2001, Bank menawarkan lagi 588.800.000 lembar saham dengan jumlah nilai nominal
Rp 147.200 (harga penawaran Rp 900 (nilai penuh) per lembar saham), yang merupakan 10%
(sepuluh persen) dari modal saham ditempatkan dan disetor saat itu, sebagai bagian dari divestasi
pemilikan saham Republik Indonesia yang diwakili oleh BPPN. Penawaran umum ini dicatatkan
pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 10 Juli 2001.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan tanggal 6 Mei 2004 (notulen rapat dibuat oleh
Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan Akta No. 16) menetapkan untuk dilakukannya stock split
dari Rp 250 (nilai penuh) per lembar saham menjadi Rp 125 (nilai penuh) per lembar saham. Stock
split dilakukan dengan Akta Notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 18 Mei 2004 No. 40, yang
disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 26 Mei 2004.
RUPSLB tanggal 26 Mei 2005 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan
Akta No. 42) menyetujui untuk dilakukannya pembelian kembali saham (buy back shares) oleh
Bank, dengan ketentuan bahwa pembelian kembali saham disetujui oleh Bank Indonesia, jumlah
saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 5% (lima persen) dari jumlah seluruh saham Bank
yang telah diterbitkan hingga tanggal 31 Desember 2004, yaitu sebanyak 615.160.675 lembar
saham dan jumlah dana untuk pembelian kembali saham tidak melebihi Rp 2.153.060. Dengan
Surat No. 7/7/DPwB2/PwB24/Rahasia tanggal 16 Nopember 2005, Bank Indonesia tidak
berkeberatan dengan rencana pembelian kembali saham Bank.
RUPSLB tanggal 15 Mei 2007 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan
Akta No. 6) menyetujui untuk dilakukannya pembelian kembali saham (buy back shares) tahap II
oleh Bank, dengan ketentuan bahwa pembelian kembali saham disetujui oleh Bank Indonesia serta
dilakukan dari waktu ke waktu selama 18 (delapan belas) bulan terhitung sejak tanggal rapat
tersebut, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 1% (satu persen) dari jumlah
seluruh saham yang telah diterbitkan oleh Bank hingga tanggal 27 April 2007 atau seluruhnya
123.275.050 lembar saham, dan jumlah dana untuk pembelian kembali saham tidak melebihi
Rp 678.013. Dengan Surat No. 9/160/DPB 3/TPB 3-2 tanggal 11 Oktober 2007, Bank telah
memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia terkait dengan pembelian kembali saham tahap II.
RUPSLB tanggal 28 Nopember 2007 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H.,
dengan Akta No. 33), telah menyetujui pemecahan saham Bank (stock split) dari Rp 125 (nilai
penuh) per saham menjadi Rp 62,50 (nilai penuh) per lembar saham dan karenanya diputuskan
pula perubahan ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 Pasal 4 Anggaran Dasar Bank. Perubahan Anggaran
Dasar Bank dilakukan dengan Akta Notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 11 Desember 2007
yang diterima dan dicatat oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar
No. AHU-AH.01.10-0247 tanggal 3 Januari 2008.
13
417
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
1. UMUM (Lanjutan)
PT BCA Finance 1981 Pembiayaan investasi, Jakarta 100% 100% 6.824.017 6.128.419
pembiayaan modal
kerja, pembiayaan
multiguna, sewa
operasi, kegiatan
pembiayaan lain
berdasarkan
persetujuan instansi
yang berwenang
BCA Finance 1975 Money lending dan Hong Kong 100% 100% 686.293 446.534
Limited remittance
PT Bank BCA 1991 Perbankan syariah Jakarta 100% 100% 4.349.580 2.994.449
Syariah
PT BCA Sekuritas 1990 Perantara perdagangan Jakarta 75% 75% 614.775 517.085
efek dan penjamin
emisi efek
PT Asuransi 1988 Asuransi umum atau Jakarta 100% 100% 898.627 679.454
Umum BCA kerugian
PT Central Santosa 2010 Pembiayaan investasi, Jakarta 70% 70% 2.106.872 2.301.642
Finance pembiayaan modal
kerja, pembiayaan
multiguna, sewa
operasi, kegiatan
pembiayaan lain
berdasarkan
persetujuan instansi
yang berwenang
14
418
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
1. UMUM (Lanjutan)
PT BCA Finance
PT BCA Finance, sebuah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dan berlokasi di Wisma BCA
Pondok Indah Lantai 2, Jalan Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta Selatan, berdiri pada tahun
1981 dengan nama PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation (CSML). Pada awal
berdirinya, pemegang saham CSML adalah PT Bank Central Asia dan Japan Leasing Corporation.
Pada tahun 2001, PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation berubah nama menjadi
PT Central Sari Finance (CSF), diikuti dengan perubahan kepemilikan saham, dimana
PT Bank Central Asia Tbk menjadi pemegang saham mayoritas, dan mengubah fokus usaha
menjadi pembiayaan kendaraan bermotor, khususnya roda empat atau lebih. Terakhir, sesuai
dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No.C-08091 HT.01.04.TH.2005 tanggal 28 Maret 2005, PT Central Sari Finance diubah namanya
menjadi PT BCA Finance.
BCA Finance Limited, sebuah perusahaan yang berdomisili di Hong Kong dan berlokasi di The
Center Lantai 47, Unit 4707, 99 Queens Road, Central, Hong Kong (sebelumnya di Room
3211 - 3215, Jardine House, 1 Connaught Place, Central, Hong Kong), bergerak di bidang money
lending dan remittance dan telah beroperasi sejak tahun 1975.
PT Bank BCA Syariah (sebelumnya bernama PT Bank UIB), sebuah perusahaan yang berdomisili
di Indonesia dan berlokasi di Jalan Jatinegara Timur No. 72, Jakarta Timur, bergerak di bidang
perbankan dan telah beroperasi sejak tahun 1991.
Berdasarkan Akta Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan
Soerodjo, S.H., Msi., PT Bank Central Asia Tbk telah melakukan akuisisi atas 42.500 lembar
saham PT Bank UIB atau setara dengan kepemilikan 100% (seratus persen).
Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Perseroan Terbatas PT Bank
UIB No. 49 yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Pudji Redjeki Irawati, S.H., tanggal 16 Desember
2009, PT Bank UIB melakukan perubahan kegiatan usaha menjadi bank syariah dan perubahan
nama menjadi PT Bank BCA Syariah. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-01929.AH.01.02 tanggal
14 Januari 2010.
Perubahan kegiatan usaha Bank dari bank konvensional menjadi bank umum syariah dikukuhkan
oleh Gubernur Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No. 12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 Maret 2010. Dengan diperolehnya izin tersebut, pada
tanggal 5 April 2010, PT Bank BCA Syariah resmi beroperasi sebagai bank umum syariah.
15
419
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
1. UMUM (Lanjutan)
Selama tahun 2015 dan 2014 terdapat peningkatan modal saham PT Bank BCA Syariah masing-
masing sebesar Rp 400.000 dan Rp 300.000.
PT BCA Sekuritas
PT BCA Sekuritas (sebelumnya bernama PT Dinamika Usaha Jaya), sebuah perusahaan yang
berdomisili di Indonesia dan berlokasi di Menara BCA, Grand Indonesia Lantai 41, Suite 4101,
Jalan M.H. Thamrin No. 1, Jakarta, bergerak di bidang perantara perdagangan efek dan penjamin
emisi efek sejak tahun 1990.
Berdasarkan Akta Jual Beli No. 56 tanggal 15 September 2011, Bank telah menandatangani
perjanjian jual beli dengan pemilik PT Dinamika Usaha Jaya dalam rangka akuisisi
PT Dinamika Usaha Jaya. Pembelian tersebut telah mendapat persetujuan Bank Indonesia pada
tanggal 19 Juli 2011. Transaksi ini merupakan transaksi antar entitas sepengendali, sehingga
dicatat sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 38 (Revisi 2012)
dengan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests).
Pada tanggal 2 Oktober 2012, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa PT Dinamika Usaha Jaya No. 5, yang dibuat di hadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo,
S.H., Msi., PT Dinamika Usaha Jaya berubah nama menjadi PT BCA Sekuritas. Perubahan
tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
Surat Keputusannya No. AHU-54329.AH.01.02 tanggal 22 Oktober 2012.
16
420
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
1. UMUM (Lanjutan)
PT Asuransi Umum BCA berdiri pada tahun 1988 dengan nama PT Asuransi Ganesha Danamas.
Pada tahun 2006, PT Asuransi Ganesha Danamas berubah nama menjadi PT Transpacific General
Insurance dan kemudian pada tahun 2011 menjadi PT Central Sejahtera Insurance seiring
perubahan kepemilikan saham kepada Dana Pensiun BCA sebesar 75% (tujuh puluh lima persen)
dan PT BCA Finance (Entitas Anak) sebesar 25% (dua puluh lima persen).
Berdasarkan Akta Jual Beli No. 64 tanggal 28 Juni 2013, Bank mengakuisisi 75% (tujuh puluh
lima persen) kepemilikan saham atas PT Central Sejahtera Insurance dari Dana Pensiun BCA
dengan harga perolehan Rp 102.000. Pembelian tersebut telah mendapat persetujuan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dalam Suratnya No. S-300/D.05/2013 pada tanggal 23 Juli 2013 dan Bank
Indonesia dalam Suratnya No. 15/62/DPB/PB3-7/Rahasia pada tanggal 17 September 2013.
Transaksi ini merupakan transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali (lihat Catatan 2g),
sehingga sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) dicatat dengan metode penyatuan
kepemilikan (pooling-of-interests).
Pada tanggal 5 Desember 2013, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa PT Central Sejahtera Insurance No. 7 yang dibuat dihadapan Notaris Veronica Sandra
Irawaty Purnadi, S.H., PT Central Sejahtera Insurance berubah nama menjadi PT Asuransi Umum
BCA. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-64973.AH.01.02 tanggal 11 Desember 2013.
Jumlah aset bersih yang diperoleh dan goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut pada tanggal
akuisisi adalah sebagai berikut:
Jumlah
Jumlah
Kas yang dibayarkan untuk pembelian Entitas Anak, termasuk biaya transaksi 102.000)
Dikurangi: Kas dan setara kas Entitas Anak yang diakuisisi (128.574)
Kas keluar bersih atas akuisisi PT Asuransi Umum BCA (26.574)
Selama tahun 2015, terdapat peningkatan modal saham PT Asuransi Umum BCA sebesar
Rp 150.000.
17
421
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
1. UMUM (Lanjutan)
PT Central Santosa Finance, sebuah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dan berlokasi di
Gedung Wisma Antara Lantai 18, Jalan Medan Merdeka Selatan No. 17, Jakarta Pusat, bergerak
di bidang pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna, sewa operasi,
kegiatan pembiayaan lain berdasarkan persetujuan instansi yang berwenang.
Berdasarkan Akta Jual Beli No. 10 tanggal 9 Januari 2014, Bank telah menandatangani perjanjian
jual beli dengan pemilik PT Central Santosa Finance dalam rangka akuisisi 45% (empat puluh
lima persen) kepemilikan saham atas PT Central Santosa Finance dengan harga pembelian
Rp 70.110. Pembelian tersebut telah mendapat persetujuan Bank Indonesia dalam Surat
No. 15/90/DPB3/PB 3-7/Rahasia pada tanggal 27 Desember 2013.
Jumlah aset bersih yang diperoleh dan selisih nilai wajar aset bersih di atas harga pembelian yang
timbul dari akuisisi tersebut pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:
Jumlah
Jumlah
Kas yang dibayarkan untuk pembelian Entitas Anak, termasuk biaya transaksi 70.110)
Dikurangi: Kas dan setara kas Entitas Anak yang diakuisisi (117.803)
Kas keluar bersih atas akuisisi PT Central Santosa Finance (47.693)
Bank secara tidak langsung telah memiliki 25% (dua puluh lima persen) saham atas PT Central
Santosa Finance melalui Entitas Anak, PT BCA Finance, sehingga dengan akuisisi ini Bank
memiliki 70% (tujuh puluh persen) kepemilikan saham atas PT Central Santosa Finance pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Selama tahun 2014, terdapat peningkatan modal saham PT Central Santosa Finance sebesar
Rp 200.000.
18
422
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
1. UMUM (Lanjutan)
Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris Djohan Emir Setijoso
Komisaris Tonny Kusnadi
Komisaris Independen Cyrillus Harinowo
Komisaris Independen Raden Pardede
Komisaris Independen Sigit Pramono
Dewan Direksi
Presiden Direktur Jahja Setiaatmadja
Wakil Presiden Direktur Eugene Keith Galbraith
Direktur Dhalia Mansor Ariotedjo
Direktur Anthony Brent Elam
Direktur Suwignyo Budiman
Direktur Tan Ho Hien/Subur Tan*)
Direktur Henry Koenaifi
Direktur Armand Wahyudi Hartono
Direktur Independen Erwan Yuris Ang
Direktur Rudy Susanto
Susunan pengurus Bank berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 80 tanggal
14 Agustus 2014, dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., notaris di Jakarta.
*)
Direktur Kepatuhan
f. Komite Audit
Komite Audit Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari:
2015 2014
g. Jumlah karyawan
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank dan Entitas Anak mempunyai 24.814 dan 23.106
karyawan tetap.
Personil manajemen kunci Bank mencakup anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
h. Perubahan pengaturan dan pengawasan sektor pasar modal dan sektor perbankan
Efektif tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan di
sektor pasar modal beralih dari Bapepam-LK di Kementerian Keuangan ke Bagian Pengawas
Pasar Modal di OJK. Efektif tanggal 31 Desember 2013, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan
dan pengawasan di sektor perbankan beralih dari Bank Indonesia ke OJK.
19
423
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
1. UMUM (Lanjutan)
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, yang
disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 16 Pebruari 2016.
Dalam pembukuan dan pelaporan keuangannya, Bank dan Entitas Anak menganut kebijakan akuntansi
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia. Kebijakan-kebijakan akuntansi
yang signifikan telah diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Bank dan Entitas Anak, sebagai berikut:
a. Pernyataan kepatuhan
Laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak disusun dan disajikan sesuai dengan SAK
di Indonesia.
Laporan keuangan konsolidasian ini disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang
fungsional. Kecuali dinyatakan secara khusus, informasi keuangan yang disajikan telah dibulatkan
menjadi jutaan Rupiah yang terdekat.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep
nilai historis, kecuali dinyatakan khusus.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan, dan disusun dengan menggunakan metode langsung. Untuk
tujuan penyajian laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank
Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang
jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan
sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAK di Indonesia mengharuskan manajemen untuk
membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi, dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi
penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan, dan beban yang dilaporkan.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan
kegiatan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan
pertimbangan-pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak
yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian dijelaskan di
Catatan 4.
20
424
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
d.1. Standar, perubahan, dan interpretasi akuntansi yang berlaku efektif tanggal 1 Januari
2015
Berikut ini adalah standar, perubahan, dan interpretasi akuntasi yang berlaku efektif tanggal
1 Januari 2015 dan mempunyai pengaruh terhadap laporan keuangan konsolidasian Bank dan
Entitas Anak:
a. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2013), Penyajian
Laporan Keuangan
b. PSAK No. 4 (Revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri
c. PSAK No. 15 (Revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
d. PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja
e. PSAK No. 46 (Revisi 2014), Pajak Penghasilan
f. PSAK No. 48 (Revisi 2014), Penurunan Nilai Aset
g. PSAK No. 50 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian
h. PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
i. PSAK No. 60 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan
j. PSAK No. 65, Laporan Keuangan Konsolidasian
k. PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
l. PSAK No. 68, Pengukuran Nilai Wajar
Bank dan Entitas Anak telah menganalisis penerapan standar dan interpretasi akuntansi
tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
laporan keuangan konsolidasian kecuali yang dijelaskan berikut ini.
Terkait dengan penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan,
Bank dan Entitas Anak telah memodifikasi penyajian pos-pos dalam penghasilan
komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian, untuk menyajikan pos-pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi
pada masa yang akan datang terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan ke
laba rugi. Informasi komparatif telah disajikan kembali dengan menggunakan basis
yang sama.
Pada tanggal 1 Januari 2015, Bank dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 24 (Revisi
2013), Imbalan Kerja, yang membawa perubahan dalam pengukuran, penyajian dan
pengungkapan imbalan kerja manfaat pasti. Dampak yang paling signifikan dari
perubahan ini adalah percepatan pengakuan biaya jasa lalu. Ketika imbalan pasca-kerja
berubah maka porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang
telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu diakui segera dalam laba rugi.
21
425
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
d.1. Standar, perubahan, dan interpretasi akuntansi yang berlaku efektif tanggal 1 Januari
2015 (lanjutan)
Kebijakan akuntansi ini juga mengharuskan Bank dan Entitas Anak untuk mengakui
keuntungan/ kerugian aktuarial pada periode dimana keuntungan/kerugian aktuarial
terjadi sebagai penghasilan komprehensif lain yang disajikan sebagai bagian dari saldo
laba.
Atas penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013), Bank dan Entitas Anak mengakui
kerugian aktuarial program imbalan pasti sebesar Rp 1.634.264 (setelah pajak
penghasilan) sebagai penyesuaian saldo laba pada tanggal 1 Januari 2014/31 Desember
2013. Karena dampaknya yang tidak signifikan, Bank dan Entitas Anak tidak
menyajikan kembali dampak terhadap laba rugi tahun 2014.
Pada tanggal 1 Januari 2015, Bank dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 68,
Pengukuran Nilai Wajar, yang menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana
nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar
diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan
menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar.
PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar
dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan
instrumen non-keuangan ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. PSAK No. 68
diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap
pengukuran aset dan liabilitas Bank dan Entitas Anak. Bank dan Entitas Anak telah
menambahkan pengungkapan baru yang diwajibkan oleh PSAK No. 68 di Catatan 4b
dan 32 atas laporan keuangan konsolidasian.
22
426
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
e. Prinsip konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Bank dan Entitas Anak (PT BCA
Finance, BCA Finance Limited, PT Bank BCA Syariah, PT BCA Sekuritas, PT Asuransi Umum
BCA, dan PT Central Santosa Finance), yang berada di bawah pengendalian Bank.
Sebelum 1 Januari 2015, suatu pengendalian atas Entitas Anak dianggap ada bilamana Bank
menguasai secara langsung atau tidak langsung lebih dari 50% (lima puluh persen) hak suara, atau
Bank dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi Entitas Anak, atau mempunyai
kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota Direksi atau Dewan
Komisaris, atau mampu memberikan suara mayoritas dalam rapat Direksi atau Dewan Komisaris.
23
427
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Mulai tanggal 1 Januari 2015, suatu pengendalian atas Entitas Anak dianggap ada bilamana Bank
terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan Entitas Anak
dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas
Entitas Anak. Bank akan menilai kembali apakah memiliki kendali jika ada perubahan atas satu
atau lebih unsur pengendalian, termasuk situasi dimana hak suara potensial (seperti yang
dihasilkan dari hubungan pinjaman) menjadi substantif dan mengakibatkan Bank memiliki kuasa
atas Entitas Anak.
Laporan keuangan Entitas Anak dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal
pengendalian diperoleh sampai dengan tanggal pengendalian berakhir. Laporan keuangan Entitas
Anak telah disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama dengan kebijakan
akuntansi yang diterapkan oleh Bank untuk transaksi yang serupa dan kejadian lain dalam keadaan
yang serupa, kecuali dinyatakan lain.
Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut
dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Bila
pengendalian berakhir dalam tahun berjalan, hasil usaha Entitas Anak tersebut dimasukkan ke
dalam laporan keuangan konsolidasian untuk porsi tahun dimana pengendalian masih
berlangsung.
Seluruh saldo, transaksi, penghasilan, dan beban dengan dan antar Entitas Anak yang signifikan
telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian, sehingga laporan keuangan konsolidasian
hanya mencakup transaksi dan saldo dengan pihak lain. Kerugian dari transaksi dengan dan antar
Entitas Anak yang belum direalisasi juga dieliminasi, kecuali merupakan suatu indikasi adanya
penurunan nilai yang mensyaratkan pengakuan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Perubahan yang mempengaruhi persentase kepemilikan dan ekuitas Entitas Anak yang tidak
mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas dan disajikan sebagai
komponen ekuitas lainnya dalam bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Kepentingan non-pengendali diakui pada tanggal kombinasi bisnis yang selanjutnya disesuaikan
dengan proporsi atas perubahan ekuitas Entitas Anak.
Kepentingan non-pengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian,
terpisah dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik, dan dinyatakan sebesar proporsi
pemegang saham non-pengendali atas laba tahun berjalan dan ekuitas Entitas Anak tersebut sesuai
dengan persentase kepemilikan pemegang saham non-pengendali pada Entitas Anak tersebut.
Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada Entitas Anak, maka entitas induk:
a. Menghentikan pengakuan aset dan liabilitas Entitas Anak terdahulu dari laporan posisi
keuangan konsolidasian.
b. Mengakui sisa investasi pada Entitas Anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal
hilangnya pengendalian dan selanjutnya mencatat sisa investasi tersebut dan setiap jumlah
terutang oleh atau kepada Entitas Anak terdahulu sesuai dengan standar akuntansi keuangan
yang relevan. Nilai wajar tersebut dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal
aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran.
c. Mengakui keuntungan atau kerugian terkait hilangnya pengendalian yang dapat diatribusikan
pada kepentingan pengendali terdahulu.
24
428
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
f. Kombinasi bisnis
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah
akuisisi diukur pada nilai wajar aset yang diberikan, instrumen ekuitas yang diterbitkan, liabilitas
yang terjadi atau diambil dan penyesuaian harga beli kontinjensi, jika ada, pada tanggal akuisisi.
Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan dicatat sebagai beban administrasi.
Pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi mengklasifikasikan atau menentukan aset teridentifikasi
yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih sebagaimana diperlukan untuk menerapkan standar
akuntansi keuangan lain selanjutnya. Pihak pengakuisisi membuat klasifikasi atau penentuan
tersebut berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, kebijakan operasional atau
akuntansinya, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan, yang merupakan selisih
lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap kepentingan non-pengendali
pada pihak yang diakuisisi atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas
yang diambil alih pada tanggal akuisisi. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset bersih
Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui sebagai laba atau rugi. Setelah pengakuan
awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai.
Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam
rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan
merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak
dapat menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan maupun entitas
individual dalam kelompok usaha tersebut.
Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, menurut PSAK No. 38 (Revisi 2012),
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali, diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode
penyatuan kepemilikan. Entitas yang menerima bisnis maupun yang melepas bisnis mengakui
selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan/diterima dan jumlah tercatat dari transaksi kombinasi
bisnis entitas sepengendali di ekuitas dalam akun tambahan modal disetor.
Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 38 (Revisi 2012), saldo selisih nilai transaksi
restukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), Akuntansi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali, pada tanggal awal penerapan pernyataan ini sebesar
Rp 111.193, disajikan di ekuitas dalam akun tambahan modal disetor dan selanjutnya tidak dapat
diakui sebagai laba rugi direalisasi atau direklasifikasi ke saldo laba.
Bank dan Entitas Anak yang berdomisili di Indonesia menyelenggarakan catatan akuntansinya
dalam Rupiah. Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan
menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, saldo akhir tahun aset dan
liabilitas moneter dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada
tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
25
429
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Untuk tujuan konsolidasian, laporan keuangan dalam valuta asing milik Entitas Anak yang
berdomisili di luar negeri dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut:
(1) Aset dan liabilitas, komitmen dan kontinjensi menggunakan kurs spot Reuters pada pukul
16:00 WIB pada tanggal laporan posisi keuangan.
(2) Pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian merupakan akumulasi dari saldo laba rugi
bulanan selama tahun berjalan yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan rata-rata kurs tengah
Reuters untuk bulan yang bersangkutan.
(3) Akun ekuitas menggunakan kurs historis.
(4) Laporan arus kas menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16:00 WIB pada tanggal
laporan posisi keuangan, kecuali akun-akun laba rugi menggunakan kurs tengah rata-rata dan
unsur-unsur ekuitas menggunakan kurs historis.
Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai selisih
kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing pada kelompok ekuitas dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam valuta asing dan dari
penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
Laba atau rugi kurs valuta asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya
perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan
pembayaran selama tahun berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam valuta asing yang
dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs pada akhir tahun.
Berikut ini adalah kurs valuta asing utama pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, yang
menggunakan kurs tengah Reuters pukul 16:00 WIB (Rupiah penuh):
Valuta asing 2015 2014
Aset keuangan Bank dan Entitas Anak terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro
pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, aset keuangan untuk
diperdagangkan, tagihan akseptasi, wesel tagih, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali,
kredit yang diberikan, piutang pembiayaan konsumen, investasi sewa pembiayaan, dan efek-efek
untuk tujuan investasi.
26
430
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Liabilitas keuangan Bank dan Entitas Anak terutama terdiri dari simpanan dari nasabah, simpanan
dari bank-bank lain, liabilitas keuangan untuk diperdagangkan, utang akseptasi, efek-efek yang
dijual dengan janji dibeli kembali, efek-efek utang yang diterbitkan, dan pinjaman yang diterima.
i.1. Klasifikasi
Bank dan Entitas Anak mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori sebagai
berikut pada saat pengakuan awal:
i. diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset
keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang
diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan;
ii. tersedia untuk dijual;
iii. dimiliki hingga jatuh tempo; dan
iv. pinjaman yang diberikan dan piutang.
Kategori untuk diperdagangkan adalah untuk aset dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau
dimiliki Bank dan Entitas Anak terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu
dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola
bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking.
Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai
tersedia untuk dijual atau yang tidak dikelompokkan ke dalam salah satu kategori aset
keuangan lainnya.
Kategori dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank dan Entitas
Anak mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut
hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi atau tersedia
untuk dijual.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasian di pasar aktif dan Bank dan
Entitas Anak tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi terdiri dari liabilitas
keuangan non-derivatif yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan dan tidak ditetapkan pada
nilai wajar melalui laba rugi.
27
431
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah
(untuk instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah
pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset
keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan.
Pengukuran aset dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi
aset dan liabilitas keuangan tersebut.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk
perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya
tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau
diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada
awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari
jumlah utang yang diakui pada pengakuan awal liabilitas. Biaya transaksi tersebut
diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat
sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset
keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan
liabilitas keuangan.
Bank dan Entitas Anak menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual
atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau pada saat Bank dan
Entitas Anak mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset
keuangan dalam transaksi dimana Bank dan Entitas Anak secara substansial telah mentransfer
seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau
kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank
dan Entitas Anak diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
Bank dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban
yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
28
432
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Dalam transaksi dimana Bank dan Entitas Anak secara substansial tidak memiliki atau tidak
mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset keuangan, Bank dan Entitas
Anak menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank dan Entitas Anak tidak lagi memiliki
pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang masih dimiliki dalam transfer
tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana
pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank dan Entitas Anak mengakui aset yang ditransfer
tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dan Entitas
Anak dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
Bank dan Entitas Anak menghapusbukukan saldo aset keuangan dan cadangan kerugian
penurunan nilai terkait pada saat Bank dan Entitas Anak menentukan bahwa aset keuangan
tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi
terkait seperti telah terjadinya perubahan signifikan atas posisi keuangan debitur/penerbit aset
keuangan sehingga debitur/penerbit aset keuangan tidak lagi dapat melunasi liabilitasnya,
atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh eksposur kredit yang
diberikan.
Aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Bank dan Entitas Anak memiliki hak
yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui
tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar
akuntansi.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau
liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok,
ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku
bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan
dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
29
433
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction)
antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama, atau jika
tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Bank dan Entitas
Anak memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko
wanprestasinya.
Jika tersedia, Bank dan Entitas Anak mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan
menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap
aktif jika transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan frekuensi dan volume yang memadai
untuk menyediakan informasi penentuan harga secara berkelanjutan.
Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Bank dan Entitas Anak menggunakan
teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan
relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Teknik penilaian
yang dipilih menggabungkan semua faktor yang diperhitungkan oleh pelaku pasar dalam
penentuan harga transaksi.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga
transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima. Jika Bank dan
Entitas Anak menetapkan bahwa nilai wajar pada pengakuan awal berbeda dengan harga
transaksi dan nilai wajar tidak dapat dibuktikan dengan harga kuotasian di pasar aktif untuk
aset atau liabilitas yang identik atau berdasarkan teknik penilaian yang hanya menggunakan
data dari pasar yang dapat diobservasi, maka nilai wajar instrumen keuangan pada saat
pengakuan awal disesuaikan untuk menangguhkan perbedaan antara nilai wajar pada saat
pengakuan awal dan harga transaksi. Setelah pengakuan awal, perbedaan tersebut diakui
dalam laba rugi berdasarkan umur dari instrumen tersebut namun tidak lebih lambat dari saat
penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat
transaksi ditutup.
Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga penawaran dan harga
permintaan, maka Bank dan Entitas Anak mengukur aset dan posisi long berdasarkan harga
penawaran (bid price) dan mengukur liabilitas dan posisi short berdasarkan harga permintaan
(ask price).
Kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, yang
terekspos risiko pasar dan risiko kredit yang dikelola oleh Bank dan Entitas Anak
berdasarkan eksposur netonya baik terhadap risiko pasar ataupun risiko kredit diukur
berdasarkan harga yang akan diterima untuk menjual posisi net long (atau dibayar untuk
mengalihkan posisi net short) untuk eksposur risiko tertentu. Penyesuaian pada level
portofolio tersebut dialokasikan pada aset dan liabilitas individual berdasarkan penyesuaian
risiko relatif dari masing-masing instrumen individual di dalam portofolio.
30
434
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas
diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar
(arms length transaction) pada tanggal pengukuran.
Jika tersedia, Bank dan Entitas Anak mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan
menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap
aktif jika harga kuotasian sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan
transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank dan Entitas Anak menentukan
nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan
transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami,
berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang
secara substansial sama, penggunaan analisis arus kas yang didiskonto dan penggunaan
model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih
memaksimalkan penggunaan estimasi yang bersifat spesifik dari Bank dan Entitas Anak,
memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam
menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang diterima dalam
penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara
memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian
(risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Bank dan Entitas Anak mengkalibrasi
teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi
pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar
lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga
transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai
wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan terhadap transaksi
pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi
atau pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya
menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti
terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya
diukur pada harga transaksi dan selisih antar harga transaksi dan nilai yang sebelumnya
diperoleh dari model penilaian diakui dalam laba rugi setelah pengakuan awal tergantung
pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari
saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data dari pasar yang dapat diobservasi atau
saat transaksi ditutup.
31
435
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian
yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Bank dan Entitas Anak dan pihak lawan,
mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan
disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau
ketidakpastian model penilaian, sepanjang Bank dan Entitas Anak yakin bahwa keterlibatan
suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penerapan
harga suatu transaksi.
Aset keuangan dan posisi long diukur menggunakan harga penawaran; liabilitas keuangan
dan posisi short diukur menggunakan harga permintaan. Jika Bank dan Entitas Anak
memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dan
Entitas Anak dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untuk
menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian
terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka neto, mana yang
lebih sesuai.
Giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank-bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar
ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya
tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar
ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya
tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif setelah pengakuan awalnya.
Setelah pengakuan awal, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang tersedia
untuk dijual dinyatakan pada nilai wajarnya. Pendapatan bunga diakui dalam laba rugi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam penghasilan komprehensif lain
sampai penempatan tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan
kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain harus
diakui pada laba rugi tahun berjalan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
32
436
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Aset dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan pada saat pengakuan awal
dan setelah pengakuan awal diakui dan diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan
konsolidasian, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung pada laba rugi tahun berjalan.
Termasuk dalam aset dan liabilitas keuangan diperdagangkan adalah semua instrumen derivatif
yang dilakukan Bank untuk tujuan diperdagangkan, kecuali derivatif yang merupakan kontrak
jaminan keuangan atau yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Semua perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diakui sebagai
bagian dari pendapatan bersih dari transaksi perdagangan. Keuntungan atau kerugian yang
direalisasi pada saat penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
Aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal,
kecuali aset keuangan non-derivatif, yang tidak ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi pada pengakuan awalnya, dapat direklasifikasi dari kategori diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi (kategori diperdagangkan) jika aset keuangan tersebut tidak lagi dimiliki untuk
tujuan penjualan atau pembelian dalam waktu dekat dan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
aset keuangan yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang (jika aset
keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada pengakuan
awal) dapat direklasifikasi jika Bank dan Entitas Anak memiliki intensi dan kemampuan
memiliki aset keuangan tersebut untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga
jatuh tempo; atau
aset keuangan yang tidak memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang, dapat
direklasifikasi dari kategori diperdagangkan hanya dalam situasi yang langka.
Tagihan dan utang akseptasi pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah/dikurangi biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk
memperoleh/menerbitkan aset/liabilitas keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur
pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Tagihan
akseptasi disajikan setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
n. Kredit yang diberikan
Kredit yang diberikan pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset
keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan bersama (joint financing), dan kredit penerusan
(channeling loan) dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan porsi risiko yang
ditanggung oleh Bank.
33
437
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Bank dan Entitas Anak mencatat restrukturisasi kredit bermasalah berdasarkan jenis
restrukturisasi. Dalam hal restrukturisasi kredit bermasalah dilakukan dengan modifikasi
persyaratan kredit, pengurangan atau pengampunan sebagian saldo kredit dan/atau kombinasi dari
keduanya, Bank dan Entitas Anak mencatat dampak restrukturisasi tersebut secara prospektif dan
tidak mengubah nilai tercatat kredit yang diberikan pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika
jumlah nilai tercatat kredit yang diberikan pada tanggal restrukturisasi melebihi nilai kini
penerimaan kas masa depan yang ditentukan dalam persyaratan baru. Jika nilai kini penerimaan
kas masa depan sebagaimana yang ditentukan dalam persyaratan baru dari kredit yang
direstrukturisasi tersebut lebih rendah daripada nilai tercatat kredit yang diberikan sebelum
direstrukturisasi, Bank dan Entitas Anak harus mengurangkan saldo kredit yang diberikan ke
suatu jumlah yang sama dengan jumlah nilai kini penerimaan kas masa depan. Jumlah
pengurangan tersebut diakui sebagai kerugian penurunan nilai individual dalam laba rugi tahun
berjalan.
o. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan efek-efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar
harga jual kembali efek-efek yang disepakati dikurangi selisih antara harga beli dan harga jual
kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut
diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu
sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual kembali.
Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) disajikan sebagai kewajiban sebesar
harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi beban bunga yang belum diamortisasi. Beban
bunga yang belum diamortisasi merupakan selisih antara harga jual dan harga beli kembali yang
disepakati tersebut dan diakui sebagai beban bunga selama jangka waktu sejak efek dijual hingga
dibeli kembali. Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aset dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian karena secara substansi kepemilikan efek tetap berada pada pihak Bank sebagai
penjual.
p. Pembiayaan konsumen
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah
keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dan jumlah pokok
pembiayaan, ditambah (dikurangi) biaya (pendapatan) transaksi yang belum diamortisasi, yang
akan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode suku
bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen.
Biaya (pendapatan) transaksi yang belum diamortisasi adalah pendapatan administrasi proses
pembiayaan dan biaya transaksi yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan
pembiayaan konsumen tersebut.
34
438
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Pembiayaan bersama
Seluruh kontrak pembiayaan bersama yang dilakukan oleh Entitas Anak merupakan pembiayaan
bersama tanpa tanggung renteng (without recourse) dimana hanya porsi jumlah angsuran piutang
yang dibiayai Entitas Anak yang dicatat sebagai piutang pembiayaan konsumen di laporan posisi
keuangan konsolidasian (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian setelah dikurangi dengan
bagian yang merupakan hak pihak-pihak lain yang berpartisipasi pada transaksi pembiayaan
bersama tersebut.
Konsumen memberi kuasa kepada Bank dan Entitas Anak untuk menjual kendaraan yang
dijaminkan ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan
konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan.
Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan aset yang dikuasakan kembali dengan
saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi dibebankan
sebagai laba rugi tahun berjalan.
Beban-beban yang berkaitan dengan perolehan dan pemeliharaan piutang dari jaminan kendaraan
yang dikuasakan kembali dibebankan sebagai laba rugi pada saat dijual.
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa
diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh
risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Aset berupa piutang sewa pembiayaan diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian
sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa bersih. Penerimaan piutang sewa diperlakukan
sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa
pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik
yang konstan atas investasi bersih Entitas Anak sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
35
439
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
r. Transaksi syariah
Aset dari transaksi syariah terdiri dari tagihan pembiayaan mudharabah dan musyarakah, aset dan
piutang ijarah, dan tagihan pembiayaan murabahah.
Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah
keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan tersebut kepada
pembeli. Pembiayaan murabahah dinyatakan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan
marjin yang ditangguhkan yang dapat direalisasikan dan cadangan kerugian penurunan nilai.
Ijarah adalah sewa menyewa atas suatu barang dan/atau jasa antara pemilik obyek sewa termasuk
kepemilikan hak pakai atas obyek sewa dengan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang disewakan. Ijarah muntahiyah bittamlik adalah sewa menyewa antara pemilik obyek
sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakan dengan opsi
perpindahan hak milik obyek sewa baik dengan jual beli atau pemberian (hibah) pada saat tertentu
sesuai akad sewa. Aset ijarah muntahiyah bittamlik dinyatakan sebesar harga perolehan dan
dikurangi akumulasi penyusutan. Piutang ijarah diakui pada saat jatuh tempo sebesar sewa yang
belum diterima dan disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan yakni saldo piutang
dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Mudharabah adalah penanaman dana dari pemilik dana (shahibul maal) kepada pengelola dana
(mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan menggunakan metode bagi untung
(profit sharing) atau metode bagi pendapatan (revenue sharing) antara kedua belah pihak
berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. Pembiayaan mudharabah dinyatakan
sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Musyarakah adalah penanaman dana dari pada pemilik dana/modal untuk mencampurkan
dana/modal mereka pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah
yang telah disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung semua pemilik dana/modal
berdasarkan bagian dana/modal masing-masing.
Musyarakah permanen adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana setiap mitra ditentukan
sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad. Musyarakah menurun (musyarakah
mutanaqisha) adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana salah satu mitra akan dialihkan
secara bertahap kepada mitra lainnya sehingga bagian dananya akan menurun dan pada akhir
masa akad mitra lain tersebut akan menjadi pemilik penuh usaha tersebut. Pembiayaan
musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan cadangan kerugian
penurunan nilai.
Entitas Anak menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan syariah sesuai
dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang
pembiayaan, dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk piutang murabahah
yang merupakan pembiayaan, dimana identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai
piutang murabahah tersebut dilakukan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014).
Efek-efek untuk tujuan investasi pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk
memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal, diukur sesuai dengan
klasifikasinya masing-masing, sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual
36
440
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif setelah pengakuan awalnya. Bila terjadi penjualan
atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari investasi
pada efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang belum mendekati tanggal
jatuh tempo akan menyebabkan reklasifikasi atas semua investasi pada efek-efek yang
dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan Bank tidak
diperkenankan untuk mengklasifikasikan investasi pada efek-efek sebagai dimiliki hingga
jatuh tempo untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu 2 (dua) tahun mendatang.
Setelah pengakuan awal, investasi yang tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajarnya.
Pendapatan bunga diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek utang yang tersedia untuk dijual diakui pada laba
rugi tahun berjalan.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam penghasilan komprehensif lain
sampai investasi tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan
kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain harus
diakui pada laba rugi tahun berjalan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
t. Aset tetap
Aset tetap pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk pengeluaran-
pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung untuk memperoleh aset tersebut. Setelah
pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, yaitu biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian
dari biaya perolehan tanah. Biaya perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dibebankan
dalam laba rugi pada saat terjadinya karena nilainya tidak signifikan.
Golongan bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method)
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis 20 (dua puluh) tahun. Kecuali tanah yang tidak
disusutkan, aset tetap lainnya disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset yang
berkisar antara 2 (dua) sampai dengan 8 (delapan) tahun dengan menggunakan metode saldo
menurun ganda (double-declining balance method) bagi Bank dan PT BCA Finance, dan metode
garis lurus (straight-line method) untuk Entitas Anak lainnya. Pengaruh perbedaan metode
penyusutan tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Untuk semua aset
tetap, Bank dan Entitas Anak menetapkan nilai residu nihil untuk perhitungan penyusutan.
37
441
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Bangunan dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan
akan dipindahkan ke akun bangunan pada saat bangunan tersebut selesai dikerjakan dan siap
digunakan.
Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari
laporan posisi keuangan konsolidasian, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui
dalam laba rugi tahun berjalan.
Pada setiap tanggal pelaporan, nilai residu, masa manfaat, dan metode penyusutan dikaji ulang,
dan jika diperlukan, akan disesuaikan sesuai dengan ketentuan PSAK yang berlaku.
u. Agunan yang diambil alih
Pada saat pengakuan awal, agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit
dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara nilai tercatat kredit yang diberikan terkait atau nilai
realisasi bersih dari agunan yang diambil alih. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan
yang diambil alih setelah dikurangi beban pelepasan.
Setelah pengakuan awal, agunan yang diambil alih dicatat sebesar nilai yang lebih rendah antara
nilai tercatat dengan nilai realisasi bersih. Selisih lebih antara nilai tercatat dan nilai realisasi
bersih dicatat sebagai cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih dan
dibebankan dalam laba rugi tahun berjalan.
Agunan yang diambil alih tidak disusutkan dan beban-beban sehubungan dengan perolehan dan
pemeliharaan aset tersebut dibebankan pada saat terjadinya.
Selisih antara nilai tercatat dan hasil penjualan agunan yang diambil alih diakui sebagai laba atau
rugi pada saat penjualan agunan yang diambil alih, dan diakui sebagai pendapatan atau beban
operasional lainnya dalam laba rugi tahun berjalan.
Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun Aset lain-lain pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
v. Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai aset
v.1. Aset keuangan
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti
obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi telah
mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif
menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset
keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan
yang dapat diestimasi secara handal.
38
442
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan
nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang
sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara
individual akan dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan
mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa. Aset
keuangan yang dievaluasi secara individual untuk penurunan nilai, dan dimana kerugian
penurunan nilai diakui, tidak lagi termasuk dalam penurunan nilai secara kolektif.
Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Bank dan Entitas Anak menggunakan
model statistik dari tren probability of default di masa lalu, waktu pemulihan, dan jumlah
kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah
kondisi ekonomi dan kondisi kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih
besar atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh model statistik. Tingkat wanprestasi,
tingkat kerugian, dan waktu pemulihan yang diharapkan di masa datang secara berkala
dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik
yang digunakan masih memadai.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas
masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan
tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan
agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari
pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan.
Kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi tahun berjalan dan dicatat pada akun cadangan
kerugian penurunan nilai atas aset keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar
suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran
kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan
jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya
diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
39
443
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
40
444
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
w. Aset takberwujud
Perangkat lunak
Perangkat lunak dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi
rugi penurunan nilai aset. Pengeluaran selanjutnya yang jumlahnya signifikan akan dikapitalisasi
hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa
mendatang. Pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya. Amortisasi diakui dalam laba
rugi berdasarkan masa manfaat ekonomis, yaitu 4 (empat) tahun, dengan menggunakan metode
saldo menurun ganda (double-declining balance method).
Goodwill
Goodwill merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap
kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang
diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi. Goodwill diuji penurunan nilainya pada
setiap tanggal pelaporan dan dicatat berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan
nilai.
Simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar
dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan setelah pengakuan awal
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Dana simpanan syariah merupakan simpanan pihak lain dalam bentuk giro wadiah dan tabungan
wadiah. Giro wadiah dapat digunakan sebagai instrumen pembayaran, dan dapat ditarik setiap
saat melalui cek dan bilyet giro. Giro wadiah serta tabungan wadiah mendapatkan bonus sesuai
kebijaksanaan Entitas Anak. Simpanan dalam bentuk giro wadiah dan tabungan wadiah
dinyatakan sebesar liabilitas Entitas Anak.
Dana syirkah temporer merupakan investasi dengan akad mudharabah mutlaqah, yaitu pemilik
dana (shahibul maal) memberikan kebebasan kepada pengelola dana (mudharib/Entitas Anak)
dalam pengelolaan investasinya dengan tujuan dibagikan sesuai dengan kesepakatan. Dana
syirkah temporer terdiri dari tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Dana ini diterima
oleh entitas syariah dimana entitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dan
menginvestasikan dana, baik sesuai dengan kebijakan entitas syariah atau kebijakan pembatasan
dari pemilik dana, dengan keuntungan dibagikan sesuai dengan kesepakatan. Dalam hal dana
syirkah temporer berkurang karena kerugian normal yang bukan akibat dari unsur kesalahan yang
disengaja, kelalaian, atau pelanggaran kesepakatan, entitas syariah tidak berkewajiban
mengembalikan atau menutup kerugian atau kekurangan dana tersebut.
Tabungan mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi
hasil dari pendapatan atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui
sebelumnya. Tabungan mudharabah dicatat sebesar nilai simpanan nasabah.
41
445
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Deposito mudharabah merupakan simpanan pihak lain yang hanya bisa ditarik pada waktu
tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito mudharabah dengan Entitas Anak.
Deposito mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang
deposito mudharabah dengan Entitas Anak.
Pemilik dana syirkah temporer mendapatkan imbalan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang
ditetapkan.
Efek-efek utang yang diterbitkan oleh Entitas Anak, yang terdiri dari wesel bayar jangka
menengah dan obligasi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lainnya yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi. Biaya emisi sehubungan dengan penerbitan efek-efek utang diakui
sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil emisi untuk menentukan hasil emisi bersih
efek-efek utang yang diterbitkan tersebut dan diamortisasi selama jangka waktu efek-efek utang
dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
aa. Provisi
Provisi diakui jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, Bank dan Entitas Anak memiliki kewajiban
kini, baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif yang dapat diestimasi secara handal, dan
kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya
yang mengandung manfaat ekonomi. Provisi ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas
masa depan pada tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini atas
nilai waktu dari uang dan risiko yang terkait dengan liabilitas yang bersangkutan.
Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar selama
tahun berjalan setelah memperhitungkan pembelian kembali saham.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada instrumen yang berpotensi menjadi saham
biasa. Oleh karena itu, laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar.
Bank menetapkan metode biaya (cost method) dalam mencatat modal saham diperoleh kembali
(saham treasuri). Modal saham diperoleh kembali dicatat sebesar harga perolehan kembali saham
dan disajikan sebagai pengurang ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Pada saat saham treasuri dijual, Bank mencatat selisih antara harga perolehan kembali dan harga
jual kembali saham treasuri sebagai selisih modal dari transaksi saham treasuri yang merupakan
bagian dari tambahan modal disetor.
42
446
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
ad. Pendapatan dan beban bunga dan pendapatan dan beban syariah
Pendapatan dan beban bunga diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi
pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset atau liabilitas
keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai
tercatat bersih dari aset atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank
dan Entitas Anak mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh
persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan
kerugian kredit di masa mendatang.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi (lihat Catatan 2i.2) dan seluruh
imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari suku bunga efektif.
Pendapatan dan beban bunga yang disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian meliputi:
bunga atas aset dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang
dihitung menggunakan suku bunga efektif; dan
bunga atas efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual dihitung menggunakan
suku bunga efektif.
Pendapatan bunga dari semua aset keuangan yang diperdagangkan dipandang bersifat incidental
terhadap kegiatan perdagangan Bank dan disajikan sebagai bagian dari pendapatan bunga.
Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar
suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian
penurunan nilai.
Pendapatan syariah terdiri dari keuntungan murabahah, pendapatan ijarah (sewa), dan bagi hasil
pembiayaan mudharabah dan musyarakah.
Keuntungan murabahah dan pendapatan ijarah (sewa) diakui selama periode akad berdasarkan
konsep akrual. Pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah dan musyarakah diakui pada saat
diterima atau dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai porsi bagi hasil (nisbah) yang
disepakati.
Beban syariah terdiri dari beban bagi hasil mudharabah dan beban bonus wadiah. Beban bagi
hasil untuk dana pihak ketiga dihitung dengan menggunakan prinsip bagi hasil berdasarkan porsi
bagi hasil (nisbah) yang telah disepakati sebelumnya berdasarkan pada prinsip wadiah,
mudharabah mutlaqah, dan mudharabah muqayyadah.
43
447
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang signifikan dan merupakan bagian integral dari
suku bunga efektif atas aset atau liabilitas keuangan dimasukkan dalam perhitungan suku bunga
efektif.
Pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya, termasuk pendapatan provisi yang terkait
kegiatan ekspor impor, pendapatan provisi atas manajemen kas, pendapatan provisi atas jasa
dan/atau mempunyai jangka waktu tertentu dan jumlahnya signifikan, diakui sebagai pendapatan
ditangguhkan/beban dibayar di muka dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus
(straight-line method) selama jangka waktunya, jika tidak, pendapatan dan beban provisi dan
komisi lainnya langsung diakui pada saat jasa diberikan. Atas komitmen kredit yang tidak
diharapkan adanya penarikan kredit, provisi dari komitmen kredit tersebut diakui berdasarkan
metode garis lurus (straight-line method) selama jangka waktu komitmen.
Beban provisi dan komisi lainnya yang terutama terkait dengan provisi transaksi antar bank diakui
sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima.
Pendapatan bersih transaksi perdagangan terdiri dari keuntungan atau kerugian bersih terkait
dengan aset dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, termasuk
pendapatan dan beban bunga dari semua instrumen keuangan yang diperdagangkan dan seluruh
perubahan nilai wajar yang direalisasi maupun yang belum direalisasi dan selisih kurs.
Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan
pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa
kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program dana pensiun. Perhitungan
dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.
Pada tanggal 1 Januari 2015, Bank dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013),
Imbalan Kerja, yang membawa perubahan dalam pengukuran, penyajian, dan pengungkapan
imbalan kerja manfaat pasti. Dampak yang paling signifikan dari perubahan ini adalah percepatan
pengakuan biaya jasa lalu. Ketika imbalan pasca-kerja berubah maka porsi kenaikan atau
penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu
diakui segera dalam laba rugi.
Kebijakan akuntansi ini juga mengharuskan Bank dan Entitas Anak untuk mengakui keuntungan/
kerugian aktuarial pada periode dimana keuntungan/kerugian aktuarial terjadi sebagai penghasilan
komprehensif lain yang disajikan sebagai bagian dari saldo laba.
44
448
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti bersih, yang terdiri dari keuntungan/kerugian
aktuarial, imbal hasil atas aset program (kecuali bunga) dan efek perubahan dalam batas atas aset
(jika ada, kecuali bunga) diakui segera di dalam penghasilan komprehensif lain. Bank dan Entitas
Anak mengukur beban (pendapatan) bunga atas liabilitas imbalan pasti bersih selama periode
dengan menggunakan tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur liabilitas imbalan pasti
pada awal periode pelaporan tahunan dengan memperhitungkan setiap perubahan dalam liabilitas
imbalan pasti bersih selama periode sebagai akibat dari iuran dan pembayaran imbalan. Beban
bunga bersih dan beban lain terkait program imbalan pasti diakui dalam laba rugi sebagai beban
gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan.
Sebelum tanggal 1 Januari 2015, ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi imbalan sehubungan
dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan
dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama rata-rata
masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan
pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laba rugi tahun
berjalan. Jika akumulasi keuntungan/kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir
periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% (sepuluh persen) dari nilai kini liabilitas imbalan
pasti pada tanggal tersebut, keuntungan/kerugian aktuarial tersebut diakui dalam laba rugi tahun
berjalan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama rata-rata sisa
masa kerja karyawan yang diharapkan. Jika tidak, keuntungan/kerugian aktuarial tidak diakui.
Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada
laporan laba rugi, kecuali jika terkait item yang diakui secara langsung di ekuitas atau penghasilan
komprehensif lain.
Beban pajak kini merupakan estimasi utang pajak yang dihitung atas laba kena pajak untuk tahun
yang bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial
berlaku pada tanggal pelaporan, dan mencakup penyesuaian terhadap perhitungan pajak
penghasilan tahun lalu, baik untuk menyesuaikan dengan jumlah pajak penghasilan yang
dilaporkan dalam surat pemberitahuan pajak tahunan, atau untuk mencatat koreksi berdasarkan
hasil pemeriksaan pajak.
Pajak tangguhan diakui sehubungan dengan adanya perbedaan temporer antara nilai tercatat aset
dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan dan nilai aset dan liabilitas yang digunakan untuk
tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang akan dikenakan terhadap
perbedaan temporer tersebut ketika terealisasi, berdasarkan aturan yang berlaku atau secara
substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan
manfaat pajak di masa akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi
manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar (probable).
Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan
keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan atau banding
itu diterima.
45
449
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang
memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban terkait dengan
transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama, yang hasil operasinya dikaji ulang secara
berkala (reguler) oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber
daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, serta tersedia informasi
keuangan yang dapat dipisahkan. Hasil segmen yang dilaporkan kepada pengambil keputusan
operasional termasuk komponen-komponen yang dapat diatribusikan secara langsung kepada
segmen dan juga yang dapat dialokasikan dengan basis yang wajar. Komponen yang tidak dapat
dialokasikan terutama terdiri dari biaya kantor pusat, aset tetap, dan aset/liabilitas pajak
penghasilan, termasuk pajak kini dan pajak tangguhan.
Bank dan Entitas Anak mengelola kegiatan usahanya dan mengidentifikasi segmen yang
dilaporkan berdasarkan wilayah geografis dan produk. Beberapa wilayah yang memiliki
karakterisitik serupa, diagregasikan dan dievaluasi secara berkala oleh manajemen. Laba/rugi dari
masing-masing segmen digunakan untuk menilai kinerja masing-masing segmen.
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, istilah pihak-pihak berelasi digunakan sesuai dengan
PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi.
Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak
dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan konsolidasian.
Bank menyadari bahwa dalam melaksanakan kegiatan usahanya, selalu berhadapan dengan risiko
yang melekat (inheren) pada instrumen keuangan, yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar
atas nilai tukar valuta asing dan tingkat suku bunga, serta risiko operasional.
Dalam rangka mengendalikan risiko tersebut, Bank telah mengimplementasikan suatu Kerangka
Dasar Manajemen Risiko (Risk Management Framework) secara terpadu yang dituangkan dalam
Kebijakan Dasar Manajemen Risiko (KDMR). Kerangka tersebut digunakan sebagai sarana
untuk penetapan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman, serta infrastruktur Bank sehingga
dapat dipastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank dapat dikenali, diukur, dikendalikan,
dan dilaporkan dengan baik.
Dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif, Bank telah memiliki Komite Manajemen
Risiko yang berfungsi untuk membahas permasalahan risiko yang dihadapi Bank secara
keseluruhan dan merekomendasikan kebijakan manajemen risiko kepada Direksi.
46
450
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Selain komite di atas, Bank telah membentuk beberapa komite lain yang bertugas untuk
menangani risiko secara lebih spesifik antara lain: Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Kredit,
serta Komite Aset dan Liabilitas (Asset and Liability Committee - ALCO).
Bank senantiasa melakukan kajian risiko secara menyeluruh atas rencana penerbitan produk dan
aktivitas baru sesuai dengan jenis risiko yang terdapat di dalam Peraturan Bank Indonesia
(PBI), Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), dan peraturan-peraturan lain yang
berlaku.
ALCO bertanggung jawab untuk mengevaluasi, mengusulkan, dan menetapkan strategi pendanaan
dan investasi Bank. Ruang lingkup ALCO adalah mengelola risiko likuiditas, risiko tingkat suku
bunga, dan risiko nilai tukar valuta asing; meminimalkan biaya pendanaan serta mempertahankan
likuiditas pada saat yang bersamaan; dan mengoptimalkan perolehan pendapatan bunga Bank
dengan mengalokasikan dana pada aset produktif secara hati-hati.
ALCO diketuai oleh Presiden Direktur (merangkap anggota), dengan anggota lainnya terdiri dari 7
(tujuh) orang direktur, Kepala Divisi Treasuri, Kepala Divisi Keuangan dan Perencanaan, Kepala
Grup Corporate Banking dan Corporate Finance, Kepala Divisi Bisnis Komersial dan SME,
Kepala Divisi Pengembangan Dana dan Jasa, Kepala Divisi Perbankan Internasional, Kepala Unit
Bisnis Kredit Konsumer, Kepala Grup Bisnis Consumer Card, dan Kepala Satuan Kerja
Manajemen Risiko.
Proses pengelolaan aset dan liabilitas Bank dimulai dengan pengkajian parameter ekonomi yang
mempengaruhi Bank, yang umumnya terdiri dari tingkat inflasi, likuiditas pasar, yield curve, nilai
tukar Dolar Amerika Serikat (USD) terhadap Rupiah, dan faktor makro ekonomi lainnya. Risiko
likuiditas, nilai tukar valuta asing, dan tingkat suku bunga dikaji oleh Satuan Kerja Manajemen
Risiko dan dilaporkan kepada ALCO. ALCO kemudian menentukan strategi penetapan tingkat
bunga simpanan dan kredit berdasarkan kondisi dan persaingan di pasar.
Bank telah memiliki Kebijakan Dasar Perkreditan Bank (KDPB) yang terus mengalami
penyempurnaan sejalan dengan perkembangan Bank, PBI, dan POJK serta sesuai dengan
International Best Practices.
47
451
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Komite Kredit dibentuk untuk membantu Direksi mengevaluasi dan/atau memberikan keputusan
kredit sesuai batas wewenangnya melalui Rapat Komite Kredit atau Surat Edaran Direksi. Fungsi
pokok Komite Kredit adalah:
memberikan pengarahan lebih lanjut apabila diperlukan suatu analisis kredit yang lebih
mendalam dan komprehensif;
memberikan keputusan atau rekomendasi atas rancangan keputusan kredit yang diajukan oleh
pemberi rekomendasi/pengusul yang terkait dengan debitur-debitur besar dan industri
spesifik; dan
melakukan koordinasi dengan ALCO, khususnya yang berhubungan dengan sumber
pendanaan kredit.
Bank telah mengembangkan sistem pemeringkat risiko debitur yang lebih dikenal dengan Internal
Credit Risk Rating/Scoring System. Internal Credit Risk Rating/Scoring System terdiri dari 11
(sebelas) kategori peringkat risiko mulai dari RR1 sampai dengan RR10, dan yang paling buruk
(Loss). Pemberian peringkat risiko kepada setiap debitur menjadi suatu masukan yang berharga
karena dapat membantu pejabat yang berwenang dalam memutuskan suatu usulan kredit dengan
lebih baik dan tepat.
Untuk menjaga agar kualitas kredit tetap terjaga dengan baik, maka pemantauan terhadap kualitas
kredit terus dilakukan secara rutin, baik per kategori kredit (Korporasi, Komersial, Small and
Medium Enterprise (SME), Konsumen, dan Kartu Kredit) maupun portofolio kredit secara
keseluruhan.
Bank telah mengembangkan pengelolaan risiko kredit dengan melakukan analisis stress testing
secara berkala terhadap portofolio kredit serta melakukan monitoring terhadap hasil stress testing
tersebut. Stress testing bermanfaat bagi Bank sebagai alat untuk memperkirakan besarnya dampak
risiko pada stressful condition sehingga Bank dapat membuat strategi yang sesuai untuk
memitigasi risiko tersebut sebagai bagian dari pelaksanaan contingency plan.
Dalam rangka pemantauan dan pengendalian risiko kredit yang terjadi di Entitas Anak, Bank telah
melakukan pemantauan risiko kredit Entitas Anak secara rutin, sekaligus memastikan bahwa
Entitas Anak telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Kredit yang baik dan efektif.
Dalam aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian, eksposur maksimum
terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk bank garansi yang diterbitkan dan
fasilitas Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit
adalah nilai yang harus dibayarkan oleh Bank jika kewajiban atas bank garansi yang diterbitkan
dan fasilitas Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan terjadi atau terealisasi. Untuk komitmen
kredit, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik
dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah.
48
452
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum risiko kredit Bank dan Entitas Anak atas
instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian (on-balance sheet) dan
rekening administratif konsolidasian (off-balance sheet), tanpa memperhitungkan agunan yang
dimiliki atau perlindungan kredit lainnya.
31 Desember
2015 2014
675.402.353 626.862.367
49
453
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Bank mendorong adanya diversifikasi dari portofolio kreditnya pada berbagai wilayah
geografis, industri, dan produk kredit sebagai upaya untuk meminimalkan risiko kredit.
Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit, mata uang, dan sektor ekonomi
diungkapkan pada Catatan 12.
Tabel berikut menyajikan konsentrasi risiko kredit Bank dan Entitas Anak berdasarkan pihak
lawan:
31 Desember 2015
Pemerintah
dan Bank
Korporasi Indonesia Bank Perorangan Jumlah
50
454
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
31 Desember 2014
Pemerintah
dan Bank
Korporasi Indonesia Bank Perorangan Jumlah
51
455
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
204.987 159.273 251.245 92.340 182.123.982 42.285.306 851.215 102.987.699 170.137.324 499.093.371
Tersedia untuk
dijual:
Efek-efek untuk
tujuan investasi
- bersih 22.354 - - - - - - 38.292.341 - 38.314.695
Dimiliki hingga
jatuh tempo:
Efek-efek untuk
tujuan investasi
- bersih - - - - - - - 12.838.420 - 12.838.420
- - - - - - - 12.838.420 - 12.838.420
227.341 159.273 251.245 92.340 182.123.982 42.285.306 851.215 154.118.460 170.137.324 550.246.486
52
456
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
31 Desember 2014
Tidak
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai signifikan
secara
individual
Lewat jatuh tempo tetapi tidak Tagihan akseptasi, wesel tagih, dan dan
mengalami penurunan nilai kredit yang diberikan penurunan
Mengalami nilainya
penurunan Aset dinilai
nilai High Standard Low keuangan secara
individual 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari grade grade grade lainnya kolektif Jumlah
Pinjaman dan
piutang:
Giro pada Bank
Indonesia - - - - - - - 38.875.175 - 38.875.175
Giro pada bank-
bank lain - - - - - - - 4.614.271 - 4.614.271
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank-bank
lain - - - - - - - 12.018.932 - 12.018.932
Tagihan akseptasi
- bersih - - - - 7.551.411 - 17.953 - - 7.569.364
Wesel tagih -
bersih - - - - 3.221.233 4.322 - - 1.425 3.226.980
Efek-efek yang
dibeli dengan
janji dijual
kembali - - - - - - - 26.289.663 - 26.289.663
Kredit yang
diberikan -
bersih 183.723 144.518 39.565 2.990 158.736.692 34.705.841 617.752 - 145.427.987 339.859.068
Piutang pembiayaan
konsumen -
bersih - - - - - - - - 6.973.228 6.973.228
Investasi sewa
pembiayaan -
bersih - - - - - - - - 166.888 166.888
183.723 144.518 39.565 2.990 169.509.336 34.710.163 635.705 81.798.041 152.569.528 439.593.569
Tersedia untuk
dijual:
Efek-efek untuk
tujuan investasi
- bersih 21.095 - - - - - - 60.021.401 - 60.042.496
Dimiliki hingga
jatuh tempo:
Efek-efek untuk
tujuan investasi
- bersih 46.971 - - - - - - 11.438.603 - 11.485.574
251.789 144.518 39.565 2.990 169.509.336 34.710.163 635.705 153.258.045 152.569.528 511.121.639
53
457
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai secara individual adalah aset keuangan yang
signifikan secara individual dan telah terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai individual
telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan tersebut.
Sesuai kebijakan internal Bank, kredit yang ditentukan sebagai signifikan secara individual adalah
kredit yang diberikan kepada debitur-debitur segmen korporasi dan komersial.
Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual dan penurunan nilainya dinilai
secara kolektif
Aset keuangan yang nilainya tidak signifikan secara individual adalah kredit dan piutang yang
diberikan oleh Bank dan Entitas Anak kepada debitur-debitur segmen ritel yaitu debitur kredit Usaha
Kecil Menengah (UKM), kredit pembiayaan konsumen (termasuk kredit pembiayaan bersama),
kredit pemilikan dan perbaikan rumah, kredit kendaraan bermotor, dan kartu kredit.
Bank dan Entitas Anak menentukan penurunan nilai aset keuangan yang tidak signifikan
secara individual dan secara kolektif, dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut
berdasarkan karakteristik risiko yang serupa.
Nilai tercatat aset keuangan yang tidak signifikan secara individual dan penurunan nilainya
dinilai secara kolektif yang telah jatuh tempo lebih dari 90 (sembilan puluh) hari pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 736.773 dan Rp 654.407.
Aset keuangan yang lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai
Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai adalah aset
keuangan segmen korporasi dan komersial dengan tunggakan pembayaran pokok atau bunga
kontraktual, tetapi Bank dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa penurunan nilai secara
individual belum terjadi, dengan mempertimbangkan agunan yang tersedia dan/atau tingkat
tertagihnya jumlah yang masih terutang kepada Bank dan Entitas Anak.
Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
Termasuk dalam aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
adalah aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dan telah
dikelompokkan berdasarkan karakteristik risiko yang serupa, untuk menilai penurunan nilainya
secara kolektif atas kerugian yang telah terjadi tetapi belum dilaporkan (incurred but not yet
reported/IBNR).
Sesuai dengan kualitasnya, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, dan wesel tagih yang
belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai dikelompokkan ke dalam 3 (tiga)
kategori, yaitu high grade, standard grade, dan low grade, berdasarkan estimasi internal Bank
atas kemungkinan gagal bayar dari debitur-debitur atau portofolio tertentu yang dinilai
berdasarkan sejumlah faktor kualitatif dan kuantitatif.
54
458
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Untuk fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Bank mensyaratkan bahwa seluruh fasilitas
harus ditunjang dengan agunan. Bank memberlakukan aturan Loan-to-Value (LTV)
berjenjang, dimulai dari fasilitas KPR pertama dan seterusnya, sesuai dengan aturan yang
diberlakukan oleh regulator. Nilai agunan untuk KPR dihitung berdasarkan nilai agunan pada
saat kredit diberikan dan diperbaharui setiap 30 (tiga puluh) bulan. Untuk fasilitas Kredit
Kendaraan Bermotor (KKB), Bank mensyaratkan bahwa seluruh fasilitas harus ditunjang
dengan agunan kendaraan bermotor. Bank memberlakukan aturan uang muka (down payment),
sesuai dengan aturan yang diberlakukan oleh regulator.
55
459
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Piutang pembiayaan konsumen Entitas Anak dijamin dengan Bukti Kepemilikan Kendaraan
Bermotor (BPKB) dari piutang pembiayaan konsumen kendaraan bermotor yang dibiayai.
Untuk fasilitas transaksi valuta asing, baik spot maupun forward, Bank mensyaratkan agunan
tunai (cash) yang ditetapkan sebesar persentase tertentu dari fasilitas yang diberikan. Bila
debitur memiliki fasilitas kredit lain di Bank, debitur dapat menggunakan agunan yang telah
diberikan untuk dibuat saling mengikat. Kebijakan mengenai persentase agunan tersebut akan
ditinjau secara berkala seiring dengan fluktuasi dan volatilitas nilai tukar Rupiah terhadap mata
uang asing.
Rincian dari aset keuangan dan non-keuangan yang diperoleh Bank melalui pengambilalihan
kepemilikan agunan yang merupakan jaminan terhadap aset keuangan yang dimiliki pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, yang disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara
nilai tercatat dan nilai realisasi bersih di akun aset lain-lain adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Tanah 66.147 3.332
Bangunan 234.486 68.618
Properti komersial lainnya 15.967 16.443
Nilai wajar 316.600 88.393
Pada umumnya, Bank tidak menggunakan agunan non-kas yang diambil alih untuk keperluan
operasional sendiri. Realisasi agunan yang diambil alih dilakukan dalam rangka penyelesaian
kredit.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank dan Entitas Anak memiliki aset keuangan
untuk diperdagangkan masing-masing pada nilai wajar sebesar Rp 1.783.792 dan
Rp 1.672.222 (lihat Catatan 9). Informasi tentang kualitas kredit dari eksposur maksimum
risiko kredit aset keuangan untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Surat berharga pemerintah:
Investment grade 1.525.873 1.633.073
Surat berharga korporasi:
Investment grade 3.995 1.008
Aset derivatif:
Pihak lawan bank-bank lain 221.968 24.657
Pihak lawan korporasi 30.083 10.967
Lainnya 1.873 2.517
Nilai wajar 1.783.792 1.672.222
56
460
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank dan Entitas Anak memiliki efek-efek untuk
tujuan investasi masing-masing pada nilai tercatat sebesar Rp 51.153.115 dan Rp 71.528.070
(lihat Catatan 14). Informasi tentang kualitas kredit dari eksposur maksimum risiko kredit
efek-efek untuk tujuan investasi tersebut adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Bank sangat mementingkan penjagaan kecukupan likuiditas dalam memenuhi komitmennya kepada
para nasabah dan pihak lainnya, baik dalam rangka pemberian kredit, pembayaran kembali simpanan
nasabah maupun untuk memenuhi kebutuhan likuiditas operasional. Fungsi pengelolaan kebutuhan
likuiditas secara keseluruhan dilakukan oleh ALCO dan secara operasional oleh Divisi Treasuri.
Bank menjaga likuiditas dengan mempertahankan jumlah aset likuid yang cukup untuk membayar
simpanan para nasabah dan menjaga agar jumlah aset yang jatuh tempo pada setiap periode dapat
menutupi jumlah liabilitas yang jatuh tempo.
Aset likuid Bank terutama terdiri dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain,
termasuk giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain serta kas. Apabila Bank memerlukan
likuiditas, dengan segera Bank dapat menarik cadangan dana dalam giro pada Bank Indonesia atas
kelebihan Giro Wajib Minimum (GWM), menjual putus Sertifikat Bank Indonesia (SBI)/Surat
Utang Negara (SUN)/surat berharga negara lainnya yang dimiliki atau menjual SBI/SUN/surat
berharga negara lain yang dimiliki dengan perjanjian membeli kembali, melakukan early redemption
BI term deposit atau mencari pinjaman di pasar uang antar bank di Indonesia. Cadangan utama Bank
terdiri dari cadangan GWM dan kas di kantor-kantor cabang.
Entitas Anak, dalam rangka mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber pendanaan,
melakukan diversifikasi sumber dananya. Selain dari modal dan penerimaan dari pelanggan, Entitas
Anak memperoleh sumber dana dari pinjaman bank dan pasar modal berupa penerbitan obligasi dan
wesel bayar jangka menengah.
57
461
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tabel berikut ini menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan dari liabilitas
keuangan dan rekening administratif Bank dan Entitas Anak berdasarkan periode tersisa sampai
dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
31 Desember 2015
Nilai nominal
bruto masuk/ Hingga >1-3 > 3 bulan - >1-5
Nilai tercatat (keluar) 1 bulan bulan 1 tahun tahun
Liabilitas keuangan
non-derivatif
Simpanan dari nasabah (473.666.215) (473.868.836) (460.719.243) (8.686.867) (4.462.726) -)
Simpanan dari bank-bank
lain (4.156.053) (4.156.350) (4.151.750) (4.500) (100) -)
Utang akseptasi (4.374.939) (4.374.939) (1.261.070) (2.146.336) (954.832) (12.701)
Efek-efek yang dijual
dengan janji dibeli
kembali (38.602) (38.736) (38.736) -) -) -)
Efek-efek utang yang
diterbitkan (2.820.965) (2.917.745) -) (486.071) (1.357.987) (1.073.687)
Pinjaman yang diterima (1.743.337) (1.747.448) (320.012) (137.500) (816.563) (473.373)
(486.800.111) (487.104.054) (466.490.811) (11.461.274) (7.592.208) (1.559.761)
Liabilitas keuangan
derivatif
Liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan: (74.234)
Arus keluar (9.854.440) (8.493.605) (1.206.036) (154.799) -)
Arus masuk 9.823.649) 8.458.817) 1.212.409) 152.423) -)
(74.234) (30.791) (34.788) 6.373) (2.376) -)
Rekening administratif
Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum
digunakan - committed -) (105.940.361) (105.940.361) -) -) -)
Fasilitas kredit kepada
bank-bank lain yang
belum digunakan -
committed -) (646.087) (646.087) -) -) -)
Fasilitas Letter of Credit
yang tidak dapat
dibatalkan -) (5.258.718) (2.055.812) (2.737.750) (463.300) (1.856)
Bank garansi yang
diterbitkan kepada
nasabah -) (11.526.909) (1.644.578) (1.917.821) (6.733.168) (1.231.342)
-) (123.372.075) (110.286.838) (4.655.571) (7.196.468) (1.233.198)
58
462
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Liabilitas keuangan
non-derivatif
Simpanan dari nasabah (447.905.756) (448.211.510) (433.659.697) (9.887.284) (4.664.529) -r
Simpanan dari bank-bank
lain (3.754.260) (3.754.449) (3.747.849) (6.500) (100) -r
Utang akseptasi (4.697.946) (4.697.946) (1.854.715) (2.011.009) (827.398) (4.824)
Efek-efek utang yang
diterbitkan (2.503.900) (2.520.134) (16.234) (99.908) (574.442) (1.829.550)
Pinjaman yang diterima (3.080.942) (3.090.520) (753.612) -) (1.508.163) (828.745)
(461.942.804) (462.274.559) (440.032.107) (12.004.701) (7.574.632) (2.663.119)
Liabilitas keuangan
derivatif
Liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan: (14.702)
Arus keluar (2.382.685) (1.997.606) (385.079) -r -r
Arus masuk 2.369.983) 1.989.193) 380.790) -) -r
(14.702) (12.702) (8.413) (4.289) -r -r
Rekening administratif
Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum
digunakan - committed -r (95.248.542) (95.248.542) -) -) -)
Fasilitas kredit kepada
bank-bank lain yang
belum digunakan -
committed -) (900.766) (900.766) -) -) -)
Fasilitas Letter of Credit
yang tidak dapat
dibatalkan -) (7.198.848) (2.580.667) (3.420.735) (685.584) (511.862)
Bank garansi yang
diterbitkan kepada
nasabah -) (10.720.350) (1.013.581) (2.171.098) (6.600.548) (935.123)
-) (114.068.506) (99.743.556) (5.591.833) (7.286.132) (1.446.985)
Tabel-tabel di atas disusun berdasarkan sisa jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan dan
fasilitas Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan, dan untuk kontrak garansi yang diterbitkan,
serta fasilitas kredit yang belum digunakan - committed berdasarkan jatuh tempo kontraktual
paling awal yang mungkin terjadi. Ekspektasi Bank dan Entitas Anak atas arus kas dari instrumen-
instrumen tersebut bervariasi secara signifikan dari analisis di atas. Sebagai contoh, giro dan
tabungan diprediksi mempunyai saldo yang stabil atau meningkat, atau fasilitas kredit kepada
nasabah/bank-bank lain yang belum digunakan - committed tidak seluruhnya diharapkan untuk
segera digunakan.
Nilai nominal arus kas masuk dan keluar yang diungkapkan pada tabel di atas menyajikan arus kas
kontraktual yang tidak didiskontokan terkait dengan nilai pokok dan bunga dari liabilitas
keuangan atau komitmen. Pengungkapan instrumen derivatif menunjukkan nilai bruto arus kas
masuk dan keluar derivatif yang diselesaikan secara bersamaan (sebagai contoh kontrak forward
valuta asing).
Analisis tentang nilai tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan periode
tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
disajikan pada Catatan 37.
59
463
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
60
464
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
61
465
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Aset keuangan
(lanjutan)
Pindahan 300.792.021) 26.780.796 58.105.110) 1.210.440) 70.498.543) 34.125.822) 491.512.732)
Piutang pembiayaan
konsumen -) - 1.388.717) 2.754.110) 3.264.692) -) 7.407.519)
Investasi sewa
pembiayaan bersih -) - 30.669) 73.634) 68.817) ----) 173.120)
Efek-efek untuk
tujuan investasi 5.115.983) - 4.538.697) 12.318.456) 29.026.804) 153.175) 51.153.115)
)
Jumlah 305.908.004) 26.780.796 64.063.193) 16.356.640) 102.858.856) 34.278.997) 550.246.486)
Liabilitas keuangan
Simpanan dari
nasabah (360.261.173) - (108.340.356) (5.064.686) -) -) (473.666.215)
Simpanan dari bank-
bank lain (4.114.411) - (41.542) (100) -) -) (4.156.053)
Utang akseptasi -) - -) -) -) (4.374.939) (4.374.939)
Efek-efek yang dijual
dengan janji dibeli
kembali -) - (38.602) -) -) -) (38.602)
Efek-efek utang yang
diterbitkan -) - (432.455) (1.247.161) (1.141.349) -) (2.820.965)
Pinjaman yang
diterima -) - (551.543) (583.421) (608.373) -) (1.743.337)
31 Desember 2014
Suku bunga mengambang Suku bunga tetap Tidak
Kurang dari 3 bulan - Kurang dari 3 bulan - Lebih dari dikenakan
3 bulan 1 tahun 3 bulan 1 tahun 1 tahun bunga Jumlah
Aset keuangan
Giro pada Bank
Indonesia 13.042.187) -) -) -) -) 25.832.988) 38.875.175)
Giro pada bank-bank
lain 4.614.271) -) -) -) -) -) 4.614.271)
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank-bank lain -) -) 11.503.755) 515.177) -) -) 12.018.932)
Tagihan akseptasi 1.307.500) 1.433.572) -) -) -) 4.828.292) 7.569.364)
Wesel tagih -) -) 3.226.980) -) -) -) 3.226.980)
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual
kembali -) -) 26.289.663) -) -) -) 26.289.663)
Kredit yang diberikan 248.580.638) 21.381.017) -) -) 69.897.413) -) 339.859.068)
62
466
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
31 Desember 2014
Suku bunga mengambang Suku bunga tetap Tidak
Kurang dari 3 bulan - Kurang dari 3 bulan - Lebih dari dikenakan
3 bulan 1 tahun 3 bulan 1 tahun 1 tahun bunga Jumlah
Aset keuangan
(lanjutan)
Pindahan 267.544.596) 22.814.589) 41.020.398) 515.177) 69.897.413) 30.661.280) 432.453.453)
Piutang pembiayaan
konsumen -) -) 359.257) 1.131.306) 5.482.665) -) 6.973.228)
Investasi sewa
pembiayaan bersih -) -) 3.140) 19.138) 144.610) -) 166.888)
Efek-efek untuk
tujuan investasi 6.263.027) -) 27.229.585) 11.714.238) 26.192.358) 128.862) 71.528.070)
Liabilitas keuangan
Simpanan dari
nasabah (336.412.083) -) (105.318.126) (6.175.547) -) -) (447.905.756)
Simpanan dari bank-
bank lain (3.751.760) -) (2.500) -) -) -) (3.754.260)
Utang akseptasi -) -) -) -) -) (4.697.946) (4.697.946)
Efek-efek utang yang
diterbitkan -) -) (99.907) (574.442) (1.829.551) -) (2.503.900)
Pinjaman yang
diterima -) -) (1.622.989) (550.240) (907.713) -) (3.080.942)
Analisis sensitivitas
Berdasarkan laporan re-pricing gap, Bank melakukan analisis sensitivitas terhadap setiap
perubahan (naik atau turun) suku bunga secara paralel sebesar 1% (satu persen), dengan asumsi:
perubahan suku bunga komponen aset sama besar dengan perubahan suku bunga
komponen liabilitas; dan
perubahan yang sama besar untuk setiap jangka waktu pada yield curve (parallel yield
curve movement).
Analisis sensitivitas ini dilakukan secara berkala setiap bulan untuk kepentingan ALCO. Tabel
berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar,
dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap pendapatan bunga bersih:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014
63
467
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Bank menggunakan batasan VaR dalam memantau risiko pasar secara keseluruhan dan
beberapa risiko nilai tukar uang dan risiko suku bunga. Batas VaR ditelaah dan disahkan oleh
manajemen. Batas VaR dialokasikan kepada portofolio aset yang diperdagangkan. VaR
dihitung sedikitnya satu kali dalam sehari. Laporan harian pemanfaatan batas VaR
disampaikan kepada unit bisnis terkait dan Satuan Kerja Manajemen Risiko dan ringkasannya
disampaikan kepada manajemen.
Meskipun VaR merupakan alat penting dalam mengukur risiko pasar, asumsi yang mendasari
model menyebabkan adanya beberapa keterbatasan, termasuk hal-hal sebagai berikut:
Holding period selama 10 (sepuluh) hari dengan mengasumsikan bahwa adalah mungkin
untuk melakukan lindung nilai atau melepas posisi dalam jangka waktu tersebut. Hal ini
tidak mungkin terjadi untuk aset tertentu yang sangat tidak likuid atau dalam situasi di
mana terdapat keadaan pasar yang tidak likuid.
Tingkat kepercayaan pada 99% (sembilan puluh sembilan persen) tidak mencerminkan
kerugian yang mungkin terjadi di luar tingkat ini. Bahkan dalam model yang digunakan
ada kemungkinan 1% (satu persen) bahwa kerugian dapat melebihi VaR.
VaR dihitung pada setiap akhir hari dan tidak mencerminkan eksposur yang mungkin
timbul pada posisi selama hari perdagangan.
Penggunaan data historis sebagai dasar untuk menentukan rentang kemungkinan hasil
masa depan mungkin tidak selalu mencakup semua skenario yang mungkin terjadi,
terutama yang bersifat luar biasa.
Ukuran VaR tergantung pada posisi Bank dan volatilitas harga pasar. VaR atas posisi
Bank yang tidak berubah dapat menurun jika terdapat penurunan volatilitas harga pasar
dan sebaliknya.
Bank melakukan validasi atas akurasi model VaR dengan melakukan pengujian (back-testing)
atas hasil laba atau rugi hipotesis (hypothetical profit or loss).
64
468
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Hasil pengukuran VaR selama tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Nilai tukar Suku bunga Nilai tukar Suku bunga
Bank menggunakan struktur batas sensitivitas lainnya dalam rangka mitigasi atas
keterbatasan VaR, termasuk batasan untuk memitigasi kemungkinan adanya konsentrasi
risiko dalam setiap portofolio aset yang diperdagangkan. Selain itu, Bank menggunakan
stress testing untuk mengukur dampak finansial dari berbagai skenario pasar yang luar biasa,
seperti adanya perpindahan (shifting) dari kurva imbal hasil (yield curve) yang tidak paralel
dan volatilitas suku bunga.
Bank memantau sensitivitas atas nilai wajar dari efek-efek tersedia untuk dijual terhadap
berbagai skenario pasar baik yang standar maupun yang tidak standar, yang diuji setiap
triwulanan, yang mencakup kenaikan dan penurunan kurva imbal hasil 400 (empat ratus)
basis points (bps) secara paralel. Tabel di bawah ini menunjukkan sensitivitas nilai wajar
efek-efek tersedia untuk dijual dari perubahan tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 terhadap ekuitas (dalam miliaran Rupiah).
31 Desember
2015 2014
Kenaikan nilai wajar dari efek-efek karena
penurunan kurva imbal hasil 400 (empat ratus)
bps secara paralel 1.573) 2.707)
Penurunan nilai wajar dari efek-efek karena
kenaikan kurva imbal hasil 400 (empat ratus)
bps secara paralel (1.506) (2.482)
65
469
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Dalam pelaksanaannya, RSA masih terus dilakukan dan disempurnakan dengan tujuan untuk lebih
menanamkan risk awareness dalam pengelolaan risiko pada setiap unit kerja. Pada tahun 2006
program RSA telah disempurnakan dengan memasukkan unsur kontrol dalam penilaian risiko
sehingga nama RSA diubah menjadi RCSA. Tahun 2007 sampai dengan 2010, implementasi
RCSA dilakukan dengan menggunakan metode sampling berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya terutama untuk unit kerja yang memiliki risiko operasional yang
signifikan.
Mulai tahun 2011, implementasi RCSA dilakukan ke seluruh unit kerja cabang dan unit kerja
kantor pusat yang memiliki risiko operasional yang dinilai signifikan. Skala dampak dan
kemungkinan terjadi untuk RCSA telah ditinjau kembali dan divalidasi ulang setiap tahun
sehingga proses RCSA dapat memberikan gambaran tingkat risiko yang lebih sesuai dan tepat
dengan aktivitas usaha dan profil risiko untuk masing-masing unit kerja dan Bank secara
keseluruhan. Untuk tahun 2015, hasil validasi dan peninjauan kembali dari skala dampak dan
kemungkinan terjadi telah disetujui oleh manajemen. Implementasi RCSA sedang berjalan di
seluruh cabang dan wilayah dan unit kerja di kantor pusat yang dinilai memiliki risiko operasional
yang signifikan.
Bank juga telah memiliki database kasus atau kerugian terkait risiko operasional yang terjadi di
seluruh unit kerja yang dikenal dengan nama Loss Event Database (LED). LED bertujuan untuk
membantu Bank dalam mencatat dan menganalisis kasus atau permasalahan yang dihadapi,
sehingga dapat diambil tindakan perbaikan dan pencegahan atas kasus serupa. Tujuan akhir dari
LED adalah agar risiko kerugian operasional yang mungkin terjadi dapat diminimalkan.
Selain itu, LED juga merupakan sarana pengumpulan data kerugian risiko operasional yang
digunakan Bank untuk memperhitungkan alokasi beban modal (capital charge) dan pemantauan
secara berkesinambungan terhadap kejadian-kejadian yang dapat menimbulkan kerugian
operasional yang telah terjadi pada Bank. Saat ini LED telah diimplementasikan di seluruh kantor
wilayah, cabang, dan unit kerja di kantor pusat.
KRI adalah suatu metode yang digunakan untuk memberikan suatu indikator (early warning sign)
atas kemungkinan terjadinya peningkatan risiko operasional di suatu unit kerja. Hingga akhir
tahun 2008, hampir seluruh cabang telah menerapkan metode KRI ini. Pada awal tahun 2009
dilakukan penyempurnaan KRI dengan menambahkan 7 (tujuh) indikator baru. Penyempurnaan
ini ditujukan untuk lebih meningkatkan risk awareness. Sejak pertengahan tahun 2009, seluruh
kantor wilayah dan cabang telah menerapkan metode KRI. Pada tahun 2013, dengan melihat
perkembangan aktivitas operasional Bank dan agar lebih efektif dalam melakukan monitor
transaksi operasional, maka KRI disempurnakan kembali dengan hanya menggunakan 6 (enam)
indikator dalam memantau risiko operasional.
66
470
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
ORMIS merupakan aplikasi pendukung yang digunakan dalam implementasi RCSA, LED, dan
KRI. Saat ini seluruh unit kerja telah menggunakan aplikasi ORMIS dalam mengimplementasikan
RCSA, LED, dan KRI.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 mengenai
Penerapan Manajemen Risiko Secara Konsolidasi bagi Bank yang Melakukan Pengendalian
Terhadap Entitas Anak maka Bank wajib melakukan penerapan manajemen risiko secara
konsolidasian.
Penerapan manajemen risiko secara konsolidasian di Bank dilakukan dengan mengacu pada
ketentuan Bank Indonesia di atas, yang mencakup:
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;
Kecukupan kebijakan prosedur dan penetapan limit;
Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, serta sistem
informasi manajemen risiko; dan
Sistem pengendalian internal yang menyeluruh.
Mengacu pada konsep penerapan manajemen risiko secara konsolidasi, maka penerapan kerangka
kerja manajemen risiko di Entitas Anak telah dipantau dan ditelaah secara tidak langsung oleh
manajemen Bank.
Entitas Anak telah menerapkan manajemen risiko sejalan dengan penerapan manajemen risiko di
Bank (entitas induk). Penerapan manajemen risiko pada Entitas Anak bertujuan untuk
meningkatkan daya saing, mengingat hal ini merupakan salah satu pemenuhan tingkat kepatuhan
Bank terhadap standar internasional.
Bank juga telah memiliki Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Manajemen Risiko yang dapat
mengidentifikasi, mengukur, dan memantau risiko usaha dari Bank dan Entitas Anak, agar dapat
menerapkan manajemen risiko secara konsolidasian dengan efektif.
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.03/2014 tanggal 18 Nopember
2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan maka
konglomerasi keuangan wajib menerapkan manajemen risiko terintegrasi secara komprehensif dan
efektif, dalam hal ini Bank sebagai entitas utama wajib mengintegrasikan penerapan manajemen
risiko pada konglomerasi keuangan.
Mengacu pada konsep penerapan manajemen risiko terintegrasi, pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi merupakan salah satu fungsi dari Satuan
Kerja Manajemen Risiko yang telah ada. Dalam melaksanakan tugasnya, Satuan Kerja
Manajemen Risiko Terintegrasi berkoordinasi dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsi
Manajemen Risiko pada masing-masing Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam konglomerasi
keuangan.
Bank sebagai entitas utama juga telah menyampaikan kepada OJK:
1. Laporan mengenai entitas utama dan LJK yang menjadi anggota konglomerasi keuangan
kepada OJK.
2. Laporan Profil Risiko Terintegrasi.
67
471
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pengungkapan ini merupakan tambahan atas pembahasan tentang manajemen risiko keuangan (lihat
Catatan 3).
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi
a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi dijelaskan pada Catatan 2v.
Cadangan kerugian penurunan nilai terkait dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh
cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas tagihan yang penurunan nilainya dievaluasi
secara individual berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai arus kas yang
diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas ini, manajemen membuat
pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari pihak lawan dan nilai bersih yang dapat
direalisasi dari agunan yang diterima. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dievaluasi
dan strategi penyelesaiannya serta estimasi arus kas yang dinilai dapat diperoleh kembali
disetujui secara independen oleh bagian risiko kredit.
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang
melekat pada portofolio tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat
bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai tagihan dalam portofolio tersebut, namun
penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya
untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen
mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi
kredit, dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang dibutuhkan, asumsi-
asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter
input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan kondisi ekonomi saat ini.
Ketepatan dari cadangan ini bergantung pada seberapa tepat estimasi arus kas masa depan
untuk menentukan cadangan individual serta asumsi model dan parameter yang digunakan
dalam penentuan cadangan kolektif.
a.2. Penentuan nilai wajar
Dalam menentukan nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga
pasar yang dapat diobservasi, Bank dan Entitas Anak harus menggunakan teknik penilaian
seperti dijelaskan pada Catatan 2i.6. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan
dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan
karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas,
konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga, dan risiko lainnya yang
mempengaruhi instrumen tertentu.
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank dan
Entitas Anak
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank dan Entitas
Anak meliputi:
b.1. Penilaian instrumen keuangan
Kebijakan akuntansi Bank dan Entitas Anak untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan
2i.6.
Informasi mengenai nilai wajar dari instrumen keuangan diungkapkan pada Catatan 32.
68
472
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank dan
Entitas Anak (lanjutan)
5. KAS
31 Desember
2015 2014
Saldo kas dalam mata uang Rupiah termasuk jumlah kas pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
masing-masing sebesarRp 9.903.585 dan Rp 10.266.100 pada tahun yang berakhir 31 Desember 2015
dan 2014.
31 Desember
2015 2014
Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun giro pada Bank Indonesia dalam Rupiah pada
tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar 1,53% dan 1,69%.
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan GWM dari Bank Indonesia.
69
473
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, GWM Primer Bank untuk mata uang Rupiah adalah
masing-masing sebesar 7,54% dan 8,36%, sedangkan GWM Primer Bank untuk valuta asing adalah
masing-masing sebesar 9,12% dan 8,60%. GWM LFR/Loan to Funding Ratio pada tanggal
31 Desember 2015 adalah sebesar 0% (31 Desember 2014: GWM LDR/Loan to Deposit Ratio sebesar
0,33%). GWM Sekunder masing-masing sebesar 7,44% dan 20,74% pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 dengan menggunakan Sertifikat Bank Indonesia, Sertifikat Deposito Bank Indonesia, Surat
Utang Negara, Surat Berharga Syariah Negara, dan dana lebih di atas GWM minimum (excess
reserve).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang
berlaku tentang GWM Bank Umum.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada Bank Indonesia diungkapkan pada
Catatan 32. Informasi mengenai jatuh tempo giro pada Bank Indonesia diungkapkan pada Catatan 37.
Rincian giro pada bank-bank lain menurut nama pihak pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Standard Chartered Bank 1.559.246 254.514
Wells Fargo Bank, N.A. 1.285.333 1.146.076
Citibank, N.A. 1.080.864 185,144
JP Morgan Chase Bank 983.787 876.486
Bank of America, N.A. 848.202 141.696
Oversea-Chinese Banking Corp. Ltd 415.118 146.839
The Bank of New York Mellon Corporation 410.358 638.583
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 292.228 77.929
Bank of China 209.048 191.466
DBS Bank 205.865 127.658
Barclays Bank 191.350 59.834
United Overseas Bank Limited Co. 152.632 145.319
ING Bank 124.140 36.995
GBC International Bank 95.432 72.631
Sumitomo Mitsui Banking Corp. 92.578 174.530
Euroclear Bank 83.062 15.522
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 55.470 17.473
PT Bank Rabobank International Indonesia 50.843 37.507
PT Bank Mizuho Indonesia 43.541 26.973
PT Bank ICBC Indonesia 41.306 19.625
Others 218.521 221.471
8.438.924 4.614.271
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank tidak memiliki saldo giro pada bank-bank lain dari
pihak berelasi.
Giro pada bank-bank asing di atas terdapat di beberapa negara.
Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun giro pada bank-bank lain adalah sebagai
berikut:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014
Rupiah 0,19% 0,24%
Valuta asing 0,15% 0,16%
70
474
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank-bank lain pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak diperlukan.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 32.
Informasi mengenai jatuh tempo giro pada bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 37.
Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain berdasarkan jenis dan jangka waktu
kontraktual penempatan awal adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
Hingga Lebih dari
1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan 12 bulan Jumlah
Bank Indonesia:
Rupiah 30.663.118 - - - - 30.663.118
Valuta asing 18.609.750 - - - - 18.609.750
Call money:
Rupiah 4.045.000 - - - - 4.045.000
Valuta asing - 282.345 - - - 282.345
Deposito berjangka:
Rupiah 520.500 419.500 171.300 64.000 - 1.175.300
Valuta asing 4.944 53.111 - - - 58.055
Sertifikat deposito:
Rupiah - - - 948.499 477.020 1.425.519
Lain-lain:
Valuta asing 12 - - - - 12
31 Desember 2014
Hingga Lebih dari
1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan 12 bulan Jumlah
Bank Indonesia:
Rupiah 6.071.025 - - - -) 6.071.025
Valuta asing 2.167.375 - - - -) 2.167.375
Call money:
Rupiah 1.840.000 - - - -) 1.840.000
Valuta asing 17.838 319.671 - - -) 337.509
Deposito berjangka:
Rupiah 441.000 504.500 93.300 - -) 1.038.800
Valuta asing 4.728 42.731 - - -) 47.459
Sertifikat deposito:
Rupiah - - - 516.754 -) 516.754
Lain-lain:
Valuta asing 10 - - - -) 10
71
475
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain menurut nama pihak pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Bank Indonesia 49.272.868 8.238.400
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.324.036 75.000
PT Bank CIMB Niaga Tbk 576.240 7.000
PT Bank Pan Indonesia Tbk 500.000 590.000
Standard Chartered Bank - Indonesia 400.000 100.000
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 400.000 -
PT Bank ANZ Indonesia 398.300 8.300
PT Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri 270.000 -
PT Bank Bukopin Tbk 239.500 -
PT Bank UOB Indonesia 222.500 108.000
PT Bank OCBC NISP Tbk 215.000 170.000
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd - Cabang Jakarta 203.180 -
The Bank of Tokyo-Mitsubishi - Singapura 181.507 -
PT Bank Rabobank International Indonesia 180.000 200.000
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk 170.000 170.000
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 164.500 76.000
PT Bank Permata Tbk 143.219 185.228
PT Bank Nationalnobu Tbk 130.000 -
PT Bank DKI 130.000 -
PT Bank Commonwealth 124.063 179.769
Citibank, N.A. 110.000 -
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (dahulu PT Bank Internasional
Indonesia Tbk) 106.000 54.500
PT Bank CTBC Indonesia 105.000 125.000
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 105.000 120.000
Sumitomo Mitsui Banking Corporation - Singapura 100.838 71.038
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 100.000 20.000
Deutsche Bank AG - Cabang Indonesia - 300.000
PT Bank DBS Indonesia - 320.000
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 393.909
PT Bank KEB Hana Indonesia - 138.911
Lainnya 387.348 367.877
56.259.099 12.018.932
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank dan Entitas Anak tidak memiliki saldo penempatan
pada bank-bank lain dari pihak berelasi.
Penempatan pada bank-bank asing di atas terdapat di beberapa negara.
72
476
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari penempatan pada bank-bank lain dalam
kelompok tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun penempatan pada Bank Indonesia dan bank-
bank lain adalah sebagai berikut:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014
Bank Indonesia dan call money:
Rupiah 5,68% 5,88%
Valuta asing 0,25% 0,35%
Deposito berjangka:
Rupiah 8,22% 7,96%
Valuta asing 2,69% 2,75%
Sertifikat deposito:
Rupiah 8,43% 9,01%
Kisaran tingkat suku bunga kontraktual dari deposito berjangka dalam Rupiah yang dimiliki Bank
selama tahun berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar 5,00% - 10,50%
dan 5,50% - 11,00%, sedangkan untuk deposito berjangka dalam valuta asing adalah masing-masing
sebesar 0,10% - 3,70% dan 0,19% - 3,10% selama tahun berakhir 31 Desember 2015 dan 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015 tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
yang digunakan sebagai jaminan transaksi perdagangan efek, sedangkan pada tanggal 31 Desember
2014 terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain sebesar Rp 20.000 yang
digunakan sebagai jaminan perdagangan efek.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia
dan bank-bank lain pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak diperlukan.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
diungkapkan pada Catatan 32. Informasi mengenai jatuh tempo penempatan pada Bank Indonesia dan
bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 37.
73
477
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Aset dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan terdiri dari:
31 Desember
2015 2014
Nilai nominal Nilai wajar Nilai nominal Nilai wajar
Aset keuangan:
Efek-efek
Obligasi pemerintah 46.471 47.533 72.305 73.088
Sertifikat Bank Indonesia 1.500.000 1.478.340 1.600.000 1.559.985
Obligasi korporasi 4.000 3.995 1.000 1.008
Saham - 1.873 - 2.517
1.550.471 1.531.741 1.673.305 1.636.598
Aset derivatif
Forward 28.464 10.600
Currency swap 223.076 24.314
Spot 511 710
252.051 35.624
1.783.792 1.672.222
Liabilitas keuangan:
Liabilitas derivatif
Forward 10.945 5.901
Currency swap 62.377 7.379
Spot 912 1.422
74.234 14.702
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank dan Entitas Anak tidak memiliki saldo aset dan
liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan dari dan ke pihak berelasi.
Selama tahun 2015 dan 2014, tidak terdapat reklasifikasi instrumen keuangan untuk diperdagangkan.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
diungkapkan pada Catatan 32. Informasi mengenai jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan diungkapkan pada Catatan 37.
Rupiah
Nasabah non-bank 1.366.354) 1.022.216)
Bank-bank lain 259.471) 79.387)
1.625.825) 1.101.603)
Dikurangi:
Cadangan kerugian penurunan nilai (13.831) (15.359)
Jumlah - dipindahkan 1.611.994) 1.086.244)
74
478
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Rupiah (lanjutan)
Jumlah - dipindahkan 1.611.994) 1.086.244)
Valuta asing
Nasabah non-bank 5.982.366) 6.681.779)
Bank-bank lain 192.537) 182.325)
6.174.903) 6.864.104)
Dikurangi:
Cadangan kerugian penurunan nilai (419.508) (380.984)
5.755.395) 6.483.120)
Rupiah
Nasabah non-bank 366.130) 125.891)
Bank-bank lain 402.559) 145.631)
768.689) 271.522)
Valuta asing
Nasabah non-bank 192.537) 190.897)
Bank-bank lain 3.413.713) 4.235.527)
3.606.250) 4.426.424)
75
479
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Manajemen berkeyakinan bahwa saldo cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank tidak memiliki saldo tagihan dan utang akseptasi dari
dan ke pihak berelasi.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar tagihan dan utang akseptasi diungkapkan pada Catatan
32. Informasi mengenai jatuh tempo tagihan dan utang akseptasi diungkapkan pada Catatan 37.
Akun ini merupakan tagihan kepada Bank Indonesia dan bank-bank lain atas pembelian efek-efek
dengan janji dijual kembali dengan perincian sebagai berikut:
31 Desember 2015
Pendapatan
Tanggal Tanggal Harga penjualan bunga yang Nilai
pembelian penjualan kembali belum diakui tercatat
76
480
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
31 Desember 2014
Harga Pendapatan
Rentang tanggal Rentang tanggal penjualan bunga yang Nilai
pembelian penjualan kembali belum diakui tercatat
Transaksi dengan Bank
Indonesia:
13 Nop 2014 - 29 Des 5 Jan 2015 - 18 Peb
Obligasi pemerintah 18.310.430 (54.875) 18.255.555
2014 2015
Surat Perbendaharaan
Negara 4 Des 2014 - 23 Des 5 Jan 2015 - 20 Jan
2014 2015 999.533 (1.690) 997.843
19.309.963 (56.565) 19.253.398
Semua efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
adalah dalam mata uang Rupiah, dan merupakan surat berharga pemerintah dengan peringkat
investment grade.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank tidak memiliki saldo efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali dari pihak berelasi.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak diperlukan.
Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun efek-efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali pada tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 6,08% dan
6,25%.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
diungkapkan pada Catatan 32. Informasi mengenai jatuh tempo efek-efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali diungkapkan pada Catatan 37.
77
481
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
31 Desember
2015 2014
Rupiah
Pihak berelasi:
Modal kerja 927.507) 530.554)
Investasi 783) 888)
Konsumsi 19.711) 22.268)
948.001) 553.710)
Pihak ketiga:
Modal kerja 163.635.158) 142.046.124)
Investasi 98.240.470) 86.363.744)
Konsumsi 91.007.227) 83.482.281)
Kartu kredit 9.482.629) 8.772.143)
Pinjaman karyawan 2.268.087) 1.894.383)
364.633.571) 322.558.675)
365.581.572) 323.112.385)
Valuta asing
Pihak ketiga:
Modal kerja 13.163.094) 14.735.947)
Investasi 8.897.971) 8.714.978)
22.061.065) 23.450.925)
78
482
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
31 Desember 2015
Cadangan
Dalam kerugian
perhatian Kurang penurunan
Lancar khusus lancar Diragukan Macet nilai Jumlah
Rupiah )
Manufaktur 76.824.293 419.748 69.147 123.698 61.792 (1.351.191) 76.147.487
Jasa bisnis 26.963.468 239.346 73 10.177 58.397 (556.819) 26.714.642
Perdagangan, restoran,
dan hotel 96.277.099 1.422.107 54.920 92.064 576.298 (2.694.970) 95.727.518
Pertanian dan sarana
pertanian 16.203.886 11.937 11 143.664 11.058 (222.459) 16.148.097
Konstruksi 8.451.614 139.381 6.566 1.056 26.761 (235.911) 8.389.467
Pengangkutan,
pergudangan, dan
komunikasi 19.627.546 623.943 2.552 256.576 263.961 (1.533.555) 19.241.023
Jasa-jasa sosial/pelayanan
masyarakat 4.643.424 68.538 425 1.697 12.156 (127.479) 4.598.761
Pertambangan 623.698 79.456 178 1.356 1.955 (32.200) 674.443
Listrik, gas, dan air 8.375.761 437 - - 20.421 (26.143) 8.370.476
Lain-lain 98.919.635 3.089.894 164.035 185.437 429.930 (1.622.035) 101.166.896
356.910.424 6.094.787 297.907 815.725 1.462.729 (8.402.762) 357.178.810
Valuta asing
Manufaktur 7.759.818 688 - - - (73.950) 7.686.556
Jasa bisnis 202.405 - - - - (2.648) 199.757
Perdagangan, restoran,
dan hotel 5.513.643 9.226 - - 15.395 (73.678) 5.464.586
Pertanian dan sarana
pertanian 2.241.341 - - - - (145.917) 2.095.424
Konstruksi 22.218 3.972 - - - (855) 25.335
Pengangkutan,
pergudangan, dan
komunikasi 528.885 168.212 - 163.455 46.461 (319.188) 587.825
Jasa-jasa sosial/pelayanan
masyarakat 199.705 - - - - (3.010) 196.695
Pertambangan 5.185.641 - - - - (4.337) 5.181.304
21.653.656 182.098 - 163.455 61.856 (623.583) 21.437.482
79
483
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Rupiah )
Manufaktur 62.274.913 265.625 14.007 12.295 45.274 (934.863) 61.677.251
Jasa bisnis 26.719.364 49.754 1.353 7.228 29.447 (172.175) 26.634.971
Perdagangan, restoran,
dan hotel 85.827.540 594.883 112.239 69.136 419.948 (1.905.909) 85.117.837
Pertanian dan sarana
pertanian 14.789.725 15.089 5.672 - 10.666 (387.537) 14.433.615
Konstruksi 7.071.134 77.830 384.353 4.022 30.831 (358.527) 7.209.643
Pengangkutan,
pergudangan, dan
komunikasi 15.364.466 494.382 51.508 5.243 27.656 (751.821) 15.191.434
Jasa-jasa sosial/pelayanan
masyarakat 5.084.590 44.505 329 406 15.875 (103.445) 5.042.260
Pertambangan 908.942 11.091 2.347 - 2.385 (45.174) 879.591
Listrik, gas, dan air 7.853.944 728 - - 25.063 (27.616) 7.852.119
Lain-lain 90.667.784 3.046.966 143.859 134.858 393.130 (1.505.398) 92.881.199
316.562.402 4.600.853 715.667 233.188 1.000.275 (6.192.465) 316.919.920
Valuta asing
Manufaktur 8.897.161 - - - - (247.038) 8.650.123
Jasa bisnis 141.513 - - - - (1.624) 139.889
Perdagangan, restoran,
dan hotel 4.848.386 30 - 73.780 - (90.275) 4.831.921
Pertanian dan sarana
pertanian 1.399.373 - - - - (176) 1.399.197
Konstruksi 18.717 - - - - (324) 18.393
Pengangkutan,
pergudangan, dan
komunikasi 1.371.161 - - - 45.226 (150.295) 1.266.092
Jasa-jasa sosial/pelayanan
masyarakat 200.039 - - - - (3.845) 196.194
Pertambangan 6.422.230 33.309 - - - (18.200) 6.437.339
23.298.580 33.339 - 73.780 45.226 (511.777) 22.939.148
80
484
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
31 Desember
2015 2014
Rupiah
Hingga 1 tahun 63.824.517) 140.891.141)
> 1 - 5 tahun 150.133.272) 90.057.477)
> 5 tahun 152.137.284) 92.647.269)
366.095.073) 323.595.887)
Valuta asing
Hingga 1 tahun 5.606.729) 13.608.180)
> 1 - 5 tahun 8.641.480) 5.505.707)
> 5 tahun 7.814.134) 4.340.090)
22.062.343) 23.453.977)
Dikurangi:
Pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan*) (514.779) (486.554)
Cadangan kerugian penurunan nilai (9.026.345) (6.704.242)
Jumlah kredit yang diberikan - bersih 378.616.292) 339.859.068)
*)
Pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan merupakan seluruh provisi, komisi, dan bentuk lain yang diterima oleh
Bank dalam kontrak kredit, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
d. Kredit sindikasi
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur berdasarkan perjanjian
pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank-bank lain. Kredit sindikasi dengan pembagian risiko
secara proporsional terhadap jumlah pendanaan Bank adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
81
485
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
31 Desember 2015
Cadangan kerugian penurunan nilai Cadangan kerugian penurunan nilai
kolektif individual
Valuta Sub- Valuta Sub-
Rupiah asing jumlah Rupiah asing jumlah Jumlah
Saldo, awal tahun (5.526.076) (424.766) (5.950.842) (666.389) (87.011) (753.400) (6.704.242)
(Penambahan) pemulihan
cadangan selama
tahun berjalan (2.516.530) 36.208) (2.480.322) (530.287) (111.259) (641.546) (3.121.868)
Penghapusbukuan selama
tahun berjalan 789.468) -) 789.468) 109.729) -) 109.729) 899.197)
Penerimaan kembali
kredit yang telah
dihapusbukukan (62.677) -) (62.677) -) -) -) (62.677)
Selisih kurs -) (28.608) (28.608) -) (8.147) (8.147) (36.755)
Saldo, akhir tahun (7.315.815) (417.166) (7.732.981) (1.086.947) (206.417) (1.293.364) (9.026.345)
31 Desember 2014
Cadangan kerugian penurunan nilai Cadangan kerugian penurunan nilai
kolektif individual
Valuta Sub- Valuta Sub-
Rupiah asing jumlah Rupiah asing jumlah Jumlah
Manajemen berkeyakinan bahwa saldo cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk
cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo cadangan kerugian penurunan nilai kolektif dari
kredit yang diberikan kepada pihak berelasi masing-masing adalah sebesar Rp 1.056 dan Rp 796.
82
486
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
g. Pembiayaan bersama
Bank mengadakan perjanjian pemberian fasilitas pembiayaan bersama dengan beberapa lembaga
pembiayaan untuk membiayai kepemilikan kendaraan bermotor. Segala risiko atas kerugian yang
timbul sehubungan dengan fasilitas kredit yang diberikan dalam rangka pemberian fasilitas
pembiayaan bersama akan ditanggung secara bersama-sama oleh kedua belah pihak secara
proporsional sesuai bagian pembiayaan (partisipasi) masing-masing pihak (tanpa tanggung
renteng). Jumlah piutang pembiayaan bersama yang merupakan bagian Bank pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 35.762.472 dan Rp 33.630.725.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank tidak memiliki kredit yang diberikan yang
dijadikan sebagai jaminan.
Giro, tabungan, dan deposito berjangka yang dijaminkan untuk kredit yang diberikan masing-
masing sebesar Rp 10.700.349 dan Rp 10.002.728 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (lihat
Catatan 16).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank secara individu maupun konsolidasian telah
memenuhi Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), baik untuk pihak berelasi maupun
pihak ketiga.
Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun kredit yang diberikan adalah sebagai
berikut:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014
Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 masing-masing sebesar 1,18% dan 0,66%.
Kredit non-performing Bank (diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan, dan macet) pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 2.801.255 dan
Rp 2.067.459.
Pada tanggal 31 Desember 2015, rasio non-performing loan (NPL) bruto dan rasio NPL neto
adalah masing-masing sebesar 0,72% dan 0,22% (2014: 0,60% dan 0,22%) yang dihitung sesuai
dengan PBI yang berlaku.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kredit yang diberikan diungkapkan pada Catatan 32.
Informasi mengenai jatuh tempo kredit yang diberikan diungkapkan pada Catatan 37. Informasi
mengenai jumlah kredit yang diberikan berdasarkan sebaran wilayah geografis diungkapkan pada
Catatan 36.
83
487
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Piutang pembiayaan konsumen Entitas Anak pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Dikurangi:
Cadangan kerugian penurunan nilai (286.019) (201.062)
Suku bunga kontraktual setahun untuk pembiayaan konsumen selama tahun 2015 dan 2014 adalah
masing-masing sebesar 7,04% - 36,74% dan 7,04% - 38,53%.
Entitas Anak memberikan kontrak pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor roda empat
dengan jangka waktu antara 1 (satu) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun, sedangkan pembiayaan
konsumen untuk kendaraan bermotor roda dua dengan jangka waktu antara 1 (satu) tahun sampai
dengan 4 (empat) tahun.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Penerimaan atas piutang yang telah dihapusbukukan adalah sebesar Rp 11.797 dan Rp 8.015 masing-
masing pada tahun 2015 dan 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 piutang pembiayaan konsumen sebelum dikurangi dengan
pendapatan yang belum diakui sebesar Rp 3.346.648 dan Rp 3.219.018 dijadikan jaminan atas
pinjaman yang diterima dan cerukan, dan efek-efek utang yang diterbitkan.
Piutang pembiayaan konsumen dijamin oleh Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari
kendaraan bermotor yang dibiayai Entitas Anak.
84
488
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup
untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan
konsumen.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar piutang pembiayaan konsumen diungkapkan pada
Catatan 32. Informasi mengenai jatuh tempo piutang pembiayaan konsumen diungkapkan di
Catatan 37.
Rincian efek-efek untuk tujuan investasi berdasarkan jenis dan mata uang pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
Premi (Kerugian) Cadangan
(diskonto) keuntungan kerugian
Nilai yang belum yang belum penurunan
Keterangan nominal diamortisasi direalisasi nilai Nilai tercatat
Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo:
Obligasi pemerintah
- Rekapitalisasi 1.150.000 (1.350) -) -) 1.148.650)
- Non-rekapitalisasi 7.554.321 (15.806) -) -) 7.538.515)
Obligasi korporasi 2.649.000 69.697) -) (315.812) 2.402.885)
Surat Perbendaharaan Negara 672.000 (2.570) -) -) 669.430)
Efek beragun aset 4.509 (827) -) -) 3.682)
85
489
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
31 Desember 2014
Premi (Kerugian) Cadangan
(diskonto) keuntungan kerugian
Nilai yang belum yang belum penurunan
Keterangan nominal diamortisasi direalisasi nilai Nilai tercatat
Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo:
Obligasi pemerintah
- Rekapitalisasi 2.260.000 (906) -) -) 2.259.094
- Non-rekapitalisasi 5.371.379 33.737) -) -) 5.405.116
Obligasi korporasi 3.103.000 24.300) -) (300.654) 2.826.646
Tersedia untuk dijual:
Sertifikat Bank Indonesia 32.000.000 (427.607) 8.712) -) 31.581.105
Obligasi pemerintah
- Rekapitalisasi 90.000 (11) (472) -) 89.517
- Non-rekapitalisasi 17.602.773 317.483) (811.014) -) 17.109.242
Unit penyertaan di reksa dana 3.355.536 -) 558.880) -) 3.914.416
Obligasi korporasi 2.759.000 2.082) (41.223) (92.848) 2.627.011
Medium-term notes 500.000 (11) 1.277) -) 501.266
Investasi dalam saham 146.810 -) -) (17.948) 128.862
Lain-lain 20.000 105) (19.105) (1.000) -
67.208.498 (50.828) (302.945) (412.450) 66.442.275
Valuta asing
Dimiliki hingga jatuh tempo:
Obligasi pemerintah, non-
rekapitalisasi 899.227 51.161) -) -) 950.388
Medium-term notes 283.725 17.017) -) (256.412) 44.330
Pada tanggal 31 Desember 2015, efek-efek untuk tujuan investasi termasuk obligasi pemerintah
dengan nilai tercatat sebesar Rp 49.666 (nilai nominal sebesar Rp 48.252), yang sesuai dengan
perjanjian pada tanggal 7 Januari 2016 dan 20 Januari 2016, Bank harus membeli kembali obligasi
pemerintah tersebut. Jumlah kewajiban pada nilai tercatat (efek-efek yang dijual dengan janji dibeli
kembali) pada laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar Rp 38.602 pada tanggal 31 Desember
2015.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank tidak memiliki efek-efek untuk tujuan investasi yang
dijadikan jaminan.
Selama tahun berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, Bank melakukan reklasifikasi efek-efek dari
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual masing-masing sebesar
Rp 1.568.624 (nilai wajar Rp 1.562.972) dan Rp 4.632.795 (nilai wajar Rp 4.648.498). Reklasifikasi
tersebut dilakukan atas efek-efek yang sudah mendekati tanggal jatuh temponya (akan jatuh tempo
kurang dari enam bulan) dan memenuhi persyaratan reklasifikasi dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014).
Manajemen berkeyakinan bahwa perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan
terhadap nilai wajar efek-efek tersebut. Saldo efek-efek di dalam kelompok tersedia untuk dijual yang
berasal dari reklasifikasi kelompok dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 masing-masing sebesar Rp 459.560 dan Rp 1.602.044.
86
490
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Rincian obligasi rekapitalisasi pemerintah yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
Frekuensi
pembayaran Nilai
Nilai nominal Nilai wajar Jatuh tempo bunga tercatat
31 Desember 2014
Frekuensi
pembayaran Nilai
Nilai nominal Nilai wajar Jatuh tempo bunga tercatat
87
491
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun efek-efek untuk tujuan investasi adalah
sebagai berikut:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014
Rupiah (%) Valuta asing (%) Rupiah (%) Valuta asing (%)
Dimiliki hingga jatuh tempo:
Obligasi pemerintah 7,80) 4,04) 7,65) 5,54)
Obligasi korporasi 8,77) -) 9,36) -)
Medium-term notes -) 1,06) -) 2,58)
Surat Perbendaharaan Negara 6,57) -) -) -
Efek beragun aset 10,10) -) -) -
Tersedia untuk dijual:
Sertifikat Bank Indonesia 6,54) 0,76) 6,73) -)
Obligasi pemerintah 6,26) 3,81) 6,33) 4,86)
Obligasi korporasi 9,12) 2,85) 8,76) 3,12)
Medium-term notes 9,40) 1,13) 8,17) 1,09)
Surat Perbendaharaan Negara 6,56) -) -) -)
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek untuk tujuan investasi selama tahun berakhir
31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Tahun berakhir 31 Desember 2015
Cadangan kerugian penurunan nilai Cadangan kerugian penurunan nilai
kolektif individual
Valuta Sub- Valuta Sub-
Rupiah asing jumlah Rupiah asing jumlah Jumlah
Saldo, awal tahun (25.962) (81) (26.043) (386.488) (359.174) (745.662) (771.705)
(Penambahan) pemulihan
cadangan selama tahun
berjalan (5.573) 2) (5.571) (22.966) (3.309) (26.275) (31.846)
Selisih kurs -) (2) (2) -) (49.110) (49.110) (49.112)
Saldo, akhir tahun (31.535) (81) (31.616) (409.454) (411.593) (821.047) (852.663)
Saldo, awal tahun (21.311) (80) (21.391) (383.142) (342.524) (725.666) (747.057)
(Penambahan) pemulihan
cadangan selama tahun
berjalan (4.651) 4) (4.647) (3.346) 6.045) 2.699) (1.948)
Selisih kurs -) (5) (5) -) (22.695) (22.695) (22.700)
Saldo, akhir tahun (25.962) (81) (26.043) (386.488) (359.174) (745.662) (771.705)
Manajemen berkeyakinan bahwa saldo cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk cukup
untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek untuk tujuan
investasi.
88
492
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek-efek untuk tujuan investasi dalam
kelompok tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
89
493
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Berikut ini adalah ikhtisar peringkat dan pemeringkat efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki
Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
31 Desember
2015 2014
Peringkat Pemeringkat Peringkat Pemeringkat
Pemerintah Indonesia BBB- Fitch BBB- Fitch
Pemerintah Amerika Serikat AAA Fitch AAA Fitch
Perum Pegadaian AA+ Pefindo AA+ Pefindo
PT Arpeni Ocean Line Tbk D Pefindo D Pefindo
PT Astra Sedaya Finance AAA Pefindo AAA Pefindo
PT Aneka Tambang Tbk A- Pefindo A Pefindo
PT Bank CIMB Niaga Tbk AAA Pefindo AAA Pefindo
PT Bank ICBC Indonesia - - F1+ Fitch
PT Bank Maybank Indonesia Tbk AAA Pefindo AAA Pefindo
PT Bank OCBC NISP Tbk AAA Pefindo - -
PT Bank Pan Indonesia Tbk AA Pefindo AA Pefindo
PT Bank Permata Tbk AAA Pefindo AAA Pefindo
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk AAA Pefindo BBB- Fitch
PT BPD Riau Kepri A Fitch A Fitch
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia AAA Pefindo - -
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk AA Pefindo AA Pefindo
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk AA+ Fitch AA Fitch
PT Bank UOB Indonesia Tbk AAA Fitch - -
PT Berlian Laju Tanker Tbk D Pefindo D Pefindo
PT Express Transindo Utama Tbk A Pefindo A Pefindo
PT Fastfood Indonesia Tbk AA Pefindo AA Pefindo
PT Federal Internasional Finance - - AAA Pefindo
PT Indofood Sukses Makmur Tbk AA+ Pefindo AA+ Pefindo
PT Indosat Tbk AAA Pefindo AAA Pefindo
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk A Pefindo A+ Pefindo
PT Jasa Marga (Persero) Tbk AA Pefindo AA Pefindo
PT Lautan Luas Tbk A- Pefindo A- Pefindo
PT Mandala Multifinance Tbk A Pefindo - -
PT Medco Energi International Tbk A+ Pefindo AA- Pefindo
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk AA- Pefindo AA- Pefindo
PT Pertamina (Persero) BBB- Fitch BBB- Fitch
PT Perusahaan Listrik Negara AAA Pefindo AAA Pefindo
PT Profesional Telekomunikasi Indonesia AA+ Fitch AA- Fitch
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk - - AAA Pefindo
lnformasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi diungkapkan pada
Catatan 32. Informasi mengenai jatuh tempo efek-efek untuk tujuan investasi diungkapkan pada
Catatan 37.
90
494
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
31 Desember 2015
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan (1.049.983) (151.499) 2.186) - (1.199.296)
Perlengkapan dan peralatan
kantor (4.806.068) (1.201.790) 186.196) - (5.821.662)
Kendaraan bermotor (19.832) (6.694) 4.513) - (22.013)
Aset sewa guna usaha (4.419) (3.856) 5.761) - (2.514)
(5.880.302) (1.363.839) 198.656) - (7.045.485)
31 Desember 2014
Saldo awal Penambahan**) Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir
Biaya perolehan/nilai penilaian
kembali
Pemilikan langsung
Tanah*) 2.500.051) 114.702) (891) 87.607) 2.701.469)
Bangunan*) 2.752.484) 78.734) (4.526) 130.786) 2.957.478)
Perlengkapan dan peralatan
kantor*) 5.708.408) 1.452.908) (166.872) 521) 6.994.965)
Kendaraan bermotor 38.799) 8.806) (3.700) -) 43.905)
Aset dalam penyelesaian 1.374.759) 1.023.110) (188.691) (218.914) 1.990.264)
Aset sewa guna usaha 28.512) 32.423) (23.784) -) 37.151)
12.403.013) 2.710.683) (388.464) -) 14.725.232)
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung )
Bangunan (911.375) (140.668) 2.060) -) (1.049.983)
Perlengkapan dan peralatan
kantor (4.017.186) (953.136) 164.254) -) (4.806.068)
Kendaraan bermotor (15.587) (6.887) 2.642) -) (19.832)
Aset sewa guna usaha (18.848) (6.976) 21.405) -) (4.419)
(4.962.996) (1.107.667) 190.361) -) (5.880.302)
*)
Dinilai kembali pada tahun 1998 dan 2000.
**)
Termasuk dalam penambahan aset tetap adalah saldo awal Entitas Anak yang diakuisisi (biaya perolehan sebesar
Rp 49.333 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 15.809).
91
495
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Pada tanggal 31 Oktober 2000, Bank melakukan penilaian kembali aset tetap tertentu sebesar
Rp 141.127 sehubungan dengan kuasi reorganisasi. Penilaian kembali aset tetap tersebut berdasarkan
laporan penilai PT Ujatek Baru tanggal 20 Desember 2000 dengan menggunakan pendekatan data
pasar.
Selisih penilaian kembali aset tetap tahun 2000 sebesar Rp 141.127 telah disetujui oleh KPP
Perusahaan Masuk Bursa dengan Surat No. KEP-04/WPJ.06/KP.0404/2001 tanggal 15 Juni 2001.
Selisih penilaian kembali aset tetap tersebut dialokasikan ke tambahan modal disetor akibat kuasi
reorganisasi sebesar Rp 124.690.
Pada tahun 2008, Bank dan Entitas Anak telah memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi
pengukuran aset tetapnya sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007), Aset Tetap, dan
mereklasifikasi seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap sebesar Rp 1.059.907 yang disajikan
sebagai bagian dari ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian ke saldo laba.
Informasi lainnya
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank tidak memiliki aset tetap yang dijadikan jaminan.
Beban penyusutan masing-masing sejumlah Rp 1.363.839 dan Rp 1.091.858 untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 dibebankan ke dalam beban umum dan administrasi.
Laba atas penjualan aset tetap selama tahun berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing
sebesar Rp 4.354 dan Rp 3.897 diakui sebagai bagian dari pendapatan operasional lainnya.
Rugi atas penjualan aset tetap selama tahun berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing
sebesar Rp 1.712 dan Rp 2.145 diakui sebagai bagian beban operasional lainnya.
Bank telah mengasuransikan aset tetap (tidak termasuk hak atas tanah) untuk menutupi kemungkinan
kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan bencana alam dengan nilai pertanggungan asuransi
pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 7.889.451 dan USD 464.577.761, dan pada tanggal
31 Desember 2014 sebesar Rp 6.547.509 dan USD 442.390.508. Manajemen yakin bahwa nilai
pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi atas aset tetap
yang dipertanggungkan.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, harga perolehan dari aset tetap yang telah disusutkan penuh
dan masih digunakan adalah masing-masing sebesar Rp 3.056.167 dan Rp 2.474.588.
Tidak terdapat kerugian penurunan nilai atas aset tetap selama tahun 2015 dan 2014.
92
496
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Giro:
Pihak berelasi 462.023 524.579 986.602 339.636 43.534 383.170
Pihak ketiga 96.456.483 18.209.771 114.666.254 90.161.026 16.875.149 107.036.175
96.918.506 18.734.350 115.652.856 90.500.662 16.918.683 107.419.345
Tabungan:
Pihak berelasi 58.831 30.075 88.906 47.186 30.433 77.619
Pihak ketiga:
Tahapan 221.467.709 - 221.467.709 207.516.803 - 207.516.803
Tapres 7.430.921 - 7.430.921 7.553.505 - 7.553.505
Tabunganku 1.101.370 - 1.101.370 824.711 - 824.711
Tahapan Xpresi 208.036 - 208.036 91.563 - 91.563
Simpanan Pelajar 239 - 239 - - -
BCA Dollar - 14.311.136 14.311.136 - 12.928.538 12.928.538
230.267.106 14.341.211 244.608.317 216.033.768 12.958.971 228.992.739
Deposito berjangka:
Pihak berelasi 138.512 13.113 151.625 646.485 12.302 658.787
Pihak ketiga 103.130.082 10.123.335 113.253.417 103.202.347 7.632.538 110.834.885
103.268.594 10.136.448 113.405.042 103.848.832 7.644.840 111.493.672
Jumlah simpanan
dari nasabah 430.454.206 43.212.009 473.666.215 410.383.262 37.522.494 447.905.756
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank tidak memiliki saldo simpanan dari bank-bank
lain dari pihak berelasi.
c. Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun simpanan dari nasabah dan bank-bank lain
adalah sebagai berikut:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014
Rupiah (%) Valuta asing (%) Rupiah (%) Valuta asing (%)
Simpanan dari nasabah
Giro 1,08 0,12 1,16 0,13
Tabungan 1,07 0,16 1,22 0,19
Deposito berjangka 6,16 0,29 7,43 0,35
Simpanan dari bank-bank lain
Giro 0,54 0,01 0,56 0,01
Interbank call money 7,40 - 5,90 0,78
Deposito berjangka 5,18 - 5,88 -
93
497
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
e. Deposito berjangka menurut periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo
31 Desember
2015 2014
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah
f. Simpanan yang dijaminkan untuk kredit yang diberikan Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 (lihat Catatan12) adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan dari nasabah dan bank-bank lain diungkapkan
pada Catatan 32. Informasi mengenai jatuh tempo simpanan dari nasabah dan bank-bank lain
diungkapkan pada Catatan 37.
94
498
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
b. Beban pajak
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014
Pajak kini:
Tahun berjalan
Bank 4.580.369) 4.146.813)
Entitas Anak 441.290) 402.161)
5.021.659) 4.548.974)
Pajak tangguhan:
Pembentukan dan pemulihan perbedaan temporer
Bank (333.731) (290.644)
Entitas Anak (66.582) (28.879)
(400.313) (319.523)
4.621.346) 4.229.451)
c. Berdasarkan Pasal 2 dari Peraturan Pemerintah No. 77 tahun 2013 tentang Penurunan Tarif Pajak
Penghasilan (PPh) Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka
yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 21 Nopember 2013, Wajib
Pajak dapat memperoleh penurunan tarif PPh sebesar 5% (lima persen) lebih rendah dari tarif PPh
Wajib Pajak Badan dalam negeri sebagaimana diatur dalam Undang-undang Perpajakan, apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Jumlah kepemilikan saham publiknya 40% (empat puluh persen) atau lebih dari keseluruhan
saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 (tiga ratus) pihak.
2. Masing-masing pihak yang dimaksud di atas hanya boleh memiliki saham kurang dari 5%
(lima persen) dari keseluruhan saham yang disetor.
3. Ketentuan tersebut harus dipenuhi oleh Wajib Pajak dalam waktu paling singkat 6 (enam)
bulan (183 (seratus delapan puluh tiga) hari kalender) dalam jangka waktu 1 (satu) tahun
pajak.
Wajib Pajak harus melampirkan surat keterangan dari Biro Administrasi Efek (BAE) pada Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT) PPh Wajib Pajak Badan dengan melampirkan formulir X.H.1-2
setiap tahun pajak terkait, sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nomor KEP-669/BL/2012 tanggal
13 Desember 2012.
Pada tanggal 13 Januari 2016 dan 8 Januari 2015, Bank telah mendapatkan surat keterangan dari
BAE atas pemenuhan kriteria-kriteria di atas masing-masing untuk tahun pajak 2015 dan 2014.
95
499
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
d. Rekonsiliasi dari laba akuntansi konsolidasian sebelum pajak ke laba kena pajak Bank adalah
sebagai berikut:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014
Perbedaan permanen:
Kesejahteraan karyawan 305.330) 297.181)
Pendapatan sewa (30.232) (14.375)
Hasil dividen dari Entitas Anak (395.316) (551.499)
Pajak atas penilaian kembali aset tetap 187.239) -)
Beban lain yang tidak dapat dikurangkan/ditambahkan
untuk tujuan perhitungan pajak - bersih (37.825) 21.031)
29.196) (247.662)
Perbedaan temporer:
Liabilitas imbalan pasca-kerja (359.179) 237.162)
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan 1.648.341) 859.436)
(Pemulihan) penambahan cadangan kerugian penurunan
nilai aset non-keuangan (1.274) 1.771)
Imbalan kerja yang masih harus dibayar 44.105) 64.725)
Rugi (laba) belum direalisasi atas efek-efek dan
penempatan pada bank-bank lain untuk tujuan
diperdagangkan dan tersedia untuk dijual 2.929) (518)
1.334.922) 1.162.576)
e. Rekonsiliasi antara laba akuntansi konsolidasian sebelum pajak dikali tarif pajak maksimum yang
berlaku dengan beban pajak adalah sebagai berikut:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014
96
500
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
f. Perhitungan pajak kini dan liabilitas pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
2015 2014
Perhitungan PPh Badan untuk tahun 2015 adalah suatu perhitungan yang akan dilaporkan pada
saat Bank menyampaikan SPT 2015. Perhitungan PPh Badan untuk tahun 2014 sesuai dengan SPT
2014.
g. Aset dan liabilitas pajak tangguhan yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
adalah sebagai berikut:
Diakui pada penghasilan
31 Desember Diakui pada laba komprehensif lain tahun 31 Desember
2014 rugi tahun berjalan berjalan 2015
Entitas induk - Bank:
Aset pajak tangguhan:
Liabilitas imbalan pasca-kerja 935.329) (89.794) -) 845.535)
Cadangan kerugian penurunan nilai
aset keuangan 867.521) 412.085) -)-) 1.279.606)
Cadangan kerugian penurunan
nilai aset non-keuangan 527) (318) -) 209)
Imbalan kerja yang masih harus
dibayar 56.804) 11.026) -) 67.830)
Rugi belum direalisasi atas efek-
efek dan penempatan pada
bank-bank lain yang tersedia
untuk dijual 19.899) -) 11.518) 31.417)
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti 731.642) -) 123.658) 855.300)
2.611.722) 332.999) 135.176) 3.079.897)
Liabilitas pajak tangguhan:
Laba belum direalisasi atas efek-
efek untuk tujuan
diperdagangkan (3.236) 732) -)-) (2.504)
(3.236) 732) -) (2.504)
97
501
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Diakui pada
penghasilan
31 Desember Diakui pada laba komprehensif lain 31 Desember
2014 rugi tahun berjalan tahun berjalan 2015
Entitas Anak:
PT BCA Finance 16.441) 4.946) (1.145) 20.242)
PT BCA Sekuritas 5.327) 16.674) (342) 21.659)
PT BCA Syariah 7.018) 1.586) (1.027) 7.577)
PT Asuransi Umum BCA 14.362) 6.703) 16) 21.081)
PT Central Santosa Finance 42.047) 36.673) (684) 78.036)
Aset pajak tangguhan - bersih 85.195) 66.582) (3.182) 148.595)
Diakui pada
penghasilan
31 Desember Diakui pada laba komprehensif lain 31 Desember
2013 rugi tahun berjalan tahun berjalan 2014
Entitas Anak:
BCA Finance Limited 11.144) (11.144) -) -)
PT BCA Finance 20.482) (4.204) 163) 16.441)
PT BCA Sekuritas 6.107) (780) -) 5.327)
PT BCA Syariah 7.497) (624) 145) 7.018)
PT Asuransi Umum BCA 13.232) 1.130) -) 14.362)
PT Central Santosa Finance -) 42.047) -) 42.047)
Aset pajak tangguhan - bersih 58.462) 26.425) 308) 85.195)
98
502
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Dalam jumlah aset dan liabilitas pajak tangguhan Bank dan Entitas Anak, termasuk aset dan
liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari (rugi) laba yang belum direalisasi atas perubahan nilai
wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual (lihat Catatan 14) masing-masing
sebesar Rp 31.553 dan Rp 3.083 pada tanggal 31 Desember 2015, dan Rp 19.848 dan Rp 4.958
pada tanggal 31 Desember 2014. Selain itu, dalam jumlah aset pajak tangguhan Bank, termasuk
aset pajak tangguhan yang berasal dari laba yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar
penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang tersedia untuk dijual (lihat Catatan 8)
sebesar Rp (136) dan Rp 51 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer
kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahun-tahun mendatang.
h. Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank dan Entitas Anak yang berkedudukan di
Indonesia menghitung dan melaporkan/menyetorkan pajak untuk setiap perusahaan sebagai suatu
badan hukum yang terpisah (pelaporan pajak penghasilan konsolidasian tidak diperbolehkan)
berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut
dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
i. Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank dan Entitas Anak
melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau
mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Posisi pajak Bank dan Entitas Anak mungkin dapat ditanyakan oleh fiskus. Manajemen dapat
mempertahankan posisi pajak Bank dan Entitas Anak yang diyakini secara teknis, telah sesuai
dengan peraturan perpajakan. Oleh karena itu, manajemen yakin bahwa akrual atas liabilitas pajak
telah memadai untuk semua tahun pajak berdasarkan evaluasi atas berbagai faktor, termasuk
interpretasi atas undang-undang pajak dan pengalaman sebelumnya. Penilaian didasarkan pada
estimasi dan asumsi dan dapat melibatkan keputusan atas kejadian mendatang. Informasi baru
yang tersedia dapat menyebabkan perubahan keputusan oleh manajemen atas kecukupan dari
liabilitas pajak. Perubahan atas liabilitas pajak tersebut dapat memengaruhi beban pajak pada
periode dimana keputusan itu dibuat.
j. Pajak-pajak Bank tahun buku 2008 telah diperiksa oleh fiskus yang menghasilkan penetapan
kekurangan pajak sebesar Rp 136.949. Bank telah membayar kekurangan pajak tersebut dan
mengajukan keberatan atas sebagian hasil pemeriksaan tersebut sebesar Rp 120.170. Pada tanggal
9 dan 10 September 2013, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menerima sebagian keberatan Bank
atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan PPh Badan sebesar Rp 15.482, dan Bank telah
menerima pengembalian pajaknya pada tanggal 24 Oktober 2013. Atas keputusan keberatan
tersebut Bank telah mengajukan banding atas sisa kekurangan pembayaran sebesar Rp 104.039 ke
Pengadilan Pajak. Pada tanggal 21 Mei 2015 Pengadilan Pajak memutuskan hanya mengabulkan
Rp 542. Atas Putusan Pengadilan Pajak tersebut, Bank mengajukan permohonan Peninjauan
Kembali ke Mahkamah Agung pada tanggal 11 Agustus 2015 dengan nilai sebesar Rp 100.271,
sedangkan sisanya sebesar Rp 3.226 diterima oleh Bank.
k. Informasi lainnya
Pada tahun 2015 Bank telah melakukan penilaian kembali aset tetap berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.01/2015 tanggal 20 Oktober 2015 tentang Penilaian Kembali
Aktiva Tetap Untuk Tujuan Perpajakan. Sehubungan dengan peraturan tersebut, Bank mengajukan
permohonan untuk mendapatkan insentif pajak berupa pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) yang
bersifat final sebesar 3% (tiga persen) dari nilai penilaian kembali aset tetap secara pajak.
99
503
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Atas penilaian kembali tahap pertama, Bank telah memperoleh Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pajak No. KEP-2636/WPJ.19/2015 tentang Persetujuan Penilaian Kembali Aktiva Tetap Untuk
Tujuan Perpajakan Bagi Permohonan yang Diajukan Pada Tahun 2015 Dan Tahun 2016 pada
tanggal 29 Desember 2015.
Pada tanggal 7 Januari 2016, Bank telah memperoleh Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak
No. KEP-55/WPJ.19/2016 tentang Persetujuan Penilaian Kembali Aktiva Tetap Untuk Tujuan
Perpajakan Bagi Permohonan yang Diajukan Pada Tahun 2015 Dan Tahun 2016 atas penilaian
kembali tahap kedua.
Bank telah membukukan PPh final 3% (tiga persen) yang telah dibayarkan sebesar Rp 187.239
sebagai beban umum dan administrasi pada tahun 2015.
Efek-efek utang yang diterbitkan oleh PT BCA Finance, Entitas Anak, adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Utang obligasi 2.404.394) 2.090.458)
Wesel bayar jangka menengah (Medium-term notes) 416.571) 413.442)
2.820.965) 2.503.900)
a. Utang obligasi
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo utang obligasi atas obligasi-obligasi yang
diterbitkan adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Nilai nominal:
Obligasi Subordinasi BCA Finance I -) 100.000)
Obligasi BCA Finance IV -) 100.000)
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I 600.000) 850.000)
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II 550.000) ) 550.000)
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap III 270.000) 495.000)
Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance Tahap I 990.000) -)
2.410.000) 2.095.000)
Dikurangi:
Beban emisi obligasi yang ditangguhkan - bersih (5.606) (4.542)
Jumlah - bersih 2.404.394) 2.090.458)
Beban amortisasi yang dibebankan dalam laba rugi 5.153) 5.301)
100
504
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
101
505
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap III (Obligasi Berkelanjutan I Tahap III)
Tahun 2014
Obligasi Berkelanjutan I Tahap III ditawarkan pada nilai nominal dan dicatatkan di Bursa Efek
Indonesia. Obligasi Berkelanjutan I Tahap III ini terbagi menjadi Seri A dan B yang masing-
masing akan jatuh tempo pada tanggal 7 April 2015 dan 27 Maret 2017 dengan tingkat suku bunga
tetap 9,00% - 10,00% setahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali sesuai
dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga
obligasi dilakukan pada tanggal 27 Juni 2014 dan pembayaran bunga terakhir bersamaan dengan
pelunasan pokok masing-masing seri obligasi.
Entitas Anak melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak
selaku wali amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap III Tahun 2014 sesuai
dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 9 tanggal 10 Maret 2014 yang dibuat dihadapan
Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.
Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Seri A telah dilunasi tanggal 7 April 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Obligasi Berkelanjutan I Tahap III mendapat peringkat idAAA
dari Pefindo dan AAA(idn) dari Fitch (2014: idAAA dari Pefindo dan AAA(idn) dari Fitch).
102
506
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo wesel bayar jangka menengah (Medium-Term
Notes) yang diterbitkan oleh PT BCA Finance, Entitas Anak, adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Nilai nominal:
Medium-Term Notes III 300.000) 300.000)
Medium-Term Notes IV 120.000) 120.000)
Dikurangi:
Beban emisi wesel bayar jangka menengah yang
ditangguhkan - bersih (3.429) (6.558)
Jumlah - bersih 416.571) 413.442)
103
507
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Entitas Anak menunjuk PT Nikko Securities Indonesia sebagai Agen Pemantauan, Agen
Penyimpanan, dan Agen Pembayaran untuk MTN IV sesuai dengan Akta Notaris Satria Amiputra
A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn. no. 51, 52, 53, dan 63, tanggal 14 Maret 2014. Dalam
akta notaris juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Entitas Anak, antara lain
memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp 60.032 dan
Rp 60.139 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Selama pokok wesel bayar jangka menengah belum dilunasi, Entitas Anak tidak diperkenankan,
antara lain, mengalihkan, menjaminkan dan/atau menggadaikan harta kekayaan Entitas Anak yang
ada maupun yang akan ada, menggabungkan dan/atau meleburkan usaha, melakukan
pengambilalihan usaha, mengadakan perubahan anggaran dasar khusus mengenai perubahan
maksud dan tujuan usaha Entitas Anak, dan memberikan pinjaman atau melakukan investasi pada
pihak lain di luar kegiatan usaha sehari-hari.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Entitas Anak telah mematuhi pembatasan-pembatasan
penting sehubungan dengan MTN III dan MTN IV dan memenuhi seluruh persyaratan yang
disebutkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efek-efek utang yang diterbitkan diungkapkan pada
Catatan 32. Informasi mengenai jatuh tempo efek-efek utang yang diterbitkan diungkapkan pada
Catatan 37.
104
508
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Pinjaman yang diterima oleh Bank dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Valuta asing:
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
- Cabang Indonesia - 408.705
(3) Lain-lain:`
Rupiah 37.500 37.500
Valuta asing 138.188 743.457
1.743.337 3.080.942
Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun pinjaman yang diterima adalah sebagai
berikut:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat saldo pinjaman yang diterima dari pihak
berelasi.
Kredit likuiditas Rupiah dari Bank Indonesia merupakan fasilitas kredit yang diperoleh Bank
sebagai bank swasta nasional di Indonesia, untuk disalurkan kepada debitur-debitur di Indonesia
yang memenuhi persyaratan program fasilitas kredit yang bersangkutan.
105
509
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Merupakan pinjaman dari bank-bank lain untuk modal kerja Entitas Anak. Rincian fasilitas
pinjaman yang diterima pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Bank Jumlah fasilitas Tanggal jatuh tempo fasilitas
31 Desember 31 Desember
2015 2014 2015 2014
Rupiah:
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 800.000 500.000 30 Desember 2016 30 Juni 2015
PT Bank Pan Indonesia Tbk 600.000 600.000 31 Januari 2016 30 Oktober 2015
500.000 500.000 31 Desember 2016 31 Desember 2016
300.000 300.000 12 Oktober 2016 12 Oktober 2016
300.000 - 31 Agustus 2018 -
200.000 200.000 21 Pebruari 2016 21 Pebruari 2015
100.000 100.000 4 Mei 2016 4 Mei 2016
- 200.000 - 28 Nopember 2015
- 100.000 - 19 Juli 2015
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd. -
Cabang Indonesia 400.000 400.000 31 Juli 2016 31 Juli 2015
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk 300.000 300.000 16 Juni 2016 16 Juni 2015
PT Bank UOB Indonesia 250.000 250.000 8 September 2016 8 September 2015
PT Bank Victoria International Tbk 225.000 225.000 17 Desember 2016 17 Desember 2015
PT Bank KEB Hana Indonesia
(dahulu PT Bank Hana) 200.000 200.000 30 Juli 2017 30 Juli 2017
180.000 180.000 21 Maret 2016 21 Maret 2015
100.000 100.000 15 Desember 2016 15 Desember 2015
PT Bank CIMB Niaga Tbk 200.000 200.000 16 Oktober 2016 16 Oktober 2016
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten Tbk 200.000 - 15 Desember 2018 -
PT Bank DKI 150.000 - 28 Desember 2016 -
PT Bank DBS Indonesia 100.000 100.000 10 Maret 2016 10 Maret 2015
PT Bank CIMB Niaga Tbk - Unit
Usaha Syariah 100.000 100.000 10 Juni 2016 10 Juni 2016
PT Bank Nationalnobu Tbk (Nobu
Bank) 100.000 - 24 Pebruari 2016 -
PT Bank Permata Tbk - 75.000 - 17 Pebruari 2015
PT Bank QNB Kesawan Tbk - 200.000 - 27 Maret 2015
Valuta asing (nilai penuh):
Standard Chartered Bank - Cabang
Indonesia USD 20.000.000 USD 20.000.000 30 September 2016 30 September 2015
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd
- Cabang Jakarta USD 12.000.000 USD 12.000.000 14 September 2016 14 September 2015
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, pinjaman dari bank-bank lain ini dijaminkan dengan
piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp 1.923.942 dan Rp 2.008.549 (lihat
Catatan 13).
106
510
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Kisaran tingkat suku bunga kontraktual dari pinjaman yang diterima dari bank-bank lain adalah
sebagai berikut:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014
(3) Lain-lain
Dalam rangka peningkatan modal disetor kepada PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) yang
dilakukan oleh PT BCA Sekuritas, Entitas Anak, maka pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
terdapat saldo pinjaman yang diterima dari pihak berelasi kepada PT BCA Sekuritas sebesar
Rp 37.500.
Pada tanggal 31 Desember 2015, BCA Finance Limited, Entitas Anak, menerima pinjaman
Bankers Acceptance Funding dari CTBC Bank Co., Ltd., Singapura, sebesar Rp 137.863
(USD 10.000.000, dalam nilai penuh) yang akan jatuh tempo pada tanggal 3 Juni 2016. Pinjaman
ini dijamin dengan dokumen transaksi ekspor impor dan dikenakan suku bunga kontraktual
sebesar 1,34%.
Pada tanggal 31 Desember 2014, Bank menerima pinjaman Bankers Acceptance Funding dari
Commerzbank AG sebesar Rp 743.100 (USD 60.000.000, dalam nilai penuh) yang telah jatuh
tempo pada tanggal 1 Mei 2015. Pinjaman ini dijamin dengan dokumen transaksi ekspor impor
Bank dan dikenakan suku bunga kontraktual sebesar 0,96%.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai pinjaman yang diterima diungkapkan pada Catatan 32.
Informasi mengenai jatuh tempo pinjaman yang diterima diungkapkan pada Catatan 37.
Modal saham Bank masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (setelah stock split, lihat
Catatan 1c) adalah sebagai berikut:
107
511
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Komposisi pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
Jumlah lembar Jumlah nilai
saham nominal %
FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. qualitate qua (qq)
Sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang Hartono*) 11.625.990.000) 726.624) 47,15)
Anthony Salim 434.079.976) 27.130) 1,76)
Komisaris:
Djohan Emir Setijoso 25.088.722) 1.568) 0,10)
Tonny Kusnadi 328.353) 20) 0,00)
Direksi:
Jahja Setiaatmadja 8.656.073) 541) 0,04)
Eugene Keith Galbraith 907.126) 57) 0,01)
Anthony Brent Elam 7.867.709) 492) 0,03)
Dhalia Mansor Ariotedjo 4.339.592) 271) 0,02)
Suwignyo Budiman 6.989.448) 437) 0,03)
Subur Tan 2.927.872) 183) 0,01)
Erwan Yuris Ang 1.135.145) 71) 0,01)
Henry Koenaifi 651.880) 41) 0,00)
Armand W. Hartono 649.518) 41) 0,00)
Rudy Susanto 239.185) 15) 0,00)
Pemegang saham publik**) 12.535.159.401) 783.447) 50,84)
24.655.010.000) 1.540.938) 100,00)
31 Desember 2014
Jumlah lembar Jumlah nilai
saham nominal %
FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. qualitate qua (qq)
Sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang Hartono*) 11.625.990.000) 726.624) 47,15)
Anthony Salim 434.079.976) 27.130) 1,76)
Komisaris:
Djohan Emir Setijoso 25.497.292) 1.594) 0,10)
Tonny Kusnadi 255.215) 16) 0,00)
Direksi:
Jahja Setiaatmadja 9.017.715) 564) 0,04)
Eugene Keith Galbraith 907.126) 57) 0,01)
Anthony Brent Elam 7.867.709) 492) 0,03)
Dhalia Mansor Ariotedjo 4.478.163) 280) 0,02)
Suwignyo Budiman 6.835.719) 427) 0,03)
Subur Tan 2.750.814) 172) 0,01)
Erwan Yuris Ang 1.135.145) 71) 0,01)
Henry Koenaifi 502.809) 31) 0,00)
Armand W. Hartono 498.895) 31) 0,00)
Rudy Susanto 166.758) 10) 0,00)
Pemegang saham publik**) 12.535.026.664) 783.439) 50,84)
24.655.010.000) 1.540.938) 100,00)
*)
Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 12/21/DPB3/TPB3-7 tanggal 25 Pebruari 2010.
**)
Pada komposisi saham yang dimiliki pemegang saham publik, sebesar 2,96% dan 2,45% dimiliki oleh pihak yang terafiliasi
dengan ultimate shareholders masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014; sebesar 0,02% dimiliki oleh Sdr. Robert
Budi Hartono dan sebesar 0,02% dimiliki oleh Sdr. Bambang Hartono.
108
512
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari:
31 Desember
2015 2014
*)
Pada tanggal 31 Oktober 2000, Bank menerapkan PSAK No. 51, Akuntansi Kuasi Reorganisasi, untuk mendapatkan laporan
yang dimulai dari awal yang baik (fresh start). Pelaporan fresh start mengharuskan penilaian kembali seluruh aset dan liabilitas
yang tercatat dengan menggunakan nilai wajarnya dan eliminasi atas saldo rugi (defisit). Dengan penerapan kuasi reorganisasi,
saldo rugi Bank pada tanggal 31 Oktober 2000 sebesar Rp 25.853.162 telah dieliminasi ke akun tambahan modal disetor.
Penerapan kuasi reorganisasi ini telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui surat No. 3/165/DPwB2/IDWB2 tanggal
21 Pebruari 2001 dan oleh para pemegang saham di dalam RUPSLB tanggal 12 April 2001 (notulen rapat dibuat oleh Notaris
Hendra Karyadi, S.H., dalam Akta No. 25).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, komitmen dan kontinjensi Bank dan Entitas Anak adalah
sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Jumlah dalam Ekuivalen Jumlah dalam Ekuivalen
Jenis valuta valuta asing*) Rupiah valuta asing*) Rupiah
Komitmen
Tagihan komitmen:
Fasilitas kredit yang
diterima dan belum
digunakan Rupiah - 2.710.000) ---) 1.505.000)
USD 57.389.917 791.120) 32.964.877) 408.270)
3.501.120) 1.913.270)
*)
Jumlah dalam nilai penuh.
109
513
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
31 Desember
2015 2014
Jumlah dalam Ekuivalen Jumlah dalam Ekuivalen
Jenis valuta valuta asing*) Rupiah valuta asing*) Rupiah
Komitmen (lanjutan)
Liabilitas komitmen:
Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum
digunakan - committed Rupiah - 95.349.490) -) 86.690.235)
USD 761.266.640 10.494.061) 676.697.621) 8.380.900)
Lainnya,
ekuivalen USD 7.022.866 96.810) 14.324.350) 177.407)
105.940.361) 95.248.542)
111.845.166) 103.348.156)
Kontinjensi
Tagihan kontinjensi:
Bank garansi yang diterima Rupiah - 436.877) - 4.446)
USD 3.119.530 43.003) 1.277.380 15.820)
Lainnya,
ekuivalen USD 218.450 3.011) 243.090 3.011)
482.891) 23.277)
681.734) 197.419)
*)
Jumlah dalam nilai penuh.
110
514
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
31 Desember
2015 2014
Jumlah dalam Ekuivalen Jumlah dalam Ekuivalen
Jenis valuta valuta asing*) Rupiah valuta asing*) Rupiah
Kontinjensi (lanjutan)
Liabilitas kontinjensi:
Bank garansi yang
diterbitkan kepada
nasabah Rupiah - 8.417.574 - 7.340.955
USD 217.134.991 2.993.206 238.871.520 2.958.424
Lainnya,
ekuivalen USD 8.424.304 116.129 33.990.371 420.971
11.526.909 10.720.350
*)
Jumlah dalam nilai penuh.
Informasi tambahan
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank memiliki fasilitas kredit kepada nasabah yang belum
digunakan - uncommitted masing-masing sebesar Rp 32.830.365 dan Rp 30.428.092.
Bank menghadapi beberapa tuntutan hukum, pengurusan administrasi, dan klaim yang belum
terselesaikan, yang berhubungan dengan kegiatan usaha Bank. Adalah tidak mungkin untuk
memastikan apakah Bank akan memenangkan masalah atau tuntutan hukum tersebut, atau dampaknya
jika Bank kalah. Namun demikian, manajemen Bank yakin bahwa hasil keputusan masalah atau
tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak yang signifikan pada hasil usaha, posisi
keuangan, atau likuiditas Bank.
Komitmen dan kontinjensi dari pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 41.
Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit yang diberikan dan efek-efek untuk tujuan investasi
adalah bunga dari efek diskonto aset keuangan yang mengalami penurunan nilai untuk tahun berakhir
31 Desember 2015, masing-masing sebesar Rp 4.279 dan Rp 659 (2014: Rp 4.433 dan Rp 4.789).
Pendapatan bunga dari kredit yang diberikan kepada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 41.
111
515
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Beban bunga dan syariah meliputi bunga dan beban syariah yang timbul dari:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014
Beban bunga dan syariah atas simpanan dari nasabah kepada pihak berelasi diungkapkan pada
Catatan 41.
Provisi dan komisi dari kredit yang diberikan merupakan pendapatan provisi dan komisi yang terkait
dengan pemberian fasilitas kredit yang bukan merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga
efektif.
112
516
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
113
517
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Laba bersih per saham dasar dan dilusian dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham
yang beredar selama tahun berjalan, sebagai berikut:
Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk 18.018.653 16.485.858
Laba bersih per saham dasar dan dilusian yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk (Rupiah penuh) 731 669
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada instrumen yang berpotensi menjadi saham biasa.
Oleh karena itu, laba bersih per saham dilusian sama dengan laba bersih per saham dasar.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank pada tanggal 9 April 2015 (notulen dibuat oleh
Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., dengan Akta No. 66) memutuskan penggunaan laba bersih
2014 sebagai berikut:
a. Laba bersih 2014 sebesar 1% (satu persen) disisihkan untuk dana cadangan sebesar Rp 164.858.
b. Membagi dividen kas sejumlah Rp 3.648.941 (Rp 148 (nilai penuh) per saham), kepada para
pemegang saham yang memiliki hak untuk menerima dividen tunai. Jumlah aktual dividen kas
yang dibayarkan sebesar Rp 2.416.191 (dividen interim tahun buku 2014 telah dibayarkan pada
tanggal 23 Desember 2014 sebesar Rp 1.232.750).
c. Menetapkan tantiem anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menjabat dalam tahun buku
2014 sebesar maksimal Rp 247.288 dari laba bersih tahun 2014. Jumlah aktual tantiem yang
dibayarkan sebesar Rp 247.256.
d. Menetapkan sisa laba bersih 2014 setelah dikurangi dividen sebagai laba ditahan.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank tanggal 9 April 2015 juga memutuskan pemberian
kuasa dan wewenang kepada Direksi Bank (dengan persetujuan Dewan Komisaris), jika keadaan
keuangan Bank memungkinkan, untuk membayar dividen interim tahun buku 2015.
Sesuai dengan Surat Keputusan Rapat Direksi tanggal 5 Nopember 2015 No. 154/SK/DIR/2015
tentang Pembagian Dividen Sementara (dividen interim) Tahun Buku 2015 Direksi, menetapkan
bahwa Bank akan membayarkan dividen sementara (dividen interim) kepada pemegang saham atas
laba tahun 2015 sebesar Rp 55 (nilai penuh) per saham. Jumlah aktual dividen interim yang
dibayarkan sebesar Rp 1.356.026.
114
518
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank pada tanggal 7 April 2014 (notulen dibuat oleh
Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., dengan Akta No. 4) memutuskan penggunaan laba bersih
2013 sebagai berikut:
a. Laba bersih 2013 sebesar 1% (satu persen) disisihkan untuk dana cadangan sebesar Rp 142.539.
b. Membagi dividen kas sejumlah Rp 2.958.601 (Rp 120 (nilai penuh) per saham), kepada para
pemegang saham yang memiliki hak untuk menerima dividen tunai. Jumlah aktual dividen kas
yang dibayarkan sebesar Rp 1.849.126 (dividen interim tahun buku 2013 telah dibayarkan pada
tanggal 17 Desember 2013 sebesar Rp 1.109.475).
c. Menetapkan tantiem anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menjabat dalam tahun buku
2013 sebesar maksimal Rp 213.807 dari laba bersih tahun 2013. Jumlah aktual tantiem yang
dibayarkan sebesar Rp 213.762.
d. Menetapkan sisa laba bersih 2013 setelah dikurangi dividen sebagai laba ditahan.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank tanggal 7 April 2014 juga memutuskan pemberian
kuasa dan wewenang kepada Direksi Bank (dengan persetujuan Dewan Komisaris), jika keadaan
keuangan Bank memungkinkan, untuk membayar dividen interim tahun buku 2014.
Sesuai dengan Surat Keputusan Rapat Direksi tanggal 13 Nopember 2014 No. 135/SK/DIR/2014
tentang Pembagian Dividen Sementara (dividen interim) Tahun Buku 2014, Direksi menetapkan
bahwa Bank akan membayarkan dividen sementara (dividen interim) kepada pemegang saham atas
laba tahun 2014 sebesar Rp 50 (nilai penuh) per saham. Jumlah aktual dividen interim yang
dibayarkan sebesar Rp 1.232.750.
115
519
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
116
520
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Kerangka Penilaian
Penilaian aset keuangan dan liabilitas keuangan dikaji secara independen dari bisnis oleh Divisi
Keuangan dan Perencanaan (DKP) dan Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR). DKP terutama
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penyesuaian penilaian telah dilakukan secara tepat.
SKMR melakukan validasi harga secara independen untuk memastikan bahwa Bank menggunakan
data pasar yang dapat diandalkan dari sumber-sumber independen misalnya harga perdagangan dan
kuotasian pialang.
Model penilaian diajukan oleh SKMR dan disetujui oleh manajemen. SKMR melakukan pengkajian
secara berkala terhadap kelayakan sumber data pasar yang digunakan dalam penilaian. Data pasar
yang digunakan untuk validasi harga mencakup pula sumber data perdagangan terkini yang
melibatkan pihak lawan eksternal atau pihak ketiga seperti Bloomberg, Reuters, pialang, dan pricing
providers. Data pasar yang digunakan harus sedapat mungkin mencerminkan pasar yang secara
berkesinambungan dapat berubah mengikuti perkembangan pasar dan instrumen keuangan. Untuk
menentukan kualitas dari input data pasar, faktor-faktor seperti independensi, relevansi, kehandalan,
ketersediaan berbagai sumber data dan metodologi yang digunakan oleh pricing providers juga
dipertimbangkan.
Penilaian instrumen keuangan
Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar
Tabel di bawah menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar instrumen keuangan Bank dan Entitas Anak, yang
diukur pada nilai wajar dan analisis atas instrumen keuangan tersebut sesuai dengan masing-masing level
dalam hirarki nilai wajar.
31 Desember 2015
Nilai tercatat Nilai wajar
Tersedia untuk
Diperdagangkan dijual Jumlah Level 1 Level 2 Jumlah
Aset keuangan
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank
lain - 1.178.503 1.178.503 - 1.178.503 1.178.503
Aset keuangan untuk
diperdagangkan 1.783.792 - 1.783.792 - 1.783.792 1.783.792
Efek-efek untuk tujuan
investasi - 38.161.520 38.161.520 - 38.161.520 38.161.520
1.783.792 39.340.023 41.123.815 - 41.123.815 41.123.815
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan 74.234 - 74.234 - 74.234 74.234
74.234 - 74.234 - 74.234 74.234
117
521
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Aset keuangan
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank
lain - 516.754 516.754 - 516.754 516.754
Aset keuangan untuk
diperdagangkan 1.672.222 - 1.672.222 1.635.590 36.632 1.672.222
Efek-efek untuk tujuan
investasi - 59.913.634 59.913.634 56.785.357 3.128.277 59.913.634
1.672.222 60.430.388 62.102.610 58.420.947 3.681.663 62.102.610
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan 14.702 - 14.702 - 14.702 14.702
14.702 - 14.702 - 14.702 14.702
Nilai wajar penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang tersedia untuk dijual dihitung
menggunakan teknik penilaian berdasarkan model internal Bank, yaitu metode diskonto arus kas.
Input yang digunakan dalam teknik penilaian adalah suku bunga pasar instrumen jangka pendek
(money market instrument) yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo, dan yield yang serupa.
Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai wajar efek-efek yang diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan adalah berdasarkan harga pasar yang dikeluarkan oleh pricing provider (Indonesia
Bond Pricing Agency/IBPA). Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan
menggunakan harga pasar kuotasian efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo, dan yield
yang serupa. Pada tanggal 31 Desember 2014, nilai wajar efek-efek yang diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan adalah berdasarkan harga pasar kuotasian. Jika informasi ini tidak tersedia,
nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasian efek yang memiliki karakteristik
kredit, jatuh tempo, dan yield yang serupa.
Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk
dijual adalah berdasarkan harga pasar yang dikeluarkan oleh pricing provider (Indonesia Bond
Pricing Agency/IBPA). Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan
menggunakan harga pasar kuotasian efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo, dan yield
yang serupa. Pada tanggal 31 Desember 2014, nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang
tersedia untuk dijual adalah berdasarkan harga pasar atau harga kuotasian perantara
(broker)/pedagang efek (dealer) yang dapat diobservasi di pasar. Jika informasi ini tidak tersedia,
nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasian efek yang memiliki karakteristik
kredit, jatuh tempo, dan yield yang serupa.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia
untuk dijual tidak termasuk investasi dalam saham masing-masing sebesar Rp 153.175 dan
Rp 128.862 yang dinilai sebesar nilai perolehannya dikarenakan nilai wajarnya tidak dapat diukur
secara handal.
Bank dan Entitas Anak tidak memiliki aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, yang
pengukurannya termasuk dalam hirarki penilaian level 3 (tiga).
118
522
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
31 Desember 2015
Nilai tercatat Nilai wajar
Pinjaman yang Biaya perolehan
Dimiliki hingga diberikan dan diamortisasi
jatuh tempo piutang lainnya Jumlah Level 2 Level 3 Jumlah
Aset keuangan
Kredit yang diberikan - 378.616.292 - 378.616.292 4.080.501 374.791.576 378.872.077
Piutang pembiayaan
konsumen - 7.407.519 - 7.407.519 - 7.092.288 7.092.288
Investasi sewa
pembiayaan - 173.120 - 173.120 - 173.822 173.822
Efek-efek untuk
tujuan investasi 12.838.420 - - 12.838.420 11.992.230 - 11.992.230
12.838.420 386.196.931 - 399.035.351 16.072.731 382.057.686 398.130.417
Liabilitas keuangan
Simpanan dari
nasabah - - 473.666.215 473.666.215 473.666.215 - 473.666.215
Simpanan dari bank-
bank lain - - 4.156.053 4.156.053 4.156.053 - 4.156.053
Efek-efek utang yang
diterbitkan - - 2.820.965 2.820.965 2.808.292 - 2.808.292
Pinjaman yang
diterima - - 1.743.337 1.743.337 - 1.740.195 1.740.195
- - 482.386.570 482.386.570 480.630.560 1.740.195 482.370.755
31 Desember 2014
Nilai tercatat Nilai wajar
Pinjaman yang Biaya perolehan
Dimiliki hingga diberikan dan diamortisasi
jatuh tempo piutang lainnya Jumlah Level 2 Level 3 Jumlah
Aset keuangan
Kredit yang diberikan - 339.859.068 - 339.859.068 3.134.625 336.377.312 339.511.937
Piutang pembiayaan
konsumen - 6.973.228 - 6.973.228 - 6.851.999 6.851.999
Investasi sewa
pembiayaan - 166.888 - 166.888 - 167.088 167.088
Efek-efek untuk
tujuan investasi 11.485.574 - - 11.485.574 10.981.641 - 10.981.641
11.485.574 346.999.184 - 358.484.758 14.116.266 343.396.399 357.512.665
Liabilitas keuangan
Simpanan dari
nasabah - - 447.905.756 447.905.756 447.905.756 - 447.905.756
Simpanan dari bank-
bank lain - - 3.754.260 3.754.260 3.754.260 - 3.754.260
Efek-efek utang yang
diterbitkan - - 2.503.900 2.503.900 2.546.137 - 2.546.137
Pinjaman yang
diterima - - 3.080.942 3.080.942 - 3.059.125 3.059.125
- - 457.244.858 457.244.858 454.206.153 3.059.125 457.265.278
119
523
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, Bank
wajib memberikan imbalan pasca-kerja kepada karyawannya pada saat pemutusan hubungan kerja
atau pada saat karyawan menyelesaikan masa kerjanya. Imbalan pasca-kerja ini diberikan
berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau
selesainya masa kerja. Imbalan pasca-kerja ini merupakan program imbalan pasti.
120
524
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Bank memiliki program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi kriteria yang
ditetapkan Bank. Program pensiun iuran pasti ini dikelola dan diadministrasikan Dana Pensiun BCA
yang didirikan oleh Bank sebagai wadah untuk mengelola aset, memberikan penghasilan investasi
dan membayar imbalan pasca-kerja kepada karyawan Bank. Dana Pensiun BCA telah disahkan
pendiriannya oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. KEP-020/KM.17/1995 tanggal 25 Januari 1995. Iuran untuk dana pensiun dihitung berdasarkan
persentase tertentu dari gaji pokok karyawan dimana jumlah yang ditanggung oleh karyawan dan
Bank masing-masing sebesar 3% (tiga persen) dan 5% (lima persen). Akumulasi iuran Bank kepada
dana pensiun tersebut sebesar 3% (tiga persen) dapat diperhitungkan sebagai pengurang dari liabilitas
imbalan pasca-kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan.
Selama tahun berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Bank telah menyisihkan dana yang akan dipakai
untuk mendukung pemenuhan liabilitas imbalan pasca-kerja karyawan masing-masing sebesar
Rp 1.300.000 dan Rp 800.000. Dana yang disisihkan tersebut ditempatkan pada beberapa perusahaan
asuransi dalam bentuk asuransi jiwa dan program saving plan, yang memenuhi kriteria untuk dicatat
sebagai aset program.
Program pensiun imbalan pasti ini memberikan eksposur risiko aktuarial kepada Bank, seperti risiko
investasi, risiko tingkat suku bunga dan risiko inflasi.
Imbalan pasca-kerja yang diberikan oleh Bank mencakup pensiun, kompensasi jangka panjang
lainnya berupa penghargaan masa kerja, dan imbalan kesehatan pasca-kerja. Liabilitas imbalan pasca-
kerja pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing dihitung oleh aktuaris independen
Bank, yaitu PT Towers Watson Purbajaga dan PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), dengan
menggunakan metode projected-unit-credit. Asumsi-asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris
independen adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Asumsi ekonomi:
Tingkat diskonto per tahun 8,75% 8,00%
Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun 10,00% 10,00%
Tingkat tren biaya kesehatan 10,00% 10,00%
Tingkat diskonto digunakan dalam menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal
penilaian. Secara umum, tingkat diskonto mengacu pada imbal hasil atas obligasi pemerintah
berkualitas tinggi yang diperdagangkan di pasar modal aktif pada tanggal pelaporan.
Asumsi kenaikan penghasilan dasar di masa depan memproyeksikan liabilitas imbalan pasca-kerja
mulai dari tanggal penilaian sampai dengan usia pensiun normal. Tingkat kenaikan penghasilan dasar
pada umumnya ditentukan dengan menerapkan penyesuaian inflasi untuk skala pembayaran dan
dengan memperhitungkan masa kerja.
Liabilitas imbalan pasca-kerja Bank untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 telah
sesuai dengan laporan aktuaris independen masing-masing tertanggal 28 Januari 2016 dan
29 Januari 2015.
121
525
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Liabilitas imbalan pasca-kerja Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang
tercatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian masing-masing sebesar Rp 51.507 dan
Rp 43.087.
b. Perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember
Program pensiun imbalan
pasti dan kompensasi jangka Imbalan kesehatan
panjang lainnya pasca-kerja
2015 2014 2015 2014
Perubahan liabilitas imbalan pasti
Liabilitas imbalan pasti, awal tahun -
Bank 6.456.881) 5.545.079) 211.003) 138.092)
Termasuk dalam laba rugi
Beban jasa kini 473.947) 391.279) 13.417) 12.067)
Beban jasa lalu -) 195.132) -) -)
Beban bunga 516.550) 471.332) 16.880) 11.738)
Beban pesangon 39.843) 49.242) -) 1.410)
Termasuk dalam penghasilan
komprehensif lainnya
Keuntungan (kerugian) aktuarial
yang timbul atas:
Perubahan asumsi keuangan (442.626) -) 16.581) -)
Penyesuaian pengalaman 865.028) 882.366) (15.214) 50.623)
Imbal hasil atas aset program di
luar pendapatan bunga 70.863) -) -) -)
Lainnya
Penempatan dana pada perusahaan
asuransi (aset program) (1.300.000) (800.000) -) -)
Imbalan pasca-kerja yang
dibayarkan langsung oleh Bank (113.106) (277.549) (6.709) (2.927)
Liabilitas imbalan pasti, akhir tahun -
Bank 6.567.380) 6.456.881) 235.958) 211.003)
Beban imbalan pasca-kerja Entitas Anak tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 yang
tercatat dalam laba rugi masing-masing sebesar Rp 19.794 dan Rp 17.872, sedangkan pembayaran
imbalan pasca-kerja selama tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 di Entitas Anak
masing-masing sebesar Rp 7.289 dan Rp 3.705.
122
526
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
e. Analisis sensitivitas
Perubahan 1 (satu) poin persentase asumsi aktuarial akan memiliki pengaruh sebagai berikut:
31 Desember 2015
Program pensiun imbalan Kompensasi jangka Imbalan kesehatan
pasti panjang lainnya pasca-kerja
Kenaikan Penurunan Kenaikan Penurunan Kenaikan Penurunan
Tingkat diskonto
(1% pergerakan) (401.085) 448.756) (194.605) 218.848) (18.839) 21.320)
Tingkat penghasilan
dasar
(1% pergerakan) 466.563) (424.840) 197.114) (179.472) -) -)
Tingkat biaya kesehatan
(1% pergerakan) -) -) -) -) 20.850) (18.787)
)
f. Iuran yang diharapkan masuk ke program pensiun iuran pasti pada tahun 2016 adalah sebesar
Rp 187.487.
g. Durasi rata-rata tertimbang dari kewajiban imbalan pasti Bank adalah 8 tahun pada tanggal
31 Desember 2015.
123
527
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Biro Jasa Kustodian Bank memperoleh izin untuk menyediakan jasa kustodian dari Badan
Pengawas Pasar Modal (Bapepam, sekarang bernama Otoritas Jasa Keuangan atau OJK)
berdasarkan Surat Keputusan No.KEP-148/PM/1991 tanggal 13 Nopember 1991.
Jasa-jasa yang diberikan oleh Biro Jasa Kustodian meliputi jasa penyimpanan, penyelesaian dan
penanganan transaksi, penagihan pendapatan, proxy, corporate action, pengelolaan kas, pencatatan/
pelaporan investasi, dan tax reclamation.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset yang diadministrasikan oleh Biro Jasa Kustodian
terdiri dari saham, obligasi, deposito berjangka, sertifikat deposito, surat berharga pasar modal, dan
pasar uang lainnya, masing-masing sejumlah Rp 27.073.511 dan Rp 26.544.714.
Saldo aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Valuta asing Ekuivalen Valuta asing Ekuivalen
(dalam ribuan) Rupiah (dalam ribuan) Rupiah
Aset moneter
Kas
Dolar Amerika Serikat (USD) 51.528 710.315 43.832 542.855)
Dolar Australia (AUD) 6.903 69.613 3.165 32.121)
Dolar Singapura (SGD) 11.588 113.084 16.482 154.534)
Dolar Hong Kong (HKD) 3.941 7.010 3.602 5.752)
Poundsterling Inggris (GBP) 174 3.546 65 1.257)
Yen Jepang (JPY) 125.517 14.374 67.234 6.963)
Euro (EUR) 3.000 45.171 1.143 17.199)
Lainnya, ekuivalen USD 1.775 24.464 1.119 13.856)
987.577 774.537)
124
528
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
31 Desember
2015 2014
Valuta asing Ekuivalen Valuta asing Ekuivalen
(dalam ribuan) Rupiah (dalam ribuan) Rupiah
Liabilitas moneter
Simpanan dari nasabah
Dolar Amerika Serikat (USD) 2.866.124 39.509.526 2.768.456 34.287.325)
Dolar Australia (AUD) 38.951 392.772 35.674 362.028)
Dolar Singapura (SGD) 196.278 1.915.468 172.411 1.616.554)
Dolar Hong Kong (HKD) 21.850 38.865 5.122 8.179)
Poundsterling Inggris (GBP) 1.751 35.798 ) 1.665 32.113)
Yen Jepang (JPY) 2.127.280 243.616 4.226.931 437.741)
Euro (EUR) 53.276 802.154 41.614 626.425)
Lainnya, ekuivalen USD 19.863 273.810 12.283 152.129)
43.212.009 37.522.494)
125
529
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
31 Desember
2015 2014
Valuta asing Ekuivalen Valuta asing Ekuivalen
(dalam ribuan) Rupiah (dalam ribuan) Rupiah
Bank dan Entitas Anak mengungkapkan pelaporan informasi keuangan berdasarkan segmen
geografis:
Tahun berakhir 31 Desember 2015
Operasi
Indonesia luar
Sumatera Jawa Kalimantan bagian timur negeri Jumlah
Pendapatan bunga dan syariah 2.777.913) 41.626.244) 918.631) 1.736.935) 22.005) 47.081.728)
Beban bunga dan syariah (764.743) (9.646.343) (271.205) (529.398) (1.243) (11.212.932)
Pendapatan bunga dan syariah -
bersih 2.013.170) 31.979.901) 647.426) 1.207.537) 20.762) 35.868.796)
Pendapatan provisi dan
komisi - bersih 528.493) 7.347.636) 156.948) 318.503) 4.199) 8.355.779)
Pendapatan transaksi
perdagangan - bersih 34.963) 2.023.340) 16.649) 27.205) 4.910) 2.107.067)
Pendapatan operasional
lainnya 22.251) 1.491.475) 9.271) 20.323) 1.210) 1.544.530)
Total pendapatan segmen 2.598.877) 42.842.352) 830.294) 1.573.568) 31.081) 47.876.172)
Penyusutan dan amortisasi (24.881) (1.499.702) (11.418) (15.764) (826) (1.552.591)
Unsur material non-kas
lainnya:
Beban kerugian penurunan
nilai aset keuangan (41.964) (3.314.088) (126.985) (19.053) (2.905) (3.504.995)
Beban operasional lainnya (991.468) (18.222.524) (336.104) (585.696) (25.680) (20.161.472)
Laba sebelum pajak
penghasilan 1.540.564) 19.806.038) 355.787) 953.055) 1.670) 22.657.114)
Beban pajak penghasilan -) -) -) -) -) (4.621.346)
Laba tahun berjalan 1.540.564) 19.806.038) 355.787) 953.055) 1.670) 18.035.768)
126
530
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
127
531
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
2014
Kredit Treasuri Lainnya Jumlah
128
532
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
31 Desember 2015
Tidak
mempunyai
Hingga > 3 bulan - Lebih dari tanggal
1 bulan > 1 - 3 bulan 1 tahun > 1 - 5 tahun 5 tahun jatuh tempo Jumlah
Aset keuangan
(lanjutan)
Pindahan 76.220.934) 6.783.465) 4.317.161) 62.271) 1.548) 44.629.214 132.014.593)
)
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual
kembali 515.099) -) -) -) -) - 515.099)
Kredit yang diberikan 25.690.646) 36.550.689) 113.873.188) 122.867.713) 89.175.180) - 388.157.416)
Dikurangi:
Cadangan kerugian
penurunan nilai -) -) -) -) -) - (9.541.124)
Piutang pembiayaan
konsumen - bersih 173.235) 198.065) 1.307.487) 5.586.476) 142.256) - 7.407.519)
Investasi sewa
pembiayaan - bersih 12.231) 1.537) 17.823) 141.529) -) - 173.120)
Efek-efek untuk tujuan
investasi - bersih 6.648.148) 2.427.914) 13.398.318) 26.897.298) 1.628.262) 153.175 51.153.115)
109.260.293) 45.961.670) 132.913.977) 155.555.287) 90.947.246) 44.782.389 569.879.738)
Liabilitas keuangan
Simpanan dari nasabah (460.516.622) (8.686.867) (4.462.726) -) -) - (473.666.215)
Simpanan dari bank-
bank lain (4.151.453) (4.500) (100) -) -) - (4.156.053)
Liabilitas keuangan
untuk
diperdagangkan (61.539) (10.193) (2.502) -) -) - (74.234)
Utang akseptasi (1.261.070) (2.146.336) (954.832) (12.701) -) - (4.374.939)
Efek-efek yang dijual
dengan janji dibeli
kembali (38.602) -) -) -) -) - (38.602)
Efek-efek utang yang
diterbitkan -) (437.455) (1.242.161) (1.141.349) -) - (2.820.965)
Pinjaman yang diterima (315.901) (137.500) (816.563) (473.373) -) - (1.743.337)
(466.345.187) (11.422.851) (7.478.884) (1.627.423) -) - (486.874.345)
31 Desember 2014
Tidak
mempunyai
Hingga > 3 bulan - Lebih dari tanggal
1 bulan > 1 - 3 bulan 1 tahun > 1 - 5 tahun 5 tahun jatuh tempo Jumlah
Aset keuangan
Kas -) -) -) -) -) 19.577.571) 19.577.571)
Giro pada Bank
Indonesia 12.480.562) -) -) -) -) 26.394.613) 38.875.175)
Giro pada bank-bank lain 4.614.271) -) -) -) -) -) 4.614.271)
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-
bank lain 11.044.256) 460.800) 513.876) -) -) -) 12.018.932)
Aset keuangan untuk
diperdagangkan 328.956) 503.906) 766.638) 72.722) -) -) 1.672.222)
Tagihan akseptasi -
bersih 2.195.351) 3.293.293) 2.075.922) 4.798) -) -) 7.569.364)
Wesel tagih - bersih 1.244.592) 1.197.755) 784.633) -) -) -) 3.226.980)
129
533
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
31 Desember 2014
Tidak
mempunyai
Hingga > 3 bulan - Lebih dari tanggal
1 bulan > 1 - 3 bulan 1 tahun > 1 - 5 tahun 5 tahun jatuh tempo Jumlah
Aset keuangan
(lanjutan)
Pindahan 31.907.988) 5.455.754) 4.141.069) 77.520) -) 45.972.184) 87.554.515)
Liabilitas keuangan
Simpanan dari nasabah (433.353.943) (9.887.284) (4.664.529) -) -) -) (447.905.756)
Simpanan dari bank-
bank lain (3.747.660) (6.500) (100) -) -) -) (3.754.260)
Liabilitas keuangan
untuk
diperdagangkan (10.626) (4.076) -) -) -) -) (14.702)
Utang akseptasi (1.854.715) (2.011.009) (827.398) (4.824) -) -) (4.697.946)
Efek-efek utang yang
diterbitkan -) (99.908) (574.442) (1.829.550) -) -) (2.503.900)
Pinjaman yang diterima (744.034) -) (1.508.163) (828.745) -) -) (3.080.942)
(439.710.978) (12.008.777) (7.574.632) (2.663.119) -) -) (461.957.506)
)
Posisi bersih (330.057.964) 41.469.686) 128.073.486) 127.337.138) 64.681.330) 46.101.046) 70.413.926)
Perhitungan Posisi Devisa Neto (PDN) Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dihitung
berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Berdasarkan peraturan tersebut, bank-bank
diwajibkan untuk memelihara PDN (termasuk semua kantor cabang dalam dan luar negeri) secara
keseluruhan setinggi-tingginya 20% (dua puluh persen) dari modal.
PDN secara keseluruhan merupakan angka penjumlahan dari nilai absolut untuk jumlah dari (i) selisih
bersih aset dan liabilitas untuk setiap valuta asing dan (ii) selisih bersih tagihan dan liabilitas, berupa
komitmen dan kontinjensi di rekening administratif (transaksi rekening administratif) untuk setiap
valuta asing, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Sedangkan PDN untuk laporan posisi
keuangan, merupakan angka penjumlahan dari selisih bersih aset dan liabilitas dalam laporan posisi
keuangan untuk setiap valuta asing yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
130
534
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
PDN untuk PDN untuk
laporan posisi Selisih neto laporan posisi Selisih neto
keuangan tagihan dan PDN secara keuangan tagihan dan PDN secara
(selisih neto liabilitas di keseluruhan (selisih neto liabilitas di keseluruhan
aset dan rekening (nilai aset dan rekening (nilai
liabilitas) adminsitratif absolut) liabilitas) adminsitratif absolut)
Jumlah modal
(Catatan 39) 87.887.273) 67.840.206)
Persentase PDN
terhadap modal 0,40%) 0,56%)
Tujuan utama dari kebijakan Bank atas kebijakan pengelolaan modal adalah untuk memastikan bahwa
Bank memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan ekspansi usaha Bank saat
ini dan mempertahankan kelangsungan pengembangan di masa mendatang, dan untuk memenuhi
ketentuan kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator serta memastikan agar struktur
permodalan Bank telah efisien.
Bank menyusun Rencana Permodalan berdasarkan penilaian dan penelaahan atas kebutuhan
kecukupan permodalan yang dipersyaratkan dan mengkombinasikannya dengan tinjauan
perkembangan ekonomi terkini dan hasil dari metode stress testing. Bank senantiasa akan
menghubungkan tujuan keuangan dan kecukupan modal terhadap risiko melalui proses perencanaan
modal dan stress testing, begitu pula dengan bisnis yang didasarkan pada permodalan dan persyaratan
likuiditas Bank.
Kebutuhan permodalan Bank juga direncanakan dan didiskusikan secara rutin yang didukung dengan
data-data analisis.
Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dan Rencana Bisnis Bank (RBB) dan
disetujui oleh Dewan Komisaris. Perencanaan ini diharapkan akan memastikan tersedianya modal
yang cukup dan terciptanya struktur permodalan yang optimal.
131
535
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Peraturan Bank Indonesia No. 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 mewajibkan bank-bank di
Indonesia untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sesuai dengan
profil risiko yaitu sebesar 10% (sepuluh persen).
Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 mewajibkan bank-bank di
Indonesia dengan kualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko operasional (operational risk)
dalam perhitungan rasio KPMM.
PBI No. 8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/27/DPNP
tanggal 27 Nopember 2006 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi ketentuan KPMM untuk bank
secara individual maupun secara konsolidasian. Perhitungan rasio KPMM secara konsolidasian
dilakukan dengan menghitung modal dan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dari laporan
keuangan konsolidasian sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.
Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan PBI yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2015,
dimana modal yang diwajibkan regulator terdiri atas dua tier:
Modal Inti (Tier 1), antara lain:
1. Modal Inti Utama (CET 1) meliputi modal disetor (setelah dikurangi saham treasuri),
cadangan tambahan modal, kepentingan non-pengendali yang dapat diperhitungkan, faktor
pengurang Modal Inti Utama.
2. Modal Inti Tambahan
Modal Pelengkap (Tier 2), antara lain meliputi instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya
yang memenuhi persyaratan, agio atau disagio yang berasal dari penerbitan instrumen modal
pelengkap, cadangan umum aset produktif (Penyisihan Penghapusan Aktiva) yang wajib dibentuk
(maksimal 1,25% ATMR Risiko Kredit), cadangan tujuan, faktor pengurang modal tier 2.
Rasio KPMM pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dihitung berdasarkan PBI dengan
memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional adalah sebagai berikut:
132
536
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Perubahan kepentingan non-pengendali atas kekayaan bersih Entitas Anak adalah sebagai berikut:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014
133
537
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
PT Bukit Muria Jaya Estate Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Bukit Muria Jaya Dimiliki oleh pemegang saham Kredit yang diberikan,
akhir yang sama simpanan nasabah
PT Bukit Muria Jaya Karton Dimiliki oleh pemegang saham Kredit yang diberikan
akhir yang sama
PT Caturguwiratna Sumapala Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Cipta Karya Bumi Indah Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Darta Media Indonesia Dimiliki oleh pemegang saham Kredit yang diberikan,
akhir yang sama simpanan nasabah
PT Daya Cipta Makmur Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Daya Maju Lestari Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Djarum Dimiliki oleh pemegang saham Kredit yang diberikan,
akhir yang sama simpanan nasabah
PT Ecogreen Oleochemicals Dimiliki oleh pemegang saham Garansi yang diberikan, Letter
akhir yang sama of Credit, simpanan nasabah
PT Energi Batu Hitam Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Fajar Surya Perkasa Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Fajar Surya Swadaya Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Global Digital Niaga Dimiliki oleh pemegang saham Kredit yang diberikan,
akhir yang sama simpanan nasabah
PT Global Distribusi Nusantara Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Graha Padma Internusa Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Grand Indonesia Dimiliki oleh pemegang saham Kredit yang diberikan, aset lain-
akhir yang sama lain, simpanan nasabah, garansi
yang diberikan
PT Hartono Istana Teknologi Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Iforte Solusi Infotek Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Indo Paramita Sarana Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
134
538
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
135
539
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Dalam menjalankan kegiatan normal usahanya, Bank melakukan transaksi-transaksi dengan pihak
berelasi karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak-pihak
berelasi telah dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakati bersama.
Perincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi yang tidak dikonsolidasikan pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, serta tahun yang berakhir pada tanggal tersebut adalah sebagai
berikut:
31 Desember
2015 2014
Persentase dari Persentase dari
jumlah akun jumlah akun
yang yang
Jumlah bersangkutan Jumlah bersangkutan
Kredit yang diberikan*) (Catatan 12) 948.001 0,24% 553.710) 0,16%)
Aset lain-lain**) 267.472 3,10% 280.227) 3,93%)
Simpanan dari nasabah (Catatan 16) 1.227.133 0,26% 1.119.576) 0,25%)
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum
digunakan (Catatan 22) 195.539 0,14% 586.126) 0,47%)
Fasilitas Letter of Credit yang diberikan kepada
nasabah (Catatan 22) 2.969 0,06% 56.783) 0,79%)
Bank garansi yang diterbitkan kepada nasabah
(Catatan 22) 54.401 0,47% 49.881) 0,47%)
Pendapatan bunga dan syariah (Catatan 23) 32.026 0,07% 34.219) 0,08%)
Beban bunga dan syariah (Catatan 24) 19.124 0,17% 22.368) 0,19%)
Beban sewa (Catatan 29) 13.047 0,93% ) 13.015) 1,04%)
Iuran dana pensiun (Catatan 28) 166.151 87,94% 140.835) 100,00%)
*)
)Sebelum cadangan kerugian penurunan nilai.
**)
Merupakan pembayaran sewa yang dibayar dimuka dan uang jaminan sewa kepada PT Grand Indonesia.
136
540
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Kompensasi atas personil manajemen kunci Bank (lihat Catatan 1g) adalah sebagai berikut:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014
137
541
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Seperti yang dijelaskan di Catatan 2d.1, Bank telah menyajikan kembali laporan keuangan
konsolidasian pada tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 karena penerapan PSAK No. 24 (Revisi
2013), Imbalan Kerja. Perubahan kebijakan akuntansi ini diterapkan secara retrospektif.
Dampak atas penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013) ini terhadap saldo awal laporan posisi keuangan
konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berakhir 31 Desember 2014 adalah
sebagai berikut:
31 Desember 2014
Seperti dilaporkan Penyajian Setelah disajikan
sebelumnya kembali kembali
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
ASET
Aset pajak tangguhan - bersih 1.962.039) 731.642) 2.693.681)
LIABILITAS
Liabilitas imbalan pasca-kerja 3.784.402) 2.926.569) 6.710.971)
EKUITAS
Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya 69.419.160) (2.194.927) 67.224.233)
138
542
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
LIABILITAS
Liabilitas imbalan pasca-kerja 3.525.834) 2.179.018) 5.704.852)
EKUITAS
Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya 56.157.717) (1.634.264) 54.523.453)
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasian tahun berakhir 31 Desember 2014 telah
direklasifikasi sehingga sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun berakhir
31 Desember 2015.
Sebelum Setelah
reklasifikasi Reklasifikasi reklasifikasi
139
543
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Terdapat peraturan-peraturan baru yang telah terbit dan dapat memberikan pengaruh terhadap
kegiatan usaha Bank dan Entitas Anak:
PBI No. 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum Bank Umum.
Bank Indonesia mewajibkan bank-bank untuk memenuhi penyediaan modal minimum dengan
persentase minimal yang diwajibkan secara bertahap sebagai berikut:
2014
Rasio modal inti utama paling rendah sebesar 4,50% dari ATMR baik secara individual
maupun secara konsolidasi.
Rasio modal inti paling rendah sebesar 6,00% dari ATMR baik secara individual maupun
secara konsolidasi.
Pemenuhan rasio modal inti utama dan rasio modal inti masih menggunakan komponen yang
mengacu pada PBI No. 14/18/PBI/2012 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Bank Umum.
2015
Rasio modal inti utama paling rendah sebesar 4,50% dari ATMR baik secara individual
maupun secara konsolidasi.
Rasio modal inti paling rendah sebesar 6,00% dari ATMR baik secara individual maupun
secara konsolidasi.
Pemenuhan rasio modal inti utama dan rasio modal inti menggunakan komponen yang
mengacu pada PBI No. 15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Bank Umum.
140
544
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
PBI No. 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum Bank Umum (lanjutan).
2016
Rasio modal inti utama paling rendah sebesar 4,50% dari ATMR baik secara individual
maupun secara konsolidasi.
Rasio modal inti paling rendah sebesar 6,00% dari ATMR baik secara individual maupun
secara konsolidasi.
Rasio Capital Conservation Buffer sebesar 0,625% dari ATMR.
Rasio Countercyclical Buffer ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam kisaran 0% - 2,50% dari
ATMR*).
Rasio Capital Surcharge untuk Domestic Systematically Important Bank (D-SIB)
ditetapkan oleh otoritas yang berwenang dalam kisaran 1% - 2,50% dari ATMR bagi bank
yang ditetapkan berdampak sistemik**).
2017
Rasio modal inti utama paling rendah sebesar 4,50% dari ATMR baik secara individual
maupun secara konsolidasi.
Rasio modal inti paling rendah sebesar 6,00% dari ATMR baik secara individual maupun
secara konsolidasi.
Rasio Capital Conservation Buffer sebesar 1,25% dari ATMR.
Rasio Countercyclical Buffer ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam kisaran 0% - 2,50% dari
ATMR*).
Rasio Capital Surcharge untuk D-SIB ditetapkan oleh otoritas yang berwenang dalam kisaran
1% - 2,50% dari ATMR bagi bank yang ditetapkan berdampak sistemik**).
2018
Rasio modal inti utama paling rendah sebesar 4,50% dari ATMR baik secara individual
maupun secara konsolidasi.
Rasio modal inti paling rendah sebesar 6,00% dari ATMR baik secara individual maupun
secara konsolidasi.
Rasio Capital Conservation Buffer sebesar 1,875% dari ATMR.
Rasio Countercyclical Buffer ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam kisaran 0% - 2,50% dari
ATMR*).
Rasio Capital Surcharge untuk D-SIB ditetapkan oleh otoritas yang berwenang dalam kisaran
1% - 2,50% dari ATMR bagi bank yang ditetapkan berdampak sistemik**).
*) Berdasarkan perkembangan kondisi makroekonomi Indonesia dan penilaian Bank Indonesia terhadap kondisi tersebut, Bank
Indonesia dapat menetapkan:
1. besarnya kisaran persentase Countercyclical Buffer yang berbeda dari kisaran 0% - 2,5%;
2. pemberlakuan Countercyclical Buffer lebih cepat dari waktu yang ditentukan.
**) Otoritas yang berwenang dapat menetapkan persentase Capital Surcharge untuk D-SIB yang lebih besar dari kisaran 1% - 2,5%.
141
545
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
PBI No. 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum Bank Umum (lanjutan).
2019
Rasio modal inti utama paling rendah sebesar 4,50% dari ATMR baik secara individual
maupun secara konsolidasi.
Rasio modal inti paling rendah sebesar 6,00% dari ATMR baik secara individual maupun
secara konsolidasi.
Rasio Capital Conservation Buffer sebesar 2,50% dari ATMR.
Rasio Countercyclical Buffer ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam kisaran 0% - 2,50% dari
ATMR*).
Rasio Capital Surcharge untuk Domestic Systematically Important Bank (D-SIB) ditetapkan
oleh otoritas yang berwenang dalam kisaran 1% - 2,50% dari ATMR bagi bank yang
ditetapkan berdampak sistemik**).
Penyediaan modal minimum di atas adalah sesuai dengan profil risiko, yaitu ditetapkan paling
rendah sebagai berikut:
8% dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 1 (satu).
9% sampai dengan kurang dari 10% dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 2
(dua).
10% sampai dengan kurang dari 11% dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 3
(tiga).
11% - 14% dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 4 (empat) atau peringkat 5
(lima).
POJK No. 17/POJK.03/2014 tanggal 18 Nopember 2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.
Konglomerasi Keuangan terdiri dari Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang berada dalam
satu grup atau kelompok karena keterkaitan kepemilikan dan/atau pengendali, wajib
menerapkan Manajemen Risiko Terintegrasi secara komprehensif dan efektif. Dalam rangka
menerapkan Manajemen Risiko Terintegrasi, Konglomerasi Keuangan memiliki struktur yang
terdiri dari Entitas Utama dan perusahaan anak dan/atau perusahaan terelasi beserta
perusahaan anaknya.
Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi mencakup paling sedikit:
a. Pengawasan Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama;
b. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit Manajemen Risiko Terintegrasi;
c. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian risiko secara
terintegrasi, dan sistem informasi Manajemen Risiko Terintegrasi; dan
d. Sistem pengendalian internal yang menyeluruh terhadap penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi.
Entitas utama wajib membentuk Komite Manajemen Risiko Terintegrasi dan Satuan Kerja
Manajemen Risiko Terintegrasi dan menyusun laporan profil risiko terintegrasi setiap
semester untuk posisi akhir bulan Juni dan Desember. Laporan tersebut disampaikan kepada
OJK paling lambat pada tanggal 15 (lima belas) bulan kedua setelah berakhirnya bulan
laporan yang bersangkutan.
*) Berdasarkan perkembangan kondisi makroekonomi Indonesia dan penilaian Bank Indonesia terhadap kondisi tersebut, Bank
Indonesia dapat menetapkan:
1. besarnya kisaran persentase Countercyclical Buffer yang berbeda dari kisaran 0% - 2,5%;
2. pemberlakuan Countercyclical Buffer lebih cepat dari waktu yang ditentukan.
**) Otoritas yang berwenang dapat menetapkan persentase Capital Surcharge untuk D-SIB yang lebih besar dari kisaran 1% - 2,5%.
142
546
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
POJK No. 17/POJK.03/2014 tanggal 18 Nopember 2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan (lanjutan).
Kewajiban penyampaian laporan profil risiko terintegrasi pertama kali dilakukan untuk posisi
laporan sebagai berikut :
a. Juni 2015, untuk Entitas Utama yang merupakan Bank Umum Berdasarkan Kegiatan
Usaha (BUKU) 4;
b. Desember 2015, untuk Entitas Utama berupa bank selain BUKU 4 dan bukan bank.
POJK No. 18/POJK.03/2014 tanggal 18 Nopember 2014 tentang Penerapan Tata Kelola
Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.
Entitas Utama wajib menerapkan Tata Kelola Terintegrasi. Penerapan tersebut paling sedikit
mencakup persyaratan Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris Entitas Utama, tugas dan
tanggung jawab Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris Entitas Utama, tugas dan
tanggung jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi, tugas dan tanggung jawab satuan kerja
kepatuhan terintegrasi, tugas dan tanggung jawab satuan kerja audit internal terintegrasi,
penerapan manajemen risiko terintegrasi, serta penyusunan dan pelaksanaan Pedoman Tata
Kelola Terintegrasi. Direksi Entitas Utama wajib memastikan penerapan Tata Kelola
Terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan.
Entitas Utama wajib menyampaikan laporan mengenai LJK yang menjadi Entitas Utama dan
LJK yang menjadi anggota Konglomerasi Keuangan kepada OJK. Laporan tersebut
disampaikan paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja sejak terjadinya Konglomerasi Keuangan
baru disertai penunjukkan Entitas Utama, perubahan Entitas Utama, perubahan anggota
Konglomerasi Keuangan dan/atau pembubaran Konglomerasi Keuangan.
Laporan mengenai LJK yang menjadi Entitas Utama dan LJK yang menjadi anggota
Konglomerasi Keuangan disampaikan pertama kali paling lambat 31 Maret 2015.
POJK No. 30/POJK.05/2014 tanggal 19 Nopember 2014 tentang Tata Kelola yang Baik Bagi
Perusahaan Pembiayaan.
Perusahaan pembiayaan harus mengikuti prinsip-prinsip dasar tata kelola perusahaan yang baik,
termasuk transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness. Sebuah pedoman
dan prosedur operasi standar harus dibuat untuk melaksanakan prinsip-prinsip ini. Selain itu,
pihak-pihak utama perusahaan pembiayaan, yaitu, pemegang saham pengendali, direksi,
komisaris, tenaga kerja asing, dan dewan pengawas syariah (jika ada) diwajibkan untuk
menyelesaikan fit and proper test yang diselenggarakan oleh OJK sebelum menduduki posisinya.
Sebuah perusahaan pembiayaan yang memiliki aset lebih dari Rp 200 miliar setidaknya harus
memiliki 3 (tiga) Direksi, 2 (dua) Komisaris, 1 (satu) Komisaris Independen, Komite Audit, dan
fungsi yang membantu Komisaris dalam memantau dan memastikan efektivitas sistem
pengendalian internal dan pelaksanaan tugas auditor internal dan eksternal. Untuk perusahaan
pembiayaan yang memiliki aset kurang dari Rp 200 miliar, perusahaan pembiayaan setidaknya
memiliki 2 (dua) Direktur.
POJK ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2015.
POJK No. 6/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan
Bank.
Untuk meningkatkan transparansi kondisi keuangan dan sejalan dengan penerapan Basel II
dan Basel III, Bank diwajibkan untuk mengungkapkan jenis risiko dan potensi kerugian,
praktek manajemen risiko yang diterapkan, komponen permodalan yang lebih rinci, serta
tambahan modal di atas rasio permodalan sesuai profil risiko Bank.
143
547
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
POJK No. 6/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan
Bank (lanjutan).
Dalam laporan publikasi triwulan, Bank yang termasuk dalam kategori BUKU 3 dan BUKU
4, wajib menambahkan informasi tentang pengungkapan permodalan sesuai dengan dokumen
Composition of Capital Disclosure Requirements yang diterbitkan oleh Basel Committee on
Banking Supervision yang akan berlaku efektif untuk laporan posisi akhir bulan Desember
2015.
POJK ini mulai berlaku pada tanggal 1 April 2015.
144
548
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Lampiran 1/1
Informasi keuangan tambahan PT Bank Central Asia Tbk (entitas induk saja) berikut ini, dimana tidak termasuk saldo
dari Entitas Anak, telah disusun dan disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang
diterapkan pada laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak, kecuali untuk investasi pada Entitas Anak,
yang disajikan sebesar harga perolehan.
1 Januari
2014/
31 Desember 31 Desember 31 Desember
2015 2014*) 2013*)
ASET
Kas 17.833.851 19.564.217) 16.273.604)
Giro pada Bank Indonesia 37.624.875 38.767.135) 35.187.679)
Giro pada bank-bank lain 8.362.474 4.566.349) 3.430.762)
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain 54.218.932 10.322.925) 11.298.869)
Aset keuangan untuk diperdagangkan 1.777.924 1.669.705) 1.035.791)
Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp 433.339 pada tanggal
31 Desember 2015 (31 Desember 2014: Rp 396.343 dan
1 Januari 2014: Rp 89.740) 7.367.389 7.569.364) 6.434.376)
Wesel tagih - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai sebesar Rp 858 pada tanggal 31 Desember 2015
(31 Desember 2014: Rp 1.286 dan 1 Januari 2014: Rp 580) 2.498.940 3.226.980) 2.632.832)
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 515.099 26.289.663) 41.056.171)
Kredit yang diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp 9.025.674 pada tanggal
31 Desember 2015 (31 Desember 2014: Rp 6.703.233 dan
1 Januari 2014: Rp 5.610.545)
Pihak berelasi 1.537.717 1.027.340) 674.447)
Pihak ketiga 377.444.335 339.231.697) 306.095.154)
Efek-efek untuk tujuan investasi - setelah dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai sebesar Rp 730.645 pada tanggal
31 Desember 2015 (31 Desember 2014: Rp 674.229 dan
1 Januari 2014: Rp 660.328) 50.490.598 70.996.188) 47.829.262)
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar
Rp 6.895.790 pada tanggal 31 Desember 2015 (31 Desember
2014: Rp 5.759.794 dan 1 Januari 2014: Rp 4.882.884) 9.409.581 8.648.481) 7.365.886)
Aset pajak tangguhan - bersih 3.077.393 2.608.486) 2.265.785)
Penyertaan saham - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp 23.229 pada tanggal 31 Desember
2015 (31 Desember 2014: Rp 17.948 dan 1 Januari 2014:
Rp 13.265) 2.239.289 1.702.476) 1.238.849)
Aset lain-lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai sebesar Rp 654 pada tanggal 31 Desember 2015
(31 Desember 2014: Rp 1.929 dan 1 Januari 2014: Rp 158) 7.843.178 6.525.059) 6.223.529)
145
549
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Lampiran 1/2
Informasi keuangan tambahan PT Bank Central Asia Tbk (entitas induk saja) berikut ini, dimana tidak termasuk saldo
dari Entitas Anak, telah disusun dan disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang
diterapkan pada laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak, kecuali untuk investasi pada Entitas Anak,
yang disajikan sebesar harga perolehan.
1 Januari
2014/
31 Desember 31 Desember 31 Desember
2015 2014*) 2013*)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 6.083.156) 4.936.065) 4.613.106)
EKUITAS
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 1.077.708) 912.850) 770.311)
Belum ditentukan penggunaannya 78.618.832) 65.655.831) 53.477.928)
*)
Setelah penyajian kembali
146
550
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Lampiran 2/1
Informasi keuangan tambahan PT Bank Central Asia Tbk (entitas induk saja) berikut ini, dimana tidak termasuk saldo
dari Entitas Anak, telah disusun dan disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang
diterapkan pada laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak, kecuali untuk investasi pada Entitas Anak,
yang disajikan sebesar harga perolehan.
(19.772.237) (16.767.719)
(4.246.638) (3.856.169)
*)
Setelah penyajian kembali
147
551
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Lampiran 2/2
Informasi keuangan tambahan PT Bank Central Asia Tbk (entitas induk saja) berikut ini, dimana tidak termasuk saldo
dari Entitas Anak, telah disusun dan disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang
diterapkan pada laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak, kecuali untuk investasi pada Entitas Anak,
yang disajikan sebesar harga perolehan.
*)
Setelah penyajian kembali
148
552
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Lampiran 3/1
Informasi keuangan tambahan PT Bank Central Asia Tbk (entitas induk saja) berikut ini, dimana tidak termasuk saldo dari Entitas Anak, telah disusun dan disajikan sesuai dengan
kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang diterapkan pada laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak, kecuali untuk investasi pada Entitas Anak, yang disajikan
sebesar harga perolehan.
Saldo per 1 Januari 2015 1.540.938) 5.711.368) (59.697) 912.850) 65.655.831) 73.761.290)
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan --) -) (34.554) --) 16.920.114) 16.885.560)
Saldo per 31 Desember 2015 1.540.938) 5.711.368) (94.251) 1.077.708) 78.618.832) 86.854.595)
1)
Termasuk dalam saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya adalah pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti - bersih
149
INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (ENTITAS INDUK SAJA) (Lanjutan)
Informasi keuangan tambahan PT Bank Central Asia Tbk (entitas induk saja) berikut ini, dimana tidak termasuk saldo dari Entitas Anak, telah disusun dan disajikan sesuai dengan
kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang diterapkan pada laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak, kecuali untuk investasi pada Entitas Anak, yang disajikan
sebesar harga perolehan.
Tahun berakhir 31 Desember 2014
(Kerugian)
keuntungan yang
Modal belum direalisasi
Saldo laba
Saldo per 1 Januari 2014 1.540.938) 5.711.368) (464.188) 770.311) 55.112.192) 62.670.621)
Dampak penerapan PSAK No. 24 (Revisi
2013), setelah pajak penghasilan -) -) -) -) (1.634.264) (1.634.264)
Saldo per 1 Januari 2014, setelah dampak
penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013) 1.540.938) 5.711.368) (464.188) 770.311) 53.477.928) 61.036.357)
Laba tahun berjalan -) -) -) -) 15.962.981) 15.962.981)
Keuntungan yang belum direalisasi atas
aset keuangan yang tersedia untuk
dijual - bersih -) -) 404.491) -) -) 404.491)
Pengukuran kembali liabilitas imbalan
pasti - bersih -) -) -) -) (560.663) (560.663)
Saldo per 31 Desember 2014 1.540.938) 5.711.368) (59.697) 912.850) 65.655.831) 73.761.290)
1)
Termasuk dalam saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya adalah pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti - bersih
150
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Lampiran 4/1
Informasi keuangan tambahan PT Bank Central Asia Tbk (entitas induk saja) berikut ini, dimana tidak termasuk saldo
dari Entitas Anak, telah disusun dan disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang
diterapkan pada laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak, kecuali untuk investasi pada Entitas Anak,
yang disajikan sebesar harga perolehan.
151
555
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Lampiran 4/2
Informasi keuangan tambahan PT Bank Central Asia Tbk (entitas induk saja) berikut ini, dimana tidak termasuk saldo
dari Entitas Anak, telah disusun dan disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang
diterapkan pada laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak, kecuali untuk investasi pada Entitas Anak,
yang disajikan sebesar harga perolehan.
152
556
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
557
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
558
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Penghargaan 560
Struktur Organisasi 566
Profil Dewan Komisaris, Direksi, Komite dan
Seketaris Perusahaan 568
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi 582
Pejabat Senior 583
Struktur Pemegang Saham 585
Laporan Keuangan FarIndo Investments
(Mauritius) Limited dan Entitas Anak 586
Struktur Grup Perusahaan 587
Informasi Entitas Anak 588
Produk dan Layanan 590
Kantor Cabang 592
Bidang Usaha 595
Informasi Umum Perusahaan 596
Daftar Isi
Data
Perusahaan
559
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Penghargaan
1. 3. 6.
Bisnis Indonesia Majalah SWA dan Hachiko Majalah Service Excelence & Carre
- Carre Center for Customer Net Promoter Customer Loyalty CCSL
Excellent Service Experience Award Award 2015 Contact Center Service Excellence
(ESEA) Kategori saving account, credit card, Award (CCSEA) 2015
Peringkat Excellent housing loan, mobile banking, dan Peringkat I untuk kategori:
Kategori : Regular Banking internet banking. - Regular Banking,
- Regular Credit Card,
- Internet Banking,
- ATM Service Center
2. 4.
- E-mail Center BFI
8.
Markplus Inc
WOW Service Excelence Award
BCA meraih penghargaan untuk
kategori Conventional Bank (Buku IV)
560
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
9. 12. 14.
Business Continuity Management
(BCM) Institute, Singapura
Business Resilience Award 2015
BCA meraih Business Resilience
Award 2015 karena BCA dipandang
siap selalu memberikan layanan
dalam setiap kondisi, baik kondisi
normal maupun saat terjadi
gangguan (disaster). Finance Asia Indonesia Contact Center
Asias Best Companies 2015 Association (ICCA)
- Best Financial Sector Company in Asia The Best Contact Center Indonesia
- Best CEO Ranked 1st Jahja Setiaatmadja 2015
10. - Best Managed Company (ranked 2nd) Grand Champion 1
- Best Corporate Governance (ranked 3rd) Platinum
- Best Investor Relations (ranked 4th) 1. The Best Operation
2. The Best Technology Innovation
3. The Best Employee Engagement
4. The Best Singing
5. The Best Manager
13.
6. The Best Manager Walk In
7. The Best Supervisor
Majalah Property & Bank, dan 8. The Best Workforce
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) 9. The Best Desk Control
Indonesia Property & Bank Award 10. The Best Quality Assurance
(IPBA) 2015 11. The Best Back Office
- Most Innovative CEO untuk Presdir 12. The Best Agent Inbound
BCA Jahja Setiaatmadja 13. The Best Agent English
14. The Best Telesales
Contact Center World Asia Pacific
Gold
Region 2015
1. The Best Social Media
11. - Industry Champion Indonesia untuk
2. The Best Trainer
Head of Halo BCA Wani Sabu
3. The Best Supervisor
Gold Medal untuk kategori:
4. The Best Team Leader Outbound
- Best Mega Contact Center
5. The Best Team Leader Walk In
- Outsourcing Partnership
6. The Best Back Office
- Technology Innovation
7. The Best Agent Premium
- Best in Customer Service
8. The Best Agent Social Media
- Direct Response Campaign
9. The Best Customer Service
- Operational Manager
Silver
- Project Manager
Majalah Service Excelence & Carre 1. The Best Smart Team Jambore
- Sales Manager
CCSL 2. The Best Trainer
- Support Professional IT
Service Quality Award 2015 3. The Best Team Leader Inbound
- Quality Assurance
Peringkat Diamond untuk kategori: 4. The Best Workforce
- Customer Service Professional
- Priority Banking 5. The Best Desk Control
Silver Medal untuk kategori:
- Regular Banking - Domestic 6. The Best Agent Inbound
- Contact Center Design
- Platinum Credit Card 7. The Best Telesales
- Self Service Tecnology
- Regular Credit Card - Diamond 8. The Best Customer Service
- Community Spirit
- Sharia Banking (BCA Syariah) Bronze
- Incentive Scheme
1. The Best Business Contribution
- Support Professional HR
2. The Best Creative Team Jambore
Bronze Medal untuk kategori:
3. The Best Teamwork Jambore
- Social Media
4. The Best Manager
- Recruitment Campaign
5. The Best Team Leader Inbound
- Green Contact Center
6. The Best Telemarketing
- Sales Campaign
- Outbond Campaign
- Help Desk
- Trainer
- Customer Service Professional
561
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Penghargaan
15. 18. 21.
Warta Ekonomi Bisnis Indonesia
Indonesia Living Legend Companies Bisnis Indonesia Award 2015
Award 2015 - Jahja Setiaatmadja Presdir PT BCA
Best Financial Performance sebagai CEO Pilihan
19. 22.
InfoBank
SWA
Banking Service Excellence Award
ASEAN Best Public Companies &
2015
SWA 100: Best Weallth Creator 2015
- 2nd Best Internet Banking
- 3rd rank of Indonesia Best Public
Commercial Bank
Companies (overall)
- 2nd Best Mobile Internet
- 3rd rank of ASEAN Best Public
Commercial Bank
Companies (overall)
- 3rd Best e-Channel
Commercial Bank SWA, MCI & Inventure
- 10th Best Overall Performace Consumers Choise 2015
Commercial Bank - The Best Creative Team Jambore
23.
- The Best Teamwork Jambore
- The Best Manager
16. - The Best Team Leader Inbound
- The Best Telemarketing
- Indonesia Middle-Class Brand
Champion 2015, Kategori produk:
Prepaid Cards (Flazz BCA)
Euromoney Hongkong
Euromoney Awards For Excelence
20. Best Bank in Indonesia
Gallup
Gallup Great Workplace Award 2015
BCA menerima anugerah Gallup
Great Worksplace Award (GGWA)
2015. BCA menjadi perusahaan asli
Indonesia pertama yang meraih
penghargaan ini.
Majalah Investor
Investor Best Banking 2015
17.
- Bank Umum Aset di Atas Rp 100
Triliun
562
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
30.
Markplus Inc.
WOW Brand Award 2015
- Peringkat I untuk Kategori Saving
Account
- Peringkat I untuk Kategori Time
InfoBank
Deposit
InfoBank Awards 2015
- Peringkat II untuk Kategori Credit
- Predikat Sangat Bagus untuk Bank
Card untuk Bank Umum Kelompok
Bermodal Inti di atas Rp30 triliun
Usaha (BUKU) IV
- Titanium Trophy - atas kinerja Indonesia Property Watch
Sangat Bagus selama lebih dari 15 Golden Property Award 2015
tahun - Best Supporting Bank in Property
- Jahja Setiaatmadja sebagai Tokoh
Perbankan Paling Berpengaruh
27.
563
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Penghargaan
33. 36. 39.
Majalah MIX-Marketing Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesian Institute for Corporate
Communication Annual Report Award (ARA) 2014 Directorship (IICD) dan Majalah
PR of The Year Award 2015 Peringkat II untuk kategori Private Investor
Presdir BCA Jahja Setiaatmadja Keuangan - Listed The 7th IICD Corporate Governance
dinobatkan sebagai PR People of The Award
Year 2015 - Journalist Choice kategori - Top 10 Public Listed Companies
Spoke Person of The Year 2015 Usaha - The Best Responsibility of The Board
(BUKU) IV 37.
Majalah Digital Marketing &
Lembaga Survei Independen
Survey Online 40.
34.
Social Media & Digital Marketing
Award 2015
- Great Performing Product untuk
Banking, ATM, SMS Banking, Credit
Card, e-wallet Flazz
- Great Performing Website untuk
www.bca.co.id
- Social Media Marketing Award
untuk Credit Card BCA
Majalah MIX-Marketing
Markplus Insight & Marketeers
Communication
WOW Service Excelence Award 2015
The 8th Indonesia Most Experiental
Untuk Kategori Conventional Bank 38. Brand Activation 2015
(BUKU IV):
The 5th PPM Regional Business Case
- The Best of Indonesia WOW Service
Competition-BCAs Employer Branding:
Excellence Award 2015 untuk
The Challenge Ahead menang
tingkat Nasional
untuk kategori Kontes/Kompetisi
- Gold Champion untuk region
(Penyelenggara Program Kompetisi)
Sumatera dan Jawa-Bali
- Silver Champion untuk region
Kalimantan
- Consolation Prize Winner untuk
Majalah BusinessNews Indonesia
region Sulawesi, Maluku, dan
TOP Infrastructure 2015
Papua
TOP Private Bank for Infrastructure
Financing 2015
35.
564
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
41. 43.
42.
Majalah Investor
Investor Awards - Tokoh Finansial
Indonesia 2015
Jahja Setiaatmadja sebagai Top
National Banker 2015
Warta Ekonomi
Indonesia Most Admired CEO 2015
45.
Presdir BCA Jahja Setiaatmadja
mendapatkan penghargaan:
- Top 10 Indonesia Most Admired
CEO
- Indonesia Most Admired CEO
kategori Perbankan
565
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
DIREKSI
Komite Kebijakan
Perkreditan
Sekretariat Audit
Perusahaan Internal *
Komite Kredit
Komite Manajemen
Risiko
Komite Pengarah
Teknologi Informasi
Komite
Pertimbangan Kasus DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR
DIREKTUR
Kepegawaian BISNIS PERBANKAN BISNIS
WILAYAH &
PENDUKUNG
KORPORASI INDIVIDU CABANG
CABANG
Komite Manajemen
Risiko Terintegrasi
Central
Santosa
Finance
Asuransi Jiwa
BCA
566
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
DEWAN KOMISARIS
Komite Remunerasi
dan Nominasi
Komite Pemantau
Risiko
Komite Audit
WAKIL
PRESIDEN DIREKTUR
DIREKTUR DIREKTUR
OPERASI & DIREKTUR DIREKTUR
MANAJEMEN
TEKNOLOGI KEPATUHAN KREDIT
RISIKO
INFORMASI
EXECUTIVE VICE
PRESIDENT -
BIDANG TEKNOLOGI
INFORMASI
garis pengawasan
Strategi dan Teknologi Keuangan Manajemen Analisa Risiko
Kepatuhan * garis komunikasi dan
Pengembangan Informasi dan Risiko * Kredit penyampaian informasi
Operasi Perencanaan
Layanan garis koordinasi
Hukum Penyelamatan
Kredit
Operasi garis pelaporan/
Pembayaran Sumber Daya tanggung jawab
Domestik Manusia Pengamanan
Teknologi Catatan:
Informasi * Termasuk melakukan pemantauan
Layanan Pembelajaran pelaksanaan fungsi audit internal
Perbankan dan / manajemen risiko / kepatuhan
Elektronik Pengembangan pada Entitas Anak dalam rangka
penerapan tata kelola terintegrasi dan
Layanan manajemen risiko terintegrasi.
Perbankan
Wakil Presiden Direktur melakukan
Internasional
fungsi pemantauan dan penyelarasan
secara menyeluruh terhadap
pengelolaan Entitas Anak.
567
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Tonny Kusnadi (68 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Komisaris BCA sejak 25 Juni
2003. Sebelum bergabung dengan BCA, menjabat sebagai Direktur PT Cipta Karya Bumi Indah,
perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dan pengembangan properti (2001-2002), setelah
sebelumnya menempati posisi sebagai Komisaris. Tonny Kusnadi juga pernah menjabat berbagai
posisi manajerial di beberapa perusahaan lain, antara lain Presiden Direktur PT Sarana Kencana Mulya,
perusahaan distributor elektronik (1999-2001), Chief Manager Corporate Banking PT Bank Central Asia
(1992-1998), General Manager PT Tamara Indah, perusahaan engineering dan general supplier (1988-
1992), dan General Manager PT Indomobil, perusahaan otomotif Indonesia terkemuka (1987). Meraih
gelar Insinyur dari Universitas Brawijaya, Malang, jurusan Teknik Mesin.
Tonny Kusnadi
Komisaris
Cyrillus Harinowo (62 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Komisaris Independen BCA
sejak 25 Juni 2003. Saat ini juga menjadi Komisaris Independen di PT Unilever Indonesia sejak 2004.
Sebelum bergabung dengan BCA, Cyrillus Harinowo berkarya di Bank Indonesia (BI) selama kurang
lebih dua puluh lima tahun, antara lain sebagai Kepala Urusan Pasar Uang dan Giralisasi dan Urusan
Operasi Pengendalian Moneter (1994-1998), pejabat setingkat Direktur. Selain itu pernah menjadi
Alternate Executive Director dan Technical Assistance Advisor di Monetary and Exchange Affairs
Department di International Monetary Fund (IMF), Washington (1998-2003). Selama beberapa periode
menjadi anggota delegasi sidang Inter Governmental Group on Indonesia (IGGI) dan Consultative
Group for Indonesia (CGI), serta sidang tahunan IMF dan Bank Dunia. Cyrillus Harinowo juga pernah
menjabat berbagai jabatan manajerial di pemerintahan dan non pemerintahan, dan pernah menjabat
sebagai Staf Menteri Perdagangan (1988-1989). Aktif sebagai staf pengajar di beberapa universitas
terkemuka di Jakarta, serta menjadi pembicara dan penulis artikel di seminar-seminar maupun forum-
Cyrillus Harinowo forum di dalam dan di luar negeri serta media massa. Cyrillus Harinowo menulis buku tentang hutang
Komisaris Independen publik Indonesia (2002), tentang IMF (2004) dan buku Musim Semi Perekonomian Indonesia (2005).
Menyandang gelar Doktorandus di bidang Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada (1977). Meraih
gelar Master Development Economics, Center for Development Economics dari Williams College,
Massachusetts (1981), dan Doktor Moneter dan Ekonomi Internasional dari Vanderbilt University,
Nashville, Tennessee, Amerika Serikat (1985).
568
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Sigit Pramono (57 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Komisaris Independen BCA sejak
20 Agustus 2008. Sebelum bergabung dengan BCA menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Negara
Indonesia (2003-2008). Sigit Pramono juga pernah menjabat berbagai posisi penting di beberapa bank
dan lembaga keuangan lainnya, diantaranya sebagai Direktur Utama Bank Internasional Indonesia
(2002-2003), Senior Vice President of Credit Recovery Bank Mandiri (1999-2002), Head of Loan
Workout Division Bank Mandiri (1999), Head of Loan Remedial Division Bank Exim (1998-1999), Head
of Loan Syndication Department Bank Exim (1997-1998), Vice President Director Merincorp (Merchant
Investment Corporation) (1992-1997), dan Direktur Exim Leasing (1988-1992). Memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro (1983) dan gelar MBA di bidang International Business
Management dari Prasetiya Mulya Business School, Jakarta (1995).
Sigit Pramono
Komisaris Independen
Raden Pardede (55 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Komisaris Independen BCA sejak
15 Mei 2006 dan menjadi anggota Dewan Komisaris BCA sejak 6 Mei 2004. Saat ini juga menjabat
sebagai Komisaris Independen PT Adaro Energy Tbk. Komisaris Utama PT Perusahaan Pengelola
Aset (PPA) adalah posisi yang diemban dari 2008 sampai 2009 setelah sebelumnya menjabat sebagai
Wakil Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (2004-2008). Selain itu, Raden Pardede pernah
menjabat berbagai jabatan di beberapa perusahaan dan pemerintahan, antara lain Wakil Ketua Komite
Ekonomi Nasional (2010-2014), Staf Khusus Menteri Keuangan (2008-2010), Ketua Forum Stabilitas
Sistem Keuangan Indonesia (2007-2009), Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan (2008-
2009), Ketua Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2004-2005), Staf Khusus Menko
Perekonomian RI (2004-2005), Direktur Eksekutif PT Danareksa (2002-2004), Wakil Koordinator
Tim Asistensi Menteri Keuangan RI (2000-2004), Chief Economist dan Kepala Divisi PT Danareksa
(1995-2002), Pendiri Danareksa Research Institute (1995), Konsultan di World Bank (1994-1995), Staf
Raden Pardede Perencanaan di Departemen Perindustrian RI (1985-1990), dan Process Engineer di PT Pupuk Kujang
Komisaris Independen (1985). Raden Pardede adalah pengajar tamu di Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, dan
Prasetiya Mulya Business School. Meraih gelar Insinyur dari Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik
Kimia (1984) dan gelar PhD pada bidang Ekonomi dari Boston University, Amerika Serikat (1995).
569
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Profil Direksi
Jahja Setiaatmadja (60 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Presiden Direktur BCA
sejak tanggal 17 Juni 2011, bertanggung jawab atas Koordinasi Umum serta membawahi Divisi Audit
Internal, Sekretariat Perusahaan dan Biro Anti Fraud. Sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden
Direktur BCA (2005-2011) dengan tanggung jawab terakhir atas bisnis Perbankan Cabang, Divisi
Tresuri, Divisi Perbankan Internasional, dan kantor-kantor perwakilan di luar negeri. Jahja Setiaatmadja
pernah menjabat sebagai Direktur BCA (1999-2005) serta memangku berbagai jabatan manajerial di
BCA sejak tahun 1990. Sebelum bergabung dengan BCA, menjabat sebagai Direktur Keuangan pada
perusahaan otomotif Indonesia terkemuka, Indomobil (1989-1990), serta memegang berbagai jabatan
manajerial pada perusahaan farmasi terbesar di Indonesia, Kalbe Farma (1980-1989) dengan jabatan
terakhir sebagai Direktur Keuangan. Memulai karir di tahun 1979 sebagai akuntan pada perusahaan
akuntan (PriceWaterhouse). Memperoleh gelar sarjana dalam bidang Akuntansi dari Universitas
Indonesia.
Jahja Setiaatmadja
Presiden Direktur
Eugene Keith Galbraith (63 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur
BCA sejak tanggal 25 Agustus 2011, setelah sebelumnya menjabat sebagai Presiden Komisaris BCA
dari tahun 2002 hingga tahun 2011. Eugene Keith Galbraith menjalankan supervisi umum atas Direktur
Kepatuhan, Direktur Manajemen Risiko dan Direktur Pengendalian Risiko Kredit, serta bertanggung
jawab atas Divisi Keuangan dan Perencanaan selain melakukan fungsi pemantauan dan penyelarasan
secara menyeluruh terhadap pengelolaan entitas anak. Sebelum bergabung dengan BCA, menjabat
sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Bank NISP Tbk (2000-2006), Chairman Asiawise.com (1999-
2001), Managing Director ABN AMRO Asia (1996-1998) dan sebagai Presiden Direktur pada HG Asia
Indonesia (1990-1996). Selain itu juga pernah menjadi penasihat Departemen Keuangan (1988-1990)
dan penasihat perencanaan ekonomi di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia (1984-1988). Meraih
gelar BA di bidang Filosofi (1974), gelar M. Phil di bidang Sejarah Ekonomi (1978) dan gelar PhD di
bidang Antropologi (1983) dari Johns Hopkins University, Amerika Serikat.
Eugene Keith Galbraith
Wakil Presiden Direktur
Dhalia Mansor Ariotedjo (58 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Direktur BCA sejak 5
Juni 2001, bertanggung jawab atas Grup Bisnis Korporasi, Divisi Tresuri, Divisi Perbankan Internasional,
dan kantor-kantor perwakilan di luar negeri. Selain itu, Dhalia Mansor Ariotedjo juga memantau
perkembangan usaha entitas anak BCA yang bergerak di bidang remittance, BCA Finance Limited dan
entitas anak BCA yang bergerak di bidang sekuritas, PT BCA Sekuritas. Sebelum bergabung dengan
BCA, Dhalia Mansor Ariotedjo pernah menjabat berbagai posisi manajerial di Citibank, N.A. di Kuala
Lumpur dan Jakarta (1982-1992). Dhalia Mansor Ariotedjo bekerja di Chase Manhattan Bank, Jakarta
(1992-2001) dan menjabat sebagai Vice President Investment Banking Group (1998-2001), Vice
President Corporate Banking Group (1996-1998), dan Vice President Kepala Bagian Lembaga
Keuangan, Sektor Pemerintah dan Corporate Trust (1992-1996). Memperoleh gelar MBA di bidang
Keuangan dari George Washington University, Washington DC, Amerika Serikat.
570
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Anthony Brent Elam (56 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Direktur BCA sejak 20 Mei
2002, bertanggung jawab atas Manajemen Risiko, Penyelamatan Kredit dan Pengamanan Teknologi
Informasi, serta melakukan fungsi pemantauan risiko entitas anak dalam rangka manajemen risiko
konsolidasi dan integrasi. Sebelum bergabung dengan BCA, menjabat sebagai Staf Ahli Ketua Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), sebagai Advisor di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia,
suatu institusi keuangan yang terafiliasi dengan Pemerintah Indonesia dan bergerak di bidang
sekuritas, manajemen investasi dan modal ventura (1996-2001), Vice President PT Dieng Djaya,
perusahaan pengolahan makanan (1994-1996), dan Vice President Citibank (1986-1994). Anthony
Brent Elam adalah lulusan dari Georgetown University dan memperoleh gelar MBA di bidang Keuangan
dan Bisnis Internasional dari New York University, Amerika Serikat.
Suwignyo Budiman (65 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Direktur BCA sejak 20 Mei
2002, bertanggung jawab atas bisnis Perbankan Cabang yang meliputi Divisi Bisnis Ritel dan Komersial,
Divisi Pengembangan Dana dan Jasa, dan Cash Management. Selain itu Suwignyo Budiman juga
memantau perkembangan usaha entitas anak BCA yang bergerak di bidang Syariah, PT BCA Syariah
serta entitas anak yang bergerak di bidang asuransi, PT Asuransi Umum BCA BCA Insurance.
Sebelum bergabung dengan BCA, Suwignyo Budiman memulai karirnya sebagai Sistem Analis di Bank
Rakyat Indonesia (BRI) sejak tahun 1975 dan pernah menjabat berbagai posisi manajerial termasuk
Kepala Divisi Teknologi (1992-1995), Staf Khusus Direksi (1995-1996), Pemimpin Wilayah Palembang
(1996-1998) dan Kepala Divisi Operasional (1998-2000). Jabatan terakhir beliau adalah Pemimpin
Wilayah BRI Jawa Tengah. Selain itu juga pernah ditugaskan sebagai anggota Tim Kuasa Direksi di
BCA (Mei 1998-Juli 1998). Meraih gelar MBA dari University of Arizona, Amerika Serikat.
Suwignyo Budiman
Direktur
Subur Tan (55 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Direktur BCA sejak 20 Mei 2002,
bertanggung jawab atas Satuan Kerja Kepatuhan, Hukum, Divisi Sumber Daya Manusia serta Divisi
Pembelajaran dan Pengembangan. Bergabung dengan BCA sejak tahun 1986 dan telah memangku
beberapa posisi manajerial termasuk sebagai Kepala Bidang Kredit Kantor Pusat Operasional
(1991-1995), Kepala Biro Hukum (1995-1999) dan Wakil Kepala Divisi Hukum (1999-2000) dengan
posisi terakhir sebagai Kepala Satuan Kerja Hukum sebelum ditunjuk menjadi anggota Direksi BCA.
Menyelesaikan pendidikan terakhirnya dalam program spesialisasi Notariat Fakultas Hukum di
Universitas Indonesia.
Subur Tan
Direktur
571
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Henry Koenaifi (56 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Direktur BCA sejak 13 Februari
2008, bertanggung jawab atas Perbankan Individu BCA yang terdiri dari bisnis kredit pemilikan rumah,
kredit kendaraan bermotor (roda empat dan roda dua), bisnis kartu kredit, wealth management dan
layanan BCA Prioritas, serta memantau perkembangan anak usaha BCA yaitu PT BCA Finance yang
bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor roda empat, PT Central Santosa Finance (CS
Finance) yang bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor roda dua, serta PT Asuransi Jiwa
BCA (BCA Life) yang bergerak di bidang asuransi jiwa. Sebelum menjabat sebagai Direktur BCA, Henry
Koenaifi adalah Presiden Direktur PT BCA Finance (2000-2008). Ditunjuk oleh Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN) untuk menjabat sebagai Koordinator Tim Pengelola PT Bank Bali Tbk
dan anggota Tim Pengelola Bank Jaya (1999-2000). Bergabung dengan BCA sejak tahun 1989 dan
menempati berbagai jabatan manajerial, baik di kantor cabang maupun kantor pusat. Sebelum memulai
karirnya di industri perbankan dan bergabung dengan BCA pada tahun 1989, Henry Koenaifi bekerja
Henry Koenaifi di IBM, suatu perusahaan global di bidang teknologi informasi, selama 6 tahun. Memperoleh gelar
Direktur Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Katholik Parahyangan (1984) dan melanjutkan pendidikannya pada
Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) pada tahun 2000. Selanjutnya, menyelesaikan
pendidikannya dan memperoleh gelar MBA dari Monash University, Melbourne, Australia (2001).
Armand Wahyudi Hartono (40 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Direktur BCA sejak
14 September 2009, bertanggung jawab atas divisi operasional yaitu Operasi Pembayaran Domestik,
Layanan Perbankan Elektronik, Layanan Perbankan Internasional serta Strategi dan Pengembangan
Operasi - Layanan. Selain itu juga bertanggung jawab atas Teknologi Informasi. Sebelumnya, pernah
menjabat sebagai Kepala Perencanaan dan Pembinaan Wilayah BCA (2004-2009). Sebelum bergabung
dengan BCA, Armand Wahyudi Hartono pernah menjabat berbagai posisi manajerial pada PT Djarum
(1998-2004) dengan beberapa posisi sebagai Direktur Keuangan, Deputy Purchasing Director dan
Kepala Sumber Daya Manusia. Armand Wahyudi Hartono menjadi analis pada Global Credit Research
and Investment Banking, JP Morgan Singapura (1997-1998). Armand Wahyudi Hartono adalah lulusan
University of California, San Diego (1996) dan meraih gelar Master of Science di bidang Engineering
Economic-System and Operation Research (1997) dari Stanford University, Amerika Serikat.
572
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Erwan Yuris Ang (56 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Direktur sejak 25 Agustus
2011 dan ditunjuk sebagai Direktur Independen sejak 7 April 2014. Sebagai Direktur Wilayah dan
Pendukung Cabang, Erwan Yuris Ang bertanggung jawab sebagai pelaksana harian, pembina dan
pemantau operasional wilayah dan cabang, serta bertanggung jawab atas divisi pendukung cabang
yaitu Divisi Pengadaan, Satuan Kerja Manajemen Jaringan & Perencanaan Wilayah serta Layanan
Kredit. Sebelumnya Erwan Yuris Ang pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah di Jakarta,
Surabaya, Medan dan Malang (2000-2011). Beliau menjabat sebagai Kepala Cabang BCA Bandung
(1995-2000), Kepala Cabang BCA Pekanbaru (1989-1995), dan Kepala Bidang Kredit di Cabang BCA
Pekanbaru (1987-1989). Karir beliau di BCA dimulai sejak tahun 1985 sebagai trainee di BCA Medan.
Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Satyagama dan gelar Magister Hukum Bisnis dari
Universitas Trisakti, Jakarta.
Rudy Susanto (53 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Direktur BCA sejak 21 Juli
2014, bertanggung jawab atas Analisa Risiko Kredit. Sejak bergabung dengan BCA pada tahun 2002,
Rudy Susanto pernah menjabat berbagai posisi manajerial yaitu sebagai Executive Vice President
Grup Analisa Risiko Kredit (2011-2014), Kepala Grup Analisa Risiko Kredit (2004-2011), dan Kepala
Divisi Kredit (2002-2004). Sebelum bergabung dengan BCA, pernah menjabat di Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN) sebagai Kepala Divisi Loan Work Out II (2001-2002) dan Senior Credit
Officer (1999-2001). Selain itu, pernah bergabung dengan PT Bank LTCB Central Asia (perusahaan
patungan antara The Long-Term Credit Bank of Japan Ltd. dan PT Bank Central Asia Tbk) sebagai Vice
President Corporate Finance (1998-1999), Senior Manager Corporate Finance (1996-1998), Manager
Corporate Finance (1995), dan Assistant Manager Corporate Finance (1994). Memulai karir di PT
Danamon Indonesia Tbk pada tahun 1992 sebagai trainee dalam Credit Marketing Program. Meraih
gelar sarjana dalam bidang Teknik Sipil dari Universitas Tarumanagara dan memperoleh gelar MBA
Rudy Susanto dalam bidang Keuangan dari the University of Tennessee, Knoxville, Amerika Serikat.
Direktur
573
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Cyrillus Harinowo
Ketua
Inawaty Handoyo (64 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai anggota Komite Audit
BCA sejak 25 November 2008, setelah berkarya di Divisi Audit Internal selama 28 tahun. Sebelum
bergabung dengan BCA, pernah menjabat sebagai Kepala Keuangan di PT Naintex (1976-1980). Saat
ini, Inawaty Handoyo masih menjadi pengajar dalam bidang Auditing di Universitas Katolik Atma
Jaya, Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), dan The Institute of Internal Auditors Indonesia serta
menjadi anggota Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor (DS-QIA) sejak tahun 2007. Sejak tahun
2010, berprofesi sebagai konsultan (tenaga ahli) untuk berbagai proyek konsultasi yang dilaksanakan
oleh Divisi Konsultasi Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), khususnya di bidang Audit Internal.
Memiliki lima sertifikat profesi di bidang Auditing yaitu Qualified Internal Auditor (QIA), Certified Internal
Auditor (CIA), Certified Information System Auditor (CISA), Certified Financial Services Auditor (CFSA),
dan Certification in Risk Management Assurance (CRMA). Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi
jurusan Perusahaan/Manajemen (1976) dan Jurusan Akuntansi (1979) dari Fakultas Ekonomi
Inawaty Handoyo Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, serta gelar Magister Manajemen dari Prasetiya Mulya
Anggota Business School, Jakarta (2003).
574
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Ilham Ikhsan (65 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai anggota Komite Audit BCA sejak
23 Juni 2011. Sebelum bergabung dengan BCA, bekerja di Bank Indonesia selama 30 tahun, dengan
sebagian besar karirnya dalam bidang Supervisi Perbankan, serta pernah menjabat sebagai Kepala
Perwakilan Bank Indonesia di Singapura (2002-2005) dan posisi terakhirnya menjelang pensiun
dari Bank Indonesia adalah Direktur Unit Khusus Penyelesaian Aset (2005-2008). Setelah pensiun,
Ilham Ikhsan menjabat sebagai Bendahara/Direktur Keuangan di Yayasan Kesejahteraan Karyawan
Bank Indonesia atau YKK-BI (2008-2010). Menamatkan pendidikan S1 dari jurusan Akuntansi dari
Universitas Airlangga (1978) dan meraih gelar Master of Science di bidang Economic Development
and International Trade dari Colorado State University, Amerika Serikat (1984).
Ilham Ikhsan
Anggota
575
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Sigit Pramono menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko PT Bank Central Asia Tbk sejak tahun
2015. Saat ini juga merangkap sebagai Komisaris Independen. Informasi detail dapat dilihat pada
bagian Profil Dewan Komisaris di halaman 569.
Sigit Pramono
Ketua
Endang Swasthika Wibowo (54 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai anggota Komite
Pemantau Risiko sejak 28 Juni 2007. Endang Swasthika Wibowo adalah akademisi dan peneliti
dalam bidang manajemen risiko, keuangan dan perbankan. Sebelumnya pernah menjabat sebagai
Ketua Program Magister Management Perbankan di ABFII, Perbanas, pelatih untuk Risk Management
(Certified GARP BSMR), Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Perbanas (2000-
2006), Staf Ahli bidang Ekuinbank di Badan Legislasi DPR-RI (2000-2005), Komisaris PT Putera Lintas
Kemas, Air Freight Forwarder Co (2000-2004), dan Ketua Jurusan Manajemen, STIE Perbanas (1990-
1993). Endang Swasthika Wibowo adalah lulusan Fakultas Ekonom Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta (1985) dan meraih gelar Diploma di bidang Banking & Finance (1996), serta gelar Master di
bidang Perbankan dari Monash University, Australia (1998).
Wimpie Rianto (68 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko
BCA sejak 1 Februari 2015. Wimpie Rianto adalah praktisi di bidang perbankan yang berpengalaman,
termasuk di bidang Manajemen Risiko. Sebelumnya pernah menjabat berbagai posisi manajerial di
BCA sejak tahun 1976 hingga 1994, serta menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank LTCB Central
Asia (1994-1997), dan Presiden Direktur Bank Yama (1997-1999). Kembali bergabung di BCA pada
tahun 1999 hingga 2002 sebagai Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan. Posisi terakhirnya
sebelum menjabat sebagai Komite Pemantau Risiko BCA adalah Direktur Kepatuhan (2004-2007) dan
Komisaris Independen (2007-2014) Bank Sinar Mas. Memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Ekonomi
dari Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta (1972). Wimpie Rianto juga aktif mengikuti berbagai
pelatihan profesional dan peningkatan keahlian diantaranya dalam bidang manajemen risiko, baik di
dalam maupun luar negeri.
Wimpie Rianto
Anggota
576
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Raden Pardede
Ketua
Djohan Emir Setijoso menjabat Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank Central Asia Tbk
sejak tahun 2011. Saat ini beliau juga merangkap sebagai Presiden Komisaris. Informasi detail dapat
dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris di halaman 568.
Lianawaty Suwono (49 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai anggota Komite Remunerasi
dan Nominasi sejak 28 Juni 2007. Karirnya di BCA di mulai sejak tahun 1991 sebagai management
trainee dalam Program Pengembangan Manajemen BCA dan kemudian ditunjuk sebagai Business
Analyst di Divisi Sistem Informasi (1992-1996). Dalam perjalanan karirnya, Lianawaty Suwono
sempat menduduki berbagai posisi manajerial, seperti Kepala Urusan HR Operations Support
(1996-1998), Kepala Biro HR Operation System and Support (1998-1999), Kepala Biro Management
Development Program dan Kepala Biro Career Development (1999-2000), Kepala Biro HR Resourcing
and Development (2000-2002), Wakil Kepala Divisi Sumber Daya Manusia (2002-2006), dan saat ini
menjabat sebagai Kepala Divisi Human Capital Management (2006-sekarang). Lianawaty Suwono
adalah lulusan Business Information Computing Systems, San Francisco State University, California,
USA.
Lianawaty Suwono
Anggota
577
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Sigit Pramono menjabat sebagai Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi PT Bank Central Asia Tbk
sejak 30 Juni 2015. Saat ini beliau juga merangkap sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite
Pemantau Risiko. Informasi lebih detail dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris di halaman
569.
Sigit Pramono
Ketua (merangkap
Komisaris Independen
Entitas Utama)
Adhi Gunawan Budirahardjo (60 tahun) menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
BCA sejak 30 Juni 2015. Saat ini juga merangkap sebagai Komisaris Independen PT BCA Finance dan
Ketua Komite Audit PT BCA Finance, sejak 1 Juli 2012. Adhi Gunawan Budirahardjo pernah menjadi
Kepala Kantor Cabang Utama BCA (1991-2000), Kepala Kantor Wilayah IV Denpasar, Bali (2000-2005).
Kepala Kantor Wilayah VII Malang, Jawa Timur (2005-2008), dan menjadi Kepala Kantor Wilayah IX
Jakarta (2008-2011). Adhi Gunawan Budirahardjo juga sempat menjadi Senior Advisor to Board of
Director PT ACE Jaya Proteksi (2012-2014). Menyelesaikan pendidikan Akuntansi di Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Indonesia, Jakarta.
Gustiono Kustantio (62 tahun) menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi BCA sejak
30 Juni 2015. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Asuransi Umum BCA sejak
2011. Sebelum bergabung dengan BCA, dalam kurun waktu 1979-2011, Gustiono Kustantio pernah
menjabat berbagai posisi senior, baik di industri keuangan maupun non keuangan, di antaranya VP
Citibank N.A Jakarta, Direktur PT Bank Tiara Asia Tbk (kemudian merger dengan PT Bank Danamon
Tbk), Kepala Divisi Bank Restructuring Unit BPPN, Wakil Presiden Direktur PT Bank Internasional
Indonesia Tbk (sekarang PT Bank Maybank Indonesia Tbk), Direktur PT Tri Polyta Indonesia Tbk
(sekarang PT Chandra Asri Petrochemical Tbk), CFO PT Broadband Multimedia Tbk (sekarang PT First
Media Tbk), dan Presiden Direktur PT Indonesia Air Transport Tbk. Gustiono Kustantio meraih gelar
Insinyur dari Fakultas Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, Surabaya (1979) serta Master of Business
Administration dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI), pada 1988.
Gustiono Kustianto
Anggota (merangkap
Komisaris Independen
PT Asuransi Umum BCA)
578
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Suyanto Sutjiadi (61 tahun) menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi BCA sejak 30
Juni 2015, setelah berkarya 32 tahun di BCA dan 3 tahun di PT Bank BCA Syariah. Suyanto Sutjiadi
mengawali karir di BCA Palembang sebagai petugas kliring, pada 1978. Pada 1983, bertugas di Bank
Indonesia sebagai utusan BCA sebagai counterpart Kredit Investasi Kecil (KIK) dan Kredit Modal
Kerja Permanen (KMKP). Setahun kemudian bertugas di bagian Tabanas dan Taska. Suyanto Sutjiadi
sempat menjadi Authorized Signer BCA Palembang (1985-1986). Kemudian berturut-turut dari
periode 1987-2004 menjadi Kepala Kantor Cabang Pembantu Palembang, Kepala Kantor Cabang BCA
Pangkal Pinang, Kepala Kantor Cabang Jambi, Kepala Kantor Cabang Hayam Wuruk, Kepala Kantor
Cabang Gajah Mada, Kepala Kantor Cabang Wisma Asia, serta menjadi Kepala Kantor Wilayah V
Medan. Suyanto Sutjiadi pensiun dari BCA pada 2010. Namun, pada 2013 ditunjuk sebagai Komisaris
Independen BCA Syariah. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Univesitas Sriwijaya, Palembang.
Suyanto Sutjiadi
Anggota (merangkap
Komisaris Independen
PT Bank BCA Syariah)
Pudjianto (59 tahun) menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi BCA sejak 30 Juli 2015.
Saat ini juga merangkap sebagai Komisaris Independen PT Asuransi Jiwa BCA dan Ketua Komite Audit
PT Asuransi Jiwa BCA, sejak November 2014. Sebelum bergabung dengan BCA, Pudjianto berkarir di
PT Asuransi Kesehatan Indonesia (PT Askes - Persero) selama 31 tahun dan PT Asuransi Jiwa InHealth
Indonesia selama lima tahun. Mengawali karir di PT Askes sebagai staf di Bidang Keuangan, pada
1977 di Jakarta. Karirnya merangkak naik dengan menjadi Asisten Manajer bidang Keuangan (1983-
1987), Manajer Bidang Akuntansi (1988-1999), dan General Manager Bidang Akuntansi (2000-2008).
Pada 2009-2013, Pudjianto sempat menjadi Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Umum
PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, Jakarta. Menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Administrasi
Niaga, Universitas Terbuka Jakarta, pada tahun 1990 dan S2 Manajemen Keuangan di Sekolah Tinggi
Manajemen IMMI Jakarta, tahun 2002.
Pudjianto
Anggota (merangkap
Komisaris Independen
PT Asuransi Jiwa BCA)
579
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Inawaty Handoyo (64 tahun) menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak 30
Juli 2015. Saat ini juga merangkap sebagai Pihak Independen BCA dan anggota Komite Audit BCA.
Informasi lebih detail dapat dilihat pada bagian Profil Komite Audit di halaman 574.
Inawaty Handoyo
Anggota (merangkap Pihak
Independen Entitas Utama)
Sutedjo Prihatono (47 tahun) menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak 30
Juni 2015. Saat ini juga merangkap sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah PT Bank BCA Syariah.
Sebelum bergabung dengan PT Bank BCA Syariah, Sutedjo Prihatono berkarir di PT Bank Muamalat
Indonesia sebagai Senior Corporate Banking (1993-2004), lalu menjadi Direktur Karim Business
Consultant (2004-2014). Pada tahun 2010-2015, Sutedjo Prihatono menjadi Komite Audit dan
Pemantau Risiko PT Bank BCA Syariah. Menyelesaikan pendidikan S1 dari Fakultas Ekonomi jurusan
Manajemen Universitas Krisnadwipayana (1993) serta Magister Manajemen dari Binus Business
School (2014).
Sutedjo Prihatono
Anggota (merangkap
Anggota Dewan Pengawas
Syariah PT Bank BCA
Syariah)
580
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Inge Setiawati (48 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan BCA
sejak 1 Agustus 2011. Karirnya di BCA dimulai pada tahun 1990 sebagai trainee dalam Program
Pengembangan Manajemen BCA. Inge Setiawati kemudian menjabat sebagai Kepala Bagian Ekspor
Impor di Kantor Cabang Utama Matraman, Jakarta (1991-1992). Dalam perjalanan karirnya, Inge
Setiawati menduduki berbagai posisi manajerial di beberapa kantor cabang BCA, seperti Pimpinan
Kantor Cabang Pembantu (1992-1994), Wakil Pimpinan Kantor Cabang Utama (1995-1998), dan
Kepala Kantor Cabang Utama (1998-2011). Meraih gelar Sarjana dalam bidang Teknik Arsitektur dari
Institut Teknologi Bandung, dan menyelesaikan program studi S2 dalam bidang Manajemen Keuangan
pada Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Selain itu, Inge Setiawati juga telah mengikuti berbagai
pelatihan di bidang hukum, akuntansi dan praktik kesekretariatan perusahaan.
Inge Setiawati
Sekretaris Perusahaan
581
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Dewan Komisaris
Direksi
Erwan Yuris Ang Direktur Wilayah dan Pendukung Cabang (Direktur Independen)
582
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Pejabat Senior
Per 31 Desember 2015
Nama Jabatan
Iwan Senjaya Kepala Kantor Wilayah I, Bandung
Hendra Tanumihardja Kepala Satuan Kerja Manajemen Jaringan dan Perencanaan Wilayah
583
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Nama Jabatan
Niniek Surijanti Rahardja Kepala Grup Pengelolaan Merchant & Kantor Fungsional Consumer Card
Nur Hermawan Thendean Executive Vice President Strategic Information Technology Group
Ong Sukianto **
Kepala Divisi Logistik dan Gedung (Pejabat Sementara)
Sugito Lie **
Kepala Information Technology Management Office*
* Bertanggung jawab pada Executive Vice President Strategic Information Technology Group
** Terdapat perubahan Pejabat Senior setelah 31 Desember 2015 sampai dengan 31 Januari 2016, dimana per 1 Januari 2016 Sugito Lie ditunjuk sebagai Kepala Divisi
Logistik dan Gedung menggantikan Budi Sutrisno yang pensiun dan Ong Sukianto yang sebelumnya menjadi pejabat sementara
584
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Keterangan:
Brolonna Investment Ltd.
100,00% Pengendali
Jalur Pengendalian
Jumlah Saham
No Pemegang Saham
(dalam juta)
%
1 UOB Kay Hian Private Limited for Farindo Investment 11.126,0 45,13
2 UBS AG Singapore Non-Treaty Omnibus Account - 2091144090 901,7 3,66
UOB Kay Hian Nominees Pte Ltd for United Overseas Bank Limited
3 800,0 3,24
(Account No.352-903-114-7)
4 HSBC LTD-Singapore Branch Private Banking Division Account Clients 711,5 2,89
5 GSI-73752 630,0 2,56
6 LGT BK (Singapore) LTD/CLT TST AC Spore 522,8 2,12
7 CS AG Singapore S/A Farindo Inv (Mauritius) Ltd - 2023904005 500,0 2,03
8 Bank Julius Baer & Co Ltd, Singapore S/A Anthony Salim 434,1 1,76
9 UOB Kay Hian Pte Ltd 354,3 1,44
10 BPJS Ketenagakerjaan - JHT 291,3 1,18
11 GIC S/A Government of Singapore 269,8 1,09
12 Bank Julius Baer and Co Ltd, Singapore Branch 266,0 1,08
13 Credit Suisse AG Singapore Trust Account Client PT Tricipta Mandhala Gumilang - 2023904042 262,7 1,07
14 Credit Suisse AG Singapore Trust Account Client PT Caturguwiratna Sumapala - 2023904041 252,4 1,02
15 Credit Suisse AG SG TR A/C Russel Inv Hldng Ltd - 2023904150 248,5 1,01
16 BNYM SA/NV as Cust of Employees Provident FD Board - 2039844119 239,8 0,97
17 BBH Boston S/A Vangrd EMG MKTS STK INFD 200,5 0,81
18 JPMCB-Virtus Emerging Markets Opportunities Fund - 2157805248 175,9 0,71
19 PT. Prudential Life Assurance - REF 129,8 0,53
20 PT Farindo Investama Indonesia 125,8 0,51
Keterangan:
Beberapa institusi yang tercatat di dalam daftar di atas bertindak sebagai kustodian untuk pemegang saham
585
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
ASET PENDAPATAN
Current
assets Pendapatan
bunga
dan
syariah
3.598.318
3.565.268
Kas
1.294.846
1.580.749 Pendapatan
provisi
dan
komisi
638.893
593.708
Giro
pada
Bank
Indonesia
2.740.267
3.138.892 Pendapatan
transaksi
perdagangan
-
bersih
161.029
68.091
Giro
pada
bank-bank
lain
612.509
552.717 Pendapatan
operasional
lainnya
118.521
99.769
Penempatan
pada
Bank
Indonesia
dan
bank-bank
lain
4.081.182
970.442 Total
Pendapatan
4.516.761
4.326.836
Aset
keuangan
untuk
diperdagangkan
129.401
135.020
Wesel
tagih
184.356
260.556 BEBAN
Efek-efek
untuk
tujuan
investasi
3.710.781
5.775.379 Beban
karyawan
743.486
706.215
Efek-efek
yang
dibeli
dengan
janji
dijual
kembali
37.367
2.122.702 Beban
umum
dan
administrasi
832.328
728.564
Kredit
yang
diberikan
27.598.797
27.441.184
Beban
lain-lain
88.870
64.921
Aset
dari
transaksi
syariah
212.966
170.520 Beban
bunga
dan
syariah
856.647
956.553
Investasi
sewa
pembiayaan
12.558
13.475
Beban
provisi
dan
komisi
316
368
Piutang
pembiayaan
konsumen
537.361
563.038 Beban
penyisihan
kerugian
penurunan
nilai
Tagihan
akseptasi
534.450
611.172 aset
keuangan
267.863
182.406
Aset
pajak
tangguhan
-
bersih
234.022
217.496 Total
Beban
2.789.510
2.639.027
Jumlah
current
assets
41.920.863
43.553.342
LABA
SEBELUM
PAJAK
PENGHASILAN
1.727.251
1.687.809
Non-current
assets
Aset
tetap
704.535
714.165 BEBAN
PAJAK
PENGHASILAN
Goodwill
on
consolidation
26.026
26.026
Kini
(383.772)
(370.498)
Investasi
lain-lain
94.752
- Tangguhan
30.593
26.024
Aset
lain-lain
625.266
575.986
Jumlah
non-current
assets
1.450.579
1.316.177 LABA
BERSIH
1.374.072
1.343.335
EKUITAS
Modal
saham
550.000
550.000 LABA
KOMPREHENSIF
YANG
DAPAT
DIATRIBUSIKAN
KEPADA:
Modal
saham
diperoleh
kembali
(327.395)
(327.395) Pemilik
entitas
induk
280.580
573.723
Selisih
kurs
karena
penjabaran
laporan
keuangan
dalam Kepentingan
non-pengendali
361.909
645.851
valuta
asing
(1.169.426)
(819.329)
642.489
1.219.574
Keuntungan/(kerugian)
yang
belum
direalisasi
atas
aset
keuangan
yang
tersedia
untuk
dijual
1.294
2.337
Saldo
laba
telah
ditentukan
penggunaannya
50.449
44.509
Laporan
Komitmen
dan
Kontinjensi
Konsolidasian
Saldo
laba
belum
ditentukan
penggunaannya
4.274.073
3.703.294 Per
31
Desember
2015
dan
2014
Jumlah
ekuitas
yang
dapat
diatribusikan
kepada
pemilik
entitas
induk
3.378.995
3.153.416 31
Desember
2015 31
Desember
2014
Kepentingan
non-pengendali
3.413.448
3.204.707
000
USD
000
USD
586
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
PT BCA Sekuritas
Perantara perdagangan efek dan penjamin emisi efek
PT Central Santosa Finance (CS Finance) Pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna,
sewa operasi, kegiatan pembiayaan lain berdasarkan persetujuan
instansi yang berwenang
BCA Finance 0,424% BCA 0,0001% BCA 25% CS 25% BCA BCA
Limited Finance Syariah Finance Insurance Sekuritas
100% 100% 100% 70% 100% 75%
99,9996%
587
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
PT BCA Finance Wisma BCA Pondok Indah Lantai 2, PT Bank Central Asia Tbk : 99,576%
Jl. Metro Pondok Indah No. 10 BCA Finance Limited : 0,424%
Jakarta 12310 Total : 100%
Telp : (021) 29973100
BCA Finance Limited Unit 4707, 47/F, The Center, 99 Queens Road Central, PT Bank Central Asia Tbk : 100%
Hong Kong
Telp : (852) 28474249
PT Bank BCA Syariah Jl. Jatinegara Timur No. 72 PT Bank Central Asia Tbk : 99,9999%
Jakarta 13310 PT BCA Finance : 0,0001%
Telp : (021) 8505030, 8505035, 8190072 Total : 100%
PT BCA Sekuritas Menara BCA, Grand Indonesia PT Bank Central Asia Tbk : 75%
Lantai 41, Suite 4101 PT Poly Kapitalindo : 15%
Jl. M.H. Thamrin No. 1 Chandra Adisusanto : 10%
Jakarta 10310 Total : 100%
Telp : (021) 23587222
PT Asuransi Umum BCA Gedung WTC Mangga Dua Lantai 3A Blok CL 003 PT Bank Central Asia Tbk : 75%
(BCA Insurance) Jalan Mangga Dua Raya Kav. 8 PT BCA Finance : 25%
Jakarta 14430 Total : 100%
Telp : (021) 29986200
PT Central Santosa Finance Gedung Wisma Antara Lantai 18 PT Bank Central Asia Tbk : 45%
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17 PT BCA Finance : 25%
Jakarta 10110 PT Multikem Suplindo : 30%
Telp : (021) 29648200 Total : 100%
588
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Pembiayaan Investasi; Pembiayaan PT BCA Finance berdiri sejak tahun 1981 dan bergerak di bidang usaha Beroperasi
Modal Kerja; Pembiayaan Multiguna; pembiayaan kendaraan bermotor, khususnya roda empat atau lebih.
Sewa Operasi; Kegiatan Pembiayaan Lain BCA menjadi pemegang saham mayoritas pada tahun 2001.
berdasarkan persetujuan instansi yang
berwenang
Money Lending - Remittance BCA Finance Limited berdiri sejak tahun 1975 dan bergerak di bidang Beroperasi
jasa pengiriman uang dan memiliki izin usaha sebagai money lender.
BCA menjadi pemegang saham mayoritas pada tahun 1996.
Perbankan Syariah PT Bank BCA Syariah (sebelumnya bernama PT Bank UIB) berdiri Beroperasi
sejak 1991 dan bergerak di bidang Perbankan Syariah. BCA menjadi
pemegang saham mayoritas pada tahun 2009.
Perantara Perdagangan Efek dan PT BCA Sekuritas (sebelumnya bernama PT Dinamika Usaha Beroperasi
Penjamin Emisi Efek Jaya) berdiri sejak tahun 1990 dan bergerak di bidang perantara
perdagangan efek dan penjamin emisi efek.
BCA menjadi pemegang saham mayoritas pada tahun 2011.
Asuransi Umum atau Kerugian PT Asuransi Umum BCA (sebelumnya bernama PT Central Sejahtera Beroperasi
Insurance) berdiri sejak 1988 dan bergerak di bidang industri
perasuransian, terutama dibidang asuransi umum atau asuransi
kerugian. BCA melalui PT BCA Finance menjadi pemegang saham
sebesar 25% pada tahun 2010 dan meningkatkan kepemilikan
langsung dan tidak langsung BCA menjadi 100% pada tahun 2013.
Pembiayaan Investasi; Pembiayaan PT Central Santosa Finance, berdiri sejak 2010 dan bergerak di bidang Beroperasi
Modal Kerja; Pembiayaan Multiguna; industri dan pembiayaan anjak piutang, pembiayaan konsumen dan
Sewa Operasi; Kegiatan Pembiayaan Lain sewa guna usaha. BCA melalui PT BCA Finance menjadi pemegang
berdasarkan persetujuan instansi yang saham sebesar 25% pada tahun 2010 dan meningkatkan kepemilikan
berwenang langsung dan tidak langsung BCA menjadi 70% pada tahun 2014.
Asuransi Jiwa PT Asuransi Jiwa BCA, berdiri sejak 2013 dan bergerak Beroperasi
di bidang asuransi jiwa dan mulai melakukan kegiatan operasional
pada tahun 2014.
589
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
590
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Kredit Sindikasi
Kredit Ekspor
Trust Receipt
Kredit Investasi
Distributor Financing
Supplier Financing
Dealer Financing
Warehouse Financing
Showroom Financing
Investment Financing
Bid Guarantee
Counter Guarantee
Financial Guarantee
Maintenance Guarantee
Payment Guarantee
Performance Guarantee
591
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Kantor Cabang
Per 31 Desember 2015
KANTOR WILAYAH I
Alamat : Jumlah Kantor Cabang :
Jln. Asia Afrika 122-124, Lt.4 11 Kantor Cabang Utama
Bandung 40261 67 Kantor Cabang Pembantu
Tel. (022) 4236303 9 Kantor Kas
Lokasi :
Bandung Cirebon Majalengka Subang
Banjar Garut Ngamprah Sukabumi
Ciamis Indramayu Purwakarta Sumber
Cianjur Karawang Singaparna Sumedang
Cimahi Kuningan Soreang Tasikmalaya
KANTOR WILAYAH II
Alamat : Jumlah Kantor Cabang :
Jln. Pemuda 90-92, Lt.4 13 Kantor Cabang Utama
Semarang 50133 81 Kantor Cabang Pembantu
Tel. (024) 3550333 19 Kantor Kas
Lokasi :
Banjarnegara Kebumen Purwokerto Tegal
Bantul Kendal Purworejo Temanggung
Batang Klaten Rembang Ungaran
Blora Kudus Salatiga Wates
Boyolali Magelang Semarang Wonogiri
Brebes Mungkid Slawi Wonosari
Cilacap Pati Sleman Wonosobo
Demak Pekalongan Solo Yogyakarta
Jepara Pemalang Sragen
Kajen Purbalingga Sukoharjo
Karanganyar Purwodadi Surakarta
Lokasi :
Bangkalan Jombang Pamekasan Sumenep
Bojonegoro Lamongan Sampang Surabaya
Gresik Mojokerto Sidoarjo Tuban
KANTOR WILAYAH IV
Alamat : Jumlah Kantor Cabang :
Jln. Hasanudin 58 13 Kantor Cabang Utama
Denpasar 80119 58 Kantor Cabang Pembantu
Tel. (0361) 431012-14 10 Kantor Kas
Lokasi :
Ambon Kendari Negara Sungguminasa
Badung Kotamobagu Palopo Tabanan
Bau Bau Kupang Palu Ternate
Bedugul Luwuk Pare Pare Timika
Bitung Makassar Praya Tomohon
Denpasar Manado Selong Watampone
Gianyar Manokwari Semarapura
Gorontalo Mataram Singaraja
Jayapura Mengwi Sorong
592
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
KANTOR WILAYAH V
Alamat : Jumlah Kantor Cabang :
Jln. Diponegoro 15, Lt.5 13 Kantor Cabang Utama
Medan 20112 55 Kantor Cabang Pembantu
Tel. (061) 4148800 13 Kantor Kas
Lokasi :
Banda Aceh Bireuen Medan Sei Rampah
Bandar Seri Bentan Bukittinggi Padang Tanjung Balai
Batam Dumai Payakumbuh Tanjung Balai Karimun
Bengkalis Kisaran Pekanbaru Tanjung Pinang
Binjai Lhokseumawe Pematang Siantar Tebing Tinggi
Bintan Lubuk Pakam Rantau Prapat Tembilahan
KANTOR WILAYAH VI
Alamat : Jumlah Kantor Cabang :
Jln. Kapten Rivai 22, Lt.4 9 Kantor Cabang Utama
Palembang 30129 39 Kantor Cabang Pembantu
Tel. (0711) 312244 32 Kantor Kas
Lokasi :
Bandar Lampung Kepahiang Menggala Pangkalan Balai
Bangko Koba Mentok Prambumulih
Baturaja Kotabumi Metro Pringsewu
Belitung Timur Kuala Tungkal Muara Bungo Sekayu
Bengkulu Lahat Muara Enim Sungai Liat
Curup Lampung Selatan Pagar Alam Tanjung Pandan
Gunung Sugih Lubuk Linggau Palembang Toboali
Jambi Martapura Pangkal Pinang
Lokasi :
Banyuwangi Kediri Malang Probolinggo
Batu Kepanjen Mejayan Situbondo
Blitar Kraksaan Nganjuk Srengat
Bondowoso Lumajang Ngawi Trenggalek
Jember Madiun Pasuruan Tulungagung
Kanigoro Magetan Ponorogo
Lokasi :
Bekasi Depok Purwakarta Tangerang
Cibinong Jakarta Serang Tangerang Selatan
(Pusat, Selatan, Timur & Utara)
593
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Lokasi :
Bekasi Cibinong Depok Karawang
Bogor Cikarang Jakarta
(Pusat, Selatan, Timur & Utara)
KANTOR WILAYAH X
Alamat : Jumlah Kantor Cabang :
Jln. Asemka 27-30, Lt.6 8 Kantor Cabang Utama
Jakarta 11110 72 Kantor Cabang Pembantu
Tel. (021) 6901771 3 Kantor Kas
Lokasi :
Jakarta (Barat, Pusat & Utara)
KANTOR WILAYAH XI
Alamat : Jumlah Kantor Cabang :
Jln. Jend. Sudirman 139, Lt.4 7 Kantor Cabang Utama
Balikpapan 76112 37 Kantor Cabang Pembantu
Tel. (0542) 737133 6 Kantor Kas
Lokasi :
Balikpapan Ketapang Sambas Tanjung Redeb
Banjar Mempawah Sampit Tarakan
Banjarbaru Palangkaraya Sangatta Tenggarong
Banjarmasin Pangkalan Bun Singkawang
Batulicin Pontianak Sintang
Bontang Samarinda Tanjung
Lokasi :
Cilegon Pandeglang Serang Tangerang Selatan
Jakarta (Barat & Pusat) Rangkasbitung Tangerang Tigaraksa
KANTOR PERWAKILAN
Singapore Hong Kong
Alamat : Alamat :
360 orchard road Suites 3211-3215
#06-06A International building Jardine House
Singapore 238869 1 Connaught Place
Central, Hong kong
594
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan
Bidang Usaha
Berdasarkan Anggaran Dasar Pasal 3, BCA sebagai Bank Umum dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
595
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen
Call Center:
Halo BCA
1500888
596
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Laporan Tahunan 2015
Mempertahankan
Soliditas
www.bca.co.id