Anda di halaman 1dari 600

Mempertahankan

Soliditas
Laporan Tahunan 2015
Keberlanjutan
Tema
2013
2011 Tegar di Tengah
Ketidakpastian
Membina Hubungan, Global
Mendukung Tahun 2013 merupakan tahun yang
Pertumbuhan penuh tantangan bagi perekonomian
Indonesia. Di tengah ketidakpastian
Keberhasilan BCA dalam
mempertahankan pertumbuhan
2012 perekonomian global dan melambatnya
pertumbuhan ekonomi dalam
usaha merupakan hasil kerja keras negeri, BCA memanfaatkan posisi
keuangannya yang kokoh untuk
Senantiasa
dan dedikasi dari seluruh karyawan
serta ditopang oleh pertumbuhan mendukung kebutuhan finansial
ekonomi Indonesia yang kokoh.
Dengan tetap bertumpu pada bisnis
di Sisi Anda para nasabah dan mempertahankan
posisinya sebagai bank transaksi
inti sebagai bank transaksi, BCA terus terkemuka di Indonesia.
mengembangkan portofolio kredit dan Sepanjang sejarah 55 tahun, BCA telah
membangun inisiatif bisnis lainnya yang menjadi penyedia solusi finansial yang Kepuasan nasabah adalah fokus dari
saling melengkapi, serta senantiasa berkualitas. strategi bisnis BCA. Bank memahami
menyempurnakan kualitas layanannya. pentingnya untuk selalu berada di sisi
Semua upaya ini menjadi landasan Ke depan, BCA akan terus memelihara nasabah, khususnya dalam menghadapi
bagi BCA dalam membina hubungan hubungan jangka panjang dengan periode ekonomi yang sedang volatile.
dengan para nasabah serta menjalin para nasabah, karyawan, dan Kehati-hatian dalam penyaluran kredit
hubungan jangka panjang dengan seluruh pemangku kepentingan, dan pemahaman kebutuhan nasabah
nasabah-nasabah baru. Melalui sistem untuk Senantiasa di Sisi Anda. Saat merupakan kunci untuk tetap tegar di
dan layanan perbankan yang andal dan BCA berkembang bersama dengan tengah ketidakpastian global.
aman serta beragam layanan produk nasabahnya yang setia, pertumbuhan
keuangan, BCA berada di lini depan nasabah yang berkesinambungan
dalam mendukung kebutuhan keuangan menjadi penopang keberlanjutan
dan pertumbuhan setiap nasabah. pertumbuhan BCA.

Laporan Tahunan BCA 2012


Laporan Tahunan BCA 2012

Senantiasa
di Sisi Anda
Laporan Tahunan BCA 2011

PT Bank Central Asia Tbk


Laporan Tahunan 2013

Tegar
di Tengah
Ketidakpastian
Global
Senantiasa di Sisi Anda
Membina Hubungan, Mendukung Pertumbuhan

Laporan Tahunan 2011

Membina Hubungan,
Mendukung Pertumbuhan
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan

2012
Kantor Pusat
Menara BCA
Grand Indonesia
Jl. M.H. Thamrin No. 1
Jakarta 10310, Indonesia
Tel. 62 21 235 88000
Fax. 62 21 235 88300

www.bca.co.id
2014

Memberikan Nilai
Tambah di Tengah
Masa Transisi

Mempertahankan
2014
Laporan Tahunan Soliditas
Laporan Tahunan 2015

2014 merupakan tahun transisi politik


dan ekonomi bagi Indonesia yang ditandai
2015
Mempertahankan
dengan tingginya volatilitas pasar valuta
asing dan pasar modal, serta berlanjutnya
tekanan terhadap harga-harga komoditas.

Kokohnya fondasi ekonomi yang


diwariskan pemerintahan sebelumnya Soliditas
telah memberikan pijakan yang kuat untuk
mengatasi berbagai isu ekonomi yang Mengatasi Tantangan, Memanfaatkan Peluang
tengah dihadapi Indonesia. Pemerintahan
yang baru terus mengambil langkah- Perekonomian Indonesia masih dipengaruhi oleh dampak
langkah untuk menangani berbagai isu
tersebut, termasuk dengan melakukan negatif lemahnya ekonomi global dan berbagai tantangan
realokasi sebagian besar anggaran makro-ekonomi dalam negeri. Melambatnya perekonomian
subsidi bahan bakar minyak ke bidang
strategis lainnya untuk melapangkan
Indonesia tercermin pada kinerja industri perbankan Indonesia
jalan menuju terciptanya pertumbuhan yang mengalami penurunan kualitas kredit maupun perlambatan
ekonomi yang berkelanjutan di masa
pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga.
depan.

Pada tahun 2014, industri perbankan


BCA berhasil mempertahankan posisinya yang solid pada tahun
Indonesia dihadapkan pada berbagai
tantangan akibat perlambatan ekonomi 2015. Secara konsisten BCA menerapkan kebijakan hati-hati
dan pengetatan likuiditas yang yang diarahkan pada upaya mempertahankan kualitas kredit,
membatasi kapasitas pertumbuhan kredit
dan menyebabkan meningkatnya NPL menjaga permodalan yang kuat dan mengelola posisi likuiditas
sektor perbankan. Dengan meningkatkan yang sehat.
likuiditas dan menerapkan prinsip
pemberian pinjaman secara berhati-hati,
BCA berhasil mempertahankan kinerjanya Dengan posisi keuangan yang kokoh, BCA mampu memberikan
yang solid dan mampu memberikan nilai
tambah bagi para pemangku kepentingan dukungan bagi para nasabah, sekaligus menangkap berbagai
di sepanjang tahun transisi ini. peluang usaha untuk menopang pertumbuhan berkelanjutan.
Daftar isi
13 Profil Singkat
BCA
14 Visi, Misi dan Tata Nilai
Mempertahankan 16 Riwayat Singkat BCA
Soliditas
Laporan Tahunan 2015 18 Peristiwa Penting 2015
22 Ikhtisar Data Keuangan
26 Ikhtisar Saham
30 Struktur Grup Perusahaan

31 Laporan kepada
7 Mempertahankan Pemegang Saham
Soliditas 32 Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris
40 Laporan Direksi

53 Analisa dan Pembahasan


Manajemen
54 Tinjauan Bisnis
55 Perbankan Cabang
62 Perbankan Korporasi
68 Perbankan Individu
76 Perbankan Tresuri dan Internasional
80 Pendukung Bisnis
81 Manajemen Risiko
170 Sumber Daya Manusia
176 Jaringan dan Operasi

8 Posisi Keuangan
182 Teknologi Informasi
186 Tinjauan Keuangan

yang Solid 188


190
Tinjauan Ekonomi Makro Indonesia Tahun 2015
Tinjauan Kinerja Perbankan Indonesia Tahun 2015
192 Tinjauan Kinerja Keuangan BCA Tahun 2015
193 Ikhtisar Laba Rugi
193 - Pendapatan Bunga Bersih
196 - Pendapatan Operasional Selain Bunga
197 - Beban Operasional
198 - Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas Aset Keuangan
200 - Laba Bersih
200 - Laporan Laba Rugi Komprehensif
201 Laporan Neraca
201 - Aset
209 - Liabilitas
212 - Ekuitas
212 Arus Kas
214 Rasio Keuangan
216 Informasi Keuangan Lainnya
216 Pencapaian Target Tahun 2015
217 Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal
217 - Kebijakan Permodalan
217 - Kecukupan Permodalan dan Kebijakan Dividen
218 - Kebutuhan Permodalan Anak-anak Usaha

10 Kepuasan
218 - Posisi Permodalan BCA
219 Informasi-Informasi Material Lainnya

Nasabah
219 Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi dan
Akuisisi
219 Informasi Mengenai Transaksi Material yang Mengandung Benturan
Kepentingan
220 Pemberian Penyediaan Dana, Komitmen Maupun Fasilitas Lain yang
Dapat Dipersamakan dengan Itu dari Setiap Perusahaan atau Badan
Hukum yang Berada dalam Satu Kelompok Usaha dengan Bank
Kepada Debitur yang Telah Memperoleh Penyediaan Dana dari Bank
220 Dampak Perubahan Peraturan Perundang-undangan
221 Perubahan Kebijakan Akuntansi
222 Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK)
223 Ikatan Material atas Barang Modal dan Realisasi di Tahun 2014 dan
2015
223 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan
Akuntan
224 Analisa dan Pembahasan Manajemen per Segmen Usaha
227 Aspek Pemasaran
228 Tinjauan Kinerja Entitas Anak
232 Prospek dan Prioritas Strategis Tahun 2016
232 Prospek Perekonomian dan Sektor Perbankan Indonesia Tahun 2016
233 Prospek Usaha dan Prioritas Strategis BCA Tahun 2016
235 Proyeksi Keuangan dalam Rencana Bisnis Bank 2016

237 Tata Kelola


Perusahaan
242 Pendahuluan
242 Tujuan Penerapan Tata Kelola Perusahaan
243 Referensi
243 Pernyataan Komitmen Penerapan tata Kelola Perusahaan Struktur Tata
Kelola
244 Struktur Tata Kelola
245 Hasil GCG Assesment
246 Laporan Pelaksanaan GCG
247 Penerapan Tata Kelola Terintegrasi
247 Persyaratan Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris Entitas Utama
249 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris
Laporan Kepada 31 Entitas Utama
Pemegang Saham 250 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tata kelola Terintegrasi
250 Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi
251 Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Audit Interen Terintegrasi
251 Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi
251 Penyusunan dan Pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi
252 Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
253 Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
264 Rapat Umum Pemegang Saham
264 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
264 Tata Cara Penyelenggaraan RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015
265 Penyelenggaraan RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015
265 Kehadiran Pengurus dan Pemegang Saham
266 Pimpinan RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015
266 Agenda RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015
266 Mekanisme Penghitungan Suara RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015
267 Keputusan RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015 dan Realisasinya
274 Pernyataan Terkait Keputusan RUPS yang Belum Terealisasi
275 Pemegang Saham Utama/Pengendali
275 Dewan Komisaris
275 Acuan Hukum
276 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
276 Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
277 Kewenangan Dewan Komisaris
278 Jumlah, Komposisi, dan Kriteria Dewan Komisaris
279 Susunan Anggota Dewan Komisaris BCA per 31 Desember 2015
279 Keberagaman Komposisi Anggota Dewan Komisaris
279 Nominasi Anggota Dewan Komisaris
280 Informasi Mengenai Komisaris Independen dan Pernyataan Independensi
Anggota Dewan Komisaris

Analisa dan
Pembahasan 53
Manajemen
237 Tata Kelola
Perusahaan
281 Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris yang Jumlahnya 5% atau
Lebih dari Modal Disetor
281 Rangkap Jabatan Anggota Dewan Komisaris
281 Rapat Anggota Dewan Komisaris, Rapat Gabungan, dan Tingkat
Kehadiran Anggota Dewan Komisaris
283 Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
284 Penilaian Kinerja Dewan Komisaris
284 Prosedur Penetapan Remunerasi bagi Dewan Komisaris
285 Struktur Remunerasi Dewan Komisaris
286 Program Orientasi bagi Anggota Dewan Komisaris Baru
286 Program Pelatihan dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi Anggota
Dewan Komisaris
287 DIREKSI
287 Acuan Hukum
287 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
287 Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
288 Kewenangan Direksi
Tata Kelola 237 289 Pembidangan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Perusahaan
290 Jumlah, Komposisi dan Kriteria Anggota Direksi
291 Susunan Anggota Direksi BCA per 31 Desember 2015
291 Keberagaman Komposisi Anggota Direksi
291 Nominasi Anggota Direksi
292 Pernyataan Independensi Anggota Direksi
292 Kepemilikan Saham Anggota Direksi yang Jumlahnya 5% atau lebih dari
Modal Disetor
293 Rangkap Jabatan Anggota Direksi
293 Rapat Direksi, Rapat Gabungan dan Tingkat Kehadiran Anggota Direksi
295 Penilaian Terhadap Kinerja Direksi
295 Prosedur Penetapan Remunerasi bagi Direksi
296 Struktur Remunerasi Direksi
297 Program Orientasi Anggota Direksi Baru
297 Program Pelatihan dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi Anggota
Direksi
300 KOMITEKOMITE DEWAN KOMISARIS
300 Komite Audit
300 Tugas Pokok
300 Acuan Hukum
300 Piagam Komite Audit
300 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

Tanggung 301 Wewenang Komite Audit

378
301 Keanggotaan Komite Audit
Jawab Sosial 301 Susunan Anggota Komite Audit per 31 Desember 2015

Perusahaan
301 Masa Jabatan Anggota Komite Audit
302 Independensi dan Persyaratan Anggota Komite Audit
302 Rapat Komite Audit
303 Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite Audit Selama
Tahun 2015
304 Komite Pemantau Risiko
Laporan 304 Tugas Pokok

Keuangan 403 304


304
Acuan Hukum
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko

Konsolidasi 304
304
Keanggotaan Komite Pemantau Risiko
Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2015
305 Masa Jabatan Anggota Komite Pemantau Risiko
305 Independensi dan Persyaratan Anggota Komite Pemantau Risiko
305 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
305 Rapat Komite Pemantau Risiko
Data
Perusahaan
559 306 Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite Pemantau Risiko selama
tahun 2015
307 Komite Remunerasi Dan Nominasi
307 Tugas Pokok
307 Acuan Hukum
307 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
307 Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi
307 Susunan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi per 31
Desember 2015
308 Masa Jabatan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
308 Independensi dan Persyaratan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
308 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi
309 Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi 357 Daftar Siaran Pers BCA Tahun 2015
310 Kebijakan Mengenai Suksesi Direksi 363 Korespondensi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek
310 Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Indonesia (BEI)
Selama Tahun 2015 365 Komunikasi Internal
310 Komite Tata Kelola Terintegrasi 367 Bakorseni
310 Tugas Pokok 368 Kode Etik
310 Acuan Hukum 368 Isi Pokok-Pokok Kode Etik Bankir BCA
310 Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi 368 Sosialisasi dan Penegakan Kode Etik
311 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi 368 Upaya Penegakan dan Sanksi Pelanggaran Kode Etik
311 Keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi 369 Budaya Perusahaan (Corporate Culture)
311 Susunan Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi 369 Visi BCA
311 Jumlah dan Komposisi Komisaris Independen 369 Misi BCA
311 Masa Tugas Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi 369 Tata Nilai BCA
312 Mekanisme Kerja 370 Opsi Saham
312 Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi 370 Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan
313 Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi Dana Besar (Large Exposure)
Selama Tahun 2015
371 Rencana Strategis
313 Komite-Komite Eksekutif Direksi 373 Transparansi Kondisi Keuangan dan Non-Keuangan yang belum
313 Asset & Liability Committee (ALCO) diungkap dalam Laporan lainnya
316 Komite Manajemen Risiko 373 Transparansi Kondisi Keuangan
319 Komite Manajemen Risiko Terintegrasi 373 Transparansi Kondisi Non-Keuangan
321 Komite Kebijakan Perkreditan 374 Rasio Gaji Tertinggi Dan Terendah
324 Komite Kredit 374 Pembelian Kembali Saham (Shares Buy Back)
326 Komite Pengarah Teknologi Informasi 374 Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial
329 Komite Pertimbangan Kasus Kepegawaian 375 Pemberian Dana Untuk Kegiatan Politik
331 Sekretaris Perusahaan 375 Pemenuhan Rekomendasi Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka
331 Kedudukan dan Pejabat Sekretaris Perusahaan
331 Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan
332 Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan pada
tahun 2015
332 Program Pelatihan dalam Rangka Mengembangkan Kompetensi
Sekretaris Perusahaan 378 Tanggung Jawab
332
332
Fungsi Investor Relations
Tugas Pokok Investor Relations
Sosial Perusahaan
333 Statistik Aktivitas Investor Relations BCA Tahun 2015 dan 2014
333 Frekuensi Aktivitas Investor Relations Setiap Bulan pada tahun 2015

403 Laporan Keuangan


333 Unit Audit Internal
333 Struktur dan Kedudukan Divisi Audit Internal
334
334
Posisi Divisi Audit Internal pada Struktur Organisasi BCA
Bagan Organisasi Divisi Audit Internal
Konsolidasian
335 Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Audit Internal
335 Standar Pelaksanaan

559 Data Perusahaan


335 Ruang Lingkup
335 Independensi
335 Jumlah Auditor Pada Divisi Audit Internal
335 Pelaporan
336 Pelaksanaan Kegiatan Divisi Audit Internal selama tahun 2015
336 Fokus Rencana Audit 2016
337 Akuntan Publik (Audit Eksternal) 560 Penghargaan
337 Fungsi Kepatuhan 566 Struktur Organisasi
338 Aktivitas Aspek Kepatuhan selama Tahun 2015 568 Profil Dewan Komisaris, Direksi, Komite
339 Aktivitas terkait Penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan dan Sekretaris Perusahaan
Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) selama Tahun 2015 582 Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
340 Indikator Kepatuhan 583 Pejabat Senior
341 Penerapan Manajemen Risiko 585 Struktur Pemegang Saham
341 Sistem Manajemen Risiko 586 Laporan Keuangan FarIndo Investments
342 Risiko-risiko yang Dikelola (Mauritius) Limited dan Entitas Anak
346 Sistem Pengendalian Interen (Internal Control) 587 Struktur Grup Perusahaan
348 Pencegahan Tindakan Korupsi 588 Informasi Entitas Anak
348 Penerapan Strategi Anti Fraud 590 Produk dan Layanan
350 Whistleblowing System 592 Kantor Cabang
352 Anti Gratifikasi 595 Bidang Usaha
353 Penyimpangan Internal 596 Informasi Umum Perusahaan
353 Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Dan Transaksi
Afiliasi
356 Perkara Penting Dan Sanksi Administratif
356 Akses Informasi Dan Data Perusahaan
356 Akses Informasi
356 Website dan Media Sosial BCA
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Mempertahankan
Soliditas
Laporan Tahunan 2015

6
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Mempertahankan
Soliditas
Mengatasi Tantangan, Memanfaatkan Peluang
Perekonomian Indonesia masih dipengaruhi oleh dampak negatif
lemahnya ekonomi global dan berbagai tantangan makro-ekonomi dalam
negeri. Melambatnya perekonomian Indonesia tercermin pada kinerja
industri perbankan Indonesia yang mengalami penurunan kualitas kredit
maupun perlambatan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga.

BCA berhasil mempertahankan posisinya yang solid pada tahun 2015.


Secara konsisten BCA menerapkan kebijakan hati-hati yang diarahkan
pada upaya mempertahankan kualitas kredit, menjaga permodalan yang
kuat dan mengelola posisi likuiditas yang sehat.

7
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Posisi Keuangan
yang Solid
Pada tahun 2015 BCA kembali meraih hasil kinerja keuangan
yang positif. BCA mengedepankan pendekatan bisnis yang hati-
hati dan mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengelola
dan meminimalisasi eksposur risiko yang dihadapi.

Dengan posisi keuangan yang kokoh, BCA mampu memberikan


dukungan bagi para nasabah, sekaligus menangkap berbagai
peluang usaha untuk menopang pertumbuhan berkelanjutan.

8
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Kualitas Kredit Likuiditas Kecukupan Modal


Melalui penerapan prinsip Posisi likuiditas yang kokoh Sebagian besar komponen
kehati-hatian BCA berhasil ditopang oleh dana CASA modal BCA merupakan Tier I,
menjaga rasio NPL pada level yang stabil dan berbiaya mencerminkan struktur permodalan
yang rendah sebesar 0,7%. rendah, sebagai sumber yang sehat.
utama likuiditas BCA.

Ikhtisar Keuangan*

2015 2014 Aset Produktif & ROA

Profitabilitas (dalam miliar Rupiah) Aset Produktif (dalam miliar Rupiah)

Laba Bersih** 18.019 16.486 ROA (%)


3,9%
3,8% 3,6%
3,8% 3,8%
Laba Bersih per Saham (dalam Rupiah) 731 669
Pendapatan Bunga Bersih 35.869 32.027 527.407
483.945
Pendapatan Operasional selain Bunga 12.007 9.346 435.309
389.093
Kinerja (%) 334.956

ROA 3,8 3,9


ROE 21,9 25,5
2011 2012 2013 2014 2015
NIM 6,7 6,5
Likuiditas (%) Pendapatan Operasional
(dalam miliar Rupiah)
LFR 81,1 76,8
47.876
Efisiensi (%) 41.373
34.622
Cost Efficiency Ratio 46,5 44,2 28.092
24.401
Aset (%)
Pertumbuhan Kredit 11,9 11,0
Aset Produktif / Total Aset 88,7 87,5 2011 2012 2013 2014 2015
NPL 0,7 0,6
Laba Bersih
Liabilitas (%) yang dapat diatribusikan kepada Pemilik
Entitas Induk (dalam miliar Rupiah)
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga 5,8 9,4 18.019
16.486
Giro dan Tabungan (CASA) terhadap Total Dana Pihak Ketiga 76,1 75,1 14.254
11.721
Rasio Permodalan (%) 10.820

CAR 18,7 16,9


CAR (Tier 1) 17,8 16,0
CAR (Tier 2) 0,9 0,9
Harga Saham (dalam Rupiah) 13.300 13.125 2011 2012 2013 2014 2015

* Semua rasio keuangan menggunakan data Perusahaan Induk


** Laba Bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Catatan: Ikhtisar data keuangan selama lima tahun terakhir disajikan pada halaman 22 - 25
9
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Kepuasan
Nasabah
Hubungan yang kokoh dengan nasabah merupakan fondasi dari
filosofi bisnis BCA. Bank tetap berkomitmen untuk menyediakan
berbagai solusi yang dapat memenuhi beragam kebutuhan finansial
nasabah maupun para mitra bisnis.

BCA mencatat pertumbuhan transaksi yang signifikan dan


mendapatkan pengakuan atas kualitas produk dan layanan yang
ditawarkan, baik secara nasional maupun internasional.

10
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Cabang
15.200 15.110
13.811 14.495
11.987

187 188 187


179
174

2011 2012 2013 2014 2015


Jumlah Transaksi (dalam juta) Nilai Transaksi (dalam triliun Rupiah)

Meluncurkan aplikasi
ATM baru berbasis mobile apps,
1.847
1.541
1.732
Sakuku, untuk kenyamanan
1.282 1.782
nasabah
1.678
1.098
1.462

1.212
1.045

2011 2012 2013 2014 2015


Jumlah Transaksi (dalam juta) Nilai Transaksi (dalam triliun Rupiah)

Internet Banking
5.935
5.350
4.732
1.400
Pada tahun 2015
3.599 1.165
memperoleh penghargaan
2.601 The Best Bank in Indonesia
896
dari Euromoney dan
888

608
Asias Best Companies dari
FinanceAsia

2011 2012 2013 2014 2015


Jumlah Transaksi (dalam juta) Nilai Transaksi (dalam triliun Rupiah)

Mobile Banking
556
486

390
591
314
500
244
408

309
Memperoleh Great Workplace
224
Award 2015 dari Gallup

2011 2012 2013 2014 2015


Jumlah Transaksi (dalam juta) Nilai Transaksi (dalam triliun Rupiah)

11
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tata Kelola
Perusahaan
Dewan Komisaris dan Direksi beserta seluruh karyawan memiliki komitmen
yang tinggi untuk mewujudkan sebuah organisasi yang transparan,
akuntabel, bertanggung jawab, wajar dan independen. Upaya-upaya BCA
dalam menerapkan tata kelola perusahaan telah menciptakan landasan
yang kokoh bagi pertumbuhan usaha dari tahun ke tahun.

12
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Profil
Singkat
BCA
14 Visi, Misi dan Tata Nilai
16 Riwayat Singkat BCA
18 Peristiwa Penting 2015
22 Ikhtisar Data Keuangan
26 Ikhtisar Saham
30 Struktur Grup Perusahaan

13
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Visi

Bank pilihan
utama andalan
masyarakat, yang
berperan sebagai
pilar penting
perekonomian
Indonesia

Misi
Membangun institusi yang
unggul di bidang penyelesaian
pembayaran dan solusi
keuangan bagi nasabah bisnis
dan perseorangan

Memahami beragam kebutuhan


nasabah dan memberikan
layanan finansial yang tepat
demi tercapainya kepuasan
Visi dan Misi tersebut telah
disetujui oleh Direksi dan Dewan
optimal bagi nasabah
Komisaris PT Bank Central Asia Tbk
sesuai Surat Keputusan No. 022/
SK/DIR/2006 tertanggal 23 Februari
2006 perihal Visi dan Misi PT Bank
Meningkatkan nilai francais dan
Central Asia Tbk
nilai stakeholder BCA

14
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata
Tata
Kelola
Kelola
Perusahaan
Perusahaan Laporan
Laporan
Keuangan
Keuangan
Konsolidasian
Konsolidasian Data
Data
Perusahaan
Perusahaan

Tata Nilai

Fokus pada Integritas


Nasabah

Berusaha
Kerjasama Mencapai
Tim yang Terbaik

Informasi lebih detail mengenai budaya perusahaan dapat dilihat pada bagian Tata Kelola Perusahaan pada halaman 237 377.

15
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Riwayat Singkat BCA


1990an
1957 BCA mengembangkan
alternatif jaringan layanan
BCA mulai beroperasi melalui ATM (Anjungan Tunai
pada 21 Februari 1957 dan Mandiri atau Automated Teller
berkantor pusat di Jakarta. Machine).

Pada tahun 1991, BCA mulai


menempatkan 50 unit ATM di
berbagai tempat di Jakarta.
1980an
1970an BCA memperluas jaringan
Pengembangan jaringan dan
fitur ATM dilakukan secara
BCA memperkuat jaringan kantor cabang secara agresif intensif.
layanan cabang. Tahun sejalan dengan deregulasi sektor
1977 BCA berkembang perbankan di Indonesia. BCA bekerja sama dengan
menjadi Bank Devisa. institusi terkemuka, antara
BCA mengembangkan berbagai lain PT Telkom untuk
1955 produk dan layanan maupun
pengembangan teknologi informasi,
pembayaran tagihan telepon
melalui ATM BCA. BCA juga
NV Perseroan Dagang dengan menerapkan online system bekerja sama dengan Citibank
Dan Industrie Semarang untuk jaringan kantor cabang, dan agar nasabah BCA pemegang
Knitting Factory berdiri meluncurkan Tabungan Hari Depan kartu kredit Citibank dapat
sebagai cikal bakal Bank (Tahapan) BCA. melakukan pembayaran
Central Asia (BCA). tagihan melalui ATM BCA.

Kilas aksi korporasi Pengembangan bisnis 2008-2009


periode 2000-2005 pada periode 2000an
BCA secara proaktif mengelola
penyaluran kredit dan posisi
2002 2005
BCA memperkuat dan mengembangkan
produk dan layanan, terutama perbankan likuiditas di tengah gejolak
elektronik dengan memperkenalkan Debit krisis global, sekaligus tetap
FarIndo Investment Pemerintah Republik BCA, Tunai BCA, internet banking KlikBCA, memperkuat kompetensi utama
(Mauritius) Limited Indonesia melalui mobile banking m-BCA, EDCBIZZ, dan lain- sebagai bank transaksi.
mengambil alih 51% total PT Perusahaan Pengelola lain.
saham BCA melalui proses Aset (PPA) melakukan BCA telah menyelesaikan
tender strategic private divestasi seluruh sisa BCA mendirikan fasilitas Disaster Recovery pembangunan mirroring IT
placement. kepemilikan saham BCA Center di Singapura. system guna memperkuat
sebesar 5,02%. kelangsungan usaha dan
BCA meningkatkan kompetensi di bidang meminimalisasi
2004 penyaluran kredit, termasuk melalui
ekspansi ke bidang pembiayaan mobil
risiko operasional.

BPPN melakukan divestasi melalui anak perusahaannya, BCA membuka layanan Solitaire
atas 1,4% saham BCA BCA Finance. bagi nasabah high net-worth
kepada investor domestik individual.
melalui penawaran
terbatas. 2007
BCA menjadi pelopor dalam menawarkan
produk kredit kepemilikan rumah dengan
Catatan: Terdapat efek dilusi atas kepemilikan saham lama sehubungan
dengan penerbitan saham baru dalam rangka program kompensasi
suku bunga tetap. BCA meluncurkan
manajemen berbasis saham, dimana periode eksekusi opsi dilakukan kartu prabayar, Flazz Card serta mulai
dari November 2001 sampai dengan November 2006 menawarkan layanan Weekend Banking
untuk terus membangun keunggulan di
bidang perbankan transaksi.

16
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Kilas aksi korporasi


1997-1998 periode 2000-2005
Indonesia mengalami krisis

2000 2001
moneter. BCA mengalami
bank rush.
1999
Pada tahun 1998 BCA BPPN melakukan divestasi Penawaran Publik
Proses rekapitalisasi BCA
menjadi Bank Taken Over 22,5% dari seluruh Kedua (Secondary
selesai, dimana Pemerintah
(BTO) dan disertakan dalam saham BCA melalui Public Offering) 10%
Indonesia melalui BPPN
program rekapitalisasi Penawaran Saham Publik dari total saham BCA.
menguasai 92,8% saham BCA
dan restrukturisasi yang Perdana (IPO), sehingga Kepemilikan BPPN
sebagai hasil pertukaran
dilaksanakan oleh Badan kepemilikan BPPN atas BCA berkurang
dengan Bantuan Likuiditas
Penyehatan Perbankan berkurang menjadi 70,3%. menjadi 60,3%.
Bank Indonesia. Dalam proses
Nasional (BPPN), suatu rekapitalisasi tersebut,
institusi Pemerintah. kredit pihak terkait
dipertukarkan dengan
Obligasi Pemerintah.

2010-2013 2014 2015


BCA memasuki lini bisnis baru yaitu BCA menyempurnakan Electronic BCA senantiasa mengembangkan layanan
perbankan Syariah, pembiayaan sepeda Banking Center dengan konsep perbankan transaksi melalui penyempurnaan
motor, asuransi umum dan sekuritas. Di dan branding baru MyBCA yang layanan cash management menggunakan internet
tahun 2013, BCA menambah kepemilikan dilengkapi dengan layanan video banking platform, KlikBCA Integrated Business
efektif dari 25% menjadi 100% pada conference HaloBCA dan video Solution.
perusahaan asuransi umum, PT Asuransi banking.
Umum BCA (sebelumnya bernama BCA mengembangkan jaringan ATM berbasis
PT Central Sejahtera Insurance dan dikenal Pada Januari 2014, BCA Cash Recycling Machine guna meningkatkan
juga sebagai BCA Insurance). menyelesaikan pembelian saham efisiensi operasional jangka panjang.
PT Central Santosa Finance (CS
BCA memperkuat bisnis perbankan Finance), anak usaha yang bergerak BCA meluncurkan produk Sakuku, electronic
transaksi melalui pengembangan produk di pembiayaan sepeda motor, wallet dan platform transaksi finansial berbasis
dan layanan yang inovatif, diantaranya sehingga kepemilikan saham BCA aplikasi.
aplikasi mobile banking untuk Smartphone terhadap CS Finance secara efektif
terkini, layanan penyelesaian pembayaran meningkat dari 25% menjadi 70%. BCA memperkuat permodalan tiga anak
melalui e-Commerce, dan mengembangkan usahanya, yaitu BCA Syariah, BCA Insurance
konsep baru Electronic Banking Center yang BCA memperoleh izin untuk dan BCA Life, untuk mendukung pengembangan
melengkapi ATM Center dengan tambahan memberikan layanan asuransi usaha di masa-masa mendatang dan sejalan
fitur-fitur yang didukung teknologi terkini. jiwa melalui PT Asuransi Jiwa dengan ketentuan regulator.
BCA (BCA Life) yang beroperasi di
Guna meningkatkan keandalan layanan bawah entitas anak BCA, yaitu BCA
perbankannya, BCA telah menyelesaikan Sekuritas.
pembangunan Disaster Recovery Center (DRC)
di Surabaya yang berfungsi sebagai disaster BCA menyalurkan kredit dengan
recovery backup data center yang terintegrasi mengutamakan prinsip kehati-
dengan dua mirroring data center. DRC yang hatian guna mendukung kebutuhan
baru menggantikan DRC yang sebelumnya pendanaan nasabah di masa
berlokasi di Singapura. ketidakpastian ekonomi
dan politik.
17
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Peristiwa Penting 2015

Januari 26.02.2015
Co-Branding Flazz BCA dan Bank Woori
April
26.01.2015 Saudara 02.04.2015
Co-Branding Flazz dan JakCard Layanan e-money Flazz semakin luas BCA Jalin Kerja Sama Pembayaran PBB
Kesepakatan co-branding membuat dengan kerja sama BCA dan Bank Woori dengan Pemkot Tangsel
kartu JakCard milik Bank DKI dapat Saudara. BCA menandatangani Nota
dipakai di seluruh platform Flazz BCA. Kesepahaman Pembayaran Pajak Bumi
dan Bangunan (PBB) Pemerintah Kota

Maret Tangerang Selatan.

02.03.2015
BCA Apresiasi Nasabah Melalui
Gebyar BCA
BCA melakukan berbagai rangkaian
kegiatan untuk mengapresiasi nasabah
setianya, salah satunya melalui
29.01.2015
penyelenggaraan Gebyar BCA.
Flazz BCA Jadi Kartu e-Parking
Pemprov DKI 06.04.2015
BCA bekerja sama dengan Dinas BCA Luncurkan Tabungan LAKU
Perhubungan DKI Jakarta meluncurkan BCA mendukung program keuangan
pembayaran parkir menggunakan inklusif yang dicanangkan Otoritas Jasa
e-money di Terminal Parkir Elektronik Keuangan (OJK) dengan meluncurkan
(TPE) di wilayah jalan Sabang, Kelapa produk LAKU di Desa Ngombak,
Gading dan jalan Falatehan. Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Produk LAKU merupakan solusi bagi
masyarakat yang tidak terjangkau atau
lokasinya jauh dari kantor cabang.
30.03.2015
BCA Layani Pembelian Tiket Garuda
Indonesia Melalui Transaksi e-commerce
BCA dan Garuda Indonesia
menandatangani Perjanjian Kerja Sama
(PKS) terkait penerimaan pembayaran
tiket pesawat melalui kartu kredit dan
debit BCA.

Februari
17.02.2015 20.04.2015
BCA Dukung Sistem Penerimaan BCA Turut Biayai Proyek Kereta Api
Negara Terintegrasi Bandara Soekarno-Hatta
BCA turut serta pada grand launching BCA bersama tiga bank nasional
Modul Penerimaan Negara Generasi mengucurkan kredit sindikasi sebesar
ke-2 (MPN G-2). Membayar pajak kini Rp 2,1 triliun untuk membiayai proyek
lebih mudah dengan sistem MPN G-2 pembangunan jalur kereta api Bandara
melalui e-channel BCA. Soekarno-Hatta.

18
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

09.04.2015
BCA Selenggarakan Rapat Umum
Juni Juli
Pemegang Saham Tahunan dan
2-7.06.2015 10.07.2015
Luar Biasa
BCA Dukung Indonesia Open 2015 BCA Ditunjuk Menjadi Bank Pembayaran
Dalam RUPS Tahunan Pemegang
BCA kembali mendukung turnamen Kustodian Sentral Efek Indonesia
Saham BCA menyetujui pembagian
bulu tangkis kelas dunia BCA Indonesia BCA dan sejumlah bank lainnya
dividen tunai sebesar Rp 3,6 triliun
Open Superseries Premier yang ditunjuk menjadi Bank Administrator
atau Rp 148 per saham.
berlangsung di Istora Senayan, Jakarta. Rekening Dana Nasabah (RDN)
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Sementara dalam RUPS Luar Biasa,
(KSEI) untuk periode 2015-2019. Hal ini
telah disetujui penambahan
memungkinkan investor semakin mudah
Anggaran Dasar BCA sesuai
mendapatkan informasi portofolio
peraturan yang berlaku.
efeknya melalui e-channel BCA.

Mei
21-23.05.2015
BCA Dukung Penyelenggaraan Gebyar 06.06.2015
Wayang UI 2015 BCA Selenggarakan Electro Run 2015
BCA berkomitmen melestarikan seni Lomba lari 5K di malam hari ini
dan budaya Indonesia, salah satunya diselenggarakan BCA bersama Ismaya
dengan mendukung penyelenggarakan Live dan Mesarace di Dunia Fantasi
Gebyar Wayang UI 2015 yang digelar 29.07.2015
Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta.
oleh Komunitas Wayang Universitas BCA Analyst Meeting &
Indonesia. Press Conference Kinerja
13.06.2015
Semester I-2015
Penyelesaian Kredit Tol Cipali dengan
BCA memberikan paparan kinerja pada
Dukungan Kredit Sindikasi yang
paruh pertama 2015 kepada para analis
dipimpin BCA
dan wartawan media cetak maupun
Presiden RI Joko Widodo meresmikan
elektronik.
penggunaan Jalan Tol Cikopo-Palimanan
(Cipali) sepanjang 116,75 km. Peresmian
ini menandai selesainya pembangunan
jalan tol yang menelan dana sebesar
Rp 12,5 triliun, dimana 70% atau
27.05.2015 senilai Rp 8,8 triliun dibiayai dari kredit
BCA - Royale Open Tournament 2015 sindikasi 21 bank yang dipimpin BCA
BCA kembali mendukung sebagai lead arranger.
penyelenggaraan turnamen golf
tahunan yang bertajuk BCA - Royale 12-13.06.2015
Open Tournament 2015. BCA Kembali Hadirkan
Jazz Gunung 2015
BCA kembali mendukung pergelaran
Jazz Gunung untuk ketujuh kalinya di
panggung terbuka Java Banana, Gunung
Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.

19
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Peristiwa Penting 2015 - lanjutan

Agustus 21.09.2015
Dukung Peningkatan Literasi Keuangan, Oktober
BCA Kembangkan Tabungan SimPel
10.08.2015 BCA mendukung upaya OJK untuk 01.10.2015
Bersama OJK, BCA Operasikan membangkitkan budaya menabung MoU BCA dan Sriwijaya Air Group
SiMOLEK di 15 Kota sejak dini melalui produk tabungan yang BCA dan PT Sriwijaya Air melakukan
Untuk meningkatkan indeks diberi nama Simpanan Pelajar (SimPel). penandatanganan perjanjian kerja
literasi dan inklusi keuangan SimPel merupakan tabungan bagi siswa sama yang menandai dukungan
masyarakat Indonesia, BCA bersama dari jenjang PAUD/Raudatul Athfal (RA) penuh BCA terhadap akses informasi
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga SMA/Madrasah Aliyah (MA) dan dan pelayanan pembayaran yang
mengoperasikan Mobil Literasi Pondok Pesantren yang diterbitkan praktis, nyaman, aman, dan efisien
Keuangan (SiMOLEK) di 15 kota di secara nasional oleh perbankan di untuk agen tiket yang menyediakan
Indonesia, di antaranya Jabodetabek, Indonesia, termasuk BCA. tiket penerbangan Sriwijaya Air Group
Bandung, Semarang, Yogyakarta, melalui fasilitas KlikBCA Bisnis.
Surabaya, Medan, Samarinda, BCA Salah Satu Agen Penjual Obligasi
Makassar, Manado, Jayapura. Negara Terbaik 07-08.10.2015
BCA meraih penghargaan sebagai BCA Selenggarakan Indonesia
salah satu Agen Penjual Obligasi Knowledge Forum (IKF)
Negara Ritel Terbaik seri SBR001 dan BCA menggelar Indonesia Knowledge
ORI011 tahun 2014. Forum (IKF) IV dengan tema Moving
Our Nation to the Next Level: Utilizing
Knowledge for Sustainable Innovation
Across Generation. IKF merupakan ajang
rutin tahunan yang diselenggarakan
BCA melalui BCA Learning Service.

08.10.2015
September BCA dan Garuda Indonesia Melakukan
Kerja Sama
04.09.2015 BCA dan PT Garuda Indonesia (Persero)
BCA Rayakan Hari Pelanggan Nasional menandatangani perjanjian kerja sama
Direktur BCA, Armand W. Hartono 28.09.2015 di bidang corporate sales dan ticket
mengunjungi KCU Pasar Baru BCA Luncurkan e-money Sakuku payment melalui sistem payment online
dan KCU Gajah Mada, menyapa BCA meluncurkan uang elektronik dan corporate business account.
nasabah secara langsung Sakuku berbasis aplikasi smartphone
yang dapat digunakan untuk melakukan Wayang Day on School
pembayaran belanja, isi pulsa, dan BCA membuktikan komitmennya
transaksi perbankan lainnya. mendukung pelestarian wayang
Indonesia melalui program Wayang
Day on School yang bertajuk FUN-
tastic Wayang di beberapa sekolah di
Semarang, antara lain di SMP Pangudi
Luhur Dominico Savio, SMP Negeri 18,
dan SMP St. Yoris.

20
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

21.11.2015
BCA Career Land Kenalkan Industri
Perbankan Kepada Mahasiswa
Melalui BCA Career Land, perusahaan
menginisiasi upaya mendorong
mahasiswa dan lulusan terbaik dari
berbagai universitas untuk memilih
industri perbankan sebagai tempat
27.10.2015
BCA Gelar Kompetisi Film Pendek
meniti karir dan masa depan.
Desember
BCA menyelenggarakan kompetisi 23.11.2015
08-12.12.2015
film bertajuk BCA Short Movie Award Program Sustainable Finance
BCA Dukung e-Shopping Carnival 2015
(Shovia) 2015 yang mengusung tema Mantabkan BCA di Jalur Pembiayaan
BCA memberikan solusi total bagi
Indonesia Muda, Indonesia Kaya Berkelanjutan
layanan transaksi online yang
Budaya. Sebelum berkompetisi, para BCA berkomitmen menerapkan prinsip
mengedepankan keamanan dan
mahasiswa mengikuti workshop di pembiayaan berkelanjutan (sustainable
kenyamanan bagi pemegang kartu
beberapa kampus. finance) yang mengintegrasikan aspek
Visa, MasterCard, JCB, dan American
lingkungan, sosial, dan tata kelola
Express yang telah dilengkapi
(LST) bagi perbankan ke depan. Demi
metode otentifikasi 3D-Secure untuk
komitmen tersebut, BCA terlibat
menghindari penyalahgunaan kartu.
dalam proyek perintis First Step to
Melalui acara e-Commerce Carnival,
Implement Sustainable Finance 2015
BCA memperkuat posisi sebagai
yang diselenggarakan Otoritas Jasa
e-Commerce Acquiring Bank.
Keuangan (OJK).

21-12.12.2015
BCA dan Indepay Luncurkan Lowcost
Payment Network

November
BCA memperkuat layanan branchless
banking atau Layanan Keuangan Tanpa
Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif
13.11.2015 (Laku Pandai) dengan menjalin kerja
BCA Siapkan Pembiayaan untuk sama dengan Indepay Network.
Pengembangan Sektor Kelautan dan
Perikanan
BCA mendukung penuh upaya
25.11.2015
pengembangan sektor kelautan dan
BCA Teken MoU denggan Hokkaido
perikanan dengan berpartisipasi dalam
Bank
program JARING (Jangkau, Sinergi, dan
BCA memperkuat ekspansi layanan
Guideline) yang bertujuan meningkatkan
perbankan di luar negeri melalui
pembiayaan di sektor kelautan dan
penandatanganan nota kesepahaman
perikanan, serta mendorong perluasan
bersama Hokkaido Bank, salah satu
akses masyarakat terhadap sektor jasa
bank regional Jepang.
keuangan.

30.11.2015
BCA dan Ashmore Menandatangani
Kerja Sama Pemasaran Produk
Reksadana
BCA bekerja sama dengan PT Ashmore
Asset Management Indonesia
(Ashmore) untuk memasarkan produk
reksa dana yang dikelola Ashmore.
Kerja sama ini merupakan wujud
komitmen BCA dalam pemberian solusi
16.11.2015
investasi kepada nasabah.
Network Data Center BCA Terapkan ISO
9001:2008
BCA menerima sertifikasi ISO
9001:2008 mengenai Sistem
manajemen Mutu untuk Network Data
Center BCA.

21
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Ikhtisar Data Keuangan


Ikhtisar Data Keuangan 5 tahun terakhir (Audit, Konsolidasi, pada atau untuk tahun yang berakhir 31 Desember)

(dalam miliar Rupiah) 2015 2014 2013 2012 2011

Neraca
Total Aset 594.373 553.156 496.849 442.994 381.908

Total Aset Produktif 527.407 483.945 435.309 389.093 334.956

Kredit yang diberikan - bruto 387.643 346.563 312.290 256.778 202.255

Kredit yang diberikan - bersih 378.616 339.859 306.679 252.761 198.440


Efek-efek
52.521 98.589 90.211 82.388 73.773
(termasuk Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali)
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain 56.259 12.020 12.254 28.802 43.010

Total Liabilitas1 504.748 477.430 434.517 391.096 339.881

Dana Pihak Ketiga 2


473.666 447.906 409.486 370.274 323.428

Giro 115.653 107.419 103.157 96.456 76.020

Tabungan 244.608 228.993 219.738 200.802 172.990

Deposito 113.405 111.494 86.591 73.016 74.418

Pinjaman yang diterima 3


5.899 6.835 3.802 2.458 3.916

Efek-efek Utang yang Diterbitkan4 2.821 2.504 3.133 2.522 1.481

Total Ekuitas 89.625 75.726 62.332 51.898 42.027

Total Liabilitas dan Ekuitas 594.373 553.156 496.849 442.994 381.908

Laba Rugi Komprehensif5


Pendapatan Operasional 47.876 41.373 34.622 28.092 24.401

Pendapatan Bunga Bersih 35.869 32.027 26.425 21.238 18.054

Pendapatan Operasional selain Bunga 12.007 9.346 8.197 6.854 6.347

Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan 6


(3.505) (2.239) (2.016) (499) 161

Beban Operasional (21.714) (18.393) (14.790) (12.907) (10.943)

Laba Sebelum Pajak Penghasilan 22.657 20.741 17.816 14.686 13.619

Laba Bersih 18.036 16.512 14.256 11.718 10.818

Pendapatan / (Beban) Komprehensif Lainnya (344) (147) (777) (267) (48)

Total Laba Komprehensif 17.692 16.365 13.479 11.451 10.770

Laba Bersih yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik Entitas Induk 18.019 16.486 14.254 11.721 10.820

Kepentingan Non-Pengendali 17 26 2 (3) (2)

Laba Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik Entitas Induk 17.674 16.339 13.477 11.454 10.772

Kepentingan Non-Pengendali 18 26 2 (3) (2)

Laba Bersih per Saham (dalam Rupiah penuh) 731 669 579 480 444

Semua angka dalam laporan tahunan ini menggunakan aturan dalam Bahasa Indonesia, kecuali dinyatakan lain.

Pada tahun 2015, Bank menerapkan PSAK 1 (Revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan, sehingga untuk tujuan perbandingan, beberapa akun dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, dan 2011 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun di laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. Pos pendapatan non operasional telah direklasifikasi ke dalam pendapatan operasional selain bunga dan
beban operasional.

1. Termasuk dana syirkah temporer sebesar Rp 2.802 miliar di tahun 2015, Rp 1.952 miliar di tahun 2014, Rp 1.444 miliar di tahun 2013, Rp 1.029 miliar di tahun 2012 dan
Rp 716 miliar di tahun 2011.
2. Dana pihak ketiga tidak termasuk simpanan dari bank lain.
3. Pinjaman yang diterima termasuk simpanan dari bank lain.
4. Efek-efek utang yang diterbitkan merupakan obligasi dan wesel bayar jangka menengah (medium-term notes) yang diterbitkan oleh BCA Finance, anak perusahaan BCA yang
bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor roda empat.
5. Konsolidasi BCA Insurance dilakukan sejak September 2013 sejalan dengan bertambahnya kepemilikan efektif BCA menjadi 100% dan konsolidasi CS Finance dilakukan sejak
Januari 2014 setelah kepemilikan efektif BCA menjadi 70%.
6. Untuk periode tahun 2011, termasuk beban/pemulihan kerugian penurunan nilai aset non keuangan dan beban estimasi kerugian atas transaksi rekening administratif (terutama
cadangan untuk fasilitas kredit yang belum digunakan).

22
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

2015 2014 2013 2012 2011

Rasio Keuangan 7

Permodalan
Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio - CAR)8 18,7% 16,9% 15,7% 14,2% 12,7%
CAR Tier 1 17,8% 16,0% 14,8% 13,3% 11,6%
CAR Tier 2 0,9% 0,9% 0,9% 0,9% 1,1%
Aset Tetap Terhadap Ekuitas 18,6% 21,2% 21,8% 24,0% 22,1%

Aset Produktif
Aset Produktif Bermasalah dan Aset Non Produktif Bermasalah
0,6% 0,5% 0,4% 0,3% 0,3%
terhadap Total Aset Produktif dan Aset Non Produktif
Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif 0,7% 0,6% 0,5% 0,4% 0,4%
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan 2,0% 1,6% 1,5% 1,2% 1,4%
terhadap Aset Produktif
Rasio Kredit Bermasalah (Non-Performing Loans - NPL) - bruto9 0,7% 0,6% 0,4% 0,4% 0,5%
Rasio Kredit Bermasalah (Non-Performing Loans - NPL) - bersih 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% 0,2%

Rentabilitas
Tingkat Pengembalian atas Aset (Return on Asset - ROA)10 3,8% 3,9% 3,8% 3,6% 3,8%
Tingkat Pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity - ROE) 11
21,9% 25,5% 28,2% 30,4% 33,5%
Marjin Bunga Bersih (Net Interest Margin - NIM)12 6,7% 6,5% 6,2% 5,6% 5,7%
Cost Efficiency Ratio 46,5% 44,2% 42,9% 46,4% 47,2%
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 63,2% 62,4% 61,5% 62,4% 60,9%

Likuiditas
Rasio Kredit terhadap Pendanaan (Loan to Funding Ratio - LFR)13 81,1% 76,8% 75,4% 68,6% 61,7%
Rasio Dana Murah (CASA Terhadap Dana Pihak Ketiga) 76,1% 75,1% 78,9% 80,3% 77,0%
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas 570,4% 635,8% 701,2% 763,9% 831,7%
Rasio Liabilitas terhadap Aset 85,1% 86,4% 87,5% 88,4% 89,3%

Kepatuhan
Persentase Pelanggaran BMPK
a. Pihak Terkait 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%
b. Pihak Tidak Terkait 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%
Persentase Pelampauan BMPK
a. Pihak Terkait 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%
b. Pihak Tidak Terkait 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%
Giro Wajib Minimum (GWM)
a. GWM Utama Rupiah 7,5% 8,4% 8,3% 9,0% 9,9%
b. GWM Valuta Asing 9,1% 8,6% 8,5% 8,3% 8,5%
Posisi Devisa Neto (PDN) 0,4% 0,6% 0,2% 0,9% 0,5%

Indikator Utama Lainnya


Jumlah Rekening (dalam ribuan) 14.129 13.370 12.486 11.447 10.233
Jumlah Cabang14 1.182 1.111 1.062 1.011 942
Jumlah ATM 17.081 16.694 14.048 12.026 8.578
Jumlah Kartu ATM (dalam ribuan) 13.090 12.429 11.639 10.674 9.620
Jumlah Kartu Kredit (dalam ribuan) 2.748 2.583 2.458 2.357 2.062

7. Induk perusahaan saja, rasio keuangan disajikan sesuai dengan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.11/SEOJK.03/2015 tanggal 17 April 2015 tentang Transparansi dan
Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional.
8. Rasio CAR memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional, dan risiko pasar sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 mengenai
Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID).
9. Dihitung dari total kredit bermasalah (kurang lancar, diragukan, macet) dibagi total kredit.
10. Dihitung dari laba (rugi) sebelum pajak dibagi dengan rata-rata total aset.
11. Dihitung dari laba (rugi) setelah pajak dibagi dengan rata-rata total ekuitas (Tier 1).
12. Dihitung dari pendapatan (beban) bunga bersih dibagi dengan rata-rata aset produktif.
13. Dihitung dari total kredit pihak ketiga dibagi dengan dana pihak ketiga dan surat berharga yang memenuhi persyaratan tertentu yang diterbitkan oleh Bank untuk memperoleh
sumber pendanaan.
14. Termasuk kantor kas.

23
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Ikhtisar Data Keuangan

Total Aset Kredit - bruto


(dalam miliar Rupiah) (dalam miliar Rupiah)

594.373 387.643
553.156
346.563
496.849 312.290
442.994
381.908 256.778
202.255

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

Dana Pihak Ketiga Total Ekuitas


(dalam miliar Rupiah) (dalam miliar Rupiah)

473.666 89.625
447.906
409.486 75.726
370.274
323.428 62.332
51.898
42.027

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

Pendapatan Operasional Laba Bersih


(dalam miliar Rupiah) yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
(dalam miliar Rupiah)

47.876 18.019
16.486
41.373
14.254
34.622
11.721
28.092 10.820
24.401

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

24
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tingkat Pengembalian atas Aset Tingkat Pengembalian atas Ekuitas


Return on Assets (ROA) Return on Equity (ROE)

3,8% 3,8% 3,9% 3,8% 33,5%


30,4%
3,6% 28,2%
25,5%
21,9%

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

Marjin Bunga Bersih Rasio Kecukupan Modal


Net Interest Margin (NIM) Capital Adequacy Ratio (CAR)

6,2% 6,5% 6,7% 18,7%


5,7% 5,6% 16,9%
15,7%
14,2%
12,7%

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

Rasio Kredit terhadap Pendanaan Rasio Kredit Bermasalah - bruto


Loan to Funding Ratio (LFR) Non-Performing Loans (NPL)

81,1% 0,7%
75,4% 76,8% 0,6%
0,5%
68,6% 0,4% 0,4%
61,7%

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

25
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Ikhtisar Saham
Kinerja Saham BCA Tahun 2011 2015
16.000 80.000
Volume
Harga Saham
14.000 70.000
Harga Saham (dalam Rupiah)

12.000 60.000

Volume (dalam ribuan)


10.500 50.000

8.000 40.000

6.000 30,000

4.000 20.000

2.000 10.000

0 0
Jan-11 Mar-11 Jun-11 Sep-11 Des-11 Mar-12 Jun-12 Sep-12 Des-12 Mar-13 Jun-13 Sep-13 Des-13 Mar-14 Jun-14 Sep-14 Des-14 Mar-15 Jun-15 Sep-15 Des-15

Sumber: Bloomberg

2015 2014 2013 2012 2011


Harga Tertinggi (dalam Rupiah) 15.600 13.575 12.500 9.500 8.850

Harga Terendah (dalam Rupiah) 11.000 9.250 8.450 6.750 5.300

Harga Penutupan (dalam Rupiah) 13.300 13.125 9.600 9.100 8.000

Kapitalisasi Pasar (dalam miliar Rupiah) 327.912 323.597 236.688 224.361 197.240

Laba Bersih per Saham (dalam Rupiah) 731 669 579 480 444

Nilai Buku per Saham (dalam Rupiah) 3.625 3.151 2.592 2.124 1.725

P/E (x) 18,2 19,6 16,6 19,0 18,0

P/BV (x) 3,7 4,2 3,7 4,3 4,6

Harga, Volume dan Kapitalisasi Pasar dari Saham BCA Periode 2011 - 2015

Harga
Volume Kapitalisasi
Tahun Triwulan Transaksi Pasar
Tertinggi Terendah Penutupan (dalam miliar Rupiah)
(dalam ribuan)
(dalam Rupiah) (dalam Rupiah) (dalam Rupiah)

I 14.825 12.800 14.825 771.201 365.511


II 15.600 12.900 13.500 977.269 332.843
2015
III 13.900 11.000 12.275 850.501 302.640
IV 13.800 11.875 13.300 891.297 327.912
I 11.125 9.250 10.600 1.009.917 261.343
II 11.525 10.425 11.000 816.759 271.205
2014
III 13.125 10.875 13.075 780.993 322.364
IV 13.575 12.050 13.125 734.021 323.597
I 11.400 8.850 11.400 695.468 281.067
II 11.250 8.900 10.000 964.072 246.550
2013
III 12.500 8.450 10.000 762.881 246.550
IV 10.800 9.250 9.600 606.268 236.688
I 8.250 7.200 8.000 852.037 197.240
II 8.250 6.750 7.300 738.340 179.982
2012
III 8.150 7.250 7.900 730.666 194.775
IV 9.500 7.800 9.100 600.935 224.361
I 7.000 5.300 6.950 1.001.283 171.352
II 7.700 6.800 7.650 559.391 188.611
2011
III 8.850 6.950 7.700 930.543 189.844
IV 8.400 7.050 8.000 724.140 197.240
Sumber: Bloomberg

26
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Struktur Permodalan BCA Periode 2011 - 2015

2015 2014 2013 2012 2011


Modal Dasar
Jumlah Saham 88.000.000.000 88.000.000.000 88.000.000.000 88.000.000.000 88.000.000.000
Jumlah Nominal (Rp) 5.500.000.000.000 5.500.000.000.000 5.500.000.000.000 5.500.000.000.000 5.500.000.000.000
Belum Ditempatkan
Jumlah Saham 63.344.990.000 63.344.990.000 63.344.990.000 63.344.990.000 63.344.990.000
Jumlah Nominal (Rp) 3.959.061.875.000 3.959.061.875.000 3.959.061.875.000 3.959.061.875.000 3.959.061.875.000
Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham 24.655.010.000 24.655.010.000 24.655.010.000 24.655.010.000 24.655.010.000
Jumlah Nominal (Rp) 1.540.938.125.000 1.540.938.125.000 1.540.938.125.000 1.540.938.125.000 1.540.938.125.000
Saham Tresuri
Jumlah Saham - - - 198.781.000 289.767.000
Jumlah Nominal (Rp) - - - 12.423.812.500 18.110.437.500
Saham Beredar
Jumlah Saham 24.655.010.000 24.655.010.000 24.655.010.000 24.456.229.000 24.365.243.000
Jumlah Nominal (Rp) 1.540.938.125.000 1.540.938.125.000 1.540.938.125.000 1.528.514.312.500 1.522.827.687.500

Pemegang Saham Pengendali BCA


Per 31 Desember 2015

Robert Budi Hartono Bambang Hartono


(Pemegang Saham Pengendali) (Pemegang Saham Pengendali)
51,00% 49,00%

Brolonna Investment Ltd.


100,00%

Alaerka Investment Ltd.


92,18%*

FarIndo Investments
(Mauritius) Ltd. Masyarakat
52,85%**
47,15%*

Keterangan:

Pengendali

Jalur Pengendalian

* Alaerka Investment Ltd. memiliki 92,18% saham pada FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. (FarIndo). Saham Tresuri FarIndo adalah
sebesar 7,82%.

** Pada komposisi saham yang dimiliki masyarakat, sebesar 2,96% dimiliki oleh pihak yang terafiliasi dengan Ultimate Shareholders, sebesar
0,02% dimiliki oleh Robert Budi Hartono dan sebesar 0,02% dimiliki oleh Bambang Hartono.

Selain itu, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki 0,25% saham BCA. Masing-masing pemegang saham masyarakat memiliki kurang dari 5%
saham BCA.

Komposisi saham yang dimiliki masyarakat juga termasuk kepemilikan Anthony Salim terhadap saham BCA sebesar 1,76%. 27
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Riwayat Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia

Waktu Keterangan Jumlah Saham Beredar


11 Mei 2000 Penawaran umum saham perdana (IPO) 2.943.986.000 2.943.986.000
15 Mei 2001 Stock split I dengan rasio 1:2 x2 5.887.972.000
2001 Saham yang diterbitkan dalam rangka program
58.025.000 5.945.997.000
kompensasi manajemen berbasis saham (MSOP)
2002 Saham yang diterbitkan dalam rangka program
kompensasi manajemen berbasis saham (MSOP) 71.526.000 6.017.523.000

2003 Saham yang diterbitkan dalam rangka program


113.611.500 6.131.134.500
kompensasi manajemen berbasis saham (MSOP)
8 Juni 2004 Stock split II dengan rasio 1:2 x2 12.262.269.000
2004 Saham yang diterbitkan dalam rangka program
40.944.500 12.303.213.500
kompensasi manajemen berbasis saham (MSOP)
2005 Saham yang diterbitkan dalam rangka program
15.888.000 12.319.101.500
kompensasi manajemen berbasis saham (MSOP)
2006 Saham yang diterbitkan dalam rangka program
8.403.500 12.327.505.000
kompensasi manajemen berbasis saham (MSOP)
31 Januari 2008 Stock split III dengan rasio 1:2 x2 24.655.010.000
Keterangan:
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 12 April 2001 memutuskan untuk meningkatkan modal ditempatkan melalui penerbitan 147.199.300 saham melalui program
kompensasi manajemen berbasis saham (MSOP). Opsi tersebut dapat dieksekusi dari tanggal 10 November 2001 hingga 9 November 2006. Saham yang diterbitkan dalam rangka
program MSOP yang tercantum dalam tabel di atas telah memperhitungkan stock split yang dilakukan oleh BCA

Dividen Tunai BCA Periode 2011 2015


Tahun Dividen 2015 2014 2013 2012 2011

Laba Bersih per Saham (Rp) 731 669 579 480 444

Dividen Tunai per Saham (Rp) N.A 148,0 120,0 114,5 113,5
Jumlah Dividen Tunai (Rp) N.A 3.648.941.480.000 2.958.601.200.000 2.814.351.671.500 2.765.455.080.500
Dividen Interim (Rp) 55,0 50,0 45,0 43,5 43,5
Cum Dividen untuk Perdagangan di:
Pasar Reguler & Negosiasi 12 Nov 2015 4 Des 2014 28 Nov 2013 3 Des 2012 6 Des 2011
Pasar Tunai 17 Nov 2015 9 Des 2014 3 Des 2013 6 Des 2012 9 Des 2011
Dividen Final (Rp) N.A 98,0 75,0 71,0 70,0
Cum Dividen untuk Perdagangan di:
Pasar Reguler & Negosiasi N.A 16 Apr 2015 29 Apr 2014 28 Mei 2013 8 Jun 2012
Pasar Tunai N.A 21 Apr 2015 5 Mei 2014 31 Mei 2013 13 Jun 2012
Dividend Payout Ratio N.A 22,1% 20,8% 24,0% 25,6%

28
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Riwayat Dividen BCA*


Tanggal Tanggal
Keterangan Nilai per Saham Diumumkan Cum-Dividen
Pencatatan Pembayaran
2015 Interim Rp 55,0 9 Nov 2015 Pasar Regular dan Negosiasi 12 Nov 2015 17 Nov 2015 9 Des 2015
Pasar Tunai 17 Nov 2015
2014 Final Rp 98,0 13 Apr 2015 Pasar Regular dan Negosiasi 16 Apr 2015 21 Apr 2015 13 Mei 2015
Pasar Tunai 21 Apr 2015
2014 Interim Rp 50,0 17 Nov 2014 Pasar Regular dan Negosiasi 4 Des 2014 9 Des 2014 23 Des 2014
Pasar Tunai 9 Des 2014
2013 Final Rp 75,0 10 Apr 2014 Pasar Regular dan Negosiasi 29 Apr 2014 5 Mei 2014 20 Mei 2014
Pasar Tunai 5 Mei 2014
2013 Interim Rp 45,0 11 Nov 2013 Pasar Regular dan Negosiasi 28 Nov 2013 3 Des 2013 17 Des 2013
Pasar Tunai 3 Des 2013
2012 Final Rp 71,0 8 Mei 2013 Pasar Regular dan Negosiasi 28 Mei 2013 31 Mei 2013 17 Jun 2013
Pasar Tunai 31 Mei 2013
2012 Interim Rp 43,5 12 Nov 2012 Pasar Regular dan Negosiasi 3 Des 2012 6 Des 2012 20 Des 2012
Pasar Tunai 6 Des 2012
2011 Final Rp 70,0 22 Mei 2012 Pasar Regular dan Negosiasi 8 Jun 2012 13 Jun 2012 27 Jun 2012
Pasar Tunai 13 Jun 2012
2011 Interim Rp 43,5 17 Nov 2011 Pasar Regular dan Negosiasi 6 Des 2011 9 Des 2011 23 Des 2011
Pasar Tunai 9 Des 2011
2010 Final Rp 70,0 16 Mei 2011 Pasar Regular dan Negosiasi 6 Jun 2011 9 Jun 2011 23 Jun 2011
Pasar Tunai 9 Jun 2011
2010 Interim Rp 42,5 1 Nov 2010 Pasar Regular dan Negosiasi 19 Nov 2010 24 Nov 2010 9 Des 2010
Pasar Tunai 24 Nov 2010
2009 Final Rp 70,0 7 Mei 2010 Pasar Regular dan Negosiasi 31 Mei 2010 3 Jun 2010 17 Jun 2010
Pasar Tunai 3 Jun 2010
2009 Interim Rp 40,0 26 Okt 2009 Pasar Regular dan Negosiasi 12 Nov 2009 17 Nov 2009 2 Des 2009
Pasar Tunai 17 Nov 2009
2008 Final Rp 65,0 20 Mei 2009 Pasar Regular dan Negosiasi 9 Jun 2009 12 Jun 2009 26 Jun 2009
Pasar Tunai 12 Jun 2009
2008 Interim Rp 35,0 22 Des 2008 Pasar Regular dan Negosiasi 15 Jan 2009 20 Jan 2009 30 Jan 2009
Pasar Tunai 20 Jan 2009
2007 Final Rp 63,5 26 Mei 2008 Pasar Regular dan Negosiasi 12 Jun 2008 17 Jun 2008 1 Jul 2008
Pasar Tunai 17 Jun 2008
2007 Interim Rp 55,0 12 Nov 2007 Pasar Regular dan Negosiasi 29 Nov 2007 4 Des 2007 18 Des 2007
Pasar Tunai 4 Des 2007
2006 Final Rp 115,0 21 Mei 2007 Pasar Regular dan Negosiasi 8 Jun 2007 13 Jun 2007 27 Jun 2007
Pasar Tunai 13 Jun 2007
2006 Interim Rp 55,0 21 Sep 2006 Pasar Regular dan Negosiasi 10 Okt 2006 13 Okt 2006 3 Nov 2006
Pasar Tunai 13 Okt 2006
2005 Final Rp 90,0 17 Mei 2006 Pasar Regular dan Negosiasi 6 Jun 2006 9 Jun 2006 23 Jun 2006
Pasar Tunai 9 Jun 2006
2005 Interim Rp 50,0 15 Sep 2005 Pasar Regular dan Negosiasi 6 Okt 2005 11 Okt 2005 25 Okt 2005
Pasar Tunai 11 Okt 2005
2004 Final Rp 80,0 28 Jun 2005 Pasar Regular dan Negosiasi 19 Jul 2005 22 Jul 2005 5 Agt 2005
Pasar Tunai 22 Jul 2005
2004 Interim Rp 50,0 27 Okt 2004 Pasar Regular dan Negosiasi 22 Nov 2004 25 Nov 2004 8 Des 2004
Pasar Tunai 25 Nov 2004
2003 Final Rp 112,5 8 Jun 2004 Pasar Regular dan Negosiasi 30 Jun 2004 6 Jul 2004 20 Jul 2004
Pasar Tunai 6 Jul 2004
2002 Final Rp 225,0 7 Nov 2003 Pasar Regular dan Negosiasi 3 Des 2003 8 Des 2003 19 Des 2003
Pasar Tunai 8 Des 2003
2001 Final Rp 140,0 10 Okt 2002 Pasar Regular dan Negosiasi 29 Okt 2002 1 Nov 2002 15 Nov 2002
Pasar Tunai 1 Nov 2002
2001 Interim Rp 85,0 29 Okt 2001 Pasar Regular dan Negosiasi 14 Nov 2001 20 Nov 2001 4 Des 2001
Pasar Tunai 20 Nov 2001

*
BCA melakukan pemecahan saham (stock split) dengan rasio 1:2 atau pemecahan dari 1 lembar saham menjadi 2 lembar saham efektif
pada tanggal 15 Mei 2001, 8 Juni 2004 dan 31 Januari 2008

Ikhtisar Obligasi
Tidak terdapat obligasi atau surat hutang yang diterbitkan oleh BCA pada tahun 2015. Namun secara konsolidasi, BCA memiliki
kewajiban berupa Obligasi yang diterbitkan oleh BCA Finance selaku entitas anak, dimana per 31 Desember 2015 tercatat sebesar
Rp 2,4 triliun. Informasi mengenai obligasi yang diterbitkan oleh BCA Finance dapat dilihat pada Laporan Keuangan Konsolidasian
yang Diaudit halaman 504 - 507.

29
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Struktur Grup Perusahaan


Per 31 Desember 2015

Bidang Usaha Entitas Anak

PT BCA Finance Pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna,


sewa operasi, kegiatan pembiayaan lain berdasarkan persetujuan
instansi yang berwenang

BCA Finance Limited


Money lending dan remittance

PT Bank BCA Syariah


Perbankan Syariah

PT BCA Sekuritas
Perantara perdagangan efek dan penjamin emisi efek

PT Asuransi Umum BCA (BCA Insurance)


Asuransi umum atau kerugian

PT Central Santosa Finance (CS Finance) Pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna,
sewa operasi, kegiatan pembiayaan lain berdasarkan persetujuan
instansi yang berwenang

PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life)


Asuransi jiwa

Struktur Kepemilikan Entitas Anak

100% 99,576% 99,9999% 45% 75% 75%

BCA Finance 0,424% BCA 0,0001% BCA 25% CS 25% BCA BCA
Limited Finance Syariah Finance Insurance Sekuritas
100% 100% 100% 70% 100% 75%

99,9996%

0,0004% BCA Life


100%

Catatan: Informasi lebih detail mengenai kepemilikan saham entitas anak dapat dilihat pada halaman 588 - 589

30
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Laporan Tahunan 2015

Laporan
kepada
Pemegang
Saham
32 Laporan Tugas Pengawasan
Dewan Komisaris
40 Laporan Direksi

31
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Tugas Pengawasan


Dewan Komisaris

BCA berhasil menjaga keseimbangan antara target-target jangka


pendek maupun jangka panjang untuk mencapai tujuan strategis
sesuai dengan visi dan misi Bank

Para Pemegang Saham yang kami hormati,

Sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris secara aktif rendah dari perkiraan semula meskipun berbagai stimulus
menjalankan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan terus dilakukan di negara-negara maju. Proses pemulihan
Bank oleh Direksi. Kami melaporkan bahwa pada tahun ekonomi global diperkirakan akan membutuhkan waktu
2015 BCA kembali meraih hasil positif di tengah berbagai beberapa tahun untuk mencapai tingkat pertumbuhan
tantangan yang dihadapi oleh perekonomian maupun sektor seperti di tahun-tahun sebelumnya.
perbankan Indonesia. Dalam situasi ekonomi yang diliputi
oleh ketidakpastian, BCA mengutamakan pertumbuhan Perekonomian Amerika Serikat (AS) relatif terlihat membaik
kredit berkualitas dan menjaga posisi likuiditas yang sebagaimana tercermin pada peningkatan belanja rumah
memadai dengan didukung oleh basis permodalan yang tangga dan investasi bisnis serta membaiknya sektor
kokoh. perumahan. Sebagai bentuk keyakinan terhadap prospek
perekonomian negaranya, pada Desember 2015 Bank
Menghadapi kondisi usaha yang belum sepenuhnya Sentral AS (The Fed) meningkatkan suku bunga acuan
kondusif, di sepanjang tahun 2015 BCA menerapkan prinsip Fed Funds Rate untuk pertama kalinya sejak terjadi krisis
kehati-hatian dalam mengelola bisnis Bank dan tetap keuangan. Meskipun demikian, pemulihan ekonomi AS
berupaya mencapai tujuan-tujuan strategis jangka panjang. masih relatif terbatas sejalan dengan menurunnya aktivitas
Komunikasi antara Dewan Komisaris dan Direksi yang terjalin ekspor serta masih belum stabilnya tingkat konsumsi dan
dengan baik telah menciptakan keselarasan pandangan tingkat pengangguran domestik AS. Oleh karena itu, The
dalam menghadapi berbagai permasalahan maupun dalam Fed kerap kali menunda rencana kenaikan Fed Funds Rate di
meraih berbagai peluang bisnis. tengah kekhawatiran terhadap situasi ekonomi AS maupun
pasar keuangan. Beberapa penundaan kenaikan Fed Funds
BCA terus meningkatkan efisiensi operasional serta Rate yang telah direncanakan cukup lama, menciptakan
memperkuat kapabilitas jangka panjang secara ketidakpastian bagi para pelaku pasar. Pada tahun
berkelanjutan di setiap lini bisnis usaha Bank dan anak-anak 2015 perekonomian kedua terbesar di dunia, Tiongkok,
usaha. Kami meyakini langkah-langkah yang ditempuh akan menunjukkan tren pelemahan akibat dari aktivitas ekspor
meningkatkan kualitas layanan nasabah dan memberikan yang melambat dan kekhawatiran atas tingkat hutang
pengaruh positif terhadap kinerja BCA secara keseluruhan. terhadap PDB yang tinggi. Secara bersamaan, perekonomian
di zona Eropa masih rentan meskipun telah menunjukkan
TINJAUAN EKONOMI 2015 perbaikan yang didorong oleh meningkatnya permintaan
Dalam beberapa tahun terakhir Indonesia mengalami domestik.
siklus ekonomi yang melambat. Kondisi perekonomian
dan pasar keuangan global yang diliputi ketidakpastian Secara keseluruhan keadaan ekonomi dunia di tahun
memberi tantangan tersendiri bagi perekonomian 2015 masih diliputi ketidakpastian dan volatilitas yang
Indonesia setelah melewati masa commodity boom dan tinggi. Konsekuensinya, harga berbagai komoditas masih
arus modal asing yang melimpah. Perekonomian dunia mengalami tekanan sehingga berdampak negatif terhadap
memperlihatkan kecenderungan pertumbuhan yang lebih aktivitas pergerakan ekspor komoditas Indonesia. Faktor-

32
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Djohan Emir Setijoso


Presiden Komisaris

33
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

faktor eksternal tersebut diperburuk oleh rendahnya Pemerintah telah mencanangkan berbagai program kerja
realisasi investasi langsung asing dan belanja Pemerintah dan paket kebijakan di bidang fiskal untuk mendorong
serta konsumsi domestik yang relatif stagnan. Sebagai pergerakan ekonomi yang lebih cepat dalam beberapa
konsekuensinya, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat tahun mendatang. Secara khusus, Pemerintah melakukan
sebesar 4,8%, merupakan salah satu yang terendah dalam reformasi subsidi energi; menyusun program-program
6 tahun terakhir. percepatan berbagai proyek pembangunan infrastruktur;
mendorong perekonomian di wilayah luar Jawa melalui
Sejak triwulan keempat 2011, posisi transaksi berjalan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK); serta
Indonesia telah bergeser dari posisi surplus menjadi defisit. memperbaiki iklim investasi melalui percepatan proses
Bank Indonesia dan Pemerintah terus melakukan berbagai perolehan izin investasi, tax allowance & tax holiday, dan
upaya untuk meredam besarnya defisit transaksi berjalan melalui pelayanan investasi terpadu satu pintu (PTSP).
sehingga mendorong perbaikan defisit menjadi 2,1% dari
PDB di tahun 2015, dibandingkan tahun sebelumnya yang Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, kami
sebesar 3,1% dari PDB. Perbaikan tersebut merupakan optimis terhadap prospek jangka panjang perekonomian
hasil dari neraca perdagangan Indonesia yang mengalami Indonesia. Kami menyambut positif upaya-upaya yang
surplus, seiring dengan penurunan impor yang lebih besar dilakukan oleh Pemerintah maupun regulator dalam
dibandingkan dengan penurunan ekspor. Namun yang mendorong aktivitas perekonomian Indonesia menuju ke
perlu diwaspadai adalah risiko peningkatan defisit transaksi arah yang lebih baik. Kami melihat bahwa secara umum
berjalan apabila roda ekonomi domestik kembali berputar masyarakat Indonesia tetap memiliki pandangan positif
lebih cepat, mengingat besarnya ketergantungan impor terhadap prospek jangka panjang ekonomi Indonesia, dan
untuk konsumsi domestik dan untuk memenuhi kebutuhan kami tidak melihat adanya panic buying terhadap mata uang
barang modal dan bahan baku berbagai aktivitas manufaktur asing atau pemindahan dana ke luar negeri seperti yang
nasional. Peranan peningkatan dan kestabilan arus investasi terjadi pada tahun 1997-1998. Pertumbuhan perekonomian
sebagai penyeimbang defisit transaksi berjalan akan sangat Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi dibandingkan
membantu bagi keseluruhan perekonomian nasional. negara-negara G-20 lainnya. Dengan latar belakang populasi
penduduk usia produktif yang tinggi, kestabilan sistem
Kondisi defisit transaksi berjalan dan tingginya permintaan demokrasi yang telah berjalan dan sumber daya alam yang
valuta asing untuk pembayaran hutang luar negeri telah berlimpah, kami meyakini bahwa Indonesia memiliki potensi
memberi tekanan kepada nilai tukar Rupiah terhadap ekonomi jangka panjang yang menjanjikan.
US Dollar. Lebih lanjut, ketidakpastian arah Fed Funds Rate
telah menambah volatilitas mata uang dalam negeri secara TINJAUAN SEKTOR PERBANKAN INDONESIA
signifikan. Keputusan untuk meningkatkan Fed Funds Rate Sektor perbankan Indonesia dihadapkan pada perlambatan
pada Desember 2015 telah memberi para pelaku pasar sedikit pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga sepanjang tahun
gambaran atas kebijakan suku bunga The Fed kedepannya. 2015 sejalan dengan lemahnya kondisi perekonomian
Sementara itu, kebijakan pemerintah Tiongkok untuk Indonesia secara keseluruhan. Portofolio kredit dan dana
mendevaluasi nilai mata uang Yuan juga turut berpengaruh pihak ketiga sektor perbankan masing-masing tumbuh 10,5%
terhadap nilai tukar mata uang negara-negara Asia termasuk dan 7,3%, lebih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan
Indonesia. Nilai tukar Rupiah terhadap USD mencapai pada tahun 2007-2012 yang sebesar 22,0% dan 16,4%.
titik terendah pada tingkat Rp 14.693 per 1 USD di bulan Secara keseluruhan, perlambatan kredit sektor perbankan
September 2015. Nilai Rupiah terdepresiasi 10,2% menjadi terjadi di semua segmen dengan melemahnya pinjaman
Rp 13.788 per 1 USD pada akhir 2015 dibandingkan untuk kebutuhan bisnis maupun konsumsi.
Rp 12.388 per 1 USD pada akhir 2014.
Melambatnya pertumbuhan ekonomi berdampak pada
Bank Indonesia dan Pemerintah Indonesia terus melakukan meningkatnya rasio kredit bermasalah (Non-Performing
upaya-upaya proaktif dalam menjaga nilai tukar Rupiah pada Loans - NPL) sektor perbankan di Indonesia, dimana pada
tingkat yang sesuai dengan fundamental perekonomian. akhir tahun 2015 mencapai 2,5%, lebih tinggi dibandingkan
Bank Indonesia mempertahankan BI Rate sebesar 7,5% 2,2% di tahun 2014, serta mengakibatkan peningkatan
sejak Februari 2015 sampai dengan akhir tahun 2015 untuk jumlah kredit yang direstrukturisasi. Meskipun lebih tinggi
menjaga kestabilan Rupiah dan sekaligus mengarahkan dibandingkan beberapa tahun terakhir, kualitas kredit secara
defisit transaksi berjalan menuju tingkat yang lebih sehat. umum masih terkendali dimana posisi NPL sektor perbankan

34
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

masih berada di bawah ketentuan yang ditetapkan regulator cabang dan penyempurnaan berbagai jaringan perbankan
sebesar 5%. Reformasi yang dijalankan dalam beberapa elektronik. Sebagai salah satu bank komersial terkemuka di
tahun terakhir serta penerapan budaya manajemen risiko Indonesia, BCA senantiasa berupaya memperluas jaringan
di perbankan nasional jauh lebih efektif dibandingkan saat layanan multi-channel terintegrasi untuk meraih peluang
krisis 1997/1998. Kami meyakini industri perbankan akan pertumbuhan bisnis di berbagai wilayah yang menjanjikan
mampu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi di seluruh Indonesia. Langkah strategis ini ditujukan
perekonomian nasional. guna mengoptimalkan kenyamanan nasabah sekaligus
memberikan layanan sesuai ekspektasi nasabah BCA.
Sebagai dampak dari perlambatan pertumbuhan kredit dan
dana pihak ketiga, serta kenaikan biaya cadangan kredit BCA mencatat pertumbuhan volume transaksi perbankan
bermasalah maupun beban operasional, sektor perbankan elektronik yang cukup pesat pada beberapa tahun terakhir.
Indonesia menghadapi tekanan profitabilitas pada tahun Pertumbuhan tersebut terus berlanjut pada tahun 2015.
2015. Meskipun demikian, kami melihat bahwa industri Peran perbankan elektronik menjadi semakin penting, dan
perbankan nasional berada pada kondisi yang cukup solid pada gilirannya melengkapi peran kantor cabang dalam
ditopang oleh rasio permodalan yang kokoh dan ruang menyediakan solusi perbankan terintegrasi. BCA melihat
likuiditas yang sehat. Rasio kecukupan modal (Capital pergeseran preferensi nasabah ke penggunaan perbankan
Adequacy Ratio CAR) perbankan nasional terjaga di level elektronik dari layanan transaksi kantor cabang sebagai hal
21,4%, sementara posisi kredit terhadap dana pihak ketiga yang positif. Di samping meningkatkan kenyamanan dan
(Loan to Deposit Ratio LDR) tergolong memadai sebesar kepuasan nasabah dalam bertransaksi, pengembangan
92,1%. Lebih lanjut, Bank Indonesia memberikan pelonggaran perbankan elektronik, terutama layanan internet dan mobile
persyaratan Giro Wajib Minimum sehingga perbankan banking, juga telah meningkatkan efisiensi operasional Bank
nasional memiliki fleksibilitas cadangan likuiditas yang lebih dan menghasilkan struktur biaya per transaksi yang jauh
besar. Pada akhir tahun 2015 Bank Indonesia menurunkan lebih rendah dibandingkan layanan transaksi melalui kantor
tingkat Giro Wajib Minimum dari 8,0% menjadi 7,5%. cabang. BCA berkeyakinan bahwa perbankan elektronik akan
terus tumbuh dan menjadi fokus Bank di masa mendatang.
PENILAIAN TERHADAP KINERJA DIREKSI
Berdasarkan hasil pengawasan yang telah dilakukan pada Dewan Komisaris melihat posisi BCA yang unggul dalam
tahun 2015, Dewan Komisaris berpendapat bahwa Direksi mempertahankan soliditas neraca dan profitabilitas di tahun
telah menjalankan berbagai fungsinya dengan baik dan kami 2015. Bertumpu pada kondisi keuangan Bank yang kokoh,
menilai bahwa langkah-langkah yang dilakukan oleh Direksi Dewan Komisaris mendukung langkah strategis Direksi
selaras dengan pandangan Dewan Komisaris. Sepanjang dalam melanjutkan aktivitas investasi di tahun 2015 dan
tahun, Direksi dan Dewan Komisaris melakukan komunikasi kedepannya guna meningkatkan franchise value perbankan
secara aktif dalam mengambil tindakan untuk menghadapi transaksi BCA sekaligus menciptakan efisiensi jangka
berbagai tantangan, serta untuk memanfaatkan peluang- panjang. Melalui jaringan transaksi perbankan yang nyaman,
peluang bisnis yang ada. aman dan andal, BCA menyediakan layanan penyimpanan
dana yang mapan bagi para nasabah, sehingga BCA
Secara proaktif, Direksi telah mengutamakan pertumbuhan memperoleh kepercayaan nasabah yang pada gilirannya
kredit yang berkualitas, serta menjaga posisi likuiditas dan memberikan sumber pendanaan yang stabil bagi Bank.
permodalan yang solid. Investasi dan inisiatif, baik yang Keunggulan utama BCA terletak pada struktur pendanaan
bersifat jangka panjang maupun jangka pendek, terus yang sebagian besar merupakan rekening dana transaksional
diterapkan untuk memperkuat kapabilitas bisnis dan daya giro dan tabungan (Current Accounts and Savings Accounts
saing Bank. BCA melanjutkan pengembangan produk CASA) yang stabil dan berbiaya bunga rendah. Dana CASA
dan layanan perbankan transaksi dan perkreditan sesuai tetap merupakan porsi terbesar terhadap dana pihak ketiga
perkembangan pasar dan evolusi kebutuhan nasabah. Bank yang pada akhirnya memberi keunggulan kompetitif
Dengan menjaga fokus yang berimbang atas target-target bagi BCA dalam penyaluran kredit, terutama dalam
jangka pendek maupun jangka panjang, BCA mampu untuk penentuan suku bunga kredit.
mencapai tujuan strategis sesuai dengan visi dan misinya.
Dengan memanfaatkan solidnya posisi likuiditas Bank,
BCA mempertahankan keunggulan di bidang perbankan BCA mampu menyalurkan kredit yang berkualitas. BCA
transaksi melalui investasi infrastruktur perbankan memprioritaskan penyaluran kredit kepada para nasabah
secara berkesinambungan, termasuk perluasan jaringan dengan rekam jejak yang baik guna semakin meningkatkan

35
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

peran Bank sebagai mitra bisnis yang terpercaya dan para nasabah, yang pada gilirannya akan memperluas bisnis
dapat diandalkan. BCA berupaya melakukan penyaluran perbankan BCA. Kami juga berharap sinergi dengan anak
kredit di semua segmen sejalan dengan kebutuhan kredit usaha Bank akan mendorong peningkatan fee-based income.
yang riil dan sehat. Pada paruh kedua tahun 2015, BCA Dewan Komisaris melihat bahwa perkembangan ruang
melihat permintaan kredit dari sektor korporasi mengalami lingkup dan kinerja anak usaha yang stabil berjalan sesuai
peningkatan cukup signifikan seiring dengan lebih aktifnya dengan rencana strategis BCA.
kegiatan usaha terutama menjelang akhir tahun. Permintaan
kredit korporasi yang lebih tinggi juga disebabkan adanya Kami melaporkan bahwa pada tahun 2015 berbagai
pengalihan fasilitas kredit dalam valuta asing dari beberapa program kerja serta inisiatif jangka pendek dan jangka
bank lain ke fasilitas kredit BCA dalam mata uang Rupiah. panjang yang dijalankan oleh Direksi, telah mendukung BCA
Hal ini dilakukan oleh nasabah-nasabah korporasi untuk dalam mempertahankan kualitas kredit dan kinerja usaha
meminimalisasi risiko nilai tukar yang berfluktuasi. Adanya yang solid, serta mendorong pertumbuhan Laba Bersih
kebijakan Pemerintah yang mewajibkan semua transaksi sebesar 9,3% menjadi Rp 18,0 triliun. Rasio kecukupan
di Indonesia untuk menggunakan mata uang Rupiah juga modal (Capital Adequacy Ratio CAR) tercatat sebesar 18,7%
turut meningkatkan permintaan akan fasilitas kredit dalam dan rasio kredit terhadap pendanaan (Loan to Funding Ratio
Rupiah. LFR) tercatat sebesar 81,1% pada akhir tahun 2015, berada
dalam kisaran target yang sehat. Sementara itu tingkat
Di segmen kredit konsumer, BCA berupaya menangkap pengembalian atas aset (Return on Assets ROA) tercatat
peluang pasar pembiayaan rumah dan kendaraan bermotor sebesar 3,8% dan tingkat pengembalian atas ekuitas (Return
melalui produk kredit pemilikan rumah dan kredit kendaraan on Equity ROE) sebesar 21,9% disertai dengan rasio NPL
bermotor dengan tingkat suku bunga yang kompetitif. yang terkendali sebesar 0,7%.
Pemberian pinjaman dilakukan dengan mempertahankan
prinsip kehati-hatian untuk memastikan bahwa kualitas PENINGKATAN TATA KELOLA PERUSAHAAN SECARA
portofolio kredit konsumer tetap tinggi. BERKESINAMBUNGAN
Dewan Komisaris senantiasa memantau terselenggaranya
Peluang penyaluran kredit dilakukan dengan memperhatikan prinsip dan praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik
risk appetite dan diversifikasi portofolio pada berbagai (Good Corporate Governance GCG) pada seluruh jenjang
sektor industri dan segmen kredit. Total portofolio kredit organisasi dengan mengevaluasi hasil self-assessment GCG
BCA meningkat 11,9% di tahun 2015, yang berasal dari dan mendorong penyempurnaan praktik-praktik GCG yang
pertumbuhan portofolio kredit korporasi sebesar 17,2%, kredit mengacu kepada peraturan yang berlaku serta international
komersial & UKM sebesar 8,8% dan kredit konsumer sebesar best practices. Prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas,
8,9%. Kualitas aset BCA dapat terjaga dengan baik, dimana pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran, menjadi
rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loans - NPL) Bank pedoman utama dalam pengelolaan bisnis Bank. BCA
tercatat sebesar 0,7%, jauh di bawah ketentuan maksimum percaya bahwa penerapan praktik-praktik GCG merupakan
yang diatur oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 5% dan di aset penting dalam menciptakan budaya organisasi yang
bawah rata-rata sektor perbankan Indonesia yang sebesar kokoh dan unggul guna meraih pertumbuhan bisnis yang
2,5%. Meskipun demikian, dalam jangka pendek, kami tetap berkelanjutan serta mampu memberikan nilai tambah bagi
mewaspadai potensi peningkatan kredit bermasalah hingga nasabah.
roda perekonomian Indonesia pulih kembali.
Di tahun 2015, sejalan dengan peraturan Otoritas Jasa
Dalam beberapa tahun terakhir BCA telah berinvestasi Keuangan, BCA telah membentuk Komite Tata Kelola
dan mengembangkan bisnis anak-anak usahanya. Di Terintegrasi yang membantu Dewan Komisaris dalam
samping BCA Finance, yang telah dikenal luas dalam mengevaluasi penerapan Tata Kelola Perusahaan antara
bisnis pembiayaan kendaraan roda empat, saat ini BCA lain melalui penilaian kecukupan pengendalian internal dan
telah memiliki anak-anak usaha yang bergerak di bisnis pelaksanaan fungsi kepatuhan di BCA maupun anak-anak
pembiayaan kendaraan bermotor roda dua; bisnis asuransi usaha Bank secara terintegrasi.
umum; bisnis asuransi jiwa; layanan perbankan Syariah;
layanan remittance; dan sekuritas. Bisnis melalui anak-anak Komite Tata Kelola Terintegrasi memberikan rekomendasi
usaha tersebut ditujukan untuk melengkapi lini bisnis inti kepada Dewan Komisaris dalam penyempurnaan
BCA, serta memberikan solusi keuangan menyeluruh bagi pedoman tata kelola perusahaan terintegrasi. BCA terus

36
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

menyempurnakan tugas dan tanggung jawab satuan kerja Kelola Terintegrasi. Komite-komite tersebut bekerja dengan
terkait dalam penerapan tata kelola perusahaan, audit dan menjunjung standar kompetensi dan kualitas terbaik.
manajemen risiko yang terintegrasi. Keselarasan tata kelola
antara BCA dan anak-anak usahanya menjadi semakin Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam rangka
penting sejalan dengan berkembangnya bisnis anak-anak mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi
usaha Bank. Penerapan manajemen risiko dan pengendalian pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan laporan
internal yang efektif berperan penting dalam memitigasi keuangan, sistem pengendalian internal, pelaksanaan
dampak negatif yang dapat timbul dari berbagai macam fungsi audit internal dan eksternal, implementasi GCG
risiko yang dihadapi setiap anak usaha. serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Sepanjang tahun 2015, Komite Audit telah
BCA secara berkala melakukan self-assessment terhadap menyelenggarakan 20 kali rapat, 8 kali bertemu dengan Divisi
pelaksanaan GCG sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia. Audit, dan mengkaji 179 laporan audit internal. Sementara
Self-assessment tersebut dimaksudkan untuk menjaga itu Komite Pemantau Risiko telah menyelenggarakan 10 kali
dan meningkatkan kualitas penerapan GCG di BCA. rapat untuk memastikan bahwa kerangka kerja manajemen
Kami melaporkan bahwa hasil self-assessment terhadap risiko telah memberikan perlindungan yang memadai
pelaksanaan GCG di BCA pada tahun 2015 menghasilkan terhadap seluruh risiko yang dihadapi BCA; sedangkan
peringkat komposit dengan predikat Sangat Baik. Komite Remunerasi dan Nominasi telah menyelenggarakan
Sementara itu, hasil self-assessment pelaksanaan tata 4 kali rapat. Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki
kelola terintegrasi juga menghasilkan peringkat Sangat peran penting dalam melakukan evaluasi kebijakan
Baik. Komitmen pelaksanaan GCG tercermin dari berbagai remunerasi Dewan Komisaris, Direksi, pejabat eksekutif,
penghargaan yang diterima Bank, antara lain, dari Indonesian dan karyawan BCA secara keseluruhan. Pada tahun 2015,
Institute for Corporate Directorship (IICG) dan majalah Komite Tata Kelola Terintegrasi menyelenggarakan 2
SWA sebagai Perusahaan Indonesia Sangat Terpercaya, kali rapat untuk memastikan penerapan GCG di BCA dan
serta penghargaan dari Finance Asia sebagai salah satu anak-anak usaha berjalan dengan baik. Dewan Komisaris
perusahaan yang memiliki tata kelola perusahaan terbaik di menghargai dukungan dan upaya dari ke empat komite
Indonesia. Dewan Komisaris meyakini bahwa BCA memiliki tersebut, sehingga Dewan Komisaris dapat melakukan
struktur tata kelola perusahaan yang kokoh dan efektif fungsi pengawasan secara efektif terhadap seluruh area
dalam mendukung perkembangan bisnis Bank dan anak- bisnis yang dijalankan oleh BCA dan anak-anak usaha.
anak usaha.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
PERUBAHAN KOMPOSISI ANGGOTA DEWAN KOMISARIS Kami menyadari bahwa keberhasilan BCA dalam
Dewan Komisaris BCA terdiri dari lima anggota dengan mengembangkan bisnis, tidaklah terlepas dari dukungan
tiga diantaranya adalah Komisaris Independen. Dengan dan hubungan yang harmonis dengan masyarakat. Untuk itu,
pengetahuan, pengalaman dan latar belakang yang berbeda- BCA secara aktif memberi kontribusi terhadap masyarakat
beda, para anggota Dewan Komisaris saling melengkapi dan melalui aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan
membentuk tim yang solid dan efektif dalam menjalankan (Corporate Social Responsibility CSR). Program CSR BCA
fungsi pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan oleh diarahkan pada bidang pendidikan, kesehatan, olah raga,
Direksi. Dalam menjalankan tugasnya, sepanjang tahun serta pelestarian budaya dan lingkungan. Untuk memastikan
2015 Dewan Komisaris mengadakan 47 kali rapat dan 13 efektivitas pelaksanaan program CSR, BCA secara aktif
kali rapat gabungan dengan Direksi. bekerja sama dengan institusi-institusi terkemuka termasuk
WWF, UNICEF, berbagai universitas serta Palang Merah
Kami menyampaikan bahwa pada tahun 2015 tidak terdapat Indonesia.
perubahan komposisi dalam keanggotaan Dewan Komisaris.
Salah satu program yang aktif dijalankan oleh BCA dalam
PENILAIAN KINERJA KOMITE-KOMITE DI BAWAH DEWAN beberapa tahun ini adalah pelestarian wayang sebagai
KOMISARIS warisan budaya Indonesia. BCA bekerja sama dengan
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan organisasi-organisasi pelestarian budaya wayang dalam
Komisaris didukung oleh Komite Audit, Komite Pemantau menyelenggarakan berbagai kegiatan dengan tema BCA
Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi, serta Komite Tata untuk Wayang Indonesia. Tayangan mengenai wayang di

37
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

kiri ke kanan

berdiri : duduk :

Sigit Pramono Raden Pardede Cyrillus Harinowo Djohan Emir Setijoso Tonny Kusnadi
Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Presiden Komisaris Komisaris

Dewan Komisaris

38
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

salah satu televisi nasional Indonesia yang disponsori oleh lainnya akan terus dijalankan di tahun 2016. Dewan
BCA telah menemani masyarakat setiap minggunya sejak 3 Komisaris akan senantiasa mendukung fungsi intermediasi
tahun yang lalu. Bank dengan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian.

Melanjutkan program pada tahun sebelumnya, BCA kembali Secara keseluruhan, Dewan Komisaris menilai bahwa
menjadi sponsor utama dalam penyelenggaraan BCA rencana kerja Bank ke depan yang disusun oleh Direksi
Indonesian Open 2015, turnamen bulutangkis internasional telah mempertimbangkan berbagai peluang bisnis sekaligus
yang masuk kategori Superseries Premier. Hal ini merupakan risiko-risiko yang dihadapi oleh Bank. Kami berkeyakinan
komitmen BCA untuk turut mengembangkan bulu tangkis bahwa prospek usaha dan rencana kerja strategis Bank
sebagai salah satu cabang olah raga andalan di Indonesia. akan mengantar BCA untuk menjadi lebih kuat dan lebih
kompetitif di masa-masa mendatang.
Di tahun-tahun mendatang, BCA akan terus melaksanakan
program CSR sebagai komitmen Bank untuk tumbuh APRESIASI KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN
berkembang bersama masyarakat. Atas nama Dewan Komisaris, saya ingin menyampaikan rasa
terima kasih kepada semua pemegang saham, nasabah,
PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA YANG DISUSUN mitra bisnis, karyawan dan seluruh pemangku kepentingan.
DIREKSI Keberhasilan yang dicapai oleh BCA pada tahun 2015 tidak
Kami melihat bahwa tantangan yang dihadapi perekonomian mungkin terwujud tanpa dukungan yang berkesinambungan
Indonesia masih akan berlanjut pada tahun 2016 sejalan dari berbagai pihak tersebut. Dewan Komisaris menghargai
dengan masih belum adanya tanda-tanda pemulihan kerja keras dan pengelolaan perusahaan yang efektif
perekonomian global. Namun demikian, kami tetap optimis dari Dewan Direksi sehingga dapat mempertahankan
bahwa Indonesia memiliki modal yang memadai dalam stabilitas dan kinerja keuangan yang kuat sepanjang tahun
menghadapi berbagai tantangan global. Berbagai program 2015. Dewan Komisaris juga mengucapkan terima kasih
dan kebijakan Pemerintah dan regulator untuk mengatasi kepada seluruh anak usaha atas peran penting mereka
berbagai hambatan struktural menjadi salah satu modal dalam keberhasilan Bank dan kontribusi mereka terhadap
dasar bagi perekonomian nasional menjadi lebih berdaya pengembangan BCA secara keseluruhan.
saing.
Kami berterima kasih kepada regulator, Otoritas Jasa
Dewan Komisaris menilai bahwa langkah Direksi untuk tetap Keuangan dan Bank Indonesia, atas arahan dan dukungan
optimis sekaligus hati-hati dalam menyongsong tahun 2016 yang telah diberikan kepada BCA dan industri perbankan
merupakan langkah yang tepat. Kami juga menghargai Indonesia.
berbagai upaya Direksi dalam meningkatkan investasi
infrastruktur perbankan, khususnya untuk perbankan Kami yakin bahwa dengan komitmen tanpa henti dari
elektronik dan digital banking, dalam meningkatkan kualitas semua pemangku kepentingan, BCA mampu meningkatkan
sumber daya manusia serta dalam mengembangkan kinerjanya serta terus memberikan nilai tambah dan manfaat
platform bisnis anak-anak usaha. Penyempurnaan sistem bagi nasabah dan pemegang saham, serta masyarakat
GCG, manajemen risiko dan berbagai prosedur internal Indonesia.

Jakarta, Maret 2016


Atas nama Dewan Komisaris,

Djohan Emir Setijoso


Presiden Komisaris

39
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Jahja Setiaatmadja
Presiden Direktur

40
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Laporan Direksi

BCA membukukan kinerja usaha positif yang diraih melalui


langkah proaktif dalam mengelola portofolio kredit, menjaga
kualitas kredit, mendukung kebutuhan keuangan para nasabah
berkualitas, meningkatkan kapabilitas perbankan transaksi, dan terus
mengembangkan bisnis anak-anak usaha.

Para Pemegang Saham dan Nasabah yang kami hormati,

Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Melemahnya perekonomian beberapa negara yang memiliki
perekonomian dan industri perbankan Indonesia. Meskipun Produk Domestik Bruto (PDB) nominal berskala besar telah
demikian, kami melaporkan bahwa di sepanjang tahun memberikan tekanan terhadap aktivitas ekspor Indonesia.
ini BCA berhasil mempertahankan soliditas di perbankan Pemulihan ekonomi Amerika Serikat dan kawasan Eropa
nasional serta mampu memanfaatkan berbagai peluang yang berjalan lambat, disertai dengan masih rendahnya
bisnis yang ada. pertumbuhan ekonomi, telah menyebabkan ketidakpastian
perekonomian global meskipun berbagai program stimulus
Perkembangan positif BCA tersebut diraih dengan tetap ekonomi telah diterapkan. Selanjutnya, perekonomian
fokus dalam memberikan layanan yang konsisten kepada Tiongkok, yang secara umum merupakan pendorong
para nasabah, memperkuat franchise perbankan transaksi perekonomian Asia, menghadapi perlambatan ekonomi
serta secara proaktif memelihara kualitas kredit. secara struktural. Perekonomian Tiongkok yang tumbuh dua
digit dalam satu dekade sebelumnya, melambat signifikan
BCA mengedepankan pendekatan bisnis yang berhati- hingga di bawah 7% pada tahun 2015.
hati di tengah ketidakpastian lingkungan usaha dan
mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengelola Perlambatan perekonomian Tiongkok, salah satu pengguna
dan meminimalisasi eksposur risiko. Menutup tahun 2015, terbesar komoditas sumber daya alam di dunia, telah
kami membukukan pertumbuhan kredit yang positif di memberikan dampak negatif pada harga komoditas global.
semua segmen kredit dengan rasio kredit bermasalah Harga komoditas ekspor Indonesia, termasuk kelapa sawit,
(Non Performing Loans NPL) yang rendah serta tetap batu bara, minyak mentah, gas alam, nikel dan tembaga,
mampu menjaga posisi likuiditas dan permodalan yang berada atau mendekati level terendah dalam beberapa
kokoh. tahun terakhir. Selain itu, ketidakstabilan arus modal global
telah berdampak cukup besar pada kondisi makro-ekonomi
TINJAUAN PEREKONOMIAN INDONESIA Indonesia, terutama pada volatilitas nilai tukar Rupiah
Perlambatan perputaran roda ekonomi Indonesia masih maupun tingkat suku bunga di Indonesia.
berlanjut pada tahun 2015, dipengaruhi oleh pelemahan
perekonomian global dan berbagai tantangan makro di dalam Dari tahun 2008 sampai 2012, arus modal global telah
negeri. Di tahun 2015 Indonesia mencatat pertumbuhan menguntungkan negara-negara berkembang, termasuk
ekonomi sebesar 4,8%, melambat dari tahun 2014 dan telah Indonesia, sejalan dengan stimulus yang dilaksanakan oleh
berada di bawah 6% dalam 3 tahun terakhir. Bank Sentral Amerika Serikat (the Fed) dalam upaya untuk
memacu pemulihan ekonomi Amerika Serikat. Arus modal

41
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

global tersebut turut mendukung perekonomian Indonesia panjang. Berbagai program kerja serta serangkaian paket
serta berperan sebagai salah satu penyeimbang dampak kebijakan ekonomi dan peraturan baru diterapkan dalam
negatif dari fluktuasi harga-harga komoditas pada periode upaya untuk menggerakkan perekonomian Indonesia. Paket-
tersebut. Namun demikian, pada tahun 2013, pergerakan paket ekonomi ini difokuskan untuk memperbaharui program
modal global yang mengalir ke pasar negara berkembang subsidi BBM, program pembangunan infrastruktur strategis,
mulai berfluktuasi sejalan dengan antisipasi pasar atas pelayanan investasi satu atap, kebijakan satu peta untuk
rencana the Fed untuk menormalisasi suku bunga. Pada pembenahan status pertanahan dan hutan, pembentukan
Desember 2015, the Fed mulai menaikkan suku bunga kawasan ekonomi khusus, serta berbagai program stimulus
acuan jangka pendek sebesar 25 bps setelah cukup lama untuk segmen Usaha Kecil & Menengah (UKM). Selaras
berada pada tingkat yang sangat rendah. Tekanan semakin dengan perubahan kebijakan Pemerintah, Otoritas Jasa
bertambah ketika otoritas moneter Tiongkok tanpa diduga Keuangan meninjau rencana kerja dan anggaran bank, dan
melakukan devaluasi mata uang Yuan, sehingga memicu melakukan diskusi secara proaktif dengan sektor perbankan
terjadinya gejolak di pasar keuangan Indonesia maupun guna menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis
global. dan risiko. Bank Indonesia melakukan pengawasan terhadap
situasi ekonomi makro secara hati-hati di sepanjang tahun
Selama tahun 2015, ketidakstabilan arus modal global ke 2015 serta mempertahankan tingkat suku bunga acuan
Indonesia memberikan tekanan pada nilai tukar Rupiah untuk meredam ketidakpastian arus modal global dan
dan menyebabkan stagnasi realisasi penanaman modal di mengarahkan defisit transaksi berjalan pada level yang
Indonesia. Situasi arus modal ini diperburuk oleh masalah rendah. Di sisi lain, Bank Indonesia juga menurunkan
struktural pergeseran transaksi berjalan dari kondisi surplus batasan giro wajib minimum bank untuk mendukung posisi
menjadi defisit secara material, yang terlihat pertama likuiditas bank. Langkah-langkah prudent ini dilakukan oleh
kali pada tahun 2012, sebagai akibat dari pelemahan Pemerintah beserta regulator keuangan dalam mengarahkan
ekspor komoditas-komoditas unggulan serta tingginya agar Indonesia terhindar dari krisis ekonomi dan keuangan,
ketergantungan perekonomian nasional terhadap barang serta sebagai upaya dalam membangun struktur ekonomi
impor dan penggunaan jasa luar negeri. Defisit transaksi yang stabil.
berjalan menambah tekanan pada nilai tukar Rupiah. Mata
uang Rupiah terdepresiasi sebesar 10,2% pada tahun 2015 Secara keseluruhan, BCA melihat perekonomian Indonesia
dan secara total terdepresiasi 29,0% sejak akhir tahun 2012. telah mengalami penyesuaian-penyesuaian struktural yang
tidak mudah pada tahun 2014-2015. Kami percaya bahwa
Di sektor Pemerintah, realisasi belanja negara tahun 2015 kebijakan Pemerintah dapat mengatasi berbagai tantangan
lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya. Setelah tersebut dan kami tetap optimis terhadap prospek jangka
pemilihan umum nasional pada semester kedua 2014, kabinet panjang perekonomian Indonesia. Sumber daya manusia
kerja Joko Widodo memerlukan waktu untuk menyelesaikan dengan populasi usia produktif yang besar, kekayaan sumber
perencanaan anggaran, menerapkan konsolidasi dengan daya alam, pertumbuhan kelas menengah, stabilitas sistem
Dewan Perwakilan Rakyat dan mendorong realisasi anggaran politik dan berbagai program kerja dan upaya Pemerintah
belanja negara. Secara keseluruhan, isu-isu ekonomi dan merupakan daya tarik investasi Indonesia.
politik dalam negeri serta faktor-faktor ekonomi makro telah
menciptakan lingkungan ekonomi yang kurang kondusif KINERJA BCA 2015: FOKUS PADA KUALITAS
yang menyebabkan pelemahan daya beli dan belanja Perlambatan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga
domestik, hingga akhirnya membatasi pertumbuhan PDB yang diiringi dengan ketatnya kompetisi serta peningkatan
Indonesia. kredit bermasalah, telah memberi pengaruh terhadap
industri perbankan Indonesia di tahun 2015. Di tengah
Dalam menanggapi situasi ekonomi yang terjadi, Pemerintah berbagai tantangan industri perbankan, BCA kembali
Indonesia mengambil langkah-langkah strategis untuk berhasil mempertahankan posisinya sebagai salah satu
mendukung perekonomian Indonesia dan mengembangkan bank terkemuka di Indonesia, membukukan kinerja usaha
landasan yang kokoh bagi pertumbuhan ekonomi jangka yang positif dan senantiasa memberikan nilai tambah

42
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

bagi para pemegang saham. Hasil tersebut diraih melalui kendaran bermotor dengan tingkat suku bunga yang atraktif
pelaksanaan berbagai program kerja yang bertujuan untuk untuk mendorong pertumbuhan kredit konsumer Bank,
menjaga kualitas kredit, mendukung kebutuhan kredit para disamping tetap menjaga kebijakan manajemen risiko
nasabah berkualitas, meningkatkan kapabilitas BCA di yang ketat. Langkah terukur ini dijalankan setelah meyakini
bidang perbankan transaksi, dan terus mengembangkan terjaganya kualitas kredit di segmen konsumer, dimana
bisnis anak-anak usaha. rasio kredit bermasalah tetap stabil dan berada pada level
yang rendah. Kredit komersial & UKM tumbuh moderat pada
Penyaluran Kredit Secara Hati-hati tahun 2015, dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Indonesia.
Meskipun masih dalam kisaran yang terkendali, kualitas Pencegahan terjadinya penurunan kualitas kredit segmen
kredit sektor perbankan secara keseluruhan mengalami kredit komersial merupakan fokus utama BCA baik dari sisi
tekanan pada tahun 2015, terutama di sektor komoditas unit bisnis maupun unit risiko.
pertambangan serta sektor-sektor yang terkait. Guna
mengantisipasi penurunan kualitas kredit, serta berdasarkan BCA melakukan pengawasan secara intensif terhadap
revisi pedoman restrukturisasi yang dikeluarkan oleh keseluruhan portofolio kredit dan mengambil langkah-
Otoritas Jasa Keuangan, sektor perbankan Indonesia secara langkah proaktif untuk menangani masalah yang mungkin
proaktif melakukan restrukturisasi kredit dan meningkatkan timbul apabila terdapat indikasi penurunan kualitas kredit.
pencadangan untuk kredit bermasalah. Sistem peringatan dini (early warning system) secara
berkala terus diperkuat agar dapat mengidentifikasi adanya
BCA menerapkan pendekatan yang berhati-hati dalam penurunan kualitas kredit, sehingga BCA dapat mengambil
penyaluran kredit melalui penerapan kebijakan manajemen langkah antisipasi apabila diperlukan. Restrukturisasi kredit
risiko kredit yang prudent guna menjaga kualitas kredit dan secara dini diterapkan sebagai langkah preventif terhadap
meminimalkan peningkatan kredit bermasalah. Aktivitas kredit-kredit yang berpotensi memiliki masalah namun
penyaluran kredit terutama diarahkan untuk memenuhi masih memiliki prospek pemulihan kualitas.
permintaan kredit yang riil dan sehat dari nasabah berkualitas
yang memiliki rekam jejak di semua segmen kredit. Portofolio kredit BCA tercatat sebesar Rp 387,6 triliun
pada tahun 2015, tumbuh 11,9%, terutama ditopang oleh
Segmen korporasi masih memegang peran penting dalam penyaluran kredit di segmen korporasi pada semester kedua
mendorong pertumbuhan portofolio kredit Bank di tahun 2015. Secara keseluruhan, sampai dengan akhir tahun 2015,
2015. Pada semester pertama terdapat pelunasan kredit kualitas kredit Bank dapat terjaga dengan baik, dimana rasio
yang cukup besar oleh sejumlah nasabah korporasi sejalan NPL BCA tercatat sebesar 0,7%, di bawah rata-rata industri
dengan perlambatan aktivitas usaha. Namun, pada semester perbankan sebesar 2,5%. Secara umum, kami menyadari
kedua, permintaan kredit di sektor korporasi mengalami bahwa kredit bermasalah merupakan lagging indicator, dan
peningkatan lebih besar seiring mulai lebih aktifnya kegiatan masih memiliki kemungkinan akan meningkat dalam waktu
usaha yang ditandai dengan tingkat konsumsi domestik dekat sehingga berpotensi memberikan tekanan terhadap
yang lebih tinggi menjelang akhir tahun. Selain itu, dengan kinerja Bank. Namun demikian peningkatan tersebut
mempertimbangkan risiko nilai tukar valuta asing yang lebih diperkirakan masih dalam tingkat yang terkendali sesuai risk
tinggi, nasabah korporasi berusaha untuk meminimalisasi appetite Bank.
eksposur dalam mata uang asing dengan mengkonversi
pinjaman mata uang asing dari bank lain ke fasilitas kredit Pengembangan Franchise Perbankan Transaksi
BCA dalam mata uang Rupiah. Peraturan Pemerintah yang Perbankan transaksi merupakan pusat dari semua aktivitas
mewajibkan penggunaan Rupiah untuk transaksi di wilayah bisnis BCA. Kami terus memperkuat jaringan dan menjaga
Indonesia turut berperan terhadap peningkatan kebutuhan reputasi sebagai salah satu bank transaksi yang terkemuka
modal kerja dalam mata uang Rupiah. di Indonesia. Kenyamanan, keamanan dan keandalan sistem
perbankan transaksi BCA merupakan modal utama dalam
Pada segmen kredit konsumer, di tahun 2015 BCA menjaga kepercayaan nasabah.
menawarkan produk kredit pemilikan rumah dan kredit

43
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

kiri ke kanan

berdiri : duduk :

Rudy Susanto Armand Wahyudi Hartono Subur Tan Eugene Keith Galbraith Dhalia Mansor Ariotedjo
Direktur Direktur Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur

Direksi
44
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

berdiri : duduk :

Henry Koenaifi Erwan Yuris Ang Suwignyo Budiman Jahja Setiaatmadja Anthony Brent Elam
Direktur Direktur Independen Direktur Presiden Direktur Direktur

45
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

BCA terus meningkatkan kemampuan jaringan multi-channel terukur yang didesain untuk menciptakan keseimbangan
Bank dengan melakukan pengembangan yang cepat pada antara manfaat jangka panjang dengan biaya investasi yang
platform perbankan elektronik. Dalam beberapa tahun dikeluarkan.
terakhir, Bank mengarahkan nasabah untuk meningkatkan
penggunaan solusi internet banking dan mobile banking Keunggulan di bidang perbankan transaksi telah
sebagai channel transaksi yang lebih nyaman dan mudah memungkinkan BCA untuk memiliki sumber dana inti yang
digunakan, dibandingkan jaringan kantor cabang maupun berkelanjutan, berupa dana rekening transaksi yaitu dana giro
ATM. Upaya ini menunjukkan hasil yang positif di mana dan tabungan (Current Accounts and Saving Accounts - CASA).
peningkatan volume transaksi di internet banking dan Meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi, BCA
mobile banking lebih cepat dibandingkan pertumbuhan mampu meningkatkan saldo CASA secara keseluruhan
volume transaksi kantor cabang dan ATM. Perkembangan sebesar 7,1% menjadi Rp 360,3 triliun. CASA tetap menjadi
teknologi internet dan telekomunikasi yang sangat pesat kontributor utama basis pendanaan BCA dimana porsi
serta adaptasi masyarakat Indonesia yang cukup tinggi CASA mencapai 76,1% dari total dana pihak ketiga. Kami
telah menjadi katalis keberhasilan BCA dalam area tersebut. melaporkan bahwa layanan perbankan transaksi BCA
Kinerja mobile banking semakin terlihat solid dalam beberapa tetap kokoh, sebagaimana tercermin pada pertumbuhan
tahun terakhir setelah BCA melakukan integrasi internet pendanaan CASA yang stabil dan berkelanjutan di sepanjang
banking KlikBCA dan mobile banking m-BCA melalui mobile tahun 2015.
app dengan branding BCA Mobile. Perkembangan ini sejalan
dengan upaya BCA untuk meningkatkan efisiensi operasional Pengembangan Bisnis Anak-anak Usaha
dimana struktur biaya internet dan mobile banking jauh lebih Keunggulan BCA dalam layanan perbankan transaksi telah
rendah dibandingkan kantor cabang maupun ATM. menghasilkan basis nasabah yang luas. Hal ini menjadi
landasan kuat bagi perkembangan bisnis inti Bank,
Sementara itu, jaringan kantor cabang dan ATM tetap sekaligus menjadi peluang untuk mengembangkan produk
memiliki peranan penting, dimana jumlah nilai transaksi dan layanan keuangan baru melalui anak-anak usaha Bank.
melalui jaringan tersebut masih signifikan. BCA senantiasa Di samping BCA Finance, entitas anak yang bergerak di
berupaya meningkatkan kualitas layanan serta memperluas bidang pembiayaan kendaraan bermotor roda empat,
jangkauan di dua jaringan tradisional ini. Saat ini BCA dan BCA Finance Ltd., entitas anak di bidang remittance
mengoperasikan 1.182 kantor cabang dan 17.081 ATM di yang telah beroperasi lebih dari 15 tahun, BCA melakukan
seluruh Indonesia, masing-masing meningkat sebesar 25,5% investasi pada beberapa anak-anak usaha yang relatif baru,
dan 99,1% dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. sebagai upaya untuk memberikan layanan keuangan yang
lebih beragam. Anak-anak usaha baru tersebut bergerak di
Kedepannya, kami melihat bahwa pendekatan layanan multi- bidang asuransi umum, asuransi jiwa, sekuritas, perbankan
channel yang didukung jaringan kantor cabang tradisional Syariah dan pembiayaan kendaraan bermotor roda dua.
dan diperkuat oleh layanan perbankan digital akan menjadi
tren utama di sektor perbankan. BCA memahami bahwa Secara keseluruhan, perkembangan anak-anak usaha
pengembangan kapabilitas dan kapasitas infrastruktur BCA memberikan kontribusi yang positif terhadap kinerja
teknologi informasi merupakan fondasi penting untuk bisnis Bank. BCA Finance telah bertumbuh menjadi salah
transisi perbankan elektronik BCA ke tahap selanjutnya. satu perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor roda
BCA berupaya secara aktif memanfaatkan perkembangan empat terbesar di Indonesia, dan memberikan kontribusi
tren perbankan digital dan teknologi yang sangat dinamis di yang signifikan terhadap profitabilitas BCA. Entitas anak
sepanjang tahun. Pada tahun 2015, beberapa inisiatif baru BCA Syariah telah membukukan kinerja yang baik dan
di layanan perbankan elektronik telah diluncurkan, antara mulai masuk dalam kategori bank syariah BUKU II dengan
lain Sakuku suatu produk uang elektronik berbasis server, modal diatas Rp 1 triliun pada tahun 2015. CS Finance yang
serta Laku dan Duitt yang merupakan layanan perbankan bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor roda
nirkantor untuk ekstensifikasi di luar basis nasabah yang dua juga menunjukkan kinerja bisnis yang positif dan terus
ada. Berbagai investasi jaringan perbankan dilakukan secara membangun sistem pendukung dan kapasitas manajemen

46
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

risiko. BCA Sekuritas terus memperkuat landasan bisnis di Ditopang oleh pertumbuhan kredit dan penurunan cost of
bidang sekuritas melalui bisnis underwriting dan brokerage. funds, pendapatan bunga bersih BCA tumbuh cukup baik
Entitas anak di bidang asuransi umum, BCA Insurance, pada level 12,0% menjadi Rp 35,9 triliun pada tahun 2015.
mencatat kemajuan yang berarti melalui peningkatan Sementara itu, BCA berupaya meningkatkan pendapatan
pendapatan premi dan pengembangan sinergi usaha operasional selain bunga baik dari provisi dan komisi
dengan produk kredit pemilikan rumah dan kredit kendaraan (fee-based income) perbankan transaksi maupun dari
bermotor BCA. BCA Life, yang mulai beroperasi pada triwulan aktivitas tresuri pada semester II 2015. Untuk menopang
keempat tahun 2014, fokus untuk membangun landasan profitabilitas lebih lanjut, upayaupaya efisiensi terus
operasional yang solid dan memperkuat sistem pendukung dilakukan dalam menekan kenaikan biaya operasional,
bisnis dalam pengembangan produk-produk asuransi jiwa. namun BCA tetap berkomitmen untuk terus melakukan
berbagai investasi jaringan maupun teknologi informasi
BCA meyakini bahwa masih terdapat potensi bisnis yang yang merupakan bagian signifikan dari keseluruhan biaya
cukup besar bagi anak-anak usaha untuk bertumbuh operasional. Faktor pelemahan nilai tukar Rupiah juga turut
di bidang usahanya masing-masing. Di tahun-tahun berkontribusi atas kenaikan biaya-biaya pengadaan jaringan
mendatang, BCA akan terus mendukung pertumbuhan elektronik maupun software yang berhubungan erat dengan
bisnis dan meningkatkan sinergi bisnis antara masing- pergerakan mata uang US Dollar. Secara keseluruhan, BCA
masing anak usaha dengan bisnis utama Bank, dengan dapat mengendalikan rasio efisiensi biaya (cost efficiency
tetap memperhitungkan risiko-risiko yang mungkin timbul di ratio) pada level 46,5% di tahun 2015, dibandingkan dengan
setiap bidang usaha yang dimasuki BCA. 44,2% di tahun 2014.

TANTANGAN YANG DIHADAPI PADA TAHUN 2015 SERTA Menutup tahun 2015, BCA membukukan kredit sebesar
TARGET VS PENCAPAIAN Rp 387,6 triliun, meningkat 11,9% berada pada kisaran target
Seperti yang telah kami sampaikan di atas, perekonomian pertumbuhan sebesar 10%-12%. Sedangkan dana pihak
Indonesia dan industri perbankan Indonesia menghadapi ketiga tumbuh menjadi Rp 473,7 triliun, naik sebesar 5,8%
tantangantantangan yang tidak mudah di tahun 2015. pada tahun 2015, di bawah target kisaran pertumbuhan
Profitabilitas industri perbankan Indonesia mengalami dana pihak ketiga yang sebesar 8%-11%. Sejalan dengan
tekanan sebagai dampak dari perlambatan pertumbuhan melonggarnya likuiditas perbankan Indonesia dan upaya
aset produktif dan dana pihak ketiga, serta penurunan BCA untuk menyeimbangkan profitabilitas, BCA tidak
kualitas kredit. Meskipun demikian, BCA berhasil mencatat berkompetisi secara agresif dalam penghimpunan dana
pertumbuhan Laba Bersih sebesar 9,3% menjadi Rp 18,0 deposito, sehingga total dana pihak ketiga lebih rendah dari
triliun di tahun 2015, dan menghasilkan Return on Asset dan anggaran awal. Secara keseluruhan, posisi keuangan BCA
Return on Equity yang lebih tinggi dari perkiraan. terjaga dengan baik. BCA membukukan tingkat NPL yang
rendah sebesar 0,7%. Rasio Loan to Funding Ratio (LFR)
Pencapaian kinerja keuangan BCA sejalan dengan terjaga pada posisi yang sehat sebesar 81,1%, berada pada
keberhasilan dalam menjaga kualitas kredit dan kisaran bawah rasio yang direkomendasikan oleh regulator.
mempertahankan kinerja bisnis intinya pada tahun 2015. Sementara itu, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy
Perbankan transaksi BCA kembali dapat mempertahankan Ratio CAR) mencapai 18,7%, lebih tinggi dari persyaratan
pendanaan yang berkelanjutan dari rekening transaksional minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, serta siap
dan memelihara likuiditas BCA secara kokoh. Hal ini menyambut potensi revisi regulatory benchmark berdasarkan
memungkinkan BCA untuk menurunkan tingkat suku bunga perkembangan metode perhitungan BASEL.
maksimum deposito secara bertahap pada tahun 2015,
sehingga menurunkan cost of funds.

47
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Ikhtisar Keuangan BCA (dalam miliar Rupiah)


2015 2014 %
Total Aset 594.373 553.156 7,5%
Kredit 387.643 346.563 11,9%
Dana Pihak Ketiga 473.666 447.906 5,8%
Pendapatan Bunga Bersih 35.869 32.027 12,0%
Pendapatan Operasional selain Bunga 12.007 9.346 28,5%
Beban Operasional (21.714) (18.393) 18,1%
Laba Sebelum Pajak 22.657 20.741 9,2%
Laba Bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 18.019 16.486 9,3%
EPS (dalam Rupiah) 731 669 9,3%

Rasio-Rasio Keuangan Utama (tidak konsolidasi)


2015 2014 bps
ROA 3,8% 3,9% (10)
ROE 21,9% 25,5% (360)
NIM 6,7% 6,5% 20
LFR 81,1% 76,8% 430
NPL 0,7% 0,6% 10
Cost Efficiency Ratio (CER) 46,5% 44,2% 230
CAR (risiko kredit, pasar dan operasional) 18,7% 16,9% 180

PENINGKATAN KUALITAS PENERAPAN TATA KELOLA tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan
PERUSAHAAN Kerja Manajemen Risiko dan Divisi Audit Internal untuk
BCA menyadari pentingnya Tata Kelola Perusahaan yang memperhitungkan risiko terintegrasi.
Baik dalam mendukung kinerja bisnis serta memberi nilai
tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. Direksi dan Kami merasa bangga bahwa upaya-upaya BCA dalam
Dewan Komisaris beserta seluruh karyawan Bank memiliki menerapkan tata kelola perusahaan telah menciptakan
komitmen yang tinggi untuk mewujudkan sebuah organisasi landasan yang kokoh bagi organisasi BCA untuk terus
yang transparan, akuntabel, bertanggung jawab, wajar dan bertumbuh. Selain itu, masyarakat maupun kalangan
independen. profesional juga memberikan apresiasi dan pengakuan atas
upaya tersebut. Hal ini tercermin dari berbagai penghargaan
BCA menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dengan yang diterima oleh BCA diantaranya Top 10 Public Listed
mengacu pada ketentuan dan peraturan yang berlaku. Praktik Companies dan The Best Responsibility of The Board dalam
Tata Kelola Perusahaan yang Baik terus disempurnakan ajang The 7th IICD Corporate Governance Award.
sesuai dengan best practices, termasuk Road Map Tata Kelola
Perusahaan Indonesia yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa PERUBAHAN KOMPOSISI ANGGOTA DIREKSI
Keuangan dan ASEAN Corporate Governance Scorecard. Direksi BCA terdiri dari 10 anggota yang memiliki deskripsi
pekerjaan, pembidangan tugas dan tanggung jawab
Sebagai upaya untuk terus memperbaiki struktur tata kelola masing-masing. Komunikasi dan koordinasi yang efektif
perusahaan, dengan mengacu kepada Peraturan Otoritas terjaga baik di antara anggota Direksi dalam membahas
Jasa Keuangan, BCA sebagai salah satu konglomerasi tanggung jawab secara individu dan strategi bisnis Bank
keuangan menerapkan struktur tata kelola perusahaan secara keseluruhan. Dalam menjalankan tugasnya, pada
terintegrasi pada tahun 2015. Penerapan tersebut meliputi tahun 2015 Direksi menyelenggarakan 40 rapat sebagai
pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi, penyusunan mekanisme pengambilan keputusan serta tukar pendapat
Pedomanan Tata Kelola Terintegrasi dan penyesuaian antar anggota Direksi.

48
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Direksi melaksanakan tugasnya dalam mengimplemen- kredit yang berlaku. Komite Pengarah Teknologi Informasi
tasikan program kerja sesuai dengan visi dan misi BCA telah mengkaji dan membuat rekomendasi mengenai
dan dengan berpegang pada tata nilai utama perusahaan. rencana strategis penerapan teknologi informasi sesuai
Mengacu pada tata kelola perusahaan yang telah dirancang dengan rencana bisnis BCA. Komite Pertimbangan Kasus
secara prudent, para komite eksekutif di bawah Direksi secara Kepegawaian telah memberikan rekomendasi kepada
proaktif memberikan kontribusi sesuai dengan bidang tugas Direksi mengenai penyelesaian kasus-kasus pelanggaran
dan tanggung jawab masing-masing. yang dilakukan pegawai berdasarkan fakta-fakta yang
diperoleh serta prinsip kesetaraan dan keadilan. Komite
Komposisi Direksi BCA mencerminkan keberagaman yang baru dibentuk, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi,
anggotanya, baik dalam hal pendidikan, pengalaman kerja merumuskan dasar-dasar manajemen risiko yang
maupun keahlian, dan masing-masing memiliki kompetensi terintegrasi, termasuk penyempurnaan profil risiko yang
yang diperlukan untuk mendukung peningkatan kinerja terintegrasi.
perusahaan.
Komite-komite tersebut melaksanakan tugas dan tanggung
Kami sampaikan bahwa pada tahun 2015 tidak terdapat jawabnya sesuai dengan kewenangan yang tertuang dalam
perubahan komposisi anggota Direksi. Profil Direksi dapat pedoman kerja setiap komite.
dilihat pada bagian Data Perusahaan, halaman 570-573
pada Laporan Tahunan ini. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Sebagai korporasi yang bertanggung jawab, BCA senantiasa
PENILAIAN KINERJA KOMITE-KOMITE DI BAWAH DIREKSI memastikan bahwa produk dan layanan yang ditawarkan
Per 31 Desember 2015, terdapat 7 Komite Eksekutif yang dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas. Kami merasa
membantu Direksi, yaitu Asset & Liability Committee (ALCO); bangga bahwa BCA dapat memfasilitasi beragam kebutuhan
Komite Kebijakan Perkreditan; Komite Kredit; Komite layanan perbankan untuk masyarakat Indonesia.
Manajemen Risiko; Komite Manajemen Risiko Terintegrasi;
Komite Pengarah Teknologi Informasi; dan Komite Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan usaha,
Pertimbangan Kasus Kepegawaian. BCA aktif terlibat dalam berbagai kegiatan tanggung jawab
sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility CSR).
Kami melaporkan bahwa pada tahun 2015 komite- BCA berupaya untuk memberikan kontribusi nyata kepada
komite tersebut telah menjalankan tugasnya dengan baik, masyarakat Indonesia melalui berbagai inisiatif di bidang
memberikan opini yang bermanfaat dan obyektif kepada pendidikan, kesehatan, serta pelestarian budaya dan
Direksi, yang pada akhirnya membantu pelaksanaan tugas lingkungan hidup. Dalam menjalankan inisiatif tersebut, BCA
Direksi secara efektif dan sistematis. berkolaborasi dan melibatkan institusi-institusi terkemuka
yang kompeten di bidangnya, termasuk diantaranya WWF,
Asset & Liability Committee (ALCO) menerapkan strategi UNICEF, Palang Merah Indonesia dan beberapa universitas
terhadap aset dan liabilitas untuk menjaga posisi likuiditas terkemuka di Indonesia.
BCA sekaligus memberikan tingkat profitabilitas yang optimal
bagi Bank dengan tingkat risiko yang terkendali. Komite Di bidang pendidikan, beragam program dikembangkan
Manajemen Risiko telah memastikan bahwa kerangka kerja sebagai implementasi peran aktif BCA dalam mendukung
manajemen risiko mampu memberikan perlindungan yang pengembangan pendidikan generasi muda Indonesia
memadai terhadap risiko yang dihadapi oleh BCA. sebagai penerus masa depan bangsa. BCA meyakini bahwa
sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan
Komite Kebijakan Perkreditan telah merekomendasikan pembangunan suatu negara karena dengan penduduk
beberapa kebijakan perkreditan, termasuk pengaturan yang berkualitas dan kompeten, berbagai potensi ekonomi
wewenang persetujuan kredit untuk kredit korporasi dan dan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia dapat diolah
komersial. Komite Kredit telah membantu Direksi dalam dan dikelola dengan baik. Untuk mencapai tujuan tersebut,
mengevaluasi aplikasi kredit sesuai dengan kebijakan BCA menyelenggarakan berbagai program pendidikan di

49
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

bidang akuntansi dan teknologi informasi, serta program pelestarian lingkungan. BCA telah menerima pengakuan dari
Magang Bakti BCA, dimana melalui program tersebut pihak luar atas inisiatif ini yang berupa sertifikasi Greenship
BCA memfasilitasi pengembangan sumber daya manusia EB Platinum dari Green Building Council Indonesia.
di bidang perbankan, dengan menyediakan kesempatan
mengikuti pelatihan di dalam kelas (in-class training) maupun Melalui berbagai program CSR di bidang-bidang yang
praktik kerja nyata (on-the-job training) bagi lulusan sekolah menjadi sendi utama negeri ini, BCA sebagai bagian dari
menengah dari seluruh Indonesia. bangsa Indonesia, terus memberikan kontribusi nyata bagi
masyarakat.
BCA turut aktif memfasilitasi kegiatan layanan kesehatan
masyarakat, antara lain pengembangan layanan kesehatan TINJAUAN PROSPEK USAHA DAN STRATEGI 2016
yang terjangkau bagi masyarakat kurang mampu. Bank Kami memperkirakan perekonomian Indonesia masih akan
menyediakan program layanan medis melalui kerja sama melalui berbagai tantangan dan bertumbuh secara moderat
dengan beberapa lembaga yang memiliki kompetensi dan pada tahun 2016. Ketidakpastian dan stagnasi ekonomi
kredibilitas tinggi di bidang tersebut. Pada tahun 2015, BCA di negara-negara maju diperkirakan masih akan berlanjut
menyelenggarakan operasi katarak di berbagai daerah, di tahun 2016. Perekonomian Tiongkok, sebagai motor
mendonasikan alat bantu operasi katarak, dan mengadakan utama penggerak perekonomian Asia, masih akan mencari
kegiatan donor darah. Dalam rangka memperluas cakupan keseimbangan baru. Hal ini menunjukkan bahwa perkiraan
layanan kesehatan yang berkualitas dengan biaya terjangkau, probabilitas pemulihan harga ekspor komoditas utama
BCA bekerja sama dengan Klinik Bakti Medika yang berlokasi Indonesia masih akan tetap kecil pada tahun 2016. Manfaat
di Mangga Dua, Jakarta Utara, setelah sebelumnya bekerja dari pembangunan infrastruktur di Indonesia membutuhkan
sama dengan Klinik Duri Utara, Jakarta Barat. waktu untuk dapat berfungsi sepenuhnya dan memberikan
manfaat dalam jangka menengah-panjang. Efektivitas
Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, BCA senantiasa realisasi belanja pemerintah dan implementasi paket-paket
berperan aktif dalam upaya melestarikan dan mendukung kebijakan Pemerintah akan menjadi katalis untuk menopang
pengembangan kebudayaan nasional. BCA secara aktif perekonomian Indonesia dalam tahun mendatang di tengah
mempromosikan tradisi wayang, melalui program BCA ketidakpastian ekonomi global.
untuk Wayang Indonesia. Sejak tahun 2012, sejumlah
program rutin telah dilakukan, termasuk program edukasi Kami menyadari bahwa kondisi perekonomian akan
wayang melalui media televisi, World of Wayang (WOW); memberikan dampak terhadap kinerja sektor perbankan
program edukasi wayang yang diperuntukan bagi siswa Indonesia, termasuk BCA. Untuk itu, memasuki tahun 2016,
sekolah menengah pertama, Wayang for Students; Wayang kami akan tetap mengutamakan penerapan kebijakan
Goes to Campus yang diadakan di Universitas Indonesia; dan dan langkah yang berhati-hati. Kami tetap menyadari
Wayang Masuk Mal di Grand Indonesia, Jakarta. bahwa potensi peningkatan kredit bermasalah pada sektor
perbankan Indonesia secara keseluruhan dapat memberikan
Program CSR BCA lainnya juga memberikan perhatian efek berantai kepada kualitas kredit BCA, meski kredit
terhadap kelestarian lingkungan hidup dimana BCA bermasalah masih diperkirakan berada pada tingkat risk
terus berpartisipasi dalam program penghijauan dengan appetite yang dapat diterima.
menanam pohon-pohon bakau di sejumlah daerah di
Indonesia. Pada tahun 2015, BCA bekerja sama dengan Kami melihat bahwa pendapatan bunga dari sektor
WWF Indonesia untuk melakukan penanaman 18.000 pohon perbankan masih akan mengalami tekanan seiring dengan
bakau di sembilan wilayah di Indonesia, termasuk Aceh, perlambatan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga
Lampung, Jakarta, Bali dan Kalimantan Barat. Selain itu, di sektor perbankan Indonesia, yang diperkirakan masih
konsep Green Building yang diterapkan pada kantor pusat tumbuh moderat dibandingkan dengan tahun-tahun
BCA merupakan salah satu wujud komitmen Bank dalam sebelumnya. Untuk mempertahankan kinerja, kami akan

50
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

terus menerapkan program-program efisiensi biaya serta APRESIASI KEPADA SELURUH PEMANGKU KEPENTINGAN
terus menjajaki alternatif sumber pendapatan operasional Saya dan seluruh anggota Direksi, dan juga segenap
selain bunga. karyawan, menyadari betapa pentingnya faktor kepercayaan
nasabah, sehingga BCA dapat mencapai kinerja yang
Kami percaya bahwa investasi yang dilakukan untuk solid di tengah kondisi dengan berbagai ketidakpastian
memperkuat kapabilitas perbankan transaksi dan ini. Kepercayaan dan keyakinan dari nasabah memberikan
menyempurnakan infrastruktur kredit tidak bisa berhenti, motivasi kepada BCA untuk tetap mempertahankan
mengingat prospek jangka panjang industri perbankan komitmen kami dalam menyediakan produk dan layanan
Indonesia, serta mengantisipasi meningkatnya persaingan terbaik bagi para nasabah dan seluruh pemangku kepentingan.
di era Masyarakat Ekonomi ASEAN dan evolusi digital
banking yang berkembang cepat. Pengembangan sumber Atas nama Direksi, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih
daya manusia serta penyelarasan organisasi di seluruh unit kepada Dewan Komisaris atas bimbingan yang konsisten
kerja dan anak-anak usaha Bank merupakan faktor penting dan pengawasan yang penuh kehati-hatian, sehingga BCA
untuk lebih memperkuat posisi BCA sebagai bank terkemuka dapat maju dengan pasti dan menghadapi tantangan dengan
di Indonesia. percaya diri.

Akhirnya, saya ingin berterima kasih kepada semua pemangku


kepentingan, termasuk Otoritas Jasa Keuangan dan Bank
Indonesia, atas semua dukungan dan kepercayaan yang kami
terima sehingga memungkinkan kami untuk dapat melihat ke
depan dengan penuh optimisme.

Jakarta, Maret 2016


Atas nama Direksi,

Jahja Setiaatmadja
Presiden Direktur

51
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

52
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tinjauan Bisnis 54
Kinerja keuangan BCA yang Pendukung Bisnis 80
positif diraih dengan tetap fokus Tinjauan Keuangan 186
dan konsisten dalam memberikan
layanan keuangan berkualitas Daftar Isi
bagi nasabah serta tetap
berupaya memperkuat franchise
perbankan transaksi

Rasio ROA

3,8 %
BCA mencatat pertumbuhan
Laba Bersih sebesar 9,3% menjadi
Rp 18,0 triliun pada tahun 2015
dan menghasilkan tingkat
pengembalian atas aktiva (ROA)
yang sehat

PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015

Analisa dan
Pembahasan
Manajemen
53
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan
Bisnis
55 Perbankan Cabang
62 Perbankan Korporasi
68 Perbankan Individu
76 Perbankan Tresuri dan Internasional

54
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tinjauan Bisnis
Perbankan
Cabang

Dana Pihak Ketiga Portofolio Kredit Komersial dan UKM


(dalam miliar Rupiah) (dalam miliar Rupiah)

244.608 91.209
228.993 82.919
Perbankan Cabang
menjalankan peran penting
52.760 dalam memperkuat
49.387
107.419 111.494 115.653 113.405 hubungan antara BCA
dengan nasabah melalui
penyediaan layanan
transaksi perbankan
maupun penyaluran
2014 2015 2014 2015 kredit untuk para nasabah
Giro Usaha Kecil dan Menengah (UKM) komersial dan UKM
Tabungan Komersial

Deposito

55
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tinjauan Bisnis
Perbankan Cabang

BCA mengelola jaringan kantor cabang yang saling (CRM); mesin-mesin EDC untuk melayani pembayaran
terhubung secara online, didukung oleh jaringan menggunakan kartu kredit dan debit; reader kartu pra-bayar
perbankan elektronik termasuk Automated Teller Machine Flazz; serta layanan internet banking dan mobile banking.
(ATM) dan Electronic Data Capture (EDC) yang tersebar di BCA berupaya untuk memastikan tersedianya layanan
seluruh Indonesia. Perluasan jaringan dilakukan untuk perbankan yang nyaman, aman dan andal bagi nasabah
mengoptimalkan kenyamanan nasabah serta untuk melalui investasi secara disiplin di bidang infrastruktur
memanfaatkan peluang usaha di daerah-daerah yang perbankan dan jaringan elektronik. Strategi ini sejalan
menjanjikan di seluruh Indonesia. Jaringan perbankan dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan
elektronik termasuk internet banking dan mobile banking komunikasi serta adaptasi masyarakat kelas menengah
menjadi semakin penting dalam memfasilitasi transaksi terhadap layanan perbankan berbasis teknologi di
nasabah sejalan dengan cepatnya adaptasi masyarakat Indonesia.
Indonesia terhadap teknologi informasi dan telekomunikasi
yang terkini.

Memanfaatkan jaringan cabang yang tersebar luas dan


berlokasi strategis di sentra-sentra perdagangan utama
di Indonesia, BCA berada pada posisi yang tepat dalam
menyediakan fasilitas kredit modal kerja dan investasi
guna memenuhi kebutuhan pembiayaan para nasabah di
segmen komersial dan Usaha Kecil & Menengah (UKM).

Melalui penyediaan layanan transaksi perbankan maupun


fasilitas kredit komersial dan UKM, Perbankan Cabang
memegang peran strategis dalam pengembangan
hubungan dengan para nasabah.

Perbankan Transaksi
Sebagai salah satu bank transaksi terkemuka di Indonesia, Seiring dengan pengembangan sentra-sentra bisnis baru,
BCA mengelola lebih dari 14 juta rekening nasabah dan BCA terus menambah kantor kas dan ATM baru untuk
memproses rata-rata 11 juta transaksi per hari. Jaringan mendekatkan layanan kepada para nasabah yang sering
transaksi yang tersebar luas dirancang untuk memenuhi melakukan transaksi dengan uang tunai. Di tahun 2015
berbagai kebutuhan finansial para nasabah perorangan BCA membuka 71 kantor cabang baru, termasuk 54 kantor
dan perusahaan melalui beragam produk dan layanan yang kas, dan menambah 387 ATM. Per 31 Desember 2015,
berkualitas. BCA memiliki 1.182 kantor cabang yang terdiri dari 132
kantor cabang utama, 853 kantor cabang pembantu dan
Perbankan transaksi BCA didukung oleh jaringan multi- 197 kantor kas; 17.081 ATM dan ratusan ribu mesin EDC
channel yang terdiri dari jaringan cabang dan perbankan di seluruh Indonesia. Selain itu, BCA juga memperluas
elektronik. BCA terus memperluas jaringan cabang di cakupan layanannya dengan mengembangkan kapabilitas
berbagai wilayah perumahan terkemuka dan pusat bisnis layanan transaksi mobile banking dan melalui kerja sama
utama di seluruh Indonesia. Guna memberikan keleluasaan dengan jaringan toko ritel untuk membantu nasabah dalam
bagi nasabah dalam bertransaksi sehari-hari, BCA secara bertransaksi, seperti penarikan tunai, yang dikenal sebagai
konsisten mengembangkan berbagai jaringan perbankan layanan Tunai BCA.
elektronik berupa ATM termasuk Cash Recycling Machine

56
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

BCA berupaya menciptakan layanan bernilai tambah untuk melalui internet banking, mobile banking dan ATM meningkat
memenuhi kebutuhan segmen nasabah yang berbeda. signifikan dari tahun ke tahun. Di tahun 2015, nilai transaksi
Selain layanan perbankan cabang reguler, BCA juga perbankan elektronik tertinggi berasal dari transaksi
menyediakan layanan perbankan Prioritas untuk segmen internet banking yang mencapai Rp 5.935 triliun, meningkat
individu affluent, dan BCA Solitaire untuk segmen high net- 10,9% dari Rp 5.350 triliun pada tahun 2014. Jumlah
worth individual. Layanan Weekend Banking di beberapa nasabah yang mengakses layanan KlikBCA Individu
pusat perbelanjaan di kota besar Indonesia ditujukan untuk dan KlikBCA Bisnis mencapai 4,8 juta nasabah di tahun
melayani nasabah yang ingin bertransaksi di kantor cabang 2015. Nilai transaksi melalui m-BCA mencapai Rp 556
BCA di luar hari kerja. Untuk mengakomodasi kebutuhan triliun pada tahun 2015, meningkat 14,4% dibandingkan
nasabah bisnis kecil dan menengah, BCA mengoperasikan tahun sebelumnya. Jaringan ATM terus menjadi jaringan
BCABIZZ sebagai layanan tambahan di sentra-sentra bisnis distribusi elektronik yang paling populer dengan frekuensi
tertentu. Kantor pusat BCA berkoordinasi dengan kantor transaksi tertinggi sebesar 1.782 juta transaksi pada tahun
cabang dan kantor wilayah untuk mengidentifikasi dan 2015, lebih tinggi dibandingkan frekuensi transaksi tahun
melayani nasabah segmen korporasi dengan menyediakan sebelumnya yang sebesar 1.678 juta transaksi, dimana
produk dan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan sebagian besar merupakan transaksi terkait penarikan
pasar dengan kompleksitas tinggi. uang tunai dan permintaan informasi rekening.

BCA melihat bahwa preferensi nasabah mulai beralih BCA senantiasa memanfaatkan perkembangan teknologi
ke jaringan perbankan elektronik dalam beberapa tahun informasi untuk memperkuat bisnis perbankan transaksi.
terakhir ini. Pergeseran ini telah mengurangi antrian di Pada tahun 2015, BCA meluncurkan layanan Sakuku,
kantor cabang dan pada akhirnya dapat menekan biaya suatu bentuk uang elektronik (server-based e-money) yang
operasional pengolahan transaksi. Jumlah transaksi berbasis aplikasi pada smartphone. Sakuku, yang ditujukan

Jumlah Jaringan Layanan (unit)


2015 2014
Kantor Cabang (termasuk kantor kas) 1.182 1.111
ATM 17.081 16.694

Transaksi Melalui Jaringan Layanan Utama


2015 2014
Cabang
Jumlah Transaksi (dalam jutaan) 174 179
Nilai Transaksi (dalam triliun Rupiah) 14.495 15.110
ATM
Jumlah Transaksi (dalam jutaan) 1.782 1.678
Nilai Transaksi (dalam triliun Rupiah) 1.847 1.732
Internet Banking
Jumlah Transaksi (dalam jutaan) 1.400 1.165
Nilai Transaksi (dalam triliun Rupiah) 5.935 5.350
Mobile Banking
Jumlah Transaksi (dalam jutaan) 591 500
Nilai Transaksi (dalam triliun Rupiah) 556 486

57
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tinjauan Bisnis
Perbankan Cabang

bagi generasi muda, dapat digunakan untuk pembayaran


belanja online, transfer dan pembelian pulsa telepon seluler.
BCA terus mengembangkan Sakuku dan akan menambah
fitur-fiturnya pada tahun 2016. Selain Sakuku, dan untuk
lebih menjangkau kelas menengah ke bawah di Indonesia,
BCA memperkenalkan layanan branchless banking, seperti
Laku (produk tabungan tanpa biaya administrasi) dan
Duitt (uang elektronik yang menggunakan nomor telepon
seluler sebagai bukti kepemilikan) yang dapat diakses
melalui agen independen ataupun SMS.

76,1% dari keseluruhan dana pihak ketiga BCA. Dana


tabungan memberikan kontribusi 67,9% terhadap total
dana CASA dan menunjukkan pertumbuhan positif sebesar
6,8%, mencapai Rp 244,6 triliun pada akhir tahun 2015,
sedangkan dana giro meningkat 7,7% menjadi Rp 115,7
triliun pada periode yang sama.

Produk tabungan Tahapan BCA tetap menjadi pilihan utama


nasabah dan merupakan ikon perbankan transaksi BCA.
Produk Tahapan berkembang dari waktu ke waktu sesuai
dengan kebutuhan dan segmentasi nasabah, sebagai
Pemberian edukasi secara berkelanjutan kepada para contoh yaitu Tahapan Gold yang dirancang untuk nasabah
nasabah diperlukan untuk meningkatkan kesadaran akan bisnis dan Tahapan Xpresi yang ditujukan untuk pasar
efektivitas penggunaan layanan perbankan elektronik. generasi muda. Sejalan dengan besarnya potensi penduduk
Keberadaan call center BCA menjadi bagian penting dari usia produktif, Tahapan Xpresi bertujuan memperkenalkan
proses edukasi dan komunikasi untuk mendukung transaksi layanan perbankan transaksi kepada generasi muda dan
internet dan mobile banking, kapan saja dan dimana saja. menawarkan fitur-fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan
Call center BCA dirancang untuk membantu nasabah jika nasabah segmen ini, seperti dengan adanya beragam
mengalami kesulitan dalam melakukan transaksi atau pilihan desain kartu ATM. Pada tahun 2015 BCA terus
memiliki pertanyaan maupun keluhan mengenai layanan mengembangkan dan menyesuaikan fitur khusus untuk
BCA. nasabah Tahapan Xpresi yang khusus melayani kebutuhan
dan gaya hidup kaum muda.
Pengembangan layanan cabang dan jaringan elektronik
yang berkesinambungan telah mendukung BCA dalam Sejalan dengan perkembangan gaya hidup terkini dan
mempertahankan posisinya sebagai bank transaksi untuk mendekatkan hubungan dengan nasabah, BCA
terdepan di Indonesia. Di tengah melemahnya aktivitas secara proaktif menjalankan pemasaran secara digital
bisnis, BCA tetap dapat menjaga pertumbuhan dana giro (digital marketing) melalui media sosial sebagai jaringan
dan tabungan (Current Accounts and Savings Accounts komunikasi dan edukasi alternatif yang efektif. Saat ini
- CASA) yang positif tanpa melakukan kenaikan suku BCA telah memiliki beberapa akun media sosial yang terus
bunga. Total dana CASA tumbuh sebesar 7,1% menjadi mendapat respon positif dari nasabah.
Rp 360,3 triliun pada akhir tahun 2015 dan merupakan

58
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Cash Management dengan perbaikan sarana infrastruktur yang tengah


Melalui cash management, BCA melayani transaksi dicanangkan oleh Pemerintah, cash management BCA
perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor industri yang terus mengembangkan layanan pengelolaan pembayaran
melakukan transaksi dalam bentuk Business-to-Business untuk Komunitas Transportasi sebagai salah satu bisnis
(B2B) dan Business-to-Consumer (B2C). Layanan cash dengan potensi yang menjanjikan di Indonesia. Dengan
management ini berperan penting dalam memfasilitasi semakin tingginya penggunaan sarana transportasi
pengelolaan dana dalam transaksi bisnis sehingga udara untuk perjalanan, BCA menjalin kerja sama dengan
mendukung penghimpunan dana CASA. sejumlah maskapai penerbangan untuk memberikan akses
informasi dan pelayanan pembayaran bagi agen tiket
BCA senantiasa mengembangkan layanan cash melalui penggunaan layanan internet banking, KlikBCA
management untuk meningkatkan hubungan dengan Bisnis. Pada sektor industri pelayanan masyarakat umum,
nasabah dan memperkuat bisnis inti BCA dalam perbankan BCA telah bekerja sama dengan Badan Penyelenggara
transaksi. Layanan cash management BCA menyediakan Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan untuk
solusi pengelolaan kas yang efektif, didukung oleh memfasilitasi pembayaran premi asuransi kesehatan BPJS
teknologi terkini, jaringan yang luas, produk yang beragam oleh nasabah korporasi BCA untuk para karyawannya.
dan layanan yang prima. Di tahun 2015, jumlah pengguna
layanan virtual account yang merupakan salah satu Pada tahun 2015 BCA tetap mempertahankan posisinya
fitur cash management, mengalami peningkatan secara sebagai salah satu dari lima bank penyelesaian pembayaran
signifikan menjadi 1.700 perusahaan pada tahun 2015, dari transaksi efek (Payment Bank) di pasar modal, dengan
1.300 perusahaan pada tahun 2014. melakukan perpanjangan kerja sama antara Kustodian
Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan BCA untuk periode
Salah satu fokus cash management BCA adalah 2015-2019. Pada Komunitas Pasar Modal, BCA telah
memberikan solusi pada komunitas nasabah dalam suatu melakukan kerja sama pembukaan Rekening Investor
rantai bisnis dan untuk membantu mereka terhubung satu dengan 84 perusahaan efek, dimana market share Rekening
sama lain. Beberapa komunitas yang telah dikelola antara Dana Nasabah mencapai hampir 50% dan total pengelolaan
lain: Komunitas Pasar Modal, Komunitas Pasar Berjangka, rekening mencapai lebih dari 180 ribu. Selain itu, BCA juga
Komunitas Migas, Komunitas Semen, Komunitas turut mendukung kemudahan investor dalam bertransaksi
Telekomunikasi dan Komunitas Modern Market. Berbagai dan memonitor dana investasinya melalui penambahan
event diselenggarakan BCA untuk meningkatkan hubungan menu AKSes KSEI pada platform KlikBCA Individu.
yang erat dengan anggota komunitas seperti melalui
benchmarking trip, workshop, sosialisasi dan update solusi BCA tetap dipercaya sebagai Bank Penyimpan Dana Margin
bisnis terbaru, capital market expo, dan business gathering melalui perpanjangan kerja sama dengan Kliring Berjangka
yang dapat meningkatkan wawasan dan pengalaman serta Indonesia (KBI) untuk periode 2015-2018. Selain itu, BCA
mempererat hubungan antar anggota komunitas. juga turut berpartisipasi dalam mengembangkan layanan
untuk mempermudah settlement transaksi investasi emas
Pada Komunitas Migas, sebagian besar SPBU di Jakarta secara online yang diprakarsai oleh KBI.
telah menjadi merchant BCA yang melakukan pembayaran
produk ke prinsipal melalui sistem BCA. Selanjutnya BCA Di tahun 2015, BCA menyelesaikan pengembangan aplikasi
juga telah mengembangkan layanan pembayaran pajak internet banking, KlikBCA Bisnis Integrated Solution
online melalui KlikBCA Bisnis untuk lebih memudahkan yang menawarkan produk dan layanan corporate cash
dan memberikan kenyamanan pembayaran pajak bagi management yang lebih lengkap. Dengan solusi baru ini,
para nasabah. Sementara pada Komunitas Modern Market, BCA memiliki sistem Host to Host yang lebih maju untuk
BCA telah menyediakan layanan sentralisasi pembukaan mempermudah nasabah melakukan transaksi, terutama
rekening franchisee dimana pada tahun 2015 BCA telah bagi nasabah dengan intensitas transaksi yang cukup
mengelola lebih dari 6.500 rekening franchisee. Sejalan besar.

59
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tinjauan Bisnis
Perbankan Cabang

Kredit Komersial dan UKM secara keseluruhan berada pada level yang relatif terkendali
Pada tahun 2015, portofolio kredit komersial dan UKM sebesar 1,1%.
tumbuh 8,8% menjadi Rp 144,0 triliun. Sejalan dengan
penurunan aktivitas bisnis dalam dua tahun terakhir, Di segmen perbankan komersial, BCA mengutamakan
pertumbuhan kredit komersial dan UKM lebih lambat pelayanan bagi perusahaan skala menengah yang bergerak
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Perlambatan di industri perdagangan, manufaktur dan jasa, dengan
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015 ditandai dengan memposisikan BCA sebagai mitra usaha terpercaya yang
penurunan daya beli masyarakat, yang berkolerasi dengan menawarkan solusi keuangan secara menyeluruh untuk
melambatnya pertumbuhan pendapatan perusahaan, bisnis mereka. Nilai pinjaman yang diberikan berkisar antara
termasuk perusahaan segmen komersial dan UKM. Rp 10 miliar hingga Rp 350 miliar, dengan sebagian besar
nasabah komersial BCA merupakan pelaku bisnis regional
BCA terus menerapkan kebijakan penyaluran kredit secara di wilayah Indonesia. Pada tahun 2015, kredit komersial
berhati-hati dengan memprioritaskan pemberian fasilitas tumbuh 10,0% menjadi Rp 91,2 triliun dan berkontribusi
kredit kepada debitur yang memiliki posisi keuangan 63,4% terhadap total portofolio komersial dan UKM BCA.
yang solid dan telah memiliki hubungan baik dengan
Bank. Portofolio kredit dipantau secara ketat untuk setiap BCA memanfaatkan Sentra Bisnis Komersial yang berada
cabang, wilayah maupun sektor industri. Peningkatan di tingkat wilayah untuk mengelola basis nasabah dan
kredit bermasalah di segmen komersial, terutama pada portofolio kredit komersial. Per akhir tahun 2015, terdapat
industri jasa angkutan, telah diperkirakan sebelumnya 14 Sentra Bisnis Komersial yang berlokasi di kota-
dan telah diambil langkah-langkah yang diperlukan untuk kota pusat perdagangan di Indonesia seperti Jakarta,
memitigasi dampak negatif dari memburuknya sektor Semarang, Bandung dan Surabaya maupun di kota-
ini. Menutup tahun 2015, tingkat rasio kredit bermasalah kota luar Jawa seperti Medan, Palembang, Makassar
(Non-Performing Loans - NPL) segmen komersial dan UKM dan Denpasar. Dengan adanya Sentra Bisnis Komersial,

60
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

BCA dapat memberikan layanan yang lebih baik Rencana ke Depan


dan kemudahan akses melalui account officer yang BCA memahami pentingnya peranan CASA dalam
berpengalaman dalam menawarkan solusi perbankan yang menopang struktur pendanaan jangka panjang yang
sesuai dengan kebutuhan nasabah komersial. solid. BCA terus menyempurnakan layanan penyelesaian
pembayaran untuk meningkatkan pertumbuhan CASA
Di segmen UKM, sebagian besar nasabah UKM BCA terdiri melalui pengembangan berbagai fitur, produk dan layanan
dari pemilik usaha keluarga, pemilik toko dan restoran serta penyelesaian pembayaran.
pemilik pabrik skala kecil. Didefinisikan sebagai kredit untuk
bisnis bernilai hingga Rp 10 miliar, penyaluran kredit UKM BCA akan terus mengembangkan jaringan kantor cabang
dilakukan di tingkat cabang yang didukung oleh sistem dan perluasan jangkauan dari electronic channels yang
penilaian aplikasi pengajuan kredit serta manajemen didukung oleh peningkatan kapasitas dan kapabilitas
risiko secara online dan tersentralisasi. Langkah tersebut infrastruktur teknologi informasi. Internet banking
memungkinkan pengawasan risiko yang terpusat sekaligus dan mobile banking akan terus disempurnakan guna
memaksimalkan keberadaan cabang-cabang BCA secara meningkatkan efisiensi operasional ke depannya. Beberapa
strategis, berlokasi di pusat-pusat perdagangan di berbagai inisiatif baru dalam layanan perbankan elektronik yang
kota di Indonesia. Lebih lanjut, BCA menjalin kerja sama diluncurkan di tahun 2015 seperti uang elektronik berbasis
dengan beberapa mitra institusi, seperti bank perkreditan aplikasi smartphone Sakuku, produk tabungan tanpa biaya
rakyat dan koperasi untuk memberikan fasilitas pinjaman administrasi Laku, dan produk electronic money Duitt.
secara langsung melalui program channeling serta Dalam mengembangkan berbagai inisiatif bisnis di bidang
pinjaman secara tidak langsung. Hal ini dilakukan guna layanan penyelesaian pembayaran, BCA mempertahankan
mendukung pengembangan usaha di segmen UKM yang fokus pada faktor kemudahan, keamanan, dan kenyamanan
tidak dapat dijangkau oleh jaringan cabang BCA. BCA juga nasabah dalam bertransaksi.
bekerja sama dengan entitas anak, BCA Syariah, dalam
pengembangan produk dan layanan bagi nasabah usaha Di segmen komersial dan UKM, BCA akan memfokuskan
mikro, kecil dan menengah. BCA Syariah secara strategis pemberian pinjaman kepada nasabah dengan prospek
diposisikan untuk memberikan layanan pembiayaan usaha yang menjanjikan dan memiliki daya tahan yang
UKM. Pada akhir tahun 2015, kredit UKM meningkat 6,8% teruji dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu. BCA
menjadi Rp 52,8 triliun dan berkontribusi 36,6% terhadap terus melakukan penyempurnaan sarana dan infrastruktur
total portofolio komersial dan UKM. kredit dengan memperkuat peran Sentra Bisnis Komersial
di kantor-kantor wilayah serta meningkatkan jumlah tenaga
Secara berkelanjutan, Perbankan Komersial dan UKM account officer dan relationship officer yang berkualitas
bekerja sama erat dengan tim Perbankan Korporasi BCA melalui program-program rekrutmen dan pelatihan. BCA
untuk mengembangkan inisiatif bisnis value chain di akan meningkatkan sinergi pembiayaan kredit korporasi
berbagai industri, seperti pada komunitas pasar modal, komersial dan UKM melalui pendekatan value chain
pasar berjangka, migas, semen, telekomunikasi, modern financing, baik distributor financing maupun supplier financing
market, layanan penerbangan dan pelayanan masyarakat serta berfokus pada perusahaan-perusahaan di sektor
umum. Perekrutan account officer baru terus berlanjut industri yang berkembang.
di tahun 2015 untuk memenuhi peningkatan kebutuhan
sumber daya manusia. BCA juga terus melakukan pelatihan Dengan memanfaatkan jaringan yang luas dan posisinya
guna menyempurnakan keterampilan, kualitas layanan dan yang kokoh di bidang perbankan transaksi, BCA siap untuk
kemampuan account officers dalam menjalin hubungan memenuhi kebutuhan kredit komersial dan UKM, terutama
yang efektif dengan nasabah; suatu keahlian yang sangat pada saat perekonomian Indonesia kembali tumbuh lebih
dibutuhkan dalam lingkungan yang semakin kompetitif. cepat.

61
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tinjauan Bisnis
Perbankan Korporasi

Portofolio Kredit Korporasi Kredit Korporasi berdasarkan Penggunaan


(dalam miliar Rupiah) (dalam miliar Rupiah)

141.261 141.261

BCA membangun dan 120.485 16.534 120.485


menjaga hubungan yang 18.914 66.275
erat dengan nasabah 56.792
segmen korporasi. Kredit
124.727
korporasi merupakan 101.571
komponen utama dalam 74.986
63.693
keseluruhan portofolio
kredit Bank
2014 2015 2014 2015

Rupiah Valuta Asing Investasi Modal Kerja

62
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Perbankan Korporasi BCA mengalami pelemahan Hubungan yang saling menguntungkan ini pada akhirnya
permintaan kredit dan penurunan utilisasi plafon kredit memberikan peluang cross-selling produk dan layanan
pada paruh pertama 2015 sejalan dengan menurunnya keuangan seperti treasury, trade finance dan cash management,
pendapatan sejumlah besar nasabah korporasi. Pada di samping mendukung pertumbuhan portofolio kredit
semester kedua 2015, permintaan kredit korporasi mulai korporasi. Lebih lanjut, basis nasabah korporasi BCA
membaik ditopang adanya peningkatan aktivitas ekonomi terus bertambah seiring dengan berkembangnya usaha
dan realisasi belanja Pemerintah yang lebih agresif, serta beberapa nasabah segmen komersial menjadi skala usaha
adanya peningkatan konsumsi domestik mendekati akhir korporasi. Dengan tumbuh bersama untuk membangun
tahun. Menutup tahun 2015, portofolio kredit korporasi hubungan jangka panjang, BCA dapat lebih memahami
BCA tercatat sebesar Rp 141,3 triliun, tumbuh 17,2%. usaha nasabah guna mengukur potensi risiko usaha yang
Pertumbuhan portofolio kredit korporasi memegang peran dihadapi dengan lebih akurat. Melalui strategi pertumbuhan
penting dalam mendorong pertumbuhan portofolio kredit bersama nasabah, BCA dapat membukukan peningkatan
BCA secara keseluruhan. portofolio kredit korporasi yang sehat dan berkelanjutan.

BCA menerapkan pendekatan yang berhati-hati dalam Didukung oleh Relationship Manager yang andal dan
penyaluran kredit korporasi kepada nasabah berkualitas berpengalaman, BCA secara efektif memberikan
yang telah memiliki rekam jejak yang teruji. Kebijakan layanan terbaik kepada para nasabah korporasi. BCA
internal yang dirancang untuk menjaga portofolio mengelompokkan Relationship Manager ke dalam tim-tim
kredit tetap terdiversifikasi telah membantu BCA dalam berdasarkan keahlian masing-masing, yang kemudian
meminimalkan eksposur risiko atas penurunan kinerja ditugaskan pada sektor-sektor industri atau kelompok
suatu industri di tahun 2015. Kebijakan kredit yang debitur tertentu. Para Relationship Manager secara proaktif
prudent ini memungkinkan Grup Perbankan Korporasi membangun komunikasi dan berupaya memahami
untuk mempertahankan portofolio kredit yang berkualitas nasabah serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
dengan NPL yang relatif rendah bahkan di tengah kondisi usaha mereka. Pendekatan ini memungkinkan BCA untuk
penyaluran kredit yang kurang kondusif. mengantisipasi kebutuhan spesifik para nasabah dan dapat
bertindak cepat apabila mereka menghadapi kesulitan
Pertumbuhan yang Sehat dan Berkelanjutan usaha maupun keuangan. BCA terus mengembangkan
BCA membangun dan menjaga hubungan yang erat dengan kemampuan para staf terkait manajemen risiko kredit
nasabah segmen korporasi sehingga menghasilkan dan pemahaman sektor industri guna mencapai kinerja
pertumbuhan kredit korporasi jangka panjang yang perbankan korporasi yang solid.
berkelanjutan. Kredit korporasi merupakan salah satu
komponen utama portofolio kredit BCA secara keseluruhan.
Memanfaatkan posisi likuiditas yang kokoh dan permodalan
yang solid, BCA berkomitmen untuk mendukung kebutuhan
nasabah korporasi dalam melewati siklus ekonomi dengan
tetap memperhatikan prinsip kehatian-kehatian dalam
penyaluran kredit. BCA mengutamakan penyaluran kredit
kepada nasabah berkualitas yang telah menjalin hubungan
baik dengan Bank dan merupakan perusahaan-perusahaan
terkemuka di masing-masing sektor industrinya.

Dalam kurun waktu lebih dari 10 tahun, BCA telah


membangun hubungan jangka panjang yang solid dengan
nasabah-nasabah korporasi. Sejalan dengan pertumbuhan
usaha para nasabah korporasi, kebutuhan kredit dan
berbagai layanan perbankan korporasi juga berkembang.

63
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tinjauan Bisnis
Perbankan Korporasi

BCA telah menjadi salah satu bank utama penyalur kredit Mempertahankan Kualitas Kredit
korporasi di Indonesia. Pada tahun 2015, segmen korporasi BCA senantiasa menjaga kualitas kredit melalui
memegang peran penting dalam mendorong pertumbuhan pengawasan secara cermat portofolio kredit korporasi di
portofolio kredit BCA secara keseluruhan. Kredit korporasi setiap tahapan pemberian fasilitas kredit, sampai dengan
tumbuh 17,2% dan tercatat sebesar Rp 141,3 triliun pada tahap pelunasan kredit. Secara keseluruhan, penerapan
akhir tahun 2015, dimana sebagian besar penyaluran kredit manajemen risiko yang prudent di setiap sektor industri
terjadi pada semester kedua. Peningkatan permintaan kredit memungkinkan BCA untuk mempertahankan kualitas
korporasi pada paruh kedua 2015 ini didorong oleh sedikit portofolio kredit korporasi yang terdiversifikasi. Portofolio
membaiknya situasi perekonomian dengan adanya paket- kredit korporasi BCA terdiversifikasi dengan baik ke berbagai
paket kebijakan Pemerintah serta meningkatnya realisasi sektor industri, dimana porsi terbesar adalah pada industri
belanja Pemerintah dan peningkatan konsumsi domestik Perkebunan dan Pertanian, Bahan Kimia dan Plastik, dan
menjelang akhir tahun. Selain itu, terdapat kebutuhan Telekomunikasi. Kecuali sektor Perkebunan dan Pertanian,
nasabah korporasi untuk mengkonversi pinjaman mata eksposur pada setiap industri tersebut di bawah 10% dari
uang asing dari bank lain ke dalam pinjaman Rupiah total portofolio kredit korporasi. Per akhir tahun 2015,
dari BCA di tengah tren melemahnya nilai tukar Rupiah. 10 portofolio kredit korporasi terbesar berdasarkan sektor
Pinjaman mata uang Rupiah juga semakin diperlukan untuk industri mencakup 61,3% dari total kredit korporasi BCA.
memenuhi kebijakan Pemerintah baru yang mewajibkan Diversifikasi yang merata dapat membantu Bank untuk
semua transaksi di Indonesia untuk menggunakan mata menghindari risiko konsentrasi kredit.
uang Rupiah.
BCA secara rutin melakukan analisa industri secara
Per Desember 2015, kredit modal kerja berkontribusi 46,9% komprehensif serta memantau keseluruhan portofolio
terhadap total portofolio kredit korporasi, sedangkan kredit kredit dengan seksama. Hal ini memungkinkan BCA
investasi memberikan kontribusi sebesar 53,1%. Kredit untuk mengembangkan portofolio kredit korporasi serta
modal kerja tercatat sebesar Rp 66,3 triliun per 31 Desember memitigasi risiko-risiko yang dihadapi sektor perbankan
2015 atau tumbuh 16,7%, sedangkan kredit investasi akibat pelemahan kinerja pada sektor-sektor industri
meningkat 17,7% menjadi Rp 75,0 triliun. Pertumbuhan tertentu. BCA secara proaktif menganalisa tren-tren industri
kredit investasi pada umumnya merupakan indikasi bahwa dan mengambil langkah-langkah penyesuaian portofolio
permintaan terhadap produk-produk perbankan korporasi kredit untuk meminimalisasi eksposur pada industri-
Bank lainnya, baik pinjaman maupun layanan transaksi industri yang berisiko.
keuangan, akan meningkat di tahun-tahun mendatang.
BCA akan senantiasa memanfaatkan posisinya sebagai
penyedia kredit yang unggul untuk lebih memperkuat bisnis
di sisi liabilitas Bank.

10 Portofolio Kredit Korporasi Terbesar Berdasarkan Sektor Industri


Sektor Industri 2015 2014

Perkebunan dan Pertanian 10,5% 11,2%


Bahan Kimia dan Plastik 7,8% 7,3%
Telekomunikasi 7,5% 5,5%
Pembangkit Energi dan Tenaga Listrik 5,8% 6,3%
Transportasi dan Logistik 5,6% 5,9%
Pariwisata 5,5% 4,5%
Bahan Bangunan dan Besi Konstruksi Lainnya 5,1% 4,3%
Pembiayaan Konsumen 4,9% 5,7%
Makanan dan Minuman 4,5% 4,6%
Properti dan Konstruksi 4,1% 4,5%
Total 61,3% 59,8%

64
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Dalam beberapa tahun terakhir, sektor komoditas Dalam beberapa tahun terakhir, BCA meminimalisasi
mengalami tekanan akibat rendahnya harga komoditas penyaluran kredit untuk industri perhotelan dengan
global sejalan dengan perlambatan ekonomi di negara- mempertimbangkan cepatnya pertumbuhan pembangunan
negara kawasan Eropa dan Tiongkok. BCA relatif tidak hotel baru di Indonesia serta semakin ketatnya kompetisi
memiliki eksposur langsung pada sektor pertambangan di sektor tersebut. Kredit pada industri ini diberikan secara
batu bara terutama karena karakteristik khusus industri terbatas kepada debitur yang berpengalaman di bidang
tersebut, dimana pada umumnya pembiayaan yang tersebut serta pada debitur yang memiliki usaha utama
dibutuhkan adalah pinjaman dalam mata uang US Dollar. yang mapan dengan pendapatan yang stabil, sebagai
Sebagai Bank yang fokus pada pemberian pinjaman alternatif sumber pembayaran kewajiban kredit apabila
dalam mata uang Rupiah, BCA membatasi pinjaman US diperlukan.
Dollar sehingga mengurangi eksposur Bank pada sektor
pertambangan. Penyaluran kredit dalam mata uang asing dilakukan
dengan menerapkan standar kehati-hatian yang dirancang
Meskipun BCA tidak memiliki eksposur langsung untuk mengurangi potensi risiko fluktuasi nilai tukar
secara material pada industri pertambangan, BCA terus mata uang Rupiah terhadap US Dollar. BCA sejak lama
mewaspadai dampak tidak langsung atas pelemahan harga menerapkan kebijakan penyaluran kredit US Dollar hanya
batu bara dan komoditas pertambangan lainnya terhadap kepada nasabah korporasi dengan pendapatan utamanya
kelangsungan bidang usaha lainnya. Contohnya, bidang dalam mata uang US Dollar. Lebih lanjut, BCA menerapkan
usaha jasa angkutan mengalami kesulitan keuangan batasan penyaluran kredit dalam US Dollar yang ketat
sejalan dengan penurunan volume pengangkutan hasil sejalan dengan mayoritas porsi pendanaan BCA yang
tambang. BCA secara proaktif melakukan restrukturisasi berupa mata uang Rupiah. Pada akhir tahun 2015 portofolio
kredit dan menahan eksposur untuk industri ini selama kredit korporasi dalam mata uang asing tercatat 11,7%
beberapa tahun terakhir. Eksposur BCA pada sektor sarana dari total kredit, sedangkan porsi mayoritas sebesar 88,3%
transportasi dapat dikendalikan, tercatat sebesar Rp 2,2 merupakan kredit dalam mata uang Rupiah.
triliun atau 1,6% dari total portofolio kredit korporasi BCA.

65
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tinjauan Bisnis
Perbankan Korporasi

Dengan langkah cermat dan hati-hati, BCA berhasil menjaga Di sektor swasta, BCA melakukan pembiayaan sindikasi ke
rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loans NPL) debitur produsen pakan ternak terkemuka di Indonesia dan
kredit korporasi pada level yang relatif rendah sebesar 0,3% juga ke debitur-debitur yang bergerak di industri konsumer.
di akhir tahun 2015, relatif sama dibandingkan posisi akhir
tahun 2014. Dalam upaya mencegah terjadinya NPL, BCA Atas peran aktif BCA dalam penyaluran kredit sindikasi,
secara proaktif melakukan diskusi terkait restrukturisasi berdasarkan data Bloomberg, BCA tercatat sebagai salah
kredit dengan memantau portofolio kredit korporasi secara satu peringkat teratas dalam loans book runner di Indonesia
berhati-hati. untuk periode 2015. BCA menerima penghargaan Best
Project Finance Deal of the Year di Asia Tenggara dari
Kredit Sindikasi majalah Alpha Southeast Asia atas proyek kredit sindikasi
Kondisi ekonomi yang kurang kondusif di tahun 2015 pembangunan sarana kereta api untuk bandara Soekarno-
telah membatasi partisipasi BCA dalam penyaluran kredit Hatta di Jakarta sebesar Rp 2,1 triliun (USD 152 juta), dalam
sindikasi, yang berdampak pada rendahnya pencairan perannya sebagai joint arranger bersama dengan tiga bank
kredit sindikasi apabila dibandingkan dengan tahun papan atas lainnya.
2014. Namun demikian, dalam jangka panjang BCA tetap
memandang penting untuk menjaga posisinya sebagai Layanan Berbasis Komunitas Bisnis
salah satu pemain utama di bidang kredit sindikasi di BCA secara aktif menyalurkan kredit di sepanjang mata
Indonesia. Selain memberikan pendapatan bunga, peran rantai (value chain) dengan fokus kepada jaringan-jaringan
aktif BCA dalam pinjaman sindikasi berkontribusi dalam komunitas bisnis yang menghubungkan nasabah korporasi
peningkatan fee-based income termasuk peluang cross- dengan nasabah komersial dan UKM. Layanan berbasis
selling dan peningkatan hubungan kerja sama dengan komunitas ini menyediakan fasilitas pembiayaan kredit
nasabah. bersama-sama dengan layanan cash management maupun
layanan transaksi lainnya.
BCA menyelesaikan kredit sindikasi sebesar Rp 25,9 triliun
pada tahun 2015, turun 42,8% dibandingkan Rp 45,2 Platform layanan cash management terus disempurnakan
triliun pada 2014. Pada tahun 2015, total partisipasi kredit untuk meningkatkan kemampuan BCA dalam
sindikasi yang dibukukan oleh BCA mencapai Rp 4,2 triliun, memanfaatkan berbagai peluang di sepanjang rantai suatu
dibandingkan Rp 7,7 triliun pada tahun sebelumnya. Dalam industri. Di tahun 2015 BCA mengembangkan aplikasi
kredit sindikasi, BCA dapat berperan sebagai sole arranger internet banking, KlikBCA Bisnis Integrated Solution
atau sekaligus sebagai agen fasilitas, agen jaminan, (KBB-IS) yang berisi modul-modul baru untuk semakin
atau agen rekening dana sementara, baik kepada debitur melengkapi layanan corporate cash management secara
maupun kepada non-debitur. lebih holistik dalam memenuhi kebutuhan nasabah-
nasabah korporasi. Melalui layanan cash management,
Pembiayaan infrastruktur termasuk salah satu sumber BCA menyediakan kemudahan bagi nasabah korporasi
permintaan pembiayaan sindikasi sejalan dengan dan para pemasoknya dalam mengatur aktivitas transaksi
rencana Pemerintah untuk mempercepat pembangunan pembayaran sehari-hari sehingga proses pengelolaan uang
infrastruktur. Kredit sindikasi untuk infrastruktur pada tunai dapat berjalan dengan lebih efisien.
tahun 2015 diantaranya ditujukan untuk pembangunan
prasarana dan sarana kereta api dari pusat kota Jakarta BCA terus meningkatkan penetrasi pasar cash management
menuju bandar udara Soekarno-Hatta sepanjang 36,3 bagi nasabah korporasi dan komersial, serta komunitas
km, serta pembiayaan pengembangan usaha untuk bisnis melalui upaya peningkatan basis nasabah dan
salah satu perusahaan telekomunikasi dan entitas- portofolio kredit dalam komunitas tersebut.
entitas anaknya. Selanjutnya, BCA telah menuntaskan
penyaluran kredit sindikasi tol Cikopo-Palimanan (Cipali) Dengan melemahnya peningkatan pendapatan bunga
yang pembangunannya selesai pada tahun 2015. Sebagian karena melambatnya pertumbuhan kredit, fee-based income
besar sumber pendanaan proyek tersebut berasal dari menjadi semakin penting untuk menopang profitabilitas
kredit sindikasi 21 bank yang dipimpin oleh BCA. BCA. Layanan cash management menjadi salah satu

66
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

sumber fee-based income yang diharapkan terus meningkat


di masa mendatang dan akan memperkuat posisi dana giro
dan tabungan (CASA) BCA.

Di tahun 2015, BCA mengembangkan pengelolaan transaksi


pada industri transportasi sebagai salah satu bisnis yang
potensial. Dengan semakin tingginya kebutuhan untuk
melakukan perjalanan menggunakan sarana transportasi
udara, BCA menyadari pentingnya memberikan kemudahan
bertransaksi bagi agen-agen tiket yang menawarkan jasa
pemesanan layanan penerbangan, dan untuk itu BCA
telah mengembangkan layanan-layanan khusus untuk
industri ini. Di segmen migas, BCA melanjutkan layanan
cash management pada rantai usaha Stasiun Pengisian
Bahan bakar Umum (SPBU), dimana sebagian besar SPBU
di Jakarta telah menjadi merchant BCA dan melakukan
pembayaran ke prinsipal melalui sistem yang disediakan BCA akan terus mendukung para nasabah korporasi
oleh BCA. Beberapa komunitas lainnya yang dikelola BCA yang berkualitas dengan senantiasa memberikan layanan
antara lain komunitas pasar modal, komunitas pasar perbankan terbaik. Menjadi keinginan kami bahwa BCA
berjangka, komunitas semen, komunitas telekomunikasi, dan para nasabah dapat terus tumbuh bersama-sama
komunitas pupuk dan komunitas pasar modern. dalam melalui periode yang penuh tantangan ini. Saat laju
perekonomian Indonesia kembali bergerak dengan cepat,
Guna meningkatkan hubungan dengan nasabah, BCA BCA bersama-sama dengan nasabahnya akan memperoleh
menyelenggarakan berbagai business event seperti manfaat dari skala usaha yang dikembangkan.
benchmarking trip, workshop sosialisasi informasi solusi
bisnis terbaru, capital market expo, dan business gathering Perbankan korporasi akan meningkatkan kerja sama serta
yang dapat meningkatkan wawasan dan pengalaman, sinergi dengan unit-unit bisnis BCA lainnya dan anak-anak
serta mempererat hubungan antar anggota komunitas. usaha dalam memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin
beragam. Kerja sama dengan bank-bank asing di kawasan
Melangkah ke Depan Asia akan terus diperluas guna menangkap peluang dari
BCA optimis dalam menjaga kualitas portofolio kredit meningkatnya aktivitas transaksi antar negara dengan
termasuk di segmen korporasi. Kami melihat kredit memberikan layanan trade finance, valuta asing dan cash
korporasi masih akan menjadi pendorong utama management. Lebih lanjut, melalui referral dari bank-bank
pertumbuhan kredit BCA pada tahun 2016. asing tersebut, seperti dari Thailand, Jepang, Korea Selatan,
Malaysia dan Filipina, BCA menjajaki peluang permintaan
kredit baru dari para grup usaha investor asing yang
berencana melakukan investasi langsung di Indonesia.

Ke depan, BCA akan tetap mempertahankan komitmennya


dalam memenuhi kebutuhan nasabah korporasi melalui
penyediaan layanan perbankan transaksi dan produk
pembiayaan yang berkualitas.

67
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tinjauan Bisnis
Perbankan Individu

Total Kredit Konsumer Portofolio Kredit Konsumer


(dalam miliar Rupiah) (dalam miliar Rupiah)

100.510 59.415
54.652
Pada tahun 2015 BCA 92.277
menawarkan kembali
sejumlah produk dan
31.612
program kredit konsumer 28.853

yang menarik dengan


tetap mengedepankan
8.772 9.483
prinsip kehati-hatian
dalam penyaluran kredit
2014 2015 2014 2015
Kartu Kredit

Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)

Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

68
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Dalam dua tahun terakhir produk pinjaman perbankan Untuk menciptakan layanan bernilai tambah sesuai
individu mencatat pertumbuhan yang lebih rendah sejalan dengan kebutuhan nasabah, BCA Prioritas dan BCA
dengan pelemahan kinerja sektor properti dan penurunan Solitaire menyediakan beragam kemudahan dan
penjualan mobil di Indonesia. Meskipun demikian, pada kenyamanan dalam bertransaksi. BCA telah menambah 8
tahun 2015 BCA terus mengembangkan kredit konsumer jaringan lounge Prioritas menjadi 160 cabang pada tahun
dengan menawarkan kembali sejumlah produk dan 2015 yang didukung oleh relationship officer yang andal.
program kredit konsumer yang menarik dengan tetap Di tahun 2015, BCA membuka lounge Solitaire terbarunya
mempertahankan standar penyaluran kredit yang ketat. di Menara Satu Kelapa Gading di Jakarta Utara, untuk
melengkapi layanan Solitaire yang sebelumnya telah hadir
BCA tetap optimis terhadap prospek bisnis jangka di Menara BCA Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Layanan
panjang Grup Perbankan Individu. Pertumbuhan jumlah eksklusif Solitaire didukung oleh para staf yang terlatih
para profesional dan masyarakat kelas menengah akan dalam membantu dan memberikan layanan personal
mendukung peningkatan kebutuhan produk perbankan kepada nasabah Solitaire dalam mengelola keuangan
konsumer seperti kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan pribadinya.
bermotor, kartu kredit, produk asuransi serta produk dan
layanan wealth management di masa mendatang. BCA menawarkan layanan dan solusi keuangan yang
komprehensif bagi nasabah Solitaire dan Prioritas,
BCA fokus dalam memahami perilaku dan kebutuhan antara lain layanan transaksi perbankan premium, kredit
nasabah sebagai dasar untuk pengembangan produk pemilikan rumah, pembiayaan mobil, layanan safe deposit
dan layanannya maupun untuk pendukung kegiatan box, bancassurance, solusi wealth management dan kartu
pemasaran dan promosi. BCA memanfaatkan dan kredit premium. Di samping itu, melalui kerja sama dengan
terus meningkatkan infrastruktur dan sistem teknologi mitra usaha terpercaya, BCA Prioritas dan BCA Solitaire
informasi, sumber daya manusia, kemampuan analisa menyediakan fasilitas dan program eksklusif di bidang
data, serta sinergi antar unit bisnis, sebagai upaya dalam pelayanan kesehatan, pendidikan, traveling dan lifestyle.
melayani kebutuhan nasabah lebih baik lagi.
BCA terus mengembangkan produk dan layanan wealth
Perbankan Prioritas dan Wealth Management management baru untuk memenuhi kebutuhan keuangan
Pada tahun 1996, BCA mengembangkan layanan nasabah Prioritas dan Solitaire yang berkembang.
dan cabang khusus BCA Prioritas yang berfokus Fasilitas-fasilitas tersebut telah memungkinkan BCA
untuk melayani nasabah segmen affluent. Segmen menghasilkan fee-based income dan pada saat yang sama
nasabah ini telah berkembang pesat sejak saat itu dan memenuhi kebutuhan nasabah akan produk asuransi dan
telah memberikan dampak yang signifikan terhadap berbagai produk investasi termasuk unit-link insurance,
penerimaan produk perbankan individu. Pada tahun reksa dana, Obligasi Ritel Indonesia, Sukuk Ritel dan
2009 BCA memperkenalkan layanan BCA Solitaire untuk Saving Bonds Ritel.
segmen nasabah high net-worth individual.

69
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tinjauan Bisnis
Perbankan Individu

Kredit Pemilikan Rumah 3-tahun 8,88% dan cap maksimum 2-tahun 9,99%). BCA
Pasar Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia juga melakukan penurunan suku bunga KPR 50 bps
belum sepenuhnya tergali. Hal tersebut dapat dilihat untuk produk-produk KPR lainnya pada akhir tahun 2014
dari rendahnya tingkat penetrasi KPR terhadap Produk dan dipertahankan sepanjang tahun 2015. Selain itu,
Domestik Bruto (PDB) maupun jumlah debitur KPR BCA sebagai bagian dari upaya inovasi sesuai dengan aspirasi
yang relatif lebih sedikit apabila dibandingkan dengan nasabah, pada Agustus 2015 BCA memperpanjang
jumlah seluruh rekening nasabah Bank. BCA melihat jangka waktu program KPR Fix & Cap selama 1 tahun
bahwa KPR merupakan produk strategis dalam membina sehingga total jangka waktu program menjadi 6 tahun,
hubungan jangka panjang dengan para nasabah sehingga dibandingkan sebelumnya yaitu selama 5 tahun. Dana
membuka peluang bagi BCA untuk menawarkan berbagai CASA sebagai sumber pendanaan inti yang stabil
produk keuangan lainnya (cross selling) kepada debitur memungkinkan BCA untuk menawarkan produk-produk
KPR. yang kompetitif di pasar KPR di Indonesia. BCA terus
mempertahankan posisinya sebagai salah satu penyedia
Sejak tahun 2007, portofolio KPR BCA tumbuh secara layanan KPR terdepan di Indonesia. KPR BCA meningkat
rata-rata 32% per tahun. BCA menyalurkan KPR ke debitur- 8,7% menjadi Rp 59,4 triliun, dimana market share BCA
debitur berkualitas dan fokus terhadap pembiayaan tercatat sebesar 17,4%. Keseluruhan produk-produk
properti rumah tapak di prime residential areas, sehingga KPR merupakan komposisi terbesar dalam portofolio
portofolio KPR BCA dapat terus bertumbuh dengan tetap kredit konsumer BCA. Keputusan Bank Indonesia untuk
menjaga risiko gagal bayar yang rendah. Kualitas KPR melonggarkan kebijakan mengenai rasio kredit terhadap
yang baik tercermin dari rasio NPL yang rendah sebesar nilai agunan (Loan to Value) turut memberikan stimulasi
0,4%. Rasio NPL tersebut tetap stabil selama beberapa dan mendukung pertumbuhan industri properti dan KPR
tahun terakhir. di tahun 2015 yang penuh tantangan.

Dalam dua tahun terakhir, portofolio KPR tumbuh lebih Dalam rangka menyempurnakan tingkat layanan
lambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada bagi nasabah, selama beberapa tahun terakhir BCA
tahun 2014, BCA menerapkan langkah hati-hati untuk membentuk Kantor Kredit Konsumer yang merupakan
menahan laju pertumbuhan KPR dalam mengantisipasi pusat administrasi KPR di beberapa kota yang menjadi
risiko yang tidak terduga di tengah kondisi perekonomian target pemasaran. BCA akan terus membuka Kantor Kredit
yang tidak menentu. Pada tahun 2015, KPR dipengaruhi Konsumer baru sejalan dengan perkembangan pasar.
secara negatif oleh kondisi pasar properti yang melemah Selain itu, untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan,
sejalan dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi di Bank telah menggunakan aplikasi KPR online melalui
Indonesia secara keseluruhan. sistem berbasis web yang berhasil menyederhanakan
proses pengolahan kredit individu secara massal.
Di tengah pasar yang kurang bergairah, BCA terus
menawarkan produk KPR dengan suku bunga yang Pengakuan atas komitmen BCA dalam memfasilitasi
menarik sebagai upaya untuk menjaga posisi strategis kebutuhan pembiayaan rumah tercermin dari berbagai
BCA di pasar KPR dan melanjutkan pertumbuhan yang penghargaan yang diterima sepanjang 2015, termasuk
positif. Pada Februari 2015, BCA meluncurkan kembali Top Brand Award untuk produk KPR dari Frontier Consulting
produk KPR Fix & Cap dengan suku bunga rendah (fixed Group dan Majalah Marketing.

70
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Pembiayaan Kendaraan Bermotor Berbagai promosi menarik dilakukan di tahun 2015


BCA mengelola fasilitas pembiayaan mobil dan sepeda untuk semakin meningkatkan daya saing BCA di pasar
motor melalui entitas anaknya yaitu BCA Finance dan pembiayaan mobil. BCA Finance menawarkan program
Central Santosa Finance (CS Finance). Baik BCA Finance dengan nama Kredit Keren Banget, sebuah program
maupun CS Finance mengelola pembiayaan kendaraan undian berhadiah yang memberi kesempatan bagi
bermotor melalui skema joint financing dengan porsi nasabah untuk mendapatkan 3 mobil, apabila mereka
utama dicatat secara langsung pada neraca BCA dan memenangkan undian. Program ini mendapatkan
selebihnya dicatat pada neraca dua entitas anak tersebut. tanggapan positif dari para nasabah dan mendukung
aktivitas pembiayaan BCA Finance di tahun 2015. Selain
Pembiayaan Mobil itu, BCA Finance menawarkan produk KKB dengan jangka
Pada tahun 2015 BCA dan BCA Finance terus menekankan waktu yang lebih panjang yaitu sampai dengan 6 tahun
prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan pembiayaan untuk pembiayaan kendaraan tertentu. Melalui berbagai
mobil di tengah kondisi ekonomi yang kurang kondusif pengembangan produk yang inovatif dan promosi yang
dan penurunan daya beli masyarakat. Industri otomotif menarik, BCA Finance berupaya mempertahankan
mengalami tekanan signifikan di tahun 2015 dengan posisinya sebagai top of mind pembiayaan kendaraan
penjualan mobil baru tercatat sebanyak 1,0 juta unit, mobil terkemuka di Indonesia.
mengalami penurunan 16,1% dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Berbagai upaya tersebut secara efektif menopang
pertumbuhan portofolio kredit mobil BCA. Jumlah new
Melalui tahun 2015 yang penuh tantangan, BCA booking (dalam unit) penjualan mobil yang dibiayai
menawarkan produk pembiayaan mobil dengan suku oleh BCA & BCA Finance mengalami peningkatan
bunga yang lebih kompetitif sekaligus tetap disiplin dalam 11,4% mencapai 178.667 unit pada tahun 2015. Hal
mempertahankan kualitas agunan serta proses penagihan ini merupakan prestasi tersendiri bila dibandingkan
dan lelang yang ketat. BCA menerapkan kebijakan uang penjualan mobil nasional yang mengalami penurunan di
muka yang tinggi dan memprioritaskan pembiayaan tahun 2015. Estimasi pangsa pasar BCA Finance dalam
untuk jenis-jenis mobil populer yang telah diterima secara pasar pembiayaan mobil meningkat menjadi 13,2% pada
luas oleh pasar otomotif Indonesia. Kebijakan tersebut tahun 2015 dibandingkan 11,1% pada tahun 2014. Dalam
telah mendukung terjaganya rasio kredit bermasalah nominal Rupiah, jumlah new booking kredit mobil BCA dan
pada level yang rendah dengan recovery rate yang tinggi BCA Finance meningkat 16,6% mencapai Rp 26,4 triliun di
atas portofolio pembiayaan yang diambil alih, serta di tahun 2015. Pencapaian penjualan tersebut mendukung
sisi lain tetap mempertahankan pertumbuhan portofolio
pembiayaan mobil secara positif.

BCA Finance mengandalkan layanan dengan proses


yang cepat dan mudah untuk meningkatkan daya saing
dan menjaga tingkat kepuasan yang melebihi harapan
nasabah. Dalam beberapa tahun terakhir, BCA Finance
telah mengembangkan berbagai aplikasi yang
memanfaatkan kemajuan teknologi, seperti mobile
entry, mobile approval, mobile collection dan lainnya
untuk meningkatkan efisiensi pengolahan pembiayaan
pelanggan.

71
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tinjauan Bisnis
Perbankan Individu

posisi total portofolio kredit mobil BCA, termasuk daya manusia. Selain melalui jaringan BCA dan jaringan
BCA Finance, sebesar Rp 32,9 triliun pada akhir 2015, naik cabang CS Finance, untuk melayani pembayaran cicilan
10,6% dibandingkan Rp 29,8 triliun pada akhir 2014. Pada kredit kendaraan roda dua, CS Finance membuka payment
akhir 2015, portofolio kredit mobil yang dibukukan di BCA point melalui kerja sama dengan partner lainnya seperti
adalah sebesar Rp 27,3 triliun. minimarket modern maupun kantor pos.

BCA dan BCA Finance bekerja sama secara erat dan Di tengah pelemahan ekonomi dan kredit bermasalah
semakin memperkokoh sinergi usaha. Melalui skema yang lebih tinggi dari perkiraan, CS Finance menahan
pembiayaan bersama secara berkelanjutan, BCA Finance laju pertumbuhan kredit sepeda motor dan memperkuat
memiliki struktur pendanaan yang kokoh dan stabil team collection cabang sepanjang tahun 2015. Langkah-
dengan biaya bunga yang rendah. Sinergi pemasaran langkah aktif dalam menangani kredit bermasalah mulai
melalui jaringan cabang BCA memungkinkan diversifikasi menunjukkan hasil positif di mana laju pertumbuhan NPL
basis nasabah yang solid antara nasabah cabang BCA melambat di 2015.
dan nasabah rekomendasi dari para dealer sebagai pihak
ketiga. Sinergi juga tercipta di sisi pemanfaatan teknologi CS Finance mencatat new booking pembiayaan sepeda
dan sistem operasional antara lain penggunaan platform motor, gabungan BCA & CS Finance, sebesar 368 ribu
sistem pembayaran BCA untuk mengelola tagihan unit di tahun 2015, dibandingkan 387 ribu unit di tahun
nasabah BCA Finance serta penggunaan layanan HaloBCA 2014. Dalam nominal Rupiah, jumlah new booking
terkait produk-produk BCA Finance. tersebut tercatat sebesar Rp 4,6 triliun pada tahun
2015, dibandingkan Rp 4,2 triliun pada tahun 2014,
Pembiayaan Sepeda Motor menghasilkan posisi total portofolio kredit sepeda motor
CS Finance secara berkesinambungan terus memperkuat BCA (termasuk CS Finance) sebesar Rp 6,4 triliun pada
kemampuan dan kapabilitas melalui pengembangan akhir tahun 2015, dibandingkan Rp 6,2 triliun pada akhir
aspek promosi dan pemasaran, infrastruktur jaringan, tahun 2014. Portofolio kredit sepeda motor keseluruhan
sumber daya manusia maupun pengembangan teknologi yang dibukukan di BCA adalah sebesar Rp 4,3 triliun pada
dan manajemen risiko. akhir tahun 2015.

CS Finance mengembangkan strategi pemasaran Kartu Kredit


berisiko rendah dengan menawarkan kredit sepeda motor Melalui penawaran beragam kartu kredit dan program-
kepada basis nasabah BCA maupun melalui dealer-dealer program menarik, BCA mengukuhkan posisinya sebagai
sepeda motor sesuai dengan kriteria dan standar yang salah satu penyedia layanan kartu kredit yang terdepan
telah ditetapkan. CS Finance juga melakukan kerjasama di Indonesia. Pada tahun 2015, BCA mengelola 2,7 juta
eksklusif pemberian fasilitas kredit sepeda motor bagi kartu kredit dengan nilai transaksi kartu kredit sebesar
anggota salah satu penyedia aplikasi jasa pengantaran Rp 50,6 triliun, meningkat 9,7% dari tahun sebelumnya,
melalui sepeda motor. dan membukukan pangsa pasar 18%. Outstanding
kartu kredit tercatat sebesar Rp 9,5 triliun pada akhir
Pada tahun 2015, CS Finance terus memperkuat 2015, meningkat 8,1% dibandingkan tahun sebelumnya.
infrastruktur jaringan serta mengembangkan sumber Pertumbuhan nilai transaksi dan outstanding kartu kredit

72
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

tersebut diimbangi oleh kualitas kredit yang tetap terjaga kebutuhan khusus para nasabah. BCA Visa dan
dengan rasio NPL sebesar 1,4%. MasterCard Black Card ditujukan untuk memfasilitasi
gaya hidup kelas atas nasabah individu segmen mass-
Kinerja BCA yang solid dalam layanan kartu kredit dicapai affluent. BCA juga telah mengembangkan kartu kredit
di tengah meningkatnya kompetisi dan lebih ketatnya co-branding melalui kerja sama aliansi strategis dengan
regulasi termasuk pembatasan kepemilikan kartu kredit berbagai mitra perusahaan. Aliansi ini termasuk kartu
pada segmen tertentu. BCA melakukan promosi secara kredit BCA Singapore Airlines yang sangat populer,
berkelanjutan dan berupaya mendorong nasabah agar merupakan kerja sama dengan Singapore Airlines untuk
menggunakan kartu kredit BCA sebagai kartu utamanya. melayani para nasabah kelas menengah ke atas.
Berbagai pengembangan produk dan layanan bertujuan
untuk memfasilitasi gaya hidup dan kebiasaan konsumsi Untuk menangkap peluang pertumbuhan dari kebutuhan
nasabah. masyarakat kelas menengah, BCA melanjutkan program
kemitraan promosi jangka panjang dengan beberapa
BCA adalah satu-satunya bank di Indonesia yang mitra strategis, seperti Central Department Store,
menerbitkan private label atau proprietary card dengan Starbucks Coffee, Cineplex 21, Haagen Dazs, dan banyak
nama BCA Card disamping BCA Visa dan BCA lagi. BCA bekerja sama dengan para mitra pilihan tersebut
MasterCard. BCA Card dapat digunakan secara luas untuk menawarkan berbagai program promosi, antara lain
di Indonesia dan juga di beberapa outlet di Singapura potongan harga, penggunaan reward points dan fasilitas
melalui kerja sama dengan jaringan NETS. BCA memiliki cicilan 0%. Aktivitas promosi juga dikemas dalam bentuk
kerja sama dengan berbagai jaringan internasional penyelenggaraan berbagai event khusus, diantaranya
terkemuka seperti VISA, MasterCard, American Express adalah Travel Fair yang bekerja sama dengan maskapai
(AMEX), JCB dan China UnionPay International dalam penerbangan terkemuka seperti Garuda Indonesia dan
layanan acquiring/acceptance. Sejak November 2014, BCA Singapore Airlines.
menjadi single acquirer kartu AMEX di Indonesia untuk
memperkuat kapabilitas Bank dalam melayani pengguna BCA juga melanjutkan pengembangan di sisi perangkat
yang berasal dari luar negeri. AMEX memiliki lebih dari keras, sistem pendukung dan infrastruktur teknologi
100 juta pengguna kartu yang tersebar di banyak negara. informasi untuk meningkatkan kenyamanan dan
Kolaborasi BCA dan AMEX memperkokoh pangsa pasar keamanan dalam penggunaan kartu kredit. Pada triwulan
jaringan terminal Electronic Data Capture/Point-of-Sales III tahun 2015, BCA telah mengoperasikan sistem kartu
(POS) BCA yang tersebar luas di Indonesia. kredit dengan menggunakan PIN, sebagai alternatif sistem
konvensional yang menggunakan tanda tangan.
Pertumbuhan bisnis kartu kredit BCA ditopang oleh brand
image yang kuat serta pengembangan produk dan layanan Di bidang e-commerce, BCA terus membangun jaringan
yang tidak hanya memenuhi kebutuhan nasabah, namun mitra kerja sama, sejalan dengan bertumbuhnya teknologi
juga sesuai dengan tren gaya hidup terkini berdasarkan dan aktivitas e-commerce. Transaksi e-commerce melalui
segmentasi nasabah. BCA telah mengembangkan BCA mengalami pertumbuhan sangat pesat. Bekerjasama
beragam produk kartu kredit yang disesuaikan dengan dengan berbagai perusahaan seperti Visa, MasterCard,

73
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tinjauan Bisnis
Perbankan Individu

JCB, dan AMEX, BCA memfasilitasi transaksi e-commerce minuman siap saji serta minimarket. Pada tahun 2015
serta melakukan berbagai program dan aktivitas promosi. terdapat 8,6 juta kartu Flazz yang beredar, memfasilitasi
Di tahun 2015, BCA melakukan kerja sama dengan transaksi nasabah dalam nominal kecil.
maskapai penerbangan Garuda Indonesia di mana
pelanggan yang melakukan pembelian tiket penerbangan Pengembangan sistem pembayaran berbasis kartu di
melalui website perusahaan dengan menggunakan kartu sektor transportasi massal, seperti Trans Jakarta, Kereta
kredit BCA dapat menikmati penawaran cicilan BCA 0% Commuter Jabodetabek dan lainnya, telah mendorong
dengan tenor 3 dan 6 bulan. BCA juga menyelenggarakan penggunaan kartu Flazz. Regulator juga aktif melakukan
program promo e-Shopping Carnival dengan beberapa kampanye Gerakan Nasional Non Tunai yang turut
online merchant, dimana seluruh pemegang kartu kredit berkontribusi terhadap peningkatan penggunaan kartu
dari bank manapun memperoleh potongan harga dan Flazz.
cash back atas pembelanjaan online di merchant-merchant
tertentu. Program ini bertujuan memperkuat posisi BCA Di tahun 2015, BCA mulai bekerja sama dengan bank
sebagai e-Commerce Acquiring Bank serta memperluas lain dalam penerbitan kartu co-branding Flazz. Dengan
awareness solusi penerimaan pembayaran kartu sebagai menggunakan Flazz, para nasabah bank lain dapat
salah satu layanan dalam industri e-commerce. melakukan transaksi pembayaran di seluruh merchant
Flazz dan diikutsertakan dalam beragam program dan
Selain kartu kredit dan kartu debit, BCA juga menawarkan penawaran menarik yang diselenggarakan oleh Flazz,
kartu pra-bayar Flazz sebagai solusi pembayaran alternatif dengan demikian BCA dapat semakin memperluas basis
dengan kartu. BCA melanjutkan upaya memperluas pengguna kartu Flazz.
penggunaan kartu Flazz melalui kerja sama dengan
berbagai mitra dalam melayani transaksi dengan nominal Sebagai bentuk pengakuan atas berbagai inisiatif Bank
kecil, seperti layanan parkir, jalan tol, gerai makanan dan dalam pengembangan produk dan layanan, kartu kredit
BCA mendapatkan penghargaan Top Brand Award 2015
dari majalah Marketing dan Frontier Consulting Group,
dan Customer Loyalty Award sebagai Net Promoter Leader
2015 dari majalah SWA.

Melangkah ke Depan
Bisnis Perbankan Individu memiliki prospek yang cerah
dan akan menjadi salah satu fokus kegiatan BCA di
masa-masa mendatang. Masyarakat kelas menengah
yang terus bertumbuh akan menciptakan kebutuhan
layanan perbankan seperti kredit pemilikan rumah, kredit
kendaraan bermotor, kartu kredit, bancassurance dan
produk perbankan individu lainnya. Dengan didukung
oleh jaringan cabang dan perbankan elektronik yang solid

74
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

serta beragam produk dan layanan, BCA berada pada Melalui penerapan secara berhati-hati atas strategi
posisi yang menguntungkan untuk menangkap berbagai yang tepat dan berimbang, BCA yakin akan dapat terus
peluang yang akan muncul. memberikan produk dan layanan dengan kualitas yang
terbaik bagi para nasabah perbankan individu.
Ke depan, BCA akan terus memasarkan produk dan
layanan perbankan individu melalui penyempurnaan
kemampuan analisa nasabah. Sistem Customer
Relationship Management terus ditingkatkan untuk lebih
memahami perilaku dan kebutuhan nasabah sebagai
landasan untuk menentukan strategi pengembangan
produk serta kegiatan pemasaran dan promosi.

BCA akan terus memperkuat sinergi antar unit,


mengembangkan produk dan layanan yang sesuai dengan
kebutuhan nasabah, serta melaksanakan pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia, yang dirancang
untuk meningkatkan layanan nasabah.

75
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tinjauan Bisnis
Perbankan Tresuri dan Internasional

Portofolio Tresuri Komposisi Instrumen-instrumen Bank Indonesia


(dalam miliar Rupiah) per 31 Desember 2015

Tresuri BCA melakukan 111.546


105.691
fungsi pengelolaan
21.895
likuiditas maupun 15.061
30,8%
memenuhi kebutuhan
29.018 30.143
nasabah akan produk
50,7%
dan layanan valuta asing
maupun pasar modal.
60.633 60.487
Perbankan Internasional 18,5%

BCA memberikan
layanan trade finance
2014 2015
dan remittance yang
berkualitas, baik kepada Instrumen-instrumen Bank Indonesia Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI)
nasabah individu maupun Obligasi Pemerintah Term Deposit Bank Indonesia
segmen usaha Surat-surat Berharga Lainnya Sertifikat Bank Indonesia

76
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PERBANKAN TRESURI Per Desember 2015, posisi devisa neto BCA tercatat
Di tengah tingginya volatilitas pasar keuangan di tahun sebesar 0,4%, di bawah batas maksimum sebesar 20%
2015, Tresuri BCA tetap fokus dalam mengelola struktur yang ditetapkan oleh regulator, mencerminkan kedisiplinan
aset dan kewajiban Bank, menjaga posisi likuiditas, serta BCA dalam memitigasi risiko pasar terkait valuta asing.
secara hati-hati mengoptimalkan imbal hasil penempatan
dana likuid. Tresuri BCA juga selalu berupaya untuk Memanfaatkan posisi likuiditas Bank yang solid dan
memenuhi kebutuhan nasabah dengan menawarkan melebarnya premi pasar swap US Dollar di tahun 2015,
berbagai produk dan layanan valuta asing maupun pasar BCA melakukan penempatan dana valuta asing pada Bank
modal. Indonesia dan secara bersamaan melakukan transaksi
lindung nilai tukar (hedging) melalui pasar swap (sell forward
Memberikan Hasil di Tengah Ketidakpastian Pasar USD) untuk memitigasi risiko nilai tukar. BCA melihat
Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh dengan peluang tersebut sejalan dengan adanya peningkatan
tantangan bagi pasar keuangan Indonesia. Perlambatan permintaan pasar yang signifikan pada transaksi di pasar
ekonomi di dalam negeri serta ketidakpastian arus modal lindung nilai tukar di tengah volatilitas nilai tukar Rupiah
global telah menyebabkan fluktuasi yang cepat dan meluas pada pasar spot. Dari transaksi tersebut, BCA memperoleh
di pasar keuangan. Pasar keuangan Indonesia sangat imbal hasil (return) yang lebih baik (melalui premi swap
dipengaruhi oleh aliran dana asing sebagai akibat dari yang diperoleh) dibandingkan penempatan dana jangka
perubahan komposisi portofolio keuangan global yang pendek lainnya, sehingga mendukung peningkatan
dinamis. Pendapatan Operasional selain Bunga secara keseluruhan.
BCA membukukan Pendapatan Operasional selain Bunga
Nilai tukar Rupiah mengalami tren penurunan sepanjang sebesar Rp 12,0 triliun di tahun 2015, meningkat sebesar
tahun 2015, terdepresiasi 10,2% dari akhir tahun Rp 2,7 triliun atau 28,5%. Langkah BCA tersebut turut
sebelumnya. Penurunan tersebut mengikuti tren depresiasi mendukung Bank Indonesia untuk memperkuat posisi
terhadap US Dollar yang terjadi pada hampir semua mata cadangan devisanya sebagai fasilitator utama di pasar
uang utama di dunia. Peningkatkan suku bunga acuan oleh valuta asing.
Bank Sentral AS (The Fed) yang dilakukan pada akhir tahun
2015 dan devaluasi mata uang Yuan pada pertengahan Secara keseluruhan, penempatan dana jangka pendek
tahun merupakan faktor-faktor utama yang mempengaruhi dikelola secara hati-hati dengan menjaga keseimbangan
volatilitas Rupiah dan memberi sentimen negatif terhadap antara imbal hasil dan tingkat risiko di mana mayoritas
mata uang Rupiah. Selain itu, persepsi pasar terhadap cadangan likuiditas BCA ditempatkan pada instrumen-
kondisi kesehatan ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh instrumen jangka pendek Bank Indonesia dan Obligasi
kondisi transaksi berjalan Indonesia, yang mengalami Pemerintah. Sebagian besar dari instrumen jangka pendek
defisit sejak tahun 2012. Di sisi positifnya, meskipun tersebut berupa Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
terdapat penarikan likuiditas US Dollar di pasar domestik, (FASBI), Term Deposit Bank Indonesia, dan Sertifikat Bank
statistik Bank Indonesia menunjukkan cadangan devisa Indonesia. Pada akhir tahun 2015, Tresuri BCA mengelola
Indonesia dalam mata uang US Dollar berada pada level investasi senilai Rp 105,7 triliun, turun 5,2% dari Rp 111,5
yang sehat, setara dengan nilai impor selama 7 bulan triliun di tahun 2014. Investasi tresuri tersebut mewakili
dan pembayaran utang dalam 1 tahun. Posisi tersebut 22,3% dari total dana pihak ketiga BCA per 31 Desember
cukup memadai dalam mendukung posisi Rupiah di pasar 2015.
keuangan. Tingkat inflasi Indonesia yang rendah sebesar
3,4% serta adanya sedikit peningkatan pada pertumbuhan Di sepanjang tahun 2015, BCA secara perlahan menekan
Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 4,8% walaupun lebih keseluruhan biaya dana pihak ketiga (cost of funds) sejalan
rendah dari beberapa tahun terakhir, merupakan faktor- dengan posisi likuiditas BCA yang solid serta likuiditas
faktor yang relatif positif pada tahun yang ditandai oleh sektor perbankan Indonesia yang memadai. BCA secara
indikator-indikator ekonomi yang cukup beragam. bertahap menurunkan tingkat suku bunga deposito
sejak awal Agustus 2014 dan menyesuaikan suku
Di tengah volatilitas pasar valuta asing, Tresuri BCA tetap bunga tabungan sedikit lebih rendah, sehingga secara
disiplin dalam mempertahankan prinsip kehati-hatian keseluruhan cost of funds BCA menjadi 2,3% pada tahun
dalam mengelola eksposur valuta asing dengan menjaga 2015, dibandingkan 2,6% pada tahun 2014. Biaya dana
posisi devisa neto valuta asing secara konservatif. yang kompetitif dan terjaganya imbal hasil aset produktif

77
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tinjauan Bisnis
Perbankan Tresuri dan Internasional

mampu menghasilkan marjin yang sehat bagi BCA. Marjin Keuangan sebagai salah satu Agen Penjual Obligasi Negara
bunga bersih (Net Interest Margin NIM) BCA tercatat Ritel terbaik untuk SR006 serta SBR001 dan ORI011.
sebesar 6,7% pada tahun 2015 dibandingkan 6,5% pada
tahun 2014. Selain produk dan layanan pasar obligasi dan valuta asing,
BCA juga menawarkan jasa kustodian yang meliputi jasa
Memenuhi kebutuhan Nasabah Fund Administration Reksa Dana dan Custody Efek. Kustodian
Tresuri BCA menyediakan beragam produk dan layanan BCA memastikan bahwa aset yang dikelola terjaga dengan
valuta asing, agen penjualan obligasi dan layanan kustodian baik dan seluruh hak pemegang aset akan terpenuhi, seperti
untuk berbagai basis nasabah Bank. Layanan diberikan pembagian dividen atau kupon obligasi. Total aset Kustodian
kepada nasabah di semua segmen melalui kerja sama BCA per 31 Desember 2015 tercatat sejumlah ekuivalen
dengan para frontliner di seluruh jaringan cabang BCA. Rp 37,0 triliun dengan lebih dari 20 ribu rekening efek. Jenis
surat berharga yang dapat dikelola oleh Kustodian BCA
Sejalan dengan melemahnya aktivitas ekspor dan impor meliputi Deposito, Deposito on Call, Negotiable Certificate
pada tahun 2015, frekuensi transaksi valuta asing Deposit (NCD), Medium-Term Note (MTN), Obligasi Korporasi,
nasabah turun menjadi 632,0 ribu transaksi dibandingkan Sertifikat Bank Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia Syariah,
dengan 673,2 ribu transaksi di tahun 2014. Namun Saham dan turunannya, Unit Reksa Dana dan Efek Beragun
volume transaksi mengalami peningkatan menjadi Aset. Sebagai bagian dari upaya BCA untuk terus memenuhi
USD 37,5 miliar di tahun 2015 dari USD 36,8 miliar di tahun kebutuhan nasabah, Kustodian BCA menyediakan jasa safe
2014. Di tengah menurunnya frekuensi transaksi, Tresuri keeping surat berharga dalam mata uang asing. Pada tahun
BCA tetap meningkatkan aktivitas pemasaran termasuk 2015 Kustodian BCA juga melakukan penyempurnaan
mengembangkan kerja sama dengan berbagai unit kerja sistem yang digunakan untuk meningkatkan layanan
BCA. Lebih lanjut, guna meningkatkan kenyamanan kustodian yang diberikan kepada nasabah.
dan kemudahan bertransaksi valuta asing, BCA
memperkenalkan fitur nilai tukar e-Rate, dimana nasabah PERBANKAN INTERNASIONAL
dapat melakukan transaksi valuta asing secara online
dalam jumlah tertentu dengan kurs yang lebih atraktif Layanan Pengiriman Uang (Remittance)
dibandingkan kurs counter. BCA terus mengembangkan dan Melemahnya pertumbuhan ekonomi dunia telah membawa
meningkatkan produk e-Rate sehingga tren penggunaan dampak terhadap penurunan transaksi remittance. Di tahun
transaksi e-Rate meningkat di tahun 2015. 2015 volume transaksi remittance BCA tercatat sebesar
USD 75,7 miliar, turun 7,7% dari tahun sebelumnya yang
Di pasar obligasi, BCA kembali dipercaya sebagai salah sebesar USD 82,0 miliar. Meskipun demikian, BCA terus
satu bank yang menjadi Agen Penjual Obligasi Negara mempertahankan posisinya sebagai salah satu penyedia
Ritel Indonesia (ORI) dan Sukuk Ritel (SR). Sepanjang layanan pengiriman valuta asing terbesar di Indonesia.
tahun 2015, Tresuri BCA berhasil menjual SR007 senilai
Rp 1,3 triliun dan ORI012 sebesar Rp 3,4 triliun pada pasar
perdana, sehingga total penjualan obligasi ritel di pasar Volume Bisnis Perbankan Internasional
(dalam USD miliar)
perdana adalah Rp 4,7 triliun. Volume penjualan meningkat
dibandingkan tahun 2014, dimana total penjualan obligasi 82,0
75,7
ritel di pasar perdana sebesar Rp 4,3 triliun. Penjualan
SR007 pada tahun 2015 disertai dengan aktivitas kegiatan
sosial yang mengangkat tema Bersama Sukuk Negara
Ritel, Peduli Pendidikan Anak Bangsa. Seluruh donasi yang
terkumpul dari agen penjual Sukuk Negara Ritel Seri SR007
diberikan untuk program Gemari Buku yang merupakan
kegiatan pemberian buku-buku dan pelatihan guru-guru
untuk anak sekolah dasar di daerah terpencil yang bekerja 9,0 8,3
sama dengan kegiatan sosial Dompet Dhuafa. Sebagai
pengakuan atas prestasi BCA sebagai agen penjual obligasi
2014 2015
negara, di 2015 BCA meraih penghargaan dari Kementerian
Volume Trade Finance Volume Remittance

78
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

BCA senantiasa berusaha meningkatkan kualitas


layanannya melalui inovasi dan dengan menambahkan fitur
perbankan yang mempermudah transaksi bisnis nasabah.
BCA mengembangkan sistem remittance serta memperluas
cakupan jaringan domestik dan cakupan jaringan kerja
sama penyedia layanan remittance di luar negeri. Upaya
ini terbukti efektif dalam mendorong pertumbuhan jumlah
transaksi remittance yang dilakukan oleh para pekerja
migran (Tenaga Kerja Indonesia - TKI) pada tahun 2015,
yang mengalami peningkatan 24,4%. Meskipun demikian,
kenaikan yang signifikan ini berlawanan dengan penurunan
jumlah transaksi remittance dari korporasi-korporasi.
Dengan demikian, secara keseluruhan jumlah transaksi
remittance turun 6,0% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sejak tahun 2007, BCA menyediakan sarana bagi TKI untuk


melakukan pengiriman uang melalui layanan Financial finance serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Institution Remittance BCA atau Fire Cash BCA yang guna mengakomodir kebutuhan nasabah yang semakin
berbasis web. Fire Cash BCA tersedia di lebih dari 100 canggih dan beragam.
negara di dunia khususnya negara-negara tujuan TKI. Melalui
penambahan mitra dari negara-negara tempat TKI bekerja MELANGKAH KE DEPAN
dan peningkatan kerja sama dengan mitra domestik seperti Perbankan Tresuri dan Internasional akan senantiasa
convenience store yang dapat menjangkau masyarakat memberikan dukungan kepada bisnis korporasi, komersial
Indonesia secara lebih luas, Bank berharap bisnis remittance & UKM, dan Wealth Management serta meningkatkan
akan terus berkembang dalam jangka panjang. ragam produk dan kualitas layanan. BCA akan berupaya
memanfaatkan berbagai peluang bisnis dari aktivitas
Layanan Perdagangan Internasional (Trade Finance) tresuri dan transaksi perdagangan internasional. BCA
Di tahun 2015, volume layanan perdagangan internasional berharap akan pertumbuhan bisnis yang lebih baik pada
BCA mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan tahun 2016.
tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya perlambatan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia maupun negara-negara Di masa yang akan datang, Tresuri BCA akan terus
yang selama ini menjadi mitra dagang Indonesia seperti melaksanakan fungsi-fungsi utamanya untuk mengelola
Tiongkok, Jepang dan Eropa. Melemahnya harga sejumlah neraca dan likuiditas Bank secara prudent, sekaligus
komoditas ekspor utama, khususnya batu bara, minyak mengoptimalkan profitabilitas pengelolaan dana likuid
sawit (CPO) dan karet, juga turut menjadi faktor penyebab Bank. Tresuri BCA terus mencermati perkembangan
penurunan volume trade finance. Total volume layanan trade ekonomi, kondisi pasar serta perubahan-perubahan
finance BCA tahun 2015 mengalami penurunan sebesar kebijakan Pemerintah, baik dalam menangkap peluang
7,0% menjadi USD 8,3 miliar. usaha maupun memitigasi risiko pasar.

Selain itu, BCA juga memfasilitasi pembayaran transaksi Perbankan Internasional BCA akan terus menyempurnakan
perdagangan dalam negeri melalui Surat Kredit infrastruktur layanan remittance dan perdagangan
Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN). Transaksi SKBDN internasional (trade). BCA bermaksud untuk memperkuat
yang terutama berasal dari industri baja, batubara, layanan transaksi remittance di sektor ritel - individu
kehutanan, farmasi, dan kimia tercatat sebesar USD 2,1 melalui kerja sama dengan pihak ketiga seperti Bank
miliar di tahun 2015. Pembangunan Daerah, Bank Perkreditan Rakyat dan
toko-toko waralaba (toko ritel modern). Menyambut era
Di tengah kondisi bisnis yang belum kondusif, Perbankan Masyarakat Ekonomi ASEAN, Perbankan Internasional
Internasional BCA menggunakan kesempatan ini untuk BCA berupaya membangun hubungan kerja yang efektif
melakukan pembenahan. Pembenahan ini dilakukan melalui dengan para bank koresponden tertentu di ASEAN untuk
upaya pengembangan beragam produk dan layanan trade membangun kerja sama yang lebih luas dari kegiatan usaha
trade finance secara umum.
79
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Analisa dan Pembahasan Manajemen

Pendukung
Bisnis
81 Manajemen Risiko
170 Sumber Daya Manusia
176 Jaringan dan Operasi
182 Teknologi Informasi

80
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Pendukung Bisnis

Manajemen Risiko

0,7 % BCA fokus untuk memperkuat


kemampuan dan kebijakan proaktif
manajemen risiko dalam memitigasi
risiko kredit, risiko nilai tukar, risiko
likuiditas, maupun risiko cyber dan
Rasio Kredit Bermasalah operasional
(Non Performing Loans - NPL)

81
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

BCA menekankan pentingnya prinsip kehati-hatian sama tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut merupakan
dalam penyaluran kredit dan pentingnya peran inti dari tanda nyata bahwa telah terjadi peningkatan risiko kredit
manajemen risiko untuk memastikan kesinambungan pada industri perbankan Indonesia. Disamping itu, jumlah
kinerja bisnis maupun keuangan. BCA menyadari bahwa kredit yang direstrukturisasi oleh bank-bank nasional
terdapat risiko yang melekat (inheren) dalam kegiatan juga menunjukkan tren yang meningkat, dengan semakin
bisnis maupun operasional perbankan. Untuk memitigasi banyak perusahaan yang ingin melakukan penjadwalan
berbagai risiko yang dihadapi, BCA telah menerapkan ulang waktu pembayaran kewajiban hutang.
suatu Comprehensive Risk Management Framework yang
terdiri dari strategi, organisasi, kebijakan dan prosedur, BCA terus mewaspadai perkembangan kondisi ekonomi
serta infrastruktur manajemen risiko untuk memastikan yang berpotensi meningkatkan risiko penurunan kualitas
bahwa seluruh risiko yang dihadapi oleh Bank maupun aset BCA ke depannya. BCA menjaga kualitas portofolio
entitas-entitas anak dapat diidentifikasi, diukur, dipantau, kredit melalui penerapan manajemen risiko kredit
dikendalikan dan dilaporkan dengan benar. Selain itu, yang prudent dan menerapkan sistem early warning
untuk mendukung pelaksanaan manajemen risiko yang system untuk memantau perubahan kemampuan
efektif, BCA terus melakukan pengembangan infrastruktur bayar debitur dan mengambil langkah-langkah preventif
manajemen risiko dengan mengacu pada peraturan yang melalui restrukturisasi dan langkah penyelesaian kredit
berlaku maupun international best practices. bermasalah sedini mungkin.

FOKUS MANAJEMEN RISIKO PADA TAHUN 2015 Berkat penerapan manajemen risiko yang solid, BCA
Di tengah situasi ekonomi yang kurang kondusif yang berhasil menutup tahun 2015 dengan rasio kredit
ditandai dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan bermasalah (Non Performing Loans NPL) tetap terjaga
volatilitas nilai tukar, pada tahun 2015 BCA fokus dalam pada level yang rendah sebesar 0,7%. BCA senantiasa
memperkuat kemampuan dan respon pengendalian risiko memantau kualitas kredit, yang dilakukan dalam setiap
terutama terkait risiko kredit, nilai tukar, risiko likuiditas, tahapan pemberian fasilitas kredit dari proses seleksi
dan risiko operasional. nasabah sampai dengan pola kebiasaan pelunasan
fasilitas kredit. Secara keseluruhan, dengan penerapan
Risiko Kredit prinsip manajemen risiko secara prudent untuk setiap
Perlambatan ekonomi yang ditandai oleh penurunan omzet sektor industri, BCA dapat menjaga diversifikasi
penjualan dan daya beli masyarakat, telah memperlambat portofolio kredit secara berkualitas dan menghindari
penyaluran kredit perbankan dan mendorong kenaikan risiko konsentrasi kredit. Per akhir tahun 2015, 10 sektor
risiko kredit secara bank wide. Rasio kredit bermasalah industri terbesar mencakup 56,7% dari total kredit pada
industri perbankan Indonesia meningkat menjadi 2,5% segmen korporasi, komersial dan UKM.
pada akhir tahun 2015 dibandingkan 2,2% pada posisi yang

Top 10 Sektor Industri Segmen Korporasi, Komersial dan UKM (berdasarkan klasifikasi internal BCA)*
2015 2014
Bahan Bangunan dan Konstruksi Lainnya 7,1% 6,5%
Perkebunan dan Pertanian 6,7% 6,9%
Otomotif dan Alat Transportasi 6,1% 6,2%
Distributor, Retailer dan Toserba 6,1% 6,3%
Bahan Kimia dan Plastik 6,1% 5,8%
Transportasi dan Logistik 5,3% 5,8%
Pariwisata 5,1% 4,7%
Makanan dan Minuman 4,9% 4,9%
Tekstil dan Produk Tekstil 4,7% 4,8%
Properti dan Konstruksi 4,6% 4,6%
Total 56,7% 56,5%
*
Tanpa kredit konsumer dan kredit pegawai

82
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Dalam beberapa tahun terakhir, BCA telah mengidentifikasi negatif terhadap likuiditas yang dapat terjadi karena
sektor-sektor yang berpotensi menghadapi tekanan faktor-faktor eksternal di pasar keuangan global.
sejalan dengan penurunan permintaan komoditas
global. BCA tidak memiliki credit appetite terhadap sektor Ditopang oleh keunggulan perbankan transaksi, BCA
komoditas pertambangan, terutama batubara, dan relatif memiliki posisi likuiditas yang solid bersumber dari
tidak memiliki eksposur langsung pada sektor tersebut. penghimpunan dana giro dan tabungan berbunga rendah.
Komposisi dana giro dan tabungan mencapai 76,1% dari
Pada tahun yang ditandai dengan volatilitas nilai tukar total dana pihak ketiga Bank. Sejalan dengan menurunnya
yang tinggi, BCA senantiasa menjaga kedisiplinan dalam risiko likuiditas, secara bertahap sejak April 2014 BCA
mengelola eksposur valuta asing dengan membatasi telah menurunkan tingkat suku bunga Deposito Rupiah.
pemberian kredit US Dollar secara keseluruhan dan Pada akhir tahun 2015, tingkat suku bunga maksimum
disiplin menerapkan kebijakan dalam menyalurkan kredit Deposito Rupiah tercatat sebesar 5,75% dibandingkan
US Dollar hanya kepada nasabah bisnis dengan 7,75% pada akhir tahun 2014. Rasio kredit terhadap
pendapatan utamanya dalam mata uang US Dollar. pendanaan (Loan to Funding Ratio) BCA pada akhir tahun
berada pada kisaran yang sehat sebesar 81,1%.
Risiko Nilai Tukar
Pada tahun 2015, BCA dihadapkan pada meningkatnya Guna menjaga posisi dana pihak ketiga secara
risiko nilai tukar yang merupakan dampak dari volatilitas keseluruhan, BCA secara proaktif akan terus melakukan
nilai tukar Rupiah terhadap USD. Dalam memitigasi risiko kajian tingkat suku bunga deposito dan dapat
nilai tukar, BCA secara ketat melakukan pemantauan menyesuaikan suku bunga dalam mendukung target
transaksi-transaksi valuta asing untuk memastikan dana pihak ketiga secara keseluruhan.
transaksi-transaksi tersebut sesuai dengan ketentuan
dan kebijakan internal Bank maupun Peraturan Risiko Operasional
Bank Indonesia mengenai Posisi Devisa Neto (PDN). Manajemen risiko operasional yang andal dan efektif
Pengelolaan transaksi valuta asing dipusatkan pada merupakan kunci utama dalam mempertahankan posisi
Divisi Tresuri dengan transaksi-transaksi yang terjadi di BCA sebagai bank transaksi terkemuka di Indonesia.
cabang di pantau, di catat dan dilaporkan kepada Divisi BCA menghadapi risiko operasional yang disebabkan
Tresuri pusat. Setiap cabang diharuskan untuk menutup oleh kesalahan manusia atau kesalahan dalam proses
risiko nilai tukar valuta asingnya pada setiap akhir hari dan kegagalan pengawasan dalam kegiatan operasional
kerja, dengan diberikan batas toleransi PDN pada jaringan sehari-hari, termasuk yang terjadi di back office dan
cabang. cabang, maupun penipuan dan tindakan pelanggaran
kebijakan Bank Lainnya. Pada tahun 2015 Bank
Di tengah ketidakpastian pasar valuta asing, BCA secara meningkatkan Operational Risk Management Information
disiplin mempertahankan prinsip kehati-hatian dalam System (ORMIS) dengan menerapkan aplikasi Key Risk
mengelola eksposur valuta asing dengan menjaga posisi Indicator berbasis web untuk menyediakan deteksi dini
devisa neto secara konservatif. Per Desember 2015, terhadap risiko operasional. Sistem ORMIS ini meliputi
posisi devisa neto BCA tercatat sebesar 0,4%, jauh di Risk Control Self-Assessment dan Loss Event Database,
bawah batas maksimum sebesar 20% yang diterapkan yang dirancang untuk meningkatkan risk awareness dan
oleh regulator, sehingga risiko pasar terkait valuta asing memberikan informasi berguna untuk meminimalkan
termitigasi dengan baik. risiko operasional.

Risiko Likuiditas Untuk memastikan BCA dapat melayani transaksi


Di tahun 2015, perbankan nasional termasuk BCA perbankan yang berlangsung 24 jam sehari tanpa
mengalami kondisi likuiditas yang lebih memadai gangguan, BCA menjalankan dua data center secara
dibandingkan tahun 2014. Meskipun demikian, BCA redudansi yang dirancang untuk memastikan
tetap mewaspadai posisi likuiditas Bank mengingat kelangsungan usaha apabila terjadi kegagalan sistem
ketidakpastian perekonomian dan kemungkinan dampak pada salah satu diantara dua lokasi data center tersebut.

83
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Selain dua data center yang bekerja secara mirroring, BCA dan dirancang untuk dapat beroperasi sebagai Crisis and
juga mengelola suatu Disaster Recovery Center (DRC) di Command Center apabila terjadi gangguan atau bencana
Surabaya. Saat ini DRC Surabaya terus dikembangkan alam di wilayah Jakarta yang menyebabkan data center di
sebagai bagian dari Business Continuity Management Bank Jakarta tidak dapat beroperasi.

MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI


Sesuai dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan terkait konglomerasi keuangan, BCA telah menerapkan suatu
protokol manajemen risiko terintegrasi yang dirancang untuk memitigasi risiko-risiko yang dihadapi oleh BCA maupun
anak-anak usahanya. BCA sebagai konglomerasi keuangan melakukan pemantauan dan mengelola sepuluh jenis
risiko yang didefinisikan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Risiko-risiko ini terdiri dari delapan risiko yang sudah dikelola
sebelumnya pada penerapan manajemen risiko Bankrisiko kredit, pasar, operasional, likuiditas, hukum, stratejik,
reputasi dan kepatuhan ditambah dengan risiko Transaksi Intra Grup dan risiko Asuransi. Penerapan manajemen
risiko terintegrasi meliputi 4 pilar utama dan secara ringkas dijabarkan dalam bagan di bawah ini.

4 Pilar Manajemen Risiko Terintegrasi


1. Pengawasan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Memastikan penerapan Manajemen Risiko
Utama. Terintegrasi telah sesuai dengan karakteristik dan
kompleksitas usaha Konglomerasi Keuangan.
Memastikan penerapan Manajemen Risiko di
masing-masing entitas anak
2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit Menyusun kebijakan dan prosedur, dan penetapan
Manajemen Risiko Terintegrasi limit Manajemen Risiko Terintegrasi Entitas Utama
dengan memperhatikan tingkat risiko yang akan
diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk
tolerance).
3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, Menerapkan Sistem Manajemen Risiko Terintegrasi
pemantauan, dan pengendalian risiko secara yang menghasilkan laporan atau informasi
terintegrasi, serta sistem informasi Manajemen mengenai:
Risiko Terintegrasi. eksposur Risiko
kepatuhan pelaksanaan Manajemen Risiko
Terintegrasi dibandingkan dengan kebijakan dan
prosedur yang disusun
kepatuhan terhadap penetapan limit
4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh Sistem Pengendalian Intern disusun untuk
terhadap penerapan Manajemen Risiko memastikan:
Terintegrasi. dipatuhinya kebijakan atau ketentuan intern serta
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku;
tersedianya informasi keuangan dan manajemen
yang lengkap, akurat, tepat guna, dan tepat waktu;
efektivitas budaya risiko (risk culture) pada
organisasi Konglomerasi Keuangan secara
menyeluruh.

84
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Informasi lebih lanjut mengenai penerapan manajemen I. Penerapan Manajemen Risiko BCA
risiko terintegrasi dapat dilihat pada halaman 102 103. Pedoman penerapan kebijakan manajemen risiko
BCA mengacu pada Peraturan Bank Indonesia
PENGENDALIAN INTERNAL No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang
Penerapan manajemen risiko dan sistem pengendalian Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum
internal menjadi tanggung jawab bersama seluruh sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 11/25/
manajemen dan seluruh karyawan BCA. Kesadaran akan PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, dan dirangkum
risiko (risk awareness) terus ditanamkan di setiap jenjang sebagai berikut:
organisasi dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari budaya BCA. I.A.
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris Dan
Direksi
BCA menerapkan konsep three lines of defenses dalam 1. Dalam melaksanakan fungsi manajemen
pengelolaan risiko, dimana pengelolaan risiko dilakukan risiko, Dewan Komisaris telah memiliki
oleh semua lini organisasi, dan dilakukan pengawasan tugas dan tanggung jawab yang jelas,
(oversight) oleh Dewan Komisaris dan Direksi. Sebagai diantaranya:
risk owner, seluruh unit bisnis dan unit pendukung Menyetujui kebijakan-kebijakan yang
berfungsi sebagai First Line of Defense yang mengelola harus mendapat persetujuan dari
risiko terkait unit kerjanya. Sementara itu, Satuan Dewan Komisaris.
Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan
berfungsi sebagai Second Line of Defence yang memantau manajemen risiko dan strategi
penerapan kebijakan dan panduan manajemen risiko manajemen risiko.
secara korporasi. Sedangkan Divisi Audit Internal sebagai Mengevaluasi pertanggungjawaban
Third Line of Defense bertugas memberikan independent Direksi dan memberikan arahan
assurance terhadap penerapan manajemen risiko di BCA. perbaikan atas pelaksanaan
kebijakan manajemen risiko, antara
HASIL PENILAIAN PROFIL RISIKO BCA DAN lain mengevaluasi pelaksanaan
ENTITAS-ENTITAS ANAK manajemen risiko melalui laporan
Berdasarkan hasil penilaian sendiri (self-asessment), yang disampaikan Direksi
pada tahun 2015 peringkat profil risiko BCA sebagai secara berkala dan meminta
Entitas Utama maupun secara terintegrasi dengan penjelasan kepada Direksi jika
entitas-entitas anak adalah low to moderate. Peringkat dalam pelaksanaannya terdapat
profil risiko tersebut merupakan hasil penilaian dari penyimpangan dari kebijakan yang
peringkat risiko inheren low to moderate dan peringkat telah ditetapkan.
kualitas penerapan manajemen risiko satisfactory. Menyetujui transaksi yang
memerlukan persetujuan dari Dewan
PENGUNGKAPAN MANAJEMEN RISIKO Komisaris.
Pengungkapan prinsip-prinsip manajemen risiko dan 2. Dalam melaksanakan fungsi manajemen
eksposur risiko secara bank-wide termasuk posisi risiko, Direksi telah memiliki tugas dan
permodalan mengacu kepada Surat Edaran Bank tanggung jawab yang jelas, diantaranya:
Indonesia No. 14/35/DPNP tanggal 10 Desember 2012 Mengevaluasi dan menyetujui
perihal Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan kebijakan-kebijakan serta metodologi
Tahunan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank yang digunakan untuk penilaian
Indonesia. berbagai jenis risiko Bank.
Memantau perkembangan risiko Bank
secara periodik dan pelaksanaan
implementasi Sistem Informasi
Manajemen (SIM).

85
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Menetapkan kualifikasi sumber daya mengenai kebijakan remunerasi


manusia serta struktur organisasi serta sistem dan prosedur
yang jelas menyangkut batasan pemilihan dan/atau penggantian
wewenang, tugas dan tanggung anggota Dewan Komisaris dan
jawab serta fungsi dan aktivitas yang Direksi.
memiliki risiko serta prosedur kaji d. Komite Tata Kelola Terintegrasi
ulang risiko. dibentuk untuk mengevaluasi
Mengadakan program pelatihan penerapan Tata Kelola
manajemen risiko secara reguler yang Perusahaan antara lain
diikuti oleh seluruh pejabat/karyawan melalui penilaian kecukupan
BCA dalam rangka peningkatan pengendalian internal dan
mutu dan keterampilan sumber daya pelaksanaan fungsi kepatuhan
manusia di bidang manajemen risiko. di BCA maupun anak-anak usaha
Mengikutsertakan karyawan/pejabat Bank secara terintegrasi.
pada program Sertifikasi Manajemen Dewan Komisaris menjaga
Risiko sesuai dengan jenjang komunikasi yang konstruktif dengan
jabatannya. Direksi.
3. Pelaksanaan pengawasan aktif Dewan Dewan Komisaris secara aktif
Komisaris dan Direksi (Manajemen) memberikan saran kepada Direksi
dilakukan diantaranya: dalam menentukan langkah-langkah
Pengawasan Dewan Komisaris strategis yang perlu dijalankan.
dilaksanakan sesuai tugas dan Direksi secara aktif melakukan
tanggung jawab sebagaimana diatur diskusi, memberikan masukan
dalam Anggaran Dasar dan peraturan serta memantau kondisi internal
perundang-undangan yang berlaku. dan perkembangan faktor eksternal
Tugas pengawasan Dewan Komisaris yang secara langsung maupun tidak
dibantu oleh Komite Audit, Komite langsung mempengaruhi strategi
Pemantau Risiko, Komite Remunerasi bisnis BCA.
dan Nominasi serta Komite Tata
Kelola Terintegrasi. I.B.
Kecukupan Kebijakan, Prosedur, Dan
a. Komite Audit, dibentuk untuk Penetapan Limit Manajemen Risiko
memastikan terselenggaranya 1. BCA telah memiliki struktur organisasi yang
sistem pengendalian internal, memadai untuk mendukung penerapan
proses pelaporan keuangan dan manajemen risiko dan pengendalian
tata kelola perusahaan yang internal yang baik antara lain Divisi Audit
efektif. Internal, Satuan Kerja Manajemen Risiko,
b. Komite Pemantau Risiko, Satuan Kerja Kepatuhan dan Komite
dibentuk untuk memastikan Manajemen Risiko.
bahwa kerangka kerja 2. BCA telah memiliki kebijakan pengelolaan
manajemen risiko telah risiko yang tertuang dalam Rencana
memberikan perlindungan yang Bisnis Bank & Rencana Kerja Anggaran
memadai terhadap risiko-risiko Tahunan dan telah disusun sesuai dengan
yang dihadapi oleh Bank. visi, misi, strategi bisnis, kecukupan
c. Komite Remunerasi dan permodalan, kemampuan SDM dan risk
Nominasi, dibentuk untuk appetite. Kebijakan tersebut dikaji ulang
memberikan rekomendasi secara berkala dan disesuaikan dengan
kepada Dewan Komisaris perkembangan/perubahan yang terjadi,
baik internal maupun eksternal.

86
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

3. Kebijakan, prosedur dan penetapan limit Sistem akuntansi, informasi, dan


risiko telah didokumentasikan secara komunikasi
tertulis dan lengkap serta di-review secara Kegiatan pemantauan dan tindakan
berkala. koreksi penyimpangan
4. Dalam melakukan aktivitas bisnisnya, 2. Sistem pengendalian internal terhubung
BCA telah menyusun Rencana Bisnis dengan masing-masing unit bisnis
Bank dan Rencana Kerja Anggaran maupun unit operasional yang merupakan
Tahunan yang membahas strategi BCA first line of defense dalam manajemen
secara keseluruhan yang mencakup arah risiko. Unit-unit tersebut dilengkapi dengan
pengembangan bisnis dan penetapan fungsi pengawasan, yang dilakukan oleh
strategi tersebut telah memperhitungkan Pengawasan Internal di kantor cabang,
kemungkinan dampak strategi tersebut kantor wilayah, dan kantor pusat.
terhadap permodalan Bank, antara lain
proyeksi permodalan dan Kewajiban Untuk mendukung penerapan manajemen
Penyediaan Modal Minimum (KPMM). risiko, BCA telah memiliki kebijakan
manajemen risiko, prosedur dan limit
I.C. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, risiko dan mendorong terciptanya
Pemantauan Dan Pengendalian Risiko Serta budaya kepatuhan terhadap ketentuan
Sistem Informasi Manajemen Risiko yang berlaku. Pengendalian internal ini
1. BCA telah memiliki prosedur pemberian dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen
kredit dan prosedur kegiatan operasional Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan yang
lainnya yang diatur secara jelas dalam merupakan second line of defense dalam
manual ketentuan, panduan kerja, surat manajemen risiko.
keputusan kebijakan dan surat edaran
manajemen. Kecukupan dan efektivitas sistem
2. Pemantauan eksposur risiko dilakukan pengendalian internal dikaji ulang secara
secara berkala dan berkesinambungan berkala oleh Divisi Audit Internal yang
oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko merupakan third line of defense dalam
(SKMR) dengan membandingkan risiko manajemen risiko, untuk memastikan
aktual dengan limit risiko yang telah pengendalian internal telah dijalankan
ditetapkan. secara memadai.
3. Laporan mengenai perkembangan risiko,
yang meliputi antara lain: Laporan Profil 3. Seluruh manajemen dan karyawan BCA
Risiko, Laporan Portofolio Kredit dan memiliki peran dan tanggung jawab dalam
Laporan Pencapaian Rencana Kerja meningkatkan kualitas dan pelaksanaan
Perusahaan disampaikan kepada Direksi sistem pengendalian internal BCA.
secara rutin.

I.D. Sistem Pengendalian Internal Yang Menyeluruh


1. BCA telah memiliki kebijakan sistem
pengendalian internal yang mencakup lima
komponen:
Pengawasan oleh manajemen dan
budaya pengendalian risiko
Identifikasi dan penilaian risiko
Kegiatan pengendalian risiko dan
pemisahan fungsi

87
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Struktur Organisasi Manajemen Risiko dan Pengendalian Internal

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

DEWAN KOMISARIS

DIREKSI

Komite
Asset & Liability PRESIDEN Pemantau
Committee (ALCO) Anti Fraud Risiko
DIREKTUR
Komite Kebijakan Komite Tata Kelola
Perkreditan Audit Internal* Terintegrasi

Komite
Kredit Komite
WAKIL Audit
Komite
Manajemen Risiko PRESIDEN DIREKTUR

Komite Manajemen
Risiko Terintegrasi garis pengawasan

DIREKTUR garis komunikasi dan


DIREKTUR DIREKTUR penyampaian informasi
MANAJEMEN
KREDIT KEPATUHAN
BCA Finance RISIKO garis pelaporan/
tanggung jawab
BCA Finance Ltd.
Hong Kong Catatan:
* Termasuk melakukan
BCA Syariah pemantauan pelaksanaan fungsi
Analisa Pengamanan audit internal / manajemen
BCA Sekuritas Manajemen Penyelamatan
Risiko Teknologi Kepatuhan* risiko / kepatuhan pada Entitas
Risiko* Kredit
Asuransi Kredit Informasi Anak dalam rangka penerapan
Umum BCA tata kelola terintegrasi dan
Central
manajemen risiko terintegrasi.
Santosa
Finance Wakil Presiden Direktur
Enterprise Risk Manajemen Manajemen Manajemen Risiko melakukan fungsi pemantauan
Auransi Jiwa Management Risiko Kredit Risiko Pasar Operasional dan penyelarasan secara
BCA
menyeluruh terhadap
pengelolaan Entitas Anak.

Direktur Manajemen Risiko


melakukan fungsi pemantauan
risiko Entitas Anak dalam rangka
manajemen risiko terintegrasi.

EFEKTIVITAS SISTEM MANAJEMEN RISIKO Bank juga melakukan evaluasi terhadap kebijakan serta
BANK metodologi yang digunakan dalam penilaian berbagai
Dalam melakukan evaluasi terhadap efektivitas sistem jenis risiko; perkembangan berbagai tipe risiko yang
manajemen risiko Bank, Dewan Komisaris dan Direksi berbeda dan kemungkinan dampaknya; kecukupan
dibantu oleh komite-komite di bawah Dewan Komisaris kebijakan, prosedur dan penetapan limit; kecukupan
maupun Direksi. Komite-komite di bawah Dewan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan
Komisaris adalah Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, pengendalian risiko; serta efektivitas sistem pengendalian
Komite Remunerasi dan Nominasi, dan Komite Tata internal yang menyeluruh.
Kelola Terintegrasi. Sedangkan komite-komite di bawah
Direksi yang terkait dengan manajemen risiko adalah Evaluasi dan pengkinian kebijakan, prosedur dan
Asset & Liability Committee (ALCO) Komite Kebijakan metodologi manajemen risiko dilakukan secara berkala
Perkreditan, Komite Kredit, Komite Manajemen Risiko untuk menjaga kesesuaiannya dengan regulasi dan
dan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi. dengan mempertimbangkan kondisi operasional. Evaluasi
terhadap efektivitas manajemen risiko juga dilakukan
Secara periodik, komite-komite tersebut mengadakan melalui laporan berkala yang dikirimkan kepada Dewan
pertemuan untuk membahas dan memberikan masukan Komisaris dan Direksi, antara lain: Laporan Pelaksanaan
dan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Kebijakan Manajemen Risiko; Laporan Profil Risiko; dan
Laporan Risk Update.

88
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Penerapan Basel berkelanjutan di masa mendatang. Kebijakan ini


Bank terus mempersiapkan diri dalam melaksanakan juga disusun dengan memperhatikan persyaratan
penerapan Basel di Indonesia. Terkait penerapan Basel permodalan yang ditentukan oleh regulator.
III di Indonesia, baik dari segi permodalan dan likuiditas,
BCA turut berpartisipasi dalam Quantitative Impact Studies BCA memiliki rencana permodalan yang disusun
(QIS) yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan oleh Direksi sebagai bagian dari Rencana Bisnis Bank
Otoritas Jasa Keuangan dan dalam persiapan rencana dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Perencanaan
penerapan publikasi Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan ini diharapkan dapat memastikan tersedianya modal
Leverage Ratio pada tahun 2015. yang memadai dan terciptanya struktur permodalan
yang sehat. Rencana pengelolaan permodalan BCA
Risk Appetite juga memperhatikan pengembangan bisnis para
Bank mendefinisikan risk appetite sebagai tingkat dan entitas anak serta kebutuhan permodalannya saat
jenis risiko yang bersedia diambil oleh Bank dalam ini dan perkiraan ke depannya.
rangka mencapai sasaran bisnis Bank. Risk appetite
yang ditetapkan oleh Bank tercermin dalam strategi dan BCA berupaya untuk terus memperkokoh
sasaran bisnis Bank. permodalan Tier I sebagai salah satu langkah
persiapan diterapkannya Basel III. Pada tahun 2015,
Stress Testing seluruh kebutuhan permodalan BCA dapat terpenuhi
Bank secara berkala melakukan stress testing dengan dari pertumbuhan modal secara organik dengan
berbagai skenario serta berbagai faktor dan parameter didukung oleh profitabilitas Bank yang sehat.
yang dapat mempengaruhi risiko.
Kecukupan Permodalan Dan Kebijakan Dividen
Skenario dalam pelaksanaan stress testing BCA memiliki tingkat permodalan yang memadai
mempertimbangkan beberapa variabel makroekonomi dengan modal secara konsolidasi sebesar 19,0% dan
seperti BI rate, tingkat inflasi, PDB, nilai tukar, harga diatas persyaratan minimum sesuai profil risiko yang
BBM dan lainnya. Metodologi yang digunakan dalam ditetapkan oleh Bank Indonesia, sehingga sangat
melakukan stress test selain menggunakan model statistik memadai untuk mendukung rencana ekspansi
yang berdasarkan data historis juga skenario metode usaha bank maupun mengantisipasi seluruh risiko
judgement yang memperhitungkan faktor-faktor risiko yang dihadapi.
kualitatif. Semua itu dilakukan untuk melihat dampak
perubahan faktor makroekonomi diatas terhadap tingkat Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, BCA
NPL, profitabilitas, likuiditas dan permodalan. secara konsolidasi telah melakukan stress test untuk
risiko kredit, risiko pasar serta risiko likuiditas. Hasil
Hasil stress testing yang telah dilakukan oleh Bank untuk stress test tersebut menunjukkan bahwa posisi
risiko kredit, pasar dan likuiditas adalah cukup baik, permodalan BCA masih dapat menutup kerugian
dimana modal serta likuiditas Bank masih cukup memadai yang ditimbulkan dari potensi risiko-risiko yang
untuk mengantisipasi estimasi potensi kerugian. dihadapi Bank maupun seluruh entitas anak.

II. Permodalan BCA Dalam mengelola permodalan, BCA


mempertimbangkan kebijakan dividen yang
Kebijakan Permodalan berimbang dimana penentuan dividend payout
Kebijakan pengelolaan modal bertujuan untuk ratio berdasarkan pencapaian profitabilitas BCA
memastikan bahwa BCA memiliki modal yang kuat dan permodalan Bank serta mempertimbangkan
dalam mendukung strategi pengembangan usaha kepentingan pemegang saham.
Bank saat ini dan memastikan pertumbuhan yang

89
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Dalam beberapa tahun terakhir BCA secara keseluruhan, dimana porsi BCA adalah sebesar Rp
bertahap telah menyesuaikan dividend payout ratio 112,5 miliar. Selanjutnya, dana tersebut digunakan
untuk memperkuat permodalan, terutama dalam oleh BCA Sekuritas untuk melakukan penyertaan
mendukung aktivitas perkreditan dan lini-lini bisnis modal kepada BCA Life; guna mendukung
baru serta untuk membentuk permodalan dalam pengembangan bisnis serta memperkuat tingkat
mempersiapkan implementasi Basel III. solvabilitas (persyaratan Risk Based Capital - RBC)
BCA Life agar sesuai dengan ketentuan Pemerintah.
Sehubungan dengan pembagian dividen terakhir, Pinjaman subordinasi ini telah mendapatkan
berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada
tanggal 9 April 2015, para pemegang saham tanggal 20 Maret 2015.
menyetujui pemberian dividen tunai sebesar Rp 3,6
triliun atau Rp 148 per saham (dibayarkan melalui BCA bersama BCA Finance telah melakukan
dividen interim sebesar Rp 50 per saham pada 23 penambahan modal kepada BCA Insurance sebesar
Desember 2014 dan dividen final sebesar Rp 98 Rp 150 miliar secara keseluruhan (porsi BCA
per saham yang dibayarkan pada 13 Mei 2015). Rp 112,5 miliar dan porsi BCA Finance Rp 37,5 miliar).
Pembagian dividen ini setara dengan dividend payout Dana tersebut digunakan untuk pengembangan
ratio sebesar 22,1% yang dibayarkan dari laba bersih usaha, memperkuat modal dan memperkuat tingkat
tahun 2014. Selanjutnya, BCA mendistribusikan solvabilitas BCA Insurance agar tetap berada pada
sebagian porsi laba bersih tahun 2015 dalam bentuk level yang sehat. Penambahan modal ini telah
dividen interim sebesar Rp 55 per saham yang telah mendapatkan persetujuan dari OJK pada tanggal 26
dibayarkan pada 9 Desember 2015. Juni 2015.

Dividend Payout Ratio Selain itu, BCA juga melakukan penambahan modal
sebesar Rp 400 miliar kepada BCA Syariah, yang
32,3% digunakan untuk memperkuat modal BCA Syariah
agar dapat masuk ke dalam kategori Bank BUKU II
25,6%
24,0% dengan modal di atas Rp 1 triliun sehingga memiliki
22,1%
20,8%
landasan yang lebih kuat untuk mengembangkan
produk-produk yang diijinkan sebagai bank syariah
BUKU II.

Dengan adanya penambahan modal dan pinjaman


2011 2012 2013 2014 2015
subordinasi yang telah dilakukan oleh BCA selama
tahun 2015, diharapkan mampu meningkatkan
pengembangan bisnis pada anak-anak usaha dan
Kebutuhan Permodalan Anak-Anak Usaha memungkinkan BCA beserta anak anak usaha
Tingkat kebutuhan permodalan anak-anak usaha untuk menyediakan produk dan layanan keuangan
BCA saat ini relatif belum signifikan dibandingkan secara komprehensif sesuai dengan kebutuhan
posisi permodalan BCA. Bisnis anak-anak usaha nasabah, sekaligus dapat berkontribusi bagi
diproyeksikan akan tumbuh secara bertahap, profitabilitas BCA.
memungkinkan Bank untuk memantau risiko secara
periodik dan untuk memenuhi setiap kebutuhan Posisi Permodalan BCA
permodalan anak-anak usaha. Pada tahun 2015 rasio kecukupan modal (Capital
Adequacy RatioCAR) BCA secara perusahaan
Pada tahun 2015, BCA dan para pemegang saham induk tercatat sebesar 18,7% meningkat 180 bps
lainnya memberikan pinjaman subordinasi kepada dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar
BCA Sekuritas sebesar Rp 150 miliar secara 16,9%, sedangkan rasio CAR secara konsolidasi
tercatat sebesar 19,0%.

90
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Modal inti Bank secara perusahaan induk pada akhir 4. Unit kerja yang melaksanakan fungsi-fungsi
tahun 2015 mencapai Rp 83,7 triliun berkontribusi yang terkait dengan manajemen risiko kredit
95,2% terhadap total modal BCA, sedangkan modal (Unit Pengembangan Bisnis dan Unit Analisa
pelengkap tercatat sebesar Rp 4,2 triliun atau 4,8% Risiko Kredit), bertanggung jawab terhadap
dari total modal BCA. pengelolaan risiko kredit.

III. Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Bank memiliki komite-komite yang didedikasikan
Manajemen Risiko untuk membantu Direksi dalam proses perkreditan,
Berikut adalah ikhtisar eksposur risiko yang yaitu:
dihadapi oleh BCA dalam menjalankan usaha serta 1. Komite Kebijakan Perkreditan, memiliki
penerapan manajemen risiko yang di desain untuk fungsi pokok yaitu membantu Direksi dalam
meminimalkan dampak dari risiko-risiko tersebut. merumuskan kebijakan perkreditan terutama
yang berkaitan dengan prinsip kehati-
III.A. Pengungkapan Eksposur Risiko Kredit Dan hatian dalam perkreditan, memantau dan
Penerapan Manajemen Risiko Kredit mengevaluasi penerapan kebijakan perkreditan,
melakukan kajian berkala terhadap kebijakan
Organisasi Manajemen Risiko Kredit kredit, memantau perkembangan dan kondisi
BCA telah mengembangkan proses manajemen portofolio perkreditan serta memberikan saran
risiko kredit yang terstruktur guna mendukung dan langkah perbaikan atas hasil evaluasi yang
prinsip perkreditan yang kokoh dengan kontrol telah dijalankan.
internal yang kuat. 2. Komite Kredit, memiliki fungsi pokok untuk
1. Dewan Komisaris, menyetujui rencana memberikan pengarahan dalam analisis kredit,
perkreditan Bank dan mengawasi memberikan keputusan atau rekomendasi atas
pelaksanaannya; menyetujui Kebijakan Dasar rancangan keputusan kredit yang terkait dengan
Perkreditan Bank dan meminta penjelasan debitur besar, industri yang spesifik atau atas
kepada Direksi jika dalam pelaksanaan permintaan khusus Direksi serta melakukan
pemberian kredit terdapat penyimpangan dari koordinasi dengan Asset and Liability Committee
kebijakan yang telah ditetapkan. (ALCO) dalam hal aspek pendanaan kredit dan
2. Direksi, bertanggung jawab atas penyusunan penyesuaian suku bunga kredit korporasi.
rencana dan kebijakan perkreditan, memastikan 3. Komite Manajemen Risiko, memiliki fungsi
kepatuhan Bank terhadap ketentuan perundang- pokok untuk menyusun kebijakan, strategi
undangan dan peraturan yang berlaku di dan pedoman penerapan manajemen risiko,
bidang perkreditan dan kebijakan perkreditan, menetapkan hal-hal yang terkait dengan
serta melaporkan kepada Dewan Komisaris keputusan bisnis yang bersifat irregularities, dan
mengenai hal-hal seperti pelaksanaan rencana menyempurnakan pelaksanaan manajemen
perkreditan, penyimpangan dalam pelaksanaan risiko berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan
pemberian kredit, perkembangan kualitas proses dan sistem manajemen risiko yang
portofolio kredit dan kredit dalam pengawasan efektif.
khusus atau bermasalah.
3. Chief Risk Officer, yang merupakan Strategi Manajemen Risiko untuk Aktivitas yang
salah satu Direktur BCA, menandatangani Memiliki Eksposur Risiko Kredit yang Signifikan
memo pengolahan kredit (MPK) tertentu, BCA merumuskan strategi manajemen risiko
kewenangannya dalam rangka penyelamatan sesuai strategi bisnis secara keseluruhan dengan
kredit dan dalam memberikan opini dari memperhatikan risk appetite dan toleransi
sudut pandang manajemen risiko mengenai risiko. Strategi manajemen risiko disusun untuk
kelayakan atau kesesuaiannya permohonan memastikan bahwa eksposur risiko BCA dikelola
tersebut dengan risk appetite BCA dilihat dari secara terkendali sesuai dengan kebijakan kredit,
tingkat risikonya.

91
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

prosedur internal BCA, peraturan dan perundang- Pengukuran dan Pengendalian Risiko Kredit
undangan, serta ketentuan lain yang berlaku. Bank mengukur risiko kredit dengan menggunakan
metode standar sesuai dengan Surat Edaran
Strategi manajemen risiko yang terstruktur disusun Bank Indonesia No.13/6/DPNP perihal Pedoman
berdasarkan prinsip-prinsip umum berikut: Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko
- Strategi manajemen risiko harus berorientasi dengan menggunakan Pendekatan Standar
jangka panjang untuk memastikan Basel II untuk mengukur risiko kredit. Untuk
kelangsungan usaha BCA dengan keperluan internal, Bank menggunakan pengukuran
mempertimbangkan kondisi/siklus ekonomi, berdasarkan internal rating yang digunakan sebagai
- Strategi manajemen risiko secara komprehensif alat bantu dalam proses pengambilan keputusan
harus dapat mengendalikan dan mengelola kredit.
risiko BCA dan entitas anak, dan
- Mencapai kecukupan permodalan yang Pengendalian risiko kredit dilakukan melalui
diharapkan disertai alokasi sumber daya yang penetapan sistem penilaian (internal credit review)
memadai. yang independen untuk penerapan proses
manajemen risiko kredit secara efektif yang meliputi:
Strategi manajemen risiko disusun dengan Evaluasi proses administrasi perkreditan;
mempertimbangkan faktor-faktor berikut: Penilaian terhadap akurasi penerapan internal
- Perkembangan ekonomi dan bisnis serta risk rating atau penggunaan alat pemantauan
dampak yang mungkin terjadi akibat risiko yang lainnya; dan
dihadapi oleh BCA. Efektivitas pelaksanaan unit kerja atau petugas
- Organisasi BCA termasuk kecukupan sumber yang melakukan pemantauan kualitas kredit
daya manusia dan infrastruktur pendukung. individual.
- Kondisi keuangan BCA termasuk kemampuan
untuk menghasilkan laba dan kemampuan BCA Bank melakukan deteksi secara dini kemungkinan
mengelola risiko yang timbul sebagai akibat adanya kredit bermasalah atau diduga akan menjadi
perubahan faktor eksternal dan faktor internal. bermasalah dan mengambil langkah-langkah
- Komposisi serta diversifikasi portofolio BCA. proaktif untuk mengelola portofolio kredit guna
meminimalkan dampak kredit bermasalah pada
Kebijakan Pengelolaan Risiko Konsentrasi Kredit keseluruhan portofolio.
Manajemen portofolio melakukan pengelolaan
risiko konsentrasi kredit dengan menentukan Tagihan yang Jatuh Tempo dan Tagihan yang
limit antara lain untuk eksposur sektor industri, Mengalami Penurunan Nilai/Impairment
pinjaman valuta asing, jenis kredit tertentu serta Tagihan yang jatuh tempo merupakan seluruh
eksposur perseorangan dan grup usaha. Disamping tagihan yang telah jatuh tempo lebih dari 90 hari,
memantau perkembangan rating database, teknologi, baik atas pembayaran pokok dan/atau pembayaran
sumber daya manusia, tingkat kompleksitas bank, bunga. Tagihan yang mengalami penurunan nilai/
pasar serta regulasi yang ada, manajemen portofolio impairment adalah aset keuangan yang memiliki
Bank secara aktif berfungsi untuk mengoptimalisasi nilai signifikan secara individual dan terdapat bukti
alokasi modal Bank untuk mencapai tingkat risiko obyektif bahwa penurunan nilai individual terjadi
yang dapat diterima sesuai dengan parameter risk setelah pengakuan awal aset keuangan tersebut.
appetite dan risk tolerance.
Pengungkapan tagihan bersih Bank secara individu
dan konsolidasi dimuat dalam Tabel 2.1.a dan b;
Tabel 2.2.a dan b; Tabel 2.3.a dan b.

92
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Pendekatan yang Digunakan untuk Pembentukan Penggunaan peringkat dari pihak ketiga dalam
CKPN perhitungan ATMR risiko kredit hanya digunakan
Untuk mengantisipasi kemungkinan penurunan untuk jenis tagihan kepada Pemerintah Negara
nilai yang timbul atas aset keuangan BCA, maka lain, Entitas Sektor Publik, Bank Pembangunan
perlu dibentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Multilateral dan Lembaga Internasional tertentu,
(CKPN). Istilah CKPN dalam penerapan PSAK 50/55 Bank dan Korporasi.
disesuaikan menjadi impairment.
Pengungkapan tagihan bersih berdasarkan kategori
Evaluasi penurunan nilai dilakukan secara portofolio dan skala peringkat bank secara individu
individual dan kolektif. Pendekatan perhitungan dan konsolidasi dimuat dalam Tabel 3.1.a dan b.
individual impairment merupakan selisih antara
nilai tunai atas estimasi cashflow yang didiskonto Counterparty credit risk timbul dari jenis transaksi
berdasarkan suku bunga efektif (Effective Interest derivatif Over The Counter (OTC) dan transaksi repo/
Rate EIR) dengan amortized cost pada saat terjadi reverse repo baik atas posisi trading book maupun
impairment. Sedangkan pendekatan perhitungan banking book.
collective impairment secara statistik menggunakan
parameter: Pengungkapan risiko kredit pihak lawan: transaksi
a. Probability of Default (PD), yaitu tingkat derivatif dan transaksi reverse repo dimuat dalam
kemungkinan kegagalan debitur memenuhi Tabel 3.2.a-c.
kewajiban, yang diukur berdasarkan pendekatan
Migration Analysis dan Roll Rates. Mitigasi Risiko Kredit
b. Loss Given Default (LGD), yaitu tingkat kerugian Jenis agunan umum yang diterima untuk mitigasi
yang diakibatkan dari kegagalan debitur risiko kredit adalah berupa agunan solid dalam
memenuhi kewajibannya. Untuk mendapatkan bentuk uang tunai atau tanah dan bangunan. Jenis
persentase LGD yang wajar, maka diperlukan agunan tersebut memiliki nilai likuiditas relatif tinggi
analisa data historis. dan/atau keberadaannya tetap (tidak berpindah-
pindah tempat) sehingga dapat segera dicairkan
Pengungkapan rincian mutasi cadangan penurunan pada saat pinjaman debitur/grup debitur masuk
nilai Bank secara individu dan konsolidasi dimuat dalam kategori bermasalah.
dalam Tabel 2.4.a dan b; Tabel 2.5.a dan b; Tabel
2.6.a dan b. Penilaian agunan dilakukan oleh penilai independen,
kecuali di lokasi agunan tersebut tidak terdapat
Penerapan Pengukuran Risiko Kredit dengan penilai independen, maka akan dilakukan oleh staf
Pendekatan Standar penilai internal yang tidak terlibat dalam proses
Dalam melakukan perhitungan Aktiva Tertimbang pemberian kredit. Untuk mengontrol fisik agunan
Menurut Risiko (ATMR) risiko kredit, Bank mengacu yang dijaminkan oleh debitur ke BCA, maka harus
kepada Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP dilakukan peninjauan agunan secara berkala.
perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang
Menurut Risiko Kredit dengan Menggunakan Pihak-pihak utama pemberi jaminan/garansi
Pendekatan Standar. ATMR untuk Risiko Kredit dianalisa pada saat pengolahan kredit untuk
dengan menggunakan Pendekatan Standar Basel II, memitigasi keseluruhan risiko kredit. Kelayakan
secara umum perhitungannya didasarkan pada hasil pemberian kredit tersebut dan analisis keamanan
peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat diputuskan dengan menerapkan Four Eyes Principle
yang diakui Bank Indonesia sebagaimana diatur dimana keputusan kredit ditentukan oleh dua pihak
dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/31/ independen yaitu unit pengembangan bisnis dan
DPNP perihal Lembaga Pemeringkat dan Peringkat unit analisa risiko kredit.
yang diakui Bank Indonesia.

93
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Penggunaan teknik mitigasi kredit berfokus pada Perhitungan ATMR risiko kredit pendekatan standar
agunan yang termasuk dalam jenis agunan utama. Bank secara konsolidasi dimuat dalam Tabel 6.2.1,
Selain itu untuk memitigasi risiko kredit yang 6.2.2, 6.2.3, 6.2.6 dan 6.2.7.
mungkin terjadi secara bank-wide, portofolio kredit
BCA telah terdiversifikasi dengan baik, secara III.B. Pengungkapan Eksposur Risiko Pasar Dan
kategori kredit maupun industri/sektor ekonomi. Penerapan Manajemen Risiko Pasar

Pengungkapan tagihan bersih Bank secara individu Organisasi Manajemen Risiko Pasar
dan konsolidasi berdasarkan bobot risiko setelah Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab
memperhitungkan dampak mitigasi risiko kredit untuk memastikan bahwa penerapan manajemen
dimuat dalam Tabel 4.1.a dan b. risiko terhadap nilai tukar dan suku bunga telah
sesuai dengan tujuan strategis, skala, karakteristik
Pengungkapan tagihan bersih dan teknik mitigasi bisnis dan profil risiko nilai tukar dan suku bunga
risiko kredit Bank secara individual dan konsolidasi Bank, termasuk memastikan integrasi penerapan
dimuat dalam Tabel 4.2.a dan b. manajemen risiko nilai tukar dan suku bunga dengan
risiko-risiko lainnya yang dapat berdampak pada
Perhitungan ATMR risiko kredit pendekatan standar posisi risiko Bank.
Bank secara individual dimuat dalam Tabel 6.1.1,
6.1.2, 6.1.3, dan 6.1.7.

Direksi mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada pihak-pihak berikut ini.

Pihak Wewenang dan Tanggung Jawab


ALCO Menetapkan kebijakan dan strategi risiko nilai tukar dan suku bunga.
Satuan Kerja Manajemen Risiko Mendukung ALCO dalam pemantauan dan pengukuran risiko nilai tukar dan suku
bunga.
Divisi Tresuri Mengelola operasional transaksi valuta asing dan suku bunga pada trading book Bank
secara keseluruhan yaitu :
- Bertanggung jawab untuk memelihara Posisi Devisa Neto (PDN) dan menjaga risiko
suku bunga pada trading book dan memastikan Bank mematuhi ketentuan Bank
Indonesia mengenai PDN.
- Bertanggung jawab dalam operasional pengelolaan trading surat berharga dan
transaksi valuta asing dalam rangka pemenuhan kebutuhan nasabah dan/atau
memperoleh pendapatan.
Kantor Wilayah dan Cabang Bertanggung jawab dalam pengelolaan transaksi valuta asing di wilayah/cabang
masing-masing sesuai dengan limit yang ditetapkan. Pada prinsipnya transaksi valuta
asing di wilayah/cabang harus di-cover oleh Divisi Tresuri. Limit masing masing
wilayah/cabang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan operasional dalam mengelola
transaksi valuta asing.

Perhitungan risiko pasar untuk perhitungan kebutuhan modal BCA menggunakan metode standar dari Bank
Indonesia.

94
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Pengelolaan Portofolio Trading Book dan Banking Cakupan Portofolio Trading dan Banking yang
Book Diperhitungkan pada KPMM
Pengelolaan portofolio yang terekspose risiko Berikut adalah cakupan portofolio yang
suku bunga (di dalam trading book) dan nilai tukar diperhitungkan dalam KPMM:
dilakukan dengan menetapkan dan memantau Untuk risiko nilai tukar, memasukkan trading
penggunaan Limit Nominal (Posisi Devisa Neto), book dan banking book. Risiko nilai tukar dapat
VAR Limit, Stress Loss Limit dan Stop Loss Limit. timbul dari transaksi nilai tukar Today (TOD),
Tomorrow (TOM), SPOT, Forward dan SWAP.
Metode valuasi yang digunakan adalah berdasarkan Untuk risiko suku bunga, memasukkan trading
harga transaksi yang terjadi (close out prices) atau book. Risiko suku bunga dapat timbul dari
kuotasi harga pasar dari sumber yang independen, transaksi surat berharga, Forward dan SWAP.
antara lain : Untuk risiko ekuitas (bagi anak perusahaan),
Harga di bursa (exchange prices). memasukkan trading book. Risiko ekuitas dapat
Harga pada layar dealer (screen prices). timbul dari transaksi perdagangan ekuitas yang
Kuotasi yang paling konservatif yang diberikan mungkin dilakukan anak-anak perusahaan.
paling kurang 2 (dua) broker dan atau market
maker. Antisipasi terhadap Risiko Pasar atas Transaksi
Dalam hal harga pasar dari sumber independen Mata Uang Asing
tidak tersedia, maka penetapan harga dilakukan Langkah-langkah dan rencana yang dilakukan untuk
dengan berdasarkan kurva imbal hasil. mengantisipasi risiko pasar atas transaksi yang
terkait dengan risiko nilai tukar dan suku bunga
Pengukuran Risiko Pasar adalah dengan melakukan penetapan dan kontrol
Untuk keperluan pemantauan risiko pasar (nilai tukar limit risiko pasar seperti Limit Value at Risk, Limit
dan suku bunga) secara harian dilakukan pengukuran Nominal, Limit Stress Loss dan Limit Stop Loss serta
risiko pasar dalam bentuk Value at Risk berdasarkan melakukan stress test. Adapun terhadap produk
metode full valuation historical berdasarkan windows baru, Bank akan melakukan assessment berupa
data 250 hari dan confidence level 99%. identifikasi dan mitigasi risiko yang terkait dengan
risiko pasar.
Sedangkan untuk perhitungan kecukupan
pemenuhan kebutuhan modal minimum (KPMM) III.C. Pengungkapan Eksposur Risiko Operasional
risiko pasar dihitung berdasarkan metode standar Dan Penerapan Manajemen Risiko
yang ditetapkan Bank Indonesia. Operasional

Pengungkapan risiko pasar Bank secara individu dan Organisasi Manajemen Risiko Operasional
konsolidasi dengan menggunakan metode standar Penerapan Manajemen Risiko Operasional secara
dimuat pada Tabel 7.1. bank wide meliputi:
1. Dewan Komisaris dan Direksi, memastikan
Pengungkapan risiko pasar Bank secara individu penerapan manajemen risiko telah memadai
menggunakan model internal (Value at Risk) dimuat sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan
pada Tabel 7.2.a. profil risiko BCA serta memahami dengan baik
jenis dan tingkat risiko yang melekat pada
kegiatan bisnis BCA.
2. Komite Manajemen Risiko, bertugas untuk
memastikan bahwa kerangka kerja manajemen
risiko telah memberikan perlindungan memadai
terhadap risiko-risiko yang dihadapi Bank.

95
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

3. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), setiap karyawan dalam melaksanakan aktivitas
bertugas untuk meyakinkan bahwa risiko usaha sehari-hari sehingga dapat meminimalisasi
yang dihadapi BCA dapat diidentifikasi, diukur, risiko secara keseluruhan.
dipantau, dikendalikan dan dilaporkan dengan
benar melalui penerapan kerangka manajemen Metodologi RSA ini kemudian disempurnakan
risiko yang sesuai serta berwenang memberikan menjadi Risk and Control Self-Assessment (RCSA)
masukan kepada Direksi dalam penyusunan yang saat ini telah diimplementasikan pada seluruh
kebijakan, strategi dan kerangka manajemen cabang dan unit kerja kantor pusat yang memiliki
risiko. risiko operasional yang dinilai signifikan. Pada
4. Satuan Kerja Enterprise Security, bertugas metodologi RCSA, cabang dan unit kerja melakukan
untuk melindungi dan mengamankan aset proses identifikasi dan pengukuran risiko operasional
informasi serta aset fisik perusahaan, yang melekat pada unit kerja atau bisnisnya.
membangun kemampuan perusahaan dalam Berdasarkan proses tersebut, dan berkoordinasi
menghadapi situasi darurat yang mengancam dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko, unit kerja
kelangsungan usaha serta memastikan bahwa menentukan kontrol-kontrol yang harus diterapkan
penerapan tata kelola teknologi informasi agar dapat memitigasi risiko yang diidentifikasi.
sesuai dengan kebijakan perusahaan. Risiko-risiko tersebut dipantai dan dilaporkan secara
5. Divisi Audit Internal, bertugas meyakinkan berkala.
risiko bisnis telah dikelola dengan benar serta
mengevaluasi kecukupan dan efektivitas Selain metodologi RCSA, Bank juga telah menerapkan
penerapan manajemen risiko dan pengendalian Loss Event Database (LED) dan Key Risk Indicator (KRI).
intern. KRI adalah suatu metode yang digunakan untuk
6. Divisi Strategi dan Pengembangan Operasi- memberikan suatu indikator (early warning signal)
Layanan, bertugas membantu SKMR dalam apabila ada kemungkinan terjadinya peningkatan
pelaksanaan program manajemen risiko risiko operasional di suatu unit kerja. Seluruh kantor
operasional dan memberikan dukungan kepada wilayah dan cabang telah menerapkan KRI.
segenap unit kerja berkaitan dengan program-
program SKMR. LED bertujuan untuk membantu Bank dalam
7. Unit Kerja (unit bisnis dan unit pendukung), mencatat dan menganalisa kasus-kasus atau
merupakan risk owner yang bertanggung kejadian yang dapat menyebabkan kerugian
jawab terhadap pengelolaan risiko operasional operasional, sehingga dapat diambil tindakan
sehari-hari melalui koordinasi kejadian risiko perbaikan untuk mencegah terjadinya kasus serupa.
operasional kepada SKMR. Tujuan akhir dari LED adalah untuk mengidentifikasi
sumber risiko dan meminimalkan kerugian risiko
Pengukuran dan Identifikasi Risiko Operasional operasional yang mungkin terjadi. Selain itu LED
Bank telah memiliki dan menerapkan suatu juga merupakan sarana pengumpulan data kerugian
metodologi untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko operasional yang digunakan Bank untuk
risiko operasional, yaitu Risk Self Assessment (RSA) memperhitungkan alokasi beban modal (capital
yang mulai diterapkan pada tahun 2002 pada charge) dan pemantauan terhadap kejadian-kejadian
seluruh unit kerja di BCA. Fungsi utama pelaksanaan yang dapat menimbulkan kerugian operasional yang
RSA ini adalah untuk mensosialisasikan risk culture telah terjadi pada Bank. LED telah diimplementasikan
(budaya mengelola risiko) dan meningkatkan risk di seluruh kantor wilayah, cabang dan unit kerja
awareness (kesadaran akan risiko) yang merupakan kantor pusat.
syarat utama dalam pengelolaan risiko yang efektif.
Dengan meningkatnya risk culture diharapkan akan
mampu meningkatkan budaya kontrol risiko pada

96
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Penerapan ketiga metodologi tersebut di tersebut serta faktor mitigasi yang dapat mengelola
atas didukung oleh aplikasi Operation Risk risiko-risiko tersebut. Proses ini dirancang untuk
Management Information System (ORMIS) dan memastikan bahwa produk/aktivitas baru yang
saat ini seluruh cabang dan unit kerja kantor ditawarkan kepada nasabah tidak akan mengubah
pusat telah menggunakan aplikasi ORMIS dalam profil risiko BCA secara signifikan. Prinsip
mengimplementasikan RCSA, LED dan KRI. manajemen risiko untuk produk, aktivitas dan bisnis
baru dilaksanakan berdasarkan ketentuan internal
Mitigasi Risiko Operasional yang disusun sesuai dengan ketentuan regulator.
Untuk memitigasi risiko operasional, Bank: Pada tahun 2015, BCA meluncurkan Sakuku,
Telah memiliki kebijakan, prosedur dan sebuah aplikasi pembayaran dan perbankan
penetapan limit yang bermanfaat dalam berbasis mobile yang diperkirakan akan memegang
memantau, mengukur dan memitigasi risiko peranan yang besar dalam strategi pengembangan
operasional. produk kedepannya.
Senantiasa mengkinikan kebijakan dan prosedur
sesuai dengan perkembangan organisasi serta Selain itu, BCA aktif mendukung program pemerintah
perubahan peraturan perundang-undangan dan dalam menggalakkan Gerakan Nasional Non Tunai
ketentuan yang berlaku. (GNNT) dan juga meningkatkan literasi keuangan
Telah memiliki Business Continuity Management kepada masyarakat Indonesia. Beberapa produk
(BCM) Plan, yaitu proses manajemen (protokol) yang merupakan dukungan BCA atas program
terpadu dan menyeluruh untuk memastikan pemerintah adalah:
kelangsungan operasional BCA dalam - Laku (produk BCA untuk program OJK:
menjalankan bisnis dan melayani nasabah. Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka
Telah memiliki sistem pengendalian internal, Keuangan Inklusif Laku Pandai);
dimana dalam pelaksanaannya telah - Duitt (produk BCA untuk program BI: Layanan
memperhatikan prinsip pemisahan fungsi Keuangan Digital LKD).
(four eyes principle) dan penerapan sistem
rotasi untuk menghindari potensi self-dealing, III.D. Pengungkapan Eksposur Risiko Likuiditas
atau penyembunyian suatu dokumentasi atau Dan Penerapan Manajemen Risiko Likuiditas
transaksi yang tidak wajar.
Organisasi Manajemen Risiko Likuiditas
Pengungkapan kuantitatif risiko operasional Bank Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab
secara individu dan konsolidasi dimuat dalam Tabel untuk memastikan bahwa penerapan manajemen
8.1.a dan b. risiko likuiditas telah sesuai dengan tujuan strategis,
skala, karakteristik bisnis dan profil risiko likuiditas
Pengelolaan Risiko Produk dan Aktivitas Baru Bank, termasuk memastikan integrasi penerapan
Sebagai bank swasta terbesar di Indonesia, BCA manajemen risiko likuiditas dengan risiko-risiko
fokus untuk menyediakan produk dan aktivitas lainnya yang dapat berdampak pada posisi likuiditas
perbankan terkini sesuai kebutuhan nasabah yang Bank.
terus berkembang. Penyempurnaan atau penciptaan
produk dan aktivitas perbankan baru harus melalui
proses pengkajian yang mempertimbangkan
strategi bisnis dan risiko yang melekat pada produk

97
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Direksi mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada pihak-pihak berikut ini.

Pihak Wewenang dan Tanggung Jawab


ALCO Menetapkan kebijakan dan strategi likuiditas.
Satuan Kerja Manajemen Risiko Mendukung ALCO dalam pemantauan dan pengukuran risiko likuiditas.
Divisi Tresuri Mengelola operasional likuiditas Bank secara keseluruhan yaitu :
- Bertanggung jawab untuk memelihara Giro Wajib Minimum (GWM) dan memastikan
Bank mematuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai GWM.
- Bertanggung jawab dalam operasional pengelolaan secondary reserves dalam
rangka pengelolaan likuiditas dan memperoleh pendapatan.
Kantor Wilayah dan Cabang Bertanggung jawab dalam pengelolaan likuiditas di wilayah/cabang masing-masing.

Indikator Peringatan Dini Permasalahan Likuiditas investasi bagi pemilik dana, perubahan
dan Pengukuran serta Pengendalian Risiko perilaku nasabah, perubahan nilai tukar
Likuiditas dan selisih suku bunga dengan bank-
Pengukuran risiko likuiditas dilakukan secara bank pesaing utama akan mempengaruhi
berkelanjutan dengan memantau dan mengkaji perubahan struktur dana, volatilitas dana,
proyeksi arus kas, laporan profil maturitas, rasio dan core funds, karena itu perubahan dana
likuiditas dan skenario stress test. harus dipantau secara berkala (harian,
bulanan, dan tahunan).
Pengendalian risiko likuiditas meliputi strategi Pemantauan posisi likuiditas berupa Giro
pendanaan yang mencakup strategi diversifikasi Wajib Minimum (GWM) dan kas serta
sumber dan jangka waktu pendanaan untuk secondary reserves harus dilakukan secara
mendukung keseluruhan rencana bisnis Bank. harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
Pengelolaan likuiditas harian, aset likuid berkualitas - Pemantauan atas kerugian karena risiko
tinggi dan limit-limit berkaitan dengan risiko likuiditas dilakukan terhadap biaya yang timbul
likuiditas, serta rencana pendanaan darurat dari pemeliharaan likuiditas atau kerugian yang
(contingency funding plan) diawasi dan dilaporkan disebabkan oleh faktor likuiditas.
untuk memitigasi risiko likuiditas.
Bank menjaga cadangan likuiditas dengan
Pemantauan risiko likuiditas secara proaktif mempertahankan jumlah aset likuid berkualitas
dilakukan dengan tujuan agar jika terjadi potensi tinggi yang cukup untuk memenuhi komitmennya
peningkatan risiko likuiditas dapat segera dimitigasi kepada para nasabah dan pihak lainnya, baik dalam
dengan dilakukan penyesuaian terhadap kebijakan rangka pemberian kredit, pembayaran kembali
mekanisme manajemen risiko likuiditas untuk simpanan nasabah, memenuhi kebutuhan likuiditas
mengurangi tekanan pada likuiditas. operasional dan menjaga agar jumlah aset yang
jatuh tempo pada setiap periode dapat menutupi
Berikut ini aktivitas dalam proses pemantauan risiko jumlah liabilitas yang jatuh tempo.
likuiditas:
- Pemantauan terhadap risiko likuiditas Pengungkapan profil maturitas Rupiah dan
memperhatikan indikator peringatan dini valuta asing Bank secara individu dan konsolidasi
(early warning indicators) yang berpotensi mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai
meningkatkan risiko likuiditas baik indikator penerapan manajemen risiko bagi Bank Umum
internal maupun eksternal. dan ketentuan Bank Indonesia mengenai Laporan
- Pemantauan dana dan posisi likuiditas meliputi: Berkala Bank Umum, dimuat dalam Tabel 9.1.a dan
Strategi penetapan suku bunga, alternatif b, Tabel 9.2.a dan b.

98
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

III.E. Pengungkapan Eksposur Risiko Hukum Dan - Memonitor dan melakukan tindakan hukum
Penerapan Manajemen Risiko Hukum atas pelanggaran terhadap aset-aset BCA
termasuk pelanggaran atas hak kekayaan
Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum intelektual milik BCA.
dan/atau kelemahan aspek yuridis yang dapat - Melakukan inventarisasi, memonitor,
bersumber antara lain dari kelemahan aspek yuridis menganalisa dan menghitung potensi kerugian
yang disebabkan oleh lemahnya perikatan yang yang mungkin timbul terkait kasus-kasus
dilakukan oleh Bank, ketiadaan dan/atau perubahan hukum yang terjadi.
peraturan perundang-undangan yang menyebabkan
suatu transaksi yang telah dilakukan Bank menjadi III.F. Pengungkapan Eksposur Risiko Stratejik Dan
tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Penerapan Manajemen Risiko Stratejik
kemudian hari dan adanya tuntutan hukum dalam
proses litigasi baik yang timbul dari gugatan pihak Risiko stratejik dapat terjadi akibat ketidaktepatan
ketiga terhadap Bank maupun Bank terhadap pihak dalam pengambilan keputusan dan/atau
ketiga. pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta
kegagalan dalam mengantisipasi perubahan
Organisasi Manajemen Risiko Hukum lingkungan bisnis.
Dalam rangka mengendalikan risiko hukum yang
mungkin terjadi, BCA telah membentuk unit kerja Organisasi Manajemen Risiko Stratejik
Grup Hukum (GHK) di Kantor Pusat dan unit kerja Sebagai upaya untuk mengendalikan potensi risiko
hukum di Kantor Wilayah untuk mendukung stratejik yang mungkin terjadi, Direksi menyusun
BCA dalam menjalankan kegiatan perbankan rencana stratejik dan inisiatif-inisiatif bisnis yang
dan melakukan mitigasi risiko hukum. GHK juga dituangkan dalam blue print strategi bisnis 3 tahunan
mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk (RBB) dan rencana kerja anggaran tahunan (RKAT).
mengamankan kepentingan hukum BCA dalam RBB dan RKAT memerlukan persetujuan dari Dewan
melaksanakan kegiatan perbankan dengan tetap Komisaris.
memperhatikan ketentuan hukum yang berlaku.
BCA memiliki Sub-Divisi Perencanaan Perusahaan
Pengendalian Risiko Hukum untuk mendukung perumusan RBB dan RKAT serta
BCA telah melakukan mitigasi risiko hukum, dengan memantau pelaksanaannya dengan menyusun
cara antara lain: laporan realisasi dibandingkan dengan rencana
- Membuat Kebijakan Manajemen Risiko Hukum, bisnis dan anggaran secara berkala, termasuk
mempunyai ketentuan internal yang mengatur melakukan kaji ulang sasaran bisnis baik yang
mengenai struktur organisasi dan job description bersifat finansial maupun non-finansial. Penyusunan
GHK serta membuat standardisasi dokumen RBB dan RKAT melalui serangkaian diskusi yang
hukum. melibatkan Dewan Komisaris, Direksi dan jajaran
- Melakukan sosialisasi mengenai dampak manajemen lainnya.
peraturan yang baru berlaku terhadap
kegiatan perbankan BCA dan berbagai modus Kebijakan untuk Mengidentifikasi dan Merespon
operandi kejahatan perbankan serta pedoman Perubahan Lingkungan Bisnis
penanganannya secara hukum kepada pejabat Dalam rangka mengidentifikasi dan merespon
cabang dan unit kerja terkait. perubahan lingkungan bisnis dan kondisi
- Mendaftarkan aset-aset milik BCA antara lain perekonomian, baik eksternal maupun internal, BCA
hak kekayaan intelektual atas produk dan melaksanakan:
jasa perbankan BCA serta hak atas tanah
dan bangunan milik BCA pada instansi yang
berwenang.

99
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Pengkajian RBB dan RKAT secara berkala secara khusus menangani keluhan nasabah 24 jam
sesuai dengan perkembangan bisnis dan baik melalui telepon, surat, email, maupun social
keadaan perekonomian Indonesia. media. Dalam pengelolaan keluhan nasabah, Sub
Penetapan target pada aspek-aspek bisnis Divisi Halo BCA Contact Center dan Customer Care
mempertimbangkan keadaan ekonomi tahun berkoordinasi dengan unit-unit kerja terkait lainnya,
berjalan serta perkiraan tahun yang akan termasuk antara lain Grup Bisnis Consumer Card,
datang dengan menekankan prinsip kehati- Unit Bisnis Kredit Konsumen dan Sentra Layanan
hatian, memperhatikan kapasitas/kemampuan Perbankan Elektronik, untuk merespon kejadian-
BCA dan tren persaingan perbankan. kejadian yang berpotensi menciptakan risiko
reputasi.
Penetapan strategi BCA dirumuskan dengan
memperhatikan peraturan Bank Indonesia/Otoritas Kebijakan dan Mekanisme Pengendalian Risiko
Jasa Keuangan/ketentuan lainnya yang terkait serta Reputasi
memperhitungkan dampak risiko stratejik terhadap Dalam rangka mengelola risiko reputasi, beberapa
permodalan Bank, antara lain proyeksi permodalan hal yang telah dilakukan antara lain:
& KPMM (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) - Telah terdapat ketentuan penanganan
berdasarkan risk appetite, risk tolerance serta pengaduan nasabah yang secara jelas
pertimbangan akan kemampuan BCA. mengatur kebijakan, prosedur, unit kerja yang
melakukan pemantauan dan pelaporan seputar
Pengukuran Rencana Bisnis Bank penanganan pengaduan nasabah termasuk di
Untuk mengukur kemajuan pencapaian rencana dalamnya format pelaporan kepada regulator.
bisnis, BCA telah melakukan: - Telah melakukan pemantauan keluhan nasabah
- Identifikasi, pengukuran, pemantauan risiko dan hasilnya dilaporkan secara rutin kepada
stratejik dan penyusunan laporan profil risiko pimpinan unit kerja masing-masing dan secara
stratejik secara triwulanan. khusus disampaikan kepada Direksi. Laporan
- Penyusunan laporan realisasi RBB yang antara keluhan nasabah dibuat untuk mengetahui
lain memuat pencapaian kinerja keuangan perkembangan jumlah keluhan dan yang
(realisasi vs budget), realisasi program kerja terpenting penanganannya.
perusahaan/divisi dan realisasi pengembangan/ - Melakukan pengembangan infrastruktur yang
perubahan jaringan kantor. meliputi implementasi software dan hardware
- Memantau kondisi perubahan lingkungan bisnis yang tepat guna, pengembangan prosedur
dan perkembangan perekonomian Indonesia serta manajemen kerja yang semakin baik.
secara berkala. Pengembangan infrastruktur sistem informasi
manajemen dapat memudahkan pemantauan
III.G Pengungkapan Eksposur Risiko Reputasi Dan dan mendukung kecepatan dan kualitas kerja
Penerapan Manajemen Risiko Reputasi organisasi dalam memonitor dan merespon
keluhan nasabah.
Risiko Reputasi dapat terjadi akibat menurunnya
tingkat kepercayaan pemangku kepentingan Pengelolaan Risiko Reputasi pada Saat Krisis
(stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif Dalam mengelola risiko reputasi pada saat krisis,
terhadap Bank. BCA telah:
1. Memiliki Manajemen Pengelolaan Krisis, yang
Organisasi Manajemen Risiko Reputasi mencakup:
BCA mempunyai komitmen yang kuat untuk a. Kebijakan Pengelolaan Krisis yaitu
mengelola risiko reputasi. Terkait dengan pengelolaan strategi yang digunakan untuk mengelola
keluhan nasabah, BCA telah membentuk Sub Divisi gangguan/kejadian yang sifatnya
Halo BCA Contact Center dan Customer Care yang mengganggu operasi layanan dan reputasi

100
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

BCA, serta yang belum bersifat bencana Direktur Kepatuhan dibantu oleh Satuan Kerja
untuk BCA secara korporasi. Kepatuhan (SKK) yang bersifat independen terhadap
b. Pembentukan Tim Khusus (Crisis satuan kerja operasional lainnya, bertanggung jawab
Management Team) yang bertanggung untuk memastikan kepatuhan dan meminimalkan
jawab mengoordinasikan proses risiko kepatuhan dengan merumuskan kebijakan
pengelolaan krisis. dan prosedur manajemen risiko kepatuhan dan
c. Pengelolaan Crisis Communication yaitu memantau pelaksanaannya. Hasil pengawasan
tindakan untuk mengoordinasikan Direktur Kepatuhan dilaporkan secara berkala
komunikasi krisis kepada pihak internal kepada Presiden Direktur dengan tembusan kepada
dan eksternal BCA, termasuk media Dewan Komisaris.
massa. Pada semua tahapan krisis telah
diatur mengenai alur komunikasi dan SKK juga bertanggung jawab terhadap penerapan
penanggung jawab komunikasi. Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
d. Ketentuan pengelolaan krisis yang Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) di BCA.
mencakup penanggulangan darurat,
layanan transaksi nasabah saat terjadi Unit Bisnis kerja di Kantor Pusat dan Cabang sebagai
krisis dan kondisi siaga. lini depan, bertanggung jawab menjaga agar seluruh
2. Memiliki business continuity plan dan aktivitas bisnis dapat dilaksanakan sesuai dengan
disaster recovery plan yang digunakan untuk ketentuan yang berlaku.
mempercepat proses pemulihan pada saat
terjadi bencana (disaster). Strategi Manajemen Risiko terkait Risiko
3. Memiliki sistem back up untuk mencegah Kepatuhan
kegagalan usaha yang berisiko tinggi. BCA mempunyai komitmen yang kuat untuk
senantiasa mematuhi peraturan perundang-
III.H. Pengungkapan Eksposur Risiko Kepatuhan undangan yang berlaku dan mengambil langkah-
Dan Penerapan Manajemen Risiko Kepatuhan langkah untuk memperbaiki kelemahan apabila
terjadi. Hal ini sejalan dengan strategi manajemen
Risiko kepatuhan adalah risiko yang timbul akibat risiko kepatuhan BCA yang mempunyai kebijakan
bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan untuk senantiasa mematuhi ketentuan yang berlaku
peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang yaitu secara proaktif melakukan pencegahan (ex-
berlaku. ante) dalam rangka meminimalkan terjadinya
pelanggaran dan melakukan tindakan kuratif (ex-
Organisasi Manajemen Risiko Kepatuhan post) dalam rangka perbaikan.
Untuk dapat meminimalkan potensi risiko kepatuhan
yang mungkin terjadi, seluruh lini organisasi perlu Pemantauan dan Pengendalian Risiko Kepatuhan
bertanggung jawab terhadap pengelolaan risiko Dalam rangka mengendalikan dan meminimalkan
kepatuhan pada seluruh aktivitas bank. Dewan risiko kepatuhan, BCA telah melakukan langkah-
Komisaris bertanggung jawab untuk menyetujui langkah termasuk:
kebijakan manajemen risiko dan memberikan Melakukan identifikasi sumber-sumber risiko
nasihat terkait risiko kepatuhan. Dengan dibantu kepatuhan
oleh Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, Melakukan gap analysis antara ketentuan
Dewan Komisaris melakukan pengawasan terhadap baru dan ketentuan lama dan melakukan
pelaksanaan manajemen risiko kepatuhan. penyesuaian yang diperlukan baik terhadap
kebijakan dan aturan internal maupun aplikasi
sistim informasi.

101
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Melakukan pengukuran dan pemantauan risiko Penerapan struktur Manajemen Risiko Terintegrasi
kepatuhan secara berkala dan hasilnya dibahas yang telah dilakukan mencakup:
dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko 1. Pengawasan Direksi dan Dewan Komisaris
(SKMR) kemudian dilaporkan kepada Direktur dari Entitas Utama, yaitu BCA, terhadap
Kepatuhan untuk diputuskan dan disusun Konglomerasi Keuangan BCA;
laporan profil risiko kepatuhan. 2. Adanya kecukupan kebijakan, prosedur, dan
Memberikan sosialisasi ketentuan dan penetapan limit Manajemen Risiko secara
konsultansi atas berbagai pelaksanaan Terintegrasi;
peraturan. 3. Adanya kecukupan proses identifikasi,
Melakukan uji kepatuhan atas pelaksanan pengukuran, pemantauan, pengendalian risiko
ketentuan. secara terintegrasi, dan sistem informasi
Menyusun compliance matrix diary sebagai Manajemen Risiko Terintegrasi;
sarana pemantauan untuk menjaga komitmen 4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh
terhadap kewajiban pelaporan kepada regulator. terhadap penerapan Manajemen Risiko
Melakukan pemantauan transaksi keuangan Terintegrasi.
yang mencurigakan dengan menggunakan
aplikasi Anti Money Laundering dan Dalam hal penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi
pelaksanaannya diaudit secara berkala. BCA telah melakukan:
1. Penunjukan Direktur yang membawahkan
Dalam rangka meningkatkan efektivitas fungsi Manajemen Risiko di BCA menjadi
pengendalian internal, telah dilakukan koordinasi Direktur yang membawahkan fungsi
antara unit kerja SKMR, Divisi Audit Internal (DAI) dan Manajemen Risiko Terintegrasi pada grup BCA
SKK melalui rapat secara berkala dan komunikasi untuk melaksanakan penerapan Manajemen
yang intensif. Permasalahan yang terkait dengan Risiko Terintegrasi dalam grup BCA.
pengendalian internal khususnya potensi risiko 2. Pembentukan Komite Manajemen Risiko
kepatuhan dikaji dan dirumuskan langkah-langkah Terintegrasi untuk memastikan bahwa kerangka
yang perlu dilakukan. kerja manajemen risiko telah memberikan
perlindungan yang memadai terhadap seluruh
IV. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi risiko Bank dan Entitas Anak secara terintegrasi.
Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan 3. Penyesuaian struktur organisasi Satuan Kerja
Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.03/2014 Manajemen Risiko untuk meyakinkan bahwa
tanggal 18 November 2014 dan Surat Edaran risiko yang dihadapi Bank dan Entitas Anak
Otoritas Jasa Keuangan No. 14/SEOJK.03/2015 secara terintegrasi dapat diidentifikasi, diukur,
tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi dipantau, dikendalikan dan dilaporkan dengan
Bagi Konglomerasi Keuangan, BCA telah benar melalui penerapan kerangka kerja
menerapkan struktur dan kebijakan Manajemen manajemen risiko yang sesuai.
Risiko Terintegrasi untuk Konglomerasi Keuangan 4. Identifikasi Entitas Utama dan Entitas Anak
(KK) BCA. yang termasuk Konglomerasi Keuangan BCA
untuk keperluan manajemen risiko terintegrasi.
5. Penyusunan dan penyampaian Laporan Profil
Risiko Terintegrasi.
6. Finalisasi Kebijakan Dasar Manajemen
Risiko Terintegrasi dalam rangka penerapan
Manajemen Risiko Terintegrasi.

102
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Satuan Kerja Manajemen Risiko bertanggung Risiko Transaksi Intra Grup


jawab untuk menyusun pedoman dan memantau Konglomerasi Keuangan BCA melakukan Transaksi
pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan oleh Intra Grup sesuai dengan prinsip kewajaran, dan
BCA dan Entitas Anak dalam Konglomerasi Keuangan dalam perpanjangan tangan sesuai ketentuan
BCA. Untuk membangun budaya manajemen risiko yang berlaku. Semua transaksi intra grup telah
terintegrasi secara keseluruhan, BCA melakukan didokumentasikan dengan baik. Transaksi intra grup
sosialisasi, koordinasi dan komunikasi antar tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap
berbagai unit kerja dan dengan Entitas Anak. kinerja keuangan grup BCA secara keseluruhan.

Komite Manajemen Risiko Terintegrasi (KMRT) Risiko Asuransi


memiliki fungsi pokok yaitu memberikan rekomendasi Konglomerasi Keuangan BCA juga melakukan
kepada Direksi yang meliputi penyusunan kebijakan pengelolaan risiko Asuransi melalui Entitas Anak
manajemen risiko terintegrasi dan perbaikan atau yang bergerak di bidang perasuransian. Risiko
penyempurnaan kebijakan manajemen risiko Asuransi Konglomerasi Keuangan BCA menunjukkan
terintegrasi berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan. risiko inheren yang rendah dan kualitas penerapan
Sejak mulai dibentuknya, KMRT telah melakukan manajemen risiko yang memuaskan berdasarkan
rapat yang diantaranya membahas mengenai dasar ketentuan regulator saat ini.
pembentukan KMRT; Kebijakan Dasar Manajemen
Risiko Terintegrasi (KDMRT); serta Laporan Profil Berdasarkan penilaian risiko secara terintegrasi,
Risiko Terintegasi (LPRT). maka modal Konglomerasi Keuangan BCA dinilai
memadai untuk mengcover potensi kerugian yang
Konglomerasi Keuangan BCA secara terintegrasi mungkin timbul/dihadapi Konglomerasi Keuangan
mengelola 10 (sepuluh) jenis risiko yang ditentukan BCA dalam menjalankan bisnisnya.
regulator. Risiko-risiko tersebut termasuk 8 (delapan)
jenis risiko yang sudah terdapat pada penerapan
manajemen risiko Bank ditambah dengan risiko
Transaksi Intra Grup dan risiko Asuransi.

103
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Ringkasan implementasi manajemen risiko pada masing-masing entitas anak

PT BCA Finance

Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui
Direksi pembentukan:
Komite Audit di tingkat Komisaris; serta
Komite Manajemen Risiko dan ALCO di tingkat Direksi
Kecukupan Kebijakan dan Prosedur, dan Telah memiliki Kebijakan Dasar Manajemen Risiko (KDMR).
Penetapan Limit Manajemen Risiko Telah memiliki kebijakan manajemen risiko untuk masing-masing risiko
dan dijabarkan dalam Surat Kebijakan (SK), Surat Edaran (SE), Prosedur
dan Instruksi Kerja (IK).
Kebijakan dan prosedur, dan penetapan limit telah cukup memadai dan
dilakukan kaji ulang secara berkala.
Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Proses manajemen risiko telah dilaksanakan dan dituangkan dalam
Pemantauan, dan Pengendalian Risiko laporan profil risiko.
serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Proses manajemen risiko tercermin antara lain dari laporan profil risiko,
laporan pemantauan serta kaji ulang limit secara berkala.
Keandalan sistem informasi teknologi yang dimanifestasikan dalam
bentuk: aplikasi manajemen risiko untuk mendeteksi konsumen blacklist,
pelaporan Know Your Customer cabang/kantor pusat, deteksi parameter
fraud, dll.
Integrasi sistem yang akan diwujudkan dalam rencana kerja untuk
re-development RMIS.
Sistem Pengendalian Internal yang Telah dibentuk divisi/unit kerja audit internal untuk mengkaji proses kerja
Menyeluruh berjalan efektif, efisien dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam
bentuk pemeriksaan aktif maupun pasif di seluruh unit kerja Perusahaan.

BCA Finance Limited

Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Pengawasan aktif Direksi dilaksanakan melalui diskusi dan laporan secara
Direksi berkala, yang membahas kegiatan bisnis dan operasional antara Direksi dan
manajemen.
Kecukupan Kebijakan dan Prosedur, dan Telah memiliki Kebijakan Dasar Manajemen Risiko (Basic Risk Management
Penetapan Limit Manajemen Risiko Policy & Guideline).
Telah memiliki kebijakan manajemen risiko yang dijabarkan dalam
Prosedur dan Petunjuk Pelaksanaan.
Kebijakan, prosedur dan penetapan limit telah cukup memadai dan
dilakukan kaji ulang secara berkala.
Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Proses manajemen risiko telah dilaksanakan dan dituangkan dalam
Pemantauan, dan Pengendalian Risiko laporan profil risiko.
serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Proses manajemen risiko tercermin antara lain dari pemantauan limit dan
kaji ulang limit secara berkala.
Sistem Pengendalian Internal yang Pengawasan internal telah dilakukan oleh bagian Risk Management Officer.
Menyeluruh

104
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT Bank BCA Syariah

Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui
Direksi pembentukan:
Komite Pemantau Risiko, Komite Audit dan Komite Remunerasi dan
Nominasi di tingkat Komisaris; serta
Komite Manajemen Risiko, Komite Kebijakan Pembiayaan dan Komite
Asset Liability Committee (ALCO) di tingkat Direksi.
Kecukupan Kebijakan dan Prosedur, dan Telah memiliki Kebijakan Dasar Manajemen Risiko (KDMR).
Penetapan Limit Manajemen Risiko Telah memiliki kebijakan manajemen risiko untuk masing-masing risiko
dan dijabarkan dalam prosedur dan petunjuk pelaksanaan.
Berkaitan dengan manajemen risiko kredit, telah memiliki Kebijakan Dasar
Pembiayaan Bank (KDPB).
Kebijakan, prosedur dan penetapan limit telah cukup memadai dan
dilakukan kaji ulang secara berkala.

Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Proses manajemen risiko telah dilaksanakan dan dituangkan dalam
Pemantauan, dan Pengendalian Risiko laporan profil risiko.
serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Proses manajemen risiko tercermin antara lain dari laporan profil risiko,
dan laporan pemantauan serta kaji ulang limit secara berkala.

Sistem Pengendalian Internal yang Telah terdapat Satuan Kerja Audit Internal yang berfungsi melakukan
Menyeluruh pengujian terhadap efektivitas pengendalian internal.

PT BCA Sekuritas

Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui:
Direksi Pertemuan secara berkala Dewan Komisaris dan Direksi.
Pembentukan organisasi mengacu pada ketentuan Bapepam dan LK yaitu:
1. Fungsi Pemasaran
2. Fungsi Manajemen Risiko
3. Fungsi Pembukuan
4. Fungsi Kustodian
5. Fungsi Teknologi Informasi; dan
6. Fungsi Kepatuhan
serta fungsi Riset diluar dari 6 (enam) kewajiban fungsi riset diatas.
Dewan Komisaris memberikan persetujuan terhadap fasilitas kredit yang
diterima BCA Sekuritas dari Pihak Ketiga.
Dewan Komisaris memastikan adanya pembahasan terkait Pencucian
Uang dan Pendanaan Terorisme dalam rapat Direksi dan Dewan
Komisaris.
Direksi memberikan persetujuan terhadap kebijakan internal.
Direksi menandatangani setiap pelaporan maupun penyampaian
pelaporan atas profil perusahaan yang disampaikan kepada Regulator.

Kecukupan Kebijakan dan Prosedur, dan Telah memiliki kebijakan dan prosedur sesuai ketentuan Pasar Modal dan
Penetapan Limit Manajemen Risiko cukup memadai sebagai pedoman dan panduan di dalam pelaksanaan
kelangsungan usaha BCA Sekuritas.
Telah memiliki Kebijakan Dasar Manajemen Risiko (KDMR).
Kebijakan dan prosedur, dan penetapan limit telah cukup memadai dan
dilakukan kaji ulang secara berkala.
Telah terdapat kebijakan turunan atas kebijakan dasar manajemen risiko.

Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Proses manajemen risiko tercermin antara lain dari pemantauan hair
Pemantauan, dan Pengendalian Risiko cut efek secara berkala, pemantauan limit nasabah secara berkala,
serta Sistem Informasi Manajemen Risiko pengawasan transaksi nasabah secara harian dan dituangkan dalam
laporan secara berkala.
Proses manajemen risiko telah dilaksanakan dan dituangkan dalam
laporan profil risiko.
Sistem Pengendalian Internal yang Pengawasan internal terhadap seluruh kegiatan usaha BCA Sekuritas
Menyeluruh dilakukan oleh Direksi dan unit kerja Kepatuhan, sesuai dengan ketentuan
Pasar Modal.
Melaksanakan sosialisasi seluruh kebijakan kepada masing-masing kepala
divisi untuk dipahami dan dilaksanakan dalam lingkungan kerja di masing-
masing fungsi internal.

105
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

PT Asuransi Umum BCA

Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui
Direksi pembentukan:
Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko di tingkat Komisaris; serta
Komite Investasi, Komite Akseptasi Penutupan Asuransi dan Komite
Penyelesaian Klaim Asuransi di tingkat Direksi.

Kecukupan Kebijakan dan Prosedur, dan Telah memiliki beberapa kebijakan, antara lain:
Penetapan Limit Manajemen Risiko - Kebijakan Dasar Manajemen Risiko (KDMR).
- Kewenangan Persetujuan Klaim, Akseptasi dan Tanda Tangan Polis/
Cover Note.
- Underwriting Guidelines.
Telah memiliki kebijakan manajemen risiko untuk masing-masing risiko
dan dijabarkan dalam Prosedur dan Petunjuk Pelaksanaan.
Kebijakan dan prosedur, dan penetapan limit telah cukup memadai dan
dilakukan kaji ulang secara berkala.

Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Proses manajemen risiko telah dilaksanakan dan dituangkan dalam
Pemantauan, dan Pengendalian Risiko laporan profil risiko.
serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Proses manajemen risiko tercermin antara lain dari laporan profil risiko,
laporan pemantauan serta kaji ulang limit secara berkala.
Sistem Pengendalian Internal yang Pengawasan internal dilakukan oleh Departemen Audit Internal.
Menyeluruh

PT Central Santosa Finance

Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Dewan Direksi berupa:
Direksi Meeting rutin Dewan Komisaris dan Direksi.
Direksi mengetahui dan menandatangani setiap pelaporan kepada
otoritas.
Kecukupan Kebijakan dan Prosedur, dan Kebijakan dan prosedur, dan penetapan limit telah cukup memadai dan
Penetapan Limit Manajemen Risiko dilakukan kaji ulang secara berkala.
Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Proses manajemen risiko telah dilaksanakan dan dituangkan dalam
Pemantauan, dan Pengendalian Risiko laporan profil risiko.
serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Proses manajemen risiko tercermin antara lain dari laporan profil risiko,
laporan pemantauan serta kaji ulang limit secara berkala.
Sistem Pengendalian Internal yang Pengawasan internal telah dilakukan oleh unit kerja Audit Internal.
Menyeluruh

106
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT Asuransi Jiwa BCA

Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui
Direksi pembentukan:
Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit di tingkat Komisaris; serta
Komite Pengembangan Produk, Komite Investasi dan Komite Manajemen
Risiko di tingkat Direksi.
Kecukupan Kebijakan dan Prosedur, dan Telah memiliki Kebijakan Dasar Manajemen Risiko beserta Pedoman
Penetapan Limit Manajemen Risiko Penerapannya untuk masing-masing jenis risiko, dan dijabarkan dalam
prosedur dan petunjuk pelaksanaan.
Kebijakan dan prosedur, dan penetapan limit telah cukup memadai dan
dilakukan kaji ulang secara berkala.
Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Proses manajemen risiko telah dilaksanakan dan dituangkan dalam
Pemantauan, dan Pengendalian Risiko laporan profil risiko.
serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Proses manajemen risiko tercermin antara lain dari laporan profil risiko,
laporan pemantauan serta kaji ulang limit secara berkala.

Sistem Pengendalian Internal yang Telah dibentuk divisi/unit kerja audit internal
Menyeluruh

107
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel Manajemen Risiko*


Tabel 1.a Pengungkapan Kuantitatif Struktur Permodalan Bank Umum

Dapat dilihat pada Laporan Keuangan Konsolidasian Catatan 39.

Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah


No. Kategori Portofolio
Indonesia Bagian
Sumatera Jawa Kalimantan Total
Timur

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1 Tagihan kepada Pemerintah - 127.829.750 - - 127.829.750
2 Tagihan kepada entitas sektor publik - 17.403.885 - - 17.403.885
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 31.993 24.351.808 9.348 48.922 24.442.071
5 Kredit beragun rumah tinggal 1.240.934 24.179.629 566.513 1.141.664 27.128.740
6 Kredit beragun properti komersial 729.740 11.118.284 267.121 354.475 12.469.620
7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil 2.696.806 49.856.909 637.536 1.310.441 54.501.692
dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada korporasi 21.051.982 299.032.107 5.332.409 13.402.768 338.819.266
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 93.630 622.200 34.888 48.533 799.251
11 Aset lainnya 1.441.911 29.315.968 551.632 1.186.606 32.496.117
12 Eksposur di unit usaha Syariah - - - - -
(apabila ada)
Total 27.286.996 583.710.540 7.399.447 17.493.409 635.890.392

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah


No. Kategori Portofolio
Indonesia Bagian
Sumatera Jawa Kalimantan Total
Timur

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


1 Tagihan kepada Pemerintah - 126.878.997 - - 126.878.997
2 Tagihan kepada entitas sektor publik - 21.474.415 - - 21.474.415
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 61.409 23.827.865 21.163 58.425 23.968.862
5 Kredit beragun rumah tinggal 1.073.282 19.551.346 452.660 801.697 21.878.985
6 Kredit beragun properti komersial 620.635 9.295.419 371.345 303.491 10.590.890
7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil 2.365.017 45.957.578 562.586 1.170.736 50.055.917
dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada korporasi 17.713.881 255.695.728 5.297.096 11.867.637 290.574.342
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 83.012 441.927 18.083 45.460 588.482
11 Aset lainnya 1.697.522 28.365.961 643.470 1.342.523 32.049.476
12 Eksposur di unit usaha Syariah - - - - -
(apabila ada)
Total 23.614.758 531.489.236 7.366.403 15.589.969 578.060.366

* Informasi disajikan dengan mengacu kepada Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/35/DPNP tanggal 10 Desember 2012 perihal Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu
yang Disampaikan kepada Bank Indonesia. Apabila tidak terdapat transaksi-transaksi yang dimaksud dalam Surat Edaran tersebut, maka tabel tidak ditampilkan.

108
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tabel 2.1.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah


No. Kategori Portofolio
Indonesia Operasi Luar
Sumatera Jawa Kalimantan Total
Bagian Timur Negeri
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Tagihan kepada Pemerintah - 127.830.289 - - 333.519 128.163.808
2 Tagihan kepada entitas sektor publik - 17.404.101 - - - 17.404.101
3 Tagihan kepada bank pembangunan
multilateral dan lembaga internasional - - - - - -

4 Tagihan kepada bank 31.993 24.591.514 9.348 48.922 182.661 24.864.438


5 Kredit beragun rumah tinggal 1.240.934 24.179.629 566.513 1.141.664 - 27.128.740
6 Kredit beragun properti komersial 729.740 11.118.284 267.121 354.475 - 12.469.620
7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil
dan portofolio ritel 2.696.806 57.040.675 637.536 1.310.441 - 61.685.458

9 Tagihan kepada korporasi 21.051.982 299.265.958 5.332.409 13.402.768 163.954 339.217.071


10 Tagihan yang telah jatuh tempo 93.630 720.933 34.888 48.533 - 897.984
11 Aset lainnya 1.441.911 29.685.526 551.632 1.186.606 7.935 32.873.610
12 Eksposur di unit usaha Syariah
(apabila ada) - 5.091.382 - - - 5.091.382

Total 27.286.996 596.928.291 7.399.447 17.493.409 688.069 649.796.212

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014

Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah


No. Kategori Portofolio
Indonesia Operasi Luar
Sumatera Jawa Kalimantan Total
Bagian Timur Negeri
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Tagihan kepada Pemerintah - 126.879.146 - - 299.737 127.178.883
2 Tagihan kepada entitas sektor publik - 21.474.695 - - - 21.474.695
3 Tagihan kepada bank pembangunan
- - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 61.409 24.321.402 21.163 58.425 132.485 24.594.884
5 Kredit beragun rumah tinggal 1.073.282 19.551.346 452.660 801.697 - 21.878.985
6 Kredit beragun properti komersial 620.635 9.295.419 371.345 303.491 - 10.590.890
7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil
2.365.017 53.146.776 562.586 1.170.736 - 57.245.115
dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada korporasi 17.713.881 255.468.256 5.297.096 11.867.637 3.319 290.350.189
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 83.012 526.530 18.083 45.460 - 673.085
11 Aset lainnya 1.697.522 28.745.194 643.470 1.342.523 5.461 32.434.170
12 Eksposur di unit usaha Syariah
- 3.505.158 - - - 3.505.158
(apabila ada)
Total 23.614.758 542.913.922 7.366.403 15.589.969 441.002 589.926.054

109
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 2.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015

Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak


No. Kategori Portofolio
>1 tahun s.d. >3 tahun s.d. Non-
1 tahun > 5 tahun Total
3 tahun 5 tahun Kontraktual
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Tagihan kepada Pemerintah 86.091.597 27.356.138 10.444.456 3.937.559 - 127.829.750
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 1.515.059 1.474.194 427.214 181.546 13.805.872 17.403.885
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 15.879.473 3.230.762 812.301 251.486 4.268.049 24.442.071
5 Kredit beragun rumah tinggal 610.508 4.329.751 6.395.742 15.700.250 92.489 27.128.740
6 Kredit beragun properti komersial 2.449.073 868.356 949.923 4.754.759 3.447.509 12.469.620
7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil 6.598.473 23.631.196 14.716.163 8.208.804 1.347.056 54.501.692
dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada korporasi 192.081.653 34.205.155 35.762.190 46.302.846 30.467.422 338.819.266
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 324.175 126.980 65.880 110.979 171.237 799.251
11 Aset lainnya - - - - 32.496.117 32.496.117
12 Eksposur di unit usaha Syariah - - - - - -
(apabila ada)
Total 305.550.011 95.222.532 69.573.869 79.448.229 86.095.751 635.890.392

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014

Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak


No. Kategori Portofolio
>1 tahun s.d. >3 tahun s.d. Non-
1 tahun > 5 tahun Total
3 tahun 5 tahun Kontraktual
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Tagihan kepada Pemerintah 103.831.107 12.132.403 7.837.215 3.078.272 - 126.878.997
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 2.091.178 2.067.186 250.981 176.681 16.888.389 21.474.415
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 19.726.166 896.237 109.942 200.157 3.036.360 23.968.862
5 Kredit beragun rumah tinggal 271.529 3.586.101 5.655.725 12.293.315 72.315 21.878.985
6 Kredit beragun properti komersial 2.028.549 1.056.162 674.053 4.178.320 2.653.806 10.590.890
7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil 4.797.171 21.421.300 14.277.060 8.385.887 1.174.499 50.055.917
dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada korporasi 162.021.311 26.613.509 34.873.414 40.088.993 26.977.115 290.574.342
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 336.649 86.440 39.876 104.515 21.002 588.482
11 Aset lainnya 1.272 55.774 103.352 - 31.889.078 32.049.476
12 Eksposur di unit usaha Syariah - - - - - -
(apabila ada)
Total 295.104.932 67.915.112 63.821.618 68.506.140 82.712.564 578.060.366

110
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tabel 2.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015

Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak


No. Kategori Portofolio
>1 tahun s.d. >3 tahun s.d. Non-
1 tahun > 5 tahun Total
3 tahun 5 tahun Kontraktual
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Tagihan kepada Pemerintah 86.092.136 27.356.138 10.444.456 4.271.078 - 128.163.808
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 1.515.084 1.474.385 427.214 181.546 13.805.872 17.404.101
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 16.146.481 3.385.981 812.441 251.486 4.268.049 24.864.438
5 Kredit beragun rumah tinggal 610.508 4.329.751 6.395.742 15.700.250 92.489 27.128.740
6 Kredit beragun properti komersial 2.449.073 868.356 949.923 4.754.759 3.447.509 12.469.620
7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil 8.586.985 27.248.214 16.407.764 8.350.998 1.091.497 61.685.458
dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada korporasi 192.282.260 34.307.389 35.856.135 46.303.865 30.467.422 339.217.071
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 380.656 166.088 68.956 111.047 171.237 897.984
11 Aset lainnya 3.667 564 - - 32.869.379 32.873.610
12 Eksposur di unit usaha Syariah 3.102.563 56.470 673.617 454.150 804.582 5.091.382
(apabila ada)
Total 311.169.413 99.193.336 72.036.248 80.379.179 87.018.036 649.796.212

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014

Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak


No. Kategori Portofolio
>1 tahun s.d. >3 tahun s.d. Non-
1 tahun > 5 tahun Total
3 tahun 5 tahun Kontraktual
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Tagihan kepada Pemerintah 103.868.808 12.132.403 7.837.215 3.340.308 149 127.178.883
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 2.091.294 2.067.346 250.985 176.681 16.888.389 21.474.695
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 20.290.079 958.346 109.942 200.157 3.036.360 24.594.884
5 Kredit beragun rumah tinggal 271.529 3.586.101 5.655.725 12.293.315 72.315 21.878.985
6 Kredit beragun properti komersial 2.028.549 1.056.162 674.053 4.178.320 2.653.806 10.590.890
7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil 6.720.284 25.127.969 15.945.564 8.505.626 945.672 57.245.115
dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada korporasi 161.604.977 26.758.633 34.917.152 40.092.312 26.977.115 290.350.189
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 376.753 126.722 43.982 104.626 21.002 673.085
11 Aset lainnya 3.703 57.334 103.352 - 32.269.781 32.434.170
12 Eksposur di unit usaha Syariah 2.210.051 351.744 611.138 263.390 68.835 3.505.158
(apabila ada)
Total 299.466.027 72.222.760 66.149.108 69.154.735 82.933.424 589.926.054

111
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual

Tagihan
Kepada Bank
Tagihan Tagihan Kepada
Pembangunan Tagihan Kepada Kredit Beragun
No. Sektor Ekonomi Kepada Entitas Sektor
Multilateral Bank Rumah Tinggal
Pemerintah Publik
dan Lembaga
Internasional
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Periode 31 Desember 2015

1 Pertanian, perburuan dan kehutanan - - - - -

2 Perikanan - - - - -

3 Pertambangan dan penggalian - 5.026.886 - - -

4 Industri pengolahan - - - - -

5 Listrik, gas dan air - 8.024.929 - - -

6 Konstruksi - 402.251 - - -

7 Perdagangan besar dan eceran - - - - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan


- - - - -
minum
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi - 113.619 - - -

10 Perantara keuangan - 1.622.669 - 24.442.071 -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa


- - - - -
perusahaan
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan
127.829.750 - - - -
jaminan sosial wajib
13 Jasa pendidikan - - - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - - - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan


- 130.301 - - -
dan perorangan lainnya
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra


- - - - -
internasional lainnya
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - - - -

19 Bukan lapangan usaha - - - - 27.128.740

20 Lainnya - 2.083.230 - - -
Total 127.829.750 17.403.885 - 24.442.071 27.128.740

112
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

(dalam jutaan Rupiah)

Tagihan Kepada
Eksposur di Unit
Kredit Beragun Kredit Pegawai/ Usaha Mikro, Tagihan kepada Tagihan yang Telah
Aset Lainnya Usaha Syariah
Properti Komersial Pensiunan Usaha Kecil dan Korporasi Jatuh Tempo
(apabila ada)
Portofolio Ritel

(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

- - 70.322 19.501.646 25.996 - -

- - 18.407 689.843 3.126 - -

- - 19.906 889.030 2.296 - -

- - 452.809 98.861.575 62.792 - -

- - 5.009 634.511 60 - -

191.324 - 161.022 8.938.919 20.202 - -

- - 2.418.929 106.295.957 311.359 - -


-
- - 93.099 15.444.635 5.587 -

- - 159.632 22.364.039 86.100 80 -

- - 14.869 9.362.496 - 175.491 -


-
12.278.296 - 142.864 4.298.105 31.556 -

-
- - 6.906 3.470 3 -

- - 19.048 1.074.201 2 - -

- - 45.215 1.689.317 486 - -


-
- - 235.599 2.528.587 5.530 -

- - - - - - -
-
- - 195 - - -

- - - 11.051 - - -

- - 41.979.132 24.141.116 179.932 - -

- - 8.658.729 22.090.768 64.224 32.320.546 -

12.469.620 - 54.501.692 338.819.266 799.251 32.496.117 -

113
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 2.3.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual

Tagihan
Kepada Bank
Tagihan Tagihan Kepada
Pembangunan Tagihan Kepada Kredit Beragun
No. Sektor Ekonomi Kepada Entitas Sektor
Multilateral Bank Rumah Tinggal
Pemerintah Publik
dan Lembaga
Internasional
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Periode 31 Desember 2014

1 Pertanian, perburuan dan kehutanan - - - - -

2 Perikanan - - - - -

3 Pertambangan dan penggalian - 6.085.663 - - -

4 Industri pengolahan - 484.299 - - -

5 Listrik, gas dan air - 7.875.771 - - -

6 Konstruksi - 604.774 - - -

7 Perdagangan besar dan eceran - - - - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan


- - - - -
minum
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi - 1.133.781 - - -

10 Perantara keuangan - 2.538.752 - 23.968.862 -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa


- - - - -
perusahaan
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan
126.878.997 - - - -
jaminan sosial wajib
13 Jasa pendidikan - - - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - - - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan


- 150.330 - - -
dan perorangan lainnya
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra


- - - - -
internasional lainnya
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - - - -

19 Bukan lapangan usaha - - - - 21.878.985

20 Lainnya - 2.601.045 - - -
Total 126.878.997 21.474.415 - 23.968.862 21.878.985

114
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

(dalam jutaan Rupiah)

Tagihan Kepada
Eksposur di Unit
Kredit Beragun Kredit Pegawai/ Usaha Mikro, Tagihan kepada Tagihan yang Telah
Aset Lainnya Usaha Syariah
Properti Komersial Pensiunan Usaha Kecil dan Korporasi Jatuh Tempo
(apabila ada)
Portofolio Ritel

(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

- - 48.380 16.361.806 11.582 - -


- - 10.480 617.823 659 - -
- - 10.051 1.370.920 1.689 - -
- - 253.317 78.572.455 28.050 - -
- - 1.327 493.241 140 - -
134.033 - 90.473 7.574.767 27.417 - -
- - 1.283.614 89.234.650 230.835 - -
-
- - 60.402 13.057.833 656 -

- - 102.488 17.812.054 6.605 80 -


- - 6.590 9.052.710 27 145.747 -
-
10.456.857 - 80.264 4.463.839 15.664 -

-
- - 5.987 4.044 - -

- - 16.471 890.604 - - -
- - 33.833 1.267.481 451 - -
-
- - 129.777 3.626.202 11.798 -

- - - - - - -
-
- - 120 111 - -

- - 146.634 62.275 1.088 - -


- - 39.595.193 23.867.468 178.341 - -
- - 8.180.516 22.244.059 73.480 31.903.649 -
10.590.890 - 50.055.917 290.574.342 588.482 32.049.476 -

115
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 2.3.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

Tagihan
Kepada Bank
Tagihan Tagihan Kepada
Pembangunan Tagihan Kepada Kredit Beragun
No. Sektor Ekonomi Kepada Entitas Sektor
Multilateral Bank Rumah Tinggal
Pemerintah Publik
dan Lembaga
Internasional

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


Periode 31 Desember 2015

1 Pertanian, perburuan dan kehutanan - - - - -

2 Perikanan - - - - -

3 Pertambangan dan penggalian - 5.026.889 - - -

4 Industri pengolahan - - - - -

5 Listrik, gas dan air - 8.024.929 - - -

6 Konstruksi - 402.251 - - -

7 Perdagangan besar dan eceran - - - - -

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan - - - - -


minum
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi - 113.662 - - -

10 Perantara keuangan - 1.622.669 - 24.864.438 -

11 Real estate, usaha persewaan dan jasa - 170 - - -


perusahaan
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan 128.163.808 - - - -
jaminan sosial wajib
13 Jasa pendidikan - - - - -

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - - - -

15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan - 130.301 - - -


dan perorangan lainnya
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga - - - - -

17 Badan internasional dan badan ekstra - - - - -


internasional lainnya
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - - - -

19 Bukan lapangan usaha - - - - 27.128.740

20 Lainnya - 2.083.230 - - -

Total 128.163.808 17.404.101 - 24.864.438 27.128.740

116
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

(dalam jutaan Rupiah)

Tagihan Kepada
Eksposur di Unit
Kredit Beragun Kredit Pegawai/ Usaha Mikro, Tagihan kepada Tagihan yang Telah
Aset Lainnya Usaha Syariah
Properti Komersial Pensiunan Usaha Kecil dan Korporasi Jatuh Tempo
(apabila ada)
Portofolio Ritel

(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

- - 264.247 19.541.401 28.289 - 342.691


- - 50.819 698.209 3.355 - 67.692
- - 146.150 946.143 3.385 - 4.370
- - 1.205.162 99.076.820 67.669 - 647.075
- - 5.009 634.803 60 - 1.007
191.324 - 167.523 8.939.959 23.240 - 58.599
- - 3.094.026 106.627.548 315.318 - 506.231
- - 159.409 15.462.098 6.111 - 11.340

- - 299.863 22.432.627 87.256 80 341.801


- - 626.989 8.757.158 364 401.881 747.861
12.278.296 - 380.767 4.438.871 32.905 - 368.179

- - 324.659 9.263 1.349 - 1.172.111

- - 337.412 1.081.613 859 - 2.978


- - 188.077 1.706.375 1.230 - 519
- - 358.697 2.553.255 6.312 - 8.493

- - 1.961.497 - 73.329 - -
- - 195 - - - -

- - 1.667.838 78.414 2.797 - -


- - 41.979.409 24.141.600 179.932 - -
- - 8.467.710 22.090.914 64.224 32.471.649 810.435
12.469.620 - 61.685.458 339.217.071 897.984 32.873.610 5.091.382

117
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 2.3.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

Tagihan
Kepada Bank
Tagihan Tagihan Kepada
Pembangunan Tagihan Kepada Kredit Beragun
No. Sektor Ekonomi Kepada Entitas Sektor
Multilateral Bank Rumah Tinggal
Pemerintah Publik
dan Lembaga
Internasional

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)


Periode 31 Desember 2014
1 Pertanian, perburuan dan kehutanan - - - - -
2 Perikanan - - - - -
3 Pertambangan dan penggalian - 6.085.663 - - -
4 Industri pengolahan - 484.299 - - -
5 Listrik, gas dan air - 7.875.771 - - -
6 Konstruksi - 604.774 - - -
7 Perdagangan besar dan eceran - - - - -
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan - - - - -
minum
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi - 1.133.781 - - -
10 Perantara keuangan - 2.539.032 - 24.353.725 -
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa - - - - -
perusahaan
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan 127.178.883 - - - -
jaminan sosial wajib
13 Jasa pendidikan - - - - -
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial - - - - -
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan - 150.330 - - -
dan perorangan lainnya
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga - - - - -
17 Badan internasional dan badan ekstra - - - - -
internasional lainnya
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya - - - - -
19 Bukan lapangan usaha - - - - 21.878.985
20 Lainnya - 2.601.045 - 241.159 -
Total 127.178.883 21.474.695 - 24.594.884 21.878.985

118
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

(dalam jutaan Rupiah)

Tagihan Kepada
Eksposur di Unit
Kredit Beragun Kredit Pegawai/ Usaha Mikro, Tagihan kepada Tagihan yang Telah
Aset Lainnya Usaha Syariah
Properti Komersial Pensiunan Usaha Kecil dan Korporasi Jatuh Tempo
(apabila ada)
Portofolio Ritel

(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

- - 168.863 16.366.242 12.690 - 129.181


- - 24.091 617.949 776 - 76.676
- - 107.461 1.391.777 2.215 - 3.388
- - 770.717 78.594.125 28.995 - 463.904
- - 3.967 493.545 145 - -
134.033 - 326.477 7.574.800 28.701 - 76.389
- - 2.928.118 89.267.613 239.038 - 484.522
- - 157.980 13.059.866 1.169 - 8.925

- - 357.462 17.826.260 7.737 80 243.019


- - 120.659 8.631.711 222 407.863 896.525
10.456.857 - 388.780 4.537.933 17.050 - 127.280

- - 395.127 4.044 1.586 - 912.852

- - 395.594 890.616 1.016 - 2.918


- - 281.175 1.267.481 1.170 - 24
- - 557.549 3.632.224 13.455 - 4.108

- - - - - - -
- - 6.611 111 17 - -

- - 344.954 78.780 1.982 - -


- - 41.523.971 23.867.482 241.641 - 2.221
- - 8.385.559 22.247.630 73.480 32.026.227 73.226
10.590.890 - 57.245.115 290.350.189 673.085 32.434.170 3.505.158

119
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015

Wilayah
No. Keterangan
Indonesia Bagian
Sumatera Jawa Kalimantan Total
Timur

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Tagihan 22.117.001 528.659.667 6.477.817 14.870.683 572.125.168

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai 36.236 2.027.028 140.091 40.107 2.243.462
(impaired)

a. Belum jatuh tempo 1.199 136.873 35.868 9.824 183.764

b. Telah jatuh tempo 35.037 1.890.155 104.223 30.283 2.059.698

3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 30.997 1.832.181 117.683 35.260 2.016.121
- Individual

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 329.121 7.517.372 136.804 214.327 8.197.624
- Kolektif

5 Tagihan yang dihapus buku 2.172 639.170 1.858 5.945 649.145

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014

Wilayah
No. Keterangan
Indonesia Bagian
Sumatera Jawa Kalimantan Total
Timur

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Tagihan 20.218.575 491.793.152 6.638.631 14.076.720 532.727.078

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai 14.804 1.597.101 - 56.816 1.668.721


(impaired)

a. Belum jatuh tempo - 887.353 - 23.831 911.184

b. Telah jatuh tempo 14.804 709.748 - 32.985 757.537

3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 14.516 1.348.202 - 56.816 1.419.534


- Individual

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 309.768 5.758.565 128.957 176.215 6.373.505
- Kolektif

5 Tagihan yang dihapus buku 2.031 519.442 1.601 6.421 529.495

120
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tabel 2.4.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015

Wilayah
No. Keterangan
Indonesia Operasi Luar
Sumatera Jawa Kalimantan Total
Bagian Timur Negeri

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Tagihan 22.117.001 536.009.043 6.477.817 14.870.683 750.495 580.225.039

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai 36.236 2.035.028 140.091 40.107 90.290 2.341.752
(impaired)

a. Belum jatuh tempo 1.199 136.873 35.868 9.824 41.359 225.123

b. Telah jatuh tempo 35.037 1.898.155 104.223 30.283 48.931 2.116.629

3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 30.997 1.840.181 117.683 35.260 90.290 2.114.411
- Individual

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 329.121 7.809.607 136.804 214.327 - 8.489.859
- Kolektif

5 Tagihan yang dihapus buku 2.172 840.148 1.858 5.945 - 850.123

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014

Wilayah
No. Keterangan
Indonesia Operasi Luar
Sumatera Jawa Kalimantan Total
Bagian Timur Negeri

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Tagihan 20.218.575 498.712.161 6.638.631 14.076.720 510.004 540.156.091

2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai 14.804 1.598.101 - 56.816 81.130 1.750.851
(impaired)

a. Belum jatuh tempo - 887.353 - 23.831 37.163 948.347

b. Telah jatuh tempo 14.804 710.748 - 32.985 43.967 802.504

3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 14.516 1.349.202 - 56.816 78.528 1.499.062
- Individual

4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) 309.768 5.963.840 128.957 176.215 - 6.578.780
- Kolektif

5 Tagihan yang dihapus buku 2.031 700.613 1.601 6.421 - 710.666

121
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual

(dalam jutaan Rupiah)

Tagihan yang Mengalami Cadangan Cadangan


Penurunan Nilai Kerugian Kerugian
Tagihan yang
No. Sektor Ekonomi Tagihan Penurunan Penurunan
Belum Jatuh Telah Jatuh Dihapus Buku
Nilai (CKPN) - Nilai (CKPN) -
Tempo Tempo Individual Kolektif

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Periode 31 Desember 2015
1 Pertanian, perburuan dan kehutanan 18.006.469 9.995 132.046 121.026 234.376 182
2 Perikanan 605.428 - - - 12.974 -
3 Pertambangan dan penggalian 5.892.284 - - - 36.537 583
4 Industri pengolahan 85.233.335 50.145 163.067 174.303 1.250.839 5.458
5 Listrik, gas dan air 8.396.619 19.821 600 19.246 6.897 -
6 Konstruksi 8.651.567 - - - 236.765 392
7 Perdagangan besar dan eceran 90.079.876 24.840 296.211 249.341 2.206.084 17.693
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan 13.732.323 9.324 40.263 45.952 266.601 1.192
makan minum
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 21.681.671 65.033 658.278 656.966 1.195.777 425
10 Perantara keuangan 35.562.655 - 15.370 15.369 58.438 26
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa 14.291.603 - 8.752 8.504 501.409 1.673
perusahaan
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan 128.810.364 - - - 78 -
jaminan sosial wajib
13 Jasa pendidikan 914.424 - - - 15.622 57
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1.468.765 - - - 61.528 108
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, 2.533.321 4.606 - 2.657 50.605 377
hiburan dan perorangan lainnya
16 Jasa perorangan yang melayani rumah - - - - - -
tangga
17 Badan internasional dan badan ekstra 194 - - - 1 -
internasional lainnya
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya 11.083 - - - 364 7.744
19 Bukan lapangan usaha 93.295.022 - - - 1.198.184 357.411
20 Lainnya 42.958.165 - 745.111 722.757 864.545 255.824
Total 572.125.168 183.764 2.059.698 2.016.121 8.197.624 649.145

122
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tabel 2.5.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual

(dalam jutaan Rupiah)

Tagihan yang Mengalami Cadangan Cadangan


Penurunan Nilai Kerugian Kerugian
Tagihan yang
No. Sektor Ekonomi Tagihan Penurunan Penurunan
Belum Jatuh Telah Jatuh Dihapus Buku
Nilai (CKPN) - Nilai (CKPN) -
Tempo Tempo Individual Kolektif

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Periode 31 Desember 2014
1 Pertanian, perburuan dan kehutanan 15.644.714 - - - 376.158 219
2 Perikanan 575.811 - - - 11.555 -
3 Pertambangan dan penggalian 7.380.304 - - - 63.374 3
4 Industri pengolahan 71.509.275 - 21.128 21.128 1.160.773 15.687
5 Listrik, gas dan air 7.879.735 23.663 1.400 22.521 5.095 7
6 Konstruksi 7.586.887 382.935 - 271.784 87.066 2.085
7 Perdagangan besar dan eceran 80.715.692 185.910 187.361 319.870 1.537.865 9.668
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan 11.216.130 - - - 137.440 93
makan minum
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 17.359.722 101.890 18.032 103.581 798.535 6.097
10 Perantara keuangan 35.174.824 - - - 70.422 -
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa 13.518.397 - 14.805 14.516 108.042 806
perusahaan
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan 128.004.738 - - - 54 -
jaminan sosial wajib
13 Jasa pendidikan 769.435 - - - 39.614 196
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1.149.677 - - - 25.627 -
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, 3.417.160 - - - 41.995 74
hiburan dan perorangan lainnya
16 Jasa perorangan yang melayani rumah - - - - - -
tangga
17 Badan internasional dan badan ekstra 231 - - - 1 -
internasional lainnya
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya 215.292 - - - 11.854 8.713
19 Bukan lapangan usaha 85.398.966 - - - 1.098.329 280.300
20 Lainnya 45.210.088 216.786 514.811 666.134 799.706 205.547
Total 532.727.078 911.184 757.537 1.419.534 6.373.505 529.495

123
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 2.5.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

Tagihan yang Mengalami Cadangan Cadangan


Penurunan Nilai Kerugian Kerugian
Tagihan yang
No. Sektor Ekonomi Tagihan Penurunan Penurunan
Belum Jatuh Telah Jatuh Dihapus Buku
Nilai (CKPN) - Nilai (CKPN) -
Tempo Tempo Individual Kolektif

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Periode 31 Desember 2015
1 Pertanian, perburuan dan kehutanan 18.246.503 9.995 132.047 121.026 240.047 21.861
2 Perikanan 646.887 - - - 13.644 246
3 Pertambangan dan penggalian 6.079.355 - - - 39.617 3.316
4 Industri pengolahan 86.216.580 50.145 163.067 174.303 1.267.270 20.365
5 Listrik, gas dan air 8.396.911 19.821 600 19.247 6.906 1.162
6 Konstruksi 8.662.465 - - - 236.902 6.072
7 Perdagangan besar dan eceran 91.100.287 24.840 296.211 249.341 2.221.587 82.829
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan
13.817.518 9.324 40.263 45.952 267.963 1.584
makan minum
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 21.951.898 65.033 666.278 664.966 1.199.811 17.491
10 Perantara keuangan 34.260.110 - 15.370 15.369 59.703 3.370
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa
14.674.336 - 8.752 8.504 510.233 28.271
perusahaan
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan
130.423.865 - - - 5.294 1.945
jaminan sosial wajib
13 Jasa pendidikan 1.243.793 - - - 20.280 5.459
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1.630.915 - - - 63.894 1.071
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
2.683.533 4.606 - 2.657 53.451 3.026
hiburan dan perorangan lainnya
16 Jasa perorangan yang melayani rumah
2.082.781 - - - 203.527 26.986
tangga
17 Badan internasional dan badan ekstra
194 - - - 1 203
internasional lainnya
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya 1.756.096 - - - 16.870 8.822
19 Bukan lapangan usaha 93.295.783 - - - 1.198.268 357.449
20 Lainnya 43.055.229 41.359 794.041 813.046 864.591 258.595
Total 580.225.039 225.123 2.116.629 2.114.411 8.489.859 850.123

124
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tabel 2.5.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

Tagihan yang Mengalami Cadangan Cadangan


Penurunan Nilai Kerugian Kerugian
Tagihan yang
No. Sektor Ekonomi Tagihan Penurunan Penurunan
Belum Jatuh Telah Jatuh Dihapus Buku
Nilai (CKPN) - Nilai (CKPN) -
Tempo Tempo Individual Kolektif

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)


Periode 31 Desember 2014
1 Pertanian, perburuan dan kehutanan 15.773.247 - - - 379.170 1.187
2 Perikanan 590.020 - - - 11.947 315
3 Pertambangan dan penggalian 7.501.709 - - - 64.990 372
4 Industri pengolahan 72.061.258 - 21.128 21.128 1.166.699 17.714
5 Listrik, gas dan air 7.882.695 23.663 1.400 22.521 5.126 11
6 Konstruksi 7.828.689 382.935 - 271.784 92.174 4.001
7 Perdagangan besar dan eceran 82.424.927 185.910 187.361 319.870 1.569.471 19.851
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan
11.317.496 - - - 139.132 541
makan minum
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 17.633.719 101.890 19.032 104.581 802.168 7.557
10 Perantara keuangan 34.221.369 - - - 72.001 363
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa
13.906.429 - 14.805 14.516 115.245 2.544
perusahaan
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan
129.443.661 - - - 6.388 871
jaminan sosial wajib
13 Jasa pendidikan 1.152.770 - - - 43.945 1.093
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 1.400.291 - - - 28.892 633
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya,
3.858.115 - - - 49.204 2.107
hiburan dan perorangan lainnya
16 Jasa perorangan yang melayani rumah
- - - - - -
tangga
17 Badan internasional dan badan ekstra
6.792 - - - 158 -
internasional lainnya
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya 433.244 - - - 14.654 9.569
19 Bukan lapangan usaha 87.421.681 - - - 1.217.648 436.379
20 Lainnya 45.297.979 253.949 558.778 744.662 799.768 205.558
Total 540.156.091 948.347 802.504 1.499.062 6.578.780 710.666

125
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015


No. Keterangan
CKPN Individual CKPN Kolektif

(1) (2) (3) (4)


1 Saldo awal CKPN 1.419.534 6.375.434
2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)
2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan 1.078.159 5.489.256
2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan (420.244) (2.970.441)
3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada (109.729) (789.468)
periode berjalan
4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan 48.401 93.497
Saldo akhir CKPN 2.016.121 8.198.278

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014


No. Keterangan
CKPN Individual CKPN Kolektif

(1) (2) (3) (4)


1 Saldo awal CKPN 994.988 5.379.628
2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)
2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan 545.662 4.410.315
2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan (149.289) (2.820.120)
3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada (75) (656.045)
periode berjalan
4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan 28.248 61.656
Saldo akhir CKPN 1.419.534 6.375.434

126
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tabel 2.6.b. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015


No. Keterangan
CKPN Individual CKPN Kolektif

(1) (2) (3) (4)


1 Saldo awal CKPN 1.499.062 6.599.797
2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)
2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan 1.088.065 5.869.451
2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan (420.244) (3.032.125)
3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada (109.729) (1.000.363)
periode berjalan
4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan 57.257 93.497
Saldo akhir CKPN 2.114.411 8.530.257

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014


No. Keterangan
CKPN Individual CKPN Kolektif

(1) (2) (3) (4)


1 Saldo awal CKPN 1.067.949 5.480.268
2 Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net)
2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan 539.617 4.660.315
2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan (133.102) (2.827.797)
3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada (75) (839.297)
periode berjalan
4 Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan 24.673 126.308
Saldo akhir CKPN 1.499.062 6.599.797

127
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual

Lembaga
Peringkat Jangka Panjang
Pemeringkat

Standard and
AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Poors

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
No. Kategori Portofolio
Moodys Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3

PT Fitch Ratings AA+(idn) s.d AA- A+(idn) s.d. BBB+(idn) s.d


AAA (idn)
Indonesia (idn) A-(idn) BBB-(idn)

PT ICRA [Idr]AA+ s.d [Idr] [Idr]BBB+ s.d [Idr]


[Idr]AAA [Idr]A+ s.d [Idr]A-
Indonesia AA- BBB-

PT Pemeringkat id BBB+ s.d


idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA-
Efek Indonesia idBBB-

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Tagihan kepada Pemerintah - 621.576 - 25.908.866

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 8.755.222 3.029.901 250.980 -

3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - -


multilateral dan lembaga internasional

4 Tagihan kepada bank 5.649.678 5.788.565 4.180.807 380.882

5 Kredit beragun rumah tinggal

6 Kredit beragun properti komersial

7 Kredit pegawai/pensiunan

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil


dan portofolio ritel

9 Tagihan kepada korporasi 6.976.717 3.399.602 3.296.087 72.686

10 Tagihan yang telah jatuh tempo

11 Aset lainnya

12 Eksposur di unit usaha syariah - - - -


(apabila ada)

Total 21.381.617 12.839.644 7.727.874 26.362.434

128
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015

Tagihan Bersih

Peringkat Jangka Pendek

Kurang dari
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3
A-3

BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3

Kurang dari
Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Tanpa
P-3 Total
Peringkat
BB+(idn) s.d B+(idn) s.d Kurang dari F1+(idn) s.d Kurang dari
F2(idn) F3(idn)
BB-(idn) B-(idn) B-(idn) F1(idn) F3(idn)

[Idr]BB+ s.d [Idr]B+ s.d Kurang dari [Idr]A1+ s.d [Idr]A2+ s.d [Idr]A3+ s.d Kurang dari
[Idr]BB- [Idr]B- [Idr]B- [Idr]A1 [Idr]A2 [Idr] A3 [Idr]A3

idBB+ s.d Kurang dari Kurang dari


idB+ s.d idB- idA1 idA2 idA3 s.d idA4
idBB- idB- idA4

(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)


4.099.588 - - - - - - 97.199.720 127.829.750

3.739.104 - - - - - - 1.628.678 17.403.885

- - - - - - - - -

358.943 - - - - - - 8.083.196 24.442.071

27.128.740 27.128.740

12.469.620 12.469.620

- -

54.501.692 54.501.692

28.977 120.347 148.142 - - - - 324.776.708 338.819.266

799.251 799.251

32.496.117 32.496.117

- - - - - - - - -

8.226.612 120.347 148.142 - - - - 559.083.722 635.890.392

129
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual

Lembaga
Peringkat Jangka Panjang
Pemeringkat

Standard and
AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Poors

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
No. Kategori Portofolio
Moodys Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3

PT Fitch Ratings AA+(idn) s.d AA- A+(idn) s.d. BBB+(idn) s.d


AAA (idn)
Indonesia (idn) A-(idn) BBB-(idn)

PT ICRA [Idr]AA+ s.d [Idr] [Idr]BBB+ s.d [Idr]


[Idr]AAA [Idr]A+ s.d [Idr]A-
Indonesia AA- BBB-

PT Pemeringkat id BBB+ s.d


idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA-
Efek Indonesia idBBB-

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Tagihan kepada Pemerintah - 558.084 - 6.192.274

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 8.967.966 4.458.273 552.375 -

3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - -


multilateral dan lembaga internasional

4 Tagihan kepada bank 6.416.468 5.984.886 2.959.109 249.612

5 Kredit beragun rumah tinggal

6 Kredit beragun properti komersial

7 Kredit pegawai/pensiunan

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil


dan portofolio ritel

9 Tagihan kepada korporasi 3.511.724 11.264.230 4.308.667 522.460

10 Tagihan yang telah jatuh tempo

11 Aset lainnya

12 Eksposur di unit usaha syariah - - - -


(apabila ada)

Total 18.896.158 22.265.473 7.820.151 6.964.346

130
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014

Tagihan Bersih

Peringkat Jangka Pendek

Kurang dari
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3
A-3

BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3

Kurang dari
Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Tanpa
P-3 Total
Peringkat
BB+(idn) s.d B+(idn) s.d Kurang dari F1+(idn) s.d Kurang dari
F2(idn) F3(idn)
BB-(idn) B-(idn) B-(idn) F1(idn) F3(idn)

[Idr]BB+ s.d [Idr]B+ s.d Kurang dari [Idr]A1+ s.d [Idr]A2+ s.d [Idr]A3+ s.d Kurang dari
[Idr]BB- [Idr]B- [Idr]B- [Idr]A1 [Idr]A2 [Idr] A3 [Idr]A3

idBB+ s.d Kurang dari Kurang dari


idB+ s.d idB- idA1 idA2 idA3 s.d idA4
idBB- idB- idA4

(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

3.796.838 - - - - - - 116.331.801 126.878.997

5.260.776 - - - - - - 2.235.025 21.474.415

- - - - - - - - -

239.188 920 - - - - - 8.118.679 23.968.862

21.878.985 21.878.985

10.590.890 10.590.890

- -

50.055.917 50.055.917

26.145 317.620 - - - - - 270.623.496 290.574.342

588.482 588.482

32.049.476 32.049.476

- - - - - - - - -

9.322.947 318.540 - - - - - 512.472.751 578.060.366

131
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 3.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

Lembaga
Peringkat Jangka Panjang
Pemeringkat

Standard and
AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Poors

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
No. Kategori Portofolio
Moodys Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3

PT Fitch Ratings AA+(idn) s.d AA- A+(idn) s.d. BBB+(idn) s.d


AAA (idn)
Indonesia (idn) A-(idn) BBB-(idn)

PT ICRA [Idr]AA+ s.d [Idr] [Idr]BBB+ s.d [Idr]


[Idr]AAA [Idr]A+ s.d [Idr]A-
Indonesia AA- BBB-

PT Pemeringkat id BBB+ s.d


idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA-
Efek Indonesia idBBB-

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Tagihan kepada Pemerintah - 621.576 - 25.908.866

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 8.755.222 3.029.901 250.980 -

3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - -


multilateral dan lembaga internasional

4 Tagihan kepada bank 5.690.446 5.790.898 4.263.410 400.946

5 Kredit beragun rumah tinggal

6 Kredit beragun properti komersial

7 Kredit pegawai/pensiunan

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil


dan portofolio ritel

9 Tagihan kepada korporasi 6.677.604 3.399.602 3.296.087 72.686

10 Tagihan yang telah jatuh tempo

11 Aset lainnya

12 Eksposur di unit usaha syariah 100.000 50.002 160.000 -


(apabila ada)

Total 21.223.272 12.891.979 7.970.477 26.382.498

132
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015

Tagihan Bersih

Peringkat Jangka Pendek

Kurang dari
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3
A-3

BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3

Kurang dari
Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Tanpa
P-3 Total
Peringkat
BB+(idn) s.d B+(idn) s.d Kurang dari F1+(idn) s.d Kurang dari
F2(idn) F3(idn)
BB-(idn) B-(idn) B-(idn) F1(idn) F3(idn)

[Idr]BB+ s.d [Idr]B+ s.d Kurang dari [Idr]A1+ s.d [Idr]A2+ s.d [Idr]A3+ s.d Kurang dari
[Idr]BB- [Idr]B- [Idr]B- [Idr]A1 [Idr]A2 [Idr]A3 [Idr]A3

idBB+ s.d Kurang dari Kurang dari


idB+ s.d idB- idA1 idA2 idA3 s.d idA4
idBB- idB- idA4

(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)


4.099.588 - - - - - - 97.533.778 128.163.808

3.739.104 - - - - - - 1.628.894 17.404.101

- - - - - - - - -

452.722 - - - - - - 8.266.016 24.864.438

27.128.740 27.128.740

12.469.620 12.469.620

- -

61.685.458 61.685.458

28.977 120.347 148.142 - - - - 325.473.626 339.217.071

897.984 897.984

32.873.610 32.873.610

- 21.788 - - - - - 4.759.592 5.091.382

8.320.391 142.135 148.142 - - - - 572.717.318 649.796.212

133
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 3.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

Lembaga
Peringkat Jangka Panjang
Pemeringkat

Standard and
AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Poors

Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
No. Kategori Portofolio
Moodys Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3

PT Fitch Ratings AA+(idn) s.d AA- A+(idn) s.d. BBB+(idn) s.d


AAA (idn)
Indonesia (idn) A-(idn) BBB-(idn)

PT ICRA [Idr]AA+ s.d [Idr] [Idr]BBB+ s.d [Idr]


[Idr]AAA [Idr]A+ s.d [Idr]A-
Indonesia AA- BBB-

PT Pemeringkat id BBB+ s.d


idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d idA-
Efek Indonesia idBBB-

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Tagihan kepada Pemerintah - 558.084 - 6.192.274

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 8.967.966 4.458.553 552.375 -

3 Tagihan kepada bank pembangunan


- - - -
multilateral dan lembaga internasional

4 Tagihan kepada bank 6.416.556 6.068.161 3.010.842 280.048

5 Kredit beragun rumah tinggal

6 Kredit beragun properti komersial

7 Kredit pegawai/pensiunan

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil


dan portofolio ritel

9 Tagihan kepada korporasi 3.244.382 11.264.208 4.308.667 522.460

10 Tagihan yang telah jatuh tempo

11 Aset lainnya

12 Eksposur di unit usaha syariah


- 70.000 - -
(apabila ada)

Total 18.628.904 22.419.006 7.871.884 6.994.782

134
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014

Tagihan Bersih

Peringkat Jangka Pendek

Kurang dari
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3
A-3

BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3

Kurang dari
Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Tanpa
P-3 Total
Peringkat
BB+(idn) s.d B+(idn) s.d Kurang dari F1+(idn) s.d Kurang dari
F2(idn) F3(idn)
BB-(idn) B-(idn) B-(idn) F1(idn) F3(idn)

[Idr]BB+ s.d [Idr]B+ s.d Kurang dari [Idr]A1+ s.d [Idr]A2+ s.d [Idr]A3+ s.d Kurang dari
[Idr]BB- [Idr]B- [Idr]B- [Idr]A1 [Idr]A2 [Idr]A3 [Idr]A3

idBB+ s.d Kurang dari Kurang dari


idB+ s.d idB- idA1 idA2 idA3 s.d idA4
idBB- idB- idA4

(8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

4.096.576 - - - - - - 116.331.949 127.178.883

5.260.776 - - - - - - 2.235.025 21.474.695

- - - - - - - - -

300.597 920 - - - - - 8.517.760 24.594.884

21.878.985 21.878.985

10.590.890 10.590.890

- -

57.245.115 57.245.115

26.145 317.620 - - - - - 270.666.707 290.350.189

673.085 673.085

32.434.170 32.434.170

- 21.787 - - - - - 3.413.371 3.505.158

9.684.094 340.327 - - - - - 523.987.057 589.926.054

135
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 3.2.a. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015

Notional Amount Tagihan Tagihan


No. Variabel yang Mendasari Tagihan Kewajiban Bersih Bersih
> 1 Tahun - MRK
1 Tahun > 5 Tahun Derivatif Derivatif sebelum setelah
5 Tahun MRK MRK

BANK SECARA INDIVIDUAL

1 Suku bunga - - - - - - - -

2 Nilai tukar 29.305.003 - - 252.051 74.234 545.100 - 545.100

3 Lainnya - - - - - - - -

Total 29.305.003 - - 252.051 74.234 545.100 - 545.100

BANK SECARA KONSOLIDASI

1 Suku bunga - - - - - - - -

2 Nilai tukar 29.305.003 - - 252.051 74.234 545.100 - 545.100

3 Saham - - - - - - - -

4 Emas - - - - - - - -

5 Logam selain emas - - - - - - - -

6 Lainnya - - - - - -

Total 29.305.003 - - 252.051 74.234 545.100 - 545.100

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014

Notional Amount Tagihan Tagihan


No. Variabel yang Mendasari Tagihan Kewajiban Bersih Bersih
> 1 Tahun - MRK
1 Tahun > 5 Tahun Derivatif Derivatif sebelum setelah
5 Tahun MRK MRK

BANK SECARA INDIVIDUAL

1 Suku bunga - - - - - - - -

2 Nilai tukar 8.909.114 - - 35.624 14.702 124.715 - 124.715

3 Lainnya - - - - - - - -

Total 8.909.114 - - 35.624 14.702 124.715 - 124.715

BANK SECARA KONSOLIDASI

1 Suku bunga - - - - - - - -

2 Nilai tukar 8.909.114 - - 35.624 14.702 124.715 - 124.715

3 Saham - - - - - - - -

4 Emas - - - - - - - -

5 Logam selain emas - - - - - - - -

6 Lainnya 408.705 20.003 - 24.090 - 24.090

Total 9.317.819 - - 55.627 14.702 148.805 - 148.805

136
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tabel 3.2.c.1. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015


No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih
Tagihan Bersih Nilai MRK ATMR setelah MRK
setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Tagihan kepada Pemerintah - - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - - - -

3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - -


multilateral dan lembaga internasional

4 Tagihan kepada bank 515.099 515.099 - -

5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil - - - -


dan portofolio ritel

6 Tagihan kepada korporasi - - - -

7 Eksposur di unit usaha syariah - - - -


(apabila ada)

Total 515.099 515.099 - -

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014


No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih
Tagihan Bersih Nilai MRK ATMR setelah MRK
setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Tagihan kepada Pemerintah 19.253.398 19.253.398 - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - - - -

3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - -


multilateral dan lembaga internasional

4 Tagihan kepada bank 7.036.265 7.036.265 - -

5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil - - - -


dan portofolio ritel

6 Tagihan kepada korporasi - - - -

7 Eksposur di unit usaha syariah - - - -


(apabila ada)

Total 26.289.663 26.289.663 - -

137
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 3.2.c.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015


No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih
Tagihan Bersih Nilai MRK ATMR setelah MRK
setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Tagihan kepada Pemerintah - - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - - - -

3 Tagihan kepada bank pembangunan


- - - -
multilateral dan lembaga internasional

4 Tagihan kepada bank 515.099 515.099 - -

5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil


- - - -
dan portofolio ritel

6 Tagihan kepada korporasi - - - -

7 Eksposur di unit usaha syariah


- - - -
(apabila ada)

Total 515.099 515.099 - -

138
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tabel 3.2.c.2. Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014


No. Kategori Portofolio Tagihan Bersih
Tagihan Bersih Nilai MRK ATMR setelah MRK
setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Tagihan kepada Pemerintah 19.253.398 19.253.398 - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - - - -

3 Tagihan kepada bank pembangunan


- - - -
multilateral dan lembaga internasional

4 Tagihan kepada bank 7.036.265 7.036.265 - -

5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil


- - - -
dan portofolio ritel

6 Tagihan kepada korporasi - - - -

7 Eksposur di unit usaha syariah


- - - -
(apabila ada)

Total 26.289.663 26.289.663 - -

139
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit -
Bank secara Individual

No. Kategori Portofolio

0% 20% 35%

(1) (2) (3) (4) (5)

A Eksposur Neraca

1 Tagihan kepada Pemerintah 127.829.750 - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - 11.423.340 -

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - -

4 Tagihan kepada bank 1.977 20.051.975 -

5 Kredit beragun rumah tinggal - - 15.764.295

6 Kredit beragun properti komersial 718.425 - -

7 Kredit pegawai/pensiunan - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 370.232 - -

9 Tagihan kepada korporasi 9.790.248 9.748.871 -

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 16.192 - -

11 Aset lainnya 17.833.867 - -

12 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada) - - -

Total Eksposur Neraca 156.560.691 41.224.186 15.764.295

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif

1 Tagihan kepada Pemerintah - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - 361.783 -

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - -

4 Tagihan kepada bank 17.801 158.895 -

5 Kredit beragun rumah tinggal - - 242.588

6 Kredit beragun properti komersial 54.666 - -

7 Kredit pegawai/pensiunan - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 186.884 - -

9 Tagihan kepada korporasi 2.123.994 664.325 -

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 554 - -

11 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada) - - -

Total Eksposur Transaksi Rekening Administratif 2.383.899 1.185.003 242.588

C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)

1 Tagihan kepada Pemerintah - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - - -

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - -

4 Tagihan kepada bank - 158.429 -

5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel - - -

6 Tagihan kepada korporasi - - -

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - -

Total Eksposur Counterparty Credit Risk - 158.429 -

140
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit ATMR Beban Modal

40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

- - - - - - - -

- - 1.879.383 - 3.739.104 - 6.963.464 557.077

- - - - - - - -

- - 2.967.674 - - - 5.494.231 439.539

11.119.124 - - - - - 9.965.153 797.212

- - - - 9.791.827 - 9.791.827 783.346

- - - - - - - -

- - - 53.389.807 - - 40.042.355 3.203.388

- - 3.980.920 - 264.504.230 218.052 268.771.542 21.501.723

- - - - 66.548 715.957 1.140.484 91.239

- - - - 14.258.325 403.925 14.864.213 1.189.137

- - - - - - - - -

11.119.124 - 8.827.977 53.389.807 292.360.034 1.337.934 - 357.033.269 28.562.661

- - - - - - - -

- - - - - - 72.357 5.789

- - - - - - - -

- - 237.272 - - - 150.415 12.033

2.733 - - - - - 85.999 6.880

- - - - 1.904.702 - 1.904.702 152.376

- - - - - - - -

- - - 554.769 - - 416.077 33.286

- - 521.997 - 47.162.746 50.436 47.632.264 3.810.581

- - - - - - - -

- - - - - - - - -

2.733 - 759.269 554.769 49.067.448 50.436 - 50.261.814 4.020.945

- - - - - - - -

- - 275 - - - 138 11

- - - - - - - -

- - 319.644 - 13.305 - 204.813 16.385

- - - - - - - -

- - - - 53.447 - 53.447 4.276

- - - - - - - - -

- - 319.919 - 66.752 - - 258.398 20.672

141
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit -
Bank secara Individual

No. Kategori Portofolio

0% 20% 35%

(1) (2) (3) (4) (5)

A Eksposur Neraca

1 Tagihan kepada Pemerintah 107.625.599 - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 11.454 12.981.322 -

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - -

4 Tagihan kepada bank 6.807 12.297.647 -

5 Kredit beragun rumah tinggal - - 12.625.200

6 Kredit beragun properti komersial 923.158 - -

7 Kredit pegawai/pensiunan - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 294.195 - -

9 Tagihan kepada korporasi 8.905.937 13.588.480 -

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 3.208 - -

11 Aset lainnya 19.564.233 - -

12 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada) - - -

Total Eksposur Neraca 137.334.591 38.867.449 12.625.200

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif

1 Tagihan kepada Pemerintah - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - 444.916 -

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - -

4 Tagihan kepada bank 6.397 60.177 -

5 Kredit beragun rumah tinggal - - 201.364

6 Kredit beragun properti komersial 40.150 - -

7 Kredit pegawai/pensiunan - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 96.137 - -

9 Tagihan kepada korporasi 1.345.490 1.187.539 -

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 250 - -

11 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada) - - -

Total Eksposur Transaksi Rekening Administratif 1.488.424 1.692.632 201.364

C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)

1 Tagihan kepada Pemerintah - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - - -

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - -

4 Tagihan kepada bank - 76.296 -

5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel - - -

6 Tagihan kepada korporasi - - -

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - -

Total Eksposur Counterparty Credit Risk - 76.296 -

142
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit ATMR Beban Modal

40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

- - - - - - - -

- - 2.565.122 - 5.260.776 - 9.139.601 731.168

- - - - - - - -

- - 3.364.818 - 3.149 - 4.145.088 331.607

9.049.923 - - - - - 8.038.789 643.103

- - - - 8.578.659 - 8.578.659 686.293

- - - - - - - -

- - - 49.470.575 - - 37.102.931 2.968.235

- - 4.042.002 - 231.341.251 234.522 236.431.732 18.914.539

- - - - 63.471 521.547 845.792 67.663

- - - - 12.321.825 163.418 12.566.953 1.005.356

- - - - - - - - -

9.049.923 - 9.971.942 49.470.575 257.569.131 919.487 - 316.849.545 25.347.964

- - - - - - - -

- - 210.000 - - - 193.983 15.519

- - - - - - - -

- - 992.211 - 104.076 - 612.217 48.977

2.498 - - - - - 71.476 5.718

- - - - 1.048.923 - 1.048.923 83.914

- - - - - - - -

- - - 195.010 - - 146.258 11.700

- - 273.287 - 29.546.161 83.098 30.044.960 2.403.597

- - - - - 6 9 1

- - - - - - - - -

2.498 - 1.475.498 195.010 30.699.160 83.104 - 32.117.826 2.569.426

- - - - - - - -

- - 825 - - - 413 33

- - - - - - - -

- - 19.781 - 1.238 - 26.388 2.111

- - - - - - - -

- - - - 26.575 - 26.575 2.126

- - - - - - - - -

- - 20.606 - 27.813 - - 53.376 4.270

143
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 4.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit -
Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

No. Kategori Portofolio

0% 20% 35%

(1) (2) (3) (4) (5)

A Eksposur Neraca

1 Tagihan kepada Pemerintah 128.163.808 - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - 11.423.340 -

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - -

4 Tagihan kepada bank 1.977 20.369.120 -

5 Kredit beragun rumah tinggal - - 15.764.295

6 Kredit beragun properti komersial 718.425 - -

7 Kredit pegawai/pensiunan - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 370.232 - -

9 Tagihan kepada korporasi 9.790.248 9.450.218 -

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 16.192 - -

11 Aset lainnya 17.843.575 - -

12 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada) 1.272.716 360.003 38.606

Total Eksposur Neraca 158.177.173 41.602.681 15.802.901

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif

1 Tagihan kepada Pemerintah - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - 361.783 -

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - -

4 Tagihan kepada bank 17.801 158.895 -

5 Kredit beragun rumah tinggal - - 242.588

6 Kredit beragun properti komersial 54.666 - -

7 Kredit pegawai/pensiunan - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 186.884 - -

9 Tagihan kepada korporasi 2.123.994 663.865 -

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 554 - -

11 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada) - - -

Total Eksposur Transaksi Rekening Administratif 2.383.899 1.184.543 242.588

C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)

1 Tagihan kepada Pemerintah - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - - -

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - -

4 Tagihan kepada bank - 169.493 -

5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel - - -

6 Tagihan kepada korporasi - - -

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - -

Total Eksposur Counterparty Credit Risk - 169.493 -

144
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit ATMR Beban Modal

40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

- - - - - - - -

- - 1.879.599 - 3.739.104 - 6.963.572 557.086

- - - - - - - -

- - 2.968.134 - 93.698 - 5.651.589 452.127

11.119.124 - - - - - 9.965.153 797.212

- - - - 9.791.827 - 9.791.827 783.346

- - - - - - - -

- - - 60.573.573 - - 45.430.179 3.634.414

- - 3.980.920 - 265.224.119 218.052 269.431.701 21.554.536

- - - - 66.548 814.690 1.288.583 103.087

- - - - 14.626.110 403.925 15.231.998 1.218.560

- - 225.310 - 1.915.583 - 554.490 2.585.067 206.805

11.119.124 - 9.053.963 60.573.573 295.456.989 1.436.667 554.490 366.339.669 29.307.173

- - - - - - - -

- - - - - - 72.357 5.789

- - - - - - - -

- - 237.272 - - - 150.415 12.033

2.733 - - - - - 85.999 6.880

- - - - 1.904.702 - 1.904.702 152.376

- - - - - - - -

- - - 554.769 - - 416.077 33.286

- - 521.997 - 47.139.775 50.436 47.609.201 3.808.736

- - - - - - - -

- - 724.674 - - - - 362.337 28.987

2.733 - 1.483.943 554.769 49.044.477 50.436 - 50.601.088 4.048.087

- - - - - - - -

- - 275 - - - 138 11

- - - - - - - -

- - 319.645 - 13.304 - 207.026 16.562

- - - - - - - -

- - - - 53.447 - 53.447 4.276

- - - - - - - - -

- - 319.920 - 66.751 - - 260.611 20.849

145
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 4.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit -
Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

No. Kategori Portofolio

0% 20% 35%

(1) (2) (3) (4) (5)

A Eksposur Neraca

1 Tagihan kepada Pemerintah 107.925.485 - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 11.454 12.981.602 -

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - -

4 Tagihan kepada bank 6.807 12.837.395 -

5 Kredit beragun rumah tinggal - - 12.625.200

6 Kredit beragun properti komersial 923.158 - -

7 Kredit pegawai/pensiunan - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 294.195 - -

9 Tagihan kepada korporasi 8.905.937 13.329.424 -

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 3.208 - -

11 Aset lainnya 19.573.164 - -

12 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada) 991.286 70.003 -

Total Eksposur Neraca 138.634.694 39.218.424 12.625.200

B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif

1 Tagihan kepada Pemerintah - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - 444.916 -

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - -

4 Tagihan kepada bank 6.397 60.177 -

5 Kredit beragun rumah tinggal - - 201.364

6 Kredit beragun properti komersial 40.150 - -

7 Kredit pegawai/pensiunan - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel 96.137 - -

9 Tagihan kepada korporasi 1.345.490 1.179.232 -

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 250 - -

11 Eksposur di unit usaha Syariah (apabila ada) - - -

Total Eksposur Transaksi Rekening Administratif 1.488.424 1.684.325 201.364

C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)

1 Tagihan kepada Pemerintah - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik - - -

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga internasional - - -

4 Tagihan kepada bank - 100.385 -

5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan portofolio ritel - - -

6 Tagihan kepada korporasi - - -

7 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - - -

Total Eksposur Counterparty Credit Risk - 100.385 -

146
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014

Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit ATMR Beban Modal

40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya

(6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

- - - - - - - -

- - 2.565.122 - 5.260.776 - 9.139.657 731.173

- - - - - - - -

- - 3.365.647 - 64.504 - 4.314.807 345.185

9.049.923 - - - - - 8.038.789 643.103

- - - - 8.578.659 - 8.578.659 686.293

- - - - - - - -

- - - 56.659.773 - - 42.494.830 3.399.586

- - 4.042.002 - 231.400.391 234.522 236.439.061 18.915.125

- - - - 63.471 606.150 972.696 77.816

- - - - 12.697.588 163.418 12.942.716 1.035.417

- - - - 1.548.222 - 393.303 1.896.531 151.722

9.049.923 - 9.972.771 56.659.773 259.613.611 1.004.090 393.303 324.817.746 25.985.420

- - - - - - - -

- - 210.000 - - - 193.983 15.519

- - - - - - - -

- - 992.211 - 104.076 - 612.217 48.977

2.498 - - - - - 71.476 5.718

- - - - 1.048.923 - 1.048.923 83.914

- - - - - - - -

- - - 195.010 - - 146.258 11.700

- - 273.287 - 29.530.231 83.098 30.027.369 2.402.190

- - - - - 6 9 1

- - 502.344 - - - - 251.172 20.094

2.498 - 1.977.842 195.010 30.683.230 83.104 - 32.351.407 2.588.113

- - - - - - - -

- - 825 - - - 413 33

- - - - - - - -

- - 19.782 - 1.238 - 31.206 2.496

- - - - - - - -

- - - - 26.575 - 26.575 2.126

- - - - - - - - -

- - 20.607 - 27.813 - - 58.194 4.655

147
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015

Bagian Yang Dijamin Dengan


No. Kategori Portofolio Tagihan Bagian Yang
Bersih Asuransi Tidak Dijamin
Agunan Garansi Lainnya
Kredit

(8) = (3)-
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
[(4)+(5)+(6)+(7)]
A Eksposur Neraca
1 Tagihan kepada Pemerintah 127.829.750 - - - 127.829.750
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 17.041.827 - - - 17.041.827
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 23.021.626 1.977 - - 23.019.649
5 Kredit beragun rumah tinggal 26.883.419 - - - 26.883.419
6 Kredit beragun properti komersial 10.510.252 718.425 - - 9.791.827
7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil 53.760.039 370.232 - - 53.389.807
dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada korporasi 288.242.321 10.893.048 - - 277.349.273
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 798.697 16.192 - - 782.505
11 Aset lainnya 32.496.117 - - - 32.496.117
12 Eksposur di unit usaha Syariah - - - - - -
(apabila ada)
Total Eksposur Neraca 580.584.048 11.999.874 - - - 568.584.174
B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi
pada Transaksi Rekening Administratif
1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - -
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 361.783 - - - 361.783
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 413.968 17.801 - - 396.167
5 Kredit beragun rumah tinggal 245.321 - - - 245.321

6 Kredit beragun properti komersial 1.959.368 54.666 - - 1.904.702


7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil 741.653 186.884 - - 554.769
dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada korporasi 50.523.498 2.264.909 - - 48.258.589
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 554 554 - - -
11 Eksposur di unit usaha Syariah - - - - - -
(apabila ada)
Total Eksposur 54.246.145 2.524.814 - - - 51.721.331
Rekening Administratif
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan
(Counterparty Credit Risk)
1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - -
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 275 - - - 275
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 1.006.477 515.099 - - 491.378
5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil - - - - -
dan portofolio ritel
6 Tagihan kepada korporasi 53.447 - - - 53.447
7 Eksposur di unit usaha Syariah - - - - - -
(apabila ada)
Total Eksposur Counterparty Credit Risk 1.060.199 515.099 - - - 545.100
Total (A+B+C) 635.890.392 15.039.787 - - - 620.850.605

148
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014

Bagian Yang Dijamin Dengan


No. Kategori Portofolio Tagihan Bagian Yang
Bersih Asuransi Tidak Dijamin
Agunan Garansi Lainnya
Kredit

(8) = (3)-
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
[(4)+(5)+(6)+(7)]
A Eksposur Neraca
1 Tagihan kepada Pemerintah 107.625.599 - - - 107.625.599
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 20.818.674 11.454 - - 20.807.220
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 15.672.421 6.807 - - 15.665.614
5 Kredit beragun rumah tinggal 21.675.123 - - - 21.675.123
6 Kredit beragun properti komersial 9.501.817 923.158 - - 8.578.659
7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil 49.764.770 294.195 - - 49.470.575
dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada korporasi 258.112.192 8.912.130 - - 249.200.062
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 588.226 3.208 - - 585.018
11 Aset lainnya 32.049.476 - - - 32.049.476
12 Eksposur di unit usaha Syariah - - - - - -
(apabila ada)
Total Eksposur Neraca 515.808.298 10.150.952 - - - 505.657.346
B Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi
pada Transaksi Rekening Administratif
1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - -
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 654.916 - - - 654.916
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 1.162.861 6.397 - - 1.156.464
5 Kredit beragun rumah tinggal 203.862 - - - 203.862
6 Kredit beragun properti komersial 1.089.073 40.150 - - 1.048.923
7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil 291.147 96.137 - - 195.010
dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada korporasi 32.435.575 1.345.992 - - 31.089.583
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 256 250 - - 6
11 Eksposur di unit usaha Syariah - - - - - -
(apabila ada)
Total Eksposur 35.837.690 1.488.926 - - - 34.348.764
Rekening Administratif
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan
(Counterparty Credit Risk)
1 Tagihan kepada Pemerintah 19.253.398 19.253.398 - - -
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 825 - - - 825
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 7.133.580 7.036.265 - - 97.315
5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil - - - - -
dan portofolio ritel
6 Tagihan kepada korporasi 26.575 - - - 26.575
7 Eksposur di unit usaha Syariah - - - - - -
(apabila ada)
Total Eksposur Counterparty Credit Risk 26.414.378 26.289.663 - - - 124.715
Total (A+B+C) 578.060.366 37.929.541 - - - 540.130.825

149
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 4.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015

Bagian Yang Dijamin Dengan


No. Kategori Portofolio Tagihan Bagian Yang
Bersih Asuransi Tidak Dijamin
Agunan Garansi Lainnya
Kredit

(8) = (3)-
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
[(4)+(5)+(6)+(7)]
A Eksposur Neraca
1 Tagihan kepada Pemerintah 128.163.808 - - - 128.163.808
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 17.042.043 - - - 17.042.043
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 23.432.929 1.977 - - 23.430.952
5 Kredit beragun rumah tinggal 26.883.419 - - - 26.883.419
6 Kredit beragun properti komersial 10.510.252 718.425 - - 9.791.827
7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil 60.943.805 370.232 - - 60.573.573
dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada korporasi 288.663.557 10.893.048 - - 277.770.509
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 897.430 16.192 - - 881.238
11 Aset lainnya 32.873.610 - - - 32.873.610
12 Eksposur di unit usaha Syariah 4.366.708 528.560 - - - 3.838.148
(apabila ada)
Total Eksposur Neraca 593.777.561 12.528.434 - - - 581.249.127
B Eksposur Kewajiban Komitmen/
Kontinjensi pada Transaksi Rekening
Administratif
1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - -
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 361.783 - - - 361.783
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 413.968 17.801 - - 396.167
5 Kredit beragun rumah tinggal 245.321 - - - 245.321
6 Kredit beragun properti komersial 1.959.368 54.666 - - 1.904.702
7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil 741.653 186.884 - - 554.769
dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada korporasi 50.500.067 2.264.909 - - 48.235.158
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 554 554 - - -
11 Eksposur di unit usaha Syariah 724.674 10.893 - - - 713.781
(apabila ada)
Total Eksposur 54.947.388 2.535.707 - - - 52.411.681
Rekening Administratif
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan
(Counterparty Credit Risk)
1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - -
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 275 - - - 275
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 1.017.541 515.099 - - 502.442
5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil - - - - -
dan portofolio ritel
6 Tagihan kepada korporasi 53.447 - - - 53.447
7 Eksposur di unit usaha Syariah - - - - - -
(apabila ada)
Total Eksposur Counterparty Credit Risk 1.071.263 515.099 - - - 556.164
Total (A+B+C) 649.796.212 15.579.240 - - - 634.216.972

150
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tabel 4.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014

Bagian Yang Dijamin Dengan


No. Kategori Portofolio Tagihan Bagian Yang
Bersih Asuransi Tidak Dijamin
Agunan Garansi Lainnya
Kredit

(8) = (3)-
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
[(4)+(5)+(6)+(7)]
A Eksposur Neraca
1 Tagihan kepada Pemerintah 107.925.485 - - - 107.925.485
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 20.818.954 11.454 - - 20.807.500
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 16.274.353 6.807 - - 16.267.546
5 Kredit beragun rumah tinggal 21.675.123 - - - 21.675.123
6 Kredit beragun properti komersial 9.501.817 923.158 - - 8.578.659
7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil 56.953.968 294.195 - - 56.659.773
dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada korporasi 257.912.276 8.912.130 - - 249.000.146
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 672.829 3.208 - - 669.621
11 Aset lainnya 32.434.170 - - - 32.434.170
12 Eksposur di unit usaha Syariah 3.002.814 1.070.320 - - - 1.932.494
(apabila ada)
Total Eksposur Neraca 527.171.789 11.221.272 - - - 515.950.517
B Eksposur Kewajiban Komitmen/
Kontinjensi pada Transaksi Rekening
Administratif
1 Tagihan kepada Pemerintah - - - - -
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 654.916 - - - 654.916
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 1.162.861 6.397 - - 1.156.464
5 Kredit beragun rumah tinggal 203.862 - - - 203.862
6 Kredit beragun properti komersial 1.089.073 40.150 - - 1.048.923
7 Kredit pegawai/pensiunan - - - - -
8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil 291.147 96.137 - - 195.010
dan portofolio ritel
9 Tagihan kepada korporasi 32.411.338 1.345.992 - - 31.065.346
10 Tagihan yang telah jatuh tempo 256 250 - - 6
11 Eksposur di unit usaha Syariah 502.344 19.834 - - - 482.510
(apabila ada)
Total Eksposur 36.315.797 1.508.760 - - - 34.807.037
Rekening Administratif
C Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan
(Counterparty Credit Risk)
1 Tagihan kepada Pemerintah 19.253.398 19.253.398 - - -
2 Tagihan kepada entitas sektor publik 825 - - - 825
3 Tagihan kepada bank pembangunan - - - - -
multilateral dan lembaga internasional
4 Tagihan kepada bank 7.157.670 7.036.265 - - 121.405
5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil - - - - -
dan portofolio ritel
6 Tagihan kepada korporasi 26.575 - - - 26.575
7 Eksposur di unit usaha Syariah - - - - - -
(apabila ada)
Total Eksposur Counterparty Credit Risk 26.438.468 26.289.663 - - - 148.805
Total (A+B+C) 589.926.054 39.019.695 - - - 550.906.359

151
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 6.1.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca - Bank secara Individual

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015


No. Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tagihan kepada Pemerintah 127.829.750 - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 17.041.827 6.963.464 6.963.464

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga - - -


internasional

4 Tagihan kepada bank 23.021.626 5.495.220 5.494.231

5 Kredit beragun rumah tinggal 26.883.419 9.965.153 9.965.153

6 Kredit beragun properti komersial 10.510.252 10.510.252 9.791.827

7 Kredit pegawai/pensiunan - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan 53.760.039 40.320.029 40.042.355
portofolio ritel

9 Tagihan kepada korporasi 288.242.321 279.113.190 268.771.542

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 798.697 1.164.772 1.140.484

11 Aset lainnya 32.496.117 - 14.864.213

Total 580.584.048 353.532.080 357.033.269

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014


No. Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tagihan kepada Pemerintah 107.625.599 - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 20.818.674 9.145.328 9.139.601

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga - - -


internasional

4 Tagihan kepada bank 15.672.421 4.148.491 4.145.088

5 Kredit beragun rumah tinggal 21.675.123 8.038.789 8.038.789

6 Kredit beragun properti komersial 9.501.817 9.501.817 8.578.659

7 Kredit pegawai/pensiunan - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan 49.764.770 37.323.578 37.102.931
portofolio ritel

9 Tagihan kepada korporasi 258.112.192 245.340.765 236.431.732

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 588.226 850.604 845.792

11 Aset lainnya 32.049.476 - 12.566.953

Total 515.808.298 314.349.372 316.849.545

152
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tabel 6.1.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif - Bank secara Individual

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015


No. Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tagihan kepada Pemerintah - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 361.783 72.357 72.357

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga - - -


internasional

4 Tagihan kepada bank 413.968 159.316 150.415

5 Kredit beragun rumah tinggal 245.321 85.999 85.999

6 Kredit beragun properti komersial 1.959.368 1.959.368 1.904.702

7 Kredit pegawai/pensiunan - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan 741.653 556.240 416.077
portofolio ritel

9 Tagihan kepada korporasi 50.523.498 49.837.773 47.632.264

10 Tagihan yang telah jatuh tempo - 831 -

Total 54.246.145 52.671.884 50.261.814

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014


No. Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tagihan kepada Pemerintah - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 654.916 193.983 193.983

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga - - -


internasional

4 Tagihan kepada bank 1.162.861 615.416 612.217

5 Kredit beragun rumah tinggal 203.862 71.476 71.476

6 Kredit beragun properti komersial 1.089.073 1.089.073 1.048.923

7 Kredit pegawai/pensiunan - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan 291.147 218.360 146.258
portofolio ritel

9 Tagihan kepada korporasi 32.435.575 31.390.715 30.044.960

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 256 384 9

Total 35.837.690 33.579.407 32.117.826

153
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 6.1.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) -
Bank secara Individual
(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015


No. Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tagihan kepada Pemerintah - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 275 138 138

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga - - -


internasional

4 Tagihan kepada bank 1.006.477 307.832 204.813

5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan - - -


portofolio ritel

6 Tagihan kepada korporasi 53.447 53.447 53.447

Total 1.060.199 361.417 258.398

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014


No. Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tagihan kepada Pemerintah 19.253.398 - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 825 413 413

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga - - -


internasional

4 Tagihan kepada bank 7.133.580 1.433.641 26.388

5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan - - -


portofolio ritel

6 Tagihan kepada korporasi 26.575 26.575 26.575

Total 26.414.378 1.460.629 53.376

Tabel 6.1.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit - Bank secara Individual

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015

TOTAL ATMR RISIKO KREDIT 407.553.481

TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL -

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014

TOTAL ATMR RISIKO KREDIT 349.020.747

TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL -

154
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tabel 6.2.1. Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015


No. Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tagihan kepada Pemerintah 128.163.808 - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 17.042.043 6.963.572 6.963.572

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga - - -


internasional

4 Tagihan kepada bank 23.432.929 5.652.578 5.651.589

5 Kredit beragun rumah tinggal 26.883.419 9.965.153 9.965.153

6 Kredit beragun properti komersial 10.510.252 10.510.252 9.791.827

7 Kredit pegawai/pensiunan - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan 60.943.805 45.707.853 45.430.179
portofolio ritel

9 Tagihan kepada korporasi 288.663.557 279.773.349 269.431.701

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 897.430 1.312.871 1.288.583

11 Aset lainnya 32.873.610 - 15.231.998

Total 589.410.853 359.885.628 363.754.602

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014


No. Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tagihan kepada Pemerintah 107.925.485 - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 20.818.954 9.145.384 9.139.657

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga - - -


internasional

4 Tagihan kepada bank 16.274.353 4.318.211 4.314.807

5 Kredit beragun rumah tinggal 21.675.123 8.038.789 8.038.789

6 Kredit beragun properti komersial 9.501.817 9.501.817 8.578.659

7 Kredit pegawai/pensiunan - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan 56.953.968 42.715.476 42.494.830
portofolio ritel

9 Tagihan kepada korporasi 257.912.276 245.348.094 236.439.061

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 672.829 977.508 972.696

11 Aset lainnya 32.434.170 - 12.942.716

Total 524.168.975 320.045.279 322.921.215

155
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 6.2.2. Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif -
Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015


No. Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tagihan kepada Pemerintah - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 361.783 72.357 72.357

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga - - -


internasional

4 Tagihan kepada bank 413.968 159.316 150.415

5 Kredit beragun rumah tinggal 245.321 85.999 85.999

6 Kredit beragun properti komersial 1.959.368 1.959.368 1.904.702

7 Kredit pegawai/pensiunan - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan 741.653 556.240 416.077
portofolio ritel

9 Tagihan kepada korporasi 50.500.067 49.814.710 47.609.201

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 554 831 -

Total 54.222.714 52.648.821 50.238.751

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014


No. Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tagihan kepada Pemerintah - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 654.916 193.983 193.983

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga - - -


internasional

4 Tagihan kepada bank 1.162.861 615.416 612.217

5 Kredit beragun rumah tinggal 203.862 71.476 71.476

6 Kredit beragun properti komersial 1.089.073 1.089.073 1.048.923

7 Kredit pegawai/pensiunan - - -

8 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan 291.147 218.360 146.258
portofolio ritel

9 Tagihan kepada korporasi 32.411.338 31.373.124 30.027.369

10 Tagihan yang telah jatuh tempo 256 384 9

Total 35.813.453 33.561.816 32.100.235

156
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tabel 6.2.3. Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk) -
Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015


No. Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tagihan kepada Pemerintah - - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 275 138 138

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga - - -


internasional

4 Tagihan kepada bank 1.017.541 310.045 207.026

5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan - - -


portofolio ritel

6 Tagihan kepada korporasi 53.447 53.447 53.447

Total 1.071.263 363.630 260.611

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014


No. Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tagihan kepada Pemerintah 19.253.398 - -

2 Tagihan kepada entitas sektor publik 825 413 413

3 Tagihan kepada bank pembangunan multilateral dan lembaga - - -


internasional

4 Tagihan kepada bank 7.157.670 1.438.459 31.206

5 Tagihan kepada usaha mikro, usaha kecil dan - - -


portofolio ritel

6 Tagihan kepada korporasi 26.575 26.575 26.575

Total 26.438.468 1.465.447 58.194

Tabel 6.2.6. Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015


No. Jenis Transaksi
Faktor Pengurang Modal ATMR

(1) (2) (3) (4)

1 Total Eksposur - 2.947.404

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014


No. Jenis Transaksi
Faktor Pengurang Modal ATMR

(1) (2) (3) (4)

1 Total Eksposur - 2.147.703

157
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 6.2.7. Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015

TOTAL ATMR RISIKO KREDIT 417.201.368

TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL -

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014

TOTAL ATMR RISIKO KREDIT 357.227.347

TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL -

Tabel 7.1. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015


No. Jenis Risiko Bank Konsolidasi
Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Risiko suku bunga
a. Risiko spesifik - - 65 813
b. Risiko umum 44.327 554.089 44.398 554.975
2 Risiko nilai tukar 28.424 355.297 32.730 409.125
3 Risiko ekuitas
a. Risiko spesifik 150 1.875
b. Risiko umum 150 1.875
4 Risiko komoditas - -
5 Risiko option - - - -
Total 72.751 909.386 77.493 968.663

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014


No. Jenis Risiko Bank Konsolidasi
Beban Modal ATMR Beban Modal ATMR
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Risiko suku bunga
a. Risiko spesifik 16 203 16 202
b. Risiko umum 10.446 130.580 8.511 106.387
2 Risiko nilai tukar 30.129 376.609 9.940 124.250
3 Risiko ekuitas
a. Risiko spesifik 201 2.512
b. Risiko umum 201 2.512
4 Risiko komoditas - -
5 Risiko option - - - -
Total 40.591 507.392 18.869 235.863

158
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tabel 7.2.a. Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Model Internal (Value at Risk/VaR) - Bank secara Individual

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015


No. Jenis Risiko
VaR Rata-Rata VaR Maksimum VaR Minimum VaR Akhir Periode
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Risiko suku bunga 12.832 29.566 2.952 17.688
2. Risiko nilai tukar 38.247 109.567 1.565 24.131
3. Risiko option - - - -

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014


No. Jenis Risiko
VaR Rata-Rata VaR Maksimum VaR Minimum VaR Akhir Periode
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Risiko suku bunga 7.364 23.896 1.980 4.309
2. Risiko nilai tukar 14.606 61.384 1.414 2.629
3. Risiko option - - - -

159
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 8.1.a. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015


No. Pendekatan Yang Digunakan
Pendapatan Bruto ATMR
Beban Modal
(Rata-rata 3 tahun terakhir)
(1) (2) (3) (4) (5)

1 Pendekatan indikator dasar 33.482.069 5.022.310 62.778.880

Total 33.482.069 5.022.310 62.778.880

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014


No. Pendekatan Yang Digunakan
Pendapatan Bruto ATMR
Beban Modal
(Rata-rata 3 tahun terakhir)
(1) (2) (3) (4) (5)

1 Pendekatan indikator dasar 28.229.336 4.234.400 52.930.005

Total 28.229.336 4.234.400 52.930.005

160
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tabel 8.1.b. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015


No. Pendekatan Yang Digunakan
Pendapatan Bruto ATMR
Beban Modal
(Rata-rata 3 tahun terakhir)
(1) (2) (3) (4) (5)

1 Pendekatan indikator dasar 34.620.516 5.193.077 64.913.468

Total 34.620.516 5.193.077 64.913.468

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014


No. Pendekatan Yang Digunakan
Pendapatan Bruto ATMR
Beban Modal
(Rata-rata 3 tahun terakhir)
(1) (2) (3) (4) (5)

1 Pendekatan indikator dasar 28.908.090 4.336.213 54.202.668

Total 28.908.090 4.336.213 54.202.668

161
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Pengungkapan profil maturitas Rupiah dan valuta asing secara individu dan konsolidasi mengacu pada ketentuan Bank
Indonesia mengenai penerapan manajemen risiko bagi bank umum dan ketentuan Bank Indonesia mengenai laporan berkala
bank umum, dimuat dalam Tabel 9.1.a dan b, Tabel 9.2.a dan b.

Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual


(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015

No. Pos-Pos Saldo Jatuh Tempo


> 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 6 bulan s.d
1 bulan > 12 bulan
3 bulan 6 bulan 12 bulan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
I. NERACA
A. Aset

1. Kas 16.846.818 16.846.818 - - - -


2. Penempatan pada Bank Indonesia 70.801.385 65.409.265 1.882.810 3.030.160 479.150 -
3. Penempatan pada bank lain 5.470.675 4.045.156 371.079 819.220 235.220 -
4. Surat berharga 34.658.457 4.573.868 2.416.872 3.177.807 3.693.697 20.796.213
5. Kredit yang diberikan 366.161.654 16.980.623 35.739.886 39.941.683 66.341.803 207.157.659
6. Tagihan lainnya 2.392.727 1.055.045 816.225 521.457 - -
7. Lain-lain 7.011.988 7.011.988 - - - -
Total Aset 503.343.704 115.922.763 41.226.872 47.490.327 70.749.870 227.953.872

B Kewajiban
1. Dana Pihak Ketiga 430.484.137 38.723.650 1.184.078 108.751 93.240 390.374.418
2. Kewajiban kepada Bank Indonesia 577 - - - - 577
3. Kewajiban kepada bank lain 2.703.794 2.699.194 4.500 100 - -
4. Surat berharga yang diterbitkan - - - - - -
5. Pinjaman yang diterima - - - - - -
6. Kewajiban lainnya 929.185 367.141 388.831 173.213 - -
7. Lain-lain 12.669.873 12.669.873 - - - -
Total Kewajiban 446.787.566 54.459.858 1.577.409 282.064 93.240 390.374.995

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam


Neraca 56.556.138 61.462.905 39.649.463 47.208.263 70.656.630 (162.421.123)

II. REKENING ADMINISTRATIF


A. Tagihan Rekening Administratif
1. Komitmen - - - - - -
2. Kontinjensi - - - - - -
Total Tagihan Rekening Administratif - - - - - -

B. Kewajiban Rekening Administratif


1. Komitmen 125.809.503 125.226.415 463.044 120.044 - -
2. Kontinjensi - - - - - -
Total Kewajiban Rekening Administratif 125.809.503 125.226.415 463.044 120.044 - -

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam


Rekening Administratif (125.809.503) (125.226.415) (463.044) (120.044) - -

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] (69.253.365) (63.763.510) 39.186.419 47.088.219 70.656.630 (162.421.123)

Selisih Kumulatif - (63.763.510) (24.577.091) 22.511.128 93.167.758 (69.253.365)

162
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tabel 9.1.a. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual


(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014

No. Pos-Pos Saldo Jatuh Tempo


> 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 6 bulan s.d
1 bulan > 12 bulan
3 bulan 6 bulan 12 bulan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
I. NERACA
A. Aset

1. Kas 18.791.203 18.791.203 - - - -


2. Penempatan pada Bank Indonesia 73.399.380 47.555.829 20.274.996 983.890 4.584.665 -
3. Penempatan pada bank lain 1.840.164 1.840.164 - - - -
4. Surat berharga 36.831.640 4.560.440 810.351 2.618.946 6.238.997 22.602.907
5. Kredit yang diberikan 323.572.692 14.266.808 28.373.346 32.761.140 60.665.640 187.505.757
6. Tagihan lainnya 27.426.809 24.524.746 2.631.597 270.466 - -
7. Lain-lain 5.961.233 5.961.233 - - - -
Total Aset 487.823.120 117.500.423 52.090.290 36.634.442 71.489.302 210.108.664

B Kewajiban
1. Dana Pihak Ketiga 410.416.365 54.777.605 2.652.321 653.795 560.748 351.771.896
2. Kewajiban kepada Bank Indonesia 577 - - - - 577
3. Kewajiban kepada bank lain 2.594.195 2.587.595 6.500 100 - -
4. Surat berharga yang diterbitkan - - - - - -
5. Pinjaman yang diterima - - - - - -
6. Kewajiban lainnya 347.176 101.607 155.520 90.050 - -
7. Lain-lain 8.393.954 8.367.093 - - - 26.861

Total Kewajiban 421.752.267 65.833.900 2.814.340 743.945 560.748 351.799.334

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam


66.070.853 51.666.522 49.275.950 35.890.498 70.928.554 (141.690.670)
Neraca

II. REKENING ADMINISTRATIF


A. Tagihan Rekening Administratif
1. Komitmen - - - - - -
2. Kontinjensi - - - - - -

Total Tagihan Rekening Administratif - - - - - -

B. Kewajiban Rekening Administratif


1. Komitmen 116.311.250 115.723.098 588.073 - 80 -
2. Kontinjensi - - - - - -
Total Kewajiban Rekening Administratif 116.311.250 115.723.098 588.073 - 80 -

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam


(116.311.250) (115.723.098) (588.073) - (80) -
Rekening Administratif

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] (50.240.397) (64.056.575) 48.687.877 35.890.498 70.928.474 (141.690.670)

Selisih Kumulatif - (64.056.575) (15.368.698) 20.521.799 91.450.273 (50.240.397)

163
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 9.1.b. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015

No. Pos-Pos Saldo Jatuh Tempo


> 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 6 bulan s.d
1 bulan > 12 bulan
3 bulan 6 bulan 12 bulan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
I. NERACA

A. Aset
1. Kas 16.861.883 16.861.883 - - - -
2. Penempatan pada Bank Indonesia 71.757.886 66.365.766 1.882.810 3.030.160 479.150 -
3. Penempatan pada bank lain 6.699.131 4.717.312 771.379 955.220 255.220 -
4. Surat berharga 34.853.439 4.583.741 2.416.872 3.177.807 3.712.769 20.962.250
5. Kredit yang diberikan 365.581.572 16.986.968 35.333.607 39.761.535 66.341.803 207.157.659
6. Tagihan lainnya 13.239.906 1.356.144 1.248.290 1.200.124 1.404.057 8.031.291
7. Lain-lain 7.679.661 7.679.661 - - - -
Total Aset 516.673.478 118.551.475 41.652.958 48.124.846 72.192.999 236.151.200

B Kewajiban

1. Dana Pihak Ketiga 433.608.279 41.525.501 1.476.461 131.552 100.347 390.374.418


2. Kewajiban kepada Bank Indonesia 577 - - - - 577
3. Kewajiban kepada bank lain 2.699.746 2.695.146 4.500 100 - -
4. Surat berharga yang diterbitkan 2.820.965 - 437.455 949.427 297.734 1.136.349
5. Pinjaman yang diterima 1.604.573 315.000 137.500 10.071 668.629 473.373
6. Kewajiban lainnya 929.432 367.388 388.831 173.213 - -
7. Lain-lain 14.291.878 14.291.878 - - - -
Total Kewajiban 455.955.450 59.194.913 2.444.747 1.264.363 1.066.710 391.984.717

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam


Neraca 60.718.028 59.356.562 39.208.211 46.860.483 71.126.289 (155.833.517)

II. REKENING ADMINISTRATIF

A. Tagihan Rekening Administratif


1. Komitmen 2.710.000 2.710.000 - - - -
2. Kontinjensi - - - - - -
Total Tagihan Rekening Administratif 2.710.000 2.710.000 - - - -

B. Kewajiban Rekening Administratif


1. Komitmen 126.304.550 125.721.462 463.044 120.044 - -
2. Kontinjensi - - - - - -
Total Kewajiban Rekening Administratif 126.304.550 125.721.462 463.044 120.044 - -

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam


Rekening Administratif (123.594.550) (123.011.462) (463.044) (120.044) - -

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] (62.876.522) (63.654.900) 38.745.167 46.740.439 71.126.289 (155.833.517)

Selisih Kumulatif - (63.654.900) (24.909.733) 21.830.706 92.956.995 (62.876.522)

164
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tabel 9.1.b. Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014

No. Pos-Pos Saldo Jatuh Tempo


> 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 6 bulan s.d
1 bulan > 12 bulan
3 bulan 6 bulan 12 bulan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
I. NERACA

A. Aset
1. Kas 18.803.034 18.803.034
2. Penempatan pada Bank Indonesia 74.099.320 48.255.769 20.274.996 983.890 4.584.665 -
3. Penempatan pada bank lain 2.916.843 2.429.043 449.500 38.300 - -
4. Surat berharga 36.940.027 4.563.957 810.351 2.618.946 6.294.511 22.652.263
5. Kredit yang diberikan 323.112.386 14.060.871 28.378.054 32.761.140 60.407.175 187.505.145
6. Tagihan lainnya 36.922.176 24.729.037 2.911.043 795.103 1.200.700 7.286.293
7. Lain-lain 6.152.760 6.152.760
Total Aset 498.946.545 118.994.470 52.823.944 37.197.379 72.487.051 217.443.701

B Kewajiban

1. Dana Pihak Ketiga 412.632.592 56.868.196 2.752.557 677.669 562.275 351.771.896


2. Kewajiban kepada Bank Indonesia 577 - - - - 577
3. Kewajiban kepada bank lain 2.595.774 2.589.174 6.500 100 -
4. Surat berharga yang diterbitkan 2.503.900 - 99.908 574.442 - 1.829.551
5. Pinjaman yang diterima 1.928.203 - - 311.111 788.347 828.745
6. Kewajiban lainnya 347.176 101.607 155.520 90.050 - -
7. Lain-lain 9.809.900 9.809.900
Total Kewajiban 429.818.122 69.368.876 3.014.484 1.653.371 1.350.622 354.430.769

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam


69.128.423 49.625.594 49.809.460 35.544.008 71.136.429 (136.987.068)
Neraca

II. REKENING ADMINISTRATIF

A. Tagihan Rekening Administratif


1. Komitmen 1.505.000 1.505.000 - - - -
2. Kontinjensi - - - - - -
Total Tagihan Rekening Administratif 1.505.000 1.505.000 - - - -

B. Kewajiban Rekening Administratif


1. Komitmen 116.564.879 115.976.726 588.073 - 80 -
2. Kontinjensi - - - - - -
Total Kewajiban Rekening Administratif 116.564.879 115.976.726 588.073 - 80 -

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam


(115.059.879) (114.471.726) (588.073) - (80) -
Rekening Administratif

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] (45.931.456) (64.846.132) 49.221.387 35.544.008 71.136.349 (136.987.068)

Selisih Kumulatif - (64.846.132) (15.624.745) 19.919.263 91.055.612 (45.931.456)

165
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 9.2.a. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015

No. Pos-Pos Saldo Jatuh Tempo


> 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 6 bulan s.d
1 bulan > 12 bulan
3 bulan 6 bulan 12 bulan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
I. NERACA
A. Aset
1. Kas 987.033 987.033 - - - -
2. Penempatan pada Bank Indonesia 26.503.602 23.074.239 - 3.429.363 - -
3. Penempatan pada bank lain 8.644.662 8.463.155 181.507 - - -
4. Surat berharga 9.374.415 511.976 298.736 263.090 284.929 8.015.684
5. Kredit yang diberikan 21.846.073 1.034.672 4.285.425 2.845.716 4.608.353 9.071.907
6. Tagihan lainnya 6.175.151 1.298.438 2.816.352 1.899.781 147.879 12.701
7. Lain-lain 258.810 226.536 9.641 22.633 - -
Total Aset 73.789.746 35.596.049 7.591.661 8.460.583 5.041.161 17.100.292

B. Kewajiban
1. Dana pihak ketiga 43.214.341 4.107.596 436.188 59.935 115.055 38.495.567
2. Kewajiban kepada Bank Indonesia - - - - - -
3. Kewajiban kepada bank lain 1.456.306 1.456.306 - - - -
4. Surat berharga yang diterbitkan - - - - - -
5. Pinjaman yang diterima 324 324 - - - -
6. Kewajiban lainnya 3.664.608 979.571 1.760.050 764.407 147.879 12.701
7. Lain-lain 263.835 263.835 - - - -
Total Kewajiban 48.599.414 6.807.632 2.196.238 824.342 262.934 38.508.268

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam


Neraca 25.190.332 28.788.417 5.395.423 7.636.241 4.778.227 (21.407.976)

II. REKENING ADMINISTRATIF


A. Tagihan Rekening Administratif
1. Komitmen 2.595.577 2.239.235 281.903 74.439 - -
2. Kontinjensi - - - - - -
Total Tagihan Rekening Administratif 2.595.577 2.239.235 281.903 74.439 - -

B. Kewajiban Rekening Administratif


1. Komitmen 45.080.407 32.342.957 12.049.684 598.125 87.785 1.856
2. Kontinjensi - - - - - -
Total Kewajiban Rekening Administratif 45.080.407 32.342.957 12.049.684 598.125 87.785 1.856

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam


Rekening Administratif (42.484.830) (30.103.722) (11.767.781) (523.686) (87.785) (1.856)

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] (17.294.498) (1.315.305) (6.372.358) 7.112.555 4.690.442 (21.409.832)

Selisih Kumulatif - (1.315.305) (7.687.663) (575.108) 4.115.334 (17.294.498)

166
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tabel 9.2.a. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014

No. Pos-Pos Saldo Jatuh Tempo


> 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 6 bulan s.d
1 bulan > 12 bulan
3 bulan 6 bulan 12 bulan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
I. NERACA
A. Aset
1. Kas 773.014 773.014 - - - -
2. Penempatan pada Bank Indonesia 6.155.345 6.155.345 - - - -
3. Penempatan pada bank lain 4.885.856 4.885.856 - - - -
4. Surat berharga 7.076.787 1.133.020 652.207 300.463 154.813 4.836.284
5. Kredit yang diberikan 23.389.579 2.286.310 5.795.917 2.436.927 3.642.855 9.227.569
6. Tagihan lainnya 6.864.185 1.981.632 2.695.823 2.044.322 137.585 4.824
7. Lain-lain 299.489 197.499 100.304 1.686 - -
Total Aset 49.444.255 17.412.676 9.244.251 4.783.398 3.935.253 14.068.677

B. Kewajiban
1. Dana pihak ketiga 37.525.220 2.003.204 47.164 23.480 35.029 35.416.344
2. Kewajiban kepada Bank Indonesia - - - - - -
3. Kewajiban kepada bank lain 1.158.486 1.158.486 - - - -
4. Surat berharga yang diterbitkan - - - - - -
5. Pinjaman yang diterima 743.457 743.457 - - - -
6. Kewajiban lainnya 4.477.867 1.782.467 1.876.297 676.694 137.585 4.824
7. Lain-lain 370.909 370.909 - - - -
Total Kewajiban 44.275.939 6.058.523 1.923.460 700.174 172.614 35.421.168

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam


5.168.316 11.354.153 7.320.791 4.083.224 3.762.639 (21.352.491)
Neraca

II. REKENING ADMINISTRATIF


A. Tagihan Rekening Administratif
1. Komitmen 2.294.439 2.023.207 271.232 - - -
2. Kontinjensi - - - - - -
Total Tagihan Rekening Administratif 2.294.439 2.023.207 271.232 - - -

B. Kewajiban Rekening Administratif


1. Komitmen 23.826.045 18.433.645 4.185.852 375.552 319.134 511.862
2. Kontinjensi - - - - - -
Total Kewajiban Rekening Administratif 23.826.045 18.433.645 4.185.852 375.552 319.134 511.862

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam


(21.531.606) (16.410.437) (3.914.621) (375.552) (319.134) (511.862)
Rekening Administratif

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] (16.363.290) (5.056.284) 3.406.170 3.707.672 3.443.505 (21.864.353)

Selisih Kumulatif - (5.056.284) (1.650.114) 2.057.558 5.501.063 (16.363.290)

167
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tabel 9.2.b. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2015

No. Pos-Pos Saldo Jatuh Tempo


> 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 6 bulan s.d
1 bulan > 12 bulan
3 bulan 6 bulan 12 bulan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
I. NERACA
A. Aset
1. Kas 987.577 987.577 - - - -
2. Penempatan pada Bank Indonesia 26.503.602 23.074.239 - 3.429.363 - -
3. Penempatan pada bank lain 8.726.024 8.541.655 184.369 - - -
4. Surat berharga 9.835.843 578.142 306.835 280.167 284.929 8.385.770
5. Kredit yang diberikan 22.061.065 1.034.672 4.285.425 2.983.578 4.608.353 9.149.037
6. Tagihan lainnya 6.175.151 1.298.438 2.816.352 1.899.781 147.879 12.701
7. Lain-lain 261.611 229.337 9.641 22.633 - -
Total Aset 74.550.873 35.744.060 7.602.622 8.615.522 5.041.161 17.547.508

B. Kewajiban
1. Dana Pihak Ketiga 43.212.009 4.105.264 436.188 59.935 115.055 38.495.567
2. Kewajiban kepada Bank Indonesia - - - - - -
3. Kewajiban kepada bank lain 1.456.307 1.456.307 - - - -
4. Surat berharga yang diterbitkan - - - - - -
5. Pinjaman yang diterima 138.187 324 - 137.863 - -
6. Kewajiban lainnya 3.703.210 1.018.173 1.760.050 764.407 147.879 12.701
7. Lain-lain 282.667 282.667 - - - -
Total Kewajiban 48.792.380 6.862.735 2.196.238 962.205 262.934 38.508.268

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam 25.758.493 28.881.325 5.406.384 7.653.317 4.778.227 (20.960.760)
Neraca

II. REKENING ADMINISTRATIF


A. Tagihan Rekening Administratif
1. Komitmen 3.312.258 3.030.355 281.903 - - -
2. Kontinjensi - - - - - -
Total Tagihan Rekening Administratif 3.312.258 3.030.355 281.903 - - -

B. Kewajiban Rekening Administratif


1. Komitmen 45.080.407 32.342.957 12.049.684 598.125 87.785 1.856
2. Kontinjensi - - - - - -
Total Kewajiban Rekening Administratif 45.080.407 32.342.957 12.049.684 598.125 87.785 1.856

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam (41.768.149) (29.312.602) (11.767.781) (598.125) (87.785) (1.856)
Rekening Administratif

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] (16.009.656) (431.277) (6.361.397) 7.055.192 4.690.442 (20.962.616)

Selisih Kumulatif - (431.277) (6.792.674) 262.518 4.952.960 (16.009.656)

168
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tabel 9.2.b. Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak

(dalam jutaan Rupiah)

Periode 31 Desember 2014

No. Pos-Pos Saldo Jatuh Tempo


> 1 bulan s.d > 3 bulan s.d > 6 bulan s.d
1 bulan > 12 bulan
3 bulan 6 bulan 12 bulan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
I. NERACA
A. Aset
1. Kas 774.537 774.537 - - - -
2. Penempatan pada Bank Indonesia 6.155.345 6.155.345 - - - -
3. Penempatan pada bank lain 4.961.207 4.961.207 - - - -
4. Surat berharga 7.453.465 1.133.020 652.207 337.625 154.813 5.175.800
5. Kredit yang diberikan 23.450.925 2.286.310 5.795.917 2.436.927 3.642.855 9.288.915
6. Tagihan lainnya 6.864.185 1.981.632 2.695.823 2.044.322 137.585 4.824
7. Lain-lain 592.854 490.864 100.304 1.686 - -
Total Aset 50.252.518 17.782.915 9.244.251 4.820.560 3.935.253 14.469.539

B. Kewajiban
1. Dana Pihak Ketiga 37.522.494 2.000.478 47.164 23.480 35.029 35.416.344
2. Kewajiban kepada Bank Indonesia - - - - - -
3. Kewajiban kepada bank lain 1.158.486 1.158.486 - - - -
4. Surat berharga yang diterbitkan - - - - - -
5. Pinjaman yang diterima 1.152.162 743.457 - - 408.705 -
6. Kewajiban lainnya 4.477.867 1.782.467 1.876.297 676.694 137.585 4.824
7. Lain-lain 373.889 373.889 - - - -
Total Kewajiban 44.684.898 6.058.777 1.923.460 700.174 581.319 35.421.168

Selisih Aset dengan Kewajiban dalam 5.567.620 11.724.138 7.320.791 4.120.386 3.353.934 (20.951.629)
Neraca

II. REKENING ADMINISTRATIF


A. Tagihan Rekening Administratif
1. Komitmen 3.111.414 2.840.182 271.232 - - -
2. Kontinjensi - - - - - -
Total Tagihan Rekening Administratif 3.111.414 2.840.182 271.232 - - -

B. Kewajiban Rekening Administratif


1. Komitmen 23.826.045 18.433.645 4.185.852 375.552 319.134 511.862
2. Kontinjensi - - - - - -
Total Kewajiban Rekening Administratif 23.826.045 18.433.645 4.185.852 375.552 319.134 511.862

Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam (20.714.631) (15.593.462) (3.914.621) (375.552) (319.134) (511.862)
Rekening Administratif

Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] (15.147.011) (3.869.324) 3.406.170 3.744.834 3.034.800 (21.463.491)

Selisih Kumulatif - (3.869.324) (463.154) 3.281.680 6.316.480 (15.147.011)

169
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Pendukung Bisnis
Sumber Daya
Manusia

BCA fokus pada kualitas layanan yang


didukung oleh sumber daya manusia

Ribu yang unggul dan terlatih, seraya


mempertahankan posisinya sebagai
perusahaan pilihan (employer of choice)
Jumlah di Indonesia
Karyawan

170
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Prestasi dan keberhasilan implementasi strategi bisnis Untuk mendukung strategi Bank dalam pengembangan
BCA bertumpu pada sumber daya manusia yang andal relationship banking, BCA secara berkelanjutan
dan terlatih. Kontribusi karyawan di semua tingkat menjalankan modul pelatihan guna pengembangan
organisasi merupakan kunci dalam memberikan layanan kemampuan staf khususnya dalam melayani nasabah
berkualitas kepada nasabah dan mempertahankan affluent dan high net-worth individual. Program ini juga
soliditas posisi BCA di tengah ketatnya kompetisi. dirancang guna mengembangkan kemampuan staf
customer service dengan pemberian pengetahuan
Melalui perekrutan secara cermat dan program luas tentang produk dan jasa Bank agar dapat lebih
pengembangan profesional yang komprehensif, BCA memberikan informasi, solusi dan jasa keuangan sesuai
berupaya untuk meningkatkan keterampilan dan dengan kebutuhan nasabah. Inisiatif pengembangan ini
kompetensi seluruh staf dan mempersiapkan individu- akan memungkinkan BCA untuk meningkatkan kualitas
individu berkinerja tinggi untuk mengambil peran customer service melalui penyediaan solusi perbankan
kepemimpinan di masa depan. yang komprehensif.

BCA berkomitmen untuk menjadi perusahaan pilihan Guna memberikan pelatihan melalui intranet bagi
(employer of choice) para pencari kerja. Sebagai bentuk para karyawan, BCA terus mengembangkan program
pengakuan atas komitmen Bank untuk menyediakan e-learning, metode pembelajaran berbasis teknologi yang
lingkungan kerja yang kondusif dan produktif, pada tahun mudah diakses oleh semua karyawan di semua tingkatan
2015 BCA menerima Great Workplace Award dari Gallup, organisasi tanpa kendala waktu atau lokasi. Pada tahun
perusahaan global yang bergerak di bidang konsultasi 2015, BCA menyempurnakan media e-learning dengan
kinerja manajemen. BCA merupakan yang pertama di menambah modul baru yang relevan dengan tren
Indonesia yang menerima penghargaan tersebut. Dari perbankan dan sejalan dengan perkembangan bisnis
ribuan perusahaan di dunia yang memenuhi kriteria, yang sedang berlangsung. Jumlah peserta e-learning
hanya sekitar 5% atau 40 perusahaan yang dianugerahi mencapai 19.653 di tahun 2015 dibandingkan dengan
Gallup Great Workplace Award. 18.443 peserta di tahun 2014. Selain itu, BCA terus
mengembangkan kapasitas Video-Based Training untuk
Pelatihan dan Pengembangan pelatihan yang lebih interaktif.
BCA terus memperbaharui dan mengembangkan
program pelatihan agar para karyawan tetap menjadi Dalam memperkaya proses pembelajaran, sejak tahun
yang terdepan dalam lingkungan bisnis yang dinamis. 2014 BCA mulai memperkenalkan gamification yang
Sepanjang tahun 2015, jumlah peserta pelatihan menjadi bagian program pelatihan yang beragam. Metode
mencapai 60.263 karyawan dalam 1.905 kelas selama pembelajaran yang menggunakan permainan edukatif ini
248.368 hari pelatihan. Program pelatihan dirancang bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang
untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan menyenangkan dalam rangka memfasilitasi para peserta
staf dari semua divisi termasuk layanan penyelesaian agar dapat dengan mudah memahami materi pelatihan.
pembayaran, layanan kredit, pemasaran, manajemen Metode ini cukup tepat dan disukai oleh para karyawan
risiko dan pengendalian internal. Selain melalui pelatihan usia muda, dimana pada umumnya mereka adalah
in-house, BCA juga memberikan kesempatan bagi generasi milenial.
karyawan untuk mengikuti program pelatihan eksternal
sesuai dengan kebutuhan spesifikasi bidang karyawan Sebagai bagian dari pengembangan diri karyawan,
atau memberikan pelatihan untuk meningkatkan atau pada tahun 2015 BCA kembali menyelenggarakan
mengembangkan keterampilan baru. program BCA Innovation Award yang merupakan ajang
bagi para karyawan untuk menuangkan ide-ide kreatif
dalam berinovasi baik dalam mengembangkan layanan

171
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Pendukung Bisnis
Sumber Daya Manusia

maupun solusi perbankan serta untuk menyempurnakan pemilihan lulusan terbaik dari universitas terkemuka
berbagai proses internal. Konsep inovasi ini pertama kali baik dari dalam maupun luar negeri. Website karir BCA
disampaikan pada diskusi kelompok Community of Practice merupakan media penting yang dapat diakses secara
forum bagi karyawan untuk berbagi pengetahuan luas oleh pencari kerja internal dan eksternal. Pada tahun
dan keahlian dalam unit kerja masing-masing guna 2015, BCA merekrut 2.535 karyawan baru dan menerima
menerima masukan dari rekan-rekan kerja sebelum 4.060 orang untuk bekerja sebagai teller dan customer
proposal inovasi diajukan kepada juri independen untuk service melalui program Magang Bakti BCA. Sebelum
mendapat penilaian. Program Innovation Award telah ditempatkan di berbagai unit kerja, karyawan baru
terbukti cukup positif dalam membangun employee tersebut diberi pelatihan yang menyeluruh dan intensif
engagement dan meningkatkan proses inovasi serta melalui berbagai program pendidikan sesuai dengan
mendapatkan ide-ide yang meningkatkan efisiensi Bank. kebutuhan mereka.

Untuk memaksimalkan komitmen dari para manajer Dalam rangka mendukung BCA sebagai organisasi
terhadap tim mereka, pengembangan kualitas karyawan yang terus berkembang, BCA mengadakan program
menjadi salah satu indikator pengukur kinerja utama para management trainee sejak tahun 1990. Program BCA
manajer di suatu divisi dan grup di BCA. Indikator kunci Development Program (BDP) fokus pada kebutuhan Bank
kinerja terdiri dari tiga aspek, yaitu rencana pengembangan untuk mengisi posisi manajer pemula yang terampil.
karyawan, coaching dan budaya belajar. Tujuan utama Peserta BDP menerima pelatihan baik di kelas maupun
dari program ini adalah untuk memaksimalkan kepuasan on-the-job training sehingga mereka menerima teori dan
karyawan dan pada akhirnya meningkatkan retensi mendapatkan pengalaman praktik agar dapat dengan
karyawan. mudah beradaptasi pada proses penempatan di unit kerja
atau cabang setelah menyelesaikan program. Program
Sebagai upaya mendukung pertumbuhan kebutuhan ini terus dievaluasi dan disesuaikan dengan kebutuhan
pelatihan yang terus berkembang, sebuah pusat BCA yang dinamis dan selalu berkembang.
pelatihan baru sedang dipersiapkan dan akan beroperasi
penuh pada tahun 2016. Pusat pelatihan ini, BCA Learning Sejalan dengan perkembangan kebutuhan spesifik
Institute, dirancang untuk memenuhi seluruh kebutuhan organisasi, BCA juga merekrut karyawan untuk
pelatihan BCA dan mencakup lebih dari 70 kelas pelatihan, ditempatkan langsung di program khusus seperti
akomodasi dan ruang konferensi terkini. Didesain secara Program Account Officer, Relationship Officer, Business
modern dan dilengkapi dengan fasilitas pelatihan yang Analyst, Frontliner, dan Operation Support Staff.
menggunakan teknologi terkini, dan dengan ruang kelas
virtual, BCA Learning Institute akan sangat bermanfaat bagi Guna menjaga keberlangsungan regenerasi karyawan,
BCA untuk terus mengembangkan sumber daya manusia. BCA secara teratur menyelenggarakan program
BCA Learning Institute juga menampilkan galeri BCA. pengembangan karir, bertujuan untuk mempersiapkan
Galeri ini dirancang untuk memperlihatkan perjalanan karyawan mencapai jenjang karir yang lebih tinggi dan
BCA dalam membangun usaha dan memperkenalkan untuk memenuhi kebutuhan staf di posisi-posisi strategis.
visi, misi dan nilai-nilai BCA sebagai bagian dari orientasi BCA menggunakan sistem penilaian secara panel melalui
karyawan baru. kerja sama antara unit kerja dan Divisi Human Capital
Management untuk mengidentifikasi karyawan berkualitas
Rekrutmen dan Pengembangan Karir terbaik untuk dipromosikan. Karyawan terpilih akan
Regenerasi dan suksesi merupakan faktor penting didaftarkan pada program pendidikan khusus dan setelah
dalam mengembangkan dan mempertahankan sumber selesai, kinerja karyawan akan dievaluasi untuk persiapan
daya manusia yang unggul. Proses ini dimulai dengan mengikuti program pengembangan diri berkelanjutan dan

172
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

mendapatkan promosi sesuai yang ditargetkan. Pada Organisasi Pembelajar


2015, sebanyak 301 karyawan menyelesaikan program Untuk memastikan ketersediaan sumber daya manusia
pengembangan karir BCA. yang siap dan mampu beradaptasi dengan cepat
terhadap perubahan arah dan pengembangan bisnis, BCA
Sebagai organisasi yang tumbuh, BCA terus berkomitmen untuk menjadi organisasi pembelajar yang
mengembangkan kualitas karyawan di tingkat pimpinan terdepan. Budaya belajar dikembangkan melalui program
manajemen. Untuk itu, BCA menjalankan program pelatihan terpadu dan telah tertanam dalam budaya Bank.
pengayaan bagi para pemimpin untuk memberikan Dalam beberapa tahun terakhir, BCA secara konsisten
pengetahuan yang luas dan kemampuan untuk dapat mengembangkan budaya pembelajaran informal dengan
memenuhi perubahan kebutuhan di bisnis perbankan. mendorong pembelajaran mandiri melalui Community
Program ini memberikan fleksibilitas kepada manajemen of Practice (COP), suatu program berbagi keahlian dan
senior untuk menempati berbagai posisi dalam organisasi. pengetahuan. Melalui penyelenggaraan COP secara
berkala, seluruh unit kerja mampu mendapatkan, memiliki
Di tingkat cabang, terdapat dua jenis program pengayaan. dan menyebarkan pengetahuan sebagai referensi
Program pengayaan ini adalah program pengayaan berharga bagi setiap karyawan dalam memperoleh
kredit bagi Kepala Operasi Cabang yang belum memiliki berbagai informasi.
pengalaman yang memadai di bidang kredit, serta
pengayaan operasional bagi Kepala Pengembangan Selain diterapkan di setiap unit kerja, COP juga diadakan
Bisnis Cabang yang belum memiliki keahlian atau untuk jajaran pemimpin BCA. Dalam forum ini, BCA
pengalaman di bidang operasional. Melalui program- mengundang pembicara dan pakar eksternal untuk
program pengayaan ini, para pejabat Bank akan siap berbagi pandangan mereka tentang berbagai topik
untuk menjadi kepala cabang strategis; menempati posisi dan praktik terbaru pada industri tertentu. Program ini
yang membutuhkan keterampilan manajemen dan kredit diharapkan dapat memberikan pemahaman terhadap
yang komprehensif. Di kantor pusat, program pengayaan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan pejabat
ini dibuat lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan masing- senior BCA yang terlibat dalam pengambilan keputusan
masing unit. Misalnya, program pengayaan produk dan yang berdampak pada kinerja Bank secara keseluruhan.
layanan tresuri dirancang untuk memastikan bahwa COP juga menjadi wahana penyebaran perkembangan
pejabat Grup Bisnis Korporasi memahami hubungan terbaru dalam berbagai industri yang harus diketahui
bisnis antara perbankan korporasi dan tresuri. pemimpin BCA, seperti perkembangan industri perbankan
dan informasi tentang berbagai produk dan layanan yang
BCA mengimplementasikan remunerasi yang menarik baru diluncurkan.
sebagai penghargaan kepada karyawan dalam
mempertahankan dan meningkatkan kinerja berdasarkan Di tahun 2015, dan di setiap tahun sejak tahun 2012, BCA
pencapaian target yang telah ditentukan. Sejak telah mengadakan acara Indonesia Knowledge Forum (IKF)
tahun 2012, sebagian bonus tahunan karyawan telah sebagai media berbagi berbagai bidang pengetahuan
dibayarkan dalam bentuk saham BCA yang diperoleh dan pengalaman yang ditujukan untuk generasi muda.
melalui pembelian di Bursa Efek Indonesia. Saham bonus Tema IKF 2015 adalah Moving Our Nation to the Next
ditahan selama tiga tahun sebelum karyawan memiliki Level - Utilizing Knowledge for Sustainable Innovation Across
hak untuk menjual. Skema saham bonus ini dirancang Generations. Tema yang dibahas adalah prospek ekonomi
untuk meningkatkan rasa memiliki dan kebersamaan Indonesia dari berbagai perspektif yang berbeda, diikuti
serta pada akhirnya diharapkan dapat mempertahankan dengan sesi saling berbagi oleh para pendiri industri
loyalitas seluruh karyawan. kreatif. Pada tahun 2015, IKF dihadiri oleh sekitar 1.100
peserta dari berbagai kalangan masyarakat: pengusaha,
mahasiswa, nasabah dan karyawan Bank.

173
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Pendukung Bisnis
Sumber Daya Manusia

Work-Life Balance BCA melakukan kajian terhadap pemetaan kompetensi


BCA berkomitmen untuk memastikan kepuasan kerja sebagai bagian dari talent management untuk
para karyawan dengan menjaga keseimbangan antara mengembangkan karir karyawan maupun kemampuan
pekerjaan dan kehidupan pribadi sehingga efisiensi individu, dalam upaya memenuhi kriteria kepemimpinan
kerja dapat dicapai secara maksimal. Untuk itu, Bank yang dibutuhkan di berbagai tingkatan organisasi.
menawarkan berbagai kegiatan dan pelatihan yang Sebagai upaya untuk meningkatkan kenyamanan tempat
bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan keterampilan kerja, BCA memperkenalkan employee value proposition
terkait dengan tugas dan kewajiban karyawan, tetapi juga yang merupakan faktor pembeda antara BCA dengan
untuk memenuhi kebutuhan pribadi mereka. perusahaan lain. Inti dari employee value proposition BCA
adalah continuous improvement serta lingkungan kerja
BCA menyediakan berbagai program pelatihan yang yang ramah dalam mendukung keseimbangan karir dan
berkaitan dengan kesehatan, manajemen keuangan, kehidupan.
dan perawatan anak, serta pelatihan untuk persiapan
menjelang pensiun. BCA terus berinovasi dan menyempurnakan berbagai
program pelatihan yang diselenggarakan. Untuk
Berbagai kegiatan kelompok yang diselenggarakan memfasilitasi proses pembelajaran generasi muda
dalam rangka mendukung hobi karyawan meningkat milenium, BCA mengembangkan Mobile Learning BCA
sangat pesat dari segi jumlah pesertanya dan mampu (Morning BCA) sebagai media pembelajaran yang menarik
memfasilitasi kemampuan karyawan untuk mengejar dan nyaman. Mekanisme pembelajaran ini menggunakan
minat pribadi di luar rutinitas kerja mereka. Komunitas ini cloud system yang memungkinkan karyawan untuk kapan
meliputi kegiatan fotografi, memancing, bersepeda dan saja mengakses sistem pembelajaran dari luar kantor
hiking. BCA juga menyediakan layanan konseling untuk sesuai kebutuhan.
membantu karyawan menemukan solusi atas masalah
dalam kehidupan pribadi mereka. BCA akan terus mempertahankan posisinya sebagai
perusahaan pilihan (employer of choice) di Indonesia.
Rencana ke Depan Untuk merekrut karyawan baru, BCA mengadakan
BCA terus membina para karyawan, membangun program sosialisasi yang menarik serta mempererat
kompetensi dan kapabilitas yang diperlukan untuk kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di seluruh
menghadapi persaingan industri perbankan yang semakin Indonesia, memperkenalkan dan mempromosikan karir
ketat. Karyawan merupakan sumber daya utama Bank menjanjikan bersama BCA. BCA akan berupaya menarik
yang diperlukan dalam mempertahankan posisi terdepan minat talenta-talenta terbaik di negeri ini.
di tengah meningkatnya persaingan. BCA percaya bahwa
pengembangan karir dan pelatihan merupakan elemen
penting untuk mengembangkan dan mempertahankan
karyawan yang berkualitas.

Jumlah Karyawan berdasarkan Level Organisasi


2015 2014
Non Staf 1.522 1.701
Staf 18.548 16.718
Manajer 3.840 3.672
Eksekutif (termasuk Dewan Komisaris dan Direksi) 72 70
Total 23.982 22.161

174
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Jumlah Karyawan berdasarkan Masa Kerja


2015 2014
1 Tahun 2.755 2.033
> 1 5 Tahun 4.360 2.906
> 5 10 Tahun 1.040 986
> 10 15 Tahun 937 1.623
> 15 20 Tahun 6.047 6.188
> 20 Tahun 8.843 8.425
Total 23.982 22.161

Jumlah Karyawan berdasarkan Usia


2015 2014
25 Tahun 2.960 2.002
> 25 30 Tahun 4.066 2.990
> 30 35 Tahun 1.211 1.059
> 35 40 Tahun 2.435 3.128
> 40 45 Tahun 5.071 5.497
> 45 50 Tahun 5.285 5.008
> 50 Tahun 2.954 2.477
Total 23.982 22.161

Jumlah Karyawan berdasarkan Tingkat Pendidikan


2015 2014
Sampai dengan Tingkat SMU 5.399 5.564
Diploma dan Sarjana 17.871 15.934
Pasca Sarjana 712 663
Total 23.982 22.161

Jumlah Karyawan berdasarkan Status Kepegawaian


2015 2014
Karyawan Tetap (Permanen) 22.430 21.077
Karyawan Tidak Tetap* 1.552 1.084
Total 23.982 22.161
* termasuk karyawan kontrak, percobaan dan trainee

Pelatihan Karyawan
2015 2014

Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah


Kelas Hari Peserta Kelas Hari Peserta

Manajerial Kepemimpinan & Pengembangan Diri 838 129.219 25.737 730 123.163 25.035
Manajemen Kredit 72 9.549 3.356 84 12.805 2.825
Program Sertifikasi Manajemen Risiko 18 808 404 31 1.339 681
Penjualan 62 8.017 2.841 43 5.294 1.039
Pelayanan 19 2.179 742 9 1.710 468
Operasi & Teknologi Informasi 803 91.183 23.531 778 90.342 21.276
Lainnya 93 7.413 3.652 110 7.256 4.389
Total 1.905 248.368 60.263 1.785 241.909 55.713

Biaya Pelatihan Karyawan (dalam juta Rupiah)


2015 2014
Total Biaya Pelatihan 256.472 266.205

175
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Pendukung Bisnis
Jaringan dan Operasi

Jaringan multi-channel yang terdiri


dari jaringan cabang dan beragam
saluran perbankan elektronik

17.081
memberikan keleluasaan bagi
nasabah dalam bertransaksi

Jumlah ATM

176
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

BCA secara konsisten berupaya menyediakan layanan jangkauan jaringan elektronik yang dimiliki. Berbagai
berkualitas guna meningkatkan kepuasan dan loyalitas jaringan tersebut saling terhubung dengan beragam
nasabah di tengah industri perbankan yang semakin produk dan layanan payment settlement Bank.
kompetitif. Layanan berkualitas dihasilkan melalui
perpaduan yang selaras antara keandalan jaringan Pada tahun 2015, BCA membuka 71 kantor cabang
perbankan dengan kemampuan sumber daya manusia, baru, yang terdiri dari 2 kantor cabang utama, 15 kantor
khususnya para frontliner yang berinteraksi langsung cabang pembantu dan 54 kantor kas. Guna memperluas
dengan nasabah. jangkauan, BCA juga menambah 387 ATM baru, termasuk
Cash Deposit Machine (CDM) dan Cash Recycling Machine
BCA telah mengembangkan strategi jaringan multi- (CRM). Hingga Desember 2015, BCA memiliki 1.182
channel, terdiri dari jaringan cabang dan beragam saluran kantor cabang (132 kantor cabang utama, 853 kantor
perbankan elektronik yang memberikan keleluasaan cabang pembantu, 197 kantor kas), 17.081 ATM dan
bagi nasabah dalam bertransaksi. Guna memastikan ratusan ribu mesin EDC. Jaringan yang luas dan saling
kenyamanan serta untuk memenuhi bertumbuhnya terhubung memungkinkan BCA untuk meningkatkan
permintaan layanan transaksi perbankan oleh para kemudahan bagi para nasabah dalam bertransaksi.
nasabah, BCA fokus melakukan ekspansi jaringan kantor
cabang dan jaringan perbankan elektronik termasuk Meskipun penggunaan perbankan elektronik bertumbuh
Automated Teller Machine (ATM), mesin Electronic sangat cepat, kami meyakini bahwa kantor cabang tetap
Data Capture (EDC), dan Flazz card reader, serta terus menjadi sarana penting untuk melakukan transaksi dan
mengembangkan dan meningkatkan layanan internet pembayaran yang menawarkan kenyamanan, keramahan
banking dan mobile banking. BCA secara konsisten serta interaksi tatap muka yang tetap dibutuhkan dalam
meningkatkan fitur-fitur layanan melalui pengembangan suatu masyarakat dengan volume transaksi uang tunai
dan penyempurnaan secara terus menerus sesuai yang tinggi. Selain format cabang konvensional, BCA juga
dengan kebutuhan nasabah. Kualitas layanan semakin memiliki layanan cabang khusus yang ditujukan untuk
ditingkatkan melalui pengembangan kemampuan memenuhi kebutuhan nasabah tertentu diantaranya
karyawan agar dapat memberikan solusi perbankan yang adalah layanan Solitaire untuk melayani kebutuhan
lengkap, efisien dan tepat waktu. nasabah high net-worth individual; layanan Prioritas
untuk melayani transaksi nasabah affluent; BCABIZZ
Preferensi nasabah dalam bertransaksi mulai beralih untuk memfasilitasi transaksi nasabah bisnis kecil dan
ke jaringan elektronik. Tren ini diharapkan dapat menengah; serta Weekend Banking yang memberikan
mempercepat dan mendorong BCA untuk terus berinovasi layanan perbankan di akhir pekan.
dalam mengembangkan dan memperluas jaringan
perbankan digital, agar tetap menjadi salah satu bank Dalam melakukan perluasan jaringan kantor cabang, BCA
yang terdepan di Indonesia dan sekaligus meningkatkan memprioritaskan lokas-lokasi strategis yang potensial,
efisiensi dan kualitas layanannya. seperti pusat-pusat perbelanjaan, sentra-sentra bisnis
dan daerah pemukiman, serta pasar tradisional di kota-
Infrastruktur Jaringan yang Terintegrasi kota besar. BCA terus melakukan pembenahan dan
Salah satu hal yang mendukung keberhasilan BCA renovasi kantor cabang untuk memberikan pelayanan
selama ini dalam menjalankan bisnis intinya sebagai yang berkualitas sesuai kebutuhan segmen nasabah
penyedia layanan payment settlement adalah jaringan khusus di lokasi tersebut. BCA berupaya untuk
kantor cabang yang tersebar di Indonesia serta luasnya meningkatkan pemanfaatan teknologi dan otomatisasi,

177
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Pendukung Bisnis
Jaringan dan Operasi

diantaranya dengan mulai menerapkan penggunaan hal efisiensi dan kualitas. Meskipun memerlukan biaya
teller-assisted machines penghitung uang tunai yang investasi awal yang relatif lebih besar dibandingkan
dioperasikan sendiri oleh nasabah, di jaringan kantor ATM konvensional, namun ke depannya layanan CRM
cabang utama yang memiliki volume transaksi tinggi. ini akan mendukung peningkatan efisiensi operasional,
Hal ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan berkurangnya frekuensi kunjungan mesin dan pada
kemudahan dan kecepatan transaksi sekaligus guna akhirnya akan menghasilkan biaya transaksi yang lebih
menekan biaya operasional. Dalam rangka meningkatkan rendah, apabila dibandingkan dengan ATM konvensional
pelayanan, BCA terus menjajaki pengembangan konsep maupun perbankan cabang.
kantor cabang yang lebih efisien dengan dimensi ruang
yang lebih kecil dan dilengkapi oleh fasilitas perbankan Keberlangsungan layanan merupakan kunci utama
elektronik terkini. kepercayaan nasabah. Untuk memastikan jaringan
perbankan BCA tetap beroperasi dengan baik, jaringan
Agar lebih efisien dan mengurangi beban kantor perbankan BCA didukung oleh dua data center, dimana
cabang dalam pengelolaan uang tunai, BCA terus masing-masing memiliki kapasitas dan kemampuan
menyempurnakan dan memperluas jangkauan jaringan untuk menangani seluruh proses transaksi nasabah Bank.
Cash Recycling Machine (CRM). CRM merupakan salah Kedua data center dirancang untuk mengelola redundansi
satu jenis mesin ATM yang memungkinkan penyetoran data yang dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan
dan penarikan uang tunai dilakukan dalam satu mesin, usaha. Selain dua data center tersebut, BCA juga memiliki
dengan menggunakan kembali uang tunai yang disetor Disaster Recovery Center (DRC) di Surabaya, yang secara
untuk penarikan berikutnya, sehingga dapat mengurangi khusus didesain untuk menjaga operasi-operasi dasar
frekuensi kunjungan untuk pengisian uang tunai seperti perbankan tetap berjalan dalam kondisi force-majeure dan
pada ATM konvensional. Investasi CRM ini masih dalam untuk memitigasi risiko operasional.
tahapan awal dan akan terus disempurnakan dalam

178
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Perkembangan Teknologi Digital, Internet dan Media tahun 2014, per 31 Desember 2015 MyBCA tersedia di
Sosial 7 pusat perbelanjaan di Jakarta dan di Surabaya. Kami
Kami melihat perkembangan teknologi internet dan melihat sambutan positif dari para nasabah dengan
mobile communication telah mempercepat digitalisasi meningkatnya transaksi melalui MyBCA.
dan konektivitas, sehingga menciptakan berbagai
solusi alternatif bagi layanan perbankan transaksi dan Untuk mengimbangi perkembangan lifestyle terkini, BCA
penyelesaian pembayaran. Masyarakat Indonesia juga secara proaktif berinteraksi dengan nasabah melalui
semakin membutuhkan solusi-solusi alternatif berbasis media sosial sebagai sarana komunikasi dan edukasi
teknologi sejalan dengan cepatnya tingkat adaptasi alternatif. BCA memperluas strategi pemasaran digital
masyarakat, terutama kelas menengah, terhadap melalui media sosial dan secara aktif menggunakan
teknologi-teknologi terbaru. beberapa akun media sosial sebagai sarana komunikasi
dan penyebaran informasi yang efektif. Pada akhir
Untuk merespon tingginya penggunaan perbankan September 2015, BCA meluncurkan Sakuku, suatu
elektronik di Indonesia, BCA terus mengembangkan bentuk uang elektronik (server-based e-money) yang
platform internet banking dan mobile banking agar tetap berbasis aplikasi pada smartphones. Sakuku yang
menjadi yang terdepan dalam penerapan teknologi mengutamakan generasi muda sebagai target, dapat
perbankan di Indonesia. BCA memahami kebutuhan digunakan untuk pembayaran belanja, transfer, tarik
nasabah untuk melakukan pembayaran dan transaksi tunai, pembelian pulsa dan transaksi lainnya.
perbankan lainnya melalui perangkat telepon seluler
mereka, dan BCA merupakan salah satu pelopor dalam BCA juga mengembangkan layanan branchless banking
penyediaan layanan mobile banking yang andal di seperti Laku dan Duitt sebagai bagian dari program Laku
Indonesia. BCA memperkenalkan BCA Mobile yang Pandai dan Layanan Keuangan Digital yang didukung
menggabungkan layanan internet banking KlikBCA dan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia. Laku,
layanan mobile banking m-BCA untuk memfasilitasi produk tabungan tanpa biaya administrasi bulanan,
perbankan transaksi berbasis seluler. BCA memandang ditujukan untuk memperluas cakupan layanan yang
perbankan elektronik sebagai satu jaringan yang menjangkau masyarakat kelas menengah bawah di luar
terintegrasi untuk melengkapi layanan cabang serta basis nasabah BCA saat ini. Produk Duit Telepon (Duitt)
mendukung strategi BCA dalam meningkatkan efisiensi merupakan uang elektronik yang menggunakan nomor
biaya jaringan. telepon seluler sebagai bukti kepemilikan, ditujukan
untuk memfasilitasi transaksi tanpa menggunakan
Dengan semakin besarnya kebutuhan nasabah akan rekening. Sama halnya dengan Laku, Duitt diarahkan
layanan perbankan elektronik, BCA mengembangkan untuk menjangkau masyarakat menengah ke bawah.
suatu gerai layanan perbankan digital baru yang Dua layanan ini didukung jaringan agen independen
dinamakan MyBCA. Layanan MyBCA memadukan ATM yang dilengkapi dengan suatu mesin portabel yang
center konvensional dengan berbagai layanan digital baru dapat digunakan untuk memproses transaksi antara
termasuk call center HaloBCA yang dilengkapi dengan fitur lain setoran, tarikan, transfer, isi pulsa dan pembayaran
video call. Berbagai layanan inovatif, seperti pembukaan tagihan. Sementara itu, proses pengecekan saldo
rekening tabungan Tahapan Xpresi, pengajuan aplikasi maupun mutasi transaksi dapat dilakukan melalui agen
kartu kredit dan token KeyBCA secara elektronik, dapat atau dengan fasilitas Short-Message-Service (SMS) pada
dilayani di gerai MyBCA, termasuk penyediaan mesin ponsel nasabah. Laku dan Duitt masih pada tahap awal
pembelian kartu Flazz. Untuk membantu nasabah dalam pengembangan dan baru tersedia di beberapa wilayah.
menggunakan layanan-layanan ini, BCA menempatkan Produk dan layanan tersebut akan terus disempurnakan
duty officer andal yang telah dibekali pengetahuan sesuai dengan kebutuhan dan perilaku transaksi nasabah.
produk dan solusi perbankan BCA. Diperkenalkan pada

179
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Pendukung Bisnis
Jaringan dan Operasi

Fokus Kepada Layanan Nasabah BCA terus menambah jumlah frontliner dengan merekrut
Untuk memastikan kualitas layanan yang diberikan, lulusan universitas dan selanjutnya dididik dalam
BCA secara berkesinambungan mengembangkan berbagai program seperti program frontliner teller dan
kemampuan karyawan terutama para frontliner yang customer service. Selain itu, BCA terus menambah jumlah
secara langsung berinteraksi dengan nasabah. Para Relationship Officer (RO), jabatan yang diperkenalkan
frontliner dibekali dengan berbagai pengetahuan maupun sejak tahun 2012, untuk meningkatkan efektivitas
keterampilan dalam menawarkan produk dan layanan layanan nasabah di kantor cabang. RO ditujukan untuk
maupun solusi perbankan Bank yang sesuai dengan meningkatkan layanan nasabah melalui pemberian solusi
kebutuhan nasabah. perbankan yang menyeluruh bagi nasabah.

Sejalan dengan perluasan model bisnis BCA yang Seiring dengan meningkatnya penggunaan jaringan
berpusat kepada nasabah (customer centric), BCA transaksi elektronik, HaloBCA sebagai call center dan
menanamkan budaya layanan melalui program SMART solution center BCA semakin memegang peranan yang
SOLUTION. Program tersebut dijalankan sejak tahun penting bagi kinerja Bank. Melalui layanan ini, BCA
2010 yang merupakan pengembangan dari program memberikan solusi cepat dan tepat bagi para nasabah
SMART yang telah diterapkan sejak tahun 2001, dan yang mengalami kesulitan dalam menggunakan
mengantar BCA sebagai salah satu bank transaksi teknologi baru dalam bertransaksi, sehingga mengurangi
terkemuka di Indonesia. SMART (Sigap, Menarik, Antusias, beban kantor cabang dalam melayani nasabah. Tanpa
Ramah dan Teliti) lebih berfokus pada pelayanan prima, perlu datang ke kantor cabang, nasabah pun dimudahkan
sementara itu SMART SOLUTION, dengan SOLUTION dengan layanan para agen HaloBCA yang terlatih dan
memiliki kepanjangan Simak; Open minded (Terbuka); memiliki pengetahuan luas mengenai produk BCA.
Lengkap; Utamakan kebutuhan nasabah; Telling solution
(menjelaskan solusi); Inisiatif; dan ON-time follow up Tersedia selama 24 jam sehari, HaloBCA memberikan
(tindak lanjut yang tepat waktu); berfokus pada kebutuhan bantuan teknis, serta informasi yang terperinci mengenai
nasabah dan pemberian solusi keuangan yang unggul. produk dan layanan untuk membantu nasabah dalam
Lebih dari sekedar memberikan pelayanan prima, melalui memilih produk dan layanan yang sesuai dengan
SMART SOLUTION, BCA dapat membina hubungan yang kebutuhan mereka. Sebagai bukti atas kualitas layanan
lebih erat dengan nasabah, hingga memperkuat customer yang prima, pada tahun 2015 HaloBCA mendapat
engagement dalam jangka panjang. beberapa penghargaan baik di tingkat nasional, regional,
maupun internasional. Penghargaan yang diterima
tersebut diantaranya The Best Mega Contact Center in
the World dan Top Ranking Performers-Asia Pacific 2015
dari Contact Center World dan The Best Contact Center
Indonesia 2015 dari Indonesia Contact Center Association
(ICCA).

180
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Rencana Ke Depan Guna menyempurnakan pengelolaan hubungan dengan


Kualitas layanan akan menjadi faktor pembeda di tengah nasabah, kemampuan sumber daya manusia akan terus
tingkat persaingan perbankan yang semakin ketat di ditingkatkan sehingga frontliner akan terlatih dan dapat
Indonesia. Guna mempertahankan dan meningkatkan memberikan solusi yang tepat bagi nasabah. Perekrutan
kualitas layanan, BCA akan terus melakukan inovasi di para frontliner untuk memenuhi kebutuhan cabang-
berbagai bidang baik dalam pengembangan jaringan, cabang akan berlanjut di tahun 2016. BCA senantiasa
peningkatan kemampuan karyawan, terutama frontliner, berupaya menyempurnakan struktur organisasi serta
maupun penyempurnaan struktur organisasi. key performance indicator (KPI) dari para frontliner untuk
mempererat hubungan dengan nasabah sebagai
Untuk memfasilitasi volume transaksi nasabah yang fondasi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di masa
terus bertumbuh, BCA akan melanjutkan perluasan mendatang.
jaringan cabang maupun perbankan elektronik dengan
menjaga keseimbangan antara luasnya jangkauan
dengan efisiensi biaya. BCA akan melakukan investasi
untuk mengembangkan digital banking dan meningkatkan
layanan cabang, dimana penambahan jaringan cabang
akan dilakukan secara selektif termasuk pengembangan
format cabang yang lebih kecil dengan dilengkapi
perangkat-perangkat elektronik.

181
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Pendukung Bisnis
Teknologi Informasi

BCA terus mengembangkan


kapasitas dan kapabilitas
Rp

16
infrastruktur teknologi informasi
untuk memberikan kemudahan,
kecepatan, kenyamanan dan
Triliun/Hari
keamanan layanan finansial Nilai Transaksi
Internet Banking

182
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Penerapan sistem Teknologi Informasi (TI) yang andal Untuk memfasilitasi transaksi nasabah melalui jaringan
merupakan salah satu kunci keunggulan BCA dalam multi-channels, BCA mengoperasikan dua data center
menyediakan layanan penyelesaian pembayaran dan berstandar internasional yang saling melengkapi satu
solusi keuangan sesuai dengan kebutuhan nasabah yang sama lain, serta dapat dioperasikan secara independen
beragam. untuk memastikan keberlangsungan usaha apabila
terdapat gangguan pada salah satu data center. Kedua
BCA senantiasa memperkuat infrastruktur teknologi server tersebut dirancang untuk memelihara redundansi
informasi untuk memastikan bahwa Bank memiliki data, dimana masing-masing data center memiliki
kapasitas dan kapabilitas yang memadai dalam kemampuan untuk menangani seluruh proses transaksi
memenuhi pertumbuhan permintaan layanan transaksi nasabah. Selain hal tersebut, data center ini juga dilengkapi
perbankan, baik melalui jaringan cabang maupun jaringan dengan kapasitas pendukung (backup capacity).
elektronik. Memanfaatkan perkembangan teknologi
informasi terbaru, BCA terus memberikan berbagai Sejalan dengan semakin padatnya trafik data,
solusi terkini bagi nasabah, dengan fokus khusus pada kompleksitas sistem dan infrastruktur teknologi
penyempurnaan layanan transaksi online sebagai suatu informasi dapat menjadi kendala utama dalam aktivitas
standar gaya hidup baru masyarakat kelas menengah operasional yang dapat mengganggu kinerja layanan
di perkotaan. Dalam era digital, layanan perbankan yang transaksi serta menyebabkan peningkatan biaya
mudah, cepat, nyaman dan aman telah menjadi bagian dan risiko operasional. Secara rutin, BCA mengatasi
yang tidak dapat dipisahkan dari industri perbankan. masalah ini melalui pengembangan infrastruktur TI yang
berkelanjutan, dengan menggunakan teknologi terkini
Untuk tetap menjadi bank transaksi terkemuka di untuk mengoptimalkan efisiensi operasional dan biaya,
Indonesia, BCA terus mengembangkan dan menerapkan dengan tetap menjaga kualitas layanan kepada nasabah.
strategi layanan digital yang inovatif. Pada tahun 2015,
BCA melakukan investasi pada sejumlah pengembangan Solusi Bagi Nasabah
teknologi informasi yang dirancang untuk membawa Di era layanan digital, teknologi informasi merupakan
layanan digital ke tingkat selanjutnya, dengan bagian penting dalam efektivitas penyediaan solusi yang
menggunakan teknologi terkini guna menyediakan nyaman dan efisien untuk transaksi perbankan para
produk dan layanan terbaik bagi nasabah BCA. nasabah.

Infrastruktur Teknologi Informasi Untuk menjawab kebutuhan nasabah segmen korporasi


Infrastruktur teknologi informasi yang solid merupakan dan komersial, BCA telah mengembangkan KlikBCA Bisnis
prasyarat utama layanan perbankan berkualitas di era Integrated Solution, sebuah inovasi layanan perbankan
digital. Pada tahun 2015 BCA melakukan sejumlah yang mengutamakan layanan penyelesaian pembayaran
inisiatif untuk memperkuat infrastruktur, termasuk bagi nasabah bisnis dan komunitas bisnisnya. Nasabah
peremajaan berbagai sistem teknologi informasi seperti segmen bisnis dapat menikmati proses pembayaran
core network system, mainframe, database, dan server. BCA dengan lebih cepat melalui KlikBCA Bisnis Integrated
juga melakukan optimasi serta peningkatan kapasitas Solution, yang telah dilengkapi fitur-fitur cash management
perangkat keras dan jaringan untuk mengantisipasi seperti Account Services, Payment Management, Collection
peningkatan volume transaksi. & Receivable Management dan Supply Chain Management.
Fitur ini akan terus dikembangkan seiring dengan
perkembangan bisnis nasabah segmen korporasi dan
komersial skala besar.

183
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Pendukung Bisnis
Teknologi Informasi

Bisnis e-commerce di Indonesia tumbuh pesat dalam Memperkuat Sistem Keamanan TI


beberapa tahun terakhir. Nasabah memperoleh manfaat Menjaga kepercayaan nasabah sekaligus memberi
dari e-commerce yaitu kemudahan untuk berbelanja keamanan dalam bertransaksi merupakan hal yang
maupun memperoleh informasi mengenai produk dan penting dalam bisnis perbankan. Untuk itu, sejalan
layanan selama 24 jam dalam satu hari. BCA melihat dengan pesatnya perkembangan teknologi, BCA fokus
pesatnya tingkat adopsi bisnis e-commerce sebagai untuk memastikan Bank terlindungi dengan baik
kesempatan untuk memperkuat bisnis perbankan terhadap fraud di industri keuangan, dengan menerapkan
transaksi yang telah menjadi kekuatan utama BCA. sistem-sistem keamanan bertaraf internasional untuk
Sehubungan dengan hal tersebut, BCA terus berupaya mencegah maupun mendeteksi adanya transaksi yang
mengembangkan platform sistem pembayaran guna mencurigakan.
memberikan layanan yang lebih baik bagi perusahaan-
perusahaan maupun pengguna e-commerce. Strategi Dengan semakin meningkatnya penggunaan transaksi
untuk transaksi pembayaran e-commerce yang perbankan melalui media internet, bisnis perbankan
diterapkan oleh tim teknologi informasi BCA diwujudkan dihadapkan pada ancaman cyber-crime, termasuk
melalui beberapa inisiatif teknikal, termasuk dalam pencurian dan penyalahgunaan informasi rekening
pengembangan e-Commerce Gateway, Application nasabah. Titik terlemah dalam transaksi online melalui
Programming Interface (API) Gateway dan Server-Based media internet adalah pada komputer/perangkat yang
Electronic Money. Pengembangan aplikasi e-Commerce digunakan oleh nasabah, yang mudah disusupi oleh
Gateway dan API Gateway didesain untuk memberikan malware. Untuk itu, BCA telah mengimplementasikan
kenyamanan bagi merchant penyedia jasa e-commerce sistem untuk mendeteksi malware pada perangkat
untuk mengakses jaringan BCA. milik nasabah sebagai tindakan pencegahan terhadap
ancaman transaksi melalui internet banking. Lebih lanjut,
TI BCA turut berperan dalam mengembangkan produk BCA secara proaktif terus melakukan sosialisasi, melalui
Sakuku yang inovatif, suatu bentuk uang elektronik berbagai media, kepada nasabah mengenai pentingnya
(server-based electronic money) yang berbasis aplikasi untuk menjaga keamanan sekaligus meningkatkan
pada smartphone dengan target pengguna adalah kewaspadaan terhadap kemungkinan ancaman
generasi muda. Sakuku dapat diunduh oleh semua cyber-crime. BCA juga terus meningkatkan keamanan
sistem operasi smartphone terbaru dan dapat digunakan sistem internet banking, diantaranya dengan mengirim
untuk pembayaran belanja di toko maupun melalui pemberitahuan melalui SMS untuk transaksi-transaksi di
internet, pengisian pulsa telepon seluler, transfer, tarik atas jumlah tertentu serta keharusan untuk mendaftarkan
tunai maupun transaksi perbankan lainnya. penerima pembayaran baru.

Dalam mendukung upaya Pemerintah untuk Pada tahun 2015, BCA telah melakukan beberapa langkah
mempromosikan branchless banking, pada tahun 2015 untuk memperkuat sistem keamanan TI, diantaranya
BCA memperkenalkan produk perbankan baru berbasis berupa penerapan sistem untuk mendeteksi transaksi
teknologi telepon genggam, Laku dan Duitt. Duitt yang dianggap sebagai fraud (Transaction Fraud Control
merupakan produk server-based electronic money yang System), peningkatan pengamanan jaringan BCA dengan
menggunakan nomor telepon seluler sebagai identitas implementasi Smart Firewall/Application-Based Security,
dan rekening, sedangkan Laku merupakan produk serta penggunaan sistem untuk mengelola semua
berbasis rekening yang dirancang sebagai layanan dasar user ID dan otorisasi akses. Selain itu, BCA juga telah
perbankan untuk menjangkau masyarakat kelas bawah melakukan upgrade beberapa sistem dan aplikasi security
secara luas. seperti antivirus dan Intrusion Preventing System (IPS).

184
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

IPS merupakan suatu perangkat yang digunakan untuk alternatif bagi para pejabat dan tim krisis apabila terjadi
mendeteksi aktivitas yang mencurigakan serta melakukan gangguan di Jakarta. Disaster recovery center di Surabaya
pencegahan dini terhadap ancaman keamanan suatu adalah kunci keberlangsungan operasional BCA bila
jaringan komputer. terjadi gangguan bencana dari dua pusat data mirroring
di Jakarta.
Keberlangsungan Usaha
BCA telah membangun business continuity plan secara Rencana Ke Depan
komprehensif untuk memastikan bahwa Bank tetap BCA terus mengembangkan kapabilitas dan kapasitas
dapat beroperasi apabila terjadi suatu kejadian luar sistem TI sejalan dengan arah strategi dan perkembangan
biasa (force majeure). Di bawah koordinasi Satuan bisnis. BCA akan terus melakukan investasi secara
Kerja Enterprise Security (SKES), secara berkala BCA terukur di bidang teknologi informasi dan digital banking
melakukan review, evaluasi maupun uji coba terhadap untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi operasional
sistem, kebijakan maupun prosedur keberlangsungan di era digital yang semakin dinamis. Sehubungan dengan
usaha (business continuity). BCA juga secara berkala hal tersebut, BCA terus melakukan penyempurnaan
menjalankan Business Impact Analysis dengan mengkaji infrastruktur TI dan akan berupaya mengembangkan
proses transaksi-transaksi penting dan memastikan kemampuan sistem cloud computing, big data dan
bahwa Bank memiliki beberapa sistem back up untuk kehandalan data center.
mendukung transaksi-transaksi tersebut. Dari analisis
ini, Bank dapat meminimalkan kemungkinan down time Sebagai salah satu faktor utama pendukung bisnis BCA,
operasional bila terjadi bencana dan dapat mengurangi sistem teknologi informasi akan terus menjadi bagian
potensi kerugian. yang tidak terpisahkan dari perkembangan produk
dan layanan perbankan di tahun-tahun mendatang.
BCA telah menyelesaikan pembangunan Secondary BCA berupaya tetap menjadi yang terdepan dalam
Work Place sebagai alternatif tempat kerja bagi masing- menyediakan teknologi terkini di Indonesia guna
masing kantor wilayah dan memiliki Secondary Operation memberikan layanan yang melebihi harapan nasabah
Center sebagai alternatif tempat kerja bagi unit kerja serta membuka lini bisnis baru di era digital banking yang
operasional kantor pusat. Secondary Center tersebut semakin dinamis.
dirancang untuk memastikan operasional tetap berjalan
bila terjadi gangguan di lokasi kerja utama. Pada tahun
2015, Bank terus meningkatkan kemampuan Command
and Crisis Center di Surabaya sebagai pusat operasional

185
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan
Keuangan

186
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tinjauan Keuangan

Rp Rp

474T
Dana Pihak Ketiga
388
Total Kredit
T
Pada tahun 2015
76,1% merupakan dana Pertumbuhan kredit yang
BCA kembali berhasil
giro dan tabungan sehat dengan rasio NPL mempertahankan
terjaga pada level yang
rendah sebesar 0,7% kinerja keuangan
Dana Pihak Ketiga Kredit - bruto yang solid, ditopang
(dalam miliar Rupiah) (dalam miliar Rupiah) oleh pertumbuhan
berkualitas di bidang
473.666 387.643 penyaluran kredit
447.906
409.486 346.563 maupun penghimpunan
370.274 312.290
323.428 256.778
dana serta terjaganya
202.255
permodalan dan
likuiditas pada posisi
yang sehat

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
187
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Tinjauan Keuangan

TINJAUAN EKONOMI MAKRO INDONESIA TAHUN Berakhirnya masa commodity boom, volatilitas arus modal
2015 asing, serta realisasi belanja Pemerintah yang relatif lemah
di tahun 2015 mengakibatkan dampak negatif terhadap
Pada tahun 2015 perekonomian dunia secara keseluruhan konsumsi dalam negeri yang merupakan salah satu
memperlihatkan pertumbuhan yang lebih rendah dari komponen utama penggerak perekonomian Indonesia.
perkiraan semula dimana sebagian besar perekonomian Sebagai konsekuensinya, pertumbuhan PDB Indonesia pada
besar dunia mengalami proses pemulihan yang lambat. tahun 2015 tercatat sebesar 4,8%, terendah dalam enam
Meskipun berbagai stimulus ekonomi telah diterapkan, tahun terakhir, meski tetap merupakan salah satu tingkat
pemulihan ekonomi Amerika Serikat relatif masih berjalan pertumbuhan yang tertinggi diantara negara-negara G-20.
lambat, sementara Kawasan Eropa terus menunjukkan
tanda-tanda ketidakstabilan. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia (%)

6,3 6,4
Perekonomian dunia semakin terpengaruh oleh dampak 5,6
6,0 6,2 6,0
5,5 5,6
negatif dari perlambatan perekonomian kedua terbesar di 4,7
5,1
4,6
5,0
4,8
4,4
dunia, Tiongkok, yang menunjukkan penurunan aktivitas 3,5

ekspor dan pelemahan arus investasi yang sebelumnya


tumbuh cukup tinggi dari tahun ke tahun. Pertumbuhan
ekonomi Tiongkok pada tahun 2015 berada di bawah 7%,
jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata pada periode 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
2006 - 2010 yang berada di atas 10%. Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

Secara keseluruhan, keadaan ekonomi dunia yang tidak Satu faktor yang memberatkan kondisi makro nasional
stabil dan kurang kondusif masih menekan harga komoditas adalah bergesernya posisi neraca transaksi berjalan dari
sehingga berdampak negatif terhadap kinerja ekspor posisi surplus menjadi defisit sejak triwulan IV 2011 sebagai
Indonesia. Harga komoditas ekspor unggulan Indonesia akibat dari penurunan aktivitas ekspor secara keseluruhan.
seperti gas alam, batu bara, minyak sawit, nikel dan tembaga Tekanan pada defisit transaksi berjalan mulai berkurang di
turun drastis dalam beberapa tahun terakhir. Harga-harga tahun 2015 seiring dengan menurunnya aktivitas impor dan
komoditas tersebut masih tertekan dan diperkirakan akan pengurangan signifikan subsidi BBM. Pada tahun 2015, kondisi
terus berada pada siklus menurun dalam jangka pendek dan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar
menengah. USD 7,5 miliar dengan penurunan nilai impor sebesar 19,9%
dan ekspor sebesar 14,6%, sehingga mendorong perbaikan
Di sisi pasar keuangan global, quantitative easing di Amerika defisit transaksi berjalan pada tingkat 2,1% terhadap PDB
Serikat dan kebijakan tingkat suku bunga bank sentral pada tahun 2015, lebih baik dibandingkan tahun 2014 yang
Amerika Serikat (Fed Funds Rate) telah mendorong fluktuasi defisit sebesar 3,1% terhadap PDB. Meskipun demikian perlu
arus modal global yang cukup signifikan di pasar emerging diwaspadai risiko terjadinya peningkatan defisit transaksi
markets termasuk Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. berjalan jika roda ekonomi domestik kembali berputar lebih
Derasnya arus modal ke emerging markets pada tahun cepat, mengingat besarnya ketergantungan impor untuk
20092013 telah menopang kondisi makro Indonesia yang konsumsi domestik serta untuk mendukung kegiatan
mencapai pertumbuhan di atas 6% pada periode 2010-2012. manufaktur nasional yang membutuhkan impor barang
Dengan berakhirnya quantitative easing pada tahun 2014 dan modal maupun bahan baku dari luar negeri. Kestabilan arus
berakhirnya tingkat suku bunga terendah the Fed pada tahun investasi modal akan berperan penting bagi keseluruhan
2015, negaranegara emerging markets termasuk Indonesia perekonomian nasional dalam menyeimbangkan defisit
menghadapi tantangan tingginya ketidakstabilan arus modal transaksi berjalan.
global.

188
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Defisit transaksi berjalan dan tingginya permintaan telah ditentukan sebelumnya. Koordinasi antara kebijakan
valuta asing untuk pembayaran hutang luar negeri telah moneter Bank Indonesia dan penyesuaian kebijakan impor
memberi tekanan terhadap nilai tukar Rupiah. Lebih lanjut, beberapa barang komoditas pokok turut memberikan
ketidakpastian arah suku bunga Fed Funds Rate pada tahun kontribusi dalam mengelola tingkat inflasi nasional. Tingkat
2015 menambah volatilitas mata uang Rupiah secara inflasi pada tahun 2015 berada pada level 3,4% dibandingkan
signifikan. Pelemahan Rupiah terhadap US Dollar ini juga periode tahun sebelumnya yang sebesar 8,4%.
sejalan dengan pelemahan sebagian besar mata uang di
dunia terhadap US Dollar sebagai dampak dari kebijakan Penurunan tingkat inflasi serta kebijakan tingkat suku bunga
the FED. Ketidakpastian di pasar relatif berkurang setelah yang konstan telah mendukung stabilitas makro sepanjang
the FED memutuskan untuk meningkatkan suku bunga Fed tahun 2015. Dengan demikian, masyarakat dan pelaku bisnis
Funds Rate sebesar 25 bps pada Desember 2015. Nilai tukar tetap optimistis akan prospek jangka panjang perekonomian
Rupiah sempat mencapai titik terendah pada level Rp 14.693 nasional.
per 1 US Dollar pada September 2015, terdepresiasi 15,7%
dari posisi akhir tahun 2014. Namun sejalan dengan upaya- Inflasi dan Suku Bunga BI (%)
upaya proaktif regulator untuk menjaga nilai tukar Rupiah
20%
pada tingkat yang sesuai dengan fundamentalnya, nilai tukar 18,38 Inflasi
BI Rate
Rupiah terus menguat dan ditutup pada level Rp 13.788 16%
14,55

per 1 USD pada 31 Desember 2015, melemah 10,2% dari 12,75


12,14
12%
Rp 12.388 per 1 USD pada posisi yang sama tahun 2014. 9,75
8,50 9,50
8,00 7,92 8,79 8,38 8,36
8% 7,75 7,50 7,50
8,75 6,50 6,75
8,33 5,75 7,26
Nilai Tukar Rupiah terhadap USD (dalam Rupiah) 5,27
5,77 5,80 5,57
4% 4,61
4,30 3,99 3,35
3,43 3,56
2,78
15.000 14.693
0%
Jul-05 Sep-06 Nov-07 Jan-09 Mar-10 Mei-11 Jul-12 Sep-13 Nov-14 Des-15
13.788
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia
13.000 12.650
12.100 12.240 12.388
11.649

11.000 10.775 11.050


11.289 Pemerintah telah mencanangkan program-program kerja
10.155
9.450 9.378
9.868
dan paket-paket kebijakan di bidang fiskal untuk mendorong
9.125
9.000
pergerakan ekonomi dalam jangka pendek dan menengah.
8.703 8.690
8.464
Pemerintah melakukan reformasi subsidi energi, menyusun
7.000
Jul-05 Okt-06 Feb-08 Mei-09 Agt-10 Nov-11 Jun-12 Okt-13 Mei-14 Des-15 beberapa program percepatan proyek-proyek pembangunan
Sumber: Bloomberg
infrastruktur, serta memperbaiki iklim investasi, antara
Untuk menjaga kestabilan Rupiah dan sekaligus lain melalui percepatan proses perolehan tax allowance,
mengendalikan defisit transaksi berjalan pada tingkat yang tax holiday, dan izin investasi maupun pelayanan investasi
lebih sehat, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga terpadu satu pintu (PTSP).
acuan BI Rate sebesar 7,5% sejak bulan Februari 2015. Pada
akhir tahun 2015, Bank Indonesia menurunkan Giro Wajib BCA percaya bahwa program belanja Pemerintah dan
Minimum (GWM) Primer sebesar 50 bps menjadi 7,5% dari berbagai upaya untuk menarik investasi akan terus
total dana pihak ketiga bank, guna melonggarkan likuiditas memberikan pengaruh positif dalam jangka pendek dan
sebagai upaya mendorong ekonomi. menengah serta menghasilkan pertumbuhan ekonomi
yang lebih tinggi ke depannya. Dalam jangka pendek,
Tekanan inflasi Indonesia berkurang signifikan seiring perekonomian Indonesia masih akan menghadapi berbagai
turunnya konsumsi domestik dan aktivitas bisnis serta tantangan di tengah ketidakpastian ekonomi global, dan
rendahnya harga komoditas utama dunia. Tingkat inflasi PDB Indonesia diperkirakan akan tumbuh pada tingkat yang
Indonesia pada akhir tahun 2015 sesuai dengan target yang moderat di tahun 2016. Meskipun demikian, dalam jangka

189
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

panjang Indonesia memiliki prospek yang menjanjikan. Otoritas Jasa Keuangan secara proaktif mengarahkan
Demografi populasi usia produktif yang besar, potensi pertumbuhan industri perbankan pada tingkat yang sehat
pertumbuhan masyarakat kelas menengah, kekayaaan dan berkelanjutan dengan menerapkan berbagai kebijakan
alam yang berlimpah, dan meningkatnya investasi berbagai yang berimbang dalam menghadapi tantangan ekonomi
infrastruktur nasional merupakan pijakan utama bagi pada tahun 2015. Dengan mempertimbangkan faktor
roda perekonomian Indonesia untuk tetap berputar dan eksternal dan internal, Bank Indonesia mengelola kebijakan
bertumbuh di tengah berbagai tantangan ekonomi global. moneter secara berhati-hati, menjaga tingkat suku bunga
secara konservatif serta mengawal likuiditas melalui
PDB per Kapita (dalam USD) pemantauan kondisi pasar dan pelonggaran GWM pada
akhir tahun.
3.751 3.667
3.525 3.531
3.377
2.977
Pada tahun 2015 total aset perbankan Indonesia tercatat
2.245
2.350
sebesar Rp 6.133 triliun, tumbuh 9,2% dengan tingkat
1.922
1.648 pengembalian atas aset (Return on Assets ROA) sebesar
1.321

791
944
1.116 1.167
2,3%. Portofolio kredit perbankan tumbuh 10,5% menjadi
Rp 4.058 triliun pada akhir tahun 2015. Kredit modal

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
kerja tercatat sebesar Rp 1.916 triliun, naik sebesar 9,0%.
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kredit investasi mencapai Rp 1.036 triliun atau meningkat
14,7%. Kredit konsumsi tercatat sebesar Rp 1.106 triliun
pada akhir tahun 2015, naik 9,1% dibandingkan tahun
TINJAUAN KINERJA PERBANKAN INDONESIA sebelumnya. Pertumbuhan moderat ini sejalan dengan
TAHUN 2015 tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada pada
level 4,8%. Secara keseluruhan, tingkat pertumbuhan aset
Industri perbankan Indonesia dihadapkan pada perlambatan dan kredit perbankan di tahun 2015 lebih rendah dari tahun-
pertumbuhan portofolio kredit dan dana pihak ketiga pada tahun sebelumnya (masing-masing sebesar 16,5% dan
tahun 2015. Tingkat profitabilitas juga mengalami tekanan 22,0% CAGR 2007 2012).
terutama disebabkan oleh kenaikan biaya cadangan
untuk kredit bermasalah dan restrukturisasi kredit, sejalan Rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans NPL)
dengan melemahnya aktivitas bisnis dalam negeri. Secara mengalami tren peningkatan dimana pada akhir tahun
keseluruhan, industri perbankan nasional masih berada 2015 tercatat sebesar 2,5% dibandingkan 2,2% pada akhir
pada kondisi yang baik ditopang oleh permodalan yang kuat tahun 2014. Kenaikan rasio kredit bermasalah disebabkan
dan likuiditas yang sehat, dengan jumlah kredit bermasalah oleh menurunnya kualitas kredit usaha sejalan dengan
terjaga pada tingkat yang dapat ditoleransi disepanjang melemahnya profitabilitas sektor bisnis.
tahun 2015.

190
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Ikhtisar Kinerja Sektor Perbankan Indonesia (dalam triliun Rupiah)


Naik / (turun)
2015 2014
Nominal Persentase
Total Aset 6.133 5.615 517 9,2%
Kredit 4.058 3.674 384 10,5%
Modal Kerja 1.916 1.757 159 9,0%
Investasi 1.036 903 133 14,7%
Konsumsi 1.106 1.014 92 9,1%
Dana Pihak Ketiga 4.413 4.114 299 7,3%
Giro 988 890 98 11,0%
Tabungan 1.396 1.284 112 8,7%
Deposito 2.030 1.940 89 4,6%

Pendapatan Bunga Bersih 308 274 34 12,4%


Pendapatan Operasional Lainnya 110 102 8 7,8%
Beban Operasional (285) (232) (53) 22,8%
Laba Sebelum Pajak 134 144 (10) -6,9%
Laba Bersih 105 112 (7) -6,3%

Marjin Bunga Bersih (NIM) 5,4% 4,2% N.A 120 bps


Tingkat Pengembalian atas Aset (ROA) 2,3% 2,9% N.A -60 bps
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 81,5% 76,3% N.A 520 bps
Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) 92,1% 89,4% N.A 270 bps
Kredit Bermasalah (NPL) 2,5% 2,2% N.A 30 bps
Tingkat Kecukupan Modal (CAR) 21,4% 19,6% N.A 180 bps

Jumlah Bank (dalam Unit) 118 119 (1) -0,8%


Sumber: Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Dari sisi penghimpunan dana masyarakat, dana pihak ketiga dimana didalamnya terdapat biaya cadangan kredit
tercatat tumbuh sebesar 7,3% mencapai Rp 4.413 triliun bermasalah, mengalami kenaikan signifikan sebesar 22,8%
pada akhir 2015 dari Rp 4.114 triliun pada akhir tahun 2014. mencapai Rp 285 triliun dibandingkan tahun sebelumnya
Dana giro tumbuh 11,0% menjadi Rp 988 triliun dari periode yang sebesar Rp 232 triliun. Dengan demikian, Laba Bersih
sebelumnya yang sebesar Rp 890 triliun, sedangkan dana sektor perbankan pada tahun 2015 turun 6,3% menjadi
tabungan naik 8,7% menjadi Rp 1.396 triliun pada akhir tahun Rp 105 triliun. Tahun 2015 merupakan tahun pertama
2015 dari Rp 1.284 triliun pada tahun 2014. Sementara itu perbankan nasional mengalami penurunan Laba Bersih
dana deposito meningkat 4,6% menjadi Rp 2.030 triliun. dalam 5 tahun terakhir.
Tingkat pertumbuhan dana pihak ketiga tersebut lebih rendah
dibandingkan tahuntahun sebelumnya dimana dana pihak Posisi permodalan sektor perbankan Indonesia pada
ketiga perbankan nasional tumbuh sebesar 16,4% (CAGR tahun 2015 tetap terjaga pada posisi yang solid, dimana
2007 2012). Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio CAR)
to Deposit Ratio LDR) sektor perbankan tercatat sebesar sektor perbankan tercatat sebesar 21,4% pada tahun
92,1% pada tahun 2015. 2015, meningkat 180 bps dari 19,6% pada tahun 2014.
Perubahan pengakuan laba bersih tahun berjalan dalam
Pendapatan Bunga Bersih sektor perbankan Indonesia perhitungan CAR telah membantu kenaikan rasio CAR
meningkat 12,4% menjadi Rp 308 triliun pada tahun 2015 tersebut. Sejak tahun 2015, laba bersih tahun berjalan diakui
dari Rp 274 triliun pada tahun 2014. Pendapatan Operasional 100% sebagai komponen modal inti, dimana sebelumnya
lainnya meningkat 7,8% menjadi Rp 110 triliun. Dengan hanya diperhitungkan 50%. Lebih lanjut, revaluasi aset
demikian, total Pendapatan Operasional (Pendapatan Bunga yang dilakukan pada tahun 2015 dan 2016 akan semakin
Bersih dan Pendapatan Operasional Lainnya) naik 11,2% memperkokoh posisi permodalan bank-bank berskala besar.
menjadi Rp 418 triliun. Beban Operasional sektor perbankan,

191
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Kedepannya, BCA tetap optimis bahwa Pemerintah dan Dana deposito naik 1,7% menjadi Rp 113,4 triliun per 31
regulator akan terus menerapkan kebijakan-kebijakan Desember 2015 dari Rp 111,5 triliun per 31 Desember 2014.
moneter maupun fiskal yang prudent. Upaya-upaya tersebut Kenaikan ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun-
diharapkan dapat berkontribusi terhadap kestabilan ekonomi tahun sebelumnya dan sejalan dengan kebijakan penurunan
serta mendukung pertumbuhan dan stabilitas industri suku bunga deposito BCA secara bertahap pada tahun
perbankan Indonesia. 2015. Penyesuaian tingkat suku bunga deposito pada level
yang lebih rendah dibandingkan rata-rata di pasar ditujukan
TINJAUAN KINERJA KEUANGAN BCA TAHUN 2015 untuk menekan biaya dana (cost of funds) namun dengan
tetap mempertahankan dana deposito sesuai dengan
Pada tahun 2015 BCA kembali mencatat kinerja keuangan jumlah yang diinginkan. Dengan demikian, pada akhir tahun
yang solid, ditopang oleh pertumbuhan berkualitas di bidang 2015 keseluruhan dana pihak ketiga BCA tercatat sebesar
penyaluran kredit maupun penghimpunan dana serta Rp 473,7 triliun, meningkat 5,8% dibandingkan dengan posisi
terjaganya permodalan dan likuiditas pada posisi yang sehat. yang sama tahun sebelumnya.

Per 31 Desember 2015 portofolio kredit mencapai Rp 387,6 Loan to Funding Ratio (LFR) meningkat menjadi 81,1%
triliun, meningkat 11,9% di semua segmen terutama segmen pada akhir tahun 2015 dari 76,8% pada akhir tahun 2014.
korporasi. Penerapan prinsip penyaluran kredit secara hati- Penempatan aset jangka pendek diluar primary reserves
hati telah memungkinkan BCA untuk mempertahankan rasio tercatat sebesar Rp 67,5 triliun atau 14,2% terhadap total
kredit bermasalah pada level rendah sebesar 0,7% dengan dana pihak ketiga pada akhir Desember 2015. Penempatan
rasio cadangan terhadap kredit bermasalah mencapai jangka pendek tersebut terdiri dari penempatan pada bank
322,2%. Posisi permodalan terjaga pada level yang sehat lain dan penempatan pada Bank Indonesia yang termasuk
dengan rasio kecukupan modal (CAR) tercatat sebesar Fasilitas Simpanan Bank Indonesia, Term Deposit Bank
18,7% per 31 Desember 2015. Indonesia dan Sertifikat Bank Indonesia.

Perbankan transaksi tetap menjadi bisnis inti BCA dimana Pendapatan Bunga Bersih meningkat 12,0% menjadi
dana rekening transaksi (giro dan tabungan atau CASA) Rp 35,9 triliun didukung oleh pertumbuhan portofolio kredit
merupakan sumber utama pendanaan yang berkontribusi dan pendanaan CASA yang berbiaya rendah. Pendapatan
sebesar 76,1% terhadap total dana pihak ketiga. Meski Operasional selain Bunga meningkat 28,5% menjadi
di tengah kondisi ekonomi yang kurang kondusif dan Rp 12,0 triliun pada tahun 2015, ditopang oleh kenaikan
perlambatan aktivitas usaha, BCA berhasil mencatat Pendapatan Provisi dan Komisi serta peningkatan
pertumbuhan dana CASA sebesar 7,1% menjadi Rp 360,3 pendapatan yang berasal dari transaksi swap tresuri.
triliun per 31 Desember 2015. Pertumbuhan CASA tersebut Pada tahun 2015 BCA membukukan Laba Bersih sebesar
tercapai dengan sedikit penurunan tingkat suku bunga Rp 18,0 triliun, tumbuh 9,3% dibandingkan tahun sebelumnya,
tabungan sebesar 20 bps. Hal ini mencerminkan keunggulan dengan tingkat pengembalian atas aset (Return on Assets
BCA dalam penyediaan sistem layanan penyelesaian ROA) sebesar 3,8% dan tingkat pengembalian atas ekuitas
pembayaran. (Return on Equity ROE) sebesar 21,9%.

192
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

IKHTISAR LABA RUGI

Profitabilitas dicapai dengan menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dengan risiko bisnis.

Pendapatan Bunga Bersih (dalam miliar Rupiah)
Naik / (turun)
2015 2014
Nominal Persentase
Pendapatan Bunga 47.082 43.771 3.311 7,6%
Kredit 36.721 33.431 3.290 9,8%
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain 958 960 (2) -0,2%
Efek-efek (termasuk Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali) 5.650 5.887 (237) -4,0%
Pembiayaan Konsumen dan Investasi Sewa Pembiayaan 2.870 2.821 49 1,7%
Lainnya (termasuk bagi hasil Syariah) 883 672 211 31,4%
Beban Bunga 11.213 11.744 (531) -4,5%
Giro 1.064 1.058 6 0,6%
Tabungan 2.341 2.539 (198) -7,8%
Deposito 6.244 6.697 (453) -6,8%
Lainnya (termasuk beban Syariah) 1.564 1.450 114 7,9%
Pendapatan Bunga Bersih 35.869 32.027 3.842 12,0%

Pendapatan Bunga meningkat namun terdapat penurunan yield pada instrumen


Pendapatan Bunga BCA pada tahun 2015 meningkat 7,6% ini sehingga Pendapatan Bunga dari investasi ini tidak
mencapai Rp 47,1 triliun dibandingkan tahun sebelumnya mengalami peningkatan. Yield pada penempatan dana di
yang sebesar Rp 43,8 triliun. Peningkatan ini terutama instrumen tersebut tercatat sebesar 3,1% pada tahun 2015,
disebabkan oleh kenaikan Pendapatan Bunga dari turun apabila dibandingkan tahun 2014 yang sebesar 4,9%.
portofolio kredit yang berkontribusi terbesar terhadap total
pertumbuhan Pendapatan Bunga. Pendapatan Bunga dari Efek-efek. Total Pendapatan Bunga
dari Efek-efek (termasuk Efek-efek yang Dibeli dengan Janji
Pendapatan Bunga Kredit. Pada tahun 2015 Pendapatan Dijual Kembali) turun 4,0% menjadi Rp 5,7 triliun pada tahun
Bunga dari portofolio kredit tercatat sebesar Rp 36,7 triliun, 2015 yang disebabkan oleh menurunnya jumlah investasi
tumbuh 9,8%, terutama disebabkan oleh meningkatnya pada instrumen-instrumen tersebut di atas. Pendapatan
outstanding penyaluran kredit pada tahun 2015. Imbal hasil Bunga dari Efek-Efek untuk Tujuan Investasi tumbuh sebesar
keseluruhan portofolio kredit tercatat sebesar 10,5% pada 13,3% menjadi Rp 3,9 triliun yang didukung oleh kenaikan
tahun 2015, sedikit meningkat dari 10,3% pada tahun 2014. Pendapatan Bunga pada Sertifikat Bank Indonesia sejalan
dengan peningkatan rata-rata outstanding Sertifikat Bank
Pendapatan Bunga dari Penempatan pada Bank Indonesia Indonesia. Sementara itu, Pendapatan Bunga dari Efek-
dan Bank-bank Lain. Pada tahun 2015 Pendapatan Bunga efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali mengalami
dari Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank-bank penurunan 27,9% menjadi Rp 1,8 triliun sejalan dengan
Lain relatif stabil sebesar Rp 958 miliar. Volume rata-rata penurunan total outstanding efek-efek tersebut.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain

Pendapatan Bunga dari Efek-efek berdasarkan Jenis Instrumen Investasi (dalam miliar Rupiah)
Naik / (turun)
2015 2014
Nominal Persentase
Efek-efek untuk Tujuan Investasi 3.865 3.412 453 13,3%
Sertifikat Bank Indonesia 1.296 667 629 94,3%
Obligasi Pemerintah 1.930 2.136 (206) -9,6%
Surat Berharga Lainnya 639 609 30 4,9%
Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali 1.785 2.475 (690) -27,9%
Total Pendapatan Bunga dari Efek-efek 5.650 5.887 (237) -4,0%

193
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Pendapatan Bunga Pembiayaan Konsumen dan Investasi Sewa Pembiayaan. Pendapatan bunga tersebut naik 1,7% menjadi
Rp 2,9 triliun pada tahun 2015. Pendapatan ini dihasilkan oleh entitas anak BCA, yaitu BCA Finance dan Central Santosa
Finance, yang bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor.

Pendapatan Bunga Lainnya. Pada tahun 2015 Pendapatan Bunga Lainnya meningkat 31,4% menjadi sebesar Rp 883 miliar
pada tahun 2015 dari Rp 672 miliar pada tahun 2014. Terdapat bagi hasil Syariah yang meningkat sebesar 65,5% atau Rp 146
miliar menjadi sebesar Rp 369 miliar pada tahun 2015.

Komposisi Pendapatan Bunga

12,0% 13,5%

6,1%
6,4%
2,0%
1,9% 2,2%
1,5%

78,0%
2015 76,4%
2014

Rp 47.082 miliar Rp 43.771 miliar

Kredit Pembiayaan Konsumen dan Investasi Sewa Pembiayaan Lainnya

Efek-Efek Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain

Imbal Hasil (Yield) Aset Produktif


2015 2014
Kredit 10,5% 10,3%
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain 3,1% 4,9%
Efek-Efek (termasuk Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali) 6,1% 6,3%
Aset Produktif 8,6% 8,7%

Beban Bunga
Meskipun dana pihak ketiga tumbuh 5,8%, Beban Bunga bertahap menurunkan tingkat suku bunga produk dana
BCA pada tahun 2015 mengalami penurunan 4,5% menjadi terutama produk deposito. Mempertimbangkan posisi
sebesar Rp 11,2 triliun. Hal ini didukung langkah proaktif cadangan likuiditas Bank yang baik, BCA tidak mengikuti
BCA dalam menurunkan suku bunga sejalan dengan kompetisi suku bunga di pasar melainkan menurunkan suku
melonggarnya tingkat likuiditas perbankan Indonesia. Sejak bunga deposito di bawah level yang telah ditetapkan oleh
Agustus 2014 dan berlanjut pada tahun 2015, BCA secara Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).

194
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Komposisi Beban Bunga

9,5% 9,0%
13,9% 12,4%

20,9% 21,6%

55,7%
2015 57,0%
2014

Rp 11.213 miliar Rp 11.744 miliar

Giro Tabungan Deposito Lainnya

Beban Bunga Giro relatif stabil sebesar Rp 1,1 triliun pada Biaya dana (cost of funds) BCA mengalami penurunan 30 bps
tahun 2015. Sementara itu, Beban Bunga Tabungan menjadi 2,3% di tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 yang
mengalami penurunan sebesar 7,8% menjadi Rp 2,3 triliun sebesar 2,6%.
pada tahun 2015 dari tahun sebelumnya yang sebesar
Rp 2,5 triliun. Hal ini sejalan dengan penurunan tipis tingkat Pendapatan Bunga Bersih dan Marjin Bunga Bersih
suku bunga tabungan pada semester I 2015. Pendapatan Bunga Bersih BCA meningkat 12,0% menjadi
Rp 35,9 triliun pada tahun 2015 dari Rp 32,0 triliun pada
Beban Bunga Deposito mengalami penurunan sebesar tahun sebelumnya. Peningkatan portofolio kredit serta cost
6,8% menjadi Rp 6,2 triliun pada tahun 2015 sejalan dengan of funds yang lebih rendah menjadi faktor pendorong utama
penurunan suku bunga deposito rata-rata sebesar 200 bps peningkatan Pendapatan Bunga Bersih tersebut. Marjin
selama tahun 2015. Sementara itu, Beban Bunga Lainnya bunga bersih (Net Interest Margin - NIM) pada tahun 2015
meningkat 7,9% menjadi Rp 1,6 triliun di tahun 2015 dimana tercatat sebesar 6,7%, lebih tinggi 20 basis poin dari tahun
kenaikan ini terutama didorong oleh meningkatnya premi sebelumnya yang sebesar 6,5%.
penjaminan Pemerintah dan beban Syariah.

Pendapatan Bunga Bersih (dalam miliar Rupiah) Marjin Bunga Bersih - NIM (%, tidak konsolidasi)

Imbal Hasil Aset Produktif (yield) Cost of Funds

Marjin Bunga Bersih (NIM)

,0%
12 6,53%
6,72%

35.869

32.027

8,71%
8,63%

2,61% 2,31%

2014 2015 2014 2015

195
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Pendapatan Operasional selain Bunga


Pendapatan Operasional selain Bunga pada tahun 2015 tumbuh sebesar 28,5% atau Rp 2,7 triliun menjadi Rp 12,0 triliun.

Pendapatan Operasional selain Bunga (dalam miliar Rupiah)


Naik / (turun)
2015 2014
Nominal Persentase
Pendapatan Provisi dan Komisi - bersih 8.356 7.285 1.071 14,7%
Pendapatan Transaksi Perdagangan - bersih 2.107 836 1.271 152,0%
Pendapatan Operasional Lainnya 1.544 1.225 319 26,0%
Pendapatan Operasional selain Bunga 12.007 9.346 2.661 28,5%

Pendapatan Provisi dan Komisi - bersih (dalam miliar Rupiah)


Naik / (turun)
2015 2014
Nominal Persentase
Simpanan dari nasabah* 2.578 2.367 211 8,9%
Kredit yang diberikan 1.231 1.094 137 12,5%
Penyelesaian pembayaran (payment settlement) 1.395 1.339 56 4,2%
Kartu kredit 2.223 1.658 565 34,1%
Pengiriman uang, kliring dan inkaso 386 405 (19) -4,7%
Lainnya 547 426 121 28,4%
Total 8.360 7.289 1.071 14,7%
Beban provisi dan komisi (4) (4) 0 0,0%
Pendapatan Provisi dan Komisi - bersih 8.356 7.285 1.071 14,7%
*
Sebagian besar merupakan pendapatan administrasi bulanan produk tabungan nasabah

Pada tahun 2015 Pendapatan Provisi dan Komisi (Fee-based Peningkatan outstanding kartu kredit dan pendapatan
Income) tetap memberikan kontribusi terbesar yaitu 69,6% switching jaringan telah mendorong peningkatan pendapatan
dari total Pendapatan Operasional selain Bunga, sedangkan administrasi dari kartu kredit sebesar 34,1% menjadi
Pendapatan Transaksi Perdagangan dan Pendapatan Rp 2,2 triliun pada tahun 2015. Disamping itu terdapat
Operasional Lainnya masing-masing berkontribusi sebesar reklasifikasi pencatatan pendapatan dari jaringan kartu
17,5% dan 12,9% terhadap total Pendapatan Operasional kredit internasional, yang turut mendukung pertumbuhan
selain Bunga. pendapatan kartu kredit. Pendapatan administrasi dari
portofolio kredit tercatat sebesar Rp 1,2 triliun, meningkat
Pendapatan Provisi dan Komisi. Pada tahun 2015 secara 12,5% dari tahun 2014.
keseluruhan Pendapatan Provisi dan Komisi meningkat
14,7% menjadi Rp 8,4 triliun. Peningkatan tersebut terutama Pendapatan Transaksi Perdagangan. Secara bersih,
berasal dari pos simpanan dari nasabah serta pendapatan Pendapatan Transaksi Perdagangan mengalami kenaikan
administrasi kredit maupun kartu kredit. signifikan sebesar 152,0% menjadi Rp 2,1 triliun yang
disebabkan oleh meningkatnya transaksi swap valuta asing
Pos simpanan dari nasabah, yang sebagian besar berupa terutama pada semester II 2015. Pada tahun 2015, BCA
pendapatan administrasi bulanan produk tabungan, melakukan pembelian dan penempatan US Dollar pada Bank
meningkat 8,9% menjadi Rp 2,6 triliun pada tahun 2015 sejalan Indonesia, dan pada saat yang sama melakukan transaksi
dengan peningkatan jumlah rekening nasabah. Pada awal lindung nilai tukar melalui pasar swap - sell forward USD
tahun 2016 BCA menyesuaikan biaya administrasi bulanan terhadap penempatan tersebut. Dari transaksi tersebut,
produk tabungan sejalan dengan meningkatnya biaya BCA memperoleh imbal hasil (return) yang lebih baik melalui
investasi maupun biaya operasional dalam menghadirkan besarnya premi swap dibandingkan penempatan dana
layanan transaksi. Sementara itu, pendapatan pada pos jangka pendek pada umumnya.
penyelesaian pembayaran meningkat 4,2% menjadi Rp 1,4
triliun pada tahun 2015.

196
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Pendapatan Operasional Lainnya. Pada tahun 2015 Beban Operasional


Pendapatan Operasional Lainnya meningkat 26,0% menjadi Beban Operasional meningkat relatif signifikan pada tahun
Rp 1,5 triliun terutama ditopang oleh pendapatan dari 2015 sejalan dengan ekspansi infrastruktur jaringan maupun
entitas-entitas anak. BCA Insurance, BCA Finance dan BCA peningkatan kualitas layanan. Beban Operasional BCA
Sekuritas masing-masing berkontribusi 30,4%, 13,7% dan meningkat sebesar 18,1% atau Rp 3,3 triliun menjadi Rp 21,7
7,3% dari total Pendapatan Operasional Lainnya pada tahun trilun dari Rp 18,4 triliun pada tahun 2014. Rasio Efisiensi
2015. Biaya (Cost Efficiency Ratio) pada tahun 2015 tercatat sebesar
46,5%, dibandingkan posisi tahun 2014 yang sebesar 44,2%.

Beban Operasional (dalam miliar Rupiah)


Naik / (turun)
2015 2014
Nominal Persentase
Beban Umum dan Administrasi 10.875 8.932 1.943 21,8%
Beban Karyawan 9.728 8.671 1.057 12,2%
Lain-lain 1.111 790 321 40,6%
Total 21.714 18.393 3.321 18,1%

Beban Umum dan Administrasi. Pada tahun 2015 Beban Biaya tersebut sekarang tercatat secara gross di beban
Umum dan Administrasi naik 21,8% menjadi Rp 10,9 triliun. komunikasi sedangkan sebelumnya dicatat secara netto
Peningkatan beban tersebut sejalan dengan perluasan sebagai pengurang pendapatan Provisi dan Komisi. Beban
jaringan cabang serta perluasan electronic channels yang Promosi meningkat secara moderat sebesar 8,7% menjadi
disertai oleh peningkatan kapasitas dan kapabilitas teknologi Rp 1,1 triliun pada tahun 2015 sejalan dengan upaya
informasi. Selain itu, faktor inflasi dan melemahnya nilai BCA untuk melakukan efisiensi biaya. Selain itu, terdapat
tukar Rupiah juga turut mendorong kenaikan dari Beban peningkatan signifikan Beban Pajak sebesar 522,0% menjadi
Umum dan Administrasi pada tahun 2015. Rp 255 miliar pada tahun 2015, terutama disebabkan oleh
pembukuan pajak revaluasi aset pada Desember 2015
Beban operasional harian transaksi perbankan yang sebesar Rp 187 miliar.
dibukukan pada pos Keperluan Kantor meningkat 17,1%
menjadi Rp 3,4 triliun sedangkan Beban Sewa meningkat Beban Karyawan. Pada tahun 2015 Beban Karyawan mencapai
12,9% menjadi Rp 1,4 triliun pada tahun 2015. Sejalan Rp 9,7 triliun, meningkat 12,2% dibandingkan pada tahun 2014.
dengan penambahan aset tetap terutama mainframe, ATM Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh penyesuaian
dan komputer, Beban Penyusutan & Amortisasi naik 27,8% gaji dan tunjangan, termasuk pemberian bonus, dana pensiun
menjadi Rp 1,6 triliun dan Beban Perbaikan & Pemeliharaan dan tunjangan lainnya. BCA melakukan penyesuaian gaji di
meningkat 21,6% menjadi Rp 1,2 triliun pada tahun 2015. awal tahun 2015 untuk eselon tertentu yang disebabkan oleh
Beban Komunikasi tercatat sebesar Rp 754 miliar, naik 47,3% pengurangan subsidi BBM pada November 2014 setelah
pada tahun 2015 terutama disebabkan oleh perubahan sebelumnya melakukan penyesuaian sejalan dengan kenaikan
pencatatan biaya dari transaksi kartu kredit di luar negeri upah minimum. Penambahan jumlah karyawan juga turut
menggunakan jaringan seperti VISA, Mastercard dan AMEX. meningkatkan beban gaji, dimana terdapat penambahan lebih
dari 1.800 karyawan baik di kantor cabang, wilayah maupun
kantor pusat BCA.

197
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Beban Umum dan Administrasi (dalam miliar Rupiah)


Naik / (turun)
2015 2014
Nominal Persentase
Keperluan kantor 3.425 2.925 500 17,1%
Penyusutan dan amortisasi 1.553 1.215 338 27,8%
Sewa 1.409 1.248 161 12,9%
Perbaikan dan pemeliharaan 1.192 980 212 21,6%
Promosi 1.087 1.000 87 8,7%
Komunikasi 754 512 242 47,3%
Jasa tenaga ahli 401 339 62 18,3%
Air, listrik, dan bahan bakar 291 271 20 7,4%
Pajak 255 41 214 522,0%
Komputer dan perangkat lunak 129 109 20 18,3%
Pengangkutan 62 60 2 3,3%
Asuransi 33 21 12 57,1%
Penelitian dan pengembangan 27 36 (9) -25,0%
Keamanan 18 18 - 0,0%
Lainnya 239 157 82 52,2%
Total 10.875 8.932 1.943 21,8%

Jumlah Karyawan dan Jaringan Layanan


2015 2014
Jumlah Karyawan 23.982 22.161
Kantor Cabang (termasuk kantor kas) 1.182 1.111
ATM 17.081 16.694

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN),
Aset Keuangan mengacu kepada penerapan regulasi PSAK 50 dan 55
Pada tahun 2015, BCA membentuk Beban Cadangan yang berlaku sejak 1 Januari 2010, dinilai secara individual
Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) - net sebesar Rp 3,5 maupun kolektif di dalam portofolio pinjaman. Penilaian
triliun, meningkat 56,5% dibandingkan tahun sebelumnya. individual dilakukan terhadap kredit yang memiliki nilai
Pembentukan Beban CKPN yang lebih tinggi tersebut sesuai signifikan secara individual dan terdapat bukti obyektif
dengan prinsip manajemen risiko BCA dan sesuai dengan adanya penurunan nilai. Bukti objektif tersebut diantaranya
pertimbangan manajemen mengenai bagaimana kondisi meliputi pelanggaran perjanjian termasuk tunggakan
ekonomi dan kondisi kredit saat ini. Pada tahun 2015 BCA pembayaran oleh debitur ataupun indikasi kuat bahwa
mengantisipasi pemburukan kualitas kredit beberapa debitur debitur tidak mampu memenuhi kewajibannya.
korporasi dan komersial yang mengalami penurunan kinerja
terutama bidang jasa angkutan laut dan bisnis pendukung Pada penilaian individual, dilakukan estimasi atas nilai
pertambangan batu bara lainnya. tunai arus kas yang diharapkan akan diterima apabila kredit
memburuk atau menunjukkan tanda-tanda penurunan nilai.
Pada tahun 2015 BCA melakukan penghapusbukuan Dalam mengestimasi arus kas ini, manajemen membuat
sebesar Rp 1,1 triliun, meningkat dari Rp 839 miliar pada pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari counterparty
tahun sebelumnya, terutama sebagai dampak dari penurunan dan nilai bersih yang dapat direalisasi dari agunan.
kualitas kredit di segmen kartu kredit, pembiayaan sepeda
motor serta kredit komersial. Dengan pembentukan Beban Penilaian kolektif diterapkan untuk kredit yang secara
Cadangan serta Penghapusbukuan Aset, per 31 Desember individual memiliki nilai yang tidak signifikan, ataupun untuk
2015 Saldo Akhir CKPN tercatat sebesar Rp 10,6 triliun, kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun
meningkat 31,4% dibandingkan dengan Saldo Akhir CKPN tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai. Berdasarkan
per 31 Desember 2014. kriteria tersebut, penilaian secara kolektif dilakukan pada

198
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

(a) kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan kredit Dalam menentukan perlunya untuk membentuk cadangan
konsumer termasuk kartu kredit, dan (b) kredit untuk kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen BCA
segmen korporasi dan komersial dengan kolektibilitas lancar mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit,
dan dalam perhatian khusus. besarnya portofolio, konsentrasi kredit, dan faktor-faktor
ekonomi.
Penilaian cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif
meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio Dalam menghitung cadangan penurunan nilai secara kolektif,
tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika BCA menerapkan formula sebagai berikut: Probability of
terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai Default x Loss Given Default x Amortized Cost1.
tagihan dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai
secara individu belum dapat diidentifikasi.

Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas Aset Keuangan (dalam miliar Rupiah)
Naik / (turun)
2015 2014
Nominal Persentase
Saldo Awal 8.099 6.548 1.551 23,7%
Penyesuaian Saldo Awal Sehubungan dengan Akuisisi Entitas Anak - 65 (65) N.A
Penambahan Cadangan Selama Tahun Berjalan 3.505 2.239 1.266 56,5%
Penghapusbukuan Aset Selama Tahun Berjalan (-/-) 1.110 839 271 32,3%
Penerimaan Kembali Aset yang Telah Dihapusbukukan 63 65 (2) -3,1%
Selisih Kurs 88 21 67 319,0%
Saldo Akhir 10.645 8.099 2.546 31,4%

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Laba Sebelum Pajak Penghasilan dan ROA
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Pada tahun 2015 Laba Sebelum Pajak Penghasilan tercatat (dalam miliar Rupiah)
sebesar Rp 22,7 triliun meningkat 9,2% dibandingkan Return on Assets (ROA) - tidak konsolidasi
Rp 20,7 triliun pada tahun 2014. Kenaikan Laba Sebelum
3,9% 3,8%
Pajak Penghasilan yang sejalan dengan pertumbuhan aset,
telah memberikan tingkat pengembalian atas aset (Return on 22.657
Assets ROA) yang relatif stabil pada level 3,8%. 20.741

2014 2015

1
Probability of Default yaitu tingkat kemungkinan kegagalan debitur memenuhi kewajibannya. Loss Given Default yaitu tingkat kerugian yang diakibatkan kegagalan debitur memenuhi
kewajibannya. Amortized Cost yaitu nilai tercatat aset keuangan berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.

199
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Laba Bersih Laporan Laba Rugi Komprehensif


Laba Bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas Laporan Laba Rugi Komprehensif merupakan perubahan
induk tercatat sebesar Rp 18,0 triliun pada tahun 2015, ekuitas dalam periode tertentu, selain perubahan yang
meningkat 9,3% dibandingkan pada tahun 2014 yang sebesar dihasilkan dari transaksi dengan pemegang saham dalam
Rp 16,5 triliun. Laba bersih per saham (Earning Per Share - kapasitasnya sebagai pemegang saham.
EPS) meningkat menjadi Rp 731 per saham di tahun 2015
dibandingkan Rp 669 per saham di tahun 2014. Tingkat Di BCA, terdapat dua pos utama yang mempengaruhi laporan
pengembalian atas ekuitas (Return on Equity ROE) tercatat Laba Rugi Komprehensif secara signifikan. Yang pertama
sebesar 21,9% pada tahun 2015 dibandingkan 25,5% pada adalah pos (Kerugian) Keuntungan Yang Belum Direalisasi,
tahun 2014. Penurunan ROE tersebut sejalan dengan langkah sebagai dampak atas penilaian mark-to-market terutama atas
BCA dalam memperkuat posisi permodalan untuk mendukung portofolio obligasi Pemerintah pada kategori Tersedia Untuk
pengembangan bisnis di masa mendatang. Langkah penguatan Dijual. Yang kedua adalah pos Pengukuran Kembali Liabilitas
modal tersebut juga dalam rangka penerapan prinsip kehati- Imbalan Pasti, sebagai dampak dari perhitungan aktuaria
hatian dan sebagai persiapan penerapan regulasi Basel III atas kewajiban terhadap tenaga kerja.
di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir BCA berupaya
untuk tetap menjaga keseimbangan antara dividend payout ratio Total Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada
dengan kebutuhan permodalan serta kepentingan pemegang Pemilik Entitas Induk pada tahun 2015 tumbuh 8,2% menjadi
saham. Rp 17,7 triliun dibandingkan tahun 2014 yang sebesar
Rp 16,3 triliun. Pada tahun 2015, Pendapatan Komprehensif
Laba Bersih dan ROE Lainnya mengalami penurunan dan tercatat negatif sebesar
Laba Bersih yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
(dalam miliar Rupiah) Rp 344 miliar dibandingkan dengan posisi tahun 2014 yang
Return on Equity (ROE) tidak konsolidasi tercatat negatif Rp 147 miliar. Penurunan tersebut terutama
disebabkan oleh adanya Kerugian yang Belum Direalisasi
25,5% 21,9%
atas Aset Keuangan yang Tersedia untuk Dijual. Pos tersebut
18.019 mengalami penurunan sebesar Rp 578 miliar dari tahun
16.486 2014 yang tercatat positif Rp 539 miliar menjadi mengalami
kerugian sebesar Rp 39 miliar, sejalan dengan menurunnya
outstanding aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Per 31
Desember 2015, outstanding aset keuangan yang tersedia
untuk dijual tercatat sebesar Rp 39,5 triliun turun 34,8% dari
Rp 60,6 triliun di tahun 2014. Sementara itu, kerugian pada
pos Pengukuran Kembali Liabilitas Imbalan Pasti membaik
menjadi Rp 490 miliar pada tahun 2015 dibandingkan Rp 747
miliar pada tahun 2014 sejalan dengan penyesuaian asumsi
2014 2015
yang digunakan dalam perhitungan aktuaria.

Dividend Payout Ratio

32,3%

25,6%
24,0%
22,1%
20,8%

2011 2012 2013 2014 2015

200
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Laba Rugi Komprehensif (dalam miliar Rupiah)


2015 2014
Laba Bersih 18.036 16.512
Penghasilan Komprehensif lain :
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti (490) (747)
Pajak penghasilan 123 187
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
(Kerugian) keuntungan yang belum direalisasi atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual (39) 539
Pajak penghasilan 10 (135)
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing 49 7
Lain-lain 3 2
Total Penghasilan Komprehensif lain : (344) (147)
Total Laba Komprehensif 17.692 16.365

Laba Bersih yang dapat diatribusikan kepada :


Pemilik Entitas Induk 18.019 16.486
Kepentingan Non-Pengendali 17 26
Laba Komprehensif yang dapat diatribusikan kepada :
Pemilik Entitas Induk 17.674 16.339
Kepentingan Non-Pengendali 18 26
Laba Bersih per Saham yang Dapat Diatribusikan kepada Entitas Induk (Rupiah penuh) 731 669

LAPORAN NERACA

Pada tahun 2015 BCA membukukan kinerja keuangan yang solid dengan tetap mempertahankan kualitas kredit serta menjaga
posisi likuiditas dan permodalan yang sehat.

ASET
Pada akhir tahun 2015, BCA membukukan total aset sebesar Rp 594,4 triliun tumbuh 7,5% atau Rp 41,2 triliun dibandingkan
dengan akhir tahun 2014 yang sebesar Rp 553,2 triliun. Pertumbuhan aset yang stabil memperkokoh posisi BCA sebagai bank
terbesar ketiga di Indonesia berdasarkan aset.

Total Aset
2015 2014 Naik / (turun)
miliar % terhadap miliar % terhadap miliar
Persentase
Rupiah Total Aset Rupiah Total Aset Rupiah
Aset Produktif 527.407 88,7% 483.945 87,5% 43.462 9,0%
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain 56.259 9,5% 12.020 2,2% 44.239 368,0%
Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali 515 0,1% 26.289 4,8% (25.774) -98,0%
Kredit yang Diberikan 387.643 65,2% 346.563 62,7% 41.080 11,9%
Piutang Pembiayaan Konsumen dan
Investasi Sewa Pembiayaan 7.872 1,3% 7.344 1,3% 528 7,2%

Efek-efek untuk Tujuan Investasi *


51.829 8,7% 72.153 13,0% (20.324) -28,2%
Lainnya 23.289 3,9% 19.576 3,5% 3.713 19,0%
Aset Non Produktif 66.966 11,3% 69.211 12,5% (2.245) -3,2%
Kas dan Giro pada Bank Indonesia 55.624 9,4% 58.453 10,6% (2.829) -4,8%
Aset Tetap - bersih 9.712 1,6% 8.845 1,6% 867 9,8%
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (10.645) -1,8% (8.099) -1,5% (2.546) 31,4%
Lainnya 12.275 2,1% 10.012 1,8% 2.263 22,6%
Total Aset 594.373 100,0% 553.156 100,0% 41.217 7,5%
*
Nilai Efek-efek untuk Tujuan Investasi (bruto) yang tercantum dalam Laporan Keuangan Konsolidasian yang diaudit sebesar Rp 52.006 miliar pada tahun 2015 dan Rp 72.300 miliar
pada tahun 2014 termasuk investasi dalam bentuk saham sebesar Rp 177 miliar pada tahun 2015 dan Rp 147 miliar pada tahun 2014.

201
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Per 31 Desember 2015 aset produktif meningkat 9,0% atau Simpanan Bank Indonesia dan penempatan dana US Dollar
Rp 43,5 triliun menjadi Rp 527,4 triliun dari tahun sebelumnya pada Term Deposit Bank Indonesia. Instrumen Fasilitas
yang sebesar Rp 483,9 triliun. Porsi aset produktif mencapai Simpanan pada Bank Indonesia tercatat sebesar Rp 30,7
88,7% terhadap total aset. Imbal hasil aset produktif pada triliun, naik Rp 24,6 triliun dari Rp 6,1 triliun sedangkan
tahun 2015 relatif stabil sebesar 8,6%. Term Deposit Bank Indonesia dalam valuta asing meningkat
menjadi Rp 18,6 triliun pada akhir tahun 2015 dibandingkan
Portofolio kredit merupakan komponen terbesar yaitu Rp 2,2 triliun pada akhir tahun 2014.
sebesar 65,2% dari total aset. Portofolio kredit BCA pada
akhir tahun 2015 tercatat sebesar Rp 387,6 triliun meningkat Memanfaatkan posisi likuiditas Bank yang solid dan
11,9% atau Rp 41,0 triliun dibandingkan Rp 346,6 triliun yang melebarnya premi pasar swap US Dollar di tahun 2015, BCA
dibukukan pada tahun 2014. aktif melakukan pembelian dan penempatan dana US Dollar
pada Bank Indonesia. Secara bersamaan BCA melakukan
Selain portofolio pinjaman, aset produktif juga terdiri dari transaksi lindung nilai tukar melalui pasar swap (sell forward
obligasi pemerintah dan dana yang ditempatkan dalam US Dollar) untuk memitigasi risiko nilai tukar. Melalui spread
instrumen-instrumen jangka pendek yang likuid dan berisiko swap, transaksi ini memberikan imbal hasil (return) yang
rendah, dalam bentuk penempatan pada bank-bank lain lebih tinggi dibandingkan imbal hasil yang diterima BCA
maupun penempatan pada Bank Indonesia yang terdiri dari dari penempatan dana jangka pendek. BCA melihat peluang
Fasilitas Simpanan pada Bank Indonesia, Term Deposit Bank tersebut sejalan dengan adanya peningkatan permintaan
Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia dan Efekefek yang pasar yang signifikan pada transaksi di pasar lindung nilai
Dibeli dengan Janji Dijual Kembali. tukar Rupiah terhadap US Dollar di tengah volatilitas nilai
tukar rupiah pada pasar spot yang signifikan.
KAS DAN GIRO PADA BANK INDONESIA
Komponen terbesar dari aset non produktif adalah Kas dan EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL
Giro pada Bank Indonesia yang berkontribusi sebesar 9,4% KEMBALI
terhadap total aset. Posisi uang kas dijaga pada level yang Pada akhir tahun 2015 Efek-efek yang Dibeli dengan Janji
memadai untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah, Dijual Kembali berkurang signifikan menjadi Rp 0,5 triliun,
sementara posisi Giro pada Bank Indonesia dijaga sesuai turun 98,0% dari posisi sebelumnya tahun 2014 yang
dengan peraturan Giro Wajib Minimum (GWM). sebesar Rp 26,3 triliun. Penurunan tersebut merupakan
hasil pengaturan dana untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
Posisi Kas dan Giro pada Bank Indonesia pada tahun 2015 jangka pendek BCA maupun untuk mendukung program
tercatat sebesar Rp 55,6 triliun turun 4,8% dari posisi tahun swap US Dollar seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
sebelumnya yang sebesar Rp 58,5 triliun. Pada pos tersebut,
saldo Kas tercatat sebesar Rp 17,8 triliun dan saldo Giro EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI
pada Bank Indonesia mencapai Rp 37,8 triliun. Pada tahun Efek-efek untuk Tujuan Investasi tercatat sebesar Rp 51,8
2015 GWM Primer BCA tercatat sebesar 7,5% untuk mata triliun per akhir tahun 2015, dibandingkan dengan Rp 72,2
uang Rupiah. triliun di akhir tahun sebelumnya. Penurunan instrumen
tersebut disebabkan oleh adanya peralihan penempatan
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK- dana dari Efek-efek untuk Tujuan Investasi ke instrumen
BANK LAIN Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank-bank Lain.
Pada akhir tahun 2015, Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek untuk Tujuan Investasi sebagian besar terdiri dari
dan Bank-bank Lain tercatat sebesar Rp 56,3 triliun, naik Obligasi Pemerintah sebesar Rp 30,1 triliun, Sertifikat Bank
signifikan sebesar 368,0% atau Rp 44,2 triliun dibandingkan Indonesia sebesar Rp 9,7 triliun, dan Efek-efek Lainnya
dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 12,0 triliun. sebesar Rp 12,0 triliun. Adapun Efek-efek Lainnya sebagian
Peningkatan signifikan tersebut sejalan dengan penempatan besar merupakan instrumen Obligasi Korporasi dan Reksa
dana Rupiah jangka pendek pada instrumen Fasilitas Dana.

202
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Efek-efek untuk Tujuan Investasi* (dalam miliar Rupiah)


Naik / (turun) Komposisi
2015 2014
Nominal Persentase 2015 2014

Sertifikat Bank Indonesia 9.736 31.581 (21.845) -69,2% 18,8% 43,8%


Obligasi Pemerintah 30.095 28.945 1.150 4,0% 58,1% 40,1%
Efek-efek Lainnya 11.998 11.627 371 3,2% 23,1% 16,1%
Total 51.829 72.153 (20.324) -28,2% 100,0% 100,0%
*
Nilai Efek-efek untuk Tujuan Investasi (bruto) yang tercantum dalam Laporan Keuangan Konsolidasian yang diaudit sebesar Rp 52.006 miliar pada tahun 2015 dan Rp 72.300 miliar
pada tahun 2014 termasuk investasi dalam bentuk saham sebesar Rp 177 miliar pada tahun 2015 dan Rp 147 miliar pada tahun 2014.

Total penempatan pada Sertifikat Bank Indonesia turun dan Obligasi Pemerintah kategori Diperdagangkan tercatat
69,2% menjadi Rp 9,7 triliun yang mendorong keseluruhan sebesar Rp 48 miliar atau 0,2% dari total portofolio pada
penurunan total penempatan dana pada Efek-efek untuk akhir tahun 2015. Dilihat dari waktu jatuh tempo, terdapat
Tujuan Investasi. Obligasi Pemerintah senilai Rp 24,7 triliun, atau melebihi 80%
dari total akan jatuh tempo dalam tiga tahun ke depan.
Per 31 Desember 2015, Obligasi Pemerintah pada pos
Efek-efek untuk Tujuan Investasi tercatat sebesar Rp 30,1 Dari total Obligasi Pemerintah, sebesar Rp 29,0 triliun atau
triliun naik 4,0% dari posisi tahun 2014 yaitu Rp 28,9 triliun. 96,1% dari total portofolio merupakan obligasi dengan suku
Kenaikan tersebut, sejalan dengan langkah pembelian bunga tetap. Sementara itu, Obligasi Pemerintah dengan
Obligasi Pemerintah pada tahun 2015, untuk menggantikan suku bunga mengambang tercatat sebesar Rp 1,1 triliun
dan mengantisipasi banyaknya Obligasi Pemerintah yang atau 3,9% dari total portofolio.
jatuh tempo.
Sebagian besar Obligasi Pemerintah yang dimiliki oleh Bank
Mayoritas investasi Obligasi Pemerintah berasal dari adalah dalam bentuk mata uang Rupiah yaitu Rp 22,9 triliun
kategori Tersedia untuk Dijual dengan total sebesar atau 76,0% dari total portofolio. Sementara itu, Obligasi
Rp 20,4 triliun atau 67,5% dari total portofolio. Sementara itu, Pemerintah dalam mata uang US Dollar tercatat sebesar
Obligasi Pemerintah kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Rp 7,2 triliun atau 24,0% dari total portofolio.
tercatat sebesar Rp 9,7 triliun atau 32,3% dari total portofolio

Obligasi Pemerintah (dalam miliar Rupiah)


Naik / (turun) Komposisi
Jenis Obligasi 2015 2014
Nominal Persentase 2015 2014

Berdasarkan Tujuan Kepemilikan 30.143 29.018 1.125 3,9% 100,0% 100,0%


Diperdagangkan 48 73 (25) -34,2% 0,2% 0,2%
Tersedia untuk Dijual 20.361 20.330 31 0,2% 67,5% 70,1%
Dimiliki hingga Jatuh Tempo 9.734 8.615 1.119 13,0% 32,3% 29,7%
Berdasarkan Suku Bunga 30.143 29.018 1.125 3,9% 100,0% 100,0%
Bunga Tetap 28.974 26.669 2.305 8,6% 96,1% 91,9%
Bunga Variabel 1.169 2.349 (1.180) -50,2% 3,9% 8,1%

Obligasi Pemerintah berdasarkan Jatuh Tempo (dalam miliar rupiah)


Besarnya Obligasi Pemerintah yang Jatuh Tempo pada
Nilai
Jenis Obligasi Tercatat 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2026 2034

Diperdagangkan 48 - 15 31 - - - 1 - - 1 -
Tersedia untuk Dijual 20.361 3.486 7.433 6.822 756 856 384 166 458 - - -
Dimiliki hingga Jatuh
9.734 3.022 1.813 2.074 475 2.107 - 9 132 83 - 19
Tempo
Total 30.143 6.508 9.261 8.927 1.231 2.963 384 176 590 83 1 19

203
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

KREDIT
Per 31 Desember 2015 portofolio kredit mencapai Rp 387,6 Pertumbuhan Kredit BCA (dalam miliar Rupiah)
triliun, meningkat 11,9%, terutama ditopang oleh kredit
korporasi namun dengan pertumbuhan yang seimbang di
387.643
seluruh segmen kredit lainnya. Pada akhir tahun 2015 kredit
346.563
korporasi meningkat 17,2% menjadi Rp 141,3 triliun. Kredit 312.290
komersial meningkat 10,0% menjadi Rp 91,2 triliun dan 256.778
kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) naik 6,8% menjadi 202.255
Rp 52,8 triliun. Peningkatan kredit keperluan usaha tersebut
terutama didukung oleh membaiknya kondisi ekonomi pada
paruh kedua tahun 2015. Kenaikan kredit konsumer sebesar
8,9% menjadi Rp 100,5 triliun pada tahun 2015 didorong
oleh produk-produk kredit konsumer BCA yang kompetitif, 2011 2012 2013 2014 2015
terutama kredit pemilikan rumah dan pembiayaan roda
empat. Sepanjang tahun 2015, BCA terus mengutamakan
kualitas dalam penyaluran kredit dengan fokus kepada para
nasabah-nasabah existing Bank yang memiliki rekam jejak
yang baik.

Komposisi Kredit dalam Denominasi Rupiah dan Valuta Asing


Sesuai dengan komposisi basis pendanaan BCA dengan porsi terbesar dalam mata uang Rupiah dan untuk meminimalisasi
risiko nilai tukar, maka sebagian besar penyaluran kredit BCA adalah dalam mata uang Rupiah yaitu sebesar 94,3%. Sedangkan
sisanya yang sebesar 5,7% merupakan portofolio kredit dalam valuta asing. Pada tahun 2015 kredit dalam denominasi Rupiah
naik 13,1% menjadi Rp 365,6 triliun sedangkan kredit dalam denominasi valuta asing turun 5,9% menjadi Rp 22,0 triliun. Dalam
basis mata uang US Dollar, portofolio kredit valuta asing turun 15,5% menjadi USD 1,6 miliar pada tahun 2015 dibandingkan
USD 1,9 miliar pada tahun 2014.

Komposisi Kredit berdasarkan Mata Uang

5,7% 6,8%

94,3%
2015 93,2%
2014

Rp 387.643 miliar Rp 346.563 miliar

Rupiah Valuta Asing

204
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Komposisi Kredit Berdasarkan Sektor Industri


Portofolio kredit BCA relatif tersebar merata ke berbagai Perkebunan dan Pertanian sebesar 6,7%; Otomotif dan Alat
sektor industri sehingga meminimalisasi risiko konsentrasi. Transportasi sebesar 6,1%; Distributor, Toserba dan Retailer
Sektor Bahan Bangunan dan Konstruksi Lainnya berkontribusi sebesar 6,1%; serta Bahan Kimia dan Plastik sebesar 6,1%
7,1% terhadap total kredit untuk keperluan usaha, dengan dari total portofolio kredit produktif.

Top 10 Sektor Industri Segmen Korporasi, Komersial dan UKM (berdasarkan klasifikasi internal BCA)*
2015 2014
Bahan Bangunan dan Konstruksi Lainnya 7,1% 6,5%
Perkebunan dan Pertanian 6,7% 6,9%
Otomotif dan Alat Transportasi 6,1% 6,2%
Distributor, Toserba dan Retailer 6,1% 6,3%
Bahan Kimia dan Plastik 6,1% 5,8%
Transportasi dan Logistik 5,3% 5,8%
Pariwisata 5,1% 4,7%
Makanan dan Minuman 4,9% 4,9%
Tekstil dan Produk Tekstil 4,7% 4,8%
Properti dan Konstruksi 4,6% 4,6%
Total 56,7% 56,5%
*
Tanpa kredit konsumer dan kredit pegawai
Catatan: Untuk keperluan analisa, pengelompokan kredit di atas berdasarkan sektor industri yang digunakan internal BCA. Sedangkan dalam catatan laporan keuangan audit,
pengelompokan kredit dilakukan dengan mengacu kepada kategori Laporan Bank Umum sesuai ketentuan regulator.

Komposisi Kredit berdasarkan Jenis Kredit


Kredit modal kerja memberi kontribusi sebesar 45,9% Kredit modal kerja tumbuh 13,0% atau Rp 20,4 triliun menjadi
terhadap total portofolio kredit di tahun 2015. Sementara itu, Rp 177,7 triliun pada tahun 2015. Kredit investasi meningkat
kredit investasi dan konsumsi masing-masing berkontribusi 12,7% atau Rp 12,1 triliun menjadi Rp 107,1 triliun. Sementara
27,6% dan 25,9% terhadap total portofolio kredit pada akhir itu kredit konsumsi meningkat sebesar 8,9% menjadi
tahun 2015. Rp 100,5 triliun pada akhir tahun 2015.

Komposisi Kredit berdasarkan Jenis Kredit


2015 2014 Naik / (turun)
miliar miliar miliar
Komposisi Komposisi Persentase
Rupiah Rupiah Rupiah
Modal Kerja 177.726 45,9% 157.313 45,4% 20.413 13,0%
Investasi 107.139 27,6% 95.079 27,4% 12.060 12,7%
Konsumsi (termasuk Kartu Kredit) 100.510 25,9% 92.277 26,6% 8.233 8,9%
Pinjaman Karyawan 2.268 0,6% 1.894 0,6% 374 19,7%
Total 387.643 100,0% 346.563 100,0% 41.080 11,9%

Tingkat Kolektibilitas Kredit (Piutang)


Pertumbuhan portofolio kredit pada tahun 2015 diimbangi yang dapat mempengaruhi kualitas kredit serta kemampuan
dengan kualitas kredit yang sehat. Di tengah melemahnya pembayaran hutang debitur. Penyaluran kredit di tahun
perekonomian Indonesia dan tren kenaikan rasio kredit 2015 diprioritaskan pada nasabah yang telah membangun
bermasalah sektor perbankan, BCA memperkuat prinsip hubungan baik dengan Bank dengan rekam jejak dan prospek
penyaluran kredit Bank yang prudent dengan secara usaha yang baik. Pada kredit konsumer, BCA menerapkan
konsisten memantau kondisi bisnis dan faktor-faktor lainnya Loan to Value dan kriteria kapasitas pembayaran kredit yang
ketat.

205
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Pedoman penyaluran kredit Bank yang prudent telah pada kualitas kredit segmen korporasi dan komersial.
mendukung pertumbuhan kredit yang berkualitas dimana BCA terus mewaspadai potensi penurunan kualitas yang
rasio kredit bermasalah (Non Performing Loans NPL) BCA masih akan terjadi pada segmen ini, mengingat rendahnya
pada tahun 2015 dapat terjaga pada level yang rendah harga komoditas yang berkelanjutan, terutama di sektor
sebesar 0,7%, relatif rendah dibandingkan dengan rasio NPL pertambangan batu bara. Eksposur BCA pada sektor
sektor perbankan nasional yang berada pada level 2,5%. jasa angkutan laut dan sungai relatif kecil, yaitu sebesar
Rasio cadangan terhadap NPL tercatat sebesar 322,2% pada Rp 4,7 triliun atau 1,2% dari total portofolio kredit BCA.
tahun 2015. Disamping itu, terdapat satu nasabah korporasi di bidang
telekomunikasi yang masuk dalam kategori kolektabilitas 2
Seperti diperkirakan sebelumnya, perlambatan ekonomi di kuartal IV tahun 2015.
yang terjadi berdampak terhadap mulai menurunnya kualitas
kredit secara keseluruhan. Sejalan dengan kondisi sektor Kredit konsumer yang berada pada kategori kolektabilitas
perbankan Indonesia, pada tahun 2015 BCA melihat adanya 2 merupakan komposisi terbesar yaitu 49,1% dari total
tanda-tanda tekanan terhadap portofolio kredit, namun kolektabilitas 2. Sejumlah 62,1% dari total kredit konsumer
masih dalam batasan risk appetite Bank. dengan kategori kolektibilitas 2 mengalami keterlambatan
pembayaran kurang dari 30 hari, dan bersifat berulang setiap
Dalam Perhatian Khusus. Pada akhir tahun 2015, kredit bulannya namun tidak menyebabkan pemburukan kualitas
kategori dalam perhatian khusus (kolektabilitas 2) mencapai kredit ataupun migrasi ke kategori kredit bermasalah.
Rp 6,3 triliun, meningkat 35,5% atau Rp 1,6 triliun pada tahun Sementara itu, kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
2015, terutama disebabkan oleh tekanan kinerja sektor kolektibilitas 2 relatif stabil pada level Rp 0,8 triliun.
jasa angkutan laut dan sungai yang berdampak negatif

*
Kredit berdasarkan Kolektibilitas (tidak konsolidasi)
2015 2014
miliar % terhadap miliar % terhadap
Rupiah Kredit Rupiah Kredit
Lancar 378.930 97,7% 340.261 98,1%
Dalam Perhatian Khusus 6.277 1,6% 4.634 1,3%
Performing Loan 385.207 99,3% 344.895 99,4%
Kurang Lancar 298 0,1% 715 0,2%
Diragukan 979 0,2% 307 0,1%
Macet 1.524 0,4% 1.045 0,3%
NPL 2.801 0,7% 2.067 0,6%
Total Kredit 388.008 100,0% 346.962 100,0%
Rasio NPL bruto 0,7% N.A 0,6% N.A
Rasio NPL bersih 0,2% N.A 0,2% N.A
Cadangan / NPL 322,2% N.A 324,2% N.A
*
Meskipun pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai tidak menggunakan perhitungan kolektibilitas, namun perhitungan tersebut masih diperlukan untuk menghitung rasio
kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio - CAR) sesuai kepada ketentuan Bank Indonesia.

Kredit bermasalah (Non Performing Loans NPL). Jumlah kredit bermasalah (NPL) tercatat sebesar Rp 2,8 triliun, meningkat
Rp 734 miliar atau 35,5%. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya tekanan pada industri jasa angkutan laut dan
sungai seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

206
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

BCA mengelola portofolio kredit secara proaktif dengan Non Performing Loans (NPL) (tidak konsolidasi)
melakukan pengawasan ketat dan stress test secara NPL - bruto (dalam miliar Rupiah)

berkala. Pemantauan proaktif memungkinkan Bank untuk NPL - bruto NPL - bersih
mengantisipasi dan menekan dampak langsung maupun
tidak langsung kondisi ekonomi makro dan mikro terhadap 0,7%
0,6%
kualitas portofolio kredit.
0,2% 0,2%
Secara umum, kualitas kredit BCA tetap terjaga sehat.
BCA akan senantiasa memantau kondisi ekonomi secara 2.801

keseluruhan serta kondisi sektor dan debitur secara individu


atas kemungkinan meningkatnya rasio kredit bermasalah ke 2.067
depannya.

2014 2015

Kredit yang Direstrukturisasi Untuk mengurangi tekanan keuangan para nasabah dan
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia nomor 14/15/ sejalan dengan dukungan regulator, BCA secara proaktif
PBI/2012 mengenai penilaian kualitas aset bank umum, bank- melakukan restrukturisasi berbagai kredit yang menunjukkan
bank di Indonesia diizinkan untuk melakukan restrukturisasi adanya pelemahan dengan fokus pada perusahaan-
kredit, sebagai upaya perbaikan bagi debitur yang perusahaan yang memiliki prospek bisnis yang baik dan
mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya dalam layak kedepannya namun mengalami kendala usaha sejalan
membayar kredit. Kebijakan tersebut direvisi pada tahun dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi saat ini.
2015 oleh Otoritas Jasa Keuangan dengan mengeluarkan
kebijakan yang melonggarkan aturan restrukturisasi kredit Pada tahun 2015, kredit yang di restrukturisasi BCA tercatat
dari tiga pilar sebagai basis analisa (sektor industri, kondisi sebesar Rp 3,1 triliun atau 0,8% dari total portofolio kredit
perusahaan, dan kemampuan membayar) menjadi satu BCA. Restrukturisasi kredit di tahun 2015 sebagian besar
pilar (kemampuan membayar). Kebijakan tersebut juga dilakukan pada kredit dengan kolektabilitas 1 dan 2 untuk
memungkinkan bank-bank untuk mempertahankan kredit membantu debitur yang sudah mulai menunjukkan
yang direstrukturisasi pada rating yang lebih tinggi dari penurunan kemampuan membayar kreditnya dan
sebelumnya. memburuknya kinerja usahanya. Sebagian besar kredit yang
di restrukturisasi pada segmen korporasi dan komersial
merupakan kredit di sektor jasa angkutan laut dan sungai.

Posisi Kredit yang Direstrukturisasi (tidak konsolidasi, dalam miliar Rupiah)


Naik / (turun)
2015 2014
Nominal Persentase
Lancar 2.085 152 1.933 1271,7%
Dalam Perhatian Khusus 576 378 198 52,4%
Performing Loan 2.661 530 2.131 402,1%
Kurang Lancar 2 486 (484) -99,6%
Diragukan 65 43 22 51,2%
Macet 341 172 169 98,3%
NPL 408 701 (293) -41,8%
Total Kredit yang Direstrukturisasi 3.069 1.231 1.838 149,3%
Total Portofolio Kredit 387.643 346.563 41.080 11,9%
% Kredit yang Direstrukturisasi terhadap Total Portofolio Kredit 0,8% 0,4% N.A N.A

207
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit


Pada tahun 2015 BCA membukukan beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Kredit sebesar Rp 3,1 triliun,
meningkat 85,2% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,7 triliun. Dengan pembentukan tersebut, saldo CKPN
kredit mencapai Rp 9,0 triliun per 31 Desember 2015, meningkat 34,7% dari Rp 6,7 triliun pada posisi yang sama tahun
sebelumnya. Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah pada tahun 2015 relatif stabil sebesar 322,2%.

Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit yang Diberikan (dalam miliar Rupiah)
Naik / (turun)
2015 2014
Nominal Persentase
Saldo awal tahun 6.704 5.611 1.093 19,5%
Penambahan cadangan selama tahun berjalan 3.122 1.686 1.436 85,2%
Penghapusbukuan kredit selama tahun berjalan (-/-) 899 656 243 37,0%
Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan 63 65 (2) -3,1%
Selisih kurs 37 (2) 39 -19,5%
Saldo akhir tahun 9.027 6.704 2.323 34,7%

Kredit yang Dihapusbukukan


Pada tahun 2015, Bank telah melakukan penghapusbukuan komersial sebesar Rp 110 miliar. Pada tahun 2015 porsi
kredit (written-off) sebesar Rp 899 miliar dibandingkan tahun terbesar penghapusbukuan berasal dari portofolio kredit
2014 yang sebesar Rp 656 miliar. Peningkatan tersebut sepeda motor dan kartu kredit. Penghapusbukuan portofolio
terutama disebabkan adanya penghapusbukuan kredit di kartu kredit tersebut sejalan dengan praktek yang umum
produk kredit sepeda motor sebesar Rp 299 miliar, produk di industri kartu kredit maupun sepeda motor.
kartu kredit sebesar Rp 295 miliar dan segmen kredit

Rincian Penghapusbukuan Kredit (dalam miliar Rupiah)


Naik / (turun)
2015 2014
Nominal Persentase
Korporasi - - - N.A
Komersial 110 0 110 N.A
UKM 38 26 12 46,9%
Konsumer 751 630 121 19,2%
KPR 2 31 (29) -93,5%
KKB Mobil 155 130 25 19,2%
KKB Motor 299 232 67 28,9%
Kartu Kredit 295 237 58 24,5%
Total 899 656 243 37,0%

Rasio kredit yang dihapusbukukan terhadap outstanding kredit yang diberikan tercatat 0,23% pada akhir tahun 2015, turun
dibandingkan 0,20% pada tahun 2014.

Rasio Kredit terhadap Pendanaan (Loan to Funding Ratio LFR)


Pada tahun 2015 regulator menerapkan perhitungan rasio kredit terhadap pendanaan (Loan to Funding Ratio LFR) sebagai
pengembangan dari rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio LDR) yang digunakan sebelumnya. Metode
untuk menghitung rasio LFR serupa dengan LDR namun terdapat tambahan komponen yaitu surat berharga yang memenuhi
persyaratan tertentu yang diterbitkan oleh bank untuk memperoleh sumber pendanaan.

208
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Pada tahun 2015, sejalan dengan pertumbuhan portofolio LIABILITAS


kredit yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan dana
pihak ketiga, rasio LFR BCA tercatat sebesar 81,1% meningkat Liabilitas BCA tumbuh sebesar 5,7% atau Rp 27,3 triliun
430 bps bila dibandingkan 76,8% pada tahun 2014. Rasio menjadi Rp 504,7 triliun pada tahun 2015 dibandingkan
LFR BCA tersebut berada pada posisi yang sehat dan masih tahun 2014 yang sebesar Rp 477,4 triliun. Peningkatan ini
terdapat ruang bagi BCA untuk meningkatkan pertumbuhan terutama didorong oleh pertumbuhan dana pihak ketiga
kredit ke depannya. yang merupakan 93,8% dari total liabilitas.

LFR (tidak konsolidasi) Dana Pihak Ketiga


BCA mempertahankan posisi pendanaan yang solid dengan
total dana pihak ketiga sebesar Rp 473,7 triliun pada tahun
81,1%
76,8% 2015, meningkat 5,8% atau Rp 25,8 triliun dibandingkan
75,4%
tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini terutama ditopang oleh
68,6%
pertumbuhan dana rekening transaksi atau CASA (giro dan
61,7%
tabungan). Dana CASA merupakan porsi utama dari dana
pihak ketiga yang berkontribusi sebesar 76,1% sementara itu
dana deposito berkontribusi sebesar 23,9% terhadap total
dana pihak ketiga pada tahun 2015.

2011 2012 2013 2014 2015

Dana Pihak Ketiga


2015 2014 Naik / (turun) Suku Bunga Rata-rata
miliar miliar miliar Naik /
Komposisi Komposisi Persentase 2015 2014
Rupiah Rupiah Rupiah (turun)
Giro 115.653 24,5% 107.419 24,0% 8.234 7,7%
Rupiah 96.919 20,5% 90.500 20,2% 6.419 7,1% 1,1% 1,2% -0,1%
Valuta Asing 18.734 4,0% 16.919 3,8% 1.815 10,7% 0,1% 0,1% 0,0%
Tabungan 244.608 51,6% 228.993 51,1% 15.615 6,8%
Rupiah 230.267 48,6% 216.034 48,2% 14.233 6,6% 1,1% 1,2% -0,1%
Valuta Asing 14.341 3,0% 12.959 2,9% 1.382 10,7% 0,2% 0,2% 0,0%
Jumlah Rekening Transaksi (CASA) 360.261 76,1% 336.412 75,1% 23.849 7,1%
Deposito 113.405 23,9% 111.494 24,9% 1.911 1,7%
Rupiah 103.269 21,8% 103.849 23,2% (580) -0,6% 6,2% 7,4% -1,2%
Valuta Asing 10.136 2,1% 7.645 1,7% 2.491 32,6% 0,3% 0,4% -0,1%
Jumlah Dana Pihak Ketiga 473.666 100,0% 447.906 100,0% 25.760 5,8%
Rupiah 430.455 90,9% 410.383 91,6% 20.072 4,9% 2,3% 2,7% -0,4%
Valuta Asing 43.211 9,1% 37.523 8,4% 5.688 15,2% 0,2% 0,2% 0,0%

Giro dan Tabungan (CASA) Ditopang oleh layanan transaksi perbankan yang nyaman,
BCA terus memperkuat kemampuan bisnis intinya aman dan andal, dana CASA tumbuh cukup baik sebesar
sebagai salah satu penyedia solusi layanan transaksi 7,1% menjadi Rp 360,3 triliun pada akhir tahun 2015.
terdepan di Indonesia. BCA menyusun berbagai program Pertumbuhan tersebut dicapai di tengah perlambatan
untuk meningkatkan kemudahan akses bagi nasabah ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan CASA sektor
melalui peningkatan jaringan cabang serta kapasitas perbankan Indonesia secara keseluruhan.
dan aksesibilitas electronic delivery channel yang semakin
beragam. Melalui layanan multi channel perbankan transaksi,
BCA mampu menghasilkan likuiditas yang stabil bersumber
pada dana berbiaya bunga rendah dari rekening CASA.

209
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Dana giro meningkat 7,7% atau Rp 8,2 triliun menjadi Adapun dana deposito dikelompokkan berdasarkan mata
Rp 115,7 triliun pada tahun 2015 dibandingkan Rp 107,4 uang, periode jatuh tempo dan nilai deposito. Pada akhir
triliun pada tahun 2014. Dari total dana giro, sebesar 83,8% tahun 2015 dana deposito dalam denominasi Rupiah
merupakan dana dalam mata uang Rupiah dan 16,2% dari berkontribusi 91,1% terhadap total deposito, sedangkan
total merupakan dana dalam mata uang asing. dana deposito dalam denominasi valuta asing berkontribusi
8,9% terhadap total.
Dana tabungan mengalami kenaikan sebesar 6,8% atau
Rp 15,6 triliun menjadi Rp 244,6 triliun di tahun 2015 dari Periode jatuh tempo deposito adalah deposito jangka waktu
posisi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 229,0 triliun. 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 12 bulan. Pada akhir tahun
Tabungan dalam denominasi Rupiah berkontribusi 94,1% 2015, sebagian besar dana deposito BCA adalah berjangka
dari total tabungan, sedangkan 5,9% sisanya adalah waktu 1 bulan dengan total outstanding sebesar Rp 96,8
tabungan denominasi valuta asing. triliun atau 85,3% dari total keseluruhan deposito. Sedangkan
deposito dalam jangka waktu 3 bulan sebesar Rp 9,8 triliun
Kenaikan volume giro dan tabungan merupakan salah satu atau 8,6%, deposito 6 bulan sebesar Rp 3,1 triliun atau 2,7%
bukti keunggulan layanan transaksi perbankan BCA. BCA serta deposito 12 bulan sebesar Rp 3,8 triliun atau 3,4% dari
akan terus melakukan inovasi-inovasi dalam meningkatkan total keseluruhan dana deposito pada akhir tahun 2015.
dan menyempurnakan kualitas layanan perbankan guna
memberikan kenyamanan bagi nasabah. Berdasarkan nilai dana deposito Rupiah, sebagian besar
atau sebesar 66,1% dari total deposito Rupiah memiliki
Deposito nominal dibawah Rp 2 miliar. Sementara itu, sebesar 33,9%
Pada tahun 2015, dana deposito BCA tercatat sebesar merupakan deposito dengan nominal di atas Rp 2 miliar.
Rp 113,4 triliun, tumbuh 1,7% dari tahun 2014. Pada Nilai maksimum deposito yang dijamin oleh Lembaga
tahun 2015 BCA tidak berkompetisi secara ketat untuk Penjamin Simpanan adalah Rp 2 miliar. Dengan demikian,
meningkatkan dana deposito dengan pertimbangan kondisi BCA memiliki struktur pendanaan yang terdiversifikasi
likuiditas BCA yang masih memadai. Sepanjang tahun, BCA dengan tingkat risiko konsentrasi yang minimum.
secara bertahap menurunkan tingkat suku bunga deposito
yang mendorong penurunan biaya bunga (cost of funds)
secara keseluruhan.

Komposisi Dana Pihak Ketiga

51,6% 51,1%

2015 2014

24,5% 23,9% 24,0% 24,9%

Rp 473.666 miliar Rp 447.906 miliar

Giro Tabungan Deposito

210
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Kemampuan Membayar Hutang Total kewajiban (liabilitas) BCA per 31 Desember


Dengan didukung posisi keuangan yang sehat, sepanjang 2015 tercatat sebesar Rp 504,8 triliun naik 5,7% atau
tahun 2015 BCA dan entitas-entitas anaknya mampu Rp 27,4 triliun dari posisi 31 Desember 2014 yang sebesar
memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya sepanjang Rp 477,4 triliun. Dana pihak ketiga berkontribusi sebesar
tahun 2015. BCA sebagai perusahaan induk, tidak 93,8% terhadap total liabilitas. Sementara itu, Simpanan
menerbitkan obligasi ataupun surat berharga lainnya. dari Bank-bank Lain, Utang Akseptasi, Efek-efek Utang yang
Sebagian besar pembayaran atas kewajiban finansial BCA Diterbitkan dan Pinjaman yang Diterima tercatat sebesar
merupakan pembayaran bunga atas penghimpunan dana Rp 13,1 triliun di tahun 2015 menurun 6,7% dari tahun
pihak ketiga. sebelumnya.

Rincian Liabilitas (dalam miliar Rupiah)


2015 2014
Total Aset 594.373 553.156
Liabilitas
Dana Pihak Ketiga 473.666 447.906
Giro 115.653 107.419
Tabungan 244.608 228.993
Deposito 113.405 111.494
Simpanan dari Bank-Bank Lain 4.156 3.754
Utang Akseptasi 4.375 4.698
Efek-efek Utang yang Diterbitkan 2.821 2.504
Pinjaman yang Diterima 1.743 3.081
Kewajiban Lainnya 17.987 15.487
Total Liabilitas 504.748 477.430
Total Ekuitas 89.625 75.726
Konsolidasi
Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas 563,2% 630,5%
Rasio Liabilitas Terhadap Aset 84,9% 86,3%
Tidak Konsolidasi
Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas 570,4% 635,8%
Rasio Liabilitas Terhadap Aset 85,1% 86,4%

Kemampuan membayar hutang meningkat pada tahun Secara konsolidasi, Efek-efek Utang yang Diterbitkan tercatat
2015, tercermin dari perbaikan rasio Liabilitas terhadap sebesar Rp 2,8 triliun pada tahun 2015. Seluruh Efek-efek
Aset Maupun Ekuitas. Pada akhir tahun 2015 rasio Liabilitas Utang yang Diterbitkan tersebut merupakan obligasi dan
terhadap Aset tercatat sebesar 84,9%, sedangkan pada wesel bayar jangka menengah (medium term notes) yang
posisi tahun lalu adalah sebesar 86,3%. Sementara itu Rasio diterbitkan oleh BCA Finance, entitas anak BCA yang bergerak
Liabilitas terhadap Ekuitas tercatat sebesar 563,2% pada di bidang pembiayaan kendaraan bermotor roda empat. Per
akhir tahun 2015, membaik dari 630,5% pada akhir tahun akhir tahun 2015 outstanding obligasi dan medium term notes
2014. Rasio Liabilitas terhadap Aset dan terhadap Ekuitas yang diterbitkan oleh BCA Finance masing-masing tercatat
yang lebih rendah ini disebabkan karena pertumbuhan aset sebesar Rp 2,4 triliun dan Rp 0,4 triliun. BCA Finance memiliki
dan ekuitas BCA yang lebih tinggi dibandingkan dengan posisi keuangan yang kokoh tercermin dari rasio Liabilitas
pertumbuhan liabilitas pada tahun 2015. terhadap Aset sebesar 67,9% dan rasio Liabilitas terhadap
Ekuitas sebesar 211,6%. Di akhir tahun 2015 obligasi BCA
Finance mendapat rating idAAA dari Pefindo dan AAA(idn)
dari Fitch Ratings Indonesia. Pada tahun 2015 BCA Finance
menawarkan obligasi dengan coupon rate berkisar antara
7,5% - 10,0% untuk kisaran tenor antara 1 - 5 tahun.

211
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Rasio Liabilitas terhadap Aset


(konsolidasi - dalam miliar Rupiah) (konsolidasi - dalam miliar Rupiah)

Total Liabilitas Total Liabilitas

Total Ekuitas Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas Total Aset Rasio Liabilitas Terhadap Aset

630,5% 86,3%
84,9%
563,2%

504.748 594.373
477.430 553.156
504.748
477.430

75.726 89.625

2014 2015 2014 2015

Ekuitas (dalam miliar Rupiah)


EKUITAS

Total ekuitas pada tahun 2015 tercatat Rp 89,6 triliun, 89.625


meningkat 18,4% dibandingkan posisi yang sama tahun
75.726
sebelumnya. Peningkatan ekuitas ini didukung dengan 62.332
pencapaian Laba Bersih pada tahun berjalan. Peningkatan 51.898
laba ditahan telah mendorong tingginya pertumbuhan 42.027
ekuitas, yang menyebabkan penurunan tingkat pengembalian
atas ekuitas (Return on Equity ROE).

2011 2012 2013 2014 2015

ARUS KAS

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode Pada tahun 2015 BCA memiliki posisi Kas dan Setara Kas
langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam sebesar Rp 118,7 triliun, meningkat Rp 44,2 triliun dari
kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk arus Rp 74,5 triliun di tahun 2014. Komponen-komponen utama
kas yang lebih rinci dapat dilihat dalam Laporan Arus Kas arus kas dijabarkan dalam uraian di bawah ini.
Konsolidasi pada Laporan Keuangan Konsolidasian yang
Diaudit halaman 413 414.

212
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Arus Kas (dalam miliar Rupiah)


Naik / (turun)
2015 2014
Nominal Persentase
Arus Kas dari Aktivitas Operasi 29.459 35.137 (5.678) -16,2%
Penerimaan pendapatan bunga dan syariah, provisi, dan komisi 54.591 50.279 4.312 8,6%
Pembayaran beban bunga dan syariah, provisi, dan komisi (11.321) (11.654) 333 2,9%
Pendapatan (beban) dari transaksi valuta asing - bersih 2.405 (813) 3.218 395,8%
Beban operasional lainnya (19.161) (15.808) (3.353) -21,2%
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 25.775 14.767 11.008 74,5%
Kredit yang diberikan (39.703) (34.316) (5.387) -15,7%
Simpanan dari nasabah 21.477 39.071 (17.594) -45,0%
Lainnya (4.604) (6.389) 1.785 27,9%
Arus Kas dari Aktivitas Investasi 18.936 (25.054) 43.990 175,6%
Pembelian efek-efek untuk tujuan investasi (60.322) (49.082) (11.240) -22,9%
Penerimaan dari efek-efek tujuan investasi yang jatuh tempo
82.584 27.133 55.451 204,4%
selama tahun berjalan
Lainnya (3.326) (3.105) (221) -7,1%
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan (4.754) (2.743) (2.011) -73,3%
(Penurunan) kenaikan pinjaman yang diterima (1.338) 908 (2.246) -247,4%
Pembayaran dividen kas (3.772) (3.082) (690) -22,4%
Lainnya 356 (569) 925 162,6%
(Penurunan) / Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas 43.641 7.340 36.301 494,6%
Kas dan Setara Kas, Awal Tahun 74.476 67.156 7.320 10,9%
Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing pada Kas dan Setara Kas 544 (20) 564 2.820,0%
Kas dan Setara Kas, Akhir Tahun 118.661 74.476 44.185 59,3%

Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas keluar dari aktivitas operasi terutama digunakan
Arus kas yang diperoleh (kas masuk) dari aktivitas operasi untuk aktivitas penyaluran kredit; pembayaran beban
pada tahun 2015 adalah sebesar Rp 29,5 triliun dibandingkan bunga dan Syariah, provisi dan komisi; serta beban
tahun sebelumnya yang sebesar Rp 35,1 triliun. Secara garis operasional lainnya. Pada tahun 2015 Bank mencatat
besar, perbedaan arus kas dari aktivitas operasi pada tahun arus kas keluar untuk aktivitas penyaluran kredit sebesar
2015 dibandingkan dengan tahun 2014 adalah: Rp 39,7 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang
sebesar Rp 34,3 triliun. Arus kas keluar yang digunakan
Arus kas masuk dari aktivitas operasi terutama berasal untuk pembayaran beban bunga dan Syariah, provisi dan
dari pendapatan bunga dan Syariah, provisi dan komisi; komisi tercatat sebesar Rp 11,3 triliun pada tahun 2015
penerimaan dari penjualan efek-efek yang dibeli dengan relatif sama bila dibandingkan tahun sebelumnya yang
janji dijual kembali; serta penerimaan dari dana simpanan sebesar Rp 11,7 triliun. Sedangkan arus kas keluar untuk
nasabah. Pada tahun 2015 Bank memperoleh kas masuk pembayaran beban operasional lainnya tercatat sebesar
sebesar Rp 54,6 triliun yang berasal dari penerimaan Rp 19,2 triliun pada tahun 2015 dibandingkan Rp 15,8
pendapatan bunga dan Syariah, provisi dan komisi triliun pada tahun 2014.
dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 50,3
triliun. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus kas masuk yang diperoleh dari aktivitas investasi selama
Pada tahun 2015 terdapat arus kas masuk yang berasal tahun 2015 tercatat sebesar Rp 18,9 triliun, sebaliknya pada
dari penjualan instrumen efek-efek yang dibeli dengan tahun 2014 BCA mencatat arus kas keluar yang digunakan
janji dijual kembali sebesar Rp 25,8 triliun dibandingkan untuk aktivitas investasi sebesar Rp 25,1 triliun. Perubahan
arus kas masuk tersebut terutama berasal dari penerimaan
tahun sebelumnya yang sebesar Rp 14,8 triliun.
dari efek-efek tujuan investasi yang jatuh tempo selama
tahun berjalan sebesar Rp 82,6 triliun pada tahun 2015, naik
Arus kas masuk yang diperoleh dari dana simpanan
dibandingkan Rp 27,1 triliun pada tahun 2014.
nasabah pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp 21,5 triliun
dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp 39,1 triliun.

213
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Bank mencatat arus kas keluar pada pos pembelian efek- Arus kas keluar tersebut terutama digunakan untuk
efek untuk tujuan investasi sebesar Rp 60,3 triliun pada pembayaran dividen hasil usaha BCA pada tahun 2015
tahun 2015 dibandingkan Rp 49,1 triliun pada tahun 2014. tercatat sebesar Rp 3,8 triliun dibandingkan tahun
sebelumnya yang sebesar Rp 3,1 triliun. Selain itu, pada
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan tahun 2015 terdapat arus kas keluar sebesar Rp 1,3 triliun
Arus kas keluar yang digunakan untuk aktivitas pendanaan untuk pelunasan pinjaman yang diterima dari bank bank
pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp 4,8 triliun dibandingkan lain, sebaliknya pada tahun 2014 BCA mencatat arus kas
tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,7 triliun. masuk pada pos tersebut sebesar Rp 0,9 triliun.

RASIO KEUANGAN

Rasio Keuangan (tidak konsolidasi)

2015 2014 2013 2012 2011


Permodalan
Rasio Kecukupan Modal (CAR) 18,7% 16,9% 15,7% 14,2% 12,7%
CAR Tier 1 17,8% 16,0% 14,8% 13,3% 11,6%
CAR Tier 2 0,9% 0,9% 0,9% 0,9% 1,1%
Aset Tetap terhadap Modal 18,6% 21,2% 21,8% 24,0% 22,1%
Aset Produktif
Aset Produktif Bermasalah dan Aset Non Produktif Bermasalah terhadap
Total Aset Produktif dan Aset Non Produktif 0,6% 0,5% 0,4% 0,3% 0,3%

Aset Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif 0,7% 0,6% 0,5% 0,4% 0,4%
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Aset Keuangan terhadap
2,0% 1,6% 1,5% 1,2% 1,4%
Aset Produktif
NPL - bruto 0,7% 0,6% 0,4% 0,4% 0,5%
NPL - bersih 0,2% 0,2% 0,2% 0,2% 0,2%
Rentabilitas
ROA 3,8% 3,9% 3,8% 3,6% 3,8%
ROE 21,9% 25,5% 28,2% 30,4% 33,5%
NIM 6,7% 6,5% 6,2% 5,6% 5,7%
Cost Efficiency Ratio 46,5% 44,2% 42,9% 46,4% 47,2%
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 63,2% 62,4% 61,5% 62,4% 60,9%
Likuiditas
LFR 81,1% 76,8% 75,4% 68,6% 61,7%
Rasio Dana Murah (CASA terhadap Dana Pihak Ketiga) 76,1% 75,1% 78,9% 80,3% 77,0%
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas 570,4% 635,8% 701,2% 763,9% 831,7%
Rasio Liabilitas terhadap Aset 85,1% 86,4% 87,5% 88,4% 89,3%
Kepatuhan
Persentase Pelanggaran BMPK
a. Pihak Terkait 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%
b. Pihak Tidak Terkait 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%
Persentase Pelampauan BMPK
a. Pihak Terkait 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%
b. Pihak Tidak Terkait 0,0% 0,0% 0,0% 0,0% 0,0%
Giro Wajib Minimum (GWM)
a. GWM Utama Rupiah 7,5% 8,4% 8,3% 9,0% 9,9%
b. GWM Valuta Asing 9,1% 8,6% 8,5% 8,3% 8,5%
Posisi Devisa Neto (PDN) 0,4% 0,6% 0,2% 0,9% 0,5%

214
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Solvabilitas dan Kolektabilitas Rentabilitas


Rasio Kecukupan Modal Tingkat Pengembalian atas Aset (ROA)
Pada tahun 2015, BCA terus memperkokoh posisi Kenaikan pendapatan operasional pada tahun 2015
permodalan yang tercermin dalam rasio kecukupan telah mendukung pertumbuhan laba yang positif sejalan
modal/kewajiban penyediaan modal minimum (Capital dengan pertumbuhan aset. Oleh karena itu, BCA dapat
Adequacy Ratio - CAR) yang tercatat sebesar 18,7%, menjaga rasio ROA sebesar 3,8% pada tahun 2015, relatif
meningkat 180 bps dari 16,9% pada tahun 2014. Adapun sama dengan posisi tahun sebelumnya. Sementara itu
rasio CAR ini telah memperhitungkan risiko kredit, pasar rata-rata ROA sektor perbankan Indonesia mengalami
dan operasional serta perubahan peraturan dimana penurunan sebesar 60 bps dari 2,9% menjadi 2,3% pada
seluruh laba bersih tahun berjalan diperhitungkan tahun 2015.
sebagai komponen Modal Inti. Pada tahun sebelumnya
hanya 50% dari laba bersih tahun berjalan yang dapat Tingkat Pengembalian atas Ekuitas (ROE)
diperhitungkan sebagai komponen Modal Inti. Pada tahun 2015 rasio ROE tercatat sebesar 21,9%,
lebih rendah dibandingkan tahun 2014 yang sebesar
Sejalan dengan perubahan ketentuan dan meningkatnya 25,5%. Penurunan ROE tersebut sejalan dengan langkah
profitabilitas, modal inti Bank (tidak konsolidasi) tumbuh strategis BCA dalam memperkuat posisi permodalan
30,0% mencapai Rp 83,7 triliun atau berkontribusi untuk mendukung pengembangan bisnis dan
95,2% terhadap total modal BCA pada akhir tahun 2015. mempersiapkan penerapan regulasi Basel III di Indonesia.
Modal pelengkap meningkat 21,1% menjadi Rp 4,2 Dalam beberapa tahun terakhir BCA menyesuaikan
triliun atau berkontribusi sebesar 4,8% terhadap total dividend payout ratio untuk memperkokoh permodalan.
modal. Sedangkan secara konsolidasi, modal inti BCA
pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp 87,6 triliun dan Marjin Bunga Bersih (NIM)
berkontribusi sebesar 95,3% terhadap total modal dan Pada tahun 2015 rasio NIM BCA meningkat menjadi
modal pelengkap tercatat sebesar Rp 4,3 triliun atau sebesar 6,7% dari 6,5% pada tahun 2014. Peningkatan
4,7% dari total modal BCA. portofolio kredit serta penurunan cost of funds telah
mendukung posisi NIM yang lebih tinggi di tahun 2015.
Rasio Kredit Bermasalah (NPL)
Berkat disiplin dalam penerapan manajemen risiko dan Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan (BOPO)
prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit, BCA dapat Pada tahun 2015 rasio BOPO tercatat sebesar 63,2%
menjaga rasio NPL bruto pada level yang rendah sebesar dibandingkan 62,4% pada tahun sebelumnya, didorong
0,7% pada akhir tahun 2015. Rasio NPL tersebut lebih baik oleh kenaikan beban operasional sekaligus beban
dibandingkan rata-rata sektor perbankan yang sebesar cadangan kerugian penurunan nilai. Sementara itu, cost
2,5%. Adapun rasio NPL bersih BCA pada akhir tahun efficiency ratio tercatat sebesar 46,5%, dibandingkan
2015 adalah 0,2%. Meskipun berhasil menjaga rasio tahun sebelumnya yang sebesar 44,2%.
NPL pada level yang rendah, BCA tetap mengantisipasi
akan adanya potensi peningkatan NPL di tengah situasi Likuiditas
perekonomian yang belum sepenuhnya kondusif. Secondary Reserves
Pada tahun 2015 BCA membentuk cadangan kredit Pada tahun 2015, BCA mempertahankan posisi
bermasalah dalam jumlah yang signifikan sehingga rasio likuiditas pada level yang sehat. Sumber pendanaan BCA
cadangan terhadap kredit bermasalah mencapai 322,2% sebagian besar berupa dana CASA yang berkontribusi
pada akhir tahun 2015. 76,1% terhadap total dana pihak ketiga di tahun 2015.
Bank secara rutin memantau likuiditas dan melakukan
kajian rutin terhadap secondary reserves sebagai buffer
likuiditas. Secondary reserves tercatat sebesar Rp 67,5
triliun, atau 14,2% dari total dana pihak ketiga pada akhir
tahun 2015.

215
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Penempatan dana pada secondary reserves sebagian Indonesia, serta Sertifikat Bank Indonesia merupakan
besar merupakan penempatan pada instrumen- sebagian besar dari secondary reserves Bank, yaitu sebesar
instrumen Bank Indonesia. Penempatan dana tersebut 89,6% dari total. Alokasi penempatan pada secondary
berupa penempatan jangka pendek yang berisiko rendah. reserves mempertimbangkan entitas penerbit, tenor, yield
Secondary reserves BCA terdiri dari Penempatan pada dan ketersediaan di pasar.
Bank Indonesia (Fasilitas Simpanan dan Term Deposit)
dan Bank-bank Lain; Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Secondary reserves tersebut dipandang cukup memadai
Dijual Kembali dengan Bank Indonesia; dan Sertifikat Bank untuk mendukung likuiditas aktivitas perbankan BCA dalam
Indonesia. Term Deposit dan Fasilitas Simpanan Bank berbagai skenario sesuai stress test yang dijalankan.

Secondary Reserves
*

2015 2014 Naik / (turun)


miliar miliar miliar
Komposisi Komposisi Persentase
Rupiah Rupiah Rupiah
**
Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali - - 19.253 29,9% (19.253) N.A
***
Sertifikat Bank Indonesia 11.214 16,6% 33.141 51,4% (21.927) -66,2%
Term Deposit Bank Indonesia 18.610 27,6% 2.168 3,4% 16.442 758,4%
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI) 30.663 45,4% 6.071 9,4% 24.592 405,1%
Penempatan pada Bank lain 6.986 10,4% 3.781 5,9% 3.205 84,8%
Total Secondary Reserves 67.473 100,0% 64.414 100,0% 3.059 4,7%
*
Secara internal, BCA mendefinisikan penempatan pada instrumen-instrumen jangka pendek yang berisiko rendah sebagai Secondary Reserves Bank
**
Merupakan Efek-efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali dari Bank Indonesia dan tidak memperhitungkan dari bank-bank lain yang berjumlah Rp 0,5 triliun pada tahun 2015 dan
Rp 7,0 triliun pada tahun 2014
***
Untuk tujuan investasi tercatat sebesar Rp 9,7 triliun tahun 2015 dan Rp 31,6 triliun di tahun 2014. Sedangkan pada Aset Keuangan untuk Diperdagangkan sebesar
Rp 1,5 triliun pada tahun 2015 dan Rp 1,6 triliun pada tahun 2014

Rasio Kredit terhadap Pendanaan (LFR) PENCAPAIAN TARGET TAHUN 2015


Pada tahun 2015, regulator menerapkan perhitungan rasio
LFR yang merupakan penyempurnaan dari perhitungan Perekonomian Indonesia dan industri perbankan Indonesia
rasio LDR. Adapun rasio LFR memperhitungkan juga menghadapi tantangan tantangan yang tidak mudah di tahun
surat berharga dalam Rupiah dan valuta asing yang 2015. Profitabilitas industri perbankan Indonesia mengalami
memenuhi ketentuan yang diterbitkan suatu Bank. BCA tekanan sebagai dampak dari perlambatan pertumbuhan aset
secara perusahaan induk tidak memiliki surat berharga produktif dan dana pihak ketiga, serta penurunan kualitas kredit.
yang diterbitkan, oleh karena itu rasio LFR BCA sama Meskipun demikian, BCA berhasil mencatat pertumbuhan Laba
dengan rasio LDR. Per 31 Desember 2015 rasio LFR Bersih sebesar 9,3% menjadi Rp 18,0 triliun di tahun 2015, dan
atau LDR BCA tercatat 81,1%, lebih rendah dibandingkan menghasilkan Return on Asset dan Return on Equity yang lebih
rata-rata LDR sektor perbankan yang sebesar 92,1%. tinggi dari perkiraan.
Kedepannya BCA akan senantiasa berupaya menjaga
keseimbangan optimal antara posisi likuiditas dan Pencapaian kinerja keuangan BCA sejalan dengan
pertumbuhan kredit Bank. keberhasilan dalam menjaga kualitas kredit dan
mempertahankan kinerja bisnis intinya pada tahun 2015.
Perbankan transaksi BCA kembali dapat mempertahankan
pendanaan yang berkelanjutan dari rekening transaksional
dan memelihara likuiditas BCA secara kokoh. Hal ini
memungkinkan BCA untuk menurunkan tingkat suku bunga
maksimum deposito secara bertahap pada tahun 2015,
sehingga dapat menurunkan cost of funds.

216
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Ditopang oleh pertumbuhan kredit dan penurunan cost of STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN
funds, pendapatan bunga bersih BCA tumbuh cukup baik ATAS STRUKTUR MODAL
pada level 12,0% menjadi Rp 35,9 triliun pada tahun 2015.
Sementara itu, BCA berupaya meningkatkan pendapatan Kebijakan Permodalan
operasional selain bunga baik dari provisi dan komisi Kebijakan pengelolaan modal bertujuan untuk memastikan
(fee-based income) perbankan transaksi maupun dari bahwa BCA memiliki modal yang kuat dalam mendukung
aktivitas tresuri pada semester II 2015. Untuk menopang strategi pengembangan usaha Bank saat ini dan memastikan
profitabilitas lebih lanjut, upayaupaya efisiensi terus pertumbuhan yang berkelanjutan di masa mendatang.
dilakukan dalam menekan kenaikan biaya operasional, Kebijakan ini juga disusun dengan memperhatikan
namun BCA tetap berkomitmen untuk terus melakukan persyaratan permodalan yang ditentukan oleh regulator.
berbagai investasi jaringan maupun teknologi informasi
yang merupakan bagian signifikan dari keseluruhan biaya BCA memiliki rencana permodalan yang disusun oleh
operasional. Faktor pelemahan nilai tukar Rupiah juga turut Direksi sebagai bagian dari Rencana Bisnis Bank dan
berkontribusi atas kenaikan biaya-biaya pengadaan jaringan disetujui oleh Dewan Komisaris. Perencanaan ini diharapkan
elektronik maupun software yang berhubungan erat dengan dapat memastikan tersedianya modal yang memadai dan
pergerakan mata uang US Dollar. Secara keseluruhan, BCA terciptanya struktur permodalan yang sehat. Pengelolaan
dapat mengendalikan rasio efisiensi biaya (cost efficiency permodalan BCA juga memperhatikan pengembangan
ratio) pada level 46,5% di tahun 2015, dibandingkan dengan bisnis para entitas anak serta kebutuhan modal saat ini dan
44,2% di tahun 2014. perkiraan ke depannya.

Menutup tahun 2015, BCA membukukan kredit sebesar


Rp 387,6 triliun, meningkat 11,9% berada pada kisaran target BCA berupaya untuk terus memperkokoh permodalan Tier I
pertumbuhan sebesar 10%-12%. Sedangkan dana pihak sebagai salah satu langkah persiapan diterapkannya Basel
ketiga tumbuh menjadi Rp 473,7 triliun, naik sebesar 5,8% III. Pada tahun 2015, seluruh kebutuhan permodalan BCA
pada tahun 2015, di bawah target kisaran pertumbuhan dapat terpenuhi dari pertumbuhan modal secara organik
dana pihak ketiga yang sebesar 8%-11%. Sejalan dengan dengan didukung oleh profitabilitas Bank yang sehat.
melonggarnya likuiditas perbankan Indonesia dan upaya
BCA untuk menyeimbangkan profitabilitas, BCA tidak Kecukupan Permodalan dan Kebijakan Dividen
berkompetisi secara agresif dalam penghimpunan dana Secara konsolidasi BCA memiliki tingkat permodalan yang
deposito, sehingga total dana pihak ketiga lebih rendah dari memadai sebesar 19,0% dan diatas persyaratan minimum
anggaran awal. Secara keseluruhan, posisi keuangan BCA sesuai profil risiko yang ditetapkan oleh Bank Indonesia,
terjaga dengan baik. BCA membukukan tingkat NPL yang sehingga sangat memadai untuk mendukung rencana
rendah sebesar 0,7%. Rasio Loan to Funding Ratio (LFR) ekspansi usaha Bank yang diimbangi dengan kemampuan
terjaga pada posisi yang sehat sebesar 81,1%, berada pada dalam mengantisipasi seluruh risiko yang dihadapi.
kisaran bawah rasio yang direkomendasikan oleh regulator.
Sementara itu, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, BCA secara
Ratio CAR) mencapai 18,7%, lebih tinggi dari persyaratan konsolidasi telah melakukan stress test untuk risiko kredit,
minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, serta siap risiko pasar serta risiko likuiditas. Hasil stress test tersebut
menyambut potensi revisi regulatory benchmark berdasarkan menunjukkan bahwa posisi permodalan BCA masih dapat
perkembangan metode perhitungan BASEL. menutup kerugian yang ditimbulkan dari potensi risiko-
risiko yang dihadapi Bank maupun seluruh perusahaan anak
dengan sangat memadai.

217
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Dalam mengelola permodalan, BCA secara cemat menyusun Pada tahun 2015, BCA dan para pemegang saham lainnya
kebijakan dividen tahunan yang berimbang dimana dividend memberikan pinjaman subordinasi kepada BCA Sekuritas
payout ratio ditentukan berdasarkan pencapaian profitabilitas sebesar Rp 150 miliar secara keseluruhan, dimana porsi BCA
dan kebutuhan permodalan Bank serta mempertimbangkan adalah sebesar Rp 112,5 miliar. Selanjutnya, dana tersebut
kepentingan pemegang saham. digunakan oleh BCA Sekuritas untuk melakukan penyertaan
modal kepada PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life); guna
Dalam beberapa tahun terakhir BCA secara bertahap telah mendukung pengembangan bisnis serta memperkuat tingkat
menyesuaikan dividend payout ratio untuk memperkuat solvabilitas (persyaratan Risk Based Capital - RBC) BCA Life agar
permodalan, terutama dalam mendukung aktivitas sesuai dengan ketentuan Pemerintah. Pinjaman subordinasi ini
perkreditan dan lini lini bisnis baru serta untuk membentuk telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan
permodalan dalam mempersiapkan penerapan Basel III. (OJK) pada tanggal 20 Maret 2015.

Sehubungan dengan pembagian dividen terakhir, BCA bersama BCA Finance telah melakukan penambahan
berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham tanggal modal kepada PT Asuransi Umum BCA (BCA Insurance)
9 April 2015, para pemegang saham menyetujui pemberian sebesar Rp 150 miliar secara keseluruhan (porsi BCA Rp 112,5
dividen tunai sebesar Rp 3,6 triliun atau Rp 148 per saham miliar dan porsi BCA Finance Rp 37,5 miliar). Dana tersebut
(dibayarkan melalui dividen interim sebesar Rp 50 per saham digunakan untuk pengembangan usaha, memperkuat modal
pada 23 Desember 2014 dan dividen final sebesar Rp 98 per dan memperkuat tingkat solvabilitas BCA Insurance agar tetap
saham yang dibayarkan pada 13 Mei 2015). Pembagian berada pada level yang sehat. Penambahan modal ini telah
dividen ini setara dengan dividend payout ratio sebesar mendapatkan persetujuan dari OJK pada tanggal 26 Juni 2015.
22,1% yang dibayarkan dari laba bersih tahun 2014. BCA
mendistribusikan sebagian porsi laba bersih tahun 2015 Selain itu, BCA juga melakukan penambahan modal sebesar
dalam bentuk dividen interim sebesar Rp 55 per saham yang Rp 400 miliar kepada BCA Syariah, yang digunakan untuk
telah dibayarkan pada 9 Desember 2015. memperkuat modal BCA Syariah agar dapat masuk ke dalam
kategori Bank BUKU II dengan modal di atas Rp 1 triliun sehingga
Dividend Payout Ratio memiliki landasan yang lebih kuat untuk mengembangkan
produkproduk yang diijinkan sebagai bank syariah BUKU II.

32,3%
Penambahan modal dan pinjaman subordinasi yang telah
25,6% dilakukan oleh BCA selama tahun 2015, diharapkan mampu
24,0%
22,1% meningkatkan pengembangan bisnis pada anak-anak usaha,
20,8%
sehingga memungkinkan BCA beserta anak-anak usaha
untuk menyediakan produk dan layanan keuangan secara
komprehensif sesuai dengan kebutuhan nasabah, sekaligus
berkontribusi bagi profitabilitas BCA.

2011 2012 2013 2014 2015 Posisi Permodalan BCA


Pada tahun 2015 rasio kecukupan modal (Capital Adequacy
Ratio CAR) BCA secara perusahaan induk mencapai 18,7%,
Kebutuhan Permodalan Anak-anak Usaha meningkat 180 bps dibandingkan tahun sebelumnya yang
Tingkat kebutuhan permodalan anak anak usaha BCA saat sebesar 16,9%, sedangkan rasio CAR secara konsolidasi
ini relatif belum signifikan dibandingkan posisi permodalan tercatat sebesar 19,0%.
BCA. Bisnis anak anak usaha diproyeksikan untuk tumbuh
secara bertahap, memungkinkan Bank untuk memantau Pada akhir tahun 2015 modal inti Bank secara perusahaan
risiko secara periodik dan untuk memenuhi setiap kebutuhan induk mencapai Rp 83,7 triliun, atau 95,2% dari total modal BCA,
permodalan anak anak usaha. sedangkan modal pelengkap tercatat sebesar Rp 4,2 triliun atau
4,8% dari total modal BCA.

218
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Komponen Modal (tidak konsolidasi - dalam miliar Rupiah)


2015 2014
Modal
Modal Tier 1 83.684 64.370
Modal Tier 2 4.203 3.470
Total Modal 87.887 67.840
Aset Tertimbang Menurut Risiko :
Risiko Kredit 407.554 349.021
Risiko Operasional 62.779 52.930
Risiko Pasar 909 507
Rasio Kecukupan Modal :
Risiko Kredit dan Pasar 21,5% 19,4%
Risiko Kredit dan Operasional 18,7% 16,9%
Risiko Kredit, Operasional dan Pasar 18,7% 16,9%

INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI DAN AKUISISI


Selama tahun 2015, tidak terdapat transaksi atau aktivitas material yang terkait investasi, ekspansi, divestasi, maupun akuisisi.

INFORMASI MENGENAI TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN


Selama tahun 2015, tidak terdapat transaksi yang dilakukan oleh BCA yang dapat dikategorikan sebagai transaksi yang
mengandung benturan kepentingan.

Adapun pada tahun 2015, Bank melakukan beberapa transaksi dengan pihak berelasi (pihak yang memiliki hubungan
kepemilikan dan/atau kepengurusan), antara lain berupa penyaluran kredit dan penghimpunan dana dari nasabah.

Perincian Saldo dan Transaksi yang Signifikan dengan Pihak Berelasi (tidak konsolidasi)
2015 2014

Persentase dari Persentase dari


miliar miliar
jumlah akun jumlah akun
Rupiah Rupiah
yang bersangkutan yang bersangkutan

Aset
Kredit yang diberikan* 948 0,24% 554 0,16%
Aset lain-lain** 267 3,10% 280 3,93%

Liabilitas
Simpanan dari nasabah 1.227 0,26% 1.120 0,25%

Komitmen dan Kontijensi


Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan 196 0,14% 586 0,47%
Fasilitas Letter of Credit yang diberikan kepada nasabah 3 0,06% 57 0,79%
Bank garansi yang diterbitkan kepada nasabah 54 0,47% 50 0,47%

Laba Rugi
Pendapatan bunga dan syariah 32 0,07% 34 0,08%
Beban bunga dan syariah 19 0,17% 22 0,19%
Beban sewa 13 0,93% 13 1,04%
Iuran dana pensiun 166 87,94% 141 100,00%
*
Sebelum cadangan kerugian penurunan nilai
**
Merupakan pembayaran sewa yang dibayar dimuka dan uang jaminan sewa kepada PT Grand Indonesia

Adapun rincian dari jumlah dan jenis transaksi serta sifat dari hubungan dengan pihak terkait dapat dilihat pada Laporan
Keuangan Konsolidasi yang telah diaudit pada Catatan No. 41.

219
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Pada tahun 2015, BCA melakukan penambahan modal di BCA melakukan penambahan modal sebesar Rp 400
tiga perusahaan anak: miliar kepada BCA Syariah, yang digunakan untuk
BCA dan para pemegang saham lainnya memberikan memperkuat modal BCA Syariah agar dapat masuk ke
pinjaman subordinasi kepada BCA Sekuritas sebesar dalam kategori Bank BUKU II dengan modal di atas Rp 1
Rp 150 miliar secara keseluruhan, dimana porsi BCA triliun sehingga memiliki landasan yang lebih kuat untuk
adalah sebesar Rp 112,5 miliar. Selanjutnya, dana mengembangkan produk-produk yang diizinkan sebagai
tersebut digunakan oleh BCA Sekuritas untuk melakukan bank syariah BUKU II.
penyertaan modal kepada BCA Life; guna mendukung
pengembangan bisnis serta memperkuat tingkat PEMBERIAN PENYEDIAAN DANA, KOMITMEN
solvabilitas (persyaratan Risk Based Capital - RBC) BCA MAUPUN FASILITAS LAIN YANG DAPAT
Life agar sesuai dengan ketentuan Pemerintah. Pinjaman DIPERSAMAKAN DENGAN ITU DARI SETIAP
subordinasi ini telah mendapatkan persetujuan dari PERUSAHAAN ATAU BADAN HUKUM YANG BERADA
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 20 Maret DALAM SATU KELOMPOK USAHA DENGAN BANK
2015. KEPADA DEBITUR YANG TELAH MEMPEROLEH
PENYEDIAAN DANA DARI BANK
BCA bersama BCA Finance telah melakukan penambahan Fasilitas kredit gabungan yang disediakan oleh Bank dan
modal kepada BCA Insurance sebesar Rp 150 miliar entitas anak kepada debitur atau grup debitur tercatat sebesar
secara keseluruhan (porsi BCA Rp 112,5 miliar dan porsi Rp 139,2 triliun atau 35,9% dari total outstanding kredit Bank
BCA Finance Rp 37,5 miliar). Dana tersebut digunakan per 31 Desember 2015. NPL dari portofolio kredit tersebut
untuk pengembangan usaha, memperkuat modal dan adalah sebesar 1,0% pada Desember 2015. Sebagian besar
memperkuat tingkat solvabilitas BCA Insurance agar fasilitas kredit gabungan adalah pinjaman dari Bank dan
tetap berada pada level yang sehat. Penambahan modal entitas anak yang bergerak di pembiayaan kendaraan roda
ini telah mendapatkan persetujuan dari OJK pada tanggal empat, BCA Finance, untuk debitur yang sama.
26 Juni 2015.

Fasilitas Kredit Gabungan yang disediakan oleh Bank dan Entitas Anak (dalam miliar Rupiah, kecuali jumlah debitur)
Fasilitas pada Entitas Anak
Kolektabilitas Jumlah Fasilitas Total
Debitur BCA Finance Central Santosa pada BCA Eksposur
BCA Finance BCA Syariah
Limited Finance

Lancar 825.256 2.559 166 927 697 129.179 133.528


Dalam Perhatian Khusus 119.103 97 - - 149 3.953 4.199
Kurang Lancar 5.376 4 - - 7 94 105
Diragukan 6.494 2 - - 9 99 110
Macet 13.865 14 41 8 18 1.144 1.225
Total 970.094 2.676 207 935 880 134.469 139.167

DAMPAK PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG- PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013, bank diwajibkan untuk
UNDANGAN memenuhi penyediaan modal minimum secara bertahap
Sampai dengan akhir tahun 2015, terdapat peraturan- dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2019. Pada tahun
peraturan baru yang telah terbit dan dapat memberikan 2015, bank wajib memenuhi:
pengaruh terhadap kegiatan usaha Bank dan Entitas Anak. Rasio modal inti utama paling rendah sebesar 4,5% dari
Mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No. 15/12/ Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) baik secara
individual maupun konsolidasi.

220
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Rasio modal inti paling rendah sebesar 6,0% dari Aktvita sejak tahun 2018. Batasan minimum pembiayaan UMKM
Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) baik secara individual ini dilakukan secara bertahap yaitu minimum 5% pada tahun
maupun konsolidasi. 2015, 10% pada tahun 2016 dan 15% pada tahun 2017
dan 20% pada tahun 2018 dan seterusnya. Sesuai dengan
BCA telah memenuhi peraturan tersebut, dimana per 31 ketentuan Bank Indonesia tersebut, pada 31 Desember 2015,
Desember 2015 rasio modal inti tercatat sebesar 17,8% portofolio kredit UMKM BCA (yang berdasarkan definisi Bank
(Perusahaan Induk) dan 18,1% (Konsolidasi) terhadap ATMR. Indonesia) tercatat sebesar Rp 46,6 triliun, atau 12,0% dari
Seluruh modal inti BCA merupakan modal inti utama dan total portofolio kredit BCA.
mengingat BCA tidak memiliki modal inti tambahan.
Informasi lebih detail mengenai peraturan-peraturan Baru
Dalam rangka pengawasan terintegrasi, pada tahun 2014 tersebut dapat dilihat pada catatan laporan keuangan BCA
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan peraturan 2015 No. 45 halaman 544-548.
untuk memperkuat pengawasan suatu kelompok usaha
secara terintegrasi yang tercantum pada POJK No. 17/ PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
POJK.03/2014 dan POJK No. 18/POJK.03/2014 pada 18
November 2014. Peraturan tersebut meliputi Manajemen Standar, perubahan, dan interpretasi akuntansi yang
Risiko Terintegrasi dan Penerapan Tata Kelola Terintegrasi berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015
Bagi Konglomerasi Keuangan yang diterapkan secara Berikut ini adalah standar, perubahan, dan interpretasi
bertahap dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018. akuntasi yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015
dan mempunyai pengaruh terhadap laporan keuangan
Pada tahun 2015, BCA telah membentuk Komite Tata Kelola konsolidasian Bank dan Entitas Anak:
Terintegrasi, yang membantu Dewan Komisaris dalam
mengevaluasi penerapan Tata Kelola Perusahaan antara a. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1
lain melalui penilaian kecukupan pengendalian internal dan (Revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
pelaksanaan fungsi kepatuhan di BCA maupun anak-anak b. PSAK No. 4 (Revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri
usaha Bank secara terintegrasi. Selain itu BCA juga telah c. PSAK No. 15 (Revisi 2013), Investasi pada Entitas
membentuk Komite Manajemen Risiko Terintegrasi, yang Asosiasi dan Ventura Bersama
membantu Direksi untuk memastikan bahwa kerangka kerja d. PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja
manajemen risiko telah memberikan perlindungan yang e. PSAK No. 46 (Revisi 2014), Pajak Penghasilan
memadai terhadap seluruh risiko Bank dan entitas anak f. PSAK No. 48 (Revisi 2014), Penurunan Nilai Aset
secara terintegrasi. g. PSAK No. 50 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan:
Penyajian
Merespon peraturan OJK mengenai Layanan Bank h. PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan:
Nirkantor (branchless banking) sesuai Peraturan OJK No. Pengakuan dan Pengukuran
19/POJK.03/2014 mengenai Layanan Keuangan Tanpa i. PSAK No. 60 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan:
Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai), pada Pengungkapan
tahun 2014 BCA telah meluncurkan layanan Laku, suatu j. PSAK No. 65, Laporan Keuangan Konsolidasian
produk tabungan tanpa biaya administrasi, dan Duitt, uang k. PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas
elektronik yang menggunakan nomor telepon genggam Lain
sebagai bukti kepemilikan yang dapat diakses melalui agen l. PSAK No. 68, Pengukuran Nilai Wajar
independen ataupun Short-Message-Service (SMS).
Bank dan Entitas Anak telah menganalisis penerapan standar
Bank Indonesia pada tahun 2012 menerbitkan peraturan dan interpretasi akuntansi tersebut di atas dan penerapan
mengenai partisipasi bank dalam pemberian kredit atau tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pembiayaan dalam rangka pengembangan Usaha Mikro, Kecil laporan keuangan konsolidasian kecuali yang dijelaskan
dan Menengah (UMKM). Jumlah Kredit UMKM ditetapkan lebih lanjut pada catatan laporan keuangan BCA 2015 No.
paling rendah 20% terhadap total Kredit atau Pembiayaan 2.d.1 halaman 425-428.

221
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Standar akuntansi yang diterbitkan tetapi belum berlaku o. PSAK 67 (Revisi 2015), Pengungkapan Kepentingan
efektif Dalam Entitas Lain
Beberapa perubahan standar dan interpretasi akuntansi p. PSAK 68 (Revisi 2015), Pengukuran Nilai Wajar
telah terbit tetapi belum berlaku efektif untuk tahun q. ISAK 30 (Revisi 2015), Pungutan
berakhir 31 Desember 2015, dan belum diterapkan dalam r. ISAK 31 (Revisi 2015), Interpretasi atas Ruang Lingkup
penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini. PSAK dan PSAK 13: Properti Investasi
ISAK (Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan) berikut ini,
yang akan berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2016 dan Pada tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian
1 Januari 2017, mungkin memiliki pengaruh signifikan atas ini, Bank dan Entitas Anak belum menentukan dampak dari
laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak di pengaruh retrospektif, jika ada, atas penerapan standar ini
masa yang akan datang, dan akan membutuhkan penerapan terhadap posisi keuangan dan hasil operasi konsolidasian
secara retrospektif sebagaimana diatur dalam PSAK No. 25, Bank dan Entitas Anak.
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan: SUKU BUNGA DASAR KREDIT (SBDK)
a. PSAK 1 (Revisi 2015), Penyajian Laporan Keuangan
b. PSAK 4 (Revisi 2015), Laporan Keuangan Tersendiri Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/50/
c. PSAK 5 (Revisi 2015), Segmen Operasi PBI/2005 mengenai Transparansi Kondisi Keuangan Bank,
d. PSAK 7 (Revisi 2015), Pengungkapan Pihak-pihak BCA telah menerapkan transparansi Suku Bunga Dasar Kredit
Berelasi (SBDK) kepada masyarakat dengan mempublikasikannya
e. PSAK 13 (Revisi 2015), Properti Investasi pada website, koran, dan laporan tahunan. Publikasi SBDK
f. PSAK 15 (Revisi 2015), Investasi Pada Entitas Asosiasi meningkatkan tata kelola perusahaan dan mendorong
dan Ventura Bersama persaingan yang sehat dalam industri perbankan.
g. PSAK 16 (Revisi 2015), Aset Tetap
h. PSAK 19 (Revisi 2015), Aset Tak Berwujud Perhitungan SBDK berdasarkan pada tiga komponen yaitu:
i. PSAK 22 (Revisi 2015), Kombinasi Bisnis Harga Pokok Dana untuk Kredit (HPDK); biaya overhead yang
j. PSAK 24 (Revisi 2015), Imbalan Kerja dikeluarkan Bank dalam proses pemberian kredit; dan marjin
k. PSAK 25 (Revisi 2015), Kebijakan Akuntansi, Perubahan keuntungan (profit margin) yang ditetapkan untuk aktivitas
Estimasi Akuntansi dan Kesalahan perkreditan. Berikut adalah informasi SBDK per triwulan
l. PSAK 53 (Revisi 2015), Pembayaran Berbasis Saham yang telah ditetapkan oleh BCA pada tahun 2015. SBDK
m. PSAK 65 (Revisi 2015), Laporan Keuangan Konsolidasian BCA relatif stabil pada tahun 2015 dimana perubahan SBDK
n. PSAK 66 (Revisi 2015), Pengaturan Bersama hanya terjadi pada Maret 2015.

Informasi detail mengenai perubahan SBDK tersedia di cabang dan dapat diakses melalui website BCA di www.bca.co.id serta
dipublikasikan pada surat kabar harian nasional.

Suku Bunga Dasar Kredit per Akhir Triwulan (efektif % p.a)


Suku Bunga Dasar Kredit Rupiah Berdasarkan Segmen Kredit
Akhir Periode Kredit Kredit Kredit Konsumsi
Korporasi Retail KPR Non KPR
Triwulan IV - 2014 10,50 11,75 10,50 8,71
Triwulan I - 2015 10,25 11,50 10,25 8,63
Triwulan II - 2015 10,25 11,50 10,25 8,63
Triwulan III - 2015 10,25 11,50 10,25 8,63
Triwulan IV - 2015 10,25 11,50 10,25 8,63

Keterangan:
a. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga kredit yang akan dikenakan oleh Bank kepada nasabah. SBDK belum memperhitungkan komponen
estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian Bank terhadap risiko masing-masing debitur atau kelompok debitur. Dengan demikian, besarnya suku bunga kredit yang
dikenakan kepada debitur belum tentu samadengan SBDK.
b Dalam Kredit Konsumsi non KPR (Kredit Kepemilikan Rumah) tidak termasuk penyaluran dana melalui kartu kredit dan kredit tanpa agunan (KTA).
c. SBDK Kredit Konsumsi non KPR (Kredit Kepemilikan Rumah) merupakan SBDK untuk Kredit Kendaraan Bermotor yang diberikan kepada nasabah melalui skema Join Financing dengan
PT. BCA Finance.
d. SBDK untuk segmen Kredit Konsumsi KPR merupakan suku bunga variabel (floating).

222
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

IKATAN MATERIAL ATAS BARANG MODAL DAN Dengan investasi barang modal yang dilakukan sepanjang
REALISASI DI TAHUN 2014 DAN 2015 tahun 2015, total aset tetap bruto yang dimiliki oleh BCA
menjadi sebesar Rp 16,8 triliun pada akhir tahun 2015,
Pada tahun 2015 BCA melakukan investasi barang modal meningkat 13,8% dibandingkan Rp 14,7 triliun pada akhir
sebesar Rp 2,5 triliun. Dalam investasi barang modal tahun 2014.
tersebut, Bank melakukan perikatan dengan para vendor,
diantaranya dalam hal: Kedepannya, BCA berkomitmen untuk terus berinvestasi
Perluasan distribusi jaringan cabang, ATM dan EDC. mengembangkan jaringan usaha dan memanfaatkan
Pengembangan infrastruktur teknologi informasi perkembangan teknologi untuk menjaga keunggulannya
termasuk pembelian hardware dan software untuk dalam perbankan transaksi dengan memberikan layanan
kebutuhan mainframe, pembelian license, upgrade pada yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan nasabah yang
firewall dan peningkatan storage. semakin beragam.
Penambahan perlengkapan dan peralatan kantor lainnya
untuk kebutuhan operasional jaringan cabang BCA.

Investasi Belanja Barang Modal (dalam miliar Rupiah)


Naik / (turun)
2015 2014
Nominal Persentase
Tanah 326 115 211 183,5%
Bangunan 136 79 57 72,2%
Perlengkapan dan peralatan kantor 1.283 1.453 (170) -11,7%
Kendaraan bermotor 7 9 (2) -22,2%
Aset dalam penyelesaian 778 1.023 (245) -23,9%
Aset sewa guna usaha 4 32 (28) -87,5%
Total 2.534 2.711 (177) -6,5%

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
Tidak terdapat peristiwa penting, informasi atau fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.

223
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN PER SEGMEN USAHA

Komposisi Dana Pihak Ketiga dan Beban Bunga - per 31 Desember 2015
Komposisi Dana Pihak Ketiga Rincian Beban Bunga

9,5%
Giro
13,9%
24,5% 23,9% Lainnya 20,9%
Giro Deposito Tabungan

CASA
Rp 360,3 triliun
76,1%

55,7%
51,6% Deposito
Tabungan

Rp 473,7 triliun Rp 11,2 triliun

Komposisi Aset Produktif, Kredit dan Pendapatan Bunga - per 31 Desember 2015

Komposisi Aset Produktif Komposisi Kredit Kontribusi Pendapatan Bunga


(tidak konsolidasi)
9,9% 12,0%
Efek-efek 10,7% Efek-efek
36,4% 25,9%
Penempatan pada 78,0% 6,1%
Korporasi Konsumer
Bank Indonesia dan Kredit Pembiayaan Konsumen
Bank Lainnya & Investasi Sewa
Pembiayaaan

2,0%
Penempatan pada Bank
5,9% Indonesia dan Bank lainnya
Lainnya
1,9%
Lainnya

0,6%
73,5% Karyawan 23,5%
Kredit Komersial
13,6%
UKM
Rp 527,4 triliun Rp 388,0 triliun Rp 47,1 triliun

Kualitas Kredit
Total Rasio NPL Rasio NPL berdasarkan Segmen
2014 2015
0,7%
1,1%
0,6%

0,7% 0,7% 0,7%

0,4%
0,3%

2014 2015 Korporasi Komersial & UKM Konsumer

224
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Perbankan Cabang aktivitas penyaluran kredit telah memberi ruang likuiditas


BCA mengoperasikan jaringan kantor cabang secara online perbankan yang lebih longgar dan memungkinkan BCA
yang didukung oleh jaringan perbankan elektronik multi- untuk menurunkan tingkat suku bunga deposito Rupiah
channel yang terdiri dari internet banking, mobile banking, secara bertahap sepanjang tahun.
Automated Teller Machine (ATM) dan mesin Electronic
Data Capture (EDC). Internet banking dan mobile banking Kredit Komersial dan UKM
menjadi layanan pendukung yang semakin memiliki peran Total portofolio kredit komersial dan Usaha Kecil & Menengah
penting untuk memfasilitasi transaksi nasabah sejalan (UKM) tumbuh 8,8% menjadi Rp 144,0 triliun di akhir tahun
dengan cepatnya adaptasi masyarakat Indonesia terhadap 2015. Kredit komersial dan UKM mewakili porsi yang cukup
perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi signifikan, yaitu 37,1% dari total portofolio kredit BCA.
terkini. Didukung oleh layanan perbankan transaksi
yang andal dalam melayani nasabah, BCA berhasil Pada tahun 2015 kredit komersial tumbuh 10,0% menjadi
mempertahankan keunggulannya dalam penghimpunan Rp 91,2 triliun sedangkan kredit UKM meningkat 6,8%
dana giro dan tabungan (CASA) yang merupakan porsi menjadi Rp 52,8 triliun. Kredit komersial berkontribusi
terbesar dalam dana pihak ketiga BCA. sebesar 63,4% dari total portofolio kredit komersial & UKM,
sementara kredit UKM berkontribusi sebesar 36,6%.
Disamping secara historis berfungsi untuk mendukung
pertumbuhan dana pihak ketiga, jaringan cabang Bank yang BCA senantiasa menyalurkan kredit secara hati-hati dengan
tersebar luas berada pada posisi yang tepat dalam melayani pemberian fasilitas kredit diprioritaskan bagi debitur yang
kebutuhan kredit modal kerja dan kredit investasi para memiliki posisi keuangan kokoh dan telah memiliki hubungan
nasabah di segmen kredit komersial maupun Usaha Kecil & baik dengan Bank. Portofolio kredit dipantau secara ketat
Menengah (UKM). untuk setiap cabang, wilayah maupun sektor industri.
Menutup tahun 2015, tingkat rasio kredit bermasalah (Non
Dana Pihak Ketiga Performing Loans - NPL) segmen komersial dan UKM secara
Pengembangan layanan cabang dan jaringan elektronik keseluruhan berada pada level 1,1%.
telah mendukung posisi BCA sebagai perbankan transaksi
terkemuka di Indonesia. Di tengah melemahnya aktivitas Kredit Usaha Menengah, Kecil dan Mikro (UMKM)
usaha di tahun 2015. BCA tetap menjaga pertumbuhan Selain memfasilitasi kredit komersial & UKM melalui
dana CASA. Dana CASA mencatat pertumbuhan sebesar perbankan cabang, BCA juga menyalurkan kredit UMKM
7,1% menjadi Rp 360,3 triliun pada akhir tahun 2015. Dana bekerja sama dengan beberapa mitra institusi, seperti bank
tabungan memberikan kontribusi 67,9% terhadap total dana perkreditan rakyat dan koperasi untuk mengembangkan
CASA dan mencatat pertumbuhan positif sebesar 6,8%, penyaluran kredit pada sektor ini. Melalui kerja sama tersebut,
mencapai Rp 244,6 triliun pada akhir tahun 2015. Sementara BCA dapat memberikan fasilitas pinjaman secara langsung
itu, dana giro naik 7,7% mencapai Rp 115,7 triliun pada akhir (melalui sistem channeling) maupun tidak langsung guna
Desember 2015. CASA memberikan kontribusi terbesar mendukung pengembangan usaha di segmen UMKM yang
terhadap keseluruhan dana pihak ketiga BCA, yaitu sebesar tidak dapat dijangkau oleh jaringan cabang BCA. Sesuai
76,1%. dengan ketentuan Bank Indonesia, pada 31 Desember 2015,
portofolio kredit UMKM BCA (yang berdasarkan definisi
Pada tahun 2015, dana deposito BCA tercatat sebesar Rp Bank Indonesia) tercatat sebesar Rp 46,6 triliun, atau 12,0%
113,4 triliun, hanya tumbuh 1,7%. Tingkat pertumbuhan dari total portofolio kredit BCA. Selanjutnya melalui entitas
tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun- anak BCA Syariah, sedang dijajaki proyek percontohan untuk
tahun sebelumnya. BCA tidak berkompetisi secara ketat untuk membiayai segmen Syariah mikro UKM.
meningkatkan dana deposito mengingat kondisi likuiditas
BCA masih berada pada posisi yang solid. Melambatnya

225
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Perbankan Korporasi Perbankan Individu


Perbankan Korporasi BCA mengalami pelemahan Pada tahun 2015 terjadi pelemahan permintaan kredit
permintaan kredit dan penurunan utilisasi plafon kredit pada konsumer sejalan dengan penurunan kinerja sektor properti
paruh pertama tahun 2015 sejalan dengan menurunnya maupun penjualan mobil. BCA terus mengembangkan kredit
pendapatan sejumlah besar nasabah korporasi dan konsumer dengan memperkenalkan kembali sejumlah
kebutuhan kredit pada semester I 2015. Pada semester produk kredit konsumer yang menarik dengan tetap
kedua 2015, permintaan kredit korporasi mulai menunjukkan memperhatikan standar yang tinggi dalam penyaluran kredit.
kenaikan seiring dengan adanya peningkatan aktivitas
ekonomi dan realisasi belanja Pemerintah yang lebih agresif, BCA mempertahankan posisinya sebagai salah satu
serta adanya peningkatan konsumsi domestik mendekati penyedia layanan KPR terdepan di Indonesia dengan market
akhir tahun. Menutup tahun 2015, portofolio kredit korporasi share sebesar 17,4%. Portofolio KPR BCA meningkat 8,7%
BCA tercatat sebesar Rp 141,3 triliun, tumbuh 17,2%. menjadi Rp 59,4 triliun yang merepresentasikan 59,1% dari
Pertumbuhan portofolio kredit korporasi memegang peran total kredit konsumer pada akhir tahun 2015. KKB meningkat
penting dalam mendorong pertumbuhan portofolio kredit 9,6% menjadi Rp 31,6 triliun, berkontribusi sebesar 31,5%
BCA secara keseluruhan. terhadap total kredit konsumer. Pada periode yang sama,
outstanding kartu kredit tumbuh 8,1% menjadi Rp 9,5 triliun,
Per Desember 2015, kredit modal kerja berkontribusi 46,9% berkontribusi sebesar 9,4% terhadap total kredit konsumer.
terhadap total portofolio kredit korporasi, sedangkan kredit Dengan demikian, total kredit konsumer mencapai Rp 100,5
investasi memberikan kontribusi sebesar 53,1%. Kredit triliun, meningkat 8,9% dibandingkan tahun sebelumnya.
modal kerja tercatat sebesar Rp 66,3 triliun per 31 Desember
2015 atau tumbuh 16,7%, sedangkan kredit investasi Pertumbuhan kredit konsumer diimbangi kualitas kredit
meningkat 17,7% menjadi Rp 75,0 triliun. yang terjaga dengan baik dengan rasio NPL sebesar 0,7%.
BCA menyalurkan KPR pada debitur-debitur berkualitas dan
Kebijakan internal untuk mempertahankan portofolio fokus terhadap pembiayaan properti rumah tapak di prime
kredit yang terdiversifikasi telah membantu BCA dalam residential areas. Sebagai bagian dari pengelolaan risiko,
meminimalkan eksposur risiko yang dapat timbul akibat BCA menawarkan produk pembiayaan mobil dengan suku
penurunan kinerja suatu industri. Kebijakan prudent bunga kompetitif sekaligus menerapkan kebijakan uang
ini memungkinkan Grup Perbankan Korporasi untuk muka yang tinggi. Pembiayaan diutamakan untuk jenis-jenis
mempertahankan portofolio kredit yang berkualitas dengan mobil populer yang telah diterima luas oleh pasar otomotif
NPL relatif rendah sebesar 0,3% bahkan di tengah kondisi Indonesia.
penyaluran kredit yang kurang kondusif di pasar.

Kredit Konsumer (dalam miliar Rupiah, tidak konsolidasi)


Naik / (turun)
2015 2014
Nominal Persentase
Kredit Kepemilikan Rumah 59.415 54.652 4.763 8,7%
*
Kredit Kendaraan Bermotor 31.612 28.853 2.759 9,6%
Kartu Kredit 9.483 8.772 711 8,1%
Total 100.510 92.277 8.233 8,9%
*
Termasuk pembiayaan kendaraan bermotor roda dua sejumlah Rp 4,3 triliun pada tahun 2015 dan Rp 4,2 triliun pada tahun 2014

226
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

ASPEK PEMASARAN Dalam pembiayaan mobil, di tahun 2015 BCA bersama


dengan entitas anak BCA Finance menyelenggarakan
BCA menerapkan serangkaian strategi pemasaran untuk program Kredit Keren Banget. Program Kredit Keren
membangun awareness dan menarik minat nasabah Banget mengangkat pesan Kredit 1 Mobil, Bisa Dapat
guna mempertahankan posisi pendanaan yang solid dan 3 Mobil. Dengan mengikuti program ini, nasabah yang
menyebarluaskan perkembangan berbagai produk dan mengajukan kredit melalui fasilitas KKB BCA atau BCA
layanannya di pasar. BCA tetap fokus dalam memperkuat Finance mendapatkan peluang untuk memperoleh
implementasi strategi 360 marketing communication, yang
o
hadiah Regular dan hadiah Grand Prize berupa mobil.
memberikan touch point bagi nasabah melalui berbagai Program ini berlaku untuk mobil baru maupun bekas
media konvensional maupun digital. selama periode undian berlangsung dari bulan Mei 2015
hingga Oktober 2015.
Beberapa strategic campaign yang dilakukan BCA pada tahun
2015 ditujukan untuk segmen mass dan business individual. Selain melakukan komunikasi lintas media baik media
Berikut ringkasan dari beberapa strategic campaign tersebut: konvensional maupun media digital, BCA juga ikut
berpartisipasi dalam event otomotif Gaikindo Indonesia
Mass Individual. BCA menyelenggarakan kampanye Auto Show 2015. Keikutsertaan BCA dalam event
Gebyar Tahapan BCA (GTB) dengan tema Gebyar Tahapan tersebut bertujuan untuk memperkuat awareness
BCA adalah Perayaan. Tema tersebut memposisikan nasabah mengenai program Kredit Keren Banget
Gebyar Tahapan BCA sebagai suatu perayaan khususnya dan memberikan kesempatan pada nasabah untuk
ketika merayakan momen menerima salah satu hadiah mendapatkan informasi lengkap mengenai program dan
Gebyar Tahapan BCA. Program ini merupakan bentuk fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor dengan mengunjungi
apresiasi kepada nasabah berupa undian berhadiah booth BCA.
Grand Prize 1 Mercedes Benz S Class, 10 Mercedes Benz
C Class, dan 500 motor untuk periode Juni 2015 hingga Untuk memberikan apresiasi atas loyalitas nasabah,
September 2015. Di tahun 2015, Gebyar Tahapan BCA Debit BCA mengadakan join promo dengan beberapa
membentuk momen perayaan di kantor cabang dengan perusahaan ritel modern di berbagai lokasi di Indonesia.
memberikan pengalaman mengendarai Mercedes-Bens Dengan belanja menggunakan Debit BCA pada jaringan
S Class menggunakan teknologi Augmented Reality ritel modern tersebut, nasabah berkesempatan
yang dilakukan di 8 kota besar. Sebagai bagian dari GTB, mendapatkan promosi dari BCA maupun merchant yang
BCA menyelenggarakan event aktivasi (suatu acara bekerjasama melalui potongan harga dan berbagai
untuk mengaktifkan/mendorong kemauan nasabah hadiah.
dalam menggunakan beragam solusi BCA) dengan
tema Gebyar Tahapan BCA, Rayakan Momen yang BCA juga mengadakan promo belanja online
diselenggarakan di Pekanbaru, Palembang, Yogyakarta, bekerjasama dengan merchant-merchant terkemuka. BCA
Balikpapan, Makassar. Program Gebyar Tahapan BCA menyelenggarakan program promo e-Shopping Carnival
ditujukan untuk seluruh segmen nasabah. Komunikasi dengan beberapa online merchant dan menawarkan
program Gebyar Tahapan BCA menggunakan TV sebagai potongan harga dan cash back untuk nasabah atas
media dengan jangkauan yang luas, dan juga tersedia pembelanjaan online di merchant-merchant tertentu
melalui media alternatif, termasuk internet. dengan menggunakan kartu kredit BCA. Selain itu, BCA
juga menyelenggarakan program BCA KlikPay Deal!
Dalam rangka perayaan ulang tahun BCA di awal tahun bekerja sama dengan online merchant yang berupa
2015, BCA kembali meluncurkan program KPR Fix & Cap penawaran produk gadget, fashion item, aksesoris,
yang popular dengan tenor yang lebih fleksibel serta suku elektronik dengan harga yang menarik.
bunga yang kompetitif. Adapun untuk periode Agustus
2015 hingga Desember 2015, tenor program KPR Fix &
Cap diperpanjang dari 5 tahun menjadi 6 tahun.

227
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Segmen Bisnis. Area perdagangan dengan aktivitas Berbagai aktivitas pemasaran yang dijalankan secara intensif
yang tinggi menjadi fokus utama di segmen bisnis dan efektif telah berhasil mendukung pengembangan bisnis
Bank. Beberapa kegiatan promo berhadiah telah BCA pada tahun 2015 serta mendorong BCA sebagai top
diselenggarakan BCA bekerjasama dengan pengelola of mind di mata nasabah dan masyarakat. Atas upaya
area-area perdagangan besar pada beberapa daerah BCA dalam memperkuat brandnya, BCA masuk dalam
potensial di Indonesia. 50 perusahaan terbaik di Indonesia dalam kategori lintas
industri pada penghargaan Indonesia Most Valuable Brand
Pada tahun 2015 BCA mengadakan kampanye untuk dari perusahaan konsultan riset Millward Brown dan Wira
peluncuran produk baru yaitu Sakuku, uang elektronik Pamungkas Pariwara. Berdasarkan hasil penilaian, nilai dari
yang dapat digunakan untuk bertransaksi melalui aplikasi brand BCA mencapai Rp 136,9 triliun (sekitar USD 9,9 miliar)
smartphone, seperti pembayaran belanja baik di merchant hampir mendekati nilai dalam kategori 100 perusahaan
online maupun merchant fisik, pengisian pulsa dan transaksi dengan nilai brand tertinggi secara internasional. Dengan
lainnya. Sakuku mengangkat tema awal Bikin Hangout demikian, diharapkan BCA menjadi kandidat kuat brand
Makin Seru! dimana target pasar produk ini adalah kaum Indonesia pertama yang mampu masuk ke dalam peringkat
muda. Sakuku diharapkan akan semakin populer ke global BrandZTM pada tahun 2016.
depannya.

TINJAUAN KINERJA ENTITAS ANAK

BCA mendukung pengembangan bisnis entitas anak untuk melengkapi lini bisnis inti BCA dalam memberikan solusi keuangan
menyeluruh bagi para nasabah. Melalui sinergi dengan entitas anak, BCA berharap dapat mendorong peningkatan fee-based
income di masa mendatang.

Per 31 Desember 2015 BCA memiliki 6 entitas anak dan 1 perusahaan cucu yaitu: PT BCA Finance (BCA Finance), BCA
Finance Limited , PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah), PT BCA Sekuritas (BCA Sekuritas), PT Asuransi Umum BCA (BCA
Insurance), PT Central Santosa Finance (CS Finance) dan PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life).

100% 99,576% 99,9999% 45% 75% 75%

BCA Finance 0,424% BCA 0,0001% BCA 25% CS 25% BCA BCA
Limited Finance Syariah Finance Insurance Sekuritas
100% 100% 100% 70% 100% 75%

99,9996%

0,0004% BCA Life


100%

228
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BCA Finance undian tersebut. Program ini mendapatkan respon yang baik
Berdiri pada tahun 1981 dan bergabung di bawah BCA dari pelanggan dan meningkatkan portofolio pembiayaan
sejak tahun 2001, BCA Finance, entitas anak yang dimiliki BCA Finance di tahun 2015. Selain itu, BCA Finance juga
sepenuhnya oleh BCA, merupakan perusahaan pembiayaan menawarkan pembiayaan kendaraan bermotor dengan
terkemuka di Indonesia yang bergerak di bidang pembiayaan jangka waktu lebih panjang yaitu sampai dengan 6 tahun
kendaraan bermotor roda empat, baik baru maupun untuk pembelian kendaraan tertentu. Melalui berbagai
bekas. Di tengah pelemahan ekonomi Indonesia maupun pengembangan produk yang inovatif dan promosi yang
industri otomotif, BCA Finance mampu mempertahankan atraktif, BCA Finance berupaya mempertahankan posisinya
keunggulannya dalam bisnis pembiayaan kendaraan roda sebagai top of mind pembiayaan kendaraan bermotor roda
empat. Hal tersebut tidak lepas dari penerapan strategi BCA empat terkemuka di Indonesia.
Finance, yang mengedepankan efisiensi operasi, tingkat
suku bunga kompetitif, manajemen risiko yang prudent, serta Melalui upaya-upaya tersebut, BCA Finance dapat menjaga
kerja sama yang erat dengan para rekan usaha. kinerja keuangan dan usaha yang solid. Total aset kelolaan
(assets under management) BCA Finance pada tahun
Pada akhir tahun 2015, BCA Finance dalam kegiatan 2015 tercatat sebesar Rp 38,2 triliun tumbuh 7,2% bila
operasionalnya didukung oleh 3.156 karyawan dan memiliki dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp 35,6 triliun.
60 cabang yang tersebar di kota-kota di seluruh Indonesia. Sementara itu, laba bersih BCA Finance pada tahun 2015
Adapun cabang-cabang BCA Finance bersinergi dengan mencapai Rp 1.047 miliar tumbuh 4,6% dari tahun 2014 yang
jaringan cabang BCA, dimana cabang-cabang tersebut sebesar Rp 1.001 miliar.
bekerjasama dalam pemasaran dan pelayanan nasabah.
Sebagai bentuk apresiasi atas kinerja yang dicapai
Beragam promosi menarik dilakukan di tahun 2015. BCA pada tahun 2015, BCA Finance memperoleh berbagai
Finance meluncurkan program baru dengan nama Kredit penghargaan antara lain sebagai perusahaan pembiayaan
Keren Banget, suatu program undian berhadiah yang mobil terbaik dari Majalah Marketing dan peringkat 3 digital
menawarkan kesempatan bagi nasabah untuk membawa brand institusi keuangan kategori perusahaan pembiayaan
pulang 3 unit mobil apabila mereka memenangkan program dari Majalah Infobank.

Total Aset Kelolaan BCA Finance Laba Bersih BCA Finance


(dalam miliar Rupiah) (dalam miliar Rupiah)

38.180 1.047
1.001
35.619

2014 2015 2014 2015

229
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

PT Central Santosa Finance PT Bank BCA Syariah


Berdiri pada tahun 2010, CS Finance bergerak di bidang BCA Syariah adalah sebuah perusahaan yang bergerak di
usaha pembiayaan kendaraan bermotor roda dua. CS bidang perbankan Syariah. Pada tahun 2009, BCA melakukan
Finance secara berkesinambungan terus memperkuat akuisisi atas bank umum, yang selanjutnya dikonversi
kemampuan dan kapabilitas melalui pengembangan aspek menjadi bank Syariah dengan nama BCA Syariah.
promosi dan pemasaran, infrastruktur jaringan, sumber daya
manusia maupun pengembangan teknologi dan manajemen BCA Syariah memfasilitasi kebutuhan nasabah akan
risiko. produk produk perbankan Syariah di bidang penyelesaian
pembayaran, penghimpunan dana dan pemberian fasilitas
CS Finance mengembangkan strategi pemasaran berisiko pembiayaan, bagi nasabah individu dan nasabah UKM.
rendah dengan menawarkan kredit sepeda motor kepada Target bisnis utama BCA Syariah adalah nasabah yang
basis nasabah BCA maupun melalui dealer-dealer sepeda menginginkan produk dan layanan perbankan Syariah
motor sesuai dengan kriteria dan standar yang telah berkualitas yang ditunjang oleh kemudahan akses dan
ditetapkan. CS Finance juga melakukan kerjasama eksklusif kecepatan transaksi yang dapat ditawarkan oleh Grup BCA.
pemberian fasilitas kredit sepeda motor bagi anggota salah
satu penyedia aplikasi jasa pengantaran melalui sepeda Pada tahun 2015, BCA melakukan penyertaan modal
motor. tambahan pada BCA Syariah agar Bank tersebut dapat
masuk dalam kategori Bank Syariah Buku II. Ketentuan
Pada tahun 2015, CS Finance terus memperkuat infrastruktur untuk kategori BUKU II adalah adanya modal di atas Rp 1
jaringan serta mengembangkan sumber daya manusia. triliun. Sebagai Bank Syariah BUKU II, BCA Syariah dapat
Selain melalui jaringan BCA dan jaringan cabang CS Finance, mengembangkan produk-produk dan aktivitas yang
untuk melayani pembayaran cicilan kredit kendaraan roda hanya diizinkan bagi bank Syariah dalam kategori BUKU II.
dua, CS Finance membuka payment point melalui kerja
sama dengan partner lainnya seperti minimarket modern BCA Syariah telah meluncurkan produk-produk baru seperti
maupun kantor pos. Per 31 Desember 2015, CS Finance Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel iB), kerjasama Virtual
telah memiliki 76 cabang yang tersebar di berbagai daerah Account BCA Syariah dengan pihak ketiga, serta dapat
di Jawa, Sumatera dan lainnya dengan didukung oleh 6.868 menjadi Bank administrator Rekening Dana Nasabah (RDN)
karyawan. dengan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Inisiatif-
inisiatif tersebut bertujuan untuk meningkatkan ragam
Di tengah pelemahan ekonomi dan kredit bermasalah produk yang ditawarkan dan perluasan nasabah.
yang lebih tinggi dari perkiraan, CS Finance menahan
laju pertumbuhan kredit sepeda motor dan memperkuat BCA Syariah melayani nasabah melalui 47 jaringan cabang,
team collection cabang sepanjang tahun 2015. Langkah- termasuk 24 Unit Layanan Syariah yang tersebar di wilayah
langkah aktif dalam menangani kredit bermasalah mulai Jabodetabek, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya dan
menunjukkan hasil positif di mana laju peningkatan NPL Yogyakarta. Jaringan cabang tersebut terintegrasi dengan
melambat di tahun 2015. sistem perbankan BCA, sehingga memberi nilai tambah bagi
nasabah BCA Syariah dengan kemudahan transaksi melalui
Total aset kelolaan (assets under management) CS Finance ATM dan mesin EDC BCA, maupun layanan call center Halo
pada tahun 2015 mencapai Rp 5,9 triliun, meningkat 4,1% BCA.
dari Rp 5,7 triliun di akhir 2014. Laba bersih CS Finance
tercatat Rp 76,2 miliar dibandingkan dengan Rp 82,3 miliar
di tahun 2014.

230
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

BCA Syariah mencatat pertumbuhan kinerja usaha baik juga diiringi dengan tetap terjaganya kualitas pembiayaan
dari sisi aset, dana pihak ketiga maupun pembiayaan. Pada yang tercermin dari rasio pembiayaan bermasalah yang
akhir tahun 2015, total aset BCA Syariah tumbuh sebesar relatif rendah sebesar 0,7% pada akhir tahun 2015.
45,3% menjadi Rp 4,3 triliun dari Rp 3,0 triliun. Dana pihak Pengakuan khalayak umum atas pencapaian kinerja BCA
ketiga naik 39,2% menjadi Rp 3,3 triliun dari Rp 2,3 triliun Syariah tercermin dari berbagai penghargaan yang diterima
dan pembiayaan syariah tumbuh sebesar 39,6% menjadi antara lain predikat Sangat Bagus atas kinerja keuangan
Rp 3,0 triliun dari Rp 2,1 triliun. Pertumbuhan pembiayaan tahun 2014 dalam penghargaan Infobank The Best Sharia
Finance Awards 2015 dari majalah Infobank.

Kinerja BCA Syariah (dalam miliar Rupiah)


Naik / (turun)
2015 2014
Nominal Persentase
Total Aset 4.350 2.994 1.356 45,3%
Pembiayaan Syariah 2.975 2.131 844 39,6%
Dana Pihak Ketiga 3.255 2.339 916 39,2%
Laba Bersih 23,4 13,0 10,4 80,0%

PT BCA Sekuritas PT Asuransi Umum BCA


BCA Sekuritas merupakan entitas anak BCA yang bergerak Pada tahun 2015 BCA Insurance melakukan kerjasama
di bidang perantara perdagangan efek dan penjamin emisi dengan BCA Finance untuk melakukan promo bersama
efek. pada dua event terbesar otomotif di Indonesia, yakni
Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015
BCA Sekuritas aktif dalam penjaminan surat berharga dan Indonesia International Auto Show (IIMS) 2015.
pendapatan tetap di Indonesia, mendapat peringkat 8
berdasarkan Bloomberg untuk kategori Obligasi Lokal Di tahun 2015 BCA Insurance terus meningkatkan
di tahun 2015 dan unggul dalam penerbitan Negotiable kerjasama dengan bengkel-bengkel baik Authorized maupun
Certificate Deposit (NCD) di pasar. independen, serta bekerjasama dengan Astra Daihatsu,
yang memiliki jaringan luas di seluruh Indonesia. Untuk
Di tahun 2015 BCA Sekuritas meluncurkan berbagai produk mempermudah nasabah dalam memperoleh layanan
dan layanan berorientasi retail, seperti BCA Sekuritas Equity perbaikan kendaraannya, BCA Insurance menyediakan
Smart Trading (BEST) yang merupakan fasilitas untuk trading layanan bengkel prioritas, dimana nasabah dapat langsung
saham secara online, fasilitas perdagangan marjin, dan datang ke bengkel prioritas untuk perbaikan kendaraannya
Rekening Tabungan Saham (yang merupakan bagian dari tanpa terlebih dahulu mengajukan klaim kerusakan. BCA
program Yuk Nabung Saham dari Bursa Efek Indonesia). Insurance melakukan penambahan layanan bengkel prioritas
BCA Sekuritas juga bersinergi positif bersama Unit Wealth dan per 31 Desember 2015 tercatat sebanyak 3 bengkel
Management BCA untuk memperluas layanan yang prioritas di kawasan Jabodetabek, 3 di Bandung, dan 4 di
ditawarkan kepada nasabah. Surabaya. BCA Insurance juga telah melakukan kerjasama
untuk layanan derek gratis bagi nasabah.
Per akhir tahun 2015, total aset BCA Sekuritas (perusahaan
induk) tercatat Rp 593,5 miliar meningkat 25,0% dibandingkan
posisi 2014 yang sebesar Rp 475,0 miliar. Laba bersih
(perusahaan induk) BCA Sekuritas tercatat sebesar Rp 4,4
miliar pada tahun 2015 dibandingkan tahun sebelumnya
yang sebesar Rp 9,6 miliar.

231
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Total aset BCA Insurance pada akhir tahun 2015 naik 32,3%, BCA Finance Limited
menjadi Rp 898,6 miliar dibandingkan tahun 2014 yang BCA Finance Limited merupakan sebuah perusahaan yang
sebesar Rp 679,5 miliar. Pendapatan premi bruto meningkat dimiliki sepenuhnya oleh BCA dan berdomisili di Hong Kong.
12,9% menjadi Rp 360,8 miliar. Sedangkan pendapatan BCA Finance Limited bergerak di bidang jasa pengiriman
investasi meningkat sebesar 38,4% dari Rp 39,6 miliar uang (remittance) dan menjalankan peran sebagai lembaga
menjadi Rp 54,8 miliar pada tahun 2015. BCA Insurance pembiayaan (money lender).
mencatat laba bersih sebesar Rp 44,2 miliar meningkat
22,1% dibandingkan Rp 36,2 miliar di tahun 2014. Total aset BCA Finance Limited pada tahun 2015 mencapai
Rp 686,3 miliar, meningkat 53,7% dibandingkan posisi tahun
BCA bersama BCA Finance telah melakukan penambahan 2014 yang sebesar Rp 446,5 miliar. Laba bersih BCA Finance
modal kepada BCA Insurance sebesar Rp 150 miliar secara Limited pada tahun 2015 tercatat sebesar Rp 4,4 miliar pada
keseluruhan (porsi BCA Rp 112,5 miliar dan porsi BCA tahun 2015 dibandingkan kerugian yang sebesar Rp 2,8
Finance Rp 37,5 miliar). Dana tersebut digunakan untuk miliar pada tahun 2014.
pengembangan usaha, memperkuat modal dan memperkuat
tingkat solvabilitas BCA Insurance agar tetap berada pada PROSPEK DAN PRIORITAS STRATEGIS TAHUN 2016
level yang sehat.
Prospek Perekonomian dan Sektor Perbankan
Pada tahun 2015 BCA Insurance memperoleh berbagai Indonesia Tahun 2016
penghargaan termasuk Best Insurance Companies 2015 Perekonomian Indonesia diperkirakan masih akan melalui
dari majalah Investor sebagai perusahaan asuransi terbaik tantangan dan bertumbuh secara moderat pada tahun
untuk aset antara Rp 250 miliar sampai dengan Rp 1 triliun 2016. BCA melihat bahwa stagnasi dan ketidakpastian
maupun predikat sangat bagus atas kinerja keuangan 2014 ekonomi di negara-negara maju masih akan berlanjut.
dalam Infobank Insurance Award 2015. Perekonomian Tiongkok sebagai motor utama penggerak
perekonomian Asia masih lemah dan diperkirakan belum
PT Asuransi Jiwa BCA akan pulih di tahun 2016. Hal ini menunjukkan bahwa
Ditopang oleh besarnya populasi Indonesia yang didominasi probabilitas pulihnya harga komoditas-komoditas unggulan
oleh angkatan kerja, dan pertumbuhan kelas menengah, Indonesia masih kecil sepanjang tahun 2016. Efektivitas
industri asuransi jiwa memiliki prospek yang menjanjikan. Hal realisasi belanja Pemerintah dan implementasi paket-paket
tersebut diperkuat oleh tingkat penetrasi industri asuransi di kebijakan Pemerintah akan menjadi katalis untuk menopang
Indonesia yang relatif masih rendah dibandingkan dengan perekonomian Indonesia dalam satu tahun mendatang.
negara-negara ASEAN lainnya. Pembangunan berbagai infrastruktur di Indonesia akan
memberikan manfaat secara bertahap dalam jangka
Mendapatkan izin pendirian dan operasional dari Otoritas menengah panjang.
Jasa Keuangan pada Juli 2014, PT Asuransi Jiwa BCA
(BCA Life) mulai beroperasi pada triwulan keempat tahun Ketidakpastian kondisi ekonomi global dan domestik akan
2014. Pada awal siklus pengembangan bisnis, BCA Life terus memberi dampak terhadap kinerja sektor perbankan
fokus dalam memberikan asuransi proteksi untuk nasabah Indonesia. Portofolio kredit diperkirakan masih akan tumbuh
kredit konsumer BCA. BCA Life terus membangun sistem secara moderat. Disisi pendanaan, BCA melihat likuiditas
operasionalnya untuk mendukung pertumbuhan bisnis ke perbankan berpotensi semakin ketat ke depannya, sejalan
depannya. Sebagai bisnis baru yang masih berkembang, dengan pertumbuhan dana pihak ketiga sektor perbankan
BCA Life masih mencatat kerugian sebesar Rp 38,3 miliar di yang melambat, semakin tingginya posisi LDR perbankan dan
tahun 2015. Pada tahun 2015 BCA Life menerima tambahan
modal sebesar Rp 150 miliar, dimana porsi BCA Sekuritas
adalah sebesar Rp 112,5 miliar yang digunakan untuk
pengembangan bisnis serta memperkuat tingkat solvabilitas
(persyaratan Risk Based Capital - RBC) BCA Life agar sesuai
dengan ketentuan Pemerintah.

232
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

potensi meningkatnya jumlah pengumpulan pendanaan dari BCA percaya bahwa investasi untuk memperkuat kapabilitas
pasar obligasi oleh Pemerintah. Kebijakan Bank Indonesia di bidang perbankan transaksi dan penyempurnaan
dalam menurunkan GWM dapat membantu pemenuhan infrastruktur penyaluran kredit tidak bisa berhenti
kebutuhan likuiditas sektor perbankan. Dari sisi kualitas mempertimbangkan prospek jangka panjang perbankan
kredit, BCA memperkirakan bahwa kredit bermasalah pada Indonesia, serta mengantisipasi kompetisi yang akan
sektor perbankan masih berpotensi mengalami peningkatan semakin ketat di era Masyarakat Ekonomi ASEAN dan
sejalan dengan berbagai tantangan yang dihadapi oleh evolusi digital banking yang berkembang pesat. Melengkapi
perekonomian nasional. langkah - langkah strategis agar BCA tetap menjadi institusi
finansial yang unggul, pengembangan kualitas sumber daya
Prospek Usaha dan Prioritas Strategis BCA Tahun manusia dan peningkatan sinergi antar unit maupun dengan
2016 anak-anak usaha merupakan faktor-faktor yang tidak kalah
BCA akan terus memantau kondisi perekonomian dan penting.
dampaknya terhadap kinerja sektor perbankan Indonesia.
Memasuki tahun 2016, BCA akan tetap memprioritaskan Pada tahun 2016 BCA berkomitmen untuk tetap melanjutkan
kebijakan dan langkah yang berhati-hati. Tren meningkatnya investasi untuk memperkuat franchise value Bank. Prioritas-
kredit bermasalah di sektor perbankan berpotensi prioritas strategis pada tahun 2016 akan tetap berfokus
memberikan efek berantai kepada penurunan kualitas kredit pada usaha mempererat hubungan dengan nasabah melalui
beberapa nasabah BCA. Untuk memitigasi risiko, BCA akan peningkatan layanan payment settlement, penyaluran kredit
disiplin dalam menerapkan prinsip manajemen risiko secara secara prudent, dan pengembangan lini lini bisnis baru
prudent. BCA berupaya menerapkan program-program melalui anak-anak usaha. Berikut adalah penjabaran lebih
efisiensi biaya, serta terus menjajaki alternatif sumber lanjut dari tiga sasaran bisnis utama tersebut :
pendapatan selain pendapatan bunga.
Memperkuat Layanan Payment Settlement
Secara umum, BCA menilai bahwa perekonomian dan BCA percaya bahwa kemudahan, kenyamanan dan
industri perbankan Indonesia memiliki pijakan yang solid keamanan bertransaksi merupakan faktor-faktor
dalam menghadapi siklus ekonomi yang sedang melambat. fundamental yang akan menopang pertumbuhan
BCA terus mendukung upaya-upaya Otoritas Jasa Keuangan dana giro dan tabungan (CASA). BCA melanjutkan
dan Bank Indonesia dalam menjaga keseimbangan kualitas pengembangan ragam fasilitas dari produk & layanan
kredit & pertumbuhan kredit nasional yang berkelanjutan transaksi pembayaran, sekaligus memperluas jangkauan
serta mempertahankan permodalan & likuiditas yang perbankan konvensional maupun perbankan elektronik
sehat. BCA optimis terhadap prospek jangka panjang dan memperkuat infrastruktur teknologi informasi.
perekonomian maupun perbankan Indonesia. Pertumbuhan
masyarakat kelas menengah di Indonesia dan program- Bank akan menambah jumlah kantor cabang dan
program pembangunan infrastruktur yang dicanangkan oleh jaringan distribusi elektronik di Indonesia yang didukung
Pemerintah diperkirakan akan mendorong pertumbuhan oleh peningkatan kapabilitas dan kapasitas infrastruktur
ekonomi domestik di masa-masa mendatang. teknologi informasi. BCA akan mengeksplorasi,
menjajaki, dan menerapkan berbagai perkembangan
Menyikapi perubahan lingkungan eksternal yang dinamis, teknologi terkini terhadap berbagai aspek produk dan
BCA senantiasa mengkaji strategi bisnis baik untuk jangka layanan payment settlement BCA sesuai dengan evolusi
pendek, menengah maupun jangka panjang yang dituangkan kebutuhan dan tingkat akseptasi nasabah.
dalam Rencana Strategis Bank berupa Rencana Bisnis Bank
(RBB) dan Rencana Kerja & Anggaran Tahunan (RKAT).

233
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan

Untuk menjaga posisi likuiditas, BCA akan terus mengkaji Untuk mendukung pertumbuhan kredit yang
perkembangan dan tren likuiditas sektor perbankan. berkelanjutan, Bank akan terus menyempurnakan
Dana CASA akan tetap menjadi sumber likuiditas infrastruktur perkreditan di berbagai segmen, baik di
utama. BCA meyakini bahwa Bank dapat secara aktif cabang maupun di kantor pusat.
menghimpun dana dari produk deposito dengan
melakukan penyesuaian tingkat suku bunga sesuai Pengembangan Bisnis - bisnis Anak Usaha
yang diperlukan, guna menjaga posisi dana pihak ketiga Untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin
secara keseluruhan. beragam, manajemen mengembangkan berbagai produk
dan jasa keuangan yang komprehensif melalui lini - lini
Penyaluran Kredit bisnis BCA bersama-sama dengan anak-anak usaha
Melalui siklus perlambatan ekonomi, BCA menyalurkan BCA. Pengembangan anak-anak usaha difokuskan untuk
kredit dan fokus kepada permintaan kredit yang riil dan produk dan layanan di bidang pembiayaan kendaraan
sehat. BCA berkeyakinan bahwa aktivitas penyaluran bermotor, perbankan Syariah, sekuritas, remittance,
kredit yang berkesinambungan akan memperkokoh asuransi umum, dan asuransi jiwa.
hubungan dengan para nasabah berkualitas.
Entitas anak usaha terus bertumbuh dan menunjukkan
Aktivitas penyaluran kredit dirancang dengan bertumpu perkembangan usaha yang positif dalam beberapa tahun
pada tingkat permodalan yang solid dan penerapan terakhir. BCA Finance, entitas anak yang telah mapan dan
prinsip manajemen risiko yang efektif dan prudent untuk bergerak di bidang pembiayaan mobil, secara konsisten
mengendalikan posisi Non Performing Loans (NPL). memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap
Tren NPL yang kian meningkat menunjukkan adanya profitabilitas BCA.
peningkatan risiko bagi perbankan nasional termasuk
BCA. Oleh karena itu, Bank memprioritaskan pemberian BCA akan melanjutkan sinergi bisnis antara bisnis utama
kredit kepada nasabah - nasabah yang memiliki track Bank dengan bisnis dari para anak usaha, seperti halnya
record yang baik di segmen korporasi, komersial & UKM cross selling antara produk konsumer BCA dan produk-
maupun konsumer. Kualitas aset akan menjadi faktor produk asuransi anak usaha dan melakukan aktivitas
penting untuk menjaga posisi strategis BCA di perbankan joint financing dengan BCA Finance dan CS Finance.
nasional dan mempertahankan pertumbuhan jangka BCA berkomitmen memberikan dukungan permodalan
panjang yang berkesinambungan. secara bertahap bagi anak-anak usaha sejalan dengan
prospek pertumbuhan bisnis anak-anak usaha. BCA
Pada segmen kredit untuk keperluan usaha, Bank akan mengharapkan kontribusi pendapatan bunga maupun
lebih aktif dalam mengembangkan penyaluran kredit ke fee based income dari anak-anak usaha akan terus
sektor - sektor yang memiliki value chain yang luas. Pada meningkat kedepannya.
segmen kredit bagi nasabah individu, Bank berkeyakinan
bahwa kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor, BCA berkeyakinan bahwa strategi dan kebijakan tersebut
dan pembiayaan kartu kredit memiliki potensi yang besar akan mendukung Bank dalam memperkuat competitive
untuk bertumbuh dalam jangka panjang meskipun kredit advantages jangka panjang. Langkah strategis yang
individu diperkirakan masih bertumbuh lebih lambat konsisten ini diyakini akan mampu membangun basis
dibandingkan kredit sektor usaha dalam jangka pendek. nasabah yang berkualitas di tengah meningkatnya
Meskipun demikian, BCA tetap berkomitmen menjadi persaingan industri perbankan Indonesia.
salah satu yang terdepan dalam kredit konsumer dan
terus mempertahankan strategic presence di pasar kredit
individu.

234
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Proyeksi Keuangan dalam Rencana Bisnis Bank 2016


Dalam menetapkan proyeksi dan penyusunan budget, Bank BCA akan melangkah secara hati-hati untuk mencapai
mengkaji pencapaian kinerja BCA pada periode sebelumnya proyeksi dan budget yang telah disusun. BCA terus
dan rencana bisnis jangka pendek dan menengah. mencermati perkembangan faktor-faktor makro ekonomi
Mencermati prospek perekonomian Indonesia pada tahun dan kompetisi industri perbankan di tahun 2016, dan apabila
2016 yang diperkirakan masih akan tumbuh moderat, BCA diperlukan, BCA dapat mengambil langkah-langkah strategis
menargetkan pertumbuhan rata rata volume kredit pada untuk menyesuaikan rencana bisnis dengan perkembangan
kisaran 9%-10%. Kami memperkirakan semua segmen dan kondisi ekonomi serta kejadian tidak terduga yang
masih dapat bertumbuh dengan segmen korporasi yang mungkin muncul guna melindungi kepentingan stakeholder.
akan memberi kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan
tersebut. Di sisi pendanaan, BCA memperkirakan pertum-
buhan dana pihak ketiga sekitar 5%-7%.

BCA akan mengkaji rasio pembayaran dividen tahunan


(dividend payout ratio) untuk menjaga pertumbuhan modal
yang dibutuhkan untuk menopang target pertumbuhan
aset, belanja modal serta kegiatan bisnis-bisnis baru.
BCA memproyeksikan pertumbuhan modal organik akan
menopang pengembangan kegiatan bisnis di tahun 2016.
BCA berupaya mencapai ROA tidak lebih rendah dari 2,5%
dan ROE pada kisaran 15% - 20%.

235
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

236
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tata Kelola
237
Perusahaan
Tanggung Jawab Sosial
378
Perusahaan

Daftar Isi

Tata Kelola Perusahaan


adalah bagian integral untuk
memaksimalkan manfaat dan
nilai tambah (added value) bagi
para pemangku kepentingan
(stakeholders) serta mendukung
keberlangsungan bisnis jangka
panjang Perusahaan

PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015

Tata Kelola
Perusahaan
237
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Daftar Isi Tata Kelola Perusahaan BCA 2015

PENDAHULUAN Keputusan RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015 dan


Realisasinya
Tujuan Penerapan Tata Kelola Perusahaan Pernyataan Terkait Keputusan RUPS yang Belum
Referensi Terealisasi
Pernyataan Komitmen Penerapan Tata Kelola Pemegang Saham Utama/Pengendali
Perusahaan
Struktur Tata Kelola DEWAN KOMISARIS
Hasil GCG Assessment
Laporan Pelaksanaan GCG Acuan Hukum
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris
PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Kewenangan Dewan Komisaris
Persyaratan Direksi Entitas Utama dan Dewan Jumlah, Komposisi dan Kriteria Anggota Dewan
Komisaris Entitas Utama Komisaris
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Entitas Utama Susunan Anggota Dewan Komisaris BCA
dan Dewan Komisaris Entitas Utama per 31 Desember 2015
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tata Kelola Keberagaman Komposisi Anggota Dewan
Terintegrasi Komisaris
Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Nominasi Anggota Dewan Komisaris
Kepatuhan Terintegrasi Informasi mengenai Komisaris Independen
Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Audit dan Pernyataan Independensi Anggota Dewan
Interen Terintegrasi Komisaris
Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris
Penyusunan dan Pelaksanaan Pedoman Tata Kelola yang Jumlahnya 5% atau Lebih dari Modal Disetor
Terintegrasi Rangkap Jabatan Anggota Dewan Komisaris
Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Rapat Anggota Dewan Komisaris, Rapat Gabungan
Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola dan Tingkat Kehadiran Anggota Dewan Komisaris
Terintegrasi Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Prosedur Penetapan Remunerasi bagi Dewan
Komisaris
Rapat Umum Pemegang Saham Struktur Remunerasi Dewan Komisaris
Tata Cara Penyelenggaraan RUPS Tahunan dan Program Orientasi bagi Anggota Dewan Komisaris
Luar Biasa 2015 Baru
Penyelenggaraan RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015 Program Pelatihan dalam Rangka Meningkatkan
Kehadiran Pengurus dan Pemegang Saham Kompetensi Anggota Dewan Komisaris
Pimpinan RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015
Agenda RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015 DIREKSI
Mekanisme Penghitungan Suara RUPS
Tahunan dan Luar Biasa 2015 Acuan Hukum
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

238
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tugas dan Tanggung Jawab Direksi KOMITE PEMANTAU RISIKO


Kewenangan Direksi
Pembidangan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Tugas Pokok
Jumlah, Komposisi dan Kriteria Anggota Direksi Acuan Hukum
Susunan Anggota Direksi BCA per 31 Desember Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau
2015 Risiko
Keberagaman Komposisi Anggota Direksi Keanggotaan Komite Pemantau Risiko
Nominasi Anggota Direksi Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko per 31
Pernyataan Independensi Anggota Direksi Desember 2015
Kepemilikan Saham Anggota Direksi yang Masa Jabatan Anggota Komite Pemantau Risiko
Jumlahnya 5% atau Lebih dari Modal Disetor Independensi dan Persyaratan Anggota Komite
Rangkap Jabatan Anggota Direksi Pemantau Risiko
Rapat Direksi, Rapat Gabungan dan Tingkat Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau
Kehadiran Anggota Direksi Risiko
Penilaian terhadap Kinerja Direksi Rapat Komite Pemantau Risiko
Prosedur Penetapan Remunerasi bagi Direksi Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite
Struktur Remunerasi Direksi Pemantau Risiko Selama Tahun 2015
Program Orientasi bagi Anggota Direksi Baru
Program Pelatihan dalam Rangka Meningkatkan KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
Kompetensi Anggota Direksi
Tugas Pokok
KOMITEKOMITE DEWAN KOMISARIS Acuan Hukum
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi
KOMITE AUDIT dan Nominasi
Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi
Tugas Pokok Susunan Keanggotaan Komite Remunerasi dan
Acuan Hukum Nominasi per 31 Desember 2015
Piagam Komite Audit Masa Jabatan Anggota Komite Remunerasi dan
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Nominasi
Wewenang Komite Audit Independensi dan Persyaratan Anggota Komite
Keanggotaan Komite Audit Remunerasi dan Nominasi
Susunan Anggota Komite Audit per 31 Desember Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi
2015 dan Nominasi
Masa Jabatan Anggota Komite Audit Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Independensi dan Persyaratan Anggota Komite Kebijakan Mengenai Suksesi Direksi
Audit Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite
Rapat Komite Audit Remunerasi dan Nominasi Selama Tahun 2015
Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite Audit
Selama Tahun 2015

239
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI FUNGSI INVESTOR RELATIONS

Tugas Pokok Tugas Pokok Investor Relation


Acuan Hukum Statistik Aktivitas Investor Relations BCA Tahun
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Tata Kelola 2015 dan 2014
Terintegrasi Frekuensi Aktivitas Investor Relations Setiap Bulan
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tata Kelola Pada Tahun 2015
Terintegrasi
Keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi UNIT AUDIT INTERNAL
Susunan Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Jumlah dan Komposisi Komisaris Independen Struktur dan Kedudukan Divisi Audit Internal
Masa Tugas Anggota Komite Tata Kelola Posisi Divisi Audit Internal Pada Struktur
Terintegrasi Organisasi BCA
Mekanisme Kerja Bagan Organisasi Divisi Audit Internal
Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Audit Internal
Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite Tata Standar Pelaksanaan
Kelola Terintegrasi Selama Tahun 2015 Ruang Lingkup
Independensi
KOMITE-KOMITE EKSEKUTIF DIREKSI Jumlah Auditor Pada Divisi Audit Internal
Pelaporan
Asset & Liability Committee (ALCO) Pelaksanaan Kegiatan Divisi Audit Internal Selama
Komite Manajemen Risiko Tahun 2015
Komite Manajemen Risiko Terintegrasi Fokus Rencana Audit Tahun 2015
Komite Kebijakan Perkreditan
Komite Kredit AKUNTAN PUBLIK (AUDIT EKSTERNAL)
Komite Pengarah Teknologi Informasi
Komite Pertimbangan Kasus Kepegawaian FUNGSI KEPATUHAN

SEKRETARIS PERUSAHAAN Aktivitas Fungsi Kepatuhan Selama Tahun 2015


Aktivitas terkait Penerapan Anti Pencucian Uang
Kedudukan dan Pejabat Sekretaris Perusahaan dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan PPT) Selama Tahun 2015
Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Sekretaris Indikator Kepatuhan
Perusahaan pada Tahun 2015
Program Pelatihan dalam Rangka
Mengembangkan Kompetensi Sekretaris
Perusahaan

240
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BUDAYA PERUSAHAAN


(CORPORATE CULTURE)
Sistem Manajemen Risiko
Risiko-risiko yang dikelola Visi BCA
Misi BCA
SISTEM PENGENDALIAN INTEREN (INTERNAL Tata Nilai BCA
CONTROL)
OPSI SAHAM
PENCEGAHAN TINDAKAN KORUPSI
PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT
Penerapan Strategi Anti Fraud (RELATED PARTY) DAN PENYEDIAAN DANA
Whistleblowing System BESAR (LARGE EXPOSURE)
Anti Gratifikasi
Penyimpangan Internal RENCANA STRATEGIS BCA 2016

TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN Memperkuat Layanan Payment Settlement


KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI AFILIASI Penyaluran Kredit
Pengembangan Bisnis-bisnis Perusahaan Anak
PERKARA PENTING DAN SANKSI
ADMINISTRATIF TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN
NON-KEUANGAN YANG BELUM DIUNGKAP
AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN DALAM LAPORAN LAINNYA

Akses Informasi Transparansi Kondisi Keuangan


Website dan Media Sosial BCA Transparansi Kondisi Non-Keuangan
Daftar Siaran Pers BCA Tahun 2015
Korespondensi kepada Otoritas Jasa Keuangan RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH
(OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI)
Komunikasi Internal PEMBELIAN KEMBALI SAHAM
Bakorseni (SHARES BUY BACK)

KODE ETIK PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL

Isi Pokok-pokok Kode Etik Bankir BCA PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN POLITIK
Sosialisasi dan Penegakan Kode Etik
Upaya Penegakan dan Sanksi Pelanggaran Kode PEMENUHAN REKOMENDASI PEDOMAN TATA
Etik KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

241
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tata Kelola Perusahaan

Penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten dan


berkesinambungan dalam rangka memelihara kepercayaan para pemegang
saham dan para pemangku kepentingan PT Bank Central Asia Tbk (BCA),
dirasakan semakin penting dengan meningkatnya risiko bisnis dan tantangan
yang dihadapi industri perbankan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN.

PENDAHULUAN

1. Tujuan Penerapan Tata Kelola Perusahaan


BCA menyadari bahwa penerapan tata kelola a. Mendukung visi BCA, untuk menjadi Bank
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pilihan utama andalan masyarakat, yang
merupakan suatu keharusan demi menjaga berperan sebagai pilar penting perekonomian
kelangsungan usaha perusahaan dalam jangka Indonesia.
panjang dan memaksimalkan nilai perusahaan. b. Mendukung misi BCA, yaitu:
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik di BCA Membangun institusi yang unggul di
ditujukan antara lain untuk: bidang penyelesaian pembayaran dan
solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan
perseorangan.
242
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Memahami beragam kebutuhan nasabah h. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.15/
dan memberikan layanan finansial yang SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang
tepat demi tercapainya kepuasan optimal Penerapan Tata Kelola Terintegrasi bagi
bagi nasabah. Konglomerasi Keuangan.
Meningkatkan nilai francais dan nilai i. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.6/
stakeholders BCA. POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang
c. Memberikan manfaat dan nilai tambah (added Transparansi dan Publikasi Laporan Bank.
value) bagi para pemegang saham (shareholders) j. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.11/
dan para pemangku kepentingan (stakeholders). SEOJK.03/2015 tanggal 17 April 2015 tentang
d. Mempertahankan dan meningkatkan Transparansi dan Publikasi Laporan Bank.
kelangsungan usaha yang sehat dan kompetitif k. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.21/
dalam jangka panjang (sustainable). POJK.04/2015 tanggal 16 November 2015
e. Meningkatkan kepercayaan para investor tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola
kepada BCA. Perusahaan Terbuka.
l. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.32/
2. Referensi SEOJK.04/2015 tanggal 17 November 2015
Penyusunan kebijakan tata kelola perusahaan BCA Tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan
dilakukan dengan mengacu kepada: Terbuka.
a. Peraturan No.X.K.6 tentang Penyampaian
Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan 3. Pernyataan Komitmen Penerapan Tata Kelola
Publik Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Perusahaan
dan LK Nomor Kep-431/BL/2012 tanggal 1 Penerapan tata kelola perusahaan adalah faktor
Agustus 2012. penting dalam memelihara kepercayaan para
b. Kriteria penilaian Annual Report Award tahun pemegang saham dan para pemangku kepentingan
2015. terhadap BCA. Hal ini dirasakan semakin penting
c. Peraturan Bank lndonesia (PBI) No.8/4/ seiring dengan meningkatnya risiko bisnis dan
PB1/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan.
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Melalui penerapan pinsip-prinsip tata kelola
Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan perusahaan yang baik (Good Corporate Governance)
Peraturan Bank lndonesia (PBI) No.8/14/ diharapkan BCA dapat mempertahankan
PB1/2006 tanggal 5 Oktober 2006. kelangsungan usahanya yang sehat dan kompetitif.
d. Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/DPNP
tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Dengan berlandaskan pada pandangan tersebut di
Good Corporate Governance Bagi Bank Umum. atas, BCA berkomitmen untuk terus meningkatkan
e. ASEAN Corporate Governance Scorecard. implementasi prinsip-prinsip tata kelola
f. Roadmap Pedoman Tata Kelola Perusahaan perusahaan yang baik sesuai dengan ketentuan
Indonesia yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
Keuangan. perkembangan praktik terbaik (best practices) dalam
g. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/ tata kelola perusahaan serta ASEAN Corporate
POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 Governance Scorecard.
tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi
bagi Konglomerasi Keuangan.

243
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

4. Struktur Tata Kelola


Pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antar organ/unit kerja di BCA telah mencerminkan adanya
penerapan prinsip check and balance serta sistem pengendalian internal yang baik.

Struktur Tata Kelola Perusahaan BCA

RUPS

DEWAN KOMISARIS Check & Balance DIREKSI

Asset & Liability Sekretaris Perusahaan


Komite Audit Committee (ALCO)

Manajemen Risiko
Komite Pemantau Komite
Risiko Manajemen Risiko
Kepatuhan

Komite Remunerasi & Komite Manajemen


Hukum
Nominasi Risiko Terintegrasi

Audit Internal
Komite Tata Kelola Komite Kebijakan
Terintegrasi Perkreditan
Pengendalian Interen

Komite Kredit

Komite Pengarah
Teknologi Informasi

Komite Pertimbangan
Kasus Kepegawaian

Struktur tata kelola perusahaan BCA terdiri dari:


1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); 6. Sekretaris Perusahaan;
2. Dewan Komisaris; 7. Unit-unit kerja Manajemen Risiko, Kepatuhan,
3. Direksi; Hukum, Audit Internal, dan Pengendalian
4. Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris, Interen.
yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko,
Komite Remunerasi & Nominasi, dan Komite Struktur tata kelola perusahaan tersebut di atas
Tata Kelola Terintegrasi telah menjalankan tugas dan tanggung jawab
5. Komite-Komite Eksekutif Direksi, yaitu Asset & sesuai dengan lingkup tugas, tanggung jawab, serta
Liability Committee (ALCO), Komite Manajemen fungsinya masing-masing sesuai dengan ketentuan
Risiko, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi, yang berlaku.
Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Kredit,
Komite Pengarah Teknologi Informasi, Komite
Pertimbangan Kasus Kepegawaian.

244
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

5. Hasil GCG Assessment 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;


5.1. Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite;
GCG 4. Penanganan benturan kepentingan;
Pada tahun 2015, BCA melakukan penilaian sendiri 5. Penerapan fungsi kepatuhan;
(self assessment) atas pelaksanaan tata kelola 6. Penerapan fungsi audit interen;
perusahaan (Good Corporate Governance) sesuai 7. Penerapan fungsi audit eksteren;
dengan Peraturan Bank Indonesia dan Surat Edaran 8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem
Bank Indonesia mengenai Pelaksanaan Good pengendalian interen;
Corporate Governance bagi Bank Umum. Penilaian 9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related
tersebut mencakup 3 (tiga) aspek governance, yaitu: party) dan penyediaan dana besar (large
1. Governance Structure; exposures);
2. Governance Process; dan 10. Transparansi kondisi keuangan dan non
3. Governance Outcome. keuangan Bank, laporan pelaksanaan GCG; dan
11. Rencana Strategis Bank.
Adapun 3 aspek Governance tersebut diterapkan
pada 11 (sebelas) Faktor Penilaian, yaitu: Hasil penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Good Corporate Governance (GCG) pada Semester I
Komisaris; dan Semester II tahun 2015 dikategorikan ke dalam
Peringkat 1 (Sangat Baik).

Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG di BCA

Peringkat Definisi Peringkat

Individual 1 Manajemen BCA telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang
secara umum sangat baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memadai
atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam
penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan
tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh manajemen BCA.

Analisis

Berdasarkan analisis Penilaian Sendiri (self assessment) terhadap aspek Governance Structure, Governance Process, dan
Governance Outcome pada masing-masing Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Aspek governance structure tata kelola pada seluruh Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG sudah lengkap dan sangat
memadai.
2. Aspek governance process tata kelola pada sebagian besar Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG sudah sangat efektif yang
didukung oleh struktur dan infrastruktur (governance structure) yang sangat memadai.
3. Aspek governance outcome tata kelola pada sebagian besar Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG telah sangat berkualitas
yang dihasilkan dari aspek governance process yang sebagian besar sangat efektif dengan didukung oleh struktur dan
infrastruktur (governance structure) yang sangat memadai.

245
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

5.2. Penilaian Pelaksanaan GCG oleh Pihak Eksternal 1. Transparansi Pelaksanaan Good Corporate
Untuk mengevaluasi dan mengukur penerapan tata Governance sebagaimana dimaksud pada angka
kelola perusahaan (Good Corporate Governance) di IX Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/
BCA, pada tahun 2015 BCA berpartisipasi dalam DPNP tanggal 29 April 2013; dan
program riset dan pemeringkatan GCG di Indonesia 2. Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment)
- Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang Pelaksanaan Good Corporate Governance sesuai
diselenggarakan oleh The Indonesian Institute for periode penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Corporate Governance (IICG) bekerja sama dengan dalam 1 (satu) tahun terakhir.
Majalah SWA.
Transparansi Pelaksanaan Good Corporate
Tema CGPI untuk tahun 2015 adalah Good Corporate Governance mencakup:
Governance dalam Perspektif Penciptaan Nilai.
Penilaian CGPI terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu: A. Pengungkapan pelaksanaan GCG paling kurang
a. Self Assessment; meliputi:
b. Penilaian dokumen; 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
c. Penilaian makalah; dan Dewan Komisaris dan Direksi.
d. Observasi. 2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas
Komite-Komite.
Dari keikutsertaan BCA dalam program 3. Penerapan fungsi kepatuhan, audit interen
tersebut, BCA berhasil meraih predikat dan audit eksteren.
The Most Trusted Company (Sangat Terpercaya) 4. Penerapan manajemen risiko termasuk
yang merupakan predikat penilaian tertinggi. sistem pengendalian interen.
5. Penyediaan dana kepada pihak terkait
Pada tahun 2015, The Indonesian Institute for (related party) dan penyediaan dana besar
Corporate Directorship (IICD) melakukan evaluasi (large exposure).
dan pemeringkatan terhadap 100 perusahaan 6. Rencana strategis.
terbuka dengan kapitalisasi pasar terbesar yang 7. Transparansi kondisi keuangan dan non
tercatat (listed) di Bursa Efek Indonesia. Dalam IICD keuangan yang belum diungkap dalam
Conference and Corporate Governance Awards 2015, laporan lainnya.
BCA berhasil meraih penghargaan untuk kategori 8. Informasi lain yang terkait dengan GCG.
The Best Financial Sector .
B. Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris
6. Laporan Pelaksanaan GCG dan Direksi yang mencapai 5% (lima persen)
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance atau lebih dari modal disetor, yang meliputi jenis
BCA tahun 2015 disusun sesuai dengan Peraturan dan jumlah lembar saham pada:
Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari a. BCA;
2006, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan b. Bank lain;
Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober c. Lembaga Keuangan Bukan Bank; dan
2006, dan Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/ d. Perusahaan lainnya;
DPNP tanggal 29 April 2013 Perihal Pelaksanaan yang berkedudukan di dalam maupun di luar
Good Corporate Governance bagi Bank Umum. negeri.

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance C. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga
BCA sekurang-kurangnya terdiri dari: anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan
anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi
lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali.

246
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

D. Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain Penerapan Tata Kelola Terintegrasi sebagaimana
bagi Dewan Komisaris dan Direksi. dimaksud di atas mencakup:
E. Shares Option. a. Persyaratan Direksi Entitas Utama dan Dewan
F. Rasio gaji tertinggi dan terendah. Komisaris Entitas Utama;
G. Frekuensi rapat Dewan Komisaris. b. Tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama
H. Jumlah penyimpangan internal (internal fraud). dan Dewan Komisaris Entitas Utama;
I. Permasalahan hukum. c. Tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola
J. Transaksi yang mengandung benturan Terintegrasi;
kepentingan. d. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan
K. Buy back shares dan/atau buy back obligasi. Terintegrasi;
L. Pemberian dana untuk kegiatan sosial dan/atau e. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Audit
kegiatan politik selama periode pelaporan. Interen Terintegrasi;
f. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi; dan
PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI g. Penyusunan dan pelaksanaan Pedoman Tata Kelola
Terintegrasi.
Sehubungan dengan telah dikeluarkannya Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/POJK.03/2014 Persyaratan Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris
tanggal 18 November 2014 tentang Penerapan Tata Entitas Utama
Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, dan Persyaratan Direksi Entitas Utama:
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 15/ 1. Memiliki pengetahuan mengenai Entitas Utama dan
SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang Penerapan pengetahuan mengenai Perusahaan Anak dalam
Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, Konglomerasi Keuangan. Yang dimaksud dengan
BCA telah menerapkan tata kelola perusahaan secara pengetahuan antara lain pemahaman kegiatan
terintegrasi dengan seluruh perusahaan anak dalam bisnis utama dan risiko utama dari Perusahaan Anak
konglomerasi keuangan secara komprehensif dan efektif, dalam Konglomerasi Keuangan.
dengan menerapkan prinsip-prinsip: 2. Memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
1. Keterbukaan (transparency), yaitu keterbukaan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/
dalam mengemukakan informasi yang material dan POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang
relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
proses pengambilan keputusan; Perusahaan Publik, yaitu:
2. Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi a. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang
dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank baik;
sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif; b. Cakap melakukan perbuatan hukum;
3. Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu c. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan
kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan dan selama menjabat:
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip i. Tidak pernah dinyatakan pailit;
pengelolaan Bank yang sehat. ii. Tidak pernah menjadi anggota Direksi
4. Independensi (independency) atau profesional dan/atau anggota Dewan Komisaris yang
(professional), yaitu pengelolaan Bank secara dinyatakan bersalah menyebabkan suatu
profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak perusahaan dinyatakan pailit;
manapun; dan iii. Tidak pernah dihukum karena melakukan
5. Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan tindak pidana yang merugikan keuangan
dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul negara dan/atau yang berkaitan dengan
berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang- sektor keuangan; dan
undangan yang berlaku.

247
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

iv. Tidak pernah menjadi anggota Direksi v. Memiliki komitmen untuk tidak akan
dan/atau anggota Dewan Komisaris yang melakukan dan/atau mengulangi
selama menjabat: perbuatan dan/atau tindakan
a) Pernah tidak menyelenggarakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27
RUPS tahunan; dan Pasal 28, bagi calon anggota Direksi
b) Pertanggungjawabannya sebagai yang pernah memiliki predikat Tidak Lulus
anggota Direksi dan/atau anggota dalam uji kemampuan dan kepatutan dan
Dewan Komisaris pernah tidak telah menjalani masa sanksi sebagaimana
diterima oleh RUPS atau pernah tidak dimaksud Pasal 35 ayat (1), Pasal 40 ayat
memberikan pertanggungjawaban (4) huruf a dan Pasal 40 ayat (5) Peraturan
sebagai anggota Direksi dan/atau Bank Indonesia tersebut di atas.
anggota Dewan Komisaris kepada b. Persyaratan kompetensi meliputi:
RUPS; dan i. Pengetahuan di bidang perbankan yang
c) Pernah menyebabkan perusahaan memadai dan relevan dengan jabatannya;
yang memperoleh izin, persetujuan, ii. Pengalaman dan keahlian di bidang
atau pendaftaran dari Otoritas Jasa perbankan dan/atau bidang keuangan;
Keuangan tidak memenuhi kewajiban iii. Kemampuan untuk melakukan pengelolaan
menyampaikan laporan tahunan strategis dalam rangka pengembangan
dan/atau laporan keuangan kepada Bank yang sehat.
Otoritas Jasa Keuangan. c. Persyaratan reputasi keuangan meliputi:
d. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan i. Tidak memiliki kredit macet; dan
perundang-undangan; dan ii. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi
e. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di direksi atau komisaris yang dinyatakan
bidang yang dibutuhkan perusahaan. bersalah menyebabkan suatu perseroan
3. Memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan dinyatakan pailit, dalam waktu 5 (lima)
reputasi keuangan sebagaimana dimaksud dalam tahun terakhir sebelum dicalonkan.
Peraturan Bank Indonesia No.12/23/PBI/2010
tanggal 29 Desember 2010 tentang Uji Kemampuan Persyaratan Dewan Komisaris Entitas Utama:
dan Kepatutan (Fit and Proper Test), yaitu: 1. Memiliki pengetahuan mengenai Entitas Utama dan
a. Persyaratan integritas meliputi: pengetahuan mengenai Perusahaan Anak dalam
i. Memiliki akhlak dan moral yang baik, Konglomerasi Keuangan. Yang dimaksud dengan
antara lain ditunjukkan dengan sikap pengetahuan antara lain pemahaman kegiatan
mematuhi ketentuan yang berlaku, bisnis utama dan risiko utama dari Perusahaan Anak
termasuk tidak pernah dihukum karena dalam Konglomerasi Keuangan.
terbukti melakukan Tindak Pidana Tertentu 2. Memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/
sebelum dicalonkan; POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang
ii. Memiliki komitmen untuk mematuhi Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
peraturan perundang-undangan yang Perusahaan Publik, yaitu:
berlaku; a. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang
iii. Memiliki komitmen terhadap baik;
pengembangan operasional Bank yang b. Cakap melakukan perbuatan hukum;
sehat; c. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan
iv. Tidak termasuk dalam Daftar Tidak Lulus dan selama menjabat:
(DTL); i. Tidak pernah dinyatakan pailit;

248
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

ii. Tidak pernah menjadi anggota Direksi iii. Memiliki komitmen terhadap
dan/atau anggota Dewan Komisaris yang pengembangan operasional Bank yang
dinyatakan bersalah menyebabkan suatu sehat;
perusahaan dinyatakan pailit; iv. Tidak termasuk dalam Daftar Tidak Lulus
iii. Tidak pernah dihukum karena melakukan (DTL);
tindak pidana yang merugikan keuangan v. Memiliki komitmen untuk tidak akan
negara dan/atau yang berkaitan dengan melakukan dan/atau mengulangi
sektor keuangan; dan perbuatan dan/atau tindakan sebagaimana
iv. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dimaksud dalam Pasal 27 dan Pasal 28,
dan/atau anggota Dewan Komisaris yang bagi calon anggota Dewan Komisaris
selama menjabat: yang pernah memiliki predikat Tidak Lulus
a) Pernah tidak menyelenggarakan RUPS dalam uji kemampuan dan kepatutan dan
tahunan; telah menjalani masa sanksi sebagaimana
b) Pertanggungjawabannya sebagai dimaksud Pasal 35 ayat (1), Pasal 40 ayat
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan (4) huruf a dan Pasal 40 ayat (5) Peraturan
Komisaris pernah tidak diterima oleh Bank Indonesia tersebut di atas.
RUPS atau pernah tidak memberikan b. Persyaratan kompetensi meliputi:
pertanggungjawaban sebagai anggota i. Pengetahuan di bidang perbankan yang
Direksi dan/atau anggota Dewan memadai dan relevan dengan jabatannya;
Komisaris kepada RUPS; dan ii. Pengalaman di bidang perbankan dan/
c) Pernah menyebabkan perusahaan atau bidang keuangan;
yang memperoleh izin, persetujuan, c. Persyaratan reputasi keuangan meliputi:
atau pendaftaran dari Otoritas Jasa i. Tidak memiliki kredit macet; dan
Keuangan tidak memenuhi kewajiban ii. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi
menyampaikan laporan tahunan direksi atau komisaris yang dinyatakan
dan/atau laporan keuangan kepada bersalah menyebabkan suatu perseroan
Otoritas Jasa Keuangan. dinyatakan pailit, dalam waktu 5 (lima)
d. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan tahun terakhir sebelum dicalonkan.
perundang-undangan;
e. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Entitas Utama dan
bidang yang dibutuhkan perusahaan Dewan Komisaris Entitas Utama
3. Memenuhi persyaratan integritas, kompetensi, dan Tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Utama:
reputasi keuangan sebagaimana dimaksud dalam 1. Memastikan penerapan Tata Kelola Terintegrasi
Peraturan Bank Indonesia No.12/23/PBI/2010 dalam Konglomerasi Keuangan.
tanggal 29 Desember 2010 tentang Uji Kemampuan 2. Dalam rangka memastikan penerapan Tata Kelola
dan Kepatutan (Fit and Proper Test), yaitu: Terintegrasi sebagaimana dimaksud di atas,
a. Persyaratan integritas meliputi: sekurang-kurangnya:
i. Memiliki akhlak dan moral yang baik, a. Menyusun Pedoman Tata Kelola Terintegrasi;
antara lain ditunjukkan dengan sikap b. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi
mematuhi ketentuan yang berlaku, pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi;
termasuk tidak pernah dihukum karena dan
terbukti melakukan Tindak Pidana Tertentu c. Menindaklanjuti arahan atau nasihat Dewan
dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir Komisaris Entitas Utama dalam rangka
sebelum dicalonkan; penyempurnaan Pedoman Tata Kelola
ii. Memiliki komitmen untuk mematuhi Terintegrasi.
peraturan perundang-undangan yang
berlaku;

249
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

3. Memastikan bahwa temuan audit dan rekomendasi Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tata Kelola
dari Satuan Kerja Audit Interen Terintegrasi, Terintegrasi
auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas Jasa Komite Tata Kelola Terintegrasi dibentuk berdasarkan
Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lain SK Dewan Komisaris BCA (Entitas Utama) No.037/
telah ditindaklanjuti oleh Lembaga Jasa Keuangan SK/KOM/2015 tanggal 26 Februari 2015 Tentang
dalam Konglomerasi Keuangan. Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi.

Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Komite Tata Kelola Terintegrasi mempunyai Tugas dan
Entitas Utama: Tanggung Jawab sekurang-kurangnya:
1. Melakukan pengawasan atas penerapan Tata a. Mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
Kelola Terintegrasi. paling sedikit melalui penilaian kecukupan
2. Dalam rangka melakukan pengawasan pengendalian interen dan pelaksanaan fungsi
atas penerapan Tata Kelola Terintegrasi kepatuhan secara terintegrasi.
sebagaimana dimaksud di atas, sekurang- b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
kurangnya: Entitas Utama untuk penyempurnaan Pedoman Tata
a. Mengawasi penerapan tata kelola pada Kelola Terintegrasi.
masing-masing Lembaga Jasa Keuangan c. Melaksanakan rapat paling sedikit 1 (satu) kali setiap
dalam Konglomerasi Keuangan agar semester, dan menuangkan hasil rapat Komite Tata
sesuai dengan Pedoman Tata Kelola Kelola Terintegrasi, serta mencantumkan perbedaan
Terintegrasi; pendapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam
b. Mengawasi pelaksanaan tugas dan rapat secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan
tanggung jawab Direksi Entitas Utama, perbedaan pendapat.
serta memberikan arahan atau nasihat
kepada Direksi Entitas Utama atas Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Kepatuhan
pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi
Terintegrasi; dan Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi memiliki tugas dan
c. Mengevaluasi Pedoman Tata Kelola tanggung jawab, antara lain:
Terintegrasi dan mengarahkan dalam 1. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan fungsi
rangka penyempurnaan. kepatuhan pada masing-masing Perusahaan Anak
3. Menyelenggarakan rapat secara berkala paling dalam Konglomerasi Keuangan.
sedikit 1 (satu) kali setiap semester. 2. Mengembangkan metode dan proses yang
4. Menuangkan hasil rapat dalam risalah diperlukan dalam rangka penerapan manajamen
rapat dan didokumentasikan secara baik, risiko kepatuhan terintegrasi.
serta mencantumkan perbedaan pendapat 3. Menilai dan menyusun profil risiko kepatuhan
(dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat terintegrasi dalam rangka penerapan manajemen
secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan risiko terintegrasi.
perbedaan pendapat. 4. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan
5. Membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi. tugas dan tanggung jawab kepatuhan terintegrasi
kepada Direktur Kepatuhan Entitas Utama.
Selanjutnya Direktur Kepatuhan Entitas Utama
menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab kepatuhan terintegrasi
kepada Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama.

250
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Kerja Audit Interen Penyusunan dan Pelaksanaan Pedoman Tata Kelola
Terintegrasi Terintegrasi
Satuan Kerja Audit Interen Terintegrasi memiliki tugas Dalam rangka penerapan tata kelola perusahaan secara
dan tanggung jawab, antara lain: terintegrasi dengan seluruh Perusahaan Anak tersebut,
1. Menilai kecukupan dan efektivitas proses BCA telah melakukan hal-hal sebagai berikut:
manajemen risiko, pengendalian interen dan tata 1. Menyusun Pedoman Tata Kelola Terintegrasi;
kelola Entitas Utama dan Perusahaan Anak dalam 2. Membentuk Komite Tata Kelola Terintegrasi;
Konglomerasi Keuangan, serta memberikan 3. Melakukan penyesuaian struktur organisasi:
rekomendasi perbaikan. a. Satuan Kerja Kepatuhan yang mencakup
2. Memantau pelaksanaan audit interen pada masing- kepatuhan terintegrasi;
masing Perusahaan Anak dalam Konglomerasi b. Satuan Kerja Audit Interen yang mencakup
Keuangan. audit interen terintegrasi;
3. Memantau dan mengevaluasi kecukupan tindak c. Satuan Kerja Manajemen Risiko yang mencakup
lanjut perbaikan atas hasil audit Entitas Utama dan manajemen risiko terintegrasi;
Perusahaan Anak, serta melaporkannya kepada 4. Melakukan sosialisasi Pedoman Tata Kelola
Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite Audit Entitas Terintegrasi dan penerapan Tata Kelola Terintegrasi
Utama. kepada anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi, unit-
4. Menyampaikan laporan audit interen terintegrasi unit kerja terkait penerapan Tata Kelola Terintegrasi,
kepada Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite Audit dan seluruh Perusahaan Anak dalam Konglomerasi
Entitas Utama. Keuangan.

Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi merupakan panduan
Manajemen Risiko adalah serangkaian metodologi bagi BCA sebagai Entitas Utama dan Perusahaan Anak
dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi, dalam Konglomerasi Keuangan untuk menerapkan tata
mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko kelola terintegrasi yang baik, sehingga dapat mendorong
yang timbul dari seluruh kegiatan usaha Perusahaan peningkatan kualitas penerapan tata kelola terintegrasi.
Anak. Manajemen Risiko Terintegrasi adalah
serangkaian metodologi dan prosedur yang digunakan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi disusun oleh Direksi
untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan BCA (Entitas Utama), dan telah mendapatkan persetujuan
mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh kegiatan dari Dewan Komisaris BCA (Entitas Utama).
usaha Perusahaan Anak yang tergabung dalam
suatu Konglomerasi Keuangan secara terintegrasi. Pedoman Tata Kelola Terintegrasi paling sedikit
Konglomerasi Keuangan wajib menerapkan Manajemen mencakup:
Risiko Terintegrasi secara efektif, yang disesuaikan dengan a. Kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi Entitas
karakteristik dan kompleksitas usaha Konglomerasi Utama; dan
Keuangan dengan berpedoman pada ketentuan Otoritas b. Kerangka Tata Kelola bagi Perusahaan Anak dalam
Jasa Keuangan (OJK) tentang Penerapan Manajemen Konglomerasi Keuangan.
Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.

251
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Penyusunan kerangka Tata Kelola Terintegrasi i. Pelaksanaan fungsi kepatuhan, fungsi audit
mengacu pada Peraturan OJK No.18/POJK.03/2014 interen, dan fungsi audit eksteren;
dan ketentuan tata kelola yang berlaku bagi masing- j. Pelaksanaan fungsi manajemen risiko;
masing Perusahaan Anak dalam Konglomerasi k. Kebijakan remunerasi; dan
Keuangan. l. Pengelolaan benturan kepentingan.

Direksi BCA (Entitas Utama) telah menyampaikan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
Pedoman Tata Kelola Terintegrasi kepada Direksi Dalam tahun 2015, BCA selaku Entitas Utama
Perusahaan Anak dalam Konglomerasi Keuangan, telah melakukan Penilaian Pelaksanaan Tata Kelola
untuk menjadi pedoman bagi Perusahaan Terintegrasi periode Semester I dan Semester II sesuai
Anak dalam menyusun Pedoman Tata Kelola dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/
dan menerapkan tata kelola di masing-masing POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 tentang
Perusahaan Anak. Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi
Keuangan, dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan
Kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi Entitas Nomor 15/SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang
Utama memuat antara lain: Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi
a. Persyaratan Direksi Entitas Utama dan Dewan Keuangan. Penilaian tersebut mencakup 3 (tiga) aspek
Komisaris Entitas Utama; Tata Kelola Terintegrasi, yaitu Struktur, Proses, dan Hasil
b. Tugas dan tanggung jawab Direksi Entitas Tata Kelola Terintegrasi.
Utama dan Dewan Komisaris Entitas Utama;
c. Tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola Penilaian pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi meliputi
Terintegrasi; paling sedikit 7 (tujuh) faktor penilaian pelaksanaan Tata
d. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kelola Terintegrasi, yaitu:
Kepatuhan Terintegrasi; 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
e. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Audit Entitas Utama;
Interen Terintegrasi; dan 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
f. Penerapan manajemen risiko terintegrasi. Komisaris Entitas Utama;
3. Tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola
Kerangka Tata Kelola Terintegrasi bagi Perusahaan Terintegrasi;
Anak dalam Konglomerasi Keuangan memuat 4. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan
antara lain: Terintegrasi;
a. Persyaratan calon anggota Direksi dan calon 5. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Audit
anggota Dewan Komisaris; Interen Terintegrasi;
b. Persyaratan calon anggota Dewan Pengawas 6. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi;
Syariah; 7. Penyusunan dan pelaksanaan Pedoman Tata Kelola
c. Struktur Direksi dan Dewan Komisaris; Terintegrasi.
d. Struktur Dewan Pengawas Syariah;
e. Independensi tindakan Dewan Komisaris; Hasil penilaian pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi pada
f. Pelaksanaan fungsi pengurusan oleh Direksi; Semester I dan Semester II tahun 2015 dikategorikan
g. Pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan Peringkat 1 (Sangat Baik).
Komisaris;
h. Pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan
Pengawas Syariah;

252
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi 4. Struktur kepengurusan pada Entitas Utama dan LJK
Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan; dan
paling sedikit memuat: 5. Kebijakan transaksi intra-grup yang paling sedikit
1. Laporan Penilaian Sendiri Pelaksanaan Tata Kelola memuat kebijakan untuk mengidentifikasi,
Terintegrasi selama 1 (satu) tahun buku; mengelola, dan memitigasi transaksi intra-grup.
2. Struktur Konglomerasi Keuangan;
3. Struktur kepemilikan saham pada Konglomerasi Selain memuat informasi hal-hal tersebut di atas, Laporan
Keuangan yang menggambarkan pihak-pihak yang Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi memuat
menjadi pemegang saham Lembaga Jasa Keuangan pula cakupan Laporan Pelaksanaan Good Corporate
(Perusahaan Anak) dalam Konglomerasi Keuangan Governance (GCG) sebagaimana diatur Peraturan Bank
sampai dengan pemegang saham pengendali Indonesia yang berlaku bagi bank umum.
terakhir (ultimate shareholders);

1. LAPORAN PENILAIAN SENDIRI PELAKSANAAN TATA KELOLA TERINTEGRASI SELAMA 1 (SATU) TAHUN BUKU
Entitas Utama : PT Bank Central Asia Tbk
Posisi Laporan : 31 Desember 2015

Hasil Penilaian Sendiri


Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi
Peringkat
Definisi Peringkat

1 Konglomerasi Keuangan telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum
sangat baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memadai atas penerapan prinsip Tata Kelola
Terintegrasi. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan Tata Kelola Terintegrasi, secara umum
kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh Entitas Utama dan/atau
Lembaga Jasa Keuangan (Perusahaan Anak) dalam Konglomerasi Keuangan.

Analisis

Berdasarkan analisis Penilaian Sendiri (self assessment) terhadap struktur Tata Kelola Terintegrasi, proses Tata Kelola
Terintegrasi, dan hasil Tata Kelola Terintegrasi pada masing-masing faktor penilaian pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi,
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Struktur Tata Kelola Terintegrasi berdasarkan hasil penilaian sudah lengkap.
2. Proses Tata Kelola Terintegrasi berdasarkan hasil penilaian sudah sangat efektif yang didukung oleh struktur yang
lengkap.
3. Hasil Tata Kelola Terintegrasi berdasarkan hasil penilaian telah sangat berkualitas yang dihasilkan dari aspek Proses
Tata Kelola Terintegrasi yang sangat efektif dengan didukung oleh struktur yang lengkap.

253
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

2. STRUKTUR KONGLOMERASI KEUANGAN BCA

PT Bank Central Asia Tbk

100% 99,576% 99,9999% 45% 75% 75%

0,424% PT Central
BCA Finance PT BCA PT Bank BCA PT Asuransi PT BCA
Santosa
Limited Finance Syariah Umum BCA Sekuritas
Finance
0,0001% 25% 25%

99,9996%
0,0004%
PT Asuransi Jiwa
BCA

3 STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM PADA KONGLOMERASI KEUANGAN YANG MENGGAMBARKAN PIHAK-


PIHAK YANG MENJADI PEMEGANG SAHAM PADA LEMBAGA JASA KEUANGAN (PERUSAHAAN ANAK) DALAM
KONGLOMERASI KEUANGAN SAMPAI DENGAN PEMEGANG SAHAM PENGENDALI TERAKHIR (ULTIMATE
SHAREHOLDERS)

Robert Budi Hartono Bambang Hartono


(Pemegang Saham Pengendali) (Pemegang Saham Pengendali)
51,00% 49,00%

Brolonna Investment Ltd.


100,00%

Alaerka Investment Ltd.


92,18%*

FarIndo Investments
(Mauritius) Ltd. Masyarakat
52,85%**
47,15% *

PT Bank Central Asia Tbk

Keterangan:
Pengendali

Jalur Pengendali

* Alaerka Investment Ltd. memiliki 92,18% saham pada FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. (FarIndo). Saham Tresuri FarIndo adalah
sebesar 7,82%.
** Pada komposisi saham yang dimiliki masyarakat, sebesar 2,96% dimiliki oleh pihak yang terafiliasi dengan Ultimate Shareholders, sebesar
0,02% dimiliki oleh Robert Budi Hartono dan sebesar 0,02% dimiliki oleh Bambang Hartono.

Selain itu, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki 0,25% saham BCA. Masing-masing pemegang saham masyarakat memiliki kurang dari 5%
saham BCA.

254
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM PT BANK BCA SYARIAH

PT Bank Central Asia Tbk

100%

BCA Finance Limited

99,576%
0,424%

PT BCA Finance

99,9999%

0,0001%

PT Bank BCA Syariah

STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM PT ASURANSI UMUM BCA

PT Bank Central Asia Tbk


100%

BCA Finance Limited

0,424%

99,576%
PT BCA Finance

75% 25%

PT Asuransi Umum BCA

STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM PT BCA FINANCE

PT Bank Central Asia Tbk

100%

BCA Finance Limited

99,576% 0,424%

PT BCA Finance

255
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM PT CENTRAL SANTOSA FINANCE

PT Bank Central Asia Tbk

100%

BCA Finance Limited

45% 99,576% 0,424%

PT BCA Finance PT Multikem Suplindo

25%

30%
PT Central Santosa Finance

STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM BCA FINANCE LIMITED

PT Bank Central Asia Tbk

100%

BCA Finance Limited

STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM PT BCA SEKURITAS

PT Bank Central Asia Tbk Chandra Adisusanto PT Poly Kapitalindo

75% 10% 15%

PT BCA Sekuritas

STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAM PT ASURANSI JIWA BCA

PT Bank Central Asia Tbk

75% 75%

PT Asuransi Umum BCA PT BCA Sekuritas

0,0004% 99,9996%

PT Asuransi Jiwa BCA

256
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

4. STRUKTUR KEPENGURUSAN PADA ENTITAS UTAMA (PT BANK CENTRAL ASIA Tbk) DAN LJK (PERUSAHAAN
ANAK) DALAM KONGLOMERASI KEUANGAN

STRUKTUR KEPENGURUSAN PT BANK CENTRAL ASIA Tbk


Dewan Komisaris

Nama Jabatan
Djohan Emir Setijoso Presiden Komisaris
Tonny Kusnadi Komisaris
Cyrillus Harinowo Komisaris Independen
Raden Pardede Komisaris Independen
Sigit Pramono Komisaris Independen

Direksi

Nama Jabatan

Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur


Eugene Keith Galbraith Wakil Presiden Direktur
Dhalia Mansor Ariotedjo Direktur
Anthony Brent Elam Direktur
Suwignyo Budiman Direktur
Tan Ho Hien/Subur atau Subur Tan Direktur Kepatuhan
Henry Koenaifi Direktur
Armand Wahyudi Hartono Direktur
Erwan Yuris Ang Direktur Independen
Rudy Susanto Direktur

STRUKTUR KEPENGURUSAN PT BANK BCA SYARIAH


Dewan Komisaris

Nama Jabatan

Iwan Kusumobagio Presiden Komisaris


Suyanto Sutjiadi Komisaris Independen
Joni Handrijanto Komisaris Independen
Direksi

Nama Jabatan
Yana Rosiana Presiden Direktur
John Kosasih Wakil Presiden Direktur
Tantri Indrawati Direktur Kepatuhan

257
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

STRUKTUR KEPENGURUSAN PT BCA FINANCE


Dewan Komisaris

Nama Jabatan

Ricki Immanuel Presiden Komisaris


Adhi Gunawan Budirahardjo Komisaris Independen

Direksi

Nama Jabatan

Roni Haslim Presiden Direktur


Amirdin Halim Direktur
Petrus Santoso Karim Direktur
David Pangestu Direktur

STRUKTUR KEPENGURUSAN PT CENTRAL SANTOSA FINANCE


Dewan Komisaris

Nama Jabatan

Roni Haslim Presiden Komisaris


Rudyanto Somawihardja Komisaris
Yonathan Hermanto Komisaris

Direksi

Nama Jabatan

David Hamdan Presiden Direktur


Senjaya Komala Direktur
Adhi Purnama Direktur

STRUKTUR KEPENGURUSAN PT ASURANSI UMUM BCA


Dewan Komisaris

Nama Jabatan

Petrus Santoso Karim Komisaris Utama


Edison Idrus Komisaris Independen
Gustiono Kustianto Komisaris Independen

Direksi

Nama Jabatan

Gregorius Hariyanto Direktur Utama


Hendro H. Wenan Direktur
Hariyanto Djumali Direktur
Harry Kaporo Direktur

258
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

STRUKTUR KEPENGURUSAN PT BCA SEKURITAS


Dewan Komisaris

Nama Jabatan

Ferdinandus Aming Santoso Komisaris Utama


Linus Ekabranko Windoe Komisaris
Deddy Muljadi Hendrawinata Komisaris

Direksi

Nama Jabatan

Mardi Henko Sutanto Direktur Utama


Imelda Arismunandar Direktur

STRUKTUR KEPENGURUSAN PT ASURANSI JIWA BCA


Dewan Komisaris

Nama Jabatan

Lianawaty Suwono Presiden Komisaris


Herwandi Kuswanto Komisaris
Teguh Wiyono Komisaris Independen
Pudjianto Komisaris Independen

Direksi

Nama Jabatan

Christine Wahjuni Setyabudhi Presiden Direktur


Rio Winardi Direktur
Yannes Chandra Direktur
Honggo Djojo Direktur

STRUKTUR KEPENGURUSAN BCA FINANCE LIMITED


Nama Jabatan

Andy Kwok Direktur


Edmund Tondobala Direktur
Rudy Harjono Direktur

259
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

5. KEBIJAKAN TRANSAKSI INTRA-GRUP YANG 2. Sentralisasi manajemen likuiditas jangka


MEMUAT KEBIJAKAN UNTUK MENGIDENTIFIKASI, pendek.
MENGELOLA, DAN MEMITIGASI TRANSAKSI 3. Jaminan, pinjaman, dan komitmen yang
INTRA-GRUP diberikan atau diperoleh suatu LJK dari LJK lain
dalam Konglomerasi Keuangan.
Pengantar 4. Eksposur kepada pemegang saham pengendali,
Hubungan kepemilikan dan/atau pengendalian di termasuk eksposur pinjaman dan off-balance
berbagai sektor jasa keuangan akan mempengaruhi sheet seperti jaminan dan komitmen.
kelangsungan usaha lembaga jasa keuangan yang 5. Pembelian atau penjualan aset kepada LJK lain
disebabkan oleh eksposur risiko yang timbul baik dalam satu Konglomerasi Keuangan.
secara langsung maupun tidak langsung dari 6. Transfer risiko melalui reasuransi.
kegiatan usaha perusahaan anak yang tergabung 7. Transaksi untuk mengalihkan eksposur risiko
dalam suatu konglomerasi keuangan. pihak ketiga diantara LJK dalam Konglomerasi
Keuangan.
BCA sebagai Entitas Utama dari Konglomerasi
Keuangan BCA wajib mengelola risiko transaksi Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko Transaksi
intra-grup dan melakukan pemantauan transaksi Intra-Grup
intra-grup secara terintegrasi. Dalam prinsip-prinsip manajemen risiko transaksi
intra-grup yaitu Entitas Utama wajib:
Pengertian Risiko Transaksi Intra-Grup 1. Memiliki kecukupan proses manajemen
Risiko transaksi intra-grup adalah risiko akibat risiko mencakup transaksi intra-grup untuk
ketergantungan suatu entitas, baik secara langsung Konglomerasi Keuangan secara keseluruhan.
maupun tidak langsung, terhadap entitas lainnya 2. Melakukan monitoring transaksi intra-grup
dalam satu konglomerasi keuangan dalam rangka Konglomerasi Keuangan secara berkala dan
pemenuhan kewajiban perjanjian tertulis maupun menyusun laporan berkala.
perjanjian tidak tertulis yang diikuti perpindahan 3. Mendorong pengungkapan publik terkait
dana dan/atau tidak diikuti perpindahan dana. transaksi intra-grup.
4. Bertindak sebagai penghubung anggota
Tujuan Manajemen Risiko Transaksi Intra-Grup Konglomerasi Keuangan dalam memastikan
Tujuan utama manajemen risiko transaksi intra-grup hal-hal penting yang perlu diperhatikan
adalah: dan bertindak sebagai pengawas untuk
1. Mengatur dan mengawasi transaksi intra-grup mempertimbangkan kelayakan transaksi intra-
Konglomerasi Keuangan berdasarkan prinsip grup.
kehati-hatian. 5. Mempertimbangkan dampak buruk yang akan
2. Memastikan bahwa proses manajemen risiko terjadi baik pada anggota Konglomerasi secara
dapat meminimalkan kemungkinan dampak langsung maupun dampak buruk pada seluruh
negatif yang diakibatkan oleh ketergantungan Konglomerasi Keuangan dari transaksi intra-
suatu Lembaga Jasa Keuangan (LJK) baik grup.
secara langsung maupun tidak langsung
terhadap LJK lainnya dalam satu Konglomerasi Ruang Lingkup Kebijakan Manajemen Risiko
Keuangan. Transaksi Intra-Grup
Penerapan manajemen risiko intra-grup di
Jenis Transaksi Intra-Grup Konglomerasi Keuangan mencakup:
Risiko transaksi intra-grup antara lain dapat timbul 1. Pengawasan Dewan Komisaris dan Direksi.
dari: 2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan
1. Kepemilikan silang antar LJK dalam limit risiko transaksi intra-grup.
Konglomerasi Keuangan.

260
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, Sumber Daya Manusia


pemantauan, dan pengendalian risiko serta Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab
sistem informasi manajemen risiko transaksi penerapan manajemen risiko terkait SDM, maka
intra-grup. Direksi perlu memastikan:
4. Sistem pengendalian internal yang menyeluruh 1. Penetapan kualifikasi sumber daya manusia
terhadap penerapan manajemen risiko yang jelas untuk setiap jenjang jabatan yang
transaksi intra-grup. terkait dengan penerapan manajemen risiko
transaksi intra-grup.
Pengawasan Dewan Komisaris dan Direksi 2. Penempatan pejabat dan staf yang kompeten
pada satuan kerja yang terkait dengan
Pengawasan oleh Dewan Komisaris dan Direksi penerapan manajemen risiko transaksi intra-
sangat diperlukan untuk memastikan efektivitas grup.
penerapan manajemen risiko transaksi intra-grup 3. Kecukupan kuantitas dan kualitas sumber daya
dan kesesuaian dengan ketentuan yang berlaku. manusia dalam memahami tugas dan tanggung
jawabnya dalam pelaksanaan manajemen
Wewenang dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris risiko transaksi intra-grup.
Wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris 4. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia
dalam penerapan manajemen risiko transaksi intra- antara lain melalui program pendidikan dan
grup, antara lain: pelatihan secara berkesinambungan.
1. Menyetujui kebijakan manajemen risiko 5. Pemahaman seluruh sumber daya manusia
transaksi intra-grup. terhadap strategi, tingkat risiko yang akan
2. Mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi diambil (risk appetite), toleransi risiko (risk
dan memberikan arahan perbaikan atas tolerance), dan kerangka manajemen risiko
pelaksanaan kebijakan manajemen risiko transaksi intra-grup.
transaksi intra-grup.
Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit
Wewenang dan Tanggung Jawab Direksi Risiko Transaksi Intra-Grup
Wewenang dan tanggung jawab Direksi dalam
manajemen risiko transaksi intra-grup, antara lain: Kebijakan, prosedur, dan penetapan limit risiko transaksi
1. Memahami risiko transaksi intra-grup yang intra-grup mengacu kepada kebijakan, prosedur dan
melekat pada konglomerasi keuangan. penetapan limit sebagaimana tertuang dalam Kebijakan
2. Menyusun dan menetapkan kebijakan Dasar Manajemen Risiko Terintegrasi.
manajemen risiko transaksi intra-grup.
3. Bertanggung jawab dalam penerapan Risk Appetite dan Risk Tolerance
manajemen risiko transaksi intra-grup. Tingkat risiko transaksi intra-grup yang akan diambil (risk
4. Memastikan setiap entitas dalam konglomerasi appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance) dijelaskan
keuangan menerapkan manajemen risiko sebagai berikut.
transaksi intra-grup. 1. Tingkat risiko transaksi intra-grup yang akan diambil
5. Memantau risiko transaksi intra-grup secara (risk appetite) merupakan risiko yang bersedia diambil
berkala. dalam rangka mencapai sasaran secara terintegrasi.
6. Mengembangkan budaya risiko sebagai bagian Risiko yang akan diambil tercermin dalam strategi
dari penerapan manajemen risiko transaksi dan sasaran bisnis.
intra-grup. 2. Toleransi risiko (risk tolerance) merupakan
7. Memastikan bahwa penerapan manajemen maksimum tingkat risiko yang bersedia diambil.
risiko transaksi intra-grup bebas dari benturan 3. Tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan
kepentingan antara konglomerasi keuangan toleransi risiko (risk tolerance) harus sejalan dengan
dengan individual LJK. strategi bisnis, profil risiko, dan rencana permodalan
konglomerasi keuangan.

261
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Kebijakan dan Prosedur Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran,


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kebijakan Pemantauan, dan Pengendalian Risiko serta Sistem
dan prosedur yang berhubungan dengan risiko transaksi Informasi Manajemen Risiko Transaksi Intra-Grup
intra-grup antara lain:
1. Kebijakan Konglomerasi Keuangan harus mematuhi Dalam pelaksanaan manajemen risiko transaksi intra-
peraturan regulator yang berlaku terkait transaksi grup Entitas Utama wajib melakukan proses identifikasi,
intra-grup. pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko
2. Konglomerasi Keuangan harus memastikan terhadap seluruh faktor risiko (risk factors) yang bersifat
pemenuhan azas arms length (kewajaran transaksi) signifikan secara terintegrasi, dan didukung oleh sistem
terkait transaksi intra-grup. informasi manajemen risiko transaksi intra-grup yang
3. Prosedur manajemen risiko transaksi intra-grup memadai.
paling sedikit memuat:
3.1 Akuntabilitas dan jenjang delegasi wewenang Identifikasi Risiko Transaksi Intra-Grup
yang jelas dalam pelaksanaan manajemen Identifikasi risiko transaksi intra-grup dilakukan melalui:
risiko transaksi intra-grup. 1. Identifikasi komposisi transaksi intra-grup dalam
3.2 Pelaksanaan kaji ulang terhadap prosedur Konglomerasi Keuangan.
secara berkala. 2. Identifikasi dokumentasi dan kewajaran transaksi.
3.3 Dokumentasi prosedur secara memadai, yaitu 3. Identifikasi informasi lainnya.
dokumentasi secara tertulis, lengkap dan
memudahkan untuk dilakukan jejak audit (audit Pengukuran Risiko Transaksi Intra-Grup
trail). Pengukuran risiko transaksi intra-grup bertujuan untuk
memperoleh peringkat tingkat risiko transaksi intra-
Limit Risiko Transaksi Intra-Grup grup konglomerasi keuangan. Selain itu, Entitas Utama
Konglomerasi Keuangan harus memastikan bahwa wajib menyusun profil risiko transaksi intra-grup secara
penetapan limit transaksi intra-grup telah sesuai dengan terintegrasi dengan anggota Konglomerasi Keuangan.
ketentuan regulator yang berlaku.

Pengukuran yang harus dilakukan untuk memperoleh profil risiko transaksi intra-grup terintegrasi

Pengukuran Keterangan Hasil Pengukuran


Dalam menetapkan tingkat risiko inheren, Entitas Utama 1. Low
harus melakukan analisis secara komprehensif dengan 2. Low to Moderate
menggunakan seluruh indikator kuantitatif dan kualitatif yang 3. Moderate
relevan. 4. Moderate to High
Risiko Mencakup 3 aspek yaitu: 5. High
Inheren 1. Komposisi transaksi intra-grup dalam konglomerasi
keuangan.
2. Dokumentasi dan kewajaran transaksi.
3. Informasi lainnya.
Pengukuran pelaksanaan kualitas penerapan manajemen 1. Strong
risiko terintegrasi. Mencakup 4 aspek, yaitu: 2. Satisfactory
1. Pengawasan Dewan Komisaris dan Direksi. 3. Fair
Kualitas
2. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit risiko 4. Marginal
Penerapan
transaksi intra-grup. 5. Unsatisfactory
Manajemen
3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan,
Risiko
dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen
risiko transaksi intra-grup.
4. Sistem pengendalian internal yang menyeluruh terhadap
penerapan manajemen risiko transaksi intragrup.

262
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Peringkat Tingkat Risiko


Peringkat tingkat risiko merupakan kombinasi antara hasil pengukuran risiko inheren dan pengukuran kualitas
penerapan manajemen risiko.

Pemetaan peringkat tingkat risiko transaksi intra-grup dapat dilihat pada matriks berikut ini:

Peringkat Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR)


Hasil Penilaian
Peringkat Tingkat
Risiko Strong Satisfactory Fair Marginal Unsatisfactory

Peringkat Low to
Risiko Inheren Low Low Low Moderate Moderate
Moderate

Low to Low to Low to Moderate to


Low Moderate
moderate Moderate Moderate High
Low to Low to Moderate to Moderate to
Moderate Moderate
Moderate Moderate High High

Moderate Low to Moderate to Moderate to


Moderate High
to high Moderate High High

Moderate to Moderate to
High Moderate Moderate High
High High
Catatan:
Hasil penilaian tingkat risiko dapat dilihat pada bagian Penerapan Manajemen Risiko di halaman 341 - 346 Laporan Tahunan BCA ini

Pemantauan Risiko Transaksi Intra-Grup Sistem Pengendalian Internal yang Menyeluruh


Pemantauan risiko transaksi intra-grup dilakukan dengan Terhadap Penerapan Manajemen Risiko Transaksi
memperhatikan: Intra-Grup
1. Komposisi parameter-parameter risiko inheren
transaksi intra-grup pada laporan profil risiko Sistem pengendalian internal untuk risiko transaksi
terintegrasi. intra-grup mengacu kepada pengendalian internal
2. Kelengkapan dokumentasi transaksi intra-grup. sebagaimana tertuang dalam Kebijakan Dasar
3. Kewajaran transaksi intra-grup. Manajemen Risiko Terintegrasi.
4. Informasi lainnya terkait transaksi intra-grup.
Sistem Pengendalian Internal
Pengendalian Risiko Transaksi Intra-Grup Proses penerapan manajemen risiko transaksi intra-
Pengendaliam risiko transaksi intra-grup dilakukan dengan grup yang efektif harus dilengkapi dengan sistem
memastikan: pengendalian internal yang menyeluruh. Penerapan
1. Kewajaran transaksi intra-grup Konglomerasi sistem pengendalian internal secara efektif diharapkan
Keuangan. dapat menjaga aset konglomerasi keuangan,
2. Adanya dokumentasi untuk setiap transaksi intra- menjamin tersedianya pelaporan yang dapat dipercaya,
grup. meningkatkan kepatuhan terhadap ketentuan dan
3. Setiap transaksi intra-grup harus memenuhi peraturan perundang-undangan, serta mengurangi risiko
ketentuan hukum/regulator yang berlaku. terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran
aspek kehati-hatian.
Sistem Informasi Manajemen Risiko Transaksi Intra-Grup
Sistem Informasi Manajemen Risiko Transaksi intra-grup
meliputi laporan profil risiko transaksi intra-grup yang
merupakan bagian dari laporan profil risiko terintegrasi.

263
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Pelaksanaan sistem pengendalian internal antara lain haknya, mengemukakan pendapat dan memberikan
sebagai berikut: suaranya dalam proses pengambilan keputusan.
1. BCA wajib melaksanakan sistem pengendalian
internal risiko transaksi intra-grup secara efektif RUPS memiliki kewenangan eksklusif yang tidak
dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur yang diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris
telah ditetapkan. sebagaimana yang diatur dalam Anggaran Dasar
2. Sistem pengendalian internal disusun agar dapat perusahaan dan peraturan perundangan yang
memastikan: berlaku.
2.1. Dipatuhinya kebijakan atau ketentuan internal
serta peraturan perundang-undangan. 2. Tata Cara Penyelenggaraan RUPS Tahunan dan
2.2.
Memastikan efektivitas budaya risiko (risk Luar Biasa 2015
culture) pada organisasi Konglomerasi Keuangan Tata cara penyelenggaraan RUPS Tahunan dan Luar
secara menyeluruh untuk mengidentifikasi Biasa BCA tahun 2015 adalah sebagai berikut:
kelemahan dan penyimpangan secara lebih dini 1. Sebagai perusahaan terbuka, sesuai dengan
dan menilai kembali kewajaran kebijakan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.32/
prosedur yang ada pada konglomerasi keuangan POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014
secara berkesinambungan. tentang Rencana dan Pelaksanaan Rapat
3. Kaji ulang terhadap pengukuran risiko transaksi Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka,
intra-grup, paling sedikit mencakup: BCA telah menyampaikan terlebih dahulu
3.1. Kesesuaian kebijakan, struktur organisasi, pemberitahuan agenda RUPS Tahunan dan
alokasi sumber daya, desain proses Luar Biasa 2015 secara jelas dan rinci kepada
manajemen risiko transaksi intra-grup, sistem Otoritas Jasa Keuangan 5 (lima) hari kerja
informasi, dan pelaporan risiko sesuai dengan sebelum pengumuman RUPS, sebagaimana
kebutuhan bisnis konglomerasi keuangan, dimaksud dalam surat No.018/CRS/2015
serta perkembangan peraturan dan praktik tanggal 23 Februari 2015.
terbaik (best practice) terkait manajemen risiko 2. Sebelum melakukan Pemanggilan RUPS
transaksi intra-grup. Tahunan dan Luar Biasa 2015, BCA melakukan
3.2. Dokumentasi secara lengkap dan memadai pengumuman bahwa akan dilakukan
terhadap cakupan, prosedur operasional, Pemanggilan RUPS, 14 (empat belas) hari
temuan audit, serta tanggapan pengurus sebelum dilakukan Pemanggilan RUPS
konglomerasi keuangan berdasarkan hasil Tahunan dan Luar Biasa 2015, dengan tidak
audit. memperhitungkan tanggal pengumuman
dan tanggal pemanggilan RUPS Tahunan dan
Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Terintegrasi Luar Biasa 2015. Pengumuman tentang akan
Konglomerasi Keuangan BCA tahun 2015 selengkapnya dilakukannya Pemanggilan RUPS Tahunan dan
dibuat tersendiri yang merupakan satu kesatuan dengan Luar Biasa 2015 telah dimuat dalam surat kabar
Laporan Tahunan ini, dan dimuat dalam situs web BCA. harian Bisnis Indonesia, Suara Pembaruan dan
The Jakarta Post, semuanya tanggal 3 Maret
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM 2015.
3. Pemanggilan RUPS Tahunan dan Luar Biasa
1. Rapat Umum Pemegang Saham 2015 dilakukan dengan memasang iklan dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan surat kabar 21 (dua puluh satu) hari sebelum
organ tertinggi perusahaan yang berfungsi sebagai tanggal RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015,
forum bagi para pemegang saham untuk mengambil dengan tidak memperhitungkan tanggal
keputusan yang berkaitan dengan perusahaan. Dalam pemanggilan dan tanggal RUPS. Pemanggilan
RUPS, para pemegang saham mempergunakan RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015 telah

264
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

dimuat dalam surat kabar harian Bisnis 3. Penyelenggaraan RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015
Indonesia, Suara Pembaruan dan The Jakarta Dalam tahun 2015, BCA menyelenggarakan Rapat
Post, semuanya tanggal 18 Maret 2015. Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar
4. Yang berhak hadir dan memberikan suara Biasa pada tanggal 9 April 2015 di Grand Ballroom,
dalam RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015 Hotel Indonesia Kempinski lantai 11, Jalan MH.
adalah pemegang saham yang namanya Thamrin No.1, Jakarta 10310.
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham yang
ditutup pada hari kerja terakhir dari Bursa Efek Materi dan agenda (beserta penjelasan atas setiap
Indonesia sebelum diiklankannya pemanggilan agenda) yang dibahas dalam RUPS Tahunan dan
RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015. Luar Biasa tersedia di Sekretariat Perusahaan -
5. Setiap saham yang dikeluarkan mempunyai 1 Kantor Pusat BCA, dan telah diunggah dalam website
(satu) hak suara kecuali Anggaran Dasar BCA BCA pada tanggal yang sama dengan tanggal
menentukan lain. Pemanggilan RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015.
6. Setelah pelaksanaan RUPS, BCA telah
menyampaikan Ringkasan Risalah RUPS 4. Kehadiran Pengurus dan Pemegang Saham
Tahunan dan Luar Biasa 2015 dalam 2 (dua) RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015 dihadiri oleh
hari kerja setelah RUPS Tahunan dan Luar Biasa Presiden Komisaris dan seluruh anggota Dewan
2015 kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Komisaris BCA, Presiden Direktur, Wakil Presiden
Bursa Efek Indonesia, serta mengumumkannya Direktur, dan seluruh anggota Direksi BCA, seluruh
kepada publik dalam surat kabar harian Bisnis Ketua dan anggota Komite-Komite di bawah Dewan
Indonesia, Suara Pembaruan dan The Jakarta Komisaris BCA (Komite Audit, Komite Remunerasi &
Post, semuanya tanggal 13 April 2015. Nominasi, dan Komite Pemantau Risiko) serta para
pemegang saham atau kuasanya.

Anggota Dewan Komisaris dan Direksi BCA yang hadir dalam RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015, yaitu:

Dewan Komisaris
Nama Jabatan
Djohan Emir Setijoso Presiden Komisaris
Tonny Kusnadi Komisaris
Cyrillus Harinowo Komisaris Independen, merangkap Ketua Komite Audit
Raden Pardede Komisaris Independen, merangkap Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi
Sigit Pramono Komisaris Independen, merangkap Ketua Komite Pemantau Risiko

Direksi
Nama Jabatan
Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur
Eugene Keith Galbraith Wakil Presiden Direktur
Dhalia Mansor Ariotedjo Direktur
Anthony Brent Elam Direktur
Suwignyo Budiman Direktur
Tan Ho Hien/Subur Tan Direktur Kepatuhan
Henry Koenaifi Direktur
Armand Wahyudi Hartono Direktur
Erwan Yuris Ang Direktur Independen
Rudy Susanto Direktur

265
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Jumlah saham dengan hak suara yang hadir Agenda RUPS Luar Biasa 2015
atau diwakili dalam RUPS Tahunan 2015 adalah Persetujuan Perubahan dan Pernyataan
21.601.309.793 saham atau 87,614% dari jumlah Kembali Anggaran Dasar BCA.
seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor
oleh pemegang saham, karenanya ketentuan 7. Mekanisme Penghitungan Suara RUPS Tahunan
kuorum kehadiran sebagaimana diatur dalam Pasal dan Luar Biasa 2015
23 ayat 1 (a) Anggaran Dasar BCA, telah dipenuhi. Setiap pemegang saham atau kuasa yang
mewakilinya memiliki hak untuk bertanya dan/atau
RUPS Luar Biasa dihadiri oleh pemegang saham mengajukan pendapat kepada Ketua RUPS Tahunan
yang seluruhnya mewakili 21.627.119.036 saham dan Luar Biasa sebelum diadakan pemungutan
yang merupakan 87,719% dari seluruh jumlah saham suara untuk setiap agenda RUPS Tahunan dan Luar
dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Biasa.
oleh BCA.
Dalam setiap pembahasan agenda RUPS Tahunan
5. Pimpinan RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015 dan Luar Biasa, Ketua RUPS Tahunan memberikan
RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015 dipimpin oleh kesempatan kepada para pemegang saham
Bapak Ir. Djohan Emir Setijoso selaku Presiden atau kuasa yang mewakilinya untuk mengajukan
Komisaris, sesuai dengan Pasal 22 ayat 1 Anggaran pertanyaan sebelum diadakan pemungutan suara.
Dasar BCA.
Berdasarkan Pasal 23 ayat 8 Anggaran Dasar BCA,
6. Agenda RUPS keputusan mengenai usul yang diajukan dalam
Agenda RUPS Tahunan 2015 setiap agenda RUPS akan diambil berdasarkan
1. Persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk musyawarah untuk mufakat. Jika musyawarah
Laporan Keuangan BCA dan Laporan Tugas untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan akan
Pengawasan Dewan Komisaris BCA untuk diambil dengan cara pemungutan suara.
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2014 serta memberikan pelunasan Berdasarkan Pasal 23 ayat 6 Anggaran Dasar
dan pembebasan tanggung jawab (acquit et BCA, pemungutan suara mengenai usul yang
decharge) kepada anggota Direksi dan Dewan diajukan dalam setiap agenda RUPS akan dilakukan
Komisaris BCA atas tindakan pengurusan dan secara lisan dengan metode polling suara yang
pengawasan yang dilakukan dalam tahun buku dilakukan dengan cara para pemegang saham atau
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014; kuasa yang mewakilinya yang tidak setuju atau
2. Penetapan penggunaan Laba BCA untuk tahun memberikan suara abstain terhadap usul yang
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember diajukan mengangkat tangan untuk menyerahkan
2014; surat suara dan kemudian surat suara dihitung oleh
3. Penetapan gaji atau honorarium dan tunjangan PT Raya Saham Registra selaku Biro Administrasi
lain kepada Direksi dan Dewan Komisaris BCA; Efek BCA dan kemudian diverifikasi oleh Notaris
4. Penunjukkan Akuntan Publik Terdaftar untuk selaku pihak independen, sesuai dengan Tata Tertib
memeriksa buku-buku BCA untuk tahun buku RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015.
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015;
5. Pemberian kuasa dan wewenang kepada Direksi
untuk membayar dividen interim/sementara
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015.

266
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

8. Keputusan RUPS Tahunan dan Luar Biasa 2015 dan Realisasinya

Keputusan RUPS Tahunan


Agenda Pertama

Tahun 2014 Tahun 2015

I Menyetujui Laporan Tahunan, termasuk Laporan Tugas I Menyetujui Laporan Tahunan, termasuk Laporan Tugas
Pengawasan Dewan Komisaris BCA untuk tahun buku Pengawasan Dewan Komisaris BCA untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang
termuat dalam buku Laporan Tahunan 2013; termuat dalam buku Laporan Tahunan 2014;
II Mengesahkan Laporan Keuangan yang meliputi Neraca II Mengesahkan Laporan Keuangan yang meliputi Neraca
dan Perhitungan Laba Rugi BCA untuk tahun buku yang dan Perhitungan Laba Rugi BCA untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta & Widjaja, diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta, Widjaja
anggota KPMG International yang termuat dalam buku & Rekan, anggota KPMG International yang termuat
Laporan Tahunan 2013; dalam buku Laporan Tahunan 2014;
III Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung III Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung
jawab (acquit et decharge) kepada anggota Direksi dan jawab (acquit et decharge) kepada anggota Direksi dan
Dewan Komisaris BCA atas tindakan pengurusan dan Dewan Komisaris BCA atas tindakan pengurusan dan
pengawasan yang dilakukan masing-masing selama pengawasan yang dilakukan masing-masing selama
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013, sepanjang tindakan tersebut tercatat dalam 2014, sepanjang tindakan tersebut tercatat dalam
Laporan Tahunan serta Laporan Keuangan BCA untuk Laporan Tahunan serta Laporan Keuangan BCA untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 serta dokumen pendukungnya. 2014 serta dokumen pendukungnya;


Hasil Perhitungan Jumlah Suara 2014: Hasil Perhitungan Jumlah Suara 2015:

Setuju Tidak Setuju Abstain Setuju Tidak Setuju Abstain

21.755.486.784 10.476.700 8.696.000 21.579.092.293 - 22.217.500


(99,912%) (0,048%) 0,040%) (99,897%) (Nihil) (0,103%)

Keterangan realisasi: Terealisasi Keterangan realisasi: Terealisasi


Agenda Kedua

Tahun 2014 Tahun 2015

I Menetapkan bahwa sesuai dengan Neraca dan I Menetapkan bahwa sesuai dengan Neraca dan
Perhitungan Laba Rugi BCA untuk tahun buku yang Perhitungan Laba Rugi BCA untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, yang telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta & Widjaja, diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja
anggota KPMG International, laba bersih BCA dalam & Rekan, anggota KPMG International, laba bersih
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember BCA dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
2013 adalah sebesar Rp 14.253.831.087.099,- (empat Desember 2014 adalah sebesar Rp 16.485.857.485.058,-
belas triliun dua ratus lima puluh tiga miliar delapan ratus (enam belas triliun empat ratus delapan puluh lima miliar
tiga puluh satu juta delapan puluh tujuh ribu sembilan delapan ratus lima puluh tujuh juta empat ratus delapan
puluh sembilan Rupiah) (Laba Bersih 2013). puluh lima ribu lima puluh delapan Rupiah) (Laba Bersih
2014).

267
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

II Menetapkan penggunaan Laba Bersih 2013, yakni II Menetapkan penggunaan Laba Bersih 2014, yakni
sebesar Rp14.253.831.087.099,- (empat belas triliun dua sebesar Rp 16.485.857.485.058,- (enam belas triliun
ratus lima puluh tiga miliar delapan ratus tiga puluh satu empat ratus delapan puluh lima miliar delapan ratus lima
juta delapan puluh tujuh ribu sembilan puluh sembilan puluh tujuh juta empat ratus delapan puluh lima ribu lima
Rupiah), sebagai berikut: puluh delapan Rupiah), sebagai berikut:
1. Sebesar Rp142.538.310.871,- (seratus empat puluh 1. Sebesar Rp164.858.574.851,- (seratus enam puluh
dua miliar lima ratus tiga puluh delapan juta tiga ratus empat miliar delapan ratus lima puluh delapan juta
sepuluh ribu delapan ratus tujuh puluh satu Rupiah) lima ratus tujuh puluh empat ribu delapan ratus lima
disisihkan untuk dana cadangan; puluh satu Rupiah) disisihkan untuk dana cadangan;
2. Sebesar Rp2.958.601.200.000,- (dua triliun sembilan 2. Sebesar Rp3.648.941.480.000,- (tiga triliun enam
ratus lima puluh delapan miliar enam ratus satu ratus empat puluh delapan miliar sembilan ratus
juta dua ratus ribu Rupiah) atau sebesar Rp120,- empat puluh satu juta empat ratus delapan puluh ribu
(seratus dua puluh Rupiah) per saham dibagikan Rupiah) atau sebesar Rp148,- (seratus empat puluh
sebagai dividen tunai untuk tahun buku yang delapan Rupiah) per saham dibagikan sebagai dividen
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 kepada tunai untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
para pemegang saham yang memiliki hak untuk Desember 2014 kepada para pemegang saham yang
menerima dividen tunai, dimana jumlah dividen tunai memiliki hak untuk menerima dividen tunai, dimana
tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar jumlah dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen
Rp1.109.475.450.000,- (satu triliun seratus sembilan interim sebesar Rp1.232.750.500.000,- (satu triliun
miliar empat ratus tujuh puluh lima juta empat ratus dua ratus tiga puluh dua miliar tujuh ratus lima puluh
lima puluh ribu Rupiah) atau sebesar Rp45,- (empat juta lima ratus ribu Rupiah) atau sebesar Rp50,- (lima
puluh lima Rupiah) per saham yang telah dibayarkan puluh Rupiah) per saham yang telah dibayarkan oleh
oleh BCA pada tanggal 17 Desember 2013, sehingga BCA pada tanggal 23 Desember 2014, sehingga
sisanya sebesar Rp1.849.125.750.000,- (satu triliun sisanya sebesar Rp2.416.190.980.000,- (dua triliun
delapan ratus empat puluh sembilan miliar seratus empat ratus enam belas miliar seratus sembilan
dua puluh lima juta tujuh ratus lima puluh ribu Rupiah) puluh juta sembilan ratus delapan puluh ribu Rupiah)
atau sebesar Rp75,- (tujuh puluh lima Rupiah) per atau sebesar Rp98,- (sembilan puluh delapan Rupiah)
saham. per saham.

Atas pembayaran dividen tersebut berlaku syarat Atas pembayaran dividen tersebut berlaku syarat
dan ketentuan sebagai berikut: dan ketentuan sebagai berikut:
(i) sisa dividen untuk tahun buku 2013 akan (i) sisa dividen untuk tahun buku 2014 akan
dibayarkan untuk setiap saham yang dikeluarkan dibayarkan untuk setiap saham yang dikeluarkan
oleh BCA yang tercatat dalam Daftar Pemegang oleh BCA yang tercatat dalam Daftar Pemegang
Saham BCA pada tanggal pencatatan (recording Saham BCA pada tanggal pencatatan (recording
date) yang akan ditetapkan oleh Direksi; date) yang akan ditetapkan oleh Direksi;
(ii) atas pembayaran sisa dividen tahun buku 2013, (ii) atas pembayaran sisa dividen tahun buku 2014,
Direksi akan melakukan pemotongan pajak Direksi akan melakukan pemotongan pajak
dividen sesuai dengan peraturan perpajakan dividen sesuai dengan peraturan perpajakan
yang berlaku; yang berlaku;
(iii) Direksi diberi kuasa dan wewenang (iii)
Direksi diberi kuasa dan wewenang untuk
untuk menetapkan hal-hal yang berkaitan menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan
dengan pelaksanaan pembayaran sisa dividen pelaksanaan pembayaran sisa dividen tahun
tahun buku 2013, antara lain (akan tetapi tidak buku 2014, antara lain (akan tetapi tidak
terbatas): terbatas):
(aa) menentukan tanggal pencatatan (aa) menentukan tanggal pencatatan (recording
(recording date) yang dimaksud dalam date) yang dimaksud dalam butir (i) untuk
butir (i) untuk menentukan para pemegang menentukan para pemegang saham BCA
saham BCA yang berhak menerima yang berhak menerima pembayaran sisa
pembayaran sisa dividen tahun buku 2013; dividen tahun buku 2014; dan
dan
(bb) menentukan tanggal pelaksanaan (bb)
menentukan tanggal pelaksanaan
pembayaran sisa dividen tahun buku 2013, pembayaran sisa dividen tahun buku 2014,
dan hal-hal teknis lainnya dengan tidak dan hal-hal teknis lainnya dengan tidak
mengurangi peraturan Bursa Efek dimana mengurangi peraturan Bursa Efek dimana
saham BCA tercatat; saham BCA tercatat;

268
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

3. Dengan memperhatikan Peraturan Bank Indonesia 3. Sebesar maksimal Rp 247.287.862.276,- (dua ratus
nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 empat puluh tujuh miliar dua ratus delapan puluh
tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance tujuh juta delapan ratus enam puluh dua ribu dua
bagi Bank Umum berikut perubahannya juncto Pasal ratus tujuh puluh enam Rupiah) untuk dibayarkan
71 ayat 1 Undang Undang Nomor 40 tahun 2007 sebagai tantiem kepada anggota Dewan Komisaris
tentang Perseroan Terbatas, dan pertimbangan dari dan Direksi BCA yang menjabat dalam dan selama
Dewan Komisaris setelah memperhatikan masukan tahun buku 2014, bahwa dalam tahun buku
dari Komite Remunerasi dan Nominasi sebagaimana 2014 telah dicadangkan dan dibiayakan sebesar
ternyata dalam surat dari Komite Remunerasi dan Rp227.217.855.000,- (dua ratus dua puluh tujuh
Nominasi tertanggal 4 Maret 2014 nomor 001/ miliar dua ratus tujuh belas juta delapan ratus
SK/KRE/2014, selanjutnya RUPS Tahunan 2014 lima puluh lima ribu Rupiah) maka penggunaan
menetapkan maksimal sebesar Rp 213.807.466.306,- Laba Bersih 2014 (dua ribu empat belas) yang
(dua ratus tiga belas miliar delapan ratus tujuh juta perlu dialokasikan untuk tantiem adalah maksimal
empat ratus enam puluh enam ribu tiga ratus enam sebesar Rp20.070.007.276,- (dua puluh miliar tujuh
Rupiah) untuk dibayarkan sebagai tantiem kepada puluh juta tujuh ribu dua ratus tujuh puluh enam
anggota Dewan Komisaris dan Direksi BCA yang rupiah)
menjabat dalam dan selama tahun buku 2013.

memberikan kuasa dan wewenang kepada memberikan kuasa dan wewenang kepada FARINDO
FARINDO INVESTMENTS (MAURITIUS) LIMITED, INVESTMENTS (MAURITIUS) LIMITED, qualitate qua
qualitate qua (q.q.) Saudara ROBERT BUDI (q.q.) Saudara ROBERT BUDI HARTONO dan Saudara
HARTONO dan Saudara BAMBANG HARTONO, BAMBANG HARTONO, selaku pemegang saham
selaku pemegang saham mayoritas BCA pada saat mayoritas BCA pada saat ini, untuk menetapkan
ini, untuk menetapkan pembagian tantiem pembagian besarnya tantiem yang akan dibagikan
tersebut di antara para anggota Dewan Komisaris kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi BCA
dan Direksi BCA yang menjabat dalam dan selama yang menjabat dalam dan selama tahun buku 2014
tahun buku 2013, termasuk segala sesuatu yang (dua ribu empat belas), dengan memperhatikan
berhubungan dengan pembayaran tantiem tersebut, keputusan rapat ini serta menetapkan pembagian
dengan ketentuan besarnya tantiem yang akan tantiem tersebut diantara para anggota Dewan
dibayar kepada Dewan Komisaris dan Direksi akan Komisaris dan Direksi BCA yang menjabat dalam
dilaporkan dalam Laporan Tahunan untuk tahun dan selama tahun buku 2014 (dua ribu empat belas),
buku 2014; termasuk segala sesuatu yang berhubungan dengan
pembayaran tantiem tersebut, dengan ketentuan
besarnya tantiem yang akan dibayar kepada Dewan
Komisaris dan Direksi akan dilaporkan dalam
Laporan Tahunan untuk tahun buku 2015;

4. Sisa dari Laba Bersih 2013 yang tidak ditentukan 4. Sisa dari Laba Bersih 2014 yang tidak ditentukan
penggunaannya, yaitu sebesar minimal Rp penggunaannya ditetapkan sebagai laba ditahan.
10.938.884.109.922,- (sepuluh triliun sembilan ratus
tiga puluh delapan miliar delapan ratus delapan
puluh empat juta seratus sembilan ribu sembilan
ratus dua puluh dua Rupiah) ditetapkan sebagai laba
ditahan.
III Menyatakan pemberian kuasa dalam butir II angka 2 dan III Menyatakan pemberian kuasa dalam butir II angka 2 dan
3 keputusan ini berlaku sejak usul yang diajukan dalam 3 keputusan ini berlaku sejak usul yang diajukan dalam
acara ini disetujui oleh RUPS Tahunan 2014. acara ini disetujui oleh RUPS Tahunan 2015.

Hasil Perhitungan Jumlah Suara 2014: Hasil Perhitungan Jumlah Suara 2015:

Setuju Tidak Setuju Abstain Setuju Tidak Setuju Abstain

21.705.530.171 46.413.713 22.716.200 21.506.661.207 53.866.786 40.781.800


(99,683%) (0,213%) (0,104%) (99,562%) (0,249%) (0,189%)

Keterangan: Terealisasi Keterangan: Terealisasi

269
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Agenda Ketiga

Tahun 2014

I Menerima pengunduran diri Tuan RENALDO HECTOR -


BARROS selaku Direktur BCA yang akan berlaku efektif
pada tanggal 1 Juni 2014 dan selanjutnya memberikan
pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et
decharge) kepada Tuan RENALDO HECTOR BARROS
tersebut atas tindakan pengurusan yang dilakukan
selama menjalankan jabatannya, sepanjang tindakan-
tindakan tersebut tercatat dalam buku dan catatan BCA;

Selanjutnya menyatakan penghargaan yang setinggi-


tinginya serta mengucapkan terima kasih kepada Tuan
RENALDO HECTOR BARROS atas jasa-jasa yang telah
diberikan selama menjabat sebagai Direktur BCA.
II Mengangkat Tuan RUDY SUSANTO sebagai Direktur, -
yang berlaku efektif jika dan sejak tanggal OJK
memberikan persetujuan terhadap pengangkatan
tersebut atau sejak tanggal 1 Juni 2014, yang mana
yang terjadi lebih akhir;
III Dengan tidak mengurangi independensi anggota Direksi -
lainnya, RUPS Tahunan 2014 dengan ini menetapkan
Tuan ERWAN YURIS ANG sebagai Direktur Independen
BCA sesuai dengan Surat Keputusan Perseroan
Terbatas PT. Bursa Efek Indonesia tanggal 20 Januari
2014 No. Kep-00001/BEI/01-2014 perihal Perubahan
Peraturan I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek
Bersifat Ekuitas Selain Saham yang diterbitkan oleh
Perusahaan Tercatat, berlaku efektif sejak ditutupnya
RUPS Tahunan 2014.
IV Menyatakan bahwa setelah ditutupnya RUPS Tahunan -
2014, maka susunan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi BCA yang menjabat adalah:

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Tuan Insinyur DJOHAN EMIR
SETIJOSO;
Komisaris : Tuan TONNY KUSNADI;
Komisaris Independen : Tuan CYRILLUS HARINOWO;
Komisaris Independen : Tuan Doktor RADEN
PARDEDE;
Komisaris Independen : Tuan SIGIT PRAMONO;

Direksi
Presiden Direktur : Tuan JAHJA SETIAATMADJA;
Wakil Presiden Direktur : Tuan EUGENE KEITH
GALBRAITH;
Direktur : Nyonya DHALIA MANSOR
ARIOTEDJO;
Direktur : Tuan ANTHONY BRENT
ELAM;
Direktur : Tuan SUWIGNYO BUDIMAN ;
Direktur (merangkap
Direktur Kepatuhan) : Tuan TAN HO HIEN/SUBUR
atau dipanggil SUBUR TAN;
Direktur : Tuan RENALDO HECTOR
BARROS;
Direktur : Tuan HENRY KOENAIFI
Direktur : Tuan ARMAND WAHYUDI
HARTONO
Direktur Independen : Tuan ERWAN YURIS ANG
Direktur : Tuan RUDY SUSANTO

270
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

-
Dengan ketentuan Tuan RENALDO HECTOR BARROS
masih tetap menjabat sebagai Direktur BCA sampai
dengan tanggal 31 Mei 2014;

Adapun pengangkatan Tuan RUDY SUSANTO sebagai


Direktur BCA, berlaku efektif jika dan sejak tanggal
OJK memberikan persetujuan terhadap pengangkatan
tersebut atau sejak tanggal 1 Juni 2014, yang mana
yang terjadi lebih akhir, dengan masa jabatan sampai
dengan ditutupnya RUPS Tahunan BCA yang akan
diselenggarakan pada tahun 2016.

V Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi BCA, -


dengan hak substitusi, untuk menuangkan keputusan
tentang susunan anggota Dewan Komisaris dan
Direksi tersebut di atas dalam akta-akta yang dibuat
di hadapan Notaris, termasuk menuangkan susunan
Dewan Komisaris dan Direksi setelah memperoleh Surat
Persetujuan dari OJK terkait keputusan RUPS Tahunan
2014 tersebut di atas, dan selanjutnya menyampaikan
pemberitahuan pada pihak yang berwenang, serta
melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan
sehubungan dengan keputusan tersebut sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

VI Menyatakan pemberian kuasa dalam butir V keputusan -


ini berlaku sejak usul yang diajukan dalam acara ini
disetujui oleh RUPS Tahunan 2014.

Hasil Perhitungan Jumlah Suara 2014:

Setuju Tidak Setuju Abstain -


19.220.692.659 2.241.695.151 312.272.274
(88,271%) (10,295%) (1,434%)

Keterangan: Terealisasi

Agenda Keempat Agenda Ketiga

Tahun 2014 Tahun 2015

I (i) Memberi kuasa dan wewenang penuh kepada I (i) Memberi kuasa dan wewenang penuh kepada
FARINDO INVESTMENTS (MAURITIUS) LIMITED, FARINDO INVESTMENTS (MAURITIUS) LIMITED,
qualitate qua (q.q.) saudara ROBERT BUDI HARTONO qualitate qua (q.q.) saudara ROBERT BUDI
dan saudara BAMBANG HARTONO, selaku pemegang HARTONO dan saudara BAMBANG HARTONO,
saham mayoritas BCA, untuk menetapkan besarnya selaku pemegang saham mayoritas BCA, untuk
honorarium dan tunjangan lainnya yang akan dibayar menetapkan besarnya honorarium dan tunjangan
oleh BCA kepada anggota Dewan Komisaris yang lainnya yang akan dibayar oleh BCA kepada
menjabat selama tahun buku 2014; anggota Dewan Komisaris yang menjabat selama
tahun buku 2015;

(ii) Memberi kuasa dan wewenang penuh kepada Dewan (ii) Memberi kuasa dan wewenang penuh kepada
Komisaris BCA untuk menetapkan besarnya gaji Dewan Komisaris BCA untuk menetapkan besarnya
dan tunjangan lainnya yang akan dibayar oleh BCA gaji dan tunjangan lainnya yang akan dibayar oleh
kepada anggota Direksi BCA yang menjabat selama BCA kepada anggota Direksi BCA yang menjabat
tahun buku 2014. selama tahun buku 2015.

271
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Dalam melaksanakan kuasa dan wewenang tersebut Dalam melaksanakan kuasa dan wewenang tersebut
diatas: diatas:
i. FARINDO INVESTMENTS (MAURITIUS) LIMITED, i. FARINDO INVESTMENTS (MAURITIUS) LIMITED,
qualitate qua (q.q.) Saudara ROBERT BUDI HARTONO qualitate qua (q.q.) Saudara ROBERT BUDI
dan Saudara BAMBANG HARTONO, selaku HARTONO dan Saudara BAMBANG HARTONO,
pemegang saham mayoritas BCA pada saat ini, akan selaku pemegang saham mayoritas BCA pada
memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris, saat ini, akan memperhatikan rekomendasi dari
yang mana Dewan Komisaris akan memperhatikan Dewan Komisaris, yang mana Dewan Komisaris
rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi; akan memperhatikan rekomendasi dari Komite
Remunerasi dan Nominasi;
ii. Dewan Komisaris akan memperhatikan rekomendasi ii. Dewan Komisaris akan memperhatikan
dari Komite Remunerasi dan Nominasi; rekomendasi dari Komite Remunerasi dan
Nominasi;

II Menyatakan pemberian kuasa dan wewenang yang II Menyatakan pemberian kuasa dan wewenang yang
termuat dalam butir I keputusan ini berlaku terhitung termuat dalam butir I keputusan ini berlaku terhitung
sejak usul yang diajukan dalam acara ini disetujui oleh sejak usul yang diajukan dalam acara ini disetujui oleh
RUPS Tahunan 2014; RUPS Tahunan 2015;
III Besarnya gaji atau honorarium serta tunjangan yang III Besarnya gaji atau honorarium serta tunjangan yang
akan dibayar oleh BCA kepada anggota Direksi dan akan dibayar oleh BCA kepada anggota Direksi dan
Dewan Komisaris yang menjabat selama tahun buku Dewan Komisaris yang menjabat selama tahun buku
2014 akan dimuat dalam Laporan Tahunan untuk tahun 2015 akan dimuat dalam Laporan Tahunan untuk
buku 2014. tahun buku 2015;

Hasil Perhitungan Jumlah Suara 2014: Hasil Perhitungan Jumlah Suara 2015:

Setuju Tidak Setuju Abstain Setuju Tidak Setuju Abstain

21.643.587.084 83.193.013 47.879.987 21.195.994.420 90.555.286 314.760.087


(99,398%) (0,382%) (0,220%) (98,124%) (0,419%) (1,457%)

Keterangan: Terealisasi Keterangan: Terealisasi


Agenda Kelima Agenda Keempat

Tahun 2014 Tahun 2015

I Memberi kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris I Memberi kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris
untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Terdaftar yang untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Terdaftar yang
mempunyai reputasi internasional (termasuk Akuntan mempunyai reputasi internasional (termasuk Akuntan
Publik Terdaftar yang tergabung dalam Kantor Akuntan Publik Terdaftar yang tergabung dalam Kantor Akuntan
Publik Terdaftar tersebut) yang akan mengaudit buku Publik Terdaftar tersebut) yang akan mengaudit buku
dan catatan BCA untuk tahun buku yang berakhir pada dan catatan BCA untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014 serta menetapkan besarnya tanggal 31 Desember 2015 serta menetapkan besarnya
honorarium dan syarat lainnya tentang penunjukan honorarium dan syarat lainnya tentang penunjukan
Kantor Akuntan Publik Terdaftar yang mempunyai Kantor Akuntan Publik Terdaftar yang mempunyai
reputasi internasional (termasuk Akuntan Publik reputasi internasional (termasuk Akuntan Publik
Terdaftar yang tergabung dalam Kantor Akuntan Publik Terdaftar yang tergabung dalam Kantor Akuntan Publik
Terdaftar tersebut) dengan memperhatikan rekomendasi Terdaftar tersebut) dengan memperhatikan rekomendasi
Komite Audit dan peraturan perundangundangan yang Komite Audit dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku antara lain peraturan dalam bidang Pasar Modal. berlaku antara lain peraturan dalam bidang Pasar Modal.

II Menyatakan pemberian kuasa dan wewenang tersebut II Menyatakan pemberian kuasa dan wewenang tersebut
berlaku terhitung sejak usul diajukan dalam acara ini berlaku terhitung sejak usul yang diajukan dalam acara
disetujui oleh RUPS Tahunan 2014. ini disetujui oleh RUPS Tahunan 2015.

272
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Hasil Perhitungan Jumlah Suara 2014: Hasil Perhitungan Jumlah Suara 2015:

Setuju Tidak Setuju Abstain Setuju Tidak Setuju Abstain

21.628.327.245 117.009.952 29.322.887 21.227.905.982 313.121.548 60.282.263


(99,328%) (0,537%) (0,135%) (98,271%) (1,45%) (0,279%)
Keterangan realisasi: Keterangan realisasi:
Dewan Komisaris telah menunjuk kantor akuntan Dewan Komisaris telah menunjuk Kantor Akuntan Publik
publik terdaftar, yaitu kantor akuntan publik Siddharta Terdaftar, yaitu Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja
Widjaja & Rekan, anggota KPMG international (termasuk & Rekan, anggota KPMG International (termasuk Akuntan
Akuntan Publik Terdaftar, yaitu Elisabeth Imelda yang Publik Terdaftar, yaitu Kusumaningsih Angkawijaya
tergabung dalam Institut Akuntan Publik Indonesia yang yang tergabung dalam Kantor Akuntan Publik Terdaftar
akan mengaudit pembukuan dan pencatatan BCA untuk tersebut) yang akan mengaudit pembukuan BCA untuk
tahun buku 2014. tahun buku 2015.


Agenda Keenam Agenda Kelima

Tahun 2014 Tahun 2015

I Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi BCA I Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi BCA
(dengan persetujuan Dewan Komisaris), jika keadaan (dengan persetujuan Dewan Komisaris), jika keadaan
keuangan BCA memungkinkan, untuk menetapkan dan keuangan BCA memungkinkan, untuk menetapkan dan
membayar dividen sementara/interim untuk tahun buku membayar dividen sementara/interim untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, dengan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, dengan
ketentuan, untuk memenuhi Pasal 72 Undang-Undang ketentuan, untuk memenuhi Pasal 72 Undang-Undang
Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
apabila dividen sementara/interim tersebut akan apabila dividen sementara/interim tersebut akan
dibagikan maka pembagian tersebut harus dilakukan dibagikan maka pembagian tersebut harus dilakukan
sebelum berakhirnya tahun buku 2014, kepada para sebelum berakhirnya tahun buku 2015, kepada para
pemegang saham, termasuk menentukan bentuk, pemegang saham, termasuk menentukan bentuk,
besarnya dan cara pembayaran dividen sementara/ besarnya dan cara pembayaran dividen sementara/
interim tersebut, dengan tidak mengurangi persetujuan interim tersebut, dengan tidak mengurangi persetujuan
instansi yang berwenang serta peraturan perundang- instansi yang berwenang serta peraturan perundang-
undangan yang berlaku undangan yang berlaku.

II Menyatakan pemberian kuasa dan wewenang tersebut II Menyatakan pemberian kuasa dan wewenang tersebut
berlaku terhitung sejak usul yang diajukan dalam acara berlaku terhitung sejak usul yang diajukan dalam acara
ini diterima dan disetujui oleh RUPS Tahunan 2014 ini. ini diterima dan disetujui oleh RUPS Tahunan 2015 ini.

Hasil Perhitungan Jumlah Suara 2014: Hasil Perhitungan Jumlah Suara 2015:

Setuju Tidak Setuju Abstain Setuju Tidak Setuju Abstain

21.726.151.271 25.792.613 22.716.200 21.506.667.707 53.860.286 40.781.800


(99,777%) (0,119%) (0,104%) (99,562%) (0,249%) (0,189%)
Keterangan realisasi: Keterangan realisasi:
Pembagian Dividen Interim/Sementara untuk tahun buku Pembagian dividen interim/sementara untuk tahun buku
2014 telah dilakukan pada tanggal 23 Desember 2014. 2015 telah dilakukan pada tanggal 8 Desember 2015.

273
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Keputusan RUPS Luar Biasa dan/atau menyusun kembali seluruh


Dalam RUPS Luar Biasa telah diambil keputusan, ketentuan Pasal 12 ayat 3 huruf c dan g,
pada intinya sebagai berikut: serta Pasal lainnya Anggaran Dasar BCA
1. Menyetujui Pengubahan: sesuai keputusan tersebut (termasuk
a. Pasal 12 ayat 3 huruf c dan g Anggaran menegaskan susunan pemegang saham
Dasar BCA; dan dalam akta tersebut bilamana diperlukan),
b. Pasal Anggaran Dasar BCA lainnya sebagaimana yang disyaratkan oleh dan
dalam rangka menyesuaikan dengan sesuai dengan ketentuan perundang-
peraturan OJK mengenai Rencana undangan yang berlaku, membuat
dan Penyelenggaraan Rapat Umum atau menyuruh untuk membuat serta
Pemegang Saham Perusahaan Terbuka menandatangani akta-akta dan surat-
serta peraturan OJK mengenai Direksi dan surat maupun dokumen-dokumen
Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan yang diperlukan, dan selanjutnya untuk
Publik. mengajukan permohonan persetujuan dan/
atau menyampaikan pemberitahuan atas
2. Menyatakan kembali seluruh pasal Anggaran keputusan RUPS ini dan/atau perubahan
Dasar BCA yang tidak diubah, yang sekarang Anggaran Dasar BCA, kepada instansi
termuat dalam Berita Negara Republik yang berwenang, dan untuk membuat
Indonesia tertanggal 12 Mei 2009 nomor 38, pengubahan dan/atau tambahan dalam
Tambahan nomor 12790 dan Berita Negara bentuk yang bagaimanapun juga yang
Republik Indonesia tertanggal 29 November diperlukan untuk memperoleh persetujuan
2013 nomor 96, Tambahan nomor 7583/L; dan/atau diterimanya pemberitahuan
tersebut, serta untuk mengajukan dan
Sebagaimana termuat dalam Konsep menandatangani semua permohonan dan
Perubahan dan Pernyataan Kembali Anggaran dokumen lainnya, untuk memilih tempat
Dasar yang telah diedarkan kepada para kedudukan dan untuk melaksanakan
pemegang saham atau kuasa yang mewakilinya tindakan lain yang mungkin diperlukan.
yang hadir dalam RUPS dan ringkasannya telah
disampaikan dalam RUPS. Hasil Perhitungan Jumlah Suara 2015:
- Selanjutnya memberikan wewenang
Setuju Tidak Setuju Abstain
dan kuasa kepada Direksi BCA, dengan
21.342.080.243 253.161.206 31.877.587
hak substitusi, untuk melakukan segala
(98,682%) (1,171%) (0,147%)
dan setiap tindakan yang diperlukan
sehubungan dengan keputusan tersebut, Keterangan: Terealisasi.
Perubahan Anggaran Dasar BCA telah mendapat
termasuk tetapi tidak terbatas untuk
persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM sebagaimana
menyatakan/menuangkan keputusan ternyata dalam surat No.AHU-AH.01.03-0926937 tanggal
tersebut dalam akta-akta yang dibuat 23 April 2015.
di hadapan Notaris, untuk mengubah
9. Pernyataan Terkait Keputusan RUPS yang Belum
Terealisasi
Pada tahun 2015 tidak ada keputusan RUPS
Tahunan 2015 yang tidak terealisasi atau tertunda
realisasinya.

274
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

10. Pemegang Saham Utama/Pengendali

Pemegang Saham Utama/Pengendali BCA adalah FarIndo Investments (Mauritius) Ltd.

Skema/diagram informasi mengenai Pemegang Saham Utama/Pengendali BCA, baik langsung maupun tidak
langsung, sampai kepada pemilik individu adalah sebagai berikut:

Robert Budi Hartono Bambang Hartono


(Pemegang Saham Pengendali) (Pemegang Saham Pengendali)
51,00% 49,00%

Brolonna Investment Ltd.


100,00%

Alaerka Investment Ltd.


92,18%*

FarIndo Investments
(Mauritius) Ltd. Masyarakat 52,85%**
47,15%*

Keterangan:
Pengendali

Jalur Pengendali

* Alaerka Investment Ltd. memiliki 92,18% saham pada FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. (FarIndo). Saham Tresuri FarIndo adalah
sebesar 7,82%.
** Pada komposisi saham yang dimiliki masyarakat, sebesar 2,96% dimiliki oleh pihak yang terafiliasi dengan Ultimate Shareholders, sebesar
0,02% dimiliki oleh Robert Budi Hartono dan sebesar 0,02% dimiliki oleh Bambang Hartono.

Selain itu, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki 0,25% saham BCA. Masing-masing pemegang saham masyarakat memiliki kurang dari 5%
saham BCA.

Komposisi saham yang dimiliki masyarakat juga termasuk kepemilikan Anthony Salim terhadap saham BCA sebesar 1,76%.

DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang 1. Acuan Hukum


memiliki tugas pokok untuk melakukan pengawasan atas Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
kebijakan Direksi dalam menjalankan perusahaan, dan Perseroan Terbatas.
memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/
juga bertugas untuk memastikan terselenggaranya POJK.O4/2014 tentang Direksi dan Dewan
pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (good Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
corporate governance) dalam setiap kegiatan usaha BCA Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006
pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi BCA. tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan
Good Corporate Governance Bagi Bank Umum
Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
jawabnya secara independen. Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tanggal 5
Oktober 2006.
Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/DPNP
tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan
Good Corporate Governance Bagi Bank Umum.

275
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/ 3. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi


POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 pelaksanaan kebijakan strategis BCA.
tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi 4. Memastikan bahwa Direksi telah
Bagi Konglomerasi Keuangan. menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.15/ dari Divisi Audit Internal, Auditor Eksternal,
SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang termasuk hasil pengawasan pihak otoritas
Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi namun tidak terbatas pada Otoritas Jasa
Konglomerasi Keuangan. Keuangan, Bank Indonesia, dan/atau Bursa
Efek Indonesia.
2. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris 5. Memberitahukan kepada Otoritas Jasa
Dewan Komisaris telah memiliki Pedoman dan Keuangan/Bank Indonesia paling lambat 7
Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris (Board of (tujuh) hari kerja sejak ditemukan pelanggaran
Commissioners Charter) yang mengatur antara lain peraturan perundang-undangan di bidang
mengenai: keuangan dan perbankan, dan keadaan atau
Komposisi dan kriteria anggota Dewan perkiraan keadaan yang dapat membahayakan
Komisaris; kelangsungan usaha BCA.
Komisaris Independen; 6. Membentuk:
Masa Jabatan anggota Dewan Komisaris; a. Komite Audit;
Rangkap Jabatan anggota Dewan Komisaris; b. Komite Pemantau Risiko;
Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab dan c. Komite Remunerasi dan Nominasi; dan
Wewenang Dewan Komisaris; d. Komite Tata Kelola Terintegrasi
Aspek Transparansi dan Larangan bagi anggota 7. Memastikan bahwa Komite-Komite yang telah
Dewan Komisaris; dibentuk Dewan Komisaris telah menjalankan
Program Orientasi dan Pelatihan anggota tugasnya secara efektif.
Dewan Komisaris; 8. Menyediakan waktu yang cukup untuk
Etika dan Waktu Kerja Dewan Komisaris; melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
Rapat Dewan Komisaris. secara optimal.
9. Menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris,
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan.
dimuat dalam Manual GCG BCA dan dapat dilihat Rapat Dewan Komisaris wajib dihadiri oleh
pada website BCA (www.bca.co.id) bagian Good seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik
Corporate Governance. paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun.
10. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris, dan
3. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris, Komisaris yang hadir dalam rapat Dewan
antara lain: Komisaris.
1. Melakukan pengawasan atas kebijakan 11. Mendistribusikan salinan risalah rapat Dewan
pengurusan BCA, jalannya pengurusan pada Komisaris kepada seluruh anggota Dewan
umumnya, dan memberi nasihat kepada Direksi. Komisaris dan pihak yang terkait.
Pengawasan oleh Dewan Komisaris dilakukan 12. Mengadakan rapat bersama Direksi secara
untuk kepentingan BCA sesuai dengan maksud berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4
dan tujuan serta Anggaran Dasar BCA. (empat) bulan.
2. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan 13. Menyampaikan laporan tentang tugas
prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (Good pengawasan yang telah dilakukan selama
Corporate Governance) dalam setiap kegiatan tahun buku sebelumnya kepada RUPS Tahunan
usaha BCA pada seluruh tingkatan atau jenjang dan Laporan Tahunan.
organisasi BCA.

276
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

4. Kewenangan Dewan Komisaris Anggaran Dasar BCA, yaitu melakukan


Kewenangan Dewan Komisaris, antara lain: kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh
1. Memasuki bangunan atau tempat lain yang bank sepanjang tidak bertentangan
digunakan atau dikuasai oleh BCA. dengan peraturan perundang-undangan
2. Memeriksa semua pembukuan, surat dan alat yang berlaku, termasuk antara lain
bukti lainnya. tindakan dalam rangka restrukturisasi atau
3. Meminta penjelasan kepada Direksi tentang penyelamatan kredit antara lain membeli
segala hal mengenai BCA. agunan, baik semua maupun sebagian,
4. Memberhentikan untuk sementara waktu melalui lelang atau dengan cara lain, dalam
seorang atau lebih anggota Direksi jika anggota hal debitur tidak memenuhi kewajibannya
Direksi tersebut bertindak bertentangan kepada bank, dengan ketentuan agunan
dengan Anggaran Dasar BCA, merugikan BCA, yang dibeli wajib dicairkan kembali;
melalaikan kewajiban dan/atau melanggar d. Mendirikan perseroan baru, melakukan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. atau melepaskan atau mengurangi
5. Mengevaluasi dan memutuskan permohonan penyertaan modal atau menambah
Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang penyertaan modal, kecuali:
memerlukan persetujuan Dewan Komisaris i. Penambahan penyertaan modal yang
sesuai ketentuan Anggaran Dasar BCA, antara berasal dari dividen saham BCA, atau;
lain: ii. Penyertaan modal dalam rangka
a. Meminjamkan uang atau memberikan penyelamatan kredit;
fasilitas kredit atau fasilitas perbankan dengan tetap memperhatikan peraturan
lain yang menyerupai atau mengakibatkan perundang-undangan yang berlaku;
timbulnya pinjaman uang: e. Meminjam uang yang tidak termasuk
i. Kepada pihak terkait sebagaimana dalam butir (a) ayat 2 Pasal 3 Anggaran
diatur dalam ketentuan Bank Dasar BCA, yaitu menghimpun dana dari
Indonesia tentang Batas Maksimum masyarakat dalam bentuk simpanan
Pemberian Kredit Bank Umum; berupa giro, deposito berjangka, sertifikat
ii. Yang melebihi jumlah tertentu yang deposito, tabungan dan/atau bentuk
dari waktu ke waktu akan ditetapkan lainnya yang dipersamakan dengan itu;
oleh Dewan Komisaris. f. Mengalihkan atau melepaskan hak tagih
b. Memberikan jaminan atau penanggungan BCA yang telah dihapus bukukan, baik
utang (borgtocht): untuk sebagian ataupun seluruhnya, yang
i. Guna menjamin kewajiban pembayaran jumlahnya akan ditetapkan dari waktu ke
pihak terkait kepada pihak lain waktu oleh Dewan Komisaris;
sebagaimana diatur dalam ketentuan g. Menjual atau mengalihkan atau
Bank Indonesia tentang Batas melepaskan hak atau mengagunkan/
Maksimum Pemberian Kredit Bank menjaminkan, kekayaan BCA yang bernilai
Umum; kurang dari atau sama dengan (satu per
ii. Guna menjamin kewajiban pihak dua) bagian dari jumlah kekayaan bersih
lain untuk jumlah yang melebihi BCA yang tercantum dalam neraca BCA,
jumlah tertentu yang dari waktu ke baik dalam 1 (satu) transaksi maupun
waktu akan ditetapkan oleh Dewan dalam beberapa transaksi yang berdiri
Komisaris. sendiri ataupun yang berkaitan satu sama
c. Membeli, atau dengan cara lain lain dalam 1 (satu) tahun buku;
memperoleh barang tidak bergerak, kecuali h. Melakukan tindakan hukum atau
dalam rangka melaksanakan apa yang transaksi yang bersifat strategis dan
ditetapkan dalam butir (q) ayat 2 Pasal 3 dapat berdampak signifikan terhadap

277
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

kelangsungan usaha BCA, yang jenis c. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan
tindakan hukum atau transaksi tersebut dan selama menjabat:
dari waktu ke waktu akan ditetapkan oleh (1) tidak pernah dinyatakan pailit;
Dewan Komisaris. (2) tidak pernah menjadi anggota
Direksi dan/atau anggota Dewan
Dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab dan Komisaris yang dinyatakan bersalah
wewenangnya, Dewan Komisaris memperhatikan menyebabkan suatu perusahaan
ketentuan Anggaran Dasar BCA, Pedoman dan dinyatakan pailit;
Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, serta peraturan (3) tidak pernah dihukum karena
perundang-undangan yang berlaku. melakukan tindak pidana yang
merugikan keuangan negara dan/
5. Jumlah, Komposisi dan Kriteria Anggota Dewan atau yang berkaitan dengan sektor
Komisaris keuangan; dan
Per 31 Desember 2015, jumlah anggota Dewan (4) tidak pernah menjadi anggota Direksi
Komisaris BCA adalah 5 (lima) orang, terdiri dari 1 dan/atau anggota Dewan Komisaris
(satu) Presiden Komisaris, 1 (satu) Komisaris, dan yang selama menjabat:
3 (tiga) Komisaris Independen. Jumlah anggota (a) pernah tidak menyelenggarakan
Dewan Komisaris BCA tidak melebihi jumlah anggota RUPS tahunan;
Direksi BCA. Jumlah Komisaris Independen BCA (b) pertanggungjawabannya sebagai
adalah 60% dari jumlah anggota Dewan Komisaris anggota Direksi dan/atau anggota
BCA. Dewan Komisaris pernah tidak
diterima oleh RUPS atau pernah tidak
Seluruh anggota Dewan Komisaris BCA telah lulus memberikan pertanggungjawaban
Fit and Proper Test dan telah memperoleh surat sebagai anggota Direksi dan/atau
persetujuan dari Bank Indonesia. Seluruh anggota anggota Dewan Komisaris kepada
Dewan Komisaris BCA berdomisili di Indonesia. RUPS; dan
(c) pernah menyebabkan perusahaan
Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah yang memperoleh izin,
5 (lima) tahun. Masa jabatan anggota Dewan persetujuan, atau pendaftaran
Komisaris untuk periode saat ini akan berakhir pada dari Otoritas Jasa Keuangan
saat ditutupnya RUPS Tahunan BCA tahun 2016, tidak memenuhi kewajiban
dengan tidak mengurangi kewenangan RUPS untuk menyampaikan laporan tahunan
memberhentikan seorang atau lebih anggota Dewan dan/atau laporan keuangan
Komisaris pada setiap waktu sebelum jabatannya kepada Otoritas Jasa Keuangan.
berakhir. d. Memiliki komitmen untuk mematuhi
peraturan perundang-undangan;
Kriteria dalam pemilihan anggota Dewan Komisaris e. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di
antara lain adalah: bidang yang dibutuhkan perusahaan
1. Memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan 2. Memenuhi persyaratan integritas, kompetensi,
No.33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember dan reputasi keuangan sebagaimana dimaksud
2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris dalam Peraturan Bank Indonesia No.12/23/
Emiten atau Perusahaan Publik, yaitu: PBI/2010 tanggal 29 Desember 2010 tentang
a. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper
yang baik; Test), yaitu:
b. Cakap melakukan perbuatan hukum;

278
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

a. Persyaratan integritas meliputi: Dewan Komisaris yang pernah


i. memiliki akhlak dan moral yang baik, memiliki predikat Tidak Lulus dalam uji
antara lain ditunjukkan dengan sikap kemampuan dan kepatutan dan telah
mematuhi ketentuan yang berlaku, menjalani masa sanksi sebagaimana
termasuk tidak pernah dihukum dimaksud Pasal 35 ayat (1), Pasal 40
karena terbukti melakukan Tindak ayat (4) huruf a dan Pasal 40 ayat (5)
Pidana Tertentu dalam waktu 20 Peraturan Bank Indonesia tersebut di
(dua puluh) tahun terakhir sebelum atas.
dicalonkan; b. Persyaratan kompetensi meliputi:
ii. memiliki komitmen untuk mematuhi i. pengetahuan di bidang perbankan
peraturan perundang-undangan yang yang memadai dan relevan dengan
berlaku; jabatannya;
iii. memiliki komitmen terhadap ii. pengalaman di bidang perbankan
pengembangan operasional Bank dan/atau bidang keuangan.
yang sehat; c. Persyaratan reputasi keuangan meliputi:
iv. tidak termasuk dalam Daftar Tidak i. tidak memiliki kredit macet; dan
Lulus (DTL); ii. tidak pernah dinyatakan pailit atau
v. memiliki komitmen untuk tidak akan menjadi direksi atau komisaris yang
melakukan dan/atau mengulangi dinyatakan bersalah menyebabkan
perbuatan dan/atau tindakan suatu Perseroan dinyatakan pailit,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir
27 dan Pasal 28, bagi calon anggota sebelum dicalonkan.

6. Susunan Anggota Dewan Komisaris BCA per 31 Desember 2015


Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Central Asia Tbk No.80 tanggal 14 Agustus 2014, susunan
anggota Dewan Komisaris BCA adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Jabatan Nama
Presiden Komisaris Djohan Emir Setijoso
Komisaris Tonny Kusnadi
Komisaris Independen Cyrillus Harinowo
Komisaris Independen Raden Pardede
Komisaris Independen Sigit Pramono

Profil anggota Dewan Komisaris BCA disajikan di bagian Profil Perusahaan, halaman 568-569 Laporan Tahunan
BCA ini.

7. Keberagaman Komposisi Anggota Dewan Komisaris 8. Nominasi Anggota Dewan Komisaris


Komposisi Dewan Komisaris BCA telah mencerminkan Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN)
keberagaman anggotanya, baik dalam hal pendidikan merekomendasikan calon anggota Dewan Komisaris
(bidang studi), pengalaman kerja, usia, maupun kepada Dewan Komisaris. Selanjutnya dengan
keahlian. Masing-masing anggota Dewan Komisaris memperhatikan rekomendasi dari KRN tersebut,
memiliki kompetensi tinggi yang mendukung Dewan Komisaris mengusulkan pengangkatan
peningkatan kinerja perusahaan. calon anggota Dewan Komisaris untuk diajukan
dalam RUPS.

279
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

RUPS mengangkat calon anggota Dewan Komisaris d. tidak mempunyai hubungan usaha baik
menjadi anggota Dewan Komisaris, dengan langsung maupun tidak langsung yang
memperhatikan rekomendasi dari Dewan Komisaris. berkaitan dengan kegiatan usaha BCA;

9. Informasi mengenai Komisaris Independen dan b. Pernyataan Independensi Dewan Komisaris


Pernyataan Independensi Dewan Komisaris Seluruh anggota Dewan Komisaris BCA tidak
a. Kriteria Penentuan Komisaris Independen memiliki hubungan keuangan, hubungan
Tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, hubungan kepemilikan saham,
hubungan kepengurusan, hubungan dan/atau hubungan keluarga sampai dengan
kepemilikan saham, dan/atau hubungan derajat kedua dengan sesama anggota
keluarga dengan anggota Dewan Komisaris Dewan Komisaris, anggota Direksi, dan/atau
lainnya, Direksi, dan/atau Pemegang Pemegang Saham Pengendali, atau hubungan
Saham Pengendali. dengan BCA, yang dapat mempengaruhi
Tidak memiliki hubungan dengan BCA, yang kemampuannya untuk bertindak independen.
dapat mempengaruhi kemampuannya
untuk bertindak independen. Seluruh Komisaris Independen BCA tidak
memiliki hubungan keuangan, hubungan
Di samping itu, sesuai dengan Peraturan kepengurusan, hubungan kepemilikan saham,
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK. dan/atau hubungan keluarga sampai dengan
O4/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris,
Emiten atau Perusahaan Publik, Komisaris anggota Direksi, dan/atau Pemegang Saham
Independen harus memenuhi persyaratan Pengendali, atau hubungan dengan BCA, yang
sebagai berikut: dapat mempengaruhi kemampuannya untuk
a. bukan merupakan orang yang bekerja atau bertindak independen.
mempunyai wewenang dan tanggung
jawab untuk merencanakan, memimpin, Seluruh anggota Dewan Komisaris BCA
mengendalikan, atau mengawasi kegiatan juga telah memenuhi persyaratan ketentuan
BCA dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/
kecuali untuk pengangkatan kembali POJK.O4/2014 tentang Direksi dan Dewan
sebagai Komisaris Independen BCA pada Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik
periode berikutnya; tersebut.
b. tidak mempunyai saham baik langsung
maupun tidak langsung pada BCA;
c. tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan
BCA, anggota Dewan Komisaris, anggota
Direksi, atau pemegang saham utama
BCA; dan

Hubungan Keluarga dengan Hubungan Keuangan dengan

Pemegang Pemegang
Dewan Dewan
Nama Jabatan Komisaris
Direksi Saham
Komisaris
Direksi Saham
Pengendali Pengendali

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Djohan Emir Setijoso Presiden Komisaris - - - - - -

Tonny Kusnadi Komisaris - - - - - -

Cyrillus Harinowo Komisaris Independen - - - - - -

Raden Pardede Komisaris Independen - - - - - -

Sigit Pramono Komisaris Independen - - - - - -

280
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

10. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris yang Jumlahnya 5% atau Lebih dari Modal Disetor

Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris yang Jumlahnya 5% atau


lebih dari modal disetor pada:
Nama
Lembaga Keuangan Bukan
BCA Bank Lain Perusahaan Lain
Bank

Djohan Emir Setijoso - - -

Tonny Kusnadi - - -

Cyrillus Harinowo - - - -

Raden Pardede - - -

Sigit Pramono - - - -
Keterangan :
= memiliki saham dengan jumlah mencapai 5% (lima per seratus) atau lebih dari modal disetor.

11. Rangkap Jabatan Anggota Dewan Komisaris


Anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan kecuali terhadap hal-hal yang telah ditetapkan dalam Peraturan
Bank Indonesia tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, yaitu hanya merangkap jabatan
sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif:
a. pada 1 (satu) lembaga/perusahaan bukan lembaga keuangan; atau
b. yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak bukan Bank yang dikendalikan Bank.

Jabatan
Nama Jabatan di BCA Jabatan di Perusahaan/ Lembaga Bidang Usaha
di Bank lain

Djohan Emir Setijoso Presiden Komisaris - - -

Tonny Kusnadi Komisaris - Presiden Komisaris PT Sarana Menara Nusantara, Operator Menara
Tbk Telekomunikasi

Cyrillus Harinowo Komisaris Independen - Komisaris Independen PT Unilever Indonesia, Tbk Consumer Goods

Raden Pardede Komisaris Independen - Komisaris Independen PT Adaro Energy, Tbk Pertambangan Batubara

Sigit Pramono Komisaris Independen - - -

12. Rapat Anggota Dewan Komisaris, Rapat Gabungan Pengambilan keputusan dilakukan dengan
dan Tingkat Kehadiran Anggota Dewan Komisaris musyawarah mufakat. Dalam hal tidak terjadi
Jadwal rapat Dewan Komisaris telah ditetapkan di musyawarah mufakat, pengambilan keputusan
awal tahun. Selama tahun 2015, Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Segala
telah menyelenggarakan 60 (enam puluh) kali rapat. keputusan yang diambil dalam rapat Dewan
Sebanyak 47 (empat puluh tujuh) kali rapat adalah Komisaris bersifat mengikat. Perbedaan pendapat
Rapat Dewan Komisaris dan 13 (tiga belas) kali rapat (dissenting opinion) yang terjadi dalam rapat Dewan
adalah Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Komisaris wajib dicantumkan secara jelas dalam
Direksi. risalah rapat beserta alasan perbedaan pendapat.

BCA telah memenuhi ketentuan Peraturan Bank


Indonesia (PBI) dan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan mengenai minimal rapat Dewan Komisaris
dan rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.

281
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Frekuensi Rapat Dewan Komisaris dan Tingkat Kehadiran Anggota Dewan Komisaris Selama Tahun 2015
Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase
Djohan Emir Setijoso 47 43 91%
Tonny Kusnadi 47 39 83%
Cyrillus Harinowo 47 43 91%
Raden Pardede 47 39 83%
Sigit Pramono 47 38 81%

Jadwal dan Agenda Rapat Dewan Komisaris yang Diselenggarakan Selama Tahun 2015
Bulan Tanggal Beberapa agenda rapat antara lain
14 (2x), 21, 29
Januari Berkaitan dengan kelangsungan bisnis
- Pembahasan landscape perbankan di Indonesia
4 (2x), 11 (2x), - Pembahasan likuiditas termasuk secondary reserves BCA
Februari
25 (3x) - Pembahasan pemberian kredit yang termasuk dalam transaksi yang
bersifat strategis yang perlu mendapat persetujuan Dewan Komisaris
Maret 11, 18, 26 - Diskusi dengan Direksi dan Kepala Unit Kerja yang berada di bawah
April 1, 15, 22 tanggung jawabnya secara berkala
- Diskusi terkait branchless banking
Mei 6, 20, 27
Berkaitan dengan manajemen risiko
Juni 3, 10, 17, 24 - Pembahasan risk appetite
1, 8, 14, 27 - Pembahasan early warning indicators & contingency funding plan
Juli - Pembahasan evaluasi risiko operasional dan pengendalian internal dari
unit kerja
5, 12 (2x), 19 - Diskusi terkait sektor industri yang memerlukan perhatian khusus
Agustus
- Pelaporan dari Komite Pemantau Risiko
2, 10, 16, 23, 30 Berkaitan dengan tata kelola, pengendalian internal dan kepatuhan
September
- Pembahasan mengenai IT Governance Review
6, 21 (2x), 28 - Pembahasan terkait pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi
Oktober - Pembahasan Realisasi Kerja Audit Internal dan Rencana Kerja tahun
berjalan
5, 11, 18, 25 - Pelaporan dari Komite Audit kepada Dewan Komisaris
November
- Pembahasan agenda terkait permohonan yang memiliki benturan
kepentingan dengan anggota Dewan Komisaris
Desember 2, 16

Frekuensi Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi dan Tingkat Kehadiran Anggota Dewan Komisaris
pada Rapat Gabungan Selama Tahun 2015
Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase
Djohan Emir Setijoso 13 13 100%
Tonny Kusnadi 13 10 77%
Cyrillus Harinowo 13 10 77%
Raden Pardede 13 7 54%
Sigit Pramono 13 12 92%

282
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Jadwal dan Agenda Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi yang Diselenggarakan Selama Tahun 2015
Bulan Tanggal Beberapa agenda rapat antara lain
Januari 14, 29 Pembahasan Rencana Bisnis Bank dan Rencana Kerja Anggaran Tahunan
Februari - Pembahasan usulan penggunaan laba dan besaran dividen interim
Maret 4, 18, 26 Pembahasan rencana corporate action terkait perusahaan anak
April 27 Pembahasan Laporan Keuangan Publikasi Bank
Mei 12 Pembahasan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Juni - Pembahasan Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Juli 27 Pendanaan Terorisme (APU & PPT)
Agustus 26
September -
Oktober 21
November 5, 24
Desember 22

13. Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris


Salah satu tugas dan tanggung jawab Dewan b. Melakukan pengembangan produk dan
Komisaris adalah memberikan nasihat kepada layanan secara terus menerus untuk
Direksi untuk kepentingan perusahaan sesuai menyikapi perkembangan digital banking
dengan maksud dan tujuan perusahaan. Dengan dan kebutuhan nasabah yang terus
terus meningkatnya persaingan dalam industri berkembang.
perbankan Indonesia dan mengantisipasi c. Mengupayakan pertumbuhan kredit yang
persaingan dari bank-bank regional sehubungan berkualitas dan meningkatkan sinergi
dengan dimulainya era Masyarakat Ekonomi ASEAN dengan perusahaan anak.
(MEA), Dewan Komisaris berpendapat bahwa d. Meningkatkan efisiensi dan pengendalian
BCA secara berkesinambungan perlu melakukan biaya operasional.
peningkatan infrastruktur dan sumber daya, e. Menyesuaikan strategi rekrutmen untuk
peningkatan efisiensi dan penyesuaian strategi mendapatkan sumber daya manusia yang
bisnis dengan tetap memperhatikan prinsip kehati- handal dan kompeten, serta meningkatkan
hatian bank dan manajemen risiko yang baik. kualitas sumber daya manusia melalui
pelatihan yang tepat.
Sehubungan dengan hal tersebut, selama tahun
2015 nasihat dan rekomendasi yang diberikan oleh 2. Berkaitan dengan Manajemen Risiko:
Dewan Komisaris kepada Direksi antara lain adalah: a. Risiko Kredit
Dalam kondisi nilai tukar rupiah yang
1. Berkaitan dengan Pengelolaan Bisnis Pada berfluktuasi dan harga komoditas yang
Umumnya: terus tertekan, Direksi agar memberi
a. Menyusun strategi yang fokus dan efektif perhatian khusus kepada debitur-debitur
guna menjaga keunggulan BCA dalam yang memiliki utang valuta asing (valas)
hal Current Account and Savings Account dalam jumlah besar ataupun yang
(CASA). bidang usahanya terkena dampak karena
penurunan harga komoditas tersebut.

283
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

b. Risiko Likuiditas Meningkatkan kualitas pengendalian


Risiko likuiditas tetap menjadi tantangan internal dengan menambahkan aspek IT
utama bagi industri perbankan. Dan dalam general control review dalam cakupan audit
kaitan itu, diperlukan protokol manajemen operasional rutin ke cabang-cabang.
krisis yang baik agar tugas dan tanggung
jawab semua pihak dalam setiap tahapan/ 14. Penilaian Kinerja Dewan Komisaris
tingkat contingency menjadi jelas. Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilaksanakan
sekali setiap tahun, dengan menggunakan indikator
c. Risiko Operasional (performance appraisal indicator) yang secara garis
Proses-proses operasional yang memiliki besar adalah sebagai berikut:
potensi risiko tinggi akibat human error 1. Kontribusi dan dukungan Dewan Komisaris
agar dievaluasi dan dimitigasi dengan dalam mengimplementasikan visi dan misi BCA
memanfaatkan sarana sistem. dalam program kerja di tahun berjalan, dengan
tetap berpegang kepada nilai-nilai BCA.
d. Risiko Reputasi 2. Memonitoring untuk terciptanya Good Corporate
Dengan semakin meningkatnya risiko Governance.
cyber crime, faktor keamanan internet
& mobile banking menjadi sangat Penilaian kinerja tahunan anggota Dewan Komisaris
penting dan karenanya edukasi dan dilaksanakan oleh Pemegang Saham Pengendali.
sosialisasi risiko kepada nasabah
pengguna layanan perlu ditingkatkan. 15. Prosedur Penetapan Remunerasi bagi Dewan
Dengan semakin berkembangnya Komisaris
bisnis wealth management, dampak Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan 2015,
risiko reputasi yang mungkin terjadi RUPS Tahunan 2015 telah memberikan kuasa dan
perlu mendapat perhatian. wewenang kepada pemegang saham mayoritas
BCA untuk:
e. Risiko Stratejik (i) menetapkan besarnya honorarium dan tunjangan
Dalam kondisi yang penuh ketidakpastian, lainnya kepada anggota Dewan Komisaris;
BCA perlu mengidentifikasi dan memitigasi (ii) menetapkan pembagian tantiem di antara
risiko secara lebih dinamis. anggota Dewan Komisaris dan Direksi BCA.

3. Berkaitan dengan Audit dan Kepatuhan: Dalam melaksanakan kuasa dan wewenang tersebut,
Agar regulatory compliance menjadi pemegang saham mayoritas akan memperhatikan
tanggung jawab semua unit kerja dan rekomendasi dari Dewan Komisaris, yang mana
dilaksanakan mulai dari front liner sampai Dewan Komisaris akan memperhatikan rekomendasi
back office. dari Komite Remunerasi dan Nominasi.

284
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Skema/Bagan Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM


Rapat Umum Pemegang Saham memberikan
kuasa dan wewenang kepada pemegang
saham mayoritas BCA untuk menetapkan
remunerasi kepada anggota Dewan Komisaris.

KOMITE REMUNERASI &


DEWAN KOMISARIS
NOMINASI
PEMEGANG SAHAM MAYORITAS Dewan Komisaris
Komite Remunerasi dan
Pemegang saham mayoritas mempelajari membuat rekomendasi
Nominasi membuat
rekomendasi dari Dewan Komisaris. kepada pemegang saham
rekomendasi kepada Dewan
mayoritas
Komisaris

REMUNERASI ANGGOTA
DEWAN KOMISARIS
Penetapan remunerasi bagi anggota
Dewan Komisaris.

16. Struktur Remunerasi Dewan Komisaris


Struktur Remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk seluruh
anggota Dewan Komisaris selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Jumlah Diterima dalam 1 tahun


Jenis Remunerasi dan Fasilitas lain DEWAN KOMISARIS
Orang dalam Jutaan Rupiah
1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya 5 82.722
dalam bentuk non-natura)
2. Fasilitas lain dalam bentuk natura:
a. Tunjangan Perjalanan Dinas 3 73
b. Tunjangan Kesehatan 5 2.067
c. Keanggotaan klub kesehatan dan golf 1 34
d. Opsi beli kendaraan dinas pada masa akhir leasing 5 707
3. Benefit retirement (dimiliki saat akhir masa tugas) - -
Total 85.603

Jumlah remunerasi untuk setiap anggota Dewan Komisaris dalam 1 (satu) tahun adalah di atas Rp 2 miliar yang
diterima secara tunai selama tahun 2015.

285
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

17. Program Orientasi bagi Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris yang sedang mengikuti
Baru orientasi dapat:
Program orientasi diadakan bagi anggota Dewan a. Meminta presentasi untuk memperoleh
Komisaris baru, agar yang bersangkutan dapat penjelasan mengenai berbagai aspek
menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai yang dipandang perlu, dengan melibatkan
anggota Dewan Komisaris dengan sebaik-baiknya. manajemen di bawahnya.
b. Mengadakan pertemuan-pertemuan dengan
Program orientasi meliputi: Direksi untuk mendiskusikan berbagai
1. Pengetahuan mengenai BCA, antara lain visi, permasalahan yang ada di BCA atau informasi
misi, strategi dan rencana jangka menengah lain yang dibutuhkan.
dan jangka panjang, kinerja, serta keuangan c. Melakukan kunjungan pada berbagai lokasi
BCA. kegiatan usaha BCA dan/atau cabang-cabang
2. Pemahaman tentang tugas dan tanggung BCA bersama dengan anggota Direksi/
jawab sebagai anggota Dewan Komisaris, limit Manajemen.
wewenang, waktu kerja, hubungan dengan
Direksi, aturan-aturan/ketentuan-ketentuan,
dan lain-lain.

18. Program Pelatihan dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi Anggota Dewan Komisaris
Program pelatihan yang diikuti oleh anggota Dewan Komisaris dalam tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Nama Program Pelatihan Penyelenggara Lokasi Tanggal


Djohan Emir Penerapan Manajemen Risiko BSMR Jakarta 26 Januari
Setijoso & Tata Kelola Terintegrasi Bagi
Konglomerasi Keuangan di
Indonesia
Mengupas Tuntas Fungsi dan Peran BSMR Jakarta 19 Mei
Komisaris dalam Meningkatkan
Kinerja Perbankan yang Lebih Sehat
dan Memberikan Profit
Indonesia Financial & Economic Bisnis Indonesia Jakarta 28 Mei
Conference: Currency Wars: A New
Monetary (dis) Order for The XXI
Century
JP Morgans Asia CEO-CFO JP Morgan New York 1-2 September
Conference, New York Palace Hotel
Seminar LPS : Managing Financial LPS Jakarta 22 September
Turbulence
Indonesia Knowledge Forum BCA Learning Service Jakarta 7-8 Oktober
IIF Economic Advisory Committee IIF Singapore 19-20
Meeting November
Tonny Kusnadi Indonesia Financial & Economic Bisnis Indonesia Jakarta 28 Mei
Conference: Currency Wars: A New
Monetary (dis) Order for The XXI
Century
IBI : Symposium & Seminar Finance : IBI Jakarta 17 September
In Style Hongkong
Indonesia Knowledge Forum BCA Learning Service Jakarta 7-8 Oktober

286
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Nama Program Pelatihan Penyelenggara Lokasi Tanggal


Cyrillus Harinowo 2015 IIF Asia Summit (Hosted : IIF Jakarta 7 Mei
Institute of International Finance)
Global Sustainable Finance European Org. for Karlsruhe, 11-12 Juni
Conference 2015 Sustainable Dev. Germany
Indonesia Knowledge Forum BCA Learning Service Jakarta 7-8 Oktober
Raden Pardede Negotiation Strategies: Creating & Columbia Bussines New York 1-3 September
Maximizing Value School
Indonesia Knowledge Forum BCA Learning Service Jakarta 7-8 Oktober
Sigit Pramono Indonesia Knowledge Forum BCA Learning Service Jakarta 7-8 Oktober
MarkPlus Conference MarkPlus Jakarta 10 Desember

DIREKSI

Direksi merupakan organ perusahaan yang memiliki Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.15/
tugas pokok melakukan pengurusan untuk kepentingan SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang
dan tujuan perusahaan sesuai dengan maksud dan Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi
tujuan perusahaan berdasarkan ketentuan Anggaran Konglomerasi Keuangan.
Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi
1. Acuan Hukum Direksi telah memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Direksi (Board of Directors Charter) yang mengatur
Perseroan Terbatas. antara lain mengenai:
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/ Komposisi, Kriteria, dan Independensi anggota
POJK.O4/2014 tentang Direksi dan Dewan Direksi;
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Masa Jabatan anggota Direksi;
Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 Rangkap Jabatan anggota Direksi;
tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Kewajiban, Tugas, Tanggung Jawab dan
Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Wewenang Direksi;
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Aspek Transparansi dan Larangan bagi anggota
Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Direksi;
Oktober 2006. Program Orientasi dan Pelatihan anggota
Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/DPNP Direksi;
tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Etika dan Waktu Kerja Direksi;
Good Corporate Governance Bagi Bank Umum. Rapat Direksi.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/
POJK.03/2014 Tentang Penerapan Manajemen Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi dimuat dalam
Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Manual GCG BCA dan dapat dilihat pada website BCA
Keuangan. (www.bca.co.id) bagian Good Corporate Governance.
Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.14/
SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang 3. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Tugas dan Tanggung Jawab Direksi, antara lain:
Konglomerasi Keuangan. a. Memimpin dan mengurus BCA sesuai dengan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/ maksud dan tujuan BCA;
POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014 b. Menguasai, memelihara dan mengurus
tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi kekayaan BCA untuk kepentingan BCA;
Bagi Konglomerasi Keuangan.

287
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

c. Menciptakan struktur pengendalian internal, 4. Kewenangan Direksi


menjamin terselenggaranya fungsi audit Kewenangan Direksi, antara lain:
internal dalam setiap tingkatan manajemen a. Mewakili BCA di dalam dan di luar pengadilan
dan menindaklanjuti temuan audit internal tentang segala hal dan dalam segala kejadian,
sesuai dengan kebijakan atau arahan yang mengikat BCA dengan pihak lain dan pihak
diberikan Dewan Komisaris; lain dengan BCA, serta menjalankan segala
d. Menyampaikan Rencana Kerja Tahunan yang tindakan, baik yang mengenai kepengurusan
memuat juga Anggaran Tahunan kepada Dewan maupun kepemilikan, dengan pembatasan-
Komisaris untuk mendapat persetujuan dari pembatasan sebagaimana tercantum dalam
Dewan Komisaris, sebelum dimulainya tahun Anggaran Dasar BCA;
buku yang akan datang, dengan memperhatikan b. Untuk perbuatan tertentu, Direksi berhak
ketentuan yang berlaku; mengangkat seorang atau lebih sebagai kuasa
e. Melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola dengan wewenang dan syarat-syarat yang
perusahaan (Good Corporate Governance) ditentukan oleh Direksi dalam suatu surat kuasa
dalam setiap kegiatan usaha BCA pada seluruh khusus;
tingkatan atau jenjang organisasi BCA; c. Menetapkan kebijakan dalam memimpin dan
f. Membentuk Komite Manajemen Risiko mengurus BCA;
Terintegrasi; d. Mengatur ketentuan tentang kepegawaian BCA,
g. Melakukan evaluasi terhadap kinerja komite termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan
yang dibentuk Direksi, pada setiap akhir tahun hari tua dan penghasilan lain bagi pegawai BCA,
buku; berdasarkan peraturan perundang-undangan
h. Menyelenggarakan rapat Direksi secara berkala, yang berlaku dan/atau keputusan Rapat Umum
paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap bulan; Pemegang Saham;
i. Membuat risalah rapat Direksi, dan e. Mengangkat dan memberhentikan pegawai
ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi BCA berdasarkan peraturan kepegawaian BCA;
yang hadir dalam rapat Direksi; f. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk
j. Mendistribusikan salinan risalah rapat Direksi mewakili BCA di dalam dan di luar Pengadilan
kepada seluruh anggota Direksi dan pihak yang kepada seorang atau beberapa orang anggota
terkait. Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau
k. Menyelenggarakan rapat Direksi bersama kepada seorang atau beberapa orang pegawai
Dewan Komisaris secara berkala, paling kurang BCA, baik sendiri maupun bersama-sama orang
1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan; atau badan lain;
l. Mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang g. Menjalankan tindakan lainnya, baik mengenai
Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum pengurusan maupun mengenai kepemilikan,
Pemegang Saham, dan Risalah Rapat Direksi; sesuai dengan ketentuan yang diatur lebih lanjut
m. Membuat Laporan Tahunan dan dokumen- oleh Dewan Komisaris dengan memperhatikan
dokumen perusahaan lainnya sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan
dimaksud dalam peraturan perundang-undagan yang berlaku.
yang berlaku;
n. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi Dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan
dari Auditor Eksternal, hasil pengawasan wewenangnya, Direksi wajib melaksanakannya
Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan/ dengan itikad baik, penuh tanggung jawab, dan
atau hasil pengawasan otoritas lain termasuk kehati-hatian, dengan memperhatikan ketentuan
namun tidak terbatas pada Bursa Efek Anggaran Dasar BCA, Pedoman dan Tata Tertib
Indonesia; Kerja Direksi serta peraturan perundang-undangan
o. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas yang berlaku.
dan tanggung jawabnya kepada pemegang
saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham.

288
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

5. Pembidangan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

Pembidangan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi adalah sebagai berikut:

Bidang Tugas dan Direktur Direktur


No. Nama Jabatan
Tanggung Jawab Pengganti I Pengganti II
1. Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur Audit Internal ****) WPD DMR
(PD) Sekretariat Perusahaan WPD DK
Anti Fraud WPD DMR

2. Eugene Keith Galbraith Wakil Presiden Keuangan & Perencanaan PD DMR


Direktur
(WPD)*)
3. Dhalia Mansor Ariotedjo Direktur Bisnis Bisnis Korporasi DBC DIV
Korporasi Operasional Cabang Korporasi DBC DIV
(DBK)**) Tresuri PD WPD
Perbankan Internasional PD WPD
BCA Finance Ltd. (Hongkong) PD DKR
BCA Sekuritas PD DKR
4. Anthony B.Elam Direktur Manajemen Risiko****) DWP WPD
Manajemen Risiko Penyelamatan Kredit DWP WPD
(DMR)***) Pengamanan Teknologi Informasi DIV DOT
5. Suwignyo Budiman Direktur Bisnis Bisnis Ritel & Komersial DBK DIV
Cabang Cash Management DBK DIV
(DBC)**) Pengembangan Dana dan Jasa DIV DWP
BCA Syariah DIV DWP
Asuransi Umum BCA DIV DWP
6. Subur Tan Direktur Kepatuhan Kepatuhan****) DMR WPD
(DK) Hukum DMR WPD
Sumber Daya Manusia DMR WPD
Pembelajaran & Pengembangan DMR WPD
7. Henry Koenaifi Direktur Perbankan Kredit Konsumen (Consumer DBC DBK
Individu Card, KPR, KKB)
(DIV)**) Individual Customer Business DBC DBK
Development
BCA Finance DBC DBK
Central Santosa Finance DBC DBK
8. Armand W. Hartono Direktur Operasi & Strategi & Pengembangan DWP DBC
Teknologi Informasi Operasi-Layanan
(DOT) Operasi Pembayaran Domestik DWP DBC
Layanan Perbankan Elektronik DWP DBC
Layanan Perbankan Internasional DWP DBC
Teknologi Informasi DIV DMR
9. Erwan Yuris Ang Direktur Wilayah & Pengadaan DOT DMR
Pendukung Cabang Manajemen Jaringan & DOT DMR
(DWP)#) Perencanaan Wilayah
Operasi Wilayah & Cabang DOT DBC
Layanan Kredit DOT DBC
10. Rudy Susanto Direktur Kredit Analisa Risiko Kredit DWP WPD
(DKR)

Catatan :
1. Direktur Pengganti melaporkan kepada Direktur Bidang seluruh tindakan yang dilakukan/keputusan yang dibuat selama menggantikan Direktur Bidang.
2. Fungsi Pengelolaan Perusahaan Anak diatur sebagai berikut:
*) Melakukan fungsi pemantauan dan penyelarasan secara menyeluruh terhadap pengelolaan Perusahaan Anak.
**) Melakukan fungsi pemantauan perkembangan usaha Perusahaan Anak.
***) Melakukan fungsi pemantauan risiko Perusahaan Anak dalam rangka manajemen risiko terintegrasi.
****) Melakukan pemantauan pelaksanaan fungsi audit internal/manajemen risiko/kepatuhan pada Perusahaan Anak dalam rangka penerapan tata kelola terintegrasi dan
manajemen risiko terintegrasi.
Pelaksanaan fungsi di atas tetap memperhatikan prinsip dalam Perseroan Terbatas, dimana Perusahaan Anak adalah independent/separated legal entity.
Pertanggung jawaban Direksi dan/atau Komisaris Perusahaan Anak adalah kepada RUPS Perusahaan Anak.
Perusahaan Induk selaku pemegang saham menjalankan kewenangan dan fungsinya melalui RUPS di Perusahaan Anak.
3. #) Direktur Wilayah & Pendukung Cabang sebagai pelaksana harian, pembina dan pemantau operasional wilayah & cabang.
Pertanggungjawaban Kepala Kantor Wilayah adalah kepada Direksi.

289
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

6. Jumlah, Komposisi dan Kriteria Anggota Direksi a) pernah tidak menyelenggarakan


Per 31 Desember 2015, jumlah anggota Direksi RUPS tahunan;
BCA adalah 10 (sepuluh) orang, terdiri dari 1 (satu) b) p e r t a n g g u n g j a w a b a n n y a
Presiden Direktur, 1 (satu) Wakil Presiden Direktur, sebagai anggota Direksi dan/
1 (satu) Direktur Kepatuhan, 1 (satu) Direktur atau anggota Dewan Komisaris
Independen, dan 6 (enam) Direktur. Presiden Direktur pernah tidak diterima oleh RUPS
berasal dari pihak yang independen terhadap atau pernah tidak memberikan
pemegang saham pengendali. pertanggungjawaban sebagai
anggota Direksi dan/atau
Seluruh anggota Direksi BCA telah lulus Fit and Proper anggota Dewan Komisaris
Test dan telah memperoleh surat persetujuan dari kepada RUPS; dan;
Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan. Seluruh c) pernah menyebabkan
anggota Direksi BCA berdomisili di Indonesia. perusahaan yang memperoleh
izin, persetujuan, atau
Masa jabatan anggota Direksi adalah 5 (lima) pendaftaran dari Otoritas Jasa
tahun. Untuk periode ini akan berakhir pada saat Keuangan tidak memenuhi
ditutupnya RUPS Tahunan BCA tahun 2016, kewajiban menyampaikan
dengan tidak mengurangi kewenangan RUPS untuk laporan tahunan dan/atau
memberhentikan seorang atau lebih anggota Direksi laporan keuangan kepada
pada setiap waktu sebelum jabatannya berakhir. Otoritas Jasa Keuangan.
d. Memiliki komitmen untuk mematuhi
Kriteria dalam pemilihan anggota Direksi antara lain peraturan perundang-undangan;
adalah sebagai berikut: e. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian
1. Memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud di bidang yang dibutuhkan perusahaan
dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No.33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2. Memenuhi persyaratan integritas, kompetensi,
2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris dan reputasi keuangan sebagaimana dimaksud
Emiten atau Perusahaan Publik, yaitu: dalam Peraturan Bank Indonesia No.12/23/
a. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas PBI/2010 tanggal 29 Desember 2010 tentang
yang baik; Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper
b. Cakap melakukan perbuatan hukum; Test), yaitu:
c. Dalam 5 (lima) tahun sebelum a. Persyaratan integritas meliputi:
pengangkatan dan selama menjabat: i. memiliki akhlak dan moral yang baik,
i. tidak pernah dinyatakan pailit; antara lain ditunjukkan dengan sikap
ii. tidak pernah menjadi anggota mematuhi ketentuan yang berlaku,
Direksi dan/atau anggota Dewan termasuk tidak pernah dihukum
Komisaris yang dinyatakan bersalah karena terbukti melakukan Tindak
menyebabkan suatu perusahaan Pidana Tetentu dalam waktu 20
dinyatakan pailit; (dua puluh) tahun terakhir sebelum
iii. tidak pernah dihukum karena dicalonkan;
melakukan tindak pidana yang ii. memiliki komitmen untuk mematuhi
merugikan keuangan negara dan/ peraturan perundang-undangan yang
atau yang berkaitan dengan sektor berlaku;
keuangan; dan iii. memiliki komitmen terhadap
iv. tidak pernah menjadi anggota Direksi pengembangan operasional Bank
dan/atau anggota Dewan Komisaris yang sehat;
yang selama menjabat: iv. tidak termasuk dalam Daftar Tidak
Lulus (DTL);

290
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

v. memiliki komitmen untuk tidak akan b. Persyaratan kompetensi meliputi:


melakukan dan/atau mengulangi i. pengetahuan di bidang perbankan
perbuatan dan/atau tindakan yang memadai dan relevan dengan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal jabatannya;
27 dan Pasal 28, bagi calon anggota ii. pengalaman dan keahlian di bidang
Direksi yang pernah memiliki predikat perbankan dan/atau bidang keuangan;
Tidak Lulus dalam uji kemampuan dan iii. kemampuan untuk melakukan
kepatutan dan telah menjalani masa pengelolaan strategis dalam rangka
sanksi sebagaimana dimaksud Pasal pengembangan Bank yang sehat.
35 ayat (1), Pasal 40 ayat (4) huruf a c. Persyaratan reputasi keuangan meliputi:
dan Pasal 40 ayat (5) Peraturan Bank i. tidak memiliki kredit macet; dan
Indonesia tersebut di atas. ii. tidak pernah dinyatakan pailit atau
menjadi direksi atau komisaris yang
dinyatakan bersalah menyebabkan
suatu perseroan dinyatakan pailit,
dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir
sebelum dicalonkan

7. Susunan Anggota Direksi BCA per 31 Desember 2015


Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No.80 tanggal 14 Agustus 2014, susunan
anggota Direksi BCA adalah sebagai berikut:

Jabatan Nama
Presiden Direktur Jahja Setiaatmadja
Wakil Presiden Direktur Eugene Keith Galbraith
Direktur Dhalia Mansor Ariotedjo
Direktur Anthony Brent Elam
Direktur Suwignyo Budiman
Direktur (merangkap Direktur Kepatuhan) Tan Ho Hien/Subur atau Subur Tan
Direktur Henry Koenaifi
Direktur Armand Wahyudi Hartono
Direktur Independen Erwan Yuris Ang
Direktur Rudy Susanto
Profil anggota Direksi BCA disajikan di bagian Data Perusahaan, halaman 570 - 573 Laporan Tahunan BCA ini.

8. Keberagaman Komposisi Anggota Direksi 9. Nominasi Anggota Direksi


Komposisi anggota Direksi BCA telah mencerminkan Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN)
keberagaman anggotanya, baik dalam hal merekomendasikan calon anggota Direksi
pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, kepada Dewan Komisaris. Selanjutnya dengan
gender, maupun keahlian. Masing-masing anggota memperhatikan rekomendasi dari KRN tersebut,
Direksi memiliki kompetensi tinggi yang mendukung Dewan Komisaris mengusulkan pengangkatan calon
peningkatan kinerja perusahaan. anggota Direksi untuk diajukan dalam RUPS. RUPS
mengangkat calon anggota Direksi menjadi anggota
Direksi, dengan memperhatikan rekomendasi dari
Dewan Komisaris.

291
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

10. Pernyataan Independensi Anggota Direksi


Mayoritas anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, hubungan kepemilikan
saham, dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris, anggota
Direksi lainnya dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan BCA, yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen.

Hubungan Keluarga dengan: Hubungan Keuangan dengan:

Pemegang Pemegang
Dewan Dewan
Nama Jabatan Direksi Saham Direksi Saham
Komisaris Komisaris
Pengendali Pengendali

Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur - - - - - -

Eugene Keith Galbraith Wakil Presiden Direktur - - - - - -

Dhalia Mansor Ariotedjo Direktur - - - - - -

Anthony Brent Elam Direktur - - - - - -

Suwignyo Budiman Direktur - - - - - -

Henry Koenaifi Direktur - - - - - -

Tan Ho Hien/ Subur Direktur (Direktur


- - - - - -
atau Subur Tan Kepatuhan)

Armand Wahyudi Direktur


- - - - - -
Hartono

Erwan Yuris Ang Direktur Independen - - - - - -

Rudy Susanto Direktur - - - - - -

11. Kepemilikan Saham Anggota Direksi yang Jumlahnya 5% atau lebih dari Modal Disetor

Kepemilikan saham anggota Direksi yang jumlahnya mencapai 5% atau lebih dari modal
disetor pada:
Nama
Lembaga Keuangan
BCA Bank Lain Perusahaan Lain
Bukan Bank
Jahja Setiaatmadja - - -
Eugene Keith Galbraith - - - -
Dhalia M. Ariotedjo - - - -
Anthony Brent Elam - - - -
Suwignyo Budiman - - - -
Henry Koenaifi - - - -
Subur Tan - - - -
Armand W. Hartono - - -
Erwan Yuris Ang - - - -
Rudy Susanto - - - -

Keterangan :
= memiliki saham dengan jumlah mencapai 5% (lima per seratus) atau lebih dari modal disetor

292
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

12. Rangkap Jabatan Anggota Direksi


Seluruh anggota Direksi tidak merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atau Pejabat
Eksekutif pada bank lain, perusahaan, dan/atau lembaga.

Jabatan Jabatan di Perusahaan/


Nama Jabatan di BCA
di Bank lain Lembaga
Bidang Usaha

Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur - - -

Eugene Keith Galbraith Wakil Presiden Direktur - - -

Dhalia Mansor Ariotedjo Direktur - - -

Anthony Brent Elam Direktur - - -

Suwignyo Budiman Direktur - - -

Henry Koenaifi Direktur - - -

Tan Ho Hien/ Subur atau Subur Tan Direktur (merangkap Direktur Kepatuhan) - - -

Armand Wahyudi Hartono Direktur - - -

Erwan Yuris Ang Direktur Independen - - -

Rudy Susanto Direktur - - -

13. Rapat Direksi, Rapat Gabungan dan Tingkat Pengambilan keputusan dilakukan dengan
Kehadiran Anggota Direksi musyawarah mufakat. Dalam hal tidak terjadi
Jadwal rapat Direksi telah ditetapkan di awal tahun. musyawarah mufakat, pengambilan keputusan
Selama tahun 2015 Direksi telah menyelenggarakan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
53 (lima puluh tiga) kali rapat. Sebanyak 40 (empat
puluh) kali rapat Direksi dan 13 (tiga belas) kali rapat Segala keputusan yang diambil dalam rapat Direksi
Gabungan Direksi dengan Dewan Komisaris. bersifat mengikat. Perbedaan pendapat (dissenting
opinion) yang terjadi dalam rapat Direksi wajib
BCA telah memenuhi ketentuan Peraturan Bank dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat
Indonesia (PBI) dan Peraturan Otoritas Jasa beserta alasan perbedaan pendapat.
Keuangan mengenai minimal rapat Direksi dan rapat
Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris.

Frekuensi Rapat Direksi dan tingkat kehadiran Anggota Direksi selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase


Jahja Setiaatmadja 40 39 97%
Eugene Keith Galbraith *)
40 23 57%
Dhalia M. Ariotedjo 40 33 82%
Anthony Brent Elam 40 32 80%
Suwignyo Budiman 40 38 95%
Subur Tan 40 37 92%
Henry Koenaifi 40 36 90%
Armand W. Hartono 40 28 70%
Erwan Yuris Ang 40 33 82%
Rudy Susanto 40 35 87%
Keterangan:
*) Menjalani medical treatment di luar negeri

*
Berobat ke luar negeri 293
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Agenda Rapat Direksi yang diselenggarakan selama tahun 2015 sebagai berikut:

Bulan Tanggal Beberapa agenda rapat antara lain :

Januari 15, 22, 27, 29 1. Kelangsungan Bisnis:


Diskusi kanwil: perkembangan ekonomi, bisnis & kinerja.
Diskusi dan laporan dari Divisi Perencanaan & Keuangan, antara lain:
- Laporan progres Budget 2016 (finalisasi RBB RKAT 2016 - 2018)
Februari 5, 10, 17
- Persetujuan Surat Keputusan Budget 2016
- Penyesuaian besaran dividen yang dibagikan atas laba tahun 2014
Pembahasan & laporan kinerja unit kerja, antara lain unit kerja Perbankan
Maret 12, 17, 19, 26 Cabang, unit kerja Perbankan Individual, Grup Bisnis Korporasi.
Pembahasan pengembangan solusi perbankan BCA, antara lain:
- Pembahasan pengembangan program keuangan inklusif & branchless
banking DUITT, Laku
April 2, 14, 16, 30 - Pengembangan Sakuku
- Pengembangan Klik BCA Bisnis Integrated Solution (IBS2)
- Strategi produk kartu: perkembangan & peluang bisnis
Mei 7, 12 - Perkembangan, pengelolaan & posisi CASA
- Perkembangan bisnis life insurance
- Tantangan & pertumbuhan fee base income
- Perkembangan business acquiring consumer card
Juni 9, 16, 18, 25 - Pengembangan Tahapan Berjangka
- Pengamanan transaksi internet banking
Pembahasan pengembangan organisasi:
Juli 9, 30 - Pendekatan pengelolaan project Scrum method
- Pengembangan konsep baru management trainee (BDP)
- Employee value proposition BCA
- Penyelenggaraan BCA career expo
Agustus 6, 11, 20 - Pelaksanaan BCA Award, rangkaian kegiatan HUT BCA, Rapat Kerja
BCA
- Laporan survey Gallup: team & customer engagement
Perkembangan & peluang penerapan IT, antara lain: Big Data, cloud
September 3, 8, 10, 15, 17, 29
computing
Hasil ekonomi survei nasabah per semester
Penilaian Kinerja Kantor Cabang 2016
Oktober 1, 29
2. Manajemen Risiko, Tata Kelola, Pengendalian Internal dan Kepatuhan:
Laporan pengelolaan crisis insident
Peraturan baru tentang bobot risiko kredit
November 5, 12, 24, 26
Keanggotaan komite tata kelola terintegrasi
Usulan perubahan wewenang memutus kredit

Desember 15

294
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Sedangkan frekuensi Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi dan tingkat kehadiran Anggota Direksi pada
Rapat Gabungan selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase


Jahja Setiaatmadja 13 11 85%
Eugene Keith Galbraith*) 13 8 62%
Dhalia M. Ariotedjo 13 10 77%
Anthony Brent Elam 13 8 62%
Suwignyo Budiman 13 10 77%
Subur Tan 13 10 77%
Henry Koenaifi 13 7 54%
Armand W. Hartono 13 6 47%
Erwan Yuris Ang 13 9 70%
Rudy Susanto 13 13 100%
Keterangan:
*)
Menjalani medical treatment di luar negeri

Jadwal dan Agenda Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris yang diselenggarakan selama tahun 2015
sebagai berikut:
Bulan Tanggal Beberapa agenda rapat antara lain:
Januari 14, 29 Pembahasan Rencana Bisnis Bank dan Rencana Kerja Anggaran Tahunan
Februari -
Maret 4, 18, 26 Pembahasan usulan penggunaan laba dan besaran dividen interim
April 27
Mei 12 Pembahasan rencana corporate action terkait Perusahaan Anak
Juni -
Juli 27 Pembahasan Laporan Keuangan Publikasi Bank
Agustus 26
Pembahasan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
September -
Oktober 21 Pembahasan Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
November 5, 24 Pendanaan Terorisme (APU & PPT)
Desember 22

14. Penilaian Terhadap Kinerja Direksi 15. Prosedur Penetapan Remunerasi bagi Direksi
Penilaian kinerja Direksi dilaksanakan sekali setiap Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan 2015,
tahun dengan melaksanakan self assessment dan RUPS Tahunan 2015 telah memberikan kuasa dan
direview oleh Presiden Komisaris/Dewan Komisaris. wewenang kepada:
(i) Dewan Komisaris untuk menentukan besarnya
Secara garis besar hal-hal yang menjadi dasar gaji dan tunjangan lainnya kepada anggota
penilaian terhadap anggota Direksi adalah sebagai Direksi;
berikut: (ii) Pemegang saham mayoritas untuk menetapkan
1. Bagaimana Direksi mengimplementasikan visi pembagian tantiem di antara anggota Dewan
dan misi BCA dalam program kerja di tahun Komisaris dan Direksi BCA.
berjalan, dengan tetap berpegang kepada nilai-
nilai BCA. Dalam melaksanakan kuasa dan wewenang
2. Pelaksanaan Good Corporate Governance. tersebut, Dewan Komisaris akan memperhatikan
rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi.

295
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Skema/Bagan Prosedur Penetapan Remunerasi Direksi

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM


Rapat Umum Pemegang Saham memberikan
kuasa dan wewenang kepada Dewan
Komisaris untuk menetapkan remunerasi bagi
anggota Direksi

DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris mempelajari rekomendasi KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI
dari Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite Remunerasi & Nominasi membuat
Selanjutnya Dewan Komisaris menetapkan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
remunerasi bagi anggota Direksi

REMUNERASI ANGGOTA DIREKSI


Penetapan remunerasi bagi anggota Direksi

16. Struktur Remunerasi Direksi


Struktur Remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk seluruh
anggota Direksi selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Jumlah Diterima dalam 1 tahun


Jenis Remunerasi dan Fasilitas lain DIREKSI
Orang dalam Jutaan Rupiah
1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya 10 293.210
dalam bentuk non-natura)
2. Fasilitas lain dalam bentuk natura:
a. Tunjangan Perjalanan Dinas 10 659
b. Tunjangan Kesehatan 9 1.807
c. Keanggotaan klub kesehatan dan golf 6 283 + USD 5.500
d. Opsi beli kendaraan dinas pada masa akhir leasing 10 1.979
3. Benefit retirement (dimiliki saat akhir masa tugas) - -
Total 297.938 + USD 5.500

Jumlah remunerasi untuk setiap anggota Direksi dalam 1 (satu) tahun adalah di atas Rp 2 miliar yang diterima
secara tunai selama tahun 2015.

296
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Indikator Penetapan Remunerasi Anggota Direksi 2. Pemahaman tentang tugas dan tanggung jawab
Indikator penetapan remunerasi anggota Direksi sebagai anggota Direksi, limit wewenang, waktu
antara lain sebagai berikut: kerja, hubungan dengan Dewan Komisaris,
a. Prestasi kerja masing-masing individual aturan-aturan/ketentuan-ketentuan, dan lain-
anggota Direksi. lain.
b. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan
sebagaimana dimaksud dalam UU Perseroan Anggota Direksi yang sedang mengikuti orientasi
Terbatas. dapat:
c. Kewajaran dengan peer group. Kesetaraan a. Meminta dilakukan presentasi untuk
jabatan pada intern BCA dan pada beberapa memperoleh penjelasan mengenai berbagai
bank sejenis antara lain dari sisi aset dan aspek yang dipandang perlu, dengan melibatkan
karakteristik. manajemen di bawahnya.
d. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka b. Mengadakan pertemuan-pertemuan dengan
panjang BCA. anggota Direksi lainnya dan Dewan Komisaris
untuk mendiskusikan berbagai permasalahan
17. Program Orientasi bagi Anggota Direksi Baru yang ada di BCA atau informasi lain yang
Program orientasi diadakan bagi anggota Direksi dibutuhkan.
baru, agar yang bersangkutan dapat menjalankan c. Melakukan kunjungan pada berbagai lokasi
tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Direksi kegiatan usaha BCA/cabang-cabang bersama
dengan sebaik-baiknya. dengan anggota Direksi lain/Manajemen.

Program orientasi meliputi:


1. Pengetahuan mengenai BCA, antara lain visi,
misi, strategi dan rencana jangka menengah
dan jangka panjang, kinerja, serta keuangan
BCA;

18. Program Pelatihan dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi Anggota Direksi


Anggota Direksi wajib mengikuti program pelatihan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun guna
menunjang pelaksanaan tugas dan kewajibannya. Program pelatihan yang diikuti oleh anggota Direksi dalam
tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Nama Program Pelatihan Penyelenggara Lokasi Tanggal


Jahja Pembicara MUNAS XV HIPMI HIPMI Bandung 12 Januari
Setiaatmadja Tema: Pengusaha Muda Nasional
Menjawab Tantangan Global
Pembicara Seminar Nasional ISEI ISEI (Ikatan Sarjana Jakarta 30 Maret
Tema: Skema Pembiayaan Ekonomi Indonesia)
Infrastruktur yang Feasible Bagi
Perbankan
IMC (International Toronto, Canada 31 Mei - 2 Juni
IMC Meeting (Annual Meeting) Monetary
Conference)
Merrill Lynch Conference Merrill Lynch California, USA 3 - 5 Juni

Pembicara Muktamar ke-33 & PBNU Jakarta 1 Juli


Seminar 2015

Pembicara Seminar OJK Tema: Ayo OJK Batam 4 September


Berinvestasi di Reksa Dana

297
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Nama Program Pelatihan Penyelenggara Lokasi Tanggal


Jahja Pembahas Seminar IBEX Tema The Perbanas Jakarta 9 September
Setiaatmadja New Wave of Banking Phenomenon
Indonesia Knowledge Forum BCA Learning Jakarta 7-8 Oktober
Service
JCB World Conference JCB Bali 22 - 23 Oktober
Pembahas Seminar IBEX Tema The Perbanas Jakarta 9 September
New Wave of Banking Phenomenon
Indonesia Knowledge Forum BCA Learning Jakarta 7-8 Oktober
Service
JCB World Conference JCB Bali 22 - 23 Oktober
Eugene Keith Indonesia All Access Nomura Jakarta 21 Januari
Galbraith
Non Deal Roadshow Macquarie & USA 20 Februari -
Bahana - Daiwa 2 Maret
UBS Indonesia Conference UBS Jakarta 9 Maret
Credit Suisse Conference Credit Suisse Hong Kong 23-25 Maret
JP Morgans Asia CEO-CFO JP Morgan USA 30 Agustus -
Conference 4 September
Indonesia Knowledge Forum BCA Learning Center Jakarta 8 Oktober
DB Access Indonesia Conference, Deutsche Bank Jakarta 3-4 November
Deutsche Bank
Economic Advisory Committee IIF Singapore 19-20 November
Meeting, IIF
Apac Financial Credit Suisse, Credit Credit Suisse Hong Kong 1-2 Desember
Suisse
Dhalia M. Citibank Global Forum 2015 Citibank Lisbon - Portugal 27-29 April
Ariotedjo
Branchless Banking (Refreshment IBI & LSPP Jakarta 15 Agustus
Manajemen Risiko)
SIBOS Conference SIBOS Singapura 14-15 Oktober
Anthony Brent Workshop Credit Credit Lembaga Bali 6-7 Agustus
Elam Management Strategy During The Pengembangan
Slow Down Economic Growth Perbankan
Indonesia (LPPI)
BNP Paribas NDR PNB Paribas Hong Kong 15-16 September
22 CSLA Investors Forum
nd
CSLA Hong Kong 17-18 September
Annual Intel Security Conference Intel Las Vegas, USA 26-28 Oktober
Indonesia Knowledge Forum BCA Learning Jakarta 7-8 Oktober
Service
14th Morgan Stanley Annual Asia Morgan Stanley Singapore 17-18 November
Pacific Summit
Suwignyo Team Building Payment Bank KSEI KSEI Osaka - Jepang 7-10 Mei
Budiman 2015
Pembicara Diskusi Forum 2015 Infobank Jakarta 16 September
tentang Evolusi Sistem Teknologi
dan Layanan Perbankan di Era
Digital
Pembicara pada Program SESPIBI Bank Indonesia Jakarta 5 Oktober
Angkatan XXXII tahun 2015 Trend
Sistem Pembayaran Nasional (Tunai
& Non-Tunai)
Indonesia Knowledge Forum BCA Learning Jakarta 7-8 Oktober
Service

298
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Nama Program Pelatihan Penyelenggara Lokasi Tanggal


Subur Tan Indonesia Knowledge Forum BCA Learning Jakarta 7-8 Oktober
Service
HR Technology Conference HR Technology Las Vegas, USA 18-21 Oktober
Conference
Henry Koenaifi The Teradata Universe Conference The Teradata Amsterdam 19-22 April
ASEAN Global Leadership Program SRW & CO California USA 31 Mei - 5 Juni
ALFI NUS ke-1 (Asia Leader National University Singapore 6-11 September
Financial Institution) of Singapore (NUS)
Indonesia Knowledge Forum BCA Learning Jakarta 7-8 Oktober 2015
Service
ALFI NUS ke-2 (Asia Leader National University Mumbai., India 7-8 Desember
Financial Institution) of Singapore (NUS)
Armand W. The Teradata Universe Conference The Teradata Amsterdam 18-22 April
Hartono
Financial Literacy to Support OJK Nusa Dua, Bali 9-10 Juni
Financial Inclusion
IBM Connect Executive Xchange IBM Singapore Singapore 1-3 September
2015
ALFI NUS ke-1 (Asia Leader National University Singapore 6-11 September
Financial Institution) of Singapore
Gartner Symposium IT Expo 2015 Gartner Orlando, USA 4-8 Oktober
Peluang dan Tantangan Penerapan OJK Jakarta 20 November
Teknologi Informasi di Industri
Jasa Keuangan dalam Menghadapi
Ekonomi Digital (pembicara)
ALFI NUS ke-2 (Asia Leader National University Mumbai, India 7-8 Desember
Financial Institution) of Singapore
Erwan Yuris Ang Operasional Risk Management IBI & LSPP Bandung 28 Maret
(Program Penyegaran Risiko
Manajemen)
Leader as Coach Updates Principia Jakarta 22 April
Indonesia Knowledge Forum BCA Learning Jakarta 7-8 Oktober
Service
Leadership & Management Corporate Coach London 10-11 November
Group 2015
Leadingself Contiusly Principia Jakarta 10 Desember
Rudy Susanto Workshop Credit Credit Lembaga Bali 6-7 Agustus
Management Strategy During The Pengembangan
Slow-Down Economic Growth Perbankan
Indoneisa (LPPI)
Indonesia Knowledge Forum BCA Learning Jakarta 7-8 Oktober
Service
The 11th Indonesia Palm Oil GAPKI Bali 26-27 November
Conference and 2016 Price Outlook
(IPOC 2015)

299
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

KOMITEKOMITE DEWAN KOMISARIS Mekanisme Kerja;


Waktu Kerja;
KOMITE AUDIT Rapat;
Mekanisme Pengambilan Keputusan Rapat;
1. Tugas Pokok Risalah Rapat;
Komite Audit BCA dibentuk oleh dan bertanggung Pelaporan;
jawab kepada Dewan Komisaris dengan tujuan Penanganan Pengaduan/Pelaporan Dugaan
membantu Dewan Komisaris dalam rangka Pelanggaran Pelaporan Keuangan.
mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan
fungsi pengawasan (oversight) atas hal-hal Piagam Komite Audit dan Kode Etik Komite Audit
yang terkait dengan laporan keuangan, sistem telah diunggah dalam website BCA (www.bca.co.id)
pengendalian internal, pelaksanaan fungsi audit Good Corporate Governance.
internal dan eksternal, implementasi Good Corporate
Governance (GCG) serta kepatuhan terhadap 4. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit
memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
2. Acuan Hukum 1. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas
Pembentukan Komite Audit mengacu pada: perencanaan dan pelaksanaan audit serta
Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep- pemantauan atas tindak lanjut hasil audit
643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 dalam rangka menilai kecukupan pengendalian
dan Lampiran Peraturan No. IX.I.5 tentang internal termasuk kecukupan proses pelaporan
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja keuangan.
Komite Audit. 2. Dalam rangka melaksanakan tugas pada
Peraturan Bank Indonesia No.8/14/ PBI/2006 butir tersebut di atas dan guna memberi
tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan rekomendasi kepada Dewan Komisaris, Komite
atas Peraturan Bank Indonesia No.8/4/ Audit melakukan pemantauan dan evaluasi
PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate terhadap:
Governance bagi Bank Umum. a. Pelaksanaan tugas Divisi Audit Internal
Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/DPNP (DAI).
tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor
Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Akuntan Publik dengan Standar Audit yang
Anggaran Dasar PT Bank Central Asia, Tbk berlaku.
No.171 tanggal 23 April 2015 tentang Tugas c. Kesesuaian Laporan Keuangan dengan
dan Wewenang Dewan Komisaris. Standar Akuntansi yang berlaku.
d. Memberikan pendapat independen dalam
3. Piagam Komite Audit hal terjadi perbedaan pendapat antara
Piagam Komite Audit dan Kode Etik Komite Audit manajemen dan Kantor Akuntan Publik
BCA telah disesuaikan dengan Peraturan No.IX.I.5 atas jasa yang diberikannya.
tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan e. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas
Kerja Komite Audit tersebut di atas. Cakupan yang hasil temuan DAI, Akuntan Publik dan hasil
diatur dalam Piagam Komite Audit antara lain adalah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
sebagai berikut: 3. Melakukan penelaahan atas informasi
Tugas dan Tanggung Jawab; keuangan lainnya yang akan dikeluarkan BCA
Wewenang; kepada publik dan/atau pihak otoritas seperti
Struktur dan Keanggotaan; proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan
Persyaratan Keanggotaan; informasi keuangan BCA.
Masa Tugas;

300
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

4. Melakukan penelaahan atas kepatuhan BCA 5. Wewenang Komite Audit


terhadap peraturan perundang-undangan di Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit
bidang perbankan, pasar modal dan peraturan mempunyai wewenang sebagai berikut:
perundang-undangan serta ketentuan lainnya a. Mengakses dokumen, data, dan informasi
yang berhubungan dengan kegiatan usaha BCA. tentang karyawan, dana, aset, dan sumber daya
5. Memberikan rekomendasi kepada Dewan BCA;
Komisaris mengenai penunjukan Kantor b. Berkomunikasi dengan karyawan, Direksi dan
Akuntan Publik, yang didasarkan pada pihak yang menjalankan fungsi audit internal,
independensi, ruang lingkup penugasan, dan manajemen risiko, dan Akuntan Publik terkait
fee untuk disampaikan kepada Rapat Umum tugas dan tanggung jawab Komite Audit;
Pemegang Saham. c. Jika diperlukan, dapat melibatkan pihak
6. Menelaah dan melaporkan kepada Dewan independen di luar anggota Komite Audit yang
Komisaris atas pengaduan yang berkaitan diperlukan untuk membantu pelaksanaan
dengan proses akuntansi dan pelaporan tugasnya;
keuangan BCA. d. Melakukan kewenangan lain yang diberikan
7. Menelaah dan memberikan saran kepada oleh Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris terkait dengan adanya
potensi benturan kepentingan BCA. 6. Keanggotaan Komite Audit
8. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas Komite Audit BCA beranggotakan 3 (tiga) orang,
implementasi Good Corporate Governance (GCG) yang terdiri dari seorang Ketua yang juga adalah
yang efektif dan berkelanjutan. Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota
9. Menjalankan tugas-tugas lain yang relevan yang semuanya merupakan Pihak Independen.
dengan fungsi Komite Audit atas permintaan
Dewan Komisaris. Seorang Pihak Independen ahli di bidang keuangan/
akuntansi dan seorang Pihak Independen ahli di
bidang perbankan.

7. Susunan Anggota Komite Audit per 31 Desember 2015



Nama Jabatan
Cyrillus Harinowo*) Ketua (merangkap selaku Komisaris Independen)
Inawaty Handoyo Anggota (Pihak Independen)
Ilham Ikhsan Anggota (Pihak Independen)
*)
Efektif Per 1 Juli 2015, Ketua Komite Audit adalah Bapak Cyrillus Harinowo menggantikan Bapak Sigit Pramono

Pengangkatan anggota Komite Audit dilakukan Riwayat pendidikan, jabatan dan pengalaman kerja
oleh Direksi dengan Surat Keputusan No.103/ anggota Komite Audit dapat dilihat pada Data
SK/DIR/2011 tanggal 27 Juli 2011 berdasarkan Perusahaan halaman 574 - 575 Laporan Tahunan
keputusan Rapat Dewan Komisaris No.030/RR/ BCA ini.
KOM/2011 tanggal 23 Juni 2011, diperbaharui
dengan Surat Keputusan Direksi No.094/SK/ 8. Masa Jabatan Anggota Komite Audit
DIR/2015 tanggal 30 Juni 2015 berdasarkan Masa jabatan Anggota Komite Audit akan berakhir
keputusan Rapat Dewan Komisaris No.31/RR/ pada saat berakhirnya masa jabatan Ketua Komite
KOM/2015 tanggal 24 Juni 2015. Audit yang juga adalah Komisaris Independen. Masa
jabatan anggota Komite Audit pada periode ini akan
berakhir pada penutupan RUPS Tahunan 2016.

301
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

9. Independensi dan Persyaratan Anggota Komite 9. Bukan berasal dari anggota Direksi pada Bank
Audit yang lain;
Seluruh anggota Komite Audit adalah pihak 10. Tidak mempunyai saham langsung maupun
independen, yaitu tidak memiliki hubungan tidak langsung pada BCA;
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/ 11. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh
atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan saham BCA baik langsung maupun tidak
Komisaris, anggota Direksi dan/atau Pemegang langsung akibat suatu peristiwa hukum, maka
Saham Pengendali atau hubungan usaha dengan saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain
BCA yang dapat mempengaruhi kemampuannya dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan
untuk bertindak independen. setelah diperolehnya saham tersebut;
12. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan
Persyaratan keanggotaan Komite Audit adalah anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau
sebagai berikut: Pemegang Saham Utama BCA;
1. Memiliki integritas, akhlak, dan moral yang baik; 13. Tidak mempunyai hubungan usaha baik
2. Memiliki kemampuan, pengetahuan, pengalaman langsung maupun tidak langsung yang berkaitan
sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta dengan kegiatan usaha BCA;
mampu berkomunikasi dengan baik; 14. Untuk Ketua Komite Audit hanya dapat
3. Memahami Laporan Keuangan, bisnis BCA merangkap jabatan sebagai Ketua Komite paling
khususnya yang terkait dengan layanan jasa banyak pada 1 (satu) komite lainnya pada BCA;
atau kegiatan usaha BCA, proses audit, dan 15. Anggota Komite Audit yang berasal dari Pihak
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Independen dapat merangkap jabatan sebagai
Modal serta peraturan perundang-undangan Pihak Independen anggota Komite lainnya
terkait lainnya; pada BCA, Bank lain, dan/atau perusahaan lain,
4. Mematuhi kode etik BCA dan kode etik Komite sepanjang yang bersangkutan :
Audit yang ditetapkan oleh BCA; a. Memenuhi seluruh kompetensi yang
5. Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus dipersyaratkan;
menerus melalui pendidikan dan pelatihan; b. Memenuhi kriteria independensi;
6. Memiliki paling kurang satu anggota yang c. Mampu menjaga rahasia BCA;
berlatar belakang pendidikan dan keahlian di d. Memperhatikan kode etik yang berlaku; dan
bidang akuntansi dan/atau keuangan; e. Tidak mengabaikan pelaksanaan tugas dan
7. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan tanggung jawab sebagai anggota Komite.
Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa
Penilai Publik, atau pihak lain yang memberi jasa 10. Rapat Komite Audit
asurans, jasa non asurans, jasa penilai, dan/atau Komite Audit mengadakan rapat sedikitnya 4
jasa konsultasi lain kepada BCA dalam waktu 6 (empat) kali dalam setahun sebagaimana diatur di
(enam) bulan terakhir; dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit.
8. Bukan merupakan orang yang bekerja atau Selama tahun 2015, Komite Audit telah mengadakan
mempunyai wewenang dan tanggung rapat sebanyak 20 (dua puluh) kali.
jawab untuk merencanakan, memimpin,
mengendalikan, atau mengawasi kegiatan BCA Dalam setiap rapat Komite Audit selalu dibuat risalah
dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, kecuali rapat yang mencantumkan tanggal rapat, kehadiran
Komisaris Independen; anggota Komite Audit, agenda rapat, dan materi
rapat.

302
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Data kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat Komite Audit selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase


Cyrillus Harinowo *)
13 13 100%
Sigit Pramono 7 7 100%
Inawaty Handoyo 20 20 100%
Ilham Ikhsan 20 20 100%
*)
Efektif Per 1 Juli 2015, Ketua Komite Audit adalah Bapak Cyrillus Harinowo menggantikan Bapak Sigit Pramono

11. Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite Audit 7. Melakukan kunjungan ke 8 (delapan) Kantor
Selama Tahun 2015 Cabang Pembantu dan 2 (dua) Kantor Kas
Pada tahun 2015, pelaksanaan program kerja Komite untuk melakukan observasi atas kegiatan
Audit BCA adalah sebagai berikut: Kantor cabang pembantu/kas sebagai bagian
1. Melakukan pertemuan dengan Kantor Akuntan dari proses penilaian kecukupan dan efektivitas
Publik (KAP) Siddharta Widjaja & Rekan, untuk pengendalian internal.
membahas hasil akhir audit Laporan Keuangan 8. Mengkaji laporan-laporan hasil audit internal
BCA tahun buku 2014 beserta Management (lebih dari 179 laporan) dan memantau tindak
Letter. lanjutnya.
2. Mengevaluasi dan menyetujui usulan 9. Mengkaji kepatuhan BCA terhadap ketentuan,
perpanjangan kontrak dengan KAP Siddharta peraturan dan hukum yang berlaku di bidang
Widjaja & Rekan, anggota KPMG International perbankan melalui kajian terhadap laporan
dan merekomendasikan kepada Dewan kepatuhan terhadap ketentuan kehati-hatian
Komisaris untuk melakukan audit atas Laporan yang dilaporkan setiap triwulan.
Keuangan BCA tahun buku 2015. 10. Mengkaji laporan portofolio kredit yang
3. Melakukan pertemuan dengan KAP Siddharta diterbitkan setiap semester.
Widjaja & Rekan, untuk membahas rencana 11. Memantau pelaksanaan manajemen risiko
dan cakupan audit atas Laporan Keuangan BCA melalui laporan triwulanan Profil Risiko BCA
tahun buku 2015. dan laporan bulanan Operation Risk Management
4. Melakukan pertemuan dengan Divisi Keuangan Information System (ORMIS).
dan Perencanaan untuk mengkaji Laporan 12. Menghadiri presentasi hasil audit atas IT
Keuangan BCA yang akan dipublikasikan setiap Governance yang dilakukan oleh Divisi Audit
triwulan. Internal dengan bantuan konsultan dari Asia
5. Melakukan pertemuan dengan Divisi Audit Pacific Advisory Services Private Limited,
Internal sebanyak 8 (delapan) kali untuk: Singapore yang dihadiri juga oleh Dewan
a. Mengevaluasi perencanaan tahunan. Komisaris.
b. Mengevaluasi pelaksanaan audit internal 13. Melakukan kajian atas:
setiap semester. a. Hasil pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan
c. Melakukan diskusi atas hasil audit yang dan tindak lanjutnya.
dipandang cukup signifikan. b. Hasil pemeriksaan Bank Indonesia dan
6. Melakukan kunjungan ke 7 (tujuh) Kantor tindak lanjutnya.
Cabang Utama untuk menghadiri exit meeting c. Management letter dari KAP Siddharta
audit internal sebagai bagian dari proses Widjaja & Rekan dan tindak lanjutnya.
penilaian kualitas audit internal serta penilaian 14. Melaporkan hasil kajian dan evaluasi rutin aspek
kecukupan dan efektivitas pengendalian governance, manajemen risiko, kepatuhan dan
internal. pengendalian kepada Dewan Komisaris setiap
triwulan.

303
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

15. Bersama dengan Komite Pemantau Risiko 3. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau
membahas modus-modus External Fraud, Risiko
termasuk yang berkaitan dengan Cyber Komite Pemantau Risiko telah memiliki Pedoman
Crime yang terjadi selama tahun 2015 serta dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko, yang
mitigasinya ke depan. disusun sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia dan
16. Menghadiri RUPS, Analyst Meeting, dan Rapat Surat Edaran Bank Indonesia tentang Pelaksanaan
Kerja Nasional BCA 2016 dalam rangka monitoring Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Pedoman
pelaksanaan Good Corporate Governance. dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko dimuat
dalam Manual GCG BCA, dan website BCA (www.bca.
KOMITE PEMANTAU RISIKO co.id) bagian Good Corporate Governance.

1. Tugas Pokok Adapun Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite


Komite Pemantau Risiko dibentuk untuk memastikan Pemantau Risiko mencakup sebagai berikut:
bahwa kerangka kerja manajemen risiko telah Struktur dan Keanggotaan;
memberikan perlindungan yang memadai dari Tugas dan Tanggung Jawab;
seluruh risiko BCA. Mekanisme Kerja;
Etika dan Waktu Kerja;
2. Acuan Hukum Rapat Komite;
Pembentukan Komite Pemantau Risiko mengacu pada:
Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 4. Keanggotaan Komite Pemantau Risiko
tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan Komite Pemantau Risiko BCA beranggotakan 3 (tiga)
atas Peraturan Bank Indonesia No.8/4 orang, yang terdiri dari seorang Ketua yang juga adalah
PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota
Governance bagi Bank Umum. yang semuanya merupakan Pihak Independen.
Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/DPNP
tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Seorang Pihak Independen yang ahli di bidang
Good Corporate Governance bagi Bank Umum. manajemen risiko keuangan dan seorang Pihak
Surat Keputusan Dewan Komisaris BCA No.033/ Independen yang ahli bidang keuangan.
SK/KOM/2007 tanggal 22 Februari 2007 tentang
Struktur Komite Pemantau Risiko.

5. Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2015

Nama Jabatan
Sigit Pramono *)
Ketua (merangkap selaku Komisaris Independen)
Endang Swasthika Wibowo Anggota (Pihak Independen)
Wimpie Rianto**) Anggota (Pihak Independen)
*)
Efektif Per 1 Juli 2015, Ketua Komite Pemantau Risiko adalah Bapak Sigit Pramono menggantikan Bapak Cyrillus Harinowo
**)
Efektif Per 1 Januari 2015, Bapak Andreas E. Susetyo telah mengundurkan diri sebagai anggota Komite Pemantau Risiko. Efektif per 1 Februari 2015, Bapak Wimpie Rianto telah
diangkat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko menggantikan Bapak Andreas E. Susetyo

Pengangkatan anggota Komite Pemantau Risiko terbaru dilakukan oleh Direksi dengan Surat Keputusan No. 001/
SK/DIR/2015 tanggal 12 Januari 2015, berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris No.64/RR/KOM/2014
tanggal 10 Desember 2014, dan diperbaharui dengan Surat Keputusan Direksi No.095/SK/DIR/2015 tanggal 30
Juni 2015 berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris No.31/RR/KOM/2015 tanggal 24 Juni 2015.

304
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Riwayat pendidikan, jabatan dan pengalaman kerja e. Tidak mempunyai hubungan usaha baik
anggota Komite Pemantau Risiko dapat dilihat pada langsung maupun tidak langsung yang
Profil Perusahaan halaman 576 Laporan Tahunan berkaitan dengan kegiatan usaha BCA;
BCA ini f. Tidak merangkap sebagai anggota Komite
Pemantau Risiko pada perusahaan lain (emiten
6. Masa Jabatan Anggota Komite Pemantau Risiko atau perusahaan publik) pada periode yang
Masa jabatan/tugas Ketua dan Anggota Komite sama.
Pemantau Risiko akan berakhir pada saat
berakhirnya masa jabatan Ketua Komite Pemantau 8. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau
Risiko yang juga adalah Komisaris Independen. Risiko
Dengan demikian masa jabatan anggota Komite Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau
Pemantau Risiko pada periode ini sama dengan Risiko, antara lain adalah:
masa jabatan Dewan Komisaris yaitu akan berakhir 1. Membantu dan memberikan rekomendasi
pada penutupan RUPS Tahunan 2016. kepada Dewan Komisaris dalam rangka
meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas
7. Independensi dan Persyaratan Anggota Komite pengawasan dan tanggung jawab di bidang
Pemantau Risiko manajemen risiko dan memastikan bahwa
Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko adalah kebijakan manajemen risiko dilaksanakan
pihak independen, yaitu tidak memiliki hubungan dengan baik.
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/ 2. Dalam kaitannya dengan proses untuk dapat
atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan memberikan rekomendasi, Komite Pemantau
Komisaris, anggota Direksi dan/atau Pemegang Risiko harus melakukan:
Saham Pengendali atau hubungan usaha dengan a. Evaluasi atas konsistensi antara kebijakan
BCA yang dapat mempengaruhi kemampuannya manajemen risiko dengan pelaksanaan
untuk bertindak independen. kebijakan tersebut.
b. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh anggota tugas Komite Manajemen Risiko dan
Komite Pemantau Risiko BCA antara lain adalah Satuan Kerja Manajemen Risiko.
sebagai berikut:
a. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, 9. Rapat Komite Pemantau Risiko
pengetahuan, pengalaman sesuai dengan Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat
bidang pekerjaannya, serta mampu sedikitnya 4 (empat) kali dalam setahun
berkomunikasi dengan baik; sebagaimana diatur di dalam Pedoman dan Tata
b. Memiliki paling kurang satu anggota Pihak Tertib Kerja Komite Pemantau Risiko. Selama tahun
Independen yang berlatar belakang pendidikan 2015, Komite Pemantau Risiko telah mengadakan
dan keahlian di bidang keuangan; rapat sebanyak 10 (sepuluh) kali.
c. Memiliki paling kurang satu anggota Pihak
Independen yang berlatar belakang pendidikan Dalam setiap rapat Komite Pemantau Risiko selalu
dan keahlian di bidang manajemen risiko; dibuat risalah rapat yang mencantumkan tanggal
d. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan rapat, kehadiran anggota Komite Pemantau Risiko,
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, agenda rapat, dan materi rapat.
atau pemegang saham pengendali BCA;

305
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Data kehadiran anggota Komite Pemantau Risiko dalam rapat Komite Pemantau Risiko selama tahun 2015 adalah
sebagai berikut:

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase


Sigit Pramono*) 5 5 100%
Cyrillus Harinowo 5 5 100%
Endang Swasthika Wibowo 10 10 100%
Wimpie Rianto **)
10 10 100%
*)
Efektif Per 1 Juli 2015, Ketua Komite Pemantau Risiko adalah Bapak Sigit Pramono menggantikan Bapak Cyrillus Harinowo
**)
Efektif Per 1 Januari 2015, Bapak Andreas E. Susetyo telah mengundurkan diri sebagai anggota Komite Pemantau Risiko. Efektif per 1 Februari 2015, Bapak Wimpie Rianto telah
diangkat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko menggantikan Bapak Andreas E. Susetyo

10. Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite Risiko likuiditas berdasar skenario
Pemantau Risiko Selama Tahun 2015 beragam tekanan kondisi makro
Sepanjang tahun 2015, program kerja Komite serta menguji ketahanan cadangan
Pemantau Risiko adalah sebagai berikut: likuiditas.
1. Melakukan: Risiko kredit termasuk risiko kredit
a. Pemantauan risiko dengan melakukan konsumer, SME dan kredit korporasi.
review dan evaluasi atas peraturan, Alokasi permodalan dan cadangan
pelaksanaan dan berbagai laporan risiko. sesuai dengan berbagai kondisi
Komite Pemantau Risiko memberikan perekonomian.
pendapat dan saran dalam bentuk tertulis, 3. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan GCG
namun bila diperlukan klarifikasi lebih dan kebijakan manajemen risiko dengan cara
lanjut akan dibuat penjelasan khusus dan mengevaluasi dokumen hasil kerja Satuan Kerja
atau pertemuan khusus membahas topik Manajemen Risiko dan Komite Manajemen
tersebut. Risiko.
b. Evaluasi hasil stress test yang dilaporkan 4. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris
secara kuartalan. atas pelaksanaan dan pengembangan proses
c. Pemantauan juga dilakukan terhadap manajemen risiko tentang:
seluruh risiko dalam bentuk risk dashboard a. Business Continuity Planning dan Crisis
sesuai ketentuan regulator secara periodik. Management Protocol.
d. Pelaporan atas perkembangan b. Risiko Kredit Konsumer dan non Konsumer
pemantauan kepada Dewan Komisaris secara nasional.
setiap kuartal. c. Persiapan pemenuhan ketentuan target
2. Melakukan pemantauan khusus terhadap : program kredit SME sesuai dengan kondisi
a. Risiko operasional, khususnya risiko dan potensi ekonomi.
Teknologi Informasi (TI) untuk memastikan d. Persiapan pelaksanaan manajemen risiko
bahwa risiko operasional BCA terkendali, di terintegrasi dan mekanisme penilaiannya.
samping itu melakukan evaluasi terhadap 5. Memastikan bahwa BCA memiliki infrastruktur
Business Continuity Plan (BCP) dan yang baik untuk mengendalikan risiko, untuk
Protokol Crisis Management. Melakukan itu evaluasi atas ketentuan dan pedoman kerja
pemantauan terhadap pelaksanaan dilakukan dengan cara:
dan pengendalian risiko operasional, a. Melakukan review terhadap ketentuan dan
khususnya terkait dengan kejadian fraud. pedoman manajemen risiko.
b. Analisis hasil stress test secara khusus b. Melakukan evaluasi terhadap metode,
pada aspek: indikator dan pengukuran risiko.

306
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

6. Memastikan pelaksanaan GCG dilakukan Governance bagi Bank Umum, dan Peraturan
dengan tepat dan baik dengan menghadiri Otoritas Jasa Keuangan No.34/POJK.04/2014
Rapat Umum Pemegang Saham, Analyst tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi
Meeting, dan Rapat Kerja Nasional. dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi
KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI dan Nominasi dimuat dalam Manual GCG BCA, dan
website BCA (www.bca.co.id) bagian Good Corporate
1. Tugas Pokok Governance.
Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk untuk
mengembangkan kualitas manajemen puncak Adapun Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite
melalui kebijakan remunerasi dan nominasi. Remunerasi dan Nominasi mencakup sebagai
berikut:
2. Acuan Hukum Komposisi dan Struktur Keanggotaan;
Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi Tugas dan Tanggung Jawab;
mengacu pada: Tata Cara dan Prosedur Kerja;
Peraturan Bank Indonesia No.8/14/ PBI/2006 Etika dan Waktu Kerja;
tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan Penyelenggaraan Rapat;
atas Peraturan Bank Indonesia No.8/4/ Sistem Pelaporan Kegiatan;
PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Tata Cara Penggantian Anggota;
Governance bagi Bank Umum. Masa Jabatan.
Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/DPNP
tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan 4. Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi
Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Komite Remunerasi dan Nominasi BCA
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.34/ beranggotakan 3 (tiga) orang, yang terdiri dari
POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 seorang Ketua yang juga adalah Komisaris
tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Independen dan 2 (dua) orang anggota, yaitu
Emiten atau Perusahaan Publik. seorang Presiden Komisaris dan seorang Pejabat
Eksekutif yang membawahi Divisi Human Capital
3. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi Management (Sumber Daya Manusia).
dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi telah memiliki Pejabat Eksekutif anggota Komite Remunerasi dan
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Remunerasi Nominasi memiliki pengetahuan mengenai sistem
dan Nominasi, yang disusun sesuai dengan remunerasi dan/atau nominasi serta succession
Peraturan Bank Indonesia, Surat Edaran Bank plan.
Indonesia tentang Pelaksanaan Good Corporate

5. Susunan Keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi per 31 Desember 2015

Nama Jabatan
Raden Pardede Ketua (merangkap selaku Komisaris Independen)
Djohan Emir Setijoso Anggota (merangkap selaku Presiden Komisaris)
Lianawaty Suwono Anggota (merangkap selaku Kepala Divisi Human Capital Management)

307
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Pengangkatan anggota Komite Remunerasi dan 4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik
Nominasi dilakukan oleh Direksi dengan Surat langsung maupun tidak langsung yang
Keputusan No.123/SK/DIR/2011 tanggal 19 berkaitan dengan kegiatan usaha BCA.
September 2011 berdasarkan keputusan Rapat
Dewan Komisaris No.027A/RR/KOM/2011 tanggal 8. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi
30 Mei 2011. dan Nominasi
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi
Riwayat pendidikan, jabatan dan pengalaman kerja dan Nominasi, antara lain adalah:
anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dapat 1. Mengevaluasi kebijakan remunerasi dan
dilihat pada Data Perusahaan halaman 577 Laporan nominasi BCA.
Tahunan BCA ini. 2. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris
mengenai:
6. Masa Jabatan Anggota Komite Remunerasi dan a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan
Nominasi Komisaris dan Direksi untuk disampaikan
Masa jabatan Anggota Komite Remunerasi dan kepada Rapat Umum Pemegang Saham
Nominasi akan berakhir pada saat berakhirnya masa BCA.
jabatan Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat
yang juga adalah Komisaris Independen. Masa Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan
jabatan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi untuk kemudian oleh Dewan Komisaris
pada periode ini akan berakhir pada penutupan disampaikan kepada Direksi.
RUPS Tahunan 2016. 3. Menyusun dan merekomendasikan kepada
Dewan Komisaris mengenai sistem dan
7. Independensi dan Persyaratan Anggota Komite prosedur pemilihan dan/atau penggantian
Remunerasi dan Nominasi anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi
Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi untuk disampaikan kepada RUPS.
adalah pihak independen, yaitu tidak memiliki 4. Memastikan kebijakan remunerasi BCA telah
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
saham dan/atau hubungan keluarga dengan yang berlaku.
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan/ 5. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris
atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/
usaha dengan BCA yang dapat mempengaruhi atau calon anggota Direksi untuk disampaikan
kemampuannya untuk bertindak independen. kepada RUPS.
6. Merekomendasikan pihak-pihak independen
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh anggota calon anggota Komite Audit dan Komite
Komite Remunerasi dan Nominasi BCA antara lain Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris.
adalah sebagai berikut: 7. Mengkaji kelayakan kebijakan pemberian
1. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, fasilitas-fasilitas yang disediakan bagi Dewan
pengetahuan, pengalaman sesuai dengan Komisaris dan Direksi.
bidang pekerjaannya, serta mampu 8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Dewan
berkomunikasi dengan baik; Komisaris yang berkaitan dengan remunerasi
2. Pejabat Eksekutif Komite Remunerasi dan dan nominasi sesuai dengan ketentuan yang
Nominasi memiliki pengetahuan mengenai berlaku.
sistem remunerasi dan/atau nominasi. 9. Melaporkan hasil pengkajian dan rekomendasi
3. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan sehubungan dengan tugas-tugas Komite
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, Remunerasi dan Nominasi kepada Dewan
atau pemegang saham pengendali BCA; Komisaris apabila diperlukan.

308
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Di samping itu, sesuai dengan Peraturan Otoritas b. Terkait dengan fungsi Remunerasi:
Jasa Keuangan No.34/POJK.04/2014 tanggal 8 1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan
Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Komisaris mengenai:
Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik, Komite a) struktur Remunerasi;
Nominasi dan Remunerasi mempunyai tugas dan b) kebijakan atas Remunerasi; dan
tanggung jawab paling kurang: c) besaran atas Remunerasi
a. Terkait dengan fungsi Nominasi: 2. Membantu Dewan Komisaris melakukan
1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan penilaian kinerja dengan kesesuaian
Komisaris mengenai: Remunerasi yang diterima masing-masing
a) komposisi jabatan anggota Direksi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
dan/atau anggota Dewan Komisaris; Komisaris.
b) kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan
dalam proses Nominasi; dan 9. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
c) kebijakan evaluasi kinerja bagi Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan
anggota Direksi dan/atau anggota rapat sesuai dengan kebutuhan BCA, sedikitnya
Dewan Komisaris; 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan sebagaimana
2. Membantu Dewan Komisaris melakukan diatur dalam POJK No.34/POJK.04/2014 tanggal
penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan
anggota Dewan Komisaris berdasarkan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik. Selama
tolok ukur yang telah disusun sebagai tahun 2015, Komite Remunerasi dan Nominasi telah
bahan evaluasi; mengadakan rapat sebanyak 4 (empat) kali.
3. Memberikan rekomendasi kepada
Dewan Komisaris mengenai program Dalam setiap rapat Komite Remunerasi dan
pengembangan kemampuan anggota Nominasi selalu dibuat risalah rapat yang
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris; mencantumkan tanggal rapat, kehadiran anggota
4. Memberikan usulan calon yang memenuhi Komite Remunerasi dan Nominasi, agenda rapat,
syarat sebagai anggota Direksi dan/atau dan materi rapat.
anggota Dewan Komisaris kepada Dewan
Komisaris untuk disampaikan kepada
RUPS.

Data kehadiran anggota Komite Remunerasi dan Nominasi pada rapat Komite Remunerasi dan Nominasi selama
tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase


Raden Pardede 4 4 100%
D.E. Setijoso 4 4 100%
Lianawaty Suwono 4 4 100%

309
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

10. Kebijakan Mengenai Suksesi Direksi KOMITE TATA KELOLA TERINTEGRASI


1. Menyusun dan memberikan rekomendasi
mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/ 1. Tugas Pokok
atau penggantian anggota Dewan Komisaris Komite Tata Kelola Terintegrasi dibentuk oleh dan
dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris
disampaikan kepada RUPS. BCA sebagai Entitas Utama dalam Konglomerasi
2. Memberikan rekomendasi mengenai calon Keuangan. Komite Tata Kelola Terintegrasi dibentuk
anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris
kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan BCA dalam melakukan pengawasan atas penerapan
kepada RUPS. Tata Kelola Terintegrasi.
3. Dalam rangka mempersiapkan jajaran eksekutif
BCA agar mendapatkan pengetahuan dan 2. Acuan Hukum
pengalaman yang utuh sebagai pejabat di Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi
Kantor Pusat atau Kantor Cabang, maka setiap mengacu pada:
jajaran eksekutif akan mendapatkan rotasi. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/
POJK.03/2014 tanggal 18 November 2014
11.
Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi
Remunerasi dan Nominasi Selama Tahun 2015 Bagi Konglomerasi Keuangan.
Selama tahun 2015 Komite Remunerasi dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.15/
Nominasi telah melaksanakan kegiatan-kegiatan SEOJK.03/2015 tanggal 25 Mei 2015 tentang
berikut: Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi
1. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris Konglomerasi Keuangan.
pembagian tantiem tahun buku 2014 kepada
seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi 3. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Tata Kelola
yang menjabat selama tahun buku 2014 Terintegrasi
agar dapat dibawakan oleh Dewan Komisaris Komite Tata Kelola Terintegrasi telah memiliki
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Pedoman Tata Tertib Kerja Komite Tata Kelola
Tahunan (RUPST) tanggal 9 April 2015 untuk Terintegrasi (Struktur Komite Tata Kelola
mendapatkan persetujuan. Terintegrasi) yang disusun sesuai dengan Peraturan
2. Merekomendasikan perubahan pemberian Otoritas Jasa Keuangan No.18/POJK.03/2014
fasilitas kendaraan dinas yang selama tanggal 18 November 2014 tentang Penerapan Tata
ini diberikan dalam bentuk kendaraan Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.
milik perusahaan yang diperkenan untuk
dipergunakan oleh para anggota Dewan Adapun Pedoman Tata Tertib Kerja Komite Tata
Komisaris dan Direksi diganti menjadi dalam Kelola Terintegrasi (Struktur Komite Tata Kelola
bentuk Tunjangan Kendaraan Dinas yang Terintegrasi) mencakup hal-hal sebagai berikut:
diberikan secara bulanan. Dasar hukum (referensi);
3. Update Kebijakan Remunerasi terkait Budget Kedudukan;
Biaya Tenaga Kerja 2016 dan BPJS Jaminan Tugas dan Tanggung Jawab;
Kesehatan & Jaminan Pensiun. Susunan Keanggotaan;
4. Merekomendasikan Penyempurnaan Sistem Jumlah dan Komposisi Komisaris Independen;
dan Prosedur Pemilihan dan/atau Penggantian Masa Tugas;
Anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi Mekanisme Kerja;
kepada Dewan Komisaris. Rapat Komite;
Pelaporan.

310
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Pedoman dan Tata Tertib kerja Komite Tata Kelola Konglomerasi Keuangan untuk penyempurnaan
Terintegrasi telah diunggah dalam website BCA Pedoman Tata Kelola Terintegrasi.
(www.bca.co.id) bagian Good Corporate Governance.
5. Keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi
4. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Tata Kelola Keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi paling
Terintegrasi sedikit terdiri dari:
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Tata Kelola a. Seorang Komisaris Independen dari BCA
Terintegrasi memiliki tugas dan tanggung jawab (Entitas Utama) sebagai Ketua merangkap
sebagai berikut: anggota;
a. Mengevaluasi pelaksanaan Tata Kelola b. Komisaris Independen dari perusahaan Anak
Terintegrasi paling sedikit melalui penilaian dalam Konglomerasi Keuangan sebagai
kecukupan pengendalian intern dan pelaksanaan anggota;
fungsi kepatuhan secara terintegrasi. c. Seorang Pihak Independen sebagai anggota; dan
b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan d. Anggota Dewan Pengawas Syariah dari
Komisaris BCA sebagai Entitas Utama dalam Lembaga Jasa Keuangan dalam Konglomerasi
Keuangan, sebagai anggota.

6. Susunan Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi


Berdasarkan SK Direksi No.106/SK/DIR/2015 tanggal 30 Juli 2015 susunan anggota Komite Tata Kelola
Terintegrasi BCA saat ini adalah sebagai berikut:

Nama Jabatan
Sigit Pramono Ketua (merangkap Komisaris Independen Entitas Utama)
Adhi Gunawan Anggota (merangkap Komisaris Independen PT BCA Finance)
Gustiono Kustianto Anggota (merangkap Komisaris Independen PT Asuransi Umum BCA)
Suyanto Sutjiadi Anggota (merangkap Komisaris Independen PT Bank BCA Syariah)
Pudjianto Anggota (merangkap Komisaris Independen PT Asuransi Jiwa BCA)
Inawaty Handoyo Anggota (merangkap Pihak Independen Entitas Utama)
Anggota (merangkap Anggota Dewan Pengawas Syariah PT Bank BCA
Sutedjo Prihatono
Syariah)

Riwayat pendidikan, jabatan dan pengalaman kerja anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi dapat dilihat pada
Data Perusahaan halaman 578 - 580 Laporan Tahunan BCA ini.

7. Jumlah dan Komposisi Komisaris Independen 8. Masa Tugas Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
Jumlah dan Komposisi Komisaris Independen yang Masa tugas anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
menjadi anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi sama dengan masa jabatan anggota Dewan
disesuaikan dengan kebutuhan Konglomerasi Komisaris BCA (Entitas Utama), dan dapat diangkat
Keuangan serta efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kembali untuk periode berikutnya.
tugas Komite Tata Kelola Terintegrasi dengan
memperhatikan paling sedikit keterwakilan masing- Masa jabatan anggota Komite Tata Kelola
masing sektor jasa keuangan. Terintegrasi pada periode ini akan berakhir pada
penutupan RUPS BCA Tahunan 2016.

311
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

9. Mekanisme Kerja b. Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi hanya


Pengaturan mekanisme kerja dari Komite Tata dapat dilaksanakan apabila dihadiri lebih dari
Kelola Terintegrasi adalah sebagai berikut: (setengah) dari jumlah anggota Komite Tata
a. Tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola Kelola Terintegrasi.
Terintegrasi antara lain dilaksanakan melalui c. Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi dapat
Rapat Komite Tata Kelola terintegrasi. dilaksanakan melalui video conference.
b. Guna memperlancar pelaksanaan tugas, d. Keputusan Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi
Komite Tata Kelola Terintegrasi dibantu oleh dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat.
Sekretaris Komite untuk melaksanakan tugas e. Dalam hal musyawarah tidak mencapai
kesekretariatan antara lain: mufakat, pengambilan keputusan dilakukan
i. Mengatur jadwal rapat; berdasarkan suara terbanyak
ii. Mengusulkan dan menghubungi f. Ketua dan anggota Komite Tata Kelola
narasumber yang diperlukan; Terintegrasi memiliki 1 (satu) hak suara
iii. Menyiapkan dan mendistribusikan g. Hasil Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi
undangan dan materi rapat; merupakan rekomendasi yang dapat
iv. Menyusun dan mendistribusikan risalah ditindaklanjuti oleh Dewan Komisaris Entitas
rapat. Utama dan/atau Lembaga Jasa Keuangan
c. Jika diperlukan, Komite Tata Kelola Terintegrasi anggota Konglomerasi keuangan.
dapat mengundang narasumber dari anggota h. Dalam setiap hasil rapat Komite Tata Kelola
Dewan Komisaris, Direksi, atau pihak-pihak Terintegrasi selalu dibuat risalah rapat
lain baik dari pihak internal maupun eksternal yang ditandatangani oleh seluruh anggota
Entitas Utama dan Lembaga Jasa Keuangan Komite Tata Kelola Terintegrasi yang hadir,
anggota konglomerasi keuangan. didokumentasikan secara tertib dan baik, dan
dalam hal terdapat dissenting opinion yang terjadi
10. Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi dalam rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi
Pengaturan mengenai rapat Komite Tata Kelola dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat
Terintegrasi adalah sebagai berikut: beserta alasan perbedaan pendapat.
a. Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi i. Selama tahun 2015, Komite Tata Kelola
diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan Terintegrasi mengadakan rapat sebanyak 2
konglomerasi keuangan, sekurang-kurangnya 1 (dua) kali dalam setahun.
(satu) kali setiap semester.

Data kehadiran anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi dalam rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi selama tahun
2015 adalah sebagai berikut:

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase


Sigit Pramono 2 2 100%
Adhi Gunawan 2 1 50%
Gustiono Kustianto 2 1 50%
Suyanto Sutjiadi 2 1 50%
Pudjianto 2 2 100%
Inawaty Handoyo 2 2 100%
Sutedjo Prihatono 2 2 100%

312
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

11. Laporan Pelaksanaan Program Kerja Komite Tata ASSET & LIABILITY COMMITTEE
Kelola Terintegrasi Selama Tahun 2015 Asset & Liability Committee (ALCO) adalah komite tetap di
Dalam tahun 2015, pelaksanaan program kerja bawah Direksi dengan misi mencapai tingkat profitabilitas
Komite Tata Kelola Perusahaan adalah sebagai BCA yang optimum serta risiko likuiditas, risiko suku
berikut: bunga, dan risiko valuta asing yang terkendali, melalui
a. Menelaah keseluruhan persiapan penerapan penetapan kebijakan dan strategi aset dan liabilitas BCA
tata kelola terintegrasi dalam konglomerasi (assets and liabilities management).
keuangan BCA dan Perusahaan Anak, termasuk
update status kepatuhan Perusahaan Anak Fungsi Pokok ALCO
terhadap regulasi yang berlaku bagi masing- Menetapkan dan mengevaluasi kebijakan dan strategi
masing Perusahaan Anak. pengelolaan likuiditas untuk menjaga likuiditas sesuai
b. Mereview draf Laporan Penilaian Sendiri dengan ketentuan yang berlaku, memenuhi kebutuhan
(self assessment) Pelaksanaan Tata Kelola likuiditas BCA, termasuk kebutuhan dana tidak terduga,
Terintegrasi Semester I dan Semester II tahun dan meminimalisir idle funds.
2015. Menetapkan dan mengevaluasi kebijakan dan
c. Update kajian hukum terhadap penerapan strategi yang berkaitan dengan risiko pasar, yaitu
tata kelola teintegrasi dalam konglomerasi risiko suku bunga dan risiko valuta asing.
keuangan dalam kaitannya dengan prinsip Menetapkan dan mengevaluasi kebijakan dan
Undang-Undang Perseroan Terbatas. strategi harga (pricing policy) untuk produk-produk
d. Mengevaluasi pelaksanaan tata kelola dana, pinjaman, dan rekening antar kantor.
terintegrasi dalam konglomerasi keuangan. Menetapkan dan mengevaluasi kebijakan dan
e. Mengikuti sosialisasi penerapan dan pedoman strategi dalam penataan portofolio investasi.
tata kelola terintegrasi oleh Komite Nasional Menetapkan dan mengevaluasi kebijakan dan
Kebijakan Governance. strategi penataan struktur neraca melalui antisipasi
perubahan suku bunga untuk mencapai net interest
margin yang optimum.
KOMITE-KOMITE EKSEKUTIF DIREKSI
Wewenang ALCO
Direksi dibantu oleh 7 (tujuh) Komite Eksekutif yang ALCO mempunyai wewenang untuk mengambil
semuanya bertugas memberikan opini objektif kepada keputusan strategis di bidang pengelolaan aset dan
Direksi dan membantu meningkatkan efektivitas liabilitas BCA (assets and liabilities management) sejauh
pelaksanaan tugas Direksi secara sistematis. tidak melampaui wewenang Direksi, seperti:
Menetapkan suku bunga deposito, tabungan, dan
Anggota Komite Eksekutif ditunjuk oleh Direksi. Komite giro;
Eksekutif memberikan kontribusi sesuai dengan bidang Menetapkan suku bunga pinjaman;
tugasnya dan tanggung jawabnya. Menetapkan strategi pendanaan dan investasi;
Menetapkan strategi hedging apabila dipandang
Berikut adalah 7 (tujuh) Komite Eksekutif di bawah Direksi: perlu melakukan hedging;
1. Asset & Liability Committee (ALCO) Menetapkan limit yang berkaitan dengan risiko
2. Komite Manajemen Risiko (KMR) likuiditas, risiko suku bunga, dan risiko valuta
3. Komite Manajemen Risiko Terintegrasi (KMRT) asing sesuai kebijakan pengambilan risiko secara
4. Komite Kebijakan Perkreditan (KKP) keseluruhan.
5. Komite Kredit (KK)
6. Komite Pengarah Teknologi Informasi (KPTI)
7. Komite Pertimbangan Kasus Kepegawaian (KPKK)

313
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Keanggotaan ALCO dan Status Hak Suara

Jabatan Diisi Oleh Status Hak Suara

Ketua (merangkap Anggota) Presiden Direktur Mempunyai hak suara

Anggota Wakil Presiden Direktur Mempunyai hak suara

Direktur Bisnis Korporasi Mempunyai hak suara

Direktur Manajemen Risiko Mempunyai hak suara

Direktur Bisnis Cabang Mempunyai hak suara

Direktur Perbankan Individu Mempunyai hak suara

Direktur Wilayah & Pendukung Cabang Mempunyai hak suara

Direktur Kredit Mempunyai hak suara

Kepala Divisi Tresuri Mempunyai hak suara

Kepala Divisi Perbankan Internasional Mempunyai hak suara

Kepala Divisi Keuangan dan Perencanaan Mempunyai hak suara

Kepala Grup Corporate Banking dan Corporate Finance Mempunyai hak suara

Kepala Divisi Bisnis Komersial dan SME Mempunyai hak suara

Kepala Divisi Pengembangan Dana dan Jasa Mempunyai hak suara

Kepala Unit Bisnis Kredit Konsumer Mempunyai hak suara

Kepala Grup Bisnis Consumer Card Mempunyai hak suara

Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko Mempunyai hak suara


Senior Adviser Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) yang Tidak mempunyai hak
Sekretaris
membidangi Asset Liability Management (ALM) suara

Tugas dan Tanggung Jawab ALCO Tugas Pokok Anggota ALCO


ALCO berfungsi antara lain untuk menetapkan kebijakan Anggota ALCO yang memiliki hak suara, memiliki tugas
dan strategi pengelolaan likuiditas untuk mencukupi pokok antara lain:
kebutuhan likuiditas BCA dan meminimalisasi idle funds. Memberikan masukan kepada sekretaris ALCO
Selain itu ALCO menetapkan kebijakan dan strategi dalam penyusunan agenda dan bahan rapat.
yang berkaitan dengan risiko pasar, strategi harga serta Memberikan masukan berupa informasi dan analisis
strategi dalam penataan portofolio investasi dan strategi pada rapat ALCO, mengenai:
penataan struktur neraca melalui antisipasi perubahan - Metodologi penentuan harga produk dana dan
suku bunga sehingga dapat dicapai tingkat marjin pinjaman.
bunga bersih (Net Interest Margin - NIM) yang optimal. - Metodologi pengukuran risiko likuiditas, risiko
ALCO melaporkan realisasi kerjanya melalui rapat rutin suku bunga, dan risiko valuta asing.
dan rapat khusus yang diadakan untuk membahas hal - Penentuan harga produk dana dan pinjaman.
tertentu. - Daya saing suku bunga produk dana dan
pinjaman.
- Strategi bank pesaing.
- Kendala penerapan hasil keputusan ALCO.
- Perilaku nasabah dan perubahannya.

314
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Rapat ALCO Pengambilan Keputusan


Rapat ALCO dilaksanakan sesuai kebutuhan, Pengambilan keputusan dalam kaitan penggunaan
sedikitnya sekali dalam 1 (satu) bulan. wewenang ALCO hanya diambil melalui keputusan
Rapat ALCO adalah sah apabila dihadiri oleh rapat ALCO yang sah.
sekurang-kurangnya (setengah) dari jumlah Keputusan rapat ALCO adalah sah dan mengikat
anggota ALCO ditambah satu anggota termasuk apabila disetujui oleh setengah jumlah anggota
ketua/ketua pengganti, atau dihadiri oleh 5 (lima) yang hadir dan memiliki hak suara ditambah 1 (satu)
orang Direktur termasuk ketua/ketua pengganti. suara.

Frekuensi Rapat ALCO dan Tingkat Kehadiran Direksi dan Anggota ALCO Lainnya Selama Tahun 2015

Nama Direktur Jumlah Rapat Kehadiran Persentase

Presiden Direktur (Jahja Setiaatmadja)*) 12 12 100%


Wakil Presiden Direktur (Eugene Keith Galbraith) **)
12 4 33%
Direktur Bisnis Korporasi (Dhalia M. Ariotedjo) 12 9 75%
Direktur Manajemen Risiko (Anthony Brent Elam) 12 11 92%
Direktur Bisnis Cabang (Suwignyo Budiman) 12 9 75%
Direktur Perbankan Individu (Henry Koenaifi) 12 7 58%
Direktur Wilayah dan Pendukung Cabang 12 6 50%
(Erwan Yuris Ang)
Direktur Kredit (Rudy Susanto) 12 11 92%
Kepala Divisi atau Pejabat yang Mewakili: Jumlah Rapat Kehadiran Persentase

Divisi Tresuri 12 12 100%


Divisi Perbankan Internasional 12 12 100%
Divisi Keuangan dan Perencanaan 12 10 83%
Grup Corporate Banking dan Corporate Finance 12 11 92%
Divisi Bisnis Komersial dan SME 12 5 42%
Divisi Pengembangan Dana dan Jasa 12 11 92%
Unit Bisnis Kredit Konsumer 12 10 83%
Grup Bisnis Consumer Card 12 9 75%
Satuan Kerja Manajemen Risiko 12 12 100%
*) Ketua
**) Menjalani medical treatment di luar negeri

Catatan:
Direktur bukan anggota juga menghadiri rapat ALCO sebagai narasumber.
Selain itu, unit kerja Kantor Pusat, Kantor Wilayah atau Kantor Cabang, maupun pihak luar BCA dapat diundang sebagai Narasumber untuk memberikan masukan mengenai beberapa
masalah.

315
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Pelaporan Pertanggungjawaban/Realisasi Kerja Yield dan Cost of Fund Rupiah dan Valas.
Realisasi kerja ALCO dilaporkan melalui: Analisis Assets/Liabilities Management.
Risalah rapat rutin. Perkembangan Dana Bank terhadap Total Perbankan.
Risalah rapat khusus yang diadakan untuk Membahas dan memutuskan perubahan suku
membahas hal tertentu. bunga Dana dan Kredit, Suku Bunga Dasar Kredit
Data dan informasi yang terkait dengan bidang yang (SBDK) serta limit-limit yang berkaitan dengan Asset
dibahas. Liability Management (ALM).
Catatan dan pendapat ALCO mengenai risalah rapat Melakukan review terhadap hasil simulasi laba/rugi
serta data dan informasi yang terkait. sesuai strategi ALM BCA.

Kegiatan/Realisasi Program Kerja ALCO Selama Tahun KOMITE MANAJEMEN RISIKO


2015 Komite Manajemen Risiko (KMR) dibentuk untuk
Selama tahun 2015, ALCO telah mengadakan 12 (dua memastikan bahwa kerangka kerja manajemen risiko
belas) kali rapat dengan agenda rapat sebagai berikut: telah memberikan perlindungan yang memadai terhadap
Laporan tindak lanjut Keputusan Rapat ALCO seluruh risiko BCA.
sebelumnya.
Parameter Ekonomi yang meliputi inflasi, suku bunga Fungsi Pokok KMR
Bank Indonesia Term Deposit, yield curves Rupiah dan Menyusun kebijakan, strategi, dan pedoman
USD, likuiditas pasar Rupiah & USD, dan nilai tukar penerapan manajemen risiko.
Rupiah. Menyempurnakan pelaksanaan manajemen risiko
Cadangan Likuiditas yang terdiri Primary Reserve berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan proses dan
Rupiah dan Valas dan Secondary Reserve Rupiah sistem manajemen risiko yang efektif.
dan Valas, Struktur Dana Rupiah dan Valas, Proyeksi Menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan
Kredit, Proyeksi Likuiditas dan kerugian karena risiko bisnis yang menyimpang dari prosedur normal
likuiditas. (irregularities).
Risiko Suku Bunga yang terdiri dari Repricing Gap dan
Sensitivity Analysis, baik untuk Rupiah maupun Valas. Wewenang KMR
Risiko Valuta Asing, mengenai perkembangan Posisi KMR mempunyai wewenang untuk mengkaji dan
Devisa Netto (PDN) dan risikonya. memberikan rekomendasi mengenai hal yang berkaitan
Loan Portfolio yang terdiri dari plafond dan outstanding dengan manajemen risiko untuk dimintakan keputusan
kredit dan golongan debitur. dari Direksi.

Keanggotaan Komite Manajemen Risiko dan Status Hak Suara

Jabatan Diisi Oleh Status Hak Suara


Ketua (merangkap anggota Direktur Manajemen Risiko
Mempunyai hak suara
tetap)
Anggota tetap1) Semua anggota Direksi
Kepala Satuan Kerja Kepatuhan Mempunyai hak suara
Kepala Grup Analisa Risiko Kredit
Anggota tidak tetap2) 1. Executive Vice President Teknologi Informasi
2. Semua Kepala Divisi/Satuan Kerja/Grup/Unit Bisnis, di luar Mempunyai hak suara
Anggota Tetap
Sekretaris (merangkap Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko/Pejabat Pengganti Tidak Mempunyai Hak
Anggota tetap) Suara
Catatan:
1)
Jika ada jabatan yang dirangkap, yang bersangkutan hanya mempunyai 1 (satu) suara
2)
Kehadiran sesuai topik yang dibahas

316
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tugas Pokok Anggota KMR - Hal-hal yang memerlukan penetapan


Memberikan masukan kepada sekretaris KMR (justification) terkait dengan keputusan-
berupa topik beserta bahan rapat yang akan dibahas keputusan bisnis yang menyimpang dari
dalam rapat KMR. prosedur normal (irregularities).
Memberikan masukan berupa informasi dan analisis - Limit wewenang, eksposur, dan konsentrasi
yang terkait dengan topik yang dibicarakan pada portofolio kredit maupun parameter lainnya
rapat KMR. Topik yang dapat dibicarakan pada rapat yang bertujuan untuk membatasi risiko.
KMR antara lain:
- Arah dan sasaran BCA dalam penyusunan Rapat KMR
kebijakan, strategi, dan pedoman penerapan Berikut beberapa ketentuan tentang rapat KMR:
manajemen risiko, serta perubahannya apabila Rapat KMR dilaksanakan sesuai kebutuhan dan
diperlukan. sedikitnya sekali dalam 3 (tiga) bulan atau 4 (empat)
- Penilaian terhadap efektivitas implementasi kali dalam 1 (satu) tahun.
kerangka manajemen risiko. Rapat KMR sah apabila sedikitnya dihadiri oleh
- Perkembangan dan kecenderungan eksposur 2/3 (dua per tiga) jumlah anggota tetap atau
risiko total dari BCA dan mengusulkan tingkat (setengah) jumlah anggota tetap namun dengan
toleransi risiko keseluruhan yang dapat diterima meminta persetujuan dari semua anggota tetap.
(risk appetite).
- Hasil kajian mengenai total eksposur risiko Pengambilan Keputusan
yang dihadapi BCA beserta dampaknya. Berikut ketentuan tentang pengambilan keputusan.
- Penilaian kecukupan modal BCA dalam Pengambilan keputusan dalam kaitan penggunaan
menghadapi risiko kerugian yang timbul dengan wewenang KMR hanya diambil melalui keputusan
menggunakan berbagai skenario stress testing. rapat KMR yang sah.
- Usulan pengembangan metoda pengukuran Keputusan rapat KMR sah dan mengikat apabila
risiko, contingency plan dalam kondisi tidak disetujui oleh lebih dari setengah jumlah anggota
normal (worst case scenario), serta metoda yang hadir.
lainnya yang berkaitan dengan manajemen
risiko BCA.

Frekuensi Rapat KMR dan Tingkat Kehadiran Direksi dan Anggota KMR Lainnya Selama Tahun 2015

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase


Presiden Direktur (Jahja Setiaatmadja) 4 4 100%
Wakil Presiden Direktur (Eugene Keith Galbraith)*) 4 1 25%
Direktur (Dhalia M. Ariotedjo) 4 2 50%

Direktur Manajemen Risiko (Anthony Brent Elam)1) 4 4 100%

Direktur (Suwignyo Budiman) 4 2 50%


Direktur (Subur Tan) 4 4 100%
Direktur (Henry Koenaifi) 4 3 75%
Direktur (Armand W. Hartono) 4 2 50%
Direktur (Erwan Yuris Ang) 4 3 75%
Direktur (Rudy Susanto) 4 3 75%

317
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase


Kepala Satuan Kerja Kepatuhan 4 3 75%
Kepala Grup Analisa Risiko Kredit (GARK) 4 4 100%
Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko (Sekretaris) 4 4 100%
Executive Vice President Teknologi Informasi
1 1 100%
(Anggota Tidak Tetap)2)
Kepala Divisi Bisnis Komersial dan SME
1 1 100%
(Anggota tidak tetap)2)
Kepala Satuan Kerja Enterprise Security
3 3 100%
(Anggota tidak tetap)2)

Kepala Grup Layanan dan Pendukung Bisnis Consumer Card


1 1 100%
(Anggota tidak tetap)2)

Senior IT Adviser IT Infrastructure & Operation Management


1 1 100%
(Anggota tidak tetap)2)

Kepala Sub-Divisi Keuangan dan Akuntansi (Anggota tidak


1 1 100%
tetap)2)
Kepala Sub-Divisi Pembinaan Operasi dan Layanan (Anggota
1 1 100%
tidak tetap)2)
Keterangan:
1)
Ketua
2)
Jumlah rapat untuk anggota tidak tetap adalah sesuai dengan undangan untuk topik pembahasan yang terkait
*)
Menjalani medical treatment di luar negeri

Pelaporan Pertanggungjawaban/Realisasi Kerja KMR Menginformasikan mengenai mekanisme


Pertanggungjawaban dan realisasi kerja KMR dilaporkan pencegahan untuk data loss baik yang dapat
melalui: dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal
Laporan tertulis secara berkala sedikitnya sekali dalam bentuk serangan Advance Persistent Threat/
dalam 1 (satu) tahun kepada Direksi, mengenai hasil APT).
pertemuan rutin dalam rapat KMR. Menginformasikan mengenai BCM (Business
Laporan tertulis kepada Direksi, mengenai hasil Continuity Management) serta struktur organisasi
pertemuan khusus yang diadakan untuk membahas Crisis Management Team yang dimiliki.
hal tertentu. Update penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi.
Laporan khusus atau laporan kegiatan (jika Menginformasikan mengenai New Secondary
diperlukan). Operation Center (SOC) dan Alternate Network
Solution (MBCA & WSA2).
Kegiatan KMR, Program Kerja 2015 dan Realisasinya Menginformasikan proyeksi portofolio kredit BCA
Sepanjang tahun 2015, KMR mengadakan rapat sebanyak per Desember 2015 meliputi nilai outstanding,
4 (empat) kali, dengan realisasi dari program kerja KMR DPK dan NPL.
adalah sebagai berikut: Menginformasikan mengenai kondisi
Menginformasikan mengenai kondisi portofolio pengamanan di cabang saat ini dan upaya
kredit BCA dan penyebab bermasalah kredit SME. peningkatan pengamanan di BCA.
Menginformasikan hasil stress test pelemahan nilai Melakukan review atas limit secondary reserves
tukar Rupiah terhadap USD dengan melakukan IDR dan USD.
pendekatan dari risiko kredit, likuiditas dan pasar. Menginformasikan mengenai risiko dan
perlakuan akuntansi atas transaksi SWAP.

318
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

KOMITE MANAJEMEN RISIKO TERINTEGRASI Penyusunan kebijakan manajemen risiko terintegrasi.


Komite Manajemen Risiko Terintegrasi (KMRT) dibentuk Perbaikan atau penyempurnaan kebijakan
untuk memastikan bahwa kerangka kerja manajemen manajemen risiko terintegrasi berdasarkan hasil
risiko telah memberikan perlindungan yang memadai evaluasi pelaksanaan.
terhadap seluruh risiko BCA dan Perusahaan Anak secara
terintegrasi. Wewenang KMRT
KMRT mempunyai wewenang untuk mengkaji dan
Fungsi Pokok KMRT memberikan rekomendasi mengenai hal yang berkaitan
Memberi rekomendasi kepada Direksi yang sekurang- dengan manajemen risiko terintegrasi untuk dimintakan
kurangnya meliputi: keputusan dari Direksi.

Keanggotaan Komite Manajemen Risiko Terintegrasi dan Status Hak Suara

Jabatan Diisi Oleh Status Hak Suara

Ketua (merangkap Anggota


Direktur yang membawahkan fungsi manajemen risiko terintegrasi Mempunyai hak suara
tetap)
Semua anggota Direksi
Anggota tetap1) Mempunyai hak suara
Kepala Satuan Kerja Kepatuhan
Anggota tidak tetap 2)
Executive Vice President Teknologi Informasi
Semua Kepala Divisi/Unit Bisnis/Grup/Satuan Kerja yang berhubungan/ Mempunyai hak suara
1. Pejabat eksekutif 3)
terkait dengan Perusahaan Anak, di luar Anggota Tetap
2. Direktur Perusahaan Anak*) Direktur yang mewakili dan ditunjuk dari Perusahaan Anak

Catatan*):
Mempunyai hak suara
Jumlah dan komposisinya disesuaikan dengan kebutuhan serta efisiensi
dan efektivitas pelaksanaan tugas KMRT dengan memperhatikan antara
lain keterwakilan masing-masing sektor jasa keuangan
Sekretaris (merangkap Anggota
Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko/Pejabat Pengganti Mempunyai hak suara
tetap)
Catatan:
1)
Jika ada jabatan yang dirangkap, yang bersangkutan hanya mempunyai 1 (satu) suara.
2)
Sesuai topik yang dibahas.
3)
Jika kepala Divisi Audit Internal mengikuti rapat KMRT, maka tidak mempunyai hak suara.

Tugas Pokok Anggota KMRT - Perkembangan dan kecenderungan eksposur


Memberikan masukan kepada sekretaris komite risiko terintegrasi dan mengusulkan tingkat
berupa topik beserta bahan rapat yang akan dibahas risiko keseluruhan yang dapat diambil (risk
dalam rapat komite. appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance).
Memberikan masukan berupa informasi dan analisis - Hasil kajian mengenai total eksposur risiko
yang terkait dengan topik yang dibicarakan pada terintegrasi beserta dampaknya.
rapat komite. Topik yang dapat dibicarakan pada - Penilaian kecukupan modal bank dalam
rapat komite, antara lain: menghadapi risiko kerugian yang timbul dengan
- Arah dan sasaran perusahaan dalam menggunakan berbagai skenario stress testing.
penyusunan kebijakan, strategi, dan pedoman - Usulan pengembangan metode pengukuran
penerapan manajemen risiko terintegrasi, serta risiko, contingency plan dalam kondisi tidak
perubahannya apabila diperlukan. normal (worst case scenario), serta metode
- Penilaian terhadap efektivitas implementasi lainnya yang berkaitan dengan manajemen
kerangka manajemen risiko terintegrasi. risiko terintegrasi.

319
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

- Hal-hal yang memerlukan penetapan Rapat KMRT


(justification) terkait dengan keputusan- Berikut beberapa ketentuan tentang rapat KMRT:
keputusan bisnis yang menyimpang dari Rapat komite dilaksanakan sesuai kebutuhan dan
prosedur normal (irregularities). paling sedikit 1 (satu) kali setiap semester.
- Limit wewenang, eksposur, dan konsentrasi Rapat komite sah apabila dihadiri oleh paling kurang
portofolio kredit maupun parameter lainnya 51% (lima puluh satu per seratus) dari jumlah
yang bertujuan untuk membatasi risiko. anggota tetap.
- Penyempurnaan penerapan manajemen
risiko terintegrasi secara berkala maupun Pengambilan Keputusan
secara insidentil sebagai akibat dari suatu Berikut ketentuan tentang pengambilan keputusan:
perubahan kondisi internal dan eksternal Pengambilan keputusan dalam kaitan penggunaan
yang mempengaruhi kecukupan permodalan, wewenang komite hanya diambil melalui keputusan
profil risiko, dan tidak efektifnya penerapan rapat komite yang sah.
manajemen risiko terintegrasi berdasarkan Keputusan rapat komite sah dan mengikat apabila
hasil evaluasi. disetujui oleh lebih dari (setengah) jumlah anggota
yang hadir.

Frekuensi Rapat KMRT dan Tingkat Kehadiran Direksi dan Anggota KMRT Lainnya Selama Tahun 2015

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase


Presiden Direktur (Jahja Setiaatmadja)1) 2 2 100%
Wakil Presiden Direktur (Eugene Keith Galbraith)1)*) 2 - -
Direktur (Dhalia M. Ariotedjo)1) 2 1 50%
Direktur Manajemen Risiko (Anthony Brent Elam) #)
2 2 100%
Direktur (Suwignyo Budiman) 1)
2 2 100%
Direktur (Subur Tan) 1)
2 2 100%
Direktur (Henry Koenaifi) 1)
2 1 50%
Direktur (Armand W. Hartono) 1)
2 - -
Direktur (Erwan Yuris Ang)1) 2 1 50%
Direktur (Rudy Susanto)1) 2 2 100%
Kepala Satuan Kerja Kepatuhan1) 2 2 100%
Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko (Sekretaris) 2 2 100%
Kepala Grup Analisa Risiko Kredit (Anggota tidak tetap)2) 1 1 100%
Kepala Divisi Keuangan dan Perencanaan
1 1 100%
(Anggota tidak tetap)2)
Kepala Divisi Audit Internal (Anggota tidak tetap)2) 2 1 50%

320
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase


Direktur BCA Finance (Anggota tidak tetap) 2)
1 1 100%
Direktur Central Santosa Finance (Anggota tidak tetap) 2)
2 2 100%
Direktur BCA Syariah (Anggota tidak tetap) 2)
1 1 100%
Direktur BCA FL Hong Kong (Anggota tidak tetap) 2)
1 1 100%
Direktur BCA Sekuritas (Anggota tidak tetap) 2)
1 1 100%
Direktur BCA Insurance (Anggota tidak tetap) 2)
1 1 100%
Direktur BCA Life (Anggota tidak tetap)2) 1 1 100%
Catatan:
#)
Ketua
*)
Menjalani medical treatment di luar negeri
1)
Anggota tetap
2)
Jumlah rapat untuk anggota tidak tetap adalah sesuai dengan undangan untuk topik
pembahasan yang terkait

Pelaporan Pertanggungjawaban/Realisasi Kerja KMRT Menginformasikan mengenai strategi PT Central


Pertanggungjawaban dan realisasi kerja KMRT dilaporkan Santosa Finance (CSF) dalam menghadapi
melalui: perlambatan ekonomi, portofolio performance review
Laporan tertulis secara berkala sedikitnya sekali dan Asset recovery.
dalam 1 (satu) tahun kepada Direksi, mengenai hasil
pertemuan rutin dalam komite. KOMITE KEBIJAKAN PERKREDITAN
Laporan tertulis kepada Direksi, mengenai hasil Komite Kebijakan Perkreditan (KKP) dibentuk untuk
pertemuan khusus yang diadakan untuk membahas mengarahkan pemberian kredit melalui perumusan
hal tertentu. kebijakan perkreditan dalam rangka pencapaian target
Laporan khusus atau laporan kegiatan (jika perkreditan yang prudent.
diperlukan).
Fungsi Pokok KKP
Kegiatan KMRT dan Realisasinya Membantu Direksi dalam merumuskan kebijakan
Sepanjang tahun 2015, KMRT mengadakan rapat perkreditan, terutama yang berkaitan dengan prinsip
sebanyak 2 (dua) kali, dengan realisasi sebagai berikut: kehati-hatian dalam perkreditan.
Menginformasikan mengenai: Memantau dan mengevaluasi penerapan kebijakan
1. Komite Manajemen Risiko Terintegrasi (KMRT) perkreditan agar dapat dilaksanakan secara
--Latar belakang pembentukan KMRT; konsisten dan konsekuen.
--Struktur kewenangan KMRT; Melakukan kajian berkala terhadap Kebijakan Dasar
--Rapat KMRT; Perkreditan Bank (KDPB) BCA.
--Wewenang dan tanggung jawab KMRT Memantau perkembangan dan kondisi portofolio
2. Kebijakan Dasar Manajemen Risiko Terintegrasi perkreditan.
(KDMRT) Memberikan saran dan langkah perbaikan atas hasil
--Latar belakang penyusunan KDMRT pemantauan dan evaluasi yang telah dijalankan.
--Isi KDMRT
3. Laporan Profil Risiko Terintegrasi (LPRT) Wewenang KKP
--Latar belakang penyusunan LPRT KKP mempunyai wewenang untuk memberikan saran
--Jenis risiko dalam LPRT langkah perbaikan kepada Direksi mengenai hal yang
--Peringkat profil risiko pada LPRT semester I terkait dengan kebijakan perkreditan.
tahun 2015

321
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Keanggotaan Komite Kebijakan Perkreditan dan Status Hak Suara

Jabatan Diisi Oleh Status Hak Suara


Ketua (merangkap Anggota) Presiden Direktur Mempunyai hak suara
Wakil Presiden Direktur Mempunyai hak suara
Direktur Manajemen Risiko Mempunyai hak suara
Direktur Kredit Mempunyai hak suara
Direktur Kepatuhan Mempunyai hak suara
Direktur Bisnis Korporasi2) Mempunyai hak suara

Anggota1) Direktur Bisnis Cabang2) Mempunyai hak suara


Direktur Perbankan Individu2) Mempunyai hak suara
Kepala Grup Analisa Risiko Kredit dan/atau Kepala Divisi Bisnis
Komersial & SME dan/atau Kepala Grup Corporate Banking dan
Corporate Finance dan/atau Kepala Unit Bisnis Kredit Konsumer Mempunyai hak suara
dan/atau Kepala Grup Bisnis Consumer Card atau Pejabat
Pengganti2)
Kepala Divisi Audit Internal atau Pejabat Pengganti Mempunyai hak suara
Sekretaris (merangkap
Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko atau Pejabat Pengganti Mempunyai hak suara
Anggota)
Keterangan:
1)
Direktur lain berhak hadir dalam rapat KKP, namun tanpa hak suara
2)
Sesuai topik yang dibahas

Tugas Pokok Anggota KKP - Penyelesaian kredit bermasalah sesuai


Anggota KKP memiliki tugas pokok antara lain: ketentuan kebijakan perkreditan.
Memberikan masukan kepada sekretaris KKP dalam - Pemenuhan bank atas kecukupan jumlah
penyusunan agenda dan bahan rapat. penyisihan penghapusan kredit.
Memberikan masukan berupa informasi dan analisis - Hasil pengawasan atas penerapan dan
pada rapat KKP untuk membuat keputusan KKP, pelaksanaan KDPB.
mengenai:
- Pengembangan kebijakan perkreditan Rapat KKP
(korporasi, komersial, SME, KUK, konsumer, dan Berikut beberapa ketentuan tentang rapat KKP:
kartu kredit) sesuai dengan misi dan rencana Rapat KKP dilaksanakan sesuai kebutuhan dan
bisnis perusahaan. sedikitnya sekali dalam 1 (satu) tahun.
- Ketaatan terhadap ketentuan perundangan Rapat KKP sah apabila sedikitnya dihadiri oleh 2/3
dalam pemberian kredit. (dua per tiga) jumlah anggota.
- Perkembangan dan kualitas portofolio
perkreditan secara keseluruhan. Pengambilan Keputusan
- Kebenaran pelaksanaan kewenangan memutus Berikut ketentuan tentang pengambilan keputusan:
kredit. Pengambilan keputusan dalam kaitan penggunaan
- Kebenaran proses pemberian, perkembangan wewenang KKP dapat dilakukan melalui edaran
dan kualitas kredit yang diberikan kepada pihak kepada anggota KKP atau melalui rapat KKP yang
terkait dan debitur besar tertentu. sah.
- Kebenaran pelaksanaan Batas Maksimum Keputusan rapat KKP sah dan mengikat apabila
Pemberian Kredit (BMPK). disetujui oleh lebih dari setengah jumlah anggota
KKP yang hadir.

322
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Data Kehadiran Anggota Direksi dan Anggota KKP Lainnya Selama Tahun 2015

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase Keterangan

Presiden Direktur 1 1 100% -


Wakil Presiden Direktur 1 - - Sedang dinas keluar kantor
Direktur Manajemen Risiko 1 1 100% -
Direktur Kredit 1 1 100% -
Direktur Kepatuhan 1 1 100% -
Direktur Bisnis Korporasi1) 1 1 100% -
Direktur Bisnis Cabang1) 1 1 100% -
Direktur Perbankan Individu1) 1 1 100% -
Direktur Operasi & Teknologi Informasi *)
1 1 100% -
Direktur Wilayah dan Pendukung Cabang *)
1 1 100% -
Kepala Grup Analisa dan Risiko Kredit atau
1 1 100% -
pejabat pengganti1)
Kepala Divisi Bisnis Komersial dan SME atau
1 1 100% -
pejabat pengganti1)
Kepala Grup Corporate Banking dan Corporate
1 1 100% -
Finance atau pejabat pengganti1)
Topik yang dibawakan tidak
Kepala Unit Bisnis Kredit Konsumer atau pejabat
1 NA - menyangkut kebijakan
pengganti1)
kredit konsumen
Topik yang dibawakan tidak
Kepala Grup Bisnis Consumer Card atau pejabat
1 NA - menyangkut kebijakan
pengganti1)
Consumer Card
Kepala Divisi Audit Internal atau pejabat
1 1 100% -
pengganti
Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko atau
1 1 100% -
pejabat pengganti
Kepala Satuan Kerja Kepatuhan atau pejabat
1 1 100% -
pengganti
Catatan:
1)
Sesuai dengan topik yang dibahas
*)
Bukan anggota

Pelaporan Pertanggung Jawaban/Realisasi Kerja KKP Program Kerja dan Realisasi KKP Selama Tahun 2015
Laporan tertulis secara berkala kepada Direksi 1. Merekomendasikan kebijakan pendelegasian
dengan tembusan kepada Dewan Komisaris wewenang memutus kredit untuk kategori kredit
mengenai hasil pengawasan, pemantauan, dan Komersial dan Korporasi.
evaluasi pelaksanaan Kebijakan Dasar Perkreditan 2. Membuat Laporan Pertanggungjawaban dan
Bank (KDPB), serta saran perbaikan yang diperlukan. Realisasi Kerja Komite Kebijakan Perkreditan dan
Data dan informasi lain yang berkaitan dengan hasil menyampaikannya kepada Direksi dengan tembusan
pengawasan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan. kepada Dewan Komisaris.

323
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

KOMITE KREDIT (KK)


Misi Komite Kredit (KK) adalah membantu Direksi Jenjang KK
dalam mengevaluasi dan/atau memberikan keputusan Dalam pelaksanaan kegiatannya, Komite Kredit (KK)
kredit sesuai batas wewenang yang ditetapkan Direksi dikelompokkan berdasarkan kategori kredit, yakni:
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar BCA 1. KK Korporasi
dengan memperhatikan pengembangan bisnis tanpa 2. KK Komersial
meninggalkan prinsip kehati-hatian (prudent).
Wewenang KK
Fungsi Pokok KK: Kewenangan KK dalam memberikan keputusan atau
Memberikan pengarahan apabila perlu dilakukan merekomendasikan rancangan keputusan kredit
analisa kredit yang lebih mendalam dan komprehensif; mengacu pada ketentuan yang mengatur tentang
Memberikan keputusan atau rekomendasi atas Wewenang Memutus Kredit yang tertuang dalam Manual
rancangan keputusan kredit yang diajukan oleh Ketentuan Kredit Korporasi dan Manual Ketentuan Kredit
pemberi rekomendasi/pengusul yang terkait dengan: Komersial.
- Debitur-debitur besar;
- Industri yang spesifik, dan; Berikut lingkup wewenang yang dimiliki KK:
- Permintaan khusus dari Direksi. Dari segi besarnya kewenangan
Melakukan koordinasi dengan Asset & Liability KK berwenang memutus kredit sesuai dengan
Committee (ALCO) dalam hal aspek pendanaan besarnya wewenang maksimal yang ditetapkan
kredit dan penyesuaian suku bunga kredit korporasi. untuk masing-masing jenis KK.
Dari segi obyek keputusan kredit
- Memberikan keputusan kredit untuk kategori
korporasi dan komersial di atas nilai tertentu;
- Memberikan keputusan atas usulan fasilitas
kredit;
- Menetapkan rencana pengambilalihan/
pembelian kredit baik yang telah direstrukturisasi
maupun yang belum direstrukturisasi dari
lembaga keuangan lain.

Keanggotaan Komite Kredit Korporasi dan Status Hak Suara

Jabatan Diisi Oleh Status Hak Suara*)


Ketua (merangkap Anggota Direktur Kredit (DKR) Mempunyai hak suara
tetap)
Anggota Tetap Presiden Direktur (PD) Mempunyai hak suara
Wakil Presiden Direktur (WPD) Mempunyai hak suara
Direktur Bisnis Korporasi (DBK)
Mempunyai hak suara
Anggota Tidak Tetap Direktur lainnya yang memiliki wewenang memutus kredit Mempunyai hak suara
Direktur Manajemen Risiko (DMR)**) Mempunyai hak suara
Sekretaris (merangkap Anggota Kepala Grup Analisa Risiko Kredit Tidak mempunyai hak suara
tetap)
Keterangan:
*)
pengambilan keputusan melalui rapat dilakukan dengan mekanisme voting
**)
mempunyai hak suara dalam hal memutus restrukturisasi kredit, penyelesaian kredit dan hal-hal yang berkaitan dengan risk management

324
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tugas Pokok Anggota KK Setiap penyelenggaraan rapat KK harus dituangkan


Berikut beberapa ketentuan tentang tugas pokok KK: dalam risalah rapat.
Memberikan arahan jika perlu diadakan analisis
kredit yang lebih komprehensif, berhubung informasi Pengambilan Keputusan
yang disajikan belum mencukupi untuk digunakan Berikut ketentuan tentang pengambilan keputusan:
dalam pengambilan keputusan; Pengambilan keputusan kredit dapat dilakukan
Memberikan pertimbangan terhadap rancangan melalui persetujuan atas rancangan keputusan
keputusan kredit yang diajukan oleh pihak pemberi yang diedarkan secara tertulis atau konfirmasi
rekomendasi/pengusul; persetujuan melalui email (circulation memo) kepada
Memutuskan kredit berdasarkan kemahiran anggota KK atau melalui rapat KK yang sah. Jika
profesional secara jujur, obyektif, cermat, dan rancangan keputusan yang diedarkan tidak disetujui
seksama; oleh salah satu anggota KK, maka sesegera mungkin
Memberikan masukan kepada sekretaris mengenai sekretaris KK menjadwalkan kembali rapat KK;
kebutuhan rapat KK. Untuk KK Korporasi, apabila keputusan kredit yang
diambil dalam rapat KK belum memenuhi ketentuan
Rapat KK mengenai wewenang Direksi dalam memutus kredit,
Berikut beberapa ketentuan tentang rapat KK: maka rancangan keputusan kredit diedarkan untuk
Rapat KK dilaksanakan sesuai kebutuhan, sekurang- dimintakan persetujuan Direktur lain dan/atau
kurangnya 6 (enam) kali dalam 1 (satu) tahun; Dewan Komisaris;
Rapat KK dapat dilaksanakan dan dinyatakan sah Pemantau dan Narasumber tidak mempunyai hak
apabila dihadiri sekurang-kurangnya oleh 3 (tiga) suara dalam pengambilan keputusan kredit.
Anggota yang memiliki hak suara;
Rapat KK dapat dilaksanakan melalui media Pertanggungjawaban KK
teleconference; Pertanggung jawaban komite dapat disampaikan
Untuk KK Korporasi, Direktur Kepatuhan atau melalui risalah rapat KK, memorandum keputusan yang
penggantinya wajib menghadiri setiap rapat KK. diedarkan, dan laporan berkala KK.
Rapat KK Komersial dapat dilakukan baik di Kantor
Pusat maupun di Kantor Wilayah setempat.

Frekuensi Rapat Komite Kredit Korporasi dan Tingkat Kehadiran Direksi dan Anggota Komite Kredit Korporasi
Selama Tahun 2015

Nama Direktur Jumlah Rapat Kehadiran Persentase


Presiden Direktur (Jahja Setiaatmadja) **)
8 7 88%
Wakil Presiden Direktur (Eugene Keith Galbraith)**) 8 5 63%
Direktur Kredit (Rudy Susanto) *)
8 8 100%
Direktur Bisnis Korporasi (Dhalia M. Ariotedjo)**) 8 7 88%
Direktur Manajemen Risiko (Anthony Brent Elam) ***)
8 6 75%
Direktur (Suwignyo Budiman)***) 8 1 13%
Direktur (Erwan Yuris Ang) ***)
8 1 13%
Direktur (Henry Koenaifi)***) 8 2 25%
Direktur (Subur Tan) ****)
8 2 25%
Direktur (Armand W. Hartono) ****)
8 1 13%
Catatan:
*)
Ketua merangkap Anggota Tetap
**)
Anggota Tetap
***)
Anggota Tidak Tetap
****)
Anggota Direksi Lainnya

325
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Frekuensi Rapat Komite Kredit Komersial dan Tingkat Kehadiran Direksi dan Anggota Komite Kredit Komersial
Selama Tahun 2015

Nama Direktur Jumlah Rapat Kehadiran Persentase

Direktur Kredit (Rudy Susanto)**) 8 8 100%

Direktur Bisnis Cabang (Suwignyo Budiman)**) 8 8 100%

Kepala Grup Analisa Risiko Kredit Komersial


8 8 100%
(Rickyadi Widjaja)*)

Kepala Divisi Bisnis Kecil dan Menengah***) 8 3 38%

Kepala Satuan Kerja Kepatuhan****) 8 3 38%

Kepala Wilayah**) 8 8 100%


Catatan:
*)
Ketua merangkap Anggota Tetap
**)
Anggota Tetap
***)
Narasumber
****)
Pemantau

Kegiatan/Realisasi Program Kerja KK Korporasi dan KK Fungsi Pokok KPTI


Komersial selama tahun 2015 Mereview dan merekomendasikan rencana strategis
Selama tahun 2015, KK Korporasi telah mengadakan TI agar sejalan dengan rencana bisnis BCA;
rapat 8 kali dan KK Komersial telah mengadakan rapat Melakukan evaluasi secara berkala atas dukungan
8 kali. TI pada kegiatan usaha BCA;
Memastikan investasi TI memberikan nilai tambah
KOMITE PENGARAH TEKNOLOGI INFORMASI (KPTI) kepada BCA.
Komite Pengarah Teknologi Informasi (KPTI) dibentuk
untuk memastikan penerapan sistem teknologi informasi
(TI) sejalan dengan strategi BCA. KPTI memiliki misi
untuk meningkatkan keunggulan bersaing BCA melalui
pemanfaatan teknologi informasi (TI) yang tepat guna.

326
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Keanggotaan Komite Pengarah Teknologi Informasi dan Status Hak Suara

Jabatan Diisi Oleh Status Hak Suara


Ketua (merangkap Anggota) Direktur Operasi dan Teknologi Informasi Mempunyai hak suara

Sekretaris (merangkap Anggota) Kepala IT Management Office Mempunyai hak suara

Direktur Manajemen Risiko Mempunyai hak suara


Direktur Kepatuhan Mempunyai hak suara
Direktur Wilayah dan Pendukung Cabang Mempunyai hak suara
Executive Vice President Teknologi Informasi (EVP TI) Mempunyai hak suara
Strategic Informastion Technology Group (GSIT) : *)

- Kepala IT Management Office


- Kepala IT Infrastructure & Operation Management
Mempunyai hak suara
- Kepala Core Application Management
Anggota - Kepala Delivery Channel & Middleware Application
Management
Kepala Satuan Kerja Enterprise Security (SKES) Mempunyai hak suara
Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko Mempunyai hak suara
Kepala Satuan Kerja Kepatuhan Mempunyai hak suara
Kepala Divisi Strategi dan Pengembangan Operasi-Layanan Mempunyai hak suara
Kepala Unit Kerja Pengguna Utama TI **)
Mempunyai hak suara
Kepala Divisi Audit Internal Tanpa hak suara
Catatan:
*)
GSIT hanya mempunyai 1 (satu) suara yang diwakilkan oleh EVP TI
**)
Keikutsertaan dalam rapat tergantung pada topik rapat yang relevan dengan unit kerja bersangkutan

Wewenang dan Tanggung Jawab KPTI Rapat KPTI hanya dapat dilaksanakan apabila
KPTI memiliki wewenang dan tanggung jawab sebagai dihadiri oleh sedikitnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah
berikut: anggota yang diundang dan mempunyai hak suara.
Memberikan rekomendasi kepada Direksi atas
rencana strategis TI agar searah dengan rencana Pengambilan Keputusan
strategis kegiatan usaha BCA; Berikut ketentuan tentang pengambilan keputusan:
Mereview dan memberikan rekomendasi kelayakan Pengambilan keputusan dalam kaitan penggunaan
investasi pada sektor TI yang dapat memberikan wewenang KPTI hanya diambil melalui keputusan
kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis BCA; rapat KPTI yang sah;
Mereview dan memberikan rekomendasi langkah- Keputusan rapat KPTI yang sah dan mengikat
langkah strategis untuk meminimalkan risiko atas apabila disetujui oleh sedikitnya (setengah)
investasi BCA pada sektor TI; jumlah anggota yang hadir dan memiliki hak suara
Mereview dan memberikan rekomendasi atas ditambah 1 (satu) suara.
perumusan kebijakan dan prosedur TI yang utama.
Pelaporan Pertanggungjawaban/Realisasi Kerja KPTI
Rapat KPTI Realisasi kerja KPTI dilaporkan melalui risalah rapat KPTI
Berikut beberapa ketentuan tentang rapat KPTI: dengan ketentuan sebagai berikut:
Rapat KPTI dilaksanakan sesuai kebutuhan BCA dan Hasil rapat KPTI wajib dituangkan dalam risalah
sedikitnya 4 (empat) kali dalam satu tahun; rapat dan didokumentasikan dengan baik;
Risalah rapat dibuat oleh sekretaris KPTI dan ditanda
tangani oleh ketua KPTI.

327
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Frekuensi Rapat Komite Pengarah Teknologi Informasi dan Tingkat Kehadiran Direksi dan Anggota KPTI Lainnya
Selama Tahun 2015

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase

Direktur Operasi dan Teknologi Informasi


4 4 100%
(Armand W. Hartono)*)
Direktur Manajemen Risiko/(Anthony Brent Elam) 4 4 100%
Direktur Kepatuhan (Subur Tan) 4 4 100%
Direktur Wilayah dan Pendukung Cabang/(Erwan Yuris Ang) 4 4 100%
Executive Vice President Teknologi Informasi 4 4 100%
Strategic Information Technology Group (GSIT)**):

Kepala IT Management Office 4 4 100%

Kepala Core Application Management 4 3 75%


Kepala Delivery Channel & Middleware Application
4 2 50%
Management
Kepala Satuan Kerja Enterprise Security 4 3 75%
Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko 4 4 100%
Kepala Satuan Kerja Kepatuhan 4 3 75%
Kepala Divisi Strategi dan Pengembangan Operasi-Layanan 4 3 75%
Kepala Divisi Audit Internal ***)
4 4 100%
Catatan:
*)
Ketua
**)
GSIT hanya mempunyai 1 (satu) suara yang diwakilkan oleh EVP TI
***)
Tanpa hak suara


Program Kerja Tahun 2015 Mengkaji dan memonitor langkah-langkah strategis
Memberikan rekomendasi kepada Direksi mengenai untuk meminimalkan risiko investasi TI.
rencana strategis TI; Melakukan pemantauan atas penggunaan anggaran
Memantau kinerja TI dan upaya peningkatannya; TI 2015.
Mengevaluasi dan memonitor penerapan TI sesuai Mengkaji dan mengevaluasi proyek-proyek strategis
dengan kebutuhan usaha BCA; TI yang baru, yaitu:
Memastikan investasi TI memberikan investasi yang a. Pembangunan infrastruktur TI untuk
optimal; mendukung e-commerce gateway;
Memastikan efektivitas langkah-langkah b. Konsolidasi infrastruktur TI Perusahaan Anak
minimalisasi risiko atas investasi BCA pada sektor melalui pemanfaatan teknologi private cloud.
TI. Mengevaluasi dan memonitor inisiatif TI yang
dilakukan untuk mendukung delivery proyek-proyek
Realisasi Kerja Tahun 2015 strategis TI. Inisiatif-inisiatif tersebut adalah:
Mengevaluasi dan memonitor pelaksanaan proyek a. One-vision project delivery priority;
strategis teknologi informasi (TI) yang selaras b. Meningkatkan resource visibility untuk melihat
dengan strategic corporate objective BCA serta arah kapasitas tim development;
bisnis perusahaan. c. Membentuk Scrum Team serta implementasi
Mengevaluasi implementasi proses dan teknologi 4DX;
yang digunakan dalam pengembangan proyek TI. d. Membangun Testing Factory;

328
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

e. Memperkuat kapasitas dan kapabilitas dari Fungsi Pokok KPKK


Business Analyst (BA); Menelaah kasus tindak pelanggaran dan/atau
f. Membentuk tim untuk mengembangkan Digital kejahatan oleh karyawan yang memerlukan keputusan
Banking; Direksi untuk tindak lanjut penyelesaiannya.
g. Membangun environment untuk multiple Memberikan pertimbangan kepada Direksi di dalam
concurrent-development & testing. menentukan tindak lanjut penyelesaian atas kasus
Memantau pengalokasian sumber daya manusia TI pelanggaran dan/atau kejahatan tersebut, yang
untuk membentuk tim TI yang handal dan kompeten. meliputi pengenaan sanksi, pembenahan sistem
Mengevaluasi dan memberikan pengarahan dan prosedur operasional serta pemrosesan kasus
terhadap usulan IT Strategic Plan untuk tahun 2016- secara hukum jika diperlukan.
2018. Secara berkala, menelaah penyelesaian kasus
pelanggaran dan/atau kejahatan yang diputuskan
KOMITE PERTIMBANGAN KASUS KEPEGAWAIAN oleh Pemimpin Kantor Cabang Utama dan Kepala
Pembentukan Komite Pertimbangan Kasus Kepegawaian Kantor Wilayah.
(KPKK) dilandasi dengan misi untuk memberikan Memberikan saran dan pengarahan (jika diperlukan)
rekomendasi kepada Direksi mengenai penyelesaian kepada cabang dan wilayah dalam menangani kasus
kasus yang memenuhi prinsip keadilan dan kesetaraan pelanggaran dan/atau kejahatan.
melalui penelaahan kasus pelanggaran dan/atau
kejahatan yang dilakukan karyawan. Wewenang KPKK
KPKK mempunyai wewenang untuk memberikan usulan/
rekomendasi kepada Direksi tentang penyelesaian kasus
pelanggaran dan/atau kejahatan yang dilakukan oleh
karyawan.

Keanggotaan Komite Pertimbangan Kasus Kepegawaian dan Status Hak Suara

Jabatan Diisi Oleh Status Hak Suara

Ketua (merangkap Anggota) Kepala Divisi Human Capital Management Mempunyai hak suara
Anggota tetap Kepala Divisi Audit Internal Mempunyai hak suara
Kepala Grup Hukum Mempunyai hak suara
Kepala Divisi Strategi dan Pengembangan Operasi Layanan
Mempunyai hak suara
Anggota tidak tetap Kepala Satuan Kerja Manajemen Jaringan dan Perencanaan Mempunyai hak suara
Wilayah
Sekretaris Kepala Sub-Divisi Audit Cabang Tanpa hak suara

Tugas Pokok KPKK


Anggota adalah anggota yang memiliki hak suara, dengan Jika anggota KPKK berhalangan hadir, maka dapat
tugas pokok memberikan masukan berupa informasi, diwakili oleh pejabat lain (setingkat Wakil Kepala Divisi
analisis dan pertimbangan pada rapat untuk membuat atau Kepala Biro) yang ditunjuk oleh anggota yang
usulan/rekomendasi KPKK mengenai: bersangkutan.
Pengenaan sanksi;
Pembenahan sistem dan prosedur operasional;
Pemrosesan kasus secara hukum.

329
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Rapat KPKK - Lebih dari satu rekomendasi (apabila tidak


Berikut beberapa ketentuan tentang rapat KPKK. dicapai kesepakatan bersama).
Rapat KPKK dilaksanakan sesuai keperluan.
Hak suara dimiliki oleh anggota. Pelaporan Pertanggungjawaban/Realisasi Kerja KPKK
Rapat KPKK sah apabila dihadiri oleh sedikitnya 2/3 Realisasi kerja KPKK dilaporkan melalui:
(dua per tiga) jumlah anggota. Risalah rapat rutin KPKK.
Risalah rapat khusus KPKK yang diadakan untuk
Pengambilan Keputusan membahas hal tertentu.
Berikut beberapa ketentuan tentang keputusan rapat
KPKK dan pengambilan keputusan. Frekuensi Rapat KPKK dan Tingkat Kehadiran Direksi
Pengambilan keputusan dalam kaitan penggunaan dan Anggota KPKK lainnya
wewenang KPKK hanya diambil melalui keputusan Selama tahun 2015 KPKK telah melaksanakan rapat
rapat KPKK yang sah. sebanyak 10 (sepuluh) kali dan tingkat kehadiran rapat
Keputusan rapat KPKK dapat berupa: telah mencapai kuorum. Ketua dan anggota KPKK adalah
- Satu rekomendasi kepada Direksi yang disepakati Pejabat Eksekutif di bawah Direksi.
bersama oleh segenap anggota, atau

Berikut tingkat kehadiran anggota KPKK Selama Tahun 2015

Nama Jumlah Rapat Kehadiran Persentase

Kepala Divisi Human Capital Management*) 10 10 100%


Kepala Divisi Audit Internal 1)
10 10 100%
Kepala Grup Hukum 1)
10 9 90%
Kepala Divisi Strategi dan Pembinaan Operasi Layanan1) 10 5 50%
Kepala Satuan Kerja Manajemen Jaringan dan Perencanaan
10 6 60%
Wilayah2)
Catatan:
*)
Ketua
1)
Anggota Tetap
2)
Anggota Tidak Tetap

Realisasi atas Program Kerja KPKK Selama Tahun 2015 yang memerlukan keputusan Direksi untuk tindak lanjut
Sepanjang tahun 2015 KPKK telah mengadakan penyelesaiannya berupa pengenaan sanksi dan/atau
rapat sebanyak 10 (sepuluh) kali dimana realisasi dari pembenahan sistem dan prosedur operasional dan/atau
program kerja KPKK adalah memberikan masukan pemrosesan kasus secara hukum.
berupa informasi, analisis dan pertimbangan untuk
membuat rekomendasi kepada Direksi atas beberapa
kasus tindak pelanggaran yang dilakukan oleh karyawan

330
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

SEKRETARIS PERUSAHAAN Mengelola penyelenggaraan perusahaan oleh Direksi


dan Dewan Komisaris agar sesuai dengan anggaran
Tanggung jawab utama Sekretaris Perusahaan adalah dasar BCA dan peraturan lainnya, diantaranya
menjaga persepsi publik atas citra BCA dan melindungi penyelenggaraan aksi korporasi.
kepentingan BCA, dengan jalan menjembatani Memonitor berbagai kegiatan kesekretariatan
komunikasi dan membina hubungan yang baik antara korporasi dan protokoler, korespondensi dan
BCA dengan para pemangku kepentingan (stakeholders). kerumah tanggaan yang terkait dengan Direksi dan
Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk Dewan Komisaris.
mendukung pengelolaan perusahaan oleh Direksi dan Mengelola dan memantau pelaksanaan corporate
Dewan Komisaris. Sekretaris Perusahaan menjalankan social responsibility (CSR), program kepedulian sosial
tugas-tugas kesekretariatan BCA, mengelola hubungan serta sponsorship korporasi BCA sebagai upaya
masyarakat, memastikan kepatuhan BCA terhadap untuk melakukan pembinaan dengan pemangku
otoritas pasar modal, serta mendukung penerapan Tata kepentingan (stakeholders).
Kelola Perusahaan yang baik. Menjalin komunikasi dan hubungan kerja yang baik
dengan pihak internal, eksternal dan mitra kerja.
Kedudukan dan Pejabat Sekretaris Perusahaan Mengikuti perkembangan peraturan perundang-
Sekretaris Perusahaan ditunjuk dan diangkat oleh Direksi, undangan yang berkaitan dengan pasar modal, tata
dan bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. kelola perusahaan (good corporate governance), dan
Sekretaris Perusahaan memiliki kedudukan setingkat perbankan.
Kepala Divisi. Menyelenggarakan RUPS, corporate action dan public
expose (bersama dengan Investor Relations).
Saat ini, Sekretaris Perusahaan BCA dijabat oleh Inge Melakukan koordinasi dengan unit kerja internal
Setiawati, yang telah menjabat sejak 1 Agustus 2011 terkait dan pihak/lembaga eksternal dalam upaya
berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.1289/SK/ memperlancar kegiatan korporasi dan meningkatkan
DHR/A/2011 tanggal 1 Agustus 2011. Sekretaris efektivitas tata kerja yang terkait dengan kegiatan
Perusahaan BCA berdomisili di Indonesia Direksi dan Dewan Komisaris, serta Komite Dewan
Komisaris.
Riwayat pendidikan, jabatan dan pengalaman kerja Mengkoordinasikan/memonitor kegiatan yang
Sekretaris Perusahaan dapat dilihat pada Data berkaitan dengan penerimaan dan penyampaian
Perusahaan halaman 581 Laporan Tahunan BCA ini. informasi korporasi serta pelaksanaan rapat Direksi
dan Dewan Komisaris.
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan Memberikan pelayanan kepada para pemangku
Uraian tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan, kepentingan (stakeholders) atas setiap informasi yang
antara lain sebagai berikut: dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi BCA.
Mewakili Direksi dalam hubungannya dengan Sebagai penghubung atau contact person (liason
lembaga/institusi baik pemerintah maupun swasta. officer) antara BCA dengan Otoritas Jasa Keuangan,
Memantau kepatuhan BCA terhadap ketentuan Bursa Efek Indonesia, otoritas pasar modal lainnya,
peraturan perundang-undangan yang berlaku di dan masyarakat.
bidang Pasar Modal dan Bursa Efek. Melakukan aktivitas yang mendukung pelaksanaan
Mendukung penerapan dan pelaksanaan Good prinsip keterbukaan terutama menyangkut kinerja
Corporate Governance di BCA. BCA melalui komunikasi kepada pihak-pihak yang
Mengelola dan mengembangkan citra positif BCA berkepentingan.
melalui pengembangan hubungan internal dan
eksternal melalui kegiatan kehumasan.

331
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Sekretaris 14. Mengembangkan sarana komunikasi dan event
Perusahaan pada tahun 2015 internal, seperti perayaan ulang tahun BCA,
Selama tahun 2015 Sekretaris Perusahaan telah silaturahmi Purnabakti BCA, halal bi halal dalam
melaksanakan kegiatan-kegiatan antara lain sebagai rangka memperingati Hari Raya Idul Fitri, Natal dan
berikut: Tahun Baru.
1. Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan Luar Biasa
2015. Program Pelatihan Dalam Rangka Mengembangkan
2. Melakukan Self Assessment Pelaksanaan Good Kompetensi Sekretaris Perusahaan
Corporate Governance BCA dan Tata Kelola Program pelatihan yang diikuti oleh Sekretaris
Terintegrasi Semester I dan Semester II tahun 2015. Perusahaan antara lain adalah sebagai berikut:
3. Membuat Laporan Pelaksanaan Good Corporate Activation Strategy Developing Your Communication
Governance tahun 2015. Strategy
4. Menyusun materi Tata Kelola Perusahaan Indonesia Knowledge Forum
(Corporate Governance) dan Tanggung Jawab ICSA Sosialisasi Peraturan OJK
Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) In house Training ASEAN CG Scorecard
untuk dimuat dalam Laporan Tahunan (Annual Sosialisasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi bagi
Report) tahun 2015. Konglomerasi Keuangan
5. Mengembangkan implementasi tata kelola Workshop Penyusunan Sustainability Report 2015
perusahaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Knowledge Sharing BCA Open Source A Corporate
ASEAN Corporate Governance Scorecard. Heritage
6. Mengadakan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni)
seluruh Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan FUNGSI INVESTOR RELATIONS
Bekasi dalam rangka HUT BCA yang ke- 58 pada
Februari 2015 yang melibatkan karyawan dan Tugas Pokok Investor Relations
masyarakat, dari berbagai Wilayah dan Cabang Tugas pokok Investor Relations adalah mewakili Direksi
BCA seluruh Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan dalam hubungannya dengan pihak investor, masyarakat
Bekasi. pasar modal, dan pemegang saham yang meliputi:
7. Melaksanakan Public Expose (bersama dengan 1. Menyusun strategi komunikasi khususnya kepada
Investor Relation). investor, calon investor, analis, fund-manager, dan
8. Menyelenggarakan pelaksanaan Press Conference & masyarakat pasar modal pada umumnya.
Analyst Meeting setiap triwulan. 2. Menyiapkan materi dan melaksanakan kegiatan
9. Menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (bersama road show, analyst meeting, dan conference call.
dengan unit kerja lainnya). 3. Mengkomunikasikan berbagai aspek terkait dengan
10. Mengembangkan dan mengimplementasikan saham dan kinerja BCA serta Laporan Keuangan
program kegiatan tanggung jawab sosial kepada pihak-pihak yang berkepentingan, seperti
perusahaan. fund-manager, investor, dan calon investor.
11. Mengembangkan kegiatan siaran pers terkait 4. Mengelola hubungan dengan para fund-manager,
dengan kinerja dan perkembangan BCA. pakar, dan pengamat ekonomi (khususnya saham).
12. Mengembangkan materi komunikasi korporasi BCA 5. Memantau dan melaporkan hasil analisis para analis
seperti publikasi Laporan Keuangan BCA melalui terhadap kinerja dan harga saham BCA secara
media massa, iklan hari besar, dan lain-lain. berkala.
13. Mengembangkan dan mengimplementasikan 6. Mengkoordinasikan penyusunan, penerbitan dan
kegiatan sponsorship BCA seiring dengan kebijakan pendistribusian annual report ke investor/analyst.
BCA. 7. Menyediakan data dan informasi keuangan BCA
untuk investor dan masyarakat pasar modal.

332
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Statistik Aktivitas Investor Relations BCA Tahun 2015 Jumlah partisipan yang hadir dalam kunjungan investor
dan 2014 dan mengikuti conference call adalah 479 orang dengan
komposisi berdasarkan asal negara:
2015 2014
Analyst Meeting *)
5 5 Jakarta
Singapura

Non-deal road show 3 2 27% 27%

Konferensi **)
15 11
Kunjungan Investor 203 193
Conference call 33 39
Hong Kong
10%
Total 259 250 15%
Keterangan: Lainnya*)
*)
Termasuk satu kali paparan publik
10% 11%
**)
Termasuk 8 konferensi di Jakarta pada tahun 2015 dan 4 konferensi pada
tahun 2014
Amerika
Eropa
Keterangan:
*)
Lainnya berasal dari Jepang, Malaysia, Thailand, Australia, Afrika,
Korea Selatan & Uni Emirat Arab

Frekuensi Aktivitas Investor Relations Setiap Bulan pada tahun 2015

38

28
23 24 23
22
20
17 17 18
16
13

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

UNIT AUDIT INTERNAL

Divisi Audit Internal dibentuk untuk memberikan nilai audit interen terintegrasi untuk mendukung penerapan
tambah dan meningkatkan operasional BCA melalui tata kelola terintegrasi bagi konglomerasi keuangan BCA.
kegiatan audit (assurance) dan konsultasi (consulting)
yang independen dan objektif. Struktur dan Kedudukan Divisi Audit Internal
Kepala Divisi Audit Internal bertanggung jawab kepada
Dalam melaksanakan fungsinya, Divisi Audit Internal Presiden Direktur. Saat ini, Kepala Divisi Audit Internal
melakukan penilaian atas kecukupan dan efektivitas dijabat oleh Jacobus Sindu Adisuwono sejak tanggal
proses manajemen risiko, pengendalian internal, tata 1 November 2008 sebagaimana penetapan Surat
kelola, serta memberikan konsultasi bagi pihak internal Keputusan Pengangkatan Karyawan nomor 1390/SK/
BCA yang membutuhkan. DHR/A/2008 tanggal 24 Oktober 2008 yang ditandatangani
Presiden Direktur dan telah mendapatkan persetujuan
Sejalan dengan berlakunya Peraturan Otoritas Jasa Dewan Komisaris. Beliau memiliki pengalaman yang
Keuangan (POJK) Nomor 18/POJK.03/2014 perihal memadai di bidang audit internal dan telah memperoleh
Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi sertifikasi profesi audit internal, yaitu Certified Internal
Keuangan, Divisi Audit Internal juga melaksanakan fungsi Auditor (CIA) dan Qualified Internal Auditor (QIA).

333
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Posisi Divisi Audit Internal pada Struktur Organisasi BCA

RUPS

PRESIDEN DIREKTUR DEWAN KOMISARIS

KOMITE AUDIT
DIREKTUR
DIREKTUR PENGAWAS DIREKTUR
LAINNYA PERUSAHAAN KEPATUHAN
ANAK

DIVISI AUDIT
INTERNAL

Keterangan:
------ garis komunikasi/penyampaian informasi

Bagan Organisasi Divisi Audit Internal

DIVISI AUDIT INTERNAL

Sub-Divisi Audit Sub-Divisi Audit Gugus


Sub-Divisi
Kantor Pusat Kantor Cabang Pengendalian Biro Credit
Audit Teknologi
dan Perusahaan dan Kantor Mutu dan Review
Informasi
Anak Wilayah Pengembangan
Audit

334
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tugas dan Tanggung Jawab Divisi Audit Internal Ruang Lingkup


1. Menyusun dan melaksanakan rencana audit tahunan Ruang lingkup audit internal meliputi kegiatan segenap
berbasis risiko dan melaporkan realisasinya. Kantor Cabang, Kantor Wilayah, Divisi, Satuan Kerja
2. Menguji dan mengevaluasi proses manajemen risiko dan Unit Bisnis di Kantor Pusat, Perusahaan Anak, serta
(risk management), pengendalian internal (internal kegiatan BCA yang dialih-dayakan pada pihak ketiga
control), dan proses tata kelola (governance) untuk (outsourced).
menilai kecukupan dan efektivitasnya.
3. Melaksanakan pengkajian kualitas kredit. Independensi
4. Memberikan rekomendasi perbaikan dan informasi Divisi Audit Internal independen terhadap unit kerja
objektif tentang kegiatan yang diperiksa. operasional. Kepala Divisi Audit Internal bertanggung
5. Melaksanakan investigasi/pemeriksaan khusus jawab langsung kepada Presiden Direktur dan dapat
berdasarkan permintaan Dewan Komisaris, Komite berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris dan
Audit, Direksi, unit kerja atau adanya indikasi tertentu. Komite Audit.
6. Memantau, menganalisis dan melaporkan
pelaksanaan tindak lanjut yang telah dilakukan Pertemuan Divisi Audit Internal dengan Presiden Direktur
auditee atas rekomendasi hasil audit. dan Komite Audit terlaksana masing-masing 8 kali
7. Berperan sebagai konsultan bagi pihak internal BCA selama tahun 2015, sedangkan pertemuan dengan
yang membutuhkan, terutama yang menyangkut Dewan Komisaris terlaksana setiap semester.
ruang lingkup tugas Audit Internal.
8. Memantau pelaksanaan fungsi audit internal pada Pengangkatan, penggantian, atau pemberhentian Kepala
masing-masing perusahaan anak dalam rangka Divisi Audit Internal dilakukan oleh Presiden Direktur
melaksanakan fungsi audit internal terintegrasi. dengan persetujuan Dewan Komisaris, dan dilaporkan
9. Menyusun dan menyampaikan Laporan Audit Intern kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Terintegrasi.
Jumlah Auditor pada Divisi Audit Internal
Standar Pelaksanaan Divisi Audit Internal didukung sebanyak 185 orang auditor
Kegiatan Divisi Audit Internal berpedoman pada (posisi 31 Desember 2015) dengan jenjang jabatan,
Manual Kerja dan Piagam Audit Internal sebagaimana pengalaman, dan sertifikasi profesi yang beragam, yaitu:
ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi Nomor
074A/SK/DIR/2012 tanggal 30 April 2012 yang disusun Jenjang Jabatan:
berdasarkan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Kepala Divisi : 1 orang
Bank dari Bank Indonesia dan ketentuan mengenai Wakil Kepala Divisi : 4 orang
Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Audit Adviser : 17 orang
Internal dari Bapepam-LK. Sebagai acuan ke arah global Senior Audit Officer : 25 orang
best practices, Divisi Audit Internal juga menggunakan Audit Officer : 39 orang
standar dan kode etik yang diterbitkan oleh The Institute Associate Audit Officer : 77 orang
of Internal Auditors (IIA) serta Information System Audit & Assistant Audit Officer : 10 orang
Control Association (ISACA). Staf Senior : 12 orang

Efektivitas pelaksanaan fungsi Audit Internal dan Pengalaman:


kepatuhannya terhadap Standar Pelaksanaan Fungsi 0 s/d < 3 tahun : 71 orang
Audit Intern Bank (SPFAIB) dikaji ulang oleh pihak 3 s/d < 9 tahun : 52 orang
eksternal yang independen sekurang-kurangnya sekali 9 s/d < 15 tahun : 17 orang
dalam 3 (tiga) tahun. Kaji ulang terakhir oleh pihak 15 tahun : 45 orang
eksternal terlaksana akhir tahun 2013.

335
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Sertifikasi Profesi: 4. Melaksanakan audit proses Internet Banking


1. Qualified Internal Auditor : 29 orang dan Mobile Banking sejalan dengan semakin
2. Certified Information System Auditor : 4 orang meningkatnya volume transaksi melalui delivery
3. Certified Internal Auditor : 1 orang channel tersebut.
4. Certified Fraud Examiners : 1 orang 5. Melaksanakan audit tematik Manajemen Alih Daya
sehubungan dengan semakin banyaknya kegiatan
Pelaporan yang dialihdayakan.
Divisi Audit Internal menyampaikan laporan kepada: 6. Melaksanakan audit proses kredit SME, komersial,
1. Dewan Komisaris, Komite Audit dan Direksi yang dan korporasi, untuk tetap memelihara kualitas
terdiri dari: kredit yang baik.
a. Laporan Hasil Audit. 7. Meningkatkan efektivitas metodologi melalui
b. Rangkuman Laporan Tindak Lanjut atas Hasil pengembangan dan pelaksanaan continuous auditing
Audit. untuk mendukung peran audit sebagai early warning
c. Laporan Realisasi Kegiatan Audit. system.
d. Laporan Audit Interen Terintegrasi
2. Otoritas Jasa Keuangan tentang pelaksanaan fungsi Fokus Rencana Audit Tahun 2016
Audit Internal yang terdiri dari: 1. Memberi fokus audit tahun 2016 pada:
a. Laporan Pelaksanaan dan Pokok-Pokok Hasil Penerapan perlindungan konsumen sejalan
Audit Internal. dengan ketentuan regulator yang berlaku.
b. Laporan khusus mengenai setiap temuan Audit Implementasi Branchless Banking, yang
Internal yang diperkirakan dapat mengganggu merupakan aktivitas baru.
kelangsungan usaha Bank. Penerapan Internal Control Over Financing
c. Laporan Hasil Kaji Ulang pihak eksternal yang Reporting sehubungan dengan penerapan tata
memuat pendapat tentang hasil kerja Divisi kelola perusahaan yang baik.
Audit Internal dan kepatuhannya terhadap Kecukupan pengendalian internal terkait
Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Interen Bank Automatic Teller Machine (ATM), sehubungan
serta perbaikan yang mungkin dilakukan. dengan maraknya kejadian fraud eksternal
terkait ATM di Indonesia.
Pelaksanaan Kegiatan Divisi Audit Internal Selama Penerapan Internal Capital Adequacy Assessment
Tahun 2015 Process (ICAAP), sesuai peraturan Bank
Kegiatan Divisi Audit Internal tahun 2015 difokuskan Indonesia.
pada hal-hal berikut: 2. Melaksanakan audit terhadap Kantor Cabang,
1. Memperbaharui Strategic Audit Plan 2016-2018 Kantor Wilayah, Divisi/Satuan Kerja Kantor Pusat,
dengan berpedoman pada Rencana Bisnis Bank dan Perusahaan Anak yang ditentukan berdasarkan
2016-2018 dan ekspektasi Dewan Komisaris, Komite hasil risk assessment.
Audit dan Direksi yang disampaikan dalam berbagai 3. Melanjutkan pengembangan Audit Management
kesempatan. System untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
2. Melaksanakan audit terhadap Kantor Cabang, pengelolaan kegiatan audit internal.
Kantor Wilayah, Divisi/Satuan Kerja Kantor Pusat 4. Mengembangkan dan melaksanakan continuous
dan Perusahaan Anak yang telah ditentukan auditing dan analytical review untuk mendukung
berdasarkan hasil risk assessment. peran audit sebagai early warning system.
3. Melaksanakan Information Technology Governance
Review sehubungan dengan semakin kompleksnya
penggunaan teknologi informasi di BCA.

336
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

AKUNTAN PUBLIK (AUDIT EKSTERNAL)

Dalam rangka memenuhi penerapan fungsi Audit Ekstern Tidak memberikan jasa lain kepada BCA
sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 6/ pada tahun tersebut sehingga terhindar dari
POJK/2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan kemungkinan benturan kepentingan.
Bank, dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/32/DPNP Kantor Akuntan Publik hanya memberikan jasa
tentang Hubungan antara Bank, Kantor Akuntan Publik audit paling lama untuk periode audit 5 (lima)
dan Bank Indonesia, maka: tahun buku berturut-turut.
1. Laporan Keuangan BCA telah diaudit oleh Akuntan Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan
Publik yang independen, kompeten, profesional, dan yang berafiliasi dengan KPMG International, ditunjuk
objektif, serta menggunakan kemahiran profesional sebagai auditor BCA untuk melakukan audit atas
secara cermat dan seksama (due professional care). Laporan Keuangan BCA untuk tahun buku yang
2. Akuntan Publik yang ditunjuk oleh BCA melakukan berakhir 31 Desember 2015, dengan perkiraan
audit sesuai dengan standar profesional, perjanjian imbalan jasa sebesar Rp7.050.000.000,- (tidak
kerja, dan ruang lingkup audit. termasuk PPN).
3. Sesuai keputusan RUPS Tahunan, penunjukan Kantor 5. BCA memberikan kuasa kepada Kantor Akuntan
Akuntan Publik dan penentuan biaya dilakukan Publik untuk menyampaikan Laporan Keuangan
oleh Dewan Komisaris dengan memperhatikan yang telah diaudit (audit report) disertai dengan Surat
rekomendasi Komite Audit. Komentar (Management Letter) kepada Otoritas Jasa
4. Penunjukan Kantor Akuntan Publik dilakukan sesuai Keuangan paling lambat 3 bulan setelah tahun buku.
dengan ketentuan yang berlaku, antara lain:
Merupakan Kantor Akuntan Publik dan Akuntan
Publik (partner in-charge) yang terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia. BCA
hanya mengikutsertakan 4 (empat) Kantor
Akuntan Publik terbesar yang terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan/Bank Indonesia.

Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik yang telah mengaudit Laporan Keuangan BCA
2015 2014 2013 2012 2011
Kantor Akuntan Siddharta Widjaja Siddharta Widjaja Siddharta & Widjaja Siddharta & Widjaja Purwantono,
Publik & Rekan & Rekan Suherman & Surja
Akuntan Publik Kusumaningsih Elisabeth Imelda Elisabeth Imelda Elisabeth Imelda Peter Surja
Angkawijaya

FUNGSI KEPATUHAN

BCA membentuk fungsi kepatuhan sebagai bukti Untuk mengelola dan memitigasi risiko kepatuhan
komitmennya untuk mematuhi ketentuan yang berlaku. tersebut, BCA telah menunjuk salah satu anggota Direksi
Fungsi kepatuhan di BCA merupakan pelaksana dan sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.
pengelola risiko kepatuhan, yang melakukan tugas Dan untuk membantu pelaksanaan tugasnya, BCA
pengawasan yang bersifat preventif. Hal ini dilakukan membentuk Satuan Kerja Kepatuhan, yang mempunyai
BCA mengingat bank merupakan industri yang diatur dan kedudukan independen dan bebas dari pengaruh unit
diawasi secara ketat oleh regulator. Selain itu, semakin kerja lainnya.
meningkatnya kompleksitas kegiatan usaha bank juga
memberikan dampak yang besar terhadap eksposur risiko
yang dihadapi oleh bank, termasuk risiko kepatuhan.

337
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Kedudukan Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) adalah Menyediakan informasi peraturan OJK, Bank
setingkat Divisi di kantor pusat dan bertanggung jawab Indonesia dan peraturan perundangan lainnya
langsung kepada Direktur yang membawahkan Fungsi dalam situs portal BCA yang dapat diakses oleh
Kepatuhan. SKK selain bertanggung jawab terhadap karyawan;
pelaksanaan fungsi kepatuhan, juga bertanggung Mengikutsertakan SDM di SKK pada berbagai
jawab terhadap pelaksanaan ketentuan Penerapan Anti pelatihan/training, seminar, atau sosialisasi
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme dalam rangka meningkatkan kualitas.
Termasuk aktif berpartisipasi dalam kelompok
Dalam rangka memastikan pelaksanaan fungsi kerja Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan
kepatuhan BCA, Dewan Komisaris dan Direksi juga telah Perbankan (FKDKP) dan mengikuti sertifikasi
melakukan pengawasan secara aktif. Pengawasan aktif kepatuhan yang diselenggarakan oleh Lembaga
tersebut dilakukan dalam bentuk antara lain, persetujuan Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP);
atas kebijakan dan prosedur, pelaporan secara periodik, Melaksanakan fungsi konsultatif terkait dengan
permintaan penjelasan, dan pertemuan. penerapan peraturan yang berlaku melalui
pemberian saran/tanggapan atas pertanyaan-
Aktivitas Aspek Kepatuhan Selama Tahun 2015 pertanyaan dari Unit Kerja atau Cabang, baik
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.13/2/PBI/2011 melalui surat elektronik (email), memorandum,
tanggal 12 Januari 2011 mengenai Pelaksanaan Fungsi maupun dalam bentuk diskusi melalui telepon
Kepatuhan Bank Umum, fungsi kepatuhan Bank meliputi atau meeting.
tindakan untuk:
1. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada 2. Dalam rangka mengelola risiko kepatuhan dan
semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan
Bank. prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh
2. Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Bank. BCA telah sesuai dengan ketentuan
3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan Melakukan gap analysis dan menganalisa
prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh dampak ketentuan baru terhadap operasional
Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia BCA;
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Mengusulkan penyesuaian manual, kebijakan
termasuk Prinsip Syariah bagi Bank Umum Syariah dan prosedur internal;
dan Unit Usaha Syariah. Melakukan review dan memberikan pendapat
4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen atas rencana produk dan aktivitas baru, untuk
yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan/ memastikan bahwa produk yang akan dibuat
atau otoritas pengawas lain yang berwenang. dan aktivitas baru yang akan dilakukan telah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
Untuk melaksanakan fungsinya, SKK melakukan Melakukan review atas rancangan ketentuan
tindakan atau langkah-langkah yang bersifat pencegahan internal yang akan diterbitkan untuk
(ex-ante) untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran dan memastikan ketentuan internal sesuai dengan
melakukan tindakan atau langkah-langkah yang bersifat ketentuan yang berlaku;
kuratif (ex-post) dalam rangka perbaikan. Melakukan kajian kepatuhan terhadap
pelepasan kredit Korporasi;
Hal-hal yang telah dilakukan Aspek Kepatuhan selama Melakukan uji kepatuhan terhadap pelaksanaan
tahun 2015 dalam menjalankan fungsinya: ketentuan di Kantor Cabang, bekerja sama
1. Dalam rangka mendorong terciptanya Budaya dengan Pengawas Internal Cabang;
Kepatuhan Melakukan pengkinian database ketentuan yang
Melakukan diseminasi ketentuan baru dari berlaku;
regulator ke unit terkait; Melakukan pemantauan terhadap tingkat
Melakukan sosialiasi peraturan baik kepada kepatuhan atas ketentuan yang berlaku terkait
karyawan BCA maupun kepada nasabah; prinsip prudential banking (KPMM, GWM, PDN,

338
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

BMPK, NPL). Sepanjang tahun 2015, secara Pemantauan dan evaluasi juga dilakukan melalui laporan
keseluruhan tidak terdapat pelanggaran yang disampaikan oleh masing-masing Perusahaan
terhadap ketentuan terkait prinsip prudential Anak dalam rangka penyusunan Laporan Profil Risiko
banking; Terintegrasi bagian risiko kepatuhan, yang merupakan
Melakukan pemantauan terhadap penyampaian bagian dari Laporan Profil Risiko Terintegrasi BCA.
laporan kepada regulator; Laporan tersebut pertama kali telah disampaikan
Melakukan pemantauan terhadap pengenaan pada bulan Agustus 2015. Selain itu, Aspek Kepatuhan
sanksi/denda dari regulator; Terintegrasi dan Korporasi juga telah menyampaikan
Melakukan penilaian risiko kepatuhan dan Laporan Kepatuhan Terintegrasi kepada Direktur yang
menyusun laporan profil risiko kepatuhan membawahkan fungsi kepatuhan.
setiap triwulan, dalam rangka mengelola risiko
kepatuhan; Aktivitas Aspek Pengenalan Nasabah dan Aspek
Memastikan kesiapan operasional pembukaan, Pendukung dan Informasi terkait Penerapan Anti
pemindahan alamat serta penutupan jaringan Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme
kantor melalui koordinasi dengan unit kerja (APU dan PPT) Selama Tahun 2015
Satuan Kerja Manajemen Jaringan dan Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.14/27/
Perencanaan Wilayah sebagai koordinator dan PBI/2012 tanggal 28 Desember 2012 mengenai
melakukan review dokumen yang disampaikan; Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan
Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) bagi
dalam rangka penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, unit kerja khusus yang bertanggung jawab
Bank berbasis Risiko. terhadap penerapan program APU dan PPT wajib:
a. Menyusun dan mengusulkan pedoman penerapan
3. Dalam rangka memastikan kepatuhan Bank program APU dan PPT kepada Direksi;
terhadap komitmen yang dibuat kepada regulator b. Memastikan:
Melakukan pemantauan komitmen BCA kepada 1) Adanya sistem yang mendukung program APU
Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, dan dan PPT;
regulator lainnya yang dilakukan bersama Divisi 2) Kebijakan dan prosedur telah sesuai dengan
Audit Internal (DAI); perkembangan program APU dan PPT
Memonitor dan menindaklanjuti permintaan yang terkini, risiko produk Bank, kegiatan
informasi/data oleh Otoritas Jasa Keuangan dan kompleksitas usaha Bank, dan volume
dan Bank Indonesia dalam rangka pengawasan tranksaksi Bank.
bank. c. Memantau:
1) Pengkinian profil Nasabah dan profil transaksi
Seiring dengan implementasi POJK No.18/POJK.03/2014 Nasabah;
tanggal 18 November 2014 mengenai Penerapan Tata 2) Bank telah memiliki mekanisme komunikasi
Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, Satuan yang baik dari setiap unit kerja terkait kepada
Kerja Kepatuhan menambahkan Aspek Kepatuhan unit kerja khusus atau kepada pejabat yang
Terintegrasi dan Korporasi yang mempunyai tugas bertanggung jawab terhadap penerapan
paling sedikit memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program APU dan PPT dengan menjaga
fungsi kepatuhan pada masing-masing Lembaga Jasa kerahasiaan informasi;
Keuangan dalam Konglomerasi Keuangan. 3) Unit kerja terkait telah melakukan fungsi dan
tugas dalam rangka mempersiapkan laporan
Dalam pelaksanaan tugasnya, Aspek Kepatuhan mengenai dugaan Transaksi Keuangan
Terintegrasi dan Korporasi telah melakukan diskusi Mencurigakan sebelum menyampaikannya
terkait pelaksanaan fungsi kepatuhan di masing-masing kepada unit kerja khusus atau pejabat yang
Perusahaan Anak BCA guna mendapatkan pemahaman bertanggungjawab terhadap penerapan
yang lebih mendalam mengenai penerapan fungsi program APU dan PPT;
kepatuhan di masing-masing Perusahaan Anak.

339
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

4) Bank telah mengidentifikasi area yang berisiko Melakukan uji kepatuhan atas penerapan APU
tinggi yang terkait penerapan program APU dan dan PPT di Kantor Cabang bekerja sama dengan
PPT dengan mengacu pada ketentuan yang Pengawas Internal Cabang;
berlaku dan sumber informasi yang memadai. Melaporkan transaksi keuangan mencurigakan
d. Melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap dan transaksi keuangan transfer dana dari dan ke
pelaksanaan kebijakan program APU dan PPT luar negeri kepada Pusat Pelaporan dan Analisis
dengan unit kerja terkait yang berhubungan dengan Transaksi Keuangan (PPATK);
nasabah. Melakukan pelatihan dan sosialiasi APU dan PPT
e. Menerima laporan transaksi keuangan yang secara berkesinambungan;
berpotensi mencurigakan (red flag) dari unit kerja Melakukan pengembangan materi e-learning
terkait yang berhubungan dengan nasabah dan Penerapan APU dan PPT;
melakukan analisis atas laporan tersebut. Membagikan buku komik mengenai APU dan PPT
f. Menyusun laporan Transaksi Keuangan kepada seluruh Kantor Cabang dan Kantor Pusat
Mencurigakan dan laporan lainnya sebagaimana sebagai bagian dari upaya sosialiasi.
diatur dalam Undang-undang mengenai pencegahan
dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang Indikator Kepatuhan Tahun 2015
untuk disampaikan kepada Pusat Pelaporan dan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) berdasarkan (KPMM) mencakup risiko kredit, risiko pasar dan
persetujuan Direktur yang membawahkan fungsi risiko operasional adalah 18,67% berada di atas
kepatuhan. ketentuan yang berlaku yaitu 9% sampai dengan
g. Memantau, menganalisis, dan merekomendasi kurang dari 10% (KPMM berdasarkan profil risiko
kebutuhan pelatihan program APU dan PPT bagi BCA yaitu peringkat 2).
pegawai bank. Rasio NPL (net) adalah 0,22%, berada dalam
batas yang diperkenankan ketentuan yang berlaku
Hal-hal yang telah dilakukan Aspek Pengenalan Nasabah maksimal sebesar 5% (net).
selama tahun 2015 dalam menjalankan fungsinya: Tidak ada pelampauan maupun pelanggaran
Melakukan penyempurnaan Kebijakan Dasar terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit
Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan (BMPK), baik kepada pihak terkait, maupun kepada
Pencegahan Pendanaan Terorisme BCA yang kelompok usaha.
disetujui Dewan Komisaris; Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah Utama 7,54%
Menyelesaikan sistem untuk memfilter transaksi dan Sekunder 7,44% sudah sesuai dengan ketentuan
pengiriman uang keluar yang merupakan bagian yang berlaku mengenai GWM Rupiah.
dari peningkatan kemampuan aplikasi Suspicious Giro Wajib Minimum (GWM) Valuta Asing 9,12%
Transaction Identification Model (STIM); sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Mengkoordinasikan pelaksanaan pengkinian mengenai GWM Valuta Asing.
data nasabah melalui penyusunan target dan Posisi Devisa Neto (PDN) 0,41% berada jauh dalam
pemantauan realisasi terhadap target; batas yang diperkenankan ketentuan yang berlaku
Melakukan pemantauan transaksi keuangan maksimal sebesar 20% dari modal.
mencurigakan dengan menggunakan aplikasi Komitmen terhadap OJK, Bank Indonesia dan
Suspicious Transaction Identification Model (STIM) otoritas pengawas lainnya telah dipenuhi dengan
Melakukan review atas rencana produk dan aktivitas baik.
baru untuk memastikan telah memperhatikan
peraturan APU dan PPT;
Memperbaharui OFAC List dan UN List sebagai
database teroris untuk memfilter nasabah dan
transaksi;

340
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO 4. Memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko


(Terintegrasi) yang dibentuk untuk meyakinkan
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas bahwa risiko yang dihadapi Bank dan Perusahaan
penerapan manajemen risiko dan sistem pengendalian Anak secara terintegrasi dapat diidentifikasi, diukur,
internal di BCA. Penerapan manajemen risiko dan sistem dipantau, dikendalikan dan dilaporkan dengan benar
pengendalian internal BCA mencakup: melalui penerapan kerangka kerja manajemen risiko
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi. yang sesuai.
Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit. 5. Mengelola risiko dan memastikan tersedianya
Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, kebijakan dan penetapan limit risiko yang didukung
pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem oleh prosedur, laporan, dan sistem informasi yang
informasi manajemen risiko. menyediakan informasi dan analisis secara akurat
Sistem pengendalian internal. dan tepat waktu kepada manajemen termasuk
menetapkan langkah menghadapi perubahan kondisi
BCA menerapkan manajemen risiko dan sistem pasar.
pengendalian internal secara efektif yang disesuaikan 6. Memastikan bahwa penyusunan sistem dan
dengan tujuan dan kebijakan usaha, ukuran dan prosedur kerja yang ada telah memperhatikan sisi
kompleksitas kegiatan usaha BCA dengan berpedoman operasional maupun bisnis serta tingkat risiko yang
pada persyaratan dan tata cara sebagaimana ditetapkan mungkin terjadi dalam suatu unit kerja.
dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI), Peraturan Otoritas 7. Memastikan sistem pengendalian internal telah
Jasa Keuangan (POJK), maupun dengan mengacu diterapkan sesuai ketentuan.
kepada best practice melalui tindakan-tindakan sebagai 8. Memantau kepatuhan BCA dengan prinsip
berikut: pengelolaan Bank yang sehat sesuai dengan
1. Melakukan identifikasi dan pengendalian seluruh ketentuan yang berlaku melalui unit kerja SKK.
risiko termasuk yang berasal dari produk baru dan 9. Membuat Laporan Profil Risiko BCA setiap triwulan
aktivitas baru. dan Laporan Profil Risiko Terintegrasi setiap
2. Memiliki Komite Pemantau Risiko (KPR) yang semester dan menyampaikannya kepada OJK
bertujuan untuk memastikan bahwa kerangka kerja secara tepat waktu.
manajemen risiko yang ada telah memberikan
perlindungan yang memadai terhadap seluruh Sistem Manajemen Risiko
risiko BCA dan mempunyai tugas pokok untuk Dalam rangka pengendalian risiko, BCA telah
memberikan rekomendasi serta pendapat secara mengimplementasikan kerangka Dasar Manajemen
profesional yang independen mengenai kesesuaian Risiko (Risk Management Framework) secara terpadu
antara kebijakan dengan pelaksanaan kebijakan yang dituangkan dalam Kebijakan Dasar Manajemen
manajemen risiko kepada Dewan Komisaris, serta Risiko (KDMR). Kerangka tersebut digunakan sebagai
memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas sarana untuk penetapan strategi, organisasi, kebijakan
Komite Manajemen Risiko (KMR) dan Satuan Kerja dan pedoman, serta infrastruktur BCA sehingga dapat
Manajemen Risiko (SKMR). dipastikan bahwa semua risiko yang dihadapi BCA dapat
3. Memiliki Komite Manajemen Risiko (KMR) yang dikenali, diukur, dikendalikan dan dilaporkan dengan baik.
mempunyai tugas pokok menyusun kebijakan,
strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko, Agar penerapan manajemen risiko dapat berjalan dengan
menyempurnakan pelaksanaan manajemen risiko efektif dan optimal, BCA telah memiliki Komite Manajemen
berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan proses Risiko yang berfungsi untuk membahas permasalahan
dan sistem manajemen risiko yang efektif, serta risiko yang dihadapi BCA secara keseluruhan dan
menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan merekomendasikan kebijakan manajemen risiko kepada
bisnis yang menyimpang dari prosedur normal Direksi.
(irregularities).

341
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Selain Komite di atas, BCA telah membentuk beberapa BCA telah mengembangkan pengelolaan risiko
Komite lain yang bertugas untuk menangani risiko secara kredit dengan melakukan analisis stress testing
lebih spesifik antara lain: Komite Kebijakan Perkreditan, terhadap portofolio kredit serta melakukan
Komite Kredit serta Komite Aset dan Pasiva (Asset and monitoring terhadap hasil stress testing tersebut.
Liability Committee ALCO). Sebagai respon atas kondisi perubahan pasar
dan gejolak ekonomi, BCA melakukan analisis
BCA senantiasa melakukan pengkajian risiko secara stress testing ini secara berkala. Stress testing
menyeluruh atas rencana penerbitan produk dan aktivitas bermanfaat bagi Bank sebagai alat untuk
baru sesuai jenis risiko yang terdapat dalam PBI No.5/8/ memperkirakan besarnya dampak risiko pada
PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 beserta perubahannya stressful condition sehingga BCA dapat
antara lain melalui PBI No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli membuat strategi yang sesuai untuk memitigasi
2009 dan SE BI No.11/35/DPNP tanggal 31 Desember risiko tersebut sebagai bagian dari pelaksanaan
2009. contingency plan.
Dalam rangka pemantauan dan pengendalian
Risiko-risiko yang dikelola risiko kredit yang terjadi di Perusahaan Anak,
Risiko-risiko yang dikelola terdiri dari 8 (delapan) jenis BCA telah melakukan pemantauan risiko
risiko, yaitu: kredit Perusahaan Anak secara rutin, sekaligus
1. Risiko Kredit memastikan bahwa Perusahaan Anak telah
Organisasi perkreditan terus disempurnakan memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Kredit
dengan berbasis prinsip empat mata (four yang baik dan efektif.
eyes principle) dimana keputusan kredit diambil
berdasarkan pertimbangan dari dua sisi, yaitu 2. Risiko Pasar
sisi pengembangan bisnis dan sisi analisis Dalam mengelola risiko nilai tukar valuta
risiko kredit. asingnya, BCA memusatkan pengelolaan
BCA telah memiliki Kebijakan Dasar Perkreditan posisi devisa neto pada Divisi Tresuri, yang
Bank (KDPB) yang terus mengalami menggabungkan laporan posisi devisa neto
penyempurnaan sejalan dengan perkembangan harian dari semua cabang. Secara umum,
BCA, PBI, POJK serta sesuai dengan setiap cabang diharuskan untuk menutup risiko
International Best Practice. nilai tukar valuta asingnya pada setiap akhir
Penyempurnaan prosedur dan sistem hari kerja, walaupun ada batas toleransi posisi
manajemen risiko perkreditan dilakukan melalui devisa neto untuk setiap cabang tergantung
pengembangan Loan Origination System atas pada besarnya aktivitas transaksi valuta asing di
alur kerja proses pemberian kredit (dari awal cabang tersebut. BCA membuat laporan posisi
sampai akhir) sehingga proses kredit yang efektif devisa neto harian yang menggabungkan posisi
dan efisien dapat tercapai. Pengembangan devisa neto dalam laporan posisi keuangan
sistem pengukuran profil risiko debitur terus konsolidasian maupun rekening administratif
dikembangkan agar dapat diterapkan secara (off-balance sheet accounts).
menyeluruh, demikian juga dengan proses Untuk mengukur risiko nilai tukar valuta asing,
pembangunan database perkreditan terus BCA menggunakan metode Value at Risk
dilakukan dan disempurnakan. (VaR) dengan pendekatan Historical Simulation
Untuk menjaga kualitas kredit tetap terjaga untuk kepentingan pelaporan internal,
dengan baik, maka pemantauan terhadap sedangkan untuk perhitungan pelaporan
kualitas kredit terus dilakukan secara rutin, baik kewajiban penyediaan Modal Minimum BCA
per kategori kredit (Korporasi, Komersial, Small menggunakan metode standar Bank Indonesia.
& Medium Enterprise (SME), Konsumen dan
Kartu Kredit) maupun portofolio kredit secara
keseluruhan.

342
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Komponen utama kewajiban BCA yang sensitif 4. Risiko Operasional


terhadap pergerakan tingkat suku bunga adalah Basel Accord II mewajibkan Bank untuk
simpanan nasabah, sedangkan aset BCA yang memasukkan risiko operasional sebagai salah
sensitif adalah Obligasi Pemerintah, surat- satu komponen di dalam perhitungan kecukupan
surat berharga, dan kredit yang diberikan. ALCO modal suatu Bank. Sehubungan dengan hal
secara berkala memantau perkembangan tersebut, BCA telah mengimplementasikan Risk
pasar dan menyesuaikan tingkat suku bunga Control Self Assessment (RCSA) ke seluruh
simpanan dan kredit yang diberikan. Cabang/Wilayah dan ke Divisi atau Unit Kerja
BCA menentukan tingkat suku bunga simpanan yang dinilai memiliki risiko operasional yang
berdasarkan kondisi pasar dan persaingan cukup signifikan di Kantor Pusat. Salah satu
dengan memantau pergerakan tingkat suku tujuan implementasi RCSA adalah untuk
bunga acuan dan suku bunga yang ditawarkan menanamkan risk culture (budaya mengelola
oleh bank pesaing. risiko) dan meningkatkan risk awareness
(kesadaran akan risiko) yang merupakan syarat
3. Risiko Likuiditas utama dalam pengelolaan risiko.
BCA sangat mementingkan penjagaan BCA juga telah memiliki database kasus/
kecukupan likuiditas dalam memenuhi kerugian terkait risiko operasional yang
komitmennya kepada para nasabah dan pihak terjadi di seluruh unit kerja yang dikenal
lainnya, baik dalam rangka pemberian kredit, dengan nama Loss Event Database (LED).
pembayaran kembali simpanan nasabah, Tujuan utama diimplementasikannya LED
maupun untuk memenuhi kebutuhan likuiditas adalah sebagai salah satu sarana pencatatan
operasional. Fungsi pengelolaan kebutuhan kerugian operasional yang akan dipergunakan
likuiditas secara keseluruhan ini dilakukan oleh BCA dalam memperhitungkan alokasi beban
ALCO dan secara operasional oleh Divisi Tresuri. modal (capital charge) dan pemantauan secara
Pengukuran dan pengendalian risiko likuiditas berkesinambungan terhadap kejadian-kejadian
dilakukan dengan pengawasan cadangan yang dapat menimbulkan kerugian operasional
likuiditas dan Loan to Funding Ratio (LFR), bagi BCA.
melakukan analisis maturity profile, proyeksi Selain itu LED juga digunakan BCA untuk
arus kas, serta stress test secara berkala untuk melakukan analisis kasus atau permasalahan
melihat dampak terhadap likuditas BCA dalam yang dihadapi, sehingga dapat diambil tindakan
menghadapi kondisi ekstrim. BCA juga memiliki perbaikan/pencegahan yang diperlukan untuk
contingency funding plan untuk menghadapi meminimalkan/memitigasi risiko kerugian
kondisi ekstrim tersebut. Selain itu, sesuai operasional, yang mungkin timbul di kemudian
dengan ketentuan OJK, BCA sudah melakukan hari. BCA telah mengimplementasikan Key Risk
uji coba perhitungan Liquidity Coverage Ratio Indicator (KRI) yaitu aplikasi yang digunakan
(LCR). untuk memberikan suatu indikator (early warning
BCA telah menjalankan ketentuan terkait dengan sign) atas kemungkinan terjadinya peningkatan
likuiditas sebagaimana diatur di dalam PBI yang risiko operasional di suatu unit kerja.
mewajibkan Bank untuk menjaga likuiditas BCA telah menghitung kewajiban penyediaan
rupiah (Giro Wajib Minimum) secara harian, modal minimum Bank untuk risiko operasional
yang terdiri dari GWM Primer dan GWM LFR berdasarkan Pendekatan Indikator Dasar,
dalam bentuk giro Rupiah pada Bank Indonesia, sesuai dengan regulasi dari Bank Indonesia
GWM Sekunder berupa SBI, SDBI, SUN, dan terkait dengan masuknya risiko operasional
excess reserves, serta GWM valuta asing dalam dalam perhitungan risiko kecukupan modal
bentuk giro valuta asing pada Bank Indonesia. (CAR) selain untuk risiko kredit dan risiko pasar.

343
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

5. Risiko Hukum Memonitor dan melakukan tindakan


Risiko hukum inheren dinilai berdasarkan hukum atas pelanggaran terhadap aset-
potensi kerugian atas kasus-kasus yang aset BCA termasuk pelanggaran atas hak
terjadi di BCA dan Perusahaan Anak yang kekayaan intelektual (HaKI) milik BCA;
sedang dalam proses di pengadilan dibagi Memonitor dan menganalisis perkara yang
dengan modal secara konsolidasi. Parameter sedang dalam proses di pengadilan yang
yang digunakan untuk menghitung potensial dihadapi oleh BCA dan Perusahaan Anak;
kerugian atas kasus yang sedang dalam proses Melakukan inventarisasi, memonitor,
di pengadilan adalah dasar gugatan (kasus menganalisis dan menghitung potensi
posisi), nilai perkara, dan dokumentasi hukum. kerugian yang mungkin timbul terkait
Untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau kasus-kasus hukum yang terjadi.
dan mengendalikan risiko hukum, BCA telah
membentuk Grup Hukum di Kantor Pusat dan 6. Risiko Reputasi
unit kerja hukum di sebagian besar Kantor Penilaian atas risiko reputasi dilakukan dengan
Wilayah. menggunakan parameter-parameter seperti
Dalam rangka memitigasi risiko hukum, Grup jumlah keluhan dan publikasi negatif serta
Hukum telah melakukan, antara lain: pencapaian penyelesaian keluhan. Penilaian
Membuat Kebijakan Manajemen Risiko tersebut disusun dalam laporan profil risiko
Hukum, mempunyai ketentuan internal reputasi setiap triwulan.
yang mengatur mengenai struktur Untuk mengelola dan mengendalikan risiko
organisasi dan job description Grup Hukum reputasi, BCA didukung oleh fasilitas Contact
serta membuat standardisasi dokumen Center Halo BCA (layanan telepon 24 jam untuk
hukum; informasi, saran, dan keluhan).
Mengadakan forum komunikasi hukum Manajemen risiko reputasi dilakukan dengan
untuk meningkatkan kompetensi staf berpedoman pada:
hukum; PBI No.7/7/PBI/2005 tanggal 20 Januari
Melakukan sosialisasi mengenai dampak 2005 tentang Penyelesaian Pengaduan
peraturan yang baru berlaku terhadap Nasabah sebagaimana telah diubah
kegiatan perbankan BCA dan berbagai dengan Peraturan Bank Indonesia
modus operandi kejahatan perbankan No.10/10/PBI/2008 tanggal 28 Februari
serta pedoman penanganannya secara 2008;
hukum kepada pejabat cabang dan unit SE BI No.7/24/DPNP tanggal 18 Juli 2005
kerja terkait; perihal Penyelesaian Pengaduan Nasabah
Melakukan pembelaan hukum atas perkara sebagaimana telah diubah dengan Surat
perdata dan pidana yang melibatkan Bank Edaran Bank Indonesia No.10/13/DPNP
yang sedang dalam proses di pengadilan tanggal 6 Maret 2008;
serta memonitor perkembangan kasusnya; PBI No.8/5/PBI/2006 tanggal 30 Januari
Menyusun rencana strategi pengamanan 2006 tentang Mediasi Perbankan
kredit (bekerja sama dengan unit kerja sebagaimana telah diubah dengan PBI
lain, antara lain Biro Penyelesaian Kredit) No.10/1/PBI/2008 tanggal 28 Februari
sehubungan dengan permasalahan kredit 2008;
macet; PBI No.16/1/PBI/2014 tanggal 16 Januari
Mendaftarkan aset-aset milik BCA antara 2014 tentang Perlindungan Konsumen
lain hak kekayaan intelektual (HaKI) atas Jasa Sistem Pembayaran;
produk dan jasa perbankan BCA serta hak POJK No.1/POJK.07/2013 tanggal 26 Juli
atas tanah dan bangunan milik BCA pada 2013 tentang Perlindungan Konsumen
instansi yang berwenang; Sektor Jasa Keuangan;

344
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

SE OJK No.2/SEOJK.07/2014 tanggal BCA juga telah memiliki dan menerapkan


14 Februari 2014 perihal Pelayanan dan Program APU dan PPT. Untuk membantu
Penyelesaian Pengaduan Konsumen pada mengidentifikasi transaksi keuangan yang
Pelaku Usaha Jasa Keuangan. mencurigakan, BCA memiliki aplikasi yang
senantiasa terus dikembangkan dalam rangka
7. Risiko Stratejik meningkatkan kemampuannya.
Penilaian risiko stratejik inheren dilakukan
dengan menggunakan parameter-parameter Sehubungan dengan diterbitkannya Peraturan
seperti kesesuaian strategi dengan kondisi Otoritas Jasa Keuangan No.17/POJK.03/2014
lingkungan bisnis, strategi berisiko rendah dan tanggal 18 November 2014 dan Surat Edaran
strategi berisiko tinggi, posisi bisnis BCA dan Otoritas Jasa Keuangan No.14/SEOJK.03/2015
pencapaian Rencana Bisnis Bank. tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi
Penilaian kualitas penerapan manajemen Bagi Konglomerasi Keuangan, maka Konglomerasi
risiko stratejik dilakukan dengan menggunakan Keuangan BCA secara terintegrasi mengelola 10
parameter-parameter seperti tata kelola risiko, (sepuluh) jenis risiko dengan tambahan 2 (dua) risiko
kerangka manajemen risiko, proses manajemen sebagai berikut:
risiko, SIM dan SDM, serta kecukupan sistem
pengendalian risiko. 9. Risiko Transaksi Intra-grup
Penilaian risiko transaksi intra-grup inheren
8. Risiko Kepatuhan dilakukan dengan menggunakan parameter-
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia parameter seperti komposisi transaksi
yang berlaku, BCA telah menunjuk salah intra-grup dalam Konglomerasi Keuangan,
seorang anggota Direksi sebagai Direktur dokumentasi dan kewajaran transaksi serta
yang membawahkan fungsi kepatuhan. informasi lainnya.
Dalam pelaksanaan tugasnya, Direktur yang Penilaian kualitas penerapan manajemen
membawahkan fungsi kepatuhan dibantu oleh risiko transaksi intra-grup dilakukan dengan
Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) yang bertugas menggunakan parameter-parameter seperti
untuk mengelola risiko kepatuhan BCA. SKK tata kelola risiko, kerangka manajemen risiko,
juga bertanggung jawab terhadap penerapan proses manajemen risiko, SIM dan SDM, serta
Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan kecukupan sistem pengendalian risiko.
Pendanaan Terorisme (APU dan PPT).
Dalam menilai risiko kepatuhan inheren, 10. Risiko Asuransi
parameter yang digunakan adalah jenis dan Penilaian risiko asuransi inheren dilakukan
signifikansi pelanggaran yang dilakukan, dengan menggunakan parameter-parameter
frekuensi pelanggaran yang dilakukan atau track seperti risiko teknikal, dominasi risiko asuransi
record kepatuhan, dan pelanggaran terhadap terhadap keseluruhan lini usaha, bauran risiko
ketentuan atas transaksi keuangan tertentu. produk dan jenis manfaat, serta struktur
BCA telah memiliki kebijakan dan prosedur reasuransi.
kepatuhan, yang berisi antara lain adanya Penilaian kualitas penerapan manajemen risiko
proses untuk selalu menyesuaikan ketentuan asuransi dilakukan dengan menggunakan
dan sistem internal dengan peraturan yang parameter-parameter seperti tata kelola risiko,
berlaku, mengomunikasikan ketentuan kepada kerangka manajemen risiko, proses manajemen
karyawan terkait, melakukan kajian terhadap risiko, SIM dan SDM, serta kecukupan sistem
produk/aktivitas baru, melakukan uji kepatuhan pengendalian risiko.
secara berkala, pelatihan kepada karyawan dan
adanya laporan triwulan kepatuhan kepada
Direksi dan Dewan Komisaris.

345
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Peringkat profil risiko BCA dan Terintegrasi untuk 4. Sistem akuntansi, informasi, dan komunikasi.
posisi Desember tahun 2015 adalah low to moderate, 5. Kegiatan pemantauan dan tindakan koreksi
merupakan hasil penilaian dari peringkat risiko inheren penyimpangan.
low to moderate dan peringkat kualitas penerapan
manajemen risiko satisfactory. Kelima komponen tersebut sejalan dengan Internal
Control-Integrated Framework yang dikembangkan oleh
Peringkat tingkat risiko dari 10 (sepuluh) jenis risiko yang The Committee of Sponsoring Organization of the Treadway
dinilai adalah sebagai berikut: Commission (COSO).
Risiko yang memiliki peringkat tingkat risiko low
adalah Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Di samping itu, BCA juga memiliki business continuity
Risiko Transaksi Intra-Grup dan Risiko Asuransi. plan dan disaster recovery plan untuk mempercepat
Risiko yang memiliki peringkat tingkat risiko low to proses pemulihan pada saat terjadi bencana (disaster)
moderate adalah Risiko Kredit, Risiko Operasional, dan memiliki sistem back up untuk mencegah kegagalan
Risiko Reputasi, Risiko Stratejik, dan Risiko usaha yang berisiko tinggi.
Kepatuhan.
Seluruh manajemen dan karyawan BCA memiliki peran
Peringkat profil risiko BCA dan Terintegrasi yang low to dan tanggung jawab dalam meningkatkan kualitas dan
moderate ini dapat tercapai karena BCA dan Perusahaan pelaksanaan sistem pengendalian internal BCA.
Anak telah menerapkan proses manajemen risiko secara
cukup efektif dan efisien pada seluruh aktivitasnya. Pihak-pihak yang terlibat dan bertanggung jawab dalam
terlaksananya sistem pengendalian internal BCA antara
Trend risiko inheren untuk periode mendatang adalah lain Dewan Komisaris, Komite Audit, Direksi, Divisi Audit
stabil karena berdasarkan hasil proyeksi, diperkirakan Internal, pejabat dan pegawai BCA, Pengawasan Internal
tidak akan terjadi perubahan risiko inheren yang cukup Cabang, Pengawasan Internal Kantor Wilayah dan
signifikan. Pengawasan Internal Unit Kerja Tertentu di Kantor Pusat.

Trend kualitas penerapan manajemen risiko untuk Pelaksanaan Pengendalian Interen


periode mendatang adalah stabil. Hal ini disebabkan 1. Pelaksanaan pengendalian interen antara lain
karena BCA dan Perusahaan Anak secara terus menerus dilakukan melalui:
meningkatkan penyesuaian pengelolaan manajemen a. Pengendalian Keuangan, dimana:
risiko di semua aktivitasnya sehingga BCA dan BCA telah menyusun Rencana Bisnis
Perusahaan Anak dapat mengidentifikasi, mengukur, Bank yang membahas strategi BCA
memantau dan mengendalikan setiap risiko yang ada. secara keseluruhan yang mencakup arah
pengembangan bisnis.
SISTEM PENGENDALIAN INTEREN (INTERNAL Penetapan strategi telah memperhitungkan
CONTROL) dampak terhadap permodalan BCA,
antara lain proyeksi permodalan & KPMM
Sistem pengendalian interen BCA mengacu pada Surat (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum).
Edaran Bank Indonesia No.5/22/DPNP Tentang Pedoman Direksi secara aktif melakukan diskusi/
Standar Sistem Pengendalian Interen bagi Bank Umum memberikan masukan serta memantau
tertanggal 29 September 2003 yang mencakup 5 (lima) kondisi internal dan perkembangan faktor
komponen antara lain: eksternal yang secara langsung maupun
1. Pengawasan oleh manajemen dan kultur tidak langsung mempengaruhi strategi
pengendalian. bisnis BCA.
2. Identifikasi dan penilaian risiko.
3. Kegiatan pengendalian dan pemisahan fungsi.

346
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

BCA telah melaksanakan proses o Satuan Kerja Manajemen Risiko


pengendalian keuangan melalui upaya (SKMR), Grup Hukum, Satuan Kerja
pemantauan realisasi dibandingkan Kepatuhan (SKK);
dengan budget keuangan dalam laporan o Divisi Audit Internal:
yang dibuat secara berkala dan dibawakan - Independen terhadap risk taking
dalam Rapat Direksi saat dibutuhkan unit;
tindak lanjut Direksi. - Memeriksa dan menilai
kecukupan/efektivitas
b. Pengendalian Operasional, dimana: sistem pengendalian internal,
BCA telah melengkapi standar operating manajemen risiko dan tata
procedure/manual kerja yang merinci kelola perusahaan dengan
prosedur kerja setiap transaksi melaksanakan rencana audit
operasional perbankan yang dilakukan tahunan.
di BCA terkait produk dan aktivitas baru
termasuk mitigasi risiko operasional c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-
terkait. Pembuatan prosedur kerja undangan lainnya, dimana:
tersebut dilakukan oleh Divisi Strategi dan BCA memiliki komitmen yang kuat untuk
Pengembangan Operasi-Layanan (DPOL) mematuhi peraturan dan perundang-
dan telah di review oleh berbagai unit kerja undangan yang berlaku dan mengambil
yang terkait untuk memastikan bahwa langkah-langkah untuk memperbaiki
risiko operasional yang mungkin ada pada kelemahan, apabila terjadi.
aktivitas tersebut telah dimitigasi dengan BCA telah memiliki Satuan Kerja
baik. Kepatuhan (SKK) yang bersifat independen
BCA menerapkan pembatasan wewenang terhadap satuan kerja operasional dalam
petugas melalui penetapan limit dalam melaksanakan fungsi kepatuhan.
melakukan suatu transaksi; serta Adanya Laporan Triwulanan Pemantauan
pembatasan akses petugas ke jaringan Kepatuhan terhadap Ketentuan Kehati-
TI & komputer melalui pengendalian hatian BCA yang disampaikan kepada
penggunaan user ID dan password serta Dewan Komisaris dan Direksi.
pemasangan fingerscan. Strategi Manajemen Risiko Kepatuhan
BCA telah membentuk struktur organisasi BCA adalah mempunyai kebijakan untuk
dengan baik, dilengkapi unit pengawasan/ senantiasa mematuhi ketentuan yang
pengendalian sehingga dapat mendukung berlaku yaitu secara proaktif melakukan
pengendalian operasional, seperti: pencegahan (ex-ante) dalam rangka
o Pemisahan fungsi yang dapat meminimalkan terjadinya pelanggaran dan
menimbulkan conflict of interest; melakukan tindakan kuratif (ex-post) dalam
o Supervisor berfungsi mengawasi rangka perbaikan.
jalannya kontrol internal di Cabang
setiap hari; 2. BCA menerapkan sistem pengendalian interen secara
o PIC berfungsi mengawasi jalannya efektif yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan
kontrol internal di Cabang secara usaha, ukuran dan kompleksitas kegiatan usaha
periodik; BCA dengan berpedoman pada persyaratan dan tata
o PIKW berfungsi mengawasi jalannya cara sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Bank
kontrol internal di Kantor Wilayah; Indonesia, maupun dengan mengacu kepada best
o Pengawasan Internal yang berfungsi practice melalui tindakan-tindakan sebagai berikut:
mengawasi jalannnya kontrol internal
di unit kerja tertentu di Kantor Pusat;

347
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Terdapat penetapan jalur pelaporan dan Jenis perbuatan yang tergolong fraud adalah:
pemisahan fungsi yang jelas antara satuan 1. Kecurangan.
kerja operasional dengan satuan kerja yang 2. Penipuan.
melaksanakan fungsi pengendalian. 3. Penggelapan aset.
Fungsi pengendalian dilakukan oleh Satuan 4. Pembocoran rahasia.
Kerja Manajemen Risiko (SKMR), Grup Hukum
(GHK), Satuan Kerja Kepatuhan (SKK), Grup Latar Belakang
Analisa Risiko Kredit (GARK) dan Divisi Audit Dasar hukum dari penerapan kebijakan anti fraud di
Internal (DAI). BCA adalah Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/28/
DAI telah melakukan review secara independen DPNP tanggal 9 Desember 2011. Surat Edaran
dan obyektif terhadap prosedur dan kegiatan ini sendiri ditujukan untuk memperkuat sistem
operasional BCA secara berkala. Hasil review pengendalian interen Bank dan sebagai pelaksanaan
DAI disampaikan dalam bentuk Laporan Hasil lebih lanjut Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.5/8/
Audit dan Laporan Tindak Lanjut Hasil Audit PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan
kepada Direksi. Manajemen Risiko bagi Bank Umum.
Pengawasan Internal Cabang (PIC),
Pengawasan Internal Kantor Wilayah (PIKW) Sesuai dengan SE BI tersebut, BCA wajib memiliki
dan DAI telah melakukan fungsi evaluasi dan menerapkan strategi anti fraud yang efektif, yang
pelaksanaan sistem dan prosedur yang berlaku paling kurang memenuhi acuan minimum dan BCA
di BCA. Hasil evaluasi dari PIC, PIKW dan DAI wajib memperhatikan paling kurang hal-hal sebagai
tersebut dijadikan sebagai tolok ukur tingkat berikut:
kepatuhan unit kerja terhadap sistem dan a. kondisi lingkungan internal dan eksternal;
prosedur yang telah ditetapkan. b. kompleksitas kegiatan usaha;
c. potensi, jenis, dan risiko fraud; dan
PENCEGAHAN TINDAKAN KORUPSI d. kecukupan sumber daya yang dibutuhkan.

Penerapan Strategi Anti Fraud Tujuan


Kebijakan Anti Fraud merupakan wujud komitmen Tujuan diterapkannya kebijakan anti fraud di BCA
manajemen BCA dalam mencegah terjadinya fraud adalah:
dengan menerapkan suatu sistem pengendalian Menumbuhkan budaya anti fraud pada seluruh
fraud yang dijalankan secara efektif dan jajaran organisasi BCA.
berkesinambungan. Sistem pengendalian fraud ini Meningkatkan awareness dan kepedulian
mengarahkan BCA dalam menentukan langkah- terhadap risiko fraud di operasional BCA.
langkah untuk mencegah, mendeteksi, investigasi, Sebagai reminder untuk para pelaksana
dan memantau atas kejadian fraud. operasional BCA agar mematuhi prosedur dan
ketentuan yang berlaku.
Yang dimaksud dengan fraud di sini adalah semua
tindakan penyimpangan atau pembiaran yang
sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu, atau
memanipulasi BCA, nasabah, atau pihak lain, yang
terjadi di lingkungan BCA dan/atau menggunakan
sarana BCA sehingga mengakibatkan BCA, nasabah,
atau pihak lain menderita kerugian, dan/atau pelaku
fraud memperoleh keuntungan keuangan baik
secara langsung maupun tidak langsung.

348
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

4 Pilar Strategi Anti Fraud

4 Pilar Strategi
Anti Fraud

Pemantauan, Evaluasi &


Investigasi, Pelaporan

Tindak Lanjut
Pencegahan

dan Sanksi
Deteksi

Pedoman Penerapan Strategi Anti Fraud


terbitan 7 April 2015

Strategi Anti Fraud yang dalam penerapannya berupa 3. Investigasi, Pelaporan dan Sanksi:
sistem pengendalian fraud, memiliki 4 (empat) pilar, Memuat perangkat-perangkat dalam rangka
sebagai berikut: menggali informasi, sistem pelaporan, dan
1. Pencegahan: pengenaan sanksi atas kejadian fraud dalam
Memuat perangkat-perangkat dalam rangka kegiatan usaha Bank, yang paling kurang
mengurangi potensi risiko terjadinya fraud, yang mencakup standar investigasi, mekanisme
paling kurang mencakup anti fraud awareness, pelaporan, dan pengenaan sanksi.
identifikasi kerawanan, dan know your employee.
4. Pemantauan, Evaluasi, dan Tindak Lanjut:
2. Deteksi: Memuat perangkat-perangkat dalam rangka
Memuat perangkat-perangkat dalam rangka memantau dan mengevaluasi kejadian fraud
mengidentifikasi dan menemukan kejadian serta tindak lanjut yang diperlukan, berdasarkan
fraud dalam kegiatan usaha Bank, yang hasil evaluasi, yang paling kurang mencakup
mencakup paling kurang kebijakan dan pemantauan dan evaluasi atas kejadian fraud
mekanisme whistleblowing, surprise audit, dan serta mekanisme tindak lanjut.
surveillance system.

349
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

WHISTLEBLOWING SYSTEM

Whistleblowing System (pengaduan pelanggaran) Hal-hal yang Harus Dipenuhi oleh Pelapor
merupakan sarana komunikasi bagi pihak internal BCA Untuk mempermudah dan mempercepat proses tindak
untuk melaporkan perbuatan/perilaku/kejadian yang lanjut, berikut ini adalah hal-hal yang harus dipenuhi oleh
berhubungan dengan tindakan fraud, pelanggaran pelapor dalam menyampaikan pengaduannya.
terhadap hukum, Perjanjian Kerja Bersama BCA, kode 1. Memberikan informasi mengenai identitas diri
etik, kebijakan internal BCA lainnya, dan/atau benturan pelapor untuk memudahkan komunikasi dengan
kepentingan yang dilakukan oleh pelaku di internal BCA. pelapor, sekurang-kurangnya:
1.1. Nama pelapor (diperbolehkan menggunakan
Dalam melakukan pengaduan, harus didasari itikad baik anonim);
dan bukan merupakan suatu keluhan pribadi ataupun 1.2. Nomor telepon/alamat e-mail yang dapat
didasari kehendak buruk/fitnah. Di bawah ini definisi dan dihubungi.
ketentuan yang terkait dengan Whistleblowing System.
2. Harus memberikan indikasi awal yang dapat
Benturan Kepentingan dipertanggungjawabkan (3W & 1H) yang meliputi:
Benturan Kepentingan adalah suatu kondisi dimana 2.1. Masalah yang dilaporkan (What);
insan BCA dalam menjalankan tugas dan kewajibannya 2.2. Pihak yang terlibat (Who);
mempunyai kepentingan di luar kepentingan dinas, baik 2.3. Waktu kejadian (When);
yang menyangkut kepentingan pribadi, keluarga, maupun 2.4. Bagaimana terjadinya (How).
kepentingan pihak-pihak lain sehingga insan BCA
tersebut dimungkinkan kehilangan objektivitasnya dalam 3. Laporan yang disampaikan harus berhubungan
mengambil keputusan dan kebijakan sesuai wewenang dengan:
yang telah diberikan BCA kepadanya. 3.1. Fraud;
3.2. Pelanggaran hukum;
Tujuan Whistleblowing System 3.3. Pelanggaran Perjanjian Kerja Bersama BCA;
Sebagai sarana bagi pelapor untuk melaporkan 3.4. Pelanggaran kode etik;
tindakan fraud, pelanggaran terhadap hukum, 3.5. Pelanggaran kebijakan internal BCA lainnya;
Perjanjian Kerja Bersama BCA, kode etik, kebijakan 3.6. Pelanggaran benturan kepentingan;
internal BCA lainnya, dan/atau benturan kepentingan, 3.7. Hal-hal lainnya yang dapat dipersamakan
tanpa rasa takut atau khawatir karena dijamin dengan itu.
kerahasiaannya.
Agar fraud yang terjadi dapat dideteksi dan dicegah Perlindungan bagi Pelapor (Whistleblower)
sedini mungkin. Atas laporan yang terbukti kebenarannya, BCA akan
memberikan perlindungan terhadap pelapor.
Sarana Pengaduan
Berikut ini adalah sarana dan alamat yang dapat digunakan Perlindungan bagi pelapor meliputi:
oleh pelapor untuk menyampaikan pengaduannya. 1. Jaminan kerahasiaan identitas pelapor dan isi
SARANA ALAMAT/KONTAK laporan yang disampaikan;
2. Jaminan perlindungan terhadap perlakuan yang
E-mail bcabersih@bca.co.id
merugikan pelapor;
SMS 0818-0818-1909*
3. Jaminan perlindungan dari kemungkinan adanya
Telepon Direct 021-2358-8008 tindakan ancaman, intimidasi, hukuman ataupun
VSAT Extension VSAT 89000 Extension 22888 tindakan tidak menyenangkan lainnya dari pihak
Surat PO BOX 1189, JKS 12011 terlapor.

*)
Nomor ini hanya bisa digunakan untuk SMS

350
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Pihak yang Mengelola Pengaduan Pemberian Sanksi


Tindak lanjut atas pengaduan tersebut ditangani secara Apabila berdasarkan hasil investigasi terbukti terlapor
saksama dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku melakukan fraud/pelanggaran maka pejabat pemutus akan
di BCA dan peraturan perundang-undangan yang berlaku memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
di Indonesia oleh tim internal BCA yang ditetapkan oleh
manajemen BCA.

Pelapor Pengelola whistleblowing system Biro Anti Fraud Pejabat Pemutus

Mulai

Menyampaikan
pengaduan melalui
E-mail/SMS/
Menerima pengaduan
Telepon Direct/
dari pelapor
VSAT Extension/
Surat sesuai dengan
kriteria

Menerima data dari


pelapor

Y
Meminta pelapor
Menerima data
Melengkapi melengkapi data/ T Pengaduan Y Meneruskan
dari pengelola
data sesuai bukti/informasi yang sesuai kriteria? pengaduan ke Biro
Whistleblowing
kriteria diperlukan sesuai Anti Fraud
System
dengan kriteria

Selesai Melakukan analisa


Meneruskan data pendahuluan
tambahan kepada
Biro Anti Fraud

Meminta data
Melengkapi dan tambahan Perlu
menyerahkan data
Meminta pelapor
kepada pelapor Y
melengkapi data data
tambahan yang melalui pengelola tambahan?
sesuai permintaan
diminta oleh Biro Anti Whistleblowing
Biro Anti Fraud
Fraud System
T

Menginformasikan Indikasi
Meneruskan hasil T
bahwa laporan tidak fraud/
Selesai pelaporan kepada
ada indikasi fraud/ pelanggaran
pelapor
pelangaran

Y
Melakukan
investigasi

Menyerahkan hasil
Memberikan saksi
investigasi kepada
atas hasil investigasi
pejabat pemutus

Selesai

Data Pelaporan
Rekapitulasi pelaporan yang masuk melalui Whistleblowing System disampaikan kepada Direksi secara periodik. Sampai
dengan 31 Desember 2015 terdapat 18 (delapan belas) pengaduan yang masuk ke Whistleblowing System dengan
status sebagai berikut:
Status Jumlah Keterangan
Open (masih diproses) 2 Sedang dalam proses investigasi
Closed (sudah selesai) 16 Terbukti (2)
Tidak Terbukti (6)
Bersifat Informasi/Keluhan Nasabah (6)
Data tidak lengkap dan Pelapor belum/tidak dapat memberikan informasi/data
tambahan yang diminta (2)

351
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

ANTI GRATIFIKASI mendapatkan pekerjaan atau pesanan yang


Kepercayaan masyarakat umum dan pelaku pasar berkaitan dengan pengadaan barang maupun
terhadap BCA sangat dipengaruhi oleh etika perilaku jasa dari BCA.
seluruh jajaran BCA mulai dari Dewan Komisaris, Dalam hal nasabah, rekanan, dan pihak-pihak
Direksi, jajaran manajemen sampai seluruh lain memberikan bingkisan pada saat-saat
karyawannya. Kepercayaan ini sangat penting untuk tertentu, seperti pada Hari Raya atau pada
membina dan memelihara hubungan bisnis dengan perayaan lainnya, apabila:
nasabah dan pihak ketiga lainnya yang berhubungan akibat penerimaan bingkisan tersebut
dengan BCA. diyakini menimbulkan dampak negatif dan
mempengaruhi keputusan BCA; dan
Dalam prakteknya, potensi terjadinya hubungan harga bingkisan tersebut di luar batas yang
yang mengarah pada hal-hal yang lebih bersifat wajar.
pribadi cukup besar, sehingga hubungan bisnis
yang terjalin tercampur oleh hubungan pribadi dan Anggota jajaran BCA yang menerima bingkisan
membuat kepentingan perusahaan berbenturan tersebut harus segera mengembalikan bingkisan
dengan kepentingan pribadi. tersebut disertai penjelasan secara sopan bahwa
seluruh jajaran BCA tidak diperkenankan menerima
Sehubungan dengan hal tersebut, untuk bingkisan.
meningkatkan kepercayaan masyarakat serta
mendukung pelaksanaan prinsip-prinsip good Berkenaan dengan hal tersebut diatas, dan
corporate governance, Direksi BCA memandang perlu komitmen BCA dalam melaksanakan Good Corporate
untuk menetapkan ketentuan mengenai benturan Governance maka seluruh jajaran BCA diwajibkan
kepentingan, yang dimaksudkan untuk memberikan untuk:
pedoman jajaran BCA sebagai individu dalam 1. Mengetahui, memahami dan melaksanakan
berhubungan dengan nasabah, rekanan, maupun ketentuan tersebut dengan penuh tanggung
dengan sesama rekan pekerja. jawab dan tanpa pengecualian.
2. Mendukung pelaksanaan ketentuan tersebut,
Tujuan ketentuan ini dimaksudkan untuk dimana seluruh anggota Dewan Komisaris,
memberikan pedoman perilaku yang wajar, patut Direksi dan pejabat eselon 1 (S1) sampai eselon
dan dapat dipercaya bagi seluruh jajaran BCA dalam 5 (S5) wajib membuat pernyataan tahunan
melakukan hubungan dengan para nasabah, rekanan yang memuat semua keadaan atau situasi
dan sesama pekerja, serta tidak dimaksudkan untuk yang memungkinkan timbulnya benturan
mencampuri kehidupan pribadi seluruh jajaran BCA. kepentingan.

Ketentuan tersebut antara lain menetapkan bahwa: Sanksi Pelanggaran:


Seluruh jajaran BCA dilarang meminta atau 1. Ketentuan ini bersifat mengikat dan harus
menerima, mengijinkan atau menyetujui untuk dipahami serta dilaksanakan sungguh-sunguh
menerima suatu hadiah atau imbalan dari oleh seluruh jajaran BCA sebagai bagian
pihak ketiga yang mendapatkan atau berusaha dari Kode Etik Bankir BCA dan dalam rangka
mendapatkan fasilitas dari BCA dalam bentuk mendukung pelaksanaan prinsip-prinsip Good
fasilitas kredit ataupun fasilitas lainnya yang Corporate Governance.
berkaitan dengan kegiatan operasional BCA. 2. Apabila terjadi pelanggaran atau ketidakpatuhan
Seluruh jajaran BCA dilarang meminta atau terhadap kebijakan ini, maka pelanggarnya
menerima, mengijinkan atau menyetujui untuk dapat dikenai sanksi sesuai dengan tingkat
menerima suatu hadiah atau imbalan dari pelanggarannya.
pihak ketiga yang mendapatkan atau berusaha

352
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Hal tersebut sebagai salah satu upaya pencegahan PENYIMPANGAN INTERNAL


terjadinya gratifikasi yang dilarang oleh peraturan Penyimpangan internal (internal fraud) adalah
perundang-undangan yang berlaku sehingga penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh
Direksi BCA sejak tahun 2003 telah mengeluarkan pengurus, pegawai tetap dan pegawai tidak tetap
Surat Keputusan yang mendukung peraturan anti terkait proses kerja dan kegiatan operasional BCA.
gratifikasi tersebut untuk dilaksanakan ke seluruh
jajaran BCA. Selama tahun 2015, terdapat sejumlah
penyimpangan internal dengan nominal di atas
Hal tersebut sudah menjadi budaya BCA untuk tidak Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah), yaitu 1 (satu)
menerima pemberian atau imbalan dari nasabah, kasus penyimpangan internal (internal fraud) yang
debitur, vendor, rekanan, mitra kerja dan pihak ketiga dilakukan oleh pegawai tetap, dan 5 (lima) kasus
lainnya atas jasa yang diberikan oleh karyawan BCA yang dilakukan oleh pegawai tidak tetap.
dalam menjalankan tugasnya.

Jumlah kasus yang dilakukan oleh:

Pengurus Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap


Internal Fraud dalam
1 tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
sebelumnya berjalan sebelumnya berjalan sebelumnya berjalan

Total Fraud - - 2 1 1 5
Telah diselesaikan - - 2 1 1 -
Dalam proses penyelesaian
- - - - - -
di internal BCA
Belum diupayakan
- - - - - -
penyelesaiannya
Telah ditindaklanjuti melalui
- - - - - -
proses hukum

TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN


KEPENTINGAN DAN TRANSAKSI AFILIASI

BCA memiliki komitmen untuk menangani semua SK Direksi tentang Pengaturan pengadaan atas
transaksi yang mengandung benturan kepentingan barang/jasa logistik dan gedung termasuk yang
dengan mematuhi ketentuan peraturan perundang- terkait dengan Teknologi Informasi (TI) yang berlaku
undangan berlaku, antara lain Peraturan Bank Indonesia di Kantor Pusat, di seluruh Kantor Wilayah dan
dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Untuk menunjang Kantor Cabang BCA.
hal tersebut BCA memiliki kebijakan internal mengenai Anggaran Dasar BCA.
benturan kepentingan antara lain dimuat dalam: Kode Etik BCA.
SK Direksi No.219/SK/DIR/2003 tanggal 10 Kode Etik Divisi Logistik dan Gedung.
November 2003 perihal Ketentuan Mengenai Kebijakan/memo-memo internal terkait Transaksi
Benturan Kepentingan. Afiliasi.
SK Direksi No.137/SK/DIR/2008 tanggal 26 Manual BCA antara lain Manual GCG, Manual Divisi
September 2008 perihal Ketentuan Transaksi Logistik dan Gedung.
dengan Pihak Terafiliasi BCA.

353
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Untuk mencegah terjadinya benturan kepentingan dalam BCA juga memiliki kebijakan internal yang mengharuskan
keputusan pengadaan barang dan/atau jasa dilakukan seluruh anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi
antara lain sistem pengadaan yaitu: dan pejabat eselon 1 (S1) sampai dengan eselon 5
1. Sentralisasi Pengadaan (S5) membuat pernyataan tahunan (annual disclosure)
Pengadaan barang/jasa logistik maupun gedung yang memuat semua keadaan atau situasi yang
melalui Divisi Logistik dan Gedung Kantor Pusat memungkinkan timbulnya benturan kepentingan, yang
BCA dikinikan setiap tahun.
2. Desentralisasi Pengadaan
Pengadaan barang/jasa logistik maupun gedung Dalam tahun 2015, BCA tidak memiliki transaksi yang
tanpa melalui Divisi Logistik dan Gedung Kantor mengandung benturan kepentingan.
Pusat BCA, tetapi dilakukan oleh:
Unit Kerja Kantor Pusat yang berada di Cabang,
atau
Kantor Wilayah BCA (untuk seluruh Kantor
Cabang Utama dan Kantor Cabang Pembantu
di bawahnya)

Transaksi Afiliasi yang Terjadi Selama Tahun 2015 antara lain:


Alasan dan Penjelasan dilakukannya
No. Jenis Transaksi Pihak Terafiliasi Nilai Transaksi
Transaksi Afiliasi

1 Penggunaan Jasa Technical PT Angkasa Rp 4.171.200.000,- PT Angkasa Komunikasi Global


Assistance Programmer dan Komunikasi Global Utama memiliki IT Arsitek yang
IT Arsitek Utama mengerti mengenai permasalahan
arsitektur delivery channel BCA dan
programmer mobile dan web yang
sudah berpengalaman
2 Sewa ruangan untuk PT Grand Indonesia Rp 87.120.000,- Lokasi Objek Transaksi dekat
penyelenggaraan Analyst dengan kantor BCA sehingga dapat
Meeting Triwulan IV tahun memudahkan koordinasi acara
2014
3 Sewa ruangan untuk PT Grand Indonesia Rp 145.200.000,- Lokasi Objek Transaksi dekat
penyelenggaraan RUPS BCA dengan kantor BCA sehingga dapat
tahun 2015 memudahkan koordinasi acara
4 Sewa ruangan untuk PT Grand Indonesia Rp 87.120.000,- Lokasi Objek Transaksi dekat
penyelenggaraan Analyst dengan kantor BCA sehingga dapat
Meeting Triwulan I tahun memudahkan koordinasi acara
2015
5 Pemberian pinjaman - PT BCA Sekuritas Pinjaman yang Sejalan dengan upaya BCA untuk
subordinasi kepada PT BCA - PT Asuransi Jiwa BCA diberikan secara memperkuat hubungan dengan
Sekuritas dan peningkatan langsung oleh BCA nasabah melalui penyediaan produk
modal pada PT Asuransi Jiwa sebesar dan jasa solusi keuangan yang
BCA oleh PT BCA Sekuritas Rp 112.500.000.000,- semakin beragam
6 Peningkatan modal disetor ke - PT Asuransi Umum Porsi penyertaan Sejalan dengan pertumbuhan
PT Asuransi Umum BCA - PT BCA Finance langsung oleh bisnisnya, PT Asuransi Umum
BCA sebesar BCA perlu semakin memperkuat
Rp 112.500.000.000,- permodalan dan menjaga solvabilitas
(Risk Based Capital) diatas ketentuan
minimum, yaitu sebesar minimal 120%

354
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Alasan dan Penjelasan dilakukannya


No. Jenis Transaksi Pihak Terafiliasi Nilai Transaksi
Transaksi Afiliasi

7 Sewa jangka panjang PT Grand Indonesia US$ 32 per semi Saat ini BCA telah menyewa ruang
ruangan perkantoran di gros meter persegi kantor di Gedung Menara BCA dan
Gedung Menara BCA lantai per bulan + 10% PPN dengan semakin berkembangnya
33 organisasi BCA, diperlukan tambahan
ruang perkantoran
8 Jual Beli atas 10 unit kios di Dana Pensiun BCA Rp 5.900.000.000,- Lokasi objek jual beli digunakan
ITC Mangga Dua oleh BCA sebagai Kantor Cabang
Pembantu, dengan demikian BCA
dapat melakukan kegiatan operasional
BCA dan mendapatkan kepastian
dalam melangsungkan kegiatan
usaha BCA di lokasi tersebut di masa
yang akan datang
9 Sewa ruangan untuk PT Grand Indonesia Rp 87.120.000,- Lokasi objek transaksi dekat
penyelenggaraan Analyst dengan kantor BCA sehingga dapat
Meeting Triwulan II tahun memudahkan koordinasi acara
2015
10 Peningkatan Modal Disetor PT Bank BCA Syariah Rp 400.000.000.000,- Sejalan dengan rencana strategis BCA
kepada PT Bank BCA Syariah dalam memperkuat hubungan dengan
nasabah, BCA terus meningkatkan
penyediaan layanan dan produk
keuangan yang semakin komprehensif
bersama-sama dengan Perusahaan
Anak dan BCA Syariah berencana
masuk pada jajaran BUKU II sehingga
dapat mendukung pengembangan
kegiatan usaha yang lebih luas dan
meningkatkan skala bisnis
11 Sewa ruangan untuk PT Grand Indonesia Rp 87.120.000,- Lokasi objek transaksi dekat
penyelenggaraan Analyst dengan kantor BCA sehingga dapat
Meeting Triwulan III tahun memudahkan koordinasi acara
2015
12 Sewa ruangan untuk PT Grand Indonesia Rp 798.600.000,- Lokasi Objek transaksi dekat
penyelenggaraan Rapat Kerja dengan kantor BCA sehingga dapat
Nasional BCA tahun 2016 memudahkan koordinasi acara
13 Jual Beli tanah dan bangunan PT Central Santosa Rp 13.401.000.000,- Lokasi objek jual beli tersebut
antara BCA dan PT Central Finance merupakan properti terbengkalai
Santosa Finance karena tidak digunakan untuk jaringan
cabang dan harus diupayakan
penyelesaiannya, dengan melakukan
penjualan, BCA dapat mengurangi
biaya yang timbul atas objek jual beli
tersebut

355
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PERKARA PENTING DAN SANKSI ADMINISTRATIF

Jumlah perkara perdata dan pidana dengan nilai di atas Rp 100.000.000 (seratus juta Rupiah) yang telah selesai (telah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap) dan yang masih dalam proses penyelesaian per 31 Desember 2015 adalah
sebagai berikut:

Perkara Hukum Perkara Perdata Perkara Pidana

Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap):


Rp 101 juta Rp 500 juta 6 1
Di atas Rp 500 juta 2 -
Total 8 1
Dalam proses penyelesaian:
Rp 101 juta Rp 500 juta 51 -
Di atas Rp 500 juta 3 -
Total 54 -
Total Perkara 62 1

Selama tahun 2015 tidak ada perkara penting yang Bagi media dapat langsung menghubungi Sekretariat
dihadapi oleh BCA, entitas anak BCA, anggota Dewan Perusahaan, Biro Hubungan Masyarakat melalui
Komisaris dan anggota Direksi yang menjabat pada humas@bca.co.id
periode laporan tahunan ini, sehingga tidak ada Bagi investor dapat langsung menghubungi Investor
pengaruhnya terhadap kondisi keuangan BCA. Relations melalui investor_relations@bca.co.id

Selama tahun 2015 tidak ada sanksi administratif yang Website BCA
material, yang dikenakan oleh pihak otoritas (Otoritas Kehadiran website BCA (www.bca.co.id) dengan dukungan
Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Bursa Efek, dan otoritas fitur pencarian (search engine) yang mumpuni ditujukan
lainnya) kepada BCA, anggota Dewan Komisaris, dan untuk memudahkan nasabah dan calon nasabah mencari
anggota Direksi. berbagai informasi produk dan layanan BCA.

AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN Selain itu, website BCA juga menghadirkan berbagai
artikel-artikel menarik dan berguna berisi informasi dan
Akses Informasi tips seputar kebutuhan Personal dan Keluarga, Karir
BCA senantiasa memberikan kemudahan bagi dan Profesi, serta Finansial dan Perbankan. BCA secara
stakeholders untuk mengakses informasi dan data konsisten terus berusaha membuktikan eksistensinya
perusahaan, antara lain mengenai kondisi finansial bagi masyarakat dengan mengusung tagline BCA
perusahaan, produk dan aksi korporasi. BCA juga Senantiasa di Sisi Anda.
membuat siaran pers (press release) yang dikirimkan ke
media cetak dan elektronik. Media Sosial BCA
Di media sosial, BCA semakin eksis bagi para netizen.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, dapat Selama ini BCA telah hadir diberbagai platform media
menghubungi akses sebagai berikut: sosial seperti Facebook, Twitter, YouTube, Kaskus, dan
Bagi nasabah dapat menghubungi Contact Center lainnya. Di tahun ini BCA juga serius hadir di platform
Halo BCA (021) 1500 888. Instagram dan LinkedIn. Ini salah satu bukti keseriusan
BCA untuk senantiasa hadir di sisi masyarakat. Akun-
akun resmi dan aktivitas media sosial BCA selengkapnya
dapat diakses di www.bca.co.id/socialmedia
356
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Daftar Siaran Pers 2015


Selama tahun 2015 terdapat 150 siaran pers yang dilakukan oleh BCA antara lain:

No Perihal Tanggal
Januari

1 Enam Bank Layani Pembayaran Parkir Elektronik, Jakarta 29

Februari

2 Dorong Peningkat Kemampuan Wirausahawan Hadapi Tantang, BCA Dukung Konferensi 3


Endeavor Scale-Up 2.0

3 Rangkaian Kegiatan HUT BCA ke-58: 4


BCA Lakukan Pemeriksaan Mata dan Berikan Kacamata Gratis kepada Sekolah Binaan BCA di
Serang

4 Buktikan Komitmen Melayani Nasabah, BCA Raih ESEAward 10

5 Rangkaian Kegiatan HUT BCA ke-58: 10


BCA Lakukan Pemeriksaan Mata dan Berikan Kacamata Gratis kepada Sekolah Binaan BCA di
Lampung

6 BCA Raih 8 Penghargaan di Ajang Top Brand Award 2015 11

7 BCA Dukung MPN G-2 Demi Sistem Penerimaan Pajak Terintegrasi 17

8 Rangkaian Kegiatan HUT BCA ke-58: 23


BCA Resmikan Klinik Bakti Medika dan Gelar Pengobatan Gratis

9 Perluas Layanan Flazz, BCA Tanda Tangani Kerja Sama Co-branding dengan Bank Woori Saudara 26

10 Rangkaian Kegiatan HUT BCA ke-58: 26


Apresiasi Karyawan, BCA Gelar Porseni 2015

11 Rangkaian Kegiatan HUT BCA ke-58: 28


BCA Apresiasi Nasabah Melalui Gebyar BCA

Maret

12 Rangkaian Kegiatan HUT BCA ke-58: 1


Tingkatan Kepedulian Lingkungan, BCA Edukasi Masyarakat di Car Free Day Jakarta

13 PT Bank Central Asia Tbk Hasil Kinerja Tahun 2014 5


Memberikan Nilai Tambah di Tengah Ketidakpastian Usaha

14 Rangkaian Kegiatan HUT BCA ke-58: 6


Sumbang 13 Alat Operasi Katarak & 2 Alat Biometri ke SPBK Perdami

15 Tingkatkan Softskill Penerima Beasiswa, BCA Selenggarakan Seminar di ITB, Bandung 14

16 Rangkaian Kegiatan HUT BCA ke-58: 18


Lestarikan Lingkungan, BCA Tanam 18.000 Pohon Mangrove di 9 Kota

17 Rangkaian Kegiatan HUT BCA ke-58: 19


Peduli Kesehatan Masyarakat, BCA Gelar Pengobatan Gratis di Desa Binaan, Yogyakarta

18 BCA Raih Best Achiever Banking dalam Obsession Award 2015 19

19 BCA Raih 8 Kategori Penghargaan Dalam Infobank Digital Awards 2015 26

20 Garuda Indonesia dan BCA Tanda Tangani Kerja Sama E-commerce & Program Promosi 30

April

21 Terus Beri Kenyamanan Dalam Pembayaran PBB, BCA Lanjutkan Kerja Sama dengan Pemkot 2
Tangerang Selatan

22 Dukung LAKU PANDAI 6


BCA Luncurkan LAKU, Grobogan, Jawa Tengah

23 BCA Selenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa 9

357
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

No Perihal Tanggal
24 Rangkaian Kegiatan HUT BCA ke-58: 10
BCA Berikan Seminar kepada Mahasiswa Universitas Udayana, Bali

25 Tingkatkan Wawasan Seni dan Budaya, BCA Ajak Siswa Binaan Nonton Opera Ular Putih 12

26 BCA Raih 10 Penghargaan dalam Contact Center Service Excellence Award (CCSEA) 15

27 Rangkaian Kegiatan HUT BCA ke-58: 15


BCA Lanjutkan Tanam Mangrove di Muara Kali Opak Yogyakarta

28 Rangkaian Kegiatan HUT BCA ke-58: 17


BCA Lanjutkan Tanam Mangrove di Teluk Lamong Surabaya

29 Dukung Peningkatan Kualitas Bandara, BCA Ikut dalam Pembiayaan Sindikasi Proyek 20
Pembangunan Bandara Soekarno-Hatta

30 Tingkatkan Penggunaan Transportasi Umum, BCA Berikan Bantuan Bis Wisata kepada Pemkot 20
Bandung

31 Dukung Peningkatan Wirausaha di Sidogiri, BCA Syariah Serahkan Bantuan kepada LAZ Sidogiri, 27
Pasuruan

32 PT Bank Central Asia Tbk, Hasil Kinerja Periode Jan - Mar 2015, Mempertahankan Fokus di 29
Tengah Ketidakpastian Usaha

33 Rangkaian Kegiatan HUT BCA ke-58: 29


BCA Lanjutkan Tanam Mangrove di Lamujung, Aceh Besar

34 Manjakan Konsumen, Kredit 1 Mobil di BCA Finance atau KKB BCA Berkesempatan Bawa Pulang 30
3 Mobil

Mei

35 Gali Ilmu Perbankan dan Perekonomian Indonesia, Mahasiswa Singapore Management University 5
Kunjungi BCA

36 Tekan Jumlah Penderita Katarak, BCA Selenggarakan Operasi Katarak di Kalimantan Selatan 7

37 Pertahankan Kualitas Layanan, BCA Raih WOW Service Excellence Award 8

38 BCA Berikan Pelatihan dan Pengembangan kepada Penerima Beasiswa Universitas Brawijaya & 9
Universitas Airlangga

39 Dukung Operasi SiMolek, BCA dan LJK Lainnya Raih Penghargaan 12

40 Jahja Setiaatmadja Raih Most Innovative CEO dalam Indonesia Property & Bank Award 2015 21

41 Berikan Layanan Terbaik, BCA Raih Service Quality Award 2015 22

42 BCA Kenalkan Maskot BCA Indonesia Open di Bandung 24

43 BCA Indonesia Open 2015 Sediakan Total Rp 10 Milyar Untuk Sang Juara 25

44 Jahja Setiaatmadja Raih Predikat Best CEO dalam Ajang Finance Asia Award: Asias Best Companies 26
2015

45 Bermain Golf dan Beramal dalam BCA Royale Open Tournament 2015 27

46 Buktikan Kualitas Layanan, BCA Raih 26 Medali Contact Center World Asia Pacific Region, Singapura 28

47 BCA Berikan Pelatihan dan Pengembangan kepada Penerima Beasiswa Universitas Gadjah 30
Mada, Yogyakarta

358
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

No Perihal Tanggal
Juni

48 BCA Indonesia Open Superseries Premier 2015 Atlet Indonesia Siap Tunjukkan Kebolehannya di 2
Istora, Jakarta

49 Berikan Pelayanan Terbaik, BCA Terima Penghargaan Banking Service Excellence Award 2015 4

50 Kembali Buktikan Kualitas Pelayanan, Halo BCA Kembali Raih Penghargaan di The Best Contact 4
Center Indonesia

51 Dukung Upaya Literasi Keuangan, BCA Edukasi Pelajar dan Keluarga TKI di Sukabumi 4

52 Ajak Masyarakat Jalani Gaya Hidup Sehat, BCA Kembali Sponsori Electro Run 2015 6

53 Cegah Abrasi, BCA dan WWF Indonesia Tanam Mangrove di Pesisir Bengkayang, Kalimantan Barat 9

54 Ciptakan Budaya dan Lingkungan Kerja yang Positif, BCA Raih Gallup Great Workplace Award 9

55 Pertahankan Reputasi Baik di Mata Stakeholder, BCA Raih Corporate Image Award 2015 11

56 Enam Produk BCA jadi Pilihan Masyarakat Kelas Menengah ke Atas 11

57 Peringati HUT Nelayan ke 55, BCA Selenggarakan Operasi Katarak di Sukabumi 12

58 Dukung Kreativitas Anak Muda, BCA Selenggarakan Short Movie Award 12

59 Kembangkan Desa Wisata, BCA Ajak 2 Desa Wisata Binaan Studi Banding ke Desa Pentingsari, 12
Yogyakarta

60 Dukung Pelestarian Kesenian, BCA Dukung Jazz Gunung 2015, Probolinggo, Jawa Timur 12

61 Pimpin Kredit Sindikasi 21 Bank Senilai Rp8,8T - BCA Selesaikan Pendanaan 116,75 Kilometer 13
Jalan Tol Cikopo - Palimanan

62 Jahja Setiaatmadja Jadi Salah Satu CEO Pilihan Bisnis Indonesia Award 16

63 BCA Kembali Raih Predikat Best Bank 16

64 Cegah Abrasi, BCA Lanjutkan Tanam Mangrove di Wringin Putih, Banyuwangi 24

65 Cegah Abrasi, BCA Kembali Tanam Mangrove di Pejarakan Bali 25

Juli

66 BCA Bekerja Sama dengan BI dan 13 Bank Lainnya Sediakan Uang Tunai untuk Persiapan Lebaran 6

67 BCA Tanda Tangani Perjanjian Kerja Sama sebagai Bank Pembayaran dengan Kustodian Sentral 10
Efek Indonesia

68 58 Tahun Layani Masyarakat Indonesia, BCA Raih Predikat Living Legend Company 11

69 BCA Kembali Dinobatkan sebagai Bank Terbaik dalam Euromoney Awards for Excellence 2015, 16
Hong Kong

70 Pengalihan Layanan BCA Kuta, Bali 18

71 BCA Siap Penuhi Kebutuhan Perbankan Nasabah Saat Idul Fitri 20

72 BCA Tetap Berikan Layanan Prima Setelah Libur Lebaran 20

73 Hasil Kinerja Periode Januari - Juni 2015 Mempertahankan Fokus di Tengah Ketidakpastian 29
Usaha

74 BCA Berikan Pelatihan kepada Pengurus Desa Wisata Batu Lonceng, Bandung 30

75 BCA Kembali Selenggarakan Gebyar Tahapan BCA 2015, Yogyakarta 31

76 BCA Kembali Selenggarakan Gebyar Tahapan BCA 2015, Palembang 31

359
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

No Perihal Tanggal
Agustus

77 Kinerja Cemerlang, BCA Kembali Masuk dalam Forbes Global 2000 Awards 6

78 BCA & Kidzania Jakarta Berikan Edukasi Pentingnya Menabung kepada Siswa Sekolah Dasar 10

79 Bersama OJK, BCA Operasikan SiMOLEK di 15 Kota 3

80 Tahapan BCA Jadi Produk Tabungan Yang Paling Sering Dibicarakan 13

81 Pertahankan Kinerja Sangat Bagus Selama Lebih dari 15 Tahun, BCA Raih Titanium Trophy 14

82 BCA Berikan Bantuan kepada BOS Foundation untuk Pelepasliaran Orangutan di Hutan Kehje 19
Sewen, Kalimantan Timur

83 BCA Raih Peringkat Pertama Perusahaan Indonesia Paling Bernilai 2015 Versi Millward Brown 19

84 BCA Kembali Selenggarakan Gebyar Tahapan BCA 2015, Pekanbaru 21

85 BCA Raih Dua Kategori dalam Social Business Innovation Award atas Kepedulian Terhadap 25
Lingkungan Melalui Kegiatan CSR

86 Terapkan Good Corporate Governance Secara Konsisten, BCA Terima Penghargaan IGCG Award 26
2015

87 Jahja Setiaatmadja Dinobatkan Sebagai Tokoh Perbankan Paling Berpengaruh Dalam Golden 26
Property Award 2015

88 Jahja Setiaatmadja Dianugerahi Sebagai CEO of The Year dalam APTI II 2015 27
September

89 IBEX 2015 Kembali Hadir dan Jadi Wadah Pertukaran Ide Perbankan dan Regulator 3

90 Apresiasi Nasabah, Direktur BCA Layani Nasabah di Hari Pelanggan Nasional 4

91 BCA Kembali Selenggarakan Gebyar Tahapan BCA 2015, Makassar 4

92 Siapkan Mahasiswa Menghadapi Dunia Kerja, BCA Berikan Seminar di USU, Medan 5

93 BCA Kembali Ramaikan Parade Simpatik Hari Pelanggan Nasional 6

94 BCA Gelar Indonesia Knowledge Forum (IKF) IV 2015 7

95 BCA Kembali Dukung UNICEF Melalui Donasi Pendidikan Ramah Anak di Papua 8

96 Dukung Peningkatan Literasi Keuangan, BCA Ikut Kembangkan Tabungan SimPel 8

97 BCA Serahkan Bantuan Peralatan Sekolah Pada Pengungsi Erupsi Gunung Sinabung, Kabanjahe 10

98 Berikan Kualitas Produk, BCA Raih Tiga Penghargaan dalam Indonesia WOW Brand Award 2015 10

99 BCA Salah Satu Agen Penjual Obligasi Negara Terbaik 21

100 BCA Raih Peringkat Dua untuk Kategori Private Keuangan - Listed di Annual Report Award 2014 22

101 Inovasi Perbankan bagi Generasi Muda, BCA Luncurkan Produk Sakuku 28
Oktober

102 Klik BCA Bisnis Hadirkan Kenyamanan Penerbangan Bersama Sriwijaya Air Group 1

103 Jahja Setiaatmadja Dinobatkan sebagai Spoken Person of The Year 2015 1

104 BCA Kembali Selenggarakan Operasi Katarak Bersama SPBK - Perdami di Sikka, NTT 3

105 Gelar Forum IKF IV, BCA Buka Kelas Inspirasi Lintas Generasi 7

106 Menjadi Guru yang Menginspirasi - BCA Mengadakan Pelatihan Guru-Guru di Timika 7

107 Wayang Day On School FUN-tastic Wayang, BCA Perkenalkan Wayang kepada Pelajar, Semarang 8

108 Tingkatkan Pelayanan Pada Nasabah, BCA Tandatangani Kerja Sama Ticket Payment dengan 8
Garuda Indonesia

360
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

No Perihal Tanggal
109 Pelayanan Berkualitas, BCA Kembali Raih Indonesia WOW Service Excellence Award 2015 9

110 Dukung Pendidikan Berkualitas, BCA Donasikan Buku Perpustakaan, Manokwari 9

111 BCA Raih The Strongest Bank by Balance Sheet in Indonesia di Asian Banker (AB) 500, Singapura 13

112 Perkenalkan Kopi Indonesia dengan Cita Rasa Tinggi, BCA Dukung Rangkaian Festival Banyuwangi 19

113 BCA Raih 7 Penghargaan di Digital Marketing & Social Media Award 2015 22

114 Guru Hebat, Siswa pun Hebat! melalui Pelatihan Guru Sekolah Binaan BCA di Yogyakarta 23

115 BCA Selenggarakan Operasi Katarak di Mamuju untuk Menekan Jumlah Penderita Katarak - 27
Mamuju, Makassar

116 Anugerah Kompetisi Film Pendek BCA Shovia 2015 kepada Mahasiswa Indonesia - Jakarta 27

117 Hasil Kinerja Sembilan Bulan Pertama 2015 Mempertahankan Fokus di Tengah Perubahan 28
Kondisi Ekonomi

118 Dekatkan Masyarakat Dengan Layanan Perbankan, BCA Luncurkan Laku Pandai di Kuningan 30

November

119 BCA Dukung Pengembangan Pendidikan Perguruan Tinggi melalui Beasiswa kepada Mahasiswa 3
USU, Medan

120 BCA Dukung Pengembangan Pendidikan Perguruan Tinggi melalui Beasiswa kepada Mahasiswa 5
UGM, Yogyakarta

121 BCA Raih Dua Penghargaan di APBI 2015 5

122 BCA Dukung Pengembangan Pendidikan Perguruan Tinggi melalui Beasiswa kepada Mahasiswa 5
Universitas Udayana, Bali

123 Berkontribusi dalam Pembangunan Nasional, BCA Raih TOP Private Bank for Infrastructure 6
Financing 2015

124 BCA Dukung Pengembangan Pendidikan Perguruan Tinggi melalui Beasiswa kepada Mahasiswa
IPB, Bogor 6

125 BCA Dukung Pengembangan Pendidikan Perguruan Tinggi melalui Beasiswa kepada Mahasiswa
Universitas Brawijaya, Malang 9

126 BCA Dukung Pengembangan Pendidikan Perguruan Tinggi melalui Beasiswa kepada Mahasiswa
10
Universitas Diponegoro - Semarang

127 Dukung Budaya Menabung di Kalangan Pelajar, BCA dan BCA Syariah Lakuk Aktivasi Tabungan
10
SimPel & SimPel IB di Bandung

128 BCA Dukung Pengembangan Pendidikan Perguruan Tinggi melalui Beasiswa kepada Mahasiswa
12
Universitas Sam Ratulangi, Manado

129 BCA Siapkan Pembiayaan untuk Pengembangan Sektor Kelautan dan Perikanan di Malang 13

130 Terapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, BCA Kembali Raih Corporate Governance Award 2015 16

131 Terapkan ISO 9001: 2008 Sistem Manajemen Mutu, BCA Terus Tingkatkan Kualitas Layanan 16
Teknologi Informasi

132 Perkenalkan Wayang kepada Pelajar, BCA Gelar Wayang in Town: Journey in A Thousand Years 17

133 BCA Dukung Pengembangan Pendidikan Perguruan Tinggi melalui Beasiswa kepada Mahasiswa 17
Unair dan ITS, Surabaya

134 BCA Dukung Pengembangan Pendidikan Perguruan Tinggi melalui Beasiswa kepada Mahasiswa 17
Universitas Hasanuddin, Makassar

361
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

No Perihal Tanggal
135 BCA Dukung Pengembangan Pendidikan Perguruan Tinggi melalui Beasiswa kepada Mahasiswa 19
ITB dan Universitas Padjadjaran, Bandung

136 BCA Career Land Kenalkan Industri Perbankan kepada Mahasiswa 21

137 Program Sustainable Finance Mantapkan BCA di Jalur Pembiayaan yang Berkelanjutan 23

138 Gelar Kompetisi bagi Mahasiswa Magister, BCA Raih Penghargaan di The 8th Indonesia Most 25
Experiental Brand Activation 2015

139 Ekspansi Kolaborasi di Perfecture Hokkaido, BCA Gandeng The Hokkaido Bank, Ltd, Sapporo, 25
Jepang

140 Solusi Total Layanan Transaksi Online BCA yang Aman dan Terpercaya melalui e-Shopping 30
Carnival 2015

141 Sediakan Solusi Investasi bagi Nasabah, BCA Tandatangani Kerja Sama Agen Penjual Produk 30
Reksa Dana dengan Ashmore

Desember

142 Menjadi Pemimpin yang Ideal, Jahja Setiaatmadja Raih Penghargaan Indonesia Most Admired 7
CEO 2015

143 Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja, Marketeer of the Years 2015 10

144 Tingkatkan Potensi Wisata, BCA Resmikan Desa Wisata Pentingsari Sebagai Desa Binaan, 11
Yogyakarta

145 BCA Dukung Pengembangan Fasilitas Pendidikan melalui Penyerahan Donasi untuk Pembangunan 11
Perbaikan Gedung Perpustakaan Pusat UGM, Yogyakarta

146 Presdir BCA Jahja Setiaatmadja Kembali Dinobatkan sebagai Top National Banker 2015 16

147 Memperoleh Kepercayaan Publik, BCA Raih Penghargaan di Indonesia Good Governance Award 17
2015

148 Manjakan Nasabah Lewat Program Kredit Keren Banget, BCA dan BCA Finance Undi Pemenang 21
Program

149 Perkuat Layanan Branchless Banking, BCA dan Indepay Luncurkan Lowcost Payment Network 21

150 BCA Siap Penuhi Kebutuhan Nasabah Selama Libur Nasional 22

362
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Korespondensi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Saham Efek Indonesia (BEI)

Selama tahun 2015, BCA telah menyampaikan beberapa korespondensi kepada OJK, antara lain:

No. Perihal Tanggal


Januari

1 Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu 27


Februari

2 Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu 12


3 Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu 13
Penyampaian Laporan Sehubungan dengan Transaksi dengan Nilai Transaksi Tidak
4 16
Melebihi 0,5% dari Modal Disetor Perusahaan dan Tidak Melebihi Rp 5 Milyar
5 Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu 17
6 Pemberitahuan Mata Acara RUPST dan RUPSLB PT BCA Tbk tahun 2015 23
Maret

7 Penyampaian Bukti Pengumuman RUPST dan RUPSLB PT BCA Tbk 3


Penyampaian Laporan Sehubungan dengan Transaksi dengan Nilai Transaksi Tidak
8 5
Melebihi 0,5% dari Modal Disetor Perusahaan dan Tidak Melebihi Rp 5 Miliar
9 Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan tahun 2014 PT BCA Tbk (Audited) 6
Penyampaian Bukti Pengumuman Ringkasan Laporan Keuangan Tahunan tahun 2014 PT
10 6
BCA Tbk (Audited)
11 Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu 9
12 Penyampaian Laporan Tahunan tahun 2014 PT BCA Tbk 17
13 Penyampaian Bukti Pemanggilan RUPST dan RUPSLB PT BCA Tbk 18
14 Penyampaian Bukti Pemanggilan RUPST dan RUPSLB PT BCA Tbk (ke DPB 3-OJK) 19
15 Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu 27
16 Penyampaian Laporan Tahunan tahun 2014 PT BCA Tbk (ke DPB 3OJK) 31
17 Penyampaian Laporan Pelaksanaan GCG PT BCA Tbk tahun 2014 (ke DPB 3 OJK) 31
April

Penyampaian Bukti Pengumuman Keterbukaan Informasi Sehubungan dengan Transaksi


18 1
Afiliasi
19 Penyampaian Hasil RUPST dan RUPSLB PT BCA Tbk 13
20 Penyampaian Bukti Pengumuman Ringkasan Risalah RUPST dan RUPSLB PT BCA Tbk 13
Penyampaian Bukti Pengumuman Ringkasan Risalah RUPST dan RUPSLB PT BCA Tbk
21 13
(ke DPB 3 OJK)
Penyampaian Laporan Sehubungan dengan Transaksi dengan Nilai Transaksi Tidak
22 13
Melebihi 0,5% dari Modal Disetor Perusahaan dan Tidak Melebihi Rp 5 Miliar
Penyampaian Laporan Sehubungan dengan Transaksi dengan Nilai Transaksi Tidak
23 29
Melebihi 0,5% dari Modal Disetor Perusahaan dan Tidak Melebihi Rp 5 Miliar
Penyampaian Bukti Pengumuman Ringkasan Laporan Keuangan Triwulan I tahun 2015
24 30
PT BCA Tbk
Penyampaian Bukti Pengumuman Ringkasan Laporan Keuangan Triwulan I tahun 2015
25 30
PT BCA Tbk (ke DPB 3 OJK)

363
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

No. Perihal Tanggal

26 Penyampaian Laporan Tahunan Entitas Anak tahun 2014 PT BCA Tbk 30


27 Penyampaian Fotocopy Akta Risalah RUPST dan RUPSLB PT BCA Tbk (ke DPB 3 OJK) 30
28 Penyampaian Fotocopy Akta Risalah RUPST dan RUPSLB PT BCA Tbk 30
Mei

29 Keterbukaan Informasi Pemegang Saham Tertentu 25


Juli

30 Keterbukaan Informasi Sehubungan dengan Transaksi Afiliasi 2


Penyampaian Bukti Iklan Sehubungan dengan Keterbukaan Informasi Sehubungan
31 2
dengan Transaksi Afiliasi
32 Keterbukaan Informasi Sehubungan dengan Transaksi Afiliasi 14
Penyampaian Laporan Sehubungan dengan Transaksi dengan Nilai Transaksi Tidak
33 29
Melebihi 0,5% dari Modal Disetor Perusahaan dan Tidak Melebihi Rp 5 Miliar
34 Penyampaian Laporan Keuangan Tengah Tahunan tahun 2015 PT BCA Tbk (Unaudited) 30
Penyampaian Bukti Pengumuman Ringkasan Laporan Keuangan Tengah Tahunan tahun
35 30
2015 PT BCA Tbk (Unaudited)
Penyampaian Bukti Pengumuman Ringkasan Laporan Keuangan Tengah Tahunan tahun
36 30
2015 PT BCA Tbk (Unaudited) (ke DPB 3 OJK)
September

37 Keterbukaan Informasi Sehubungan dengan Transaksi Afiliasi 7


Oktober

Penyampaian Laporan Keuangan Triwulan III tahun 2015 PT BCA Tbk (Unaudited) (ke DPB
38 29
3 OJK)
Penyampaian Bukti Pengumuman Ringkasan Laporan Keuangan Triwulan III tahun 2015
39 29
PT BCA Tbk (Unaudited)

Penyampaian Bukti Pengumuman Ringkasan Laporan Keuangan Triwulan III tahun 2015
40 29
PT BCA Tbk (Unaudited) (ke DPB 3 OJK)

Penyampaian Laporan Sehubungan dengan Transaksi dengan Nilai Transaksi Tidak


41 29
Melebihi 0,5% dari Modal Disetor Perusahaan dan Tidak Melebihi Rp 5 Miliar
November

Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Kepada Pemegang Saham tentang Pembagian


42 9
Dividen Interim Tunai Tahun Buku 2015
Penyampaian Laporan Rencana Edukasi untuk Meningkatkan Literasi Keuangan Kepada
43 19
Konsumen dan/atau Masyarakat Periode Januari s/d Desember 2016
Desember

Penyampaian Laporan Sehubungan dengan Transaksi dengan Nilai Transaksi Tidak


44 1
Melebihi 0,5% dari Modal Disetor Perusahaan dan Tidak Melebihi Rp 5 Miliar
45 Keterbukaan Informasi Sehubungan dengan Transaksi Afiliasi 21

364
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Selama tahun 2015, BCA telah menyampaikan beberapa korespondensi kepada BEI, antara lain:

No. Perihal Tanggal

1 Informasi Publikasi Ringkasan Laporan Keuangan Tahunan tahun 2014 (Audited) PT BCA 5 Maret
Tbk
2 Laporan dan Pengumuman Jadwal Pembagian Dividen Tunai Tahun Buku 2014 PT BCA 13 April
Tbk
3 Penyampaian Bukti Pengumuman Jadwal Pembagian Dividen Tunai Tahun Buku 2014 13 April
4 Informasi Publikasi Ringkasan Laporan Keuangan Triwulan I tahun 2015 PT BCA Tbk 29 April
5 Penyampaian Laporan Keuangan Triwulan I tahun 2015 PT BCA Tbk 30 April
6 Informasi Publikasi Ringkasan Laporan Keuangan Tengah Tahunan tahun 2015 PT BCA 29 Juli
Tbk
7 Informasi Publikasi Ringkasan Laporan Keuangan Triwulan III tahun 2015 PT BCA Tbk 28 Oktober
8 Penyampaian Laporan Keuangan Triwulan III tahun 2015 PT BCA Tbk 29 Oktober
9 Laporan Pengumuman Jadwal dan Tata Cara Pembagian Dividen Interim Tunai Tahun 9 November
Buku 2015
10 Penyampaian Hasil Pelaksanaan Presentasi Emiten dan Penyampaian Press Release Pada 12 November
Acara Investor Summit 2015

Komunikasi Internal hubungan yang harmonis dengan seluruh karyawan.


Komunikasi internal memiliki peran sentral dalam Dengan adanya komunikasi internal yang lancar, intensif
membangun karakter dan budaya perusahaan serta dan efektif dalam menyebarkan informasi perusahaan,
soliditas tim kerja. Komunikasi internal yang lancar, maka BCA dapat mendorong percepatan proses dan
intensif dan efektif dalam menyebarkan informasi mekanisme di semua lini perusahaan.
perusahaan akan mendorong percepatan proses
dan mekanisme di semua lini perusahaan. Untuk itu Media komunikasi internal yang ada di BCA, antara lain:
pencapaian kinerja perusahaan secara keseluruhan tidak 1. Info BCA
terlepas dari dukungan komunikasi internal perusahaan Info BCA adalah majalah bulanan internal BCA yang
yang baik. berfungsi sebagai media edukasi, sosialisasi, hiburan,
dan sarana untuk saling berbagi pengetahuan serta
Muatan informasi dan media komunikasi menjadi kunci pengalaman dan kegiatan seputar perusahaan bagi
keberhasilan komunikasi internal. Keduanya menjadi satu seluruh karyawan BCA.
kesatuan yang saling melengkapi agar informasi yang
disampaikan dapat sampai kepada karyawan, mudah Untuk itu, isi dari InfoBCA, antara lain berupa
dicerna dan dipahami serta ditindaklanjuti. informasi perusahaan, produk & layanan, jaringan,
penghargaan, teknologi, aktivitas unit kerja dan
Dengan jumlah karyawan yang begitu besar dan tersebar cabang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia,
di seluruh Indonesia, komunikasi internal yang efektif Perusahaan Anak, pengetahuan (manajemen,
menjadi kunci keberhasilan BCA dalam mencapai visi ekonomi, bisnis, investasi, dan lain-lain), modul-
dan misinya. Itu sebabnya BCA menyadari perlunya modul pembelajaran dan motivasi serta informasi-
menyusun suatu strategi komunikasi internal yang tepat informasi bermanfaat lainnya bagi karyawan, dan
sasaran, yang antara lain ditujukan untuk menciptakan sebagainya.

365
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Untuk periode tertentu Info BCA juga menerbitkan melalui sarana e-mail antara lain forum komunikasi
Edisi Khusus yang berisi tentang informasi dan manajemen.
kegiatan seputar Layanan. Sesuai dengan kebutuhan
dari pembaca atau karyawan BCA, selain Info BCA 5. Microsoft Lync
diterbitkan dalam bentuk cetak, menjelang akhir Media komunikasi internal lain berbasis Software
tahun 2015, diterbitkan infoBCA edisi e-magazine Microsoft Lync, berbasis Software Microsoft Lync,
(yang dapat diunduh melalui MyBCA). yang memungkinkan karyawan mengirim data
atau informasi melalui PC (Personal Computer)
2. MyBCA masing-masing dan saling berkomunikasi seperti
MyBCA adalah media komunikasi internal BCA yang halnya obrolan (chatting) yang terdapat pada gadget
berbasis internet. Jaringan internet ini hanya dapat modern. Fasilitas Microsoft Lync sangat bermanfaat
diakses oleh kalangan internal BCA menggunakan terutama untuk hal-hal yang bersifat urgent, karena
fasilitas yang diberikan oleh perusahaan. pesan yang masuk langsung muncul di layar
monitor, disertai dengan tanda pesan masuk. Selain
MyBCA dikelola oleh Grup Teknologi Informasi itu fasilitas Microsoft Lync dapat digunakan untuk
bersama Biro Humas dan unit kerja lain di Kantor mengirimkan file atau data yang berukuran besar.
Pusat. Setiap unit kerja memiliki portal yang
dapat diakses melalui halaman utama MyBCA. 6. Event Internal
Website internal ini berfungsi sebagai sarana untuk Komunikasi internal juga dibangun melalui berbagai
menyampaikan informasi perusahaan dan program event internal, seperti:
unit kerja terkait, sosialisasi produk, layanan, a. Kegiatan peringatan HUT BCA;
program, sarana edukasi dan pembelajaran, serta b. Pembukaan Cabang;
beragam informasi penting lainnya. c. Lunch Together Management;
d. Silaturahmi, misalnya pada peringatan hari
Karyawan dapat mengunduh data seperti sistem Natal/Tahun Baru dan Idul Fitri, maupun
aplikasi, teks, gambar dan video yang berguna kegiatan kebersamaan/rekreasi tahunan,
untuk menunjang aktivitas kerja. MyBCA telah penyelenggaraan acara bagi Purnabakti BCA,
dikembangkan fungsinya untuk pelayanan informasi dan lain-lain;
dan administrasi ketenagakerjaan secara online, e. Rapat Kerja Nasional yang dihadiri oleh Dewan
seperti biaya kesehatan, pengajuan cuti, lembur, Komisaris, Direksi, Kepala Kantor Wilayah,
perjalanan dinas, data karyawan, kompensasi, Kepala Divisi, Wakil Kepala Divisi, Pemimpin
appraisal dan lain sebagainya. Cabang;
f. Rapat Koordinasi, seperti di tingkat Wilayah,
3. TV Plasma Cabang, dan lain-lain;
Untuk melengkapi sarana komunikasi internal, g. Kegiatan Bakorseni;
digunakan pula TV Plasma, yang dipasang di lokasi h. Berbagi pengetahuan, misalnya kegiatan COP
strategis di gedung atau area dalam kantor BCA. (Community of Practice).
Media elektronik audio visual ini berisi informasi
mengenai perusahaan, produk, layanan, aktivitas 7. Corporate Identity Manual
unit kerja dan informasi penting lainnya. Merupakan panduan bagi internal BCA, khususnya
dalam penggunaan logo korporasi dan beberapa
4. Email implementasi. Standarisasi tersebut mencakup,
BCA juga memanfaatkan e-mail untuk media antara lain:
komunikasi internal. BCA menggunakan email blast
untuk menyebarkan informasi perusahaan, produk,
program kerja atau acara, maupun informasi lainnya.
Sarana komunikasi internal lain yang dikembangkan

366
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

a. Logo BCA; di luar pekerjaan seperti olah raga, seni atau berbagai
b. Signage Gedung (Kantor Pusat, Kantor Wilayah hobi lainnya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan
dan Kantor Cabang); produktivitas dan semangat kerja karyawan.
c. Materi korporasi: ID Card, kartu nama, iklan
korporasi, Stationery, dan lain-lain; Jenis kegiatan Bakorseni meliputi:
d. Pakaian seragam kerja karyawan BCA. 1. Olahraga: sepakbola, voli, futsal, tenis meja, tenis
lapangan, bola basket, bulutangkis, sepeda, bowling,
8. Facebook Semua Beres dan lain-lain.
BCA menggunakan Facebook sebagai sarana 2. Kesenian: vocal group, paduan suara, band, tari/
komunikasi internal dengan nama Facebook Semua dance dan pecinta wayang.
Beres. Layanan jejaring sosial Facebook sebagai 3. Hobi : fotografi, memancing, catur.
sarana untuk berbagi mengenai kinerja BCA,
khususnya terkait dengan solusi BCA atau value Bakorseni mengadakan kegiatan berskala nasional 3 (tiga)
BCA. Kalangan internal BCA yang telah terdaftar tahun sekali yang disebut Porseni Nasional, dan kegiatan
saling terhubung satu sama lain dan dapat bertukar Regional se-Jabodetabek setiap tahun. Sedangkan di luar
informasi dan berbagi pengalaman. Jabodetabek Porseni Wilayah dapat dilakukan antara 1-2
tahun sekali.
9. HaloSDM
Layanan call center bagi karyawan BCA, yang Dalam pelaksanaannya Bakorseni juga berkoordinasi
merupakan sarana komunikasi untuk menjembatani dengan berbagai unit kerja internal BCA serta lembaga-
informasi yang berkaitan dengan ketentuan- lembaga terkait di luar BCA, baik dengan lembaga
ketentuan SDM. Sarana ini diharapkan dapat perbankan maupun organisasi yang bergerak di bidang
memberikan kesempatan kepada setiap pekerja olahraga, seni dan hobi dalam penyaluran karyawan ke
untuk lebih mengetahui, memahami dan mengikuti berbagai pertandingan atau kejuaraan seperti Pekan
ketentuan yang berlaku di BCA dengan lebih baik. Olahraga Antar Bank-yang diselenggarakan oleh Bank
Indonesia (PORBANK), ataupun pertandingan olahraga
Bakorseni yang diselenggarakan oleh Persatuan Bank Swasta
Bakorseni adalah singkatan dari Badan Koordinasi Nasional (PERBANAS), maupun Badan Musyawarah
olahraga, seni dan hobi, sebagai wadah informal yang Perbankan Daerah (BMPD), dan lain-lain.
dibentuk untuk menaungi/mewadahi kegiatan olah raga,
seni dan hobi karyawan-karyawati BCA. Kegiatan Bakorseni Selama Tahun 2015
1. Mengadakan Rapat Koordinasi Nasional yang diikuti
Bakorseni Nasional berpusat di Jakarta, diformalisasikan oleh Pengurus Bakorseni Nasional untuk persiapan
dengan memasuki struktur organisasi di bawah pelaksanaan PORSENI Nasional HUT BCA ke-58.
koordinasi Divisi Pelatihan & Pembelajaran (DPP), yang 2. Mengadakan Porseni Nasional dalam rangka HUT
dalam operasional sehari-harinya dibantu oleh pengurus BCA yang ke-58 pada 22 Februari 2015 di Gelanggang
Bakorseni Wilayah (BAKORWIL) dan Kantor Pusat yang Olahraga Soemantri Brodjonegoro Jakarta yang
mengkoordinir penyelenggaraan kegiatan rutin maupuan melibatkan 1.148 atlet dan 3.000 karyawan, dari
event Olah Raga, Seni dan Hobi di Kantor Wilayah/Kantor berbagai Kantor Wilayah dan Kantor Cabang BCA
Cabang/Unit Kerja masing-masing. seluruh Indonesia.
3. Seminar Wayang Indonesia, diselenggarakan pada
Tujuan dibentuknya Bakorseni, selain untuk 7 November 2015 di taman Budaya Raden Saleh-
menjalin kebersamaan dan keakraban, juga untuk Semarang, dalam rangka 12 tahun memperingati
mengembangkan potensi di bidang seni, olahraga dan Wayang Indonesia sebagai Warisan Mahakarya
hobi serta untuk menciptakan work-life balance, agar Dunia oleh UNESCO. Pada kesempatan tersebut
kehidupan karyawan tidak hanya disibukkan dengan hadir para Pakar dan pengurus organisasi pecinta
pekerjaan, namun diimbangi oleh berbagai aktivitas wayang Nasional dari Jakarta, Semarang dan
Jogjakarta.

367
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

4. Dalam bidang olahraga, di Kantor Pusat maupun Sosialisasi dan Penegakan Kode Etik
Kantor Wilayah mengadakan latihan rutin, kegiatan Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 778/SK/DIR/95,
bersama komunitas dan PORSENI Regional. Kode Etik BCA berlaku bagi anggota Dewan Komisaris,
5. Dalam bidang kesenian, mengadakan berbagai anggota Direksi, dan karyawan BCA. Adapun Kode Etik
kegiatan lomba persahabatan, mengisi berbagai BCA tersebut dibuat dalam bentuk Buku Saku yang
acara di beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh telah dibagikan kepada setiap karyawan BCA. Karyawan
lembaga di luar BCA dan latihan rutin. menandatangani pernyataan bahwa yang bersangkutan
6. Dalam bidang hobi, mengadakan berbagai kegiatan telah memahami, dan berjanji untuk menaati serta
seminar, pelatihan lomba dan kegiatan rutin. menjalankan Kode Etik Bankir BCA tersebut sebagai
pedoman berperilaku baik di dalam maupun di luar
KODE ETIK pekerjaan. Pelanggaran terhadap Kode Etik Bankir BCA
dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
Isi Pokok-Pokok Kode Etik Bankir BCA
1. Patuh dan taat pada Undang-Undang dan peraturan Kode Etik Bankir BCA tersebut dimuat dalam website
yang berlaku. BCA-Good Corporate Governance.
2. Menjaga nama baik dan mengamankan harta
kekayaan BCA. Selain Kode Etik, Direksi BCA juga mengeluarkan
3. Menjaga kerahasiaan data nasabah dan BCA. ketentuan mengenai pedoman untuk karyawan BCA
4. Menjaga agar kepentingan pribadi tidak bertentangan dalam berhubungan dengan nasabah, rekanan, maupun
dengan kepentingan BCA ataupun nasabah. dengan sesama karyawan dalam Surat Keputusan No.
5. Mencatat secara benar semua transaksi sesuai 219/SK/DIR/2003 tanggal 10 November 2003. Surat
dengan ketentuan yang berlaku. Keputusan tersebut berlaku bagi seluruh jajaran BCA
6. Menjaga dan membina keharmonisan lingkungan termasuk anggota Dewan Komisaris, Direksi sampai
kerja dan persaingan yang sehat. seluruh karyawan. Ketentuan dan Kode Etik tersebut juga
7. Tidak menyalahgunakan jabatan dan wewenangnya telah dituangkan dalam Manual GCG BCA.
untuk kepentingan pribadi maupun keluarganya.
8. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat Upaya Penegakan dan Sanksi Pelanggaran Kode Etik
merugikan citra profesinya maupun citra BCA pada Ketentuan dan Kode Etik bersifat mengikat dan
umumnya. harus dipahami serta dilaksanakan secara sungguh-
9. Menjauhkan diri dari segala bentuk perjudian atau sungguh oleh seluruh jajaran BCA dalam rangka
tindakan spekulatif. mendukung pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
10. Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan Apabila terjadi pelanggaran atau ketidakpatuhan
wawasannya, dengan mengikuti perkembangan terhadap kebijakan ketentuan dan Kode Etik,
industri perbankan khususnya dan dunia usaha maka pelanggarnya dapat dikenai sanksi sesuai
pada umumnya. dengan tingkat pelanggarannya. Keputusan yang
akan diambil oleh BCA sehubungan dengan hal
ini, akan disesuaikan dengan jenis dan keseriusan
pelanggaran yang terjadi serta evaluasi menyeluruh
atas individu yang melakukan pelanggaran.

Selama tahun 2015 tidak terdapat pelanggaran yang


signifikan atas Kode Etik Bank BCA.

368
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

BUDAYA PERUSAHAAN Tata Nilai BCA ditetapkan untuk dijadikan panduan moral
bagi segenap jajaran BCA dalam mengemban misi dan
Budaya Perusahaan terdiri dari Visi, Misi dan Tata Nilai mencapai visi perusahaan.
BCA.
Program sosialisasi Visi, Misi, dan Tata Nilai BCA
Adapun Visi, Misi dan Tata Nilai BCA sebagai berikut: dilakukan pada:
1. Kantor Pusat, seluruh unit kerja (dengan peserta
Visi BCA pejabat eselon 1 s/d eselon 3).
Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan 2. Rapat Kordinasi (Rakor)/Quality Meeting (QM)
sebagai pilar penting perekonomian Indonesia. seluruh Kantor Wilayah BCA.
3. Program pengembangan karir (Management
Misi BCA Development Program/MDP dan Program
Membangun institusi yang unggul di bidang Pengembangan Manajer/P2M), forum-forum khusus
penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi seperti Forum Account Officer/AO, dan Grup-grup
nasabah bisnis dan perseorangan. khusus seperti Project Management Office/PMO.
Memahami beragam kebutuhan nasabah dan
memberikan layanan finansial yang tepat demi Pengenalan budaya BCA diberikan pada program induction
tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah. untuk seluruh karyawan baru. Pengenalan budaya BCA
Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder meliputi pengenalan Visi, Misi dan Tata Nilai BCA. Metode
BCA. pembelajaran berupa permainan (games) merupakan
salah satu cara yang efektif untuk mengenalkan visi, misi
Tata Nilai BCA dan tata nilai perusahaan kepada para karyawan baru
1. Fokus pada Nasabah (Customer Focus) yang merupakan generasi Y.
Memahami, mendalami dan memenuhi kebutuhan
pelanggan dengan cara terbaik. Visi, Misi, dan Tata Nilai BCA juga disosialisasikan melalui:
2. Integritas (Integrity) - Buletin Info BCA (majalah bulanan internal);
Jujur, tulus, dan lurus. - Screen saver dan mouse pad PC karyawan;
Nasabah memiliki Bank yang dipercaya. - Training internal;
Kepercayaan dibangun melalui tindakan yang - Internal Culture Video Clip;
mencerminkan integritas dan etika bisnis yang tinggi - Handbook BCA;
secara konsisten. - Buku Komik yang dibagikan ke seluruh karyawan;
3. Kerja Sama Tim (Team Work) - Games;
Tim adalah himpunan orang yang memiliki pertalian - Media lainnya.
khas, komitmen, tata cara dan sinergi untuk
mencapai satu tujuan. Pemahaman atas Misi BCA, yaitu:
4. Berusaha Mencapai yang Terbaik (Continuous 1. Membangun institusi yang unggul di bidang
Pursuit of Excellence) penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi
Senantiasa melakukan yang terbaik dengan cara nasabah bisnis dan perseorangan, mempunyai arti
dan kualitas terbaik. bahwa BCA membangun institusi yang unggul untuk
pembayaran segala bidang yang meliputi seluruh
Visi, Misi, dan Tata Nilai BCA aktivitas pembayaran dalam bisnis perbankan.
Visi dan Misi BCA ditetapkan untuk memberikan 2. Memahami beragam kebutuhan nasabah dan
landasan, arah, dan panduan bagi segenap jajaran BCA memberikan layanan finansial yang tepat demi
dalam menjalankan kegiatan perusahaan. tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah,
memiliki arti bahwa BCA memahami beragam
kebutuhan nasabah secara utuh sesuai dengan
kebutuhan nasabah.

369
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

3. Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA, PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT
memiliki arti luas meliputi totalitas nilai perusahaan (RELATED PARTY) DAN PENYEDIAAN DANA
baik tangible maupun intangible values. Sedangkan BESAR (LARGE EXPOSURE)
nilai bagi stakeholder berarti mencerminkan
fleksibilitas BCA dalam mengakomodasi kepentingan BCA memiliki kebijakan mengenai penyediaan dana
berbagai pihak. kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar,
sebagaimana diatur dalam Manual Ketentuan Kredit.
Evaluasi atas Visi dan Misi BCA dilakukan paling lama Evaluasi dan pengkinian atas kebijakan dalam Manual
setiap 5 tahun sekali. Pada tahun 2014, Visi dan Misi BCA Ketentuan Kredit tersebut dilakukan secara berkala.
telah dievaluasi oleh Dewan Komisaris dan Direksi BCA. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan kepada
Hasil evaluasi oleh Dewan Komisaris dan Direksi atas Visi debitur dalam jumlah besar senantiasa dilakukan
Misi BCA adalah bahwa Visi dan Misi tersebut masih valid dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, serta
dengan kondisi saat ini. telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia maupun
peraturan perundang-undangan lain yang berlaku, antara
OPSI SAHAM lain menyangkut aspek Batas Maksimum Pemberian
Kredit (BMPK). Selain itu, penyediaan dana kepada pihak
Dalam tahun 2015, BCA tidak memiliki Program Opsi terkait harus diputuskan oleh Dewan Komisaris secara
Saham. independen.

Pelaporan rutin BMPK kepada Bank Indonesia dilakukan


secara tepat waktu. Sepanjang tahun 2015 tidak terdapat
pelanggaran atau pelampauan atas BMPK.

Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party) dan kepada Debitur Inti Individu dan Grup (Large Exposure)
di BCA Selama Tahun 2015

Jumlah
No Penyediaan Dana
Debitur/Grup Nominal (Juta rupiah)
1 Kepada Pihak Terkait 192 5.441.635
2 Kepada Debitur inti:
a. Individu 50 80.709.227
b. Grup 30 113.032.306

370
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

RENCANA STRATEGIS pembangunan infrastruktur yang dicanangkan oleh


Pemerintah diperkirakan akan mendorong pertumbuhan
Menyikapi perubahan lingkungan eksternal yang dinamis, ekonomi domestik di masa-masa mendatang.
BCA senantiasa mengkaji strategi bisnis baik untuk
jangka pendek, menengah maupun jangka panjang Menyikapi perubahan lingkungan eksternal yang dinamis,
yang dituangkan dalam Rencana Strategis Bank berupa BCA senantiasa mengkaji strategi bisnis baik untuk
Rencana Bisnis Bank (RBB) dan Rencana Kerja & jangka pendek, menengah maupun jangka panjang
Anggaran Tahunan (RKAT). BCA menyusun Rencana yang dituangkan dalam Rencana Strategis Bank berupa
Strategis Bank dengan mengacu kepada Peraturan Bank Rencana Bisnis Bank (RBB) dan Rencana Kerja &
Indonesia No.12/21/PBI/2010 tanggal 19 Oktober 2010 Anggaran Tahunan (RKAT).
tentang Rencana Bisnis Bank dan Surat Edaran Bank
Indonesia No.12/27/DPNP tanggal 25 Oktober 2010 BCA percaya bahwa investasi untuk memperkuat
tentang Rencana Bisnis Bank. kapabilitas di bidang perbankan transaksi dan
penyempurnaan infrastruktur penyaluran kredit tidak bisa
Sebagai bagian dari arah kebijakan dan langkah berhenti mempertimbangkan prospek jangka panjang
strategis BCA untuk mewujudkan visi dan misinya, BCA perbankan Indonesia, serta mengantisipasi kompetisi
merancang dan mengembangkan inisiatif-inisiatif bisnis yang akan semakin ketat di era Masyarakat Ekonomi
yang berorientasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah ASEAN dan evolusi digital banking yang berkembang pesat.
yang terus berkembang. Melengkapi langkah-langkah strategis agar BCA tetap
menjadi institusi finansial yang unggul, pengembangan
Rencana Strategis BCA 2016 kualitas sumber daya manusia dan peningkatan sinergi
Perekonomian Indonesia diperkirakan masih akan antar unit maupun dengan anak-anak usaha merupakan
melalui berbagai tantangan dan bertumbuh secara faktor-faktor yang tidak kalah penting.
moderat pada tahun 2016. BCA akan terus memantau
kondisi perekonomian dan dampaknya terhadap kinerja Pada tahun 2016 BCA berkomitmen untuk tetap
sektor perbankan Indonesia. Memasuki tahun 2016, BCA melanjutkan investasi untuk memperkuat franchise
akan tetap memprioritaskan kebijakan dan langkah yang value Bank. Prioritas-prioritas strategis pada tahun 2016
berhati-hati. Tren meningkatnya kredit bermasalah di akan tetap berfokus pada usaha mempererat hubungan
sektor perbankan berpotensi memberikan efek berantai dengan nasabah melalui peningkatan layanan payment
kepada penurunan kualitas kredit beberapa nasabah settlement, penyaluran kredit secara prudent, dan
BCA. Untuk memitigasi risiko, BCA akan disiplin dalam pengembangan lini-lini bisnis baru melalui anak-anak
menerapkan prinsip manajemen risiko secara prudent, usaha. Berikut adalah penjabaran lebih lanjut dari tiga
BCA berupaya menerapkan program-program efisiensi sasaran bisnis utama tersebut :
biaya, serta terus menjajaki alternatif sumber pendapatan Memperkuat Layanan Payment Settlement
selain pendapatan bunga. BCA percaya bahwa kemudahan, kenyamanan dan
keamanan bertransaksi merupakan faktor-faktor
Secara umum, BCA menilai bahwa perekonomian dan fundamental yang akan menopang pertumbuhan
industri perbankan Indonesia memiliki pijakan yang dana giro dan tabungan (CASA). BCA melanjutkan
solid dalam menghadapi siklus ekonomi yang sedang pengembangan ragam fasilitas dari produk & layanan
melambat. BCA terus mendukung upaya-upaya Otoritas transaksi pembayaran, sekaligus memperluas
Jasa Keuangan dan Bank Indonesia dalam menjaga jangkauan perbankan konvensional maupun
keseimbangan kualitas kredit & pertumbuhan kredit perbankan elektronik dan memperkuat infrastruktur
nasional yang berkelanjutan serta mempertahankan teknologi informasi.
permodalan & likuiditas yang sehat. BCA optimis
terhadap prospek jangka panjang perekonomian Bank akan menambah jumlah kantor cabang
maupun perbankan Indonesia. Pertumbuhan masyarakat dan jaringan distribusi elektronik di Indonesia
kelas menengah di Indonesia dan program-program yang didukung oleh peningkatan kapabilitas dan

371
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

kapasitas infrastruktur teknologi informasi. BCA bertumbuh dalam jangka panjang meskipun kredit
akan mengeksplorasi, menjajaki, dan menerapkan individu diperkirakan masih bertumbuh lebih lambat
berbagai perkembangan teknologi terkini terhadap dibandingkan kredit sektor usaha dalam jangka
berbagai aspek produk dan layanan payment pendek. Meskipun demikian, BCA tetap berkomitmen
settlement BCA sesuai dengan evolusi kebutuhan menjadi salah satu yang terdepan dalam kredit
dan tingkat akseptasi nasabah. konsumer dan terus mempertahankan strategic
presence di pasar kredit individu.
Untuk menjaga posisi likuiditas, BCA akan terus
mengkaji perkembangan dan tren likuiditas sektor Untuk mendukung pertumbuhan kredit yang
perbankan. Dana CASA akan tetap menjadi sumber berkelanjutan, Bank akan terus menyempurnakan
likuiditas utama. BCA meyakini bahwa Bank dapat infrastruktur perkreditan di berbagai segmen, baik di
secara aktif menghimpun dana dari produk deposito cabang maupun di kantor pusat.
dengan melakukan penyesuaian tingkat suku bunga
sesuai yang diperlukan. Hal tersebut diperlukan Pengembangan Bisnis-bisnis Anak Usaha
guna menjaga posisi dana pihak ketiga secara Untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin
keseluruhan. beragam, manajemen mengembangkan berbagai
produk dan jasa keuangan yang komprehensif
Penyaluran Kredit melalui lini-lini bisnis BCA bersama-sama dengan
Melalui siklus perlambatan ekonomi, BCA akan anak-anak usaha BCA. Pengembangan anak-anak
tetap melakukan penyaluran kredit dan fokus usaha difokuskan untuk produk dan layanan di
kepada permintaan kredit yang riil dan sehat. BCA bidang pembiayaan kendaraan bermotor, perbankan
berkeyakinan bahwa aktivitas penyaluran kredit yang Syariah, sekuritas, remittance, asuransi umum, dan
berkesinambungan akan memperkokoh hubungan asuransi jiwa.
dengan para nasabah berkualitas.
Entitas anak usaha terus bertumbuh dan
Aktivitas penyaluran kredit dirancang dengan menunjukkan perkembangan usaha yang positif
bertumpu pada tingkat permodalan yang solid dalam beberapa tahun terakhir. BCA Finance, entitas
dan penerapan prinsip manajemen risiko yang anak yang telah mapan dan bergerak di bidang
efektif dan prudent untuk mengendalikan posisi pembiayaan mobil, secara konsisten memberikan
Non Performing Loans (NPL). Tren NPL yang kian kontribusi yang cukup signifikan terhadap
meningkat menunjukkan adanya peningkatan risiko profitabilitas BCA.
bagi perbankan nasional termasuk BCA. Oleh karena
itu, Bank memprioritaskan pemberian kredit kepada BCA akan melanjutkan sinergi bisnis antara bisnis
nasabah-nasabah yang memiliki track record yang utama Bank dengan bisnis dari para anak usaha,
baik di segmen korporasi, komersial & UKM maupun seperti halnya cross selling antara produk konsumer
konsumer. Kualitas aset akan menjadi faktor penting BCA dan produk-produk asuransi anak usaha
untuk menjaga posisi strategis BCA di perbankan dan melakukan aktivitas joint financing dengan
nasional dan mempertahankan pertumbuhan jangka BCA Finance dan CS Finance. BCA berkomitmen
panjang yang berkesinambungan. memberikan dukungan permodalan secara
bertahap bagi anak-anak usaha sejalan dengan
Pada segmen kredit untuk keperluan usaha, Bank prospek pertumbuhan bisnis anak-anak usaha.
akan lebih aktif dalam mengembangkan penyaluran BCA mengharapkan kontribusi pendapatan bunga
kredit ke sektor-sektor yang memiliki value chain maupun fee based income dari anak-anak usaha
yang luas. Pada segmen kredit bagi nasabah akan terus meningkat ke depannya.
individu, Bank berkeyakinan bahwa kredit pemilikan
rumah, kredit kendaraan bermotor, dan pembiayaan BCA berkeyakinan bahwa strategi dan kebijakan
kartu kredit memiliki potensi yang besar untuk tersebut akan mendukung Bank dalam memperkuat

372
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

competitive advantages jangka panjang. Langkah 3. Laporan Keuangan Publikasi Bulanan


strategis yang konsisten ini diyakini akan mampu BCA mempublikasikan Laporan Keuangan Publikasi
membangun basis nasabah yang berkualitas di Bulanan dalam format Laporan Bulanan setiap
tengah meningkatnya persaingan industri perbankan bulannya dalam format sesuai dengan Peraturan
Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan.

Transparansi Kondisi Non-Keuangan


TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN BCA telah memberikan informasi mengenai produk BCA
NON-KEUANGAN YANG BELUM DIUNGKAP secara jelas, akurat dan terkini. Informasi tersebut dapat
DALAM LAPORAN LAINNYA diperoleh secara mudah oleh nasabah, antara lain dalam
leaflet, brosur atau bentuk tertulis lainnya di setiap Kantor
Informasi kondisi keuangan BCA telah dituangkan Cabang BCA pada lokasi-lokasi yang mudah diakses
secara jelas dan transparan dalam beberapa laporan, di oleh nasabah, dan/atau dalam bentuk informasi secara
antaranya sebagai berikut: elektronis yang disediakan melalui hotline service/call
center atau website.
Transparansi Kondisi Keuangan
1. Laporan Tahunan, antara lain mencakup: Selain itu, BCA menyediakan dan menginformasikan tata
a. Ikhtisar data keuangan penting termasuk cara pengaduan nasabah dan penyelesaian sengketa
ikhtisar saham, laporan Dewan Komisaris, kepada nasabah sesuai ketentuan Bank Indonesia
laporan Direksi, profil perusahaan, analisis dan tentang pengaduan nasabah dan mediasi perbankan.
pembahasan manajemen mengenai kinerja
bisnis dan keuangan, tata kelola perusahaan Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, BCA telah
dan tanggung jawab sosial perusahaan. melakukan hal-hal sebagai berikut:
b. Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit 1. Mempublikasikan secara transparan kondisi
oleh Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik keuangan dan non-keuangan kepada stakeholders,
yang terdaftar di Bank Indonesia. Laporan antara lain Laporan Keuangan Berkala, Pelaporan
Keuangan Tahunan dibuat untuk 1 (satu) Tahun Rutin BMPK kepada Bank Indonesia, Laporan
Buku dan disajikan dengan perbandingan 1 Keuangan Publikasi Triwulanan, serta dimuat pada
(satu) tahun buku sebelumnya, serta permulaan website BCA sesuai ketentuan yang berlaku.
dari tahun komparatif terawal. 2. Menyusun dan menyajikan laporan dengan tata
c. Pernyataan tanggung jawab Dewan Komisaris cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam
dan Direksi atas kebenaran isi Laporan Tahunan. ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi
Pernyataan tersebut dituangkan dalam lembar Kondisi Keuangan Bank.
pernyataan yang dibubuhi tanda tangan oleh 3. Mempublikasikan informasi produk BCA sesuai
seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota ketentuan Bank Indonesia tentang transparansi
Direksi. Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data
Pribadi Nasabah.
2. Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan 4. Menyediakan tata cara pengaduan nasabah dan
BCA telah mengumumkan Laporan Keuangan penyelesaian sengketa bagi nasabah sesuai
Publikasi secara triwulanan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang Pengaduan
ketentuan yang berlaku. Laporan Keuangan Publikasi Nasabah dan Mediasi Perbankan.
ditandatangani oleh 2 (dua) anggota Direksi 5. Menyampaikan Laporan Tahunan kepada Bank
BCA. Pengumuman Laporan Keuangan Publikasi Indonesia, regulator dan lembaga-lembaga lainnya
dilakukan dalam 2 (dua) surat kabar, yaitu 2 (dua) seperti yang dipersyaratkan ataupun yang dipandang
surat kabar berbahasa Indonesia yang mempunyai perlu mendapatkannya.
peredaran luas di tempat kedudukan Kantor Pusat 6. Mengungkapkan Struktur Transparansi Kepemilikan
BCA. pada Laporan Tahunan dan website BCA.

373
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH

Yang dimaksud dengan gaji adalah hak pegawai yang kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan,
diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas
imbalan dari BCA selaku pemberi kerja kepada pegawai suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya.
yang ditetapkan dan dibayarkan menurut perjanjian

Berikut adalah rasio gaji tertinggi dan terendah dalam skala perbandingan:

Rasio Skala Perbandingan


Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah 46,43
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 2,88
Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah 1,63
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan pegawai tertinggi 5,63

Gaji yang diperbandingkan dalam rasio gaji dimaksud di 6. Edukasi perbankan dan kemitraan dengan
atas, adalah imbalan yang diterima oleh anggota Dewan lembaga lain terkait pendidikan, serta
Komisaris, anggota Direksi dan pegawai per bulan. Yang sumbangan/donasi kepada lembaga
dimaksud dengan pegawai adalah pegawai tetap BCA pendidikan lainnya.
sampai batas pelaksana.
B. Pilar Solusi Sinergi, antara lain:
PEMBELIAN KEMBALI SAHAM (SHARES BUY 1. Budaya;
BACK) 2. Bidang Kesehatan;
a. Layanan Operasi Katarak-Bakti BCA;
Pada tahun 2015, tidak ada aksi korporasi (corporate b. Donor Darah Bakti BCA;
action) pembelian kembali saham (shares buy back) yang c. Kemitraan Layanan Kesehatan Masyarakat
dilakukan BCA. Bakti BCA;
3. Bidang Pelestarian Lingkungan;
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL 4. Program Empati Bakti BCA berupa sumbangan
untuk korban bencana alam, serta program
BCA aktif berkontribusi terhadap peningkatan olahraga.
kesejahteraan masyarakat maupun perbaikan kondisi
lingkungan hidup melalui kegiatan tanggung jawab sosial C. Pilar Solusi Bisnis Unggul, antara lain:
perusahaan, di bawah naungan program Bakti BCA. 1. Kemitraan dengan komunitas; dan
2. Lembaga Pengembangan Bisnis.
Secara garis besar, program kegiatan sosial BCA selama
tahun 2015 difokuskan pada 3 (tiga) pilar utama, sebagai Selain program-program tersebut, BCA berpartisipasi
berikut: juga dalam pemberian sumbangan atau donasi kepada
A. Pilar Solusi Cerdas, antara lain: lembaga sosial lainnya.
1. PPA Non Degree (Program Pendidikan Akuntansi
non-gelar); Total pemberian dana untuk kegiatan sosial yang
2. PPTI Non Degree (Program Pendidikan Teknologi dilakukan oleh BCA selama tahun 2015 adalah
Informasi non gelar); sebagaimana tercantum pada Bab Tanggung Jawab
3. Pemagangan Bakti BCA; Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) dalam
4. Sekolah Binaan Terintegrasi; Laporan Tahunan BCA ini.
5. Beasiswa Bakti BCA;

374
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Keterangan selengkapnya mengenai kegiatan sosial PEMENUHAN REKOMENDASI PEDOMAN TATA


perusahaan selama tahun 2015 dapat dilihat di Bab KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA
Corporate Social Responsibility Laporan Tahunan BCA ini.
Sehubungan dengan telah dikeluarkannya Peraturan
PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN POLITIK Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21/POJK.04/2015
tanggal 16 November 2015 tentang Penerapan Pedoman
Seperti tahun-tahun sebelumnya, selama tahun 2015, Tata Kelola Perusahaan Terbuka, dan Surat Edaran
BCA tidak pernah melakukan pemberian dana untuk Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/SEOJK.04/2015
kegiatan politik. tanggal 17 November 2015 tentang Pedoman Tata Kelola
Perusahaan Terbuka, BCA telah memenuhi rekomendasi
pedoman tata kelola perusahaan terbuka sesuai dengan
tabel di bawah ini.

TABEL PEMENUHAN REKOMENDASI PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

No. Rekomendasi Keterangan

A HUBUNGAN PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN PEMEGANG SAHAM DALAM MENJAMIN


HAK-HAK PEMEGANG SAHAM

Prinsip 1

Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

1.1 Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) baik terpenuhi
secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi, dan kepentingan
pemegang saham

1.2 Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam terpenuhi
RUPS Tahunan

1.3 Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam Situs Web Perusahaan Terbuka paling sedikit terpenuhi
selama 1 (satu) tahun

Prinsip 2

Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau


Investor

2.1 Perusahaan Terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan pemegang saham atau terpenuhi
investor

2.2 Perusahaan Terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan terpenuhi
pemegang saham atau investor dalam Situs Web

B FUNGSI DAN PERAN DEWAN KOMISARIS

Prinsip 3

Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Dewan komisaris

3.1 Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan terpenuhi
Terbuka

3.2 Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian, terpenuhi
pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan

375
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

No. Rekomendasi Keterangan

Prinsip 4

Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

4.1 Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai terpenuhi
kinerja Dewan Komisaris

4.2 Kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris, terpenuhi
diungkap melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka

4.3 Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris terpenuhi
apabila terlibat dalam kejahatan keuangan

4.4 Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi terpenuhi
menyusun kebijakan suksesi dalam proses Nominasi anggota Direksi

C FUNGSI DAN PERAN DIREKSI

Prinsip 5

Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi

5.1 Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka serta terpenuhi
efektifitas dalam pengambilan keputusan

5.2 Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan, keberagaman keahlian, pengetahuan, terpenuhi
dan pengalaman yang dibutuhkan

5.3 Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/ terpenuhi
atau pengetahuan di bidang akuntansi

Prinsip 6

Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

6.1 Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self-assessment) untuk menilai kinerja Direksi terpenuhi

6.2 Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkap melalui terpenuhi
Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka

6.3 Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam terpenuhi
kejahatan keuangan

D PARTISIPASI PEMANGKU KEPENTINGAN

Prisnsip 7

Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Patisipasi Pemangku Kepentingan

7.1 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading terpenuhi

7.2 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud terpenuhi

7.3 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan terpenuhi
pemasok atau vendor

7.4 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk pemenuhan hak-hak kreditur terpenuhi

7.5 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan Whistleblowing System terpenuhi

7.6 Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberi insentif jangka panjang kepada Direksi dan terpenuhi
Karyawan

376
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

No. Rekomendasi Keterangan

E KETERBUKAAN INFORMASI

Prinsip 8

Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan

8.1 Perusahaan Terbuka memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara lebih luas terpenuhi
selain Situs Web sebagai media keterbukaan informasi

8.2 Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam terpenuhi
kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% (lima persen), selain
pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan dan pengendali

377
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

Pementasan Teater Koma lakon


Ular Putih

BCA berkomitmen menjadikan


filosofi CSR sebagai bagian yang
tak terpisahkan dari aktivitas
perusahaan

378
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Sebagai salah satu bank yang telah melayani masyarakat Program CSR BCA juga mencakup perlindungan terhadap
sejak 1957, BCA menyadari bahwa dalam setiap karyawan, serta perlindungan nasabah.
aktivitasnya, BCA harus mendasarkan keputusan-
keputusannya tidak semata pada dampak ekonominya Salah satu upaya perlindungan lingkungan yang
saja, namun juga harus menimbang dampak sosial dan dilakukan BCA, antara lain, saat ini Anjungan Tunai
lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas tersebut, baik Mandiri (ATM) BCA tidak lagi mengeluarkan struk untuk
untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang. Oleh transaksi tertentu. BCA menggalakkan penggunaan kartu
karenanya, BCA berkomitmen untuk mengembangkan Flazz dan online payment melalui e-channel maupun mobile
bisnisnya secara bertanggung jawab, antara lain melalui banking guna mengurangi pemakaian kertas. Selain itu,
berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan BCA berusaha meningkatkan efisiensi penggunaan listrik
(Corporate Social Responsibility atau CSR). dan air sebagai salah satu cara mengimplementasikan
konsep green building atau green office.
Kegiatan CSR BCA tidak hanya bersifat karitatif, yang
menempatkan masyarakat sebagai penerima bantuan BCA berkomitmen terhadap perlindungan karyawan, yang
semata, namun juga bersifat pemberdayaan, di mana ditunjukkan melalui berbagai kebijakan untuk menjamin
masyarakat berpartisipasi aktif dalam merencanakan, hak-hak setiap karyawan, seperti:
menjalankan, dan mengimplementasikan program CSR 1. Transparansi kebijakan.
tersebut. 2. Keterbukaan informasi.
3. Arah dan pengembangan karir yang jelas dan
BCA berkomitmen menjadikan filosofi dan tujuan CSR terencana.
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari aktivitas 4. Program kompensasi dan benefit.
perusahaan. Untuk itu, dalam setiap produk dan layanan 5. Kesempatan kerja yang sama bagi setiap karyawan
yang dikembangkannya senantiasa tersirat komitmen tanpa memandang suku, agama, ras, golongan, dan
BCA untuk mendorong pemberdayaan dan kesejahteraan jenis kelamin.
masyarakat.
BCA senantiasa memberikan kesempatan kepada
Tiga Pilar Program Bakti BCA setiap karyawan untuk mengaktualisasikan keahlian dan
Program CSR BCA berada di bawah payung program kompetensi dalam mendukung pencapaian target kerja.
Bakti BCA yang dilakukan secara berkesinambungan, dan Karyawan BCA diberikan kesempatan mengembangkan
dituangkan ke dalam 3 (tiga) pilar, yaitu: Solusi Cerdas, bakat dan minat di luar aspek pekerjaan, seperti di bidang
Solusi Sinergi, dan Solusi Bisnis Unggul. olahraga dan seni, yang difasilitasi oleh Badan Koordinasi
Olahraga dan Seni (Bakorseni) BCA.
Solusi Cerdas merupakan program CSR BCA yang
dikembangkan untuk mendukung pendidikan generasi Komitmen BCA dalam perlindungan dan memberikan
muda Indonesia. Adapun Solusi Sinergi adalah program kesejahteraan bagi karyawan, menghantarkan BCA
CSR BCA yang bersinergi dengan beberapa lembaga yang menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang meraih
memiliki kredibilitas dan kompetensi di bidang budaya, Gallup Great Workplace Award di tahun 2015. Penghargaan
kesehatan, lingkungan, olahraga, dan empati. Sedangkan ini diprakarsai oleh Gallup, sebuah perusahaan konsultan
melalui program Solusi Bisnis Unggul, BCA berupaya performance management internasional yang bermarkas
untuk turut aktif mendukung program pemberdayaan di Amerika Serikat. Sebuah apresiasi bagi perusahaan
masyarakat, agar masyarakat mampu bertumbuh dan yang berhasil membangun lingkungan kerja yang positif
mencapai kemajuan secara mandiri. dan produktif, sehingga memberi dampak optimal
terhadap kinerja perusahaan. Dari ribuan perusahaan di
Program Bakti BCA yang dikembangkan BCA, dijalankan seluruh dunia yang memenuhi kriteria, hanya sekitar 5%
secara berkesinambungan, agar dapat memberikan perusahaan yang berhasil meraih penghargaan tersebut.
manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.

379
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

A. LINGKUNGAN A.2. Pelaksanaan


Secara garis besar, kebijakan lingkungan BCA
A.1. Kebijakan diimplementasikan dan dimanifestasikan dalam berbagai
Walaupun aktivitas bisnis BCA secara substansial tidak kegiatan berikut:
bersentuhan langsung dengan lingkungan, namun BCA 1. Green Building Menara BCA.
menyadari bahwa keberadaannya sebagai sebuah bank 2. Program Go Green.
tak terlepas dari aspek lingkungan. Oleh karenanya, BCA 3. Partisipasi dalam Earth Hour.
berkomitmen untuk melakukan kegiatan pelestarian alam 4. Pelaksanaan program lingkungan hidup Solusi
secara berkesinambungan. Sinergi BCA.

BCA bekerja sama dengan berbagai lembaga yang A.2.1. Green Building Menara BCA
berkompeten dalam penanganan isu lingkungan hidup, Kantor Pusat BCA menempati Menara BCA yang terletak
yang dilaksanakan di bawah payung program Bakti BCA, di jalan M.H. Thamrin No. 1 Jakarta Pusat. Menara BCA
yakni Solusi Sinergi BCA. Melalui kerja sama ini, BCA merupakan salah satu gedung pertama di Indonesia yang
berharap program pelestarian lingkungan hidup dapat meraih sertifikat Greenship EB Platinum, yaitu peringkat
memberikan hasil yang lebih efektif, berdampak luas, dan tertinggi dalam sertifikasi Green Building.
berkelanjutan.
Sertifikat tersebut dikeluarkan oleh Green Building
Meskipun belum melakukan perhitungan secara detail Council Indonesia (GBCI), sebuah lembaga swadaya non-
mengenai tingkat konsumsi air dan energi di unit-unit profit, anggota dari World Green Building Council (WGBC)
kerjanya, namun BCA meyakini bahwa kebijakannya yang berpusat di Toronto, Kanada. Hingga saat ini baru
terkait penghematan air dan energi listrik yang diterapkan enam gedung di Indonesia yang telah memiliki sertifikat
di seluruh unit kerja di Indonesia dapat menurunkan Greenship.
besaran konsumsi air dan energi secara signifikan.
Sejak 2011, proses sertifikasi Menara BCA berhasil
Upaya penghematan energi diwujudkan melalui melampaui standar penilaian yang ketat, meliputi
penghematan konsumsi listrik, membatasi perjalanan parameter antara lain: kesesuaian tapak, efisiensi dan
bisnis dan training dan menggantikannya dengan konservasi energi, konservasi air, sumber dan siklus
teleconference dan e-learning, serta efisiensi penggunaan material, kualitas udara, dan kenyamanan ruang.
bahan bakar untuk transportasi dan jasa pengiriman,
baik bagi pekerja maupun nasabah melalui penerapan Penghematan pemakaian listrik merupakan salah satu
paperless banking initiative. Selain itu, BCA juga melakukan parameter yang membuat Menara BCA disebut sebagai
inovasi pemanfaatan teknologi jaringan yang terhubung salah satu gedung paling ramah lingkungan di Indonesia.
online melalui portal MyBCA untuk kebutuhan intranet Menara BCA mampu menghemat konsumsi energi listrik
yang mendukung komunikasi dalam bekerja di seluruh sebesar 35% atau setara penurunan emisi gas karbon
Indonesia.

BCA mendukung program penanaman 18.000 bibit mangrove yang dicanangkan WWF Indonesia

380
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

dioksida (CO2) sebesar 6.360 ton per tahun, dibandingkan BCA sedang mengaplikasikan sistem re-cycling air hujan
dengan gedung sejenis. untuk menyiram tanaman di gedung KCU Bintaro.

Penggunaan lampu LED (light-emitting diode) mampu Program penghijauan gedung juga terus dilakukan
menghemat listrik hingga 70% sekaligus menurunkan dengan menambah tanaman/pohon rindang di taman
beban kerja AC karena hampir tidak ada panas yang maupun di atas gedung. Bahkan, KCU Alam Sutra sudah
dilepaskan oleh lampu. Selain itu, kaca luar gedung menggunakan Green Wall (dinding pagar menggunakan
Menara BCA memakai teknologi insulated glazing untuk tanaman). KCU tersebut juga memanfaatkan Solar Panel
mengurangi panas yang masuk ke dalam ruangan tanpa untuk membangkitkan listrik yang digunakan untuk
mengurangi intensitas cahaya secara signifikan. lampu-lampu di area parkir.

Divisi Sekretariat Perusahaan BCA telah mulai melakukan Sejak 2011 penggunaan lampu LED telah diterapkan pada
pemadaman lampu pada jam istirahat (12.00 sampai gedung baru dan Kantor Cabang BCA yang direnovasi.
13.00), yang mana kegiatan ini akan diikuti oleh divisi- Sedangkan di tahun 2015, penggunaan lampu LED
divisi lain di Menara BCA. diterapkan untuk proyek-proyek pengembangan gedung
baru, yaitu KCU Kuta, KCU Dago, Soliter Kelapa Gading,
Efisiensi penggunaan listrik juga dilaksanakan dengan KCP Kerobokan, KCP Teluk Betung, KCP Buah Batu, KCP
penerapan Printer Pooling Management (PPM), yang Kartasura, KCP Katamso, KCP Singosaren, KCP Taman
menggantikan peralatan printer, mesin fotokopi, alat Kencana, KCP Padalarang, dan KCP Kepa Duri.
pindai (scanner), dan faksimili menjadi single device multi
function printer. Program ini mampu menghemat biaya Ke depan, desain arsitektur untuk pembangunan gedung
print hingga 15% dan efisiensi penggunaan kertas hingga baru KCU maupun KCP akan banyak menggunakan kaca
11%. dan memperhatikan arah matahari, yang bertujuan untuk
mengurangi penggunaan lampu. Selain itu, tata letak
A.2.2. Program Go Green saklar lampu juga akan diatur dan menambah sensor
Untuk mendukung program Go Green, Perseroan telah cahaya yang dapat mengatur tingkat cahaya dalam
menginisiasi beberapa kebijakan yang dilakukan oleh ruang.
Kantor Pusat dan Kantor Cabang. Kebijakan tersebut
antara lain adalah efisiensi bahan bakar transportasi Selain menggunakan lampu LED, sejak 2014 BCA
dengan cara sebagai berikut: telah melakukan upaya penghematan listrik dengan
1. mengurangi perjalanan jarak jauh dan menggantinya menggunakan AC inverter dan refrigerant yang ramah
dengan teleconference, e-learning, dan sharing lingkungan (R32). Umumnya, AC inverter menggunakan
kendaraan; daya hingga 30% lebih kecil dibandingkan AC konvensional
2. mengurangi jasa pengiriman dokumen dan karena cara kerjanya yang unik.
penggunaan kertas melalui paperless banking
initiative; Sepanjang 2015, sejumlah gedung yang telah
3. menghemat listrik dengan menggunakan lampu LED, menggunakan AC Inverter antara lain KCU Borobudur,
mengatur suhu pada pendingin udara, dan mematikan KCU Gang Tengah, KCU Panakkukang, KCU Sunter Mal,
lampu di luar jam kerja; serta KCU Tulung Agung, KCU Pangkal Pinang, KCU Serpong,
4. melakukan kampanye hemat air, dan lain sebagainya. KCU Bukit Darmo, KCU Green Garden, KCU Pekalongan,
serta KCP Citra Garden dan KCP Taman Sari.
Terkait upaya penghematan air, sejak 2013 BCA telah
menerapkan keran press untuk gedung baru atau
Kantor Cabang BCA yang telah direnovasi. Keran ini
menggunakan automatic closing functions sehingga dapat
mengurangi jumlah air yang terbuang percuma. Selain itu,

381
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Selain dapat memperbaiki lingkungan, penanaman


mangrove juga dapat mendorong kegiatan ekonomi
produktif. Seperti di Desa Wringin Putih, Kecamatan
Muncar, Banyuwangi, masyarakat setempat mengolah
mangrove menjadi keripik, sirup, kopi, dan teh.

Menurut data The World Atlas of Mangroves 2010,


Indonesia memiliki wilayah kawasan mangrove
seluas 3 juta hektar, atau 20% dari total luas kawasan
hutan mangrove di seluruh dunia. Keberadaan hutan
mangrove mampu mencegah abrasi, mengurangi
Presiden Direktur BCA dalam kegiatan penanaman mangrove dampak tsunami, dan peresapan air laut ke daratan,
terutama bermanfaat bagi sekitar 40%-50%
masyarakat Indonesia yang tinggal di wilayah dekat
A.2.3. Earth Hour pantai.
Earth Hour adalah sebuah kegiatan global yang dicetuskan
oleh World Wildlife Fund for Nature (WWF) sebagai salah Pelepasliaran Orangutan
satu upaya penyadaran akan bahaya perubahan iklim. Sejak tahun 2012, BCA telah mendukung kegiatan
Kegiatan Earth Hour ditandai dengan pemadaman lampu kepedulian terhadap pelestarian habitat satwa yang
yang tidak diperlukan selama satu jam, dan dilakukan dilindungi. Pada 2015, BCA memberikan bantuan
setiap Sabtu terakhir di bulan Maret. kepada Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation
untuk kegiatan pelepasliaran orangutan dari Pusat
Pada tanggal 28 Maret 2015, BCA kembali berpartisipasi Reintroduksi Orangutan Samboja Lestari ke Hutan
dalam Earth Hour ditandai dengan memadamkan Kehje Sewen, Kalimantan Timur.
penerangan logo BCA dan penerangan outdoor lainnya
selama satu jam, antara pukul 20.30 hingga 21.30 WIB. Orangutan (pongi pygmaeus) merupakan satwa
Pemadaman ini dilakukan di Menara BCA, seluruh gedung liar yang dilindungi dan memiliki fungsi penting
KCU, KCP, dan billboard BCA di seluruh Indonesia. dalam ekosistem hutan, terutama sebagai spesies
payung. Saat ini, populasi orangutan di Kalimantan
A.2.4. Pelaksanaan Program Lingkungan Hidup diperkirakan sekitar 55.000 ekor. Akibat alih fungsi
Kegiatan di bidang lingkungan hidup termasuk dalam lahan hutan, penebangan liar, kebakaran hutan,
bagian program Solusi Sinergi BCA, yaitu antara lain: perburuan, dan perdagangan satwa liar menyebabkan
Penanaman Bibit Hutan Bakau (Mangrove) populasi orangutan semakin menyusut. Hal tersebut
Sepanjang 2015, BCA melalui program Bakti mendasari BOS Foundation melakukan upaya
BCA bekerja sama dengan WWF Indonesia untuk penyelamatan, rehabilitasi, dan pelepasan kembali
melakukan penanaman 18.000 pohon di sepuluh (reintroduksi), didukung upaya konservasi habitat
wilayah di Indonesia, di antaranya: Lamujung (Aceh orangutan.
Besar), Tanggamus (Lampung), Hutan Mangrove
Tol Sedyatmo, Pantai Indah Kapuk (Jakarta), Muara Dukungan BCA diwujudkan melalui sejumlah aktivitas
Gembong (Jawa Barat), Blanakan Subang (Jawa publikasi dan edukasi pelestarian orangutan dan
Barat), Muara Kali Opak (Yogyakarta), Teluk Lamong habitatnya, di antaranya event BCA Green Stage yang
(Surabaya), Muncar (Banyuwangi), Buleleng (Bali), dan diadakan pada Maret 2015 dan BCA Indonesia Open
Bengkayang (Kalimantan Barat). Penanaman bibit pada Juni 2015. Selain itu, BCA juga menayangkan
pohon mangrove ini merupakan bagian dari program program pelestarian orangutan dalam durasi cukup
NEWtrees yang dicanangkan World Wide Fund for panjang melalui LED big screen yang terpasang di
Nature (WWF) Indonesia. Menara BCA Jakarta.

382
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Pelestarian Penyu b. Keterbukaan informasi bagi karyawan. BCA


BCA bekerja sama dengan Banyuwangi Sea mengembangkan beragam sarana komunikasi
Turtle Foundation melakukan pelestarian penyu di internal, mulai korespondensi resmi berupa surat
Banyuwangi, pada Desember 2015. edaran, e-mail broadcast, majalah internal BCA
(InfoBCA versi cetak maupun digital), layanan
Pelestarian Terumbu Karang telepon Halo SDM, COP (Community of Practice),
Dalam rangka penjualan ORI012 BCA bekerja sama dan beragam sarana lainnya. Sejak akhir 2013, BCA
dengan Yayasan Terangi yang ditunjuk Departemen mengembangkan sarana komunikasi internal platform
keuangan bersama dengan bank-bank agen penjual baru, yakni Facebook Group Semua Beres.
ORI012 melakukan pelestarian terumbu karang di
Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, pada Desember c. Buku Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Sesuai
2015. komitmen BCA untuk mengembangkan hubungan
industrial yang kondusif dan produktif dengan
B. KETENAGAKERJAAN & PERLINDUNGAN TERHADAP menerbitkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang
KARYAWAN dirumuskan tim perunding manajemen dan serikat
pekerja. PKB diperbarui tiap dua tahun. Pada tahun
B.1. Kebijakan Perusahaan 2015, manajemen menggunakan PKB BCA 2014-
Bagi BCA, sumber daya manusia (SDM) merupakan 2016.
penggerak utama perusahaan dan memiliki peran
sentral dalam pengelolaan sumber daya lain yang dimiliki d. Iklim kerja yang kondusif. Untuk mendukung
BCA. Setiap karyawan BCA adalah aset yang berharga, pencapaian target individu, target unit kerja dan
sehingga BCA selalu mengedepankan aset human capital target Perseroan secara keseluruhan, BCA berupaya
yang menyeluruh. Oleh karena itu, BCA berkomitmen menjaga iklim kerja yang kondusif. Manajemen
untuk mengembangkan SDM secara berkelanjutan dalam meyakini pencapaian kinerja terbaik hanya akan dapat
rangka meningkatkan kualitas, kompetensi dan karakter, dicapai dengan penciptaan iklim kerja yang kondusif
karir, serta kesejahteraan karyawan sebagai sarana yang dibangun secara mendasar dan filosofis melalui
untuk menumbuhkan rasa kenyamanan dan kebanggaan penerapan budaya perusahaan dan kejelasan visi dan
karyawan kepada BCA. Di samping itu, BCA juga berupaya misi perusahaan. Iklim kondusif tersebut dibangun
untuk memberikan perlindungan yang maksimal bagi dengan kesadaran kompetisi kinerja secara sehat,
seluruh karyawan di tengah lingkungan pekerjaan. melalui penilaian kinerja yang transparan dan adil
untuk individu, serta evaluasi unit kerja yang dilakukan
Terkait upaya perlindungan bagi karyawan, BCA telah secara berkala.
mengeluarkan beberapa kebijakan yang bertujuan untuk
menjamin penuh hak-hak setiap karyawan, di antaranya: e. Arah dan pengembangan karir yang jelas dan
a. Transparansi kebijakan Perseroan yang terencana. Setiap karyawan BCA memiliki hak
bersifat strategis di bidang kepegawaian. BCA atas arah dan pengembangan karir yang jelas dan
mengembangkan sarana yang memudahkan terencana. Arah dan pengembangan karir tentunya
karyawan mengakses berbagai kebijakan disesuaikan dangan kualitas pencapaian target
kepegawaian, seperti sistem perekrutan, sistem kinerja individu, dan target unit kerja.
promosi, maupun sistem remunerasi. Karyawan
dapat mengakses secara online melalui intranet BCA
(MyBCA), secara offline melalui surat keputusan dan
edaran, maupun buku Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

383
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

f. Kesempatan kerja yang sama. BCA memberikan B.2. Pelaksanaan


kesempatan kerja yang sama bagi setiap karyawan
tanpa memandang suku, agama, ras, golongan, B.2.1. Kesehatan Karyawan
dan jenis kelamin. Untuk itu, kebijakan perusahaan BCA adalah perusahaan yang sangat memperhatikan
dalam penempatan karyawan senantiasa ditekankan kesehatan dan kesejahteraan karyawan. Kompensasi
kepada kualitas dan kompetensi karyawan yang dan benefit yang diberikan senantiasa dijaga pada posisi
bersangkutan. yang kompetitif dalam industri perbankan.

g. Kesempatan untuk mengaktualisasikan keahlian, Fasilitas kesehatan yang diberikan BCA kepada karyawan
kompetensi, bakat dan minat karyawan. BCA mencakup fasilitas kesehatan yang bersifat preventif
memberikan kesempatan sepenuhnya kepada setiap dan kuratif, antara lain vaksinasi, rawat inap, rawat jalan,
karyawan untuk dapat mengaktualisasikan keahlian persalinan, kacamata, perawatan gigi, pemeriksaan
dan kompetensi yang dimilikinya untuk mendukung laboratorium serta medical check-up dan pap smear.
pencapaian target kerja. Selain itu karyawan BCA juga Kebijakan ini diterapkan untuk memastikan kesehatan
diberikan kesempatan untuk mengembangkan bakat karyawan tetap terjaga, sehingga mampu memberikan
dan minat di luar aspek pekerjaan misalnya melalui dampak positif bagi kehidupan karyawan selaku individu,
kegiatan olahraga dan seni. Terkait hal tersebut, BCA keluarga, maupun karyawan BCA.
memfasilitasi berbagai kegiatan di bawah koordinasi
Bakorseni (Badan Koordinasi Olahraga dan Seni) BCA. Dalam rangka mendukung program pemerintah terhadap
Beberapa bidang kegiatan Bakorseni BCA, antara layanan kesehatan, BCA memfasilitasi karyawan dan
lain AsiaBike (olahraga sepeda), AsiaLens (fotografi), keluarganya untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan.
AsiaWangi (kesenian wayang), AsiaHike (olahraga Untuk itu, BCA membuka pendaftaran BPJS Kesehatan
hiking), dan lain-lain. secara kolektif bagi karyawan dengan jumlah anggota
keluarga maksimal lima orang, termasuk karyawan yang
h. Program kompensasi dan benefit. BCA menyediakan bersangkutan.
program kompensasi dan benefit yang kompetitif.
BCA juga aktif mensosialisasikan pola hidup sehat (health
awareness) sebagai kelanjutan dari program Sehat
Bersama BCA yang dicanangkan sejak 2012. Terkait
program tersebut, BCA memfasilitasi berbagai kegiatan
olahraga bagi karyawan di bawah koordinasi Bakorseni
BCA di sepanjang 2015. Bertepatan dengan HUT BCA di
Februari 2015, BCA menyelenggarakan lomba olahraga
yang diikuti oleh perwakilan karyawan Kantor Pusat dan
Kantor Wilayah.

Voli dan vocal group merupakan beberapa cabang yang dilombakan pada PORSENI BCA 2015

384
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Selain itu, BCA juga menyelenggarakan seminar tentang


kesehatan yang diperuntukkan bagi karyawan, antara
lain Seminar Kesehatan Kanker dan Jantung (Agustus
dan September 2015) untuk wilayah Non Jabodetabek,
Healthy Brain for Productivity (September 2015) untuk
wilayah Jabodetabek, Common Gastrointestinal and
Lever Diseases dan When Do You Need Doctors Help
(Desember 2015).

BCA juga menyediakan ruang laktasi di beberapa kantor


dilengkapi dengan sarana penunjang untuk memudahkan
karyawati BCA dalam memberikan ASI eksklusif bagi Direksi dan karyawan BCA dalam puncak
putra-putrinya. peringatan HUT ke-58

B.2.2. Kesejahteraan Karyawan Secara berkala, kantor pusat di Menara BCA mengadakan
Sebagai perwujudan komitmen perusahaan untuk latihan evakuasi (evacuation drill) yang diikuti seluruh
meningkatkan kesejahteraan karyawan, BCA senantiasa karyawan untuk menghadapi kebakaran ataupun
memberikan kenaikan gaji secara berkala serta bonus bencana alam gempa bumi.
atas kinerja karyawan dan perusahaan. Selain itu, BCA
juga memberikan bonus ekstra berupa saham BCA B.2.4. Turnover Karyawan
dalam rangka meningkatkan rasa kepemilikan karyawan Tingkat turnover karyawan mencerminkan kualitas
terhadap perusahaan. Saham tersebut diberikan pengelolaan SDM di sebuah perusahaan. BCA termasuk
berdasarkan kinerja karyawan selama periode 1 Januari salah satu bank dengan tingkat turnover yang relatif
hingga 31 Desember 2014, yang diserahkan pada tanggal rendah di industri perbankan nasional. Hal ini
25 April 2015 kepada 19.238 karyawan tetap dengan total membuktikan bahwa suasana kerja di BCA terbilang
saham sebanyak 12.935.369 lembar dan harga pembelian kondusif dengan tingkat kebersamaan yang tinggi.
rata-rata sebesar Rp14.309,86/saham.

Pemberian saham tersebut di-lock up selama 3 tahun


agar sejalan dengan tujuan program yakni membangun
rasa kepemilikan terhadap perusahaan sehingga
ada komitmen dari masing-masing individu untuk
meningkatkan kinerja pribadi dan perusahaan.

B.2.3. Keselamatan Kerja


BCA memberikan perhatian lebih dalam rangka
menciptakan keselamatan kerja di lingkungan kantor
BCA, melalui pengembangan dan penataan ruang kerja
yang mengacu pada beberapa hal:
kelengkapan dan kelayakan sarana dan lingkungan
kerja;
kebersihan lingkungan kerja;
keserasian tata ruang kerja;
ketepatan peletakan sarana kerja; serta
kelengkapan dan kelayakan sarana pengamanan.

385
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Per Desember 2015, jumlah karyawan tetap yang mengalami pemutusan hubungan kerja adalah sebanyak 508 orang
atau 2,12% dari total karyawan BCA. Rincian data karyawan adalah sebagai berikut:

Jumlah Karyawan Berdasarkan Masa Kerja


Masa Kerja Jumlah Karyawan %
< 1 tahun 2.755 11,49
> 1 - 5 tahun 4.360 18,18
> 5 - 10 tahun 1.040 4,34
> 10 - 15 tahun 937 3,91
> 15 - 20 tahun 6.047 25,21
> 20 tahun 8.843 36,87
TOTAL 23.982 100,00

* Termasuk karyawan kontrak, percobaan, trainee. Data per Desember 2015.

B.2.5. Program Day Care BCA


Sejak 2010, Program Day Care BCA mulai dikembangkan dan ditujukan bagi anak karyawan BCA di usia sekolah dasar.
Pada 2015, program Day Care BCA diikuti oleh 494 anak, yang dilaksanakan di lima lokasi di Jabodetabek dan dua
lokasi di luar Jabodetabek.

Program Day Care BCA Berdasarkan Lokasi, Tema, dan Jumlah Peserta
Tempat Tema Jumlah Peserta (Anak)
Kantor Pusat Great Mind, Great Life 96
Kanwil VIII Ready Future 81
Kanwil IX Great Mind, Great Life 83
Kanwil X Happy Day at Day Care BCA 56
Kanwil XII Jelajah Nusantara 59
TOTAL JABODETABEK 375
Kanwil III Im a Great Artist 47
Kanwil VII Creative Kids with BCA Kanwil VII Malang 72
TOTAL NON JABODETABEK 119
TOTAL 494

Peserta program Day Care BCA

386
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

C. PENGEMBANGAN SOSIAL KEMASYARAKATAN juga mengikuti program on the job training di lingkungan
BCA. Para siswa akan mendapat pembekalan soft
C.1. Kebijakan Perusahaan skill, seperti kepemimpinan, teamwork, pembentukan
Untuk menjaga keberlangsungan usaha dan karakter, grooming, dan financial planning.
memaksimalkan nilai perusahaan dalam jangka panjang,
program CSR BCA difokuskan pada pengembangan Program ini didukung oleh staf pengajar berkualitas
sosial kemasyarakatan yang dituangkan dalam program yang terdiri dari profesional dan dosen berpengalaman
Bakti BCA melalui tiga pilar utama, yaitu: dari universitas terkemuka di Indonesia. Para staf
1. Solusi Cerdas BCA pengajar akan menggali lebih dalam untuk mengenal
2. Solusi Sinergi BCA kepribadian setiap peserta didik dan mendorong
3. Solusi Bisnis Unggul BCA mereka untuk mengeluarkan potensi terbaik yang ada
di dalam diri mereka. Selain itu, program PPA Non-
C.2. Pelaksanaan Kegiatan Gelar juga memfasilitasi pengembangan minat siswa
di bidang olahraga dan seni.
C.2.1. Solusi Cerdas BCA
Solusi Cerdas BCA merupakan program Bakti BCA di Selama pendidikan peserta tidak dipungut biaya,
bidang pendidikan, yang bertujuan untuk meningkatkan bahkan para siswa mendapatkan uang saku
kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia, dan fasilitas berupa buku-buku pelajaran serta
terutama generasi muda dalam rangka menghadapi pemeriksaan kesehatan sesuai kebijakan perusahaan.
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Berbagai program Selanjutnya, para peserta juga diberikan kesempatan
pendidikan dikembangkan secara berkesinambungan bekerja di BCA tanpa ikatan dinas selepas
melalui Solusi Cerdas BCA yang, antara lain: menyelesaikan program tersebut.

1. Program Pendidikan Akuntansi (PPA) Non-Gelar Pada 2015, peserta program PPA Non-Gelar berjumlah
Program yang diluncurkan sejak 1996 ini bertujuan 387 orang, yang terdiri dari 9 kelas. Dari total perserta,
untuk memberikan pendidikan non-gelar tanpa biaya 126 orang berhasil menyelesaikan program PPA Non-
bagi lulusan SMA atau sederajat yang memiliki Gelar, dimana 125 orang di antaranya telah memilih
prestasi akademik baik, namun memiliki kendala untuk bergabung dengan BCA sebagai karyawan
finansial sehingga tidak dapat melanjutkan pendidikan pada tahun 2015.
ke tingkat yang lebih tinggi.
Ke depan, BCA akan aktif mensosialisasikan program
Program PPA Non-Gelar berlangsung selama 30 bulan PPA Non-Gelar melalui berbagai sarana komunikasi,
dan menggunakan sistem gugur dengan standar salah satunya melalui www.bca.co.id.
kelulusan yang ketat. Selain kegiatan di kelas, siswa
2. Program Pendidikan Teknik Informatika (PPTI) Non-
Gelar
Untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan SDM
dan perkembangan Teknik Informatika (TI) di industri
perbankan, sejak 2013 BCA telah membuka Program
Pendidikan Teknik Informatika BCA (PPTI BCA) Non-
Gelar. Program pendidikan setara S1 Non-Gelar ini
ditujukan bagi para lulusan SMA atau sederajat yang
ingin melanjutkan pendidikan atau meningkatkan
kemampuan mereka di bidang TI. Secara umum,
materi yang diberikan program ini setara dengan
materi S1 Teknik Informatika, namun diperkaya
Peserta program PPTI dengan beberapa materi pengembangan diri.

387
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Program PPTI Non-Gelar berlangsung selama 30 Per Desember 2015, tercatat sebanyak 45.588 orang
bulan. Para peserta program ini tidak dipungut biaya, mengajukan lamaran Program Magang Bakti BCA,
bahkan mereka mendapatkan uang saku dan fasilitas yang mana 10.598 orang berhasil lolos seleksi untuk
berupa buku-buku pelajaran serta pemeriksaan bergabung dalam program tersebut menjadi CSO dan
kesehatan sesuai kebijakan perusahaan. Selain teller.
kegiatan di dalam kelas, siswa juga berkesempatan
melakukan magang di unit kerja Kantor Pusat BCA. 4. Sekolah Binaan Bakti BCA
Sekolah Binaan Bakti BCA merupakan program CSR
Untuk menjamin kualitas terbaik dari para lulusan, BCA yang dirintis sejak tahun 2000, yang bertujuan
PPTI Non-Gelar menerapkan sistem gugur dengan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan
standar kelulusan yang tinggi. Siswa dengan IPK serta mendukung pengembangan infrastruktur
di bawah 2,75 dari skala 4 akan dinyatakan gugur pendidikan sekolah dasar, menengah, dan atas.
dan tidak dapat melanjutkan program. Selanjutnya, Kegiatan yang dilakukan antara lain pelatihan
setelah peserta menyelesaikan program ini, BCA guru untuk meningkatkan kualitas mengajar guru,
akan memberikan penawaran kepada mereka untuk pengembangan laboratorium komputer, renovasi
bekerja sebagai karyawan BCA, apabila perusahaan fasilitas sekolah, serta donasi buku penunjang belajar
membutuhkan. Pada 2015, peserta PPTI Non-Gelar dan donasi fasilitas pendukung lainnya seperti infocus,
tercatat 91 orang, yang terdiri dari 3 kelas. LCD, pendingin ruangan (AC).

3. Program Magang Bakti BCA Hingga saat ini, BCA telah memberikan bantuan
Program Magang Bakti BCA telah dikembangkan kepada 17 sekolah binaan dari SD, SMP hingga SMA
sejak 2002, yang ditujukan bagi lulusan SMA hingga di Gunung Kidul, Yogyakarta; Gadingrejo, Lampung;
Sarjana. Peserta program akan mengikuti proses dan Taktakan, Serang, Banten.
pelatihan dan permagangan selama satu tahun
tanpa ikatan dinas, di mana mereka akan dibekali Pada bulan Oktober 2015, BCA bekerja sama dengan
dengan pengalaman magang di bidang operasional Masters Hand memberikan pelatihan kepada 35
perbankan dan pengetahuan lainnya. guru SMP dan SMA perwakilan dari Sekolah Binaan
BCA wilayah Yogyakarta, yaitu SMPN 1 Ponjong,
Saat ini, Program Magang Bakti BCA memberi SMPN 1 Semanu, SMPN 1 Karangmojo, dan SMAN 1
kesempatan bagi peserta magang untuk mendapatkan Karangmojo, dengan tema Guru Hebat Siswa Hebat .
pengalaman operasional sebagai CSO (Customer
Service Officer) atau sebagai teller. Peserta magang 5. Beasiswa Bakti BCA
akan menjalani serangkaian program pelatihan, Sejak tahun 1999, BCA menjalankan program
seperti menghitung dan menyortir uang secara Beasiswa Bakti BCA. Program ini ditujukan bagi
aman, mengidentifikasi keaslian mata uang Rupiah, mahasiswa Strata Satu (S1) yang berprestasi namun
keterampilan sebagai teller/CSO, pengetahuan tentang memiliki kendala finansial. Diharapkan program
produk BCA, simulasi mini banking dan kerahasiaan tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar dan
bank, dan lain sebagainya. Selain itu, peserta magang membantu mereka menyelesaikan pendidikan.
juga akan dibekali pelatihan soft skill, seperti motivasi Beasiswa Bakti BCA meliputi uang kuliah (SPP) dan
dan perawatan diri. atau bantuan uang saku.

Selanjutnya, peserta magang dengan kinerja terbaik Pada 2015, BCA memberikan beasiswa kepada 481
akan mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan mahasiswa untuk periode tahun ajaran 2014/2015
pendidikan. Hingga saat ini, animo masyarakat dan 468 mahasiswa untuk periode tahun ajaran
terhadap Program Magang Bakti BCA relatif baik. 2015/2016. Pemberian beasiswa ini dilakukan

388
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

melalui kerja sama dengan 14 perguruan tinggi negeri melalui program mata kuliah online oleh Fakultas
terkemuka di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL) UGM. Selain itu,
(UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas BCA juga memberikan bantuan untuk renovasi
Padjadjaran (Unpad), Institut Pertanian Bogor (IPB), Gedung Perpustakaan pusat UGM dalam rangka
Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Gadjah memperkuat kestabilan gedung terhadap gempa
Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember tektonik, serta bantuan renovasi ruang musik di
(ITS), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosoemantri
Udayana (UD), Universitas Sumatera Utara (USU), untuk melengkapi pengembangan soft skill
Universitas Hasanuddin (UNHAS), Universitas mahasiswa UGM.
Mulawarman (UNMUL), Universitas Brawijaya (UB), Universitas Indonesia, Jakarta
dan Universitas Samratulangi (UNSRAT). BCA juga Di Fakultas Ekonomi (FE) UI, BCA kembali
menjalin kerja sama dengan beberapa yayasan, menjadi sponsor pada penyelenggaraan The 4th
seperti Yayasan Paramadina, Yayasan Perbanas, Bachelor Journey, The 8th Master Journey, The 10th
Yayasan Karya Salemba Empat, ISRF, Sanata Dharma, Doctoral Journey in Management 2015. Sebuah
dan IKOPIN dalam memberikan beasiswa pendidikan ajang kompetisi yang diikuti mahasiswa master
bagi mahasiswa berprestasi. dan doctoral manajemen dari berbagai lembaga
pendidikan tinggi dan universitas di Indonesia.
Untuk memperluas wawasan para penerima beasiswa, PPM School of Management, Jakarta
BCA juga memfasilitasi program pengembangan BCA menjadi sponsor utama penyelenggaraan
soft skill di beberapa universitas tersebut, seperti: The 5th PPM Regional Case Competition (RBCC).
pelatihan, program mentoring dan juga seminar. Kompetisi ini diikuti oleh lebih dari 73 tim sekolah
tinggi atau universitas di Indonesia, Singapura,
6. Kemitraan Pendidikan Malaysia, Filipina, China, dan sebagainya.
Terkait dengan kemitraan pendidikan, pada tahun Universitas Diponegoro, Semarang
2015, BCA melakukan kegiatan antara lain: BCA mendukung penyediaan sarana Bloomberg di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Undip, selain
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta menjadi sponsor kegiatan Diponegoro Entrepreneur
BCA memberikan bantuan untuk pembuatan Festival.
program Massive Open Online Courses (MOOCs)
yaitu program perkuliahan yang ditransmisikan
secara online dan dijalankan dengan prinsip
keterbukaan dan setiap individu dapat memiliki
akses internet untuk mengabsorbsi pengetahuan

Pelatihan Mahasiswa penerima Beasiswa Bakti BCA

389
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

The United Nations Childrens Fund (UNICEF) Edukasi Literasi Keuangan Keluarga TKI. Pada
BCA kembali memberikan perhatian kepada Mei dan Juni 2015, BCA menyelenggarakan
pendidikan anak bangsa, salah satunya diwujudkan program edukasi literasi keuangan kepada anak-
dengan menyerahkan donasi untuk Pendidikan anak dan juga keluarga TKI di Arjawinangun,
Ramah Anak. Dalam Pendidikan Ramah Anak, Cirebon; Dukuh Jati, Indramayu; dan Sagaranten,
UNICEF dan BCA menghasilkan dua inovasi Sukabumi, tentang pengelolaan keuangan
modul, yakni modul sekolah yang aman dan kuat sederhana, yaitu menabung dan juga sosialisasi
serta membangun masyarakat yang tangguh. layanan pengiriman uang luar negeri.
Yayasan Djarum (Djarum Foundation) Edukasi Literasi Keuangan melalui Program
Dalam rangka mengembangkan kualitas SDM di Day Care BCA. Beberapa kegiatan terkait
Indonesia, BCA mendukung Djarum Foundation literasi keuangan bagi anak usia sekolah juga
untuk merenovasi sarana dan prasarana dilaksanakan melalui program Day Care BCA, yang
infrastruktur di SMK PGRI 1 Mejobo, Kudus dan diberikan kepada anak-anak karyawan BCA.
SMK Taman Siswa, Kudus. Edukasi Literasi Keuangan dengan Mobil Literasi
Keuangan (SiMOLEK). Pada Agustus 2015 BCA
7. Edukasi Solusi Perbankan & Literasi Keuangan berpartisipasi dalam kegiatan edukasi dengan
Untuk mendukung pelaksanaan program literasi menggunakan mobil literasi keuangan (SiMOLEK)
keuangan, BCA menyelenggarakan beberapa kegiatan, yang diprakarsai Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
antara lain: Program Edukasi Literasi Keuangan seperti
Edukasi Literasi Keuangan Anak Sekolah pemahaman akan perencanaan keuangan,
Dasar. Sejak 2007, BCA bekerja sama dengan produk/jasa keuangan (manfaat, risiko, hak, dan
KidZania dalam mengembangkan sarana edukasi kewajiban) dilakukan di 17 kota.
perbankan dalam bentuk edutainment yang Edukasi Literasi Keuangan TKI di Hongkong.
ditujukan bagi anak-anak agar mengenal tentang Pada Agustus 2015 dengan diprakarsai oleh
menabung, pengenalan perbankan, layanan dan OJK, BCA berpartisipasi dalam kegiatan edukasi
fungsi ATM, serta profesi di industri perbankan. keuangan bagi TKI di Hong Kong, dimana kegiatan
Salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu ini didukung juga oleh Konsulat Jenderal RI Hong
mengundang 1.500 murid dari Sekolah Dasar Kong (KJRI), Badan Nasional Penempatan dan
Binaan BCA yaitu SDN 1 Taktakan Serang, SDN 2 Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)
Taktakan Serang dan juga Sekolah Dasar lainnya dan Lembaga Jasa Keuangan. Tujuan dari
yang berada di sekitar Kantor wilayah atau kantor edukasi tersebut adalah memberikan pemahaman
cabang BCA di Jabodetabek mengelola keuangan, pengenalan OJK dan LJK,
produk/jasa keuangan (manfaat, risiko, hak dan
kewajiban) serta kewirausahaan.

Penyerahan donasi buku koleksi perpustakaan Edukasi Perbankan untuk anak Sekolah Dasar di KidZania
SD 35 Nuni, Manokwari

390
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Edukasi Literasi Keuangan melalui pengembangan C.2.2. Solusi Sinergi BCA


produk Simpanan Pelajar (Simpel/Simpel IB) BCA bersinergi dengan beberapa lembaga yang
dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan memiliki kredibilitas dan kompetensi di bidang budaya,
dan pemahaman kepada siswa, orang tua dan kesehatan, lingkungan, olahraga, dan empati, untuk
komunitas sekolah mengenai layanan keuangan mengimplementasikan kegiatan Solusi Sinergi BCA.
khususnya produk tabungan.
Edukasi Literasi Keuangan melalui program LAKU Pada 2015, program yang dijalankan antara lain:
PANDAI yang dicanangkan oleh OJK bertujuan 1. Bakti BCA di bidang Budaya
untuk memberikan bekal pemahaman kepada 2. Bakti BCA di bidang Kesehatan
masyarakat akan prinsip pengelolaan keuangan, 3. Bakti BCA di bidang Lingkungan Hidup
menyadarkan masyarakat akan fungsi tabungan 4. Bakti BCA di bidang Olahraga
sebagai sarana persiapan dan perwujudan 5. Program Empati
masa depan keluarga serta menyadarkan dan
memberikan pemahaman kepada masyarakat C.2.2.A. Bakti BCA di Bidang Budaya
akan perbedaan hutang konsumtif dan hutang BCA turut berperan aktif dalam upaya pelestarian dan
produktif. pengembangan budaya nasional. Selama 2015, BCA
melaksanakan berbagai kegiatan antara lain:
BCA aktif menyusun dan mempublikasikan materi
edukasi solusi perbankan BCA melalui berbagai 1. Wayang
sarana, salah satunya Rubrik Berita BCA. Selama Sejak 2012, BCA mengembangkan program BCA
periode 2015, BCA bekerja sama dengan beberapa untuk Wayang Indonesia. Program BCA untuk Wayang
media massa untuk mempublikasikan dan mengasuh Indonesia diimplementasikan dalam berbagai program
Rubrik Berita BCA, seperti koran Kompas, Pikiran antara lain:
Rakyat, Jawa Pos News Network (JPNN), majalah WOW World of Wayang
SWA, majalah Tempo, tabloid Kontan, kompas.com, BCA bekerja sama dengan Persatuan Pedalangan
kontan.co.id, yahoo.co.id, Pikiran Rakyat, detik.com Indonesia (Pepadi) dan Kompas TV, kembali
versi mobile, SWA online, Tempo online, metrotvnews. melanjutkan pengembangan sarana edukasi dan
com, dan beberapa media lainnya. pengenalan wayang kepada generasi muda melalui
layar kaca. WOW pertama kali diluncurkan pada 2012.
Program WOW ditayangkan setiap Minggu siang, di
Kompas TV. Ke depan, program ini diharapkan dapat
menumbuhkan kebanggaan dan memotivasi generasi
muda untuk mengenal dan mengembangkan wayang
Indonesia.

Wayang for Student


Kegiatan ini dikembangkan sebagai salah satu upaya
untuk mensosialisasikan dan mengenalkan wayang
kepada generasi muda. Pada 2015, program edukasi
wayang kepada siswa dilaksanakan di SMP Pangudi
Luhur Domenico Savio, Semarang dengan lakon The
Young Hero - Kisah Heroik Abimanyu yang ditonton oleh
400 siswa serta 30 guru dan karyawan; SMP Negeri
18 Semarang dengan lakon The Self Transformation
Kisah Dewa Ruci dengan penonton 750 siswa
serta 30 guru dan karyawan; serta SMP Kanisius
Edukasi literasi keuangan melalui produk St. Yoris, Semarang dengan lakon Never Ending Love
Simpanan Pelajar (SimPel)

391
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Story Kisah Rama Sinta dengan penonton 401 untuk menyaksikan pementasan Teater Koma dengan
siswa serta 25 guru dan karyawan. Kegiatan tersebut lakon Ular Putih (Maret 2015). Pada bulan November
dilaksanakan masing-masing selama satu hari penuh. 2015, BCA kembali mendukung pementasan Teater
Koma dengan lakon Kalau Penguasa Kacau (KPK)
Wayang Goes to Campus
BCA mendukung penyelenggaraan acara ini sebagai C.2.2.B. Bakti BCA di Bidang Kesehatan
upaya mengedukasi generasi muda, khususnya BCA turut aktif memfasilitasi kegiatan layanan kesehatan
mahasiswa. Kegiatannya beragam, seperti pameran, masyarakat, antara lain pengembangan layanan
seminar, dan pertunjukan wayang. Kegiatan Wayang kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat kurang
Goes to Campus dilaksanakan di Universitas Indonesia, mampu. Dalam pelaksanaannya, BCA bekerja sama
pada Mei 2015 dengan beberapa lembaga yang memiliki kompetensi
dan kredibilitas tinggi di bidang layanan kesehatan.
Wayang in Town
Sebagai kesinambungan dari program Wayang Masuk Selama 2015, pelaksanaan kegiatan sosial di bidang
Sekolah, BCA kembali mengembangkan program kesehatan antara lain:
edukasi dan pengenalan wayang ke generasi muda
yang bertajuk Wayang in Town di Galeri Indonesia 1. Operasi Katarak. BCA aktif memfasilitasi layanan
Kaya, Grand Indonesia pada 17-18 November 2015. operasi katarak bagi masyarakat kurang mampu,
Pada kegiatan ini, BCA mengundang 600 siswa dari bekerja sama dengan Seksi Penanggulangan Buta
20 SMP dan SMA di Jakarta untuk mengenal wayang Katarak Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia
lebih dekat melalui sejumlah pagelaran, talkshow, dan (SPBK Perdami). Program yang dilaksanakan secara
kompetisi. berkesinambungan ini pertama kali diadakan pada
2001. Selain untuk mengurangi jumlah penderita
2 Edukasi Budaya katarak, kegiatan ini juga mendukung program
BCA aktif mendukung beberapa organisasi yang Pemerintah dan World Health Organization (WHO)
memiliki dedikasi dan integritas dalam pengembangan Vision 2020, yakni The Right to Sight, sebuah inisiatif
budaya bangsa, baik dalam bentuk donasi maupun global untuk mengurangi kebutaan di dunia.
sponsorship. Di antaranya BCA bekerja sama dengan
Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi), Unima Sepanjang 2015, layanan operasi katarak gratis
Indonesia, dan Teater Wayang Indonesia (Senawangi). telah berhasil melakukan sekitar 689 tindakan,
yang diselenggarakan di berbagai daerah, antara
Selain itu, BCA juga mengundang siswa-siswi SMA lain di Ciledug, Tangerang, Banten; Pelabuhan Ratu,
sekolah binaan dari Lampung, Serang dan Yogyakarta Sukabumi, Jawa Barat; Balangan, Kalimantan Selatan;

Presiden Direktur BCA dalam kegiatan Wayang in Town yang diikuti 600 siswa

392
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Lela, Maumare, Flores; Sukadana, Lampung; Liwa, 4. Kacamata Gratis. Melalui program Bakti BCA, murid-
Lampung dan Mamuju, Sulawasi Barat. murid di sekolah binaan BCA dapat melakukan
pemeriksaan mata dan memperoleh bantuan kacamata
2. Donasi Alat Bantu Operasi Katarak. Sebagai secara gratis. Kegiatan ini dilaksanakan serempak di
ungkapan syukur HUT ke-58, BCA menyerahkan Serang, Banten; Lampung; dan Yogyakarta.
bantuan 13 alat operasi katarak dan dua alat biometri
kepada SPBK-Perdami. Penyerahan secara simbolis 5. Donor Darah Bakti BCA. Sejak 1991, BCA bekerja sama
dilakukan Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dengan PMI menyelenggarakan acara donor darah
kepada Sekretaris Jenderal Perdami M. Sidik. sebanyak tiga sampai empat kali setiap tahun, yang
dilaksanakan di kantor pusat maupun di beberapa
3. Layanan Kesehatan. Pada peringatan HUT BCA cabang BCA. Pada 2015, BCA telah menyumbangkan
ke-58, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja 1.820 kantong darah kepada PMI.
meresmikan Klinik Bakti Medika yang berlokasi di
daerah Mangga Dua, Jakarta. Selain meresmikan 6. Lain-lain. Dalam rangkaian edukasi mengenai
dan melaksanakan pengobatan gratis di Klinik Bakti kesehatan, BCA juga aktif memberikan dukungan
Medika, BCA juga melaksanakan pengobatan gratis baik dalam bentuk donasi maupun sponsor kepada
bagi masyarakat di sekitar Klinik Duri Utara, Jakarta lembaga, antara lain Kampanye Peduli Alzheimer
Barat serta di beberapa desa binaan BCA sebagai (Yayasan Alzheimer/ALZI), Penuntasan TBC, Rumah
apresiasi kepada masyarakat Indonesia yang telah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto,
memberikan dukungan dan kepercayaan kepada BCA. dan sebagainya.

Sejak 2012, BCA memfasilitasi layanan kesehatan C.2.2.C. Bakti BCA di Bidang Lingkungan
yang berkualitas dengan biaya yang relatif terjangkau Pengelolaan lingkungan hidup merupakan salah satu
bagi masyarakat kurang mampu, meliputi layanan upaya menjaga ekosistem alam dan mengurangi
konsultasi kesehatan umum maupun pengobatan, dampak kerusakan lingkungan. Maka, BCA bermitra
layanan keluarga berencana, operasi kecil/ dengan beberapa lembaga yang memiliki kepedulian dan
penanganan dan perawatan luka, imunisasi anak, kapabilitas dalam hal tersebut untuk melakukan berbagai
vaksinasi dewasa, dan lain-lain. kegiatan berikut:
1. Bekerja sama dengan WWF, menanam mangrove di 10
Jumlah pasien selama 2015 di Klinik Duri Utara lokasi sebanyak 18.000 bibit pohon mangrove.
mencapai 10.335 pasien dan klinik Bakti Medika 2. Bekerja sama dengan BOSF melaksanakan
sebanyak 1.563 pasien. pelepasliaran orangutan di Kalimantan Timur.
3. Bekerja sama dengan Banyuwangi Sea Turtle
Foundation melakukan pelestarian penyu di
Banyuwangi.

Direksi BCA menyerahkan donasi alat bantu operasi katarak Pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis untuk
siswa sekolah

393
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

4. Dalam rangka penjualan ORI012 BCA bekerja sama C.2.2.F. Lain-lain


dengan Yayasan Terangi yang ditunjuk Departemen BCA memberikan donasi kepada lembaga atau organisasi
keuangan melakukan pelestarian terumbu karang di yang melakukan kegiatan sosial untuk kepentingan
Pulau Harapan, Kepulauan Seribu. masyarakat, selaras dengan pilar kegiatan sosial BCA.
Pada 2015, BCA memberikan donasi pada kegiatan
C.2.2.D. Bakti BCA dalam Olahraga pelayanan sosial kemanusiaan bagi anak-anak, santunan
Dalam rangka mendukung kemajuan olahraga nasional anak yatim dan dhuafa, bantuan kepada Yayasan
dan mensosialisasikan pola hidup sehat, sejak 2014 PEPABRI, Yayasan Korps Cacat Veteran Republik
BCA telah menandatangani Nota Kesepakatan dengan Indonesia, Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), dan
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) untuk Purnayuda.
menyelenggarakan kompetisi bulutangkis tingkat
internasional. Kompetisi tahunan ini diprakarsai oleh C.2.3. Solusi Bisnis Unggul BCA
PBSI, Badminton World Federation (BWF), dan beberapa Pemberdayaan masyarakat adalah upaya yang ditujukan
lembaga lain dengan nama BCA Indonesia Open (BIO). untuk menciptakan keadaan di mana masyarakat mampu
bertumbuh dan mencapai kemajuan secara mandiri. BCA
Pada 2015, BCA kembali mendukung turnamen mendukung upaya tersebut melalui Solusi Bisnis Unggul
bulutangkis kelas dunia, BCA Indonesia Open Superseries BCA. Program ini dikembangkan sejalan dengan salah
Premier (BIOSSP) yang berlangsung di Istora Senayan, satu keunggulan solusi perbankan BCA dalam payment
Jakarta, pada 2-7 Juni 2015. system.

Pada 6 Juni 2015, BCA bersama Ismaya Live dan Mesarace Beberapa bentuk implementasi program solusi bisnis
kembali menyelenggarakan lomba lari 5K di malam hari unggul BCA, antara lain:
yang bertajuk Electro Run 2015, yang bertempat di Dunia 1. Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Mitra Bersama;
Fantasi Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. dan
2. Pemberdayaan dan Kemitraan dengan Komunitas.
Selain itu, BCA juga mendukung berbagai kegiatan
olahraga lainnya dalam bentuk donasi maupun C.2.3.A. Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Mitra
sponsorship, seperti turnamen golf, dan lain-lain. Bersama
Peran Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia telah
C.2.2.E. Empati terbukti mampu menyelamatkan perekonomian bangsa
Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, BCA juga saat dilanda krisis ekonomi beberapa waktu yang
aktif memberikan bantuan bagi masyarakat yang terkena lalu. UKM mampu menciptakan lapangan pekerjaan
musibah bencana alam antara lain banjir di Bandung bagi masyarakat sehingga memperkuat fundamental
Selatan dan letusan gunung Sinabung di Sumatera Utara, perekonomian Indonesia.
serta rehabilitasi pasar Klewer, Solo paska kebakaran.

Maskot BIO beraksi pada gelaran BCA Indonesia Open 2015 Direksi BCA pada pembukaan BIO 2015

394
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Sejak 2009, BCA berkolaborasi dengan PT Astra Pengurus LPB Mitra Bersama juga aktif melakukan kerja
International Tbk dan PT Pertamina (Persero) Tbk untuk sama dengan lembaga pendidikan dan Pemerintah
mengembangkan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Daerah maupun lembaga terkait setempat untuk
Mitra Bersama untuk memfasilitasi pelaku UKM agar memberikan pelayanan yang lebih efektif kepada para
dapat mengembangkan usahanya secara kompetitif dan pelaku UMKM.
berkelanjutan.
C.2.3.B. Kemitraan dengan Komunitas
Dalam implementasinya, LPB Mitra Bersama difasilitasi BCA aktif melakukan pendampingan kepada beberapa
oleh Yayasan Dharma Bhakti Astra, antara lain dalam komunitas di daerah untuk membuka peluang
memberikan konsultasi dan pelatihan, seperti mengelola usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi
keuangan/akuntansi sederhana, kemasan, website, quality masyarakat setempat. Hal ini tentunya diharapkan
control, dan sebagainya; memfasilitasi pengenalan dan mampu meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian
upaya pengembangan pasar; memfasilitasi pengenalan masyarakat, yang secara tidak langsung akan mendukung
perbankan atau lembaga finansial, seperti sosialisasi peningkatan ekonomi Indonesia. Beberapa program yang
produk dan jasa perbankan, temu pembiayaan UMKM; diimplementasikan antara lain:
serta memperluas jejaring pelaku UMKM seperti temu
usaha, bazar, dan sebagainya. Pengembangan Wirawisata Gua Pindul
Paguyuban Wirawisata Gelaran II merupakan
Saat ini, LPB Mitra Bersama telah berkembang di komunitas yang diprakarsai karang taruna, dengan
beberapa kota, di antaranya: restu pemuka masyarakat setempat, untuk
LPB Mitra Bersama Sidoarjo, Jawa Timur: 553 pelaku mengembangkan Wirawisata Gua Pindul, yang terletak
UKM di bidang kerajinan, konveksi, bengkel, dan spare di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten
part kendaraan roda dua. Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
LPB Mitra Bersama Palembang, Sumatera Selatan: Pengembangan desa wisata tersebut, diharapkan
166 pelaku UKM di bidang kuliner, jumputan, dan dapat memberdayakan masyarakat setempat dengan
bengkel. adanya pembukaan lapangan pekerjaan dan lapangan
LPB Mitra Bersama Yogyakarta: 217 pelaku UKM di usaha.
bidang kuliner, kerajinan, bengkel, dan perdagangan.
LPB Mitra Bersama Pontianak, Kalimantan Barat: 130 Sejak 2012, BCA aktif mendukung upaya yang
pelaku UKM di bidang kuliner, kerajinan, dan bengkel. dilakukan Karang Taruna Gelaran II Desa Bejiharjo
Sedangkan LPB Mitra Bersama Bukittinggi, Sumatera dengan memasang Electronic Data Capture (EDC) BCA
Barat, sejak awal 2015 telah dapat berdiri sendiri dan sebagai alternatif sarana pembayaran pengunjung
membentuk Koperasi Serba Usaha Jam Gadang, yang Gua Pindul. Untuk mewujudkan kesinambungan
menaungi sekitar 30 pelaku UKM di bidang kuliner. dukungan, BCA mengembangkan soft skill dan

Wirawisata Gua Pindul, Gunung Kidul

395
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

kualitas SDM pengelola desa wisata dengan beragam bantuan dana untuk pembangunan sarana dan
pelatihan, mencakup materi promosi, pengembangan prasarana pengembangan Desa Wisata Wayang
paket permainan, dan pembuatan alat permainan. Wukirsari berupa joglo dan pendopo wayang.

Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan dan Pengembangan Desa Wisata Pentingsari
melengkapi wisata air yang selama ini telah ada. BCA Desa Wisata Pentingsari atau dikenal sebagai Dewi
juga menyelenggarakan pelatihan terkait kualitas Peri yang terletak di lereng Gunung Merapi, Kecamatan
layanan, pengetahuan mengenai pariwisata, hingga Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta ini
menggunakan dan mengelola promosi secara online. merupakan area yang memiliki potensi berkembang
sebagai desa wisata alam, budaya, dan pertanian.
Selain itu, BCA juga membantu Paguyuban Wirawisata Turis dapat tinggal dan merasakan kehidupan di
Gelaran II dalam mengembangkan sarana dan desa atau live in. BCA menyelenggarakan pelatihan
prasarana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk bagi pengurus Dewi Peri terkait pengelolaan sarana
memberikan pendidikan usia dini kepada anak-anak dan prasarana, serta SDM. Pelatihan ini mencakup
di sekitar Desa Bejiharjo. beberapa materi, antara lain industri pariwisata dan
pengelolaannya, layanan prima, kerja sama tim, dan
Pengembangan Desa Wukirsari pelatihan komunikasi.
Desa Wukirsari yang terletak di kecamatan Imogiri
ini menjadi desa rintisan batik tulis di Kabupaten Setelah memberikan pelatihan pengelolaan desa
Bantul, di mana batik merupakan kerajinan tradisi wisata dan membangun layanan prima, BCA juga
turun temurun. Selain batik, tatah sungging (kerajinan membantu Dewi Peri membuat kantor sekretariat
kulit) yang menghasilkan produk wayang kulit dan desa, memperbaiki dan membangun joglo-joglo yang
kerajinan kulit lainnya juga menjadi andalan. Untuk digunakan untuk menerima tamu, serta membangun
meningkatkan kemampuan pengelolaan desa wisata, rumah produksi yang digunakan para ibu rumah
BCA menyelenggarakan pelatihan keterampilan SDM. tangga membuat berbagai makanan ringan sebagai
Materi pelajaran dilengkapi dengan studi banding oleh-oleh khas Dewi Peri.
pada pelayanan jasa wisata.
Pengembangan Desa Wisata Tamansari
Setelah mendapatkan pelatihan pengelolaan desa Desa Wisata Tamansari terletak di Kecamatan Licin,
wisata, layanan prima, dan pemasaran melalui Kabupaten Banyuwangi, di lereng Gunung Ijen.
internet, pada pertengahan 2015, BCA memberikan Adapun potensi wisata asli daerah yang terdapat di
Desa Tamansari adalah kehidupan penduduk desa
seperti bertani; berkebun kopi, cengkeh, dan cokelat;
menambang belerang; serta mengenal kebudayaan
setempat yaitu Tari Gandrung.

Pada Juni 2015, BCA memberikan pelatihan kepada


pengurus Desa Wisata Tamansari sebagai wujud
dukungan BCA terhadap pengembangan industri
pariwisata melalui program pengembangan desa
wisata.

Perajin Tatah Sungging di Desa Wukirsari

396
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Pada 12-14 Juni 2015, BCA mengajak beberapa Selain memberikan pelatihan, BCA juga memberikan
pengurus Desa Wisata Tamansari untuk melakukan bantuan infrastruktur berupa perangkat komputer,
studi banding ke Desa Wisata Pentingsari, bersama kantor sekretariat, toilet, dan saung untuk kegiatan
pengurus Kampung Wisata Batu Lonceng. penerimaan tamu.

Untuk melengkapi program pengembangan desa Selain itu, BCA juga mendukung kegiatan Hajat
wisata, BCA memberikan bantuan dana pembangunan Lembur, sebuah kegiatan tradisi masyarakat Desa
sarana dan prasarana Desa Wisata Tamansari untuk Sunten Jaya dalam menyambut tahun baru Hijriah.
kantor sekretariat, toilet, dan joglo untuk menerima Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan di Kampung
tamu wisata. Pengembangan Desa Wisata Tamansari Wisata Batu Lonceng, yang menampilkan kesenian
mendapatkan dukungan dari pemerintah Kecamatan daerah baik dari kalangan Kabuyutan Batu Lonceng,
Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. maupun dari Kabuyutan lain di daerah Bandung dan
sekitarnya. Kegiatan ini juga didukung serta dihadiri
Pengembangan Desa Wisata Batu Lonceng oleh pejabat pemerintahan daerah Kabupaten
Kampung Wisata Batu Lonceng terletak di Desa Sunten Bandung Barat.
Jaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung
Barat, Jawa Barat. Desa ini selain merupakan salah Pendampingan Komunitas Code Margonda
satu konservasi alam berupa mata air untuk sungai Komunitas Code Margonda merupakan tempat
Cikapundung, juga terdapat situs Batu Lonceng berkumpulnya komunitas untuk berkegiatan, meeting,
berupa prasasti peninggalan Kerajaan Pajajaran yang sharing, dan workshop di Kota Depok, Jawa Barat.
ditemukan sekitar abad ke-16. Sebuah inovasi tempat yang menghadirkan suasana
gaya kerja bersama antar industry kreatif secara
Potensi wisata yang dipunyai Kampung Wisata Batu terbuka, dengan membawa nilai (value) komunitas ke
Lonceng, selain situs prasasti Batu Lonceng, adalah dalam pengembangan bisnis.
kehidupan masyarakat desa seperti bercocok tanam
palawija, berkebun kopi, beternak kambing dan sapi, Tujuan terbesar co-working adalah melahirkan
camping ground, maupun live in di rumah penduduk. suasana kolaborasi melalui kerja sama untuk
Beberapa pengurus Kampung Wisata batu Lonceng mempercepat tercapainya pertumbuhan ekonomi
juga ikut serta melakukan studi banding ke Desa serta sosial dan budaya Indonesia. Sampai saat ini
Wisata Pentingsari, Yogyakarta, bersama pengurus sudah lebih dari 18.000 orang berkunjung dan lebih
Desa Wisata Tamansari, Banyuwangi. dari 1.300 kegiatan telah dilangsungkan dengan fokus
pembinaan UKM dan peningkatan inkubasi start-up
Pada Juli 2015, BCA memberikan pelatihan digital kreatif.
pengelolaan pariwisata serta layanan prima kepada
pengurus dan ibu-ibu PKK Kampung Wisata Batu BCA mulai mendampingi Komunitas Code Margonda
Lonceng. Kegiatan ini sebagai wujud dukungan BCA dengan memberikan bantuan sarana dan prasarana
terhadap pengembangan industri pariwisata melalui berupa beberapa peralatan pendukung kantor
program pengembangan desa wisata. co-working space Code Margonda di Depok.

397
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

C.3. Pengeluaran Perusahaan Terkait Kegiatan Sosial Kemasyarakatan

Pengeluaran Perusahaan Terkait Kegiatan Sosial Kemasyarakatan


Bakti BCA Jumlah (dalam Jutaan Rp)
Solusi Cerdas BCA:
PPA/PPTI non gelar 16.868
Beasiswa Bakti BCA 5.274
Sekolah Binaan Bakti BCA 447
Kemitraan Pendidikan dan Bakti BCA Terintegrasi 14.978
Edukasi Literasi Keuangan 2.934
Solusi Sinergi BCA:
Kesehatan 4.066
Budaya 6.003
Lingkungan 2.325
Olahraga 950
Empati 978
Lain-lain 2.728
Solusi Bisnis Unggul BCA Komunitas 1.912
TOTAL 59.463

D. PERLINDUNGAN NASABAH

D.1. Kebijakan Perusahaan


BCA senantiasa berupaya menjaga kepercayaan Kebijakan perusahaan dalam memberikan perlindungan
nasabah dengan menerapkan prinsip kehati-hatian nasabah tertuang pada salah satu tata nilai BCA, yaitu
serta mengedepankan keamanan dan pelayanan bagi fokus pada nasabah. Bagi BCA, pengelolaan bisnis
nasabah. Memberikan perlindungan yang maksimal tidak sekedar mengejar profitabilitas tetapi berupaya
terhadap kepentingan nasabah merupakan kunci untuk memberikan solusi perbankan bagi nasabah, mitra kerja,
membangun kepercayaan nasabah terhadap sistem dan masyarakat. Oleh sebab itu, pengembangan solusi
perbankan secara umum. perbankan senantiasa dilandasi atas kebutuhan nasabah
dengan memperhatikan perlindungan dan keselamatan
nasabah, serta dilaksanakan secara konsisten dan
berkesinambungan.

Direksi BCA pada hari Pelanggan Nasional

398
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Facebook www.facebook.com/XpresiBCA
D.2. Pelaksanaan Fan Page

www.facebook.com/GoodLifeBCA
D.2.1 Edukasi Kepada Nasabah
Edukasi kepada nasabah merupakan salah satu upaya www.facebook.com/BizGuideBCA
preventif untuk mencegah terjadinya penipuan transaksi www.facebook.com/BCAKlikPay
atau berbagai bentuk fraud lainnya. Itu sebabnya, www.facebook.com/KartuKreditBCA
BCA senantiasa aktif mengembangkan berbagai Twitter @XpresiBCA
program edukasi terkait keamanan bertransaksi saat @GoodLifeBCA
menggunakan produk dan layanan perbankan BCA.
@BizGuideBCA
Program edukasi nasabah BCA dilakukan secara konsisten
@HaloBCA
dan berkesinambungan, antara lain melalui publikasi
@BCAKlikPay
rubrik Berita BCA bekerja sama dengan beberapa media
massa, baik media konvensional maupun media online. @KartuKreditBCA
Melalui rubrik tersebut, BCA mencantumkan nomor Halo Youtube www.youtube.com/solusiBCA
BCA 1500888 sebagai sentra solusi transaksi perbankan Mindtalk #IdeaVolution
BCA. Kaskus Bank Central Asia
Slideshare www.slideshare.net/SolusiBCA
Sosialisasi nomor Halo BCA ataupun tata cara yang LinkedIn PT Bank Central Asia Tbk.
berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan nasabah Instagram GoodLife
BCA, ataupun masyarakat umum, dikomunikasikan
dengan menggunakan website www.bca.co.id dan akun D.2.2. Mekanisme Pengaduan Nasabah
Twitter @HaloBCA sebagai akun media sosial utama. BCA menyediakan beberapa saluran komunikasi untuk
pengaduan nasabah, yaitu contact center Halo BCA
BCA juga aktif mengembangkan sarana edukasi melalui yang setia memberikan pelayanan setiap hari selama
akun media sosial, antara lain: 24 jam non-stop. Bagi BCA, saran dan keluhan nasabah
merupakan umpan balik yang sangat berharga dalam
upaya BCA memperkuat dan meningkatkan kualitas
layanannya.

Sebagai sarana pendukung terkait perlindungan nasabah,


BCA menyediakan beberapa saluran komunikasi kepada
nasabah BCA, antara lain:
Layanan contact center 24 jam Halo BCA 1500888
e-mail ke halobca@bca.co.id.
Twitter @HaloBCA
Bertatap muka langsung dengan staf frontliner BCA

Nomer Call Center HaloBCA 1500888

399
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

D.2.3. Halo BCA Sepanjang 2015, akun Twitter resmi @HaloBCA memiliki
Layanan Halo BCA 1500888 merupakan sarana yang 91.324 followers dan mendapatkan 83.542 mention.
memudahkan nasabah BCA untuk memperoleh informasi Selain Twitter, nasabah dapat menyampaikan masukan
penting terkait produk dan layanan BCA. Selain itu, Halo dan saran melalui beragam akun resmi media sosial BCA
BCA juga menjadi salah satu media untuk menerima yang tercantum di www.bca.co.id/socialmedia atau di
pengaduan nasabah. halaman 399 buku ini.

Selama 2015, Halo BCA menerima 9.483.013 panggilan D.2.6. Sosialisasi Saluran Pengaduan Nasabah
telepon, di mana 9,5% atau 896.459 panggilan merupakan Melalui berbagai materi promosi dan collateral (buku
keluhan nasabah dan 24,3% atau 2.305.628 panggilan tabungan, starter pack produk), BCA aktif melakukan
terkait kebutuhan nasabah atas informasi produk dan edukasi sarana komunikasi, salah satunya dengan
layanan BCA. Pada 2015, sejumlah 97,8% keluhan mencantumkan informasi mengenai layanan contact
nasabah dapat diselesaikan sesuai service level. center Halo BCA 1500888 maupun website www.bca.
co.id.
D.2.4. Surat Pembaca
BCA melalui Sekretaris Perusahaan senantiasa Selain itu, nasabah juga banyak menggunakan sarana
menanggapi dengan baik seluruh masukan maupun e-mail untuk berkomunikasi dengan BCA. Pada 2015,
pengaduan nasabah yang disampaikan melalui rubrik terdapat 167.967 e-mail dari nasabah, mencakup
Surat Pembaca di media cetak sebagai salah satu kebutuhan informasi produk atau layanan, masukan,
sarana untuk mendapatkan umpan balik dari nasabah. maupun permasalahan yang terkait dengan layanan BCA.
Selanjutnya, Sekretaris Perusahaan akan berkoordinasi
dengan Halo BCA maupun unit kerja dan cabang terkait D.2.7. Penanganan Pengaduan Nasabah
untuk menyelesaikan permasalahan yang disampaikan Penanganan pengaduan nasabah yang disampaikan
para nasabah. melalui berbagai media komunikasi diterima dan
ditanggapi secara cepat dan akurat oleh cabang maupun
Selama 2015, terdapat 21 masukan nasabah kepada BCA kantor layanan atau unit kerja terkait. Selain itu, BCA
yang disampaikan melalui surat pembaca di beberapa senantiasa memberikan perhatian serius setiap masukan
media cetak. Dari total masukan dan pengaduan dan keluhan para nasabah sehingga menjadi umpan balik
tersebut, BCA menindaklanjuti atau memberikan solusi bagi BCA untuk meningkatkan pelayanan yang prima bagi
penyelesaian semuanya (100%). nasabahnya.

D.2.5. Media Jejaring Sosial D.2.8. Pengembangan Penanganan Pengaduan Nasabah


BCA menggunakan sarana jejaring sosial untuk lebih BCA senantiasa berusaha memberikan layanan terbaik
mendekatkan diri dan berkomunikasi dengan nasabah, agar semua pemangku kepentingan mendapat manfaat
melalui berbagai platform media sosial seperti Facebook, dan nilai tambah yang optimal. Untuk itulah, BCA terus
Twitter, Youtube, Mindtalk, Instagram, Kaskus, LinkedIn mengembangkan dan melakukan penyempurnaan
dan Slideshare. prosedur maupun penanganan pengaduan, keluhan dan
saran yang diterima.

400
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Sebagai garda terdepan dalam menerima saran dan D.2.11. Penghargaan Dari Masyarakat
keluhan nasabah, BCA senantiasa meningkatkan kualitas Komitmen dan keunggulan layanan BCA dapat dibuktikan
petugas Halo BCA melalui pembekalan dan pembaharuan salah satunya dengan diterimanya penghargaan dari
product knowledge terkait beragam solusi perbankan BCA. berbagai lembaga independen, baik di skala nasional
maupun internasional.
D.2.9. Program Peningkatan Layanan Bagi Nasabah
Pengembangan Jaringan Kantor Cabang Pada 2015, BCA menerima berbagai penghargaan di
BCA terus berkomitmen dalam memberikan pelayanan antaranya dari Indonesia Contact Center Association
terbaik kepada nasabah, BCA terus mengembangkan (ICCA), Center for Customer Satisfaction & Loyalty (CCSL),
jaringan kantor cabangnya. Hingga akhir 2015, BCA Perbanas, Asia Pacific Contact Association Leadership
memiliki 1.182 kantor layanan, meningkat 92 kantor (APCAL), dan Contact Center World (CCW).
bila dibandingkan dengan kondisi per akhir 2014.
Pengembangan jaringan kantor layanan BCA ini bertujuan Penghargaan ini semakin mendorong BCA untuk terus
untuk menjangkau lebih luas kota-kota di penjuru menyempurnakan layanannya dengan mengelola
Indonesia. pengaduan nasabah dan memberikan solusi perbankan
terbaik bagi para nasabah.
D.2.10. Penataan Jaringan ATM dan Sinergi Jaringan
Dalam rangka meningkatkan kualitas layanannya, BCA
senantiasa melakukan pengawasan dan menganalisa
pengembangan jaringan ATM maupun sinergi jaringan
BCA. Hal ini dilakukan untuk memberikan layanan
dan solusi perbankan terbaik bagi nasabah maupun
masyarakat.

401
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi


Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2015
PT Bank Central Asia Tbk
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
PT Bank Central Asia Tbk tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas
kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 14 Maret 2016

Dewan Komisaris

Djohan Emir Setijoso


Presiden Komisaris

Tonny Kusnadi Cyrillus Harinowo Raden Pardede Sigit Pramono


Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen

Direksi

Jahja Setiaatmadja Eugene Keith Galbraith


Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur

Dhalia Mansor Ariotedjo Anthony Brent Elam Suwignyo Budiman Subur Tan
Direktur Direktur Direktur Direktur

Henry Koenaifi Armand Wahyudi Hartono Erwan Yuris Ang Rudy Susanto
Direktur Direktur Direktur Independen Direktur

402
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014

403
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

404
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014*) DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013*)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1 Januari
2014/
31 Desember 31 Desember 31 Desember
Catatan 2015 2014*) 2013*)
ASET
2b,2i,5,32,
Kas 35,37 17.849.460 19.577.571 16.284.142
2b,2i,2j,6,
Giro pada Bank Indonesia 32,35,37 37.774.577 38.875.175 35.269.077
2b,2i,2j,2v,
Giro pada bank-bank lain 7,32,35,37 8.438.924 4.614.271 3.447.290
2b,2i,2k,2v,
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank 8,32,35,37,
lain 43 56.259.099 12.018.932 12.254.043
2i,2l,9,32,
Aset keuangan untuk diperdagangkan 35,37 1.783.792 1.672.222 1.238.564

Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan


kerugian penurunan nilai sebesar Rp 433.339
pada tanggal 31 Desember 2015 (31 Desember
2014: Rp 396.343 dan 1 Januari 2014: 2i,2m,2v,10,
Rp 89.740) 32,35,37 7.367.389 7.569.364 6.434.376
Wesel tagih - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp 858 pada tanggal
31 Desember 2015 (31 Desember 2014: 2i,2v,32,35,
Rp 1.286 dan 1 Januari 2014: Rp 580) 37 2.541.352 3.226.980 2.632.832
2i,2o,2v,11,
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 32,37 515.099 26.289.663 41.056.171
Kredit yang diberikan - setelah dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai sebesar Rp 9.026.345
pada tanggal 31 Desember 2015 (31 Desember
2014: Rp 6.704.242 dan 1 Januari 2014: 2i,2n,2v,12,
Rp 5.611.256) 32,35,37,
Pihak berelasi 2aj,41 946.945 552.914 475.559
Pihak ketiga 377.669.347 339.306.154 306.203.573

Piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi


cadangan kerugian penurunan nilai sebesar
Rp 286.019 pada tanggal 31 Desember 2015
(31 Desember 2014: Rp 201.062 dan 1 Januari 2i,2p,2r,2v,
2014: Rp 79.673) 13,32,37 7.407.519 6.973.228 5.229.338

Investasi sewa pembiayaan - setelah dikurangi


cadangan kerugian penurunan nilai sebesar
Rp 5.046 pada tanggal 31 Desember 2015
(31 Desember 2014: Rp 3.204 dan 1 Januari 2i,2q,2v,32,
2014: Rp 3.868) 37 173.120 166.888 182.544

Dipindahkan 518.726.623 460.843.362 430.707.509

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

*)
Setelah penyajian kembali (Catatan 2d dan 42)
1

405
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014*) DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013*)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1 Januari
2014/
31 Desember 31 Desember 31 Desember
Catatan 2015 2014*) 2013*)
ASET

Pindahan 518.726.623 460.843.362 430.707.509

Aset dari transaksi syariah - setelah dikurangi


cadangan kerugian penurunan nilai sebesar
Rp 39.744 pada tanggal 31 Desember 2015
(31 Desember 2014: Rp 19.088 dan 1 Januari
2014: Rp 15.885) 2r 2.935.731 2.111.896 1.405.834

Efek-efek untuk tujuan investasi - setelah dikurangi


cadangan kerugian penurunan nilai sebesar
Rp 852.663 pada tanggal 31 Desember 2015
(31 Desember 2014: Rp 771.705 dan 1 Januari 2i,2s,2v,14,
2014: Rp 747.057) 32,35,37,43 51.153.115 71.528.070 48.407.338

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan


sebesar Rp 7.045.485 pada tanggal 31 Desember
2015 (31 Desember 2014: Rp 5.880.302 dan
1 Januari 2014: Rp 4.962.996) 2t,2v,15 9.712.021 8.844.930 7.440.017

Aset pajak tangguhan - bersih 2d,2ah,17,42 3.225.988 2.693.681 2.324.247

Aset lain-lain - setelah dikurangi cadangan kerugian


penurunan nilai sebesar Rp 938 pada tanggal
31 Desember 2015 (31 Desember 2014:
Rp 2.213 dan 1 Januari 2014: Rp 158) 2f,2u,2v,2w
Pihak berelasi 2aj,41 267.472 280.227 293.197
Pihak ketiga 8.351.820 6.853.368 6.271.185

JUMLAH ASET 594.372.770 553.155.534 496.849.327

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

*)
Setelah penyajian kembali (Catatan 2d dan 42)

406
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014*) DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013*)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1 Januari
2014/
31 Desember 31 Desember 31 Desember
Catatan 2015 2014*) 2013*)
LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

2i,2x,16,32,
Simpanan dari nasabah 35,37
Pihak berelasi 2aj,41 1.227.133 1.119.576 987.860
Pihak ketiga 472.439.082 446.786.180 408.497.903

Dana simpanan syariah 2y 351.667 296.832 250.146

2i,2x,16,32,
Simpanan dari bank-bank lain 35,37 4.156.053 3.754.260 3.301.039

2i,2l,9,32,
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan 35,37 74.234 14.702 113.516

2i,2m,10,32,
Utang akseptasi 35,37 4.374.939 4.697.946 4.539.442

2i,2o,14,32,
Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 35,37 38.602 - -

2i,2z,18,32,
Efek-efek utang yang diterbitkan 37 2.820.965 2.503.900 3.132.847

Liabilitas pajak penghasilan 2ah,17 251.091 251.818 276.017

2i,19,32,35,
Pinjaman yang diterima 37 1.743.337 3.080.942 500.952

Liabilitas imbalan pasca-kerja 2d,2ag,33,42 6.854.845 6.710.971 5.704.852

Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-


lain 2aa 7.613.476 6.260.219 5.768.437

JUMLAH LIABILITAS 501.945.424 475.477.346 433.073.011

Dana syirkah temporer 2y 2.802.406 1.952.498 1.443.902

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

*)
Setelah penyajian kembali (Catatan 2d dan 42)

407
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014*) DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013*)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1 Januari
2014/
31 Desember 31 Desember 31 Desember
Catatan 2015 2014*) 2013*)

EKUITAS

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik


entitas induk

Modal saham - nilai nominal Rp 62,50 (nilai penuh)


per lembar saham
Modal dasar: 88.000.000.000 lembar saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh:
24.655.010.000 lembar saham 1c,20 1.540.938) 1.540.938) 1.540.938)

Tambahan modal disetor 1c,2g,2ac,21 5.564.552) 5.564.552) 5.564.552)

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan


dalam valuta asing 2h 365.031) 316.437) 309.103)

Kerugian yang belum direalisasi atas aset keuangan


yang tersedia untuk dijual - bersih 2s,8,14 (103.499) (74.572) (478.631)

Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 31 1.077.708) 912.850) 770.311)
Belum ditentukan penggunaannya 2d,42 80.917.357) 67.224.233) 54.523.453)

Komponen ekuitas lainnya 7.334) 3.721) 1.613)

Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada


pemilik entitas induk 89.369.421) 75.488.159) 62.231.339)

Kepentingan non-pengendali 1d,2e,40 255.519) 237.531) 101.075)

JUMLAH EKUITAS 89.624.940) 75.725.690) 62.332.414)

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 594.372.770) 553.155.534) 496.849.327)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
*)
Setelah penyajian kembali (Catatan 2d dan 42)

408
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014*)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun berakhir 31 Desember


Catatan 2015 2014*)

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan bunga dan syariah 2ad,2aj,23,41 47.081.728) 43.771.256)

Beban bunga dan syariah 2ad,2aj,24,41 (11.212.932) (11.744.562)

Pendapatan bunga dan syariah - bersih 35.868.796) 32.026.694)

Pendapatan provisi dan komisi 2ae,25 8.359.919) 7.289.551)


Beban provisi dan komisi 2ae,25 (4.140) (4.518)

Pendapatan provisi dan komisi - bersih 8.355.779) 7.285.033)

Pendapatan transaksi perdagangan - bersih 2af,26,43 2.107.067) 836.021)


Pendapatan operasional lainnya 43 1.544.530) 1.224.961)
)
Jumlah pendapatan operasional 47.876.172) 41.372.709)

Beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset


keuangan 2v,27 (3.504.995) (2.239.578)

Beban operasional lainnya


2ag,2aj,28,33,
Beban karyawan 41 (9.728.509) (8.670.906)
2f,2aj,15,17k,
Beban umum dan administrasi 29,41 (10.874.770) (8.931.363)
Lain-lain 43 (1.110.784) (789.741)

(21.714.063) (18.392.010)

Jumlah beban operasional (25.219.058) (20.631.588)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN


(Dipindahkan) 22.657.114) 20.741.121)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
*)
Setelah penyajian kembali (Catatan 2d dan 42)

409
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014*)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun berakhir 31 Desember


Catatan 2015 2014*)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN


(Pindahan) 22.657.114) 20.741.121)

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2ah,17b


Kini (5.021.659) (4.548.974)
Tangguhan 400.313) 319.523)
(4.621.346) (4.229.451)

LABA BERSIH 18.035.768) 16.511.670)

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN,


SETELAH PAJAK PENGHASILAN:
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti 2d1,2ag,33,42 (490.057) (747.551)
Pajak penghasilan 2ah,42 122.514) 186.888)
(367.543) (560.663)

Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi:


(Kerugian) keuntungan yang belum direalisasi atas
aset keuangan yang tersedia untuk dijual 2s,8,14 (38.570) 538.745)
Pajak penghasilan 2ah 9.643) (134.686)
(Kerugian) keuntungan yang belum direalisasi atas
aset keuangan yang tersedia untuk dijual -
setelah pajak penghasilan (28.927) 404.059)
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
dalam valuta asing 2h 48.594) 7.334)
Lain-lain 3.613) 2.108)
23.280) 413.501)

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN,


SETELAH PAJAK PENGHASILAN (344.263) (147.162)

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 17.691.505) 16.364.508)

LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN


KEPADA:
Pemilik entitas induk 18.018.653) 16.485.858)
Kepentingan non-pengendali 2e,40 17.115) 25.812)

18.035.768) 16.511.670)

LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT


DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik entitas induk 17.673.517) 16.338.696)
Kepentingan non-pengendali 2e,40 17.988) 25.812)

17.691.505) 16.364.508)
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR DAN
DILUSIAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK (Rupiah
penuh) 2ab,30 731) 669)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
*)
Setelah penyajian kembali (Catatan 2d dan 42)

410
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun berakhir 31 Desember 2015


Tata Kelola Perusahaan

Atribusi kepada pemilik entitas induk


Kerugian
Selisih kurs yang belum
karena direalisasi
penjabaran atas aset
Modal laporan keuangan
ditempatkan Tambahan keuangan yang tersedia Saldo laba Jumlah ekuitas
dan disetor modal dalam untuk dijual - Telah ditentukan Belum ditentukan Komponen pemilik entitas Kepentingan
Catatan penuh disetor valuta asing bersih penggunaannya penggunaannya1) ekuitas lainnya induk non-pengendali Jumlah ekuitas

Saldo per 1 Januari 2015 1.540.938 5.564.552 316.437 (74.572) 912.850 67.224.233) 3.721 75.488.159) 237.531 75.725.690)
Laba tahun berjalan - - - -) - 18.018.653) - 18.018.653) 17.115 18.035.768)
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan dalam valuta
asing 2h - - 48.594 -) - -) - 48.594) - 48.594)
Kerugian yang belum direalisasi atas
aset keuangan yang tersedia untuk
dijual - bersih 2s,14 - - - (28.927) - -) - (28.927) - (28.927)
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti - bersih 2d,33 - - - -) - (368.416) - (368.416) 873 (367.543)
Laporan Keuangan Konsolidasian

Komponen ekuitas lainnya - - - -) - -) 3.613 3.613) - 3.613)

Jumlah laba komprehensif tahun


berjalan - - 48.594 (28.927) - 17.650.237) 3.613 17.673.517) 17.988 17.691.505)
Cadangan umum 31 - - - -) 164.858 (164.858) - -) - -)
Dividen kas 31 - - - -) - (3.772.217) - (3.772.217) - (3.772.217)
Tantiem Dewan Komisaris dan
Direksi - - - -) - (20.038) - (20.038) - (20.038)

PT Bank Central Asia Tbk


Saldo per 31 Desember 2015 1.540.938 5.564.552 365.031 (103.499) 1.077.708 80.917.357) 7.334 89.369.421) 255.519 89.624.940)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Data Perusahaan

1)
Termasuk dalam saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya adalah pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti - bersih

Laporan Tahunan 2015


411
412
Profil Singkat BCA

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

PT Bank Central Asia Tbk


TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun berakhir 31 Desember 2014


Atribusi kepada pemilik entitas induk
Kerugian
keuntungan
Selisih kurs yang belum
karena direalisasi
penjabaran atas aset
Modal laporan keuangan
ditempatkan Tambahan keuangan yang tersedia Saldo laba Komponen Jumlah ekuitas

Laporan Tahunan 2015


dan disetor modal dalam untuk dijual - Telah ditentukan Belum ditentukan ekuitas pemilik entitas Kepentingan
Catatan penuh disetor valuta asing bersih penggunaannya penggunaannya1) lainnya induk non-pengendali Jumlah ekuitas

Saldo per 1 Januari 2014 1.540.938 5.564.552 309.103 (478.631) 770.311 56.157.717) 1.613 63.865.603) 101.075 63.966.678)
Dampak penerapan PSAK No. 24
Laporan kepada Pemegang Saham

(Revisi 2013), setelah pajak


penghasilan 2d,33 - - - -) - (1.634.264) - (1.634.264) - (1.634.264)
Saldo per 1 Januari 2014, setelah
dampak penerapan PSAK
No. 24 (Revisi 2013) 1.540.938 5.564.552 309.103 (478.631) 770.311 54.523.453) 1.613 62.231.339) 101.075 62.332.414)
Laba tahun berjalan - - - -) - 16.485.858) - 16.485.858) 25.812 16.511.670)
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan dalam valuta
asing 2h - - 7.334 -) - -) - 7.334) - 7.334)
Keuntungan yang belum direalisasi
atas aset keuangan yang tersedia
untuk dijual - bersih 2s,14 - - - 404.059) - -) - 404.059) - 404.059)
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti - bersih 2d,33,42 - - - -) - (560.663) - (560.663) - (560.663)
Komponen ekuitas lainnya - - - -) - -) 2.108 2.108) - 2.108)
Jumlah laba komprehensif tahun
berjalan - - 7.334 404.059) - 15.925.195) 2.108 16.338.696) 25.812 16.364.508)
Cadangan umum 31 - - - -) 142.539 (142.539) - -) - -)
Dividen kas 31 - - - -) - (3.081.876) - (3.081.876) - (3.081.876)
Tambahan setoran modal pada
Analisa dan Pembahasan Manajemen

Entitas Anak 1d,40 - - - -) - -) - -) 60.000 60.000)


Kenaikan kepentingan non-
pengendali dari akuisisi Entitas
Anak selama tahun berjalan 2e,40 - - - -) - -) - -) 50.644 50.644)
Saldo per 31 Desember 2014 1.540.938 5.564.552 316.437 (74.572) 912.850 67.224.233) 3.721 75.488.159) 237.531 75.725.690)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1)
Termasuk dalam saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya adalah pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti - bersih

8
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun berakhir 31 Desember


Catatan 2015 2014

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan pendapatan bunga dan syariah, provisi, dan komisi 54.590.864) 50.279.319)
Pendapatan operasional lainnya 1.532.994) 1.376.956)
Pembayaran beban bunga dan syariah, provisi, dan komisi (11.320.613) (11.653.738)
Pembayaran imbalan pasca-kerja 33 (1.427.104) (1.084.181)
Pendapatan (beban) dari transaksi valuta asing - bersih 2.405.144) (813.189)
Beban operasional lainnya (19.160.735) (15.807.880)
Pembayaran tantiem Dewan Komisaris dan Direksi 31 (247.256) (213.762)

Kenaikan/penurunan lainnya yang mempengaruhi kas:


Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang
jatuh tempo lebih dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan (22.155) 3.621)
Aset keuangan untuk diperdagangkan 191.547) (315.387)
Tagihan akseptasi 164.979) (1.441.591)
Wesel tagih 894.179) (550.074)
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 25.774.564) 14.766.508)
Kredit yang diberikan (39.703.557) (34.315.786)
Piutang pembiayaan konsumen (727.630) (94.995)
Investasi sewa pembiayaan - bersih (8.074) 16.320)
Aset dari transaksi syariah (898.909) (744.767)
Aset lain-lain (1.537.618) (62.881)
Simpanan dari nasabah 21.477.153) 39.071.373)
Dana simpanan syariah 54.835) 46.686)
Simpanan dari bank-bank lain 266.025) 473.331)
Utang akseptasi (323.007) 158.504)
Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 1.655.877) 106.717)
Dana syirkah temporer 849.908) 508.596)
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebelum
pembayaran pajak penghasilan 34.481.411) 39.709.700)
Pembayaran pajak penghasilan (5.022.385) (4.573.173)
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi 29.459.026) 35.136.527)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Pembelian efek-efek untuk tujuan investasi (60.322.065) (49.081.566)


Penerimaan dari efek-efek tujuan investasi yang jatuh tempo
selama tahun berjalan 82.584.300) 27.133.429)
Penerimaan dividen kas dari efek-efek untuk tujuan investasi 1.575) 1.430)
Penempatan sertifikat deposito (2.288.410) (653.606)
Penerimaan dari sertifikat deposito yang jatuh tempo selama
tahun berjalan 1.485.000) 150.000)
Akuisisi Entitas Anak, setelah dikurangi kas dan setara kas yang
diakuisisi 1d -) 47.693)
Perolehan aset tetap (2.533.375) (2.661.220)
Hasil penjualan aset tetap 8.817) 10.097)
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas
investasi 18.935.842) (25.053.743)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
konsolidasian secara keseluruhan.

413
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Tahun berakhir 31 Desember


Catatan 2015 2014

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Kenaikan (penurunan) efek-efek utang yang diterbitkan 317.065) (628.946)


(Penurunan) kenaikan pinjaman yang diterima - bersih (1.337.605) 907.514)
Tambahan setoran modal Entitas Anak oleh kepentingan
non-pengendali 40 -) 60.000)
Pembayaran dividen kas 31 (3.772.217) (3.081.876)
Kenaikan efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 38.602) -)
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (4.754.155) (2.743.308)

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 43.640.713) 7.339.476)


KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN 74.475.895) 67.156.327)
PENGARUH FLUKTUASI KURS VALUTA ASING PADA
KAS DAN SETARA KAS 544.633) (19.908)

KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN 118.661.241) 74.475.895)

Kas dan setara kas terdiri dari:


Kas 5 17.849.460) 19.577.571)
Giro pada Bank Indonesia 6 37.774.577) 38.875.175)
Giro pada bank-bank lain 7 8.438.924) 4.614.271)
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang
jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal
perolehan 8 54.598.280) 11.408.878)

Jumlah kas dan setara kas 118.661.241) 74.475.895)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
konsolidasian secara keseluruhan.

10

414
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

a. Pendirian dan informasi umum Bank

PT Bank Central Asia Tbk (Bank) didirikan di negara Republik Indonesia dengan Akta Notaris
Raden Mas Soeprapto tanggal 10 Agustus 1955 No. 38 dengan nama N.V. Perseroan Dagang
Dan Industrie Semarang Knitting Factory. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan
No. J.A.5/89/19 tanggal 10 Oktober 1955 dan diumumkan dalam Tambahan No. 595 pada Berita
Negara No. 62 tanggal 3 Agustus 1956. Nama Bank telah diubah beberapa kali, terakhir menjadi
PT Bank Central Asia berdasarkan Akta Wargio Suhardjo, S.H., pengganti Notaris Ridwan
Suselo, tanggal 21 Mei 1974 No. 144.

Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk perubahan yang
dilakukan sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana saham Bank pada bulan Mei 2000,
yang antara lain, mengubah status Bank menjadi perusahaan terbuka dan nama Bank menjadi
PT Bank Central Asia Tbk. Perubahan ini dilakukan dengan Akta Notaris Hendra Karyadi, S.H.,
tanggal 29Desember 1999 No. 62, yang disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan
No. C-21020 HT.01.04.TH.99 tanggal 31 Desember 1999 dan diumumkan dalam Tambahan
No.1871 pada Berita Negara No.30 tanggal 14April 2000.

Perubahan sehubungan dengan penerbitan saham baru dalam rangka Program Kompensasi
Manajemen Berbasis Saham (MSOP), dimana eksekusi opsi telah dilakukan hingga
31 Desember 2006, dilakukan dengan Akta Notaris Hendra Karyadi,S.H., tanggal 9 Januari 2007
No. 1. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. W7-HT.01.04-797
tanggal 18 Januari 2007 dan diumumkan dalam Tambahan No. 185 pada Berita Negara No. 15
tanggal 20 Pebruari 2007.

Perubahan terakhir terhadap seluruh Anggaran Dasar dilakukan dengan Akta Notaris Dr. Irawan
Soerodjo, S.H., MSi. tanggal 15 Januari 2009 No. 19. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia No. AHU-12512.AH.01.02 tanggal 14 April 2009 dan diumumkan dalam
Tambahan No. 12790 pada Berita Negara No. 38 tanggal 12 Mei 2009.

Bank mulai beroperasi di bidang perbankan sejak tanggal 12 Oktober 1956. Sesuai dengan Pasal 3
dari anggaran dasarnya, Bank beroperasi sebagai bank umum. Bank bergerak di bidang perbankan
dan jasa keuangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Bank memperoleh
izin untuk melakukan aktivitas-aktivitas tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan
No. 42855/U.M.II tanggal 14 Maret 1957. Bank memperoleh izin untuk melakukan kegiatan
usaha devisa berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 9/110/Kep/Dir/UD tanggal
28 Maret 1977.

Bank berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat di Jalan M.H. Thamrin No. 1. Pada tanggal
31Desember 2015 dan 2014, Bank memiliki sejumlah cabang dan kantor perwakilan sebagai
berikut:

2015 2014

Cabang dalam negeri 985 968


Kantor perwakilan luar negeri 2 2
987 970

Cabang-cabang dalam negeri berlokasi di berbagai pusat bisnis utama yang tersebar di seluruh
Indonesia. Kantor-kantor perwakilan luar negeri berlokasi di Hong Kong dan Singapura.

11

415
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (Lanjutan)

b. Rekapitalisasi
Berdasarkan Surat Keputusan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)
No. 19/BPPN/1998 tanggal 28 Mei 1998, BPPN mengambil alih operasi dan manajemen Bank.
Sesuai dengan keputusan tersebut, status Bank diubah menjadi Bank Taken Over (BTO). Bank
ditetapkan untuk ikut serta dalam program rekapitalisasi bank berdasarkan keputusan bersama
Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 117/KMK.017/1999 dan
No. 31/15/KEP/GBI tanggal 26 Maret 1999 mengenai pelaksanaan program rekapitalisasi bank
untuk Bank Taken Over.
Sehubungan dengan program rekapitalisasi, pada tanggal 28 Mei 1999 Bank menerima
pembayaran sebesar Rp 60.877.000 dari Pemerintah Republik Indonesia. Jumlah ini terdiri dari
(i) nilai pokok kredit yang diberikan kepada perusahaan afiliasi yang telah diserahkan kepada
BPPN (terdiri dari Rp 47.751.000 yang dialihkan secara efektif pada tanggal 21 September 1998
dan Rp 4.975.000 yang dialihkan secara efektif pada tanggal 26April 1999), dan (ii) bunga yang
masih harus diterima atas kredit yang diberikan kepada perusahaan afiliasi terhitung sejak tanggal
efektif pengalihan sampai dengan tanggal 30 April 1999, sejumlah Rp 8.771.000, dikurangi
dengan (iii) kelebihan saldo Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (termasuk bunga) sejumlah
Rp 29.100.000 atas pembayaran rekapitalisasi dari pemerintah melalui BPPN sejumlah
Rp 28.480.000. Pada tanggal yang sama, Bank menggunakan penerimaan tersebut untuk membeli
obligasi pemerintah yang baru diterbitkan sejumlah Rp 60.877.000 (terdiri dari obligasi dengan
tingkat bunga tetap sejumlah Rp 2.752.000 dan obligasi dengan tingkat bunga variabel sejumlah
Rp 58.125.000 melalui Bank Indonesia).
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua BPPN No. SK-501/BPPN/0400 tanggal 25 April 2000, BPPN
mengembalikan Bank kepada Bank Indonesia yang berlaku efektif pada tanggal tersebut. Untuk
memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No. 2/11/PBI/2000 tanggal 31 Maret 2000, Bank Indonesia mengumumkan melalui Peng.
No. 2/4/Bgub tanggal 28 April 2000, bahwa program pemulihan termasuk restrukturisasi Bank
telah selesai dan Bank telah dikembalikan ke dalam pengawasan Bank Indonesia.
c. Penawaran umum saham Bank
Berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-1037/PM/2000 tanggal
11 Mei 2000, Bank menawarkan 662.400.000 lembar saham melalui Penawaran Umum Perdana
dengan jumlah nilai nominal Rp 331.200 (harga penawaran Rp 1.400 (nilai penuh) per lembar
saham), yang merupakan 22% (dua puluh dua persen) dari modal saham yang ditempatkan dan
disetor, sebagai bagian dari divestasi pemilikan saham Republik Indonesia yang diwakili oleh
BPPN. Penawaran umum ini dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada
tanggal 31 Mei 2000 (kedua bursa ini telah digabung dan sekarang bernama Bursa Efek
Indonesia).
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 12 April 2001 (notulen rapat
dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan Akta No. 25) menetapkan untuk dilakukannya
pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 500 (nilai penuh) per lembar saham, menjadi
Rp 250 (nilai penuh) per lembar saham dan meningkatkan jumlah saham ditempatkan sebanyak
147.199.300 lembar saham (atau sejumlah 294.398.600 lembar saham setelah stock split) melalui
Program Kompensasi Manajemen Berbasis Saham (MSOP). Stock split dilakukan dengan Akta
Notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 12 April 2001 No. 30, yang disetujui oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 18 April 2001.

12

416
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (Lanjutan)

c. Penawaran umum saham Bank (lanjutan)

Berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-1611/PM/2001 tanggal
29 Juni 2001, Bank menawarkan lagi 588.800.000 lembar saham dengan jumlah nilai nominal
Rp 147.200 (harga penawaran Rp 900 (nilai penuh) per lembar saham), yang merupakan 10%
(sepuluh persen) dari modal saham ditempatkan dan disetor saat itu, sebagai bagian dari divestasi
pemilikan saham Republik Indonesia yang diwakili oleh BPPN. Penawaran umum ini dicatatkan
pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 10 Juli 2001.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan tanggal 6 Mei 2004 (notulen rapat dibuat oleh
Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan Akta No. 16) menetapkan untuk dilakukannya stock split
dari Rp 250 (nilai penuh) per lembar saham menjadi Rp 125 (nilai penuh) per lembar saham. Stock
split dilakukan dengan Akta Notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 18 Mei 2004 No. 40, yang
disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 26 Mei 2004.

RUPSLB tanggal 26 Mei 2005 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan
Akta No. 42) menyetujui untuk dilakukannya pembelian kembali saham (buy back shares) oleh
Bank, dengan ketentuan bahwa pembelian kembali saham disetujui oleh Bank Indonesia, jumlah
saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 5% (lima persen) dari jumlah seluruh saham Bank
yang telah diterbitkan hingga tanggal 31 Desember 2004, yaitu sebanyak 615.160.675 lembar
saham dan jumlah dana untuk pembelian kembali saham tidak melebihi Rp 2.153.060. Dengan
Surat No. 7/7/DPwB2/PwB24/Rahasia tanggal 16 Nopember 2005, Bank Indonesia tidak
berkeberatan dengan rencana pembelian kembali saham Bank.

RUPSLB tanggal 15 Mei 2007 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan
Akta No. 6) menyetujui untuk dilakukannya pembelian kembali saham (buy back shares) tahap II
oleh Bank, dengan ketentuan bahwa pembelian kembali saham disetujui oleh Bank Indonesia serta
dilakukan dari waktu ke waktu selama 18 (delapan belas) bulan terhitung sejak tanggal rapat
tersebut, jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak melebihi 1% (satu persen) dari jumlah
seluruh saham yang telah diterbitkan oleh Bank hingga tanggal 27 April 2007 atau seluruhnya
123.275.050 lembar saham, dan jumlah dana untuk pembelian kembali saham tidak melebihi
Rp 678.013. Dengan Surat No. 9/160/DPB 3/TPB 3-2 tanggal 11 Oktober 2007, Bank telah
memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia terkait dengan pembelian kembali saham tahap II.

RUPSLB tanggal 28 Nopember 2007 (notulen rapat dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H.,
dengan Akta No. 33), telah menyetujui pemecahan saham Bank (stock split) dari Rp 125 (nilai
penuh) per saham menjadi Rp 62,50 (nilai penuh) per lembar saham dan karenanya diputuskan
pula perubahan ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 Pasal 4 Anggaran Dasar Bank. Perubahan Anggaran
Dasar Bank dilakukan dengan Akta Notaris Hendra Karyadi, S.H., tanggal 11 Desember 2007
yang diterima dan dicatat oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar
No. AHU-AH.01.10-0247 tanggal 3 Januari 2008.

Berdasarkan Surat No. 038/IQ-ECM/LTR/HFJ/XI/2008.TRIM tanggal 26 Nopember 2008,


dinyatakan bahwa aktivitas pembelian kembali saham tahap II periode 11 Pebruari 2008 sampai
dengan 13 Nopember 2008 telah selesai dilaksanakan dengan jumlah pembelian sejumlah 397.562
lot atau 198.781.000 lembar saham dengan rata-rata perolehan Rp 3.106,88 (nilai penuh) per
lembar saham. Sehingga jumlah pembelian kembali saham yang telah dilakukan sampai dengan
13 Nopember 2008 sebanyak 289.767.000 lembar saham dengan nilai keseluruhan pembelian
Rp 808.585.

13

417
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (Lanjutan)

c. Penawaran umum saham Bank (lanjutan)


Pada tanggal 7 Agustus 2012, Bank telah menjual modal saham diperoleh kembali (saham
treasuri) sebanyak 90.986.000 lembar saham pada harga Rp 7.700 (nilai penuh) per lembar
saham dengan nilai penjualan bersih sebesar Rp 691.492. Selisih antara harga perolehan
kembali dan harga jual kembali saham treasuri sebesar Rp 500.496 dicatat sebagai selisih
modal dari transaksi saham treasuri, yang merupakan bagian dari tambahan modal disetor
(lihat Catatan 21). Pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah saham treasuri yang dimiliki oleh
Bank adalah sebanyak 198.781.000 lembar saham dengan nilai keseluruhan sebesar Rp 617.589.
Pada tanggal 7 Pebruari 2013, Bank telah menjual modal saham diperoleh kembali (saham
treasuri) sebanyak 198.781.000 lembar saham pada harga Rp 9.900 (nilai penuh) per lembar
saham dengan nilai penjualan bersih sebesar Rp 1.932.528. Selisih antara harga perolehan kembali
dan harga jual kembali saham treasuri sebesar Rp 1.314.939 dicatat sebagai selisih modal dari
transaksi saham treasuri, yang merupakan bagian dari tambahan modal disetor (lihat Catatan 21).
Pada tanggal 31 Desember 2013, Bank sudah tidak lagi memiliki saham treasuri.
Pemegang saham mayoritas Bank adalah FarIndo Investments (Mauritius) Ltd., yang memiliki
47,15% saham ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Desember 2015. Pemegang saham
terakhir (ultimate shareholder) dari entitas induk Bank adalah Sdr. Robert Budi Hartono dan
Sdr. Bambang Hartono.
d. Entitas Anak
Entitas Anak yang dimiliki secara langsung dan tidak langsung oleh Bank pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Tahun
Mulai Persentase
Operasi Tempat Kepemilikan Jumlah Aset
Nama Perusahaan Komersial Bidang Usaha Kedudukan 2015 2014 2015 2014

PT BCA Finance 1981 Pembiayaan investasi, Jakarta 100% 100% 6.824.017 6.128.419
pembiayaan modal
kerja, pembiayaan
multiguna, sewa
operasi, kegiatan
pembiayaan lain
berdasarkan
persetujuan instansi
yang berwenang
BCA Finance 1975 Money lending dan Hong Kong 100% 100% 686.293 446.534
Limited remittance
PT Bank BCA 1991 Perbankan syariah Jakarta 100% 100% 4.349.580 2.994.449
Syariah
PT BCA Sekuritas 1990 Perantara perdagangan Jakarta 75% 75% 614.775 517.085
efek dan penjamin
emisi efek
PT Asuransi 1988 Asuransi umum atau Jakarta 100% 100% 898.627 679.454
Umum BCA kerugian
PT Central Santosa 2010 Pembiayaan investasi, Jakarta 70% 70% 2.106.872 2.301.642
Finance pembiayaan modal
kerja, pembiayaan
multiguna, sewa
operasi, kegiatan
pembiayaan lain
berdasarkan
persetujuan instansi
yang berwenang

14

418
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (Lanjutan)

d. Entitas Anak (lanjutan)

PT BCA Finance

PT BCA Finance, sebuah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dan berlokasi di Wisma BCA
Pondok Indah Lantai 2, Jalan Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta Selatan, berdiri pada tahun
1981 dengan nama PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation (CSML). Pada awal
berdirinya, pemegang saham CSML adalah PT Bank Central Asia dan Japan Leasing Corporation.

Pada tahun 2001, PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation berubah nama menjadi
PT Central Sari Finance (CSF), diikuti dengan perubahan kepemilikan saham, dimana
PT Bank Central Asia Tbk menjadi pemegang saham mayoritas, dan mengubah fokus usaha
menjadi pembiayaan kendaraan bermotor, khususnya roda empat atau lebih. Terakhir, sesuai
dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No.C-08091 HT.01.04.TH.2005 tanggal 28 Maret 2005, PT Central Sari Finance diubah namanya
menjadi PT BCA Finance.

BCA Finance Limited

BCA Finance Limited, sebuah perusahaan yang berdomisili di Hong Kong dan berlokasi di The
Center Lantai 47, Unit 4707, 99 Queens Road, Central, Hong Kong (sebelumnya di Room
3211 - 3215, Jardine House, 1 Connaught Place, Central, Hong Kong), bergerak di bidang money
lending dan remittance dan telah beroperasi sejak tahun 1975.

PT Bank BCA Syariah

PT Bank BCA Syariah (sebelumnya bernama PT Bank UIB), sebuah perusahaan yang berdomisili
di Indonesia dan berlokasi di Jalan Jatinegara Timur No. 72, Jakarta Timur, bergerak di bidang
perbankan dan telah beroperasi sejak tahun 1991.

Berdasarkan Akta Akuisisi No. 72 tanggal 12 Juni 2009 yang dibuat dihadapan Notaris Dr. Irawan
Soerodjo, S.H., Msi., PT Bank Central Asia Tbk telah melakukan akuisisi atas 42.500 lembar
saham PT Bank UIB atau setara dengan kepemilikan 100% (seratus persen).

Selanjutnya berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat Perseroan Terbatas PT Bank
UIB No. 49 yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Pudji Redjeki Irawati, S.H., tanggal 16 Desember
2009, PT Bank UIB melakukan perubahan kegiatan usaha menjadi bank syariah dan perubahan
nama menjadi PT Bank BCA Syariah. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-01929.AH.01.02 tanggal
14 Januari 2010.

Perubahan kegiatan usaha Bank dari bank konvensional menjadi bank umum syariah dikukuhkan
oleh Gubernur Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No. 12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 Maret 2010. Dengan diperolehnya izin tersebut, pada
tanggal 5 April 2010, PT Bank BCA Syariah resmi beroperasi sebagai bank umum syariah.

15

419
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (Lanjutan)

d. Entitas Anak (lanjutan)

PT Bank BCA Syariah (lanjutan)


Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan di Luar Rapat No. 73 tanggal 21 Oktober 2010 yang
dibuat dihadapan Notaris Ny. Pudji Redjeki Irawati, S.H., untuk memenuhi ketentuan Pasal 6 PBI
No. 11/15/PBI/2009 tentang perubahan kegiatan bank konvensional menjadi bank syariah, Entitas
Anak menyajikan laporan keuangan awal sebagai sebuah bank syariah dengan menunjukkan laba
rugi tahun berjalan dan laba rugi tahun lalu memiliki saldo nihil. Mempertimbangkan hal ini,
pemegang saham Entitas Anak memutuskan untuk menyetujui penggunaan seluruh saldo laba
Entitas Anak pada tanggal 2 April 2010 sebesar Rp 53.838 untuk dialokasikan ke cadangan umum
sebesar Rp 38 dan dialokasikan ke penempatan saham baru sebanyak 53.800 lembar saham
dengan jumlah sebesar Rp 53.800. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-01.10-30741 tanggal
1 Desember 2010. Akta tersebut juga sudah dilaporkan oleh Entitas Anak kepada Bank Indonesia
melalui Surat No. 294/DIR/2010 tanggal 28 Oktober 2010 dan Surat No. 105/SKHS/2010 tanggal
9 Desember 2010. Persetujuan dari Bank Indonesia telah diperoleh melalui Surat
No. 12/2564/DPBs tanggal 17 Desember 2010.
Jumlah aset bersih yang diperoleh dan goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut pada tanggal
akuisisi adalah sebagai berikut:
Jumlah

Harga pembelian 248.256)


Dikurangi: Nilai wajar aset bersih Entitas Anak yang diperoleh (110.864)
Goodwill 137.392)

Selama tahun 2015 dan 2014 terdapat peningkatan modal saham PT Bank BCA Syariah masing-
masing sebesar Rp 400.000 dan Rp 300.000.
PT BCA Sekuritas
PT BCA Sekuritas (sebelumnya bernama PT Dinamika Usaha Jaya), sebuah perusahaan yang
berdomisili di Indonesia dan berlokasi di Menara BCA, Grand Indonesia Lantai 41, Suite 4101,
Jalan M.H. Thamrin No. 1, Jakarta, bergerak di bidang perantara perdagangan efek dan penjamin
emisi efek sejak tahun 1990.
Berdasarkan Akta Jual Beli No. 56 tanggal 15 September 2011, Bank telah menandatangani
perjanjian jual beli dengan pemilik PT Dinamika Usaha Jaya dalam rangka akuisisi
PT Dinamika Usaha Jaya. Pembelian tersebut telah mendapat persetujuan Bank Indonesia pada
tanggal 19 Juli 2011. Transaksi ini merupakan transaksi antar entitas sepengendali, sehingga
dicatat sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 38 (Revisi 2012)
dengan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of-interests).
Pada tanggal 2 Oktober 2012, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa PT Dinamika Usaha Jaya No. 5, yang dibuat di hadapan Notaris Dr. Irawan Soerodjo,
S.H., Msi., PT Dinamika Usaha Jaya berubah nama menjadi PT BCA Sekuritas. Perubahan
tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
Surat Keputusannya No. AHU-54329.AH.01.02 tanggal 22 Oktober 2012.

16

420
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (Lanjutan)

d. Entitas Anak (lanjutan)

PT Asuransi Umum BCA

PT Asuransi Umum BCA (sebelumnya bernama PT Central Sejahtera Insurance), sebuah


perusahaan yang berdomisili di Indonesia dan berlokasi di Gedung WTC Mangga Dua Lantai 3A,
Blok CL 003, Jalan Mangga Dua Raya Kav. 8, Jakarta Utara, bergerak di bidang industri
perasuransian, terutama di bidang asuransi umum atau kerugian, dalam arti seluas-luasnya.

PT Asuransi Umum BCA berdiri pada tahun 1988 dengan nama PT Asuransi Ganesha Danamas.
Pada tahun 2006, PT Asuransi Ganesha Danamas berubah nama menjadi PT Transpacific General
Insurance dan kemudian pada tahun 2011 menjadi PT Central Sejahtera Insurance seiring
perubahan kepemilikan saham kepada Dana Pensiun BCA sebesar 75% (tujuh puluh lima persen)
dan PT BCA Finance (Entitas Anak) sebesar 25% (dua puluh lima persen).

Berdasarkan Akta Jual Beli No. 64 tanggal 28 Juni 2013, Bank mengakuisisi 75% (tujuh puluh
lima persen) kepemilikan saham atas PT Central Sejahtera Insurance dari Dana Pensiun BCA
dengan harga perolehan Rp 102.000. Pembelian tersebut telah mendapat persetujuan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dalam Suratnya No. S-300/D.05/2013 pada tanggal 23 Juli 2013 dan Bank
Indonesia dalam Suratnya No. 15/62/DPB/PB3-7/Rahasia pada tanggal 17 September 2013.
Transaksi ini merupakan transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali (lihat Catatan 2g),
sehingga sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2012) dicatat dengan metode penyatuan
kepemilikan (pooling-of-interests).

Pada tanggal 5 Desember 2013, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa PT Central Sejahtera Insurance No. 7 yang dibuat dihadapan Notaris Veronica Sandra
Irawaty Purnadi, S.H., PT Central Sejahtera Insurance berubah nama menjadi PT Asuransi Umum
BCA. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-64973.AH.01.02 tanggal 11 Desember 2013.

Jumlah aset bersih yang diperoleh dan goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut pada tanggal
akuisisi adalah sebagai berikut:
Jumlah

Harga pembelian 102.000)


Dikurangi: Nilai wajar aset bersih Entitas Anak yang diperoleh (76.798)
Goodwill 25.202)

Jumlah

Kas yang dibayarkan untuk pembelian Entitas Anak, termasuk biaya transaksi 102.000)
Dikurangi: Kas dan setara kas Entitas Anak yang diakuisisi (128.574)
Kas keluar bersih atas akuisisi PT Asuransi Umum BCA (26.574)

Selama tahun 2015, terdapat peningkatan modal saham PT Asuransi Umum BCA sebesar
Rp 150.000.

17

421
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (Lanjutan)

d. Entitas Anak (lanjutan)

PT Central Santosa Finance

PT Central Santosa Finance, sebuah perusahaan yang berdomisili di Indonesia dan berlokasi di
Gedung Wisma Antara Lantai 18, Jalan Medan Merdeka Selatan No. 17, Jakarta Pusat, bergerak
di bidang pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna, sewa operasi,
kegiatan pembiayaan lain berdasarkan persetujuan instansi yang berwenang.

Berdasarkan Akta Jual Beli No. 10 tanggal 9 Januari 2014, Bank telah menandatangani perjanjian
jual beli dengan pemilik PT Central Santosa Finance dalam rangka akuisisi 45% (empat puluh
lima persen) kepemilikan saham atas PT Central Santosa Finance dengan harga pembelian
Rp 70.110. Pembelian tersebut telah mendapat persetujuan Bank Indonesia dalam Surat
No. 15/90/DPB3/PB 3-7/Rahasia pada tanggal 27 Desember 2013.

Jumlah aset bersih yang diperoleh dan selisih nilai wajar aset bersih di atas harga pembelian yang
timbul dari akuisisi tersebut pada tanggal akuisisi adalah sebagai berikut:

Jumlah

Harga pembelian 70.110)


Dikurangi: Nilai wajar aset bersih Entitas Anak yang diperoleh (75.966)
Selisih nilai wajar aset bersih di atas harga pembelian (5.856)

Jumlah

Kas yang dibayarkan untuk pembelian Entitas Anak, termasuk biaya transaksi 70.110)
Dikurangi: Kas dan setara kas Entitas Anak yang diakuisisi (117.803)
Kas keluar bersih atas akuisisi PT Central Santosa Finance (47.693)

Bank secara tidak langsung telah memiliki 25% (dua puluh lima persen) saham atas PT Central
Santosa Finance melalui Entitas Anak, PT BCA Finance, sehingga dengan akuisisi ini Bank
memiliki 70% (tujuh puluh persen) kepemilikan saham atas PT Central Santosa Finance pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

Selama tahun 2014, terdapat peningkatan modal saham PT Central Santosa Finance sebesar
Rp 200.000.

18

422
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (Lanjutan)

e. Dewan Komisaris dan Direksi

Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Presiden Komisaris Djohan Emir Setijoso
Komisaris Tonny Kusnadi
Komisaris Independen Cyrillus Harinowo
Komisaris Independen Raden Pardede
Komisaris Independen Sigit Pramono

Dewan Direksi
Presiden Direktur Jahja Setiaatmadja
Wakil Presiden Direktur Eugene Keith Galbraith
Direktur Dhalia Mansor Ariotedjo
Direktur Anthony Brent Elam
Direktur Suwignyo Budiman
Direktur Tan Ho Hien/Subur Tan*)
Direktur Henry Koenaifi
Direktur Armand Wahyudi Hartono
Direktur Independen Erwan Yuris Ang
Direktur Rudy Susanto

Susunan pengurus Bank berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 80 tanggal
14 Agustus 2014, dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., notaris di Jakarta.
*)
Direktur Kepatuhan

f. Komite Audit
Komite Audit Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari:
2015 2014

Ketua Cyrillus Harinowo Sigit Pramono


Anggota Inawaty Handoyo Inawaty Handoyo
Anggota Ilham Ikhsan Ilham Ikhsan

g. Jumlah karyawan
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank dan Entitas Anak mempunyai 24.814 dan 23.106
karyawan tetap.
Personil manajemen kunci Bank mencakup anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

h. Perubahan pengaturan dan pengawasan sektor pasar modal dan sektor perbankan

Efektif tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan di
sektor pasar modal beralih dari Bapepam-LK di Kementerian Keuangan ke Bagian Pengawas
Pasar Modal di OJK. Efektif tanggal 31 Desember 2013, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan
dan pengawasan di sektor perbankan beralih dari Bank Indonesia ke OJK.

19

423
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (Lanjutan)

i. Penyelesaian laporan keuangan konsolidasian

Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, yang
disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 16 Pebruari 2016.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Dalam pembukuan dan pelaporan keuangannya, Bank dan Entitas Anak menganut kebijakan akuntansi
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia. Kebijakan-kebijakan akuntansi
yang signifikan telah diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Bank dan Entitas Anak, sebagai berikut:

a. Pernyataan kepatuhan

Laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak disusun dan disajikan sesuai dengan SAK
di Indonesia.

b. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian ini disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang
fungsional. Kecuali dinyatakan secara khusus, informasi keuangan yang disajikan telah dibulatkan
menjadi jutaan Rupiah yang terdekat.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep
nilai historis, kecuali dinyatakan khusus.

Laporan arus kas konsolidasian menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan, dan disusun dengan menggunakan metode langsung. Untuk
tujuan penyajian laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank
Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang
jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan
sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.

c. Penggunaan pertimbangan, estimasi, dan asumsi

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAK di Indonesia mengharuskan manajemen untuk
membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi, dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi
penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan, dan beban yang dilaporkan.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan
kegiatan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.

Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi


atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode yang
akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.

Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan
pertimbangan-pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak
yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian dijelaskan di
Catatan 4.

20

424
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

d. Perubahan kebijakan akuntansi

d.1. Standar, perubahan, dan interpretasi akuntansi yang berlaku efektif tanggal 1 Januari
2015
Berikut ini adalah standar, perubahan, dan interpretasi akuntasi yang berlaku efektif tanggal
1 Januari 2015 dan mempunyai pengaruh terhadap laporan keuangan konsolidasian Bank dan
Entitas Anak:
a. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2013), Penyajian
Laporan Keuangan
b. PSAK No. 4 (Revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri
c. PSAK No. 15 (Revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
d. PSAK No. 24 (Revisi 2013), Imbalan Kerja
e. PSAK No. 46 (Revisi 2014), Pajak Penghasilan
f. PSAK No. 48 (Revisi 2014), Penurunan Nilai Aset
g. PSAK No. 50 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Penyajian
h. PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
i. PSAK No. 60 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengungkapan
j. PSAK No. 65, Laporan Keuangan Konsolidasian
k. PSAK No. 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
l. PSAK No. 68, Pengukuran Nilai Wajar

Bank dan Entitas Anak telah menganalisis penerapan standar dan interpretasi akuntansi
tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
laporan keuangan konsolidasian kecuali yang dijelaskan berikut ini.

i. Penyajian pos-pos dalam penghasilan komprehensif lain

Terkait dengan penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan,
Bank dan Entitas Anak telah memodifikasi penyajian pos-pos dalam penghasilan
komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian, untuk menyajikan pos-pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi
pada masa yang akan datang terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan ke
laba rugi. Informasi komparatif telah disajikan kembali dengan menggunakan basis
yang sama.

ii. Imbalan kerja

Pada tanggal 1 Januari 2015, Bank dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 24 (Revisi
2013), Imbalan Kerja, yang membawa perubahan dalam pengukuran, penyajian dan
pengungkapan imbalan kerja manfaat pasti. Dampak yang paling signifikan dari
perubahan ini adalah percepatan pengakuan biaya jasa lalu. Ketika imbalan pasca-kerja
berubah maka porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang
telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu diakui segera dalam laba rugi.

21

425
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

d. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)

d.1. Standar, perubahan, dan interpretasi akuntansi yang berlaku efektif tanggal 1 Januari
2015 (lanjutan)

ii. Imbalan kerja (lanjutan)

Kebijakan akuntansi ini juga mengharuskan Bank dan Entitas Anak untuk mengakui
keuntungan/ kerugian aktuarial pada periode dimana keuntungan/kerugian aktuarial
terjadi sebagai penghasilan komprehensif lain yang disajikan sebagai bagian dari saldo
laba.

Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti bersih, yang terdiri dari


keuntungan/kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program (kecuali bunga) dan efek
perubahan dalam batas atas aset (jika ada, kecuali bunga) diakui segera di dalam
penghasilan komprehensif lain. Bank dan Entitas Anak mengukur beban (pendapatan)
bunga atas liabilitas imbalan pasti bersih selama periode dengan menggunakan tingkat
diskonto yang digunakan untuk mengukur liabilitas imbalan pasti pada awal periode
pelaporan tahunan dengan memperhitungkan setiap perubahan dalam liabilitas imbalan
pasti bersih selama periode sebagai akibat dari iuran dan pembayaran imbalan. Beban
bunga bersih dan beban lain terkait program imbalan pasti diakui dalam laba rugi
sebagai beban gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan.

Atas penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013), Bank dan Entitas Anak mengakui
kerugian aktuarial program imbalan pasti sebesar Rp 1.634.264 (setelah pajak
penghasilan) sebagai penyesuaian saldo laba pada tanggal 1 Januari 2014/31 Desember
2013. Karena dampaknya yang tidak signifikan, Bank dan Entitas Anak tidak
menyajikan kembali dampak terhadap laba rugi tahun 2014.

iii. Pengukuran nilai wajar

Pada tanggal 1 Januari 2015, Bank dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 68,
Pengukuran Nilai Wajar, yang menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana
nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar
diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan
menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar.
PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar
dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan
instrumen non-keuangan ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. PSAK No. 68
diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap
pengukuran aset dan liabilitas Bank dan Entitas Anak. Bank dan Entitas Anak telah
menambahkan pengungkapan baru yang diwajibkan oleh PSAK No. 68 di Catatan 4b
dan 32 atas laporan keuangan konsolidasian.

22

426
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

d. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)

d.2. Standar akuntansi yang diterbitkan tetapi belum berlaku efektif


Beberapa perubahan standar dan interpretasi akuntansi telah terbit tetapi belum berlaku
efektif untuk tahun berakhir 31 Desember 2015, dan belum diterapkan dalam penyusunan
laporan keuangan konsolidasian ini. PSAK dan ISAK (Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan) berikut ini, yang akan berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2016 dan 1 Januari
2017, mungkin memiliki pengaruh signifikan atas laporan keuangan konsolidasian Bank dan
Entitas Anak di masa yang akan datang, dan akan membutuhkan penerapan secara
retrospektif sebagaimana diatur dalam PSAK No. 25, Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan:
a. PSAK 1 (Revisi 2015), Penyajian Laporan Keuangan
b. PSAK 4 (Revisi 2015), Laporan Keuangan Tersendiri
c. PSAK 5 (Revisi 2015), Segmen Operasi
d. PSAK 7 (Revisi 2015), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi
e. PSAK 13 (Revisi 2015), Properti Investasi
f. PSAK 15 (Revisi 2015), Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
g. PSAK 16 (Revisi 2015), Aset Tetap
h. PSAK 19 (Revisi 2015), Aset Takberwujud
i. PSAK 22 (Revisi 2015), Kombinasi Bisnis
j. PSAK 24 (Revisi 2015), Imbalan Kerja
k. PSAK 25 (Revisi 2015), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan
Kesalahan
l. PSAK 53 (Revisi 2015), Pembayaran Berbasis Saham
m. PSAK 65 (Revisi 2015), Laporan Keuangan Konsolidasian
n. PSAK 66 (Revisi 2015), Pengaturan Bersama
o. PSAK 67 (Revisi 2015), Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain
p. PSAK 68 (Revisi 2015), Pengukuran Nilai Wajar
q. ISAK 30 (Revisi 2015), Pungutan
r. ISAK 31 (Revisi 2015), Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi
Pada tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, Bank dan Entitas Anak belum
menentukan dampak dari pengaruh retrospektif, jika ada, atas penerapan standar ini terhadap
posisi keuangan dan hasil operasi konsolidasian Bank dan Entitas Anak.

e. Prinsip konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Bank dan Entitas Anak (PT BCA
Finance, BCA Finance Limited, PT Bank BCA Syariah, PT BCA Sekuritas, PT Asuransi Umum
BCA, dan PT Central Santosa Finance), yang berada di bawah pengendalian Bank.
Sebelum 1 Januari 2015, suatu pengendalian atas Entitas Anak dianggap ada bilamana Bank
menguasai secara langsung atau tidak langsung lebih dari 50% (lima puluh persen) hak suara, atau
Bank dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi Entitas Anak, atau mempunyai
kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota Direksi atau Dewan
Komisaris, atau mampu memberikan suara mayoritas dalam rapat Direksi atau Dewan Komisaris.
23

427
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

e. Prinsip konsolidasi (lanjutan)

Mulai tanggal 1 Januari 2015, suatu pengendalian atas Entitas Anak dianggap ada bilamana Bank
terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan Entitas Anak
dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas
Entitas Anak. Bank akan menilai kembali apakah memiliki kendali jika ada perubahan atas satu
atau lebih unsur pengendalian, termasuk situasi dimana hak suara potensial (seperti yang
dihasilkan dari hubungan pinjaman) menjadi substantif dan mengakibatkan Bank memiliki kuasa
atas Entitas Anak.

Laporan keuangan Entitas Anak dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal
pengendalian diperoleh sampai dengan tanggal pengendalian berakhir. Laporan keuangan Entitas
Anak telah disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama dengan kebijakan
akuntansi yang diterapkan oleh Bank untuk transaksi yang serupa dan kejadian lain dalam keadaan
yang serupa, kecuali dinyatakan lain.

Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas tersebut
dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Bila
pengendalian berakhir dalam tahun berjalan, hasil usaha Entitas Anak tersebut dimasukkan ke
dalam laporan keuangan konsolidasian untuk porsi tahun dimana pengendalian masih
berlangsung.

Seluruh saldo, transaksi, penghasilan, dan beban dengan dan antar Entitas Anak yang signifikan
telah dieliminasi dalam laporan keuangan konsolidasian, sehingga laporan keuangan konsolidasian
hanya mencakup transaksi dan saldo dengan pihak lain. Kerugian dari transaksi dengan dan antar
Entitas Anak yang belum direalisasi juga dieliminasi, kecuali merupakan suatu indikasi adanya
penurunan nilai yang mensyaratkan pengakuan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Perubahan yang mempengaruhi persentase kepemilikan dan ekuitas Entitas Anak yang tidak
mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas dan disajikan sebagai
komponen ekuitas lainnya dalam bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Kepentingan non-pengendali diakui pada tanggal kombinasi bisnis yang selanjutnya disesuaikan
dengan proporsi atas perubahan ekuitas Entitas Anak.
Kepentingan non-pengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian,
terpisah dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik, dan dinyatakan sebesar proporsi
pemegang saham non-pengendali atas laba tahun berjalan dan ekuitas Entitas Anak tersebut sesuai
dengan persentase kepemilikan pemegang saham non-pengendali pada Entitas Anak tersebut.

Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada Entitas Anak, maka entitas induk:
a. Menghentikan pengakuan aset dan liabilitas Entitas Anak terdahulu dari laporan posisi
keuangan konsolidasian.
b. Mengakui sisa investasi pada Entitas Anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal
hilangnya pengendalian dan selanjutnya mencatat sisa investasi tersebut dan setiap jumlah
terutang oleh atau kepada Entitas Anak terdahulu sesuai dengan standar akuntansi keuangan
yang relevan. Nilai wajar tersebut dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal
aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran.
c. Mengakui keuntungan atau kerugian terkait hilangnya pengendalian yang dapat diatribusikan
pada kepentingan pengendali terdahulu.
24

428
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

f. Kombinasi bisnis

Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah
akuisisi diukur pada nilai wajar aset yang diberikan, instrumen ekuitas yang diterbitkan, liabilitas
yang terjadi atau diambil dan penyesuaian harga beli kontinjensi, jika ada, pada tanggal akuisisi.
Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan dicatat sebagai beban administrasi.

Pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi mengklasifikasikan atau menentukan aset teridentifikasi
yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih sebagaimana diperlukan untuk menerapkan standar
akuntansi keuangan lain selanjutnya. Pihak pengakuisisi membuat klasifikasi atau penentuan
tersebut berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, kebijakan operasional atau
akuntansinya, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan, yang merupakan selisih
lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap kepentingan non-pengendali
pada pihak yang diakuisisi atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas
yang diambil alih pada tanggal akuisisi. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset bersih
Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui sebagai laba atau rugi. Setelah pengakuan
awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai.

g. Kombinasi bisnis entitas sepengendali

Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam
rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan
merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut tidak
dapat menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan maupun entitas
individual dalam kelompok usaha tersebut.

Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, menurut PSAK No. 38 (Revisi 2012),
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali, diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode
penyatuan kepemilikan. Entitas yang menerima bisnis maupun yang melepas bisnis mengakui
selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan/diterima dan jumlah tercatat dari transaksi kombinasi
bisnis entitas sepengendali di ekuitas dalam akun tambahan modal disetor.

Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 38 (Revisi 2012), saldo selisih nilai transaksi
restukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), Akuntansi
Restrukturisasi Entitas Sepengendali, pada tanggal awal penerapan pernyataan ini sebesar
Rp 111.193, disajikan di ekuitas dalam akun tambahan modal disetor dan selanjutnya tidak dapat
diakui sebagai laba rugi direalisasi atau direklasifikasi ke saldo laba.

h. Penjabaran transaksi dalam valuta asing

Bank dan Entitas Anak yang berdomisili di Indonesia menyelenggarakan catatan akuntansinya
dalam Rupiah. Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan
menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, saldo akhir tahun aset dan
liabilitas moneter dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada
tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.

25

429
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

h. Penjabaran transaksi dalam valuta asing (lanjutan)

Untuk tujuan konsolidasian, laporan keuangan dalam valuta asing milik Entitas Anak yang
berdomisili di luar negeri dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut:

(1) Aset dan liabilitas, komitmen dan kontinjensi menggunakan kurs spot Reuters pada pukul
16:00 WIB pada tanggal laporan posisi keuangan.
(2) Pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian merupakan akumulasi dari saldo laba rugi
bulanan selama tahun berjalan yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan rata-rata kurs tengah
Reuters untuk bulan yang bersangkutan.
(3) Akun ekuitas menggunakan kurs historis.
(4) Laporan arus kas menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16:00 WIB pada tanggal
laporan posisi keuangan, kecuali akun-akun laba rugi menggunakan kurs tengah rata-rata dan
unsur-unsur ekuitas menggunakan kurs historis.

Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai selisih
kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam valuta asing pada kelompok ekuitas dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam valuta asing dan dari
penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing diakui dalam laba rugi tahun berjalan.

Laba atau rugi kurs valuta asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya
perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan
pembayaran selama tahun berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam valuta asing yang
dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs pada akhir tahun.

Berikut ini adalah kurs valuta asing utama pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, yang
menggunakan kurs tengah Reuters pukul 16:00 WIB (Rupiah penuh):
Valuta asing 2015 2014

1 Dolar Amerika Serikat (USD) 13.785 12.385


1 Dolar Australia (AUD) 10.084 10.148
1 Dolar Singapura (SGD) 9.759 9.376
1 Dolar Hong Kong (HKD) 1.779 1.597
1 Poundsterling Inggris (GBP) 20.439 19.288
100 Yen Jepang (JPY) 11.452 10.356
1 Euro (EUR) 15.057 15.053

i. Aset dan liabilitas keuangan

Aset keuangan Bank dan Entitas Anak terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro
pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, aset keuangan untuk
diperdagangkan, tagihan akseptasi, wesel tagih, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali,
kredit yang diberikan, piutang pembiayaan konsumen, investasi sewa pembiayaan, dan efek-efek
untuk tujuan investasi.

26

430
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

i. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

Liabilitas keuangan Bank dan Entitas Anak terutama terdiri dari simpanan dari nasabah, simpanan
dari bank-bank lain, liabilitas keuangan untuk diperdagangkan, utang akseptasi, efek-efek yang
dijual dengan janji dibeli kembali, efek-efek utang yang diterbitkan, dan pinjaman yang diterima.

i.1. Klasifikasi
Bank dan Entitas Anak mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori sebagai
berikut pada saat pengakuan awal:
i. diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset
keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang
diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan;
ii. tersedia untuk dijual;
iii. dimiliki hingga jatuh tempo; dan
iv. pinjaman yang diberikan dan piutang.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori pengukuran berikut pada saat


pengakuan awal:
i. diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu
liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas
keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; dan
ii. liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi.

Kategori untuk diperdagangkan adalah untuk aset dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau
dimiliki Bank dan Entitas Anak terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu
dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola
bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking.

Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai
tersedia untuk dijual atau yang tidak dikelompokkan ke dalam salah satu kategori aset
keuangan lainnya.

Kategori dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank dan Entitas
Anak mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut
hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi atau tersedia
untuk dijual.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasian di pasar aktif dan Bank dan
Entitas Anak tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi terdiri dari liabilitas
keuangan non-derivatif yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan dan tidak ditetapkan pada
nilai wajar melalui laba rugi.

27

431
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

i. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

i.2. Pengakuan awal


Bank dan Entitas Anak pada awalnya mengakui kredit yang diberikan serta simpanan pada
tanggal perolehan. Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada
tanggal perdagangan dimana Bank dan Entitas Anak memiliki komitmen untuk membeli atau
menjual aset tersebut. Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada
tanggal perdagangan dimana Bank dan Entitas Anak menjadi suatu pihak dalam ketentuan
kontraktual instrumen tersebut.

Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah
(untuk instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah
pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset
keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan.

Pengukuran aset dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi
aset dan liabilitas keuangan tersebut.

Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk
perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya
tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau
diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada
awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari
jumlah utang yang diakui pada pengakuan awal liabilitas. Biaya transaksi tersebut
diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat
sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset
keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan
liabilitas keuangan.

i.3. Penghentian pengakuan

Bank dan Entitas Anak menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual
atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau pada saat Bank dan
Entitas Anak mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset
keuangan dalam transaksi dimana Bank dan Entitas Anak secara substansial telah mentransfer
seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau
kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank
dan Entitas Anak diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.

Bank dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban
yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

28

432
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

i. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

i.3. Penghentian pengakuan (lanjutan)

Dalam transaksi dimana Bank dan Entitas Anak secara substansial tidak memiliki atau tidak
mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset keuangan, Bank dan Entitas
Anak menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank dan Entitas Anak tidak lagi memiliki
pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang masih dimiliki dalam transfer
tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana
pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank dan Entitas Anak mengakui aset yang ditransfer
tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dan Entitas
Anak dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.

Bank dan Entitas Anak menghapusbukukan saldo aset keuangan dan cadangan kerugian
penurunan nilai terkait pada saat Bank dan Entitas Anak menentukan bahwa aset keuangan
tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi
terkait seperti telah terjadinya perubahan signifikan atas posisi keuangan debitur/penerbit aset
keuangan sehingga debitur/penerbit aset keuangan tidak lagi dapat melunasi liabilitasnya,
atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh eksposur kredit yang
diberikan.

i.4. Saling hapus

Aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Bank dan Entitas Anak memiliki hak
yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui
tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar
akuntansi.

i.5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi

Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau
liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok,
ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku
bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan
dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

29

433
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

i. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

i.6. Pengukuran nilai wajar

Kebijakan berlaku sejak 1 Januari 2015

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction)
antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama, atau jika
tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Bank dan Entitas
Anak memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko
wanprestasinya.

Jika tersedia, Bank dan Entitas Anak mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan
menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap
aktif jika transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan frekuensi dan volume yang memadai
untuk menyediakan informasi penentuan harga secara berkelanjutan.

Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Bank dan Entitas Anak menggunakan
teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan
relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Teknik penilaian
yang dipilih menggabungkan semua faktor yang diperhitungkan oleh pelaku pasar dalam
penentuan harga transaksi.

Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga
transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima. Jika Bank dan
Entitas Anak menetapkan bahwa nilai wajar pada pengakuan awal berbeda dengan harga
transaksi dan nilai wajar tidak dapat dibuktikan dengan harga kuotasian di pasar aktif untuk
aset atau liabilitas yang identik atau berdasarkan teknik penilaian yang hanya menggunakan
data dari pasar yang dapat diobservasi, maka nilai wajar instrumen keuangan pada saat
pengakuan awal disesuaikan untuk menangguhkan perbedaan antara nilai wajar pada saat
pengakuan awal dan harga transaksi. Setelah pengakuan awal, perbedaan tersebut diakui
dalam laba rugi berdasarkan umur dari instrumen tersebut namun tidak lebih lambat dari saat
penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat
transaksi ditutup.

Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga penawaran dan harga
permintaan, maka Bank dan Entitas Anak mengukur aset dan posisi long berdasarkan harga
penawaran (bid price) dan mengukur liabilitas dan posisi short berdasarkan harga permintaan
(ask price).

Kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, yang
terekspos risiko pasar dan risiko kredit yang dikelola oleh Bank dan Entitas Anak
berdasarkan eksposur netonya baik terhadap risiko pasar ataupun risiko kredit diukur
berdasarkan harga yang akan diterima untuk menjual posisi net long (atau dibayar untuk
mengalihkan posisi net short) untuk eksposur risiko tertentu. Penyesuaian pada level
portofolio tersebut dialokasikan pada aset dan liabilitas individual berdasarkan penyesuaian
risiko relatif dari masing-masing instrumen individual di dalam portofolio.

30

434
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

i. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

i.6. Pengukuran nilai wajar (lanjutan)

Kebijakan berlaku sebelum 1 Januari 2015

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas
diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar
(arms length transaction) pada tanggal pengukuran.
Jika tersedia, Bank dan Entitas Anak mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan
menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap
aktif jika harga kuotasian sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan
transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.

Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank dan Entitas Anak menentukan
nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan
transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami,
berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang
secara substansial sama, penggunaan analisis arus kas yang didiskonto dan penggunaan
model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih
memaksimalkan penggunaan estimasi yang bersifat spesifik dari Bank dan Entitas Anak,
memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam
menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang diterima dalam
penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara
memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian
(risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Bank dan Entitas Anak mengkalibrasi
teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi
pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar
lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.

Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga
transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai
wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan terhadap transaksi
pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi
atau pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya
menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti
terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya
diukur pada harga transaksi dan selisih antar harga transaksi dan nilai yang sebelumnya
diperoleh dari model penilaian diakui dalam laba rugi setelah pengakuan awal tergantung
pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari
saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data dari pasar yang dapat diobservasi atau
saat transaksi ditutup.

31

435
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

i. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

i.6. Pengukuran nilai wajar (lanjutan)

Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian
yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Bank dan Entitas Anak dan pihak lawan,
mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan
disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau
ketidakpastian model penilaian, sepanjang Bank dan Entitas Anak yakin bahwa keterlibatan
suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penerapan
harga suatu transaksi.

Aset keuangan dan posisi long diukur menggunakan harga penawaran; liabilitas keuangan
dan posisi short diukur menggunakan harga permintaan. Jika Bank dan Entitas Anak
memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dan
Entitas Anak dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untuk
menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian
terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka neto, mana yang
lebih sesuai.

j. Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain

Giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank-bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar
ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya
tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada
biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

k. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar
ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya
tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut.

k.1. Pinjaman yang diberikan dan piutang

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif setelah pengakuan awalnya.

k.2. Tersedia untuk dijual

Setelah pengakuan awal, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang tersedia
untuk dijual dinyatakan pada nilai wajarnya. Pendapatan bunga diakui dalam laba rugi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.

Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam penghasilan komprehensif lain
sampai penempatan tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan
kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain harus
diakui pada laba rugi tahun berjalan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

32

436
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

l. Aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan

Aset dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan pada saat pengakuan awal
dan setelah pengakuan awal diakui dan diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan
konsolidasian, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung pada laba rugi tahun berjalan.
Termasuk dalam aset dan liabilitas keuangan diperdagangkan adalah semua instrumen derivatif
yang dilakukan Bank untuk tujuan diperdagangkan, kecuali derivatif yang merupakan kontrak
jaminan keuangan atau yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Semua perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diakui sebagai
bagian dari pendapatan bersih dari transaksi perdagangan. Keuntungan atau kerugian yang
direalisasi pada saat penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
diakui dalam laba rugi tahun berjalan.

Aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal,
kecuali aset keuangan non-derivatif, yang tidak ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi pada pengakuan awalnya, dapat direklasifikasi dari kategori diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi (kategori diperdagangkan) jika aset keuangan tersebut tidak lagi dimiliki untuk
tujuan penjualan atau pembelian dalam waktu dekat dan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
aset keuangan yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang (jika aset
keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada pengakuan
awal) dapat direklasifikasi jika Bank dan Entitas Anak memiliki intensi dan kemampuan
memiliki aset keuangan tersebut untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga
jatuh tempo; atau
aset keuangan yang tidak memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang, dapat
direklasifikasi dari kategori diperdagangkan hanya dalam situasi yang langka.

m. Tagihan dan utang akseptasi

Tagihan dan utang akseptasi pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah/dikurangi biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk
memperoleh/menerbitkan aset/liabilitas keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur
pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Tagihan
akseptasi disajikan setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
n. Kredit yang diberikan
Kredit yang diberikan pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset
keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan bersama (joint financing), dan kredit penerusan
(channeling loan) dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan porsi risiko yang
ditanggung oleh Bank.

33

437
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

n. Kredit yang diberikan (lanjutan)

Bank dan Entitas Anak mencatat restrukturisasi kredit bermasalah berdasarkan jenis
restrukturisasi. Dalam hal restrukturisasi kredit bermasalah dilakukan dengan modifikasi
persyaratan kredit, pengurangan atau pengampunan sebagian saldo kredit dan/atau kombinasi dari
keduanya, Bank dan Entitas Anak mencatat dampak restrukturisasi tersebut secara prospektif dan
tidak mengubah nilai tercatat kredit yang diberikan pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika
jumlah nilai tercatat kredit yang diberikan pada tanggal restrukturisasi melebihi nilai kini
penerimaan kas masa depan yang ditentukan dalam persyaratan baru. Jika nilai kini penerimaan
kas masa depan sebagaimana yang ditentukan dalam persyaratan baru dari kredit yang
direstrukturisasi tersebut lebih rendah daripada nilai tercatat kredit yang diberikan sebelum
direstrukturisasi, Bank dan Entitas Anak harus mengurangkan saldo kredit yang diberikan ke
suatu jumlah yang sama dengan jumlah nilai kini penerimaan kas masa depan. Jumlah
pengurangan tersebut diakui sebagai kerugian penurunan nilai individual dalam laba rugi tahun
berjalan.

o. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan efek-efek yang dijual dengan janji
dibeli kembali

Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar
harga jual kembali efek-efek yang disepakati dikurangi selisih antara harga beli dan harga jual
kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut
diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu
sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual kembali.

Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) disajikan sebagai kewajiban sebesar
harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi beban bunga yang belum diamortisasi. Beban
bunga yang belum diamortisasi merupakan selisih antara harga jual dan harga beli kembali yang
disepakati tersebut dan diakui sebagai beban bunga selama jangka waktu sejak efek dijual hingga
dibeli kembali. Efek yang dijual tetap dicatat sebagai aset dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian karena secara substansi kepemilikan efek tetap berada pada pihak Bank sebagai
penjual.

p. Pembiayaan konsumen

Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang ditambah (dikurangi) biaya


(pendapatan) transaksi yang belum diamortisasi dan dikurangi dengan pendapatan pembiayaan
konsumen yang belum diakui dan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan
konsumen.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah
keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dan jumlah pokok
pembiayaan, ditambah (dikurangi) biaya (pendapatan) transaksi yang belum diamortisasi, yang
akan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode suku
bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen.

Biaya (pendapatan) transaksi yang belum diamortisasi adalah pendapatan administrasi proses
pembiayaan dan biaya transaksi yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan
pembiayaan konsumen tersebut.

34

438
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

p. Pembiayaan konsumen (lanjutan)

Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai


pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan keuntungan yang timbul diakui dalam laba rugi
tahun berjalan.
Piutang pembiayaan konsumen akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 150 (seratus
lima puluh) hari untuk kendaraan bermotor roda 4 (empat) dan 180 (seratus delapan puluh) hari
untuk kendaraan bermotor roda 2 (dua), serta berdasarkan penelaahan manajemen atas kasus per
kasus.

Entitas Anak memiliki pembiayaan syariah dengan akad murabahah.

Pembiayaan bersama

Seluruh kontrak pembiayaan bersama yang dilakukan oleh Entitas Anak merupakan pembiayaan
bersama tanpa tanggung renteng (without recourse) dimana hanya porsi jumlah angsuran piutang
yang dibiayai Entitas Anak yang dicatat sebagai piutang pembiayaan konsumen di laporan posisi
keuangan konsolidasian (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian setelah dikurangi dengan
bagian yang merupakan hak pihak-pihak lain yang berpartisipasi pada transaksi pembiayaan
bersama tersebut.

Piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali


Piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali merupakan piutang yang berasal dari
jaminan kendaraan milik konsumen untuk pelunasan piutang pembiayaan konsumen, yang
disajikan sebagai bagian dari piutang pembiayaan konsumen.

Konsumen memberi kuasa kepada Bank dan Entitas Anak untuk menjual kendaraan yang
dijaminkan ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan
konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan.

Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan aset yang dikuasakan kembali dengan
saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi dibebankan
sebagai laba rugi tahun berjalan.

Beban-beban yang berkaitan dengan perolehan dan pemeliharaan piutang dari jaminan kendaraan
yang dikuasakan kembali dibebankan sebagai laba rugi pada saat dijual.

q. Akuntansi untuk transaksi sewa pembiayaan

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa
diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh
risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Aset berupa piutang sewa pembiayaan diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian
sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa bersih. Penerimaan piutang sewa diperlakukan
sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa
pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik
yang konstan atas investasi bersih Entitas Anak sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.

35

439
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

r. Transaksi syariah

Aset dari transaksi syariah terdiri dari tagihan pembiayaan mudharabah dan musyarakah, aset dan
piutang ijarah, dan tagihan pembiayaan murabahah.

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya perolehan ditambah
keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan biaya perolehan tersebut kepada
pembeli. Pembiayaan murabahah dinyatakan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan
marjin yang ditangguhkan yang dapat direalisasikan dan cadangan kerugian penurunan nilai.

Ijarah adalah sewa menyewa atas suatu barang dan/atau jasa antara pemilik obyek sewa termasuk
kepemilikan hak pakai atas obyek sewa dengan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang disewakan. Ijarah muntahiyah bittamlik adalah sewa menyewa antara pemilik obyek
sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang disewakan dengan opsi
perpindahan hak milik obyek sewa baik dengan jual beli atau pemberian (hibah) pada saat tertentu
sesuai akad sewa. Aset ijarah muntahiyah bittamlik dinyatakan sebesar harga perolehan dan
dikurangi akumulasi penyusutan. Piutang ijarah diakui pada saat jatuh tempo sebesar sewa yang
belum diterima dan disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan yakni saldo piutang
dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

Mudharabah adalah penanaman dana dari pemilik dana (shahibul maal) kepada pengelola dana
(mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan menggunakan metode bagi untung
(profit sharing) atau metode bagi pendapatan (revenue sharing) antara kedua belah pihak
berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. Pembiayaan mudharabah dinyatakan
sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.

Musyarakah adalah penanaman dana dari pada pemilik dana/modal untuk mencampurkan
dana/modal mereka pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah
yang telah disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung semua pemilik dana/modal
berdasarkan bagian dana/modal masing-masing.

Musyarakah permanen adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana setiap mitra ditentukan
sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad. Musyarakah menurun (musyarakah
mutanaqisha) adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana salah satu mitra akan dialihkan
secara bertahap kepada mitra lainnya sehingga bagian dananya akan menurun dan pada akhir
masa akad mitra lain tersebut akan menjadi pemilik penuh usaha tersebut. Pembiayaan
musyarakah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi dengan cadangan kerugian
penurunan nilai.

Entitas Anak menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan syariah sesuai
dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang
pembiayaan, dengan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk piutang murabahah
yang merupakan pembiayaan, dimana identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai
piutang murabahah tersebut dilakukan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014).

s. Efek-efek untuk tujuan investasi

Efek-efek untuk tujuan investasi pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk
memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal, diukur sesuai dengan
klasifikasinya masing-masing, sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual
36

440
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

s. Efek-efek untuk tujuan investasi (lanjutan)

s.1. Dimiliki hingga jatuh tempo

Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif setelah pengakuan awalnya. Bila terjadi penjualan
atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari investasi
pada efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang belum mendekati tanggal
jatuh tempo akan menyebabkan reklasifikasi atas semua investasi pada efek-efek yang
dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan Bank tidak
diperkenankan untuk mengklasifikasikan investasi pada efek-efek sebagai dimiliki hingga
jatuh tempo untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu 2 (dua) tahun mendatang.

s.2. Tersedia untuk dijual

Setelah pengakuan awal, investasi yang tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajarnya.
Pendapatan bunga diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek utang yang tersedia untuk dijual diakui pada laba
rugi tahun berjalan.

Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam penghasilan komprehensif lain
sampai investasi tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan
kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain harus
diakui pada laba rugi tahun berjalan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

t. Aset tetap

Aset tetap pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk pengeluaran-
pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung untuk memperoleh aset tersebut. Setelah
pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, yaitu biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.

Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian
dari biaya perolehan tanah. Biaya perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dibebankan
dalam laba rugi pada saat terjadinya karena nilainya tidak signifikan.

Golongan bangunan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method)
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis 20 (dua puluh) tahun. Kecuali tanah yang tidak
disusutkan, aset tetap lainnya disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset yang
berkisar antara 2 (dua) sampai dengan 8 (delapan) tahun dengan menggunakan metode saldo
menurun ganda (double-declining balance method) bagi Bank dan PT BCA Finance, dan metode
garis lurus (straight-line method) untuk Entitas Anak lainnya. Pengaruh perbedaan metode
penyusutan tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Untuk semua aset
tetap, Bank dan Entitas Anak menetapkan nilai residu nihil untuk perhitungan penyusutan.

37

441
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

t. Aset tetap (lanjutan)


Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laba rugi tahun berjalan; sedangkan renovasi
dan penambahan yang jumlahnya signifikan dan memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi ke aset
tetap yang bersangkutan. Nilai tercatat serta akumulasi penyusutan atas aset tetap yang tidak
digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau
ruginya disajikan sebagai pendapatan atau beban operasional lainnya dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Bangunan dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan
akan dipindahkan ke akun bangunan pada saat bangunan tersebut selesai dikerjakan dan siap
digunakan.
Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari
laporan posisi keuangan konsolidasian, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui
dalam laba rugi tahun berjalan.

Pada setiap tanggal pelaporan, nilai residu, masa manfaat, dan metode penyusutan dikaji ulang,
dan jika diperlukan, akan disesuaikan sesuai dengan ketentuan PSAK yang berlaku.
u. Agunan yang diambil alih
Pada saat pengakuan awal, agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian kredit
dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara nilai tercatat kredit yang diberikan terkait atau nilai
realisasi bersih dari agunan yang diambil alih. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar agunan
yang diambil alih setelah dikurangi beban pelepasan.
Setelah pengakuan awal, agunan yang diambil alih dicatat sebesar nilai yang lebih rendah antara
nilai tercatat dengan nilai realisasi bersih. Selisih lebih antara nilai tercatat dan nilai realisasi
bersih dicatat sebagai cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih dan
dibebankan dalam laba rugi tahun berjalan.
Agunan yang diambil alih tidak disusutkan dan beban-beban sehubungan dengan perolehan dan
pemeliharaan aset tersebut dibebankan pada saat terjadinya.
Selisih antara nilai tercatat dan hasil penjualan agunan yang diambil alih diakui sebagai laba atau
rugi pada saat penjualan agunan yang diambil alih, dan diakui sebagai pendapatan atau beban
operasional lainnya dalam laba rugi tahun berjalan.
Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun Aset lain-lain pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
v. Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai aset
v.1. Aset keuangan
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti
obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi telah
mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif
menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset
keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan
yang dapat diestimasi secara handal.

38

442
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

v. Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai aset (lanjutan)

v.1. Aset keuangan (lanjutan)


Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau
tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit yang diberikan oleh Bank dan
Entitas Anak dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami
kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya
pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi
lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status
pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang
berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Bank dan Entitas Anak menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara
individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap aset
keuangan yang signifikan secara individual.

Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan
nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang
sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara
individual akan dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan
mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa. Aset
keuangan yang dievaluasi secara individual untuk penurunan nilai, dan dimana kerugian
penurunan nilai diakui, tidak lagi termasuk dalam penurunan nilai secara kolektif.

Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Bank dan Entitas Anak menggunakan
model statistik dari tren probability of default di masa lalu, waktu pemulihan, dan jumlah
kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah
kondisi ekonomi dan kondisi kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih
besar atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh model statistik. Tingkat wanprestasi,
tingkat kerugian, dan waktu pemulihan yang diharapkan di masa datang secara berkala
dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik
yang digunakan masih memadai.

Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas
masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan
tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan
agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari
pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan.
Kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi tahun berjalan dan dicatat pada akun cadangan
kerugian penurunan nilai atas aset keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar
suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran
kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan
jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya
diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui dalam laba rugi tahun berjalan.

39

443
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

v. Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai aset (lanjutan)


v.1. Aset keuangan (lanjutan)
Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dengan
mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung sebagai penghasilan
komprehensif lain ke laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Jumlah kerugian kumulatif
yang direklasifikasi dari penghasilan komprehensif lain ke laba rugi merupakan selisih antara
biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini,
dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui dalam laba
rugi. Perubahan pada cadangan kerugian penurunan nilai yang berasal dari nilai waktu
tercermin sebagai komponen dari pendapatan bunga.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar efek utang yang diklasifikasikan dalam kelompok
tersedia untuk dijual yang mengalami penurunan nilai meningkat dan peningkatan tersebut
dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian
penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan pemulihan
tersebut diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
Jika persyaratan kredit, piutang, atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi
ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka
penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan
diubah.
v.2. Aset non-keuangan
Nilai tercatat aset non-keuangan Bank dan Entitas Anak dinilai kembali pada setiap tanggal
pelaporan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi
tersebut, nilai terpulihkan aset non-keuangan tersebut diestimasi.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai (impairment testing), aset non-keuangan
dialokasikan pada kelompok aset terkecil yang menghasilkan arus kas masuk dari
penggunaan aset yang sebagian besar independen dari arus kas masuk dari kelompok aset
lain atau unit penghasil kas (UPK).
Nilai terpulihkan dari suatu aset non-keuangan atau UPK adalah nilai tertinggi antara nilai
wajar dan nilai pakai (value in use) dikurangi biaya untuk menjual. Nilai pakai dihitung
berdasarkan estimasi arus kas masa depan yang didiskonto ke nilai kininya dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini atas
nilai waktu dari uang dan risiko spesifik atas aset atau UPK tersebut.
Kerugian penurunan nilai diakui apabila nilai tercatat suatu aset non-keuangan atau unit
penghasil kas melebihi nilai terpulihkan.
Kerugian penurunan nilai yang diakui di periode sebelumnya dievaluasi pada setiap tanggal
pelaporan keuangan apakah terdapat indikasi bahwa kerugian telah menurun atau tidak ada
lagi. Rugi penurunan nilai dibalik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk
menentukan nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dibalik hanya sebatas nilai tercatat
aset non-keuangan tidak melebihi nilai tercatat, setelah dikurangi penyusutan atau amortisasi,
seandainya tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya.
Rugi penurunan nilai atas goodwill tidak dapat dibalik.

40

444
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

w. Aset takberwujud

Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak dan goodwill.

Perangkat lunak

Perangkat lunak dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi
rugi penurunan nilai aset. Pengeluaran selanjutnya yang jumlahnya signifikan akan dikapitalisasi
hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa
mendatang. Pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya. Amortisasi diakui dalam laba
rugi berdasarkan masa manfaat ekonomis, yaitu 4 (empat) tahun, dengan menggunakan metode
saldo menurun ganda (double-declining balance method).

Goodwill

Goodwill merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap
kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang
diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi. Goodwill diuji penurunan nilainya pada
setiap tanggal pelaporan dan dicatat berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan
nilai.

x. Simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain

Simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar
dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan setelah pengakuan awal
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

y. Dana simpanan syariah dan dana syirkah temporer

Dana simpanan syariah merupakan simpanan pihak lain dalam bentuk giro wadiah dan tabungan
wadiah. Giro wadiah dapat digunakan sebagai instrumen pembayaran, dan dapat ditarik setiap
saat melalui cek dan bilyet giro. Giro wadiah serta tabungan wadiah mendapatkan bonus sesuai
kebijaksanaan Entitas Anak. Simpanan dalam bentuk giro wadiah dan tabungan wadiah
dinyatakan sebesar liabilitas Entitas Anak.

Dana syirkah temporer merupakan investasi dengan akad mudharabah mutlaqah, yaitu pemilik
dana (shahibul maal) memberikan kebebasan kepada pengelola dana (mudharib/Entitas Anak)
dalam pengelolaan investasinya dengan tujuan dibagikan sesuai dengan kesepakatan. Dana
syirkah temporer terdiri dari tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Dana ini diterima
oleh entitas syariah dimana entitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dan
menginvestasikan dana, baik sesuai dengan kebijakan entitas syariah atau kebijakan pembatasan
dari pemilik dana, dengan keuntungan dibagikan sesuai dengan kesepakatan. Dalam hal dana
syirkah temporer berkurang karena kerugian normal yang bukan akibat dari unsur kesalahan yang
disengaja, kelalaian, atau pelanggaran kesepakatan, entitas syariah tidak berkewajiban
mengembalikan atau menutup kerugian atau kekurangan dana tersebut.

Tabungan mudharabah merupakan simpanan dana pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi
hasil dari pendapatan atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui
sebelumnya. Tabungan mudharabah dicatat sebesar nilai simpanan nasabah.

41

445
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

y. Dana simpanan syariah dan dana syirkah temporer (lanjutan)

Deposito mudharabah merupakan simpanan pihak lain yang hanya bisa ditarik pada waktu
tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito mudharabah dengan Entitas Anak.
Deposito mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang
deposito mudharabah dengan Entitas Anak.

Pemilik dana syirkah temporer mendapatkan imbalan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang
ditetapkan.

z. Efek-efek utang yang diterbitkan

Efek-efek utang yang diterbitkan oleh Entitas Anak, yang terdiri dari wesel bayar jangka
menengah dan obligasi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lainnya yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi. Biaya emisi sehubungan dengan penerbitan efek-efek utang diakui
sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil emisi untuk menentukan hasil emisi bersih
efek-efek utang yang diterbitkan tersebut dan diamortisasi selama jangka waktu efek-efek utang
dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

aa. Provisi

Provisi diakui jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, Bank dan Entitas Anak memiliki kewajiban
kini, baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif yang dapat diestimasi secara handal, dan
kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya
yang mengandung manfaat ekonomi. Provisi ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas
masa depan pada tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini atas
nilai waktu dari uang dan risiko yang terkait dengan liabilitas yang bersangkutan.

ab. Laba per saham

Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk dibagi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar selama
tahun berjalan setelah memperhitungkan pembelian kembali saham.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada instrumen yang berpotensi menjadi saham
biasa. Oleh karena itu, laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar.

ac. Modal saham diperoleh kembali (saham treasuri)

Bank menetapkan metode biaya (cost method) dalam mencatat modal saham diperoleh kembali
(saham treasuri). Modal saham diperoleh kembali dicatat sebesar harga perolehan kembali saham
dan disajikan sebagai pengurang ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Pada saat saham treasuri dijual, Bank mencatat selisih antara harga perolehan kembali dan harga
jual kembali saham treasuri sebagai selisih modal dari transaksi saham treasuri yang merupakan
bagian dari tambahan modal disetor.

42

446
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

ad. Pendapatan dan beban bunga dan pendapatan dan beban syariah

Pendapatan dan beban bunga diakui dalam laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi
pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset atau liabilitas
keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai
tercatat bersih dari aset atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank
dan Entitas Anak mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh
persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan
kerugian kredit di masa mendatang.

Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi (lihat Catatan 2i.2) dan seluruh
imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari suku bunga efektif.

Pendapatan dan beban bunga yang disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian meliputi:
bunga atas aset dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang
dihitung menggunakan suku bunga efektif; dan
bunga atas efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual dihitung menggunakan
suku bunga efektif.

Pendapatan bunga dari semua aset keuangan yang diperdagangkan dipandang bersifat incidental
terhadap kegiatan perdagangan Bank dan disajikan sebagai bagian dari pendapatan bunga.

Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar
suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian
penurunan nilai.

Pendapatan syariah terdiri dari keuntungan murabahah, pendapatan ijarah (sewa), dan bagi hasil
pembiayaan mudharabah dan musyarakah.

Keuntungan murabahah dan pendapatan ijarah (sewa) diakui selama periode akad berdasarkan
konsep akrual. Pendapatan bagi hasil pembiayaan mudharabah dan musyarakah diakui pada saat
diterima atau dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai porsi bagi hasil (nisbah) yang
disepakati.

Beban syariah terdiri dari beban bagi hasil mudharabah dan beban bonus wadiah. Beban bagi
hasil untuk dana pihak ketiga dihitung dengan menggunakan prinsip bagi hasil berdasarkan porsi
bagi hasil (nisbah) yang telah disepakati sebelumnya berdasarkan pada prinsip wadiah,
mudharabah mutlaqah, dan mudharabah muqayyadah.

43

447
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

ae. Pendapatan dan beban provisi dan komisi

Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang signifikan dan merupakan bagian integral dari
suku bunga efektif atas aset atau liabilitas keuangan dimasukkan dalam perhitungan suku bunga
efektif.

Pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya, termasuk pendapatan provisi yang terkait
kegiatan ekspor impor, pendapatan provisi atas manajemen kas, pendapatan provisi atas jasa
dan/atau mempunyai jangka waktu tertentu dan jumlahnya signifikan, diakui sebagai pendapatan
ditangguhkan/beban dibayar di muka dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus
(straight-line method) selama jangka waktunya, jika tidak, pendapatan dan beban provisi dan
komisi lainnya langsung diakui pada saat jasa diberikan. Atas komitmen kredit yang tidak
diharapkan adanya penarikan kredit, provisi dari komitmen kredit tersebut diakui berdasarkan
metode garis lurus (straight-line method) selama jangka waktu komitmen.
Beban provisi dan komisi lainnya yang terutama terkait dengan provisi transaksi antar bank diakui
sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima.

af. Pendapatan bersih transaksi perdagangan

Pendapatan bersih transaksi perdagangan terdiri dari keuntungan atau kerugian bersih terkait
dengan aset dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, termasuk
pendapatan dan beban bunga dari semua instrumen keuangan yang diperdagangkan dan seluruh
perubahan nilai wajar yang direalisasi maupun yang belum direalisasi dan selisih kurs.

ag. Liabilitas imbalan pasca-kerja

Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan
pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa
kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program dana pensiun. Perhitungan
dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.

Pada tanggal 1 Januari 2015, Bank dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013),
Imbalan Kerja, yang membawa perubahan dalam pengukuran, penyajian, dan pengungkapan
imbalan kerja manfaat pasti. Dampak yang paling signifikan dari perubahan ini adalah percepatan
pengakuan biaya jasa lalu. Ketika imbalan pasca-kerja berubah maka porsi kenaikan atau
penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu
diakui segera dalam laba rugi.

Kebijakan akuntansi ini juga mengharuskan Bank dan Entitas Anak untuk mengakui keuntungan/
kerugian aktuarial pada periode dimana keuntungan/kerugian aktuarial terjadi sebagai penghasilan
komprehensif lain yang disajikan sebagai bagian dari saldo laba.

44

448
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

ag. Liabilitas imbalan pasca-kerja (lanjutan)

Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti bersih, yang terdiri dari keuntungan/kerugian
aktuarial, imbal hasil atas aset program (kecuali bunga) dan efek perubahan dalam batas atas aset
(jika ada, kecuali bunga) diakui segera di dalam penghasilan komprehensif lain. Bank dan Entitas
Anak mengukur beban (pendapatan) bunga atas liabilitas imbalan pasti bersih selama periode
dengan menggunakan tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur liabilitas imbalan pasti
pada awal periode pelaporan tahunan dengan memperhitungkan setiap perubahan dalam liabilitas
imbalan pasti bersih selama periode sebagai akibat dari iuran dan pembayaran imbalan. Beban
bunga bersih dan beban lain terkait program imbalan pasti diakui dalam laba rugi sebagai beban
gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan.

Sebelum tanggal 1 Januari 2015, ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi imbalan sehubungan
dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan
dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama rata-rata
masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan
pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laba rugi tahun
berjalan. Jika akumulasi keuntungan/kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir
periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% (sepuluh persen) dari nilai kini liabilitas imbalan
pasti pada tanggal tersebut, keuntungan/kerugian aktuarial tersebut diakui dalam laba rugi tahun
berjalan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama rata-rata sisa
masa kerja karyawan yang diharapkan. Jika tidak, keuntungan/kerugian aktuarial tidak diakui.

ah. Pajak penghasilan

Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada
laporan laba rugi, kecuali jika terkait item yang diakui secara langsung di ekuitas atau penghasilan
komprehensif lain.

Beban pajak kini merupakan estimasi utang pajak yang dihitung atas laba kena pajak untuk tahun
yang bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial
berlaku pada tanggal pelaporan, dan mencakup penyesuaian terhadap perhitungan pajak
penghasilan tahun lalu, baik untuk menyesuaikan dengan jumlah pajak penghasilan yang
dilaporkan dalam surat pemberitahuan pajak tahunan, atau untuk mencatat koreksi berdasarkan
hasil pemeriksaan pajak.

Pajak tangguhan diakui sehubungan dengan adanya perbedaan temporer antara nilai tercatat aset
dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan dan nilai aset dan liabilitas yang digunakan untuk
tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang akan dikenakan terhadap
perbedaan temporer tersebut ketika terealisasi, berdasarkan aturan yang berlaku atau secara
substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan
manfaat pajak di masa akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi
manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar (probable).

Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan
keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan atau banding
itu diterima.

45

449
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

ai. Segmen operasi

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang
memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban terkait dengan
transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama, yang hasil operasinya dikaji ulang secara
berkala (reguler) oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber
daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, serta tersedia informasi
keuangan yang dapat dipisahkan. Hasil segmen yang dilaporkan kepada pengambil keputusan
operasional termasuk komponen-komponen yang dapat diatribusikan secara langsung kepada
segmen dan juga yang dapat dialokasikan dengan basis yang wajar. Komponen yang tidak dapat
dialokasikan terutama terdiri dari biaya kantor pusat, aset tetap, dan aset/liabilitas pajak
penghasilan, termasuk pajak kini dan pajak tangguhan.

Bank dan Entitas Anak mengelola kegiatan usahanya dan mengidentifikasi segmen yang
dilaporkan berdasarkan wilayah geografis dan produk. Beberapa wilayah yang memiliki
karakterisitik serupa, diagregasikan dan dievaluasi secara berkala oleh manajemen. Laba/rugi dari
masing-masing segmen digunakan untuk menilai kinerja masing-masing segmen.

aj. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, istilah pihak-pihak berelasi digunakan sesuai dengan
PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi.

Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak
dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan konsolidasian.

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

a. Kerangka manajemen risiko

Bank menyadari bahwa dalam melaksanakan kegiatan usahanya, selalu berhadapan dengan risiko
yang melekat (inheren) pada instrumen keuangan, yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar
atas nilai tukar valuta asing dan tingkat suku bunga, serta risiko operasional.

Dalam rangka mengendalikan risiko tersebut, Bank telah mengimplementasikan suatu Kerangka
Dasar Manajemen Risiko (Risk Management Framework) secara terpadu yang dituangkan dalam
Kebijakan Dasar Manajemen Risiko (KDMR). Kerangka tersebut digunakan sebagai sarana
untuk penetapan strategi, organisasi, kebijakan dan pedoman, serta infrastruktur Bank sehingga
dapat dipastikan bahwa semua risiko yang dihadapi Bank dapat dikenali, diukur, dikendalikan,
dan dilaporkan dengan baik.

Dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif, Bank telah memiliki Komite Manajemen
Risiko yang berfungsi untuk membahas permasalahan risiko yang dihadapi Bank secara
keseluruhan dan merekomendasikan kebijakan manajemen risiko kepada Direksi.

46

450
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

a. Kerangka manajemen risiko (lanjutan)

Selain komite di atas, Bank telah membentuk beberapa komite lain yang bertugas untuk
menangani risiko secara lebih spesifik antara lain: Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Kredit,
serta Komite Aset dan Liabilitas (Asset and Liability Committee - ALCO).

Bank senantiasa melakukan kajian risiko secara menyeluruh atas rencana penerbitan produk dan
aktivitas baru sesuai dengan jenis risiko yang terdapat di dalam Peraturan Bank Indonesia
(PBI), Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK), dan peraturan-peraturan lain yang
berlaku.

b. Manajemen risiko aset dan liabilitas

ALCO bertanggung jawab untuk mengevaluasi, mengusulkan, dan menetapkan strategi pendanaan
dan investasi Bank. Ruang lingkup ALCO adalah mengelola risiko likuiditas, risiko tingkat suku
bunga, dan risiko nilai tukar valuta asing; meminimalkan biaya pendanaan serta mempertahankan
likuiditas pada saat yang bersamaan; dan mengoptimalkan perolehan pendapatan bunga Bank
dengan mengalokasikan dana pada aset produktif secara hati-hati.

ALCO diketuai oleh Presiden Direktur (merangkap anggota), dengan anggota lainnya terdiri dari 7
(tujuh) orang direktur, Kepala Divisi Treasuri, Kepala Divisi Keuangan dan Perencanaan, Kepala
Grup Corporate Banking dan Corporate Finance, Kepala Divisi Bisnis Komersial dan SME,
Kepala Divisi Pengembangan Dana dan Jasa, Kepala Divisi Perbankan Internasional, Kepala Unit
Bisnis Kredit Konsumer, Kepala Grup Bisnis Consumer Card, dan Kepala Satuan Kerja
Manajemen Risiko.

Proses pengelolaan aset dan liabilitas Bank dimulai dengan pengkajian parameter ekonomi yang
mempengaruhi Bank, yang umumnya terdiri dari tingkat inflasi, likuiditas pasar, yield curve, nilai
tukar Dolar Amerika Serikat (USD) terhadap Rupiah, dan faktor makro ekonomi lainnya. Risiko
likuiditas, nilai tukar valuta asing, dan tingkat suku bunga dikaji oleh Satuan Kerja Manajemen
Risiko dan dilaporkan kepada ALCO. ALCO kemudian menentukan strategi penetapan tingkat
bunga simpanan dan kredit berdasarkan kondisi dan persaingan di pasar.

c. Manajemen risiko kredit


Organisasi perkreditan terus disempurnakan dengan penekanan kepada penerapan prinsip empat
mata (four eyes principle) dimana keputusan kredit diambil berdasarkan pertimbangan dari 2
(dua) sisi, yaitu sisi pengembangan bisnis dan sisi analisis risiko kredit.

Bank telah memiliki Kebijakan Dasar Perkreditan Bank (KDPB) yang terus mengalami
penyempurnaan sejalan dengan perkembangan Bank, PBI, dan POJK serta sesuai dengan
International Best Practices.

Penyempurnaan prosedur dan sistem manajemen risiko perkreditan dilakukan melalui


pengembangan Loan Origination System yaitu kebijakan yang mengatur alur kerja proses
pemberian kredit (dari awal sampai akhir) sehingga proses kredit yang efektif dan efisien dapat
tercapai. Pengembangan sistem pengukuran profil risiko debitur terus dikembangkan agar dapat
diterapkan secara menyeluruh, demikian juga dengan proses pembangunan database perkreditan
yang terus dilakukan dan disempurnakan.

47

451
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

c. Manajemen risiko kredit (lanjutan)

Komite Kebijakan Perkreditan bertanggung jawab untuk merumuskan kebijakan perkreditan,


terutama yang berkaitan dengan prinsip kehati-hatian dalam perkreditan, memantau, dan
mengevaluasi penerapan kebijakan perkreditan agar dapat terlaksana secara konsisten dan sesuai
dengan kebijakan perkreditan, serta memberikan saran dan langkah perbaikan apabila terdapat
kendala dalam penerapan kebijakan perkreditan tersebut.

Komite Kredit dibentuk untuk membantu Direksi mengevaluasi dan/atau memberikan keputusan
kredit sesuai batas wewenangnya melalui Rapat Komite Kredit atau Surat Edaran Direksi. Fungsi
pokok Komite Kredit adalah:
memberikan pengarahan lebih lanjut apabila diperlukan suatu analisis kredit yang lebih
mendalam dan komprehensif;
memberikan keputusan atau rekomendasi atas rancangan keputusan kredit yang diajukan oleh
pemberi rekomendasi/pengusul yang terkait dengan debitur-debitur besar dan industri
spesifik; dan
melakukan koordinasi dengan ALCO, khususnya yang berhubungan dengan sumber
pendanaan kredit.

Bank telah mengembangkan sistem pemeringkat risiko debitur yang lebih dikenal dengan Internal
Credit Risk Rating/Scoring System. Internal Credit Risk Rating/Scoring System terdiri dari 11
(sebelas) kategori peringkat risiko mulai dari RR1 sampai dengan RR10, dan yang paling buruk
(Loss). Pemberian peringkat risiko kepada setiap debitur menjadi suatu masukan yang berharga
karena dapat membantu pejabat yang berwenang dalam memutuskan suatu usulan kredit dengan
lebih baik dan tepat.

Untuk menjaga agar kualitas kredit tetap terjaga dengan baik, maka pemantauan terhadap kualitas
kredit terus dilakukan secara rutin, baik per kategori kredit (Korporasi, Komersial, Small and
Medium Enterprise (SME), Konsumen, dan Kartu Kredit) maupun portofolio kredit secara
keseluruhan.

Bank telah mengembangkan pengelolaan risiko kredit dengan melakukan analisis stress testing
secara berkala terhadap portofolio kredit serta melakukan monitoring terhadap hasil stress testing
tersebut. Stress testing bermanfaat bagi Bank sebagai alat untuk memperkirakan besarnya dampak
risiko pada stressful condition sehingga Bank dapat membuat strategi yang sesuai untuk
memitigasi risiko tersebut sebagai bagian dari pelaksanaan contingency plan.

Dalam rangka pemantauan dan pengendalian risiko kredit yang terjadi di Entitas Anak, Bank telah
melakukan pemantauan risiko kredit Entitas Anak secara rutin, sekaligus memastikan bahwa
Entitas Anak telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Kredit yang baik dan efektif.

i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit

Dalam aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian, eksposur maksimum
terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk bank garansi yang diterbitkan dan
fasilitas Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit
adalah nilai yang harus dibayarkan oleh Bank jika kewajiban atas bank garansi yang diterbitkan
dan fasilitas Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan terjadi atau terealisasi. Untuk komitmen
kredit, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik
dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah.

48

452
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

c. Manajemen risiko kredit (lanjutan)

i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit (lanjutan)

Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum risiko kredit Bank dan Entitas Anak atas
instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian (on-balance sheet) dan
rekening administratif konsolidasian (off-balance sheet), tanpa memperhitungkan agunan yang
dimiliki atau perlindungan kredit lainnya.

31 Desember
2015 2014

Posisi keuangan konsolidasian:


Giro pada Bank Indonesia 37.774.577 38.875.175
Giro pada bank-bank lain 8.438.924 4.614.271
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain 56.259.099 12.018.932
Aset keuangan untuk diperdagangkan 1.783.792 1.672.222
Tagihan akseptasi 7.367.389 7.569.364
Wesel tagih 2.541.352 3.226.980
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 515.099 26.289.663
Kredit yang diberikan 378.616.292 339.859.068
Piutang pembiayaan konsumen 7.407.519 6.973.228
Investasi sewa pembiayaan 173.120 166.888
Efek-efek untuk tujuan investasi 51.153.115 71.528.070
552.030.278 512.793.861
Rekening administratif konsolidasian:
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum
digunakan - committed 105.940.361 95.248.542
Fasilitas kredit kepada bank-bank lain yang belum
digunakan - committed 646.087 900.766
Fasilitas Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan 5.258.718 7.198.848
Bank garansi yang diterbitkan kepada nasabah 11.526.909 10.720.350
123.372.075 114.068.506

675.402.353 626.862.367

49

453
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

c. Manajemen risiko kredit (lanjutan)

ii. Analisis konsentrasi risiko kredit

Bank mendorong adanya diversifikasi dari portofolio kreditnya pada berbagai wilayah
geografis, industri, dan produk kredit sebagai upaya untuk meminimalkan risiko kredit.

Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit, mata uang, dan sektor ekonomi
diungkapkan pada Catatan 12.

Tabel berikut menyajikan konsentrasi risiko kredit Bank dan Entitas Anak berdasarkan pihak
lawan:

31 Desember 2015
Pemerintah
dan Bank
Korporasi Indonesia Bank Perorangan Jumlah

Posisi keuangan konsolidasian:


Giro pada Bank Indonesia - 37.774.577 - - 37.774.577)
Giro pada bank-bank lain - - 8.438.924 - 8.438.924)
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank-bank lain - 49.272.868 6.986.231 - 56.259.099)
Aset keuangan untuk
diperdagangkan 35.064 1.525.873 222.855 - 1.783.792)
Tagihan akseptasi 7.273.942 - 452.008 74.778 7.800.728)
Wesel tagih 154.653 - 2.387.557 - 2.542.210)
Efek-efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali - - 515.099 - 515.099)
Kredit yang diberikan 232.746.928 - 4.080.501 150.815.208 387.642.637)
Piutang pembiayaan konsumen 174.686 - 379 7.518.473 7.693.538)
Investasi sewa pembiayaan 140.964 - - 37.202 178.166)
Efek-efek untuk tujuan investasi 8.325.285 41.569.236 2.111.257 - 52.005.778)
Jumlah 248.851.522 130.142.554 25.194.811 158.445.661 562.634.548)
Dikurangi:
Cadangan kerugian penurunan nilai (10.604.270)
552.030.278)
Komitmen dan kontinjensi
yang memiliki risiko kredit:
Fasilitas kredit yang belum
digunakan - committed 79.602.426 - 646.087 26.337.935 106.586.448)
Fasilitas Letter of Credit yang
tidak dapat dibatalkan 5.241.550 - - 17.168 5.258.718)
Bank garansi yang diterbitkan
kepada nasabah 9.783.522 - 369.404 1.373.983 11.526.909)
94.627.498 - 1.015.491 27.729.086 123.372.075)

50

454
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

c. Manajemen risiko kredit (lanjutan)


ii. Analisis konsentrasi risiko kredit (lanjutan)

31 Desember 2014
Pemerintah
dan Bank
Korporasi Indonesia Bank Perorangan Jumlah

Posisi keuangan konsolidasian:


Giro pada Bank Indonesia - 38.875.175 - - 38.875.175)
Giro pada bank-bank lain - - 4.614.271 - 4.614.271)
Penempatan pada Bank Indonesia
dan bank-bank lain - 8.238.400 3.780.532 - 12.018.932)
Aset keuangan untuk
diperdagangkan 13.978 1.633.073 25.171 - 1.672.222)
Tagihan akseptasi 7.594.233 - 261.712 109.762 7.965.707)
Wesel tagih 180.976 - 3.047.290 - 3.228.266)
Efek-efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali - 19.253.398 7.036.265 - 26.289.663)
Kredit yang diberikan 201.421.134 - 3.134.625 142.007.551 346.563.310)
Piutang pembiayaan konsumen 248.763 - 774 6.924.753 7.174.290)
Investasi sewa pembiayaan 151.030 - - 19.062 170.092)
Efek-efek untuk tujuan investasi 9.075.645 61.082.529 2.141.601 - 72.299.775)
Jumlah 218.685.759 129.082.575 24.042.241 149.061.128 520.871.703)
Dikurangi:
Cadangan kerugian penurunan nilai (8.077.842)
512.793.861)
Komitmen dan kontinjensi
yang memiliki risiko kredit:
Fasilitas kredit yang belum
digunakan - committed 69.444.055 - 900.766 25.804.487 96.149.308)
Fasilitas Letter of Credit yang
tidak dapat dibatalkan 7.148.216 - - 50.632 7.198.848)
Bank garansi yang diterbitkan
kepada nasabah 8.162.903 - 1.155.182 1.402.265 10.720.350)
84.755.174 - 2.055.948 27.257.384 114.068.506)

51

455
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

c. Manajemen risiko kredit (lanjutan)


iii. Analisis risiko kredit
Tabel berikut menyajikan aset keuangan yang mengalami penurunan nilai secara individual,
aset keuangan yang tidak signifikan secara individual dan penurunan nilainya dinilai secara
kolektif, aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai, serta
aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai.
31 Desember 2015
Tidak
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai signifikan
secara
individual
Lewat jatuh tempo tetapi tidak Tagihan akseptasi, wesel tagih, dan dan
mengalami penurunan nilai kredit yang diberikan penurunan
Mengalami nilainya
penurunan Aset dinilai
nilai High Standard Low keuangan secara
individual 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari grade grade grade lainnya kolektif Jumlah
Pinjaman dan
piutang:
Giro pada Bank
Indonesia - - - - - - - 37.774.577 - 37.774.577
Giro pada bank-
bank lain - - - - - - - 8.438.924 - 8.438.924
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank-bank
lain - - - - - - - 56.259.099 - 56.259.099
Tagihan akseptasi
- bersih - - - - 4.539.596 2.633.779 50.237 - 143.777 7.367.389
Wesel tagih -
bersih - - - - 523.875 286.436 - - 1.731.041 2.541.352
Efek-efek yang
dibeli dengan
janji dijual
kembali - - - - - - - 515.099 - 515.099
Kredit yang
diberikan -
bersih 204.987 159.273 251.245 92.340 177.060.511 39.365.091 800.978 - 160.681.867 378.616.292
Piutang pembiayaan
konsumen -
bersih - - - - - - - - 7.407.519 7.407.519
Investasi sewa
pembiayaan -
bersih - - - - - - - - 173.120 173.120

204.987 159.273 251.245 92.340 182.123.982 42.285.306 851.215 102.987.699 170.137.324 499.093.371

Tersedia untuk
dijual:
Efek-efek untuk
tujuan investasi
- bersih 22.354 - - - - - - 38.292.341 - 38.314.695

22.354 - - - - - - 38.292.341 - 38.314.695

Dimiliki hingga
jatuh tempo:
Efek-efek untuk
tujuan investasi
- bersih - - - - - - - 12.838.420 - 12.838.420
- - - - - - - 12.838.420 - 12.838.420

227.341 159.273 251.245 92.340 182.123.982 42.285.306 851.215 154.118.460 170.137.324 550.246.486

52

456
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

c. Manajemen risiko kredit (lanjutan)


iii. Analisis risiko kredit (lanjutan)

31 Desember 2014
Tidak
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai signifikan
secara
individual
Lewat jatuh tempo tetapi tidak Tagihan akseptasi, wesel tagih, dan dan
mengalami penurunan nilai kredit yang diberikan penurunan
Mengalami nilainya
penurunan Aset dinilai
nilai High Standard Low keuangan secara
individual 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari grade grade grade lainnya kolektif Jumlah
Pinjaman dan
piutang:
Giro pada Bank
Indonesia - - - - - - - 38.875.175 - 38.875.175
Giro pada bank-
bank lain - - - - - - - 4.614.271 - 4.614.271
Penempatan pada
Bank Indonesia
dan bank-bank
lain - - - - - - - 12.018.932 - 12.018.932
Tagihan akseptasi
- bersih - - - - 7.551.411 - 17.953 - - 7.569.364
Wesel tagih -
bersih - - - - 3.221.233 4.322 - - 1.425 3.226.980
Efek-efek yang
dibeli dengan
janji dijual
kembali - - - - - - - 26.289.663 - 26.289.663
Kredit yang
diberikan -
bersih 183.723 144.518 39.565 2.990 158.736.692 34.705.841 617.752 - 145.427.987 339.859.068
Piutang pembiayaan
konsumen -
bersih - - - - - - - - 6.973.228 6.973.228
Investasi sewa
pembiayaan -
bersih - - - - - - - - 166.888 166.888
183.723 144.518 39.565 2.990 169.509.336 34.710.163 635.705 81.798.041 152.569.528 439.593.569

Tersedia untuk
dijual:
Efek-efek untuk
tujuan investasi
- bersih 21.095 - - - - - - 60.021.401 - 60.042.496

21.095 - - - - - - 60.021.401 - 60.042.496

Dimiliki hingga
jatuh tempo:
Efek-efek untuk
tujuan investasi
- bersih 46.971 - - - - - - 11.438.603 - 11.485.574

46.971 - - - - - - 11.438.603 - 11.485.574

251.789 144.518 39.565 2.990 169.509.336 34.710.163 635.705 153.258.045 152.569.528 511.121.639

53

457
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

c. Manajemen risiko kredit (lanjutan)


iii. Analisis risiko kredit (lanjutan)
Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai secara individual

Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai secara individual adalah aset keuangan yang
signifikan secara individual dan telah terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai individual
telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan tersebut.

Sesuai kebijakan internal Bank, kredit yang ditentukan sebagai signifikan secara individual adalah
kredit yang diberikan kepada debitur-debitur segmen korporasi dan komersial.

Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual dan penurunan nilainya dinilai
secara kolektif

Aset keuangan yang nilainya tidak signifikan secara individual adalah kredit dan piutang yang
diberikan oleh Bank dan Entitas Anak kepada debitur-debitur segmen ritel yaitu debitur kredit Usaha
Kecil Menengah (UKM), kredit pembiayaan konsumen (termasuk kredit pembiayaan bersama),
kredit pemilikan dan perbaikan rumah, kredit kendaraan bermotor, dan kartu kredit.

Bank dan Entitas Anak menentukan penurunan nilai aset keuangan yang tidak signifikan
secara individual dan secara kolektif, dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut
berdasarkan karakteristik risiko yang serupa.

Nilai tercatat aset keuangan yang tidak signifikan secara individual dan penurunan nilainya
dinilai secara kolektif yang telah jatuh tempo lebih dari 90 (sembilan puluh) hari pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 736.773 dan Rp 654.407.

Aset keuangan yang lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai

Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai adalah aset
keuangan segmen korporasi dan komersial dengan tunggakan pembayaran pokok atau bunga
kontraktual, tetapi Bank dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa penurunan nilai secara
individual belum terjadi, dengan mempertimbangkan agunan yang tersedia dan/atau tingkat
tertagihnya jumlah yang masih terutang kepada Bank dan Entitas Anak.

Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai

Termasuk dalam aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai
adalah aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dan telah
dikelompokkan berdasarkan karakteristik risiko yang serupa, untuk menilai penurunan nilainya
secara kolektif atas kerugian yang telah terjadi tetapi belum dilaporkan (incurred but not yet
reported/IBNR).

Sesuai dengan kualitasnya, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, dan wesel tagih yang
belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai dikelompokkan ke dalam 3 (tiga)
kategori, yaitu high grade, standard grade, dan low grade, berdasarkan estimasi internal Bank
atas kemungkinan gagal bayar dari debitur-debitur atau portofolio tertentu yang dinilai
berdasarkan sejumlah faktor kualitatif dan kuantitatif.

54

458
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

c. Manajemen risiko kredit (lanjutan)


iii. Analisis risiko kredit (lanjutan)
Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai (lanjutan)
Kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, dan wesel tagih dengan peringkat risiko RR1 sampai
dengan RR7 dimasukkan ke dalam kategori high grade. Kategori high grade adalah kredit
yang debiturnya memiliki kapasitas yang kuat dalam hal pembayaran kembali seluruh
kewajibannya secara tepat waktu karena didukung oleh faktor fundamental yang baik dan tidak
mudah dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi yang kurang menguntungkan.
Kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, dan wesel tagih dengan peringkat risiko RR8 sampai
dengan RR9 dimasukkan ke dalam kategori standard grade. Kategori standard grade adalah
kredit yang debiturnya dianggap memiliki kapasitas yang memadai dalam hal pembayaran
bunga dan pokoknya, namun cukup peka terhadap perubahan kondisi ekonomi yang kurang
menguntungkan.
Kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, dan wesel tagih dengan peringkat risiko RR10 dan
Loss dimasukkan ke dalam kategori low grade. Kategori low grade adalah kredit yang
debiturnya rentan dalam hal kapasitas pembayaran bunga dan pokoknya karena faktor
fundamental yang kurang mendukung dan/atau sangat peka terhadap kondisi ekonomi yang
kurang menguntungkan.
iv. Agunan
Agunan digunakan untuk memitigasi eksposur risiko kredit dan kebijakan mitigasi risiko
menentukan jenis agunan yang dapat diterima Bank. Bank membedakan jenis agunan
berdasarkan likuiditas dan keberadaan agunan menjadi agunan solid dan non-solid. Agunan
solid adalah agunan yang memiliki nilai likuiditas relatif tinggi dan/atau keberadaannya tetap
(tidak berpindah-pindah tempat) seperti cash collateral dan tanah/bangunan, sehingga dapat
segera dicairkan atau diambil alih oleh Bank pada saat pinjaman debitur/grup debitur masuk
dalam kategori bermasalah. Agunan non-solid adalah agunan yang memiliki nilai likuiditas
relatif rendah dan/atau keberadaannya tidak tetap (berpindah-pindah tempat) seperti kendaraan
bermotor, mesin, persediaan, piutang, dan lain-lain. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
Bank memiliki agunan atas fasilitas kredit yang diberikan terutama dalam bentuk kas, properti
(tanah/bangunan), kendaraan bermotor, garansi, mesin, persediaan, efek-efek utang, dan lain-
lain.
Kebijakan Bank mengenai agunan sebagai mitigasi risiko kredit tergantung dari kategori kredit
atau fasilitas yang diberikan. Untuk kredit SME, seluruh kredit yang diberikan harus ditunjang
dengan agunan (collateral basis) dimana setidaknya 50% (lima puluh persen) merupakan
agunan solid. Untuk kredit korporasi dan komersial, besarnya agunan yang harus diserahkan,
ditentukan berdasarkan analisis mengenai kelayakan masing-masing debitur. Nilai agunan
ditentukan berdasarkan nilai appraisal pada saat kredit diberikan.

Untuk fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Bank mensyaratkan bahwa seluruh fasilitas
harus ditunjang dengan agunan. Bank memberlakukan aturan Loan-to-Value (LTV)
berjenjang, dimulai dari fasilitas KPR pertama dan seterusnya, sesuai dengan aturan yang
diberlakukan oleh regulator. Nilai agunan untuk KPR dihitung berdasarkan nilai agunan pada
saat kredit diberikan dan diperbaharui setiap 30 (tiga puluh) bulan. Untuk fasilitas Kredit
Kendaraan Bermotor (KKB), Bank mensyaratkan bahwa seluruh fasilitas harus ditunjang
dengan agunan kendaraan bermotor. Bank memberlakukan aturan uang muka (down payment),
sesuai dengan aturan yang diberlakukan oleh regulator.

55

459
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

c. Manajemen risiko kredit (lanjutan)


iv. Agunan (lanjutan)

Piutang pembiayaan konsumen Entitas Anak dijamin dengan Bukti Kepemilikan Kendaraan
Bermotor (BPKB) dari piutang pembiayaan konsumen kendaraan bermotor yang dibiayai.

Untuk fasilitas transaksi valuta asing, baik spot maupun forward, Bank mensyaratkan agunan
tunai (cash) yang ditetapkan sebesar persentase tertentu dari fasilitas yang diberikan. Bila
debitur memiliki fasilitas kredit lain di Bank, debitur dapat menggunakan agunan yang telah
diberikan untuk dibuat saling mengikat. Kebijakan mengenai persentase agunan tersebut akan
ditinjau secara berkala seiring dengan fluktuasi dan volatilitas nilai tukar Rupiah terhadap mata
uang asing.

Rincian dari aset keuangan dan non-keuangan yang diperoleh Bank melalui pengambilalihan
kepemilikan agunan yang merupakan jaminan terhadap aset keuangan yang dimiliki pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, yang disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara
nilai tercatat dan nilai realisasi bersih di akun aset lain-lain adalah sebagai berikut:

31 Desember
2015 2014
Tanah 66.147 3.332
Bangunan 234.486 68.618
Properti komersial lainnya 15.967 16.443
Nilai wajar 316.600 88.393

Pada umumnya, Bank tidak menggunakan agunan non-kas yang diambil alih untuk keperluan
operasional sendiri. Realisasi agunan yang diambil alih dilakukan dalam rangka penyelesaian
kredit.

v. Aset keuangan diperdagangkan

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank dan Entitas Anak memiliki aset keuangan
untuk diperdagangkan masing-masing pada nilai wajar sebesar Rp 1.783.792 dan
Rp 1.672.222 (lihat Catatan 9). Informasi tentang kualitas kredit dari eksposur maksimum
risiko kredit aset keuangan untuk diperdagangkan adalah sebagai berikut:

31 Desember
2015 2014
Surat berharga pemerintah:
Investment grade 1.525.873 1.633.073
Surat berharga korporasi:
Investment grade 3.995 1.008
Aset derivatif:
Pihak lawan bank-bank lain 221.968 24.657
Pihak lawan korporasi 30.083 10.967
Lainnya 1.873 2.517
Nilai wajar 1.783.792 1.672.222

56

460
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

c. Manajemen risiko kredit (lanjutan)


vi. Efek-efek untuk tujuan investasi

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank dan Entitas Anak memiliki efek-efek untuk
tujuan investasi masing-masing pada nilai tercatat sebesar Rp 51.153.115 dan Rp 71.528.070
(lihat Catatan 14). Informasi tentang kualitas kredit dari eksposur maksimum risiko kredit
efek-efek untuk tujuan investasi tersebut adalah sebagai berikut:

31 Desember
2015 2014

Surat berharga pemerintah:


Investment grade 40.949.428 60.526.034
Surat berharga korporasi:
Investment grade 5.155.802 4.805.677
Non-investment grade 124.180 114.723
Lainnya 4.923.705 6.081.636
Nilai tercatat 51.153.115 71.528.070

d. Manajemen risiko likuiditas

Bank sangat mementingkan penjagaan kecukupan likuiditas dalam memenuhi komitmennya kepada
para nasabah dan pihak lainnya, baik dalam rangka pemberian kredit, pembayaran kembali simpanan
nasabah maupun untuk memenuhi kebutuhan likuiditas operasional. Fungsi pengelolaan kebutuhan
likuiditas secara keseluruhan dilakukan oleh ALCO dan secara operasional oleh Divisi Treasuri.

Bank menjaga likuiditas dengan mempertahankan jumlah aset likuid yang cukup untuk membayar
simpanan para nasabah dan menjaga agar jumlah aset yang jatuh tempo pada setiap periode dapat
menutupi jumlah liabilitas yang jatuh tempo.

Aset likuid Bank terutama terdiri dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain,
termasuk giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain serta kas. Apabila Bank memerlukan
likuiditas, dengan segera Bank dapat menarik cadangan dana dalam giro pada Bank Indonesia atas
kelebihan Giro Wajib Minimum (GWM), menjual putus Sertifikat Bank Indonesia (SBI)/Surat
Utang Negara (SUN)/surat berharga negara lainnya yang dimiliki atau menjual SBI/SUN/surat
berharga negara lain yang dimiliki dengan perjanjian membeli kembali, melakukan early redemption
BI term deposit atau mencari pinjaman di pasar uang antar bank di Indonesia. Cadangan utama Bank
terdiri dari cadangan GWM dan kas di kantor-kantor cabang.

Entitas Anak, dalam rangka mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber pendanaan,
melakukan diversifikasi sumber dananya. Selain dari modal dan penerimaan dari pelanggan, Entitas
Anak memperoleh sumber dana dari pinjaman bank dan pasar modal berupa penerbitan obligasi dan
wesel bayar jangka menengah.

57

461
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

d. Manajemen risiko likuiditas (lanjutan)

Tabel berikut ini menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan dari liabilitas
keuangan dan rekening administratif Bank dan Entitas Anak berdasarkan periode tersisa sampai
dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
31 Desember 2015
Nilai nominal
bruto masuk/ Hingga >1-3 > 3 bulan - >1-5
Nilai tercatat (keluar) 1 bulan bulan 1 tahun tahun

Liabilitas keuangan
non-derivatif
Simpanan dari nasabah (473.666.215) (473.868.836) (460.719.243) (8.686.867) (4.462.726) -)
Simpanan dari bank-bank
lain (4.156.053) (4.156.350) (4.151.750) (4.500) (100) -)
Utang akseptasi (4.374.939) (4.374.939) (1.261.070) (2.146.336) (954.832) (12.701)
Efek-efek yang dijual
dengan janji dibeli
kembali (38.602) (38.736) (38.736) -) -) -)
Efek-efek utang yang
diterbitkan (2.820.965) (2.917.745) -) (486.071) (1.357.987) (1.073.687)
Pinjaman yang diterima (1.743.337) (1.747.448) (320.012) (137.500) (816.563) (473.373)
(486.800.111) (487.104.054) (466.490.811) (11.461.274) (7.592.208) (1.559.761)

Liabilitas keuangan
derivatif
Liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan: (74.234)
Arus keluar (9.854.440) (8.493.605) (1.206.036) (154.799) -)
Arus masuk 9.823.649) 8.458.817) 1.212.409) 152.423) -)
(74.234) (30.791) (34.788) 6.373) (2.376) -)

Rekening administratif
Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum
digunakan - committed -) (105.940.361) (105.940.361) -) -) -)
Fasilitas kredit kepada
bank-bank lain yang
belum digunakan -
committed -) (646.087) (646.087) -) -) -)
Fasilitas Letter of Credit
yang tidak dapat
dibatalkan -) (5.258.718) (2.055.812) (2.737.750) (463.300) (1.856)
Bank garansi yang
diterbitkan kepada
nasabah -) (11.526.909) (1.644.578) (1.917.821) (6.733.168) (1.231.342)
-) (123.372.075) (110.286.838) (4.655.571) (7.196.468) (1.233.198)

(486.874.345) (610.506.920) (576.812.437) (16.110.472) (14.791.052) (2.792.959)

58

462
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

d. Manajemen risiko likuiditas (lanjutan)


31 Desember 2014
Nilai nominal
bruto masuk/ Hingga >1-3 > 3 bulan - >1-5
Nilai tercatat (keluar) 1 bulan bulan 1 tahun tahun

Liabilitas keuangan
non-derivatif
Simpanan dari nasabah (447.905.756) (448.211.510) (433.659.697) (9.887.284) (4.664.529) -r
Simpanan dari bank-bank
lain (3.754.260) (3.754.449) (3.747.849) (6.500) (100) -r
Utang akseptasi (4.697.946) (4.697.946) (1.854.715) (2.011.009) (827.398) (4.824)
Efek-efek utang yang
diterbitkan (2.503.900) (2.520.134) (16.234) (99.908) (574.442) (1.829.550)
Pinjaman yang diterima (3.080.942) (3.090.520) (753.612) -) (1.508.163) (828.745)
(461.942.804) (462.274.559) (440.032.107) (12.004.701) (7.574.632) (2.663.119)

Liabilitas keuangan
derivatif
Liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan: (14.702)
Arus keluar (2.382.685) (1.997.606) (385.079) -r -r
Arus masuk 2.369.983) 1.989.193) 380.790) -) -r
(14.702) (12.702) (8.413) (4.289) -r -r

Rekening administratif
Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum
digunakan - committed -r (95.248.542) (95.248.542) -) -) -)
Fasilitas kredit kepada
bank-bank lain yang
belum digunakan -
committed -) (900.766) (900.766) -) -) -)
Fasilitas Letter of Credit
yang tidak dapat
dibatalkan -) (7.198.848) (2.580.667) (3.420.735) (685.584) (511.862)
Bank garansi yang
diterbitkan kepada
nasabah -) (10.720.350) (1.013.581) (2.171.098) (6.600.548) (935.123)
-) (114.068.506) (99.743.556) (5.591.833) (7.286.132) (1.446.985)

(461.957.506) (576.355.767) (539.784.076) (17.600.823) (14.860.764) (4.110.104)

Tabel-tabel di atas disusun berdasarkan sisa jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan dan
fasilitas Letter of Credit yang tidak dapat dibatalkan, dan untuk kontrak garansi yang diterbitkan,
serta fasilitas kredit yang belum digunakan - committed berdasarkan jatuh tempo kontraktual
paling awal yang mungkin terjadi. Ekspektasi Bank dan Entitas Anak atas arus kas dari instrumen-
instrumen tersebut bervariasi secara signifikan dari analisis di atas. Sebagai contoh, giro dan
tabungan diprediksi mempunyai saldo yang stabil atau meningkat, atau fasilitas kredit kepada
nasabah/bank-bank lain yang belum digunakan - committed tidak seluruhnya diharapkan untuk
segera digunakan.

Nilai nominal arus kas masuk dan keluar yang diungkapkan pada tabel di atas menyajikan arus kas
kontraktual yang tidak didiskontokan terkait dengan nilai pokok dan bunga dari liabilitas
keuangan atau komitmen. Pengungkapan instrumen derivatif menunjukkan nilai bruto arus kas
masuk dan keluar derivatif yang diselesaikan secara bersamaan (sebagai contoh kontrak forward
valuta asing).

Analisis tentang nilai tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan periode
tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
disajikan pada Catatan 37.

59

463
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

e. Manajemen risiko pasar


i. Risiko nilai tukar valuta asing
Bank telah menjalankan perdagangan valuta asing sebagaimana diatur dalam ketentuan dan
kebijakan internal dan PBI mengenai Posisi Devisa Neto (PDN). Dalam mengelola risiko
nilai tukar valuta asingnya, Bank memusatkan pengelolaan PDN pada Divisi Treasuri yang
menggabungkan laporan PDN harian dari semua cabang. Secara umum, setiap cabang
diharuskan untuk menutup risiko nilai tukar valuta asingnya pada setiap akhir hari kerja,
walaupun ada batas toleransi PDN untuk setiap cabang tergantung pada besarnya aktivitas
transaksi valuta asing di cabang tersebut. Bank membuat laporan PDN harian yang
menggabungkan PDN dalam laporan posisi keuangan konsolidasian maupun rekening
administratif konsolidasian.
Pendapatan Bank dari perdagangan valuta asing terutama diperoleh dari transaksi yang
dilakukan oleh nasabahnya dan adakalanya Bank memiliki PDN dalam jumlah tertentu untuk
pemenuhan kebutuhan nasabah, sesuai dengan ketentuan internal Bank. Perdagangan untuk
mencari keuntungan (proprietary trading) hanya dilakukan untuk beberapa mata uang dengan
batasan limit relatif kecil.
Kewajiban Bank dalam valuta asing terutama terdiri dari simpanan dan pinjaman yang diterima
dalam Dolar Amerika Serikat. Untuk memenuhi peraturan PDN, Bank mempertahankan asetnya
yang terdiri dari penempatan pada bank-bank lain dan kredit yang diberikan dalam Dolar
Amerika Serikat.
Untuk mengukur risiko nilai tukar valuta asing pada trading book, Bank menggunakan metode
Value at Risk (VaR) dengan pendekatan Historical Simulation untuk kepentingan pelaporan
internal, sedangkan untuk perhitungan pelaporan Kebutuhan Pemenuhan Modal Minimum
(KPMM) Bank, Bank menggunakan metode standar Bank Indonesia.
Informasi mengenai PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 diungkapkan pada
Catatan 38.
Entitas Anak memiliki pinjaman dalam valuta asing pada tanggal 31 Desember 2014. Entitas
Anak melakukan kontrak derivatif untuk mengelola risiko perubahan nilai tukar valuta asing.
ii. Risiko tingkat suku bunga
Komponen utama kewajiban Bank yang sensitif terhadap pergerakan tingkat suku bunga
adalah simpanan dari nasabah, sedangkan aset Bank yang sensitif adalah obligasi pemerintah,
efek-efek untuk tujuan investasi, dan kredit yang diberikan. ALCO secara berkala memantau
perkembangan pasar dan menyesuaikan tingkat suku bunga simpanan dan kredit yang
diberikan.
Bank menggunakan earning approach dan economic value approach untuk mengukur
risiko suku bunga pada banking book. Earning approach menggunakan metode akrual
(accrual method) untuk mengukur sensitivitas perubahan pendapatan bunga neto (Net Interest
Income) sebagai akibat perubahan suku bunga. Sementara itu, economic value approach
menggunakan metode Duration (Duration method) untuk mengukur sensitivitas perubahan
nilai ekonomi aset produktif dan liabilitas berbunga sebagai akibat perubahan suku bunga.
Dalam metode Duration, risiko suku bunga didefinisikan sebagai penurunan nilai kini dari
seluruh portofolio aset produktif dan liabilitas berbunga pada banking book sebagai akibat dari
perubahan suku bunga.

60

464
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

e. Manajemen risiko pasar (lanjutan)

ii. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)


Banking book adalah semua aset keuangan/posisi lainnya yang tidak termasuk dalam trading
book.
Pengukuran risiko dilakukan terhadap mata uang Rupiah dan valuta asing (USD) untuk kemudian
dilaporkan kepada ALCO. Untuk pengukuran risiko suku bunga pada trading book, Bank
menggunakan metode VaR dengan pendekatan metode Historical Simulation untuk kepentingan
pelaporan internal, sedangkan untuk perhitungan pelaporan KPMM Bank, Bank menggunakan
metode standar Bank Indonesia.
Bank menentukan tingkat suku bunga simpanan dari nasabah berdasarkan kondisi pasar dan
persaingan dengan memantau pergerakan tingkat suku bunga acuan dan suku bunga yang
ditawarkan oleh bank pesaing. Tingkat suku bunga simpanan pada umumnya bervariasi
tergantung pada jangka waktu dan besarnya simpanan. Tingkat suku bunga giro dan tabungan
bersifat mengambang dan ditinjau secara berkala sesuai dengan kondisi pasar, sedangkan tingkat
suku bunga deposito berjangka bersifat tetap, sesuai dengan jangka waktunya. Tingkat suku bunga
kredit ditetapkan dengan menambahkan marjin tertentu atas biaya pendanaan Bank (termasuk
biaya pendanaan GWM).
Risiko tingkat suku bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen
keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko nilai wajar suku bunga adalah
risiko dimana nilai wajar dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga
pasar. Bank memiliki eksposur terhadap fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku, baik atas
risiko nilai wajar maupun arus kas. Direksi menetapkan batas VaR trading book sebagai alat bantu
untuk memitigasi risiko, yang dimonitor secara harian oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Entitas Anak memiliki eksposur risiko tingkat suku bunga yang timbul dari piutang pembiayaan
konsumen, tagihan anjak piutang, piutang lain-lain, dan penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka
menengah dengan suku bunga tetap. Untuk memperkecil mismatch, Entitas Anak mengelola risiko
suku bunga dengan melakukan diversifikasi sumber dana dengan mencari tingkat suku bunga tetap
terbaik.
Tabel di bawah ini merangkum aset dan liabilitas keuangan Bank dan Entitas Anak (tidak
untuk tujuan diperdagangkan) pada nilai tercatat, yang dikelompokkan menurut mana yang
lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
31 Desember 2015
Suku bunga mengambang Suku bunga tetap Tidak
Kurang dari 3 bulan - Kurang dari 3 bulan - Lebih dari dikenakan
3 bulan 1 tahun 3 bulan 1 tahun 1 tahun bunga Jumlah
Aset keuangan
Giro pada Bank
Indonesia 10.994.823 - - - - 26.779.754 37.774.577
Giro pada bank-bank
lain 8.438.924 - - - - - 8.438.924
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank-bank lain - - 55.048.659 1.210.440 - - 56.259.099
Tagihan akseptasi - 21.321 - - - 7.346.068 7.367.389
Wesel tagih - - 2.541.352 - - - 2.541.352
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual
kembali - - 515.099 - - - 515.099
Kredit yang diberikan 281.358.274 26.759.475 - - 70.498.543 - 378.616.292

Dipindahkan 300.792.021 26.780.796 58.105.110 1.210.440 70.498.543 34.125.822 491.512.732

61

465
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

e. Manajemen risiko pasar (lanjutan)


ii. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
31 Desember 2015
Suku bunga mengambang Suku bunga tetap Tidak
Kurang dari 3 bulan - Kurang dari 3 bulan - Lebih dari dikenakan
3 bulan 1 tahun 3 bulan 1 tahun 1 tahun bunga Jumlah

Aset keuangan
(lanjutan)
Pindahan 300.792.021) 26.780.796 58.105.110) 1.210.440) 70.498.543) 34.125.822) 491.512.732)

Piutang pembiayaan
konsumen -) - 1.388.717) 2.754.110) 3.264.692) -) 7.407.519)
Investasi sewa
pembiayaan bersih -) - 30.669) 73.634) 68.817) ----) 173.120)
Efek-efek untuk
tujuan investasi 5.115.983) - 4.538.697) 12.318.456) 29.026.804) 153.175) 51.153.115)
)
Jumlah 305.908.004) 26.780.796 64.063.193) 16.356.640) 102.858.856) 34.278.997) 550.246.486)

Liabilitas keuangan
Simpanan dari
nasabah (360.261.173) - (108.340.356) (5.064.686) -) -) (473.666.215)
Simpanan dari bank-
bank lain (4.114.411) - (41.542) (100) -) -) (4.156.053)
Utang akseptasi -) - -) -) -) (4.374.939) (4.374.939)
Efek-efek yang dijual
dengan janji dibeli
kembali -) - (38.602) -) -) -) (38.602)
Efek-efek utang yang
diterbitkan -) - (432.455) (1.247.161) (1.141.349) -) (2.820.965)
Pinjaman yang
diterima -) - (551.543) (583.421) (608.373) -) (1.743.337)

Jumlah (364.375.584) - (109.404.498) (6.895.368) (1.749.722) (4.374.939) (486.800.111)

Gap re-pricing suku


bunga (58.467.580) 26.780.796 (45.341.305) 9.461.272) 101.109.134) 29.904.058) 63.446.375)

31 Desember 2014
Suku bunga mengambang Suku bunga tetap Tidak
Kurang dari 3 bulan - Kurang dari 3 bulan - Lebih dari dikenakan
3 bulan 1 tahun 3 bulan 1 tahun 1 tahun bunga Jumlah
Aset keuangan
Giro pada Bank
Indonesia 13.042.187) -) -) -) -) 25.832.988) 38.875.175)
Giro pada bank-bank
lain 4.614.271) -) -) -) -) -) 4.614.271)
Penempatan pada
Bank Indonesia dan
bank-bank lain -) -) 11.503.755) 515.177) -) -) 12.018.932)
Tagihan akseptasi 1.307.500) 1.433.572) -) -) -) 4.828.292) 7.569.364)
Wesel tagih -) -) 3.226.980) -) -) -) 3.226.980)
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual
kembali -) -) 26.289.663) -) -) -) 26.289.663)
Kredit yang diberikan 248.580.638) 21.381.017) -) -) 69.897.413) -) 339.859.068)

Dipindahkan 267.544.596) 22.814.589) 41.020.398) 515.177) 69.897.413) 30.661.280) 432.453.453)

62

466
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

e. Manajemen risiko pasar (lanjutan)

ii. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)

31 Desember 2014
Suku bunga mengambang Suku bunga tetap Tidak
Kurang dari 3 bulan - Kurang dari 3 bulan - Lebih dari dikenakan
3 bulan 1 tahun 3 bulan 1 tahun 1 tahun bunga Jumlah

Aset keuangan
(lanjutan)
Pindahan 267.544.596) 22.814.589) 41.020.398) 515.177) 69.897.413) 30.661.280) 432.453.453)

Piutang pembiayaan
konsumen -) -) 359.257) 1.131.306) 5.482.665) -) 6.973.228)
Investasi sewa
pembiayaan bersih -) -) 3.140) 19.138) 144.610) -) 166.888)
Efek-efek untuk
tujuan investasi 6.263.027) -) 27.229.585) 11.714.238) 26.192.358) 128.862) 71.528.070)

Jumlah 273.807.623) 22.814.589) 68.612.380) 13.379.859) 101.717.046) 30.790.142) 511.121.639)

Liabilitas keuangan
Simpanan dari
nasabah (336.412.083) -) (105.318.126) (6.175.547) -) -) (447.905.756)
Simpanan dari bank-
bank lain (3.751.760) -) (2.500) -) -) -) (3.754.260)
Utang akseptasi -) -) -) -) -) (4.697.946) (4.697.946)
Efek-efek utang yang
diterbitkan -) -) (99.907) (574.442) (1.829.551) -) (2.503.900)
Pinjaman yang
diterima -) -) (1.622.989) (550.240) (907.713) -) (3.080.942)

Jumlah (340.163.843) -) (107.043.522) (7.300.229) (2.737.264) (4.697.946) (461.942.804)

Gap re-pricing suku


bunga (66.356.220) 22.814.589) (38.431.142) 6.079.630) 98.979.782) 26.092.196 49.178.835)

Analisis sensitivitas

Berdasarkan laporan re-pricing gap, Bank melakukan analisis sensitivitas terhadap setiap
perubahan (naik atau turun) suku bunga secara paralel sebesar 1% (satu persen), dengan asumsi:
perubahan suku bunga komponen aset sama besar dengan perubahan suku bunga
komponen liabilitas; dan
perubahan yang sama besar untuk setiap jangka waktu pada yield curve (parallel yield
curve movement).

Analisis sensitivitas ini dilakukan secara berkala setiap bulan untuk kepentingan ALCO. Tabel
berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pasar,
dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap pendapatan bunga bersih:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014

Penurunan pendapatan bunga bersih karena kenaikan suku


bunga 1% (satu persen) secara paralel (801.952) (809.089)
Kenaikan pendapatan bunga bersih karena penurunan suku
bunga 1% (satu persen) secara paralel 801.952) 809.089)

63

467
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

e. Manajemen risiko pasar (lanjutan)

ii. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)

Analisis Value at Risk (VaR)

Bank menggunakan pendekatan Historical Simulation dalam menghitung VaR. Dengan


pendekatan Historical Simulation, simulasi harus bersumber kepada data historis dan data
pasar terkini. Dengan mempertimbangkan data pasar selama setahun sebelumnya dan
memperhatikan hubungan atas pasar dan harga yang berbeda, model menghasilkan berbagai
skenario masa depan yang dapat diterima untuk pergerakan harga pasar. VaR didefinisikan
sebagai kemungkinan kerugian terburuk dengan tingkat keyakinan 99% (sembilan puluh
sembilan persen).

Bank menggunakan batasan VaR dalam memantau risiko pasar secara keseluruhan dan
beberapa risiko nilai tukar uang dan risiko suku bunga. Batas VaR ditelaah dan disahkan oleh
manajemen. Batas VaR dialokasikan kepada portofolio aset yang diperdagangkan. VaR
dihitung sedikitnya satu kali dalam sehari. Laporan harian pemanfaatan batas VaR
disampaikan kepada unit bisnis terkait dan Satuan Kerja Manajemen Risiko dan ringkasannya
disampaikan kepada manajemen.

Meskipun VaR merupakan alat penting dalam mengukur risiko pasar, asumsi yang mendasari
model menyebabkan adanya beberapa keterbatasan, termasuk hal-hal sebagai berikut:

Holding period selama 10 (sepuluh) hari dengan mengasumsikan bahwa adalah mungkin
untuk melakukan lindung nilai atau melepas posisi dalam jangka waktu tersebut. Hal ini
tidak mungkin terjadi untuk aset tertentu yang sangat tidak likuid atau dalam situasi di
mana terdapat keadaan pasar yang tidak likuid.
Tingkat kepercayaan pada 99% (sembilan puluh sembilan persen) tidak mencerminkan
kerugian yang mungkin terjadi di luar tingkat ini. Bahkan dalam model yang digunakan
ada kemungkinan 1% (satu persen) bahwa kerugian dapat melebihi VaR.
VaR dihitung pada setiap akhir hari dan tidak mencerminkan eksposur yang mungkin
timbul pada posisi selama hari perdagangan.
Penggunaan data historis sebagai dasar untuk menentukan rentang kemungkinan hasil
masa depan mungkin tidak selalu mencakup semua skenario yang mungkin terjadi,
terutama yang bersifat luar biasa.
Ukuran VaR tergantung pada posisi Bank dan volatilitas harga pasar. VaR atas posisi
Bank yang tidak berubah dapat menurun jika terdapat penurunan volatilitas harga pasar
dan sebaliknya.

Bank melakukan validasi atas akurasi model VaR dengan melakukan pengujian (back-testing)
atas hasil laba atau rugi hipotesis (hypothetical profit or loss).

64

468
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

e. Manajemen risiko pasar (lanjutan)

ii. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)

Analisis Value at Risk (VaR) (lanjutan)

Hasil pengukuran VaR selama tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Nilai tukar Suku bunga Nilai tukar Suku bunga

Rata-rata 38.246,75 12.831,74 14.606,05 7.363,59


Tertinggi 109.566,88 29.566,29 61.383,86 23.895,67
Terendah 1.564,56 2.951,97 1.414,31 1.979,88
Per 31 Desember 24.130,90 17.687,53 2.629,21 4.309,19

Bank menggunakan struktur batas sensitivitas lainnya dalam rangka mitigasi atas
keterbatasan VaR, termasuk batasan untuk memitigasi kemungkinan adanya konsentrasi
risiko dalam setiap portofolio aset yang diperdagangkan. Selain itu, Bank menggunakan
stress testing untuk mengukur dampak finansial dari berbagai skenario pasar yang luar biasa,
seperti adanya perpindahan (shifting) dari kurva imbal hasil (yield curve) yang tidak paralel
dan volatilitas suku bunga.

Bank memantau sensitivitas atas nilai wajar dari efek-efek tersedia untuk dijual terhadap
berbagai skenario pasar baik yang standar maupun yang tidak standar, yang diuji setiap
triwulanan, yang mencakup kenaikan dan penurunan kurva imbal hasil 400 (empat ratus)
basis points (bps) secara paralel. Tabel di bawah ini menunjukkan sensitivitas nilai wajar
efek-efek tersedia untuk dijual dari perubahan tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 terhadap ekuitas (dalam miliaran Rupiah).
31 Desember
2015 2014
Kenaikan nilai wajar dari efek-efek karena
penurunan kurva imbal hasil 400 (empat ratus)
bps secara paralel 1.573) 2.707)
Penurunan nilai wajar dari efek-efek karena
kenaikan kurva imbal hasil 400 (empat ratus)
bps secara paralel (1.506) (2.482)

f. Manajemen risiko operasional

Risk and Control Self Assessment (RCSA)


Basel Accord II mewajibkan Bank untuk memasukkan risiko operasional sebagai salah satu
komponen di dalam perhitungan kecukupan modal suatu bank. Sehubungan dengan hal tersebut,
pada tahun 2002 Bank mulai melaksanakan Risk Self Assessment (RSA) tahap awal ke seluruh
cabang/kantor wilayah dan seluruh divisi di kantor pusat. Salah satu tujuan pelaksanaan RSA ini
adalah untuk mensosialisasikan risk culture (budaya mengelola risiko) dan meningkatkan risk
awareness (kesadaran akan risiko) yang merupakan syarat utama dalam pengelolaan risiko.
Dengan meningkatnya risk culture diharapkan akan mampu meningkatkan budaya pengendalian
risiko pada setiap karyawan dalam melaksanakan aktivitas usaha sehari-hari.

65

469
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

f. Manajemen risiko operasional (lanjutan)

Risk and Control Self Assessment (RCSA) (lanjutan)

Dalam pelaksanaannya, RSA masih terus dilakukan dan disempurnakan dengan tujuan untuk lebih
menanamkan risk awareness dalam pengelolaan risiko pada setiap unit kerja. Pada tahun 2006
program RSA telah disempurnakan dengan memasukkan unsur kontrol dalam penilaian risiko
sehingga nama RSA diubah menjadi RCSA. Tahun 2007 sampai dengan 2010, implementasi
RCSA dilakukan dengan menggunakan metode sampling berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya terutama untuk unit kerja yang memiliki risiko operasional yang
signifikan.

Mulai tahun 2011, implementasi RCSA dilakukan ke seluruh unit kerja cabang dan unit kerja
kantor pusat yang memiliki risiko operasional yang dinilai signifikan. Skala dampak dan
kemungkinan terjadi untuk RCSA telah ditinjau kembali dan divalidasi ulang setiap tahun
sehingga proses RCSA dapat memberikan gambaran tingkat risiko yang lebih sesuai dan tepat
dengan aktivitas usaha dan profil risiko untuk masing-masing unit kerja dan Bank secara
keseluruhan. Untuk tahun 2015, hasil validasi dan peninjauan kembali dari skala dampak dan
kemungkinan terjadi telah disetujui oleh manajemen. Implementasi RCSA sedang berjalan di
seluruh cabang dan wilayah dan unit kerja di kantor pusat yang dinilai memiliki risiko operasional
yang signifikan.

Loss Event Database (LED)

Bank juga telah memiliki database kasus atau kerugian terkait risiko operasional yang terjadi di
seluruh unit kerja yang dikenal dengan nama Loss Event Database (LED). LED bertujuan untuk
membantu Bank dalam mencatat dan menganalisis kasus atau permasalahan yang dihadapi,
sehingga dapat diambil tindakan perbaikan dan pencegahan atas kasus serupa. Tujuan akhir dari
LED adalah agar risiko kerugian operasional yang mungkin terjadi dapat diminimalkan.

Selain itu, LED juga merupakan sarana pengumpulan data kerugian risiko operasional yang
digunakan Bank untuk memperhitungkan alokasi beban modal (capital charge) dan pemantauan
secara berkesinambungan terhadap kejadian-kejadian yang dapat menimbulkan kerugian
operasional yang telah terjadi pada Bank. Saat ini LED telah diimplementasikan di seluruh kantor
wilayah, cabang, dan unit kerja di kantor pusat.

Key Risk Indicator (KRI)

KRI adalah suatu metode yang digunakan untuk memberikan suatu indikator (early warning sign)
atas kemungkinan terjadinya peningkatan risiko operasional di suatu unit kerja. Hingga akhir
tahun 2008, hampir seluruh cabang telah menerapkan metode KRI ini. Pada awal tahun 2009
dilakukan penyempurnaan KRI dengan menambahkan 7 (tujuh) indikator baru. Penyempurnaan
ini ditujukan untuk lebih meningkatkan risk awareness. Sejak pertengahan tahun 2009, seluruh
kantor wilayah dan cabang telah menerapkan metode KRI. Pada tahun 2013, dengan melihat
perkembangan aktivitas operasional Bank dan agar lebih efektif dalam melakukan monitor
transaksi operasional, maka KRI disempurnakan kembali dengan hanya menggunakan 6 (enam)
indikator dalam memantau risiko operasional.

66

470
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

f. Manajemen risiko operasional (lanjutan)

Operational Risk Management Information System (ORMIS)

ORMIS merupakan aplikasi pendukung yang digunakan dalam implementasi RCSA, LED, dan
KRI. Saat ini seluruh unit kerja telah menggunakan aplikasi ORMIS dalam mengimplementasikan
RCSA, LED, dan KRI.

g. Manajemen risiko konsolidasian

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 mengenai
Penerapan Manajemen Risiko Secara Konsolidasi bagi Bank yang Melakukan Pengendalian
Terhadap Entitas Anak maka Bank wajib melakukan penerapan manajemen risiko secara
konsolidasian.

Penerapan manajemen risiko secara konsolidasian di Bank dilakukan dengan mengacu pada
ketentuan Bank Indonesia di atas, yang mencakup:
Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi;
Kecukupan kebijakan prosedur dan penetapan limit;
Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, serta sistem
informasi manajemen risiko; dan
Sistem pengendalian internal yang menyeluruh.
Mengacu pada konsep penerapan manajemen risiko secara konsolidasi, maka penerapan kerangka
kerja manajemen risiko di Entitas Anak telah dipantau dan ditelaah secara tidak langsung oleh
manajemen Bank.
Entitas Anak telah menerapkan manajemen risiko sejalan dengan penerapan manajemen risiko di
Bank (entitas induk). Penerapan manajemen risiko pada Entitas Anak bertujuan untuk
meningkatkan daya saing, mengingat hal ini merupakan salah satu pemenuhan tingkat kepatuhan
Bank terhadap standar internasional.
Bank juga telah memiliki Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Manajemen Risiko yang dapat
mengidentifikasi, mengukur, dan memantau risiko usaha dari Bank dan Entitas Anak, agar dapat
menerapkan manajemen risiko secara konsolidasian dengan efektif.
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.03/2014 tanggal 18 Nopember
2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan maka
konglomerasi keuangan wajib menerapkan manajemen risiko terintegrasi secara komprehensif dan
efektif, dalam hal ini Bank sebagai entitas utama wajib mengintegrasikan penerapan manajemen
risiko pada konglomerasi keuangan.
Mengacu pada konsep penerapan manajemen risiko terintegrasi, pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi merupakan salah satu fungsi dari Satuan
Kerja Manajemen Risiko yang telah ada. Dalam melaksanakan tugasnya, Satuan Kerja
Manajemen Risiko Terintegrasi berkoordinasi dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsi
Manajemen Risiko pada masing-masing Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam konglomerasi
keuangan.
Bank sebagai entitas utama juga telah menyampaikan kepada OJK:
1. Laporan mengenai entitas utama dan LJK yang menjadi anggota konglomerasi keuangan
kepada OJK.
2. Laporan Profil Risiko Terintegrasi.

67

471
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN

Pengungkapan ini merupakan tambahan atas pembahasan tentang manajemen risiko keuangan (lihat
Catatan 3).
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi
a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi dijelaskan pada Catatan 2v.
Cadangan kerugian penurunan nilai terkait dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh
cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas tagihan yang penurunan nilainya dievaluasi
secara individual berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai arus kas yang
diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas ini, manajemen membuat
pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari pihak lawan dan nilai bersih yang dapat
direalisasi dari agunan yang diterima. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dievaluasi
dan strategi penyelesaiannya serta estimasi arus kas yang dinilai dapat diperoleh kembali
disetujui secara independen oleh bagian risiko kredit.
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang
melekat pada portofolio tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat
bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai tagihan dalam portofolio tersebut, namun
penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya
untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen
mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi
kredit, dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang dibutuhkan, asumsi-
asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter
input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan kondisi ekonomi saat ini.
Ketepatan dari cadangan ini bergantung pada seberapa tepat estimasi arus kas masa depan
untuk menentukan cadangan individual serta asumsi model dan parameter yang digunakan
dalam penentuan cadangan kolektif.
a.2. Penentuan nilai wajar
Dalam menentukan nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga
pasar yang dapat diobservasi, Bank dan Entitas Anak harus menggunakan teknik penilaian
seperti dijelaskan pada Catatan 2i.6. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan
dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan
karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas,
konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga, dan risiko lainnya yang
mempengaruhi instrumen tertentu.
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank dan
Entitas Anak
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank dan Entitas
Anak meliputi:
b.1. Penilaian instrumen keuangan
Kebijakan akuntansi Bank dan Entitas Anak untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan
2i.6.
Informasi mengenai nilai wajar dari instrumen keuangan diungkapkan pada Catatan 32.

68

472
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (Lanjutan)

b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank dan
Entitas Anak (lanjutan)

b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan


Kebijakan akuntansi Bank dan Entitas Anak memberikan keleluasaan untuk menetapkan aset
dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori pada saat pengakuan awal sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku berdasarkan kondisi tertentu:
Dalam mengklasifikasi aset keuangan ke dalam kelompok diperdagangkan, Bank dan
Entitas Anak telah menetapkan bahwa aset tersebut sesuai dengan definisi aset dalam
kelompok diperdagangkan yang dijabarkan di Catatan 2i.1.
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, Bank
dan Entitas Anak telah menetapkan bahwa Bank dan Entitas Anak memiliki intensi
positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh
tempo seperti yang dipersyaratkan (lihat Catatan 2i.1).

5. KAS

31 Desember
2015 2014

Rupiah 16.861.883 18.803.034


Valuta asing 987.577 774.537
17.849.460 19.577.571

Saldo kas dalam mata uang Rupiah termasuk jumlah kas pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
masing-masing sebesarRp 9.903.585 dan Rp 10.266.100 pada tahun yang berakhir 31 Desember 2015
dan 2014.

6. GIRO PADA BANK INDONESIA

31 Desember
2015 2014

Rupiah 33.310.088 34.887.205


Valuta asing 4.464.489 3.987.970
37.774.577 38.875.175

Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun giro pada Bank Indonesia dalam Rupiah pada
tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar 1,53% dan 1,69%.

Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan GWM dari Bank Indonesia.

69

473
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. GIRO PADA BANK INDONESIA (Lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, GWM Primer Bank untuk mata uang Rupiah adalah
masing-masing sebesar 7,54% dan 8,36%, sedangkan GWM Primer Bank untuk valuta asing adalah
masing-masing sebesar 9,12% dan 8,60%. GWM LFR/Loan to Funding Ratio pada tanggal
31 Desember 2015 adalah sebesar 0% (31 Desember 2014: GWM LDR/Loan to Deposit Ratio sebesar
0,33%). GWM Sekunder masing-masing sebesar 7,44% dan 20,74% pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014 dengan menggunakan Sertifikat Bank Indonesia, Sertifikat Deposito Bank Indonesia, Surat
Utang Negara, Surat Berharga Syariah Negara, dan dana lebih di atas GWM minimum (excess
reserve).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang
berlaku tentang GWM Bank Umum.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada Bank Indonesia diungkapkan pada
Catatan 32. Informasi mengenai jatuh tempo giro pada Bank Indonesia diungkapkan pada Catatan 37.

7. GIRO PADA BANK-BANK LAIN


31 Desember
2015 2014
Rupiah 53.312 38.043
Valuta asing 8.385.612 4.576.228
8.438.924 4.614.271

Rincian giro pada bank-bank lain menurut nama pihak pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Standard Chartered Bank 1.559.246 254.514
Wells Fargo Bank, N.A. 1.285.333 1.146.076
Citibank, N.A. 1.080.864 185,144
JP Morgan Chase Bank 983.787 876.486
Bank of America, N.A. 848.202 141.696
Oversea-Chinese Banking Corp. Ltd 415.118 146.839
The Bank of New York Mellon Corporation 410.358 638.583
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 292.228 77.929
Bank of China 209.048 191.466
DBS Bank 205.865 127.658
Barclays Bank 191.350 59.834
United Overseas Bank Limited Co. 152.632 145.319
ING Bank 124.140 36.995
GBC International Bank 95.432 72.631
Sumitomo Mitsui Banking Corp. 92.578 174.530
Euroclear Bank 83.062 15.522
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 55.470 17.473
PT Bank Rabobank International Indonesia 50.843 37.507
PT Bank Mizuho Indonesia 43.541 26.973
PT Bank ICBC Indonesia 41.306 19.625
Others 218.521 221.471
8.438.924 4.614.271
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank tidak memiliki saldo giro pada bank-bank lain dari
pihak berelasi.
Giro pada bank-bank asing di atas terdapat di beberapa negara.
Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun giro pada bank-bank lain adalah sebagai
berikut:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014
Rupiah 0,19% 0,24%
Valuta asing 0,15% 0,16%
70

474
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. GIRO PADA BANK-BANK LAIN (Lanjutan)

Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank-bank lain pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak diperlukan.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 32.
Informasi mengenai jatuh tempo giro pada bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 37.

8. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK-BANK LAIN

Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain berdasarkan jenis dan jangka waktu
kontraktual penempatan awal adalah sebagai berikut:

31 Desember 2015
Hingga Lebih dari
1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan 12 bulan Jumlah

Bank Indonesia:
Rupiah 30.663.118 - - - - 30.663.118
Valuta asing 18.609.750 - - - - 18.609.750
Call money:
Rupiah 4.045.000 - - - - 4.045.000
Valuta asing - 282.345 - - - 282.345
Deposito berjangka:
Rupiah 520.500 419.500 171.300 64.000 - 1.175.300
Valuta asing 4.944 53.111 - - - 58.055
Sertifikat deposito:
Rupiah - - - 948.499 477.020 1.425.519
Lain-lain:
Valuta asing 12 - - - - 12

53.843.324 754.956 171.300 1.012.499 477.020 56.259.099

31 Desember 2014
Hingga Lebih dari
1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan 12 bulan Jumlah

Bank Indonesia:
Rupiah 6.071.025 - - - -) 6.071.025
Valuta asing 2.167.375 - - - -) 2.167.375
Call money:
Rupiah 1.840.000 - - - -) 1.840.000
Valuta asing 17.838 319.671 - - -) 337.509
Deposito berjangka:
Rupiah 441.000 504.500 93.300 - -) 1.038.800
Valuta asing 4.728 42.731 - - -) 47.459
Sertifikat deposito:
Rupiah - - - 516.754 -) 516.754
Lain-lain:
Valuta asing 10 - - - -) 10

10.541.976 866.902 93.300 516.754 -) 12.018.932

71

475
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK-BANK LAIN (Lanjutan)

Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain menurut nama pihak pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Bank Indonesia 49.272.868 8.238.400
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.324.036 75.000
PT Bank CIMB Niaga Tbk 576.240 7.000
PT Bank Pan Indonesia Tbk 500.000 590.000
Standard Chartered Bank - Indonesia 400.000 100.000
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd 400.000 -
PT Bank ANZ Indonesia 398.300 8.300
PT Bank Pembangunan Daerah Riau Kepri 270.000 -
PT Bank Bukopin Tbk 239.500 -
PT Bank UOB Indonesia 222.500 108.000
PT Bank OCBC NISP Tbk 215.000 170.000
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd - Cabang Jakarta 203.180 -
The Bank of Tokyo-Mitsubishi - Singapura 181.507 -
PT Bank Rabobank International Indonesia 180.000 200.000
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk 170.000 170.000
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk 164.500 76.000
PT Bank Permata Tbk 143.219 185.228
PT Bank Nationalnobu Tbk 130.000 -
PT Bank DKI 130.000 -
PT Bank Commonwealth 124.063 179.769
Citibank, N.A. 110.000 -
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (dahulu PT Bank Internasional
Indonesia Tbk) 106.000 54.500
PT Bank CTBC Indonesia 105.000 125.000
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 105.000 120.000
Sumitomo Mitsui Banking Corporation - Singapura 100.838 71.038
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 100.000 20.000
Deutsche Bank AG - Cabang Indonesia - 300.000
PT Bank DBS Indonesia - 320.000
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 393.909
PT Bank KEB Hana Indonesia - 138.911
Lainnya 387.348 367.877
56.259.099 12.018.932

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank dan Entitas Anak tidak memiliki saldo penempatan
pada bank-bank lain dari pihak berelasi.
Penempatan pada bank-bank asing di atas terdapat di beberapa negara.

72

476
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK-BANK LAIN (Lanjutan)

Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari penempatan pada bank-bank lain dalam
kelompok tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:

Tahun berakhir 31 Desember


2015 2014

Saldo, awal tahun - sebelum pajak penghasilan tangguhan (205) -)

Penambahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi selama


tahun berjalan - bersih 817) (193)

Keuntungan direalisasi selama tahun berjalan - bersih (67) (12)

Jumlah sebelum pajak penghasilan tangguhan 545) (205)

Pajak penghasilan tangguhan (Catatan 17) (136) 51)

Saldo, akhir tahun - bersih 409) (154)

Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun penempatan pada Bank Indonesia dan bank-
bank lain adalah sebagai berikut:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014
Bank Indonesia dan call money:
Rupiah 5,68% 5,88%
Valuta asing 0,25% 0,35%
Deposito berjangka:
Rupiah 8,22% 7,96%
Valuta asing 2,69% 2,75%
Sertifikat deposito:
Rupiah 8,43% 9,01%

Kisaran tingkat suku bunga kontraktual dari deposito berjangka dalam Rupiah yang dimiliki Bank
selama tahun berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar 5,00% - 10,50%
dan 5,50% - 11,00%, sedangkan untuk deposito berjangka dalam valuta asing adalah masing-masing
sebesar 0,10% - 3,70% dan 0,19% - 3,10% selama tahun berakhir 31 Desember 2015 dan 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015 tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
yang digunakan sebagai jaminan transaksi perdagangan efek, sedangkan pada tanggal 31 Desember
2014 terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain sebesar Rp 20.000 yang
digunakan sebagai jaminan perdagangan efek.

Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank Indonesia
dan bank-bank lain pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak diperlukan.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
diungkapkan pada Catatan 32. Informasi mengenai jatuh tempo penempatan pada Bank Indonesia dan
bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 37.

73

477
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN UNTUK DIPERDAGANGKAN

Aset dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan terdiri dari:
31 Desember
2015 2014
Nilai nominal Nilai wajar Nilai nominal Nilai wajar
Aset keuangan:
Efek-efek
Obligasi pemerintah 46.471 47.533 72.305 73.088
Sertifikat Bank Indonesia 1.500.000 1.478.340 1.600.000 1.559.985
Obligasi korporasi 4.000 3.995 1.000 1.008
Saham - 1.873 - 2.517
1.550.471 1.531.741 1.673.305 1.636.598
Aset derivatif
Forward 28.464 10.600
Currency swap 223.076 24.314
Spot 511 710
252.051 35.624

1.783.792 1.672.222

Liabilitas keuangan:
Liabilitas derivatif
Forward 10.945 5.901
Currency swap 62.377 7.379
Spot 912 1.422
74.234 14.702

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank dan Entitas Anak tidak memiliki saldo aset dan
liabilitas keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan dari dan ke pihak berelasi.

Selama tahun 2015 dan 2014, tidak terdapat reklasifikasi instrumen keuangan untuk diperdagangkan.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
diungkapkan pada Catatan 32. Informasi mengenai jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan diungkapkan pada Catatan 37.

10. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI

a. Rincian tagihan akseptasi


31 Desember
2015 2014

Rupiah
Nasabah non-bank 1.366.354) 1.022.216)
Bank-bank lain 259.471) 79.387)
1.625.825) 1.101.603)
Dikurangi:
Cadangan kerugian penurunan nilai (13.831) (15.359)
Jumlah - dipindahkan 1.611.994) 1.086.244)

74

478
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (Lanjutan)

a. Rincian tagihan akseptasi (lanjutan)


31 Desember
2015 2014

Rupiah (lanjutan)
Jumlah - dipindahkan 1.611.994) 1.086.244)

Valuta asing
Nasabah non-bank 5.982.366) 6.681.779)
Bank-bank lain 192.537) 182.325)
6.174.903) 6.864.104)
Dikurangi:
Cadangan kerugian penurunan nilai (419.508) (380.984)
5.755.395) 6.483.120)

Jumlah tagihan akseptasi - bersih 7.367.389) 7.569.364)

b. Rincian utang akseptasi


31 Desember
2015 2014

Rupiah
Nasabah non-bank 366.130) 125.891)
Bank-bank lain 402.559) 145.631)
768.689) 271.522)

Valuta asing
Nasabah non-bank 192.537) 190.897)
Bank-bank lain 3.413.713) 4.235.527)
3.606.250) 4.426.424)

Jumlah utang akseptasi 4.374.939) 4.697.946)

c. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi


Tahun berakhir 31 Desember 2015
Rupiah Valuta asing Jumlah

Saldo, awal tahun (15.359) (380.984) (396.343)


Pemulihan (penambahan) cadangan selama tahun 1.528) (38.387) (36.859)
berjalan
Selisih kurs yang timbul dari cadangan kerugian
penurunan nilai dalam valuta asing -) (137) (137)
Saldo, akhir tahun (13.831) (419.508) (433.339)

75

479
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (Lanjutan)

c. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi (lanjutan)


Tahun berakhir 31 Desember 2014
Rupiah Valuta asing Jumlah

Saldo, awal tahun (3.821) (85.919) (89.740)


Penambahan cadangan selama tahun berjalan (11.538) (295.258) (306.796)
Selisih kurs yang timbul dari cadangan kerugian
penurunan nilai dalam valuta asing -) 193) 193)
Saldo, akhir tahun (15.359) (380.984) (396.343)

Manajemen berkeyakinan bahwa saldo cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank tidak memiliki saldo tagihan dan utang akseptasi dari
dan ke pihak berelasi.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar tagihan dan utang akseptasi diungkapkan pada Catatan
32. Informasi mengenai jatuh tempo tagihan dan utang akseptasi diungkapkan pada Catatan 37.

11. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI

Akun ini merupakan tagihan kepada Bank Indonesia dan bank-bank lain atas pembelian efek-efek
dengan janji dijual kembali dengan perincian sebagai berikut:

31 Desember 2015
Pendapatan
Tanggal Tanggal Harga penjualan bunga yang Nilai
pembelian penjualan kembali belum diakui tercatat

Transaksi dengan bank-


bank lain:
Obligasi pemerintah 21 Des 2015 11 Jan 2016 516.326 (1.227) 515.099
516.326 (1.227) 515.099

76

480
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (Lanjutan)

31 Desember 2014
Harga Pendapatan
Rentang tanggal Rentang tanggal penjualan bunga yang Nilai
pembelian penjualan kembali belum diakui tercatat
Transaksi dengan Bank
Indonesia:
13 Nop 2014 - 29 Des 5 Jan 2015 - 18 Peb
Obligasi pemerintah 18.310.430 (54.875) 18.255.555
2014 2015
Surat Perbendaharaan
Negara 4 Des 2014 - 23 Des 5 Jan 2015 - 20 Jan
2014 2015 999.533 (1.690) 997.843
19.309.963 (56.565) 19.253.398

Transaksi dengan bank-


bank lain:
1 Des 2014 - 30 Des 5 Jan 2015 - 30 Jan
Obligasi pemerintah 5.424.430 (20.118) 5.404.312
2014 2015
Sertifikat Bank
9 Des 2014 - 30 Des 12 Jan 2015 - 30 Jan
Indonesia 2014 2015
1.466.525 (3.517) 1.463.008
Surat Perbendaharaan
Negara 30 Des 2014 30 Jan 2015 169.843 (898) 168.945
7.060.798 (24.533) 7.036.265

26.370.761 (81.098) 26.289.663

Semua efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
adalah dalam mata uang Rupiah, dan merupakan surat berharga pemerintah dengan peringkat
investment grade.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank tidak memiliki saldo efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali dari pihak berelasi.

Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak diperlukan.

Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun efek-efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali pada tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 6,08% dan
6,25%.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
diungkapkan pada Catatan 32. Informasi mengenai jatuh tempo efek-efek yang dibeli dengan janji
dijual kembali diungkapkan pada Catatan 37.

77

481
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. KREDIT YANG DIBERIKAN

Kredit yang diberikan pada biaya perolehan diamortisasi terdiri dari:

a. Berdasarkan jenis kredit dan mata uang

31 Desember
2015 2014
Rupiah
Pihak berelasi:
Modal kerja 927.507) 530.554)
Investasi 783) 888)
Konsumsi 19.711) 22.268)
948.001) 553.710)
Pihak ketiga:
Modal kerja 163.635.158) 142.046.124)
Investasi 98.240.470) 86.363.744)
Konsumsi 91.007.227) 83.482.281)
Kartu kredit 9.482.629) 8.772.143)
Pinjaman karyawan 2.268.087) 1.894.383)
364.633.571) 322.558.675)

365.581.572) 323.112.385)
Valuta asing
Pihak ketiga:
Modal kerja 13.163.094) 14.735.947)
Investasi 8.897.971) 8.714.978)
22.061.065) 23.450.925)

Jumlah kredit yang diberikan 387.642.637) 346.563.310)

Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai


Rupiah (8.402.762) (6.192.465)
Valuta asing (623.583) (511.777)
(9.026.345) (6.704.242)

Jumlah kredit yang diberikan - bersih 378.616.292) 339.859.068)

78

482
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas Bank Indonesia

31 Desember 2015
Cadangan
Dalam kerugian
perhatian Kurang penurunan
Lancar khusus lancar Diragukan Macet nilai Jumlah

Rupiah )
Manufaktur 76.824.293 419.748 69.147 123.698 61.792 (1.351.191) 76.147.487
Jasa bisnis 26.963.468 239.346 73 10.177 58.397 (556.819) 26.714.642
Perdagangan, restoran,
dan hotel 96.277.099 1.422.107 54.920 92.064 576.298 (2.694.970) 95.727.518
Pertanian dan sarana
pertanian 16.203.886 11.937 11 143.664 11.058 (222.459) 16.148.097
Konstruksi 8.451.614 139.381 6.566 1.056 26.761 (235.911) 8.389.467
Pengangkutan,
pergudangan, dan
komunikasi 19.627.546 623.943 2.552 256.576 263.961 (1.533.555) 19.241.023
Jasa-jasa sosial/pelayanan
masyarakat 4.643.424 68.538 425 1.697 12.156 (127.479) 4.598.761
Pertambangan 623.698 79.456 178 1.356 1.955 (32.200) 674.443
Listrik, gas, dan air 8.375.761 437 - - 20.421 (26.143) 8.370.476
Lain-lain 98.919.635 3.089.894 164.035 185.437 429.930 (1.622.035) 101.166.896
356.910.424 6.094.787 297.907 815.725 1.462.729 (8.402.762) 357.178.810

Valuta asing
Manufaktur 7.759.818 688 - - - (73.950) 7.686.556
Jasa bisnis 202.405 - - - - (2.648) 199.757
Perdagangan, restoran,
dan hotel 5.513.643 9.226 - - 15.395 (73.678) 5.464.586
Pertanian dan sarana
pertanian 2.241.341 - - - - (145.917) 2.095.424
Konstruksi 22.218 3.972 - - - (855) 25.335
Pengangkutan,
pergudangan, dan
komunikasi 528.885 168.212 - 163.455 46.461 (319.188) 587.825
Jasa-jasa sosial/pelayanan
masyarakat 199.705 - - - - (3.010) 196.695
Pertambangan 5.185.641 - - - - (4.337) 5.181.304
21.653.656 182.098 - 163.455 61.856 (623.583) 21.437.482

Jumlah 378.564.080 6.276.885 297.907 979.180 1.524.585 (9.026.345) 378.616.292

79

483
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas Bank Indonesia (lanjutan)


31 Desember 2014
Cadangan
Dalam kerugian
perhatian Kurang penurunan
Lancar khusus lancar Diragukan Macet nilai Jumlah

Rupiah )
Manufaktur 62.274.913 265.625 14.007 12.295 45.274 (934.863) 61.677.251
Jasa bisnis 26.719.364 49.754 1.353 7.228 29.447 (172.175) 26.634.971
Perdagangan, restoran,
dan hotel 85.827.540 594.883 112.239 69.136 419.948 (1.905.909) 85.117.837
Pertanian dan sarana
pertanian 14.789.725 15.089 5.672 - 10.666 (387.537) 14.433.615
Konstruksi 7.071.134 77.830 384.353 4.022 30.831 (358.527) 7.209.643
Pengangkutan,
pergudangan, dan
komunikasi 15.364.466 494.382 51.508 5.243 27.656 (751.821) 15.191.434
Jasa-jasa sosial/pelayanan
masyarakat 5.084.590 44.505 329 406 15.875 (103.445) 5.042.260
Pertambangan 908.942 11.091 2.347 - 2.385 (45.174) 879.591
Listrik, gas, dan air 7.853.944 728 - - 25.063 (27.616) 7.852.119
Lain-lain 90.667.784 3.046.966 143.859 134.858 393.130 (1.505.398) 92.881.199
316.562.402 4.600.853 715.667 233.188 1.000.275 (6.192.465) 316.919.920

Valuta asing
Manufaktur 8.897.161 - - - - (247.038) 8.650.123
Jasa bisnis 141.513 - - - - (1.624) 139.889
Perdagangan, restoran,
dan hotel 4.848.386 30 - 73.780 - (90.275) 4.831.921
Pertanian dan sarana
pertanian 1.399.373 - - - - (176) 1.399.197
Konstruksi 18.717 - - - - (324) 18.393
Pengangkutan,
pergudangan, dan
komunikasi 1.371.161 - - - 45.226 (150.295) 1.266.092
Jasa-jasa sosial/pelayanan
masyarakat 200.039 - - - - (3.845) 196.194
Pertambangan 6.422.230 33.309 - - - (18.200) 6.437.339
23.298.580 33.339 - 73.780 45.226 (511.777) 22.939.148

Jumlah 339.860.982 4.634.192 715.667 306.968 1.045.501 (6.704.242) 339.859.068

80

484
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

c. Berdasarkan jangka waktu


Kredit yang diberikan berdasarkan jangka waktu menurut perjanjian kredit:

31 Desember
2015 2014

Rupiah
Hingga 1 tahun 63.824.517) 140.891.141)
> 1 - 5 tahun 150.133.272) 90.057.477)
> 5 tahun 152.137.284) 92.647.269)
366.095.073) 323.595.887)

Valuta asing
Hingga 1 tahun 5.606.729) 13.608.180)
> 1 - 5 tahun 8.641.480) 5.505.707)
> 5 tahun 7.814.134) 4.340.090)
22.062.343) 23.453.977)

Jumlah kredit yang diberikan 388.157.416) 347.049.864)

Dikurangi:
Pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan*) (514.779) (486.554)
Cadangan kerugian penurunan nilai (9.026.345) (6.704.242)
Jumlah kredit yang diberikan - bersih 378.616.292) 339.859.068)
*)
Pendapatan provisi dan komisi yang ditangguhkan merupakan seluruh provisi, komisi, dan bentuk lain yang diterima oleh
Bank dalam kontrak kredit, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

d. Kredit sindikasi
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur berdasarkan perjanjian
pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank-bank lain. Kredit sindikasi dengan pembagian risiko
secara proporsional terhadap jumlah pendanaan Bank adalah sebagai berikut:

31 Desember
2015 2014

Partisipasi Bank sebagai anggota berkisar antara 6,88% -


29,70% dan 2,97% - 28,57% masing-masing untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, dengan saldo
kredit yang diberikan sebesar Rp 5.055.152 dan
USD 88.555.599 pada tanggal 31 Desember 2015
(2014: Rp 5.567.115 dan USD 71.563.428) 6.275.891 6.453.428))
Partisipasi Bank sebagai arranger berkisar antara 5,00% -
50,00% dan 11,96% - 41,81% masing-masing untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, dengan saldo
kredit yang diberikan sebesar Rp 9.658.446 dan
USD 145.974.808 pada tanggal 31 Desember 2015
(2014: Rp 5.337.955 dan USD 180.647.994) 11.670.709) 7.575.280))
17.946.600) 14.028.708))

81

485
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

e. Kredit yang direstrukturisasi


Selama tahun berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 restrukturisasi kredit dilakukan dengan
modifikasi persyaratan kredit, pengurangan, atau pengampunan sebagian saldo kredit dan/atau
keduanya. Atas kredit yang telah direstrukturisasi tersebut, Bank tidak mempunyai komitmen
untuk memberikan fasilitas kredit tambahan.

f. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan

31 Desember 2015
Cadangan kerugian penurunan nilai Cadangan kerugian penurunan nilai
kolektif individual
Valuta Sub- Valuta Sub-
Rupiah asing jumlah Rupiah asing jumlah Jumlah

Saldo, awal tahun (5.526.076) (424.766) (5.950.842) (666.389) (87.011) (753.400) (6.704.242)
(Penambahan) pemulihan
cadangan selama
tahun berjalan (2.516.530) 36.208) (2.480.322) (530.287) (111.259) (641.546) (3.121.868)
Penghapusbukuan selama
tahun berjalan 789.468) -) 789.468) 109.729) -) 109.729) 899.197)
Penerimaan kembali
kredit yang telah
dihapusbukukan (62.677) -) (62.677) -) -) -) (62.677)
Selisih kurs -) (28.608) (28.608) -) (8.147) (8.147) (36.755)
Saldo, akhir tahun (7.315.815) (417.166) (7.732.981) (1.086.947) (206.417) (1.293.364) (9.026.345)

31 Desember 2014
Cadangan kerugian penurunan nilai Cadangan kerugian penurunan nilai
kolektif individual
Valuta Sub- Valuta Sub-
Rupiah asing jumlah Rupiah asing jumlah Jumlah

Saldo, awal tahun (5.032.082) (236.890) (5.268.972) (342.284) -) (342.284) (5.611.256)


Penambahan cadangan
selama tahun berjalan (1.085.106) (191.784) (1.276.890) (324.180) (85.033) (409.213) (1.686.103)
Penghapusbukuan selama
tahun berjalan 656.045) -) 656.045) 75) -) 75) 656.120)
Penerimaan kembali
kredit yang telah
dihapusbukukan (64.933) -) (64.933) -) -) -) (64.933)
Selisih kurs -) 3.908) 3.908) -) (1.978) (1.978) 1.930)
Saldo, akhir tahun (5.526.076) (424.766) (5.950.842) (666.389) (87.011) (753.400) (6.704.242)

Manajemen berkeyakinan bahwa saldo cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk
cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo cadangan kerugian penurunan nilai kolektif dari
kredit yang diberikan kepada pihak berelasi masing-masing adalah sebesar Rp 1.056 dan Rp 796.

82

486
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)

g. Pembiayaan bersama

Bank mengadakan perjanjian pemberian fasilitas pembiayaan bersama dengan beberapa lembaga
pembiayaan untuk membiayai kepemilikan kendaraan bermotor. Segala risiko atas kerugian yang
timbul sehubungan dengan fasilitas kredit yang diberikan dalam rangka pemberian fasilitas
pembiayaan bersama akan ditanggung secara bersama-sama oleh kedua belah pihak secara
proporsional sesuai bagian pembiayaan (partisipasi) masing-masing pihak (tanpa tanggung
renteng). Jumlah piutang pembiayaan bersama yang merupakan bagian Bank pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 35.762.472 dan Rp 33.630.725.

h. Informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank tidak memiliki kredit yang diberikan yang
dijadikan sebagai jaminan.
Giro, tabungan, dan deposito berjangka yang dijaminkan untuk kredit yang diberikan masing-
masing sebesar Rp 10.700.349 dan Rp 10.002.728 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (lihat
Catatan 16).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank secara individu maupun konsolidasian telah
memenuhi Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), baik untuk pihak berelasi maupun
pihak ketiga.

Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun kredit yang diberikan adalah sebagai
berikut:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014

Rupiah 10,86% 10,70%


Valuta asing 4,14% 4,49%

Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan Bank pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 masing-masing sebesar 1,18% dan 0,66%.
Kredit non-performing Bank (diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan, dan macet) pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 2.801.255 dan
Rp 2.067.459.
Pada tanggal 31 Desember 2015, rasio non-performing loan (NPL) bruto dan rasio NPL neto
adalah masing-masing sebesar 0,72% dan 0,22% (2014: 0,60% dan 0,22%) yang dihitung sesuai
dengan PBI yang berlaku.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kredit yang diberikan diungkapkan pada Catatan 32.
Informasi mengenai jatuh tempo kredit yang diberikan diungkapkan pada Catatan 37. Informasi
mengenai jumlah kredit yang diberikan berdasarkan sebaran wilayah geografis diungkapkan pada
Catatan 36.

83

487
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN

Piutang pembiayaan konsumen Entitas Anak pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut:

31 Desember
2015 2014

Piutang pembiayaan konsumen


- Pembiayaan yang dibiayai sendiri 5.837.470) 5.368.285)
- Bagian pembiayaan yang dibiayai bersama pihak berelasi
tanpa tanggung renteng (without recourse) 6.001.423) 5.635.111)

Biaya transaksi yang belum diamortisasi - bersih (143.223) (168.773)

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui (4.002.132) (3.660.333)

Piutang pembiayaan konsumen, sebelum cadangan kerugian


penurunan nilai 7.693.538) 7.174.290)

Dikurangi:
Cadangan kerugian penurunan nilai (286.019) (201.062)

Jumlah piutang pembiayaan konsumen - bersih 7.407.519) 6.973.228)

Suku bunga kontraktual setahun untuk pembiayaan konsumen selama tahun 2015 dan 2014 adalah
masing-masing sebesar 7,04% - 36,74% dan 7,04% - 38,53%.
Entitas Anak memberikan kontrak pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor roda empat
dengan jangka waktu antara 1 (satu) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun, sedangkan pembiayaan
konsumen untuk kendaraan bermotor roda dua dengan jangka waktu antara 1 (satu) tahun sampai
dengan 4 (empat) tahun.
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:

31 Desember
2015 2014

Saldo, awal tahun (201.062) (79.673)


Saldo awal dari Entitas Anak yang diakuisisi -) (64.652)
Penambahan selama tahun berjalan (293.339) (239.989)
Penghapusan selama tahun berjalan 208.382) 183.252)
Saldo, akhir tahun (286.019) (201.062)

Penerimaan atas piutang yang telah dihapusbukukan adalah sebesar Rp 11.797 dan Rp 8.015 masing-
masing pada tahun 2015 dan 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 piutang pembiayaan konsumen sebelum dikurangi dengan
pendapatan yang belum diakui sebesar Rp 3.346.648 dan Rp 3.219.018 dijadikan jaminan atas
pinjaman yang diterima dan cerukan, dan efek-efek utang yang diterbitkan.
Piutang pembiayaan konsumen dijamin oleh Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari
kendaraan bermotor yang dibiayai Entitas Anak.

84

488
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan)

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup
untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan
konsumen.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar piutang pembiayaan konsumen diungkapkan pada
Catatan 32. Informasi mengenai jatuh tempo piutang pembiayaan konsumen diungkapkan di
Catatan 37.

14. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI

Rincian efek-efek untuk tujuan investasi berdasarkan jenis dan mata uang pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2015
Premi (Kerugian) Cadangan
(diskonto) keuntungan kerugian
Nilai yang belum yang belum penurunan
Keterangan nominal diamortisasi direalisasi nilai Nilai tercatat
Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo:
Obligasi pemerintah
- Rekapitalisasi 1.150.000 (1.350) -) -) 1.148.650)
- Non-rekapitalisasi 7.554.321 (15.806) -) -) 7.538.515)
Obligasi korporasi 2.649.000 69.697) -) (315.812) 2.402.885)
Surat Perbendaharaan Negara 672.000 (2.570) -) -) 669.430)
Efek beragun aset 4.509 (827) -) -) 3.682)

Tersedia untuk dijual:


Sertifikat Bank Indonesia 6.400.000 (93.434) (226) -) 6.306.340)
Obligasi pemerintah )
- Rekapitalisasi 20.000 (2) (136) -) 19.862)
- Non-rekapitalisasi 14.688.405 192.757) (731.763) -) 14.149.399)
Unit penyertaan di reksa dana 3.254.628 -) 510.850) -) 3.765.478)
Obligasi korporasi 2.290.500 2.697) (72.530) (93.449) 2.127.218)
Medium-term notes 600.000 (339) (7.191) -) 592.470)
Surat Perbendaharaan Negara 465.795 (13.942) (2.867) -) 448.986)
Investasi dalam saham 176.404 -) -) (23.229) 153.175)
Lain-lain 70.000 331) (12.331) (8.500) 49.500)
39.995.562 137.212) (316.194) (440.990) 39.375.590)
Valuta asing
Dimiliki hingga jatuh tempo:
Obligasi pemerintah, non-
rekapitalisasi 1.000.803 46.442) -) -) 1.047.245)
Medium-term notes 324.625 532) -) (297.144) 28.013)

Tersedia untuk dijual:


Sertifikat Bank Indonesia 3.446.250 (15.408) (1.479) -) 3.429.363)
Obligasi pemerintah, non-
rekapitalisasi 5.963.529 59.147) 168.963) -) 6.191.639)
Obligasi korporasi 1.061.445 (2.747) 10.166) -) 1.068.864)
Medium-term notes 124.065 2.865 -) (114.529) 12.401)
11.920.717 90.831) 177.650) (411.673) 11.777.525)
Jumlah efek-efek untuk tujuan
investasi 51.916.279) 228.043) (138.544) (852.663) 51.153.115)

85

489
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI (Lanjutan)

31 Desember 2014
Premi (Kerugian) Cadangan
(diskonto) keuntungan kerugian
Nilai yang belum yang belum penurunan
Keterangan nominal diamortisasi direalisasi nilai Nilai tercatat
Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo:
Obligasi pemerintah
- Rekapitalisasi 2.260.000 (906) -) -) 2.259.094
- Non-rekapitalisasi 5.371.379 33.737) -) -) 5.405.116
Obligasi korporasi 3.103.000 24.300) -) (300.654) 2.826.646
Tersedia untuk dijual:
Sertifikat Bank Indonesia 32.000.000 (427.607) 8.712) -) 31.581.105
Obligasi pemerintah
- Rekapitalisasi 90.000 (11) (472) -) 89.517
- Non-rekapitalisasi 17.602.773 317.483) (811.014) -) 17.109.242
Unit penyertaan di reksa dana 3.355.536 -) 558.880) -) 3.914.416
Obligasi korporasi 2.759.000 2.082) (41.223) (92.848) 2.627.011
Medium-term notes 500.000 (11) 1.277) -) 501.266
Investasi dalam saham 146.810 -) -) (17.948) 128.862
Lain-lain 20.000 105) (19.105) (1.000) -
67.208.498 (50.828) (302.945) (412.450) 66.442.275
Valuta asing
Dimiliki hingga jatuh tempo:
Obligasi pemerintah, non-
rekapitalisasi 899.227 51.161) -) -) 950.388
Medium-term notes 283.725 17.017) -) (256.412) 44.330

Tersedia untuk dijual:


Obligasi pemerintah, non-
rekapitalisasi 2.918.030 7.771) 205.771) -) 3.131.572
Obligasi korporasi 953.645 (3.231) (2.050) -) 948.364
Medium-term notes 111.465 2.519) -) (102.843) 11.141
5.166.092 75.237) 203.721) (359.255) 5.085.795
Jumlah efek-efek untuk tujuan investasi 72.374.590 24.409) (99.224) (771.705) 71.528.070

Pada tanggal 31 Desember 2015, efek-efek untuk tujuan investasi termasuk obligasi pemerintah
dengan nilai tercatat sebesar Rp 49.666 (nilai nominal sebesar Rp 48.252), yang sesuai dengan
perjanjian pada tanggal 7 Januari 2016 dan 20 Januari 2016, Bank harus membeli kembali obligasi
pemerintah tersebut. Jumlah kewajiban pada nilai tercatat (efek-efek yang dijual dengan janji dibeli
kembali) pada laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar Rp 38.602 pada tanggal 31 Desember
2015.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank tidak memiliki efek-efek untuk tujuan investasi yang
dijadikan jaminan.
Selama tahun berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, Bank melakukan reklasifikasi efek-efek dari
kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual masing-masing sebesar
Rp 1.568.624 (nilai wajar Rp 1.562.972) dan Rp 4.632.795 (nilai wajar Rp 4.648.498). Reklasifikasi
tersebut dilakukan atas efek-efek yang sudah mendekati tanggal jatuh temponya (akan jatuh tempo
kurang dari enam bulan) dan memenuhi persyaratan reklasifikasi dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014).
Manajemen berkeyakinan bahwa perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan
terhadap nilai wajar efek-efek tersebut. Saldo efek-efek di dalam kelompok tersedia untuk dijual yang
berasal dari reklasifikasi kelompok dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 masing-masing sebesar Rp 459.560 dan Rp 1.602.044.

86

490
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI (Lanjutan)

Rincian obligasi rekapitalisasi pemerintah yang dimiliki Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2015
Frekuensi
pembayaran Nilai
Nilai nominal Nilai wajar Jatuh tempo bunga tercatat

Dimiliki hingga jatuh tempo:


Seri VR0023 1.050.000 1.042.755 25 Okt 2016 3 bulan 1.050.068
Seri VR0026 100.000 99.310 25 Jan 2018 3 bulan 98.582
1.150.000 1.142.065 1.148.650

Tersedia untuk dijual:


Seri VR0023 20.000 19.862 25 Okt 2016 3 bulan 19.862
20.000 19.862 19.862

31 Desember 2014
Frekuensi
pembayaran Nilai
Nilai nominal Nilai wajar Jatuh tempo bunga tercatat

Dimiliki hingga jatuh tempo:


Seri VR0021 1.110.000 1.099.866 25 Nop 2015 3 bulan 1.109.122
Seri VR0023 1.050.000 1.041.915 25 Okt 2016 3 bulan 1.051.239
Seri VR0026 100.000 98.316 25 Jan 2018 3 bulan 98.733
2.260.000 2.240.097 2.259.094

Tersedia untuk dijual:


Seri VR0020 70.000 69.671 25 Apr 2015 3 bulan 69.671
Seri VR0023 20.000 19.846 25 Okt 2016 3 bulan 19.846
90.000 89.517 89.517

87

491
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI (Lanjutan)

Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun efek-efek untuk tujuan investasi adalah
sebagai berikut:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014
Rupiah (%) Valuta asing (%) Rupiah (%) Valuta asing (%)
Dimiliki hingga jatuh tempo:
Obligasi pemerintah 7,80) 4,04) 7,65) 5,54)
Obligasi korporasi 8,77) -) 9,36) -)
Medium-term notes -) 1,06) -) 2,58)
Surat Perbendaharaan Negara 6,57) -) -) -
Efek beragun aset 10,10) -) -) -
Tersedia untuk dijual:
Sertifikat Bank Indonesia 6,54) 0,76) 6,73) -)
Obligasi pemerintah 6,26) 3,81) 6,33) 4,86)
Obligasi korporasi 9,12) 2,85) 8,76) 3,12)
Medium-term notes 9,40) 1,13) 8,17) 1,09)
Surat Perbendaharaan Negara 6,56) -) -) -)

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek untuk tujuan investasi selama tahun berakhir
31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Tahun berakhir 31 Desember 2015
Cadangan kerugian penurunan nilai Cadangan kerugian penurunan nilai
kolektif individual
Valuta Sub- Valuta Sub-
Rupiah asing jumlah Rupiah asing jumlah Jumlah

Saldo, awal tahun (25.962) (81) (26.043) (386.488) (359.174) (745.662) (771.705)
(Penambahan) pemulihan
cadangan selama tahun
berjalan (5.573) 2) (5.571) (22.966) (3.309) (26.275) (31.846)
Selisih kurs -) (2) (2) -) (49.110) (49.110) (49.112)
Saldo, akhir tahun (31.535) (81) (31.616) (409.454) (411.593) (821.047) (852.663)

Tahun berakhir 31 Desember 2014


Cadangan kerugian penurunan nilai Cadangan kerugian penurunan nilai
kolektif individual
Valuta Sub- Valuta Sub-
Rupiah asing jumlah Rupiah asing jumlah Jumlah

Saldo, awal tahun (21.311) (80) (21.391) (383.142) (342.524) (725.666) (747.057)
(Penambahan) pemulihan
cadangan selama tahun
berjalan (4.651) 4) (4.647) (3.346) 6.045) 2.699) (1.948)
Selisih kurs -) (5) (5) -) (22.695) (22.695) (22.700)
Saldo, akhir tahun (25.962) (81) (26.043) (386.488) (359.174) (745.662) (771.705)

Manajemen berkeyakinan bahwa saldo cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk cukup
untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya efek-efek untuk tujuan
investasi.

88

492
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI (Lanjutan)

Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek-efek untuk tujuan investasi dalam
kelompok tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:

Tahun berakhir 31 Desember 2015


Rupiah Valuta asing Jumlah
Saldo, awal tahun - sebelum pajak penghasilan
tangguhan (302.945) 203.721) (99.224)
Penambahan keuntungan (kerugian) yang belum
direalisasi selama tahun berjalan - bersih 273.103) (58.413) 214.690)
Keuntungan direalisasi selama tahun berjalan - bersih (286.352) (16) (286.368)

Selisih kurs -) 32.358) 32.358)

Jumlah sebelum pajak penghasilan tangguhan (316.194) 177.650) (138.544)

Pajak penghasilan tangguhan (Catatan 17) 34.636)

Saldo, akhir tahun - bersih (103.908)

Tahun berakhir 31 Desember 2014


Rupiah Valuta asing Jumlah
Saldo, awal tahun - sebelum pajak penghasilan
tangguhan (681.849) 43.675) (638.174)
Penambahan keuntungan yang belum direalisasi
selama tahun berjalan - bersih 580.009) 147.039) 727.048)
Keuntungan direalisasi selama tahun berjalan - bersih (201.105) (19) (201.124)

Selisih kurs -) 13.026) 13.026)

Jumlah sebelum pajak penghasilan tangguhan (302.945) 203.721) (99.224)

Pajak penghasilan tangguhan (Catatan 17) 24.806)

Saldo, akhir tahun - bersih (74.418)

89

493
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI (Lanjutan)

Berikut ini adalah ikhtisar peringkat dan pemeringkat efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki
Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
31 Desember
2015 2014
Peringkat Pemeringkat Peringkat Pemeringkat
Pemerintah Indonesia BBB- Fitch BBB- Fitch
Pemerintah Amerika Serikat AAA Fitch AAA Fitch
Perum Pegadaian AA+ Pefindo AA+ Pefindo
PT Arpeni Ocean Line Tbk D Pefindo D Pefindo
PT Astra Sedaya Finance AAA Pefindo AAA Pefindo
PT Aneka Tambang Tbk A- Pefindo A Pefindo
PT Bank CIMB Niaga Tbk AAA Pefindo AAA Pefindo
PT Bank ICBC Indonesia - - F1+ Fitch
PT Bank Maybank Indonesia Tbk AAA Pefindo AAA Pefindo
PT Bank OCBC NISP Tbk AAA Pefindo - -
PT Bank Pan Indonesia Tbk AA Pefindo AA Pefindo
PT Bank Permata Tbk AAA Pefindo AAA Pefindo
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk AAA Pefindo BBB- Fitch
PT BPD Riau Kepri A Fitch A Fitch
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia AAA Pefindo - -
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk AA Pefindo AA Pefindo
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk AA+ Fitch AA Fitch
PT Bank UOB Indonesia Tbk AAA Fitch - -
PT Berlian Laju Tanker Tbk D Pefindo D Pefindo
PT Express Transindo Utama Tbk A Pefindo A Pefindo
PT Fastfood Indonesia Tbk AA Pefindo AA Pefindo
PT Federal Internasional Finance - - AAA Pefindo
PT Indofood Sukses Makmur Tbk AA+ Pefindo AA+ Pefindo
PT Indosat Tbk AAA Pefindo AAA Pefindo
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk A Pefindo A+ Pefindo
PT Jasa Marga (Persero) Tbk AA Pefindo AA Pefindo
PT Lautan Luas Tbk A- Pefindo A- Pefindo
PT Mandala Multifinance Tbk A Pefindo - -
PT Medco Energi International Tbk A+ Pefindo AA- Pefindo
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk AA- Pefindo AA- Pefindo
PT Pertamina (Persero) BBB- Fitch BBB- Fitch
PT Perusahaan Listrik Negara AAA Pefindo AAA Pefindo
PT Profesional Telekomunikasi Indonesia AA+ Fitch AA- Fitch
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk - - AAA Pefindo

lnformasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi diungkapkan pada
Catatan 32. Informasi mengenai jatuh tempo efek-efek untuk tujuan investasi diungkapkan pada
Catatan 37.

15. ASET TETAP

Aset tetap terdiri dari:


31 Desember 2015
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir
Biaya perolehan/nilai penilaian
kembali
Pemilikan langsung
Tanah*) 2.701.469) 326.026) (98.187) 284.605) 3.213.913)
Bangunan*) 2.957.478) 136.433) (2.463) 185.952) 3.277.400)
Perlengkapan dan peralatan
kantor*) 6.994.965) 1.282.755) (188.522) 5.290) 8.094.488)
Kendaraan bermotor 43.905) 6.810) (6.243) -) 44.472)
Aset dalam penyelesaian 1.990.264) 777.683) (172.023) (475.847) 2.120.077)
Aset sewa guna usaha 37.151) 4.525) (34.520) -) 7.156)
Dipindahkan 14.725.232) 2.534.232) (501.958) -) 16.757.506)
*)
Dinilai kembali pada tahun 1998 dan 2000.

90

494
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. ASET TETAP (Lanjutan)

31 Desember 2015
Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir

Biaya perolehan/nilai penilaian


kembali (lanjutan)
Pindahan 14.725.232) 2.534.232) (501.958) - 16.757.506)

Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan (1.049.983) (151.499) 2.186) - (1.199.296)
Perlengkapan dan peralatan
kantor (4.806.068) (1.201.790) 186.196) - (5.821.662)
Kendaraan bermotor (19.832) (6.694) 4.513) - (22.013)
Aset sewa guna usaha (4.419) (3.856) 5.761) - (2.514)
(5.880.302) (1.363.839) 198.656) - (7.045.485)

Nilai buku bersih 8.844.930) 9.712.021)

31 Desember 2014
Saldo awal Penambahan**) Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir
Biaya perolehan/nilai penilaian
kembali
Pemilikan langsung
Tanah*) 2.500.051) 114.702) (891) 87.607) 2.701.469)
Bangunan*) 2.752.484) 78.734) (4.526) 130.786) 2.957.478)
Perlengkapan dan peralatan
kantor*) 5.708.408) 1.452.908) (166.872) 521) 6.994.965)
Kendaraan bermotor 38.799) 8.806) (3.700) -) 43.905)
Aset dalam penyelesaian 1.374.759) 1.023.110) (188.691) (218.914) 1.990.264)
Aset sewa guna usaha 28.512) 32.423) (23.784) -) 37.151)
12.403.013) 2.710.683) (388.464) -) 14.725.232)

Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung )
Bangunan (911.375) (140.668) 2.060) -) (1.049.983)
Perlengkapan dan peralatan
kantor (4.017.186) (953.136) 164.254) -) (4.806.068)
Kendaraan bermotor (15.587) (6.887) 2.642) -) (19.832)
Aset sewa guna usaha (18.848) (6.976) 21.405) -) (4.419)
(4.962.996) (1.107.667) 190.361) -) (5.880.302)

Nilai buku bersih 7.440.017) 8.844.930)

*)
Dinilai kembali pada tahun 1998 dan 2000.
**)
Termasuk dalam penambahan aset tetap adalah saldo awal Entitas Anak yang diakuisisi (biaya perolehan sebesar
Rp 49.333 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 15.809).

91

495
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. ASET TETAP (Lanjutan)

Revaluasi aset tetap


Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No. 384/KMK/04/1998 tanggal 14 Agustus
1998, Bank telah melakukan penilaian kembali aset tetap tertentu pada tanggal 31 Desember 1998.
Penilaian kembali aset tetap tersebut berdasarkan laporan penilai PT Ujatek Baru tanggal 24 Maret
1999 dengan menggunakan pendekatan data pasar dan menghasilkan selisih penilaian kembali aset
tetap sebesar Rp 1.043.470. Selisih penilaian kembali aset tetap tersebut telah disetujui oleh Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Jakarta Tamansari dengan Surat No. KEP-2111/WPJ.05/KP.09/1999 tanggal
3 Oktober 1999.

Pada tanggal 31 Oktober 2000, Bank melakukan penilaian kembali aset tetap tertentu sebesar
Rp 141.127 sehubungan dengan kuasi reorganisasi. Penilaian kembali aset tetap tersebut berdasarkan
laporan penilai PT Ujatek Baru tanggal 20 Desember 2000 dengan menggunakan pendekatan data
pasar.

Selisih penilaian kembali aset tetap tahun 2000 sebesar Rp 141.127 telah disetujui oleh KPP
Perusahaan Masuk Bursa dengan Surat No. KEP-04/WPJ.06/KP.0404/2001 tanggal 15 Juni 2001.
Selisih penilaian kembali aset tetap tersebut dialokasikan ke tambahan modal disetor akibat kuasi
reorganisasi sebesar Rp 124.690.

Pada tahun 2008, Bank dan Entitas Anak telah memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi
pengukuran aset tetapnya sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007), Aset Tetap, dan
mereklasifikasi seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap sebesar Rp 1.059.907 yang disajikan
sebagai bagian dari ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian ke saldo laba.

Informasi lainnya
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank tidak memiliki aset tetap yang dijadikan jaminan.

Beban penyusutan masing-masing sejumlah Rp 1.363.839 dan Rp 1.091.858 untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 dibebankan ke dalam beban umum dan administrasi.

Laba atas penjualan aset tetap selama tahun berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing
sebesar Rp 4.354 dan Rp 3.897 diakui sebagai bagian dari pendapatan operasional lainnya.

Rugi atas penjualan aset tetap selama tahun berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing
sebesar Rp 1.712 dan Rp 2.145 diakui sebagai bagian beban operasional lainnya.

Bank telah mengasuransikan aset tetap (tidak termasuk hak atas tanah) untuk menutupi kemungkinan
kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan bencana alam dengan nilai pertanggungan asuransi
pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 7.889.451 dan USD 464.577.761, dan pada tanggal
31 Desember 2014 sebesar Rp 6.547.509 dan USD 442.390.508. Manajemen yakin bahwa nilai
pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin terjadi atas aset tetap
yang dipertanggungkan.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, harga perolehan dari aset tetap yang telah disusutkan penuh
dan masih digunakan adalah masing-masing sebesar Rp 3.056.167 dan Rp 2.474.588.

Tidak terdapat kerugian penurunan nilai atas aset tetap selama tahun 2015 dan 2014.

92

496
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. SIMPANAN DARI NASABAH DAN BANK-BANK LAIN


a. Simpanan dari nasabah
31 Desember
2015 2014
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah

Giro:
Pihak berelasi 462.023 524.579 986.602 339.636 43.534 383.170
Pihak ketiga 96.456.483 18.209.771 114.666.254 90.161.026 16.875.149 107.036.175
96.918.506 18.734.350 115.652.856 90.500.662 16.918.683 107.419.345

Tabungan:
Pihak berelasi 58.831 30.075 88.906 47.186 30.433 77.619
Pihak ketiga:
Tahapan 221.467.709 - 221.467.709 207.516.803 - 207.516.803
Tapres 7.430.921 - 7.430.921 7.553.505 - 7.553.505
Tabunganku 1.101.370 - 1.101.370 824.711 - 824.711
Tahapan Xpresi 208.036 - 208.036 91.563 - 91.563
Simpanan Pelajar 239 - 239 - - -
BCA Dollar - 14.311.136 14.311.136 - 12.928.538 12.928.538
230.267.106 14.341.211 244.608.317 216.033.768 12.958.971 228.992.739
Deposito berjangka:
Pihak berelasi 138.512 13.113 151.625 646.485 12.302 658.787
Pihak ketiga 103.130.082 10.123.335 113.253.417 103.202.347 7.632.538 110.834.885
103.268.594 10.136.448 113.405.042 103.848.832 7.644.840 111.493.672

Jumlah simpanan
dari nasabah 430.454.206 43.212.009 473.666.215 410.383.262 37.522.494 447.905.756

b. Simpanan dari bank-bank lain


31 Desember
2015 2014
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah

Giro 2.648.104 1.456.307 4.104.411 2.548.550 1.158.486 3.707.036


Interbank call money 10.000 - 10.000 - - -
Deposito berjangka 41.642 - 41.642 47.224 - 47.224
Jumlah simpanan dari
bank-bank lain 2.699.746 1.456.307 4.156.053 2.595.774 1.158.486 3.754.260

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank tidak memiliki saldo simpanan dari bank-bank
lain dari pihak berelasi.
c. Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun simpanan dari nasabah dan bank-bank lain
adalah sebagai berikut:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014
Rupiah (%) Valuta asing (%) Rupiah (%) Valuta asing (%)
Simpanan dari nasabah
Giro 1,08 0,12 1,16 0,13
Tabungan 1,07 0,16 1,22 0,19
Deposito berjangka 6,16 0,29 7,43 0,35
Simpanan dari bank-bank lain
Giro 0,54 0,01 0,56 0,01
Interbank call money 7,40 - 5,90 0,78
Deposito berjangka 5,18 - 5,88 -

93

497
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. SIMPANAN DARI NASABAH DAN BANK-BANK LAIN (Lanjutan)

d. Deposito berjangka berdasarkan jangka waktu


31 Desember
2015 2014
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah

1 bulan 87.933.555 8.874.795 96.808.350 87.982.668 6.550.662 94.533.330


3 bulan 9.268.012 485.850 9.753.862 9.355.509 430.921 9.786.430
6 bulan 2.872.648 220.425 3.093.073 2.995.189 186.384 3.181.573
12 bulan 3.236.021 555.378 3.791.399 3.562.690 476.873 4.039.563
103.310.236 10.136.448 113.446.684 103.896.056 7.644.840 111.540.896

e. Deposito berjangka menurut periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo

31 Desember
2015 2014
Valuta Valuta
Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah

Hingga 1 bulan 91.211.736 9.080.755 100.292.491 90.269.393 6.713.090 96.982.483


> 1 - 3 bulan 8.215.902 475.465 8.691.367 9.466.671 427.113 9.893.784
> 3 - 6 bulan 2.182.913 237.143 2.420.056 2.228.195 203.290 2.431.485
> 6 - 12 bulan 1.699.685 343.085 2.042.770 1.931.797 301.347 2.233.144
103.310.236 10.136.448 113.446.684 103.896.056 7.644.840 111.540.896

f. Simpanan yang dijaminkan untuk kredit yang diberikan Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014 (lihat Catatan12) adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014

Giro 1.217.440 840.196


Tabungan 1.135.316 1.155.326
Deposito berjangka 8.347.593 8.007.206
10.700.349 10.002.728

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan dari nasabah dan bank-bank lain diungkapkan
pada Catatan 32. Informasi mengenai jatuh tempo simpanan dari nasabah dan bank-bank lain
diungkapkan pada Catatan 37.

17. PAJAK PENGHASILAN

a. Liabilitas pajak penghasilan


31 Desember
2015 2014

Bank 191.833 199.878


Entitas Anak 59.258 51.940
251.091 251.818

94

498
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)

b. Beban pajak
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014
Pajak kini:
Tahun berjalan
Bank 4.580.369) 4.146.813)
Entitas Anak 441.290) 402.161)
5.021.659) 4.548.974)
Pajak tangguhan:
Pembentukan dan pemulihan perbedaan temporer
Bank (333.731) (290.644)
Entitas Anak (66.582) (28.879)
(400.313) (319.523)

4.621.346) 4.229.451)

c. Berdasarkan Pasal 2 dari Peraturan Pemerintah No. 77 tahun 2013 tentang Penurunan Tarif Pajak
Penghasilan (PPh) Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka
yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 21 Nopember 2013, Wajib
Pajak dapat memperoleh penurunan tarif PPh sebesar 5% (lima persen) lebih rendah dari tarif PPh
Wajib Pajak Badan dalam negeri sebagaimana diatur dalam Undang-undang Perpajakan, apabila
memenuhi kriteria sebagai berikut:
1. Jumlah kepemilikan saham publiknya 40% (empat puluh persen) atau lebih dari keseluruhan
saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 (tiga ratus) pihak.
2. Masing-masing pihak yang dimaksud di atas hanya boleh memiliki saham kurang dari 5%
(lima persen) dari keseluruhan saham yang disetor.
3. Ketentuan tersebut harus dipenuhi oleh Wajib Pajak dalam waktu paling singkat 6 (enam)
bulan (183 (seratus delapan puluh tiga) hari kalender) dalam jangka waktu 1 (satu) tahun
pajak.
Wajib Pajak harus melampirkan surat keterangan dari Biro Administrasi Efek (BAE) pada Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT) PPh Wajib Pajak Badan dengan melampirkan formulir X.H.1-2
setiap tahun pajak terkait, sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nomor KEP-669/BL/2012 tanggal
13 Desember 2012.
Pada tanggal 13 Januari 2016 dan 8 Januari 2015, Bank telah mendapatkan surat keterangan dari
BAE atas pemenuhan kriteria-kriteria di atas masing-masing untuk tahun pajak 2015 dan 2014.

95

499
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)

d. Rekonsiliasi dari laba akuntansi konsolidasian sebelum pajak ke laba kena pajak Bank adalah
sebagai berikut:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014

Laba akuntansi konsolidasian sebelum pajak penghasilan 22.657.114) 20.741.121)


Eliminasi 427.805) 585.104)
Sebelum eliminasi 23.084.919) 21.326.225)
Laba Entitas Anak sebelum pajak penghasilan (1.547.193) (1.507.075)
Laba akuntansi sebelum pajak - Bank 21.537.726) 19.819.150)

Perbedaan permanen:
Kesejahteraan karyawan 305.330) 297.181)
Pendapatan sewa (30.232) (14.375)
Hasil dividen dari Entitas Anak (395.316) (551.499)
Pajak atas penilaian kembali aset tetap 187.239) -)
Beban lain yang tidak dapat dikurangkan/ditambahkan
untuk tujuan perhitungan pajak - bersih (37.825) 21.031)
29.196) (247.662)

Perbedaan temporer:
Liabilitas imbalan pasca-kerja (359.179) 237.162)
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan 1.648.341) 859.436)
(Pemulihan) penambahan cadangan kerugian penurunan
nilai aset non-keuangan (1.274) 1.771)
Imbalan kerja yang masih harus dibayar 44.105) 64.725)
Rugi (laba) belum direalisasi atas efek-efek dan
penempatan pada bank-bank lain untuk tujuan
diperdagangkan dan tersedia untuk dijual 2.929) (518)
1.334.922) 1.162.576)

Laba kena pajak 22.901.844) 20.734.064)

e. Rekonsiliasi antara laba akuntansi konsolidasian sebelum pajak dikali tarif pajak maksimum yang
berlaku dengan beban pajak adalah sebagai berikut:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014

Laba akuntansi konsolidasian sebelum pajak penghasilan 22.657.114) 20.741.121)


Tarif pajak maksimum 25%) 25%)
5.664.279) 5.185.280)
Perbedaan permanen dengan tarif pajak 25% - Bank 7.299) (61.916)
Beban pajak - Bank 5.671.578) 5.123.364)
Beban pajak - Entitas Anak 94.860) 142.790)
5.766.438) 5.266.154)
Penyesuaian tarif pajak penghasilan badan - Bank (Catatan 17c) (1.145.092) (1.036.703)
Beban pajak - konsolidasian 4.621.346) 4.229.451)

96

500
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)

f. Perhitungan pajak kini dan liabilitas pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
2015 2014

Laba kena pajak:


Bank 22.901.844)) 20.734.064)
Entitas Anak 1.547.193)) 1.507.075)
24.449.037)) 22.241.139)
Pajak kini:
Bank 4.580.369)) 4.146.813)
Entitas Anak 441.290)) 402.161)
5.021.659)) 4.548.974)
Pajak dibayar dimuka:
Bank (4.388.535)) (3.946.935)
Entitas Anak (382.033)) (350.221)
(4.770.568)) (4.297.156)
Liabilitas pajak penghasilan:
Bank 191.833)) 199.878)
Entitas Anak 59.258)) 51.940)
251.091)) 251.818)

Perhitungan PPh Badan untuk tahun 2015 adalah suatu perhitungan yang akan dilaporkan pada
saat Bank menyampaikan SPT 2015. Perhitungan PPh Badan untuk tahun 2014 sesuai dengan SPT
2014.

g. Aset dan liabilitas pajak tangguhan yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
adalah sebagai berikut:
Diakui pada penghasilan
31 Desember Diakui pada laba komprehensif lain tahun 31 Desember
2014 rugi tahun berjalan berjalan 2015
Entitas induk - Bank:
Aset pajak tangguhan:
Liabilitas imbalan pasca-kerja 935.329) (89.794) -) 845.535)
Cadangan kerugian penurunan nilai
aset keuangan 867.521) 412.085) -)-) 1.279.606)
Cadangan kerugian penurunan
nilai aset non-keuangan 527) (318) -) 209)
Imbalan kerja yang masih harus
dibayar 56.804) 11.026) -) 67.830)
Rugi belum direalisasi atas efek-
efek dan penempatan pada
bank-bank lain yang tersedia
untuk dijual 19.899) -) 11.518) 31.417)
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti 731.642) -) 123.658) 855.300)
2.611.722) 332.999) 135.176) 3.079.897)
Liabilitas pajak tangguhan:
Laba belum direalisasi atas efek-
efek untuk tujuan
diperdagangkan (3.236) 732) -)-) (2.504)
(3.236) 732) -) (2.504)

Aset pajak tangguhan - bersih -


dipindahkan 2.608.486) 333.731) 135.176) 3.077.393)

97

501
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)

Diakui pada
penghasilan
31 Desember Diakui pada laba komprehensif lain 31 Desember
2014 rugi tahun berjalan tahun berjalan 2015

Entitas induk - Bank (lanjutan):


Aset pajak tangguhan - bersih -
pindahan 2.608.486) 333.731) 135.176) 3.077.393)

Entitas Anak:
PT BCA Finance 16.441) 4.946) (1.145) 20.242)
PT BCA Sekuritas 5.327) 16.674) (342) 21.659)
PT BCA Syariah 7.018) 1.586) (1.027) 7.577)
PT Asuransi Umum BCA 14.362) 6.703) 16) 21.081)
PT Central Santosa Finance 42.047) 36.673) (684) 78.036)
Aset pajak tangguhan - bersih 85.195) 66.582) (3.182) 148.595)

Jumlah aset pajak tangguhan - bersih 2.693.681) 400.313) 131.994) 3.225.988)

Diakui pada
penghasilan
31 Desember Diakui pada laba komprehensif lain 31 Desember
2013 rugi tahun berjalan tahun berjalan 2014

Entitas induk - Bank:


Aset pajak tangguhan:
Liabilitas imbalan pasca-kerja 876.038) 59.291) -) 935.329)
Cadangan kerugian penurunan nilai
aset keuangan 652.662) 214.859) -) 867.521)
Cadangan kerugian penurunan
nilai aset non-keuangan 85) 442) -) 527)
Imbalan kerja yang masih harus
dibayar 40.623) 16.181) -) 56.804)
Rugi belum direalisasi atas efek-
efek yang tersedia untuk dijual 154.730) -) (134.831) 19.899)
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti 544.754) -) 186.888) 731.642)
2.268.892) 290.773) 52.057) 2.611.722)
Liabilitas pajak tangguhan:
Laba belum direalisasi atas efek-
efek untuk tujuan
diperdagangkan (3.107) (129) -) (3.236)
(3.107) (129) -) (3.236)

Aset pajak tangguhan - bersih 2.265.785) 290.644) 52.057) 2.608.486)

Entitas Anak:
BCA Finance Limited 11.144) (11.144) -) -)
PT BCA Finance 20.482) (4.204) 163) 16.441)
PT BCA Sekuritas 6.107) (780) -) 5.327)
PT BCA Syariah 7.497) (624) 145) 7.018)
PT Asuransi Umum BCA 13.232) 1.130) -) 14.362)
PT Central Santosa Finance -) 42.047) -) 42.047)
Aset pajak tangguhan - bersih 58.462) 26.425) 308) 85.195)

Jumlah aset pajak tangguhan - bersih 2.324.247) 317.069) 52.365) 2.693.681)

98

502
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)

Dalam jumlah aset dan liabilitas pajak tangguhan Bank dan Entitas Anak, termasuk aset dan
liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari (rugi) laba yang belum direalisasi atas perubahan nilai
wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual (lihat Catatan 14) masing-masing
sebesar Rp 31.553 dan Rp 3.083 pada tanggal 31 Desember 2015, dan Rp 19.848 dan Rp 4.958
pada tanggal 31 Desember 2014. Selain itu, dalam jumlah aset pajak tangguhan Bank, termasuk
aset pajak tangguhan yang berasal dari laba yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar
penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang tersedia untuk dijual (lihat Catatan 8)
sebesar Rp (136) dan Rp 51 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer
kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahun-tahun mendatang.
h. Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank dan Entitas Anak yang berkedudukan di
Indonesia menghitung dan melaporkan/menyetorkan pajak untuk setiap perusahaan sebagai suatu
badan hukum yang terpisah (pelaporan pajak penghasilan konsolidasian tidak diperbolehkan)
berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut
dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
i. Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank dan Entitas Anak
melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau
mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Posisi pajak Bank dan Entitas Anak mungkin dapat ditanyakan oleh fiskus. Manajemen dapat
mempertahankan posisi pajak Bank dan Entitas Anak yang diyakini secara teknis, telah sesuai
dengan peraturan perpajakan. Oleh karena itu, manajemen yakin bahwa akrual atas liabilitas pajak
telah memadai untuk semua tahun pajak berdasarkan evaluasi atas berbagai faktor, termasuk
interpretasi atas undang-undang pajak dan pengalaman sebelumnya. Penilaian didasarkan pada
estimasi dan asumsi dan dapat melibatkan keputusan atas kejadian mendatang. Informasi baru
yang tersedia dapat menyebabkan perubahan keputusan oleh manajemen atas kecukupan dari
liabilitas pajak. Perubahan atas liabilitas pajak tersebut dapat memengaruhi beban pajak pada
periode dimana keputusan itu dibuat.
j. Pajak-pajak Bank tahun buku 2008 telah diperiksa oleh fiskus yang menghasilkan penetapan
kekurangan pajak sebesar Rp 136.949. Bank telah membayar kekurangan pajak tersebut dan
mengajukan keberatan atas sebagian hasil pemeriksaan tersebut sebesar Rp 120.170. Pada tanggal
9 dan 10 September 2013, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menerima sebagian keberatan Bank
atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan PPh Badan sebesar Rp 15.482, dan Bank telah
menerima pengembalian pajaknya pada tanggal 24 Oktober 2013. Atas keputusan keberatan
tersebut Bank telah mengajukan banding atas sisa kekurangan pembayaran sebesar Rp 104.039 ke
Pengadilan Pajak. Pada tanggal 21 Mei 2015 Pengadilan Pajak memutuskan hanya mengabulkan
Rp 542. Atas Putusan Pengadilan Pajak tersebut, Bank mengajukan permohonan Peninjauan
Kembali ke Mahkamah Agung pada tanggal 11 Agustus 2015 dengan nilai sebesar Rp 100.271,
sedangkan sisanya sebesar Rp 3.226 diterima oleh Bank.
k. Informasi lainnya
Pada tahun 2015 Bank telah melakukan penilaian kembali aset tetap berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.01/2015 tanggal 20 Oktober 2015 tentang Penilaian Kembali
Aktiva Tetap Untuk Tujuan Perpajakan. Sehubungan dengan peraturan tersebut, Bank mengajukan
permohonan untuk mendapatkan insentif pajak berupa pengenaan Pajak Penghasilan (PPh) yang
bersifat final sebesar 3% (tiga persen) dari nilai penilaian kembali aset tetap secara pajak.

99

503
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)

k. Informasi lainnya (lanjutan)


Sesuai dengan ketentuan tersebut, penilaian kembali aset tetap dapat dilakukan terhadap sebagian
atau seluruh aset tetap berwujud. Pada tahun 2015 Bank telah melakukan penilaian kembali atas
aset tetap berupa tanah dengan menggunakan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Antonius
Setiady & Rekan sebagai berikut:
Jumlah lokasi Selisih lebih
yang dinilai Nilai perolehan/ Nilai buku setelah penilaian Tarif PPh
Tahap kembali buku tanah penilaian kembali kembali final PPh final
Pertama 533 1.492.009 7.045.157 5.553.148 3% 166.595
Kedua 11 426.964 1.115.106 688.142 3% 20.644
Jumlah 544 1.918.973 8.160.263) 6.241.290 187.239

Atas penilaian kembali tahap pertama, Bank telah memperoleh Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pajak No. KEP-2636/WPJ.19/2015 tentang Persetujuan Penilaian Kembali Aktiva Tetap Untuk
Tujuan Perpajakan Bagi Permohonan yang Diajukan Pada Tahun 2015 Dan Tahun 2016 pada
tanggal 29 Desember 2015.
Pada tanggal 7 Januari 2016, Bank telah memperoleh Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak
No. KEP-55/WPJ.19/2016 tentang Persetujuan Penilaian Kembali Aktiva Tetap Untuk Tujuan
Perpajakan Bagi Permohonan yang Diajukan Pada Tahun 2015 Dan Tahun 2016 atas penilaian
kembali tahap kedua.
Bank telah membukukan PPh final 3% (tiga persen) yang telah dibayarkan sebesar Rp 187.239
sebagai beban umum dan administrasi pada tahun 2015.

18. EFEK-EFEK UTANG YANG DITERBITKAN

Efek-efek utang yang diterbitkan oleh PT BCA Finance, Entitas Anak, adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Utang obligasi 2.404.394) 2.090.458)
Wesel bayar jangka menengah (Medium-term notes) 416.571) 413.442)
2.820.965) 2.503.900)
a. Utang obligasi
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo utang obligasi atas obligasi-obligasi yang
diterbitkan adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Nilai nominal:
Obligasi Subordinasi BCA Finance I -) 100.000)
Obligasi BCA Finance IV -) 100.000)
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I 600.000) 850.000)
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II 550.000) ) 550.000)
Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap III 270.000) 495.000)
Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance Tahap I 990.000) -)
2.410.000) 2.095.000)
Dikurangi:
Beban emisi obligasi yang ditangguhkan - bersih (5.606) (4.542)
Jumlah - bersih 2.404.394) 2.090.458)
Beban amortisasi yang dibebankan dalam laba rugi 5.153) 5.301)

100

504
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. EFEK-EFEK UTANG YANG DITERBITKAN (Lanjutan)

a. Utang Obligasi (lanjutan)

Obligasi Subordinasi BCA Finance I (Obligasi Subordinasi I) Tahun 2010


Obligasi Subordinasi I ditawarkan pada nilai nominal dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali sesuai dengan tanggal pembayaran bunga
yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 23 Juni 2010 dan
pembayaran bunga terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing
seri obligasi.
Entitas Anak melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak
selaku wali amanat) untuk Obligasi Subordinasi I Tahun 2010 sesuai dengan Akta Perjanjian
Perwaliamanatan No. 34 tanggal 16 Desember 2009 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H.,
notaris di Jakarta. Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa perubahan yang diaktakan dengan
Perubahan I No. 13 tanggal 25 Januari 2010 dan Perubahan II No. 5 tanggal 4 Maret 2010.
Obligasi Subordinasi I telah dilunasi pada tanggal 23 Maret 2015.

Obligasi BCA Finance IV (Obligasi IV) Tahun 2011


Obligasi IV ditawarkan pada nilai nominal dan dicatakan di Bursa Efek Indonesia. Obligasi IV ini
terbagi menjadi Seri A, B, C, D, dan E yang masing-masing akan jatuh tempo pada tanggal 26 Juni
2012, 22 September 2012, 22 Juni 2013, 22 Juni 2014, dan 22 Juni 2015 dengan tingkat suku
bunga tetap 7,90% - 9,00% setahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali sesuai
dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga
obligasi dilakukan pada tanggal 22 September 2011 dan pembayaran bunga terakhir bersamaan
dengan pelunasan masing-masing seri obligasi.
Entitas Anak melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak
selaku wali amanat) untuk Obligasi IV Tahun 2011 sesuai dengan Akta Perjanjian
Perwaliamanatan No. 10 tanggal 2 Maret 2011 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris
di Jakarta. Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa perubahan yang diaktakan dengan
Perubahan I No. 52 tanggal 19 April 2011 dan Perubahan II No. 24 tanggal 9 Juni 2011.
Obligasi IV Seri A, B, C, D, dan E telah dilunasi masing-masing pada tanggal 26 Juni 2012,
22 September 2012, 22 Juni 2013, 22 Juni 2014, dan 22 Juni 2015.

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I (Obligasi Berkelanjutan I Tahap I) Tahun


2012
Obligasi Berkelanjutan I Tahap I ditawarkan pada nilai nominal dan dicatatkan di Bursa Efek
Indonesia. Obligasi Berkelanjutan I Tahap I ini terbagi menjadi Seri A, B, C, dan D yang masing-
masing akan jatuh tempo pada tanggal 14 Mei 2013, 9 Mei 2014, 9 Mei 2015, dan 9 Mei 2016
dengan tingkat suku bunga tetap 6,35% - 7,70% setahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga)
bulan sekali sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran
pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2012 dan pembayaran bunga terakhir
bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi.
Entitas Anak melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak
selaku wali amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2012 sesuai dengan Akta
Perjanjian Perwaliamanatan No. 14 tanggal 5 Maret 2012 yang dibuat dihadapan Satria Amiputra
A, S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., Mkn., notaris di Jakarta. Perjanjian ini mengalami beberapa
perubahan yang diaktakan dengan Perubahan I No. 71 tanggal 28 Maret 2012 dan Perubahan II
No. 66 tanggal 25 April 2012.

101

505
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. EFEK-EFEK UTANG YANG DITERBITKAN (Lanjutan)

a. Utang Obligasi (lanjutan)

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I (Obligasi Berkelanjutan I Tahap I) Tahun


2012 (lanjutan)
Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A, B, dan C telah dilunasi masing-masing pada tanggal
14 Mei 2013, 9 Mei 2014, dan 9 Mei 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Obligasi Berkelanjutan I Tahap I mendapatkan peringkat idAAA
dari Pefindo dan AAA(idn) dari Fitch (2014: idAAA dari Pefindo dan AAA(idn) dari Fitch).

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II (Obligasi Berkelanjutan I Tahap II)


Tahun 2013
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II ditawarkan pada nilai nominal dan dicatatkan di Bursa Efek
Indonesia. Obligasi Berkelanjutan I Tahap II ini terbagi menjadi Seri A, B, dan C yang masing-
masing akan jatuh tempo pada tanggal 24 Juni 2014, 14 Juni 2016, dan 14 Juni 2017 dengan
tingkat suku bunga tetap 6,50% - 7,60% setahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan
sekali sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama
bunga obligasi dilakukan pada tanggal 14 September 2013 dan pembayaran bunga terakhir
bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi.
Entitas Anak melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak
selaku wali amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2013 sesuai dengan Akta
Perjanjian Perwaliamanatan No. 128 tanggal 23 Mei 2013 yang dibuat dihadapan Satria Amiputra
A, S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., Mkn., notaris di Jakarta. Perjanjian ini mengalami perubahan
yang diaktakan dengan Perubahan I No. 40 tanggal 7 Juni 2013.
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A telah dilunasi pada tanggal 24 Juni 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Obligasi Berkelanjutan I Tahap II mendapat peringkat idAAA
dari Pefindo dan AAA(idn) dari Fitch (2014: idAAA dari Pefindo dan AAA(idn) dari Fitch).

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap III (Obligasi Berkelanjutan I Tahap III)
Tahun 2014
Obligasi Berkelanjutan I Tahap III ditawarkan pada nilai nominal dan dicatatkan di Bursa Efek
Indonesia. Obligasi Berkelanjutan I Tahap III ini terbagi menjadi Seri A dan B yang masing-
masing akan jatuh tempo pada tanggal 7 April 2015 dan 27 Maret 2017 dengan tingkat suku bunga
tetap 9,00% - 10,00% setahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali sesuai
dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga
obligasi dilakukan pada tanggal 27 Juni 2014 dan pembayaran bunga terakhir bersamaan dengan
pelunasan pokok masing-masing seri obligasi.
Entitas Anak melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak
selaku wali amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap III Tahun 2014 sesuai
dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 9 tanggal 10 Maret 2014 yang dibuat dihadapan
Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.
Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Seri A telah dilunasi tanggal 7 April 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Obligasi Berkelanjutan I Tahap III mendapat peringkat idAAA
dari Pefindo dan AAA(idn) dari Fitch (2014: idAAA dari Pefindo dan AAA(idn) dari Fitch).

102

506
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. EFEK-EFEK UTANG YANG DITERBITKAN (Lanjutan)

a. Utang Obligasi (lanjutan)

Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance Tahap I (Obligasi Berkelanjutan II Tahap I)


Tahun 2015
Obligasi Berkelanjutan II Tahap I ditawarkan pada nilai nominal dan dicatatkan di Bursa Efek
Indonesia. Obligasi Berkelanjutan II Tahap I ini terbagi menjadi Seri A, B, dan C yang masing-
masing akan jatuh tempo pada tanggal 30 Maret 2016, 20 Maret 2017, dan 20 Maret 2018 dengan
tingkat suku bunga tetap 8,25% - 9,00% setahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan
sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga
obligasi dilakukan pada tanggal 20 Juni 2015 dan pembayaran bunga terakhir bersamaan dengan
pelunasan pokok masing-masing seri obligasi.
Entitas Anak melakukan perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak
selaku wali amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2015 sesuai dengan Akta
Perjanjian Perwaliamanatan No. 12 tanggal 8 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Fathiah
Helmi, S.H., notaris di Jakarta.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Obligasi Berkelanjutan II Tahap I mendapat peringkat idAAA
dari Pefindo dan peringkat AAA(idn) dari Fitch.
Seluruh utang obligasi, kecuali Obligasi Subordinasi I, yang diterbitkan oleh Entitas Anak dijamin
dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp 1.212.645 dan
Rp 1.000.263 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Selama pokok obligasi
belum dilunasi, Entitas Anak tidak diperkenankan, antara lain, mengalihkan, menjaminkan
dan/atau menggadaikan harta kekayaan Entitas Anak yang ada maupun yang akan ada,
menggabungkan dan/atau meleburkan usaha, melakukan pengambilalihan usaha, mengadakan
perubahan anggaran dasar khusus mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha Entitas Anak, dan
memberikan pinjaman atau melakukan investasi pada pihak lain di luar kegiatan usaha sehari-hari.
Jumlah pokok dan bunga utang obligasi telah dibayarkan sesuai dengan tanggal jatuh tempo
obligasi yang bersangkutan.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Entitas Anak telah mematuhi pembatasan-pembatasan
penting sehubungan dengan perjanjian utang obligasi dan memenuhi seluruh persyaratan yang
disebutkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

b. Wesel bayar jangka menengah (Medium-Term Notes)

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo wesel bayar jangka menengah (Medium-Term
Notes) yang diterbitkan oleh PT BCA Finance, Entitas Anak, adalah sebagai berikut:

31 Desember
2015 2014
Nilai nominal:
Medium-Term Notes III 300.000) 300.000)
Medium-Term Notes IV 120.000) 120.000)
Dikurangi:
Beban emisi wesel bayar jangka menengah yang
ditangguhkan - bersih (3.429) (6.558)
Jumlah - bersih 416.571) 413.442)

103

507
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. EFEK-EFEK UTANG YANG DITERBITKAN (Lanjutan)

b. Wesel bayar jangka menengah (Medium-Term Notes) (lanjutan)

Medium-Term Notes III BCA Finance (MTN III) Tahun 2013


Pada bulan Desember 2013, Entitas Anak menerbitkan MTN III Tahun 2013 dengan Tingkat
Bunga Tetap dengan jumlah pokok sebesar Rp 300.000 dengan suku bunga sebesar 8,20%
setahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 4 Desember 2016. Bunga MTN III dibayarkan setiap 6
(enam) bulan sekali sesuai dengan tanggal pembayaran bunga MTN III yang bersangkutan.
Pembayaran pertama bunga MTN III dilakukan pada tanggal 4 Juni 2014 dan pembayaran bunga
terakhir bersamaan dengan pelunasan pokok MTN III tersebut.
Entitas Anak menunjuk PT Nikko Securities Indonesia sebagai Agen Pemantauan, Agen
Penyimpanan, dan Agen Pembayaran untuk MTN III sesuai dengan Akta Notaris Satria Amiputra
A, S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., Mkn., No. 2 dan 3, tanggal 2 Desember 2013. Dalam akta notaris
juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Entitas Anak, antara lain memberikan
jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp 150.029 dan Rp 150.067
masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

Medium-Term Notes IV BCA Finance (MTN IV) Tahun 2014


Pada bulan Maret 2014, Entitas Anak menerbitkan MTN IV Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga
Tetap dengan jumlah pokok sebesar Rp 120.000, suku bunga setahun sebesar 7,94% dan akan
jatuh tempo pada tanggal 18 Maret 2017. Bunga MTN IV dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali
sesuai dengan tanggal pembayaran bunga MTN IV yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga
MTN IV dilakukan pada tanggal 18 September 2014 dan pembayaran bunga terakhir bersamaan
dengan pelunasan pokok MTN IV tersebut.

Entitas Anak menunjuk PT Nikko Securities Indonesia sebagai Agen Pemantauan, Agen
Penyimpanan, dan Agen Pembayaran untuk MTN IV sesuai dengan Akta Notaris Satria Amiputra
A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn. no. 51, 52, 53, dan 63, tanggal 14 Maret 2014. Dalam
akta notaris juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Entitas Anak, antara lain
memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp 60.032 dan
Rp 60.139 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

Selama pokok wesel bayar jangka menengah belum dilunasi, Entitas Anak tidak diperkenankan,
antara lain, mengalihkan, menjaminkan dan/atau menggadaikan harta kekayaan Entitas Anak yang
ada maupun yang akan ada, menggabungkan dan/atau meleburkan usaha, melakukan
pengambilalihan usaha, mengadakan perubahan anggaran dasar khusus mengenai perubahan
maksud dan tujuan usaha Entitas Anak, dan memberikan pinjaman atau melakukan investasi pada
pihak lain di luar kegiatan usaha sehari-hari.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Entitas Anak telah mematuhi pembatasan-pembatasan
penting sehubungan dengan MTN III dan MTN IV dan memenuhi seluruh persyaratan yang
disebutkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efek-efek utang yang diterbitkan diungkapkan pada
Catatan 32. Informasi mengenai jatuh tempo efek-efek utang yang diterbitkan diungkapkan pada
Catatan 37.

104

508
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19. PINJAMAN YANG DITERIMA

Pinjaman yang diterima oleh Bank dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014

(1) Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, Rupiah:


Kredit Usaha Tani (KUT), jatuh tempo antara 13 Maret
2000 sampai dengan 22September 2000, masih dalam
proses untuk penutupan perjanjian 577 577

(2) Pinjaman dari bank-bank lain:


Rupiah:
PT Bank Pan Indonesia Tbk 815.130 870.371
PT Bank DKI 150.000 -
PT Bank Victoria International Tbk 195.000 225.000
PT Bank KEB Hana Indonesia (dahulu PT Bank Hana) 108.019 270.454
PT Bank Nationalnobu Tbk (Nobu Bank) 100.000 -
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk 100.000 -
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd - Cabang Jakarta 50.000 -
PT Bank CIMB Niaga Tbk 48.534 114.868
PT Bank CIMB Niaga Tbk - Unit Usaha Syariah 389 10.010
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - 300.000
PT Bank UOB Indonesia - 100.000
1.567.072 1.890.703

Valuta asing:
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd.
- Cabang Indonesia - 408.705

(3) Lain-lain:`
Rupiah 37.500 37.500
Valuta asing 138.188 743.457

1.743.337 3.080.942

Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun pinjaman yang diterima adalah sebagai
berikut:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014

Rupiah 10,65% 11,02%


Valuta asing 0,80% 0,87%

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat saldo pinjaman yang diterima dari pihak
berelasi.

(1) Kredit likuiditas Rupiah dari Bank Indonesia

Kredit likuiditas Rupiah dari Bank Indonesia merupakan fasilitas kredit yang diperoleh Bank
sebagai bank swasta nasional di Indonesia, untuk disalurkan kepada debitur-debitur di Indonesia
yang memenuhi persyaratan program fasilitas kredit yang bersangkutan.

105

509
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)

(2) Pinjaman dari bank-bank lain

Merupakan pinjaman dari bank-bank lain untuk modal kerja Entitas Anak. Rincian fasilitas
pinjaman yang diterima pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Bank Jumlah fasilitas Tanggal jatuh tempo fasilitas
31 Desember 31 Desember
2015 2014 2015 2014
Rupiah:
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 800.000 500.000 30 Desember 2016 30 Juni 2015
PT Bank Pan Indonesia Tbk 600.000 600.000 31 Januari 2016 30 Oktober 2015
500.000 500.000 31 Desember 2016 31 Desember 2016
300.000 300.000 12 Oktober 2016 12 Oktober 2016
300.000 - 31 Agustus 2018 -
200.000 200.000 21 Pebruari 2016 21 Pebruari 2015
100.000 100.000 4 Mei 2016 4 Mei 2016
- 200.000 - 28 Nopember 2015
- 100.000 - 19 Juli 2015
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Ltd. -
Cabang Indonesia 400.000 400.000 31 Juli 2016 31 Juli 2015
PT Bank Tabungan Pensiunan
Nasional Tbk 300.000 300.000 16 Juni 2016 16 Juni 2015
PT Bank UOB Indonesia 250.000 250.000 8 September 2016 8 September 2015
PT Bank Victoria International Tbk 225.000 225.000 17 Desember 2016 17 Desember 2015
PT Bank KEB Hana Indonesia
(dahulu PT Bank Hana) 200.000 200.000 30 Juli 2017 30 Juli 2017
180.000 180.000 21 Maret 2016 21 Maret 2015
100.000 100.000 15 Desember 2016 15 Desember 2015
PT Bank CIMB Niaga Tbk 200.000 200.000 16 Oktober 2016 16 Oktober 2016
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten Tbk 200.000 - 15 Desember 2018 -
PT Bank DKI 150.000 - 28 Desember 2016 -
PT Bank DBS Indonesia 100.000 100.000 10 Maret 2016 10 Maret 2015
PT Bank CIMB Niaga Tbk - Unit
Usaha Syariah 100.000 100.000 10 Juni 2016 10 Juni 2016
PT Bank Nationalnobu Tbk (Nobu
Bank) 100.000 - 24 Pebruari 2016 -
PT Bank Permata Tbk - 75.000 - 17 Pebruari 2015
PT Bank QNB Kesawan Tbk - 200.000 - 27 Maret 2015
Valuta asing (nilai penuh):
Standard Chartered Bank - Cabang
Indonesia USD 20.000.000 USD 20.000.000 30 September 2016 30 September 2015
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd
- Cabang Jakarta USD 12.000.000 USD 12.000.000 14 September 2016 14 September 2015

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, pinjaman dari bank-bank lain ini dijaminkan dengan
piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp 1.923.942 dan Rp 2.008.549 (lihat
Catatan 13).

Seluruh perjanjian di atas mencakup adanya pembatasan-pembatasan tertentu yang umumnya


diharuskan untuk fasilitas-fasilitas kredit tersebut, antara lain, pembatasan untuk melakukan
penggabungan usaha atau konsolidasi dengan pihak lain, mengadakan perjanjian pinjaman dengan
pihak lain selain yang timbul dalam kegiatan usaha yang normal atau melakukan perubahan atas
struktur modal dan/atau Anggaran Dasar tanpa adanya pemberitahuan/persetujuan tertulis dari
kreditur, dan mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu.

106

510
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)

(2) Pinjaman dari bank-bank lain (lanjutan)

Kisaran tingkat suku bunga kontraktual dari pinjaman yang diterima dari bank-bank lain adalah
sebagai berikut:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014

Rupiah 7,91% - 11,25% 7,41% - 11,25%


Valuta asing - 8,45% - 9,00%

(3) Lain-lain

Dalam rangka peningkatan modal disetor kepada PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) yang
dilakukan oleh PT BCA Sekuritas, Entitas Anak, maka pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
terdapat saldo pinjaman yang diterima dari pihak berelasi kepada PT BCA Sekuritas sebesar
Rp 37.500.

Pada tanggal 31 Desember 2015, BCA Finance Limited, Entitas Anak, menerima pinjaman
Bankers Acceptance Funding dari CTBC Bank Co., Ltd., Singapura, sebesar Rp 137.863
(USD 10.000.000, dalam nilai penuh) yang akan jatuh tempo pada tanggal 3 Juni 2016. Pinjaman
ini dijamin dengan dokumen transaksi ekspor impor dan dikenakan suku bunga kontraktual
sebesar 1,34%.

Pada tanggal 31 Desember 2014, Bank menerima pinjaman Bankers Acceptance Funding dari
Commerzbank AG sebesar Rp 743.100 (USD 60.000.000, dalam nilai penuh) yang telah jatuh
tempo pada tanggal 1 Mei 2015. Pinjaman ini dijamin dengan dokumen transaksi ekspor impor
Bank dan dikenakan suku bunga kontraktual sebesar 0,96%.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai pinjaman yang diterima diungkapkan pada Catatan 32.
Informasi mengenai jatuh tempo pinjaman yang diterima diungkapkan pada Catatan 37.

20. MODAL SAHAM

Modal saham Bank masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (setelah stock split, lihat
Catatan 1c) adalah sebagai berikut:

31 Desember 2015 31 Desember 2014


Jumlah lembar Jumlah nilai Jumlah lembar Jumlah nilai
saham nominal saham nominal

Modal dasar dengan nilai


nominal Rp 62,50 (nilai
penuh) per lembar saham 88.000.000.000) 5.500.000) 88.000.000.000) 5.500.000)
Belum ditempatkan (63.344.990.000) (3.959.062) (63.344.990.000) (3.959.062)
Saham beredar (ditempatkan
dan disetor penuh) 24.655.010.000) 1.540.938) 24.655.010.000) 1.540.938)

107

511
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20. MODAL SAHAM (Lanjutan)

Komposisi pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2015
Jumlah lembar Jumlah nilai
saham nominal %
FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. qualitate qua (qq)
Sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang Hartono*) 11.625.990.000) 726.624) 47,15)
Anthony Salim 434.079.976) 27.130) 1,76)
Komisaris:
Djohan Emir Setijoso 25.088.722) 1.568) 0,10)
Tonny Kusnadi 328.353) 20) 0,00)
Direksi:
Jahja Setiaatmadja 8.656.073) 541) 0,04)
Eugene Keith Galbraith 907.126) 57) 0,01)
Anthony Brent Elam 7.867.709) 492) 0,03)
Dhalia Mansor Ariotedjo 4.339.592) 271) 0,02)
Suwignyo Budiman 6.989.448) 437) 0,03)
Subur Tan 2.927.872) 183) 0,01)
Erwan Yuris Ang 1.135.145) 71) 0,01)
Henry Koenaifi 651.880) 41) 0,00)
Armand W. Hartono 649.518) 41) 0,00)
Rudy Susanto 239.185) 15) 0,00)
Pemegang saham publik**) 12.535.159.401) 783.447) 50,84)
24.655.010.000) 1.540.938) 100,00)

31 Desember 2014
Jumlah lembar Jumlah nilai
saham nominal %
FarIndo Investments (Mauritius) Ltd. qualitate qua (qq)
Sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang Hartono*) 11.625.990.000) 726.624) 47,15)
Anthony Salim 434.079.976) 27.130) 1,76)
Komisaris:
Djohan Emir Setijoso 25.497.292) 1.594) 0,10)
Tonny Kusnadi 255.215) 16) 0,00)
Direksi:
Jahja Setiaatmadja 9.017.715) 564) 0,04)
Eugene Keith Galbraith 907.126) 57) 0,01)
Anthony Brent Elam 7.867.709) 492) 0,03)
Dhalia Mansor Ariotedjo 4.478.163) 280) 0,02)
Suwignyo Budiman 6.835.719) 427) 0,03)
Subur Tan 2.750.814) 172) 0,01)
Erwan Yuris Ang 1.135.145) 71) 0,01)
Henry Koenaifi 502.809) 31) 0,00)
Armand W. Hartono 498.895) 31) 0,00)
Rudy Susanto 166.758) 10) 0,00)
Pemegang saham publik**) 12.535.026.664) 783.439) 50,84)
24.655.010.000) 1.540.938) 100,00)
*)
Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 12/21/DPB3/TPB3-7 tanggal 25 Pebruari 2010.
**)
Pada komposisi saham yang dimiliki pemegang saham publik, sebesar 2,96% dan 2,45% dimiliki oleh pihak yang terafiliasi
dengan ultimate shareholders masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014; sebesar 0,02% dimiliki oleh Sdr. Robert
Budi Hartono dan sebesar 0,02% dimiliki oleh Sdr. Bambang Hartono.

108

512
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Tambahan modal disetor pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari:

31 Desember
2015 2014

Tambahan modal disetor dari pembayaran modal saham 29.453.007) 29.453.007


Eliminasi atas saldo rugi melalui kuasi reorganisasi tanggal
31 Oktober 2000*) (25.853.162) (25.853.162)
Tambahan modal disetor dari eksekusi opsi saham 296.088) 296.088
Selisih modal dari transaksi saham treasuri (Catatan 1c) 1.815.435) 1.815.435
Selisih nilai transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali
(Catatan 2g) (146.816) (146.816)
5.564.552) 5.564.552)

*)
Pada tanggal 31 Oktober 2000, Bank menerapkan PSAK No. 51, Akuntansi Kuasi Reorganisasi, untuk mendapatkan laporan
yang dimulai dari awal yang baik (fresh start). Pelaporan fresh start mengharuskan penilaian kembali seluruh aset dan liabilitas
yang tercatat dengan menggunakan nilai wajarnya dan eliminasi atas saldo rugi (defisit). Dengan penerapan kuasi reorganisasi,
saldo rugi Bank pada tanggal 31 Oktober 2000 sebesar Rp 25.853.162 telah dieliminasi ke akun tambahan modal disetor.
Penerapan kuasi reorganisasi ini telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui surat No. 3/165/DPwB2/IDWB2 tanggal
21 Pebruari 2001 dan oleh para pemegang saham di dalam RUPSLB tanggal 12 April 2001 (notulen rapat dibuat oleh Notaris
Hendra Karyadi, S.H., dalam Akta No. 25).

22. KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, komitmen dan kontinjensi Bank dan Entitas Anak adalah
sebagai berikut:

31 Desember
2015 2014
Jumlah dalam Ekuivalen Jumlah dalam Ekuivalen
Jenis valuta valuta asing*) Rupiah valuta asing*) Rupiah

Komitmen
Tagihan komitmen:
Fasilitas kredit yang
diterima dan belum
digunakan Rupiah - 2.710.000) ---) 1.505.000)
USD 57.389.917 791.120) 32.964.877) 408.270)
3.501.120) 1.913.270)

*)
Jumlah dalam nilai penuh.

109

513
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)

31 Desember
2015 2014
Jumlah dalam Ekuivalen Jumlah dalam Ekuivalen
Jenis valuta valuta asing*) Rupiah valuta asing*) Rupiah

Komitmen (lanjutan)
Liabilitas komitmen:
Fasilitas kredit kepada
nasabah yang belum
digunakan - committed Rupiah - 95.349.490) -) 86.690.235)
USD 761.266.640 10.494.061) 676.697.621) 8.380.900)
Lainnya,
ekuivalen USD 7.022.866 96.810) 14.324.350) 177.407)
105.940.361) 95.248.542)

Fasilitas kredit kepada


bank-bank lain yang
belum digunakan -
committed Rupiah - 646.087) -) 900.766)

Fasilitas Letter of Credit


kepada nasabah yang
tidak dapat dibatalkan Rupiah - 847.352) - 760.010)
USD 290.732.369 4.007.746) 461.537.820 5.716.146)
Lainnya,
ekuivalen USD 29.279.658 403.620) 58.352.199 722.692)
5.258.718) 7.198.848)

111.845.166) 103.348.156)

Kontinjensi
Tagihan kontinjensi:
Bank garansi yang diterima Rupiah - 436.877) - 4.446)
USD 3.119.530 43.003) 1.277.380 15.820)
Lainnya,
ekuivalen USD 218.450 3.011) 243.090 3.011)
482.891) 23.277)

Pendapatan bunga atas Rupiah - 183.307) - 160.570)


kredit non-performing USD 1.126.991 15.536) 1.095.809 13.572)
198.843) 174.142)

681.734) 197.419)

*)
Jumlah dalam nilai penuh.

110

514
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)

31 Desember
2015 2014
Jumlah dalam Ekuivalen Jumlah dalam Ekuivalen
Jenis valuta valuta asing*) Rupiah valuta asing*) Rupiah

Kontinjensi (lanjutan)
Liabilitas kontinjensi:
Bank garansi yang
diterbitkan kepada
nasabah Rupiah - 8.417.574 - 7.340.955
USD 217.134.991 2.993.206 238.871.520 2.958.424
Lainnya,
ekuivalen USD 8.424.304 116.129 33.990.371 420.971
11.526.909 10.720.350

*)
Jumlah dalam nilai penuh.

Informasi tambahan
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank memiliki fasilitas kredit kepada nasabah yang belum
digunakan - uncommitted masing-masing sebesar Rp 32.830.365 dan Rp 30.428.092.
Bank menghadapi beberapa tuntutan hukum, pengurusan administrasi, dan klaim yang belum
terselesaikan, yang berhubungan dengan kegiatan usaha Bank. Adalah tidak mungkin untuk
memastikan apakah Bank akan memenangkan masalah atau tuntutan hukum tersebut, atau dampaknya
jika Bank kalah. Namun demikian, manajemen Bank yakin bahwa hasil keputusan masalah atau
tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak yang signifikan pada hasil usaha, posisi
keuangan, atau likuiditas Bank.
Komitmen dan kontinjensi dari pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 41.

23. PENDAPATAN BUNGA DAN SYARIAH

Pendapatan bunga dan syariah berasal dari:


Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014

Kredit yang diberikan 36.721.014 33.431.088


Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain 958.170 959.832
Efek-efek untuk tujuan investasi 3.865.404 3.412.104
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 1.784.791 2.475.169
Pembiayaan konsumen dan investasi sewa pembiayaan 2.870.032 2.821.401
Bagi hasil syariah 368.911 222.966
Lainnya 513.406 448.696
47.081.728 43.771.256

Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit yang diberikan dan efek-efek untuk tujuan investasi
adalah bunga dari efek diskonto aset keuangan yang mengalami penurunan nilai untuk tahun berakhir
31 Desember 2015, masing-masing sebesar Rp 4.279 dan Rp 659 (2014: Rp 4.433 dan Rp 4.789).
Pendapatan bunga dari kredit yang diberikan kepada pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 41.

111

515
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24. BEBAN BUNGA DAN SYARIAH

Beban bunga dan syariah meliputi bunga dan beban syariah yang timbul dari:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014

Simpanan dari nasabah 9.648.420 10.294.076


Simpanan dari bank-bank lain 29.645 14.321
Premi penjaminan pemerintah 932.388 862.000
Efek-efek utang yang diterbitkan 234.247 234.505
Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 1.243 -
Pinjaman yang diterima 172.900 205.418
Syariah 194.089 134.242
11.212.932 11.744.562

Beban bunga dan syariah atas simpanan dari nasabah kepada pihak berelasi diungkapkan pada
Catatan 41.

25. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI - BERSIH

Merupakan provisi dan komisi sehubungan dengan:


Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014

Simpanan dari nasabah 2.577.581) 2.367.099)


Kredit yang diberikan 1.230.983) 1.093.838)
Penyelesaian pembayaran (payment settlement) 1.395.136) 1.339.460)
Kartu kredit 2.223.423) 1.658.512)
Pengiriman uang, kliring, dan inkaso 385.834) 405.072)
Lainnya 546.962) 425.570)
Jumlah 8.359.919) 7.289.551)
Beban provisi dan komisi (4.140) (4.518)
Pendapatan provisi dan komisi - bersih 8.355.779) 7.285.033)

Provisi dan komisi dari kredit yang diberikan merupakan pendapatan provisi dan komisi yang terkait
dengan pemberian fasilitas kredit yang bukan merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga
efektif.

26. PENDAPATAN TRANSAKSI PERDAGANGAN - BERSIH

Pendapatan transaksi perdagangan - bersih meliputi:


Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014

Pendapatan bunga dari aset keuangan untuk diperdagangkan 22.861) 22.062)


Keuntungan belum direalisasi nilai wajar aset keuangan untuk
diperdagangkan - bersih 782.967) 179.157)
Keuntungan direalisasi atas transaksi spot dan derivatif - bersih 926.967) ) 322.690)
Keuntungan atas penjualan aset keuangan untuk diperdagangkan - bersih 374.272) ) 312.112)
2.107.067) 836.021)

112

516
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. BEBAN (PEMULIHAN) PENYISIHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET


KEUANGAN - BERSIH

Tahun berakhir 31 Desember


2015 2014

Tagihan akseptasi 36.859) 306.796)


Kredit yang diberikan 3.121.868) 1.686.103)
Piutang pembiayaan konsumen 293.339) 239.989)
Pembiayaan syariah 23.169) 3.203)
Efek-efek untuk tujuan investasi 31.846) 1.948)
Lainnya (2.086) 1.539)
3.504.995) 2.239.578)

28. BEBAN KARYAWAN

Tahun berakhir 31 Desember


2015 2014

Gaji dan upah 4.689.767) 3.947.797))


Kesejahteraan dan kompensasi karyawan 3.512.909) 2.980.559))
Imbalan pasca-kerja (Catatan 33) 1.080.431) ) 1.335.510))
Pelatihan 256.472) 266.205))
Iuran dana pensiun 188.930) 140.835))
9.728.509) 8.670.906))

29. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Tahun berakhir 31 Desember


2015 2014

Keperluan kantor 3.424.895) 2.925.035))


Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset takberwujud 1.552.591) 1.215.241))
Sewa 1.408.688) 1.248.019))
Perbaikan dan pemeliharaan 1.191.825) 979.933))
Promosi 1.086.816) 1.000.474))
Komunikasi 754.283) ) 511.532))
Jasa tenaga ahli 401.205) 339.241))
Air, listrik, dan bahan bakar 291.318) 271.066))
Pajak 255.419) 40.726))
Komputer dan perangkat lunak 128.575) 108.454))
Pengangkutan 61.639) 59.689))
Asuransi 33.462) 21.118))
Penelitian dan pengembangan 26.716) 36.142))
Keamanan 18.207) 17.689))
Lain-lain 239.131) 157.004))
10.874.770) 8.931.363))

113

517
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN

Laba bersih per saham dasar dan dilusian dihitung berdasarkan jumlah rata-rata tertimbang saham
yang beredar selama tahun berjalan, sebagai berikut:

Tahun berakhir 31 Desember


2015 2014

Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
induk 18.018.653 16.485.858

Rata-rata tertimbang jumlah lembar saham yang beredar 24.655.010.000 24.655.010.000

Laba bersih per saham dasar dan dilusian yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk (Rupiah penuh) 731 669

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada instrumen yang berpotensi menjadi saham biasa.
Oleh karena itu, laba bersih per saham dilusian sama dengan laba bersih per saham dasar.

31. PENGGUNAAN LABA BERSIH

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank pada tanggal 9 April 2015 (notulen dibuat oleh
Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., dengan Akta No. 66) memutuskan penggunaan laba bersih
2014 sebagai berikut:
a. Laba bersih 2014 sebesar 1% (satu persen) disisihkan untuk dana cadangan sebesar Rp 164.858.
b. Membagi dividen kas sejumlah Rp 3.648.941 (Rp 148 (nilai penuh) per saham), kepada para
pemegang saham yang memiliki hak untuk menerima dividen tunai. Jumlah aktual dividen kas
yang dibayarkan sebesar Rp 2.416.191 (dividen interim tahun buku 2014 telah dibayarkan pada
tanggal 23 Desember 2014 sebesar Rp 1.232.750).
c. Menetapkan tantiem anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menjabat dalam tahun buku
2014 sebesar maksimal Rp 247.288 dari laba bersih tahun 2014. Jumlah aktual tantiem yang
dibayarkan sebesar Rp 247.256.
d. Menetapkan sisa laba bersih 2014 setelah dikurangi dividen sebagai laba ditahan.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank tanggal 9 April 2015 juga memutuskan pemberian
kuasa dan wewenang kepada Direksi Bank (dengan persetujuan Dewan Komisaris), jika keadaan
keuangan Bank memungkinkan, untuk membayar dividen interim tahun buku 2015.

Sesuai dengan Surat Keputusan Rapat Direksi tanggal 5 Nopember 2015 No. 154/SK/DIR/2015
tentang Pembagian Dividen Sementara (dividen interim) Tahun Buku 2015 Direksi, menetapkan
bahwa Bank akan membayarkan dividen sementara (dividen interim) kepada pemegang saham atas
laba tahun 2015 sebesar Rp 55 (nilai penuh) per saham. Jumlah aktual dividen interim yang
dibayarkan sebesar Rp 1.356.026.

114

518
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31. PENGGUNAAN LABA BERSIH (Lanjutan)

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank pada tanggal 7 April 2014 (notulen dibuat oleh
Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., dengan Akta No. 4) memutuskan penggunaan laba bersih
2013 sebagai berikut:
a. Laba bersih 2013 sebesar 1% (satu persen) disisihkan untuk dana cadangan sebesar Rp 142.539.
b. Membagi dividen kas sejumlah Rp 2.958.601 (Rp 120 (nilai penuh) per saham), kepada para
pemegang saham yang memiliki hak untuk menerima dividen tunai. Jumlah aktual dividen kas
yang dibayarkan sebesar Rp 1.849.126 (dividen interim tahun buku 2013 telah dibayarkan pada
tanggal 17 Desember 2013 sebesar Rp 1.109.475).
c. Menetapkan tantiem anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menjabat dalam tahun buku
2013 sebesar maksimal Rp 213.807 dari laba bersih tahun 2013. Jumlah aktual tantiem yang
dibayarkan sebesar Rp 213.762.
d. Menetapkan sisa laba bersih 2013 setelah dikurangi dividen sebagai laba ditahan.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank tanggal 7 April 2014 juga memutuskan pemberian
kuasa dan wewenang kepada Direksi Bank (dengan persetujuan Dewan Komisaris), jika keadaan
keuangan Bank memungkinkan, untuk membayar dividen interim tahun buku 2014.
Sesuai dengan Surat Keputusan Rapat Direksi tanggal 13 Nopember 2014 No. 135/SK/DIR/2014
tentang Pembagian Dividen Sementara (dividen interim) Tahun Buku 2014, Direksi menetapkan
bahwa Bank akan membayarkan dividen sementara (dividen interim) kepada pemegang saham atas
laba tahun 2014 sebesar Rp 50 (nilai penuh) per saham. Jumlah aktual dividen interim yang
dibayarkan sebesar Rp 1.232.750.

32. INSTRUMEN KEUANGAN

Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan


Instrumen keuangan telah dikelompokkan berdasarkan klasifikasi masing-masing. Kebijakan
akuntansi yang signifikan di Catatan 2i.2 menjelaskan bagaimana kategori aset dan liabilitas keuangan
tersebut diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk laba dan rugi atas nilai wajar
(perubahan nilai wajar instrumen keuangan) diakui.
Aset keuangan telah dikelompokkan ke dalam aset keuangan untuk diperdagangkan, dimiliki hingga
jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang, dan aset keuangan yang tersedia untuk dijual.
Liabilitas keuangan telah dikelompokkan ke dalam liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan
liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi lainnya.

115

519
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)

Model penilaian instrumen keuangan


Bank dan Entitas Anak mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut:
Level 1: input yang berasal dari harga kuotasian (tanpa penyesuaian) dalam pasar aktif untuk
instrumen yang identik yang dapat diakses Bank dan Entitas Anak pada tanggal pengukuran.
Level 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi, baik
secara langsung atau tidak langsung. Dalam kategori ini termasuk instrumen yang dinilai dengan
menggunakan: harga kuotasian untuk instrumen serupa di pasar aktif; harga kuotasian untuk
instrumen yang identik atau yang serupa di pasar yang tidak aktif; atau teknik penilaian lainnya
dimana seluruh input signifikan dapat diobservasi secara langsung maupun tidak langsung dari
data pasar.
Level 3: input yang tidak dapat diobservasi. Dalam kategori ini termasuk semua instrumen
dimana teknik penilaiannya menggunakan input yang tidak dapat diobservasi dan input yang
tidak dapat diobservasi ini memberikan dampak signifikan terhadap penilaian instrumen.
Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasian untuk
instrumen serupa yang memerlukan penyesuaian atau asumsi signifikan yang tidak dapat
diobservasi untuk mencerminkan perbedaan di antara instrumen tersebut.
Nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan
pada kuotasi harga pasar. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Bank menentukan nilai wajar
menggunakan teknik penilaian.
Teknik penilaian mencakup model nilai kini bersih dan arus kas yang didiskontokan, perbandingan
dengan instrumen yang sejenis yang harga pasarnya tersedia dan dapat diobservasi, dan model
penilaian lainnya. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian termasuk suku bunga
bebas risiko (risk-free), suku bunga acuan, credit spread, dan variabel lainnya yang digunakan dalam
mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs valuta asing, serta volatilitas, dan korelasi harga
yang diharapkan.
Tujuan dari teknik penilaian adalah untuk pengukuran nilai wajar yang mencerminkan harga yang
akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu
liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada
tanggal pengukuran.
Bank dan Entitas Anak menggunakan model penilaian yang diakui secara luas untuk menentukan nilai
wajar atas instrumen keuangan yang umum dan yang lebih sederhana, seperti swap suku bunga dan
nilai tukar yang hanya menggunakan data pasar yang dapat diobservasi dan membutuhkan sedikit
pertimbangan dan estimasi manajemen. Harga atau input model yang dapat diobservasi biasanya
tersedia di pasar untuk efek-efek utang yang tercatat di bursa dan derivatif over-the-counter yang
sederhana seperti swap suku bunga. Ketersediaan harga pasar dan input model yang dapat diobservasi
mengurangi kebutuhan pertimbangan dan estimasi manajemen dan juga mengurangi ketidakpastian
terkait penentuan nilai wajar. Ketersediaan harga pasar dan input yang dapat diobservasi bervariasi
tergantung pada produk dan pasar dan mudah berubah berdasarkan kejadian tertentu dan kondisi
umum di pasar keuangan.

116

520
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)

Kerangka Penilaian
Penilaian aset keuangan dan liabilitas keuangan dikaji secara independen dari bisnis oleh Divisi
Keuangan dan Perencanaan (DKP) dan Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR). DKP terutama
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penyesuaian penilaian telah dilakukan secara tepat.
SKMR melakukan validasi harga secara independen untuk memastikan bahwa Bank menggunakan
data pasar yang dapat diandalkan dari sumber-sumber independen misalnya harga perdagangan dan
kuotasian pialang.
Model penilaian diajukan oleh SKMR dan disetujui oleh manajemen. SKMR melakukan pengkajian
secara berkala terhadap kelayakan sumber data pasar yang digunakan dalam penilaian. Data pasar
yang digunakan untuk validasi harga mencakup pula sumber data perdagangan terkini yang
melibatkan pihak lawan eksternal atau pihak ketiga seperti Bloomberg, Reuters, pialang, dan pricing
providers. Data pasar yang digunakan harus sedapat mungkin mencerminkan pasar yang secara
berkesinambungan dapat berubah mengikuti perkembangan pasar dan instrumen keuangan. Untuk
menentukan kualitas dari input data pasar, faktor-faktor seperti independensi, relevansi, kehandalan,
ketersediaan berbagai sumber data dan metodologi yang digunakan oleh pricing providers juga
dipertimbangkan.
Penilaian instrumen keuangan
Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar
Tabel di bawah menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar instrumen keuangan Bank dan Entitas Anak, yang
diukur pada nilai wajar dan analisis atas instrumen keuangan tersebut sesuai dengan masing-masing level
dalam hirarki nilai wajar.

31 Desember 2015
Nilai tercatat Nilai wajar
Tersedia untuk
Diperdagangkan dijual Jumlah Level 1 Level 2 Jumlah

Aset keuangan
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank
lain - 1.178.503 1.178.503 - 1.178.503 1.178.503
Aset keuangan untuk
diperdagangkan 1.783.792 - 1.783.792 - 1.783.792 1.783.792
Efek-efek untuk tujuan
investasi - 38.161.520 38.161.520 - 38.161.520 38.161.520
1.783.792 39.340.023 41.123.815 - 41.123.815 41.123.815

Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan 74.234 - 74.234 - 74.234 74.234
74.234 - 74.234 - 74.234 74.234

117

521
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)

Penilaian instrumen keuangan (lanjutan)


Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar (lanjutan)
31 Desember 2014
Nilai tercatat Nilai wajar
Tersedia untuk
Diperdagangkan dijual Jumlah Level 1 Level 2 Jumlah

Aset keuangan
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-bank
lain - 516.754 516.754 - 516.754 516.754
Aset keuangan untuk
diperdagangkan 1.672.222 - 1.672.222 1.635.590 36.632 1.672.222
Efek-efek untuk tujuan
investasi - 59.913.634 59.913.634 56.785.357 3.128.277 59.913.634
1.672.222 60.430.388 62.102.610 58.420.947 3.681.663 62.102.610

Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan untuk
diperdagangkan 14.702 - 14.702 - 14.702 14.702
14.702 - 14.702 - 14.702 14.702

Nilai wajar penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang tersedia untuk dijual dihitung
menggunakan teknik penilaian berdasarkan model internal Bank, yaitu metode diskonto arus kas.
Input yang digunakan dalam teknik penilaian adalah suku bunga pasar instrumen jangka pendek
(money market instrument) yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo, dan yield yang serupa.
Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai wajar efek-efek yang diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan adalah berdasarkan harga pasar yang dikeluarkan oleh pricing provider (Indonesia
Bond Pricing Agency/IBPA). Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan
menggunakan harga pasar kuotasian efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo, dan yield
yang serupa. Pada tanggal 31 Desember 2014, nilai wajar efek-efek yang diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan adalah berdasarkan harga pasar kuotasian. Jika informasi ini tidak tersedia,
nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasian efek yang memiliki karakteristik
kredit, jatuh tempo, dan yield yang serupa.

Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk
dijual adalah berdasarkan harga pasar yang dikeluarkan oleh pricing provider (Indonesia Bond
Pricing Agency/IBPA). Jika informasi ini tidak tersedia, nilai wajar diestimasi dengan
menggunakan harga pasar kuotasian efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo, dan yield
yang serupa. Pada tanggal 31 Desember 2014, nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang
tersedia untuk dijual adalah berdasarkan harga pasar atau harga kuotasian perantara
(broker)/pedagang efek (dealer) yang dapat diobservasi di pasar. Jika informasi ini tidak tersedia,
nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasian efek yang memiliki karakteristik
kredit, jatuh tempo, dan yield yang serupa.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia
untuk dijual tidak termasuk investasi dalam saham masing-masing sebesar Rp 153.175 dan
Rp 128.862 yang dinilai sebesar nilai perolehannya dikarenakan nilai wajarnya tidak dapat diukur
secara handal.
Bank dan Entitas Anak tidak memiliki aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, yang
pengukurannya termasuk dalam hirarki penilaian level 3 (tiga).

118

522
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)

Penilaian instrumen keuangan (lanjutan)


Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
Tabel di bawah menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar instrumen keuangan Bank dan Entitas Anak, yang
tidak diukur pada nilai wajar dan analisis atas instrumen keuangan tersebut sesuai dengan masing-masing
level dalam hirarki nilai wajar.

31 Desember 2015
Nilai tercatat Nilai wajar
Pinjaman yang Biaya perolehan
Dimiliki hingga diberikan dan diamortisasi
jatuh tempo piutang lainnya Jumlah Level 2 Level 3 Jumlah

Aset keuangan
Kredit yang diberikan - 378.616.292 - 378.616.292 4.080.501 374.791.576 378.872.077
Piutang pembiayaan
konsumen - 7.407.519 - 7.407.519 - 7.092.288 7.092.288
Investasi sewa
pembiayaan - 173.120 - 173.120 - 173.822 173.822
Efek-efek untuk
tujuan investasi 12.838.420 - - 12.838.420 11.992.230 - 11.992.230
12.838.420 386.196.931 - 399.035.351 16.072.731 382.057.686 398.130.417

Liabilitas keuangan
Simpanan dari
nasabah - - 473.666.215 473.666.215 473.666.215 - 473.666.215
Simpanan dari bank-
bank lain - - 4.156.053 4.156.053 4.156.053 - 4.156.053
Efek-efek utang yang
diterbitkan - - 2.820.965 2.820.965 2.808.292 - 2.808.292
Pinjaman yang
diterima - - 1.743.337 1.743.337 - 1.740.195 1.740.195
- - 482.386.570 482.386.570 480.630.560 1.740.195 482.370.755

31 Desember 2014
Nilai tercatat Nilai wajar
Pinjaman yang Biaya perolehan
Dimiliki hingga diberikan dan diamortisasi
jatuh tempo piutang lainnya Jumlah Level 2 Level 3 Jumlah

Aset keuangan
Kredit yang diberikan - 339.859.068 - 339.859.068 3.134.625 336.377.312 339.511.937
Piutang pembiayaan
konsumen - 6.973.228 - 6.973.228 - 6.851.999 6.851.999
Investasi sewa
pembiayaan - 166.888 - 166.888 - 167.088 167.088
Efek-efek untuk
tujuan investasi 11.485.574 - - 11.485.574 10.981.641 - 10.981.641
11.485.574 346.999.184 - 358.484.758 14.116.266 343.396.399 357.512.665

Liabilitas keuangan
Simpanan dari
nasabah - - 447.905.756 447.905.756 447.905.756 - 447.905.756
Simpanan dari bank-
bank lain - - 3.754.260 3.754.260 3.754.260 - 3.754.260
Efek-efek utang yang
diterbitkan - - 2.503.900 2.503.900 2.546.137 - 2.546.137
Pinjaman yang
diterima - - 3.080.942 3.080.942 - 3.059.125 3.059.125
- - 457.244.858 457.244.858 454.206.153 3.059.125 457.265.278

119

523
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)

Penilaian instrumen keuangan (lanjutan)


Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar (lanjutan)
Sebagian besar dari instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar, diukur pada biaya
perolehan diamortisasi.
Instrumen keuangan berikut ini merupakan instrumen keuangan jangka pendek atau yang ditinjau
ulang menggunakan harga pasar secara berkala, dan karenanya, nilai wajar instrumen keuangan
tersebut mendekati nilai tercatatnya.
Aset keuangan:
- Kas
- Giro pada Bank Indonesia
- Giro pada bank-bank lain
- Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
- Tagihan akseptasi
- Wesel tagih
- Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
Liabilitas keuangan:
- Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali
- Utang akseptasi
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai wajar kredit yang diberikan, piutang pembiayaan
konsumen, investasi sewa pembiayaan, dan pinjaman yang diterima dinilai menggunakan diskonto
arus kas berdasarkan tingkat suku bunga internal.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki
hingga jatuh tempo dan efek-efek yang diterbitkan adalah berdasarkan harga pasar yang dikeluarkan
oleh pricing provider (Indonesia Bond Pricing Agency/IBPA). Jika informasi ini tidak tersedia,
nilai wajar diestimasi dengan menggunakan harga pasar kuotasian efek yang memiliki karakteristik
kredit, jatuh tempo, dan yield yang serupa.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai wajar simpanan dari nasabah dan simpanan dari
bank-bank lain sama dengan nilai tercatatnya karena sifatnya dapat ditarik sewaktu-waktu (payable on
demand).
Perhitungan nilai wajar dilakukan hanya untuk kepentingan pengungkapan dan tidak berdampak pada
pelaporan posisi atau kinerja keuangan Bank dan Entitas Anak. Nilai wajar yang dihitung oleh Bank dan
Entitas Anak mungkin berbeda dengan jumlah aktual yang akan diterima atau dibayar pada saat
penyelesaian atau jatuh tempo instrumen keuangan. Karena terdapat instrumen keuangan tertentu yang
tidak diperdagangkan, maka perhitungan nilai wajar melibatkan pertimbangan dan estimasi manajemen.

33. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA

Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, Bank
wajib memberikan imbalan pasca-kerja kepada karyawannya pada saat pemutusan hubungan kerja
atau pada saat karyawan menyelesaikan masa kerjanya. Imbalan pasca-kerja ini diberikan
berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau
selesainya masa kerja. Imbalan pasca-kerja ini merupakan program imbalan pasti.

120

524
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)

Bank memiliki program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi kriteria yang
ditetapkan Bank. Program pensiun iuran pasti ini dikelola dan diadministrasikan Dana Pensiun BCA
yang didirikan oleh Bank sebagai wadah untuk mengelola aset, memberikan penghasilan investasi
dan membayar imbalan pasca-kerja kepada karyawan Bank. Dana Pensiun BCA telah disahkan
pendiriannya oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. KEP-020/KM.17/1995 tanggal 25 Januari 1995. Iuran untuk dana pensiun dihitung berdasarkan
persentase tertentu dari gaji pokok karyawan dimana jumlah yang ditanggung oleh karyawan dan
Bank masing-masing sebesar 3% (tiga persen) dan 5% (lima persen). Akumulasi iuran Bank kepada
dana pensiun tersebut sebesar 3% (tiga persen) dapat diperhitungkan sebagai pengurang dari liabilitas
imbalan pasca-kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan.
Selama tahun berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Bank telah menyisihkan dana yang akan dipakai
untuk mendukung pemenuhan liabilitas imbalan pasca-kerja karyawan masing-masing sebesar
Rp 1.300.000 dan Rp 800.000. Dana yang disisihkan tersebut ditempatkan pada beberapa perusahaan
asuransi dalam bentuk asuransi jiwa dan program saving plan, yang memenuhi kriteria untuk dicatat
sebagai aset program.
Program pensiun imbalan pasti ini memberikan eksposur risiko aktuarial kepada Bank, seperti risiko
investasi, risiko tingkat suku bunga dan risiko inflasi.
Imbalan pasca-kerja yang diberikan oleh Bank mencakup pensiun, kompensasi jangka panjang
lainnya berupa penghargaan masa kerja, dan imbalan kesehatan pasca-kerja. Liabilitas imbalan pasca-
kerja pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing dihitung oleh aktuaris independen
Bank, yaitu PT Towers Watson Purbajaga dan PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), dengan
menggunakan metode projected-unit-credit. Asumsi-asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris
independen adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Asumsi ekonomi:
Tingkat diskonto per tahun 8,75% 8,00%
Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun 10,00% 10,00%
Tingkat tren biaya kesehatan 10,00% 10,00%

Tingkat diskonto digunakan dalam menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal
penilaian. Secara umum, tingkat diskonto mengacu pada imbal hasil atas obligasi pemerintah
berkualitas tinggi yang diperdagangkan di pasar modal aktif pada tanggal pelaporan.
Asumsi kenaikan penghasilan dasar di masa depan memproyeksikan liabilitas imbalan pasca-kerja
mulai dari tanggal penilaian sampai dengan usia pensiun normal. Tingkat kenaikan penghasilan dasar
pada umumnya ditentukan dengan menerapkan penyesuaian inflasi untuk skala pembayaran dan
dengan memperhitungkan masa kerja.
Liabilitas imbalan pasca-kerja Bank untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 telah
sesuai dengan laporan aktuaris independen masing-masing tertanggal 28 Januari 2016 dan
29 Januari 2015.

121

525
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)

a. Liabilitas imbalan pasca-kerja


Liabilitas imbalan pasca-kerja Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai
berikut:
31 Desember
Program pensiun imbalan
pasti dan kompensasi jangka Imbalan kesehatan pasca-
panjang lainnya kerja
2015 2014 2015 2014

Nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja 8.454.073) 7.261.955) 235.958) 211.003)


Nilai wajar aset program (1.886.693) (805.074) -) -)
Liabilitas imbalan pasca-kerja bersih - Bank 6.567.380) 6.456.881) 235.958) 211.003)

Liabilitas imbalan pasca-kerja Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang
tercatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian masing-masing sebesar Rp 51.507 dan
Rp 43.087.
b. Perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember
Program pensiun imbalan
pasti dan kompensasi jangka Imbalan kesehatan
panjang lainnya pasca-kerja
2015 2014 2015 2014
Perubahan liabilitas imbalan pasti
Liabilitas imbalan pasti, awal tahun -
Bank 6.456.881) 5.545.079) 211.003) 138.092)
Termasuk dalam laba rugi
Beban jasa kini 473.947) 391.279) 13.417) 12.067)
Beban jasa lalu -) 195.132) -) -)
Beban bunga 516.550) 471.332) 16.880) 11.738)
Beban pesangon 39.843) 49.242) -) 1.410)
Termasuk dalam penghasilan
komprehensif lainnya
Keuntungan (kerugian) aktuarial
yang timbul atas:
Perubahan asumsi keuangan (442.626) -) 16.581) -)
Penyesuaian pengalaman 865.028) 882.366) (15.214) 50.623)
Imbal hasil atas aset program di
luar pendapatan bunga 70.863) -) -) -)
Lainnya
Penempatan dana pada perusahaan
asuransi (aset program) (1.300.000) (800.000) -) -)
Imbalan pasca-kerja yang
dibayarkan langsung oleh Bank (113.106) (277.549) (6.709) (2.927)
Liabilitas imbalan pasti, akhir tahun -
Bank 6.567.380) 6.456.881) 235.958) 211.003)

Beban imbalan pasca-kerja Entitas Anak tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 yang
tercatat dalam laba rugi masing-masing sebesar Rp 19.794 dan Rp 17.872, sedangkan pembayaran
imbalan pasca-kerja selama tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 di Entitas Anak
masing-masing sebesar Rp 7.289 dan Rp 3.705.

122

526
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)

c. Perubahan nilai wajar aset program untuk program pasca-kerja


31 Desember 2015 31 Desember 2014

Nilai wajar aset program, awal tahun - Bank 805.074) -)


Penempatan dana pada perusahaan asuransi 1.300.000) 800.000)
Imbal hasil atas aset program di luar pendapatan bunga (70.863) 5.074)
Pendapatan bunga dari aset program 64.406) -)
Pembayaran imbalan pasca-kerja (211.924) -)
Nilai wajar aset program, akhir tahun - Bank 1.886.693) 805.074)

d. Informasi historis - Bank:


31 Desember
2015 2014 2013 2012 2011

Program pensiun imbalan pasti dan


kompensasi jangka panjang
lainnya
Nilai kini liabilitas imbalan pasca-
kerja 8.454.073) 7.261.955) 5.545.079) 5.476.672) 4.327.317)
Penyesuaian liabilitas program (865.028) (201.031) 307.635) 309.942) 60.947)

Imbalan kesehatan pasca-kerja


Nilai kini liabilitas imbalan pasca-
kerja 235.958) 211.003) 138.092) 174.521) 125.152)
Penyesuaian liabilitas program 15.215) 34.239) (15.348) 17.279) -)

e. Analisis sensitivitas

Perubahan 1 (satu) poin persentase asumsi aktuarial akan memiliki pengaruh sebagai berikut:
31 Desember 2015
Program pensiun imbalan Kompensasi jangka Imbalan kesehatan
pasti panjang lainnya pasca-kerja
Kenaikan Penurunan Kenaikan Penurunan Kenaikan Penurunan
Tingkat diskonto
(1% pergerakan) (401.085) 448.756) (194.605) 218.848) (18.839) 21.320)
Tingkat penghasilan
dasar
(1% pergerakan) 466.563) (424.840) 197.114) (179.472) -) -)
Tingkat biaya kesehatan
(1% pergerakan) -) -) -) -) 20.850) (18.787)
)

f. Iuran yang diharapkan masuk ke program pensiun iuran pasti pada tahun 2016 adalah sebesar
Rp 187.487.
g. Durasi rata-rata tertimbang dari kewajiban imbalan pasti Bank adalah 8 tahun pada tanggal
31 Desember 2015.

123

527
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34. JASA KUSTODIAN

Biro Jasa Kustodian Bank memperoleh izin untuk menyediakan jasa kustodian dari Badan
Pengawas Pasar Modal (Bapepam, sekarang bernama Otoritas Jasa Keuangan atau OJK)
berdasarkan Surat Keputusan No.KEP-148/PM/1991 tanggal 13 Nopember 1991.
Jasa-jasa yang diberikan oleh Biro Jasa Kustodian meliputi jasa penyimpanan, penyelesaian dan
penanganan transaksi, penagihan pendapatan, proxy, corporate action, pengelolaan kas, pencatatan/
pelaporan investasi, dan tax reclamation.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset yang diadministrasikan oleh Biro Jasa Kustodian
terdiri dari saham, obligasi, deposito berjangka, sertifikat deposito, surat berharga pasar modal, dan
pasar uang lainnya, masing-masing sejumlah Rp 27.073.511 dan Rp 26.544.714.

35. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM VALUTA ASING

Saldo aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
Valuta asing Ekuivalen Valuta asing Ekuivalen
(dalam ribuan) Rupiah (dalam ribuan) Rupiah
Aset moneter
Kas
Dolar Amerika Serikat (USD) 51.528 710.315 43.832 542.855)
Dolar Australia (AUD) 6.903 69.613 3.165 32.121)
Dolar Singapura (SGD) 11.588 113.084 16.482 154.534)
Dolar Hong Kong (HKD) 3.941 7.010 3.602 5.752)
Poundsterling Inggris (GBP) 174 3.546 65 1.257)
Yen Jepang (JPY) 125.517 14.374 67.234 6.963)
Euro (EUR) 3.000 45.171 1.143 17.199)
Lainnya, ekuivalen USD 1.775 24.464 1.119 13.856)
987.577 774.537)

Giro pada Bank Indonesia


Dolar Amerika Serikat (USD) 323.866 4.464.489 322.000 3.987.970)
Giro pada bank-bank lain
Dolar Amerika Serikat (USD) 475.524 6.555.101 230.536 2.855.190)
Dolar Australia (AUD) 5.011 50.528 2.670 27.091)
Dolar Singapura (SGD) 69.159 674.918 43.668 409.441)
Dolar Hong Kong (HKD) 37.305 66.355 12.194 19.473)
Poundsterling Inggris (GBP) 1.587 32.435 1.494 28.816)
Yen Jepang (JPY) 1.904.723 218.129 4.349.590 450.444)
Euro (EUR) 45.544 685.745 41.533 625.216)
Lainnya, ekuivalen USD 7.428 102.401 12.964 160.557)
8.385.612 4.576.228)

Penempatan pada Bank Indonesia dan


bank-bank lain
Dolar Amerika Serikat (USD) 1.350.560 18.617.469 175.382 2.172.103)
Dolar Australia (AUD) 28.000 282.345 31.500 319.671)
Dolar Hong Kong (HKD) 28.306 50.348 37.934 60.579)
18.950.162 2.552.353)

Aset keuangan untuk diperdagangkan


Dolar Amerika Serikat (USD) 85 1.177 2 20)
Dolar Singapura (SGD) 2 23 1 5)
Yen Jepang (JPY) 29 3 539 56)
Lainnya, ekuivalen USD 7 100 - -)
1.303 81)

124

528
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM VALUTA ASING (Lanjutan)

31 Desember
2015 2014
Valuta asing Ekuivalen Valuta asing Ekuivalen
(dalam ribuan) Rupiah (dalam ribuan) Rupiah

Aset moneter (lanjutan)


Tagihan akseptasi - bersih
Dolar Amerika Serikat (USD) 387.244 5.338.161 498.866 6.178.458)
Dolar Singapura (SGD) 75 734 1.185 11.112)
Poundsterling Inggris (GBP) -) -) 716 13.812)
Yen Jepang (JPY) 680.536 77.935 ) 668.174 69.196)
Euro (EUR) 22.078 332.422 13.760 207.137)
Lainnya, ekuivalen USD 446 6.143 275 3.405)
5.755.395 6.483.120)

Wesel tagih - bersih


Dolar Amerika Serikat (USD) 60.652 836.093 160.917 1.992.954)
Dolar Hong Kong (HKD) 23.844 42.412 - -)
Poundsterling Inggris (GBP) 183 3.749 - -)
Yen Jepang (JPY) 9.949 1.139 3.857 399)
Euro (EUR) 915 13.783 915 13.777)
Lainnya, ekuivalen USD 12.834 176.919 - -)
1.074.095 2.007.130)

Kredit yang diberikan - bersih


Dolar Amerika Serikat (USD) 1.469.736 20.260.310 1.763.257 21.837.942)
Dolar Singapura (SGD) 98.293 959.232 110.904 1.039.860)
Dolar Hong Kong (HKD) 120.871 214.993 38.414 61.346)
Euro (EUR) 196 2.947 - -)
21.437.482 22.939.148)

Efek-efek untuk tujuan investasi - bersih


Dolar Amerika Serikat (USD) 830.526 11.448.798 386.568 4.787.645)
Dolar Hong Kong (HKD) 184.813 328.727 186.696 298.150)
11.777.525 5.085.795)

Liabilitas moneter
Simpanan dari nasabah
Dolar Amerika Serikat (USD) 2.866.124 39.509.526 2.768.456 34.287.325)
Dolar Australia (AUD) 38.951 392.772 35.674 362.028)
Dolar Singapura (SGD) 196.278 1.915.468 172.411 1.616.554)
Dolar Hong Kong (HKD) 21.850 38.865 5.122 8.179)
Poundsterling Inggris (GBP) 1.751 35.798 ) 1.665 32.113)
Yen Jepang (JPY) 2.127.280 243.616 4.226.931 437.741)
Euro (EUR) 53.276 802.154 41.614 626.425)
Lainnya, ekuivalen USD 19.863 273.810 12.283 152.129)
43.212.009 37.522.494)

Simpanan dari bank-bank lain


Dolar Amerika Serikat (USD) 105.204 1.450.240 93.309 1.155.637)
Dolar Australia (AUD) 57 571 50 510)
Dolar Singapura (SGD) 563 5.496 249 2.339)
1.456.307 1.158.486)

Liabilitas keuangan untuk


diperdagangkan
Dolar Amerika Serikat (USD) 24 336 4 55)
Dolar Singapura (SGD) 7 64 1 11)
Dolar Hong Kong (HKD) 9 16 5 8)
Yen Jepang (JPY) 892 102 240 25)
Lainnya, ekuivalen USD 2 31 - -)
549 99)

125

529
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM VALUTA ASING (Lanjutan)

31 Desember
2015 2014
Valuta asing Ekuivalen Valuta asing Ekuivalen
(dalam ribuan) Rupiah (dalam ribuan) Rupiah

Liabilitas moneter (lanjutan)


Utang akseptasi
Dolar Amerika Serikat (USD) 232.655 3.207.154 333.979 4.136.334)
Dolar Singapura (SGD) 75 736 56 525)
Poundsterling Inggris (GBP) - - 720 13.888)
Yen Jepang (JPY) 592.852 67.893 683.776 70.812)
Euro (EUR) 21.537 324.278 13.382 201.450)
Lainnya, ekuivalen USD 449 6.189 276 3.415)
3.606.250 4.426.424)

Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli


kembali
Dolar Hong Kong (HKD) 21.702 38.602 - -

Pinjaman yang diterima


Dolar Amerika Serikat (USD) - - 93.000 1.151.805)
Dolar Hong Kong (HKD) 77.508 137.864 - -)
Lainnya, ekuivalen USD 23 324 29 357)
138.188 1.152.162)

36. SEGMEN OPERASI

Bank dan Entitas Anak mengungkapkan pelaporan informasi keuangan berdasarkan segmen
geografis:
Tahun berakhir 31 Desember 2015
Operasi
Indonesia luar
Sumatera Jawa Kalimantan bagian timur negeri Jumlah

Pendapatan bunga dan syariah 2.777.913) 41.626.244) 918.631) 1.736.935) 22.005) 47.081.728)
Beban bunga dan syariah (764.743) (9.646.343) (271.205) (529.398) (1.243) (11.212.932)
Pendapatan bunga dan syariah -
bersih 2.013.170) 31.979.901) 647.426) 1.207.537) 20.762) 35.868.796)
Pendapatan provisi dan
komisi - bersih 528.493) 7.347.636) 156.948) 318.503) 4.199) 8.355.779)
Pendapatan transaksi
perdagangan - bersih 34.963) 2.023.340) 16.649) 27.205) 4.910) 2.107.067)
Pendapatan operasional
lainnya 22.251) 1.491.475) 9.271) 20.323) 1.210) 1.544.530)
Total pendapatan segmen 2.598.877) 42.842.352) 830.294) 1.573.568) 31.081) 47.876.172)
Penyusutan dan amortisasi (24.881) (1.499.702) (11.418) (15.764) (826) (1.552.591)
Unsur material non-kas
lainnya:
Beban kerugian penurunan
nilai aset keuangan (41.964) (3.314.088) (126.985) (19.053) (2.905) (3.504.995)
Beban operasional lainnya (991.468) (18.222.524) (336.104) (585.696) (25.680) (20.161.472)
Laba sebelum pajak
penghasilan 1.540.564) 19.806.038) 355.787) 953.055) 1.670) 22.657.114)
Beban pajak penghasilan -) -) -) -) -) (4.621.346)
Laba tahun berjalan 1.540.564) 19.806.038) 355.787) 953.055) 1.670) 18.035.768)

126

530
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. SEGMEN OPERASI (Lanjutan)

Tahun berakhir 31 Desember 2015


Operasi
Indonesia luar
Sumatera Jawa Kalimantan bagian timur negeri Jumlah

Aset 39.902.976) 518.714.767) 13.113.780) 21.968.323) 672.924) 594.372.770)


Liabilitas 39.902.976) 426.775.939) 13.113.780) 21.968.323) 184.406) 501.945.424)
Kredit yang diberikan -
bersih 20.465.271) 338.355.325) 5.828.107) 13.752.596) 214.993) 378.616.292)
Simpanan dari nasabah 39.284.790) 400.441.170) 13.067.341) 20.872.914) -) 473.666.215)
Dana simpanan syariah -) 351.667) -) -) -) 351.667)
Dana syirkah temporer -) 2.802.406) -) -) -) 2.802.406)

Tahun berakhir 31 Desember 2014


Operasi
Indonesia luar
Sumatera Jawa Kalimantan bagian timur negeri Jumlah

Pendapatan bunga dan


syariah 2.703.425) 38.476.462) 941.568) 1.632.561) 17.240) 43.771.256)
Beban bunga dan syariah (807.305) (10.092.338) (296.837) (548.082) -) (11.744.562)
Pendapatan bunga dan syariah
- bersih 1.896.120) 28.384.124) 644.731) 1.084.479) 17.240) 32.026.694)
Pendapatan provisi dan
komisi - bersih 490.596) 6.355.521) 145.262) 289.912) 3.742) 7.285.033)
Pendapatan transaksi
perdagangan - bersih 38.333) 753.179) 9.142) 29.964) 5.403) 836.021)
Pendapatan operasional
lainnya 20.985) 1.180.350) 7.557) 15.729) 340) 1.224.961)
Total pendapatan segmen 2.446.034) 36.673.174) 806.692) 1.420.084) 26.725) 41.372.709)
Penyusutan dan amortisasi (24.149) (1.166.128) (8.942) (15.072) (950) (1.215.241)
Unsur material non-kas
lainnya:
(Beban) pemulihan
kerugian penurunan
nilai aset keuangan (14.866) (2.156.107) (66.835) 8.372) (10.142) (2.239.578)
Beban operasional
lainnya (862.480) (15.524.947) (275.257) (493.294) (20.791) (17.176.769)
Laba (rugi) sebelum pajak
penghasilan 1.544.539) 17.825.992) 455.658) 920.090) (5.158) 20.741.121)
Beban pajak penghasilan -)--) -) -) -) -) (4.229.451)

Laba tahun berjalan 1.544.539) 17.825.992) 455.658) 920.090) (5.158) 16.511.670)

127

531
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36. SEGMEN OPERASI (Lanjutan)

Tahun berakhir 31 Desember 2014


Operasi
Indonesia luar
Sumatera Jawa Kalimantan bagian timur negeri Jumlah

Aset 37.473.472) 481.453.986) 13.213.817) 20.573.661) 440.598) 553.155.534)


Liabilitas 37.473.472) 404.208.998) 13.213.817) 20.573.661) 7.398) 475.477.346)
Kredit yang diberikan -
bersih 18.411.131) 302.606.906) 5.994.586) 12.785.099) 61.346) 339.859.068)
Simpanan dari nasabah 36.955.745) 378.244.680) 13.130.896) 19.574.435) -) 447.905.756)
Dana simpanan syariah -) 296.832) -) -) -) 296.832)
Dana syirkah temporer -) 1.952.498) -) -) -) 1.952.498)

Pelaporan informasi keuangan berdasarkan produk:


2015
Kredit Treasuri Lainnya Jumlah

Aset 378.616.292 158.465.958 57.290.520 594.372.770


Kredit yang diberikan - bersih 378.616.292 - - 378.616.292
Pendapatan bunga dan syariah 36.721.015 7.490.682 2.870.032 47.081.729
Pendapatan fee-based 2.733.809 42.126 7.128.514 9.904.449

2014
Kredit Treasuri Lainnya Jumlah

Aset 339.859.068 158.245.316 55.051.150 553.155.534)


Kredit yang diberikan - bersih 339.859.068 - - 339.859.068)
Pendapatan bunga dan syariah 33.431.088 7.518.767 2.821.401 43.771.256)
Pendapatan fee-based 2.300.656 36.594 6.177.262 8.514.512)

37. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN


Tabel berikut menggambarkan profil perbedaan jatuh tempo atas aset dan kewajiban keuangan Bank
dan Entitas Anak berdasarkan sisa periode sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
31 Desember 2015
Tidak
mempunyai
Hingga > 3 bulan - Lebih dari tanggal
1 bulan > 1 - 3 bulan 1 tahun > 1 - 5 tahun 5 tahun jatuh tempo Jumlah
Aset keuangan
Kas - - - - - 17.849.460 17.849.460
Giro pada Bank
Indonesia 10.994.823 - - - - 26.779.754 37.774.577
Giro pada bank-bank lain 8.438.924 - - - - - 8.438.924
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-
bank lain 54.092.911 955.748 1.210.440 - - - 56.259.099
Aset keuangan untuk
diperdagangkan 110.351 1.330.920 291.228 49.745 1.548 - 1.783.792
Tagihan akseptasi -
bersih 1.692.875 3.427.573 2.234.415 12.526 - - 7.367.389
Wesel tagih - bersih 891.050 1.069.224 581.078 - - - 2.541.352
Dipindahkan 76.220.934 6.783.465 4.317.161 62.271 1.548 44.629.214 132.014.593

128

532
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)

31 Desember 2015
Tidak
mempunyai
Hingga > 3 bulan - Lebih dari tanggal
1 bulan > 1 - 3 bulan 1 tahun > 1 - 5 tahun 5 tahun jatuh tempo Jumlah

Aset keuangan
(lanjutan)
Pindahan 76.220.934) 6.783.465) 4.317.161) 62.271) 1.548) 44.629.214 132.014.593)
)
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual
kembali 515.099) -) -) -) -) - 515.099)
Kredit yang diberikan 25.690.646) 36.550.689) 113.873.188) 122.867.713) 89.175.180) - 388.157.416)
Dikurangi:
Cadangan kerugian
penurunan nilai -) -) -) -) -) - (9.541.124)
Piutang pembiayaan
konsumen - bersih 173.235) 198.065) 1.307.487) 5.586.476) 142.256) - 7.407.519)
Investasi sewa
pembiayaan - bersih 12.231) 1.537) 17.823) 141.529) -) - 173.120)
Efek-efek untuk tujuan
investasi - bersih 6.648.148) 2.427.914) 13.398.318) 26.897.298) 1.628.262) 153.175 51.153.115)
109.260.293) 45.961.670) 132.913.977) 155.555.287) 90.947.246) 44.782.389 569.879.738)

Liabilitas keuangan
Simpanan dari nasabah (460.516.622) (8.686.867) (4.462.726) -) -) - (473.666.215)
Simpanan dari bank-
bank lain (4.151.453) (4.500) (100) -) -) - (4.156.053)
Liabilitas keuangan
untuk
diperdagangkan (61.539) (10.193) (2.502) -) -) - (74.234)
Utang akseptasi (1.261.070) (2.146.336) (954.832) (12.701) -) - (4.374.939)
Efek-efek yang dijual
dengan janji dibeli
kembali (38.602) -) -) -) -) - (38.602)
Efek-efek utang yang
diterbitkan -) (437.455) (1.242.161) (1.141.349) -) - (2.820.965)
Pinjaman yang diterima (315.901) (137.500) (816.563) (473.373) -) - (1.743.337)
(466.345.187) (11.422.851) (7.478.884) (1.627.423) -) - (486.874.345)

Posisi bersih (357.084.894) 34.538.819) 125.435.093) 153.927.864) 90.947.246) 44.782.389 83.005.393)

31 Desember 2014
Tidak
mempunyai
Hingga > 3 bulan - Lebih dari tanggal
1 bulan > 1 - 3 bulan 1 tahun > 1 - 5 tahun 5 tahun jatuh tempo Jumlah

Aset keuangan
Kas -) -) -) -) -) 19.577.571) 19.577.571)
Giro pada Bank
Indonesia 12.480.562) -) -) -) -) 26.394.613) 38.875.175)
Giro pada bank-bank lain 4.614.271) -) -) -) -) -) 4.614.271)
Penempatan pada Bank
Indonesia dan bank-
bank lain 11.044.256) 460.800) 513.876) -) -) -) 12.018.932)
Aset keuangan untuk
diperdagangkan 328.956) 503.906) 766.638) 72.722) -) -) 1.672.222)
Tagihan akseptasi -
bersih 2.195.351) 3.293.293) 2.075.922) 4.798) -) -) 7.569.364)
Wesel tagih - bersih 1.244.592) 1.197.755) 784.633) -) -) -) 3.226.980)

Dipindahkan 31.907.988) 5.455.754) 4.141.069) 77.520) -) 45.972.184) 87.554.515)

129

533
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)

31 Desember 2014
Tidak
mempunyai
Hingga > 3 bulan - Lebih dari tanggal
1 bulan > 1 - 3 bulan 1 tahun > 1 - 5 tahun 5 tahun jatuh tempo Jumlah

Aset keuangan
(lanjutan)
Pindahan 31.907.988) 5.455.754) 4.141.069) 77.520) -) 45.972.184) 87.554.515)

Efek-efek yang dibeli


dengan janji dijual
kembali 24.256.328) 2.033.335) -) -) -) -) 26.289.663)
Kredit yang diberikan 42.364.123) 24.776.645) 118.385.543) 100.662.261) 60.861.292) -) 347.049.864)
Dikurangi:
Cadangan kerugian
penurunan nilai -) -) -) -) -) -) (7.190.796)
Piutang pembiayaan
konsumen - bersih 159.284) 188.464) 1.155.503) 5.350.842) 119.135) -) 6.973.228)
Investasi sewa
pembiayaan - bersih 7.666) 2.013) 19.905) 137.304) -) -) 166.888)
Efek-efek untuk tujuan
investasi - bersih 10.957.625) 21.022.252) 11.946.098) 23.772.330) 3.700.903) 128.862) 71.528.070)
109.653.014) 53.478.463) 135.648.118) 130.000.257) 64.681.330) 46.101.046) 532.371.432)

Liabilitas keuangan
Simpanan dari nasabah (433.353.943) (9.887.284) (4.664.529) -) -) -) (447.905.756)
Simpanan dari bank-
bank lain (3.747.660) (6.500) (100) -) -) -) (3.754.260)
Liabilitas keuangan
untuk
diperdagangkan (10.626) (4.076) -) -) -) -) (14.702)
Utang akseptasi (1.854.715) (2.011.009) (827.398) (4.824) -) -) (4.697.946)
Efek-efek utang yang
diterbitkan -) (99.908) (574.442) (1.829.550) -) -) (2.503.900)
Pinjaman yang diterima (744.034) -) (1.508.163) (828.745) -) -) (3.080.942)
(439.710.978) (12.008.777) (7.574.632) (2.663.119) -) -) (461.957.506)
)
Posisi bersih (330.057.964) 41.469.686) 128.073.486) 127.337.138) 64.681.330) 46.101.046) 70.413.926)

38. POSISI DEVISA NETO

Perhitungan Posisi Devisa Neto (PDN) Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dihitung
berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Berdasarkan peraturan tersebut, bank-bank
diwajibkan untuk memelihara PDN (termasuk semua kantor cabang dalam dan luar negeri) secara
keseluruhan setinggi-tingginya 20% (dua puluh persen) dari modal.

PDN secara keseluruhan merupakan angka penjumlahan dari nilai absolut untuk jumlah dari (i) selisih
bersih aset dan liabilitas untuk setiap valuta asing dan (ii) selisih bersih tagihan dan liabilitas, berupa
komitmen dan kontinjensi di rekening administratif (transaksi rekening administratif) untuk setiap
valuta asing, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah. Sedangkan PDN untuk laporan posisi
keuangan, merupakan angka penjumlahan dari selisih bersih aset dan liabilitas dalam laporan posisi
keuangan untuk setiap valuta asing yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.

130

534
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38. POSISI DEVISA NETO (Lanjutan)

PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember
2015 2014
PDN untuk PDN untuk
laporan posisi Selisih neto laporan posisi Selisih neto
keuangan tagihan dan PDN secara keuangan tagihan dan PDN secara
(selisih neto liabilitas di keseluruhan (selisih neto liabilitas di keseluruhan
aset dan rekening (nilai aset dan rekening (nilai
liabilitas) adminsitratif absolut) liabilitas) adminsitratif absolut)

USD 24.046.557) (24.258.859) 212.302) 3.957.770) (4.297.487) 339.717)


SGD (189.049) 79.269) 109.780) (11.187) (963) 12.150)
AUD 1.326) 4.739) 6.065) 6.325) (4.059) 2.266)
HKD 22.423) (20.544) 1.879) 9.934) (7.985) 1.949)
GBP (621) 2.044) 1.423) (3.985) 5.787) 1.802)
EUR (60.177) 69.261) 9.084) 26.289) (22.579) 3.710)
JPY (10.627) 13.424) 2.797) (10.576) 10.179) 397)
CAD 4.004) (3.455) 549) 2.732) -) 2.732)
CHF 7.081) (4.148) 2.933) 7.797) (3.129) 4.668)
DKK 1.583) (683) 900) 466) -) 466)
MYR (317) -) 317) (350) -) 350)
SAR 1.388) -) 1.388) 602) -) 602)
SEK 556) -) 556) 149) -) )149)
CNY (6.777) 6.993) 216) 2.307) -) 2.307)
Lainnya 6.994) (1.889) 5.105) 3.341) -) 3.341)
Jumlah ) 355.294) 376.606)

Jumlah modal
(Catatan 39) 87.887.273) 67.840.206)
Persentase PDN
terhadap modal 0,40%) 0,56%)

39. MANAJEMEN MODAL

Tujuan utama dari kebijakan Bank atas kebijakan pengelolaan modal adalah untuk memastikan bahwa
Bank memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan ekspansi usaha Bank saat
ini dan mempertahankan kelangsungan pengembangan di masa mendatang, dan untuk memenuhi
ketentuan kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator serta memastikan agar struktur
permodalan Bank telah efisien.
Bank menyusun Rencana Permodalan berdasarkan penilaian dan penelaahan atas kebutuhan
kecukupan permodalan yang dipersyaratkan dan mengkombinasikannya dengan tinjauan
perkembangan ekonomi terkini dan hasil dari metode stress testing. Bank senantiasa akan
menghubungkan tujuan keuangan dan kecukupan modal terhadap risiko melalui proses perencanaan
modal dan stress testing, begitu pula dengan bisnis yang didasarkan pada permodalan dan persyaratan
likuiditas Bank.
Kebutuhan permodalan Bank juga direncanakan dan didiskusikan secara rutin yang didukung dengan
data-data analisis.
Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dan Rencana Bisnis Bank (RBB) dan
disetujui oleh Dewan Komisaris. Perencanaan ini diharapkan akan memastikan tersedianya modal
yang cukup dan terciptanya struktur permodalan yang optimal.

131

535
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. MANAJEMEN MODAL (Lanjutan)

Peraturan Bank Indonesia No. 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 mewajibkan bank-bank di
Indonesia untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sesuai dengan
profil risiko yaitu sebesar 10% (sepuluh persen).

Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 mewajibkan bank-bank di
Indonesia dengan kualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko operasional (operational risk)
dalam perhitungan rasio KPMM.
PBI No. 8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/27/DPNP
tanggal 27 Nopember 2006 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi ketentuan KPMM untuk bank
secara individual maupun secara konsolidasian. Perhitungan rasio KPMM secara konsolidasian
dilakukan dengan menghitung modal dan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dari laporan
keuangan konsolidasian sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia yang berlaku.
Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan PBI yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2015,
dimana modal yang diwajibkan regulator terdiri atas dua tier:
Modal Inti (Tier 1), antara lain:
1. Modal Inti Utama (CET 1) meliputi modal disetor (setelah dikurangi saham treasuri),
cadangan tambahan modal, kepentingan non-pengendali yang dapat diperhitungkan, faktor
pengurang Modal Inti Utama.
2. Modal Inti Tambahan
Modal Pelengkap (Tier 2), antara lain meliputi instrumen modal dalam bentuk saham atau lainnya
yang memenuhi persyaratan, agio atau disagio yang berasal dari penerbitan instrumen modal
pelengkap, cadangan umum aset produktif (Penyisihan Penghapusan Aktiva) yang wajib dibentuk
(maksimal 1,25% ATMR Risiko Kredit), cadangan tujuan, faktor pengurang modal tier 2.
Rasio KPMM pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dihitung berdasarkan PBI dengan
memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional adalah sebagai berikut:

31 Desember 2015 31 Desember 2014


Bank Konsolidasian Bank Konsolidasian

I. Modal Inti (Tier 1) 83.683.732 87.614.207 64.370.108 66.729.621


II. Modal Pelengkap (Tier 2) 4.203.541 4.312.664 3.470.098 4.231.476
Total Modal 87.887.273 91.926.871 67.840.206 70.961.097

Aset Tertimbang Menurut Risiko


ATMR Risiko Kredit 407.553.481 417.201.368 349.020.747 357.227.347
ATMR Risiko Pasar 909.386 968.663 52.930.005 54.202.668
ATMR Risiko Operasional 62.778.880 64.913.468 507.392 235.863
Total ATMR 471.241.747 483.083.499 402.458.144 411.665.878

Rasio KPMM Sesuai Profil Risiko 9,99% 9,99% 9,99% 9,99%


Rasio KPMM
Rasio CET 1 17,76% 18,14% 15,99% 16,21%
Rasio Tier 1 17,76% 18,14% 15,99% 16,21%
Rasio Tier 2 0,89% 0,89% 0,87% 1,03%
Rasio Total 18,65% 19,03% 16,86% 17,24%

132

536
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI

Perubahan kepentingan non-pengendali atas kekayaan bersih Entitas Anak adalah sebagai berikut:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014

Saldo, awal tahun 237.531) 101.075)


Tambahan setoran modal pada Entitas Anak (Catatan 1d) -) 60.000)
Bagian kepentingan non-pengendali atas laba bersih Entitas Anak
selama tahun berjalan 17.115) 25.812)
Kenaikan kepentingan non-pengendali dari akuisisi Entitas Anak selama
tahun berjalan -) 50.644)
Kenaikan kepentingan non-pengendali dari Entitas Anak selama tahun
berjalan 873) -)
Saldo, akhir tahun 255.519) 237.531)

41. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI

Pihak berelasi Sifat dari hubungan Sifat dari transaksi

FarIndo Investments (Mauritius) Ltd Pemegang Saham Simpanan nasabah


PT BCA Finance Entitas Anak Kredit yang diberikan, simpanan
nasabah, pembiayaan bersama
BCA Finance Limited Entitas Anak Aset lain-lain, simpanan nasabah
PT Bank BCA Syariah Entitas Anak Giro pada bank lain, simpanan
dari bank lain, simpanan nasabah
PT BCA Sekuritas Entitas Anak Kredit yang diberikan, simpanan
nasabah
PT Asuransi Umum BCA Entitas Anak Simpanan nasabah
PT Central Santosa Finance Entitas Anak Kredit yang diberikan, simpanan
nasabah, pembiayaan bersama
PT Asuransi Jiwa BCA Entitas asosiasi Simpanan nasabah
Dana Pensiun BCA Dana pensiun pemberi kerja Iuran dana pensiun, simpanan
nasabah
PT Adiwisesa Mandiri Building Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
Product Indonesia akhir yang sama
PT Agra Bareksa Indonesia Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Andil Bangun Sekawan Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Angkasa Komunikasi Global Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
Utama akhir yang sama
PT Arta Karya Adhiguna Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Bhumi Mahardika Jaya Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama

133

537
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)

Pihak berelasi Sifat dari hubungan Sifat dari transaksi

PT Bukit Muria Jaya Estate Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Bukit Muria Jaya Dimiliki oleh pemegang saham Kredit yang diberikan,
akhir yang sama simpanan nasabah
PT Bukit Muria Jaya Karton Dimiliki oleh pemegang saham Kredit yang diberikan
akhir yang sama
PT Caturguwiratna Sumapala Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Cipta Karya Bumi Indah Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Darta Media Indonesia Dimiliki oleh pemegang saham Kredit yang diberikan,
akhir yang sama simpanan nasabah
PT Daya Cipta Makmur Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Daya Maju Lestari Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Djarum Dimiliki oleh pemegang saham Kredit yang diberikan,
akhir yang sama simpanan nasabah
PT Ecogreen Oleochemicals Dimiliki oleh pemegang saham Garansi yang diberikan, Letter
akhir yang sama of Credit, simpanan nasabah
PT Energi Batu Hitam Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Fajar Surya Perkasa Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Fajar Surya Swadaya Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Global Digital Niaga Dimiliki oleh pemegang saham Kredit yang diberikan,
akhir yang sama simpanan nasabah
PT Global Distribusi Nusantara Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Graha Padma Internusa Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Grand Indonesia Dimiliki oleh pemegang saham Kredit yang diberikan, aset lain-
akhir yang sama lain, simpanan nasabah, garansi
yang diberikan
PT Hartono Istana Teknologi Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Iforte Solusi Infotek Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Indo Paramita Sarana Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama

134

538
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)

Pihak berelasi Sifat dari hubungan Sifat dari transaksi

PT Intershop Prima Center Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah


akhir yang sama
PT Kumparan Kencana Electrindo Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Lingkarmulia Indah Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Marga Sadhya Swasti Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Margo Hotel Development Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Margo Property Development Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Mediapura Digital Indonesia Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Merah Cipta Media Dimiliki oleh pemegang saham Kredit yang diberikan,
akhir yang sama simpanan nasabah
PT Multigraha Lestari Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Nagaraja Lestari Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Neka Boga Perisa Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Poly Kapitalindo Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Polyvisi Rama Optik Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Profesional Telekomunikasi Dimiliki oleh pemegang saham Kredit yang diberikan,
Indonesia akhir yang sama simpanan nasabah
PT Puri Dibya Property Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Puri Zuqni Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Resinda Prima Entertema Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Sapta Adhikari Investama Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Sarana Kencana Mulya Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Sarana Menara Nusantara Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama

135

539
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)

Pihak berelasi Sifat dari hubungan Sifat dari transaksi


PT Silva Rimba Lestari Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Suarniaga Indonesia Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Supravisi Rama Optik Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
Manufacturing akhir yang sama
PT Swarnadwipa Serdangjaya Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Tricipta Mandhala Gumilang Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Trigana Putra Mandiri Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
PT Wana Hijau Pesaguan Dimiliki oleh pemegang saham Simpanan nasabah
akhir yang sama
Personil manajemen kunci Dewan Komisaris dan Direksi Kredit yang diberikan, simpanan
Bank nasabah, imbalan kerja
Perorangan pengendali Bank dan Pemegang saham Kredit yang diberikan, simpanan
anggota keluarga nasabah

Dalam menjalankan kegiatan normal usahanya, Bank melakukan transaksi-transaksi dengan pihak
berelasi karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak-pihak
berelasi telah dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakati bersama.
Perincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak berelasi yang tidak dikonsolidasikan pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, serta tahun yang berakhir pada tanggal tersebut adalah sebagai
berikut:
31 Desember
2015 2014
Persentase dari Persentase dari
jumlah akun jumlah akun
yang yang
Jumlah bersangkutan Jumlah bersangkutan
Kredit yang diberikan*) (Catatan 12) 948.001 0,24% 553.710) 0,16%)
Aset lain-lain**) 267.472 3,10% 280.227) 3,93%)
Simpanan dari nasabah (Catatan 16) 1.227.133 0,26% 1.119.576) 0,25%)
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum
digunakan (Catatan 22) 195.539 0,14% 586.126) 0,47%)
Fasilitas Letter of Credit yang diberikan kepada
nasabah (Catatan 22) 2.969 0,06% 56.783) 0,79%)
Bank garansi yang diterbitkan kepada nasabah
(Catatan 22) 54.401 0,47% 49.881) 0,47%)
Pendapatan bunga dan syariah (Catatan 23) 32.026 0,07% 34.219) 0,08%)
Beban bunga dan syariah (Catatan 24) 19.124 0,17% 22.368) 0,19%)
Beban sewa (Catatan 29) 13.047 0,93% ) 13.015) 1,04%)
Iuran dana pensiun (Catatan 28) 166.151 87,94% 140.835) 100,00%)

*)
)Sebelum cadangan kerugian penurunan nilai.
**)
Merupakan pembayaran sewa yang dibayar dimuka dan uang jaminan sewa kepada PT Grand Indonesia.

136

540
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)

Kompensasi atas personil manajemen kunci Bank (lihat Catatan 1g) adalah sebagai berikut:
Tahun berakhir 31 Desember
2015 2014

Imbalan kerja jangka pendek (termasuk tantiem) 388.774 357.797


Imbalan kerja jangka panjang 31.264 15.180
Jumlah 420.038 372.977

Perjanjian sewa dengan PT Grand Indonesia


Pada tanggal 11 April 2006, Bank menandatangani perjanjian sewa-menyewa dengan PT Grand
Indonesia (pihak berelasi), dimana Bank menyewa secara jangka panjang dari PT Grand Indonesia
ruangan kantor seluruhnya seluas 28.166,88 m2 senilai USD 35.631.103,20 termasuk Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), dengan hak opsi untuk juga menyewa secara jangka panjang ruangan
tambahan dengan luas 3.264,80 m2 senilai USD 4.129.972 termasuk PPN. Transaksi sewa-menyewa
tersebut telah mendapat persetujuan dari Direksi dan Pemegang Saham melalui RUPSLB Bank pada
tanggal 25 Nopember 2005 (notulen dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., dengan Akta No. 11).
Perjanjian sewa-menyewa tersebut dimulai sejak tanggal 1 Juli 2007 dan akan berakhir pada tanggal
30 Juni 2035.
Bank diwajibkan membayar uang muka pada tanggal 5 Desember 2005 sebesar USD 3.244.092,50
termasuk PPN dan 10 (sepuluh) kali cicilan masing-masing sebesar USD 3.238.701,07 termasuk PPN
selama periode dari tanggal 15 April 2006 sampai dengan tanggal 31 Desember 2006.
Pada tanggal 31 Desember 2006, Bank telah membayar sebesar USD 32.392.402,13 termasuk PPN
dan dicatat sebagai aset lain-lain. Pada tanggal 2 Januari 2007, Bank melakukan pelunasan
(pembayaran cicilan kesepuluh) sebesar USD 3.238.701,07 termasuk PPN.
Pada tanggal 29 Juni 2007, Bank telah melakukan pembayaran untuk sewa ruangan tambahan lantai
28 dan 29 dengan luas 3.264,80 m2 senilai USD 4.129.972 termasuk PPN.
Kesepakatan tersebut di atas telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 14 oleh Notaris Hendra
Karyadi, S.H., tanggal 11 April 2006.
Terhitung mulai periode Mei 2008, Bank telah melakukan amortisasi untuk sewa dibayar dimuka
tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, total pembayaran sewa dibayar dimuka yang
telah diamortisasi masing-masing sebesar Rp 98.727 dan Rp 86.765, sehingga saldo pembayaran sewa
dibayar dimuka kepada PT Grand Indonesia pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-
masing adalah sebesar Rp 264.602 dan Rp 277.649, yang dicatat dalam aset lain-lain.
Pada tanggal 24 Oktober 2008, Bank telah melakukan pembayaran uang jaminan untuk sewa ruangan
tambahan untuk lantai 30 (tiga puluh) dan 31 (tiga puluh satu) dengan luas 3.854,92 m2 senilai
USD 208.165,68. Kesepakatan tersebut di atas telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 110 oleh
Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., tanggal 22 Mei 2008.
Pembayaran sewa untuk lantai 30 (tiga puluh) dan 31 (tiga puluh satu) telah dimulai pada tanggal
1 Agustus 2009, dimana sesuai dengan kesepakatan antara Bank dan PT Grand Indonesia, terhitung
sejak tanggal pembayaran sewa pertama (tanggal 1 Agustus 2009), maka Bank akan melakukan
pembayaran sewa setiap 3 (tiga) bulan sekali hingga masa sewa berakhir.

137

541
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)

Perjanjian sewa dengan PT Grand Indonesia (lanjutan)


Pada tanggal 19 Juli 2011 Bank telah melakukan pembayaran uang jaminan untuk sewa ruangan
tambahan untuk lantai 32 (tiga puluh dua) dengan luas 1.932,04 m2 senilai USD 118.801,46.
Kesepakatan tersebut di atas telah diaktakan dengan Akta Perjanjian Sewa No. 32, tanggal
12 September 2011 yang dibuat oleh Lim Robbyson Halim, S.H., M.H., pengganti Doktor Irawan
Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta.
Pembayaran sewa untuk lantai 32 telah dimulai pada tanggal 1 September 2011, dimana sesuai
dengan kesepakatan antara Bank dan PT Grand Indonesia, terhitung sejak tanggal pembayaran sewa
pertama (tanggal 1 September 2011), maka Bank akan melakukan pembayaran sewa setiap tiga bulan
sekali hingga masa sewa berakhir.
Pada tanggal 22 Juni 2015 Bank telah melakukan pembayaran uang jaminan untuk sewa ruangan
tambahan untuk lantai 33 (tiga puluh tiga) dengan luas 1.932,04 m2 senilai USD 231.844,80.
Kesepakatan tersebut di atas telah diaktakan dengan Akta Perjanjian Sewa No. 413, tanggal 30 Juni
2015 yang dibuat oleh Doktor Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta.
Pembayaran sewa untuk lantai 33 telah dimulai pada tanggal 1 September 2015, dimana sesuai
dengan kesepakatan antara Bank dan PT Grand Indonesia, terhitung sejak tanggal pembayaran sewa
pertama (tanggal 1 September 2015), maka Bank akan melakukan pembayaran sewa setiap tiga bulan
sekali hingga masa sewa berakhir.

42. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Seperti yang dijelaskan di Catatan 2d.1, Bank telah menyajikan kembali laporan keuangan
konsolidasian pada tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 karena penerapan PSAK No. 24 (Revisi
2013), Imbalan Kerja. Perubahan kebijakan akuntansi ini diterapkan secara retrospektif.
Dampak atas penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013) ini terhadap saldo awal laporan posisi keuangan
konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berakhir 31 Desember 2014 adalah
sebagai berikut:

31 Desember 2014
Seperti dilaporkan Penyajian Setelah disajikan
sebelumnya kembali kembali
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
ASET
Aset pajak tangguhan - bersih 1.962.039) 731.642) 2.693.681)

LIABILITAS
Liabilitas imbalan pasca-kerja 3.784.402) 2.926.569) 6.710.971)

EKUITAS
Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya 69.419.160) (2.194.927) 67.224.233)

138

542
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

42. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan)

Tahun berakhir 31 Desember 2014


Seperti dilaporkan Penyajian Setelah disajikan
sebelumnya kembali kembali

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN


KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti -) (747.551) (747.551)
Pajak penghasilan -) 186.888) 186.888)

1 Januari 2014/31 Desember 2013


Seperti dilaporkan Penyajian Setelah disajikan
sebelumnya kembali kembali
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
ASET
Aset pajak tangguhan - bersih 1.779.493) 544.754) 2.324.247)

LIABILITAS
Liabilitas imbalan pasca-kerja 3.525.834) 2.179.018) 5.704.852)

EKUITAS
Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya 56.157.717) (1.634.264) 54.523.453)

43. REKLASIFIKASI AKUN

Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasian tahun berakhir 31 Desember 2014 telah
direklasifikasi sehingga sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun berakhir
31 Desember 2015.

Sebelum Setelah
reklasifikasi Reklasifikasi reklasifikasi

LAPORAN POSISI KEUANGAN


Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank 11.502.178) 516.754) 12.018.932)
lain
Efek-efek untuk tujuan investasi - bersih 72.044.824) (516.754) 71.528.070)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN


KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Pendapatan transaksi perdagangan - bersih 832.916) 3.105) 836.021)
Pendapatan operasional lainnya 906.027) 318.934) 1.224.961)
Beban operasional lainnya, lain-lain (704.050) (85.691) (789.741)
Pendapatan non-operasional - bersih 236.348) (236.348) -)

139

543
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM

Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) tanggal


22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, LPS dibentuk untuk menjamin liabilitas
tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai
jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku. Undang-undang tersebut
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3 tahun 2008, yang mana
telah ditetapkan menjadi undang-undang sejak tanggal 13 Januari 2009 berdasarkan Undang-undang
Republik Indonesia No. 7 tahun 2009.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66/2008 tanggal 13 Oktober 2008
mengenai besarnya nilai simpanan yang dijamin LPS, pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp 2.000 untuk per nasabah per
bank.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut.

45. PERATURAN-PERATURAN BARU YANG TELAH DITERBITKAN

Terdapat peraturan-peraturan baru yang telah terbit dan dapat memberikan pengaruh terhadap
kegiatan usaha Bank dan Entitas Anak:
PBI No. 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum Bank Umum.
Bank Indonesia mewajibkan bank-bank untuk memenuhi penyediaan modal minimum dengan
persentase minimal yang diwajibkan secara bertahap sebagai berikut:
2014
Rasio modal inti utama paling rendah sebesar 4,50% dari ATMR baik secara individual
maupun secara konsolidasi.
Rasio modal inti paling rendah sebesar 6,00% dari ATMR baik secara individual maupun
secara konsolidasi.
Pemenuhan rasio modal inti utama dan rasio modal inti masih menggunakan komponen yang
mengacu pada PBI No. 14/18/PBI/2012 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Bank Umum.

2015
Rasio modal inti utama paling rendah sebesar 4,50% dari ATMR baik secara individual
maupun secara konsolidasi.
Rasio modal inti paling rendah sebesar 6,00% dari ATMR baik secara individual maupun
secara konsolidasi.
Pemenuhan rasio modal inti utama dan rasio modal inti menggunakan komponen yang
mengacu pada PBI No. 15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Bank Umum.

140

544
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

45. PERATURAN-PERATURAN BARU YANG TELAH DITERBITKAN (Lanjutan)

PBI No. 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum Bank Umum (lanjutan).
2016
Rasio modal inti utama paling rendah sebesar 4,50% dari ATMR baik secara individual
maupun secara konsolidasi.
Rasio modal inti paling rendah sebesar 6,00% dari ATMR baik secara individual maupun
secara konsolidasi.
Rasio Capital Conservation Buffer sebesar 0,625% dari ATMR.
Rasio Countercyclical Buffer ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam kisaran 0% - 2,50% dari
ATMR*).
Rasio Capital Surcharge untuk Domestic Systematically Important Bank (D-SIB)
ditetapkan oleh otoritas yang berwenang dalam kisaran 1% - 2,50% dari ATMR bagi bank
yang ditetapkan berdampak sistemik**).

2017
Rasio modal inti utama paling rendah sebesar 4,50% dari ATMR baik secara individual
maupun secara konsolidasi.
Rasio modal inti paling rendah sebesar 6,00% dari ATMR baik secara individual maupun
secara konsolidasi.
Rasio Capital Conservation Buffer sebesar 1,25% dari ATMR.
Rasio Countercyclical Buffer ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam kisaran 0% - 2,50% dari
ATMR*).
Rasio Capital Surcharge untuk D-SIB ditetapkan oleh otoritas yang berwenang dalam kisaran
1% - 2,50% dari ATMR bagi bank yang ditetapkan berdampak sistemik**).

2018
Rasio modal inti utama paling rendah sebesar 4,50% dari ATMR baik secara individual
maupun secara konsolidasi.
Rasio modal inti paling rendah sebesar 6,00% dari ATMR baik secara individual maupun
secara konsolidasi.
Rasio Capital Conservation Buffer sebesar 1,875% dari ATMR.
Rasio Countercyclical Buffer ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam kisaran 0% - 2,50% dari
ATMR*).
Rasio Capital Surcharge untuk D-SIB ditetapkan oleh otoritas yang berwenang dalam kisaran
1% - 2,50% dari ATMR bagi bank yang ditetapkan berdampak sistemik**).
*) Berdasarkan perkembangan kondisi makroekonomi Indonesia dan penilaian Bank Indonesia terhadap kondisi tersebut, Bank
Indonesia dapat menetapkan:
1. besarnya kisaran persentase Countercyclical Buffer yang berbeda dari kisaran 0% - 2,5%;
2. pemberlakuan Countercyclical Buffer lebih cepat dari waktu yang ditentukan.
**) Otoritas yang berwenang dapat menetapkan persentase Capital Surcharge untuk D-SIB yang lebih besar dari kisaran 1% - 2,5%.

141

545
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

45. PERATURAN-PERATURAN BARU YANG TELAH DITERBITKAN (Lanjutan)

PBI No. 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal
Minimum Bank Umum (lanjutan).
2019
Rasio modal inti utama paling rendah sebesar 4,50% dari ATMR baik secara individual
maupun secara konsolidasi.
Rasio modal inti paling rendah sebesar 6,00% dari ATMR baik secara individual maupun
secara konsolidasi.
Rasio Capital Conservation Buffer sebesar 2,50% dari ATMR.
Rasio Countercyclical Buffer ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam kisaran 0% - 2,50% dari
ATMR*).
Rasio Capital Surcharge untuk Domestic Systematically Important Bank (D-SIB) ditetapkan
oleh otoritas yang berwenang dalam kisaran 1% - 2,50% dari ATMR bagi bank yang
ditetapkan berdampak sistemik**).
Penyediaan modal minimum di atas adalah sesuai dengan profil risiko, yaitu ditetapkan paling
rendah sebagai berikut:
8% dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 1 (satu).
9% sampai dengan kurang dari 10% dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 2
(dua).
10% sampai dengan kurang dari 11% dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 3
(tiga).
11% - 14% dari ATMR untuk Bank dengan profil risiko peringkat 4 (empat) atau peringkat 5
(lima).
POJK No. 17/POJK.03/2014 tanggal 18 Nopember 2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.
Konglomerasi Keuangan terdiri dari Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang berada dalam
satu grup atau kelompok karena keterkaitan kepemilikan dan/atau pengendali, wajib
menerapkan Manajemen Risiko Terintegrasi secara komprehensif dan efektif. Dalam rangka
menerapkan Manajemen Risiko Terintegrasi, Konglomerasi Keuangan memiliki struktur yang
terdiri dari Entitas Utama dan perusahaan anak dan/atau perusahaan terelasi beserta
perusahaan anaknya.
Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi mencakup paling sedikit:
a. Pengawasan Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Utama;
b. Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit Manajemen Risiko Terintegrasi;
c. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian risiko secara
terintegrasi, dan sistem informasi Manajemen Risiko Terintegrasi; dan
d. Sistem pengendalian internal yang menyeluruh terhadap penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi.
Entitas utama wajib membentuk Komite Manajemen Risiko Terintegrasi dan Satuan Kerja
Manajemen Risiko Terintegrasi dan menyusun laporan profil risiko terintegrasi setiap
semester untuk posisi akhir bulan Juni dan Desember. Laporan tersebut disampaikan kepada
OJK paling lambat pada tanggal 15 (lima belas) bulan kedua setelah berakhirnya bulan
laporan yang bersangkutan.

*) Berdasarkan perkembangan kondisi makroekonomi Indonesia dan penilaian Bank Indonesia terhadap kondisi tersebut, Bank
Indonesia dapat menetapkan:
1. besarnya kisaran persentase Countercyclical Buffer yang berbeda dari kisaran 0% - 2,5%;
2. pemberlakuan Countercyclical Buffer lebih cepat dari waktu yang ditentukan.
**) Otoritas yang berwenang dapat menetapkan persentase Capital Surcharge untuk D-SIB yang lebih besar dari kisaran 1% - 2,5%.

142

546
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

45. PERATURAN-PERATURAN BARU YANG TELAH DITERBITKAN (Lanjutan)

POJK No. 17/POJK.03/2014 tanggal 18 Nopember 2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko
Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan (lanjutan).
Kewajiban penyampaian laporan profil risiko terintegrasi pertama kali dilakukan untuk posisi
laporan sebagai berikut :
a. Juni 2015, untuk Entitas Utama yang merupakan Bank Umum Berdasarkan Kegiatan
Usaha (BUKU) 4;
b. Desember 2015, untuk Entitas Utama berupa bank selain BUKU 4 dan bukan bank.
POJK No. 18/POJK.03/2014 tanggal 18 Nopember 2014 tentang Penerapan Tata Kelola
Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan.
Entitas Utama wajib menerapkan Tata Kelola Terintegrasi. Penerapan tersebut paling sedikit
mencakup persyaratan Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris Entitas Utama, tugas dan
tanggung jawab Direksi Entitas Utama dan Dewan Komisaris Entitas Utama, tugas dan
tanggung jawab Komite Tata Kelola Terintegrasi, tugas dan tanggung jawab satuan kerja
kepatuhan terintegrasi, tugas dan tanggung jawab satuan kerja audit internal terintegrasi,
penerapan manajemen risiko terintegrasi, serta penyusunan dan pelaksanaan Pedoman Tata
Kelola Terintegrasi. Direksi Entitas Utama wajib memastikan penerapan Tata Kelola
Terintegrasi dalam Konglomerasi Keuangan.
Entitas Utama wajib menyampaikan laporan mengenai LJK yang menjadi Entitas Utama dan
LJK yang menjadi anggota Konglomerasi Keuangan kepada OJK. Laporan tersebut
disampaikan paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja sejak terjadinya Konglomerasi Keuangan
baru disertai penunjukkan Entitas Utama, perubahan Entitas Utama, perubahan anggota
Konglomerasi Keuangan dan/atau pembubaran Konglomerasi Keuangan.
Laporan mengenai LJK yang menjadi Entitas Utama dan LJK yang menjadi anggota
Konglomerasi Keuangan disampaikan pertama kali paling lambat 31 Maret 2015.
POJK No. 30/POJK.05/2014 tanggal 19 Nopember 2014 tentang Tata Kelola yang Baik Bagi
Perusahaan Pembiayaan.
Perusahaan pembiayaan harus mengikuti prinsip-prinsip dasar tata kelola perusahaan yang baik,
termasuk transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness. Sebuah pedoman
dan prosedur operasi standar harus dibuat untuk melaksanakan prinsip-prinsip ini. Selain itu,
pihak-pihak utama perusahaan pembiayaan, yaitu, pemegang saham pengendali, direksi,
komisaris, tenaga kerja asing, dan dewan pengawas syariah (jika ada) diwajibkan untuk
menyelesaikan fit and proper test yang diselenggarakan oleh OJK sebelum menduduki posisinya.
Sebuah perusahaan pembiayaan yang memiliki aset lebih dari Rp 200 miliar setidaknya harus
memiliki 3 (tiga) Direksi, 2 (dua) Komisaris, 1 (satu) Komisaris Independen, Komite Audit, dan
fungsi yang membantu Komisaris dalam memantau dan memastikan efektivitas sistem
pengendalian internal dan pelaksanaan tugas auditor internal dan eksternal. Untuk perusahaan
pembiayaan yang memiliki aset kurang dari Rp 200 miliar, perusahaan pembiayaan setidaknya
memiliki 2 (dua) Direktur.
POJK ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2015.
POJK No. 6/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan
Bank.
Untuk meningkatkan transparansi kondisi keuangan dan sejalan dengan penerapan Basel II
dan Basel III, Bank diwajibkan untuk mengungkapkan jenis risiko dan potensi kerugian,
praktek manajemen risiko yang diterapkan, komponen permodalan yang lebih rinci, serta
tambahan modal di atas rasio permodalan sesuai profil risiko Bank.

143

547
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk DAN ENTITAS ANAK


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

45. PERATURAN-PERATURAN BARU YANG TELAH DITERBITKAN (Lanjutan)

POJK No. 6/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan
Bank (lanjutan).
Dalam laporan publikasi triwulan, Bank yang termasuk dalam kategori BUKU 3 dan BUKU
4, wajib menambahkan informasi tentang pengungkapan permodalan sesuai dengan dokumen
Composition of Capital Disclosure Requirements yang diterbitkan oleh Basel Committee on
Banking Supervision yang akan berlaku efektif untuk laporan posisi akhir bulan Desember
2015.
POJK ini mulai berlaku pada tanggal 1 April 2015.

144

548
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Lampiran 1/1

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk


INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (ENTITAS INDUK SAJA)
31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014*) DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013*)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Informasi keuangan tambahan PT Bank Central Asia Tbk (entitas induk saja) berikut ini, dimana tidak termasuk saldo
dari Entitas Anak, telah disusun dan disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang
diterapkan pada laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak, kecuali untuk investasi pada Entitas Anak,
yang disajikan sebesar harga perolehan.

1 Januari
2014/
31 Desember 31 Desember 31 Desember
2015 2014*) 2013*)
ASET
Kas 17.833.851 19.564.217) 16.273.604)
Giro pada Bank Indonesia 37.624.875 38.767.135) 35.187.679)
Giro pada bank-bank lain 8.362.474 4.566.349) 3.430.762)
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain 54.218.932 10.322.925) 11.298.869)
Aset keuangan untuk diperdagangkan 1.777.924 1.669.705) 1.035.791)
Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp 433.339 pada tanggal
31 Desember 2015 (31 Desember 2014: Rp 396.343 dan
1 Januari 2014: Rp 89.740) 7.367.389 7.569.364) 6.434.376)
Wesel tagih - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai sebesar Rp 858 pada tanggal 31 Desember 2015
(31 Desember 2014: Rp 1.286 dan 1 Januari 2014: Rp 580) 2.498.940 3.226.980) 2.632.832)
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 515.099 26.289.663) 41.056.171)
Kredit yang diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp 9.025.674 pada tanggal
31 Desember 2015 (31 Desember 2014: Rp 6.703.233 dan
1 Januari 2014: Rp 5.610.545)
Pihak berelasi 1.537.717 1.027.340) 674.447)
Pihak ketiga 377.444.335 339.231.697) 306.095.154)
Efek-efek untuk tujuan investasi - setelah dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai sebesar Rp 730.645 pada tanggal
31 Desember 2015 (31 Desember 2014: Rp 674.229 dan
1 Januari 2014: Rp 660.328) 50.490.598 70.996.188) 47.829.262)
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar
Rp 6.895.790 pada tanggal 31 Desember 2015 (31 Desember
2014: Rp 5.759.794 dan 1 Januari 2014: Rp 4.882.884) 9.409.581 8.648.481) 7.365.886)
Aset pajak tangguhan - bersih 3.077.393 2.608.486) 2.265.785)
Penyertaan saham - setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp 23.229 pada tanggal 31 Desember
2015 (31 Desember 2014: Rp 17.948 dan 1 Januari 2014:
Rp 13.265) 2.239.289 1.702.476) 1.238.849)
Aset lain-lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai sebesar Rp 654 pada tanggal 31 Desember 2015
(31 Desember 2014: Rp 1.929 dan 1 Januari 2014: Rp 158) 7.843.178 6.525.059) 6.223.529)

JUMLAH ASET 582.241.575 542.716.065) 489.042.996)


*)
Setelah penyajian kembali

145

549
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Lampiran 1/2

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk


INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN (ENTITAS INDUK SAJA) (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015, 31 DESEMBER 2014*) DAN 1 JANUARI 2014/31 DESEMBER 2013*)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Informasi keuangan tambahan PT Bank Central Asia Tbk (entitas induk saja) berikut ini, dimana tidak termasuk saldo
dari Entitas Anak, telah disusun dan disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang
diterapkan pada laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak, kecuali untuk investasi pada Entitas Anak,
yang disajikan sebesar harga perolehan.

1 Januari
2014/
31 Desember 31 Desember 31 Desember
2015 2014*) 2013*)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS

Simpanan dari nasabah ) )


Pihak berelasi 1.259.396) 1.155.405) 1.015.661)
Pihak ketiga 472.439.082) 446.786.180) 408.497.903)

Simpanan dari bank-bank lain 4.160.101) 3.752.681) 3.303.929)

Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan 74.234) 14.702) 113.516)

Utang akseptasi 4.374.939) 4.697.946) 4.539.442)

Liabilitas pajak penghasilan 191.833) 199.878) 238.959)

Pinjaman yang diterima 901) 744.034) 952)

Liabilitas imbalan pasca-kerja 6.803.338) 6.667.884) 5.683.171)

Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 6.083.156) 4.936.065) 4.613.106)

JUMLAH LIABILITAS 495.386.980) 468.954.775) 428.006.639)

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 62,50 (nilai penuh) per lembar


saham
Modal dasar: 88.000.000.000 lembar saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh: 24.655.010.000
lembar saham 1.540.938) 1.540.938) 1.540.938)

Tambahan modal disetor 5.711.368) 5.711.368) 5.711.368)

Kerugian yang belum direalisasi atas aset keuangan yang tersedia


untuk dijual - bersih (94.251) (59.697) (464.188)

Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 1.077.708) 912.850) 770.311)
Belum ditentukan penggunaannya 78.618.832) 65.655.831) 53.477.928)

JUMLAH EKUITAS 86.854.595) 73.761.290) 61.036.357)

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 582.241.575) 542.716.065) 489.042.996)

*)
Setelah penyajian kembali

146

550
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Lampiran 2/1

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk


INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (ENTITAS INDUK SAJA)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014*)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Informasi keuangan tambahan PT Bank Central Asia Tbk (entitas induk saja) berikut ini, dimana tidak termasuk saldo
dari Entitas Anak, telah disusun dan disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang
diterapkan pada laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak, kecuali untuk investasi pada Entitas Anak,
yang disajikan sebesar harga perolehan.

Tahun berakhir 31 Desember


2015 2014*)

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan bunga 43.709.090) 40.626.579)


Beban bunga (10.606.153) (11.179.515)

Pendapatan bunga - bersih 33.102.937) 29.447.064)

Pendapatan provisi dan komisi 8.215.760) 7.205.951)


Beban provisi dan komisi (53) (47)

Pendapatan provisi dan komisi - bersih 8.215.707) 7.205.904)

Pendapatan transaksi perdagangan - bersih 2.093.092) 816.944)


Pendapatan operasional lainnya 1.074.957) 1.103.525)

Jumlah pendapatan operasional 44.486.693) 38.573.437)

Beban penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan (3.176.730) (1.986.568)

Beban operasional lainnya


Beban karyawan (8.789.755) (7.879.984)
Beban umum dan administratif (10.242.442) (8.373.293)
Lain-lain (740.040) (514.442)

(19.772.237) (16.767.719)

Jumlah beban operasional (22.948.967) (18.754.287)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 21.537.726) 19.819.150)

BEBAN PAJAK PENGHASILAN


Kini (4.580.369) (4.146.813)
Tangguhan 333.731) 290.644)

(4.246.638) (3.856.169)

LABA BERSIH (Dipindahkan) 17.291.088) 15.962.981)

*)
Setelah penyajian kembali

147

551
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Lampiran 2/2

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk


INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (ENTITAS INDUK SAJA)
(Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014*)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Informasi keuangan tambahan PT Bank Central Asia Tbk (entitas induk saja) berikut ini, dimana tidak termasuk saldo
dari Entitas Anak, telah disusun dan disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang
diterapkan pada laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak, kecuali untuk investasi pada Entitas Anak,
yang disajikan sebesar harga perolehan.

Tahun berakhir 31 Desember


2015 2014*)

LABA BERSIH (Pindahan) 17.291.088) 15.962.981)

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK


PENGHASILAN:
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti (494.632) (747.551)
Pajak penghasilan 123.658) 186.888)
(370.974) (560.663)

Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi:


(Kerugian) keuntungan yang belum direalisasi atas aset keuangan
yang tersedia untuk dijual (46.072) 539.322)
Pajak penghasilan 11.518) (134.831)
(34.554) 404.491)

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK


PENGHASILAN (405.528) (156.172)

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 16.885.560) 15.806.809)

LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA


PEMILIK ENTITAS INDUK 17.291.088) 15.962.981)

LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN


KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 16.885.560) 15.806.809)

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR DAN DILUSIAN YANG


DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS
INDUK (Rupiah penuh) 701) 647)

*)
Setelah penyajian kembali

148

552
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Lampiran 3/1

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk


INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (ENTITAS INDUK SAJA)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tata Kelola Perusahaan

Informasi keuangan tambahan PT Bank Central Asia Tbk (entitas induk saja) berikut ini, dimana tidak termasuk saldo dari Entitas Anak, telah disusun dan disajikan sesuai dengan
kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang diterapkan pada laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak, kecuali untuk investasi pada Entitas Anak, yang disajikan
sebesar harga perolehan.

Tahun berakhir 31 Desember 2015


Kerugian yang
belum direalisasi
atas aset
Modal keuangan yang Saldo laba
ditempatkan dan Tambahan modal tersedia untuk Telah ditentukan Belum ditentukan
disetor penuh disetor dijual - bersih penggunaannya penggunaannya1) Jumlah ekuitas

Saldo per 1 Januari 2015 1.540.938) 5.711.368) (59.697) 912.850) 65.655.831) 73.761.290)

Laba tahun berjalan ----) -) -) -) 17.291.088) 17.291.088)

Keuntungan yang belum direalisasi atas


aset keuangan yang tersedia untuk
Laporan Keuangan Konsolidasian

dijual - bersih --) --) (34.554) --) --) (34.554)

Pengukuran kembali liabilitas imbalan


pasti - bersih --) --) --) --) -(370.974) (370.974)

Jumlah laba komprehensif tahun berjalan --) -) (34.554) --) 16.920.114) 16.885.560)

Cadangan umum --) --) --) 164.858) (164.858) --)

Dividen kas --) --) --) --) (3.772.217) (3.772.217)

PT Bank Central Asia Tbk


Tantiem Dewan Komisaris dan Direksi -) -) -) -) (20.038) (20.038)
Data Perusahaan

Saldo per 31 Desember 2015 1.540.938) 5.711.368) (94.251) 1.077.708) 78.618.832) 86.854.595)

1)
Termasuk dalam saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya adalah pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti - bersih
149

Laporan Tahunan 2015


553
554
Lampiran 3/2

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk


Profil Singkat BCA

INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (ENTITAS INDUK SAJA) (Lanjutan)

PT Bank Central Asia Tbk


TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Informasi keuangan tambahan PT Bank Central Asia Tbk (entitas induk saja) berikut ini, dimana tidak termasuk saldo dari Entitas Anak, telah disusun dan disajikan sesuai dengan
kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang diterapkan pada laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak, kecuali untuk investasi pada Entitas Anak, yang disajikan
sebesar harga perolehan.
Tahun berakhir 31 Desember 2014
(Kerugian)
keuntungan yang
Modal belum direalisasi
Saldo laba

Laporan Tahunan 2015


ditempatkan atas aset keuangan
dan disetor Tambahan modal yang tersedia untuk Telah ditentukan Belum ditentukan
penuh disetor dijual - bersih penggunaannya penggunaannya1) Jumlah ekuitas
Laporan kepada Pemegang Saham

Saldo per 1 Januari 2014 1.540.938) 5.711.368) (464.188) 770.311) 55.112.192) 62.670.621)
Dampak penerapan PSAK No. 24 (Revisi
2013), setelah pajak penghasilan -) -) -) -) (1.634.264) (1.634.264)
Saldo per 1 Januari 2014, setelah dampak
penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013) 1.540.938) 5.711.368) (464.188) 770.311) 53.477.928) 61.036.357)
Laba tahun berjalan -) -) -) -) 15.962.981) 15.962.981)
Keuntungan yang belum direalisasi atas
aset keuangan yang tersedia untuk
dijual - bersih -) -) 404.491) -) -) 404.491)
Pengukuran kembali liabilitas imbalan
pasti - bersih -) -) -) -) (560.663) (560.663)

Jumlah laba komprehensif tahun berjalan -) -) 404.491) -) 15.402.318) 15.806.809)


Cadangan umum -) -) -) 142.539) (142.539) -)
Dividen kas -) -) -) -) (3.081.876) (3.081.876)
Analisa dan Pembahasan Manajemen

Saldo per 31 Desember 2014 1.540.938) 5.711.368) (59.697) 912.850) 65.655.831) 73.761.290)
1)
Termasuk dalam saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya adalah pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti - bersih

150
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Lampiran 4/1

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk


INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN ARUS KAS (ENTITAS INDUK SAJA)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Informasi keuangan tambahan PT Bank Central Asia Tbk (entitas induk saja) berikut ini, dimana tidak termasuk saldo
dari Entitas Anak, telah disusun dan disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang
diterapkan pada laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak, kecuali untuk investasi pada Entitas Anak,
yang disajikan sebesar harga perolehan.

Tahun berakhir 31 Desember


2015 2014

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan pendapatan bunga, provisi, dan komisi 51.079.915) 47.043.811)


Pendapatan operasional lainnya 691.385) 553.471)
Pembayaran beban bunga, provisi, dan komisi (10.715.985) (11.085.555)
Pembayaran imbalan pasca-kerja (1.419.815) (1.080.476)
Beban dari transaksi valuta asing - bersih 2.393.779) (791.022)
Beban operasional lainnya (17.320.840) (14.200.510)
Pembayaran tantiem Dewan Komisaris dan Direksi (247.256) (213.762)

Kenaikan/penurunan lainnya yang mempengaruhi kas:


Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang
jatuh tempo lebih dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal
perolehan 119.845) (604.249)
Aset keuangan untuk diperdagangkan 194.529) (521.695)
Tagihan akseptasi 164.979) (1.441.591)
Wesel tagih 934.197) (548.971)
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 25.774.564) 14.766.508)
Kredit yang diberikan (39.691.521) (34.627.564)
Aset lain-lain (1.420.687) 40.824)
Simpanan dari nasabah 21.473.299) 39.079.448)
Simpanan dari bank-bank lain 271.651) 468.863)
Utang akseptasi (323.007) 158.504)
Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 1.445.817) 356.095)
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sebelum
pembayaran pajak penghasilan 33.404.849) 37.352.129)
Pembayaran pajak penghasilan (4.588.413) (4.185.894)
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi 28.816.436) 33.166.235)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Pembelian efek-efek untuk tujuan investasi (60.138.509) (48.927.375)


Penerimaan dari efek-efek untuk tujuan investasi yang jatuh
tempo selama tahun berjalan 82.487.716) 26.977.334)
Penerimaan dividen kas dari efek-efek untuk tujuan investasi 396.846) 552.586)
Penempatan sertifikat deposito (2.288.410) (653.606)
Dipindahkan 20.457.643) (22.051.061)

151

555
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Lampiran 4/2

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk


INFORMASI TAMBAHAN
LAPORAN ARUS KAS (ENTITAS INDUK SAJA) (Lanjutan)
TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Informasi keuangan tambahan PT Bank Central Asia Tbk (entitas induk saja) berikut ini, dimana tidak termasuk saldo
dari Entitas Anak, telah disusun dan disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang
diterapkan pada laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak, kecuali untuk investasi pada Entitas Anak,
yang disajikan sebesar harga perolehan.

Tahun berakhir 31 Desember


2015 2014

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI (Lanjutan)

Pindahan 20.457.643) (22.051.061)


Penerimaan dari sertifikat deposito yang jatuh tempo selama tahun
berjalan 1.485.000) 150.000)
Perolehan aset tetap (2.364.956) (2.538.509)
Akuisisi Entitas Anak -) (70.110)
Hasil penjualan aset tetap 4.647) 7.953)
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas
investasi 19.582.334) (24.501.727)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

(Penurunan) kenaikan pinjaman yang diterima - bersih (743.133) 743.082)


Tambahan setoran modal pada Entitas Anak (512.500) (390.000)
Pembayaran dividen kas (3.772.217) (3.081.876)
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (5.027.850) (2.728.794)

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 43.370.920) 5.935.714)


KAS DAN SETARA KAS, AWAL TAHUN 72.703.872) 66.795.163)
PENGARUH FLUKTUASI KURS VALUTA ASING PADA
KAS DAN SETARA KAS 539.821) (27.005)

KAS DAN SETARA KAS, AKHIR TAHUN 116.614.613) 72.703.872)

Kas dan setara kas terdiri dari:


Kas 17.833.851) 19.564.217)
Giro pada Bank Indonesia 37.624.875) 38.767.135)
Giro pada bank-bank lain 8.362.474) 4.566.349)
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang
jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal
perolehan 52.793.413) 9.806.171)

Jumlah kas dan setara kas 116.614.613) 72.703.872)

152

556
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

557
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

558
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Penghargaan 560
Struktur Organisasi 566
Profil Dewan Komisaris, Direksi, Komite dan
Seketaris Perusahaan 568
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi 582
Pejabat Senior 583
Struktur Pemegang Saham 585
Laporan Keuangan FarIndo Investments
(Mauritius) Limited dan Entitas Anak 586
Struktur Grup Perusahaan 587
Informasi Entitas Anak 588
Produk dan Layanan 590
Kantor Cabang 592
Bidang Usaha 595
Informasi Umum Perusahaan 596

Daftar Isi

PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015

Data
Perusahaan
559
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Penghargaan
1. 3. 6.

Bisnis Indonesia Majalah SWA dan Hachiko Majalah Service Excelence & Carre
- Carre Center for Customer Net Promoter Customer Loyalty CCSL
Excellent Service Experience Award Award 2015 Contact Center Service Excellence
(ESEA) Kategori saving account, credit card, Award (CCSEA) 2015
Peringkat Excellent housing loan, mobile banking, dan Peringkat I untuk kategori:
Kategori : Regular Banking internet banking. - Regular Banking,
- Regular Credit Card,
- Internet Banking,
- ATM Service Center
2. 4.
- E-mail Center BFI

Peringkat II untuk kategori:


- Priority Banking,
- Platinum Credit Card,
- Sharia Banking,
- Social Media Center untuk Twitter
dan Facebook
Dari sepuluh penghargaan tersebut, 6
Majalah Marketing Majalah Mens Obsession kategori mencapai index Exceptional.
- Frontier Consulting Group Obsession Award
Top Brand Award - Jahja Setiaatmadja sebagai Best of
Peringkat 1 : Saving Account The Best Individual Achievers bidang
(Tahapan BCA) Ekonomi
Peringkat 1 : Credit Card - Kategori Private Sector: BCA 7.
Peringkat 1 : Deposit Banking sebagai Best Achiever Banking
Peringkat 1 : Mobile Banking
Peringkat 1 : Internet Banking
Peringkat 1 : Call Center 5.
Peringkat 1 : Prepaid Card
(Flazz BCA) InfoBank
Peringkat 2 : KPR InfoBank Digital Brand of The Year
2015
- Peringkat 1: Bank Umum Warta Ekonomi
Konvensional, Kredit Kendaraan Indonesia Most Admired Company
Bermotor, dan Kartu Kredit Indonesia Most Admired Company
- Peringkat 2 : Tabungan, Kartu
Debit, dan Deposito.

8.

Markplus Inc
WOW Service Excelence Award
BCA meraih penghargaan untuk
kategori Conventional Bank (Buku IV)

560
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

9. 12. 14.
Business Continuity Management
(BCM) Institute, Singapura
Business Resilience Award 2015
BCA meraih Business Resilience
Award 2015 karena BCA dipandang
siap selalu memberikan layanan
dalam setiap kondisi, baik kondisi
normal maupun saat terjadi
gangguan (disaster). Finance Asia Indonesia Contact Center
Asias Best Companies 2015 Association (ICCA)
- Best Financial Sector Company in Asia The Best Contact Center Indonesia
- Best CEO Ranked 1st Jahja Setiaatmadja 2015
10. - Best Managed Company (ranked 2nd) Grand Champion 1
- Best Corporate Governance (ranked 3rd) Platinum
- Best Investor Relations (ranked 4th) 1. The Best Operation
2. The Best Technology Innovation
3. The Best Employee Engagement
4. The Best Singing
5. The Best Manager
13.
6. The Best Manager Walk In
7. The Best Supervisor
Majalah Property & Bank, dan 8. The Best Workforce
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) 9. The Best Desk Control
Indonesia Property & Bank Award 10. The Best Quality Assurance
(IPBA) 2015 11. The Best Back Office
- Most Innovative CEO untuk Presdir 12. The Best Agent Inbound
BCA Jahja Setiaatmadja 13. The Best Agent English
14. The Best Telesales
Contact Center World Asia Pacific
Gold
Region 2015
1. The Best Social Media
11. - Industry Champion Indonesia untuk
2. The Best Trainer
Head of Halo BCA Wani Sabu
3. The Best Supervisor
Gold Medal untuk kategori:
4. The Best Team Leader Outbound
- Best Mega Contact Center
5. The Best Team Leader Walk In
- Outsourcing Partnership
6. The Best Back Office
- Technology Innovation
7. The Best Agent Premium
- Best in Customer Service
8. The Best Agent Social Media
- Direct Response Campaign
9. The Best Customer Service
- Operational Manager
Silver
- Project Manager
Majalah Service Excelence & Carre 1. The Best Smart Team Jambore
- Sales Manager
CCSL 2. The Best Trainer
- Support Professional IT
Service Quality Award 2015 3. The Best Team Leader Inbound
- Quality Assurance
Peringkat Diamond untuk kategori: 4. The Best Workforce
- Customer Service Professional
- Priority Banking 5. The Best Desk Control
Silver Medal untuk kategori:
- Regular Banking - Domestic 6. The Best Agent Inbound
- Contact Center Design
- Platinum Credit Card 7. The Best Telesales
- Self Service Tecnology
- Regular Credit Card - Diamond 8. The Best Customer Service
- Community Spirit
- Sharia Banking (BCA Syariah) Bronze
- Incentive Scheme
1. The Best Business Contribution
- Support Professional HR
2. The Best Creative Team Jambore
Bronze Medal untuk kategori:
3. The Best Teamwork Jambore
- Social Media
4. The Best Manager
- Recruitment Campaign
5. The Best Team Leader Inbound
- Green Contact Center
6. The Best Telemarketing
- Sales Campaign
- Outbond Campaign
- Help Desk
- Trainer
- Customer Service Professional

561
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Penghargaan
15. 18. 21.
Warta Ekonomi Bisnis Indonesia
Indonesia Living Legend Companies Bisnis Indonesia Award 2015
Award 2015 - Jahja Setiaatmadja Presdir PT BCA
Best Financial Performance sebagai CEO Pilihan

19. 22.
InfoBank
SWA
Banking Service Excellence Award
ASEAN Best Public Companies &
2015
SWA 100: Best Weallth Creator 2015
- 2nd Best Internet Banking
- 3rd rank of Indonesia Best Public
Commercial Bank
Companies (overall)
- 2nd Best Mobile Internet
- 3rd rank of ASEAN Best Public
Commercial Bank
Companies (overall)
- 3rd Best e-Channel
Commercial Bank SWA, MCI & Inventure
- 10th Best Overall Performace Consumers Choise 2015
Commercial Bank - The Best Creative Team Jambore
23.
- The Best Teamwork Jambore
- The Best Manager
16. - The Best Team Leader Inbound
- The Best Telemarketing
- Indonesia Middle-Class Brand
Champion 2015, Kategori produk:
Prepaid Cards (Flazz BCA)

Euromoney Hongkong
Euromoney Awards For Excelence
20. Best Bank in Indonesia

Gallup
Gallup Great Workplace Award 2015
BCA menerima anugerah Gallup
Great Worksplace Award (GGWA)
2015. BCA menjadi perusahaan asli
Indonesia pertama yang meraih
penghargaan ini.

Majalah Investor
Investor Best Banking 2015
17.
- Bank Umum Aset di Atas Rp 100
Triliun

Tempo Media Group


Corporate Image Award 2015
The Best Business Contribution

562
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

24. 28. 31.

Forbes Economic Review, Business


Forbes Global 2000 Warta Ekonomi Review, Woman Review, IPMI
The Worlds Biggest Public Social Business Inovation Award Business School
Companies 2015 - Peringkat I untuk Kategori Banking Anugerah Perusahaan Terbuka
- Top 10 Untuk Kategori All Industry Indonesia II-2015 (APTI II-2015)
CEO of The Year untuk Jahja
Setiaatmadja
25.
29.
Bisnis Indonesia
Bisnis Indonesia Award 2015 Economic Review dan IPMI
#1 Most Recommended Brand - International Business School 32.
kategori Tabungan Indonesia Good Corporate
Governance Award 2015
Peringkat VI sebagai Perusahaan
yang Konsisten Menerapkan Good
26. Corporate Governance (GCG)

30.
Markplus Inc.
WOW Brand Award 2015
- Peringkat I untuk Kategori Saving
Account
- Peringkat I untuk Kategori Time
InfoBank
Deposit
InfoBank Awards 2015
- Peringkat II untuk Kategori Credit
- Predikat Sangat Bagus untuk Bank
Card untuk Bank Umum Kelompok
Bermodal Inti di atas Rp30 triliun
Usaha (BUKU) IV
- Titanium Trophy - atas kinerja Indonesia Property Watch
Sangat Bagus selama lebih dari 15 Golden Property Award 2015
tahun - Best Supporting Bank in Property
- Jahja Setiaatmadja sebagai Tokoh
Perbankan Paling Berpengaruh

27.

WPP & Millward Brown


Top 50 Most Valuable Indonesian
Brand
Peringkat I Kategori Lintas Industri

563
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Penghargaan
33. 36. 39.

Majalah MIX-Marketing Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesian Institute for Corporate
Communication Annual Report Award (ARA) 2014 Directorship (IICD) dan Majalah
PR of The Year Award 2015 Peringkat II untuk kategori Private Investor
Presdir BCA Jahja Setiaatmadja Keuangan - Listed The 7th IICD Corporate Governance
dinobatkan sebagai PR People of The Award
Year 2015 - Journalist Choice kategori - Top 10 Public Listed Companies
Spoke Person of The Year 2015 Usaha - The Best Responsibility of The Board
(BUKU) IV 37.
Majalah Digital Marketing &
Lembaga Survei Independen
Survey Online 40.
34.
Social Media & Digital Marketing
Award 2015
- Great Performing Product untuk
Banking, ATM, SMS Banking, Credit
Card, e-wallet Flazz
- Great Performing Website untuk
www.bca.co.id
- Social Media Marketing Award
untuk Credit Card BCA
Majalah MIX-Marketing
Markplus Insight & Marketeers
Communication
WOW Service Excelence Award 2015
The 8th Indonesia Most Experiental
Untuk Kategori Conventional Bank 38. Brand Activation 2015
(BUKU IV):
The 5th PPM Regional Business Case
- The Best of Indonesia WOW Service
Competition-BCAs Employer Branding:
Excellence Award 2015 untuk
The Challenge Ahead menang
tingkat Nasional
untuk kategori Kontes/Kompetisi
- Gold Champion untuk region
(Penyelenggara Program Kompetisi)
Sumatera dan Jawa-Bali
- Silver Champion untuk region
Kalimantan
- Consolation Prize Winner untuk
Majalah BusinessNews Indonesia
region Sulawesi, Maluku, dan
TOP Infrastructure 2015
Papua
TOP Private Bank for Infrastructure
Financing 2015

35.

The Asian Banker


The Asian Banker 500
The Strongest Bank by Balance Sheet in
Indonesia

564
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

41. 43.

Majalah Marketeers dan Indonesia European Society for Quality


Marketing Association (IMA) Research (ESQR)
The 10 Annual MarkPlus Conference International Diamond Prize atas
2015 Excellence in Quality 2015
Presdir BCA Jahja Setiaatmadja
mendapatkan dua penghargaan,
yakni:
44.
- Marketeers of the Year 2015
- Indonesia Marketing Champion 2015
untuk kategori Commercial Banking
Sector Companies (overall)

42.

Majalah Investor
Investor Awards - Tokoh Finansial
Indonesia 2015
Jahja Setiaatmadja sebagai Top
National Banker 2015

Warta Ekonomi
Indonesia Most Admired CEO 2015
45.
Presdir BCA Jahja Setiaatmadja
mendapatkan penghargaan:
- Top 10 Indonesia Most Admired
CEO
- Indonesia Most Admired CEO
kategori Perbankan

SWA dan Indonesia Institute for


Corporate Governance (IICG)
Indonesia Good Governance Award
2015
- Most Trusted Company Based on
Corporate Governance Perception
Index (CGPI)
- Trusted Company Based on Investors
and Analysts Assesment Survey

565
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Struktur Organisasi RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM


Per 31 Desember 2015

DIREKSI

Asset & Liability PRESIDEN DIREKTUR


Committee (ALCO)

Komite Kebijakan
Perkreditan
Sekretariat Audit
Perusahaan Internal *
Komite Kredit

Komite Manajemen
Risiko

Komite Pengarah
Teknologi Informasi

Komite
Pertimbangan Kasus DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR
DIREKTUR
Kepegawaian BISNIS PERBANKAN BISNIS
WILAYAH &
PENDUKUNG
KORPORASI INDIVIDU CABANG
CABANG
Komite Manajemen
Risiko Terintegrasi

BCA Sekuritas Bisnis Kredit Bisnis Ritel Pengadaan Operasional


Korporasi Konsumen dan Wilayah dan
(Consumer Komersial Cabang
BCA Finance Card, KPR, KKB) Manajemen
Ltd. Hong Kong Operasional Jaringan dan
Cabang Cash Perencanaan
Korporasi Management Wilayah
BCA Syariah Individual
Customer
Tresuri Pengembangan Layanan
Business
Asuransi Dana dan Kredit
Development
Umum BCA Jasa
Perbankan
Internasional
BCA Finance

Central
Santosa
Finance

Asuransi Jiwa
BCA

ENTITAS ANAK PERBANKAN PERBANKAN PERBANKAN BISNIS


KORPORASI INDIVIDU

566
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

DEWAN KOMISARIS

Komite Remunerasi
dan Nominasi

Komite Pemantau
Risiko

Anti Komite Tata Kelola


Fraud Terintegrasi

Komite Audit

WAKIL
PRESIDEN DIREKTUR

DIREKTUR DIREKTUR
OPERASI & DIREKTUR DIREKTUR
MANAJEMEN
TEKNOLOGI KEPATUHAN KREDIT
RISIKO
INFORMASI

EXECUTIVE VICE
PRESIDENT -
BIDANG TEKNOLOGI
INFORMASI

garis pengawasan
Strategi dan Teknologi Keuangan Manajemen Analisa Risiko
Kepatuhan * garis komunikasi dan
Pengembangan Informasi dan Risiko * Kredit penyampaian informasi
Operasi Perencanaan
Layanan garis koordinasi
Hukum Penyelamatan
Kredit
Operasi garis pelaporan/
Pembayaran Sumber Daya tanggung jawab
Domestik Manusia Pengamanan
Teknologi Catatan:
Informasi * Termasuk melakukan pemantauan
Layanan Pembelajaran pelaksanaan fungsi audit internal
Perbankan dan / manajemen risiko / kepatuhan
Elektronik Pengembangan pada Entitas Anak dalam rangka
penerapan tata kelola terintegrasi dan
Layanan manajemen risiko terintegrasi.
Perbankan
Wakil Presiden Direktur melakukan
Internasional
fungsi pemantauan dan penyelarasan
secara menyeluruh terhadap
pengelolaan Entitas Anak.

Direktur Manajemen Risiko melakukan


fungsi pemantauan risiko Entitas
Anak dalam rangka manajemen risiko
terintegrasi.
PENDUKUNG PERUSAHAAN

567
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Profil Dewan Komisaris


Djohan Emir Setijoso (74 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Presiden Komisaris BCA
sejak 25 Agustus 2011. Sebelumnya memangku jabatan sebagai Presiden Direktur BCA pada tahun
1999 hingga tahun 2011, dengan tanggung jawab terakhir atas Koordinasi Umum, Divisi Internal Audit,
Perencanaan & Pengendalian Keuangan dan Sekretariat Perusahaan. Sebelum bergabung dengan
BCA, bekerja di Bank Rakyat Indonesia dari tahun 1965 hingga 1998 dengan jabatan terakhir sebagai
Direktur; dan menjadi Komisaris Utama pada Inter Pacific Bank dari tahun 1993 hingga 1998. Disamping
sebagai Presiden Komisaris BCA, saat ini aktif dalam berbagai kegiatan organisasi, diantaranya
menjadi Dewan Pengurus Harian Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Dewan Kehormatan
Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) sejak tahun 2011, serta sebagai Dewan Penasehat Perbanas sejak
tahun 2009. Menyelesaikan pendidikan S1 di Institut Pertanian Bogor.

Djohan Emir Setijoso


Presiden Komisaris

Tonny Kusnadi (68 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Komisaris BCA sejak 25 Juni
2003. Sebelum bergabung dengan BCA, menjabat sebagai Direktur PT Cipta Karya Bumi Indah,
perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dan pengembangan properti (2001-2002), setelah
sebelumnya menempati posisi sebagai Komisaris. Tonny Kusnadi juga pernah menjabat berbagai
posisi manajerial di beberapa perusahaan lain, antara lain Presiden Direktur PT Sarana Kencana Mulya,
perusahaan distributor elektronik (1999-2001), Chief Manager Corporate Banking PT Bank Central Asia
(1992-1998), General Manager PT Tamara Indah, perusahaan engineering dan general supplier (1988-
1992), dan General Manager PT Indomobil, perusahaan otomotif Indonesia terkemuka (1987). Meraih
gelar Insinyur dari Universitas Brawijaya, Malang, jurusan Teknik Mesin.

Tonny Kusnadi
Komisaris

Cyrillus Harinowo (62 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Komisaris Independen BCA
sejak 25 Juni 2003. Saat ini juga menjadi Komisaris Independen di PT Unilever Indonesia sejak 2004.
Sebelum bergabung dengan BCA, Cyrillus Harinowo berkarya di Bank Indonesia (BI) selama kurang
lebih dua puluh lima tahun, antara lain sebagai Kepala Urusan Pasar Uang dan Giralisasi dan Urusan
Operasi Pengendalian Moneter (1994-1998), pejabat setingkat Direktur. Selain itu pernah menjadi
Alternate Executive Director dan Technical Assistance Advisor di Monetary and Exchange Affairs
Department di International Monetary Fund (IMF), Washington (1998-2003). Selama beberapa periode
menjadi anggota delegasi sidang Inter Governmental Group on Indonesia (IGGI) dan Consultative
Group for Indonesia (CGI), serta sidang tahunan IMF dan Bank Dunia. Cyrillus Harinowo juga pernah
menjabat berbagai jabatan manajerial di pemerintahan dan non pemerintahan, dan pernah menjabat
sebagai Staf Menteri Perdagangan (1988-1989). Aktif sebagai staf pengajar di beberapa universitas
terkemuka di Jakarta, serta menjadi pembicara dan penulis artikel di seminar-seminar maupun forum-
Cyrillus Harinowo forum di dalam dan di luar negeri serta media massa. Cyrillus Harinowo menulis buku tentang hutang
Komisaris Independen publik Indonesia (2002), tentang IMF (2004) dan buku Musim Semi Perekonomian Indonesia (2005).
Menyandang gelar Doktorandus di bidang Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada (1977). Meraih
gelar Master Development Economics, Center for Development Economics dari Williams College,
Massachusetts (1981), dan Doktor Moneter dan Ekonomi Internasional dari Vanderbilt University,
Nashville, Tennessee, Amerika Serikat (1985).

568
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Sigit Pramono (57 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Komisaris Independen BCA sejak
20 Agustus 2008. Sebelum bergabung dengan BCA menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Negara
Indonesia (2003-2008). Sigit Pramono juga pernah menjabat berbagai posisi penting di beberapa bank
dan lembaga keuangan lainnya, diantaranya sebagai Direktur Utama Bank Internasional Indonesia
(2002-2003), Senior Vice President of Credit Recovery Bank Mandiri (1999-2002), Head of Loan
Workout Division Bank Mandiri (1999), Head of Loan Remedial Division Bank Exim (1998-1999), Head
of Loan Syndication Department Bank Exim (1997-1998), Vice President Director Merincorp (Merchant
Investment Corporation) (1992-1997), dan Direktur Exim Leasing (1988-1992). Memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro (1983) dan gelar MBA di bidang International Business
Management dari Prasetiya Mulya Business School, Jakarta (1995).

Sigit Pramono
Komisaris Independen

Raden Pardede (55 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Komisaris Independen BCA sejak
15 Mei 2006 dan menjadi anggota Dewan Komisaris BCA sejak 6 Mei 2004. Saat ini juga menjabat
sebagai Komisaris Independen PT Adaro Energy Tbk. Komisaris Utama PT Perusahaan Pengelola
Aset (PPA) adalah posisi yang diemban dari 2008 sampai 2009 setelah sebelumnya menjabat sebagai
Wakil Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (2004-2008). Selain itu, Raden Pardede pernah
menjabat berbagai jabatan di beberapa perusahaan dan pemerintahan, antara lain Wakil Ketua Komite
Ekonomi Nasional (2010-2014), Staf Khusus Menteri Keuangan (2008-2010), Ketua Forum Stabilitas
Sistem Keuangan Indonesia (2007-2009), Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan (2008-
2009), Ketua Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Indonesia (2004-2005), Staf Khusus Menko
Perekonomian RI (2004-2005), Direktur Eksekutif PT Danareksa (2002-2004), Wakil Koordinator
Tim Asistensi Menteri Keuangan RI (2000-2004), Chief Economist dan Kepala Divisi PT Danareksa
(1995-2002), Pendiri Danareksa Research Institute (1995), Konsultan di World Bank (1994-1995), Staf
Raden Pardede Perencanaan di Departemen Perindustrian RI (1985-1990), dan Process Engineer di PT Pupuk Kujang
Komisaris Independen (1985). Raden Pardede adalah pengajar tamu di Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, dan
Prasetiya Mulya Business School. Meraih gelar Insinyur dari Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik
Kimia (1984) dan gelar PhD pada bidang Ekonomi dari Boston University, Amerika Serikat (1995).

569
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Profil Direksi
Jahja Setiaatmadja (60 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Presiden Direktur BCA
sejak tanggal 17 Juni 2011, bertanggung jawab atas Koordinasi Umum serta membawahi Divisi Audit
Internal, Sekretariat Perusahaan dan Biro Anti Fraud. Sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden
Direktur BCA (2005-2011) dengan tanggung jawab terakhir atas bisnis Perbankan Cabang, Divisi
Tresuri, Divisi Perbankan Internasional, dan kantor-kantor perwakilan di luar negeri. Jahja Setiaatmadja
pernah menjabat sebagai Direktur BCA (1999-2005) serta memangku berbagai jabatan manajerial di
BCA sejak tahun 1990. Sebelum bergabung dengan BCA, menjabat sebagai Direktur Keuangan pada
perusahaan otomotif Indonesia terkemuka, Indomobil (1989-1990), serta memegang berbagai jabatan
manajerial pada perusahaan farmasi terbesar di Indonesia, Kalbe Farma (1980-1989) dengan jabatan
terakhir sebagai Direktur Keuangan. Memulai karir di tahun 1979 sebagai akuntan pada perusahaan
akuntan (PriceWaterhouse). Memperoleh gelar sarjana dalam bidang Akuntansi dari Universitas
Indonesia.
Jahja Setiaatmadja
Presiden Direktur

Eugene Keith Galbraith (63 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur
BCA sejak tanggal 25 Agustus 2011, setelah sebelumnya menjabat sebagai Presiden Komisaris BCA
dari tahun 2002 hingga tahun 2011. Eugene Keith Galbraith menjalankan supervisi umum atas Direktur
Kepatuhan, Direktur Manajemen Risiko dan Direktur Pengendalian Risiko Kredit, serta bertanggung
jawab atas Divisi Keuangan dan Perencanaan selain melakukan fungsi pemantauan dan penyelarasan
secara menyeluruh terhadap pengelolaan entitas anak. Sebelum bergabung dengan BCA, menjabat
sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Bank NISP Tbk (2000-2006), Chairman Asiawise.com (1999-
2001), Managing Director ABN AMRO Asia (1996-1998) dan sebagai Presiden Direktur pada HG Asia
Indonesia (1990-1996). Selain itu juga pernah menjadi penasihat Departemen Keuangan (1988-1990)
dan penasihat perencanaan ekonomi di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia (1984-1988). Meraih
gelar BA di bidang Filosofi (1974), gelar M. Phil di bidang Sejarah Ekonomi (1978) dan gelar PhD di
bidang Antropologi (1983) dari Johns Hopkins University, Amerika Serikat.
Eugene Keith Galbraith
Wakil Presiden Direktur

Dhalia Mansor Ariotedjo (58 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Direktur BCA sejak 5
Juni 2001, bertanggung jawab atas Grup Bisnis Korporasi, Divisi Tresuri, Divisi Perbankan Internasional,
dan kantor-kantor perwakilan di luar negeri. Selain itu, Dhalia Mansor Ariotedjo juga memantau
perkembangan usaha entitas anak BCA yang bergerak di bidang remittance, BCA Finance Limited dan
entitas anak BCA yang bergerak di bidang sekuritas, PT BCA Sekuritas. Sebelum bergabung dengan
BCA, Dhalia Mansor Ariotedjo pernah menjabat berbagai posisi manajerial di Citibank, N.A. di Kuala
Lumpur dan Jakarta (1982-1992). Dhalia Mansor Ariotedjo bekerja di Chase Manhattan Bank, Jakarta
(1992-2001) dan menjabat sebagai Vice President Investment Banking Group (1998-2001), Vice
President Corporate Banking Group (1996-1998), dan Vice President Kepala Bagian Lembaga
Keuangan, Sektor Pemerintah dan Corporate Trust (1992-1996). Memperoleh gelar MBA di bidang
Keuangan dari George Washington University, Washington DC, Amerika Serikat.

Dhalia Mansor Ariotedjo


Direktur

570
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Anthony Brent Elam (56 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Direktur BCA sejak 20 Mei
2002, bertanggung jawab atas Manajemen Risiko, Penyelamatan Kredit dan Pengamanan Teknologi
Informasi, serta melakukan fungsi pemantauan risiko entitas anak dalam rangka manajemen risiko
konsolidasi dan integrasi. Sebelum bergabung dengan BCA, menjabat sebagai Staf Ahli Ketua Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), sebagai Advisor di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia,
suatu institusi keuangan yang terafiliasi dengan Pemerintah Indonesia dan bergerak di bidang
sekuritas, manajemen investasi dan modal ventura (1996-2001), Vice President PT Dieng Djaya,
perusahaan pengolahan makanan (1994-1996), dan Vice President Citibank (1986-1994). Anthony
Brent Elam adalah lulusan dari Georgetown University dan memperoleh gelar MBA di bidang Keuangan
dan Bisnis Internasional dari New York University, Amerika Serikat.

Anthony Brent Elam


Direktur

Suwignyo Budiman (65 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Direktur BCA sejak 20 Mei
2002, bertanggung jawab atas bisnis Perbankan Cabang yang meliputi Divisi Bisnis Ritel dan Komersial,
Divisi Pengembangan Dana dan Jasa, dan Cash Management. Selain itu Suwignyo Budiman juga
memantau perkembangan usaha entitas anak BCA yang bergerak di bidang Syariah, PT BCA Syariah
serta entitas anak yang bergerak di bidang asuransi, PT Asuransi Umum BCA BCA Insurance.
Sebelum bergabung dengan BCA, Suwignyo Budiman memulai karirnya sebagai Sistem Analis di Bank
Rakyat Indonesia (BRI) sejak tahun 1975 dan pernah menjabat berbagai posisi manajerial termasuk
Kepala Divisi Teknologi (1992-1995), Staf Khusus Direksi (1995-1996), Pemimpin Wilayah Palembang
(1996-1998) dan Kepala Divisi Operasional (1998-2000). Jabatan terakhir beliau adalah Pemimpin
Wilayah BRI Jawa Tengah. Selain itu juga pernah ditugaskan sebagai anggota Tim Kuasa Direksi di
BCA (Mei 1998-Juli 1998). Meraih gelar MBA dari University of Arizona, Amerika Serikat.

Suwignyo Budiman
Direktur

Subur Tan (55 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Direktur BCA sejak 20 Mei 2002,
bertanggung jawab atas Satuan Kerja Kepatuhan, Hukum, Divisi Sumber Daya Manusia serta Divisi
Pembelajaran dan Pengembangan. Bergabung dengan BCA sejak tahun 1986 dan telah memangku
beberapa posisi manajerial termasuk sebagai Kepala Bidang Kredit Kantor Pusat Operasional
(1991-1995), Kepala Biro Hukum (1995-1999) dan Wakil Kepala Divisi Hukum (1999-2000) dengan
posisi terakhir sebagai Kepala Satuan Kerja Hukum sebelum ditunjuk menjadi anggota Direksi BCA.
Menyelesaikan pendidikan terakhirnya dalam program spesialisasi Notariat Fakultas Hukum di
Universitas Indonesia.

Subur Tan
Direktur

571
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Henry Koenaifi (56 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Direktur BCA sejak 13 Februari
2008, bertanggung jawab atas Perbankan Individu BCA yang terdiri dari bisnis kredit pemilikan rumah,
kredit kendaraan bermotor (roda empat dan roda dua), bisnis kartu kredit, wealth management dan
layanan BCA Prioritas, serta memantau perkembangan anak usaha BCA yaitu PT BCA Finance yang
bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor roda empat, PT Central Santosa Finance (CS
Finance) yang bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor roda dua, serta PT Asuransi Jiwa
BCA (BCA Life) yang bergerak di bidang asuransi jiwa. Sebelum menjabat sebagai Direktur BCA, Henry
Koenaifi adalah Presiden Direktur PT BCA Finance (2000-2008). Ditunjuk oleh Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN) untuk menjabat sebagai Koordinator Tim Pengelola PT Bank Bali Tbk
dan anggota Tim Pengelola Bank Jaya (1999-2000). Bergabung dengan BCA sejak tahun 1989 dan
menempati berbagai jabatan manajerial, baik di kantor cabang maupun kantor pusat. Sebelum memulai
karirnya di industri perbankan dan bergabung dengan BCA pada tahun 1989, Henry Koenaifi bekerja
Henry Koenaifi di IBM, suatu perusahaan global di bidang teknologi informasi, selama 6 tahun. Memperoleh gelar
Direktur Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Katholik Parahyangan (1984) dan melanjutkan pendidikannya pada
Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) pada tahun 2000. Selanjutnya, menyelesaikan
pendidikannya dan memperoleh gelar MBA dari Monash University, Melbourne, Australia (2001).

Armand Wahyudi Hartono (40 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Direktur BCA sejak
14 September 2009, bertanggung jawab atas divisi operasional yaitu Operasi Pembayaran Domestik,
Layanan Perbankan Elektronik, Layanan Perbankan Internasional serta Strategi dan Pengembangan
Operasi - Layanan. Selain itu juga bertanggung jawab atas Teknologi Informasi. Sebelumnya, pernah
menjabat sebagai Kepala Perencanaan dan Pembinaan Wilayah BCA (2004-2009). Sebelum bergabung
dengan BCA, Armand Wahyudi Hartono pernah menjabat berbagai posisi manajerial pada PT Djarum
(1998-2004) dengan beberapa posisi sebagai Direktur Keuangan, Deputy Purchasing Director dan
Kepala Sumber Daya Manusia. Armand Wahyudi Hartono menjadi analis pada Global Credit Research
and Investment Banking, JP Morgan Singapura (1997-1998). Armand Wahyudi Hartono adalah lulusan
University of California, San Diego (1996) dan meraih gelar Master of Science di bidang Engineering
Economic-System and Operation Research (1997) dari Stanford University, Amerika Serikat.

Armand Wahyudi Hartono


Direktur

572
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Erwan Yuris Ang (56 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Direktur sejak 25 Agustus
2011 dan ditunjuk sebagai Direktur Independen sejak 7 April 2014. Sebagai Direktur Wilayah dan
Pendukung Cabang, Erwan Yuris Ang bertanggung jawab sebagai pelaksana harian, pembina dan
pemantau operasional wilayah dan cabang, serta bertanggung jawab atas divisi pendukung cabang
yaitu Divisi Pengadaan, Satuan Kerja Manajemen Jaringan & Perencanaan Wilayah serta Layanan
Kredit. Sebelumnya Erwan Yuris Ang pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah di Jakarta,
Surabaya, Medan dan Malang (2000-2011). Beliau menjabat sebagai Kepala Cabang BCA Bandung
(1995-2000), Kepala Cabang BCA Pekanbaru (1989-1995), dan Kepala Bidang Kredit di Cabang BCA
Pekanbaru (1987-1989). Karir beliau di BCA dimulai sejak tahun 1985 sebagai trainee di BCA Medan.
Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Satyagama dan gelar Magister Hukum Bisnis dari
Universitas Trisakti, Jakarta.

Erwan Yuris Ang


Direktur Independen

Rudy Susanto (53 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Direktur BCA sejak 21 Juli
2014, bertanggung jawab atas Analisa Risiko Kredit. Sejak bergabung dengan BCA pada tahun 2002,
Rudy Susanto pernah menjabat berbagai posisi manajerial yaitu sebagai Executive Vice President
Grup Analisa Risiko Kredit (2011-2014), Kepala Grup Analisa Risiko Kredit (2004-2011), dan Kepala
Divisi Kredit (2002-2004). Sebelum bergabung dengan BCA, pernah menjabat di Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN) sebagai Kepala Divisi Loan Work Out II (2001-2002) dan Senior Credit
Officer (1999-2001). Selain itu, pernah bergabung dengan PT Bank LTCB Central Asia (perusahaan
patungan antara The Long-Term Credit Bank of Japan Ltd. dan PT Bank Central Asia Tbk) sebagai Vice
President Corporate Finance (1998-1999), Senior Manager Corporate Finance (1996-1998), Manager
Corporate Finance (1995), dan Assistant Manager Corporate Finance (1994). Memulai karir di PT
Danamon Indonesia Tbk pada tahun 1992 sebagai trainee dalam Credit Marketing Program. Meraih
gelar sarjana dalam bidang Teknik Sipil dari Universitas Tarumanagara dan memperoleh gelar MBA
Rudy Susanto dalam bidang Keuangan dari the University of Tennessee, Knoxville, Amerika Serikat.
Direktur

573
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Profil Komite Audit


Cyrillus Harinowo menjabat sebagai Ketua Komite Audit PT Bank Central Asia Tbk sejak tahun 2015.
Saat ini juga merangkap sebagai Komisaris Independen. Informasi detail dapat dilihat pada bagian
Profil Dewan Komisaris di halaman 568.

Cyrillus Harinowo
Ketua

Inawaty Handoyo (64 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai anggota Komite Audit
BCA sejak 25 November 2008, setelah berkarya di Divisi Audit Internal selama 28 tahun. Sebelum
bergabung dengan BCA, pernah menjabat sebagai Kepala Keuangan di PT Naintex (1976-1980). Saat
ini, Inawaty Handoyo masih menjadi pengajar dalam bidang Auditing di Universitas Katolik Atma
Jaya, Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), dan The Institute of Internal Auditors Indonesia serta
menjadi anggota Dewan Sertifikasi Qualified Internal Auditor (DS-QIA) sejak tahun 2007. Sejak tahun
2010, berprofesi sebagai konsultan (tenaga ahli) untuk berbagai proyek konsultasi yang dilaksanakan
oleh Divisi Konsultasi Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), khususnya di bidang Audit Internal.
Memiliki lima sertifikat profesi di bidang Auditing yaitu Qualified Internal Auditor (QIA), Certified Internal
Auditor (CIA), Certified Information System Auditor (CISA), Certified Financial Services Auditor (CFSA),
dan Certification in Risk Management Assurance (CRMA). Meraih gelar Sarjana di bidang Ekonomi
jurusan Perusahaan/Manajemen (1976) dan Jurusan Akuntansi (1979) dari Fakultas Ekonomi
Inawaty Handoyo Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, serta gelar Magister Manajemen dari Prasetiya Mulya
Anggota Business School, Jakarta (2003).

574
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Ilham Ikhsan (65 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai anggota Komite Audit BCA sejak
23 Juni 2011. Sebelum bergabung dengan BCA, bekerja di Bank Indonesia selama 30 tahun, dengan
sebagian besar karirnya dalam bidang Supervisi Perbankan, serta pernah menjabat sebagai Kepala
Perwakilan Bank Indonesia di Singapura (2002-2005) dan posisi terakhirnya menjelang pensiun
dari Bank Indonesia adalah Direktur Unit Khusus Penyelesaian Aset (2005-2008). Setelah pensiun,
Ilham Ikhsan menjabat sebagai Bendahara/Direktur Keuangan di Yayasan Kesejahteraan Karyawan
Bank Indonesia atau YKK-BI (2008-2010). Menamatkan pendidikan S1 dari jurusan Akuntansi dari
Universitas Airlangga (1978) dan meraih gelar Master of Science di bidang Economic Development
and International Trade dari Colorado State University, Amerika Serikat (1984).

Ilham Ikhsan
Anggota

575
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Profil Komite Pemantau Risiko

Sigit Pramono menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko PT Bank Central Asia Tbk sejak tahun
2015. Saat ini juga merangkap sebagai Komisaris Independen. Informasi detail dapat dilihat pada
bagian Profil Dewan Komisaris di halaman 569.

Sigit Pramono
Ketua

Endang Swasthika Wibowo (54 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai anggota Komite
Pemantau Risiko sejak 28 Juni 2007. Endang Swasthika Wibowo adalah akademisi dan peneliti
dalam bidang manajemen risiko, keuangan dan perbankan. Sebelumnya pernah menjabat sebagai
Ketua Program Magister Management Perbankan di ABFII, Perbanas, pelatih untuk Risk Management
(Certified GARP BSMR), Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Perbanas (2000-
2006), Staf Ahli bidang Ekuinbank di Badan Legislasi DPR-RI (2000-2005), Komisaris PT Putera Lintas
Kemas, Air Freight Forwarder Co (2000-2004), dan Ketua Jurusan Manajemen, STIE Perbanas (1990-
1993). Endang Swasthika Wibowo adalah lulusan Fakultas Ekonom Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta (1985) dan meraih gelar Diploma di bidang Banking & Finance (1996), serta gelar Master di
bidang Perbankan dari Monash University, Australia (1998).

Endang Swasthika Wibowo


Anggota

Wimpie Rianto (68 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko
BCA sejak 1 Februari 2015. Wimpie Rianto adalah praktisi di bidang perbankan yang berpengalaman,
termasuk di bidang Manajemen Risiko. Sebelumnya pernah menjabat berbagai posisi manajerial di
BCA sejak tahun 1976 hingga 1994, serta menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Bank LTCB Central
Asia (1994-1997), dan Presiden Direktur Bank Yama (1997-1999). Kembali bergabung di BCA pada
tahun 1999 hingga 2002 sebagai Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan. Posisi terakhirnya
sebelum menjabat sebagai Komite Pemantau Risiko BCA adalah Direktur Kepatuhan (2004-2007) dan
Komisaris Independen (2007-2014) Bank Sinar Mas. Memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Ekonomi
dari Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta (1972). Wimpie Rianto juga aktif mengikuti berbagai
pelatihan profesional dan peningkatan keahlian diantaranya dalam bidang manajemen risiko, baik di
dalam maupun luar negeri.

Wimpie Rianto
Anggota

576
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Profil Komite Remunerasi dan


Nominasi
Raden Pardede menjabat sebagai Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank Central Asia Tbk
sejak tahun 2007. Saat ini juga merangkap sebagai Komisaris Independen. Informasi detail dapat
dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris di halaman 569.

Raden Pardede
Ketua

Djohan Emir Setijoso menjabat Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank Central Asia Tbk
sejak tahun 2011. Saat ini beliau juga merangkap sebagai Presiden Komisaris. Informasi detail dapat
dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris di halaman 568.

Djohan Emir Setijoso


Anggota

Lianawaty Suwono (49 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai anggota Komite Remunerasi
dan Nominasi sejak 28 Juni 2007. Karirnya di BCA di mulai sejak tahun 1991 sebagai management
trainee dalam Program Pengembangan Manajemen BCA dan kemudian ditunjuk sebagai Business
Analyst di Divisi Sistem Informasi (1992-1996). Dalam perjalanan karirnya, Lianawaty Suwono
sempat menduduki berbagai posisi manajerial, seperti Kepala Urusan HR Operations Support
(1996-1998), Kepala Biro HR Operation System and Support (1998-1999), Kepala Biro Management
Development Program dan Kepala Biro Career Development (1999-2000), Kepala Biro HR Resourcing
and Development (2000-2002), Wakil Kepala Divisi Sumber Daya Manusia (2002-2006), dan saat ini
menjabat sebagai Kepala Divisi Human Capital Management (2006-sekarang). Lianawaty Suwono
adalah lulusan Business Information Computing Systems, San Francisco State University, California,
USA.

Lianawaty Suwono
Anggota

577
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Profil Komite Tata Kelola Terintegrasi

Sigit Pramono menjabat sebagai Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi PT Bank Central Asia Tbk
sejak 30 Juni 2015. Saat ini beliau juga merangkap sebagai Komisaris Independen dan Ketua Komite
Pemantau Risiko. Informasi lebih detail dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris di halaman
569.

Sigit Pramono
Ketua (merangkap
Komisaris Independen
Entitas Utama)

Adhi Gunawan Budirahardjo (60 tahun) menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi
BCA sejak 30 Juni 2015. Saat ini juga merangkap sebagai Komisaris Independen PT BCA Finance dan
Ketua Komite Audit PT BCA Finance, sejak 1 Juli 2012. Adhi Gunawan Budirahardjo pernah menjadi
Kepala Kantor Cabang Utama BCA (1991-2000), Kepala Kantor Wilayah IV Denpasar, Bali (2000-2005).
Kepala Kantor Wilayah VII Malang, Jawa Timur (2005-2008), dan menjadi Kepala Kantor Wilayah IX
Jakarta (2008-2011). Adhi Gunawan Budirahardjo juga sempat menjadi Senior Advisor to Board of
Director PT ACE Jaya Proteksi (2012-2014). Menyelesaikan pendidikan Akuntansi di Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Indonesia, Jakarta.

Adhi Gunawan Budirahardjo


Anggota (merangkap
Komisaris Independen
PT BCA Finance)

Gustiono Kustantio (62 tahun) menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi BCA sejak
30 Juni 2015. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT Asuransi Umum BCA sejak
2011. Sebelum bergabung dengan BCA, dalam kurun waktu 1979-2011, Gustiono Kustantio pernah
menjabat berbagai posisi senior, baik di industri keuangan maupun non keuangan, di antaranya VP
Citibank N.A Jakarta, Direktur PT Bank Tiara Asia Tbk (kemudian merger dengan PT Bank Danamon
Tbk), Kepala Divisi Bank Restructuring Unit BPPN, Wakil Presiden Direktur PT Bank Internasional
Indonesia Tbk (sekarang PT Bank Maybank Indonesia Tbk), Direktur PT Tri Polyta Indonesia Tbk
(sekarang PT Chandra Asri Petrochemical Tbk), CFO PT Broadband Multimedia Tbk (sekarang PT First
Media Tbk), dan Presiden Direktur PT Indonesia Air Transport Tbk. Gustiono Kustantio meraih gelar
Insinyur dari Fakultas Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, Surabaya (1979) serta Master of Business
Administration dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI), pada 1988.

Gustiono Kustianto
Anggota (merangkap
Komisaris Independen
PT Asuransi Umum BCA)

578
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Suyanto Sutjiadi (61 tahun) menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi BCA sejak 30
Juni 2015, setelah berkarya 32 tahun di BCA dan 3 tahun di PT Bank BCA Syariah. Suyanto Sutjiadi
mengawali karir di BCA Palembang sebagai petugas kliring, pada 1978. Pada 1983, bertugas di Bank
Indonesia sebagai utusan BCA sebagai counterpart Kredit Investasi Kecil (KIK) dan Kredit Modal
Kerja Permanen (KMKP). Setahun kemudian bertugas di bagian Tabanas dan Taska. Suyanto Sutjiadi
sempat menjadi Authorized Signer BCA Palembang (1985-1986). Kemudian berturut-turut dari
periode 1987-2004 menjadi Kepala Kantor Cabang Pembantu Palembang, Kepala Kantor Cabang BCA
Pangkal Pinang, Kepala Kantor Cabang Jambi, Kepala Kantor Cabang Hayam Wuruk, Kepala Kantor
Cabang Gajah Mada, Kepala Kantor Cabang Wisma Asia, serta menjadi Kepala Kantor Wilayah V
Medan. Suyanto Sutjiadi pensiun dari BCA pada 2010. Namun, pada 2013 ditunjuk sebagai Komisaris
Independen BCA Syariah. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Univesitas Sriwijaya, Palembang.

Suyanto Sutjiadi
Anggota (merangkap
Komisaris Independen
PT Bank BCA Syariah)

Pudjianto (59 tahun) menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi BCA sejak 30 Juli 2015.
Saat ini juga merangkap sebagai Komisaris Independen PT Asuransi Jiwa BCA dan Ketua Komite Audit
PT Asuransi Jiwa BCA, sejak November 2014. Sebelum bergabung dengan BCA, Pudjianto berkarir di
PT Asuransi Kesehatan Indonesia (PT Askes - Persero) selama 31 tahun dan PT Asuransi Jiwa InHealth
Indonesia selama lima tahun. Mengawali karir di PT Askes sebagai staf di Bidang Keuangan, pada
1977 di Jakarta. Karirnya merangkak naik dengan menjadi Asisten Manajer bidang Keuangan (1983-
1987), Manajer Bidang Akuntansi (1988-1999), dan General Manager Bidang Akuntansi (2000-2008).
Pada 2009-2013, Pudjianto sempat menjadi Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Umum
PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, Jakarta. Menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Administrasi
Niaga, Universitas Terbuka Jakarta, pada tahun 1990 dan S2 Manajemen Keuangan di Sekolah Tinggi
Manajemen IMMI Jakarta, tahun 2002.

Pudjianto
Anggota (merangkap
Komisaris Independen
PT Asuransi Jiwa BCA)

579
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Inawaty Handoyo (64 tahun) menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak 30
Juli 2015. Saat ini juga merangkap sebagai Pihak Independen BCA dan anggota Komite Audit BCA.
Informasi lebih detail dapat dilihat pada bagian Profil Komite Audit di halaman 574.

Inawaty Handoyo
Anggota (merangkap Pihak
Independen Entitas Utama)

Sutedjo Prihatono (47 tahun) menjabat sebagai anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi sejak 30
Juni 2015. Saat ini juga merangkap sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah PT Bank BCA Syariah.
Sebelum bergabung dengan PT Bank BCA Syariah, Sutedjo Prihatono berkarir di PT Bank Muamalat
Indonesia sebagai Senior Corporate Banking (1993-2004), lalu menjadi Direktur Karim Business
Consultant (2004-2014). Pada tahun 2010-2015, Sutedjo Prihatono menjadi Komite Audit dan
Pemantau Risiko PT Bank BCA Syariah. Menyelesaikan pendidikan S1 dari Fakultas Ekonomi jurusan
Manajemen Universitas Krisnadwipayana (1993) serta Magister Manajemen dari Binus Business
School (2014).

Sutedjo Prihatono
Anggota (merangkap
Anggota Dewan Pengawas
Syariah PT Bank BCA
Syariah)

580
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Profil Sekretaris Perusahaan

Inge Setiawati (48 tahun) berdomisili di Indonesia, menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan BCA
sejak 1 Agustus 2011. Karirnya di BCA dimulai pada tahun 1990 sebagai trainee dalam Program
Pengembangan Manajemen BCA. Inge Setiawati kemudian menjabat sebagai Kepala Bagian Ekspor
Impor di Kantor Cabang Utama Matraman, Jakarta (1991-1992). Dalam perjalanan karirnya, Inge
Setiawati menduduki berbagai posisi manajerial di beberapa kantor cabang BCA, seperti Pimpinan
Kantor Cabang Pembantu (1992-1994), Wakil Pimpinan Kantor Cabang Utama (1995-1998), dan
Kepala Kantor Cabang Utama (1998-2011). Meraih gelar Sarjana dalam bidang Teknik Arsitektur dari
Institut Teknologi Bandung, dan menyelesaikan program studi S2 dalam bidang Manajemen Keuangan
pada Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Selain itu, Inge Setiawati juga telah mengikuti berbagai
pelatihan di bidang hukum, akuntansi dan praktik kesekretariatan perusahaan.

Inge Setiawati
Sekretaris Perusahaan

581
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi

per 31 Desember 2015

Dewan Komisaris

Djohan Emir Setijoso Presiden Komisaris

Tonny Kusnadi Komisaris

Sigit Pramono Komisaris Independen

Cyrillus Harinowo Komisaris Independen

Raden Pardede Komisaris Independen

Direksi

Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur

Eugene Keith Galbraith Wakil Presiden Direktur

Dhalia Mansor Ariotedjo Direktur Bisnis Korporasi

Anthony Brent Elam Direktur Manajemen Risiko

Suwignyo Budiman Direktur Bisnis Cabang

Subur Tan Direktur Kepatuhan

Henry Koenaifi Direktur Perbankan Individu

Armand Wahyudi Hartono Direktur Operasi dan Teknologi Informasi

Erwan Yuris Ang Direktur Wilayah dan Pendukung Cabang (Direktur Independen)

Rudy Susanto Direktur Kredit

582
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Pejabat Senior
Per 31 Desember 2015

Nama Jabatan
Iwan Senjaya Kepala Kantor Wilayah I, Bandung

Gunawan Budi Santoso Kepala Kantor Wilayah II, Semarang

Ratna Yanti Kepala Kantor Wilayah III, Surabaya

Frengky Chandra Kusuma Kepala Kantor Wilayah IV, Denpasar

Lukman Kepala Kantor Wilayah V, Medan

Darmawan Kepala Kantor Wilayah VI, Palembang

Djoko Rosmiatun Mijaata Kepala Kantor Wilayah VII, Malang

Haryono Wongsonegoro Kepala Kantor Wilayah VIII, Pondok Indah, Jakarta

Susanto Angkawinata Kepala Kantor Wilayah IX, Matraman, Jakarta

Eva Agrayani Tjong Kepala Kantor Wilayah X, KPO Asemka, Jakarta

Allan Sriwulandari Kepala Kantor Wilayah XI, Balikpapan

Freddy Suliman Kepala Kantor Wilayah XII, Wisma Asia, Jakarta

Arif Singgih Halim Wijaya Kepala Satuan Kerja Kepatuhan

Deddy Mulyadi Hendrawinata Kepala Grup Analisa Risiko Kredit

Djulijanto Liong Kepala Grup Analisa Risiko Kredit

Edmund Tondobala Kepala Divisi Perbankan Internasional

Eduard Guntoro Purba Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko

Edy Gunawan Kepala Grup Analisa Risiko Kredit

Grace Putri Aju Dewijany Kepala Grup Analisa Risiko Kredit

Gunawan Prayogo Kepala Grup Corporate Banking

Hendra Tanumihardja Kepala Satuan Kerja Manajemen Jaringan dan Perencanaan Wilayah

Hermanto Kepala Grup Hukum

Herwandi Kuswanto Kepala Divisi Individual Customer Business Development

Iman Sentosa Kepala Delivery Channel & Middleware Application Management*

Ina Suwandi Kepala Divisi Pengembangan Dana dan Jasa

Inge Setiawati Sekretaris Perusahaan

Jacobus Sindu Adisuwono Kepala Divisi Audit Internal

Jip Tommy Sutanto Kepala Sentral Layanan Kredit

Joanes Justira Gunawan Kepala Sentra Layanan Perbankan Elektronik

Kho Vicentius Chandra Khosasih Kepala Core Application Management*

Kristian Marbun Kepala Grup Corporate Banking

Lanny Budiati Kepala Sentra Layanan Perdagangan dan Pembayaran Internasional

Lay Susiana Santoso Kepala Grup Corporate Finance

Lena Setiawati Kepala Divisi Pembelajaran dan Pengembangan

Lianawaty Suwono Kepala Divisi Human Capital Management

Lilik Winarni Kepala Divisi Strategi & Pengembangan Operasi Layanan

Lim Handoyo Kepala Kantor Cabang Korporasi Menara BCA

Linus Ekabranko Windoe Kepala Divisi Tresuri

Liston Nainggolan Kepala Divisi Bisnis Komersial dan SME

Lukman Hadiwijaya Kepala Satuan Kerja Enterprise Security

Mathilda Simon Kepala Unit Bisnis Kredit Konsumer

Mira Wibowo Kepala Grup Pemasaran Consumer Card

583
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Pejabat Senior - lanjutan

Nama Jabatan
Niniek Surijanti Rahardja Kepala Grup Pengelolaan Merchant & Kantor Fungsional Consumer Card

Nur Hermawan Thendean Executive Vice President Strategic Information Technology Group

Ong Sukianto **
Kepala Divisi Logistik dan Gedung (Pejabat Sementara)

Raymon Yonarto Kepala Divisi Keuangan dan Perencanaan

Rickyadi Widjaja Kepala Grup Analisa Risiko Kredit

Rusdianti Salim Kepala Satuan Kerja Cash Management

Santoso Kepala Grup Layanan dan Pendukung Bisnis Consumer Card

Soeni Atonie Kepala Biro Anti Fraud

Sri Indrajanti Dewi Kepala Grup Corporate Banking

Sugito Lie **
Kepala Information Technology Management Office*

Sunandar Suryajaya Kepala Sentra Operasi Pembayaran Domestik

Theresia Endang Ratnawati Kepala Grup Hukum

Tjahjadi Sufrapto Kepala Grup Analisa Risiko Kredit

Widjaja Stephen Kepala Grup Analisa Risiko Kredit

Wira Chandra Kepala Grup Corporate Banking

* Bertanggung jawab pada Executive Vice President Strategic Information Technology Group
** Terdapat perubahan Pejabat Senior setelah 31 Desember 2015 sampai dengan 31 Januari 2016, dimana per 1 Januari 2016 Sugito Lie ditunjuk sebagai Kepala Divisi
Logistik dan Gedung menggantikan Budi Sutrisno yang pensiun dan Ong Sukianto yang sebelumnya menjadi pejabat sementara

584
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Struktur Pemegang Saham


Struktur Pemegang Saham Pengendali
Per 31 Desember 2015

Robert Budi Hartono Bambang Hartono


(Pemegang Saham Pengendali) (Pemegang Saham Pengendali)
51,00% 49,00%

Keterangan:
Brolonna Investment Ltd.
100,00% Pengendali

Jalur Pengendalian

* Alaerka Investment Ltd. memiliki 92,18% saham


Alaerka Investment Ltd. pada FarIndo Investments (Mauritius) Ltd.
92,18%* (FarIndo). Saham Tresuri FarIndo adalah sebesar
7,82%.

** Pada komposisi saham yang dimiliki masyarakat,


sebesar 2,96% dimiliki oleh pihak yang terafiliasi
FarIndo Investments Masyarakat dengan Ultimate Shareholders, sebesar 0,02%
(Mauritius) Ltd. 52,85%** dimiliki oleh Robert Budi Hartono dan sebesar
47,15%* 0,02% dimiliki oleh Bambang Hartono.

Selain itu, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki
0,25% saham BCA. Masing-masing pemegang
saham masyarakat memiliki kurang dari 5%
saham BCA.

Komposisi saham yang dimiliki masyarakat juga
termasuk kepemilikan Anthony Salim terhadap
saham BCA sebesar 1,76%.

Kelompok Pemegang Saham Terbesar


per 31 Desember 2015

Jumlah Saham
No Pemegang Saham
(dalam juta)
%

1 UOB Kay Hian Private Limited for Farindo Investment 11.126,0 45,13
2 UBS AG Singapore Non-Treaty Omnibus Account - 2091144090 901,7 3,66
UOB Kay Hian Nominees Pte Ltd for United Overseas Bank Limited
3 800,0 3,24
(Account No.352-903-114-7)
4 HSBC LTD-Singapore Branch Private Banking Division Account Clients 711,5 2,89
5 GSI-73752 630,0 2,56
6 LGT BK (Singapore) LTD/CLT TST AC Spore 522,8 2,12
7 CS AG Singapore S/A Farindo Inv (Mauritius) Ltd - 2023904005 500,0 2,03
8 Bank Julius Baer & Co Ltd, Singapore S/A Anthony Salim 434,1 1,76
9 UOB Kay Hian Pte Ltd 354,3 1,44
10 BPJS Ketenagakerjaan - JHT 291,3 1,18
11 GIC S/A Government of Singapore 269,8 1,09
12 Bank Julius Baer and Co Ltd, Singapore Branch 266,0 1,08
13 Credit Suisse AG Singapore Trust Account Client PT Tricipta Mandhala Gumilang - 2023904042 262,7 1,07
14 Credit Suisse AG Singapore Trust Account Client PT Caturguwiratna Sumapala - 2023904041 252,4 1,02
15 Credit Suisse AG SG TR A/C Russel Inv Hldng Ltd - 2023904150 248,5 1,01
16 BNYM SA/NV as Cust of Employees Provident FD Board - 2039844119 239,8 0,97
17 BBH Boston S/A Vangrd EMG MKTS STK INFD 200,5 0,81
18 JPMCB-Virtus Emerging Markets Opportunities Fund - 2157805248 175,9 0,71
19 PT. Prudential Life Assurance - REF 129,8 0,53
20 PT Farindo Investama Indonesia 125,8 0,51

Sumber: Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)

Keterangan:
Beberapa institusi yang tercatat di dalam daftar di atas bertindak sebagai kustodian untuk pemegang saham

585
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Laporan Keuangan FarIndo


Laporan Keuangan
Investments FarIndo
(Mauritius) Investments
Limited dan
(Mauritius)
Entitas Anak Limited dan Entitas Anak
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
Per 31 Desember 2015 dan 2014 Tahun Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014
31 Desember 2015 31 Desember 2014 31 Desember 2015 31 Desember 2014
000 USD 000 USD 000 USD 000 USD

ASET PENDAPATAN
Current assets Pendapatan bunga dan syariah 3.598.318 3.565.268

Kas 1.294.846
1.580.749 Pendapatan provisi dan komisi 638.893 593.708
Giro pada Bank Indonesia 2.740.267
3.138.892 Pendapatan transaksi perdagangan - bersih 161.029 68.091
Giro pada bank-bank lain 612.509
552.717 Pendapatan operasional lainnya 118.521 99.769
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain 4.081.182
970.442 Total Pendapatan 4.516.761 4.326.836
Aset keuangan untuk diperdagangkan 129.401
135.020
Wesel tagih 184.356
260.556 BEBAN
Efek-efek untuk tujuan investasi 3.710.781
5.775.379 Beban karyawan 743.486 706.215
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali 37.367 2.122.702 Beban umum dan administrasi 832.328 728.564
Kredit yang diberikan 27.598.797 27.441.184
Beban lain-lain 88.870
64.921
Aset dari transaksi syariah 212.966
170.520 Beban bunga dan syariah 856.647 956.553
Investasi sewa pembiayaan 12.558 13.475
Beban provisi dan komisi 316 368
Piutang pembiayaan konsumen 537.361
563.038 Beban penyisihan kerugian penurunan nilai
Tagihan akseptasi 534.450
611.172 aset keuangan 267.863 182.406
Aset pajak tangguhan - bersih 234.022
217.496 Total Beban 2.789.510 2.639.027
Jumlah current assets 41.920.863 43.553.342

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 1.727.251 1.687.809
Non-current assets
Aset tetap 704.535
714.165 BEBAN PAJAK PENGHASILAN
Goodwill on consolidation 26.026 26.026
Kini (383.772) (370.498)

Investasi lain-lain 94.752 - Tangguhan 30.593
26.024
Aset lain-lain 625.266
575.986
Jumlah non-current assets 1.450.579 1.316.177 LABA BERSIH 1.374.072 1.343.335

LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:


JUMLAH ASET 43.371.442 44.869.519
Pemilik entitas induk 644.995 631.608
Kepentingan non-pengendali 729.077 711.727
LIABILITAS DAN EKUITAS 1.374.072 1.343.335
Current liabilities
Simpanan dari nasabah 34.324.234 36.127.538

Dana simpanan syariah 25.511 23.967
LABA BERSIH 1.374.072 1.343.335
Simpanan dari bank-bank lain 301.491
303.130 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN :
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan 5.385 1.187
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:
Utang akseptasi 317.370
379.325 Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti (37.452) (60.885)

Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 2.800 - Pajak penghasilan 9.363 15.221
Efek-efek utang yang diterbitkan 204.640
202.172
Liabilitas pajak penghasilan 18.215 20.332
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi:
Pinjaman yang diterima 126.466
248.764 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Liabilitas imbalan pasca-kerja 497.268
541.863 dalam valuta asing (702.452) (93.614)

Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain 552.325
505.468 Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi
Jumlah current liabilities 36.375.705 38.353.746
atas aset keuangan yang tersedia untuk dijual (1.042)
15.517
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN (731.583) (123.761)
Dana syirkah temporer 203.294
157.650 JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 642.489 1.219.574

EKUITAS
Modal saham 550.000
550.000 LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Modal saham diperoleh kembali (327.395)
(327.395) Pemilik entitas induk 280.580 573.723
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam Kepentingan non-pengendali 361.909 645.851
valuta asing (1.169.426) (819.329) 642.489 1.219.574
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas aset
keuangan yang tersedia untuk dijual 1.294 2.337

Saldo laba telah ditentukan penggunaannya 50.449 44.509
Laporan Komitmen dan Kontinjensi Konsolidasian
Saldo laba belum ditentukan penggunaannya 4.274.073
3.703.294 Per 31 Desember 2015 dan 2014
Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk 3.378.995 3.153.416 31 Desember 2015 31 Desember 2014
Kepentingan non-pengendali 3.413.448 3.204.707 000 USD 000 USD

Jumlah Ekuitas 6.792.443 6.358.123 KOMITMEN


Tagihan komitmen :
Fasilitas kredit yang diterima dan belum digunakan 253.980 154.483
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 43.371.442 44.869.519
Posisi pembelian spot dan derivatif 188.290 218.259
- - 442.270 372.742

Liabilitas komitmen :
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
- Committed 7.685.191 7.690.637

Mauritius, 10 Maret 2016 - Uncommitted 2.381.601 2.456.850

Fasilitas kredit kepada bank-bank lain yang belum
digunakan
- Committed 46.869
72.731
Fasilitas Letter of Credit yang diberikan kepada
nasabah 381.481 581.255
Posisi penjualan spot dan derivatif 1.937.572 534.088
Honky Harjo 12.432.714
11.335.561
Direktur KONTINJENSI
Tagihan kontinjensi :
Bank garansi yang diterima 35.030
1.879
- - Pendapatan bunga atas kredit non-performing 14.425
14.061
49.455
15.940
Liabilitas kontinjensi :
Bank garansi yang diterbitkan kepada nasabah 836.192 865.591
836.192 865.591

586
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Struktur Grup Perusahaan


Per 31 Desember 2015

Bidang Usaha Entitas Anak

PT BCA Finance Pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna,


sewa operasi, kegiatan pembiayaan lain berdasarkan persetujuan
instansi yang berwenang

BCA Finance Limited


Money lending dan remittance

PT Bank BCA Syariah


Perbankan Syariah

PT BCA Sekuritas
Perantara perdagangan efek dan penjamin emisi efek

PT Asuransi Umum BCA (BCA Insurance)


Asuransi umum atau kerugian

PT Central Santosa Finance (CS Finance) Pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja, pembiayaan multiguna,
sewa operasi, kegiatan pembiayaan lain berdasarkan persetujuan
instansi yang berwenang

PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life)


Asuransi jiwa

Struktur Kepemilikan Entitas Anak

100% 99,576% 99,9999% 45% 75% 75%

BCA Finance 0,424% BCA 0,0001% BCA 25% CS 25% BCA BCA
Limited Finance Syariah Finance Insurance Sekuritas
100% 100% 100% 70% 100% 75%

99,9996%

0,0004% BCA Life


100%

587
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Informasi Entitas Anak

Per 31 Desember 2015

Nama Perusahaan Alamat Perusahaan Persentase Kepemilikan Saham

PT BCA Finance Wisma BCA Pondok Indah Lantai 2, PT Bank Central Asia Tbk : 99,576%
Jl. Metro Pondok Indah No. 10 BCA Finance Limited : 0,424%
Jakarta 12310 Total : 100%
Telp : (021) 29973100

BCA Finance Limited Unit 4707, 47/F, The Center, 99 Queens Road Central, PT Bank Central Asia Tbk : 100%
Hong Kong
Telp : (852) 28474249

PT Bank BCA Syariah Jl. Jatinegara Timur No. 72 PT Bank Central Asia Tbk : 99,9999%
Jakarta 13310 PT BCA Finance : 0,0001%
Telp : (021) 8505030, 8505035, 8190072 Total : 100%

PT BCA Sekuritas Menara BCA, Grand Indonesia PT Bank Central Asia Tbk : 75%
Lantai 41, Suite 4101 PT Poly Kapitalindo : 15%
Jl. M.H. Thamrin No. 1 Chandra Adisusanto : 10%
Jakarta 10310 Total : 100%
Telp : (021) 23587222

PT Asuransi Umum BCA Gedung WTC Mangga Dua Lantai 3A Blok CL 003 PT Bank Central Asia Tbk : 75%
(BCA Insurance) Jalan Mangga Dua Raya Kav. 8 PT BCA Finance : 25%
Jakarta 14430 Total : 100%
Telp : (021) 29986200

PT Central Santosa Finance Gedung Wisma Antara Lantai 18 PT Bank Central Asia Tbk : 45%
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17 PT BCA Finance : 25%
Jakarta 10110 PT Multikem Suplindo : 30%
Telp : (021) 29648200 Total : 100%

PT Asuransi Jiwa BCA Chase Plaza Lantai 22 PT BCA Sekuritas : 99,9996%


(BCA Life) Jl. Jend. Sudirman Kav. 21 PT Asuransi Umum BCA : 0,0004%
Jakarta 12920 Total : 100%
Telp : (021) 29347977

588
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Bidang Usaha Profil Singkat Perusahaan Status Operasi

Pembiayaan Investasi; Pembiayaan PT BCA Finance berdiri sejak tahun 1981 dan bergerak di bidang usaha Beroperasi
Modal Kerja; Pembiayaan Multiguna; pembiayaan kendaraan bermotor, khususnya roda empat atau lebih.
Sewa Operasi; Kegiatan Pembiayaan Lain BCA menjadi pemegang saham mayoritas pada tahun 2001.
berdasarkan persetujuan instansi yang
berwenang

Money Lending - Remittance BCA Finance Limited berdiri sejak tahun 1975 dan bergerak di bidang Beroperasi
jasa pengiriman uang dan memiliki izin usaha sebagai money lender.
BCA menjadi pemegang saham mayoritas pada tahun 1996.

Perbankan Syariah PT Bank BCA Syariah (sebelumnya bernama PT Bank UIB) berdiri Beroperasi
sejak 1991 dan bergerak di bidang Perbankan Syariah. BCA menjadi
pemegang saham mayoritas pada tahun 2009.

Perantara Perdagangan Efek dan PT BCA Sekuritas (sebelumnya bernama PT Dinamika Usaha Beroperasi
Penjamin Emisi Efek Jaya) berdiri sejak tahun 1990 dan bergerak di bidang perantara
perdagangan efek dan penjamin emisi efek.
BCA menjadi pemegang saham mayoritas pada tahun 2011.

Asuransi Umum atau Kerugian PT Asuransi Umum BCA (sebelumnya bernama PT Central Sejahtera Beroperasi
Insurance) berdiri sejak 1988 dan bergerak di bidang industri
perasuransian, terutama dibidang asuransi umum atau asuransi
kerugian. BCA melalui PT BCA Finance menjadi pemegang saham
sebesar 25% pada tahun 2010 dan meningkatkan kepemilikan
langsung dan tidak langsung BCA menjadi 100% pada tahun 2013.

Pembiayaan Investasi; Pembiayaan PT Central Santosa Finance, berdiri sejak 2010 dan bergerak di bidang Beroperasi
Modal Kerja; Pembiayaan Multiguna; industri dan pembiayaan anjak piutang, pembiayaan konsumen dan
Sewa Operasi; Kegiatan Pembiayaan Lain sewa guna usaha. BCA melalui PT BCA Finance menjadi pemegang
berdasarkan persetujuan instansi yang saham sebesar 25% pada tahun 2010 dan meningkatkan kepemilikan
berwenang langsung dan tidak langsung BCA menjadi 70% pada tahun 2014.

Asuransi Jiwa PT Asuransi Jiwa BCA, berdiri sejak 2013 dan bergerak Beroperasi
di bidang asuransi jiwa dan mulai melakukan kegiatan operasional
pada tahun 2014.

589
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Produk dan Layanan


Per 31 Desember 2015

Produk dan Layanan Keterangan Produk dan Layanan Keterangan


Produk Simpanan Tahapan Perbankan Elektronik (lanjutan) SMS Top Up

Tahapan Xpresi BCA Mobile

Tahapan Gold SMS BCA

Tapres Push Notification Service via SMS


/ Email
Simpanan Pelajar
e-Tax (pembayaran pajak lokal:
TabunganKu PPN, PPh, dan lainnya)
LAKU Sakuku
BCA Dollar DUITT
Deposito Berjangka Payable Management /
Layanan Cash Management
Layanan Transaksi Perbankan Safe Deposit Box Disbursement

Transfer Receivable Management /


Collection (termasuk B2B & B2C)
Remittance
Liquidity Management
Collection dan Kliring
Kartu Kredit BCA Card
Bank Notes
BCA Mastercard
Travellers Cheque
BCA VISA
Virtual Account
Produk Bancassurance Provisa Max
Open Payment
Provisa Platinum Max
Auto Debit
Provisa Syariah
Payroll Services
Provisa Platinum Syariah
Cash Pick Up
Maxi Health
Modul Penerimaan Negara
Generasi 2 (MPN G2) - pembayaran Maxi Kid Investa
pajak dengan sistem e-billing
Maxi Retirement
Jasa Kustodian
Maxi Legacy
ATM BCA (multifungsi, non tunai
Perbankan Elektronik Produk Investasi Reksa Dana Reksa Dana Pasar Uang
dan setoran tunai)
EDC BCA Danareksa Gebyar Dana Likuid
Debit BCA First State Indonesian Money
Market Fund
Tunai BCA
Schroder Dana Likuid
Flazz
Reksa Dana Terproteksi
Self Service Passbook Printer
(SSPP) Batavia Proteksi Gebyar I
EDCBIZZ Batavia Proteksi Gebyar II
Internet Banking Danareksa Proteksi XII
KlikBCA Individu - untuk Reksa Dana Pendapatan Tetap
kebutuhan nasabah individu (IDR)
KlikBCA Bisnis - untuk
Danareksa Gebyar Indonesia II
kebutuhan bisnis
KlikBCA Bisnis Integrated Nikko Gebyar Indonesia Dua
Solution - memiliki fitur lebih Panin Gebyar Indonesia II
kompleks dari KlikBCA Bisnis,
contohnya untuk layanan supply Schroder Dana Mantap Plus II
chain
Schroder Prestasi Gebyar
Mobile Banking (m-BCA) Indonesia II
BCA KlikPay Reksa Dana Pendapatan Tetap
Call Center (Halo BCA) (USD)

Phone Banking (BCA by Phone BNP Paribas Prima USD


Business dan BCA by Phone
Schroder USD Bond Fund
Priority)

590
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Produk dan Layanan Keterangan Produk dan Layanan Keterangan


Produk Investasi Reksa Dana Reksa Dana Campuran Pembiayaan Ekspor-Impor Inward Documentary Collection
(lanjutan) (Trade Finance)
BNP Paribas Spektra LC Confirmation

Schroder Dana Terpadu II LC Discounting

Schroder Syariah Balanced Fund LC Forfaiting

Reksa Dana Saham LC Issuance

Ashmore Dana Ekuitas Nusantara LC Negotiation


Ashmore Dana Progresif Letter of Guarantee
Nusantara
Outward Documentary Collection
BNP Paribas Ekuitas
Pre-Export Financing (Export Loan)
BNP Paribas Pesona
Trust Receipt
BNP Paribas Pesona Syariah
Surat Kredit Berdokumen Dalam Letter of Guarantee
Danareksa Mawar Konsumer 10 Negeri (SKBDN / Local LC)
SKBDN Discounting
First State IndoEquity Sectoral
Fund SKBDN Forfaiting
Schroder 90 Plus Equity Fund SKBDN Issuance
Schroder Dana Istimewa Trust Receipt
Schroder Dana Prestasi Fasilitas Valuta Asing Spot
Schroder Dana Prestasi Plus Forward
Produk Investasi Obligasi Obligasi Negara Ritel Swap

Sukuk Negara Ritel Produk Derivatif lainnya

Savings Bond Retail

Surat Utang Negara Fixed Rate


Surat Utang Negara Dalam
Mata Uang USD
Fasilitas Kredit Kredit Pemilikan Rumah

Kredit Kendaraan Bermotor

Kredit Modal Kerja

Kredit Sindikasi

Kredit Ekspor

Trust Receipt

Kredit Investasi

Distributor Financing

Supplier Financing

Dealer Financing

Warehouse Financing

Showroom Financing

Investment Financing

Standby LC / Bank Garansi Advance Payment Guarantee

Bid Guarantee

Counter Guarantee

Custom Guarantee (P4BM)

Direct Pay Guarantee

Financial Guarantee

Maintenance Guarantee

Payment Guarantee

Performance Guarantee

591
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Kantor Cabang
Per 31 Desember 2015

KANTOR WILAYAH I
Alamat : Jumlah Kantor Cabang :
Jln. Asia Afrika 122-124, Lt.4 11 Kantor Cabang Utama
Bandung 40261 67 Kantor Cabang Pembantu
Tel. (022) 4236303 9 Kantor Kas

Lokasi :
Bandung Cirebon Majalengka Subang
Banjar Garut Ngamprah Sukabumi
Ciamis Indramayu Purwakarta Sumber
Cianjur Karawang Singaparna Sumedang
Cimahi Kuningan Soreang Tasikmalaya

KANTOR WILAYAH II
Alamat : Jumlah Kantor Cabang :
Jln. Pemuda 90-92, Lt.4 13 Kantor Cabang Utama
Semarang 50133 81 Kantor Cabang Pembantu
Tel. (024) 3550333 19 Kantor Kas

Lokasi :
Banjarnegara Kebumen Purwokerto Tegal
Bantul Kendal Purworejo Temanggung
Batang Klaten Rembang Ungaran
Blora Kudus Salatiga Wates
Boyolali Magelang Semarang Wonogiri
Brebes Mungkid Slawi Wonosari
Cilacap Pati Sleman Wonosobo
Demak Pekalongan Solo Yogyakarta
Jepara Pemalang Sragen
Kajen Purbalingga Sukoharjo
Karanganyar Purwodadi Surakarta

KANTOR WILAYAH III


Alamat : Jumlah Kantor Cabang :
Jln. Raya Darmo 5, Lt.6 13 Kantor Cabang Utama
Surabaya 60265 87 Kantor Cabang Pembantu
Tel. (031) 5618921 23 Kantor Kas

Lokasi :
Bangkalan Jombang Pamekasan Sumenep
Bojonegoro Lamongan Sampang Surabaya
Gresik Mojokerto Sidoarjo Tuban

KANTOR WILAYAH IV
Alamat : Jumlah Kantor Cabang :
Jln. Hasanudin 58 13 Kantor Cabang Utama
Denpasar 80119 58 Kantor Cabang Pembantu
Tel. (0361) 431012-14 10 Kantor Kas

Lokasi :
Ambon Kendari Negara Sungguminasa
Badung Kotamobagu Palopo Tabanan
Bau Bau Kupang Palu Ternate
Bedugul Luwuk Pare Pare Timika
Bitung Makassar Praya Tomohon
Denpasar Manado Selong Watampone
Gianyar Manokwari Semarapura
Gorontalo Mataram Singaraja
Jayapura Mengwi Sorong

592
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

KANTOR WILAYAH V
Alamat : Jumlah Kantor Cabang :
Jln. Diponegoro 15, Lt.5 13 Kantor Cabang Utama
Medan 20112 55 Kantor Cabang Pembantu
Tel. (061) 4148800 13 Kantor Kas

Lokasi :
Banda Aceh Bireuen Medan Sei Rampah
Bandar Seri Bentan Bukittinggi Padang Tanjung Balai
Batam Dumai Payakumbuh Tanjung Balai Karimun
Bengkalis Kisaran Pekanbaru Tanjung Pinang
Binjai Lhokseumawe Pematang Siantar Tebing Tinggi
Bintan Lubuk Pakam Rantau Prapat Tembilahan

KANTOR WILAYAH VI
Alamat : Jumlah Kantor Cabang :
Jln. Kapten Rivai 22, Lt.4 9 Kantor Cabang Utama
Palembang 30129 39 Kantor Cabang Pembantu
Tel. (0711) 312244 32 Kantor Kas

Lokasi :
Bandar Lampung Kepahiang Menggala Pangkalan Balai
Bangko Koba Mentok Prambumulih
Baturaja Kotabumi Metro Pringsewu
Belitung Timur Kuala Tungkal Muara Bungo Sekayu
Bengkulu Lahat Muara Enim Sungai Liat
Curup Lampung Selatan Pagar Alam Tanjung Pandan
Gunung Sugih Lubuk Linggau Palembang Toboali
Jambi Martapura Pangkal Pinang

KANTOR WILAYAH VII


Alamat : Jumlah Kantor Cabang :
Jln. Jend. Basuki Rachmat 70-74, Lt.3 11 Kantor Cabang Utama
Malang 65111 50 Kantor Cabang Pembantu
Tel. (0341) 364500 16 Kantor Kas

Lokasi :
Banyuwangi Kediri Malang Probolinggo
Batu Kepanjen Mejayan Situbondo
Blitar Kraksaan Nganjuk Srengat
Bondowoso Lumajang Ngawi Trenggalek
Jember Madiun Pasuruan Tulungagung
Kanigoro Magetan Ponorogo

KANTOR WILAYAH VIII


Alamat : Jumlah Kantor Cabang :
Wisma BCA Pondok Indah, Lt.3 9 Kantor Cabang Utama
Jln. Metro Pondok Indah No.10 93 Kantor Cabang Pembantu
Jakarta 12310 22 Kantor Kas
Tel. (021) 29973488

Lokasi :
Bekasi Depok Purwakarta Tangerang
Cibinong Jakarta Serang Tangerang Selatan
(Pusat, Selatan, Timur & Utara)

593
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Kantor Cabang - lanjutan


KANTOR WILAYAH IX
Alamat : Jumlah Kantor Cabang :
Jln. Matraman Raya 14-16, Lt.3 12 Kantor Cabang Utama
Jakarta 13150 102 Kantor Cabang Pembantu
Tel. (021) 8581259 22 Kantor Kas

Lokasi :
Bekasi Cibinong Depok Karawang
Bogor Cikarang Jakarta
(Pusat, Selatan, Timur & Utara)

KANTOR WILAYAH X
Alamat : Jumlah Kantor Cabang :
Jln. Asemka 27-30, Lt.6 8 Kantor Cabang Utama
Jakarta 11110 72 Kantor Cabang Pembantu
Tel. (021) 6901771 3 Kantor Kas

Lokasi :
Jakarta (Barat, Pusat & Utara)

KANTOR WILAYAH XI
Alamat : Jumlah Kantor Cabang :
Jln. Jend. Sudirman 139, Lt.4 7 Kantor Cabang Utama
Balikpapan 76112 37 Kantor Cabang Pembantu
Tel. (0542) 737133 6 Kantor Kas

Lokasi :
Balikpapan Ketapang Sambas Tanjung Redeb
Banjar Mempawah Sampit Tarakan
Banjarbaru Palangkaraya Sangatta Tenggarong
Banjarmasin Pangkalan Bun Singkawang
Batulicin Pontianak Sintang
Bontang Samarinda Tanjung

KANTOR WILAYAH XII


Alamat : Jumlah Kantor Cabang :
Wisma Asia, Lt.8. 12 Kantor Cabang Utama
Jln. S. Parman kav.79 112 Kantor Cabang Pembantu
Jakarta 11420 22 Kantor Kas
Tel. (021) 5638888

Lokasi :
Cilegon Pandeglang Serang Tangerang Selatan
Jakarta (Barat & Pusat) Rangkasbitung Tangerang Tigaraksa

KANTOR NON WILAYAH


Alamat : Jumlah Kantor Cabang :
Menara BCA, Grand Indonesia Lt. 28 1 Kantor Cabang Utama
Jl. M.H. Thamrin No. 1
Jakarta 10310
Tel. (021) 23588000
Lokasi :
Jakarta (Pusat)

KANTOR PERWAKILAN
Singapore Hong Kong
Alamat : Alamat :
360 orchard road Suites 3211-3215
#06-06A International building Jardine House
Singapore 238869 1 Connaught Place
Central, Hong kong

594
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Tata Kelola Perusahaan Laporan Keuangan Konsolidasian Data Perusahaan

Bidang Usaha
Berdasarkan Anggaran Dasar Pasal 3, BCA sebagai Bank Umum dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

Kegiatan Usaha Utama:


a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito,
tabungan dan/atau bentuk yang lainnya yang dipersamakan dengan itu;
b. Memberikan kredit;
c. Menerbitkan surat pengakuan hutang;
d. Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan atau atas perintah nasabahnya;
i. Surat-surat wesel, termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank, yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada
kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
ii. Surat-surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada
kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut;
iii. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah;
iv. Sertifikat Bank Indonesia (SBI);
v. Obligasi;
vi. Surat dagang berjangka waktu, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
vii. Surat berharga lain yang berjangka waktu, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;
e. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah;
f. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan
menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya;
g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga;
h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga;
i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak;
j. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak
tercatat di bursa efek;
k. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat;
l. Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan usaha berdasarkan Prinsip Syariah, baik melalui pendirian
anak perusahaan maupun melalui pembentukan unit usaha Syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia, atau Otoritas Jasa Keuangan atau instansi yang berwenang lainnya;
m. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, atau
Otoritas Jasa Keuangan atau instansi yang berwenang lainnya;
n. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti perusahaan
sewa guna usaha, perusahaan modal ventura, perusahaan efek, perusahaan asuransi, serta lembaga kliring
penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, atau Otoritas
Jasa Keuangan atau instansi yang berwenang lainnya;
o. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit, dengan syarat harus
menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, atau Otoritas
Jasa Keuangan atau instansi yang berwenang lainnya;
p. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun, sesuai dengan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan dana pensiun yang berlaku;
q. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan perundang-undangan
dan peraturan yang berlaku, termasuk antara lain tindakan dalam rangka restrukturisasi atau penyelamatan kredit
antara lain membeli agunan, baik semua maupun sebagian, melalui lelang atau dengan cara lain, dalam hal debitur
tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli wajib dicairkan secepatnya.

595
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Profil Singkat BCA Laporan kepada Pemegang Saham Analisa dan Pembahasan Manajemen

Informasi Umum Perusahaan

Nama Sekretaris Perusahaan dan


PT Bank Central Asia Tbk Hubungan Masyarakat
Menara BCA, Lantai 22
Bidang Usaha Grand Indonesia
Bank Umum Jl. M.H. Thamrin No. 1
Jakarta 10310
Kepemilikan Tel. (62 21) 2358 8000
FarIndo Investments (Mauritius) Ltd Fax. (62 21) 2358 8300
qualitate qua (qq) 47,15% E-mail: humas@bca.co.id
Anthony Salim 1,76%
Masyarakat 51,09% Investor Relations
Menara BCA, Lantai 20
Pendirian Perusahaan Grand Indonesia
10 Oktober 1955 Jl. M.H. Thamrin No. 1
Jakarta 10310
Dasar Hukum Pendirian Tel. (62 21) 2358 8000
Akta Pendirian Perusahaan No. 38 dengan Fax. (62 21) 2358 8339
Akta Notaris Raden Mas Soeprapto E-mail: investor_relations@bca.co.id
tanggal 10 Agustus 1955.
Disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Akuntan Publik
Keputusan No. J.A.5/89/19 tanggal 10 Oktober 1955 Siddharta Widjaja & Rekan
(anggota KPMG international)
Bursa Efek Wisma GKBI 28, Lantai 33
Saham PT Bank Central Asia Tbk dicatat dan Jl. Jend. Sudirman
diperdagangkan pada Bursa Efek Indonesia Jakarta 10210, Indonesia
Tel. (62 21) 574 2333
Tanggal Pencatatan Saham (62 21) 574 2888
31 Mei 2000 Fax. (62 21) 574 1777
(62 21) 574 2777
Kode Saham
BBCA Perusahaan Pemeringkat
Fitch Ratings Singapore Pte Ltd
ISIN Code 6 Temasek Boulevard #35-04/05
ID1000109507 Suntec Tower 4
Singapore
SWIFT Code Tel. (65) 6796 7200
CENAIDJA Website: www.fitchratings.com

Total Karyawan Moodys Singapore Pte Ltd
23.982 50 Raffles Place #23-06
Singapore Land Tower
Kantor Pusat: Singapore 048623
Menara BCA Website: www.moodys.com
Grand Indonesia
Jl. M.H. Thamrin No. 1 Biro Administrasi Efek
Jakarta 10310 PT Raya Saham Registra
Tel. (62 21) 2358 8000 Gedung Plaza Sentral, Lantai 2
Fax. (62 21) 2358 8300 Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48 Jakarta 12930
Tel. (62 21) 2525666
Website Perusahaan: Fax. (62 21) 2525028
www.bca.co.id Website: www.registra.co.id
www.klikbca.com

Call Center:
Halo BCA
1500888

596
PT Bank Central Asia Tbk Laporan Tahunan 2015
Laporan Tahunan 2015

Mempertahankan
Soliditas

PT Bank Central Asia Tbk


Kantor Pusat
Menara BCA
Grand Indonesia
Jl. M.H. Thamrin No. 1
Jakarta 10310, Indonesia
Tel. 62 21 235 88000
Fax. 62 21 235 88300

www.bca.co.id

Anda mungkin juga menyukai