Anda di halaman 1dari 11

1. Perkembangan teknologi elektronika dari teknologi mikro hingga teknologi nano.

Perkembangan teknologi elektronika dilihat dari sudut pandang ukuran komponen yang
digunakan dari orde mikro meter hingga nano meter. Perkembangan teknologi elektronika ini
dilihat dari perkembangan komponen semikonduktor yang dihasilkan oleh produsen
komponen yang semakin kecil ukurannya hingga orde nano meter.
Orde mikro (m) dalam satuan menunjukkan nilai sepersejuta (10-6). Satu mikrometer (1mm)
misalnya, nilainya sama dengan sepersejuta meter (10-6 m). Sedang nano (n) menunjukkan
nilai seper satu milyar (10-9). Satu nano gram (1 ng) nilainya sama dengan seper satu milyar
gram (10-9 g). Orde mikro adalah 1000 kali lebih besar dibandingkan orde nano, atau
sebaliknya orde nano adalah seperseribu dari orde mikro. Kalau dalam dunia elektronika kita
mengenal komponen yang disebut mikrochip, berarti di dalam chip elektronik itu terdapat
ribuan bahkan jutaan komponen renik berorde mikro. Jika teknologi elektronika kini mulai
bergeser dari mikroelektronika ke nanoelektronika, hal ini berarti bahwa komponenkomponen
elektronik yang digunakan berode nano atau setingkat molekuler, bagian terkecil dari suatu
materi. Berarti pula seribu kali lebih kecil dibandingkan ukuran komponen yang ada dalam
mikrochip saat ini. Sekitar tahun 1920-an, lahir konsep baru di beberapa pusat penelitian
fisika di Heidelberg, Gottingen, dan Kopenhagen. Konsep baru tersebut adalah kuantum
mekanika atau kuantum fisika yang semula dipelopori oleh Max Planck dan Albert Einstein,
kemudian dilanjutkan oleh ilmuwan seperti Niels Bohr, Schrodinger, Max Born, Samuel A.
Goudsmith, Heisenberg dan lain-lain. Konsep ini secara fundamental mengubah prinsip
kontinuitas energi menjadi konsep diskrit yang benar-benar mengubah fikiran yang sudah
berjalan lebih dari satu abad. Sisi lain yang tak kalah mengejutkan sebagai akibat lahirnya
konsep kuantum in adalah lahirnya fisika zat padat oleh F. Seitz dan fisika semikonduktor
oleh J. Bardeen di Amerika Serikat, W.B. Sockley di Inggris dan Love di Rusia pada tahun
1940. Kemajuan riset dalam bidang fisika telah mengantarkan para fisikawan dapat meneliti
dan mempelajari berbagai sifat kelistrikan zat padat. Dari penelitian ini telah ditemukan bahan
semikonduktor yang mempunyai sifat listrik antara konduktor dan isolator. Penemuan bahan
semikonduktor kemudian disusul dengan penemuan komponen elektronik yang disebut
transistor. Dalam perjalanan berikutnya, transistor tidak hanya mengubah secara mencolok
berbagai aspek kehidupan moderen, tetapi transistor tergolong salah satu dari beberapa
penemuan moderen yang memajukan teknologi dengan biaya rendah. Transistor dapat
dihubungkan pada rangkaian elektronik sebagai komponen terpisah atau dalam bentuk
terpadu pada suatu chip. Pada tahun 1958, insinyur di dua perusahaan elektronik, Kilby
(Texas Instrument) dan Robert Noyce (Fairchild) telah memperkenalkan ide rangkaian
terpadu monolitik yang dikenal dengan nama IC (integrated circuit). Kemajuan dalam bidang
mikroelektronika ini tidak terlepas dari penemuan bahan semikonduktor maupun transistor.
Komputer digital berkecepatan tinggi bisa terwujud berkat penggunaan transistor dalam IC
yang merupakan kumpulan jutaan transistor renik yang menempati ruangan sangat kecik,
yang semula hanya bisa ditempati oleh sebuah transistor saja. Ukuran Komponen Serba
Kecil Berbagai produk monumental dari perkembangan teknologi elektronika hadir di
sekeliling kita. Namun teknologi mikroelektronika bukan sekedar menghadirkan produk, tetapi
juga menampilkan produk itu dalam bentuk dan ukuran yang makin lama makin kecil dengan
kemampuan kerja yang lebih tinggi. Dapat kita sebut disini sebagai contoh adalah munculnya
komputer dan telepon seluler (ponsel). Bentuk dini komputer moderen telah menggunakan
elektronika pada rangkaian-rangkaian logika, memori dan sistim angka biner. Komputer yang
dibuat oleh J. Presper Eckert dan John W. Mauchly itu diberi nama ABC (Atonosoff-Berry
Computer) yang diperkenalkan pada tahun 1942. Komputer ini berukuran sangat besar,
sebesar salah satu kamar di rumah kita, karena di dalamnya menggunakan 18 ribu tabung
hampa. Komputer elektronik generasi pertama yang diberi nama ENIAC (Electronic
Numerical Integrator And Computer) dikembangkan pada zaman Perang Dunia Kedua dan
dipakai untuk menghitung tabel lintasan peluru dalam kegiatan militer. Pergeseran penting
dalam elektronika telah terjadi pada akhir tahun 1940-an. Fungsi tabung-tabung elektronik
saat itu mulai digantikan oleh transistor yang dibuat dari bahan semikonduktor. Penggunaan
transistor yang mulai mencuat ke permukaan pada tahun 70-an ternyata memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan tabung hampa elektronik, antara lain : Transistor lebih sederhana
sehingga dapat diproduksi dengan biaya lebih rendah. Transistor mengkonsumsi daya yang

lebih rendah dibandingkan tabung hampa. Transistor dapat dioperasikan dalam keadaan
dingin sehingga tidak perlu waktu untuk pemanasan. Ukuran transistor jauh lebih kecil
dibandingkan tabung hampa. Daya tahan transistor lebih lama dan dapat mencapai beberapa
dasawarsa. Transistor mempunyai daya tahan yang tinggi tehadap goncangan dan getaran.
Komputer generasi kedua yang telah menggunakan transistor adalah IBM 1401 yang
diluncurkan oleh IBM pada tahun 1959. Sebelumnya juga telah diluncurkan IBM 701 pada
tahun 1953 dan IBM 650 pada tahun 1954. Munculnya rangkaian terpadu atau integrated
circuit (IC) ternyata telah menggusur dan mengakhiri riwayat keberadaan transistor. Komputer
generasi ketiga adalah sistim 360 yang juga diluncurkan oleh IBM. Dalam komputer ini telah
menggunakan IC, yang kemudian disusul dengan penggunaan large scale integration (LSI),
dan selanjutnya very large scale integration (VLSI). Pada tahun 1971, MITS Inc. meluncurkan
ALTAIR, komputer mikro pertama yang menggunakan mikroprosesor Intel 8080. Komputer
elektronik generasi berikutnya dikembangkan dengan menggunakan mikroprosesor yang
makin renik sehingga secara fisik tampil dengan ukuran yang lebih kecil, namun dengan
kecepatan kerja yang jauh lebih tinggi. Pengaruh kemajuan dalam teknologi elektronika ini
demikian pesatnya mengubah wajah teknologi dalam bidang telekomunikasi dan
automatisasi. Kemajuan dalam kedua bidang tersebut menyebabkan kontribusi sain ke dalam
teknologi yang sangat besar, hampir mencapai 50 % dalam proses, sehingga teknologi
semacam ini disebut High-Technology. Selain pada komputer, kita juga bisa menyaksikan
produk elektronik berupa ponsel yang proses miniaturisasinya seakan tak pernah berhenti,
baik dalam aspek disain produknya maupun dalam aspek teknologi mikroelektronikanya.
Sebagai anak kandung jagad mikroelektronika, kehadiran ponsel selalu mengikuti
perkembangan teknologi mikroelektronika sehingga dapat tampil semakin mungil dan lebih
multi fungsi dibandingkan generasi sebelumnya. Mengecilnya ponsel juga didukung oleh
kemampuan para ahli dalam mengintegrasikan berbagai komponen baru yang ukurannya
lebih kecil seperti mikrochip, yang kemampuannya selalu meningkat seiring dengan
perjalanan waktu, dan semakin banyak fungsi yang dapat dijalankannya. Kini ponsel dengan
berbagai fasilitas di dalamnya bisa masuk ke dalam genggaman tangan. Beralih ke
Nanoteknologi Perkembangan teknologi telah mengantarkan elektronika beralih dari orde
mikro ke nano, yang berarti komponen elektronika kelak dapat dibuat dalam ukuran seribu
kali lebih kecil dibandingkan generasi mikroelektronika sebelumnya. Pada awal tahun 90-an,
Dr. Rohrer, penemu tunneling electron microscope dan pemenang hadiah Nobel bidang fisika
tahun 1986, meramalkan bahwa mikroelektronika akan segera digantikan oleh
nanoelektronika atau quantum dot. Sedang prof. Petel (president UCLA) meramalkan bahwa
teknologi photonik akan menggantikan mikroelektronika di awal abad 21 ini. Feyman pada
akhir tahun 1959 juga telah meramalkan akan hadirnya teknologi ini pada abad 21. Para
perintis nanoteknologi, suatu bidang baru teknologi miniatur, telah melihat kemungkinan
penggunaan materi seukuran molekul untuk membuat komponen elektronika di masa depan.
Dalam teknologi ini, ukuran sirkuit-sirkuit elektronika bisa jadi akan lebih kecil dibandingkan
garis tengah potongan rambut atau bahkan seukuran dengan diameter sel darah manusia.
Ukuran transistor di masa mendatang akan menjadi sangat kecil berskala atom yang disebut
quantum dot. Suatu ketika di bulam Mei 1988, dalam acara konferensi pengembangan
antariksa di Pittsburg, K. Eric Drexler, pakar komputer dari Universitas Stanford, Amerika
Serikat, mengemukakan tentang peluang pengembangan nanoteknologi di masa mendatang.
Teknologi ini didasarkan pada kemampuan membuat perangkat elektronika dengan ketelitian
setingkat ukuran atom. Drexler melihat bahwa makhluk hidup merupakan bukti adanya
nanoteknologi. Dexler menguraikan kemungkinan pembuatan alat seukuran molekul yang
proses kerjanya menyerupai molekul dari protein yang menjalankan fungsinya di dalam tubuh
manusia. Drexler juga meramalkan bahwa zaman nanoteknologi akan dimulai memasuki
awal milenium tiga ini. Dengan beralih ke nanoteknologi ini, tentu saja bidang yang paling
banyak dipengaruhi adalah dalam disain komputer. Molekul-molekul akan dihimpun sehingga
membentuk komponen elektronika yang mampu menjalankan tugas tertentu. Suatu
terobosan besar akan terjadi bila para pakar dapat mewujudkan hal tersebut untuk membuat
nanokomputer. Dengan komponen seukuran molekul, nanokomputer dapat masuk ke dalam
kotak seukuran satu mikrometer. Komputer ini mampu bekerja ratusan ribu kali lebih cepat
dibandingkan mikrokomputer elektronik yang ada saat ini. Penelitian yang kini sedang

dilakukan oleh para pakar adalah mengembangkan metode penggantian dengan materi
protein terhadap molekul, alat memori dan struktur lain yang kini ada di dalam komputer.
Jacob Hanker, profesor rekayasa biomedik dari Universitas North Caroline, AS, telah berhasil
melakukan percobaan membuat komponen semikonduktor dengan bahan-bahan biologis.
Mesin-mesin elektronik yang dinamai juga kuantum elektronik akan memiliki kemampuan
mengolah pulsa yang jauh lebih besar. Kuantum teknologi ini akan mampu menerobos
keterbatasan dan kejenuhan mikroelektronika yang ada saat ini. Perusahaan komputer IBM
saat ini sedang merancang komputer dengan teknologi kuantum yang disebut kuantum
komputer. Jika komputer tersebut telah memasuki pasar, maka komputer generasi pendahulu
yang masih menggunakan teknologi mikroelektronika bakal tersingkir. Teknologi baru ini bakal
segera mengubah sistim jaringan telekomunikasi di awal milenium tiga ini. Teknologi ini juga
akan membawa dunia kepada ciri-ciri baru dalam perangkat teknologinya, yaitu : berukuran
sangat kecil, berkerapatan tinggi, kecepatan kerjanya tinggi, bermulti fungsi, memiliki kontrol
yang serba automatik, hemat dalam konsumsi energi dan ramah lingkungan.

2. 1.

Leukippos dan Demokritus (460 380 SM)

Leukippos merupakan orang pertama yang mencetuskan tentang keberadaan atom. Beliau
bersama dengan Demokritus muridnya mengemukakan bahwa materi terbentuk dari partikel
yang sudah tidak terbagi lagi. Yang kemudian mereka namai dengan sebutan atom
(Yunani: atomos = tak terbagi). Namun, Pendapat ini ditolak oleh Aristoteles, Dia berpendapat
bahwa materi bersifat kuntinu (materi dapat dibelah terus-menerus sampai tidak berhingga).
Oleh karena Aristosteles termasuk orang yang sangat berpengaruh pada masa itu, gagasan
tentang atom memudar dan tidak mengalami perkembangan selama berabad-abad lamanya.
2.
Gassendi (1592-1655 M)
Pemikiran tentang keberadaan atom muncul kembali. Sekitar tahun 1592 1655 Gasendi
mengemukakan bahwa atom merupakan bagian terkecil suatu zat. Isaac Newton (1642 1727),
seorang ilmuwan yang sangat berpengaruh pada masa itu, mengemukakan dukungannya
tentang keberadaan atom.

3.

Teori atom Dalton (1808 M)

Berdasarkan berbagai penemuan pada masa itu, John Dalton merumuskan teori atom yang
pertama sekitar tahun 1803-1807, yang kita kenal sebagai teori atom Dalton. Berikut adalah
postulat-postulat dalam teori atom Dalton.
1.
2.

Setiap unsur terdiri atas partikel yang sudah tak terbagi yang dinamai atom.
Atom-atom dari suatu unsur adalah identik. Atom-atom dari unsur yang berbeda mempunyai
sifat-sifat yang berbeda, teimasuk mempunyai massa yang berbeda.
3.
Atom dari suatu unsur tidak dapat diubah menjadi atom unsur lain, tidak dapat
dimusnahkan atau diciptakan. Reaksi kimia hanya merupakan penataan ulang atom- atom.
4.
Senyawa terbentuk ketika atom-atom dari dua jenis unsur atau lebih bergabung dengan
perbandingan tertentu.

Namun pada perkembangannya, terdapat kelemahan dari teori atom Dalton ini, di antaranya :
1.
2.
3.

Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.


Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
Tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain.

Meskipun demikian, Teori atom Dalton diterima karena dapat menjelaskan dengan baik
beberapa fakta eksperimen pada masa itu, di antaranya Hukum Kekekalan Massa dan Hukum
Perbandingan Tetap dengan baik.

4.

Hipotesa Prout (1785-1855)

Hipotesis Prout adalah upaya yang dilakukan di awal abad kesembilan belas untuk menjelaskan
keberadaan beberapa unsur kimia melalui hipotesis tentang struktur internal dari atom . Pada
1815 dan 1816 , kimiawan Inggris William Prout menerbitkan dua artikel di mana ia mencatat
bahwa berat atom yang telah ditetapkan untuk unsur yang dikenal pada saat itu tampaknya
menjadi beberapa dari semua berat atom hidrogen . Akibatnya, hipotesis bahwa atom hidrogen
adalah satu-satunya benar-benar mendasar, dan bahwa atom elemen lain sebenarnya kelompok
dari beberapa atom hidrogen.

5.

Model Atom Thomson

Pada Tahun 1900, J. J Thomson menemukan Elektron. Penemuan elektron berkaitan dengan
percobaan-percobaan tentang hantaran listrik melalui tabung hampa. Melalui percobaan dapat
ditunjukkan bahwa perpendaran itu disebabkan oleh suatu radiasi yang memancar dari
permukaan katode menuju anode.Oleh karena berasal dari katode, maka radiasi ini
disebut sinar katode. Percobaan lebih lanjut menunujukan bahwa sinar katode merupakan
radiasi partikel yang bermuatan listrik negatif. Selanjutnya, Thomson menamakanya elektron.
Berdasarkan hal itu, Thomson menyimpulkan bahwa elektron merupakan partikel dasar
penyusun atom.
Setelah penemuan elektron pada tahun 1900, J. J Thomson mengajukan model atom yang
menyerupai roti kismis. Menurut Thomson, atom terdiri dari materi bermuatan positif dan di
dalamnya tersebar elektron bagaikan kismis dalam roti kismis.

6.

Model Atom Rutherford

Pada tahun 1910, Ernest Rutherford bersama dua orang asistennya, yaitu Hans Geiger dan
Ernest Marsden, melakukan serangkaian percobaan untuk mengetahui lebih banyak tentang
susunan atom. Mereka menembaki lempeng emas yang sangat tipis dengan partikel sinar alfa
berenergi tinggi.
Mereka menemukan bahwa sebagian besar partikel alfa dapat menembus lempeng emas tanpa
pembelokkan berarti, seolah-olah lempeng emas itu tidak ada. Akan tetapi, kemudian mereka
menemukan bahwa sebagian kecil dari partikel alfa mengalami pembelokan yang cukup besar,
bahkan di antaranya dipantulkan.
Adanya partikel alfa yang terpantul mengejutkan Rutherford. Partikel alfa yang terpantul itu
pastilah telah menabrak sesuatu yang sangat padat dalam atom. Fakta ini tidak sesuai dengan
model yang dikemukakan oleh J. J Thomson, dimana atom digambarkan bersifat homogen pada
seluruh bagiannya.
Pada tahun 1911, Rutherford menjelaskan penghamburan sinar alfa dengan mengajukan
gagasan tentang inti atom. Menurut Rutherford, sebagian besar dari massa dan muatan positif
atom terkonsentrasi pada bagian pusat atom yang selanjutnya disebut inti atom. Elektron

beredar mengitari inti pada jarak yang relatif sangat jauh. Lintasan elektron itu disebut kulit
atom.
Namun, terdapat kelemahan pada teori atom Rutherford yakni tidak dapat
menjelaskan elektron itu tidak jatuh ke intinya. Menurut teori fisika klasik, gerakan elektron
mengitari inti akan disertai pemancaran energi berupa radiasi elektromagnet. Dengan
demikian, energi elektron semakin berkurang dan gerakannya melambat sehingga membentuk
lintasan spiral dan akhirnya jatuh ke inti atom.

7.

Model atom bohr (1913), Spektrum hidrogen

Pada tahun 1913, berdasarkan analisis spektrum atom dan teori kuantum yang dikemukakan
oleh Max Planck, Niels Bohr mengajukan model atom hidrogen. Model atom hidrogen menurut
Bohr menyerupai sistem tata surya. Elektron dalam atom hanya dapat berada pada tingkat
energi tertentu. Artinya, elektron hanya dapat beredar pada lintasan tertentu saja. Elektron
dapat berpindah dari satu kulit ke kulit lain disertai pemancaran atau penyerapan sejumlah
tertentu energi.

8.

Model Atom Mekanika Kuantum (1926), Hipotesa de Broglie

Teori atom Bohr hanya sesuai untuk atom hidrogen. Selain itu, pada perkembangan selanjutnya
diketahui bahwa gerakan elektron menyerupai gelombang. Oleh karena itu, posisi elektron
tidak mungkin dapat dipastikan. Dengan kata lain, orbit elektron yang berbentuk lingkaran
dengan jari-jari tertentu seperti yang dikemukakan Niels Bohr tidak dapat diterima.
Pada tahun 1926, dengan menggunakan pemikiran Louis de Broglie bahwa partikel berperilaku
seperti gelombang, Erwin Schrdinger mengembangkan suatu model atom matematis yang
menggambarkan elektron sebagai gelombang tiga dimensi daripada sebagai titik-titik partikel.
Menurut teori atom mekanika kuantum, meski elektron mempunyai tingkat energi tertentu,
posisinya tidak dapat dipastikan. Yang dikatakan tentang posisi elektron adalah peluang untuk
menemukannya. Daerah dengan peluang terbesar untuk menemukan elektron tersebut
disebut orbital. Orbital biasanya digambarkan berupa awan dengan ketebalan yang bervariasi.
Awan yang lebih tebal menyatakan peluang yang lebih besar untuk menemukan elektron dan
sebaliknya. Teori atom mekanika kuantum dapat menjelaskan struktur atom yang lebih
kompleks (atom multielektron).
Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron
bermuatan negatif yang mengelilinginya.[1] Inti atom mengandung campuran proton yang
bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak
memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya
elektromagnetik. Demikian pula sekumpulan atom dapat berikatan satu sama lainnya
membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama
bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat
positif atau negatif dan merupakan ion. Atom dikelompokkan berdasarkan

jumlah proton dan neutron pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur
kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.

1. Pengertian konduktor adalah bahan yang dapat menghantarkan panas atau kalor dengan
baik. Contoh konduktor adalah baja, besi, alumunium, tembaga, dan logam lainnya.
2. Pengertian isolator adalah benda yang tidak dapat (kurang baik) menghantarkan kalor.
Contoh isolator adalah kain, air, kaca, kertas, plastik, dan kayu.
3. Pengertian semikonduktor adalah bahan dengan daya hantar panas atau daya hantar
listriknya berada di antara konduktor dan isolator. Contoh bahan semikonduktor adalah
galium arsenide, germanium, dan silikon. Penerapan bahan semikonduktor ini biasa pada
rangkaian elektronika.

2.

Alat-alat Semikonduktor

a.)

Transistor

b.)

Dioda

c.)

Mikroprosesor

d.) Thermistor
e.)

Sel surya

f.)

I C (integrated circuit)

Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang
memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus
dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur). Diode dapat disamakan sebagai fungsi katup di
dalam bidang elektronika. Diode sebenarnya tidak menunjukkan karakteristik kesearahan yang
sempurna, melainkan mempunyai karakteristik hubungan arus dan tegangan kompleks yang
tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi atau material yang digunakan serta
parameter penggunaan. Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang tidak ditujukan untuk
penggunaan penyearahan.

Fungsi Dioda and Jenis-jenisnya


Berdasarkan Fungsi Dioda, Dioda dapat dibagi menjadi beberapa Jenis, diantaranya adalah :

Dioda Penyearah (Dioda Biasa atau Dioda Bridge) yang berfungsi sebagai
penyearah arus AC ke arus DC.
Dioda Zener yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian dan juga sebagai
penstabil tegangan.
Dioda LED yang berfungsi sebagai lampu Indikator ataupun lampu
penerangan
Dioda Photo yang berfungsi sebagai sensor cahaya
Dioda Schottky yang berfungsi sebagai Pengendali

Ketika dioda disambungkan sebagaimana pada Gambar A diatas, dimana kaki


anodanya disambungkan ke kutub positif dan katodanya disambungkan ke kutub
negatif baterai, kita mengatakan bahwa dioda diberikan bias maju atau

forward

biased. Sebuah dioda hanya akan menghantarkan arus listrik (menyalakan lampu)
apabila diberi bias maju.
Ketika sebuah dioda disambungkan dengan polaritas yang terbalik seperti pada
Gambar B, dimana kaki katodanya disambungkan ke kutub positif dan kaki anodanya
disambungkan ke kutub negatif, kita mengatakan bahwa dioda diberikan bias
mundur atau reverse biased. Sebuah dioda tidak akan menghantarkan arus
listrik (tidak menyalakan lampu) apabila diberi bias mundur.

Fungsi Transistor sangat berpengaruh besar di dalam kinerja rangkaian elektronika. Karena di
dalam sirkuit elektronik, komponen transistor berfungsi sebagai jangkar rangkaian. Transistor adalah
komponen semi konduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (B), Colector (C) dan Emitor
(E). Dengan adanya 3 kaki elektroda tersebut, tegangan atau arus yang mengalir pada satu kaki akan
mengatur arus yang lebih besar untuk melalui 2 terminal lainnya.
Fungsi Transistor Lainnya :

Sebagai penguat amplifier.


Sebagai pemutus dan penyambung (switching).
Sebagai pengatur stabilitas tegangan.
Sebagai peratas arus.
Dapat menahan sebagian arus yang mengalir.
Menguatkan arus dalam rangkaian.
Sebagai pembangkit frekuensi rendah ataupun tinggi.

Daerah Jenuh Transistor Daerah kerja transistor saat jenuh adalah keadaan dimana transistor
mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor tersebut seolah-olah
short pada hubungan kolektor emitor. Pada daerah ini transistor dikatakan menghantar maksimum
(sambungan CE terhubung maksimum)
Daerah Aktif Transistor Pada daerah kerja ini transistor biasanya digunakan sebagai penguat sinyal.
Transistor dikatakan bekerja pada daerah aktif karena transistor selelu mengalirkan arus dari kolektor
ke emitor walaupun tidak dalam proses penguatan sinyal, hal ini ditujukan untuk menghasilkan sinyal
keluaran yang tidak cacat. Daerah aktif terletak antara daerah jenuh (saturasi) dan daerah mati (Cut
off).

Daerah Mati Transistor Daerah cut off merupakan daerah kerja transistor dimana keadaan transistor
menyumbat pada hubungan kolektor emitor. Daerah cut off sering dinamakan sebagai daerah mati
karena pada daerah kerja ini transistor tidak dapat mengalirkan arus dari kolektor ke emitor. Pada
daerah cut off transistor dapat di analogikan sebagai saklar terbuka pada hubungan kolektor emitor.
Rangkaian Dasar Transistor
Common Base

Penguatan arus pada common base : = Ic/ Ie . Sifat-sifat rangkaian common base adalah:
Impedansi input rendah
Impedansi output tinggi
Penguatan arus <1
Penguatan teganagan besar
Tidak mengalami perubahan fase pada output

Common Colector

Penguatan arus pada common colector : = Ie/ Ib


adalah:

. Sifat-sifat rangkain common colector

Impedansi input tinggi


Impedansi output rendah
Penguatan arus besar
Penguatan tegangan <1
Penguatan daya kecil
Tidak mengalami perubahan fase pada output
Common Emitor

Penguatan arus pada common emitor : = Ie/ Ib . Sifat-sifat rangkaian common emitor adalah:
Impedansi input rendah
Impedansi output tinggi
Penguatan tegangan besar
Penguatan daya besar
Output mengalami perubahan fase 180o terhadap input

Anda mungkin juga menyukai