Anda di halaman 1dari 14

KOMPUTER KUANTUM SEBAGAI INOVASI

TEKNOLOGI TERBARU PENGGANTI


KOMPUTER KONVENSIONAL

Oleh:

Putri Sisa Nurdin


NIM. 17302244016

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
A. Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mengarahkan
manusia menuju ke kemajuan peradaban. Para peneliti berlomba-lomba menemukan
sesuatu yang baru untuk bisa memudahkan manusia dalam kehidupan, salah satunya
dalam bidang IT (Information Technology). Sejarah dari perkembangan komputer inilah
yang mewakili puncak dari kemajuan IT di dunia. Dimulai dengan ide awal Charles
Babbage hingga terciptalah komputer pertama oleh Ilmuan Jerman bernama Konard
Zeise pada tahun 1941. Seiring dengan perkembangan teknologi, kecepatan komputer
mengolah informasi akan semakin bertambah. Dari komputer generasi pertama yang
menggunakan 8000 tabung vakum dan 500 mil kabel sebagai bahannya, kini sudah
tergantikan dengan transistor yang berukuran minimalis. Hingga akhirnya pada masa
modern terciptalah komputer canggih yang berukuran kecil dan dapat dioperasikan
secara cepat.
Awalnya, ilmuan membuat komputer untuk perhitungan aritmatika, tetapi komputer
juga sangat berguna untuk hal lain seperti; menjalankan seluruh internet, membuat
sketsa grafik yang terlihat nyata; membuat artificial intelligent; dan mensimulasikan
alam semesta. Dengan mengetahui banyaknya manfaat dari komputer, manusia
bermimpi membuat sebuah superkomputer dengan kecepatan pengolah informasi yang
sangat cepat. Akar masalah dari komputer tercanggih saat ini adalah karena pada
dasarnya cara kerjanya sama dengan komputer generasi pertama dibuat, yaitu dengan
cara memanipulasikan dan menafsirkan pengkodean bit biner atau hanay membolak-
balikan nol (0) dan satu (1).
Komputer yang biasa kita gunakan sekarang merupakan komputer digital yang
bekerja dengan bantuan microprocessor yang berbentuk chip kecil yang tersusun dari
banyak transistor. Microprocessor biasanya lebih dikenal dengan istilah Central
Processing Unit (CPU) dan merupakan ‘jantung’nya komputer. Kendala yang kita
temui saat ini ukuran transistor dalam chip yang telah mencapai 5 nm. Dengan ukuran
yang telah mencapai nanometer, hingga berukuran beberapa atom, maka sebuah
elektron dapat memindahkan dirinya dari satu sisi penghalang ke sisi lainnya,
menggunakan fenomena disebut quantum tunneling.
Istilah kuantum pertama kali diperkenalkan oleh Max Planck, seorang fisikawan
Jerman, dalam teori kuantum cahaya untuk menjelaskan radiasi benda hitam. Secara tak
langsung teori inilah yang melahirkan fisika kuantum yang mempunyai efek dominan
pada sistem dalam skala atomik. Sejalan dengan perkembangan ilmu fisika dan
informasi, belakangan ini telah mulai dikembangkan komputasi kuantum yang
menggunakan prinsip-prinsip fisika kuantum. Komputasi kuantum ini nantinya
diharapkan dapat melahirkan teknologi kuantum yang memungkinkan terobosan
teknologi untuk mewujudkan komputer masa depan (komputer kuantum) yang bekerja
dengan cara yang sama sekali berbeda dengan komputer konvensional yang dikenal saat
ini.
B. Pembahasan

1. Transistor
Sebelum membahas komputer, terlebih dahulu kita harus mengetahui komponen
utama dari sebuah komputer, yaitu transistor. Transistor bekerja seperti saklar mekanik,
yaitu memutuskan (off ) dan menghubungkan (on) arus listrik. Transistor ini terbuat dari
bahan semikonduktor yaitu suatu material dengan sifat konduktivitas diantara konduktor
dan isolator, contoh Silikon (Si). Keadaan semikonduktor terjadi karena atom Silikon
memiliki 4 elektron valensi, sehingga bisa mengikat empat atom Silikon yang lain
hingga terbentuk Tetahedral Crystal.
Untuk bisa membuat transistor, maka bahan semikonduktor perlu dilakukan doping.
Ada 2 tipe doping, yaitu tipe-n dan tipe-p. Untuk membuat tipe-n semikonduktor, maka
bahan semikonduktor murni didoping dengan atom yang memiliki 5 elektron valensi,
misalnya Fosfor (P) sehingga empat elektron valensi mendapatkan pasangan ikatan
kovalen dengan atom silikon sedangkan elektron valensi yang kelima tidak
mendapatkan pasangan. Artinya, sekarang semikonduktor memiliki elektron bebas yang
bergerak yang menjadikannya bahan konduktor yang lebih baik.
Apabila bahan semikonduktor murni didoping dengan atom bervalensi tiga, maka
akan diperoleh semikonduktor tipe-p. Misalnya, didoping dengan atom Boron, maka
hanya tiga ikatan kovalen yang bisa dipenuhi. Sedangkan tempat yang seharusnya
membentuk ikatan kovalen keempat menjadi kosong (membentuk hole) dan bisa
ditempati oleh elektron valensi lain. Hole dalam hal ini memiliki muatan positif. Karena
hole bermuatan positif bergerak maka dapat meningkatkan konduktivitas pada bahan
semikonduktor.

Transistor biasanya dirangkai dengan semikonduktor tipe-n di sisi kanan dan kiri
dan tipe-p berada di tengah. Di sambungan antara tipe-n dan tipe-p, terjadi pergerakan
elektron dari tipe-n ke tipe-p untuk mengisi hole di tipe-p. Hal ini akan membentuk
sebuah depletion layer atau daerah kekosongan (Gb. 1). Dengan adanya depletion layer
sebagai barrier akan mencegah elektron dari tipe-n menuju ke tipe-p. Jadi, sekarang
transistor dapat dikatakan dalam keadaan off atau keadaan nol (0). Untuk
menyalakannya (on) atau dalam keadaan satu (1) maka perlu ditambahkan tegangan
positif pada gate. Hal ini akan menarik elektron sehingga dapat melewati depletion
layer dan akan mengalir dari source menuju drain. Karena hal ini, maka transistor
dalam posisi on.
Dengan adanya penemuan transistor yang bekerja sebagai saklar inilah yang
menjadi dasar pengoperasian dari sistem komputer. Ukuran transistor saat ini mencapai
5 nm dan menurut Hukum Moore, ukuran transistor akan terus menjadi lebih kecil
hingga seukuran atom. Hal ini akan menimbulkan masalah karena elektron dapat
memindahkan dirinya dari satu sisi penghalang ke sisi lainnya, menggunakan fenomena
disebut quantum tunneling. Jadi, kita harus membuat barrier yang cukup tingga
sehingga dapat menghentikan elektron untuk mengalir.

2. Komputer Konvensional
Secara fisik, komputer terdiri dari beberapa bagian seperti prosesor, memori, disk,
pencetak (printer), serta perangkat lainnya. Perangkat keras tersebut digunakan untuk
menjalankan berbagai perangkat lunak aplikasi (software aplication). Pada memori
komputer digital saat ini menggunakan sistem binary atau sistem angka basis 2 (0 dan
1) yang dikenal sebagai bit.
Bit direpresentasikan dari keadaan transistor dalam chip silicon. Contohnya,
keadaan nol (0) diwakili oleh low voltage dalam transistor sedangkan keadaan satu (1)
diwakili oleh high voltage transistor. Bisa dibayangakan bahwa transistor seperti saklar
elektronik yang menggambarkan dua keadaan yaitu hidup dan mati. Misalkan kita
mempunyai dua bits, kita bisa membuat empat kombinasi dari kedua bits tersebut yaitu
00, 01, 10, dan 11yang setiap biner tersebut merepresantikan bilangan bulat dari 0
sampai 3. Data digital yang diproses dalam komputer sebenarnya dioperasikan oleh
gerbang logika. Yang paling sederhana adalah gerbang NOT yang menggunakan 1 bit.
Komputer modern saat ini memiliki diatas miliyaran kecil transistor yang saling
disambungkan sesuai keinginan programmer. Hal ini bisa digunakan untuk searching
web, bermain games, menyiapkan dokumen, dan menghitung perhitungan yang sangat
kompleks. Berikut merupakan contoh konversi bilangan biner ke bilangan bulat dari 0
sampai 13.

3. Fenomena Kuantum
a. Dualitas elektron
Dalam level mikroskopik atom dan elektron, dunia menggunakan aturan mekanika
kuantum. Salah satu prinsip dasar dari mekanika kuantum adalah memungkinkannya
menciptakan superposisi dari konfigurasi fisik yang berbeda.
Eksperimen yang dilakkan oleh Compton membuktikan bahwa cahaya memiliki
dua sifat atau dualitas: sifat partikel dan sifat gelombang. Sifat partikel dibuktikan
ketika penumbukan dengan elektron pada efek foto listrik, sedangkan sifat gelombang
dibuktikan dengan adanya interferensi dan difraksi cahaya yang menghasilkan
fenomena frinji atau gelap dan terang. Dengan mempertimbangkan sifat dualitas ini,
kemudian de Broglie berhipotesis bahwa sifat dualitas tidak hanya dimiliki oleh cahaya,
tetapi juga dimiliki oleh partikel atau mater.
Eksperimen mengenai interferensi partikel mikroskopis (elektron) yang melalui
celah ganda menarik perhatian banyak ilmuwan. Pada eksperimen ini, partikel
ditembakkan satu per satu ke arah celah ganda san hasil pola interferensi dilihat pada
layar atau detector. Contoh ilustrasi pola interferensi pada layar untuk penembakan
elektron satu per satu diperlihatkan pada gambar berikut. Jika jumlah elektron yang
ditembakn masih sedikit, tidak adanya pola interferensi. Tetapi jika jumlah elektron
pada layar sudah cukup banyak akan terlihat bahwa ada pola interferensi ditunjukkan
dengan pola gelap-terang. Dengan elektron yang ditembakkan satu per satu, maka tidak
ada pengaruh elektron satu dengan elektron lainnya. Hal iini menunjukkan bahwa
wlwktron berinterferensi dengan dirinya sendiri, atau dengan kata lain elektron melalui
dua celah sekaligus seperti pada interferensi gelombang cahaya.

Dengan mekanika kuantum, kita dapat menghitung probabilitas partikel menumbuk


layar dengan akurat sehingga menghasilkan distribusi partikel. Walaupun demikian, kita
tidakk tahu pasti kapan elektron akan menumbuk di posisi tertentu pada layar.
Ekperimen celah ganda ini menunjukan hasil yang tidak bisa diprediksi, tetapi kita bisa
menentukan probabilitas-probabilitas hasilnya atau kejadiannya.

b. Stern-Gerlach Experiment
Dalam percobaan Stern-Gerlach, seberkas partikel dikirimkan melalui medan
magnet tidak homogen, dan kemudian defleksinya diamati. Hasilnya menunjukkan
bahwa partikel tersebut memiliki momentum sudut intrinsik yang analog dengan
momentum sudut sebuah objek klasik yang berputar seperti gasing (spinning). Namun
nilai momentum sudut ini hanya mengambil nilai-nilai tertentu yang terkuantisasi.

Bila percobaan ini dilakukan menggunakan partikel bermuatan seperti elektron,


akan ada gaya Lorentz yang cenderung membengkokkan lintasan dalam bentuk
lingkaran. Gaya ini dapat dilenyapkan menggunakan medan listrik dengan kekuatan
yang sesuai, dengan orientasi tegak lurus terhadap arah partikel bermuatan tersebut.Bila
percobaan ini dilakukan menggunakan partikel bermuatan seperti elektron, akan ada
gaya Lorentz yang cenderung membengkokkan lintasan dalam bentuk lingkaran. Gaya
ini dapat dilenyapkan menggunakan medan listrik dengan kekuatan yang sesuai, dengan
orientasi tegak lurus terhadap arah partikel bermuatan tersebut.

Elektron adalah partikel dengan spin-1⁄2. Partikel seperti ini hanya memiliki dua
nilai momentum sudut yang diukur sepanjang sembarang sumbu, +ħ/2 atau −ħ/2. Bila
nilai ini naik karena partikel berotasi layaknya planet, masing-masing partikel haruslah
berotasi sangat cepat yang tidak mungkin. Bahkan bila jari-jari elektron sebesar 14 nm
(jari-jari elektron klasik), permukaannya haruslah berotasi dengan kecepatan 2.3×1011
m/s. Kecepatan rotasi permukaan ini akan melebihi laju cahaya 2.998×10 8 m/s, dan
karena itu tidak mungkin.

Gambar 2. Nilai spin untuk fermion

Momentum sudut spin ini merupakan fenomena mekanika kuantum murni.


Karena nilainya selalu sama, nilai ini dianggap sebagai sifat intrinsik elektron, dan
karena itu disebut sebagai "momentum sudut intrinsik" (untuk membedakannya dengan
momentum sudut orbital, yang dapat bervariasi dan tergantung kepada kehadiran
partikel lain).

Untuk elektron ada dua nilai yang mungkin buat momentum sudut spin yang
diukur sepanjang sebuah sumbu. Hal ini juga berlaku untuk proton dan neutron, yang
merupakan partikel komposit yang terdiri atas tiga kuark (yang masing-masingnya
merupakan partikel spin-1⁄2). Partikel lain memiliki nilai-nilai spin yang mungkin.

Untuk memerikan percobaan menggunakan partikel spin +1⁄2 secara matematis,


lebih mudah menggunakan notasi bra-ket dari Dirac. Bila partikel melewati peranti
Stern-Gerlach, mereka "diamati". Aksi pengamatan ini dalam mekanika kuantum setara
dengan pengukuran. Peranti pengukuran ini adalah detektor, dan dalam hal ini kita dapat
mengamati salah satu dari dua nilai yang mungkin, yaitu spin atas dan spin bawah. Ini
dideskripsikan oleh bilangan kuantum momentum sudut j, yang dapat bernilai salah
satu, +ħ/2 ata −ħ/2. Pengamatan (pengukuran) ini berkorespondensi dengan operator Jz.
Dalam persamaan matematika,

Konstanta c1 dan c2 adalah bilangan kompleks. Kuadrat dari nilai mutlaknya, (|


c1| dan |c2|2) menentukan probabilitas menemukan salah satu dari dua nilai j yang
2

mungkin dalamm keadaan|Ψ>. Konstanta ini juga harus dinormalisasi agar probabilitas
menemukan salah satu nilai ini adalah 1. Namun, informasi ini tidak cukup untuk
menentukan nilai c1 dan c2, karena keduanya mungkin saja bilangan kompleks. Karena
itu pengukuran hanya menghasilkan nilai mutlak nilai konstanta.

4. Komputer Kuantum
Pengoperasian komputer klasik menggunakan bits, dimana bisa dalam keadaan
nol ataupun satu, akan tetapi dalam komputer kuantum menggunakan quantum bits atau
qubits. Qubits bisa dalam keadaan nol dan satu dalam waktu yang sama. Hal inilah yang
membuat komputer kuantum lebih unggul dari komputer biasanya.
Atom memiliki konfigurasi spin. Spin atom bisa ke atas (up), bisa pula ke
bawah(down). Misalnya saat spin atom mengarah ke atas (up) kita beri lambang 1,
sedangkan spindown adalah 0 (seperti dalam sistem binary di komputer digital). Atom-
atom berada dalamkeadaan superposisi (memiliki spin up dan down secara bersamaan)
sampai kita melakukan pengukuran. Tindakan pengukuran memaksa atom untuk
‘memilih’ salah satu dari kedua kemungkinan itu. Ini berarti sesudah kita melakukan
pengukuran, atom tidak lagi beradadalam keadaan superposisi. Atom yang sudah
mengalami pengukuran memiliki spin yangtetap: up atau down.
Saat konsep ini diterapkan dalam komputer kuantum, keadaan superposisi terjadi
pada saat proses perhitungan sedang berlangsung. Sistem perhitungan pada komputer
kuantum ini berbeda dengan komputer digital. Komputer digital melakukan perhitungan
secara linier, sedangkan komputer kuantum melakukan semua perhitungan secara
bersamaan (karena ada multiple states semua perhitungan dapat berlangsung secara
simultan di semua state). Ini berarti ada banyak kemungkinan hasil perhitungan. Untuk
mengetahui jawabannya (hasil perhitungannya) kita harus melakukan pengukuran qubit.
Tindakan pengukuran qubit ini menghentikan proses perhitungan dan memaksa sistem
untuk ‘memilih’ salah satu dari semua kemungkinan jawaban yang ada Dengan sistem
paralelisme perhitungan ini, kita bisa membayangkan betapa cepatnya komputer
kuantum. Komputer digital yang paling canggih saat ini (setara dengan komputer
kuantum 40 qubit) memiliki kemampuan untuk mengolah semua data dalam buku
telepon di seluruh dunia (untuk menemukan satu nomor telepon tertentu) dalam waktu
satu bulan. Jika menggunakan komputer kuantum proses ini hanya memerlukan waktu
27 menit.
Ada satu fenomena ‘aneh’ lain dari mekanika kuantum yang juga dimanfaatkan
dalam teknologi komputer kuantum: Entanglement. Jika dua atom mendapatkan gaya
tertentu (outside force) kedua atom tersebut bisa masuk pada keadaan ‘entangled’.
Atom-atom yang saling terhubungkan dalam entanglement ini akan tetap terhubungkan
walaupun jaraknya berjauhan. Analoginya adalah atom-atom tersebut seperti sepasang
manusia yang punya ‘telepati’. Jika yang satu dicubit, maka pasangannya (di mana pun
ia berada) akan merasa sakit.
Perlakuan terhadap salah satu atom mempengaruhi keadaan atom pasangannya.
Jika yang satu memiliki spin up (kita baru bisa mengetahuinya setelah melakukan
pengukuran) maka kita langsung mengetahui bahwa pasangannya pasti memiliki spin
down tanpa kita perlu mengukurnya kembali. Ini melambangkan sistem komunikasi
yang super cepat. Komunikasi menggunakan komputer kuantum bisa mencapai
kecepatan yang begitu luar biasa karena informasi dari satu tempat ke tempat lain dapat
ditransfer secara instant. Begitu cepatnya sehingga terlihat seakan-akan mengalahkan
kecepatan cahaya.
Entanglement memungkinkan informasi kuantum tersebar dalam puluhan ribu
kilometer,dan hanya dibatasi oleh seberapa cepat dan seberapa banyak pasangan
entanglement dapat bekerja dalam ruang. Quantum entanglement merupakan fenomena
yang menghubungkan dua partikel sedemikian rupa sehingga perubahan yang terjadi
pada satu partikel seketika itu jugatercermin dalam partikel lainnya, meski mungkin
secara fisik diantara mereka terpisah beberapatahun cahaya.

5. Qubit
Quantum Bit (qubit) pada komputer kuantum memiliki sebuah state yang sama
seperti bit pada komputer klasik, yaitu 0 atau 1. State yang mungkin pada qubit adalah
state |0> atau |1>. Notasi | > disebut sebagai notasi Dirac yang digunakan sebagai
standar notasi pada mekanika kuantum. Perbedaan qubit dengan bit adalah qubit
memiliki state selain |0> atau |1>. Qubit dapat memiliki state kombinasi linear dari dua
atau lebih state yang disebut dengan superposition. Kombinasi linear dapat dilihat pada
persamaan dibawah

dengan merupakan wave function sedangkan α dan β merupakan bilangan


kompleks yang memenuhi persamaan berikut

Ketika qubit berada pada state α|0> + β|1> qubit dapat direpresentasikan dalam
bentuk vektor 2 dimensi seperti

dengan α melambangkan amplitude dari state |0>, dan melambangkan β


amplitude dari state |1>.
Kita asumsikan bahwa informasi disimpan dalam bentuk binary register.
Sebagai contoh angka 6 diwakili oleh |1> ⨂ |1> ⨂ |0>. Pada bentuk notasi yang rapi, |
a> merupakan produk tensor |an-1> ⊗ |an-2> ....|a1> ⨂ |a0 dimana ai ∈{0,1} dan mewakili
sebuah register kuantum yang dengan nilai a= 20 a0 + 21 a1 + ......2n-1 an-1. Ada 2n macam
keadaan, yang mewakili semua binary dari panjang n atau angka dari 0 sampai 2 n -1,
dan kesemuanya membentuk basis komputatisional yang baik. Pada contoh berikut a i
∈{0,1}n (a adalah binary string dengan dengan panjang n) menyatakan bahwa |a>
termasuk ke dalam basis komputasional.
quantum register angka 3 bisa menyimpan angka 3 atau 7 tersendiri, |0> ⨂ |1>
⨂ |1> ≡ |011> ≡ |3>, dan |1> ⨂ |1> ⨂ |1> ≡ |111> ≡ |7>. Namun, bisa juga menyimpan
keduanya sekaligus. Bagaimana kalau kita ambil qubit pertama, dan daripada
menempatkannya ke dalam |0> ataupun |1>, kita siapkan superposisi 1∕ √ 2 (|0> + |1>),
kemudian didapatkan:

6. Gerbang Kuantum
Gerbang kuantum biasanya diwakili sebagai matriks. Gerbang yang bekerja pada
kqubit diwakili oleh matriks 2k  x 2k. Jumlah qubit pada input dan output gerbang harus
sama.Tindakan gerbang pada keadaan kuantum tertentu ditemukan dengan mengalikan
vektor yangmewakili keadaan oleh matriks yang mewakili gerbang. Syarat agar matriks
tersebut dapat digunakan sebagai quantum gate adalah matriks tersebut harus unitary,
yaitu adalah adjoint dari matriks yang didapat dengan tranposisi dan
konjugasi dari matriks , sedangkan adalah matriks identitas. Salah satu quantum gate
yang penting yaitu Hadamard gate
https://en.wikipedia.org/wiki/Quantum_logic_gate

7. Cara Membuat Qubit

Menggunakan elektron terluar dari atom fosfor sebagai qubit. Sebuah atom fosfor terdapat
dalam silicon Kristal tepat disebelah transistor kecil. Elektron mempunyai dipol magnetic yang
disebut spin. Spin mempunyai dua arah, up dan down yang dapat kita misalkan dengan keadaan
1 dan 0. Untuk mmbedakan energi elektron ketika spin up dan spin down, kita membutuhkan
medan magnet yang kuat. Berdasarkan penelitian Prof. Andrea Morello dan timnya, mereka
menggunakan solenoid berukuran besar yaitu sebuah bejana berisi penuh helium cair. Jadi
sekarang elektron akan sejajar dengan arah medan magnet, dan arah spin ke bawah, hal ini
dinamakan spin down. Kemudian, akan membutuhkan energi ketika ingin merubahnya ke
keadaan spin up. Energi yang dibutuhkan tidak terlalu besar, akan tetapi harus dalam suhu nol
mutlak agar spin tersebut tidak terpengaruh oleh energi termal pada suhu kamar.

Ketika kita ingin memnulis informasi dalam qubit, kita bisa meletakkan elektron dalam
keadaan spin up dengan mengeninya gelombang mikro. Gelombang tersebut harus dangan
frekuensi spesifik tertentu. Freuensi itu bergantung pada medan magnet disekitar elektron. Jadi
elektron mirip seperti radio yang hanya bisa mendengarkan satu stasiun saja. Dan ketika statiun
disiarkan, maka elektron akan terpengaruh untuk berganti ke keadaan spin up. Prof. Morello
melakukan penelitian lebih jauh dengan menggunakan nucleus atom fosfor sebagai qubit.
Seperti elektron, nucleus juga mempunyai spin yang dua ribu kali lebih lemah dari spin
elektron. Seperti cara kerja dengan spin elektron, kita bisa menggunakan radiasi
elektromagnetik untuk mengubah spin nucleus berganti keadaan spin up, walaupun hal ini
membutuhkan panjang gelombang dan waktu yang lebih lama dari elektron.

Jadi ada medan magnet yang dihasilkan oleh solenoid ukuran besar, ada juga medan magnet
yang berasal dari nucleus. Artinya, ada dua frekuensi yang bisa merespon elektron yang
didasarkan pada arah spin nucleus. Jadi nucleus bekerja seperti selector kecil, yang akan
memilih frekuensi mana yang dapat memengaruhi elektron. Dalam penelitiannya, prof. morello
membalikkan spin nucleus setiap 5 detik. Jadi, tiap 5 detik, kita akan melihat elektron selalu
merespon karena nucleus berada pada arah yang benar untuk membuat elektron merespon pada
frekuensi yang diberikan. Dan sebaliknya pada 5 detik yang lain, elektron tidak akan merespon
karena spin nucleus dibalik ke arah yang berlawanan. Pada gambar dibawah, kita akan melihat
pada layar osiloskop pengukuran arah dari sebuah nucleus (spin nucleus) dan kemampuan kita
untuk membalikannya di setiap lima detik.

Keadaan spin down eletron Keadaan spin up elektron

Penelitian Morello terutama difokuskan pada perancangan dan pembuatan komponen


dasar komputer kuantum menggunakan putaran atom tunggal dalam silikon. Timnya adalah
yang pertama di dunia yang menunjukkan kontrol dan pembacaan yang koheren dari spin
elektron dan nuklir dari atom fosfor individu dalam silikon, dan selama bertahun-tahun mereka
memegang rekor untuk waktu memori kuantum terpanjang untuk qubit tunggal dalam padatan
negara (35,6 detik). Penelitian Morello juga berfokus pada penggunaan sistem putaran yang
sangat koheren untuk mempelajari dasar-dasar mekanika kuantum.
C. Penutup

Komputer yang biasa kita gunakan sekarang merupakan komputer digital yang
bekerja dengan bantuan microprocessor yang berbentuk chip kecil yang tersusun dari
banyak transistor. Kendala yang kita temui saat ini ukuran transistor dalam chip yang
yang semakin mengecil hingga berukuran beberapa atom. Apabila hal ini terus terjadi
maka sebuah elektron dapat memindahkan dirinya dari satu sisi penghalang ke sisi
lainnya, menggunakan fenomena disebut quantum tunneling.

Dari permasalahan tersebut, maka diciptakanlah komputer kuantum. Cara kerja


komputer kuantum sangat berbeda dengan komputer konvensional (komputer digital).
Bisa dikatakan komputer kuantum benar-benar merupakan suatu inovasi baru yang
menggunakan fenomena kuantum sebagai prinsip kerjanya. Untuk komputer
konvensional menggunakan bit 0 dan 1 sedangkan komputer kuantum menggunakan
qubit 0 , 1 dan superposisi 0 dan 1. Ini berarti keadaannya bisa berupa 0 dan 1, bukan
hanya 0 atau 1 seperti di komputer digital biasa. Komputer kuantum tidak menggunakan
Bits tetapi QUBITS (Quantum Bits). Karena kemampuannya untuk berada di bermacam
keadaan (multiple states), komputer kuantum memiliki potensi untuk melaksanakan
berbagai perhitungan secara simultan sehingga jauh lebih cepat dari komputer digital.
Kecepatan komputer quantum lebih cepat dari pada komputer konvensional (komputer
digital) karena melakukan proses secara simultan tidak secara linear seperti komputer
konvensional.

Saat ini perkembangan teknologi sudah menghasilkan komputer kuantum sampai 7


qubit, tetapi menurut penelitian dan analisa yang ada, dalam beberapa tahun mendatang
teknologi komputer kuantum bisa mencapai 100 qubit. Kita bisa membayangkan betapa
cepatnya komputer masa depan nanti. Semua perhitungan yang biasanya butuh waktu
berbulan-bulan, bertahun-tahun, bahkan berabad-abad pada akhirnya bisa dilaksanakan
hanya dalam hitungan menit.

Di masa mendatang kita akan menggunakan komputer yang tidak lagi tersusun dari
transistor-transistor mini seperti sekarang, Komputer kuantum tidak lagi memerlukan
chip komputer yang semakin lama semakin padat karen semakin berlipatgandanya
jumlah transistor yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja komputer. Komputer
masa depan justru dipenuhi oleh cairan organik sebagai ‘jantung’nya. Cairan organik ini
mengandung atom-atom/partikel-partikel yang bisa berada dalam keadaan superposisi
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Ilyas, M. 2018. “Jam atom, Komputer Kuantum, Percobaan Stern-Gerlach”.


Makalah Kuantum dari
https://www.academia.edu/37001173/JAM_ATOM_PERCOBAAN_STERN-
GERLACH_KOMPUTER_KUANTUM.docx. Diunduh 27 Desember 2019

Panjaitan, R. H. 2016. Komputer Kuantum Komputer Masa Depan.


https://www.nurulfikri.ac.id/index.php/id/artikel/item/1306-komputer-kuantum-
komputer-masa-depan. Diakses 27 Desember 2019

Saputra, H. 2009. “Kajian Tentang Komputer Kuantum Sebagai Pengganti


Komputer Konvensional Di Masa Depan”. Jurnal Generic. IV (2). 15-18

Sudiarta, I. W., 2019. Mekanika Kuantum: Edisi Pertama. CV Garuda Ilmu:


Mataram

Veritasium. 2013. How does a Quantum Computer Work?. Youtube diakses 27


Desember 2019 dari https://www.youtube.com/watch?v=g_IaVepNDT4&t=18s

Veritasium. 2013. How does a Transistor Work?. Youtube diakses 24 Desember


2019 dari https://www.youtube.com/watch?v=IcrBqCFLHIY

Veritasium. 2013. How To Make a Quantum Bit?. Youtube diakses 24


Desember 2019 dari https://www.youtube.com/watch?v=zNzzGgr2mhk&t=394s

Wikipedia. 2019. Quantum Logic Gates. Website:


https://en.wikipedia.org/wiki/Quantum_logic_gate. Diakses 27 Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai