Oleh:
1. Transistor
Sebelum membahas komputer, terlebih dahulu kita harus mengetahui komponen
utama dari sebuah komputer, yaitu transistor. Transistor bekerja seperti saklar mekanik,
yaitu memutuskan (off ) dan menghubungkan (on) arus listrik. Transistor ini terbuat dari
bahan semikonduktor yaitu suatu material dengan sifat konduktivitas diantara konduktor
dan isolator, contoh Silikon (Si). Keadaan semikonduktor terjadi karena atom Silikon
memiliki 4 elektron valensi, sehingga bisa mengikat empat atom Silikon yang lain
hingga terbentuk Tetahedral Crystal.
Untuk bisa membuat transistor, maka bahan semikonduktor perlu dilakukan doping.
Ada 2 tipe doping, yaitu tipe-n dan tipe-p. Untuk membuat tipe-n semikonduktor, maka
bahan semikonduktor murni didoping dengan atom yang memiliki 5 elektron valensi,
misalnya Fosfor (P) sehingga empat elektron valensi mendapatkan pasangan ikatan
kovalen dengan atom silikon sedangkan elektron valensi yang kelima tidak
mendapatkan pasangan. Artinya, sekarang semikonduktor memiliki elektron bebas yang
bergerak yang menjadikannya bahan konduktor yang lebih baik.
Apabila bahan semikonduktor murni didoping dengan atom bervalensi tiga, maka
akan diperoleh semikonduktor tipe-p. Misalnya, didoping dengan atom Boron, maka
hanya tiga ikatan kovalen yang bisa dipenuhi. Sedangkan tempat yang seharusnya
membentuk ikatan kovalen keempat menjadi kosong (membentuk hole) dan bisa
ditempati oleh elektron valensi lain. Hole dalam hal ini memiliki muatan positif. Karena
hole bermuatan positif bergerak maka dapat meningkatkan konduktivitas pada bahan
semikonduktor.
Transistor biasanya dirangkai dengan semikonduktor tipe-n di sisi kanan dan kiri
dan tipe-p berada di tengah. Di sambungan antara tipe-n dan tipe-p, terjadi pergerakan
elektron dari tipe-n ke tipe-p untuk mengisi hole di tipe-p. Hal ini akan membentuk
sebuah depletion layer atau daerah kekosongan (Gb. 1). Dengan adanya depletion layer
sebagai barrier akan mencegah elektron dari tipe-n menuju ke tipe-p. Jadi, sekarang
transistor dapat dikatakan dalam keadaan off atau keadaan nol (0). Untuk
menyalakannya (on) atau dalam keadaan satu (1) maka perlu ditambahkan tegangan
positif pada gate. Hal ini akan menarik elektron sehingga dapat melewati depletion
layer dan akan mengalir dari source menuju drain. Karena hal ini, maka transistor
dalam posisi on.
Dengan adanya penemuan transistor yang bekerja sebagai saklar inilah yang
menjadi dasar pengoperasian dari sistem komputer. Ukuran transistor saat ini mencapai
5 nm dan menurut Hukum Moore, ukuran transistor akan terus menjadi lebih kecil
hingga seukuran atom. Hal ini akan menimbulkan masalah karena elektron dapat
memindahkan dirinya dari satu sisi penghalang ke sisi lainnya, menggunakan fenomena
disebut quantum tunneling. Jadi, kita harus membuat barrier yang cukup tingga
sehingga dapat menghentikan elektron untuk mengalir.
2. Komputer Konvensional
Secara fisik, komputer terdiri dari beberapa bagian seperti prosesor, memori, disk,
pencetak (printer), serta perangkat lainnya. Perangkat keras tersebut digunakan untuk
menjalankan berbagai perangkat lunak aplikasi (software aplication). Pada memori
komputer digital saat ini menggunakan sistem binary atau sistem angka basis 2 (0 dan
1) yang dikenal sebagai bit.
Bit direpresentasikan dari keadaan transistor dalam chip silicon. Contohnya,
keadaan nol (0) diwakili oleh low voltage dalam transistor sedangkan keadaan satu (1)
diwakili oleh high voltage transistor. Bisa dibayangakan bahwa transistor seperti saklar
elektronik yang menggambarkan dua keadaan yaitu hidup dan mati. Misalkan kita
mempunyai dua bits, kita bisa membuat empat kombinasi dari kedua bits tersebut yaitu
00, 01, 10, dan 11yang setiap biner tersebut merepresantikan bilangan bulat dari 0
sampai 3. Data digital yang diproses dalam komputer sebenarnya dioperasikan oleh
gerbang logika. Yang paling sederhana adalah gerbang NOT yang menggunakan 1 bit.
Komputer modern saat ini memiliki diatas miliyaran kecil transistor yang saling
disambungkan sesuai keinginan programmer. Hal ini bisa digunakan untuk searching
web, bermain games, menyiapkan dokumen, dan menghitung perhitungan yang sangat
kompleks. Berikut merupakan contoh konversi bilangan biner ke bilangan bulat dari 0
sampai 13.
3. Fenomena Kuantum
a. Dualitas elektron
Dalam level mikroskopik atom dan elektron, dunia menggunakan aturan mekanika
kuantum. Salah satu prinsip dasar dari mekanika kuantum adalah memungkinkannya
menciptakan superposisi dari konfigurasi fisik yang berbeda.
Eksperimen yang dilakkan oleh Compton membuktikan bahwa cahaya memiliki
dua sifat atau dualitas: sifat partikel dan sifat gelombang. Sifat partikel dibuktikan
ketika penumbukan dengan elektron pada efek foto listrik, sedangkan sifat gelombang
dibuktikan dengan adanya interferensi dan difraksi cahaya yang menghasilkan
fenomena frinji atau gelap dan terang. Dengan mempertimbangkan sifat dualitas ini,
kemudian de Broglie berhipotesis bahwa sifat dualitas tidak hanya dimiliki oleh cahaya,
tetapi juga dimiliki oleh partikel atau mater.
Eksperimen mengenai interferensi partikel mikroskopis (elektron) yang melalui
celah ganda menarik perhatian banyak ilmuwan. Pada eksperimen ini, partikel
ditembakkan satu per satu ke arah celah ganda san hasil pola interferensi dilihat pada
layar atau detector. Contoh ilustrasi pola interferensi pada layar untuk penembakan
elektron satu per satu diperlihatkan pada gambar berikut. Jika jumlah elektron yang
ditembakn masih sedikit, tidak adanya pola interferensi. Tetapi jika jumlah elektron
pada layar sudah cukup banyak akan terlihat bahwa ada pola interferensi ditunjukkan
dengan pola gelap-terang. Dengan elektron yang ditembakkan satu per satu, maka tidak
ada pengaruh elektron satu dengan elektron lainnya. Hal iini menunjukkan bahwa
wlwktron berinterferensi dengan dirinya sendiri, atau dengan kata lain elektron melalui
dua celah sekaligus seperti pada interferensi gelombang cahaya.
b. Stern-Gerlach Experiment
Dalam percobaan Stern-Gerlach, seberkas partikel dikirimkan melalui medan
magnet tidak homogen, dan kemudian defleksinya diamati. Hasilnya menunjukkan
bahwa partikel tersebut memiliki momentum sudut intrinsik yang analog dengan
momentum sudut sebuah objek klasik yang berputar seperti gasing (spinning). Namun
nilai momentum sudut ini hanya mengambil nilai-nilai tertentu yang terkuantisasi.
Elektron adalah partikel dengan spin-1⁄2. Partikel seperti ini hanya memiliki dua
nilai momentum sudut yang diukur sepanjang sembarang sumbu, +ħ/2 atau −ħ/2. Bila
nilai ini naik karena partikel berotasi layaknya planet, masing-masing partikel haruslah
berotasi sangat cepat yang tidak mungkin. Bahkan bila jari-jari elektron sebesar 14 nm
(jari-jari elektron klasik), permukaannya haruslah berotasi dengan kecepatan 2.3×1011
m/s. Kecepatan rotasi permukaan ini akan melebihi laju cahaya 2.998×10 8 m/s, dan
karena itu tidak mungkin.
Untuk elektron ada dua nilai yang mungkin buat momentum sudut spin yang
diukur sepanjang sebuah sumbu. Hal ini juga berlaku untuk proton dan neutron, yang
merupakan partikel komposit yang terdiri atas tiga kuark (yang masing-masingnya
merupakan partikel spin-1⁄2). Partikel lain memiliki nilai-nilai spin yang mungkin.
mungkin dalamm keadaan|Ψ>. Konstanta ini juga harus dinormalisasi agar probabilitas
menemukan salah satu nilai ini adalah 1. Namun, informasi ini tidak cukup untuk
menentukan nilai c1 dan c2, karena keduanya mungkin saja bilangan kompleks. Karena
itu pengukuran hanya menghasilkan nilai mutlak nilai konstanta.
4. Komputer Kuantum
Pengoperasian komputer klasik menggunakan bits, dimana bisa dalam keadaan
nol ataupun satu, akan tetapi dalam komputer kuantum menggunakan quantum bits atau
qubits. Qubits bisa dalam keadaan nol dan satu dalam waktu yang sama. Hal inilah yang
membuat komputer kuantum lebih unggul dari komputer biasanya.
Atom memiliki konfigurasi spin. Spin atom bisa ke atas (up), bisa pula ke
bawah(down). Misalnya saat spin atom mengarah ke atas (up) kita beri lambang 1,
sedangkan spindown adalah 0 (seperti dalam sistem binary di komputer digital). Atom-
atom berada dalamkeadaan superposisi (memiliki spin up dan down secara bersamaan)
sampai kita melakukan pengukuran. Tindakan pengukuran memaksa atom untuk
‘memilih’ salah satu dari kedua kemungkinan itu. Ini berarti sesudah kita melakukan
pengukuran, atom tidak lagi beradadalam keadaan superposisi. Atom yang sudah
mengalami pengukuran memiliki spin yangtetap: up atau down.
Saat konsep ini diterapkan dalam komputer kuantum, keadaan superposisi terjadi
pada saat proses perhitungan sedang berlangsung. Sistem perhitungan pada komputer
kuantum ini berbeda dengan komputer digital. Komputer digital melakukan perhitungan
secara linier, sedangkan komputer kuantum melakukan semua perhitungan secara
bersamaan (karena ada multiple states semua perhitungan dapat berlangsung secara
simultan di semua state). Ini berarti ada banyak kemungkinan hasil perhitungan. Untuk
mengetahui jawabannya (hasil perhitungannya) kita harus melakukan pengukuran qubit.
Tindakan pengukuran qubit ini menghentikan proses perhitungan dan memaksa sistem
untuk ‘memilih’ salah satu dari semua kemungkinan jawaban yang ada Dengan sistem
paralelisme perhitungan ini, kita bisa membayangkan betapa cepatnya komputer
kuantum. Komputer digital yang paling canggih saat ini (setara dengan komputer
kuantum 40 qubit) memiliki kemampuan untuk mengolah semua data dalam buku
telepon di seluruh dunia (untuk menemukan satu nomor telepon tertentu) dalam waktu
satu bulan. Jika menggunakan komputer kuantum proses ini hanya memerlukan waktu
27 menit.
Ada satu fenomena ‘aneh’ lain dari mekanika kuantum yang juga dimanfaatkan
dalam teknologi komputer kuantum: Entanglement. Jika dua atom mendapatkan gaya
tertentu (outside force) kedua atom tersebut bisa masuk pada keadaan ‘entangled’.
Atom-atom yang saling terhubungkan dalam entanglement ini akan tetap terhubungkan
walaupun jaraknya berjauhan. Analoginya adalah atom-atom tersebut seperti sepasang
manusia yang punya ‘telepati’. Jika yang satu dicubit, maka pasangannya (di mana pun
ia berada) akan merasa sakit.
Perlakuan terhadap salah satu atom mempengaruhi keadaan atom pasangannya.
Jika yang satu memiliki spin up (kita baru bisa mengetahuinya setelah melakukan
pengukuran) maka kita langsung mengetahui bahwa pasangannya pasti memiliki spin
down tanpa kita perlu mengukurnya kembali. Ini melambangkan sistem komunikasi
yang super cepat. Komunikasi menggunakan komputer kuantum bisa mencapai
kecepatan yang begitu luar biasa karena informasi dari satu tempat ke tempat lain dapat
ditransfer secara instant. Begitu cepatnya sehingga terlihat seakan-akan mengalahkan
kecepatan cahaya.
Entanglement memungkinkan informasi kuantum tersebar dalam puluhan ribu
kilometer,dan hanya dibatasi oleh seberapa cepat dan seberapa banyak pasangan
entanglement dapat bekerja dalam ruang. Quantum entanglement merupakan fenomena
yang menghubungkan dua partikel sedemikian rupa sehingga perubahan yang terjadi
pada satu partikel seketika itu jugatercermin dalam partikel lainnya, meski mungkin
secara fisik diantara mereka terpisah beberapatahun cahaya.
5. Qubit
Quantum Bit (qubit) pada komputer kuantum memiliki sebuah state yang sama
seperti bit pada komputer klasik, yaitu 0 atau 1. State yang mungkin pada qubit adalah
state |0> atau |1>. Notasi | > disebut sebagai notasi Dirac yang digunakan sebagai
standar notasi pada mekanika kuantum. Perbedaan qubit dengan bit adalah qubit
memiliki state selain |0> atau |1>. Qubit dapat memiliki state kombinasi linear dari dua
atau lebih state yang disebut dengan superposition. Kombinasi linear dapat dilihat pada
persamaan dibawah
Ketika qubit berada pada state α|0> + β|1> qubit dapat direpresentasikan dalam
bentuk vektor 2 dimensi seperti
6. Gerbang Kuantum
Gerbang kuantum biasanya diwakili sebagai matriks. Gerbang yang bekerja pada
kqubit diwakili oleh matriks 2k x 2k. Jumlah qubit pada input dan output gerbang harus
sama.Tindakan gerbang pada keadaan kuantum tertentu ditemukan dengan mengalikan
vektor yangmewakili keadaan oleh matriks yang mewakili gerbang. Syarat agar matriks
tersebut dapat digunakan sebagai quantum gate adalah matriks tersebut harus unitary,
yaitu adalah adjoint dari matriks yang didapat dengan tranposisi dan
konjugasi dari matriks , sedangkan adalah matriks identitas. Salah satu quantum gate
yang penting yaitu Hadamard gate
https://en.wikipedia.org/wiki/Quantum_logic_gate
Menggunakan elektron terluar dari atom fosfor sebagai qubit. Sebuah atom fosfor terdapat
dalam silicon Kristal tepat disebelah transistor kecil. Elektron mempunyai dipol magnetic yang
disebut spin. Spin mempunyai dua arah, up dan down yang dapat kita misalkan dengan keadaan
1 dan 0. Untuk mmbedakan energi elektron ketika spin up dan spin down, kita membutuhkan
medan magnet yang kuat. Berdasarkan penelitian Prof. Andrea Morello dan timnya, mereka
menggunakan solenoid berukuran besar yaitu sebuah bejana berisi penuh helium cair. Jadi
sekarang elektron akan sejajar dengan arah medan magnet, dan arah spin ke bawah, hal ini
dinamakan spin down. Kemudian, akan membutuhkan energi ketika ingin merubahnya ke
keadaan spin up. Energi yang dibutuhkan tidak terlalu besar, akan tetapi harus dalam suhu nol
mutlak agar spin tersebut tidak terpengaruh oleh energi termal pada suhu kamar.
Ketika kita ingin memnulis informasi dalam qubit, kita bisa meletakkan elektron dalam
keadaan spin up dengan mengeninya gelombang mikro. Gelombang tersebut harus dangan
frekuensi spesifik tertentu. Freuensi itu bergantung pada medan magnet disekitar elektron. Jadi
elektron mirip seperti radio yang hanya bisa mendengarkan satu stasiun saja. Dan ketika statiun
disiarkan, maka elektron akan terpengaruh untuk berganti ke keadaan spin up. Prof. Morello
melakukan penelitian lebih jauh dengan menggunakan nucleus atom fosfor sebagai qubit.
Seperti elektron, nucleus juga mempunyai spin yang dua ribu kali lebih lemah dari spin
elektron. Seperti cara kerja dengan spin elektron, kita bisa menggunakan radiasi
elektromagnetik untuk mengubah spin nucleus berganti keadaan spin up, walaupun hal ini
membutuhkan panjang gelombang dan waktu yang lebih lama dari elektron.
Jadi ada medan magnet yang dihasilkan oleh solenoid ukuran besar, ada juga medan magnet
yang berasal dari nucleus. Artinya, ada dua frekuensi yang bisa merespon elektron yang
didasarkan pada arah spin nucleus. Jadi nucleus bekerja seperti selector kecil, yang akan
memilih frekuensi mana yang dapat memengaruhi elektron. Dalam penelitiannya, prof. morello
membalikkan spin nucleus setiap 5 detik. Jadi, tiap 5 detik, kita akan melihat elektron selalu
merespon karena nucleus berada pada arah yang benar untuk membuat elektron merespon pada
frekuensi yang diberikan. Dan sebaliknya pada 5 detik yang lain, elektron tidak akan merespon
karena spin nucleus dibalik ke arah yang berlawanan. Pada gambar dibawah, kita akan melihat
pada layar osiloskop pengukuran arah dari sebuah nucleus (spin nucleus) dan kemampuan kita
untuk membalikannya di setiap lima detik.
Komputer yang biasa kita gunakan sekarang merupakan komputer digital yang
bekerja dengan bantuan microprocessor yang berbentuk chip kecil yang tersusun dari
banyak transistor. Kendala yang kita temui saat ini ukuran transistor dalam chip yang
yang semakin mengecil hingga berukuran beberapa atom. Apabila hal ini terus terjadi
maka sebuah elektron dapat memindahkan dirinya dari satu sisi penghalang ke sisi
lainnya, menggunakan fenomena disebut quantum tunneling.
Di masa mendatang kita akan menggunakan komputer yang tidak lagi tersusun dari
transistor-transistor mini seperti sekarang, Komputer kuantum tidak lagi memerlukan
chip komputer yang semakin lama semakin padat karen semakin berlipatgandanya
jumlah transistor yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja komputer. Komputer
masa depan justru dipenuhi oleh cairan organik sebagai ‘jantung’nya. Cairan organik ini
mengandung atom-atom/partikel-partikel yang bisa berada dalam keadaan superposisi
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA