Permintaan akan pemanfaatan lahan kota yang terus tumbuh dan bersifat akseleratif untuk pembangunan berbagai fasilitas perkotaan, termasuk kemajuan teknologi, industri dan transportasi, selain sering mengubah konfigurasi alami lahan / bentang alam perkotaan juga menyita lahan-lahan tersebut dan berbagai bentukan ruang terbuka lainnya. Kedua hal ini umumnya merugikan keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang sering dianggap sebagai lahan cadangan dan tidak ekonomis. Di lain pihak, kemajuan alat dan pertambahan jalur transportasi dan system utilitas, sebagai bagian dari peningkatan kesejahteraan warga kota, juga telah menambah jumlah bahan pencemar dan telah menimbulkan berbagai ketidaknyamanan di lingkungan perkotaan. Untuk mengatasi kondisi lingkungan kota seperti ini sangat diperlukan ruang terbuka hijau (RTH) karena RTH dapat berfungsi meningkatkan kualitas lingkungan dan untuk kelangsungan kehidupan yang relatif lebih murah, aman, sehat dan nyaman. (Wahyudi, 2009) Ruang terbuka hijau merupakan salah satu elemen penting dalam suatu kota. Ruang terbuka hijau berfungsi untuk menyeimbangkan keadaan ekologi pada suatu kawasan agar terjadi keseimbangan antara ekosistem dan perkembangan pembangunan di era modern. Fungsi dari keberadaan ruang
terbuka hijau antara lain adalah sebagai penyeimbang ekosistem ekologis,
yaitu dimana ruang terbuka hijau tersebut menjadi tempat tinggal para binatang liar seperti burung. Sebagai fungsi arsitektural yaitu menambah keindahan dimana ruang terbuka hijau juga memberikan rasa yang berbeda melalui penataan bentuk warna dan jenis vegetasi ruang terbuka hijau, sebagai fungsi sosial yaitu tempat berinteraksi masyarakat sekitar dimana ruang terbuka hijau tersebut memberikan kesejukan, kenyamanan sehingga masyarakat terwadahi dalam melakukan interaksi berbagai kegiatan, sebagai .pencegah bencana seperti erosi tanah yang di timbulkan baik dari udara maupun pengikisan air, akar tanaman berfungsi untuk mengikat tanah agar kuat dari serangan air (Zoeraini dalam Bagas, 2013) Perubahan penggunaan lahan ini akan menyebabkan terjadinya degradasi kualitas lingkungan. Selain itu, perkembangan ini akan mengakibatkan pula keberadaan ruang terbuka hijau kota sebagai salah satu komponen ekosistem kota menjadi kurang diperhatikan walaupun keberadaan ruang terbuka hijau kota diharapkan dapat menanggulangi masalah lingkungan di perkotaan (Zoer`aini, 1995) dalam (Rijal, 2007)