Anda di halaman 1dari 3

KESIMPULAN

Berdasarkan skenario yang kami dapatkan tentang laki laki mengalami koma,
sering mengeluhkan sakit kepala yang semakin memberat. Laki laki yang
mempunyai riwayat kebiasaan free life style. Selama tidak sadar mengalami
kejang, setiap kali serangan selama 10 menit. Sebelum mendiagnosis diperlukan
anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Dari gejala klinis dapat
disimpulkan

diagnosis

bandingnya

adalah

meningitis,

ensephalitis,

meningoencephalitis, dan epilepsi.


Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang yang mengenai
piameter (lapisan dalam selaput otak) dan arakhnoid serta dalam derajat yang
lebih ringan mengenai jaringan otak dan medula spinalis yang superfisial. Etiologi
atau penyebab dari meningitis sebagian besar disebabkan oleh bakteri, dan
selebihnya disebabkan oleh virus, parasit serta jamur. Tanda dan gejala yang
ditimbulkan adalah akibat iritasi pada meningen. Secara umum gejala meningitis
pada pasien dewasa adalah sakit kepala, demam, mual, muntah, photopobia,
adanya tanda rangsang meningeal/iritasi meningen seperti; kaku kuduk positif,
tanda Kernig positif, dan tanda Brudzinski positif, perubahan tingkat kesadaran,
kejang, peningkatan tekanan intrakranial, disfungsi saraf kranial, dan penurunan
status mental. Akut, fulminan, dengan tanda-tanda khas trias klasik (3 tanda
klasik) yang berupa: demam, kaku kuduk dan penurunan kesadaran. Tanda-tanda
kaku kuduk biasanya sulit ditemukan pada keadaan tertentu seperti pada orang
tua, neutropenia, gangguan imunologi serta pada neonatus. Pengobatan antibiotik
pertama kali yang direkomendasikan pada kasus meningitis akut bakterial adalah
melalui jalur parenteral. Terapi antibiotik adalah Ceftriaxone atau Cefotaxime.
Sebagai terapi alternatif dapat diberikan Meropenem atau Kloramfenikol.
Ensefalitis

adalah

infeksi

jaringan

otak

oleh

berbagai

macam

mikroorganisme, misalnya viral, bakteri, Spirochaeta, fungus, protozoa,dan


metazoa ( cacing ).Penyebab yang tersering dan terpenting adalah virus, karena itu
sering disebut ensefalitis virus. Ensefalitis lebih sering ditemui perubahan

kesadaran ( bingung, gangguan perilaku ) atau penurunan tingkat kesadaran,


( letargi ringan hingga koma ), dengan adanya tanda dan gejala neurologis fokal
atau difus. Pasien dapat mengalami disorientasi dan halusinasi sebagai akibat dari
peningkatan tekanan intrakranial. Tata laksana yang dikerjakan sebagai berikut :
Mengatasi kejang dengan pemberian Memperbaiki homeostatis, dengan infus
cairan D5 - 1/2 S dan pemberian oksigen. Mengurangi edema serebri serta
mengurangi akibat yang ditimbulkan oleh anoksia serebri dengan Deksametason
Menurunkan tekanan intrakranial yang meninggi dengan Manitol diberikan
intravena Pengobatan kausatif. Sebelum berhasil menyingkirkan etilogi bakteri,
diberikan pengobatan antibiotik parenteral. Pengobatan untuk ensefalitis infeksi
virus herpes simplek diberikan Acyclovir intravena.

HAMBATAN DAN SARAN

Hambatan
1

Mahasiswa kurang termotivasi dalam mencari informasi sehingga

referensi yang didapat pun tidak bervariasi.


Mahasiswa kurang aktif dalam menyampaikan informasi sehingga
walaupun sudah mencari dengan sumber yang valid belum bisa
mengungkapkan.

Mahasiswa pada pada pertemuan kedua saat melakukan presentasi slide


masih terkesan membaca slide dan kurang menjelaskan dengan bahasanya

sendiri.
Mahasiswa masih kurang menguasai materi, hanya membaca dan kurang
dapat menyampaikan kembali maksud pernyataannya.

Solusi
1. Mahasiswa harus meningkatkan motivasinya dalam mencari informasi
yang lebih banyak, sehingga sumber yang didapatkan juga beragam.
2. Mahasiswa harus aktif dalam menyampaikan pemikiran yang akan
didiskusikan.
3. Mahasiswa diharapkan lebih memahami, mempelajari, dan menguasai
materi atau topik tutorial yang dipelajari sehingga dapat menjelaskan
dengan bahasanya sendiri.
4. Mahasiswa dapat lebih menguasai materi dan dapat menyampaikan materi
dengan lancar.

Anda mungkin juga menyukai