Anda di halaman 1dari 12

my blogg

Jumat, 30 November 2012


jurnal ispa

GAMBARAN KEJADIAN PENYAKIT ISPA AKIBAT POLUSI UDARA


PADA KELOMPOK UMUR 2-9 TAHUN DI RUANG ANAK RSUD
A.W.SYAHRANI BULAN NOVEMBER TAHUN 2012
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu
atap dalam keadaan saling ketergantungan. Setiap keluarga tentu tentu memiliki latar
belakang dan gaya hidup yang berbeda. Keluarga yang tinggal di daerah dengan polusi udara
yang tercemar akan mempengaruhi tingkat kesehatan dalam keluarga itu, salah satunya
adalah penyakit ISPA. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu
penyebab kematian yang paling banyak terjadi pada anak di negara sedang berkembang.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut ini menyebabkan 4 dari 15 juta perkiraan kematian pada
anak berusia di bawah 5 tahun pada setiap tahunnya sebanyak dua pertiga kematian tersebut
adalah bayi (WHO, 2003).
Penyakit batuk pilek dan demam masih dianggap remeh oleh beberapa keluarga dan
tidak berbahaya. Penyakit ini dapat mengenai anak berulang kali, tetapi mereka tidak
mengerti bahwa penyakit ini dapat menimbulkan penyakit yang lebih berat jika tidak diobati
terutama saat daya tahan tubuh menurun (Ngastiyah, 1997). Kesehatan anak pada usia ini
perlu mendapatkan perhatian dari keluarga, dan perlu mendapat pelayanan kesehatan
secepatnya.
Menurut World Health Organization (WHO) memperkirakan insidens Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) di negara berkembang dengan angka kematian balita di atas 40 per
1000 kelahiran hidup adalah 15%-20% pertahun pada golongan usia balita. Di Indonesia
terjadi lima kasus diantara 1000 bayi atau Balita, ISPA mengakibatkan 150.000 bayi atau
Balita meninggal tiap tahun atau 12.500 korban perbulan atau 416 kasus perhari, atau 17 anak

perjam atau seorang bayi tiap lima menit (Siswono, 2007). Data kasus dari jumlah pasien
penderita ISPA di Kalimantan Timur mencapai 632.500 keluarga yang mempunyai balita
dengan kasus ISPA. Sedangkan data yang diperoleh dari Puskesmas Temindung Samarinda,
penderita ISPA pada bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2010 tercatat sebanyak
8025 orang. Sedangkan dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2011 tercatat sebanyak
3976 orang. Kasus ISPA di Puskesmas Temindung menempati urutan kedua selama bulan
Juni 2011. (Rekam medis Puskesmas Temindung, 2011)
Pencegahan ISPA dapat dilaksanakan dengan melakukan hal-hal yang dapat dilakukan
untuk mencegah terjadinya penyakit ISPA pada anak antara lain: Mengusahakan agar anak
memperoleh gizi yang baik, diantaranya dengan cara memberikan makanan kepada anak
yang mengandung cukup gizi. Memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak agar daya
tahan tubuh terhadap penyakit baik. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan agar
tetap bersih. Mencegah anak berhubungan dengan klien ISPA. Salah satu cara adalah
memakai penutup hidung dan mulut bila kontak langsung dengan anggota keluarga atau
orang yang sedang menderita penyakit ISPA.

berdasarkan data di bawah akan menunjukan daftar penderita penyakit ISPA menurut
kelompok umur yang ada di ruang anak RSUD A.W.SYAHRANI bulan November tahun
2012.

Penyakit
ISPA
ISPA

umur
4-7 Thn
61 anak
Jenis kelamin

2-4 Thn
52 anak
Laki-laki
106 anak

Total
7-9 Thn
65 anak

178 anak

perempuan
72 anak

178 anak

MATERI PENDUKUNG
Pengertian
Infeksi saluran pernafasan adalah suatu keadaan dimana saluran pernafasan (hidung, pharing
dan laring) mengalami inflamasi yang menyebabkan terjadinya obstruksi jalan nafas dan akan
menyebabkan retraksi dinding dada pada saat melakukan pernafasan Pincus Catzel & Ian
Roberts; 1990; 450).
Infeksi saluran nafas adalah penurunan kemampuan pertahanan alami jalan nafas dalam
menghadapi organisme asing (Whaley and Wong; 1991; 1418).
Etiologi
Infeksi saluran pernafasan adalah suatu penyakit yang mempunyai angka kejadian yang
cukup tinggi. Penyebab dari penyakit ini adalah infeksi agent/ kuman. Disamping itu terdapat
beberapa faktor yang turut mempengaruhi yaitu; usia dari bayi/ neonatus, ukuran dari saluran
pernafasan, daya tahan tubuh anak tersebut terhadap penyakit serta keadaan cuaca (Whaley
and Wong; 1991; 1419).

Agen infeksi adalah virus atau kuman yang merupakan penyebab dari terjadinya infeksi
saluran pernafasan. Ada beberapa jenis kuman yang merupakan penyebab utama yakni
golongan A -hemolityc streptococus, staphylococus, haemophylus influenzae, clamydia
trachomatis, mycoplasma dan pneumokokus.Usia bayi atau neonatus, pada anak yang
mendapatkan air susu ibu angka kejadian pada usia dibawah 3 bulan rendah karena
mendapatkan imunitas dari air susu ibu. Ukuran dari lebar penampang dari saluran
pernafasan turut berpengaruh didalam derajat keparahan penyakit. Karena dengan lobang
yang semakin sempit maka dengan adanya edematosa maka akan tertutup secara keseluruhan
dari jalan nafas. Kondisi klinis secara umum turut berpengaruh dalam proses terjadinya
infeksi antara lain malnutrisi, anemia, kelelahan. Keadaan yang terjadi secara langsung
mempengaruhi saluran pernafasan yaitu alergi, asthma serta kongesti paru.Infeksi saluran
pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan musim, tetapi juga biasa terjadi pada
musim dingin (Whaley and Wong; 1991; 1420)
.Patofisiologi
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) disebabkan oleh virus atau kuman golongan A
streptococus, stapilococus, haemophylus influenzae, clamydia trachomatis, mycoplasma, dan
pneumokokus yang menyerang dan menginflamasi saluran pernafasan (hidung, pharing,
laring) dan memiliki manifestasi klinis seperti demam, meningismus, anorexia, vomiting,
diare, abdominal pain, sumbatan pada jalan nafas, batuk, dan suara nafas wheezing, stridor,
crackless, dan tidak terdapatnya suara pernafasan.

Tanda dan Gejala


Penyakit ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk adanya demam, adanya obstruksi
hidung dengan sekret yang encer sampai dengan membuntu saluran pernafasan, bayi menjadi
gelisah dan susah atau bahkan sama sekali tidak mau minum (Pincus Catzel & Ian Roberts;
1990; 451).
tanda dan gejala yang muncul ialah:
1. Demam, pada neonatus mungkin jarang terjadi tetapi gejala demam muncul jika anak
sudah mencaapai usia 6 bulan sampai dengan 3 tahun. Seringkali demam muncul sebagai
tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu tubuh bisa mencapai 39,5OC-40,5OC.

2. Meningismus, adalah tanda meningeal tanpa adanya infeksi pada meningens, biasanya
terjadi selama periodik bayi mengalami panas, gejalanya adalah nyeri kepala, kaku dan nyeri
pada punggung serta kuduk, terdapatnya tanda kernig dan brudzinski.
3. Anorexia, biasa terjadi pada semua bayi yang mengalami sakit. Bayi akan menjadi susah
minum dan bhkan tidak mau minum.
4. Vomiting, biasanya muncul dalam periode sesaat tetapi juga bisa selama bayi tersebut
mengalami sakit.
5. Diare (mild transient diare), seringkali terjadi mengiringi infeksi saluran pernafasan akibat
infeksi virus.
6. Abdominal pain, nyeri pada abdomen mungkin disebabkan karena adanya lymphadenitis
mesenteric.
7. Sumbatan pada jalan nafas/ Nasal, pada saluran nafas yang sempit akan lebih mudah
tersumbat oleh karena banyaknya sekret.
8. Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan, mungkin tanda
ini

merupakan

tanda

akut

dari

terjadinya

infeksi

saluran

pernafasan.

9. Suara nafas, biasa terdapat wheezing, stridor, crackless, dan tidak terdapatnya suara
pernafasan (Whaley and Wong; 1991; 1419).
Pemeriksaan Diagnostik
Pengkajian terutama pada jalan nafas:
Fokus utama pada pengkajian pernafasan ini adalah pola, kedalaman, usaha serta irama dari
pernafasan.
1. Pola, cepat (tachynea) atau normal.
2. Kedalaman, nafas normal, dangkal atau terlalu dalam yang biasanya dapat kita amati
melalui pergerakan rongga dada dan pergerakan abdomen.
3. Usaha, kontinyu, terputus-putus, atau tiba-tiba berhenti disertai dengan adanya bersin.
4. Irama pernafasan, bervariasi tergantung pada pola dan kedalaman pernafasan.
5. Observasi lainya adalah terjadinya infeksi yang biasanya ditandai dengan peningkatan suhu

tubuh, adanya batuk, suara nafas wheezing. Bisa juga didapati adanya cyanosis, nyeri pada
rongga dada dan peningkatan produksi dari sputum

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang lazim dilakukan adalah :
- pemeriksaan kultur/ biakan kuman (swab); hasil yang didapatkan adalah biakan kuman (+)
sesuai dengan jenis kuman,
- pemeriksaan hitung darah (deferential count); laju endap darah meningkat disertai dengan
adanya leukositosis dan bisa juga disertai dengan adanya thrombositopenia, dan
- pemeriksaan foto thoraks jika diperlukan

Diagnosa Banding
Penyakit infeksi saluran pernafasan ini mempunyai beberapa diagnosis banding yaitu difteri,
mononukleosis infeksiosa dan agranulositosis yang semua penyakit diatas memiliki
manifestasi klinis nyeri tenggorokan dan terbentuknya membrana. Mereka masing-masing
dibedakan melalui biakan kultur melalui swab, hitungan darah dan test Paul-bunnell. Pada
infeksi yang disebabkan oleh streptokokus manifestasi lain yang muncul adalah nyeri
abdomen akut yang sering disertai dengan muntah.

Terapi dan Penatalaksanaan


Tujuan utama dilakukan terapi adalah menghilangkan adanya obstruksi dan adanya kongesti
hidung pergunakanlah selang dalam melakukan penghisaapan lendir baik melalui hidung
maupun melalui mulut. Terapi pilihan adalah dekongestan dengan pseudoefedrin hidroklorida
tetes pada lobang hidung, serta obat yang lain seperti analgesik serta antipiretik. Antibiotik
tidak dianjurkan kecuali ada komplikasi purulenta pada sekret.

Penatalaksanaan pada bayi dengan pilek sebaiknya dirawat pada posisi telungkup, dengan
demikian sekret dapat mengalir dengan lancar sehingga drainase sekret akan lebih mudah
keluar (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 452).

KUESIONER
FAKTOR RESIKO KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

Rumah sakit

Petunjuk : a. Isilah kotak yang tersedia sesuai dengan nomor jawaban


b. Isi garis titik sesuai jawaban responden

A. KARATEKRISTIK SUBYEK
No.
:

NO.VARIABEL
Urut

Responden

( ISPA )

01.
:
02. Pendidikan Ibu
1. Tidak sekolah/DO
2. SD
3. SMP
4. SMA
5. PT/DIPLOMA
03. Nama anak
04. Umur anak
06. Jenis kelamin

Nama

KK

02

:
:1. 2 - 4 Tahun
2. 4 - 7 Tahun
3. 7 9 Tahun
: 1. Laki - laki
2. Perempuan

04

03
04

B. VARIABEL YANG DITELITI


07. Berdasarkan hasil Diagnosa dokter atau paramedic pada catatan medis, anak Balita
dinyatakan :
1. ISPA
2. Tidak ISPA
05
08. Apakah anak pernah menderita ISPA ?

Pernah
ak pernah

06
09.

Apakah Ibu mengunakan bahan bakar tumbuhan (Kayu/ arang) dalam memasak

sehari-hari ?
1. Ya,
2. Tidak pernah
10. Apakah dapur ibu mempunyai cerobong asap ?
1.
Ya.

07
08

2. Tidak.
11. Adakah anggota keluarga ibu punya kebiasaan merokok dalam rumah?
1.
Ya
09
2. Tidak
12. Pada saat bayi, anak mendapat ASI Ekslusif sampai umur berapa ?
1.
Sampai umur 6 bulan
2. Tidak sampai umur 6 bulan
13. Imunisasi anak menurut umurnya :

10

1.

Lengkap

2. Tidak lengkap
14. Berapakah Berat Badan anak ibu pada saat lahir ?
1 . 2500 gr
2.

11
12

< 2500 gr

Responden

(..........................)

HASIL
Dari hasil data yang di dapatkan dari rumah sakit umum A.W.syahrani di ruang anak pada
bulan November tahun 2012 masih tingginya penderita ispa pada anak terutama pada lakilaki Penyebab anak terkena ISPA Salah satu penularannya adalah melalui udara
yang tercemar dan masuk melalui saluran pernafasan.

KESIMPULAN
1. Udara yang telah tercemar berpotensi menimbulkan penyakit-penyakit ISPA.
2. Masih tingginya penderita ISPA pada anak.

SARAN
1. Kegiatan penyuluhan sangat perlu di adakan secara berkala terutama tentang penyakit ispa
yang di berikan khususnya untuk keluarga agar lebih dapat mamberikan masukan yang positif
dalam penanggungan penyakit ispa pada balita.
2.

Meningkatkan peran petugas kesehatan dalam memfasilitasi dan memotivasi keluarga dan
merawat balita terutama merawat balita yang terkena ispa.

3.

Diharapkan pada ibu-ibu dan masyarakat khususnya yang mempunyai anak untuk
memperhatikan peratumbuhan dan perkembanga anaknya.

DAFTAR PUSTAKA
World Health Organization (WHO)
RSUD A.W.SYAHRANI, Ruang anak bulan November tahun 2012,samarinda.
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Kesehatan Lingkunganputraprabu.wordpress.com
Kumpulan Asuhan Keperawatan: INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA
ANAKaskep-benny.blogspot.com

OLEH :
SEPTIAN HIDAYAT
HAERUL SAPUTRAH

UNIVERSITAS WIDYA GAMA MAHAKAM SAMARINDA


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2012
Diposkan oleh septian hidayat di 22.58
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Arsip Blog
Mengenai Saya

septian hidayat
Lihat profil lengkapku
Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai