Anda di halaman 1dari 37

1

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan
yangberdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan Sumber Daya
Manusia.
Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu, tetapi sistem
kesehatansuatu negara. Walaupun belum ada survei nasional, sejalan dengan
perubahan gaya hidup termasuk pola makan masyarakat Indonesia diperkirakan
penderita
DM ini semakin meningkat, terutama pada kelompok umur dewasa
keatas pada seluruh status sosial ekonomi. Saat ini upaya penanggulangan
penyakit DM belum menempati skala prioritas utama dalam pelayanan
kesehatan, walaupun diketahui dampak negatif yang ditimbulkannya cukup besar
antara lain komplikasi kronik pada penyakit jantung kronis, hipertensi, otak,
system saraf, hati, mata dan ginjal.
DM atau kencing manis adalah suatu penyakit yang disebabkan
oleh peningkatan kadar gula dalam darah (hiperglikemi) akibat kekurangan
hormon insulin baik absolut maupun relatif. Absolut berarti tidak ada insulin

sama sekali sedangkan relatif berarti jumlahnya cukup/memang sedikit tinggi


atau daya kerjanya kurang. Hormon Insulin dibuat dalam pancreas. Ada 3
macam type DM :
DM type I. atau disebut DM yang tergantung pada insulin. DM
ini disebabkan akibat kekurangan insulin dalam darah yang terjadi karena
kerusakan dari sel beta pancreas. Gejala yang menonjol adalah terjadinya sering
kencing (terutama malam hari), sering lapar dan sering haus, sebagian besar
penderita DM type ini berat badannya normal atau kurus. Biasanya terjadi pada
usia muda dan memerlukan insulin seumur hidup.
DM type II atau disebut DM yang tak tergantung pada insulin. DM
ini disebabkan insulin yang ada tidak dapat bekerja dengan baik, kadar insulin
dapat normal, rendah atau bahkan bahkan meningkat tetapi fungsi insulin untuk
metabolisme glukosa tidak ada atau kurang. Akibatnya glukosa dalam darah tetap
tinggi sehingga terjadi hiperglikemia, 75% dari penderita DM type II dengan
obersitas atau ada sangat kegemukan dan biasanya diketahui DM setelah usia 30
tahun.
DM tipe

3 atau

disebut Diabetes

mellitus

gestasional (bahasa

Inggris: gestational diabetes, insulin-resistant type 1 diabetes, double diabetes,


type 2 diabetes which has progressed to require injected insulin, latent
autoimmune diabetes of adults, type 1.5" diabetes, type 3 diabetes, LADA) atau
diabetes melitus yang terjadi hanya selama kehamilan dan pulih setelah
melahirkan,

dengan

keterlibatan interleukin-6 dan protein

lintasan patogenesisnya.[29].

B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Apa pengertian Diabetes Militus(DM)?


Apa saja jenis Diabetes Militus?
Apa saja tanda tanda dan gejala Diabetes Militus?
Apa saja faktor penyebab ( etiologi ) Diabetes Militus?
Bagaimana cara pengobatan dan penangan Diabetes Militus?
Bagaimana hubungan DM dengan anggota tubuh
Bagaimana cara diet untuk penderita Diabetes?

reaktif

C pada

C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Tujuan
Untuk mengetahui pengertian Diabetes Militus
Untuk mengetahui apa saja type Diabetes Militus
Untuk mengetahui apa saja tanda tanda dan gejala Diabetes Militus
Untuk mengetahui etiologi Diabetes Militus
Untuk mengetahui cara pengobatan dan penangan Diabetes Militus
Untuk mengetahui hubungan DM dengan anggota tubuh
Untuk mengetahui diet yang cocok bagi penderita Diabetes.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Diabetes
Diabetes mellitus, DM (bahasa Yunani: , diabanein, tembus atau
pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia
dengan istilah penyakit kencing manis adalah kelainan metabolis yang disebabkan
oleh banyak faktor, dengan simtoma berupa hiperglisemia kronis dan gangguan
metabolisme karbohidrat,lemak dan protein, sebagai akibat dari:

Defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya


Defisiensi transporter glukosa.
Atau keduanya.
Diabetes melitus atau kencing manis merupakan penyakit kronis yang

ditandai dengan kelainan metabolik akibat dari kurangnya produksi insulin oleh
pankreas atau bisa juga karena kurangnya respon tubuh terhadap insulin, atau bisa
juga akibat dari adanya pengaruh hormon lain yang menghambat kinerja insulin.
Penyakit kencing manis terjadi ketika pankreas tidak bisa lagi memproduksi
insulin dalam jumlah yang cukup, atau tubuh Anda menjadi kurang sensitif
terhadap insulin yang dihasilkan tubuh fungsi dari Hormon Insulin yaitu untuk
mengubah Glukosa menjadi energi. Jika produksi insulin berkurang atau tidak
efektif maka kadar Glukosa darah menjadi tidak terkendali dengan optimal hal ini
dapat berujung pada terjadinya penyakit Diabetes Melitus.
DM yaitu kelainan metabolik akibat dari kegagalan pankreas untuk
mensekresi insulin (hormon yang responsibel terhadap pemanfaatan glukosa)
secara

adekuat.

Akibat

yang

umum

adalah

terjadinya

hiperglikemia.

DM merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kelainan kadar


glukosa dalam darah atau hiperglikemia yang disebabkan defisiensi insulin atau
akibat kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner & Suddart). Kadar gula darah
sepanjang hari bervariasi, meningkat setelah makan dan kembali normal dalam
5

waktu 2 jam. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam
sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya
kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang
mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.
B. Jenis Diabetes Mellitus
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan bentuk diabetes
mellitus berdasarkan perawatan dan simtoma:
1. Diabetes tipe 1, yang meliputi simtoma ketoasidosis hingga rusaknya sel
beta di dalam pankreas yang disebabkan atau menyebabkan autoimunitas, dan
bersifat

idiopatik.

Diabetes

mellitus

dengan patogenesis jelas,

seperti fibrosis sistik atau defisiensi mitokondria, tidak termasuk pada


penggolongan ini.
2. Diabetes tipe 2, yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin, seringkali
disertai dengan sindrom resistansi insulin
3. Diabetes gestasional, yang meliputi gestational impaired glucose tolerance,
dan menurut tahap klinis tanpa pertimbangan patogenesis, dibuat menjadi:
Insulin requiring for survival diabetes, seperti pada kasus defisiensi

peptida-C.
Insulin
requiring

for

ini, sekresi insulin endogenus

control diabetes.
tidak

cukup

Pada
untuk

tahap
mencapai

gejala normoglicemia, jika tidak disertai dengan tambahan hormon dari

luar tubuh.
Not insulin requiring diabetes.
Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes mellitus tipe 1, diabetes anak-anak (bahasa Inggris: childhood-

onset diabetes, juvenile diabetes, insulin-dependent diabetes mellitus, IDDM)


adalah diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi
darah

akibat

hilangnya

sel

beta

penghasil

insulin

pada pulau-pulau

Langerhans pankreas. IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang


dewasa.
Sampai saat ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan,
bahkan dengan diet maupun olah raga. Kebanyakan penderita diabetes tipe 1
memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai dideritanya.
Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin umumnya normal
pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap awal.
Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe 1 adalah
kesalahan reaksi autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi
autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh.
Saat ini, diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin,
dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat
monitor pengujian darah. Pengobatan dasar diabetes tipe 1, bahkan untuk tahap
paling

awal

sekalipun,

adalah

penggantian

insulin.

Tanpa

insulin, ketosis dan diabetic ketoacidosis bisa menyebabkan koma bahkan bisa
mengakibatkan kematian. Penekanan juga diberikan pada penyesuaian gaya hidup
(diet dan olahraga). Terlepas dari pemberian injeksi pada umumnya, juga
dimungkinkan pemberian insulin melalui pump, yang memungkinkan untuk
pemberian masukan insulin 24 jam sehari pada tingkat dosis yang telah
ditentukan, juga dimungkinkan pemberian dosis (a bolus) dari insulin yang
dibutuhkan pada saat makan. Serta dimungkinkan juga untuk pemberian masukan
insulin melalui "inhaled powder".
Perawatan diabetes tipe 1 harus berlanjut terus. Perawatan tidak akan
memengaruhi aktivitas-aktivitas normal apabila kesadaran yang cukup, perawatan
yang tepat, dan kedisiplinan dalam pemeriksaan dan pengobatan dijalankan.
Tingkat Glukosa rata-rata untuk pasien diabetes tipe 1 harus sedekat mungkin ke
angka normal (80-120 mg/dl, 4-6 mmol/l. Beberapa dokter menyarankan sampai
ke 140-150 mg/dl (7-7.5 mmol/l) untuk mereka yang bermasalah dengan angka
yang lebih rendah, seperti "frequent hypoglycemic events".Angka di atas 200

mg/dl (10 mmol/l) seringkali diikuti dengan rasa tidak nyaman dan buang air kecil
yang terlalu sering sehingga menyebabkan dehidrasi. Angka di atas 300 mg/dl (15
mmol/l) biasanya membutuhkan perawatan secepatnya dan dapat mengarah ke
ketoasidosis. Tingkat glukosa darah yang rendah, yang disebut hipoglisemia,
dapat menyebabkan kehilangan kesadaran.
Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes mellitus tipe 2 (bahasa Inggris: adult-onset diabetes, obesityrelated diabetes, non-insulin-dependent diabetes mellitus, NIDDM) merupakan
tipe diabetes mellitus yang terjadi bukan disebabkan oleh rasio insulin di dalam
sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan
oleh mutasi pada banyakgen, termasuk yang mengekspresikan disfungsi sel ,
gangguan sekresi hormon insulin, resistansi sel terhadap insulin yang disebabkan
oleh disfungsi GLUT10 dengan kofaktor hormon resistin yang menyebabkan sel
jaringan,

terutama

pada

hati

menjadi

kurang

peka

terhadap

insulinserta RBP4 yang menekan penyerapan glukosa oleh otot lurik namun
meningkatkan sekresi gula darah oleh hati. Mutasi gen tersebut sering terjadi
padakromosom 19 yang merupakan kromosom terpadat yang ditemukan
pada manusia.
Pada NIDDM ditemukan ekspresi SGLT1 yang tinggi, rasio RBP4 dan
hormonresistin yang

tinggi,

peningkatan

laju

metabolisme glikogenolisis dan glukoneogenesispada hati, penurunan laju reaksi


oksidasi dan peningkatan laju reaksi esterifikasi pada hati.
Pada tahap awal kelainan yang muncul adalah berkurangnya sensitifitas
terhadap insulin, yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam
darah. Hiperglisemia dapat diatasi dengan obat anti diabetes yang dapat
meningkatkan sensitifitas terhadap insulin atau mengurangi produksi glukosa
dari hepar, namun semakin parah penyakit, sekresi insulin pun semakin
berkurang, dan terapi dengan insulin kadang dibutuhkan. Ada beberapa teori yang
menyebutkan penyebab pasti dan mekanisme terjadinya
8

resistensi ini,

namun obesitas sentral diketahui sebagai faktor predisposisi terjadinya resistensi


terhadap insulin, dalam kaitan dengan pengeluaran dari adipokines ( nya suatu
kelompok hormon) itu merusak toleransi glukosaObesitas ditemukan di kira-kira
90% dari pasien dunia dikembangkan diagnosis dengan jenis 2 kencing manis.
Faktor lain meliputi mengeram dan sejarah keluarga, walaupun di dekade yang
terakhir telah terus meningkat mulai untuk memengaruhi anak remaja dan anakanak.
Diabetes tipe 2 dapat terjadi tanpa ada gejala sebelum hasil diagnosis.
Diabetes tipe 2 biasanya, awalnya, diobati dengan cara perubahan aktivitas fisik
(olahraga),

diet

(umumnya

pengurangan

asupan karbohidrat),

dan

lewat pengurangan berat badan. Ini dapat memugar kembali kepekaan hormon
insulin, bahkan ketika kerugian berat/beban adalah rendah hati,, sebagai contoh, di
sekitar 5 kg ( 10 sampai 15 lb), paling terutama ketika itu ada di deposito
abdominal yang gemuk. Langkah yang berikutnya, jika perlu,, perawatan dengan
lisan [antidiabetic drugs. [Sebagai/Ketika/Sebab] produksi hormon insulin adalah
pengobatan pada awalnya tak terhalang, lisan ( sering yang digunakan di
kombinasi) kaleng tetap digunakan untuk meningkatkan produksi hormon insulin
( e.g., sulfonylureas) dan mengatur pelepasan/release yang tidak sesuai tentang
glukosa oleh hati ( dan menipis pembalasan hormon insulin sampai taraf tertentu (
e.g., metformin), dan pada hakekatnya menipis pembalasan hormon insulin ( e.g.,
thiazolidinediones). Jika ini gagal, ilmu pengobatan hormon insulin akan jadilah
diperlukan untuk memelihara normal atau dekat tingkatan glukosa yang normal.
Suatu cara hidup yang tertib tentang cek glukosa darah direkomendasikan dalam
banyak kasus, paling terutama sekali dan perlu ketika mengambil kebanyakan
pengobatan.
Sebuah zat penghambat dipeptidyl peptidase 4 yang disebut sitagliptin,
baru-baru ini diperkenankan untuk digunakan sebagai pengobatan diabetes
mellitus tipe 2. Seperti zat penghambat dipeptidyl peptidase 4 yang lain,
sitagliptin akan membuka peluang bagi perkembangan sel tumor maupun kanker.

Sebuah fenotipe sangat


pada manusia adalah

khas

ditunjukkan

oleh

defisiensi metabolisme

dalam mitokondria pada otot

lurik.

NIDDM
oksidatif di

Sebaliknya, hormontri-

iodotironina menginduksi biogenesis di dalam mitokondria dan meningkatkan


sintesis ATP sintase pada kompleks V, meningkatkan aktivitas sitokrom c
oksidase pada kompleks IV, menurunkan spesi oksigen reaktif, menurunkan stres
oksidatif, sedang hormonmelatonin akan meningkatkan produksi ATP di dalam
mitokondria serta meningkatkan aktivitas respiratory chain, terutama pada
kompleks I, III dan IV. Bersama dengan insulin, ketiga hormon ini membentuk
siklus yang mengatur fosforilasi oksidatif mitokondria di dalam otot lurik. Di sisi
lain, metalotionein yang

menghambat

aktivitas GSK-3beta akan

mengurangi

risiko defisiensi otot jantung pada penderita diabetes.


Simtoma yang terjadi pada NIDDM dapat berkurang dengan dramatis,
diikuti dengan pengurangan berat tubuh, setelah dilakukan bedah bypass usus. Hal
ini diketahui sebagai akibat dari peningkatan sekresi hormon inkretin, namun para
ahli belum dapat menentukan apakah metoda ini dapat memberikan kesembuhan
bagi NIDDM dengan perubahan homeostasis glukosa.
Pada

terapi

tradisional, flavonoid yang

mengandung

senyawa hesperidin dan naringin, diketahui menyebabkan

peningkatan mRNA glukokinase,


peningkatan ekspresi GLUT4 pada hati dan jaringan
peningkatan pencerap gamma proliferator peroksisom
peningkatan rasio plasma hormon insulin, protein C dan leptin
penurunan ekspresi GLUT2 pada hati
penurunan rasio plasma asam lemak dan kadar trigliserida pada hati
penurunan rasio plasma dan kadar kolesterol dalam hati, antara lain dengan
menekan

3-hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme

reductase, asil-

KoA,kolesterol asiltransferase
penurunan oksidasi asam lemak di dalam hati dan aktivitas karnitina palmitoil,
antara

lain

dengan

dehidrogenase danfosfatidat

mengurangi

sintesis glukosa-6

fosfohidrolase

10

meningkatkan

fosfatase
laju

lintasan glikolisis dan atau menurunkan laju lintasan glukoneogenesis sedang


naringin

sendiri,

menurunkan transkripsi mRNA fosfoenolpiruvat

karboksikinase dan glukosa-6 fosfatase di dalam hati.


Hesperidin merupakan senyawa organik yang banyak ditemukan pada
buah jenisjeruk, sedang naringin banyak ditemukan pada buah jenis anggur.
Diabetes mellitus tipe 3
Diabetes mellitus gestasional (bahasa Inggris: gestational diabetes,
insulin-resistant type 1 diabetes, double diabetes, type 2 diabetes which has
progressed to require injected insulin, latent autoimmune diabetes of adults, type
1.5" diabetes, type 3 diabetes, LADA) atau diabetes melitus yang terjadi hanya
selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin6 dan protein reaktif C pada lintasanpatogenesisnya.[29] GDM mungkin dapat
merusak kesehatan janin atau ibu, dan sekitar 2050% dari wanita penderita GDM
bertahan hidup.
Diabetes melitus pada kehamilan terjadi di sekitar 25% dari semua
kehamilan. GDM bersifat temporer dan dapat meningkat maupun menghilang
setelah melahirkan. GDM dapat disembuhkan, namun memerlukan pengawasan
medis yang cermat selama masa kehamilan.
Meskipun GDM bersifat sementara, bila tidak ditangani dengan baik dapat
membahayakan kesehatan janin maupun sang ibu. Resiko yang dapat dialami oleh
bayi meliputi makrosomia (berat bayi yang tinggi/diatas normal), penyakit jantung
bawaan dan kelainan sistem saraf pusat, dan cacat otot rangka. Peningkatan
hormon

insulin

janin

dapat

menghambat

produksi surfaktan janin

dan

mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan. Hyperbilirubinemia dapat terjadi


akibat kerusakan sel darah merah. Pada kasus yang parah, kematian sebelum
kelahiran

dapat

terjadi,

paling

umum

terjadi

sebagai

akibat

dari

perfusiplasenta yang buruk karena kerusakan vaskular. Induksi kehamilan dapat


diindikasikan dengan menurunnya fungsi plasenta. Operasi sesar dapat akan

11

dilakukan bila ada tanda bahwa janin dalam bahaya atau peningkatan resiko luka
yang berhubungan dengan makrosomia, seperti distosia bahu.
C. Tanda dan gejala Diabetes Militus
Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau
kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah,
dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 - 180 mg/dL dan
air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose),
sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut.
1.

Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah


ini

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

meskipun

tidak

semua

dialami

oleh

penderita

Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)


Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
Cepat lelah dan lemah setiap waktu
Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhanny
Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.

D. Faktor penyebab Diabetes Militus


Penyakit diabetes bisa disebabkan oleh beberapa faktor pemicu,diantaranya:
1. Pola makan
Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang
dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya diabetes mellitus. konsumsi
makan yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan sekresi insulin dalam
jumlah yang memadai dapat menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat
dan pastinya akan menyebabkan diabetes melitus.
2. Obesitas (kegemukan)
Orang gemuk dengan berat badan lebih dari 90 kg cenderung memiliki
peluang lebih besar untuk terkena penyakit diabetes militus. Sembilan dari
sepuluh orang gemuk berpotensi untuk terserang diabetes mellitus.
3. Faktor genetis

12

Diabetes mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen
penyebab diabetes mellitus akan dibawa oleh anak jika orang tuanya
menderita diabetes mellitus. Pewarisan gen ini dapat sampai ke cucunya
bahkan cicit walaupun resikonya sangat kecil.
4. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
Bahan-bahan kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang
pankreas, radang pada pankreas akan mengakibatkan fungsi pankreas menurun
sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh
termasuk insulin. Segala jenis residu obat yang terakumulasi dalam waktu
yang lama dapat mengiritasi pankreas.
5. Penyakit dan infeksi pada pancreas
Infeksi mikroorganisme dan virus pada pankreas juga dapat menyebabkan
radang pankreas yang otomatis akan menyebabkan fungsi pankreas turun
sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh
termasuk insulin. Penyakit seperti kolesterol tinggi dan dislipidemia dapat
meningkatkan resiko terkema diabetes mellitus.
6. Pola hidup
Pola hidup juga sangat mempengaruhi faktor penyebab diabetes mellitus.
Jika orang malas berolah raga memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena
penyakit diabetes mellitus karena olah raga berfungsi untuk membakar kalori
yang berlebihan di dalam tubuh. Kalori yang tertimbun di dalam tubuh
merupakan faktor utama penyebab diabetes mellitus selain disfungsi pankreas.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara
Asia akan naik hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. Dalam 10 tahun
belakangan, jumlah penderita diabetes di Hanoi, Vietnam, berlipat ganda.
Sebabnya? Di kota ini, masyarakatnya lebih memilih naik motor dibanding
bersepeda, kata Dr Gauden Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak
Menular di Kawasan Pasifik Barat. Kesimpulannya, mereka yang sedikit
aktivitas fisik memiliki risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang
rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas lainnya.
7. Teh manis

13

Penjelasannya sederhana. Tingginya asupan gula


menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi.
Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis
kira-kira mengandung 250-300 kalori (tergantung
kepekatan). Kebutuhan kalori wanita dewasa
rata-rata adalah 1.900 kalori per hari (tergantung
aktivitas). Dari teh manis saja kita sudah dapat
1.000-1.200 kalori. Belum ditambah tiga kali
makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga
kalau setiap hari kita kelebihan kalori. Ujungnya:
obesitas dan diabetes.
8. Gorengan
Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal
gorengan adalah salah satu faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif,
seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan stroke. Penyebab utama penyakit
kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh darah koroner,
dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia
adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar
kolesterol total, LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar
HDL (kolesterol baik) dalam darah. Meningkatnya proporsi dislipidemia di
masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai makanan rendah
serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan.
9. Suka ngemil
Kita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa
menghindarkan diri dari obesitas dan diabetes. Karena belum kenyang, perut
diisi dengan sepotong atau dua potong camilan seperti biskuit dan keripik
kentang. Padahal, biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya
mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai.
Semua makanan itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks
tinggi. Sementara itu, gula dan tepung yang terkandung di dalamnya
mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah.
10. Kurang tidur.
Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset
para ahli dari University of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3
14

hari mengakibatkan kemampuan tubuh memproses glukosa menurun drastis.


Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat merangsang
sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar,
penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang
membuat kadar gula darah naik.
11. Sering stress
Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar.
Saat stres datang, tubuh akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan
kortisol supaya gula darah naik dan ada cadangan energi untuk beraktivitas.
Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk maksud yang baik.
Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan tanpa
jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.
12. Kecanduan rokok
Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan
wanita menemukan bahwa risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar
22 persen. Disebutkan pula bahwa naiknya risiko tidak cuma disebabkan oleh
rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat, seperti pola makan
dan olahraga.
13. Menggunakan pil kontrasepsi
Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan
progestin, atau progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan
kadar gula darah. Menurut dr Dyah Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi
Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil kontrasepsi berlawanan
dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa bekerja
lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas
menjadi letih dan tidak berfungsi dengan baik.
14. Keranjingan soda
Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses Health Study II terhadap
51.603 wanita usia 22-44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi
minuman bersoda membuat berat badan dan risiko diabetes melambung tinggi.
Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena kandungan
pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak
membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.
15. Patofisiologi

15

Kemungkinan industri diabetes tipe 2 dari berbagai macam kelainan


hormonal, seperti hormon sekresi kelenjar adrenal, hipofisis dan tiroid.
Sebagai contoh, timbulnya IGT dan Diabetes Mellitus sering disebut terkait
oleh akromegali dan hiperkortisolisme atau sindrom Cushing.
Hipersekresi hormon GH pada akromegali dan sindrom Cushing sering
berakibat pada resistansi insulin, baik pada hati dan organ lain, dengan
simtoma hiperinsulinemiadan hiperglisemia, yang berdampak pada penyakit
kardiovaskular dan berakibat kematian.
GH memang memiliki peran penting dalam metabolisme glukosa dengan
menstimulasi glukogenesis dan lipolisis, dan meningkatkan kadar glukosa
darah dan asam lemak. Sebaliknya, insulin-like growth factor 1 (IGF-I)
meningkatkan kepekaan terhadap insulin, terutama pada otot lurik. Walaupun
demikian, pada akromegali, peningkatan rasio IGF-I tidak dapat menurunkan
resistansi insulin, oleh karena berlebihnya GH.
Terapi dengan somatostatin dapat meredam kelebihan GH pada sebagian
banyak orang, tetapi karena juga menghambat sekresi insulin dari pankreas,
terapi ini akan memicu komplikasi pada toleransi glukosa. Sedangkan
hipersekresi

hormon kortisol pada

hiperkortisolisme

yang

menjadi

penyebab obesitas viseral, resistansi insulin, dan dislipidemia, mengarah pada


hiperglisemia dan turunnya toleransi glukosa, terjadinya resistansi insulin,
stimulasiglukoneogenesis dan glikogenolisis.

Saat

bersinergis

dengan

kofaktor hipertensi,hiperkoagulasi, dapat meningkatkan risiko kardiovaskular.


Hipersekresi hormon juga terjadi pada kelenjar tiroid berupa triiodotironinadengan hipertiroidisme yang menyebabkan abnormalnya toleransi
glukosa.
Pada penderita tumor neuroendokrin, terjadi perubahan toleransi glukosa
yang disebabkan oleh hiposekresi insulin, seperti yang terjadi pada
pasien bedah pankreas,feokromositoma, glukagonoma dan somatostatinoma.
Hipersekresi hormon ditengarai juga menginduksi diabetes tipe lain, yaitu
tipe 1. Sinergi hormon berbentuk sitokina, interferon-gamma dan TNF-,
dijumpai membawa sinyal apoptosis bagi sel beta, baik in vitro maupun in
vivo. Apoptosis sel beta juga terjadi akibat mekanisme Fas-FasL, dan/atau

16

hipersekresi molekul sitotoksik,

seperti granzim danperforin;

hiperaktivitas sel T CD8- dan CD4-.


16. Komplikasi
Komplikasi jangka lama termasuk penyakit
ganda),kegagalan
kerusakan retina yang
kerusakan saraf yang

kronis
dapat

kardiovaskular (risiko

ginjal (penyebab

dapat

selain

utama dialisis),

menyebabkan kebutaan,

serta

menyebabkan impotensi dangangren dengan

risiko amputasi. Komplikasi yang lebih serius lebih umum bila kontrol kadar
gula darah buruk.
E. Cara pengobatan dan penanganan Diabetes Militus
Penderita diabetes tipe 1 umumnya menjalani pengobatan therapi insulin
(Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang berkesinambungan, selain
itu adalah dengan berolahraga secukupnya serta melakukan pengontrolan menu
makanan (diet).
Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan
penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai
kadar gula dalam darah adalah menjadi kunci program pengobatan, yaitu dengan
mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil
yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan pemberian
suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar
gula darah.
Perawatan Preventif
Identifikasi
Penderita membawa keterangan tentang : jenis DM, komplikasi,
regimen
Pengobatan

Vaksinasi
Merupakan tindakan yang baik terutama terhadap pnemokokus dan

Influensa

Tidak merokok
Deteksi dan Penatalaksanaan hipertensi dan hiperlipidemia

17

Perawatan kaki

F. Hubungan Diabetes MiLlitus dengan Anggota Tubuh

Hubungan Kesehatan Gigi dan Diabetes Melitus

Kebanyakan orang mempunyai kebiasaan suka makan malas sikat gigi.


Tapi itu juga tidak semua. Apalagi bila orang tersebut tahu benar dengan menjaga
kesehatan gigi dapat menghindarkan tubuh dari penyakit lainnya. Salah satu
penyakit yang dapat dihindari adalah penyakit diabetes melitus. Karena menurut
studi penelitian di Amerika menunjukkan bahwa penderita kerusakan gigi kronis
bisa jadi orang tersebut pengidap penyakit diabetes melitus

tipe 2.

Pada kerusakan gigi yang parah, bakteri dapat masuk ke aliran darah dan
mengganggu sistem kekebalan tubuh. Sel sistem kekebalan tubuh yang rusak
melepaskan sejenis protein yang disebut cytokines. Cytokines inilah penyebab
kerusakan sel pankreas penghasil insulin, hormon yang memicu diabetes. Jika ini
terjadi sekali saja, walaupun orang itu sebelumnya dalam keadaan sehat maka
orang tersebut berpeluang menderita diabetes tipe 2.
Selain itu tingginya kandungan kolesterol dari glukosa yang dibutuhkan
tubuh merupakan faktor utama pemicu risiko diabetes bagi orang yang mengalami
kerusakan gigi. Dan kolesterol rendah dapat menolong orang sehat untuk tidak
terserang problem gangguan gigi yang mampu memicu diabetes. Untuk itu,
penderita diabetes sebaiknya mengikuti diet rendah kalori, rajin mengonsumsi
obat pengatur hormon insulin dan menjaga kesehatan gigi. Dan alangkah baiknya

18

jika orang sehat juga ikut menjaga kesehatan giginya agar tidak berisiko terkena
diabetes.
Radang gusi adalah jenis penyakit gigi yang paling ringan, disebabkan
oleh bakteri dalam plak. Penyakit ini masih bisa disembuhkan, tapi jika
disepelekan tanpa perawatan lebih lanjut bisa berkembang menjadi penyakit gigi
yang parah juga. Plak yang menempel pada rongga antara gusi dan gigi mampu
menimpulkan infeksi dan menyebabkan kasus serius. Bahkan pada stadium
tertentu, gigi harus dicabut.
Diabetes merupakan kondisi di mana tubuh tidak mampu meregulasi
kandungan glukosa. Artinya, tekanan darah bisa menjadi sangat tinggi.
Pengobatan dengan insulin bisa membantu tubuh mengontrol jumlah glukosa pada
aliran darah.
Pada diabetes tipe 2, insulin diproduksi sangat sedikit sehingga tidak
cukup jumlahnya untuk keperluan tubuh manusia. Biasanya hal ini sangat
berpengaruh pada orang berusia di atas 40 tahun. Untuk mengatasinya dibutuhkan
diet teratur dan mengonsumsi pil atau suntikan reguler.

Diabetes dan Kesehatan Mata

19

Diabetes adalah penyakit kompleks yang merupakan hasil dari


ketidakmampuan tubuh untuk menghasilakn insulin, hormon yang mengatur kadar
gula dalam darah, membawa gula berlebih untuk disimpan di dalam sel dan
kemudian akan digunakan jika diperlukan.
Tanpa insulin yang memadai, gula di dalam darah akan menjadi berlebih.
Analoginya seperti

mobil yang penuh bensin tetapi tidak ada kuncinya; Anda

mempunyai energi untuk menggerakkan mobil, tersebut tetapi tidak bisa


menggunakannya dengan maksimal.
Diabetes dialami oleh lebih dari 16 juta warga Amerika. Sebagian besar
kasus yang dialami adalah diabetes onset dewasa, yang biasanya mengenai
individu berusia lebih dari 40 tahun. Salah satu faktor risiko termasuk riwayat
keluarga yang menderita diabetes dan kelompok etnis tertentu. Keturunan Afrika,
Amerika asli, Jepang, Latin ataupun Polinesia lebih tinggi risikonya.
Komplikasi umum penderita diabetes adalah penyakit mata akibat
diabetes. Salah satunya adalah glaukoma. Komplikasi lainnya termasuk retinopati
dan katarak. Retinopati diabetik adalah penyakit yang merusak pembuluh darah
kecil pada retina (jaringan yang peka cahaya yang berjajar di belakang mata) yang
sering dijumpai pada penderita diabetes. Selama masa hidup mereka, sekitar 16
juta penderita diabetes akan mengalami berbagai tingkatan retinopati diabetik dan
setidaknya 25.000 menjadi buta tiap tahunnya. Katarak adalah pengaburan lensa
mata yang mengakibatkan pudarnya penglihatan normal. Penderita diabetes
mempunyai risiko hampir dua kali mengalami katarak dibandingkan yang lainnya.
Katarak juga mempunyai kecenderungan terjadi pada usia yang lebih
muda. Hubungan antara diabetes dengan glaukoma sudut-terbuka (tipe glaukoma
yang paling umum) telah membangkitkan minat para peniliti selama bertahuntahun. Penderita diabetes mempunyai risiko dua kali terkena glaukoma daripada
individu non-diabetes, meskipun beberapa penelitian baru-baru ini telah
mempertanyakan hal ini. Yang lebih menarik lagi, kemungkinan seseorang yang
mempunyai glaukoma sudut terbuka kemudian menderita diabetes ternyata lebih
tinggi dibandingkan individu yang tidak mempunyai penyakit mata. Glaukoma
neovaskuler, tipe glaukoma yang jarang selalu dikaitkan dengan abnormalitas

20

yang lain, diabetes adalah yang paling sering. Pada beberapa kasus retinopati
diabetes, pembuluh darah pada retina menjadi rusak. Retina kemudian
memproduksi pembuluh darah baru yang abnormal.
Glaukoma neovaskuler dapat terjadi jika pembuluh darah yang baru
tumbuh pada iris (bagian berwarna pada mata), menutup cairan pada mata dan
meningkatkan tekanan pada mata. Glaukoma neovaskuler adalah penyakit yang
sulit untuk diobati. Salah satu pilihan adalah bedah laser untuk mengurangi
pembuluh

darah

abnormal

pada

permukaan

iris

dan

retina.

Komplikasi pada mata adalah hal yang umum terjadi pada penderita
diabetes, penting bagi penderita diabetes untuk memeriksakan kesehatan mata
mereka secara rutin. Institusi Mata Nasional (National Eye Institute)
merekomendasikan penderita diabetes untuk memeriksakan mata mereka setahun
sekali.

Diabetes dan luka pada bagian kaki

Ulkus atau luka kaki dapat menjadi masalah yang sangat serius bagi
penderita

diabetes.

Penting

untuk

menyembuhkan

ulkus

secepatnya.

Kerusakan saraf pada diabetes dapat mengurangi nyeri sehingga ulkus kaki

21

kadang tidak menimbulkan rasa nyeri jadi sering diabaikan. Sejalan dengan waktu
ulkus kaki atau gejala-gejala penyakit dapat merusak kaki secara serius.
Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lendir. Ulkus
bisa dikatakan kematian jaringan yang luas dan disertai invasif kuman saprofit.
Adanya kuman saprofit tersebut menyebabkan ulkus berbau, ulkus diabetikum
juga merupakan salah satu gejala klinik dan perjalanan penyakit DM dengan
neuropati perifer. Ulkus kaki diabetes (UKD) merupakan komplikasi yang
berkaitan dengan morbiditas akibat diabetes mellitus.

G. Cara Mencegah Diabetes Dengan Pola Makan Sehat


1. Jauhi Lemak Jahat Dan Konsumsi Lemak Baik, Mengatur Gula
Darah
Sebagaimana karbohidrat, lemakpun ada jenis yang baik dan ada pula jenis
lemak yang tidak baik untuk tubuh.
Menghindari lemak tidak baik sama pentingnya sebagaimana menghindari
karbohidrat tinggi sebagai cara mencegah diabetes dan melawan kelebihan berat
badan. Lemak yang merupakan pemicu kelebihan berat badan dan resiko diabetes
banyak ditemukan dalam makanan yang mengandung minyak terhidrogenasi,
contohnya:

makanan yang digoreng


minyak nabati dengan omega 6
minyak jagung, minyak kacang kedelai, dan minyak safflower
Namun ada juga jenis lemak yang bisa dijadikan obat penting bagi kesehatan

insulin. Lemak ini biasa terdapat pada lemak tidak jenuh tunggal atau yang
disebut monounsaturated dan omega 9. Contohnya:

Minyak zaitun
Buah advokat
Kacang-kacangan

22

Ketiga jenis makanan ini sesungguhnya sangat menolong para penderita


diabetes. Ketiganya merupakan contoh makanan yang mengandung lemak baik
HDL (kolesterol baik) dan menghalangi LDL (kolesterol jahat).
Journal of the American Medical Association pernah merilis hasil penelitian
bahwa wanita yang mengkonsumsi 5 porsi kacang per minggu 27 persen lebih
rendah kemungkinannya terserang diabetes, daripada yang jarang memakannya.
2. Konsumsi Lemak Jenis Omega 3

Omega 3 merupakan jenis lemak baik lainnya. Lemak jenis ini diperlukan
tubuh untuk menghasilkan cairan selaput sel yang menjaga kepekaan rangsangan
sel terhadap penerima hormon insulin dalam memberikan respon terhadap hormon
tersebut.
Kita bisa memperoleh Omega 3 dari:

telur
lemak ikan
ikan tuna
ikan salem
ikan halibut
Omega 3 bukan saja dapat mencegah terjadinya penolakan insulin, bahkan

bisa membalikan proses. Dalam sebuah laporan Diabet Care tahun 1997, 55 orang
pengidap sindrom X diberi asupan Omega 3 dari ikan. Dalam satu tahun tes
laboratorium memperlihatkan terjadinya penurunan tingkat penolakan tubuh
terhadap insulin. Selain itu, berat tubuh merekapun menurun.
Penelitian lain menjelakan, para penderita yang mengkonsumi makanan
dengan Omega 3 mengalami pengurangan kadar gula darah, penurunan tekanan
darah, dan mengalami kenaikan kolesterol baik (HDL).
Oleh karena itu, mengkonsumi makanan yang mengandung Omega 3 merupakan
obat yang efektif sekaligus sebagai cara untuk mencegah diabetes.

23

3. MINUMLAH DEMI KESEHATAN ANDA


Inilah hal termudah yang masuk dalam cara mencegah diabetes. Pilihan
terbaik untuk minuman untuk kesehatan tubuh Anda adalah air putih. Bisa juga
diberi perisa (bisa dengan rasa lemon atau sejenisnya). Selain air putih, teh herbal
tanpa gula juga merupakan pilihan yang baik.
Teh pekat dan teh hijau juga bisa untuk memulai hari Anda di pagi hari. Teh
lebih baik daripada kopi karena bisa menurunkan tingkat gula darah dan
trigliserida darah.
4. Cara Mencegah Diabetes Dengan Menu Pola Makan Sehat
Kita buat contoh pola makan berdasarkan apa yang telah dijelaskan sejauh
ini. Pagi hari kita mulai dengan Omega 3 dengan jamur dan cabe merah yang
ditumis dengan minyak zaitun. Bisa ditambah dengan minyak putih dan bumbubumbu alami, tanpa MSG.
Bisa ditambah teh hijau sebagai minuman. Anda bisa menambahkan daging
ayam dengan beberapa kacang-kacangan seperti almond yang mengandung
beberapa jenis lemak baik (HDL).
Makan siang bisa dibuat sebagai berikut. Anda bisa buat dengan salad
romaine, sepotong ayam, mentimun yang dipotong-potong, bawang merah, buah
zaitun, dan cuka serta minyak zaitun sebagai kuahnya.
Untuk mendapatkan beberapa vitamin Anda bisa menambahkan tomat,
bawang, selada kembang kol, dan brokoli yang dikukus, bersama teh yang tidak
diberi gula.
Untuk makan malam, pilihan yang paling baik adalah ikan rebus atau bakar
denan asparagus dan kacang amandine hijau (dengan irisan kenari) dan air
mineral. Kacang-kacangan seperti macadamia atau kenari merupakan makanan
ringan di antara dua waktu makan.

H. TIPS UNTUK PERLINDUNGAN DARI DIABETES

24

Ringkasnya, makanan penyeimbang tekanan darah dari gading segar tak


berlemak dan sayuran yang tidak mengandung zat tepung, dengan lemak tidak
jenuh tunggal dan lemak omega 3, yang dikombinasikan dengan minuman bebas
kalori merupakan obat terbaik dalam rangka menurunkan berat badan,
membalikan proses penolakan terhadap hormon insulin, dan menjaga gula darah
dan hormon insulin dalam kondisi yang normal.
Berikut adalah beberapa tips ekstra untuk perlindungan:

Beri menu makanan dengan bumbu yang berupa rempah-rempah. Penelitian


menunjukan bahwa mengkonsumsi rempah-rempah dapat menjaga dosis
rendah bisa menjaga kesehatan tubuh. Kayu manis merupakan salah contoh
rempah-rempah yang dapat menormalkan gula darah. Cengkeh dan daun
salam juga baik untuk kepekaan hormon insulin dan coriander (keluarga

peterseli), yang dapat mengurangi tingkat gula darah.


Masaklah makanan dengan perlahan-lahan dan jangan terlalu masak.
Hindari makanan yang menimbulkan alergi, seperti gandum, jagung, susu, dan
padi-padian. Menghilangkan bahan makanan yang merupakan alergen dapat
menyeimbangkan glukosa dalam darah.

Makanan yang Disarankan untuk Penderita Diabetes


1. Cokelat hitam
Cokelat

kaya

akan

flavanoid

yang

dapat

meningkatkan

sensitivitas insulin, mengurangi resistensi insulin, mempercepat


pengolahan glukosa darah, dan mengurangi keinginan untuk makan
berlebih. Namun, tidak semua cokelat memiliki tingkat khasiat yang
sama.
Cokelat

hitam

adalah jenis

cokelat

yang

mengandung

banyak cocoa dan lebih sedikit susu daripada jenis cokelat lainnya.

25

lebih

Salah satu penelitian dari University of Copenhagen tahun 2008


menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi cokelat hitam akan
memiliki keinginan yang lebih rendah untuk makan makanan manis,
asin, atau berlemak dibandingkan mereka yang mengonsumsi
cokelat susu. Kandungan flavanoid cokelat susu sendiri memang
lebih rendah dibandingkan cokelat htam, sedangkan gula serta
lemaknya lebih banyak.
Cokelat hitam bahkan dapat mengurangi jumlah pizza yang
dikonsumsi relawan di hari yang sama hingga 15%. Kandungan
flavanoid dalam cokelat juga dapat menurunkan risiko terkena
kanker, mengontrol tekanan darah, dan mengurangi risiko terkena
serangan jantung hingga 2% selama 5 tahun.
2. Brokoli
Studi oleh Warwick University yang dimuat dalam jurnal
Diabetes

melaporkan

bahwa

brokoli

mengandung

senyawa

sulforaphane yang mampu memperbaiki dan melindungi melindungi


dinding pembuluh darah dari kerusakan kardiovaskular akibat
diabetes.
Sulforaphane juga memicu proses anti inflamasi, mengontrol
kadar glukosa darah, meningkatkan mekanisme detoksifikasi alami
dalam

tubuh,

serta

meningkatkan

produksi

enzim

yang

mengendalikan senyawa kimia berbahaya penyebab kanker. Brokoli


pun

mengandung

kromium

yang

membantu

meningkatkan

sensitivitas insulin dalam tubuh.


3. Blueberry
Blueberry mengandung baik serat tak larut yang menghilangkan
lemak dari tubuh, maupun serat larut yang diolah lebih lama dalam

26

tubuh dan mengendalikan kadar gula darah. Penelitian yang


dilakukan USDA menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi 2
gelas jus bluberry liar setiap hari selama 12 minggu dapat
menurunkan kadar glukosa dalam darah, mengatasi depresi, dan
meningkatkan daya ingatnya.
Hal ini dikarenakan bluberry mengandung antosianin, senyawa
kimia alami yang mengecilkan sel lemak dan menstimulasi produksi
adiponektin,

hormon

yang

mengatur

kadar

glukosa

darah.

Meningkatkan kadar adiponektin dapat menjaga kadar gula darah


tetap rendah dan meningkatkan sensitifitas tubuh terhadap insulin.
American

Diabetes

Association

(ADA)

bahkan

menyebut

blueberry sebagai Diabetes superfood karena manfaatnya bagi


kesehatan.
4. Oatmeal (cereal oat)
Pemilihan sumber karbohidrat sangat penting bagi penderita
diabetes karena berpengaruh besar pada kadar gula darah. ADA
merekomendasikan gandum utuh seperti oatmeal yang mengandung
karbohidrat kompleks dan serat larut tinggi. Serat ini lebih lambat
dicerna oleh tubuh sehingga kadar glukosa darah lebih terkontrol.
Oatmeal juga kaya akan magnesium yang membantu tubuh
memanfaatkan

glukosa

dan

mensekresi

insulin

dengan

baik.

Percobaan yang dilakukan selama delapan tahun menunjukkan


penurunan risiko terkena diabetes tipe 2 hingga 19% pada wanita
yang melakukan diet kaya magnesium, dan 31% pada wanita yang
rajin mengonsumsi gandum utuh. Oatmeal juga dapat menurunkan
risiko

terkena

serangan

jantung

komplikasi diabetes.

27

yang

merupakan

salah

satu

5. Steel-cut oats
Salah satu jenis oatmeal yang disarankan adalah steel cut oats,
yakni bulir oat utuh yang dipotong-potong menjadi bagian kecil.
Oat jenis ini memiliki indeks glikemik lebih rendah dibandingkan
oatmeal instan. Steel cut oats juga mengalami pemrosesan paling
rendah sehingga membutuhkan waktu lebih lama saat dimasak.
6. Ikan
Tak hanya kaya akan protein yang membuat Anda merasa
kenyang lebih lama, ikan juga mengandung asam lemak omega-3
yang

membantu

meredakan

peradangan.

Banyak

penelitian

menunjukkan bahwa mereka yang memiliki kadar asam lemak


omega-3 tertinggi di dalam darahnya akan mengalami inflamasi
lebih rendah. Inflamasi dalam tingkat parah dapat memperburuk
diatbetes dan menyebabkan masalah berat badan.
Menyertakan ikan dalam diet Anda juga membantu mengurangi
risiko terkena berbagai penyakit, terutama stroke yang menjadi
salah satu komplikasi diabetes. Berdasarkan penelitian dari Emory
University 2010 lalu, orang-orang yang makan ikan panggang atau
kukus akan memiliki risiko terkena stroke lebih rendah hingga 3%.
Namun, ikan goreng, ikan cepat saji, dan seafood lain yang
digoreng justru dapat meningkatkan risiko terkena penyakit yang
sama.
7. Minyak zaitun (olive oil)
Salah satu penelitian di Spanyol yang diterbitkan di jurnal
Diabetes Care menunjukkan bahwa diet ala Mediterania yang
28

menyertakan

minyak

zaitun

dapat

mengurangi

risiko

terkena

diabetes tipe 2 hingga hampir 50% dibandingkan diet rendah lemak.


Diet dengan minyak zaitun mampu mencegah resistensi insulin,
penimbunan lemak perut, dan penurunan adiponektin.
Ada menyarankan agar penderita diabetes menggunakan minyak
zaitun untuk menggantikan lemak tak sehat yang berasal dari
mentega, margarin, dan lemak babi. Minyak zaitun juga kaya
antioksidan yang melindungi sel dari kerusakan akibat radikal
bebas, serta mencegah terjadinya penyakit jantung.
8. Sekam psyllium
Psyllium merupakan tumbuh-tumbuhan kaya serat yang berasal
dari India. Kulit ari atau sekam-nya yang mengandung serat larut air
sering digunakan untuk mengobati sembelit dan menurunkan berat
badan. Namun tak hanya itu, sekam psyllium juga dapat mengontrol
kadar glukosa darah para penderita diabetes.
Namun, para peneliti menyarankan agar penderita menunggu
setidaknya 4 jam setelah makan psyllium sebelum minum obatobatan lain, karena psyllium dapat menghalangi penyerapan obat
tersebut
9. Kacang cannellini
Hampir

semua

kacang-kacangan

memiliki

indeks

glikemik

rendah serta kaya akan serat dan protein yang bermanfaat bagi
penderita

diabetes.

Namun,

kacang

cannellini

yang

sering

digunakan dalam berbagai masakan Italia memiliki indeks glikemik


yang paling rendah.

29

Dalam penelitian yang dilakukan di University of Toronto, 2012,


sebanyak 121 penderita diabetes tipe 2 melakukan diet sehat dengan
mengonsumsi kacang-kacangan atau gandum utuh setiap hari. Tiga
bulan

kemudian,

mereka

yang

mengonsumsi

kacang-kacangan

mengalami penurunan tingkat A1c (kadar gula darah rata-rata)


hampir 2 kali dibandingkan mereka yang mengonsumsi gandum
utuh.
10. Bayam
Penelitian di Inggris menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi
lebih dari satu porsi bayam dalam sehari dan sayuran berdaun hijau lainnya
mengalami penurunan risiko hingga 14% dibandingkan mereka yang hanya
makan porsi per hari.
Pasalnya, sayuran berdaun hijau kaya akan vitamin K serta mineral
magnesium, folat, fosfor, potasium, dan seng. Bayam juga mengandung
senyawa lutein, zeaxanthin, dan berbagai flavonoid lainnya.
11. Ubi jalar
Salah satu analisis menemukan bahwa ubi jalar mampu mengurangi
HbA1c sebanyak 0,3 hingga 0,57% dan mempercepat pemrosesan glukosa
darah sebanyak 10 hingga 15 poin.
Ubi jalar juga mengandung antosianin yang merupakan pigmen alami
yang memberinya warna oranye gelap. Senyawa yang termasuk antioksidan
ini bermanfaat sebagai zat anti peradangan, anti viral, dan anti mikroba. Ubi
jalar juga kaya akan vitamin A dan serat. Gunakan ubi jalar sebagai pengganti
kentang karena memiliki indeks glukosa lebih rendah.
12. Kacang kenari (walnut)

30

Walnut atau kacang kenari mengandung asam lemak tak jenuh bernama
alfa-linolenik yang dapat menurunkan peradangan. Kandungan serat, Larginin, omega-3, vitamin E, dan senyawa fitokimia yang ditemukan dalam
walnut dan kacang-kacangan lain membuat mereka berfungsi sebagai zat
antioksidan, antikanker, antiviral, dan anti kolesterol tinggi. Khasiat ini dapat
mencegah perkembangan kondisi kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.
Penelitian dari Yale University yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes
Care, 2009, menunjukkan bahwa konsumsi walnut sebanyak 56 gram selama
8 minggu dapat memberbaiki fungsi pembuluh darah yang rusak akibat
diabetes. Sedangkan penelitian lain dari Australia melaporkan bahwa pasien
yang mengonsumsi 30 gram walnut dalam satu tahun mengalami penurunan
kadar gula darah puasa lebih banyak dibandingkan mereka yang tidak.
13. Kinoa
Kinoa atau sering disebut juga dengan quinoa adalah makanan pokok yang
sering digunakan oleh suku Inca. Rasanya mirip seperti gandum, namun
kekerabatannya lebih dekat dengan bayam dibandingkan padi. Berbeda
dengan sebagian besar gandum, kinoa merupakan sumber protein lengkap
yang jumlahnya mencapai 14 gram per cangkir, termasuk sembilan asam
amino esensial.
Salah satunya adalah lisin, yang berfungsi menyerap seluruh kalsium
pembakar lemak dan membantu menurunkan kolesterol. Kinoa juga
merupakan salah satu sumber serat terkaya, mengandung 2,6 gr per cangkir
yang membantu menyeimbangkan kadar gula darah dan membuat Anda
merasa kenyang lebih lama.
14. Kayu manis
Salah satu studi dalam jurnal Diabetes Care menyebutkan bahwa
penderita diabetes tipe 2 yang mengonsumsi satu gram kayu manis atau lebih

31

secara rutin setiap hari dapat menurunkan kadar gula puasanya sebesar 30%
dibandingkan mereka yang tidak. Kayu manis juga membantu menurunkan
trigliserida, kolesterol LDL, dan total kolesterol sebanyak 25%.
Hal ini dikarenakan kayu manis kaya akan kromium, mineral yang
meningkatkan efek insulin. Kayu manis juga mengandung polifenol,
antioksidan pelawan radikal bebas dan mampu menurunkan inflamasi,
sehingga menjaga Anda dari diabetes dan penyakit jantung.
15. Collard greens
Sayuran berdaun hijau gelap seperti collard greens (sejenis sawi)
mengandung vitamin C yang berlimpah. Vitamin ini dapat menurunkan
kortisol di dalam tubuh dan mengurangi peradangan. Collard greens dan
sayuran kubis-kubisan lain seperti kale dan kembang kol juga merupakan
sumber asam alfa-lipoic (ALA), mikronutrien yang membantu mengatasi
stres.
ALA dapat membantu mengurangi kadar gula darah dan menguatkan
pembuluh yang rusak akibat diabetes.
16. Kunyit
Kunyit telah digunakan untuk menjaga kesehatan masyarakat India selama
sekitar 5 ribu tahun. Untuk mencegah lonjakan gula darah setelah
mengonsumsi nasi putih dan roti tepung yang sering dipakai dalam diet
tradisional India, mereka menyertakan kunyit yang mengandung zat aktif
Curcumin.
Curcumin diyakini dapat mengatur metabolisme lemak dalam tubuh.
Curcumin bekerja pada sel lemak, sel pankreas, sel ginjal, dan sel otot secara
langsung dengan meredakan peradangan dan mencegah nekrosis tumor
penyebab kanker dan interlukin-6. Para ahli meyakini bahwa kombinasi

32

seluruh faktor ini membuat curcumin mampu mengatasi resistensi insulin,


kolesterol dan kadar gula darah yang tinggi, serta gejala lain terkait obesitas.
17. Buah-buahan citrus
Buah-buahan citrus seperti grapefruit, jeruk, dan lemon mengandung serat
dan vitamin C dalam jumlah tinggi. Buah-buahan ini mengandung gula alami
fruktosa yang tidak meningkatkan gula darah secara signifikan setelah
dikonsumsi. Fiber yang terkandung di dalamnya juga dapat membantu
mengontrol gula darah anda.Citrus juga mengandung antioksidan antingerin
yang membantu mencegah obesitas, mempertahankan berat badan, dan
meningkatkan sensitivitas insulin.
18. Tomat
Salah satu penelitian di Australia melaporkan bahwa konsumsi jus tomat
setiap hari dapat mengurangi risiko penggumpalan darah yang sering terjadi
pada penderita diabetes. Penggumpalan darah ini dapat menyebabkan
komplikasi seperti serangan jantung, stroke, dan penyakit berbahaya lainnya
yang dapat mengancam jiwa. Tomat pun kaya akan vitamin C, vitamin E, zat
besi, dan antioksidan penting lainnya.
Tomat juga mengandung likopen dan lutein yang melindungi ginjal dan
pembuluh darah dari kerusakan akibat diabetes.
19. Susu dan yogurt rendah lemak
Selain gula, lemak juga menjadi hal yang harus diperhatikan oleh
penderita diabetes. Banyak penderita menderita diabetes tipe 2 karena
timbunan lemak jahat di tubuh yang menyebabkan tubuh tidak peka terhadap
insulin. Oleh karena itu, disarankan konsumsi susu dan yogurt redah lemak
untuk memenuhui kebutuhan lemak baik, kalsium, dan vitamin D harian
Anda.
33

Penelitian dari University of Cambridge bahkan menunjukkan bahwa


konsumsi yogurt rendah lemak dapat menurunkan risiko terkena diabetes
hingga 28% dibandingkan tidak memakannya sama sekali. Peneliti juga
meyakini bahwa mikroba di dalam yogurt bermanfaat untuk mengurangi
peradangan yang sering dialami penderita diabetes.

34

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari makalah yang saya buat, dapat ditarik kesimpulan bahwa
penyakit Diabetes Militus (DM) ini sangat berbahaya dan menakutkan. Banyak
sekali faktor yang menyebabkan seseorang menderita penyakit Diabetes Militus.
Seperti conohnya, Obesitas(berat badan berlebih),faktor genetis, pola hidup yang
tidak sehat (jarang berolah raga), kurang tidur, dan masih banyak yang lainnya.
2. Saran
Adapun saran bagi pembaca dari makalah ini adalah sebagai berikut.

Selalu berhati hatilah dalam menjaga pola hidup. Sering berolah raga dan

istirahat yang cukup


Jaga pola makan anda. Jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan atau
minuman yang terlalu manis. Karena itu dapat menyebabkan kadar gula
melonjak tinggi.

35

DAFTAR PUSTAKA

http://www.idmedis.com/2015/09/pengertian-diabetes-melitus-gejaladm-komplikasi-dm-tipe-dm-cara-mencegah-kencing-penyakitmanis.html
http://faluethautamiee.blogspot.co.id/
https://creasoft.wordpress.com/2008/04/26/diabetes-mellitus-padakehamilan/
http://www.doktergaul.net/2013/08/Gejala-Penyakit-DiabetesPenyabab-Cara-Pencegahan.html
http://www.webkesehatan.com/18-makanan-terbaik-untuk-penderitadiabetes/

http://www.alodokter.com/deretan-makanan-untuk-penderita-diabetes-yang-baikdan-buruk

36

5 Pertanyaan terkait Diabetes


1. Apakah makanan atau cara diet yang cocok bagi Bumil yang memiliki
riwayat DM?
2. Apa tujuan penyusunan gizi pada penderita DM?
3. Bagaimana menu diet DM bagi anak usia belasan tahun yang menderita
obesitas dan terindikasi mengalami diabetes?
4. Apakah pentingnya masyarakat luas diberi health education terkait cara
menyusun sendiri menu makanannya agar terhindar dari DM?
5. Sumber karbo, protein, dan lemak seperti apa yang bisa dikonsumsi oleh
penderita DM?

37

Anda mungkin juga menyukai