Pengertian Hiperemesis
2. Tingkatan II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang,
lidah mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-
kadang naik dan mata sedikit ikteris, berat badan turun dan mata menjadi
cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi. Aseton
tercium dalam hawa pernafasan karena mempunyai aroma yang khas dan
dapat pula ditemukan dalam kencing.
3. Tingkatan III
Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum
lebih parah, muntah henti, kesadaran menurun dari
somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu
meningkat tensi menurun, komplikasi fatal terjadi pada
susunan syaraf yang dikenal sebagai ensefalopati
werniele, dengan gejala : nistagmus, dipolpia dan
perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat
kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks,
timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.
KOMPLIKASI
Dehidrasi berat,
ikterik,
takikardia,
suhu meningkat,
alkalosis,
Kelaparan
gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan
dan hubungan keluarga,
menarik diri dan
depresi.
PENATALAKSANAAN
1. Obat-obatan 2. Isolasi
Nilai Gizi
Kalori 1672 kal
Lemak 33 gram
Protein 57 gram
Hidrat arang 293 gram
c. Diit Hyperemesis Gravidarum III
Diberikan kepada penderita Hyperemesis
Gravidarum ringan
Minuman boleh diberikan bersama waktu makan
(menurut kesanggupan penderita)
Makanan ini cukup nutrisi.
Makanan yang diberikan dalam sehari
Nilai gizi
Kalori 2269 kal
Protein 73 gr
Lemak 59 gr
Hidrat arang 368 gr