Anda di halaman 1dari 6

radisi Unik Menyambut Bulan Ramadhan Di

Indonesia
Share: Aneh Unik
19 days ago
"Tradisi Unik Menyambut Bulan Ramadhan Di Indonesia" - Teman anehtapinyata.net
Indonesia terdiri dari banyak pulau dan beragam suku atau etnis. Hal tersebut menyebabkan
Indonesia kaya akan kebudayaan yang diwarisi secara turun temurun. Tak terkecuali kebudayaan
dalam rangka menyambut bulan puasa atau bulan Ramadhan. Masing-masing daerah memiliki
tradisi tersendiri, yang tentunya unik dan berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia. Penasaran
tradisi apa saja itu? Berikut beberapa informasinya, semoga bermanfaat.
Tradisi Munggahan Masyarakat Sunda

Teman anehtapinyata.net tradisi Munggahan merupakan tradisi unik yang dilakukan masyarakat
Sunda dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Tradisi yang dilaksanakan sehari sebelum
datangnya bulan Ramadhan ini merupakan perwujudan rasa syukur atas kedatangan bulan suci
tersebut. Semua orang berkumpul bersama keluarga dan kerabat untuk saling bermaaf-maafan
sambil menikmati sajian khas Ramadhan.
Tradisi Pacu Jalur Masyarakat Kuantan Singingi Riau

Teman anehtapinyata.net di Provinsi Riau, tepatnya di daerah Kabupaten Kuantan Singingi,


terdapat suatu tradisi unik dalam menyambut bulan Ramadhan bernama tradisi Pacu Jalur. Dalam
tradisi ini diadakan sebuah perlombaan mendayung di sungai dengan menggunakan sebuah
perahu panjang yang terbuat dari kayu pohon. Panjang perahu ini bisa mencapai 25 hingga 40
meter dan lebar bagian tengah kir-kira 1,3 m s/d 1,5 m, dalam bahasa penduduk setempat, kata
Jalur berarti Perahu. Perlombaan yang biasa diadakan di sungai Batang Kuantan ini diikuti
beberapa kelompok peserta. Tradisi Pacu Jalur ini mirip dengan lomba perahu naga yang sering
teman lihat di televisi.
Tradisi Meugang Masyarakat Aceh

Teman anehtapinyata.net masyarakat Aceh memiliki suatu tradisi unik dalam menyambut bulan
puasa yang telah diwariskan sejak dari zaman Kerajaan Aceh saat dipimpin oleh Sultan Iskandar
Muda. Tradisi unik yang masih dilakukan sampai sekarang ini bernama Meugang atau
Makmeugang. Tradisi ini merupakan tradisi memasak daging dan menikmatinya bersama
keluarga, kerabat dan anak yatim piatu. Ada perbedaan Tradisi Meugang di desa dengan di kota.
Tradisi Meugang di desa dilaksanakan satu hari sebelum Ramadhan sedangkan tradisi Meugang
di kota dilaksanakan dua hari sebelum Ramadhan. Biasanya masyarakat memasak daging di
rumah, setelah itu membawanya ke mesjid untuk makan bersama tetangga dan warga yang lain.
Tradisi menyembelih kurban yang dilaksanakan setahun tiga kali, yakni Ramadhan, Idul Adha,
dan Idul Fitri ini merupakan perwujudan rasa syukur atas kemakmuran yang diberikan, jadi

pantang hukumnya bagi masyarakat Aceh jika tidak memasak daging pada pelaksanaan
Meugang ini.
Tradisi Balimau Masyarakat Minangkabau

Teman anehtapinyata.net Balimau merupakan tradisi mandi bersama dengan menggunakan jeruk
nipis yang berasal dari masyarakat Minangkabau. Tradisi unik ini biasa dilakukan menjelang
datangnya Ramadhan. Tradisi Balimau yang telah diwariskan secara turun temurun ini biasanya
dilakukan di kawasan tertentu yang memiliki aliran sungai dan tempat pemandian. Jeruk nipis
digunakan untuk mandi karena pada zaman dulu belum dikenal adanya sabun, jadi untuk bisa
mandi dengan bersih digunakanlah limau (jeruk nipis), karena sifatnya yang melarutkan minyak
atau keringat di badan.
Tradisi Nyadran Masyarakat Jawa

Teman anehtapinyata.net tradisi Nyadran seringkali dilakukan dalam rangka menyambut bulan
suci Ramadhan yang kerap dilakukan oleh masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah dan DI.
Yogyakarta. Nyadran berasal dari bahasa sansekerta, sraddha yang artimya keyakinan dan dalam
bahasa Jawa, Nyadran berasal dari kata sadran yang artiya ruwah syakban.. Tradisi Nyadran ini
merupakan tradisi ziarah kubur untuk membersihkan makam keluarga. Rangkaian dari tradisi
Nyadran atau Ruwahan ini adalah melakukan besik (pembersihan makam leluhur dari kotoran
dan rerumputan), menyelenggarakan kenduri (pembacaan ayat Al-Quran, zikir, tahlil, dan doa,
kemudian ditutup dengan makan bersama), dan melakukan ziarah kubur (berdoa kepada roh
yang meninggal di area makam). Tradisi ini telah diwariskan secara turun temurun sejak zaman
Hindu-Budha oleh Wali Songo sebagai bentuk akulturasi Islam dengan budaya Jawa yang masih
terpengaruh animisme saat itu.
Tradisi Nyorog Masyarakat Betawi

Teman anehtapinyata.net di Ibukota Jakarta, masyarakat Betawi memiliki tradisi yang unik
menyambut bulan puasa. Tradisi yang disebut Nyorog ini merupakan tradisi mengantarkan
bingkisan untuk sanak saudara. Jika dulu bingkisan dalam tradisi Nyorog ini berupa makanan
khas betawi, namun sekarang karena perkembangan zaman, makanan yang dihantarkan dapat
berupa sembako, sirup, kue kering dan lainnya. Tradisi yang biasa dilakukan kaum muda kepada
yang lebih tua ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan juga meminta doa restu agar kuat
menjalankan ibadah saat bulan Ramadhan.

Anda mungkin juga menyukai