Anda di halaman 1dari 2

Nama

: Lisna Maulydia

NIM

: G111 15 004

Kelas/Kelompok : Mikrobiologi C/1


Jamur Mikoriza Sebagai Agen Biokontrol
Jamur mikoriza atau biasa disebut dengan jamur akar merupakan jamur yang
mendominasi di akar tanaman pertanian. Sembilan puluh persen dari spesies
tanaman pertanian terdapat jamur mikoriza yang terletak pada akarnya. Jamur
mikoriza biasanya banyak terdapat pada tanaman graminae dan leguminosa,
contohnya yaitu padi, sorgum, tebu, dan kedelai. Struktur dari jamur mikoriza ini
sendiri terbagi atas 3 yaitu ektomikoriza, endomikoriza, dan ektendomikoriza.
Cara perkembangan jamur ini bereproduksi dengan cara aseksual yaitu
memproduksi spora.
Adapun jenis-jenis jamur mikoriza yaitu endomikoriza, ektomikoriza, dan
ektondomikoriza. Endomikoriza mewakili sekelompok jamur yang paling
memberikan perlindungan terhadap penyakit yang terdapat pada tanah.
Mempunyai ciri dengan dinding tipis, berbentuk oval dan memiliki spora.
Ektomikoriza merupakan jamur yang membentuk struktur tebal dalam ruang antar
akar yang berfungsi untuk menyalurkan nutrisi dari tanaman ke jamur dan
sebaliknya. Ektomikoriza paling umum dijumpai pada suku Pinaceae, Myrtaceae,
dan Salicaeae. Selain itu, ada beberapa jenis dari mikoriza termasuk
ektondomikoriza, monotropoid, orchid mikoriza dan lainnya.
Fungsi dari jamur mikoriza sangat beragam, yang pertama yaitu sebagai
pelindung terhadap patogen. Sebelum menggunakan mikroba, ada beberapa
metode yang dilakukan dalam mengatasi hal tersebut seperti kultivar, sertifikasi
benih dan fungisida kimia. Dengan menggunakan cara tersebut perlu dipikirkan
masalah yang akan terjadi yaitu tentang resistensi jangka panjang. Oleh karena itu
banyak peneliti menggunakan cara alternatif baik itu menambahkan atau
memanipulasi mikroorganisme untuk menigkatkan perlindungan tanaman
terhadap patogen. Mikroorganisme yang berupa mikoriza akan bersaing dengan

patogen tumbuhan untuk nutrisi dan ruang dengan memproduksi antibiotik atau
dengan menginduksi resistensi tanaman inang sehingga dapat dijadikan sebagai
agen biokontrol patogen. Sebagai contoh simbiosis mikoriza dengan akar tomat
yang mengendalikan patogen Phytophthora parasitica.
Selanjutnya mikoriza berperan dalam meningkatkan penyerapan nutrisi
tanaman. Beberapa laporan menunjukkanbahwa persaingan ruang antara patogen
dengan mikoriza meningkatkan penyerapan nutrisi penting pada tanaman inang
Spora mikoriza yang pecah akan membentuk hifa yang kemudian akan menembus
akar tanaman sehinnga menyebabkan tanaman terinfeksi. Dengan terinfeksinya
tanaman, maka meningkatnya serapan hara mengakibatkan tanaman lebih kuat
dengan demikian, tanaman lebih tahan atau toleran terhadap serangan patogen.
Mikoriza juga berperan dalam penyerapan unsur hara untuk peningkatan
produksi. Jamur mikoriza akan meningkatkan perolehan nutrisi mineral dan
kemampuan inang untuk tahan denhan unsur beracun.jamur ini membuat area
permukaan akar efektif yang lebih besar untuk mengeksplorasi volume yang lebih
besar dari tanah untuk mengatasi air dan penipisan nutrisi disekitar akar.
Penelitian mikoriza telah menunjukkan serapan hara meningkat terutama fosfor
(P). Penyerapan fosfor oleh tanaman mikoriza lebih cepat dibandingkan dengan
tanaman yang non mikoriza.
Fungsi lainnya yaitu meningkatkan toleransi terhadap logam berat
(bioremediasi). Mikoriza memiliki konsentrasi lebih tinggi dari tembaga (cu) dan
seng (Zn) bila ditanaman di tanah dengan konsentrasi rendah dari unsur-unsur
lainnnya. Selain tembaga dan seng, unsur-unsur lainnnya juga meningkat seperti
boron, kalsium, natrium, dan magnesium.

Anda mungkin juga menyukai