1 - 2 ISSN 1979-8911
Yani Suryani
Abstrak
Merkuri merupakan salah satu jenis polutan yang bersifat toksik. Merkuri menimbulkan
masalah serius bagi kesehatan manusia, seperti bioaccumulation merkuri dalam otak dan
ginjal pada akhirnya mengarah pada penyakit neurologis. Baik tanaman maupun bakteri
merupakan agens biologi penting yang dapat digunakan untuk bioremediasi, maka
beberapa tahun terakhir ini bidang mikrobiologi terapan dan biologi molekular menjadi
dasar pengembangan teknologi bioremediasi dengan memanfaatkan bakteri yang dapat
mereduksi merkuri. Merkuri merupakan unsur yang sangat beracun bagi semua makhluk
hidup , baik itu dalam bentuk unsur tunggal (logam) ataupun dalam bentuk persenyawaan.
Merkuri umumnya terdiri dari tiga bentuk yaitu elemen merkuri (Hg0), ion merkuri (Hg2+),
dan merkuri organik kompleks. Bioremediasi adalah penggunaan organisme hidup,
terutama mikroorganisme, untuk mendegradasi kontaminan lingkungan ke dalam bentuk
yang kurang beracun. Secara umum teknik bioremediasi terbagi dua in situ (on-site),
dapat dilakukan langsung di lokasi tanah tercemar dan ex situ (off-site). Jenis-jenis
bioremediasi adalah sebagai berikut biostimulasi, bioaugmentasi dan bioremediasi
intrinsic. Sejumlah bakteri resisten terhadap merkuri telah diisolasi dari berbagai jenis
lingkungan. Umumnya bakteri tersebut termasuk dalam kelompok baik bakteri Gram
negatif maupun Gram positif. Beberapa bakteri aerobik dan fakultatif mengkatalisasi
proses reduksi Hg(II) menjadi Hg(0) seperti Bacillus, Pseudomonas, Corynebacterium,
Micrococcus dan Vibrio. Pseudomonas maltophilia dapat mereduksi Cr6+ yang bersifat
mobile dan toksik menjadi bentuk immobile dan nontoksik Cr3+ serta meminimumkan
mobilitas ion toksik lainnya di lingkungan seperti Hg2+, Pb2+ dan Cd2+.
Kata kunci:bioremediasi,mikroba,limbah merkuri, in , ex situ.
140
Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2 ISSN 1979-8911
141
Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2 ISSN 1979-8911
142
Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2 ISSN 1979-8911
Merkuri yang terdapat dalam limbah Berdasarkan Essa et al. (2002), ada
yang memiliki sifat racun dan daya ikat sebagai HgS yang tidak larut sebagai hasil
yang kuat disamping kelarutannya yang dari pembentukan gas H2S, atau
tinggi terutama dalam tubuh hewan air. biomineralisasi dari ion Hg2+ sebagai
143
Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2 ISSN 1979-8911
komplek merkuri-fosfat yang tidak larut terbentuk selama proses remediasi keluar
selain HgS. Menurut Nazaret et al. (1994) dari sel bakteri melalui proses volatilisasi.
dalam Kiefer (2000), Enterobacter Pendapat sejalan juga
aerogenes melakukan bioremediasi mengungkapkan bahwa detoksifikasi
dengan melakukan uptake reduksi merkuri dapat dilakukan menggunakan
terhadap ion Hg. Resistensi bakteri mikroorgansime resisten merkuri,
tersebut berdasarkan potensial redoks misalnya bakteri resisten merkuri.
2+
dimana sel mampu mereduksi ion Hg Berbagai mekanisme detoksifikasi
0
menjadi Hg yang lebih tidak toksik bagi merkuri telah dilaporkan, seperti
sel bakteri dengan bantuan enzim berkurangnya penyerapan ion merkuri
reduktase, sehingga Hg0 dapat karena pengurangan permeabilitas selular
meninggalkan sel melalui mekanisme untuk ion Hg2+ (Pan-Hou et al., 1981
difusi pasif maupun volatilisasi. Pada dalam Nascimento and Edmar, 2003 ),
penelitian ini diduga Enterobacter demethylation dari methylmercury oleh
aerogenes lebih banyak melakukan Clostridium cochlearium T - 2P, yang
bioremediasi terhadap logam Hg secara melibatkan dekomposisi dan inaktivasi
reduksi enzimatis, karena tidak terjadi dari merkuri anorganik dengan hidrogen
mekanisme efflux hingga jam ke-30. sulfida (H2S) (Pan-Hou dan Imura, 1981
Enterobacter aerogenes tidak dapat dalam Nascimento and Edmar, 2003),
melakukan bioremediasi logam Hg metilasi merkuri oleh bakteri tertentu yang
dengan cara pembentukan HgS, karena menggunakan metilasi sebagai resistensi
bakteri tersebut tidak dapat menghasilkan atau detoksifikasi mekanisme (Trevor,
gas H2S ketika dilakukan uji biokimia. 1986 dalam Nascimento and Edmar,
Sedangkan mekanisme bioremediasi 2003 ) dan penyitaan dari methylmercury
secara metilasi biasanya terjadi pada (Silver dan Misra, 1984 dalam
bakteri anaerob, dan belum pernah Nascimento and Edmar, 2003).
dilaporkan terjadi pada Enterobacter Jenis bakteri yang resisten terhadap
aerogenes. Bioremediasi logam Hg baik logam berat mungkin berada di dalam
dengan variasi pH maupun suhu inkubasi, tanah dan di lokasi tambang. Apabila
tidak tampak terjadinya mekanisme bakteri tersebut dapat beradaptasi pada
0
efflux. Hal ini diduga karena Hg yang lingkungan dengan tingkat kontaminasi
logam berat yang tinggi, maka
144
Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2 ISSN 1979-8911
145
Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2 ISSN 1979-8911
dalam bentuk (Hgo), yang mana mudah adalah reduksi Hg2+ menjadi Hgo, yang
menguap dan dioksidasi menjadi ion mudah menguap dan bebas dari sel.
2+
merkuri (Hg ,) secara fotokimia Jenis-jenis mikroorganisme yang
kebanyakan dari merkuri yang memasuki bersifat resisten terhadap merkuri
lingkungan akuatik dalam bentuk Sulfbiobus solfataric,Pseudomonas putida
Hg2- (Gambar 1). Resistensi merkuri telah Spi3, Pseudomonas stutzeri I b03,
dipelajari secara intensif pada bakteri Pseudomonas fulva Spil 1
Gram negatif Pseudomonas aeruginosa,
dimana gen untuk resistensi merkuri E. Kesimpulan
berada pada suatu plasmid. Gen ini Pencemaran lingkungan merupakan
disebut gen mer yang diatur di dalam keadaan di mana bahan kimia buatan
suatu operon dan dibawah kontrol dari manusia masuk dan merubah lingkungan
protein regulator MeR (produk dari merR) alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
(Gambar 2). MerR berfungsi seperti karena oleh kebocoran limbah cair atau
repressor dan suatu aktivator. Pada bahan kimia industri atau fasilitas
keadaan tidak adanya Hg2+, MerR komersial, penggunaan pestisida,
mengikat kepada bagian operator dan masuknya air permukaan tanah tercemar
adanya transkripsi dari mer TPCAD. ke dalam lapisan sub-permukaan,
Bagaimanapun, jika ada Hg2+ , kecelakaan kendaraan pengangkut
membentuk suatu kompleks dengan minyak, zat kimia, atau limbah, air limbah
MerR, yang kemudian berfungsi sebagai dari tempat penimbunan sampah serta
suatu activator dari transkripsi dari operon limbah industri yang langsung dibuang ke
mer. Merkuri reduktase, menjadi produk tanah secara tidak memenuhi syarat
dari gen merA. MerD, produk dari merD, (illegal dumping). Salah satu limbah zat
juga memainkan suatu peran sebagai kimia yaitu limbah logam berat. Mekuri
regulator, sedangkan mer menyandi suatu merupakan salah satu logam berat yang
protein pengikat Hg2+ periplasmik. Protein sangat toksik.
ini, MerP mengikat Hg2+ dan Ada beberapa cara untuk
memindahkannya kepada suatu membran mengurangi dampak dari pencemaran
protein MerT (produk merT), yang lingkungan limbah merkuri, diantaranya
mengangkut Hg2+ ke dalam sel untuk dengan bioremidiasi. Bioremediasi
direduksi merkuri reduktase. Hasil akhir merupakan proses pembersihan
146
Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2 ISSN 1979-8911
147
Edisi Juni 2011 Volume V No. 1 - 2 ISSN 1979-8911
148