TINJAUAN PUSTAKA
2.1
dan ada juga yang menempel pada substrat keras pada badan perairan. Kerang
merupakan moluska (hewan bertubuh lunak) dwicangkang (bivalve) dari famili
Cardiidae. Kerang hidup pada semua tipe perairan yaitu air tawar, dan perairan
laut. Kerang laut terdistribusi dari daerah intertidal, perairan laut dangkal dan ada
yang mendiami perairan laut dalam (Nurdin, 2009)
Kerang merupakan bahan pangan asal laut yang kaya akan berbagai zat
gizi. Kerang merupakan sumber protein hewani yang tinggi dan lengkap. Hewan
ini mengandung semua jenis asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh.
Selain itu, kerang merupakan sumber utama mineral yang dibutuhkan tubuh,
seperti iodium ( I ), besi (Fe), seng (Zn), dll. Kerang juga mengandung vitamin
B12, nutrisi penting bagi kesehatan kardiovaskuler (Castro & Huber, 2007).
Jenis kerang yang sering dikonsumsi masyarakat , yaitu Kerang Darah
(Anadara Granosa), Kerang Bulu (Anadara Antiquata) dan Kerang Hijau
(Mytilus Viridis) (Suwignyo, dkk, 2005). Kerang Anadara terdapat di pantai laut
pada substrat lumpur berpasir dengan kedalaman 10 m sampai 30 m. Kerang
Anadara termasuk kedalam subkelas Lamellibranchia, dimana filament insang
memanjang dan melipat, seperti huruf W, antar filamen dihubungkan oleh cilia
(filiaranchia) atau jaringan (eulamellibranchia). Anadara juga merupakan ordo
Toxodonta, dimana gigi pada hinge banyak dan sama, kedua otot aduktor
berukuran kurang lebih sama, pertautan antar filament insang tidak ada
(Oemarjati,2000).Anadara granosa hidup dengan cara membenamkan diri di
pantai-pantai yang berpasir. Anadara granosa umumnya dikenal dengan nama
kerang darah (Oemarjati, 2000).
Kerang darah (Anadara granosa) dan kerang bulu (Anadara antiquata)
adalah famili arcidae dan genus anadara. Secara umum kedua kerang ini memiliki
morfologi yang hampir sama. Cangkang memiliki belahan yang sama melekat
satu sama lain pada batas cangkang (Sudrajat, 2008). Perbedaan dari kedua kerang
ini adalah morfologi cangkangnya. Kerang bulu (Anadara antiquata) memiliki
cangkang yang ditutupi oleh rambut-rambut serta cangkang tersebut lebih tipis
daripada kerang darah (Anadara granosa). Kerang darah memiliki cangkang yang
lebih tebal, lebih kasar, lebih bulat dan bergerigi di bagian puncaknya serta tidak
ditumbuhi oleh rambut-rambut (Suwignyo, 2005). Kerang darah (Anadara
granosa) adalah sejenis kerang yang biasa dimakan oleh warga Asia Timur dan
Asia Tenggara. Anggota famili arcidae ini disebut kerang darah karena
menghasilkan hemoglobin dalam cairan merah yang dihasilkannya (Anonimb,
2010).
2.1.1
Pencemaran Kerang
Hewan air jenis kerang-kerangan (bivalvia) atau jenis binatang lunak
(moluska), baik jenis klam (kerang besar) atau oister (kerang kecil),
pergerakannya sangat lambat di dalam air. Mereka biasanya hidup menetap di
suatu lokasi tertentu di dasar air (Darmono, 2008). Jenis kerang baik yang hidup
di air tawar maupun di air laut banyak digunakan sebagai indikator pencemaran
logam. Hal ini disebabkan karena habitat hidupnya yang menetap atau sifat
bioakumulatifnya terhadap logam berat. Karena kerang banyak dikonsumsi oleh
manusia maka sifat bioakumulatif inilah yang menyebabkan kerang harus
diwaspadai bila dikonsumsi terus-menerus (Darmono, 2008). Logam berat dapat
juga terakumulasi pada jaringan kerang. Kerang dapat mengakumulasi logam
lebih besar daripada hewan air lainnya karena sifatnya yang menetap, lambat
untuk dapat menghindarkan diri dari pengaruh polusi, dan mempunyai toleransi
yang tinggi terhadap konsentrasi logam tertentu. Karena itu jenis kerang ini
merupakan indikator yang sangat baik untuk memonitor suatu pencemaran
lingkungan (Darmono, 2008).
10
Kerang memiliki sifat infauna atau semi - infauna yang mendiami habitat
berpasir dan berlumpur di kawasan pesisir sebagai penyusun komunitas
macrozoobentos. Kerang juga merupakan salah satu komponen utama di sedimen
lunak di kawasan pesisir (Hendrickx, 2007).
2.2
2.2.1
11
2.2.2
12
Limbah padat adalah semua bahan sisa atau bahan buangan yang sudah
tidak berguna dan berbentuk benda padat. Limbah padat dapat berupa kaleng
bekas minuman , daun bekas pembungkus, kertas dan lain sebagainya. Limbah
cair adalah semua jenis bahan sisa yang dibuang dalam bentuk larutan atau berupa
zat cair. Limbah cair dapat berupa air bekas pencucian pemurnian emas yang
mengandung unsur-unsur merkuri, busa detergen, dan lain sebagainya. Limbah
industri adalah semua jenis bahan sisa atau bahan buangan yang berasal dari hasil
samping suatu proses perindustrian. Limbah industri dapat menjadi limbah yang
sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan manusia (Palar, 2012)
2.2.3
perairan secara alamiah dan sebagai dampak dari aktivitas manusia. Secara
alamiah, Pb dapat masuk ke badan perairan melalui pengkristalan pb di udara
dengan bantuan air hujan. Proses korosifikasi dari batuan mineral akibat
hempasan gelombang dan angin, juga merupakan salah satu jalur pb masuk ke
dalam badan perairan (Palar, 2012)
Pb yang masuk ke dalam badan perairan sebagai dampak dari aktivitas
kehidupan manusia ada bermacam bentuk. Di antaranya adalah air buangan
(limbah) dari industri yang berkaitan dengan pb. Senyawa pb yang ada dalam
badan perairan dapat ditemukan dalam bentuk ion-ion kovalen atau ion-ion
tetravalen. Badan perairan yang telah kemasukan senyawa atau ion-ion pb.
Sehingga jumlah pb yang ada dalam badan perairan melebihi konsentrasi yang
13
14
2.2.4
15
16
d. Pendengaran
Kerusakan pada susunan saraf pusat dapat pula mengenai saraf kranial,
kadar Pb dalam darah 15 g/dl dapat menyebabkan gangguan saraf pusat, pada
kadar 1 18 g/dl menyebabkan gangguan pendengaran. Beberapa penelitian
pada anak-anak dan dewasa memperlihatkan adanya hubungan paparan Pb dengan
penurunan pendengaran tipe sensorineural. Pada individu yang sensitif kadangkadang didapatkan adanya efek yang memburuk pada sistem tubuh, tetapi secara
klinis efek tersebut tidak jelas sampai dicapai kadar Pb yang lebih tinggi lagi.
e. Efek terhadap ginjal
Keracunan berat Pb dalam waktu lama akan menyebabkan penyakit
renalprogresif
dan
tidak
dapat
disembuhkan.
Ada
beberapa
laporan
berisiinterstisial nephritis kronis pada pekerja sering disertai dengan hasil yang
fatal. Kebersihan suatu industri akan mengurangi jumlah dan besarnya komplikasi
renal pekerja yang keracunan akan tetapi anak-anak yang menghirup Pb pada cat
yang mengelupas dan konsumen yang mengkonsumsi makanan yang tercemar Pb
tetap mempunyai resiko. Nephropati yang ditandai oleh gangguan fungsi ginjal
progresif sering disertai hipertensi. Kerusakan ginjal berupa fibriosis interstitialis
kronis, degenerasi tubuler, dan perubahan vaskuler pada arteri kecil dan arteriol.
Ditemukan gambaran khas, yaitu penuhnya badan inklusi intranuklear pada sel
dinding tubulus. Badan inklusi merupakan kompleks protein Pb yang kemudian di
ekskresi melalui urine. Degenerasi tubulus proksimal mengakibatkan menurunnya
reabsorbsi asam amino, glukosa, fosfat dan asam sitrat.
Pada kasus yang berat dapat terjadi sindrom fanconi yaitu hiperamino uria
(air kencing mengandung asam amino berlebihan), glukosuria dan hipofosfat uria
17
18
minggu ke 38. mulai minggu ke tiga hingga pertengahan minggu ke enam dapat
mengganggu pertumbuhan susunan saraf pusat atau central nervous system
(CNS), pada pertengahan minggu ke tiga sampai minggu ke enam dapat
mengganggu pertumbuhan jantung, pada minggu ke empat hingga minggu ke
delapan mengganggu pertumbuhan mata, lengan dan kaki, mulai pertengahan
minggu ke enam sampai minggu ke delapan dapat mengganggu pertumbuhan gigi
dan mulut, minggu ke sembilan mengganggu pertumbuhan tekak (langit-langit,
mulai minggu ke tujuhsampai ke 12 menggangu pertumbuhan alat kelamin bagian
luar dan mulaiminggu ke empat sampai minggu ke 12 mengganggu pertumbuhan
pendengaran (Palar, 2012)
2.3
19
2.3.2
penyakit sembelit, gangguan saluran kencing, mual-mual, flu, wasir dan kurang
darah. Penyakit kulit, yaitu gatal-gatal, eksim, dan kudis dapat diobati dengan
diolesi sari buah nanas. Nanas memiliki kandungan air 90% dan kaya kalium,
kalsium, fosfor, magnesium , zat besi, serta enzim bromelin, yaitu enzim protase
20
yang dapat menghidrolisis protein dan protease atau peptide sehingga dapat
digunakan untuk melunakkan daging.
Nanas dapat digolongkan sebagai sumber vitamin C yang sangat baik
karena 100 gram nanas memenuhi 24% atau lebih kebutuhan vitamin C dalam
tubuh. Kandungan senyawa fenolik, antara lain myricetin, quercitin, tyramine, dan
ferulic acid pada buah nanas mampu meredam reaksi berantai radikal bebas dalam
tubuh, yang pada akhirnya dapat menekan kanker (Prahasta, 2009)
2.4
putih. Asam sitrat mudah larut dalam air, spirtus, dan ethanol. Asam sitrat tidak
berbau rasanya sangat asam. Jika dipanaskan akan meleleh, terurai lalu terbakar
menjadi arang. Asam sitrat terdapat dalam sari buah-buahan, seperti jeruk, lemon,
markisa maupun nanas. Asam ini dipakai untuk meningkatkan rasa asam atau
mengatur tingkat keasaman pada berbagai pengolahan minuman, produk air susu,
selai, jeli, dan lain-lain (Prahasta, 2009)
Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang ditemukan pada daun
dan buah tumbuhan genus Citrus (jerukjerukan). Senyawa ini merupakan bahan
pengawet yang baik dan alami, dapat digunakan sebagai penambah rasa masam
pada makanan dan minuman ringan. Selain itu, asam sitrat dapat digunakan untuk
mengikat logam, karena dapat mengkatalis oksidasi komponen cita rasa dan
warna. Asam sitrat aman digunakan pada makanan oleh semua badan pengawasan
makanan nasional dan internasional. Asam sitrat secara alami terdapat pada semua
jenis makhluk hidup, dan kelebihan asam sitrat dengan mudah dimetabolisme dan
21
2.4.1
membutuhkan bahan baku nanas dalam jumlah yang cukup besar dan tentunya
akan menghasilkan limbah kulit buah nanas yang cukup besar pula. Kulit buah
nanas yang selama ini hanya dianggap sebagai limbah buangan, ternyata limbah
kulit buah nanas bisa dijadikan substrat untuk pembuatan asam sitrat (Febriyanti
dan Rufita, 2011). Asam sitrat merupakan asam organik yang larut dalam air.
Asam sitrat mampu membentuk senyawa kompleks dengan logam. Asam sitrat
bersifat mengikat logam (chelating agent) sehingga dapat membebaskan bahan
makanan dari cemaran logam (Meidianasari, 2010).
Asam sitrat adalah suatu zat sekuestan atau suatu zat pengikat ion-ion
logam. Asam sitrat memiliki rumus kimia sebagai berikut : CH2COOHCOHCOOH-CH2COOH (C6H8O7). Gugus fungsional OH dan COOH pada
asam sitrat menyebabkan ion sitrat dapat bereaksi dengan ion logam membentuk
garam sitrat. Ion sitrat akan mengikat logam sehingga dapat menghilangkan ion
logam yang terakumulasi pada kerang sebagai kompleks sitrat (Wahab, 2003).
Hasil penelitian Armanda (2009) menunjukkan perendaman maupun
perasan kulit buah nanas pada sampel memberikan pengaruh terhadap penurunan
logam berat timbal. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian
tentang penurunan kadar logam berat timbal dengan menggunakan air perasan
kulit buah nanas karena mengandung asam sitrat dan mempunyai pH asam.
22
Terlebih lagi buah nanas mudah didapat sehingga tidak menyulitkan masyarakat
untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2.5
Hipotesis
Ada pengaruh pemberian perasan kulit buah nanas (ananas comosus)