GURU PROFESIONAL
Oleh
RISKA WAHYUNI
15175036
DOSEN :
Prof. Dr. Festiyed, M.S
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, saya dapat menyusun tugas ini dengan judul Guru Profesional
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat masalah, namun hal
tersebut dapat diatasi dengan bimbingan dan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka penulis
mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar
Fisika, pengarang buku serta pembuat blog (internet) yang sangat membantu sebagai
pencarian bahan dalam pembuatan tugas ini, dan teman-teman yang secara langsung atau
tidak langsung terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Tugas ini telah diusahakan untuk dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin, namun
saya sebagai penyusun menyadari bahwa tidak ada karya yang sempurna. Untuk itu semua
kritik dan saran dari pembaca sangat saya harapkan, sebagai bahan penyempurnaan dimasa
yang akan dating. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua serta mendapat Ridho
disisi Allah dan dapat menjadi salah satu referensi dalam ilmu pengetahuan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
2.
3.
4.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemerintah Indonesia untuk menghadapi kondisi ini menetapkan visi
pendidikan nasional yang tertuang dalam Permendiknas No. 41 Tahun 2007, yaitu
mewujutkan pendidikan yang dapat membentuk SDM yang berkualitas, mampu dan
proaktif dalam menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Pendidikan yang
menghasilkan SDM yang mampu membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju
dan berkembang.
Guru memang menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat. Guru
dapat dihormati oleh masyarakat karena kewibawaannya, sehingga masayarakat tidak
meragukan figur guru.
Seorang guru mempunyai kepribadian yang khas. Di satu pihak guru harus
ramah, sabar, menunjukkan pengertian, memberikan kepercayaan dan menciptakan
suasana aman. Akan tetapi di lain pihak, guru harus memberikan tugas,mendorong
siswa untuk mencapai tujuan, menegur, menilai, dan mengadakan koreksi.
Tugas
guru
sebagai
suatu
profesi,
menuntut
kepada
guru
untuk
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan guru profesional?
2. Bagaimanakah karakter guru profesional?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan tentang guru profesional
2. Menjelaskan karakter guru profesional
3. Menjelaskan kompetensi yang harus dimiliki guru profesional
D. Manfaat Penulisan
1. Dapat dijadikan pengalaman dan bekal ilmu pengetahuan bagi pembaca
khususnya untuk tenaga pendidik kedepannya.
2. Membantu mahasiswa memahami kompetensi yang harus dimiliki guru
profesional
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Guru Profesional
Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau
keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan profesi selalu dikaitkan dengan
pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua
pekerjaan atau jabatan dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para
pemangkunya. Hal ini mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang
disebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, akan tetepi memerlukan
suatu persiapan melelui pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk
itu.
Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh
masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan,
namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki
mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan
kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang
harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa
pekerjaan dan profesi adalah sama.
Profesional bersangkutan dengan profesi yang memerlukan kepandaian khusus
untuk menjalankannya. Untuk mencapai sukses dalam bekerja, seseorang harus
mampu bersikap profesional. Profesional tidak hanya berarti ahli saja. Namun selain
memiliki keahlian juga harus bekerja pada bidang yang sesuai dengan keahlian yang
dimilikinya tersebut. Seorang profesional tidak akan pernah berhenti menekuni
bidang keahlian yang dimiliki. Selain itu, seorang profesional juga harus selalu
melakukan inovasi serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki supaya mampu
bersaing untuk tetap menjadi yang terbaik di bidangnya.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2008, guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Menurut Suyanto dan Asep Jihad (2013), secara umum ada tiga tugas guru
sebagai profesi, yakni mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berari meneruskan
dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan. Melatih berarti mengembangkan keterampilanketerampilan untuk kehidupan siswa. Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawab di atas, seorang guru dituntut memiliki beberapa kemampuan dan kompetensi
tertentu sebagai bagian dari profesionalisme.
Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada masa depan
adalah mampu menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan bangsa lain di
dunia. Kualitas manusia Indonesia tersebut dihasilkan melalui penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu oleh pendidik profesional. Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidik
merupakan tenaga profesional. Oleh karena itu, guru sebagai pendidik profesional
mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis. Guru sebagai tenaga
profesional mempunyai visi terwujudnya penyelenggaraan pembelajaran sesuai
dengan prinsip-prinsip profesionalitas untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap
warga negara dalam memperoleh pendidikan yang bermutu.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menegaskan
bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,
sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang dipersyaratkan satuan
pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.
Untuk mewujudkan fungsi, peran, dan kedudukan tersebut, guru perlu memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik yang sesuai dengan standar
pendidik. Guru yang profesional akan menghasilkan proses dan hasil pendidikan
yang bermutu dalam rangka mewujudkan insan Indonesia yang cerdas dan
kompetitif, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan, guru harus memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup
minimum sehingga memiliki kesempatan untuk meningkatkan kemampuan
profesionalnya. Selain itu, perlu dilakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan
fungsi dan peran strategis yang meliputi penegakan hak dan kewajiban guru,
pembinaan dan pengembangan karir guru, perlindungan hukum, perlindungan
profesi, serta perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja.
Strategi untuk mewujudkan fungsi, peran, dan kedudukan guru meliputi:
1. Penyelenggaraan
pendidikan
untuk
peningkatan
kualifikasi
akademik,
kebijakan
strategis
dalam
pengangkatan,
penempatan,
merata,
objektif,transparan,
dan
akuntabel
untuk
menjamin
keberlangsungan pendidikan
4. Penyelenggaraan kebijakan strategis dalam pembinaan dan pengembangan profesi
guru untuk meningkatkan profesionalitas dan pengabdian profesional
5. Peningkatan pemberian penghargaan dan jaminan perlindungan terhadap guru
dalam pelaksanaan tugas profesional
6. Pengakuan yang sama antara guru yang bertugas pada satuan pendidika yang
diselenggarakan oleh masyarakat dengan guru yang bertugas pada satuan
pendidikan yang diselenggarakan pemerintah dan pemerintah daerah.
7. Penguatan tanggung jawab dan kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah
dalam merealisasikan pencapaian anggaran pendidikan untuk memenuhi hak dan
kewajiban guru sebagai pendidik profesional.
8. Peningkatakan peran masyarakat dalam memenuhi hak dan kewajiban guru
Landasan
2007 tentang sertifikasi bagi guru dalam jabatan yang ditetapkan pada tanggal 4 mei
2007
Guru merupakan suatu profesi. Profesi berasal dari bahasa Yunani
pbropbaino yang berarti menyatakan secara publik dan dalam bahasa Latin disebut
professio yang digunakan untuk menunjukkan pernyataan publik yang dibuat oleh
seorang yang bermaksud menduduki suatu jabatan publik (Syaiful Sagala, 2011).
Profesi merupakan pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan
menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran atau
kecakapan yang memenuhi standar mutu tertentu serta memerlukan pendidikan
profesi. Suatu profesi biasanya memiliki kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi
yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Seseorang yang berkompeten di suatu
profesi tertentu, disebut profesional. Untuk menjadi seorang profesional seseorang
harus menempuh pendidikan yang relatif lama. Berdasarkan pengertian tersebut,
dapat dikatakan bahwa guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan
yang memerlukan keahlian dan wewenang khusus sebagai guru dan tidak dapat
dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan.
Untuk mengukur profesionalitas guru, maka pemerintah menetapkan peraturan
tentang sertifikasi guru, yaitu Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18
tahun 2007 tentang sertifikasi bagi guru dalam jabatan yang ditetapkan pada tanggal
4 mei 2007.
Ada beberapa tujuan sertifikasi di antaranya:
1. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen
pembelajaran dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional
2. Meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan
3. Meningkatkan martabat guru
4. Meningkatkan profesionalisme guru
Selain tujuan yang telah dikemukakan di atas, sertifikasi guru juga memiliki
manfaat tertentu sebagai berikut: melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang
tidak kompeten yang dapat merusak citra guru, melindungi masyarakat dari praktikpraktik pendidikan yang tidak berkualitas dan tidak profesional, dan meningkatkan
kesejahteraan guru.
yang
turut
menyebarluskan
usaha-usaha
pembaruan
kepada
yang
meliputi
pemahaman
terhadap
peserta
didik,
perancangan
untuk
mengaktualisasikan
berbagai
potensi
yang
dimilikinya.
(Mulyasa.2009)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2008, kemampuan
Guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurangkurangnya
meliputi:
a. pemahaman wawasan atau landasan kependidikan
b. pemahaman terhadap peserta didik
c. pengembangan kurikulum atau silabus
d. perancangan pembelajaran
e. pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
f. pemanfaatan teknologi pembelajaran
g. evaluasi hasil belajar
h. pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yangdimilikinya
2. Kompetensi kepribadian
Kompetensi
kepribadian
merupakan
kemampuan
personal
yang
e. mantap;
f. berwibawa;
g. stabil;
h. dewasa;
i. jujur;
j. sportif;
k. menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat;
l. secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri; dan
m. mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan
3. Kompetensi sosial
Kompetensi
sosial
seorang
guru
adalah
menyangkut
10
Artinya :
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu
dapat mengambil pelajaran.
4. Kompetensi profesional
Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan
penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang
mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum matapelajaran di sekolah
dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta
menambah wawasan keilmuan sebagai guru.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2008, kemampuan
Guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni dan budaya yang diampunya yang sekurangkurangnya meliputi:
a. materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program
satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang
akan diampu;
b. konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang
secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan,
mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.
11
12
BAB III
PEMBAHASAN
13
14
2.
Aspek
pembeda
Pengertian
Kompetensi pedagogik
Kompetensi kepribadian
Kompetensi sosial
Kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik
yang meliputi pemahaman
terhadap peserta didik,
perancangan
dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil
belajar dan pengembangan
peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimilikinya
Kemampuan personal
yang mencerminkan
kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa,
arif, dan berwibawa,
menjadi teladan bagi
peserta didik, dan
berakhlak mulia
Kemampuan yang
menyangkut
kemampuan berkomunikasi
dengan peserta didik dan
lingkungan mereka (seperti
orang tua, tetangga dan
sesama teman
Kemampuan
yang harus
dimiliki
a. pemahaman wawasan
atau landasan
kependidikan
b. pemahaman terhadap
peserta didik
c. pengembangan
kurikulum atau silabus
d. perancangan
pembelajaran
Kompetensi profesional
Kemampuan yang
berkenaan dengan
penguasaan materi
pembelajaran bidang studi
secara luas dan mendalam
yang mencakup
penguasaan substansi isi
materi kurikulum
matapelajaran di sekolah
dan substansi keilmuan
yang menaungi materi
kurikulum tersebut, serta
menambah wawasan
keilmuan sebagai guru
a.berkomunikasi lisan, tulis, a. materi pelajaran secara
dan/atau isyarat secara
luas dan mendalam
santun;
sesuai dengan standar isi
b. menggunakan teknologi
program satuan
komunikasi dan
pendidikan, mata
informasi secara
pelajaran, dan/atau
fungsional;
kelompok mata pelajaran
c. bergaul secara efektif
yang akan diampu;
dengan peserta didik,
b. konsep dan metode
15
e. pelaksanaan
pembelajaran yang
mendidik dan dialogis
f. pemanfaatan teknologi
pembelajaran
g. evaluasi hasil belajar
h. pengembangan peserta
didik untuk
mengaktualisasikan
berbagai potensi yang
dimilikinya
3.
Ruang
lingkup
Peserta didik
Sosial masyarakat
disiplin keilmuan,
teknologi, atau seni yang
relevan, yang secara
konseptual menaungi
atau koheren dengan
program satuan
pendidikan, mata
pelajaran, dan/atau
kelompok mata pelajaran
yang akan diampu
Disiplin keilmuan
DAFTAR PUSTAKA
16