Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

LAPANGAN PANAS BUMI DIENG

Oleh :
1.
2.
3.
4.

Clinton Sihombing (14412009)


Hendra Ardi Kuniawan (14412018
Nuradil Wiliandu (14412034)
Victor Saturphon Wenov (14412046)

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL
SEKOLAH TINGGI ENERGI DAN MINERAL Akamigas
STEM Akamigas
Cepu, November 2015

LAPANGAN PANAS BUMI DIENG


Dataran Tinggi Dieng (DTD) berada pada ketinggian 2000 2200 mdpl sesungguhnya
adalah kaldera dengan gunung-gunung di sekitarnya sebagai tepinya. Terdapat banyak kawah
sebagai tempat keluarnya gas, uap air dan berbagai material vulkanik lainnya. Lapangan
panas bumi Dieng memiliki sistem panas bumi dominasi air yang terletak di Propinsi Jawa
Tengah terdiri atas 3 daerah, yaitu Sileri di bagian Barat laut, Sikidang Merdada di bagian
tengah, dan Pakuwaja di bagian Tenggara. PT Geo Dipa Energi mempunyai beberapa titik
sumur (pad) yang terletak saling berjauhan satu sama lainnya.
A. Karakteristik Reservoir
Lapangan paans bumi Dieng memiliki 3 daerah reservoir yaitu Sileri, Sikidang dan
Pakuwaja. Namun saat sumur-sumur produksi berada pada reservoir Sileri sedangkan sumursumur injeksi berada pada daerah reservoir Sikidang. Temperatur di reservoir Sileri kurang
lebih 3250C. Reservoir Sileri bersifat netral dengan kandungan chloride (Cl -) yang tinggi
sehingga lapangan Dieng memiliki sistem panas bumi dominasi air. Sistem dominasi air
merupakan system dimana reservoirnya mempunyai kandungan air yang sangat dominan dan
menghasilkan fluida dua fasa (uap-air). Air chloride umumnya mengandung SiO 2 cukup
tinggi yang mana kandungan SiO2 ini menjadi salah satu penyebab masalah produksi yang
sering terjadi di lapangan Dieng. Kandungan SiO2 ini akan terlarut pada temperatur yang
tinggi di reservoir sedangkan kelarutannya akan turun seiring dengan turunnya tekanan dan
temperatur di permukaan sehingga dapat mengendap pada pipa-pipa air di permukaan. Selain
itu pada uap yang terproduksi biasanya memiliki kandungan gas H 2S, CO2 dan Non
Condensible Gas (NCG) yang juga menjadi salah satu penyebab masalah produksi di Dieng.

B. Sumur Produksi
Berbeda dengan sumur minyak, sumur panas bumi tidak menggunakan tubing dan juga
tidak diperforasi. Seperti halnya sumur-sumur minyak dan gas, di kepala sumur panas bumi
juga dipasang beberapa valve untuk mengatur aliran fluida.Umumnya di sebuah kepala sumur
ada empat buah valve, yaitu master valve, service valve, by pass valve dan bleed valve. Bleed
valve, yaitu valve yang digunakan untuk menyemburkan fluida ke udara dengan laju alir
sangat kecil (bleeding), pada saat fluida sumur tidak diproduksikan, contohnya saat akan
dilakukan pembersihan pada separator. Fluida perlu dikeluarkan dengan laju alir sangat kecil
agar sumur tetap panas dan gas tidak terjebak didalam sumur.
C. Fasilitas Produksi
Untuk mendukung proses produksi, lapangan Dieng memiliki beberapa fasilitas produksi
di permukaan yang terletak pada masing-masing wellpad.
Separator
Fluida dari sumur-sumur di lapangan Dieng berupa campuran uap-air (fluida dua fasa),
sehingga uap dan air perlu dipisahkan terlebih dahulu di dalam separator. Pemisahan ini
diperlukan agar uap yang mengalir melalui pipa produksi tidak mengandung air yang dapat
mengurangi temperatur dari uap (steam) tersebut, selain itu akan menimbulkan masalah
apabila air ikut masuk kedalam turbin.

Silincer
Apabila fluida dari sumur akan disemburkan untuk dibuang, fluida dari sumur akan
menimbulkan kebisingan.Fluida berupa air dari separator yang telah dipisahkan dialirkan
melalui silencer atau peredam suara untuk mengurangi kebisingan dan pada waktu yang sama
juga mengontrol aliran fluida yang akan dibuang. Bagian atas dari silencer dibiarkan terbuka
sehingga silencer sering disebut Atmospheric Flashing Tank (AFT).

Pipa Alir
Pipa alir di lapangan panas bumi Dieng terdiri dari pipa alir uap, pipa alir air dan pipa alir
uap-air. Pipa alir dua fasa (campuran uap-air) dimulai dari sumur hingga ke separator,
sedangkan pipaalir uap membentang dari separator hingga ke turbin dan pipa alir air
membentangdari separator, silencer hingga ke sumur injeksi.Untuk menghindarkan
kehilangan panas yang berlebihan pada pipa alir uap diberi isolator yang membungkus
seluruh badan pipa alir.
Brine Water Pond
Brine water pond digunakan untuk menampung air dari silencer selain itu diharapkan
silica yang bercampur dengan air akan settling dan mengendap dibawah sehingga kadar
silica dalam air dapat berkurang. Balong ini juga dapat menurunkan temperature dari air
tersebut. Air akan dipompakan menuju brine injection pump. Dengan kata lain pengendapan
silica ini dengan system open channel dengan produksi silica 30 ton/ hari.
Weir Box
Menghitung volume dari air sangatlah penting terutama untuk lapangan panas bumi
dengan sistem water domination. Air yang keluar dari silencer akan masuk ke weir box dan
kemudian dapat diukur besar laju airnya. Ada 3 jenis weir box yang digunakan, yaitu
rectangular, suppressed, triangular. Jenis yang sering digunakan di Dieng Unit I adalah jenis
rectangular weir box.
D. Sumur Injeksi
Air dari formasi yang keluar bersama uap dan air dari uap yang telah dikondensasikan
setelah melalui turbin akan diinjeksikan kembali ke bawah permukaan melalui sumur-sumur
injeksi. Tiap harinya sekitar 1,2 juta galon per hari air yang diinjeksikan ke dalam sumur
injeksi.

Letak sumur sumur injeksi di unit Dieng pun terletak lebih tinggi dari sumur sumur
produksi yang mengakibatkan timbulnya beberapa masalah. Scaling silika yang terjadi di
jalur pipa injeksi merupakan sebuah masalah yang penting yang terjadi di lapangan panas
bumi Dieng. Terdapat sekitar 30 ton endapan silika tiap harinya yang ikut terproduksi dengan
uap dan terendapkan. Ini terjadi dikarenakan turunnya suhu dan tekanan pada fluida yang
menuju ke sumur injeksi. Turunnya suhu dan tekanan tersebut diakibatkan brine harus
melalui pipa yang cukup jauh lebih kurang 7 km dan posisi sumur injeksi yang lebih tinggi
dari posisi sumur produksi. Sehingga banyaknya kandungan silika dalam air mudah
mengendap seiring turunnya suhu dan tekanan. Beberapa solusi dan penanganan telah
dilakukan untuk mengatasi permasalahan scaling tersebut. Salah satunya adalah dengan
menambah asam sulfat (H2SO4) terhadap uap panas dan diinjeksikan setelah uap melewati
separator. Asam sulfat tersebut berfungsi untuk mempertahankan kondisi silika agar tetap
dalam fasa uap / cairan sehingga dalam perjalanan melalui pipa tidak mengalami
pengendapan. Selain itu jika terdapat endapan silika pada pipa, dilakukan pembersihan
dengan cara membersihkan manual dengan alat penggaruk endapan silika oleh tenaga
manusia yang biasanya dilakukan tiap 3 bulan sekali dan bisa dilakukan juga tergantung pada
situasi dan kondisi pipa-pipa di lapangan.
E. Power Plant
Saat ini kapasitas produksi PT. Geo Dipa Energi Dieng adalah 60 MW tetapi untuk yang
diproduksikan saat ini baru sebesar 25,5 MW/jam yang mana masih berproduksi tanpa target
karena merupakan power plant berukuran kecil. Pada power plant terdapat 1 turbin dengan 6
blade yang membutuhkan 8,1 ton/jam uap untuk menghasilkan 1 MW.
Uap yang telah terpisah dari air akan keluar dari separator lalu dialirkan di power plant
dan uap ini kemudian menggerakkan turbin dan membangkitkan listrik. Sebelum masuk ke
turbin uap diolah kembali sehingga menjadi uap kering dengan tahapan uap masuk ke

scrubber, demister untuk memisahkan uap dan air dengan ukuran partikel yang lebih kecil.
Uap yang telah melewati turbin lalu masuk ke condensor. Uap ini lalu dikondensasikan
dengan cara penyemprotan air bersuhu 240C sehingga uap berubah menjadi air. Air panas lalu
didinginkan di cooling tower sampai di suhu yang diinginkan untuk penginjeksian. Air ini
dipompakan ke puncak cooling tower. Di puncak cooling tower ada kipas yang berfungsi
untuk menyemprotkan air panas ke bawah sehingga temperaturnya turun. Air yang
dihujankan ini ditampung di bak pada bagian bawah cooling tower. Air dari bak cooling
tower sebagian diinjeksikan, sebagian disirkulasikan kembali ke condensor sebagai air yang
disemprotkan untuk membantu proses kondensasi.

F. Manifestasi
Terdapat berbagai manifestasi permukaan di Dataran Tinggi Dieng yang menunjukkan
adanya prospek panas bumi di Dieng, diantaranya berupa kawah, mata air panas, fumarola
dan kubangan lumpur panas yang biasanya dimanfaatkan oleh masyarakat salah satunya
sebagai tempat wisata sampai saat ini.

AWAYANG WINDU
Menurut pihak Wayang Windu, saat ini (13/06/12) Unit 1 disuplai oleh 13 sumur
produksi dan Unit 2 disuplai oleh 6 sumur produksi dan total kedua unit ini
dilayani oleh 5 sumur injeksi.
Reservoir lapangan panas bumi Wayang Windu memiliki karakteristik yang khas.
Bagian selatan dari lapangan ini merupakan jenis reservoir dominasi air (hot
water dominated). Namun semakin ke utara, fraksi uap di dalam reservoir
semakin meningkat dan cenderung menjadi steam dominated. Temperatur
reservoir

adalah

sekitar

260-325

derajat

Celcius

yang

ditemukan

pada

kedalaman 1300 meter hingga 2500 meter.

Di lapangan Wayang Windu ini ditemukan beberapa manifestasi yang


menunjukkan adanya sistem panas bumi di bawah permukaan, seperti:
mata

air

panas,

fumarola, steaming

ground atau

tanah

beruap.

Manifestasi ini umumnya keluar melalui struktur geologi yang memiliki


rekahan-rekahan terbuka. Karena berasal dari reservoir, karakteristik
kimia dari manifestasi ini umumnya memiliki korelasi kuat dengan
karakteristik reservoir. Namun demikian, karena adanya kemungkinan
pencampuran (dilution) dengan air tanah dan kondisi sekitarnya, maka
tak jarang pula manifestasi yang keluar tidak bisa lagi mewakili
karakteristik reservoir dengan baik.
https://rangsimpati.wordpress.com/2012/06/16/wayang-windu-130612/

Anda mungkin juga menyukai