PENDAHULUAN
INSTALASI UBUNTU SERVER
Apabila komputer anda sudah mensupport arsiktektur 64 bit anda bisa mengunduh iso image
ubuntu-16.04.3-server-amd64.iso. Apabila komputer anda belum mendukung arsitektur 64 bit
anda bisa mengunduh installer 32 bit dengan iso image ubuntu-16.04.3-server-i386.iso.
Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah memasukkan CD installer pada server anda.
Jangan lupa untuk mengubah boot priority sehingga CD / DVD menjadi prioritas pertama boot.
Apabila anda melakukan instalasi pada virtual machine, anda bisa mengaitkan ISO image yang
baru anda unduh ke vm yang anda buat. Beberapa software virtualisasi juga meminta anda
untuk mengaktifkan pengkaitan ISO ini, jadi meskipun sudah didefinisikan CD mana yang
akan digunakan anda tetap harus mengaktifkan penggunaan CD tersebut. Secara default
priority boot virtual machine yang masih kosong akan menggunakan CD sebagai pilihan
pertama.
Memilih Bahasa Menu Instalasi
Setelah proses booting dari installer CD selesai, langkah pertama instalasi adalah memilih
bahasa untuk menu instalasi. Pada tutorial ini kita akan memilih bahasa default yaitu Bahasa
Inggris.
Memilih Lokasi
Pada pilihan lokasi ini anda bisa memilih lokasi anda saat ini, atau lokasi server. Apabila lokasi
server tidak sama dengan lokasi tempat anda berada anda bisa memilih salah satu diantaranya.
Deteksi Keyboard
Installer ubuntu akan mencoba mendeteksi keyobard yang sedang anda gunakan. Pada tutorial
ini kita akan memilih tipe keyboard secara manual. Pilih No pada langkah ini.
Setting Hostname
Masukkan hostname untuk sistem anda. hostname ini hanya nama tanpa domain lengkap sistem
anda. sebagai contoh apabila nama lengkap atau dikenal dengan FQDN (Fully Qualified
Domain Name) server anda adalah alice.linuxbox.web.id, maka di bagian ini hostname server
anda adalah alice.
Setting Password
Setting password untuk user yang sudah anda buat sebelumnya
Setting Timezone
Bagian ini adalah setting time zone atau zona waktu yang akan pilih. Installer akan mencoba
untuk mendeteksi lokasi anda dan menawarkan timezone yang sesuai. Apabila timezone yang
ditawarkan benar anda cukup memilih Yes
Konfigurasi Partisi
Ada empat cara konfigurasi partisi yang dapat dilakukan oleh installer Ubuntu.
Guided use entire disk. Pilihan ini akan membuat installer melakukan partisi
otomatis pada harddisk anda tanpa LVM (Logical Volume Management).
Guided use entire disk and set up LVM. Pilihan ini juga meminta installer
melakukan partisi secara otomatis tetapi dengan membuat LVM.
Guided use entire disk and set up encrypted LVM. Piihan ini mirip dengan pilihan
sebelumnya hanya saja LVM yang ada akan di enkripsi.
Manual. Pilihan ini mengharuskan anda mendefinisikan partisi secara manual.
Pada tutorial ini kita akan menggunakan pilihan kedua yaitu Guided use entire disk and set
up LVM
10
11
Instalasi Sistem
Installer akan menginstall dan mengkonfigurasi kernel Linux untuk sistem Ubuntu Server anda.
12
Konfigurasi Proxy
Konfigurasi ini tidak selalu anda butuhkan, tergantun kondisi network dilingkungan anda.
Apabila anda tidak yakin anda bisa bertanya pada Network Administrator di kantor / kampus
anda. Apabila anda tidak harus menggunakan proxy anda bisa mengosongkan kolom proxy dan
memilih Continue
Konfigurasi Update
Pada bagian ini anda akan memilih apakah anda akan menonaktifkan update otomatis,
menginstall update keamanan otomatis atau mengelola server ini menggunakan Landscape.
Apabila ini adalah server production, saya menyarakan untuk mengaktifkan automatic update
untuk update security.
13
Memilih Software
Di halaman ini anda bisa memilih software atau piranti lunak apa saja yang ingin anda install
di server Ubuntu anda. Anda bisa memilih sesuai kebutuhan, tutorial ini hanya akan memilih
OpenSSH server, tujuannya agar sistem terinstall seminimalis mungkin dan hanya menginstall
OpenSSH server dengan tujuan agar kita dapat melakukan login secara remote untuk
mengadministrasi server Ubuntu ini.
14
Instalasi Bootloader
Bootloader adalah aplikasi yang pertama kali akan di load oleh sistem. Ubuntu menggunakan
GRUB sebagai boot loader default. GRUB merupakan singkatan dari GRand Unified
Bootloader. Bootloader ini bisa digunakan untuk memilih sistem operasi mana yang akan anda
gunakan apabila sistem anda memiliki lebih dari satu sistem operasi, misalnya dual boot
Windows dan Linux.
Untuk Ubuntu Server apabila anda menggunakan server ini untuk Server sungguhan, maksud
saya bukan hanya untuk belajar atau percobaan anda tetap harus menginstall GRUB. GRUB
dapat bermanfaat untuk memilih versi kernel yang anda pilih apabila terdapat lebih dari satu
kernel terinstall di sistem Ubuntu Server anda.
15
16
17
18
Instalasi Bind9
Aplikasi DNS yang sering digunakan di Linux adalah Bind9. Bind9 cukup banyak digunakan
oleh komputer-komputer di seluruh dunia dalam mengimplementasikan DNS Server.
Untuk menginstallnya di Ubuntu Server 16.04 LTS, cukup eksekusi perintah berikut :
sudo apt-get install bind9
Tunggu hingga proses instalasi selesai seperti yang terlihat pada gambar dibawah.
Jika tidak ada pesan error, maka instalasi Bind9 telah selesai dan siap di konfigurasi.
19
Konfigurasi Bind9
Dalam mengkonfigurasi Bind9, ada 3 buah file yang perlu kalian edit, yaitu
/etc/bind/named.conf.local, /etc/bind/db.dnsku.org, dan /etc/bind/db.ipdnsku. Disini kalian
akan menggunakan domain dnsku.org yang akan ditranslasikan dari ip address 192.168.10.1
sesuai dengan konfigurasi domain yang kalian isi saat bab instalasi.
Pertama-tama
ketikkan
perintah
berikut
untuk
mengedit
file
Akan muncul sebuah file, lalu tambahkan script ini setelah baris
//include "/etc/bind/zones.rfc1918";
zone
"1.168.192.in-addr.arpa"
type
master;
file
"/etc/bind/db.ipdnsku";
};
20
Setelah itu edit file yang kedua, yaitu /etc/bind/db.dnsku.org dengan cara : sudo nano
/etc/bind/db.dnsku.org
Akan muncul sebuah file kosong, kemudian kopikan seluruh script ini kedalamnya :
;
; BIND data file for local dnsku.org interface
;
$TTL
604800
IN
SOA
dnsku.org. root.dnsku.org. (
2
; Serial
604800
; Refresh
86400
; Retry
2419200
; Expire
604800 )
;
IN
NS
ns.dnsku.org.
@
IN
192.168.10.1
IN
MX
10
ns
IN
mail.dnsku.org.
A
192.168.10.1 www
IN
192.168.10.1 mail
IN
192.168.10.1
21
Langkah
selanjutnya
adalah
mengedit
file
/etc/bind/db.ipdnsku
dengan
Akan muncul sebuah file kosong juga, kalian isikan saja script dibawah ini kedalamnya
:
;
; BIND reverse data file for local dnsku.org interface
;
$TTL
604800
IN
SOA
dnsku.org. root.dnsku.org. (
1
604800
86400
2419200
604800 )
; Serial
; Refresh
; Retry
; Expire
; Negative Cache TTL
22
IN
NS
ns.dnsku.org.
IN
PTR
ns.dnsku.org.
IN
PTR
dnsku.org
IN
PTR
mail.dnsku.org
Yang terakhir kalian harus merestart service dari Bind9 ini agar seluruh konfigurasi
diatas dapat berjalan. Untuk merestartnya, ketikkan perintah berikut : sudo
/etc/init.d/bind9 restart
Pastikan muncul pesan OK dan tidak ada pesan Failed sama sekali seperti ini :
aditri@dnserver:~$
/etc/init.d/bind9
password
domain
for
name
sudo
restart
rizal:
[sudo]
Stopping
service...
bind9
23
Sekarang coba lakukan tes ping ke domain dnsku.org untuk mengetahui apakah DNS
telah berjalan dengan baik, pastikan seluruh paket mendapatkan reply seperti gambar
dibawah :
Nslookup dnsku.org
Untuk uji coba pada sisi client, kalian dapat mengetes apakah terbuka atau tidak
website yang telah kalian install pada subbab Web Server, ketika kalian melakukan
browsing ke alamat dnsku.org atau dnsku.org.
Pertama-tama atur terlebih dahulu konfigurasi TCP/IP nya agar menggunakan alamat
DNS server 192.168.10.1 seperti yang terlihat pada gambar dibawah :
Setelah itu arahkan browser kalian ke alamat domain http:// www.dnsku.org . Jika
berhasil, maka akan muncul tampilan yang sama persis seperti saat kalian membuka
alamat http://192.168.10.1.
24
Cara diatas sebenarnya hanya segelintir cara dari mengkonfigurasi DNS Server. Masih
banyak lagi script-script konfigurasi lainnya dalam penerapan DNS Server yang real.
25