Anda di halaman 1dari 24

Panduan Pemasangan Debian 9

Tutorial Menginstal Debian 9 Berbasis Teks


Spesifikasi yang digunakan pada tutorial ini :
• Memory 256 MB
• Penyimpanan (storage) 10 GB
• 1 buah network adapter (NIC)

Alat dan bahan yang diperlukan :


• Aplikasi virtualisasi (Vmware atau virtualbox)
• CD instaler Debian 9 (.iso)

Langkah-Langkah Instalasi
Jalankan komputer dan tunggu hingga proses booting selesai. Apabila sistem operasi diinstal pada
perangkat komputer nyata, maka pastikan komputer melakukan booting dari media instalasi (USB
Flashdisk atau CD/DVD).
Pada tampilan boot menu, silahkan pilih opsi Install.

1 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Langkah pertama setelah menekan opsi install adalah memilih bahasa yang akan digunakan. Contoh
di sini menggunakan bahasa Inggris (English).

2 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Langkah berikutnya adalah memilih lokasi dimana kita berada. Untuk memilih Indonesia, maka kita
perlu memilih opsi other.

Kemudian pilih Asia.

3 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Lalu pilih Indonesia.

Tahap selanjutnya adalah memilih waktu lokal yang akan digunakan oleh sistem. Karena tidak ada
waktu lokal untuk indonesia, maka alternatif yang bisa digunakan adalah pilihan United States.

4 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Kemudian masuk ke tahap konfigurasi keyboard. Untuk keyboard-keyboard di indonesia, konfigurasi


yang digunakan menggunakan konfigurasi keyboard American English.

Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi jaringan (konfigurasi ip address) secara dinamik


menggunakan DHCP.

5 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Apabila komputer terhubung dengan Server DHCP, maka proses konfigurasi akan berjalan lancar. Akan
tetapi apabila tidak ada server dhcp yang terhubung, maka akan muncul pemberitahuan kegagalan
konfigurasi.

Kita biarkan saja dan lanjutkan ke proses berikutnya.

DI sini proses konfigurasi interface jaringan akan kita lewati, sehingga pilih opsi Do not configure the
network at this time.

Tahap berikutnya adalah konfigurasi hostname. Hostname adalah nama yang akan digunakan
komputer sebagai identitas ketika berkomunikasi dengan host yang lain dalam sebuah jaringan. Jika
di windows sama artinya dengan computer name.

Silahkan konfigurasi hostname sesuai keinginan. Misalnya debian-server atau myserver, dsb.

6 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Selanjutnya adalah menentukan kata sandi yang akan digunakan oleh super user (root). Root adalah
sebuah user yang sama halnya dengan user Administrator pada windows.

Pada debian 9 ini, kalian bisa melihat kata sandi yang kalian ketik dengan memilih opsi Show Password
in Clear. Arahkan kursos (tekan tombol TAB) ke menu tersebut lalu tekan spasi pada keyboard.

7 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Ketikkan kembali kata sandi yang telah dipilih sebelumnya.

Tahap berikutnya adalah menentukan Nama Lengkap untuk user yang akan digunakan.

Biasanya bagian ini diisi dengan nama lengkap pemilik user, seperti Kristian Ronaldo, atau Leonel
Messi, dsb.

Kemudian tentukan nama akun (username) yang akan digunakan. Username ini akan digunakan
untuk login ke dalam komputer nanti.

8 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Dilanjutkan dengan menentukan kata sandi untuk akun tersebut.

Masukkan ulang kata sandi.

Tahap selanjutnya adalah memilih zona waktu. Sesuaikan dengan zona waktu tempat kalian masing-
masing.

Kemudian masuk ke tahap partisi. Partisi adalah proses membagi penyimpanan (harddisk) menjadi
beberapa ruang. Ada dua pilihan dasar yang bisa kita pilih, yakni melakukan partisi secara otomatis
(jumlah dan ukuran setiap partisi ditentukan oleh sistem) dan secara manual.

Berikut ini adalah panduan pemartisian secara manual :


Pilih opsi Manual.

9 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Kemudian pilih perangkat storage yang akan dipartisi.

Apabila kalian menginstal sistem operasi debian pada perangkat komputer nyata (real) mungkin nama
perangkat penyimpanan akan berbeda dari gambar di atas.

Pilih Yes untuk membuat tabel partisi baru.

10 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Lalu pilih pada opsi FREE SPACE.

Kemudian pilih Create a new partition.

Pada proses pemartisian secara manual, kita akan menentukan sendiri jumlah partisi serta ukuran
yang digunakan. Untuk sistem operasi berbasis linux, partisi yang harus ada adalah partisi root dan
swap.

Untuk partisi swap, banyak yang mengatakan bahwa ukurannya adalah sebesar dua kali ukuran
memori (RAM) yang digunakan. Jika menggunakan ram 512 MB maka ukuran partisi swap sebesar
1024 MB.

Akan tetapi hal itu tidak perlu dilakukan apabila kapasitas memori fisik yang digunakan cukup besar,
karena partisi swap sejatinya berfungsi sebagai memori virtual tambahan apabila memori fisik telah
penuh.

11 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Pertama kita akan membuat partisi swap. Tentukan ukuran partisi yang akan digunakan.

Pilih tipe Primary.

Kemudian pilih Beginning untuk meletakkan partisi pada bagian awal dari ruang penyimpanan.

12 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Pilih opsi Use as: .

Lalu pilih swap area.

13 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Selanjutnya adalah membuat partisi root. Langkah-langkahnya tidak berbeda jauh dengan langkah
pembuatan partisi swap.

Tentukan kapasitas dari partisi root tersebut. Saya contohkan di sini ukuran partisi root sebesar 9 GB.

Pada bagian Use as menggunakan file sistem Ext4 dan pastikan pada bagian Mount point pilihannya
adalah “/” yang menandakan bahwa partisi tersebut digunakan untuk partisi root.

14 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Partisi terakhir yang akan dibuat adalah partisi home. Partisi ini merupakan direktori tempat
menyimpan data-data milik user. Jika di windows, direktori home diibaratkan seperti folder Users.

Apabila sistem operasi debian akan digunakan untuk keperluan sehari-hari, maka size yang
dialokasikan untuk partisi home harus besar. Apabila ukuran partisinya kecil, maka data-data yang
dapat kalian simpan juga hanya sedikit.

Karena ini hanya untuk kepentingan belajar, maka untuk partisi home akan saya berikan space yang
kecil. Saya menggunakan space sisa dari pembuatan partisi swap dan root.

15 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Pastikan pada bagian Mount point tertulis /home yang menandakan partisi tersebut digunakan untuk
partisi home.

Setelah partisi-partisi yang dibutuhkan selesai dibuat, selanjutnya adalah menulis partisi-partisi
tersebut ke dalam harddisk.

16 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Panduan pemartisian secara otomatis (guided) :


Langkah-langkah sebelumnya merupakan panduan untuk membuat partisi secara manual/kustom.
Apabila kalian tidak ingin bertele-tele atau mungkin masih bingung dan kesulitan dalam pembuatan
partisi, maka kalian dapat menggunakan metode pemartisian guided.

Pada saat masuk ke langkah di bawah ini, maka pilih opsi paling atas yaitu Guided – use entire disk.

Kemudian pilih perangkat penyimpanan yang akan dipartisi.

Pada tahap berikutnya, kalian akan menemukan 3 pilihan skema partisi yang ditawarkan oleh sistem.

17 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Pilihan pertama : sistem akan membuat satu partisi untuk menyimpan seluruh data, yakni hanya
partisi root, ditambah dengan partisi swap.

Pilihan kedua : sistem akan membuat dua partisi yakni root dan home (ditambah dengan partisi
swap) untuk menampung data-data, dimana partisi home akan akan disendirikan dari partisi root,
sehingga partisi home akan memiliki space sendiri.

Pilihan ketiga : membuat empat partisi yakni root, home, var, dan tmp (ditambah dengan partisi swap)
dimana partisi home, var, dan tmp akan memiliki ruang sendiri.

Jika kamu benar-benar masih bingung dengan pemartisian pada linux, maka pilih opsi pertama yang
disarankan oleh sistem.

Berikut adalah hasil pemartisiannya :

Seperti yang saya katakan sebelumnya, bahwa ukuran dari tiap-tiap partisi akan ditentukan secara
otomatis oleh sistem.

Selanjutnya adalah menyelesaikan proses pemartisian dan menulisnya ke dalam harddisk.

18 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Tahap berikutnya setelah pemartisian adalah memasang base system.

Kemudian masuk ke konfigurasi paket manajer. Pertama kita akan ditanya apakah ingin melakukan
scanning CD/DVD debian yang lain. Kita dapat melewatinya dengan memilih No.

Selanjutnya adalah pilihan untuk menggunakan network mirror. Sebenarnya kita bisa
mengkonfigurasinya nanti, tapi pilih No juga tidak apa-apa, nanti bisa disetting kembali.

Pada bagian ini jika bingung silahkan pilih No saja.

19 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Selanjutnya adalah pemilihan aplikasi yang ingin diinstal. Karena saya menggunakan installer CD
bukan DVD, maka hanya bisa memilih standart system utility. Apabila kalian menggunakan DVD maka
akan muncul beberapa pilihan paket yang bisa diinstal.

Langkah selanjutnya adalah memasang boot loader pada harddisk.

Pilih device yang akan menjadi tempat bootloader dipasang.

Proses pemasangan debian 9 telah selesai. Klik Continue untuk menyelesaikan, kemudian komputer
akan melakukan restart.

Setelah restart, login ke dalam komputer menggunakan username yang sudah dibuat sebelumnya
atau bisa juga menggunakan user root.

20 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Tahap Setelah Instalasi


Setelah proses instalasi sistem operasi selesai, terdapat beberapa hal yang masih perlu dilakukan.

1. Menghubungkan debian ke internet


Karena kita akan menggunakan repositori online untuk keperluan menginstal aplikasi-aplikasi, maka
kita perlu memastikan bahwa debian sudah terkoneksi dengan jaringan internet. Pastikan debian
terhubung langsung dengan koneksi internet seperti melalui hotspot wifi atau koneksi kabel.

Kemudian konfigurasi ip address secara dinamik dengan memanfaatkan dhcp dari sumber koneksi
internet tersebut. Ketikkan perintah :
dhclient

Selanjutnya adalah mengkonfigurasi dns yang akan digunakan untuk mengakses internet. Edit file
resolv.conf.
nano /etc/resolv.conf
Pastikan kalian menggunakan user root agar setiap perintah yang diinputkan bisa dieksukusi dengan
lancar.

Tambahkan dns google pada baris paling bawah :

Simpan file dengan menekan tombol ctrl + o [enter] kemudian tekan tombol ctrl + x

Lakukan ping ke internet misal ping google.com untuk mengecek apakah debian sudah mendapatkan
koneksi internet.

2. Mengubah repositori debian


Ketika kita menginstal sistem operasi debian menggunakan CD instaler, maka repositori yang
digunakan oleh debian adalah CD tersebut. Kita perlu mengubahnya karena repositori pada CD tidak
memungkinkan kita untuk bisa menginstal aplikasi-aplikasi yang kita butuhkan.

Debian memiliki banyak server repositori yang dapat kita pilih sendiri. Gunakan repositori yang dekat
dengan negara tempat kita mengoperasikan debian. Dengan begitu jarak yang ditempuh untuk
terkoneksi dengan server repositori menjadi dekat dan proses download paket juga menjadi lebih
cepat.

21 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Edit file sources.list yang terletak di dalam direktori /etc/apt. Perintah yang digunakan adalah :
nano /etc/apt/sources.list

Berikut adalah isi dari file sources.list :

Hapus baris repositori di atas atau berikan tanda pagar di depan baris. Kemudian tambahkan repositori
yang akan digunakan. Di sini saya menggunakan repositori dari Kambing UI yaitu :
deb http://kambing.ui.ac.id/debian/ stretch main contrib non-free
deb http://kambing.ui.ac.id/debian/ stretch-updates main contrib non-free
deb http://kambing.ui.ac.id/debian-security/ stretch/updates main contrib non-free

Isi file repositori setelah diubah :

Simpan file dengan menekan tombol ctrl + o [enter] kemudian tekan tombol ctrl + x

Setelah itu lakukan update sistem dengan perintah :


apt update

3. Menginstal paket utilitas jaringan


Tahap berikutnya adalah menginstal paket utilitas jaringan. Contoh aplikasi yang akan diinstal adalah
ifconfig. Jika kita menginstal debian menggunakan DVD instaler, maka aplikasi tersebut akan otomatis
terinstal. Akan tetapi karena proses instalasi debian di sini menggunakan CD instaler maka kita perlu
menginstal ifconfig secara manual.

Aplikasi ifconfig berada di dalam paket bernama net-tools. Untuk menginstalnya perintah yang
digunakan adalah :
apt-get install net-tools dnsutils -y
dnsutils berisi aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan dns seperti nslookup dan dig.

Sebagai langkah akhir, lakukan konfigurasi ip address agar ketika komputer mengalami restart,
komputer akan tetap mendapatkan ip address. Yakni dengan mengedit file interfaces.

22 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Sebelum itu, gunakan perintah ifconfig untuk melihat nama interface yang digunakan oleh sistem.

Dari gambar di atas, diketahui bahwa nama interface yang digunakan adalah ens33 bukan eth0 seperti
pada debian versi-versi sebelumnya.

Dilanjutkan dengan mengkonfigurasi ip address.


nano /etc/network/interfaces

Di bawah ini adalah contoh konfigurasi ip address dinamik :

Apabila kalian ingin menggunakan ip address statik maka konfigurasinya kurang lebih seperti ini :
auto ens33
iface ens33 static
address x.x.x.x
netmask x.x.x.x
gateway x.x.x.x
Ganti x dengan ip address, subnet mask, serta gateway yang akan digunakan. Apabila tidak
menggunakan gateway maka silahkan hapus baris tersebut.

23 | www.diaryconfig.com
Panduan Pemasangan Debian 9

Simpan file, kemudian restart service-nya.


systemctl restart networking.service
atau
service networking restart

- Terima Kasih -

24 | www.diaryconfig.com

Anda mungkin juga menyukai